19 Juli 2016
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
ITMG berencana akuisisi konsensi tambang DOID negosiasi kontrak baru dari Tanah Bumbu Resources TOBA peroleh proyek PLTU senilai USD 200 juta PTRO andalkan PLB di Kaltim OASA akan masuk sektor energi listrik ICBP stock split 1:2 pada 27 Juli 2016 Kohlberg Kravis Rober & Co perkuat bisnis JPFA JPFA anggarkan capex tahun 2016 sebesar Rp 1 triliun JPFA terima investasi dari KKR melalui PMT-HMETD WTON tunda bangun pabrik di Kaltim KRAS akan lakukan rights issue SOCI peroleh kontrak dari sewa kapal dari PetroChina SMRA raup Rp1,7 triliun Rencana akuisisi BABP terganjal harga BBTN kejar dana Rp10 triliun BMRI siap rilis EBA bulan ini Capital Financial catatkan saham perdana dengan kode CASA Kemenkeu undang 19 bank sebagai bank persepsi Investasi DIRE diperkirakan marak di Indonesia pada tahun 2017 BEI siapkan sekuritas yang tampung dana tax amnesty ADB proyeksi pertumbuhan Indonesia 5,2% di 2016 & 5,5% di 2017
Indeks akan menguji resistance level 5117 dalam pola chanelling di Support Level 5103/5079/5065 pekan ini. Jika berhasil breakout level tersebut membuka peluang Resistance Level 5142/5156/5180 IHSG menguji resisatance level baru berikutnya di 5130. Namun, Major Trend waspadai bagi IHSG jika gagalUp breakout level tersebut, maka indeks Minor Trend support level 5050.Up akan menguji
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
5127.501 880.565
+17.323 +3.079
7,323.42 1,854.81
7,324.19 5,496.24
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Perdagangan IHSG hari Senin (18/07) ditutup naik sebanyak 17,32 poin (0,34%) ke level 5.127,50. Dari domestik, neraca perdagangan Indonesia selama Juni 2016 melanjutkan tren surplus. Surplus perdagangan yang terjadi pada bulan Juni lebih didorong oleh kenaikan harga komoditas, karena volume ekspor cuma tumbuh tipis. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan Juni 2016 sebesar US$ 900,2 juta. Adapun selama semester I 2016, surplus tercatat US$ 3,59 miliar, lebih rendah dibandingkan 2015 yang sebesar US$ 4,48 miliar. Selama Juni 2016, nilai ekspor tercatat US$ 12,92 miliar atau naik 12,18% dibanding Mei 2016. Nilai ekspor Juni 2016 menjadi tertinggi sejak Juli 2015. Tapi jika dibandingkan dengan Juni 2015, nilai tersebut turun 4,42%. Kepala BPS menyatakan, dari 22 harga komoditas yang diamati, harga 19 komoditas di antaranya meningkat pada Juni 2016 dibanding harga sebulan sebelumnya (month to month). Tapi jika dibandingkan Juni 2015, hanya harga 13 komoditas yang naik. Adapun harga komoditas yang meningkat pada Juni 2016 antara lain batubara 3,69% (month to month), kakao 1%, kopra 8,83%. Sedangkan minyak sawit turun 3,26% secara bulanan tapi naik 1,79% secara tahunan, minyak kernel naik 6,32% sebulan terakhir dan secara tahunan naik 43%. Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit neraca tarnsaksi berjalan atau current account defisit (CAD) tahun depan akan melebar. Hal itu merupakan imbas dari kegiatan ekonomi yang bakal lebih meningkat, seiring proyeksi pertumbuhan ekonomi yang akan lebih baik dibandingkan tahun ini. Gubernur BI mengatakan, neraca transaksi berjalan akan defisit di level 2,7% terhadap nilai produk domestyik bruto (PDB). Meski melebar, CAD masih berada dalam posisi yang aman, karena masih di bawah 3% terhadap PDB. Pelebaran CAD diperkirakan akan sangat besar dari sisi ekspor-impor. Dari global, kuatnya penjualan ritel AS mengangkat saham-saham AS untuk keempat hari berturut-turut hari Jumat minggu lalu. Sementara pasar saham Eropa berakhir stagnan dan suram karena serangan truk mematikan di Nice pada acara nasional Bastille Day. Dari regional, indeks Nikkei 225 Jepang ditutup karena libur nasional. Indeks Hang Seng ditutup naik sebanyak 143,93 poin (0,66%) ke level 21.803,18 dan indeks Shanghai Composite ditutup turun 10,74 poin (0,35%) ke level 3.043,56. Dari Eropa, saham-saham Eropa dibuka tentatif menguat.
Pemerintah Indonesia penerapan program tax amnesty (pengampunan pajak) mulai pekan ini, setelah tahapan proses lebih dari dua pekan akhirnya anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengesahkan undang-undang dalam usaha menarik aliran dana masuk dari luar negeri. Pemerintah akan memberlakukan pajak sebeasr 2-5% bagi aset yang di-repatriasikan sebelum Maret 2017. Aset-aset tersebut harus menetap di Indonesia selama 3 tahun dalam lembaga keuangan yang diatur oleh bank yang ditunjuk, dan dapat diinvestasikan dengan sejumlah cara, termasuk obligasi pemerintah. Pemerintah telah menyebutkan empat bank negara dan tiga bank swasta untuk mengelola dana repatriasi. Bank tersebut yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Sedangkan bank swasta yang dilibatkan antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Tabungan Pensiunan Negara Tbk (BTPN), dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN). Dana repatriasi diprediksi dapat memperbesar porsi dana pihak ketiga yang lebih murah, dibanding sumber pendanaan lain seperti surat utang/obligasi. Meskipun, faktor rendahnya pertumbuhan kredit dan tingginya rasio kredit bermasalah (non performing loan, NPL) di industri perbankan Indonesia dapat menimbulkan kekhawatiran, karena dana hasil repatriasi, jika tidak dikelola dengan benar, dapat memicu kenaikan NPL. Melambatnya perekonomian dibutuhkan kehati-hatian bagi perbankan dalam menyalurkan kredit. Pada sisi lainnya, Bank Pembangunan Asia (ADB) mengungkapkan kendati pertumbuhan ekonomi tahun ini diproyeksikan masih tumbuh di 5,2% dan 5,5% pada 2017, namun perekonomian Indonesia akan menghadapi beberapa risiko yang bisa mempengaruhi perkiraan tersebut. Pertumbuhan kredit yang terus melemah dinilai dapat memperlambat pulihnya investasi swasta domestik. Sedangkan risiko eksternal, berkenaan pertumbuhan global yang lemah dan meningkatnya gejolak pasar finansial dunia. Membaiknya pasar saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin dan dilanjutkan pasar Asia pada pembukaan perdagangan hari ini indeks bursa utama Asia di buka berada di zona hijau. Sedangkan dari dalam negeri, euforia pasar atas dana repatriasi program tax amnesty masih menjadi katalis bagi pasar, yang bisa berdampak terutama pada sektor perbankan dan infrastruktur serta property
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
19 July 2016
19 July 2016 Indo Tambangraya Megah (ITMG) masih mencari area baru pengganti Tambang Tandung Mayang yang telah memasuki proses penutupan lahan dan Tambang Jorong yang segera menyusul ditutup pada tahun depan. Area baru tersebut bukan berasal dari wilayah tambang yang telah dimiliki ITMG. Jadi, jika tidak membuka lahan baru, maka ITMG akan akuisisi perusahaan lain yang memiliki cadangan cukup besar atau setidaknya 30-50 juta ton dengan kalori berkisar antara 4.800 kkal/kg hingga 5.000 kkal/kg. Toba Bara Sejahtra (TOBA) memperoleh proyek PLTU Subalgut I berkapasitas 2X50 MW di Gorontalo, Sulawesi. Proyek tersebut digarap melalui anak usaha perseroan, Gorontalo Listrik Perdana (GLP). Nilai investasi proyek tersebut sekitar USD 180-200 juta. Setelah financial close, konstruksi proyek akan membutuhkan waktu sekitar 33-36 bulan. Proyek Subalgut I, dengan masa kontrak 25 tahun, akan dikerjakan oleh konsorsium yang bernaung di bawah GLP, yang 60% sahamnya dimiliki oleh Toba Bara. Pembangunan pembangkit listrik ini mendukung usaha utama perseroan, yaitu pertambangan batubara. Delta Dunia Makmur (DOID) melalui anak usahanya, Bukit Makmur Mandiri Utama (Buma), tengah bernegosiasi untuk mendapatkan kontrak baru dari Tanah Bumbu Resources. Perseroan diminta menyinergikan pengerjaan kontrak Tanah Bumbu Resources (TBR) dengan proyek Sungai Danau Jaya. Geo Energy, induk usaha Sungai Danau Jaya, berencana untuk mengombinasikan produksi batubara dari dua perusahaan tersebut. Perseroan menargetkan produksi batubara tidak kurang dari 10 juta ton pada tahun depan dari tambang milik kedua perusahaan tersebut. Petrosea (PTRO) mengandalkan bisnis logistik berikat di Kalimatan Timur untuk menjadi hub logistic internasional yang melayani kegiatan sektor minyak dan gas. Melalui Petrosea Offshore Supply (PSOB) yang berlokasi di Tanjung Batu, Balikpapan, sejak Maret 2016 telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai salah satu Pusat Logistik Berikat (PLB) di Indonesia. Protech Mitra Perkasa (OASA) berencana merambah ke sektor energi listrik untuk mengembangkan bisnisnya. Saat ini, perseroan lebih banyak mengerjakan proyek konstruksi di sektor telekomunikasi. OASA akan menjadi kontraktor pembangunan pembangkit listrik di sektor-sektor tertentu yang dapat dikerjakan. Sementara itu, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10-20% tahun ini. Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) akan mulai memperdagangkan nominal saham baru di pasar reguler/negosiasi pada 27 Juli 2016. Perdagangan saham di pasar tunai pada 1 Agustus 2016. ICBP memecah nilai nominal saham (stock split) dari nominal lama Rp 100 menjadi nominal baru Rp 50 atau rasio 1:2. Dengan pemecahan nominal saham ini, maka jumlah saham perseroan menjadi 11.661.908.000 saham dari sebelumnya 5.830.954.000 saham. Pemegang saham Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) telah menyetujui keterlibatan Kohlberg Kravis Rober & Co (KKR) untuk memperkuat bisnis peternakan. KKR masuk melalui skema penyertaan modal tersebut diberikan melalui penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atau PMTHMETD. JPFA akan menerbitkan 750 juta saham baru atau mewakili 6,57% dari total modal yang ditempatkan dan disetorkan setelah PMTHMETD. Investasi oleh KKR akan digunakan untuk keperluan investasi termasuk menurunkan liabilitas investasi, modal kerja korporasi dan keperluan korporasi umum yang
menguntungkan bagi perusahaan dan anak usaha. Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) menganggarkan belanja modal atau capital expenditures (capex) tahun 2016 sebesar Rp 1 triliun. Sumber pendanaan capex tahun 2016 berasal dari kas internal dan sisanya dari pinjaman perbankan. Dana sebesar Rp 1 triliun tersebut rencananya akan digunakan untuk pengembangan hilirisasi bisnis yaitu untuk feedmill, breeding rumah potong (slaughter house) ayam. Sisanya untuk Aquaculture dan sapi, dan lain-lain. Hingga kuartal I 2016 dana itu baru terserap sekitar Rp 180 miliar. Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) menerima investasi dari KKR (Kohlberg Kravis Rober & Co. L.P) melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMT-HMETD). Melalui investasi tersebut, JPFA akan menerbitkan 750 juta saham baru atau 6,57% dari total modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah aksi korporasi dari total 1.06 miliar saham yang dikeluarkan dalam PMTHMETD. Dengan PMT-HMETD, saham itu akan di lock-up selama 1 tahun sejak pencatatan saham baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). Investasi tersebut membuat kas perseroan bertambah sebesar Rp 997,39 miliar, sehingga Kas dan setara Kas perseroan menjadi Rp 1,89 triliun dari sebelumnya Rp 901,2 miliar. Selain itu total aset bertambah dari Rp 17,15 triliun menjadi Rp 18,15 triliun. Setelah PMTHMETD, JAPFA Pte Ltd akan memiliki saham sebesar 53,39% dan saham publik sebesar 37,52%. Harga saham baru melalui PMT-HMETD sekurang-kurangnyya sebesar Rp 935 per saham, yakni harga rata-rata harga penutupan perdagangan saham dari tanggal 18 April sampai 24 Mei 2016. Investasi tersebut akan digunakan untuk keperluan investasi umum termasuk menurunkan liabilitas investasi, modal kerja, korporasi, dan keperluan korporasi umum yang menguntungkan bagi perusahaan dan anak usaha. Krakatau Steel (KRAS) berencana melakukan rights issue. Jumlah saham baru yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya 4.991.935.374 lembar saham baru. RUPS akan diselenggarakan pada 25 Agustus 2016. Dana hasil rights issue akan digunakan untuk pemenuhan modal kerja proyek pembangunan Hot Strip Mill 2 berkapasitas 1,5 juta ton dan proyek PLTU batubara 1X150 MW. Wijaya Karya Beton (WTON) menunda pembangunan pabrik beton baru di Kalimantan Timur. Keputusan tersebut diambil setelah WTON tidak melihat adanya tanda-tanda perbaikan harga komoditas batu bara. Namun, WTON akan tetap membangun pabrik beton di Subang pada tahun ini. Nilai investasi pabrik baru diperkirakan mencapai Rp250 miliar dengan perkiraan akan menambah kapasitas produksi 200.000-300.000 ton per tahun. Soechi Lines (SOCI) memperoleh kontrak penyewaan floating storage & offloading (FSO) dari PetroChina International Jabung Ltd. Perseroan akan menyewakan kapal tanker minyak Aframax yang diakuisisi perseroan akhir Juni lalu. Aframax akan disewa oleh PetroChina Internasional untuk menyimpan minyak dan kodensat yang diproduksi oleh blok migas Jabung di Jambi. Blok Jabung diperkirakan memproduksi sebanyak 52.938 barel setara minyak per hari tahun ini. Kontribusi tambahan kontrak ini diharapkan mulai dicatatkan dalam laporan keuangan mulai Juli 2016. Summarecon Agung (SMRA) meraup pendapatan prapenjualan atau marketing sales senilai Rp1,7 triliun per Juni 2016 atau menurun 53% YoY. Jumlah tersebut setara dengan 38% dari target prapenjualan sepanjang tahun ini sebesar Rp4,5 triliun. Perusahaan optimistis marketing sales akan terakselerasi di 2H16
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
19 July 2016
19 July 2016 didorong oleh pemulihan ekonomi dan dampak dari penerapan kebijakan pengampunan pajak. Rencana Bank MNC Internasional (BABP) mengakuisisi BUKU I atau II masih buntu, karena harga bank yang ditawarkan dinilai terlampau mahal. BABP berencana untuk mengakuisisi bank kecil untuk memperdalam bisnis di segmen kredit konsumer dengan cara anorganik. Bank Tabungan Negara (BBTN) berencana menghimpun dana non konvensional lewat beberapa instrument yang mencapai Rp10 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk memperkuat pendanaan dalam penyaluran kredit, salah satunya untuk program satu juta rumah. Perusahaan akan menghimpun dana lewat efek beragun aset surat partisipasi (EBA SP) senilai Rp1 triliun, obligasi senilai Rp3 triliun, sertifikat deposito atau negotiable certificate of deposit (NCD) senilai Rp3 triliun, dan pinjaman bilateral Rp3 triliun. Bank Mandiri (BMRI) akan mengeluarkan instrument investasi baru efek beragun aset (EBA). Instrumen investasi EBA tersebut akan dirilis pada bulan ini, namun belum diberikan kepastian akan waktu penerbitan. Saat ini, BMRI masih mematok target di bawah Rp1 triliun. PT Capital Financial Indonesia mencatatkan saham perdananya pada BEI hari ini dengan kode saham CASA. Perseroan melepas 5.5 miliar saham ke Publik dengan harga perdana Rp130/saham beserta 2 miliar waran seri I dengan harga pelaksanaan Rp 135. Perseroan telah menunjuk Sinarmas Sekuritas sebagai Penjamin emisi. Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, mengemukakan bahwa bank persepsi penampung dana repatriasi dari hasil kebijakan amnesti pajak wajib memiliki fasilitas "lock up" selama tiga tahun. Sesuai Undang-undang, dana repatriasi harus di 'lock up' selama 3 tahun, maka itu kita perlu mekanisme pengawasan, yaitu memiliki izin wali amanat (trustee), bank kustodian, dan rekening dana nasabah (RDN). Bagi bank yang belum memiliki fasilitas itu dapat dengan segera menyiapkannya agar masuk ke dalam kategori bank persepsi penampung dana repatriasi. Dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) ada syarat bagi bank persepsi, yakni Bank dengan BUKU (Bank Umum Kelompok Usaha) III dan IV. Kementerian Keuangan sudah mengundang beberapa bank yang masuk dalam kriteria sebagai penampung dana repatriasi. Bank-bank tersebut adalah Bank Central Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Danamon (BDMN), Bank Permata (BNLI), Maybank Indonesia (BNII), Bank Pan Indonesia (PNBN), Bank CIMB Niaga (BNGA), Bank UOB Indonesia, Citibank, NA., The Hongkong & Shanghai Bank Corp., Bank DBS Indonesia, Standard Chartered Bank, Deutsche Bank AG, Bank Mega (MEGA), Bank BPD Jawa Barat dan Banten (BJBR), bank Bukopin (BBKP) dan Bank Syariah Mandiri (BSM). Selanjutnya bank-bank itu nantinya akan memutuskan apakah ikut menjadi bagian dari bank persepsi atau tidak.
akan menyambungkan dari Brebes hingga Semarang, dengan rincian Brebes-Pemalang sekitar 37 kilometer, Pemalang-Batang 35 kilometer dan Batang-Semarang 75 kilometer. Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, memperkirakan investasi ke instrumen dana investasi real estat (DIRE) akan marak di Indonesia pada tahun 2017. Upaya mendorong perkembangan instrumen DIRE sebelumnya sudah ada di Paket Kebijakan Ekonomi V, kemudian dipertajam di Paket Kebijakan Ekonomi XI. Sehingga nantinya pemerintah membuat investasi akan jelas, tidak ada pungutan, tidak ada pajak penghasilan, dan ada fasilitas bea perolehan hak atas tanah dan bangunan atau BPHTB. Namun tidak semua properti akan disekuritisasi untuk kemudian menjadi dasar penerbitan DIRE, karena hanya properti yang besar yang akan disekuritisasi. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menyiapkan beberapa perusahaan sekuritas (broker) yang siap menampung dana repatriasi dari pengampunan pajak (tax amnesty), salah satunya Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) yang nilainya minimal Rp 75 miliar. Selain MKBD, kriteria broker harus tidak pernah terkena suspensi dan laba usaha harus dilihat. Kemungkinan ada 19 perusahaan sekuritas yang menampung dana repatriasi. Setelah itu tidak akan ada penambahan lagi perusahaan sekuritas. Ketentuan tersebut akan dituangkan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Sedangkan penunjukan manajer investasi (MI) akan ditentukan berdasarkan dana kelolaan. Bank Pembangunan Asia (ADB) masih mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2% pada tahun 2016 dan 5,5% pada tahun 2017, meskipun masih terdapat beberapa risiko. Risiko yang masih menjadi tantangan perekonomian Indonesia adalah realisasi pendapatan yang lebih kecil dari proyeksi semula, sehingga dapat menghambat rencana pemerintah untuk membangun infrastruktur. Tantangan domestik lainnya adalah pertumbuhan kredit yang terus melemah dan berpotensi memperlambat pulihnya investasi swasta domestik. Sedangkan risiko eksternal yang utama adalah pertumbuhan global yang lebih lemah dari perkiraan awal dan meningginya gejolak pasar finansial dunia. Proyeksi ADB tersebut muncul berdasarkan pencapaian perekonomian Indonesia yang tumbuh 4,9% pada triwulan I 2016, didukung oleh pengeluaran rumah tangga dan investasi yang lebih kuat. Laju inflasi diperkirakan rendah berkat stabilnya harga bahan bakar, gas cair, dan tarif listrik. Nilai tukar rupiah yang relatif stabil turut mendukung kinerja konsumsi domestik. Namun kinerja belanja pemerintah tumbuh 2,9%, sesuai dengan tren rendahnya belanja pada triwulan I. Pengeluaran rumah tangga diproyeksikan akan sedikit naik karena inflasi yang moderat, nilai rupiah yang relatif stabil, dan diturunkannya harga energi pada bulan April.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan mempercepat pembangunan tol Trans Jawa untuk mengantisipasi kebutuhan pemudik yang semakin tinggi akan akses jalan bebas hambatan, terutama pada masa mudik dan balik Lebaran. Kementerian Perhubungan menargetkan akhir tahun 2016 sudah bisa beroperasi, setidaknya ruas tol tersebut sudah bisa dioperasikan sampai Pemalang. Namun target penyelesaian secara keseluruhan pada tahun 2018. Nantinya Tol Trans Jawa DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
19 July 2016 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
45.23 2.74 1328.90 10545.00 17925.00 60.85 61.80 652.50 2306.00 664.00 677.54
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
-0.01 0.02 0.05 265.00 -215.00 -1.55 -1.56 12.50 8.00 -2.00 -1.32
Price (IDR)
64 0.04
20,870 551
Change (IDR) 79 29
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Change Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price
%Day
18533.05 5055.79 6695.42 3186.11 2121.57 21803.18 5127.50 16497.85 1670.84 2928.76
0.09 0.52 0.39 -0.35 -0.53 0.66 0.34 0.68 0.15 0.12
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
Change -9.50 25.35 -0.50 -5.22 -46.20 -12.33 -0.92 -29.58 -0.04
2015E
6.36 0.97 7.26 -13.99 -12.17 -0.51 11.64 -13.32 -1.28 1.60
17.27 21.95 17.28 13.99 24.48 12.09 16.62 16.64 16.17 13.34
2016F
2015E
15.33 18.60 14.81 12.40 19.09 10.95 14.40 15.21 15.06 12.79
2016F
3.15 3.51 1.78 1.46 3.25 1.10 2.43 1.42 1.66 1.13
2.97 3.17 1.73 1.34 2.93 1.04 2.20 1.34 1.57 1.08
Market Cap (USD Bn) 5,531.4 7,989.9 1,703.6 3,886.0 3,270.0 1,778.2 421.4 2,765.6 252.8 304.9
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0.08 1.11 0.01 0.74 0.76 1.33 0.15 0.25 0.09
Change 0.0001 -0.0003 0.0000 -0.0009 -0.0021 0.0008 -0.0002 -0.0021 -0.0002
INTERBANK LENDING RATE
Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.50 6.50 0.00 0.10 0.50 4.35
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
%YTD
PBV (X)
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13,086.50 14,488.85 123.29 9,700.24 9,906.68 17,357.02 1,951.90 3,289.31 11.51
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X)
June-16 1.06 3.45 0.66 109.79 Bn 2,947,620.20
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 6.27 0.50 0.17 0.03 0.03 2.80
SBI May-16 0.40 3.33 0.24 103.59 Bn 2,945,028.50
Description SBI (9M) SBIS (9M) SBI (12M) SBIS (12M)
Rate (%) 6.60 6.60 6.75 6.75
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
19 July 2016 BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 19 Jul 19 Jul 19 Jul 19 Jul 21 Jul 21 Jul 21 Jul 21 Jul 21 Jul
Agenda US Housing Starts US Housing Starts MoM US Building Permits US Building Permits MoM US Initial Jobless Claims US Continuing Claims US Existing Home Sales US Existing Home Sales MoM US Leading Index
Expectation Naik menjadi 1170 ribu dari 1164 ribu Naik menjadi 0.5% dari -0.3% Turun menjadi 1136 ribu dari 1138 ribu Turun menjadi 0.5% dari 0.7% Naik menjadi 270 ribu dari 254 ribu -Turun menjadi 5.47 juta dari 5.53 juta Turun menjadi -1.1% dari 1.8% Naik menjadi 0.2% dari -0.2%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock
LAGGING MOVERS Price
PGAS IJ ASII IJ UNTR IJ GGRM IJ ANTM IJ ISAT IJ KLBF IJ ADRO IJ AALI IJ INDF IJ
Change (%)
3100 7250 16000 71225 840 7075 1595 1030 15375 7250
Index pt
16.54 2.11 3.23 1.17 7.69 3.66 1.59 3.52 3.89 1.75
Stock
9.95 5.66 1.74 1.48 1.35 1.27 1.09 1.04 1.03 1.02
Price
TLKM UNVR LPPF BBCA TOWR SMMA BBRI TBIG INTP JSMR
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
4140 43900 20850 13950 4000 6875 11475 6550 16600 5475
Index pt
-1.43 -1.35 -3.02 -0.36 -1.96 -1.79 -0.22 -1.87 -0.90 -1.35
-5.64 -4.27 -1.77 -1.14 -0.76 -0.74 -0.57 -0.56 -0.52 -0.48
UPCOMING IPO'S Company PT Protech Mitra Perkasa PT Capital Financial Indonesia PT Buyung Poetra Sembada
Business Tower BTS Infrastructure Investment Finance Consumer
IPO Price (IDR) 190.00
Issued Shares (Mn) 160.00
Offering Date
Listing
30 Jun – 11 Jul’16
18 Jul’16
Erdhika Elite Securities
130.00
5,500.00
29 Jun-12 Jul’16
19 Jul’16
Sinarmas Sekuritas
420-500
710.00
TBA
TBA
Bahana Securities
Underwriter
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
19 July 2016 19 July 2016 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 5.52 11.32
ECII CASS
Status Cash Dividend Cash Dividend
CUM Date 14 Jul-16 14 Jul-16
Ratio 5:22 2:49 5:1 84:25 17:5 1:2 1000:3294 1:7 64:10
EXC. Price (IDR) 1000.00 101.00 185.00 240.00 6550.00 -18.35 250.00 340.00
EX Date 15 Jul-16 15 Jul-16
Recording 19 Jul-16 19 Jul-16
Payment 10 Aug-16 10 Aug-16
CORPORATE ACTIONS Stock BTEK AKKU BHIT BINA BLTZ ICBP BEKS POOL BMAS
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Stock Split Rights Issue Rights Issue Rights Issue
CUM Date 28 Jun’16 29 Jun’16 01 July’16 01 July’16 13 July’16 -05 Aug’16 05 Aug’16 30 Aug’16
EX Date 29 Jun’16 30 Jun’16 11 July’16 11 July’16 14 July’16 27 July’16 08 Aug’16 08 Aug’16 31 Aug’16
Trading Period 12 Jul – 25 Jul’16 13 Jul – 19 Jul’16 15 Jul – 28 Jul’16 15 Jul – 21 Jul’16 20 Jul – 26 Jul’16 27 July’16 12 Aug – 22 Aug’16 22 Aug – 26 Aug’16 06 Sep – 13 Sep’16
GENERAL MEETING Emiten WTON CTBN MITI ISSP SKYB ENRG PTIS MYRX ARTI SCPI MKPI ITMA IKBI WIKA CNTX CNTB ELTY
AGM/EGM RUPSLB RUPST RUPST/LB RUPST/LB RUPST RUPST/LB RUPST RUPST/LB RUPST/LB RUPST RUPSLB RUPST RUPST RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST
Date 20-Jul-16 20-Jul-16 21-Jul-16 21-Jul-16 21-Jul-16 22-Jul-16 22-Jul-16 28-Jul-16 03-Aug-16 03-Aug-16 05-Aug-16 12-Aug-16 16-Aug-16 22-Aug-16 23-Aug-16 23-Aug-16 23-Aug-16
Agenda
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
July 2016 1919 July 2016
ASII S1
TRADING BUY 7125
R1
7350
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
ASII
S2
6900
Closing Price
R2
8,100 8,100 8,000
7575
7250
7,600 7,253.13 7,500 7,250 7,250 7,250 7,195
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
7,000 6,977.5
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area oversold
6,500 6,500 6,500 6,293.88
• Harga berada dalam area netral
Prediksi
6,000
• Trading range Rp 7125-Rp 7350 • Entry Rp 7250, take Profit Rp 7350
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 65.12 10.07 0.59 6978 7195
UNTR
TRADING BUY
S1
R1
15475
2016 February March April May ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 26.74, Stochastic %K = 21.33, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
16350
Jun
80 26.7407 100.0 90.0 80.0 70.0 26.7407 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 21.3333 10.0 -0.555034 21.3333 100.0 50.0 0.0 -3.83602 20 -50.0 48,963,10 -100.0 6.25715 60.0 40.0 20.0 0.585652 0.0 48,963,10 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 0.00000 -31.8182
Jul
ASII - MACD (5,3) = -3.84, Signal() = -0.56 ASII - TSI(3,5,3) = 0.59, Volume() = 48,963,100.00
Created AmiBroker%advanced and technical analysis http://www ASII with William's R(14) =charting 31 82 Volume() = 48software 963 100 00 amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
UNTR Wedge
S2
14600
Closing Price
R2
17225
20,000
19,000
16000
18,000
• MACD line dan signal line indikasi positif
16,200 17,000 16,000 16,000 16,000 16,000 15,750 15,428.1
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought
15,000 14,652.5 14,600 14,000 13,856.3
• Harga berada dalam area upper band Prediksi
13,103.9 13,000 13,103.9 13,103.9 12,000 13,069.2 80
• Trading range Rp 15475-Rp 16350 • Entry Rp 16000, take Profit Rp 16350
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 89.22 189.16 34.34 14653 15750
2016 February March April May UNTR - Stochastic %D(6,3,3) = 75.37, Stochastic %K = 67.79, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
UNTR - MACD (5,3) = -124.99, Signal() = -126.24 UNTR - TSI(3,5,3) = 34.34, Volume() = 5,480,200.00
Created AmiBroker advanced and technical analysis http://www UNTRwithWilliam's % R(14)charting = 7 14 Volume() = 5software 480 200 00 amibroker com
Jun
Jul
75.3739 75.3739 90.0 80.0 70.0 67.7885 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 67.7885 10.0 0.0 20 300 -124.99 200 100 0 5,480,200 -100 -126.245 -200 39.4271 80.0 60.0 40.0 34.3394 20.0 5,480,200 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 0.00000 -80.0 -7.14286
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
July 2016 1919 July 2016
SMBR
TRADING BUY
S1
725
R1
775
S2
675
R2
825
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 848.333 848.333 805 755 800 755 755 734
SMBR Upward Sloping Channel
Closing Price
755
700 684.375
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
625 625 600 622.25 560.286
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought
500
• Harga berada dalam area upper band
458 400
Prediksi
• Trading range Rp 725-Rp 775 • Entry Rp 755, take Profit Rp 775
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 73.02 22.10 49.47 622 734
BJBR
TRADING BUY
S1
R1
1100
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
1140
2016 February March April May SMBR - Stochastic %D(6,3,3) = 72.03, Stochastic %K = 68.06, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
Jun
SMBR - MACD (5,3) = -16.75, Signal() = -18.38 SMBR - TSI(3,5,3) = 49.47, Volume() = 13,248,800.00
Created AmiBroker advanced analysis=software SMBRwith William's % R(14)charting = 21and28technical Volume() 13 248http://www 800 00amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 1,201.11 1,170 1,200 1,125 1,125 1,125 1,118 1,100 1,117.5
BJBR Upward Sloping Channel
S2
1060
Closing Price
R2
1180
1125
1,075 1,071
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
300 80 72.0254 72.0254 90.0 80.0 70.0 68.0604 60.0 50.0 40.0 30.0 68.0604 20.0 10.0 20 -16.7471 6.0 0.0 -6.0 -12.0 13,248,80 -18.0 -18.3841 -24.0 -30.0 -36.0 54.2036 100.0 80.0 60.0 49.4708 40.0 20.0 13,248,80 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 -80.0 -21.2766
Jul
1,000 964.111
• Candle chart indikasi sinyal positif
907.368 900 907.368
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
800
Prediksi
• Trading range Rp 1100-Rp 1140 • Entry Rp 1125, take Profit Rp 1140
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 72.72 6.55 6.51 1071 1118
700
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
2016 February March April May BJBR - Stochastic %D(6,3,3) = 42.11, Stochastic %K = 34.98, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
BJBR - MACD (5,3) = -1.44, Signal() = -1.50 BJBR - TSI(3,5,3) = 6.51, Volume() = 11,896,200.00
Created AmiBroker % advanced analysis BJBRwithWilliam's R(14)charting = 27and 27technical Volume() = software 11 896http://www 200 00amibroker com
Jun
Jul
80 42.1142 90.0 80.0 42.1142 70.0 60.0 50.0 40.0 34.9845 30.0 20.0 10.0 34.9845 -1.44405 10.0 5.0 0.0 20 -1.49846 -5.0 -10.0 -15.0 11,896,20 80.0 11.9645 60.0 40.0 11,896,20 20.0 6.51285 0.0 -20.0 -40.0 -27.2727 0.00000
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
July 2016 1919 July 2016
BSDE
TRADING BUY
S1
2000
R1
2090
S2
1915
R2
2180
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
BSDE Upward Sloping Channel
Closing Price
2,249.26 2,249.26
• Candle chart indikasi sinyal positif
2,200 2,170 2,081.25 2,070 2,100 2,062 2,050 2,050 2,000 2,050 2,032.5 2,023 1,900 2,023
• RSI berada dalam area oversold
1,831.98 1,800
2050 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
• Harga berada dalam area lower band 1,700
Prediksi
• Trading range Rp 2000-Rp 2090
1,600
• Entry Rp 2050, take Profit Rp 2090
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 54.33 -2.31 -28.30 2033 2062
RALS
TRADING BUY
S1
1025
R1
1130
S2
920
R2
1235
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Negatif
2016 February March April May BSDE - Stochastic %D(6,3,3) = 20.28, Stochastic %K = 14.57, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
Jun
BSDE - MACD (5,3) = 10.35, Signal() = 9.93 BSDE - TSI(3,5,3) = -28.30, Volume() = 30,300,300.00
Created AmiBroker advanced analysis= software BSDEwithWilliam's % R(14)charting = 58and 18technical Volume() 30 300http://www 300 00amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 1,120 1,095 1,095 1,100 1,095
RALS Upward Sloping Channel
Closing Price
1095
1,050 1,049.38 1,000 1,042.11 1,042.11 1,005 996 900
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
1,500 80 20.2774 100.0 80.0 20.2774 60.0 40.0 20.0 20 0.0 10.3478 14.5658 30.0 20.0 10.0 9.93202 0.0 -10.0 14.5658 -20.0 -30.0 -40.0 30,300,30 80.0 0.00000 60.0 40.0 20.0 30,300,30 0.0 -20.0 -18.3934 -40.0 -60.0 -58.1818 -28.2951
Jul
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral
803.09 800
• Harga berada dalam area upper band 700
Prediksi
• Trading range Rp 1025-Rp 1130 • Entry Rp 1095, take Profit Rp 1130
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 66.86 11.39 18.08 996 1050
600
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
2016 February March April May RALS - Stochastic %D(6,3,3) = 42.98, Stochastic %K = 42.87, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
RALS - MACD (5,3) = -9.83, Signal() = -6.22 RALS - TSI(3,5,3) = 18.08, Volume() = 11,465,200.00
Created AmiBroker % advanced analysis= software RALSwithWilliam's R(14)charting = 13and 51technical Volume() 11 465http://www 200 00amibroker com
Jun
Jul
80 42.9805 100.0 90.0 42.9805 80.0 70.0 60.0 50.0 40.0 42.8651 30.0 20.0 10.0 0.0 42.8651 -6.21684 6.0 20 0.0 -6.0 -9.83171 -12.0 11,465,20 -18.0 18.075 80.0 60.0 40.0 20.0 17.2779 11,465,20 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 0.00000 -13.5135
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
19 July 2016 19 July 2016 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
15375 1510 2010
15375 1510 2010
15025 1535 2020
14425 1405 1965
15025 1470 1995
15625 1535 2020
16225 1600 2050
Positif Positif Positif
Positif Positif Positif
Positif Positif Positif
16200 1595 2010
13125 1330 1850
Trading Buy 10000 PTBA 1030 ADRO Trading Buy 1790 MEDC Trading Buy Trading Buy 2350 INCO Trading Buy 840 ANTM Trading Buy 875 TINS Basic Industry and Chemicals Trading Buy 975 WTON Trading Buy 8975 SMGR Trading Sell 16600 INTP Trading Sell 1085 SMCB
10000 1030 1790 2350 840 875
10175 1045 1825 2370 865 890
9375 975 1705 2250 715 830
9775 1010 1765 2310 790 860
10175 1045 1825 2370 865 890
10575 1080 1885 2430 940 920
Positif Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Positif Positif Positif Positif
Positif Positif Negatif Positif Positif Positif
9800 1075 1950 2510 810 885
6375 690 1145 1630 640 630
975 8975 16600 1085
990 9050 16500 1080
940 8800 16275 1070
965 8925 16500 1080
990 9050 16725 1090
1015 9175 16950 1100
Positif Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif Negatif
1010 9850 17225 1145
895 8700 15550 1005
7250 1170
7250 1170
7350 1180
6900 1130
7125 1155
7350 1180
7575 1205
Positif Positif
Positif Positif
Positif Positif
7600 1215
6500 700
7250 71225 43900 1595
7250 71225 43900 1595
7300 71775 43575 1605
7050 68525 42800 1535
7175 70150 43575 1570
7300 71775 44350 1605
7425 73400 45125 1640
Positif Negatif Negatif Positif
Positif Negatif Negatif Positif
Positif Negatif Negatif Positif
7400 75000 45600 1625
6875 62150 42800 1370
Property, Real Estate and Building Construction Trading Buy 2050 2050 BSDE Trading Sell 3810 3810 PTPP Trading Buy 2880 2880 WIKA Trading Sell 2780 2780 ADHI Trading Sell 2700 2700 WSKT
2090 3790 2890 2760 2670
1915 3730 2830 2690 2610
2000 3790 2860 2760 2670
2090 3850 2890 2830 2730
2180 3910 2920 2900 2790
Positif Negatif Positif Negatif Positif
Positif Negatif Positif Negatif Negatif
Negatif Negatif Positif Negatif Positif
2210 3980 3000 2890 2770
1805 3560 2400 2510 2360
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Sell 3100 PGAS Trading Sell 5475 JSMR Trading Sell 7075 ISAT Trading Buy 4140 TLKM
3100 5475 7075 4140
2820 5425 6900 4180
2390 5325 6625 4020
2820 5425 6900 4100
3250 5525 7175 4180
3680 5625 7450 4260
Positif Positif Positif Negatif
Positif Negatif Positif Negatif
Positif Positif Positif Negatif
2660 5575 6850 4260
2270 4990 6250 3670
9675 11475 5475 13950 1800
9725 11625 5525 14025 1840
9475 11025 5275 13675 1720
9600 11325 5400 13850 1780
9725 11625 5525 14025 1840
9850 11925 5650 14200 1900
Positif Positif Positif Positif Negatif
Positif Positif Positif Positif Negatif
Negatif Negatif Positif Positif Negatif
10175 11600 5475 14025 1860
8850 9900 4600 12625 1560
16000 1655
16350 1680
14600 1540
15475 1610
16350 1680
17225 1750
Positif Positif
Positif Positif
Positif Positif
16200 1635
13375 1255
Ticker
Rec
Agriculture Trading Sell AALI Trading Buy LSIP SGRO Trading Buy
18-07-16
Support S2 S1
Resistance R1 R2
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
1 Month High Low
Mining
Miscellaneous Industry Trading Buy ASII Trading Buy GJTL Consumer Goods Industry Trading Buy INDF Trading Buy GGRM Trading Sell UNVR Trading Buy KLBF
Finance Trading Buy 9675 BMRI Trading Buy 11475 BBRI Trading Buy 5475 BBNI Trading Buy 13950 BBCA Trading Buy 1800 BBTN Trade, Services and Investment Trading Buy 16000 UNTR Trading Buy 1655 MPPA
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.