28 Juli 2015
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• TLKM akan ekspansi bangun menara sebanyak 2.000 buah • ADHI targetkan laba bersih Rp 500 miliar tahun ini • BMRI bantu ADHI cari pinjaman Rp 8,7 triliun • WIKA suntikan modal Rp10 miliar ke anak usaha • WSKT akan tambah kontrak Rp6 triliun • WSKT raih 42% kontrak hingga 1H15 • SMCB rampungkan pabrik baru Tuban II • SMRA targetkan marketing sales Rp2,96 triliun • PTBA siap pasok batu bara ke PLTU Mulut Tambang Banjarsari • Anak usaha BUMI ajukan peningkatan target produksi batubara • DOID 1H15 berhasil memproduksi 16 juta ton, naik 5% • PGAS perbaiki kebocoran pipa SSWJ • Pertamina ambil kepemilikan saham MEDC di Blok Nunukan • Produksi CPO AALI turun 0,9% • Volume penjualan CPO AALI turun 18,3% • FGV belum membayar uang muka pembelian BWPT • DSNG akan lakukan stock split • BBNI revisi proyeksi target pertumbuhan laba tahun 2015 • BMRI targetkan kredit tumbuh 13%-14% pada 1H2015 • Akuisisi bank, BBCA ingin menjadi pemegang saham mayoritas • BBTN optimis penyaluran kredit tumbuh 14-16% pada 2015 • Laba BBTN per 1H15 naik 54,25% YoY • BBTN targetkan laba Rp1,8 triliun • KLBF akan memiliki produk baru
IHSG akan menguji support level di 4835 yang merupakan tahan solid Support Level dalam dua bulan terakhir. Sinyal4745/4720/4668 positif jika IHSG mampu bertahan pada Resistance Level level tersebut dengan potensi 4823/4875/4900 akan menguji resistance I di level 4927 Major Trend sebelum berlanjut ke resistanceUp II di level 4986. Sinyal negatif jika IHSG Minorout Trend break dibawah support levelDown tersebut karena akan menguji support
JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE
IHSG LQ-45
CHANGE
4771.285 808.520
VOLUME (Mn)
-85.310 -19.868
4,502.09 832,23
VALUE (Rp Bn)
4,789.41 3,351.36
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan hari Senin (15/07), IHSG terus bergerak melemah di sepanjang sesi, yang mana masih tertekan oleh kondisi makro ekonomi dan pelemahan nilai tukar Rupiah. Bahkan, investor asing juga turut membukukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp291,27 miliar, sehingga IHSG ditutup melemah 31,96 poin (0,65%) dari 4.901,81 ke 4.869,85. Nampaknya, aksi beli investor masih tertekan oleh prediksi pertumbuhan ekonomi kuartal III-2015 yang diperkirakan masih melambat, walaupun Bank Indonesia (BI) menurunkan proyeksi defisit transaksi berjalan kuartal II-2015 menjadi kurang dari US$5 miliar, atau di bawah 2,3%. Pasalnya, surplus neraca perdagangan yang berlanjut hingga Juni mengindikasikan penyempitan transaksi berjalan hingga kuartal II-2015, dimana ekspor Januari-Juni terkoreksi 11,9% YoY menjadi US$78,3 miliar, sedangkan impor Januari-Juni melemah 17,8% YoY menjadi US$73,9 miliar. Namun, penyempitan drastis defisit ini memberikan sinyal akan perlambatan ekonomi lanjutan pada kuartal II-2015. Di sisi lain, investor juga dicemaskan oleh spekulasi terkait kebijakan suku bunga The Fed. Apalagi, bank sentral AS akan mengadakan rapat komite pasar terbuka (FOMC) pada tanggal 28-29 Juli, yang mana diperkirakan akan memberikan petunjuk terkait jadwal kenaikan suku bunga AS. Pada awal Juli, Janet Yellen telah menegaskan kecenderungan The Fed dalam menaikkan suku bunga acuan pada bulan September ini, yang mana dibayangi oleh data lapangan kerja AS yang terus membaik, bahkan terbaik dalam 42 tahun terakhir. Dari regional, bursa asia kompak ditutup melemah, dipimpin oleh koreksi bursa Tiongkok yang melemah ke level terendahnya dalam 8 tahun. Seperti diketahui, penurunan pada bursa Shanghai dibayangi oleh kekhawatiran terkait perlambatan ekonomi Tiongkok, serta spekulasi mengenai berakhirnya intervensi pemerintah pada bursa saham. Nampaknya, investor pesimistis terhadap langkah pemerintah Tiongkok dalam mengatasi perlambatan ekonomi, yang mana sudah tercermin dari penurunan laba sektor industrial sebesar 0,3% pada bulan Juni lalu. Oleh karena itu, indeks Shanghai Composite ditutup melemah 345,35 poin (8,48%) ke level 3.725,56, sedangkan indeks Hang Seng ditutup menurun 776,55 poin (3,09%) ke level 24.351,96. Di sisi lain, indeks Nikkei 225 juga ditutup melemah 194,43 poin (1,95%) ke level 20.350,10. Adapun, bursa Eropa tentative bergerak melemah di awal perdagangan.
Munculnya akumulasi sentimen negatif bagi pasar saham Amerika Serikat (AS) pada penutupan hari Senin menjadi pemicu berakhir indeks di zona merah. Respon negatif investor atas data ekonomi & laporan laba korporasi yang lebih lemah ditambah dengan kejatuhan bursa Cina memicu indeks Dow Jones dan S&P500 ditutup melemah pada Senin sekaligus mencatatkan penurunan beruntun dalam 5 hari berturut-turut. Bursa Shanghai mengalami kejatuhan terburuk dalam 8 tahun terakhir dengan ditutup melemah 8.5% ditengah kecemasan kebijakan pemerintah Cina yang dianggap kurang efektif. Secara terpisah, proyeksi Fed Rate juga menjadi pemicu koreksi lebih dalam. The Fed telah mempublikasikan proyeksi kenaikan bunga untuk 5 tahun kedepan dengan metoda FRB/US, proyeksi tersebut yakni kenaikan bunga sebesar 25bps di 2015, namun dipercepat 100bps di 2016, setelah itu laju normalisasi Fed rate akan melambat sekitar 25bps per tahun sampai tahun 2020. Penurunan atas pasar Cina membuat bursa bursa saham Eropa ditutup melemah pada Senin. Penurunan saham-saham Eropa ditambah dengan sentimen dari penurunan tajam dalam beberapa hari sebelumnya akibat berlanjutnya koreksi harga komoditas. Indeks DAX 30 Jerman melemah sebesar 2,6% menjadi 11.056,40 dan CAC Prancis membukukan penurunan sebesar 2,6% berakhir di bawah level 5.000. Indeks FTSE 100 Inggris koreksi sebesar 1,1% menajdi 6.505,13. Pelemahan yang terjadi terhadap komoditas akhir-akhir ini ikut memberikan andil koreksi yang terjadi terhadap indeks regional AS dan Eropa. Harga minyak dunia merosot ke posisi USD 47,95 per barel. Penurunan yang terjadi dengan harga minyak pada saat ini terutama disebabkan oleh adanya kemajuan di dalam negosiasi enam kekuatan dunia dengan Iran, pada sisi lainnya kuatnya output produksi AS. Setelah tercapainya kesepakatan atas program nuklirnya, kemungkinan Iran akan fokus untuk mendapatkan kembali pangsa pasar minyak yang hilang karena sanksi, terlepas itu akan berdampak pada harga. Suramnya bursa AS dan Eropa kembali berpeluang menekan laju pergerakan IHSG pada perdagangan saham hari ini. Selain itu, pelaku pasar bursa saham di Indonesia, mencemaskan pelemahan atas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terjadi akhir-akhir ini. Rupiah pada perdagang Senin kemarin sempat menyentuh diatas level 13.462 per satu dolar AS. Terakumulasi faktor negatif di pasar kembali membuka peluang berlanjutnya koreksi IHSG pada perdagangan saham hari ini
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
28 July 2015
28 July 2015 Telekomunikasi Indonesia (TLKM) melalui anak usahanya PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) akan ekspansi membangun menara sebanyak 2.000 buah. Investasi ekspansi pembangunan menara itu sekitar Rp 1,8 triliun pada 2015. Pembangunan menara itu itu antara lain 1.000 buah menara makro. Sisanya 1.000 buah menara mikro. Hingga Juni 2015, Mitratel telah memiliki menara makro dan mikro sebanyak 6.260 buah, bertambah dari posisi Desember 2014 sebanyak 5.473 menara. Untuk pendanaan ekspansi ini akan dipenuhi melalui pinjaman bank dan dana internal. Sebelumnya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk telah menyetujui perpanjangan perjanjian penukaran saham bersyarat antara Perseroan dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk selambat-lambatnya hingga enam bulan berikutnya. Adhi Karya (ADHI) menargetkan laba bersih sebesar Rp 500 miliar pada akhir tahun 2015. Target itu tumbuh 54,32% dibandingkan akhir tahun 2014 yang sebesar Rp 324,07 miliar. Perbaikan atas laba pada akhir tahun ini karena bisnis konstruksi baru berjalan pada semester II/2015. Sedangkan, pendapatan usaha ditargetkan naik 37,5% dari Rp 8,65 triliun pada akhir tahun 2014 menjadi Rp 11 triliun pada akhir tahun 2015, dengan realisasi pendapatan sebesar Rp 3,5 triliun. Perseroan menargetkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 18,7 triliun di 2015. Hingga akhir Juni 2015, perusahaan telah meraup perolehan kontrak baru sebesar Rp 6,1 triliun. Adhi Karya (ADHI) meminta pemerintah untuk membayar dana pembangunan Light Rail Transit (LRT) sebagian di tengah pengerjaan. Rencananya perseroan sendiri, akan melakukan groundbreaking pada 17 Agustus 2015 untuk rute Cibubur-Dukuh Atas. Pembayaran sebagian akan dipergunakan sebagai biaya untuk membangun rute lainnya, yakni Bekasi-Cawang. Adhi Karya (ADHI) mengirimkan beberapa pegawainya ke luar negeri untuk mempelajari mengenai Light Rail Transit (LRT). Adhi Karya masih menunggu penyelesaian revisi Peraturan Presiden (Perpres) mengenai penunjukan Adhi Karya untuk membangun LRT. Dana investasi tahap pertama pembangunan LRT dengan rute CibuburDukuh Atas sekitar Rp 7 triliun. Adhi Karya akan mencari dana sekitar 70% dari pinjaman dan sisanya sebesar 30% berasal dari kas internal. Perseroan lebih memilih Bank Mandiri (BMRI) untuk pinjaman tahap I. Adhi Karya (ADHI) menunjuk Bank Mandiri (BMRI) untuk membantu penjajakan pinjaman sindikasi senilai Rp 8,7 triliun dari China Development Bank (CDB). Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai proyek transportasi kereta api ringan (LRT) tahap I yang senilai Rp 12,56 triliun. Dalam pembangunan LRT, pemerintah menetapkan skema membeli proyek tersebut dari ADHI setelah proyek selesai dibangun. Total kebutuhan LRT hingga rute ke Bogor tersebut sekitar Rp 35-40 triliun. Sesuai rencana, sumber pendanaan lain proyek LRT tahap I dengan rute Bekasi Timur-Cawang-KuninganDukuh Atas, Cibubur-Cawang adalah melalui rights issue. Wijaya Karya (WIKA) telah menyuntikan modal sebesar Rp 10 miliar ke anak usaha di bidang aspal, PT Wijaya Karya (Wika) Bitumen. Aksi ini sebagai upaya untuk mengembangkan proyek aspal granular atau ekstrak aspal berbentuk butiran yang banyak dicari di pasar luar negeri. Perseroan berharap, proyek aspal granular ini bisa mendongkrak kualitas aspal yang diproduksi Wika Bitumen. Sebelumnya, Wika Bitumen cuma menjajakan aspal mentah saja. Waskita Karya (WSKT) berencana menambah kontrak Rp6 triliun pada bulan depan dari pengerjaan proyek jalan tol Solo-Kertosono. Proyek yang menghubungkan Jawa Tengah dan Jawa Timur tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan 2018. Sampai Juni 2015, kontrak Waskita Karya (WSKT) telah mencapai Rp9,9 triliun atau sekitar 42% dari target Rp23,4 triliun pada tahun ini. Kontrak tersebut tumbuh 39,6% dibandingkan Rp7,1 triliun pada periode yang sama 2014.
Holcim Indonesia (SMCB) merampungkan pabrik baru Tuban II yang memiliki nilai proyek sebesar US$ 500 juta. Pada awalnya, pabrik ini direncanakan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, namun kemungkinan perusahaan akan melakukan ekspor setelah melihat kondisi pasar semen yang lesu tahun ini. Pelaksanaan ekspor ini bukanlah pilihan utama perusahaan karena Holcim masih berupaya untuk memasarkan hasil produksinya di dalam negeri. Jika memang nantinya pasar domestik tidak membaik selama lebih dari setahun ke depan, perusahaan akan mengekspor semen ke Filipina dan Vietnam terlebih dahulu. Summarecon Agung (SMRA) menargetkan pendapatan prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp2,96 triliun melalui peluncuran dua menara apartemen baru di Serpong dan Bekasi, serta dua klaster baru di Bandung pada semester II tahun ini. Dua apartemen tersebut memiliki total unit sekitar 1.500 unit dan akan diluncurkan pada medio September-Oktober mendatang. Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) siap memasok kebutuhan batu bara Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang Banjarsari di Merapi Timur, Lahat, Sumatera Selatan selama 30 tahun. Kepastian mengenai pasokan bahan bakar itu karena perseroan juga memiliki PLTU Banjarsari, selain dua perusahaan lainnya yakni PT PLN dan PT Navigate Innovate Indonesia. Ketiga perusahaan tersebut membentuk PT BPI. Setiap perusahaan memiliki tugas masing-masing yakni Bukit Asam yang menjamin asupan batu bara, PLN untuk menyediakan tenaga ahli dan mengawal teknologinya, dan Navigate sebagai manajemen perusahaan. Dua pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC), anak usaha Bumi Resources (BUMI) dan PT Asmin Bara Bronang mengajukan peningkatan target produksi batubara pada tahun 2015. KPC mengajukan usulan kenaikan produksinya dari sekitar 52,5 juta ton menjadi 60 juta ton pada tahun 2015 seiring dengan investasi infrastruktur pertambangan KPC. Sedangkan Asmin Bara mengajukan kenaikan produksi sekitar 1 juta ton menjadi 3 juta ton untuk tahun 2015. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menyetujui usulan revisi RKAB itu jika peningkatan produksi diperuntukkan bagi kebutuhan dalam negeri (domestic market obligation/DMO). Meski ada peningkatan produksi, pemerintah belum berencana merevisi target produksi batubara tahun 2015 sebesar 425 juta ton. Delta Dunia Makmur (DOID) pada semester I-2015 berhasil memproduksi 16 juta ton, naik 5% dibandingkan periode sama tahun lalu. Bulan Juni saja, Perseroan memproduksi batubara 2,6 juta ton atau naik 7,69% dari produksi batubara Juni 2014 yang sebesar 2,4 juta ton. Sedangkan sepanjang semester I-2015, order jasa pengupasan lapisan tanah penutup batubara (overburden) sebanyak 129,1 juta bank cubic metre (bcm), atau turun 8,17% dari overburden selama semester I-2014 sebanyak 140,6 juta bcm. Perusahaan Gas Negara (PGAS) berusaha menambal dan menutup rapat kebocoran pada jaringan pipa South Sumatra West Java (SSWJ) jalur Labuhan Maringgai-Muara Bekasi di Laut Jawa. Perusahaan ini telah menunjuk perusahaan asal Belanda DCN International Diving and Marine Contractors dan PT Sankei Gohsyu Industries, sebagai pelaksana perbaikan tersebut. Kebocoran jaringan pipa SSWJ jalur Labuhan Maringgai-Muara Bekasi terjadi sejak tahun 2013. Saat itu, perseroan sudah memperbaikinya. Namun, perbaikan tersebut hanya bersifat sementara di jaringan pipa tersebut supaya operasional jalur itu tetap berjalan normal. Anak usaha Pertamina, PT PHE Nunukan Company, mengambil kepemilikan saham Medco Energi Internasional (MEDC) di Blok Nunukan sebesar 31,67%. Dengan demikian, PT PHE Nunukan Company memiliki saham sebesar 66,67% Blok Nunukan dari sebelumnya sebesar 35%. Semula, Medco memiliki 40% saham Blok
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
28 July 2015
28 July 2015 Nunukan. Namun, Medco melepas semua kepemilikan tersebut. Sebanyak 31,67% diserahkan ke Pertamina, dan 8,33% diserahkan ke India Videocon Industries Limited. Medco keluar dari Blok Nunukan karena potensi di Blok Nunukan kurang ekonomis. Dian Swastatika (DSSA) menjanjikan penyelesaian laporan keuangan semester I-2015 pada akhir Agustus 2015. Perseroan kabarnya telah menunjuk sebuah kantor akuntan publik sebagai penelaah keuangan, paling lambat 31 Agustus 2015. Produksi minyak sawit mentah (CPO) Astra Agro Lestari (AALI) pada semester I/2015 mengalami penurunan 0,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Total produk CPO selama enam bulan pertama tahun ini mencapai 845.395 ton, turun dari tahun lalu yang mencapai 852.942 ton. Penurunan ini disebabkan oleh produksi tandan buah segar (TBS) yang turun 2,5% dari 2,74 juta ton pada 2014 menjadi 2,67 juta ton pada tahun ini. Volume penjualan CPO Astra Agro Lestari (AALI) mengalami penurunan 18,3% dari 674.729 ton menjadi 551.418 ton karena sebagian produksi CPO dialihkan menjadi olein. Harga jual rata-rata CPO hingga Juni 2015 juga turun 12,4% menjadi Rp7.642/kg dari Rp8,728/kg. Transaksi jual beli saham Eagle High Plantations (BWPT) antara Rajawali Corpora kepada Felda Global Ventures Holdings Berhad (FGV) tidak berjalan sempurna. Kabarnya, FGV belum membayar uang muka pembelian BWPT. Seharusnya uang muka bisa diterima pada pertengahan Juli 2015 lalu. Ini sesuai dengan perjanjian antara Rajawali dan FGV pada 12 Juni 2015. Adapun, nilai uang muka yang harus dibayarkan FGV mencapai US$ 174,5 juta. Sebelumnya, FGV telah melapor ke Bank Negara Malaysia dan Menteri Keuangan Malaysia mengenai pembayaran uang muka tersebut. Uang muka yang harus FGV bayarkan ke Rajawali setara 25% dari total nilai transaksi BWPT. Rajawali melepas 37% saham BWPT seharga US$ 680 juta. Pembayaran terdiri dari US$ 632 juta dibayar tunai dan US$ 48 juta dengan pertukaran 2,55% saham FGV. Dharma Satya Nusantara (DSNG) berniat melakukan pemecahan nominal saham atau stock split dengan perbandingan 1:5. Perubahan nominal dari Rp 100 menjadi Rp 20 per saham. Perseroan akan meminta persetujuan pemegang sahamnya dalam RUPSLB pada 2 September 2015. Bank Negara Indonesia (BBNI) merevisi proyeksi target pertumbuhan laba tahun 2015. Revisi proyeksi target laba yang dilakukan BNI tahun 2015 ini, berkaitan dengan situasi ekonomi yang terjadi sepanjang semester I-2015 yang mempengaruhi kinerja nasabah. Untuk laba diperkirakan terdapat penyesuaian 20%-30%. Perseroan memiliki strategi untuk menyiasati perlambatan kinerjanya dengan memfokuskan pada perbaikan kualitas aset, restrukturisasi kredit, penghematan biaya, kebijakan pricing sesuai kondisi nasabah, penyempurnaan organisasi yang mendorong bisnis komersial dan konsumer. Selain itu, perseroan juga akan menggenjot pendapatan rupiah dari kantung fee based policy, kontribusi perusahaan anak dan pembangunan networks yang mendukung konsep financial center.
Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap), anak usaha Bank Mandiri (BMRI), guna membayarkan tunjangan hari tua (THT), THT Multiguna, dan pensiun bulanan. Melalui kerja sama tersebut diharapkan dapat mempermudah pensiunan dalam mendapatkan akses layanan ketika hari tua. Bank Central Asia (BBCA) ingin menjadi pemegang saham mayoritas atas dua bank yang akan diakuisisi dari kelompok BUKU I atau II. Perseroan akan menggabungkan kedua bank tersebut, sehingga dapat menguasai mayoritas saham atau lebih dari 50%. Namun, BBCA masih menunda rencana akuisisi tersebut hingga September mendatang. Bank Tabungan Negara (BBTN) memproyeksikan kredit yang disalurkan akan tumbuh pada kisaran 14-16% hingga akhir tahun 2015. Pertumbuhan kredit relatif tinggi karena permintaan pasar terhadap kebutuhan rumah cukup besar. Bank Tabungan Negara (BBTN) siap membantu pemerintah dengan mendukung penyaluran subsidi selisih bunga (SSB) untuk mendukung pembangunan sejuta rumah di Indonesia. Rencana pemerintah menerapkan SSB karena dana subsidi kredit pemilikan rumah (KPR) berskema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp 5,1 triliun akan habis pada Juli 2015. Bank Tabungan Negara (BBTN) membukukan laba semester I 2015 sebesar Rp 831 miliar atau meningkat 54,25% YoY dari sebelumnya Rp 539 miliar. Nett Interest Income (NII) perseroan sebesar Rp 3,187 triliun, tumbuh 19,06% YoY dari sebelumnya Rp 2,676 triliun. BTN mencatat pendapatan bunga (interest income) pada semester I 2015 sebesar Rp 7,353 triliun, tumbuh 13,69% YoY dibandingkan semester I 2014 sebesar Rp 6,467 triliun. Aset BTN hingga semester I 2015 sebesar Rp 155,952 triliun atau tumbuh 14,99% dari semester I 2014 sebesar Rp 135,623 triliun. Bank Tabungan Negara (BBTN) menargetkan perolehan laba bersih sebesar Rp1,8 triliun di akhir 2015. Perseroan akan meningkatkan pendapatan dari ekspansi kredit dan pemulihan aset bermasalah. Bank OCBC NISP (NISP) kinerja semester I 2015 relatif sama dibandingkan dengan semester dua 2014. Hal ini didukung dari penyaluran kredit pada semester I 2015 yang lebih baik dibandingkan dengan semester 2 2014 lalu. Selain itu rasio kredit bermasalah pada semester dua tahun ini juga relatif stabil dan terkendali. Selain itu kenaikan penyaluran kredit pada semester dua tahun 2015, relatif sama. Artinya jumlah kredit yang disalurkan pada semester pertama tahun ini adalah sekitar Rp 78,9 triliun. Wahana Ottomitra Multiartha (WOMF) hingga pertengahan tahun ini belum berencana membuka cabang baru. Dari saat ini jumlah cabang yang mereka miliki mencapai 106 unit. Cabang WOM Finance paling banyak berdiri di wilayah Jawa Tengah menjadi dengan 43 kantor cabang. Disusul Jawa Timur dengan 36 kantor cabang. Belum lama ini perseroan memang meluncurkan aplikasi berlabel WOMunity. Aplikasi ini memberikan informasi berbagai benefit dan solusi financial dari WOM FInance. Termasuk diantaranya informasi produk-produk perseroan.
Bank Mandiri (BMRI) menargetkan kredit tumbuh sebesar 13% sampai 14% pada semester I 2015. Sebagai gambaran sampai Mei 2015, jumlah kredit yang disalurkan perseroan masih mengalami kenaikan 14,79% menjadi Rp Rp 485,4 triliun. Sedangkan laba bersih perseroan sampai semester I 2015 diperkirakan masih mengalami kenaikan hanya single digit. Sedangkan sampai akhir tahun, perseroan hanya menargetkan pertumbuhan laba diatas 10%. Jika dilihat pada laporan keuangan bulanan terakhir perseroan pada Mei 2015, terlihat, kenaikan laba bersih perseroan mencapai 20,92% menjadi Rp 8,79 triliun.
BFI Finance (BFIN) mendapatkan komitmen pinjaman sebesar USD 180 juta dari konsorsium bank, meningkat dari rencana sebelumnya sebesar USD 75 juta dengan opsi tambahan hingga sebesar USD 100 juta. Meningkatnya jumlah pinjaman tersebut karena permintaan pinjaman konsorsium kepada BFI Finance mencapai USD 300 juta atau oversubscribed 3,5X. Perseroan akan menggunakan seluruh pinjaman untuk ekspansi pembiayaan. Untuk menggalang dana, BFIN juga rencananya akan menerbitkan obligasi senilai Rp 700 miliar hingga Rp 1 triliun tahun ini.
PT Taspen (Persero) menandatangi perjanjian kerja sama dengan PT
Buana Finance (BBLD) akan merevisi target pembiayaan tahun ini.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
28 July 2015
28 July 2015 Rencana revisi ini seiring realisasi penyaluran pembiayaan perseroan yang baru tumbuh 1,01% YoY pada Mei lalu. Perseroan mencatatkan penyaluran pembiayaan turun 30% dari budget yang sudah ditentukan akhir Mei 2015.
pokok pinjaman sebagian utang (refinancing), membiayai rencana pembangunan pembangkit listrik, dan menambah modal kerja perseroan. Obligasi ini mendapatkan peringkat B1 dari Moodys dan BB- dari Standard & Poors.
Asuransi Jasa Tania (ASJT) akan mulai memperdagangkan nominal saham baru di pasar reguler/negosiasi pada 31 Juli 2015 mendatang. Untuk perdagangan nominal baru di pasar tunai akan dilakukan pada 5 Agustus 2015. Seperti diketahui perusahaan ini akan memecah nominal sahamnya dari Rp200 menjadi Rp100 atau 1:2. Perubahan ini sudah mendapatkan izin dari Kementerian Hukum dan HAM pada 29 Juni 2015. Saat ini saham perseroan tak mengalami pergerakan, dengan saham perseroan berada di level Rp290 per lembar.
Sri Rejeki Isman (SRIL) akan menerbikan notes senilai US$420 juta untuk refinancing dan membangun pembangkit listrik. Bunga yang ditetapkan maksimal 10% per tahun dan memiliki tenor lima tahun. Nantinya, notes ini akan diterbitkan oleh Sinar Pantja Djaja, anak usaha SRIL dan setelah itu hasilnya dipinjamkan kepada SRIL. Perseroan akan menggelar RUPSLB pada 2 September untuk meminta persetujuan para pemegang saham.
Sido Muncul (SIDO) berencana menjual eks lahan pabrik farmasi PT Berlico Mulia Farma yang berlokasi di Kota Yogyakarta. Proses penjualan lahan seluas 9.000 meter m² itu dilakukan setelah pabrik Berlico Mulia selesai direlokasi ke kawasan industri di Kabupaten Sleman. Lokasi pabrik Berlico berada di wilayah padat penduduk bukan kawasan industry, posisi tersebut akhirnya menjadi pertimbangan untuk merelokasi pabrik ke lokasi lain. Pabrik kawasan industri Sleman, memiliki lahan seluas 3,6 ha. Lahan ini diperkirakan dapat membangun pabrik yang mampu memproduksi aneka produk kesehatan. Dalam rencana, pabrik Berlico Mulia dipersiapkan memproduksi 100 produk obat resep dan OTC. Untuk menyukseskan daftar rencana ini, Berlico Mulia Farma sedang menyelesaikan pengurusan perizinan produksi ke pemerintah daerah dan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kalbe Farma (KLBF) akan memiliki produk baru untuk makanan dan minuman kesehatan, setelah memiliki Hydro Coco, Original Love Juice Premium, dan Fitbar. Menurut perseroan prospek jus kemasan tetap positif karena tren dunia juga menunjukkan hal demikian. Konsumen menginginkan produk yang praktis dan mudah diperoleh, ditambah unsur kesehatan dan bahan alami. Akasha Wira International (ADES) akan menambah mesin produksi minuman beserta perlengkapan penunjang dan konstruksi. Nilai mesin baru tersebut mencapai US$ 7 juta. Dana pembelian mesin berasal dari kas internal dan pinjaman bank. Perseroan menilai bahwa saat ini bisnis minuman makin bertumbuh, namun kapasitas produksi pabrik di Cibinong, Bogor, Jawa Barat hampir penuh. Ratu Prabu Energi (ARTI) mempercayakan Posco E&C Indonesia sebagai kontraktor untuk pengerjaan proyek pengembangan hotel dan apartemen senilai Rp 1,5 triliun. Proyek Ratu Prabu 3 Residences tersebut akan dimulai pengerjaannya pada 18 Agustus tahun ini dan ditargetkan selesai pada 19 Februari 2018. Proyek ini akan dikembangkan di TB Simatupang, Jakarta Selatan. Bayu Buana (BAYU) mulai menjajalan pasar online dengan menggandeng PT Hulla Travel Indonesia. Bayu Buana mengoperasikan situs pemesanan tiket pesawat dan hotel hulaa.com. Dalam perusahaan joint venture ini perseroan menjadi pemegang saham mayoritas. Pangsa pasar pemesanan tiket pesawat dan hotel online akan terus tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Meski usaha ini sudah beroperasi sejak Maret 2015, hingga kini pemasukan dari bisnis start up ini belum dikonsolidasikan ke induk perusahaan. Soalnya, bisnis baru ini masih berada dalam tahap pra operasi. Sri Rejeki Isman (SRIL) telah memberikan mandat kepada Barclays sebagai penjamin emisi untuk obligasi dolar senilai hingga $420 juta. Perseroan tengah menunggu persetujuan atas rencana ini dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang akan digelar pada 2 September 2015 mendatang. Perseroan berencana menerbitkan surat utang atau obligasi global melalui anak usahanya PT Sinar Pantja Djaja (SPD) sebesar USD 420 juta. Surat utang ini akan diterbitkan dengan kupon maksimal 10% serta memiliki jangka waktu 5 tahun. Dana hasil penerbitan obligasi ini rencananya akan digunakan untuk membayar
RUPSLB Media Nusantara Citra (MNCN) menyetujui buy back saham perseroan. MNCN menyiapkan dana maksimum sebesar Rp 3,2 tiliun guna melakukan pembelian kembali saham (buy back) maksimal 10%, setara dengan 1,26 miliar saham dengan asumsi harga rata-rata buy back sebesar Rp 2.500 per saham, termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya sehubungan dengan buy back. Buy back direncanakan akan dilaksanakan selama 18 bulan terhitung setelah persetujuan dari RUPSLB 28 Juli 2015 sampai dengan 28 Januari 2017. Buy back akan dilakukan baik melalui bursa maupun melalui cara lainnya. Perseoran telah menunjuk PT MNC Securities (terafilisasi) sebagai perantara pedagang efek. MNC Grup melalui Global Mediacom (BMTR) mencari mitra strategis untuk mengembangkan unit usaha baru, yakni Sky Vision Network. Unit usaha tersebut akan dijadikan sebagai holding bisnis televisi berbayar, over the top (OTT) dan internet broadband. Sky Vision Network akan menaungi unit usaha yang sudah berjalan, seperti MNC Sky Vision (MSKY) dan MNC Kabel Mediacom. Pembentukan Sky Vision Network direncanakan terealisasi pada kuartal III-2015. Investor asing diperkenankan masuk sebagai mitra strategis dengan opsi pembelian saham secara langsung ataupun lewat convertible bond. RUPSLB MNC Grup menyetujui pembelian saham kembali atau buyback kepemilikan perusahan maksimal Rp 7,5 triliun. Perusahaan dalam MNC Grup yang akan melaksanakan buyback adalah Media Nusantara Citra (MNCN) dengan jumlah 1,25 miliar saham senilai Rp 3,2 triliun. Kedua, MNC Sky Vision (MSKY) dengan jumlah 353 juta saham dengan nilai Rp 636 miliar. Global Mediacom (BMTR) juga disetujui untuk melakukan aksi tersebut dengan maksimal pembelian 1,27 miliar saham dengan nilai mencapai Rp 2,2 triliun. Keempat, MNC Investama (BHIT) yang membeli 3,78 miliar lembar saham senilai Rp 1,52 triliun. MNC Sky Vision (MSKY) akan go private dimana proses pembelian kembali saham tersebut akan dilakukan secara bertahap. Hingga akhir Maret 2015, saham publik dalam MSKY sebesar 13,5%. Surya Toto Indonesia (TOTO) sukses menggelar penerbitan saham baru atau rights issue senilai Rp148,6 miliar. Penawaran umum terbatas I dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) yang digelar perseroan terhadap 41,28 juta lembar saham berhasil diselesaikan sepenuhnya dengan harga penawaran per lembar Rp3.600. Dana hasil right issue ini akan digunakan untuk menambah modal kerja. Chandra Asri Petrochemical (TPIA) memastikan pabrik naphta cracker yang baru akan selesai tahun ini. Pabrik yang memproduksi bahan baku petrokimia ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan impor bahan baku. Sampai Juli, pengerjaan pabrik naphtha cracker ini sudah rampung 85%. Perseroan menginvestasikan US$ 380 juta untuk membangun pabrik ini. Sumber dananya dari belanja modal tahun 2014 dan tahun 2015. Lokasi pabrik naphtha cracker anyar tersebut berada di lokasi pabrik TPIA di Cilegon, Banten. Selain memproduksi naphtha sebagai bahan baku petrokimia, perseroan juga memproduksi produk petrokimia seperti; etilena, propilena, mixed C4, pygas, polipropilena, polietilena dan stirena.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
28 July 2015
28 July 2015 PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mematangkan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tercatat di pasar saham. BEI dan OJK tengah mempersiapkan strategi bisnis supaya UMKM bisa menggunakan dana dari pasar modal untuk mengembangkan usahanya. Dalam ketentuan Undang-undang (UU) Pasar Modal, syarat perusahaan yang go public berbadan hukum Perusahaan Terbatas (PT), sehingga UKM yang masih berbadan hukum CV belum bisa mewujudkan rencana Innitial Public Offering (IPO). Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mengatakan sektor pembiayaan mengalami pertumbuhan sekitar 4,6% dari semester I, yang terjadi pada rata-rata total dari keseluruhan perputaran bisnis industri. Tahun-tahun sebelumnya pertumbuhan telah mengalami perlambatan, mayoritas pembiayaan cicilan atau pertumbuhan kredit ada pada kredit mobil dan motor. Semester II 2015 diprediksikan akan mengalami peningkatan sedikit dan sulit menembus dua digit atau 10%. Pemerintah akan memulai studi perencanaan proyek-proyek infrastruktur 2016 pada sisa waktu semester II 2015, agar lelang dan realisasi pembangunan fisik proyek tersebut dapat dieksekusi pada awal tahun 2016. Percepatan studi perencanaan itu juga dilakukan untuk menjaga kepercayaan mitra proyek, baik untuk proyek kerja sama pemerintah swasta (KPS) dan juga proyek yang didanai dari pinjaman luar negeri. Pada tahun 2016 diperkirakan jumlah anggaran infrastruktur akan meningkat signifikan, sesuai dengan agenda pemerintah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur. Hingga tahun 2019 kebutuhan pembiayaan infrastruktur di Indonesia mencapai Rp 5.452 triliun untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 7%. Investasi pemerintah dialokasikan memenuhi 22% dari total kebutuhan tersebut. Sedangkan investasi lainnya bersumber dari BUMN, BUMD dan pihak swasta.
tahun 2014 sebesar Rp 116,2 triliun. Jumlah realisasi investasi PMDN sebesar Rp 42,9 triliun setara 31,8% dan jumlah realisasi investasi PMA sebesar Rp 92,2 triliun setara 68,2%. Secara kumulatif realisasi investasi proyek penanaman modal pada semester I (Januari-Juni) 2015 sebesar Rp 259,7 triliun, meningkat 16,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014, yang terdiri dari realisasi investasi PMDN sebesar Rp 85,5 triliun (32,9%) dan realisasi investasi PMA sebesar Rp 174,2 triliun (67,1%). Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Marto Wardoyo mengatakan inflasi pada minggu ketiga Juli 2015 pada angka 0,76% atau lebih rendah dari perkiraan sebelumnya di 1,12%. Hal ini disebabkan karena harga cabai, beras dan bahan makanan pokok lainnya naik, namun masih bisa diatasi. Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi triwulan II 2015 (April-Juni) sama dengan triwulan sebelumnya 4,7%. Sedang Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi triwulan II akan sama dengan triwulan I. BI memproyeksi defisit transaksi berjalan triwulan II 2015 akan berada pada level di bawah 2,3% dari PDB.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, menyatakan Kementerian BUMN sedang melakukan analisa kembali rencana holding BUMN energi. Pemerintah menaikkan tarif bea masuk impor di Indonesia menjadi rata-rata 8,3%, karena selama ini merupakan terendah di dunia, yaitu 7,3%. Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang PS Brodjonegoro menyatakan, kenaikan tarif tersebut sangat baik untuk mendorong industri dalam negeri. Namun angka kenaikan rata-rata tersebut masih tergolong rendah, sehingga tidak terkait dengan isu proteksi industri dalam negeri. Pemerintah telah melakukan kenaikan bea masuk yang diatur dalam PMK Nomor 132/PMK.010/2015 tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor yang telah diundangkan pada 9 Juli 2015. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mengeluarkan dana investor protection fund (IPF) atau dana perlindungan investor mencapai Rp 100 juta. Rencananya dana IPF ini akan diumumkan secara resmi pada 10 Agustus 2015. Menurut Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, besaran dana IPF ini akan meningkatkan kepercayaan dan perlindungan investor di industri pasar modal dalam negeri. Realisasi investasi pada semester I 2015 mencapai Rp 259,7 triliun, meningkat 16,6% YoY dibandingkan periode yang sama 2015 sebesar Rp 222,8 triliun. Realisasi investasi di luar Pulau Jawa pada semester I 2015 mencapai Rp 115,2 triliun, meningkat 25,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 91,7 triliun. Realisasi investasi di Pulau Jawa pada semester I 2015 mencapai Rp 144,5 triliun atau naik 55,7%. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meyakini realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) periode kuartal II 2015 meningkat dibanding kuartal sebelumnya. Realisasi investasi per triwulan II terjadi peningkatan sebesar 16,3% dibandingkan dengan periode yang sama DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
28 July 2015 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
47,06 2,79 1094,28 11030,00 15695,00 60,35 57,45 660,00 2171,00 684,50 801,42
-0,33 0,00 0,28 -270,00 290,00 -2,05 -5,91 -10,00 -6,00 -3,50 1,17
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
42 0,03
14.028 448
Change (IDR) -182 -15
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 17440,59 5039,78 6505,13 3903,46 2260,04 24351,96 4771,29 20350,10 1709,76 3313,42
Change %Day %YTD -0,73 -2,15 -0,96 6,41 -1,13 -0,93 -8,48 15,17 -7,00 52,87 -3,09 3,16 -1,76 -8,72 -0,95 16,61 -0,64 -2,92 -1,17 -1,54
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2014E 2015F 2,95 2,76 3,61 3,28 1,82 1,75 1,85 1,67 3,89 3,44 1,27 1,19 2,31 2,04 1,75 1,64 1,86 1,75 1,24 1,18
Market Cap (USD Bn) 5.350,3 8.117,0 1.611,9 4.901,0 3.395,6 1.905,9 339,4 3.031,0 261,2 394,7
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 13.462,50 14.928,03 109,19 9.831,31 9.790,74 20.949,53 2.167,94 3.524,21 11,54
Change 15,50 -0,17 0,17 -5,92 -19,80 29,37 0,00 -5,42 0,02
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2014E 2015F 15,61 14,34 22,01 19,09 15,83 14,18 15,32 13,48 31,54 24,80 11,94 10,86 14,47 12,41 19,20 17,32 16,00 14,67 13,78 12,62
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,07 1,11 0,01 0,73 0,73 1,56 0,16 0,26 0,09
Change -0,0001 0,0001 0,0000 -0,0002 0,0004 0,0002 0,0000 -0,0007 0,0001
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.50 0.05 0.10 0.50 4.85
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 6.98 0.51 0.17 0.13 0.13 3.04
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
28 July 2015 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
SBI
Jun’15
Description SBI (9M) SBIS (9M)
May’15
0.96 7.26 0.54 110.80 Bn 2,724,691.70
0.42 7.15 0.50 110.80 Bn 2,724,691.70
Rate (%) 6,66058 6,66058
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 28 Jul 29 Jul 29 Jul 30 Jul 30 Jul 30 Jul 30 Jul 30 Jul 30 Jul
Agenda US Consumer Confidence Index US Pending Home Sales MoM US Pending Home Sales YoY FOMC Rate Decision US GDP Annualized QoQ US Personal Consumption US GDP Price Index US Initial Jobless Claims US Continuing Claims
Expectation Turun menjadi -100.0 dari 101.4 Naik menjadi 1.0% dari 0.9% -Tetap 0.25% Naik menjadi 2.5% dari -0.2% Naik menjadi 2.7% dari 2.1% Naik menjadi 1.5% dari 0.0% Naik menjadi 270 ribu dari 255 ribu Naik menjadi 2210 ribu dari 2207 ribu
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock PNBN IJ MNCN IJ BTPN IJ MIKA IJ SRIL IJ JRPT IJ TBIG IJ JIHD IJ BHIT IJ ECII IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
1050 2050 3475 24500 446 970 8550 850 297 1230
Index pt
8.25 5.40 3.58 1.14 4.45 2.11 0.59 12.58 1.37 8.85
Stock
2.01 1.58 0.73 0.42 0.37 0.29 0.25 0.23 0.16 0.14
Price
BMRI IJ ASII IJ BBRI IJ BBCA IJ SMGR IJ PGAS IJ TLKM IJ INTP IJ BBNI IJ AALI IJ
9550 6425 9775 13450 10250 3905 2825 21225 4850 21500
Change (%)
Index pt
-4.50 -3.38 -3.22 -2.00 -8.69 -4.76 -1.05 -3.63 -3.00 -6.22
-10.93 -9.58 -8.35 -7.06 -6.08 -4.97 -3.18 -3.10 -2.91 -2.36
UPCOMING IPO'S Company Bank Harda Internasional Gelombang Seismic Indonesia
Business Banking & Finance Trade & Service
IPO Price (IDR) 115-150
Issued Shares (Mn) 950.00
Offering Date
Listing
04 Aug-06 Aug’15
12 Aug’15
Lautandhana Securindo
130-170
150.00
04 Aug-06 Aug’15
13 Aug’15
Panca Global Securities
Underwriter
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
7
28 July 2015 28 July 2015 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 100:1
MTLA
Status Stock Dividend
CUM Date 05 Aug-15
Ratio 1:90 3:2 100000:76190 ---1:2 1:5 1:2 1:2 5:1
EXC. Price (IDR) 265.00 200.00 2000-2700 850.00 10000.00 5305.00 ------
EX Date 06 Aug-15
Recording 10 Aug-15
Payment 25 Aug-15
CORPORATE ACTIONS Stock RIMO SRAJ ADHI SIPD BAEK UNTX TRUS BALI ASJT CEKA TRAM
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Tender Offer Tender Offer Tender Offer Stock Split Stock Split Stock Split Stock Split Reverse Stock
CUM Date 11 Aug-15 31 Aug-15 TBA ---------
EX Date 12 Aug-15 01 Sep-15 TBA ---27 Jul-15 30 Jul-15 31 Jul-15 03 Aug-15 26 Aug-15
Trading Period 19 Aug – 14 Sep’15 07 Sep – 14 Sep’15 TBA 01 Jul - 30 Jul’15 02 Jul - 04 Aug’15 11 Aug - 10 Sep’15 27 Jul-15 30 Jul-15 31 Jul-15 03 Aug-15 26 Aug-15
GENERAL MEETING Emiten MERK OCAP PPRO SIPD WIKA HMSP AGRO BUMI ITMA BRAU PGLI CMNP MLBI STAR SUPR SRAJ BNII DNET ADHI BSWD
AGM/EGM RUPSLB RUPST RUPSLB RUPST/LB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST/LB RUPST RUPSLB RUPSLB RUPST/LB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
28-Jul-15 29-Jul-15 29-Jul-15 30-Jul-15 30-Jul-15 10-Aug-15 12-Aug-15 13-Aug-15 14-Aug-15 19-Aug-15 19-Aug-15 19-Aug-15 20-Aug-15 20-Aug-15 20-Aug-15 24-Aug-15 24-Aug-15 25-Aug-15 27-Aug-15 28-Aug-15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
8
2828July July2015 2015
UNTR
TRADING BUY
S1
R1
17925
18400
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down
UNTR Downward Sloping Channel
S2
17450
Closing Price
R2
24,000
18875
23,000
18100 22,000 21,638.7
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound
Ulasan
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
• Trading range Rp 17925-Rp 18400
2015 February March April May Jun UNTR - Stochastic %D(6,3,3) = 26.23, Stochastic %K = 19.27, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 18100, take Profit Rp 18400
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 21.11 10.07 -38.42 19208 18575
Sinyal Negatif Negatif Positif Negatif Negatif
Jul
UNTR - MACD (5,3) = 153.63, Signal() = 121.62
UNTR - TSI(3,5,3) = -38.42
UNTR - William's % R(14) = -97.80, Volume() = 2,330,400.00
21,000 19,475 19,207.5 20,000 18,887.5 18,887.5 19,000 18,771.9 18,575 18,400 18,000 18,100 18,100 17,000 18,100 17,529.2 17,529.2 80 90.0 26.232 80.0 70.0 60.0 26.232 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 19.2748 153.633 400 300 200 19.2748 121.623 100 0 -100 -200 -300 -400 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -20.0 -31.145 -40.0 -60.0 -80.0 2,330,400 -38.4156 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0 -97.8022
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
PNBN
TRADING BUY
S1
R1
S2
1000 950
Closing Price
R2
1100
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
PNBN Downward Sloping Channel Bullish Breakout
1150
1,400
1050 1,300
• MACD line dan signal line indikasi positif 1,200 1,200.17
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 1000-Rp 1100
2015 February March April May Jun PNBN - Stochastic %D(6,3,3) = 40.93, Stochastic %K = 47.78, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1050, take Profit Rp 1100
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 19.85 -0.14 19.68 1029 999
Sinyal
PNBN - MACD (5,3) = -9.65, Signal() = -3.79
Positif Positif Positif Positif Positif
PNBN - TSI(3,5,3) = 19.68
PNBN - William's % R(14) = -26.09, Volume() = 2,516,700.00
Jul
1,050 1,050 1,100 1,050 1,028.75 1,025 1,000 999 991.875 978.448 80 978.448 47.7778 966.667 100.0 80.0 47.7778 966.667 60.0 40.0 40.9259 965 20.0 40.9259 0.0 20.0 20 -3.78663 10.0 0.0 -10.0 -9.64625 -20.0 -30.0 100.0 80.0 19.6825 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -0.244282 2,516,700 0.0 -20.0 -40.0 -26.087 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2828July July2015 2015
AKRA
TRADING BUY
S1
5775
R1
6000
S2
5550
R2
6225
Closing Price
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 6,596.74 6,596.74 6,500 6,225 6,080.85 5,900 5,900 6,000 5,900 5,780 5,690 5,500 5,606.25
AKRA Upward Sloping Channel
5900 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
5,226.09 5,226.09 5,000 5,200
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought 4,500
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 5775-Rp 6000
2015 February March April May Jun AKRA - Stochastic %D(6,3,3) = 91.36, Stochastic %K = 95.09, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 5900, take Profit Rp 6000
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 67.38 52.55 64.08 5690 5780
BMTR
TRADING BUY
S1
R1
1125
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
1195
Jul
AKRA - MACD (5,3) = -69.86, Signal() = -67.07
AKRA - TSI(3,5,3) = 64.08
AKRA - William's % R(14) = -3.45, Volume() = 6,903,900.00
95.0858 4,000 95.0858 91.3614 100.0 90.0 91.3614 80.0 70.0 60.0 80 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 80.0 60.0 40.0 20.0 -67.0719 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 -69.858 -80.0 64.0771 80.0 60.0 50.0734 40.0 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 -60.0 6,903,900 0.0 -3.44828 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
BMTR Downward Sloping Channel
S2
1055
Closing Price
R2
1265
2,000
1160 1,800
• MACD line dan signal line indikasi positif 1,600
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
1,395 1,175 1,400 1,165
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 1125-Rp 1195
2015 February March April May Jun BMTR - Stochastic %D(6,3,3) = 41.39, Stochastic %K = 57.52, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 1160, take Profit Rp 1195
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 29.20 1.98 27.82 1141 1128
Sinyal
BMTR - MACD (5,3) = -7.86, Signal() = -4.36
Positif Positif Positif Positif Positif
Jul
1,165 1,160 1,160 1,200 1,160 1,140.5 1,128 80 1,127.5 57.5163 100.0 1,090 90.0 80.0 57.5163 70.0 60.0 1,083.33 50.0 40.0 41.3943 30.0 1,083.33 20.0 10.0 41.3943 -4.36196 20 20.0 0.0 -7.8571 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0
BMTR - TSI(3,5,3) = 27.82
100.0 27.819 80.0 60.0 40.0 20.0 8.1297 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 0.00000 -80.0 20,498,300
BMTR - William's % R(14) = -33.33, Volume() = 20,498,300.00
0.0 -20.0 -40.0 -33.3333 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2828July July2015 2015
MNCN
TRADING BUY
S1
1970
R1
2135
S2
1865
R2
2240
Closing Price
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
MNCN Downward Sloping Channel
3,200
3,000
2050
2,800
• MACD line dan signal line indikasi positif 2,600
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
2,272.98 2,400 2,050 2,050 2,200 2,050 2,025 1,935 2,000 1,935 1,916 1,800 1,909.25 80
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
• Trading range Rp 1970-Rp 2135
2015 February March April May Jun MNCN - Stochastic %D(6,3,3) = 53.41, Stochastic %K = 65.30, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 2050, take Profit Rp 2135
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 32.27 15.50 64.79 1909 1916
SRIL
TRADING BUY
S1
420
R1
465
S2
375
R2
510
Sinyal
Jul
MNCN - MACD (5,3) = -33.32, Signal() = -19.29
Positif Positif Positif Positif Positif
MNCN - TSI(3,5,3) = 64.79
0.0 -12 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
MNCN - William's % R(14) = -12.00, Volume() = 26,146,400.00 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 558.8 558.8 540.0 465 446 480.0 446 446 420.0 399.2 398.125 360.0 366.4
SRIL Upward Sloping Channel
Closing Price
446 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
1,893.13 65.3011 100.0 90.0 1,835 65.3011 80.0 70.0 60.0 1,786.92 53.4131 50.0 40.0 30.0 1,786.92 20.0 53.4131 10.0 0.0 20 40.0 20.0 -19.2927 0.0 -20.0 -33.3156 -40.0 64.7857 80.0 60.0 40.0 32.283 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 -80.0 26,146,400
• Candle chart indikasi sinyal positif
318.231 300.0 318.231 315.471 315 240.0
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
180.0
Prediksi
• Trading range Rp 420-Rp 465
2015 February March April May Jun SRIL - Stochastic %D(6,3,3) = 62.60, Stochastic %K = 82.87, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Entry Rp 446, take Profit Rp 465
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 49.90 10.03 27.40 366 399.2
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
SRIL - MACD (5,3) = -12.02, Signal() = -8.57
SRIL - TSI(3,5,3) = 27.40
SRIL - William's % R(14) = -12.26, Volume() = 530,432,896.00
Jul
82.868 82.868 80 90.0 80.0 70.0 62.6029 60.0 50.0 40.0 62.6029 30.0 20.0 10.0 20 12.0 6.0 -8.56537 0.0 -6.0 -12.0 -12.0214 -18.0 100.0 27.3982 80.0 60.0 40.0 20.0 17.6796 0.0 -20.0 -40.0 530,432,89 -60.0 0.00000 0.0 -20.0 -12.2581 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
28 July 2015 28 July 2015 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
21500 1420 1640
21500 1420 1640
20925 1290 1615
19375 1290 1560
20925 1385 1615
22475 1480 1670
24025 1575 1725
Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif
26000 1730 1830
21325 1500 1600
50 6275 555 2490 2225 550 595
50 6275 555 2490 2225 550 595
46 6100 545 2515 2080 515 585
46 5775 520 2470 2080 515 565
49 6100 545 2485 2190 540 585
52 6425 570 2500 2300 565 605
55 6750 595 2515 2410 590 625
Negatif Positif Positif Positif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Positif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
71 9500 875 2820 2985 775 800
51 6200 555 2350 2320 580 595
Basic Industry and Chemicals 10250 SMGR Trading Sell Trading Sell 21225 INTP 1490 SMCB Trading Sell
10250 21225 1490
9925 20925 1445
8975 20075 1445
9925 20925 1475
10875 21775 1505
11825 22625 1535
Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif
13200 22450 1610
11125 20625 1450
6425 770
6425 770
6350 755
6125 755
6350 765
6575 775
6800 785
Negatif Positif
Negatif Negatif
Negatif Negatif
7150 1020
6550 755
6000 50000 39750 1660
6000 50000 39750 1660
5825 49250 3925 1645
5825 47200 39250 1610
5950 49250 39600 1645
6075 51300 39950 1680
6200 53350 40300 1715
Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif
6950 54150 42125 1745
6025 42000 39300 1590
Property, Real Estate and Building Construction Trading Sell 1760 1760 BSDE Trading Sell 3995 3995 PTPP Trading Sell 2935 2935 WIKA Trading Sell 2530 2530 ADHI Trading Sell 1775 1775 WSKT
1735 3915 2875 2440 1740
1660 3720 2700 2230 1655
1735 3915 2875 2440 1740
1810 4110 3050 2650 1825
1885 4305 3225 2860 1910
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
1885 4190 3190 2795 1900
1605 3130 2480 1910 1490
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Sell 3905 PGAS Trading Sell 5650 JSMR Trading Sell 4280 ISAT Trading Sell 2825 TLKM
3905 5650 4280 2825
3855 5525 4210 2810
3710 5225 4085 2775
3855 5525 4210 2810
4000 5825 4335 2845
4145 6125 4460 2880
Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif
4390 6400 4420 2955
3980 5275 3535 2800
9550 9775 4850 13450 1180
9550 9775 4850 13450 1180
9375 9675 4750 13250 1205
8850 9350 4500 12925 1125
9375 9675 4750 13250 1165
9900 10000 5000 13575 1205
10425 10325 5250 13900 1245
Negatif Negatif Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Positif Negatif Positif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
10400 11200 6000 13900 1220
9350 10025 4985 13050 1070
Trade, Services and Investment Trading Buy 18100 UNTR Trading Sell 2900 MPPA
18100 2900
18400 2860
17450 2785
17925 2860
18400 2935
18875 3010
Positif Negatif
Positif Negatif
Negatif Negatif
21900 3595
18150 2700
Ticker
Rec
Agriculture Trading Sell AALI Trading Sell LSIP Trading Sell SGRO Mining BUMI PTBA ADRO MEDC INCO ANTM TINS
Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Buy Trading Sell Trading Sell Trading Sell
Miscellaneous Industry Trading Sell ASII Trading Sell GJTL Consumer Goods Industry Trading Sell INDF GGRM Trading Sell Trading Sell UNVR Trading Sell KLBF
Finance BMRI BBRI BBNI BBCA BBTN
Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Buy
27-07-15
Support S2 S1
Resistance R1 R2
1 Month High Low
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.