ANALISIS PENGARUH KETERGANTUNGAN (DEPENDENCY) PADA SMARTPHONE DAN DAMPAKNYA PADA PERILAKU PEMBELIAN (PURCHASE BEHAVIOUR) (STUDI KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PENGGUNA IPHONE DAN PENGGUNA SAMSUNG ANDROID) Penulis: Stia Noermayanthy Adrian Achyar
Program Studi Ekstensi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
ABSTRAK Ketergantungan konsumen terhadap suatu produk dapat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen pada produk tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari ketergantungan konsumen pada smartphone dan dampaknya terhadap perilaku pembelian mereka pada duopoli merek smartphone yang sedang bersaing saat ini iPhone dan samsung android. Hasil survey dari 116 sample iphone dan 126 sample samsung android dengan metode analisis structural equation model (SEM), menyatakan bahwa ketergantungan konsumen pada smartphone secara positif mempengaruhi perilaku pembelian mereka. Faktor ketergantungan ini didukung dengan kebutuhan sosial, pengaruh sosial, dan kenyamanan yang juga berpengaruh positif khususnya pada konsumen iPhone. Sedangkan pada konsumen samsung android hanya pengaruh sosial dan kenyamanan yang berpengaruh positif terhadap ketergantungan konsumen,namun kebutuhan sosial tidak berpengaruh secara langsung terhadap ketergantungan konsumen pada smartphone Kata kunci: kebutuhan sosial; kenyamanan; ketergantungan; pengaruh sosial; perilaku pembelian, smartphone iphone, smartphone samsung android, structural equation model (SEM) ABSTRACT Consumer’s dependency affects their purchase behaviour. This study focus to analyze influence of consumer’s dependency on smartphone and impacted with their purchase behaviour on battle brand between smartphone iPhone and samsung android. Survey of 116 sample’s iphone and 126 sample’s samsung android who analyzed with structural equation model (SEM), suggesting that consumer’s dependency on smartphone affecting their purchase behaviour. Social needs, social influence, and convenience directly affects dependency for iPhone consumer’s, but social needs doesn’t directly affects dependency of samsung android consumer’s. Key words: convenience; dependency; purchase behaviour; smartphone iphone; smartphone samsung android; social influences; social needs; structural equation model (SEM).
Analisis pengaruh..., Sti Noermayanthy, FE, 2013
PENDAHULUAN
Ketergantungan (dependency) digunakan dalam meramalkan pembuatan keputusan dan menjadi faktor yang mempengaruhi rencana skenario yang dikeluarkan (Baidru et al., 1993 dalam jurnal Vaidya & Kumar, 2003). Salah satu wujud dari ketergantungan konsumen yang berdampak pada perilaku konsumen itu sendiri yaitu semakin tidak terpisahkannya konsumen dengan alat komunikasi. Peningkatan teknologi informasi dalam bidang telekomunikasi terutama penggunaan telepon seluler khususnya telepon genggam pintar (smartphone) membuat konsumen semakin merasa bergantung dengan alat komunikasi yang dimilikinya. Dalam beberapa tahun terakhir, telepon selular semakin berkembang yang pada dasarnya hanya merupakan sebuah alat komunikasi antarpribadi menjadi mesin multimedia yang dikenal sebagai smartphone. Istilah smartphone mengacu pada telepon seluler yang diprogram dengan menawarkan kemampuan tingkat lanjut serta fitur yang dapat membantu individu pada pekerjaan sehari-hari dan kehidupan pribadi mereka (Euromonitor, 2010a) dalam jurnal (Ding Hooi Ting, Suet Fong Lim, Tanusina Siuly Patanmacia, Ca Gie Low dan Gay Chuan Ker, 2011). Pasar smartphone di Indonesia cukup menjanjikan bagi para pemasar beberapa merek smartphone di Indonesia. Hal ini terlihat dari keseharian penduduk Indonesia yang tidak dapat lepas dari penggunaan smartphone dalam kehidupan sehari-hari mereka. Seperti dilansir SWA.co.id pada rabu (6/06/2012), Pertumbuhan pemakai smartphone di Indonesia diprediksi meningkat dari semula hanya sebesar 6% di 2011 menjadi 22% pada 2012, atau naik tiga kali lipat (SWA.co.id “Tahun Ini Pengguna Smartphone Naik 3 Kali Lipat”, 2012). Berdasarkan artikel Tempo.co yang dilansir pada Rabu (15/08/2012), survei yang dilakukan oleh lembaga riset Gfk pada kuartal kedua 2012 (April-Juni) bertempat di 28 kota di Indonesia menyebutkan, penjualan smartphone pada kuartal kedua 2012 mencapai 2,5 juta unit dan secara total penjualan smartphone mencapai 3,6 juta unit. Penjualan ini mengalami kenaikan sebesar 17 persen dibanding periode yang sama tahun 2011. (Tempo.co “Penjualan Smartphone Mahal Melonjak”, 2012). Duopoli Merek smartphone yang saat ini sedang bersaing ketat di pasaran smartphone untuk menarik konsumen adalah samsung android keluaran PT. Samsung Electronics dan merek iPhone keluaran Apple Inc. Penguasaan pasar samsung android dan iPhone didunia bersaing ketat, menurut survei yang dilakukan oleh Firma riset strategy analytics dalam artikel musiji.net pada
Analisis pengaruh..., Sti Noermayanthy, FE, 2013
(29/07/2012), “mengumumkan bahwa samsung berhasil menguasai 34. 6% pasar smartphone di dunia. Samsung berhasil menjual 50,5 juta unit smartphone Galaxy ke pasar. Sementara pesaing utamanya, Apple hanya mampu memasarkan 26 juta unit iPhone. Ini berarti Apple hanya mendapat pasar smartphone dunia sebesar 17.8 %” (masyita, “Samsung No. 1 Peringkat Penjualan Smartphone, 2012). Untuk dapat diketahui lebih dalam penelitian ini akan memfokuskan untuk mengetahui hubungan pengaruh dari dimensi consumer’s social needs, sosial influence, dan convenience, terhadap dependency dari pengguna smartphone serta hubungan positif dari dependency itu sendiri terhadap purchase behaviour bagi pengguna smartphone, sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Adakah Pengaruh Kebutuhan Sosial konsumen (consumer’s social needs) terhadap Ketergantungan (dependency) konsumen pada Smartphone ? 2. Adakah Pengaruh Sosial konsumen (consumer’s social influences) terhadap Ketergantungan (dependency) konsumen pada Smartphone ? 3. Adakah Pengaruh Kemudahan (convenience) penggunaan Smartphone terhadap Ketergantungan (dependency) konsumen pada Smartphone ? 4. Adakah Pengaruh Ketergantungan konsumen (consumer’s dependency) pada Smartphone terhadap Perilaku Pembelian (purchase behaviour) mereka? Berdasarkan perumusan masalah yang dipaparkan dalam penelitian ini maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menganalisis Pengaruh Kebutuhan Sosial konsumen (consumer’s social needs) terhadap Ketergantungan (dependency) konsumen pada Smartphone? 2. Menganalisis Pengaruh Sosial konsumen (consumer’s social influences) terhadap Ketergantungan (dependency) konsumen pada Smartphone ? 3. Menganalisis Pengaruh Kenyamanan (convenience) penggunaan Smartphone terhadap Ketergantungan (dependency) konsumen pada Smartphone ? 4. Menganalisis Pengaruh Ketergantungan konsumen (consumer’s dependency) terhadap Perilaku Pembelian (purchase behaviour) konsumen pada Smartphone ?
Untuk memfokuskan penelitian dan dikarenakan keterbatasan data, penelitian ini hanya meliputi mahasiswa pada umumnya dan mahasiswa Universitas Indonesia pada khususnya. Ini disebabkan peneliti ingin mengetahui purchase behaviour dari mahasiswa.
Analisis pengaruh..., Sti Noermayanthy, FE, 2013
TINJAUAN PUSTAKA
Ketergantungan (Dependency) 1. Ketergantungan Ekonomi (economic) dan Emosional (emotional) Ketergantungan (dependency) adalah perilaku psikologis seseorang terhadap suatu hal. Ada banyak penelitian yang menjelaskan definisi dan pengaruh dependency terhadap perilaku seseorang. Bornstein (2006) dalam jurnal The Complex Relationship Between Dependency and Domestic Violence menjelaskan mengenai economic dan emotional dependency. Penelitian terkait oleh Alvi & Selbee (1997) dan Woffordt, Mihalic, & Menard (1994) dalam Bornstein (2006) menyebutkan bahwa ketergantungan ekonomi mengacu pada sejauh mana seseorang bergantung pada orang lain untuk mendukung keuangan dan digunakan untuk menggambarkan situasi dimana salah satu anggota dari pasangan memiliki kendali eksklusif (atau mendekati eksklusif) atas sumber daya finansial (Bornstein, 2006, p. 597). Dalam penelitian Gandolf (1999) dan Watson et al (1997) menjelaskan tingkat ketergantungan emosional pada umumnya diperasionalkan dari segi gejala dan diagnosa dependent personality disorder (DPD) atau disebut ketergantungan kelainan kepribadian (Bornstein, 2006, p. 597). 2.
Kecaman Diri (self-criticism) dan Ketergantungan (dependency) Blatt dan Blass (1996) menyebutkan ketergantungan mencerminkan orientasi analisis
yang melibatkan keasyikan dengan orang lain dan kebutuhan untuk menjaga mereka dalam dekat. Ketergantungan individu dengan kebutuhan yang belum terselesaikan mungkin akan mengalami depresi yang melibatkan perasaan tidak berdaya dan kelemahan,dan mengabaikan ketakutan (Besser a, Flett b, dan Davis b, 2002, p. 1736). Kenyamanan (Convenience) Berdasarkan artikel dari Brown (1989) menyarankan bahwa konstruk dari Convenience tidak dapat didefinisikan dan dioperasikan dengan jelas oleh pemasar. Convenience telah terlihat sebagai konstruk yang multidimensi. Menurut Kotler & Armstrong (2012) dalam buku teks pemasaran menyebutkan, convenience biasanya didiskusikan dalam hubungan dengan klasifikasi antara barang dan jasa. Convenience memiliki hubungan yang positif dengan kepuasan konsumen. Pihlstrom (2008) dalam tesisnya yang berjudul “ Perceived value of mobile service use and its consequences” menjelaskan berbagai literature convenience. Dalam tesis Pihlstrom (2008), convenience telah ditemukan mendominasi dimensi nilai mendorong minat pembelian kembali dari informasi dasar layanan ponsel (Pihlstrom & Brush, 2008, p. 41).
Analisis pengaruh..., Sti Noermayanthy, FE, 2013
Kebutuhan Sosial (Social Needs) Kriteria untuk mengetahui kebutuhan sulit untuk dibangun, banyak hirearki dari kebutuhan akan selalu menjadi subjektif dan tidak lengkap untuk jumlah yang besar dari alasan-alasan tertentu. Berdasarkan teori Lindenberg (1996, 2001; Ormel, 2002; Ormel, Lindenberg, Steverink, & Verbrugge, 1999) dalam teorinya Social Productions Function (SPF) menyebutkan bahwa SPF teori pada dasarnya integrasi dua teori: sebuah teori dari kebutuhan, tujuan, dan sumber; dan teori dari perilaku. Kebutuhan dapat dipuaskan untuk bermacam tingkatan. Teori SPF mengidentifikasikan tiga dasar kebutuhan sosial: afeksi (affection), penegasan perilaku (behavioural confirmation), dan status (status) (Steverink and Lindenberg, 2006, p. 282).
Kebutuhan Sosial (Social Influences) Pengaruh sosial dapat sangat meluas yang seringkali kita tidak menyadarinya. Mempertimbangkan, berpikir, bagaimana relasi anda pertama kali mengetahui tentang Internet. Teman atau anggota keluarga mungkin telah melihat atau menggunakan Internet dan telah membicarakannya tanpa bertanya-tanya, frustasi atau bersemangat (atau ketiganya) (Jane,Clyde,& Laurel,2001)
Perilaku Pembelian (Purchase Behaviour) Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Yue Guo dan Barnes (2011) perilaku Pembelian secara umum terdiri dari lima tingkatan : kebutuhan pengenalan, pencarian untuk penyelesaian, evaluasi dari beberapa alternatif, pilihan/ keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian (p. 303 dan p. 307). Sementara niat pembelian mungkin disajikan sebagai wakil yang valid untuk atau tanda untuk perilaku pembelian, penelitian Young et al (1998), Bonfield (1974), dan Miniard et al (1982) dalam penelitian Newberry, Klemz, & Boshoff (2003, p. 610) menyarankan bahwa penyemarataan mengenai perilaku pembelian tidak harus ditarik dari data keinginan.
Analisis pengaruh..., Sti Noermayanthy, FE, 2013
METODOLOGI PENELITIAN
Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu tipe dari penelitian pasti yang mempunyai tujuan utama menjelaskan sesuatu-biasanya karakteristik atau fungsi pasar (Malhotra, 2010, p. 106). Desain penelitian deskriptif sesuai dengan metode analisis kuantitatif melalui survei yang akan dilakukan oleh peneliti. Desain penelitian yang akan dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah konklusif-deskriptif dan multiple cross sectional. Alasan digunakan desain penelitian dekriptif dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasar bagi pengguna smartphone pada umumnya.
Metode Pengumpulan Data Pada penelitian ini, data didapatkan dari penelitian terhadap sejumlah responden dengan menggunakan kuesioner. Teknik penyebaran kuesioner yang dilakukan peneliti dengan judgement sampling. Kuesioner diisi sendiri oleh responden (self-administered questionnaire) tanpa melibatkan peneliti. Namun pada saat penyebaran langsung, peneliti akan mendampingi responden selama mereka mengisi kuesioner tersebut.
Ukuran dan Metode Pengambilan Sampel (Sampling Method) Metode non-probability sampling yang diadopsi dalam penelitian ini
menggunakan
judgement sampling. Metode penggambilan sampel pada penelitian ini difokuskan pada pengguna smartphone iPhone ataupun pengguna smartphone samsung android yang merupakan mahasiswa Universitas Indonesia baik Depok maupun Salemba. Untuk jumlah sampel yang akan diambil, peneliti mengambil sampel dengan jumlah total minimal 220 responden yang terdiri dari 110 responden untuk sample pengguna iPhone dan 110 responden untuk sample pengguna samsung android di kalangan mahasiswa Universitas Indonesia
Rancangan dan Format Kuesioner Tahap-tahap yang harus dilalui dalam pengumpulan data dalam penelitian ini merupakan bagian dalam kuesioner antara lain :
Bagian penyaringan (screening questions)
Bagian pertanyaan inti
Bagian profil responden
Analisis pengaruh..., Sti Noermayanthy, FE, 2013
Model Penelitian dan Turunan Hipotesis Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ding Hooi Ting, Suet Fong Lim, Tanusina Siuly Patanmacia, Ca Gie Low dan Gay Chuan Ker (2011) dalam jurnalnya yang berjudul “Dependency on smartphone and the impact on purchase behaviour”.
H1 Social Needs
H4
H2 Social Influences
Dependency
Purchase Behaviour
H3 Convenience
Sumber : Jurnal penelitian “Dependency on smartphone and the impact on purchase behaviour”, Ding Hooi Ting, Suet Fong Lim, Tanusina Siuly Patanmacia, Ca Gie Low dan Gay Chuan Ker (2011)
H1
: Kebutuhan sosial konsumen (social needs) berpengaruh positif terhadap
ketergantungan (dependency) konsumen pada smartphone H2
: Pengaruh sosial konsumen (social influences) berpengaruh positif terhadap
ketergantungan (dependency) konsumen pada smartphone H3
: Kenyamanan (convenience) penggunaan smartphone berpengaruh positif terhadap
ketergantungan (dependency) konsumen pada smartphone H4
: Ada pengaruh positif ketergantungan (dependency) konsumen pada smartphone
terhadap perilaku pembelian (purchase behaviour) konsumen
Metode Pengolahan Data 1.
Uji Validitas dan Realibilitas Setelah melakukan data coding dan entry data, selanjutnya menguji reliabilitas dan uji
validitas dari masing-masing variabel dan pertanyaan. Untuk mengukur uji reliabilitas digunakan Croncbach’s Alpha. Dikatakan baik dan reliable apabila memiliki nilai ≥ 0.6 terpenuhi (Malhotra, 2010, p.319). Untuk uji validitas digunakan KMO & Bartlett’s test. Hasil test Bartlett dengan melihat tingkat signifikansi kesalahan untuk mengindikasikan
Analisis pengaruh..., Sti Noermayanthy, FE, 2013
sejauh mana antar variable tersebut berkorelasi. Dengan menggunakan pengujian factor loading yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana indikator pengukuran mewakili keseluruhan karakteristik yang diukur. Dikatakan valid jika memilki nilai factor loading lebih besar dari 0.5 (Hair et al., 2012). 2.
Prosedur Structural Equation Model (SEM) Pengujian dengan SEM ditujukan untuk melihat rangkaian hubungan interdependensi
variabel secara bersamaan. Menurut Bollen dan Long (1993) dalam Latan (2012) terdapat lima proses yang harus dilalui dalam analisis SEM, dimana setiap tahapan akan berpengaruh terhadap tahapan selanjutnya yaitu (Latan, 2012) : Spesifikasi Model, Identifikasi Model, Estimasi Model, Evaluasi Model, Respesifikasi Model. 3.
Confirmatory Factor Analysis (CFA) Confirmatory Factor Analysis (CFA) bertujuan untuk memodelkan hubungan antara
variabel laten dengan variabel-variabel yang teramati, dan mengkonfirmasi apakah variabelvariabel teramati tersebut memang merupakan ukuran atau refleksi yang tepat dari variabel latennya (Wijanto, 2008, p. 25). ). Hasil akhir CFA diperoleh melalui: Analisis Validitas Model Pengukuran, Uji Kecocokan Model Pengukuran (Goodness of Fit) dan Analisis Reliabilitas Model Pengukuran. 4.
Model Struktural Setelah tahap pertama menghasilkan model CFA dengan kecocokan data-model,
validitas, dan reliabilitas yang baik, maka tahap kedua, yaitu menambahkan model struktural aslinya pada model CFA hasil tahap pertama untuk menghasilkan model hybrid. Model hybrid ini dianalisis untuk melihat kecocokan model secara keseluruhan serta evaluasi terhadap model strukturalnya. Analisis ini mencakup: Uji Kecocokan Keseluruhan Model, dan Analisis Hubungan Kausal 5.
Teknik Analisis Data Analisis ini untuk melihat apakah hipotesis yang dibuat telah didukung oleh data yang
telah didapat dan didapatkan hasil yang signifikan. Data yang dikatakan mendukung hipotesis apabila memiliki t-value dari hasil pengolahan data adalah sebesar > 1.96 karena penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5%.
Analisis pengaruh..., Sti Noermayanthy, FE, 2013
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Penelitian Peneliti melakukan penyebaran kuesioner secara langsung ke responden dan melalui internet secara online menggunakan form google spreadsheet yang sebarluaskan melalui sosial media seperti Facebook, Twitter, dan email, Penelitian yang dilakukan ini menggunakan metode structural equation modeling (SEM), dimana terdapat pedoman bahwa jumlah responden yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah minimal 5 (lima) kali dari seluruh variable teramati dalam model penelitian (Wijanto, 2008). Kuesioner yang dapat diterima untuk diolah lebih lanjut oleh peneliti berjumlah 116 kuesioner pengguna iPhone dengan rincian 89 kuesioner yang didapat melalui penyebaran secara langsung dan 27 kuesioner didapat dari penyebaran secara online. Untuk kuesioner pengguna samsung android, peneliti mendapatkan 126 kuesioner yang siap diolah dengan rincian 92 kuesioner yang didapatkan dari penyebaran secara langsung dan 34 kuesioner didapatkan dari penyebaran online.
Confirmatory Factor Analysis (CFA) 1. Variable Laten Social Needs (SN) iPhone Berdasarkan hasil output LISREL 8.51 yang diolah peneliti, dapat dilihat bahwa nilai tvalue dari SN1 = 5.20, SN2 = 6.62, SN3 = 5.85, dan SN4 = 6.05. Dengan melihat nilai t-value tersebut dapat disimpulkan bahwa parameter SN1, SN2, SN3 dan SN4 valid dan signifikan karena memiliki nilai ≥ 1.96. Standardized loading factor (λ) dari variable teramati SN1 (0.53), SN2 (0.65), SN3 (0.59), dan SN4 (0.60) dalam model memiliki nilai ≥ 0.50. Hal ini berarti keempat variable teramati Social Needs tersebut valid dan signifikan. 2. Variable Laten Social Needs (SN) samsung android Berdasarkan hasil output LISREL 8.51 yang diolah peneliti setelah memodifikasi nilai error covariance, dapat dilihat bahwa nilai t-value dari SN1 = 6.63, SN2 = 6.41, SN3 = 2.42, dan SN4 = 7.54. Dengan melihat hasil dari nilai t-value tersebut dapat disimpulkan bahwa parameter SN1, SN2, SN3 dan SN4 valid dan signifikan karena memiliki nilai ≥ 1.96. Standardized loading factor (λ) dari variable teramati SN1 (0.65), SN2 (0.62), dan SN4 (0.75) dalam model memiliki nilai ≥ 0.50. Hal ini berarti ketiga variable teramati Social Needs tersebut valid dan signifikan. Sedangkan variable teramati SN3 (0.25) dalam model memiliki nilai ≤ 0.50 maka variable tersebut tidak valid namun karena memiliki nilai t-values yang baik yaitu SN3 = 2.42 ≥ 1.96 maka variabel tersebut tidak perlu dihilangkan.
Analisis pengaruh..., Sti Noermayanthy, FE, 2013
3. Variable Laten Social Influences (SI) iPhone Berdasarkan hasil output LISREL 8.51 yang diolah peneliti, dapat dilihat bahwa nilai tvalue dari SI1 = 7.04, SI2 = 7.22, SI3 = 4.91, dan SI4 = 5.31. Dengan melihat nilai t-value tersebut dapat disimpulkan bahwa parameter SI1, SI2, SI3 dan SI4 valid dan signifikan karena memiliki nilai ≥ 1.96. Standardized loading factor (λ) dari variable teramati SI1 (0.70), SI2 (0.71), SI3 (0.50), dan SI4 (0.54) dalam model memiliki nilai ≥ 0.50. Hal ini berarti keempat variable teramati Social Influences tersebut valid dan signifikan. 4. Variable Laten Social Influences (SI) sasmsung android Berdasarkan hasil output LISREL 8.51 yang diolah peneliti, dapat dilihat bahwa nilai tvalue dari SI1 = 7.10, SI2 = 6.98, SI3 = 8.23, dan SI4 = 4.99. Dengan melihat nilai t-value tersebut dapat disimpulkan bahwa parameter SI1, SI2, SI3 dan SI4 valid dan signifikan karena memiliki nilai ≥ 1.96. Standardized loading factor (λ) dari variable teramati SI1 (0.66), SI2 (0.65), SI3 (0.75), dan SI4 (0.48) dalam model memiliki nilai ≥ 0.50. Nilai standardized loading factor (λ) SI1, SI2, dan SI3 dalam model memiliki nilai ≥ 0.50. Sedangkan nilai standardized loading factor (λ) SI4 memiliki nilai ≤ 0.5. Igbaria et al (1997), jika ada nilai muatan faktor standar < 0.50 tetapi masih ≥ 0.30 maka variable yang terkait masih bisa dipertimbangakan untuk tidak dihapuskan. (Wijanto, 2008). Berdasarkan hal tersebut maka peneliti memutuskan untuk tidak menghapus variable teramati SI4 karena masih memiliki nilai ≥ 0.30. 5. Variable Laten Convenience (CV) iPhone Sesuai dengan hasil output LISREL 8.51 yang diolah peneliti, dapat dilihat bahwa nilai tvalue dari CV1 = 10.26, CV2 = 9.19, CV3 = 5.15, CV4 = 6.22, dan CV5 = 5.87. Dengan melihat nilai t-value tersebut dapat disimpulkan bahwa parameter CV1, CV2, CV3, CV4 dan CV5 dinyatakan valid dan signifikan karena memiliki nilai t- value ≥ 1.96. Standardized loading factor (λ) dari variable teramati CV1 (0.84), CV2 (0.78), CV3 (0.49), CV4 (0.57), dan CV5 (0.54). Nilai standardized loading factor (λ) CV1, CV2, CV4 dan CV5 dalam model memiliki nilai ≥ 0.50. Sedangkan nilai standardized loading factor (λ) CV3 memiliki nilai ≤ 0.5. 6. Variable laten Convenience (CV) samsung android Berdasarkan hasil output LISREL 8.51 olahan peneliti, dapat dilihat bahwa nilai t-value dari CV1 = 4.14, CV2 = 4.55, CV3 = 6.34, CV4 = 7.50, dan CV5 = 4.94. Dengan melihat nilai t-value tersebut dapat disimpulkan bahwa parameter CV1, CV2, CV3, CV4 dan CV5 dinyatakan valid dan signifikan karena memiliki nilai t- value ≥ 1.96. Standardized loading factor (λ) dari variable teramati CV1 (0.42), CV2 (0.45), CV3 (0.61), CV4 (0.72), dan CV5
Analisis pengaruh..., Sti Noermayanthy, FE, 2013
(0.49). Nilai standardized loading factor (λ) CV1, CV2, CV5 dalam model memiliki nilai ≥ 0.30. Sedangkan nilai standardized loading factor (λ) CV3 dan CV4 memiliki nilai ≥ 0.5. 7. Variable Laten Dependency (DP) iPhone Hasil output LISREL 8.51 yang diolah peneliti menunjukkan, dapat dilihat bahwa nilai tvalue dari DP1 = 8.58, DP2 = 6.63, DP3 = 8.14, DP4 = 9.54, dan DP5 = 10.37. Dengan melihat nilai t-value tersebut dapat disimpulkan bahwa parameter DP1, DP2, DP3, DP4 dan DP5 dinyatakan valid dan signifikan karena memiliki nilai t- value ≥ 1.96. Standardized loading factor (λ) dari variable teramati DP1 (0.54), DP2 (0.60), DP3 (0.70), DP4 (0.79), dan DP5 (0.83) dalam model memiliki nilai ≥ 0.50. Hal ini berarti keempat variable teramati Dependency tersebut valid dan signifikan. 8. Variable Laten Dependency (DP) samsung android Hasil output LISREL 8.51 yang diolah peneliti menunjukkan, dapat dilihat bahwa nilai tvalue dari DP1 = 5.84, DP2 = 6.56, DP3 = 6.29, DP4 = 4.06, dan DP5 = 6.62. Dengan melihat nilai t-value tersebut dapat disimpulkan bahwa parameter DP1, DP2, DP3, DP4 dan DP5 dinyatakan valid dan signifikan karena memiliki nilai t- value ≥ 1.96. Standardized loading factor (λ) dari variable teramati DP1 (0.55), DP2 (0.61), DP3 (0.59), DP4 (0.41), dan DP5 (0.62). Nilai standardized loading factor (λ) DP1, DP2, DP3, dan DP5 dalam model memiliki nilai ≥ 0.5. Sedangkan nilai standardized loading factor (λ) DP4 memiliki nilai ≥ 0.30 9. Variable Laten Purchase Behaviour (PB) iPhone Hasil output LISREL 8.51 yang diolah peneliti menunjukkan, dapat dilihat bahwa nilai tvalue dari PB1 = 7.33, PB2 = 6.52, dan PB3 = 7.48. Dengan melihat nilai t-value tersebut dapat disimpulkan bahwa parameter PB1, PB2, dan PB3 dinyatakan valid dan signifikan karena memiliki nilai t- value ≥ 1.96. Standardized loading factor (λ) dari variable teramati PB1 (0.71), PB2 (0.64), dan PB3 (0.72) dalam model memiliki nilai ≥ 0.50. Hal ini berarti keempat variable teramati Purchase Behaviour tersebut valid dan signifikan. 10. Variable Laten Purchase Behaviour (PB) samsung android Hasil output LISREL 8.51 yang diolah peneliti menunjukkan, dapat dilihat bahwa nilai tvalue dari PB1 = 7.31, PB2 = 7.29, dan PB3 = 5.90. Dengan melihat nilai t-value tersebut dapat disimpulkan bahwa parameter PB1, PB2, dan PB3 dinyatakan valid dan signifikan karena memiliki nilai t- value ≥ 1.96. Standardized loading factor (λ) dari variable teramati PB1 (0.68), PB2 (0.68), dan PB3 (0.56) dalam model memiliki nilai ≥ 0.50. Hal ini berarti keempat variable teramati Purchase Behaviour tersebut valid dan signifikan.
Analisis pengaruh..., Sti Noermayanthy, FE, 2013
Uji Kecocokan Model Pengukuran (Goodness of Fit) iPhone Dari analisis terhadap kecocokan keseluruhan model dapat dilihat bahwa terdapat enam buah ukuran dari goodness of fit yaitu CAIC model, NFI, RFI, Critical Number (CN), Standardized RMR, dan Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) yang menunjukkan kecocokan yang kurang baik (poor fit), empat ukuran goodness of fit yaitu NNFI, CFI, IFI, dan GFI yang menunjukkan kecocokan yang sedang (marginal fit), dan empat ukuran goodness of fit yaitu Non Centrality (NCP), RMSEA, Expected Cross-Validation Index (ECVI), dan AIC model yang menunjukkan kecocokan baik (good fit). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecocokan keseluruhan model pengukuran untuk iPhone adalah cukup baik, karena terdapat 4-5 kriteria nilai good fit dan marginal fit. Menurut Hair et al (2010) penggunaan 4-5 kriteria goodness of fit sudah dianggap cukup untuk menilai kelayakan model, asalkan masing-masing kriteria dari goodness of fit yaitu absolute fitindices, incremental fit indices, parsimony fit indices terwakili (Latan, 2012). Uji Kecocokan Model Pengukuran (Goodness of Fit) samsung android Dari analisis terhadap kecocokan keseluruhan model, dapat dilihat bahwa terdapat enam buah ukuran dari goodness of fit yaitu CAIC model, NFI, NNFI, RFI, Critical Number (CN), Standardized RMR, dan Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) yang menunjukkan kecocokan yang kurang baik (poor fit), tiga ukuran goodness of fit yaitu, CFI, IFI, dan GFI yang menunjukkan kecocokan yang sedang (marginal fit), dan tiga ukuran goodness of fit yaitu RMSEA, Expected Cross-Validation Index (ECVI), dan AIC model yang menunjukkan kecocokan baik (good fit). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecocokan keseluruhan model pengukuran untuk samsung android adalah sedang (marginal fit). Analisis Model Struktural Uji Kecocokan Model Keseluruhan 1. Keseluruhan model iPhone Dalam uji kecocokan keseluruhan model iPhone terdapat empat ukuran goodness of fit (nilai CAIC model, NFI, RFI, dan Standardized RMR) yang menunjukkan kecocokan yang kurang baik (poor fit), empat ukuran goodness of fit (NNFI, CN, GFI dan AGFI) yang menunjukkan kecocokan yang sedang (marginal fit), dan lima ukuran goodness of fit (RMSEA, ECVI model, AIC model, CFI, dan IFI) yang menunjukkan kecocokan yang baik (good fit). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecocokan keseluruhan model struktural iPhone adalah baik. 2. Keseluruhan model samsung android
Analisis pengaruh..., Sti Noermayanthy, FE, 2013
Dalam uji kecocokan keseluruhan model terdapat tujuh ukuran goodness of fit (nilai CAIC model, NFI, NNFI RFI, CN, Standardized RMR, dan AGFI) yang menunjukkan kecocokan yang kurang baik (poor fit), tiga ukuran goodness of fit (CFI, IFI, dan GFI) yang menunjukkan kecocokan yang sedang (marginal fit), dan tiga ukuran goodness of fit (RMSEA, ECVI model, dan AIC model) yang menunjukkan kecocokan yang baik (good fit). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecocokan keseluruhan model struktural samsung android adalah cukup baik (marginal fit). Analisis Hubungan Kausal Nilai-t (t-value) dan koefisien persamaan struktural iPhone Pada persamaaan struktural (structural equations) dari output LISREL 8.51 diperoleh nilai-t dan koefisien persamaan struktural (standardized solution) seperti dalam tabel berikut ini: Tabel Nilai-t (t-value) & Koefisien Persamaan Struktural Model iPhone No.
Path
t-value
Standardized
Kesimpulan
Loading Factor 1.
SN DP
2.16
0.30
Signifikan
2.
SI DP
2.33
0.26
Signifikan
3.
CV DP
3.19
0.43
Signifikan
4.
DP PB
3.50
0.52
Signifikan
Sumber: Output LISREL 8.51 Hasil Olahan Peneliti Koefisien Determinasi (R2) Berdasarkan reduced form equations output LISREL 8.51 dapat dilihat nilai R2untuk masing-masing persamaan dengan analisis sebagai berikut: 1. Pengaruh social needs (SN), social influences (SI), convenience (CV) terhadap dependency (DP) memiliki R2= 0.53. Hal ini menunjukan bahwa 53% dari variasi dependency dapat dijelaskan oleh social needs, social imfluences dan convenience. 2. Pengaruh dependency (DP) terhadap purchase behaviour (PB) memiliki R2 = 0.14. Hal ini menunjukkan bahwa 14% dari variasi purchase behaviour dapat dijelaskan oleh dependency. Nilai-t (t-value) dan koefisien persamaan struktural samsung android Pada persamaaan struktural (structural equations) dari output LISREL 8.51 diperoleh nilai-t dan koefisien persamaan struktural (standardized solution) seperti dalam tabel berikut ini:
Analisis pengaruh..., Sti Noermayanthy, FE, 2013
Tabel Nilai-t (t-value) & Koefisien Persamaan Struktural Model Samsung android No.
Path
t-value
Standardized
Kesimpulan
Loading Factor 1.
SN DP
0.46
0.05
Tidak Signifikan
2.
SI DP
2.62
0.31
Signifikan
3.
CV DP
3.93
0.56
Signifikan
4.
DP PB
4.37
0.77
Signifikan
Sumber: Output LISREL 8.51 Hasil Olahan Peneliti Koefisien Determinasi (R2) Berdasarkan reduced form equations output LISREL 8.51 dapat dilihat nilai R2 untuk masing-masing persamaan dengan analisis sebagai berikut: 1. Pengaruh social needs (SN), social influences (SI), convenience (CV) terhadap dependency (DP) memiliki R2 = 0.49. Hal ini menunjukan bahwa 49% dari variasi dependency dapat dijelaskan oleh social needs, social imfluences dan convenience. 2. Pengaruh dependency (DP) terhadap purchase behaviour (PB) memiliki R2 = 0.29. Hal ini menunjukkan bahwa 29% dari variasi purchase behaviour dapat dijelaskan oleh dependency. Pengujian Hipotesis Dalam penelitian ini terdapat empat hipotesis yang dibuat, berdasarkan nilai t-value, dilakukan uji hipotesis untuk melihat apakah model yang diusulkan didukung oleh data. Tabel Uji Hipotesis Model Hipotesis
Pernyataan Hipotesis
t-values
Keterangan
(iPhone)
t-values
Keterangan
(samsung android)
H1
Kebutuhan sosial konsumen
Data
Data tidak
(social needs) berpengaruh
mendukung
mendukung
positif terhadap
2.16
ketergantungan (dependency)
hipotesis
0.46
(signifikan)
(tidak
konsumen pada smartphone
signifikan)
Pengaruh sosial konsumen H2
(social influences) berpengaruh positif terhadap
hipotesis
2.33
Data
Data
mendukung
mendukung
hipotesis
Analisis pengaruh..., Sti Noermayanthy, FE, 2013
2.62
hipotesis
ketergantungan (dependency)
(signifikan)
(signifikan)
Data
Data
mendukung
mendukung
konsumen pada smartphone Kenyamanan (convenience) H3
penggunaan smartphone berpengaruh positif terhadap
3.19
ketergantungan (dependency)
hipotesis
3.93
hipotesis
(signifikan)
(signifikan)
Data
Data
mendukung
mendukung
konsumen pada smartphone Ada pengaruh positif H4
ketergantungan (dependency)
3.50
konsumen pada smartphone
hipotesis
terhadap perilaku pembelian
(signifikan)
4.37
hipotesis (signifikan)
(purchase behaviour) konsumen Sumber: Output LISREL 8.51 Hasil Olahan Peneliti Perbandingan Uji Hipotesis iPhone dan Samsung Android Dalam penelitian ini membandingkan antara pengaruh ketergantungan terhadap iPhone yang berdampak pada perilaku pembelian pengguna iPhone dan pengaruh ketergantungan terhadap samsung android yang berdampak bagi perilaku pembelian pengguna samsung android. a)
Hipotesis 1 Berdasarkan hasil uji hipotesis yang sudah dijelaskan yaitu kebutuhan sosial
konsumen (social needs) berpengaruh positif terhadap ketergantungan (dependency) konsumen pada smartphone, terdapat perbedaan antara uji hipotesis yang didapatkan dari iPhone dan samsung android. Untuk iPhone hasil uji hipotesis tersebut diterima dengan nilai t-value 2.16 dan menunjukkan social needs berpengaruh positif terhadap dependency bagi pengguna iPhone. Sedangkan pada samsung android, uji hipotesis pada H1 menunjukkan hipotesis ditolak dengan nilai t-value < 1.96 yaitu hanya 0.46 dan membuktikan bahwa social needs tidak memiliki pengaruh terhadap dependency. Analisa peneliti yang melihat tidak adanya pengaruh social needs terhadap dependency pada pengguna samsung android karena pengguna samsung android mayoritas lebih kepada penyuka berbagai aplikasi terutama aplikasi gratis yang disediakan melalui google play store. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab nilai social needs tidak memiliki pengaruh terhadap dependency. b) Hipotesis 2
Analisis pengaruh..., Sti Noermayanthy, FE, 2013
Pada hasil uji hipotesis 2 yaitu pengaruh sosial konsumen (social influences) berpengaruh positif terhadap ketergantungan (dependency) konsumen pada smartphone, uji hipotesis iPhone dan samsung android menghasilkan t-value ≥ 1.96 yaitu 2.33 untuk iPhone dan 2.62 untuk samsung android. Hal ini menunjukkan bahwa uji hipotesis samasama diterima dan ini menunjukkan bahwa social influences memiliki pengaruh signifikan terhadap dependency pengguna smartphone baik itu iPhone maupaun samsung android. Adanya pengaruh signifikan social influences baik bagi pengguna iPhone maupun samsung android ini juga karena pengguna kedua merek smartphone tersebut memiliki beberapa aplikasi yang serupa hingga dapat mempengaruhi mereka dalam kelompok sosial mereka. c) Hipotesis 3 Hasil uji hipotesis 3 dimana kenyamanan (convenience) penggunaan smartphone berpengaruh positif terhadap ketergantungan (dependency) konsumen pada smartphone, uji hipotesis iPhone dan samsung android menunjukkan hasil t-value ≥ 1.96 yaitu 3.19 untuk iPhone dan 3.93 untuk samsung android. Pengamatan peneliti pada saat melakukan penelitian pada pengguna iPhone dan pengguna samsung android melihat bahwa responden yang merupakan pengguna iphone maupun samsung android sama-sama merasa nyaman menggunkan salah satu merek smartphone tersebut. Hal ini dikarenakan pengguna iPhone dan samsung android dapat saling terhubung dengan aplikasi-aplikasi yang disediakan oleh smartphone mereka. d) Hipotesis 4 Hasil uji hipotesis 4 dimana ada pengaruh positif ketergantungan (dependency) konsumen pada smartphone terhadap perilaku pembelian (purchase behaviour) konsumen, uji hipotesis iPhone dan samsung android menunjukkan hasil nilai-t ≥ 1.96 yaitu 3.50 untuk iPhone dan 4.73 untuk samsung android. Pengamatan peneliti terhadap kedua objek penelitian yaitu responden pengguna iPhone dan samsung android menyatakan bahwa secara keseluruhan mereka memiliki pengalaman positif selama menggunakan smartphone mereka dan mereka berniat untuk terus menggunakan smartphone mereka karena mereka merasa berbagai aplikasi yang telah mereka unduh sangat penting dan akan sangat disayangkan jika harus berganti smartphone.
Analisis pengaruh..., Sti Noermayanthy, FE, 2013
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Adapun kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kebutuhan sosial (social needs) tidak berpengaruh positif /tidak signifikan mempengaruhi terhadap ketergantungan (dependency) konsumen pada smartphone pengguna samsung android. Namun untuk pengguna iPhone Kebutuhan sosial (social needs) berpengaruh signifikan terhadap ketergantungan (dependency) konsumen pada smartphone. 2. Pengaruh sosial (social influences) terbukti memiliki pengaruh positif terhadap ketergantungan (dependency) konsumen pada smartphone, baik bagi pengguna iPhone maupun pengguna samsung android. Hal ini berarti dalam kehidupan sehari-hari, faktor lingkungan dan kehidupan sosial turut mempengaruhi ketergantungan (dependency) terhadap smartphone yang dimiliki. 3. Kenyamanan
(convenience)
terbukti
memiliki
pengaruh
positif
terhadap
ketergantungan (dependency) konsumen pada smartphone. Peneliti melihat bahwa responden pengguna smartphone merasakan kenyamanan dengan smartphone yang dimilikinya. 4. Adanya pengaruh positif ketergantungan (dependency) konsumen pada smartphone terhadap perilaku pembelian (purchase behaviour) konsumen terbukti sangat berpengaruh positif. Ini membuktikan bahwa pengguna smartphone yang bergantung pada smartphone-nya
dan merasa puas
dengan pengalaman
menggunakan
smartphone.
Keterbatasan Penelitian Adapun keterbatasan yang dirasakan peneliti dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1. Smartphone samsung android memiliki beragam tipe/jenis dengan variasi harga yang ditawarkan. Hal ini yang menyebabkan pada beberapa tipe/jenis smartphone samsung android tidak dapat secara langsung dibandingkan dengan salah satu produk iPhone yang ada. 2. Perbedaan ciri dari setiap mahasiswa Universitas Indonesia yang digambarkan dengan perbedaan tipikal mahasiswa di setiap fakultas juga menjadi alasan peneliti dalam keterbatasan penelitian ini yang hanya berfokus pada perilaku pembelian mahasiswa Universitas Indonesia.
Analisis pengaruh..., Sti Noermayanthy, FE, 2013
3. Beragamnya pengguna iPhone maupun pengguna samsung android yang menjadi responden dalam penelitian ini mengharuskan peneliti untuk mendampingi responden dalam pengisian kuesioner penelitian. Hal tersebut membutuhkan waktu penelitian yang lebih lama.. 4. Pengeluaran responden dalam kuesioner ini terdapat gap pada pengeluran sebesar Rp. 1.500.000 – Rp 2.000.000. Peneliti menyadari adanya gap dalam pengeluaran responden tersebut menjadi keterbatasan dalam penelitian ini. Saran Saran Kepada Pemasar 1. Peneliti mencoba memberikan saran kepada PT. Samsung Electronics Indonesia untuk dapat meningkatkan aplikasi. Ini dimaksudkan karena adanya perbedaan tampilan dan kemampuan antara setiap tipe/jenis samsung android. 2. Dapat menjadi masukkan bagi PT. Samsung Electronics Indonesia dan Apple Inc untuk membuat strategi promosi dengan memanfaatkan kelompok social seperti iPhone community dan komunitas android Indonesia untuk dapat melakukan promosi penjualan. 3. Saran peneliti kepada produsen kedua merek smartphone tersebut agar dapat meningkatkan kualitas dengan penyediaan baterai yang lebih tahan lama, sehingga kenyamanan yang dirasakan konsumen pengguna smartphone dapat ditingkatkan dan akan mempengaruhi ketergantungan mereka terhadap smartphone tersebut. 4. Untuk iPhone dapat menyediakan beberapa aplikasi tertentu yang tidak berbayar. Untuk samsung dapat memberikan berbagai promosi harga dan fitur pelengkap seperti misalnya menyediakan charger portable (travel charger) khusus pengguna samsung android Saran Kepada Peneliti Selanjutnya Menambah jumlah responden dan lebih memberdayakan responden yang lebih beragam secara geografis dan demografik, Mengeksplorasi faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian Menggali variable-variable lain yang memiliki pengaruh terhadap ketergantungan Memiliki literature-literature terkait yang membandingkan antara perilaku pembelian untuk konsumen yang mengganti ponsel lama dan konsumen yang menambah ponselnya. Memiliki waktu penelitian yang cukup menunjang untuk penelitian selanjutnya
Analisis pengaruh..., Sti Noermayanthy, FE, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Besser ,Avi.a, Gordon L. Flett.b, & Richard A. Davis.b. (2002). Self-criticism, dependency, silencing the self, and loneliness: a test of a mediational model. Personality and Individual Differences 35 (2003) 1735–1752. Bornstein, Robert F. (2006). The Complex Relationship Between Dependency and Domestic Violence,
Converging
Psychological
Factors
and
Social
Forces.
American
Psychologist. Vol. 61, No. 6, 595–606. Retrieved from Brown, Lew G. (1989). The Strategic And Tactical Implications Of Convenience In Consumer Product Marketing. The Journal of Consumer Marketing ; Summer 1989 ; 6 , 3 ; ProQuest pg.13. Retrieved from. Ding Hooi Ting, Suet Fong Lim, Tanusina Siuly Patanmacia, Ca Gie Low dan Gay Chuan Ker. (2011) . Dependency on smartphone and the impact on purchase behaviour. Young Consumers. Vol. 12 No. 3 2011, pp. 193-203 Hair, Joseph F., Black, William C., Baloin, Barry J., & Anderson, Rolph E. (2012). Multivariate Data Analysis: A Global Perspective. New Jersey: Pearson International Edition. Intana, Lila. “Tahun Ini Pengguna Smartphone Naik 3 Kali Lipat.” SWA Post 6 Juni 2012. 6 Juni
2012
(http://swa.co.id/technology/tahun-ini-pengguna-smartphone-naik-3-kali-
lipat). Klobas, Jane E, Clyde, Laurel A. (2001), Social influence and Internet use. Library Management 22. 1/2
(2001).
pp
61-67.
Retrieved
from.
http://search.proquest.com/docview/198864547/13B451B22885DCDFD1F/1?accountid =17242 Latan, Hengky. (2012). Structural Equation Modeling Konsep dan Aplikasi Menggunakan Program LISREL 8.80. Bandung: Alfabeta. Malhotra, Naresh K., Marketing Research: An Applied Orientation, 6th edition. New Jersey: Pearson Education Inc., 2010. Masyita, Amelia. (2012, July 29) “Samsung No 1 Peringkat Penjualan Smartphone” [Web log post].
Retrieved
from
(http://www.musikji.net/2012/07/samsung-no-1-peringkat-
penjualan.html
Analisis pengaruh..., Sti Noermayanthy, FE, 2013
Muhtarom, Iqbal. “Penjualan Smartphone Mahal Melonjak” Tempo.co Tekno 15 Agustus 2012 (http://www.tempo.co/read/news/2012/08/15/072423814/ Penjualan-SmartphoneMahal-Melonjak). Newberry, C Robert;Klemz, Bruce R;Boshoff, Christo. (2003). Managerial implications of predicting purchase behavior from purchase intentions. The Journal of Services Marketing; 2003; 17, 6/7; ProQuest pg. 609 Pihlstro¨m, M. and Brush, G.J. (2008), Comparing the perceived value of information and entertainment mobile services, Psychology & Marketing, Vol. 25 No. 8, pp. 732-55. Steverink , Nardi & Siegwart Lindenberg. (2006). Which Social Needs Are Important for Subjective Well-Being?, What Happens to Them With Aging?. Psychology and Aging. Vol. 21, No. 2, 281–290. Vaidya, Omkarprasad S & Kumar, Sushil. (2003). Dependency and its predictions for systems and its components. The International Journal of Quality & Reliability Management; 2003; 20, 8/9; ProQuest pg. 1096. Retrieved from Wijanto, Setyo Hadi. (2008). Structural Equation Modeling dengan LISREL 8.8: Konsep dan Tutorial. Yogyakarta: Graha Ilmu. Yue Guo, Stuart Barnes. (2011). Purchase behavior in virtual worlds: An empirical investigation in Second Life. Information&Management 48 (2011) 303–312. Retrieved from http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/
Analisis pengaruh..., Sti Noermayanthy, FE, 2013