ANALISIS PENGARUH PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT CHEVRON GEOTHERMAL SALAK TERHADAP REPUTASI PERUSAHAAN MENURUT PANDANGAN MASYARAKAT SEKITAR DAERAH OPERASI Merlin Fahrul Ismaeni Program Studi S1 Ekstensi Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia E-mail :
[email protected]
Abstrak Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan tanggung jawab sosial perusahaan yang bergerak dalam pengolahan sumber daya alam. Penelitian ini membahas mengenai bagaimana pengaruh program CSR PT Chevron Geothermal Salak yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pengolahan panas bumi (geothermal) berpengaruh terhadap reputasi perusaahan. Program-program CSR PT CGS meliputi program Pendidikan, Kesehatan, Pertanian, UMKM, dan Sosial Budaya dengan subjek masyarakat yang berada di Kecamatan Kabandungan, Pamijahan dan Kalapanunggal. Hasil penelitian menunjukkan CSR sektor Pendidikan memiliki hubungan pengaruh positif dan berkorelasi sedang dengan Reputasi Perusahaan, CSR sektor Sosial Budaya memiliki hubungan pengaruh positif dan berkorelasi sangat kuat dengan Reputasi Perusahaan dan CSR Sektor Prasarana memiliki hubungan positif dan berkorelasi sangat kuat terhadap reputasi perusahaan secara menyeluruh. Dengan demikian, sebaiknya PT Chevron Geothermal Salak terus melaksanakan dan meningkatkan program-program CSR di sektor Pendidikan, Sosial Budaya dan Prasarana untuk membangun reputasi perusahaan lebih baik lagi di masa mendatang. Sosialisasi program CSR yang lebih efektif dan intensif diperlukan untuk membangun sinergi antara perusahaan dan masyarakat sekitar. Selain itu hal ini sebagai wujud tanggung jawab sosial PT Chevron Geothermal Salak terhadap masayarakt sekitar daerah operasi.
Analysis The Effect Of Corporate Social Responsibility Programs Of Chevron Geothermal Salak Company Toward Corporate Reputation From Communities’s Perspective Around Operation Area Abstract Corporate Social Responsibility (CSR) is a social responsibility undertaken by the company which the business on natural resources exploration area. This study discusses the effect of Corporate Social Responsibility Programs of Chevron Geothermal Salak Company toward corporate reputation from communities’ perspective around operation area as a company which explore geothermal energy. Chevron Geothermal Salak conduct CSR Programs on Educational Sector, Community Health Sector, Agriculture Sector, Small Medium Enterprise Sector, and Social Culture Sector which object of their CSR Programs are communities who live in Kabandungan, Kalapanunggal and Pamijahan area. The results showed that CSR Programs on Education sector which conducted by Chevron Geothermal Company has positive effect and medium correlation on corporate reputation, CSR Programs on Social
Analisis pengaruh…, Merlin, FE UI, 2013
Culture sector has positive effect and very strong correlation on corporate reputation and CSR Programs on Infrastructure sector has positive effect and very strong correlation on corporate reputation. Thereby, CSR Programs which have effect should be developed for the future, and then socialization activities should be conduct more effective and intensive in order to build synergy between company and community. Besides of that, these programs as a form of social responsibility towards communities around operation area. Keywords : Chevron Geothermal Salak, Corporate Social Responsibility Program, Corporate Reputation
Pendahuluan Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki potensi sumber daya alam yang besar. Berkaitan dengan hal tersebut, saat ini semakin banyak isu-isu mengenai pemanfaatan sumber daya alam Indonesia antara lain mengenai eksploitasi, pengolahan sumber daya yang kurang tepat, kontrak kerja sama yang lebih investor lokal
banyak
dengan
investor
asing
dari
hingga kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh industri atau perusahaan
yang mengeksploitasi sumber daya alam Indonesia. Hal lain yang menjadi perhatian adalah apakah perusahaan-perusahaan pengolah sumber daya alam bertanggung jawab dan turut memberikan manfaat terhadap daerah, lingkungan dan masyarakat disekitar perusahaan khususnya daerah operasional perusahaan. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas di dalam Pasal 74 Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas ada aturan mengenai tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dan lingkungan. Pasal 74 Ayat (1) menyatakan perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Hal ini berarti pemerintah telah mewajibkan perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam pengolahan sumber daya alam untuk melakukan kegiatan yang memberikan manfaat untuk daerah, lingkungan dan masyarakat di sekitar daerah operasional. Pelaksanaan ketentuan Undang-Undang ini diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 47 tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas. Dalam Peraturan Pemerintah ini diatur mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan yang bertujuan mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi komunitas setempat dan masyarakat pada umumnya maupun Perseroan itu sendiri dalam rangka terjalinnya hubungan Perseroan yang serasi, seimbang, dan
Analisis pengaruh…, Merlin, FE UI, 2013
sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat. Sanksi untuk Peraturan ini dinyatakan dalam Pasal 7 yang menyatakan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 yang tidak melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Isu-isu yang ada di masyarakat mengenai pelaksanaan Corporate Social Responsibility untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan sumber daya alam. Pada kenyataannya belum semuanya melakukan program Corporate Social Responsibility sebagai sebuah kewajiban dan belum terlaksana dengan baik sehingga hasilnya kurang dirasakan masyarakat. Program Corporate Social Responsibility tidak hanya sekedar sebagai kegiatan Charity tetapi sebagai sebuah komitmen yang berkelanjutan untuk melakukan pengembangan masyarakat. Selain itu citra perusahaan yang bergerak dalam pengolahan sumber daya alam sangat berkaitan erat dengan penciptaan relasi yang baik dengan masyarakat sekitar daerah operasi untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan agar berjalan dengan baik dan aman tanpa adanya ancaman maupun konflik. Program-program CSR yang ada belum di evaluasi untuk mengetahui apakah program CSR yang selama ini dilakukan telah membawa pengaruh terhadap citra perusahaan serta manfaat dari program tersebut apakah sudah dirasakan oleh para masyarakat. Permasalahan yang ada ialah PT Chevron Geothermal Salak sampai dengan tahun 2012 belum pernah diukur dan belum dilakukan program evaluasi untuk pengaruh program Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap reputasi perusahaan dalam pandangan masyarakat sekitar untuk membantu meningkatkan reputasi perusahaan di masa mendatang. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nicola Mutch dan Robert Aitken dari University Of Otago, New Zealand pada tahun 2009 lalu. Penelitian tersebut dipublikasikan dalam Australian Marketing Journal 17 (2009) 92-98 yang berjudul “Being fair and being seen to be fair: Corporate Reputation and CSR Partnership.” Dalam penelitian tersebut mengemukakan pentingnya mengetahui kekuatan dampak yang dihasilkan oleh CSR di dalam hubungan kerjasama perusahaan dengan organisasi non profit juga para stakeholder. Oleh karena itu, penulis berharap penelitian ini dapat menjadi pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh Mutch dan Aitken tersebut dimana dalam penelitian ini penulis menganalisis pengaruh program CSR terhadap reputasi perusahaan.
Analisis pengaruh…, Merlin, FE UI, 2013
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka rumusan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh Program Corporate Social Responsibility terhadap reputasi perusahaan PT Chevron Geothermal Salak? Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: a. Mengetahui hubungan program CSR terhadap reputasi perusahaan menurut pandangan masyarakat sekitar b. Menganalisis hubungan implementasi program-program CSR terhadap reputasi perusahaan menurut pandangan masyarakat di sekitar daerah operasi Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain : 1. Manfaat Akademis. Penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian atau literatur untuk ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan Manajemen Bisnis dan Corporate Social Responsibility serta cabang ilmu lain yang berhubungan dengan objek penelitian. 2. Manfaat Praktis. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi PT CGS untuk mengevaluasi program CSR yang telah dilakukan oleh perusahaan. Jika hasilnya baik dapat menjadi contoh untuk perusahaan lain di bidang sumber daya alam dalam menerapkan program CSR. Dalam penelitian ini penulis akan membatasi ruang lingkup penelitian pada beberapa faktor sebagai berikut : a. Penelitian dibatasi pada program CSR PT Chevron Geothermal Salak yang dilakukan di daerah operasional yang berlokasi di Gunung Salak b. Target penelitian adalah masyarakat sekitar daerah operasi yaitu masyarakat yang termasuk dalam Kecamatan Kabandungan, Kecamatan Pamijahan dan Kecamatan Kalapanunggal. c. Pengukuran hanya terhadap reputasi perusahaan bukan pada financial performance maupun profit perusahaan.
Tinjauan Teoritis Menurut Maignan dan Farel (2004) dalam Susanto (2009) mendefinisikan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai “a business act in socially responsible manner when its decision and action account for and balance diverse stakeholder interests”. Definisi ini
Analisis pengaruh…, Merlin, FE UI, 2013
menekankan
bahwa
perlunya
memberikan perhatian
secara
seimbang
terhadap
kepentingan sebagai stakeholder yang beragam dalam setiap keputusan dan tindakan yang diambil oleh para pelaku bisnis melalui perilaku yang bertanggung jawab. Selain itu
The World Business Council for
Sustainable Development (WBCSD)
(Jamali&Mirzhak, 2001) mendefinisikan CSR sebagai ‘‘The
commitment
of
business
to
contribute to sustainable economic development, working with employees, their families and the local communities’’ (Komitmen
berkesinambungan
dari
kalangan
bisnis
untuk
berperilaku etis dan memberi kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan, seraya meningkatkan kualitas kehidupan karyawan
dan
keluarganya,
serta
komunitas
lokal
dan masyarakat luas pada umumnya). Cara pengukuran Evaluasi Program CSR dapat dilakukan melalui empat indikator, dalam Jurnal Evaluasin Program Corporate Social Responsibility dan Community Development Pada Industri Tambang Dan Migas, Dody Prayogo menulis, “Untuk lebih memperkuat penilaian peneliti dapat….Misalnya dengan menggunakan empat indikator—yakni manfaat, kesesuaian, keberlanjutan dan dampak—dari hasil penilaian peneliti dapat dihasilkan indeks kinerja program secara keseluruhan”(43-58). Menurut Dody dan Yosef (2012) definisi empat variabel di atas perlu dioperasionalisasikan seperti contoh berikut dibawah ini: 1. Efectivity dimaksudkan sebagai tingkat manfaat program pengentasan kemiskinan terhadap pemenuhan kebutuhan dan peningkatan akses pelayanan para penerima (beneficiaries) berdasarkan jenis dan tingkat kebutuhannya; 2. Relevance dimaksudkan sebagai tingkat kesesuaian program pengentasan kemiskinan terhadap pemenuhan kebutuhan dan peningkatan akses pelayanan bagi penerima berdasarkan kemampuan dan potensi lokal; 3. Sustainability dimaksudkan sebagai tingkat keberlanjutan program pengentasan kemiskinan dapat dilakukan oleh penerima jika bantuan selesai/dihentikan, baik keberlanjutan secara substansial (program) maupun secara manajemen; 4. Impact dimaksudkan seberapa besar (substansial) dan luasan (geografis) akibat positif yang ditularkan oleh program pengentasan kemiskinan;
Analisis pengaruh…, Merlin, FE UI, 2013
Reputasi perusahaan tidak dapat diciptakan secara instan melainkan dibentuk melalui beberapa hubungan yang merupakan campuran antara intangible dan tangible, rasional dan emosional (Rayner, 2003). Secara esensi, reputasi perusahaan dibentuk oleh tiga hal (Dowling, 1994). Pertama, apa yang dikatakan orang tentang perusahaan. Kedua, apa yang dilakukan perusahaan. Ketiga, perusahaan berkata tentang dirinya sendiri. Untuk memahami ketiga faktor ini, penting untuk mengidentifikasi aktivitas yang mempengaruhi setiap aspek tentang bagaimana bentuk komunikasi perusahaan dengan stakeholder internal dan eksternal. Menurut Fombrun (1996) dalam Hardjana (2008) reputasi merupakan sumber daya keunggulan bersaing—tanpa persaingan keras reputasi tidak akan jadi masalah. Citra adalah identitas dan sebagian diperoleh dari kesuksesan usaha manajemen dalam berkomunikasi dengan publik—segenap konstituensi yang berkepentingan dengan perusahaannya. Citra adalah ‘gambaran utuh’ tentang seseorang atau sesuatu. ‘Gambaran utuh’ tersebut terawal dari persepsi tentang organisasi dan produknya dan berkembang melalui komunikasi—pengalaman dan interaksi—intensif dan berulang kali, sehingga kesan awal yang telah dimiliki publik itu tumbuh kokoh dan membantu organisasi sebagai kerangka acuan pada saat-saat muncul keragu-raguan di kalangan konstituensi. Semakin kerap dan konsisten pengalaman komunikasi publik dengan keunggulan kualitas produk maupun perilaku perusahaan, semakin kuat pula citra perusahaan tertanam ke dalam benak konstituensinya. Citra positif yang secara konsisten tampil kuat karena didukung oleh konsistensi antara kredibilitas dan pengalaman dinamis akhirnya menghasilkan reputasi perusahaan. Menurut Argenti dan Forman (2002), kegiatan CSR dapat membantu pembentukan reputasi perusahaan sebagai warga yang baik, memiliki tanggung jawab sosial terhadap komunitas di sekeliling wilayah operasi perusahaan. Reputation Institute, dalam Jurnal Reputation Intelligence Volume 2 (2010), memaparkan hasil polling mereka dimana 8 dari 10 CEO di Amerika sepakat bahwa CSR berpengaruh terhadap reputasi perusahaan. CSR sebagai salah satu fungsi corporate communication bisa menjadi salah satu pembentuk reputasi perusahaan yang sangat baik. Namun dalam prosesnya, dibutuhkan sebuah proses komunikasi yang dapat membentuk pemahaman yang sama antara perusahaan dengan stakeholdernya (Fryzel, 2011).
Analisis pengaruh…, Merlin, FE UI, 2013
Menurut Jefkins dalam Indarwati (2007:14) citra perusahaan merupakan citra dari organisasi secara keseluruhan, jadi bukan hanya citra atas produk dan pelayanannya. Lebih lanjut Jefkins menjelaskan bahwa citra perusahaan terbentuk oleh banyak hal. Hal-hal positif yang dapat meningkatkan citra perusahaan antara lain: a. Sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang b. Keberhasilan di bidang keuangan yang pernah diraihnya c. Keberhasilan ekspor d. Hubungan industri yang baik e. Reputasi sebagai pencipta lapangan pekerjaan dalam jumlah besar f. Kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial g. Komitmen mengadakan riset terhadap kegiatan
Sejauh ini belum ada penelitian yang khusus membahas pengaruh program CSR PT Chevron Geothermal Salak terhadap reputasi perusahaan. Penelitian sejenis ialah penelitian yang dilakukan oleh Wijaya Laksana, 2012, yang juga membahas mengenai program CSR Perusahaan yang sejenis dengan Chevron Geothermal yaitu membahas Implementasi Program Corporate Social Responsibility dalam membentuk reputasi Perusahaan (Studi Kasus Program Peduli Pendidikan di PT Pupuk Kalimantan Timur). Hipotesis yang dikembangkan penulis yaitu Program Corporate Social Responsibility PT Chevron Geothermal Salak mempengaruhi citra perusahaan dalam pandangan masyarakat sekitar daerah operasi.
Metodologi Penelitian Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui metode survey serta di dukung dengan pendekatan kuantitatif melalui penyebaran kuesioner kepada warga masyarakat di kecamatan yang berada di bawah program Corporate Social Responsibility PT Chevron Geothermal Salak. Jenis data yang digunakan oleh penulis terdiri dari: 1. Data Kuantitatif, yaitu data yang berupa jawaban atau tanggapan responden dari kuesioner yang mereka isi.
Analisis pengaruh…, Merlin, FE UI, 2013
2. Data Kualitatif, yaitu data yang berbentuk informasi berupa gambaran umum perusahaan, struktur organisasi, jenis kegiatan CSR, pelaksanaan dan informasi lain yang digunakan untuk membahas rumusan masalah. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian. Data tersebut diperoleh dengan cara melakukan pengamatan langsung, wawancara, dan kuesioner. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dengan mempelajari berbagai literatur-literatur seperti buku-buku, jurnal, maupun artikel ilmiah yang terkait dengan penelitian ini. Data-data kuantitatif tersebut selanjutnya akan penulis oleh dengan menggunakan software SPSS IBM 20 untuk menguji parameter-parameter serta dalam menguji hubungan pengaruh variabel-variabel dalam penelitian ini. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan penulis yaitu: 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajati teori dan konsep yang sehubungan dengan masalah yang diteliti pada buku, literatur, artikel manajemen, guna memperoleh landasan teoritis untuk melakukan pembahasan. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu pengumpulan data dengan melakukan survey di lokasi penelitian melalui kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian yang dapat dianggap mewakili kondisi atau keadaan populasi. Jenis sampel dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling. Menurut Malhotra (2004), nonprobability sampling adalah teknik pemilihan sampel yang tidak menggunakan prosedur peluang pemilihan akan tetapi pemilihan didasarkan pada penilaian pribadi peneliti. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience sampling. Malhotra (2004) mendefinisikan teknik convenience sampling sebagai teknik nonprobability sampling yang berusaha mendapatkan elemen sampel yang sesuai, pemilihan unit sampel sepenuhnya tergantung dari interviewer. Dengan teknik convenience sampling, responden dipilih karena mereka berada pada tempat dan waktu yang tepat untuk
Analisis pengaruh…, Merlin, FE UI, 2013
mengisi kuesioner. Untuk sampel penelitian, penulis mengambil sampel masyarakat di Kecamatan Kabandungan, Kecamatan Pamijahan dan Kecamatan Kalapanunggal yang berada di kawasan Gunung Salak, Sukabumi. Hipotesis Penelitian ini ialah program Corporate Social Responsibility PT Chevron Geothermal Salak mempengaruhi citra perusahaan dalam pandangan masyarakat sekitar daerah operasi. Operasionalisasi Variabel Penelitian sebagai berikut : 1. Variabel terikat (Dependent Variable) Dalam penelitian ini, variabel bebas (Y) yaitu citra perusahaan yang dapat diukur dari 7 hal positif pembentuk citra perusahaan. Penulis mengambil empat variabel dari tujuh variabel yang membentuk citra perusahaan yaitu: (1) kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial, (2) sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang, (3) Reputasi sebagai pencipta lapangan pekerjaan dalam jumlah besar, (4) Komitmen mengadakan riset 2. Variable bebas ( Independent Variable) Dalam penelitian ini yang menjadi, yang menjadi variabel terikat (X) adalah program-program CSR yang telah dilakukan oleh PT. Chevron Geothermal Salak yang menyangkut enam sektor: (1) pendidikan, (2) kesehatan, (3) UMKM, (4) pertanian, (5) prasarana, dan (6) sosial budaya dengan indikator dalam evaluasinya menggunakan indikator : (1) Manfaat, (2) Kesesuaian, (3) Keberlanjutan, (4) Dampak. Berikut dibawah ini tabel Operasionalisasi Variabel dihubungkan dengan kuesioner : Tabel 1. Operasionalisasi Variabel dihubungkan dengan kuesioner
Analisis pengaruh…, Merlin, FE UI, 2013
•
Uji Validitas
Menurut Sekaran (2006, p.39) Validitas menguji seberapa baik suatu instrumen yang dibuat mengukur konsep tertentu yang ingin diukur. Secara konsep, suatu pertanyaan dianggap sah jika pertanyaan tersebut mengukur indikator/dimensi setiap variabel yang akan diukur. Secara statistik suatu pertanyaan dianggap sah jika memiliki nilai tertentu. Peneliti melakukan uji validitas ini dengan menggunakan analisis faktor.
•
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah suatu bentuk pengujian terhadap kualitas data primer, dengan tujuan untuk mengukur konsistensi seluruh pertanyaan dalam penelitian (Hasyim dan Rina Anindita, 2009:99).
•
Uji Asumsi Klasik yang digunakan ialah Uji Normalitas, Uji Multikolonieritas, Uji
Autokorelasi, Uji Heteroskedastisitas dan Uji Linearitas. •
Analisis Regresi Berganda
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda (multiple regression) menurut Muhammad Firdaus (2004: 92) dalam buku “Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif” sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+ b5X5 + b6X6
•
Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini terbagi dua, yaitu: 1) Uji F Menurut Muhammad Firdaus (2004:88), uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh sekelompok variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel tidak bebas dengan analisis varian.
Analisis pengaruh…, Merlin, FE UI, 2013
2) Uji t
Menurut Muhammad Firdaus (2004:87), statistik uji t digunakan untuk menguji secara sendirisendiri hubungan antara variabel bebas (variabel x) dan variabel terikat (variabel y). Dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), di mana syaratnya : a. Jika t hitung > t table, atau nilai signifikansi < 5%, maka variabel bebas (variable x) secara parsial mempunyai hubungan yang signifikan terhadap variabel terikat (variabel y). b. Jika t hitung < t table,atau nilai signifikansi > 5%, maka variabel bebas (variabel x) secara parsial tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap variabel terikat (variabel y). Teknis analisis data yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif dan kualitatif. Data diperoleh dari kuesioner, kemudian dikuantitatifkan agar dapat dianalisis secara statistik. Data kualitatif baik data primer maupun sekunder yang telah didapatkan akan diolah menggunakan tiga tahap kegiatan analisis data dan dilakukan secara bersamaan, yatu reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan (Sitorus. 1998). Untuk menganalisis jawaban responden, diukur menggunakan pertanyaan dengan skala likert 6 poin, yaitu 6 = Sangat Setuju Sekali (SSS), 5 = Sangat Setuju (SS), 4 = Setuju (S), 3 = Tidak Setuju (TS), 2 = Sangat Tidak Setuju (STS), 1 = Sangat Tidak Setuju Sekali (STSS). Penulis melakukan pretest terlebih dahulu sebelum menyebarkan kuesioner penelitian, pretest dilakukan kepada 30 orang responden yang berasal dari Kecamatan Kalapanunggal, Kecamatan Kabandungan dan Kecamatan Pamijahan yang telah merasakan dan mengetahui program CSR yang telah dilakukan Chevron. Kuesioner pretest yang kembali dengan lengkap berjumlah 27 kuesioner dan hasil Pretest menunjukan beberapa variabel yang dinyatakan tidak valid dan tidak reliable, oleh karena itu penulis membuat ulang kuesioner dan memperbaiki pertanyaan-pertanyaan yang tidak valid dalam pretest sehingga dalam penyebaran kuesioner penelitian dihasilkan data yang valid dan reliable.
Analisis dan Pembahasan Gambaran Umum Perusahaan yang penulis dapat dari data Company Profile yang diberikan Team Manager PGPA PT Chevron Geothermal Salak, Bapak Gita Fadilla, diinformasikan pada tahun 1980-an Chevron menemukan sumber daya panas bumi di Gunung
Analisis pengaruh…, Merlin, FE UI, 2013
Salak dan Darajat di Indonesia, lalu memulai produksi komersial di kedua lokasi tersebut pada tahun 1990-an Chevron Geothermal and Power Operations (GPO) mengoperasikan proyekproyek panas bumi di Indonesia (Salak dan Darajat) dan Filipina (Tiwi dan Mak-Ban) dengan total kapasitas 1.273 megawatt energi bersih, andal dan dapat dipertahankan kelangsungannya. Operasi panas bumi Salak dan Darajat adalah bukti komitmen Chevron terhadap energi terbarukan. Chevron bermitra dengan komunitas setempat melalui berbagai macam cara untuk memberikan kontribusi bermakna bagi pengembangan sosial dan ekonomi. Chevron taat pada perundang-undangan lingkungan yang berlaku dan terus melakukan investasi dalam bentuk program-program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi di komunitas lapangan operasionalnya. Program-program pengembangan komunitas Chevron mengacu kepada tema yang telah dicanangkan, yaitu menciptakan pertumbuhan ekonomi melalui investasi pada masyarakat dan pengembangan kapasitas. Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility Chevron Geothermal Salak dengan melakukan Community Engagement dalam beberapa bidang yaitu : 1. Pendidikan/Pelatihan dengan memberikan gedung untuk proses pendidikan dalam rangka memberikan dukungan PKBM untuk Program Paket A/B/C dan berkoordinasi dalam pelatihan keterampilan hidup bekerjasama dengan Yayasan Paramitra Lingkungan, memberikan dukungan pelatihan vokasi (seperti kerajinan tangan) untuk Komunitas Pemuda Lokal berkoordinasi dengan Dompet Dhuafa, Chevron 2012 Scholarship Program untuk 15 siswa-siswa dari 3 Kecamatan berkoordinasi dengan Dompet Dhuafa (Program Tahunan sejak 2007). 2. Kebutuhan Dasar Manusia dengan mengadakan perbaikan sarana kesehatan Umum seperti mendirikan kamar mandi untuk komunitas di Palasarigirang-Kecamatan Kalapanunggal, persiapan untuk mendukung perbaikan Fasilitas Kesehatan Publik dengan desa-desa dan kabupaten-kabupaten (seperti Sanitasi Umum, Fasilitas Air Bersih dan Posyandu),Program Pelayanan Kesehatan Umum, Program Donor Darah di Kecamatan Pamijahan. 3. Pengembangan Bisnis Usaha Kecil dan Menengah melalui Program Micro Finance untuk Konservasi Lingkungan Sosial dan Komunitas di Taman National berkoordinasi dengan Yayasan Bina Usaha Lingkungan (program beberapa tahun 2010-2013), untuk mendukung pelatihan dan pengajaran untuk Program Perkembangbiakan domba di Kabandungan dan Desa Tugu Bandung dengan Koperasi Riung Mukti Group, mengembangkan Program Kewirausahaan Pemuda dengan
Analisis pengaruh…, Merlin, FE UI, 2013
pelatihan keterampilan hidup (Pelatihan Warung Sembako) dihubungkan dengan kesempatan bisnis. 4. Komunitas Masyarakat melalui peningkatan fasilitas publik (jalan akses penduduk, renovasi masjid) di Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, pembangunan Renovasi Masjid Sekolah Al Amin Cibening di Kecamatan Pamijahan, pembangungan Sekolah Dasar Islam di Desa Cigaherong Kecamatan Pamijahan. 5. Seni, Budaya dan Olah Raga dengan mendukung komunitas masyarakat dalam bidang seni, budaya dan olah raga seperti mendukung turnamen bola basket untuk komunitas lokal di Sukabumi, menjadi sponsor Pertandingan Sepakbola Persahabantan di Desa Pulosari dan kegiatan lainnya. 6. Bidang Lingkungan dengan perawatan lingkungan untuk komunitas (kegiatan pemotongan rumput) disekitar area sekeliling jalur pipa di Salak (Cianten), mendukung Program Lingkungan bekerjasama dengan pihak ketiga yaitu LSM Dampal Jurig Sukabumi. 7. Stakeholder Engagement dengan memberikan sponsor untuk perbaikan fasilitas publik di area sekitar Salak; pembangunan Masjid (Masjid Al Hikmah); melakukan renovasi Madrasah dan lainnya, mengadakan pertemuan dengan para stakeholder-stakeholder yang mempunyai peran penting seperti pertemuan dengan Muspika, Ketua Kecamatan dan Kepala Desa). Responden berasal dari tiga kecamatan yang termasuk dalam ring 1 Chevron Geothermal Salak. Responden-responden tersebut berasal dari Kecamatan Kalapanunggal, Kabandungan dan Pamijahan. Penulis menyebarkan kuesioner sebanyak 70 kuesioner, namun untuk data kuantitatif penelitian penulis mengambil 63 responden yang telah tinggal di daerah tempat tinggal mereka lebih dari 5 tahun. Hal itu dilakukan karena responden yang telah tinggal di daerah mereka lebih dari 5 tahun sangat tepat untuk menjadi responden dalam pengukuran reputasi karena dalam kurun waktu 5 tahun tersebut responden mempunyai waktu penilaian dan pengalaman yang dinilai sesuai untuk mengukur pengaruh program Corporate Social Responsibility PT CGS terhadap reputasi perusahaan. Dari 63 responden yang menjadi obyek penelitian diketahui bahwa responden berjenis kelamin pria sebanyak 72% dan responden berjenis kelamin wanita sebanyak 28%. Untuk jenis pekerjaan dari 63 responden dalam penelitian ini, jenis pekerjaan yang paling dominan dalam penelitian ini adalah pegawai negeri 48% sisanya bekerja di sektor Wiraswasta , pegawai swasta, TNI, POLRI dan peternak. Dilihat berdasarkan tingkat pendidikan terakhirnya, maka dapat
Analisis pengaruh…, Merlin, FE UI, 2013
diketahui mayoritas pendidikan terakhir responden dalam penelitian ini adalah S1. Untuk lokasi tempat tinggal responden banyak menjawab dengan menyebutkan nama daerah atau kabupaten, tidak menyertakan alamat lengkap. Dari hasil penelitian terlihat responden paling banyak dari Kalapanunggal sisanya dari Kabandungan dan Pamijahan. Dari 63 responden, pengeluaran ratarata tiap bulan responden paling banyak berkisar lebih dari Rp 2.000.000 yaitu sebesar 73% dan sisanya memiliki pengeluaran rata-rata tiap bulan antara Rp 1.000.000 sampai dengan Rp 2.000.000. Lama tinggal responden dari 63 responden diketahui bahwa 79% responden menempati tempat tinggal yang sekarang lebih dari 10 tahun dan sisanya 21% memiliki durasi lama tinggal antara 5-10 tahun. Hasil Uji Validitas dan reliabilitas terlihat dalam tabel 2 KMO and Bartlett’s Test dibawah ini. Tabel 2. Nilai KMO and Bartlett’s Test
Dari tabel diatas menunjukkan terlihat nilai uji validitas KMO and Bartlett’s Tes menunjukkan angka 0.893 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0.5 sehingga memenuhi syarat untuk dapat dinyatakan data penelitian ini valid. Hasil Uji Reliabilitas dihasilkan nilai Cronbach Alpha 0.951 yang artinya data penelitian ini reliabel dimana 0.951 lebih besar dari 0.6 sehingga dapat kita lanjutkan untuk uji selanjutnya. Tabel 3. Nilai Cronbach Alpha untuk Uji Reliabilitas
Selanjutnya penulis melakukan Uji Asumsi Klasik untuk variabel yang reliable dan valid. Berikut hasil uji Asumsi Klasik yang dilakukan yaitu : • Hasil Uji Multikolonieritas Dari hasil output SPSS Uji Multikolonieritas seluruh variabel independen terhadap variabel dependen Y1, Y2 dan Y4 dapat kita lihat nilai Tolerance dari seluruh variabel tidak ada yang
Analisis pengaruh…, Merlin, FE UI, 2013
kurang dari 0.10, hal ini berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi • Hasil Uji Autokorelasi Nilai Durbin Watson pada hasil output untuk variabel dependen Y1 sebesar 1.992, variabel dependen Y2 sebesar 1.888 dan Y4 sebesar 2.105, nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai table dengan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 63 (n) dan jumlah variabel independen 6 (k=6) yang didapat nilai batas atas (du) sebesar 1.64 maka dapat disimpulkan bahwa kita tidak bisa menolak H0 yang menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi. • Hasil Uji Heterokesdastisitas Dari ketiga grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi ini layak dipakai. • Hasil Uji Normalitas Dari hasil output SPSS baik grafik maupun One Sample K-S Test terlihat bahwa seluruh data terdistribusi normal, hal ini terlihat dari bentuk grafik scatterplot tidak menyebar jauh dari garis diagonal dan nilai Sig. pada Table One Sample K-S seluruh nya tidak ada yang berada di bawah 0,5. Hal ini berarti seluruh data terdistribusi normal. • Hasil Uji Linearitas Dari hasil Uji Linearitas terlihat scatterplot yang menyebar diatas nilai 0 dan dibawah nilai 0 menunjukkan setiap variable punya hubungan linear sehingga dapat dikatakan model penelitian ini benar dan tepat untuk penelitian ini sehingga dapat dilanjutkan ke Uji Regresi Berganda. Setelah asumsi-asumsi untuk melakukan regresi berganda terpenuhi, penulis melakukan uji regresi berganda untuk mengetahui pengaruh antara variabel-variabel independen X1, X2, X3, X4, X5 dan X6 dengan variable dependen Y yang terbentuk dari beberapa faktor pembentuk Reputasi Perusahaan yaitu Y1, Y2, dan Y4. Selain itu, penulis akan mengukur kuat atau lemahnya hubungan variabel independen dengan variabel dependen berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau interpretasi dilihat dari angka-angka koefisien korelasi
Analisis pengaruh…, Merlin, FE UI, 2013
Pearson, Sugiyono (2007) menyatakan sebagai berikut : 0,00 - 0,199 = sangat rendah, 0,20 0,399 = rendah, 0,40 - 0,599 = sedang, 0,60 - 0,799 = kuat, 0,80 - 1,000 = sangat kuat. Hasil uji regresi untuk menguji hubungan pengaruh seluruh variabel (X) Program CSR dengan variabel (Y) reputasi perusahaan, dapat dilihat dari hasil R square pada tabel 4. Summary Hasil Uji Regresi Berganda dibawah ini. Tabel 4. Summary Hasil Uji Regresi Berganda
Dari tabel diatas dapat dilihat nilai R Square dari variabel-variabel independen yang di regresikan dengan Variabel Reputasi Perusahaan terlihat nilai 0.826. Hal ini berarti 82,6% dari Reputasi Perusahaan bisa dijelaskan oleh variabel Sektor Pertanian, Sektor Pendidikan, Sektor Sosial udaya dan sektor Prasarana. Tabel 5. Coefficients Hasil Uji Regresi Berganda Dependen Variabel Y
Analisis pengaruh…, Merlin, FE UI, 2013
Dari tabel 4.8 diatas terlihat variabel-variabel yang mempengaruhi dependen variabel Reputasi Y adalah variable CSR Pendidikan dan CSR Sosial Budaya dan yang terlihat dari nilai Sig. dibawah 0,05 sehingga dapat dinyatakan ada pengaruh terhadap variabel dependen Y. Nilai Standard Koefisien Beta CSR Pendidikan dan Pearson Correlation menunjukan nilai 0.273 dan 0.598 yang berarti koefisien bernilai positif dan berkorelasi sedang artinya terjadi hubungan positif yang kuat antara CSR Pendidikan dengan variabel Y, semakin naik nilai CSR Pendidikan maka semakin meningkat Reputasi Perusahaan. Begitu pula nilai standar koefisien Beta dan Pearson Correlation CSR Sosial Budaya menunjukkan nilai 0.343 dan 0.824 yang berarti koefisien bernilai positif yang sangat kuat artinya terjadi hubungan positif dan hubungannya sangat kuat antara CSR Sosial Budaya dengan variabel Reputasi Perusahaan, semakin naik nilai CSR Sosial Budaya maka semakin meningkat Reputasi Perusahaan. Nilai standar koefisien Beta dan Pearson Correlation CSR Prasarana menunjukkan nilai 0.237 dan 0.820 yang berarti koefisien bernilai positif yang sangat kuat artinya terjadi hubungan positif dan hubungannya sangat kuat antara CSR Prasarana dengan variabel Reputasi Perusahaan, semakin naik nilai CSR Prasarana maka semakin meningkat Reputasi Perusahaan. Langkah selanjutnya penulis melakukan uji hipotesis dengan uji F dan uji t. Menurut Ghozali (2012) Uji Pengaruh Simultan (F Test) digunakan untuk mengetahui apkaah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F hitung dengan ketentuan jika F hitung < F tabel pada α 0.05 maka H0 diterima dan jika F hitung > F tabel pada α 0.05 maka H0 ditolak. Dari hasil uji F yang dilakukan di dapat signifikansi nilai F bernilai lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat dikatakan seluruh variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel Reputasi Perusahaan (Y). Selain itu dari tabel diatas dihasilkan Nilai F hitung 68.833 sedangkan F tabel menghasilkan nilai 2.5306 maka dari hasil tersebut terlihat F hitung > F tabel sehingga H0 ditolak atau dengan kata lain ada pengaruh pengaruh antara program CSR PT CGS terhadap Reputasi Perusahaan (Y) dengan tingkat signifkansi α = 5% atau 0,05. Setelah melakukan Uji F, selanjutnya penulis melakukan Uji t untuk menguji hipotesis. Nilai statistik untuk t tabel dua sisi penelitian ini didapat angka 1.9996. Oleh karena itu melalui uji t dari SPSS penulis dapat mengetahui t hitung dari uji t ini. Berikut Hasil Uji t yang dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini.
Analisis pengaruh…, Merlin, FE UI, 2013
Tabel 6. Hasil Uji t Dependen Variabel Y
Dari hasil output diatas terlihat untuk t hitung variabel program CSR Pertanian memiliki nilai t hitung < t tabel dimana nilai t hitung 1.894 lebih kecil dari 1.9996 maka H0 diterima atau koefisien regresi tidak signifikan atau CSR Pertanian tidak berpengaruh secara signifikan terhadap reputasi perusahaan. Untuk nilai CSR Pendidikan, CSR Sosial Budaya dan CSR Prasarana memiliki nilati t hitung > t tabel dimana nilai t hitung 4.443, 3.167 dan 2.147 lebih besar dari 1.9996 maka H0 ditolak atau koefisien regresi signifikan atau CSR Sektor Pendidikan, CSR Sosial Budaya dan CSR Prasarana benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Reputasi Perusahaan (Y).
Kesimpulan dan Saran Dari hasil penelitian ini diketahui hubungan program-program CSR yang telah dilakukan PT Chevron Geothermal Salak memiliki pengaruh terhadap reputasi perusahaan menurut pandangan masyarakat sekitar di Kecamatan Kabandungan, Kalapanunggal dan Pamijahan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat diketahui hubungan dari implementasi program-program CSR terhadap reputasi perusahaan adalah sebagai berikut: a) Dari hasil uji statistik dihasilkan nilai R Square dari variabel-variabel independen yang di regresikan dengan Variabel Reputasi Perusahaan terlihat nilai 0.826, nilai ini berarti 82,6% dari Reputasi Perusahaan bisa dijelaskan oleh variabel Program CSR Sektor Pertanian, Sektor Pendidikan, Sektor Sosial Budaya dan sektor Prasarana dan sisanya dijelaskan oleh variabel sektor lainnya.
Analisis pengaruh…, Merlin, FE UI, 2013
b) Program Corporate Social Responsibility sektor Pendidikan berpengaruh positif dan signfikan terhadap reputasi perusahaan secara keseluruhan dimana hal ini terlihat dengan nilai t hitung > t tabel yaitu nilai t hitung 4.443 dan t tabel 1.996. Sektor lain yang juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap reputasi perusahaan adalah Program Corporate Social Responsibility sektor Sosial Budaya terlihat dari nilai t hitung > t tabel dimana nilai t hitung menunjukkan nilai 3.167 dimana nilai 3.167 ini lebih besar dari nilai t tabel 1.996. Sektor Prasarana juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap reputasi perusahaan terlihat dari nilai t hitung > t tabel yaitu nilai t hitung 2.147 lebih besar dari t tabel yang menunjukkan nilai 1.996. Dengan demikian dampaknya semakin banyak kegiatan CSR Sektor Pendidikan, Sosial Budaya dan Prasarana maka akan semakin meningkat reputasi perusahaan.
Daftar Referensi Buku Argenti, Paul. Strategic Corporate Communication. New Delhi, McGraw-Hill, 2007. Dowling, Grahame R. Corporate Reputations : Strategies for Developing the Corporate Brand. London : Kogan Page Limited, 1994. Firdaus, Muhammad.(2004).Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta : Bumi Aksara. Fombrun, Charles J., Reputation : Realizing Value From the Corporate Image, Harvard Business School Press, Boston Massachussets, 1996. Fryzel, Barbara. Building Stakeholder Relations and Corporate Social Responsibilty. PalgraveMcMillan, 2011. Ghozali, Imam.2011.Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20. Semarang : Universitas Diponegoro. Hasyim, dan Rina Anindita. Prinsip-Prinsip Dasar Metode Riset Bidang Pemasaran. Jakarta: UIEU-University Press.2009. Kotler, Phillip and Lee, Nancy. Corporate Social Responsibility: Doing the Most Good for Your Company and Your Cause. Joh Wiley & Son, 2005. Malhotra, N.K. 2004. Marketing Research: An Applied Orientation. 4th Edition. New Jersey: Pearson Education Inc.
Analisis pengaruh…, Merlin, FE UI, 2013
Rayner, J. 2003. Managing reputational risk. Curbing threats, leveraging opportunities. John Wiley & Sons Ltd. Sugiyono.2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung : Alfabeta. Susanto, A.B.2009. Reputation-Driven Corporate Social Responsibility Pendekatan Strategic Management dalam CSR. Esensi : Jakarta Jurnal dan Karya Ilmiah Dabundo, Laura. “The Voice of the Mute: Wordsworth and the Ideology of Romantic Silences.” Christiantity and Literature 43:1(1995): 21-35.
Hardjana, Andrea A.2008. Komunikasi dalam Manajemen Reputasi Korporasi. Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 5 (2008) 1-24. Indarwati. Hubungan Antara Corporate Social Responsibility “Surabaya Green & Clean 2006” Yang Dilakukan PT Unilever Tbk Dengan Citra Perusahaan. Surabaya : Universitas Kristen Petra Surabaya, 2007. Jamali, Dima dan Ramez Mirzhak. 2007. Corporate Social Responsibility (CSR): Theory and Practice in a Developing Country Context. The Journal of Business Ethics (2007) 72:243–262 Mutch, Nicola dan Robert Aitken.2009. Being fair and being seent to be fair : Corporate reputation and CSR Partnerships. Australian Marketing Journal 17 (2009) 92-98. Prayogo, Dody.2011. Evaluasi Program Corporate Social Responsibility dan Community Development Pada Industri Tambang Dan Migas. Makara, Sosial Humaniora, Vol. 15, No.1 (2011) 43-58. Prayogo, Dody dan Yosef Hilarius.2012. Efektivitas Program CSR/CD dalam Pengentasan Kemiskinan; Studi Peran Perusahaan Geotermal di Jawa Barat. Jurnal Sosiologi Undang-Undang Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Masyarakat Vol. 17, No. 1(2012) 1-22. Peraturan Pemerintah (PP) No. 47 tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas.
Analisis pengaruh…, Merlin, FE UI, 2013