14 Januari 2015
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• Batal akuisisi 2degrees, TLKM bidik Asia dan Timur Tengah • ANTM akan kerjasama dengan PT Baramas Mandiri olah bauksit • BWPT perluas lahan tertanam • ADHI tawarkan konsep pembangunan transportasi massal • Pemprov DKI beri syarat pada ADHI jika ingin lanjutkan proyek monorel • KLBF siapkan belanja modal Rp 1,5 triliun tahun ini • KAEF mencari mitra swasta guna membangun rumah sakit • EMTK jajaki akuisisi 1 rumah sakit di luar pulau Jawa • DILD marketing sales 2014 Rp 2,54 triliun, target 2015 Rp 3 triliun • ACES incar penjualan Rp 5,3 triliun • KBLV targetkan Rp 4 triliun dari Bolt • CINT targetkan penjualan naik 8% • Grup Sinarmas akuisisi DAAI TV • SOCI dirikan anak usaha baru, SPU, untuk penambahan kapal • LEAD bidik kenaikan pendapatan 21,4% • GIAA catat rugi Rp 262 miliar untuk pengeluaran avtur di tahun 2014 • GIAA alokasikan capex 2015 sekitar Rp 2,25 triliun • GIAA akan tambah 17 pesawat baru dan perbaiki rute-rute internasional • Kinerja Citilink tidak terpengaruh kebijakan kenaikan tarif batas bawah • GIC jual saham PWON Rp 1,1 triliun • Emiten properti lirik pinjaman bank • BMRI berencana rights issue 10% • BBYB targetkan laba kotor 2015 sebesar Rp 48,341 miliar • BBYB targetkan penyaluran kredit Rp 600 miliar di tahun 2015 • Pertumbuhan penjualan semen tahun 2014 sebesar 3,3% YoY
Sinyalemen dari sejumlah indikator teknikal bagi IHSG menunjukan pola Support Level 5202/5189/5182 yang variatif konfirmasinya. Lagging indikator masih mengkonfirmasikan Resistance 5222/5230/5242 positif bagi Level IHSG, namun leading indikator mensinyalkan dalam trend Major Trend Seperti tercermin Up konsolidasi. pada indkator Stochatic dan MACD Minor Trend mengkonfirmasikan negatif bagiUp IHSG.
JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE
IHSG LQ-45
CHANGE
5214.359 897.554
VOLUME (Mn)
+26.426 +6.723
10,903.74 3,964.37
VALUE (Rp Bn)
7,818.41 5,138.89
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan hari Selasa (13/1) IHSG ditutup naik 26,43 poin (0,51%) dari level 5.187,93 ke level 5.214,36. Sektor aneka ragam industri memimpin penguatan dengan kenaikan sebesar 1,96%. Adapun pelemahan terdalam dialami oleh sektor pertambangan yang turun sebesar 0,98%. Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh pernyataan pemerintah bahwa porsi pembiayaan dalam RAPBN-Perubahan 2015 meningkat dari alokasi APBN 2015, sehubungan dengan rencana pemerintah untuk menambah penyertaan modal negara (PMN) pada BUMN infrastruktur. Nominal penyertaan modal yang akan diberikan ke BUMN direncanakan sekitar Rp37 triliun-Rp38 triliun. Adapun, pembiayaan akan bersumber dari penerbitan obligasi dalam negeri atau pinjaman multilateral. Dari pasar global, minyak mentah memperpanjang penurunan ke bawah level $45 per barel di tengah spekulasi bahwa stok minyak mentah AS akan meningkat, memperburuk oversupply minyak di pasar global. Hal ini mendorong harga minyak jatuh ke level terendah dalam lebih dari 5 1/2 tahun. Dari pasar regional, indeks Nikkei 225 melemah 110,02 poin (0,64%) dari level 17.197,73 ke level 17.087,71 dipengaruhi oleh penurunan saham penjelajah energi (energy explorers), mengikuti pelemahan saham AS. Selain itu, surplus neraca transaksi berjalan Jepang di bulan November mencapai ¥433 miliar, melebihi estimasi analis sebesar ¥139,5 miliar. Surplus neraca transaksi berjalan Jepang kali ini ditopang oleh rendahnya defisit perdagangan akibat penurunan harga minyak dan kenaikan pendapatan dari investasi luar negeri. Sementara itu, indeks Shanghai Composite ditutup naik 5,98 poin (0,19%) dari level 3.229,32 ke level 3.235,30 setelah rilis berita neraca perdagangan. Surplus neraca perdagangan Tiongkok menyempit menjadi US$49,6 miliar di bulan Desember dari US$54,5 di bulan November. Ekspor naik 9,7% YoY di bulan Desember, melebihi ekspektasi analis sebesar 6%. Di sisi lain, impor turun 2,4% YoY, lebih rendah dari ekspektasi analis, penurunan sebesar 6,2%. Penurunan impor yang lebih kecil dari estimasi menunjukkan bahwa permintaan dalam negeri tidak seburuk yang diperkirakan. Sementara itu, indeks Hang Seng juga ditutup naik 189,51 poin (0,79%) dari level 24.026,46 ke level 24.215,97. Adapun mayoritas bursa Eropa tentative menguat di awal perdagangan. Tingkat inflasi Inggris di bulan Desember 2014 berada di level 0,5%, level terendah dalam 15 tahun terakhir.
Indeks bursa saham Indonesia akan menguji kembali pola anomali pergerakannya hari ini ditengah tekanan yang terjadi terhadap indeks bursa regional yakni indeks bursa Amerika Serikat pada Selasa melemah dan indeks bursa Asia yang dibuka variatif. Indeks bursa Wall Street pada Selasa ditutup melemah dengan pola pergerakan mixed seiring harga minyak yang berfluktuasi di dekat level terendah dalam lima tahun. Berlanjutnya aksi jual minyak menyeret turunnya saham-saham di perusahaan energi. Indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0.3% menjadi 2,023, indeks Dow Jones koreksi sebesar 27,16 ke posisi 17613,68 dan Nasdaq melemah 3,21 poin ke level 4661,50. Sebelumnya, saham-saham bursa Eropa ditutup menguat seiring optimisme investor atas harapan bahwa ECB tengah mempersiapkan program stimulus. DAX Jerman ditutup naik 1,65%, diikuti oleh CAC40 Perancis menguat 1,45% dan FTSE100 Inggris naik 0,65%. Sementara itu, indek regional Asia pada pembukaan perdagangan dibuka variatif. Semantara ini, Indeks Nikkei pada pembukaan perdagangan mengalami tekanan. Pelaku pasar diduga menyikapi pernyataan dari pejabat di Jepang yang pesmistis terhadap target pencapaian dicanangkan oleh Bank of Jepan (BOJ). Menteri Perekonomian Jepang mengatakan bahwa Bank of Japan kemungkinan tidak dapat mencapai target inflasinya dalam tahun fiskal mendatang dikarenakan anjloknya harga minyak memicu tekanan turun pada laju inflasi konsumen. Menteri Perekonomian Akira Amari mengatakan penurunan harga minyak tidak serta merta merupakan hal yang buruk bagi perekonomian, namun merupakan faktor negatif bagi target inflasi BOJ. Pelaku pasar global juga akan menyikapi kondisi politik di Yunani berkenaan dengan berlangsungnya Pemilhan umum (Pemilu), yang dikhawatirkan akan mempengaruhi pergerakan indeks saham di kawasan Eropa. Kendati, pemangku kebijakan European Central Bank (ECB) meyakini bahwa pemilu di Yunani tidak akan merubah jalur kebijakan yang dikeluarkan otoritas moneter Eropa. Pemilu tanggal 25 Januari di Yunani tidak akan mempengaruhi jalur kebijakan ECB mempertimbangkan untuk meluncurkan rencana pembelian obligasi pemerintah. Sedangkan sentimen dari dalam negeri menjadi katalis bagi pasar, berkenaan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang di keluarkan Bank Pembangunan Asia (ADB) terbilang sebagai sinyalemen positif bagi pasar. ADB memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 bisa mencapai 5,6%.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
14 January 2015
14 January 2015 Telekomunikasi Indonesia (TLKM) membatalkan rencana akuisisi 2530% saham Two Degrees Mobile Ltd (2degrees), operator telekomunikasi berbasis di Selandia Baru. Pembatalan tersebut dikarenakan harga akuisisi yang tidak cocok. Perseroan kini menjajaki peluang akuisisi operator lain di Asia dan Timur Tengah. Meski rencana akuisisi 2degrees batal, TLKM tetap akan mampu menyelesaikan target merambah 10 negara. Selain itu, saat ini, perseroan juga tengah mendekati perusahaan penyedia jasa satelit di Asia. TLKM berniat mengakuisisi lebih dari 50% saham pada perusahaan tersebut. Aneka Tambang (ANTM) berencana akan menjalin kerjasama dengan PT Baramas Mandiri untuk mengolah bijih bauksit menjadi prophan. Kerjasama tersebut guna mendukung kebijakan hilirisasi mineral. Dengan kerjasama tersebut ANTM dapat membangun fasilitas pengolahan dan smelter bauksit menjadi produk non-logam yaitu prophan yang biasa digunakan di industri migas khususnya di pasar Kanada dan AS. Dalam kerjasama itu nantinya ANTM hanya menjadi pemasok bauksit dan kemungkinan juga akan memiliki kepemilikan saham di smelter tersebut. BW Plantation (BWPT) merealisasikan penanaman sawit seluas 8.000 ha sepanjang tahun lalu, melebihi rencana sebelumnya seluas 4.000 ha. Perseroan menggunakan belanja modal tahun lalu sebesar Rp 700 miliar. Sementara itu, BWPT berencana menyiapkan dana sebesar Rp 1,3 triliun untuk capex 2015, meningkat 85,7% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 700 miliar. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meminta Adhi Karya (ADHI) memenuhi sejumlah persyaratan apabila berkeinginan membangun monorel di wilayah ibu kota, berupa perjanjian resmi. Syarat pertama, apabila proses pembangunannya berhenti di tengah jalan, maka seluruh bangunan yang sudah berdiri akan menjadi milik Pemprov DKI. Kedua, apabila pada masa pengoperasian, Adhi Karya merasa rugi dan memberhentikannya, maka Pemprov DKI tidak memiliki kewajiban untuk membayar ganti rugi apapun. Setelah itu pemprov DKI juga berhak mengambil alih pengoperasian untuk kemudian dikelola sendiri. Adhi Karya (ADHI) menawarkan konsep pembangunan moda transportasi massal kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan memanfaatkan tiang monorel milik perseroan yang telah terbangun di sejumlah titik. Kalbe Farma (KLBF) mengalokasikan anggaran belanja modal pada tahun ini sekitar Rp 1,5 triliun atau lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar Rp 1,2 triliun. Dana capex tersebut akan digunakan untuk ekspansi tahun ini, yakni menambah kapasitas produk farmasi dan nutrisi menjadi 30-50% dari kapasitas saat ini dan meluncurkan produk baru. Kimia Farma (KAEF) tengah mencari mitra swasta guna membangun rumah sakit di Bali dan Jakarta. Perseroan melihat potensi bisnis rumah sakit ini masih memiliki potensi yang besar dengan membidik kelas menengah keatas. Rencananya perseroan akan memanfaatkan lahan kosong yang dimilikinya untuk membangun rumah sakit tersebut. Elang Mahkota Teknologi (EMTK) berencana untuk kembali mengakuisisi 1 rumah sakit di luar pulau Jawa. Saat ini perseroan memiliki 2 rumah sakit di Tangerang dan di Bogor yaitu RS Usada Insani dan RS Pertamedika Sentul. Dikatakan bahwa rencana akuisisi tersebut masih dalam tahap kajian. First Media (KBLV) menargetkan kontribusi pendapatan sebesar Rp 2 triliun dari Mitra Mandiri Mantap, induk usaha Internux, penyedia layanan broadband wireless access (BWA) Bolt Super 4G pada 2015. Kontribusi pendapatan tersebut diperkirakan naik menjadi Rp 4 triliun pada 2017. Tahun ini, KBLV juga mengincar kontribusi dari perusahaan yang baru diakuisisinya, yakni Cinemaxx Global Pasifik.
Cinemaxx diharapkan berkontribusi sebesar Rp 200 miliar pada 2015 dan Rp 440 miliar pada 2017. Ace Hardware (ACES) menargetkan peningkatan penjualan senilai Rp 5,3 triliun pada 2015. Laba bersih diestimasi setara dengan 10% dari perolehan pendapatan. Pendapatan tahun lalu diperkirakan mencapai Rp 4,63 triliun. Peningkatan kinerja keuangan akan direalisasikan dengan strategi perluasan jaringan. Perseroan menyiapkan belanja modal untuk membiayai pembukaan 10-15 gerai tahun ini. Golden Agri Resources Ltd, induk usaha Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMAR) mengakuisisi 28,08% saham Duta Anugerah Indah (DAI), pemilik stasiun penyiaran DAAI TV. Nilai akuisisi sebesar Rp 10,25 miliar. Chitose Internasional (CINT) menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 8% pada tahun ini. Perseroan akan meningkatkan bisnis ritel dan diversifikasi produk. Perseroan juga akan meningkatkan laba usaha sebesar 25% pada tahun ini. Logindo Samudramakmur (LEAD) menargetkan kenaikan pendapatan sekitar 21,43% menjadi USD 85 juta tahun ini, dibandingkan proyeksi tahun lalu senilai USD 70 juta. Kenaikan pendapatan akan ditopang oleh penambahan armada. Peningkatan kinerja keuangan juga diharapkan didukung atas perbaikan efisiensi dan tingkat utilisasi kapal perseroan. LEAD menganggarkan belajnja modal senilai USD 80 juta untuk membiayai pembelian 4 kapal. Selain itu, perseroan mengincar laba bersih di kisaran USD 26-29 juta sepanjang tahun ini, atau 13-26% lebih tinggi dari target 2014 sekitar USD 23 juta. Garuda Indonesia (GIAA) mencatat kerugian sebesar Rp 262 miliar untuk pengeluaran bahan bakar yang disebabkan keterlambatan (delay) di tahun 2014. Keterlambatan itu karena fasilitas bandara. Fasilitas bandara berkontribusi 16,73% bagi keterlambatan pada tahun 2014, teknis (technic) 3,39%, cuaca (weather) 3,03%, dan station handling 1,23%. Garuda Indonesia mengeluarkan biaya sebesar Rp 94 miliar untuk pemborosan bahan bakar operasional pada Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang. Sisanya pada kegiatan operasional di bandara lain. Garuda Indonesia mengalami kerugian sebesar Rp 344 miliar untuk pengeluaran bahan bakar yang disebabkan keterlambatan (delay) pada tahun 2013. Keterlambatan di penerbangan Garuda Indonesia tercatat 20,06% pada 2014 atau turun 33,4% dibandingkan tahun 2013 sebesar 26,92%. Kondisi itu dikontribusikan pada keterlambatan berdurasi 16 - 30 menit yang turun 55,7%, keterlambatan durasi 31 menit - 120 menit turun 24,6%. Meski demikian keterlambatan penerbangan dalam durasi 121 menit - 240 menit meningkat 8,8%, keterlambatan lebih dari 241 menit naik 17,7%. Tingkat ketepatan waktu (on time perfomance) Garuda Indonesia 88,78% tahun pada 2014 atau meningkat dibandingkan tahun 2013 pada 83,79%. Garuda Indonesia (GIAA) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2015 sekitar Rp 2,25 triliun. Dana capex tersebut akan digunakan perseroan untuk mendatangkan maskapai baru sebanyak 15 unit pesawat untuk menambah operasional di tahun 2015. Perseroan memiliki sejumlah opsi untuk sumber pendanaan yaitu sekitar 50% lebih akan berasal dari pendapatan operasional perusahaan dan sisanya melalui pinjaman perbankan dan penerbitan obligasi. Garuda Indonesia (GIAA) akan menambah 17 unit pesawat pada tahun 2015, sehingga total kepemilikan mencapai 150 unit pesawat di 2015. Penambahan pesawat itu untuk mengantisipasi tingginya permintaan publik terhadap moda transportasi udara. Perseroan memproyeksikan jumlah penumpang moda transportasi udara domestik mencapai 83,4 juta di tahun 2015, atau naik 5,3% dibandingkan tahun 2014 sebanyak 79,2 juta. Sedangkan penumpang internasional diperkirakan 29,4 juta atau meningkat 29,4%. Kebutuhan pesawat untuk maskapai berbiaya murah (LCC) mencapai 358 unit
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
14 January 2015
14 January 2015 pada
tahun
2015.
Sementara
maskapai
yang
berkonsep full
service mencapai 153 unit pesawat. Garuda Indonesia (GIAA) akan mendorong kinerja keuangan tahun 2015. Salah satunya dengan memperbaiki rute-rute internasional miliknya agar lebih dapat bersaing dan kompetitif di masa mendatang. Garuda Indonesia (GIAA) menyatakan kinerjanya tidak terpengaruh oleh adanya kebijakan terbaru dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang menaikkan tarif batas bawah menjadi 40%. Perseroan tidak khawatir kebijakan baru itu akan menganggu anak usahanya, Citilink Indonesia, yang bermain di pasar Low Cost Carrier (LCC). Perseroan juga telah mengusulkan kenaikan tarif batas atas angkutan udara hingga 10%, menyusul meningkatnya tarif batas bawah. Intiland Development (DILD) membukukan pendapatan penjualan (marketing sales) sebesar Rp 2,54 triliun selama tahun 2014. Dari total pendapatan penjualan tahun 2014, segmen pengembangan superblok dan kawasan terpadu menjadi kontributor terbesar dengan nilai mencapai Rp 1,2 triliun atau 47%. Berikutnya berasal dari segmen pengembangan residensial, baik dari produk apartemen maupun perumahan, dengan nilai Rp 909 miliar atau 36%, segmen pengembangan kawasan industri memberikan kontribusi sebesar Rp 257 miliar atau 10%, segmen properti investasi berkontribusi Rp 178 miliar atau 7%. Pengembangan segmen superblok dan kawasan terpadu mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan usaha Intiland. Perseroan menyiapkan sejumlah proyek baru di segmen ini untuk diluncurkan tahun ini. Intiland Development (DILD) menargetkan peningkatan penjualan unit properti (marketing sales) sebesar 18% menjadi Rp 3 triliun pada 2015, dibandingkan realisasi tahun lalu senilai Rp 2,5 triliun. Kenaikan penjualan ini akan didukung atas peluncuran beberapa proyek baru tahun ini. Government of Singapore Investment Corporation (GIC) menjual sebanyak 2,36 miliar (4,9%) saham pengembang properti, Pakuwon Jati (PWON). Nilai divestasi tersebut mencapai Rp 1,1 triliun. Penjualan saham PWON terjadi pada harga Rp 478 per saham. Pada tahun 2015, PWON menargetkan peningkatan penjualan pemasaran (marketing sales) unit properti sebesar 27% dari realisasi 2014. Sejumlah emiten properti memilih melakukan pencarian dana melalui pinjaman bank dibandingkan menerbitkan surat utang pada tahun ini. Perdana Gapuraprima (GPRA) lebih memilih mencari pendanaan melalui pinjaman bank melalui kredit konstruksi yang saat ini suku bunganya berada pada kisaran 11%. Selisih suku bunga pinjaman dengan kupon obligasi saat ini cukup tinggi, dengan kisaran 3%. Sementara itu, Metropolitan Land (MTLA) dalam mendanai berbagai proyek yang disiapkan tahun ini, memanfaatkan dana internal dengan komposisi 30% dan pinjaman bank 70%. Bank Mandiri (BMRI) diperkirakan melepas sekitar 10% saham baru melalui penerbitan saham lewat HMETD atau rights issue, dengan target perolehan dana sekitar Rp 9,3 triliun. Rencana rights issue bertujuan untuk memperkuat permodalan. Akhir tahun ini, CAR perseroan akan ada di kisaran 17% tanpa rights issue. Sebelum rencana rights issue, BMRI menargetkan pertumbuhan kredit tahun ini di kisaran 15-17%. Perseroan memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2015 dapat lebih tinggi seiring dengan adanya rights issue tersebut. Bank Yudha Bhakti (BBYB) menargetkan perolehan laba kotor tahun 2015 sebesar Rp 48,341 miliar. Target aset diproyeksikan menjadi Rp 3,279 triliun, serta kredit Rp 2,665 triliun, tetapi realisasinya mungkin pada kisaran Rp 600 miliar sesuai kemampuan loan to deposit ratio (LDR) karena modal inti dan tambahan modal kisaran di bawah Rp 1 triliun. Dana Pihak Ketiga ditargetkan Rp 2,827 miliar, rasio
kecukupan modal 14,53% dan Nett Interest Margin 6,89%, ROA 1,47%, ROE 13,20%, Biaya Operasional 89,8%8, LDR 93,0% dan rasio kredit macet 1%. Bank Yudha Bhakti (BBYB) memiliki menargetkan dapat menyalurkan kredit sebesar Rp 600 miliar di tahun 2015. Dana segar dari perolehan IPO yang mencapai Rp 34,5 miliar untuk memperkuat struktur permodalan, khususnya meningkatkan modal untuk ekspansi kredit perseroan yang fokus pada kredit pensiunan. Soechi Lines (SOCI) mendirikan anak usaha baru yang diberi nama PT Selaras Pratama Utama (SPU). Pendirian anak usaha ini merupakan operasional rutin perseroan untuk penambahan kapal. PT Selaras Pratama Utama (SPU) telah memulai operasi komersial efektif sejak 7 Januari 2015 setelah mendapat Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut (SIUPAL) yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menyatakan target pertumbuhan penjualan semen pada tahun 2014 sebesar 4% tidak tercapai, realisasi di lapangan hanya meningkat 3,3% YoY. Persentase tersebut setara dengan permintaan riil semen di dalam negeri. Kebutuhan yang dipenuhi pabrik lokal 60 juta ton, tumbuh sekitar 3,3% dari tahun sebelumnya sejumlah 58 juta ton. Pasokan pabrik semen dalam negeri 60 juta ton, ditambah impor 2 juta ton. Sehingga total demand pada tahun 2014 sekitar 62 juta ton. Bank Indonesia (BI) merilis hasil survei yang dilakukan pada triwulan IV/2014, dimana mengindikasikan menguatnya pertumbuhan kredit baru. Peningkatan permintaan kredit baru terutama terjadi pada sektor konstruksi, sejalan dengan semakin banyaknya proyek pembangunan baik yang dilakukan pemerntah maupun swasta. Pada triwulan I 2015, responden survei memperkirakan pertumbuhan kredit mengalami perlambatan seiring masih rendahnya kebutuhan pembiayaan dari nasabah. Sementara tren kenaikan suku bunga kredit diperkirakan masih berlanjut pada triwulan I 2015. Responden memerkirakan bahwa rata-rata suku bunga kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi pada triwulan I 2015 akan mengalami kenaikan masing-masing sebesar 11 bps, 16 bps, dan 7 bps. Responden survei juga memerkirakan rata-rata pertumbuhan kredit tahun 2015 sebesar 15,7%, lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan kredit 2014 (hingga November 2014) sebesar 11,9% YoY. Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi menjadi pendorong utama menguatnya optimisme terhadap pertumbuhan kredit tahun 2015, meskipun suku bunga kredit dan risiko penyaluran kredit masih cukup tinggi. Sementara rata-rata suku bunga dan kredit rupiah pada tahun 2015 diperkirakan mengalami kenaikan dibandingkan suku bunga tahun sebelumnya. Bank Indonesia (BI) memprediksi inflasi Januari 2015 akan kurang dari 0,7% karena penurunan harga premium. Bank Indonesia masih optimis inflasi tahun 2015 di kisaran 4% ± 1%. Bank Pembangunan Asia (Asian Developmet Bank/ADB) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 bisa mencapai 5,6%. Hal ini sejalan dengan upaya reformasi yang dilakukan pemerintahan baru Presiden Joko Widodo (Jokowi). Indonesia memiliki banyak potensi untuk mencapai pertumbuhan tersebut. Misalnya dari potensi agraria dan potensi investasi langsung. Bank Pembangunan Asia (Asian Developmet Bank/ADB) berkomitmen untuk memberikan pinjaman hingga USD 1,5 miliar sepanjang tahun 2015. Pinjaman diberikan karena Indonesia dinilai merupakan negara yang penting seperti Cina dan India. Sebelumnya ADB hanya memberikan pinjaman USD 550 juta. Peningkatan jumlah pinjaman dikarenakan ada beberapa proyek yang tidak bisa dilakukan di tahun 2014 dan akan dilakukan di tahun 2015.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
14 January 2015 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
46,15 2,95 1234,19 14650,00 19525,00 61,80 61,00 710,00 2344,50 604,00 743,01
0,26 0,01 3,44 -450,00 -375,00 ---12,50 3,50 0,00 0,48
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
45 0,06
14.185 920
Change (IDR) -44 0
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 17613,68 4661,50 6542,20 3390,07 1517,11 24215,97 5214,36 16947,72 1748,90 3341,07
Change %Day %YTD -0,15 -1,17 -0,07 -1,57 0,63 -0,36 0,18 0,02 1,39 2,61 0,79 2,59 0,51 -0,24 -0,71 -2,78 0,80 -0,70 -0,11 -0,72
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2014E 2015F 2,81 2,63 3,32 3,00 1,68 1,53 1,65 1,47 2,72 2,38 1,25 1,16 2,59 2,27 1,62 1,51 1,92 1,80 1,25 1,18
Market Cap (USD Bn) 4.978,1 7.433,0 1.521,0 3.945,8 1.997,2 1.932,1 390,7 2.678,3 279,8 412,5
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 12.600,55 14.842,31 107,14 9.454,05 10.309,83 19.121,84 2.032,49 3.524,38 11,70
Change 1,55 -53,76 0,64 20,77 18,20 66,22 -0,01 19,36 0,06
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2014E 2015F 15,59 14,13 20,55 17,46 13,88 12,38 12,19 10,89 21,26 16,92 10,96 9,93 15,05 12,87 18,25 16,18 15,50 14,28 13,63 12,40
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,08 1,18 0,01 0,75 0,82 1,52 0,16 0,28 0,09
Change 0,0000 0,0006 0,0000 0,0003 0,0016 0,0015 0,0001 0,0015 0,0005
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.75 0.05 0.10 0.50 5.60
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 6.60 0.50 0.17 0.13 0.13 5.65
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
14 January 2015 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
SBI
Dec’14
Description SBI (9M) SBIS (9M)
Nov’14
8.36 8.36 2.46 111.86 2,619,869.70
5.75 6.23 1.50 111.97 Mn 2,619,869.70
Rate (%) 6,90219 6,90219
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 14 Jan 14 Jan 14 Jan 14 Jan 14 Jan 15 Jan 15 Jan 15 Jan 15 Jan 15 Jan 15 Jan 16 Jan 16 Jan
Agenda US Monthly Budget Statement US Retail Sales Advance MoM US Import Price Index MoM US Import Price Index YoY US Business Inventories Indonesia BI Reference Rate US Empire Manufacturing US PPI MoM US PPI YoY US Initial Jobless Claims US Continuing Claims US CPI MoM US CPI YoY
Expectation Naik menjadi $24.0 Bn dari -$56.8 Bn Turun menjadi 0.1% dari 0.7% Turun menjadi -2.9% dari -1.5% Turun menjadi -4.9% dari -2.3% Tetap 0.2% Tetap 7.75% Naik menjadi 5.00 dari -3.58 Turun menjadi -0.4% dari -0.2% Turun menjadi 1.0% dari 1.4% Naik menjadi 292 ribu dari 294 ribu Turun menjadi 2402 ribu dari 2452 ribu Turun menjadi -0.4% dari -0.3% Turun menjadi 0.7% dari 1.3%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock ASII IJ UNVR IJ BMTR IJ MNCN IJ BBRI IJ INTP IJ UNTR IJ BBNI IJ SCMA IJ ICBP IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
7175 33000 2010 2900 11825 24650 17475 6150 3380 12725
Index pt
2.50 2.80 16.18 8.41 0.64 1.86 2.34 1.23 2.74 1.80
7.55 7.32 4.24 3.42 1.95 1.77 1.59 1.48 1.40 1.40
Stock
Price
PGAS PWON BMRI SMAR ADRO PTBA MAYA SMRA MEDC INCO
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
5625 479 10750 6800 965 11200 1740 1515 3195 3530
Index pt
-3.02 -7.88 -0.69 -5.56 -3.02 -2.82 -9.84 -3.19 -6.03 -1.53
-4.52 -2.10 -1.85 -1.22 -1.02 -0.80 -0.78 -0.77 -0.73 -0.58
UPCOMING IPO'S Company PT Bank Yudha Bhakti
Business Banking & Finance
IPO Price (IDR) 115.00
Issued Shares (Mn) 300.00
Offering Date
Listing
05 Jan-07 Jan’15
13 Jan 2015
Underwriter Semesta Indovest Equator Securities
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
14 January 2015 14 January 2015 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 138.00 1.00 3:1
BFIN BIPI CMNP
Status Cash Dividend Cash Dividend Stock Bonus
CUM Date 02 Jan-15 13 Jan-15 20 Feb-15
Ratio 125:54 8:1 27:20 20:132 8:1 10:1 ---
EXC. Price (IDR) 7000.00 1150.00 135.00 100.00 --3250.00 105.00
EX Date 05 Jan-15 14 Jan-15 23 Feb-15
Recording 07 Jan-15 16 Jan-15 25 Feb-15
Payment 15 Jan-15 30 Jan-15 --
CORPORATE ACTIONS Stock SUPR MAYA WOMF AKKU BULL SIPD ACST CPGT
Action Rights Issue Rights Issue Rights Issue Rights Issue Reverse Stock Reverse Stock Tender Offer Tender Offer
CUM Date 29-Dec-14 06-Jan-15 28-Jan-15 TBA -----
EX Date 30-Dec-14 07-Jan-15 29-Jan-15 TBA 09 Mar-15 TBA ---
Trading Period 07 Jan – 14 Jan’15 13 Jan – 19 Jan’15 04 Feb – 11 Feb’15 TBA -TBA -3 Jan - 01 Feb’15
GENERAL MEETING Emiten SCPI CNKO BTPN WOMF JTPE DAJK BBNP KARW SMGR MGNA DVLA ACST AKSI ISAT SIPD CMNP ROTI DNET
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
Date
Agenda
14-Jan-15 15-Jan-15 15-Jan-15 21-Jan-15 21-Jan-15 21-Jan-15 23-Jan-15 23-Jan-15 23-Jan-15 26-Jan-15 26-Jan-15 28-Jan-15 28-Jan-15 28-Jan-15 29-Jan-15 30-Jan-15 12-Feb-15 17-Feb-15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
January 2015 1414 January 2015
ASII S1
TRADING BUY 7075
R1
7225
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 7,505 7,439.66 7,439.66 7,800 7,439.66 7,200 7,175 7,200 7,175
ASII Wedge
S2
6925
Closing Price
R2
7375
7175
7,175 7,171.25 7,137.5 6,600 7,085 6,900 6,834.71 6,000
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area oversold
5,400
• Harga berada dalam area netral 2014 Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct ASII - Stochastic %D(6,3,3) = 18.49, Stochastic %K = 30.92, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
Prediksi
Nov
Dec
2015
• Trading range Rp 7075-Rp 7375 • Entry Rp 7175, take Profit Rp 7375
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 34.20 10.07 -22.59 17118 7085
SCMA
TRADING BUY
S1
R1
3315
ASII - MACD (5,3) = 2.92, Signal() = 20.14
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
3440
ASII - TSI(3,5,3) = -22.59
ASII - William's % R(14) = -63.16, Volume() = 23,876,900.00
80 100.0 30.9211 90.0 80.0 70.0 60.0 30.9211 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 18.4942 20.1385 100.0 50.0 18.4942 2.92365 0.0 -50.0 -100.0 -150.0 80.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -20.0 -22.5922 -40.0 -60.0 -80.0 -28.8259 0.0 -20.0 23,876,900 -40.0 -60.0 -63.1579 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
SCMA Broadening Wedge 4,200
S2
3190
Closing Price
R2
3565 4,000
3380
3,575 3,800 3,575 3,540 3,380 3,600 3,380 3,380 3,400 3,373.25 3,332.5 3,293 3,200 3,205 3,203.33 3,000 3,203.33
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area netral
Prediksi
Jun Jul August September October November SCMA - Stochastic %D(6,3,3) = 27.27, Stochastic %K = 39.64, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 3315-Rp 3440 • Entry Rp 3380, take Profit Rp 3440
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 74.05 2.49 -14.67 276 3293
SCMA - MACD (5,3) = -5.23, Signal() = 8.45
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
SCMA - TSI(3,5,3) = -14.67
SCMA - William's % R(14) = -47.76, Volume() = 12,156,000.00
December
2015
3,138.19 80 39.6386 100.0 80.0 39.6386 60.0 40.0 27.2726 20.0 0.0 27.2726 60.0 8.4484 40.0 20 20.0 0.0 -5.2315 -20.0 -40.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -14.6699 -20.0 -40.0 -60.0 -28.1572 0.0 12,156,000 -20.0 -40.0 -47.7612 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
January 2015 1414 January 2015
CPIN
TRADING BUY
S1
3850
R1
3950
S2
3775
R2
4025
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
CPIN Downward Sloping Channel
Closing Price
4,300 4,220.77 4,220.77 4,200
3895 • MACD line dan signal line indikasi positif
4,100 4,088.24
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
4,000 3,895 3,895 3,895 3,900 3,865 3,833 3,800 3,812.5 3,803 80 3,700 3,725 76.1905 3,692.42 76.1905 100.0 3,692.42 90.0 80.0 70.0 68.5847 60.0 50.0 40.0 30.0 68.5847 20.0 10.0 200.0 60.0 40.0 -11.1426 20.0 0.0 -20.0 -17.4211 -40.0 -60.0 30.6072 80.0 60.0 40.0 20.0 20.7702 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 9,722,700 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
August September October November CPIN - Stochastic %D(6,3,3) = 68.58, Stochastic %K = 76.19, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 3850-Rp 4025
December
2015
• Entry Rp 3895, take Profit Rp 4025 CPIN - MACD (5,3) = -17.42, Signal() = -11.14
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 66.81 8.84 30.61 3803 3833
GREN
TRADING BUY
S1
R1
S2
143 133
Closing Price
R2
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
155
CPIN - TSI(3,5,3) = 30.61
CPIN - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 9,722,700.00
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 148 150.0 144.884 144.884 144.0 143 141.4 139.15 138.0 139.125
GREN Bullish Breakout
165
148
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
133 132.0 133 133 126.0 125.004
• Candle chart indikasi sinyal positif
120.0
• RSI berada dalam area overbought
114.0
• MACD line dan signal line indikasi positif
Ulasan
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
August September October November GREN - Stochastic %D(6,3,3) = 83.83, Stochastic %K = 93.33, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 143-Rp 155 • Entry Rp 148, take Profit Rp 155
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 74.05 2.49 44.92 276 141.4
GREN - MACD (5,3) = -1.79, Signal() = -1.16
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
GREN - TSI(3,5,3) = 44.92
GREN - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 11,507,500.00
December
2015
93.3333 108.0 93.3333 83.8272 100.0 83.8272 80.0 60.0 80 40.0 20.0 200.0 1.20 0.60 0.00 -1.15877 -0.60 -1.20 -1.80 -1.78586 44.9152 80.0 60.0 40.0 26.6933 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 11,507,500 -60.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
January 2015 1414 January 2015
BHIT
TRADING BUY
S1
290
R1
310
S2
275
R2
325
Closing Price
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up 308.447 302 302 360.0 302 290.857 290 300.0 282 280.789 240.0 280.789 280.789 280.375 180.0 275.5 268
BHIT Wedge Bullish Breakout
302 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
120.0
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
Jul August September October November BHIT - Stochastic %D(6,3,3) = 48.61, Stochastic %K = 64.97, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 288-Rp 325
December
2015
• Entry Rp 302, take Profit Rp 325 BHIT - MACD (5,3) = -4.51, Signal() = -2.47
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 74.05 2.49 44.34 276 282
BABP
TRADING BUY
S1
80
R1
90
S2
70
R2
100
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
BHIT - TSI(3,5,3) = 44.34
BHIT - William's % R(14) = -4.35, Volume() = 70,481,904.00
60.0 80 64.9741 100.0 90.0 64.9741 80.0 70.0 60.0 50.0 48.6087 40.0 30.0 20.0 10.0 48.6087 0.0 206.0 8.0 4.0 -2.46519 2.0 0.0 -2.0 -4.0 -4.50608 -6.0 -8.0 44.3425 100.0 80.0 60.0 40.0 20.0 24.5257 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 0.00000 -80.0 70,481,904 -100.0 0.0 -4.34783 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
BABP Decending Triangle
Closing Price
130.0
87
120.0
• MACD line dan signal line indikasi positif
110.0
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
Jul August September October November BABP - Stochastic %D(6,3,3) = 40.20, Stochastic %K = 59.17, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 84-Rp 100 • Entry Rp 87, take Profit Rp 100
BABP - MACD (5,3) = -0.84, Signal() = -0.36
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 23.93 0.18 36.84 84 82.8
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
BABP - TSI(3,5,3) = 36.84
BABP - William's % R(14) = -12.50, Volume() = 27,704,200.00
December
2015
97.583 96.6 100.0 96.6 87 87 90.0 87 87 83.6 82.8 80.0 80 82.75 59.1667 80.0 80 70.0 59.1667 60.0 50.0 80 40.0 40.1984 30.0 20.0 80 10.0 40.1984 0.0 20 1.80 1.20 -0.363484 0.60 0.00 -0.60 -0.840384 -1.20 -1.80 36.8412 60.0 40.0 20.0 2.49105 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 0.00000 27,704,200 -80.0 -10.0 -12.5 -20.0 -30.0 -40.0 -50.0 -60.0 -70.0 -80.0 -90.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
14 January 2015 14 January 2015 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
25900 2015 2000
25900 2015 2000
26300 2085 1985
25475 1935 1955
25750 1985 1985
26025 2035 2015
26300 2085 2045
Positif Positif Negatif
Positif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif
26150 2070 2330
22350 1845 1990
Trading Sell 114 BUMI Trading Sell 11200 PTBA 965 ADRO Trading Sell Trading Sell 3195 MEDC Trading Sell 3530 INCO Trading Sell 1085 ANTM Trading Sell 1185 TINS Basic Industry and Chemicals 16150 SMGR Trading Buy Trading Buy 24650 INTP 2160 SMCB Trading Sell
114 11200 965 3195 3530 1085 1185
110 10675 910 3015 3500 1035 1135
89 10675 910 3015 3440 1035 1135
104 11050 950 3145 3500 1070 1170
119 11425 990 3275 3560 1105 1205
134 11800 1030 3405 3620 1140 1240
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Positif Positif Positif Negatif Positif Positif Positif
105 13650 1145 3830 4145 1135 1265
52 11500 980 3030 3500 945 1145
16150 24650 2160
16400 24975 2125
15875 24300 2125
16050 24525 2150
16225 24750 2175
16400 24975 2200
Positif Positif Negatif
Positif Positif Negatif
Negatif Positif Negatif
16800 25725 2355
15350 22900 2140
7175 1280
7175 1280
7375 1260
6925 1260
7075 1275
7225 1290
7375 1305
Positif Negatif
Positif Negatif
Negatif Positif
7475 1490
6850 1245
7425 60000 33000 1810
7425 60000 33000 1810
7550 59600 33250 1785
7325 58550 32000 1785
7400 59600 32625 1800
7475 60650 33250 1815
7550 61700 33875 1830
Positif Negatif Positif Positif
Positif Negatif Positif Positif
Positif Negatif Positif Positif
7500 64000 33700 1835
6325 57100 30525 1715
Property, Real Estate and Building Construction Trading Buy 1970 1970 BSDE Trading Buy 3745 3745 PTPP Trading Sell 3620 3620 WIKA Trading Buy 3575 3575 ADHI
2030 3845 3570 3655
1910 3620 3570 3505
1950 3695 3605 3555
1990 3770 3640 3605
2030 3845 3675 3655
Positif Positif Negatif Positif
Positif Positif Negatif Positif
Positif Negatif Positif Positif
2010 3850 3895 3675
1620 2960 2965 2730
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Buy 5625 PGAS Trading Buy 7000 JSMR Trading Sell 4470 ISAT Trading Buy 2840 TLKM 2955 CMNP Trading Sell
5625 7000 4470 2840 2955
5950 7150 4395 2870 2985
5350 6850 4395 2810 2895
5550 6950 4445 2830 2940
5750 7050 4495 2850 2985
5950 7150 4545 2870 3030
Positif Positif Negatif Positif Negatif
Positif Positif Negatif Positif Negatif
Negatif Positif Negatif Positif Negatif
6100 7250 4500 2890 3200
5725 6600 3405 2725 2950
10750 11825 6150 13000 1170
10375 11575 6300 13125 1150
10375 11575 6000 12900 1100
10625 11725 6100 12975 1150
10875 11875 6200 13050 1200
11125 12025 6300 13125 1250
Negatif Positif Positif Positif Negatif
Negatif Positif Positif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif Positif Positif
11225 12100 6300 13425 1240
10125 11000 5700 12800 1115
17475 3080
18000 3120
16800 2920
17200 3020
17600 3120
18000 3220
Positif Positif
Positif Positif
Positif Negatif
18525 3665
16425 2825
Ticker
Rec
Agriculture Trading Buy AALI Trading Buy LSIP SGRO Trading Sell
13-01-15
Support S2 S1
Resistance R1 R2
1 Month High Low
Mining
Miscellaneous Industry Trading Buy ASII Trading Sell GJTL Consumer Goods Industry Trading Buy INDF GGRM Trading Sell Trading Buy UNVR Trading Buy KLBF
Finance Trading Sell 10750 BMRI Trading Buy 11825 BBRI Trading Buy 6150 BBNI Trading Buy 13000 BBCA Trading Sell 1170 BBTN Trade, Services and Investment Trading Buy 17475 UNTR Trading Buy 3080 MPPA
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.