06 Februari 2015
DAILY REPORT
WS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• Samin Tan gagal kuasai induk BRAU • BWPT targetkan produksi CPO naik 25% • Induk usaha JPFA suntik dana ke anak usaha di Singapura • Target pendapatan TCID tercapai • SILO akan buka 12 rumah sakit • ACES anggarkan capex Rp300 miliar dan buka gerai di Lampung • PTPP terbitkan obligasi Rp300 miliar • Obligsi TBIG oversubscribed 4,85x • Laba bersih JSMR pada 2014 naik 36,56% • CMNP restrukturisasi utang CMS • BMRI targetkan aset Rp1.000 triliun • BBRI salurkan KUR Rp 117 triliun • BJTM tingkatkan penyaluran kredit sindikasi • BVIC targetkan laba 2015 meningkat 60% • CTRP investasi Rp 2,7 triliun • CTRA akan bangun 10 proyek properti di tahun 2015 • CTRA akan bangun 3 hotel di Bali, Yogyakarta dan Bintaro • MDLN berencana tambah landbank di tahun 2015 • BEST sediakan 150 ha lahan industri yang siap dijual • Laba BBRM tahun 2014 turun 99,27% YoY • DPR isyaratkan hanya 10 BUMN yang peroleh PMN • PDB Q4 2014 5,01% QoQ dan PDB tahun 2014 5,02% YoY • Menkeu optimis ekonomi tahun 2015 tumbuh 5,7%
IHSG akan menguji fractal up di level 5325, potensi untuk breakout di Support 5251/5222/5191 atas levelLevel tersebut cukup terbuka, seperti terkonfirmasi pada lagging Resistance Level 5311/5343/5372 indikator baik MA5 dan MA20 menunjukan sinyal positif. Namun, Major Trend sebaliknya jika IHSG breakout diUp bawah lagging indicator tersebut, maka Minor Trend Updi level 5208. Sementara itu, konfirmasi indeks akan menguji fractal down
JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE
IHSG LQ-45
CHANGE
5279.895 910.939
VOLUME (Mn)
-35.389 -9.410
5,020.78 1,420.50
VALUE (Rp Bn)
6,878.32 5,526.56
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan hari Kamis (5/2) IHSG ditutup melemah sebesar 35,39 poin (0,67%) dari level 5.315,28 ke level 5.279,90 dipengaruhi oleh sentimen dari Eropa dan rilis data PDB Indonesia. Dari domestik, sentimen datang dari rilis data PDB Indonesia oleh BPS yang menunjukkan PDB Indonesia di tahun 2014 hanya tumbuh sebesar 5,01% YoY, lebih rendah dari pertumbuhan tahun 2013 sebesar 5,8% YoY. Tingkat laju pertumbuhan pada 2014 merupakan yang terendah sejak 5 tahun terakhir. Melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 dipengaruhi oleh pemilihan umum presiden yang dilakukan sebanyak dua putaran selama enam bulan, sehingga menyebabkan penurunan investasi langsung. Pasalnya, investor menunggu ketidakpastian politik untuk mereda. Adapun, naiknya tingkat suku bunga untuk menahan laju pelemahan Rupiah yang dipengaruhi oleh penguatan ekonomi AS juga menahan laju investasi dalam negeri. Selain itu, penurunan harga komoditas ekspor dan perlambatan ekonomi negara tujuan ekspor Indonesia, seperti China, turut membebani pertumbuhan ekonomi.Dari pasar global, sentimen negatif datang setelah Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan untuk tidak memberikan pinjaman ke bank-bank umum Yunani. Hal ini dikarenakan ECB memutuskan untuk tidak lagi menerima obligasi pemerintah dan bank Yunani sebagai jaminan pinjaman. Dengan demikian, bank sentral Yunani kini harus menyediakan dana pinjaman untuk bank-bank umum Yunani agar likuiditas di negara tersebut terjaga. Hal ini membuat mayoritas bursa Asia tertekan. Dari pasar regional, indeks Nikkei 225 jatuh sebesar 174,12 poin (0,98%) dari level 17.678,74 ke level 17.504,62 dikarenakan laporan pendapatan perusahaan yang dibawah ekspektasi disertai dengan sentimen dari Eropa menyangkut masalah renegosiasi hutang Yunani. Sementara itu, indeks Shanghai Composite melanjutkan pelemahan sebesar 37,60 poin (1,19%) dari level 3.174,13 ke level 3.136,53 setelah pemotongan rasio cadangan minimum bank gagal menenangkan kekhawatiran investor akan perlambatan ekonomi Tiongkok yang semakin dalam. Di sisi lain, indeks Hang Seng menguat sebesar 85,73 poin (0,35%) dari level 24.679,76 ke level 24.765,49, dibayangi oleh tekanan jual yang datang dari kekhawatiran perlambatan ekonomi Tingkok. Dari Eropa, bursa Eropa tentatif melemah di awal perdagangan dibayangi sentimen renegosiasi hutang pemerintah Yunani.
BPS melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 sebesar 5.02%. GDP Indonesia di kuartal keempat naik sebesar 5.01% dari setahun yang lalu, naik dari 4.92% pada kuartal sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2014 berjalan pada laju yang paling lemah dalam lima tahun terakhir di tengah kejatuhan harga komoditas dan meredanya jumlah investasi. Terlepas dari pencapaian pertumbuhan ekonomi di tahun 2014 yang masih melambat, kini pasar menaruh harapan pada pemerintah Joko Widodo pertumbuhan ekonomi pada tahun ini bisa lebih baik. Pemerintah menargetkan ekspansi ekonomi sebesar 5.7% di tahun 2015, melalui programnnya yang akan mempercepat proyek transportasi, menaikan penerimaan pajak dan memangkas jalur birokrasi untuk menarik investasi. Sejalan dengan itu, Gundy Cahyadi, ekonom di DBS Group Holdings Ltd di Singapura, perkirakan bahwa pertumbuhan GDP Indonesia akan kembali berakselarasi ke level 5.5% di tahun 2015, di balik pengeluaran fiskal yang lebih tinggi pada tahun ini. Optmisme terhadap prospek ekonomi yang diperkirakan bisa membaikan pada tahun ini, menjadi sinyalemen positif bagi prospek pasar saham di Indonesia. Kendati demikian kendala bagi pasar tetap membayanginya, salah satunya adalah Polemik antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri. Kestabilan politik, keamanan, dan pertahanan dalam negeri menjadi taruhannya. Momentum dengan ketidakstabilan politik apabilia terus dibiarkan larut, bukan tidak mungkin akan berbahaya bagi keutuhan NKRI. Polemik KPK dan Polri kian rumit setelah keterlibatan dari salah satu Partai Politik. Keterangan Plt Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, yang menuding adanya pertemuan antara Abraham dan elite PDI-P sebelum Pilpres 2014 untuk melakukan lobi politik. Polemik KPK dan Polri bisa menjadi ganjalan bagi IHSG, karena pelaku pasar akan menantikan keputusan yang akan diambil oleh presiden Joko Widodo atas polemik KPK dan Polri. Keputusan ini sekaligus akan mempertaruhkan kredibilitas dan kepercayaan terhadap publik. Selain dari internal, faktor lain dari sisi ekternal yang diperkirakan berpengaruh bagi bursa Indonesia, berkenaan Yunani yang telah memulai negosiasi dengan IMF mengenai rencana untuk menukar hutang pemerintahnya dengan obligasi terkait pertumbuhan serta pergerakan harga minyak mentah dunia yang naik memicu penguatan indeks Wall Street. Faktor tersebut akan menjadi katalis bagi IHSG di perdagangan saham hari ini.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
6 February 2015
6 February 2015 RUPS Asia Resource Minerals Plc menolak usulan salah satu pemegang saham Asia Resource, yang ingin menempatkan 4 wakilnya di induk usaha Berau Coal Energy (BRAU). Asia Resource mengumumkan seluruh usulan yang diajukan Borneo Bumi Energi & Metal Pte Ltd ditolak dalam RUPS. Eagle High Plantations (BWPT) menargetkan produksi CPO tahun ini sebanyak 414 ribu ton, meningkat 25% dibandingkan tahun lalu 329 ribu ton. Adapun volume produksi tandan buah segar (TBS) ditargetkan sebanyak 1,8 juta ton atau meningkat 43% dari 1,25 juta ton. Tahun 2015, perseroan akan membangun 4 pabrik kelapa sawit sekaligus. Pada semester II-2015, BWPT akan membangun pabrik di Papua dan Kalimantan Barat. Nilai investasi yang disiapkan perseroan untuk masing-masing lokasi sekitar USD 15 juta, dengan kapasitas 45-60 ton per jam. Mandom Indonesia (TCID) berhasil mencapai target pendapatan tahun lalu sebesar Rp 2,3 triliun. Pendapatan tersebut meningkat 13,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Penjualan domestik tercatat sebesar Rp 1,6 triliun atau tumbuh 10,2%. Penjualan ekspor sepanjang tahun lalu juga tercatat tumbuh 21,8% menjadi sebesar Rp 702 miliar. Sementara itu, laba bersih perseroan pada akhir tahun lalu tercatat sebesar Rp 174 miliar atau tumbuh 8,7% dari tahun sebelumnya. Japfa Ltd induk usaha Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) mengucurkan dana senilai USD 24.25 juta untuk anak usahanya di Singapura yaitu AIH2 Pte Ltd. yang bergerak pada bisnis pengolahan susu dan jaringan peternakan di Mongolia. Perusahaan ini baru berdiri pada Juli 2014 lalu dan Japfa Ltd menguasai 64.45% saham dan sisanya dimiliki Black Rever Food Fund 2 LP. Siloam International Hospitals (SILO) akan membuka 12 rumah sakit pada tahun ini, sebagai bagian pengembangan 30 rumah sakit baru hingga 2017. Tujuh diantaranya adalah rumah sakit besar dan berlokasi di Yogyakarta, Bogor, Jember, Lubuk Linggau, Bau Bau, Labuan Bajo, dan Semarang. Sementara lima lainnya adalah klinik atau rumah sakit kelas D yang berlokasi di Grand Mall Bekasi, apartemen 9 Residence Mampang, Pluit Village, Lippo Kuningan Tower, dan Depok Town Square. Untuk rumah sakit besar rata-rata dibutuhkan Rp200-Rp250 miliar sedangkan yang kecil untuk satu rumah sakit dibutuhkan sekitar Rp20 miliar karena untuk tempatnya perseroan menyewa. Pembangunan ketujuh rumah sakit besar sudah dimulai sejak 2014 dan akan beroperasi tahun ini, sementara lima rumah sakit lainnya akan dibangun pada kuartal I/2015 dan diharapkan selesai sepenuhnya pada akhir tahun. Ace Hardware Indonesia (ACES) membuka gerai perdana tahun ini di Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Pembukaan gerai perdana tahun ini akan dilakukan pada 7 Februari 2015, yang memiliki luas 2.010 meter persegi. Dengan demikian, perseroan memiliki total 111 gerai. Ace Hardware Indonesia (ACES) mengganggarkan belanja modal (capex) mencapai Rp300 miliar, meningkat hingga 200% dibandingkan dengan alokasi tahun lalu Rp100 miliar. Dana belanja modal tersebut akan digunakan untuk membuka 10-15 gerai Ace Hardware dan 3-4 gerai Toys Kingdom pada tahun ini. Pelayaran Nasional Bina Buana Raya (BBRM) mencatatkan penurunan laba bersih tahun 2014 hingga 99,27% YoY menjadi USD 39.817 dari sebelumnya USD 5,49 juta. Pendapatan turun
menjadi USD 33,94 juta dari sebelumnya USD 37,28 juta. Beban langsung perseroan naik dari USD 23,74 juta menjadi USD 27,11 juta. Pembangunan Perumahan (PTPP) menerbitkan obligasi berkelanjutan I tahap II/2015 sebesar Rp300 miliar dari total Rp1 triliun. Obligasi tersebut memiliki bunga 10,2% dan tenor lima tahun. Perseroan akan menggunakan dana hasil emisi obligasi untuk modal kerja diantaranya proyek pembangunan gedung, pelabuhan, jalan dan jembatan serta infrastruktur lainnya. Laba bersih Jasa Marga (JSMR) hingga Desember 2014 naik 36,56% menjadi Rp 1,4 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 1,02 triliun. Pendapatan usaha turun menjadi Rp 9,17 triliun dari tahun sebelumnya Rp 10,27 triliun. Pendapatan dari tol naik menjadi Rp 6,6 triliun dari Rp 5,8 triliun. Pendapatan dari sektor konstruksi turun menjadi Rp 1,94 triliun dari Rp 3,96 triliun tahun sebelumnya. Tower Bersama Infrastructure (TBIG) akan melakukan pembiayaan kembali (refinancing) utang-utangnya. Untuk itu TBIG melalui anak usahanya TBG Global Pte Ltd. akan menerbitkan obligasi global senilai USD 350 juta dengan tingkat bunga 5,25% dan masa jatuh tempo tahun 2022. Surat utang tersebut dijamin TBIG tanpa syarat dan tidak dapat ditarik kembali Obligasi TBIG akan dicatatkan di Bursa Efek Singapura (SGX). TBIG berencana menggunakan dana yang diperoleh untuk membayar sejumlah utang, yaitu pertama, TBIG akan membayar kembali utang berdasarkan perjanjian pinjaman revolving tanggal 21 November 2014 senilai USD 300 juta. Kedua, TBIG akan meggunakan sisa dana obligasi baru untuk membayar jumlah terutang berdasarkan fasilitas pinjaman revolving senilai USD 300 juta yang jatuh tempo November 2015. Jumlah pembiayaan kembali berdasarkan fasilitas tersebut akan tetap tersedia dan dapat dipinjam kembali. Obligasi global Tower Bersama Infrastructure (TBIG) mengalami kelebihan permintaan hingga US$1,7 miliar atau mengalami kelebihan permintaan 4,85 kali dari target emisi US$350 juta. Obligasi yang diterbitkan anak usaha TBIG, yakni TBG Global Pte. Ltd., tersebut menawarkan kupon 5,25% dan jatuh tempo pada 2022. Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) memperpanjang tenor utang anak usahanya, Citra Margatama Surabaya (CMS) kepada Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Mega (MEGA). Restrukturisasi pinjaman dengan MEGA telah disetujui pada 29 Desember 2014, sementara dengan BBCA disetujui pada 30 Januari 2015. Bank Mandiri (BMRI) tetap menargetkan posisi aset Rp1.000 triliun di akhir tahun nanti kendati rencana penyertaan modal negara (PNM) batal karena tidak disetujui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Perseroan akan menahan laba 2014 guna mencapai modal Rp100 triliun dan mendorong pertumbuhan kredit sebesar 17% hingga akhir tahun. Posisi CAR perseroan di level 16% masih cukup untuk ekspansi kredit. Bank Victoria International (BVIC) menargetkan perolehan laba tahun ini tumbuh signifikan mencapai 60% dibandingkan dengan tahun 2014. Untuk meningkatkan kinerja bisnis, perseroan tengah bersiap meningkatkan status menjadi bank devisa. Sementara laba perseroan di tahun 2014 diperkirakan turun sekitar 30% dibandingkan tahun 2013 karena pengaruh kondisi perekonomian
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
6 February 2015
6 February 2015 Indonesia yang kurang begitu baik dan meningkatnya biaya dana (cost of fund). Bank Rakyat Indonesia (BBRI) telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) hingga akhir tahun lalu mencapai Rp 117 triliun, tumbuh 34,4% dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp 87 triliun. Setelah pemerintah melakukan moratorium program KUR, maka BBRI memodifikasi program tersebut menjadi program Kupedes Rakyat. NPL KUR terkendali di posisi 1,7% hingga 31 Desember 2014. Kupedes Rakyat adalah produk pinjaman skala kecil dengan plafon pinjaman maksimal Rp 25 juta berbasis komersial penuh, yang akan disalurkan melalui Teras dan Unit BRI yang berada di pasar-pasar maupun daerah terpencil. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) meningkatkan penyaluran kredit sindikasi pada 2015, dengan mengoptimalkan pembiayaan di sektor infrastruktur. Kondisi tersebut, sesuai dengan penyaluran kredit tahun ini yang ditargetkan tumbuh 20%. Ciputra Development (CTRA) tahun 2015 akan membangun 10 proyek properti, diantaranya di Balikpapan, Samarinda, Jayapura dan Jakarta. Sebagian adalah proyek tahun 2014 yang tertunda dan diluncurkan pada 2015. Mayoritas adalah proyek landed house (rumah tapak). Investasi awal di setiap proyek tersebut diestimasi sekitar Rp 100 miliar – Rp 200 miliar. Pada tahun 2015 Ciputra Development berencana melakukan pembelian (akuisisi) lahan seluas 200 hektar. Perseroan menyiapkan investasi senilai Rp 450 miliar yang sebagian besar berasal dari kas internal. Dana akuisisi lahan akan masuk dalam anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) total senilai Rp 1,5 triliun, atau sama dengan yang dialokasikan perseroan di tahun 2014. Rencana akuisisi itu ditujukan untuk menjaga komposisi cadangan lahan atau landbank yang dimiliki tetap dalam jumlah yang sama, meski melakukan penjualan proyek properti setiap tahunnya. Perusahaan ingin menjaga jumlah landbank berada di level 1.300 hektar. Ciputra Development (CTRA) tahun 2015 akan membangun tiga hotel, yaitu hotel bintang lima di Bali, serta dua hotel bujet (ekonomis) di Yogyakarta dan Bintaro (Tangerang). Proyek hotel bintang lima di Tabanan, Bali, diperkirakan akan membutuhkan biaya investasi sekitar Rp 1 triliun. Sedang investasi kedua hotel bujet di Yogyakarta dan Bintaro diperkirakan masing-masing sekitar Rp 40 miliar. Saat ini ketiga hotel sedang dalam tahap pembangunan. Pengelolaan hotel mewah di Bali nantinya akan diserahkan kepada jaringan hotel Rosewood. Sedangkan hotel bujet akan menggunakan brand Citra Dream. Sumber pendanaan nantinya akan berasal dari kas internal dan pinjaman bank dengan porsi berimbang. Ciputra Property (CTRP) menyiapkan belanja modal sebesar Rp 2,7 triliun tahun ini. Mayoritas dana akan digunakan untuk pembangunan Ciputra World 2. Perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp 3,3 triliun pada 2015 atau meningkat 120% dibandingkan realisasi tahun lalu yang diperkirakan sebesar Rp 1,5 triliun. CTRP berencana mengembangkan 3 menara kondominium, 6 menara perkantoran dan 1 hotel di kawasan Ciputra International. Modernland Realty (MDLN) tahun 2015 berencana menambah cadangan lahan (landbank) untuk ekspansi termasuk di kawasan industri Modern Cikande, Serang, Banten. Dana akuisisi lahan tersebut masuk dalam alokasi capex tahun 2015 sekitar Rp 1,3 triliun, meningkat 33% dibanding capex tahun 2014 sekitar Rp 975 miliar. Capex itu untuk akuisisi lahan di Cikande dan wilayah timur Jakarta. Luas lahan yang akan diakuisisi di Cikande diproyeksikan
bisa mencapai 100 ha pada tahun 2015, dengan estimasi kebutuhan dana sekitar Rp 130 miliar. MDLN menargetkan penjualan lahan industri di Cikande mencapai 145 ha pada tahun 2015, meningkat dari target penjualan seluas 100 ha pada tahun 2014. Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) akan meningkatkan penjualan lahan industri seiring peraturan pemprov DKI tentang kewajiban relokasi pabrik dari pusat kota pada tahun 2017-2019 yang akan datang. Dengan adanya peraturan tersebut berpotensi mendorong harga jual lahan industri perseroan. Untuk itu perseroan akan menyediakan 150 ha lahan industri yang siap dijual.. Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, memastikan Pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat tetap dibangun telah mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo, namun harus dibangun oleh swasta. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyetujui untuk menggeser lokasi pelabuhan, terkait pipa minyak dan gas Pertamina milik PT Pertamina Hulu Energi ONWJ dan fungsi lahan pertanian yang subur. Dengan dilanjutkannya pembangunan Cilamaya, upaya penurunan biaya logistik bisa terealisasi karena hadirnya pesaing selain pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo. Pembangunan Pelabuhan Cilamaya di antaranya dapat menekan biaya logistik karena mendekatkan pusat produksi di Kawasan Industri Cikarang dan Karawang dengan pelabuhan karena jarak ke Tanjung Priok 70 kilometer, sementara ke Pelabuhan Cilamaya 30 kilometer. Selain itu menurunkan tingkat kemacetan di Jakarta dengan memindahkan sebagian lalu lintas angkutan berat ke luar wilayah ibu kota dan menekan penggunaan BBM bersubsidi serta meningkatkan utilitas kontainer dengan memperpendek jarak tempuh dari industri manufaktur ke pelabuhan. Ketua Komisi XI DPR, Fadel Muhammad, mengisyaratkan hanya sekitar 10 BUMN yang mendapatkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) pada RAPBN-P 2015. Dari 35 BUMN yang diusulkan mendapat dana PMN, kemungkinan hanya sebagian atau sekitar 10 BUMN yang dapat suntikan. Selebihnya kemungkinan ditunda, karena sebagian besar tidak memiliki urgensi untuk diberikan modal tambahan. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar pada bulan Februari 2015 akan mengalami penurunan. Pengumuman tersebut diperkirakan akan dilakukan pada 15 Februari 2015. Perubahan tahun dasar perhitungan produk domestik bruto mengubah tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mulai kuartal IV 2014 merevisi metode perhitungan produk domestik bruto Indonesia. Tahun dasar perhitungan PDB digeser menjadi 2010 setelah sebelumnya BPS menggunakan tahun dasar 2000. Berikut adalah tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan harga konstan 2010. Tahun 2014 2013 2012 2011 2010
% (2010) 5,02 5,58 6,03 6,17 6,38
% (2000) 5,78 6,26 6,49 6,22
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan PDB Indonesia pada kuartal IV 2014 naik 5,01% yang menjadikan pertumbuhan
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
6 February 2015
6 February 2015 ekonomi 2014 sebesar 5,02%. Pertumbuhan ekonomi tersebut adalah pertumbuhan terendah sejak ekonomi Indonesia tumbuh 4,63% pada 2009. Data PDB tersebut menggunakan tahun dasar 2010 sebagai acuan. Indonesia juga mencatatkan pencapaian kuartal IV terburuk dalam 10 tahun terakhir. Pertumbuhan 5,01% adalah pertumbuhan terendah setelah pertumbuhan 4,63% pada kuartal IV 2003. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia secara kumulatif tumbuh 5,02% pada tahun 2014. Perhitungan ini berdasarkan tahun dasar 2010 dan tercatat sebagai pertumbuhan ekonomi terendah dalam 5 tahun terakhir. Pada tahun 2013, ekonomi Indonesia tumbuh 5,58%, tahun 2012 sebesar 6,03%, tahun 2011 sebesar 6,17% dan tahun 2010 sebesar 6,38%. Sepanjang tahun 2014 harga minyak mentah turun 9,05% dibanding tahun 2013, harga minyak mentah ICP juga turun 8,82%, dan nilai tukar rupiah terhadap US dolar turun 3,43%. Namun cadangan devisa naik 12,5%, investasi naik 16,2%, serta realisasi penerimaan pajak naik lebih tinggi dibanding tahun 2013. Produksi mobil nasional naik 7,47%, tapi penjualan turun. Pertumbuhan terjadi di semua sektor ekonomi. Sektor yang mengalami peningkatan tertinggi sepanjang tahun 2014 adalah sektor informasi dan komunikasi yang tumbuh 10,02%, jasa perusahaan 9,81%, dan jasa lainnya 8,92%. Distribusi terbesar terhadap total produk domestik bruto (PDB) adalah industri pengolahan 21,02%, diikuti perdagangan besar, dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 13,38%, serta pertanian 13,38%. Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, optimis ekonomi Indonesia dapat tumbuh 5,7% pada tahun 2015, meskipun terjadi pelambatan pertumbuhan ekonomi di tahun 2014 yang hanya sebesar 5,02%, atau meleset dari target di APBN-P 2014. Menkeu meyakini iklim investasi akan terus membaik di 2015, dan mendorong investasi swasta menjadi kontributor pendorong pertumbuhan ekonomi. Faktor-faktor penyumbang pertumbuhan ekonomi lainnya, seperti ekspor sulit untuk menjadi penopang pada tahun 2015 karena penurunan harga komoditas dan pelambatan pertumbuhan ekonomi negara-negara mitra dagang. Pemerintah juga akan tetap mengupayakan konsumsi rumah tangga terus membaik dan dapat mendorong ekspansi daya beli masyarakat. Pembangunan infrastruktur tidak hanya menyasar pembangunan fisik skala besar, namun sarana dan prasarana sosial, sehingga dapat mendukung aktivitas ekonomi masyarakat kecil. Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, optimis ekonomi Indonesia dapat tumbuh 5,7% pada tahun 2015, meskipun terjadi pelambatan pertumbuhan ekonomi di tahun 2014 yang hanya sebesar 5,02%, atau meleset dari target di APBN-P 2014. Oleh karena itu perlu mendorong tahun 2015 dengan belanja infrastruktur.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
6 February 2015 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
51,13 2,63 1264,98 15175,00 18960,00 61,80 61,00 680,00 2192,00 605,50 745,93
0,65 0,03 0,16 50,00 -40,00 --27,50 66,50 0,50 1,47
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
45 0,06
Change (IDR)
14.132 884
82 -29
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 17884,88 4765,10 6865,93 3286,19 1594,60 24765,49 5279,90 17504,62 1803,21 3406,58
Change %Day %YTD 1,20 0,35 1,03 0,61 0,09 4,57 -1,19 -3,05 -0,19 7,86 0,35 4,92 -0,67 1,01 -0,98 0,31 0,01 2,38 -0,32 1,23
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2014E 2015F 2,94 2,75 3,39 3,08 1,76 1,73 1,58 1,41 2,86 2,50 1,29 1,19 2,62 2,30 1,67 1,56 1,97 1,85 1,27 1,20
Market Cap (USD Bn) 4.905,3 7.515,4 1.637,6 3.801,9 2.063,6 1.992,3 394,5 2.757,2 291,5 416,8
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 12.634,50 14.489,75 107,51 9.395,36 9.853,84 19.359,21 2.020,60 3.567,05 11,64
Change 4,50 120,16 -0,22 25,00 5,81 122,74 0,00 32,18 0,06
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2014E 2015F 16,52 14,88 20,24 17,41 15,58 13,71 12,01 10,51 22,58 17,47 11,50 10,33 15,28 13,07 18,79 16,64 15,92 14,63 13,90 12,63
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,08 1,15 0,01 0,74 0,78 1,53 0,16 0,28 0,09
Change 0,0000 -0,0009 0,0000 0,0000 0,0001 -0,0006 -0,0001 0,0025 0,0005
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.75 0.05 0.10 0.50 5.60
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 6.50 0.51 0.17 0.13 0.13 5.05
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
6 February 2015 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
SBI
Dec’14
Description SBI (9M) SBIS (9M)
Nov’14
8.36 8.36 2.46 111.86 Mn 2,619,869.70
5.75 6.23 1.50 111.97 Mn 2,619,869.70
Rate (%) 6,93347 6,93347
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 06 Feb 06 Feb 06 Feb 06 Feb 07 Feb 10 Feb 10 Feb 12 Feb 12 Feb 12 Feb 12 Feb
Agenda Indonesia Foreign Reserves Indonesia Net Foreign Assets US Unemployment Rate US Underemployment Rate US Consumer Credit US Wholesale Inventories MoM US Wholesale Trade Sales MoM US Monthly Budget Statement US Retail Sales Advance MoM US Initial Jobless Claims US Continuing Claims
Expectation --Tetap 5.6% -Naik menjadi $15.00 Bn dari $14.08 Bn Turun menjadi 0.1% dari 0.8% -Sekitar -$2.1 Bn Naik menjadi -0.3% dari -0.9% ---
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock GGRM IJ IIKP IJ CPIN IJ AALI IJ BIRD IJ BDMN IJ SIMP IJ MPPA IJ LSIP IJ BWPT IJ
LAGGING MOVERS Price
Change (%)
56500 2200 3860 24450 10425 4880 725 3880 1865 363
Index pt
1.89 25.00 2.12 3.49 3.99 1.67 5.84 2.92 4.48 4.91
Stock
2.15 1.58 1.40 1.39 1.07 0.81 0.67 0.63 0.58 0.57
Price
UNVR IJ ASII IJ BBCA IJ PGAS IJ TLKM IJ BMRI IJ BBRI IJ INDF IJ TBIG IJ LPPF IJ
Change (%)
35250 7550 13700 5250 2815 11250 11700 7300 9150 14850
Index pt
-3.16 -2.27 -1.44 -2.33 -1.05 -1.10 -0.64 -2.67 -3.17 -2.78
-9.35 -7.55 -5.20 -3.23 -3.22 -3.08 -1.95 -1.87 -1.53 -1.32
UPCOMING IPO'S Company
Business
PT Archi Indonesia
Mining
PT Karisma Aksara Mediatama
Books Store Trade & Service
IPO Price (IDR) 1895-2445
Issued Shares (Mn) 1,600.00
175-240
535.82
Offering Date
Listing
TBA
TBA
TBA
TBA
Underwriter CIMB Niaga, Danareksa, Mandiri Sekuritas, Valbury BCA Sekuritas Maybank Kim Eng
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
6 February 2015 6 February 2015 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 3:1 3:1
CMNP CMNP
Status Stock Bonus Stock Bonus
CUM Date 20 Feb-15 20 Feb-15
Ratio 27:20 20:132 8:1 10:1 --
EXC. Price (IDR) 135.00 100.00 --TBA
EX Date 23 Feb-15 23 Feb-15
Recording 25 Feb-15 25 Feb-15
Payment ---
CORPORATE ACTIONS Stock WOMF AKKU BULL SIPD ACST
Action Rights Issue Rights Issue Reverse Stock Reverse Stock Tender Offer
CUM Date 13-Feb-15 TBA ----
EX Date 16-Feb-15 TBA 09 Mar-15 05 Feb-15 --
Trading Period 23 Feb – 02 Mar’15 TBA --TBA
GENERAL MEETING Emiten WOMF APII ACST MAGP ROTI DNET BULL AKKU RMBA ASRI ITMA BDMN MYOH BKSW MREI WSKT HADE
AGM/EGM RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPST RUPSLB RUPSLB RUPST RUPSLB
Date
Agenda
06-Feb-15 06-Feb-15 09-Feb-15 12-Feb-15 12-Feb-15 17-Feb-15 20-Feb-15 20-Feb-15 24-Feb-15 25-Feb-15 25-Feb-15 27-Feb-15 27-Feb-15 27-Feb-15 03-Mar-15 10-Mar-15 10-Mar-15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
7
6 February 6 February2015 2015
AALI
TRADING BUY
S1
R1
23950
24700
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
AALI Broadening Wedge
S2
23200
Closing Price
R2
25450 27,670 28,000 27,670 25,876.5 24,450 26,000 24,450 24,450 24,425 24,000 24,313.8 23,665.6 23,635 22,000 23,150
24450 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Jul August September October November December AALI - Stochastic %D(6,3,3) = 31.98, Stochastic %K = 52.29, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
Prediksi
2015
February
• Trading range Rp 23950-Rp 25450 • Entry Rp 24450, take Profit Rp 25450
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 70.98 10.07 15.55 17634 23635
LSIP
TRADING BUY
S1
R1
1810
AALI - MACD (5,3) = -148.73, Signal() = -47.70
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
1895
AALI - TSI(3,5,3) = 15.55
AALI - William's % R(14) = -23.53, Volume() = 3,954,700.00
20,000 20,058.3 20,058.3 80 52.2876 100.0 90.0 80.0 70.0 52.2876 60.0 50.0 40.0 30.0 31.9777 20.0 10.0 0.0 31.9777 400 -47.7038 20 200 0 -148.733 -200 -400 -600 80.0 15.552 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 -5.32219 -80.0 3,954,700 0.0 -20.0 -23.5294 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
LSIP Broadening Wedge
S2
1725
Closing Price
R2
2,400
1980
2,300
1865 2,200 2,097.14 2,097.14 2,100 2,070
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
Jul August September October November December LSIP - Stochastic %D(6,3,3) = 23.01, Stochastic %K = 38.99, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 1810-Rp 1895 • Entry Rp 1865, take Profit Rp 1895
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 12.04 -8.20 -13.08 1177 1818
LSIP - MACD (5,3) = -4.11, Signal() = 3.18
Sinyal Positif Negatif Positif Positif Positif
LSIP - TSI(3,5,3) = -13.08
LSIP - William's % R(14) = -45.45, Volume() = 63,351,600.00
2015
February
2,018.42 2,000 1,887 1,865 1,900 1,865 1,865 1,800 1,825 1,818 1,700 1,805 80 1,685 38.9864 90.0 1,685 80.0 70.0 60.0 38.9864 50.0 40.0 30.0 23.0123 20.0 10.0 0.0 23.0123 30.0 20.0 3.18278 20 10.0 0.0 -4.1143 -10.0 -20.0 60.0 0.00000 40.0 20.0 0.0 -13.0758 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -29.667 0.0 63,351,600 -20.0 -40.0 -45.4545 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6 February 6 February2015 2015
SGRO
TRADING BUY
S1
1895
R1
1990
S2
1800
R2
2085
Closing Price
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
SGRO Wedge
3,200 3,000
1960 2,800
• MACD line dan signal line indikasi negatif
2,600 2,163.82 2,400 2,137.76
• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi
Jul August September October November December SGRO - Stochastic %D(6,3,3) = 30.95, Stochastic %K = 50.42, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 1895-Rp 1990 • Entry Rp 1960, take Profit Rp 1990
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 35.35 -16.23 4.05 3462 1885
MPPA
TRADING BUY
S1
R1
3805
2015
February
SGRO - MACD (5,3) = -10.33, Signal() = -0.93
Sinyal Positif Negatif Positif Negatif Positif
3915
SGRO - TSI(3,5,3) = 4.05
80.0 4.05191 60.0 40.0 20.0 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 -19.8742 -80.0 3,327,800 0.0 -7.14286 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
SGRO - William's % R(14) = -7.14, Volume() = 3,327,800.00
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up 4,257.31 3,985 3,880 3,880 4,000 3,880 3,762 3,693.13 3,600
MPPA Upward Sloping Channel
S2
3695
Closing Price
R2
1,970 2,200 1,960 1,960 1,960 2,000 1,925.5 1,893.13 1,800 1,885 80 1,830 50.4167 1,826 90.0 80.0 70.0 50.4167 60.0 1,826 50.0 40.0 30.0 30.9512 1,826 20.0 10.0 0.0 30.9512 30.0 20.0 -0.927526 20 10.0 0.0 -10.0 -10.3341 -20.0 -30.0 -40.0
4025
3880 • MACD line dan signal line indikasi positif
3,323.25 3,200
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
3,041.67 3,041.67 2,800 2,975.44 2,890
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
Jul August September October November December MPPA - Stochastic %D(6,3,3) = 55.56, Stochastic %K = 62.57, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 3805-Rp 3915 • Entry Rp 3880, take Profit Rp 3915
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 78.82 79.83 44.71 3323 3762
MPPA - MACD (5,3) = -53.96, Signal() = -51.99
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
MPPA - TSI(3,5,3) = 44.71
MPPA - William's % R(14) = -9.72, Volume() = 45,425,600.00
2015
February
2,400 80 62.566 100.0 62.566 90.0 80.0 70.0 60.0 55.562 50.0 40.0 30.0 20.0 55.562 10.0 0.0 20 60.0 40.0 20.0 -51.9945 0.0 -20.0 -40.0 -53.9553 -60.0 -80.0 47.5137 80.0 60.0 44.7071 40.0 20.0 0.0 -20.0 0.00000 -40.0 -60.0 -80.0 45,425,600 0.0 -9.72222 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6 February 6 February2015 2015
CPIN
TRADING BUY
S1
3805
R1
3890
S2
3720
R2
3975
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
CPIN Broadening Wedge
Closing Price
4,300 4,200 4,091.11 4,091.11 4,100 4,025 3,889.38 4,000 3,876.5 3,860 3,900 3,860 3,800 3,860 3,831 3,700 3,740 3,730 3,600 3,679.55 3,679.55 3,500
3860 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area netral
Prediksi
Jul August September October November December CPIN - Stochastic %D(6,3,3) = 13.98, Stochastic %K = 22.15, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 3805-Rp 3890
2015
February
• Entry Rp 3860, take Profit Rp 3890 CPIN - MACD (5,3) = 11.21, Signal() = 19.18
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 39.72 -13.60 -41.67 3877 3831
ASSA
TRADING BUY
S1
158
R1
180
S2
138
R2
200
Sinyal Positif Negatif Positif Negatif Positif
CPIN - TSI(3,5,3) = -41.67
CPIN - William's % R(14) = -55.93, Volume() = 16,614,100.00
80 100.0 22.1495 90.0 80.0 70.0 60.0 22.1495 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 0.0 13.9815 19.1808 60.0 40.0 13.9815 20.0 11.2059 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 80.0 60.0 40.0 20.0 0.00000 0.0 -20.0 -40.0 -41.0343 -60.0 -41.6664 0.0 16,614,100 -20.0 -40.0 -55.9322 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
ASSA Downward Sloping Channel
Closing Price
Ulasan
300.0 280.0
168
260.0
• MACD line dan signal line indikasi positif
240.0
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
220.0 168 168 200.0 168 161 180.0 157 155.625 160.0 153.333 153.333 140.0 80 152.6 66.6084 145 90.0 66.6084 80.0 142.714 70.0 60.0 54.7727 50.0 142.714 40.0 30.0 54.7727 20.0 10.0 134 0.0 20 6.0 4.0 2.0 -1.71854 0.0 -2.0 -2.73539 -4.0 32.21 60.0 40.0 20.0 18.2035 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 -80.0 36,101,600 -20.0 -30.0 -28.125 -40.0 -50.0 -60.0 -70.0 -80.0 -90.0 -100.0
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
Jul August September October November December ASSA - Stochastic %D(6,3,3) = 54.77, Stochastic %K = 66.61, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 158-Rp 180 • Entry Rp 168, take Profit Rp 180
ASSA - MACD (5,3) = -2.74, Signal() = -1.72
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 34.27 1.60 32.21 153 157
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
ASSA - TSI(3,5,3) = 32.21
ASSA - William's % R(14) = -28.13, Volume() = 36,101,600.00
2015
February
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6 February 2015 6 February 2015 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Entry
Exit
24450 1865 1960
24450 1865 1960
25450 1895 1990
23200 1725 1800
23950 1810 1895
24700 1895 1990
25450 1980 2085
Positif Positif Positif
Positif Positif Positif
Positif Positif Positif
26150 2070 2130
22900 1775 1830
101 11375 995 3125 3400 1035 1120
101 11375 995 3125 3400 1035 1120
99 11150 980 3090 3375 1000 1105
95 11150 980 3005 3330 1000 1065
99 11300 990 3090 3375 1025 1105
103 11450 1000 3175 3420 1050 1145
107 11600 1010 3260 3465 1075 1185
Negatif Negatif Negatif Positif Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif Negatif Positif Negatif Positif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
117 13500 1090 3800 3815 1135 1240
53 10100 925 2625 3285 965 1130
Basic Industry and Chemicals 14625 SMGR Trading Sell Trading Buy 23225 INTP 1940 SMCB Trading Buy
14625 23225 1940
14300 23775 1970
14300 22725 1910
14525 23075 1930
14750 23425 1950
14975 23775 1970
Positif Positif Positif
Negatif Negatif Positif
Negatif Positif Positif
16475 25500 2230
13950 21325 1880
7550 1425
7550 1425
7450 1410
7200 1385
7450 1410
7700 1435
7950 1460
Negatif Negatif
Negatif Negatif
Negatif Negatif
8100 1520
7000 1225
7300 56500 35250 1825
7300 56500 35250 1825
6950 57025 34725 1810
6950 54375 33575 1780
7200 55700 34725 1810
7450 57025 35875 1840
7700 58350 37025 1870
Negatif Positif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif Negatif
7725 64000 36675 1880
6425 51900 31500 1760
Property, Real Estate and Building Construction Trading Sell 2030 2030 BSDE Trading Buy 3990 3990 PTPP Trading Buy 3640 3640 WIKA Trading Buy 3530 3530 ADHI
1990 4065 3720 3650
1905 3785 3480 3260
1990 3925 3600 3455
2075 4065 3720 3650
2160 4205 3840 3845
Negatif Positif Positif Positif
Negatif Positif Positif Positif
Negatif Positif Negatif Negatif
2185 4245 3895 3870
1775 3330 3305 2990
Infrastructure, Utilities and Transportation Trading Sell 5250 PGAS Trading Buy 7175 JSMR Trading Buy 4025 ISAT Trading Sell 2815 TLKM 3155 CMNP Trading Sell
5250 7175 4025 2815 3155
5175 7375 4100 2795 3035
5025 6925 3950 2750 2825
5175 7075 4000 2795 3035
5325 7225 4050 2840 3245
5475 7375 4100 2885 3455
Negatif Negatif Positif Negatif Positif
Negatif Positif Positif Negatif Negatif
Positif Positif Positif Negatif Positif
6050 7250 4500 2930 3500
4995 6875 3900 2780 2600
11250 11700 6450 13700 995
11250 11700 6450 13700 995
11075 11475 6325 13400 975
11075 11475 6025 12850 975
11200 11625 6325 13400 990
11325 11775 6625 13950 1005
11450 11925 6925 14500 1020
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Positif Positif Negatif
11450 12100 6825 14000 1240
10600 11325 5725 12800 980
Trade, Services and Investment Trading Buy 18000 UNTR Trading Buy 3880 MPPA
18000 3880
18425 3915
17450 3695
17775 3805
18100 3915
18425 4025
Negatif Positif
Positif Positif
Positif Positif
18275 3985
16850 2825
Ticker
Rec
Agriculture Trading Buy AALI Trading Buy LSIP SGRO Trading Buy
05-02-15
Support S2 S1
Resistance R1 R2
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
1 Month High Low
Mining BUMI PTBA ADRO MEDC INCO ANTM TINS
Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Sell
Miscellaneous Industry Trading Sell ASII Trading Sell GJTL Consumer Goods Industry Trading Sell INDF GGRM Trading Buy Trading Sell UNVR Trading Sell KLBF
Finance BMRI BBRI BBNI BBCA BBTN
Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Sell
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.