DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 8. No.1. Maret 2015
PENGARUH DANA BAGI HASIL, DANA ALOKASI UMUM, DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP PENDAPATAN PERKAPITA PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2010-2013 Ida Mentayani Rusmanto Lidya Selfia
[email protected] STIE NASIONAL BANJARMASIN Abstract,
This research aimed to examine the effect of Revenue Sharing Fund, General Allocation Fund, and the Special Allocation Fund To Income per capita for allegedly revenue sharing fund, General Allocation Fund, and the Special Allocation Fund affect per capita income in the District / City in the province of South Kalimantan. The population in this study was 13 (thirteen) District/City in South Kalimantan province from 2010-2013. Based on the criteria for purposive sampling method, obtained a sample of 9 (nine) District/City in the province of South Kalimantan. Data collection techniques done by documentation. Methods of data analysis using simple linear regression model multiple. The results showed that based on results of ANOVA test to obtain results that simultaneous revenue sharing, General Allocation Fund and Special Allocation Fund effect on per capita income with a significance level of 0.000. Partially indicates that the variable General Allocation Fund no effect on per capita income with a significance level of 0.123, the General Allocation Fund effect on per capita income with a significance level of 0.000, and the Special Allocation Fund has no effect on per capita income with a significance level of 0.117. Keywords :
Revenue Sharing Fund, General Allocation Fund, Special Allocation Fund, Income Per capita.
Abstrak, Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Pendapatan Perkapita karena diduga Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus mempengaruhi Pendapatan Perkapita pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan. Populasi dalam penelitian ini adalah 13 (tiga belas) Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan dari tahun 2010-2013. Berdasarkan kriteria metode purposive sampling, diperoleh sampel sebanyak 9 (sembilan)
1
Ida Mentayani, Rusmanto dan Lidya Selfia. Pengaruh Dana Bagi Hasil Usaha ...
Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi. Metode analisis data menggunakan model regresi linear sederhana dan berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan uji ANOVA membuktikan Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) secara simultan berpengaruh terhadap pendapatan perkapita dengan tingkat signifikansi 0,000. Secara parsial menunjukkan bahwa variabel Dana Bagi Hasil (DBH) tidak berpengaruh terhadap pendapatan perkapita dengan tingkat signifikansi 0,123, Dana Alokasi Umum (DAU) berpengaruh terhadap pendapatan perkapita dengan tingkat signifikansi 0,000, dan Dana Alokasi Khusus (DAK) tidak berpengaruh terhadap pendapatan perkapita dengan tingkat signifikansi 0,117. Kata Kunci : Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum,Dana Alokasi Khusus,Pendapatan Perkapita Undang-Undang
33
Khusus (DAK). Dana perimbangan
Tahun 2004 tentang perimbangan
bertujuan untuk membantu daerah
keuangan antara Pemerintah Pusat dan
dalam
Daerah
Selain itu dana perimbangan bertujuan
diterbitkan
menciptakan
Nomor
dalam
sistem
rangka
perimbangan
untuk
keuangan yang bersifat proporsional, demokratis,
adil
dan
membiayai
kewenangannya,
mengurangi
kesenjangan
pendanaan pemerintah daerah.
transparan
Menurut Solihin & Marhayudi
berdasarkan pembagian kewenangan
(2002: 210), “Dana Bagi Hasil adalah
antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
bagian Daerah dari penerimaan Pajak
Dana perimbangan merupakan sumber
Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan
pendapatan daerah yang berasal dari
Hak atas Tanah dan Bangunan, dan
APBN untuk mendukung pelaksanaan
penerimaan dari sumber daya alam.
kewenangan pemerintah daerah dalam
Dana Bagi Hasil merupakan alokasi
mencapai tujuan pemberian otonomi
yang pada dasarnya memperhatikan
kepada daerah, terutama peningkatan
potensi
pelayanan dan kesejahteraan
umumnya
bagi
daerah setiap
penghasil”. daerah
Pada
memiliki
masyarakat yang semakin membaik.
sektor unggulan sendiri-sendiri dalam
Dana perimbangan terdiri dari Dana
hal keuangan dan hal ini sangat
Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi
bergantung pada pemerintah daerah itu
Umum (DAU) dan Dana Alokasi
sendiri
2
dalam
menggali
dan
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 8. No.1. Maret 2015
mengembangkan potensi-potensi yang
(fiscal gap) yang berada diantara
ada.
kebutuhan fiskal dan potensi ekonomi
Jika
pemerintah
daerah
menginginkan transfer bagi hasil yang
yang
dimiliki
daerah.
tinggi maka pemerintah daerah harus
kebutuhan
dapat mengoptimalkan potensi pajak
merupakan selisih antara kebutuhan
dan sumber daya alam yang dimiliki
daerah dengan potensi penerimaan
oleh masing-masing daerah sehingga
daerah.
DAU
Sehingga
suatu
daerah
kontribusi yang diberikan Dana Bagi
Menurut Solihin & Marhayudi
Hasil terhadap pendapatan perkapita
(2002: 210) “Dana Alokasi Khusus
dapat meningkat.
adalah dana yang berasal dari APBN,
Dana Alokasi Umum (DAU)
yang dialokasikan kepada Daerah
menurut UU No.25 tahun 1999 berasal
untuk
dari APBN dan dialokasikan dengan
kebutuhan tertentu. Dana Alokasi
tujuan
Khusus bertujuan untuk membantu
pemerataan
keuangan
antar
kemampuan daerah
untuk
membantu
membiayai
membiayai
kebutuhan-kebutuhan
membiayai kebutuhan pengeluarannya
khusus Daerah”. Dana Alokasi Khusus
dalam
yang
rangka
desentralisasi.
DAU
pelaksanaan ditetapkan
tinggi
kebutuhan
dapat
khusus
membiayai
daerah
seperti
sekurang-kurangnya sebesar 25% dari
sarana dan prasana. Jika prasarana dan
penerimaan
yang
sarana memadai maka masyarakat
ditetapkan dalam APBN. Kemudian,
akan dapat melakukan aktifitas sehari-
dari 25 % tersebut dibagi lagi menjadi
hari secara aman dan nyaman yang
menjadi 90 % untuk DAU bagi daerah
akan
Kabupaten/Kotadan, 10 % untuk DAU
produktifitasnya
yang
bagi daerah propinsi. Sebagaimana
meningkat
dengan
yang telah diungkapkan sebelumnya,
infrastruktur
DAU berperan sebagai transfer yang
menarik investor untuk membuka
bersifat block grants. Salah satu peran
peluang usaha di daerah tersebut. Hal
DAU
ini dapat membuka lapangan kerja dan
dalam
adalah
untuk
negeri
pemerataan
berpengaruh
dan yang
pada
semakin
memadai
horizontal (horizontal equalization)
dapat
yaitu dengan menutup celah fiskal
perkapita daerah tersebut.
3
tingkat
meningkatkan
adanya akan
pendapatan
Ida Mentayani, Rusmanto dan Lidya Selfia. Pengaruh Dana Bagi Hasil Usaha ...
Produk
Domestik
Regional
ekonomi sebenarnya bertumpu pada
Bruto (PDRB) menurut Badan Pusat
adanya
Statistik
nilai
Adanya pertambahan penduduk maka
tambah atau jumlah nilai barang dan
akan terdapat penambahan output.
jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh
Namun tidak dapat dipungkiri dengan
unit usaha di suatu daerah dalam
adanya pertambahan penduduk bisa
periode tertentu. PDRB atas dasar
saja ada beberapa masalah seperti
harga berlaku menggambarkan nilai
tingkat pengangguran yang tinggi,
tambah barang dan jasa yang dihitung
karena persaingan yang semakin ketat
menggunakan harga pada tahun yang
di dunia kerja. Indikator lain yaitu
berjalan, sedangkan PDRB atas dasar
pendapatan per kapita dapat digunakan
harga
nilai
untuk
yang
ekonomi.
merupakan
konstan
tambah
jumlah
menunjukkan
barang
dan
jasa
pertambahan
mengukur
penduduk.
pertumbuhan
Indikator
ini
menghitung menggunakan harga pada
komprehensif
tahun tertentu sebagai dasar (tahun
pertumbuhan ekonomi dikarenakan
2000). PDRB atas dasar harga berlaku
lebih menekankan pada kemampuan
digunakan untuk melihat pergeseran
daerah untuk meningkatkan PDRB
dan
agar melebihi tingkat pertumbuhan
struktur
PDRB
atas
digunakan
ekonomi, dasar
sedangkan
harga
untuk
konstan
penduduk.
mengetahui
dalam
lebih
Semakin
mengukur
meningkatnya
pendapatan perkapita, maka semakin
pertumbuhan ekonomi dari tahun ke
meningkat
tahun. Tingkat pertumbuhan ekonomi
masyarakat.
yang tinggi menjadi salah satu tujuan
Ricky
pula
kesejahteraan
(2009)
membuktikan
penting pemerintah daerah maupun
bahwa dana alokasi khusus tidak
pemerintah
berpengaruh
pusat.
Pertumbuhan
terhadap
ekonomi sering diukur dengan Produk
perkapita,
Domestik Regional Bruto (PDRB).
berpengaruh negatif secara signifikan
Namun demikian indikator ini tidak
terhadap pendapatan perkapita dan
secara langsung mencerminkan makna
pendapatan asli daerah berpengaruh
pertumbuhan
positif
ekonomi
sebenarnya.
Maksud dari makna pertumbuhan
dana
pendapatan
secara
alokasi
signifikan
umum
terhadap
pendapatan perkapita. Walidi (2009)
4
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 8. No.1. Maret 2015
membuktikan secara individual Dana
belas
Alokasi Umum berpengaruh positif
Kalimantan Selatan.
terhadap pendapatan perkapita dan belanja
modal
terhadap
kabupaten/kota
di
Provinsi
Perekonomian pada Provinsi
tidak
berpengaruh
Kalimantan Selatan yang diukur dari
pendapatan
perkapita.
besaran PDRB baik atas dasar harga
membuktikan
berlaku maupun atas dasar harga
Simanullang
(2011)
bahwa Dana Bagi Hasil berpengaruh
konstan
positif terhadap pendapatan perkapita,
menunjukkan
Dana Alokasi Umum berpengaruh
terus meningkat selama tahun 2010-
positif terhadap pendapatan perkapita
2013. Pada tahun 2010 PDRB atas
dan
Khusus
harga dasar berlaku sebesar 21%
terhadap
sedangkan tahun 2011 sebesar 24%,
secara
dari tahun 2010-2011 menggambarkan
simultan DBH, DAU, dan DAK
kenaikan sebesar 3%, dan untuk tahun
berpengaruh
terhadap
2012 PDRB atas harga dasar berlaku
pendapatan perkapita. Penelitian ini
sebesar 26%, dari tahun 2011-2012
mengacu pada penelitian Simanullang
mengambarkan
(2011). Adapun persamaan penelitian
sedangkan tahun 2013
ini terletak pada variabel independen
harga dasar berlaku sebesar 29%, dari
dan
tahun
Dana
berpengaruh
Alokasi positif
pendapatan perkapita serta
dependen,
positif
namun
Perbedaan
tahun
dasar
perkembangan
2012-2013
kenaikan
2010, yang
2%,
PDRB atas
meningkat
3%.
penelitian ini terletak pada tahun
Sehingga peningkatan selama tahun
penelitiannya, populasi penelitian, dan
2010-2013 sebesar 8%. Perkembangan
obyek
Produk Domestik Regional Bruto
penelitiannya.
Irianto
N.Manullang meneliti tahun 2004-
Provinsi
2009 dengan delapan kabupaten/kota
tahun 2010-2013 disajikan sebagai
di Sumatera Utara. Sedangkan penulis
berikut:
meneliti tahun 2010-2013 dengan tiga
5
Kalimantan
Selatan
dari
Ida Mentayani, Rusmanto dan Lidya Selfia. Pengaruh Dana Bagi Hasil Usaha ...
Gambar 1. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Kalimantan Selatan Sumber : www.kalsel.bps.go.id (2014) Tujuan penelitian ini sebagai berikut:
Khusus
1.
Perkapita
Membuktikan Pengaruh
secara
Dana
Bagi
empiris Hasil
Terhadap
Pendapatan
pada
Kabupaten/Kota
Pemerintah di
Provinsi
Terhadap Pendapatan Perkapita
Kalimantan Selatan tahun 2010-
pada Pemerintah Kabupaten/Kota
2013.
di Provinsi Kalimantan Selatan
Berdasarkan uraian di atas, hipotesis
tahun 2010-2013.
yang diajukan dalam penelitian ini:
2. Membuktikan
secara
empiris
H1 : Dana Bagi Hasil secara parsial
Pengaruh Dana Alokasi Umum
berpengaruh terhadap
Terhadap Pendapatan Perkapita
pendapatan perkapita
pada Pemerintah Kabupaten/Kota
H2 : Dana Alokasi Umum secara
di Provinsi Kalimantan Selatan
parsial berpengaruh terhadap
tahun 2010-2013.
pendapatan perkapita.
3. Membuktikan
secara
empiris
H3 : Dana Alokasi Khusus secara
Pengaruh Dana Alokasi Khusus
parsial berpengaruh terhadap
Terhadap Pendapatan Perkapita
pendapatan perkapita
pada Pemerintah Kabupaten/Kota
H4 : Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi
di Provinsi Kalimantan Selatan
Umum,
dan Dana
Alokasi
tahun 2010-2013.
Khusus
secara
simultan
4. Membuktikan
secara
empiris
berpengaruh
pengaruh Dana Bagi Hasil, Dana
pendapatan per kapita.
Alokasi Umum, dan Dana Alokasi
6
terhadap
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 8. No.1. Maret 2015
Model kerangka pikir penelitian sebagai berikut : Dana Bagi Hasil H1 Pendapatan
H2 Dana Alokasi Umum
per kapita
H3 Dana Alokasi Khusus H4
Gambar 2. Model Kerangka Pemikiran jumlah
METODE Penelitian ini adalah penelitian
penduduk
Kabupaten/Kota
dan
daerah merupakan
eksplanatif yang merupakan penelitian
proksi data pertumbuhan ekonomi
untuk
penjelasan
yang bisa dipakai untuk melihat
mengenai hubungan (kausalitas) antar
tingkat kesejahteraan penduduk suatu
variabel, melalui pengujian hipotesis
daerah.
yang
mendapatkan
dikembangkan
dari
telaah
Variabel
independen
dalam
teoritis. Pada penelitian ini variabel
penelitian, antara lain : 1). Dana Bagi
dependen
adalah
Hasil ( X1). Dana Bagi Hasil adalah
berupa
dana yang bersumber dari pendapatan
yang
Pendapatan
digunakan
Perkapita
(Y)
Produk Domestik Regional Bruto
APBN
(PDRB) adalah penjumlahan hasil
daerah berdasarkan angka persentase
kegiatan ekonomi di suatu daerah
untuk mendanai kebutuhan daerah
selama
dalam
satu
tahun.
Pendapatan
yang
dialokasikan
rangka
kepada
pelaksanaan
perkapita didefinisikan sebagai total
desentralisasi. DBH terdiri dari pajak
pendapatan dibagi dengan jumlah
bumi bangunan (PBB), bea perolehan
penduduk.
Dalam
hak
pendapatan
per
penelitian kapita
ini
diukur
atas
(BPHTB),
tanah PPh
dan
bangunan
perorangan,
dan
berdasarkan jumlah pendapatan daerah
penerimaan dari sumber daya alam
kabupaten/kota (PDRB) dibagi dengan
yang berasal dari minyak bumi, gas
7
Ida Mentayani, Rusmanto dan Lidya Selfia. Pengaruh Dana Bagi Hasil Usaha ...
alam, pertambangan umum, panas
kabupaten / kota. 3). Dana Alokasi
bumi, kehutanan dan perikanan. 2).
Khusus (DAK). Dana Alokasi Khusus
Dana Alokasi Umum ( DAU ). Dana
adalah dana yang berasal dari APBN,
Alokasi Umum (DAU) adalah dana
yang dialokasikan kepada Daerah
yang
untuk
berasal
dari
dialokasikan
APBN
dengan
yang tujuan
membiayai
pengeluarannya pelaksanaan
membiayai
kebutuhan tertentu.
pemerataan keuangan antar daerah untuk
membantu
Populasi dalam penelitian ini
kebutuhan
adalah Kabupaten/Kota di Provinsi
rangka
Kalimantan Selatan. Populasi dalam
DAU
penelitian ini sebanyak tiga belas
dalam desentralisasi.
terdiri dari DAU provinsi dan DAU
Kabupaten/Kota.
Tabel 1.Populasi Penelitian No Kabupaten/Kota 1 Kabupaten Banjar 2 Kabupaten Barito Kuala 3 Kabupaten Hulu Sungai Selatan 4 Kabupaten Hulu Sungai Tengah 5 Kabupaten Hulu Sungai Utara 6 Kabupaten Kota Baru 7 Kabupaten Tabalong 8 Kabupaten Tanah Laut 9 Kabupaten Tapin 10 Kota Banjarbaru 11 Kota Banjarmasin 12 Kabupaten Balangan 13 Kabupaten Tanah Bumbu Sumber : www.djpk.depkeu.go.id (2014) (data diolah) Pemilihan sampel yang akan
1. Laporan
Realisasi
APBD
diuji pada penelitian ini menggunakan
Pemerintah Kabupaten/Kota di
metode
yaitu
Provinsi Kalimantan Selatan yang
dengan
terinci di www.djpk.depkeu.go.id
kriteria tertentu (Wahyu, 2013: 129).
dari tahun 2010 sampai dengan
Kriteria
tahun
teknik
purposive penentuan
yang
sampling sampel
digunakan
dalam
penentuan sampel sebagai berikut :
2013
dan
memiliki
kelengkapan data selama tahun pengamatan.
8
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 8. No.1. Maret 2015
2. Pendapatan per kapita Pemerintah Kabupaten/Kota
di
mengumpulkan data laporan realisasi
Provinsi
APBD
dan
Pendapatan
Perkapita
Kalimantan Selatan yang terinci
Pemerintah
di Badan Pusat Statistik dari tahun
Provinsi Kalimantan Selatan serta
2010 sampai dengan tahun 2013
daftar pustaka yang relevan.
dan memiliki kelengkapan data
Kabupaten/Kota
Analisis
selama tahun pengamatan.
adalah
Berdasarkan kriteria di atas,
yang
analisis
di
digunakan
regresi
dengan
menggunakan alat bantu perangkat
terdapat 9 (sembilan) kabupaten/kota
lunak
yang menjadi sampel penelitian antara
Sebelum melakukan analisis regresi
lain : Kabupaten Banjar, Kabupaten
maka pengujian hipotesis terlebih
Barito Kuala, Kabupaten Hulu Sungai
dahulu melakukan uji asumsi klasik
Selatan,
Sungai
yaitu uji normalitas, multikolinearitas,
Kotabaru,
heteroskedastisitas dan autokorelasi.
Kabupaten
Utara,
Hulu
Kabupaten
SPSS
16.0
Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten
Pada
Tapin,
hipotesis meliputi :
Kota
Banjarmasin,
dan
Kabupaten Tanah Bumbu.
penelitian
For
Windows.
ini,
pengujian
1. Uji Parsial (Uji t) untuk menguji
Jenis data yang digunakan
pengaruh
variabel
independen
dalam penelitian ini adalah data
(Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi
sekunder seperti Laporan Realisasi
Umum,
APBD Pemerintah Kabupaten/Kota di
Khsuus)
Provinsi Kalimantan Selatan yang
dependen (Pendapatan Perkapita)
terinci di www.djpk.depkeu.go.id dan
secara parsial melalui analisis
Pendapatan
Pemerintah
regresi linier sederhana. Tingkat
Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi
kesalahan dalam penelitian ini
Kalimantan Selatan melalui Badan
sebesar 0,05 kriteria pengujian,
Pusat Statistik Provinsi Kalimantan
jika nilai signifikansi variabel
Selatan. Dalam penelitian ini, penulis
independen lebih kecil dari 0,05
melakukan teknik pengumpulan data
secara parsial maka Ha diterima
dengan
atau H0 ditolak.
cara
perkapita
dokumentasi
yaitu
9
dan
Dana
terhadap
Alokasi variabel
Ida Mentayani, Rusmanto dan Lidya Selfia. Pengaruh Dana Bagi Hasil Usaha ...
2. Uji Simultan (Uji F)
simultan dengan menggunakan
Uji F digunakan untuk menguji
pengaruh
analisis regresi linier berganda.
variabel
Tingkat
kesalahan
dalam
independen (Dana Bagi Hasil,
penelitian ini
Dana
dan
kriteria pengujian, jika nilai
Khsuus)
signifikansi lebih kecil dari
dependen
0,05 secara simultan maka Ha
Alokasi Umum,
Dana
Alokasi
terhadap
variabel
(Pendapatan Perkapita) secara
diterima
3. Uji koefisisen Determinasi (R2) Koefisien
atau
sebesar
H0
0,05
ditolak.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
determinasi
Populasi pada penelitian ini
dilakukan untuk mendeteksi
berjumlah
ketepatan yang paling baik
13
kabupaten/kota
di
Provinsi Kalimantan Selatan untuk
dalam analisis regresi ini, yaitu
tahun 2010-2013. Pemilihan sampel
membandingkan besarnya nilai
secara purposive sampling, diperoleh 9
koefisien determinan. Jika R2
kabupaten/kota yang telah memenuhi
semakin besar mendekati 1
kriteria pemilihan sampel. Berikut ini
(satu) maka model semakin
hasil output statistik dari seluruh data
tepat.
yang digunakan. Tabel 2. Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N DBH DAU DAK PPKT Valid N (listwise)
Minimum 36 36 36 36
77.444 245.652 2.535 1.57E6
Maximum 383.750 547.025 74.922 1.44E7
Mean 1.82994E2 3.76181E2 3.33121E1 6.1869E6
Std. Deviation 83.235511 86.026687 17.808592 3.79330E6
36
Sumber : Output Statistik SPSS Analisis statistik deskriptif
terendahnya sebesar 77,444 yang
dari variabel Dana Bagi Hasil
menunjukkan nilai terendah dari
(DBH) menunjukan bahwa selama
DBH selama tahun pengamatan,
periode penelitian untuk nilai
yang dimiliki oleh Kabupaten 10
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 8. No.1. Maret 2015
Barito Kuala pada tahun 2010.
tahun 2012 yaitu sebesar 547,025
Sedangkan nilai tertinggi DBH
dan nilai DAU terendah selama
yaitu sebesar 383,750. Adapun
tahun pengamatan adalah DAU
nilai tertinggi dari DBH selama
Kabupaten Tanah Bumbu pada
tahun pengamatan, dimiliki oleh
tahun 2010 yaitu sebesar 245,652.
Kabupaten Tanah Laut pada tahun
Nilai
2012. Nilai rata-rata (Mean) DBH
86,026687 menunjukkan selama
secara
tahun pengamatan, kondisi DAU
keseluruhan
kabupaten/kota Kalimantan
dari
di
9
provinsi
Selatan
standar
kabupaten/kota
sebesar
deviasi
sampel
sebesar
sangat
berfluktuasi, rata-rata jarak antara
182,99361, artinya bahwa setiap
kabupaten/kota
tahunnya
menghasilkan
transfer DAU yang tinggi dan
nilai DBH positif. Nilai standar
positif dari pusat cukup jauh
deviasi DBH sebesar 83,235511
dengan rata -rata jarak antara
menunjukkan bahwa selama tahun
kabupaten/kota
pengamatan,
transfer DAU yang sangat rendah
selalu
kondisi
DBH
sampel
sangat
kabupaten/kota
yang
yang
memiliki
memiliki
dari pusat.
berfluktuasi, rata-rata jarak antara kabupaten/kota
yang
Rata-rata
memiliki
Khusus
(DAK)
Dana
Alokasi
kabupaten/kota
transfer DBH yang tinggi dan
sampel pada pengamatan adalah
positif dari pusat cukup jauh
33,31206. Nilai DAK tertinggi
dengan
antara
selama tahun pengamatan adalah
memiliki
DAK kabupaten Barito Kuala
transfer DBH yang sangat rendah
pada tahun 2013 yaitu sebesar
dari pusat.
74,922 dan nilai DAK terendah
rata-rata
kabupaten/kota
Rata-rata
jarak
yang
Alokasi
selama tahun pengamatan adalah
kabupaten/kota
DAK Kabupaten Tanah Bumbu
sampel pada pengamatan adalah
pada tahun 2013 yaitu sebesar
376,18150. Nilai DAU tertinggi
2,535.
selama tahun pengamatan adalah
sebesar 17,808592 menunjukkan
DAU Kota Banjarmasin pada
selama tahun pengamatan, kondisi
Umum
(DAU)
Dana
11
Nilai
standar
deviasi
Ida Mentayani, Rusmanto dan Lidya Selfia. Pengaruh Dana Bagi Hasil Usaha ...
DAK
kabupaten/kota
sampel
Hulu Sungai Utara pada tahun
sangat berfluktuasi, rata-rata jarak
2010 yaitu sebesar 1567822,65.
antara
yang
Sedangkan Pendapatan Perkapita
yang
tertinggi
kabupaten/kota
memiliki
transfer
DAK
selama
periode
tinggi dan positif dari pusat cukup
pengamatan dimiliki oleh Kota
jauh dengan rata-rata jarak antara
Banjarmasin pada tahun 2013
kabupaten/kota
yaitu sebesar 14409454,34. Nilai
yang
memiliki
transfer DAK yang sangat rendah
standar
dari pusat.
3793295,43 menunjukkan bahwa
Rata-rata untuk Pendapatan
deviasinya
kondisi
Pendapatan
adalah
Perkapita
Perkapita (PPKT) kabupaten/kota
pada
yang
selama
selama
adalah
sangat berfluktuasi, karena jarak
menjadi
periode
sampel
pengamatan
kabupaten/kota periode
sebesar 6186910,04. Pendapatan
Pendapatan
perkapita terendah selama periode
dan
pengamatan
adalah
pengamatan
Perkapita
tertinggi
sampel
cukup
terendah jauh.
Kabupaten
Pengujian Hipotesis Uji t (Uji Secara Parsial) Tabel 3. Hasil Pengujian Hipotesis 1 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model
B
1 (Constant) DBH
Std. Error
4.006E6
1.513E6
11919.032
7543.674
Beta
t
.262
Sig.
2.648
.012
1.580
.123
a. Dependent Variable: PPKT
Sumber : Output Statistik SPSS Berdasarkan tabel 3 di atas menunjukkan
variabel
Artinya, DBH secara parsial tidak
signifikansinya
berpengaruh terhadap pendapatan
adalah 0,123 yakni lebih besar
perkapita pada kabupaten/kota di
dari 5%
Provinsi
DBH
bahwa
disimpulkan bahwa H1 ditolak.
tingkat
(0,05),
maka dapat
12
Kalimantan
Selatan
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 8. No.1. Maret 2015
tahun 2010-2013. Penelitian ini
karena DBH merupakan dana
tidak sejalan dengan penelitian
yang bersumber dari pendapatan
Simanullang (2011) bahwa secara
APBN yang dialokasikan kepada
parsial
daerah
Dana
berpengaruh
Bagi
positif
Hasil terhadap
persentase
pendapatan perkapita.
Hasil
untuk
angka mendanai
kebutuhan daerah dalam rangka
Secara rasional, jika Dana Bagi
berdasarkan
meningkat
pelaksanaan sistem desentralisasi.
maka
Semakin tinggi transfer Dana
pendapatan perkapita juga akan
Bagi Hasil maka semakin baik
meningkat,
pula
karena
mengoptimalkan
dengan
perkapita
pajak
masing-masing daerah. Hal ini
dan sumber daya alam yang
akan menciptakan pelayanan dan
dimiliki
kesejahteraan masyarakat secara
oleh
potensi
pendapatan
masing-masing
daerah, transfer Dana Bagi Hasil
demokratis,
dari
berkesinambungan. Akan tetapi,
pusat
ke
daerah
dapat
adil,
merata dam
meningkat, sehingga kontribusi
berdasarkan
yang diberikan Dana Bagi Hasil
dilakukan pada 9 kabupaten/kota
terhadap
di Provinsi Kalimantan Selatan
dapat
pendapatan
meningkat.
perkapita
yang
pun
diperoleh hasil yang menyatakan
sebaliknya, Dana Bagi Hasil yang
bahwa DBH tidak berpengaruh
semakin turun setiap tahunnya
terhadap pendapatan perkapita.
tentunya akan diikuti pendapatan
Secara
perkapita yang semakin turun
perkapita terus meningkat setiap
karena tidak optimalnya potensi
tahunnya, akan tetapi hal tersebut
pajak dan sumber daya alam yang
tidak diikuti dengan DBH yang
dimiliki
membaik. Hal ini terjadi karena
oleh
Begitu
penelitian
masing-masing
rata-rata
daerah, transfer Dana Bagi Hasil
ada
dari pusat ke daerah menurun. Hal
memiliki kekayan alam
di atas mengindikasikan bahwa
besar
secara rasional DBH berpengaruh
perekonomiannya belum tertata
terhadap pendapatan perkapita,
dengan baik, selain itu kurangnya
13
beberapa
pendapatan
namun
daerah
karena
yang yang
struktur
Ida Mentayani, Rusmanto dan Lidya Selfia. Pengaruh Dana Bagi Hasil Usaha ...
kemampuan sumber daya manusia
(empat) tahun, hal ini kurang bisa
untuk menggali potensi yang ada
menggambarkan transfer
dan
Bagi
mengelolanya,
masih
belum
menggali
sehingga
optimal
potensi
dalam
pajak
Hasil
Dana
kabupaten/kota,
sehingga hasil penelitian yang
dan
diperoleh
menyatakan Bagi
bahwa
sumber daya alam. Selain itu juga
Dana
Hasil
tidak
penelitian ini hanya dilakukan
berpengaruh terhadap pendapatan
pada 9 (sembilan) kabupaten/kota
perkapita.
sebagai sampel dengan data 4 Tabel 4. Pengujian Hipotesis 2 Unstandardized Coefficients Model
B
1 (Constant)
-6.220E6
1.936E6
32980.264
5019.429
DAU
Std. Error
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-3.213
.003
6.571
.000
.748
a. Dependent Variable: PPKT
Sumber : Output Statistik SPSS Berdasarkan tabel 4 di atas menunjukkan
(2009). yang menyatakan bahwa
variabel
DAU
signifikansinya
adalah
signifikan terhadap pendapatan
0,000 yakni lebih kecil dari 5 %
perkapita. Secara rasional, Dana
(0,05), maka dapat disimpulkan
Alokasi Umum merupakan dana
bahwa H2 diterima. Jadi, dapat
yang digunakan untuk memenuhi
disimpulkan bahwa variabel DAU
kebutuhan daerah seperti belanja
secara
daerah. Jika Dana Alokasi Umum
tingkat
terhadap
parsial
DAU
berperngaruh
pendapatan
mempunyai
pengaruh
perkapita
meningkat maka Belanja Daerah
pada kabupaten/kota di Provinsi
juga akan meningkat, begitu juga
Kalimantan Selatan tahun 2010-
pendapatan perkapita. Jadi, DAU
2013. Penelitian ini searah dengan
memiliki
penelitian yang dilakukan oleh
pendapatan perkapita.
Simanullang (2011) dan Walidi
14
pengaruh
terhadap
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 8. No.1. Maret 2015
Tabel 5. Hasil Pengujian Hipotesis 3 a
Coefficients Unstandardized Coefficients Model
B
1
8.072E6
1.326E6
-56588.171
35217.117
(Constant) DAK
Standardized Coefficients
Std. Error
Beta
T
-.266
Sig.
6.087
.000
-1.607
.117
a. Dependent Variable: PPKT
Sumber : Output Statistik SPSS Berdasarkan tabel 5 di atas
mendanai kegiatan khusus yang
menunjukkan hasil analisis regresi
merupakan urusan daerah seperti
linear sederhana variabel DAK
pembangunan rumah sakit, jalan,
dengan tingkat signifikansi adalah
irigasi, dan air bersih. Adanya
0,117 yakni lebih besar dari
pembangunan
tingkat signifikansi 5% (0,05),
prasarana yang memadai dapat
sehingga H3 ditolak. Jadi, dapat
melakukan aktifitas
disimpulkan bahwa DAK secara
secara aman dan nyaman yang
parsial tidak berpengaruh terhadap
akan berpengaruh pada tingkat
pendapatan
pada
produktifitaasnya yang semakin
Provinsi
meningkat dan hal ini dapat
Kalimantan Selatan tahun 2010-
menarik investor untuk membuka
2013. Penelitian ini tidak searah
lapangan
dengan penelitian Simanullang
tersebut.
perkapita
kabupaten/kota
di
(2011) yang menyatakan bahwa
sarana
kerja
secara parsial Dana Bagi Hasil
yang
berpengaruh
kabupaten/kota
positif
terhadap
pendapatan perkapita.
dilakukan
Kalimantan
sehari-hari
untuk
Berdasarkan
dan
daerah
penelitian pada
9
di
Provinsi
Selatan
diperoleh
Secara rasional, semakin
hasil yang menyatakan bahwa
tinggi Dana Alokasi Khusus maka
DAK tidak berpengaruh terhadap
semakin
tinggi
pula
tingkat
pendapatan perkapita. Secara rata-
perkapita.
Dana
rata pendapatan perkapita terus
Alokasi Khusus merupakan dana
meningkat setiap tahunnya, akan
yang bertujuan untuk membantu
tetapi hal tersebut tidak diikuti
pendapatan
15
Ida Mentayani, Rusmanto dan Lidya Selfia. Pengaruh Dana Bagi Hasil Usaha ...
dengan DAK yang membaik. Hal
menggambarkan
ini terjadi karena masih ada
Alokasi Khusus kabupaten/kota,
infrastruktur dan sarana prasarana
sehingga hasil penelitian yang
yang
diperoleh
kurang
memadai
dan
transfer
menyatakan
Dana
bahwa
kontribusi DAK yang kecil untuk
Alokasi Khusus tidak berpengaruh
9 Kabupaten/Kota di Provinsi
terhadap pendapatan perkapita.
Kalimantan
Selatan.
Adapun
Hasil temuan ini didukung hasil
presentase
DAK
terhadap
penelitian dari Ricky (2009) yang
pendapatan perkapita dari tahun
menunjukkan
bahwa
secara
2010-2013,
parsial Dana
Alokasi
Khusus
terhadap
kontribusi
pendapatan
DAK
perkapita
tidak
pada tahun 2010 diperoleh 0,84
berpengaruh
terhadap
pendapatan perkapita.
%, tahun 2011 sebesar 0,53 %, Uji Simultan (Uji F)
tahun 2012 sebesar 0,65 % dan
Uji
tahun 2013 sebesar 0,28 %.
hipotesis
simultan
menggunakan hipotesis alternatif
Kecilnya nilai DAK karena Dana
(H4). H4 berarti diduga Dana
Alokasi Khusus ditujukan untuk
Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum
daerah khusus yang terpilih untuk
dan
tujuan khusus. Selain itu juga
Dana
berpengaruh
penelitian ini hanya dilakukan
Alokasi
Khusus
secara
simultan
terhadap pendapatan perkapita.
pada 9 (sembilan) kabupaten/kota
Hasil Uji F dalam penelitian ini
sebagai sampel dengan data 4
dapat dilihat pada tabel berikut :
(empat) tahun, hal ini kurang bisa
Tabel 6. Hasil Pengujian Hipotesis 4 ANOVAb Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
3.089E14
3
1.030E14
Residual
1.948E14
32
6.086E12
Total
5.036E14
35
a. Predictors: (Constant), DAK, DAU, DBH b. Dependent Variable: PPKT
Sumber : Output Statistik SPSS
16
F 16.917
Sig. .000a
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 8. No.1. Maret 2015
Berdasarkan uji ANOVA
signifikansi 0,000 < 0,05 maka H4
pada tabel 6 di atas menunjukkan
diterima.
bahwa variabel DBH, DAU dan
variabel DBH, DAU dan DAK
DAK
berpengaruh
mempunyai
tingkat
signifikansi 0,000. Karena tingkat
Disimpulkan
bahwa
secara
simultan
terhadap pendapatan perkapita.
Uji Koefisien Determinasi (R2) Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini : Tabel 7. Uji Koefisien Determinasi b
Model Summary Model 1
R
R Square
.783a
Adjusted R Square
.613
Std. Error of the Estimate
.577
Durbin-Watson
2.46698E6
1.622
a. Predictors: (Constant), DAK, DAU, DBH b. Dependent Variable: PPKT
Sumber : Output Statistik SPSS Angka R square (R2) pada
pada pemerintah kabupaten/kota
tabel 7 di atas menunjukkan angka
di Provinsi Kalimantan Selatan
0,613
tahun 2010-2013.
yang
berarti
bahwa
pengaruh DBH, DAU, dan DAK terhadap
pendapatan
2.
perkapita
Secara parsial, Dana Bagi Hasil tidak
berpengaruh
sebesar 61,3% sedangkan sisanya
pendapatan
sebesar 38,7% dipengaruhi oleh
pemerintah
variabel lain diluar penelitian ini.
Provinsi
terhadap
perkapita
pada
kabupaten/kota Kalimantan
di
Selatan
tahun 2010-2013. Hal ini terjadi SIMPULAN DAN SARAN
karena pemerintah daerah masih
Simpulan 1.
belum optimal dalam menggali
Hasil penelitian ini memberikan
potensi pajak dan sumber daya
bukti empiris bahwa Dana Bagi
alam.
Hasil, Dana Alokasi Umum, dan Dana
Alokasi
berpengaruh terhadap
Khusus
secara
simultan
pendapatan
perkapita
Secara
parsial,
Alokasi
Umum
terhadap
pendapatan
Dana
berpengaruh perkapita
pada pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan
17
Ida Mentayani, Rusmanto dan Lidya Selfia. Pengaruh Dana Bagi Hasil Usaha ...
tahun 2010-2013. Hal ini terjadi
guna
karena besarnya transfer Dana
perekonomian
Alokasi Umum dari pemerintah
daerah.
pusat, kemudian Dana Alokasi
c. Pemerintah
Umum
itu
belanja
daerah
langsung
digunakan
dapat
pendapatan
mendukung
kegiatan
masyarakat
pusat
di
diharapkan
untuk
dapat meningkatkan porsi Dana
secara
Alokasi Khusus kepada daerah
mempengaruhi
dengan fokus terhadap alokasi
yang
perkapita
daerah
diutamakan untuk meningkatkan
tersebut. Secara parsial, Dana
pelayanan publik yang terkait
Alokasi Khusus tidak berpengaruh
kesejahteraan masyarakat dan
terhadap
perekonomian masyarakat.
pendapatan
perkapita
pada pemerintah kabupaten/kota 2. Bagi peneliti lainnya
di Provinsi Kalimantan Selatan
a. Penelitian
tahun 2010-2013. Hal ini terjadi
selanjutnya
dapat
jumlah
tahun
menambah
karena infrastruktur dan sarana
penelitian, agar menghasilkan
prasarana yang kurang memadai
analisis yang lebih tepat serta
pada daerah tersebut.
akurat. b. Analisis dalam penelitian ini
Saran 1. Bagi pemerintah
baru
a. Pemerintah daerah agar dapat
sebagian
komponen
kecil
APBD,
sehingga
mengoptimalkan potensi pajak
dalam
dan sumber daya alam yang
diharapkan
dimiliki
variabel lain terkait komponen
oleh
masing-masing
penelitian
dari
dapat
daerah dengan cara menggali
APBD
dan mengembangkannya.
dalam penelitian ini.
b. Pemerintah memberikan
daerah
dapat
alokasi
belanja
pembangunan yang lebih besar untuk
pembangunan
rumah
sakit, jalan, irigasi, dan air bersih
18
yang
selanjutnya menambah
belum
dibahas
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 8. No.1. Maret 2015
Solihin dan Marhayudi, 2002. Panduan Lengkap Otonomi Daerah Edisi 1. Jakarta : ISMEE.
DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan. Halim, Abdul, 2002. Seri Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta : Salemba Empat
Walidi, 2009. Pengaruh Dana Alokasi Umum Terhadap Pendapatan Perkapita, Belanja Modal sebagai Intervening Variabel (Studi Kasus di Provinsi Sumatera Utara. Medan: Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. (Tesis)
Harianto, David dan Priyo Hari Adi, 2007. Hubungan Antara Dana Alokasi Umum, Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah dan Pendapatan Perkapita. Simposium Nasional Akuntansi X. Unhas Makasar 26-28 Juli 2007.
Wahyu, 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi Pendekatan Kuantitatif. Banjarmasin : STIE Nasional Banjarmasin.
Republik Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 tentang Dana Perimbangan.
Wahyuni dan Priyo Hari Adi, 2009. Analisis Pertumbuhan Dan Kontribusi Dana Bagi Hasil Terhadap Pendapatan Daerah. Surabaya: The 3rd National Conference UKWM
Simanullang, Irianto N, 2011. Pengaruh Alokasi Dana Perimbangan Pemerintah Pusat Terhadap Pendapatan Perkapita Delapan Kabupaten/Kota di Sumatera Utara. Medan: Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. (Tesis)
. 2004. Undang-Undang Republik Indonesia No 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. www.dpk.depkeu.go.id di akses pada tanggal : 17 September 2014 dan 17 Desember 2014 www.kalsel.bps.go.id di akses pada tanggal : 17 November 2014
19