DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.6.No.2. September 2013
HUBUNGAN STRUKTUR MODAL DAN TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PEMBENTUKAN PROFITABILITAS KOPERASI YANG DIPERINGKAT DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013 Netty Heryati
[email protected] STIE NASIONAL BANJARMASIN Abstract, The purpose of this study was to determine the relationship of capital structure and the level of accounts receivable turnover to the formation of the Cooperative profitability rated in South Kalimantan Province in 2013. Methods of data analysis using multiple regression through the help of SPSS software. The respondents were all over the cooperative management program received a ranking in 2013. The results showed that by using multiple regression analysis that accounts receivable turnover rate and capital structure simultaneously affect the profitability of the establishment of cooperatives with 0,000 levels of sig F R = 0.726 . Partially receivable turnover rate has a positive effect on the formation rate of profitability with coefficient β = 0.228 and capital structure has the inverse effect with β = - .665 . This means that if the co -added the accounts receivable turnover well it will proportionately increase the level of profitability, and the lower levels of the capital structure or capital structure higher than 125 % increase in the level of profitability will encourage cooperative . It can be concluded that the level of the capital structure is more than 125 % that said ugly by the size of the cooperative ranking turned out to have a positive influence on the formation of profitability . It is suggested that effectiveness of cooperatives always keep receivable turnover to be more than 100 % per year, and cooperatives can only take a bigger debt than equity is greater than 125%, as long as it is managed effectively it will be able to raise the level of profitability of the cooperative. Keywords : Profitability, receivables turnover and cooperative capital structure
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan struktur modal dan tingkat perputaran piutang terhadap pembentukan profitabilitas Koperasi yang diperingkat di Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2013. Metode analisis data dengan menggunakan regresi berganda melalui bantuan software SPSS. Responden penelitian adalah seluruh pengurus koperasi yang mendapat program pemeringkatan tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan analisa regresi berganda bahwa tingkat perputaran piutang dan struktur modal secara simultan berpengaruh terhadap pembentukan profitabilitas koperasi dengan tingkat sig F 0,000 dengan R = 0,726. Secara parsial tingkat perputaran piutang berpengaruh positif terhadap pembentukan tingkat profitabilitas dengan koefisien β = 0,228 dan struktur modal mempunyai pengaruh yang terbalik 103
Netty Heryati, Hubungan Struktur Modal dan Tingkat Perputaran Piutang.................
dengan β = - 0,665. Artinya jika perputaran piutang koperasi tambah baik maka akan menaikkan tingkat profitabilitas secara proporsional, dan semakin rendah tingkat struktur modal atau struktur modal lebih tinggi dari 125% semakin mendorong naiknya tingkat profitabilitas koperasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat struktur modal yang lebih dari 125% yang dikatakan jelek oleh ukuran pemeringkatan koperasi ternyata punya pengaruh yang positif terhadap pembentukan profitabilitas. Disarankan agar koperasi selalu menjaga efektifitas perputaran piutangnya agar lebih dari 100% pertahun, dan koperasi dapat saja mengambil hutang lebih besar dari modal sendiri lebih besar dari 125%, asal dikelola dengan efektif maka hal ini akan bisa menaikkan tingkat profitabilitas koperasi. Kata kunci : Profitabilitas, perputaran piutang dan struktur Modal koperasi Koperasi adalah badan usaha yang
dihasilkan
oleh
anggota
sehingga
beranggotakan orang seorang atau badan
keadaan ekonomi mereka dapat lebih
hukum koperasi dengan melandaskan
membaik. Sedangkan tujuan non material
usahanya berdasarkan prinsip koperasi
adalah
sekaligus
meningkatkan
rakyat
sebagai
yang
gerakan
berdasarkan
ekonomi atas
azas
memberikan
kepuasan
harkat
kemanusiaan,
memberikan pelayanan yang baik, dan
kekeluargaan. Dalam hal ini Harsono
untuk
(1997: 138) mengatakan bahwa koperasi
kebijakan
mempunyai fungsi sebagai berikut :
koperasi yang ada di Indonesia.
1. Alat
perjuangan
ekonomi
untuk
pendemokrasian
dijadikan
alat
Negara
Ekonomi
melaksanakan
pemerintah
Berdasarkan
mempertinggi kesejahteran rakyat 2. Alat
,
Koperasi
terutama
peraturan dan
bagi
Menteri
UKM
No
22/Per/M.KUKM/IV/2007 dan Peraturan
Nasional
menteri Negara Koperasi dan UKM No
3. Salah satu urat nadi perekonomian
06/Per/M.KUKM/III/2008
Bangsa Indonesia
tentang
perubahan atas peraturan menteri Negara
4. Alat pembina insan masyarakat untuk
Koperasi dan UKM no 22 telah diatur
memperkokoh kedudukan ekonomi
tata cara pemeringkatan Koperasi dengan
bangsa serta bersatu dalam mengatur
tujuan antara lain
tata ekonomi perekonomian rakyat.
1. Tersedianya
Dilain pihak koperasi didirikan mempunyai tujuan
lengkap
data
dan Up
koperasi to
yang
date untuk
material dan non
digunakan sebagai dasar penetapan
material. Tujuan material adalah untuk
pola (bentuk, struktur dan proses)
meningkatkan pendapatan anggota atau
pembinaan koperasi daam
untuk meningkatkan harga barang yang
panjang 104
jangka
DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.6.No.2. September 2013
2. Peringkat dan kreteria yang jelas dapat digunakan sebagai
dilihat, yakni sampai seberapa besar
dasar dalam
sebuah
koperasi
penetapan prioritas dalam penyaluran
pendapatan
dan pengembangan koperasi
diakhir
3. Pemeringkatan
ini
bisa
brutonya
tahun
menjadikan
menjadi
bukunya.
SHU
Sehingga
dapat
semakin tinggi tingkat profitabilitas maka
digunakansebagai framework untuk
semakin mudah koperasi mencapai tujuan
penetapan kebijakan dan prioritas
materialnya untuk memakmurkan para
pembinaan
anggotanya. Dilain pihak profitabilitas
koperasi
secara
lintas
sektoral dan berkelanjutan 4. Hasil
yang tinggi sangat tergantung pada
pemeringkatan
dapat
bagaimana koperasi memposisikan aspek
memberikan gambaran sosok koperasi
keuangan lainnya
yang berkualitas.
pembentukan
Ditahun 2013 ini telah dilakukan pemeringkatan terhadap
yang terkait dengan
profitabilitas
diantaranya adalah ratio
tersebut, perputaran
50 koperasi
piutang yang terjadi dan penempatan
pemerintah
ratio struktur modal koperasi, yakni
Provinsi Kalimantan Selatan, dan telah
perimbangan antara hutang dan modal
di tetapkan kualifikasi nya sebagai
sendiri
berikut :
Sedangkan
dengan dana dari APBD
1. Sebanyak
25
koperasi dengan
25
digunakan
koperasi.
ratio perputaran piutang
menunjukkan besarnya kemampuan dana
kualifikasi berkualitas dan 2. Sebanyak
yang
yang tertanam dalam piutang berputar
koperasi dengan
dalam satu priode
kualifikasi cukup berkualitas.
perputaran
Salah satu aspek yang dinilai dalam
tertentu. Ratio
piutang
memperlihatkan
yang
semakin
tinggi cepat
pemeringkatan koperasi tersebut adalah
pengembalian modal dalam bentuk kas,
aspek
karena priode yang diperlukan untuk
kinerja usaha yang semakin
meningkat,
yakni dilihat dari segi
keuangan
usaha
koperasi,
mengumpulkan piutang lebih pendek ,
yang
dan dana dapat kembali digunakan untuk
mencerminkan posisi standar modal,
menghasilkan pendapatan koperasi.
Likuiditas, solvabilitas profitabilitas dan perputaran piutang
Dari hasil pemeringkatan koperasi
koperasi. Karena
tahun 2013 terlihat bahwa koperasi yang
koperasi juga mempunyai tujuan yang
mendapatkan tingkat profitabilitas tinggi
bersifat
cukup banyak seperti terlihat pada tabel
material
profitabilitas
menjadi
maka penting
ukuran utuk
berikut:
105
Netty Heryati, Hubungan Struktur Modal dan Tingkat Perputaran Piutang.................
Tabel 1. Hasil rekapitulasi score profitabilitas koperasi No
Tingkat Profitabilitas
Jumlah Koperasi
%
Skore
1
Profitabilitas > 15% “ sangat baik “
36
72%
5
2
Profitabilitas 12% - 15% “ Baik “
3
6%
4
3
Profitabilitas 8% -11% “Cukup baik”
1
2%
3
4
Profitabilitas 4% - 7% “kurang baik”
4
8%
2
5
Profitabilitas < 4% “ Buruk “
6
12%
1
50 koperasi
100%
Jumlah koperasi
Sumber : Hasil pemeringkatan koperasi tahun 2013 Tabel
1,
menunjukkan
bahwa
berhubungan
dengan
pengelolaan
jumlah koperasi yang mempunyai tingkat
keuangan koperasi seperti kemampuan
Profitabilitas “sangat Baik” cukup besar
koperasi
yakni mencapai 72%, satu hal yang
menempatkan posisi hutang dan modal
menggembirakan dan satu kemajuan bagi
sendiri didalam koperasi. Karena dilihat
koperasi karena 72% koperasi telah dapat
dari segi perputaran piutang koperasi
memperoleh tingkat Profitabilitas lebih
sangat bagus dan struktur modal koperasi
besar dari 15%.
berbanding terbalik atau banyak yang
Sebanyak 4 koperasi
mengelola
piutang
profitabilitasnya antara 8% s/d 15%. Dan
dikatakan
hanya 10 koperasi yang profitabilitasnya
pemeringkatan koperasi namun tingkat
masih kurang baik dan buruk.
profitabilitas tetap tinggi . Sehingga perlu
Tingginya tingkat profitabilitas ini sudah
pasti
banyak
faktor
jelek
oleh
dan
petunjuk
untuk ditelaah lebih jauh agar dapat di
yang
ambil
berbagai
kebijakan
mempengaruhi, ada yang berasal dari
pembinaan
dalam
seperti
Sehingga pendapat Atmaja (1996 : 34)
kehandalan SDM, kemampuan untuk
yang berbunyi bahwa “ perkembangan
mengelola keuangan, kemampuan untuk
koperasi
menciptakan produk yang berkualitas dll,
tertinggal jauh dibanding dengan pelaku
maupun
seperti
ekonomi
lainnya
kesempatan untuk memasuki peluang
(BUMN)
dan
usaha, dukungan pasar yang baik, suplier
ditandai
yang setia dll. Dalam hal ini kita
koperasi terhadap pendapatan Nasional “
mengabaikan faktor dari luar dan lebih
dapat dihapuskan.
koperasi
faktor
sendiri,
dari
luar
melihat kepada faktor dari dalam yang
106
koperasi
dalam
dinegara
oleh
selanjutnya.
kita
di
sektor
ini
sektor swasta,
rendahnya
masih
Negara yang
sumbangan
DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.6.No.2. September 2013
Dari data pemeringkatan koperasi tahun 2013
terlihat
tingkat
perputaran piutang koperasi cukup bagus
ratio
seperti terlihat pada tabel 2 berikut ini :
Tabel 2. Rekapitulasi tingkat ratio perputaran piutang koperasi No Tingkat Perputaran piutang Jumlah Koperasi 1 Perput piutang > 100% “ sangat efektif “ 32 2 Perput Piutang 75% - 100% “ efektif “ 9 3 Perput Piutang 50% - 75% “cukup efektif” 1 4 Perput Piutang 25% - 50% “kurang 5 efektif” 5 Perput Piutang < 25% “tidak efektiF “ 3 Jumlah koperasi 50 koperasi Sumber : Hasil pemeringkatan koperasi tahun 2013 Tabel
2,
memperlihatkan
%
Skore
64% 18% 2% 10%
5 4 3 2
6% 100%
1
Selain hal diatas penggunaan modal
perputaran piutang koperasi yang masuk
dari luar atau hutang koperasi
peringkat sangat efektif dan efektif serta
dimanfaatkan dengan baik, walaupun
cukup
yakni
jumlahnya melebihi modal sendiri, tentu
mencapai 42 koperasi sedangkan yang
mempunyai potensi untuk meningkatkan
kurang efektif dan tidak efektif hanya ada
kegiatan operasional yang pada akhirnya
8 koperasi. Hal ini menunjukkan bahwa
juga
perputaran
meningkatkan
efektif
sangat
modal
banyak
melalui
pencairan
dapat
yang
membantu pendapatan
untuk koperasi.
piutang yang cukup bagus diduga turut
Struktur Modal atau perbandingan antara
memacu tingginya tingkat Profitabilitas
hutang (modal pinjaman)
koperasi ini.
sendiri koperasi yang diperingkat tahun
dan modal
2013 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3 Rekapitulasi ratio Struktur Modal koperasi No
Tingkat Ratio Struktur Modal koperasi
Jumlah Koperasi 9
%
Skore
18%
5
1
Struktur modal 60% - 100% “sangat Ideal”
2
Struktur modal 40% - 60% “ideal “
6
12%
4
3
Struktur Modal 20% - 40% “cukup ideal”
5
10%
3
4
Struktur modal 100% - 125% “tidak ideal “
4
8%
2
5
Struktur Modal < 20% atau >125% “jelek”
27
54%
1
50 koperasi
100%
Jumlah koperasi Sumber : Hasil pemeringkatan koperasi tahun 2013
107
Netty Heryati, Hubungan Struktur Modal dan Tingkat Perputaran Piutang.................
Tabel 3 menunjukkan bahwa 27
3. Mana diantara Struktur Modal dan
koperasi dengan struktur modal jelek, ini
perputaran piutang yang dominan
bukan berarti
berpengaruh terhadap
koperasi terlalu banyak
hutang, tetapi lebih jauh dapat diartikan bahwa
yang
rationya
<
pembentukan
profitabilitas koperasi diatas
20%
Tahun
2012
yang
lalu
telah
menunjukkan bahwa koperasi masih
dilakukan penelitian terhadap 52 koperasi
banyak punya modal sendiri
yang diperingkat di Provinsi kalimantan
hanya hutang,
sedikit
koperasi
sehingga
sehingga mengambil <
20%.
mengambil variabel
Kinerja
kepeimpinan
Sementara yang > dari 125% juga bukan
terdiri
dari
berarti jelek, bisa jadi koperasi yang
bersaing, inovasi usaha dan hubungan
mengambil hutang lebih banyak karena
dengan pihak luar terhadap pembentukan
melihat adanya beberapa peluang yang
Profitabiitas koperasi, ternyata hasilnya
positif untuk dilakukan dalam kegiatan
menunjukkan bahwa semua variabel
usahanya, sehingga walalupun struktur
diatas
modalnya jelek
simultan
pemeringkatan
rationya
Selatan, dengan
bedasarkan petunjuk koperasi,
bisa
koperasi
dimensi,
sangat
kemampuan
mempengaruhi
terhadap
yang
secara
pembentukan
jadi
profitabilitas koperasi, dengan besarnya
pendapatannya tetap baik sehingga bisa
koefisien regresi pengaruh sebesar 0,654
mendorong naiknya
% artinya hubungannya cukup besar
ratio profitabilitas
koperasi. Maka
karena lebih besar dari 0,5 . sehingga penelitian ini perlu untuk
tahun 2013 ini akan dilihat kembali
dilakukan agar dapat diketahui : 1. Apakah
Struktur
variabel yang lain yang diduga sangat
Modal
dan
erat hubungannya dalam membentuk
perputaran piutang koperasi secara
profitabilitas koperasi yang dilihat dari
bersama2 (simultan ) berpengaruh
kinerja keuangannya
terhadap pembentukan
profitabilitas
Koperasi
disamping mempunyai
koperasi yang diperingkat tahun 2013
tujuan umum juga mempunyai tujuan
di Provinsi Kalimantan Selatan
khusus, yakni tujuan sendiri dari tiap
2. Apakah struktur modal dan Perputaran piutang
secara
Adalah
bahwa
pernyataan
sendiri2
bersama anggota adalah misi yang harus
terhadap
diemban dan harus dapat dicapai oleh
pembentukan profitabilitas koperasi
koperasi yang bersangkuta. Aspek utama
diatas
tujuan
(partial)
Koperasi
koperasi.
berpengaruh
sendiri
ini
adalah
kesatuan
pandangan dan pendapat dari semua 108
DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.6.No.2. September 2013
pihak yang berkecimpung di dalam
Peraturan menteri Negara koperasi
koperasi, baik anggota, pengurus, badan
dan UKM no 06/Per/M.KUKM/III/2008
pemeriksa,
tentang
sehingga
manajer
dan
mereka
karyawan
bersatu
untuk
koperasi
yang
pemenuhan
berubah
Koperasi
dikatakan bahwa untuk menggambarkan
memenuhi kebutuhan masing masing tidak
Pemeringkatan
meskipun
lingkungannya berubah.
yang
responsif
kepentingan
terhadap lingkungan
internal dan eksternal diperlukan sistem
Menurut Widiyanti (1992 : 96)
pemeringkatan koperasi yang berorientasi
efekivitas dan efisiensi usaha koperasi
pada kinerja jangka panjang yang dicapai
dipengaruhi oleh beberapa paktor yaitu :
melalui proses manajemen yang rasional.
1. Efisiensi Proses Usaha, yaitu fungsi
Sehingga
akan
menumbuhkan
pembelanjaan, produksi, personalia,
kepercayaan publik untuk melakukan
akuntansi dan fungsi administrasi
interaksi positif dan dinamis.
2. Loyalitas anggota, tercermin pada
Maka
sesuai dengan peraturan
kesetiaan anggota sebagai pelanggan
menteri diatas maka berdasarkan pasal 4
koperasi, memenuhi kewajiban dan
ayat 1 peraturan dimaksud telah
melaksanakan hak keanggotaannya
tetapkan bahwa pemeringkatan koperasi
dalam segala bentuk kegiatan di dalam
didasarkan kepada penilaian terhadap 6
tata kehidupan koperasi
(enam) aspek koperasi berkualitas yang
3. Penawaran yang cukup , tersedianya barang untuk
terdiri dari :
kepentingan anggota,
1. prosentase pelunasan simpanan wajib
sesuai dengan jenis usaha koperasi
dan prosentase
sehingga mendidik anggota untuk
sukarela
menjadi pelanggan yang setia 4. Persaingan,
koperasi
besaran
simpanan
2. Aspek orientasi Aspek badan usaha
harus
peka
aktif, ditunjukkan dengan berjalannya
terhadap persaingan dalam upaya
mekanisme
pengendalian usahanya.
seperti
5. Harga eceran, bila koperasi dapat
manajemen
Rapat
(RAT),
Anggota
koperasi, Tahunan
audit,
proses
membeli harga eceran yang lebih
perencanaan,pengorganisasian,
murah
pelaksanaan
maka
meningkatkan
hal jumlah
ini
di
dapat tabungan
dan
pengawasan,
aktivitas bisnis berjalan, dan ketaatan
anggota terhadap koperasi.
terhadap undang undang yang berlaku 3. Aspek kinerja usaha yang semakin sehat, 109
ditunjukkan
dengan
Netty Heryati, Hubungan Struktur Modal dan Tingkat Perputaran Piutang.................
membaiknya
struktur
permodalan,
koperasi ikut mereduksi kemiskinan
kondisi kemampuan penyediaan dana, penambahan
asset,
masyarakat setempat.
peningkatan
6. Aspek
kontribusi
terhadap
volume usaha, peningkatan kapasitas
Penbangunan
produksi, dan peningkatan keuntungan
dengan ketaatan koperasi sebagai
4. Aspek Kohesivitas dan Partisipasi
wajib pajak dalam membayar pajak
Anggota,
ditunjukkan
dengan
serta
Daerah,
berbagai
bentuk
dukungan
terhadap
kegiatan
keterikatan anggota terhadap anggota
sumberdaya
lain
pembangunan daerah.
maupun
terhadap
organisasi,
dalam hal rasa tanggung renteng, atau
Realisasi
ditunjukkan
pemeringkatan dengan
kemauan untuk berbagi resiko (risk
menggunakan kreteria diatas, dilakukan
sharing)
tingkat
penilaian untuk masing masing poin
pelayanan
koperasi,
pemamfaatan serta
ukuran
dengan menggunakan standar 1 s/d 5
ukuran kuantitatif lainnya, seperti ratio
dengan menjabarkan semua aspek diatas
peningkatan
kedalam 31 pertanyaan.
jumlah
anggota,
prosentase kehadiran dalam rapat
Maka
berdasrakan
Peraturan
ditunjukkan dengan beberapa hal,
klasifikasi kualitas koperasi ditetapkan
seperti
dengan ukuran :
antara
usaha
Negara
8
anggota, kepada pelayanan anggota,
keterkaitan
Menteri
pasal
tersebut
anggota,
1. Koperasi dengan kualifikasi “ Sangat
kegiatan penerangan dan penyuluhan
Berkualitas “ dengan jumlah skore
terkait dengan usaha anggota, kegiatan
diatas 419
koperasi
dengan
usaha
2. Koperasi
pendidikan dan pelatihan bagi anggota
dengan
kualifikasi
“
serta besaran transaksi usaha yang
Berkualitas “ dengan jumlah skore 340
dilakukan antara koperasi dengan
– 419 3. Koperasi dengan kualifikasi “ Cukup
usaha anggotanya.
Berkualitas “ dengan jumlah skore 260
5. Aspek pelayanan kepada masyarakat,
– 339
ditunjukkan dengan seberapa jauh usaha yang dijalankan koperasi dapat
4. Koperasi dengan kualifikasi “ Kurang
menyerap tenaga kerja setempat serta
Berkualitas “ dengan jumlah penilaian
seberapa
180 – 259
banyak
jumlah
layanan
5. Koperasi dengan kualifikasi “ Tidak
koperasi yang dapat dinikmati oleh msyarakat
umum
termasuk
Berkualitas “ dengan jumlah penilaian
peran
kurang dari 180 110
DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.6.No.2. September 2013
Variabel yang digunakan dalam
METODE
penelitian ini adalah :
Metode yang digunakan dalam
Y = Sebagai variabel dependent, yakni
penelitian ini adalah metode deskriptif
tingkat profitabilitas
dengan mengambil lokasi penelitian di Provinsi
Kalimantan
Selatan.
diukur
Objek
tingkat
penelitian adalah semua koperasi yang
Y
2013, dan koperasi dianggap sebagai
hasil
pemeringkatan koperasi yang dilakukan tahun
2013,
dengan
menggunakan
diukur
skore 5
d. Profitabilitas 4% - 7%
skore 2
e. Profitabilitas < 4 %
skore 1
X1 =
Tingkat perputaran piutang
koperasi
yakni
perbandingan antara
jumlah penjualan kredit yang dilakukan
kuisioner pemeringkatan koperasi tahun 2013 dan data keuangan
koperasi
c. Profitabilitas 8% - 11% skore 3
penelitian ini. dari
Profitabilitas
b. Profitabilitas 12% - 15% skore 4
bagus,
sehingga dapat kita jadikan sampel dalam
diambil
=
a. Profitabilitas diatas 15%
memenuhi kreteria untuk diperingkat
Data
SHU yang diperoleh dengan
dengan skala likert dengan ukuran sbb :
koperasi yang layak untuk dinilai karena
dianggap
antara
2012
UKM Provinsi Kalimantan Selatan tahun
kondisinya
perbandingan
pendapatan Bruto Koperasi pada tahun
diperingkat oleh Dinas Koperasi dan
karena
dengan
koperasi yang
koperasi selama tahun 2012 dibanding
langsung
dengan
diambil dari hasil laporan RAT koperasi
saldo piutang yang terjadi di
akhir tahun 2012 yang dinyatakan dengan
tahun 2012 yang sudah diaudit oleh
%.
pengawas koperasi.
Yang selanjutnya diukur dengan
skala likert sebagai berikut : a. Perputaran piutang > 100%
skore 5
b. Perputaran piutang 75% - 100%
skore 4
c. Perputaran Piutang 50% - 75%
skore 3
d. Perputaran piutang 25% - 50%
skore 2
e. Perputaran piutang < 25%
skore 1
X2 yakni
=
Struktur permodalan Koperasi tingkat
jumlah hutang
perbandingan baik
dibanding
dengan
Modal
sendiri
antara
koperasi yang dinyatakn dengan %, dan
jangka pendek
selanjutnya diukur dengan skala likert
maupun jangka panjang yang dimiliki
sebagai berikut :
111
Netty Heryati, Hubungan Struktur Modal dan Tingkat Perputaran Piutang.................
a. Struktur Modal antara 60% - 100%
skore 5
b. Struktur Modal antara 40% - 60%
skore 4
c. Struktur Modal antara 20% - 40%
skore 3
d. Struktur Modal antara 100% - 125%
skore 2
e. Struktur Modal < 20% atau > 125%
skore 1 HASIL PENELIIAN DAN PEMBAHASAN
Teknik analisa data menggunakan Regresi
Linier
Berganda
dengan
persamaan regresinya adalah
Y= a+
Dalam penelitian ini ada 3 variabel yang digunakan yakni Y adalah tingkat
β1 X1 + β2 X2 + e Untuk
menyatakan
Profitabilitas Koperasi sebagai variabel
hubungan
yang dependent dan X1 yakni Tingkat
secara simultan dari seluruh variabel
perputaran piutang Koperasi dan X2
yang mempengaruhi Y akan digunakan
yakni Struktur Modal koperasi sebagai
Uji F dengan membandingkan antara F
variabel yang indipendent.
hitung dan F tabel, yakni apabila F hitung
Dengan menggunakan
> F tabel maka semua variabel secara
kuantitatif
simultan berpengaruh dengn Y dengan derajat penyimpangan α = 5%.
Regresi berganda dengan
bantuan SPSS for Window persi 11,0
Dan
dengan tingkat α = 5%,
untuk menyatakan hubungan masing
dlakukan uji
pengaruh yang terjadi antara variabel
masing variabel secara parsial digunakan uji t yakni membandingkan antara
analisa
indipendent dan variabel dipendent nya
t-
baik secara simultan maupun parsial,
hitung dengan t tabel masing masing
untuk dilihat apakah ada hubungan atau
variabel dengan derajat penyimpangan α
tidak antara masing2 variabel diatas.
= 5%.
Tabel 4. Hasil uji Regresi berganda No. 1 2 3 4
Keterangan F R R square Sig
No 1 2
Variabel X1 X2
Nilai 26,224 0,726 0.527 0,000 t 2,248 - 6,4 57
β 0.228 - 0, 655
Sumber: hasil analisis 112
Sig 0,029 0,000
DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.6.No.2. September 2013
Dari hasil analisa Regresi Berganda
dengan koifisien β dari X1 yakni 0,228
dengan bantuan SPSS For window versi
atau sebesar 22,8% dan positif. Artinya
11,0 terlihat hasil uji F dengan nilai
pengaruhnya berbanding lurus yakni
26,224 berarti F hitung 26,224 > F tabel
apabila perputaran piutang koperasi naik
yakni 19,50, maka dapat diartikan bahwa
sebesar 1% maka hal ini akan menaikkan
varibel X1 yakni tingkat perputaran
tingkat profitabilitas koperasi sebesar
piutang dan variabel X2 Struktur Modal
0,228 % .
koperasi, secara bersama sama (simultan) mempunyai
pengaruh
positif
tingkat
terhadap
pembentukan
tingkat
mempunyai koifisien β sebesar – 0, 655
Profitabilitas koperasi, dengan besarnya
dan bertanda negatif, yakni mempunyai
pengaruh adalah sebesar R yakni 0,726.
pengaruh yang terbalik, artinya variabel
Artinya kedua variabel tersebut secara
struktur
bersama
dikatakan
sama
yang
Sementara untuk variabel X2 yakni
akan
mempengaruhi
struktur
jelek)
pemeringkatan
sebesar
menghasilkan/
dan
sisanya
27,3%
koperasi
modal yang rendah (dapat
pembentukan Profitabilitas secara positif 72,6%
modal
dalam
takaran
koperasi,
akan
mendorong
terhadap koperasi,
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
peningkatan
profitabilitas
dimasukkan dalam anaiisa ini.
dengan tingkat
t hitung = - 6, 457 dan
Apabila tingkat perputaran piutang
sig t = 0,000 dan α = 0,05. t hitung > t
dan struktur modal secara bersama sama
tabel yakni 2,021. Artinya bahwa tingkat
ditingkatkan sebesar
struktur modal yang melebihi
akan
1% maka hal ini
meningkatkan
koperasi
sebesar
Profitabilitas
0,726%.
125%,
Artinya
yang
dalam
tingkat
pemeringatan
koperasi dikatakan jelek itu (skore = 1),
hubungannya sangat erat dan positif.
ternyata
Dilain pihak dilihat dari pengaruh
dapat
profitabilitas
menghasilkan
yang
tinggi.
Ini
masing masing variabel yakni X1 dan X2
menunjukkan bahwa semakin banyak
secara
hutang
parsial
terlihat
bahwa
X1
koperasi
dibanding
modal
mempunyai t hitung 2,248 yang lebih
sendirinya (lebih dari 125%), bukan
besar dari t tabel 2,021, dengan α = 5%
berarti tambah jelek, karena hasil uji t
atau 0,005. Artinya variabel X1 yakni
menunjukkan bahwa
tingkat perputaran piutang secara parsial
modal diturunkan 1%,
telah terbukti mempunyai pengaruh yang
ditingkatkan 1%,
positip dan berbanding lurus
terhadap
akan naik sebesar 0,655%. Artinya jika
pembentukan
koperasi,
struktur modal lebih dari 125% yang
Profitabilitas
113
apabila struktur atau hutang
maka profitabilitas
Netty Heryati, Hubungan Struktur Modal dan Tingkat Perputaran Piutang.................
menunjukkan hutang lebih banyak dari
2. Secara sendiri sendiri (parial) X1
Modal sendiri dapat digunakan dengan
berpengaruh positif dan berbanding
baik oleh koperasi untuk memperbesar
lurus
kegiatan operasionalnya secara positif,
profitabilitas
maka hal ini akan mendorong naiknya
koefisien β sebesar 0.228. Demikian
pendapatan yang pada akhirnya akan
dengan X2 yakni
meningkatkan
koperasi.
modal koperasi mempunyai pengaruh
Sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat
yang erat dan mempunyai hubungan
struktur modal yang lebih dari 125% itu
terbalik
belum berarti jelek.
profitabilitas
profitabilitas
Melihat pada koefisien β yang
dengan
pembentukan
koperasi
dengan
tingkat struktur
terhadap
pembentukan
koperasi
dengan
koefisien β = - 0, 655
terjadi antara X1 dan X2 maka dapat
3. Variabel
yang
dianggap
dominan
dikatakan bahwa X2 pengaruhnya lebih
berpengaruh diantara dua variabel
dominan dan berbanding terbalik, karena
diatas adalah variabel X2
β X1 = 0,228 < dari β X2 yakni – 0, 655.
struktur
Artinya koperasi dapat saja menarik
terbalik, dimana koifien β X2 > dari
hutang yang lebih besar dari modal
koefisien β X1
sendirinya asalkan dimanfaatkan secara
akan
besar
hubungan
Disarankan
agar
koperasi selalu
pengaruhnya
mengefektifkan perputaran piutangnya
profitabilitas,
agar selalu melebihi 100% pertahun, dan
dibanding dengan pengaruh perputaran
koperasi dapat saja mengambil hutang
piutang yang lebih cepat.
lebih besar dari modal sendirinya asal
terhadap
lebih
dengan
Saran
positif dalam operasionalnya, maka hal ini
modal
yakni
pembentukan
dikelola dengan baik untuk operasional SIMPULAN DAN SARAN
yang
positif
sehingga
Simpulan
profitabilitas selalu tetap baik.
tingkat
1. Dari hasil uji terlihat bahwa variabel X1 yakni
perputaran piutang, dan
DAFTAR PUSTAKA
variabel X2 yakni struktur Modal
Algifari. 2000. Analisis Regresi, Teori Kasus dan Solusi, Yogyakarta BPFE.
mempunyai pengaruh secara bersama sama
terhadap
profitabilitas
koperasi
pembentkan Harsono. 1997. Manajemen Persfektif, Yogyakarta, YKPN.
dengan
koifisien F = 26,224
114
dalam AMP
DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.6.No.2. September 2013
Pasaribu Benny. 1996. Faktor faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pengusaha Kecil dan Koperasi, Bisnis Indonesia 4 April 1996 Permen, Menteri Negara Koperasi dan UKM No 22/Per/M.KUKM/III/2008. Pedoman Pemeringkatan Koperasi Widiyanti, Ninik. 1991. Manajemen Koperasi, Jakarta, Rineka Cipta
115