DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.2 September 2015
PENGARUH MODERNISASI SISTEM PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PENYULUHAN DAN KONSULTASI PERPAJAKAN DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Ida Mentayani Rusmanto Mail
[email protected] STIE NASIONAL BANJARMASIN Abstract This study aims to provide empirical evidence about the influence of organizational restructuring, improvement of business processes through the use of communications and information technology, and the improvement of human resources on tax compliance. The population in this study is the taxpayer at the Office of Counseling and Consultation Services Tax Amuntai, Hulu Sungai Utara. The sample in this study as many as 100 people. The method used is multiple linear regression method with SPSS 20 to test the hypothesis. The results showed that the variables of organizational restructuring, and improvement of business processes through the use of information and communication technologies influence on tax compliance. While the improvement of human resource variables had no effect on tax compliance. Keywords :
Organizational restructuring, improvement of business processes through the use of communications and information technology, and the improvement of human resources, tax compliance.
Abstrak, Penelitian ini bertujuan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh restrukturisasi organisasi, penyempurnaan proses bisnis melalui pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi, dan penyempurnaan sumber daya manusia terhadap kepatuhan wajib pajak. Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak pada Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode regresi linier ganda dengan program SPSS 20 untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel restrukturisasi organisasi, dan penyempurnaan proses bisnis melalui pemanfaatan
40
Ida Mentayani, Rusmanto dan Mail. Pengaruh Modernisasi Sistem Perpajakan...
teknologi komunikasi dan informasi berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Sedangkan variabel penyempurnaan sumber daya manusia tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Kata kunci :
Restrukturisasi organisasi, penyempurnaan proses bisnis melalui pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi, dan penyempurnaan sumber daya manusia, kepatuhan wajib pajak
Tuntutan akan peningkatan penerimaan,
perbaikan
persiapan
dan
penerapan
sistem
administrasi perpajakan modern pada
perubahan mendasar dalam segala
kantor
aspek perpajakan menjadi alasan
pembentukan kantor pelayanan pajak
dilakukannya reformasi perpajakan
pratama di seluruh Indonesia tahun
dari waktu ke waktu yang berupa
2007-2008.
penyempurnaan terhadap kebijakan
kantor dan penerapan sistem modern,
perpajakan dan sistem administrasi
modernisasi lebih lanjut ditandai
perpajakan, agar basis pajak dapat
dengan
semakin diperluas, sehingga potensi
informasi terkini dalam pelayanan
penerimaan
DJP
Selain
penerapan
dan
pembentukan
teknologi
yang
tersedia
perpajakan seperti, on line payment,
secara
optimal
e-SPT, e-filling, e-registration dan
dengan menjunjung asas keadilan
sistem informasi Direktorat Jenderal
sosial dan memberikan pelayanan
Pajak. Seiring dengan itu, Direktorat
prima kepada wajib pajak (Rapina, et
Jenderal
al. 2011). Selama beberapa tahun
kampanye sadar dan peduli pajak,
terakhir, Direktorat Jenderal Pajak
pengembangan bank data dan Single
telah melakukan beberapa reformasi
Identification Number serta langkah-
perpajakan dan modernisasi sistem
langkah lainnya yang sedang dan
administrasi
terus dikembangkan.
dapat
dengan
pajak
wilayah
dipungut
perpajakan
perkembangan
sesuai kondisi
Pajak
Direktorat
juga
melakukan
Jenderal
Pajak
lingkungan yang selalu berubah,
menetapkan misi fiscal salah satunya
seperti
dituangkan
Edaran
Direktur
Nomor
dalam
Surat
adalah
Jenderal
Pajak
dalam negeri dari sektor pajak yang
SE-19/PJ/2007
tentang
mampu 41
menghimpun
menunjang
penerimaan
kemandirian
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.2 September 2015
pembiayaan pemerintah berdasarkan
dari kepatuhan wajib pajak dalam
undang-undang perpajakan dengan
mendaftarkan diri, kepatuhan untuk
tingkat efektivitas dan efisiensi yang
menyetorkan
tinggi (Sri Rahayu dan Ita Salsalina
pemberitahuan
Lingga,
lain,
dalam penghitungan dan pembayaran
Direktorat Jenderal Pajak sebagai
pajak terutang, dan kepatuhan dalam
lembaga yang berwenang menangani
pembayaran
masalah perpajakan harus berbenah
upaya
memberi pelayanan yang lebih baik
wajib pajak, pemerintah melakukan
kepada
Perbaikan
modernisasi
pelayanan lewat program perubahan
perpajakan.
2009).
Wajib
(Change
Di
sisi
Pajak.
Program),
penegakan
kembali (SPT),
surat kepatuhan
tunggakan.
meningkatkan
sistem
Dalam kepatuhan
administrasi
Sistem
Modernisasi
hukum dan pelaksanaan kode etik
Perpajakan
yang lebih baik harus diprioritaskan
(2005:53) merupakan
agar administrasi perpajakan dapat
sistem administrasi perpajakan yang
berjalan secara efektif dan efisien.
mengalami
Sistem administrasi perpajakan yang
perbaikan kinerjanya, baik secara
efektif dan efisien dapat menunjang
individu,
keberhasilan
kelembagaan
tingkat
penerimaan
pajak.
Menurut
Chaizi
dalam
Rapina,
et
Nasucha
al
menurut
Sofyan penerapan
penyempurnaan
kelompok, agar
atau
maupun
lebih
efisien,
ekonomis dan cepat yang merupakan
(2011),
perwujudan
dari
program
pengukuran efektifitas administrasi
kegiatan
perpajakan yang lebih akurat adalah
perpajakan jangka menengah yang
dengan mengukur berupa besarnya
menjadi
jurang kepatuhan (tax gap), yaitu
perpajakan yang digulirkan oleh
selisih
yang
Direktorat Jenderal Pajak sejak tahun
pajak
2001.
antara
sesungguhnya
penerimaan dengan
reformasi
dan
administrasi
prioritas
Konsep
reformasi
dan
potensial dengan tingkat kepatuhan
modernisasi
dari
(2008:7) adalah sebagai berikut :
masing-masing
sektor
perpajakan. Kepatuhan wajib pajak
menurut
tujuan
Pandiangan
Modernisasi Administrasi Perpajakan yang dilakukan pada dasarnya meliputi:
(tax compliance) dapat diidentifikasi
42
Ida Mentayani, Rusmanto dan Mail. Pengaruh Modernisasi Sistem Perpajakan...
1) Restrukturisasi organisasi, antara lain: a) Debirokratisasi, b) Struktur organisasi berbasis fungsi terkait dengan perpajakan, c) Dilakukan pemisahan antara fungsi pemeriksaan dengan fungsi keberatan, d) Adanya segmentasi Wajib Pajak (level operasional) yang dikelola dengan KPP e) Adanya “internal audit” dan “change program” unit, dan f) Lebih efisien dan “customer oriented”. 2) Penyempurnaan proses bisnis melalui pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi, antara lain: a) Berbasis pada teknologi komunikasi dan informasi, b) Efisien dan fokus ke “customer oriented”, c) Sederhana dan mudah dimengerti, dan d) Adanya built-in control. 3) Penyempurnaan manajemen sumber daya manusia, antara lain: a) Berbasis kompetensi, b) Optimalisasi pada teknologi komunikasi dan informasi, c) Customer driven, dan d) Continous improvement. Adapun tujuan modernisasi
(trust)
belakang
administrasi
perpajakan yang tinggi; dan 3) Tercapainya
tingkat
produktivitas
pegawai
pajak
yang tinggi. Berdasarkan
konsep
dan
tujuan yang dijelaskan di atas dapat disimpulkan
bahwa
modernisasi
administrasi perpajakan merupakan perbaikan untuk memperbaiki sistem yang sudah ada dengan tujuan agar tercapai tingkat kepatuhan wajib pajak, tingkat kepercayaan wajib pajak,
serta
tercapainya
tingkat
produktivitas pegawai pajak yang tinggi. Menurut Pandiangan (2008:78)
modernisasi
administrasi
perpajakan yang dilakukan pada dasarnya meliputi : 1.
Restrukturisasi organisasi.
2.
Penyempurnaan proses bisnis melalui pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi.
3.
Penyempurnaan
manajemen
sumber daya manusia.
perpajakan adalah untuk menjawab latar
terhadap
Adanya sistem restrukturisasi
diberlakukannya
organisasi kerja yang lebih baik
modernisasi perpajakan, yaitu:
seperti
1) Tercapainya tingkat kepatuhan
pembentukan
organisasi
berdasarkan fungsi dan tanggung
pajak (tax compliance) yang
jawab
tinggi;
dengan
pengawasan,
2) Tercapainya tingkat kepercayaan 43
adanya
bagian
bagian
penagihan,
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.2 September 2015
pemeriksaan dan business process diharapkan
dapat
kemudahan untuk
kepada
patuh
kepatuhan wajib pajak.
memberi wajib
membayar
Penelitian
pajak
mengenai
pajak.
sistem
terdahulu
pengaruh
modernisasi
administrasi
perpajakan
Teknologi informasi dan komunikasi
terhadap kepatuhan wajib pajak yang
pelayanan
dilakukan oleh Madewing
yang
memanfaatkan
(2013).
teknologi informasi yang semakin
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
baik yang telah diterapkan pada
modernisasi
sistem
kantor-kantor pajak seperti e-SPT,
perpajakan
yang
pembayaran
strukturisasi
secara
online
dan
administrasi terdiri
pada
dari
organisasi,
pendarftaran NPWP secara online
penyempurnaan proses bisnis dan
akan sangat
memudahkan wajib
teknologi informasi, penyempurnaan
pajak untuk melakukan pelaporan,
sumber daya manusia berpengaruh
pembayaran
positif
dan
pendaftaran
dan
signifikan
terhadap
sehingga dengan adanya fasilitas
kepatuhan wajib pajak. Penelitian
pelayanan
memanfaatkan
yang dilakukan Rahayu dan Lingga
teknologi diharapkan dapat memberi
(2009) pada kantor pelayanan pajak
kesadaran kepada wajib pajak untuk
pratama Bandung, yang hasilnya
patuh
pajak.
menunjukkan bahwa tidak memiliki
Penyempurnaan manajemen sumber
pengaruh yang signifikan variabel
daya manusia melalui perbaikan
perubahan
struktur
kualitas layanan merupakan salah
pelayanan
yang
satu
sistem
teknologi informasi dan perubahan
Dengan
implementasi pelayanan yang dilihat
yang
dalam
membayar
bentuk
administrasi
modernisasi perpajakan.
ditingkatkannya
kecepatan
dalam
dari
kualitas
organisasi, memanfaatkan
layanan
(SDM)
pelayanan pajak dalam mengurus
terhadap kepatuhan wajib pajak.
barbagai keperluan parpajakan akan
Penelitian ini merupakan replikasi
membuat
dari penelitian yang dilakukan oleh
wajib
pajak
merasa
nyaman dan tidak banyak waktu
Madewing
yang terbuang sia-sia. Oleh sebab itu
Lingga (2009) dan Sofyan (2005).
kualitas layanan dapat meningkatkan
Perbedaan pada penelitian ini penulis
44
(2013),
Rahayu
dan
Ida Mentayani, Rusmanto dan Mail. Pengaruh Modernisasi Sistem Perpajakan...
melakukan penelitian dengan obyek
Konsultasi
KPP yang berbeda yaitu Kantor
Kabupaten
Pelayanan
Penyuluhan
Perpajakan
Amuntai
Hulu Sungai Utara.
Dan
Restrukturisasi organisasi (X1)
H1 Kepatuhan Wajib Pajak
Penyempurnaan proses bisnis melalui pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi.(X2)
H2
Penyempurnaan Manajemen Sumber Daya Manusia.(X3)
(Y)
H3
H4 Gambar 1 : Model Kerangka Hipotesis dalam penghitungan dan pembayaran
METODE Penelitian
ini
termasuk
pajak terutang, dan kepatuhan dalam pembayaran tunggakan. Variabel ini
penelitian
eksplanatif
yang
merupakan
penelitian
untuk
diukur
dengan
sekala
ordinal
mendapatkan penjelasan mengenai
berdasarkan dimensi sebagai berikut:
hubungan (kausalitas) antar variabel,
1) Aspek
Yuridis
melalui pengujian hipotesis yang
pemenuhan
dikembangkan
pajak
dari telaah teoritis.
kepatuhan
dilihat
dari
adalah wajib ketaatan
Variabel Dependen (Y) pada penelitian
terhadap prosedur administrasi
ini adalah kepatuhan Wajib Pajak (tax
perpajakan yang ada. Variabel
compliance) dapat diidentifikasi dari
ini diukur dengan sekala ordinal
kepatuhan
berdasarkan indikator pelaporan
Wajib
Pajak
dalam
mendaftarkan diri, kepatuhan untuk
Surat
menyetorkan
penghitungan
Pemberitahuan
kembali (SPT),
Surat kepatuhan
Pemberitahuan
pembayaran pajak
45
pajak
(SPT), dan
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.2 September 2015
adalah
adanya “internal audit” dan
kepatuhan wajib pajak dilihat
“change program” unit, dan
dari
lebih efisien serta “customer
2) Aspek
Psikologis
persepsi
Wajib
Pajak
terhadap penyuluhan pelayanan
oriented”.
dan pemeriksaan pajak. Variabel
2) Penyempurnaan proses bisnis
ini diukur dengan skala ordinal
melalui pemanfaatan teknologi
berdasarkan
indikator
komunikasi dan informasi (X2)
penyuluhan dan pelayanan serta
merupakan suatu pemanfaatan
pemeriksaan.
teknologi
pada
informasi
untuk
Variabel Independen atau Variabel
penyempurnaan proses bisnis.
Bebas (X) pada penelitian ini adalah:
Variabel ini diukur dengan skala
1) Restrukturisasi organisasi (X1),
ordinal berdasarkan indikator
adalah pendekatan modernisasi
berbasis teknologi komunikasi
administrasi perpajakan yaitu
dan
organisasi kerja yang lebih baik
“customer oriented”, sederhana
seperti pembentukan organisasi
dan
berdasarkan
adanya built-in control.
fungsi
tanggung
jawab dengan adanya bagian pengawasan,
penagihan,
informasi,
mudah
efisien
dimengerti,
3) Penyempurnaan
dan
dan
Manajemen
dan
Sumber Daya Manusia (X3)
pemeriksaan. Variabel ini diukur
merupakan perbaikan kualitas
dengan
ordinal
layanan sumber daya manusia
berdasarkan indikator sebagai
dari SDM dengan peningkatan
berikut
:
kecepatan
struktur
organisasi
berbasis
pajak dalam mengurus berbagai
terkait
dengan
keperluan perpajakan. Variabel
dilakukan
ini diukur dengan sekala ordinal
skala
fungsi
Debirokratisasi,
perpajakan,
dalam
pelayanan
pemisahan
antara
fungsi
berdasarkan indikator berbasis
pemeriksaan
dengan
fungsi
kompetensi,
optimalisasi
keberatan, adanya segmentasi
teknologi
wajib pajak (level operasional)
informasi, customer driven, dan
yang dikelola dengan
continous improvement.
KPP,
46
komunikasi
dan
Ida Mentayani, Rusmanto dan Mail. Pengaruh Modernisasi Sistem Perpajakan...
Populasi dalam penelitian ini
berupa jawaban kuesioner oleh para
adalah Wajib Pajak pada Kantor
wajib pajak KP2KP Amuntai yang
Pelayanan
menjadi sampel dan data sekunder,
Konsultasi
Penyuluhan Perpajakan
dan Amuntai.
merupakan
data
pendukung
Sedangkan sampel adalah bagian
penelitian yang diperoleh peneliti
dari populasi dimana pengambilan
secara tidak langsung, yaitu sejarah
sampel hanya beberapa dari jumlah
singkat instansi yang berasal dari
data yang ada. Teknik pengambilan
instansi
sampel menggunakan cara random,
pengumpulan data yang digunakan
maka jumlah atau ukuran sampel
dalam penelitian ini adalah penelitian
ditentukan dengan rumus Slovin
lapangan
(dalam Umar, 2004:108), yaitu:
dilakukan dengan cara mengadakan
n
N 1 ( N .e 2)
yang
ini kelonggaran
untuk
standar
Hasil perhitungan jumlah
antara
angka
validitas
menggunakan
litelatur (Jonathan Sarwono: 85)
rumus
yakni dengan tingkat kesalahan 10%
tersebut adalah sebagai berikut:
maka
N = 22.525 / 1 + (22.525 x 0,12)
r-tabel
0.240,
data
yang
dikatakan valid korelasi lebih besar
= 99, 55 dibulatkan menjadi 100
dari r-tabel dan nilai korelasi lebih
responden.
kecil
Jenis dan sumber data pada
tidak
diproses
ketahap
berikutnya. Uji Reliabilitas yang
penelitian ini adalah data primer oleh
dengan
hitung) dengan (r-tabel). Penentuan
ditolerir (e =10%)
berdasarkan
ditentukan
korelasi Product Moment Pearson (r-
pengambilan sampel yang masih
dikumpulkan
objek
membandingkan
ketidaktelitian karena kesalahan
yang
menjadi
Uji Validitas pada penelitian
n = ukuran sampel
sampel
yang
Pengujian Kualitas Data
sebanyak 22.525 orang
persen
(Field Research)
mendapatkan data primer.
N = Jumlah populasi, yaitu
=
Metode
peninjauan langsung pada instansi
Keterangan :
e
terkait.
digunakan untuk melihat reliabilitas
penulis 47
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.2 September 2015
Y = a + β1 X1 + β2 X2 +
masing-masing instrumen, peneliti
β3 X3 + e
menggunakan koefesien Cronbach Alpha. Suatu instrumen dikatakan
Keterangan :
reliabel jika nilai Cronbach Alpha
Y = Kepatuhan wajib pajak
lebih besar dari 0,6.
X1 = Restrukturisasi organisasi X2 =
Pengujian Asumsi Klasik
bisnis
Uji asumsi klasik diperlukan sebelum
dilakukan
yaitu
uji
Daya Manusia
normalitas,
dan autokorelasi. Model dan Pengujian Hipotesis
linier
persamaan
berganda
hipotesis
pada
untuk
menggunakan tingkat sebesar
5%
atau
= konstanta
β
= koefesien
e
= kesalahan (error item)
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil jawaban responden atas
menguji
variabel Restrukturisasi Organisasi
ini
(X1) dibagi dalam 3 pertanyaan,
signifikansi
0,05
a
regresi
penelitian
pemanfaatan
X3 = Penyempurnaan Sumber
multikolinearitas, heteroskedastisitas
Model
melalui
proses
teknologi komunikasi informasi
pengujian
hipotesis. Uji asumsi klasik yang dilakukan
Penyempurnaan
yang dapat dilihat pada tabel berikut:
dengan
formulasi sebagai berikut : Tabel 1. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Restrukturisasi Organisasi (X1) No.
Item Pertanyaan
Jawaban
1.
Struktur organisasi modern telah berubah berdasarkan fungsi memudahkan pekerjaan fiskus pelayanan pajak
2.
Account Representative telah berjalan sebagaimana mestinya dalam membantu menangani permasalahan perpajakan wajib pajak
3.
Rasio Account Representative dengan wajib pajak yang menjadi tanggung jawabnya telah memadai
Sumber : Data Primer Diolah (2015) 48
Sangat Setuju Setuju Kurang setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju Setuju Kurang setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju Setuju Kurang setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Jumlah (orang) 24 52 23 1 30 61 9 38 52 8 2 -
Persen (%) 24,0 52,0 23,0 1,0 30,0 61,0 9,0 38,0 52,0 8,0 2,0 -
Ida Mentayani, Rusmanto dan Mail. Pengaruh Modernisasi Sistem Perpajakan...
Berdasarkan tabel tersebut,
permasalahan
perpajakan
wajib
terlihat jawaban responden pada
pajak. Demikian pula halnya dengan
variabel Restrukturisasi Organisasi
Rasio
(X1) menunjukkan sebagian besar
dengan wajib pajak yang menjadi
responden
tanggung jawabnya telah memadai,
menyatakan
setuju
Account
sebanyak 52 orang (52,0%) bahwa
sebagian
struktur organisasi modern telah
menyatakan setuju, yaitu sebanyak
berubah
52 orang (52,0%).
berdasarkan
memudahkan
fungsi
pekerjaan
fiskus
besar
Representative
responden
juga
Hasil jawaban responden atas
pelayanan pajak. Sebagian besar
variabel
Penyempurnaan
responden juga menyatakan setuju
bisnis
melalui
sebanyak 61 orang (61,0%) bahwa
teknologi komunikasi dan informasi
Account
telah
(X2) dibagi dalam 4 pertanyaan,
mestinya
yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Representative
berjalan
sebagaimana
dalam
membantu
proses
pemanfaatan
menangani
Tabel 2. Rekapitulasi Jawaban Responden atas Penyempurnaan proses bisnis melalui pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi (X2) No.
Item Pertanyaan
Jawaban
1.
Pembayaran secara online memudahkan petugas pajak dalam memproses pemenuhan kewajiban perpajakan wajib pajak
2.
Infrastruktur yang ada di dalam lingkungan sekitar mendukung dalam rangka pelayanan kepada wajib pajak
3.
Sistem administrasi modern menggunakan e-SPT sudah benar-benar dimanfaatkan wajib pajak dalam hal pemenuhan kewajiban perpajakannya
4.
Fasilitas pendaftaran menggunakan e-Registration sudah benar-benar dimanfaatkan wajib pajak dalam hal pemenuhan kewajiban perpajakannya
Sangat Setuju Setuju Kurang setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju Setuju Kurang setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju Setuju Kurang setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju Setuju Kurang setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Jumlah (orang) 37 45 18 45 44 10 1 33 51 13 3 35 46 13 6 -
Persen (%) 37,0 45,0 18,0 45,0 44,0 10,0 1,0 33,0 51,0 13,0 3,0 35,0 46,0 13,0 6,0 -
Sumber : Data Primer Diolah (2015) Berdasarkan tabel tersebut, terlihat jawaban responden pada
49
variabel
Penyempurnaan
bisnis
melalui
proses
pemanfaatan
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.2 September 2015
teknologi komunikasi dan informasi
pajak
(X2) menunjukkan sebagian besar
kewajiban perpajakannya, sebagian
responden
setuju
besar responden juga menyatakan
sebanyak 45 orang (45,0%) bahwa
setuju, yaitu sebanyak 51 orang
pembayaran
(51,0%).
menyatakan
secara
online
dalam
hal
pemenuhan
Sedangkan
mengenai
memudahkan petugas pajak dalam
fasilitas pendaftaran menggunakan e-
memproses pemenuhan kewajiban
Registration
perpajakan wajib pajak. Sebagian
dimanfaatkan wajib pajak dalam hal
besar responden juga menyatakan
pemenuhan
sangat setuju sebanyak 45 orang
perpajakannya,
(45,0%) bahwa infrastruktur yang
responden juga menyatakan setuju,
ada di dalam lingkungan sekitar
yaitu sebanyak 46 orang (46,0%).
mendukung dalam rangka pelayanan
sudah
benar-benar
kewajiban sebagian
besar
Hasil jawaban responden atas
kepada wajib pajak. Demikian pula
variabel
halnya dengan sistem administrasi
Daya Manusia (X3) dibagi dalam 2
modern menggunakan e-SPT sudah
pertanyaan, yang dapat dilihat pada
benar-benar
tabel berikut:
dimanfaatkan
wajib
Penyempurnaan
Sumber
Tabel 3. Rekapitulasi Jawaban Responden atas Penyempurnaan Sumber Daya Manusia (X3) No.
Item Pertanyaan
Jawaban
1.
Pelatihan yang diberikan kepada petugas pajak guna melaksanakan Sistem Administrasi Perpajakan Modern dirasa sudah cukup
2.
Kecepatan pelayanan kepada wajib pajak dari sudut pandang fungsional pemeriksa meningkat setelah diterapkannya Sistem Administrasi Perpajakan Modern
Sangat Setuju Setuju Kurang setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju Setuju Kurang setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Jumlah (orang) 27 45 24 4 19 50 16 15 -
Persen (%) 27,0 45,0 24,0 4,0 19,0 50,0 16,0 15,0 -
Sumber : Data Primer Diolah (2015) Berdasarkan tabel tersebut,
sebagian
besar
terlihat jawaban responden pada
menyatakan
setuju
variabel
Sumber
orang (45,0%) bahwa pelatihan yang
Daya Manusia (X3) menunjukkan
diberikan kepada petugas pajak guna
Penyempurnaan
50
responden sebanyak
45
Ida Mentayani, Rusmanto dan Mail. Pengaruh Modernisasi Sistem Perpajakan...
melaksanakan Sistem Administrasi
Sistem
Perpajakan Modern dirasa sudah
Modern.
cukup. Sebagian besar responden
Administrasi
Perpajakan
Hasil jawaban responden atas
juga menyatakan setuju sebanyak 50
variabel
orang (50,0%) bahwa kecepatan
Pemberitahuan (SPT) (Y) dibagi
pelayanan kepada wajib pajak dari
dalam 2 pertanyaan, yang dapat
sudut pandang fungsional pemeriksa
dilihat pada tabel berikut:
meningkat
setelah
Pelaporan
Surat
diterapkannya
Tabel 4. Rekapitulasi Jawaban Responden atas Pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) (Y) No.
Item Pertanyaan
Jawaban
1.
Pelaporan SPT melalui media komputer (e-SPT) dan jaringan komunikasi data (e- filling) memudahkan wajib pajak
2.
Antrean di Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) semakin berkurang dan ruangannya nyaman
Sangat Setuju Setuju Kurang setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju Setuju Kurang setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Jumlah (orang) 37 52 9 2 48 42 6 2 2
Persen (%) 37,0 52,0 9,0 2,0 48,0 42,0 6,0 2,0 2,0
Sumber : Data Primer Diolah (2015) Berdasarkan tabel tersebut,
memudahkan wajib pajak. Sebagian
terlihat jawaban responden pada
besar responden juga menyatakan
variabel
Surat
sangat setuju sebanyak 48 orang
(SPT)
(Y)
(48,0%) bahwa antrean di Tempat
sebagian
besar
Pelayanan Terpadu (TPT) semakin
menyatakan
setuju
berkurang dan ruangannya nyaman.
Pelaporan
Pemberitahuan menunjukkan responden
sebanyak 52 orang (52,0%) bahwa pelaporan
SPT
komputer
(e-SPT) data
komunikasi
melalui
Hasil jawaban responden atas
media
variabel Penghitungan Pajak (Y)
dan
jaringan
dibagi dalam 2 pertanyaan, yang
(e-
filling)
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5. Rekapitulasi Jawaban Responden atas Penghitungan Pajak (Y) No.
Item Pertanyaan
Jawaban
1.
Perhitungan SPT didalam (e-SPT) dan (e- filling) yang diproses secara computerized dapat memudahkan dan mengurangi kesalahan
51
Sangat Setuju Setuju Kurang setuju Tidak Setuju
Jumlah (orang) 45 45 8 2
Persen (%) 45,0 45,0 8,0 2,0
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.2 September 2015
No.
2.
Item Pertanyaan
Jumlah (orang) 45 40 14 1 -
Jawaban
Pengarahan langsung mengenai (e-SPT) atau (efilling) dan e-payment dan dipertemukan dengan programmer apabila ditemukan hambatan serius
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju Setuju Kurang setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Persen (%) 45,0 40,0 14,0 1,0 -
Sumber : Data Primer Diolah (2015) Berdasarkan tabel tersebut,
sangat setuju sebanyak 45 orang
terlihat jawaban responden pada
(45,0%)
variabel Penghitungan Pajak (Y)
pengarahan langsung ke wajib pajak
menunjukkan responden
bahwa
dilakukan
sebagian
besar
mengenai (e-SPT) atau (e- filling)
menyatakan
setuju
dan e-payment
serta dipertemukan
sebanyak 45 orang (45,0%) bahwa
dengan
perhitungan SPT di dalam (e-SPT)
ditemukan hambatan serius.
dan (e-filling) yang diproses secara computerized
dapat
programmer
apabila
Hasil jawaban responden atas
memudahkan
variabel
Pembayaran
Pajak
(Y)
dan mengurangi kesalahan. Sebagian
dibagi dalam 2 pertanyaan, yang
besar responden juga menyatakan
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6. Rekapitulasi Jawaban Responden atas Pembayaran Pajak (Y) No.
Item Pertanyaan
Jawaban
1.
Bayaran pajak secara online (e-payment) mengurang kemungkinan terjadi pembayaran fiktif
2.
Pembayaran pajak secara online dapat dilakukan wajib pajak setiap saat dengan dukungan fasilitas perbaikan ATM, internet benking, atau phone banking
Sangat Setuju Setuju Kurang setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju Setuju Kurang setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Jumlah (orang) 42 44 12 2 35 49 16 -
Persen (%) 42,0 44,0 12,0 1,0 35,0 49,0 16,0 -
Sumber : Data Primer Diolah (2015) Berdasarkan tabel tersebut,
bayaran pajak secara online (e-
terlihat jawaban responden pada
payment) mengurang kemungkinan
variabel
(Y)
terjadi pembayaran fiktif. Sebagian
sebagian
besar
besar responden juga menyatakan
menyatakan
setuju
setuju sebanyak 49 orang (49,0%)
sebanyak 44 orang (44,0%) bahwa
bahwa pembayaran pajak secara
Pembayaran
menunjukkan responden
Pajak
52
Ida Mentayani, Rusmanto dan Mail. Pengaruh Modernisasi Sistem Perpajakan...
online dapat dilakukan wajib pajak
Hasil jawaban responden atas
setiap saat dengan dukungan fasilitas
variabel Penyuluhan dan Pelayanan
perbaikan ATM, internet benking,
(Y) dibagi dalam 2 pertanyaan, yang
atau phone banking.
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7. Rekapitulasi Jawaban Responden atas Penyuluhan dan Pelayanan (Y) No.
Item Pertanyaan
Jawaban
1.
Account Representative membantu dalam memperoleh konfirmasi permasalahan wajib pajak
2.
Komunikasi dengan pegawai pajak yang lebih terbuka didukung berbagai sarana komunikasi
Sangat Setuju Setuju Kurang setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju Setuju Kurang setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Jumlah (orang) 31 48 17 3 1 41 42 15 1 1
Persen (%) 31,0 48,0 17,0 3,0 1,0 41,0 42,0 15,0 1,0 1,0
Sumber : Data Primer Diolah (2015) Berdasarkan tabel tersebut,
setuju sebanyak 42 orang (42,0%)
terlihat jawaban responden pada
bahwa komunikasi dengan pegawai
variabel Penyuluhan dan Pelayanan
pajak yang lebih terbuka didukung
(Y) menunjukkan sebagian besar
berbagai sarana komunikasi.
responden
Pengujian Hipotesis
menyatakan
setuju
sebanyak 48 orang (48,0%) bahwa
a.
Account Representative membantu dalam
memperoleh
Uji Hipotesis Secara Simultan Hasil
konfirmasi
pengujian
menggunakan
permasalahan wajib pajak. Sebagian
analisis
dengan ANOVA
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
besar responden juga menyatakan Tabel 8 : Uji Hipotesis Secara Simultan ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
Df
Mean Square
144.467
3
48.156
Residual
1181.723
96
12.310
Total
1326.190
99
F
Sig. 3.912
a. Predictors: (Constant), Penyempurnaan_ Sumber_Daya_Manusia, Penyempurnaan_Proses_Bisnis_Melalui_Pemanfaatan_Teknologi_Komunikasi_Dan_Inform asi, Restrukturisasi_Organisasi b. Dependent Variable: Kepatuhan_Wajib_Pajak
Sumber : Output Statistik SPSS
53
.011a
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.2 September 2015
Berdasarkan hasil uji analisis
komunikasi
dan
informasi,
ANOVA pada tabel diatas diperoleh
penyempurnaan
nilai
manusia secara bersama-sama atau
signifikansi
sebesar
0,011
sumber
dan
berarti lebih kecil dari signifikansi
simultan
berpengaruh
yang bernilai 0,05 maka H0 ditolak
kepatuhan wajib pajak.
daya
terhadap
atau H1 diterima, sehingga dapat b. Uji Hipotesis Secara Parsial
disimpulkan bahwa restrukturisasi
Hasil uji hipotesis secara parsial
organisasi, penyempurnaan proses
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
bisnis melalui pemanfaatan teknologi
Tabel 9 : Uji Hipotesis Secara Parsial Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
Beta
T
Sig.
19.945
4.096
4.869
.000
Restrukturisasi_Organisasi
.517
.230
.218 2.247
.027
Penyempurnaan_Proses_Bisnis_ Melalui_Pemanfaatan_Teknologi _Komunikasi_Dan_Informasi
.333
.166
.194 2.002
.048
Penyempurnaan_Sumber_Daya_ Manusia
.248
.219
.109 1.130
.261
a. Dependent Variable: Kepatuhan_Wajib_Pajak
Sumber : Output Statistik SPSS Berdasarkan hasil pengujian secara
parsial
terhadap
sejalan dengan penelitian Sofyan
variabel
(2005)
bahwa
adanya
pengaruh
restrukturisasi organisasi diperoleh
signifikan antara struktur organisasi
nilai signifikansi sebesar 0,027 jauh
terhadap kepatuhan Wajib Pajak.
lebih kecil dari nilai signifikansi
Berdasarkan
0,05, sehingga dapat disimpulkan
untuk meningkatkan kepatuhan wajib
bahwa
organisasi
pajak di Amuntai, perlu adanya
kepatuhan
perbaikan
restrukturisasi
berpengaruh
terhadap
hal
tersebut,
terhadap
maka
struktur
wajib pajak pada kantor pelayanan
organisasi pada Kantor Pelayanan
penyuluhan
konsultasi
Penyuluhan
perpajakan di Amuntai. Hal ini
Perpajakan
dan
54
dan Amuntai
Konsultasi berdasarkan
Ida Mentayani, Rusmanto dan Mail. Pengaruh Modernisasi Sistem Perpajakan...
fungsi dan tanggung jawab seperti
hal
adanya
tersebut,
maka
untuk
bagian
pengawasan,
meningkatkan kepatuhan wajib pajak
dan
pemeriksaan
di Amuntai, perlu adanya perbaikan
memudahkan pekerjaan
terhadap sistem pembayaran secara
fiskus dalam melayani wajib pajak,
online, pengadaan infrastruktur yang
melakukan arahan dan bimbingan
ada di dalam lingkungan sekitar
mengenai
untuk mendukung dalam rangka
penagihan, sehingga
kewajiban
sebagaimana
perpajakan
mestinya
dalam
pelayanan
membantu menangani permasalahan
penerapan
perpajakan
dan
modern menggunakan e-SPT agar
meningkatkan pelayanan perpajakan
dapat mencapai tingkat pemenuhan
yang baik dan berkesinambungan.
pelayanan kewajiban perpajakannya,
wajib
pajak,
Berdasarkan hasil pengujian secara
parsial
terhadap
variabel
penyempurnaan
proses
bisnis
melalui
pemanfaatan
kepada
wajib
sistem
pajak,
administrasi
dan pengadaan fasilitas pendaftaran menggunakan e-Registration yang dapat
teknologi
dimanfaatkan wajib pajak
dalam hal pemenuhan kewajiban
komunikasi dan informasi diperoleh
perpajakannya.
nilai signifikansi sebesar 0,048 lebih
Hasil analisis data penelitian
kecil dari nilai signifikansi 0,05,
menunjukkan bahwa penyempurnaan
sehingga dapat disimpulkan bahwa
sumber daya manusia di Kantor
penyempurnaan
Pelayanan
melalui
proses
pemanfaatan
bisnis
Penyuluhan
dan
teknologi
Konsultasi Perpajakan (KP2KP) di
komunikasi
dan
informasi
Amuntai tidak berpengaruh terhadap
berpengaruh
terhadap
kepatuhan
kepatuhan
wajib
Pajak.
Nilai
wajib Pajak. Hal ini sejalan dengan
signifikansi variabel penyempurnaan
penelitian
Madewing
sumber daya manusia sebesar 0,261
pengaruh
lebih besar dari nilai signifikansi
(2013)
Irmayanti
bahwa
adanya
antara penyempurnaan proses bisnis
0,05. Hal tersebut
melalui
bahwa
pemanfaatan
teknologi
variabel
menunjukkan penyempurnaan
komunikasi dan informasi terhadap
sumber daya manusia (X3) tidak
kepatuhan Wajib Pajak. Berdasarkan
berpengaruh
55
terhadap
Kepatuhan
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.2 September 2015
Wajib Pajak (Y). Berdasarkan hal
mereka
tersebut, maka hipotesis penelitian
administrasi
yang menyatakan bahwa terdapat
dilakukan dengan cepat, mudah, dan
pengaruh
jumlah
sumber
dari daya
Kepatuhan
penyempurnaan manusia
Wajib
terhadap
menyelesaikan
perpajakan
pajak
ditanggung
dapat
terutang
tidak
yang
memberatkan.
dapat
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat
ditolak. Hasil ini sesuai dengan
diambil gambaran bahwa pelatihan
penelitian
yang diberikan kepada petugas pajak
yang
Pajak
dalam
telah
dilakukan
sebelumnya (Rahayu dan Lingga:
guna
2009), dimana sumber daya manusia
Administrasi Perpajakan Modern,
tidak
pengaruh
dan kecepatan pelayanan kepada
signifikan terhadap kepatuhan wajib
wajib pajak dari sudut pandang
pajak. Hal ini dikarenakan SDM
fungsional
yang cakap dan berintegritas belum
setelah
tentu dapat mengajak para Wajib
Administrasi
Pajak dalam memenuhi kewajiban
merupakan faktor yang lajim dan
perpajakan, karena bagi Wajib Pajak
perlu
yang terpenting adalah kewajiban
tersebut.
memberikan
melaksanakan
pemeriksa
meningkat
diterapkannya Perpajakan
ditingkatkan
Sistem
di
Sistem Modern
instansi
Uji Koefisien Derterminasi (R2)
Hasil uji koefesien determinasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 10 : Uji Koefesien Determinasi Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted R Std. Error of the Square Estimate
a
1 .330 .109 .081 a. Predictors: (Constant), b. Dependent Variable: Kepatuhan_Wajib_Pajak
3.50851
Sumber : Output Statistik SPSS Berdasarkan
hasil
uji
atas pada kolom Adjusted R Square
koefesien determinasi pada tabel di
bahwa 08,1% kepatuhan wajib pajak
56
Ida Mentayani, Rusmanto dan Mail. Pengaruh Modernisasi Sistem Perpajakan...
dapat dijelaskan oleh restrukturisasi
3.
Berdasarkan
hasil
penelitian
organisasi, penyempurnaan proses
memberikan
bisnis melalui pemanfaatan teknologi
bahwa penyempurnaan proses
komunikasi
bisnis
dan
informasi,
penyempurnaan
sumber
dan daya
bukti
melalui
teknologi
empiris
pemanfaatan
komunikasi
dan
manusia, sedangkan sisanya sebesar
informasi berpengaruh terhadap
91,9% dijelaskan oleh variabel lain
kepatuhan wajib Pajak. Hal ini
yang
sejalan
tidak
termasuk
dalam
penelitian ini.
dengan
Irmayanti Madewing (2013). 4. Berdasarkan
SIMPULAN DAN SARAN
Hasil
penelitian
bukti
empiris
bahwa penyempurnaan sumber penelitian
bukti
memberikan
empiris
restrukturisasi
daya manusia tidak berpengaruh
bahwa
terhadap kepatuhan wajib pajak.
organisasi,
Hal ini sesuai dengan penelitian
penyempurnaan proses bisnis
yang
melalui pemanfaatan teknologi
penyempurnaan
sumber
telah
sebelumnya
komunikasi dan informasi, dan
dilakukan
(Rahayu
dan
Lingga: 2009).
daya
manusia berpengaruh terhadap
2.
hasil
memberikan
Simpulan 1.
penelitian
Saran
kepatuhan wajib pajak pada
Beberapa saran yang dapat
kantor pelayanan penyuluhan
disampaikan berdasarkan kesimpulan
dan konsultasi perpajakan di
dari hasil penelitian ini adalah:
Amuntai.
1. Bagi
Berdasarkan memberikan
hasil bukti
penelitian
petugas
pajak
pelaksana
modernisasi
perpajakan
harus
bahwa restrukturisasi organisasi
meningkatkan
kinerja
berpengaruh terhadap kepatuhan
dalam
wajib pajak. Hal ini sejalan
penyuluhan
dengan
kepada wajib pajak, sehingga
penelitian
empiris
sebagai
Sofyan
(2005).
mereka
memberikan pelayanan
diharapkan
57
selalu
dan
apabila
konsultasi
kinerja
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.2 September 2015
petugas
perpajakan
meningkat,
maka
semakin
Http:/id.m.wikipedia.org/wiki/Kantor Pelayanan_Pajak_Pratama_T anjung
penerimaan
pajak juga bisa meningkat. Ilyas,
2. Bagi wajib pajak, peningkatan pengetahuan penggunaan seiring
mengenai media
elektronik
berjalannya
sistem
Wirawan B dan Burton, Richard. 2007. Hukum Pajak, Edisi 3, Salemba Empat, Jakarta.
Nurmantu, Safri. 2005. Pengantar Perpajakan, Kelompok Yayasan Obor, Jakarta.
administrasi perpajakan modern perlu dilakukan, hal ini bisa mempermudah
wajib
memenuhi
Madewing, Irmayanti. 2013. Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makasar Utara. Skripsi. makasar : Universitas Hasanuddin.
pajak
kewajiban
perpajakannya.
Peningkatan
kemampuan wajib pajak dalam mengisi SPT juga penting, agar jumlah pajak yang kurang bayar
Muljono, Djoko. 2010. Hukum Pajak Konsep, Aplikasi, dan Penuntun Praktis.Yogyakarta: Andi.
bisa diminimalisir. 3. Bagi penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel yang lain seperti
pelaksanaan
good
Pandiangan, Liberti. 2008. Modernisasi & Reformasi Pelayanan Perpajakan Berdasarkan UU Terbaru. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
governance, kualitas pelayanan, dan bisa juga kode etik yang belum dijadikan sebagai variabel penelitian
sehingga
untuk Priyatno, Duwi. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan Spss 20. Yokyakarta: CV Andi Offset
selanjutnya ditemukan variabel baru yang akan mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak.
Rahayu, Sri dan Lingga, Ita Salsalina. 2009. Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal akuntansi Vol.1 No.2 November 2009.
DAFTAR PUSTAKA Chaizi, Nasuha. 2004. Reformasi Administrasi Publik: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
58
Ida Mentayani, Rusmanto dan Mail. Pengaruh Modernisasi Sistem Perpajakan...
Rapina. Dkk. 2011. Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terdapat Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying). Jurnal Riset Akuntansi Vol.III No.2 Oktober 2011.
Sofyan, Taufan Marcus. 2005. Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar. Skripsi. Sarjana Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta
59