DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.6.No.2. September 2013
PENGARUH LIQUIDITY, LEVERAGE DAN PROFITABILITY, TERHADAP ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2011 Adi Pratama Hilmi Abdullah
[email protected] STIE NASIONAL BANJARMASIN Abstract, This study was designed to strengthen the usability study of financial ratios, liquidity, leverage and profitability of the economic value added ( EVA ) at the pharmaceutical company listed on the Stock Exchange The period from 2007 to 2011 with the independent variable Current Ratio ( CR ) , Debt to Equity Ratio ( DER ) , Total assets Turnover (TATO), Inventory Turnover ( ITO ) and Basic Earning Power ( BEP ). Assisted by multiple linear regression using SPSS version 17. Based on the statistical analysis of the F test EVA simultaneously affected by CR , DER , TATO , ITO and BEP . This statement is supported by the value of F = 3.667 > F = 2.545 with a significance level of 0.011 . While Adjusted R2 of 0.282 , this means that both the independent variables explained 28.2% of EVA , and the remaining 71.8 % is explained by other variables . While the t-test , only three variables that affect the EVA namely CR , ITO and BEP means these three variables can be used to predict the economic value of the company. While the DER and TATO no significant effect on the EVA so that these two variables can not be used to predict the economic value of the company. Keywords; CR , DER , TATO , ITO and BEP . Abstrak, Penelitian ini dirancang untuk memperkuat studi kegunaan rasio keuangan liquidity, leverage dan profitability terhadap economic value added (EVA) pada perusahaan farmasi Yang terdaftar di BEI periode 2007 - 2011 dengan variabel independen Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Total Assets Turnover (TATO), Inventory Turnover (ITO) dan Basic Earning Power (BEP). Menggunakan regresi linier berganda dibantu SPSS versi 17. Berdasarkan analisis statistik uji F secara simultan EVA dipengaruhi oleh CR, DER, TATO, ITO dan BEP. Pernyataan ini didukung dengan nilai F hitung = 3,667 > Ftabel = 2,545 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,011. Sementara Adjusted R2 sebesar 0,282, ini artinya secara variabel-variabel independen menjelaskan EVA sebesar 28,2%, dan sisanya 71,8% dijelaskan oleh variabel lain. Sementara uji t, hanya tiga variabel yang berpengaruh terhadap EVA yaitu CR, ITO dan BEP artinya ketiga variabel ini dapat digunakan untuk memprediksi nilai tambah ekonomi perusahaan. Sedangkan DER dan TATO tidak berpengaruh signifikan terhadap EVA sehingga kedua variabel ini tidak dapat digunakan untuk memprediksi nilai tambah ekonomi perusahaan. Kata kunci; CR, DER, TATO, ITO dan BEP.
51
Adi Pratama dan Hilmi Abdullah, Pengaruh Liquidity, Leverage dan……..
Kinerja dan prestasi manajemen
Pengaruh Liquidity, Leverage, Activity dan
yang diukur dengan rasio-rasio keuangan
Profitability
tidak dapat dipertanggungjawabkan karena
Perusahaan
rasio keuangan yang dihasilkan sangat
Indonesia periode 2004 – 2008. Dalam
bergantung pada metode atau perlakuan
penelitiannya
akuntansi yang digunakan. Kelemahan
analisis regresi linier berganda yang
pengukuran kinerja berdasarkan rasio,
hasilnya
membutuhkan suatu alat ukur kinerja lain
simultan CR, QR, DER, TATO, ITO, ROA,
yang
ROE dan ROI memberikan pengaruh yang
dapat
menunjukkan
prestasi
Terhadap Farmasi
Pada
Bursa
Efek
di
tersebut,
menunjukkan
menggunakan
bahwa
signifikan
untuk mendorong aktivitas atau strategi
secara parsial hanya variabel CR, QR,
yang menambah nilai ekonomis (value
TATO, ROA dan ROI yang memberikan
added
pengaruh signifikan terhadap EVA.
dan
menghapuskan
EVA.
secara
manajemen sebenarnya dengan tujuan
activities)
terhadap
EVA
Sedangkan
aktivitas yang merusak nilai (non-value added activities). EVA dianggap sangat relevan
dalam
memenuhi
METODE
kebutuhan
Penelitian sekarang menngunakan
tersebut, karena EVA dapat mengukur
varabel indevenden CR, DER, TATO, ITO
kinerja
, yang diduga berpengaruh terhadap EVA
manajemen berdasarkan besar
kecilnya nilai tambah yang diciptakan
dengan
selama periode tertentu.
linier berganda dibantu SPPS versi 17.
Peneliti terdahulu Tertowati (2009) melakukan
penelitian
yang
menggunakan statistic regresi
Dengan Model analisis yang digunakan
berjudul
dalam penelitian ini adalah :
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + e
Keterangan : Y / EVA = Economic Value Added, α=Konstanta, X1=Current Ratio, X2 = Debt to Equity ratio, X3=Total Assets Turnove, X4=Inventory Turnover, X5= Basic Earning Power , β1 s/d β5 = Koefisien determinasi, e = error term (standar error).
52
DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.6.No.2. September 2013
Dengan demikian maka kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Current Ratio (X1)
Debt to Equity Ratio (X2)
Total Assets Turnover (X3)
ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)
Inventory Turnover (X4)
(Y)
Basic Earning Power (X5)
Gambar 1, Kerangka Pikir Penelitian Sumber: Tertowati (2009) Populasi dalam penelitian ini
3. Perusahaan farmasi yang menghasilkan laba selama periode 2007 – 2011.
adalah perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik
4. Perusahaan
yang
memiliki
data
pengambilan sampel yang digunakan
lengkap selama periode pengamatan
adalah purposive sampling, dengan
untuk
pertimbangan sebagai berikut :
Economic Value Added.
1. Perusahaan farmasi yang terdaftar pada
faktor
yang
diteliti
yaitu
Berdasarkan kriteria diatas, dari 9
Bursa Efek Indonesia.
(sembilan) perusahaan farmasi yang
2. Menerbitkan laporan keuangan selama
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, hanya
5 tahun berturut-turut secara lengkap
ada 7 (tujuh) perusahaan farmasi yang
selama kurun waktu 2007 – 2011.
memenuhi keempat kriteria tersebut.
53
Adi Pratama dan Hilmi Abdullah, Pengaruh Liquidity, Leverage dan……..
Table 1. Objek penelitian No
Kode
Nama Perusahaan
Keterangan
1. DVLA PT. Darya-Varia Laboratoria, Tbk. 2. INAF PT. Indofarma (Persero), Tbk. 3. KLBF PT. Kalbe Farma, Tbk. 4. KAEF PT. Kimia Farma, Tbk. 5. MERK PT. Merck, Tbk. 6. PYFA PT. Pyridam Farma, Tbk. 7. SCPI PT. Schering Plough Indonesia, Tbk. 8. SQBI PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia, Tbk. 9. TSPC PT. Tempo Scan Pacific, Tbk. Sumber : www.idx.co.id (data diolah kembali) Berdasarkan rumusan masalah,
Memenuhi Kriteria Memenuhi Kriteria Memenuhi Kriteria Memenuhi Kriteria Memenuhi Kriteria Memenuhi Kriteria Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Kriteria
terhadap Economic Value Added
teori dan penelitian terdahulu, maka
(EVA).
hipotesis yang diajukan dalam penelitian
H5
: Variabel
Inventory
ini adalah :
secara
H1
terhadap Economic Value Added
: Variabel Current Ratio, Debt to Equity
Ratio,
Total
Assets
H2
Earning
Power
H6
secara
secara
parsial
berpengaruh
terhadap Economic Value Added
Economic Value Added (EVA).
(EVA).
: Variabel Current Ratio secara berpengaruh
Uji Asumsi Klasik
terhadap
a. Uji Multikolinearitas
Economic Value Added (EVA).
Pengujian
: Variabel Debt to Equity Ratio secara
H4
: Variabel Basic Earning Power
simultan berpengaruh terhadap
parsial
H3
berpengaruh
(EVA).
Turnover, Inventory Turnover dan Basic
parsial
Turnover
parsial
dilakukan
dengan
multikolinearitas melihat
nilai
berpengaruh
Variance Inflation Factor (VIF) dan
terhadap Economic Value Added
Tolerance dengan kriteria dikatakan
(EVA).
bebas dari masalah multikolinearitas
: Variabel Total Assets Turnover secara
parsial
bila memunyai nilai VIF kurang dari
berpengaruh
10 dan memunyai nilai Tolerance lebih dari 0,1.
54
DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.6.No.2. September 2013
Tabel . 2. Hasil Pengujian Multikolinearitas
Current Ratio (X1)
0,204
Variance Inflation Factor (VIF) 4,896
Debt to Equity Ratio (X2)
0,653
1,532
Total Assets Turnover (X3)
0,827
1,209
Inventory Turnover (X4)
0,925
1,081
Basic Earning Power (X5)
0,229
4,366
Variabel Independen
Tolerance
Keterangan
Tidak terjadi gejala Multikolinearitas
Sumber : Hasil olah data menggunakan software SPSS versi 17 b. Uji Autokorelasi Pengujian terhadap gejala autokorelasi dilakukan dengan Uji Durbin-Watson (DW) dan hasinya tidak terjadi outokorelasi dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 3 :
Hasil Pengujian Autokorelasi Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square
.387
.282
.622a
1
Std. Error of the Estimate 87519.689
DurbinWatson 1.822
Sumber : Hasil olah data menggunakan software SPSS versi 17. c. Uji Heteroskedastisitas
Selain itu pada probability plot juga
Berdasarkan gambar di atas,
terlihat bahwa titik-titik data menyebar
terlihat titik-titik menyebar secara acak
di sekitar garis diagonal dan mengikuti
dan tidak membentuk
arah garis diagonal, sehingga dapat
(bergelembung,
pola tertentu
melebar,
kemudian
disimpulkan bahwa model regresi telah
menyempit), serta menyebar acak di
memenuhi asumsi normalitas.
atas maupun di bawah angka 0 pada
Pengujian Hipotesis
sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan
a. Pengujian Hipotesis Secara Simultan
bahwa
tidak
terjadi
gejala
Pengujian pengaruh variabel
heteroskedastisitas pada model regresi.
Current Ratio, Debt to Equity Ratio,
d. Uji Normalitas,
Total
Uji normalitas dilakukan dengan grafik,
dan
hasilnya
pola
Assets
Turnover,
Inventory
Turnover dan Basic Earning Power
grafik
secara simultan terhadap Economic
memberikan pola distribusi normal.
Value
55
Added
dilakukan
dengan
Adi Pratama dan Hilmi Abdullah, Pengaruh Liquidity, Leverage dan……..
menggunakan uji F. Pengujian ini
b. Pengujian Hipotesis Secara Parsial
dilakukan untuk mengetahui apakah
Pengujian ini dilakukan untuk
semua variabel independen secara
mengetahui apakah variabel Current
simultan memunyai pengaruh terhadap
Ratio, Debt to Equity Ratio, Total
variabel
yang
Assets Turnover, Inventory Turnover
dilakukan dalam pengujian ini antara
dan Basic Earning Power berpengaruh
lain: 1. Merumuskan hipotesis.
secara
2. Menentukan nilai Signifikansi.
Value Added. Pengujian dilakukan
3.Pengambilan
dengan menggunakan uji t. Dengan
dependen.
Tahapan
keputusan,
dengan
parsial
terhadap
Economic
kriteria :
keputusan Jika signifikansi < 0,05,
Jika signifikansi < 0,05, maka H0
maka H0 ditolak dan Ha diterima.
ditolak dan Ha diterima.
Artinya secara statistik data yang
Artinya secara statistik data yang
digunakan dapat membuktikan bahwa
digunakan dapat membuktikan vahwa
variabel independen, yaitu Current
variabel independen, yaitu Current
Ratio, Debt to Equity Ratio, Total
Ratio, Debt to Equity Ratio, Total
Assets Turnover, Inventory Turnover
Assets Turnover, Inventory Turnover
dan Basic Earning Power secara parsial
dan
(masing-masing variabel) berpengaruh
Basic
simultan
Earning
Power
berpengaruh
secara terhadap
terhadap
perubahan
nilai
variabel
perubahan nilai variabel dependen,
dependen, yaitu Economic Value Added
yaitu Economic Value Added (Y).
(Y).
Jika signifikansi > 0,05, maka
Jika signifikansi > 0,05, maka H0
H0 diterima dan Ha ditolak.
diterima dan Ha ditolak.
Artinya secara statistik data yang
Artinya secara statistik data yang
digunakan dapat membuktikan vahwa
digunakan dapat membuktikan bahwa
variabel independen, yaitu Current
variabel independen, yaitu Current
Ratio, Debt to Equity Ratio, Total
Ratio, Debt to Equity Ratio, Total
Assets Turnover, Inventory Turnover
Assets Turnover, Inventory Turnover
dan
dan Basic Earning Power secara parsial
Basic
Earning
Power
secara
simultan tidak berpengaruh terhadap
(masing-masing
perubahan nilai variabel dependen,
berpengaruh terhadap perubahan nilai
yaitu Economic Value Added (Y).
variabel dependen, yaitu EVA (Y).
56
variabel)
tidak
DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.6.No.2. September 2013
HASIL PENELITIAN
Analisis Statistik Deskriptif Tabel . 4. Hasil Perhitungan Mean dan Standar Deviasi dari Variabel Penelitian Descriptive Statistics N
Minimum Maximum
Mean
430980 54411.71
Std. Deviation
EVA
35
-22407
103263.939
CR
35
1.310
7.774
3.43829
1.721242
DER
35
.146
2.462
.52923
.535865
TATO
35
.882
1.940
1.40537
.293619
ITO
35
4.905
9.587
7.12763
1.228851
BEP
35
.044
.477
.16166
.119556
Valid N (listwise) 35 Sumber : Hasil olah data menggunakan software SPSS versi 17 Berdasarkan tabel di atas dapat
yang
menggambarkan bahwa dari 7
dilihat nilai minimum, maksimum, rata-
perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa
rata dan standar deviasi untuk masing-
Efek Indonesia dan memperoleh laba
masing variabel. N merupakan jumlah data
selama 5 tahun berturut-turut memiliki
valid yang digunakan untuk variabel EVA,
nilai rata-rata EVA sebesar Rp. 54.411.71.
CR, DER, TATO, ITO dan BEP.
Hal ini terjadi karena semua perusahaan
Analisis
statistik
dari
farmasi yang diteliti setiap tahunnya selalu
variabel EVA menunjukkan bahwa selama
menghasilkan nilai EVA positif meskipun
periode penelitian, variabel ini memiliki
ada
nilai minimum sebesar Rp. (22.407) yang
menghasilkan nilai EVA negatif. Hal ini
menunjukkan nilai terendah dari EVA
dibuktikan dengan sedikitnya terjadi nilai
yang dihasilkan pada perusahaan farmasi.
EVA negatif dari beberapa perusahaan
Begitu pula dengan nilai maksimum EVA
farmasi yang diteliti tersebut yaitu PT.
sebesar Rp. 430.980 yang menunjukkan
Darya
nilai tertinggi dari EVA yang diperoleh
menghasilkan nilai EVA negatif pada
perusahaan.
beberapa
Varia
perusahaan
Laboratoria
yang
Tbk
nilai
rata-rata
tahun 2007 dan 2008, PT. Kimia Farma
dihasilkan
secara
Tbk menghasilkan nilai EVA negatif pada
keseluruhan adalah sebesar Rp. 54.411.71,
tahun 2010, PT. Pyridam Farma Tbk
(Mean)
Sedangkan
deskriptif
yang
57
Adi Pratama dan Hilmi Abdullah, Pengaruh Liquidity, Leverage dan……..
menghasilkan nilai EVA negatif pada
rata-rata C R secara berturut-turut sebesar
tahun 2010 dan PT. Tempo Scan Pacific
145,5%, 226,9% dan 214,9%. Menurunnya
Tbk menghasilkan nilai EVA negatif pada
nilai CR mungkin bisa menjadi petunjuk
tahun 2007 dan 2008.
melemahnya
Pada
variabel
keuangan
CR
perusahaan. Namun CR yang terlalu tinggi
diperoleh nilai minimum sebesar 1,310
pun juga dianggap kurang bagus karena C
yang berarti bahwa kemampuan aktiva
R yang tinggi menunjukkan banyaknya
lancar dalam memenuhi kewajiban yang
dana yang menganggur dan pada akhirnya
segera jatuh tempo adalah sebesar 131%.
dapat mengurangi kemampuan perusahaan
Hasil
dalam usaha mendapatkan laba secara
ini
penelitian
kondisi
menunjukkan
keseluruhan perusahaan
bahwa
dari
farmasi
yang
optimal.
diteliti memiliki kemampuan terendah
Pada variabel DER menunjukkan
dalam hal pemenuhan kewajiban lancar
bahwa selama periode penelitian, variabel
adalah sebesar 131%. Kemudian nilai
ini memiliki nilai minimum sebesar 0,146
maksimum yang dihasilkan adalah sebesar
yang artinya beban perusahaan untuk
7,774 yang menunjukkan kemampuan
membayar
tertinggi
dengan nilai ekuitas yang ada sebesar
aktiva
lancar
dalam
hal
seluruh
0,146
jatuh tempo adalah sebesar 777,4%.
maksimum yang dihasilkan variabel ini
Sedangkan nilai rata-rata (Mean) C R yang
adalah sebesar 2,462 yang berarti bahwa
dihasilkan adalah sebesar 3,438 yang
beban
berarti
keseluruhan
seluruh utang perusahaan dengan nilai
perusahaan farmasi yang diteliti memiliki
ekuitas yang ada sebesar 246,2%. Dalam
kemampuan
kondisi
secara
rata-rata
pemenuhan kewajiban
dalam
hal
14,6%.
perusahaan
pemenuhan kewajiban lancar yang segera
bahwa
atau
utang
perusahaan
seperti
ini
Kemudian
untuk
nilai
nilai
membayar
kewajiban
jangka
pendek
perusahaan jauh lebih besar dibandingkan
aktiva
lancar
dengan jumlah ekuitas yang dimilikinya
sebesar 343,8% sehingga jika terdapat
sehingga kondisi seperti ini dianggap tidak
perusahaan yang memiliki C R dibawah
bagus. Menurut beberapa analis DE R
3,438, maka perusahaan tersebut memiliki
yang dianggap bagus adalah kurang dari
rata-rata CR dibawah dari rata-rata CR
50%.
perusahaan farmasi secara umum. Hal
yang dihasilkan variabel ini adalah sebesar
inilah yang terjadi pada PT. Indofarma
0,529
(Persero) Tbk, PT. Kimia Farma Tbk dan
perusahaan farmasi yang diteliti selama
PT. Pyridam Farma Tbk yang memiliki
periode
dengan
menggunakan
58
Sedangkan nilai rata-rata (Mean)
yang
berarti
penelitian,
bahwa
rata-rata
dari
7
beban
DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.6.No.2. September 2013
perusahaan
untuk
membayar
seluruh
dihasilkan adalah sebesar 1,853 kali dan
kewajiban perusahaan dengan nilai ekuitas
1,697 kali. Sedangkan 5 (lima) perusahaan
yang ada sebesar 52,9%. Jadi walaupun
farmasi lainnya memiliki nilai rata-rata
tingkat D ER perusahaan farmasi selalu
TATOdibawah
mengalami fluktuasi selama 5 tahun
perusahaan farmasi secara umum.
dari
nilai
rata-rata
terakhir, akan tetapi hanya ada 1 (satu)
Pada variabel ITO menunjukkan
perusahaan yang memiliki rata-rata di atas
bahwa selama periode penelitian variabel
Mean
Indofarma
ini menghasilkan nilai minimum sebesar
(Persero) Tbk. dengan nilai rata-rata DER
4,905 yang menunjukkan nilai terendah.
yang
Selanjutnya variabel ini menghasilkan
tersebut
yaitu
dihasilkan
PT.
sebesar
1,669
atau
166,9%.
nilai maksimum sebesar 9,587 yang
Pada variabel TATO menunjukkan
menunjukkan nilai tertinggi ITO yang
bahwa selama periode penelitian variabel
dihasilkan oleh perusahaan farmasi dengan
ini menghasilkan nilai minimum sebesar
standar deviasi sebesar 1,228 yang berarti
0,882 yang merupakan nilai terendah
bahwa selama periode penelitian ukuran
TATOdari perusahaan farmasi. Kemudian
penyebaran data dari variabel ITO adalah
nilai maksimum yang dihasilkan oleh
sebesar 1,228 dari 35 kasus yang terjadi.
variabel ini adalah sebesar 1,940 yang
Tingkat
menunjukkan
perusahaan farmasi cenderung mengalami
standar
nilai
deviasi
tertinggi
sebesar
0,293
dengan yang
gejala
ITO
yang
fluktuatif.
oleh
Meskipun dikatakan
menjelaskan ukuran penyebaran data dari
demikian,
variabel TATO dari 35 kasus yang terjadi.
(Mean)
Secara umum nilai rata-rata TATO yang
perusahaan farmasi adalah sebesar 7,127
diteliti
yang
atau sebesar 712,7% yang memperlihatkan
keefisienan
seberapa bagus manajemen perusahaan
perusahaan farmasi dalam menggunakan
yang diterapkan dalam rangka mengelola
aktiva guna menghasilkan penjualan yang
modal yang ada pada persediaan. PT.
diharapkan. Dari 7 perusahaan farmasi
Darya Varia Laboratoria Tbk merupakan
yang diteliti, hanya ada 2 (dua) perusahaan
perusahaan farmasi yang memiliki tingkat
farmasi yang memiliki nilai rata-rata
rata-rata ITO terbesar, yaitu sebesar 8,385.
TATO diatas nilai rata-rata perusahaan
Hal ini dikarenakan pada tahun 2008
farmasi secara umum. Yaitu PT. Kimia
perusahaan tersebut berhasil meraih nilai
Farma Tbk dan PT. Merck Tbk dengan
ITO tertinggi dengan nilai sebesar 9,587
masing-masing nilai rata-rata TATO yang
yang berarti bahwa perusahaan memiliki
adalah
menunjukkan
sebesar tingkat
1,405
59
akan
dimiliki
ITO
tetapi yang
nilai
rata-rata
dihasilkan
oleh
Adi Pratama dan Hilmi Abdullah, Pengaruh Liquidity, Leverage dan……..
tingkat
kecepatan
yang tinggi untuk
perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa
mengkonversi persediaan menjadi kas atau
Efek Indonesia pada tahun 2007 – 2011
piutang.
yang
cenderung mengalami gejala fluktuatif.
memiliki nilai rata-rata ITO dibawah dari
Hal ini juga sekaligus menunjukkan bahwa
nilai rata-rata ITOsecara umum adalah PT.
kemampuan
Indofarma (Persero) Tbk, PT. Kalbe Farma
menggunakan dan mengelola total aktiva
Tbk dan PT. Pyridam Farma Tbk yaitu
perusahaan untuk menghasilkan laba juga
dengan nilai rata-rata ITO yang dihasilkan
turut mengalami fluktuasi.
Sedangkan
perusahaan
perusahaan
dalam
oleh masing-masing perusahaan secara berturut-turut adalah sebesar 6,795 kali,
PEMBAHASAN
5,725 kali dan 6,151 kali. Pada variabel BEP menunjukkan,
1. Pengujian Hipotesis
selama periode penelitian variabel ini
Pengujian hipotesis dalam penelitian
memiliki nilai minimum sebesar 0,044 kali
ini menggunakan analisis regresi linier
yang berarti bahwa kemampuan terendah
berganda melalui software SPSS versi 17.
total aktiva untuk menghasilkan laba
Pengujian
adalah sebesar 4,4%. Kemudian nilai
menganalisis regresi linier berganda dalam
maksimum yang dihasilkan oleh variabel
menentukan kontribusi relatif tiap variabel
ini adalah sebesar 0,477 kali yang artinya
independen
kemampuan
pengaruhnya terhadap variabel dependen
total
aktiva
tertinggi
dilakukan
untuk
menjelaskan
baik
laba sebelum pajak adalah sebesar 47,7%.
simultan. Hasil analisis data dapat dilihat
Sedangkan nilai rata-rata yang dihasilkan
pada lampiran dan secara garis besar dapat
oleh variabel ini adalah sebesar 0,161 kali
dirangkum seperti pada tabelberikut:
berarti selama periode penelitian ukuran penyebaran data dari variabel BEP adalah sebesar 0,119 dari 35 kasus yang terjadi. Perusahaan yang memiliki nilai rata-rata BEP diatas nilai rata-rata
BEP secara
umum adalah PT. Kalbe Farma Tbk dan PT. Merck Tbk. dengan masing-masing perolehan nilai rata-rata BEP adalah 0,231 dan 0,408. Berdasarkan perhitungan, BE P 60
parsial
untuk
perusahaan farmasi untuk menghasilkan
dengan standar deviasi sebesar 0,119 yang
secara
ini
maupun
secara
DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.6.No.2. September 2013
Tabel . 5. Hasil Pengujian Hipotesis
(Constant) CR DER TATO ITO BEP R = 0,622
Unstandardized Coefficients t B Standard Error 420305,708 123811,051 3,395 -46841,921 19294,554 -2,428 -27681,803 34665,850 -0,799 -57130,207 56212,387 -1,016 -34464,429 12699,208 -2,714 839744,672 262334,818 3,201 R Square (R2) = 0,387 Adjusted R Square (R2) = 0,282
F = 3,667
Sig F = 0.011
Variabel
Sig.
Std. Error of the Estimate = 87519,689
Berdasarkan tabel di atas yang
sistematis model fungsi dari hasil regresi
menunjukkan hasil analisis regresi linier
berganda
berganda
dinyatakan sebagai berikut :
dengan
tingkat
,002 ,022 ,431 ,318 ,011 ,003
signifikansi
yang
digunakan
dapat
sebesar 5% (α = 0,05), maka secara
EVA = 420305,708 + (-46841,921) CR + (-27681,803) DER + (-57130,207) TATO + (-34464,429) ITO + 839744,672 BEP + e Untuk
mengukur
jauh
CR, DER, TATO, ITOdan BEP terhadap
kemampuan model dalam menerangkan
EVA sebesar 38,7% sedangkan sisanya
variasi variabel dependen dapat dilihat dari
sebesar 61,3% (100% - 38,7% = 61,3%)
koefisien determinasi (R2) karena besarnya
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
kontribusi
semua
variabel
dimasukkan dalam penelitian ini. Namun
terhadap
nilai
variabel
untuk jumlah variabel yang lebih dari satu,
ditunjukkan
oleh
besarnya
maka lebih baik menggunakan Adjusted R2
koefisien determinasi (R2). Angka R yang
yaitu sebesar 0,282. Hal ini berarti bahwa
ditunjukkan dari tabel 7 di atas adalah
28,2% dari variasi tingkat EVA perusahaan
sebesar 0,622 yang berarti bahwa korelasi
bisa dijelaskan oleh variabel CR, DER,
antara variabel CR, DER, TATO, ITOdan
TATO, ITOdan BEP. Sedangkan sisanya
BEP terhadap EVA menunjukkan adanya
71,8% (100% - 28,2% = 71,8%) dijelaskan
hubungan yang cukup erat karena nilainya
oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
di atas 0,5 (nilai mendekati 1).
dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan
independen dependen
pengaruh
seberapa
Angka R Square (R2) pada tabel 7
bahwa masih banyak faktor-faktor lain
menunjukkan angka 0,387 yang artinya
diluar variabel-variabel yang digunakan
persentase sumbangan pengaruh variabel
dalam 61
penelitian
ini
yang
dapat
Adi Pratama dan Hilmi Abdullah, Pengaruh Liquidity, Leverage dan……..
mempengaruhi
tingkat
EVA
pada
atas variabel independen terhadap
perusahaan.
variabel dependen. Dari uji ANOVA
Standard Error of the Estimate
atau
F
test,
diperoleh
angka
adalah sebesar 87519,689. Nilai ini lebih
signifikansi sebesar 0,011. Dari hasil
kecil apabila dibandingkan dengan standar
perbandingan nilai signifikansi dapat
deviasi EVA yaitu sebesar 103263,939.
diketahui bahwa nilai signifikansi yang
Kecilnya
yang dihasilkan pada
dihasilkan sebesar 0,011 lebih kecil
Standard Error of the Estimate akan
dari α = 0,05 atau 0,011 < 0,05
membuat model regresi semakin tepat
sehingga H0 ditolak dan Ha diterima.
dalam memprediksi variabel dependen
Dengan demikian dapat disimpulkan
(EVA).
bahwa
2. Pengujian Hipotesis Secara Simultan
independen yaitu CR, DER, TATO,
nilai
(Uji F)
secara
simultan
variabel
ITO dan BEP memiliki pengaruh yang Uji
F
dilakukan
untuk
signifikan terhadap EVA.
mengetahui pengaruh secara simultan 3. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Tabel . 6. Hasil Pengujian Statistik t Variabel Signifikansi Current Ratio 0,022* Debt to Equity Ratio 0,431 Total Assets Turnover 0,318 Inventory Turnover 0,011* Basic Earning Power 0,003* Sumber : Hasil olah data menggunakan software SPSS versi 17 Keterangan : * Signifikansi pada α = 5% (0,05) Berdasarkan tabel hasil pengujian
yang berarti bahwa C R berpengaruh
nilai signifikansi masing-masing variabel
secara parsial terhadap EVA sehingga H0
independen di atas, dapat dijelaskan
ditolak dan Ha diterima. Hasil penelitian
sebagai berikut :
ini
a. Pengaruh CR terhadap EVA
dilakukan oleh Tertowati (2009) yang
Berdasarkan tabel 8, diperoleh angka
sejalan
dengan
penelitian
yang
menyatakan bahwa CR berpengaruh secara
signifikansi untuk CR sebesar 0,022. Jika
parsial terhadap EVA.
dibandingkan dengan tingkat signifikansi
b. Pengaruh DER terhadap EVA
0,05, maka diperoleh hasil bahwa nilai
Nilai signifikansi yang dihasilkan
signifikansi yang dihasilkan adalah lebih
variabel DR adalah sebesar 0,431. Jika
kecil dari nilai α = 0,05 atau 0,022 < 0,05
dibandingkan dengan tingkat signifikansi 62
DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.6.No.2. September 2013
0,05, maka diperoleh hasil bahwa nilai
penelitian
signifikansi yang dihasilkan adalah lebih
penelitian yang dilakukan oleh Tertowati
besar dari nilai α = 0,05 atau 0,431 > 0,05
(2009) yang menyatakan bahwa ITO
yang
secara parsial tidak berpengaruh terhadap
berarti
bahwa
DER
tidak
ini
tidak
sejalan
berpengaruh secara parsial terhadap EVA
EVA.
sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Hasil
e. Pengaruh BEP terhadap EVA
dengan
penelitian ini sejalan dengan penelitian
Nilai signifikansi yang dihasilkan
yang dilakukan oleh Tertowati (2009)
variabel BEPower adalah sebesar 0,003.
yang menyatakan bahwa DERatio secara
Jika
parsial tidak berpengaruh terhadap EVA.
signifikansi 0,05, maka diperoleh hasil
c. Pengaruh TATO terhadap EVA
bahwa nilai signifikansi yang dihasilkan
dibandingkan
dengan
tingkat
Nilai signifikansi yang dihasilkan
adalah lebih kecil dari nilai α = 0,05 atau
variabel TATO adalah sebesar 0,318. Jika
0,003 < 0,05 yang berarti bahwa BEP
dibandingkan dengan tingkat signifikansi
berpengaruh
0,05, maka diperoleh hasil bahwa nilai
EVAsehingga H0 ditolak dan Ha diterima.
secara
parsial
terhadap
signifikansi yang dihasilkan adalah lebih
Berdasarkan uraian pembahasan di
besar dari nilai α = 0,05 atau 0,318 > 0,05
atas diperoleh kesimpulan bahwa analisis
yang
regresi linier berganda yang diproses
berarti
bahwa
TATO
tidak
berpengaruh secara parsial terhadap EVA
melalui
sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Hasil
menghasilkan nilai R sebesar 0,622 yang
penelitian
menjelaskan
ini
tidak
sejalan
dengan
program
SPSS
korelasi
versi
antara
17
variabel
penelitian yang dilakukan oleh Tertowati
independen terhadap variabel dependen
(2009) yang menyatakan bahwa secara
memiliki hubungan yang cukup erat
parsial TATO berpengaruh terhadap EVA.
karena nilai R menunjukkan angka lebih
d. Pengaruh ITO terhadap EVA
dari 0,5 dan mendekati 1. Nilai R Square
Nilai signifikansi yang dihasilkan
(R2) menunjukkan angka 0,387 yang
variabel ITO adalah sebesar 0,011. Jika
menjelaskan bahwa persentase sumbangan
dibandingkan dengan tingkat signifikansi
pengaruh variabel independen terhadap
0,05, maka diperoleh hasil bahwa nilai
variabel dependen adalah sebesar 38,7%,
signifikansi yang dihasilkan adalah lebih
sedangkan
kecil dari nilai α = 0,05 atau 0,011 < 0,05
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
yang berarti bahwa Inventory Turnover
dimasukkan
sisanya
dalam
penelitian 2
R
61,3%
ini.
berpengaruh secara parsial terhadap EVA
Kemudian
sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil
angka 0,282 yang menjelaskan bahwa 63
Adjusted
sebesar
menunjukkan
Adi Pratama dan Hilmi Abdullah, Pengaruh Liquidity, Leverage dan……..
variabel
signifikansi yang digunakan yaitu α = 5%
dependen dapat dijelaskan oleh variabel
(0,05). Adapun angka signifikansi masing-
independen sedangkan sisanya sebesar
masing
71,8% dapat dijelaskan oleh variabel lain
secara berturut adalah sebesar 0,022, 0,011
yang tidak dimasukkan dalam penelitian
dan 0,003. Sedangkan DE R dan TATO
ini. Standard Error of the Estimate
tidak memiliki pengaruh terhadap EVA
menghasilkan
yang
karena nilai signifikansi yang dihasilkan
berarti kesalahan yang dapat terjadi dalam
adalah lebih besar jika dibandingkan
memprediksi variabel dependen adalah
dengan
sebesar 87.519,689.
digunakan yakni α = 5% (0,05). Adapun
28,2%
dari
variasi
angka
tingkat
87519,689
variabel
independen
tingkat
tersebut
signifikansi
yang
Hasil dari pengujian hipotesis secara
angka signifikansi masing-masing variabel
simultan atau uji F yang digunakan untuk
independen tersebut secara berturut-turut
menguji signifikansi pengaruh variabel
adalah sebesar 0,431 dan 0,318.
independen yaitu C R, DER, TATO, ITO dan
BEP
terhadap
variabel
Pada
EVA
penelitian
selanjutnya
diharapkan agar variabel independen yang
menghasilkan nilai signifikansi sebesar
digunakan
0,011. Nilai ini lebih kecil dari tingkat
faktor-faktor
signifikansi yang digunakan yaitu α = 5%
keuangan seperti tingkat suku bunga, beta
(0,05) atau 0,011 < 0,05 sehingga dapat
saham, faktor resiko pasar dan sebagainya.
disimpulkan
Selain itu juga untuk menganalisis faktor
bahwa
secara
simultan
sebaiknya lain
berpengaruh
menambahkan
diluar
rasio-rasio
variabel independen yaitu CR, DER,
yang
terhadap
EVA
TATO, ITO dan BE P memiliki pengaruh
diharapkan dapat diterapkan pada semua
yang signifikan terhadap EVA.
jenis industri dengan menambah jumlah
Hasil dari pengujian hipotesis secara
periode penelitian agar pengujian lebih
parsial atau uji t yang digunakan untuk
kuat dan menghasilkan analisis yang lebih
mengetahui
tepat serta akurat.
ada
masing-masing
tidaknya variabel
pengaruh independen
terhadap variabel dependen menjelaskan
SIMPULAN DAN SARAN
bahwa variabel independen yang memiliki
Simpulan
pengaruh secara parsial terhadap variabel
1. Berdasarkan analisis statistik uji F
dependen adalah variabel CR, ITO dan
menunjukkan bahwa secara simultan
BEP. Hal ini dibuktikan dengan angka
EVA dipengaruhi oleh variabel CR,
signifikansi yang dihasilkan adalah lebih
DER, TATO, ITO dan BEP. Pernyataan
kecil jika dibandingkan dengan tingkat
ini didukung dengan hasil perbandingan 64
DINAMIKA EKONOMI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.6.No.2. September 2013
antara nilai Fhitung dengan Ftabel yang
berpengaruh signifikan terhadap EVA
menunjukkan Fhitung = 3,667 > Ftabel =
dengan nilai t negatif menunjukkan
2,545
signifikansi
bahwa variabel DERatio memunyai
sebesar 0,011. Sedangkan jika dilihat
hubungan yang berlawanan dengan
dari Adjusted R2 sebesar 0,282, hal ini
EVA. Variabel TATO tidak berpengaruh
menjelaskan bahwa secara bersama-
signifikan terhadap EVA dengan nilai t
sama
negatif menunjukkan bahwa variabel
dengan
tingkat
variabel-variabel
mampu
menjelaskan
28,2%,
sedangkan
independen EVA
sebesar
sisanya
71,8%
Total
Assets
Turnover
memunyai
hubungan yang berlawanan dengan
dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang
EVA.
tidak dimasukkan dalam penelitian ini
signifikan terhadap EVA dengan nilai t
yang berarti bahwa masih terdapat
negatif menunjukkan bahwa variabel
faktor-faktor lain yang tidak digunakan
ITO
dalam
berlawanan dengan EVA. Variabel BEP
penelitian
ini
yang
dapat
berpengaruh terhadap EVA.
Variabel
ITO
memunyai
berpengaruh
hubungan
yang
berpengaruh signifikan terhadap EVA
2. Berdasarkan analisis statistik uji t,
dengan nilai t positif menunjukkan
diantara kelima variabel independen
bahwa
variabel
BEP
memunyai
yang digunakan dalam penelitian ini
hubungan yang searah dengan EVA.
terdapat tiga variabel yang berpengaruh
Saran
terhadap EVA yaitu CR, ITO dan BEP
1. CR, diharapkan perusahaan mampu
yang berarti ketiga variabel ini dapat
untuk terus menerus meningkatkan
digunakan untuk memprediksi nilai
likuiditas perusahaan sehingga dapat
tambah
memaksimalkan
ekonomi
perusahaan.
menghasilkan laba
Sedangkan dua variabel lainnya yaitu
optimal dan pada akhirnya mampu
DER dan TATO tidak berpengaruh
menciptakan nilai tambah ekonomi dan
signifikan
dapat memberikan kepercayaan kepada
kedua
terhadap
variabel
EVA
ini
sehingga
tidak
dapat
calon investor dan kreditor untuk
digunakan untuk memprediksi nilai
menanamkan modalnya.
tambah ekonomi perusahaan. Variabel
2. DER,
dalam
hal
ini
perusahaan
CR berpengaruh signifikan terhadap
diharapkan untuk lebih memperhatikan
EVA
struktur modal agar pendapatan yang
dengan
menunjukkan
nilai bahwa
t
negatif
variabel
CR
dihasilkan tidak semata-mata hanya
memunyai hubungan yang berlawanan dengan
EA.
Variabel
DER
untuk menutupi nilai kewajiban.
tidak 65
Adi Pratama dan Hilmi Abdullah, Pengaruh Liquidity, Leverage dan……..
3. TATO, menaikan volume pendapatan dengan
menggunakan
aset
Edisi 1. Cetakan Kesembilan. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta
secara
efektif dan efisien atau dengan kata lain
Prastowo D., Dwi dan Rifka Juliaty. 2005. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. STIM YKPN. Yogyakarta.
bekerja dengan jumlah aset yang relatif lebih rendah agar dapat menghasilkan laba tanpa menggunakan lebih banyak biaya
modal.
Selain
itu,
Priyatno, Duwi. 2012. Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. CV. Andi Offset. Yogyakarta.
perlu
mempercepat ITO sehingga diharapkan laba menjadi lebih tinggi.
S. Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Liberty. Yogyakarta.
4. BEP, dengan laba yang tinngi akan memberikan besarnya
pengaruh
nilai
tambah
terhadap Sawir, Agne. 2003. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Cetakan Ketiga. Gramedia. Jakarta
ekonomi
perusahaan. Peningkatan laba ini dapat dilakukan melalui pengelolaan aset secara efektif dan efisien, aset-aset yang
Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kedelapan. CV. Alfabets. Bandung.
sudah usang dapat dijual dan diganti dengan aset yang lebih memiliki daya
Tajriannor. 2008. Pengaruh Total Assets Turnover (TATO) dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Economic Value Added (EVA) (Studi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di BEI Tahun 2002 – 2006). Skripsi. Universitas Lambung Mangkurat.
guna sehingga dapat meningkatkan penjualan dan menekan biaya operasi maupun biaya modal yang diperlukan perusahaan. 5. Diharapkan selanjutnya independen
agar
pada
menggunakan yang
penelitian variabel
berbeda
Tertowati, Endah. 2009. Pengaruh Liquidity, Leverage, Activity dan Profitability Terhadap Economic Value Added (EVA) Pada Perusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia Periode 2004 – 2008. Skripsi. Universitas Lambung Mangkurat.
dan
menambahkan faktor-faktor lain diluar rasio-rasio keuangan seperti tingkat suku bunga dan beta saham. DAFTAR PUSTAKA Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Ketiga. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
http://www.idx.co.id
Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. 66