DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.7 No.1 Maret 2014
PENGARUH EARNING PER SHARE, PRICE EARNING RATIO DAN PRICE TO BOOK VALUE TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008-2011” Hilmi Abdullah Ricki Fanani Agaki
[email protected] STIE NASIONAL BANJARMASIN
Abstract, This study was designed to study the usefulness ratio strengthening earnings per share (EPS), price earnings ratio (PER) price-to-book value (PBV) of the company's dividend payout ratio in the mining period 2008-2011. The population in this study is a mining company listed on the Indonesia Stock Exchange 2008-2011 period as many as 36 companies. Data from secondary data sources. Methods of data analysis with quantitative descriptive with software SPSS 17. The results showed that, EPS, PER and PBV simultaneously and partial effect on the House of Representatives on mining companies listed on the Stock Exchange the period 2008-2011. Suggestion, The management should be able to increase the amount of earnings or net income of the company so as to increase the amount of dividends paid. And as consideration for investors in choosing an alternative consideration to invest. Keywords; EPS, PER, PBV, the House of Representatives. Abstarak, Penelitian ini dirancang untuk memperkuat studi kegunaan rasio earning per share (EPS), price earning ratio (PER) price to book value (PBV) terhadap dividen payout ratio pada perusahaan pertambangan periode 2008 – 2011. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011 yaitu sebanyak 36 perusahaan. Sumber data dari data sekunder. Metode analisis data dengan deskriptif kuantitatif dengan bantuan software SPSS 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, EPS, PER dan PBV secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap DPR pada perusahaan pertambangan yang listing di BEI periode 2008-2011. Saran, Pihak manajemen harus dapat meningkatkan jumlah earning atau pendapatan bersih perusahaan sehingga untuk meningkatkan jumlah dividen yang dibayarkan. Dan sebagai bahan pertimbangan bagi investor dalam memilih alternatif pertimbangan untuk menanamkan modal. Kata kunci; EPS, PER, PBV, DPR.
Penetapan
kebijakan
dividen
faktor non-keuangan. Pengaruh dari faktor
dipengaruhi oleh faktor keuangan dan
keuangan 14
dapat
diukur
dengan
Hilmi Abdullah dan Ricki F.A. Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio…………..
menggunakan rasio keuangan, karena rasio
Penelitian sebelumnya mengenai
ini dapat memberikan gambaran mengenai
pengaruh rasio Earning Per Share (EPS),
kinerja
Rasio
Price Earning Ratio (PER) dan Price to
keuangan yang akan digunakan untuk
Book Value (PBV) terhadap Dividend
mengukur
dalam
Payout Ratio (DPR) dilakukan oleh Dewi
penelitian ini adalah Dividend Payout
(2012) pada perusahaan perbankan yang
Ratio (DPR). Sedangkan faktor keuangan
terdaftar di BEI. Hasil dari penelitian Dewi
yang memengaruhi DPR diukur dengan
menunjukkan bahwa PER berpengaruh
Earning Per Share (EPS), Price Earning
positif terhadap DPR sedangkan PBV
Ratio (PER) dan Price to Book Value
tidak berpengaruh signifikan terhadap
(PBV).
DPR. Penelitian serupa dilakukan oleh
keuangan
perusahaan.
kebijakan
Rasio
dividen
keuangan
yang
akan
Purwanti
(2010)
pada
perusahaan
digunakan untuk mengukur kebijakan
manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil
dividen
dari penelitian Purwanti menunjukkan
dalam
penelitian
ini
adalah
Dividend Payout Ratio (DPR) dan faktor
bahwa
EPS
dan
PBV
berpengaruh
keuangan yang memengaruhinya diukur
signifikan terhadap DPR. Deitiana (2009)
dengan rasio Earning per Share (EPS),
meneliti faktor-faktor yang memengaruhi
Price Earning Ratio (PER) dan Price to
DPR pada perusahaan manufaktur dan non
Book Value (PBV).
manufaktur selain Bank dan lembaga
Menurut Horne & Wachowicz
keuangan lainnya periode 2003-2007. Dari
(2007: 281) faktor-faktor praktis yang
hasil uji hipotesis menunjukan DER, Cash
biasanya
perusahaan
Ratio, ROI, Net Profit Margin (NPM),
kebijakan
Return on Equity (ROE), dan Inventory
ketika
harus
dianalisis
membuat
keputusan
yaitu:
aturan-aturan
dividen,
hukum,
Turn Over (ITO)
tidak
penurunan nilai modal, aturan insolvensi
signifikan terhadap
DPR.
(kebangkrutan), dan penahanan laba yang
berpengaruh signifikan adalah PER dan
tidak dibenarkan (penahanan laba yang
EPS.
berlebihan),
kebutuhan
perusahaan,
likuiditas
berpengaruh Dan
yang
pendanaan (kemampuan
METODE
perusahaan untuk melunasi kewajibannya),
Penelitian sekarang menggunakan
kemampuan untuk meminjam, batasan-
variable independen eps,per,pbv,dpr, yang
batasan
diduga
perjanjian
dalam
kontrak
utang),
dan
uang kontrol
(syarat atau
berpengaruh
penyelesaian
pengendalian (controlling interest).
terhadap
penelitian
dpr, dengan
menggunakan statistic regresi berganda 15
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.7 No.1 Maret 2014
yang digunakan sebagai berikut :
dibantu SPSS versi 17. Dengan model analisis dan gambar kerangka hipotesis
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e
Earning Per Share (EPS) H1 Price Earning Ratio
Dividend Payout Ratio
(PER)
(DPR)
H2 H3
Price to Book Value
H4
(PBV)
Gambar 1. Model Kerangka Hipotesis Keterangan: H1= Hipotesis EPS berpengaruh terhadap DPR H2= Hipotesis PER berpengaruhterhadap DPR H3= Hipotesis PBV berpengaruh terhadap DPR H4 = Hipotesis EPS, PER dan PBV berpengaruh terhadap DPR Populasi dalam penelitian ini adalah
Sampel diambil dengan kriteria pemilihan
perusahaan sektor pertambangan yang
sampel sebagai berikut:
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
1. Perusahaan
pertambangan
yang
2008-2011 yaitu sebanyak 36 perusahaan.
terdaftar di BEI selama 4 tahun
Sampel dalam penelitian ini diambil secara
berturut-turut (2008-2011).
purposive
sampling
karena
hanya
2. Perusahaan
pertambangan
yang
purposive sampling yang bisa memberi
membagikan dividen selama periode
imformasi yang dibutuhkan sesuai dengan
2008-2011.
kriteria tertentu yang diterapkan peneliti. 16
Hilmi Abdullah dan Ricki F.A. Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio…………..
Tabel 1 Pengambilan sampel secara purposive sampling Perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI 2008-2011
36 perusahaan
Perusahaan pertambangan yang tidak terdaftar di BEI selama 4 tahun berturut-turut (2008-2011)
17 perusahaan
Perusahaan pertambangan yang tidak membagikan dividen selama periode 2008-2011
10 perusahaan
Perusahaan sector pertambangan yang memenuhi kriteria pemilihan sampel
9 perusahaan
Sumber: Diolah oleh penulis, 2013 Populasi penelitian diambil dari 36 perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-2011, ditemukan 9 perusahaan pertambangan yang memenuhi kriteria pemilihan sampel. Dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2 Perusahaan yang menjadi sampel penelitian No.
Nama Perusahaan
1.
Adaro Energy tbk.
2.
Bumi Resource tbk.
3.
Bayan Resource tbk.
4.
Indo Tambangraya Megah tbk.
5.
Tambang Batubara Bukit Asam tbk.
6.
Elnusa tbk.
7.
Aneka Tambang (Persero) tbk.
8.
Timah (Persero) tbk.
9.
International Nickel Indonesia tbk.
Sumber: Diolah oleh penulis, 2013 Instrumen dalam penelitian ini berupa
1. Variabel dependen Variabel dependen dalam penelitian
variabel-variabel yang dikelompokan
ini adalah kebijakan dividen yang diukur sebagai berikut:
dengan rasio Dividend Payout Ratio (DPR). DPR adalah nilai dividen yang dibagikan per saham dibagi dengan nilai 17
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.7 No.1 Maret 2014
laba
bersih
per
saham.
Rasio
ini
rasio yang lazim dipakai untuk mengukur
menjelaskan tentang jumlah pembayaran
harga pasar (market price) setiap lembar
dividen dari laba bersih yang dihasilkan.
saham biasa dengan laba per lembar
Rumus perhitungan DPR:
saham.”
Rasio
kemampuan
ini
menunjukkan
perusahaan
dalam
Dividend Per Share (DPS)
menghasilkan laba bersih. Semakin tinggi
Earning Per Share (EPS)
PER
berarti
menghasilkan
kinerja laba
perusahaan
semakin
bagus.
2. Variabel Independen
Profitabilitas perusahaan yang meningkat
a. Earning Per Share (EPS)
maka tingkat dividen yang dibayarkan
Earning Per Share (EPS) merupakan
perusahaan juga akan meningkat.
rasio yang menunjukkan berapa besar
Rumus perhitungan PER atau P/E Ratio:
keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham
Harga Per Lembar Saham (Closing Price)
(Wulandari, 2012). Menurut Simamora Earning Per Share (EPS)
(2000:530), “EPS ratio adalah laba bersih per lembar sahambiasa yang beredar selama
c. Price to Book Value (PBV)
suatu periode. Rasio laba per lembar saham
PBV didefinisikan sebagai harga
ini mengukur profitabilitas dari sudut pandang
pemegang
biasa”.Berdasarkan
pasar suatu saham dibagi dengan harga
saham
pendapat
bukunya. Semakin tinggi PBV semakin
diatas
tinggi return saham. Semakin tinggi return
pengertian Earning Per Share (EPS) yang
saham
dimaksud dalam penelitian ini adalah rasio
perusahaan
yangmenunjukkan berapa besar keuntungan (return)
yang
diperoleh
investor
akan
sehingga
kemampuan
atau
menambah
pendapatan meningkatkan
perusahaan
untuk
membagikan dividen.
pemegang saham yang beredar selama satu
Rumus perhitungan PBV:
periode. EPS dapat dihitung dengan rumus
Closing Price
sebagai berikut :
Book Value
Laba Bersih Jumlah Saham Beredar
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data statistik yang diperoleh,
b. Price Earning Ratio (PER) Menurut
Simamora
(2000:
disajikan sebagai berikut:
531)
Price Earning Ratio merupakan suatu 18
Hilmi Abdullah dan Ricki F.A. Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio…………..
Deskripsi data secara statistik Tabel 3. Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N EPS PER PBV DPR Valid N (listwise)
Minimum Maximum 36 36 36 36 36
2 2.73 .53 .00
3769 153.89 20.60 2.12
Mean
Std. Deviation
539.03 25.9267 4.1447 .3653
847.164 30.87099 4.04065 .44132
Sumber: Diolah dari hasil SPSS Hasil Uji a) Uji Normalitas Hasil uji normalitas dengan grafik Normal Probability Plot seperti terlihat pada gambar 3 dibawah ini menunjukan bahwa data yang diteliti normal.
Gambar 3 Uji Normalitas (1) Sumber: Diolah dari SPSS b) Uji multikorelinieritas Multikorelinieritas antar variabel independen terjadi jika nilai Tolerance< 0,10 dan nilai VIF > 0,10.Berikut adalah tabel hasil pengujian multikolinieritas:
19
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.7 No.1 Maret 2014
Tabel 4 Uji Multikolinieritas Coefficientsa Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
(Constant) EPS
.844
1.184
PER
.807
1.240
PBV
.811
1.234
Sumber: Diolah dari SPSS Dari tabel 3 uji normalitas dan table
dan PBV. Sehingga penelitian dapat
4 uji multikolinieritas diatas dapat dilihat
dilanjutkan dan diselesaikan.
bahwa nilai Tolerance ketiga variabel >
c) Uji autokorelasi
0,10 dan nilai VIF < 10. Angka ini
Uji autokorelasi dalam penelitian ini
menunjukkan
menggunakan
bahwa
tidak
terjadi
multikolinieritas antara variabel EPS, PER
uji
Durbin-Watson.
Berikut adalah tabel hasil pengujian dengan menggunakan Durbin-Watson:
Tabel 5 Uji Autokorelasi Model
Model Summary R Square Adjusted R Square
R
0.582267
1
0.339035
0.27707
b
Std. Error of the Estimate
DurbinWatson
0.375233
1.560468
a. Predictors: (Constant), PBV, EPS, PER b. Dependent Variable: DPR
Sumber: Diolah dari SPSS Pada tabel 5 dapat dilihat bahwa nilai
W), dengan tingkat kepercayaan =
Durbin-Watson sebesar 1,560 yang
10%. Apabila D-W terletak antara -2
berarti nilai tersebut berada diantara -2
sampai
sampai
autokorelasi.”
dengan
disimpulkan autokorelasi.
2
bahwa
sehingga
dapat
tidak
ada
maka
tidak
ada
d) Uji heteroskedastisitas
yang
Uji heteroskedastisitas dalam penelitian
dikemukakan oleh Santoso (2002: 219),
ini dilakukan dengan melihat grafik plot
“Model regresi yang baik adalah regresi
antara nilai prediksi variabel dependen
yang
yaitu
bebas
autokorelasi
Sebagaimana
+2
dari
autokorelasi
dilakukan
Uji
dengan
ZPRED
SRESID.
menggunakan uji Durbin-Watson (D20
dengan
Hasil
residualnya dari
uji
Hilmi Abdullah dan Ricki F.A. Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio…………..
heteroskedastisitas dapat dilihat pada
scatterplot berikut:
Gambar 2 Uji Heteroskedastisitas Sumber: Diolah dari SPSS Dari grafik plot dapat diketahui bahwa
alternatif (H1), (H2) dan (H3). H0 berarti
tidak terjadi heteroskedastisitas sebab
koefisien regresi tidak signifikan dan
grafik plot tidak membentuk pola yang
diduga variabel EPS, PER dan PBV
jelas serta titik-titik menyebar di atas
tidak
dan dibawah angka 0 pada sumbu Y.
terhadap DPR. H1 berarti koefisien
Sehingga dapat dikatakan tidak terjadi
regresi
heteroskedastisitas pada model regresi
diduga EPS berpengaruh secara parsial
dan model regresi layak dipakai.
terhadap DPR. H2 berarti koefisien
bepengaruh
dinyatakan
parsial
signifikan
regresi
a) Uji hipotesis secara parsial
diduga PER berpengaruh secara parsial
dilakukan
untuk
signifikan
dan
Pengujian Hipotesis
Pengujian
dinyatakan
secara
dan
terhadap DPR. H3 berarti koefisien
mengetahui ada tidaknya pengaruh
regresi
variabel EPS, PER dan PBV secara
diduga PBV berpengaruh secara parsial
parsial terhadap variabel DPR. Uji
terhadap DPR. Hasil uji hipotesis secara
hipotesis secara parsial menggunakan
parsial dapat dilihat pada tabel berikut:
hipotesis
nol
(H0)
dan
hipotesis
21
dinyatakan
signifikan
dan
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.7 No.1 Maret 2014
Tabel 6 Uji Hipotesis Secara Parsial Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
Standardized Coefficients Beta
(Constant)
.234
.105
EPS
.000
.000
PER
.009
PBV -.043 a. Dependent Variable: DPR
t
Sig.
2.233
.033
.273
1.744
.091
.002
.625
3.908
.000
.017
-.391
-2.450
.020
Sumber: Diolah dari SPSS Interpretasi dari tabel di atas adalah
hitung
positif
sebesar
sebagai berikut:
menunjukkan hubungan yang searah
1. Nilai signifikansi EPS sebesar 0,091 >
dengan
variabel DPR.
Jadi dapat
nilai signifikansi 0,10. Berarti variabel
disimpulkan
EPS berpengaruh signifikan secara
individual
parsial terhadap DPR pada perusahaan
positif terhadap DPR. Hasil penelitian
pertambangan yang listing di BEI
ini mendukung penelitian Dewi (2012)
periode
yang
2008-2011
dengan
nilai
bahwa
3,908
PER
berpengaruh
menyatakan
secara
signifikan
bahwa
PER
koefisien regresi sebesar 1,744. Nilai t
berpengaruh signifikan terhadap DPR.
hitung
Sehingga dapat disimpulkan
positif
menunjukkan
sebesar secara
1,744 individual
H0
ditolak dan H1 diterima.
berpengaruh positif terhadap DPR.
3. Nilai signifikansi PBV sebesar 0,020 >
Hasil penelitian ini mendukung hasil
nilai signifikansi 0,10. Berarti variabel
penelitian
oleh
PBV berpengaruh signifikan secara
menyatakan
parsial terhadap DPR pada perusahaan
bahwa EPS berpengaruh signifikan
pertambangan yang listing di BEI
terhadap
periode
yang
Purwanti (2010)
dilakukan yang
DPR.
Sehingga
dapat
disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima.
2008-2011
dengan
nilai
koefisien regresi sebesar (-2,450). Nilai
2. Nilai signifikansi PER sebesar 0,000 >
t
hitung
negatif
sebesar
(-2,450)
nilai signifikansi 0,10. Berarti variabel
menunjukkan bahwa secara individual
PER berpengaruh signifikan secara
PBV memiliki hubungan yang tidak
parsial terhadap DPR pada perusahaan
searah dengan variabel DPR. Hasil
pertambangan yang listing di BEI
penelitian ini tidak mendukung hasil
periode
nilai
penelitian yang dilakukan oleh Dewi
koefisien regresi sebesar 3,908. Nilai t
(2012) yang menyatakan bahwa PBV
2008-2011
dengan
22
Hilmi Abdullah dan Ricki F.A. Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio…………..
tidak berpengaruh dan memiliki arah
ANOVA. Kriteria pengujian yang baik
hubungan negatif terhadap DPR, namun
dalam model regresi penelitian ini
mendukung
yang
adalah harus lebih kecil dari 10% atau
dilakukan oleh Purwanti (2010) yang
0,10. Menggunakan hipotesis nol (H0)
menyatakan bahwa PBV berpengaruh
dan hipotesis alternatif (H4). H0 berarti
signifikan dan memiliki arah hubungan
koefisien regresi tidak signifikan dan
positif terhadap DPR. Sehingga dapat
diduga EPS, PER dan PBV tidak
disimpulkan H3 diterima dan H0 ditolak
bepengaruh secara simultan terhadap
hasil
penelitian
b) Uji hipotesis secara simultan
DPR. H3 berarti koefisien regresi
Uji hipotesis ini untuk mengetahui
signifikan dan diduga EPS, PER dan
apakah variabel EPS, PER dan PBV
PBV
berpengaruh
secara
simultan
memunyai pengaruh secara simultan
terhadap DPR. Berikut adalah tabel
atau bersama-sama terhadap variabel
perhitungan ANOVA:
DPR dengan menggunakan analisis Tabel 7 Uji Hipotesis Secara Simultan ANOVAb Sum of Squares
Model 1
df
Mean Square
Regression
2.311
3
.770
Residual
4.506
32
.141
Total 6.817 a. Predictors: (Constant), PBV, EPS, PER b. Dependent Variable: DPR
F
Sig. .004a
5.471
35
Sumber: Diolah dari SPSS
Dari uji ANOVA, diperoleh F hitung
bersama-sama
sebesar
tingkat
kebijakan dividen yang akan dibuat
Karena
oleh perusahaan.
signifikansi
5,471
dengan
sebesar
0,004.
angka signifikansi 0,004 < 0,10 maka
dapat
memengaruhi
c) Analisis Regresi Linear Berganda
H0 ditolak dan H4 diterima. Dapat
Analisis regresi linear berganda
disimpulkan bahwa variabel EPS, PER
digunakan untuk mengetahui pengaruh
dan PBV berpengaruh signifikan secara
variabel EPS, PER dan PBV terhadap
simultan terhadap DPR. Hasil yang
variabel DPR. Model persamaan regresi
signifikan
berganda disusun berdasarkan tabel 6
ini
menunjukkan
bahwa
variabel EPS, PER dan PBV secara
hasil 23
uji
hipotesis
secara
parsial.
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.7 No.1 Maret 2014
Berdasarkan tabel tersebut maka model
pertambangan juga akan mengalami
persamaan regresi berganda yang dapat
peningkatan.
disusun adalah sebagai berikut:
4. Angka koefisien PBV bernilai negatif
Y = 0,234PSPER-
sebesar (-0,043), berarti setiap terjadi
0,043PBV + e
kenaikan variabel PBV sebesar 1%
Interpretasi dari regresi diatas adalah
akan menurunkan DPR sebesar 0,043%.
sebagai berikut:
Hasil
penelitian
ini
menunjukkan
bahwa meningkatnya variabel PBV
1. Nilai konstanta dari Unstandardized Coefficient () bertanda positif sebesar
pada
perusahaan
pertambanganakan
0,234 menunjukan bahwa jika semua
menurunkan jumlah dividen yang akan
variabel independen memiliki nilai 0,
dibayarkan oleh pihak manajemen.
maka DPR akan meningkat sebesar 0,234. Hal ini mengindikasikan bahwa
Pembahasan Hasil Penelitian
DPR memiliki nilai sebesar 0,234
1. Uji Hipotesis Secara Parsial
dengan tidak dipengaruhi oleh variabel
a.Pengaruh Earning Per Share terhadap Dividend Payout Ratio Berdasarkan hasil pengujian
EPS, PER dan PBV. 2. Angka koefisien EPS bernilai positif sebesar
berarti jika terjadi
penelitian
secara
parsial
diperoleh
koefisien
regresi
untuk
variabel
kenaikan variabel EPS sebesar 1%,
Earning Per Share (EPS) sebesar 1,744
akan meningkatkan nilai DPR sebesar
dengan nilai signifikansi sebesar 0,091,
0,000%. Hasil ini menunjukkan bahwa
nilai
jika variabel EPS meningkat dividen
signifikansi 0,10 karena lebih kecil dari
yang
0,10. Jadi dapat disimpulkan Earning
dibayarkan
oleh
perusahaan
ini
pertambangan juga akan mengalami
Per
peningkatan.
berpengaruh
3. Angka koefisien PER bernilai positif sebesar
signifikan
Share
pada
tingkat
secara
individual
signifikan
terhadap
kebijakan dividen. Hasil penelitian ini
berarti jika terjadi
tidak mendukung hasil penelitian yang
kenaikan variabel PER sebesar 1%,
dilakukan oleh Purwanti (2010) yang
akan meningkatkan nilai DPR sebesar
menyatakan bahwa Earning Price Ratio
0,009%. Hasil ini menunjukkan bahwa
berpengaruh
jika variabel PER meningkat, EPS
Dividend Payout Ratio.
perusahaan akan meningkat dan dividen yang
dibayarkan
oleh
Adanya
perusahaan
signifikan
pengaruh
terhadap
signifikan
Earning Price Ratio terhadap kebijakan 24
Hilmi Abdullah dan Ricki F.A. Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio…………..
dividen, menunjukkan bahwa adanya
perusahaan pertambangan yang listing
peningkatan Earning Price Ratio akan
di BEI periode 2008-2011 diperoleh
mengakibatkan
hasil bahwa EPS berpengaruh terhadap
peningkatan
pada
jumlah dividen yang akan dibayarkan.
DPR.
Sebagaimana disebutkan dalam teori bahwa
Earning
menunjukkan
Price
b. Pengaruh Price to Earning Ratio terhadap Dividend Payout Ratio.
Ratio
seberapa
besar
Hipotesis
kedua
yang
diajukan
keuntungan yang per lembar saham
menyatakan bahwa Price to Earning Ratio
menjadi hak milik saham. Secara
berpengaruh signifikan terhadap Dividend
teoritis laba bersih digunakan untuk
Payout Ratio dengan nilai signifikansi
memrediksi nilai dividen yang akan
sebesar 0,000 dan nilai koefisien regresi
dibayarkan
sebesar 3,908. Nilai signifikansi sebesar
Peningkatan
oleh
perusahaan.
jumlah
dividen
yang
0,000
menunjukkan
bahwa
Price
to
dibayarkan menandakan bahwa laba
Earning Ratio memiliki pengaruh yang
bersih perusahaan juga
mengalami
signifikan terhadap kebijakan dividen
peningkatan. Hal ini berbanding lurus
karena lebih kecil dari angka signifikansi
dengan
0,10. Nilai t hitung positif sebesar 3,908
perkembangan
perusahaan
perusahaan-
pertambangan
Indonesia
menunjukkan
hubungan
yang
searah
yang juga meningkat terutama di sektor
dengan kebijakan dividen. Jadi dapat
migas dan batubara yang semakin luas
disimpulkan Price to Earning Ratio secara
pangsa pasarnya, Artinya kemampuan
individual berpengaruh signifikan positif
perusahaan-perusahaan
terhadap
pertambangan
kebijakan
dividen.
Hasil
Indonesia dalam menghasilkan laba
penelitian ini mendukung penelitian Dewi
juga meningkat. Sebagaimana prinsip
(2012) yang menyatakan bahwa Price to
Signalling, adanya kenaikan dividen
Earning Ratio berpengaruh signifikan
merupakan sinyal bagi investor di pasar
positif terhadap Dividend Payout Ratio.
modal bahwa perusahaan memiliki
Adanya pengaruh signifikan Price
prospek yang bagus dimasa mendatang.
to Earning Ratio terhadap kebijakan
Sehingga Earning Price Ratio dapat
dividen,
digunakan
manajemen
peningkatan Price to Earning Ratio akan
perusahaan maupun pihak investor
mengakibatkan peningkatan pada jumlah
untuk memrediksi jumlah dividen yang
dividen yang akan dibayarkan. Pengaruh
akan
signifikan ini karena Price to Earning
penelitian
pihak
dibayarkan. yang
Berdasarkan
dilakukan
pada
menunjukkan
bahwa
adanya
Ratio mengandung informasi mengenai 25
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.7 No.1 Maret 2014
laba bersih (Earning Per Share) yang
ini tidak mendukung hasil penelitian yang
diperoleh
dilakukan
perusahaan.
Sebagaimana
oleh
Dewi
(2012)
yang
disebutkan dalam teori bahwa Price to
menyatakan bahwa Price to Book Value
Earning Ratio menunjukkan kemampuan
tidak berpengaruh tetapi memiliki arah
perusahaan
hubungan
bersih.
dalam
Secara
menghasilkan
teoritis
positif
terhadap
Dividend
bersih
Payout Ratio, namun mendukung hasil
digunakan untuk memrediksi nilai dividen
penelitian yang dilakukan oleh Purwanti
yang akan dibayarkan oleh perusahaan.
(2010) yang menyatakan bahwa Price to
Peningkatan
Book
jumlah
laba
laba
dividen
yang
dibayarkan menandakan bahwa laba bersih
Value
berpengaruh
signifikan
terhadap Dividend Payout Ratio.
perusahaan juga mengalami peningkatan.
Pengaruh yang signifikan Price to
Sebagaimana prinsip Signalling, adanya
Book Value terhadap kebijakan dividen
kenaikan dividen merupakan sinyal bagi
menunjukkan bahwa perubahan nilai Price
investor di pasar modal bahwa perusahaan
to Book Value secara individual akan
memiliki prospek yang bagus dimasa
memengaruhi jumlah dividen yang akan
mendatang. Sehingga Price to Earning
dibayarkan oleh perusahaan. Hasil ini
Ratio dapat digunakan pihak manajemen
mendukung
perusahaan maupun pihak investor untuk
bahwa
memrediksi jumlah dividen yang akan
diperoleh dari perbandingan harga pasar
dibayarkan.
dan harga buku saham akan menambah
c. Pengaruh Price to Book Value terhadap Dividend Payout Ratio
pendapatan perusahaan dan menaikkan
Hipotesis
ketiga
yang
teori
tingkat
kemampuan
diajukan
yang return
menyebutkan saham
perusahaan
yang
untuk
membagikan dividen. Hasil ini karena
menyatakan bahwa Price to Book Value
secara
sebesar 0,005 dengan nilai koefisien
memengaruhi nilai Earning Per Share
regresi sebesar (-2,450). Nilai signifikansi
perusahan. Pada perusahaan pertambangan
Price to Book Value lebih kecil dari angka
tingkat return saham yang diperoleh,
signifikansi 0,10, berarti Price to Book
digunakan untuk menambah modal sendiri
Value
secara
dalam bentuk dana cadangan atau laba
parsial terhadap kebijakan dividen. Nilai t
ditahan, tidak dibagikan sebagai dividen.
hitung
Hal
berpengaruh
negatif
signifikan
sebesar
(-2,450)
realitas
ini
yang
tingkat
return
menyebabkan
saham
adanya
menunjukkan bahwa Price to Book Value
perbedaan dengan hasil penelitian Dewi
memiliki hubungan yang tidak searah
(2012) yang dilakukan pada perusahaan
dengan kebijakan dividen. Hasil penelitian
perbankan. Sehingga dapat disimpulkan 26
Hilmi Abdullah dan Ricki F.A. Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio…………..
bahwa
Price
to
Book
Value
dapat
variabel Earning Per Share, Price to
digunakan untuk menetapkan kebijakan
Earning Ratio dan Price to Book Value
pembayaran dividen pada
perusahaan
berpengaruh signifikan secara simultan
pertambangan dan untuk memrediksikan
terhadap Dividend Payout Ratio. Hasil
jumlah dividen yang akan diterima oleh
yang signifikan ini menunjukkan bahwa
para investor.
variabel Earning Per Share,Price to
2. Uji Hipotesis Secara Simultan
Earning Ratio dan Price to Book Value
Uji hipotesis ini untuk mengetahui
secara bersama-sama dapat memengaruhi
apakah variabel Earning Per Share, Price
kebijakan dividen yang akan dibuat oleh
to Earning Ratio dan Price to Book Value
perusahaan.
mempunyai pengaruh secara simultan atau
Berdasarkan
model
persamaan
bersama-sama terhadap variabel Dividend
regresi berganda yang disusun dari tabel
Payout
hasil
Ratio
dengan
menggunakan
uji
hipotesis
secara
parsial
analisis regresi berganda dan ANOVA.
menunjukkan, Dividend Payout Ratio
Kriteria pengujian yang baik dalam model
memiliki nilai sebesar 0,034 dengan
regresi penelitian ini adalah harus lebih
dipengaruhi oleh Earning Per Share, Price
kecil dari 10% atau 0,10. Menggunakan
to Earning Ratio dan Price to Book Value.
hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif
Angka koefisien Earning
(H4). H0 berarti koefisien regresi tidak
bernilai positif sebesar berarti jika
signifikan dan diduga Earning Per Share,
Earning
Price to Earning Ratio dan Price to Book
meningkat, maka dividen yang dibayarkan
Value tidak bepengaruh secara simultan
oleh
terhadap Dividend Payout Ratio. H4
meningkat. Berdasarkan hasil tersebut
berarti koefisien regresi signifikan dan
dapat
diduga Earning Per Share, Price to
meningkatkan
Earning Ratio dan Price to Book Value
dibayarkan, pihak manajemen perusahaan
bepengaruh
harus dapat meningkatkan jumlah earning
secara
simultan
terhadap
Dividend Payout Ratio. Hasil
uji
simultan
Per
pihak
meningkat,
perusahaan
disimpulkan
Per Share
laba
juga
bahwa
jumlah
dividen
bersih
akan
untuk yang
atau laba bersih. Angka koefisien Price to dengan
Earning Ratio bernilai positif sebesar
menggunakan uji ANOVA, diperoleh F
berarti jika Price to Earning Ratio
hitung sebesar 5,471 dengan tingkat
meningkat,
signifikansi sebesar 0,004. Karena angka
meningkat, maka dividen yang dibayarkan
signifikansi 0,004 < 0,10 maka H0 ditolak
oleh perusahaan juga akan meningkat.
dan H4 diterima. Dapat disimpulkan bahwa 27
laba
bersih
perusahaan
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.7 No.1 Maret 2014
Berdasarkan
hasil
tersebut
dapat
3. Secara parsial,
Price to Earning
disimpulkan bahwa untuk meningkatkan
berpengaruh terhadap Dividend Payout
jumlah dividen yang dibayarkan, pihak
Ratio pada perusahaan pertambangan
manajemen harus dapat meningkatkan
yang listing di BEI periode 2008-2011.
jumlah earning atau laba bersih. Angka
4. Secara parsial, Price to Book Value
koefisien Price to Book Value bernilai
berpengaruh terhadap Dividend Payout
negatif sebesar
Ratio pada perusahaan pertambangan
(-0,043), berarti bahwa
meningkatnya Price to Book Value tidak
yang listing di BEI periode 2008-2011.
memengaruhi jumlah dividen yang akan dibayarkan oleh perusahaan. Sebagaimana
Saran
hasil uji hipotesis secara parsial yang
1. Bagi perusahaan
menyatakan bahwa Price to Book Value
Berdasarkan
berpengaruh signifikan dan tidak searah
disimpulkan
terhadap kebijakan dividen.
merupakan
Sehingga
hasil bahwa faktor
penelitian laba
bersih
penting
dalam
dapat disimpulkan bahwa Price to Book
menetapkan kebijakan dividen. Pihak
Value dapat digunakan untuk menilai
manajemen harus dapat meningkatkan
kewajaran
jumlah earning atau pendapatan bersih
harga
saham
secara
fundamental dan untuk memrediksikan
perusahaan
jumlah dividen yang akan dibayarkan oleh
meningkatkan jumlah dividen yang
perusahaan pertambangan.
dibayarkan.
Diharapkan
Simpulan
digunakan
1. Berdasarkan uji simultan, variabel
penelitian sebagai
ini
informasi
dapat bagi
investor dalam memberikan alternatif
Earning Per Share, Price to Earning
sebagai bahan pertimbangan untuk
Ratio dan Price to Book Value secara berpengaruh
untuk
2. Bagi investor
SIMPULAN DAN SARAN
simultan
sehingga
menanamkan
terhadap
modal
kepada
perusahaan.
Dividend Payout Ratio pada perusahaan 3. Bagi peneliti lainnya
pertambangan yang listing di BEI periode
Penelitian
2008-2011.
selanjutnya
sebaiknya
2. Secara parsial, Earning Per Share
menambah variabel independen dalam
berpengaruh terhadap Dividend Payout
penelitian ini dengan menambah rasio-
Ratio pada perusahaan pertambangan
rasio lainnya seperti Cash Ratio (CR),
yang listing di BEI periode 2008-2011.
Debt to Equity Ratio (DER), Total Asset 28
Hilmi Abdullah dan Ricki F.A. Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio…………..
Turn
Over
(TATO),
Return
On
Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia. Medan: Universitas Sumatera Utara (Skripsi).
Investment (ROI), Return On Asset (ROA), Growth dan Firm Size. Selain itu juga menganalisis faktor yang berpengaruh
terhadap
Junaidi. 2008. Pengaruh Perubahan Earning, Market Capitalization, dan Price to Book Value Terhadap Dividend Policy. Jurnal Neo-Bis, Vol.2, No. 2, Desember, p.102-115.
kebijakan
deviden diharapkan dapat diterapkan pada semua jenis perusahaan dengan menambah jumlah periode penelitian agar
pengujian
lebih
kuat
Purwanti, Dwi. 2009. Dampak Rasio Keuangan terhadap Kebijakan Dividen. Bekasi: Universitas Gunadarma (Skripsi).
dan
menghasilkan analisis yang lebih tepat serta akurat.
Santoso, Singgih. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Multivariate. Jakarta : Elex Media Komputindo.
DAFTAR PUSTAKA Deitiana, Tita. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Pembayaran Dividen Kas. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.11, No. 1, April, p.57-64.
Simamora, Henry. 2000. Akuntansi: Basis Pengambilan Keputusan Bisnis 2. Jakarta: Salemba Empat. www.idx.co.id, diakses 14 April 2013 www.id.wikipedia.com, diakses 25 Juli 2013
Dewi, Indah Kesuma. 2011. Pengaruh PER dan PBV terhadap Kebijaksanaan Deviden pada Perusahaan Perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011. Banjarmasin: STIENAS Banjarmasin (Skripsi). Hamzah, Ardi, 2009. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Top Gainer Dan Top Losser. Jurnal Studi Manajemen, Vol.3, No.2, Oktober, p.1-13. Harahap, Sofyan Syafri, 2006. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Horne, James C.V dan Wachowicz, Jr. 2007. Fundamentals of Financial Management. Buku Dua. Jakarta: Salemba Empat. Intan, Taranika. 2009. Pengaruh Dividend Per Share dan Earning Per Share 29