DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.1 Maret 2015
PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN INTERNET FINANCIAL REPORTING (IFR) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013) M.Riduan Abdillah
[email protected] STIE NASIONAL BANJARMASIN Abstract, This research aims to analyze the influence characteristic board of commissioners on the disclosure of Internet Financial Reporting (IFR). Characteristic board of commissioners in this research proxied by board size, independent board and board of commissioners activity. The population in this research is a manufacturing company that is listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) Year 2013. Based on purposive sampling method, the number of samples in the research of 102 companies. Testing the research hypotheses using multiple regression analysis by SMART PLS 2.0 M3. Results of hypothesis testing indicate that board size a significant positive effect on the disclosure of Internet Financial Reporting (IFR). Independent board and board of commissioners activity had no significant effect on the disclosure of Internet Financial Reporting (IFR). Keywords:
Characteristic board of commissioners, board size, independent board, board of commissioners meeting, Internet Financial Reporting (IFR).
Abstrak, Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik dewan komisaris terhadap pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR). Karakteristik dewan komisaris di dalam penelitian ini diproksi dengan ukuran dewan komisaris, dewan komisaris independen dan aktivitas dewan komisaris. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013. Berdasarkan metode purposive sampling, jumlah sampel di dalam penelitian ini sebanyak 102 perusahaan. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis regresi berganda melalui SMART PLS 2.0 M3. Hasil pengujian hipotesis mengindikasikan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR). Dewan komisaris independen dan aktivitas 53
M. Riduan Abdillah. Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris Terhadap ...
dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Internet Financial Reporting (IFR). Kata Kunci : karakteristik dewan komisaris, ukuran dewan komisaris, dewan komisaris independen, aktivitas dewan komisaris, Internet Financial Reporting (IFR). Pada era modern saat ini,
emiten atau perusahaan publik yang
perkembangan berbagai teknologi
belum memiliki laman (website),
sangat berkembang dengan pesat
maka dalam jangka waktu 1 (satu)
terutama
terhadap
tahun sejak berlakunya peraturan
internet
tersebut, emiten atau perusahaan
media
pengaplikasian internet.
Media
dijadikan sebagai suatu fasilitas yang
publik
dianggap sangat penting bagi para
memiliki
pelaku
memuat laporan tahunan. Fenomena
bisnis
atau
perusahaan.
yang
dimaksud
laman
(website)
tersebut
bahwa internet mempunyai beberapa
perusahaan
karakteristik dan keunggulan dalam
beradaptasi dengan perkembangan
pengungkapan informasi antara lain
teknologi terutama berkaitan dengan
mudah menyebar (pervasiveness),
transparansi melalui pengungkapan
tidak men genal batas (borderless-
informasi keuangan maupun non-
ness),
keuangan
waktu
(real
time),
saja
yang
Asbaugh, et al. (1999) menjelaskan
tepat
tentu
wajib
untuk
mendorong
dapat
dengan
mampu
menggunakan
berbiaya rendah (low cost), dan
media internet atau lebih dikenal
mempunyai interaksi yang tinggi
dengan istilah Internet Financial
(high interaction). Keputusan Ketua
Reporting (IFR).
Bapepam-LK No. Kep-431/BL/2012
Penelitian
dalam
pasal 3 menyatakan bahwa
menemukan
Almilia
bukti
(2009)
bahwa
di
emiten atau perusahaan publik yang
Indonesia masih banyak perusahaan
telah
(website)
publik yang belum memanfaatkan
peraturan
secara
memiliki
sebelum
laman
berlakunya
tersebut,
wajib
memuat
tahunan
pada
laman
masing-masing
laporan
informasi
(website)
perusahaan.
website,
Bagi
keuangan 54
optimal
pengungkapan
perusahaan baik dan
untuk
melalui informasi
keberlanjutan
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.1 Maret 2015
perusahaan
serta
masih
adanya
biaya agensi (agency cost), dalam hal
perusahaan
publik
yang
belum
ini keterbukaan informasi melalui
mempunyai website. Teori agensi
Internet Financial Reporting (IFR)
(agency theory) menjelaskan bahwa
(Puspitaningrum dan Atmini, 2012).
keagenan didasarkan pada hubungan kontrak
antara
saham/pemilik
Dewan komisaris merupakan
pemegang
(principal)
mekanisme internal dari corporate
dan
governance yang melakukan fungsi
manajemen/agen (agent) yang mana
pengawasan (oversight function) dan
antara
fungsi
pemegang
(principal) (agent)
dan
saham/pemilik manajemen/agen
tersebut
terjadinya
penasihat
(advisory
function)(Pelamonia,
2013).
Pada
memungkinkan
penelitian ini, karakteristik dewan
kepentingan
komisaris terdiri atas ukuran dewan
benturan
yang menimbulkan masalah yaitu
komisaris,
terjadinya asimetri informasi (Jensen
komisaris independen serta aktivitas
dan
Meckling,
komposisi
dewan
1976).
Asimetri
dewan komisaris. Beberapa peneliti
merupakan
adanya
menemukan bukti bahwa ukuran
kesenjangan (gap) antara informasi
dewan komisaris berpengaruh positif
yang
terhadap
informasi
dimiliki
terhadap
oleh
para
Pengungkapan
manajemen stakeholders.
Internet
satu
pengungkapan
dan El-Masry,2008; Achmad, 2012;
salah
Makatita,
sukarela
2013;
Fathi
tidak
mengatur konten informasi apa saja
pengungkapan
sukarela
yang
pengungkapan
IFR
disajikan di
(2013).
Sebaliknya, ukuran dewan komisaris
dikarenakan belum ada regulasi yang
harus
sukarela
termasuk pengungkapan IFR (Ezat
Financial
Reporting (IFR) merupakan
pengungkapan
dalam
berpengaruh
terhadap termasuk
(Cheng
dan
website perusahaan (Ettredge, et al.
Courtenay, 2006; Sanchez, et al.,
2001; Kelton dan Yang, 2008;
2011).
Almilia,
keanggotaannya terdiri dari atas
2009;
Rahman,
2010;
Puspitaningrum dan Atmini, 2012). Pengungkapan
sukarela
Dewan
komisaris
dalam
dewan komisaris independen.
dapat
Komisaris
menjadi sarana untuk menurunkan
independen
merupakan komisaris yang bukan 55
M. Riduan Abdillah. Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris Terhadap ...
dari
manajemen
perusahaan
yang
dilakukan
oleh
dewan
(Puspitaningrum dan Atmini, 2012).
komisaris sebagai forum komunikasi
Komisaris
antara direksi dan manajer guna
independen
tanggung
jawab
mendorong
memiliki
pokok
untuk
diterapkannya
prinsip
mengurangi
kesenjangan
(range)
terhadap kegiatan operasional yang
tata kelola perusahaan yang baik
merupakan
(good corporate governance)
di
rencana bisnis (Sanchez,et al.2011).
dalam suatu perusahaan yaitu melalui
Sanchez, et al.2011 menemukan
pemberdayaan dewan komisaris agar
bukti
dapat melalukan tugas pengawasan
komisaris
yang diproksi melalui
dan pemberian nasihat kepada direksi
jumlah
rapat
secara efektif dan lebih memberikan
berpengaruh
positif
terhadap
nilai
pengungkapan
informasi
strategis
tambah
bagi
perusahaan
bagian
bahwa
dari
siklus
aktivitas
dewan
komite
(KNKG, 2006). Beberapa peneliti
melalui
menemukan bahwa dewan komisaris
fenomena
independen
research gap dari beberapa hasil
terhadap termasuk
berpengaruh voluntary
positif
disclosure
pengungkapan
temuan
Internet
website.
audit
dan
Berdasarkan masih
penelitian
dikemukakan
di
adanya
yang
telah
atas
maka
Financial Reporting (IFR) (J.P.Chen
diperlukan penelitian lebih lanjut
dan Jaggi, 2000; Eng dan Mak, 2003;
mengenai
Xiao, et al., 2004; Cheng dan
Financial Reporting (IFR) yang telah
Courtenay, 2006; Kelton dan Yang,
diterapkan
2008; Yap, et al., 2011; Gisbert dan
perwujudan
Navallas, 2013). Sebaliknya, dewan
melalui Keputusan Ketua Bapepam-
komisaris
tidak
LK No. Kep-431/BL/2012 dengan
berpengaruh terhadap pengungkapan
dipengaruh oleh karakteristik dewan
sukarela
pengungkapan
komisaris
sebagai
IFR (Achmad, 2012; Puspitaningrum
corporate
governance
dan Atmini, 2012).
dalam hal transparansi informasi
independen
termasuk
Aktivitas dewan komisaris
pengungkapan
di
Internet
Indonesia adanya
sebagai dorongan
wujud
good
terutama
kepada para stakeholders. Rumusan
merupakan pertemuan atau rapat
hipotesis pada penelitian ini : 56
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.1 Maret 2015
1. Ukuran
dewan
berpengaruh
positif
pengungkapan
komisaris
c. Website perusahaan tidak dalam
terhadap
perbaikan (under construction)
Internet
selama periode pengamatan.
Financial Reporting (IFR).
d. Perusahaan telah mempraktikkan
2. Dewan komisaris independen berpengaruh
positif
pengungkapan
corporate governance.
terhadap
e. Perusahaan mempunyai semua
Internet
data yang dibutuhkan dalam
Financial Reporting (IFR). 3. Aktivitas
dewan
berpengaruh
positif
pengungkapan
penelitian ini.
komisaris
Variabel
independen
pada
terhadap
penelitian ini antara lain ukuran
Internet
dewan komisaris, proporsi dewan
Financial Reporting (IFR).
komisaris independen dan aktivitas dewan komisaris. Dewan komisaris
METODE
merupakan organ perusahaan yang
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh
bertugas dan
perusahaan
untuk melakukan pengawasan dan
manufaktur yang terdaftar di Bursa
memberi
Efek Indonesia (BEI) tahun 2013. Pemilihan ditentukan
sampel dengan
bertanggungjawab
direksi
penelitian
nasihat serta
perusahaan
menggunakan
corporate
metode purposive sampling yang
2006).
terdiri atas kriteria-kriteria sebagai
kepada
dewan
memastikan bahwa melaksanakan
governance
Variabel
good
(KNKG,
ukuran
dewan
komisaris diukur dengan menghitung
berikut :
jumlah seluruh dewan komisaris
a. Perusahaan telah terdaftar di
yang ada di dalam perusahaan (Ezat
Bursa Efek Indonesia (BEI)
dan El-Masry, 2008; Sanchez, et al.
tahun 2013.
2011; Yap, et al. 2011; Achmad,
b. Perusahaan mempunyai website
2012; Makatita, 2013; Fathi, 2013).
yang dapat diakses atau non-
Komisaris independen adalah
error pada periode pengamatan.
komisaris sebagai
yang
bertindak
manajemen
bukan
perusahaan
(Puspitaningrum dan Atmini, 2012). 57
M. Riduan Abdillah. Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris Terhadap ...
Variabel
proporsi
komisaris
konten
independen diukur melalui jumlah
informasi
(content)
dan
penyajian informasi (presentation).
komisaris independen dibagi dengan
Di bawah ini rincian 40 item
total dewan komisaris (Eng dan Mak,
yang termasuk dalam bagian konten
2003; Huafang dan Jianguo, 2007;
informasi
Sanchez, et al., 2011; Achmad, 2012;
Internet
Puspitaningrum dan Atmini, 2012;
antara lain :
Makatita, 2013).
a. Terdapat 15 item yang berkaitan
Variabel
aktivitas
dewan
(content) Disclosure
berdasarkan Index
(IDI),
dengan keberadaan informasi
komisaris diukur melalui jumlah
akuntansi dan keuangan.
rapat yang dilakukan oleh dewan
b. Terdapat 9 item yang berkaitan
komisaris selama 1 tahun (Sanchez,
dengan
informasi
et al.2011).
governance.
corporate
Pada penelitian ini, variabel
c. Terdapat 8 item yang berkaitan
dependen yang digunakan adalah
dengan informasi sumber daya
pengungkapan
manusia dan corporate social
Internet
Financial
Reporting (IFR) yang merupakan
responsibility (CSR).
pengungkapan informasi perusahaan baik
keuangan
keuangan
maupun
melalui
d. Terdapat 8 item yang berkaitan
non-
dengan informasi Detail Kontak
website
dan
perusahaan. Pengungkapan Internet
Fasilitas
Terkait
Untuk
Investor Relation (IR).
Financial Reporting (IFR) diukur
Di bawah ini rincian 10 item
melalui Internet Disclosure Index
yang
(IDI)
penyajian informasi (presentation)
Spanos
yang dan
dikembangkan Mylonakis
oleh
(2006).
termasuk
berdasarkan
dalam
Internet
bagian
Disclosure
Internet Disclosure Index (IDI) juga
Indeks (IDI), antara lain:
pernah digunakan pada penelitian
a. 3 item berkaitan dengan material
Rahman (2010) serta Puspitaningrum dan
Atmini
(2012).
processable formats.
Internet
b. Terdapat 7 item yang berkaitan
Disclosure Index (IDI) terdiri atas
dengan technology advantages dan user support. 58
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.1 Maret 2015
Total
keseluruhan
item
data penelitian dilakukan melalui
informasi
yang
diharapkan
studi
pustaka
berdasarkan
Internet
Disclosure
dokumen,
yang
jurnal,
dari
internet
sumber
Setiap item yang diungkapkan di
mendukung bahan referensi dari
dalam
perusahaan
penelitian. Pengumpulan data juga
Disclosure
dilakukan melalui observasi terhadap
Indeks (IDI) akan diberi skor 1.
website masing-masing perusahaan
Sebaliknya,
item
tidak
dengan
diungkapkan
di
dalam
website
website
berdasarkan
Internet
database Fact Book IDX (2013).
berdasarkan
perusahaan
Internet
yang
cara
lainnya
serta
Index (IDI) berjumlah 50 item.
website
data
terdiri
mengakses
perusahaan
untuk
alamat
berdasarkan
Disclosure Index (IDI) akan diberi Analisis Regresi Berganda
skor 0. Jadi, untuk mendapatkan total Internet
Disclosure
Index
Penelitian ini menggunakan
(IDI)
metode analisis regresi berganda
adalah dengan cara jumlah skor item informasi
yang
dengan persamaan regresi sebagai
diungkapkan
berikut :
perusahaan di dalam website dibagi
IFR = α + β1 Uk.DK + β2 DK
dengan 50 (yaitu total keseluruhan
Indp. + β3 Akt.DK + e
item yang diharapkan berdasarkan
Keterangan :
Internet Disclosure Index (IDI). Jenis dan Prosedur Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam
α
= Konstanta
β1- β8
= Koefisien Regresi
IFR
= Pengungkapan Internet Financial Reporting
penelitian ini adalah data sekunder
(IFR)
yaitu berupa laporan tahunan 2013 Uk.Dk
serta informasi perusahaan yang diperlukan
berdasarkan
Disclosure
Index
keuangan
maupun
(IDI)
= Ukuran Dewan Komisaris
Internet
DK.Indp = Dewan Komisaris
baik
Independen
non-keuangan
Akt.DK = Aktivitas Dewan
yang terkandung di website masing-
Komisaris
masing perusahaan. Pengumpulan 59
M. Riduan Abdillah. Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris Terhadap ...
e
= Error term, yaitu
model) sehingga langsung dilakukan
tingkat kesalahan
estimasi model struktural.
penelitian. Pengujian penelitian pendekatan
ini
Pada penelitian ini konstruk
hipotesis dilakukan
Structural
pada
berbentuk formatif, maka evaluasi
melalui
model pengukuran dilakukan dengan
Equation
melihat
signifikansi
weightnya
Model (SEM) dengan menggunakan
sehingga uji validitas dan reliabilitas
Software Partial Least Square (PLS).
konstruk tidak diperlukan (Ghozali,
Analisis dengan menggunakan PLS
2012). Untuk dapat memperoleh
terdapat 2 hal yang dilakukan, antara
signifikansi weight harus melalui
lain :
prosedur resampling (bootsrapping). Selain itu, menurut Ghozali (2012)
a. Model Pengukuran/OuterModel
menjelaskan
Analisis regresi berganda untuk
untuk
variabel observed menggunakan PLS bertujuan untuk menghasilkan model yang mentransformasi seperangkat
menjadi
multikolinieritas
konstruk
formatif
diperlukan
dengan
Tolerance.
Nilai
mutlak
menghitung VIF
yang
direkomendasikan < 10 atau < 5 dan
variabel eksplanatori yang saling berkorelasi
uji
nilai Tolerance > 0,10 atau > 0,20.
seperangkat
variabel baru yang tidak saling
b. Model Struktural (Inner Model)
berkorelasi dengan cara membuat
Menilai
model
struktural
satu indikator berbentuk formatif
dengan PLS dimulai dengan melihat
untuk variabel laten (Ghozali, 2012).
nilai R-Squares untuk setiap variabel
Pada penelitian ini, analisis regresi
laten
berganda dengan variabel observed.
prediksi model struktural (Ghozali,
Menurut Ghozali (2012), analisis
2012). Perubahan nilai R-Squares
regresi berganda dengan variabel
dapat digunakan untuk menjelaskan
observed
pengaruh variabel laten eksogen
menggunakan
program
endogen
Smart PLS, tidak perlu melakukan
tertentu
pengukuran
endogen
model
(measurement
sebagai
terhadap apakah
kekuatan
variabel
laten
mempunyai
pengaruh yang substantif. Nilai R60
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.1 Maret 2015
Squares 0,75; 0,50 dan 0,25 dapat
signifikansi yang digunakan (two-
disimpulkan
tailed)
bahwa
model kuat,
moderate dan lemah. Selain itu, menilai
model
struktural
dilakukan
dengan
signifikansi
untuk
pengaruh
antar
prosedur
bootsrapping
adalah
1,96
(significance level = 5 %).
juga HASIL DAN PEMBAHASAN
melihat
Berikut
mengetahui
variabel
t-value
melalui (Ghozali,
ini
rincian
data
pengambilan
sampel
penelitian
berdasarkan
metode
purposive
sampling :
2012). Pada penelitian ini, nilai
Tabel 1. Sampel Penelitian No. Keterangan Jumlah Perusahaan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa 1. 135 Efek Indonesia (BEI) Untuk Periode Tahun 2013 2. Perusahaan yang tidak mempunyai website 19 3. Website perusahaan yang under construction 2 4. Website perusahaan yang error 9 Website perusahaan yang tidak memiliki data 5. 2 yang dibutuhkan dalam penelitian Tidak ditemukan laporan tahunan 2013 secara 6. 1 fisik Total Sampel Penelitian 102 Sumber : Data sekunder yang diolah tahun 2014 Teknik
pengolahan
data
Fit
Model
dari
sebuah
dengan menggunakan metode SEM
penelitian.
Tahap-tahap
berbasis Partial Least Square (PLS)
dijelaskan di bawah ini :
memerlukan 2 tahap untuk menilai a. Menilai Model Pengukuran (Outer Model) Tabel 2.Uji Multikolinieritas Coefficientsa Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
(Constant) Uk.DK
.976
1.024
DK Indp
.954
1.048
.971
1.029
Akt.DK a. Dependent Variable :IFR
Sumber : Output Statistik SPSS 61
model tersebut
M. Riduan Abdillah. Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris Terhadap ...
Output SPSS pada tabel 2 di
juga menunjukkan hal yang sama
atas menunjukkan bahwa tidak ada
tidak ada satu variabel independen
variabel independen yang memiliki
yang memiliki nilai VIF lebih dari
nilai tolerance kurang dari 0,10 yang
10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
berarti tidak ada korelasi antar
tidak ada multikoliniearitas antar
variabel independen yang nilainya
variabel independen dalam model
lebih dari 95%. Hasil perhitungan
regresi.
nilai variance inflation factor (VIF) Tabel 3. Latent Variable Correlations Akt.DK DK Indp IFR Uk.DK Akt.DK
1,000000
DK Indp 0,162709 1,000000 IFR
0,018066 -0,019375 1,000000
Uk.DK -0,067421 -0,143066 0,374892 1,000000 Sumber : Output Smart PLS 2.0 M3 Hasil output statistik pada
masih di bawah 95%, maka dapat
tabel 3 di atas juga menunjukkan
dikatakan
bahwa besaran korelasi antar variabel
multikolinieritas yang serius.
independen
tingkat
digunakan
struktural
tertentu
sebagai
untuk
terhadap
endogen
nilai R-Squares untuk setiap variabel endogen
terjadi
menjelaskan
pengaruh variabel laten eksogen
dengan PLS, dimulai dengan melihat
laten
tidak
korelasinya
b. Menilai Model Struktural (Inner Model) Penilaian model
bahwa
apakah
variabel
laten
mempunyai
pengaruh yang substantif. Tabel 4 di
kekuatan
bawah ini merupakan output R-
prediksi dari model struktural serta
Square dengan menggunakan Smart
perubahan nilai R-Squares dapat
PLS 2.0 M3 :
62
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.1 Maret 2015
Tabel 4. R Square R Square Akt.DK DK Indp IFR
0,143228
Uk.DK Sumber : Output Smart PLS 2.0 M3 Hasil output statistik pada
Reporting (IFR) adalah sebesar 14%
tabel 4 di atas menunjukkan bahwa
dan sisanya 86% dipengaruhi oleh
nilai
variabel lain di luar model penelitian
R-Square
yang
dihasilkan
sebesar 0,14 yang berarti bahwa
ini.
pengaruh variabel ukuran dewan
Di bawah ini disajikan output
komisaris (Uk.DK), dewan komisaris
statistik estimasi untuk pengujian
independen (DK Indp), aktivitas
model
dewan komisaris (Akt DK) terhadap
Smart PLS 2.0 M3 :
pengungkapan
struktural
Internet Financial
Gambar 1. PLS Algorithma Sumber : Output Smart PLS 2.0 M3
63
menggunakan
M. Riduan Abdillah. Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris Terhadap ...
Gambar 2. Bootsrapping Signifikansi Gambar 2. Boostrapping Signifikansi Sumber : Output Smart PLS 2.0 M3 Penelitian
ini
melakukan
melihat
nilai
signifikansi
untuk
analisis regresi untuk mengetahui ada
mengetahui pengaruh antar variabel
tidaknya
variabel
melalui
variabel
(Ghozali, 2012). Pada penelitian ini,
dependen. Persamaan regresi yang
nilai signifikansi yang digunakan
digunakan
(two-tailed)
pengaruh
independen
terhadap
dalam
penelitian
ini
prosedur
t-value
bootstrapping
>
1,96
adalah IFR = β0 + β1 UkDK + β2
(significance level = 5%). Tabel di
DKIndp + β3 Akt DK + ɛ. Oleh
bawah ini merupakan
karena itu, evaluasi model (inner
statistik dengan menggunakan Smart
model)
PLS 2.0 M3 :
juga
dilakukan
dengan
output
t-
Tabel 5 Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values) Original Sample (O)
Sample Mean (M)
Standard Deviation (STDEV)
Standard Error (STERR)
T Statistics (|O/STERR|)
Akt.DK -> IFR 0,039102 0,043831 0,091941
0,091941
0,425289
DK Indp -> IFR 0,028865 0,027223 0,103564
0,103564
0,278716
Uk.DK -> IFR 0,381658 0,383001 0,065814 Sumber : Output Statistik Smart PLS 2.0 M3
0,065814
5,798998
64
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.1 Maret 2015
(2008); Yap, et al. (2011). Namun
Pembahasan Ukuran
dewan
komisaris
demikian, hasil penelitian ini tidak
(Uk.DK) berpengaruh positif dan
mendukung penelitian dari Cheng
signifikan terhadap pengungkapan
dan
Internet Financial Reporting (IFR)
menemukan bukti bahwa ukuran
dapat
dewan komisaris tidak berpengaruh
dilihat
dari
nilai
Courtenay
(2006)
signifikansinya yaitu sebesar 5,79
terhadap
yang lebih besar dari 1,96 dengan
Sanchez,
nilai koefisien sebesar 0,38 sehingga
menemukan bukti bahwa ukuran
hipotesis pertama (H1) didukung.
dewan komisaris tidak berpengaruh
Semakin efektif pengawasan dan
terhadap
kontrol terhadap kinerja manajemen
melalui website.
melalui
keanggotaan
pengungkapan
yang
et
al.
sukarela.
(2011)
pengungkapan
juga
strategis
dewan
Dewan komisaris independen
komisaris dalam jumlah yang banyak
(DK Indp) berpengaruh positif tetapi
dengan berbagai pengetahuan dan
tidak
pengalaman yang dimiliki oleh antar
pengungkapan
anggota
dewan
akan
Reporting (IFR) dapat dilihat dari
mampu
meminimalisasi
perilaku
nilai signifikansinya yaitu sebesar
bahkan
0,27 yang lebih kecil dari 1,96
memberi tekanan yang kuat serta
dengan nilai koefisien sebesar 0,02
mendorong
sehingga
hipotesis
mewujudkan keterbukaan informasi,
ditolak.
Hasil
dalam hal ini melalui pengungkapan
mendukung penelitian Siregar dan
informasi perusahaan baik keuangan
Utama (2008) serta Achmad (2012)
maupuan
dengan
yang menemukan bukti bahwa di
menggunakan media internet/website
Indonesia terkait ketentuan minimum
atau
istilah
dewan komisaris independen sebesar
Financial
30% belum cukup tinggi untuk
opportunistic
komisaris
manajemen
manajemen
non-keuangan
dikenal
pengungkapan
dengan Internet
untuk
signifikan
terhadap
Internet
Financial
kedua penelitian
ini
Reporting (IFR). Hasil penelitian ini
menyebabkan
konsisten dengan penelitian yang
independen
dilakukan oleh Ezat dan El-Masry
mendominasi kebijakan yang diambil 65
para
(H2)
tersebut
komisaris dapat
M. Riduan Abdillah. Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris Terhadap ...
oleh
dewan
komisaris
mempengaruhi
sehingga
keefektifan
bagi pihak eksternal seperti pesaing,
fungsi
pekerja,
pemegang
saham
yang
pengawasan yang dilakukan dewan
berselisih (Alvarez, et al. dalam
komisaris
Siagian
independen
terhadap
dan
Ghozali,
kinerja manajemen. Oleh karena itu,
Pengungkapan
terdapat
Reporting (IFR) merupakan salah
fenomena
Indonesia
bahwa
untuk
komisaris
di
keberadaan
independen
satu
hanya
Internet
2012).
pengungkapan
keuangan
maupun
informasi non-keuangan
dijadikan sebagai cara untuk menaati
secara
regulator saja, tanpa benar-benar
perusahaan
bermaksud
mengimplementasikan
kecenderungan dengan sifatnya yang
tata kelola perusahaan yang baik
masih sukarela akan menyebabkan
(good corporate governance)
di
kerugian bagi perusahaan apabila
hanya
melakukan pengungkapan informasi
dan
secara luas melalui website atau IFR.
Utama, 2008; Almilia dan Laksito,
Salah satu kerugian yang dapat
2013).
terjadi antara lain, para pesaing dapat
dalam
perusahaan
yaitu
sebesar
30%
(Siregar
saja
Aktivitas dewan komisaris
luas
tidak
strategi
pengungkapan
terhadap
Internet
melalui
sehingga
website terdapat
mengakses dan menganalisis lebih
(Akt.DK) berpengaruh positif tetapi signifikan
sukarela
Financial
kelemahan baik dari segi maupun
kinerja
suatu
Financial
perusahaan hanya dengan melalui
Reporting (IFR) dapat dilihat dari
teknologi yaitu website sehingga
nilai signifikansinya yaitu sebesar
memicu pada kerugian bagi pihak
0,42 yang lebih kecil dari 1,96
perusahaan tersebut. Hasil temuan ini
dengan nilai koefisien sebesar 0,03
konsisten dengan penelitian yang
sehingga
dilakukan
hipotesis
ketiga
(H3)
oleh
Primastuti
dan
ditolak. Teori proprietary cost theory
Achmad (2012) serta Siagian dan
menjelaskan
Ghozali (2012).
pembatasan
bahwa pada
adanya
pengungkapan
informasi secara sukarela karena mampu menyebabkan pada kerugian 66
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.1 Maret 2015
SIMPULAN DAN SARAN
Financial
Reporting
(IFR)
Simpulan
sedangkan
variabel
dewan
Berdasarkan hasil penelitian
komisaris independen (DK.Indp)
pembahasan
telah
dan variabel aktivitas dewan
dilakukan maka dapat dirincikan
komisaris (Akt.DK) berpengaruh
beberapa
positif tetapi tidak signifikan
dan
yang
kesimpulan
sebagai
berikut:
terhadap pengungkapan Internet
1. R-Square pada penelitian
ini
Financial Reporting (IFR).
masih sangat rendah yaitu hanya Saran
sebesar 0,143228 atau 14%. Hal
1. Penelitian
tersebut mengindikasikan bahwa
manufaktur
yang diproksi melalui ukuran komisaris
dewan
komisaris
mampu 14%
hanya
menjelaskan
sebesar
dalam
mempengaruhi
pengungkapan
Internet
Financial
Reporting
Artinya,
masih
2. Peneliti
3. Peneliti
Internet
dewan
mempengaruhi
ukuran
dewan
komisaris (Uk.DK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan
karakteristik
komisaris yang lain
serta tenure dewan komisaris.
(IFR). 2. Variabel
dapat
keanggotaan dewan komisaris
terdapat
Reporting
dapat
seperti proporsi wanita dalam
(IFR).
Financial
selanjutnya
menambahkan
tidak digunakan pada penelitian dalam
selanjutnya
menambah waktu penelitian.
sebanyak 86% variabel luar yang
ini
yang
(BEI).
independen
(Akt.DK)
lainnya
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(Uk.DK),
(Dk.Indp) serta aktivitas dewan komisaris
dapat
meneliti jenis industri selain
karakteristik dewan komisaris
dewan
selanjutnya
Internet 67
M. Riduan Abdillah. Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris Terhadap ...
Ettredge, M., Richardson, V. J., dan Scholz, S. (2001). The Presentation Of Financial Information At Corporate Web Sites. International Journal Of Accounting Information System , 2, 149168.
DAFTAR PUSTAKA Achmad, T. (2012). Dewan Komisaris Dan Transparansi : Teori Keagenan Atau Teori Stewardship ? Jurnal Keuangan dan Perbankan , 16, 1-12. Almilia, L. S. (2009). Analisa Kualitas Isi Financial And Sustainability Reporting Pada Website Perusahaan Go Publik Di Indonesia. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi, 34-38.
Ezat, A., dan El-Masry, A. (2008). The Impact Of Corporate Governance On The Timeliness Of Corporate Internet Reporting By Egyptian Listed Companies. Managerial Finance , 34, 848-867.
Amalia, F., & Laksito, H. (2013). Pengaruh Mekanisme Tata Kelola Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Informasi Strategis Pada Website Perusahaan. Diponegoro Journal Of Accounting , 1-11.
Fathi, J. (2013). The Determinants Of The Quality Of Financial Information Disclosed By French Listed Companies. Mediterranean Journal Of Social Sciences . Ghozali, I. (2012). Partial Least Square : Konsep, Teknik dan Aplikasi Menggunakan Program Smart PLS2.0 M3. Semarang: UNDIP.
Ashbaugh, H., Johstone, K. M., dan D.Warfield, T. (1999). Corporate Reporting On The Internet. Accounting Horizons , 241-257.
Gisbert, A., dan Navallas, B. (2013). The Association Between Voluntary Disclosure And Corporate Governance In The Presence Of Severe Agency Conflicts. Advance In Accounting, Incorporating Advances In International Accounting , 29, 286-298.
Cheng, E. C., dan Courtenay, S. M. (2006). Board Composition, Regulatory Regime And Voluntary Disclosure. The International Journal Of Accounting , 41, 262-289. Eng, L., dan Mak, Y. (2003). Disclosure, Corporate Governance And Voluntary. Journal Of Accounting And Public Policy , 325-345.
Huafang, X., dan Jianguo, Y. (2007). Ownership Structure, Board Composition And Corporate Voluntary Disclosure : Evidence From Listed 68
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.1 Maret 2015
Companies In China. Managerial, Auditing Journal , 22, 604-619.
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Pelamonia, J. T. (2013). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Tingkat Kepatuhan Mandatory Disclosure Konvergensi IFRS. Tesis Magister Akuntansi Universitas Diponegoro .
Jensen, C.M., dan Meckling, H.W. (1976). Theory Of The Firm : Managerial Behavior, Agency Costs And Ownership Structure. Journal Of Financial Economics , 3, 305-360. J.P.Chen, C., dan Jaggi, B. (2000). Association Between Independent Non-Executive Diretors, Family Control And Financial Disclosures In Hongkong. Journal Of Accounting And Public Policy , 19, 285-310.
Primastuti, S., dan Achmad, T. (2012). Pengaruh Corporate Governance Dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Informasi Strategis. Diponegoro Jurnal Of Accounting , 1, 1-15.
Kelton, A. S., dan Yang, Y.-w. (2008). The Impact Of Corporate Governance On Intenet Financial Reporting. Journal Of Accounting And Public Policy , 27, 62-87.
Puspitaningrum, D., dan Atmini, S. (2012). Corporate Governance Mechanism And The Level Of Internet Financial Reporting : Evidence From Indonesian Companies. Procedia Economics And Finance , 2, 157-166.
Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-431/BL/2012. Penyampaian Laporan Tahunan Emiten Atau Perusahaan Publik.
Rahman, Z. D. (2010). The Impact Of Internet Financial Reporting On Stock Price Moderated By Corporate Governance : Evidence From Indonesia Capital Market. 130. Sanchez, I. M., Dominguez, L. R., dan Alvarez, I. G. (2011). Corporate Governance And Strategic Information On The Internet (A Study Of Spanish Listed Companies). Accounting, Auditing &
KNKG (Komite Nasional Kebijakan Governance). (2006). Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia. Jakarta. Makatita, J. A. (2013). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Informasi Strategis Berbasis Internet. Tesis Magister Akuntansi 69
M. Riduan Abdillah. Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris Terhadap ...
Accountability Journal , 24, 477-501.
Spanos, L., dan Mylonakis, J. (2006). Internet Corporate Reporting In Greece. European Journal Of Economics, Finance And Administrative Sciences (7), 1-14.
Siagian, G. E., & Ghozali, I. (2012). Pengaruh Struktur dan Aktivitas Good Corpoarate Governance Terhadap Luas Pengungkapan Informasi Strategis Secara Sukarela Pada Website Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia. Diponegoro Journal Of Accounting , 1, 111.
Xiao, J. Z., Yang, H., dan Chow, C. W. (2004). The Determinants And Characteristic Of Voluntary Intenet BasedDisclosure By Listed Chinese Companies. Journal Of Accounting And Public Policy , 23, 191-225.
Siregar, S. V., dan Utama, S. (2008). Type Of Earnings Management And The Effect Of Ownership Structure, Firm SIze And Corporate Governance Practices : Evidence From Indonesia. The International Journal Of Accounting , 43, 1-27.
Yap, D. K.-H., Saleh, D. Z., dan Abessi, D. M. (2011). Internet Financial Reporting And Corporate Governance In Malaysia. Australian Journal Of Basic And Applied Sciences , 5(10), 1273-1289.
70