DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016
PENGARUH KOORDINASI ANTAR FUNGSIONAL YANG MELIPUTI TANGGUNG JAWAB, KOMPETENSI DAN KERJASAMA TIM TERHADAP KINERJA PEMASARAN UKM DI KOTA BANJARMASIN DAN BANJARBARU Nova Abriano Ni Nyoman Suarniki
[email protected] STIE NASIONAL BANJARMASIN Abstract, The purpose of this research was to determine the variables of responsibility, competence and teamwork have significant influence simultaneously to the marketing performance of SMEs in the city of Banjarmasin and Banjarbaru well as to determine which of the variables of responsibility, competence and teamwork to have a dominant influence in partial the marketing performance of SMEs in Banjarmasin and Banjarbaru. Results of calculations obtained F count is equal to 42.356 this means is greater than the value of F table at 1,979 on the degree of error of 5%, it can be concluded that the variables of responsibility, competence and teamwork have significant influence simultaneously to variable marketing performance of SMEs in the city of Banjarmasin and Banjarbaru. The amount of the contribution of independent variables (X) on the dependent variable (Y), as shown by the coefficient of determination (R2) that R2 is equal to 0.762 or 76.2% against the magnitude of the marketing performance of SMEs in the city of Banjarmasin and Banjarbaru, while the rest influenced by variables another variable is not included in this study is 23.8%. Variables that have the most dominant influence on the marketing performance of SMEs in the city of Banjarmasin and Banjarbaru is variable responsibility because it has the largest t is equal to 8.201. Keywords : Responsibility, competence, teamwork Abstrak, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel tanggung jawab, kompetensi dan kerjasama tim mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap kinerja pemasaran UKM di Kota Banjarmasin dan Banjarbaru serta untuk mengetahui manakah diantara variabel tanggung jawab, kompetensi, dan kerjasama tim yang mempunyai pengaruh yang dominan secara parsial terhadap kinerja pemasaran UKM di Kota Banjarmasin dan Banjarbaru.
186
Nova Abriano dan Ni Nyoman Suarniki. Pengaruh Koordinasi Antar Fungsional..
Hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh nilai F hitung adalah sebesar 42,356 ini berarti lebih besar dari nilai F tabel sebesar 1,979 pada derajat kesalahan 5% maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel tanggung jawab, kompetensi dan kerjasama tim mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap variabel kinerja pemasaran UKM di Kota Banjarmasin dan Banjarbaru. Besarnya kontribusi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), ditunjukkan dengan besarnya angka koefisien determinasi (R2) bahwa nilai R2 adalah sebesar 0,762 atau 76,2% terhadap besarnya kinerja pemasaran UKM di Kota Banjarmasin dan Banjarbaru, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk di dalam variabel penelitian ini yaitu sebesar 23,8%. Variabel yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap terhadap kinerja pemasaran UKM di Kota Banjarmasin dan Banjarbaru adalah variabel tanggung jawab karena memiliki t hitung terbesar yaitu sebesar 8,201. Kata kunci : Tanggung jawab, kompetensi, kerjasama tim
Kemampuan
manajemen
perusahaan jika ingin survive harus
dalam melakukan penilaian terhadap
bisa
lingkungan eksternal, terutama yang
keputusan pemasaran yang tepat.
memberi dampak langsung terhadap
Tepat
kegiatan
perusahaan
bisnis
perusahaan
menentukan
yang
keputusan-
dimaksud dapat
memproduksi
merupakan hal yang sangat penting
barang
untuk dimiliki manajemen, guna
pasar sasaran baik dari segi kualitas,
menghindari
dalam
harga, kemasan, merek, di mana
penentuan strategi dan pengambilan
produk bisa didapat dan hal lain yang
keputusan
berkaitan dengan gaya hidup pasar
Lingkungan saat
ini
kesalahan
bisnis
yang
eksternal
penting.
perusahaan
sangatlah
sesuai
adalah
dengan keinginan
sasaran dimaksud.
dinamis
Pesaing
menjadi
ancaman
perubahannya, seiring dengan makin
utama bagi keberlangsungan hidup
berkembangnya
perusahaan, disamping faktor-faktor
Munculnya
era
globalisasi.
pemberlakuan
arus
lain yang berkaitan dengan dinamika
barang dan jasa secara global baik di
lingkungan, sebab terkadang strategi
tingkat region seperti masyarakat
yang dipergunakan pesaing untuk
ekonomi ASEAN (MEA), memaksa
memenangkan pasar tidak mudah
187
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016
untuk diantisipasi dengan baik. Saat
menilai
dinamika
ini keunggulan komparatif sudah
eksternal
secara
sulit
sejalan
memantau tindakan pesaing dalam
transparannya
menarik pelanggan yang potensial
untuk
dengan
diandalkan,
makin
lingkungan cermat
dan
informasi, teknologi, dan semakin
untuk
baiknya pengetahuan konsumen akan
loyal. Dasar dari penilaian yang
produk
dan
benar terhadap kondisi lingkungan
dibutuhkan untuk dikonsumsi/dibeli.
eksternal dimana terdapat pelanggan
Untuk
tidak
dan
skala
seberapa
yang
itu
tergantung
diinginkan
perusahaan besar
kecilnya
dijadikan pelanggan yang
konsumen
potensial
adalah
jauh perusahaan sudah
usaha yang dimiliki, perusahaan
berorientasi terhadap pasar, fokus
harus memiliki keunggulan bersaing
pada
yang
Demikian juga pemantauan terhadap
dapat
konsumen.
memenangkan Pelayanan
hati yang
pasar
keinginan
tindakan
pesaing
melengkapi penjualan barang/jasa
bagaimana
mereka
yang ditawarkan menjadi hal yang
pelanggan yang loyal.
sangat penting untuk menunjang
pasar.
tertutama mendapatkan
Industri mikro, kecil dan
kinerja penjualan perusahaan, yang
menengah
berarti melalui keputusan-keputusan
Banjarbaru pada umumnya
pemasaran
mengalami
strategis
perusahaan
yang
ada
kesulitan
di
Kota juga dalam
mampu menciptakan value added
mengembangkan usahanya, terkait
bagi pelanggan (Voss and Voss,
dengan kelemahan-kelemahan yang
2000).
dimilikinya. Di
Kalimantan
Sering
mereka
Selatan
beranggapan bahwa masalah modal
umumnya dan khususnya di Kota
menjadi kunci utama. Pendapat ini
Banjarbaru,
yang
tidak sepenuhnya benar, saat ini
dihadapi oleh kebanyakan industri
akses permodalan, akses teknologi
mikro, kecil dan menengah yaitu
dan
kurangnya
transparan.
permasalahan
pengetahuan
akan
informasi
sudah
sangat
Perusahaan
dapat
pengelolaan/manajemen usaha dan
mengakses masalah-malah tersebut
bagaimana memajukan usaha. Dalam
dengan
188
cepat.
Namun
mencari
Nova Abriano dan Ni Nyoman Suarniki. Pengaruh Koordinasi Antar Fungsional..
pembeli yang loyal adalah yang tidak
akan
mudah.
pengaruh distributor, suplier dan Pemasaran/menjual
satu-satunya
kegiatan
diselidiki
seberapa
jauh
adalah
staff internal terhadap pesaing oleh
perusahaan
UMKM di Kota Banjarbaru dan
yang menghasilkan uang/pendapatan
Banjarmasin.
melalui kegiatan transaksi penjualan. Pengertian Pemasaran
Untuk dapat menarik masyarakat menjadi
pembeli
perusahaan,
Fokus
produk/jasa
haruslah
pada
produk/jasa
kebutuhan
kualitas,
harga,
pembeliannya
pembeli,
baik
bagaimana
cara
termasuk
terjadi bilamana setidaknya salah satu
jasa-jasa
dan
dilakukan akan sangat baik jika dilandasi pemahaman yang benar
dan
pesaing.Kinerja
transaksi
banyaknya
yang
transaksi
dari
American Marketing
Association
pada
tahun
pemasaran
adalah
perencanaan
dan
memenuhi
perorangan
1985
proses pelaksanaan
sasaran-sasaran
dan
organisasi.
Pengertian ini mengandung makna manajemen
terhadap lingkungan dan pesaing
strategi
diinginkan
pihak lain.
yang
pengetahuan
menyusun
yang
memperoleh
jasa untuk menghasilkan pertukaran
sangat penting memenuhi keinginan
perusahaan
untuk
dan distribusi gagasan, barang dan
dapat
dapat perusahaan. Oleh karena itu,
membantu
pertukaran
konsepsi, penetapan harga, promosi,
terjadi,
mencerminkan keuntungan yang di
konsumen.Adapun
dalam
mendefinisikan bahwa, manajemen
eksternak,
pemasaran tercermin dari banyaknya jumlah
sarana
tanggapan
puas. Keputusan pemasaran yang
konsumen,
pihak
potensial mempertimbangkan sasaran
tersebut sampai konsumen merasa
kondisi
organizational,
pemasaran. Manajemen pemasaran
pelayanan dalam proses jual-beli
terhadap
pemasaran
adalah
untuk itu diperlukan manajemen
yang di jual sesuai dengan keinginan dan
pembahasan
pemasaran
sebagai
sebuah proses yang meliputi analisa,
dalam
perencanaan,
pemasaran
pengendalian,
perusahaan. Dalam penelitian ini
189
implementasi, yang
dan
mencakup
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016
gagasan,
barang
Manajemen oleh
dan
pemasaran
gagasan
jasa.
dan
dilandasi
pertukaran,
menghasilkan
laba
melalui
kepuasan pelanggan. Ringkasannya,
yang
konsep pemasaran adalah upaya
bertujuan menghasilkan kepuasan
pemasaran
bagi
berfokus pada pasar dan berorientasi
pihak-pihak
Dengan
yang
demikian,
terlibat.
manajemen
terkoordinasi
kepada pelanggan dengan
pemasaran mempunyai tugas untuk
memberikan
mempengaruhi tingkat, saat serta
pelanggan
komposisi permintaan, sedemikina
mencapai tujuan organisasi.
rupa
sehingga
akan
membantu
mengatakan
utama
ini
tujuan kepada
kunci
untuk
akan dibahas
masing-masing
dari
konsep
tiang
pemasaran
untuk
membantu pemasaran secara lebih
mencapai tujuan organisasi terdiri
efektif. Fokus pasar (target market) :
dari penentuan
tidak ada perusahaan yang dapat
keinginan
kebutuhan dan
pasar
memberikan
kunci
sebagai
bagaimana
pemasaran
bahwa
kepuasan
Berikut
organisasi mencapai sasarannya. Konsep
yang
sasaran
keputusan
serta
beroperasi
didemua
yang
memenuhi semua kebutuhan. Tidak ada
efesien dibandingkan para pesaing.
berprestasi baik dalam satu pasar
Kotler et al. (1996: 21) menyebutkan
yang sangat luas : bahkan IBM yang
konsep pemasaran bersandar pada 4
maha
main pillars (tiang utama), yaitu:
memberikan
target
raksasa
yang
dan
diharapkan secara lebih efektif dan
market,
perusahaan
pasar
pun
tidak
pemecahan
dapat
dapat terbaik
customer
needs,
untuk semua kebutuhan pelanggan
marketing,
and
komputer. Perusahaan akan berhasil
pemasaran
baik bilamana mereka menetapkan
didasarkan pada pandangan dari luar
batas pasarnya secara cermat dan
ke dalam. Konsep ini diawali dengan
mempersiapkan program pemasaran
pasar yang didefinisikan secara jelas,
yang sesuai untuk masing-masing
berfokus pada kebutuhan pelanggan,
pasar sasaran.
coordinated
profitability. Konsep
mengkoordinasikan seluruh kegiatan
Mengapa
yang berkaitan dengan pelanggan
sangat
penting
untuk memuaskan pelanggan ? Pada
190
Nova Abriano dan Ni Nyoman Suarniki. Pengaruh Koordinasi Antar Fungsional..
dasarnya adalah karena penjualan
mempunyai kultur pemasaran yang
perusahaan setiap saat berasal dari
berakar kuat di semua bagian dan
dua kelompok : pelanggan baru dan
divisi.
Kebanyakan
pembeli ulang (repeat customer).
belum
sampai
Selalu lebih mahal untuk menarik
kematangan pemasaran sepenuhnya.
pelanggan
ketimbang
Mereka mengira telah melaksanakan
mempertahankan pelanggan lama.
pemasaran karena memiliki direktur
Oleh karena itu, mempertahankan
pemasaran, manajer produk, armada
pelanggan lebih penting daripada
penjualan, anggaran periklanan dan
memikat Pelanggan. Kunci untuk
lain-lain. Tetapi suatu departemen
mempertahankan pelanggan adalah
pemasaran tidaklah menjamin bahwa
kepuasan
perusahaan telah berorientasi ke
baru
pelanggan.
Seorang
pelanggan yang puas akan, membeli
pasar.
lagi, mengatakan hal-hal baik tentang
mempunyai
perusahaan
namun
kepada
orang
lain,
perusahaan
pada
Perusahaan
tingkat
dapat
kegiatan
mungkin
saja
pemasaran,
tidak
berhasil
kurang memperhatikan merek iklan
mendapatkan
produk pesaing, membeli produk lain
mengenai
dari perusahaan yang sama.
konsumen dan perubahan situasi
saja
gambaran
perubahan
Perusahaan seharusnya tidak
persaingan
memusatkan
penyesuaian terhadapnya.
perhatiannya
serta
luas
kebutuhan
melakukan
kepada pelanggan melainkan juga Pengertian Kinerja
diorganisasikan agar dapat secara efektif
menanggapi
Tujuan
perubahan
yang sungguh-sungguh dari para
hanya mempunyai staf yang baik di
pelaku organisasi yang bersangkutan.
bagian pemasaran tetapi juga bagian-
Menurut Prawirosentono dalam padli
bagian lainnya seperti; produksi,
(2001), bahwa kinerja yang dicapai
keuangan, riset dan pengembangan, pembelian,
oleh seseorang atau sekelompok
semua
orang dalam organisasi dalam kurun
menerima konsep bahwa pelanggan adalah
raja.
Organiasai
hanya
mungkin terwujud karena upaya
kebutuhan pelanggan. Mereka tidak
personalia,
organisasi
waktu
ini
191
tertentu,
sesuai
dengan
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016
wewenang
dan
tanggung
jawab
merupakan sarana penentu dalam
masing-masing, dalam rangka upaya
proses
mencapai tujuan organisasi tersebut
organisasi , oleh karena itu kinerja
secara legal. Tidak melanggar hokum
harus merupakan sesuatu yang dapat
dan susuai norma moral maupun
diukur berdasarkan ukuran tertentu
etika. Berdasarkan pengertian ini
dan
sebenarnya terdapat hubungan yang
Bernardin dan Russel (1993) dalam
erat
craven (1996) mengatakan bahwa
antara
(individual kinerja
kinerja
perorangan
performance) lembaga
untuk
mencapai
dalam
tujuan
kesatuan
waktu.
dengan
kinerja merupakan catatan perolehan
(institusional
yang dihasilkan dari fungsi suatu
performance). Dengan kata lain bila
pekerjaan tertentu
kinerja
selama periode waktu tertentu. Dari
perorangan
kemungkinan
baik
besar
maka kinerja
beberapa
atau
pengertian
kegiatan
yang
telah
organisasi juga akan baik, demikian
diuraikan diatas maka kinerja dapat
juga sebaliknya bila diketahui bahwa
diartikan sebagai hasil kerja yang
kinerja organisasi baik maka pastilah
dicapai oleh baik individu, kelompok
dijalankan oleh orang-orang yang
atau organisasi dalam kurun waktu
berkualitas atau memiliki skil yang
tertentu berdasarkan standar kerja
tinggi, bersedia bekerja keras karena
yang
digaji sesuai dengan perjanjian , dan
ditetapkan.
telah
ditentukan
atau
mempunyai harapan masa depan METODE
yang lebih baik.
Penelitian
Kinerja adalah hasil yang
mikro) yang ada di wilayah Kota
berupa produk maupun jasa yang
Banjarmasin dan Kota Banjarbaru.
diberikan oleh seseorang maupun
Dipilihnya ke dua kota ini mengingat
kelompok orang, dengan demikian
keduanya menjadi barometer yang
kinerja dapat dilihat dari dua sisi yaitu individu maupun organisaasi (Dharma dalam padli : 2001). Disisi dikatakan
bahwa
dilakukan
dengan obyek UKM (usaha kecil dan
dicapai atau sesuatu yang dikerjakan
lain
ini
penting
bagi
UKM
Kalimantan
Selatan.
Berbagai karakter
yang
dimiliki UKM di Kalimantan Selatan
kinerja
192
Nova Abriano dan Ni Nyoman Suarniki. Pengaruh Koordinasi Antar Fungsional..
dapat diwakili oleh UKM yang ada
ukur
di Kota Banjarmasin dan Kota
penelitian tersebut. Oleh karena itu,
Banjarbaru. Populasi penelitian ini
perlu dilihat masing-masing item
adalah seluruh UKM (usaha kecil
yang digunakan untuk mengukur
dan mikro) di lingkungan kota
suatu variabel. Hal ini dilakukan
Banjarmasin dan Kota Banjarbaru.
untuk
Data yang terkumpul akan dianalisis
secara
kualitatif
yang
digunakan
menghindari
dalam
kesalahan
pengukuran.
dan
Menentukan suatu item sudah
kuantitatif.
Untuk
analisis
dianggap
kuantitatifnya
digunakan
Regresi
koefisien korelasi pada item tersebut
Berganda dengan bantuan software
positif dan lebih besar dari korelasi
SPSS.
nilai r tabel = 0,361 pada taraf
Dimana
dilakukan
uji
sebelumnya reliabilitas,
uji
valid
adalah
apabila
signifikan 5%, N = 30. Dari hasil
validitas, uji asumsi klasik dan pada
perhitungan
komputer
dengan
hasilnya regresi dilakukan uji F dan
menggunakan
bantuan
program
uji t.
SPSS, didapatkan nilai koefisien korelasi skor butir item dengan skor
HASIL DAN PEMBAHASAN
total butir
Uji Validitas Kuisioner
item adalah sebagai
berikut :
Salah satu faktor penting dalam penelitian adalah melihat alat Tabel 1. Hasil Uji Validitas No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pertanyaan Y1 Y2 Y3 X1.1 X1.2 X1.3 X2.1 X2.2 X2.3 X3.1 X3.2 X3.3
r hitung 0, 659 0, 786 0, 829 0, 673 0, 784 0, 684 0, 802 0, 900 0, 725 0, 568 0, 788 0, 838
r tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Sumber : Output Statistik SPSS
193
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016
Berdasarkan hasil pengujian r
tertinggi adalah 0,868 yaitu variabel
product moment seperti yang nampak
kerjasama
tim
pada
indikator
pada tabel di atas menunjukkan
pertanyaan
kedua,
bahwa semua item pertanyaan yang
hitung terkecil adalah 0,563 yaitu
merupakan variabel dari variabel
variabel
bebas dan variabel tergantung dapat
indikator ketiga.
sedangkan
kerjasama
tim
r
pada
dinyatakan valid. Nilai r hitung ketepatan alat ukur yang digunakan
Uji Reliabilitas Tahap
selanjutnya
adalah
dalam penelitian ini. Uji reliabilitas
mengukur reliabilitas dari indikator-
dilakukan
dengan
koefisien
indikator pengukuran tersebut. Uji
Cronbach Alpha yang diperlihatkan
reliabilitas dilakukan untuk menguji
pada tabel berikut ini :
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Cronbach's Alpha
N of Items
.731 Sumber : Output Statistik SPSS Hasil penilaian reabilitas dari variabel
bebas
maupun
besar
variabel
12
dari
disimpulkan
terikat dalam penelitian ini diperoleh
digunakan
Cronbach's Alpha sebesar 0,731 yang
reliabel.
0,6
sehingga
dapat
instrument dalam
yang
penelitian
ini
menunjukkan koefisien yang lebih Uji Asumsi Klasik
Inflation
a. Uji Multikolineritas
masing variabel bebas (X) terhadap
Untuk tidaknya
gejala
mengetahui
(VIF)
masing-
ada
variabel terikat (Y). Apabila nilai
multikolinieritas
VIF melebihi angka lima, maka hal
pada model regresi linier berganda
tersebut
yang dengan
Factor
menunjukkan
adanya
diajukan,
dapat
dideteksi
multikolinieritas. Hal tersebut dapat
melihat
pada
Variance
diketahui pada tabel dibawah ini :
194
Nova Abriano dan Ni Nyoman Suarniki. Pengaruh Koordinasi Antar Fungsional..
Tabel 3. Variance Inflation Factor Variabel VIF Keterangan Tanggung Jawab (X1) 1,146 VIF < 5 tidak terjadi Kompetensi (X2) 1,334 multikolinieritas Kerjasama Tim (X3) 1,248 Sumber : Output Statistik SPSS Berdasarkan
pada
tabel
dibawah nilai yang telah ditentukan.
diatas, maka model tidak mengalami
Dengan
gejala
Karena
diajukan terbebas dari salah satu
masing-masing variabel independen
penyimpangan asumsi model yaitu
(X1, X2 dan X3) dalam persamaan
multikolinieritas.
multikolinieritas.
demikian
model
yang
regresi mengalami perolehan nilai model pada analisis regresi berganda
b. Uji Heterokedastisitas Heterodaskesitas terjadi jika
ini layak diasumsikan berasal dari
variasi kesalahan data dari variabel
populasi
independen
homogen, atau tidak mengalami
saling
berhubungan
dengan
variansi
yang
dengan variabel lainnya. Mendeteksi
heteroskedastisitas.
Hasil
uji
heterodaskesitas dapat dilihat dari
heterokedastisitas dapat dilihat pada
nilai standard residual statistik rata-
tabel berikut :
rata bernilai nol (0), sehingga error Tabel 4. Uji Heterokedasitisitas Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
Predicted Value
10.7761
15.3576
13.6322
1.22150
87
Residual
-3.05369
2.49636
.00000
1.17093
Std. Predicted Value
-2.338
1.413
.000
1.000
87 87
Std. Residual
-2.562
2.094
.000
.982
87
Sumber : Output Statistik SPSS Berdasarkan
tabel
diatas,
diambil kesimpulan bahwa dalam
maka nilai standard residual statistik
penelitian ini tidak terjadi gejala
rata-rata bernilai nol (0), maka dapat
Heterokedasitisitas. 195
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016
diperoleh kesimpulan bahwa model
c. Uji Autokorelasi Untuk
menguji
adanya
regresi yang diajukan tidak terdapat
autokorelasi dapat dideteksi dengan
gejala autokorelasi, karena Durbin
Durbin Watson Statistic. Bila angka
Watson Test antara 1,55 sampai
DW kurang dari 1,10 telah terjadi
dengan 2,46.
autokorelasi. Bila DW 1,10 sampai Uji Regresi Linier Berganda
dengan 1,54 dikatakan tidak ada
Proses pengolahan data dan
kesimpulan. Bila DW 1,55 sampai
perhitungan-perhitungan yang ada
dengan 2,46 dinyatakan tidak terjadi
dilaksanakan
autokorelasi. Sedangkan 2,46 sampai
komputer
dengan 2,90 dinyatakan tidak ada
dengan
dengan
program
menggunakan
SPSS versi 18,0 for windows dari
kesimpulan dan lebih dari 2,91 ada
Santoso (2009), dan printout dapat
autokorelasi. Dan diperoleh hasil
dilihat pada tabel berikut :
Durbin Watson sebesar 1,817. Maka
Tabel 5. Rangkuman Regressi Linier Berganda
Model
Unstandardized Coefficients B
t
r parsial
Sig
(Constant) Tanggung Jawab (X1) Kompetensi (X2) Kerjasama Tim (X3)
1.917 0,285 0,328 0,304
3,163 4,475 3,562
0,328 0,441 0,364
0,002 0,000 0,001
R = 0,722 F-hitung = 30,108 R = 0,521 F-tabel = 1,979 t-tabel = 2,677 Sumber : Output Statistik SPSS 2
Perhitungan berganda
dengan
program
komputer
regresi
linier
Y = bo + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e.
menggunakan SPSS
Berdasarkan
for
pada tabel
perhitungan
tersebut di atas maka
Windows versi 18,0 terhadap data
diperoleh persamaan regresi sebagai
yang
berikut : Y = 1,917 + 0,285 X1 +
telah
ditentukan
dalam
penelitian dengan model persamaan :
0,328 X2 + 0,304 X3
196
Nova Abriano dan Ni Nyoman Suarniki. Pengaruh Koordinasi Antar Fungsional..
Penjelasan persamaan regresi
ditingkatkan sebanyak satu satuan,
diatas adalah sebagai berikut : Konstanta
maka variabel kinerja pemasaran
sebesar
1,917
UKM di kota Banjarmasin dan
artinya jika variabel tanggung Jawab,
Banjarbaru akan meningkat juga
kompetensi
sebesar
dan
dianggap
kerjasama
nol,
pemasaran
maka
UKM
di
tim
kinerja
0,304,
variabel
kota
tanggung
kompetensi
Banjarmasin dan Banjarbaru akan
dengan
asumsi
jawab
dianggap
dan
konstan
(ceteris paribus).
bernilai 1,917. Koefisien variabel tanggung
jawab
bernilai
Pembahasan
0,285
Uji F ( Uji Simultan )
artinya bahwa jika variabel tanggung
Hasil
jawab ditingkatkan sebanyak satu satuan,
maka
pemasaran
variabel
UKM
di
juga
sebesar
adalah sebesar 30,108 ini berarti
kota
lebih besar dari nilai F tabel sebesar 1,979 pada derajat kesalahan 5%
0,285,
maka
dengan asumsi variabel kompetensi
kompetensi
(ceteris paribus). Koefisien variabel
mempunyai
kompetensi bernilai 0,328 artinya jika
variabel
tanggung
jawab
kerjasama
pengaruh
tim yang
Besarnya kontribusi variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y),
Banjarbaru akan meningkat juga
variabel
dan
kota Banjarmasin dan Banjarbaru.
UKM di kota Banjarmasin dan
dengan
kesimpulan
variabel kinerja pemasaran UKM di
maka variabel kinerja pemasaran
0,328
diambil
signifikan secara simultan terhadap
kompetensi
ditingkatkan sebanyak satu satuan,
sebesar
dapat
bahwa variabel tanggung jawab,
dan kerjasama tim dianggap konstan
bahwa
yang
dilakukan diperoleh nilai F hitung
kinerja
Banjarmasin dan Banjarbaru akan meningkat
perhitungan
ditunjukkan dengan besarnya angka
asumsi
koefisien determinasi (R2). Nilai R2
dan
adalah sebesar 0,521 atau 52,1%
kerjasama tim dianggap konstan
terhadap besarnya kinerja pemasaran
(ceteris paribus). Koefisien variabel
UKM di kota Banjarmasin dan
kerjasama tim bernilai 0,304 artinya
Banjarbaru,
bahwa jika variabel kerjasama tim
197
sedangkan
sisanya
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016
dipengaruhi oleh variabel lain yang
dengan t tabel pada derajat kesalahan
tidak termasuk di dalam variabel
sebesar 5%.
penelitian ini yaitu sebesar 47,9%.
Variabel
tanggung
jawab
Pada tabel 5 diatas dapat dilihat
mempunyai t hitung sebesar 3,163
bahwa
korelasi
dibandingkan dengan t tabel sebesar
berganda (multiple R), nilai R =
2,677 maka diperoleh t hitung > t
0,722. Koefisien korelasi tersebut
tabel, sehingga diambil kesimpulan
menunjukkan bahwa secara bersama-
bahwa
sama
mempunyai
nilai
koefisien
variabel
kompetensi
tanggung
dan
jawab,
kerjasama
variabel
tanggung
jawab
pengaruh
tim
signifikan
terhadap
mempunyai hubungan yang erat
pemasaran
UKM
dengan kinerja pemasaran UKM (Y).
Banjarmasin
dan
yang kinerja
di
kota
Banjarbaru.
Variabel kompetensi mempunyai t Uji t ( Uji Parsial ) Uji
hitung sebesar 4,475 dibandingkan
parsial
atau
uji
t
dengan t tabel sebesar 2,677 maka
digunakan untuk menguji besarnya pengaruh masing-masing bebas
yaitu
kompetensi
tanggung dan
diperoleh t hitung < t tabel, sehingga
variabel
diambil kesimpulan bahwa variabel
jawab,
kerjasama
kompetensi
tim
yang signifikan terhadap kinerja
terhadap variabel tidak bebas kinerja pemasaran
UKM
di
pemasaran
kota
Variabel
secara parsial. Uji parsial ini untuk
tim
tabel, sehingga diambil kesimpulan bahwa
Dalam uji t ini langkah pertama yang adalah
kerjasama
2,677 maka diperoleh t hitung > t
melihat
besarnya nilai t hitung dan t tabel.
dilakukan
kota
dibandingkan dengan t tabel sebesar
kedua (H2) yang diajukan dalam dengan
di
mempunyai t hitung sebesar 3,561
membuktikan kebenaran hipotesis
ini
UKM
Banjarmasin dan Banjarbaru.
Banjarmasin dan Banjarbaru (Y)
penelitian
mempunyai pengaruh
variabel
mempunyai
dengan
kerjasama
pengaruh
tim yang
signifikan terhadap terhadap kinerja
membandingkan antara nilai t hitung
pemasaran Banjarmasin
198
UKM dan
di
kota
Banjarbaru.
Nova Abriano dan Ni Nyoman Suarniki. Pengaruh Koordinasi Antar Fungsional..
Variabel yang mempunyai pengaruh
Kohli Ajay K. and Jaworski B.J. 1990.”Market Orientation: The Construct Research Propositions, and Managerial Implications”, Journal of Marketing,vol.54 (April).
paling dominan terhadap terhadap kinerja pemasaran UKM di kota Banjarmasin dan Banjarbaru adalah variabel
kompetensi
karena Kotler Philip. (1997). Manajemen Pemasaran; Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Edisi 9 e Bahasa Indonesia, PT. Prenhallindo. Jakarta.
memiliki t hitung terbesar yaitu sebesar 4,475. DAFTAR PUSTAKA Aaker David A. 1988. Strategic Marketing Management, 2nded. John Wiley & Sons, Inc New York.
Kotler P., Swee, H.A., Siew, M. L. and Chin, T. T. (1996). Marketing Management, An Asian Perspective, Prentice Hall Singapore.
Anderson, and Paul F. 1982. Marketing Strategic Planning and The Theory of The Firm, Journal of Marketing, Spring, 46,pg.15.
Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Penerjemah; Bob Sabran MM. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Amstrong Gary and Philip K. 2000. Marketing An Introduction. Fifth Edition. Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey.
Kumar K., Subramanian R. and Yauger C. (1997). Performance Oriented toward a Successful Strategy, Journal of Marketing Healt Services, Summer pp. 10-20.
Craven, David W. 1996. Pemasaran Strategis. Edisi Keempat.Jilid 1 (Alih bahasa Lina Salim). Penerbit Erlangga, Jakarta.
Narver J.C. and Slater S.F. (1990). The Effect of a Market Orientation on a Business Profitability, Journal of Marketing, October, pp. 2035.
Day George S. and Robin Wesley. 1988. “Assesing Advantage: A Framwork For Diagnosing Competitive Superiority”, Journal of Marketing. April.vol.52.pg.1. Houston and Franklin S. 1986. “The Marketing Concept; What It is and It is Not”, Journal of Marketing,April.vol.50.pg.81.
199
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016
Never, J.C, and Slater, S.F.,1994. Does Competitive Environment moderate the Market Orientation Performance Relationship.Journal of Marketing.58 (January).pp.46-55.
Ruekert W.R. and Walker Orvill C. Jr. (1987). Marketing’s Interaction With Other Functional Units : A Conceptual Framework and Empirical Evidence, Journal of Marketing, Jan. 51.pg. 1. Said Syahnur. 2002. Faktor-faktor Strategis yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan dan Kinerja Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Indonesia. Disertasi Program Studi Ilmu Ekonomi Kekhususan Manajemen. Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga. Surabaya.
McCarthy Jerome, and William D.Parreault,Jr. 1996. Dasardasar Pemasaran. Edisi kelima (alih bahasa Agus Dharma). Penerbit Erlangga, Jakarta. Padli. (2001). Analisis Hubungan Penggunaan Strategi Bersaing dan Kinerja Organisasi pada Perguruan Tinggi Swasta di Kota Makassar. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya Malang. Porter
Stanton William J.1984. Prinsip Pemasaran. Edisi Ketujuh Jilid Satu (Alih bahasa Yohanes Lamarto). Penerbit Erlangga. Jakarta.
E. Michael. (1993). Keunggulan Bersaing, Penerbit Erlangga. Jakarta.
Tomascova Ing Eva. 2009. The current methods of Measurements of Market Orientation. European Research Studies Vol. VIII, Issues (3) 2009.
Porter Michael E. 1985. Competitive Advantage. Prentice Hall. New York. Raju P.S., Lonial S.C. and Gupta Y.P. (1995). Market Orientation and Performance in the Hospital Industry, Journal of Health Care Marketing, Vol.15 No.4 pp. 34-41.
Voss and Voss. 2000. Strategic Orientation and Firm Performance in An Artistic Environment. Journal of Marketing. Vol.64 (January); pp.67-83. Webster Frederick E. Jr. (1988). The Rediscovery of The Marketing Concept, Business Horizon Greenwch, May/Jun. 31. pg.29.
Ruky Achmad S. (2002). Sistem Manajemen Kinerja, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
200
Nova Abriano dan Ni Nyoman Suarniki. Pengaruh Koordinasi Antar Fungsional..
www.oldmm.fenaro.narotama.ac.id/. Di download September 2014, Wahyudiono. Pengaruh Orientasi Pelanggan dan Orientasi Pesaing Terhadap
Inovasi Pasar dan Pertumbuhan Penjualan Perusahaan Makanan di Surabaya.
201