24 April 2015
DAILY REPORT
NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
• ADRO bagi dividen final USD 0.00142/saham • PTBA akan akuisisi 15%-30% Ignite Resouces Energy Ltd Australia • PTBA akan bangun PLTU 4400 MW • Penjualan TINS di 1Q 2015 turun 0,2% YoY • TINS anggarakan capex tahun 2015 sebesar Rp 1,2 triliun • TINS ekspansi rumah sakit Rp 200 miliar • ADHI targetkan laba tahun 2015 sebesar Rp 440,1 miliar • TLKM hampir selesaikan pembangunan jaringan kabel serat optik • JSMR peroleh pinjaman Rp 1,6 triliun • WTON siap naikkan capex tahun 2015 dari semula Rp 550 miliar • WTON peroleh kontrak Rp 250 miliar hingga April 2015 • RUPS TCID setujui dividen tahun 2014 sebesar Rp 390 per saham • ROTI bidik kenaikan penjualan 20%, anggarkan capex Rp 350 miliar • ALTO mencatatkan rugi bersih 2014 sebesar Rp10.08 miliar • MLBI kaji ulang investasi Rp 554 miliar • AMRT galang dana Rp 2,5 triliun, akan terbitkan obligasi Rp 1 triliun • SSMS anggarkan capex tahun 2015 sebesar USD 45 juta • MBSS akan beli 2 kapal • BTPN targetkan jadi bank devisa • BBNI akan jaga NIM di level 6% di tahun akhir 2015 • Laba bersih BBNI 1Q 2015 naik 17,7% YoY menjadi Rp 2,82 triliun • Laba BNGA di 1Q 2015 turun 92,4% YoY menjadi Rp 83 miliar • Pembiayaan WOMF mencapai Rp 1,5 triliun • Marketing sales KIJA tumbuh 66,6% • PP Properti dirikan rusunami Gunung Putri Square, di Bogor 2,1 ha
Perspektif teknikal, koreksi IHSG yang terjadi sepanjang pekan lalu telah Support Leveldari sejumlah indikator 5423/5410/5389 terefleksikan yang mengkonfirmasikan negatif Resistance 5457/5478/5491 bagi IHSG. Level Namun, sinyalemen candle mengkonfirmasikan bahwa Major Trend Up tekanan bagi IHSG relatif berkurang di akhir pekan lalu. Konfirmasi ini Minormemberikan Trend DownIHSG. Konfirmasi negatif mulai sinyal positif bagi
JAKARTA INDICES STATISTICS IHSG LQ-45
CLOSE
CHANGE
VOLUME (Mn)
VALUE (Rp Bn)
5436.209 948.842
-0.910 0.781
7,308.14 1,303.98
6,083.47 4,070.94
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan hari Kamis (23/04) IHSG ditutup turun tipis sebesar 0,91 poin (0,02%) dari level 5.437,12 ke level 5.436,21 dipengaruhi oleh tingginya aksi jual investor asing. Adapun sektor industri dasar dan pertambangan melemah paling tajam, dengan penurunan masing-masing sebesar 1,27% dan 1,03%. Dari pasar global, penjualan rumah AS di pasar sekunder di bulan Maret melonjak ke level tertinggi dalam 18 bulan dikarenakan semakin banyaknya pasokan rumah di pasar. Penjualan rumah bekas AS naik 6,1% YoY menjadi 5,19 juta unit di bulan Maret dari 4,89 juta unit di bulan Februari. Sebelumnya, penjualan rumah telah dibatasi oleh kurangnya pasokan properti di pasar, yang telah mendorong kenaikan harga rumah. Pada bulan Maret, persediaan rumah di pasar meningkat 5,3% MoM menjadi 2 juta unit, level tertinggi sejak November lalu.. Dari pasar regional, indeks Nikkei 225 melanjutkan penguatan sebesar 53,75 poin (0,27%) dari level 20.133,90 ke level 20.187,65, didukung oleh pembelian investor akan saham-saham berkapitalisasi besar dan saham perusahaan-perusahaan sekuritas yang dinilai undervalued dan menunjukkan prospek pendapatan yang kuat. Sementara itu, indeks Shanghai Composite ditutup naik tipis sebesar 16,01 poin (0,36%) dari level 4.398,50 ke level 4.414,51, level tertinggi sejak 2008, ditengah lemahnya data manufaktur Tiongkok. Indeks manufaktur Tiongkok turun ke 49,2 di bulan Maret dari 49,6 di bulan Februari, lebih rendah dari konsensus pada 49,5. Level indeks dibawah 50,0 mengindikasikan kontraksi industri. Mengikuti penguatan bursa Shanghai, indeks Hang Seng menguat 106,15 poin (0,38%) dari level 27.933,85 ke level 27.827,70 didukung oleh sentimen positif dari penguatan indeks Wall Street, sementara lemahnya data manufaktur Tiongkok meningkatkan harapan akan tambahan stimulus dari pemerintah. Dari Eropa, saham-saham di bursa Eropa tentatif melemah di awal perdagangan ditengah lemahnya data industri Eropa. Indeks manufaktur Perancis turun ke 48,4 di bulan Maret dari 48,8 di bulan Februari, sedangkan indeks manufaktur Jerman turun menjadi 51,9 di bulan Maret dari 52,8 di bulan Februari. Secara keseluruhan, indeks manufaktur zona Eropa turun menjadi 51,9 di bulan Maret dari 52,2 di bulan Februari. Selain itu, penjualan ritel Inggris secara tak terduga turun sebesar 0,5% MoM di bulan Maret setelah bulan sebelumnya naik 0,6% MoM.
Kendati pasar regional Eropa saat ini masih terfokus pada laporan laba perusahaan, bagaimanapun Yunani masih menjadi fokus sebagian besar pelaku pasar. Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis beberapa hari lalu menyatakan keyakinannya bahwa kesepakatan dengan kreditur internasional akan dapat tercapai, meskipun hal itu tidak mungkin terjadi dalam pertemuan menteri keuangan blok Euro pada 24 April mendatang. Kaba lainnya, European Central Bank (ECB) pada hari Rabu meningkatkan jumlah dana yang dapat dipinjam bank-bank Yunani di bawah program pinjaman darurat, yang akan membantu memperpanjang kelangsungan operasional bank-bank negara itu di tengah ketatnya negosiasi bailout antara pemerintah dengan kreditur internasional. ECB menaikkan jumlah maksimal pinjaman yang dapat dikucurkan bank sentral Yunani kepada bank-bank menjadi 75,5 miliar Euro dari 74 miliar Euro pada minggu sebelumnya. Di bawah program Emergency-Liquidity Assistance ECB, bank sentral Yunani dapat meminjamkan uang kepada sektor perbankan di negaranya. Namun pinjaman tersebut diberikan dengan tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan standar pinjaman ECB, sehingga membuat resiko kredit tetap menghantui Yunani. Bank-bank Yunani terpaksa menggunakan ELA pada bulan Februari lalu setelah ECB menangguhkan pengecualian yang memungkinkan bank untuk menggunakan obligasi pemerintah Yunani mendapatkan rating junk sebagai jaminan atas pinjaman reguler ECB. Kondisi dari Yunani yang penuh dengan ketidakpastian, sementara ini sedikit dapat terabaikan, karena saat ini pelaku pasar lebih terkonsentrasi pada laporan laba perusahaan. Demikian halnya dengan bursa saham AS, diperkirakan laba perusahaan juga menjadi perhatian pelaku pasar bursa setempat. Hasil laporan laba dari perusahaan sebagian besar memperlihatkan kondisi lebih baik dari perkiraan mengangkat bursa saham AS kembali ke zona positif pada Kamis, investor menyambut baik laporan keuangan perusahaan. Nasdaq ditutup menguat 20.89 poin (0.4%) ke posisi 5,056.06. S&P ditutup menguat tipis 4.97 poin (0.2%) ke level 2,112.93 dan Indeks Dow Jones berkahir menguat 20.42 poin (0.1%) menjadi 18,058.69. Sementara itu dari internal belum muncul faktor yang dapat menjadi katalis bagi pasar, di tengah berlangsungnya Konferensi Asia-Afrika, akibatnya faktor ekternal ini akan kembali menjadi salah satu dukungan bagi pergerakan IHSG yang diperkirakan bergerak mixed berpeluang menguat terbatas hari ini.
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
1
24 April 2015
24 April 2015 Adaro Energy (ADRO) menyepakati penggunaan laba bersih sebesar USD 75,49 juta untuk pembayaran dividen tahun buku 2014. Dividen tersebut sebesar 42% dari laba bersih tahun lalu yang senilai USD 178,1 juta. Dividen tersebut sudah termasuk dividen interim sebesar USD 30,07 juta yang dibayar pada 16 Januari 2015, sedangkan sisanya sebesar USD 45,42 juta atau USD 0.00142/saham akan dibagikan sebagai dividen final. Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) menyiapkan dana USD 30 juta untuk mengakuisisi 15%-30% saham Ignite Resouces Energy Ltd Australia tahun ini. Rencananya perseroan akan menggunakan kas internal untuk dana akuisisi tersebut. Tujuan akuisisi tersebut untuk menguasai teknologi konversi batubara kalori rendah menjadi minyak mentah dan batubara kalori tinggi milik perusahaan tersebut yang kelak akan dipakai oleh PTBA. Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) berkomitmen membantu pemerintah dalam program listrik 35.000 MW. PTBA akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 4.400 megawatt (MW), di luar pembangkit 2x100 MW dan Sumsel 8. Pembangkit tersebut nantinya mayoritas dibangun di dekat mulut tambang batu bara. Dari 4.400 MW kapasitas pembangkit baru, kebutuhan dana berkisar USD 1 juta - USD 1,3 juta untuk membangun setiap 1 MW pembangkit. Dana tersebut diperoleh dari pinjaman dan modal sendiri. PTBA berencana menggandeng mitra untuk pembangunan pembangkit 4.400 MW tersebut. Pembangunan sebesar 4.400 MW dilakukan hingga 5 tahun ke depan. Sepanjang kuartal I 2015 Timah (TINS) membukukan penjualan USD 100,43 juta dari bisnis timahnya, atau turun 0,2% dari USD 100,64 juta kuartal I 2014. Pada periode Januari-Maret, TINS tercatat menjual timah 5.304 ton dengan rata-rata harga jual USD 18.936 per ton dibandingkan kuartal I 2014 USD 23.302 per ton sebanyak 4.319 ton timah. Produksi bijih timah TINS naik 7,08% dari 6.213 ton menjadi 6.653 ton, produksi logam timah meningkat 37,08% dari 5.148 ton ke posisi 7.057 ton. TINS berusaha mengerem penjualan dan produksi timahnya karena harga komoditas yang tengah melemah. Timah (TINS) menargetkan penurunan harga pokok produksi menjadi USD 15.000 per ton. TINS telah berupaya menurunkan harga pokok produksi sejak semester II 2014, sehingga kini harga pokok produksinya berada di bawah USD 18.000 per ton. Situasi global industri timah tengah terpuruk karena turunnya harga komoditas. Bahkan di kuartal I harga timah sempat menyentuh USD 13.600 per ton, terendah harga timah dalam 10 tahun terakhir. Saat ini harga timah mulai naik dan mencapai USD 15.500 per ton. Stok timah dunia perlahan menurun, apalagi dengan adanya pembatasan ekspor bisa semakin membuat penurunan stok timah dunia dan memberantas penambangan ilegal. Kondisi ini akan meningkatkan harga komoditas timah. Manajemen memproyeksikan harga timah di semester II bisa naik ke USD 23.000 - USD 24.000 per ton. (TINS) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2015 sebesar Rp 1,2 triliun. Penyerapan capex di kuartal I 2015 masih rendah. Sampai akhir tahun, manajemen memproyeksikan penyerapan capex melebihi 70%. TINS akan mencari pendanaan eksternal melalui perbankan untuk investasi. TINS pun telah melakukan pembicaraan dengan beberapa bank. Timah
Timah (TINS) menyiapkan dana sebesar Rp 200 miliar untuk mengembangkan bisnis rumah sakit (RS). Perseroan akan menggandeng Pertamina Bina Medika. Tahun ini, perseroan
memproyeksikan laba bersih dari bisnis rumah sakit sebesar Rp 10 miliar hingga Rp 20 miliar. Sementara itu, TINS juga akan meningkatkan kepemilikan saham atas anak usahanya yang baru di sektor properti menjadi sebesar 51%. Hingga akhir Maret 2015 Adhi Karya (ADHI) mencatat perolehan kontrak baru mencapai Rp 2,5 triliun. Kontrak ini diperoleh melalui beberapa proyek mayoritas yang terbagi atas proyek-proyek yang berasal dari lini konstruksi bisnis sebesar 89%, sisanya merupakan proyek dari lini bisnis lainnya. Realisasi kontrak baru tersebut mayoritas terdiri dari swasta atau lainnya sebanyak 56%, dari APBN/BD sebanyak 28%, BUMN sebesar 16%. Perseroan menargetkan kontrak baru tahun 2015 sebesar Rp 15,2 triliun dengan lini bisnis jasa konstruksi ditargetkan meraih perolehan kontrak baru sebesar Rp 12,5 triliun, lini bisnis Engineering Procurement dan Construction (EPC) Rp 460,1 miliar, lini bisnis properti realti Rp 1,7 triliun, dan bisnis precast concrete Rp 479 miliar. Sedangkan dari jenis pekerjaan, proyek gedung diperkirakan sebanyak 39%, jalan dan jembatan sebesar 31%, dan sisanya adalah proyek infrastruktur lainnya. Adhi Karya (ADHI) masih mempertimbangkan untuk melakukan ekspansi keluar negeri karena ekonomi global yang tengah bergejolak, seperti perlambatan ekonomi di Tiongkok dan The Fed yang kini belum memutuskan kenaikan suku bunga. Tahun 2015 perseroan masih mengandalkan kontraktor sebagai pengendali utama bisnis. Dengan adanya alokasi dana subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke infrastruktur, bisa mendorong bisnis semakin berkembang. Adhi Karya (ADHI) menargetkan laba bersih tahun 2015 sebesar Rp 440,1 miliar pendapatan sebesar Rp 13,2 triliun. Target tersebut akan ditopang dari kontribusi anak usaha, yaitu PT Adhi Persada Properti dan PT Adhi Persada Realti sebesar 66,6% melalui pengembangan bisnis properti. Target perolehan kontrak baru tahun 2015 sebesar Rp 15,2 triliun. Lini bisnis jasa konstruksi ditargetkan Rp 12,5 triliun, lini bisnis EPC Rp 460,1 miliar, lini bisnis properti Rp 1,7 triliun, dan lini bisnis precast concrete Rp 479,6 miliar. Sedangkan dari jenis pekerjaan, proyek gedung diperkirakan 39%, jalan dan jembatan 31%, dan sisanya adalah proyek infrastruktur lainnya. Pencapaian kontrak baru perseroan hingga akhir Maret 2015 adalah Rp 2,5 triliun. Realisasi tersebut diraih melalui perolehan beberapa proyek, yang mayoritas terbagi atas proyek-proyek dari lini bisnis konstruksi 89%, sedangkan sisanya 9% merupakan proyek-proyek dari lini bisnis lainnya. Realisasi kontrak baru itu terdiri dari swasta atau lainnya sebanyak 56%, APBN/APBD sebesar 28%, sementara BUMN 16%. Capex di 2015 direncanakan Rp 824,7 miliar, yang terdiri atas investasi pengembangan bisnis properti hotel Rp 566,1 miliar, penyertaan proyek investasi Rp 202,8 miliar, dan pembelian aset tetap Rp 68,387 miliar. Sumber dana belanja modal tersebut berasal dari sisa dana hasil penerbitan obligasi yang lalu dan kredit perbankan serta kas internal perseroan. Adhi Karya (ADHI) akan membangun pembangkit listrik dengan menggandeng Timah (TINS) di mulut tambang Timah berkapasitas 2x150 MW di Sumatera Selatan. Saat ini proses kerja sama tersebut masih dalam proses. Rencananya proyek tersebut akan berjalan dalam waktu 3 tahun ke depan dan diperkirakan pada tahun 2019 beroperasi. Timah nantinya akan tetap jadi mayoritas dengan kepemilikan 51% dan ADHI 49%. ADHI juga berencana ekspansi bisnis ke Timor Leste dengan membangun jembatan, dekat dengan perbatasan Indonesia. Adhi Karya (ADHI) tengah mencari pinjaman sedikitnya Rp 7 triliun untuk mengembangkan dan membangun moda transportasi massal jenis Light Rail Transit (LRT) atau kereta ringan sepanjang
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2
24 April 2015
24 April 2015 30 km. Rencananya pada semester II 2015 proyek dengan ini akan mulai dibangun. Proyek transportasi massal LRT yang menghubungkan Cibubur-Kuningan-Dukuh Atas ini akan diselesaikan dalam 3 tahap. LRT akan mulai di semester akhir. Tahap awal dari Cibubur ke Cawang, dari Cawang ke Kuningan dan naik ke Dukuh Atas. Secara total perseroan membutuhkan pendanaan sebesar Rp 9,9 triliun-Rp 10 triliun. Pendanaan akan dilakukan dengan menerbitkan saham baru atau rights issue sebesar Rp 2,74 triliun - Rp 3 triliun yang rencananya akan diterbitkan pada Juni 2015. Penerbitan rights issue tersebut akan diserap pemerintah melalui Penanaman Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,4 triliun, kemudian perolehan dana dari publik sekitar Rp 1,345 triliun. Kepemilikan Pemerintah akan tetap 51%. Untuk menutup kekurangan pendanaan, perseroan tengah mencari pendanaan dari beberapa perbankan asing maupun lokal untuk mendapatkan sedikitnya Rp 7 triliun. Pendanaan LRT yang sekitar Rp 9,9 triliun-Rp 10 triliun berasal dari ekuitas Rp 3,75 triliun dan sisanya debt. Sebesar Rp 6,7-Rp 6,8 triliun dana untuk transportasi dan Rp 3 triliun untuk properti.
bergerak penuh. Dengan bertambahnya nilai proyek tersebut, total kontrak on hand yang diperoleh perseroan hingga saat ini mencapai Rp 750 miliar, serta ditambah carry over dari tahun 2014 sebesar Rp 1 triliun. Omzet hingga minggu lalu Rp 1,75 triliun, dari rencana carry over Rp 1 triliun ditambah kontrak baru Rp 400 miliar dan Rp 350 miliar. Wijaya Karya Beton (WTON) akan melakukan pembukaan tambang terbuka (quarry) batu-batuan (split) di Bakauheni Lampung Selatan dan Palu Sulawesi Tengah, berdekatan dengan pabrik perseroan, untuk mengurangi ketergantungan pasokan dari luar. Kapasitas produksi untuk quarry di Lampung Selatan sebanyak 35 ton split per jam, sama seperti quarry yang berlokasi di Cigudeg, Bogor, Jawa Barat. Sedang quaryy Palu tidak sebanyak di Lampung dan Cigudeg. Pengoperasian kedua quarry pada kuartal II 2015.
Adhi Karya (ADHI) menargetkan kontrak dari proyek engineering procurement and construction (EPC) tahun 2015 sebesar Rp 2,8 triliun. Target tersebut lebih tinggi 86,6% jika dibanding dengan kontrak yang sama tahun 2014 yakni sebesar Rp 1,5 triliun. Sekitar 89% dari perolehan kontrak baru ADHI itu berasal dari proyek konstruksi. Tahun 2015 ADHI menargetkan perolehan kontrak baru lebih tinggi, yaitu mencapai 15,2 triliun.
Wijaya Karya Beton (WTON) menyatakan hingga kuartal I 2015 dana infrastruktur Rp 118 triliun yang dikeluarkan melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) baru dapat terserap 2,5% oleh seluruh kontraktor BUMN. Hal itu mengakibatkan perseroan belum melakukan apa-apa dalam mendorong pembangunan pada awal tahun 2015. Pada kuartal I WTON lebih banyak mengambil proyek dari swasta. Dari proyek BUMN, perseroan menjalankan proyek dari Mass Rapid Transportation (MRT). WTON akan membuat beton di dalam tunnel dari proyek tersebut.
Jasa Marga (JSMR) berkomitmen untuk mempercepat proses konstruksi ruas tol Medan-Kualanamu-Tebingtinggi setelah memperoleh pinjaman perbankan sebesar Rp 1,6 triliun. Pinjaman tersebut diperoleh konsorsium perbankan yang terdiri dari Bank Mandiri, Bank BNI dan Bank BRI.
Telekomunikasi Indonesia (TLKM) hampir menyelesaikan pembangunan jaringan kabel serat optik Sulawesi-Maluku-Papua Cable System (SMPCS) sepanjang 8.000 km. Proyek senilai Rp 3,6 triliun tersebut akan menyambungkan backbone telekomunikasi Indonesia bagian Barat dan Timur.
Wijaya Karya Beton (WTON) siap meningkatkan belanja modal (capex) untuk mendorong produksi. WTON menganggarkan capex tahun 2015 sebesar Rp 550 miliar. Hal ini akan dilakukan jika perseroan memperoleh proyek-proyek besar, salah satunya jika sudah ada kepastian pengerjaaan proyek PT OKI Pulp & Paper Mills milik Grup Sinarmas. Capex tambahan itu akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik di Lampung.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Mandom Indonesia (TCID) memutuskan untuk membagikan dividen tahun buku 2014 total sebesar Rp 78,4 miliar atau Rp 390 per saham.
Wijaya Karya Beton (WTON) membidik sejumlah proyek, salah satunya proyek milik Grup Sinar Mas, yakni PT OKI Pulp & Paper Mills. WTON masih bernegosiasi dalam pengerjaan lebih lanjut pembangunan pabrik kertas dan bubur kertas di Palembang, Sumatera Selatan tersebut. WTON menyediakan kebutuhan pre cast (beton pra cetak) pabrik kertas itu. WTON merupakan pihak yang ditunjuk oleh pihak Sinarmas untuk memenuhi kebutuhan beton pra cetak. Total nilai investasi pabrik tersebut mencapai USD 3 miliar. Namun manajemen WTON memperkirakan potensi kontrak yang diperoleh dari proyek Sinarmas ini sekitar Rp 100 miliar. Jika WTON sudah mendapat mandat dari Grup milik Eka Tjipta Widjaja ini, maka perseroan akan segera menambah kapasitas produksi. Saat ini kapasitas produksi WTON sebesar 2,2 juta ton per tahun. Perseroan menargetkan tahun 2015 produksi bisa mencapai Rp 2,3 juta ton, atau meningkat 100.000 ton. Wijaya Karya Beton ((WTON) pada bulan April 2015 memperoleh kontrak senilai Rp 250 miliar. Proyek ini didapat melalui swasta yang diantaranya proyek dari Osaka Steel proyek Asahimas dari Jepang. Portofolio kontrak di kuartal I banyak dari swasta dan BUMN, yaitu industrial plant dan oil chemical. Perolehan pada kuartal I 2015 di bawah kuartal I 2014 yang sebesar Rp 650 miliar, karena banyak proyek yang belum jalan. Pada semester II akan
Tri Banyan Tirta (ALTO) mencatatkan rugi bersih 2014 sebesar Rp10.08 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang mencetak laba Rp12.04 miliar. Penurunan laba tersebut akibat naiknya beban usaha sebesar 14.8% sementara pendapatan selama 2014 tercatat turun 31.77% YoY menjadi Rp332.4 miliar. Di sisi lain nilai aset ALTO berkurang dari Rp1.5 triliun menjadi Rp1.23 triliun. Multi Bintang Indonesia (MLBI) mengkaji ulang rencana investasi senilai USD 43 juta (Rp 554 miliar), menyusul dikeluarkannya aturan pelarangan penjualan minuman beralkohol di seluruh minimarket di Indonesia. Nippon Indosari Corpindo (ROTI) menargetkan peningkatan penjualan sebesar 20% menjadi Rp 2,25 triliun tahun ini. Peningkatan didukung peningkatan permintaan pasar dan kehadiran produk roti baru. Nippon Indosari Corpindo (ROTI) mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2015 sebesar Rp 350 miliar untuk mendukung pengembangan bisnis perusahaan. Dana capex berasal dari surat utang atau obligasi Rp 160 miliar dan sisanya dana internal perusahaan. Perseroan belum akan menambah pabrik lagi karena saat ini sudah ada 10 pabrik berkapasitas sekitar 4 juta roti per hari. Nippon Indosari Corpindo (ROTI) akan mempertahankan harga jual produknya di tahun 2015, meski ada pelemahan nilai tukar rupiah dan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL). Kenaikan harga tidak langsung terjadi jika ada tekanan terhadap biaya produksi
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
3
24 April 2015
24 April 2015 perseroan. Sementara pelemahan rupiah saat ini tidak berdampak besar ke perseroan. Hal ini dikarenakan impor gandum untuk bahan baku roti dilakukan oleh supplier dan telah dikontrak selama beberapa bulan ke depan. Rapat Umum Pemegang Saham Global Teleshop (GLOB) memutuskan tak membagikan dividen karena perseroan membutuhkan dana untuk memperkuat struktur modal kerja. Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) tengah menggalang dana hingga sebesar USD 2,5 juta untuk membayar utang. Sesuai rencana, perseroan akan melakukan penambahan modal tanpa HMETD senilai Rp 1,5 triliun. AMRT juga akan menerbitkan obligasi sebesar Rp 1 triliun. Perseroan akan menerbitkan sebanyak 2,91 miliar saham baru non-HMETD atau setara 7,5% dengan harga pelaksanaan Rp 510 per saham. Sumber Alfaria (AMRT) akan melakukan Penerbitan dan Penawaran Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2015 dengan jumlah pokok Rp 1 triliun. Obligasi ini terdiri dari dua seri yakni seri A dengan jangka waktu 3 tahun senilai Rp 600 miliar dan bunga 9,7% per tahun. Seri B berjangka waktu 5 tahun senilai Rp 400 miliar dengan bunga 10% per tahun. Fitch Ratings memberikan peringkat AA- untuk obligasi ini. BCA Sekuritas, HSBC Securities Indonesia, Mandiri Sekuritas menjadi penjamin pelaksan emisi obligasi dan BRI sebagai wali amanat. Masa penawaran pada 4-5 Mei 2015 dan pencatatan 11 Mei 2015. Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) menganggarkan belanja modal (capex) tahun 2015 sebesar USD 45 juta (Rp 585 miliar). Dana capex akan digunakan untuk membuka lahan baru. SSMS akan menggunakan USD 30 juta untuk penanaman baru di cadangan lahan, USD 15 juta untuk perawatan tanaman, sekitar USD 10 juta USD$ 15 juta diperuntukkan bagi perawatan tanaman. SSMS berkomitmen untuk melanjutkan pengembangan lahan yang siap ditanam, dengan menargetkan penambahan lahan tertanam sekitar 5.000 - 6.000 hektar setiap tahun. Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS) menyiapkan belanja modal tahun ini sebesar USD 5 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk membeli 2 kapal. Kapal yang akan dibeli memiliki kapasitas sebesar 2400 HP. Perseroan akan menjalankan strategi fleet conversion ke ukuran kapal yang lebih besar. Dengan demikian, tarif atau harga pengangkutan dapat lebih kompetitif. Tahun ini, MBSS berencana membagikan dividen final sebesar USD 16,1 juta atau USD 0,0092 per saham. Bank Negara Indonesia (BBNI) akan menjaga margin bunga bersih (net interest margin/NIM) di kisaran 6% hingga akhir tahun 2015. Pada kuartal I 2015, NIM BNI mengalami peningkatan dari 6,1% pada kuartal I 2014 menjadi 6,5%. Peningkatan pendapatan non bunga sebesar 23,8% dari Rp 2,3 triliun menjadi Rp 2,94 triliun. Penyaluran kredit kuartal I 2015 tumbuh 9,1% dari Rp 247,12 triliun menjadi Rp 269,51 triliun. DPK mencapai Rp 305,15 triliun atau tumbuh 11,4% YoY. DPK masih didominasi komponen dana murah (CASA) sebesar 63%. Bank Negara Indonesia (BBNI) membukukan laba bersih pada kuartal I 2015 sebesar Rp 2,82 triliun, tumbuh 17,7% YoY dari sebelumnya Rp 2,39 triliun. Pendapatan bunga bersih BNI pada kuartal I 2015 tumbuh 15,3% dari Rp 5,29 triliun menjadi Rp 6,1 triliun. Sementara pendapatan non bunga tumbuh 23,8% dari Rp 2,37 triliun menjadi Rp 2,94 triliun. Pendapatan non bunga didukung oleh kenaikan fee based income (pendapatan jasa) yang disumbang dari pendapatan premi asuransi, transaksi ATM, dana pensiun, bill payment & PPOB (payment point online bank), bancassurance dan bisnis kartu.
Bank Negara Indonesia (BBNI) mencatat ada permohonan kredit sindikasi sebesar Rp 20 triliun untuk tahun 2015. Sindikasi kredit itu untuk perusahaan BUMN di sektor infrastruktur, telekomunikasi, dan pelabuhan. Khusus kredit infrastruktur, BNI telah menyalurkan pembiayaan infrastruktur sebesar Rp 48,5 triliun per kuartal I 2015 yang disalurkan untuk proyek infrastruktur telekomunikasi, jalan tol dan konstruksi, kelistrikan, transportasi, serta minyak dan gas. Bank CIMB Niaga (BNGA) mencatat penurunan laba bersih di kuartal I 2015 sebesar 92,4% YoY menjadi Rp 83 miliar dari sebelumnya Rp 1,48 triliun. Penurunan laba karena kenaikan biaya provisi kredit sebesar 80,6% menjadi Rp 7,37 triliun per kuartal I 2015, dibandingkan posisi Rp 4,08 triliun. Secara QoQ provisi kredit naik 20,6% karena kenaikan kredit bermasalah (NPL) gross menjadi 4,07% per kuartal I 2015 dari 2,57% per kuartal I 2014. Rasio NPL net menjadi 1,81% per kuartal I 2015 dari posisi 1,39% per kuartal I2014. Pertumbuhan kredit sebesar 9,6% menjadi Rp 176,47 triliun dibandingkan Rp 160,96 triliun per kuartal I2014. Penopang pertumbuhan kredit adalah segmen korporasi dengan pertumbuhan 16,3%. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) menargetkan menjadi bank devisa atau bank yagn bisa memberikan layanan mata uang asing. Perseroan berharap rencana tersebut terealisasi tahun ini. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) memprediksi marjin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) di tahun 2015 sama dengan posisi NIM tahun 2014 di kisaran 11,4%. Wahana Ottomitra Multiartha (WOMF) menargetkan penyaluran pembiayaan tahun ini mencapai Rp 6,6 triliun dengan jumlah motor yang dibiayai sekitar 623 ribu unit. Hingga kuartal I-2015, pembiayaan perseroan mencapai Rp 1,5 triliun dengan jumlah motor yang dibiayai sekitar 140 ribu unit. Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance) berencana menerbitkan Penawaran Umum Berkelanjutan II sekitar Rp 4 triliun - Rp 5 triliun di semester II 2015, lebih tinggi dari PUB I. Perseroan berencana menerbitkan obligasi sekitar Rp 600 miliar di semester II 2015. Nilai tersebut merupakan sisa plafon dari PUB I perseroan senilai Rp 3 triliun. Sejauh ini WOMF telah meluncurkan Rp 2,4 triliun dari plafon tersebut. Kawasan Industri Jababeka (KIJA) membukukan peningkatan marketing sales unit properti sebesar 66,67% menjadi Rp 300 miliar pada kuartal I-2015. Angka ini mencerminkan pencapaian sebesar 25% dari target tahun ini Rp 1,2 triliun. Marketing sales tersebut disumbangkan penjualan properti residensial dan kawasan industri dengan rasio masing-masing sekitar 50:50. Terkait kinerja keuangan, perseroan membidik peningkatan sebesar 11% menjadi Rp 3 triliun hingga akhir tahun ini. PT PP Properti, anak usaha Perusahaan Pembangunan (PTPP), mendirikan rumah susun sederhana milik (rusunami) Gunung Putri Square di Bogor. Peletakan batu pertama proyek pada 29 April 2015. Gunung Putri Square terdiri dari dua menara yang terdiri dari 1.736 unit rusunami di atas lahan seluas 2,1 ha. Rusunami dilengkapi dengan fasilitas komersial kios, rumah toko (ruko), hingga pasar. Sejak diluncurkan akhir 2014, saat ini sebanyak 83% unit Gunung Putri Square sudah laku terjual. Pembeli didominasi oleh investor sebanyak 75% dan sisanya pekerja di Gunung Putri. Sebanyak 70% pembeli juga memanfaatkan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4
24 April 2015 COMMODITIES
DUAL LISTING
Description
Price (USD)
Crude Oil (US$)/Barrel Natural Gas (US$)/mmBtu Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton
Change
57,46 2,55 1193,30 12705,00 15475,00 58,40 59,10 677,50 2170,00 652,50 765,92
-0,28 0,01 -0,72 30,00 -80,00 -4,00 -4,26 27,50 -21,00 1,50 0,41
Description
Price (USD)
TLKM (US) ANTM (GR)
Price (IDR)
44 0,05
14.327 728
Change (IDR) 230 0
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION Country USA USA ENGLAND CHINA CHINA HONG KONG INDONESIA JAPAN MALAYSIA SINGAPORE
Indices DOW JONES INDUS. NASDAQ COMPOSITE FTSE 100 INDEX SHANGHAI SE A SH SHENZHEN SE A SH HANG SENG INDEX JAKARTA COMPOSITE NIKKEI 225 KLCI STRAITS TIMES INDEX
Price 18058,69 5056,06 7053,67 4625,56 2360,41 27827,70 5436,21 20187,65 1846,08 3502,75
Change %Day %YTD 0,11 1,32 0,41 6,76 0,36 7,43 0,36 36,47 1,01 59,65 -0,38 17,89 -0,02 4,00 0,27 15,68 -0,47 4,82 0,19 4,09
FOREIGN EXCHANGE Description USD/IDR EUR/IDR JPY/IDR SGD/IDR AUD/IDR GBP/IDR CNY/IDR MYR/IDR KRW/IDR
PBV (X) 2015E 2016F 3,03 2,85 3,61 3,27 1,94 1,83 2,22 2,00 4,28 3,77 1,44 1,34 2,71 2,39 1,80 1,67 2,00 1,88 1,31 1,25
Market Cap (USD Bn) 5.535,3 8.052,1 1.789,8 5.552,6 3.431,9 2.223,8 3.490,7 3.125,3 294,5 427,5
FOREIGN EXCHANGE Rate (IDR) 12.954,00 14.001,20 108,31 9.656,14 10.071,09 19.489,42 2.090,06 3.593,09 12,01
Change 58,00 107,94 0,34 36,40 50,51 71,26 0,00 18,09 0,04
CENTRAL BANK RATE Description FED Rate (%) BI Rate (%) ECB Rate (%) BOJ Rate (%) BOE Rate (%) PBOC Rate (%)
PER (X) 2015E 2016F 16,28 14,87 22,24 19,11 16,75 14,74 17,86 15,71 33,68 26,83 13,33 12,04 16,24 13,76 19,29 17,49 16,89 15,59 14,33 13,06
Description 1000 IDR/ USD EUR / USD JPY / USD SGD / USD AUD / USD GBP / USD CNY / USD MYR / USD 100 KRW / USD
Rate (USD) 0,08 1,08 0,01 0,75 0,78 1,50 0,16 0,28 0,09
Change -0,0003 -0,0016 0,0000 0,0001 -0,0004 -0,0012 -0,0001 0,0014 0,0003
INTERBANK LENDING RATE Country US Indonesia Euro Japan England China
Rate (%) 0.25 7.50 0.05 0.10 0.50 5.35
Description JIBOR (IDR) LIBOR (GBP) SIBOR (USD) D TIBOR (YEN) Z TIBOR (YEN) SHIBOR (RENMINBI)
Country Indonesia England Singapore Japan Japan China
Rate (%) 6.54 0.51 0.17 0.13 0.13 3.84
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
5
24 April 2015 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Inflation YTD % Inflation YOY % Inflation MOM % Foreign Reserve (USD) GDP (IDR Bn)
SBI
Mar’15
Description SBI (9M) SBIS (9M)
Feb’15
-0.44 6.38 0.17 111.60 Mn 2,690,240.90
-0.61 6.29 -0.36 115.53 Mn 2,690,240.90
Rate (%) 6,65157 6,65157
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date 24 Apr 27 Apr 27 Apr 28 Apr 29 Apr 29 Apr 29 Apr 29 Apr
Agenda US Durable Goods Order Indonesia Money Supply M1 YoY Indonesia Money Supply M2 YoY US Consumer Confidence Index US GDP Annualized QoQ US Personal Consumption US GDP Price Index US Pending Home Sales MoM
Expectation Naik menjadi 0.6% dari -1.4% --Naik menjadi 102.5 dari 101.3 Turun menjadi 1.0% dari 2.2% Turun menjadi 1.7% dari 4.4% Naik menjadi 0.5% dari 0.1% Turun menjadi 1.0% dari 3.1%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS Stock UNVR TLKM PLIN MYOR BBCA LINK PGAS PNBN NISP UNTR
LAGGING MOVERS Price
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
41750 2855 3495 25900 14900 5800 4700 1300 1395 22975
Index pt
3.47 0.88 16.50 4.33 0.17 3.57 0.53 1.96 3.72 0.66
11.33 2.67 1.86 1.02 0.65 0.65 0.64 0.63 0.60 0.59
Stock
Price
BBRI BDMN LPPF BSWD MLBI ITMG SMGR ICBP ARNA INTP
IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ IJ
Change (%)
13050 4550 18200 4480 9600 14575 13550 14100 660 23200
Index pt
-0.95 -3.70 -2.67 -20.00 -4.95 -5.36 -1.09 -1.05 -14.84 -0.96
-3.24 -1.76 -1.55 -1.23 -1.12 -0.99 -0.94 -0.93 -0.90 -0.88
UPCOMING IPO'S Company PP Properti
Business Property & Real Estate
IPO Price (IDR) 185-320
Issued Shares (Mn) 4912.35
Offering Date
Listing
11-13 Mei 2015
19 Mei 2015
Underwriter CIMB Niaga, Danareksa, Mandiri, Bahana, CLSA
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
6
24 April 2015 24 April 2015 DIVIDEND Stock
DPS (IDR) 52.00 $0.00169 375.34 89.46 22.65 10.00 48.00 9.50 $0.0012 $0.0017 6.00 70.00 545.00
ASGR TOBA SMGR TLKM SSMS MDIA AUTO TRIS MEDC PTRO CINT SCMA UNTR
Status Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend Cash Dividend
CUM Date 23 Apr-15 23 Apr-15 23 Apr-15 24 Apr-15 24 Apr-15 24 Apr-15 27 Apr-15 27 Apr-15 27 Apr-15 27 Apr-15 27 Apr-15 28 Apr-15 28 Apr-15
Ratio 1:1 100:337 1:4 1:20
EXC. Price (IDR) TBA 325.00 ---
EX Date 24 Apr-15 24 Apr-15 24 Apr-15 27 Apr-15 27 Apr-15 27 Apr-15 28 Apr-15 28 Apr-15 28 Apr-15 28 Apr-15 28 Apr-15 29 Apr-15 29 Apr-15
Recording 28 Apr-15 28 Apr-15 28 Apr-15 29 Apr-15 29 Apr-15 29 Apr-15 30 Apr-15 30 Apr-15 30 Apr-15 30 Apr-15 30 Apr-15 04 May-15 04 May-15
Payment 20 May-15 20 May-15 20 May-15 21 May-15 21 May-15 21 May-15 22 May-15 22 May-15 22 May-15 22 May-15 22 May-15 21 May-15 22 May-15
CORPORATE ACTIONS Stock RELI INPP LEAD ITMA
Action Rights Issue Rights Issue Stock split Stock split
CUM Date TBA 28 May-15 ---
EX Date TBA 29 May-15 TBA TBA
Trading Period TBA 05 Jun - 18 Jun’15 TBA TBA
GENERAL MEETING Emiten WSKT VRNA TRIO BNLI ASMI BNII PNBN PNBS ABDA HMSP BABP NRCA ASII INDY RAJA ELSA TOTL BPFI BPII BRAU ASBI
AGM/EGM RUPST RUPST RUPST RUPST/LB RUPST/LB RUPST RUPST RUPST RUPST/LB RUPST RUPST RUPST RUPST RUPST RUPST RUPST RUPST/LB RUPST/LB RUPST/LB RUPSLB RUPST
Date
Agenda
24-Apr-15 24-Apr-15 24-Apr-15 24-Apr-15 24-Apr-15 24-Apr-15 24-Apr-15 24-Apr-15 27-Apr-15 27-Apr-15 28-Apr-15 28-Apr-15 28-Apr-15 29-Apr-15 29-Apr-15 29-Apr-15 30-Apr-15 30-Apr-15 30-Apr-15 30-Apr-15 30-Apr-15
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
7
2015 2424April April 2015
TLKM
TRADING BUY
S1
R1
2835
2885
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down 3,100
TLKM Wedge
S2
2790
Closing Price
R2
2930
2,964.05 2,964.05 3,000 2,942.13 2,912 2,912 2,900 2,870 2,855 2,855 2,800 2,855 2,832 2,830.75 2,821.25 2,700 2,795
2855 • MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
October November December 2015 February March TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 86.67, Stochastic %K = 87.27, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 2835-Rp 2885
April
• Entry Rp 2855, take Profit Rp 2885 TLKM - MACD (5,3) = -6.52, Signal() = -4.54
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 66.02 10.07 38.95 22455 2832
PGAS
TRADING BUY
S1
R1
4600
Sinyal Positif Negatif Positif Negatif Positif
4800
TLKM - TSI(3,5,3) = 38.95
TLKM - William's % R(14) = -17.65, Volume() = 132,575,296.00
87.2727 2,600 87.2727 86.6667 100.0 90.0 86.6667 80.0 70.0 60.0 80 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 30.0 20.0 -4.54163 10.0 0.0 -6.51964 -10.0 -20.0 38.9531 60.0 40.0 20.0 24.5965 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 -80.0 132,575,29 0.0 -20.0 -17.6471 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Down
PGAS Downward Sloping Channel
S2
4515
R2
4885 6,000
Closing Price
4700 5,600
• MACD line dan signal line indikasi positif
5,129.12 4,830 5,200 4,700 4,700 4,700 4,800 4,696
• Stochastics fast line & slow indikasi positif Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
October November December 2015 February March PGAS - Stochastic %D(6,3,3) = 75.68, Stochastic %K = 92.28, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 4665-Rp 4800 • Entry Rp 4700, take Profit Rp 4800
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 10.13 -5.01 14.47 924 4623
PGAS - MACD (5,3) = -26.41, Signal() = -16.09
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
PGAS - TSI(3,5,3) = 14.47
PGAS - William's % R(14) = -32.76, Volume() = 33,042,800.00
April
4,628.57 4,628.57 4,400 4,623 92.2845 4,558.13 92.2845 4,310 80 4,213.33 90.0 80.0 75.6833 70.0 4,213.33 60.0 50.0 75.6833 40.0 30.0 20.0 10.0 20 80.0 60.0 40.0 -16.0891 20.0 0.0 -20.0 -26.4123 80.0 14.4718 60.0 40.0 20.0 1.4732 0.0 -20.0 -40.0 -60.0 0.00000 -80.0 33,042,800 0.0 -20.0 -32.7586 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2015 2424April April 2015
ASRI
TRADING BUY
S1
655
R1
700
S2
630
R2
725
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Up
ASRI Downward Sloping Channel
Closing Price
670 670 720.0 670 665 651 660.0 649.375
670 • MACD line dan signal line indikasi positif
625 617.5 600.0
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
550.151 540.0
• Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
October November December 2015 February March ASRI - Stochastic %D(6,3,3) = 63.12, Stochastic %K = 75.00, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 655-Rp 700
April
• Entry Rp 670, take Profit Rp 700
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 77.97 5.90 43.32 618 651
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
ASRI - MACD (5,3) = -4.80, Signal() = -3.45
ASRI - TSI(3,5,3) = 43.32
ASRI - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 109,200,400.00
480.0 472.222 455 80 455 75 455 100.0 75 90.0 80.0 70.0 63.1173 60.0 50.0 40.0 30.0 63.1173 20.0 10.0 200.0 10.0 -3.452 5.0 0.0 -5.0 -4.79656 -10.0 43.3166 80.0 60.0 40.0 36.769 20.0 0.0 -20.0 -40.0 0.00000 -60.0 -80.0 109,200,40 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
ACST
TRADING BUY
S1
R1
4895
5150
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down 6,250 6,250 5,931.99 6,000 5,450 5,281.25 5,281.25 5,400 5,206.5 4,997.5 4,800 4,995 4,990 4,990 4,200 4,990
ACST Upward Sloping Channel
S2
4745
Closing Price
R2
5300
4990 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
• Candle chart indikasi potensi rebound
4,951 3,600
• RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi
3,000 October November December 2015 February March ACST - Stochastic %D(6,3,3) = 11.07, Stochastic %K = 19.98, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 4895-Rp 5150 • Entry Rp 4990, take Profit Rp 5150
ACST - MACD (5,3) = 22.22, Signal() = 36.53
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 9.98 -47.12 -42.42 5207 4951
Sinyal Positif Positif Positif Negatif Positif
ACST - TSI(3,5,3) = -42.42
ACST - William's % R(14) = -70.77, Volume() = 2,213,600.00
April
80 100.0 90.0 20 80.0 70.0 60.0 19.9769 50.0 40.0 30.0 20.0 19.9769 10.0 36.5252 11.0694 80.0 40.0 22.2179 11.0694 0.0 -40.0 -80.0 -120.0 100.0 80.0 60.0 40.0 0.00000 20.0 0.0 -20.0 -40.0 -42.4193 -60.0 -49.3329 0.0 -20.0 2,213,600 -40.0 -60.0 -70.7692 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
2015 2424April April 2015
KRAH
TRADING BUY
S1
1045
R1
1130
S2
1000
R2
1175
Closing Price
Trend Grafik
Major
Up
Minor
Down 1,080 1,080 1,200 1,080 1,030 1,100 1,028 1,018.13 1,000 1,010.75 1,004.74 900 1,004.74 985 800 966.97 966.97 700
KRAH Downward Sloping Channel
1080 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif
Ulasan
• RSI berada dalam area overbought
600 500
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi
October November December 2015 February March KRAH - Stochastic %D(6,3,3) = 69.75, Stochastic %K = 84.72, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 1045-Rp 1130
84.7222 400 84.7222 80 100.0 80.0 69.7531 60.0 40.0 69.7531 20.0 200.0 10.0 -7.23669 0.0 -10.0 -12.4352 -20.0 -30.0 76.053 80.0 49.4301 40.0 0.0 -40.0 0.00000 -80.0 6,559,300 0.0 0.00000 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
April
• Entry Rp 1080, take Profit Rp 1130 KRAH - MACD (5,3) = -12.44, Signal() = -7.24
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 46.91 6.99 76.05 1011 1028
SILO
TRADING BUY
S1
13325
R1
13700
S2
12975
R2
13950
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
KRAH - TSI(3,5,3) = 76.05
KRAH - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 6,559,300.00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
Trend Grafik
Major
Down
Minor
Up
SILO Broadening Wedge
Closing Price
17,000
13525 • MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif
Ulasan
• Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi
October November December 2015 February March SILO - Stochastic %D(6,3,3) = 85.57, Stochastic %K = 85.44, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
• Trading range Rp 13325-Rp 13700 • Entry Rp 13525, take Profit Rp 13700
Indikator Stochastics MACD True Strength Index (TSI) Bollinger Band (Mid) MA5
Posisi 66.60 90.80 40.11 13020 13170
SILO - MACD (5,3) = -160.33, Signal() = -133.83
Sinyal Positif Positif Positif Positif Positif
SILO - TSI(3,5,3) = 40.11
SILO - William's % R(14) = -1.41, Volume() = 7,190,700.00
April
16,000 14,331 14,331 15,000 13,633.3 13,550 13,525 14,000 13,525 13,525 13,170 13,000 13,020 12,765.6 85.5675 12,000 11,775 85.5675 11,761.4 85.4393 90.0 11,761.4 85.4393 80.0 70.0 60.0 80 50.0 40.0 30.0 20.0 20 10.0 200 100 -133.831 0 -100 -160.332 -200 40.1105 80.0 40.0 26.565 0.0 -40.0 0.00000 -80.0 7,190,700 0.0 -1.40845 -20.0 -40.0 -60.0 -80.0 -100.0
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
24 April 2015 24 April 2015 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Ticker
Rec
23-04-15
Price Entry
Exit
Support S2 S1
Resistance R1 R2
MACD
Indicators Stoc*
MA5*
1 Month High Low
Agriculture AALI Trading Sell LSIP Trading Sell SGRO Trading Sell
23100 1530 1875
23100 1545 1875
22900 1515 1840
22325 1485 1840
22900 1515 1865
23475 1545 1890
24050 1575 1915
Positif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif
26525 1930 2075
22575 1485 1805
Mining BUMI PTBA ADRO MEDC INCO ANTM TINS
77 10400 980 3090 2685 870 895
80 10400 970 3100 2685 875 880
75 10275 990 3060 2650 845 910
70 9925 955 3060 2550 845 850
75 10275 970 3080 2650 860 880
80 10625 990 3100 2750 875 910
85 10975 1005 3120 2850 890 940
Negatif Negatif Positif Negatif Negatif Negatif Positif
Negatif Negatif Positif Negatif Negatif Positif Positif
Negatif Negatif Positif Negatif Negatif Negatif Negatif
93 11175 995 3245 3450 990 1005
74 10150 935 2575 2745 850 885
Basic Industry and Chemicals SMGR Trading Sell 13550 INTP Trading Buy 23200 SMCB Trading Sell 1550
13550 23075 1565
13200 23400 1540
13200 22750 1515
13450 23075 1540
13700 23400 1565
13950 23725 1590
Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif
Negatif Positif Negatif
14675 23700 1765
12525 20475 1425
7900 1235
7850 1240
8000 1225
7750 1210
7850 1225
8000 1240
8100 1255
Positif Negatif
Positif Negatif
Positif Negatif
8575 1350
7650 1225
7400 53100 41750 1890
7425 53100 41750 1880
7325 53925 44725 1905
7325 50575 38575 1855
7375 52250 40625 1880
7425 53925 42675 1905
7475 55600 44725 1930
Negatif Positif Positif Positif
Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Positif Positif Positif
7550 54650 41075 1910
7300 47525 37100 1775
Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy 2125 2115 PTPP Trading Sell 4020 4020 WIKA Trading Sell 3530 3530 ADHI Trading Sell 3040 3040 WSKT Trading Sell 1790 1810
2145 3970 3500 3010 1780
2085 3855 3425 2925 1750
2115 3970 3500 3010 1780
2145 4085 3575 3095 1810
2175 4200 3650 3180 1840
Positif Negatif Negatif Negatif Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif
Positif Negatif Negatif Negatif Positif
2210 4090 3630 3315 1805
1995 3600 3310 2870 1550
Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 4700 JSMR Trading Buy 6900 ISAT Trading Sell 4085 TLKM Trading Buy 2855
4700 6850 4085 2855
4800 6975 4050 2885
4515 6725 4050 2790
4600 6850 4075 2835
4800 6975 4100 2885
4885 7100 4125 2930
Positif Positif Positif Positif
Positif Negatif Negatif Positif
Positif Negatif Negatif Positif
5275 7200 4425 2995
4310 6775 4045 2770
12000 13050 7125 14900 1155
12050 13050 7175 14850 1165
11850 12875 7025 15100 1145
11850 12875 7025 14725 1125
11950 13000 7100 14850 1145
12050 13125 7175 14975 1165
12150 13250 7250 15100 1185
Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
Negatif Negatif Negatif Positif Negatif
12550 13450 7275 15600 1270
11775 12600 6675 14025 1100
Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy 22975 MPPA Trading Sell 3755
22975 3755
23225 3705
22700 3705
22875 3740
23050 3775
23225 3810
Negatif Positif
Positif Negatif
Positif Negatif
23400 4490
20450 3725
Trading Sell Trading Sell Trading Buy Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Buy
Miscellaneous Industry ASII Trading Buy GJTL Trading Sell Consumer Goods Industry INDF Trading Sell GGRM Trading Buy UNVR Trading Buy KLBF Trading Buy
Finance BMRI BBRI BBNI BBCA BBTN
Trading Sell Trading Sell Trading Sell Trading Buy Trading Sell
DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.