PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTING SEBAGAI DASAR PENETAPAN HARGA JUAL PRODUK Studi Kasus Pada PT ATMI IGI Center Surakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Disusun oleh : Dewi Kartikasari NIM : 082114107
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
1. Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. (Filipi 4:6) 2. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan pada hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. (Pengkhotbah 3:11) 3. Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. (1 Korintus 9:13) 4. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:16) 5. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil. (Lukas 1:37) 6. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Matius 6:33) 7. Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan. (Yesaya 41:10) 8. Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. (Amsal 1:7) 9. Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. (1 Tesalonika 5:16-18) 10. Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalanKu, demikianlah firman Tuhan. (Yesaya 55:8) HALAMAN PERSEMBAHAN
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus. 2. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Ir. Agus Mursito, SSi dan ibuIr.Y. Martha Subani. 3. Kedua kakakku tersayang,Mas Anton Purnomo, ST, MSc, MBA, PhD dan Mas Dicky Pranantyo, ST, BSc. 4. Sahabat-sahabatku yang selalu mendukungku. 5. Teman-temanku Akuntansi angkatan 2008 yang baikhati. 6. Dosen-dosen Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma. 7. Keluarga besar trah Hardjo Sudarmo. 8. Keluarga besar trah Yohanes Soemarso. 9. Para Fisioterapis Rumah Sakit Orthopedi di Surakarta. 10. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan semangat.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v i i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Rm.Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J. Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis. 2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma. 4. Lisia Apriani, S.E, M.Si., Akt., QIA selaku pembimbing I yang telah banyak membantu serta dengan sabar memberikan bimbingan, saran, dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Dra. YF. Gien Agustinawansari, M.M., Akt selaku pembimbing akademik.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Ir. Drs. Hansiadi Yuli H., M.Si., Akt., QIA selaku dosen penguji yang telah memberikan bimbingan dan saran yang sangat bermanfaat bagi penulis. 7. Dr. FA. Joko Siswanto, M.M., Akt., QIA selaku dosen penguji yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan yang sangat bermanfaat bagi penulis. 8. Rm.Ir.Andreas Sugijopranoto SJ, SS, M.Sc selaku Direktur Politeknik ATMI Surakarta yang memberikan ijin untuk melakukan penelitian pada PT ATMI IGI Center Surakarta. 9. Ig.Joko Suprayitno, ST selaku General Manager dan Iskandar, SE selaku Finance and Accounting Manager serta seluruh karyawan dan karyawati PT ATMI IGI Center Surakarta yang telah banyak membantu dalam mencarikan data yang dibutuhkan. 10. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing dan membantu penulis selama kuliah. 11. Staf sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah membantu penulis selama kuliah. 12. Orang tuaku: Ir. Agus Mursito, SSi dan Ir. Y. Martha Subani yang peduli pada pendidikan anaknya dan dengan sabar mendoakan, serta mendampingi penulis sehingga skripsi ini dapat selesai. 13. Kakak-kakakku: Anton Purnomo, ST, MSc, MBA, PhD dan Dicky Pranantyo, ST, BSc, yang telah memberikan dukungan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14. Om dr. Joko Santoso, M.Kesdan Tante MinoraSimanjuntak, SHyang telah memberikan motivasi dan semangat untuk penulis. 15. Sepupuku: Andre, Ricky, dan Valen yang telah memberikan warna dalam kehidupan penulis selama tinggal di Yogyakarta. 16. Semua saudaraku yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat, kritik, dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 17. Doni Prastawa, SST. Ft selaku Fisioterapi Rumah Sakit Orthopedi (RSO) di Surakarta yang dengan sabar telah membantu penulis untuk terapi baik privat di rumah maupun di rumah sakit sehingga kakiku dapat sembuh. 18. Semua Fisioterapi RSO Surakarta dan mahasiswa/mahasiswi yang praktek di RSO Surakarta yang telah banyak membantu untuk terapi dalam penyembuhan kakiku. 19. Sahabat baikku: Sr.Rosita, Hani, Dian, Tata, Siska, Lia, Nindy, Gita, Amda,Tyas, Yulia, Keksi, Mbak Prapti yang telah memberikan semangat, perhatian, doa dan dukungan selama ini. 20. Teman-teman MPT: Sr.Siska, Felly, Erna, Eri, Yudha, Unggara, Riski, Anang, Iin, Ita yang telah memberikan semangat dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 21. Teman-teman Akuntansi angkatan 2008 yang telah memberikan dukungan dan saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... ......................................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... HALAMAN MOTTO ......................................................................................... HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ....................... HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI .................................................... HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................. HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................... HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................. ABSTRAK ....................................................................................................... ABSTRACT ....................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN .. ............................................................................. A. Latar Belakang ............................................................................. B. Rumusan Masalah ........................................................................ C. Tujuan Penelitian ........................................................................ D. Manfaat Penelitian ........................................................................ E. Sistematika Penulisan .................................................................... BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ A. Harga Pokok Produksi ................................................................. 1. Pengertian Harga Pokok Produksi .......................................... 2. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi ....................... B. Metode Harga Pokok Pesanan ..................................................... 1. Pengertian Metode Harga Pokok Pesanan ........................... 2. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan ......................... C. Metode Harga Pokok Proses ........................................................ 1. Pengertian Metode Harga Pokok Proses ................................ 2. Karakteristik Metode Harga Pokok Proses ........................... D. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ................................ 1. Metode Full Costing ............................................................... 2. Metode Variable Costing ........................................................ E. Pencatatan Unsur-Unsur Biaya Produksi ................................... 1. Biaya Bahan Baku ................................................................. 2. Biaya Tenaga Kerja ................................................................. 3. Biaya Overhead Pabrik .......................................................... F. Harga Jual ....................................................................................... 1. Pengertian Harga Jual ............................................................. 2. Metode Penentuan Harga Jual .............................................. G. Siklus Kegiatan Manufaktur ........................................................ BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. A. Jenis Penelitian ............................................................................. B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... xii
i ii iii iv v vi vii viii xii xiv xvi xvii xviii 1 1 4 4 4 5 8 8 8 9 10 10 11 14 14 14 15 15 16 17 18 19 20 25 25 26 30 31 31 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................ D. Sumber Data .................................................................................. E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... F. Data Yang Diperlukan ................................................................. G. Teknik Analisis Data .................................................................... BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .......................................... A. Sejarah Perusahaan ...................................................................... B. Struktur Organisasi ...................................................................... C. Personalia ....................................................................................... D. Proses Produksi ............................................................................. E. Pemasaran ....................................................................................... BAB V ANALISIS DATA ............................................................................. A. Analisis Data untuk Menjawab Rumusan Masalah Pertama .... B. Analisis Data untuk Menjawab Rumusan Masalah Kedua ...... BAB VI PENUTUP ......................................................................................... A. Kesimpulan .................................................................................... B. Batasan Penelitian ........................................................................ C. Saran .............................................................................................. DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... LAMPIRAN .......................................................................................................
xiii
31 32 33 33 34 38 38 42 45 47 51 56 57 78 97 97 98 98 100 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel V.1 Tabel V.2 Tabel V.3 Tabel V.4 Tabel V.5 Tabel V.6 Tabel V.7 Tabel V.8 Tabel V.9 Tabel V.10 Tabel V.11 Tabel V.12 Tabel V.13 Tabel V.14 Tabel V.15 Tabel V.16 Tabel V.17 Tabel V.18 Tabel V.19 Tabel V.20 Tabel V.21 Tabel V.22 Tabel V.23 Tabel V.24 Tabel V.25 Tabel V.26
Biaya Bahan Baku untuk Pembuatan Mesin/Mold menurut perusahaan .................................................................................. 60 Biaya Bahan Baku untuk Injeksi Produk Cetakan Coklat menurut perusahaan .................................................................................. 61 Perhitungan Biaya Bahan Baku .............................................. 61 Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Pembuatan Mesin/Mold menurut perusahaan ................................................................. 62 Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Injeksi Produk Cetakan Coklat menurut perusahaan ..................................................... 62 Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung ........................... 63 Biaya Overhead Pabrik untuk Pembuatan Mesin/Mold menurut perusahaan .................................................................................. 63 Biaya Overhead Pabrik untuk Injeksi Produk Cetakan Coklat menurut perusahaan ................................................................. 64 Perhitungan Biaya Overhead Pabrik ....................................... 65 Harga Pokok Produk Pesanan Menurut Perusahaan ................ 66 Biaya Bahan Baku untuk Pembuatan Mesin/Mold berdasarkan kajian teori .................................................................................. 66 Biaya Bahan Baku untuk Injeksi Produk Cetakan Coklat berdasarkan kajian teori ............................................................. 67 Biaya Bahan Baku Sesungguhnya ............................................ 67 Biaya Tenaga Kerja langsung untuk Pembuatan Mesin/Mold berdasarkan kajian teori ............................................................. 68 Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Injeksi Produk Cetakan Coklat berdasarkan kajian teori ................................................. 68 Biaya Tenaga Kerja Langsung Sesungguhnya ....................... 69 Biaya Overhead Pabrik ............................................................... 72 Harga Pokok Produk Pesanan Menurut Kajian Teori ............. 72 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk Untuk Pembuatan Mesin/Mold ............................................................................... 73 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk Untuk Injeksi Produk Cetakan Coklat ............................................................. 74 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk Pesanan Menurut Perusahaan dan Kajian Teori ................................................... 75 Perbandingan Penentuan Harga Pokok Produk ....................... 77 Biaya Administrasi dan Umum untuk Pembuatan Mesin/Mold menurut perusahaan ................................................................. 84 Biaya Administrasi dan Umum untuk Injeksi Produk Cetakan Coklat menurut perusahaan ..................................................... 84 Biaya Pemasaran untuk Pembuatan Mesin/Mold menurut perusahaan .................................................................................. 85 Biaya Pemasaran untuk Injeksi Produk Cetakan Coklat menurut perusahaan .................................................................................. 85 xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V.27 Tabel V.28 Tabel V.29 Tabel V.30 Tabel V.31
Biaya Administrasi dan Umum untuk Pembuatan Mesin/Mold berdasarkan kajian teori ............................................................. 86 Biaya Administrasi dan Umum untuk Injeksi Produk Cetakan Coklat berdasarkan kajian teori ................................................. 86 Biaya Pemasaran untuk Pembuatan Mesin/Mold berdasarkan kajian teori .............................................................................................. 87 Biaya Pemasaran untuk Injeksi Produk Cetakan Coklat berdasarkan kajian teori .................................................................................. 87 Perbandingan Harga Jual Produk Pesanan Pada Perusahaan dan Kajian Teori ............................................................................... 93
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Siklus Akuntansi Biaya ............................................................. Gambar IV.1 Struktur Organisasi .................................................................... Gambar IV.2 Proses Produksi ...........................................................................
xvi
30 43 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE JOB ORDER COSTING SEBAGAI DASAR PENETAPAN HARGA JUAL PRODUK Studi Kasus Pada PT ATMI IGI Center Surakarta
Dewi Kartikasari NIM : 082114107 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2012 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keakuratan penentuan harga pokok produksi dan harga jual produk pada PT ATMI IGI Center Surakarta. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi langsung ke objek penelitian sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis diskriptif dan teknik analisis komparatif. Analisis dilakukan dengan cara menghitung harga pokok produksi dan harga jual produk dalam perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya harga pokok produksi dan harga jual produk pada pembuatan mesin/mold dan pada pembuatan produk cetakan coklat belum sesuai dengan metode job order costing. Ketidaksesuaian tersebut terjadi karena besarnya biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik pada perhitungan harga pokok produksi berbeda dari kajian teori. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perhitungan harga pokok produksi dan harga jual produk kurang sesuai dengan kajian teori.
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE PRODUCTION COST CALCULATION UNDER THE JOB ORDER COSTING METHOD AS A BASIS TO DETERMINE THE PRODUCT SELLING PRICE A Case Study at PT ATMI IGI Center Surakarta
Dewi Kartikasari NIM : 082114107 Sanata Dharma University Yogyakarta 2012
The purpose of this research is to find out the accuracy in determining the production cost and selling price of the product at PT ATMI IGI Center Surakarta. The techniques used in data collection are interview, documentation, and observation directly to the object of research, where as the techniques used in data analysis are descriptive analysis and comparative analysis. The analysis were done by calculating the production cost and selling price of the product in the company. The results showed that the magnitude of the production cost and selling price of a product in manufacturing the machinery/mold and in manufacturing the chocolate mold is not in accordance with the method of job order costing. The discrepancies occurred because the determination of direct labor costs and factory overhead costs in calculating the production cost are different from the theory. Thus, it can be concluded that the calculation of production cost and selling price of the product are not in accordance with the theory.
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan industri dewasa ini sangat pesat dengan didukung oleh kemajuan teknologi di berbagai bidang yang dapat menimbulkan pesaingan yang sangat ketat antara perusahaan yang satu dengan yang lain, sehingga semakin banyak tantangan yang dihadapi oleh perusahaan, terutama dalam hal pemasaran produknya dengan memperoleh keuntungan yang cukup. Umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan berusaha menjalankan operasinya dengan menggunakan sumber-sumber ekonomi dan perusahaan harus menekan biaya produksi agar harga pokok produksi menjadi lebih rendah, sehingga harga jual dapat ditekan. Hal ini akan membuat para pengusaha benar-benar memperhatikan setiap biaya yang dikeluarkan di dalam kegiatan produksinya. Dengan penentuan harga jual yang terjangkau diharapkan konsumen tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan, karena mutu produk merupakan variabel utama dalam menarik dan mempertahankan konsumen. Pada perusahaan manufaktur, biaya produksi dapat digolongkan menjadi tiga elemen pokok biaya produksi yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Setiap elemen biaya tersebut sangat mempengaruhi harga pokok produksi. Apabila biaya produksi naik akan diikuti
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
oleh kenaikan harga pokok produksi, ini akan menimbulkan dampak lebih lanjut yaitu penurunan laba perusahaan. Perhitungan harga pokok produksi merupakan salah satu faktor yang tidak dapat ditinggalkan, sebab apabila manajer atau pimpinan perusahaan kurang tepat menentukan perhitungan harga pokok produksi dimana harga pokok produksi terlalu tinggi, maka otomatis harga jual akan tinggi pula. Dengan tingginya harga jual kemungkinan pesanan berkurang dan konsumen akan beralih ke perusahaan lain. Akibatnya dari hal tersebut volume penjualan akan berkurang sehingga tujuan perusahaan tidak tercapai. Oleh sebab itu, kesalahan perhitungan harga pokok produksi harus dihindarkan agar perusahaan dapat berjalan dengan baik dan rutinitas perusahaan berjalan lebih terjamin. Mengingat pentingnya harga pokok produksi bagi perusahaan industri dan dalam menghadapi persaingan dimana proses produksi yang cukup kompleks dengan variasi produknya dibutuhkan perhitungan harga pokok produksi yang teliti dan tepat sehingga harga jual dapat ditetapkan dengan tepat pula. Sehingga dapat membantu perusahaan tersebut untuk merebut pasar dari pesaingnya, karena harga merupakan salah satu unsur dalam mempengaruhi pemasaran yang akhirnya tujuan perusahaan tercapai dengan baik. Selain harga pokok produksi, banyak faktor lain yang harus diperhatikan oleh manajemen perusahaan dalam menentukan harga jual produk, yaitu faktor eksternal perusahaan yang meliputi: pasar dan permintaan, biaya, harga, dan penawaran pesaing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Analisis terhadap harga pokok produksi perlu dilakukan agar ketepatan biaya dapat diandalkan dan diharapkan akan terjadi penghematan biaya dan optimalisasi biaya. Karena pentingnya analisis terhadap harga pokok produksi, maka pembahasan mengenai evaluasi tersebut mengambil objek penelitian “Perusahaan PT ATMI IGI Center Surakarta”. Berdasarkan unsur-unsur biaya yang mempengaruhi harga pokok, metode pengumpulan harga pokok produksi yang selama ini ditetapkan oleh perusahaan tersebut adalah menggunakan metode job order costing, dimana proses produksinya berdasarkan pesanan dari konsumen (pemesan). Kekurangtepatan dalam penentuan harga pokok produksi akan mempengaruhi penentuan harga jual produk. Sedangkan penentuan harga jual produk yang dibebankan kepada pemesan, dimana harga jual ditentukan dengan menambah biaya produksi untuk pesanan dengan biaya nonproduksi yang dibebankan kepada pemesan dan laba yang diinginkan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengadakan penelitian dengan pengambilan judul “Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Job Order Costing Sebagai Dasar Penetapan Harga Jual Produk (Studi Kasus Pada PT ATMI IGI Center Surakarta).”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah harga pokok produksi yang ditetapkan oleh PT ATMI IGI Center Surakarta sudah sesuai dengan metode job order costing? 2. Apakah perhitungan harga jual produk yang ditetapkan oleh PT ATMI IGI Center Surakarta sudah sesuai dengan kajian teori?
C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui apakah harga pokok produksi yang ditetapkan oleh PT ATMI IGI Center Surakarta sudah sesuai dengan metode job order costing atau belum. 2. Untuk mengetahui apakah perhitungan harga jual produk yang ditetapkan oleh PT ATMI IGI Center Surakarta sudah sesuai dengan kajian teori atau belum.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini, perusahaan dapat mengetahui pengklasifikasian unsurunsur harga pokok produksi dengan benar dan dapat menentukan harga jual produk berdasarkan harga pokok produksi yang telah diperhitungkan. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini dapat menambah koleksi kepustakaan dan dapat digunakan sebagai pembanding atas penelitian yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
3. Bagi Penulis Penelitian ini dapat dipakai sebagai sarana untuk menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah ke praktek yang sesungguhnya di perusahaan. 4. Bagi Pembaca Hasil penelitian ini dapat menambah wacana baru serta wawasan dan pengetahuan pembaca yang sedang mempelajari atau melakukan penelitian pada bidang yang sama dan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk mempelajari akuntansi biaya dalam menentukan harga pokok produksi dan menentukan harga jual produk.
E. Sistematika Penulisan BAB I
: PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
: LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan harga pokok produksi, yang meliputi pengertian harga pokok produksi dan metode pengumpulan harga pokok produksi, membahas tentang metode harga pokok pesanan dan metode harga pokok proses yang meliputi pengertian dan karakteristik dari metode tersebut, membahas tentang metode penentuan harga pokok produksi yang terdiri dari metode full costing dan variable
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
costing, juga membahas tentang pencatatan unsur-unsur biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik serta membahas tentang harga jual yang meliputi pengertian dan metode penentuan harga jual serta membahas tentang siklus kegiatan manufaktur. BAB III
: METODE PENELITIAN Dalam bagian ini menguraikan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, data yang diperlukan dan teknik analisis data.
BAB IV
: GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Pada bab ini akan menjelaskan mengenai sejarah umum perusahaan yang terdiri dari sejarah umum dan perkembangan perusahaan, struktur organisasi, serta akan menjelaskan deskripsi data yang berisi informasi penentuan harga pokok dan harga jual produk yang dilakukan perusahaan.
BAB V
: ANALISIS DATA Pada bab ini akan menguraikan mengenai hasil penelitian dengan cara membandingkan mengenai perhitungan harga pokok produksi dan harga jual produk yang dilakukan perusahaan dengan kajian teori untuk melihat apakah perhitungan harga pokok produksi dan harga jual produk yang dilakukan perusahaan sudah sesuai atau belum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
BAB VI
: PENUTUP Bab ini berisikan mengenai kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil pembahasan yang dipandang perlu bagi kemajuan perusahaan khususnya yang berkaitan dengan perhitungan harga pokok produksi dan harga jual produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Harga Pokok Produksi Informasi mengenai harga pokok produksi sangat penting bagi perusahaan yaitu sebagai pedoman bagi pihak manajemen dalam rangka menentukan harga jual yang akan ditawarkan kepada pembeli, agar mampu bersaing di pasar. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai harga pokok produksi, maka akan
dibahas
mengenai
pengertian
harga
pokok
produksi,
metode
pengumpulan harga pokok produksi, metode penetapan harga pokok produksi, serta unsur-unsur dan pencatatan biaya produksi. 1. Pengertian Harga Pokok Produksi Menurut Hansen & Mowen (2009: 60), “Harga pokok produksi (cost of goods manufactured) mencerminkan total biaya manufaktur dari bahan langsung, tenaga kerja langsung, overhead selama periode berjalan.” Harga pokok produksi merupakan jumlah dari biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku, dan biaya overhead pabrik untuk membuat suatu produk. Produk yang sudah jadi akan diserahkan ke gudang dan diproses sesuai prosedur perusahaan.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
2. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi Pola pengumpulan harga pokok dapat dikelompokkan menjadi dua metode yaitu Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Costing Method) dan Metode Harga Pokok Proses (Process Costing Method). Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan melaksanakan pengolahan produknya atas dasar pesanan yang diterima dari pihak luar. Metode ini menunjukkan biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi per satuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan. Sedangkan
perusahaan
yang
berdasarkan
produksi
proses
melaksanakan pengolahan produksinya untuk memenuhi persediaan barang di gudang, umumnya produksi ini merupakan produk standar. Metode ini menunjukkan biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk periode tertentu dan harga pokok produksi per satuan produk yang dihasilkan dalam periode tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk periode tersebut dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan. Pada dasarnya kedua metode akuntansi biaya ini bertujuan menentukan harga pokok produksi, tetapi dalam hal pembebanan biaya kedua metode ini mempunyai penekanan atau fokus yang berbeda. Metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
harga pokok pesanan menunjukkan proses akumulasi biaya terfokus pada pekerjaan atau proyek, sedangkan metode harga pokok proses terfokus pada departemen-departemen dalam pabrik atau pusat-pusat biaya dan proses produksi.
B. Metode Harga Pokok Pesanan Metode harga pokok pesanan (job order costing method) merupakan salah satu metode pengumpulan harga pokok produksi, dimana proses produksinya
berdasarkan
pesanan
dari
konsumen
(pemesan).
Untuk
mengetahui lebih jelas tentang harga pokok pesanan, akan diuraikan sedikit mengenai metode harga pokok pesanan. 1. Pengertian Metode Harga Pokok Pesanan Menurut Mulyadi (2005: 35), “Harga pokok pesanan merupakan metode yang biaya-biaya produksinya dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.” Metode harga pokok pesanan adalah suatu sistem akuntansi biaya perpetual yang menghimpun biaya menurut pekerjaan-pekerjaan (job) tertentu. Sistem ini cocok untuk elemen-elemen pekerjaan yang unik dan biasanya mahal, dimana barang atau jasa yang dibuat atau diproduksi berdasarkan spesifikasi yang diminta oleh para pelanggan atau pemesan. Metode harga pokok pesanan banyak yang digunakan dalam industriindustri, seperti konstruksi, percetakan, mebel, pembuatan kapal dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
pesawat terbang, dan lain-lain. Di samping itu, metode harga pokok pesanan dapat pula digunakan dalam bidang manufaktur seperti perusahaan reparasi mobil, konsultan, proyek penelitian, dan lain-lain. Jadi, metode harga pokok pesanan adalah metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara terpisah, dan setiap pesanan atau kontrak dapat dipisahkan identitasnya. 2. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan Pada perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan (job order costing method) memiliki karateristik sebagai berikut: a. Tujuan produksi perusahaan untuk melayani pesanan pembeli yang bentuknya tergantung pada spesifikasi pemesan, sehingga sifat produksinya terputus-putus dan setiap pesanan dapat dipisahkan identitasnya secara jelas. b. Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan dengan tujuan dapat dihitung harga pokok pesanan dengan relatif teliti dan adil. c. Jumlah total harga pokok untuk pesanan tertentu dihitung pada pesanan tersebut selesai, dengan menjumlahkan semua biaya yang dibebankan kepada pesanan tersebut. Harga pokok satuan untuk pesanan tertentu dihitung dengan membagi jumlah total harga pokok pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk pesanan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
d. Pesanan yang sudah selesai dimasukkan ke gudang produk selesai dan biasanya segera akan diserahkan (dijual) kepada pemesan sesuai dengan saat/tanggal pesanan harus diserahkan. Pada perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, informasi harga pokok produksi per pesanan bermanfaat bagi manajemen untuk: (Mulyadi, 2005: 39-41) a. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan. Taksiran biaya produksi untuk pesanan
Rp XXX
Taksiran biaya nonproduksi yang dibebankan kepada pemesan Rp XXX+ Taksiran total biaya pesanan
Rp XXX
Laba yang diinginkan
Rp XXX+
Taksiran harga jual yang dibebankan kepada pemesan
Rp XXX
b. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan. Biaya produksi pesanan: Taksiran biaya bahan baku
Rp XXX
Taksiran biaya tenaga kerja
Rp XXX
Taksiran biaya overhead pabrik
Rp XXX
+
Taksiran total biaya produksi
Rp XXX
Biaya nonproduksi: Taksiran biaya administrasi dan umum
Rp XXX
Taksiran biaya pemasaran
Rp XXX
Taksiran biaya nonproduksi Taksiran total harga pokok pesanan
+ Rp XXX Rp XXX
+
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
c. Memantau realisasi biaya produksi. Biaya bahan baku sesungguhnya
Rp XXX
Biaya tenaga kerja sesungguhnya
Rp XXX
Taksiran biaya overhead pabrik
Rp XXX
+
Total biaya produksi sesungguhnya Rp XXX d. Menghitung laba atau rugi tiap pesanan. Harga jual yang dibebankan kepada pemesan
Rp XXX
Biaya produksi pesanan tertentu: Biaya bahan baku sesungguhnya
Rp XXX
Biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya Rp XXX Taksiran biaya overhead pabrik
Rp XXX
+
Total biaya produksi pesanan
Rp XXX
Laba bruto
Rp XXX
-
e. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
C. Metode Harga Pokok Proses Dalam pengumpulan harga pokok produksi, selain menggunakan metode harga pokok pesanan juga menggunakan metode harga pokok proses, yang akan dibahas sebagai berikut: 1. Pengertian Metode Harga Pokok Proses Menurut Horngren & Foster (2005: 110), “Sistem harga pokok proses adalah suatu sistem untuk membebankan biaya ke produk sejenis yang diproduksi secara massal secara berkesinambungan lewat serangkaian langkah produksi yang disebut proses.” Metode harga pokok proses (process costing method) merupakan salah satu metode pengumpulan biaya produksi yang digunakan oleh perusahaan untuk mengolah produknya secara massal tidak berdasarkan pesanan dari konsumen. Biasanya metode ini digunakan dalam kondisi produksi yang bersifat massal dan dilaksanakan secara berkesinambungan. 2. Karakteristik Metode Harga Pokok Proses Karakteristik utama dari metode harga pokok proses adalah sebagai berikut: a. Biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu, misalnya bulan, tahun dan sebagainya. b. Produk yang dihasilkan bersifat homogen dan bentuknya standar, tidak tergantung spesifikasi yang diminta oleh pembeli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
c. Kegiatan produksi didasarkan pada anggaran produksi atau jadwal produksi untuk satuan waktu tertentu dan bersifat kontinyu atau terusmenerus. d. Tujuan produksi untuk mengisi persediaan yang selanjutnya dijual. e. Jumlah total biaya maupun biaya satuan dihitung setiap akhir periode, misalnya akhir bulan, akhir tahun.
D. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi Selain metode pengumpulan harga pokok produksi, satu hal yang juga tidak kalah penting adalah metode penentuan harga pokok produksi. Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksinya. Dalam akuntansi biaya, untuk memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam harga pokok produksi, terdapat dua pendekatan, yaitu: 1. Metode Full Costing Menurut Mulyadi (2005: 17), “Full Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi kedalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap.” Harga pokok produk yang dihitung melalui pendekatan Full Costing terdiri dari unsur harga pokok produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap) ditambah dengan biaya nonproduksi (biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
Harga pokok produksi menurut metode full costing dengan rumus sebagai berikut: Biaya Bahan Baku
Rp XXX
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rp XXX
Biaya Overhead Pabrik Tetap
Rp XXX
Biaya Overhead Pabrik Variabel
Rp XXX
Harga Pokok Produksi
+
Rp XXX
2. Metode Variable Costing Menurut Mulyadi (2005: 18), “Variable Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel kedalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.” Harga pokok produk yang dihitung dengan menggunakan pendekatan Variable Costing terdiri dari unsur harga pokok produksi variabel (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel) ditambah dengan biaya nonproduksi variabel (biaya pemasaran variabel dan biaya administrasi dan umum variabel).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
Harga pokok produksi menurut metode variable costing dengan rumus sebagai berikut: Biaya Bahan Baku
Rp XXX
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rp XXX
Biaya Overhead Pabrik Variabel
Rp XXX
Harga Pokok Produksi
+
Rp XXX
Metode Full Costing ataupun metode Variable Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi. Perbedaan pokok yang ada diantara kedua metode tersebut adalah terletak pada perlakuan terhadap biaya produksi yang berperilaku tetap. Adanya perlakuan terhadap biaya produksi tetap ini akan mempunyai akibat pada: Perhitungan harga pokok produksi Penyajian laporan laba/rugi
E. Pencatatan Unsur-Unsur Biaya Produksi Semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi disebut biaya produksi. Biaya produksi sendiri terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
1. Biaya Bahan Baku Menurut Hansen & Mowen (2009: 57), “Biaya bahan baku langsung adalah biaya yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa yang sedang diproduksi.” Biaya bahan baku adalah salah satu dari tiga elemen biaya dari suatu produk dan biasanya merupakan bagian yang besar dan berarti dalam jumlah biaya produksi dari suatu perusahaan manufaktur. Melalui suatu proses produksi yaitu dengan menggunakan tenaga kerja dan biaya overhead pabrik, bahan-bahan diubah menjadi barang jadi. Biaya bahan yang dipakai dalam produksi menjadi bagian dari harga pokok barang yang dihasilkan disebut harga pokok produksi. Jika barang dijual, maka biaya bahan menjadi bagian dari beban pokok penjualan yang digunakan dalam menentukan laba. Biaya bahan baku merupakan salah satu elemen penting dari biaya produksi. Masalah yang biasa dihadapi oleh perusahaan yang berhubungan dengan bahan baku yaitu keterlambatan tersedianya bahan baku, sedangkan bahan baku yang terlalu berlebihan berarti suatu pemborosan modal kerja. Tetapi dalam tahap pengadaan dan penyimpanan bahan baku tersebut timbul masalah penentuan harga pokok bahan baku yang dibeli dan penentuan harga pokok yang dipakai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
2. Biaya Tenaga Kerja Menurut Hansen & Mowen (2009: 57), “Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa yang sedang diproduksi.” Biaya tenaga kerja terjadi dan diperlukan dalam suatu proses produksi untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi. Biaya-biaya ini timbul sehubungan dengan penggunaan sumber daya manusia atau tenaga kerja tersebut dalam memproduksi suatu produk. Manajemen perusahaan sangat membutuhkan informasi biaya tenaga kerja yang tepat waktu dan akurat untuk digunakan sebagai suatu dasar dalam perencanaan, pengandalian, dan pengambilan keputusan. Biaya tenaga kerja terdiri atas dua elemen utama, yaitu: a. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor) Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapat diidentifikasikan dengan suatu operasi atau proses tertentu yang diperlukan untuk menyelesaikan produk-produk dari perusahaan. b. Biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor) Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah semua biaya tenaga kerja yang secara tidak langsung terlibat dalam proses produksi, sehingga biaya ini tidak dapat diidentifikasikan secara khusus kepada suatu operasi atau proses produksi tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
3. Biaya Overhead Pabrik Menurut Hansen & Mowen (2009: 57), “Biaya overhead pabrik adalah semua biaya produksi selain biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung.” Untuk penentuan harga pokok produk pada metode harga pokok pesanan, biaya overhead pabrik harus dibebankan kepada setiap pesanan atas dasar tarif yang ditentukan dimuka (predetermined rate of factory overhead), begitu pula pada metode harga pokok proses dalam keadaan atau dalam kondisi tertentu diperlukan pula tarif biaya overhead pabrik untuk membebankan biaya overhead pabrik kepada produk. Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan proses, biaya overhead pabrik yaitu meliputi semua biaya produksi di departemen produksi selain biaya bahan dan biaya tenaga kerja ditambah semua biaya pada departemen pembantu yang ada di pabrik. Apabila perusahaan tidak memiliki departemen pembantu di pabrik, maka biaya overhead pabrik meliputi semua elemen biaya produksi selain biaya bahan dan biaya tenaga kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya adalah sebagai berikut: (Mulyadi, 2005: 194-195) a.
Biaya Bahan Penolong Biaya bahan penolong yaitu bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relatif kecil bila dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut.
b.
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku cadang (spareparts), biaya bahan habis pakai (factory supplies) dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan emplasemen, perumahan, bangunan pabrik, mesinmesin dan equipment, kendaraan dan aktiva tetap lain yang digunakan untuk keperluan pabrik.
c.
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang dibutuhkan dalam proses menghasilkan suatu barang, tetapi tidak terlibat secara langsung di dalam proses produksi. Biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari upah, tunjangan dan biaya kesejahteraan yang dikeluarkan untuk tenaga kerja tidak langsung tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Tenaga kerja tidak langsung terdiri dari: 1) Karyawan yang bekerja dalam departemen pembantu, seperti departemen-depertemen pembangkit listrik tenaga uap, bengkel dan juga departemen gudang. 2) Karyawan tertentu yang bekerja dalam departemen produksi, seperti kepala departemen produksi, karyawan administrasi pabrik, dan mandor. d.
Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biaya depresiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin dan equipment, perkakas laboratorium, alat kerja, dan aktiva tetap lain yang digunakan di pabrik.
e.
Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biaya asuransi gedung dan emplasemen, asuransi mesin dan equipment, asuransi kendaraan, dan asuransi kecelakaan karyawan.
f.
Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai Biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik PLN dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume produksi dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu: (Mulyadi, 2005: 195) a. Biaya Overhead Tetap Biaya overhead pabrik tetap adalah biaya overhead pabrik yang tidak berubah dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu. b. Biaya Overhead Variabel Biaya overhead pabrik variabel adalah biaya overhead pabrik yang berubah sebanding dengan perubahan volume produksi dalam rentang relevan. c. Biaya Overhead Semivariabel Biaya overhead pabrik semivariabel adalah biaya overhead pabrik yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Untuk keperluan penentuan tarif biaya overhead pabrik dan untuk pengendalian biaya, biaya overhead yang bersifat semivariabel dibagi menjadi dua unsur, yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Beberapa dasar yang dapat dipakai sebagai satuan kegiatan untuk membebankan BOP kepada produk, antara lain: (Mulyadi, 2005: 200-202) a. Satuan Produk Metode ini merupakan metode yang paling sederhana dan langsung membebankan BOP kepada produk. Tarif BOP per satuan =
Taksiran BOP Taksiranjumlah satuan produk
b. Biaya Bahan Mentah Jika BOP yang dominan dengan nilai bahan mentah, maka dasar yang dipakai untuk membebankannya kepada produk adalah biaya bahan baku yang dipakai. Tarif BOP per satuan =
Taksiran BOP Taksiran biaya bahan mentah yang dipakai
c. BiayaTenaga Kerja Jika sebagian besar elemen BOP mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah upah TKL, maka dasar yang dipakai untuk membebankan BOP adalah biaya TKL. Tarif BOP per satuan =
Taksiran BOP Taksiran biaya Tenaga Kerja Langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
d. Jam Tenaga Kerja Langsung Oleh karena ada keterkaitan yang sangat erat antara biaya TKL dengan jumlah jam kerja langsung, maka BOP dibebankan atas dasar jam tenaga kerja langsung. Tarif BOP per satuan =
Taksiran BOP Taksiran Jam Tenaga Kerja Langsung
e. Jam Mesin Apabila BOP bervariasi dengan waktu penggunaan mesin, maka dasar yang dipakai untuk membebankannya adalah jam mesin. Tarif BOP per satuan =
Taksiran BOP Taksiran Jam Kerja Mesin
F. Harga Jual 1. Pengertian Harga Jual Harga
merupakan
salah
satu
penentu
keberhasilan
suatu
perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Harga jual adalah harga yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
2. Metode Penentuan Harga Jual (Mulyadi, 2001: 348-363) a.
Penentuan Harga Jual Normal (Cost Plus Pricing) Metode penentuan harga jual normal seringkali disebut dengan istilah cost plus pricing, karena harga jual ditentukan dengan menambah biaya masa yang akan datang dengan suatu presentase mark-up. Persentase mark-up = Laba yang diharapkan + Biaya nonproduksi Biaya produksi Mark-up merupakan jumlah rupiah yang ditambahkan pada biayabiaya untuk mendapatkan harga jual per unit. Penentuan harga jual produk atau jasa dalam keadaan normal ditentukan dengan rumus sebagai berikut: Harga jual = Taksiran penuh biaya + mark-up
b. Penentuan Harga Jual dengan Cost Type Contract Cost-Type Contract adalah kontrak pembuatan produk atau jasa yang pihak pembeli setuju untuk membeli produk atau jasa pada harga yang didasarkan pada total biaya yang sesungguhnya dikeluarkan oleh produsen ditambah dengan laba yang dihitung sebesar presentase tertentu dari total biaya sesungguhnya tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Dapat ditentukan dengan rumus: Biaya langsung
Rp XXX
Biaya tidak langsung
Rp XXX
Total biaya penuh
Rp XXX
Laba yang diharapkan
Rp XXX
Harga jual
+
+
Rp XXX
c. Penentuan Harga Jual Waktu dan Bahan Penentuan harga jual waktu dan bahan ini pada dasarnya merupakan cost plus pricing. Penentuan harga jual waktu dan bahan ditentukan dengan rumus: 1) Harga Jual Waktu Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rp XXX
Laba yang diharapkan
Rp XXX
Jumlah
Rp XXX
Taksiran jam tenaga kerja langsung
Rp XXX
+
:
Mark-up per jam tenaga kerja langsung Rp XXX Biaya tenaga kerja langsung Harga Jual Waktu
Rp XXX Rp XXX
+
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
2) Harga Jual Bahan Biaya tidak langsung
Rp XXX
Laba yang diharapkan
Rp XXX
Jumlah
Rp XXX
Taksiran nilai bahan yang dibeli
Rp XXX
Persentase mark-up
Rp XXX
Harga beli bahan
Rp XXX
Harga Jual Bahan
+
:
+
Rp XXX
d. Penentuan Harga Jual Pesanan Khusus (Special Order Pricing) Pesanan khusus merupakan pesanan yang diterima oleh perusahaan di luar pesanan regular perusahaan. Dapat ditentukan dengan rumus: Biaya tetap
Rp XXX
Laba yang diharapkan
Rp XXX
Jumlah
Rp XXX
Biaya variabel
Rp XXX
Persentase mark-up
Rp XXX
+
:
Harga jual pesanan khusus ditentukan dengan rumus: Biaya variabel
Rp XXX
Mark-up (% x biaya variabel)
Rp XXX
Jumlah
Rp XXX
Volume produksi
Rp XXX
Harga jual
Rp XXX
+
:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
e. Penentuan Harga Jual Produk atau Jasa yang dihasilkan oleh perusahaan yang diatur dengan peraturan pemerintah Menghitung biaya produksi dengan rumus: Biaya bahan baku
Rp XXX
Biaya tenaga kerja langsung
Rp XXX
Biaya overhead pabrik
Rp XXX
Taksiran biaya produksi
+
Rp XXX
Menghitung persentase mark-up dengan rumus: Taksiran biaya administrasi dan umum
Rp XXX
Taksiran biaya pemasaran
Rp XXX
Laba yang diharapkan
Rp XXX
Jumlah
Rp XXX
Taksiran biaya produksi
Rp XXX
Persentase mark-up
Rp XXX
+
:
Menghitung harga jual produk atau jasa dengan rumus: Taksiran biaya produksi
Rp XXX
Mark-up (% x taksiran biaya produksi)
Rp XXX
Jumlah
Rp XXX
Volume produksi
Rp XXX
Harga Jual
Rp XXX
+
:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
G. Siklus Kegiatan Manufaktur Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang membeli bahan mentah, mengolahnya hingga menjadi produk jadi yang siap pakai dan menjualnya kepada konsumen yang membutuhkannya. Siklus perusahaan manufaktur dimulai dengan pengolahan bahan baku di bagian produksi dan berakhir dengan penyerahan produk jadi ke bagian gudang. Dalam perusahaan tersebut, siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan harga pokok bahan baku yang dimasukkan dalam proses produksi, dilanjutkan dengan pencatatan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang dikonsumsi untuk produksi, serta berakhir dengan disajikannya harga pokok produk jadi yang diserahkan oleh bagian produksi ke bagian gudang. Siklus akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur dapat dilihat pada gambar II.1.
Penentuan Harga Pokok Bahan Baku yang Dibeli
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Penentuan Harga Pokok Bahan Baku yang Dipakai
Biaya Overhead Pabrik
Pengumpulan Biaya Produksi
Penentuan Harga Pokok Produk Jadi
Gambar II.1 Siklus Akuntansi Biaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah studi kasus, yaitu pengumpulan data dengan mengadakan penelitian secara langsung terhadap perusahaan dengan menggunakan objek tertentu yaitu mengenai penentuan harga jual produk pesanan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada PT ATMI IGI Center Surakarta. 2. Waktu Penelitian Waktu yang diperlukan untuk penelitian adalah antara bulan Mei sampai dengan bulan Juni tahun 2012.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian a. Pimpinan Perusahaan b. Bagian Akuntansi c. Bagian Produksi d. Bagian Pemasaran e. Bagian Administrasi dan Umum
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
2. Objek Penelitian 1. Biaya-biaya untuk menghitung harga pokok produksi dan untuk menghitung harga jual produk pada PT ATMI IGI CENTER Surakarta pada tahun 2011. 2. Metode penentuan harga pokok produksi dan metode penentuan harga jual produk.
D. Sumber Data 1. Data Primer Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu dengan metode survei dan metode observasi. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung. 2. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data yang ada dalam perusahaan yang berhubungan dengan perhitungan harga pokok produksi dan harga jual produk.
F. Data Yang Diperlukan 1. Gambaran umum perusahaan 2. Biaya produksi 3. Biaya nonproduksi 4. Penentuan Harga Pokok Produksi 5. Jumlah produk selesai yang dihasilkan 6. Data Penjualan 7. Laba yang diharapkan 8. Penentuan harga jual produk pesanan 9. Data tentang jumlah produk yang dipesan 10. Informasi lain yang relevan dengan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang pertama adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mendiskripsikan perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dengan mengumpulkan seluruh biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. 2. Mendiskripsikan perhitungan harga pokok produksi berdasarkan teori dengan menggunakan metode job order costing dengan cara sebagai berikut: a. Melakukan perbandingan perhitungan harga pokok produksi dengan membandingkan antara biaya produksi menurut perusahaan dengan kajian teori, perhitungan biaya overhead pabrik, dan perhitungan harga pokok produksi dengan metode job order costing.
b. Menghitung biaya produksi langsung sebagai harga pokok produksi pesanan tertentu yang didasarkan pada biaya yang dibebankan. Biaya overhead pabrik diperhitungkan ke dalam job order costing berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka, yaitu dengan membagi estimasi biaya overhead pabrik dengan estimasi jam mesin. Tarif BOP =
Estimasi BOP Estimasi Jam Mesin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
c. Menghitung total harga pokok produksi berdasarkan pesanan (job order costing method) menurut metode full costing dengan rumus sebagai berikut: Biaya Bahan Baku
Rp XXX
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rp XXX
Biaya Overhead Pabrik Tetap
Rp XXX
Biaya Overhead Pabrik Variabel
Rp XXX
Harga Pokok Produksi
+
Rp XXX
3. Membandingkan hasil perhitungan harga produk produksi menurut perusahaan dengan perhitungan harga produk produksi menurut kajian teori menggunakan metode job order costing. 4. Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan perhitungan komponen harga pokok produksi menurut perusahaan dan kajian teori dengan metode job order costing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang kedua adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mendiskripsikan penetapan harga jual produk menurut perusahaan dengan mengumpulkan seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik serta biaya nonproduksi. 2. Mendiskripsikan penetapan harga jual produk dengan cara menentukan harga jual produk berdasarkan teori yang dibebankan kepada pemesan melalui langkah-langkah sebagai berikut: a) Menghitung biaya produksi dan biaya nonproduksi b) Menghitung besarnya laba yang diharapkan c) Menentukan besarnya volume produk d) Menghitung harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan Taksiran biaya produksi
Rp XXX
Taksiran biaya nonproduksi
Rp XXX +
Taksiran total biaya pesanan
Rp XXX
Laba yang diinginkan
Rp XXX +
Taksiran harga jual yang dibebankan kepada pemesan Rp XXX e) Menghitung harga jual per produk Total harga jual
Rp XXX
Volume produk
Rp XXX
Harga jual per produk
Rp XXX
:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
3. Membandingkan penetapan harga jual produk menurut perusahaan dengan penetapan harga jual produk menurut kajian teori yang dibebankan kepada pemesan. 4. Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan penetapan harga jual produk menurut perusahaan dan kajian teori yang dibebankan kepada pemesan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan Politeknik ATMI Surakarta adalah institusi pendidikan tinggi yang berkonsentrasi pada pendidikan vokasi di bidang manufaktur (mesin industri) di Indonesia yang mengadopsi model pendidikan dual sistem dari Jerman dan Swiss. Politeknik ATMI Surakarta berdiri pertama kali pada tahun 1968 dengan nama ATMI (Akademi Tehnik Mesin Industri) yang beralamat di Jl. Mojo No 1 Surakarta. Direktur pendiri ATMI Surakarta ini adalah Gerard Chetelat SJ dan koordinator di Swiss adalah F.A. Plattner SJ, seorang direktur Yayasan Franz-Xaver, yang sudah berpengalaman lama dengan proyek-proyek sosio-ekonomi di Asia. Akademi Tehnik Mesin Industri (ATMI) Surakarta merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang pertama kali berdiridi Surakarta, sebagai bagian dari Kolose Mikael yang berdiri di bawah naungan Yayasan Karya Bakti Surakarta. ATMI Surakarta melalui metode pendidikan dan pelatihan berbasis produksi mengadakan kegiatan belajarnya dalam lingkungan nuansa industri modern yang berorientasi pada kebutuhan pasar. ATMI Surakarta dikenal sebagai mitra unggulan untuk inovasi produk dan layanan berkualitas dalam bidang produksi, konstruksi dan jasa produksi khusus dan diklat industri. ATMI Surakarta memiliki unit produksi yang telah menghasilkan beragam produk unggulan bagi pasar domestik maupun mancanegara. ATMI Surakarta
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
juga telah meraih sertifikat ISO 9001:2000 sejak tahun 2001 yang kemudian di upgrade menjadi ISO 9001:2008 pada tahun 2010 dalam penerapan manajemen mutu bidang pendidikan dan produksi. Visi ATMI terdiri dari 3C yaitu: 1. Competentia dalam keterampilan teknis 2. Conscientia dalam tanggung jawab moral 3. Compassio dalam pengaruh sosial dari kegiatan industri Misi ATMI terdiri dari 6K yaitu: 1. Keadilan yang mengutamakan praktik fair play. 2. Komunitas yang menetapkan kerjasama di atas prestasi individu. 3. Keutuhan Moral (integritas) yang mengutamakan kejujuran. 4. Keluwesan dalam menjawab kebutuhan customer dan pasar. 5. Keunggulan yang menuntut usaha terus menerus untuk memperbaiki diri. 6. Kenyamanan Kerja yang menjamin suatu lingkungan kerja yang kondusif bagi perkembangan setiap pribadi. Dengan bergabungnya ATMI dalam program kerjasama IndonesianGerman Institute (IGI) sebagai pusat pendidikan dan pelatihan unggulan (IGI Center) dalam bidang alat dan mesin produksi, maka semakin mengukuhkan komitmen ATMI dalam bidang pendidikan dan pelatihan berkualitas tinggi juga menjadi model untuk sistem pelatihan teknis di seluruh Indonesia. Dalam kapasitasnya sebagai IGI Center di bidang alat dan mesin produksi serta untuk mengembangkan kesempatan pendidikan dan pelatihan bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
masyarakat tidak mampu, sekaligus memperkuat daya saing industri lokal, maka ATMI Surakarta membina 4 institusi yang terdiri dari: SMK Mikael Surakarta, SCTC (Surakarta Competency and Technology Center) di Surakarta, ATK Yogyakarta dan P4TK Medan. Pada tahun 2002, ATMI mendirikan PT ATMI IGI Center (Mold dan Alat Produksi) sebagai unit usaha untuk memproduksi alat-alat, cetakan, suntikan plastik dan berbagai jenis bagian industri. Untuk pembuatan alat itu, PT ATMI IGI Center dilengkapi dengan mesin berteknologi canggih dan didukung oleh tim yang berpengalaman yang terdiri dari desainer, insinyur proyek dan tenaga ahli pembuat alat. Pada tahun yang sama, ATMI Surakarta juga mendirikan pabrik kedua di Cikarang, Jawa Barat, Indonesia dengan tujuan untuk memenuhi tuntutan industri yang lebih baik dan untuk meningkatkan hubungan lebih dekat dengan pelanggan. Perusahaan tidak hanya memproduksi produk dan jasa, tetapi juga mempromosikan produk terbaik melalui pelayanan dengan nilai-nilai terbaik bagi pelanggan. Lokasi PT ATMI IGI Center terdapat di dua daerah di Indonesia yaitu: 1. PT ATMI IGI Center Surakarta Kompleks Kampus 1 Politeknik ATMI Surakarta Jl. Mojo No. 1 Surakarta 2. PT ATMI IGI Center Cikarang Jl. Kampus Hijau No. 3 Education Park Cikarang Baru Bekasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Visi PT ATMI IGI Center adalah menjadi salah satu cetakan plastik terbaik dengan kualitas yang tinggi, komponen presisi, dan stamping dies perusahaan di Indonesia. Misi PT ATMI IGI Center adalah sebagai berikut: 1. Untuk memberikan nilai tambah solusi untuk mitra bisnis perusahaan. 2. Untuk mengembangkan bisnis yang berkelanjutan dan untuk memastikan profesionalisme sumber daya manusia dan untuk melanjutkan proses perbaikan. 3. Untuk memberikan kepuasan pelanggan dengan memberikan bantuan dalam pemecahan masalah serta memberikan kualitas dan pelayanan, melayani pembangunan berkelanjutan untuk sumber daya kita melalui pengembangan produk. 4. Untuk melayani nilai tambah bagi pemegang saham. 5. Memberikan kontribusi positif bagi perkembangan industri Indonesia dengan menjadi sarana untuk memberikan dukungan pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
B. Struktur Organisasi Struktur organisasi menunjukkan kerjasama yang baik dan terkoordinir dalam mencapai tujuan perusahaan. Struktur organisasi ini dibuat supaya semua kegiatan dikerjakan sesuai dengan bidangnya masing-masing dan dapat berjalan dengan baik, teratur dan lancar. Kekuasaan tertinggi di dalam struktur organisasi pada PT ATMI IGI Center dipegang oleh komisaris, sedangkan dewan komisaris tidak ikut campur dalam operasional kerjanamunhanya memantau dan mengawasi jalannya perusahaan. Kedudukan tertinggi dalam operasionalnya dipegang oleh direktur dan dibantu oleh beberapa manajer serta karyawan dan tenaga kerja langsung yang terjun langsung di lapangan dalam kaitannya dengan proses produksi dalam bidang manufaktur yang telah dipesan oleh konsumen. PT ATMI IGI Center mempunyai struktur organisasi yang masing-masing bagian mempunyai tugas dan tanggung jawab tersendiri. Struktur organisasi PT ATMI IGI Center dapat dilihat pada gambar IV.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Board of Directors
Director Vice Director General Manager
Executive Marketing Secretary
Finance & Accounting Manager
Finance Officer
Accounting Officer
Administrative Officer
MTP Manager
PPC
Engineering
CAD/CAM
Logistic
WI Manager
Training Center
Production
Maintenance
Gambar IV.1: Struktur Organisasi Sumber: PT ATMI IGI Center
Mold Setter
Mold Preparation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
Daftar nama pengurus dan jabatannya pada PT ATMI IGI Center: 1.
Komisaris
: B.B. Triatmoko, SJ
2.
Direktur
: Andreas Sugijopranoto, SJ
3.
Wakil Direktur
: Wahyo Nursanto
4.
General Manager
: Ig. Joko Suprayitno
5.
Marketing
: Dian Setiati
6.
Finance & Accounting Manager : Iskandar
7.
Finance Officer
: Dwi Aryanto
8.
Accounting Officer
: MTh. Erwin Susilowati
9.
Administrative Officer
: Maria F. Lucky Rompis
10. Logistic
: Edwin Sukmono
11. MTP Manager
: VY. Suryadi
12. Product Planning Control
: Santoso Marno
13. Engineering
: Suryadi
14. CAD/CAM
: Cayani
15. Training Center
: Wijana
16. WI Manager
: Vipi Andhika Pradipta
17. Production
: Budi Harihanto
18. Maintenance
: Joko Winarno
19. Mold Setter
: Sarsito
20. Mold Preparation
: Hartanto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
C. Personalia PT ATMI IGI Center memiliki 123 orang karyawan yang terdiri dari 92 karyawan tetap dan 31 karyawan tidak tetap/borongan. Para karyawan melaksanakan kewajibannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing yang telah dibebankan oleh perusahaan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan. Karyawan di bagian produksi diwajibkan minimal lulusan SMA/SMK atau yang sederajat sedangkan untuk karyawan bagian office kebanyakan lulusan Diploma/Sarjana. Perusahaan menetapkan tata tertib yang harus dipatuhi oleh seluruh karyawan dan apabila terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan maka akan dikenai sanksi sebagai berikut: a. Teguran Tertulis (TL) dari atasan langsung sebanyak 2 kali b. Surat Peringatan I (SP I) sebanyak 4 kali c. Surat Peringatan II (SP II) sebanyak 2 kali d. Surat Peringatan Terakhir (SPT) sebanyak 3 kali Perusahaan ini memiliki beberapa haluntuk karyawan guna menunjang keberhasilan perusahaan, yang terdiri dari: 1. Fasilitas Kerja Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan, ATMI menyediakan: a. PPPK b. Perlengkapan keselamatan kerja c. Pakaian kerja (pakaian kerja yang rusak ditukar baru dengan menyerahkan yang rusak)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
2. Jam kerja karyawan Jumlah jam kerja normal dalam satu minggu adalah 40 jam. a. Bagian Administrasi Senin – Kamis
: jam 07.00-16.00 WIB
Jumat
: jam 07.00-13.00 WIB
b. Bagian Produksi Shift I : Senin – Kamis
: jam 07.00-16.00 WIB
Jumat
: jam 07.00-13.00 WIB
Shift II : Senin – Kamis
: jam 15.30-22.00 WIB
Jumat
: jam 12.30-18.00 WIB
3. Penggajian Gaji adalah imbalan uang yang diberikan oleh ATMI untuk jasa kerja selama satu bulan kerja yang besarnya minimal sama dengan Upah Minimal Kota/Kabupaten (UMK) yang berlaku di kota Surakarta. PT ATMI IGI Center memberikan gaji kepada para karyawan dari hasil produksi. Gaji yang diberikan untuk karyawan tetap yaitu sebulan sekali yang diserahkan setiap tanggal 1 bulan berikutnya, sedangkan gaji yang diberikan untuk karyawan tidak tetap/borongan yaitu sebulan 2 kali yang diserahkan pada minggu pertama dan minggu ketiga dengan minimal bekerja 1 minggu selama 40 jam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
4. Jaminan Sosial Setiap karyawan diikutsertakan dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Program jamsostek dalam hal ini meliputi: a. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) yangdibayar oleh ATMI. b. Jaminan Kematian (JKM) yang dibayar oleh ATMI. c. Jaminan Hari Tua (JHT) yang dibayar oleh karyawan bersangkutan. 5. Mutasi a. Karyawan wajib bersedia dimutasi oleh Direktur. b. Karyawan wajib bersedia dialihtugaskan bidang kerja dan atau diubah jam kerjanya oleh kepala unit kerja terkait.
D. Proses Produksi 1. Hasil Produksi Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam produk yang dibagi menjadi 2 macam yakni: a. Mold yaitu alat untuk mencetak produk. Contohnya: Mold and Dies, Alu Die Casting, Gravity Casting Mold. b. Produk, contohnya: Plastic Injection dan Metal Stamping. Berbagai produk PT ATMI IGI Center berupa Mold Injeksi Plastik meliputi berbagai bidang, sebagai berikut: a. Produk Otomotif Roda 4 b. 2 Roda Produk Otomotif c. House ware, Makanan dan Minuman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
d. Produk Elektronik e. Pipa dan Plumbing f. Mebel Produk Perusahaan juga memproduksi bagian stamping logam, seperti: a. High Speed Stamping b. Manual Stamping 2. Peralatan Perusahaan ini menggunakan peralatan berupa mesin yang terbuat dari Jepang, Taiwan, Jerman, dan Switzerland yang terdiri dari mesin Manual, mesin CMM, mesin Erosi, mesin Milling CNC, mesin Injeksi dan mesin Stamping. 3. Bahan Baku PT ATMI IGI Center memakai bahan baku yang berkualitas dan bersertifikat. Bahan baku yang digunakan meliputi macam-macam besi, tembaga, aluminium, dan plastik yang masing-masing material tersebut mempunyai tipe yang berbeda. 4. Tahapan Proses Produksi Proses Produksi pada PT ATMI IGI Center dapat dibagi menjadi beberapa tahap, dimana masing-masing tahap saling berhubungan satu dengan yang lain dalam proses manufaktur. Struktur tahapan proses produksi dapat dilihat pada gambar IV.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Marketing
Design
Produksi
Tool Inspection
Trial
Product Inspection
Delivery
Gambar IV.2: Proses Produksi Sumber: PT ATMI IGI Center
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Adapun tugas dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut: a. Marketing Bagian ini tugasnya adalah menginput data dan menerima purchase order dari pelanggan untuk dibuatkan sales order, memantau seluruh proses realisasi pemesanan, menerima informasi produk selesai, dan memberi validasi pengiriman produk ke pelanggan. b. Design Bagian ini tugasnya menerima perintah dan data input, realisasi design, mengikuti (update) proses realisasi tool sampai trial, dan melakukan penjaminan kualitas produk sesuai spesifikasi yang disepakati antara marketing dengan pelanggan. c. Produksi Bagian ini tugasnya menerima sales order dan merencanakan proses produksi, melakukan realisasi produk sesuai spesifikasi yang tertuang dalam gambar, memberi info ke design atas realisasi tool untuk siap trial atau
kirim,
dan
membuat
surat
penyerahan
barang
sebagai
keberterimaan bukti kirim. d. Tool Inspection Bagian ini tugasnya melakukan inspeksi atas bagian dan produk dari produksi, memberi laporan atas ketidaksesuaian kepada kepala unit kerja, dan memberi laporan kepada pelanggan melalui marketing sejauh diminta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
e. Trial Bagian ini tugasnya melakukan trial tool atas permintaan kepala unit kerjadisertai form permintaan trial yang dibuat oleh design. f. Product Inspection Bagian ini tugasnya melakukan inspeksi atas produk hasil trial dan memberi laporan atas spesifikasi hasil trial kepada kepala unit kerja atau marketing. g. Delivery Bagian ini tugasnya menerima perintah kirim dari marketing, melakukan proses pengiriman sejak dari packing produk, dan memastikan keberterimaan produk ke pelanggan.
E. Pemasaran 1. Pelanggan PT ATMI IGI Center mempunyai banyak pelanggan yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia yaitu di Pulau Jawa, Kalimantan, dan Sumatra. Berikut ini daftar pelanggan menurut jenis produksinya adalah sebagai berikut: a. Makanan & Minuman PT. Eternair Water Indonesia (Purence) PT. Canning Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
b. Industri Pengolahan Tembakau PT. Djarum, Tbk. PT. Gudang Garam, Tbk. c. Manufaktur Otomotif PT. Indonesia Stanley Electric PT. Astra Honda Motor, Tbk. PT. Astra Daihatsu Motor, Tbk. PT. Astra Otoparts – Divisi Adiwira Plastik PT. New Armada PT. Meshindo – Surabaya PT. Hari Terang / ABC – Surabaya PT. Adhiyaksa Daya Sentosa PT. Kyodo Hexa Gemilang PT. Showa Indonesia PT. Kayaba Indonesia PT.Krasa Inti Steel PT. Hartono Istana Teknologi (Polytron)-Kudus PT. Meshindo Alloy Wheel, Corp. PT. Trimitra Chitrahasta PT. YPTI Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
d. Manufaktur Elektronik PT. E-T-A Indonesia PT. Hartono Istana Teknologi PT. Padma Soode e. Pembangkitan Listrik & Energi Pasokan Manufaktur PT. Alstom Power Energy System – Surabaya PT. Cakra Perkasa Jaya Abadi – Kalimantan Timur PT. Borneo Rotating – Kalimantan Timur f. Perusahaan farmasi PT. Konimex, Tbk. PT. Kalbefarma, Tbk. PT Widatra Bhakti – Pandaan g. Peralatan Kantor Manufaktur PT. Pilot Pen Indonesia PT. Sido Bangun PT. Kawan Lawa Sejahtera h. Mesin & Peralatan Manufaktur PT. Sulzer Hickam Indonesia PT. Kreatif Sheet Metal Solusi i.
Rumah Tangga & Sanitasi Manufaktur PT. Sanwell Austindo PT. Holcim Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
PT. Compotech International PT. ALMIK Kurnia Bersama j. Precision Parts Manufacturing PT. Wira Sakti Lindhu Arta PT. Somagede Perkasa PT. Formulatrix Indonesia PT. Walter Indonesia PT. Pura Barutama PT. Pura Mayungan PT. Techpack Asia PT. Fast Precision Manufacturing – Batam. 2. Supplier Perusahaan ini membeli bahan baku melalui beberapa supplier untuk membuat mold dan produk. Beberapa supplier adalah sebagai berikut: PT Assab, PT Astra, PT Suryamas, PT Krupindo dan PT Indosaiki. 3. Partner Perusahaan Perusahaan juga menjalin hubungan yang baik dengan berbagai pihak di antaranya: Fischerprecise AG – Swiss, Deckel Maho Gildemeister – Jerman, Mori Seiki – Jepang, Indonesia Stanley Listrik, Walter, ATMI – Solo, ATMI – Cikarang, IGI Alliance, IMDIA (Ikatan Mold & Die Asosiasi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
4. Cara Menetapkan Harga Jual Dalam menentukan harga jual akan dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut: a. Harga Pokok Produksi b. Keuntungan yang diharapkan perusahaan c. Biaya administrasi dan biaya overhead pabrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA
PT ATMI IGI Center adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur. Perusahaan ini memiliki dua divisi yaitu divisi MTP (Mold and Tool Production) yaitu divisi untuk pembuatan mesin/mold dan divisi WI (Work Injection) yaitu divisi untuk injeksi produk. Perusahaan menerima pesanan dari luar sesuai dengan pesanan yang konsumen inginkan bentuk mesin/mold seperti apa serta ukuran dan materialnya yang digunakan disesuaikan dengan permintaan konsumen. Perusahaan hanya menawarkan gambaran desain mesin/mold kepada konsumen sebagai gambaran bagi konsumen. Pada penelitian ini, penulis hanya membatasi pada salah satu konsumen yang mencakup mulai dari pembuatan mesin/mold sampai dengan injeksi produk cetakan coklat sebagai objek yang diteliti. Perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan pada saat pemesanan diselesaikan yaitu dengan menjumlah keseluruhan biaya produksi yang terkait proses produksi. Perhitungan harga jual perusahaan menggunakan harga taksiran total biaya. Elemen-elemen dari taksiran total biaya yaitu dari taksiran biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik.
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
A. Analisis Data untuk Menjawab Rumusan Masalah Pertama Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mendiskripsikan perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan Prosedur yang dilakukan dalam penentuan harga pokok PT ATMI IGI Center mengumpulkan seluruh biaya produksi yaitu biaya yang terjadi pada saat proses produksi menjadi produk jadi. Biaya produksi ini terdiri dari tiga elemen yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Harga pokok produksi diperoleh dengan membagi setiap elemen biaya yang sesungguhnya telah dipakai dengan pembuatan mesin/mold yang diselesaikan. Untuk lebih jelasnya mengenai prosedur penentuan harga pokok produksi yang dilakukan oleh perusahaan, maka penulis akan mendiskripsikan mengenai biaya-biaya pembentuk harga pokok produksi berdasarkan data dan informasi yang telah didapat dari perusahaan. Adapun biaya-biaya yang dimaksud adalah sebagai berikut: a. Biaya Bahan Baku Biaya bahan baku pada PT ATMI IGI Center dibagi menjadi dua yaitu biaya bahan baku untuk pembuatan mesin/mold dan biaya bahan baku untuk injeksi produk cetakan coklat. Bahan baku yang dipakai untuk pembuatan mesin/mold terbuat dari material, mold base, dan standard part, sedangkan bahan baku untuk injeksi produk cetakan coklat terbuat dari plastik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung PT ATMI IGI Center dalam melakukan kegiatan produksi sebagian besar pesanan dikerjakan oleh tenaga mesin yang kerjanya tetap ditunggu oleh karyawan. Hal ini menyebabkan tenaga kerja langsung menjadi sangat penting karena selain dengan menggunakan mesin, tenaga manusia juga masih sangat dibutuhkan dalam produksi tersebut. PT ATMI IGI Center menetapkan biaya tenaga kerja langsung pada pembuatan mesin/mold sebesar 10% dari biaya manufaktur sedangkan biaya tenaga kerja langsung pada injeksi produk cetakan coklat sebesar 25% dari biaya manufaktur. c. Biaya Overhead Pabrik Dalam pengelolaan bahan baku menjadi produk jadi, selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung juga diperlukan biaya overhead pabrik. Biaya overhead pabrik dibebankan menggunakan tarif yang ditentukan dimuka. PT ATMI IGI Center menetapkan biaya overhead pabrik pada pembuatan mesin/mold sebesar 90% dari biaya manufaktur sedangkan biaya overhead pabrik pada injeksi produk cetakan coklat sebesar 75% dari biaya manufaktur. Biaya overhead pabrik diperoleh dengan membagi anggaran biaya overhead pabrik dengan anggaran biaya manufaktur dikalikan 100%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
2. Mendiskripsikan perhitungan harga pokok produksi berdasarkan kajian teori Pada metode harga pokok pesanan (job order costing), harga pokok produksi per unit dihitung pada saat sebelum pesanan diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan. Adapun elemen-elemen biaya produksi berdasarkan kajian teori terdiri dari: a. Biaya Bahan Baku Biaya bahan baku yang digunakan dalam proses produksi pada PT ATMI IGI Center adalah semua bahan baku yang digunakan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Bahan baku untuk membuat mesin/mold adalah material, mold base, standard part sedangkan bahan baku untuk membuat cetakan coklat adalah plastik. b. Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik yang manfaatnya dapat diidentifikasikan atau diikuti jejaknya pada produk tertentu yang dihasilkan perusahaan. Perhitungan biaya tenaga kerja langsung pada PT ATMI IGI Center didasarkan pada jumlah unit yang dihasilkan. Upah adalah pembayaran yang diberikan kepada karyawan per jam sehingga kompensasi atas pekerjaan yang dlakukan. Rumus penentuan biaya tenaga kerja langsung : Biaya tenaga kerja langsung = waktu kerja x upah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
c. Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik adalah semua komponen biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Dalam metode harga pokok pesanan, produk dibebani biaya overhead pabrik dengan menggunakan tarif yang ditentukan dimuka, tarif ini dihitung pada awal tahun anggaran yaitu dengan membagi anggaran biaya overhead pabrik dengan anggaran jam mesin. Dasar pembebanan biaya overhead pabrik pada perusahaan yaitu dasar jam mesin. Berikut ini akan disajikan perhitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik menurut perusahaan: a. Perhitungan Biaya Bahan Baku 1) Biaya Bahan Baku untuk Pembuatan Mesin/Mold dapat dilihat pada tabel V.1 Jenis Bahan
Berat
Harga / Kg
Jumlah
Baku
(Kg)
(Rp)
(Rp)
Material
270
23.000
6.210.000
Mold Base
460
36.000
16.560.000
Standard Part
534
25.000
13.350.000
Total Biaya Bahan Baku
36.120.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
2) Biaya Bahan Baku untuk Injeksi Produk Cetakan Coklat dapat dilihat pada tabel V.2 (1)
(2)
(3)
(4)
(2) x (3) x (4)
Jenis Bahan
Berat
Jumlah
Harga / Kg
Jumlah
Baku
(Kg)
Produk
(Rp)
(Rp)
0,170
1.200
40.000
Plastik
8.160.000
Total Biaya Bahan Baku
8.160.000
Adapun perhitungan biaya bahan baku yang dipakai dalam proses produksi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel V.3 Perhitungan Biaya Bahan Baku dalam Proses Produksi Jenis Biaya
Mold
Cetakan Coklat
Bahan untuk membuat mold: -
Material
Rp 6.210.000
-
Mold base
Rp16.560.000
-
Standard part
Rp13.350.000
Bahan untuk injeksi produk (cetakan coklat): -
Plastik Jumlah
Sumber : PT ATMI IGI Center
Rp8.160.000 Rp36.120.000
Rp8.160.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Dari hasil perhitungan di atas, biaya bahan baku untuk pembuatan mesin/mold sebesar Rp36.120.000 dan biaya bahan baku untuk pembuatan cetakan coklat sebesar Rp8.160.000. b. Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung 1) Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Pembuatan Mesin/Mold dapat dilihat pada tabel V.4 Jenis Barang
Perhitungan
Jumlah
(10% x Biaya Manufaktur)
(Rp)
Mesin/Mold
10% x Rp14.500.300
Total Biaya Tenaga Kerja Langsung
1.450.030 1.450.030
2) Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Injeksi Produk Cetakan Coklat dapat dilihat pada tabel V.5 Jenis Barang
Produk Cetakan Coklat
Perhitungan
Jumlah
(25% x Biaya Manufaktur)
(Rp)
25% x Rp1.666.800
Total Biaya Tenaga Kerja Langsung
Keterangan: Biaya Manufaktur = Rp100.000 x 50 s = Rp1.389 3.600 s Total Biaya Manufaktur = Rp1.389 x 1.200 = Rp1.666.800
416.700 416.700
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Adapun perhitungan biaya tenaga kerja langsung yang dipakai dalam proses produksi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel V.6 Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung dalam Proses Produksi Jenis Biaya
Mold
Pembuatan Mold
Cetakan Coklat
Rp1.450.030
Pembuatan Cetakan Coklat
Rp416.700
Jumlah
Rp1.450.030
Rp416.700
Sumber : PT ATMI IGI Center Dari hasil perhitungan di atas, biaya tenaga kerja langsung untuk pembuatan mesin/mold sebesar Rp1.450.030 dan biaya tenaga kerja langsung untuk pembuatan cetakan coklat sebesar Rp416.700. c. Perhitungan Biaya Overhead Pabrik 1) Biaya Overhead Pabrik untuk Pembuatan Mesin/Mold dapat dilihat pada tabel V.7 Jenis Barang
Perhitungan
Jumlah (Rp)
(90% x Biaya Manufaktur) Mesin/Mold
90% x Rp14.500.300
Total Biaya Overhead Pabrik
13.050.270 13.050.270
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
2) Biaya Overhead Pabrik untuk Injeksi Produk Cetakan Coklat dapat dilihat pada tabel V.8 Jenis Barang
Perhitungan
Jumlah
(75% x Biaya Manufaktur)
(Rp)
Produk Cetakan Coklat
75% x Rp1.666.800
Total Biaya Overhead Pabrik
1.250.100 1.250.100
Keterangan: Biaya Manufaktur = Rp100.000 x 50 s = Rp1.389 3.600 s Total Biaya Mesin = Rp1389 x 1.200 = Rp1.666.800
Adapun perhitungan biaya overhead pabrik yang dibebankan berdasarkan tarif dari biaya manufaktur dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel V.9 Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Dibebankan Berdasarkan Tarif dari Biaya Manufaktur Jenis Biaya Pembuatan Mold
Mold Rp13.050.270
Pembuatan Cetakan Coklat Jumlah Sumber: PT ATMI IGI Center
Cetakan Coklat
Rp1.250.100 Rp13.050.270
Rp1.250.100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Dari hasil perhitungan di atas, biaya overhead pabrik untuk pembuatan mesin/mold sebesar Rp13.050.270 dan biaya overhead pabrik untuk pembuatan cetakan coklat sebesar Rp1.250.100. Berdasarkan perhitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang dilakukan oleh perusahaan, maka perhitungan harga pokok pesanan dapat dilihat pada tabel V.10 sebagai berikut: Tabel V.10 Perhitungan Harga Pokok Produksi Pesanan pada Perusahaan Coklat Tahun 2011 Jenis Biaya
Mold
Cetakan Coklat
Biaya Bahan Baku
Rp36.120.000
Rp8.160.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rp 1.450.030
Rp 416.700
Biaya Overhead Pabrik
Rp13.050.270
Rp1.250.100
Rp50.620.300
Rp9.826.800
Jumlah Sumber: PT ATMI IGI Center
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Berikut ini akan disajikan perhitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik berdasarkan kajian teori: a. Perhitungan Biaya Bahan Baku 1) Biaya Bahan Baku untuk Pembuatan Mesin/Mold dapat dilihat pada tabel V.11 Jenis Bahan
Berat
Harga / Kg
Jumlah
Baku
(Kg)
(Rp)
(Rp)
Material
270
23.000
6.210.000
Mold Base
460
36.000
16.560.000
Standard Part
534
25.000
13.350.000
Total Biaya Bahan Baku
36.120.000
2) Biaya Bahan Baku untuk Injeksi Produk Cetakan Coklat dapat dilihat pada tabel V.12 (1)
(2)
(3)
(4)
(2) x (3) x (4)
Jenis Bahan
Berat
Jumlah
Harga / Kg
Jumlah
Baku
(Kg)
Produk
(Rp)
(Rp)
0,170
1.200
40.000
Plastik
Total Biaya Bahan Baku
8.160.000 8.160.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Adapun perhitungan biaya bahan baku sesungguhnya yang dipakai dalam proses produksi per unit dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel V.13 Biaya Bahan Baku Sesungguhnya dalam Proses Produksi Per Unit Jenis Biaya
Mold
Cetakan Coklat
Bahan untuk membuat mold: -
Material
Rp 6.210.000
-
Mold base
Rp 16.560.000
-
Standard part
Rp 13.350.000
Bahan untuk Cetakan Coklat: -
Plastik Jumlah
Rp 8.160.000 Rp 36.120.000
Rp 8.160.000
Dari hasil perhitungan di atas, biaya bahan baku sesungguhnya dalam proses produksi per unit untuk pembuatan mesin/mold sebesar Rp36.120.000 dan biaya bahan baku sesungguhnya dalam proses produksi per unit untuk pembuatan cetakan coklat sebesar Rp8.160.000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
b. Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung Perusahaan PT ATMI IGI Center Surakarta menentapkan bahwa waktu kerja karyawan dalam 1 hari = 8 jam kerja sehingga waktu kerja karyawan dalam 1 bulan = 240 jam kerja. Pada pembuatan mesin/mold, rata-rata upah karyawan per jam sebesar Rp6.250 dan pada injeksi produk cetakan coklat, rata-rata upah karyawan per jam sebesar Rp2.000. 1) Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Pembuatan Mesin/Mold dapat dilihat pada tabel V.14 Jenis Barang
Mesin/Mold
Perhitungan
Jumlah
(waktu kerja x upah)
(Rp)
240 jam x Rp6.250
Total Biaya Tenaga Kerja Langsung
1.500.000 1.500.000
2) Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Injeksi Produk Cetakan Coklat dapat dilihat pada tabel V.15 Jenis Barang
Produk Cetakan Coklat
Perhitungan
Jumlah
(waktu kerja x upah)
(Rp)
240 jam x Rp2000
Total Biaya Tenaga Kerja Langsung
480.000 480.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Adapun perhitungan biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya yang dipakai dalam proses produksi per unit dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel V.16 Biaya Tenaga Kerja Langsung Sesungguhnya dalam Proses Produksi Per Unit Jenis Biaya Pembuatan Mold
Mold Rp1.500.000
Pembuatan Cetakan Coklat Jumlah
Cetakan Coklat
Rp480.000 Rp1.500.000
Rp480.000
Dari hasil perhitungan di atas, biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya untuk pembuatan mesin/mold sebesar Rp1.500.000 dan biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya untuk pembuatan cetakan coklat sebesar Rp480.000. c. Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Perusahaan PT ATMI IGI Center Surakarta menetapkan bahwa dalam 1 hari kerja = 20 jam mesin dan 1 tahun rata-rata ada 240 hari kerja. Maka perhitungan estimasi jam mesin untuk pembuatan mesin/mold dan injeksi produk cetakan coklat selama 1 tahun adalah sebagai berikut: Jam mesin = 240 hari x 20 jam mesin = 4.800 jam mesin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
1) Biaya Overhead Pabrik untuk Pembuatan Mesin/Mold Berdasarkan
data
dari
perusahaan
untuk
pembuatan
mesin/mold adalah sebagai berikut: Anggaran biaya overhead pabrik untuk tahun 2011 sebesar Rp13.032.000 atas dasar kapasitas normal 4.800 jam mesin dan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya yang terjadi tahun 2011 sebesar Rp13.050.270 pada kapasitas sesungguhnya yang dicapai 5.000 jam mesin. Langkah selanjutnya adalah menghitung tarif biaya overhead pabrik yaitu dengan cara membagi estimasi biaya overhead pabrik dengan estimasi jam mesin selama proses produksi. Perhitungan biaya overhead pabrik yang dibebankan dapat dilihat dalam perhitungan di bawah ini: Penetapan Tarif BOP Tarif BOP =
Estimasi BOP Estimasi Jam Mesin
=
13.032.000 4.800
= Rp2.715 per jam mesin Penetapan BOP yang dibebankan BOP yang dibebankan = tarif x jam mesin yang digunakan = Rp2.715 x 5.000 = Rp13.575.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
2) Biaya Overhead Pabrik untuk Injeksi Produk Cetakan Coklat Berdasarkan data dari perusahaan untuk injeksi produk cetakan coklat adalah sebagai berikut: Anggaran biaya overhead pabrik untuk tahun 2011 sebesar Rp1.248.000 atas dasar kapasitas normal 4.800 jam mesin dan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya yang terjadi tahun 2011 sebesar Rp1.250.100 pada kapasitas sesungguhnya yang dicapai 5.000 jam mesin. Langkah selanjutnya adalah menghitung tarif biaya overhead pabrik yaitu dengan cara membagi estimasi biaya overhead pabrik dengan estimasi jam mesin selama proses produksi. Perhitungan biaya overhead pabrik yang dibebankan dapat dilihat dalam perhitungan di bawah ini: Penetapan Tarif BOP Tarif BOP =
Estimasi BOP Estimasi Jam Mesin
=
1.248.000 4.800
= Rp260 per jam mesin Penetapan BOP yang dibebankan BOP yang dibebankan = tarif x jam mesin yang digunakan = Rp260 x 5.000 = Rp1.300.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Dengan demikian, maka perhitungan biaya overhead pabrik yang dibebankan dalam proses produksi per unit berdasarkan kajian teori dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel V.17 Biaya Overhead Pabrik Dibebankan dalam Proses Produksi Per Unit Jenis Biaya Pembuatan Mold
Mold Rp13.575.000
Pembuatan Cetakan Coklat Jumlah
Cetakan Coklat
Rp1.300.000 Rp13.575.000
Rp1.300.000
Berdasarkan perhitungan total biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang sesuai dengan kajian teori, maka perhitungan harga pokok produk pesanan berdasarkan kajian teori dapat disajikan dalam tabel berikut: Tabel V.18 Harga Pokok Produk Pesanan (kajian teori) Jenis Biaya
Mold
Cetakan Coklat
Biaya Bahan Baku
Rp36.120.000
Rp8.160.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rp 1.500.000
Rp 480.000
Biaya Overhead Pabrik
Rp13.575.000
Rp1.300.000
Rp51.195.000
Rp9.940.000
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
3. Membandingkan perhitungan harga pokok produksi Setelah melakukan perhitungan terhadap harga pokok produksi berdasarkan kajian teori maka untuk selanjutnya akan membandingkan hasil perhitungan tersebut dengan perhitungan yang dilakukan perusahaan yang dilihat pada produk yang diteliti sebagai berikut: a. Mesin/Mold Perbandingan perhitungan harga pokok produksi antara perusahaan dengan kajian teori untuk pembuatan mesin/mold dapat disajikan dalam tabel di bawah ini: Tabel V.19 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produksi untuk Pembuatan Mesin/Mold Jenis Biaya
Harga Pokok Produksi Menurut
Menurut
Perusahaan
Kajian Teori
Biaya Bahan Baku: -
Material
Rp 6.210.000
Rp 6.210.000
-
Mold base
Rp16.560.000
Rp16.560.000
-
Standard part
Rp13.350.000
Rp13.350.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rp 1.450.030
Rp 1.500.000
Biaya Overhead Pabrik
Rp13.050.270
Rp13.575.000
Rp50.620.300
Rp51.195.000
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
b. Produk Cetakan Coklat Perbandingan perhitungan harga pokok produksi antara perusahaan dengan kajian teori untuk injeksi produk cetakan coklat dapat disajikan pada tabel di bawah ini: Tabel V.20 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produksi untuk Injeksi Produk Cetakan Coklat Jenis Biaya
Harga Pokok Produksi Menurut
Menurut
Perusahaan
Kajian Teori
Rp8.160.000
Rp8.160.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rp 416.700
Rp 480.000
Biaya Overhead Pabrik
Rp1.250.100
Rp1.300.000
Rp9.826.800
Rp9.940.000
Biaya Bahan Baku: -
Plastik
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Pada tabel di bawah ini disajikan perbandingan perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dengan kajian teori: Tabel V.21 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produk Pesanan Menurut Perusahaan dan Kajian Teori Jenis Biaya
Harga Pokok Produk
Selisih
%
Rp50.620.300 Rp51.195.000
Rp574.700
1,1
Cetakan Coklat Rp 9.826.800 Rp 9.940.000
Rp113.200
1,1
Perusahaan Mold
Kajian Teori
Setelah melakukan analisis dengan membandingkan antara perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan perusahaan dengan kajian teori maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan oleh PT ATMI IGI Center kurang tepat, alasan ini disimpulkan karena terdapat perbedaan hasil perhitungan harga pokok produksi pada pembuatan mesin/mold dan perhitungan harga pokok produksi pada injeksi produk cetakan coklat. Terdapat beberapa perbedaan antara lain: 1) Perbedaan pertama terletak pada perhitungan biaya tenaga kerja langsung yang menurut perusahaan hanya berdasarkan persentase dari biaya manufaktur sedangkan menurut kajian teori menggunakan rumus waktu kerja dikalikan dengan upah per jam. Sehingga menghasilkan angka yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
2) Perbedaan kedua terletak pada biaya overhead pabrik menurut perusahaan hanya berdasarkan persentase dari biaya manufaktur sedangkan menurut kajian teori menggunakan dasar perhitungan biaya overhead pabrik yang dibebankan pada masing-masing produk berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka. Oleh sebab itu, terdapat perbedaan antara perhitungan biaya overhead pabrik menurut perusahaan dan kajian teori yang disebabkan oleh kurang tepatnya menentukan besarnya estimasi biaya overhead pabrik yang digunakan untuk menghitung tarif. 3) Terdapat selisih antara hasil perhitungan harga pokok produksi pada pembuatan mesin/mold dan pada injeksi produk cetakan coklat. Pada pembuatan mesin/mold, menurut perusahaan sebesar Rp50.620.300 sedangkan menurut kajian teori sebesar Rp51.195.000 sehingga terdapat selisih sebesar Rp574.700 dan perbedaan persentase sebesar 1,1%. Pada injeksi produk cetakan coklat, menurut perusahaan sebesar Rp9.826.800 sedangkan menurut kajian teori sebesar Rp9.940.000 sehingga terdapat selisih sebesar Rp113.200 dan perbedaan persentase sebesar 1,1%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
4. Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan perhitungan harga pokok produksi Tabel V.22 Perbandingan Penentuan Harga Pokok Produksi No 1
2
Perusahaan
Kajian Teori
Pengelompokkan biaya Pengelompokkan biaya produksi produksi Biaya Produksi: Biaya Produksi: a. Biaya Bahan Baku a. Biaya Bahan b. Biaya Tenaga Kerja Baku Langsung b. Biaya Tenaga c. Biaya Overhead Kerja Langsung Pabrik c. Biaya Overhead Pabrik Menghitung Harga Pokok Menghitung Harga Produksi Pokok Produksi BBB XXX BBB XXX B.Manufaktur: BTKL XXX BTKL XXX BOP XXX + (%xB.Manufaktur) HPP XXX BOP XXX (%xB.Manufaktur) + HPP XXX
Keterangan Sesuai
Tidak Sesuai
Setelah dilakukan analisis data, pengelompokkan biaya produksi sudah sesuai antara perusahaan dengan kajian teori. Akan tetapi, terdapat perbedaan antara perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan dengan kajian teori. Hal ini timbul karena adanya konsep perhitungan yang berbeda. Perbedaan tersebut dikarenakan perhitungan harga pokok produksi perusahaan tidak sesuai dengan kajian teori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Berdasarkan konsep tersebut di atas menyebabkan perbedaan hasil perhitungan harga pokok produksi antara perhitungan menurut perusahaan dengan perhitungan harga pokok produksi menurut kajian teori. Dari hasil perhitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa perhitungan harga pokok produksi kurang tepat.
B. Analisis Data untuk Menjawab Rumusan Masalah Kedua Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan penetapan harga jual produk menurut perusahaan PT ATMI IGI Center merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi mesin/mold (alat untuk mencetak cetakan coklat) dan juga injeksi produk cetakan coklat. Proses produksi dalam perusahaan tersebut dilaksanakan berdasarkan pesanan. Konsumen dapat membuat mesin/mold sekaligus injeksi produk. Selain itu, konsumen juga dapat hanya membuat mesin/mold saja atau injeksi produk saja tetapi dengan minimal injeksi produk sebanyak 200 unit. Ada berbagai macam jenis dan ukuran mesin/mold serta injeksi produk cetakan coklat yang diproduksi oleh PT ATMI IGI Center tersebut. Adapun dalam skripsi ini hanya akan fokus pada salah satu konsumen yang membuat mesin/mold yaitu alat untuk mencetak cetakan coklat sekaligus injeksi produk yang berupa cetakan coklat yang memproduksi 1.200 unit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Dalam perhitungan harga jual, PT ATMI IGI Center terlebih dahulu melakukan perhitungan taksiran total biaya produksi pembuatan mesin/mold
dan
injeksi
mengakumulasikan
seluruh
produk biaya
cetakan yang
coklat
akan
yaitu
dikeluarkan
dengan untuk
menghasilkan mesin/mold dan cetakan coklat. Akumulasi dari seluruh biaya produksi seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Setelah semua diperhitungkan maka akan diperoleh total biaya yang kemudian akan dipakai sebagai dasar perhitungan harga jual dengan menambah laba yang diharapkan perusahaan sebesar 80% untuk pembuatan mesin/mold dan 40% untuk injeksi produk cetakan coklat. Perusahaan dalam menghitung harga jual produk dengan mengumpulkan seluruh biaya yang meliputi biaya produksi dan biaya nonproduksi sebagai berikut: a. Biaya Bahan Baku Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan mesin/mold yaitu mold base, material, dan standard part sedangkan untuk injeksi produk cetakan coklat menggunakan plastik. Hal yang membedakan dari perusahaan lain adalah kualitas bahan baku yang disesuaikan dengan permintaan konsumen. Perhitungan biaya bahan baku yang dipakai dalam proses produksi dari pembuatan mesin/mold dan injeksi produk cetakan coklat yang diteliti dapat dilihat pada tabel V.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang telah bekerja di perusahaan, dimana manfaatnya dapat diidentifikasikan pada produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Perhitungan biaya tenaga kerja langsung yang dipakai dalam proses produksi dari pembuatan mesin/mold dan injeksi produk cetakan coklat yang diteliti dapat dilihat pada tabel V.2. c. Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik adalah semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. PT ATMI IGI Center dalam
membebankan
kepada
produk
yang
dipesan
dengan
menggunakan tarif yang ditentukan dimuka dan dasar pembebanan biaya overhead pabrik menggunakan dasar jam mesin. Perhitungan biaya overhead pabrik dalam proses produksi dari pembuatan mesin/mold dan injeksi produk cetakan coklat yang diteliti dapat dilihat pada tabel V.3. d. Biaya Administrasi dan Umum Biaya administrasi dan umum adalah biaya-biaya yang digunakan dalam kantor administrasi perusahaan serta biaya-biaya lainnya yang harus dikeluarkan guna kepentingan kelancaran jalannya perusahaan secara keseluruhan. Biaya administrasi dan umum diperoleh 2% dari total biaya produksi untuk pembuatan mesin/mold sedangkan untuk injeksi produk cetakan coklat diperoleh 5% dari total biaya produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
e. Biaya Pemasaran Biaya pemasaran merupakan biaya yang digunakan untuk memasarkan produk kepada publik atau masyarakat seperti biaya promosi, distribusi dan lain-lain yang berkaitan dengan pemasaran produk itu sendiri. Biaya pemasaran diperoleh 2% dari total biaya produksi untuk pembuatan mesin/mold sedangkan untuk injeksi produk cetakan coklat diperoleh 5% dari total biaya produksi. 2. Mendeskripsikan perhitungan harga jual produk berdasarkan kajian teori a. Biaya Bahan Baku Dalam proses produksi, bahan baku adalah bahan yang akan diolah menjadi produk jadi yang pemakaiannya dapat diikuti jejaknya dimana biaya bahan baku merupakan harga perolehan dari bahan baku yang dipakai dalam pengolahan produk. Bahan baku yang dipakai dalam proses produksi dari pembuatan mesin/mold dan injeksi produk cetakan coklat yang diteliti berbeda, dimana pada pembuatan mesin/mold menggunakan bahan material, mold base, dan standard part sedangkan pada injeksi produk cetakan coklat menggunakan bahan baku plastik. Hal ini berarti bahan baku yang dimaksudkan oleh perusahaan sudah sesuai dengan bahan baku menurut kajian teori. b. Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan pada karyawan yang manfaatnya dapat diikuti jejaknya pada produk tertentu yang dihasilkan oleh perusahaan. Biaya tenaga kerja langsung yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
dimaksudkan perusahaan adalah balas jasa yang diberikan pada karyawan untuk menghasilkan mold ataupun produk cetakan coklat yang tarifnya telah ditentukan oleh perusahaan, berarti bahwa manfaat karyawan tersebut dapat diikuti jejaknya pada produk yang dihasilkan oleh perusahaan, sehingga biaya tenaga kerja langsung yang dimaksudkan oleh perusahaan sudah sesuai dengan biaya tenaga kerja langsung menurut kajian teori. c. Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik merupakan semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Menurut kajian teori, biaya overhead pabrik dihitung berdasarkan dasar perhitungan biaya overhead pabrik yang dibebankan dengan membebankan tarif biaya overhead pabrik. Menurut perusahaan, biaya overhead pabrik dihitung berdasarkan persentase dari biaya menufaktur. Hal ini berarti bahwa biaya overhead pabrik yang dibebankan perusahaan tidak sesuai dengan biaya overhead pabrik menurut kajian teori. Jadi, berdasarkan prosedur penentuan harga jual produk pesanan yang dilakukan oleh perusahaan dapat disimpulkan bahwa prosedur biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung sudah tepat tetapi prosedur biaya overhead pabrik tidak tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
d. Biaya Administrasi dan Umum Biaya administrasi dan umum adalah biaya-biaya yang digunakan dalam kantor administrasi perusahaan serta biaya-biaya lainnya yang harus dikeluarkan guna kepentingan kelancaran jalannya perusahaan secara keseluruhan. Biaya administrasi dan umum diperoleh 2% dari total biaya produksi untuk pembuatan mesin/mold sedangkan untuk injeksi produk cetakan coklat diperoleh 5% dari total biaya produksi. e. Biaya Pemasaran Biaya pemasaran merupakan biaya yang digunakan untuk memasarkan produk kepada publik atau masyarakat seperti biaya promosi, distribusi dan lain-lain yang berkaitan dengan pemasaran produk itu sendiri. Biaya pemasaran diperoleh 2% dari total biaya produksi untuk pembuatan mesin/mold sedangkan untuk injeksi produk cetakan coklat diperoleh 5% dari total biaya produksi.
Perhitungan Harga Jual Unit Produk Pesanan dengan langkahlangkah sebagai berikut: a. Menghitung biaya produksi dan biaya nonproduksi Biaya produksi terdiri dari tiga elemen biaya yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Perhitungan
biaya
produksi
pada
pembuatan
mesin/mold
pembuatan produk cetakan coklat dapat dilihat pada tabel V.18.
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Biaya nonproduksi terdiri dari biaya administrasi dan umum serta biaya pemasaran. Perhitungan biaya nonproduksi pada pembuatan mesin/mold dan pembuatan produk cetakan coklat menurut perusahaan dapat dilihat pada tabel berikut: Perhitungan Biaya Administrasi dan Umum 1) Biaya Administrasi dan Umum untuk Pembuatan Mesin/Mold dapat dilihat pada tabel V.23 Jenis Barang
Perhitungan
Jumlah (Rp)
(% x Harga Pokok Produksi) Mesin/Mold
2% x Rp50.620.300
Total Biaya Administrasi dan Umum
1.012.406 1.012.406
2) Biaya Administrasi dan Umum untuk Injeksi Produk Cetakan Coklat dapat dilihat pada tabel V.24 Jenis Barang
Produk Cetakan Coklat
Perhitungan
Jumlah
(% x Harga Pokok Produksi)
(Rp)
5% x Rp9.826.800
Total Biaya Administrasi dan Umum
491.340 491.340
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Perhitungan Biaya Pemasaran 1) Biaya Pemasaran untuk Pembuatan Mesin/Mold dapat dilihat pada tabel V.25 Jenis Barang
Perhitungan
Jumlah (Rp)
(% x Harga Pokok Produksi) Mesin/Mold
2% x Rp50.620.300
1.012.406
Total Biaya Pemasaran
1.012.406
2) Biaya Pemasaran untuk Injeksi Produk Cetakan Coklat dapat dilihat pada tabel V.26 Jenis Barang
Produk Cetakan Coklat
Perhitungan
Jumlah
(% x Harga Pokok Produksi)
(Rp)
5% x Rp9.826.800
491.340
Total Biaya Pemasaran
491.340
Perhitungan Biaya Nonproduksi menurut Perusahaan 1) Biaya Nonproduksi untuk Pembuatan Mesin/Mold Biaya Administrasi dan Umum
Rp1.012.406
Biaya Pemasaran
Rp1.012.406 +
Biaya Nonproduksi
Rp2.024.812
2) Biaya Nonproduksi untuk Injeksi Produk Cetakan Coklat Biaya Administrasi dan Umum
Rp491.340
Biaya Pemasaran
Rp491.340
Biaya Nonproduksi
Rp982.680
+
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Perhitungan biaya nonproduksi pada pembuatan mesin/mold dan pembuatan produk cetakan coklat menurut kajian teori dapat dilihat pada tabel berikut: Perhitungan Biaya Administrasi dan Umum 1) Biaya Administrasi dan Umum untuk Pembuatan Mesin/Mold dapat dilihat pada tabel V.27 Jenis Barang
Perhitungan
Jumlah (Rp)
(% x Harga Pokok Produksi) Mesin/Mold
2% x Rp51.195.000
Total Biaya Administrasi dan Umum
1.023.900 1.023.900
2) Biaya Administrasi dan Umum untuk Injeksi Produk Cetakan Coklat dapat dilihat pada tabel V.28 Jenis Barang
Produk Cetakan Coklat
Perhitungan
Jumlah
(% x Harga Pokok Produksi)
(Rp)
5% x Rp9.940.000
Total Biaya Administrasi dan Umum
497.000 497.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Perhitungan Biaya Pemasaran 3) Biaya Pemasaran untuk Pembuatan Mesin/Mold dapat dilihat pada tabel V.29 Jenis Barang
Perhitungan
Jumlah (Rp)
(% x Harga Pokok Produksi) Mesin/Mold
2% x Rp51.195.000
1.023.900
Total Biaya Pemasaran
1.023.900
4) Biaya Pemasaran untuk Injeksi Produk Cetakan Coklat dapat dilihat pada tabel V.30 Jenis Barang
Produk Cetakan Coklat
Perhitungan
Jumlah
(% x Harga Pokok Produksi)
(Rp)
5% x Rp9.940.000
497.000
Total Biaya Pemasaran
497.000
Perhitungan Biaya Nonproduksi menurut Kajian Teori 3) Biaya Nonproduksi untuk Pembuatan Mesin/Mold Biaya Administrasi dan Umum
Rp1.023.900
Biaya Pemasaran
Rp1.023.900 +
Biaya Nonproduksi
Rp2.047.800
4) Biaya Nonproduksi untuk Injeksi Produk Cetakan Coklat Biaya Administrasi dan Umum
Rp497.000
Biaya Pemasaran
Rp497.000
Biaya Nonproduksi
Rp994.000
+
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
b. Menghitung besarnya laba yang diharapkan 1) Laba yang diharapkan pada pembuatan mesin/mold Menurut Perusahaan Laba yang diharapkan = 80% x Rp50.620.300 = Rp40.496.240 2) Laba yang diharapkan pada pembuatan produk cetakan coklat Menurut Perusahaan Laba yang diharapkan = 40% x Rp9.826.800 = Rp3.930.720 Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa besarnya laba yang diharapkan oleh perusahaan bervariasi antara 40%-80% dengan memperhitungkan biaya manufaktur tiap produk berbeda yang digunakan untuk mengcover biaya overhead pabrik, biaya administrasi dan umum serta biaya penjualan. Laba yang diharapkan perusahaan pada setiap produk berbeda-beda berdasarkan pada tingkat kesulitan dan biaya pembuatan desain produk. c. Menentukan besarnya volume produk Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan maka volume produk pada pembuatan mesin/mold sebanyak 1 unit sedangkan volume produk pada pembuatan produk cetakan coklat sebanyak 1.200 unit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
d. Menghitung harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan Perhitungan harga jual yang dibebankan kepada pemesan ditentukan sebesar biaya produksi untuk pesanan ditambah biaya nonproduksi yang dibebankan kepada pemesan menghasilkan total biaya pesanan. Harga jual yang dibebankan kepada pemesan dihitung dengan cara total biaya pesanan ditambah laba yang diinginkan. Biaya produksi pada pembuatan mesin/mold menurut perusahaan dan menurut kajian teori berbeda sehingga hasil perhitungan harga jual yang dibebankan kepada pemesan berbeda pula begitu juga pada injeksi produk cetakan coklat menghasilkan perhitungan yang berbeda karena biaya produksi menurut perusahaan dan kajian teori juga berbeda. Perhitungan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan untuk pembuatan mesin/mold dan produk cetakan coklat dapat dilihat dalam perhitungan di bawah ini: 1) Mesin/Mold Menurut Perusahaan Biaya produksi
Rp50.620.300
Biaya nonproduksi
Rp 2.024.812
Total biaya pesanan
Rp52.645.112
Laba yang diinginkan
Rp40.496.240
Harga jual yang dibebankan kepada pemesan Rp93.141.352
+
+
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Menurut Kajian Teori Biaya produksi
Rp51.195.000
Biaya nonproduksi
Rp 2.047.800
Total biaya pesanan
Rp53.242.800
Laba yang diinginkan
Rp40.956.000
+
+
Harga jual yang dibebankan kepada pemesan Rp94.198.800 2) Produk Cetakan Coklat Menurut Perusahaan Biaya produksi
Rp 9.826.800
Biaya nonproduksi
Rp
Total biaya pesanan
Rp10.809.480
Laba yang diinginkan
Rp 3.930.720
982.680
+
+
Harga jual yang dibebankan kepada pemesan Rp14.740.200 Menurut Kajian Teori Biaya produksi
Rp 9.940.000
Biaya nonproduksi
Rp
Total biaya pesanan
Rp10.934.000
Laba yang diinginkan
Rp 3.976.000
994.000
Harga jual yang dibebankan kepada pemesan Rp14.910.000
+
+
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
e. Menghitung harga jual per produk Setelah menghitung harga jual yang dibebankan kepada pemesan, langkah selanjutnya akan menghitung besarnya harga jual per produk. Untuk menghitung harga jual per produk pada pembuatan produk cetakan coklat, rumusnya adalah sebagai berikut: Harga jual yang dibebankan kepada pemesan
Rp XXX
Volume produk
Rp XXX
Harga jual per produk
:
Rp XXX
Perhitungan harga jual per produk untuk injeksi produk cetakan coklat: 1) Menurut Perusahaan Harga jual yang dibebankan kepada pemesan Volume produk Harga jual per produk
Rp14.740.200 1.200
:
Rp12.284
2) Menurut Kajian Teori Harga jual yang dibebankan kepada pemesan Volume produk Harga jual per produk
Rp14.910.000 1.200
:
Rp12.425
Perhitungan harga jual per produk yang dihitung hanya untuk injeksi produk cetakan coklat karena pada pembuatan mesin/mold volume produknya sebanyak 1 unit sehingga jika dihitung akan menghasilkan angka yang sama. Oleh sebab itu, yang dihitung hanya harga jual per produk pada injeksi produk cetakan coklat karena volume produknya sebanyak 1.200 unit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
3. Membandingkan penetapan harga jual produk Perhitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik dijumlahkan menjadi harga pokok produksi per unit setiap jenis produk pesanan. Perhitungan harga pokok produksi untuk masing-masing produk menurut perusahaan dapat dilihat pada tabel V.10 sedangkan perhitungan harga pokok produksi menurut kajian teori dapat dilihat pada tabel V.18. Perusahaan kurang tepat dalam menentukan biaya tenaga kerja langsung yang menghitung berdasarkan persentase dari biaya manufaktur. Hal ini disebabkan karena jika perusahaan menghitung biaya tenaga kerja langsung sesuai dengan kajian teori maka mengakibatkan kesulitan dalam perhitungannya. Pada kenyataannya, perusahaan membuat produk yang bervariasi dengan satu orang tenaga kerja tidak hanya menangani satu produk saja, prosesnya tidak stabil serta perlu penanganan untuk modifikasi produk, contohnya, satu orang tenaga kerja bisa menangani beberapa produk dan sebaliknya satu produk bisa ditangani oleh beberapa orang tenaga kerja sehingga biaya tenaga kerja langsung terlalu susah untuk dirinci. Perhitungan biaya tenaga kerja langsung menurut perusahaan dapat dilihat pada tabel V.6 dan perhitungan biaya tenaga kerja langsung menurut kajian teori dapat dilihat pada tabel V.16. Perusahaan kurang tepat dalam menentukan biaya overhead pabrik yang menggunakan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya. Hal tersebut mengakibatkan besarnya biaya overhead pabrik yang dibebankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
terlalu rendah. Biaya overhead pabrik yang dibebankan pada pembuatan mesin/mold dan injeksi produk cetakan coklat dapat dilihat pada tabel V.17. Adanya perbedaan perhitungan biaya overhead pabrik antara perusahaan dan kajian teori juga menyebabkan perbedaan pada harga pokok produk yang dibebankan. Perusahaan dalam menghitung biaya overhead pabrik tidak menggunakan tarif biaya overhead pabrik yang ditentukan dimuka berarti kurang sesuai dengan kajian teori sehingga terdapat perbedaan cara perhitungan antara perusahaan dengan kajian teori pada penentuan harga pokok produk pesanan dimana perusahaan menghitung laba yang diharapkan per produk bervariasi antara 40%-80% disebabkan oleh tingkat kesulitan dan biaya pembuatan desain produk berbeda-beda. Berikut akan disajikan ringkasan hasil perhitungan harga jual menurut perusahaan dan menurut kajian teori, dimana perbandingan tersebut dapat langsung dianalisis. Tabel V.31 Perbandingan Harga Jual Produk Pesanan Pada Perusahaan dan Harga Jual Menurut Kajian Teori (Dalam Rupiah) Jenis Produk
Mold Cetakan Coklat
Harga Jual
Harga Jual
Perusahaan
Kajian Teori
Rp93.141.352
Rp94.198.800
Rp1.057.448
Rp
Rp
Rp
12.284
12.425
Selisih
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Hasil perhitungan harga jual menurut perusahaan dan menurut kajian teori terdapat perbedaan, penyebab adanya perbedaan perhitungan harga jual tersebut karena perusahaan kurang tepat dalam menetapkan perhitungan menurut kajian teori yang benar. Padahal menurut kajian teori sekecil apapun selisihnya tetap harus diperhitungkan. Namun demikian, perhitungan harga jual oleh PT ATMI IGI Center dikatakan kurang tepat.
4. Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan penetapan harga jual produk Pada perhitungan harga jual produk terdapat persamaan dan perbedaan penetapan perhitungan antara perusahaan dengan kajian teori. Persamaannya terletak pada cara penentuan besarnya harga jual produk yang dibebankan kepada pemesan baik pada pembuatan mesin/mold maupun pada injeksi produk cetakan coklat. Perbedaannya timbul karena adanya konsep dan prosedur penetapan yang berbeda, perbedaan tersebut antara lain: a. Perbedaan selisih antara hasil perhitungan harga pokok produksi pada pembuatan mesin/mold dan pada injeksi produk cetakan coklat. Pada pembuatan mesin/mold, menurut perusahaan sebesar Rp50.620.300 sedangkan menurut kajian teori sebesar Rp51.195.000. Pada injeksi produk cetakan coklat, menurut perusahaan sebesar Rp9.826.800 sedangkan menurut kajian teori sebesar Rp9.940.000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
b. Perbedaan penentuan perhitungan besarnya laba, besarnya persentase pada pembuatan mesin/mold sebesar 80% dari harga pokok produksi sedangkan pada injeksi produk cetakan coklat sebesar 40% dari harga pokok produksi. Besarnya laba yang diharapkan pada pembuatan mesin/mold, menurut perusahaan sebesar Rp40.496.240 sedangkan menurut kajian teori sebesar Rp40.956.000. Pada injeksi produk cetakan coklat, menurut perusahaan sebesar Rp3.930.720 sedangkan menurut kajian teori sebesar Rp3.976.000. c. Perbedaan selisih antara hasil perhitungan harga harga jual produk pada pembuatan mesin/mold dan pada injeksi produk cetakan coklat. Pada pembuatan mesin/mold, menurut perusahaan sebesar Rp93.141.352 sedangkan menurut kajian teori sebesar Rp94.198.800 sehingga terdapat selisih sebesar Rp1.057.448. Pada injeksi produk cetakan coklat, menurut perusahaan sebesar Rp12.284 sedangkan menurut kajian teori sebesar Rp12.425 sehingga terdapat selisih sebesar Rp141. d. Perusahaan dalam menggunakan rumus di atas tidak salah karena dengan rumus tersebut sebenarnya perusahaan sudah mendapat keuntungan. Selama ini perusahaan menggunakan rumus tersebut dengan pertimbangan dalam menentukan harga jual produk melalui pengalaman dari perusahaan. Dengan demikian, perusahaan sudah tepat dalam menentukan harga jual produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Perbedaan dasar dan konsep di atas menyebabkan harga jual produk pada pembuatan mesin/mold dan injeksi produk cetakan coklat menurut penentuan perusahaan lebih rendah dari penentuan menurut kajian teori. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa harga jual mesin/mold dan produk cetakan coklat kurang tepat karena konsep penentuan antara penentuan menurut perusahaan dan penentuan menurut kajian teori kurang sesuai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Besarnya harga pokok produksi pada pembuatan mesin/mold yang ditetapkan oleh PT ATMI IGI Center Surakarta belum sesuai dengan metode job order costing. Hal ini disebabkan oleh perbedaan prosedur atau penentuan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Cara perhitungan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik menurut perusahaan dan kajian teori berbeda sehingga hasil perhitungannya juga berbeda. Besarnya harga pokok produksi pada pembuatan produk cetakan coklat yang ditetapkan oleh perusahaan belum sesuai dengan metode job order costing. Hal ini disebabkan oleh prosedur atau penentuan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik berbeda dilihat dari cara perhitungan maupun hasil perhitungannya. Besarnya harga jual produk pada pembuatan mesin/mold yang ditetapkan oleh PT ATMI IGI Center Surakarta belum sesuai dengan metode job order costing. Dilihat dari harga pokok produksi, pada pembuatan mesin/mold besarnya harga pokok produksi sudah terdapat perbedaan maka secara otomatis besarnya harga jual produk juga berbeda. Pada pembuatan mesin/mold dan pada pembuatan produk cetakan coklat besarnya harga pokok produksi dan besarnya harga jual produk berbeda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan perhitungan harga pokok produksi dimana cara perhitungan biaya tenaga kerja
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
langsung dan biaya overhead pabrik belum sesuai dengan metode job order costing dan perbedaan hasil perhitungan penentuan laba yang diharapkan sehingga menghasilkan harga jual yang lebih rendah.
B. Batasan Penelitian Pada penelitian ini, penulis tidak diperbolehkan mengambil data dari keseluruhan yang dibutuhkan untuk mendukung judul mengenai “Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Job Order Costing Sebagai Dasar Penetapan Harga Jual Produk”. Hal ini disebabkan karena pihak manajemen menganggap bahwa data tertentu yang dibutuhkan bersifat rahasia, misalnya data pendapatan/gaji karyawan per jam kerjanya.
C. Saran Berdasarkan hasil pembahasan, penulis memberikan beberapa saran yang perlu dipertimbangkan untuk perusahaan: 1. Sebaiknya perusahaan melakukan pencatatan dan perhitungan biaya lebih rinci dan akurat agar memperoleh hasil yang lebih baik dalam penentuan harga pokok produksi dan harga jual produk. 2. Dalam penetapan harga jual produk yang akan dibebankan kepada pemesan, sebaiknya perusahaan mempertimbangkan perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode job order costing dengan pendekatan full costing karena perusahaan dapat menghasilkan harga jual yang lebih tinggi. Tetapi, perusahaan juga harus mempertimbangkan harga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
penawaran terhadap konsumen agar konsumen dapat membeli produk tersebut dengan harga yang tidak terlalu mahal atau dengan harga yang terjangkau sehingga konsumen tidak beralih ke perusahaan lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Adisaputro, Gunawan dan Anggrarini, Yunita. 2007. Anggaran Bisnis: Analisis, Perencanaan, dan Pengendalian Laba. UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Ahmad Dunia, Firdaus dan Wasilah. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi Kedua. Salemba Empat, Jakarta. Bustami, Bastian dan Nurlela. 2007. Akuntansi Biaya: Teori & Aplikasi. Graha Ilmu, Yogyakarta. Hansen, Don dan Mowen, Maryanne. 2009. Akuntansi Manajerial. Salemba Empat, Jakarta. Hariadi, Bambang. 2002. Akuntansi Manajemen: Suatu Sudut Pandang. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta. Haryono, Yusuf. 2001. Dasar-Dasar Akuntansi. Edisi Keenam. STIE YKPN, Yogyakarta. Kotler, Philip dan Garry, Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran.Edisi Kedelapan.Erlangga, Jakarta. Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. UPP AMP YKPN- Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta. Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat & Rekayasa. Edisi Ketiga. Salemba Empat, Jakarta. Prawironegoro, Darsono dan Purwanti, Ari. 2009. Akuntansi Manajemen. Edisi Ketiga. Mitra Wacana Media, Jakarta. Rudianto. 2006. Akuntansi Manajemen: Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen. PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. Sugijopranoto, Andreas. 2011. 3 Pilar Pendidikan Karakter. Politeknik ATMI, Surakarta. Widilestariningtyas, Ony, dkk. 2011. Akuntansi Biaya. Graha Ilmu, Bandung.
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103