PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DALAM PEMBELAJARAN MATERI UANG UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION (3C) SISWA KELAS X1 SMA KOLESE DE BRITTO YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh : BERNARDUS PURNAWAN 08 1334 001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DALAM PEMBELAJARAN MATERI UANG UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION (3C) SISWA KELAS X1 SMA KOLESE DE BRITTO YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh : BERNARDUS PURNAWAN 08 1334 001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DALAM PEMBELAJARAN MATERI UANG UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION (3C) SISWA KELAS X1 SMA KOLESE DE BRITTO YOGYAKARTA
Oleh :
BERNARDUS PURNAWAN 08 1334 001
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd.
ii
Tanggal 06 November 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DALAM PEMBELAJARAN MATERI UANG UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION (3C) SISWA KELAS X1 SMA KOLESE DE BRITTO YOGYAKARTA Dipersiapkan dan ditulis oleh: Bernardus Purnawan NIM: 081334001 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 12 November 2012 dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap
Tanda tangan
Ketua
: Indra Darmawan, S.E., M.Si.
..........................
Sekretaris
: Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si.
..........................
Anggota
: B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd.
..........................
Anggota
: Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si.
..........................
Anggota
: Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si.
..........................
Yogyakarta, 12 November 2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan,
Rohandi, Ph.D. iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Ku persembahkan karya ini untuk: Tuhan Yesus Kristus, yang telah melimpahkan Berkat dan RahmatNya, Bapak dan Ibu, yang selalu memeberikan doa dan kasih sayangnya Kakak-kakakku, yang selalu memberikan support, Yustina Reni Swastika, yang selalu memberi perhatian dan semangat, Sahabat-sahabatku, terima kasih atas kebersamaan yang indah selama ini.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO Kejujuran itu adalah mata uang yang berlaku dimana-mana Kerja keras adalah awal kesuksesan bersama Kerja sama adalah laju untuk menggapai asa
Orang yang tidak efisien akan kekurangan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan. Orang yang efisien akan kekurangan pekerjaan untuk menghabiskan waktunya.
Lelah sering memintaku untuk menyerah. Tetapi hati berkata: “AKU TAK AKAN PERNAH KALAH”
"Tidak ada satupun di dunia ini yang bisa di dapat dengan mudah. Kerja keras dan doa adalah cara untuk mempermudahnya."
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 06 November 2012 Penulis
Bernardus Purnawan
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama
: Bernardus Purnawan
NIM
: 081334001
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DALAM PEMBELAJARAN MATERI UANG UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION (3C) SISWA KELAS X1 SMA KOLESE DE BRITTO YOGYAKARTA Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 12 Noevember 2012 Yang menyatakan
(Bernardus Purnawan) vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DALAM PEMBELAJARAN MATERI UANG UNTUK MENINGKATKAN COMPETENCE, CONSCIENCE, DAN COMPASSION (3C) SISWA KELAS X1 SMA KOLESE DE BRITTO YOGYAKARTA Bernardus Purnawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2012 Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa dalam pembelajaran ekonomi materi uang dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, dan dilaksanakan pada siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Komponen-komponen utama dalam pembelajaran berpola PPR adalah konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dokumentasi, tes dan kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran ekonomi materi uang mampu meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan skor rata-rata pada aspek competence yaitu pada ranah kognitif yang menunjukkan skor sebesar 54,6 pada awal siklus I dan pada akhir siklus II, skor rata-rata naik menjadi 74,2. Pada ranah afektif – akademik, skor rata-rata menunjukkan sebesar 3,13 pada pra penelitian, pada akhir siklus I meningkat menjadi 3,20, kemudian meningkat lagi menjadi 3,38 pada akhir siklus II. Pada aspek conscience, hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata pra penelitian sebesar 3,75, dan pada akhir siklus I skor rata-rata meningkat menjadi 3,84, kemudian meningkat lagi pada akhir siklus II menjadi 3,95. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa skor ratarata aspek compassion di awal siklus sebesar 3,79 meningkat menjadi sebesar 3,86 dan di akhir siklus II meningkat lagi menjadi sebesar 4,28.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF REFLEXTIVE PEDAGOGY PARADIGM IN LEARNING MONEY TO INCREASE THE COMPETENCE, CONSCIENCE, AND COMPASSION OF THE 10th-1 GRADE STUDENTS AT KOLESE DE BRITTO SENIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA Bernardus Purnawan Sanata Dharma University Yogyakarta 2012 This research aims to increase the students competence, conscience and compassion in learning economics with the main topic: money using Reflextive Pedagogy Paradigm (RPP). This research is a classroom action research, and implemented on the 10th1 grade students of Kolese De Britto Senior High School Yogyakarta. The main components of RPP learning include: context, experience, reflection, action, and evaluation. This Classroom Action Research was implemented in two cycles, which consist of four steps: planning, action, observation, and reflection. The data collection methods were interview, observation, documentation, test and questionnaire. The data were analyzed by using descriptive analysis and comparative analysis. The findings of this research indicate that the implementation of Reflextive Pedagogy Paradigm in economics subject with the main topic: money increases the competence, conscience, and compassion of the 10th-1 grade students of Kolese De Britto Senior High School Yogyakarta. It is proved by the increase of the average score on the competence aspect in cognitive domain which shows 54,6 in the beginning of cycle I. At the end of the cycle II, the average score goes up to 34,41. On the affective – academic domain, average score show 3,13 in the pre-research, at the end of the cycle I goes up to 3,20, then increase again to 3,38 at the end of the cycle II. On the conscience aspect, the results show that the pre-research average score is 3,75. At the end of the cycle I, the average score goes up to 3,84, then increase again at the end of the siklus II goes up to 3,95. The results also show an average increase on the compassion aspect, in the begining of cycle is 3,79 and goes up to 3,94, then at the end of cycle II increases to 3,96.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam Pembelajaran Materi Uang untuk Meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) Siswa Kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta”. Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Akuntansi. Melalui kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, terutama kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. 5. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Penguji
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si., selaku Dosen Penguji 7. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan pengetahuan selama dalam proses perkuliahan. 8. SMA Kolese De Britto Yogyakarta, yang telah memberikan kesempatan untuk pelaksanaan tindakan kelas ini. 9. Bapak Yohanes Iwan, S.Pd., selaku guru mitra dalam penelitian ini. 10. Siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta selaku subjek dalam penelitian ini. 11. Seluruh keluargaku: Kedua orangtuaku, Bapak Priyono dan Ibu Maria Rubiyatun, Mbak Benedecta Sri Rahayu, Mas Yakobus Sutono, serta Mbak Tri Lestari yang telah memberikan doa, dukungan, semangat, dan kasih sayangnya selama ini. 12. Sahabat “Sejatiku” Yustina Reni Swastika, yang selalu mendukung, mendampingi, dan memberikan perhatian. 13. Nurul Kurnianingsih, Lourentius Dwi Hasto, Robertus Prasetya Jati, Gregorius Yudanto Rahadi, Ignatius Erdha Atung Yuda, Augusto Morista yang telah membantu penelitian dan memberi kritik dan saran masukan selama proses diskusi dalam mata kuliah Seminar Penelitian. 14. Sahabat-sahabatku terheboh: Yosef Tundra Tri Wibowo, Catur Bayu Nugroho, Vincentius Prambetu, Robertus Catur Pamungkas, Theresia Riris, Fransiska, Ivena Lemuela Anindita, Novita Sari, serta teman-teman “Sendowo Blok F 151”: Robertus Adi Hermawan Pradipta, Ambrosius Bambang Sumarwanto, Martinus Eko Sularsono, Yosef Triadi, Yuda Hening Pinandito,
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Fransiska Puji Astuti, Vincentia Firsta, terima kasih untuk dukungan, doa, semangat, keceriaan, tawa, senyum, dan saran-saran yang telah diberikan selama ini. 15. Teman-teman PAK angkatan 2008 dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang banyak membantu Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penulisan skripsi ini, serta Penulis menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna karena masih banyak kekurangan yang ada di dalamnya. Oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Yogyakarta, 12 November 2012 Penulis
Bernardus Purnawan
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..............................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................
iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS................
vii
ABSTRAK..............................................................................................
viii
ABSTRACT.............................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ............................................................................
x
DAFTAR ISI .........................................................................................
xii
DAFTAR TABEL .................................................................................
xviii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................
xxi
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................
xxii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B. Identifikasi Masalah .................................................................
3
C. Batasan Masalah ......................................................................
3
D. Rumusan Masalah ....................................................................
4
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Tujuan Penelitian .....................................................................
5
F. Manfaat Penelitian ...................................................................
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Paradigma Pedagogi Reflektif ..................................................
7
1. Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif ............................
7
2. Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif..................................
8
3. Definisi Competence, Conscience,dan Compassion (3C) ................................................................
9
4. Siklus Dinamika PPR ..........................................................
11
5. Kekuatan Paradigma Pedagogi Reflektif ..............................
14
6. Kelemahan Paradigma Pedagogi Reflektif ...........................
14
B. Deskripsi Materi ......................................................................
15
C. Penerapan PPR dalam Pembelajaran Ekonomi .........................
19
D. Penelitian Tindakan Kelas ........................................................
21
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ..................................
21
2. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ......................................
22
3. Siklus Penelitian ..................................................................
23
4. Tahap-Tahap Penelitian Tindakan Kelas ..............................
23
5. Manfaat yang bisa diperoleh dari Penelitian Tindakan Kelas ...................................................
24
E. Kerangka Berpikir ....................................................................
25
F. Hipotesis Penelitian ................................................................
26
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ........................................................................
27
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................
27
C. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................
28
D. Prosedur Penelitian ..................................................................
28
E. Instrumen Penelitian ................................................................
37
F. Metode Pengumpulan Data ......................................................
42
G. Teknik Analisis Data................................................................
43
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Deskripsi Sekolah ...................................................................
46
B. Sistem Pendidikan SMA Kolese de Britto Yogyakarta ............
49
C. Kurikulum SMA Kolese de Britto Yogyakarta ........................
53
D. Proses Belajar Mengajar SMA Kolese de Britto ......................
56
BAB V
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ........................................................................
59
1. Pra Penelitian .....................................................................
59
a. Observasi dan Wawancara Guru ....................................
59
b. Observasi Siswa .............................................................
65
c. Observasi Kelas .............................................................
67
2. Pelaksanaan Penelitian .......................................................
69
a. Siklus Pertama ...............................................................
69
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Perencanaan ..............................................................
69
2) Tindakan ...................................................................
73
a) Pertemuan I ...........................................................
73
(1) Konteks ..........................................................
73
(2) Pengalaman .....................................................
74
b) Pertemuan II .........................................................
75
(3) Refleksi ...........................................................
77
(4) Aksi.................................................................
78
(5) Evaluasi...........................................................
78
3) Observasi ...................................................................
79
4) Refleksi .....................................................................
85
b. Siklus Kedua ..................................................................
90
1) Perencanaan ..............................................................
90
2) Tindakan ...................................................................
91
a) Pertemuan I ...........................................................
91
(1) Konteks ...........................................................
92
(2) Pengalaman .....................................................
92
b) Pertemuan II .........................................................
93
(3) Refleksi ...........................................................
95
(4) Aksi ................................................................
95
(5) Evaluasi ..........................................................
95
3) Observasi ..................................................................
96
4) Refleksi .....................................................................
100
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Hasil Analisis Komparasi Competence, Conscience, dan Compassion (3C) Siswa, Sebelum dan Sesudah Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ......................
104
1. Hasil penelitian ...................................................................
104
a. Aspek Competence ........................................................
104
b. Aspek Conscience ..........................................................
111
c. Aspek Compassion ........................................................
133
2. Pembahasan ........................................................................
141
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Kesimpulan .............................................................................
145
B. Keterbatasan Penelitian ...........................................................
146
C. Saran .......................................................................................
147
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
148
LAMPIRAN
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Sikap .................................
39
Tabel 3.2 : Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Minat .................................
39
Tabel 3.3 : Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Nilai Kejujuran ..................
40
Tabel 3.4 : Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Nilai Kerja Keras/ Pantang Menyerah .................................
40
Tabel 3.5 : Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Compassion .......................
40
Tabel 3.6 : Hasil Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif ..............
44
Tabel 3.7 : Pernyataan Kualitatif Hasil Refleksi PPR.............................
44
Tabel 4.1 : Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ..................
54
Tabel 5.1 : Hasil Observasi Guru pada Pra Penelitian ...........................
61
Tabel 5.2 : Hasil Wawancara Guru pada Pra Penelitian .........................
63
Tabel 5.3 : Hasil Observasi Siswa pada Pra Penelitian ...........................
66
Tabel 5.4 : Hasil Observasi Kelas pada Pra Penelitian ...........................
68
Tabel 5.5 : Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I.......................
79
Tabel 5.6 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I .....................
81
Tabel 5.7 : Hasil Observasi Aktivitas Kelompok pada Siklus I Diskusi Permainan Peta Konsep Siklus I .............................
83
Tabel 5.8 : Diskusi Permainan Puzzle Segitiga Siklus I .........................
84
Tabel 5.9 : Hasil Refleksi Guru Mitra Siklus I dan II ............................
85
Tabel 5.10 : Hasil Refleksi Siswa Siklus I ...............................................
87
Tabel 5.11 : Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II .....................
96
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.12 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II ....................
98
Tabel 5.13 : Hasil Observasi Aktivitas Kelompok pada siklus II Diskusi Permainan Example non Example ..........................
99
Tabel 5.14 : Hasil Refleksi Siswa Siklus II ..............................................
101
Tabel 5.15 : Skor Rata-rata Nilai Aspek Competence ..............................
104
Tabel 5.16 : Data Observasi Unjuk Kerja Diskusi Permainan Peta Konsep .........................................
106
Tabel 5.17 : Data Observasi Unjuk Kerja Diskusi Permainan Puzzle Segitiga .....................................
107
Tabel 5.18 : Data Observasi Unjuk Kerja Diskusi Permainan Example non Example ..........................
108
Tabel 5.19 : Skor Rata-rata Penilaian Sikap .............................................
109
Tabel 5.20 : Skor Rata-rata Penilaian Minat ............................................
110
Tabel 5.21 : Skor Rata-rata Penilaian Afektif-akademik .........................
110
Tabel 5.22 : Rata-rata Skor Penilaian Kejujuran .....................................
112
Tabel 5.23 : Rata-rata Skor Penilaian Kerja Keras/Pantang Menyerah ....
113
Tabel 5.24 : Skor Rata-rata Aspek Conscience ........................................
114
Tabel 5.25 : Hasil Refleksi Siswa atas Nilai yang Ditemukan dalam Pembelajaran ............................................................
115
Tabel 5.26 : Hasil Refleksi Siswa atas Manfaat Nilai Kejujuran .............
118
Tabel 5.27 : Hasil Refleksi Siswa atas Manfaat Nilai Kerja Keras/ Pantang Menyerah ................................. Tabel 5.28 : Rencana Aksi Siswa tentang
xix
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nilai Kejujuran dalam Proses Pembelajaran ........................
127
Tabel 5.29 : Hasil Jawaban Pertanyaan Aksi atas Nilai Kerja Keras/ Pantang Menyerah dalam Proses Pembelajaran ...................
130
Tabel 5.30 : Skor Rata-rata Penilaian Kerja Sama ...................................
133
Tabel 5.31 : Hasil Refleksi Siswa atas Nilai Kerjasama ...........................
134
Tabel 5.32 : Rencana Aksi Siswa tentang Nilai Kerjasama dalam Proses Pembelajaran .................................................
138
Tabel 5.33 : Hasil Perbandingan Aspek Competence, Conscience, dan Compassion antara Sebelum dan Sesudah Penelitian .......................................................
xx
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Tahap Penelitian Tindakan Kelas.......................................
xxi
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ...................
150
Lampiran 2
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ..................
161
Lampiran 3
: Lembar Observasi Kegiatan Guru ...................................
171
Lampiran 4
: Lembar Observasi Kegiatan Guru Pra Penelitian .............
173
Lampiran 5
: Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I .......................
176
Lampiran 6
: Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II .....................
179
Lampiran 7
: Lembar Observasi Kegiatan Siswa ..................................
182
Lampiran 8
: Lembar Observasi Kegiatan Siswa Pra Penelitian ............
184
Lampiran 9
: Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I .....................
187
Lampiran 10 : Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II ....................
188
Lampiran 11 : Lembar Observasi Kegiatan Kelas/Kelompok .................
189
Lampiran 12 : Lembar Observasi Kegiatan Kelas Pra Penelitian ............
191
Lampiran 13 : Lembar Observasi Kegiatan Kelompok Siklus I ..............
194
Lampiran 14 : Lembar Observasi Kegiatan Kelompok Siklus II .............
195
Lampiran 15 : Soal Pre Test Siklus I ......................................................
196
Lampiran 16 : Soal Pre Test Siklus II ....................................................
198
Lampiran 17 : Soal Pos Test .................................................................
200
Lampiran 18 : Hasil Pre Test dan Post Test ...........................................
204
Lampiran 19 : Lembar Pertanyaan Refleksi dan Aksi ............................
206
Lampiran 20 : Isi Cerita dalam Video ...................................................
217
Lampiran 21 : Kisah Dompet yang Hilang, Nilai Sebuah Kejujuran .......
219
xxii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 22 : Dua Manusia Super Di Pinggir Jalan ..............................
222
Lampiran 23 : Permainan Peta Konsep ..................................................
226
Lampiran 24 : Permainan Puzzle Segitiga ..............................................
227
Lampiran 25 : Permainan Example non Example ...................................
228
Lampiran 26 : Kuesioner Penilaian Sikap ..............................................
229
Lampiran 27 : Kuesioner Penilaian Minat ..............................................
230
Lampiran 28 : Kuesioner Penilaian Moral (Nilai Kejujuran) ..................
231
Lampiran 29 : Kuesioner Penilaian Moral (Nilai Kerja Keras/Pantang Menyerah) ...........................
232
Lampiran 30 : Kuesioner Penilaian Moral (Nilai Kerjasama) .................
233
Lampiran 31 : Instrumen Refleksi Guru Mitra .......................................
234
Lampiran 32 : Instrumen Refleksi Siswa ................................................
237
Lampiran 33 : Perhitungan Rumus Konversi Skala Likert ......................
248
Lampiran 34 : Hasil Pengolahan Data Kuesioner Pra Penelitian .............
249
Lampiran 35 : Hasil Pengolahan Data Kuesioner Siklus I ......................
255
Lampiran 36 : Hasil Pengolahan Data Kuesioner Siklus II .....................
261
Lampiran 37 : Kisi-kisi Soal Pre Test Siklus I .......................................
267
Lampiran 38 : Kisi-kisi Soal Pre Test Siklus I .......................................
268
Lampiran 39 : Kisi-kisi Soal Post Test ..................................................
269
Lampiran 40 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ...........
271
Lampiran 41 Surat Ijin Penelitian dari FKIP ..........................................
272
xxiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan di era globalisasi ini masih menerapkan sistem pendidikan yang statis dan hanya mementingkan unsur kognitif yang dibangun dari kemampuan siswa. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya lembagalembaga pendidikan yang berlomba-lomba menjadi juara pada perlombaan akademik di tingkat nasional. Bukan hanya itu, sebuah pendidikan dikatakan berkualitas dan menjadi unggulan jika memiliki predikat sekolah bertaraf internasional. Sebenarnya bukan masalah status sebuah lembaga pendidikan yang bertaraf internasional yang sukses memenuhi tujuan sebuah pendidikan, melainkan sebuah iktikad baik dan mampu mencerdaskan kehidupan bangsa, cerdas secara lahiriah dan terutama secara batiniah yang pantas disebut sekolah unggulan. Kecerdasan lahiriah sudah mampu dikembangkan dengan baik, namun kesadaran akan sebuah nilai hidup dari sebuah pelajaran di dalam sekolah kurang diperhatikan dengan baik teruma oleh seorang pengajar. Metode pembelajaran merupakan sebuah alat pendukung sebuah pembelajaran untuk membantu pengajar dalam melakukan proses mengajar di kelas. Terdapat banyak alat atau model pembelajaran yang mampu memberikan jawaban dalam pemenuhan pembelajaran yang menanamkan sebuah nilai kehidupan. Salah satunya adalah model pembelajaran paradigma pedagogi reflektif atau biasa disingkat dengan PPR. Model pembelajaran PPR
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
ini menekankan pentingnya proses pembelajaran refleksi yang dituangkan dalam sebuah tindakan nyata melalui kegiatan sehari-hari. PPR mengajak siswa untuk melihat lebih dalam makna dari sebuah pembelajaran lewat pemahaman emosional yang terwujud dalam aksi yang diharapkan muncul melalui tindakan siswa sebagai makhluk sosial. PPR merupakan model pembelajaran yang berlandaskan nilai-nilai kehidupan.
Model
pembelajaran
ini
menekankan
peningkatan
ilmu
pengetahuan yang berlandaskan kepedulian terhadap lingkungan hidup manusia dalam hal penalaran, sikap dan kegiatan siswa sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat. Siswa diajak untuk memahami tahap pembelajaran dengan PPR yang saling berurutan, yaitu konteks pengalaman refleksi aksi evaluasi. Paradigma ini mengarahkan siswa menjadi pribadi yang berkarakter, yang menjunjung tinggi prestasi (competence), mempertajam nurani
(conscience),
dan
pengalaman
hidup
sosial
yang
mumpuni
(compassion). Pada pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas, penanaman sebuah nilai kehidupan yang terangkum pada PPR sangat menunjang proses pendidikan. Pendidikan berpola PPR perlu diterapkan karena banyak siswa SMA yang terjerumus dalam pemakaian narkoba. Selain itu banyak kejadian anarkis di kalangan pelajar yang merugikan masyarakat seperti keterlibatan siswa dalam perkumpulan motor yang kebut-kebutan di jalan dan perkelahian antar sekolah yang marak dikabarkan di media massa. Hal ini terjadi karena siswa SMA merupakan siswa yang mencari jati diri dan mencoba memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
diri mereka masing-masing. Oleh sebab itu sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan dalam proses pembelajaran. Hal ini senada dengan keadaan yang terjadi di SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, siswa perlu mengembangkan nilai-nilai kehidupan karena berdasarkan data yang diperoleh pada masa pra penelitian menunjukkan bahwa beberapa siswa tidak bersikap jujur, seperti mencontek dan tidak mau mengembalikan barang yang ditemukan. Selain itu, siswa perlu diajak untuk belajar bekerja keras karena beberapa siswa terlihat kurang memaknai nilai kerja keras/pantang menyerah. SMA Kolese De Britto menerapkan proses pembelajaran PPR yang mengajak siswa untuk menggali nilai-nilai kehidupan sembari mempelajari mata pelajaran di dalam kelas. Peneliti ingin melihat aktivitas akademik dalam proses pembelajaran siswa (competence). Selain itu peneliti juga ingin melihat sikap jujur dan kerja keras dalam proses pembelajaran berlangsung (conscience). Nilai lain yang ingin dilihat adalah semangat kerja sama dalam diskusi kelompok yang diterapkan siswa dalam pembelajaran (compassion).
B. Identifikasi Masalah Dilihat dari uraian latar belakang di atas masalah yang perlu diidentifikasi adalah sebagai berikut: 1. Arah pendidikan yang hanya mementingkan unsur kognitif dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
2. Kebutuhan akan penerapan sebuah nilai yang dibangun dari bangku sekolah dalam menambah mutu pendidikan.
C. Batasan Masalah Pembatasan ruang lingkup permasalahan agar tidak terlalu meluas dalam penelitian ditetapkan sebagai berikut: 1. Model pembelajaran yang digunakan untuk mengembangkan aspek competence, conscience dan compassion adalah Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). 2. Model pembelajaran ini akan diterapkan pada pembelajaran materi ekonomi SMA Kelas X yaitu Uang. 3. Karena keterbatasan waktu, penelitian ini hanya dilakukan di kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah untuk penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana meningkatkan competence siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta, melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi Uang? 2. Bagaimana meningkatkan conscience siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta, melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi Uang?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
3. Bagaimana meningkatkan compassion siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta, melalui penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi Uang? 4. Apakah penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran materi Uang dapat meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta?
E. Tujuan Penelitian Tujuan penulisan skripsi ini adalah: 1. Untuk meningkatkan competence siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta melalui penerapan PPR pada pembelajaran materi Uang. 2. Untuk meningkatkan conscience siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta melalui penerapan PPR pada pembelajaran materi Uang. 3. Untuk meningkatkan compassion siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta melalui penerapan PPR pada pembelajaran materi Uang.
F. Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan nilai guna bagi pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu: 1. Bagi Siswa Dengan adanya penelitian ini, siswa semakin memahami nilai-nilai kehidupan dalam setiap materi pembelajaran di kelas X, yang terangkum dalam competence, conscience, dan compassion.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
2. Bagi Guru Dengan adanya penelitian ini, guru terinspirasi dalam penerapan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada materi Uang 3. Bagi Sekolah Penelitian ini dapat memberikan inspirasi bagi kemajuan lembaga pendidikan agar pendidikan semakin menuju ke arah mencerdaskan kehidupan bangsa. 4. Bagi Peneliti Sebagai
sarana
informasi
dalam
proses
pembelajaran
ekonomi
menggunakan model Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yang dapat diterapkan di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Paradigma Pedagogi Reflektif 1. Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif Paradigma menurut KBBI merupakan kerangka berfikir atau model dari teori ilmu pengetahuan atau perubahan model. Jadi istilah paradigma dapat diartikan sebagai sebuah model atau teori pembelajaran. Sedangkan, pedagogi tidak cukup diartikan sebagai sebuah metode mengajar atau ilmu mendidik, namun istilah pedagogi mempunyai pengertian meliputi pandangan hidup dan visi mengenai idealnya seorang siswa sehingga akan mencakup arah dan tujuan semua aspek pendidikan (Modul Tim PPR, 2010). Reflektif berarti melihat kembali kejadian yang sudah dilakukan. PPR menjadikan siswa memahami kejadian di masa lalu dan memulai kegiatan ke depan dengan perubahan yang dilakukan. Dengan demikian refleksi akan membentuk suara hati seperti keyakinan, nilai sikap, dan seluruh cara bernalar siswa sedemikian rupa sehingga siswa diantar dengan baik dalam melewati tahap mengerti ke tahap berbuat sesuai dengan pengertian dan kemampuannya (Modul Tim PPR, 2010). Dengan melihat uraian tersebut PPR dapat diartikan sebagai sebuah model teori ilmu pengetahuan yang berisi tentang pandangan hidup yang mencakup arah pendidikan yang mengantar siswa melewati tahap mengerti ke tahap berbuat sesuai dengan pengertian dan kemampuannya. PPR merupakan sebuah paradigma yang diusung dari sebuah model pembelajaran Paradigma Pedagogi Ignatian (PPI). Jadi PPR sendiri ingin
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
menanamkan ajaran Ignatius untuk menjadi pribadi kristiani yang mengedepankan nilai-nilai kehidupan bermasyarakat. Dalam paradigma ini diharapkan seorang siswa tidak hanya berbuat sesuatu atas dasar tuntutan sebuah pembelajaran, melainkan dilandasi atas kemauan sendiri. Dorongan dari diri sendiri inilah yang ingin dicapai dalam PPR, agar siswa dapat melakukan perbuatan sesuai dengan nilainilai kemanusiaan, sehingga siswa mampu merencanakan sebuah arah hidup yang utuh didasari dengan kemampuan tindakan yang bertanggung jawab.
2. Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif a. Bagi Siswa Pendidikan
membuat
seorang
siswa
berkembang,
jika
pengetahuan yang diperoleh siswa dapat menjadi bekal dalam kehidupan
bermasyarakat.
Untuk
menjadi
siswa
yang
hidup
bermasyarakat, siswa harus belajar menjadi insan yang utuh dan unggul dalam segala bidang. Aspek kehidupan yang dapat diraih dalam pembelajaran melalui paradigma pedagogi reflektif menjadikan siswa memiliki kesadaran diri untuk belajar bagaimana menggambarkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas dalam kehidupan nyata bermasyarakat (Modul Tim PPR, 2010). Pada dasarnya nilai kognitif yang diperoleh siswa dalam kelas sudah tidak diragukan lagi. Ranah PPR bertujuan untuk menjembatani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
nilai kognitif yang diperoleh siswa dengan realitas yang dialami oleh siswa dalam menemukan jati diri sebagai sosok pribadi yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Dengan kata lain PPR ingin mendefinisikan sebuah ilmu pengetahuan dalam kehidupan nyata lewat sikap, sifat yang sesuai dengan ketajaman ilmu yang dimiliki dengan berkomitmen menjadi siswa yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. b. Bagi Pendidik Pendidik yang baik adalah pendidik yang mengerti dengan utuh kebutuhan peserta didiknya. Kebutuhan siswa bukan hanya sekedar mendapatkan sebuah nilai yang bagus atau kenaikan kelas dengan prestasi yang gemilang. Peserta didik membutuhkan bekal, yaitu sebuah karakter diri yang melekat dalam diri siswa. Melalui PPR pendidik dapat mengarahkan siswa untuk menjadi manusia yang tidak hanya berfikir maju, namun juga bertindak sesuai dengan akhlak hidup sehingga menjadi makhluk yang berkualitas dan sempurna dalam sifat dan sikap.
3. Definisi Competence, Conscience, dan Compassion Penelitian ini menerapkan PPR yang bertujuan untuk meningkatkan aspek competence, conscience, dan compassion (3C). a. Competence menurut P3MP USD (2010:31) merupakan pembelajaran berbasis Ignasian yang terdiri dari unsur kognitf dan psikomotorik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
“Namun demikian di sana termuat juga sebagian afektif meskipun terbatas kaitannya dengan keilmuan (akademik), misalnya sikap dan minat” P3MP USD (2010:31). Jadi competence dalam hal ini dimaksudkan tingkat kecerdasan akan nilai dalam mengerjakan evaluasi sehingga memperoleh skor yang tinggi (kognitif), ketrampilan siswa yang ditunjukkan dalam proses pembelajaran (psikomotorik), dan tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran yang dilihat dari sikap dan minat siswa (afektif). b. Conscience adalah kemampuan dalam mengolah kepekaan afeksi dan perasaan. Aspek conscience mengandung unsur-unsur moral yang membedakan antara benar dan salah. Aspek ini berhubungan erat dengan nurani yang memberi informasi untuk mengambil nilai-nilai kehidupan
sebelum
melakukan
sebuah
niat
atau
tindakan
(http://en.wikipedia.org/wiki/Conscience). Kepekaan melihat nilai kehidupan dalam pembelajaran merupakan kunci terbentuknya conscience yang mengandung makna sesuai dengan tatanan yang ada, misalnya kedisiplinan dan ketelitian. Aspek conscience yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah nilai kejujuran dan nilai kerja keras/pantang menyerah. c. Compassion merupakan niat atau tindakan langsung yang dilakukan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diwujudkan dengan melihat nilai-nilai yang dapat dikembangkan pada conscience. Compassion memiliki “...spirit bahwa peolehan pengetahuan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
ketrampilan peserta didik adalah dalam konteks pengabdian pada orang lain” P3MP USD (2010:31). Aspek compassion yang ingin dikembangkan adalah nilai kerja sama.
4. Siklus Dinamika PPR Rangkaian kegiatan PPR memiliki siklus yang kontinuitas dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pada umumnya siklus dinamika PPR di bagi menjadi 5 tahapan sebagai berikut: a. Konteks “Secara sederhana konteks dapat diartikan sebagai kesiapan siswa untuk belajar” (Modul Tim PPR, 2010). Konteks dalam hal ini berupa segala sesuatu yang dapat membantu dan menghambat proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat membantu dan menghambat perkembangan proses pembelajaran tidak hanya sesuatu yang ada dalam lingkungan sekolah seperti sarana dan prasarana sekolah, melainkan lingkungan dimana peserta didik mengalami interaksi dengan semua orang dalam hidup bermasyarakat, yaitu keluarga, keadaan lingkungan tempat tinggal, teman sepermainan, dengan segala sesuatu yang ada dalam memori siswa. (Modul Tim PPR, 2010). Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan PPR, dimulai dari pengalaman kehidupan sehari-hari siswa yang menjadi dasar pengetahuan siswa untuk mengawali proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
pembelajaran. Dengan demikian siswa merasa lebih dekat dan mengenal proses pembelajaran yang disampaikan karena awal proses pembelajaran dimulai dari kegiatan mereka sehari-hari yang secara langsung maupun tidak langsung di bawa ke dalam kelas. b. Pengalaman Siklus kedua dalam PPR adalah mengenai pengalaman siswa yang terjadi dari implementasi sebuah teori yang didapat di dalam kelas. PPR tidak lepas dari pengaruh Ignatius dalam penerapannya. Belajar dari Ignatius, sebuah pengalaman pertobatan membuat dia semakin menyadari arti sebuah kehidupan dan pilihan hidup yang sesuai dengan dirinya. Dalam pelaksanaan PPR seorang siswa harus memiliki pengalaman pembelajaran secara nyata yang ada dalam masyarakat dengan hidup bermasyarakat dan terlibat langsung dalam kejadian. c. Refleksi Hal yang paling penting dalam PPR adalah refleksi, refleksi merupakan tahapan untuk menilai pengalaman yang telah dirasakan oleh siswa di dalam lapangan, mengenai apa yang baik dan apa yag buruk. Siswa diajak untuk selektif dengan meninjau kembali pengalaman yang dialami lewat sudut pandang siswa. “Dari pengalaman pembelajaran, siswa diharapkan dapat menemukan makna yang terkandung dalam kegiatannya” (Modul Tim PPR, 2010). Dalam hal ini siswa berusaha untuk mencari kekurangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
dari pengalaman yang terjadi dan mencoba menemukan pemecahan masalah yang dihadapi. Refleksi ini akan memunculkan pilihan yang tepat dalam pengambilan keputusan akan aksi yang akan dilakukan untuk memperbaiki kejadian atau pengalaman yang sudah dilakukan. Agar siswa dapat menemukan secara tepat apa aksi yang akan dilakukan,
diharapkan
guru
membantu
peserta
didik
dalam
menemukannya (Modul Tim PPR, 2010). d. Aksi Aksi mencakup 2 hal sebagai berikut (Modul Tim PPR, 2010): 1) Pilihan-pilihan batin Pilihan batin yang dimaksud adalah pilihan yang berupa sikap, kemauan, perasaan, dan sebagainya. Siswa akan tergerak untuk melihat pengalamannya dan memahami perasaan-perasaan akan pengalamannya secara afektif. Kemudian dari pertimbangan siswa itu akan muncul pilihanpilihan yang dilandasi akan kebenaran. 2) Pilihan yang Dinyatakan secara Lahir Siswa memiliki sebuah keyakinan untuk memilih sesuatu yang dianggap benar. Dengan keyakinannya itu siswa terdorong untuk berbuat sesuatu yang konsisten dengan keyakinannya. Proses inilah yang membentuk karakter siswa sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan yang bersifat positif. e. Evaluasi Tahap terakhir dalam PPR adalah evaluasi. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui kemajuan yang telah digapai oleh siswa dalam pembelajaran (Modul Tim PPR, 2010). Kemampuan yang dievaluasi tidak hanya terletak pada kemampuan kognitif melalui soal-soal saja, melainkan kemampuan non akademik lewat pengukuran nilai-nilai kehidupan dengan mengajak siswa melihat keputusan-keputusan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
diambil dalam pengambilan keputusan. Dengan adanya evaluasi ini, siswa mampu melihat perkembangan dirinya dalam pemahaman akan pola pikir, sikap dan tindakan sosial (Modul Tim PPR, 2010).
5. Kekuatan Paradigma Pedagogi Reflektif Paradigma
Pedagogi
Reflektif
menurut
pembelajaran
yang
diterapkan tim PPR kelompok Ignatius memiliki kekuatan dalam pembelajaran. Kekuatan tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut (Modul Tim PPR, 2010): a. Membantu siswa menyadari sejauh mana usaha yang telah dilakukan dapat efektif dalam membantu mengembangkan dirinya. b. Membantu siswa berlatih mempertimbangkan dan memilih caracara yang paling baik dan benar. c. Membantu siswa dalam melewati tahap mengerti ke tahap berbuat sesuai pengertian dan kemampuannya. d. Menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi kristiani yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
6. Kelemahan Paradigma Pedagogi Reflektif Selain kekuatan, Paradigma Pedagogi Reflektif memiliki kelemahan sebagai berikut (Modul Tim PPR, 2010): a. Membutuhkan waktu yang lama dalam pelaksanaan pembelajaran. b. Kesulitan dalam memunculkan nilai kemanusiaan secara lebih menonjol. c. Kesulitan menilai bagaimana aksi telah dilakukan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
B. Deskripsi Materi Materi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Uang. Uang merupakan materi yang diajarkan di kelas X semester 2. Materi ini merupakan pembelajaran yang terangkum dalam standar kompetensi ‘memahami uang dan perbankan’, dan kompetensi dasar ‘menjelaskan konsep permintaan dan penawaran
uang‘.
Materi uang
mengandung
pembahasan
mengenai
pengertian, jenis, fungsi dan keterkaitan antara permintaan dan penawaran. Konsep uang sangat sering didengar oleh banyak orang. Kebanyakan orang akan mendefinisikan uang dengan cara yang sederhana. Jika ditanya mengenai pengertian uang orang akan menjawab dengan cepat dengan mengatakan bahwa uang adalah suatu benda yang diterima secara umum sebagai alat tukar dalam kehidupan masyarakat. Alasan penulis memilih materi ini dikarenakan materi ini sudah relevan dengan kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Uang digunakan manusia untuk memperoleh barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan hidup. Untuk isi materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Sukwiaty,dkk, 2009: 194-199): 1. Pengertian Uang
Dari jaman dahulu masyarakat sudah mengetahui mengenai perdagangan, diawali dari perdagangan dengan cara barter dan sampai saat ini orang sudah mendapatkan alat bantu yang disebut uang dalam memudahkan pertukaran.Uang yang dimiliki tiap negara berbeda-beda dan mempunyai nilai. Dengan memiliki nilai, maka dapat diukur perbandingan mata uang tiap-tiap negara. Menurut R.J. T homas menyatakan, uang adalah suatu benda yang dengan mudah dan umum diterima oleh masyarakat untuk pembelian barang dan jasa, barang berharga lainnya dan pembayaran utang. Sebelum mengenal uang masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
melakukan barter dalam setiap transaksi dengan kegiatan barter, namun barter memiliki kelemahan yaitu: a. Perekonomian barter memerlukan kehendak ganda yang selaras b. Sulit penentukan harga c. Membatasi pilihan pembeli d. Menyulitkan pembayaran dimasa depan e. Sulit menyimpan kekayaan Beberapa ahli mendefinisikan uang sebagai berikut: Uang adalah sebagai alat tukar (A.C. Pigou), yang dapat diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang (D.H. Robertson) dan pembelian jasa serta kekayaan berharga lainnya dan dapat digunakan untuk pembayaran utang (R.G. Thomas). Secara umum uang dapat diartikan sebagai benda yang disetujui masyarakat sebagai alat perantara dalam kegiatan tukar menukar barang dan jasa, dan sebagai alat penghitung kekayaan. Berdasarkan pengertian mengenai uang, maka kita dapat mengetahui syarat suatu benda dapat dijadikan uang, yaitu: a. Dapat diterima oleh masyarakat umum (acceptability) b. Tidak mengalami perubahan dan tidak cepat rusak (durability) c. Nilainya tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu yang lama (stability of value) d. Praktis dan mudah dibawa kemana-mana (portability) e. Mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai (divisibility) f. Kualitasnya relatif sama (uniformity) g. Jumlahnya terbatas dan tidak mudah dipalsukan (scarcity) Nilai Mata Uang a. Nilai Nominal adalah nilai yang tertera pada uang tersebut. b. Nilai Intrinsik adalah nilai dari bahan yang dipergunakan untuk membuat mata uang tersebut. c. Nilai Riil/Tukar (Nilai Internal) adalah nilai uang yang diukur dengan kemampuan uang tersebut untuk ditukar dengan barang atau jasa. d. Nilai Eksternal adalah nilai uang yang diukur dengan kemampuannya untuk ditukarkan dengan valuta asing. FUNGSI UANG Fungsi Asli a. Fungsi uang sebagai alat tukar Dengan adanya uang pembeli dapat mendapatkan barang yang diinginkan dan penjual dapat menggunakan uang tersebut uang membeli barang kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
b. Sebagai satuan hitung Berhubungan dengan jasa yang diberikan, jasa dari hasil pekerjaan dapat dinilai dengan satuan uang yang diterima setiap bulan. Fungsi Turunan Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai fungsi turunan. Fungsi turunan itu antara lain: a. Uang sebagai alat pembayaran yang sah Kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang semakin bertambah dan beragam tidak dapat dipenuhi melalui cara tukar-menukar atau barter. Guna mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan, manusia memerlukan alat pembayaran yang dapat diterima semua orang, yaitu uang. b. Uang sebagai alat pembayaran utang Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang akan datang. c. Uang sebagai alat penimbun kekayaan Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan semua uang yang dimilikinya untuk keperluan konsumsi. Ada sebagian uang yang disisihkan dan ditabung untuk keperluan di masa datang. d. Uang sebagai alat pemindah kekayaan Seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain dapat memindahkan kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan rumah ke dalam bentuk uang dengan cara menjualnya. Di tempat yang baru dia dapat membeli rumah yang baru dengan menggunakan uang hasil penjualan rumah yang lama. e. Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi Apabila nilai uang stabil orang lebih bergairah dalam melakukan investasi. Dengan adanya kegiatan investasi, kegiatan ekonomi akan semakin meningkat. JENIS UANG Menurut berlakunya sebagai alat pembayaran a. Uang kartal. Uang yang diterbitkan oleh pemerintah, dalam hal ini bank sentral yaitu uang kertas dan logam b. Uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk deposito, cek dan rekening giro yang dikeluarkan oleh bank umum Menurut Niainya a. Full Bodied Money adalah uang yang nilai intrinsik/nilai pembuatannya sama dengan nilai nominal/nilai yang tertera
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
pada uang tersebut. Contohnya: uang Rp1.000,00 dibuat dengan bahan yang dihargai Rp1000,00. b. Token Money adalah mata uang yang nilai nominalnya lebih besar dari pada nilai intrinsiknya. Contohnya: uang kertas Rp100.000,00 dibuat dengan bahan yang kurang dari Rp100.000,00. Menurut bahan pembuatnya a. Uang kertas (ongkos pembuatannya murah, mudah dibawa) b. Uang logam (emas dan perak) Menurut lembaga yang mengeluarkan a. Bank sentral (menciptakan uang kartal) b. Bank umum (menciptakan uang giral)
2. Permintaan Uang
Permintaan uang adalah jumlah uang yang diinginkan olleh seluruh masyarakat untuk mengadakan transaksi pada suatu wilayah dan waktu tertentu. Menurut teori Keynes, permintaan uang yang dilakukan oleh masyarakat didasari oleh tiga macam motif yaitu sebagai berikut: a. Motif Transaksi Motif transaksi dilakukan karena orang membutuhkan uang tunai untuk melakukan transaksi pembelian barang dan jasa. Berdasarkan motif ini pendapatan sangat memengruhi permintaan uang. Jika pendapatan nail, nilai barang dan jasa yang kita beli juga naik, sehingga membutuhkan uang lebih banyak untk transaksi. b. Motif Spekulasi Spekulasi berarti melakukan tindakan atas dasar ramalan perubahan nilai harta di masa depan. Dengan adanya spekulasi berarti akan mengurangi permintaan uang. Motif spekulasi bertujuan untuk mencari keuntungan dari permintaan uang. c. Motif berjaga-jaga Kebutuhan ini dipengaruhi oleh biaya menyimpan uang yang ditentukan oleh tingkat bunga. Dalam hal ini, fungsi uang adalah sebagai penyimpan nilai kekayaan/aset. 3. Penawaran Uang
Penawaran uang adalah jumlah uang yang ada dan siap beredar untuk kperluan transaksi bagi masyarakat pada suatu wilayah dan waktu teretentu. Kurva penawaran uang pada umumnya memiliki slope positif. Para ahli ekonomi klasik membedakan teori uang dalam dua bentuk yaitu sebagai berikut: a. Teori Kuantitas Uang Teori kuantitas uang mempunyai pandangan bahwa perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
sama persentasenya dengan tingkat harga. Artinya, apabila harga barang bertambah 5%, maka harga-harga juga bertambah 5% dan apabila harga barang berkurang 5%, maka harga-harga juga berkurang 5%. b. Teori sisa Tunai Teori sisa tunai menerangkan sifat hubungan antara penawaran dan tingkat harga. Teori ini berpendapat bahwa perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan harga-harga yang sama tingkatnya. Adapun penawaran uang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut: a. Pendapatan Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh masyarakat pada jangka waktu tertentu. b. Tingkat Suku Bunga Tingkat suku bunga dapat memengaruhi jumlah uang beredar. Apabila suku bunga rendah, orang enggan untuk menabung di bank sehingga jumlah uang yang beredar banyak. c. Selera Masyarakat Pengaruhnya pada saat ada pergantian model atau tren suatu barang, maka permintaan terhadap barang tersebut tanpa memengaruhi jumlah uang beredar. d. Harga Barang Apabila harga barang naik, maka peredaran uang akan semakin cepat karena dibutuhkan banyak uang untuk membeli barang tersebut. e. Fasilitas Kredit Apabila masyarakat suka akan penggunaan kredit, maka dengan sendiriya penggunaan uang tunai akan berkurang. f. Kekayaan Masyarakat Jumlah uang yang beredar dalam masyarakat semakin besar apabila variasi kekayaan masyarakat sedikit. Sebaliknya apabila masyarakat memiliki banyak pilihan bentuk kekayaan, misalnya dalam bentuk tabungan, saham, tanah, dll maka jumlah uang yang beredar akan menurun.
C. Penerapan PPR dalam Pembelajaran Ekonomi Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran ekonomi. Penerapan ini berkaitan dengan pengembangan 3C dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
1. Alasan mengembangkan 3C melalui penerapan PPR dalam materi Uang dan perbankan: Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran ekonomi khususnya materi Uang dan Perbankan diharapkan dapat mengembangkan 3C. Dalam kehidupan, banyak dijumpai wahana atau sarana untuk mempelajari pengetahuan mengenai uang dan perbankan: dari berbagai buku, majalah, surat kabar, televisi dan lain sebagainya. Namun proses pembelajaran tersebut hanya menyediakan unsur kognitif atau competence saja. Oleh sebab itu pengembangan conscience dan compassion sangat penting guna mempertajam kemampuan siswa dalam memahami materi uang dan perbankan. Unsur terpenting dalam pengembangan conscience adalah kepekaan. Kepekaan dalam materi ini dapat berupa kepekaan terhadap nilai-nilai kehidupan yang tersirat dalam proses pembelajaran, misalnya kejujuran, kerja keras atau pantang menyerah. Dalam pengembangan compassion unsur yang paling penting adalah tindakan. Melalui pendalaman materi dengan mengasah kepekaan siswa, siswa diajak untuk melakukan tindakan yang adil, akurat, dan benar, serta diawali dengan perencanaan yang matang, misalnya kerja sama dan saling membantu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
2. Nilai-nilai yang dapat dikembangkan melalui materi Uang: a. Nilai Kejujuran Materi uang memberikan pembelajaran agar manusia mampu bersikap jujur dalam bertindak, terlebih yang berkaitan dengan masalah kepentingan orang banyak. Hal ini tampak pada cara seseorang mendapatkan uang dengan tidak merugikan orang lain. b. Nilai Kerja Keras dan Pantang Menyerah Pembelajaran yang mengajarkan kepada manusia untuk bekerja keras dan pantang menyerah dalam pemenuhan kebutuhan atau mencari penghasilan. c. Nilai Kerja sama Pembelajaran di dalam kelas merupakan sarana untuk membangun nilai kerja sama siswa dalam membantu teman yang sulit memahami pembelajaran selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa diajak berperan aktif sesuai dengan inisiatif pribadi dalam menumbuhkan nilai kerja sama.
D. Penelitian Tindakan Kelas 1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Menurut Sulipan, Penelitian tindakan diartikan sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Sebuah situs pendidkan memaparkan bahwa “Penelitian Tindakan Kelas merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk mencobakan hal-hal baru pembelajaran demi peningkatan
mutu dan
hasil pembelajaran”.
Selain untuk
meningkatkan mutu pemahaman, PTK dilaksanakan untuk mencari hal-hal baru dalam sarana pendidikan agar tujuan pendidikan semakin terarah.
2. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas Penetlitian tindakan kelas pada umumnya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Berikut disebutkan beberapa tujuan PTK menurut lembaga edukasi: a. Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang dilaksanakan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran. b. Memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. c. Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah pembelajaran di kelas agar pembelajaran bermutu. d. Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi siswa dan kelas yang diajarnya. e. Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pembelajaran (misalnya, pendekatan, metode, strategi, dan media) yang dapat dilakukan oleh guru demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran. f. Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara, dan strategi baru dalam pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan inovatif guru. g. Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis penelitian agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata bertumpu pada kesan umum atau asumsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
h. Memecahkan masalah-masalah melalui penerapan langsung di kelas atau tempat kerja. i. Menemukan pemecahan masalah yang dihadapi sesorang dalam tugasnya sehari-hari dimana pun tempatnya, di kelas, di kantor, di rumah sakit, dan seterusnya.
3. Siklus Penelitian Penelitian Tindakan Kelas biasanya dilakukan lebih dari satu kali siklus penelitian. Hal ini dilakukan agar hasil yang diperoleh untuk siklus berikutnya jauh lebih baik dari siklus sebelumnya. Siklus PTK adalah sebagai berikut: Gambar 2.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas
Siklus I
Siklus II
4. Tahap-Tahap Penelitian Tindakan Kelas Menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama (2009:39) tahaptahap penelitian tindakan kelas dijabarkan sebagai berikut: a. Perencanaan Perencanaan umum dimaksudkan untuk menyusun rancangan yang meliputi keseluruhan aspek yang terkait dengan PTK. Sedangkan perencanaan khusus dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus per siklus. Oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
karenanya dalam perencanaan khusus ini tiap kali terdapat perencanaan ulang (replanning). Hal-hal yang direncanakan di antaranya terkait dengan pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media dan materi pembelajaran, dan sebagainya. b. Pelaksanaan Tindakan Tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu rancangan tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Strategi apa yang digunakan, materi apa yang diajarkan atau dibahas dan sebagainya. c. Observasi Observasi, pengamatan, atau monitoring dapat dilakukan sendiri oleh peneliti atau kolaborator, yang memang diberi tugas untuk hal itu. Pada saat observasi pengamat haruslah mencatat semua peristiwa atau hal yang terjadi di kelas penelitian. Misalnya mengenai kinerja guru, situasi kelas, penyajian atau pembahasan materi, penyerapan siswa terhadap materi yang diajarkan, dan sebagainya. d. Refleksi Refleksi ini dilakukan dengan kolaboratif, yaitu adanya diskusi terhadap berbagai masalah yang terjadi di kelas penelitian. Dengan demikian refleksi dapat ditentukan sesudah adanya pelaksanaan tindakan dan hasil observasi. Berdasarkan refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan selanjutnya ditentukan.
5. Manfaat yang bisa diperoleh dari Penelitian Tindakan Kelas Manfaat yang bisa diperoleh dari PTK, yang diungkapkan oleh Susilo terkait dengan komponen utama pendidikan dan pembelajaran dapat dilihat di bawah ini (Susilo, 2007:18): a. b. c. d.
Inovasi Pembelajaran Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas Peningkatan profesionalisme guru atau pendidik Akan terciptanya peluang yang luas terhadap terciptanya karya tulis bagi guru e. Karya tulis ilmiah semakin diperlukan guru di masa depan untuk meningkatkan kariernya dan dalam rangka membuat rancangan PTK yang lebih berbobot sambil mengajar di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Penelitian akan dilakukan dalam dua siklus. Pengkajian data hasil pra penelitian akan dilakukan pada siklus I. Setelah itu merancang pembelajaran untuk penelitian pada siklus II.
E. Kerangka Berpikir Metode pembelajaran merupakan suatu alat pendukung yang dapat membantu guru dalam mengajar di kelas. Siswa akan dapat memahami materi dengan baik apabila metode pembelajaran yang digunakan pun sesuai dengan materi. Selain dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi, guru diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai kemanusiaan dalam pembelajaran di kelas. Dengan begitu, siswa akan terbiasa untuk menerapkan nilai-nilai kemanusiaan tersebut di luar kelas. Namun faktanya, sekarang ini masih banyak sekolah-sekolah khususnya sekolah kristiani yang masih belum menerapkan nilai-nilai kemanusiaan dalam pembelajaran. Guru-guru dalam sekolah tersebut cenderung hanya menerapkan pemahaman saja tentang materi yang diajarkan, sehingga hanya nilai akademik saja yang ditingkatkan. Uang merupakan materi yang berkaitan erat dengan kehidupan masyarakat
pada umumnya.
Siswa seharusnya diajarkan
bagaimana
menerapkan nilai-nilai kemanusian dalam mempelajari materi uang, sehingga mereka dapat melatih nilai kemanusiaan yang tumbuh dalam diri mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
F. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris dengan alat uji yang ada. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Penerapan PPR dapat meningkatkan competence siswa kelas X SMA Kolese De Britto Yogyakarta melalui penerapan PPR dalam pembelajaran materi uang. 2. Penerapan PPR dapat meningkatkan conscience siswa kelas
X SMA
Kolese De Britto Yogyakarta melalui penerapan PPR dalam pembelajaran materi uang. 3. Penerapan PPR dapat meningkatkan compassion siswa kelas X SMA Kolese De Britto Yogyakarta melalui penerapan PPR dalam pembelajaran materi uang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian yang akan terapkan dalam penelitian ini adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sebagaimana dijelaskan oleh Basrowi dkk (Basrowi dkk: 2005), PTK merupakan penelitian yang bersifat situasional, yaitu berkaitan dengan mendiagnosis masalah dalam konteks tertentu misalnya masalah pembelajaran dalam kelas atau sekolah tertentu. Analisis data bersifat kualitatif pada suatu konteks tertentu sehingga hasil penelitian hanya berlaku untuk kelas yang diteliti dengan materi tertentu saja. Jadi hasil dari penelitian merupakan generalisasi dari penelitian untuk peserta didik kelas X SMA Kolese De Britto Yogyakarta.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Kolese De Britto, Jl. Laksda Adisucipto 161, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2012.
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah Siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta.
2. Objek Penelitian Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta.
D. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian dibagi menjadi dua siklus. Tahap prosedur penelitian dilakukan sebagai berikut: 1. Pra Penelitian Pertama yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah peneliti melakukan observasi kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung di kelas X SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Setelah itu peneliti mewawancarai guru mitra yang mengampu pembelajaran ekonomi pada kelas tersebut mengenai objek penelitian yaitu mengenai kesulitankesulitan yang dihadapi ketika guru mengajar materi uang dalam proses pembelajaran. Selian itu meminta pendapat guru mengenai penelitian PPR yang akan dilakukan, khususnya mengenai RPP dan media pembelajaran yang akan digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
2. Pelaksanaan Kegiatan Penelitian a. Persiapan Kegiatan Persiapan dimulai dengan melakukan pengkajian atas standar kompetensi/kompetensi dasar terutama pada materi uang, menyusun RPP, membuat kisi-kisi dan evaluasi. Penyusunan rencana dilakukan untuk
mengetahui
peningkatan
competence,
conscience
dan
compassion pada materi uang pelajaran ekonomi semester 2 kelas X dalam dua siklus. b. Perencanaan Kegiatan Hal-hal
yang
diperlukan
dalam
penelitian
pada
tahap
perencanaan kegiatan sebagai berikut: 1. Desain pembelajaran siklus I a) Materi
: Uang
b) Sub Materi
: Menjelaskan pengertian, jenis dan fungsi uang
c) Mata Pelajaran
: Ekonomi
d) Sarana Pembelajaran
: Pengertian, jenis dan fungsi uang
e) Kegiatan Pembelajaran : (1) Siswa mengerjakan soal pre test untuk mengukur competence siswa. (2) Siswa dengan bimbingan guru melakukan apersepsi dan memotivasi diri untuk mengikuti pross pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
(3) Guru
memberikan
materi
pembelajaran
mengenai
pengertian uang. (4) Guru membagi kelompok dan kelompok memainkan permainan peta konsep. (5) Guru menuntun siswa untuk mempresentasikan hasil dari diskusi pada permainan peta konsep siswa. (6) Guru
mengambil
nilai
kerja
sama
yang
harus
dikembangkan dalam proses diskusi berlangsung. (7) Guru menuntun siswa untuk melihat unsur kejujuran dalam sebuah cerita untuk menunjang materi yang diajarkan (8) Guru mengajak siswa untuk melakukan permainan puzzle sebagai pengalaman pada proses pembelajaran (9) Siswa diajak untuk melihat pengalaman-pengalaman untuk melalui pertanyaan-pertanyaan yang menunjang materi dan nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung dalam penayangan video. Nilai yang ingin diambil dari penayangan video adalah nilai kerja keras dan pantang menyerah. (10) Siswa melakukan refleksi atas pengalaman yang diperoleh dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
(11) Guru memberikan pertanyaan aksi yang berkaitan dengan nilai kemanusiaan yang mereka dapatkan dari penayangan video. (12) Guru memberikan evaluasi dalam bentuk lisan kepada siswa.
2. Desain pembelajaran siklus II 1. Materi
: Uang
2. Sub Materi
: Menjelaskan
permintaan
dan
penawaran uang 3. Mata Pelajaran
: Ekonomi
4. Sarana Pembelajaran
: Permintaan dan penawaran uang
5. Kegiatan Pembelajaran : (1) Siswa mengerjakan pre test (2) Guru menjelaskan pengertian permintaan dan penawaran uang. (3) Siswa dengan bimbingan guru membentuk kelompok untuk melakukan permainan. (4) Siswa berdiskusi kelompok mencari faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran uang dalam sebuah permainan. Setelah itu siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
(5) Siswa diajak untuk memetik nilai-nilai yang terkandung dalam pengalaman-pengalaman mengerjakan soal diskusi. Nilai yang dapat diambil adalah nilai kerja sama. (6) Guru memberikan cerita tentang kejujuran sebagai penunjang materi. (7) Guru menayangkan video sebagai penunjang akan nilai yang dapat diambil dalam pembelajaran yaitu kerja keras dan pantantg menyerah. (8) Siswa diminta untuk memilih satu dari pengalaman yang tidak baik dan mencoba untuk melakukan sesuai dengan nilai yang telah ditemukan. (9) Siswa diminta untuk membuat refleksi atas nilai yang diambil dari pengalaman. (10) Guru memberikan pertanyaan aksi yang berkaitan dengan nilai kemanusiaan yang mereka dapatkan dari penayangan video. (11) Siswa mengerjakan post test.
Dilihat dari desain pembelajaran pada siklus I dan siklus II, proses pembelajaran diajarkan untuk standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sama. Perbedaan terletak pada materi yang dituangkan dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu materi pada siklus II merupakan kelanjutan materi pada siklus I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
c. Proses Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan yang dilakukan dalam proses pelaksanaan adalah sebagai berikut: 1) Menyiapkan sarana pembelajaran dan materi ajar yang ingin dilaksanakan dalam penelitian. 2) Melaksanakan desain pembelajaran sesuai dengan desain yang telah dibuat oleh peneliti pada materi uang. 3) Melakukan evaluasi pembelajaran di setiap akhir siklus dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan berupa soal secara lisan atau tertulis yang berkaitan dengan competence, conscience, dan compassion. d. Refleksi Setelah melakukan penelitian, peneliti merefleksikan hasil penelitian sebagai pemaknaan dalam pengalaman meneliti. Refleksi bertujuan untuk
menemukan pertimbangan-pertimbangan untuk
pembenahan atas pengaruh dari kegiatan yang telah dilakukan. Pengaruh yang diharapkan berupa perkembangan mutu siswa dalam hal competence, conscience, dan compassion.
3. Gambaran umum langkah-langkah pembelajaran: Berikut ini gambaran umum langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan dalam dua siklus:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
a. Siklus Pertama 1) Kegiatan Awal Kegiatan awal dimulai oleh guru menegaskan kepada siswa bahwa materi yang diberikan hari ini adalah uang. Setelah menegaskan materi yang akan dipelajari, guru memberikan soal pre test untuk mengukur competence siswa. Guru memulai pembelajaran dengan menerapkan aspek PPR yang pertama, yaitu konteks. Aspek konteks ini akan dilakukan oleh guru dan siswa untuk mempersiapkan pembelajaran dengan melihat kejadiankejadian langsung yang dialami siswa yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran materi uang. Selanjutnya guru memotivasi siswa sebelum melakukan proses pembelajaran. 2) Kegiatan Inti Guru menjelaskan pengertian uang, dan untuk materi fungsi dan jenis uang didiskusikan oleh siswa dalam permainan. Pertemuan pertama siswa melakukan permainan peta konsep dan siswa melihat artikel mengenai ‘nilai sebuah kejujuran’ untuk menggali nilai kejujuran pada diri siswa. Pada pertemuan ke dua siswa memainkan diskusi puzzle. Guru dan siswa bersama-sama menggali pengalaman siswa untuk menjelaskan materi ajar yang telah diajarkan dan mengambil nilai kerja sama pada setiap permainan. Setelah itu guru menggali nilai kemanusiaan dalam diri siswa dengan menayangkan video yang berkaitan dengan nilai-nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
kerja keras dan pantang menyerah. Siswa diharapkan dapat mencermati dan mengambil nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. 3) Kegiatan Penutup Guru mengajak siswa untuk berefleksi, dengan memberikan pertanyaan tentang nilai apa yang dapat diambil dari penayangan video tersebut. Setelah itu guru memberikan pertanyaan aksi yang berkaitan dengan nilai kemanusiaan yang mereka dapatkan dari pengalaman pembelajaran. Sebagai evaluasi, guru memberikan soal post test secara lisan sebagai bentuk evaluasi.
b. Siklus Kedua 1) Kegiatan Awal Siklus kedua, siswa mengerjakan soal pre test. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk mencari pengalaman-pengalaman siswa dalam konteks dan guru menjekaskan hubungan antara materi hari ini dengan materi pada pertemuan sebelumnya guna membuka pembelajaran. Setelah itu, guru memotivasi siswa sebelum proses pembelajaran berlangsung. 2) Kegiatan Inti Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Siswa diajak untuk berdiskusi mengenai materi yang diajarkan melalui permainan
example
non
example.
Setelah
itu
siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Pada bagian ini, guru memancing siswa untuk sharing atas pengalaman dan kejadian pada saat berlansungnya diskusi kelompok. Setelah itu guru dan siswa membuat daftar pengalaman dan kejadian tersebut dan memisahkan antara pengalaman dan kejadian yang baik dan kurang baik. Dari kejadian tersebut, guru mengajak siswa merenung mengenai nilai-nilai apa yang dapat dipetik dari pengalaman dan kejadian yang terjadi atau dialami oleh siswa. Guru memberikan cerita dan membahas cerita tersebut untuk diambil makna yang terkandung di dalamnya. Cerita tersebut berisis tentang makna sebuah kejujuran yang terjadi dalam masyarakat. Setelah itu guru memberikan tayangan video mengenai nilai kerja keras dan pantang menyerah sebagai sarana dalam pencapaian nilai yang ingin dipetik pada materi yang diajarkan. 3) Kegiatan penutup Guru memberikan pertanyaan refleksi yang berkaitan dengan pengalaman atau kejadian tersebut. Selanjutnya guru memberikan pertanyaan aksi supaya siswa terbantu untuk membangun niat dan bertindak sesuai dengan hasil refleksinya. Setelah itu guru melakukan evaluasi dengan cara memberikan soal post test kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang sudah diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
E. Instrumen Penelitian 1. Tahap Pra Penelitian Pada tahap ini peneliti meminta hasil evaluasi siswa atas hasil pembelajaran untuk materi yang sudah dievaluasi, terutama materi yang diajarkan sebelum materi uang. Hal ini dilakukan untuk melihat hasil competence siswa. Instrumen yang digunakan untuk menilai conscience, dan compassion adalah lembar observasi berupa catatan anekdotal dan lembar penilaian skala sikap, minat dan moral dalam bentuk kuesioner. Selain itu peneliti melakukan wawancara kepada guru mitra untuk mendalami permasalahan yang terjadi pada materi tersebut. Instrumen yang digunakan sebagai berikut: a. Lembar Observasi Kegiatan Guru Lembar observasi guru dibuat untuk mengamati kegiatan guru dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam penelitian ini, lembar observasi digunakan untuk merekam semua kegiatan guru di dalam kelas. Lembar observasi berbentuk catatan anekdotal dan check list. Lembar observasi guru dapat dilihat pada (lampiran 3). b. Lembar Observasi Kegiatan Siswa Lembar observasi siswa dibuat untuk mengamati kegiatan siswa dalam proses pembelajaran. Lembar observasi ini bertujuan untuk merekam setiap kegiatan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Lembar observasi kegiatan siswa dapat dilihat pada (lampiran 7).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
c. Lembar Observasi Kegiatan Kelompok Lembar observasi kelompok dibuat untuk mengamati kegiatan siswa secara kelompok. Lembar observasi kegiatan kelompok dapat dilihat pada (lampiran 11). d. Lembar Refleksi dan Aksi Instrumen refleksi dibuat untuk membantu siswa berefleksi dalam mengambil makna atau nilai dari pengalaman pembelajaran yang diperoleh siswa. Sedangkan instrumen aksi dibuat sebagai sara siswa untuk menemukan niat atau aksi yang ditemukan dalam refleksi. Instrumen refleksi dan aksi dapat dilihat pada (lampiran 19). e. Instrumen Tes Instrumen tes dibuat dalam bentuk soal pilihan ganda yang mencakup materi uang dan perbankan. Instrumen tes dibuat untuk mengukur competence siswa pada awal dan akhir siklus. Pada siklus I soal tes berjumlah 20 butir soal. Sedangkan pada siklus II soal tes berjumlah 20 butir soal. Kisi-kisi soal tes dapat dilihat pada (lampiran 37, 38 dan 39). f. Instrumen untuk Mengukur Aspek Competence, Conscience dan Compassion Untuk mengukur aspek competence yang meliputi penilaian sikap, minat, aspek conscience yang meliputi, moral nilai kejujuran dan kerja keras/pantang menyerah (lampiran 26, 27, 28, dan 29) dan aspek compassion yang meliputi penilaian moral nilai kerja sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
(lampiran 30), menggunakan kuesioner skala Likert dengan lima alternatif jawaban yang diberi tanda () pada lembar yang telah disediakan yaitu 5, 4, 2, dan 1. Bobot yang diberikan untuk alternatif jawaban adalah sangat setuju (5) diberi skor 5, setuju (4) diberi skor 4, tidak setuju (2) diberi skor 2, dan sangat tidak setuju (1) diberi skor 1. 1) Instrumen Pengukuran Sikap Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Sikap terhadap Pembelajaran Ekonomi dengan Pola PPR Indikator Pengukuran Sikap 1. Ada rasa senang pembelajaran 2. Tanggap terhadap pembelajaran 3. Berpartisipasi aktif pembelajaran
Pernyataan Positif Negatif
dalam 1, 4, 7, 8, 10
6
situasi 2, 3, 12, 14, 15 dalam 5, 9, 11, 13
2) Instrumen Pengukuran Minat Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Minat terhadap Pembelajaran Ekonomi dengan Pola PPR Indikator Pengukuran Minat 1. Kesadaran dalam belajar 2. Keinginan untuk mencapai tujuan 3. Dorongan dan kebutuhan dalam belajar 4. Kedisiplinan dalam belajar 5. Ketertarikan terhadap pelajaran
Pernyataan Positif Negatif 1, 7 4, 10, 12 2, 3, 5, 9, 15 13 6, 8, 11, 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
3) Instrumen Pengukuran Nilai Kerja Keras/Pantang Menyerah Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Nilai Kerja Keras/Pantang Menyerah terhadap Pembelajaran Ekonomi dengan Pola PPR Indikator Pengukuran Nilai Kerja Keras/Pantang Menyerah 1. Penanaman Nilai Kerja Keras/ Pantang Menyerah 2. Realisasi Nilai Kerja Keras/ Pantang Menyerah 3. Manfaat Nilai Kerja Keras/ Pantang Menyerah
Pernyataan Positif Negatif 1, 5, 10
4
3
6, 8, 9
7
2
4) Instrumen Pengukuran Nilai Kejujuran Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Nilai Kejujuran terhadap Pembelajaran Ekonomi dengan Pola PPR Indikator Pengukuran Nilai Kejujuran
Pernyataan Positif Negatif
1. Keberanian untuk mengungkapkan kejujuran 2. Bertindak untuk jujur 3. Manfaat bersikap jujur
10 5, 6, 8
2, 4, 7 3 1, 9
5) Instrumen Pengukuran Nilai Kerja sama Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Nilai Kerja Sama terhadap Pembelajaran Ekonomi dengan Pola PPR
1. 2. 3. 4.
Indikator Pengukuran Nilai Kerja sama Kepedulian terhadap teman Berpartisipasi aktif dalam diskusi Manfaat dalam kerja sama Memiliki sikap kerja sama
Pernyataan Positif Negatif 2 6 1, 4, 7 10 3 8, 9 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
2. Tahap Penelitian Tahap ini, penelitian dilakukan dengan menggunakan instrumeninstrumen yang telah disediakan dari RPP, lembar kerja siswa, lembar refleksi, evaluasi dalam pengukuran competence, conscience, dan compassion. Bentuk tes dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Pre test b. Kuesioner 1) Penilaian Sikap (terlampir) 2) Penilaian Minat (terlampir) 3) Penilaian Moral (terlampir) c. Post test
3. Validitas Instrumen Pengukuran validitas dilakukan dengan analisis faktor, di mana valid tidaknya dapat diketahui dengan melihat faktor yang membentuk instrumen tersebut. Dalam penelitian ini validitas dilakukan dengan menggunakan validitas isi. Validitas ini dilakukan dengan cara membut kisi-kisi sebagai acuan untuk membuat poin-poin dalam kuesioner. Selain itu validitas ini dilakukan dengan cara bimbingan kepada pembimbing dengan mernganalisis poin-poin pada kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
F. Metode Pengumpulan Data Penelitian membutuhkan data yang lengkap agar hasil dari penelitian dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan. Untuk itu dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode-metode sebagai berikut: 1. Pengamatan (Observasi) Observasi dilakukan peneliti dengan melihat aktivitas guru pada saat memberikan pembelajaran di kelas. Observsi juga dilakukan terhadap siswa pada saat guru sedang mengajar, terkait dengan keaktifan dan tanggapan siswa atas pengajaran yang dilakukan guru. Selain itu observsi dilakukan terhadap keadaan dan suasana kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung. 2. Wawancara Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung secara lisan kepada kepala sekolah untuk melengkapi data yang dibutuhkan dalam penelitian. Selain itu wawancara kepada guru dimaksudkan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di kelas berkaitan dengan competence, conscience dan compassion. 3. Dokumentasi Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan menggunakan catatan atau dokumen yang sudah ada. Melalui cara ini dimaksudkan peneliti memperoleh data belajar siswa dan data tentang keadaan sekolah misalnya jumlah siswa, dan fasilitas yang dimiliki sekolah guna menunjang penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
4. Tes Metode tes digunakan untuk mengukur competence siswa. Tes ini disusun dalam bentuk soal pilihan ganda sesuai dengan indikator materi, yang diberikan pada awal dan akhir siklus. 5. Kuesioner Kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan poin-poin pertanyaan mengenai sesuatu masalah yang akan diteliti. Kuesioner digunakan untuk mengukur conscience dan compassion siswa. Kuesioner diberikan pada pra penelitian, akhir siklus I, dan akhir siklus II.
G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan untuk mengolah hasil dari pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1. Deskriptif Dalam menganalisis data digunakan analisis deskriptif yaitu dengan pemaparan (deskripsi) data/informasi tentang suatu gejala yang diamati dalam proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan tingkat keberhasilan dari model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Analisis data dilakukan dengan cara: a. Pengumpulan data b. Pemberian skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
c. Skor yang diperoleh dikonversikan menjadi nilai dengan skala lima menggunakan acuan konversi pada pendekatan PAP (Penilaian Acuan Patokan) (Sukardjo, 2005:53). Berdasarkan perhitungan rumus konversi (lampiran 33), maka data kuantitatif dijadikan data kualitatif dengan skala lima. Kriteria konversi data dapat dilhat pada tabel berikut: Tabel 3.6 Hasil Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Interval Skor X > 4,21 3,40 < X ≤ 4,21 2, 60 < X ≤ 3,40 1,79 < X ≤ 2,60 X ≤ 1,79
Kriteria Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Sangat kurang baik
Sedangkan untuk hasil refleksi, indikator atau nilai yang ditemukan oleh siswa dalam pembelajaran dapat dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut: Tabel 3.7 Pernyataan Kualitatif Hasil Refleksi Kesimpulan Belum Terlihat Mulai Terlihat
Mulai Berkembang
Membudaya
Keterangan Apabila siswa belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator Apabila siswa sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten Apabila siswa sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten Apabila siswa terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
2. Komparatif Teknik komparatif adalah teknik membandingkan nilai 3C dari sebelum dan sesudah penerapan tindakan dengan melihat perkembangan atau peningkatan yang terjadi. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian dari siklus I dan siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Deskripsi Sekolah SMA Kolese de Britto didirikan secara resmi sekitar 63 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 19 Agustus 1948. SMA ini terletak di Jalan Laksda Adisucipto 161 Yogyakarta. Sekolah ini memiliki kompleks gedung yang luas dan dilengkapi dengan lapangan olahraga, aula, ruang-ruang laboratorium, ruang kelas, kapel, dan lain-lain. Tersedianya sarana dan prasarana dalam suatu lembaga pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap tujuan pendidikan. Sarana prasarana yang baik dan lengkap akan sangat membantu mewujudkan tujuan pendidikan sekolah. Sebagai satuan pendidikan, SMA Kolese de Britto mempunyai visi dan misi yang menjadi tujuan dari setiap proses kegiatan yang dilakukan. Visi dan misi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Visi SMA Kolese de Britto Yogyakarta SMA Kolese de Britto Yogyakarta memiliki visi sebagai berikut: Kolese de Britto sebagai komunitas pendidikan berjuang untuk membantu proses pembentukan pribadi siswa
menjadi pemimpin-pemimpin
pelayanan yang kompeten, berhati nurani benar, dan berkepedulian pada sesama demi kemuliaan Allah yang lebih besar.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
2. Misi SMA Kolese de Britto Yogyakarta Dilandasi semangat kristiani dan spiritualitas Ignatian, komunitas Kolese de Britto bertekad untuk: a. Membentuk siswa menjadi pemimpin yang humanis, melayani, berani berjuang bagi sesama, dan berwawasan kebangsaan, serta menghayati nilai-nilai luhur bangsa Indonesia; b. Membantu siswa menjadi pribadi yang berkembang secara utuh, optimal, dan seimbang; c. Mengembangkan siswa menjadi pribadi yang jujur, disiplin, mandiri, kreatif, dan mau bekerja keras.
3. Nilai-Nilai yang Mendasari SMA Kolese de Britto Yogyakarta a. Kasih Nilai kristiani yang paling mendasar adalah kasih. “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu” (Yoh.15:12), dan St. Ignatius menegaskan bahwa kasih itu harus lebih diwujudkan dalam perbuatan daripada dengan kata-kata. Atas dasar kasih itulah pendidikan Kolese de Britto membentuk para siswanya menjadi manusia yang bersedia untuk melayani dan berjuang bagi sesamanya demi kebenaran dan keadilan. b. Kebebasan Pendidikan Kolese de Britto sangat menekankan nilai kebebasan yang merupakan perwujudan konkret dari kebebasan anak-anak Allah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
(Rom. 8:21). Para siswa dididik dalam suasana kebebasan menjadi manusia yang bebas, yaitu yang mampu mengambil keputusan dan bertindak sesuai dengan hati nuraninya yang benar, tidak terbelenggu oleh gengsi, materi, atau kecenderungan untuk ikut-ikutan saja. Manusia yang bebas adalah manusia yang mandiri dan bertanggung jawab atas pilihan dan tindakannya. c. Keterbukaan dan Keanekaragaman Pendidikan Kolese de Britto dilaksanakan dalam suatu komunitas yang terdiri dari beraneka ragam suku, budaya, agama, dan latar belakang sosial-ekonomi. Dalam komunitas inilah para siswa dibantu untuk berkembang menjadi manusia dewasa yang terbuka dan menghargai keanekaragaman sebagai bagian dari persiapannya untuk kelak menjadi pemimpin yang melayani dalam masyarakat.
4. Tujuan Pendidikan Berpijak pada visi dan misi yang telah dirumuskan, pendidikan di SMA Kolese de Britto bertujuan membantu proses pembentukan siswa menjadi pemimpin-pemimpin pelayanan yang meneladan Yesus Kristus dengan kepribadian yang utuh, optimal dan seimbang, jujur, disiplin, mandiri, kreatif, mau bekerja keras, humanis, selalu sedia melayani, dan berani berjuang bagi sesama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
B. Sistem Pendidikan SMA Kolese de Britto Yogyakarta SMA Kolese de Britto menerapkan Paradigma Pendagogi Ignasian dalam mendidik siswa untuk mengembangkan belajar mandiri sehingga siswa mampu mencari dan mencerna informasi yang diperlukan dan membiasakan diri untuk proses belajar seumur hidup. Pedagogi Ignasian ialah cara para pengajar mendampingi siswa dalam pertumbuhan dan perkembangan pembentukannya, yang dilandasi spiritualitas Santo Ignasius. Pedagogi meliputi pandangan hidup dan visi dari berbagai ideal manusia untuk dididik. Pedagogi juga memberikan kriteria pilihan sarana untuk dipakai dalam proses pendidikan. Oleh karena itu, pedagogi ini tidak boleh direduksi menjadi metodologi semata-mata. Secara sempit, paradigma ini merupakan sebuah alat yang praktis dan sebuah perangkat yang efektif untuk meningkatkan kinerja guru dan siswa dalam proses kegiatan belajar-mengajar. Secara luas, paradigma ini merupakan cara bertindak yang membantu siswa berkembang menjadi manusia yang kompeten, bertanggung jawab, dan berbelas kasih. Dengan demikian, Paradigma Pedagogi Ignasian sebenarnya merupakan dinamika pengajaran, yang diharapkan dapat diterapkan untuk mencapai pendidikan yang semakin berkualitas tinggi, sesuai dengan visinya. Paradigma di sini meliputi corak dan proses tertentu dalam mengajar, yang berarti pengisian pendekatan terhadap nilai belajar dan pertumbuhan dalam kurikulum yang berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Dalam proses pengajaran, dinamika paradigma ini mencakup lima langkah pokok, yaitu: 1.
Konteks Proses pendidikan tidak pernah bergerak dalam ruang hampa. Oleh karena itu, pengalaman manusiawi harus menjadi titik tolaknya. Pemahaman konteks merupakan bentuk konkret perhatian dan kepedulian terhadap siswa. Perhatian dan kepedulian ini merupakan dua hal pokok sebagai awal untuk melangkah. Beberapa konteks yang perlu dipertimbangkan guru: a. Konteks kehidupan siswa. b. Konteks sosio-ekonomi, politik, kebudayaan, kebiasaan kaum muda, agama, media massa, dan lain-lain yang merupakan lingkungan hidup siswa yang dapat mempengaruhi perkembangan siswa dalam hubungannya dengan orang lain. c. Situasi sekolah tempat proses belajar-mengajar terjadi. d. Pengertian-pengertian yang dibawa siswa ketika memulai proses belajar. Pemahaman konteks itu sangat membantu para guru dalam menciptakan hubungan yang dicirikan oleh autensitas dan kebenaran. Kalau suasana saling mempercayai dan saling menghargai terjadi, siswa akan mengalami bahwa orang lain merupakan teman sejati dalam proses belajar. Dalam suasana seperti itulah proses belajar mengajar akan berjalan lancar dan berkualitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
2.
Pengalaman Pengalaman mempunyai arti mengenyam sesuatu dalam hati atau batin. Ini mengandaikan adanya fakta dan pengertian-pengertian. Ini juga menuntut seseorang menduga kejadian-kejadian, menganalisis, dan menilai ide-ide. Hanya dengan pemahaman yang tepat terhadap apa yang dipertimbangkan, orang dapat maju sampai menghargai arti pengalaman. Pemahaman mencakup keseluruhan pribadi, budi, perasaan, dan kemauan masuk ke pengalaman belajar. Dalam pengalaman itu mencakup ranah kognitif dan afektif. Pengalaman
dapat
bersifat
langsung
dan
tidak
langsung.
Pengalaman langsung dalam proses belajar-mengajar dapat terjadi melalui percobaan, diskusi, penelitian, proyek pelayanan, dan sebagainya. Sedangkan pengalaman yang bersifat tidak langsung dapat terjadi melalui membaca dan mendengarkan.
3.
Refleksi Refleksi merupakan suatu kegiatan dengan menyimak kembali secara intensif terhadap pengalaman belajar, antara lain materi pelajaran, pengalaman, ide-ide, usul-usul, atau reaksi spontan agar dapat memahami dan menangkap maknanya secara lebih mendalam. Dalam refleksi diusahakan siswa menangkap nilai yang dipelajari. Untuk mencapai hal itu, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut: a. memahami hal yang dipelajari secara lebih baik dan mendalam;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
b. mengerti sumber-sumber perasaan dan reaksi yang dialami siswa dalam renungan ini; c. mendalami implikasi bagi diri sendiri, bagi orang lain, atau bagi masyarakat; d. mendapatkan pengertian pribadi tentang kejadian-kejadian, ide-ide, kebenaran, atau pemutarbalikan kebenaran; e. memulai lebih mengerti atau memahami diri sendiri. Siswa diberi kebebasan dalam refleksi. Ada kemungkinan siswa yang telah berefleksi belum menunjukkan perubahan yang baik. Hal yang penting di sini adalah guru telah menanamkan benih kehidupan ke dalam diri siswa dan benih itu akan tumbuh seiring dengan waktu.
4.
Aksi Refleksi diharapkan dapat mendorong siswa untuk melakukan suatu aksi. Aksi merupakan perwujudan pengalaman baru dari pengambilan sikap atau tindakan dari refleksi yang telah dijalani. Dalam istilah aksi terkandung pemahaman, keyakinan, dan keputusan untuk melakukan komitmen atau melakukan suatu tindakan. Tindakan yang dilakukan berangkat dari keprihatinan atau kesadaran akan pentingnya mengambil tindakan, bukan bertindak sekedar emosi, terhasut, dan ikut-ikutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
5.
Evaluasi Evaluasi mencakup dua hal, yaitu menilai kemajuan akademis dan menilai kemajuan pembentukan pribadi siswa secara menyeluruh. Menilai kemajuan akademis dapat dilakukan dalam bentuk tes, ulangan atau ujian. Sedangkan penilaian yang mencerminkan kemajuan pribadi siswa atau untuk mengetahui sejauh mana siswa berkembang menjadi lebih dewasa dapat dilakukan dengan mengadakan hubungan dialogal, angket, atau melalui pengamatan terhadap perilaku siswa. SMA Kolese de Britto juga menerapkan Pendidikan Bebas sebagai sikap dasar. Yang dimaksud dengan Pendidikan Bebas adalah bukan suatu pendidikan ke arah anarki atau suatu sistem yang bebas dari peraturan yang perlu untuk kehidupan bermasyarakat melainkan suatu sikap dalam usaha SMA Kolese de Britto yang mencakup para pendidik dan peserta didik, untuk bersama-sama mencari pengarahan dalam tindak-tanduk, berlandaskan pada pengakuan bahwa karunia manusia yang paling asasi dan luhur adalah kebebasannya yang harus diprioritaskan dalam proses pembentukan kepribadian.
C. Kurikulum SMA Kolese de Britto Yogyakarta Kurikulum yang digunakan SMA Kolese de Britto adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diterapkan sejak Tahun 2006/2007 untuk menggantikan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). KTSP terdiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Penerapan KTSP dalam program SMA Kolese de Britto didasarkan pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. KTSP merupakan kurikulum yang memberi kewenangan dan tanggung jawab penuh pada sekolah untuk menyusun sendiri pelaksanaan kegiatan pembelajarannya sesuai misi, visi, dan potensinya masing-masing, dengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP). Dengan KTSP, kepala sekolah, para guru, dan komite sekolah dapat terlibat langsung dalam merumuskan tujuan pembelajaran, materi, serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan kegiatan belajar-mengajar. Tabel 4.1 Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
No
Komponen
1
Pendidikan Agama Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Fisika Biologi Kimia Sejarah
2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah Jam Kelas XI Kelas XII Kelas X IPA IPS BHS IPA IPS BHS A.Mata Pelajaran 2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
4 4 5 3 3 3 1
4 4 5 5 5 5 1
4 5 4
5 5 3
4 5 4
5 5 3
2
2
4 4 5 5 5 5 1
2
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
10 11 12 13 14
15 16
17
18
Geografi Ekonomi Sosiologi Sastra Indonesia Keterampilan/ Bahasa Asing a. Bahasa Prancis b. Bahasa Mandarin c. Bahasa Jerman d. Jurnalistik Antropologi Seni Budaya a. Seni Rupa b. Seni Teater Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
1 3 2
2
4 7 3
2
4 7 3 4
4
4
4
3
3
2
2
2
2 3 2
2
2
2 3 2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
B.Muatan Lokal Spiritualitas Ignatian a. Pendidikan Konseling b. Bimbingan Konseling
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2*
2*
2*
2*
2*
43
43
43
43
43
C.Pengembangan Diri Perwalian KegiatanKegiatan 2* 2* Pendampingan Jumlah 43 43 Ket: * = Ekuivalen 2 jam pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
D. Proses Belajar Mengajar SMA Kolese de Britto 1. Aktivitas Duru di Kelas Hasil observasi terhadap aktivitas guru di kelas dapat disampaikan sebagai berikut. Guru membuka pelajaran serta mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa. Setelah itu guru melakukan apersepsi untuk mengaitkan materi yang akan disampaikan dengan materi sebelumnya Dalam penyampaian materi, guru selalu memberikan contoh-contoh kontekstual materi tersebut dalam kemasan yang menarik, sehingga siswa menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu guru menggunakan berbagai metode pembelajaran untuk menyampaikan materi. Variasi metode pembelajaran dilakukan agar siswa tidak merasa bosan dengan pembelajaran di kelas. Pada saat mengajar, guru tidak hanya berdiri di depan tetapi juga berkeliling ke seluruh bagian ruangan kelas. Dengan demikian, perhatian guru tidak hanya terpusat pada satu atau beberapa siswa saja tetapi menyeluruh sehingga terjadi interaksi yang baik antara guru dengan siswanya. Guru juga sering memberi penekanan pada materi yang penting dan membutuhkan perhatian khusus. Guru sangat terampil dalam menggunakan papan tulis, maupun media lain seperti misalnya power point untuk menjelaskan materi pelajaran. Suara guru pun terdengar cukup jelas sampai di belakang. Pada akhir jam pelajaran, guru memberi kesimpulan mengenai pelajaran hari itu dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk menanyakan materi yang belum jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
2. Pembelajaran oleh Guru Cara pembelajaran guru di SMA Kolese de Britto berbeda dengan pembelajaran guru di SMA lain. Di SMA de Britto, guru senantiasa melakukan variasi dan inovasi dalam pembelajaran sehingga kemasan pembelajaran menjadi menyenangkan dan siswa terdorong untuk aktif dalam pembelajaran. Dalam menyampaikan materi, guru juga terkadang menggunakan powerpoint. Di akhir pelajaran, guru memberikan rangkuman bahan pelajaran.
3. Kegiatan Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi Kegiatan pembelajaran Ekonomi di SMA Kolese de Britto cukup menarik minat yang dari siswanya. Hal ini tampak ketika guru menyampaikan indikator pembelajaran, siswa menanggapinya dengan antusias. Guru juga menggunakan berbagai media pembelajaran dalam menyampaikan materi sehingga siswa tidak merasa bosan. Sebelum memulai kegiatan inti guru melakukan apersepsi
dengan mengaitkan
materi pembelajaran dengan pelajaran sebelumnya sehingga ada keterkaitan dalam pembelajaran yang akan disampaikan melalui tanya jawab. Dengan demikian, siswa dituntut untuk lebih aktif dalam pembelajaran di kelas. Peran aktif siswa tampak pada saat mereka mengerjakan soal latihan di papan tulis ataupun saat siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan lisan dari guru, juga saat siswa menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Pada saat mengajar, guru tidak hanya berdiri di depan tetapi juga berada di tengah. Dengan demikian, perhatian guru tidak hanya terpusat pada satu atau beberapa siswa saja tetapi menyeluruh sehingga terjadi interaksi yang baik antara guru dengan siswanya. Guru juga sangat terampil dalam menggunakan papan tulis dan power point untuk menjelaskan materi pelajaran.
4. Aktivitas Siswa di dalam Kelas Pada saat guru menyampaikan materi pelajaran, kebanyakan siswa memperhatikan penjelasan guru walaupun dalam keadaan tertentu mereka terlihat kurang bersemangat terutama pada saat jam-jam pelajaran terakhir. Tetapi sebagian besar siswa tetap memperhatikan pelajaran dari guru dan mengikutinya dengan baik. Siswa juga mencatat hal-hal penting dari materi yang diajarkan. Apabila ada materi yang belum atau kurang dimengerti, siswa juga tidak segan untuk bertanya kepada guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan di dalam kelas dengan melihat permasalahan yang perlu dipecahkan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini disebut PTK. Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan competence, consience, dan compassion siswa kelas X SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan berbagai instrumen, antara lain: test dalam bentuk pre test dan post test untuk mengukur competence, kuesioner dan refleksi untuk mengukur consience, dan compassion. Selain itu peneliti menggunakan catatan anekdotal, wawancara, dan observasi kelas untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam proses penulisan. 1. Pra Penelitian Observasi pra penelitian dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Guru mitra dalam penelitian ini adalah bapak Y.Iwan Prasetyo, S.Pd. dari SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Dalam observasi ini ada tiga hal yang perlu dicermati dalam proses pembelajaran, yaitu guru, siswa dan kelas. Berikut merupakan penjelasan dari observasi dalam proses pembelajaran. a. Observasi dan Wawancara Guru Hasil observasi kelas dapat dilihat dari cara guru mengajar di dalam kelas. Awal pembelajaran dilaksanakan dengan memeriksa
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
keadaan siswa dan keadaan kelas. Segala sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran, seperti laptop dan pengeras suara di siapkan sebelum proses pembelajaran berlangsung. Pada awal pembukaan, guru menampilkan tujuan pembelajaran sebagai informasi atas pembelajaran yang ingin dicapai. Proses pembelajaran dimulai dengan mengucapkan salam dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Penyampaian materi disampaikan dengan menggunakan metode tanya jawab mengenai pembelajaran yang dikaitkan dengan kejadian nyata yang dialami siswa. Penyampaian materi guru cenderung menggunakan metode tanya jawab dan media video, sehingga siswa menjadi tidak bosan dan mendengarkan dengan baik apa yang disampaikan oleh guru. Hal ini terlihat pada reaksi siswa yang memperhatikan guru dan konsentrasi pada waktu guru menerangkan. Peneliti melihat bahwa guru sudah baik dalam mengajar dan menggunakan metode yang baik dalam mengajar. Setelah
proses
penyampaian
materi
guru
memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab. Selain melakukan sesi tanya jawab, guru memberikan pertanyaan sebagai evaluasi secara lisan atas pembelajaran yang berlangsung. Pada akhir pembelajaran guru mengajak siswa untuk melihat nilai-nilai yang terkandung dalam materi dan mencoba merefleksikannya secara lisan. Setelah itu guru memberikan kesimpulan atas materi yang dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Berdasarkan pengamatan dari peneliti, dapat dilihat bahwa guru sudah menerapkan PPR pada proses pembelajaran dengan mencoba menggali nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung pada materi yang diajarkan. Proses pembelajaran terlaksana dengan baik, namun proses pembelajaran menjadi kurang mendalam karena refleksi diberikan secara lisan. Aspek competence sudah disampaikan melaui proses pembelajaran,
begitu
pula
dengan
pengembangan
nilai-nilai
kemunusiaannya. Namun tidak ada kejelasan antara mana yang merupakan nilai kemanusiaan yang termasuk pada aspek conscience dan mana yang merupakan nilai kemanusiaan yang masuk pada aspek compassion. Secara singkat, proses kegiatan guru dalam proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.1 Hasil Observasi Guru pada Pra Penelitian No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan 1 Guru memeriksa Guru melihat semua kesiapan belajar siswa siswa dan meminta untuk menyiapkan diri 2 Guru menggali Guru memberikan pengalaman siswa pertanyaan pancingan berkaitan dengan materi yang berkaitan yang akan diajarkan dengan materi 3 Guru menggali Guru memberikan pengetahuan siswa pertanyaan lisan dan berkaitan dengan materi menunjuk beberapa yang akan diajarkan siswa untuk menjawabnya pertanyaan 4 Guru melihat sejauh Guru memberikan mana siswa sudah soal latihan yang memahami materi berkaitan dengan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan 5 Guru menyampaikan Guru menampilkan tujuan pembelajaran tujuab pembelajaran dalam power point 6 Guru menjelaskan Guru menjelaskan materi secara rinci materi sesuai indikator pada RPP 7 Guru memberikan Guru memberikan evaluasi pertanyaan lisan uner 8 Guru memfasilitasi Guru memberikan siswa untuk media video yang mengembangkan nilai dapat mendukung kemanusiaan yang siswa untuk terkait dengan materi mengembangkan pembelajaran nilai kemanusiaan 9 Guru menyatakan Guru menyatakan bahwa dalam setiap ataupun mengajak pembelajaran terdapat siswa untuk mencari nilai-nilai kemanusiaan nilai-nilai untuk dipetik kemanusiaan pada materi pembelajaran 10 Guru memberi Guru hanya mengajar kesempatan siswa untuk dengan metode tanya berdiskusi dalam jawab kelompok 11 Guru mengajak siswa Guru hanya memberi untuk saling membantu pengarahan terkait satu sama lain dalam dengan materi kepada pembelajaran siswa 12 Guru berusaha Guru menekankan meyakinkan siswa nilai kemanusiaan tentang pentingnya selama proses nilai-nilai kehidupan pembelajaran berlangsung 13 Guru mengajak siswa Tidak ada diskusi untuk sharing atas kelompok pengalaman saat diskusi 14 Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerja sama 15 Guru mengajak siswa Guru memberikan untuk berefleksi pertanyaan refleksi 16 Guru memberikan pertanyaan refleksi selama pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan 17 Guru mengajak siswa untuk membangun niat/tindakan berdasarkan hasil refleksi 18 Guru memberikan Guru mengajak pertanyaan aksi ataupun memberikan (tindakan) pertanyaan aksi 19 Guru mengingatkan Selama pembelajaran kembali nilai-nilai guru mengajak siswa kemanusiaan yang untuk mencari nilai sudah dipetik setelah nilai kemanusiaan pembelajaran berakhir yang terkait dalam materi. 20 Guru memberikan Guru memberikan pekerjaan rumah pekerjaan rumah dalam bentuk latihan soal yang dikerjakan dan dikumpulkan
Sedangkan kegiatan wawancara guru dilakukan secara bebas dan tidak mengambil waktu khusus. Wawancara dilakukan pada saat peneliti melakukan diskusi dengan guru mengenai proses penelitian yang akan dilaksanakan. Peneliti tidak menggunakan waktu khusus karena kegiatan guru yang sangat padat bertepatan dengan penerimaan siswa baru. Selain itu wawancara bebas dirasa cukup untuk memperoleh hasil observasi sebelum penelitian dilaksanakan. Hasil dari wawancara bebas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.2 Hasil Wawancara Guru pada Pra Penelitian No. Pertanyaan 1 Rencananya di kelas mana kita akan melakukan penelitian ini?
Jawaban Guru Kelas X1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
No. Pertanyaan 2 Mengapa kelas X1
Jawaban Guru Karena kelas X1 merupakan kelas yang paling baik melakukan proses pembelajaran dan nilai yang dicapai cukup baik dan hal itu menunjang proses penelitian berlangsung Keadaan kelas X1 secara umum cukup kondusif. Tetapi kelas terkadang belum siap melaksanakan pembelajaran karena pembelajaran dimulai setelah pelajaran olahraga. Selain itu kelas berada di pojok dekat dengan sirkulasi siswa lain. Jadi terkadang siswa lain sedikit mengganggu. Secara umum tidak, sebagian besar siswa mempunyai pemahaman yang baik dalam pembelajaran ekonomi, rata-rata nilai ekonomi KKM. KKM ekonomi adalah 65. Dalam hal keaktifan, siswa kelas XC masih kurang aktif. Mereka cenderung takut salah dalam mengemukakan pendapat. Dalam ulangan harian siswa terlihat sangat jujur. Dalam pengumpulan tugas, siswa X1 sering lupa mengerjakan, dan saat ditanya sudah mengerjakan atau belum pasti banyak alasan. Kerja keras siswa tampak dari hasil ulangan harian siswa. Siswa kelas X1 memperoleh nilai KKM yang paling tertinggi
3
Bagaimana keadaan kelas X1 secara umum?
4
Apakah ada permasalahan di kelas X1 khususnya dalam pembelajaran ekonomi?
5
Bagaimana dengan keaktifan siswa kelas XC dalam mengikuti pembelajaran ekonomi? Bagaimana sikap kejujuran siswa kelas X1 saat mengikuti ulangan harian atau dalam hal pengumpulan tugas? Bagaimana sikap kerja keras atau pantang menyerah siswa kelas X1 saat mengikuti ulangan harian atau dalam hal pengumpulan tugas? Bagaimana dengan nilai Ada sebagian siswa yang nilainya prestasi siswa kelas kurang dari KKM. Namun jika X1? dibandingkan dengan kelas lain rata-rata nilai ekonomi kelas X1 paling tinggi. Usaha apa yang Bertanya kepada guru atau teman dilakukan siswa apabila yang lebih pintar. ada hal yang belum dipahami?
6
7
8
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
b. Observasi Siswa Proses
pembelajaran
dilaksanakan
dengan
baik.
Siswa
mempersiapkan diri dengan membuka buku LKS dan duduk di tempat masing-masing. Walaupun kebanyakan siswa masih dalam keadaan berkeringat seusai olah raga, siswa mencoba untuk menyesuaikan diri dengan baik. Pada proses pembelajaran suasana menjadi kurang terkendali karena banyak siswa yang mengobrol sendiri, namun teguran dari guru cukup untuk mengatasi hal tersebut. Selain itu hambatan datang ketika ada siswa lain yang lewat melintasi jalan yang berada di depan kelas. Hal ini membuat pembelajaran terganggu karena ulah jail siswa tersebut dengan mengejek siswa kelas X1 yang sedang mengikuti proses pembelajaran. Kelebihan dari siswa-siswa ini, walaupun mereka tidak begitu tenang dalam proses pembelajaran, mereka terlibat aktif dalam pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang diajarkan. Namun siswa yang aktif terkadang menjadi jenuh mengikuti proses pembelajaran ketika guru menjelaskan materi yang diajarkan. Hal ini membuat kelas menjadi gaduh dan siswa tidak mendengarkan guru yang sedang mengajar. Peneliti melihat bahwa keadaan siswa sudah cukup baik, hal tersebut dapat dilihat dari partisipasi siswa yang cukup antusias untuk bertanya mengenai materi yang belum dimengerti. Namun siswa cenderung jenuh dengan proses pembelajaran dengan metode tanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
jawab dan membutuhkan sebuah metode dengan mengaktifkan siswa agar siswa dapat sibuk bukan dengan mengobrol hal lain dengan temannya di luar materi ajar melainkan mendiskusikan materi yang diajarkan. Observasi siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.3 Hasil Observasi Siswa pada Pra Penelitian No Kegiatan yang Diamati Ya Tidak Catatan 1 Siswa siap mengikuti Meskipun siswa pembelajaran sebelumnya mendapatkan pelajaran olahraga, siswa dapat fokus dan siap mengikuti proses pembelajaran 2 Siswa menjawab setiap Siswa mencoba untuk pertanyaan guru aktif dalam proses pembelajaran 3 Siswa mencatat hal-hal Hanya siswa tertentu penting saat yang mencatat pembelajaran berlangsung 4 Siswa menanggapi Siswa cenderung pendapat teman yang berbicara sendiri saat sedang menjelaskan teman yang lain sedang menjelaskan. 5 Siswa memperhatikan Terkadang guru yang mengajar memperhatikan penjelasan guru 6 Siswa menanggapi kebanyakan siswa pembahasan menanggapi pembelajaran dengan pembahasan baik pembelajaran 7 Siswa mengajukan Banyak siswa pertanyaan mangajukan pertanyaan 8 Siswa mengerjakan Siswa dengan baik tugas yang diberikan mengerjakan tugas dengan baik yang diberikan guru saat pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
c. Observasi Kelas Ruang kelas X1 merupakan ruang yang kurang baik digunakan dalam proses belajar mengajar. Seperti kebanyakan ruang kelas di SMA Kolese De Britto Yogyakarta, kondisi ruang kelas X1 tidak tertutup dan terbuka. Dinding kelas tidak sepenuhnya tertutup, satu bagian dari sisi dinding kelas terbuka setengah dan tidak berpintu. Kelas merupakan kelas yang sempit dan kurang begitu luas untuk berdinamika dalam proses pembelajaran. Kelebihan dari kelas ini pencahayaan dan ventilasi kelas cukup memadai. Di dalam kelas terdapat white board atau papan tulis, viewer, LCD dan pengeras suara. Di dalam kelas terdapat 1 meja guru, 40 meja, dan 40 kursi. Jadi kondisi kelas sangat sempit dan kurang kondusif. Suasana kelas pada awalnya cukup baik, namun terasa bahwa kondisi kelas panas karena udara yang dikeluarkan dari tubuh siswa sehabis berolahraga sebelum mengikuti pelajaran ekonomi ini. Kondisi dan suasana ini lambat laun hilang karena proses pembelajaran yang terjadi. Ketika guru mulai memberikan materi pembelajaran, siswa terkadang ribut sendiri dan menggunakan buku yang seharusnya sebagai sarana pembelajaran sebagai kipas karena badan masih berkeringat. Selain itu terkadang keadaan kelas menjadi ribut karena siswa dari kelas lain yang melewati kelas X1 dan terlihat dari kelas karena dinding kelas yang tidak sepenuhnya tertutup. Walaupun siswa terkadang ribut dan tidak begitu memperhatikan guru, mereka tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
terlihat mengikuti pembelajaran dengan menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan baik. Peneliti mengambil kesimpulan bahwa kondisi kelas sebenarnya kurang begitu mendukung dalam pelaksanaan pembelajaran karena pembelajaran yang dilakukan setelah pelajaran olahraga, keadaan siswa yang masih berkeringat menyebabkan udara sedikit panas ditambah lagi kondisi kelas yang sempit dan sesak, selain itu dinding kelas yang tidak sepenuhnya tertutup menyebabkan siswa lain dapat menggangu pelaksanaan pembelajaran. Namun hal ini dapat diatasi dengan baik oleh guru dengan teguran dan pengertian bahwa siswa masih berkeringat dan udara sedikit panas. Selain itu kondisi dinding yang tidak sepenuhnya tertutup membantu siswa lebih cepat mengeringkan keringat karena sirkulasi udara yang sangat baik. Tabel 5.4 Hasil Observasi Kelas pada Pra Penelitian No. Kegiatan yang Diamati 1 Kondisi kelas nyaman dan mendukung kegiatan belajar mengajar 2
Ya
Tidak
Pencahayaan dan ventilasi cukup
3
4
Suasana kelas kondusif dalam proses pembelajaran
Buku panduan materi dimiliki semua siswa
Catatan Ruang kelas yang tidak nyaman karena terlalu kecil Terbantu dengan kondisi dinding yang tidak sepenuhnya tertutup Kelas panas pada awal pembelajaran dan sempit Semua siswa memiliki buku modul ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
No. Kegiatan yang Diamati 5 Siswa membuat kegaduhan
Ya
6
7
Ada kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam diri siswa Banyak siswa yang bertanya jika ada materi yang belum dimengerti
Tidak
Catatan Terkadang pada saat guru menjelaskan materi, namun cukup terkendali Namun guru kurang memberikan penekanan khusus Siswa aktif bertanya
2. Pelaksanaan Penelitian a. Siklus Pertama Penelitian pada siklus I dilakukan dalam dua tahap atau pertemuan. Setiap tahap penelitian menggunakan waktu 1 x 45 menit. Tahap pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 07 Februari 2012 pukul 09.30 – 10.15 WIB dan tahap ke dua pada hari Sabtu, 11 Februari 2012 pukul 11.15 – 12.00 WIB. Penelitian ini dilaksanakan pada pembelajran ekonomi dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), dengan standar kompetensi Memahami Uang dan Perbankan dengan kompetensi dasar Menjelaskan Konsep Permintaan dan Penawaran Uang. Materi yang digunakan pada penelitian tahap pertama ini mengenai pengertian, syarat-syarat, fungsi dan jenis uang. 1) Perencanaan Perencanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan bimbingan guru dan konsultasi kepada dosen pembimbing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Perencanaan dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif secara rinci sebagai berikut: a) Menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi atau SK/KD. SK/KD ditentukan dengan menyesuaikan jadwal guru dan waktu penelitian. b) Menentukan materi yang akan digunakan untuk penelitian. c) Menyusun perangkat pembelajaran yang akan digunakan bersama dengan guru mitra. Perangkat yang disusun berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang di dalamnya mencakup materi akan diajarkan, lembar kerja siswa dan media pembelajaran yang akan digunakan. (1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Peneliti membuat RPP dengan meminta bimbingan dari dosen pembimbing dan guru mitra. RPP mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran yang terbagi dalam tiga bagian (competence, conscience, compassion), materi ajar, langkah-langkah pembelajaran, metode pembelajaran, media dan sumber pembelajaran, serta evaluasi. (2) Materi Ajar Materi ajar pada siklus I adalah permintaan dan penawaran uang. Sub materi yang di ambil adalah pengertian, syarat-syarat, fungsi dan jenis uang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
(3) Lembar Kerja Siswa Lembar kerja yang digunakan siswa berupa lembar kerja diskusi. (4) Media Pembelajaran Pada proses pembelajaran, media yang digunakan sangat beragam. Guru menggunakan viewer dan laptop dalam
penyampaian
materi
untuk
meningkatkan
competence siswa, selain itu media yang lain seperti permainan peta konsep (ampiran 23) dan puzzle segitiga (lampiran 24) untuk meningkatkan nilai kerja sama siswa atau compassion. Untuk meningkatkan conscience siswa peneliti menggunakan dua media, yang pertama artikel ‘Kisah Dompet yang Hilang, Nilai Sebuah Kejujuran’, dalam menggali nilai kejujuran dan yang ke dua adalah video yang memuat nilai kerja keras/pantang menyerah, yang berisi cerita tentang seseorang yang diminta menggendong teman satu tim dengan ditutup matanya oleh pelatih dari ujung lapangan sampai ujung lapangan sisi yang lainnya. d) Menyusun Instrumen yang digunakan untuk mengambil data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
(1) Lembar Observasi Kegiatan Guru Lember observasi ini bertujuan untuk melihat aktivitas guru selama proses pembelajaran. Lembar observasi ini dapat dilihat pada lampiran 3 (2) Lembar Observasi Kegiatan Siswa Lember observasi ini bertujuan untuk melihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Lembar observasi ini dapat dilihat pada lampiran 7 (3) Lembar Observasi Kegiatan Kelas Lember observasi ini bertujuan untuk melihat aktivitas kelas selama proses pembelajaran. Lembar observasi ini dapat dilihat pada lampiran 11 (4) Soal Evaluasi Dalam penelitian ini soal evaluasi berupa soal pre test yang digunakan untuk melihat hasil belajar siswa sebelum dilaksanakannya penelitian. Pada akhir siklus diberikan soal lisan untuk mengetahui perkembangan siswa. Soal evaluasi ini dapat dilihat pada lampiran 15, 16 dan 17. (5) Instrumen Penilaian Sikap dan Minat Instrumen ini dibuat untuk mengukur sikap dan minat siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu instrumen ini juga digunakan untuk melihat kemajuan sikap dan minat siswa dari sebelum dan sesudah dilakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Instrumen ini berupa kuesioner dengan menggunakan skala lima (1, 2, 4, 5). 2) Tindakan Tahap
ini
adalah
tahap
implementasi
dari
rencana
pembelajaran dengan menggunakan PPR dengan melihat aspek competence, conscience, dan compassion. Tindakan dibagi menjadi dua kali pertemuan. a) Pertemuan I Sebelum masuk dalam pembelajaran, guru memberikan soal pre test sebagai bentuk pengukuran aspek competence pada
siswa.
Setelah
itu
guru
menampilakan
tujuan
pembelajaran pada kesempatan ini. Langkah-langkah pada tahap tindakan ini adalah: (1) Konteks Konteks adalah kondisi nyata siswa, di mana siswa mengalami kegiatannya sehari-hari. Dalam penelitian ini konteks dilakukan guru dengan cara tanya jawab untuk mengetahui kesiapan siswa masuk dalam pembelajaran. Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk memancing pengalaman siswa. Pertanyaan tersebut antara lain: Apakah hari ini kalian semua membawa uang? Coba keluarkan! Mengapa kalian membawa uang? Untuk apa saja? (guru memberi kesempatan kepada 2 –
3 siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
memberikan pendapat). Sebutkan menurut kalian masingmasing apa pengertian uang? (guru menunjuk 2 – 3 siswa). Seberapa pentingkah bagimu mempunyai uang yang sangat banyak? (memancing siswa untuk berfikir mengenai kebermanfaatan uang). (2) Pengalaman Tahap pengalaman adalah tahap di mana siswa mengalami proses pembelajaran berupa materi secara langsung maupun tidak langsung. Pengalaman dimulai dengan guru menjelaskan pengertian uang dengan bantuan media powerpoint. Selanjutnya siswa dibagi dalam enam kelompok untuk memainkan permainan peta konsep (lampiran 23). Sebelum memainkan permainan guru menjelaskan tata cara permainan kepada siswa. Siswa memainkan
perminan
yang
bertujuan
untuk
mengembangkan aspek compassion siswa. Berikut adalah permainannya: Terdapat 29 kartu peta yang harus disusun. Silahkan menempel kartu tersebut pada kertas karton yang sudah disediakan. Setiap kelompok diberi waktu 10 menit untuk menyusun peta tersebut hingga membentuk sebuah konsep tentang uang. Permainan dimulai bersamaan. Pemenangnya adalah kelompok yang mampu menyelesaikan permainan paling cepat dan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Setelah permainan selesai, siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan
hasil diskusi permainannya
kepada kelompok lain. Dari persentasi inilah siswa dengan dibantu oleh guru mengambil nilai kerja sama yang termasuk dalam aspek compassion sebagai penentu keberhasilan dalam menyelesaikan permainan. Sebagai upaya
meningkatkan aspek
conscience
siswa,
guru
memberikan tugas untuk mengomentari artikel yang bercerita tentang ‘Kisah Dompet yang Hilang, Nilai Sebuah Kejujuran’ sebagai pekerjaan rumah. b) Pertemuan II Pada pertemuan kedua siklus I ini guru mengingatkan siswa akan tugas untuk mengomentari artikel yang pada pertemuan sebelumnya diberikan sebagai pekerjaan rumah. Guru mengajak siswa untuk sharing mengenai komntar atas artikel
yang
diberikan.
Setelah
guru
memberikan
kesempatan kepada beberapa siswa, guru dan siswa menyimpulkan bahwa artikel tersebut bercerita tentang nilai kejujuran sebagai penunjang aspek conscience dalam proses pembelajaran. Setelah guru dan siswa menyimpulkan nilai yang terkandung pada artikel, siswa memainkan puzzle segitiga (lampiran 24) dalam kelompok. Puzzle segitiga terdiri dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
sembilan bagian berbentuk segitiga keci. Permainan dilakukan dengan cara menghubungkan sisi yang satu dengan yang lainnya sehingga menjadi segitiga besar. Sisi yang satu dengan sisi yang lainnya harus mempunyai hubungan atau keterkaitan yang jelas. Pemenangnya adalah kelompok yang menyelesaikan permaianan paling cepat dan benar. Kelompok diberi waktu enam menit pertama untuk menyelesaikan permainan. Jika kelompok belum dapat menyelesaikan puzzle segitiga, maka siswa diberi kesempatan untuk membuka buku. Kelompok melanjutkan puzzle yang telah disusun hingga menjadi sebuah segitiga besar. Setelah permianan selesai, anggota kelompok tertentu diberi kesempatan untuk sharing pengalaman atas kerja kelompok dalam memainkan permainan. Guru dan siswa menyimpulkan bahwa nilai yang dapat diambil dalam pembelajaran adalah kerja sama sebagai aspek compassion yang ingin dituju dalam pembelajaran. Guru memberikan pertanyaan pancingan untuk melihat nilai kerja keras/pantang menyerah sebagai aspek conscience yang ingin dicapai selain nilai kejujuran. Pertanyaan-pertanyaan
tersebut
adalah:
Apakah
mendapatkan uang dengan merugikan orang lain dianggap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
benar? (lisan) Lalu bagaimana seharusnya cara untuk mendapatkan uang dengan benar? (lisan) Ketika kita sudah susah payah bekerja dan tidak mendapatkan uang, apa yang akan kita lakukan? (lisan) Sikap apa yang perlu kita kembangkan ketika kita gagal? (pantang menyerah) (lisan). Pertanyaan tersebut didukung dengan penyangan video mengenai nilai kerja keras/pantang menyerah sebagai pemantapan akan pentingnya nilai tersebut. (3) Refleksi Refleksi adalah sarana untuk menemukan nilai yang terkandung dalam sebuah proses pembelajaran. Nilai tersebut yang nantinya akan dibatinkan dan menjadi wacana dalam
pembentukan
aksi
pada
diri
siswa.
Untuk
menemukan nilai tersebut, guru memberikan arahan berupa pertanyaan-pertanyaan refleksi sebagai berikut: Nilai apa saja yang dapat kita ambil dari pembelajaran materi ini? (tertulis) Manfaat apa yang dapat kita rasakan jika kita berbuat jujur? (tertulis) Apakah selama ini saya sudah berbuat jujur dalam kehidupan sehari-hari? (tertulis) Apakah kita perlu bekerja keras dan pantang menyerah dalam mencapai apa yang kita inginkan? Mengapa? (tertulis) Manfaat apa yang dapat kita perleh jika kita bekerja sama dengan orang lain? (tertulis)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
(4) Aksi Aksi dalam PPR merupakan niat atau tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan nilai pada refleksi yang telah ditemukan siswa. Untuk menemukan niat atau tindakan tersebut, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan yang mencerminkan sikap jujur baik di sekolah maupun di rumah? (tertulis) Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan dengan kerja keras dan pantang menyerah? (tertulis) Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan melalui kerja sama dengan teman/orang lain? (tertulis) (5) Evaluasi Evaluasi pengetahuan
bertujuan atau
untuk
competence
mengetahui siswa
dalam
tingkat proses
pembelajaran. Dalam hal ini, guru memberikan pertanyaanpertanyaan lisan atas materi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru tidak memberikan soal post test karena kompetensi dasar yang diajarkan pada materi ini belum selesai dan masih akan dilanjutkan pada siklus selanjutnya. Selain itu post test
tidak diberikan karena siswa
membutuhkan pengendapan atas materi pembelajaran yang diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
3) Observasi Selama melakukan penelitian pada siklus I, peneliti melakukan observasi untuk melihat perkembangan dari penelitian tersebut. Hasil dari obervasi pada siklus I ini dapat dipaparkan sebagai berikut: a) Observasi Guru Observasi yang dilakukan untuk melihat aktivitas guru dalam proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I No Kegiatan 1 Guru menggali pengalaman siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan 2 Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan 3 Guru menjelaskan materi secara rinci 4 Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan sikap jujur yang terkait dengan materi pembelajaran 5 Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan sikap kerja keras yang terkait dengan materi pembelajaran 6 Guru menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran terdapat nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik 7 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya sikap kerja keras/pantang menyerah 8 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya bersikap jujur 9 Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam permaianan 10 Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
No Kegiatan 11 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat permaianan 12 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat membaca/melihat video tentang kerja keras 13 Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerja sama 14 Guru memberikan pertanyaan refleksi selama pembelajaran 15 Guru melihat sejauh mana siswa sudah memahami materi yang sudah diajarkan 16 Guru mengajak siswa untuk membangun niat/tindakan berdasarkan hasil refleksi 17 Guru memberikan pertanyaan aksi (tindakan) 18 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir 19 Guru memberikan latihan soal 20 Guru memberikan pekerjaan rumah Secara
umum
pengelolaan
guru
Ya
Tidak
pada
proses
pembelajaran dapat dilihat pada tabel 5.5. Konteks pada awal pembelajaran sudah tampak dan berkaitan dengan materi pembelajaran, namun guru tidak menggali materi atau pengetahuan siswa dengan mendalam. Pada penjelasan materi, guru sudah menjelaskan materi dengan rinci sehingga siswa mampu
mengambil
makna
pengetahuan
pada
proses
pembelajaran dalam hal competence. Fasilitas yang diberikan kepada siswa sangat memadai untuk mengembangkan ranah conscience yaitu nilai kerja keras/pantang menyerah dengan menayangkan video dan kejujuran dengan memberikan artikel. Selain fasilitas, guru memberikan penegasan akan pentingnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
nilai-nilai yang dapat diambil. Nilai compassion dalam pembelajaran sudah terbentuk dan terealisasi dengan baik lewat diskusi dalam kelompok untuk memaknai nilai kerja sama. Guru memberikan sarana sharing untuk menegaskan nilai yang terkandung dalam diskusi kelompok. Setelah pemberian materi lewat pembelajaran dan diskusi permainan, guru memberikan refleksi sebagai sarana untuk melihat ketertarikan siswa proses pembelajaran. Guru juga memberikan peneguhan atas materi dalam proses pembelajaran dengan memerikan kesimpulan materi. Guru memberikan pertanyaan refleksi untuk menggali nilai-nilai yang terkandung proses pembelajaran. Guru juga memberikan pertanyaan aksi sebagai kelanjutan atas refleksi untuk membangun niat siswa dalam mewujudkan tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Pada akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi melalui proses tanya jawab sebagai sarana untuk mengetahui perkembangan siswa atas materi yang diajarkan. b) Observasi Siswa Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I No 1 2
Kegiatan Siswa siap mengikuti pembelajaran Siswa menanggapi setiap pertanyaan
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
No 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12
13 14
Kegiatan Siswa mencatat hal-hal penting saat pembelajaran berlangsung Siswa memperhatikan guru yang mengajar Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran dengan baik Siswa mengajukan pertanyaan Siswa membaca artikel kejujuran dengan baik Siswa mengomentari isi artikel kejujuran dengan sungguh-sungguh Siswa berdiskusi dengan antusias Siswa memberikan pengalaman kerja sama lewat sharing Siswa mencermati isi video tentang kerja keras/pantang menyerah dengan serius Siswa menanggapi/mengomentari isi video tentang kerja keras/pantang menyerah Siswa menuliskan hasil refleksinya dengan sungguh-sungguh Siswa menuliskan niat-niat/tindakan yang akan dilakukan dengan sungguhsungguh
Ya
Tidak
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran aktivitas siswa sangat mendukung proses yang berlangsung. Siswa sangat antusias dalam mengikuti setiap kegiatan dalam proses pembelajaran. Siswa melakukan dengan baik pada saat membaca dan mengomentari artikel, melihat dan mengomentari video, berdiskusi kelompok dan sharing pengalaman diskusi. Selain itu siswa berefleksi dengan baik dan menuliskan aksi atau tindakan dengan sungguh-sungguh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
c) Observasi Kelompok (1) Pertemuan Pertama – diskusi permainan peta konsep Aktivitas siswa dalam kelompok diskusi permainan peta konsep dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.7 Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Diskusi Permainan Peta Konsep Siklus I No Kegiatan 1 Siswa aktif dalam diskusi 2 Siswa memperhatikan penjelasan teman 3 Siswa menanggapi pendapat teman kelompok yang sedang menjelaskan 4 Siswa saling mengemukakan pendapat saat diskusi 5 Siswa berusaha menjelaskan materi kepada teman di kelompok dengan serius 6 Kelompok dapat bekerja sama dengan baik 7 Kelompok mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permainan
Ya
Tidak
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam melakukan diskusi permainan peta konsep sangat baik dan terlihat antusias. Pada diskusi permainan peta konsep siswa aktif dalam berdiskusi, siswa memecahkan masalah dalam menyelesaikan permainan dengan saling memberi masukan dengan saling mengemukakan pendapat. Proses diskusi sangat mendukung proses pembelajaran dan kerja sama dapat berkembang dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
(2) Pertemuan Kedua – diskusi permainan puzzle segitiga Aktivitas siswa dalam kelompok diskusi permainan puzzle segitiga dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.8 Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Diskusi Permainan Puzzle Segitiga Siklus I No Kegiatan 1 Siswa aktif dalam diskusi 2 Siswa memperhatikan penjelasan teman 3 Siswa menanggapi pendapat teman kelompok yang sedang menjelaskan 4 Siswa saling mengemukakan pendapat saat diskusi 5 Siswa berusaha menjelaskan materi kepada teman di kelompok dengan serius 6 Kelompok dapat bekerja sama dengan baik 7 Kelompok mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permainan
Ya
Tidak
Tabel 5.8 menunjukkan bahwa siswa melakukan diskusi permainan dengan baik. Diskusi berjalan dengan lancar dan proses kerja sama dapat berkembang dengan baik. Namun ada satu kendala yaitu tingkat kesulitan permainan yang dipecahkan. Beberapa kelompok kesulitan menyelesaikan permainan dan bahkan ada kelompok tertentu yang hampir putus asa dalam memecahkan permianan. Diskusi sedikit lama karena adanya tambahan waktu untk menyelesaikan permainan. Pada akhirnya siswa dengan arahan guru dan teman dapat menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
permainan. Walaupun siswa sedikit kesulitan menyelesakan permainan, nilai kerja sama yang terjadi dalam proses diskusi semakin tampak dengan adanya permainan yang sulit untuk dipecahkan. 4) Refleksi Refleksi dalam hal ini merupakan refleksi dari Penelitian Tindakan Kelas dalam pembelajaran menggunakan PPR: a) Kesan guru mitra terhadap model dan perangkat pembelajaran PPR sebagai berikut: Tabel 5.9 Hasil Refleksi Guru Mitra Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Siklus I No 1
2
3
4
5
Uraian Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran dengan metode PPR Penilaian guru terhadap aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran PPR Kesan guru terhadap aktivitas siswa selama diskusi permainan dalam kelompok Kesan guru terhadap proses pembelajaran dengan PPR Kesan guru terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran dengan PPR
Komentar Sudah baik
Sudah baik
Baik, hanya saja terlalu sedikit waktu dalam permainan, waktu eksplorasi anak menjadi kurang. Baik, tetapi agak terburuburu, karena alokasi waktunya Hasil yang dicapai sangat baik dan perlu dijadikan pembelajaran bagi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
No 6
7
8
9
10
11
12
Uraian Kesan guru terhadap minat siswa selama pembelajaran dengan menerapakan PPR
Komentar Siswa berminat
Hambatan yang ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan PPR Hal-hal yang mendukung jika nanti guru merencanakan pembelajaran dengan menggunakan PPR Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan PPR Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki kembali dari pembelajaran dengan menerapkan PPR seperti yang telah dilakukan Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran dengan metode PPR selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas Keberhasilan yang telah dicapai dengan menerapkan PPR dalam pembelajaran
Persiapan dan media pembelajaran yang cukup lama, serta pelaksanaan waktu yang terlalu padat
Siswa senang, tidak bosan, berpartispasi (afektif), ada aspek psikomotorik, dan kognitif. 3 ranah tercapai Lebih siap secara materi, ada suatu pengalaman yang mendekati kehidupan sehari-hari Waktu pelaksanaan, persiapan, jangan terlalu banyak mengisi kuisoner dan melakukan refleksi
Siswa sangat berminat mengikuti pembelajaran dibandingkan pembelajaran sebelumnya
Siswa mendalami nilai kejujuran, kerja keras dan kerja sama dengan baik
Tabel 5.9 menunjukkan kesan guru terhadap model pembelajaran sangat baik. Hal ini terjadi karena guru merasa siswa sangat antusias dalam melaksanakan pembelajaran de
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
ngan aktif dalam mengikuti proses di kelas. Komponen yang digunakan dinilai baik dan bermanfaat. Namun ada beberapa kendala yang perlu dicermati dalam proses dan persiapan pembelajaran. Waktu yang dibutuhkan menjadi lebih panjang dan kurang efisien. Selain itu persiapan yang membutuhkan waktu yang cukup lama. b) Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran PPR sebagai berikut: Tabel 5.10 Hasil Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Siklus I No 1
2
Aspek yang Ya Tidak diamati Apakah anda memperoleh manfaat dengan mempelajari 97,0% 3,0% materi Uang? Manfaat apa yang anda peroleh? Setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR, apakah anda semakin berminat untuk mengikuti kegiatan 87,9% 12,1% pembelajaran selanjutnya? Bagaimana tanggapan anda dengan model pembelajaran PPR tersebut?
Komentar Menjadi tahu jenis-jenis uang beserta temantemannya
Menurut saya model pembelajaran PPR dapat membuat materi yang dibahas menjadi lebih jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
No 3
4
5
6
7
Aspek yang diamati Setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR, apakah anda semakin lebih memahami materi? Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR, apakah anda dapat mengembangkan nilai kejujuran yang terkandung di dalam materi yang terkait? Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR, apakah anda dapat mengembangkan nilai kerja keras/pantang menyerah yang terkandung di dalam materi yang terkait? Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR, apakah anda dapat mengembangkan nilai kerja sama yang terkandung di dalam materi yang terkait?
Ya
Tidak
84,8% 15,2%
93,9%
6,1%
Komentar Karena sangat menyenangkan sehingga lebih mudah dipahami
Karena dalam sistem pembelajaran ini tiap hal harus direfleksikan
Tanpa kerja keras tak ada hasil
90,9%
93,9%
9,1%
6,1%
Karena dengan bekerja sama pekerjaan berat jadi terasa ringan
Apakah ada Saya masih bisa hambatan yang mengikuti anda temui selama pembelajaran 48,5% 51,5% mengikuti dengan baik kegiatan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
No
8
Aspek yang diamati dengan menerapkan PPR? Hambatan apa saja yang anda temui? Apakah anda merasa lebih senang mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya?
Ya
Tidak
Komentar
Jauh lebih seru dan menyenangkan 93,9%
6,1%
Tabel 5.10 menunjukkan bahwa terdapat respon baik dari siswa akan penerapan PPR yang dilakukan dalam penelitian ini. Sebanyak 87,9% siswa berminat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran selanjutnya. Sebanyak 93,9% siswa menanggapi secara positif bahwa pembelajaran dengan PPR dapat mengembangkan nilai kejujuran yang terkandung di dalam materi. Begitu pula dengan nilai kerja keras/pantang menyerah, sebanyak 90,9% siswa memberikan tanggapan positif. Namun dari berbagai hal positif di atas, sebanyak 48,5% siswa mengalami hambatan dalam mengikuti proses pembelajaran, yaitu pada proses diskusi permainan puzzle segitiga. Kelompok mengalami kesulitan dalam memecahkan permainan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
b. Siklus Kedua Tahap atau pertemuan pada siklus II sama dengan siklus I. Tahap pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 21 Februari 2012 pukul 09.30 – 10.15 WIB dan tahap ke dua pada hari Sabtu, 25 Februari 2012 pukul 11.15 – 12.00 WIB. Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang digunakan sama dengan siklus I. Materi yang digunakan adalah pengertian permintaan uang, faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang, pengertian penawaran uang dan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang. 1) Perncanaan Perencanaan
dilakukan
sebelum
penelitian
dimulai.
Perencaanaan pada siklus II ini sama dengan siklus I, namun terdapat beberapa hal yang berbeda sebagai berikut: a) Materi Ajar Materi ajar pada siklus II adalah permintaan dan penawaran uang. Sub materi yang di ambil adalah pengertian permintaan uang, faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang, pengertian penawaran uang dan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang. b) Media Pembelajaran Media yang digunakan pada siklus II ini sama dengan siklus I yaitu dengan menggunakan permainan, namun permainan yang digunakan adalah example non example
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
(lampiran 25) Permainan ini bertujuan untuk mengembangkan nilai kerja sama (compassion). Untuk meningkatkan aspek conscience, peneliti memberikan artikel yang berjudul ‘Dua Manusia Super di Pinggir Jalan’ untuk menggali nilai kejujuran yang ada dalam diri siswa, dan video slide yang berisi tentang cerita seseorang yang mengamati kepompong yang mulai berubah menjadi kupu-kupu untuk menggali nilai kerja keras/pantang menyerah pada diri siswa. c) Soal Evaluasi Dalam penelitian ini soal evaluasi berupa soal pre test dan pos test yang digunakan untuk melihat perkembangan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakannya penelitian pada siklus II. Soal evaluasi ini dapat dilihat pada lampiran 16 dan 17) 2) Tindakan Tahap ini hampir sama dengan siklus I, tahap implementasi dari rencana pembelajaran dengan menggunakan PPR dengan melihat aspek competence, conscience, dan compassion. Tindakan dibagi menjadi dua kali pertemuan. a) Pertemuan I Sebelum masuk dalam pembelajaran, guru memberikan soal pre test sebagai bentuk pengukuran aspek competence pada siswa. Setelah itu guru menampilkan tujuan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
pada kesempatan ini. Langkah-langkah pada tahap tindakan ini adalah: (1) Konteks Konteks dilakukan memberikan beberapa pertanyaan untuk memancing pengalaman siswa. Pertanyaan tersebut antara lain: Apa yang kalian pikirkan, jika muncul keinginan untuk membeli suatu barang? (misal handphone, Buku, dll) Siapakah di antara kalian yang pernah mengalami perubahan nilai uang? Seberapa pentingkah nilai kejujuran bagimu? (2) Pengalaman Pengalaman diawali dengan penjelasan pengertian permintaan dan penawaran uang, selanjutnya guru membagi siswa dalam 6 kelompok untuk memainkan permainan. Dalam kelompok, guru membagikan kertas besar sebagai media dan amplop mempengaruhi
yang
permintaan
berisi
faktor-faktor
yang
dan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi penawaran beserta konsep lain sebagai pengecoh. Guru memberitahu siswa bahwa ada 5 (lima) item dari 14 (empat belas) item adalah item pengecoh yang tidak termasuk dalam faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan maupun faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran.
Kelompok
harus
memisahkan
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
menempelkan mana yang termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan mana yang termasuk faktorfaktor
yang
mempengaruhi
penawaran.
Jawaban
ditempelkan di kertas besar yang telah disediakan. Setelah memainkan permainan, perwakilan dari kelompok genap dan kelompok ganjil mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Guru memancing siswa untuk sharing atas pengalaman dan kejadian yang terjadi pada waktu berdiskusi dengan cara: Guru mengajak siswa membuat daftar pengalaman dan kejadian tersebut dan memisahkan antara pengalaman dan kejadian yang baik dan kurang baik dalam selembar kertas. Selanjutnya Guru meminta 1 – 2 siswa untuk mengutarakan kesimpulan dari tulisan atas kejadian atau pengalaman. Akhirnya guru dan siswa menyimpulkan nilai kerja sama dalam mendiskusikan permainan
yang
diberikan.
Setelah
sharing,
guru
memberikan artikel ‘Dua Manusia Super di Pinggir Jalan’ sebagai pekerjaan rumah untuk dibaca. b) Pertemuan II Pada pembelajaran
pertemuan dengan
kedua
ini
mengingatkan
guru
mengawali
siswa
bahwa
pembelajaran hari ini masih melanjutkan pembelajaran pertemuan sebelumnya tentang permintaan dan penawaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
uang.
Pertemuan
ini
siswa
hanya
akan
melihat
pembelajaran nilai yang terkandung dalam permintaan dan penawaran uang. Setelah itu guru menunjuk siswa untuk sharing akan pekerjaan rumah yang diberikan pada pertemuan sebelumnya untuk membaca artikel ‘Dua Manusia Super di Pinggir Jalan’. Setelah sharing
guru
menyimpulkan bahwa uang dapat menimbulkan berbagai cerita. Dalam hal ini uang dapat memberikan kita nilai kejujuran lewat cerita mengenai seorang anak kecil yang mampu bersikap jujur meski mereka sendiri tidak tahu apa itu kejujuran. Selanjutnya guru memberikan pengaaman nilai kerja keras/pantang
menyerah dengan
menayangkan slide.
Sebagai sarana untuk menggali nilai kerja keras/pantang menyerah guru membagikan secarik kertas yang berisi pertanyaan-pertanyaan sebagai berkut: Mengapa kupu-kupu yang digambarkan dalam slide tidak dapat terbang setelah keluar dari kepompongnya? Apa yang seharusnya terjadi agar kupu-kupu dapat terbang? Apakah menurutmu kita perlu seperti kupu-kupu bersusah payah untuk mendapatkan sesuatu? Mengapa! (Diharapkan siswa dapat mencermati dan mengambil nilai-nilai yang kerja keras dan pantang menyerah lewat tayangan slide).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Pada akhir pengalaman guru bersama dengan siswa menyimpulkan bahwa kupu-kupu dapat terbang ketika kupu-kupu bersusah payah keluar dari kepompongnya. Sebuah
perjuangan
yang
membuahkan
hasil
yang
menyenangkan. Kitapun seharusnya demikian. Jangan pernah menyerah dan terus bekerja keras dalam menggapai sesuatu, karena hasil yang kita dapatkan dengan bekerja keras akan setimpal dengan perjuangan kita. Selanjutnya guru memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran permintaan dan penawaran uang. (3) Refleksi Pertanyaan-pertanyaan refleksi pada siklus II sama dengan pertanyaan-pertanyaan refleksi pada siklus I. (4) Aksi Pertanyaan-pertanyaan aksi pada siklus II sama dengan pertanyaan-pertanyaan aksi pada siklus I. (5) Evaluasi Evaluasi pada siklus II ini dilakukan dengan memberikan soal pre test dan pos test. Soal pre test dilakukan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa akan materi pembelajaran pada siklus I dan soal post test diberikan untuk mengukur perkembangan siswa dari awal siklus I sampai akhir siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
3) Observasi Pada siklus II ini hasil observasi dapat dilihat pada uraian berikut: a) Observasi Guru Observasi yang dilakukan untuk melihat aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.11 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II No Kegiatan 1 Guru menggali pengalaman siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan 2 Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan 3 Guru menjelaskan materi secara rinci 4 Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan sikap jujur yang terkait dengan materi pembelajaran 5 Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan sikap kerja keras yang terkait dengan materi pembelajaran 6 Guru menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran terdapat nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik 7 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya sikap kerja keras/pantang menyerah 8 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya bersikap jujur 9 Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam permaianan 10 Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran 11 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat permaianan
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
No Kegiatan 12 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat membaca/melihat video tentang kerja keras 13 Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerja sama 14 Guru memberikan pertanyaan refleksi selama pembelajaran 15 Guru melihat sejauh mana siswa sudah memahami materi yang sudah diajarkan 16 Guru mengajak siswa untuk membangun niat/tindakan berdasarkan hasil refleksi 17 Guru memberikan pertanyaan aksi (tindakan) 18 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir 19 Guru memberikan latihan soal 20 Guru memberikan pekerjaan rumah
Ya
Tidak
Tabel 5.11 menunjukkan bahwa pengelolaan guru pada siklus II sangat baik. Konteks untuk mengetahui pengalaman siswa
sudah
pembelajaran. menggali
dilakukan Selain
oleh
guru
dalam
menggali pengalaman,
pengetahuan
materi
siswa.
mengawali guru
Sarana
juga untuk
mengembangkan nilai kejujuran, kerja keras/pantang menyerah dan kerja sama sudah terfasilitasi dengan baik. Selain itu guru memberikan penegasan akan pentingnya nilai-nilai kejujuran, kerja keras/pantang menyerah dan kerja sama dalam kehidupan sehari-hari.
Selain
nilai-nilai
kehidupan,
guru
juga
menyimpulkan materi pembelajaran pada pertemuan ini. Setelah pembelajaran, guru memberikan refleksi untuk melihat seberapa mendalamnya nilai yang telah di endapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
oleh siswa selama proses pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan
pertanyaan
aksi
sebagai
sarana
untuk
menumbuhkembangkan niat/aksi siswa untuk melakukan sebuah tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Selain berbagai hal positif diatas, terdapat juga poin-poin penting yang belum dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran, antara lain: karena keterbatasan waktu, guru tidak menjelaskan secara rinci materi pembelajaran; guru tidak mengingatkan kembali akan nilai-nilai kehidupan yang harus direalisasikan
dalam
kehidupan
sehari-hari
pada
akhir
pembelajaran; selain itu guru tidak memberikan latihan soal atas materi pembelajaran. b) Observasi Siswa Observasi untuk melihat aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.12 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II No 1 2 3 4
5 6
Kegiatan Siswa siap mengikuti pembelajaran Siswa menanggapi setiap pertanyaan guru Siswa mencatat hal-hal penting saat pembelajaran berlangsung Siswa memperhatikan guru yang mengajar
Ya
Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran dengan baik Siswa mengajukan pertanyaan
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
No 7 8 9 10 11
12
13 14
Kegiatan Siswa membaca artikel kejujuran dengan baik Siswa mengomentari isi artikel kejujuran dengan sungguh-sungguh Siswa berdiskusi dengan antusias Siswa memberikan pengalaman kerja sama lewat sharing Siswa mencermati isi video tentang kerja keras/pantang menyerah dengan serius Siswa menanggapi/mengomentari isi video tentang kerja keras/pantang menyerah Siswa menuliskan hasil refleksinya dengan sungguh-sungguh Siswa menuliskan niat-niat/tindakan yang akan dilakukan dengan sungguhsungguh
Ya
Tidak
Hasil observasi pada tabel 5.12 menunjukkan bahwa kegiatan siswa selama proses pembelajaran sangat mendukung kegiatan pembelajaran. Siswa sangat kondusif dalam mengikuti pembelajaran, namun pada siklus II siswa kurang berpartisipasi dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada guru. c) Observasi Kelompok Aktivitas siswa dalam kelompok diskusi permainan example non example dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.13 Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Diskusi Permainan Example non Example No Kegiatan 1 Siswa aktif dalam diskusi 2 Siswa memperhatikan penjelasan teman
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
No Kegiatan 3 Siswa menanggapi pendapat teman kelompok yang sedang menjelaskan 4 Siswa saling mengemukakan pendapat saat diskusi 5 Siswa berusaha menjelaskan materi kepada teman di kelompok dengan serius 6 Kelompok dapat bekerja sama dengan baik 7 Kelompok mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permainan
Ya
Tidak
Tabel 5.13 menunjukkan bahwa siswa sangat senang memainkan
permainan,
karena
permainan
dapat
diselesaikan dengan baik oleh hampir semua kelompok. Diskusi permainan dimainkan dengan baik, siswa tampak berusaha
dengan
aktif
berdiskusi,
memperhatikan
penjelasan teman, saling mengemukakan pendapat dan bekerja sama dengan baik. 4) Refleksi Refleksi pada akhir siklus II dibagi menjadi beberapa refleksi antara lain: a) Kesan guru mitra terhadap model dan perangkat pembelajaran Refleksi pada siklus II sama dengan refleksi pada siklus I karena permintaan guru yang meringkas refleksi dari awal siklus I hingga akhir siklus II. b) Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran PPR sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
Tabel 5.14 Hasil Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Siklus II No 1
2
3
4
Aspek yang diamati Apakah anda memperoleh manfaat dengan mempelajari materi Uang? Manfaat apa yang anda peroleh? Setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR, apakah anda berminat mengikuti pembelajaran selanjutnya? Bagaimana tanggapan anda dengan model pembelajaran PPR tersebut? Setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR, apakah anda semakin lebih memahami materi? Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR, apakah anda dapat mengembangkan nilai kejujuran yang terkandung di dalam materi?
Ya
Tidak
Komentar Arti uang jadi lebih tahu
94,7%
5,3%
Baik karena interaktif dan mendalam
81,6%
86,8%
18,4%
Pembelajaran dengan metode PPR lebih seru. Materi bisa 13,2% masuk lebih mudah
Dengan berperilaku jujur dalam pelajaran 97,4%
2,6%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
No 5
6
7
8
Aspek yang Ya Tidak Komentar diamati Setelah mengikuti Karena pembelajaran permainannya dengan PPR, perlu kerja apakah anda keras dapat mengembangkan 100,0% 0,0% nilai kerja keras/pantang menyerah yang terkandung di dalam materi yang terkait? Setelah mengikuti Melalui kerja pembelajaran kelompok dengan PPR, melatih kerja apakah anda sama dapat mengembangkan 97,4% 2,6% nilai kerja sama yang terkandung di dalam materi yang terkait? Apakah ada hambatan yang anda temui selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menerapkan PPR? Hambatan apa saja yang anda temui? Apakah anda merasa lebih senang mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya?
55,3%
Selama kerja kelompok hambatan yang paling banyak ditemui adalah 44,7% perbedaan pendapat
Karena pelajaran mudah dimengerti 78,9%
26,3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Tabel 5.14 menunjukkan adanya kesan baik siswa terhadap metode pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Aspek competence siswa naik dari siklus I 84,8% menjadi 86,8%. Hal ini menunjukkan adanya pemahaman siswa yang semakin bail dari tiap siklusnya. Kenaikan juga terjadi pada aspek conscience nilai kejujuran yang menunjukkan persentase siswa pada siklus I 93,9% menjadi 97,4%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran
siswa
untuk
menumbuhkembangkan
kejujuran
dalam
masyarakat.
Begitu
pula
nilai
kenaikan
persentase pada nilai kerja keras dari 90,9% menjadi 100%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa semakin memahami nilai kerja keras dalam materi pembelajaran. Perkembangan nilai kerja sama sebagai aspek compassion mengalami kenaikan dari 93,9 % menjadi 97,4%. Hal ini menunjukkan adanya kesadaran
siswa
yang
semakin
berkembang
untuk
mewujudkan sikap kerja sama dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
B. Hasil Analisis Komparasi Competence, Conscience, dan Compassion (3C) Siswa, Sebelum dan Sesudah Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) 1. Hasil Penelitian Mulai dari pra penelitian sampai akhir penelitian menunjukan bahwa penerapan PPR dapat
meningkatkan competence,
consience dan
compassion. Hasil tersebut dapat dipaparkan menurut aspek-aspek sebagai berikut: a. Aspek Competence Perkembangan pada aspek competence terlihat pada proses penelitian. Perkembangan nilai competence siswa pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta dapat dilihat pada pemaparan bawah ini: 1) Unsur Kognitif Ranah kognitif adalah kemampuan berpikir, kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan
kemampuan
mengevalusi
(Widanarto,
2007:32).
Perkembangan kognitif dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.15 Skor Rata-rata Aspek Competence Siklus I II Rata-rata
Rata-rata Nilai Pre test Post test 54,6 74,2 44,2 49,4 74,2
Kenaikan
Persentase Kenaikan
24,8
50.2%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Dari tabel 5.15 dapat dilihat bahwa nilai competence rata-rata siswa mengalami kenaikan. Pada awal siklus I peneliti memberikan pre test dengan hasil rata-rata nila siswa 54,6. Selanjutnya pada awal siklus II diperoleh rata-rata nilai pre test sebesar 44,2. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan siswa belum baik sebelum pembelajaran dilakukan. Setelah menerapkan PPR, hasil rata-rata siswa pada akhir silus II menjadi 74,2 atau mengalami kenaikan sebesar 24,8 atau sama dengan 50,2%. 2) Unsur Psikomotorik Ranah psikomotorik adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misal berdiskusi, aktif dalam permainan, menari, memukul, dan lain sebagainya (Widanarto, 2007:32). Dalam pembelajaran ekonomi unsur psikomotorik sangat sulit untuk ditemukan dalam pembelajaran karena materi dalam ekonomi merupakan teori yang sulit untuk dipraktekkan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menitikberatkan pada aspek psikomotorik yang diambil dari aktivitas siswa dalam pemecahan diskusi permainan yang terdapat pada pengalaman pembelajaran siswa di kelas. Pengembilan nilai diambil melalui pengamatan unjuk kerja siswa. Perkembangan psikomotorik dapat dilihat pada lembar pengamatan diskusi permainan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Tabel 5.16 Data Observasi Unjuk Kerja Diskusi Permainan Peta Konsep No 1 2
Aspek yang Dinilai Komunikasi Wawasan/ kemampuan
Baik
3
Semangat
4
Antusias performan Tanya jawab
5
Tidak baik
6
Ketrampilan
7
Keaktifan
8
9
10
Pemecahan masalah
Penyampaian presentasi
Keberanian
Catatan Komunikasi yang terjadi sangat baik Kemampuan dan wawasan sangat baik padahal baru belajar materi hari ini Semangat yang dimunculkan sangat baik Antusias dalam permainan tinggi Mereka saling bertanya jawab dalam menyelesaikan permaianan Siswa terlihat sangat trampil dalam menyelesaikan permainan Sikap siswa dalam memainkan permainan sangat aktif Pemecahan masalah dilakukan dengan saling mengutarakan pendapat Presentasi dilakukan dengan baik, namun kurang sistematis Keberanian dalam presentasi tidak dimiliki oleh semua siswa, terlihat dari kesempatan yang diberikan dan siswa saling menunjuk satu sama lain
Tabel 5.16 menunjukkan bahwa observasi unjuk kerja yang diperoleh
memperlihatkan
berkembangnya
hal-hal
positif
ditunjukkan dengan adanya komunikasi yang baik, antusiasme yang tinggi, pemecahan masalah yang baik, penyampaian presentasi yang cukup baik, dan lain sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Tabel 5.17 Data Observasi Unjuk Kerja Diskusi Permainan Puzzle Segitiga No 1
Aspek yang Dinilai Komunikasi
Baik
Tidak baik
2
3
Wawasan/ kemampuan
Semangat
4 5
Antusias performan Tanya jawab
6
Ketrampilan
7
Keaktifan
8
9 10
Pemecahan masalah
Penyampaian presentasi Keberanian
Catatan Komunikasi kurang terjalin dengan baik pada awalnya karena permainan yang agak susah Wawasan dan kemampuan siswa kurang begitu baik untuk selesai dengan cepat Walaupun kesulitan dalam menyelesaikan permainan, siswa tetap bersemangat Antusias memainkan permainan tinggi Siswa mencoba untuk tanya jawab dalam penyelesaian permainan Dalam permainan ini siswa kurang trampil Siswa aktif untuk bertanya kepada guru dalam menyelesaikan permainan Permainan dapat dipecahkan dengan baik, walaupun dengan tambahan waktu Presentasi dilakukan dengan baik Siswa kurang percaya diri dalam memaparkan hasil diskusi permainan, siswa masih saling tunjuk menentukan siapa yang mempresentasikan hasil
Tabel 5.17 menunjukkan bahwa diskusi permainan dilalui dengan cukup lama karena jenis permainan yang cukup sulit dan menguras tenaga serta pikiran. Namun permainan tetap dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
diselesaikan karena semangat dan kemampuan yang baik untuk memecahkan masalah. Tabel 5.18 Data Observasi Unjuk Kerja Diskusi Permainan Example non Example No 1
Aspek yang Dinilai Komunikasi
Baik
Tidak baik
2
Wawasan/ kemampuan
3
Semangat
4
Antusias performan
5
Tanya jawab
6
Ketrampilan
7
Keaktivan
8
Pemecahan masalah Penyampaian presentasi Keberanian
9 10
Tabel
5.18
menunjukkan
Catatan Komunikasi terjadi dengan baik dan permainan berjalan dengan lancar Wawasan siswa sangat baik karena pembelajaran yang dilalui selama proses pembelajaran Siswa sangat bersemangat memainkan permainan Antusiasme diperlihatkan siswa dengan kegembiraan dalam permainan Siswa tidak banyak melakukan tanya jawab karena permainan tergolong mudah Ketrampilan siswa sangat baik, ditunjukkan dengan menyelesaikan permainan dengan cepat dan benar Semua siswa aktif memainkan permainan Masalah sangat mudah diselesaikan Penyampaian presentasi cukup baik Banyak dari kelompok menawarkan diri untuk mempresentasikan hasil diskusi permainan mereka. bahwa
permainan
dapat
diselesaikan dengan baik karena jenis permainan yang cukup mudah. Namun permainan example non example mampu membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
siswa berkomunikasi dengan baik dengan teman satu kelompok, semangat dalam mendiskusikan permainan, dan menjadi percaya diri untuk memaparkan hasil diskusi di depan kelas. 3) Unsur Afektif-akademik Unsur afektif dalam competence merupakan unsur afektifakademik, yaitu unsur afektif yang terbatas kaitannya dengan keilmuan (akademik). Sikap dan minat siswa diukur dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner menggunakan pengukuran dengan skala lima. Unsur afektif-akademik dapat dilihat pada tabel penilaian sikap dan minat di bawah ini: a) Penilaian Skala Sikap Penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui sikap siswa terhadap proses pembelajaran; yang mencakup mata pelajaran, perangkat pembelajaran, guru, kondisi kelas, dan lain-lain. Penilaian sikap diukur dengan 15 pernyataan kuesioner yang telah dibuat pada saat mempersiapkan penelitian (lampiran 26) Hasil penilaian sikap siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.19 Skor Rata-rata Penilaian Sikap
Saat Pengukuran
Ratarata Skor
Awal Siklus I (sebelum penerapan PPR) Akhir Siklus I (sesudah penerapan PPR) Akhir Siklus II (sesudah penerapan PPR)
3,27 3,34 3,51
Rerata Skor Sebelum dan sesudah 3,27 3,42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
b) Penilaian Skala Minat Minat merupakan kecenderungan siswa untuk memilih sesuai dengan rasa nyaman atas sebuah benda atau peristiwa. Penilaian minat pada penelitian ini diukur dengan 15 pernyataan kuesioner (lampiran 27). Hasil penilaian sikap siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5.20 Skor Rata-rata Penilaian Minat
Saat Pengukuran
Ratarata Skor
Awal Siklus I (sebelum penerapan PPR) Akhir Siklus I (sesudah penerapan PPR) Akhir Siklus II (sesudah penerapan PPR)
2,99 3,07 3,26
Rerata Skor Sebelum dan sesudah 2,99 3,16
Aspek competence pada unsur afektif-akademik dapat dilihat pada pengukuran sikap dan minat. Unsur afektif-akademik diperoleh dari penggabungan pengukuran sikap dan minat siswa yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.21 Skor Rata-rata Penilaian Afektif-akademik
Saat Pengukuran
Ratarata Skor
Awal Siklus I (sebelum penerapan PPR) Akhir Siklus I (sesudah penerapan PPR) Akhir Siklus II (sesudah penerapan PPR)
3,13 3,20 3,38
Rerata Skor Sebelum dan Sesudah 3,13 3,29
Berdasarkan tabel 5.21 dapat dilihat pada awal siklus ratarata skor pada aspek consceince ini 3,13. Setelah melakukan proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
pembelajaran siklus I hasil rata-rata naik menjadi 3,20. Selanjutnya rata-rata nilai meningkat pada akhir siklus II diperoleh menjadi 3,38. Selain itu hasil peningkatan dari aspek conscience dapat dilihat dari rata-rata sebelum diterapkannya PPR yaitu 3,13 menjadi 3,29 sesudah penerapan PPR. Skor konversi dari data kuantitatif ke dalam data kualitatif diperoleh bahwa nilai rata-rata 3,29 berada pada kriteria ‘cukup baik’. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunakan PPR dalam pembelajaran dapat meningkatkan unsur afektif-akademik siswa, meskipun secara kuantitaif kecil dan secara kualitatif masih berada pada kriteria yang sama. Naiknya rata-rata nilai evaluasi kognitif siswa pada tabel 5.15 menunjukkan adanya kenaikan nilai akademik. Begitu pula pada tabel 5.16, 5.17 dan 5.18 yang berisi observasi unjuk kerja siswa, menunjukkan adanya pekembangan siswa dalam hal psikomotorik. Selain itu, pada tabel 5.21 dalam pengukuran unsur afektif -akademik menunjukkan peningkatan pada setiap siklusnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif mampu meningkatkan aspek competence siswa. b. Aspek Conscience Tujuan dari penelitian ini ingin mengembangkan nilai kejujuran, kerja keras/pantang menyerah dalam aspek conscience. Aspek Conscience diukur dengan menggunakan kuesioner yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
pada awal dan akhir setiap siklus. Selain itu, pengukuran juga dilakukan dengan memberikan pertanyaan refleksi dan aksi kepada siswa. Penilaian tersebut dipaparkan sebagai berikut: 1) Kuesioner Kuesioner diberikan untuk mengukur moral siswa. Menurut KBBI Moral merupakan ajaran baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya. Selain melihat nilai akademik, penelitian ini bertujuan untuk melihat nilai moral yang ada dalam diri siswa. Nilai moral yang diambil dalam penelitian
ini adalah
Kejujuran dan
Kerja
Keras/Pantang
Menyerah. a) Moral Kejujuran Kejujuran adalah sikap moral untuk berkata dan bertindak sesuai dengan apa yang terjadi tanpa dibuat-buat dan tanpa rekayasa. Penilaian kejujuran dalam penelitian ini diukur dengan 10 pernyataan kuesioner (lampiran 28). Hasil penilaian moral kejujuran dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5.22 Skor Rata-rata Penilaian Kejujuran
Saat Pengukuran
Rata -rata Skor
Awal Siklus I (sebelum penerapan PPR) Akhir Siklus I (sesudah penerapan PPR) Akhir Siklus II (sesudah penerapan PPR)
3,75 3,81 3,86
Rerata Skor Sebelum dan Sesudah 3,75 3,83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
b) Penilaian Moral Kerja Keras/Pantang Menyerah Kerja keras/pantang menyerah adalah sikap moral yang menunjukkan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu dengan giat dan semangat tidak mengenal putus asa. Penilaian kerja keras/pantang menyerah dalam penelitian ini diukur dengan 10 pernyataan kuesioner (lampiran 29). Hasil penilaian moral kerja keras/pantang menyerah dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.23 Skor Rata-rata Penilaian Kerja Keras/ Pantang Menyerah
Saat Pengukuran
Ratarata Skor
Awal Siklus I (sebelum penerapan PPR) Akhir Siklus I (sesudah penerapan PPR) Akhir Siklus II (sesudah penerapan PPR)
3,76 3,87 4,05
Rerata Skor Sebelum dan sesudah 3,76 3,96
Aspek conscience dapat dilihat dari hasil pengukuran moral kejujuran dan kerja keras/pantang menyerah. Hasil tersebut diperoleh dari penggabungan rata-rata nilai yang dilihat dalam proses pembelajaran. Rerata nilai conscience dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Tabel 5.24 Skor Rata-Rata Aspek Conscience
Saat Pengukuran
Ratarata Skor
Awal Siklus I (sebelum penerapan PPR) Akhir Siklus I (sesudah penerapan PPR) Akhir Siklus II (sesudah penerapan PPR)
3,75 3,84 3,95
Rerata Skor Sebelum dan sesudah 3,75 3,89
Berdasarkan tabel 5.24 dapat dilihat pada awal siklus ratarata skor pada aspek consceince ini 3,75. Setelah melakukan proses pembelajaran siklus I hasil rata-rata naik menjadi 3,84. Selanjutnya rata-rata nilai meningkat pada akhir siklus II diperoleh menjadi 3,95. Selain itu hasil peningkatan dari aspek conscience dapat dilihat dari rata-rata sebelum diterapkannya PPR yaitu 3,75 menjadi 3,89 sesudah penerapan PPR. Skor konversi dari data kuantitatif ke dalam data kualitatif diperoleh bahwa nilai rata-rata 3,89 berada pada kriteria ‘baik’. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunakan PPR dalam pembelajaran dapat meningkatkan aspek conscience siswa, meskipun secara kuantitaif kecil dan secara kualitatif masih berada pada kriteria yang sama. 2) Pertanyaan Refleksi Aspek conscience juga dapat dilihat pada hasil refleksi siswa dalam menemukan nilai kejujuran dan kerja keras dalam proses pembelajaran. Hasil penemuan siswa tersebut terlihat pada tabeltabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
a) Refleksi Siswa akan Penemuan Nilai-nilai Kehidupan Tabel 5.25 Hasil Refleksi Siswa atas Nilai yang Ditemukan dalam Pembelajaran No 1
2
3 4 5 6 7 8
9
Penemuan Siswa Siklus I Kejujuran, kegigihan, kerja keras, kerja sama
Kerja keras, kerja sama, pantang menyerah, ulet dan sabar Kejujuran, kerja sama Kejujuran dan pantang menyerah Kerja keras, kejujuran Kejujuran, penghargaan, komunikasi, toleransi Kekompakan, kerja keras Nilai kerja sama dan kepercayaan terhadap orang lain Kerja keras, kejujuran
10
Kerja sama, pantang menyerah, kreatifitas, menghargai teman
11
Kejujuran, kesopanan, kerja sama, pantang menyerah Kejujuran, kerja sama, saling menghargai pendapat, pantang menyerah/kerja keras Kejujuran
12
13 14
Kebersamaan, kerja sama, kejujuran, pantang menyerah, sportivitas
Penemuan Siswa Siklus II Kejujuran, keberanian, berbuat hal yang benar, keadilan, semangat pantang menyerah Kerja keras, ketekunan, kerja sama, peduli, jujur, menjadi diri sendiri, ikhlas Kejujuran, kerja sama Kerja keras, semangat dan pantang menyerah Kejujuran, kerja sama, pantang menyerah Kejujuran, daya juang, komunikasi, kebersamaan Nilai kejujuran dalam bersikap dan berperilaku Nilai kejujuran, kerja sama, pantang menyerah Kerja keras, daya juang, kejujuran Kerja keras dan semangat pantang menyerah. Kehidupan yang penuh tantangan ini membentuk kita menjadi lebih kuat Kejujuran, kerja sama, pantang menyerah, kejujuran Kerja keras, pantang menyerah, kerja sama, kejujuran, menghargai orang lain Nilai kerja sama dan nilai kejujuran Kejujuran, ketulusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
No 15
16
17 18
19 20
Penemuan Siswa Siklus I Kerja keras, pantang menyerah, kekompakan, kesabaran Nilai yang paling menonjol adalah kerja sama dan kejujuran Kerja sama, kebersamaan, kejujuran Kejujuran, kerja keras, kepercayaan terhadap teman, kebersamaan Kejujuran, kerja keras, semangat tinggi Kerja sama, saling menghormati,
21
Kerja sama
22
Kerja sama, kepercayaan, kejujuran Kerja sama, jujur, menghargai pendapat teman Pantang menyerah, semangat, kejujuran, keyakinan, berusaha dengan keras Kerja sama, kejujuran, Kejujuran, kerja sama
23
24
25 26 27
Kejujuran, mengahargai orang lain, dan kerja sama
28 29
Kerja sama, kejujuran Kerja keras, pantang menyerah, kesabaran
30
Kerja sama, kekompakan, ketelitian, ketekunan Kerja sama, toleransi
31
Penemuan Siswa Siklus II Bahwa hidup itu tak semudah yang kita inginkan Kejujuran, kerja sama, kerja keras Pantang menyerah, kerja keras Nilai kerja sama, nilai kejujuran, nialai kerja keras Kerja keras dan pantang menyerah Kita dapat mempelajari tentang nilai-nilai kejujuran, kerja sama, serta pantang menyerah Mengerti apa kejujuran dan kerja sama di materi ini Kejujuran, kerja keras Hidup harus dengan kerja keras Nilai kejujuran, keyakinan, dan percaya diri Kejujuran Kerja keras,kejujuran Pantang menyerah, kekompakan, kejujuran, kerja sama Kejujuran, ketulusan Nilai kejujuran, pantang menyerah, kerja keras, kerja sama Kejujuran, kerja sama, dan kerja keras Kejujuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
No 32
33 34
35
Penemuan Siswa Siklus I Kerja sama, saling membantu, tolong menolong, toleransi, menghargai pendapat Kejujuran, kerja sama, ketelitian, Kerja sama, ketelitian, kesabaran, menghargai orang lain Kerja sama, kekompakan kejujuran
36
Kerja sama, rasa percaya, jujur
37
Kerja keras, kompak, sabar, rendah hati Kerja sama, menghargai pendapat rang lain
38
Penemuan Siswa Siklus II Kerja sama, kejujuran
Kerja keras, kerja sama, kejujuran Kerja keras, jujur, menghargai pendapat dari teman lain Kejujuran, kerja sama, daya juang tinggi, dan penghargaan terhadap sesama Hidup kita tidak selalu berjalan mulus, pasti ada kendala Hidup perlu banyak perjuangan Untuk materi ini saya belum mendapat tambahan pengetahuan, karena guru hanya sedikit menjelaskan tentang materi
Tabel 5.25 menunjukkan penemuan nilai-nilai kehiduipan dengan pertanyaan; nilai apa saja yang dapat kita ambil dari pembelajaran materi ini? Penemuan siswa atas nilai kehidupan dalam proses pembelajaran sangat bervariatif. Berdasarkan nilai-nilai kehidupan yang ditemukan siswa dalam proses pembelajaran pada siklus I, sebanyak 25 atau 65,78% siswa menjawab menemukan nilai kejujuran 16 atau 42,10% siswa menemukan nilai kerja keras/pantang menyerah dalam proses pembelajaran. Pada siklus II terjadi kenaikan akan nilai kejujuran dan kerja keras/pantang menyerah yang ditemukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
siswa. Sebanyak 29 atau 76,31% siswa menemukan nilai kejujuran dan 28 atau 73,68% siswa menemukan nilai kerja keras/pantang menyerah dalam proses pembelajaran. b) Refleksi Siswa akan Alasan Pentingnya Bersikap Jujur Tabel 5.26 Hasil Refleksi Siswa atas Manfaat Nilai Kejujuran No 1 2
3 4 5
Siklus I Hati merasa plong, dapat pahala Lega karena tidak ada yang perlu disembunyikan mesti tidak enak diawalnya Hati lebih lega Perasaan senang, tanpa beban dosa/bersalah Merasa tenang saat berbuat jujur
6
Dapat dipercaya banyak orang
7
Ketenangan, dekat dengan tuhan
8
Hati lega, tidak dosa, dapat pahala
9
Perasaan tenang dan lega
Siklus II Kedamaian hati, tenang, dipercaya orang lain Banyak teman, dipercaya orang
Kepuasan dari dalam diri sendiri Puas hati dan tidak merugikan Merasakan kelegaan dan ketenangan, hati tidak resah, terbentuk karakter yang baik, diterima di masyarakat Ada rasa lega dan tenang, hati tidak resah, tidak takut dicurigai mencontek Hati lega, tidak cemas, tidak dibayang-bayangi perasaan takut karena berbohong, dapat banyak teman, dipercaya oleh orang lain Kepuasan sendiri, karena mendapat hasil dari proses yang jujur tentu saja tingkat kepuasan akan berbeda Pekerjaan yang dilakukan menjadi berhasil dan lebih bangga pada pekerjaan sendiri, lebih dekat dengan Tuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
No 10
Siklus I Lebih lega, merupakan usaha sendiri, tidak terbebani Lega dan hati terasa adem
Siklus II Tenang, karena tidak ada hal yang kita tutupi, tidak merasa gelisah atau takut Akan dipercaya orang
12
Senang, bisa mengatakan hal yang benar
13
Tidak cemas, percaya diri Kita menjadi lega dan tidak ada beban Disenangi orang lain
Disenangi dan memiliki banyak teman, tidak takut dalam bertindak, dipercaya orang lain, melatih kejujuran, menanam perbuatan baik Memperoleh hasil berupa kepuasan jika jujur Hati tenang tidak dihantui rasa bersalah Kepuasan psikologis dan bukan kepuasan materi yang terasa lebih menyenangkan Kedamaian hati dan jiwa
11
14 15
16
17
18 19
Kita sendiri akan merasa diuntungkan, walau terkadang jujur itu berat Kepuasan dalam diri sendiri
Hati menjadi tenang dan terjauh dari masalah Membuat hati tenang
20
Tidak ada beban di hati, sekaligus mengurangi dosa
21
Tidak ada yang perlu kita sembunyikan, merasa lega meski kejujuran itu tidak enak dikatakan pada awalnya
Kita akan mendapat balasan/sesuatu yang lebih, hati menjadi tenang, senang bisa membuat orang bahagia Tidak ada uneg-uneg dalam hati Berpuas diri atas hasil kejujuran kita Jujur membuat kita semakin tenang dan melatih hati nurani kita untuk selalu mengarahkan kepada perbuatan yang baik dan benar. Sehingga kita semakin menjadi manusia yang baik Lega, bayak teman, dan dipercaya orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
No 22 23
Siklus I Hati menjadi lebih lega Dipercaya orang lain, memiliki banyak teman
24
Mendapat kepercayaan lebih
25
26
27
28
29
30
31 32 33 34
Siklus II Kepuasan di dalam batin Kepuasan batin, dan tidak merugikan diri sendiri dan orang lain
Kelegaan dan kebanggaan tersendiri, tidak berbuat dosa, jadi dipercaya orang lain, karena jujur nama kita tidak tercemar dan nama baik terjaga Kita dapat dipercaya oleh Hati menjadi lega dan banyak orang tidak merasa bersalah, orang mempercayai kita jika kita berbuat jujur dan mau bekerja sama Tidak memiliki beban Kita dapat dipercaya orang hidup, seperti berkurang lain, hati terasa tenang, banyak teman Mendapat pahala, hati Hasil yang kita dapatkan terasa plong, tidak gusar akan lebih memuaskan karena berbuat jujur, menambah keakraban dengan orang lain Hati terasa lega, dapat Tidak berdosa, jiwa membuat orang lain menjadi tenang, hal yang senang kita lakukan mendapat hasil maksimal Tidak ada beban batin Kita akan merasa tenang dan bisa bangga karena dan lebih bangga dengan hasilnya adalah milik apa yang kita lakukan sendiri dengan jujur Rerasa lega meskipun itu Kita akan mendapatkan salah, tapi hati terasa ketenangan lebih tenang bila kita berkata apa adanya Senang, merasa lega Banyak teman, belajar karena bisa jujur percaya diri Merasa lega dan tidak Dapat diterima oleh orang terbebani lain Banyak yang percaya Hati merasa tenang dan pada kita lega Disegani banyak orang, Disenangi teman, dan orang lain tidak merasa dipercaya oleh orang lain rugi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
No 35
36
37
38
Siklus I Jika kita berbuat jujur maka segala yang kita dapatkan akan berbuah baik Kepuasan hati
Hati jadi tenang dan juga kita dapat merasakan keuntungan yaitu masalah tidak menjadi rumit Rendah hati dan membuat hati bahagia
Siklus II Dosa kita tidak bertambah, jiwa menjadi tenang
Tidak ada beban di hati, hati senang, tidak merugikan pihak lain Hati kita menjadi lebih "plong"
Menurut saya kita akan merasa tidak terbebani karena kita sudah berlaku jujur
Tabel 5.26 menunjukkan bahwa dalam refleksi, siswa dapat mengambil menfaat nilai kejujuran. Semua siswa mampu mengambil nilai positif dari nilai kejujuran. Berdasarkan data rerfleksi di atas dapat disimpulkan bahwa siswa mengerti akan pentingnya nilai kejujuran. c) Refleksi Siswa akan Alasan Pentingnya Kerja Keras/Pantang Menyerah Tabel 5.27 Hasil Refleksi Siswa atas Manfaat Nilai Kerja Keras/ Pantang Menyerah No 1
2
Siklus I Siklus II Iya, karena jika kita ingin Tentu saja, karena meraih sesuatu, kita mendapatkan sesuatu dari harus berusaha jerih payah sendiri rasanya lebih nikmat sekaligus menempa diri agar menjadi lebih baik Perlu, kerja keras dan Perlu, karena kerja keras pantang dan pantang menyerah berarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
No
3 4
5
Siklus I menyerah=kekuatan maksimal, usaha+optimal=hasil (berhasil)
Karena segalanya tidak datang begitu saja Karena hasil yang kita peroleh akan lebih baik dan menumbuhkan rasa bangga Karena akan lebih berkesan
Siklus II memposisikan diri kita pada tapal batas kita dan tapal batas membawa kita pada sebuah perjuangan tiada akhir yang membuat keberhasilan Ya, karena segalanya tidak datang begitu saja Ya, dengan bekerja keras kita bisa lebih berkembang dengan hasil maksimal Iya, karena lebih baik kita tahu mengapa kita gagal dari pada tidak tahu kita berhasil karena kita akan bisa mengembangkan diri kita Ya, agar kita memiliki pengalaman dan kuat dalam menghadapi hadangan Ya, agar yang dicapai lebih bermakna
6
Agar hasilnya baik, dan mendapat kepuasan dari dalam hati nurani
7
Karena merupakan warisan nenek moyang, dan sudah seharusnya kita mewarisinya Tanpa kedua hal tersebut, Ya, tanpa adanya kedua kesuksesan tidak akan hal tersebut maka hasil tercapai yang kita inginkan tidak akan tercapai Tentu, dengan demikian Perlu, karena jika berhasil kita merasa lebih puas akan berkesan Karena semua hal hanya Ya, karena dengan bekerja bisa didapat ketika kita keras, kita mampu bekerja keras untuk dibentuk dan menjadi meraihnya. Kesuksesan makin kuat. Tanpa kerja tidak datang sendiri. 'No keras kita tidak akan pain no gain' meraih apa yang kita inginkan Dalam mengerjakan Ya, supaya mendapat hasil sesuatu membutuhkan yang memuasakan perjuangan Supaya hasil yang Ya, supaya hasil yang dicapai dapat maksimal didapat bisa sebagus dan semaksimal mungkin
8
9 10
11
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
No 13 14
15
16
17
18
19
20
21
22
Siklus I Harus, agar hasil maksimal Iya, karena dalam mencapai sebuah tujuan atau sukses dalam karir tak akan berhasil tanpa kerja keras dan pantang menyerah Ya, karena tidak semua di dunia ini didapat secara instan Tentu saja, jika tidak bekerja keras, maka hasil yang diperoleh tidak seperti yang kita harapkan Ya, karena jika apa yang kita dapatkan dengan tidak bekerja keras, kita tidak dapat menikmati apa yang kita dapatkan Pasti, agar mendapatkan sesuatu yang kita inginkan dengan maksimal Tergantung, mimpi besar diikuti kerja besar, mimpi kecil kerja kecil
Ya, kita sangat perlu bekerja keras dalam mencapai yang kita inginkan, sesuatu tidak datang dengan sendirinya tanpa kerja keras dan usaha Tentu saja, tanpa usaha hasil sama dengan nol
Ya, karena hasil dari kerja keras akan lebih baik dari pada instan
Siklus II Harus, agar mendapat hasil maksimal Perlu, supaya apa yang kita inginkan dapat dicapai dengan keras
Ya, karena hidup itu susah
Ya, karena hasil yang baik hanya akan bisa didapat jika kita bekerja keras
Ya, supaya kita dapat mendaratkan hasil yang bisa kita ingat
Perlu, agar dapat mendapatkan hasil yang maksimal dan memuaskan Tergantung, karena kalau apa yang diinginkan kecil maka usahanya kecil, bila keinginannya besar usahanya besar Ya, karena hal-hal yang kita inginkan tidak datang dengan sendirinya tanpa adanya perjuangan
Iya, karena tanpa ada usaha yang maksimal, kita tidak akan mendapatkan apapun Iya, karena kita akan mendapatkan hasil yang terbaik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
No 23
Siklus I Ya, jika kita kerja keras kita dapat mencapai sesuatu dengan mudah
Siklus II Ya, karena kerja keras dapat menghasilkan hasil yang memuaskan
24
Sangat perlu, karena dengan tidak bekerja keras dan pantang menyerah, kita tidak memperoleh hasil yang maksimal, dan kita tidak termotivasi untuk menjadi lebih baik Iya, karena bekerja keras dan pantang menyerah adalah modal awal untuk mencapai sebuah kesuksesan Ya, karena jika kita hanya berdiam diri saja maka kita mendapat hasil yang cukup Ya, karena sesutu yang kita inginkan dikerjakan dengan pantang menyerah hasilnya pasti memuaskan Ya, karena hal yang kita inginkan tidak akan datang tanpa usaha Ya, karena dengan kerja keras sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin dan hasilnya baik Ya, namun kita membutuhkan doa agar usaha kita diberkati Tuhan Perlu, supaya kita bisa menggapai apa yang kita inginkan dengan lebih mudah lagi Ya, agar kita dapat mencapai apa yang kita inginkan
Perlu, untuk mencapi citacita perlu berusaha agar mendapatkan hasil maksimal
25
26
27
28
29
30
31
32
Ya, karena dengan bekerja keras dan pantang menyerah akan memperoleh hasil yang maksimal Ya, karena bekerja keras dan pantang menyerah membuat hasil yang kita inginkan Ya, karena jika bekerja keras mendapatkan hasil yang maksimal
Ya, jika kita diam saja tidak akan terjadi apa-apa Ya, karena untuk mencapai tujuan diperlukan kerja keras dan semangat juang Ya, karena untuk mendapatkan sesuatu tak semudah membalikan telapak tangan Ya, supaya hasil bisa maksimal sesuai yang diinginkan Iya, agar kita bisa mendapat apa yang kita inginkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
No 33
34
35
36
37
38
Siklus I Ya, agar hasil yang kita capai dapat menjadi lebih optimal Harus, karena dengan nilai-nilai tersebut, kita bisa mendapatkan motivasi yang lebih, sehingga juga dapat inovasi yang lebih baik Ya, karena dengan kerja keras, kita dapat menghargai hasil jerih payah kita sendiri
Benar, karena hasil yang kita dapat akan lebih maksimal Perlu, agar menambah pengalaman Ya, tentu saja, tanpa dua hal tersebut kita tidak bisa mendapat apa-apa. Jika kita ingin nilai ulangan bagus ya harus bekerja keras dalam belajar
Siklus II Ya, agar mendapat hasil yang memuaskan Perlu, karena bekerja keras membuat hasil yang diinginkan
Ya, karena ketika kita bekerja keras, apapun hasilnya nanti kita akan merasa bangga. Juga ketika kita bekerja keras, maka kita dapat belajar dari kesalahan kita Benar, karena hasil yang kita dapat akan lebih bermakna dan maksimal Ya, agar dapat mewujudkan apa yang diinginkan Tentu saja, ya agar mendapat hasil yang maksimal dan mendapat pengalaman lebih
Tabel 5.27 menunjukkan bahwa dalam refleksi dengan panduan pertanyaan; apakah kita perlu bekerja keras dan pantang menyerah dalam mencapai apa yang kita inginkan? Mengapa? Semua siswa mampu mengambil nilai positif dari nilai kerja keras/pantang menyerah. Berdasarkan data refleksi di atas dapat disimpulkan bahwa siswa mengerti akan pentingnya nilai kerja keras/pantang menyerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
Rerfleksi siswa atas aspek conscience sangat beragam dan menunjukkan
akan
pentingnya
nilai
kejujuran
dan
kerja
keras/pantang menyerah. Siswa dapat mengambil nilai kejujuran dan kerja keras/pantang menyerah dalam pembelajaran dengan baik seperti yang tercantum pada hasil refleksi siswa atas nilai yang ditemukan dalam pembelajaran pada tabel 5.25. Selain itu, tabel 5.26 menunjukkan bahwa siswa dapat berefleksi mendalam atas nilai kejujuran, misalnya: kedamaian hati, tenang, dipercaya orang lain; kepuasan dari dalam diri sendiri dan hati lega, tidak cemas, tidak dibayang-bayangi perasaan takut karena berbohong, dapat banyak teman, dipercaya oleh orang lain, dan sebagainya. Tabel 5.27 juga menunjukkan mendalamnya refleksi siswa terhadap nilai kerja keras/pantang menyerah, misalnya: tentu saja, karena mendapatkan sesuatu dari jerih payah sendiri rasanya lebih nikmat sekaligus menempa diri agar menjadi lebih baik; ya, karena segalanya tidak datang begitu saja; ya, supaya mendapat hasil yang memuaskan, dan sebagainya. Berdasarkan pertanyaan refleksi yang diberikan kepada siswa, dapat disimpulkan bahwa penerapan PPR meningkatkan aspek conscience dan nilai kejujuran dan kerja keras/pantang menyerah mulai berkembang dalam kehidupan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
3) Petanyaan Aksi Selain refleksi, jawaban dari pertanyaan aksi siswa yang dapat mendukung meningkatnya aspek conscience siswa dapat dilihat pada tabel berikut: a) Pertanyaan Aksi Nilai Kejujuran Tabel 5.28 Rencana Aksi Siswa tentang Nilai Kejujuran dalam Proses Pembelajaran No Siklus I 1 Menghilangkan nyontek dalam kamus saya 2 Berkata sesuai dengan apa yang terjadi, mengerjakan ulangan dengan kemampuan sendiri
3
Berkata jujur setiap saat
4
Mengembalikan pena yang ditemukan Tidak mencontek, jujur saat ditanya nilai ulangan Selalu memberitahu hasil ulangan dengan jujur, dan tidak mencontek Memberi tahu nilai ulangan kepada orang tua, dan sportif saat ulangan Jujur terhadap guru dan orang tua, lebih terbuka, dan tidak ada yang dirugikan Berkata apa adanya Tidak mencontek dan menconteki saat ulangan, terbuka kepada orang tua soal uang jajan dan jadwal kegiatan
5 6
7
8
9 10
Siklus II Berusaha tidak mecontek Tidak mengambil apa yang bukan menjadi hak saya, berusaha untuk selalu mengatakan apa yang sebenarnya terjadi dan tidak menutup-nutupi semua kejadian Saya akan berusaha berkata jujur setiap saat Tidak mencontek, mematuhi orang tua Tidak mencontek, tidak membohongi orang tua Berkata jujur kepada orang tua, ulangan tanpa mencontek Berusaha tidak mencontek saat ulangan, mengakui kesalahan yang dilakukan Jujur dalam mengerjakan ulangan, jujur dalam bertindak sebagai seorang anak dalam keluarga Tidak berbohong Tidak mencontek ketika ulangan, mengatakan aktivitas saya secara jujur dan terbuka terhadap orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
No Siklus I 11 Tidak mencontek dan mencuri 12
13
14
15
16 17
18
19 20
21 22
Siklus II Rumah: tidak berbohong sekolah: mengerjakan PR sendiri Tidak mencontek, tidak Di sekolah: tidak memberikan jawaban mencontek, kepada teman saat ujian mengembalikan uang jika dan terbuka kepada orang tidak sesuai (tidak tua akan perasaan korupsi) di rumah: terbuka mengenai pengeluaran uang jajan dan penggunaannya Di sekolah: tidak Rumah: tidak berboong mencontek, di sekolah: mengerjakan PR rumah: tidak berbohong sendiri Saya akan meminimalisir Meminimalkan berbohong. Saya juga akan nafsu/menahan nafsu lebih percaya diri terhadap untuk berbohong diri saya Menghilangkan sifat Tidak bohong bohong dalam diri saya, selalu jujur Mengerjakan soal ulangan dengan mandiri Sekolah: tidak mencontek Tidak mencontek saat di dan mengembalikan apa kelas, menjawab yang ditemukan rumah: pertanyaan dengan jujur berkata jujur kepada orang tua Sekolah: tidak menyalin Tidak menyontek, tidak pekerjaan teman, menyalin tutgas, tidak rumah: jujur pada orang mencuri, tidak berbuat tua dan keluarga curang Menyalahkan diri sendiri Lebih sering menolak saat diminta contekan Selalu berusaha untuk Saya akan lebih berusaha tidak berbohong dan keras dengan berbuat jujur mengerjakan tugas sehari- di segala bidang hari Jujur Berbuat jujur meskipun tidak langsung maksimal Melakukan segala sesuatu, Berbuat baik, dan berkata dengan baik, dan berbicara apa adanya tidak berbohong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
No Siklus I 23 Saat ulangan di sekolah tidak mencontek 24 Selalu yakin dan percaya dalam melakukan setiap tindakan 25 Meminimalisir berbohong
Siklus II Tidak mencontek saat mengerjakan ulangan Berusaha mengendalikan diri dan menanamkan sikap jujur dari sekarang Memberitahu orangtua jika nilainya kurang baik
26
Saat ulangan tidak mencontek
27
Pada waktu ulangan tidak mencontek
28
Selalu mengembalikan benda dan uang orang lain Berbuat jujur di manapun saya berada Jujur, berbuat baik, bertindak dari hati, tidak berbohong Selalu menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap tindakan yang dilakukan
Tidak mencontek dan bersikap lebih jujur di rumah Rumah = jujur pada orangtua, sekolah= tidak mencontek Kalau salah mengaku salah Bertindak jujur kepada siapapun tanpa terkecuali Mengerjakan soal dengan kemampuan diri sendiri (tidak mencontek) Di sekolah = tidak mencontek, di rumah = terbuka untuk mengemukakan pendapat Tidak mencontek, tidak mencuri, tidak berbuat curang
29 30
31
32
33
34
35
36
Mengerjakan dan belajar dengan lebih giat agar dapat menguasai materi dengan baik sehingga tidak perlu mencontek Berusaha agar melakukan segala hal dengan kejujuran dan dengan tulus Di sekolah saya akan memperbaiki kebiasaan saya, supaya tugas itu saya kerjakan sendiri maupun di rumah, sehingga saya semakin rajin dan telaten mengerjakannya Berusaha untuk mengerjakan segala hal sendiri Bersikap apa adanya
Tidak mencontek
Tidak mencontek
Tidak mengambil barang yang bukan miliknya, tidak mencontek Jujur dalam menggunakan uang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
No Siklus I 37 Mengurangi hal-hal buruk yang telah menjadi kebiasaan 38 Meminimalkan berbuat tidak jujur. Belajar untuk percaya diri dalam melaksanakan tugas
Siklus II Berusaha tidak berbohong
Selalu memberi tahu orangtua jika mendapat niali yang kurang baik maupun baik
b) Pertanyaan Aksi Nilai Kerja Keras/Pantang Menyerah Tabel 5.29 Hasil Jawaban Pertanyaan Aksi atas Nilai Kerja Keras/ Pantang Menyerah dalam Proses Pembelajaran No Siklus I 1 Lebih giat belajar dan mengerjakan tugas
2
Melakukan segala hal dengan segenap kekuatan dan hati sampai batas optmal
3 4
Belajar lebih giat Mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh Lebih bekerja keras dalam belajar
5
6 7
8
Menerjakan tugas dengan serius tanpa mengeluh Terus memperbaiki nilai ulangan yang jelek dengan belajar lebih giat Meningkatkan kinerja di kelas dan di luar kelas
Siklus II Saya ingin masuk IPA, tentu saja saya akan belajar sebaik mungkin dan memperbaiki nilai saya yang berantakan Saya akan selalu mengusahakan yang optimal dari diri saya dan selalu memandang kegagalan adalah loncatan menuju keberhasilan Saya akan belajar giat Belajar tiap hari Saya akan bekerja lebih keras dalam studi karena saya tertinggal banyak materi karena sakit Belajar dengan benarbenar giat Berusaha untuk mengerjakan PR sendiri Mengembangkan sikap kerja keras dan pantang menyerah sebagai seorang pelajar dalam menjalani kewajibannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
No Siklus I 9 Bekerja tidak setengahsetengah 10 Saya akan mulai mengatur waktu belajar dan mengurangi main 11 12
13 14
15
16 17 18 19 20
21
22 23
24
Mengerjakan tugas semaksimal mungkin Belajar dengan giat untuk menyongsong masa depan
Siklus II Berjuang dengan maksimal Belajar tiap hari minimal 30 menit menyiapkan peralatan besok, mengurangi bermain Belajar dengan giat
Belajar dengan giat untuk masuk jurusan IPA demi menyongsong masa depan Belajar dengan rajin Belajar giat Saya akan terus berusaha, Saya akan naik kelas belajar, berfikir kristis, dan dengan itu saya akan kreatif menciptakan bekerja keras inovasi baru, untuk mencapai kesuksesan Dalam mencapai sesuatu Kerja tanpa menyerah yang sulit, saya akan bekerja keras dan pantang menyerah Niat untuk naik kelas Naik ke kelas IPA Bekerja keras mendapat Mengerjakan tugas hingga nilai yang terbaik selesai Belajar dengan tekun dan Lebih rajin belajar dan rajin pantang menyerah Mewujudkan cita-cita Mencapai cita-cita Belajar lebih keras, Saya akan belajar lebih melakukan tindakan nyata giat lagi untuk mencapai dalam hidup saya cita-cita saya Berbuat suatu dengan Lebih berusaha dan tidak kerja keras mala-malasan supaya dapat nilai yang maksimal Akan berusah menjadi Belajar giat lebih baik dengan berdoa Berusaha belajar agar nilai Bekerja keras ulangan menjadi baik mendapatkan hasil ulangan yang memuaskan Kita harus punya Belajar untuk niat/motivasi untuk meraih mendapatkan nilai bagus hasil maksimal/total dan tak pernah puas akan hasil yang setengah-setengah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
No Siklus I 25 Mengoptimalkan segala pekerjaan 26 Untuk sementara berjualan susu kedelai 27
28 29 30 31
32
33
34
35
36 37 38
Pada saat ulangan tidak bisa, tetap berusaha untuk menjawab atau sebelum ulangan belajar dengan giat agar bisa mengerjakan ulangan Belajar, menggarap tugas Mengerjakan tugas sampai akhir tidak mengeluh Kerja keras dan pantang menyerah untuk naik kelas Saya ingin mendapat nilainilai yang baik dan memuaskan supaya dapat naik kelas dan masuk jurusan yang saya ingini Belajar dengan giat, mengerjakan tugas dengan tekun Belajar dengan giat untuk dapat mencapai cita-cita dan prestasi Saya berencana akan melakukan kegiatan belajar yang rutin di kos maupun di sekolah, supaya saya mendapat hasil yang maksimal Tidak mudah putus asa dan selalu mencoba mencari jalan keluar Berusaha untuk belajar di rumah sesering mungkin Berusaha terus Berusaha belajar dari pengalaman, menciptakan inovasi baru untuk mencapai kesuksesan
Siklus II Mengejar nilai di sekolah yang tidak tuntas Berjualan susu kedelai di sekolah untuk membayar SPP Saat ulangan terus mencoba walaupun tidak dong
Belajar menyelesaikan masalah Jika ada tugas yang sulit harus tetap saya kerjakan Belajar giat agar bisa naik kelas Belajar
Lebih giat belajar dan pantang menyerah Berusaha untuk mendapatkan hasil terbaik Berjualan manisan di sekolah untuk tambahan uang jajan
Berusaha mengerjakan semuanya secara mandiri Memperbaiki nilai-nilai yang kurang memuaskan Maju terus tanpa menyerah Mengejar nilai yang kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
Tabel 5.28 dan 5.29 menunjukkan bahwa niat untuk membangun tindakan yang dikemukakan siswa dalam menjawab pertanyaan aksi sudah memperlihatkan hal yang positif. Siswa sudah menyadari akan pentingnya berbuat sesuai dengan nilai kejujuran dan nilai kerja keras/pantang menyerah. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan PPR dalam proses pembelajaran mampu membangun aksi kejujuran dan kerja keras/pantang menyerah yang merupakan aspek conscience. c. Aspek Compassion Aspek compassion yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah nilai kerja sama. Nilai kerja sama dikembangkan dalam dinamika diskusi permainan yang melibatkan kelompok siswa. Seperti halnya aspek conscience, aspek compassian diukur dengan menggunakan pertanyaan kuesioner, refleksi dan aksi secara tertulis. 1) Kuesioner Perolehan data kuesioner untuk mengukur aspek compassion dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.30 Skor Rata-rata Penilaian Kerja Sama
Saat Pengukuran
Ratarata Skor
Awal Siklus I (sebelum penerapan PPR) Akhir Siklus I (sesudah penerapan PPR) Akhir Siklus II (sesudah penerapan PPR)
3,79 3,86 4,28
Rerata Skor Sebelum dan sesudah 3,79 4,07
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
Penilaian kerja sama pada tabel 5.30 menunjukkan adanya kenaikan pada setiap siklusnya. Pada awal siklus I skor yang diperoleh 3,79 dan akhir silus I naik menjadi 3,86. Kenaikan terjadi lagi pada akhir siklus II menjadi 4,28. Hasil peningkatan aspek compassion dapat juga dilihat dari rerata sebelum penerapan PPR 3,79 menjadi 4,28 setelah penerapan PPR. 2) Pertanyaan Refleksi Hasil refleksi siswa yang berkaitan dengan yang berkaitan dengan proses pembelajaran dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.31 Hasil Refleksi Siswa atas Nilai Kerja sama No Siklus I 1 Lebih mudah mengerjakan semua hal
2
Pandai berkomunikasi dengan orang lain, peka terhadap orang lain
3
Saling melengkapi karena manusia bukan makhluk yang sempurna
4
Hasilnya lebih baik dan menambah sosialisasi Tugas yang berat menjadi lebih ringan
5
6
Memperbaiki cara bersosialisasi, memaklumi orang, dan belajar toleransi dan lapang dada
Siklus II Mengasah jiwa sosial, bisa mengerjakan semua hal dengan lebih mudah karena tidak sendirian Semakin akrab, semakin mengerti perasaan orang kain, semakin mudah menyelesaikan suatu pekerjaan dan menambah pengalaman berorganisasi Mansia adalah makhluk tidak sempurna, maka dengan bantuan orang lain maka dapat saling melengkapi Lebih cepat selesai, beban lebih ringan Tugas yang berat menjadi mudah, lebih dekat satu sama lain Melatih komunikasi, pekerjaan terasa lebih mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
No Siklus I 7 Pekerjaan lebih ringan dan tanpa beban 8
9
10
11
12
13 14
15 16
17
18
19
Dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang lebih dengan cepat Bisa bekerja sama, menghargai pendapat orang lain Masalah akan cepat selesai, beban berat akan terasa lebih ringan
Pekerjaan dapat diselesaikan dengan waktu yang singkat Hasil yang dicapai lebih maksimal, mempererat hubungan dengan kerja sama Pekerjaan lebih mudah, dan bertanya bila tidak tahu Pekerjaan cepat selesai dan terasa ringan. Menjalin relasi dengan teman Mendapat pengetahuan, lebih akrab Kita akan mendapat "sesuatu" yang tidak kita miliki Hidup dapat lebih tentram dan pekerjaan yang dikerjakan dapat diselesaikan lebih cepat Pekerjaan menjadi mudah dan cepat selesai, dan dapat mencari pendapat dari orang lain Kerja jadi jauh lebih gampang dan menyenangkan
Siklus II Lebih mengenal anggota kelompok, tugas lebih mudah dikerjakan Dapat mencapai apa yang kita tuju dengan cepat dan sama-sama menguntungkan Berlatih berorganisasi
Masalah akan lebih cepat selesai. Sesuai kata pepatah ringan sama dijinjing berat sama dipikul. Dengan kerja sama, masalah yang berat akan terasa ringan dilakukan Suatu pekerjaan dapat kita kerjakan dengan cepat dan makasimal Hasil yang dicapai lebih bagus dan hati merasa lebih puas Pekerjaan jadi lebih mudah Banyak teman/rekan, pekerjaan lebih ringan, mudah, dan cepat Nilai bagus Bisa mendapat pertolongan ketika kita butuh pertolongan Dapat berkomunikasi dengan baik, tugas cepat sekali
Pekerjaan menjadi lebih ringan dan mendapat hasil maksimal Pekerjaan jadi jauh lebih mudah, mendapat masukan orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
No Siklus I 20 Dengan bekerja sama, pekerjaan yang kita miliki akan terasa jauh lebih ringan 21 Saling melengkapi kemampuan satu sama lain 22 Dapat saling membantu, saling melengkapi 23 Dapat mempermudah menyelesaikan masalah 24 Pekerjaan yang sulit dapat dipecahkan, masalah dapat diselesaikan, kita tidak menanggung beban sendiri, dan belajar menghargai pendapat orang lain 25 Pekerjaan yang sulit akan terasa lebih ringan, pekerjaan yang banyak akan dikerjakan dengan waktu yang singkat 26 Dapat mengetahui suatu hal itu benar atau tidak 27 28
Selesai lebih cepat, lebih efektif, lebih mudah
29
Saling membantu, saling mengenal, saling mengerti Pekerjaan akan terasa lebih ringan, dapat menjalin hubungan dengan orang lain. Dapat mengembangkan toleransi Pekerjaan yang susah bisa menjadi lebih mudah dengan adanya bantuan orang lain Pekerjaan akan terasa ringan dan hasilnya lebih baik Suatu pekerjaan akan menjadi lebih mudah
30
31
32
33
Siklus II Pekerjaan kita akan terasa lebih ringan
Lebih dekat dengan teman, pekerjaan cepat selesai Akan menyelesaikan pekerjaan dengan cepat Saling menghargai pendapat orang lain Pekerjaan yang susah dapat diselesaikan
Pekerjaan berat menjadi lebih ringan
Lebih dekat dengan orang lain karena dapat berelasi dengan baik Pekerjaan cepat selesai Pekerjaan cepat selesai dan mendekatkan kita dengan orang lain Hasil lebih baik, dapat bersosialisasi Pekerjaan berat menjadi ringan
Hasil pasti lebih bagus dan cepat selesai
Pekerjaan semakin ringan, hasil lebih maksimal Suatu pekerjaan jadi lebih mudah dikerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
No Siklus I 34 Kita dapat membagi tugas, kita juga bisa saling menghargai jika di kelas ada pendapat yang berbeda, dan juga pekerjaan akan cepat selesai 35 Pekerjaan lebih cepat selesai dan hasilnya pasti lebih maksimal 36
37 38
Hasil yang di dapat bisa maksimal dan bisa belajar dari orang lain Mempererat sosialisasi Bisa menghemat waktu
Siklus II Bisa saling berkomunikasi yang dapat membuat pertemanan menjadi lebih erat
Pekerjaan jadi lebih cepat selesai, belajar bekerja dalam tim, dan dapat lebih mengenal pribadi orang lain Kita dapat belajar dari orang lain Semangat bekerja sama Mendapatkan relasi yang lebih luas
Pertanyaan refleksi sebagai jawaban atas tabel 5.31 adalah manfaat apa yang dapat kita peroleh jika kita bekerja sama dengan orang lain? Kebanyakan siswa mampu menuliskan manfaat dari kerja sama sebagai refleksi compassion. Siswa sudah mengerti akan pentingnya nilai kerja sama untuk belajar berorganisasi dan membuat pekerjaan lebih cepat selesai. Selain itu siswa memahami bahwa kerja sama akan menghasilkan sesuatu secara lebih optimal. Siswa juga beranggapan bahwa dengan kerja sama mereka akan mendapatkan relasi yang lebih luas. Kesimpulan akan tabel pertanyaan refleksi dapat dirangkum bahwa penerapan PPR meningkatkan aspek compassion dan nilai kerja sama mulai berkembang dalam diri siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
3) Pertanyaan Aksi Tabel 5.32 Rencana Aksi Siswa tentang Nilai Kerja sama dalam Proses Pembelajaran No Siklus I 1 Dibantu/membantu orang lain, mengurangi egoisme 2
Meminta bantuan teman, tidak malu dan sungkan, serta rendah hati bila meminta tolong
3
Lebih bersosialisasi
4
Belajar bersama dan datang tutor Belajar kerja sama
5
6
7
8
9 10
11 12
13
Saling memperbanyak ilmu, dapat naik kelas, sukses bersama Menjalin relasi agar kelompok dapat bekerja secara optimal Membantu teman yang belum mengerti dan bekerja sama dengan teman sekelas agar semua dapat naik kelas Semakin bekerja sama dan menghargai orang lain Ikut tutor tiap mau ulangan, mengerjakan PR bersama, kerja kelompok dan diskusi Bekerja kelompok dengan aktif Mengikuti tutor, mengerjakan PR bersama, kerja kelompok dan diskusi Lebih aktif dalam kelompok
Siklus II Belum terpikirkan, tapi yang penting saya ingin mencari teman lebih banyak lagi Saya akan mencoba untuk lebih menghormati pendapat orang lain dan berusaha untuk membuat sesuatu yang besar dengan orang lain Saya akan lebih bersosialisasi Tutor kelas Saya akan belajar bersama (tutorial) agar kami dapat memahami materi Menerima bantuan saat tidak mengerti materi Ikut andil lebih banyak dalam kerja kelompok Membantu teman yang tertinggal bukan dalam mengerjakan ulangan soalsoal, tetapi dalam belajarnya Menerima dan memberi masukan Tutor kelas, kerja sama mengerjakan tugas supaya bisa cepat selesai Lebih aktif dalam kerja sama atau kelompok Belajar secara kelompok, mengikuti tutor, membantu teman yang kesusahan Lebih aktif dalam kerja kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
No Siklus I 14 Saya akan berelasi dengan banyak orang, sehingga saya bisa mendapat banyak bantuan 15 Mengembangkan rasa percaya diri 16 Niat untuk masuk kelas IPA 17 Membangun kepercayaan dan kerja sama dengan teman-teman 18 Lebih aktif dan tidak malu untuk menyampaikan pendapat 19 Lebih akrab, dan punya banyak teman 20 Belajar bersama, berjuang bersama untuk mendapat hasil yang maksimal dalam belajar 21 Selalu berdoa untuk mereka
22 23
24
25 26
27 28 29
Membangun relasi yang baik, saling peduli Dalam memecahkan masalah, saya ingin bekerja keras Menghargai pendapat orang lain, tidak egois, mementingkan kepentingan kelompok Mempererat pertemanan Berusaha naik kelas, di masyarakat berusaha lebih baik dalam berorganisasi Menghargai pendapat orang lain Kerja bakti, latihan sosial Bekerja lebih kompak, saling pengertian
Siklus II Saya akan bekerja sama untuk memecahkan masalah
Belajar lebih banyak Naik kelas Membangun kerja sama dengan baik Lebih bersosialisasi dengan orang lain dan bekerja sama Dapat banyak teman dan pengalaman baru Saya akan bekerja sama agar dapat bersama-sama berjuang menggapai citacita Lebih mempererat pertemanan dan saling menghargai pendapat teman agar kerja sama berjalan baik Memperkuat relasi dengan berbuat baik Belajar lebih giat
Bekerja untuk menyelesaikan masalah yang sulit secara bersamasama Berbagi pengetahuan dan mempermudah pekerjaan Menjalin relasi dengan baik agar suatu saat dapat berbisnis bersama Lebih sering belajar bersama saat mau ulangan Belajar kelompok, tutorial Bersosialisasi yang baik, memberikan gagasangagasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
No Siklus I 30 Bekerja sama dengan teman sekelas agar semua dapat naik kelas dan mendapat jurusan yang sesuai 31 Saya akan bangun kerja sama terus menerus agar jika kita dalam kesulitan dibantu orang lain 32 Saling toleransi, semakin bersikap kritis sehingga bisa membuahkan sebuah hasil yang membanggakan 33 Membantu teman yang sedang kesulitan dalam pemahaman materi, belajar bersama 34 Saya berencana dengan kerja sama dengan teman, pekerjaan akan tertata dan cepat selesai 35 Berusaha untuk selalu kompak dan berdiskusi dengan anggota kelompok 36 Membuat diri saya lebih baik 37 Percaya pada diri sendiri dan orang lain 38 Menjalin relasi dengan orang banyak agar bisa belajar dari pengalaman mereka
Siklus II Contohnya kerja sama melalui tutorial
Tutor
Lebih bersosialisasi dan bekerja sama
Belajar bersama
Menjalin relasi dengan baik agar suatu saat dapat berbisnis bersama Berusaha untuk bekerja dalam tim dan memperhatikan orang lain Belajar dan mengajari orang lain Belajar labih niat Lebih mengembangkan pengetahuan yang saya miliki dengan berelasi bersama orang lain
Tabel 5.32 menunjukkan bahwa aspek compassion sudah muncul dalam pengalaman siswa selama melakukan proses pembelajaran. Siswa sudah membuat niat akan suatu tindakan yang menggambarkan bahwa mereka telah memahami arti pentingnya nilai kerja sama. Jadi penerapan PPR mampu menumbuhkan niat untuk bertindak sesuai dengan nilai kerja sama yang terkandung dalam aspek compassion pada proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
2. Pembahasan Hasil penelitian yang telah dipaparkan menggambarkan bahwa penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dapat mengembangkan aspek competence, conscience, dan compassion siswa dalam pembelajaran ekonomi. Pembuktian atas pernyataan tersebut dapat dilihat pada tabel hasil skor atas ketiga aspek tersebut: Tabel 5.33 Hasil Perbandingan Aspek Competence, Conscience, dan Compassion antara Sebelum dan Sesudah Penelitian Aspek yang Dinilai Competence - Kognitif - Rerata Skor afektif-akademik Conscience - Rerata Skor Conscience Compassion - Kerja sama
Sebelum
Sesudah
49,4 3,13
74,2 3,29
3,75
3,89
3,79
4,07
Tabel rata-rata di atas menggambarkan peningkatan hasil dari setiap aspek yang ingin dikembangkan dalam penelitian. Peningkatan skor tersebut didapat dari berbagai macam kegiatan dalam proses pembelajaran ekonomi berlangsung. Proses pengambilan data dimulai dari awal pembelajaran yang disebut dengan konteks, pengalaman sampai pada evaluasi, refleksi dan aksi siswa. Konteks adalah tahap penggalian pengalaman siswa yang dilakukan guru untuk melihat seberapa jauh kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan sebagai penghantar materi uang yang merupakan materi yang baru. Aspek competence dikembangkan lewat pengalaman yang berisi penjelasan guru akan materi dan permainan berupa peta konsep, puzzel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
segitiga dan example non example. Dalam permainan siswa tidak hanya diajak untuk melatih ranah kognitif siswa namun siswa diajak juga aktif agar unsur psikomotorik dalam diri siswa menjadi terlatih. Dengan adanya permainan, diharapkan siswa lebih memahami materi dan tidak bosan mengikuti pembelajaran. Selanjutnya pada tahap pengalaman, siswa mencoba menemukan nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam pembelajaran. Siswa mencoba menggali nilai kejujuran dan kerja keras/pantang menyerah sebagai aspek competence yang ingin dicapai. Kejujuran dikembangkan melalui artikel ‘Kisah Dompet yang Hilang, Nilai Sebuah Kejujuran’ yang berisi kisah seorang supir taxi yang mengembalikan dompet seorang penumpang yang tertinggal saat menggunakan jasa taxi. Nilai kejujuran juga dikembangkan dengan cerita ‘Dua Manusia Super di Pinggir Jalan’ yang mengisahkan dua anak kecil yang berjualan tisu. Ketika datang seorang pembeli dan uang yang diberikan terlalu banyak untuk harga tisu tersebut, kedua anak itu tetap mengembalikan kembalian walaupun pembeli tidak mengharapkan kembalian. Selain nilai kejujuran, aspek conscience yang ingin diambil melalui pembelajaran ini adalah nilai kerja keras/pantang menyerah. Nilai kerja keras/pantang menyerah dikembangkan lewat penayangan video potongan film berisi tentang seseorang yang menggendong dengan merangkak dari ujung lapangan sampai ujung lapangan sisi yang lain. Selain itu nilai kerja keras/pentang menyerah dikembangkan melalui video slide yang berisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
tentang seseorang yang mengamati kepompong yang akan berubah menjadi
kupu-kupu.
Seseorang
yang
sedang
mengamati
proses
metamorfosis tersebut merasa kasihan kepada kupu-kupu dan membantu kupu-kupu untuk keluar dari kepompongnya dengan menggunting ujung kepompong tersebut. Kupu-kupu tersebut tidak dapat terbang dan hanya bisa berjalan karena sayap tidak mengembang Ternyata dalam proses menjadi kupu-kupu membutuhkan kerja keras untuk keluar dari kepompong yang dapat memacu zat tertentu yang membuat sayap siap untuk digunakan. Aspek yang perlu digali dalam pembelajaran adalah compassion. Aspek ini dikembangkan pada diskusi permainan yang mengedepankan unsur kerja sama yang merupakan bagian dari compassion yang ingin dicapai. Siswa dalam diskusi permainan diingatkan akan pentingnya kerja sama dalam menyelesaikan permainan dan dari pengalaman kerja sama, siswa diajak untuk melihat manfaat yang dapat diambil. Ketiga aspek tersebut tidak cukup dilihat dari proses pembelajaran. Oleh sebab itu peneliti mengambil data dari hasil refleksi dan aksi yang dikerjakan siswa. Tahap ini dilakukan setelah siswa melalui tahap pengalaman dalam proses pembelajaran. Dalam refleksi siswa melihat nilai-nilai kehidupan yang dapat diambil dan manfaat dari nilai tersebut bagi kehidupan. Dalam aksi siswa membangun niat dalam bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang dapat diambil pada refleksi pembelajaran. Selain refleksi dan aksi, peneliti mengambil data dari kuesioner yang berisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
pengukuran sikap dan minat yang termasuk dalam unsur competence, pengukuran moral kejujuran dan kerja keras/pantang meyerah yang termasuk dalam aspek conscience dan pengukuran nilai kerja sama yang termasuk dalam aspek compassion. Peningkatan hasil penelitian pada aspek competence, conscience, dan compassion memang terlihat pada data yang diperoleh. Namun peningkatan tersebut belum optimal dan hanya sedikit mengalami penigkatan. Hal ini terjadi karena untuk merubah karakter siswa dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan proses yang panjang. Begitu pula dengan niat-niat yang ingin dilakukan oleh siswa. Siswa membutuhkan media untuk selalu mengingat akan niat yang dituliskan dalam pembelajaran yang berkelanjutan. Jadi proses pembelajan PPR harus diteruskan hingga siswa menyadari akan karakter hidup yang baik untuk dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat. Namun berdasarkan hasil, peningkatan skor rata-rata menunjukkan bahwa penggunakan PPR dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan aspek competence, conscience dan compassion siswa, meskipun secara kuantitatif kecil dan secara kualitatif masih berada pada kriteria yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penellitian tentang penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran materi uang untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion (3c) siswa kelas X1 Sma Kolese De Britto Yogyakarta, dapat disimpulkan bahwa: 1. Dengan menerapkan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi uang dapat meningkatkan competence siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Kesimpulan ini terbukti dengan adanya peningkatan nilai competence siswa yang dapat dilihat dari awal siklus I sampai pada akhir siklus II. Nilai kognitif siswa pada awal siklus I 49,4 menjadi 74,2 pada akhir siklus II dan nilai afektifakdemik yang terdiri dari penilaian sikap dan minat naik dari 3,13 menjadi 3,29. 2. Penggunaan
Paradigma
Pedagogi
Reflektif
(PPR)
dalam
proses
pembelajaran ekonomi pada materi uang dapat meningkatkan conscience siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Hal ini terbukti dengan adanya hasil yang meningkat pada nilai kejujuran dan kerja keras/pantang menyerah sebelum dan sesudah penelitian. Rata-rata aspek conscience meningkat dari 3,75 menjadi 3,89.
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
3. Penerapan PPR Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam proses pembelajaran ekonomi pada materi uang dapat meningkatkan compassion siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan nilai kerja sama dari 3,79 sebelum penelitian menjadi 4,07 sesudah dilaksanakannya penelitian. 4. Dengan adanya pemaparan di atas dapat dikatakan bahwa aspek competence, conscience, dan compassion mengalami peningkatan. Oleh sebab itu penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam proses pembelajaran ekonomi pada materi uang dapat meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta.
B. Keterbatasan 1. Alokasi waktu yang sangat padat dan proses pembelajaran terkesan mengejar skenario pembelajaran saja, sehingga hasil yang dicapai tidak optimal dan post test hanya dilakukan di akhir penelitian. 2. Persiapan instrumen penelitian yang dilakukan mengalami hambatan karena mengejar waktu penelitian pada bulan Februari sehingga instrumen penelitian hanya diuji menurut validitas isi dan tidak tidak diuji secara empiris. 3. Perangkat pembelajaran yang begitu banyak yang membuat siswa kurang bersemangat dalam mengisi refleksi, aksi, kuesioner dan perangkat yang lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
4. Aksi yang ditulis oleh siswa baru berupa aksi batin atau niat yang diperoleh dari hasil refleksi. Jadi tindakan nyata dalam kehidupan seharihari belum dapat dilihat.
C. Saran Saran yang perlu dipertimbangkan sebagai wacana untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion dalam kegiatan pembelajaran sehubungan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Saran bagi Sekolah Penerapan
Paradigma
Pedagogi
Reflektif
(PPR)
sebaiknya
dikembangkan dalam proses pembelajaran di kelas secara berkelanjutan agar karakter siswa benar-benar terbentuk dari hasil refleksi dan proses pembelajaran dimaknai sebagai pembelajaran nilai. 2. Saran bagi Guru Mitra Guru sebaiknya lebih menekankan akan pentingnya pembelajaran nilai dalam proses pembelajaran yang diambil dari materi-materi yang diajarkan dan lebih inovatif lagi menggunakan media-media pembelajaran yang membuat siswa aktif bergerak untuk menumbuhkan aktivitas siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Adji Wahyu, Suwerli, Suratno. 2007. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
http://3dcica.blogspot.com/2011/05/video-motivasi-dari-potongan-film.html. Video Motivasi Kerja Keras/Pantang Menyerah “Potongan Film "Facing the Giant"
http://www.youtube.com/watch?v=ocHN443wJbk Video Motivasi Kerja Keras/Pantang Menyerah “Renungan dari Sebuah Kepompong"
Kusumah, Wijaya dan Dwitagama, Dedi. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks.
M-edukasi. (2012). Tujuan PTK Penelitian Tindakan Kelas [Online]. Tersedia: (http://www.m-edukasi.web.id/2012/05/tujuan-ptk-penelitian-tindakankelas.html [19 September 2012]
P3MP dan LPM Universitas Sanata Dharma. 2010. Panduan Evaluasi Pembelajaran Berbasis Pedagogi Ignasian. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Pakguruonline. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) [Online]. Tersedia: Http://pakguruonline.pendidikan.net/penelitian_tindakan_kelas. html [19 September 2012]
Poerwadarminta. 2005. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Prijowuntato Widanarto. 2007. Modul Evaluasi Pembelajaran. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: tidak diterbitkan
Sukamto Slamet, dkk. 2006. Ekonomi SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira.
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
Sukwiaty, H. Sudirman Jamal, Slamet Sukamto. (2009). Ekonomi SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira.
Sulipan. “Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action research)”. Program Bimbingan Karya Tulis Ilmiah secara Online dan Program Peningkatan Kompetensi Guru Sekolah Indonesia di Luar Negeri [Online], halaman 3. Tersedia: http://download.ebookgratis.info/dr-sulipan-m-pd-penelitian-tinda kan-kelas-classroom/ [17 Oktober 2012]
Susilo, 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
Tim PPR SD Kelompok Kanisius. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR): Pengertian dan Dinamika. SD Kanisius Yogyakarta: tidak diterbitkan
Wikipedia. (2012). Conscience. [Online]. Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/ Conscience [19 Oktober 2012]
Wongso, Andre. (2009). Kisah Dompet yang Hilang, Nilai Sebuah Kejujuran [Online]. Tersedia: http://www.andriewongso.com/artikel/aw_artikel/2822/ Nilai_Sebuah_Kejujuran/ [12 Januari 2012]
www.maskolis.com/2011/03/dua-manusia-super-di-pinggir-jalan.html Cerita Kejujuran “Dua Manusia Super di Pinggir Jalan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Sekolah
: SMA Kolese De Britto
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kelas/Semester
: X/2
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : Memahami uang dan perbankan
Kompetensi Dasar
: Menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang
Indikator
:
Competence/pengetahuan: a. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian uang. b. Siswa mampu menjelaskan syarat-syarat uang. c. Siswa mampu menjelaskan fungsi uang. d. Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis uang. Conscience/suara hati: Siswa memiliki dan mampu mengembangkan nilai kerja keras/pantang menyerah dan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari. Compassion/kepedulian pada orang lain: Siswa mampu bekerja sama dengan teman pada saat diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
A. Tujuan Pembelajaran
:
Competence/pengetahuan: 1. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian uang. 2. Siswa mampu menjelaskan syarat-syarat uang. 3. Siswa mampu menjelaskan fungsi uang. 4. Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis uang.
Conscience/suara hati: 1. Siswa memiliki dan mampu mengembangkan nilai kerja keras/pantang menyerah dalam kehidupan sehari-hari. 2. Siswa memiliki dan mampu mengembangkan nilai kejujuran dalam kehidupan sehari-hari.
Compassion/kepedulian: Siswa mampu bekerja sama dengan teman pada saat diskusi kelompok.
B. Materi Ajar
:
Pengertian Uang Dari
jaman
dahulu
masyarakat
sudah
mengetahui
mengenai
perdagangan, diawali dari perdagangan dengan cara barter dan sampai saat ini orang sudah mendapatkan alat bantu yang disebut uang dalam memudahkan pertukaran.Uang yang dimiliki tiap negara berbeda-beda dan mempunyai nilai. Dengan memiliki nilai, maka dapat diukur perbandingan mata uang tiap-tiap negara. Menurut R.J. T homas menyatakan, uang adalah suatu benda yang dengan mudah dan umum diterima oleh masyarakat untuk pembelian barang dan jasa, barang berharga lainnya dan pembayaran utang. Sebelum mengenal uang masyarakat melakukan barter dalam setiap transaksi dengan kegiatan barter, namun barter memiliki kelemahan yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
1. Perekonomian barter memerlukan kehendak ganda yang selaras 2. Sulit penentukan harga 3. Membatasi pilihan pembeli 4. Menyulitkan pembayaran dimasa depan 5. Sulit menyimpan kekayaan Beberapa ahli mendefinisikan uang sebagai berikut: Uang adalah sebagai alat tukar (A.C. Pigou), yang dapat diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang (D.H. Robertson) dan pembelian jasa serta kekayaan berharga lainnya dan dapat digunakan untuk pembayaran utang (R.G. Thomas). Secara umum uang dapat diartikan sebagai benda yang disetujui masyarakat sebagai alat perantara dalam kegiatan tukar menukar barang dan jasa, dan sebagai alat penghitung kekayaan. Berdasarkan pengertian mengenai uang, maka kita dapat mengetahui syarat suatu benda dapat dijadikan uang, yaitu: 1. Dapat diterima oleh masyarakat umum (acceptability) 2. Tidak mengalami perubahan dan tidak cepat rusak (durability) 3. Nilainya tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu yang lama (stability of value) 4. Praktis dan mudah dibawa kemana-mana (portability) 5. Mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai (divisibility) 6. Kualitasnya relatif sama (uniformity) 7. Jumlahnya terbatas dan tidak mudah dipalsukan (scarcity) NILAI MATA UANG 1. Nilai Nominal adalah nilai yang tertera pada uang tersebut. 2. Nilai Intrinsik adalah nilai dari bahan yang dipergunakan untuk membuat mata uang tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
3. Nilai Riil/Tukar (Nilai Internal) adalah nilai uang yang diukur dengan kemampuan uang tersebut untuk ditukar dengan barang atau jasa. 4. Nilai Eksternal adalah nilai uang yang diukur dengan kemampuannya untuk ditukarkan dengan valuta asing.
FUNGSI UANG Fungsi Asli 1. Fungsi uang sebagai alat tukar Dengan adanya uang pembeli dapat mendapatkan barang yang diinginkan dan penjual dapat menggunakan uang tersebut uang membeli barang kembali 2. Sebagai satuan hitung Berhubungan dengan jasa yang diberikan, jasa dari hasil pekerjaan dapat dinilai dengan satuan uang yang diterima setiap bulan.
Fungsi Turunan Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai fungsi turunan. Fungsi turunan itu antara lain: 1. Uang sebagai alat pembayaran yang sah Kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang semakin bertambah dan beragam tidak dapat dipenuhi melalui cara tukar-menukar atau barter. Guna mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan, manusia memerlukan alat pembayaran yang dapat diterima semua orang, yaitu uang. 2. Uang sebagai alat pembayaran utang Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
3. Uang sebagai alat penimbun kekayaan Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan semua uang yang dimilikinya untuk keperluan konsumsi. Ada sebagian uang yang disisihkan dan ditabung untuk keperluan di masa datang. 4. Uang sebagai alat pemindah kekayaan Seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain dapat memindahkan kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan rumah ke dalam bentuk uang dengan cara menjualnya. Di tempat yang baru dia dapat membeli rumah yang baru dengan menggunakan uang hasil penjualan rumah yang lama. 5. Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi Apabila nilai uang stabil orang lebih bergairah dalam melakukan investasi. Dengan adanya kegiatan investasi, kegiatan ekonomi akan semakin meningkat.
JENIS UANG Menurut berlakunya sebagai alat pembayaran 1. Uang kartal. Uang yang diterbitkan oleh pemerintah, dalam hal ini bank sentral yaitu uang kertas dan logam 2. Uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk deposito, cek dan rekening giro yang dikeluarkan oleh bank umum Menurut Niainya 1. Full Bodied Money adalah uang yang nilai intrinsik/nilai pembuatannya sama dengan nilai nominal/nilai yang tertera pada uang tersebut. Contohnya: uang Rp1.000,00 dibuat dengan bahan yang dihargai Rp1000,00. 2. Token Money adalah mata uang yang nilai nominalnya lebih besar dari pada nilai intrinsiknya. Contohnya: uang kertas Rp100.000,00 dibuat dengan bahan yang kurang dari Rp100.000,00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
Menurut bahan pembuatnya 1. Uang kertas (ongkos pembuatannya murah, mudah dibawa) 2. Uang logam (emas dan perak) Menurut lembaga yang mengeluarkan 1. Bank sentral (menciptakan uang kartal) 2. Bank umum (menciptakan uang giral)
C. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran 1. PENDAHULUAN (15 menit) a. Salam Pembuka. b. Guru memberikan soal pre test tentang uang untuk mengukur competence siswa. c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menegaskan kepada siswa bahwa materi yang diberikan hari ini adalah uang. d. Konteks Melakukan apersepsi: Guru dan siswa mempersiapkan pembelajaran dengan melihat kejadian-kejadian dan pengalaman langsung siswa yang dapat dikembangkan untuk pembelajaran materi uang melalui pertanyaan-pertanyaan: 1) Apakah hari ini kalian semua membawa uang? Coba keluarkan! 2) Mengapa kalian membawa uang? Untuk apa saja? (guru memberi kesempatan kepada 2 – 3 siswa untuk memberikan pendapat). 3) Sebutkan menurut kalian masing-masing apa pengertian uang? (guru menunjuk 2 – 3 siswa). 4) Seberapa pentingkah bagimu mempunyai uang yang sangat banyak?
(memancing
kebermanfaatan uang).
siswa
untuk
berfikir
mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
e. Memotivasi siswa Guru memberikan pertanyaan kepada siswa, sebenarnya mengapa kita harus mempelajari materi uang? Supaya: 1) Kita dapat mengetahui pengertian, fungsi dan jenis uang, karena uang selalu kita butuhkan dan kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. 2) Kita dapat melihat lebih dalam nilai-nilai kemanusiaan yang terdapat dalam materi uang.
2. KEGIATAN INTI (65 menit) Pengalaman a. Guru menjelaskan pengertian uang b. Guru membagi siswa dalam 6 kelompok c. Siswa membuat peta konsep yang sudah disiapkan: 1) Penjelasan Permainan a) Terdapat 29 kartu peta yang harus disusun. b) Silahkan menempel kartu tersebut pada kertas karton yang sudah disediakan. c) Setiap kelompok diberi waktu 10 menit untuk menyusun peta tersebut hingga membentuk sebuah konsep tentang uang. d) Permainan dimulai bersamaan. e) Pemenangnya adalah kelompok yang mampu menyelesaikan permainan paling cepat dan benar. 2) Permainan dimulai 3) Persentasi kelompok
d. Guru memberikan pertanyaan refleksi untuk di bawa pulang dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
e. Guru memberikan cerita ‘Kisah Dompet yang Hilang, Nilai Sebuah Kejujuran’ sebagai pekerjaan rumah. f. Siswa diminta untuk mengomentari dan mengumpulkan komentarnya di pertemuan berikutnya.
Pertemuan ke-2 a. Guru mengingatkan siswa untuk mengumpulkan refleksi dan komentar atas cerita ‘Kisah Dompet yang Hilang, Nilai Sebuah Kejujuran’ b. Sharing tentang cerita ‘Kisah Dompet yang Hilang, Nilai Sebuah Kejujuran’. 1) Guru menunjuk salah seorang siswa untuk mensharingkan komentarnya atas cerita yang sudah dibaca 2) Guru menyimpulkan bahwa terdapat nilai kejujuran yang harus dikembangkan yang terkandung dalam cerita tersebut
Siswa memainkan game puzzle dalam kelompok. a. Penjelasan game 1) Puzzle terdiri dari 9 (sembilan) bagian berbentuk segitiga keci. 2) Permainan dilakukan dengan cara menghubungkan sisi yang satu dengan yang lainnya sehingga menjadi segitiga besar. 3) Sisi yang satu dengan sisi yang lainnya harus mempunyai hubungan atau keterkaitan yang jelas. 4) Pemenangnya adalah kelompok yang menyelesaikan permaianan paling cepat dan benar. 5) Kelompok diberi waktu 6 menit pertama untuk menyelesaikan permainan. 6) Jika kelompok belum dapat menyelesaikan puzzle, maka siswa diberi kesempatan untuk membuka buku 7) Kelompok melanjutkan puzzle yang telah disusun hingga menjadi sebuah segitiga besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
b. Permainan dimulai 1) Kelompok diberi waktu 6 menit pertama 2) Jika kelompok belum dapat menyelesaikan puzzle, maka siswa diberi kesempatan untuk membuka buku 3) Kelompok melanjutkan puzzle yang telah disusun hingga menjadi sebuah segitiga besar c. Kelompok mempresentsikan hasil kerja keras kelompoknya di depan kelas d. Guru memancing siswa untuk sharing atas pengalaman dan kejadian yang terjadi pada memecahkan permainan. 1) Apakah kelompok mengalami kesulitan dalam menyusun puzzle? 2) Apakah terjadi perbedaan pendapat dalam kelompok? 3) Bagaimana cara mengatasi kesulitan tersebut? e. Guru dan siswa menyimpulkan nilai kerja sama dalam memecahkan soal yang diberikan lewat permainan
f. Guru memancing siswa untuk menjawab bekerja keras dan pantang menyerah adalah kunci untuk mendapatkan uang. 1) Apakah mendapatkan uang dengan merugikan orang lain dianggap benar? (lisan) 2) Lalu bagaimana seharusnya cara untuk mendapatkan uang dengan benar? (lisan) 3) Ketika kita sudah susah payah bekerja dan tidak mendapatkan uang, apa yang akan kita lakukan? (lisan) 4) Sikap apa yang perlu kita kembangkan ketika kita gagal? (pantang menyerah) (lisan) g. Guru menayangkan video yang berisi nilai kerja keras dan pantang menyerah sebagai pemantapan akan pentingnya nilai tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
2. PENUTUP (15 menit) a. Refleksi Guru
mengajak siswa
untuk
berefleksi,
dengan
memberikan
pertanyaan tentang pengalaman yang telah dialami dalam proses pembelajaran.. 1) Nilai apa saja yang dapat kita ambil dari pembelajaran materi ini? (tertluis) 2) Manfaat apa yang dapat kita rasakan jika kita berbuat jujur? (tertluis) 3) Apakah selama ini saya sudah berbuat jujur dalam kehidupan sehari-hari? (tertulis) 4) Apakah kita perlu bekerja keras dan pantang menyerah dalam mencapai apa yang kita inginkan? Mengapa? (tertulis) 5) Manfaat apa yang dapat kita perleh jika kita bekerja sama dengan orang lain? (tertulis)
b. Aksi: Guru memberikan pertanyaan aksi yang berkaitan dengan nilai kemanusiaan yang mereka dapatkan dari pengalaman. 1) Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan yang mencerminkan sikap jujur baik di sekolah maupun di rumah? (tertluis) 2) Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan dengan kerja keras dan pantang menyerah? (tertluis) 3) Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan melalui kerja sama dengan teman/orang lain? (tertulis)
c. Evaluasi: Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan lisan kepada siswa untuk mengetahui perkembangan siswa akan pengetahuannya dalam mengikuti pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
D. Metode dan Media Pembelajaran Metode Pembelajaran : - Ceramah - Disusi - Tanya jawab
Media Pembelajaran: (sesuai kebutuhan) - Lembar soal - Lembar jawab - Power point+LCD - Video kerja keras dan pantang menyerah
E. Sumber Belajar 1. Adji Wahyu, Suwerli, Suratno. 2007. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga 2. Hj. Sukwiaty, Dra, H. Sudirman Jamal,Drs, Slamet Sukamto,Drs. 2009. Ekonomi. Jakarta: Yudhisthira 3. Sukamto Slamet, dkk. 2006. Ekonomi SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira
F. Penilaian Jenis Penilaian: 1. Tes
: Pre test dan post test
2. Non test
: Kuesioner (di awal siklus)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II
Sekolah
: SMA Kolese De Britto
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kelas/Semester
: X/2
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : Memahami uang dan perbankan
Kompetensi Dasar
: Menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang
Indikator
:
Competence/pengetahuan: e. Siswa mampu menjelaskan pengertian permintaan uang. f. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang. g. Siswa mampu menjelaskan pengertian penawaran uang. h. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
Conscience/suara hati: Siswa memiliki dan mampu mengembangkan nilai kerja keras/pantang menyerah dan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari.
Compassion/kepedulian pada orang lain: Siswa mampu bekerja sama dengan teman pada saat diskusi kelompok.
C. Tujuan Pembelajaran
:
Competence/pengetahuan: 1. Siswa mampu menjelaskan pengertian permintaan uang. 2. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang. 3. Siswa mampu menjelaskan pengertian penawaran uang. 4. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang.
Conscience/suara hati: 1. Siswa memiliki dan mampu mengembangkan nilai kerja keras/pantang menyerah dalam kehidupan sehari-hari. 2. Siswa memiliki dan mampu mengembangkan nilai kejujuran dalam kehidupan sehari-hari.
Compassion/kepedulian pada orang lain: Siswa mampu mengembangkan nilai kerja sama dengan membantu teman yang kurang mampu dalam memaknai materi permintaan dan penawaran uang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
D. Materi Ajar: 1. Permintaan Uang Permintaan uang adalah jumlah uang yang diinginkan olleh seluruh masyarakat untuk mengadakan transaksi pada suatu wilayah dan waktu tertentu. Menurut teori Keynes, permintaan uang yang dilakukan oleh masyarakat didasari oleh tiga macam motif yaitu sebagai berikut: a. Motif Transaksi Motif transaksi dilakukan karena orang membutuhkan uang tunai untuk melakukan transaksi pembelian barang dan jasa. Berdasarkan motif ini pendapatan sangat memengruhi permintaan uang. Jika pendapatan nail, nilai barang dan jasa yang kita beli juga naik, sehingga membutuhkan uang lebih banyak untk transaksi. b. Motif Spekulasi Spekulasi berarti melakukan tindakan atas dasar ramalan perubahan nilai harta di masa depan. Dengan adanya spekulasi berarti akan mengurangi permintaan uang. Motif spekulasi bertujuan untuk mencari keuntungan dari permintaan uang. c. Motif berjaga-jaga Kebutuhan ini dipengaruhi oleh biaya menyimpan uang yang ditentukan oleh tingkat bunga. Dalam hal ini, fungsi uang adalah sebagai penyimpan nilai kekayaan/aset.
2. Penawaran Uang Penawaran uang adalah jumlah uang yang ada dan siap beredar untuk kperluan transaksi bagi masyarakat pada suatu wilayah dan waktu teretentu. Kurva penawaran uang pada umumnya memiliki slope positif. Para ahli ekonomi klasik membedakan teori uang dalam dua bentuk yaitu sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
a. Teori Kuantitas Uang Teori kuantitas uang mempunyai pandangan bahwa perubahan dalam penawaran
uang
akan
menimbulkan
perubahan
yang
sama
persentasenya dengan tingkat harga. Artinya, apabila harga barang bertambah 5%, maka harga-harga juga bertambah 5% dan apabila harga barang berkurang 5%, maka harga-harga juga berkurang 5%. b. Teori sisa Tunai Teori sisa tunai menerangkan sifat hubungan antara penawaran dan tingkat harga. Teori ini berpendapat bahwa perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan harga-harga yang sama tingkatnya. Adapun penawaran uang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut: a. Pendapatan Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh masyarakat pada jangka waktu tertentu. b. Tingkat Suku Bunga Tingkat suku bunga dapat memengaruhi jumlah uang beredar. Apabila suku bunga rendah, orang enggan untuk menabung di bank sehingga jumlah uang yang beredar banyak. c. Selera Masyarakat Pengaruhnya pada saat ada pergantian model atau tren suatu barang, maka permintaan terhadap barang tersebut tanpa memengaruhi jumlah uang beredar. d. Harga Barang Apabila harga barang nail, maka peredaran uang akan semakin cepat karena dibutuhkan banyak uang untuk membeli barang tersebut. e. Fasilitas Kredit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
Apabila masyarakat suka akan penggunaan kredit, maka dengan sendiriya penggunaan uang tunai akan berkurang.
f. Kekayaan Masyarakat Jumlah uang yang beredar dalam masyarakat semakin besar apabila variasi kekayaan masyarakat sedikit. Sebaliknya apabila masyarakat memiliki banyak pilihan bentuk kekayaan, misalnya dalam bentuk tabungan, saham, tanah, dll maka jumlah uang yang beredar akan menurun.
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran 3. PENDAHULUAN f. Salam Pembuka. g. Siswa mengerjakan soal pre test untuk mengukur competence siswa. h. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menegaskan kepada siswa bahwa materi yang diberikan hari ini adalah permintaan dan penawaran uang yang merupakan kelanjutan dari pembelajaran minggu lalu. i. Konteks 1) Guru mengajak siswa untuk mencari pengalaman-pengalaman langsung siswa yang terjadi guna membuka pembelajaran. a) Apa yang kalian pikirkan, jika muncul keinginan untuk membeli suatu barang? (missal HP, Buku, dll) b) Siapakah di antara kalian yang pernah mengalami perubahan nilai uang? c) Seberapa pentingkah nilai kejujuran bagimu? 2) Guru menyimpulkan bahwa penawaran dan permintaan yang sudah pernah dilakukan siswa saat menawar barang memiliki penyebabpenyebab yang melatarbelakanginya. Begitu pula dengan uang, terdapat
faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran uang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
j.
Memotivasi siswa Guru memberikan pertanyaan kepada siswa, sebenarnya mengapa kita harus mempelajari materi permintaan dan penawaran uang? Supaya: 3) Kita dapat melihat faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran uang. 4) Kita dapat melihat lebih dalam unsur-unsur dan nilai-nilai kemanusiaan yang terdapat dalam pembelajaran, seperti kerja keras/pantang menyerah, kejujuran dan kerja sama.
4. KEGIATAN INTI Pengalaman a. Guru akan menjelaskan pengertian permintaan dan penawaran uang b. Guru membagi siswa untuk berdiskusi 1) Siswa dibagi dalam 6 kelompok. 2) Setiap kelompok mengerjakan diskusi dalam sebuah permainan yang disebut example non example. a) Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan! b) Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran! 3) Permainan a) Guru membagikan kertas besar sebagai media b) Guru membagikan amplop yang berisi faktor-faktor yang mempengaruhi mempengaruhi
permintaan penawaran
dan beserta
faktor-faktor konsep
lain
yang sebagai
pengecoh c) Guru memberitahu siswa bahwa ada 5 (lima) item dari 14 (empat belas) item adalah item pengecoh yang tidak termasuk dalam faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan maupun faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran. d) Kelompok harus memisahkan dan menempelkan mana yang termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
mana yang termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran. e) Jawaban ditempelkan di kertas besar yang telah disediakan. c. Perwakilan
dari
kelompok
genap
dan
kelompok
ganjil
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas (jumlah kelompok yang persentasi disesuaikan dengan waktu) d. Guru memancing siswa untuk sharing atas pengalaman dan kejadian yang terjadi pada waktu berdiskusi. 1) Guru mengajak siswa membuat daftar pengalaman dan kejadian tersebut dan memisahkan antara pengalaman dan kejadian yang baik dan kurang baik dalam selembar kertas 2) Guru meminta 1 – 2 siswa untuk mengutarakan kesimpulan dari tulisan atas kejadian atau pengalaman 3) Guru
dan
siswa
menyimpulkan
nilai kerja
sama
dalam
mendiskusikan permainan yang diberikan
e. Guru memberikan cerita tentang kejujuran ‘Dua Manusia Super di Pinggir Jalan’ (1’) 1) Guru meminta siswa untuk membaca cerita tersebut di rumah 2) Guru meminta siswa untuk mengomentari cerita tersebut dengan bahasa mereka masing-masing dalam tulisan di sebalik kertas cerita
Pertemuan 2 a. Guru mengawali pembelajaran dengan mengingatkan siswa bahwa kita masih melanjutkan pembelajaran tentang permintaan dan penawaran uang. b. Guru menegaskan bahwa pertemuan ini siswa hanya akan melihat pembelajaran nilai yang terkandung dalam permintaan dan penawaran uang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
c. Guru memberikan kesempatan 1 – 2 siswa untuk megutarakan komentar tentang cerita yang diberikan pada pertemuan sebelumnya d. Guru menyimpulkan bahwa uang dapat menimbulkan berbagai cerita. Dalam hal ini uang dapat memberikan kita nilai kejujuran lewat cerita mengenai seorang anak kecil yang mampu bersikap jujur meski mereka sendiri tidak tahu apa itu kejujuran
e. Guru menayangkan video yang berkaitan dengan kerja keras dan pantang menyerah untuk menguatkan siswa f. Guru menggali nilai-nilai kerja keras dan pentang menyerah dalam diri siswa (tertulis) 1) Mengapa kupu-kupu yang digambarkan dalam slide tidak dapat terbang setelah keluar dari kepompongnya? 2) Apa yang seharusnya terjadi agar kupu-kupu dapat terbang? 3) Apakah menurutmu kita perlu seperti kupu-kupu bersusah payah untuk mendapatkan sesuatu? Mengapa! (Diharapkan siswa dapat mencermati dan mengambil nilai-nilai yang kerja keras dan pantang menyerah lewat tayangan slide) g. Guru menyimpulkan bahwa kupu-kupu dapat terbang ketika kupu-kupu bersusah payah keluar dari kepompongnya. Sebuah perjuangan yang membuahkan hasil yang menyenangkan. Kitapun seharusnya demikian. Jangan pernah menyerah dan terus bekerja keras dalam menggapai sesuatu, karena hasil yang kita dapatkan dengan bekerja keras akan setimpal dengan perjuangan kita
h. Guru memberikan kesimpulan mengenai pembelajaran permintaan dan penawaran uang
5. PENUTUP (15 menit) a. Refleksi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
Guru
mengajak siswa
untuk
berefleksi,
dengan
memberikan
pertanyaan tentang pengalaman yang telah dialami dalam proses pembelajaran.. 6) Nilai apa saja yang dapat kita ambil dari pembelajaran materi ini? (tertluis) 7) Manfaat apa yang dapat kita rasakan jika kita berbuat jujur? (tertluis) 8) Apakah selama ini saya sudah berbuat jujur dalam kehidupan sehari-hari? (tertulis) 9) Apakah kita perlu bekerja keras dan pantang menyerah dalam mencapai apa yang kita inginkan? Mengapa? (tertulis) 10) Manfaat apa yang dapat kita perleh jika kita bekerja sama dengan orang lain? (tertulis)
b. Aksi: Guru memberikan pertanyaan aksi yang berkaitan dengan nilai kemanusiaan yang mereka dapatkan dari pengalaman. 4) Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan yang mencerminkan sikap jujur baik di sekolah maupun di rumah? (tertluis) 5) Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan dengan kerja keras dan pantang menyerah? (tertluis) 6) Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan melalui kerja sama dengan teman/orang lain? (tertulis)
c. Evaluasi: Guru melakukan evaluasi dengan cara memberikan soal post test kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang sudah diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
H. Metode dan Media Pembelajaran Metode Pembelajaran
: - Ceramah - Tanya jawab - Diskusi
Media Pembelajaran: (sesuai kebutuhan) - Lembar soal - Lembar jawab - Power point+LCD
I. Sumber Belajar 1. Adji Wahyu, Suwerli, Suratno. 2007. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. 2. Hj. Sukwiaty, Dra, H. Sudirman Jamal,Drs, Slamet Sukamto,Drs. 2009. Ekonomi. Jakarta: Yudhisthira. 3. Sukamto Slamet, dkk. 2006. Ekonomi SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira.
J. Penilaian Jenis Penilaian: 3. Tes
: Pre test dan post test (setiap siklus)
4. Non test
: Kuesioner (di akhir siklus)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal) Nama Pengamat Tanggal dan Waktu Observasi Lama Observasi Guru dan/atau peristiwa yang diamati Kelas (semester) / subjek
: : : : :
Yogyakarta, ....... Februari 2012 Guru
(.................................................)
Observer
(............................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
LEMBAR OBSERVASI GURU
Hari, tanggal
:
Waktu
:
Mata Pelajaran
:
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kegiatan Guru menggali pengalaman siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan Guru melihat sejauh mana siswa sudah memahami materi yang sudah diajarkan Guru menjelaskan materi secara rinci Guru memberikan latihan soal Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan sikap jujur yang terkait dengan materi pembelajaran Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan sikap kerja keras yang terkait dengan materi pembelajaran Guru menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran terdapat nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam permaianan Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya bersikap jujur Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya bersikap jujur Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat permaianan Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat membaca/melihat video tentang kerja keras Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerja sama Guru memberikan pertanyaan refleksi selama pembelajaran Guru mengajak siswa untuk membangun niat/tindakan berdasarkan hasil refleksi Guru memberikan pertanyaan aksi (tindakan) Guru mengingatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir Guru memberikan pekerjaan rumah
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
Lampiran 4
HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURU Pra Penelitian (Catatan Anekdotal) Nama Pengamat Tanggal dan Waktu Observasi Lama Observasi Guru dan/atau peristiwa yang diamati Kelas (semester) / subjek
: Bernardus Purnawan : 04 Februari 2012 : 45 menit : Y.Iwan Prasetyo, S.Pd. : Kelas X1 (semester II)
Awal pembelajaran dilaksanakan dengan memeriksa keadaan siswa dan keadaan kelas. Segala sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran, seperti laptop dan pengeras suara di siapkan sebelum proses pembelajaran berlangsung. Pada awal pembukaan, guru menampilkan tujuan pembelajaran sebagai informasi atas pembelajaran yang ingin dicapai. Proses pembelajaran dimulai dengan mengucapkan salam dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Penyampaian materi disampaikan dengan menggunakan metode tanya jawab mengenai pembelajaran yang dikaitkan dengan kejadian nyata yang dialami siswa. Penyampaian materi guru cenderung menggunakan metode tanya jawab dan media video, sehingga siswa menjadi tidak bosan dan mendengarkan dengan baik apa yang disampaikan oleh guru. Hal ini terlihat pada reaksi siswa yang memperhatikan guru dan konsentrasi pada waktu guru menerangkan. Peneliti melihat bahwa guru sudah baik dalam mengajar dan menggunakan metode yang baik dalam mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
Setelah proses penyampaian materi guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab. Selain melakukan sesi tanya jawab, guru memberikan pertanyaan sebagai evaluasi secara lisan atas pembelajaran yang berlangsung. Pada akhir pembelajaran guru mengajak siswa untuk melihat nilainilai yang terkandung dalam materi dan mencoba merefleksikannya secara lisan. Setelah itu guru memberikan kesimpulan atas materi yang dipelajari.
Yogyakarta, 04 Februari 2012 Guru
Observer
(Y.Iwan Prasetyo, S.Pd)
(Bernardus Purnawan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
LEMBAR OBSERVASI GURU
Hari, tanggal Waktu Mata Pelajaran
: Sabtu, 04 Februari 2012 : 11.15 – 12.00 : Ekonomi
No Kegiatan yang Diamati 1 Guru memeriksa kesiapan belajar siswa 2 Guru menggali pengalaman siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan 3 Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan 4 Guru melihat sejauh mana siswa sudah memahami materi 5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 6 Guru menjelaskan materi secara rinci 7 Guru memberikan evaluasi 8 Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan nilai kemanusiaan yang terkait dengan materi pembelajaran 9 Guru menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran terdapat nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik 10 Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok 11 Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran 12 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya nilainilai kehidupan 13 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat diskusi 14 Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerja sama 15 Guru mengajak siswa untuk berefleksi 16 Guru memberikan pertanyaan refleksi selama pembelajaran 17 Guru mengajak siswa untuk membangun niat/tindakan berdasarkan hasil refleksi 18 Guru memberikan pertanyaan aksi (tindakan) 19 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir 20 Guru memberikan pekerjaan rumah
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
Lampiran 5
HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURU Siklus I (Catatan Anekdotal) Nama Pengamat Tanggal dan Waktu Observasi Lama Observasi Guru dan/atau peristiwa yang diamati Kelas (semester) / subjek
: Bernardus Purnawan : 07 dan 11 Februari 2012 : 2 X 45 menit : Y.Iwan Prasetyo, S.Pd. : Kelas X1 (semester II)
Guru memberikan soal pre test. Setelah itu guru menampilakan tujuan pembelajaran. Konteks dilakukan guru dengan cara tanya jawab untuk mengetahui kesiapan siswa masuk dalam pembelajaran. guru menjelaskan pengertian uang dengan bantuan media powerpoint. Selanjutnya siswa dibagi dalam enam kelompok untuk memainkan permainan peta konsep. Sebelum memainkan permainan guru menjelaskan tata cara permainan kepada siswa. Siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi permainannya. Pada pertemuan kedua siklus I ini guru mengingatkan siswa akan tugas untuk mengomentari artikel yang pada pertemuan sebelumnya. Guru mengajak siswa untuk sharing mengenai komntar atas artikel yang diberikan. Setelah guru memberikan kesempatan kepada beberapa siswa, guru dan siswa menyimpulkan bahwa artikel tersebut bercerita tentang nilai kejujuran. Siswa memainkan puzzle segitiga dalam kelompok. Setelah permianan selesai, anggota kelompok tertentu diberi kesempatan untuk sharing pengalaman atas kerja kelompok dalam memainkan permainan. Guru dan siswa menyimpulkan bahwa nilai yang dapat diambil dalam pembelajaran adalah kerja sama. Guru memberikan pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
pancingan untuk melihat nilai kerja keras/pantang menyerah. Untuk menemukan nilai yang terkandung dalam pembelajaran, guru memberikan arahan berupa pertanyaan-pertanyaan refleksi. Setelah itu guru memberikan pertanyaanpertanyaan aksi. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan lisan atas materi pembelajaran yang telah dilaksanakan
Yogyakarta, 11 Februari 2012 Guru
Observer
(Y.Iwan Prasetyo, S.Pd)
(Bernardus Purnawan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
LEMBAR OBSERVASI GURU
Hari, tanggal Waktu Mata Pelajaran
: Senin dan Sabtu, 07 dan 11 Februari 2012 : 09.30 – 10.15 dan 11.15 – 12.00 : Ekonomi
No Kegiatan 1 Guru menggali pengalaman siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan 2 Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan 3 Guru menjelaskan materi secara rinci 4 Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan sikap jujur yang terkait dengan materi pembelajaran 5 Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan sikap kerja keras yang terkait dengan materi pembelajaran 6 Guru menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran terdapat nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik 7 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya sikap kerja keras/pantang menyerah 8 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya bersikap jujur 9 Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam permaianan 10 Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran 11 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat permaianan 12 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat membaca/melihat video tentang kerja keras 13 Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerja sama 14 Guru memberikan pertanyaan refleksi selama pembelajaran 15 Guru melihat sejauh mana siswa sudah memahami materi yang sudah diajarkan 16 Guru mengajak siswa untuk membangun niat/tindakan berdasarkan hasil refleksi 17 Guru memberikan pertanyaan aksi (tindakan) 18 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir 19 Guru memberikan latihan soal 20 Guru memberikan pekerjaan rumah
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
Lampiran 6
HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURU Siklus II (Catatan Anekdotal) Nama Pengamat Tanggal dan Waktu Observasi Lama Observasi Guru dan/atau peristiwa yang diamati Kelas (semester) / subjek
: Bernardus Purnawan : 21 dan 25 Februari 2012 : 2 X 45 menit : Y.Iwan Prasetyo, S.Pd. : Kelas X1 (semester II)
Guru memberikan soal pre test. Setelah itu guru menampilkan tujuan pembelajaran. Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk memancing pengalaman siswa. Guru menjelaskan pengertian permintaan dan penawaran uang, selanjutnya guru membagi siswa dalam 6 kelompok untuk memainkan permainan. Setelah memainkan permainan, perwakilan dari kelompok genap dan kelompok ganjil mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Guru memancing siswa untuk sharing atas pengalaman dan kejadian yang terjadi pada waktu berdiskusi. Pada pertemuan kedua guru mengawali pembelajaran dengan mengingatkan siswa bahwa pembelajaran hari ini masih melanjutkan pembelajaran pertemuan sebelumnya. Guru menunjuk siswa untuk sharing akan pekerjaan rumah yang diberikan pada pertemuan sebelumnya untuk membaca artikel ‘Dua Manusia Super di Pinggir Jalan’. Guru menyimpulkan bahwa uang memberikan kita nilai kejujuran. Guru memberikan pengaaman nilai kerja keras/pantang menyerah dengan menayangkan slide. Guru membagikan secarik kertas untuk menggali nilai kerja keras/pantang. Pada akhir pengalaman guru bersama dengan siswa menyimpulkan bahwa kupu-kupu dapat terbang ketika kupu-kupu bersusah payah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
keluar dari kepompongnya. Guru memberikan pertanyaan refleksi dan aksi kepada siswa. Pada akhir pembelajaran, guru memberikan post test untuk mengukur perkembangan siswa dari awal siklus I sampai akhir siklus II.
Yogyakarta, 25 Februari 2012 Guru
Observer
(Y.Iwan Prasetyo, S.Pd)
(Bernardus Purnawan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
LEMBAR OBSERVASI GURU
Hari, tanggal Waktu Mata Pelajaran
: Sabtu dan Senin, 21 dan 25 Februari 2012 : 11.15 – 12.00 dan 09.30 – 10.15 : Ekonomi
No Kegiatan 1 Guru menggali pengalaman siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan 2 Guru menggali pengetahuan siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan 3 Guru menjelaskan materi secara rinci 4 Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan sikap jujur yang terkait dengan materi pembelajaran 5 Guru memfasilitasi siswa untuk mengembangkan sikap kerja keras yang terkait dengan materi pembelajaran 6 Guru menyatakan bahwa dalam setiap pembelajaran terdapat nilai-nilai kemanusiaan untuk dipetik 7 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya sikap kerja keras/pantang menyerah 8 Guru berusaha meyakinkan siswa tentang pentingnya bersikap jujur 9 Guru memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam permaianan 10 Guru mengajak siswa untuk saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran 11 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat permaianan 12 Guru mengajak siswa untuk sharing atas pengalaman saat membaca/melihat video tentang kerja keras 13 Guru menegaskan kepada siswa pentingnya kerja sama 14 Guru memberikan pertanyaan refleksi selama pembelajaran 15 Guru melihat sejauh mana siswa sudah memahami materi yang sudah diajarkan 16 Guru mengajak siswa untuk membangun niat/tindakan berdasarkan hasil refleksi 17 Guru memberikan pertanyaan aksi (tindakan) 18 Guru mengingatkan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang sudah dipetik setelah pembelajaran berakhir 19 Guru memberikan latihan soal 20 Guru memberikan pekerjaan rumah
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
Lampiran 7
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA (Catatan Anekdotal) Nama Pengamat Tanggal dan Waktu Observasi Lama Observasi Guru dan/atau peristiwa yang diamati Kelas (semester) / subjek
: : : : :
Yogyakarta, ....... Februari 2012 Guru
Observer
(.................................................)
(............................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Hari, tanggal Waktu Mata Pelajaran
: : :
No Kegiatan yang Diamati 1 Siswa siap mengikuti pembelajaran 2 Siswa menjawab setiap pertanyaan guru 3 Siswa mencatat hal-hal penting saat pembelajaran berlangsung 4 Siswa menanggapi pendapat teman yang sedang menjelaskan 5 Siswa memperhatikan guru yang mengajar 6 Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran dengan baik 7 Siswa mengajukan pertanyaan 8 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
Lampiran 8
HASIL OBSERVASI KEGIATAN SISWA Pra Penelitian (Catatan Anekdotal) Nama Pengamat Tanggal dan Waktu Observasi Lama Observasi Guru dan/atau peristiwa yang diamati Kelas (semester) / subjek
: Bernardus Purnawan : 04 Februari 2012 : 45 menit : Y.Iwan Prasetyo, S.Pd. : Kelas X1 (semester II)
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan baik. Siswa mempersiapkan diri dengan membuka buku LKS dan duduk di tempat masing-masing. Walaupun kebanyakan siswa masih dalam keadaan berkeringat seusai olah raga, siswa mencoba untuk menyesuaikan diri dengan baik. Pada proses pembelajaran suasana menjadi kurang terkendali karena banyak siswa yang mengobrol sendiri, namun teguran dari guru cukup untuk mengatasi hal tersebut. Selain itu hambatan datang ketika ada siswa lain yang lewat melintasi jalan yang berada di depan kelas. Hal ini membuat pembelajaran terganggu karena ulah jail siswa tersebut dengan mengejek siswa kelas X1 yang sedang mengikuti proses pembelajaran. Kelebihan dari siswa-siswa ini, walaupun mereka tidak begitu tenang dalam proses pembelajaran, mereka terlibat aktif dalam pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang diajarkan. Namun siswa yang aktif terkadang menjadi jenuh mengikuti proses pembelajaran ketika guru menjelaskan materi yang diajarkan. Hal ini membuat kelas menjadi gaduh dan siswa tidak mendengarkan guru yang sedang mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
Peneliti melihat bahwa keadaan siswa sudah cukup baik, hal tersebut dapat dilihat dari partisipasi siswa yang cukup antusias untuk bertanya mengenai materi yang belum dimengerti. Namun siswa cenderung jenuh dengan proses pembelajaran dengan metode tanya jawab dan membutuhkan sebuah metode dengan mengaktifkan siswa agar siswa dapat sibuk bukan dengan mengobrol hal lain dengan temannya di luar materi ajar melainkan mendiskusikan materi yang diajarkan.
Yogyakarta, 04 Februari 2012 Guru
Observer
(Y.Iwan Prasetyo, S.Pd)
(Bernardus Purnawan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Hari, tanggal Waktu Mata Pelajaran
: Sabtu, 04 Februari 2012 : 11.15 – 12.00 : Ekonomi
No Kegiatan yang Diamati 1 Siswa siap mengikuti pembelajaran 2 Siswa menjawab setiap pertanyaan guru 3 Siswa mencatat hal-hal penting saat pembelajaran berlangsung 4 Siswa menanggapi pendapat teman yang sedang menjelaskan 5 Siswa memperhatikan guru yang mengajar 6 Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran dengan baik 7 Siswa mengajukan pertanyaan 8 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
Lampiran 9
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Hari, tanggal Waktu Mata Pelajaran No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
: Senin dan Sabtu, 07 dan 11 Februari 2012 : 09.30 – 10.15 dan 11.15 – 12.00 : Ekonomi
Kegiatan Siswa siap mengikuti pembelajaran Siswa menanggapi setiap pertanyaan Siswa mencatat hal-hal penting saat pembelajaran berlangsung Siswa memperhatikan guru yang mengajar
Ya
Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran dengan baik Siswa mengajukan pertanyaan Siswa membaca artikel kejujuran dengan baik Siswa mengomentari isi artikel kejujuran dengan sungguhsungguh Siswa berdiskusi dengan antusias Siswa memberikan pengalaman kerja sama lewat sharing Siswa mencermati isi video tentang kerja keras/pantang menyerah dengan serius Siswa menanggapi/mengomentari isi video tentang kerja keras/pantang menyerah Siswa menuliskan hasil refleksinya dengan sungguhsungguh Siswa menuliskan niat-niat/tindakan yang akan dilakukan dengan sungguh-sungguh
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
Lampiran 10
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Hari, tanggal Waktu Mata Pelajaran No 1 2 3
: Sabtu dan Senin, 21 dan 25 Februari 2012 : 11.15 – 12.00 dan 09.30 – 10.15 : Ekonomi Ya
4
Kegiatan Siswa siap mengikuti pembelajaran Siswa menanggapi setiap pertanyaan guru Siswa mencatat hal-hal penting saat pembelajaran berlangsung Siswa memperhatikan guru yang mengajar
5 6
Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran dengan baik Siswa mengajukan pertanyaan
7 8
Siswa membaca artikel kejujuran dengan baik Siswa mengomentari isi artikel kejujuran dengan sungguhsungguh Siswa berdiskusi dengan antusias Siswa memberikan pengalaman kerja sama lewat sharing Siswa mencermati isi video tentang kerja keras/pantang menyerah dengan serius Siswa menanggapi/mengomentari isi video tentang kerja keras/pantang menyerah Siswa menuliskan hasil refleksinya dengan sungguhsungguh Siswa menuliskan niat-niat/tindakan yang akan dilakukan dengan sungguh-sungguh
9 10 11 12 13 14
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
Lampiran 11
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)
Nama Pengamat Tanggal dan Waktu Observasi Lama Observasi Guru dan/atau peristiwa yang diamati Kelas (semester) / subjek
: : : : :
Yogyakarta, ....... Februari 2012 Guru
Observer
(.................................................)
(............................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
LEMBAR OBSERVASI KELAS/KELOMPOK
Hari, tanggal Waktu Mata Pelajaran
: : :
No. Kegiatan yang Diamati 1 Kondisi kelas nyaman dan mendukung kegiatan belajar mengajar 2 Pencahayaan dan ventilasi cukup 3 Suasana kelas kondusif dalam proses pembelajaran 4 Buku panduan materi dimiliki semua siswa 5 Siswa membuat kegaduhan 6 Ada kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam diri siswa 7 Banyak siswa yang bertanya jika ada materi yang belum dimengerti
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
Lampiran 12
HASIL OBSERVASI KEGIATAN KELAS Pra Penelitian (Catatan Anekdotal) Nama Pengamat Tanggal dan Waktu Observasi Lama Observasi Guru dan/atau peristiwa yang diamati Kelas (semester) / subjek
: Bernardus Purnawan : 04 Februari 2012 : 45 menit : Y.Iwan Prasetyo, S.Pd. : Kelas X1 (semester II)
Ruang kelas X1 merupakan ruang yang kurang baik digunakan dalam proses belajar mengajar. Seperti kebanyakan ruang kelas di SMA Kolese De Britto Yogyakarta, kondisi ruang kelas X1 tidak tertutup dan terbuka. Dinding kelas tidak sepenuhnya tertutup, satu bagian dari sisi dinding kelas terbuka setengah dan tidak berpintu. Kelas merupakan kelas yang sempit dan kurang begitu luas untuk berdinamika dalam proses pembelajaran. Kelebihan dari kelas ini pencahayaan dan ventilasi kelas cukup memadai. Di dalam kelas terdapat white board atau papan tulis, viewer, LCD dan pengeras suara. Di dalam kelas terdapat 1 meja guru, 40 meja, dan 40 kursi. Jadi kondisi kelas sangat sempit dan kurang kondusif. Suasana kelas pada awalnya cukup baik, namun terasa bahwa kondisi kelas panas karena udara yang dikeluarkan dari tubuh siswa sehabis berolahraga sebelum mengikuti pelajaran ekonomi ini. Kondisi dan suasana ini lambat laun hilang karena proses pembelajaran yang terjadi. Ketika guru mulai memberikan materi pembelajaran, siswa terkadang ribut sendiri dan menggunakan buku yang seharusnya sebagai sarana pembelajaran sebagai kipas karena badan masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
berkeringat. Selain itu terkadang keadaan kelas menjadi ribut karena siswa dari kelas lain yang melewati kelas X1 dan terlihat dari kelas karena dinding kelas yang tidak sepenuhnya tertutup. Walaupun siswa terkadang ribut dan tidak begitu memperhatikan guru, mereka tetap terlihat mengikuti pembelajaran dengan menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan baik. Peneliti mengambil kesimpulan bahwa kondisi kelas sebenarnya kurang begitu mendukung dalam pelaksanaan pembelajaran karena pembelajaran yang dilakukan setelah pelajaran olahraga, keadaan siswa yang masih berkeringat menyebabkan udara sedikit panas ditambah lagi kondisi kelas yang sempit dan sesak, selain itu dinding kelas yang tidak sepenuhnya tertutup menyebabkan siswa lain dapat menggangu pelaksanaan pembelajaran. Namun hal ini dapat diatasi dengan baik oleh guru dengan teguran dan pengertian bahwa siswa masih berkeringat dan udara sedikit panas. Selain itu kondisi dinding yang tidak sepenuhnya tertutup membantu siswa lebih cepat mengeringkan keringat karena sirkulasi udara yang sangat baik.
Yogyakarta, 04 Februari 2012 Guru
Observer
(Y.Iwan Prasetyo, S.Pd)
(Bernardus Purnawan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
LEMBAR OBSERVASI KELAS
Hari, tanggal Waktu Mata Pelajaran
: Sabtu, 04 Februari 2012 : 11.15 – 12.00 : Ekonomi
No. Kegiatan yang Diamati 1 Kondisi kelas nyaman dan mendukung kegiatan belajar mengajar 2 Pencahayaan dan ventilasi cukup 3 Suasana kelas kondusif dalam proses pembelajaran 4 Buku panduan materi dimiliki semua siswa 5 Siswa membuat kegaduhan 6 Ada kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam diri siswa 7 Banyak siswa yang bertanya jika ada materi yang belum dimengerti
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
Lampiran 13
LEMBAR OBSERVASI KELOMPOK
Hari, tanggal Waktu Mata Pelajaran
: Senin dan Sabtu, 07 dan 11 Februari 2012 : 09.30 – 10.15 dan 11.15 – 12.00 : Ekonomi
Diskusi Permainan Peta Konsep Siklus I No Kegiatan 1 Siswa aktif dalam diskusi 2 Siswa memperhatikan penjelasan teman 3 Siswa menanggapi pendapat teman kelompok yang sedang menjelaskan 4 Siswa saling mengemukakan pendapat saat diskusi 5 Siswa berusaha menjelaskan materi kepada teman di kelompok dengan serius 6 Kelompok dapat bekerja sama dengan baik 7 Kelompok mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permainan
Ya
Tidak
Diskusi Permainan Puzzle Segitiga Siklus I No Kegiatan 1 Siswa aktif dalam diskusi 2 Siswa memperhatikan penjelasan teman 3 Siswa menanggapi pendapat teman kelompok yang sedang menjelaskan 4 Siswa saling mengemukakan pendapat saat diskusi 5 Siswa berusaha menjelaskan materi kepada teman di kelompok dengan serius 6 Kelompok dapat bekerja sama dengan baik 7 Kelompok mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permainan
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
Lampiran 14
LEMBAR OBSERVASI KELOMPOK
Hari, tanggal Waktu Mata Pelajaran
: Sabtu dan Senin, 21 dan 25 Februari 2012 : 11.15 – 12.00 dan 09.30 – 10.15 : Ekonomi Diskusi Permainan Peta Konsep Siklus II
No Kegiatan 1 Siswa aktif dalam diskusi 2 Siswa memperhatikan penjelasan teman 3 Siswa menanggapi pendapat teman kelompok yang sedang menjelaskan 4 Siswa saling mengemukakan pendapat saat diskusi 5 Siswa berusaha menjelaskan materi kepada teman di kelompok dengan serius 6 Kelompok dapat bekerja sama dengan baik 7 Kelompok mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permainan
Ya
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196 Lampiran 15
LEMBARAN SOAL PRE TEST (Siklus I) Mata Pelajaran : EKONOMI Sekolah : SMA Kolese De Britto Kelas : X ( sepuluh ) Berilah tanda silang pada jawaban yang dianggap benar pada lembar jawab yang disediakan! 1. Uang adalah alat pembayaran yang sah yang diterima oleh umum dan merupakan alat untuk membeli barang dan jasa. Pendapat ini dikemukakan oleh... a. R.G Thomas b. Irving Fisher c. D.H Robertson d. R.S. Sayers e. A.C Pigou 2. Berikut ini adalah pendapat yang dikemukakan oleh A.C Pigou... a. uang adalah alat tukar yang dapat digunakan untuk pembayaran utang b. uang adalah alat pembayaran yang sah yang diterima oleh umum dan merupakan alat untuk membeli barang dan jasa c. uang adalah alat tukar yang dapat diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang d. uang adalah alat tukar yang dapat diterima dalam pembelian jasa e. uang adalah alat tukar yang dapat diterima dalam pembelian kekayaan berharga 3. Salah satu syarat uang adalah duratibility, artinya... a. bahan yang digunakan berupa kertas b. mudah dibagi tanpa mengurangi nilai c. jumlahnya terbatas dan tidak mudah dipalsukan d. tahan lama dan tidak mudah rusak e. dapat diterima umum 4. Jika benda yang dijadikan uang memiliki kualitas yang sama maka disebut... a. acceptability b. stability of value c. durability d. divisibility e. uniformity 5. Jika kalian mempunyai selembar uang kertas ratusan ribu rupiah dan ingin menggunakannya
untuk membeli buku seharga Rp20.000,00, kalian tidak mengalami kesulitan. Penjual buku akan memberikan uang pengembalian Rp80.000,00. Dengan demikian, selembar uang ratusan ribu rupiah tersebut dapat dibagi tanpa mengurangi nilainya. Sepuluh lembar uang sepuluhan ribu rupiah sama nilainya dengan selembar uang ratusan ribu rupiah. Analogi ini merupakan salah satu syarat uang... a. acceptability b. stability of value c. durability d. divisibility e. uniformity 6. Yang tidak termasuk syarat-syarat uang adalah... a. bahan yang digunakan berupa kertas b. mudah dibagi tanpa mengurangi nilai c. jumlahnya terbatas dan tidak mudah dipalsukan d. tahan lama dan tidak mudah rusak e. dapat diterima umum 7. Apa yang dmaksud dengan nilai intrinsik... a. nilai penjualan sebuah mata uang b. nilai dari bahan yang dipergunakan untuk membuat mata uang tersebut c. nilai uang yang diukur dengan kemampuan uang tersebut untuk ditukar dengan barang atau jasa d. nilai yang tertera pada uang tersebut e. nilai uang yang diukur dengan kemampuannya untuk ditukarkan dengan valuta asing 8. Nilai internal uang berbanding terbalik dengan harga barang, ini berarti.... a. apabila harga barang naik maka nilai uang ikut naik b. apabila harga barang turun maka nilai uang juga menurun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197 c. apabila harga barang naik maka nilai uang tetap d. apabila harga barang naik maka nilai uang menurun e. apabila harga barang tetap maka nilai uang tetap 9. Nilai yang tertera atau tercantum pada uang logam atau uang kertas disebut nilai... a. nilai nominal b. nilai intrinsik c. nilai riil d. nilai eksternal e. nilai uang 10. Dalam uang kertas tertera angka Rp100.000,00 pernyataan yang benar adalah... a. nilai nominal lebih besar daripada nilai instrinsik b. nilai instrinsik lebih besar daripada nilai nominal c. hanya ada nilai nominal dan tidak ada nilai instrinsik d. hanya ada nilai instrinsik dan tidak ada nilai nominal e. tidak ada nilai nominal dan nilai instrinsik 11. Pembeli dapat mendapatkan barang yang diinginkan dan penjual dapat menggunakan uang tersebut untuk membeli barang kembali. Fungsi uang sebagai... a. alat pembayaran utang b. alat pemindah kekayaan c. alat tukar d. alat penimbun kekayaan e. standard pembayaran 12. Mengapa uang harus memiliki fungsi sebagai satuan hitung... a. agar dapat membandingkan harga barang satu dengan yang lainnya b. agar uang dapat dihitung c. agar perhitungan uang lebih mudah d. agar orang yang menggunakan uang dapat membeli barang dengan mudah e. agar skala perhitungan menjadi lebih teliti 13. Menabung merupakan salah satu fungsi uang sebagai... a. alat pembayaran yang sah b. alat penimbun kekayaan c. alat pendorong kegiatan ekonomi d. alat pembayaran utang e. alat berinvestasi
14. Fungsi turunan uang adalah sebagai alat... a. tukar dan penyimpanan kekayaan b. tukar dan pembayaran c. pemindah kekayaan d. pengalih nilai kekayaan e. tukar dan satuan hitung 15. Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang akan datang. Merupakan fungsi uang sebagai... a. alat pembayaran yang sah b. alat penimbun kekayaan c. alat pendorong kegiatan ekonomi d. alat pembayaran utang e. alat berinvestasi 16. Uang kartal yang termasuk alat pembayaran yang sah adalah... a. uang kertas dan kartu kredit b. cek dan bilyet giro c. cek dan uang kertas d. uang logam dan uang kertas e. bilyet giro dan telegrafic transfer 17. Uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk deposito, cek dan rekening giro yang dikeluarkan oleh bank umum disebut uang... a. uang kertas dan logam b. uang giral c. uang kuasi d. uang emas e. uang kartal 18. Uang yang nilai intrinsiknya sama dengan nilai nominal uang merupakan jenis uang... a. menurut nilainya - full bodied money b. menurut berlakunya - token money c. menurut lembaga – uang kertas d. menurut berlakunya – uang logam e. menurut nilainya – uang kartal 19. Uang kartal diterbitkan oleh... a. bank umum b. bank syariah c. bank pengkreditan d. bank sentral e. bank sentral dan umum 20. Uang kertas merupakan jenis uang menurut... a. lembaga yang mengeluarkan b. bahan pembuatnya c. niainya d. berlakunya e. alat pembayarannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198 Lampiran 16
LEMBARAN SOAL PRE TEST (Siklus II) Mata Pelajaran Sekolah Kelas
: EKONOMI : SMA Kolese De Britto : X ( sepuluh )
Berilah tanda silang pada jawaban yang dianggap benar pada lembar jawab yang disediakan! 1. Jumlah uang yang diinginkan oleh seluruh masyarakat untuk mengadakan transaksi pada suatu wilayah dan waktu tertentu disebut... a. Permintaan Barang b. Permintaan Uang c. Penawaran Barang d. Penawaran Uang e. Permintaan Benda 2. Kurva uang pada umumnya memiliki slope positif. Jenis kurva ini adalah kurva... a. Permintaan Barang b. Permintaan Uang c. Penawaran Barang d. Penawaran Uang e. Permintaan Benda
5. Salah satu fungsi uang adalah sebagai penyimpan nilai kekayaan/aset. Fungsi ini merupakan fungsi uang yang terkadung dalam motif... a. Motif Spekulasi b. Motif Berjaga-jaga c. Motif Serbaguna d. Motif Transaksi e. Motif Tingkat Bunga 6. Para ahli ekonomi klasik membedakan teori uang dalam dua bentuk, yaitu teori... a. Kuantitas uang dan Pendapatan b. Sisa tunai dan Harga barang c. Pendapatan dan Tingkat suku bunga d. Tingkat suku bunga dan Kuantitas e. Kuantitas uang dan Sisa tunai
3. Salah satu macam motif menurut Keynes yang bertujuan untuk mencari keuntungan dari permintaan uang adalah... a. Motif Spekulasi b. Motif Berjaga-jaga c. Motif Serbaguna d. Motif Transaksi e. Motif Tingkat Bunga
7. Teori yang menerangkan sifat hubungan antara penawaran dan tingkat harga adalah teori... a. Kuantitas b. Pendapatan c. Sisa Tunai d. Tingkat suku bunga e. Harga Barang
4. Jika pendapatan naik, nilai barang dan jasa yang kita beli juga akan naik. Sehingga membutuhkan uang lebih banyak untuk membeli barang. Pernyataan ini termasuk dalam... a. Motif Spekulasi b. Motif Berjaga-jaga c. Motif Serbaguna d. Motif Transaksi e. Motif Tingkat Bunga
8. Apabila harga barang bertambah 5%, maka harga-harga juga bertambah 5% dan apabila harga barang berkurang 5%, maka harga-harga juga berkurang 5%. Hal ini merupakan pernyataan dari teori... a. Kuantitas b. Pendapatan c. Sisa Tunai d. Tingkat suku bunga e. Harga Barang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199 9. Penawaran Uang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut, kecuali... a. Selera masyarakat b. Fasilitas kredit c. Kekayaan masyarakat d. Pendapatan e. Struktur pasar
10. Apabila harga barang naik, maka peredaran uang akan semakin cepat karena dibutuhkan banyak uang untuk membeli barang tersebut. Pernyataan ini merupakn faktor yang mempengaruhi penawaran uang, yaitu faktor... a. Tingkat suku bunga b. Harga barang c. Jumlah penduduk d. Peredaran uang e. Pembelian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200 Lampiran 17
LEMBARAN SOAL POST TEST Mata Pelajaran Sekolah Kelas
: EKONOMI : SMA Kolese De Britto : X ( sepuluh )
PETUNJUK UMUM a. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan b. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja c. Kerjakanlah soal anda pada lembar jawaban dengan memberi tanda silang pada jawaban yang dianggap benar d. Gunakan waktu dengan efektif dan efisien e. Periksalah pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada Guru 1. Berikut ini adalah pendapat yang dikemukakan oleh R.G Thomas... a. uang adalah alat tukar yang dapat digunakan untuk pembayaran utang b. uang adalah alat pembayaran yang sah yang diterima oleh umum dan merupakan alat untuk membeli barang dan jasa c. uang adalah alat tukar yang dapat diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang d. uang adalah alat tukar yang dapat diterima dalam pembelian jasa e. uang adalah alat tukar yang dapat diterima dalam pembelian kekayaan berharga 2. Untuk memenuhi kebutuhan, masyarakat yang masih sederhana melakukan pertukaran dengan cara menukarkan suatu barang dengan barang lain. Hal itu disebut... a. Pertukaran in natura b. Pertukaran tidak langsung c. Pertukaran dengan benda uang d. pertukaran dengan uang e. pertukaran langsung 3. Salah satu syarat uang adalah portability, artinya... a. mudah disimpan dan dibawa ke manamana b. mudah dibagi tanpa mengurangi nilai c. jumlahnya terbatas dan tidak mudah dipalsukan d. tahan lama dan tidak mudah rusak e. dapat diterima umum
4. Jika benda yang dijadikan uang tidak dipakai dan dibiarkan saja maka benda tersebut nilainya tidak akan berkurang, hal ini disebut... a. scarcity b. Stability of value c. Durability d. Disability e. Uniformity 5. Uang merupakan alat pembayaran yang bahan pembuatnya dirancang secara khusus. Selain itu uang dicetak untuk tidak mudah ditiru. Hal ini dilakukan agar uang tidak mudah dipalsukan. Pernyataan ini merupakan syarat uang secara... a. scarcity b. Stability of value c. Durability d. Disability e. Uniformity 6. Berikut ini adalah syarat-syarat uang, kecuali... a. mudah dibagi tanpa mengurangi nilai b. bahan yang digunakan berupa kertas c. jumlahnya terbatas dan tidak mudah dipalsukan d. tahan lama dan tidak mudah rusak e. dapat diterima umum 7. Nilai dari bahan yang dipergunakan untuk membuat mata uang disebut nilai... a. nilai nominal b. nilai intrinsik c. nilai riil d. nilai eksternal e. nilai uang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201 8. Apa yang dimaksud dengan nilai nominal... a. nilai penjualan sebuah mata uang b. nilai dari bahan yang dipergunakan untuk membuat mata uang tersebut c. nilai uang yang diukur dengan kemampuan uang tersebut untuk ditukar dengan barang atau jasa d. nilai yang tertera pada uang tersebut e. nilai uang yang diukur dengan kemampuannya untuk ditukarkan dengan valuta asing 9. Dalam uang logam tertera angka Rp50,00 pernyataan yang benar adalah... a. nilai nominal lebih besar daripada nilai instrinsik b. nilai instrinsik lebih besar daripada nilai nominal c. hanya ada nilai nominal dan tidak ada nilai instrinsik d. hanya ada nilai instrinsik dan tidak ada nilai nominal e. tidak ada nilai nominal dan nilai instrinsik 10. Uang Rp 5.000 dapat dibelikan dengan semangkuk bakso, hal itu menunjukkan nilai... a. intrinsik b. nominal c. tukar d. uang e. tambah 11. Salah satu fungsi asli uang adalah sebagai... a. alat pembayaran yang sah b. alat pemindah kekayaan c. alat pendorong kegiatan ekonomi d. alat pembayaran utang e. alat tukar 12. Agar dapat membandingkan harga barang satu dengan yang lainnya uang harus mempunyai fungsi sebagai... a. Alat tukar menukar b. Satuan hitung c. Satuan Nominal d. Penunjuk Harga e. Nominal yang harus dipecah-pecahkan 13. Salah satu fungsi turunan uang adalah sebagai... a. Alat tukar menukar b. Alat pengukur nilai c. Alat penimbun kekayaan d. Alat primer e. Alat satuan hitung
14. Perhatikan daftar di bawah ini! Fungsi Asli Fungsi Turunan 1. Alat tukar 5. Alat satuan hitung 2. Alat berinvestasi 6. Alat pembayaran utang 3. Alat penimbun 7. Alat pembayaran kekayaan sah 4. Alat pembelian 8. Alat transaksi Dari data di atas, yang sudah sesuai dengan fungsi sebenarnya adalah... a. 1, 2, 5 b. 2, 4, 7 c. 3, 4, 6 d. 1, 5, 8 e. 1, 6, 7 15. Seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain dapat memindahkan kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan rumah ke dalam bentuk uang dengan cara menjualnya. Di tempat yang baru dia dapat membeli rumah yang baru dengan menggunakan uang hasil penjualan rumah yang lama. Cerita ini merupakan fungsi uang sebagai... a. alat pembayaran yang sah b. alat pemindah kekayaan c. alat pendorong kegiatan ekonomi d. alat pembayaran utang e. alat tukar 16. Uang giral di Indonesia diterbitkan oleh... a. bank umum b. bank Indonesia c. bank sentral d. bank Indonesia dan umum e. bank sentral dan umum 17. Uang kartal dapat digunakan sebagai alat pembayaran dengan perantaraan ... a. Uang kertas dan kartu kredit b. Cek dan bilyet giro c. Cek dan uang kertas d. Uang logam dan uang kertas e. Bilyet giro dan telegrafic transfer 18. Full Bodied Money merupakan... a. uang yang nilai intrinsiknya sama dengan nilai nominal uang tersebut b. uang yang nilai intrinsiknya tidak sama dengan nilai nominal uang tersebut c. uang yang nilai intrinsiknya lebih kecil dari nilai nominal uang tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202 d. uang yang nilai intrinsiknya lebih besar dari nilai nominal uang tersebut e. uang yang nilai intrinsiknya berbeda dengan nilai nominal uang tersebut 19. Uang kertas Rp100.000,00 dibuat dengan bahan yang harganya kurang dari Rp100.000,00. Pernyataan ini merupakan jenis uang... a. menurut nilainya – token money b. menurut berlakunya – full bodied money c. menurut lembaga – uang kertas d. menurut berlakunya – uang logam e. menurut nilainya – uang kartal 20. Uang logam adalah jenis uang menurut... a. lembaga yang mengeluarkan b. niainya c. bahan pembuatnya d. berlakunya e. alat pembayarannya 21. Jumlah uang yang diinginkan oleh seluruh masyarakat untuk mengadakan transaksi pada suatu wilayah dan waktu tertentu disebut... a. Permintaan Barang b. Permintaan Uang c. Penawaran Barang d. Penawaran Uang e. Permintaan Benda 22. Kurva uang pada umumnya memiliki slope positif. Jenis kurva ini adalah kurva... a. Permintaan Barang b. Permintaan Uang c. Penawaran Barang d. Penawaran Uang e. Permintaan Benda 23. Salah satu macam motif menurut Keynes yang bertujuan untuk mencari keuntungan dari permintaan uang adalah... a. Motif Spekulasi b. Motif Berjaga-jaga c. Motif Serbaguna d. Motif Transaksi e. Motif Tingkat Bunga 24. Jika pendapatan naik, nilai barang dan jasa yang kita beli juga akan naik. Sehingga
membutuhkan uang lebih banyak untuk membeli barang. Pernyataan ini termasuk dalam... a. Motif Spekulasi b. Motif Berjaga-jaga c. Motif Serbaguna d. Motif Transaksi e. Motif Tingkat Bunga 25. Salah satu fungsi uang adalah sebagai penyimpan nilai kekayaan/aset. Fungsi ini merupakan fungsi uang yang terkadung dalam motif... a. Motif Spekulasi b. Motif Berjaga-jaga c. Motif Serbaguna d. Motif Transaksi e. Motif Tingkat Bunga 26. Para ahli ekonomi klasik membedakan teori uang dalam dua bentuk, yaitu teori... a. Kuantitas uang dan Pendapatan b. Sisa tunai dan Harga barang c. Pendapatan dan Tingkat suku bunga d. Tingkat suku bunga dan Kuantitas e. Kuantitas uang dan Sisa tunai 27. Teori yang menerangkan sifat hubungan antara penawaran dan tingkat harga adalah teori... a. Kuantitas b. Pendapatan c. Sisa Tunai d. Tingkat suku bunga e. Harga Barang 28. Apabila harga barang bertambah 5%, maka harga-harga juga bertambah 5% dan apabila harga barang berkurang 5%, maka harga-harga juga berkurang 5%. Hal ini merupakan pernyataan dari teori... a. Kuantitas b. Pendapatan c. Sisa Tunai d. Tingkat suku bunga e. Harga Barang 29. Penawaran Uang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut, kecuali...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203 a. b. c. d. e.
Selera masyarakat Fasilitas kredit Kekayaan masyarakat Pendapatan Struktur pasar
30. Apabila harga barang naik, maka peredaran uang akan semakin cepat karena dibutuhkan
banyak uang untuk membeli barang tersebut. Pernyataan ini merupakn faktor yang mempengaruhi penawaran uang, yaitu faktor... a. Tingkat suku bunga b. Harga barang c. Jumlah penduduk d. Peredaran uang e. Pembelian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
Lampiran 18
HASIL PRE TEST DAN POST TEST
Pre No Test Ketuntasan Siklus I Tidak 1 45 Tuntas Tidak 2 50 Tuntas
Pre Test Siklus II 40 40
3
75
Tuntas
40
4
65
Tuntas
60
5
60
6
60
7
60
8
40
9
70
Tuntas
40
10
85
Tuntas
60
11
35
12
60
13
50
14
40
15
35
16
40
17
65
Tuntas
20
18
55
Tidak Tuntas
40
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
30 50 50 30
30 50 50 40 10 60
Ketuntasan Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
Post Test
Ketuntasan
93
Tuntas
77
Tuntas
93
Tuntas
80
Tuntas
87
Tuntas
63
Tidak Tuntas
70
Tuntas
70
Tuntas
60
Tidak Tuntas
87
Tuntas
70
Tuntas
77
Tuntas
67
Tuntas
73
Tuntas
67
Tuntas
80
Tuntas
77
Tuntas
70
Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
19
55
20
45
21
40
22
55
23
60
24
45
25
35
26
40
27
60
28
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
50 40 30 80 20 50 40 30 50 60
29
65
Tuntas
50
30
75
Tuntas
50
31
65
Tuntas
50
32
55
33
80
34
55
35
55
36
55
37
35
38
55
Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
50 70 40 40 40 40 60
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
83
Tuntas
83
Tuntas
67
Tuntas
83
Tuntas
73
Tuntas
90
Tuntas
83
Tuntas
80
Tuntas
67
Tuntas
0
Tidak Tuntas
90
Tuntas
80
Tuntas
63
Tidak Tuntas
80
Tuntas
80
Tuntas Tidak Tuntas
63 73
Tuntas
77
Tuntas
77
Tuntas
67
Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
Lampiran 19
REFLEKSI DAN AKSI
PERTANYAAN REFLEKSI
1.
Nilai apa saja yang dapat kita ambil dari pembelajaran materi ini?
2.
Manfaat apa yang dapat kita rasakan jika kita berbuat jujur?
3.
Apakah selama ini saya sudah berbuat jujur dalam kehidupan seharihari? Berilah contoh!
4.
Apakah kita perlu bekerja keras dan pantang menyerah dalam mencapai apa yang kita inginkan? Mengapa?
5.
Manfaat apa yang dapat kita perleh jika kita bekerjasama dengan orang lain?
PERTANYAAN AKSI
1.
Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan yang mencerminkan sikap jujur baik di sekolah maupun di rumah?
2.
Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan dengan kerja keras dan pantang menyerah?
3.
Niat atau rencana tindakan apa yang akan saya lakukan melalui kerjasama dengan teman/orang lain?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 217
Lampiran 20
Isi Cerita Dalam Video
1. Video Siklus I – Potongan Film ‘Facing the Giant’ Pada saat latihan, kapten tim meragukan kemampuan timnya untuk menang dalam pertandingan berikutnya menghadapi tim yang jauh lebih hebat. Untuk mengajarkan nilai pantang menyerah dan memberikan kemampuan terbaik dari diri kita, Pelatih Taylor meminta kapten tim melakukan latihan mengangkat tubuh temannya menyeberangi lapangan. Pelatih Taylor memintanya untuk melakukan yang terbaik, setelah itu mata kapten tim di tutup agar tidak tahu sudah menyeberang seberapa jauh. Pelatih Taylor terus memberikan semangat dan memintanya melakukan yang terbaik, walaupun kapten tim sudah kecapaian dan ingin menyerah. Dan hasilnya ternyata luar biasa. Seorang pelatih fotball amerika mampu memberi motivasi kepada seorang pemain untuk merangkak dari ujung lapangan sampai ujung lapangan sisi yang lain dengan menggendong teman satu timnya.
2. Video Siklus II – Renungan dari Sebuah Kepompong Seorang pria menemukan sebuah kepompong. Pada suatu hari, sebuah celah kecil mulai terbuka. Pria itu duduk selama beberapa jam dan memperhatikan si kupu-kupu, ketika ia berjuang mati-matian untuk menyusup keluar dari lubang kepompong yang sempit. Tiba-tiba kupu-kupu itu berhenti,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 218
seakan-akan sudah tak kuat lagi melanjutkan perjuangannya. Maka si pria memutuskan untuk menolong kupu-kupu itu. Dia mengambil sebuah gunting, lalu merobek sisa kepompong itu, sehingga kupu-kupu itu dapat keluar dari kepompong
dengan
gampang.
Tetapi
tubuh
kupu-kupu
itu
malah
membengkak, dan sayapnya mengerut. Pria itu terus saja memperhatikan si kupu-kupu dengan berharap bahwa setiap saat sayap itu akan mengembang, cukup lebar hingga dapat menopang tubuhnya untuk terbang. Namun, tak ada yang terjadi. Sebaliknya, kupu-kupu itu menghabiskan seluruh hidupnya, dengan merangkak kesana kemari. Ia sama sekali tidak dapat terbang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 219
Lampiran 21
Kisah Dompet yang Hilang, Nilai Sebuah Kejujuran Sebuah pengalaman yang menyentuh saya alami sendiri dua hari yang lalu. Kejujuran, yang merupakan "barang" langka di zaman sekarang, masih saya jumpai di dalam sosok seorang supir taksi sederhana.
Cerita berawal dari jadwal saya untuk berseminar dalam rangka undangan dari BCA Kanwil XI di Balikpapan, pada hari Rabu, 27 Mei 2009. Seminar dijadwalkan berlangsung pukul 14.00 siang itu. Saya sudah tiba di sana dua jam sebelumnya. Saya berkesempatan bertemu dan meluangkan waktu bersama seorang teman, Bapak Boge. Beliau mengajak saya untuk makan siang di restoran miliknya, sebuah restoran ayam goreng terkenal, Boyolali. Saya langsung menyetujuinya.
Karena supir Pak Boge hanya mengantar beliau ke hotel tempat saya menginap, Hotel Menara Bahtera, dan langsung pergi mengurus kepentingan yang lain, kami pun pergi ke restoran dengan naik taksi. Jadwal seminar yang akan berlangsung tidak lama lagi, membuat saya harus langsung kembali ke hotel setelah makan siang, dan bersiap-siap.
Namun, saat hendak memulai seminar, saya baru menyadari, dompet saya hilang! Kepanikan melanda saya. Maklum, kartu identitas dan beberapa kartu kredit ada di dalamnya, dan tidak sedikit uang yang tersimpan di dalamnya. Staf keamanan hotel ikut membantu mencari, dan mencoba menghubungi supir taksi yang tadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 220
mengantar saya ke restoran. Karena, siapa tahu dompet saya terjatuh di dalam taksi. Bahkan Pak Boge juga ikut membantu. Tak terkecuali Bapak Harijanto, Kakanwil BCA wilayah XI, langsung membantu memblokir kartu kredit BCA saya, untuk mejaga agar kartu kredit saya tidak disalahgunakan.
Dengan konsentrasi penuh pada topik yang saya bawakan, seminar pun berlangsung dengan seharusnya, lancar dan penuh semangat. Saat jeda istirahat, di dalam lubuk hati yang terdalam, tiba-tiba muncul perasaan yang mengatakan bahwa dompet saya akan kembali dalam keadaan utuh. Perasaan itu timbul begitu saja, yang sempat saya utarakan kepada asisten saya yang mendampingi waktu itu, David. Dan, memang benar itu terjadi!
Telah berulang kali saya buktikan, dengan keyakinan yang teguh, apa pun yang Anda harapkan, bisa terwujud! Supir taksi yang tadi mengantar saya dan Pak Boge ke restoran, sudah menunggu saya saat seminar selesai. Ia pun menyerahkan dompet saya, masih dalam keadaan utuh, tidak ada kekurangan apa pun.
Mengalirlah sebuah cerita yang menyentuh dari mulutnya. Katanya, seorang penumpang setelah saya, menemukan dompet itu dan langsung menyerahkan kepadanya. Si supir pun tanpa pikir panjang, datang ke tempat saya untuk mengembalikan dompet itu. Saya benar-benar merasa takjub dengan kejujuran yang dimiliki supir taksi, juga penumpang yang menemukan dompet tersebut.
Sebagai tanda terima kasih dan penghargaan atas sebuah kejujuran dan kebaikan yang telah dilakukannya, saya pun memberikan supir taksi itu sejumlah uang, juga kepada para staf kemanan yang telah membantu. Dengan harapan, semoga ke depannya, perbuatan baik akan selalu dilakukan.
Dari sini kita tahu, semua hal yang terjadi dalam kehidupan ini tersambung dalam sebuah mata rantai. Apa yang selama ini selalu saya utarakan dalam seminarseminar, bahwa sudah sepatutnya kita selalu berbuat baik, telah saya temukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 221
contoh nyatanya. Saya telah mendapatkan pertolongan dari seorang supir taksi yang baik hati. Karena saya sadar, bisa saja dia mengaku tidak menemukan dompet saya, dan tidak mengembalikannya kepada saya. Atau, mungkinkah juga keyakinan saya yang begitu kuat, mendorong hal itu terjadi.
Apa pun teori di balik peristiwa ini, pastilah ada pembelajaran yang bisa kita ambil. Di mana, butuh kehati-hatian dalam menyimpan barang milik kita sendiri, menjaganya agar tidak hilang. Di mana sebuah kejujuran sangatlah indah untuk dilakukan dan patut dihargai. Dan, di mana kekuatan pikiran benar-benar bekerja saat Anda meyakini sesuatu hal dengan sungguh-sungguh. Dan ingatlah selalu, dengan senantiasa melakukan perbuatan baik dan membantu siapa pun yang membutuhkan bantuan, Tuhan juga akan membantu kita dengan caraNya.
Salam sukses luar biasa, Andrie Wongso
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 222
Lampiran 22
Dua Manusia Super Di Pinggir Jalan Kejujuran sebuah kata yang sangat sederhana tapi sekarang menjadi barang langka dan sangat mahal harganya. Memang ketika kita merasa senang dan segalanya berjalan lancar, mengamalkan kejujuran secara konsisten tidaklah sulit,
tetapi pada saat sebuah nilai kejujuran yang kita pegang berbenturan dengan perasaan, kita mulai tergoncang apakah tetap memegangnya, atau kita biarkan tergilas oleh keadaan. Sebuah kisah kejujuran yang sangat menyentuh hati, dua orang anak kecil menjajakan tisu di pinggir jalan. Membuat kita mesti belajar banyak tentang arti sebuah kejujuran.
Siang ini, tanpa sengaja, saya bertemu dua manusia super. Mereka makhlukmakhluk kecil, kurus, kumal berbasuh keringat. Tepatnya di atas jembatan penyeberangan Setia Budi, dua sosok kecil berumur kira-kira delapan tahun menjajakan tissue dengan wadah kantong plastik hitam. Saat menyeberang untuk makan siang mereka menawari saya tissue di ujung jembatan, dengan keangkuhan khas penduduk Jakarta saya hanya mengangkat tangan lebar-lebar tanpa tersenyum yang dibalas dengan sopannya oleh mereka dengan ucapan, “Terima kasih Oom!” Saya masih tak menyadari kemuliaan mereka dan cuma mulai membuka sedikit senyum seraya mengangguk ke arah mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 223
Kaki-kaki kecil mereka menjelajah lajur lain di atas jembatan, menyapa seorang laki laki lain dengan tetap berpolah seorang anak kecil yang penuh keceriaan, lakilaki itu pun menolak dengan gaya yang sama dengan saya, lagi-lagi sayup-sayup saya mendengar ucapan terima kasih dari mulut kecil mereka. Kantong hitam tempat stok tissue dagangan mereka tetap teronggok di sudut jembatan tertabrak derai angin Jakarta. Saya melewatinya dengan lirikan kearah dalam kantong itu, dua pertiga terisi tissue putih berbalut plastik transparan.
Setengah jam kemudian saya melewati tempat yang sama dan mendapati mereka tengah mendapatkan pembeli seorang wanita, senyum di wajah mereka terlihat berkembang seolah memecah mendung yang sedang menggayuti langit Jakarta.
“Terima kasih ya mbak … semuanya dua ribu lima ratus rupiah!” tukas mereka, tak lama si wanita merogoh tasnya dan mengeluarkan uang sejumlah sepuluh ribu rupiah.
“Maaf, nggak ada kembaliannya … ada uang pas nggak mbak?” mereka menyodorkan kembali uang tersebut. Si wanita menggeleng, lalu dengan sigapnya anak yang bertubuh lebih kecil menghampiri saya yang tengah mengamati mereka bertiga pada jarak empat meter. “Oom boleh tukar uang nggak, receh sepuluh ribuan?” suaranya mengingatkan kepada anak lelaki saya yang seusia mereka. Sedikit terhenyak saya merogoh saku celana dan hanya menemukan uang sisa kembalian food court sebesar empat ribu rupiah. “Nggak punya!”, tukas saya. Lalu tak lama si wanita berkata “Ambil saja kembaliannya, dik!” sambil berbalik badan dan meneruskan langkahnya ke arah ujung sebelah timur.
Anak ini terkesiap, ia menyambar uang empat ribuan saya dan menukarnya dengan uang sepuluh ribuan tersebut dan meletakkannya kegenggaman saya yang masih tetap berhenti, lalu ia mengejar wanita tersebut untuk memberikan uang empat ribu rupiah tadi. Si wanita kaget, setengah berteriak ia bilang “Sudah buat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 224
kamu saja, nggak apa..apa ambil saja!”, namun mereka berkeras mengembalikan uang tersebut. “Maaf mbak, cuma ada empat ribu, nanti kalau lewat sini lagi saya kembalikan !”
Akhirnya uang itu diterima si wanita karena si kecil pergi meninggalkannya. Tinggallah episode saya dan mereka. Uang sepuluh ribu digenggaman saya tentu bukan sepenuhnya milik saya. Mereka menghampiri saya dan berujar “Om, bisa tunggu ya, saya ke bawah dulu untuk tukar uang ke tukang ojek!”
“Eeh … nggak usah … nggak usah … biar aja … nih!” saya kasih uang itu ke si kecil, ia menerimanya, tapi terus berlari ke bawah jembatan menuruni tangga yang cukup curam menuju ke kumpulan tukang ojek. Saya hendak meneruskan langkah tapi dihentikan oleh anak yang satunya, “Nanti dulu Om, biar ditukar dulu … sebentar.”
“Nggak apa apa, itu buat kalian” lanjut saya. “Jangan … jangan oom, itu uang oom sama mbak yang tadi juga” anak itu bersikeras. “Sudah … saya ikhlas, mbak tadi juga pasti ikhlas !”, saya berusaha membargain, namun ia menghalangi saya sejenak dan berlari ke ujung jembatan berteriak memanggil temannya untuk segera cepat.
Secepat kilat juga ia meraih kantong plastik hitamnya dan berlari ke arah saya. “Ini deh om, kalau kelamaan, maaf ..”. Ia memberi saya delapan pack tissue. “Buat apa?”, saya terbengong “Habis teman saya lama sih oom, maaf, tukar pakai tissue aja dulu”. Walau dikembalikan ia tetap menolak.
Saya tatap wajahnya, perasaan bersalah muncul pada rona mukanya. Saya kalah set, ia tetap kukuh menutup rapat tas plastik hitam tissuenya. Beberapa saat saya mematung di sana, sampai si kecil telah kembali dengan genggaman uang receh sepuluh ribu, dan mengambil tissue dari tangan saya serta memberikan uang empat ribu rupiah. “Terima kasih Om!”..mereka kembali ke ujung jembatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 225
sambil sayup sayup terdengar percakapan, “Duit mbak tadi gimana ..?” suara kecil yang lain menyahut, “Lu hafal kan orangnya, kali aja ketemu lagi ntar kita kasihin …….”.
Percakapan itu sayup sayup menghilang, saya terhenyak dan kembali ke kantor dengan seribu perasaan. Tuhan, hari ini saya belajar dari dua manusia super, kekuatan kepribadian mereka menaklukan Jakarta membuat saya trenyuh, mereka berbalut baju lusuh tapi hati dan kemuliaannya sehalus sutra, mereka tahu hak mereka dan hak orang lain, mereka berusaha tak meminta minta dengan berdagang tissue.
Dua anak kecil yang bahkan belum balig, memiliki kemuliaan di umur mereka yang begitu belia. Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana. Apa yang bukan milik kita, pantang untuk kita ambil.
YOU ARE ONLY AS HONORABLE AS WHAT YOU DO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 226
Lampiran 23
PETA KONSEP
UANG
Jenis Uang
Syarat Uang
Fungsi Uang
acceptability Fungsi Turunan durability
Berdasarkan lembaga yang mengeluarkan
Menurut nilainya
Menurut bahan pembuatnya
stability of value Uang Kartal
portability
Uang Giral
Full Bodied Money
Uang Logam
pembayaran yang sah
pembayaran utang Token Money
Uang Kertas
penimbun kekayaan
divisibility pemindah kekayaan uniformity
Fungsi Asli pendorong kegiatan ekonomi
scarcity
Alat tukar
Satuan hitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 227
Lampiran 24
PUZZLE SEGITIGA
D e p o s i to
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 228
Lampiran 25
Example Non Example
Faktor yang mempengaruhi
Faktor yang mempengaruhi
permintaan uang :
penawaran uang :
1.Motif Transaksi
1.Pendapatan
2.Motif Spekulasi
2.Tingkat Suku Bunga
3.Motif Berjaga-jaga
3.Selera Masyarakat 4.Harga Barang
Jawaban Pengecoh:
5.Fasilitas Kredit
1.Biaya Produksi
6.Kekayaan Masyarakat
2.Ekspektasi Penjual 3.Hukum Negara 4.Tradisi Masyarakat 5.Struktur Pasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 229
Lampiran 26
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP No Pernyataan 1. Saya menyukai metode pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi 2. Saya senang membaca buku paket ekonomi pada saat pembelajaran 3. Saya memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan materi ekonomi 4. Saya senang mengikuti pembelajaran ekonomi karena bisa membantu teman dalam kelompok yang mengalami kesulitan 5. Saya suka bertanya pada guru pada saat pembelajaran ekonomi berlangsung 6. Saya bosan mengikuti pembelajaran ekonomi karna guru banyak menggunakan metode ceramah 7. Saya merasa terbantu dalam belajar ekonomi ketika menggunakan peta konsep dan permainan 8. Saya senang mengikuti pembelajaran ekonomi karena bisa banyak belajar dari teman dalam kelompok 9. Saya senang mengikuti pembelajaran ekonomi karena dapat bekerjasama dengan teman 10 Saya senang mengikuti pembelajaran ekonomi karena bisa mengambil nilai-nilai kejujuran dan kerja keras/pantang menyerah yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 11 Saya akan bertanya kepada guru ketika ada materi yang belum saya pahami pada waktu proses pembelajaran berlangsung 12 Saya senang mencatat materi yang penting pada buku catatan mata pelajaran ekonomi 13 Saya terlibat secara aktif dalam kerja atau diskusi kelompok 14 Saya berusaha untuk memahami materi pelajaran ekonomi karena akan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari 15 Saya melihat video/media yang ditampilkan dengan seksama pada saat pembelajaran ekonomi
1
2
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 230
Lampiran 27
INSTRUMEN PENILAIAN MINAT No Pernyataan 1. Saya berusaha tidak terlambat sampai di kelas untuk mengikuti pembelajaran ekonomi 2. Saya segera masuk ke kelas ketika bel berbunyi dan menyiapkan buku-buku, catatan, dan alat tulis 3. Saya tidak menunggu guru datang untuk masuk ke kelas 4. Saya membaca buku paket ekonomi di rumah meskiun tidak ulangan 5. Saya suka browsing materi ekonomi di internet 6. Materi pelajaran eknmi penting untuk dipahami karena bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari 7. Saya membaca/belajar tentang materi pelajaran ekonomi sebelum proses pembelajaran berlangsung 8. Mata pelajaran eknmi menarik untuk diikuti karena dapat mengembangkan nilai-nnilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 9. Saya merasa peru memiliki buku paket ekonomi 10. Saya ingin tahu lebih banyak mengenai pembelajaran ekonomi di luar kelas 11. Saya menyukai tugas yang diberikan oleh guru 12. Saya tertarik mencari referensi lain untuk menambah pemahaman saya tentang materi ekonomi 13. Saya berusaha untuk mengerjakan tugas mata pelajaran ekonomi tepat waktu 14. Saya tertarik untuk mengikuti lagi pembelajaran ekonomi pada pertemuan berikutnya 15. Saya selalu membawa buku catatan dalam mengikuti pembelajaran ekonomi
1
2
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 231
Lampiran 28
INSTRUMEN PENILAIAN MORAL KEJUJURAN No Pernyataan 1. Saya suka mencontek untuk mendapatkan nilai yang bagus 2. Bila ditanya ibu guru siapa saja yang mencontek waktu ulangan, saya selalu bilang tidak tahu 3. Saya akan diam saja jika menerima uang kembalian terlalu besar dari yang seharusnya 4. Saya akan mengatakan bahwa tugas sudah dikerjakan walaupun sebenarnya belum dikerjakan 5. Saya selalu menggunakan uang sesuai dengan ‘untuk apa uang itu saya minta dari orang tua?’ 6. Saya akan mengembalikan pena teman yang tertinggal di kelas 7. Saya akan mengatakan bahwa tugas sudah dikerjakan walaupun sebenarnya belum dikerjakan 8. Saya akan membertitahukan kepada guru, bila ada teman yang menyontek 9. Mencontek saat ulangan perlu dilakukan agar bias naik kelas 10. Saya selalu menjawab jujur jika orangtua bertanya tentang nilai ulangan
1
2
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 232
Lampiran 29
INSTRUMEN PENILAIAN MORAL KERJA KERAS/PANTANG MENYERAH No Pernyataan 1. Kerja keras dan pantang menyerah dalam belajar sangatlah penting 2. Untuk mendapatkan uang, seseorang tidak perlu bekerja keras 3. Saya akan berusaha menemukan jawabannya dalam mengerjakan pekerjaan rumah /soal yang sangat sulit 4. Bekerja keras berarti sama dengan mencari sebanyak-banyaknya uang dengan cara apapun meskipun dengan merugikan orang lain 5. Saya tidak mengeluh ketika ada banyak tugas/pekerjaan yang harus segera diselesaikan 6. Saya berharap bisa mendapatkan apa yang saya inginkan dengan cara yang cepat dan mudah (instan) 7. Hasil yang dicapai melalui kerja keras akan lebih berkesan 8. Saya bekerja keras semata-mata hanya mencari predikat baik di mata orang lain 9. Ketika menghadapi ujian saya cukup berda dengan rajin agar dapat lulus 10. Sikap pantang menyerah perlu saya kembangkan kehidupan saya
1
2
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 233
Lampiran 30
INSTRUMEN PENILAIAN MORAL KERJASAMA
No Pernyataan 1 1. Saya terlibat aktif dalam kerja atau diskusi kelompok 2. Saya membantu teman yang tidak bisa mengerjakan soal yang diberikan dalam kerja atau diskusi kelompok 3. kerjasama sebaiknya dilakukan dalam berbagai hal termasuk saat ujian 4. Saya dapat bekerja dalam team ketika mengerjakan soal yang diberikan oleh guru 5. Saya lebih suka mengerjakan soal sendiri walaupun soal dikerjakan dalam kelompok 6. Setiap anggota kelompok hendaknya saling membantu sama lain mngerjakan soal diskusi 7. Setiap anggota kelompok hendaknya memberikan ide atau gagasan dalam mengerjakan soal 8. Saya senang mengerjakan soal secara berkelompok 9. Bekerjasama dengan orang lain adalah hal yang saya sukai 10. Saya percaya pekerjaan yang dikerjakan bersamasama, hasilnya akan lebih baik
2
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 234
Lampiran 31
Instrumen Refleksi Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Siklus I dan II No 1
Uraian Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran dengan metode PPR
2
Penilaian guru terhadap aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran PPR Kesan guru terhadap aktivitas siswa selama diskusi permainan dalam kelompok Kesan guru terhadap proses pembelajaran dengan PPR
3 4
Komentar
5
Kesan guru terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran dengan PPR
6
Kesan guru terhadap minat siswa selama pembelajaran dengan menerapakan PPR
7
Hambatan yang ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan PPR Hal-hal yang mendukung jika nanti guru merencanakan pembelajaran dengan menggunakan PPR Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan PPR Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki kembali dari pembelajaran dengan menerapkan PPR seperti yang telah dilakukan
8 9 10
11
12
Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran dengan metode PPR selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas Keberhasilan yang telah dicapai dengan menerapkan PPR dalam pembelajaran
Yogyakarta, ...... Maret 2012 Guru Mitra
(........................)
Peneliti
( ............................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 235
Instrumen Refleksi Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Siklus I dan II No 1
2 3
Uraian Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran dengan metode PPR Penilaian guru terhadap aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran PPR Kesan guru terhadap aktivitas siswa selama diskusi permainan dalam kelompok
4
Kesan guru terhadap proses pembelajaran dengan PPR
5
Kesan guru terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran dengan PPR
6
Kesan guru terhadap minat siswa selama pembelajaran dengan menerapakan PPR
7
Hambatan yang ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan PPR
8
Hal-hal yang mendukung jika nanti guru merencanakan pembelajaran dengan menggunakan PPR
9
Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan PPR
Komentar Sudah baik
Sudah baik Baik, hanya saja terlalu sedikit waktu dalam permainan, waktu eksplorasi anak menjadi kurang. Baik, tetapi agak terburu-buru, karena alokasi waktunya Hasil yang dicapai sangat baik dan perlu dijadikan pembelajaran bagi siswa Siswa berminat
Persiapan dan media pembelajaran yang cukup lama, serta pelaksanaan waktu yang terlalu padat Siswa senang, tidak bosan, berpartispasi (afektif), ada aspek psikomotorik, dan kognitif. 3 ranah tercapai Lebih siap secara materi, ada suatu pengalaman yang mendekati kehidupan sehari-hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 236
10
Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki kembali dari pembelajaran dengan menerapkan PPR seperti yang telah dilakukan
11
Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran dengan metode PPR selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas
12
Keberhasilan yang telah dicapai dengan menerapkan PPR dalam pembelajaran
Waktu pelaksanaan, persiapan, jangan terlalu banyak mengisi kuisoner dan melakukan refleksi Siswa sangat berminat mengikuti pembelajaran dibandingkan pembelajaran sebelumnya Siswa mendalami nilai kejujuran, kerja keras dan kerja sama dengan baik
Yogyakarta, ......, .............................. 2012
Guru Mitra
(Y.Iwan Prasetyo, S.Pd)
Peneliti
( ............................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 237
Lampiran 32
Instrumen Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Sklus I dan II Nama
:
No. Absen
:
No
Aspek yang diamati
1
Apakah anda memperoleh manfaat dengan mempelajari materi Uang? Manfaat apa yang anda peroleh? Setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR, apakah anda semakin berminat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran selanjutnya? Bagaimana tanggapan anda dengan model pembelajaran PPR tersebut? Setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR, apakah anda semakin lebih memahami materi? Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR, apakah anda dapat mengembangkan nilai kejujuran yang terkandung di dalam materi yang terkait? Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR, apakah anda dapat mengembangkan nilai kerja keras yang terkandung di dalam materi yang terkait? Setelah mengikuti pembelajaran dengan PPR, apakah anda dapat mengembangkan nilai kerja sama yang terkandung di dalam materi yang terkait? Apakah ada hambatan yang anda temui selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menerapkan PPR? Hambatan apa saja yang anda temui? Apakah anda merasa lebih senang mengikuti pembelajaran dengan menerapkan PPR dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya?
2
3 4
5
6
7
8
Ya
Tidak
Komentar
Yogyakarta, ...... Maret 2012 Siswa
Peneliti
(........................)
( ............................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 248 Lampiran 33
PERHITUNGAN RUMUS KONVERSI Kategori Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Sangat Kurang Baik
Interval Skor x > X1 + 1,80SBi Xi + 0,60SBi < x ≤ Xi + 1,80SBi Xi - 0,60SBi < x ≤ Xi + 0,60SB i Xi – 1,80SBi < x ≤ Xi – 0,60SBi x ≤ Xi – 1,80SBi
Keterangan: Xi
: Rerata Ideal =1/2 (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
SBi
: Simpangan baku ideal = 1/6 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal) Berdasarkan rumus konversi data di atas, maka setelah didapatkan data-data kuantitatif,
untuk mengubahnya ke dalam data kualitatif diterapkan konversi sebagai berikut: Skor Maksimal = 5 Skor Minimal = 1 Xi = ½ (5+1) = 3 SBi = 1/6 (5-1) = 0,67
Sangat Baik = X > 3 + (1,8 x 0,67)
Kurang baik = 3- (1,8 x 0,67) < X ≤ 2,60
= X > 3 + 1,21
= 3 – 1,21 < X ≤ 2,60
= X > 4,21
= 1,79 < X ≤ 2,60
Bail = 3 + (0,6 x 0,67) < X ≤ 4,21 = 3 + 0,40 < X ≤ 4,21 = 3,40 < X ≤ 4,21 Cukup baik = 3 – 0,40 < X ≤ 3,40 = 2,60 < X ≤ 3,40
Sangat Kurang Baik = X≤ 1,79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 249
Lampiran 34
HASIL PENGOLAHAN DATA PRA PENELITIAN Kuesioner Penilaian Sikap (C1)
1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 4 2 2 2 2 2 4 2 1 2 2 1 4 5 2 2 5 2
2 4 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 4 2 2 1 4 1 2 1 4 4 1 1 5 1
3 2 4 5 2 2 2 4 4 4 5 2 4 2 2 2 4 2 1 4 2 2 4 4 2 2 5 2
4 1 4 2 4 4 4 2 1 4 4 4 2 4 2 4 2 2 2 4 2 4 5 5 4 2 4 2
NO. ITEM PERNYATAAN 5 6 7 8 9 10 11 2 2 5 4 4 2 4 5 5 1 4 5 4 2 4 4 4 2 1 4 5 2 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 1 2 4 2 4 4 4 4 5 5 2 2 4 5 4 4 4 2 2 1 5 2 1 5 2 4 4 4 4 4 5 2 2 5 5 2 2 5 4 2 2 4 1 4 4 2 2 2 2 2 5 5 4 4 5 5 2 4 4 2 2 4 2 2 2 4 4 4 4 2 2 4 2 5 5 4 5 2 2 2 2 4 4 4 2 1 5 4 4 5 5 5 2 4 1 4 1 4 2 2 4 4 4 2 2 2 5 1 5 2 1 4 2 5 4 4 4 5 2 1 4 5 4 4 4 4 5 2 5 5 5 5 5 2 2 2 2 2 2 2 4 5 1 5 2 5 5 2 2 4 2 1 1 2
1 4 4 1
2 4 2 1
2 4 4 1
1 4 5 2
5 2 4 1
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
5 2 2 1
5 4 5 5
1 2 5 4
4 2 5 4
2 4 5 1
4 5 4 5
12 2 5 4 2 1 5 1 1 5 5 2 4 2 4 2 5 5 4 5 4 1 5 5 5 1 2 2
13 2 5 2 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 5 5 4 1 4 5 5 2 4 2
14 4 5 4 4 5 4 5 2 4 5 2 2 5 5 4 5 2 5 2 4 2 5 4 5 4 5 4
15 4 4 4 2 1 4 4 5 5 5 4 4 2 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4
5 5 4 1
4 4 5 2
5 5 4 1
5 4 5 5
RataRata 2,933333 3,666667 3,266667 3,4 3,4 3,133333 3,266667 2,733333 3,4 4 2,8 2,533333 3,466667 3,2 2,933333 3,866667 2,8 3,533333 3,2 2,933333 2,466667 4,133333 4,2 4,066667 2,2 4,133333 2,2 0 3,4 3,666667 4,2 2,333333
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 250
33 34 35 36 37 38 R
2 2 4 2 1 5 5 2 2 2 1 5 2 2 4 2 4 4 5 5 2 5 5 5 5 4 4 5 5 5 1 2 4 4 1 1 1 1 1 5 4 1 5 4 5 2 2 4 2 1 2 1 4 2 4 4 4 5 5 4 4 2 4 5 2 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 2 1 2 2 1 5 4 4 4 2 2 1 1 4 4 2,3 2,0 3,0 3,1 2,5 3,2 3,9 3,3 3,3 3,4 3,7 3,3 3,6 3,9 4,3
2,733333 4,333333 2,666667 3,066667 4,2 2,6 3,272072
Kuesioner Penilaian Minat (C1) NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 4 2 5 4 4 2 4 5 5 4 4 2 5 5 5 5 4 5 2 4 5 5 5 5 5 5
2 2 5 2 2 2 2 2 5 5 4 4 2 4 4 4 4 2 4 1 4 2 5 4 5 4 4
3 2 5 5 2 4 2 1 5 5 4 5 2 5 2 2 4 4 5 4 4 4 2 5 4 4 5
4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 4 2 2 1 1 1 1 2 4 1 1 5
5 2 1 1 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 5 2 1 2 2 5 1 5
NO. ITEM PERNYATAAN 6 7 8 9 10 11 4 1 4 2 2 1 4 1 2 2 5 1 4 1 4 2 1 1 2 1 4 4 4 2 4 1 2 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 2 2 5 5 2 5 4 2 2 4 2 5 1 2 2 4 1 5 1 5 1 5 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 4 2 4 2 5 1 4 1 4 5 4 2 5 2 4 4 4 1 5 2 2 2 5 2 2 2 2 4 2 2 5 1 4 5 5 2 2 1 2 1 5 2 4 1 2 4 4 2 4 1 2 1 5 1 5 4 5 4 4 2 5 4 5 5 4 5 5 5 2 2 2 2 4 1 2 5 2 2 5 5 5 5 4 2
12 2 1 2 2 4 1 4 5 2 5 2 1 1 2 2 2 4 2 5 2 5 2 4 2 2 2
13 4 4 4 2 4 5 4 5 5 4 2 1 5 4 4 5 4 5 5 5 1 5 5 2 5 4
14 2 1 2 2 2 4 1 2 4 5 2 1 2 2 2 4 2 4 4 4 1 4 4 2 2 5
15 4 5 5 2 1 5 5 4 5 5 5 5 5 2 4 5 4 5 1 5 2 5 5 2 5 5
RataRata 2,466667 2,666667 2,666667 2,4 2,6 2,533333 2,933333 3,466667 3,2 3,4 2,533333 1,466667 3,2 2,933333 3,266667 3,333333 2,8 3,666667 2,733333 3,2 2,4 3,733333 4,4 3,066667 3 4,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 251
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 R
4
2
1 1 5 5 5 4 1 1 2 4 5 5 5 5 5 2 5 4 4 4 4,1 3,9
2 2 2 4 5 2 2 5 1 2 2 3,4
1
2
5
1
4
2
2
2
2
4
2
1 1 2 2 1 2 5 1 1 5 2 5 2 1 5 2 4 4 4 2 1 4 5 5 2 4 4 2 4 4 4 2 2 5 4 4 1 1 4 1 5 1 4 1 1 5 1 1 1 1 2 1 2 4 2 1 1 2 2 2 1 4 5 4 4 5 5 4 4 5 2 5 1 1 2 1 4 4 2 2 1 5 5 5 1 1 4 1 4 1 5 4 2 5 2 5 1 2 4 2 2 4 4 4 2 5 5 5 1 1 4 4 4 5 2 1 1 4 4 5 1,5 1,9 3,9 1,9 3,1 2,9 3,6 1,8 2,3 4,1 2,8 4,1
Kuesioner Penilaian Moral - Kejujuran (C2) NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 4 5 5 4 4 4 4 2 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4
2 4 1 1 4 4 1 4 1 1 2 2 4 4 5 4 4 5 2 1 2 4
5
NO. ITEM PERNYATAAN 3 4 5 6 7 8 2 4 4 1 2 5 5 2 5 1 2 1 2 4 5 4 4 4 4 2 4 1 2 2 5 4 5 2 4 2 5 2 5 1 5 2 1 5 1 5 5 4 5 5 2 1 5 1 2 5 5 2 1 2 5 5 4 5 5 2 2 2 2 2 2 2 4 2 1 4 5 4 4 4 5 2 4 2 5 5 4 4 5 2 5 5 4 5 4 2 5 5 5 5 5 1 4 4 4 2 2 2 5 5 1 5 5 4 5 5 5 5 5 2 5 2 4 1 5 2 5 5 1 1 5 1
9 4 1 1 5 5 5 5 5 1 5 4 5 4 5 5 5 5 2 5 4 5
10 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 2 5 2 5 2 5 2
Rata-Rata 3,5 2,8 3,5 3 4 3,5 3,9 3,2 2,8 4,3 2,6 3,8 3,8 4,4 4 4,5 3,5 3,8 3,9 3,5 3,3
2,666667 0 2,133333 3,4 3,6 2,2 1,933333 4 3,2 2,866667 3,4 3,066667 2,998198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 252
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 R
5 5 4 5 4 4
5 4 4 5 5 1
4 2 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 1 5 1 2 5 5 5 4,3 3,2
4 5 4 5 4 2 5 5 4 5 5 5 5 5 1 5 4,2
5 5 5 2 5 4
5 4 2 4 5 5
5 4 2 2 4 1
5 5 5 5 5 1 4 4 4 2 5 5 4 2 1 4 5 5 5 5 1 1 5 2 2 4 1 5 4 1 3,9 3,9 2,8
5 5 5 5 5 4
2 5 2 1 2 1
5 5 5 5 5 5
5 5 4 5 4 5
5 5 4 5 4 5 5 5 2 5 4,2
2 1 2 1 1 2 1 5 2 1 2,2
5 5 4 5 5 5 5 5 2 5 4,4
5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4,4
4,6 4,7 3,7 3,9 4,3 3,2 0 4,3 3,9 3,9 4,3 3,7 4,6 3,7 3,9 2,5 4 3,751351
Kuesioner Penilaian Moral – Kerja Keras/Pantang Menyerah (C2) NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 5 5 2 2 4 2 4 5 2 5 5 5 5 5 5 5 4
2 4 2 1 5 5 2 5 5 5 5 5 2 5 5 4 5 5
NO. ITEM PERNYATAAN 3 4 5 6 7 8 4 5 2 4 5 4 4 4 1 1 5 2 4 5 2 1 2 2 4 5 2 2 5 2 4 5 5 5 4 5 2 4 5 1 4 5 2 5 2 1 5 5 2 5 4 5 5 5 2 4 2 2 5 2 2 5 2 2 5 2 4 5 2 2 5 4 2 5 1 1 4 2 5 5 2 4 5 4 4 5 2 2 5 5 4 4 1 4 5 4 5 5 1 2 5 4 4 5 2 5 5 4
9 5 2 5 4 4 1 5 2 2 5 5 5 2 1 4 1 4
10 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5
Rata-Rata 4,3 3,1 2,9 3,6 4,6 3,1 3,9 4,2 3,1 3,8 4,2 3,2 4,2 3,8 4 3,8 4,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 253
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 R
5 5 5 1 5 5 5 5 5 5
5 1 1 5 5 2 5 5 4 5
5 5 5 1 5 1 4 1 5 5 5 5 5 5 5 1 4 2 4 5 4,4 3,8
4 5 2 1 4 5 4 5 5 4 2 4 4 5 2 4 5 5 4 2 3,6
4 5 4 4 5 5 4 5 4 5
2 1 4 1 2 5 4 2 2 2
2 5 4 2 2 2 4 2 4 2
5 1 1 5 4 2 1 2 1 5 1 1 5 1 4 5 5 4 5 5 4 5 1 1 2 2 4 5 1 5 4,6 2,3 2,7
5 2 2 1 5 5 1 5 2 5
4 5 4 2 5 5 4 5 2 5
4 5 2 5 1 1 1 1 5 2
5 4 5 1 5 5 5 4 5 5
5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4,3
1 4 2 5 5 2 5 5 5 5 3,8
5 2 4 5 4 2 5 4 5 5 3,4
5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4,7
9 4 5 4 4 5 2 5 5 4 5 4 2 5
10 5 5 2 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5
4 3,8 3,3 2,3 3,9 4 3,7 3,9 3,8 4 0 3,5 3,7 2,9 3,7 4,1 4,2 4,9 3,7 3,7 4 3,762162
. Kuesioner Penilaian Moral – Kerja sama (C3) NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 4 5 2 4 4 4 4 2 2 5 4 2 4
2 4 1 4 4 4 4 2 5 4 5 4 1 4
NO. ITEM PERNYATAAN 3 4 5 6 7 8 4 4 4 5 4 5 2 4 2 2 4 2 1 4 1 5 2 4 4 4 4 5 5 5 2 2 2 4 2 2 4 5 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 5 4 1 5 5 5 2 4 5 2 2 4 5 4 5 5 5 5 5 2 4 5 4 4 4 2 2 2 2 2 4 5 5 5 5 5
Rata-Rata 4,3 3,2 2,9 4,4 3,1 3,4 3 4,1 3,3 4,9 4,1 2,4 4,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 254
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 R
4 2 4 2 5 5 4 2 4 5 4 2 4 2
4 1 1 2 5 5 4 4 4 5 2 2 4 4
4 4 4 4 2 4 4 5 1 2 5 5 5 1 5 4 5 5 5 4 3,6 3,5
5 5 4 2 2 5 2 5 5 5 2 4 2 5 2 5 4 5 5 5 1 5 2 4 3,7
2 4 4 4 2 1 4 2 4 5 2 5 4 2
5 2 5 4 2 4 2 5 5 4 5 5 2 5
4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 2 5 2 4
1 2 1 1 2 5 5 2 5 5 5 5 4 2 4 5 5 5 1 2 2 5 5 5 4 5 4 4 5 5 3,4 3,5 4,1
4 4 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5
4 2 5 4 5 5 4 5 4 5 2 4 2 4
4 2 5 4 5 5 4 5 4 5 2 4 2 4
4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 2
2 5 4 5 5 4 2 5 2 5 4,0
2 4 2 5 5 4 1 5 4 4 3,8
2 4 2 5 2 5 4 5 4 2 3,9
5 4 4 5 5 5 2 5 4 4 4,5
4 3 4,3 3,6 4,1 4,5 3,6 4,3 4,3 4,9 3,1 4,1 3,2 3,7 0 2,5 3,8 3,4 4,9 3,5 4,8 2,1 4,9 3,9 4,2 3,797297
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 255
Lampiran 35
HASIL PENGOLAHAN DATA SIKLUS I Kuesioner Penilaian Sikap (C1) NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 2 2 2 2 2 2 4 2 4 4 2 2 5 4 2 4 2 1 2 2 2 4 2 2 2 5 2 5 2 4 2 1 2 2
2 1 1 4 2 2 4 4 1 2 2 1 1 2 4 2 4 4 1 5 4 4 4 4 2 1 4 2 4 2 2 1 1 2 4
3 2 4 5 2 4 2 5 5 2 5 4 5 4 2 2 5 4 2 2 4 2 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 5
4 4 5 4 4 4 4 2 2 4 2 2 2 5 4 2 5 2 4 2 4 1 4 5 2 4 4 2 4 2 4 2 4 2 5
NO. ITEM PERNYATAAN 5 6 7 8 9 10 11 2 2 5 4 4 2 2 4 4 4 5 5 5 5 4 4 2 4 4 4 5 4 1 2 4 4 5 4 2 2 4 4 4 4 4 2 2 5 4 4 4 5 2 4 5 2 2 4 4 4 2 2 2 2 4 4 2 2 5 4 4 5 4 4 2 5 5 4 4 5 4 4 2 4 2 4 2 2 4 4 2 2 2 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 2 2 4 2 2 2 4 4 4 5 2 5 2 5 5 5 5 5 2 4 4 4 2 4 2 2 1 2 4 4 4 2 1 4 1 2 2 2 1 2 2 4 4 4 2 4 2 4 4 2 1 2 2 2 4 2 4 4 4 2 4 4 5 4 5 5 2 2 2 2 4 5 5 5 2 2 4 2 2 4 2 4 4 5 5 5 5 4 2 1 2 4 2 2 2 2 5 4 5 5 5 4 4 2 4 4 4 2 4 2 5 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 4 2 1 2 4 4 4 2 1 4 4 2 2 4 4 4 2 4 5 5 5 2
12 4 2 4 2 2 5 4 5 2 5 4 2 2 5 4 4 4 2 1 4 4 2 5 5 1 5 2 5 5 4 2 2 2 4
13 4 5 4 4 4 4 2 2 5 4 1 2 5 5 5 4 4 4 1 4 2 4 5 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 5
14 2 4 4 4 4 2 2 2 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 1 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 2 5
15 4 2 4 4 2 4 4 4 5 5 2 4 4 4 4 4 4 5 2 4 2 4 4 2 2 5 4 5 4 4 2 5 4 5
RataRata 2,933333 3,8 3,866667 3,2 3,2 3,533333 3,333333 2,866667 3,6 4,066667 2,8 2,8 4,4 3,666667 3,2 4,4 3,333333 2,8 2 3,466667 2,333333 3,466667 4,2 3,333333 2,6 4,466667 2,533333 4,333333 3,4 3,266667 2,466667 2,8 2,866667 4,133333
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 256
35 36 37 38 R
2 4 1 1 4 5 1 1 1 1 4 4 1 1 1 4 2 4 4 2 5 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 2 5 5 4 5 2 4 2 4 2 4 4 4 5 4 4 5 5 5 2 2,7 2,7 3,5 3,3 2,9 3,1 3,5 3,5 3,4 3,7 3,3 3,5 3,7 3,7 3,7
2,133333 3,266667 4,4 3,733333 3,342105
Kuesioner Penilaian Minat (C1) NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 2 5 5 4 2 4 2 5 5 2 1 1 5 2 2 5 4 2 1 5 2 5 5 5 5 4 5 5 4 4
2 1 5 4 4 2 1 4 2 4 5 2 4 5 4 1 5 4 2 5 5 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4
3 2 4 2 2 4 2 4 4 2 5 4 4 4 1 4 2 4 4 2 5 2 2 4 4 4 5 2 2 2 4
4 1 1 2 4 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 5 1 1 2 4 5 1 4 1 5 1 2
5 2 1 2 2 4 1 2 1 1 2 4 2 2 4 2 1 2 1 1 2 2 2 5 4 1 2 2 4 1 2
NO. ITEM PERNYATAAN 6 7 8 9 10 11 4 2 4 2 2 1 4 1 5 2 5 2 4 2 4 4 2 2 4 2 2 1 2 1 4 2 4 2 5 2 2 2 4 4 5 2 5 2 5 4 4 2 2 1 2 1 4 2 4 2 4 2 2 2 5 2 5 2 4 2 2 1 2 2 2 4 2 2 2 1 2 1 5 2 5 2 5 1 2 4 2 4 2 4 4 2 4 5 4 2 5 5 5 5 5 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 1 2 1 2 5 2 5 2 2 4 2 2 5 4 4 2 2 1 4 2 2 4 2 4 4 2 1 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 2 2 4 2 2 4 5 5 4 4 2 4 2 2 5 5 4 5 2 5 4 4 4 1 1 2 5 4 1 2 2 2 2 4 2
12 2 1 2 4 4 2 4 1 2 1 2 2 2 2 4 5 2 2 2 2 1 2 2 2 2 4 2 4 1 2
13 5 4 4 4 2 5 4 4 5 4 4 4 5 2 4 5 4 5 2 5 2 4 5 2 5 5 5 5 5 4
14 2 4 2 2 2 4 2 2 4 5 2 2 2 2 2 5 2 1 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4
15 2 5 4 2 2 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 1 4 4 1 5 5 5 5 5 5 5 2
RataRata 2,266667 3,266667 3 2,666667 2,866667 2,933333 3,4 2,466667 3 3,333333 2,533333 2,266667 3,466667 2,733333 3,066667 4,133333 2,666667 2,333333 2,6 3,6 2,333333 2,733333 4,333333 4,066667 3,2 4,066667 3,2 4,133333 2,6 2,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 257
31 32 33 34 35 36 37 38 R
1 4 2 1 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 2 2 4 1 1 4 2 2 1 2 1 2 5 1 5 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 4 2 4 5 5 5 2 2 5 2 4 5 5 4 4 5 2 4 2 2 4 4 5 4 2 2 1 2 4 4 1 2 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 4 2 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 2 4 5 4 4 2 5 2 4 5 2 4 4 4 5 4 4 4 4 3,5 3,5 3,3 2,1 2,2 3,6 2,4 3,3 3,1 3,3 2,4 2,5 4,0 2,9 4,0
Kuesioner Penilaian Moral - Kejujuran (C2) NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 2 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 1 5 4 5 2 2 4 5 5 5 5 5
2 4 4 1 4 2 2 4 1 5 1 4 5 4 4 2 4 2 4 4 2 2 4 4 1 4 4
NO. ITEM PERNYATAAN 3 4 5 6 7 8 4 4 5 2 4 2 5 5 5 4 5 1 5 2 5 4 2 2 4 4 4 2 2 2 4 4 5 2 4 2 5 5 5 5 5 2 5 2 4 4 4 2 4 5 2 1 5 1 5 4 5 4 4 2 5 5 2 4 5 1 2 4 5 5 2 2 5 5 1 4 5 2 5 4 5 2 4 2 5 5 4 4 5 2 1 1 4 1 4 2 4 5 5 2 5 2 4 4 4 4 4 4 5 4 5 2 4 2 1 1 1 1 1 4 5 5 4 2 5 2 4 4 2 1 4 2 4 5 4 4 5 2 5 5 4 4 5 4 1 1 4 4 2 4 5 5 4 2 5 2 4 4 5 5 4 2
9 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 1 5 4 5 5 4 5 5
10 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 2 5 5
Rata-Rata 3,6 4,4 3,6 3,4 3,6 4,4 3,9 3,4 4,1 3,8 3,7 4,1 4,1 4,4 2,5 4,2 3,9 4,1 2 3,6 3,2 4,2 4,6 2,8 4,2 4,3
2,8 2,333333 2 3,933333 2,866667 2,8 4,133333 3,8 3,071929
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 258
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 R
4 1 5 4 4 4 5 4 4 2 5 4 5 5 5 4 1 2 5 4 5 4 4 5 4,3 3,3
2 5 2 5 2 5 5 2 1 5 4 4 3,9
5 5 2 4 4 4 4 5 5 5 5 2 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 5 5 1 2 1 5 5 2 4 4 4 4 5 4 3,9 4,1 3,1
5 4 4 5 4 4 4 4 1 5 5 4 4,0
5 4 2 2 4 2 2 5 5 2 5 2 2,6
4 5 4 5 2 5 5 4 1 5 5 5 4,4
5 4 4 5 4 5 5 5 1 5 5 5 4,5
3,8 4,3 3,8 4,3 3,4 4,1 4,3 4,3 1,6 4,3 4,5 4,2 3,815789474
Kuesioner Penilaian Moral – Kerja Keras/Pantang Menyerah (C2) NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 1 5 5 5 1 5 4 4
2 5 5 2 5 4 5 5 5 5 5 2 5 5 4 1 5 5 2 4 5 5 5
3 2 5 4 5 4 4 4 2 4 5 4 4 5 4 1 5 2 2 1 4 2 4
NO. ITEM PERNYATAAN 4 5 6 7 8 5 4 4 5 4 5 2 5 5 5 5 2 1 5 2 4 4 1 5 4 4 2 4 5 4 5 4 4 5 5 5 2 4 5 4 5 2 5 5 5 5 2 5 5 5 5 1 5 5 5 4 4 4 4 2 5 2 5 5 5 4 2 2 5 4 4 4 4 5 2 1 2 4 1 1 5 2 4 5 5 4 2 5 5 5 5 1 2 5 4 1 5 1 2 1 5 4 2 5 4 4 2 2 5 4 5 2 5 4 5
9 5 5 5 2 4 2 2 5 4 4 2 5 4 5 2 1 4 4 1 4 4 2
10 5 5 4 5 4 5 5 2 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1 5 5 4
Rata-Rata 4,4 4,7 3,5 4 3,9 4,4 4 4 4,5 4,5 3,6 4,5 4,1 4,2 1,5 4,2 4,2 3,5 1,8 4,3 3,7 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 259
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 R
5 4 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 2 2 5 2 4 5 5 4 1 1 5 5 5 4 4 5 4,3 4,1
4 4 5 4 4 5 2 4 2 2 2 4 1 4 4 4 3,5
4 4 4 1 5 2 5 2 4 5 4 2 5 4 1 5 2 4 5 1 1 5 2 4 2 4 2 5 1 2 5 1 4 5 4 5 1 2 4 5 2 4 4 4 4 5 5 4 4,3 2,7 3,4
5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4,7
4 2 5 4 4 5 2 5 4 4 5 2 1 5 5 5 3,9
5 1 1 4 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4 5 5 3,4
5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 1 4 4 5 4,4
9 4 5 5 5 4 5 5 2 4 2 4 2 5 2 2 5 4 5
10 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 2 5 5 5
4,4 3 4,2 4,3 4,2 4,3 3 4,3 3 3,5 3,8 4,1 2,1 4,3 4,4 4,7 3,871052632
Kuesioner Penilaian Moral – Kerja sama (C3) NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 4 5 4 4 4 4 4 2 5 2 2 2 4 4 4 4 4 4
2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4
NO. ITEM PERNYATAAN 3 4 5 6 7 8 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 2 2 5 5 4 4 4 4 5 4 2 5 4 4 5 5 4 2 2 2 2 4 2 5 2 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 2 4 2 2 2 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5
Rata-Rata 4,3 4,9 4,6 4,3 4 4,5 4,5 3,5 4,1 4 2,8 3,2 4,7 3,9 2,7 4,6 4,1 4,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 260
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 R
1 1 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 2 2 4 4 4 4 2 4 4 2 1 4 4 2 4 5 5 1 1 4 4 4 4 5 4 3,5 3,6
1 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 1 5 5 4 4,4
1 2 2 4 4 5 1 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 2 4 5 5 2 2 5 4 5 4 4 1 5 4 4 4 2 4 4 2 5 4 4 5 5 2 4 5 5 5 5 1 4 1 2 4 4 4 4 5 4 4 5 3,3 4,0 4,2
1 5 1 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 1 4 5 4 4,2
1 4 5 4 5 5 5 2 2 4 4 2 2 5 5 4 1 2 5 4 3,7
1 4 4 4 4 2 4 5 2 4 4 2 2 5 5 4 1 2 5 4 3,6
1 4 2 4 4 5 2 5 5 5 5 2 4 5 5 5 1 2 4 5 4,2
1,2 4,3 3,1 4,2 4,2 3,7 4,4 3,5 3,6 4,1 3,9 3,3 3 4,7 4,2 4,8 1,3 3,3 4,5 4,3 3,868421053
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 261
Lampiran 36
HASIL PENGOLAHAN DATA SIKLUS II Kuesioner Penilaian Sikap (C1) NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 4 2 1 2 5 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 5 2 2 4 4 1 4 5 2 2 5 1 5 1 1 2 1 2 4
2 2 1 4 1 4 2 4 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 4 1 2 2 4 5 2 2 4 1 4 1 2 2 1 2 5
3 2 5 5 4 2 2 4 5 4 5 4 4 2 4 4 5 4 1 2 4 1 5 5 2 2 4 2 5 5 5 4 1 4 2
4 2 5 4 2 4 4 2 1 4 5 2 2 5 5 4 2 2 4 1 2 1 5 4 2 2 5 2 5 4 4 2 2 2 5
NO. ITEM PERNYATAAN 5 6 7 8 9 10 11 2 2 5 5 4 2 2 4 5 5 5 5 5 2 4 4 2 4 4 4 5 2 4 4 5 5 5 4 4 1 5 5 5 2 5 2 2 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 2 2 4 4 1 2 2 2 2 1 5 2 4 4 4 5 4 5 2 2 5 5 1 5 5 1 2 2 2 1 5 5 2 2 2 2 1 5 5 5 5 5 5 2 5 4 4 4 4 5 4 2 2 2 2 4 4 5 5 5 5 5 2 5 2 4 4 4 5 2 2 4 5 5 4 5 5 5 5 1 5 4 4 4 5 2 2 4 5 5 4 2 2 5 1 1 1 2 1 2 5 4 4 4 4 2 2 4 5 5 5 5 4 5 2 5 5 5 5 5 2 5 5 2 5 5 2 2 1 5 5 5 5 5 2 2 4 2 2 2 2 4 1 5 4 4 5 5 5 1 5 4 2 1 5 2 1 2 4 5 2 5 2 5 5 5 4 4 4 1 5 1 1 2 2 1 1 4 4 4 4 2 2 1 1 5 5 5 5 4
12 4 1 4 2 1 4 5 4 2 5 5 5 5 4 4 4 4 5 1 4 1 4 5 5 1 5 2 5 5 4 2 1 5 4
13 4 5 4 5 5 5 5 2 5 2 1 2 5 5 4 5 4 5 5 5 1 4 5 5 2 4 4 4 5 4 4 4 1 5
14 4 5 4 4 5 4 5 2 4 5 1 2 5 4 4 5 4 5 2 5 1 4 5 5 2 5 4 5 2 5 5 2 2 5
15 5 5 4 4 1 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 1 4 5 5 2 5 5 5 5 4 5 5 2 5
RataRata 3,266667 4 3,8 3,533333 3,6 3,466667 3,733333 2,533333 3,466667 4 2,6 2,8 4,133333 3,933333 3,266667 4,333333 3,2 4,266667 3,266667 3,666667 1,466667 3,933333 4,6 4 2,73333 4,333333 2,466667 4,4 3,4 3,333333 3,666667 2 2,733333 4,066667
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 262
35 36 37 38 R
2 2 5 4 2 1 5 5 4 2 4 1 5 5 5 2 1 5 2 1 4 5 5 4 4 5 5 5 2 5 5 4 5 4 4 2 5 5 5 4 4 5 5 5 5 2 2 4 5 4 1 4 4 4 4 5 4 5 4 5 2,7 2,3 3,6 3,2 2,7 3,2 4,3 3,7 3,9 3,5 3,6 3,6 4,1 3,9 4,4
3,466667 3,666667 4,466667 3,8 3,510526
Kuesioner Penilaian Minat (C1) NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 4 5 5 4 4 4 2 4 5 5 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 2 5 4 2 2 1 4 2 5 5 4 4 4 4 4 5 2 5 1 5 1 4 5 5 2 5 2 5 1 4
3 2 5 1 5 5 5 4 5 4 5 2 2 5 4 4 5 4 4 5 5 1 1 5 2 4 5 2 5 5 2
4 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 4 2 1 1 1 1 4 4 2 1 5 1 5 1 1
5 2 1 1 1 2 1 4 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 5 1 1 4 4 2 2 5 2 5 1 1
NO. ITEM PERNYATAAN 6 7 8 9 10 11 4 2 2 2 2 1 2 1 4 1 2 1 4 1 4 4 1 1 4 5 4 2 2 2 4 2 4 2 5 4 4 1 4 5 4 2 5 2 4 5 5 2 2 1 2 1 4 1 4 2 2 4 4 1 5 1 5 1 5 2 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 4 1 5 2 5 5 5 2 4 4 4 5 5 4 4 2 4 4 4 2 5 5 5 5 5 5 2 2 2 2 4 2 5 2 5 5 2 2 2 1 2 1 5 2 5 1 4 5 4 4 1 1 1 1 1 1 5 4 4 2 4 2 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 2 2 2 2 4 2 2 5 4 5 5 5 2 4 5 2 5 2 2 5 5 5 5 5 5 2 1 1 2 5 1 4 1 4 4 5 5
12 2 1 1 2 4 2 4 1 1 2 1 1 2 4 2 5 2 2 5 2 1 2 4 4 2 4 4 5 1 2
13 4 5 4 2 4 5 5 2 5 5 4 1 4 5 5 5 4 5 5 5 2 4 5 2 5 5 5 5 5 5
14 2 5 2 4 4 4 4 1 5 5 5 4 5 4 5 5 2 5 4 5 1 4 4 2 1 5 2 5 2 5
15 4 5 4 2 2 5 5 4 4 5 1 5 5 4 5 5 4 5 1 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5
RataRata 2,4 2,933333 2,533333 2,866667 3,333333 3,2 3,8 2,133333 3,333333 3,533333 2,066667 2,066667 3,866667 3,93333 3,6 4,666667 2,733333 3,6 3 3,8 1,133333 3,533333 4,533333 3,466667 2,733333 4,666667 3,2 5 2,533333 3,533333
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 263
31 32 33 34 35 36 37 38 R
2 4 4 1 4 4 1 2 4 4 2 2 5 4 4 2 2 5 1 1 2 1 1 1 2 1 1 5 1 5 4 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 5 4 2 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 1 1 4 2 5 4 2 2 1 5 5 5 5 4 1 1 1 5 1 5 4 5 2 1 5 4 5 5 5 4 2 4 5 2 5 4 2 4 4 4 4 5 5 4 4 1 2 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4,3 3,5 3,7 1,8 2,1 3,7 2,3 3,4 3,3 3,7 2,3 2,5 4,4 3,7 4,2
Kuesioner Penilaian Moral - Kejujuran (C2) NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 2 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 1 5 2 5 5 5 4 5 5
2 2 4 1 4 2 2 1 5 2 1 5 5 5 4 4 5 4 4 2 4 5 2 4 4 5 5
NO. ITEM PERNYATAAN 3 4 5 6 7 8 4 4 4 1 2 5 5 1 5 5 1 2 5 2 5 4 2 2 4 4 4 1 4 1 5 5 4 2 4 2 5 1 5 5 1 1 5 4 4 2 5 4 2 5 4 1 5 1 5 4 5 4 4 4 5 2 2 4 2 4 5 5 1 2 1 2 5 5 1 2 1 2 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 5 2 1 4 1 2 4 5 2 2 5 2 5 2 2 5 2 4 5 5 4 4 5 2 5 5 5 2 5 2 5 5 2 1 5 1 5 5 5 5 5 2 5 5 4 4 5 4 4 5 2 4 5 5 5 5 4 1 5 1 5 5 5 5 5 2
9 4 5 5 4 4 1 5 5 5 2 5 5 5 5 4 2 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5
10 4 5 4 4 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 2 2 4 5 2 5 1 5 5 5 5 5
Rata-Rata 3,2 3,8 3,5 3,4 3,7 3,1 4 3,8 4,2 2,9 3,6 3,6 4,9 4,5 3,7 2,9 3,8 3,2 3,9 4 3,5 4,4 4,6 4,3 4,1 4,7
3,133333 2,066667 2 4,6 3,266667 3,266667 3,933333 3,933333 3,261403
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 264
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 R
4 1 5 2 4 4 5 4 2 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 1 5 5 5 4 4,5 3,5
2 5 5 5 5 5 4 1 5 5 5 5 4,6
5 4 2 5 2 5 4 5 5 5 1 2 5 5 1 5 5 5 5 2 2 5 5 5 5 5 5 5 1 1 2 5 2 2 1 1 4,2 3,5 3,1
5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 2 2 3,8
2 2 2 2 1 1 5 1 5 4 4 1 2,6
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4,4
4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4,4
3,3 4,1 4,3 3,9 3,9 4,6 4,3 3,8 4,9 3,7 3,9 2,8 3,863157895
Kuesioner Penilaian Moral – Kerja Keras/Pantang Menyerah (C2) NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5
2 4 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 2 5 4 1 5 4 5
3 4 2 4 4 4 5 4 1 4 5 5 5 5 4 1 5 4 5 5 5 1 2
NO. ITEM PERNYATAAN 4 5 6 7 8 5 4 4 5 4 5 1 5 5 1 5 2 1 5 2 5 4 1 5 4 5 2 4 4 2 5 5 2 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 1 5 5 1 5 5 4 5 2 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 2 2 5 5 5 2 4 5 4 1 5 1 5 1 5 2 4 4 5 2 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 1 5 1 4 5 2 5 5 5
9 5 1 4 2 2 1 1 5 5 1 5 5 1 5 1 1 5 2 1 5 5 5
10 5 2 4 5 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 1 5
Rata-Rata 4,5 3,2 3,3 4 3,8 4,3 4,3 3,7 4,3 4,2 4,9 4,9 4,3 4,3 3,6 3,1 4,4 3,9 4,2 4,8 2,8 4,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 265
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 R
5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1 4 1 5 1 5 5 5 5 4,8 4,1
4 5 5 5 4 5 1 5 2 1 4 5 5 1 4 4 3,8
2 2 4 1 4 2 5 1 5 5 2 4 4 2 4 5 5 5 5 1 1 5 2 5 5 2 4 5 1 1 5 1 4 5 5 4 5 4 4 5 5 1 5 4 4 5 2 2 4,6 3,0 3,6
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4,7
4 2 5 5 4 4 1 5 5 5 4 2 4 4 2 5 4,0
4 1 4 5 1 1 5 4 1 5 4 4 5 5 2 5 3,3
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4,6
9 4 5 2 5 4 5 5 2 5 5 4 4 5 4 2 2 5 5
10 5 5 2 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5
3,9 3,5 4,5 4,6 3,9 4,5 3,4 4,6 3,9 3,4 4,2 4,1 4,2 3,7 4 4,3 4,05
Kuesioner Penilaian Moral – Kerja sama (C3) NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 4 5 2 4 5 4 5 2 5 2 2 2 5 5 2 2 4 5
2 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 2 2 4 5
NO. ITEM PERNYATAAN 3 4 5 6 7 8 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 2 4 2 2 2 2 1 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 2 5 5 5 2 5 5 4 5 5 4 5 2 4 4 4 2 5 4 2 4 5 4 5 4 2 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 2 5 5 2 4 4 2 5 5 2 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
Rata-Rata 4,1 4,9 2,4 4,2 4,3 4,6 5 3,3 4,8 3,7 3,9 3,9 4,8 4,8 3,2 3,2 4,5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 266
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 R
5 5 5 4 2 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 2 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 2 2 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4,0 4,2
4 5 4 5 5 1 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4,3
4 5 5 5 5 5 4 5 2 4 4 4 4 2 4 5 1 5 5 5 5 4 4 5 2 5 2 4 1 5 5 5 5 4 2 5 5 5 5 5 5 5 4 2 4 5 1 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4,2 3,8 4,6
5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4,7
5 5 1 4 5 5 4 5 2 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4,2
5 5 2 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4,3
5 5 1 5 5 5 4 5 2 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4,5
4,8 4,9 2,9 4,2 4,3 4,2 4,5 4,6 3,2 4,4 4,7 4,2 4,9 5 3,6 4,6 4,9 4,9 4,6 4,8 4,284210526
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 267
Lampiran 37
KISI PENULISAN SOAL PRE TEST SIKLUS 1 KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan Uang
INDIKATOR
Materi
No Contoh Soal
a. Siswa mampu mendeskripsik an pengertian uang.
- Pengertian Uang
1 2
b. Siswa mampu menjelaskan syarat-syarat uang.
- Syarat Uang
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
- Nilai Mata Uang c. Siswa mampu menjelaskan fungsi uang.
- Fungsi uang
d. Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis uang
- Jenis Uang
Untuk memenuhi kebutuhan, masyarakat yang masih sederhana melakukan pertukaran dengan cara menukarkan suatu barang dengan barang lain. Hal itu disebut... Salah satu syarat uang adalah portability, artinya...
Nilai dari bahan yang dipergunakan untuk membuat mata uang disebut nilai... Salah satu fungsi asli uang adalah sebagai...
Uang giral di Indonesia diterbitkan oleh...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 268
Lampiran 38
KISI PENULISAN SOAL PRE TEST SIKLUS 1I KOMPETENSI DASAR Menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang
INDIKATOR
Materi
No
a. Siswa mampu menjelaskan pengertian permintaan uang. b. Siswa mampu menjelaskan pengertian penawaran uang. c. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang. d. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang.
- Pengertian permintaan Uang
1
- Pengertian penawaran Uang
2
- Teori Keynes
3 4 5
Jika pendapatan naik, nilai barang dan jasa yang kita beli juga akan naik. Sehingga membutuhkan uang lebih banyak untuk membeli barang. Pernyataan ini termasuk dalam...
- Teori Uang 6 menurut para 7 ahli klasik 8
Para ahli ekonomi klasik membedakan teori uang dalam dua bentuk, yaitu teori...
- faktorfaktor yang mempengaru hi penawaran uang
Perubahan model atau tren suatu barang dapat mempengaruhi penawaran uang. Hal ini termasuk dalam faktor...
9 10
Contoh Soal Jumlah uang yang diinginkan oleh seluruh masyarakat untuk mengadakan transaksi pada suatu wilayah dan waktu tertentu disebut... Kurva uang pada umumnya memiliki slope positif. Jenis kurva ini adalah kurva...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 269
Lampiran 39
KISI PENULISAN SOAL POS TEST KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan Uang
INDIKATOR
Materi
No Contoh Soal
a. Siswa mampu mendeskripsik an pengertian uang.
- Pengertian Uang
1 2
b. Siswa mampu menjelaskan syarat-syarat uang.
- Syarat Uang
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
- Nilai Mata Uang
Menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang
c. Siswa mampu menjelaskan fungsi uang.
- Fungsi uang
d. Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis uang
- Jenis Uang
e. Siswa mampu - Pengertian menjelaskan permintaan pengertian Uang permintaan uang. f. Siswa mampu - Pengertian menjelaskan penawaran pengertian Uang penawaran uang. g. Siswa mampu - Teori menjelaskan Keynes faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
22
23 24 25
Untuk memenuhi kebutuhan, masyarakat yang masih sederhana melakukan pertukaran dengan cara menukarkan suatu barang dengan barang lain. Hal itu disebut... Salah satu syarat uang adalah portability, artinya...
Nilai dari bahan yang dipergunakan untuk membuat mata uang disebut nilai... Salah satu fungsi asli uang adalah sebagai...
Uang giral di Indonesia diterbitkan oleh...
Jumlah uang yang diinginkan oleh seluruh masyarakat untuk mengadakan transaksi pada suatu wilayah dan waktu tertentu disebut... Kurva uang pada umumnya memiliki slope positif. Jenis kurva ini adalah kurva...
Jika pendapatan naik, nilai barang dan jasa yang kita beli juga akan naik. Sehingga membutuhkan uang lebih banyak untuk membeli barang. Pernyataan ini termasuk dalam...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 270
uang. h. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang.
- Teori Uang 26 menurut para 27 ahli klasik 28
Para ahli ekonomi klasik membedakan teori uang dalam dua bentuk, yaitu teori...
- faktorfaktor yang mempengaru hi penawaran uang
Perubahan model atau tren suatu barang dapat mempengaruhi penawaran uang. Hal ini termasuk dalam faktor...
29 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 271
Lampiran 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 272
Nomor Lamp. Hal
: 179/Pnlt/Kajur/PIPS/XII/2011 : Proposal Penelitian : Permohonan Ijin Penelitian
Kepada Yth. FX. Agus Haryanto, S.Pd., S.E. Kepala SMA Kolese De Britto Yogyakarta Di Tempat Dengan hormat, Dengan ini kami memohonkan ijin bagi mahasiswa kami, Nama
: Bernardus Purnawan
No. Mhs
: 081334001
Program Studi
: Pendidikan Akuntansi
Jurusan
: Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Semester
: VII (tujuh)
untuk melaksanakan penelitian dalam rangka persiapan penyusunan Skripsi, dengan ketentuan sebagai berikut: Lokasi
: SMA Kolese De Britto Yogyakarta
Waktu
: Februari – Maret 2012
Topik
: Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam Pembelajaran Materi Uang untuk Meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3c) Siswa Kelas X SMA Kolese De Britto Yogyakarta
Atas perhatian dan ijin yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 11 Januari 2012 u.b. Dekan Ketua Jurusan Pendidikan IPS
Indra Darmawan, SE., M.Si.