PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEPSI SISWA TERHADAP PROFESI GURU DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR SISWA, PEKERJAAN ORANG TUA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA Studi Kasus Siswa SMA N Megang Sakti SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: Lilik Adi Septo NIM : 051334073
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEPSI SISWA TERHADAP PROFESI GURU DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR SISWA, PEKERJAAN ORANG TUA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA Studi Kasus Siswa SMA N Megang Sakti SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: Lilik Adi Septo NIM : 051334073
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
KUPERSEMBAHKAN KARYA INI UNTUK :
BAPAK TERCINTA SLAMET IBU TERCINTA SUPARMI SAUDARA – SAUDARAKU RINA, RISKA, AGUNG, ADI, ARI, DARTO , DARTI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO sesunggunya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu selesaikan (dari suatu urusan) kerjakan dengan sunguh – sunguh urusan yang lain, dan hanya kepada Allalah kehendaknya kamu berharap. ( QS. Alam Nasyrah Ayat 6 – 8 )
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 10 Juni 2011 Penulis
Lilik Adi Septo
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Sanata Dharma : Nama
: Lilik Adi Septo
Nomor Mahasiswa
: 051334073
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PERSEPSI SISWA TERHADAP PROFESI GURU DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR SISWA, PEKERJAAN ORANG TUA DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG JTUA. . Beserta pangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya diinternet atau media lain untuk kepentingan akademis tampa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian penyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 10 Juni 2011 Yang menyatakan
Lilik Adi Septo
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PERSEPSI SISWA TERHADAP PROFESI GURU DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR SISWA, PEKERJAAN ORANG TUA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA Studi Kasus pada Siswa SMA N Megang Sakti Lilik Adi Septo Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2011 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah ada perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi belajar siswa; (2) apakah ada perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau daari jenis pekerjaan orang tua; (3) apakah ada perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMU N Megang Sakti, Jalan Kebun Kulim Megang Sakti, Kecamatan Megang Sakti, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, waktu penelitian adalah 1 Februari sampai 30 Maret 2011. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS sebanyak 154 dengan jumlah sampel 105 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampel acak proporsional. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan kuesioner, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan analisis chi kuadrat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) ada perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi belajar siswa mempengaruhi persepsi siswa terhadap profesi guru (χ2hitung = 5,525 > χ2tabel = 3,84); (2) tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua (χ2hitung = 0,02 < χ2tabel =3,84); (3) ada perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua siswa (χ2hitung = 5.1777 > l χ2tabel = 3,84).
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT STUDENTS’ PERCEPTION TOWARDS THE PROFESSION OF TEACHER PERCEIVED FROM THE STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT, PARENTS’ OCCUPATION, AND LEVEL OF PARENTS’ EDUCATION A Case Study on the Students State Senior High School in Megang Sakti Lilik Adi Septo Sanata Dharma University Yogyakarta 2011 This research intends to know whether there is different perception between the students’ perception and the profession of teacher perceived from : (1) the students’ learning achievement; (2) the type of parents’ occupation; (3) the level of education of students’ parents’. This research was conducted in Megang Sakti State Senior High School, Kebun Kulim Street, Megang Sakti, Megang Sakti Subdistrict, Musirawas Regency, South Sumatra Province. The research was conducted from February 1st to March 30th, of 2011. The population of this research was 105 students of XI grade of Social Science. The technique of gathering samples in this research was proportional random sample. The techniques of data collection were statistic descriptive and chi-square analysis. The result of this research shows: (1) there is difference between the students’ perception and teachers’ profession pareceived from the students’ learning achievement (χ2 count = 5.525 > χ2 table = 3.84); (2) There is different between the students’ perception and the profession of teacher perceived from the type of parents’ occupation (χ2 count = 0.02 < χ2 table =3.84); (3) There is differerent perception towards the profession of teacher perceived from the level of parents’ education (χ2 count = 5,1777 > 1 χ2table = 3.84).
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunianya dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PERSEPSI SISWA TERHADAP PROFESI GURU DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR, PENDIDIKAN ORANG TUA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA di SMA Megang Sakti. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang terhingga kepada : a. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis b. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. c. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma d. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Bapak Drs. Fx. Muhadi, M.Pd, selaku pembimbing I yang telah bersedia menyediakan waktu, memberikan saran dan kritik yang sangat berarti dalam membimbing penyelesaian skripsi. f. Bapak Drs. Bambang Purnomo, SE., M.Si. dan Ibu Rita Eni Purwanti, S.Pd., M.Si. selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberi kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. g. Segenap staff pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi atas ilmu yang telah diberikan melalui perkuliahan h. Dosen-dosen pengampu mata kuliah Program Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan bayak pengetahuan dalam proses perkuliahan. i. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu proses kelancaran dalam proses belajar selama ini. j. Kepala sekolah dan para guru di SMA Megang Sakti atas bantuan dan keramahtamaan selama melakukan penelitian k. Seluruh keluargaku : bapak, ibu atas segala dukungan doanya dan kesabaran sampai sekarang, adikku Rina, Riska ( santai bae aku lulus tahun ini ) l. Saudara-saudaraku tercinta Rina, Riska, Agong, Adi, Ari, Darto, Darti terimakasih atas dukungannya dan doanya sehingga skripsi ini dapat terlesaikan juga
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
m. Teman-teman seperjuangan waktu pendadaran : okta, ela, eka, budiman, wawan, vina, terimakasih atas dukungannya sehingga kita bisa lulus samasama n. Teman-teman PAK’A dan PAK’B 05 Pendidikan Akuntansi yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungannya dan kebersamaanya o. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dan mendukung penyusunan skripsi ini Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca
Penulis
Lilik Adi Septo
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMANA JUDUL………………………………………………………….. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………. ii HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………..
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………... iv MOTTO…………………………………………………………………………. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………… vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS…………………………… vii ABSTRAK………………………………………………………………………. viii ABSTRACT……………………………………………………………………… ix KATA PENGANTAR…………………………………………………………... x DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. xiii DAFTAR TABEL……………………………………………………………….. xvi DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………. xviii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………………………………………………
1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………….
8
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………... 8 D. Manfaat Penelitian……………………………………………………. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Kajian Teoritik………………………………………………………. 1.
10
persepsi………………………………………………....................
10
2. Profesi guru………………………………………………………..
16
3. Prestasi belajar……………………………………………………..
27
4. Pekerjaan orang tua………………………………………………...
31
5. Tingkat pendidikan orang tua……………………………………… 33 B. Kerangka Berpikir……………………………………………………
36
1. persepsi terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi belajar siswa………………………………………….. 36 2. persepsi terhadap profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua…………………………………………... 38 3. persepsi terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan orang tau……………………………………….. 41 C. Hipotesis……………………………………………………………... 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian…………………………………………………… 44 B. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………. 44 C. Populasi dan Sempel……………………………………………… 45 D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya………………………….. 46 E. TeknikPengumpulanData…………………………………………. 50 F. Teknik Pengujian Instrumen…..………………………………….. 51
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Teknik Analisis Data……... ……………………………………… 56 BAB IV HASIL TEMUAN LAPANGAN A. Gambaran Umum Sekolah ……………………………………………….. 60 1. Data kelembagaan sekolah………………………………………... 60 2. Sejarah singkat SMA N Megang Sakti……………………………. 60 3. Personalia dan Tugasnya………………………………………….. 61 4. Sarana Sekolah……………………………………………………. 74 BAB V ANALISIS DATA DAN PERSEMBAHAN A. Diskripsi Data …………………………………………………………….. 77 1. Data persepsi responden terhadap profesi guru …………………... 77 2. persentase persepsi siswa terhadap profesi guru …………………. 83 B. Uji Hipotesis ……………………………………………………………… 89 1. Perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi belajar siswa ……………………………………........ 89 2. perbedaan persepsi siswa tehadap profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua……………………………………... 94 3. perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan …………………………………………… 96 C. Pembahasan ………………………………………………………………. 103 1. Perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi belajar siswa………………………………….... …… 100
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. perbedaan persepsi siswa tehadap profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua……………………………………... 102 3. perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan……………………………………………. 104 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……………………………………………………………….. 107 B. Keterbatasan Penelitian ………………………………………………….. 108 C. Saran …………………………………………………………………….... 108 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………......... 110 LAMPIRAN……………………………………………………………………... 112
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Persepsi Siswa Terhadap Profesi Guru……………………….. 48 Tabel 3.2 Uji Validitas Untuk Persepsi Siswa Terhadap Peofesi Guru…………… 53 Tabel 4.1 Daftar Nama-nama Guru……………………………………………….. 63 Tabel 4.2 Daftar Nama Wali Kelas……………………………………………….. 65 Tabel 4.3 Jumlah Siswa…………………………………………………………… 68 Table 5.1 Data Responden Terhadap Profesi Guru ditinjau Dari Prestasi belajar siswa…………………………………………………… 79 Tabel 5.2 Data Responden Terhadap Profesi Guru ditinjau Dari Jenis Pekerjaan Orang Tua……………………………………………… 80 Tabel 5.3 Data Responden Terhadap Profesi Guru ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Orang Tua…………………………………………. 82 Tabel 5.4 Persentase persepsi responden terhadap profesi guru………………….. 84 Tabel 5.5 Persentase persepsi responden terhadap profesi guru Ditinjau Dari Prestasi belaja Siswa…………………………...…………. 85 Tabel 5.6 Persentase persepsi responden terhadap profesi guru Ditinjau Dari Jenis Pekerjaan Orang Tua…………………………...…… 87 Tabel 5.7 Persentase persepsi responden terhadap profesi guru Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Orang Tua…. ………………………. 85 Tabel 5.8 Daftar Kontigensi ditinjau Dari Perbedaan Prestasi Belajar Siswa…….. 91
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.9 Perbedaan Persepsi Siswa Terhadap Profesi Guru ditinjau Dari Prestasi Belajar siswa…………………………………………………... 92 Tabel 5.10 Daftar Interprestasi Nilai C……………………………………………. 95 Tabel 5.11 Daftar Kontigensi ditinjau Dari Perbedaan Pekerjaan Orang Tua..…… 96 Tabel 5.12 Perbedaan Persepsi Siswa Terhadap Profesi Guru ditinjau Dari Pekerjaan Orang Tua…..……………………………………………… 97 Tabel 5.13 Daftar Kontigensi ditinjau Dari Perbedaan Tingkat Pendidikan Orang Tua…………………………………………....…… 99 Tabel 5.14 Perbedaan Persepsi Siswa Terhadap Profesi Guru ditinjau Dari Pendidikan Orang Tua...……………………………………………… 100 Tabel 5.10 Daftar Interprestasi Nilai C……………………………………………. 103
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian............................................................................. 112 Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas………………………………………... 117 Lampiran 3 Daftar Responden SMA Megang Sakti……………………………… 121 Lampiran 4 Data Induk Penelitian……………………………………………….. 125 Lampiran 5 Surat Izin Penelitian…………………………………………………. 132 Lampiran 6 Nilai r product moment……………………………………………… 133 Lampiran 7 Nilai Chi kuadrat……………………………………………………. 134 Lampiran 8 Penentuan jumlah sempel……………………………………………. 135
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia merupakan kebutuhan yang penting bagi peningkatan sumber daya manusia. Banyak faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan di Indonesia. Mutu pendidikan yang rendah di Indonesia membuat pembangunan suatu bangsa menjadi terganggu. Bidang pendidikan menempati posisi paling tinggi bagi pembangunan suatu bangsa dibandingkan bidang – bidang lain. Salah
satu
mendongkrak
faktor
yang dianggap
cukup
signifikan
dalam
mutu pendidikan adalah menigkatkan kualitas guru.
Kualitas guru pada kenyataannya sangat bervariasi. Guru yang berkualitas akan mempertinggi kinerja sebagai seorang guru yang berprofisional. Kinerja guru yang baik tentu saja harus dihargai dengan memperhatikan kesejahtreaan guru. Kondisi yang nyata terjadi dilapangan memperlihatkan bahwa penghargaan terhadap jabatan profesi guru belum sejajar dengan profesi lain seperti notaries, dokter, pengacara dll. Untuk itu banyak guru yang kurang banga dengan predikat mereka, sebab penghargaan terhadap profesi kini secara ekonomi tergolong kecil sehingga banyak yang tidak mau menjadi guru. Jika pemikiran opini ini berkembang dalam masyarakat, maka yang mau menjadi guru adalah orang – orang yang
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
tidak terlalu cerdas karena orang – orang yang cerdas lebih memilih profesi lain yang menurut opini masyarakat cukup menjanjikan. Padahal peran guru menentukan perjalanan bangsa kita. Guru tak bisa lagi dihibur dengan gelar ‘ pahlawan tanpa tanda jasa ‘ yang identik dengan keperhatinan. Keperhatinan ini juga berkaitan dengan minimnya gaji yang diterima oleh guru, yang tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup minimum. Pada jaman pra – kemerdekaan RI status profesi guru sangat tinggi dan sangat dihormati. Guru dipandang sebagai pemimpin masyarakat yang disegani dan mempunyai status ekonomi yang relatif tinggi, baik pada jaman penjajahan Belanda maupun pada jaman penjajahan Jepang. Dalam masa awal kemerdekaan, para guru dihormati bukan saja berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, tetapi karena ikut menjadi tentara rakyat dan berperang mengusir penjajah. Paska kemerdekaan, sampai awal tahun 1950-an, citra dan status profesi guru dalam masyarakat juga masih tinggi. Para guru masih dilahat dan diperlakukan bukan hanya sebagai pendidik yang pantas digugu dan ditiru, tetapi juga sebagai pemimpin masyarakat yang terhormat. (Sudarminto, Basisn No 01-02, 19988). Guru
memegang
peranan
strategis
terutama
dalam
upaya
membentuk watak bangsa melalui pengembangan nilai – nilai dan kepribadian. Hal itu menunjukan bahwa guru mempunyai peranan yang cukup besar dalam membentuk dan mengembangkan suatu masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
atau bangsa. Dari segi pembelajaran, peranan guru dalam masyarakat Indonesia tetap dominan dan tidak dapat digantikan sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran sangat pesat berkembang. Hal ini disebabkan karena proses pendidikan atau proses pembelajaran yang diperankan oleh guru yang menyagkut pembinaan sifat mental manusia yang menyagkut pembinaan sifat mental manusia yang bersifat unik. Dipedesaan guru merupakan sumber ,,segalanya,, Mereka bukan hanya guru di sekolah melainkan guru masyarakat. Guru memegang peranan kepoloporan dalam berbagai kegiatan masyarakat. Apapun yang dilakukan melalui dari PPK, koperasi desa, pemilihan kades sampai pemilu hampir dipastikan guru yang lebih dulu tampil. Kepercayaan masyarakat dan pemerintah sangat tinggi terhadap guru terbukti dari dijadikannya guru sebagai mitra dalam berbagai kegiatan di pedesaan dan kecamatan. Guru tidak hanya diperlakukan oleh para murid di ruang kelas, tetapi juga
diperlukan
oleh
masyarakat
dalam
menyelesaikan
aneka
permasalahan yang dihadapi. Masyarakat menepatkan guru pada kedudukan yang tinggi, yaitu didepan memberi teladan, ditengah -tengah membangun serta dibelakang memberikan dorongan dan motivasi. Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa tut wuri handayani. Kedudukan seperti ini merupakan penghargaan masyarakat yang tidak mudah bagi para guru, sekaligus merupakan tantangan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
mengembangkan prestasi bukan saja didepan kelas, tidak saja dibatasbatas pagar sekolah, tetapi juga ditengah –tengah masyarakat (Nani Soedarsono, Suara Daerah, No. 185. 1986 ) Pada saat para guru memperbaiki citra profesinya yang semakin terpuruk, ada sebagian oknum guru yang melanggar atau menyimpang dari kode etikanya. Masyarakat tidak dapat membenarkan pelangaranpelangaran seperti berjudi, mabuk – mabukan, pelangaran seks, korupsi dll, namun kalau guru yang melakukan maka dianggap sangat serius. Aneh kesalahan kecil apapun yang diperbuat guru mengundang reaksi yang begitu hebat dimasyarakat. Hal ini dapat dimaklumi karena dengan adanya sikap demikian menunjukan bahwa guru saharusnya menjadi panutan bagi masyarakat disekitarnya. Dimana dan kapan saja ia akan selalu dipandang sebagai guru yang harus memperlihatkan kelakuan yang dapat ditiru oleh masyarakat. Prefesi guru pada saat ini banyak dibicarakan orang, hampir dalam setiap hari dalam media masa cetak maupun elektronik memuat berita tentang guru. Ironisnya berita – berita yang dimuat tersebut banyak yang cendrung melecehkan posisi guru dan cendrung kehal – hal negatip seperti keluh kesah, ketidakmampuan atau ketidak berdayaan, hal seperti ini lambat laun menumbuhkan citra bahwa guru itu identik dengan kesengsaraan,
kelemahan,
ketidakkeberdayaan.
kekurangan,
ketidakmampuan
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Pandangan tentang citra guru sebagai orang yang wajib digugu (dipatuhi) dan ditiru (diteladani) tampa reserve perlu diragukan ketepatannya. Konsep keguruan yang klasik tersebut mengandaikan pribadi guru serta perbuatan keguruanya adalah tampa cela, sehinga pantas hadir sebagai manusia model yang ideal. Hal ini tidak sesuia dengan kennyataan. Jadi citra guru wajib digugu dan ditiru tampa reserve tersebut perlu disikapi secara kritis dan realitas. Benarkah bahwa guru dituntut menjadi teladan bagi siswa dan orang – orang sekelilingnya, tetapi guru adalah orang yang tidak bebas dari cela dan kelemahan. Citra guru sempurna dan ideal, selama merupakan cita – cita (A.Samana, 1994 : 25 ). Tinggi rendahnya citra suatu profesi biasanya berkait erat dengan status sosial ekonomi pemegang profesi yang bersangkutan. Pada saat pra-kemerdekaan, status sosial ekonomi profesi guru cukup tinggi. Mereka mendapat imbalan jasa yang memadai untuk hidup sejahatra bersama keluarganya. Pada ini rendanya status ekonomi profesi guru ikut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan merosotnya citra profesi guru di Indonesia. Namun dibalik keteladan yan diberikan guru kepada masyarakat, terdapat keperhatinan yang menimpa para guru yang relatif rendah. Masalah ekonomi tersebut mempengaruhi para guru dalam menjalankan tugas pokoknya. Secara sederhana kita dapat memperkirakan bahwa seorang guru akan merasa lebih tenang dalam melaksanakan tugasnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
bila beban ekonomi keluarganya secara minimal sudah terpenuhi. Sebaliknya bila beban itu tidak dipenuhi, kosentrasi dalam menjalankan tugas biasa terganggu. Jadi tingkat kesejahatraan para guru memberikan dampak secara sosial-psokologis pada mereka. Merebaknya sikap meterialisme dan konsumerisme yang cendrung menghargai orang berdasarkan kekutan ikut memperparah keadaan. Masyarakat menilai suatu suatu profesi dari imbal jasa yang diterima. Akibatnya kewibawaan para pendidik dimata masyarakat merosot. Para murid dan orang tua mereka juga terhinggapi sikap materialisme dan konsumerisme. Mereka cendrung kurang menghargai dan menghormati sungguh – sungguh para guru. Sehinga hubungan antara guru dan murid semakin kurang menampakan hubungan antar pribadi antara pendidik dan peserta didik, tetapi digantikan hubungan fugsional antara orang yang menjual jasa dan membelinya. Selain itu, dampak secara tidak langsung ialah profesi keguruan tidak cukup diminati dan menarik bagi generasi muda mulai dari SMA sampai alumni yang secara intelektual unggul dan berasal dari status ekonomi yang tinggi. Generasi muda yang berintelegensi unggul lebih memilih bidang-bidang lain selain guru, karena profesi tidak banyak menjajikan dilihat dari ekonomi maupun gegsi. Banyak generasi muda yang menganggap dengan menjadi guru maka masa depan tidak cerah, akibatnya sedikit siswa yang berprestasi tinggi mau menjadi guru. Akibatnya profesi guru hanya diminati oleh siswa yang beritelingensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
sedang bahkan kurang. Sebagai konsekuensi logisnya kualitas guru sedang bahkan diragukan keprofesionalismenya karena guru kurang menguasai materi dengan bidang. Setelah fenomena diatas, maka penulis merasa tertarik untuk mengetahui secara nyata, jelas dan secara dekat kenyataan sebenarnya mengenai presepsi siswa terhadap profesi guru. Dari persepsi siswa baik yang positif dan negatif terhadap profesi guru akan berpengaruh pada diri siswa yaitu akan mengakibatkan atau justru melemahkan tugas mulianya dalam dunia pendidikan. Berawal dari posisi positif siswa terhadap profesi guru diharapkan siswa lebih termotivasi untuk menjadi seorang guru, sikap positif siswa terhadap profesi guru akan mempengaruhi sikap siswa terhadap profesi guru. Ini merupakan peluang besar terciptanya proses belajar-mengajar yang berhasil dan pada akhirnya akan tercipta hasil pendidikan yang berkualitas tinggi. Sedangkan dari persepsi negatif siswa terhadap profesi guru yang akan berpengaruh pada tidak termotivasinya untuk tidak menjadi seorang guru yang baik bahkan tidak berkeinginan untuk menjadi guru. Oleh karena hal – hal tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PERSEPSI SISWA TERHADAP PROFESI GURU DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR SISWA, PEKERJAAN ORANG TUA, DAN TIGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Apakah ada perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru antara siswa yang mempunyai prestasi belajar tinggi dengan dengan mempunya prestasi belajar rendah ? 2. Apakah ada perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru antara siswa yang orang tuanya berprofesi guru dan orang tuanya berprofesi bukan sebagai guru ? 3. Apakah ada perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru antara siswa yang orang tuanya pendidikan tinggi dan pendidikan rendah ? C. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah yang dikemukakan di atas dapat dirumuskan tujuan penelitian yang akan dicapai, yaitu : 1. Untuk megetahui perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru antara siswa yang mempunyai prestasi belajar yang tinggi dengan mempunyai prestasi belajar rendah. 2. Untuk mengetahui perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru antara siswa yang orang tuanya berprofesi sebagai guru dan orang tuanya bukan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
3. Untuk mengetahui perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru antara siswa yang mempunyai orang tua yang pendidikan tinggi dan berpendidikan rendah. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian antara lain. 1. Bagi Guru dan Siswa Untuk memberikan gambaran yang konkret mengenai persepsi siswa terhadap guru. Agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk memperbaiki citra guru dan menumbuhkan minat siswa untuk menjadi guru. 2. Bagi Pemerintah Untuk memberikan masukan bagi pemerintah supaya lebih memperhatikan profesi Guru 3. Bagi Penulis Sebagai tambahan pengetahuan bagi penulis tentang profesi guru. 4. Bagi Universitas Sanata Dharma Untuk menambah kepustakaan yang berguna bagi mahasiswa atau pihak lain yang membutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik 1. Persepsi Sejak dilahirkan, manusia secara langsung telah berhubungan dengan dunia luar. Sejak itu pula seseorang akan menerima stimulus atau rancangan dari luar di samping dari diri sendiri. Proses terjadinya persepsi adalah adanya obyek yang menimbulkan rangsangan dan rangsangan tersebut berhubungan dengan alat indera. Rangsangan atau stimulus yang diterima oleh alat indera dilanjutkan ke syaraf otak, kemudian terjadilah suatu proses di otak sehingga individu dapat menyadari apa yang dia terima. Menurut Ign. Masidjo (1995:96) tingkah laku dalam tingkatan persepsi mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan antara ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan. Kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya rangsangan dan pembedaan antara rangsangan-rangsangan yang ada. Menurut Thoha (1983:138), persepsi adalah proses pemahaman yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungan baik lewat pendengaran, penglihatan, penghayatan, perasaan dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi. Sejalan dengan pendapat ini, Davidoff (1981:232) menyatakan bahwa persepsi diartikan sebagai proses pemahaman yang terorganisir dan menggabungkan data-data indera untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita. Dalam pengantar psikologi umum, Walgino (1994) menyebutkan bahwa bahwa sekalipun stimulus yang diterima sama tetapi karena pengalaman berbeda maka ada kemungkinan hasil persepsi akan tidak sama. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1982:675), persepsi adalah tanggapan langsung dari suatu serapan atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi
adalah
pemahaman,
menerima,
pengorganisasian
dan
menginterpretasikan rangsangan dari lingkungan melalui panca indera sehingga individu menyadari dan mengerti tentang yang diinderakan. Dalam kennyataannya setiap orang dihadapkan pada sejumlah besar objek dan pristiwa. Objek dan peristiwa itu tidak mempunyai arti apa-apa jika orang yang tidak menginterprestasikan atau menafsirkannya. Persepsi terhadap suatu abjek dan peristiwa belum tentu sama antara satu individu dengan individu yang lain. Walaupun objek dan peristiwa itu sama dan disampaikan oleh orang yang sama pula, tetapi hal ini tidak berarti persepsi orang yang satu dengan yang lainnya tidak mugkin terjadi kesamaan. Jadi dapat dikatakan bahwa persepsi siswa itu bisa bersifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
positif atau negatif
tergantung dari cara ia
memandang
atau
mempersepsikan profesi guru. Persepsi seseorang tidak timbul begitu saja, tetapi ada faktorfaktor yang mempengaruhinya, faktor – faktor inilah yang menyebabkan mengapa dua orang yang melihat suatu objek atau peristiwa mugkin memberi interprestasi yang berbeda tentang yang lainnya. Faktor-faktor yang mempengauhi persepsi, menurut Sheldon S.dan Timoti W. Cestella (Via Thoha, 1983 : 158). Ada dua hal yang mempengaruhi persepsi : 1. Orang yang melihat atau dinilai dalam hal ini siswa (perceiver) a. Belajar atau pemahaman dalam pesepsi Faktor – faktor dari dalam yang membentuk adanya perhatian kepada suatu objek sehinga menimbulakan adanya persepsi adalah didasarkan dari kekomlekan kejiwaan. Kekomplekan kejiwaan ini selaras dengan proses pemahaman atau belajar dan motivsi yang dipinya pleh masing – masing orang. Misalnya seorang anak muslim yang semenjak kecil telah diajari oleh orang tuanya untuk mengenal bahwa daging babi itu haram dimakan, maka sampai tersebut sampai dewasa akan mempunyai persepsi bahwa daging babi itu perlu dijauhi. Persepsi seperti ini dibentuk dari proses pemahaman atau belajar, tetapi berbeda dengan anak kristen yang tidak menajiskan daging babi. Hal ini dapat menyebabkan perbedaan persepsi antara anak muslim dan anak kristen mekipun objek yang dinilai sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
b. Motivasi dan persepsi Motivasi merupakan sebab – sebab yang menjadi dorongan atau tindakan seseorang untuk melakukan sesuatu dalam rangka memenuhi kebutuhan yang dirasakan (Muhyadi, 1989 : 248). Biasanya orang yang mempunyai keinginan untuk memperoleh sesuatu, didalam dirinya akan terdapat suatu dorongan yang kuat untuk mencapai keinginan itu. Motivasi dan kepribadian pada dasarnya tidak bisa dipisahkan dari proses belajar, tetapi keduanya juga mempunyai dampak yang sangat penting dalam pemilihan persepsi. Misalnya, seseorang sudah sangat lapar akan kurang memperhitungkan apakah makanan yang tersedia dihadapannya enak atau
tidak,
yang
penting
baginya
ialah
kesempatan
untuk
menghilangkan rasa laparnya. Sebaliknya orang yang tidak lapar, karena
baru
makan
beberapa
waktu
yang
lalu
akan
mempertimbangkan lain. Jelaslah bahwa kedua orang yang melihat benda yang sama, mempunya persepsi yang berbeda tentang makanan. c. Kepribadian dan persepsi Kepribadian adalah kumpulan dari sejumlah karakteristik, sifat, sikap dan nilai – nilai yang dianut seseorang yang membedakannya dengan orang lain (Muhyadi, 1989 : 245). Apabila seseorang melihat suatu dan berusaha memberikan interprestasi tentang apa yang dilihatnya, ia akan mempengaruhi oleh karekteristik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
sifat, sikap dan nilai yang dianut oleh individu yang bersangkutan. Misalnya seseorang mahasiswa yang ingin memperoleh sebanyak mugkin materi pelajaran dari perkulian akan merasa senang mengajukan banyak pertannyaan kepada dosen pada waktu kuliah berlangsung. Untuk memudahkanya melakukan hal itu mahasiswa tersebut berusaha menempati kursi yang sedekat mugkin dengan tempat dimana dosen berada karena dengan demikian apabila ia mengacungkan tangan untuk bertanya, dosen akan mudah melihatnya dan mempeberikan kesempatan kepadanya untuk mengajukan pertanyaannya. Sebalinya, Seseorang mahasiswa lain yang pemalu akan segan bertannya dan segan pula ditannya. Dengan karakteristik demikian, mahasiswa yang bersangkutan akan berusaha memilih tempat duduk sejauh mugkin dari tempat duduk dosen sehingga ia merasa tidak perlu bertannya dan baginya tidak menjadi soal, bahkan akan senag apabila ia tidak pernah ditannya. 2. Karakteristik orang yang dilihat atau dinilai (perceived) yang dimaksud adalah guru : a. Artibulasi Artibulasi diartikan sebagai suatu proses bagaimana seseorang mencari kejelasan sebab – sebab dari prilaku yang lain. Seseorang tersebut tidak hanya tertarik mengamati prilaku dalam organisasi saja, tetapi juga mencari jawab penyebab dari prilaku orang yang diamati. Penilaian orang dan reaksinya terhadap prilaku orang lain dipengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
oleh persepsi mereka bahwa orang lain itu bertanggung jwab atas prilakunya. Contoh perbuatan artubulasi adalah seseorang juru rawat yang memecahkan botol- botol obat yang dibawa, karena terpeleset lantai licin yang baru dipel bisa dimaafkan dan barang kali dia bisa dipecat jika pecahnya botol karena kesengajaan. Proses artibulasi ini sangat bermanfaat karena meneliti sebab – sebab terjadinya suatu prilaku yang diharapkan persepsi terhadap orang lain sesuai. b. Stereotype(meniru) Strereotype adalah suatu proses yang cendrung melihat orang lain sebagai suatu bagian dari suatu kelas/kategori. Selain itu didalam stereotype ini terdapat suatu persetujuan umum atas sifat-sifat yang disandang dan timbulnya suatu perbedaan antara sifat yang disandang dengan sifat yang senyatanya. Hal ini mengakibatkan suatu kenyataan bahwa suatu stereotype bisa bersifat menyenangkan dan bisa tidak menyenangkan. Seseorang yang pernah sekolah tentu mempunyai gambaran tentang profesi guru. Ternyata banyak kesamaan mengenai gambaran orang pada umumnya tentang guru sehingga terbentuklah stereotype guru. Walaupun gambaran tentang guru itu tidak lengkap dan mugkin juga tidak benar seluruhnya, namun orang akan berinteraksi dengan guru berdasarkan stereotype guru itu, misalnya guru wanita, bersifat lebih serius, bepakaian selalu sama, dan eggan mengikuti mode, walaupun pada kenyataannya banyak berpendapat perbedaan antara sifat – sifat yang telah disetujui dalam stereotype
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
dengan sifat senyatannya, tetapi proses semacam ini berlagsung didalamnya menimbulkan persepsi. Sehingga proses stereotype ini sangat besar pengaruhnya didalam menimbulkan suatu persepsi seseorang. c. Hallo effect Hallo
effect
dipergunakan
untuk
menilai
seseorang
berdasarkan atas salah satu sifat yang diketahui oleh yang menilai. Misalnya kerajinan, kecerdasan, penampilan, kerjasama dan lain sebagainya. Satu sifat yang kebetulan dilihat oleh penilai dapat menutupi sifat – sifat lainya. Hello effect ini mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap persepsi.
2. Profesi Guru. Guru adalah salah satu bagian dalam kegiatan belajar mengajar dan memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran, sebab fungsi utama guru adalah merancang, mengelola, melaksanakan, dan
mengevaluasi pembelajaran. Guru
merupakan profesi yang
jabatannya atau pekerjaan yang memerlukan keahlihan khusus sebagai guru (Uzer Usman).Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen guru, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sedangkan profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Menurut Susanto (2002:28), profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang dipersiapkan khusus untuk melakukan pekerjaan tersebut dan guru profesional adalah orang yang memiliki kemampun khusus dalam bidang keguruan sehingga guru mampu melakukan tugas dan fungsinya dengan kemampun yang maksimal. a. Hak dan Kewajiban Guru Dalam undang undang sistem pendidikan nasional guru sebagai pendidik mempunyai hak untuk memperoleh: 1) Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai 2) Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja 3) Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas 4) Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual 5) Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Dalam undang undang sistem pendidikan nasional guru sebagai pendidik mempunyai kewajiban untuk: 1) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis. 2) Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan. 3) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. b. Peranan guru Menurut Peter F. Oliver dalam Piet A Sahertian (1990:36), guru mempunyai peranan sebagai berikut: 1) Guru sebagai penceramah. Memang tugas guru sebagai penyampai informasi disebut juga sebagai penceramah pada zaman itu 2) Guru sebagai orang sumber (resourse person). Guru dianggap sebagai manusia sumber. Melalui guru dan dari guru pengetahuan disampaikan kepada anak didik. 3) Guru
sebagai
fasilitator.
Guru
menyediakan
berbagai
lingkungan untuk belajar, memperlengkapi berbagai sumber yang membantu siswa untuk dapat belajar. 4) Guru sebagai konselor. Guru membantu siswa
memberi
nasehat, memberanikan siswa, mendengarkan keluhan dan menciptakan suasana belajar siswa, menyuruh memecahkan persoalan dirinya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
5) Guru sebagai pemimpin kelompok. Dalam belajar guru berperan
sebagai
master
ceremony,
pemimpin
dalam
kelompok, yang menstimulir gejala-gejala untuk belajar bersama dalam kelompok belajar, memandang gejala-gejala sehingga semua berpartisipasi bersama. 6) Guru sebagai tutor. Guru menolong seorang demi seorang dengan bermacam cara. 7) Guru sebagai manajer yang menyajikan pelayanan media belajar yang disediakan. 8) Guru sebagai pembina laboratorium. Guru meletakkan berbagai
pendekatan
dalam
menyajikan
pelayanan.
Maksudnya eksperimen dalam proses mengajar menyusun berbagai kegiatan penelitian oleh siswa melalui observasi dan mencatat hasil observasi dengan demikian anak ikut aktif memecahkan. c. Kode etik guru Kode etik merupakan tatanan yang menjadi pedoman dalam menjalankan tugas dan aktivitas suatu profesi. Dalam menjalankan profesinya guru di Indonesia berpedoman pada kode etik guru yang berisi sebagai berikut (Samana, 1994:117): 1) Guru berbakti membimbing peserrta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila. 2) Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
3) Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan. 4) Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar. 5) Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan 6) Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya. 7) Guru memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial. 8) Guru secara bersama–sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. 9) Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan. d. Prinsip guru Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut: 1) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
2) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia 3) Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas 4) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas 5) Memiliki
tanggung
jawab
atas
pelaksanaan
tugas
keprofesionalan 6) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja 7) Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat 8) Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan 9) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. Pemberdayaan profesi guru atau pemberdayaan profesi dosen diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menurut keahlian yang khas dari para anggotanya. Keahlian yang khas tersebut tentunya tidak memilki oleh anggota profesi lain, sebab keahlian dan keterampilan yang dimiliki oleh suatu profesi merupakan hasil pendidikan dan pelatihan atau melalui suatu proses profesionalisasi dalam program pendidikan dan pelatihan yang terancana, begitu pula dengan profesi kependidikan. B.J Chandler menegaskan bahwa profesi mengajar adalah suatu jabatan yang mempunyai kekhususan. Kekhususan itu memerlukan kelengkapan mengajar dan keterampilan yang menggambarkan bahwa seseorang melakukan tugas mengajar yaitu membibing manusia.(Piet Sahertian, 1994: 96). Apabila dilihat dari ciri – ciri keprofesian, profesi guru memiliki ciri – ciri (Dedi Supriadi, 1999 : 96) sebagai berikut : a. Pekerjaan itu lebih mementingkan pelayanan kemanusian dalam mengapdi kemasyarakat b. Profesi menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh lewat pendidikan, latihan yang lama dan intensif serta dilakukan dalam lembaga tertentu yang secara sosial dapat dipertanggug jawabkan c. Profesi didukung oleh suatu disiplin ilmu d. Ada kode etik yang menjadi pedoman prilaku anggotanya beserta sangsi yang jelas dan tegas terhadap pelangar kode etik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
e. Anggota profesi secara perorangan ataupun kelompok memperoleh imbalan finansial atau materiil Sebagai bahan pembandingan, berikut ini disajikan pula ciri ciri profesi yang dikemukakan oleh Robert W. Richey. (Suharsimi Arikunto, 1990: 235) yaitu sebagai berikut : a. Lebih
mementingkan
pelayanan
kemanusian
yanfg
ideal
dibandingkan dengan kepentingan pribadi b. Seorang pekerja profisional, secara relatif memerlukan waktu yang panjang untuk mempelajari kosep – konsep serta prinsip – prinsip pengetahuan yang khusus yang mendukung keahliannya c. Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah laku, sikap dan cara kerja d. Memiliki kualitifikasi tertentu untuk memasuki profesi tersebut serta mampu menggikuti perkembangan dan pertumbuhan jabatan e. Membutuhkan suatu kegiatan intlektual yang tinggi f. Adanya organisasi yang dapat meningkatkan staandar pelayanan, disiplin dari dalam profesi, serta kesejahatraan anggotanya g. Memberikan
kesempatan
untuk
kemajuan,
spesialisasi
dan
kemandirian h. Memandang profesi sebagai suatu karir hidup dan menjadi seorang anggota yang permanen Dari ciri – ciri profesi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa tidak semua pekerjaan menunjukan pada suatu profesi. Suatu profesi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
berbeda dengan pekerjaan – pekerjaan lainya karena fungsi sosialnya yaitu pengabdian pada masyarakat. Selain itu adanya kompetensi agar profesi tersebut dapat dilaksanakan fugsinya. Hal ini diperlukan adanya pengetahuan dan keterampilan khusus untuk melaksanakan fungsi tersebut. Selain itu suatu profesi menerima imbalan berupa finansial ataupun materiil. Profesi guru adalah suatu contoh suatu profesi seseorang yang telah mantap dalam memilih profesinya, dalam hal ini profesi guru. Ia tidak ragu – ragu lagi untuk mengejar karier dalam bidangnya. Dengan jalan mengabdi sepenuh hati pada tugasnya, prestasinya dalam profesi itu yang akan membawa kepada jenjang karier yang diharapkan dalam hidupnya. Saat itulah seseorang guru memperoleh kepuasan dan kebahagian hidup sebagai hasil pemilihan profesi yang mantap. Amstrong mengemukan bahwa tanggung jawab guru dibagi dalam lima katagori, yaitu : tanggung jawab dalampengajaran, tanggung jawab dalam memberikan bimbingan, tanggung jawab dalam mengembangkan kurikulum, tanggung jawab dalam mengembangkan profesi dan tanggung jawab dalam membina hubungan dengan masyarakat. Guru sebagai pengajar lebih menekankan pada tugas dalam perancanaa dan melaksanakan pengajaran. Dalam tugas ini guru dituntut memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan teknis mengajar, disamping menguasai ilmu atau bahan yang diajarkan kepada siswa, guru senantiasa
dituntut
untuk
mengembangkan
dan
meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
kemampuan penguasaan ilmu pengetahuannya karena ilmu pengetahuan sangat menentukan hasil belajar serta prestasi yang dicapai oleh siswa. Guru harus selalu belajar supaya ia mempunyai bekal yang cukup dalam rangka mentransformasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki supaya apa yang ia transformasikan betul – betul dimiliki oleh siswa. Guru sebagai mengajar harus mampu membantu perkembangan siswa untuk dapat menerima, memahami serta menguasai ilmu pengetahuan. Guru
sebagai
pembibing
memberitekanan
kepada
tugas
memberikan bantuan kepada siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi.tugas ini merupakan aspek mendidik, sebab tidak hanya berkenaan dengan penyampaian ilmu pengetahuan tetapi juga menyagkut pengembangan kepribadian dan pembentukan nilai – nilai para siswa. Setiap siswa merupakan pribadi yang unik. Setiap siswa mempunyai ciri, sifat bawaan, latar belakang kehidupan, minat, kemampuan, dan motivasi yang berbeda-beda. Di sinilah peran guru sebagai pembibing yang dapat menolong siswa agar mampu menolong siswa dalam setiap masalah yang dihadapi. Tanggung jawan dalam mengembangkan kurikulum mengandung arti bahwa guru dituntut untuk selalu mencari gagasan baru dan menyempurnakan praktek mengajar. Selain itu guru dituntut untuk mampu menterjemahkan dan menjabarkan nilai – nilai oyang terkandung dalam kurikulum pada siswa melalui proses pengajaran disekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Tanggung jawab dalam mengembangkan profesi pada dasarnya ialah tuntutan dan pangilan untuk selalu mencintai, menghargai,menjaga, meningkatkan tugas serta tanggung jawab profesinya. Oleh karena itu guru dituntut agar selalu menigkatkan pengetahuan dan kemampuannya dalam rangka pelaksanaan tugas profesinya. Ia harus peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Orang yang pandai berbicara dalam bidang – bidang tertentu belum dapat disebut sebagai guru. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai guru. Tanggung jawab dalam membina hubungan dengan masyarakat berarti guru harus dapat berperan menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakt. Pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru atau pemerintah saja, tetapi juga tanggung jawab masyarakat. Untuk itu guru dituntut
untuk
dapat
menumbuhkan
partisipasi
masyarakat
dalammeningkatkan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Selain itu guru harus dapat membina hubungan baik dalam masyarakat. Seorang guru yang harus memiliki kepribadian yang patut diteladani seperti yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantoro: Ing ngarsosung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Baik didalam maupun diluar sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Guru harus memiliki kemampuan berkomunikasi sosial, baik dengan murid – muridnya, dengan sesama teman guru maupun dengan anggota masyarakat dilingkungannya. Misi yang diemban guru adalah misi kemanusian yaitu misi yang bertugas dalam pengabdian masyarakat. 3. Prestasi belajar a. Pengertian belajar Seseorang dikatakan telah belajar jika didalam dirinya telah terjadi peribahan tertentu, misalanya semula tidak dapat membaca menjadi dapat membaca. Tetapi tidak semua perubahan dapat disebut sebagai hasil belajar misalnya bayi yang belum bisa duduk menjadi bisa duduk, perubahan ini menjadi karena kematangan. Pengertian belajar menurut beberapa ahli : 1. Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuian tingkah laku yang berlangsung sera prigresif (Barlow, 1985) 2. Menurut Chaplin dalam Dictionary Of Psychology membatasi belajar dengan rumusan : a. Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dn pengalaman b. Belajar adalah proses memperoleh respon – respon sebagai akibat adanya latihan khusus c. Belajar adalah suatu bentuk perubahan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara – cara bertingkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
laku yang baru berkat pengalaman dan latihan (Oemar Hamalik) b. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari yang telah dilakukan atau dikerjakan (kamus besar bahasa indonesia) Menurur Purwodarminto, prestasi adalah suatu hasil yang telah
dicapai
(dilakukn/dikerjakan)selain
dengan
itu
Winkel
mengatakan bahwa prestasi merupakan bukti usaha yang dicapai (Winke, WS, 1989 : 161) Abila prestasi belajar diartikan dengan belajar maka ia akan memperoleh hasilnya. Hasil belajar adalah perubahan didalam diri pelajar, dimana ia dapat mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui. Setiap orang mempunai hasil yang berbeda – beda dari apa yang elah dipelajari.keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar dapat dilahat dari prestasi belajar yang diraihnya. Prestasi belajar dapat diketahui dari hasi evaluasi belajar. Evaluasi usaha penilaian terhadap suatu hal, bisa dari segi tujuan yang ingin dicapai, gagasan, cara kerja dan metode pemecahan (Nana Sudjana, 1990 : 28 ) Uasaha mengevaluasi belajar biasanya dilakukan dengan mengadakan pengukuran dalam bentuk ujian tertulis , lisan maupun praktek,yang kemudian diberi skor, yang bisanya berwujud angka. Hasil dari pengukuran ini merupakan informasi – informasi atau data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
yang diwujudkan dalam bentuk angka – angka yang disebut prestasi belajar. (Marsuh, 1975 : 1) c. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Prestasi siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : (Roestiyah N. K, 1982 : 159 ) 1) Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri anak itu sendiri. Faktor internal diantaranya sebagai berikut : a) Tujuan belajar yang jelas dari siswa Siswa menganggap dirinya masuk sekolah lanjutan sekedar memenuhi ajaran orang tua atau sekedar menggunakan waktu senggang dan hanya sekedar jaga gengsi melanjutkan sekolah dengan masud agar memperoleh hadia sepeda bagus atau mugkin ada yang berpendapat bahwa sekolah lanjutan tempat pergaulan siswa. Jadi seseorang yang akan belajar harus mempunyai tujuan yang jelas jika ingin prestasinya baik. b) Minat terhadap bahan pelajaran Minat menentukan sukses atau gagalnya kegiatan seseorang siswa. Dalam mengikuti pelajaran disekolah lanjutan setiap siswa hendaknya mempunyai minat terhadap pelajaran yang diikutinya. Kurang minat belajar berpengaruh terhdap prestasinya. c) Kesehatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Badan yang sehat akan lebih menguntungkan bagi setiap orang. Dengan badan yang sering sakit-sakitan dan kurang tenaga dan serta kurang vitamin merupakan faktor penghambat kemajuan belajar seseorang. Adanya ganguan emosional tidak tenang, khawatir, mudah tersinggung, hal tersebut akan menjadikan kegiatan terganggu. d) Kecakapan mengikuti pelajaran Cakap mengikuti pelajaran apabila siswa mengikuti hal – hal yang diajarkan dan kemudian akan menambah pengeahuan yang lebih luas untuk bisa memahami dan mengerti isi pelajaran diperlukan perhatian dan kosentrasi, menanggapi secara kritis apa yang diajarkan, sebelum menggikuti pelajaran lebih dahulu membaca pokok – pokok yang diajarkan kegagalan atau hambatan dalam kemajuan belajar sering diebabkan karena siswa kurang cakap dalam mengikuti pelajaran dengan baik. 2) Faktor eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar si anak faktor eksternal ini diantaranya adalah sebagai berikut : a) Faktor yang berasal dari lingkungan keluarga misalanya cara orang tua mendidik anak, suasana keluarga,keadaan sosial ekonomi keluarga b) Faktor yang datang dari masyarakat misalanya cara hidup lingkungan, teman bergaul dan media masa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
c) Faktor yang datang dari lingkungan sekolah, misalanya cara guru menyampaikan pelajaran, standar pelajaran, perpustakaan sekolah
4. Pekerjaan Orang Tua Menerut kamus besar Bahasa Indonesia pekerjaan
pencarian
adalah apa yang dijadikan pokok kehidupan suatu yang dilakukan untuk mendapatkan nafkah. Depdikbud, KBBI (1998: 4289). Pekerjaan atau jabatan dikelompokan atau dogolongkan dan disesuaikan dari pekerjaan terendah sampai tertinggi. Berdasarkan
tingkat
pendapatan,
jenis
pekerjaan
dapat
digolongkan menjadi 9 golongan (Spillane, 1982:14 dalam Yektiningsih, 2008) yaitu sebagai berikut : Golongan A terdiri dari mandor, pedagang, pegawai kantor, pegawai sipil ABRI, pemilik perusahaan/toko/pabrik/perikanan, pemilik bus/colt, penggarap tanah/ pengawas keamanan, petani pemilik tanah, peternak, tuan tanah. Golongan B terdiri dari buruh nelayan, petani kecil, penebang pohon. Golongan C terdiri ABRI (Tamtama s.d. Bintara), Guru SD, kepala bagian, kepala kantor pos (cabang), manager perusahaan kecil, pamong praja pegawai badan hukum, pegawai negeri golongan Ia s.d Id, supervisor/pengawas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Golongan D terdiri dari meninggal dunia, pensiunan, tak mempunyai pekerjaan tetap. Golongan E terdiri dari Guru (SMP s.d. SMA), juru
rawat,
pekerja sosial, kepala sekolah, kontraktor kecil, pegawai negeri golongan II a s.d. d, perwira ABRI (Letnan II, Letnan I dan Kapten), wartawan. Golongan F terdiri dari buruh tidak tetap, petani penyewa, tukang/penarik becak. Golongan G terdiri dari ahli hukum, ahli ilmu tanah/ahli ukur tanah, apoteker, arsitek, dokter, dosen/guru besar, gubernur, insiyur, kepala kantor pos (pusat), kontraktor besar, manager perusahaan, menteri, pegawai negeri golongan IIIa ke atas, pengarang, peneliti, penerbang, perwira ABRI (mayor s.d. jenderal), walikota/bupati. Golongan H terdiri dari pembantu, pedagang keliling, tukang cuci. Golongan I terdiri dari artis/seniman, buruh tetap, montir, pandai besi/emas/perak, penjahit, penjaga, sopir bus/colt, tukang kayu, tukang listrik, tukang mesin. Menurut Biro pengembangan Sosial Budaya, pekerjaan dibedakan menjadi dua jenis. a. Pekerjaan pokok adalah jenis pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang sebagai sumber ukuran dari penghasilannya, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
pekerjaan ini adalah tetap. Apabila penghasilan dari pekerjaan pokok ini tidak/belum mencukupi untuk keperluan hidupnya, maka perlu diusahakan
adanya penghasilan lain di luar
penghasilan pokok b. Pekerjaan sampingan atau tambahan adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan oleh seseorang sebagai pekerjaan tambahan
untuk
memperoleh
penghasilan
tambahan
guna
memenuhi kebutuhan hidunya sehari-hari. Sifat pekerjaan sambilan ini adalah melengkapi pekerjaan pokok. 5. Tingkat Pendidikan Orang Tua a. Pengertian pendidikan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 1982 : 950,204) menjelaskan bahwa tingkat adalah tinggi rendahnya martabat (kedudukan, jabatan, kemajuan, peradapan, dsb ) dan pendidikan adalah perbuatan (hal, cara dsb) mendidik. Jadi bisa dikatakan tingkat pendidikan adalah ukuran tinggi rendahnya seseorang diukur dari beberapa lamanya dia mengenyam pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin luas wawasan serta pengetahuan pada suatu bidang tertentu sesuai dengan profesi yang diraihnya. Pendidikan pada uumnya merupakan kebutuhan setiap orang dan tiap masyarakat. Persoalan pendidikan menjadi persoalan tiap orang dan tiap masyarakat. Persoalam masyarakat maju termasuk persoalan pendidikan lazimya dilihat pula dari berbagai sudut ilmu pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Makna pendidikanpun dilahat dari sudut pandang ilmu pengetahuan kemanusian. Berikut ini di kemukakan empat batasan arti pendidikan menurut sudut pandang ilmu pengetahuan : 1. Filsafat (Prof. Dr. N. Driyarkara, 1980), pendidikan adalah pemanusian manusia muda atau pengangkatan manusia muda ketarap insan. (Buku 1 : 74 – 78) 2. Sosiologi ( Francis J. Brown ), pendidikan adalah proses dikendalikan engan sengaja, yang menghasilakan perubahan tingkah laku dalam diri seseorang dan melalui orang – orang dalam kelomponya ( Brown, 1970 : 199 ) 3. Sosiolgi Budaya (John Dewey), pendidikan merupakan suatu proses memimpin atau mengasuh ( Dewey, 1964 : 10 ) 4. Psikologi ( Ellis , dkk ), pendidikan adalah keseluruhan pengalaman belajar seseorang sepanjang hidupnya, bukan hanya pengalaman belajar yang diorganisir secara formal (Ellis, Cogan, dan Howey, 1986 : 134) 5. Ilmu Pendidikan (Prof. Dr. M. J. Langeveld) pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat, membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.(Buku 2 : 20) 6. Ilmu Pendidikan ( Ki Hajar Dewantoro), pendidikan adalah menentukan segala kekuatan kodrat yang ada pada anak – anak agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencpai keselamatan dan kebahagian setinggi – tingginya (Suwarno, 1985 : 2-3 ) Dalam undang – undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agr peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepibdian, kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Jemjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai dan kemapuan yang dikembangkan Ada 3 jenis pendidikan dalam Undang – undang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu : 1. Pendidikan Formal Yaitu jalur pendidikan yang tersetruktur yang berjenjang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Misalanya SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi 2. Pendidikan Nonformal Yaitu jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Misalnya bentuk kursus – kursus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
3. Pendidikam Informal Yaitu jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Menurut Winkel ( 1986: 160) pendidikan infomal adalah suatu jenis pendidikan yang tidak terencana dan tersusun secara tegas dan tidak sistematis, dilaksanakan diluar sekolah terutama dalam keluarga.
B. Kerangka Berpikir 1. Persepsi Terhadap Profesi Guru Ditinjau dari Prestasi Belajar Siswa W. S Winkel mendifinisikan belajar sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan – perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap. Perubahan ini tdak dapat dikatakan belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara orang, misalnya seorang anak menunjukan perubahan dalam jasmaninya atau tingkah laku pada saat pubertas( Winkel, 1991 : 36 ) Sedangkan
prestasi
belajar
adalah
hasil
dari
perubahan
kemampuan yang dinyatakan atau digambarkan dengan angka kuantitatif yang diberikan oleh guru melalui suatu tes baik tulis maupun lisan yang tercermin dalam raport, NEM atau ijasah. Prestasi belajar menurut kamus besar bahasa indonesia adalah hasil yang dicapai ( dari yang telah dilakukan, dikerjakan ). Dari difinisi tersebut maka prestasi belajar adalah pengusaan pengetahuan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai – nilai atau angka – angka yang diberikan oleh guru. Seseorang dikatakan belajar apabila ia memperoleh hasil dari yang ia lakukan. Hasil belajar ini merupakan perubahan didalam dari si pelajar, dimana ia dapat mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui. Setiap orang mempunyai hasil yang berbeda – beda dari apa yang telah ia pelajari. Keberhasilan siswa dalam kegiatannya yang disebut belajar akan nampak dalam prestasi belajar yang diraihnya. Prestasi belajar dapat diketahui dari evaluasi belajarnya. Perbedaan tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dapat mempengaruhi cara pandang siswa terhadap lingkungan sekitarnya. Siswa yang memiliki prestasi tinggi cenderung mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang lebih baik dari pada siswa yang berprestasi rendah. Siswa yang berprestasi tinggi cendrung mempunyai gairah belajar yang tinggi dan mempunyai pengetahuan yang luas. Semakin luas pengetahuan yang diketahui siswa, siswa akan semakin mampu mengembangkan kepribadian dan terbuka menerima hal – hal baru. Semakin luas pengetahuan ia akan semakin tau berbagai macam peluang pekerjaan dengan imbal jasa yang tinggi dengan fasilitas-fasilitas yang menarik yang ditawarkannya. Dengan prestasi yang tinggi siswa merasa yakin dengan kemampuannya dan lebih berani bersaing dengan siswa yang lain. Siswa lebih memilih pekerjaan yang lebih menantang. Ada dugaan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
semakin siswa berprestasi tinggi akan cendrung memandang profesi guru negatif, karena siswa tidak tertarik untuk menjadi guru dan cenderung mencari pekerjaan yang lain yang diinginkannya, imbal jasa yang diterima guru memeng jau lebih berbeda pada pekerjaan yang diinginkannya, walaupun guru telah diadakanya program sertifikasi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Sebaliknya siswa yang mempunyai prestasi rendah cenderung memandang profesi guru positif, karena siswa yang berprestasi rendah merasa tidak yakin dengan kemampuaanya dan memadang rendah dirinya. Ia merasa tidak mampu dengan pekerjaan lain sebagai guru. Oleh karena itu siswa yang berprestasi rendah lebih tertarik untuk menjadi guru dibandingkan dengan siswa yang berprestasi tinggi.
2. Persepsi Terhadap Profesi Guru Ditinjau dari Jenis Pekerjaan Orang Tua Pekerjaan orang tua adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan penghasilan setiap bulan disuatu intansi pemerintah, swasta, dan wiraswasta. Pekerjaan orang tua siswa yang satu berbeda dengan yang lainnya. Secara tidak lansung jenis pekerjaan orang tua akan mempengaruhi pola asuh orang tua yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap cara pandang siswa terhadap suatu pekerjaan atau profesi. Jika dilihaat dari pengaruh orang tua dalam lingkungan keluarga, maka orang tua adalah orang yang membantu keputusan – keputusan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
merupakan panutan bagi anak – anaknya. Bagi anak, orang tua merupakan orang yang lebih bayak tua. Melalui orang tua, anak belajar bersikap dan berprilaku. Jenis pekerjaan orang tua secara tidak langsung berkaitan erat dengan pola pengasuhan anak sehingga ikut mempengaruhi pola pendidikan didalam rumah. Sikap mental orang tua siswa yang satu berbeda dengan sikap mental siswa yang lain tergantung dari jenis pekerjaan orang tuanya. Hal ini akan berpengaruh terhadap cara pandang siswa terhadap suatu pekerjaan. Sebagai seorang guru tentu sikap mental berbeda dengan bukan yang guru. Seorang guru akan memiliki pola mengasuhnya atau mendidik anak tidak ubahnya seperti guru. Orang tua lebih sabar, telaten dalam membimbing anak dalam belajar. Orang tua akan memperlakukan anak seprti siswa disekolah yang akan terus membimbing dengan penuh kesabaran. Seorang yang bukan guru akan mempunyai pola asuh yang berbeda dengan seorang guru. Secara tidak lansung orang tua yang bukan seorang guru akan mempunyai pola asuh atau mendidik anak terpengaruh oleh jenis pekerjaanya. Misalnya orang tuanya seorang TNI maka cara mendidik anaknya tidak ubahnya sebagai seorang meliter dengan disiplin yang tinggi, penuh dengan hukuman badan dan kekerasan. Sikap mental yang dimiliki para orang tua baik guru maupun bukan guru, akan ditularkan keanak lewat pola asuh. Pola asuh yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
diberikan kepada anak sangat berbeda sesuai dengan mentalitas yang dimiliki orang tua, yang pada akhirnya mempengaruhi sikap mental anaknya dalam memandang lingkungan sekitarnya. Dengan demikian tidaklah mustahil apabila seorang anak mengukuti pekerjaan orang tuanya. Sehingga ia akan menimbulkan pewarisan pekerjaan dari orang tua kepada anakanya. Ada kecendrungan bahwa anak dari keluarga guru mengikuti jejak orang tuanya menjadi guru. Hal ini memperkuat dugaan bahwa siswa yang mempunyai orang tua dengan profesi sebagai guru cenderung lebih mempunyai persepsi yang positif terhadap profesi guru karena profesi guru adalah profesi yang terhormat. Sebaliknya siswa yang mempunyai orang tua yang pekarjaan bukan profesi guru cenderung mempunyai persepsi yang negatif terhadap profesi guru karena siswa yang mempunyai orang tua yang pekerjaanya bukan guru akan lebih mengikuti jejak orang tuanya dan siswa mengangap profesi guru tidak menjamin pemenuan kebutuhan, walaupun pemerintah sudah mengeluarkan adanya program serifikasi.
3. Persepsi
Terhadap
Profesi
Guru
Ditinjau
dari
Tingkat
Pendidikan Orang Tua Tingkat pendidikan orang tua maksudnya adalah tingkat pendidikan formal yang berhasil dicapai orang tua, dalam hal ini adalah tingkat SD, SMP, SMA, Akademik, dan PT. Setiap siswa mempunyai orang tua yang tingkat pendidikannya berbeda – beda antara siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
satu dengan yang lainnya. Tingkat pendidikan orang tua secara tidak lansung berpengaruh terhadap cara pandang siswa terhadap lingkungan sekitarnya. Salah satu tugas dari orang tua adalah membibing, mendidik dan mendapingi anak – anaknya dalam mempersiapkan masa depannya. Kemampuan orang tua dalam membibing, mendidik, mendampingi anaknya dipengaruhi tingkat pendidikan orang tua. Tingkat pendidikan yang dicapai orang tua akan membawa pengaruh pada kehidupan seseorang yaitu bukan hanya berpengaruh pada tingkat penguasaan pengetahuan tetapi juga berpegaruh terhadap jenjang pekerjaan formal, penghasilan, kekayaan, status sosial dalam masyarakat. Kemapuan orang tua dalam menyelesaikan pendidikan formal yang tinggi menjadi pemicu semangat anak untuk mencapai hal yang serupa. Hal ini dikarnakan pendidikan yang tinggi akan membuat orang tua semakin menyadari akan arti pentingnya pendidikan, sehingga akan selalu menyadarkan dan mendorong anak untuk rajin belajar sehingga menjadi orang berpengetahuan. Pengalamannya dalam mengenyam pendidikan yang lebih tinggi memudahkan mereka untuk membantu menyelesaikan kesulitan belajar anak, karena memiliki pengalaman dan cara mengatsinyaberbekal pengalaman yang luas. Orang tua selalu inggin anak – anaknya mengenyam tingkat pendidikan yang lebih tinggi dari orang tuanya. Apabila orang tuanya hanya sampai pada tingkat pendidikan SMA, maka orang tuanya akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
berusaha untuk menyekolahkan anaknya sampai tingkat pendidikan PT. Pola asuh yang demikian akan mempengaruhi siswa dalam memandang suatu profesi. Orang tua yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi secara tidak langsung akan cendrung memandang profesi guru sebagai profesi yang rendah, walaupun pemerintah telah mengeluarkan adanya program serifikasi. Sedangkan orang tua yang mempunyai pendidikan rendah akan tetap memandang profesi guru sebagai profesi yang terhormat dan tinggi. Pola asuh seperti ini mengakibatkan berbedanya cara pandang siswa terhadap profesi guru. Hal ini mengakibatkan siswa yang mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikan yang tinggi cenderung melihat profesi guru negatif, sebaliknya apabila tingkat pendidikan orang tua sedang atau rendah, siswa akan cenderung melihat profesi guru positif.
C. Hipotesis Hipotesis adalah sebuah kesimpulan sementara, yang belum final dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Hepotesis dalam pengertian ini merupakan perumusan jawaban dugaan atau sementara sehingga menjadi tuntunan dalam mencari jawaban yang sebenarnya atas dasar kerangka berpikir tersebut diatas. Hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
1. Ada perbedaan persepsi siswa SMA N I Megang Sakti terhadap profesi guru antara siswa yang mempunyai prestasi belajar tinggi dengan yang mempunyai prestasi belajar rendah. 2. Ada perbedaan persepsi siswa SMA N I Megang Sakti terhadap profesi guru antara siswa yang orang tuanya berprofesi sebagai guru dan yang bukan guru. 3. Ada perbedaan persepsi siswa SMA N I Megang Sakti terhadap profesi guru antara siswa yang orang tuanya berpindidikan tinggi dan pendidikan rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian 1. Dilihat dari cara pembahasannya, penelitian ini tergolong penelitian deskriptif, yang hanya terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah dan
keadaan
sebagaimana
adaannya
sehingga
hanya
sekedar
mengungkapkan fakta. statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk mengambarkan atau menganalisis suatu statistik hasil penelitian, tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (generalisasi/inferensi). Penelitian yang tidak menggunakan sampel analisisnya menggunakan statistik deskriptif. Demikian juga penelitian yang menggunakan sampel, tetapi peneliti tidak brmaksud untuk membuat kesimpulan terhadap populasi dari mana sampel diambil maka statistik yang digunakan adalah staistik deskriptif. 2. Jenis penelitian ini deskriptif yang digunakan penulis adalah studi kasus, yaitu jenis penelitian tentang subjek tertentu dimana subjek tersebut terbatas, maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku terbatas pada subjek yang diteliti B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mengambil tempat penelitian di SMA N Megang Sakti Kabupaten Musirawas, Sumsel
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
2. Waktu Penelitian Dari tanggal 1 Februari sampai 30 Mei 2010
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan unsur – unsur yang memiliki suatu atau beberapa ciri atau karakteristik yang sama. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa SMA N Megang sakti 1 sumsel dengan jumlah 154 siswa. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi dengan menggunkan cara – cara tertentu ( Sudjana 1992 : 161 ). Dalam penelitian ini, pengambilan sempel sejumlah 105 siswa responden dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling yang dikenal juga dengan nama sampel acak sederhana. Teknik sampel random sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel dengan memberikan kesempatan yang sama kepada tiap – tiap subjek untuk diambil sebagai anggota sampel. Sampling acak sederhana dilakukan dengan cara melotre semua populasi. Semua subjek yang termasuk dalam populasi mempunyai hak untuk dijadikan anggota sampel. Masing – masing subjek diberi nomer urut sesuai nomer induk siswa. Kemudian ditulis pada kertas dan digulung. Kertas gulungan yang sudah berisi nomer – nomer subjek dimasukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
kedalam tempolong dan dikocok. Setelah dikocok, jumlah gulungan kertas diambil sesuai dengan jumlah sampel yang direncanakan. Kelas II SMA N Megang Sakti terdiri dari Tuju kelas XI IA.1, XI IA. 2, XI IA.3, XI IS.1, XI IS. 2, XI IS.3, XI IS.4. dengan jumlah yang berbeda – beda. Pengambilan data hanya kelas II program IPS, adapun pengambilan adalah sebagai berikut : Nama Kelas
Jumlah Siswa
Jumlah Sampel
XI IS. 1
38
38 / 154 x 105 = 26
XI IS. 2
38
39 / 154 x 105 = 26
XI IS. 3
38
39 / 154 x 105 = 26
XI IS. 4
39
39 / 154 x 105 = 27
Jumlah
154
105
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya 1. Variabel terkait ( Dependent Variable ) variabel terkait dalam penelitian ini adalah persepsi siswa, persepsi siswa adalah proses pemahaman, penerima, mengorganisasikan dan menginterprestasikan ransang dari lingkungannya melalui panca indra, sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diinderakan 2. Variabel bebas ( Idenpendent variable ) Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi : a. Profesi guru adalah suatu jabatan yang mempunyai kekhususan. Kekhususan
itu
memerlukan
kelengkapan
mengajar
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
keterampilan yang mengambarkan bahwa seseorang melakukan tugas mengajar yaitu membimbing manusia. Profesi guru diukur berdasarkan hasil kueisioner yang telah diisi oleh siswa. Untuk mendapat menganalisis variabel persepsi ini penulis menentukan dengan kriteria sebagai berikut :
jawaban untuk item positif : sangat setuju
deberi skor 4
setuju
diberi skor 3
tidak setuju
diberi skor 2
sangat tidak setuju
diberi skor 1
jawaban untuk item negatif : sangat setuju
diberi skor 1
setju
diberi skor 2
tidak setuju
diberi skor 3
sangat tidak setuju
diberi skor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
tabel 3.1 kisi – kisi persepsi siswa terhadap propesi guru No
Demensi
Butir soal
1.
Wawasan guru
1,2,3,4,5
2
Pekerjaan
6,7,8,9,10,11,12,13,14
3
Kedudukan dimasyarakat
14,15,16,17,18,19,20,21, 49,50
4
Penghasilan
22,23,24,25,26
5
Kepribadian
27,28,29,30,31,32,33,34, 35,36,37,38, 39,40,41,42,43,44
6
Pendidikan
45,46,47,48
b. Prestasi belajar siswa Prestasi belajar siswa adalah hasil dari perubahan kemampuan yang dinyatakan atau digambarkan dengan angka kuantitatif yang diberikan oleh guru melalui suatu tes baik tulisan maupun lisan yang tercermin dalam raport, NEM, atau ijasa. Dalam penelitian ini penulis menggunkan nilai rata – rata raport kelas II IPS pada tahun ajaran 2010 / 2011 semester I Dengan menggunakan metode penilaian acuhan patokan tipe I maka dapat diketahui skor tertinggi yang mugkin dicapai adalah 10,00 dan skor terendah yang mugkin dicapai adalah 0,00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
kemudian menentukan derajat penguasaan kompetensi yaitu sebagai berikut. ( Masidjo : 1955, 153 ). 90 % X 10 = 9,0 80 % X 10 = 8,0 65 % X 10 = 6,5 55 % X 10 = 5,5 Berdasarkan kategori penilaian acuhan patokan diatas maka siswa dikelompokan kedalam kategori sebagai berikut : a)
Kelompok rendah apabila siswa mempunyai rata – rata nilai raport kelas XI semester I program IPS dibawah atau sama dengan 5,5 diberi skor 1
b)
Kelompok sedang apabila siswa mempunyai rata – rata nilai raport kelas XI semester I program IPS antara 6,5 – 7.9 diberi skor2
c)
Kelompok tinggi apabila siswa mempunyai rata – rata nilai raport kelas XI semester I program IPS diatas 8,0 – 8,9 diberi skor3
c. Pekerjaan orang tua Pekerjaan orang tua adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan
penghasilan
setiap
bulan
dan
suatu
intansi
pemerintah, swasta atau wiraswasta. Dalam penelitian ini, penulis membedakan jenis pekerjaan berdasarkan pada :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Guru
diberi skor 1
Bukan guru
diberi skor 2
d. Tingkat pendidikan orang tua Tingkat pendidikan adalah tingkat pendidikan formal tertinggi yang berhasil diselesaikan oleh orang tua, dalam penelitian ini dikelompokan dalam kategori : Kelompok rendah apabila tingkat pendidikan orang tua kurang dari atau sama dengan SD diberi skor 1 Kelompok sedang apabila tingkat pendidikan orang tua SMP atau sama dengan SMA / SMK / Sederajat diberi skor 2 Kelompok tinggi apabila tingkat pendidikan orang tua lebih dari atau sama dengan Diploma diberi skor 3
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Kueisioner atau angket untuk responden pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertannyaan tertulis yang diberikan siswa sebagai responden untuk diisi dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Dalam penelitian ini kuisoner yang digunakan terbagi dalam 2 yaitu : Bagian I
: Berupa pertannya mengenai identitas responden
Bagian II : Berupa pertannyaan tentang persepsi responden terhadap profesi guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
2. Wawancara atau teknik interview Wawancara adalah kegiatan mengumpulkan data dengan cara bertanya langsung kepada nara sumber. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang gambaran umum sekolah dan data lain yang dapat dipakai sebagai pelengkap. 3. Dokumentasi Pengumpulan data dengan menggunakan dokumen – dokumen tertulis yang tersedia disekolah sebagai sumber datanya, misalnya peraturan-peraturan sekolah, jumlah siswa, jumlah guru dan segala hal yang kiranya masih ada korelasi dengan peneitian ini.
F. Teknik Pengujian Instrumen 1. Pengujian Validitas Suatu instrument dikatakan valid jika dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Suharsimi Arikunto, 1986:56). Untuk menguji instrument penelitian maka digunakan pengujian validitas. Menurut Arikunto (2002:146) untuk menguji validitas setiap item dalam penelitian digunakan teknik product moment. Dengan rumus sebagai berikut :
rXY =
N ∑ XY − (∑ X)(∑ Y)
{N ∑ X 2 − (∑ X) 2 }{N ∑ Y 2 − (∑ Y) 2 }
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
rXY : Koefisien validitas
X
: Nilai dari setiap item
Y
: Nilai dari seluruh item
N
: Jumlah sampel
Koefisien
korelasi
yang
diperoleh
dari
hasil
perhitungan
menunjukan tinggi rendahnya tingkat validitas istrumen yang diukur. Selanjutnya harga koefisien korelasi ( r xy ) ini dibandingkan dengan harga r
tabel.
Jika r
hitung
lebih besar atau sama dengan r
soal tersebut valid. Sebaliknya, apabila harga r
hitung
tabel,
maka butir
lebih kecil dari dari
r tabel, berarti butir soal tersebut tidak valid. Uji validitas dilakukan terhadap item – item pertanyaan variabel persepsi siswa terhadap profesi guru dilakukan pada siswa-siswi SMA N Megang Sakti yang menjadi sempel penelitian ini. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 12 for windows. Dengan taraf signifikasi 5%, apabila r hitung suatu item pertannyaan lebih besar dari pada r tabel maka item kuesioner tersebut dianggap valid. Untuk menntukan nilai r
tabel
dengan df sama dengan jumlah kasusu dikurangi 2, dalam kasus ini
df 30 – 2 = 28 dengan taraf singnifikan 5% maka dapat nilai r
tabel
0,361.
berikut ini disajikan rangkuman hasil pengujian validitas butir – butir pertannyaan untuk variabel penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Tebel 3.2 Rangkuman uji validitas untuk persepsi siswa terhadap profesi guru
No Item
Validitas r hitung
Keterangan r tabel
Ketarangan
(Taraf singnifikan 5 %) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
0,497 0,543 0,524 0.610 0.443 0.569 0.673 0.608 0.503 0.546 0.500 0.608 0.406 0.391 0.406 0.578 0.375 0.573 0.403 0.550 0.419 0.394 0.511 0.559 0.598 0.503 0.515 0.538 0.663 0.675 0.522 0.597 0.749
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 45 47 48 49 50
0.693 0.629 0.740 0.576 0.553 0.512 0.536 0.381 0.598 0.529 0.632 0.704 0.558 0.364 0.484 0.460 0.545
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel diatas bahwa seluruh item pertannyaan pada variabel persepsi siswa terhadap profesi guru menunjukan lima puluh pertanyaan sahih. 2. Pengujian Reliabilitas Kuesioner Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat ukur maka semakin stabil alat ukur tersebut dalam mengkur suatu gejala. Reliabilitas menunjukan konsistensi suatu alat ukur didalam mengukur gejala yang sama ( Arukunto, 2002 : 171 ). Untuk mengetahui koefisien reliabilitas istrumen, maka digunakan rumus Alpha sebagai berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
2 ⎡ k ⎤⎡ ∑σ b ⎤ r11 = ⎢ ⎥ ⎢1 − σ 2 ⎥ ⎣ k − 1⎦ ⎣⎢ t ⎦⎥
Keterangan: r11
= reliabilitas instrumen
k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σ
2 b
σ t2
= jumlah varians butir = varians total
Jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel ( 0,60 ) maka butir soal dapat dikatan reliabel. Sebaliknya, jika r hitung lebih kecil dari rtabel ( 0,060 ) maka butir soal tersebut tidak reliabel. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 ( Nunnaly dalam Imam Ghozali 2001 ). Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach dan dikerjakan dengan menggunakan rumus SPSS For Windows versi 12. dari tiga puluh butir pertannyan pada variabel persepsi siswa terhadap profesi guru diperoleh nilai koefisien alpha ( r
tt
) sebesar
0,898. pengambilan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien alpha dengan 0,60. dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien alpha lebih besar dari pada nilai 0,60. hal ini berarti bahwa instrument persepsi siswa terhadap profesi guru dapat dikatakan reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
G. Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis 1,2,3 digunakan metode chi-kuadrat 1. Analisis statistik dengan uji idependensi yaitu dengan uji Chi-kwadarat Langkah – langkannya : a. Mencari nilai Chi – kwadrat ( X² )
( fo − f h )2 X =∑ fh 2
Keterangan : X 2 : Chi-Kwadrat fo
: frekuensi yang diperoleh dari sampel
fh
: frekuensi yang diharapkan dari sample
b. Mencari nilai fh
fh =
(n k )(n g ) N
Keterangan : nk
: jumlah kategori
ng
: jumlah golongan
N
: total sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
c. Menyusun hipotesis Ho = Hipotesis yang menunjukan bahwa persepsi siswa terhadap profesi guru tidak dipengaruhi oleh Prestasi belajar siswa Ho = Hipotesis yang menunjukan bahwa persepsi siswa terhadap profesi guru tidak dipengaruhi oleh Pekarjaan orang tua Ho = Hipotesis yang menunjukan bahwa persepsi siswa terhadap profesi guru tidak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan orang tua Ha = Hipotesis menunjukan bahwa persepsi siswa terhadap profesi guru dipengaruhi oleh Prestasi belajar siswa Ha = Hipotesis menunjukan bahwa persepsi siswa terhadap profesi guru dipengaruhi oleh Pekerjaan orang tua Ha = Hipotesis menunjukan bahwa persepsi siswa terhadap profesi guru dipengaruhi oleh tingkat pendidikan orang tua d. Menentukan daerah penolakan dan penerimaan hipotesis dengan menentukan derajat kebebasannya. Derajat kebebasan ditentukan dengan rumus : db = ( r – 1 ) ( k – 1 ) Keterangan : db = derajat kebebasan r = baris k = kolom
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
kemudian menentukan penolakan segnifikasi sebesar 5 % dan tingkat kepercayaan 95 % e. Kriteria keputusan Ho diterima apabila X² yang dihitung < X² tabel. Ha ditolak apabila sebaliknya. Ha yang diterima untuk diuji lagi dengan uji koefisien kotentigensi untuk mengetahui seberapa kuat hubungan yang terjadi. 2. Rumus koefisien kontigensi ( sudjana, 1996 : 282 ) C=
X2 X2 +N
Keterangan : C
: koefisien kontingensi
X2
: Chi – kuadrat
N
: jumlah frekuensi pengamatan
Kemudian nilai C dibandingkan dengan C maks. Nilai maks dari koefisien kontigensi yang tebalnya berukuran m x m ( m baris dan m kolom ) dengan rumus : C maks =
m −1 m
Keterangan m = banyaknya kategori yang paling kecil diantara kedua variabel yang diketahui. Semakin dekat nilai C dengan C maks maka makin kuat hubungan yang terjadi antara variabel tersebut. Adapun interprestasi dari koefisien kontigensi adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Nilai C
Interprestasi
> 80 % dari C maks
Sangat tinggi
Antara 60 % - 80 % dari C maks
Tinggi
Antara 40 % - 60 % dari C maks
Cukup
Antara 20 % - 40 % dari C maks
Rendah
< 20 % dari C maks
Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL TEMUAN LAPANGAN
A. GAMBARAN UMUM SEKOLAH Pada bab ini akan membahas tentang data kelembangaan sekolah, sejarah singkat sekolah, personalia, karyawan, kegitan siswa dan sarana sekolah yang ada di SMA N Megang sakti. 1. Data kelembangaan sekolah SMA Megang Sakti terletak dijalan Kebun Kolim Megang Sakti, desa Megang Sakti V, Kecamatan Megang Sakti, Kabupaten Musi Rawas, Propinsi Sumatera Selatan bersetatus negeri dengan keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia No 0363/0/1991. 2. Sejarah singkat sekolah SMA N megang sakti didirikan pada tanggal 20 juni 1991. SMA N Megang Sakti berdiri atas tanah seluas 2 hektar, dengan keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan repulik Indonesia No 0363/0/1991. Kepala Sekolah yang pernah memimpin sekolah ini sejak berdirinya sampai sekarang adalah sebagai berikut. a
Yusuf
: tahun 1991 - 1992
b
Drs. Daryono
: tahun 1992 – 1996
c
Drs. Gusti Yusuf
: tahun 1996 - 1998
d
Drs. Sihana
: tahun 1998 - 2003
e
Drs. Bastari
: tahun 2003 - 2008
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
f
Suyono S.pd., M.Pd
: tahun 2008 - 2010
g
Hairul Aswar S.Pd., M.Pd
: tahun 2011 sapai sekarang
Visi dan Misi SMA N Megang Sakti : VISI : terwujudnya warga sekolah yang berkompetensi berahlak mulia dan berbudaya. MISI : a. Mengembangkan kurikulum sesuai berdasarkan isi b.Melaksanakan pembinaan profesional terhadap guru dan staf secara kontinyu c. Meningkatkan pelatihan dan sumber pembelajaran d.Meningkatkan sarana dan fasilitas pemebelajaran e. Meningkatkan mutu standar kelulusan di bidang akademik dan non akademik f. Menerapkan manajemen partisipasif g.Menciptakan usaha – usaha dan pemanfaatan potensi lingkungan sesuai dengan budaya bangsa h.Mengembangkan dan membudayakan ahlakul karimah dalam lingkungan sekolah dan masyarakat. 3. personalia dan tugasnya a. Kepala sekolah kepala sekolah di SMA N Megang Sakti sekarang adalah Bapak Hairul Aswar, S.Pd., M. Pd. kepala sekolah secara umum mempunyai tugas sebagai berikut : 1. Memimpin persekolahan
dan
bertanggung
jawab
atas
semua
kegitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
2. Merencanakan jalannya kegiatan sesuai dengan peraturan atau kurikulum yang berlaku 3. Bertanggung jawab atas penyelengara sekolah terhadap Kakanwil Depdikbud sumatera selatan 4. Sebagai manajer pengelolah sekolah 5. Membimbing dan mengawasi pelaksanaan tugas dan kewajiban guru, karyawan dan para pegawai lainya. 6. Menjalain hubungan dengan lembaga lain di luar sekolah 7. Sebagai pengawas dan menjaga lancarnya tugas – tugas dibidang ketata usahaan b. Wakil kepala sekolah Dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah di Bantu oleh 5 orang wakil kepala sekolah.wakil kepala sekolah membantu oleh 5 orang wakil kepala sekolah dalam melaksanakan tugas – tugasnya dan mengantikan kedudukan kepala sekolah apabila kepala sekolah berhalangan atau sebab lainya tidak dapat menjalanakan dengan tugasnya, wakil kepala sekolah di SMA N Megang sakti terdiri dari : 1. Wakasek umum
: Ahmad Dani S.Pd
2. Bidang Kurikul dan Pengajaran : Fahrudin, SH 3. Bidang Hubungan Masyarakat
: CH. Setyowanti S.Pd
4. Bidang Kesiswaan
: Rohimawati S.Pd
5. Bidang Sarana dan Prasarana
: Dra. Sugiyanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Tugas dari masing – masing wakil kepala sekolah adalah sebagai berikut : 1) Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan Pengajaran Wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan pengajaran bertugas untuk
mememahami
kurikulum
pokok
dan
petunjuk
teknis
pelaksanaan, membantu merencanakan program pengajaran dan mengkoordinasikan
pelaksanaanya,
mengkoordinasikan
kegiatan
pelanjaran, mengkoordinasikan kegiatan evaluasi akhir program pembelajaran dan membantu penentuan jurusan para siswa. 2) Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan bertugas untuk membimbing dan membina organisasi kesiswaan, mengkoordinir pemilihan calon siswa teladan, menerima beasiswa, pemilihan pasukan pengibar bendera, mengkoordinir perencana dan pelaksanaan ekstrakulikuler. 3) Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana bertugas untuk melakukan pengadaan inventaris dan peralatan sekolah ataupun bangunan dan juga melakukan pemeliharaan dan perbaikannya. 4) Wakil kepala sekolah bidang hubungan masyarakat Wakil kepala sekolah bidang hubungan masyarakat bertugas dalam menjembatani pihak sekolah dengan pihak luar sekolah seperti intasi pemerintah dan swasta, orang tua siswa, perusahaan dan pihak – pihak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
lain yang membantu memajukan sekolah, juga menciptakan dan mempertahankan citra baik sekolah di mata masyarakat. c. Dewan Guru Guru di SMA N Megang Sakti berdasarkan tahun ajaran 2010/2011 adalah sebanyak 37 orang guru. Daftar nama guru SMA N Megang Sakti sesuai dengan jabatanya adalah sebagai berikut : Table 4.1 Daftar nama – nama guru No
Nama
Jabatan
Nip
1
Hairul Aswar S.Pd., M.Pd.
Kepala Sekolah
197210061998021001
2
Fahrudin, SH
PPKN/Wak kurikulum
197012032005011005
3
Dra. Sugiyanti
Sosiologi/sarana prasarana
196305121992122001
4
Surantini S.Pd
Bahasa Indonesia
196904051997032003
5
Ahmad Dani S.Pd
Olah Raga
197302192000031005
6
Drs. Poniran
Agama Islam
195804201990011001
7
Drs.purnomo M.Pd
Sejarah
196403161991031005
8
Drs. Mardiyono
BP
196410151994031001
9
Dra. Sitinurnani
Matematika
196704211995122001
10
CH. Setyowanti S.Pd
Matematika
196805011999032002
11
Asani S.Pd
Fisika
197609162000122001
12
Eli Mulyati S.Pd
PPKN
197404022005012004
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
13
Delsi Faulina Sari S.Pd
Bahasa Inggris
197401022005012008
14
Harsono S.pd
Fisika
197104212005011006
15
Erdi Sulastri S.Si
Biologi
197705052005012012
16
Indriawantik S.Si
Geografi
197507182005012006
17
Temu Sugiani S.Pd
TIK
198205102006042004
18
Rohimawati S.Pd
Sejarah / bidang kesiswaan
197311102006042015
19
Rosda Haswiti S.Pd
Ekonomi
197807082006042012
20
Sariwati S.Pd
Bahasa Indonesia
197610062006042011
21
Yatmi S.Pd
Bahasa inggris
198107242007012003
22
Nur Wakidatul k S.Si
Kimia
197506162006042004
23
Robiyanti S.Pd
Ekonomi/ akuntansi
198509212010012025
24
Siti Lestari S.Pd
Kimia
197604262010012004
25
Jumpa Imcarzen S.Pd
Bahasa Arab
198604182010012016
26
Nita Heryanti S.Pd
Bahasa Idonesia
198109102010012016
27
Sulastri S.Pd
Ekonomi / akuntansi
TKS
28
Ferdian Asriadi
Matematika
TKS
29
Alfiah S.Pd
Bahasa arab
TKS
30
Haryanti S.Pd
Bahasa Inggris
TKS
31
Adib Yahya Lutfi S.Pd
Agama Islam
GTT
32
Suhendro S.Pd
Olah Raga
GTT
33
Widya Puji P S.Pd
Kesenian Budaya
GTT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
34
Mawarda S.Pd
Seni Budaya / sosiologi
GTT
35
Feri Susanti S.Pd
Bahasa Indonesia
GTT
36
Muhammad Transisto
Olah Raga
GTT
37
Muhin munir S.Pd
Agama Islam
GTT
Tugas guru sesuai dengan kedudukannya masing – masing adalah sebgai berikut : 1) Guru Wali Kelas Tugas guru wali kelas adalah mengatur administarasi kelas membantu BP dalam mengelolah anak didik, mempersiapakan proses kenaikan kelas dan mempertangung jawab atas kelas yang ditunjuk. Jumlah dari guru wali kelas sebanyak 19 orang. Jumlah ini menyesuaikan dengan kelas yang ada. Guru wali kelas tersebut adalah sebagai berikut. Table 4.2 Daftar nama wali kelas Kelas
No
Nama wali kelas
1
X1
Ahsani S.Pd
2
X2
Ferdian Asriadi S.Pd
3
X3
Siti Lestari S.Pd
4
X4
Alfiah S.Pd
5
X5
Sulastri S.Pd
6
X6
Adib Yahya Lutfi S.Pd
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
7
X7
Widya Puji Pagestu S.Pd
8
XI IA 1
Nita Heryanti S.Pd
9
XI IA 2
Eli Mulyanti S.Pd
10
XI IA 3
Erdi Sulastri S.Si
11
XI IS 1
Mawardah S.Pd
12
XI IS 2
Haryati S.Pd
13
XI IS 3
Siti Nurnani S.Pd
14
XI 1S 4
Rosda Haswiti S.Pd
15
XII IA 1
Nur Wakidatul S.Pd
16
XII IA 2
Delsi Faulina Sari S.Pd
17
XII IS 1
Harsono S.Pd
18
XII IS 2
Robiyanti S.Pd
19
XII S3
Indri Kinarsih S.Pd
2) Guru bidang studi Guru bidang studi bertugas menyusun program semester, menyusun satuan pelajaran, mengatur program evaluasi, melaksanakan kegiatan belajar, melaksanakan evaluasi setiap semester dan akhir tahun. 3) Guru bimbingan dan penyuluhan Tugas guru bimbingan dan penyuluhan (BP) adalah menyusun program bimbingan dan melaksanakannya, melakukan koordinasi dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
wali kelas untuk mengatasi masalah belajar yang dialami siswa, memberi layanan bimbingan pada siswa, memberi saran dalam pemilihan jurusan dan memberi pertimbangan pada siswa dalam tingkat pendidikan selanjutnya atau memilih pekerjaan setelah lulus. d. Karyawan Karyawan yang ada di SMA N Megang Sakti terdapat sebanyak 10 orang terbagi dalam 3 bagian yaitu sebagai berikut 1) Tenaga Tata usaha 6 orang 2) Pustakawaan 1 orang 3) Pesuruh 3 orang Tugas dari karyawan adalah sebagai berikut 1) Tenaga tata usaha Tugas tata usaha (TU) adalah bertugas membukukan pemasukan dan pengeluaran SPP, memberi pelayanan kepada guru, pegawai lain dan siswa yang berhubungan dengan tulis menulis dan surat menyurat. Selain itu TU bertugas dalam mengurus daftar gajih, mengurus subsidi, mengurus kenaikan tingkat guru dan mengurus uang sekolah. 2) Tugas pustakawan Tugas
pustakawan
adalah
mengurus
administrasi
buku-buku
perpustkaan, peminjaman maupun pengembalian buku – buku, selain itu tugas pustakawan adalah menambah koleksi buku, memelihara buku dan menjaga ketertiban buku – buku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
3) Tugas pesuruh Tugas pesuruh adalah membantu tugas tenaga TU dan tenaga perpustkaan e. Siswa dan kegiatannya 1) Jumlah siswa kelas dan kejurusannya Jumlah siswa yang ada di SMA N Megang Sakti tahun ajaran 2010/2011 menurut data terakhir adalah sebanyak 738 dari 317 siswa dan 421 siswi dengan data sebagai berikut : Table 4.3 Jumlah siswa No
Banyak
Jumlah
Masuk
Keluar
Banyaknya murid
kelas-kelas L
P
L
P
L
P
JML
1
X
7
127
160
287
2
XI IPA
3
39
81
120
3
XI IPS
4
69
85
154
4
XII IPA
2
21
52
73
5
XII IPS
3
61
43
104
19
317
421
738
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Jumlah kelas yang ada di SMA N Megang Sakti sampai tahun ajaran 2010/2011 semester 2 adalah 19 kelas, yaitu terdiri dari 7 kelas 1, 7 kelas 2, 5 kelas 3. untuk kelas II masih dibagi menjadi 2 jurusan yaitu 3 kelas jurusan IPA dan 4 kelas jurusan IPS. Sedangkan jurusan kelas III masih dibagi menjadi 2 jurusan yaitu 2 kelas jurusan IPA dan 3 kelas jurusan IPS. 2) Kegiatan siswa Salah satu kegiatan siswa SMA N Megang Sakti adalah organisasi siswa intra sekolah (OSIS). OSIS merupakan suatu wadah organisasi siswa disekolah sebagai tempat latihan berorganisasi di sekolah. Selain kegiatan OSIS juga di adakan kegiatan ekstrakulikuler antara lain : Bulu tangkis Pramuka ,bola vali Bola basket Sepak bolah 3) Kewajiban siswa a) Siswa wajib datang di sekolah minimal lima menit sebelum pelajaran dimulai b) Siswa wajib melapor dan memohon ijin masuk kepada guru piket bagi yang terlambat bila terlambat lebih dari lima belas menit oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
guru piket akan ditugasi belajar di luar kelas (perpustakaan) dan boleh masuk pada jam berikutnya c) Siswa wajib masuk kelas dengan tertib dan teratur setelah bel masuk dibunyikan d) Siswa wajib berdoa pada awal dan pada akhir pelajaran, dipimpin oleh ketua kelas atau salah seorang piket e) Siswa wajib menyerahkan surat ijin dari orang tua atau wali bila terpaksa tidak bias mengikuti pelajaran. Siswa yang absen lebih dari dua hari karena sakit harus menyampaikan surat keterangan dari dokter f) Siswa wajib tidak meninggalkan sekolah atau pelajaran sebelum seluruh pelajaran selesai. Siswa yang tepaksa yang meninggalkan pelajaran wajib mohon ijin kepada guru mata pelajaran berikutnya dan guru piket atau kepala sekolah g) Siswa wajib menjaga ketenangan kelas atau sekolah selama pelajaran berlansung dan membantu guru piket dalam melaksanakan tugasnya h) Siswa wajib lapor kepada guru piket bila ada jam kosong dan patuh melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru piket i) Siswa wajib menjaga dan merawat barang – barang milik sekolah baik yang berada didalam kelas masing – masing maupun di luar kelas atau lingkungan kelas. Keruskan barang – barang milik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
kelas/kerusakan yang terjadi didalam kelas menjadi tanggung jawab kelas yang bersangkutan. Siswa selu wajib atau mengusahakan kebersihan kelas, halaman dan lingkungan kelas j) Siswa wajib hormat kepada kepala sekolah, guru dan karyawan sekolah serta kepada sesame teman dan selalu menjaga nama baik sekolah kapan saja dan dimana saja k) Siswa wajib berpakaian seragam sekolah selama pelajaran, pada saat berurusan dan atau sedang menghadap kepala sekolah, guru dan karyawan dan juga selama berada di lingkungan sekolah l) Siswa wajib menata rambut dengan rapi, rambut tidak boleh menutupi telingga serta tidak boleh mengikuti mode rambut yang aneh – aneh dan tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. m) Siswa wajib menempatkan kendaraan/sepeda ditemapat kederaan dan mengaturnya dengan rapi serta selalu dikunci n) Siswa wajib tidak selalu berada di tempat kendaraan pada saat istirahat dan tetap berada di lingkungan kapus sekolah o) Siswa wajib mengikuti kegiatan sekolah baik ekstrakulikur p) Siswa
wajib
melaporkan
semua
kejadian
yang
dirasa
mengangu/merugikan sekolah, kepada guru, guru piket, kepala sekolah. q) Siswa wajib menggikuti upacara bendera yang diselengarakan oleh sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
r) Siswa wajib menyelesaikan segala administrasikeuangan sekolah, paling lambat tanggal 10 setiap bulan. s) Siswa wajib memanfaatkan fasilitas sekolah semaksimal mungkin demi keberhasilan belajar seperti : perpustakaan, ,labaraturium dan lain – lain t) Siswa wajib menjadi siswa yang jujur, baik, kreatif selalu meningkatakan mutu/kualitas pribadi mutu sekolah 3) Larangan a) Siswa
dilarang
membawak,
menyimpan,
mengedarkan
atau
menggunakan rokok, minuman keras narkotik, serta obat – obatan terlarang baik didalam maupun diluar sekolah b) Siswa dilarang membawak, menyimpan, mengunakan senjata apai, senjata tajam, dan Lain sebagainya yang memebahayakan c) Siswa dilarang membawak, menyimpan, mengedarkan serta membaca buku – buku terlarang/buku –buku porno atau buku – buku yang tidak mendukung pendidikan d) Siswa dilarang berkelahi disekolah didalam maupun di luar sekolah dengan siapapun , dimanapun dan kapanpun juga e) Siswa dilarang masuk didalam kelas lain diruang guru, di ruang karyawan TU, diruang kepala sekolah tampa ijin dan tampa ada keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
f) Siswa putri dilarang menggunakan perhiasan yang berlebihan, siswa dilarang menggunakan asesoris yang aneh – aneh (siswa putra dilarang memakai anting – anting dan asesoris lain) g) Siswa dilarang berpakaian atau berhias yyang tidak sopan, misal memakai sandal dan sebagainya 4) Sangsi Siswa yang melangar tatatertif wajib dikenakan sangsi berupa : a) Diperingatkan secara lisan (teguran) b) Di peringatkan secara tertulis/dilaporkan kepada orang tua/wali c) Dikembalikan sementara kepada orang tua/wali atau di skorsing d) Dikeluarkan/diserahkan kembali kepada orang tua/wali 4. Sarana sekolah a. Ruang SMA N Megang Sakti memiliki gedung terdiri yang berada dijalan Kebun Kulim megang sakti sejak tahun 1991 dengan luas tanah yang ditempati seluas 2 hektar. gedung sekolah ini mempunyai ruang yang terdiri atas : 1.
19 ruang kelas
2.
1 ruang guru
3.
1 ruang kepala sekolah
4.
1 ruang tata usaha
5.
1 ruang perpustakaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
6.
1 ruang koperasi
7.
1 ruang kantin
8.
1 ruang bimbingan penyuluhan
9.
1 ruang komputer
10.
1 ruang kegiatan siswa (OSIS)
11.
1 ruang gudang
12.
1 raung UKS
13.
4 WC untuk guru
14.
5 WC untuk siswa
15.
1 tempat parker untuk guru
16.
1 tempat parker untuk siswa
17.
labaraturium IPA
18.
1 labaraturium biolagi
19.
1 labaraturium fisika
20.
labaraturium kimia
21.
1 ruang keterampilan
22.
1 ruang ibadah
23.
1 rumah penjaga sekolah
b. Fasilitas sekolah Fasilitas sekolah berfungsi sebagai factor pendukung dalam upaya peningkatan pencapaian tujuan pengajaran. SMA N Megang Sakti mempunyai beberapa fasilitas antara lain sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
1. Perpustakaan Perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar siswa. Tujuan yang diadakanya perpustakaan adalah supaya siswa mempunyai pengetahuan dan wawasan yang lebih dalam 2. Koperasi sekolah Koperasi sekolah dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan pendidikan bagi para siswa agar siswa mengerti tentang perkoperasian. Selain itu untuk bekal siswa agar siswa jika nanti sudah terjun atau hidup dimasyarakat dapat menjalankan usaha sendiri. Koperasi sekolah ini melayani berbagai keperluan siswa khususnya alat – alat tulis dan buku – buku 3. Usaha kesehatan sekolah Usaha kesehatan sekolah dimaksudkan untuk menjaga kesehatan siswa dan memberikan pertolongan pertama pada siswa yang membutuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALIS DATA DAN PEBAHASAN
A. Deskripsi Data Dalam penelitian ini, penulis telah menyebar kueisioner di SMA N Megang Sakti. Siswa yang menjadi responden adalah siswa – siswi kelas dua jurusan IPS yang berjumlah 154 siswa, karena yang diambil untuk sampel hanya 105 siswa maka tiap kelas di ambil 26 sesuai dengan perbandingan jumlah siswa tiap kelasnya seperti yang telah dihitung pada Bab III. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi belajar siswa, pekerjaan orang tua dan tingkat pendidikan orang tua. Dari kueisioner ini dapat diketahui bergai karakteristik siswa sebelum di analisis. Persepsi siswa terhadap profesi guru dikelompokan dalam kategori positif dan negatif. Data mengenai gambaran umum sekolah diperoleh melalui wawancara langsung dengan kepala sekolah yang diwakilkan kepala tata usaha SMA N Megang Sakti. Selain itu peneliti juga pemepelajari dokumen – dokumen yang ada seperti dokumen tentang prestasi belajar siswa, di diberikan sekolah. Kueisioner dibagi dalam dua bagian yaitu : Bagian 1 : Berupa daftar pertannyaan – pertannyaan yang berisi karakteristik siswa – siswi SMA N Megang Sakti yang meliputi prestasi belajar siswa, pekerjaan orang tua, dan tingkat pendidikan orang tua. 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Bagian 2 : Berupa daftar pertannyaan – pertannyaan mengenai persepsi siswa terhadap profesi guru. Berikut ini penjelasan dari masing – masing karakteristik siswa – siswa SMA N Megang Sakti yang menjadi sempel penelitian. 1. Data persepsi responden terhadap profesi guru a. Data persepsi responden terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi belajar siswa Dari data prestasi belajar siswa, penulis membedakan responden kedalam kategori Rendah, Sedang dan Tinggi. Berdasarakan dari data yang diperoleh dari prestasi belajar siswa sebanyak 105 siswa, kemudian di hitung dengan cara sebagai berikut : 1. Dengan menggunakan metode penilaian acuhan patokan maka dapat diketahui skor tertinggi yang mungkin dicapai adalah 10,0dan skor terendah yang mungkin dicapai adalah 0,0. kemudian menentukan derajat penguasaan kompetensi yaitu sebagai berikut : 90 % X 10 = 9,0 80 % X 10 = 8,3 65 % X 10 = 6,5 55 % X 10 = 5,5 2. Menentukan batas kelompok Berdasarkan kategori penelian acuhan patokan diatas maka siswa dikelompokan dengan kategori :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
a. Kelompok Tinggi apabila siswa mempunyai rata – rata nilai raport kelas XI semester I baik program IPS diatas 8,0 – 8,9 diberi skor 3 b. Kelompok Sedang apabila siswa mempunyai rata – rata nilai raport kelas XI semester I baik program IPS antara 6,5 – 7.9 diberi skor 2 c. Kelompok Rendah apabila siswa mempunyai rata – rata nilai raport kelas II semester I baik program IPS dibawah atau sama dengan 5,5 diberi skor 1 3. Mencari rata – rata (mean) Mean = ∑ X : N Mean = 840.1 : 105 Mean = 8.0 Berdasarkan kategorisasi di atas maka dapat dikatakan bahwa rata – rata nilai raport siawa SMA Megang Sakti termasuk tinggi karena rata – rata nilai raport 8.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Table 5.1 Data responden terhadap profesi guru ditinjau dari Prestasi belajar siswa Prestasi belajar jumlah persentase Tinggi 8,0 – 8,9
67
64 %
Sedang 6,5 – 7,9
38
36%
-
-
105
100 %
Rendah ≤ 5,5 Jumlah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 105 responden ternyata siswa yang mempunyai prestasi tinggi lebih
banyak
dari pada siswa berprestasi sedang.
Dikatakan mempunyai prestasi tinggi apabila siswa mempunyai nilai raport semester I lebih dari atau sama dengan 8,0. Siswa yang mempunyai prestasi sedang apabila siswa memiliki nilai rapart antara 6,5 – 7,9. dan siswa mempunyai prestasi rendah apabila memiliki nilai raport ≤ 5,5. Siswa yang mempunyai prestasi tinggi berjumlah 67 siswa atau 64%, sedangkan siswa mempunyai prestasi sedang berjumlah 38 siswa atau 36%. Ini menunjukan bahwa 64 % siswa SMA N Megang Sakti yang menjadi responden sebagian besar mempunyai prestasi tinggi. b. Data persepsi responden terhadap profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua siswa Dari data jenis pekerjaan orang tua penulis membedakan responden kedalam kategori orang tua sebagai guru dan bukan sebagai guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Tebel 5.2 Data responden terhadap profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua siswa Jenis pekerjaan Jumlah siswa Presentase Guru
35
34 %
Bukan guru
70
66 %
Jumlah
105
100 %
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 105 responden ternyata siswa yang mempunyai orang tua bukan guru lebih banyak dibandingkan siswa yang mempunyai pekerjaan sebagai guru. Siswa yang mempunyai orang tua bukan sebagai guru sebanyak 70 siswa atau 66% dan siswa yang mempunyai orang tua sebagai guru hanya 35 siswa atau 34% saja. Ini berarti siswa SMAN Megang Sakti yang menjadi responden sebagaian besar mempunyai orang tua dengan pekerjaan bukan sebagai guru. c. Data persepsi responden ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua siswa Dari data tingkat pendidikan orang tua siswa penulis membedakan responden kedalam kategori orang tua dengan tingkat pendidikan tinggi, kategori orang tua dengan tingkat pendidikan sedang dan kategori orang tua dengan tingkat pendidikan rendah. Responden dikelompokan ke dalam kategori sebagai berikut. a. Kelompok tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Semua siswa yang orang tuanya berpendidikan diploma keatas b. Kelompok sedang Semua siswa yang orang tuanya berpendidikan SMP atau sama dengan SMA/SMK/Sederajat c. Kelompok rendah Semua siswa yang orang tuanya berpendidikan dibawah atau sama denganSD Tabel 5.3 Data responden terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua Pendidikan orang tua Jumlah presentase Tinggi (≥Diploma)
68
65 %
Sedang (SLTP/SLTA/SMK/Sedrajat)
37
35 %
-
-
105
100%
Rendah (≤ SD) jumlah
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 105 responden ternyata siswa yang mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikan tinggi lebih sedikit dibandingkan siswa yang mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikan sedang dan rendah. Siswa yang mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikan tinggi sebanyak 68 siswa atau sebesar 65% siswa, sedangkan siswa yang mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikan sedang sebanyak 37 siswa atau 35% siswa dan siswa yang mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikan rendah tidak ada. Hal ini menunjukan siswa SMA Megang Sakti yang menjadi responden sebagian besar mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
2. persentase persepsi responden terhadap profesi guru berdasarkan data penelitian (lihat lampiran) maka peneliti mengelompokan ke dalam kategori positif dan negatif. Adapun analisisnya adalah sebagai berikut a. mencari nilai tengah dengan cara mencari skor maksimal dan skor minimal yang dicapai kemudian dibagi dua Skor maksimal = skor tertinggi yang bisa dicapai × jumlah item kuesioner = 4 × 50 = 200 Skor minimal = skor terendah yang dicapai × jumlah item kuesioner. = 1 =
×
50
50
Nilai tengah = ( skor maksimal + skor minimal ) : 2 = ( 200 + 50 ) : 2 = 125 Selanjutnya persepsi siswa terhadap profesi guru dikategorikan menjadi positif dan negatif. 1. Persepsi siswa positif apabila skor yang diperoleh siswa lebih besar dari nilai tengah yaitu 125 ( skor > 125 ) 2. persepsi siswa negatif apabila skor yang diperoleh siswa lebih kecil atau sama dengan 125 ( ≤ 125 ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
b. Mencari mean : Mean = =
∑X:N 14431 : 105
= 137.43 Berdasarkan kategori di atas maka dapat disimpulkan bahwa rata – rata persepsi siswa terhadap profesi guru adalah positif ( > 125 ) Tebel 5.4 Persentase persepsi responden terhadap profesi guru Persepsi
Responden
Persentase
Positif ( > 125 )
68
65 %
Negatif ( ≤ 125 )
37
35 %
Jumlah
105
100 %
Berdasarkan data yang diperoleh, persentase persepsi siswa terhadap profesi guru ternya sebagian besar siswa-siswi SMU N Megang Sakti mempunyai persepsi positif terhadap profesi guru. Dari 105 siswa, siswa yang mempunyai persepsi positif berjumlah 68 atau 65%. Siswa yang mempunyai persepsi negatif berjumlah 37 siswa atau hanya 35 % saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
a. Persentasi persepsi responden terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi belajar siswa Tebel 5.5 Persentase persepsi responden terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi belajar siswa Prestasi belajar siswa
Persepsi
Tinggi Persentase Sedang Persentase Rendah Persentase Jumlah Positif
38
56,72 %
30
78,95 %
-
-
68
Negatif
29
43,28 %
8
21,05 %
-
-
37
Jumlah
67
100 %
38
100 %
-
-
105
Berdasarkan data persentase persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi belajar siswa di atas ternyata responden yang mempunyai prestasi belajar tinggi berjumlah 67 siswa dan siswa yang mempunyai prestasi belajar sedang berjumlah 38 siswa dan siswa mempunyai belajar rendah tidak ada. Dari 67 siswa yang mempunyai prestasi belajar tinggi denga persepsi positif terhadap profesi guru berjumlah 38 siswa atau sebesar 56,72%. Siswa yang berprestasi belajar tinggi dengan persepsi negatif terhadap profesi guru berjumlah 29 siswa atau sebesar 43,28%. Jadi sebagian besar siswa yang mempunyai prestasi tinggi mempunyai persepsi positif terhadap profesi guru. Berdasarkan data persentase persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi belajar siswa di atas ternyata responden yang mempunyai prestasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
sedang berjumlah 38 siswa. Dari 38 siswa yang berprestasi sedang mempunyai presepsi positif terhadap profesi guru berjumlah 30 siswa atau sebesar 78,95 %. Sedangkan siswa yang berprestasi belajar sedang dengan presepsi negatif terhadap profesi guru berjumlah 8 siswa atau sebesar 21,05 % dan pada persepsi siwa terhadap profesi guru di tinjau dari prestasi belajar rendah tidak ada. Jadi sebagian besar siswa yang mempunyai prestasi sedang mempunyai persepsi setuju terhadap profesi guru. Kita dapat mengambil kesimpulan bahwa siswa yang mempunyai prestasi belajar sedang lebih mempunyai persepsi lebih positif terhadap profesi guru. Ini terlihat dari persentase siswa yang mempunyai prestasi belajar sedang ( 78,95 %) lebih besar dari siswa yang berprestasi tinggi (56,72%) b. Persentase persepsi responden terhadap profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua. Tabel 5.6 Persentase persepsi responden terhadap profesi guru di tinjau dari jenis pekerjaan orang tua Persepsi Jenis pekerjaan orang tua Guru
Persentase
Bukan guru
Persentase
Jumlah
Positif
23
65,72 %
45
64,28 %
68
Negatif
12
34,28 %
25
35,72 %
37
jumlah
35
100 %
70
100%
105
Berdasarkan data presentase persepsi siswa terhadapa profesi guru berdasarkan jenis pekerjaan orang tua di atas ternyata responden yang mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
orang tua dengan pekerjaan sebagai guru berjumlah 35 siswa dan siswa yang mempunyai orang tua pekerjaan bukan guru berjumlah 70 siswa. Dari 35 siswa yang orang tuanya bekerja sebagai guru mempunyai persepsi positif terhadap profesi guru berjumlah 23 siswa atau sebesar 65,72 %. Siswa yang mempunyai orang tua dengan pekerjaan sebagai guru yang mempunyai persepsi negatif terhadap profesi guru berjumlah 12 siswa atau 34,28 %. Jadi sebagian besar siswa yang mempunyai orang tua dengan pekerjaan sebagai guru mempunyai persepsi positif terhadap profesi guru. Dari data responden yang mempunyai orang tua dengan pekerjaan bukan sebagai guru berjumlah 70 siswa. Dari 70 siswa tersebut, siswa yang mempunyai orang tua bukan sebagai guru yang mempunyai persepsi pisitif terhadap profesi guru berjumlah 45 siswa atau 64,28 %. Siswa yang mempunyai orang tua dengan pekerjaan bukan sebagai guru yang mempunyai persepsi negatif terhadap profesi guru berjumlah 25 siswa atau sebesar 35,72 %. Jadi sebagian besar siswa yang mempunyai orang tua dengan pekerjaan bukan sebagai guru mempunyai persepsi positif terhadap profesi guru. Kita dapat mengambil kesimpulan bahwa siswa yang mempunyai orang tua sebagi guru lebih mempunyai persepsi positif terhadap profesi guru. Ini terlihat dari persentase siswa yang mempunyai orang tua sebagai guru (65,72%) lebih besar dari siswa yang mempunyai orang tua bukan sebagai guru (64,28 %)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
c. Persentase persepsi responden terhadap profesi guru di tinjau dari tingkat pendidikan orang tua Tabel 5.7 Persentase persepsi siswa terhadap profesi guru di tinjau dari tingkat pendidikan orang tua Persepsi Tingkat pendidikan orang tua siswa Tinggi Persentase Sedang Persentase Rendah Persentase Jumlah Positif
40
58,82 %
28
75,68 %
-
-
68
Negatif
28
41,18 %
9
24,32 %
-
-
37
Jumlah
68
100 %
37
100 %
-
-
105
Berdasarkan data persentase persepsi siswa terhadap profesi guru di tinjau dari tingkat pendidikan orang tua siswa ternyata responden yang mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikan tinggi berjumlah 68 siswa dan siswa yang mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikan sedang berjumlah 37 siswa. Dari 68 siswa yang orang tuanya dengan tingkat pendidikan tinggi mempunyai persepsi positif terhadap profesi guru yang berjumlah 40 siswa atau sebesar 58,82%. Siswa yang mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikan tinggi dengan persepsi negatif terhadap profesi guru berjumlah 28 siswa atau sebesar 41,18%. Jadi sebagian besar siswa yang mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikan tinggi mempunyai persepsi positif terhadap profesi guru. Berdasarkan data persentase persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua di atas ternyata responden yang mempunyai orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
dengan tingkat pendidikan sedang berjumlah 37 siswa. Dari 37 siswa yang orang tuanya dengan tingkat pendidikan sedang mempunyai persepsi positif terhadap profesi guru berjumlah 28 siswa atau sebesar 75,68%. Siswa yang mempunyai persepsi negatif terhadap profesi guru berjumlah 9 siswa atau 24,32%. Berdasarkan data persentase persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua di atas ternyata responden yang mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikan rendah tidak ada. Jadi sebagian besar siswa yang mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikan sedang mempunyai persepsi positif terhadap profesi guru. Kita dapat mengambil kesimpulan bahwa siswa yang mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikan sedang lebih mempunyai persepsi positif terhadap profesi guru. Ini terlihat dari persentase siswa yang mempunyai orang tua dengan tingkat pendiddikan sedang ( 75,68%) lebih besar dari siswa yang mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikan tinggi (58,82 %).
B. Uji Hipotesis 1. Perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi belajar siswa Hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan persepsi siswa SMA Megang Sakti terhadap profesi guru antara siswa yang mempunyai prestasi belajar tinggi dengan yang mempunyai prestasi belajar rendah. Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan langkah – langkah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
a. Menyusun tabel kontigensi tentang perbedaan prestasi belajar siswa yang berprestasi tinggi, sedang dan renda Tabel 5.8 Daftar kontigensi ditinjau dari perbedaan prestasi belajar siswa Prestasi belajar
Persepsi
Jumlah
Positif
Negatif
Tinggi
38
29
67
Sedang
30
8
38
Rendah
-
-
-
Jumlah
68
37
105
Mencari harga fh untuk setiap sel : Sel tinggi positif = ( 67 x 68 ) : 105 = 43, 39 Sel tinngi negatif = ( 67 x 37 ) : 105 = 23, 60 Sel sedang positif = ( 38 x 68 ) : 105 = 24, 60 Sel sedang negatif = ( 38 x 37 ) : = 13, 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
b. Menghitung harga X² sebagai berikut Tabel 5.9 Perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi belajar siswa Prestasi Kategori fo fh (fo – fh ) (fo – fh ) ² (fo – fh ) ² belajar Tinggi
Sedang
Rendah
fh Positif
38
43,39
- 5,39
29,052
0,670
Negatif
30
23,60
5,39
29,052
1,232
Positif
29
24,60
5.39
29,052
1,180
Negatif
8
13,39
5,39
29,052
2,170
Positif
-
-
-
-
-
Negatif
-
-
-
-
-
Jumlah
105
5 ,525
Membandingkan X² hitung dengan X² tabel pada taraf signifikasi 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 1, maka diperoleh harga X² o,95 (1) = 3,84 karena ternyata harga X ² hitung (5,525) lebih besar dari X ² tabel (3,84), maka hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan antara siswa yang berprestasi tinggi dan siswa yang berprestasi sedang diterima. Kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ada perbedaan yang berarti mengenai persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi belajar siswa. Dengan kata lain ada pebedaan persepsi antara siswa yang mempunyai prestasi belajar tinggi dan siswa yang mempunyai prestasi sedang dan rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Oleh karena itu Ho ditolak berarti ada perbedaan persepsi antara siswa yang mempunyai prestasi belajar siswa tinggi dan siswa yang mempunyai prestasi belajar sedang, maka selanjutnya yaitu mencari beberapa jauh perbedaan siswa terhadap profesi guru antara siswa yang mempunyai prstasi tinggi dengan siswa yang mempunyai prestasi sedang dengan rumus kontigensi. Dangan X ² = 5,525 dan n = 105 maka dapat diperhitungkan sebagai berikut:
Kemudian nilai C yang diperoleh dibadingkan dengan C maks
m = harga minimum antara B dan K yaitu minimum antara banyak baris dan kolom. Di sini daftar kontigensi terdiri atas tiga baris dan tiga kolom sehinga dapat dicari nilai C maks yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Untuk mencari derajat hubungan antar faktor terlebih dahulu mengetahui batasan – batasan koefisien kontingensi sesuai dengan yang diuraikan pada Bab III, sebagi berikut 80 % X 0,812 = 0,64 60 % X 0,812 = 0,48 40 % X 0,812 = 0,32 20 % X 0,812 = 0,16 Tebel 5.10 Daftar interprestasi nilai C Nilai C
Interprestasi
> 0,64
Sangat tinggi
0,48 – 0.64
Tinggi
0,32 – 0,48
Cukup
0,16 – 0,32
Rendah
< 0.16
Sangat rendah
Dari perhitungan diketahui bahwa C = 0,33 derajat hubungan antara faktor prestasi belajar siswa antara siswa yang berprestasi tinggi dan siswa yang berprestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
sedang, rendah dengan persepsi siswa terhadap profesi guru termasuk dalam kategori cukup. 2. Perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru di tinjau dari jenis pekerjaan orang tua siswa hipotesis kedua menyatakan bahwa ada perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari perbedaan pekerjaan orang tua siswa. Untuk menguji hipotesis tersebut maka digunakan langkah – langkah sebagai berikut a. Menyusun tabel kontingensi tentang perbedaan antara siswa yang mempunyai orang tua sebagai guru dan orang tua bukan sebagai guru. tebel 5.11 Daftar kontigensi ditinjau dari perbedaan pekerjaan orang tua Pekerjaan persepsi Jumlah Positif
Negatif
Guru
23
12
35
Bukan guru
45
25
70
Jumlah
68
37
105
Mencari harga fh untuk setiap sel : Sel guru positif = ( 35 x 68 ) : 105 = 22, 66 Sel guru negatif = ( 35 x 37 ) : 105 = 12,33 Sel bukan guru positif = ( 70 x 68 ) : 105 = 45,33 Sel bukan guru negatif = 70 x 37 ) : 105 = 24,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
b.
Menghitung harga X² sebagai berikut Tabel 5.12
Prestasi
Perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari pekerjaan orang tua siswa Kategori fo fh (fo – fh ) (fo – fh ) ² (fo – fh ) ²
belajar Guru
fh Positif
23
22,66
0,34
0,1156
0,005
Negatif
12
12,33
0,34
0,1156
0,009
Bukan
Positif
45
45,33
0,34
0,1156
0,002
guru
Negatif
25
24,66
0,34
0,1156
0,004
Jumlah
105
0,02
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui besarnya harga X² yaitu sebesar 0,02. c. Membandingkan X² hitung dengan X² tabel pada taraf signifikasi 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 1 maka diperoleh dengan harga X² o,95 (1) = 3,84. karena harga X² hitung (0,02)lebih kecil dari X² tabel (3,84), maka hipotesis yang menyatakan ada perbedaan antara siswa yang orang tuanya bekerja sebagai guru dan bekerja bukan sebagai guru ditolak. Kita dapat mengambil kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan yang berarti mengenai persepsi siswa terhadap profesi guru di tinjau dari jenis pekerjaan orang tua siswa. Dengan kata lain siswa yang mempunyai orang tua sebagai guru dan siswa yang mempunyai orang tua bukan sebagai guru mempunyai persepsi terhadap profesi guru yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Oleh karena itu Ho diterima berarti tidak ada perbedaan persepsi antara siswa yang mempunyai orang tua dengan pekerjaan sebagai guru dan siswa yang mempunyai orang tua bukan sebagai guru, maka tidak perlu dilanjutkan pada langkah – langka selanjutnya yaitu mencari seberapa jauh perbedaan dengan rumus kontigensi. 3. Perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua siswa hipotesis ketiga mennyatakan bahwa ada perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari perbedaan tingkat pendidikan orang tua siswa. Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan langkah sbagai berikut. a. Menyususn tabel kontigensi tentang perbedaan antara siswa orang tuanya dengan tingkat pendidik tinggi dan siswa yang orang tuanya dengan tingkat pendidikan sedang dan rendah. Tabel 5.13 Daftar kontigensi ditinjau dari perbedaan tingkat pendidikan orang tua Pendidika orang tua
Persepsi
Jumlah
Positif
Negatif
Tinggi
40
28
68
Sedang
28
9
37
Rendah
-
-
-
Jumlah
68
37
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Mencari nilai fh untuk setiap sel : Sel tinggi positif = (68 x 68) : 105 = 45,03 Sel tinggi negatif = (68 x 37) : 105 = 24,96 Sel sedang positif =(37 x 68) : 105 = 24,96 Sel sedang negatif = (37 x 37) : 105 = 14,03 b. Menhitung harga X² Tebel 5.14 Perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru di tinjau dari tingkat pendidikan orang tua siswa Prestasi Kategori fo fh (fo – fh ) (fo – fh ) ² (fo – fh ) ² belajar
fh
Tinggi
Positif
40
45,03
- 5,04
25,4016
0,5641
Negatif
28
24,96
5,04
25,4016
1,4016
Positif
28
24,96
5,04
25,4016
1,4016
Negatif
9
14,03
5,04
25,4016
1,8105
Positif
-
-
-
-
-
Negatif
-
-
-
-
-
Sedang
Rendah
Jumlah
105
5,1777
c. Membandingkan X² dihitung dengan X² tabel pada tarif signifikasi 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 1 maka diperoleh harga X² o,95
(1)
= 3,84. karena
ternyata harga X² hitung (5.1777) lebih besar daari X² tabel (3,84), maka hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan antara siswa yang mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
orang tua dengan tingkat pendidikan tinggi dan siswa yang mempunyai orang tua dengan tingkat sedang, rendah diterima. Kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ada perbedaan yang berarti mengenai persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua siswa baik yang orang tuanya mempunyai tingkat pendidikan tinggi dan siswa yang mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikan sedang, rendah. Oleh karena itu Ho ditolak yang berarti ada perbedaan persepsi terhadap profesi guru antara siswa yang orang tuanya mempunyai tingkat pendidikan tinggi dan orang tuanya mempunyai tingkat pendidikan sedang, rendah. Langkah selanjutnya yaitu mencari berapa jauh perbedaan dengan rumus koefisien kontigensi C dengan X² = 5,1777 dengan N = 105 maka dapat diperhitungkan sebagai berikut
Kemudian nilai C diperoleh dibandingkan dengan Cmaks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Yang mana m = harga minimum antara B dan K yaitu minimum antara banyaknya baris dan banyaknya kolom. Disini daftar kontigensi terdiri atas 3 baris dan 3 kolom sehingga dapat dicari nilai C maks yaitu sebagai berikut
Untuk mencari derajat hubungan antara factor lebih dahulu mengetahui batasan – batasan koefisien kontingensi sesuai dengan yang diuraikan pada Bab III, sebagai berikut
80 % X 0,812 = 0,64 60 % X 0,812 = 0,48 40 % X 0,812 = 0,32 20 % X 0,812 = 0,16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Nilai C
Tebel 5.15 Daftar interprestasi nilai C Interprestasi
> 0,64
Sangat tinggi
0,48 – 0.64
Tinggi
0,32 – 0,48
Cukup
0,16 – 0,32
Rendah
< 0.16
Sangat rendah
Dari perhitungan diketahui bahwa C = 0,38 derajat hubungan antara faktor tingkat pendidikan orang tua siswa antara orang tua yang berpendidikan tinggi dan siswa orang tuanya mempunyai tingkat pendidikan rendah dengan persepsi siswa terhadap profesi guru masuk dalam kategori cukup.
C. Pembahasan 1. Perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, ternyata ada perbedaan persepsi terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi belajar siswa. Adanya dugaan bahwa siswa yang berprestasi tinggi dan siswa yang berprestasi sedang, rendah mempunyai persepsi yang berbeda terhadap profesi guru didukung oleh data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
Analisis data tentang perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari perbedaan prestasi belajar menunjukan bahwa persepsi positif siswa sedang rendah lebih banyak ( 78,95%) dibandingkan dengan siswa yang berprestasi belajar tinggi (56,72%). Karena X² hitung (5,525) > X² tabel (3,84), maka Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan persepsi terhadap profesi guru antara siswa dengan prestasi tinggi dan siswa prestasi sedang, rendah atau dapat dikatakan bahwa persepsi siswa terhadap profesi guru tidak sama antara siswa yang berprestasi tinggi dan siswa yang berprestasi sedang dan rendah. Hal ini diduga karena siswa yang memiliki prestasi tinggi cenderung mempunyai cita – cita dan harapan yang tinggi. Siswa yang mempunyai prestasi tinggi cenderung ingin mempunyai kedudukan yang tinggi, mempunyai pekerjaan dengan imbal jasa yang tinggi dan kemakmuran yang lebih tinggi dari orang tuanya. Pemberian fasilitas-fasilitas yang sesuai dengan pekerjaanya menjadi faktor penarik. Secara tidak lansung siswa yang mempunyai prestasi tinggi lebih percaya diri bila dibandingkan dengan siswa yang beprestasi sedang dan rendah. Dengan prestasi tinggi, siswa merasa yakin dengan kemampuannya dan lebih memilih profesi dengan imbal jasa dan fasilitas yang lebih banyak. Siswa yang berprestasi tinggi lebih suka hal – hal yang menantang seperti mengejar karir sampai ke puncak, karir seperti manajer atau derektu. Hal ini hanya bisa dicapai lewat perusahaan. Tetapi apabila menjadi guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
maka jabatannya hanya sampai kepala sekolah atau penilik sekolah dengan gajih yang cukup bila dibandingkan menjadi orang yang bekerja di perusahaan. Siwa yang berprestasi sedang dan rendah cenderung memandang dirinya rendah. Ia merasa tidak mampu bersaing dan bekerja selain sebagai guru. Siswa berprestasi sedang dan rendah kadang puas dengan hasil yang ia capai dan tidak mau berusaha lagi, kerana ia tidak percaya dengan kemampuannya. Hal ini yang menyebabkan perbedaan dalam memandang profesi guru. Profesi guru lebih menarik bagi remaja dengan prestasi yang sedang, rendah dan kurang menarik bagi remaja berprestasi tinggi. 2. Perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua siswa Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, ternyata tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua siswa. Adanya dugaan bahwa siswa yang mempunyai orang tua dengan bekerja sebagai guru dan orang tua yang bekerja bukan sebagai guru mempunyai persepsi yang berbeda terhadap profesi guru tidak didukung oleh data. Analisis data tentang perbedaan persepsi siswa SMA N Megang sakti kelas II terhadap profesi guru berdasarkan jenis pekerjaan orang menunjukan bahwa persepsi positif siswa-siswi yang mempunyai orang tua dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
pekerjaan sebagai guru lebih banyak (64,28%) bila dibandingkan siswa yang mempunyai orang tua bukan sebagi guru (65,72%). Karena X² hitung (0,02) < X² tabel (3,84). Maka Ho diterima. Hal ini berarti bahwa tidak ada perbedaan persepsi terhadap profesi guru antara siswa yang orang tuanya sebagai guru dan siswa yang orang tauanya bukan sebagai guru atau dapat dikatakan persepsi siswa terhadap profesi guru sama antara siswa yang orang tuanya sebagai guru dan siswa yang orang tuanya bukan sebagai guru. Hal ini diduga karena latar belakang pekerjaan orang tua yang tidak berbeda terlalu jauh, semua orang tua menanamkan nilai – nilai kebaikan, kebenaran dan nilai – nilai keteladan dalam pola asuhnya. Orang tua tidak akan mengajari anaknya hal – hal negatif dalam memandang sesuatu disekitarnya dalam hal ini adalah profesi guru. Selain itu orang tua yang baik akan mengarahkan anakanya untuk memandang semua pekerjaan sama. Orang tua akan menanamkan pengertian bahwa semua pekerjaan itu sama dan baik asalkan dilakukan atas dasar kejujuran dan dapat dipertangungjawabkan kepada tuhan dan sesama. Keteladan guru diwujudkan secara nyata dalam kehidupan sehari – hari baik didalam maupun diluar sekolah. Guru hadir sebagai sosok yang adil, jujur dan berbelas kasih meskipun ada oknum guru yang menyimpang tetapi bukan alasan untuk memperlakukan guru dengan tidak adil dan cenderung menyisihkannya. Semenjak siswa dari tingkat SD sampai SMA selalu diperlakukan oleh guru adil. Guru memperlakukan murid sama, orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
memberikan teladan kepada anak – anaknya untuk menghargai dan menghormati guru seperti menghormati orang tuanya sendiri, karena guru adalah penganti orang tua sewaktu sekolah. Guru mencintai murid – muridnya seperti orang tua mencintai anak anaknya sendiri. Selain itu orang tua menyadari bahwa guru merupakan salah satu kunci terwujudnya keberhasilan dan mengembangan kualitas sumberdaya manusia yang tinggi, beriman dan bertaqwa. Apabila tidak ada guru maka anak – nakanya tidak akan dapat membaca, menulis, dan berkembang dengan sesuai dengan potensinya. Oleh karena itu masyarakat menempatkan guru pada posisi yang tinggi. Kerjasama yang berhasil dibina antara guru dan orang tua semakin menimbulkan kesan yang lebih positif terhadap profesi guru. Hal ini secara tidak lagsung mempengaruhi persepsi siswa terhadap profesi guru. Siswa akan meniru apa yang akan dilakukan orang tuanya dalam hal ini cara pandang orang tua terhadap profesi guru. Orang tua memperlakukan guru sebagi orang yang dihormati dan menilai positf profesi guru karena itu siswa pun menghormati dan menilai positif terhadap profesi guru.
3. Perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua siswa Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, ternyata ada perbedaan persepsi terhadap profesi guru ditinjau daari tngkat pendidikan orang tau siswa. Analisis data tentang perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
dari perbedaan tingkat pendidikan orang tua menunjukan bahwa siswa yang orang tuanya berpindidikan sedang,rendah mempunyai persepsi positif sebanyak (75,68%), sedangkan siswa yang orang tuanya berpindidikan tinggi mempunyai persepsi positif sebanyak (58,82%). Karena X² hitung (5,1777) > X² tabel (3,84) maka Ho ditolak. Hal ini bahwa berarti bahwa ada perbedaan persepsi terhadap profesi guru antara siswa yang orang tuanya memiliki tingkat pendidikan tinggi dan siswa yang orang tuanya dengan tingkat pendidikan sedang, rendah atau dapat dikatakan bahwa persepsi siswa terhadap profesi guru tidak sama antara siswa yang orang tuanya dengan tingkat pendidikan tinggi dan orang tuanya dengan tingkat pendidika sedang , rendah. Hal ini diduga karena kemampuan orang tua dalam menyelesaikan jenjang pendididikan yang tinggi menjadi pemicu semangat anak untuk mencapai hal yang serupa. Hal ini dikarenakan pendidikan yang tinggi akan membuat orang tua semakin positif sikapnya pada dunia pendidikan sehingga akan selalu menyadarkan dan mendorong anaknya untuk selalu rajin belajar sehinga menjadi orang yang berpengetahuan. Anak cenderung akan meniru atau mencermin pada orang tuanya. Orang tua dihadirkan sebagi model dalam hidupnya. Tingkat pendidikan orang tua yang dicapai akan membawa pengaruh yang luas pada kehidupan seseorang, yaitu bukan hanya berpengaruh pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
tingkat penguasaan pengetahuan tetapi juga berpengaruh pada jenjang pekerjaan formal, penghasilan, kekayaan dan setatus sosial dalam masyarakat. Semua orang tua menginginkan anak – anaknya mempunyai tingkat pendidikan melebihi orang tuanya. Dengan pendidikan yang tinggi maka akan semakin membuka peluang bagi anak – anaknya untuk menerima imbal jasa yang lebih banyak. Orang tua menginginkan anak – anaknya hidup serba kecukupan dengan banyak uang, mempunyai fasilitas – fasilitas rumah tangga yang serba lengkap dan mewah seperti mobil dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan di Bab V maka penulis dapat menarik kesimpulan tentang persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi belajar siswa, pekerjaan orang tau dan tingkat pendidikan orang tau 1.
Ada perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi belajar siswa. Ini berarti prestasi belajar siswa mempengaruhi persepsi siswa terhadap profesi guru. Apabila dilihat berdasarkan persentase yang mempunyai persepsi positif lebih banyak siswa yang mempunyai belajar sedang χ2hitung (5,525) lebih besar dari χ2tabel (3,84)
2.
Tidak ada perbedaan persepsi siswa terdap profesi guru ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua siswa χ2hitung (0,02) lebih kecil dari χ2tabel (3,84)
3.
Ada perbedaan persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua siswa. Ini berarti tingkat pendidikan orang tua mempengaruhi persepsi siswa terhadap profesi guru. Apabila dilihat berdasarkan peresentase, yang mempunyai orang tua dengan tingkat pendidika sedang χ2hitung (5.1777) lebih besar dari χ2tabel(3,84).
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
B. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menyadari adanya keterbatasan dalam penulisan skripsi ini. Keterbatasan itu adalah sebagai berikut : 1. Keterbatasan kemampuan penulis dalam menelusuri kejujuran jawaban responden dalam menjawab pertanyaan sehingga bisa menyebabkan kesalahan dalam pengambilan kesimpulan 2. Hasil penelitian ini hanya terbatas pada persepsi siswa terhadap profesi guru, sehingga tidak diketahui secara jelas keinginan siswa untuk menjadi guru.
C. Saran 1. Bagi Guru Persepsi merupakan salah satu hal yang paling penting, karena berawal dari persepsi ini akan terbentuk sikap dan tingkah laku seorang siswa. Agar siswa mempunyai persepsi positif terhadap profesi guru maka guru harus mampu menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik. Sebagai seorang pendidik, guru hendaknya mampu menjadi sosok yang penuh kasih dan menjadi suri teladan baik dalam maupun luar sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
2. . Bagi Pemerintah semoga dengan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pemerintah untuk dan lebih memperhatikan dunia pendidikan terutama kesejahtraan para guru. Guru bukan saja pahlawan tanpa tamda jasa tetapi guru adalah pahlwan dengan tanda jasa yang berupa kesejahtraan yang lebih baik 3. Bagi Siswa Siswa hendaknya dalam memberikan penilaian terhadap profesi guru lebih objektif. Siswa jangan melihat profesi guru hanya dari satu sisi saja dan menonjolkan sisi negatif guru. Misalnya sisi materi saja, Dan tidak memandang sisi yang lain dari profesi guru yang lebih positif. Sisi positif yang oleh siswa cenderung tidak dilihat adalah keteladanan yang memberikan guru baik didalam maupun diluar sekolah serta sifat pengabdiannya dalam masyarakat. Siswa hendaknya menghormati guru karena di tangan guru masa depan bangsa ini berada dan guru merupakan salah satu kunci utama yang mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ametembun,. 1973. Guru Dalam Administrasi Sekolah Pembangunan. IKIP.Bandung. Bimo Walgito. 1991. Pengatar Psikologi Umum. Jakarta. PT Grasindo Dedi Supriadi. 1999. Mengikuti Citra dan Martabat Gur. Yogyakarta adicita karya nusa Gilarso . 1993. Moral Keluarga. Yogyakarta . USD. Yogyakarta Hariwung. 1989. Supervesi Pendidikan Jakarta. Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan. Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Miftah Thoha. 1983.
Prilaku Organisasi : Konsep dasar dan aplikasinya
Yogyakarta. fisipol UGM Moh. Uzer Usman. 1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung. PT Remaja Rosdakarya Nana, Sudjana, 1990, Penelitian Proses Belajar Mengajar, Resdakarya, bandung Nasution. 1983. Sosiologi Pendidikan Jemmars, Bandung Purwodarminto, S, JS, 1991, Kamus besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta Pasaribu. 1983 . Proses Belajar Mengajar. Bandung Tarsito Piet L. Sahertian. 1994. Profil Pendidik Profisional . Yogyakarta Andi Offset Samana. 1994 . Profesional Keguruaan. Yogyakarta. Kanisius Sudjanah. 1996. Metode Statistik. Bandung Sutrino Hadi. 1994. Statistik II . Jakarta . Adi Offset
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
Susanto. 2002. Berubah untuk Semakin Berkualitas. Palembang: Sekolah Tinggi Tehnik Musi. Sahertian, Piet. 1990. Supervisi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Samana. 1994. Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Kanisius. Uzer Usman. 1990. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.hlm: Winkel. 1991. Psiologi Pengajaran. Jakarta . PT Grasindo, Jakarta, 1991 Winkel, WS, 1989, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Gramedia, Jakarta Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Timur Putra Mandiri. Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta. Profil Pendidik Profesional. Yogyakarta: Andi Offset.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Kepada Yth, Siswa – Siswi SMU N I Megang Sakti 1 Di tempat Dengan hormat Dengan segala kerendahan hati, saya mohon bantuan siswa – siswi SMA N I Megang Sakti 1 untuk mengisi kueisioner yang saya ajukan dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “ PERSEPSI SISWA TERHADAP PROFESI GURU DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR SISWA, PEKERJAAN ORANG TUA DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA “. Saya mohon kueisioner diisi secara hati – hati, teliti dan semua pertannyaan yang tersedia dijawab secara jujur dan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Jawaban anda tidak mempengaruhi penilaiaan hasil belajar disekolah dan saya menjamin kerahasiaanya. Saya berharap anda sungguh – sungguh dalam mengisi kueisioner ini. Saya menyadari bahwa pengisian kueisioner banyak menyita waktu dan perhatian siswa – siswi. Oleh karena itu saya mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dan kerja sama dalam menjawab pertanyaan – pertaanyaan yang saya ajukan.
Yogyakarta, 31, Januari 2010
Hormat saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
KUEISIONER I. Indetintas Subjek Penelitian Isilah identitas anda esuai dengan keadaanya sebenarnya : 1. Nama : 2. Kelas : 3. Jenis kelamin : ( laki – laki / Perempuan ) 4. Pekerjaan Orang Tua ( Beri tanda cek “ √ ” pada kolom yang sesuai ) Pekerjaan Orang Tua Ayah Ibu Guru Bukan Guru 5. Pendidikan Terakhir Orang Tua ( berilah tanda silang nomor yang sesuai) a. Ayah : 1. SD 5. D2 2. SMP 6. D3 3. SMA / SMK 7. SI/D4 4. DI 8. lain (ditulis sesuai keadaan identitas sebenarnya) b. Ibu 1. SD 5. D2 2. SMP 6. D3 3. SMA / SMK 7. SI/D4 4. DI 8. Lain (ditulis sesuai keadaan identitas sebenarnya) II.
Persepsi Siswa terhadap Profesi Guru Berikut ini disajikan beberapa pertaanyaan mengenai PROFESI GURU anda diminta mengemukakan pendapat secara pribadi mengenai penilaian, pemahaman dan pandangan anda mengenai profesi guru dengan cara memilih ; Simbol Keterangan SS Sangat Setuju S Setuju TS Tidak Setuju STS Sangat Tidak Setuju Pililah salah satu pilihan dibawah ini dengan memberikan tanda silang ( X ) No Pertanyaan 1 Seorang guru harus peka dan tanggap terhadap perubahan – perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi harus berkembang
SS
S
TS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
17 18
19 20 21 22
sejalan dengan tuntunan masyarakat dan perkembangan jaman Guru juga merupakan pelajar yang harus mengembangkan pengetahuan Guru adalah orang yang terpelajar maka ia harus lebih mengguasai dan mempunyai wawasan luas Agar wawasan luas seorang guru harus banyak menguasai ilmu pengetahuan Wawasan yang dimiliki seorang guru harus dapat dikembangkan agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan aktif Pekerjaan guru adalah pekerjaan yang monoton dan membosankan karena merupakan pekerjaan yang rutin dan kurang berfariasi ( ceramah ) Profesi guru lebih rendah dari profesi yang lain Dari pada bekerja sebagai guru, bekerja dikantor menjamin masa depan seseorang Profesi guru merupakan sumber frustasi karena mendatangkan berbagai kesulitan Menjadi guru lebih tenang dari pada bekerja dikantor Orang terpaksa menjadi guru karena tidak dapat mencari pekerjaan lain Profesi guru adalah profesi yang santai, karena tuntunan dari pekerjaannya lebih ringan dibandingkan dengan profesi yang lain Baik buruknya suatu pekerjaan tergantung dari imbal jasa yang diterima Tidak sembarangan orang menjadi guru Guru memegang peranan kepeloporan dalam berbagai kegiatan masyarakat Guru tidak hanya diperlukan oleh para murid diruang kelas, tetapi juga diperlukan oleh masyarakat menyelesaikan aneka permasalahan yang dihadapi Masyarakat menepatkan guru pada kedudukan yang tinggi Profesi guru sangat menyenangkan karena dapat bergaul dengan berbagai lapisan masyarakat dengan status dan sifat yang berbeda – beda Guru bertanggung jawab dalam membina hubungan baik dengan masyarakat Seorang guru tampil sebagai pemimpin dalam setiap kesempatan dimasyarakat Misi yang diemban guru adalah misi kemanusian dalam pengabdian dimasayarakat Contoh hidup sederhana nampak jelas dalam kehidupan seorang guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
36 37
38 39 40 41 42 43 44 45
Seorang guru hidup serba sederhana dan pas – pasan karena gaji dan tunjangan sertifikasi belum mencukupi Profesi guru adalah profesi yang tidak digemari/diminati karena imbal jasa dan dan tunjangan sertifikasi tidak mencukupi Seoran guru mempunyai perasaan yang rendah diri karena pendapatan guru rendah Balas jasa dan tunjungan sertifikasi yang diterima guru membuat banyak orang tidak merasa tertarik untuk menjadi seorang guru Dalam menjaga wibawa didepan siswa guru harus tegas dengan siswa Profesi guru banyak berperan dalam membentuk watak bangsa Guru memegang peranan sgtrategis terutama dalam upaya membentuk watak bangsa Profesi guru sangat menentukan kemajuan bangsa Indonesia Potret dan wajah diri bangsa di masa depan tercermin dari potret diri para guru Profesi guru mengangkat harkat dan martabat seseorang Profesi seorang guru adalah orang yang selalu sabar dalam mengajar Profesi seorang guru adalah profesi yang penuh pengorbanan baik secara lahir maupun batin Dimana dan kapan saja guru akan selalu dipandang sebagai guru yang harus memperlihatkan kelakuaan yang dapat ditiru dan digugu Guru merupakan teladan bagi murid – muridnya baik didalam maupun diluar sekolah Guru merupakan kunci sukses terwujudnya keberhasilan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia yang tinggi, beriman dan taqwa Profesi guru hendaknya memiliki kesabaran yang tinggi dalam mendidik siswa Profesi guru mencintai murid – muridnya seperti orang tua mencintai anak – anaknya Guru adalah orang yang berusaha tepat waktu Pribadi guru serta perbuatannya adalah tanpa cela, sehinga pantas disebut manusia ideal Guru adalah sosok pahlawan tanpa tanda jasa, dan tanpa apa – apa Profesi guru dapat mengangkat harkat dan martabat suatu bangsa Guru adalah orang yang paling berjasa dalam mendidik anak sekolah Sebelum memangku jabatan guru, seorang guru harus menempuh jenjang pendidikan yang berwawasan keguruan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
46 47 48 49 50
Guru memerlukan profesi yang memerlukan keahlian sebagai seorang guru Siapapun bisa menjadi guru asalkan dia berpengalaman Profesi guru tidak menuntut intelektual tinggi Profesi guru di masyarakat diletakan pada strata paling rendah Pada umumnya guru berasal dari keluarga yang status sosialnya rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
LAMPIRAN 2 UJI VALIDITAS DAN REALIBILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Reliability Case Processing Summary N Cases
Valid
30
% 100.0
0
.0
Excluded (a) Total
30 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha .898
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items .957
N of Items 50
Item Statistics
p1
Mean 3.20
Std. Deviation .925
N
p2
2.90
.923
30
p3
2.23
.626
30
p4
2.87
1.074
30
p5
3.17
.986
30
p6
2.70
.915
30
p7
2.60
.894
30
p8
2.47
.900
30
p9
2.33
.884
30
p10
2.93
.785
30
p11
2.50
.682
30
p12
2.83
.791
30
p13
2.60
.770
30
p14
1.93
.785
30
p15
3.03
.809
30
p16
2.60
.724
30
p17
1.93
.583
30
p18
2.53
.730
30
p19
3.23
.728
30
p20
3.00
.830
30
p21
2.93
.740
30
p22
4.13
5.316
30
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
p23
3.00
.695
30
p24
2.47
.860
30
p25
2.63
.928
30
p26
3.27
.828
30
p27
2.27
.740
30
p28
3.17
.747
30
p29
2.97
.964
30
p30
2.60
.855
30
p31
2.60
.894
30
p32
2.37
.809
30
p33
2.90
.885
30
p34
2.77
.679
30
p35
2.83
.699
30
p36
2.80
.664
30
p37
3.13
.900
30
p38
3.20
.887
30
p39
2.20
.714
30
p40
3.23
.817
30
p41
2.87
.860
30
p42
3.27
.944
30
p43
2.33
.711
30
p44
2.57
.774
30
p45
2.47
.681
30
p46
2.53
.900
30
p47
2.43
.774
30
p48
2.40
.621
30
p49
2.30
.651
30
p50
2.87
.900
30
Item-Total Statistics
p1
Scale Mean if Item Deleted 133.90
Scale Variance if Item Deleted 485.266
Corrected Item-Total Correlation .497
Cronbach's Alpha if Item Deleted .895
p2
134.20
483.476
.543
.895
p3
134.87
491.430
.524
.896
p4
134.23
476.599
.610
.893
p5
133.93
486.133
.443
.896
p6
134.40
482.662
.569
.894
p7
134.50
479.224
.673
.893
p8
134.63
481.551
.608
.894
p9
134.77
485.978
.503
.895
p10
134.17
486.833
.546
.895
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
p11
134.60
490.800
.500
.896
p12
134.27
484.547
.608
.894
p13
134.50
491.914
.406
.896
p14
135.17
492.144
.391
.896
p15
134.07
491.168
.406
.896
p16
134.50
487.362
.578
.895
p17
135.17
496.282
.375
.897
p18
134.57
487.357
.573
.895
p19
133.87
492.809
.403
.896
p20
134.10
485.541
.550
.895
p21
134.17
492.075
.419
.896
p22
132.97
535.826
.394
.959
p23
134.10
490.162
.511
.896
p24
134.63
484.447
.559
.895
p25
134.47
481.154
.598
.894
p26
133.83
487.316
.503
.895
p27
134.83
488.971
.515
.895
p28
133.93
488.064
.538
.895
p29
134.13
477.499
.663
.893
p30
134.50
480.328
.675
.894
p31
134.50
485.017
.522
.895
p32
134.73
484.478
.597
.895
p33
134.20
476.648
.749
.893
p34
134.33
485.195
.693
.894
p35
134.27
486.478
.629
.895
p36
134.30
484.286
.740
.894
p37
133.97
482.792
.576
.894
p38
133.90
484.024
.553
.895
p39
134.90
489.679
.512
.896
p40
133.87
486.395
.536
.895
p41
134.23
491.082
.381
.896
p42
133.83
480.695
.598
.894
p43
134.77
489.220
.529
.895
p44
134.53
484.257
.632
.894
p45
134.63
484.792
.704
.894
p46
134.57
483.495
.558
.895
p47
134.67
493.609
.364
.897
p48
134.70
492.631
.484
.896
p49
134.80
492.648
.460
.896
p50
134.23
483.978
.545
.895
Scale Statistics
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
Mean 137.10
Variance 506.369
Std. Deviation 22.503
N of Items 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
LAMPIRAN 3 Daftar Responden SMA Megang Sakti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
DAFTAR RESPONDEN SMA N MEGANG SAKTI No Resensi
Prestasi belajar
Pekerjaan
Pendidikan
Rata – rata
K
orang tua
orang tua
1
7,7
2
2
3
2
7,4
2
2
2
3
8,2
3
1
3
4
8,5
3
1
3
5
8,0
3
2
3
6
8,0
3
1
2
7
7,5
2
2
3
8
8,2
3
2
2
9
8,0
3
2
2
10
8,4
3
2
3
11
8,2
3
2
3
12
8,1
3
1
2
13
7,4
2
2
2
14
8,3
3
2
2
15
8,0
3
1
3
16
8,1
3
2
2
17
7,3
2
2
3
18
8,2
2
2
3
19
8,3
3
2
3
20
7,5
2
2
2
21
8,1
3
2
2
22
8,3
3
1
2
23
7,6
2
1
3
24
7,5
2
1
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
25
8,3
3
1
3
26
8,0
3
2
3
27
8,1
3
2
3
28
8,3
3
1
3
29
7,4
2
2
2
30
7,5
2
2
3
31
8,2
3
2
2
32
7,5
2
2
3
33
8,0
3
2
3
34
7,4
2
2
3
35
8,3
3
2
3
36
7,7
2
2
3
37
8,1
3
2
3
38
8,0
3
1
3
39
8,3
3
1
3
40
7,6
2
2
2
41
7,5
2
2
3
42
7,6
2
1
3
43
8,3
3
1
2
44
8,1
3
1
3
45
8,0
2
2
2
46
7,3
2
2
3
47
8,2
2
2
3
48
8,3
2
1
3
49
8,2
3
1
2
50
8,0
2
2
3
51
7,4
2
1
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
52
8,0
3
2
2
53
8,0
3
2
2
54
7,7
3
2
3
55
8,1
3
2
3
56
8,0
3
1
3
57
7,4
2
2
2
58
8,3
3
2
3
59
8,1
3
2
3
60
8,1
3
2
3
61
7,4
2
2
3
62
8,0
3
2
2
63
7,5
2
2
3
64
7,4
2
1
2
65
8,3
3
1
2
66
8,1
3
1
3
67
8,2
3
1
3
68
8,2
3
2
3
69
7,5
2
2
3
70
8,1
3
2
3
71
7,5
2
2
3
72
8,1
3
2
2
73
8,3
3
2
2
74
7,5
2
2
2
75
7,7
2
1
3
76
8,3
3
1
3
77
8,0
3
2
3
78
8,0
3
1
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
79
8,1
3
2
3
80
7,4
2
2
3
81
8,3
3
1
3
82
8,0
3
2
3
83
8,0
3
2
2
84
7.3
2
2
2
85
7,6
2
2
2
86
8,3
3
1
3
87
8,3
3
2
2
88
8,5
3
1
2
89
8,0
3
2
2
90
7,5
2
2
2
91
8,0
3
1
3
92
8,2
3
2
3
93
8,0
3
1
3
94
8,2
3
2
3
95
8,4
3
1
3
96
8,2
3
2
3
97
8,0
3
1
3
98
8,3
3
2
3
99
7,4
2
2
2
100
8,0
3
2
3
101
7,6
2
1
3
102
7,4
2
2
3
103
7,5
2
1
2
104
8,0
3
2
2
105
8,3
3
2
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
LAMPIRAN 4 DATA INDUK PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
No/item pertayn 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1
2 3 4 3 4 3 4 4 4 2 3 2 2 3 4 4 2 4 4 1 4 4 4 3 4 1 3 4 3
3 3 4 4 3 4 2 3 3 2 2 2 2 2 4 4 2 4 4 2 4 3 4 2 3 2 1 2 3
4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 1 2 3 3
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 3 4 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 2 1 4 3
3 4 4 3 2 4 3 3 2 3 2 1 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 1 4 3
3 3 3 2 3 2 4 4 2 2 1 1 3 3 4 2 3 3 1 4 4 2 3 3 3 2 2 4
2 3 2 3 3 3 4 4 2 1 2 1 3 3 4 2 3 3 2 2 3 3 1 4 3 1 3 3
3 3 3 3 3 1 3 3 2 2 2 1 3 3 4 2 3 3 1 3 3 2 1 4 1 1 3 3
3 3 3 4 2 1 3 3 2 1 2 3 3 3 2 1 2 3 1 3 2 2 1 2 1 2 3 2
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 4 2 3 3 1 4 4 3 2 3 3 1 3 4
2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 1 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 2 3
3 3 4 2 3 2 3 3 4 2 2 3 3 3 4 1 4 3 2 3 3 4 2 3 2 2 2 3
2 3 4 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 4 1 2 2 1 2 3 4 2 3 3 3 2 3
1 2 3 2 1 3 2 2 3 1 1 2 2 1 4 1 2 2 1 2 3 3 2 1 2 2 2 2
1 4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 4 2 3 3 1 3 4 3 3 3 3 3 4 3
2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 2 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 1 3 2 1 3 2 1 2 3 1 2 2 2
2 3 3 3 3 2 3 3 2 1 3 1 3 2 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3
2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 4 3
2 3 3 4 4 2 4 4 3 2 3 3 2 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 2 3 1 3
2 3 1 3 2 2 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 32 4 4 3 3 4 2 4 3 4
2 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4
2 3 3 4 3 1 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 1 3 2 2 3 2
2 3 3 4 1 1 4 4 3 1 3 4 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 1 3 2 3
3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 1 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 1 4 3 3 4 3
2 3 3 2 1 1 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 1 3 1 3 3 3
4 3 3 3 2 2 4 4 3 2 4 3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 2 4 4 3 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
No/item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
29 4 3 4 3 2 1 4 4 2 2 4 3 4 3 4 3 3 4 2 4 3 3 2 4 2 2 1 3
30 4 3 3 3 2 2 4 4 3 2 2 2 3 3 4 1 3 2 3 3 3 3 1 3 2 1 2 3
31 2 3 2 3 2 1 4 4 3 1 2 3 3 2 4 3 4 2 1 3 3 2 3 3 3 1 2 3
32 2 3 3 3 2 1 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 1 3 3 4 1 3 1 1 2 3
33 2 3 4 3 2 2 4 4 3 1 2 3 3 3 4 3 4 2 3 4 4 4 1 3 3 2 2 3
34 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 4 1 3 3 3 2 3
35 3 3 3 3 2 2 4 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3
36 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 1 3 2 3 2 3
37 4 3 3 4 2 1 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 2 4 3 4 1 3 4 3 2 4
38 4 3 3 3 2 1 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 1 3 4 3 2 4
39 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 1 3 2 3 4 2 1 2 2 2 2 3 1 3 2 2 2 3
40 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 1 4 2 4 2 4
41 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 4 4 3 4 4 3 3 2 1 3 3 2 1 4 3 3 3 2
42 1 3 3 4 4 2 4 4 2 1 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3
43 2 3 1 3 1 2 2 2 2 1 2 3 3 3 4 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3
44 1 3 3 3 1 2 3 3 2 3 1 3 3 3 4 2 2 2 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3
45 2 3 2 3 1 2 3 3 2 3 2 3 3 3 4 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3
46 2 3 2 3 1 2 3 3 2 3 1 3 4 3 4 1 2 3 2 4 2 4 3 2 2 2 2 2
47 1 2 2 3 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 2 2 2 1 2 3 2 3 3 2 2 2 2
48 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2
49 2 3 2 2 2 3 3 3 2 1 2 3 3 3 2 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3
50 2 3 1 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 4 4 1 4 4 2 3 4 4 3 3 2 3 2 3
jm 120 150 142 150 115 107 160 161 123 98 121 128 153 154 186 110 146 144 98 160 158 157 99 156 116 119 121 149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
No/item 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
28
3 3
4 3
2 2
3 4
3 4
2 3
2 3
3 2
3 4
3 3
2 3
3 4
3 3
1 2
2 3
1 3
2 1
1 3
1 4
2 3
2 4
1 3
1 3
1 3
2 4
2 4
2 3
2 3
2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 2 4 3 3 3
4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 2 4 3 4 4 2 4 3 4 3
3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 2 3 2 2 2 2 2 3 2 4 3 2 3 2 2 2
3 4 4 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 2 4 3 2 2
3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3
3 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 4 3 2 4 2 2 4 3 2 4 3 4 3 3 2 3
3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3
2 2 3 4 3 4 2 3 3 1 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 4 2 2 2 3 2 2
3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 4 1 3
3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3
3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 1 3
3 3 2 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2
3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3
2 1 2 1 2 2 2 2 3 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 3 2 2
4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 3 1 3 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 4 3
3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3
2 3 2 1 2 2 2 4 2 1 2 1 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3
3 2 3 2 3 3 1 2 3 1 3 4 2 1 2 1 2 1 3 2 3 2 2 3 3 2 2
2 3 4 3 3 4 1 3 4 2 4 3 4 2 3 3 3 1 3 4 3 4 2 3 3 3 3
3 3 3 4 2 3 1 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 1 4 4 4 4 2 3 4 2 2
3 3 4 4 4 4 1 3 3 2 4 4 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3
3 2 2 4 3 4 1 3 3 3 3 4 4 2 3 4 2 1 3 4 3 3 1 2 3 3 3
3 3 2 3 3 4 1 4 3 1 1 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 2 1 2 3 2 2
2 1 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 2 1 4 4 3 2 3 3 4 4 2 2 2 4 4
2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 3 2 1 4 4 3 2 3 3 4 4 2 2 2 4 2
1 3 4 3 3 4 2 4 3 1 4 4 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3
1 3 4 4 2 3 4 4 3 1 1 3 3 1 2 2 2 4 3 2 4 3 4 3 2 1 3
1 3 3 4 3 4 1 4 3 3 3 4 3 1 3 3 4 1 4 4 4 4 2 3 3 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
No/item 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
2 4
2 2
3 3
3 3
3 3
3 4
3 3
3 4
3 4
3 4
3 2
4 4
2 4
3 4
2 3
3 3
1 3
2 4
3 4
1 4
1 3
4 4
2 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 2 3 3 3 4 2 3 4 1 3
2 2 3 2 3 4 2 3 2 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2
2 2 1 2 3 3 2 1 3 2 3 4 4 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3
2 4 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 1 3 3 3 2 1 3 4 1 3
2 4 2 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 2 3 4 4 3 2 3 4 1 3
2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 4 3 2 4 3 3 3
2 3 2 3 3 4 2 4 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3
2 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 4 4 3 3
3 3 2 3 3 4 2 3 3 4 4 4 3 2 4 4 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3
3 4 2 3 2 4 2 3 3 4 4 4 3 2 4 3 3 2 3 4 4 3 2 3 2 4 3
3 3 1 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 2 3
4 3 1 3 2 4 2 1 3 3 3 4 4 2 3 2 3 2 3 1 4 4 2 4 3 4 3
3 4 2 4 3 4 2 4 2 3 1 4 3 2 3 3 3 2 3 4 4 4 2 3 2 3 3
2 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3
3 2 1 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 4 2 2
3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 2 3
2 3 1 3 3 3 1 3 2 2 1 3 2 1 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 2 2
1 2 1 2 3 3 1 3 3 3 4 3 3 1 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4
1 3 1 3 2 3 1 2 3 4 3 4 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3
1 3 1 3 2 3 1 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 4 3 4 4 3 2 2 4 2 3
1 3 1 3 3 3 1 3 2 3 3 4 2 2 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 1 2
1 3 1 4 3 4 1 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 1 1 3
jml 116 163 120 142 120 154 140 169 99 148 144 130 150 163 148 100 146 149 142 115 151 150 165 152 111 140 146 117 140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
No/item pertayn 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85
1
2 3 4 3 4 4 2 4 4 1 1 1 3 4 4 3 4 3 4 1 1 4 4 4 4 2 2 3 4
3 3 3 4 4 4 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 2 2 3 2 3 4 2 2 3 4
4 1 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 2 3 2 4 4 2 3 4 2 2 2 3 3 3 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 4 2 4 4
3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 1 3 3 4 3 4 4 3 3 4
2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 2 2 3 3 4 2 2 1 4 2 3 3 2 3 4 3 4
1 4 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 4 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2
2 3 3 3 3 2 4 3 2 2 2 1 3 2 3 4 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3
3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3
3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4
3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 4
3 3 3 3 4 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 2 3 4
2 3 2 2 4 2 3 3 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 1 2 2 4
1 3 4 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 3 1 4 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2
1 4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 1 2 3 3
1 3 2 3 3 2 3 4 2 2 1 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 1 2 2 4
1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 4
1 3 2 3 2 1 2 2 1 1 4 2 3 3 2 2 3 2 1 1 2 3 2 2 3 3 3 2
4 3 3 4 3 1 3 3 1 1 4 3 4 3 4 4 3 3 1 1 2 3 3 3 3 3 4 2
3 2 3 4 3 1 3 3 1 1 4 2 3 4 4 4 3 3 1 1 4 3 3 3 3 3 3 4
1 3 3 4 3 1 3 3 1 1 4 3 3 4 4 4 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 2 3 1 3 4 1 1 4 2 4 3 3 4 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 4 4
1 3 3 2 3 1 3 2 1 1 1 2 3 3 3 4 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 4
1 2 3 4 3 2 3 3 2 2 2 4 3 3 4 2 3 2 2 2 1 3 2 3 2 2 3 3
1 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 4 3 4 4 4 3 3 2 2 4 3 4 3 3 2 4 3
2 3 3 2 3 2 3 4 4 2 2 2 4 3 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 4 2 4 3
2 3 3 2 2 4 2 3 4 4 4 2 2 3 2 2 3 2 4 4 1 2 4 3 2 4 2 2
1 4 3 1 4 4 3 4 1 1 1 3 3 4 3 4 3 3 4 1 3 3 3 3 1 1 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
No/item 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
3 4
3 3
1 4
3 3
3 4
2 3
3 3
3 3
3 4
4 4
3 3
3 4
2 2
3 3
1 2
2 3
2 3
4 3
4 4
3 2
4 3
4 3
4 1 3 4 3 2 2 2 2 3 1 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4
3 2 3 4 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 3 1 2 3 4
3 2 2 2 2 3 2 2 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 1 2 2 3
3 2 3 1 3 2 1 1 1 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 1 1 3 4
3 2 3 2 3 4 2 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 1 2 4 4
3 2 3 2 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 1 2 3 3
3 2 3 2 3 4 2 2 2 4 4 2 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 1 2 3 4
3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 4 4 3 4 3 2 4 2 3 3 3 3 4 2 3 4
3 1 4 2 3 4 2 2 2 4 3 3 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 4 2 3 4
3 2 4 2 3 3 2 2 2 4 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 4 4
2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 4 2 2 2 3 3 2 2 3 2
3 2 4 2 3 4 2 2 2 3 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 2 2 4 3
3 1 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 2 2 3
4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4
2 2 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3
2 2 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3
3 2 3 3 3 3 4 2 1 4 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 3 2 3 1 3 3
3 1 4 4 3 3 4 2 1 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 4 3
3 2 4 4 3 3 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 2 1 3 3
2 2 3 4 3 3 4 3 4 2 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 4
2 1 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 2 3 3 2
3 2 3 4 3 3 4 4 1 3 3 3 3 4 3 3 1 4 3 3 4 4 1 4 3 3
jml 118 151 138 120 158 118 147 158 116 110 120 138 145 150 151 163 145 137 120 122 143 146 150 144 116 118 151 167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
No/item pertayn 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105
1
2 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 2 2 4 3 3 4 4 4
3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3
4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 4
2 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 4 3
3 2 3 4 2 3 3 4 3 2 3 2 4 1 3 2 2 2 3 3
2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 2 1 4 2 2 3 3 2
1 3 4 3 3 3 3 3 2 1 3 3 2 2 3 1 2 3 2 3
3 2 4 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 2 3
1 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3
2 2 2 2 3 2 1 4 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2
2 2 3 2 3 4 1 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3
2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 1 2 3 3 3 3 2
3 3 1 2 1 2 1 2 2 1 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2
2 3 4 3 4 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3
3 3 3 4 3 3 1 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3
2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 1 2
3 3 4 3 3 2 1 3 2 4 2 2 3 3 2 2 3 3 1 2
3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 4 4 2
2 3 4 4 2 4 2 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3
3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3
3 2 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2
2 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3
2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 1 3 2 2 3 2 2
1 2 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 3 2 2 2 4 4 3
2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3
2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3 4 3
3 2 4 3 3 3 1 3 3 3 3 4 1 3 1 3 3 1 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
No/item 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
3 2
3 2
3 3
2 3
3 2
2 4
2 3
2 3
3 2
3 2
2 1
1 2
2 2
3 2
1 3
2 1
2 2
2 1
3 2
3 1
3 3
2 3
4 3 4 3 2 3 3 4 3 4 2 2 2 3 3 1 1 3
2 3 4 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 1 2
3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 1 3
4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 1 2 3
4 4 3 2 2 4 4 4 3 3 2 3 2 3 2 2 2 4
4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3
4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2
4 3 3 3 2 4 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2
4 3 3 3 2 4 4 3 4 3 2 2 2 3 2 2 2 4
4 3 3 3 2 4 4 3 4 3 2 2 2 2 2 2 3 4
1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
4 3 4 3 2 3 3 3 2 4 2 3 1 3 3 2 2 3
3 3 4 3 2 2 3 3 2 4 2 3 2 3 2 2 2 2
4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 2 3 1 2 2 2 4
3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2
4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 1 2 3
3 3 3 1 3 1 3 4 2 3 1 2 2 3 4 2 1 2
4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 4 2 3 2 1 2 3
4 3 3 4 3 3 2 2 2 2 1 4 2 2 3 1 2 2
4 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 1 2 3
3 3 4 3 3 2 3 4 2 3 3 4 2 2 1 1 1 2
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 2 3
jml 120 119 172 150 149 142 113 159 144 145 139 152 118 126 120 127 130 122 123 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
N 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Taraf Signifikan 5% 1% 0,997 0,999 0,950 0,990 0,878 0,959 0,811 0,917 0,754 0,874 0,707 0,834 0,666 0,798 0,632 0,765 0,602 0,735 0,576 0,708 0,553 0,684 0,532 0,661 0,514 0,641 0,497 0,623 0,482 0,606 0,468 0,590 0,456 0,575 0,444 0,561 0,433 0,549 0,423 0,537 0,413 0,526 0,404 0,515 0,396 0,505 0,388 0,496
Sumber: Sugiyono, 2008:333
N 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Taraf Signifikan 5% 1% 0,381 0,487 0,374 0,478 0,367 0,470 0,361 0,463 0,355 0,456 0,349 0,449 0,344 0,442 0,339 0,436 0,334 0.430 0,329 0,424 0,325 0,418 0,320 0,413 0,316 0,408 0,312 0,403 0,308 0,398 0,304 0.393 0,301 0,389 0,297 0,384 0,294 0,380 0,291 0,376 0,288 0,372 0,284 0,368 0,281 0,364 0,279 0,361
N 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 125 150 175 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
Taraf Signifikan 5% 1% 0,266 0,345 0,254 0,330 0,244 0,317 0,235 0,306 0,227 0,296 0,220 0,286 0,213 0,278 0,207 0,270 0,202 0,263 0,195 0,256 0,176 0,230 0,159 0,210 0,148 0,194 0,138 0,181 0,113 0,148 0,098 0,128 0,088 0,115 0,080 0,105 0,074 0,097 0,070 0,091 0,065 0,086 0,062 0,081
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
TABEL NILAI-NILAI CHI KUADRAT dk
50% 30% 1 0,455 1,074 2 1,386 2,408 3 2,366 3,665 4 3,357 4,878 5 4,351 6,064 6 5,348 7,231 7 6,346 8,383 8 7,344 9.524 9 8,343 10,656 10 9,342 11,781 11 10,341 12,899 12 11,340 14,011 13 12,340 15,119 14 13,339 16,222 15 14,339 17,322 16 15,228 18,418 17 16,338 19,511 18 17,338 20,601 19 18,338 21,689 20 19,337 22,775 21 20,337 23,858 22 21,337 24,939 23 22,337 26,018 24 23,337 27,096 25 24,337 28,172 26 25,336 29,246 27 26,336 30,319 28 27,336 31,391 29 28,336 32,461 30 29.336 33,530 Sumber: Sugiyono, 2008:334
Taraf Signifikansi 20% 10% 1,642 2,706 3,219 4,605 4,642 6,251 5,989 7,779 7,289 9,236 8,558 10,645 9,803 12,017 11,030 13,362 12,242 14,684 13,442 15,987 14,631 17,275 15,812 18,549 16,985 19,812 18,151 21,064 19,311 22,307 20,465 23,542 21,615 24,769 22,760 25,989 23,900 27,204 25,038 28,412 26,171 29,615 27,301 30,813 28,429 32,007 29,553 33,196 30,675 34,382 31,795 35,563 32,912 36,741 34,027 37,916 35,139 39,087 36,250 40,256
5% 3,841 5,991 7,815 9,488 11,070 12,592 14,067 15,507 16,919 18,307 19,675 21,026 22,362 23,685 24,996 26,296 27,587 28,869 30,144 31,410 32,671 33,924 35,172 35,415 37,652 38,885 40,113 41,337 42,557 43,773
1% 6,635 9,210 11,341 13,277 15,086 16,812 18,475 20,090 21,666 23,209 24,725 26,217 27,688 29,141 30,578 32,000 33,409 34,805 36,191 37,566 38,932 40,289 41,638 42,980 44,314 45,642 46,963 48,278 49,588 50,892
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
TABEL PENENTUAN JUMLAH SAMPEL DARI POPULASI TERTENTU DENGAN TARAF KESALAHAN 1%, 5%, DAN 10% s s s N N N 1% 5% 10% 1% 5% 10% 1% 5% 10% 10 10 10 10 280 197 155 138 2800 537 310 247 15 15 14 14 290 202 158 140 3000 543 312 248 20 19 19 19 300 207 161 143 3500 558 317 251 25 24 23 23 320 216 167 147 4000 569 320 254 30 29 28 27 340 225 172 151 4500 578 323 255 35 33 32 31 360 234 177 155 5000 586 326 257 40 38 36 35 380 242 182 158 6000 598 329 259 45 42 40 39 400 250 186 162 7000 606 332 261 50 47 44 42 420 257 191 165 8000 613 334 263 55 51 48 46 440 265 195 168 9000 618 335 263 60 55 51 49 460 272 198 171 10000 622 336 263 65 59 55 53 480 279 202 173 15000 635 340 266 70 63 58 56 500 285 205 176 20000 642 342 267 75 67 62 59 550 301 213 182 30000 649 344 268 80 71 65 62 600 315 221 187 40000 653 345 269 85 75 68 65 650 329 227 191 50000 655 346 269 90 79 72 68 700 341 233 195 75000 658 346 270 95 83 75 71 750 352 238 199 100000 659 347 270 100 87 78 73 800 363 243 202 150000 661 347 270 110 94 84 78 850 373 247 205 200000 661 347 270 120 102 89 83 900 382 251 208 250000 662 348 270 130 109 95 88 950 391 255 211 300000 662 348 270 140 116 100 92 1000 399 258 213 350000 662 348 270 150 122 105 97 1100 414 265 217 400000 662 348 270 160 129 110 101 1200 427 270 221 450000 663 348 270 170 135 114 105 1300 440 275 224 500000 663 348 270 180 142 119 108 1400 450 279 227 550000 663 348 270 190 148 123 112 1500 460 283 229 600000 663 348 270 200 154 127 115 1600 469 286 232 650000 663 348 270 210 160 131 118 1700 477 289 234 700000 663 348 270 220 165 135 122 1800 485 292 235 750000 663 348 270 230 171 139 125 1900 492 294 237 800000 663 348 271 240 176 142 127 2000 498 297 238 850000 663 348 271 250 182 146 130 2200 510 301 241 900000 663 348 271 260 187 149 133 2400 520 304 243 950000 663 348 271 270 192 152 135 2600 529 307 245 1000000 663 348 271 Sumber: Sugiyono, 2008:87