PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI POKOK BAHASAN JURNAL SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMAK SANG TIMUR YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: Hironimus Masu NIM: 031334007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI POKOK BAHASAN JURNAL SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMAK SANG TIMUR YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: Hironimus Masu NIM: 031334007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 Januari 2008 Penulis
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Segala
sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu,
Perbuatlah demikian juga kepada mereka” (Mat 7: 12)
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan anugerah-Nya sehingga skripsi dengan judul
“PENERAPAN LEARNING
MODEL
TOGETHER
PEMBELAJARAN UNTUK
KOOPERATIF
MENINGKATKAN
TIPE
KUALITAS
PROSES DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI POKOK BAHASAN JURNAL SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR YOGYAKARTA” dapat penulis selesaikan dengan baik. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kependidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa dalam proses menyelesaikan skripsi ini banyak pihak terlibat memberi petunjuk, bimbingan dan bantuan. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih berlimpah kepada: 1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan , Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan selaku anggota tim ahli (validator) yang telah turut memberikan masukan yang sangat berarti bagi penulis. 3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Ibu E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan dorongan, bimbingan dan petunjuk bagi penulis dengan penuh kesabaran. 5. Ibu Dra. Th. Retno Hartutiningsih, selaku Kepala Sekolah SMAK Sang Timur Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada peneliti unt uk melaksanakan penelitian ini. 6. Ibu Dra. Ag. Eria Budiati. selaku guru Akuntansi SMAK Sang Timur Yogyakarta sekaligus sebagai partner peneliti yang telah membantu memperlancar penelitian ini. 7. Staf
pengajar
Program
Studi
Pendidikan
Akuntansi
yang
telah
memberikan tambahan pengetahuan selama proses perkuliahan. 8. Bapak S. Widanarto P., S.Pd., M.Si. dan
teman-teman mahasiswa
angkatan 2003 khususnya (Yayik, Heny, Richa, Nining, Ari, Dege, Rini, Puput, Ari, Hantoro, Ari, Yudo ) yang telah memberikan banyak masukan selama perkuliahan mata kuliah Seminar Penelitian. 9. Siswa/i kelas XI SMAK Sang Timur Yogyakarta angkatan 2007/2008 yang
telah
membantu
peneliti
memperlancar
jalannya
kegiatan
pembelajaran dan penelitian ini. 10. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses pembelajaran selama ini. 11. Orang tua dan kakak, adik serta semua pihak yang dengan caranya masing- masing ikut mendukung penulis dalam upaya penyelesaian tugas akhir ini.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI POKOK BAHASAN JURNAL SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMAK SANG TIMUR YOGYAKARTA
Hironimus Masu Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008
Penelitian ini bertujuan meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan pada saat yang sama meningkatkan hasil belajar Akuntansi siswa pada pokok bahasan jurnal melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together. Penelitian ini berlangsung dalam satu siklus dengan kegiatan Perencanaan, Tndakan, Observasi dan Refleksi Penelitian ini dilaksanakan di SMAK Sang Timur Yogyakarta. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI Ilmu Sosial, tahun akademik 2007/2008. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini mengacu pada apa yang dikemukakan oleh Creswell (1998: 142) yakni observasi, wawancara, dokumen dan materi audiovisual serta teknik sosiogram dari Frederick J McDonald (Reed dan Bergermann, 1992: 15) untuk mengamati interaksi antar siswa dalam kelompok kooperatif. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif untuk mengetahui kualitas proses pembelajaran yang meliputi tingkat partisipasi siswa dalam diskusi kelas, tingkat interaksi siswa dalam kelompok kooperatif dan kualitas hasil belajar Akuntansi siswa pada pokok bahasan jurnal yang meliputi tingkat kemampuan kelompok mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS), tingkat kemampuan siswa merangkum materi, dan tingkat daya serap siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar Akuntansi siswa pada pokok bahasan jurnal mencapai indikator keberhasilan (target) yang telah ditentukan.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
IMPLEMENTING THE LEARNING TOGETHER TYPE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TO IMPROVE THE QUALITY OF TEACHING LEARNING PROCESS AND STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT ON ACCOUNTANCY SUBJECT AT JOURNAL TOPIC OF 11th GRADERS OF SOCIAL SCIENCE OF “SANG TIMUR” SENIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA
Hironimus Masu Sanata Dharma University Yogyakarta 2008
This research was aimed to improve the quality of learning process and to improve students’ achievement learning on accountancy subject at journal topic by using the application of Learning Together type of Cooperative Learning model. This research was conducted in one cycle consisted of planning, action, observation and reflection. This research was conducted in “SMAK Sang Timur” Yogyakarta. The research subject is the XI grade students of social science, academic year: 2007/2008. The data gathering technique used in this research referred to what Creswell said (1998:142), namely observation, interview, document actions and audio-visual material. Sosiogram technique of Frederick J. McDonald (Reed and Bergerman, 1992:15) was also used to observe the interaction between the students in cooperative group. The analysis data was descriptive-qualitative. The quality of the teaching learning process was measured by students’ participation level in both a whole class discussion, and the students’ interaction level in cooperative group. Meanwhile, the quality of the students’ learning achievement on accountancy subject at journal topic was measured by groups’ capability in doing the worksheet, students’ capability level in summarizing the teachers presentation and students’ capability in material comprehension. The research result showed that the use of Learning Together type of cooperative learning model has improved the quality of teaching learning process and accounting learning achievement of the students’ at journal topic which was proved by the accomplishment of the determined indicators.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................
iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................
iv
MOTTO .......................................................................................................
v
KATA PENGANTAR ................................................................................
vi
ABSTRAK ...................................................................................................
viii
ABSTRACT .................................................................................................
ix
DAFTAR ISI ...............................................................................................
x
DAFTAR TABEL .......................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................
xv
BAB I
PENDAHULUAN .....................................................................
1
A.
Latar Belakang Penelitian .................................................
1
B.
Rumusan Masalah .............................................................
8
C.
Definisi Operasional ..........................................................
8
D.
Batasan Penelitian .............................................................
10
E.
Tujuan Penelitian ...............................................................
11
F.
Manfaat Penelitian .............................................................
11
KAJIAN PUSTAKA .................................................................
13
A. Tinjauan Teoretis ..................................................................
13
1. Pengertian Cooperative Learning ....................................
13
2. Metode Cooperative Learning .........................................
14
a. Student Team Learning ...............................................
14
b. Tipe Jigsaw ..................................................................
17
c. Learning Together .......................................................
17
d. Group Investigation .....................................................
18
BAB II
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
BAB IV
3. Unsur-Unsur Cooperative Learning ................................
18
a. Saling Ketergantunga n Positif .....................................
19
b. Tanggung jawab Perseorangan ....................................
19
c. Tatap Muka .................................................................
19
d. Komunikasi Antar Anggota ........................................
20
e. Evaluasi Proses Kelompok ..........................................
20
4. Langkah-Langkah Pembelajaran Cooperative Learning .
21
B. Penelitian Tindakan Kelas ....................................................
23
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas .............................
23
2. Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kelas ......................
24
3. Model Penelitian Tindakan Kelas ....................................
26
C. Mata Pelajaran Ekonomi ......................................................
27
D. Hasil Penelitian Yang Relevan .............................................
29
E. Kerangka Berpikir ................................................................
32
METODE PENELITIAN .........................................................
34
A. Jenis Penelitian .....................................................................
34
B. Subjek dan Objek Penelitian ................................................
39
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................
39
D. Pengumpulan dan Analisis Data ...........................................
39
E. Jadwal Penelitian ..................................................................
43
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................
44
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .........................................
44
1. Perencanaan .....................................................................
44
2. Tindakan .........................................................................
45
3. Observasi .........................................................................
48
4. Refleksi ............................................................................
48
B. Hasil Penelitian .....................................................................
51
1. Kualitas Proses Pembelajaran ..........................................
51
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Hasil Belajar ....................................................................
53
C. Pembahasan ..........................................................................
56
1. Kualitas Proses Pembelajaran ..........................................
58
a. Partisipasi Siswa Mengajukan Pertanyaan atau ide ....
58
b. Partisipasi Siswa Menjawab Pertanyaan .....................
61
c. Interaksi Siswa Dalam Kelompok Kooperatif ............
64
2. Hasil Belajar Siswa ..........................................................
72
a. Kemampuan Siswa Merangkum Presentasi Guru .......
72
b. Kemampuan Siswa Mengerjakan LKS .......................
75
c. Kemampuan Siswa Mengerjakan Kuis .......................
78
KESIMPULAN , SARAN DAN KETERBATASAN .............
81
A. Kesimpulan ............................................................................
81
B. Saran ......................................................................................
82
C. Keterbatasan ..........................................................................
83
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
85
BAB V
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel III.1: Indikator Keberhasilan Tindakan...............................................
38
Tabel III.2: Proses Pengumpulan Data, ........................................................
42
Tabel III.3: Jadwal Penelitian .......................................................................
43
Tabel IV.1: Kegiatan Pembelajaran .............................................................
45
Tabel IV.2: Kegiatan Observasi ...................................................................
48
Tabel IV.3: Partisipasi Siswa Mengajukan Pertanyaan/Ide ..........................
52
Tabel IV.4: Partisipasi Siswa Menjawab Pertanyaan....................................
52
Tabel IV.5: Interaksi Antarsiswa dalam Kelompok .....................................
53
Tabel IV.6: Hasil Belajar Siswa ...................................................................
59
Tabel IV.7: Rangkuman Hasil LKS ..............................................................
55
Tabel IV.8: Hasil Rangkuman ......................................................................
55
Tabel IV.9: Hasil Kuis ..................................................................................
55
Tabel IV.10: Nilai Rata-rata Hasil Belajar ...................................................
55
Tabel IV.11: Rangkuman Kualitas Proses dan Hasil Belajar .......................
56
Tabel IV.12: Kondisi Awal, Indikator Keberhasilan, ..................................
56
Tabel IV.13: Sosiogram Interaksi Siswa (10 menit awal) ............................
64
Tabel IV.14: Sosiogram Interaksi Siswa (20 menit berikut).........................
66
Tabel IV.15: Rangkuman Sosiogram (20 menit) .........................................
67
Tabel IV.16: Sosiogram Interaksi Siswa (10 menit awal) ...........................
67
Tabel IV.17: Sosiogram Interaksi Siswa (20 menit berikut) ........................
68
Tabel IV.18: Rangkuman Sosiogram (20 menit) .........................................
69
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar III.1: Model Spiral Kemmis dan Taggart ........................................
xv
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................
88
Lampiran 2. Soal Latihan 1 .........................................................................
100
Lampiran 3. Kunci Jawaban Soal Latihan 1 ...............................................
101
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa 1 ............................................................
102
Lampiran 5. Data Mentah Pertemuan: Senin, 1 Oktober 2007 ..................
114
Lampiran 6. Data Mentah Pertemuan : Senin, 8 Pktober 2007...................
117
Lampiran 7. Data Mentah Pertemuan: Senin, 22 Oktober 2007 .................
118
Lampiran 8. Soal Latihan 2 ........................................................................
120
Lampiran 9. Kunci Jawan Soal Latihan 2 ..................................................
121
Lampiran 10. Lembar Kerja Siswa 2 ...........................................................
122
Lampiran 11. Data Mentah Pertemuan: Senin, 29 Oktober 2007 ................
129
Lampiran 12. Hasil Rangkuman Presentasi Materi ......................................
133
Lampiran 13. Pemetaan Kemampuan Siswa ................................................
150
Lampiran 14. Kelompok Kooperatif ............................................................
151
Lampiran 15. Soal Kuis ................................................................................
152
Lampiran 16. Kunci Jawaban Kuis ..............................................................
154
Lampiran 17. Lembar Kerja Siswa (Kuis) ...................................................
155
Lampiran 18. Soal Pretes .............................................................................
168
Lampiran 19. Kunci Jawaban Pretes ............................................................
169
Lampiran 20. Lembar Kerja Siswa (Pretes) .................................................
170
Lampiran 21. Surat Keterangan Kepala Sekolah .........................................
178
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Setiap orang ingin sukses dan berhasil dalam mengerjakan suatu aktivitas tertentu, termasuk kesuksesan di dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satu ciri sukses dalam kegiatan berlajar mengajar
adalah memperoleh hasil (prestasi)
belajar yang tinggi. Hasil belajar adalah penguasaan seseorang terhadap pengetahuan atau keterampilan tertentu dalam suatu mata pelajaran, yang lazimnya diperoleh dari nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Ada dua faktor yang berhubungan dengan kesuksesan seseorang dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu faktor intern dan faktor ekstern peserta didik. Faktor intern merupakan faktor- faktor yang berasal atau bersumber
dari diri
pribadi peserta didik, sedangkan faktor ekstern merupakan faktor yang berasal atau bersumber dari luar diri pribadi peserta didik. Faktor intern tersebut meliputi: prasyarat belajar, yaitu pengetahuan yang sudah dimiliki oleh seorang siswa sebelum dia mengikuti suatu kegiatan pembelajaran; keterampilan belajar yang dimiliki siswa yang meliputi cara-cara yang berkaitan dengan mengikuti kegiatan belajar mengajar, mengerjakan tugas, membaca buku, belajar kelompok, mempersiapkan ujian, menindaklanjuti hasil ujian dan mencari sumber belajar; kondisi pribadi siswa yang meliputi kesehatan, kecerdasan, sikap, cita-cita, dan hubungannya dengan orang lain.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Faktor eksternal antara lain meliputi: proses belajar mengajar, sarana belajar, lingkungan belajar yang meliputi lingkungan fisik seperti suasana rumah atau sekolah, dan kondisi sosial ekonomi keluarga. Salah satu faktor ekstern yang turut mendukung hasil belajar siswa adalah proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar salah satu komponen yang perlu mendapat perhatian guru adalah metode pengajaran. Metode pengajaran dalam proses pembelajaran merupakan salah satu unsur yang turut menentukan kualitas proses dan hasil belajar siswa. Sejak tahun 2004 telah diterapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), dan kini telah berubah menjadi kurikulum 2006 yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang
menggunakan paradigma pembelajaran
konstruktivistik dalam kegiatan pembelajaran. Esensi dari teori konstruktivisme adalah ide bahwa siswa harus menemukan dan mentransformasikan suatu informasi yang kompleks ke situasi lain, dan apabila dikehendaki informasi itu menjadi milik mereka sendiri. Dengan
dasar
ini
pembelajaran
harus
dikemas
menjadi
proses
mengkonstruksi bukan menerima pengetahuan. Untuk itu, tugas guru adalah memfasilitasi proses tersebut denga n: (1) menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa, (2) memberi kesempatan bagi siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri; dan (3) menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar (Sagala, 2005: 88). Dalam prakteknya, pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan merupakan seperangkat fakta yang harus dihafal. Kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
menjadi pilihan utama strategi belajar mengajar, sehingga kegiatan belajar mengajar lebih memperlihatkan proses transfer pengetahuan atau konsep-konsep dari guru kepada peserta didik. Hal ini juga yang dicemaskan oleh guru Ekonomi SMAK Sang Timur Yogyakarta sehingga dalam kegiatan pembelajaran ia mengkombinasikan beberapa metode pembelajaran seperti ceramah, tanya jawab, dan diskusi kelompok. Guru berusaha untuk melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, baik dalam bentuk kelompok diskusi maupun kelompok presentasi. Kelompok presentasi dibentuk dengan cara penarikan undian. Hal yang tak terhidarkan dalam pembentukan kelompok dengan cara ini adalah bahwa ada kelompok yang semua anggotanya berkemampuan tinggi, ada kelompok yang anggotanya terdiri dari campuran siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah, ada pula kelompok yang semua anggotanya berkemampuan rendah. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi kegiatan presentasi materi pembelajaran, dan pada akhirnya juga turut mempengaruhi hasil belajar siswa serta kualitas proses pembelajaran. Sedangkan untuk kelompok diskusi, pembagiannya berdasarkan urutan meja belajar, dua siswa depan berpasangan dengan dua siswa dibelakangnya, dan seterusnya. Menurut pengamatan peneliti dalam beberapa kali kegiatan pembelajaran di kelas, setiap kali tatap muka ada sekitar satu sampai dua dari 31 siswa (3 – 7%) yang mengemukankan pertanyaan atau ide kepada guru atau kelompok penyaji materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Kegiatan diskusi kelompok juga berjalan kurang optimal, dari delapan kelompok diskusi hanya sekitar dua atau tiga kelompok (25-37%) yang telihat cukup interaktif, artinya ada usaha untuk saling membantu dalam menyelesaikan tugas. Sisanya cenderung bekerja sendiri-sendiri dalam kelompok, bahkan ada yang sama sekali tidak ikut mengerjakan tugas atau soal latihan. Akibatnya, tugas yang seharusnya diselesaikan dalam waktu 20 menit tidak selesai dikerjakan. Tugas kelompok yang tidak selesai dikerjakan ini, oleh guru dijadikan tugas individu (pekerjaan rumah). Dari 31 siswa kelas XI ilmu sosial yang mengerjakan tugas hanya sekitar 32,26%, sisanya tidak mengerjakan tugas dengan alasan tidak tahu cara mengerjakannya. Dalam pembicaraan dengan guru Ekonomi kelas XI Ilmu Sosial SMAK Sang Timur diperoleh informasi bahwa, guru telah berupaya untuk melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, tetapi masih banyak siswa yang sulit memahami konsep-konsep Akuntansi seperti menganalisis bukti transaksi, menjurnal transakasi keuangan berdasarkan bukti transaksi, membuat posting, laporan keuangan dan juga jurnal penyesuaian. Siswa mengalami kesulitan dalam menganalisis suatu transaksi, bagaimana pengaruh suatu transaksi terhadap elemen-elemen persamaan akuntansi (aktiva, kewajiban, modal, pendapatan atau biaya). Akibatnya siswa mengalami kesulitan dalam mencatat sebuah transaksi ke dalam jurnal umum. Misalnya, transaksi “pendapatan jasa” ada siswa yang menjurnalnya dengan mendebit modal dan mengkredit harta. Atau ada juga yang mendebit Kas dan mengkredit Modal. Bahkan ada siswa yang mecatat kembali transaksi tersebut dalam kolom keterangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Hal ini menunjukkan bahwa upaya guru untuk membantu siswa memahami konsep-konsep dasar akuntansi, secara khusus tentang ‘jurnal’ dengan melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar seperti adanya kelompok presentasi dan kelompok diskusi belum mendapat perhatian serius dari siswa. Siswa
cenderung
berkerja
sendiri-sendiri
dalam
kelompok
diskusi.
Kecenderungan siswa untuk bekerja sendiri menunjukkan bahwa kebiasaan untuk belajar bersama dalam kelompok belum terbentuk. Untuk mengatasi masalah di atas, diperlukan sebuah strategi belajar mengajar ‘baru’ yang lebih memberdayakan siswa. Sebuah strategi belajar mengajar yang tidak mengharuskan siswa menghafal fakta- fakta, tetapi sebuah strategi pembelajaran
yang mendorong siswa mengkonstruksi pengetahuan
mereka sendiri. Ada berbagai alternatif model pembelajaran yang bisa digunakan seperti model pembelajaran yang menggunakan pendekatan konstruktivis dan setting kontekstual. Pendekatan konstruktivis adalah pendekatan pembelajaran yang meungkinkan pengetahuan dikonstruksi secara individual dan dikonstruksi bersama secara sosial oleh pelajar berdasarkan interpretasi terhadap pengalaman. Sedangkan setting kontekstual adalah rancangan pembelajaran yang membantu pengajar menghubungkan materi ajar dengan situasi dunia yang nyata dan memotivasi pelajar agar menghubungkan pengetahuan dan terapannya dengan kehidupann sehari- hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat, sehingga merangsang partisipasi siswa. Selain itu ada juga model pembelajaran ProblemBased Learning yang menekankan bahwa belajar bukanlah sekedar menghafal informasi tetapi bagaimana menggunakan informasi yang ada dan berpikir secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
kritis untuk memecahkan masalah di dunia nyata. Atau pendekatan lainnya seperti Inquiry-Based Learning dan Cooperative Learning. Inquiry-Based Learning (Belajar berbasis inkuiri) yaitu belajar yang berawal dari bertanya pada diri sendiri dan kemudian berupaya untuk mencari sendiri jawabannya. Sedangkan Cooperative Learning (Belajar bekerja sama), merupakan suatu model pembelajaran yang menekankan aspek kerja sama dalam memecahkan suatu persoalan. Sebuah model pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar dari teman sebayanya dalam sebuah kelompok kooperatif. Dari beberapa alternatif model pembelajaran di atas, dalam penelitian ini peneliti memilih model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) sebagai salah satu strategi
alternatif
yang
diharapkan
dapat
membantu
siswa
mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri, meningkatkan kemampuan siswa bekerja sama dengan orang lain, meningkatkan kualitas proses dan pada saat yang sama meningkatkan hasil belajar siswa. Falsafah yang mendasari model pembelajaran cooperative learning adalah falsafah homo homini socius. Falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Karena itu, kerja sama merupakan kebutuhan yang sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup manusia. Tanpa kerja sama tidak akan ada individu, keluarga, organisasi, atau sekolah. Tanpa kerja sama kehidupan ini sudah punah. Ironisnya, model pembelajaran cooperative learning belum banyak diterapkan dalam pendidikan walaupun orang Indonesia sangat membanggakan sifat gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat. Kebanyakan pengajar enggan menerapkan sistem kerja sama di dalam kelas karena beberapa alasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
Alasan utama adalah kekhawatiran bahwa akan terjadi kekacauan di kelas dan siswa tidak belajar jika mereka ditempatkan dalam grup (Anita Lie, 2007: 28). Model pembelajaran cooperative learning tidak sama dengan sekadar belajar bersama dalam kelompok. Ada unsur- unsur dasar pembelajaran cooperative learning yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan seperti unsur saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota dan evaluasi kelompok. Model belajar cooperative learning merupakan suatu model pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di masyarakat, dengan berkerja secara bersamasama di antara sesama anggota kelompok, meningkatkan motivasi, produktivitas dan perolehan belajar. Suasana belajar yang berlangsung dalam interaksi ya ng saling percaya, terbuka, dan rileks diantara anggota kelompok memberikan kesempatan bagi siswa untuk memperoleh dan memberikan masukan di antara mereka untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai dan moral, serta keterampilan yang ingin dikembangkan dalam pembelajaran. Ada berbagai tipe cooperative learning yaitu Student Teams Learning: Student Teams Achievement Division (STAD), Teams Games Tournament (TGT), Teams Assisted Individualization (TAI), Cooprative Integrated Reading and Composition (CIRC); Jigsaw; Learning Together; Group Investigation. Dalam penelitian ini, peneliti memilih model pembelajaran cooperative learning tipe Learning Together untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran Akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
dengan pokok bahasan jurnal umum pada perusahaan jasa bagi siswa kelas XI SMAK Sang Timur Yogyakarta. Tipe ini dipilih karena merupakan tipe yang paling sederhana dari keempat model pembelajaran kooperatif, dan diyakini cocok denga n situasi siswa yang cenderung untuk belajar lebih efisien dalam kelompok atau belajar secara bersama-sama (cooperative). Selain itu, tipe pembelajaran ini menunjukkan adanya keseimbangan peran antara guru sebagai salah satu sumber belajar dan peran aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan secara individual dan sosial (Michaelis & Rushdoony, 1987: 68).
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together dapat meningkatkan kualitas proses belajar akuntansi pokok bahasan jurnal siswa kelas XI Ilmu Sosial SMAK Sang Timur Yogyakarta? 2. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal siswa kelas XI Ilmu Sosial SMAK Sang Timur Yogyakarta?
C. Definisi Operasional Definisi operasional untuk istilah-istilah dalam rumusan masalah penelitian di atas adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
1. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang berisi serangkaian aktivitas pembelajaran yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga pembelajaran tersebut difokuskan pada pertukaran informasi terstruktur antara siswa dalam grup yang bersifat sosial dan masing- masing siswa bertanggung jawab penuh atas pembelajaran yang mereka jalani. 2. Tipe Learning Together adalah salah satu tipe dalam pembelajaran kooperatif dengan langkah- langkah sebagai berikut: a. Guru melakukan presentasi bahan pelajaran; b. Siswa dala m kelompok heterogen (terdiri dari empat sampai lima siswa) mengerjakan satu lembar kerja. Guru menilai hasil kerja kelompok. c. Siswa secara individual mengerjakan kuis. Guru menilai hasil kerja individual. 3. Kualitas proses pembelajaran adalah tingkat keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, seperti nampak dalam: a. Partisipasi siswa dalam diskusi kelas pada saat presentasi materi pelajaran oleh guru, yaitu keaktifan siswa menjawab pertanyaan guru, mengajukan pertanyaan kepada guru, mengemukakan pendapat, menanggapi pendapat siswa lain. b. Keterlibatan siswa dalam kelompok seperti berbagi informasi (sharing of information), berbagi tafsiran (sharing of interpretation), dan menegosiasi makna (negotiation of meaning) 4. Kualitas hasil belajar adalah tingkat kemamp uan atau prestasi siswa mengolah materi pelajaran, seperti ditunjukkan oleh:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
a. Kemampuan siswa merangkum presentasi guru dalam catatan; b. Kemampuan kelompok mengerjakan lembar kerja; c. Kemampuan siswa mengerjakan soal kuis/tes. 5. Jurnal adalah salah satu pokok bahasan dalam mata pelajaran Ekonomi.Jurnal yang dimaksud dalam tulisan ini adalah Jurnal umum pada perusahaan jasa (selanjutnya penulis hanya akan menggunakan term ‘jurnal’). Materi pembelajaran jurnal terdiri dari pengertian jurnal, fungsi jurnal, jenis jur nal dan bentuk jurnal.
D. Batasan Penelitian Menyadari berbagai fenomena yang timbul dan disesuaikan dengan definisi operasional di atas maka lingkup penelitian ini dibatasi pada segi-segi berikut: 1. Kualitas proses pembelajaran dibatasi pada partisipasi siswa dalam diskusi kelas pada saat presentasi guru dan interaksi siswa dalam kegiatan kelompok. 2. Kualitas hasil pembelajaran dibatasi pada kemampuan siswa merangkum presentasi guru dalam catatan, kemampuan kelompok dalam mengerjakan lembar kerja, dan kemampuan siswa dalam mengerjakan kuis. 3. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI Ilmu Sosial SMAK Sang Timur Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
E. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar Akuntansi-pokok bahasan jurnal siswa kelas XI Ilmu Sosial SMAK Sang Timur Yogyakarta melalui pembelajaran kooperatif tipe Learning Together. Secara lebih rinci penelitian ini bertujuan untuk: a. Meningkatkan hasil belajar Akuntansi-pokok bahasan jurnal siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif. b. Meningkatkan kualitas proses belajar Akuntansi-pokok bahasan jurnal siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif.
F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan bermanfaat bagi para guru, siswa dan sekolah dalam kegiatan pembelajaran. 1. Bagi para guru dari rumpun Ekonomi, penelitian dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran khususnya Ekonomipokok bahasan jurnal. 2. Bagi siswa, peningkatan kualitas perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran oleh guru melalui model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together akan berpengaruh pada peningkatan kualitas mereka dalam aspek pengetahuan, keterampilan dan sikapnya. Siswa lebih menguasai materi yang mereka pelajari, lebih menyenangi belajar yang bernuansa perhitungan dan analisa, lebih berani dan terampil bertanya dan menjelaskan. Selain itu, mereka juga lebih berkembang dalam sikap kepedulian dan tanggung jawab sosialnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
3. Bagi
Sekolah manfaatnya
adalah
sebagai
masukan
dalam
rangka
mengefektifkan pembinaan dan pengelolaan sumber-sumber belajar, selain dapat menjadi model untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar bidang studi yang lainnya. Selain itu, penelitian ini dapat memberikan gambaran dan masukan dalam rangka pembinaan dan penentuan kebijakan terkait dengan pembelajaran bidang studi Ekonomi- Akuntansi, misalnya meningkatkan kualitas dan kompetensi guru untuk melaksanakan model pembelajaran kooperatif melalui kegiatan pelatihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoretis 1. Pengertian Cooperative Learning Menurut Robert Slavin (Solihatin dan Raharjo, 2007: 4), cooprative learning adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen. Sedangkan Robert J. Stahl (Solihatin dan Raharjo, 2007: 5), mengatakan bahwa model pembelajaran cooperative learning menempatkan siswa sebagai bagian dari suatu sistem kerja sama dalam mencapai suatu hasil yang optimal dalam belajar. Atau seperti yang dikemukakan oleh Kagan (1994: 8), cooperative learning merupakan suatu model pembelajaran yang berisi serangkaian aktivitas pembelajaran yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga pembelajaran tersebut difokuskan pada pertukaran informasi terstruktur antar pelajar dalam grup yang bersifat sosial dan masing- masing pelajar bertanggung jawab penuh atas pembelajaran yang mereka jalani. Selain itu, Nurhadi (2004: 112), menjelaskan cooperative learning sebagai
pendekatan pembelajaran yang berfokus pada
penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dengan model pembelajaran ini, diharapkan siswa semakin aktif dalam memperoleh dan mempelajari berbagai konsep atau teori, pengetahuan, dan
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
keterampilan dengan bekerjasama dengan siswa lainnya. Mereka akan saling membutuhkan dalam setiap kegiatan belajar karena tiap anggota mempunyai peranan penting untuk menyelesaikan tugas-tugas atau latihan. Berdasarkan pengertian tersebut di atas, Hamid Hasan dan Konasih (Solihatin dan Raharjo, 2007: 5-6), mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran yang menggunakan model cooperative learning, pengembangan kualitas diri siswa dapat dilakukan secara bersama-sama. Belajar dalam kelompok kecil dengan prinsip kooperatif sangat baik digunakan untuk mencapai tujuan belajar, baik yang sifatnya kognitif, afektif, maupun konatif. Untuk itu, suasana belajar yang berlangsung dalam interaksi dengan sikap saling percaya, terbuka, dan rileks diantara anggota kelompok sangat penting karena memberikan kesempatan bagi siswa untuk memperoleh dan memberikan masukan diantara mereka untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, dan moral, serta keterampilan yang ingin dikembangkan dalam pembelajaran.
2. Metode Cooperative Learning Slavin (1995: 71-144), atau Slavin (Lorin W. Anderson, 1995: 140-141) memperkenalkan empat metode pembelajaran kooperatif sebagai berikut: a. Student Team Learning Student Team Learning (STL) adalah metode yang dikembangkan dan dipelajari di Universitas John Hopkins. Semua metode pembelajaran kooperatif memberikan ide bahwa siswa belajar bekerja bersama dan bertanggung jawab atas keberhasilan tim mereka. Tiga konsep inti dari metode Student Team Learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
adalah “hadiah tim” (team rewards), “akuntabilitas individu” (individual accountability), dan “peluang bersama untuk berhasil” (equal opportunity for succes). Pada prinsipnya ada empat metode Student Team Learning yang secara luas dikembangkan dan diteliti, yaitu: 1) Student Teams Achievement Division (STAD) Student Teams Achievement Division (STAD) diawali dengan presentasi oleh guru, kemudian dilanjutkan dengan kerja kelompok. Para siswa dikelompokkan menurut jenis kelamin, etnis atau menurut tingkat kemampuan. Tiap kelompok terdiri dari empat atau lima orang, yang terdiri dari seorang berkemampuan
rendah,
seorang
berkemampuan
tinggi,
dan
sisanya
berkemampuan sedang. Setelah semua kelompok selesai bekerja, guru memberi kunci jawaban soal dan meminta mereka memeriksa hasil kerja. Kemudian guru mengadakan kuis.
2) Teams Games Tournament (TGT) Teams Games Tournament (TGT) merupakan metode pembelajaran cooperetive learning pertama yang diterapkan di John Hopkins University. Hampir sama dengan STAD, ada presentasi materi pelajaran oleh guru, tidak ada kuis tetapi hasil belajar dievaluasi dengan permainan akademik seperti cerdas cermat. Siswa berkompetisi sebagaimana dalam sebuah turnamen untuk mengumpulkan poin. Skor tim secara keseluruhan ditentukan oleh prestasi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
3) Team Assisted Individualization (TAI) Hampir sama dengan STAD dan TGT, tetapi dalam TAI ada kombinasi antara pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran individual. Siswa bekerja dalam tim tetapi tiap anggota tim bekerja pada unit yang berbeda. Anggota tim bisa mengecek pekerjaan teman dan membantu teman yang mengalami kesulitan atau masalah. Saat ujian masing- masing anggota tim bekerja tanpa dibantu oleh anggota tim lainnya. Hasil kerja tim, hasil tes akhir, point ekstra dan tugas-tugas rumah kemudian dikumpulkan dan tim yang memperoleh skor tertinggi diberikan hadiah. TAI didesain khusus untuk pengajaran matematika bagi siswa kelas tiga sampai kelas enam.
4) Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Metode
Student
Team
Learning
yang
terbaru
adalah
program
komprehensif yang digunakan dalam pembelajaran membaca dan menulis pada tingkat sekolah dasar yang disebut Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Dalam CIRC, siswa dalam kelompok homogen atau heterogen yang terdiri dari tiga sampai enam orang, belajar membaca ceritera, membuat rangkuman atas ceritera, menulis tanggapan-tanggapan tentang ceritera, praktek mengeja (spelling), decoding dan vocabulary. Siswa bekerja secara total dalam tim untuk menemukan ide- ide utama dan keterampilan pemahaman lainnya. Kuis dilakukan hanya setelah semua anggota tim merasa siap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
b. Tipe Jigsaw Jigsaw didesain oleh Elliot dan rekan-rekannya. Slavin kemudian memodifikasi metode ini dan menerapkannya di John Hopkins University yang disebut Jigsaw II. Dalam metode Jigsaw siswa dibagi dalam kelompok kecil yang terdiri dari lima sampai enam orang, masing- masing anggota tim mempelajari satu bagian dari materi pelajaran. Anggota tim dari masing- masing tim yang mempelajari materi yang sama bertemu dalam kelompok ahli untuk membahas bagian mereka dan kemudian masing- masing anggota tim kembali ke kelompoknya untuk menjelaskan bagian itu kepada semua anggota kelompok. Kemudian guru mengadakan kuis.
c. Learning Together David dan Roger Johnson dan kolega mereka di Universitas Minnestosa berusaha untuk mengembangkan salah satu model cooperative learning yaitu learning together. Metode ini sama dengan STAD yakni menggunakan kelompok belajar yang heterogen dan menekankan aspek ketergantungan positif serta tanggung jawab individu. Guru melakukan presentasi bahan pelajaran. Setelah itu siswa dalam kelompok heterogen terdiri dari empat sampai lima orang mengerjakan satu lembar kerja. Guru menilai hasil kerja kelompok. Siswa kemudian secara individual me ngerjakan kuis yang dinilai oleh guru sebagai hasil kerja individual. Metode ini menekankan empat elemen pokok, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
1. Tatap muka: Siswa bekerja dalam kelompok yang terdiri dari empat sampai lima anggota. 2. Ketergantungan positif: Siswa bekerja bersama untuk memcapai tujuan kelompok. 3. Tanggung jawab individu: Siswa harus menunjukkan bahwa ia secara pribadi menguasai materi. 4. Keterampilan interpersonal (keterampilan sosial): Siswa harus belajar bekerja bersama secara efektif dan mendiskusikan bagaimana kelompok mereka berusaha untuk mencapai tujuan kelompok.
d. Group Investigation Tiap-tiap kelompok mempelajari satu bagian materi pelajaran dan kemudian menjelaskan materi itu kepada semua siswa di kelas. Setiap siswa diharapkan menerima tanggung jawab untuk mempelajari materi yang diberikan kepadanya, mengorganisasi kelompok mereka sendiri bagaimana cara menguasai materi dan menentukan bagaimana cara mengkomunikasikan hasil belajar mereka kepada seluruh siswa di kelas.
3. Unsur-Unsur Cooperative Learning Menurut Roger dan David Johnson (Anita Lie, 2002: 30-36), ada lima unsur yang harus dikembangkan dalam pembelajaran kooperatif yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
a. Saling Ketergantungan Positif Keberhasilan kelompok sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya. Kerjasama dan usaha setiap anggota kelompok turut mempengaruhi keberhasilan kelompok. Abdurrahman dan Bintoro (Nurhadi, 2004:112-113) menjelaskan bahwa saling ketergantungan ini dapat dicapai melalui: (a) saling ketergantungan mencapai tujuan, (b) saling ketergantungan menyelesaikan tugas, (c) saling ketergantungan bahan atau sumber, (d) saling ketergantungan peran, dan (e) saling ketergantungan hadiah.
b. Tanggung Jawab Perseorangan Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama. Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran cooperative learning, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik bagi kelompoknya.
c. Tatap Muka Setiap kelompok diberi kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Hasil pemikiran beberapa kepala akan lebih kaya daripada hasil pemikiran dari satu kepala saja. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan masing- masing. Interaksi tatap muka semacam ini sangat penting karena siswa merasa lebih mudah belajar dari sesamanya. Sinergi tidak bisa didapatkan begitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
saja dalam sekejap, tapi merupakan proses kelompok yang cukup panjang. Para anggota kelompok perlu diberi kesempatan untuk saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi.
d. Komunikasi antar Anggota Unsur
ini
menghendaki
agar
para
pembelajar
dibekali
dengan
keterampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam kelompok, guru perlu menjelaskan cara-cara berkomunikasi. Tidak semua siswa mempunyai keahlian mendengarkan dan berbicara. Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka. Menurut Kagan (1994: 15), keberagaman pengelompokan perlu mendapat perhatian dari guru, karena siswa yang bekerja dalam kelompok yang anggotanya beragam baik dari segi kemampuan, ketertarikan, etnis, maupun jenis kelamin dan status sosial akan turut menunjang komunikasi dan kerjasama antar anggota kelompok demi tercapainya tujuan kelompok.
e. Evaluasi Proses Kelompok Guru
perlu
menjadwalkan
waktu
khusus
bagi
kelompok
untuk
mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. Evaluasi ini tidak perlu diadakan setiap kali ada kerja kelompok, melainkan bisa diadakan selang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
beberapa waktu setelah beberapa kali siswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran cooperative learning.
4. Langkah-Langkah dalam Pembelajaran Cooperative Learning Menurut Slevin dan Stahl (Solihatin dan Raharjo, 2007: 10-12), langkahlangkah pembelajan kooperatif dapat dijelaskan secara operasional sebagai berikut: a. Langkah pertama adalah merancang rencana pembelajaran. Pada langkah ini perlu ditetapkan target pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran, sikap
dan
keterampilan
sosial
yang
diharapkan
dikembangkan
dan
diperlihatkan oleh siswa selama berlangsungnya pembelajaran. Dalam perancangan proses pembelajaran, materi dan tugas-tugas perlu distruktur sedemikian rupa sehingga mencerminkan sistem kerja dalam kelompokkelompok kecil. Artinya, bahwa materi dan tugas-tugas itu adalah untuk dibelajarkan dan dikerjakan secara bersama dalam dimensi kerja kelompok. Agar kegiatan belajar bersama dalam kelompok berjalan baik dan efektif maka, pada tahap ini perlu dijelaskan tujuan dan sikap serta keterampilan sosial yang ingin dicapai dan diperlihatkan oleh siswa selama pembelajaran. Hal ini mutlak perlu, karena dengan demikian siswa tahu dan memahami apa yang harus dilakukannya selama proses belajar mengajar berlangsung. b. Langkah kedua, merancang lembar observasi yang akan digunakan untuk mengobservasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok-kelompok kecil. Pada tahap ini, dalam menyampaikan materi, guru tidak lagi menyampaikan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
secara panjang lebar, karena pemahaman dan pendalaman materi akan berlangsung dalam kelompok. Guru hanya menjelaskan pokok-pokok materi dengan tujuan siswa mempunyai wawasan dan orientasi yang memadai tentang materi yang diajarkan. Pada saat kegiatan belajar dalam kelompok kecil, guru mulai melakukan monitoring dan mengobservasi kegiatan belajar siswa berdasarkan lembar observasi yang telah dirancang sebelumnya. c. Langkah ketiga adalah observasi kegiatan belajar siswa. Selama melakukan observasi, guru berusaha untuk mengarahkan dan membimbing siswa, baik secara individual maupun kelompok, baik dalam memahami materi, sikap dan perilaku siswa selama kegiatan belajar berlangsung. Pemberian pujian dan kritik yang membangun merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan pada tahap ini. d. Langkah kempat adalah presentasi hasil kerja kelompok. Masing- masing kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerjanya. Pada saat diskusi kelas ini, guru bertindak sebagai moderator. Hal ini dimaksudkan untuk mengarahkan dan mengoreksi pengertian dan pemahaman siswa terhadap materi atau hasil kerja yang telah ditampilkannya. Setelah kegiatan presentasi berakhir, guru mengajak siswa untuk membuat refleksi diri terhadap proses pembelajaran, dengan tujuan untuk melihat dan sekaligus memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada atau sikap serta perilaku menyimpang yang dilakukan selama pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
B. Penelitian Tindakan Kelas 1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Salah satu penelitian yang bersifat terapan yang dapat digunakan untuk peningkatan kualitas pembelajaran adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Sanford (1970: 4), penelitian tidakan adalah: “Analysis, fact finding, conceptualization, planning, execution, more fact finding or evauation; an then a repatition of this whole circle of activities; indeed, aspiral ofsuch circles”. Dari kutipan ini dapat disimak bahwa penelitian tindakan merupakan suatu tindakan yang siklustis yang bersifat menyeluruh, yang terdiri dari analisis, penemuan fakta, konseptualisasi, perencanaan, pelaksanaan, penemuan fakta tambahan dan evaluasi. Sedangkan menurut Kemmis (1993: 42), penelitian tindakan adalah: “a form of self-reflective inquiry undertaken by participants in a social (including educational) situation in order to improve the rationality and justice of (a) their own social or educational practices, (b) their understanding of these practices, and (c) the situation in wich practices are carried out”. Menurut Kemmis, penelitian tindakan merupakan sebuah inkuiri yang bersifat reflektif mandiri yang dilakukan oleh partisipan dalam situasi sosial termasuk kependidikan dengan maksud untuk meningkatkan kemantapan rasionalitas dari (a) praktek-praktek sosial maupun kependidikan, (b) pemahaman terhadap praktek-praktek tersebut, dan (c) situasi pelaksanaan praktek-praktek pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan bentuk khusus dari penelitian tindakan, seperti yang dijelaskan oleh Sanford dan Kemmis diatas. Dan Arikunto (2007: 2-3) merinci pengertian tindakan kelas sebagai berikut: a. Penelitian- menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. b. Tindakan- menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang senagaja dilakukan dengan tujuan tertentu. c. Kelas- menunjuk pasa sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Berdasarkan batasan pengertian tiga kata inti di atas, Arikunto menyimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Lebih tegas lagi dapat dikatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah kajian yang dilakukan secara sistematis dan reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar-mengajar, yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.
2. Prinsip-Prinsip Penelitian Tindakan Kelas Hopkins (1993: 57-61) menyebutkan dan menjelaskan bahwa ada enam prinsip dasar yang menjadi dasar pijak bagi pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
a. Prinsip pertama bahwa tugas dosen dan guru yang utama adalah menyelenggarakan pembelajaran yang baik dan berkualitas. Prinsip pertama ini berimplikasi pada sifat penelitian tindakan sebagai suatu upaya yang berkelanjutan secara siklustis sampai dengan terjadinya peningkatan, perbaikan, atau ‘kesembuhan’ sistem, proses, hasil, dan sebaginya. b. Prinsip kedua bahwa meneliti merupakan bagian integral dari pembelajaran, yang tidak menuntut kekhususan waktu maupun metode pengumpulan data. Tahapan-tahapan
penelitian
tindakan
selaras
dengan
pelaksanaan
pembelajaran, yaitu, persiapan (planning), pelaksanaan pembelajaran (action), observasi kegiatan pembelajaran (observation), evaluasi proses dan hasil pembelajaran (evaluation), dan refleksi proses dan hasil pembelajaran (reflection). Prinsip kedua ini mengisyaratkan agar proses dan hasil pembelajaran direkam dan dilaporkan secara sistematik dan terkendali menurut kaidah ilmiah. c. Prinsip ketiga bahwa kegiatan meneliti, yang merupakan bagian integral dari pembelajaran, harus diselenggarakan dengan tetap bersandar pada alur dan kaidah ilmiah, mulai dari pendiagnosisan masalah sampai dengan analisis data. Objektivitas, reliabilitas, dan validitas proses, data dan hasil tetap dipertahankan
selama
penelitian
berlangsung.
Prinsip
ketiga
ini
memprasyaratkan bahwa dalam menyelenggarakan penelitian tindakan agar tetap menggunakan kaidah-kaidah ilmiah. d. Prinsip keempat bahwa masalah yang ditangani adalah masalah-masalah pembelajaran yang riil dan merisaukan tanggungjawab professional dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
komitmen terhadap mutu pembelajaran. Prinsip ini menekankan bahwa diagnosis masalah bersandar pada kejadian nyata yang berlangsung dalam konteks pembelajaran yang sesungguhnya. e. Prinsip kelima bahwa konsistensi sikap dan kepedulian dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran sangat diperlukan. Hal ini penting karena upaya peningkatan kualitas pembelajaran tidak dapat dilakukan sambil lalu, tetapi menuntut perencanaan dan pelaksanaan yang sungguh-sungguh. f. Prinsip keenam adalah cakupan permasalahan penelitian tindakan tidak seharusnya dibatasi pada masalah pembelajaran di ruang kuliah atau kelas, tetapi dapat diperluas pada tataran di luar ruang kuliah atau kelas, misalnya: tataran system atau lembaga.
3. Model Penelitian Tindakan Kelas Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilakukan dalam penelitian tindakan kelas, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan (tindakan), (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Ada pun model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian yang dirancang oleh Kemmis dan Taggart yang sering disebut model spiral Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2007: 66), penjelasannya adalah sebagai berikut: a. Perencanaan (Plan), merumuskan masalah, menentukan tujuan dan metode penelitian serta membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
b. Tindakan (Act),
yaitu
pelaksanaan
rencana
tindakan
sebagai
upaya
meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran. c. Observasi (Observe), yaitu pengamatan atas hasil atau dampak pelaksanaan tindakan. d. Refleksi (Reflect), yaitu analisis, pemaknaan dan penyimpulan hasil observasi terhadap kegiatan belajar mengajar dalam upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.
C. Mata Pelajaran Ekonomi Ilmu Ekonomi saat ini telah berkembang menjadi cabang-cabang ilmu yang bersifat teretis seperti ekonomi makro dan ekonomi mikro, maupun yang bersifat ilmu terapan seperti Ekonomi Perusahaan (Bisnis). Sedangkan dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat para pengelola perusahaan memerlukan sejumlah informasi kuantitatif antara lain mengenai transaksi keuangan yang dihimpun oleh bagian akuntansi. Di Sekolah Menengah Atas mata pelajaran Ekonomi mencakup bahan kajian Ekonomi (teori ekonomi sederhana, pengelolaan badan usaha, dan metode kuantitatif) dan Akuntansi. Dalam uraian berikut peneliti akan membahas bagian kedua dari mata pelajaran Ekonomi yaitu Akuntansi. Akuntansi merupakan bahan kajian mengenai suatu sistem untuk menghasilkan informasi yang berhubungan dengan transaksi keuangan. Informasi tersebut dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dan tanggung jawab di bidang keuangan baik oleh pelaku ekonomi swasta (akuntansi perusahaan),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
pemerintah (akuntansi pemerintah), ataupun organisasi masyarakat lainnya (akuntansi publik). Program pengajaran Akuntansi di Sekolah Menengah Atas berfungsi mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap rasional, teliti, jujur, dan bertanggung jawab melalui prosedur pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran transaksi keuangan perusahaan, dan penyusunan laporan keuangan secara benar menurut Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI). Tujuan mempelajari Akuntansi di Sekolah Menengah Atas adalah membekali lulusannya dengan berbagai kemampuan dan pemahaman, agar mereka menguasai dan mampu menerapkan konsep-konsep dasar, prinsip dan prosedur akuntansi yang benar, baik untuk kepentingan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ataupun untuk terjun ke masyarakat, sehingga memberikan manfaat bagi kehidupan mereka. Isi materi akuntansi untuk Sekolah Menengah Atas masih bersifat dasar (elementer), karena itu lingkup isi pelajaran tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu: 1. Pengertian, prinsip, dan prosedur dasar akuntansi. 2. Siklus
Akuntansi
yang
meliputi
proses
pencatatan,
pengelompokan,
pengikhtisaran, dan pelaporan transaksi keuangan pada perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan koperasi. 3. Keterampilan komputer akuntansi Adapun lingkup bahan pembelajaran Akuntansi untuk kelas XI Ilmu Sosial adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
1. Akuntansi sebagai Sistem Informasi 2. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Jurnal dan Posting 3. Penyesuaian (adjustment) pada Perusahaan Jasa 4. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa: Pelaporan Keuangan, Penutupan Buku, dan Penyesuaian kembali/Pembalikan. Dalam praktik akuntansi sesungguhnya, pecatatan suatu transaksi atau beberapa transaksi tidak dicatat secara langsung dalam buku besar, tetapi masingmasing transaksi dianalisis dahulu pengaruhnya terhadap elemen-elemen persamaan akuntansi seperti aktiva, kewajiban, modal, pendapatan atau biaya. Hasil analisis transaksi tersebut dituangkan dalam suatu alat pencatatan yang disebut jurnal. Dengan demikian jurnal adalah penghubung antara transaksi dengan buku besar. Atas dasar inilah maka jurnal dibahas secara khusus dalam materi pembelajaran Ekonomi sebagai bagian yang tak terpisahkan dari sebuah siklus akuntansi. Materi pokok jurnal adalah pengertian jurnal, fungsi jurnal, jenis jurnal dan bentuk jurnal.
D. Hasil Penelitian yang Relevan Antil, L. R., Jenkins, J. R., Wayne, S. K., dan Vadasy, P. F. (1998: 424425),
melakukan
studi
untuk
menguji
hubungan
antara
kelaziman,
konseptualisasi, dan praktik penggunaan pembelajaran kooperatif oleh guru-guru sekolah dasar. Hasil survey terhadap 85 orang guru sekolah dasar yang menggunakan model pembelajaran kooperatif dan dari hasil wawancara dengan 21 guru yang dipilih secara acak dari 85 guru sekolah dasar menunjukkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
mereka menggunakan model pembelajaran kooperatif
dengan pertimbangan
bahwa pembelajaran kooperatif membantu siswa: 1) Meningkatkan pengetahuan akademik. Dari penelitian ini, 16 (76%) guru yakin dan percaya bahwa pembelajaran kooperatif
sangat
membantu
mema jukan
pengetahuan
akademik
siswa.
Pembelajaran kooperatif membantu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan siswa dan secara keseluruhan mempercepat proses belajar siswa. Dalam pembelajaran kooperatif siswa bisa belajar dari temannya yang lain. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Ajisukmo (1996: 128-129) bahwa dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar dan bekerja dalam kelompokkelompok kecil terdiri dari tiga sampai empat orang. Hal ini dimaksudkan agar interaksi siswa menjadi maksimal dan efektif. Pembelajaran kooperatif tidak semata- mata meminta siswa bekerja secara kelompok dengan cara mereka sendiri tetapi mereka harus bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Model pembelajaran ini berpandangan bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memaha mi konsep-konsep yang sulit apabila mereka saling mendiskusikan konsep-konsep tersebut dengan teman sebayanya. Selain itu, Nichols (1996: 474-475) dalam penelitiannya membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif ini mempunyai pengaruh terhadap prestasi (hasil) belajar siswa. Hal ini terlihat dari prestasi belajar siswa yang sangat menggembirakan karena meningkat dari saat ke saat. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
2) Siswa terlibat aktif Secara rasional, pembelajaran kooperatif membantu siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini, 15 (71%) guru mengungkapkan bahwa pembelajaran kooperatif sangat bangus sebab dalam pembelajaran kooperatif siswa berpartisipasi aktif dalam pelajaran, aktif dalam belajar, dan bekerja sama didalam kelompok untuk menyelesaikan tugas-tugas. Senada dengan hal ini, Sunaryanto (1998: 252-262) yang dalam penelitiannya bekerja sama dengan 15 orang guru SD di Victoria - Australia, menemukan bahwa pembelajaran kooperatif sangat membantu siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas akademik dan para guru juga menyadari bahwa pembelajaran kooperatif menciptakan ketergantungan positif diantara siswa. Karena itu, menurut para guru aktivitas siswa dalam kelompok seharusnya distruktur sedemikian rupa sehingga siswa bekerja sebagai suatu kelompok dan bukan hanya bekerja dalam kelompok. Dengan bekerja sebagai kelompok maka siswa akan memperoleh hasil yang lebih optimal sebagai implementasi dari pembelajaran kooperatif. Untuk menghindari terjadinya kelompok semu di mana anggota kelompok bekerja sendiri-sendiri, maka beberapa hal yang perlu diperhatikan pengajar sebagaimana dikemukakan oleh Roger dan David Johnson (Anita Lie, 2002: 3036) yang dapat dirumuskan secara operasional sebagai berikut: (a) siswa harus dapat merasakan bahwa mereka saling bergantung secara positif dan saling terikat antar sesama kelompok. Anggota kelompok harus mempunyai keyakinan bahwa mereka tidak akan suskses bila siswa lain tidak sukses; (b) harus terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
komunikasi verbal antar anggota kelompok. Dalam hal ini siswa membutuhkan tatap muka secara langsung, saling berhadapan dan saling membantu dalam pencapaian tujuan belajar. Denga n demikian siswa juga belajar mengembangkan keterampilan komunikasi; (c) agar masing- masing siswa dapat memberikan sumbangan pada kelompok maka setiap siswa harus menguasai materi ajar. Untuk mencapai keberhasilan kelompok maka perlu adanya tutor sebaya di mana siswa yang telah mengerti dapat menjelaskan kepada teman-temannya; (d) perlu pula diperhatikan keterampilan anggota kelompok berinteraksi dan keefektifan kerja kelompok. Untuk itu, perlu adanya ketua kelompok yang dapat mengatur proses kerja kelompok. 3) Pengetahuan sosial Kepercayaan kelompok ini (15 atau 71%) terpusat pada keunggulan aspek sosial dari pembelajaran kooperatif.
Dalam pembelajaran kooperatif siswa
dibantu belajar bekerja sama dengan teman sebayanya dan berusaha untuk menemukan nilai kebersamaan di dalam kelompok belajar. Selain itu, dalam pembelajaran kooperatif siswa dapat mempelajari berbagai ketrampilan sosial seperti: belajar mengemukakan pendapat, belajar mendengarkan pendapat orang lain dan belajar hormat satu terhadap yang lain.
E. Kerangka Berpikir Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian yang relevan maka dapat dirumuskan kerangka berpikir sebagai berikut: Belum maksimalnya hasil belajar akuntansi-pokok bahasan jurnal siswa sebelum ini dengan model pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
gabungan yaitu model cemarah, tanya jawab dan diskusi kelompok menunjukkan bahwa kebiasaan belajar bersama dalam kelompok (diskusi kelompok) belum terbentuk. Untuk mengatasi masalah ini kegiatan pembelajaran Ekonomi-pokok bahasan jurnal akan dilaksanakan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together. Model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together dipilih karena merupakan tipe yang paling sederhana dari tipe-tipe pembelajaran kooperatif lainnya. Dengan pembelajaran kooperatif tipe Learning Together, siswa dilatih untuk mulai membiasakan diri belajar secara kooperatif dengan tetap menjadikan guru sebagai salah satu sumber belajar saat guru mempresentasi materi pembelajaran. Dalam penelitian ini, pembelajaran kooperatif tipe Learning Together dilaksanakan dengan mengikuti langkah- langkah berikut: a. Guru melakukan presentasi materi pembelajaran; b. Siswa dalam kelompok heterogen (terdiri dari 4-6 siswa) mengerjakan satu lembar kerja. Guru menilai hasil kerja kelompok; c. Siswa secara individual mengerjakan kuis. Guru menilai hasil kerja individual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang berusaha mengkaji dan merefleksikan secara mendalam beberapa aspek dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu performance guru, interaksi guru-siswa, interaksi antar siswa. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Tagart (Hopkins, 1993: 48) yang sering disebut “model spiral Kemmis dan Tagart” (Wiriaatmadja, 2007: 66), seperti nampak dalam gambar III.1. Gambar III.1 Model Spiral Kemmis dan Taggart Dengan Kemmis
mengikuti
model
Tagart,
penelitian
dan
spiral ini
direncanakan berlangsung dalam satu siklus. Secara operasional penelitian tindakan kelas yang
diterapkan
dalam
penelitian
ini
diuraikan sebagai berikut: Kegiatan dalam satu siklus ini terdiri dari empat pertemuan/tatap muka di kelas dan satu pertemuan untuk kuis. Kegiatan yang dilakukan meliputi:
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
a. Perencanaan Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tidakan berupa penyiapan pembelajaran kooperatif tipe Learning Together, yaitu meliputi: 1) Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk memetakan para siswa sesuai dengan tingkat kema mpuan, yaitu siswa yang tergolong berkemampuan rendah, sedang atau tinggi, dan membagi siswa secara heterogen menjadi kelompok-kelompok yang beranggotakan 4 orang. 2) Menyiapkan perangkat pembelajaran. Beberapa perangkat yang disiapkan dalam tahap ini adalah: rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran kooperatif tipe learning together, lembar kerja siswa, kuis dan lembar observasi. Sebelum digunakan, akan dilakukan proses validasi terhadap semua perangkat pembelajaran ini oleh tim validator. 3) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi: a) kriteria
keberhasilan
proses
dan
hasil
belajar
siswa
berdasarkan
pelaksanaan tindakan ( lihat tabel III.1); kriteria dan indikator keberhasilan siswa ditentukan bersama guru berdasarkan situasi konkrit di kelas tempat penelitian berlangsung. b) instrumen observasi partisipasi siswa dalam diskusi kelas; c) instrumen observasi interaksi antar siswa dalam kegiatan kelompok kooperatif; d) lembar penilaian kemampuan siswa merangkum presentasi guru dalam catatan; e) lembar penilaian kemampuan kelompok mengerjakan lembar kerja;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
f) lembar penilaian kemampuan siswa mengerjakan kuis.
b. Tindakan Pada tahap ini, dilaksanakan implementasi pembelajaran kooperatif tipe learning together sesuai dengan rencana tindakan , dengan langkah- langkah sebagai beikut: 1) Guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan garis besar materi yang akan dipelajari dengan melibatkan siswa dalam diskusi kelas. Karena aspek partisipasi siswa dalam diskusi kelas maupun diskusi kelompok turut mempengaruhi kualitas proses pembelajaran maka guru juga perlu menjelaskan atau menyampaikan kepada siswa agar semua siswa terlibat dalam diskusi kelas maupun dalam diskusi kelompok baik dalam mengemukakan ide ataupun mengajukan pertanyaan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi adanya monopoli diskusi oleh beberapa siswa. 2) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok heterogen beranggotakan empat orang, dan membagikan lembar kerja untuk masing- masing kelompok. Siswa dalam kelompok mengerjakan lembar kerja, sementara peneliti berkeliling memantau kegiatan tersebut. 3) Guru dan siswa mendiskusikan dan mengoreksi hasil kerja kelompok secara bersama. 4) Guru memberi soal kuis (secara lisan atau tertulis), dan siswa mengerjakannya secara individual. 5) Siswa mengumpulkan catatan rangkuman presentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
c. Observasi: Tahap ini dilaksanakan bersamaan waktunya dengan tahap tindakan. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan atas hasil atau dampak pelaksanaan tindakan, yaitu meliputi: partisipasi siswa dalam diskusi kelas dan interaksi siswa dalam kegiatan kelompok kooperatif. Pengamatan dilakukan dengan bantuan instrument observasi dan dilengkapi perekaman dengan video camcorder.
d. Refleksi: Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan, dan penyimpulan hasil observasi terhadap kualitas proses dan hasil pembelajaran. Ada dua macam refleksi yang dilakukan, yaitu: 1) Refleksi segera setelah suatu pertemuan berakhir, digunakan untuk mengidentifikasi
kekurangan-kekurangan
dalam
pembelajaran
dan
pemecahannya untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya (penyesuaian rencana
pelaksanaan
pembelajaran
dan
/atau
instrumen
yang
perlu
disempurnakan). 2) Refleksi pada akhir siklus ini, digunakan untuk mengetahui apakah target yang ditetapkan sesuai indikator keberhasilan tindakan telah tercapai. Secara teknis peneliti melakukan self-refletion dahulu terkait dengan keterampilan kooperatif siswa dalam kegiatan pada masing- masing fase, hasil kegiatan kelompok, hasil kuis dan kaitannya dengan kegiatan kelompok dan kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
dilakukan refleksi dan diskusi bersama guru untuk penyempurnaan tindakan dalam siklus kedua. Indikator keberhasilan proses dan hasil belajar pada siklus ini disajikan dalam Tabel III.1. Tabel III.1. Indikator Keberhasilan Tindakan dalam Siklus Pertama Komponen
Kondisi Awal
Indikator Keberhasilan Tindakan
Deskriptor
Instrumen
Siklus I Partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan/ide dalam diskusi kelas Partisipasi siswa dalam menjawab pertanyaan Interaksi antar siswa dalam kelompok kooperatif
Kemampuan kelompok dalam mengerjakan lembar kerja siswa Kemampuan siswa dalam merangkum presentasi guru
3%
12,9%
50%
-
-
6,5%
16,1%
75%
65%
50%
Jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan/ide dibagi jumlah seluruh siswa
Lembar pengamatan
Jumlah siswa yang menjawab pertanyaan dibagi jumlah seluruh siswa Jumlah siswa yang berinteraksi (berbagi informasi, berbagi tafsiran, negosiasi makna) dalam pemecahan masalah dalam kelompok di bagi jumlah seluruh anggota kelompok Jumlah kelompok yang mengerjakan lembar kerja dan mendapat nilai 65 ke atas dibagi jumlah semua kelompok Jumlah siswa dengan nilai rangkuman 60 keatas dibagi jumlah seluruh siswa
Lembar pengamatan
Lembar Pengamatan (Sosiogram)
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Dokumentasi berupa cacatatan rangkuman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Komponen
Kondisi Awal
Indikator Keberhasilan Tindakan
Deskriptor
Instrumen
Siklus I
Daya serap siswa
32%
50%
Jumlah siswa yang memperoleh nilai kuis/tes 60 keatas dibagi jumlah seluruh siswa
siswa Dokumen hasil kerja siswa
B. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI Ilmu Sosial SMAK Sang Timur Yogyakarta. Obyek penelitian adalah proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2007, tahun ajaran 2007/2008. Lokasi penelitian di SMAK Sang Timur Yogyakarta.
D. Pengumpulan dan Analisis Data 1. Pengumpulan Data Prinsip pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas tidak jauh berbeda dengan prinsip pengumpulan data pada jenis penelitian yang lain. Dengan kata lain, prinsip pengumpulan data pada penelitian formal dapat diterapkan pada penelitian tindakan kelas. Pada umumnya dalam penelitian tindakan kelas, baik data kualitatif maupun kuantitatif dimanfaatkan untuk menggambarkan perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
yang terjadi: perubahan pada kinerja guru, hasil prestasi siswa, perubahan kinerja siswa, dan perubahan suasana kelas. Pengumpulan data untuk penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan berbagai cara dan terus berkembang, namun menurut Creswell (1998: 142) pada dasarnya ada empat cara yang mendasar untuk mengumpulkan informasi, yaitu observasi, wawancara, dokumen dan materi audio- visual.
Observasi adalah
kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan yang telah mencapai sasaran. Teknik observasi digunakan untuk merekam kualitas proses dan hasil belajar siswa berdasarkan instrumen observasi dan penggunaan alat perekam video camcorder. Teknik wawancara digunakan untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain (Hopkins, 1993: 125). Teknik dokumentasi digunakan untuk menilai kemampuan siswa merangkum presentasi guru. Sedangkan audio-visual digunakan untuk mendukung tiga teknik terdahulu dan penguat hasil penelitian. Selain itu, peneliti juga menggunakan teknik tes untuk mengukur daya serap siswa, yaitu melalui kuis lisan/tertulis. Untuk mengamati secara khusus interaksi antarsiswa dalam kelompok kooperatif penulis menggunakan model sosiogram yang dikembangkan oleh Frederick J. McDonald (Reed dan Bergermann, 1992: 59). Sosiogram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antarsiswa dalam suatu kelas atau lebih kecil lagi interaksi siswa dalam kelompok kooperatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
2. Analisis Data Supardi ( Arikunto, et.al., 2007: 131) menjelaskan,dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan peneliti. a. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis secara deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif. Misalnya, mencari nilai rata-rata, persentase keberhasilan belajar, persentase partisipasi siswa, dan lain- lain. b. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu materi pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, dan lain- lain, dapat dianalisis secara kualitatif. Analisis merupakan usaha untuk memilih, memilah, membuang, menggolongkan, serta menyusun ke dalam kategorisasi, mengklasifikasikan data untuk menjawab pertanyaan pokok: (1) tema apa yang dapat ditemakan pada data, (2) seberapa jauh data dapat mendukung tema/arah/tujuan penelitian ( Arikunto, et.al., 2007: 132) Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui kualitas proses dan hasil belajar siswa, yang meliputi: a). partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan/ide dalam diskusi kelas; b). interaksi siswa dalam kelompok kooperatif; c). kemampuan kelompok dalam mengerjakan lembar kerja; d). kemampuan siswa dalam merangkum presentasi guru; e). daya serap siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Peningkatan kualitas proses dan hasil belajar siswa dengan membandingkan tingkat partisipasi, tingkat interaksi, tingkat kemampuan kelompok, tingkat kemampuan merangkum, dan tingkat daya serap siswa pada kondisi siswa setelah tindakan dan kondisi awal sebelum tindakan. Proses pengumpulan data, analisis data dan pembagian tugas disajikan dalam tabel III.2.
Tabel III.2 Proses pengumpulan data, Analisis Data dan Pembagian Tugas
No 1
2
3 4
5 6 7 8
Kegiatan
Output
Penyusunan perangkat Rancangan Proses pembelajaran Pembelajaran (RPP) dengan model Pembelajaran Kooperatif tipe Learning Together, lembar kerja siswa Pemetaan kemampuan Kelompok-kelompok siswa heterogen beranggotakan 4-5 siswa Penyusunan instrumen Instrumen observasi dan pengumpulan data lembar kerja Pembelajaran Kegiatan presentasi, mencatat Akuntansi-pokok rangkuman presentasi, diskusi bahasan jurnal dengan kelas, kerja kelompok, dan model pembelajaran kuis kooperatif tipe Learning Together Observasi kegiatan Data partisipasi siswa dalam belajar mengajar diskusi kelas dan interaksi siswa dalam kelompok Pengumpulan Data kemampuan siswa dokumen rangkuman merangkum hasil belajar presentasi Analisis data Kualitas proses dan hasil belajar siswa Refleksi Dampak tindakan pada kualitas proses dan hasil belajar siswa
Petugas Peneliti & Guru
Peneliti & Guru Peneliti Guru & Peneliti
Peneliti
Peneliti
Peneliti Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
E. Jadwal Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama lima
bulan dihitung mulai bulan
Agustus hingga Desember 2007. Alokasi waktu sebagaimana tercantum dalam tabel III.3. Tabel III.3 Jadwal Penelitian Bulan Kegiatan
Ags
Sep
Okt
Nop
Des
1. Persiapan: a. Penyusunan desain
X
operasional b. Penyusunan, Validasi dan Revisi (jika perlu) Perangkat Pembelajaran dan instrumen
X
2. Pelasanaan Penelitian Tindakan Kelas (Pengumpulan dan
X
Analisis data) 4. Analis Data Keseluruhan 5. Laporan Hasil Penelitian
X X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian 1.
Perencanaan Pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan sebanyak empat kali
pertemuan, satu pertemuan berlangsung dalam dua jam pembelajaran (2 x 45 menit). Tetapi karena penelitian ini bertepatan dengan bulan puasa bagi umat muslim, maka setiap jam pembelajaran hanya berlangsung dalam 40 menit. Pembelajaran dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together. Peneliti bekerjasama dengan guru mata pelajaran Ekonomi dalam menerapkan metode pembelajaran ini dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan pada akhirnya dapat pula meningkatkan hasil belajar siswa sekaligus pencapaian tujuan pembelajaran dalam RPP (Lampiran 1). Dalam upaya untuk mencapai tujuan penerapan metode ini, peneliti bekerja sama dengan guru partner penelitian untuk membentuk kelompok kooperatif. Kelompok kooperatif dibentuk dengan mepertimbangkan dua aspek yang disarankan oleh Kagan (1994: 15) yaitu: kemampuan dan ketertarikan. Berdasarkan pemetaan terhadap kemampuan siswa (Lampiran 13), seharusnya siswa dibagi menjadi delapan kelompok kooperatif tetapi pada pertemuan pertama, Senin, 1 Oktober 2007 satu siswa absen dan satu siswa tidak mau bergabung dalam kelompok kooperatif, maka hanya dibentuk tujuh kelompok kooperatif (Lampiran 14).
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Selain itu, peneliti bekerja sama dengan guru dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Lampiran 1), soal latihan (Lampiran 2 dan 8), soal kuis (Lampiran 15), Lembar Kerja Siswa (Lampiran 4 dan 10). Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Ilmu Sosial SMAK Sang Timur Yogyakarta, tahun pelajaran 2007/2008 yang berjumlah 31 orang (Lampiran 13). Peneliti bertindak sebagai pengamat dan guru sebagai mediator dan fasilitator dalam proses pembelajaran selama penelitian berlangsung.
2.
Tindakan Secara umum kegiatan pembelajaran selama penelitian ini berlangsung
seperti tampak dalam tabel IV.1 Tabel IV. 1 Kegiatan Pembelajaran Hari/Tanggal KEGIATAN Senin, 1 1. Guru mempresentasikan materi pembelajaran Oktober 2007 yaitu pengertian jurnal, fungsi jurnal, jenis jurnal dan bentuk jurnal dengan berusaha melibatkan siswa dalam kegiatan presentasi dengan meminta dua siswa (Dento dan Fredo). Dento menuliskan pengertian jurnal, fungsi jurnal dan jenis jurnal, sedangkan Fredo membuatkan kolom-kolom jurnal dua kolom dan jurnal empat kolom di papan tulis. 2. Membagi siswa dalam kooperatif. Dalam rencana, seharusnya siswa dibagi dalam delapan kelompok kooperatif, tetapi karena satu siswa absen dan satu siswa tidak mau bergabung dalam salah satu kelompok pun, maka siswa dibagi dalam tujuh kelompok. 3. Guru dan peneliti membagi lembar kerja siswa (LKS) dan soal latihan tentang jurnal dua kolom. Dalam rencana, pada pertemuan
WAKTU
20 menit
8 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Hari/Tanggal
4. 5.
6. 7.
8.
Senin, 8 Oktober 2007 1. 2.
3.
KEGIATAN WAKTU pertama ini seharusnya LKS tentang pengertian jurnal, fungsi jurnal, jenis jurnal, 2 menit tetapi guru mempertimbangkan bahwa materi ini bersifat teoretis yang bisa dibaca dan dipelajari sendiri oleh siswa, maka guru langsung membahas materi bentuk jurnal dua kolom dan analisis transaksi Guru memberi kesempatan kepada siswa 10 menit untuk bertanya Siswa bergabung dalam kelompok kooperatif masing- masing untuk mengerjakan lembar 30 menit kerja siswa (LKS) Guru membuat kesimpulan secara klasikal 5 menit tentang materi yang dipelajari Refleksi klasikan juga tidak terlaksana dalam pertemuan pertama ini, tetapi setelah kegiatan pembelajaran peneliti bertanya kepada beberapa siswa tentang keseluruhan kegiatan pembelajaran. Unggul mengatakan: “materi jurnal sulit dan membingungkan, serta guru terlalu cepat menjelaskannya sehingga sulit untuk memahaminya”. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Gustri, Ryan, Dento dan Anes. Sedangkan tentang matode pembelajaran (Unggul, dkk serta Lia, Tri, Mayang, Arum) mengatakan “bagus dan menyenangkan, serta bisa saling membantu.” Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan bersama seluruh keluarga besar Sang Timur mendaraskan doa malaikat (Angelus). Kegiatan Presentasi yang berlangsung di Perpustakaan pada jam pelajaran 6 & 8 Persiapan kegiatan pembelajaran: Guru dan 10 menit siswa pindah ke Perpustakaan Guru mengawali kegiatan pembelajaran atau 10 menit kegiatan presentasi hasil kerja kelompok kooperatif dengan membagi soal latihan kepada masing- masing kelompok untuk dipresentasikan. Setiap kelompok mendapat dua transaksi. Siswa per kelompok mempresentasikan hasil 45 menit kerja kelompok yang diselingi dengan tanya jawab atau dialog interaktif yang dipandu oleh guru, agar siswa mengetahui mengapa suatu akun di debet atau di kredit dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Hari/Tanggal
4.
Senin, 21 Oktober 2007
1.
2.
3.
4. Senin, 29 1. Oktober 2007 2.
3. 4.
Senin, 1 November 2007
1.
KEGIATAN bagaimana menjurnal suatu transaksi secara benar. Presentasi diawali dengan analisis transasksi kemudian baru jurnal umum. Kelompok yang lain mengoreksi hasil kerja kelompoknya (LKS). Pengumuman dari sekolah bagi siswa kelas X dan XI yang terlibat dalam pengurus OSIS sekaligus panggilan untuk mengikuti rapat Sesuai dengan rencana hari ini seharusnya guru membahas bentuk jurnal empat kolom. Tetapi melihat hasil ulangan blok ya ng kurang memuaskan, maka guru membuat evaluasi bersama siswa atas kegiatan pembelajaran sebelum ulangan blok. Guru mengawali kegiatan evaluasi dengan membacakan nilai ulangan blok masingmasing siswa. Setelah evaluasi, guru melanjutkan kegiata n pembelajaran dengan presentasi materi jurnal umum, secara khusus tentang “kode akun”. Diskusi kelompok untuk membahas bagaimana pengelompokan dan pemberian kode akun. Siswa diminta membuat lembar kerja sendiri. Pengumuman dan doa malaikat bersama Persiapan: Guru dan Peneliti membagikan LKS dan lembar soal latihan kepada siswa Guru menjelaskan bagaimana mencatat sebuah transaksi ke dalam jurnal umum secara benar dengan menegaskan bahwa akun yang didebet selalu dicatat labih dahulu baru yang dikredit. Misalnya, transaksi pelunasan utang: Utang Usaha xxx Kas xxx Diskusi kelompok: Siswa dalam kelompok kooperatif mengerjakan LKS Pengumuman dari sekolah, doa malaikat bersama, siswa mengumpulkan LKS yang telah dikerjakan serta guru menginformasikan tes khusus tentang jurnal umum Senin, 5 November 2007 Kuis
WAKTU
15 menit
25 menit
20 menit
20 menit
10 menit 10 menit 15 menit
40 menit 10 menit
90 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
3. Observasi Secara umum kegiatan observasi dalam penelitian ini seperti tampak dalam tabel berikut ini: Tabel IV.2 Kegiatan Observasi Hari/Tanggal KEGIATAN Instrumen Senin, 1 1. Kegiatan belajar mengajar secara Oktober 2007 keseluruhan Camcorder 2. Kegiatan siswa dalam kelompok kooperatif Camcorder dan untuk membahas soal latihan 1 lembar pengamatan berupa sosiogram Senin, 8 1. Kegiatan belajar mengajar secara Camcorder Oktober 2007 keseluruhan 2. Kegiatan siswa dalam diskusi kelas, Camcorder dan presentasi hasil kerja kelompok (LKS) lembar pengamatan Senin, 21 1. Kegiatan belajar mengajar secara Oktober 2007 keseluruhan (Evaluasi) Camcorder 2. Kegiatan siswa dalam kelompok kooperatif untuk membahas materi kode Camcorder akun Senin, 29 1. Kegiatan belajar mengajar secara Camcorder Oktober 2007 keseluruhan 2. Kegiatan siswa dalam kelompok Camcorder dan kooperatif untuk membahas soal latihan 2 lembar pengamatan berupa sosiogram Senin, 5 1. Kuis Dokumen kertas November kerja siswa 2007
4. Refleksi Pertemuan pertama, Senin, 1 Oktober 2007 dengan kegiatan pembela jaran presentasi materi oleh guru dan kerja kelompok. Indikator keberhasilan tindakan (target) siswa mengerjakan LKS adalah 65%. Indikator keberhasilan tindakan (capaian) 86% yaitu jumlah kelompok yang memperoleh nilai 65 ke atas dibagi semua kelomok. Sedangkan rata-rata interaksi antarsiswa dalam kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
kooperatif (capaian) 80%. Indikator keberhasilan tindakan (target) interaksi antarsiswa dalam kelompok kooperatif adalah 75%. Sedangkan kondisi awal interaksi antarsiswa dalam diskusi kelompok 50%. Perolehan nilai ini menurut pengamatan peneliti belum maksimal. Secara khusus pergeseran keberhasilan tindakan terkait dengan aspek interaksi antarsiswa dalam kelompok kooperatif hanya bertambah 5% dari target keberhasilan tindakan (80% - 75%). Hal ini menunjukkan bahwa interaksi antarsiswa dalam kelompok kooperatif belum optimal. Artinya, ada siswa yang kurang terlibat dalam diskusi kelompok kooperatif, yang tampak dalam kecenderungan siswa bekerja sendiri dalam kelompok. Berdasarkan hasil pengamatan di atas, peneliti dan guru membuat rencana tindakan untuk pertemuan kedua. Pertemuan kedua digunakan untuk kegiatan presentasi membahas bersama soal latihan. Dan kesempatan ini bisa dipakai oleh guru untuk menjelaskan lagi bagaimana mencatatat sebuah transaksi ke dalam jurnal,
terutama
transaksi-transaksi
yang
dibahas
bersama
dan
masih
membingungkan siswa. Pertemuan kedua, Senin, 8 Oktober 2007: Presentasi kelompok. Guru membagi kepada masing- masing kelompok dua transaksi dari soal latihan untuk dipresentasikan. Secara umum kegiatan presentasi berjalan kurang optimal. Ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya, antara lain: Pertama, kegiatan presentasi terpaksa dilaksanakan di ruang perpustakaan karena ruang kelas digunakan untuk musyawarah OSIS. Ruang perpustakaan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
diset untuk kegiatan belajar mengajar dengan jumlah siswa banyak. Hal ini tentu saja sangat mempengaruhi kegiatan presentasi. Kedua, kegiatan belajar mengajar ini hanya untuk mengisi sisa waktu setelah kegiatan ulangan blok, sehingga siswa tampak kurang siap mengikuti kegiatan presentasi. Konsentrasi siswa terpecah antara mengikuti kegiatan belajar mengajar dan persiapan untuk ulangan blok esok harinya. Ketiga, jam pelajaran tidak urut, satu jam berlangsung pada jam pelajaran ke enam kemudian diselinging dengan jam pelajaran bahasa jawa pada jam ke tujuh dan kegiatan presentasi dilanjutkan pada jam pelajaran ke delapan. Keempat, pada pertengahan jam pelajaran ke delapan, sebagian siswa, terutama siswa yang menjadi motor penggerak dalam kelompok kooperatif meninggalkan kelas untuk mengikuti musyawarah OSIS. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan presentasi yang berjalan kurang efektif ini, peneliti dan guru merencanakan agar pada awal pertemuan ketiga dibuat evaluasi terhadap dua kegiatan pembelajaran terdahulu bersama siswa. Pertemuan ketiga, Senin, 21 Oktober 2007: Evaluasi bersama. Evaluasi diawali dengan pembacaan hasil ulangan blok masing- masing siswa. Dalam evaluasi bersama ini ditemukan bahwa tanggung jawab pribadi masih lemah, siswa kurang tekun , kurang sabar dalam kerja kelompok dan kurang teliti dalam mengerjakan soal ulangan blok. Dalam pembicaran informal dengan siswa setelah kegiatan pembelajaran, peneliti menemukan bahwa banyak siswa masih mengalami kesulitan dalam menjurna l sebuah transaksi. Selain itu, siswa juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
mengalami kesulitan untuk memahami materi pembelajaran yang dipresentasikan guru karena guru menjelaskannya terlalu cepat. Berdasarkan hasil evaluasi dan temuan peneliti ketika berbicara dengan siswa, guru dan peneliti merencanakan untuk membahas lagi jurnal umum dua kolom pada pertemuan keempat dengan pertimbangan bahwa jurnal umum dua kolom yang lazim dipakai umum dan sedikit memperkenal jurnal umum empat kolom. Pertemuan keempat, Senin, 29 Oktober 2007: Kegiatan pembelajaran pada pertemuan keempat ini berlangsung dalam suasana kerja kelompok kooperatif membahas soal latihan 2 (Lampiran 8) dan disertai presentasi guru menjelaskan beberapa hal mendasar terkait dengan jurnal umum seperti analisis transaksi untuk mengetahuai pengaruh suatu transaksi terhadap perubahan suatu akun seperti akun tersebut bertambah atau berkurang, didebit atau dikredit. Selain itu, guru juga menjelaskan dan menunjukkan bagaimana cara penulisan jurnal yang benar.
B. Hasil Penelitian 1. Kualitas Proses Pembelajaran Kualitas proses pembelajaran adalah tingkat keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, seperti tampak dalam partisipasi siswa dalam diskusi kelas pada saat presentasi materi pembelajaran oleh guru dan presentasi hasil kerja kelompok kooperatif dan sela ma kegiatan kelompok kooperatif. Tingkat partisipasi siswa dalam diskusi kelas adalah jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan/ide dibagi jumlah seluruh siswa. Dan tingkat partisipasi siswa dalam menjawab pertanyaan adalah jumlah siswa yang menjawab pertanyaan dibagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
seluruh siswa. Sedangkan intensitas interaksi siswa dalam kelompok kooeratif adalah jumlah siswa yang berinteraksi (berbagi informasi, berbagi tafsiran dan negosiasi makna) dalam upaya menyelesaikan persoalan yang dihadapi dalam kelompok. a. Partisipasi siswa mengajukan pertanyaan atau ide Partisipasi
siswa
dalam
kegiatan
pembelajaran,
terutama
dalam
mengajukan pertanyaan/ide seperti tampak dalam tabel IV.3. Tabel IV.3 Partisipasi Siswa Mengajukan Pertanyaan/Ide No 1 2 3 4
Partisipasi siswa mengajukan pertanyaan/ide 3,2% 9,7% 0% 12,9% 6,5%
Pertemuan Senin, 1 Oktober 2007 Senin, 8 Oktober 2007 Senin, 21 Oktober 2007 Senin, 29 Oktober 2007 Rata-rata
b. Partisipasi Siswa dalam Menjawab Pertanyaan Partisipasi siswa dalam menjawab pertanyaan sepetrti tampak dalam tabel IV.4. Tabel IV.4 Partisipasi Siswa Menjawab Pertanyaan No 1 2 3 4
Pertemuan Senin, 1 Oktober 2007 Senin, 8 Oktober 2007 Senin, 21 Oktober 2007 Senin, 29 Oktober 2007 Rata-rata
Partisipasi siswa Menjawab pertanyaan 35,5% 25,8% 32,3% 6,5% 25%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
c. Interaksi Antarsiswa dalam Kelompok Koperatif Interaksi antarsiswa dalam kelompok kooperatif antara lain dalam hal berbagi informasi (sharing of information), berbagi tafsiran (sharing of interpretation), dan negosiasi makna (negosiation of meaning), seperti tampak dalam tabel IV.5. Tabel IV.5 Interaksi Antarsiswa dalam kelompok kooperatif No 1 2
Pertemuan
Interaksi Antarsiswa dalam Kelompok Kooperatif 80% 89% 84,5%
Senin, 1 Oktober 2007 Senin, 29 Oktober 2007 Rata-rata
2. Hasil Belajar Penilaian hasil belajar bertujuan untuk melihat kemajuan belajar siswa dalam hal penguasaan materi pembelajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Ada tiga aspek yang diamati untuk mengukur hasil belajar siswa yaitu kemampuan kelompok dalam mengejakan lembar kerja, kemampuan siswa merangkum presentasi guru dan daya serap siswa seperti nampak dalam tabel IV.6. Tabel IV.6 Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal
Hasil Belajar Siswa saat Tindakan LKS
No.
1 2 3
Pretes
1
2
50 50 50
74 80 84
100 97 100
Rangkuman Ratarata 87 89 92
1
2
40 30 40
80 90 80
Ratarata 60 60 60
Kuis
53 77 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Kondisi Awal
Hasil Belajar Siswa saat Tindakan LKS
No.
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jlh Rata -rata
Pretes
1
2
95 50 50 50 70 50 50 50 50 50 0 50 50 60 50 60 70 90 60 80 50 50 50 70 50 50 100 1705
91 91 91 74 80 91 84 81 61 72 61 61 61 72 80 72 72 81 81 81 74 74 88 74 80 84 84 2334
55
75
Rangkuman 1
2
100 100 100 100 97 100 100 97 89 100 89 89 89 100 97 100 100 97 97 97 100 100 100 100 97 100 100 100 3032
Ratarata 96 96 96 87 89 96 92 89 75 86 75 75 75 86 89 86 86 89 89 89 87 87 94 87 89 92 50 92 2687
70 30 90 40 60 40 40 20 50 20 50 50 20 70 50 30 70 40 40 40 20 1050
98
87
34
Kuis
80 60 100 90 90 80 70 90 80 100 90 70 90 90 90 90 90 100 60 80 90 60 80 40 50 80 70 60 2470
Ratarata 75 45 95 65 75 60 55 55 65 60 70 60 55 80 70 60 70 70 50 40 45 30 40 20 45 50 35 30 1780
73 87 91 65 66 92 89 74 38 94 14 63 54 68 49 47 68 91 77 88 65 87 79 79 79 57 37 89 2208
80
57
71
Berdasarkan tabel umum di atas, dapat dibuat rincian dan rata-rata hasil belajar siswa dilihat dari tiga aspek yang diamati dalam penelitian ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Tabel IV.7 Rangkuman Hasil LKS No
Pertemuan
Kemampuan Kelompok Mengerjakan Lembar Kerja
1
Senin, 1 Oktober 2007
86%
2
Senin, 29 Oktober 2007
100%
Rata-rata
93%
Tabel IV.8 Hasil Rangkuman No
Pertemuan
Kemampuan Merangkum Presentasi Guru
1
Senin, 8 Oktober 2007
16%
2
Senin, 29 Oktober 2007
94%
Rata-rata
55%
Tabel IV.9 Hasil Kuis No 1
Pertemuan
Daya Serap Siswa
Senin, 5 November 2007
74%
Rata-rata
Pertemuan
74%
Tabel IV.10 Nilai Rata-rata Hasil Belajar LKS Rangkuman
Kuis
Senin, 1 Oktober 2007
75
-
-
Senin, 8 Oktober 2007
-
34
-
Senin, 21 Oktober 2007
-
-
-
Senin, 29 Oktober 2007
98
80
-
Senin, 5 November 2007
-
-
71
87
57
71
Rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Pertemuan
Senin, 1 Oktober 2007 Senin, 8 Oktober 2007 Senin, 21 Oktober 2007 Senin, 29 Oktober 2007 Senin, 5 November 2007 Rata-rata
Tabel IV.11 Rangkuman Kualitas Proses dan Hasil Belajar Kualitas Proses Hasil Belajar Bertanya Menjawab Interaksi LKS Rangkuman Kuis dalam Kelompok
3,2%
35,5%
80%
86%
-
-
9,7%
25,8%
-
-
16%
-
0
32,3%
-
-
-
-
12,9%
6,5%
89%
100%
94%
-
-
-
-
-
-
74%
6,5%
25%
84,5%
93%
55%
74%
C. Pembahasan Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe learning together bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa. Berikut ini adalah tabel rangkuman keadaan kondisi awal, indikator keberhasilan tindakan (target) dan realisasi (tindakan). Tabel IV.12
Komponen
Partisipasi siswa dalam
Kondisi Awal, Indikator Keberhasilan Tindakan dan Realisasi Tindakan Kondisi Indikator Indikator Awal Keberhasil Keberhasil Deskripktor Instrumen an an (Target) Tindakan (Capaian) Jumlah siswa Lembar yang pengamatan
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Komponen
mengajukan pertanyaan/i de dalam diskusi kelas Partisipasi siswa dalam menjawab pertanyaan
Interaksi antar siswa dalam kelompok kooperatif
Kemampuan kelompok dalam mengerjakan lembar kerja siswa
Kemampuan siswa dalam merangkum presentasi guru
Kondisi Indikator Awal Keberhasil an (Target) 3%
12,9%
50%
-
-
6,5%
16,1%
75%
65%
50%
Indikator Keberhasil an Tindakan (Capaian) 6,5%
25%
84%
93%
55%
Deskripktor
mengajukan pertanyaan/ide dibagi jumlah seluruh siswa Jumlah siswa yang menjawab pertanyaan dibagi jumlah seluruh siswa Jumlah siswa yang berinteraksi (berbagi informasi, berbagi tafsiran, negosiasi makna) dalam pemecahan masalah dalam kelompok di bagi jumlah seluruh anggota kelompok Jumlah kelompok yang mengerjakan lembar kerja dan mendapat nilai 65 ke atas dibagi jumlah semua kelompok Jumlah siswa dengan nilai rangkuman 60 keatas dibagi jumlah seluruh
Instrumen
Keterangan
Tercapai
Lembar pengamatan Tercapai
Lembar Pengamatan (Sosiogram) Tercapai
Lembar Kerja Siswa (LKS) Tercapai
Dokumenta si berupa cacatatan rangkuman siswa
Tercapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Komponen
Daya serap siswa
Kondisi Indikator Awal Keberhasil an (Target)
32%
50%
Indikator Keberhasil an Tindakan (Capaian)
74%
Deskripktor
siswa Jumlah siswa yang memperoleh nilai kuis/tes 60 keatas dibagi jumlah seluruh siswa
Instrumen
Hasil kerja siswa (nilai rata-rata)
Berdasarkan data kualitas proses pembelajaran dan kualitas hasil belajar siswa di atas, berikut pembahasan dua hal tersebut. 1. Kualitas Proses Pembelajaran Pembelajaran Ekonomi dengan sub pokok bahasan jurnal umum yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe learning together secara umum dapat dikatakan bahwa upaya untuk mencapai tujuan penelitian yakni meningkatkan kualitas proses pembelajaran Akuntansi
tercapai. Rincian
pembahasan sebagai berikut:
a. Partisipasi Siswa Mengajukan Pertanyaan atau Ide Partisipasi siswa mengajukan pertanyaat/ide adalah jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan/ide dibagi seluruh siswa. Keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran seperti mengajukan pertanyaan/ide rata-rata 6,5%. Berdasarkan indikator keberhasilan tindakan yang ditetapkan setelah observasi terhadap kegiatan belajar mengajar sebelum tindakan yakni 6,5% dapat dikatakan
Keterangan
Tercapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
bahwa target untuk aspek keterlibatan siswa dalam mengajukan pertanyaan atau mengemukakan pendapat/ide tercapai. Pertanyaan
yang diajukan siswa pada pertemuan pertama tanggal 1
Oktober 2007 adalah sebagai berikut: Anes: Bu…bila transaksi seperti “Dibeli peralatan sebesar Rp 5.000.000,00, baru dibayar Rp 2.000.000,00 dan sisanya dibayar kemudian”. Bagaimana pencatatannya? Guru:
Ini ada pertanyaan dari Anes….coba dituliskan di papan?
Anes:
Menuliskan transaksi pembelian peralatan di papan: “Dibeli peralatan sebesar Rp 5.000.000,00, baru dibayar Rp 2.000.000,00 dan sisanya dibayar kemudian”.
Guru: Kalau transaksinya seperti ini pencatatannya harus memperhatikan akun mana yang bertambah dan akun mana yang berkurang. Peralatan termasuk kelompok akun apa? Mayang: Harta. Guru: Ya, dalam kasus ini Harta (Peralatan) bertambah (D), harta (Kas)
berkurang
(K)
dan
utang
bertambah
Pencatatannya sebagai berikut: Peralatan Rp 5.000.000,00 Kas Rp 2.000.000,00 Utang usaha Rp 3.000.000,00
(K).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Atau seperti dialog yang dibangun oleh guru untuk membahas transaksi yang dipresentasikan oleh kelompok VII (Christo,dkk). Transaksi yang dibahas oleh kelompok VII adalah transaksi tangga l 11 Mei 2007 (lih. Lampiran 2): “Dibayar sewa kantor untuk satu tahun sebesar Rp 2.000.000,00”. Pencatatan yang dibuat oleh kelompok adalah sebagai berikut: Beban sewa Kas
Rp 2.000.000,00 Rp 2.000.000,00
Berdasarkan pencatatan yang dibuat oleh kelompok di atas, guru menyadari bahwa jurnal yang dibuat oleh kelompok VII “salah”. Dari jurnal umum yang dibuat oleh kelompok VII di atas jelas bahwa siswa belum bisa membedakan transaksi seperti apa yang termasuk akun “beban sewa” dan atau “sewa dibayar dimuka”. Guru mengawali dialog dengan bertanya kepada kelompok. Guru : Kenapa kas di kredit? Dento : Karena membayar sewa. Kemudian guru secara klasikan membahas transaksi ini bersama siswa dalam suasana dialogis, sebagai berikut: Guru : Transaksi seperti ini termasuk “beban sewa atau persekot sewa?” Andri : Beban sewa bu.
Karena jawaban yang dikemukan Andri belum betul maka, guru sekali lagi mengajak
siswa
pertanyaannya:
untuk
mencermati
transaksi
ini
dengan
mengulang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Guru : Perhatikan transaksi ini “Dibayar sewa kantor untuk satu tahun...”. Sewa dibayar dimuka atau beban sewa? Ryan : Sewa dibayar dimuka, karena bayar sewa untuk satu tahun. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Ryan di atas guru terus memandu siswa untuk membuat pencatatan yang benar atas transaksi ini. Guru : Jurnal ini diganti bagaimana? Gustri : Sewa dibayar dimuka (D) dan Kas (K)
Guru kemudian secara klasikal menjelaskan
transaksi ini dan
menyimpulkan, bahwa transaksi ini digolongkan sebagai akun persekot sewa (sewa dibayar dimuka) karena belum menjadi beban sewa. Kelompok yang mempresentasikan transaksi ini diminta untuk memperbaiki pencatatan transaksi sebagai berikut: Sewa dibayar dimuka Kas
Rp 2.000.000,00 Rp 2.000.000,00
b. Partisipasi Siswa Menjawab Pertanyaan Aspek lain yang diamati dalam hubungan dengan upaya mengingkatkan kualitas proses pembelajaran adalah katerlibatan siswa dalam menjawab pertanyaan guru atau teman. Partisipasi siswa menjawab pertanyaan adalah jumlah siswa yang menjawab pertanyaan dibagi selur uh siswa. Dalam penelitian ini keterlibatan siswa dalam menjawab pertanyaan rata-rata 25%, sedangkan indikator keberhasilan tindakan yang ditetapkan adalah 16,1%. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran ini berdampak bagi peningkatan keterlibatan siswa dalam menjawab pertanyaan sebesar 8,9%. Keterlibatan siswa seperti tampak dalam dialog guru dengan siswa berikut ini: Guru
: Jurnal itu sendiri apa? Jurnal….?
Ryan
: Pencatatan transaksi secara kronologis dan sistematis.
Guru
: Kronologis artinya apa?
Gustri
: Sesuai dengan tanggalnya bu.
Guru
:Ya, kronologis artinya setiap transaksi dicatat menurut
tanggal
terjadinya transaksi.
Setelah bersama siswa membahas arti jurnal, guru kemudian mulai mengajak siswa untuk membahas bagaimana mencatat suatu transaksi ke dalam jurnal umum. Guru memulai dialog dengan mengemukakan sebuah contoh. Guru
: Misalnya ada transaksi “Dibeli perlengkapan secara tunai”. Akunnya apa saja?
Ryan
: Perlengkapan.
Anes
: Kas
Guru
: Kas berkurang atau bertambah?
Andri
: Berkurang bu.
Guru
: Kas termasuk apa?
Siswa
: (Besama-sama) Harta bu.
Guru
: Guru lalu beralih ke kasus lain yaitu pendapatan jasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
dengan
mengemukakan
contoh
berikut,
misalnya:
“Diterima pendapatan…? Akun apa saja yang berubah atau berpengaruh dengan adanya transaksi ini? Gustri
: Kas
Guru
: Akun apalagi yang berubah?
Lia
: Pendapatan (diikuti oleh siswa lainnya)
Guru
: Jika harta bertambah dicatat disebelah mana?
Siswa
: Secara spontan bersama-sama, ada yang mengatakan “Debit” dan ada pula yang menjawab “Kredit”.
Ryan
: Menegaskan kembali jawaban yang benar atas kasus di atas dengan mengatakan “Debit” bu.
Guru
: Jika harta berkurang dicatat disebelah mana?
Christo
: Kredit bu (didukung oleh siswa lainnya).
Guru
: Kalau Utang bertambah dicatat disebelah mana?
Siswa
: Bersama-sama ada yang menjawab “Debit” dan ada pula yang menjawab “Kredit” bu.
Unggul
: Utang bertambah dicatat disebelah “Kredit” bu.
Guru
: Ya betul. Jika utang berkurang disebelah mana?
Anes
: Debit.
Pembelajaran yang berlangsung dalam suasana dialogis ini sungguh memperlihat suatu suasana kelas yang hidup. Artinya ada interaksi antara guru dan siswa, sehingga kegiatan pembelajaran memperlihatkan proses komunikasi yang memungkinkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan berusaha mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru yang berusaha untuk mentransfer pengetahuannya kepada siswa, tetapi kegiatan pembelajaran berpusat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
pada siswa sebagai subjek yang aktif mengkonstruksi pengetahuannya.
Dan
siswa nampak cukup antusias mengikuti kegiatan pembelajaran yang berlangsung secara dialogis ini.
c. Interaksi Siswa dalam Kelompok Kooperatif Partisipasi siswa dalam kelompok kooperatif antara lain dalam hal berbagi informasi (sharing of information), berbagi tafsiran (sharing of interpretation), dan negosiasi makna (negosiation of meaning). Pengamatan terhadap aspek ini menggunakan model sosiogram yang dikembangkan oleh Frederick J. McDonal (Reed dan Bergermann, 1992: 59). Untuk memperoleh hasil pengamatan yang dapat dipercaya, pengamatan terhadap aspek ini ditunjang dengan rekaman video camcorder serta didiskusikan dengan guru dan wawancara informal dengan siswa. 1) Hasil pengamatan pada hari Senin, 1 Oktober 2007 seperti tampak dalam tabel berikut: Tabel IV.13 Sosiogram Interaksi Siswa dalam Kelompok (10 menit awal) Kelompok I Kel. II Lia
Arintak a
Anes
Andri
Lugas
Kel. III Pury
Dian
Dwi
Aga
Ryan Arum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Kel. IV Putri
Kel. V Fredo
May
Andre
Andri
Septi
Tian
Nurma
Kel. VI Hendra
Kel. VII
Unggul
Yossie
Gustri
Keterangan:
Diaz
Yonas
Dento
Dwi
Christo
Komu nikasi satu arah
Siswi Siswa Hasil pengamatan pada 10 menit awal diskusi kelompok masih didominasi oleh upaya saling memberi informasi tentang sumber bahan atau materi yang dapat digunakan untuk membahas dan menyelesaikan soal latihan. Interaksi antarsiswa masih bersifat satu arah, seperti tampak pada tabel IV.13 di atas. Interaksi antarsiswa meningkat menjadi komunikasi dua arah sejalan dengan upaya kelompok membahas soal latihan, seperti tampak dalam tabel IV.14.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
Tabel IV.14 Sosiogram Interaksi Siswa dalam Kelompok (20 menit berikut) Kelompok I Tri
Kel. II Lia
Arintaka
Anes
Andri
Lugas
75% 100% Pury
Dian Kel. IV Kel. III
Ryan
Putri Dwi
Nurma
100% Arum
Fredo
75%
Tian
Aga Kel. V Kel. VI
75%
May
Andre
Hendra Andri
60% Yossie
Septi
Unggul Kel. VII
Gustri
Diaz
Yonas
Dento
75% Dwi
Christo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Tabel IV. 15 Rangkuman Sosiogram Interaksi Siswa (20 menit setelah 10 menit awal) Interaksi Siswa dalam Kelompok Kooperatif I II III IV V VI VII
Pertemuan
Senin, 1 Oktober 2007
100% 75% 100% 75% 75%
60%
Rata-rata
75%
80%
2) Hasil Pengamatan, Senin, 29 Oktober 2007 (10 menit awal) : Tabel IV.16 Sosiogram Interaksi Siswa dalam Kelompok Kooperatif (10 menit awal) Absen
Kel. I
Lia
Kel. II
Tri
Pury
Dian
Lugas
Arintaka
Anes
Andri Kel. IV
Kel. III
Feerdo
Ryan Dwi
Tian
Putri
Arum Kel. V Aga
Nurma
Andri
May
Andre Septi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Kel. VI Yossie
absen Unggul
Gustri Keterangan:
Kel. VII Hendra
Dento
Christo
Dhias
Yonas
Dwi
Komu nikasi satu arah
Siswi Siswa Hasil pengamatan pada 10 menit awal diskusi kelompok masih didominasi oleh upaya saling memberi informasi tentang sumber bahan atau materi yang dapat digunakan untuk membahas dan menyelesaikan soal latihan. Interaksi antarsiswa masih bersifat satu arah, seperti tampak pada tabel IV.16 di atas. Interaksi antarsiswa meningkat menjadi komunikasi dua arah sejalan dengan upaya kelompok membahas soal latihan, seperti tampak dalam tabel IV.17. Tabel IV.17 Interaksi Siswa dalam Kelompok Kooperatif (20 menit berikut)
Absen
Kel. I
Kel. II
Lia
Lugas
Arintaka
Anes
Andri
90% Pury Dian 85%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Kel. IV Kel. III
Freedo
Ryan
100%
100% Putri
Dwi
Tian
Arum Kel. V Nurma Aga
Andri 100% May angy
Andre
Septi Kel. VI absen
Yossie
Unggul
Gustri 75%
Kel. VII Hendra
Dento
Christo
Dhias
Yonas
Dwi 75%
Tabel IV. 18 Rangkuman Interaksi Siswa dalam kelompok Kooperatif (20 menit setelah 10 menit awal) Pertemuan Interaksi Siswa dalam Kelompok RataKooperatif rata I II III IV V VI VII Senin, 1 Oktober 90% 85% 100% 100% 100% 75% 75% 89% 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Pengamatan pada 20 menit setelah 10 menit kegiatan kelompok kooperatif berjalan (tabel IV.15) dan pengamatan pada 20 menit setelah 10 menit kegiatan kelompok kooperatif (tabel IV.18) menunjukkan bahwa interaksi antarsiswa dalam kelompok kooperatif sangat bervariatif, rata-rata intertaksi antarsiswa dalam kelompok kooperatif, Senin, 1 Oktober 2007 adalah 80%. Indikator keberhasilan tindakan yang ditetapkan sebelum penelitian adalah 75%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe learning together yang menekankan aspek heterogenitas dalam pembentukan kelompok kooperatif berdampak bagi peningkatan keterlibatan siswa dalam kelompok kooperatif sebesar 5%. Sedangkan rata-rata intertaksi antarsiswa dalam kelompok kooperatif, Senin, 29 Oktober 2007 adalah 89%. Indikator keberhasilan tindakan yang ditetapkan sebelum penelitian adalah 75%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe learning
together
yang
menekankan aspek heterogenitas dalam pembentukan kelompok kooperatif berdampak bagi meningkatnya interaksi antarsiswa dalam kelompok kooperatif sebesar 14%. Jika dilihat dari aspek berbagi informasi terkait dengan materi pembelajaran nampaknya semua anggota kelompok berusaha memberikan informasi terkait dengan upaya besama untuk mengerjakan soal latihan dengan bersumber pada buku pegangan siswa. Bila informasi yang mereka peroleh dari buku sumber dan dikomunikasikan dalam kelompok masih membingungkan, siswa berusaha untuk mencari informasi
dari
kelompok lain atau bertanya
kepada guru, bahkan ada yang bertanya kepada pengamat untuk memastikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
bahwa informasi yang mereka peroleh benar dan dapat dipakai untuk menyelesaikan atau mengerjakan soal latihan. Kelompok dengan tingkat interaksi mencapai 100% menunjukkan bahwa setiap anggota kelompok
terlibat aktif dalam upaya belajar bersama dalam
kelompok untuk menyelesaikan lembar kerja siswa (LKS). Setiap anggota kelompok berusaha untuk terlibat aktif dalam diskusi kelompok dalam upaya membahas soal latihan. Diskusi kelompok berlangsung dalam suasana dialogis sampai menemukan jawaban dari suatu soal. Sedangkan kelompok dengan intensitas interaksi berkisar antara 60% hingga 75% (Senin, 1 Oktober 2007) dan kelompok dengan intensitas interaksi antarsiswa yang berkisar antara 75% - 95% (Senin, 29 Oktober 2007) menunjukkan bahwa ada anggota kelompok yang belum terlibat secara penuh dalam berbagi pengetahuan tentang materi pembelajaran yang dibahas atau dalam upaya belajar bersama untuk menyelesaikan lembar kerja siswa. Ada siswa yang tampaknya hanya ikut bekerja dalam kelompok, ia sibuk dengan lembar kerja sendiri, dan sesekali ia melihat pekerjaan kelompoknya untuk melengkapi lembar kerjanya. Atau ada yang meninggalkan kelompoknya, bukan untuk bertanya atau mencari informasi dan kembali untuk membantu anggota kelompok tetapi untuk mengisi lembar kerjanya.
2. Hasil Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Hasil belajar siswa dibatasi pada kemampuan siswa merangkum presentasi guru dalam catatan, kemampuan kelompok dalam mengerjakan lembar kegiatan siswa, dan kemampuan siswa dalam mengerjakan kuis.
a. Kemampuan siswa merangkum presentasi guru Kemampuan siswa merangkum presentasi guru dalam
peneliti ini
dilakukan dua kali, yang pertama pengamatan dilakukan setelah pertemuan yang kedua, dan yang kedua dilakukan setelah pertemuan keempat. Hasil rangkuman siswa seperti nampak dalam tabel IV.8 di atas. Rangkuman pertama 16% siswa (5 siswa) yang memperoleh nilai 60 ke atas, 61,3% (19 siswa) memperoleh nilai dibawah 60 dan 22,6% (7 siswa) tidak mengumpulkan catatan dengan alasan tidak membuat rangkuman. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap rangkuman siswa yang pertama atas presentasi guru nampak bahwa siswa kurang serius membuat catatan untuk kepentingan belajarnya, pada hal sudah diberi kesempatan oleh guru untuk membuat catatan rangkuman. Siswa membuat catatan seadanya seperti ada siswa yang hanya membuat tabel bentuk jurnal dua kolom dan jurnal empat kolom tanpa catatan atau keterangan tentang masing- masing kolom. Atau ada yang hanya membuat catatan kecil tentang pengertian jurnal dan fungsi jurnal. Selain itu, rangkuman siswa juga tidak urut seperti mulai dari pengertian jurnal, fungsi jurnal, jenis jurna l dan bentuk jurnal (Lampiran 12). Salah satu contoh adalah hasil rakuman yang dibuat oleh Yohanes Simanjuntak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Rangkuman tahap kedua menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan, baik dilihat dari kelengkapan pokok materi ringkasan maupun garis besar isi materi ringkasan. Ada 94% siswa (29 siswa) yang memperoleh nilai 60 ke atas dan hanya 6% siswa (2 siswa) yang memperoleh nilai di bawah 60. Peningk atan yang cukup signifikan ini terjadi berkat usaha guru meyakinkan siswa bahwa dengan membuat catatan rangkuman atas materi pembelajaran yang dipresentasikan guru akan memudahkan siswa dalam belajar. Rangkuman materi pembelajaran yang dibuat rapih, urut dan lengkap isi ringkasnya akan memudahkan siswa memahami materi ajar (Lampiran 12). Salah satu contoh adalah rangkuman yang dibuat oleh Brigita Meydina Arum Puspasari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
b. Kemampuan siswa mengerjakan LKS Kemampuan siswa mengerjakan LKS adalah jumlah kelompok kooperatif yang memperoleh nilai 65 ke atas di bagi seluruh kelompok kooperatif. Indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
keberhasilan tindakan (target) yang ditetapkan adalah 65%. Kemampuan kelompok mengerjakan LKS (capaian) rata-rata sebesar 93%. Ada peningkatan sebesar 28%. Dalam penelitian ini kegiatan siswa mengerjakan LKS dilakukan sebanyak dua kali. LKS pertama dikerjakan pada hari Senin, 1 Oktober 2007 dan LKS kedua pada hari Senin, 29 Oktober 2007. Hasil yang diperoleh siswa dalam mengerjakaan LKS pertama adalah sebagai berikut: kelompok yang memperoleh nilai 65 ke atas 86% (6 kelompok), sedangkan kelompok yang memperoleh nilai di bawah 65 satu kelompok (14%). Contoh LKS kelompok VII:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Sedangkan hasil yang diperoleh siswa pada LKS kedua adalah 100%, semua kelompok memperoleh nilai 65 ke atas. Salah satu contoh LKS (Kelompok V) sebagai berikut:
Meningkatnya perolehan nilai dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain timbulnya kesadaran masing- masing siswa bahwa setiap siswa dalam kelompok kooperatif memiliki tanggung jawab yang sama untuk kemajuan belajar masingmasing anggota kelompok. Kesadaran ini mendorong siswa untuk membangun kerja sama dalam kelompok kooperatif masing- masing, sebagai upaya saling membantu menyelesaikan lembar kegiatan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
c. Kemampuan siswa mengerjakan kuis Aspek lain yang dijadikan sebagai tolok ukur untuk menilai hasil belajar Akuntansi pokok bahasan jurnal siswa kelas XI Ilmu Sosial, SMAK Sang TimurYogyakarta adalah kemampuan siswa mengerjakan kuis. Dalam penyusunan soal kuis, peneliti dan guru tetap bertumpu pada tujuan pembelajaran yang tertuang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)-(Lampiran 1). Kemampuan siswa mengerjakan kuis adalah jumlah siswa yang memperoleh nilai 60 ke atas dibagi seluruh siswa. Nilai pretes yang diperoleh siswa pada saat sebelum tindakan (kondisi awal) berkisar antara 50 sampai 100 dengan nilai rata-rata kelas 55 dan siswa yang memperoleh nilai di atas 60 sebanyak 32,3% (10 siswa) dan siswa yang memperoleh nilai dibawah 60 sebanyak 66,7%. Nilai kuis yang diperoleh siswa pada saat tindakan berkisar antara 14 sampai 94 dan nilai rata-rata kelas 71. Siswa yang memperoleh nilai diatas 60 sebanyak 74,2% (23 siswa) dan yang memperoleh nilai dibawah 60 sebanyak 25,8% (8 siswa). Indikator keberhasilan tindakan yang telah ditentukan sebelum tindakan adalah 50%. Hasil tindakan menunjukkan adanya peningkatan sebesar 24,2% (74,2% - 50%). Hal ini mengindikasikan bahwa penerapan model pembelajaran ini berdampak bagi peningkatan daya serap siswa sekaligus menunjukkan ketercapaian tujuan pembelajaran yang tertuang dalam RPP (Lampiran 1). Untuk soal-soal pilihan ganda rata-rata 89% siswa menjawab benar, sedangkan untuk soal esai 74,2% siswa memperoleh nilai 65 ke atas. Artinya dengan belajar bersama dalam kelompok kooperatif siswa berusaha untuk saling membantu memecahkan persoalan yang mereka hadapi terkait dengan materi pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
yang dibahas bersama dalam kelompok kooperatif dan siswa tampak lebih mudah belajar dari teman sebayanya. Berikut ini dua contoh hasil pekerjaan siswa, yang satunya menunjukkan bahwa siswa tersebut belum memahami bagaimana menjurnal sebuah transaksi dan yang lainnya menunjukkan bahwa siswa tersebut telah memahami bagaimana menjurnal sebuah trasaksi dengan baik dan benar: 1) Contoh pekerjaan siswa yang belum memahami bagaimana menjurnal sebuah transaksi (Christopher Frotelito Vicky)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
2) Contoh pekerjaan siswa yang telah memahami bagaimana menjurnal sebuah transaksi dengan baik dan benar (Puryati):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpuan Tujuan penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar akuntansi pokok bahasan jurnal. Hasil penelitian sebagai berikut: No
Indikator
Rata-rata Kualitas
A. Kualitas Proses Pembelajaran 1 Partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan atau ide dalam diskusi kelas 2 Partisipasi siswa menjawab pertanyaan 3 Interaksi siswa dalam kelompok kooperatif B. Hasil Belajar Siswa 1 Kemampuan keolompok mengerjakan lembar kerja 2 Kemampuan siswa merangkum presentasi guru 3 Daya serap siswa
6,5% 25% 84% 93% 55% 74%
Pada akhir siklus dapat disimpulkan bahwa partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan atau ide dalam diskusi kelas masih minim. Dilain pihak, partisipasi siswa dalam kelompok kooperatif justru meningkat dari saat ke saat. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi siswa dalam kelompok kecil jauh lebih tinggi dibandingkan dengan partisipasi siswa dalam diskusi kelas. Kecederungan siswa ini menjadi modal dasar bagi guru untuk lebih sering menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif. Disisi lain hal ini menjadi tantangan bagi guru untuk bagaimana upaya guru agar siswa bisa terlibat dalam diskusi kelas. Selain itu, model pembelajaran berdampak juga bagi peningkatan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan semakin meningkatnya kemampuan siswa dalam mengerjakan lembar kerja siswa (LKS), kemampuan
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
siswa merangkum presentasi materi oleh guru dan kemampuan siswa secara individual mengerjakan kuis pada akhir siklus.
B. Saran 1. Penelitian ini berlangsung hanya dalam satu siklus sehingga masih terbuka kemungkinan untuk siapa saja yang berminat untuk melakukan peneliatian tindakan kelas sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini ke siklus berikutnya, sebagai upaya perbaikan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa yang masih bisa ditingkat. 2. Partisipasi siswa dalam bertanya atau mengungkapkan ide dalam diskusi kelas nampak belum maksimal. Banyak siswa ingin bertanya tetapi malu dan belum tahu bagaimana merumuskan suatu pertanyaan dalam kegiatan belajar mengajar atau bagaimana mengungkapkan pendapat tentang suatu hal. Hal ini bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi guru partner penelitian dan siapa saja yang berminat melanjutkan penelitian ini, agar upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran semakin baik dan efektif. 3. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe learning together dalam kegiatan belajar mengajar sungguh memberdayakan siswa. Dalam penelitian ini, siswa mengalami bahwa dengan model pembelajaran ini sungguh menyenangkan di mana mereka dapat saling membantu memecahkan suatu persoalan secara bersama, saling belajar dan saling berbagi pendapat serta pengetahuan. Partisipasi siswa dalam kelompok jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok besar (diskusi kelas). Hal ini menjadi modal dasar bagi guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
untuk terus menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif. Untuk itu, peneliti menyarankan agar model pembelajaran ini bisa terus dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar untuk membiasakan siswa belajar bersama sebagai suatu kelompok sosial dalam kegiatan pembelajaran dengan tujuan meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.
C. Keterbatasan Peneliti sekaligus pengamat menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan, antara lain: 1. Kemampuan siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat dalam diskusi kelas masih lemah. Dalam penelitian ini, aspek ini kurang mendapat perhatian serius dari guru dan peneliti sehingga peningkatan keterlibatan siswa dalam aspek ini belum optimal. Oleh karena itu masih diperlukan upaya di masa mendatang untuk mengatasi ketidak optimalan tersebut. 2. Dalam hubungan dengan pembagian kelompok kooperatif, guru dan peneliti menggabungkan dua aspek yang disarankan oleh Kagan (1994: 15) yaitu aspek kemampuan dan ketertarikan. Dalam pembagian kelompok peneliti tidak hanya berkonsultasi dengan guru tetapi dikomunikasikan juga kepada siswa. Akibatnya ada kelompok yang tidak seimbang jika dilihat dari aspek kemampuan akademis. Dan hal ini ternyata berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, terutama kemampuan siswa mengerjakan kuis. Oleh karena itu, perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
diupayakan pembagian kelompok yang lebih baik agar bisa mengatasi kepeincangan tersebut. 3. Pengamatan terhadap kegiatan kelompok kooperatif dilakukan sendiri oleh peneliti menggunakan lembar pengamatan (sosiogram) dan video camcorder. Akibatnya ketika pengamat merekam proses interaksi satu kelompok dengan sendirinya interaksi antarsiswa dalam kelompok lain pada saat yang sama tidak teramati. Karena itu, hal ini perlu mendapat perhatian serius peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini pada siklus berikutnya dengan mengikut sertakan pengamat lain atau sekaligus mengaktifkan semua pihak yang berkolaborasi dalam penelitian untuk bertindak sebagai pengamat kegiatan kelompok kooperatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ajisuksmo, C.R.P. (1996). Efektivitas Pengajaran yang Terpusat pada Proses dalam Meningkatkan Cara Belajar. Jurnal Kependidikan, 26, (1), 125-134. Anderson, L. W (Eds). (1995). International Ensyclopedia of Teacheing and Teacher education (2th ed.). University of South Carolina, Calumbia, SC, USA: Pergamon. Antil, L. R., et al. (1998). Cooperative Learning: Prevalence, Conceptualizations, dan the Relation Between Research and Practice. American Educational Research Journal, 35, (3), 419-454. Arikunto, S., Suhardjono, Supardi. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Creswell, J.W. (1994). Research Design. California: Sage Pulp., Inc. Dirjen Dikmenum. (2002). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Buku 5: Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual. Jakarta: Depdiknas. Hopkins, D. (1993). A Teacher’s Guide to Classroom Research (2th ed.). Buckingham: Open Universiti Press. Johnson, D. W. dan Johnson, R. T. (1994). Learning Together and Alone: Cooperative, Competitive, and Individualistic Learning (4th ed.). Boston: Allyn and Bacon. Kagan, S. (1994). Cooperative Learning (10th ed.). San Juan Capistrano, CA: Kagan Cooperative Learining. Kemmis, S. (1982). Actio research in retrospect and Prospect. In C. Harry, C. Cook, Kemmis, R. McTaggart (eds.), The Action Research Reader Action Research and the Critical Analysis of Pedagogy. Geelong: Deakin University, Vic. Lie, A. (2007). Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT. Grasindo. Michaelis, J.U. dan Rushdoony, H.A. (1987). Elementary Social Studies Handbook. San Diego: Harcourt Brace Jonanovich. Nicols, J. D. (1996). The Effects of Cooperative Learining on Student Achievement and Motivation in a High School Geometri Class. Contemporary Educational Psychology, 21 (36), 467-476.
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Nurhadi. (2004). Kurikulum 2004: Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta: PT Grasindo. Reed, A.J.S. dan Bergemann,V.E. (1992). A Guide to Observation and Participation: In the Classroom. Connecticut: The Dushkin Publishing Group, Ink. Sagala, H.S. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: ALFABETA. Slavin, R. E. (1995). Cooperative Learning: Theory, research, and practice (2nd. ed). Boston: Allyn and Bacon. Solihatin, E. dan Raharjo. (2007). Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sanford, N. (1970). Whatever Happened to Action Research?, Jurnal of Social Issue, 26, (4), 3-23. Steven, R. J., & Slevin, R. E. (1995). The Cooperative elementary school: Effects on Students Achievement, Attitudes, and Social Relations. American Educational Research Jurnal, 32,(2), 241-262. Sunaryanto. (November 1998). Persepsi Guru tentang Pembelajaran Kooperatif dalam Pendidikan IPS. Jurnal Ilmu Pendidikan, 5, (4), 253-262. Wiriaatmadja, R. (2007). Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SMA SANG TIMUR YOGYAKARTA
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Kelas/Semester
: XI Ilmu Sosial
Semester
: Gasal
Standar Kompetensi : 5. Memahami penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Kompetensi Dasar
: 5.4. Mencatat transaksi/dokumen ke dalam jurnal umum
Alokasi Waktu
: 8 Jam Pembelajaran
Indikator
: 1. Merumuskan kembali definisi pengertian jurnal 2. Menguraikan fungsi jurnal 3. Menjelaskan jenis jurnal 4. Membedakan bentuk jurnal 5. Menyusun jurnal traksaksi keuangan
A. Tujuan Pembelaran: 1. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian jurnal 2. Siswa mampu menguraikan 5 fungsi jurnal 3. Siswa mampu menjelaskan 4 jenis jurnal 4. Siswa mamp u membedakan bentuk jurnal dua kolom dan empat kolom 5. Siswa mampu menyusun jurnal transaksi keuangan berdasarkan bukti transaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
B. Materi Pembelajaran
: Jurnal Umum
1. Pengertian Jurnal Jurnal adalah dokumen untuk mencatat transaksi secara kronologis dan sistematis. Secara kronologis artinya setiap transaksi dicatat menurut urutan tanggal terjadinya transaksi, sedangkan secara sistematis artinya pencatatan transaksi dilakukan menurut sistem atau cara tertentu melalui penetapan nama akun, pendebetan/pengkreditan dan jumlahnya. 2. Fungsi Jurnal a. Fungsi pencatatan Makasudnya adalah seluruh transaksi keuangan yang terjadi harus dicatat pada jurnal berdasarkan bukti transaksi. b. Fungsi historis Maksudnya adalah setiap transaksi yang dicatat dalam jurnal merupakan kejadian yang telah berlangsung dan disusun secara kronologis sesuai dengan tanggal terjadinya. c. Fungsi analisis Maksudnya adalah bahwa pencatatan atas transaksi pada jurnal merupakan pecatat atas hasil analisis bukti transaksi yang dapat ditelusuri penempatannya apakah di debet atau di kredit. d. Fungsi instruktif Maksudnya adalah bahwa pencatatan dalam jurnal merupakan satu perintah agar pencatatan ini dilanjutkan pada proses berikutnya yaitu posting ke buku besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
e. Fungsi informatif Maksudnya pencatatan dalam jurnal memberikan informasi berupa keterangan atas suatu transaksi. 3. Jenis Jurnal a. Jurnal harian (Book of original entry) Jurnal harian adalah dokumen untuk mencatat setiap transaksi keuangan yang terjadi secara harian berdasarkan transaksinya. b. Jurnal penyesuaian (Adjusting entry) Jurnal penyesuaian adalah dokumen untuk mencatat setiap transaksi yang memerlukan penyesuaian dan koreksi pada akhir periode. Misalnya, pencatatan atas jumlah beban yang belum dibayar, kesalahan penempatan, dan sebainya. c. Jurnal penutup (Closing entry) Jurnal penutup adalah dokumen yang digunakan untuk menutup akun nominal/akun sementara. d. Jurnal pembalik (Reversing entry) Jurnal pembalik adalah dokumen yang digunakan untuk menempatkan kembali posisi saldo yang tepat pada akun tertentu, dengan maksud untuk mempermudah pecatatan pada periode selanjutnya. 4. Bentuk Jurnal a. Jurnal dua kolom (Two columms journal) Bentuk jurnal dua kolom adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Tanggal (1)
(2)
No. Bukti
Keterangan
Ref
Debet
Kredit
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Catatan: (1) Pada kolom ini diisi bulan dan tahun terjadinya transaksi (2) Pada kolom ini diisi tanggal terjadinya transaksi (3) Pada kolom ini diisi nomor bukti transaksi (4) Pada kolom ini diisi dengan nama akun yang terjadi pada tanggal tersebut (5) Kalau belum melakukan posting, kolom ini dikosongkan dulu. Ref artinya referensi atau petunjuk sebagai alat kontrol posting (6) Kolom ini diisi dengan jumlah nominal dalam satuan mata uang yang besarnya sesuai dengan besarnya nilai yang tercantum dalam bukti transaksi. (7) Kolom ini diisi dengan jumlah nominal dalam satuan mata uang yang besarnya sesuai dengan besarnya nilai yang tercantum dalam bukti transaksi. b. Jurnal empat kolom (Four columms journal) Bentuk jurnal empat kolom adalah sebagai berikut: Tanggal Keterangan
Ref Debet
Tanggal Keterangan
Ref Kredit
C. Metode Pembelajaran: 1. Model : Cooperative Learning 2. Tipe: Learning Together D. Skenario Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama a. Kegiatan Pendahuluan 1. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai 2. Guru menginformasikan langkah- langkah pembelajaran kooperatif tipe learning together dalam mempelajari materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
3. Guru memotivasi siswa untuk terlibat dalam kegiatan diskusi kelas maupun diskusi kelompok b. Kegiatan Inti 1. Guru mempresentasikan materi pembelajaran yaitu pengertian jurnal, fungsi jurnal dan jenis jurnal. 2. Membagi lembar kegiatan/kerja siswa tentang pengertian jurnal, fungsi jurnal dan jenis jurnal 3. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk tanya jawab 4. Melakukan kegiatan diskusi dalam kelompok kooperatif untuk menyelesaikan tugas. Siswa berusah untuk saling membantu dan meyakinkan bahwa setiap anggota memahami materi pembelajaran. 5. Guru mengamati kegiatan diskusi dan memberi penilaian proses 6. Masing- masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan atau guru bersama siswa melakukan koreksi bersama atas hasil kerja kelompok serta guru member nilai untuk hasil kerja kelompok 7. Guru mengadakan kuis/tes individual untuk mengetahui daya serap siswa atas materi yang baru saja dipelajari, skor didasarkan pada skor terakhir
( rata-
rata nilai ulangan) c. Kegiatan Penutup 1. Guru secara klasikan membuat kesimpulan atas materi yang telah dipelajari. 2. Guru secara klasikal membuat refleksi tertulis terhadap proses dan hasil pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together untuk mengetahui tanggapan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
2. Pertemuan kedua a. Kegiatan Pendahuluan 1. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai 2. Guru menginformasikan langkah- langkah pembelajaran kooperatif tipe Learning Together dalam mempelajari materi 3. Guru memotivasi siswa untuk terlibat dalam kegiatan diskusi kelas maupun diskusi kelompok b. Kegiatan Inti 1. Guru mempresentasikan materi pembelajaran yaitu bentuk jurnal dua kolom (two columms journal) 2. Membagi lembar kegiatan/kerja siswa tentang bentuk jurnal dua kolom 3. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk tanya jawab 4. Melakukan kegiatan diskusi dalam kelompok kooperatif untuk menyelesaikan tugas dan siswa berusaha untuk saling membantu dan meyakinkan bahwa setiap anggota menguasai materi pembalajaran. 5. Guru mengamati kegiatan diskusi dan memberikan penilaian proses 6. Masing- masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan atau guru bersama siswa melakukan koreksi bersama atas hasil kerja kelompok serta guru memberi nilai untuk hasil kerja kelompok 7. Guru mengadakan kuis/tes individual untuk mengetahui daya serap siswa atas materi yang baru saja dipelajari, skor didasarkan atas skor terakhir rata nilai ulangan)
(rata-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
c. Kegiatan Penutup 1. Guru secara klasikan membuat kesimpulan atas materi yang telah dipelajari. 2. Guru secara klasikal membuat refleksi tertulis terhadap proses dan hasil pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together untuk mengetahui tanggapan siswa.
3. Pertemuan ketiga a. Kegiatan Pendahuluan 1. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai 2. Guru menginformasikan langkah- langkah pembelajaran kooperatif tipe Learning Together dalam mempelajari materi 3. Guru memotivasi siswa untuk terlibat dalam kegiatan diskusi kelas maupun diskusi kelompok b. Kegiatan Inti 1. Guru mempresentasikan materi pembelajaran yaitu bentuk jurnal empat kolom (four columms journal) 2. Membagi lembar kegiatan/kerja siswa tentang bentuk jurnal empat kolom 3. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk tanya jawab 4. Melakukan kegiatan diskusi dalam kelompok kooperatif untuk menyelesaikan tugas dan siswa berusaha untuk saling membantu dan meyakinkan bahwa setiap anggota menguasai materi pembalajaran. 5. Guru mengamati kegiatan diskusi dan memberikan penilaian proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
6. Masing- masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan atau guru bersama siswa melakukan koreksi bersama atas hasil kerja kelompok serta guru memberi nilai untuk hasil kerja kelompok 7. Guru mengadakan kuis/tes individual untuk mengetahui daya serap siswa atas materi yang baru saja dipelajari, skor didasarkan atas skor terakhir
( rata-
rata nilai ulangan) c. Kegiatan Penutup 1. Guru secara klasikan membuat kesimpulan atas materi yang telah dipelajari. 2. Guru secara klasikal membuat refleksi tertulis terhadap proses dan hasil pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Learning Together untuk mengetahui tanggapan siswa.
4. Pertemuan Keempat 1. Ulangan Umum 2. Koreksi bersama siswa dan pembahasan
E. Sumber Pembelajaran: 1. Rahmat Moeslihat. (2005). Akuntansi (Untuk SMA Kelas XI). Bandung: CV. Regina. 2. Burhanuddin A. Usman., et al. (2004). Mahir Akuntansi 1 (Untuk Kelas 2 SMA). Jakarta: Geneca Ecxact. 3. M.T. Ritonga., et al. (2007). Ekonomi 2 (Untuk SMA Kelas XI). Jakarta: PT. PHIBETA Aneka Gama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
4. Losina Purnastuti dan Rr Indah M. (2007). Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Grasindo.
F. Penilaian 1. Teknik Penilaian: Tes dan Non Tes 2. Bentuk Instrumen a. Tes : Isian dan Pilihan Ganda b. Non tes : Penugasan, Pengamatan dan Sosiogram 3. Contoh instrumen, Kunci Jawaban dan Rambu-rambu skoring a. Tes 1) Tes Pilihan Ganda • Setiap transaksi yang dicatat dalam jurnal merupakan kejadian yang telah berlangsung dan terjadi secara kronologis sesuai dengan tanggal terjadinya, termasuk dalam fungsi jurnal……. a. fungsi analisis
d. funsi inovatif
b. fungsi instruktif
e. fungsi normatif
c. fungsi historis •
Jawaban: c
•
Skor: 1
2) Tes isian a). Apa itu Jurnal? Ø Kunci: Jurnal adalah dokumen untuk mencatat transaksi secara kronologis dan sistematis. Ø Skor: 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
b). Selama bulan Januari 2007, Perusahaan bengkel ‘AA’ memulai perusahaannya dengan data-data sebagai berikut: Jan. 5
Tuan Amir menyetor uang tunai utuk memulai usahanya sebesar Rp 25.000.000, dan mesin bubut seharga Rp 50.000.000.
6
Dibeli peralatan bengkel seharga Rp 10.000.000
8
Dibuka untuk peresmian dengan mengeluarkan biaya Rp 1.000.000
10
Diselesaikan servis kendaraan bermotor dengan penghasilan tunai Rp 5.000.000
Diminta: Buatlah jurnal umum atas transaksi-transaksi di atas
Ø Kunci dan skor: Bengkel ‘AA’ Jurnal Umum Per Januari 2007 JURNAL Tanggal 2007
Keterangan 5
Jan
Ref
Debet
Kas (1)
25.000.000 (1)
Peralatan (1)
50.000.000 (1)
Modal Tn. Amir (1)
Kredit
75.000.000 (1)
(Penyetoran modal) 6
Peralatan bengkel (1)
10.000.000 (1)
Kas (1) (Pembelian tunai)
10.000.000 (1) peralatan
bengkel,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
JURNAL Tanggal
Keterangan 8
Ref
Biaya Peresmian (1)
Debet
Kredit 1.000.000 (1)
Kas (1)
1.000.000 (1)
(Pengeluaran peresmian bengkel) 10
Kas (1)
5.000.000 (1)
Pendapatan Jasa (1)
5.000.000 (1)
(Hasil servis kendaraan) Catatan untuk skoring:
? B _________ x 100 ? Skor
b. Non Tes 1) Penugasan Menyusun Rangkuman a). Kelengkapan pokok-pokok materi (5) b). Garis besar isi materi (5) 2) Penugasan Mengerjakan LKS a). Contoh Soal: Berikut ini transaksi yang terjadi pada “Tom Tailor” selama bulan juni 2007: Juni 1 Pak Tom menyetorkan uang tunai sebesar Rp 25.000.000
sebagai
modal usaha. 2 Pak Tom meminjam uang dari Bank sebesar Rp 10.000.000 Diminta: Buatlah jurnal umum empat kolom berdasarkan trasaksi di atas. b). Kunci dan skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Lampiran 2. Soal Latihan 1 Berikut ini adalah transaksi yang terjadi pada Salon Sulis selama bulan Mei 2007: 3 Mei 2007
Susan menanamkan modal Rp 50.000.000 (bukti nomor 01) untuk membuka usaha salon “Sulis”.
5 Mei 2007
dibeli perlengkapan salon tunai Rp 750.000 (bukti no 02)
8 Mei 2007
dipinjam kredit di Bank BNI Rp 4.000.000 (bukti no 03)
9 Mei 2007
dibeli peralatan salon Rp 4.000.000 dan telah dibayar Rp 2.000.000, sisanya dibayar bulan depan (bukti no 04)
11 Mei 2007
dibayar sewa kantor untuk 1 tahun sebesar Rp 2.000.000 (bukti no 05)
12 Mei 2007
diterima hasil jasa dari 10 orang pelanggan Rp 300.000 (bukti no 06)
15 Mei 2007
dibayar gaji karyawan Rp 180.000 (bukti no 07)
19 Mei 2007
bibayar beban listrik, air dan telepon Rp 210.000 (bukti no 08)
23 Mei 2007
diselesaikan merias pengantin Rp 2.000.000 dan baru diterima uang Rp 500.000, sisanya diterima minggu depan (bukti no 09)
25 Mei 2007
dibayar beban lain- lain Rp 300.000 (bukti no 10)
27 Mei 2007
dibayar gaji karyawan Rp 250.000 (bukti no 11)
30 Mei 2007
diterima pelunasan piutang tanggal 23 Mei 2007
Berdasarkan butki-bukti transaksi tersebut buatlan: Jurnal Umum dua kolom.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
Lampiran 3. Kunci Jawaban Soal Latihan 1 Salon Sulis Jurnal Umum Per Mei 2007 Tanggal Mei 2007
03
05
08
09
11
12
15
19
23
25
27
31
No. Bukti 01 Kas
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
Keterangan
Modal Nn. Sulis (Setoran Modal Nn. Sulis) Perlengkapan Salon Kas (Membeli perlengkapan) Kas Utang Bank (Pinjaman dari BNI) Peralatan Salon Kas Utang Usaha (Membeli peralatan salon) Sewa dibayar dimuka Kas (Membayar sewa kantor) Kas Pendapatan Jasa (Menerima pendapatan) Beban Gaji Kas (Membayar gaji karyawan) Beban Listrik,Air,Telp Kas (Membayar sejumlah beban) Kas Piutang Usaha Pendapatan Jasa (Menerima pendapatan jasa) Beban lain- lain Kas (Membayar beban lain- lain) Beban gaji Kas (Membayar beban gaji) Kas Piutang usaha (Menerima piutang usaha)
Ref
Debet
Kredit
50.000.000 50.000.000 750.000 750.000 4.000.000 4.000.000 4.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 300.000 300.000 180.000 180.000 210.000 210.000 500.000 1.500.000 2.000.000 300.000 300.000 250.000 250.000 1.500.000 1.500.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa 1 1. LKS Kerlompok I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
2. LKS Kelompok II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
3. LKS Kelompok III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
4. LKS Kelompok IV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
5. LKS Kelompok V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
6. LKS Kelompok VI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
2. Sosiogram Interaksi Siswa dalam Kelompok Kooperatif (20 menit setelah 10 awal) Observer : Hirominus Masu Kelompok I Kel. II Tri 75%
Lia
Arintaka
Anes
Andri
Lugas
75% 100%
Pury
Dian Kel. IV Kel. III
75% Ryan
Putri Dwi
Nurma
100% Arum
Fredo
75%
Tian
Aga Kel. V Kel. VI
75%
May
Andre
Hendra Andri
60% Yossie
Septi
Unggul Kel. VII
Gustri
Diaz
Yonas
Dento
75% Dwi
Rata-rata
Christo
80%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
Lampiran 8. Soal Latihan 2 Tukul mendirikan jasa servis Radio dan TV dengan nama “Arwana Service”pada bulah Januari 2007. Transaksi yang terjadi selama bulan Januari sebagai berikut: Januari 1
Tukul menyetor uang tunai Rp 50.000.000,00
2
Tukul menyewa rumah Rp 1.000.000,00
3
Membeli perlengkapan secara kredit Rp 800.000,00
4
Membeli alat-alat kantor Rp 500.000,00 tunai
10
Menerima penghasilan sebesar Rp 750.000,00
15
Tukul mengambil uang untuk keperluan pribadi Rp 250.000,00
20
Dibeli perlengkapan tunai Rp 400.000,00
21
Tukul melunasi hutang setengahnya atas transaksi 3 Januari
25
Tukul membayar gaji karyawan Rp 300.000,00
Diminta: Buatlah jurnal umum dua kolom
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
Lampiran 9. Kunci Jawaban Soal Latihan 2
Tanggal Jan 2007
1
2
3
4
10
15
20
21
25
Jumlah
ARWANA SERVICE Jurnal Umum Per Januari 2007 Keterangan Ref
No. Bukti Kas
Modal Tn Tukul (Menyetor Modal) Beban sewa Kas (Membayar sewa rumah) Perlengkapan Utang usaha (Membeli perlengkapan) Peralatan kantor Kas (Membeli peralatan) Kas Pendapatan Jasa (Menerima Pendapatan) Prive Kas (Ambil uang untuk pribadi) Perlengkapan Kas (Membeli perlengkapan) Utang usaha Kas (Membayar utang) Beban gaji Kas (Membayar gaji)
Debet
Kredit
50.000.000 50.000.000 1.000.000 1.000.000 800.000 800.000 500.000 500.000 750.000 750.000 250.000 250.000 400.000 400.000 400.000 400.000 300.000 300.000 54.400.000
54.400.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Lampiran 10. Lembar Kerja Siswa 2 1. LKS Kelompok I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
2. LKS Kelompok II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
3. LKS Kelompok III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
4. LKS Kelompok IV (Nurma, Putri, Tian dan Fredo)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
5. LKS Kelompok V (Andri, Mayang, Andre dan Septi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
6. LKS Kelompok VI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
7. LKS Kelompok VII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
2. Sosiogram Interaksi Siswa dalam Kelompok Kooperatif (20 menit setelah 10 awal) Observer
Absen
: Hironimus Masu
Kel. I
Kel. II
Lia
Tri Dwi
Lugas
Arintaka
Anes
Andri
90%
Pury Dian
85% Kel. IV Kel. III
Freedo
Ryan
100%
100% Putri
Tian
Arum
Dwi
Kel. V Nurma Aga
Andri 100% May angy
Andre
Kel. VI absen Unggul
Gustri
Yossie
Septi 75%
Kel. VII
Hendra
Dento
Christo
Dhias
Yonas
Dwi 75%
Rata-rata
89%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 12. Hasil Rangkuman Presentasi Materi oleh Guru 1. Nama: Marcellius Dhiastara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Nama: Andri Kurniawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Nama: Aprillia M. Putri Atmaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Nama: Christipher Frotelito Vicky
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Nama: Andreas Agus Febriyanto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Nama: Nurmalita Sari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Nama: Elsa S. Mayang L.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Nama: Reny Marlince
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Nama: Agnes Putri Ayu Wulan Jati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Nama: Gracella Dewi Putri Gulo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Nama: Lifarda Tri Yuni Kefi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. Nama: Dian Murni A.R.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. Nama: Dwi Prasetya Nugroho
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16. Nama: Puryati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 13. Pemetaan Kemampuan Siswa No
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Aprillia Mustikaningtyas Putri Atmaja Yohanes Simanjuntak Brigita Meydina Arum Puspitasari Andri Kurniawati Yulius Yossie Ferdinand Sutrisno Dian Christian* Dento Budi Jaya Putra Bian Muri Astuti Rahayu Freedo Vernandez Silitonga Yohanes Arintaka Puryati Agnes Putri Ayu Wulan Jati Waskito Ryan Pidekso Aurelia Septiana Widiaswati Yohanes Unggul Setya Jati Elsa Serafina Mayang Lakshita Dwi Prasetyo Nogroho Marchelius Dhiastara** Lifarda Tri Yuni Kefi Agasi Winda Ayu Lestari Andry Wardanto Saputro Gracella Dewi Putri Gulo Hendra Hary Sanjaya Gustri Prihartantyo Yohanes Lugas Wisanggeni Septian Budiastuti Alexander Yonas Adwi Sanitra Andreas Agus Febriyanto Reny Marlince*** Nurmalita Sari Christopher Frotelito Vicky
Keterangan: * Tidan mau bergabung dalam kelompok ** Bergabung ke kelompok VI *** Tidak hadir
Kemampuan Akademik Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah
Kelompok Kooperatif I II III V VI VIII VII I IV II I IV III V VI V VII VIII I III II III VI VI II IV VII V VIII VI VII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 14. Kelompok Kooperatif Kelompok I
Kelompok II
1. Aprillia M. Putri Atmaja 2. Dian Murni Astuti Rahayu 3. Puryati 4. Lifarda Tri Yuni Kefi
1. Yohanes Simanjuntak 2. Yohanes Arintaka 3. Andri Wardanto Saputro 4. Yohanes Lugas Wisanggeni
Kelompok III
Kelompok IV
1. Brigita Meydina Arum P. 2. Waskito Ryan Pidekso 3. Agasi Winda Ayu Lestari 4. Gracella Dewi Putri Gulo
1. Freedo Vernadez Silitonga 2. Agnes Putri Ayu Wulan Jati 3. Septian Budiastuti 4. Nurmalita Sari
Kelompok V
Kelompok VI
1. Andri Kurniawati 2. Aurelia Septiana Widiaswati 3. Elsa Serafina Mayang L. 4. Andreas Agus Febriyanto
1. Yulius Yossie F. Sutrisno 2. Yohanes Unggul Satya Jati 3. Hendra Hary Sanjaya 4. Gustri Prihartantyo 5. Marcellius Dhiastara
Kelompok VII 1. 2. 3. 4.
Dento Budi Jaya Putra Dwi Prasetyo Nogroho Alexander Yonas Adwi S Christopher Frotelito Vicky
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 15. SOAL KUIS SOAL KUIS SMAK Sang Timur Yogyakarta Kelas XI Ilmu Sosial Waktu: 90 menit Senin, 5 November 2007 I. Pilihlah jawaban yang paling tepat (X) 1. Jurnal adalah dokumen untuk mencatat transaksi secara kronologis dan sistematis. Pencatatan transaksi yang dilakukan menurut sistem atau cara tertentu melalui penetapan nama akun, pendebetan/pengkreditan dan jumlahnya, merupakan pecatatan transaksi secara…… a. Kronologis b. Historis c. Sistematis d. Logis e. Analitis 2. Fungsi instruktif dalam jurnal, maksudnya adalah….. a. Pencatatan atas transaksi dalam jurnal merupakan pencatatan atas hasil transaksi b. Pencatatan atas transaksi dalam jurnal merupakan pedoman pelaksanaan tugas c. Setiap transaksi keuangan yang terjadi harus dicatat disertai dengan adanya bukti transaksi d. Pencatatan dalam jurnal memberikan informasi atas suatu transaksi e. Pencatatan dalam jurnal merupakan suatu perintah agar pecatatan dilanjutkan pada posting ke buku besar 3. Dokumen yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang terjadi secara harian sesuai dengan tanggal terjadinya, disebut….. a. Book of original entry b. Closing entry c. Journal d. Reversing entry e. Adjusting entry 4. Penerimaan penghasilan usaha sebesar Rp 5.000.000 baru diterima Rp 3.000.000, dicatat dalam jurnal sebagai berikut…. a. Kas (D) Rp 3.000.000 dan Pendapatan (K) Rp 3.000.000 b. Piutang (D) Rp 2.000.000 dan Kas (K) Rp 2.000.000 c. Utang (D) Rp 2.000.000 dan Kas (K) Rp 2.000.000 d. Kas (D) Rp 3.000.000, Piutang (D) Rp 2.000.000 dan Pendapatan (K) Rp. 5.000.000 e. Kas (D) Rp 5.000.000 dan Utang (K) Rp 2.000.000 dan Pendapatan (K) Rp 3.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Secara umum bentuk jurnal umum (general journal) yang digunakan dalam sebuah perusahaan ada dua yaitu jurnal dua kolom dan jurnal empat kolom. Perbedaan antara dua bentuk jurnal ini tampak pada…… a. Kolom tanggal b. Kolom bukti transaksi c. Kolom keterangan d. Kolom debet e. Kolom kredit II. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat Berikut ini transaksi yang terjadi pada “Salon Oneng” selama bulan September 2007 : 1 September 2007
3 September 2007 4 September 2007 6 September 2007 10 September 2007
11 September 2007 12 September 2007
Disetor sebagai modal pertama berupa uang tunai sebesar Rp 15.000.000 dan peralatan sebesar Rp 5.500.000 (Bukti no. 01) Dibeli peralatan salon secara kredit sebesar Rp 2.000.000 (Bukti no. 02) Dibeli tunai perlengkapan kator Rp 1.500.000 ( Bukti no. 03) Diterima pendapatan atas jasa salon Rp 750.000 (Bukti no.04) Diselesaikan merias pengantin Rp 1.350.000 dan baru diterima Rp 1.250.000, sisanya diterima kemudian (Bukti no. 05) Dibayar air, listrik dan telepon Rp 300.000 (Bukti no.06) Diterima pinjaman dari BNI Rp 5.000.000 (Bukti no. 07)
Diminta: Berdasarkan transaksi tersebut buatlah “Jurnal Umum Dua Kolom”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 16. Kunci Jawaban Kuis I. Pilihan Ganda 1. C 3. A 5. C
2. E 4. D
II. Esei
Tanggal Jan 2007
1
3
4
6
10
11
12
Jumlah
No. Bukti
SALON ONENG Jurnal Umum Per Januari 2007 Keterangan Ref Kas Peralatan Modal Nn. Oneng (Menyetor Modal) Peralatan Salon Utang usaha (Membeli peralatan salon) Perlengkapan kantor Kas (Membeli perlengkapan) Kas Pendapatan Jasa (Menerima pendapatan) Kas Piutang usaha Pendapatan Jasa (Menerima Pendapatan) Beban Listrik, Air, Telp Kas (Membayar beban LAT) Kas Utang Bank (Meminjam dari Bank)
Debet
Kredit
15.000.000 5.500.000
20.500.000
2.000.000 2.000.000 1.500.000 1.500.000 750.000 750.000 1.250.000 100.000 1.350.000 300.000 300.000 400.000 400.000 31.400.000
31.400.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 17. Lembar Kerja Siswa (Kuis 2) 1. Nama: Chistopher Frontelite
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Nama: Fredo Vernadez
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Nama : Dian Christian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Nama: B. Meydina Arum. P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Nama: Gracella Dewi Putri Gulo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Nama: A. Yonas Adwl. S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Nama: Dian Murni A.R.
8. Nama: Reny M. Djenmai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Nama: Agasi Winda Ayu L.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Nama: A. Septiana Widiawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Nama: Yulius Yoosie Ferdinan S.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. Nama: Puryati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. Nama: Hendra Hary Sanjaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 18. Soal Pretes Adi ingin mendirikan jasa servis Radio dan TV pada bulan Januari 2007. Transaksi yang terjadi selama bulan Januari sebagai berikut: Januari 1
Adi menyetor uang tunai Rp 15.000.000,00
2
Adi menyewa rumah Rp 1.000.000,00
3
Membeli perlengkapan secara kredit Rp 800.000,00
4
Membeli alat-alat kantor Rp 500.000,00 tunai
10
Menerima penghasilan sebesar Rp 750.000,00
15
Adi mengambil uang untuk keperluan pribadi Rp 250.000,00
20
Dibeli perlengkapan tunai Rp 400.000,00
21
Adi melunasi hutang setengahnya atas transaksi 3 Januari
25
Adi membayar gaji karyawan Rp 300.000,00
Diminta: Buatlah jurnal umum dua kolom
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 19. Kunci Jawaban Pretes
Tanggal Jan 2007
1
2
3
4
10
15
20
21
25
Jumlah
ADI SERVICE Jurnal Umum Per Januari 2007 Keterangan Ref
No. Bukti Kas
Modal Tn Adi (Menyetor Modal) Beban sewa Kas (Membayar sewa rumah) Perlengkapan Utang usaha (Membeli perlengkapan) Peralatan kantor Kas (Membeli peralatan) Kas Pendapatan Jasa (Menerima Pendapatan) Prive Kas (Ambil uang untuk pribadi) Perlengkapan Kas (Membeli perlengkapan) Utang usaha Kas (Membayar utang) Beban gaji Kas (Membayar gaji)
Debet
Kredit
15.000.000 15.000.000 1.000.000 1.000.000 800.000 800.000 500.000 500.000 750.000 750.000 250.000 250.000 400.000 400.000 400.000 400.000 300.000 300.000 19.400.000
19.400.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 20. Lembar Kerja Siswa 1. Nama: Waskito Ryan Pidekso
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Nama: Brigita Meydina Arum Puspasari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Nama: Andri Kurniawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Nama: Nurmalita Sari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Nama: Aprillia Mustikaningtyas Putri Atmaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Nama: Andry Wardanto Saputro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Nama: Puryati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Nama: Gracella Dewi Puteri Gulo