PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII C SMP N 1 KALASAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh : Dionysius Paschalis Januari Yanto NIM: 041334077
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII C SMP N 1 KALASAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh : Dionysius Paschalis Januari Yanto NIM: 041334077
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN Dengan penuh rasa kerendahan dan ketulusan hati skripsi ini kupersembahkan bagi
Yesus Kristus dan Bunda Maria Pembimbingku...
Kedua Orang Tua serta kakak dan adik tercinta...
Almamater dan Masa depanku
iv
R S _hidupku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. (Yes 40:29) Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN?” “Aku sangat berkuasa. Aku dapat merubah situasi apapun dengan mudah.”Yang mustahil bagi manusia tidak bagi Tuhan. Amin (Kejadian 18:14) "Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain." (I Korintus 13:4-5) Orang yang paling tidak bahagia ialah mereka yang paling takut pada perubahan. (Mignon McLaughlin) Tidak ada rahasia dari kesuksesan. Kesuksesan merupakan hasil dari persiapan, kerja keras, dan belajar dari kegagalan. (Colin Powell)
Menjadi juara adalah hak setiap orang, apakah Anda ingin memperjuangkannya? Perjuangkanlah dan jadilah juara, minimal jadi juara bagi diri sendiri dan bagi keluarga.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 KALASAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Dionysius Paschalis Januari Yanto Universitas Sanata Dharma 2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak peningkatan keaktifan belajar siswa dengan penerapan metode kooperatif tipe Jigsaw pada pembelajaran ekonomi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bersifat eksploratif. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII-C, SMP Negeri 1 Kalasan, Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini terbagi dalam dua siklus yaitu : siklus I dan siklus II. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen observasi keterlibatan belajar siswa di kelas, lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan kelas, lembar kegiatan guru dalam proses pembelajaran, lembar instrumen pengamatan kelas, lembar observasi kegiatan siswa dalam kelompok, dan instrumen refleksi. Data yang diperoleh di analisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa komponen mengajukan pertanyaan (52,78%), komponen menjawab pertanyaan (27.28%), komponen mengerjakan lembar kerja/tugas (86,11%), komponen kemampuan siswa dalam diskusi/interaksi dalam kelompok kooperatif (80,56%), komponen menanggapi pendapat (27,28%). penelitian pada siklus II menunjukkan bahwa komponen mengajukan pertanyaan (66,67%), komponen menjawab pertanyaan (44,44%), komponen mengerjakan lembar kerja/tugas (94,44%), komponen kemampuan siswa dalam diskusi/interaksi dalam kelompok kooperatif (88,89%), komponen menanggapi pendapat (41,67%).
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING METHOD OF JIGSAW TYPE TO INCREASE STUDENT’S LEARNING ACTIVITY AND LEARNING ACHIEVEMENT OF THE SEVENTH C CLASS STUDENTS OF STATE JUNIOR HIGH SCHOOL 1 KALASAN ON THE SUBJECT OF ECONOMY
Dionysius Paschalis Januari Yanto Sanata Dharma University 2011
The research aims to know the effect of the application of cooperative learning method of Jigsaw type on the subject of economics course to increase student’s activity. This research is an explorative action class research. The research was conducted on the seventh C class students, State Junior High School Student Kalasan 1, Yogyakarta. The implementation of this action class research was divided into two cycles, the first cycle and the second cycle. Each cycle consists of four steps, they are planning, action, observation, and reflection. Collecting data was done by using observation of student’s activity in the classroom, teacher’s activity sheet obsevation, student’s activity sheet obsevation, class activity sheet obsevation, teacher’s activity sheet in teaching and learning process, class instrument sheet obsevation, student’s activity sheet observation in group, and reflection instrument. The data were analyzed by using descriptive and comparative analysis. The result of the research on the first cycle shows that asking question component is 52,78%; method answering question component is 27,28%; finishing work/test sheet component is 86,11%; student’s ability of discussion/interaction in cooperative group component is 80,56%; and responding opinion component is 27,28%. On the second cycle shows that asking question component is 66,67%; answering question component is 44,44%; finishing work/test sheet component is 94,44%; and responding opinion component is 41,67%.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih. atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi
yang
berjudul
“Penerapan
Metode
Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII C SMP N 1 Kalasan Pada Mata Pelajaran Ekonomi”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sekaligus sebagai upaya untuk memperdalam dan memperkaya wawasan berpikir serta menambah wacana di dunia pendidikan pada umumnya. Penulis dengan penuh kesadaran memahami dalam penelitian ini masih banyak terdapat kekurangannya. Oleh karenanya sumbang saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada : 1.
Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D. selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2.
Bapak Y. Harsoyo, S. Pd., M. Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3.
Bapak Laurentius Saptono, S. Pd., M. Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4.
Bapak Bambang Purnomo, S. E., M. Si selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dengan penuh kesabaran, memberikan kritik dan saran serta
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan untuk kesempurnaan skripsi ini. 5.
Bapak Laurentius Saptono, S.Pd.,M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini
6.
Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini
7.
Staf pengajar Program Studi pendidikan Akuntansi yang telah sabar memberikan ilmu pengetahuan di dalam proses perkuliahan selama ini.
8.
Tenaga administrasi Program Studi pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran Proses Belajar ini.
9.
Bapak Drs. H. Tri Rahardjo, M. Pd. selaku Kepala Sekolah SMP N 1 Kalasan, yang telah memberikan kesempatan bagi peneliti untuk melakukan penelitian.
10. Bapak AG. Sukarno, S. Pd. selaku Guru Mitra Penelitian, yang telah berkolaborasi, membantu, dan membimbing peneliti dalam melakukan penelitian. 11. Siswa Siswi kelas VII C yang telah ikut berpartisipasi dalam penelitian ini. 12. Kedua orangtuaku, Bapak Yohanes Siswanto dan Ibu Valentina Supartini yang senantiasa memberikan cinta kasih, dukungan materiil, moral, doa, dan restunya kepada penulis selama masa awal studi hingga tersusunnya skripsi ini.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. Kakakku Aloysius Agung dan Adikku Tri, terimakasih atas dukungannya. 14. FITRI DWI RIYANI, terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya dalam penelitian hingga selesai skripsi ini. 15. Rini Sundari, untuk kasih sayang, perhatian, doa, dan semangatnya yang diberikan kepada penulis. 16. Temen-temen dari B.Y.o.S band, terimakasih selama ini telah mendorong dan mendukung penulis untuk lebih maju. 17. Buat anak-anak kontrakan tunggorono no.6 esot, batak, lian, arpan, tri, dedy, kampang, enjun,andre java terima kasih telah mendukung selama ini. 18. Bang Pesta yang telah bersedia selalu memberikan motivasi tentang arti pentingnya kehidupan dalam bahasa filsafat kepada penulis. 19. Teman-teman angkatan ’04, terima kasih atas kebersamaannya khususnya susi dan dony yg selalu memantau mendukung, dan menemani penulis dalam penyelesaian skripsi walaupun jarak kita jauh. 20. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfat bagi pembaca khususnya dan dunia pendidikan umumnya.
Yogyakarta, 10 Februari 2011 Penulis
Dionysius Paschalis J. Y
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. .
iv
HALAMAN MOTTO..................................... ...........................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ..........................................
vii
ABSTRAK ................................................................................................
viii
ABSTRACT ................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ...............................................................................
x
DAFTAR ISI..............................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL......................................................................................
xvi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................
xviii
BAB I
PENDAHULUAN ......................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah........................................................
1
B. Batasan Masalah....................................................................
6
C. Rumusan Masalah .................................................................
6
D. Tujuan Penelitian. .................................................................
6
E. Manfaat Penelitian ................................................................
7
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................
8
A. Proses Belajar Mengajar. ......................................................
8
B. Pembelajaran Kooperatif.......................................................
10
C. Tipe – Tipe Pembelajaran Kooperatif.....................................
13
D. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw .................................
14
E. Keaktifan ..............................................................................
18
F. Prestasi Belajar......................................................................
23
G. Mata Pelajaran Ekonomi .......................................................
24
H. Penelitian Tindakan Kelas ....................................................
25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. .
33
A. Jenis Penelitian..................................................................... .
33
B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................ .
33
C. Subjek dan Obyek Penelitian.................................................
34
D. Prosedur Penelitian...............................................................
34
E. Instrumen Penelitian..............................................................
38
H. Pengumpulan dan Analisis Data...........................................
42
BAB IV GAMBARAN UMUM ..............................................................
45
A. Lingkungan Sekolah……………………………………….. ..
45
B. VISI dan MISI .......................................................................
45
C. Tujuan.................................................................................... ...
47
D. Keadaan Sekolah .................................................................. ...
48
E. Peserta Didik.......................................................................... ...
48
F. Personil Sekolah ................................................................... ...
49
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
BAB VI
G. Prestasi Sekolah .................................................................... ...
59
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN .......................... ...
67
A. Deskripsi Penelitian .............................................................. ...
67
1. Observasi Pendahuluan.......................................................
68
2. Siklus Pertama.....................................................................
73
a. Perencanaan.....................................................................
73
b. Tindakan..........................................................................
77
c. Observasi.........................................................................
82
d. Refleksi............................................................................
90
3. Siklus Kedua ..................................................................... ...
97
a. Perencanaan.....................................................................
97
b. Tindakan..........................................................................
101
c. Observasi..........................................................................
105
d. Refleksi............................................................................
113
B. Analisis Komparatif Tingkat keaktifan....................................
120
C. Komparasi Prestasi Belajar Siswa..............................................
124
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN..............
127
A. Kesimpulan.............................................................................
127
B. Keterbatasan Penelitian..........................................................
128
C. Saran.......................................................................................
129
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
131
LAMPIRAN...............................................................................................
133
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Aktifitas Guru Pada Siklus I ............................................................
82
Tabel 2.2 Keterlibatan Siswa pada Siklus Pertama .........................................
85
Tabel 2.3 Pengamatan Terhadap Kelas ............................................................ 87 Tabel 2.4 Kesan Guru mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw Siklus I ................................
90
Tabel 2.5 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I ................................ 93 Tabel 3.1 Aktifitas Guru Pada Siklus II........................................................... 106 Tabel 3.2 Keterlibatan Siswa pada Siklus Kedua ............................................ 109 Tabel 3.3 Pengamatan Terhadap Kelas ............................................................ 111 Tabel 3.4 Kesan Guru mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw Siklus I ................................ 114 Tabel 3.5 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I ............................... 117 Tabel B.1 Perkembangan Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa Pada Pra Penelitian, Siklus I, Siklus II ........................................................... 121 Tabel C.1 Perkembangan Prestasi Belajar Siswa Pada Pra Penelitian, Siklus I, Siklus II ........................................................................................... 124
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Proses Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas………….
29
Gambar 2.2 Komponen-komponen Refleksi …………………………
31
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Surat Keterangan Permohonan Ijin Penelitian dari Universitas Surat Keterangan Ijin dari BAPPEDA Kota Surat Keterangan Ijin dari BAPPEDA Kabupaten Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Lampiran 1a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 1b Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 2a Materi Pembelajaran Siklus I Lampiran 2b Materi Pembelajaran Siklus II Lampiran 3a Lembar Kerja Siswa Siklus I Lampiran 3b Lembar Kerja Siswa Siklus II Lampiran 4
Lembar Obsevasi Kegiatan Guru (catatan anekdotal)
Lampiran 4a Lembar Obsevasi Kegiatan Guru (catatan anekdotal) pada Observasi Pendahuluan Lampiran 4b Lembar Obsevasi Kegiatan Guru (catatan anekdotal) pada Siklus I Lampiran 4c Lembar Obsevasi Kegiatan Guru (catatan anecdotal) pada Siklus II Lampiran 5
Lembar Observasi Kegiatan Siswa (catatan anekdotal)
Lampiran 5a Lembar Observasi Kegiatan Siswa (catatan anekdotal) pada Observasi Pendahuluan Lampiran 5b Lembar Observasi Kegiatan Siswa (catatan anekdotal) pada Siklus I Lampiran 5c Lembar Observasi Kegiatan Siswa (catatan anekdotal) pada Siklus II
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6
Lembar Observasi Kegiatan Kelas (catatan anekdotal)
Lampiran 6a Lembar Observasi Kegiatan Kelas (catatan anekdotal) pada Observasi Pendahuluan
Lampiran 6b Lembar Observasi Kegiatan Kelas (catatan anekdotal) pada Siklus I Lampiran 6c Lembar Observasi Kegiatan Kelas (catatan anekdotal) pada Siklus II Lampiran 7
Lembar Obsevasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran
Lampiran 7a Lembar Obsevasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus I Lampiran 7b Lembar Obsevasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus II Lampiran 8
Instrumen Pengamatan Kelas
Lampiran 8a Instrumen Pengamatan Kelas pada Siklus I Lampiran 8b Instrumen Pengamatan Kelas pada Siklus II Lampiran 9
Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa
Lampiran 9a Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa pada Observasi Pendahuluan Lampiran 9b Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa pada Siklus I Lampiran 9c Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa pada Siklus II
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10 Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok Lampiran 10a Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok pada Siklus I
Lampiran 10b Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok pada Siklus II Lampiran 11 Instrumen Refleksi Guru Lampiran 11a Instrumen Refleksi Guru pada Siklus I Lampiran 11b Instrumen Refleksi Guru pada Siklus II Lampiran 12 Instrumen Refleksi Siswa Lampiran 12a Instrumen Refleksi Siswa pada Siklus I Lampiran 12b Instrumen Refleksi Siswa pada Siklus II Lampiran 13 Daftar Nilai Perkembangan Hasil Belajar Siswa
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya tugas mengajar atau menjadi seorang guru itu adalah menghantarkan peserta didik dalam kelas untuk melaksanakan proses belajar mengajar secara aktif. Mengajar adalah segala upaya yang dilakukan oleh guru bagi peserta didik dalam menyampaikan materi pelajaran di depan kelas, oleh karena
itu
mengajar
merupakan
suatu
proses
kompleks,
tidak
hanya
menyampaikan informasi dari guru kepada peserta didik saja banyak tindakan yang harus dilakukan apalagi tujuan dari mengajar adalah hasil belajar yang baik. Agar mengajar lebih efektif, guru harus meningkatkan kesempatan belajar bagi peserta didik dan meningkatkan mutu mengajarnya. Kesempatan belajar peserta didik dapat ditingkatkan dengan cara melibatkan peserta didik secara aktif selama belajar. Semakin banyak siswa yang terlibat aktif, makin tinggi prestasi belajar yang dicapai siswa. Sebaliknya apabila guru tidak dapat mengajar dengan efektif maka apa yang di ajarkan tidak akan dapat di terima oleh peserta didik, peserta didik akan malas belajar, kurangnya semangat diantara peserta didik dalam mengikuti pelajaran yang berlangsung dan kemungkinan akan timbul perbuatan peserta didik yang dapat merugikan suasana proses belajar mengajar.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Paradigma lama dalam pembelajaran adalah guru memberikan pengetahuan kepada siswa secara searah. Seorang guru memberikan pengetahuan kepada siswa, sedangkan siswa hanya menerima pengetahuan dari gurunya. Berbeda dengan paradigma baru dimana pengetahuan ditemukan, dibentuk, dan dikembangkan oleh siswa. Siswa membangun pengetahuan secara aktif dengan interaksi pribadi di antara para siswa dan interaksi antar guru dan siswa. Metode yang biasa dipakai oleh guru dalam mengajar yaitu metode ceramah dan diskusi. Ketika guru mengajar dengan menerapkan metode ceramah, ada kemungkinan siswa tidak mendengarkan, ngobrol dengan teman yang lain, acuh tak acuh dengan penjelasan guru, mencari kesibukan lain, bahkan tidak memperhatikan dikarenakan siswa merasa bosan. Sementara jika guru mengajar dengan metode diskusi, sekilas di dalamnya siswa tampak terlibat aktif dalam kelompok. Namun jika dilihat lebih mendalam mungkin akan tampak bahwa hanya beberapa siswa yang aktif di dalam kelompok diskusi tersebut. Sementara beberapa siswa terlibat aktif di dalam kelompok, ada juga beberapa siswa yang tidak aktif terlibat mungkin karena malu mengemukakan pendapat, malu bertanya, bahkan bosan sehingga lebih memilih untuk mencari kesibukan sendiri. Akibatnya, siswa yang aktif akan dapat lebih mengerti dibandingkan dengan siswa yang tidak aktif. Dari uraian tersebut tampak bahwa metode ceramah dan diskusi kadang kurang efektif dalam proses belajar mengajar sehingga akan berdampak negatif pada kemauan siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran yang nantinya juga memungkinkan akan berdampak pada prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Berdasarkan pengalaman yang telah dialami peneliti selama duduk di bangku SMA dan ketika melakukan praktik mengajar di lapangan masih banyak guru pada waktu mengajar menggunakan metode diskusi dan ceramah. Ketika guru mengajar dengan menerapkan metode ceramah, pada awalnya siswa masih dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menyimak penjelasan dari guru. Namun lama kelamaan siswa mulai kurang memperhatikan materi yang diberikan oleh guru, ada yang ribut ngobrol dengan teman, ada yang sibuk sendiri, intinya banyak siswa yang cenderung tidak merespon lagi pembelajaran dari guru. Kemudian ketika guru mengajar dengan menerapkan metode diskusi kurang lebih kondisinya sama dengan ketika guru menerapkan metode ceramah. Sekilas siswa memang tampak aktif di dalam kelompoknya, namun jika dilihat lebih dalam ternyata hanya beberapa siswa yang benar-benar aktif sedangkan yang lain cenderung pasif. Siswa yang pasif kebanyakan hanya menggantungkan diri pada jawaban teman yang aktif yaitu dengan menyalin jawaban teman ke dalam lembar tugasnya. Dari kasus di atas menunjukkan bahwa penerapan metode ceramah dan diskusi kurang begitu efektif dalam proses pembelajaran sehingga hal ini menyebabkan kurangnya keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran. Maka dari itu, dengan menggunakan metode pembelajaran tertentu dapat mendorong siswa untuk lebih antusias lagi dalam mengikuti pelajaran. Metode mengajar yang tepat hendaknya dapat dilakukan oleh semua pihak khususnya yang terlibat dalam dunia pendidikan terutama guru atau guru sebagai seorang pengajar. Metode mengajar yang tepat adalah yang dapat melibatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
seluruh siswa di dalam kelas, baik secara individu maupun kelompok. Keterlibatan siswa secara individual dalam pembelajaran akan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik diri siswa. Sedangkan keterlibatan siswa di dalam kelompok akan berhubungan dengan proses pemerolehan pengetahuan melalui siswa dengan siswa yang lain atau siswa dengan guru. Dalam kenyataannya sebenarnya ada berbagai model pembelajaran yang dapat diterapkan dan dikembangkan, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif. Sebenarnya inti dari model pembelajaran ini adalah mengajak siswa untuk belajar dengan saling bekerja sama dalam kelompok kecil dengan kemampuan yang bervariasi (tinggi, sedang, rendah). Bahkan tidak sebatas pada kemampuan melainkan dapat diterapkan pada keberagaman anggota kelompok baik itu jenis kelamin, suku, ras, agama, dan sebagainya. Sedangkan dalam menyelesaikan tugas kelompok, maka setiap kelompok saling bekerja sama dalam memahami suatu pelajaran. Untuk mencapai hasil yang maksimal, ada lima unsur yang harus diterapkan yaitu: (1) saling ketergantungan positif; (2) tanggung jawab perseorangan; (3) tatap muka; (4) komunikasi antar anggota; (5) evaluasi proses kelompok. Di dalam model pembelajaran kooperatif ini terdapat berbagai macam tipe pembelajaran, diantaranya adalah tipe pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD), Teams Games Tournament (TGT), Teams Accelerate Instruction (TAI), Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), Jigsaw. Alternatif tipe pembelajaran yang peneliti gunakan adalah tipe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
pembelajaran Jigsaw. Model pembelajaran tipe jigsaw ini dapat membantu guru dalam menciptakan suasana belajar yang sangat menyenangkan. Dalam metode ini para siswa tidak hanya berinteraksi dengan sesama anggota kelompok tetapi juga berinteraksi dengan anggota kelompok yang lain. Alasan penggunaan metode jigsaw yang dikaitkan dengan konteks siswa merupakan salah satu cara meningkatkan daya kreatif guru dalam menyiapkan proses belajar mengajar agar siswa tidak merasa bosan sehingga lingkungan belajar menjadi lebih efektif dan siswa tetap termotivasi untuk belajar materi. Jika metode ini dapat diterapkan dengan baik, maka para siswa terdorong untuk ikut terlibat dalam diskusi kelompok. Dengan kondisi pembelajaran seperti ini diharapkan siswa dapat termotivasi untuk mengikuti proses belajar mengajar, meningkatkan keaktifan dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran guru-guru di SMP masih cenderung menerapkan metode ceramah dan diskusi pada hampir di setiap pertemuan. Metode tersebut dirasa kurang efektif dan bervariasi guna meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Berdasarkan fenomena tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas yaitu “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII C SMP Negeri 1 Kalasan Pada Mata Pelajaran Ekonomi”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Batasan Masalah Dalam menerapkan metode pembelajaran kooperatif bisa dilihat dari berbagai tipe, namun dalam penelitian ini hanya dimaksudkan untuk menerapkan metode kooperatif tipe jigsaw dan menyelidiki pengaruhnya terhadap peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran. Keaktifan merupakan suatu sikap berani berpendapat, keberanian bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan, kemampuan dalam mengerjakan lembar kerja atau tugas baik individu maupun kelompok. Prestasi belajar adalah hasil usaha yang dapat diukur secara langsung dan menggunakan tes.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat disusun rumusan permasalahan yaitu: bagaimana peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran ekonomi ?
D. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa melalui penerapan metode kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Manfaat Penelitian 1.
Bagi peserta didik Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peserta didik untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar dalam mata pelajaran Ekonomi.
2.
Bagi peneliti Sebagai calon seorang pendidik, penelitian ini sangat bermanfaat dalam pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh selama kuliah ke dalam pembelajaran di kelas yang sesuai dengan tujuan pendidikan saat ini yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa.
3.
Bagi guru Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi program studi terutama guru bidang studi dalam rangka mengefektifkan pendidikan dan pengelolaan sumber-sumber belajar.
4.
Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya berkaitan dengan terapan strategi pembelajaran dan aktivitas pengajaran di lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Proses Belajar Mengajar Belajar secara tradisional diartikan sebagai upaya menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengertian belajar yang lebih modern diartikan sebagai setiap perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan dan pengalaman (Sumantri, 2001:13). Definisi yang kedua ini memuat dua unsur penting dalam belajar yaitu, pertama belajar adalah perubahan tingkah laku, dan kedua perubahan yang terjadi adalah terjadi karena latihan atau pengalaman. Menurut Syah (1995:237), proses belajar mengajar secara singkat dapat disebut juga sebagai proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang utuh terpadu antara siswa sebagai pelajar yang sedang belajar dengan guru sebagai pengajar yang sedang mengajar, dimana tekanan kegiatan adalah pada siswa yang belajar. Di dalam kegiatan belajar mengajar terjadi suatu hubungan antara guru dengan siswa yang bersifat suatu pengajaran. Suasana yang bersifat pengajaran ini siswa melakukan suatu aktivitas belajar melalui interaksi dengan kegiatan tahapan mangajar yang dilakukan oleh guru. Dalam proses belajar mengajar, selain guru menggunakan suasana yang bersifat pengajaran, dianjurkan memanfaatkan komunikasi banyak arah agar siswa dapat belajar secara aktif.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Artinya, selain siswa berkomunikasi dengan guru tetapi siswa juga berkomunikasi dengan siswa yang lain. Sedangkan Winkel (1996:59) berpendapat bahwa belajar merupakan suatu aktivitas mental/ psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang dapat menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap dimana perubahan yang dimaksud bersifat relative konstan dan tetap melekat. Lain halnya dengan pendapat Burner (1984:9), proses belajar dibedakan ke dalam tiga fase, yakni: (1) informasi, baik yang menambah atau memperluas pengetahuan maupun
yang bertentangan dengan yang telah kita ketahui
sebelumnya; (2) transformasi, pengubahan informasi dalam bentuk yang lebih abstrak atau konsepstual agar dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih luas; dan (3) evaluasi yang berisi penilaian pengetahuan yang diperoleh dan apakah transformasi itu dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala-gejala lain. Berdasarkan uraian diatas maka belajar yaitu suatu usaha dan latihan yang dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan. Proses belajar diartikan sebagai tahap perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik yang terjadi dalam diri siswa. Sedangkan mengajar diartikan sebagai suatu usaha yang membantu memudahkan kegiatan belajar dimana dalam hal ini guru berinteraksi sedemikian rupa dengan para siswa agar siswa terlibat dalam aktifitas belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
B. Pembelajaran Kooperatif Menurut Slavin (1995:2), pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana para siswa dalam kelompok kecil untuk saling membantu dalam mempelajari materi pelajaran. Sulihatin (2005:5), berpendapat bahwa pada dasarnya cooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan setiap anggota kelompok itu sendiri. Cooperative learning juga dapat diartikan sebagai suatu struktur tugas bersama dalam suasana kebersamaan di antara sesama anggota kelompok. Sedangkan menurut Lie (2002:12), sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur disebut sebagai sistem pembelajaran gotong royong atau pembelajaran kooperatif dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator. Dalam pembelajaran kooperatif dikembangkan diskusi dan komunikasi dengan tujuan agar para siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berfikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu belajar, saling menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman lain. Dengan model pembelajaran ini, diharapkan siswa semakin aktif dalam memperoleh dan mempelajari berbagai konsep atau teori, pengetahuan, dan keterampilan dengan bekerja sama dengan siswa lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Heterogen merupakan salah satu ciri pengelompokan siswa dalam pembelajaran kooperatif dimana dalam satu kelompok tersebut terdiri atas dua sampai lima siswa yang mempunyai tingkat kemampuan berbeda, jenis kelamin berbeda, bahkan jika dimungkinkan berasal dari suku yang berbeda pula. Menurut Roger dan Johnson tidak semua kerja kelompok bisa dianggap sebagai cooperative learning. Lima unsur pembelajaran gotong royong yang harus diterapkan untuk mencapai hasil yang maksimal yaitu (Lie, 2002:32) : 1.
2.
3.
Saling Ketergantungan Positif Keberhasilan suatu karya sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri. Dalam metode Jigsaw, Aronson menyarankan jumlah anggota kelompok dibatasi sampai dengan empat orang saja dan keempat anggota ini ditugaskan membaca bagian yang berlainan. Keempat anggota ini berkumpul dan bertukar informasi yang kemudian pengajar mengevaluasi mereka mengenai seluruh bagian. Dengan cara ini, mau tidak mau setiap anggota merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya agar yang lain bisa berhasil. Tanggung Jawab Perseorangan Unsur ini merupakan akibat langsung sari unsur yang pertama. Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran cooperative learning, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Kunci keberhasilan metode kerja kelompok adalah persiapan guru dalam penyusunan tugasnya. Pengajaran yang efektif dalam model pembelajaran cooperative learning membuat persiapan dan menyusun tugas sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota kelompok harus melaksanakan tanggung jawabnya sendiri agar tugas selanjutnya dalam kelompok bisa dilakukan. Dalam teknik Jigsaw yang dikembangkan Aronson misalnya, bahan bacaan dibagi empat bagian dan masing-masing siswa mendapat dan membaca satu bagian. Dengan cara demikian, siswa yang tidak melaksanakan tugasnya akan diketahui dengan mudah dan jelas. Rekan-rekan dalam satu kelompok akan menuntutnya untuk melaksanakan tugas agar tidak menghambat yang lainnya. Tatap Muka Setiap kelompok harus diberi kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
5.
12
membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Hasil pemikiran beberapa kepala akan lebih kaya daripada hasil pemikiran dari satu kepala saja. Lebih jauh lagi, hasil kerjasama ini jauh lebih besar daripada jumlah hasil masing-masing anggota. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan masingmasing. Setiap anggota mempunyai perbedaan-perbedaan. Perbedaan ini akan menjadi modal utama dalam proses saling memperkaya antar anggota kelompok. Komunikasi Antar Anggota Unsur ini juga menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan berbagai ketrampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam kelompok, pengajar perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi. Tidak setiap siswa mempunyai keahlian mendengarkan dan berbicara. Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka. Ketrampilan berkomnikasi dalam kelompok ini juga merupakan proses panjang. Pembelajar tidak bisa diharapkan langsung menjadi komunikator yang andal dalam waktu sekejap. Namun, proses ini merupakan proses yang sangat bermanfaat dan perlu ditempuh untuk memperkaya pengalaman belajar dan pembinaan perkembangan mental dan emosional para siswa. Evaluasi Proses Kelompok Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama secara lebih efektif. Waktu evaluasi ini tidak perlu diadakan setiap kali ada kerja kelompok tetapi bisa diadakan selang beberapa waktu setelah beberapa kali pembelajar terlibat dalam kegiatan pembelajaran cooperative learning. Jadi pada dasarnya pembelajaran kooperatif menuntut siswa untuk belajar
bersama-sama dalam satu kelompok kecil yang heterogen untuk menyelesaikan tugas atau masalah kelompok. Di dalamnya anggota kelompok saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami pelajaran dan keberhasilan individu diorientasikan dalam keberhasilan kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
C. Tipe-Tipe Pembelajaran Kooperatif Terdapat lima tipe dari pembelajaran kooperatif (Slavin, 1995:4-8) yang diantaranya adalah: 1.
2.
3.
4.
Student Teams Achievement Divisions (STAD) Dalam model STAD, siswa dikelompokkan secara heterogen, setiap anggotanya terdiri dari 4 – 5 orang. Guru memulai dengan mempresentasikan sebuah pelajaran kemudian siswa bekerja kedalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menuntaskan pelajaran tersebut. Pada akhirnya semua siswa diberi kuis individual tentang bahan ajar tersebut dan siswa yang bersangkutan memperoleh skor secara individual. Teams Games Tournaments ( TGT) Model TGT hampir sama dengan STAD. Siswa dikelompokkan secara heterogen, setiap kelompok terdiri 4 -5 orang. Guru memulai dengan mempresentasikan sebuah pelajaran kemudian siswa bekerja di dalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok menuntaskan pelajaran tersebut. Namun kuis dalam STAD diganti dengan turnamen. Dalam turnamen ini siswa bertanding dengan anggota kelompok lain yang mempunyai kemampuan serupa. Dari turnamen inilah tiap anggota akan mendapat skor yang akan disumbangkan pada kelompoknya. Kemudian skor-skor ini akan dirata-rata untuk menentukan skor kelompok. Skor kelompok yang diperoleh akan menentukan penghargaan kelompok. Jigsaw Pada model ini siswa juga dibagi dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen. Masing-masing anggota kelompok diberikan tugas untuk mempelajari topik tertentu dari materi yang diajarkan. Mereka bertugas menjadi ahli pada topik yang menjadi bagiannya. Pada model jigsaw, setiap siswa dipertemukan dengan siswa dari kelompok lain yang menjadi ahli pada topik yang sama. Mereka mendiskusikan topik yang menjadi bagiannya. Pada tahap tersebut para ahli dibebaskan mengemukakan pendapatnya, saling bertanya dan berdiskusi untuk menguasai bahan pelajaran. Setelah menguasai materi yang menjadi bagiannya, para ahli tersebut kembali ke dalam kelompoknya masing-masing. Mereka bertugas mengajarkan topik tersebut kepada teman-teman sekelompoknya. Kegiatan terakhir dari model Jigsaw adalah pemberian kuis atau penilaian untuk seluruh topik. Penilaian dengan penghargaan kelompok didasarkan pada peningkatan nilai individu sama seperti STAD. Teams Accelerate Instruction (TAI) Dalam model TAI guru mempresentasikan materi pelajaran secara individu atau kelompok kecil siswa yang mempunyai unit tahap yang sama. Siswa ditempatkan sesuai dengan kecepatan kemampuan belajarnya sehingga siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.
14
yang satu dengan siswa yang lain, unit yang ditempuhnya berbeda. Siswa bekerja dalam kelompok mereka dengan unit yang berbeda. Siswa harus menyelesaikan setiap unit mereka masing-masing. Setiap akan berpindah unit, maka harus mendapat persetujuan dari teman satu kelompoknya. Dengan demikian, siswa dalam kelompok mempunyai tanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya sebelum mengambil kuis dalam unit tersebut. Tes untuk akhir dilakukan tanpa bantuan dari teman satu kelompok. Unit-unit yang terkumpul dari masing-masing anggota kelompok dijumlah dan jumlah dari unit setiap kelompok yang memenuhi criteria mendapat sertifikat atau penghargaan. Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Model CIRC merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang khusus diterapkan pada pembelajaran membaca dan menulis di sekolah. Dalam model CIRC, siswa dibagi dalam kelompok berdasarkan tingkat kecepatan membacanya. Dalam kelompok tersebut, mereka saling bertukar informasi mengenai bacaan yang mereka baca, memprediksi bagaimana akhir dari suatu cerita naratif, menuliskan respon mengenai bacaan dan sebagainya. Melalui belajar kelompok siswa juga dilatih untuk mencari ide utama bacaan yang mereka baca.
D. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Teknik mengajar jigsaw dikembangkan oleh Aronson et.al (Lie, 2002:69) sebagai metode cooperative learning. Teknik ini bisa digunakan dalam pengajaran membaca, menulis, mendengarkan, ataupun berbicara. Teknik ini menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara. Pendekatan ini bisa pula digunakan dalam beberapa mata pelajaran, seperti ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, matematika, agama, dan bahasa. Teknik ini cocok untuk semua kelas/tingkatan. Selain itu, siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi. Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, “siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan”. Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali pada tim/kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli. Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli”. Kelompok asal, yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Para anggota dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan topik yang sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi yang ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta membantu satu sama lain untuk mempelajari topik mereka tersebut. Setelah pembahasan selesai, para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
anggota kelompok kemudian kembali pada kelompok asal dan mengajarkan pada teman sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan pada saat pertemuan di kelompok ahli. Jigsaw didesain selain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa secara mandiri juga dituntut saling ketergantungan yang positif (saling memberi tahu) terhadap teman sekelompoknya. Selanjutnya di akhir pembelajaran, siswa diberi kuis secara individu yang mencakup topik materi yang telah dibahas. Kunci tipe Jigsaw ini adalah interdependensi setiap siswa terhadap anggota tim yang memberikan informasi yang diperlukan dengan tujuan agar dapat mengerjakan kuis dengan baik. Ada delapan langkah dalam menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw (Lie, 2002:69), yaitu: 1. Pengajar membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi empat bagian. 2. Sebelum bahan pelajaran diberikan, pengajar memberikan pengenalan mengenai topik yang akan dibahas dalam bahan pelajaran untuk hari itu. Pengajar bisa menuliskan topik di papan tulis dan menanyakan apa yang siswa ketahui mengenai topik tersebut. Kegiatan brainstorming ini dimaksudkan untuk mengaktifkan skemata siswa agar lebih siap menghadapi bahan pelajaran yang baru. 3. Siswa dibagi dalam kelompok berempat 4. Bagian pertama bahan diberikan kepada siswa yang pertama, sedangkan siswa yang kedua menerima bagian yang kedua. Demikian seterusnya. 5. Siswa disuruh membaca atau mengerjakan bagian mereka masing-masing. 6. Siswa saling berbagi mengenai bagian yang dibaca atau dikerjakan masingmasing. Dalam kegiatan ini, siswa bisa saling melengkapi dan berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. 7. Khusus untuk kegiatan membaca, kemudian pengajar membagikan bagian cerita yang belum terbaca kepada masing-masing siswa. Siswa membaca bagian tersebut. 8. Kegiatan ini bisa diakhiri dengan diskusi mengenai topik dalam bahan pelajaran hari itu. Diskusi bisa dilakukan antara pasangan atau dengan seluruh kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Kelebihan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw: 1. Dapat mengembangkan hubungan antar pribadi posistif diantara siswa yang memiliki kemampuan belajar berbeda 2. Menerapkan bimbingan sesama teman 3. Rasa harga diri siswa yang lebih tinggi 4. Memperbaiki kehadiran 5. Penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar 6. Sikap apatis berkurang 7. Pemahaman materi lebih mendalam 8. Meningkatkan motivasi belajar Kelemahan metode kooperatif jigsaw 1. Jika guru tidak meningkatkan agar siswa selalu menggunakan ketrampilanketrampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing maka dikhawatirkan kelompok akan macet 2. Jika jumlah anggota kelompok kurang akan menimbulkan masalah, misal jika ada anggota yang hanya membonceng dalam menyelesaikan tugas-tugas dan pasif dalam diskusi 3. Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila ada penataan ruang belum terkondisi dengan baik , sehingga perlu waktu merubah posisi yang dapat juga menimbulkan gaduh. Variasi dalam metode ini yaitu sebagai berikut: jika tugas yang dikerjakan cukup sulit, siswa bisa membentuk kelompok para ahli. Siswa berkumpul dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
siswa yang lain yang mendapatkan bagian yang sama dari kelompok lain. Mereka bekerja sama mempelajari atau mengerjakan bagian tersebut. Kemudian, masingmasing siswa kembali ke kelompoknya sendiri dan membagikan apa yang telah dipelajarinya kepada rekan-rekan dalam kelompoknya.
E. Keaktifan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:17) aktivitas diartikan sebagai keaktifan, kegiatan, kesibukan. Kata aktivitas berasal dari bahasa Inggris dari kata activity yang berarti kegiatan (Budiono, 1998:13). Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer disebut aktivitas berasal dari kata kerja yang berarti giat, rajin, selalu berusaha, bekerja atau belajar dengan sungguhsungguh supaya mendapat prestasi yang gemilang. Aktivitas peserta didik dalam menjalani proses belajar mengajar adalah salah satu kunci keberhasilan pencapaian peranan pendidikan. Aktivitas merupakan asas penting dalam asas didaktik karena belajar sendiri merupakan suatu kegiatan dan tanpa adanya kegiatan tidak mungkin seseorang belajar. Aktivitas sendiri tidak hanya aktivitas fisik saja tetapi juga aktivitas psikis. Aktivitas fisik adalah peserta didik giat-aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat hanya pasif. Sedangkan aktivitas psikis adalah peserta didik yang daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pengajaran (Ahmad Rohani, 2004:6).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Dalam konsep belajar aktif pengetahuan merupakan pengalaman pribadi yang diorganisasikan dan dibangun melalui proses belajar bukan merupakan pemindahan pengetahuan yang dimiliki guru kepada anak didiknya. Sedangkan mengajar merupakan upaya menciptakan lingkungan agar siswa dapat memperoleh pengetahuan melalui keterlibatan secara aktif dalam kegiatan belajar. Menurut Piaget (Pardjono, 2001:2006), ada 4 prinsip belajar aktif, yaitu: (1) siswa harus membangun pengetahuannya sendiri, sehingga bermakna, (2) cara belajar yang paling baik adalah jika mereka aktif dan berinteraksi dengan objek yang konkrit, (3) belajar harus berpusat pada siswa dan bersifat pribadi. Jadi dalam proses belajar mengajar, siswalah yang harus membangun pengetahuannya sendiri. Sedangkan guru berperan untuk menciptakan kondisi yang kondusif dan mendukung bagi terciptanya pembelajaran yang bermakna. Siswa (peserta didik) harus mengalami dan berinteraksi langsung dengan obyek yang nyata. Jadi belajar harus dialihkan yang semula berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Sekolah merupakan sebuah miniatur dari masyarakat maka dalam proses pembelajaran harus terjadi saling kerjasama dan interaksi antar berbagai komponen yang terbaik. Pendidikan modern lebih menitik beratkan pada aktivitas sejati, dimana siswa belajar dengan mengalaminya sendiri pengetahuan yang dia pelajari. Dengan mengalami sendiri, siswa memperoleh pengetahuan pemahaman dan ketrampilan serta perilaku lainnya, termasuk sikap dan nilai. Beberapa aktivitas siswa pendidikan saat ini menghendaki peranan aktivitas siswa dalam kegiatan interaksi dalam pembelajaran. Hal ini tidak berarti guru pasif atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
tidak aktif dalam pembelajaran berlangsung, tetapi guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator agar siswa menjadi lebih aktif dan kreatif belajar. Herman Handoyo (Rias, 1988:121-123) mengklasifikasikan aktivitas belajar atau yang menurutnya disebut aktivitas intelektual siswa, seperti pada uraian di bawah : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Menguji. Pada waktu guru memberikan materi, guru hendaknya melibatkan intelektual siswa yaitu dengan menguji dan eksplorasi situasi. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mengabstraksi dan menemukan. Mengabstraksi berarti mengidentifikasi esensi dari bentuk atau struktur dari hal yang diketahui sedangkan menemukan berarti menghasilkan sesuatu yang dianggap baru dengan menggunakan imajinasi, pikiran atau eksperimen. Mengungkapkan. Aktivitas ini mengharapkan siswa dapat menghasilkan kata, kalimat, bagan atau tabel dengan menggunakan simbol yang sesuai dengan situasi masalahnya. Ini merupakan proses belajar untuk mengkonstruksi modelmodel dari situasi masalah yang dihadapi. Membuktikan. Apabila siswa sudah berhasil merumuskan sesuatu, mereka perlu membuktikan berdasarkan argument atau alasan yang terstruktur. Mengaplikasikan masalah. Konsep dan prosedur yang telah diketahui perlu diaplikasikan ke situasi baru. Dalam mengaplikasikan mungkin siswa harus dapat mengabstraksikan. Menyelesaikan masalah. Dari suatu masalah komplek yang dihadapai namun belum pernah diselesaikan, seorang siswa harus menyelesaikan dengan konsep atau teorema serta prosedur yang telah dikuasai. Mengkomunikasikan. Aktivitas ini berupa pertukaran informasi diantara siswa, masing – masing dengan menggunakan simbol yang sama. Para siswa harus mendapat kesempatan untuk menyatakan gagasan secara verbal dan tertulis, mengkomprehensikan dan menginterpretasikan gagasan – gagasan yang nyatakan siswa lain. Klasifikasi aktivitas belajar dari Herman Hudoyo di atas menunjukkan
bahwa aktivitas dalam pembelajaran cukup kompleks dan bervariasi. Aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
disini tidak hanya terbatas pada aktivitas jasmani saja yang dapat secara langsung diamati tetapi juga meliputi aktivitas rohani. Dalam belajar sangat diperlukan adanya suatu aktivitas, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku menjadi kegiatan. Tidak akan ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau dasar yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar. Aktivitas tersebut tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja oleh siswa, tetapi juga harus dilakukan di luar kelas, kapanpun, dimanapun agar mendapat prestasi yang baik. Bisaa melakukan, seperti halnya aktif mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, rajin belajar setiap waktu tanpa ada harus menunggu disuruh, rajin membaca buku-buku yang berkaitan dengan materi yang disampaikan oleh guru, rajin mencoba mengerjakan soal-soal yang terdapat di dalam buku, dan juga melakukan aktivitas lainnya untuk meningkatkan prestasi. Kecenderungan dewasa ini menganggap bahwa anak adalah makhluk yang aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain, belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif sendiri. Bruner (Erizal Gani,2003) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses yang terjadi secara bertahap (episode). Episode tersebut terdiri dari informasi, transformasi, dan evaluasi. Informasi menyangkut materi yang akan diajarkan, transformasi berkenaan dengan proses memindahkan materi, dan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
untuk melihat sejauh mana keberhasilan proses yang telah dilakukan oleh pembelajar dan pengajar. Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap orang yang belajar harus aktif sendiri, tanpa adanya aktivitas, maka proses belajar tidak mungkin terjadi. Jadi jelas bahwa dalam kegiatan belajar, siswa yang sebagai subyek haruslah aktif berbuat. Dengan kata lain bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktvitas, belajar tidak akan mungkin berlangsung dengan baik. Ada beberapa hal untuk mengetahui keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran, meliputi beberapa hal : 1. Keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat. 2. Interaksi siswa dalam kelompok kooperatif. 3. Keberanian siswa dalam bertanya. 4. Kemampuan siswa dalam mengerjakan lembar kerja. 5. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan. Sejalan
dengan
hal
di
atas,
menurut
Sriyono
(Http://learning-
withme.blogspot.com/2006/09/pembelajaran.html) aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengarah
pada
proses
belajar
seperti
bertanya,
mengajukan
23
pendapat,
mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerja sama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Aktifnya siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti: sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya. Semua ciri perilaku tersebut pada dasarnya dapat ditinjau dari dua segi yaitu segi proses dan dari segi hasil.
F. Prestasi belajar Prestasi adalah kecakapan nyata dan dapat diukur secara langsung dengan menggunakan tes. Karena dapat diukur maka bersifat sementara dan dapat dipengaruhi beberapa faktor yang ada. Winkel (1984:64) mengemukakan bahwa prestasi itu bukti usaha yang dapat dicapai. Jadi kesimpulannya bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha yang dapat diukur secara langsung dan menggunakan tes. Sementara itu menurut Surakhmad (1990:700) prestasi belajar adalah pemahaman pengetahuan/keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angkanilai yang diberikan guru.
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Slameto
(1998:56)
mengemukakan
bahwa
faktor-faktor
yang
mempengaruhi prestasi belajar antara lain faktor intern dan faktor ekstern. Adapun penjelasan faktor intern, yaitu faktor jasmaniah terdiri atas kesehatan dan cacat tubuh dan faktor psikologis terdiri atas intelegensi perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kelelahan, sedangkan penjelasan faktor ekstern antara lain: (a) faktor keluarga terdiri atas cara orang tua mendidik, relasi antar anggota, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga, (b) faktor sekolah terdiri atas metode belajar, kurikulum, relasi antar guru dan siswa, relasi antar siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, keadaan gedung, metode belajar dan tugas belajar, dan (c) faktor masyarakat terdiri atas kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.
G. Mata Pelajaran Ekonomi Menurut Fajar (2002:128), ekonomi merupakan mata pelajaran yang mengkaji tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak, bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi. Ruang lingkup mata pelajaran ekonomi dimulai dari masalah-masalah ekonomi yang terjadi dalam kehidupan. Adapun ruang lingkupnya adalah perilaku ekonomi dan kesejahteraan, mencakup aspek-aspek ekonomi, ketergantungan, spesialisasi dan pembagian kerja, perkoperasian, kewirausahaan dan pengelolaan keuangan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Sedangkan menurut kurikulum tingkat satuan pendidikan, ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumberdaya yang ada melalui pilihanpilihan kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.
H. Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan terjemahan dari classroom action research (CAR), yaitu suatu action research yang dilakukan di kelas. Ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan (Arikunto, 2006:3) : 1. Penelitian Penelitian berhubungan dengan suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan Tindakan berhubungan dengan sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. 3. Kelas Pengertian ruang kelas tidak terikat hanya pada ruang kelas, tetapi mengandung pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata ini yaitu (1) penelitian, (2) tindakan, dan (3) kelas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Sedangkan menurut Wibawa (Susento, 2007:1), PTK adalah kajian yang dilakukan secara sistematis dan reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar, yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran. Sejalan dengan itu, Kemmis dan McTaggart (Wibawa, 2003) berpendapat bahwa penelitian tindakan adalah suatu bentuk refleksi diri secara kolektif dan dilakukan oleh anggota-anggota komunitas dalam situasi social untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan praktek-praktek sosial. Sementara itu menurut Rustam (2004:1), PTK merupakan sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Gwynn Mettetal (2001:7) juga menyebutkan classroom action research is a method of finding out what works best in your own classroom so that you can improve student learning. Menurut Wibawa (Susento,2007:3), pelaksanaan PTK oleh guru akan meningkatkan mutu hasil pengajaran, mengembangkan ketrampilan guru, meningkatkan
relevansi
dan
efisiensi
pengelolaan
pembelajaran,
dan
menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru. Dalam website PPPG Tertulis Bandung menjelaskan manfaat PTK sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.
2.
3.
27
Inovasi pembelajaran Dalam inovasi pembelajaran guru perlu selalu mencoba untuk mengubah, mengembangkan, dan meningkatkan gaya mengajarnya agar mampu melahirkan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kelasnya. Dalam konteks ini, guru selalu berhadapan dengan siswa yang berbeda dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu, jika guru melakukan PTK dari kelasnya sendiri, dan berangkat dari persoalannya sendiri, kemudian menghasilkan solusi terhadap persoalan tersebut, maka secara tidak langsung telah terlibat dalam proses inovasi pembelajaran. Pengembangan kurikulum di sekolah dan di kelas Untuk kepentingan pengembangan kurikulum pada level kelas, PTK akan sangat bermanfaat sebagai salah satu sumber masukan. Hal ini terjadi karena proses reformasi kurikulum secara teoritik tidak netral. Sebaliknya proses tersebut akan dipengaruhi oleh gagasan-gagasan yang saling berhubungan mengenai hakikat pendidikan, pengetahuan, dan pengajaran. PTK dapat membantu guru untuk lebih dapat memahami hakikat tersebut secara empiric, dan bukan sekedar pemahaman yang bersifat teoritik. Peningkatan profesionalisme guru Guru yang profesional, tidak akan merasa enggan melakukan berbagai perubahan dalam praktik pembelajaran sesuai dengan kondisi kelasnya. PTK merupakan salah satu media yang dapat digunakan oleh guru untuk memahami apa yang terjadi di kelas, dan kemudian meningkatkannya menuju kearah perbaikan-perbaikan secara profesional. Guru yang profesional perlu melihat dan menilai sendiri secara kritis terhadap praktik pembelajarannya di kelas. Dengan melihat unjuk kerjanya sendiri, kemudian merefleksikan , dan lalu memperbaiki, guru pada akhirnya akan mendapat otonomi secara profesional. Di dalam PTK, ada beberapa tahap perencanaan yang terdiri atas
mengidentifikasi masalah, menganalisis dan merumuskan masalah, serta merencanakan perbaikan (Rustam, 2004:4) 1.
2.
Mengidentifikasi dan menetapkan masalah Selama mengajar kemungkinan guru menemukan berbagai masalah baik yang bersifat pengelolaan kelas maupun instruksional. Agar mampu merasakan dan mengungkapkan adanya masalah, maka seorang guru dituntut jujur pada diri sendiri melihat pembelajaran yang dikelolanya. Setelah mengetahui permasalahan, selanjutnya melakukan analisis dan merumuskan masalah agar dapat dilakukan tindakan. Menganalisis dan merumuskan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.
28
Jika masalah sudah ditetapkan, maka masalah itu perlu dianalisis dan dirumuskan. Tujuannya adalah agar paham akan hakikat masalah yang dihadapi. Merencanakan tindakan perbaikan Berdasarkan rumusan masalah, guru mencoba mencari cara untuk memperbaiki atau mengatasi masalah tersebut. Dalam langkah ini guru merancang tindakan perbaikan, rencana tindakan perbaikan dituangkan dalam rencana pembelajaran. Dalam pelaksanaan PTK terdapat beberapa siklus di dalamnya, tiap-tiap
siklus terdiri dari empat langkah sebagai berikut (Susento, 2007:4) a.
b. c. d.
Perencanaan Merumuskan tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan perubahan yang diinginkan. Tindakan Melaksanakan tindakan tersebut dalam proses pembelajaran. Observasi Mengamati hasil tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa Refleksi Mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil tindakan dari pelbagai kriteria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Gambar 2.1 Proses Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Perencanaan Tindakan Refleksi Siklus 1
Observasi Pelaksanaan Tindakan
Perencanaan Tindakan Refleksi Siklus ke‐n
Observasi Pelaksanaan Tindakan Keterangan Gambar 2.1 : 1. Perencanaan tindakan Perencanaan tindakan hendaknya memanfaatkan secara optimal teori-teori yang relevan dan pengalaman-pengalaman yang telah diperoleh dari masa lalu dalam kegiatan pembelajaran/penelitian yang sebidang. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk diterapkan di dalam kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2. Pelaksanaan tindakan Jika perencanaan telah selesai dilakukan, maka skenario tindakan dapat dilaksanakan dalam situasi pembelajaran yang aktual menggunakan metode jigsaw sesuai dengan rencana yang telah disusun. Untuk menjamin mutu kegiatan pembelajaran, guru atau tim peneliti dapat memodifikasi tindakan walaupun implementasi sedang dalam proses, tetapi jika tidak terlalu mendesak perubahan dapat dilakukan setelah satu siklus selesai. 3. Observasi Pada saat pelaksanaan tindakan, kegiatan observasi dilakukan secara bersamaan. Secara umum, kegiatan observasi dilakukan untuk merekam proses yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Mengingat kegiatan observasi menyatu dalam pelaksanaan tindakan, maka perlu dikembangkan sistem dan prosedur observasi yang mudah dilakukan. Dalam hal ini peneliti mengobservasi guru, siswa, dan kelas. Adapun salah satu bentuk observasi yang digunakan adalah catatan anekdotal. Suatu observasi anekdotal yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a. Pengamatan harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di dalam kelas b. Tujuan, batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas c. Hasil pengamatan dicatat dengan lengkap dan hati-hati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
d. Pengamatan harus dilakukan secara obyektif 4. Refleksi Pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan analisis-sintesis, interpretasi, dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Refleksi merupakan bagian yang amat penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil (perubahan) yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan (intervensi) yang dilakukan. Komponenkomponen refleksi dapat digambarkan pada Gambar 2.2 berikut ini: Gambar 2.2 Komponen-komponen Refleksi Pemaknaan Pemantapan
Analisis Penjelasan
Tindak Lanjut
Penyimpulan Siklus Berikutnya
Pemanfaatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Keterangan Gambar 2.2 : Pada
dasarnya
refleksi
merupakan
kegiatan
analisis-sintesis,
interpretasi, dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Informasi yang terkumpul perlu diurai, dicari kaitannya antara yang satu dengan yang lainnya, dibandingkan dengan pengalaman sebelumnya, dikaitkan dengan teori tertentu atau hasil penelitian yang relevan. Melalui proses refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam. Refleksi merupakan bagian yang amat penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil (perubahan) yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan (intervensi) yang dilakukan. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya untuk menghasilkan perbaikan. Bila hasil perbaikan yang diharapkan belum tercapai pada siklus 1, maka tindakan perlu dilanjutkan pada siklus 2, demikian seterusnya hingga siklus yang ketiga. Pada siklus selanjutnya perlu dilakukan perencanaan kembali. Siklus tersebut merupakan kesatuan dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi, analisis dan evaluasi, serta refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yaitu penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif yaitu suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan (Hopkins, 1993 :44). Penelitian ini merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata
dan
proses
pengembangan,
kemampuan
dalam
mendeteksi
dan
memecahkan masalah.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah SMPN 1 Kalasan Glondong Tirtomartani Kalasan, Sleman Yogyakarta 2. Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan bulan Agustus – September 2009.
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII C SMPN 1 Kalasan Yogyakarta. 2. Obyek penelitian Obyek penelitiannya adalah pelaksanaan pembelajaran ekonomi dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
D. Prosedur Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengawali dengan kegiatan pra-penelitian. Kegiatan ini dilakukan terhadap pembelajaran di kelas sebelum menggunakan metode jigsaw. Kegiatan yang dilakukan yaitu mengadakan observasi terhadap situasi awal di dalam kelas yang mencakup observasi kegiatan guru, observasi kelas, dan observasi terhadap siswa. Selain dengan observasi, guna mendukung data yang diperoleh peneliti juga mengadakan wawancara terhadap guru dan siswa. Setelah mengadakan kegiatan pra-penelitian,
peneliti
mengadakan
penelitian
di
dalam
kelas
setelah
menggunakan metode jigsaw. Penelitian ini direncanakan berlangsung dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat langkah : 1. Perencanaan, merumuskan masalah, menentukan tujuan, dan metode penelitian serta membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Tindakan, yaitu pelaksanaan rencana tindakan sebagai upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. 3. Observasi, yaitu pengamatan atas hasil atau dampak pelaksanaan tindakan. 4. Refleksi, yaitu analisis, pemaknaan dan penyimpulan hasil observasi terhadap kegiatan belajar mengajar dalam upaya untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Secara operasional, penelitian tindakan kelas yang diterapkan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut : a. Siklus pertama. Kegiatan dalam siklus pertama dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan atau tatap muka di kelas. Kegiatan yang dilakukan meliputi : 1) Perencanaan Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa penyiapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, yang meliputi: a) Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk memetakan para siswa berdasarkan kemampuannya dan membagi siswa
secara
heterogen
menjadi
kelompok-kelompok
yang
beranggotakan 4-5 orang. Beberapa perangkat yang disiapkan dalam tahap ini adalah: rencana pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan materi presentasi. b) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi : (1) Lembar observasi guru dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
(2) Lembar observasi kegiatan guru di kelas (3) Instrumen pengamatan kelas. (4) Lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok. (5) Instrumen refleksi. 2) Tindakan Pada tahap ini, dilaksanakan implementasi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sesuai dengan rencana tindakan, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : a) Guru bidang studi ekonomi bertindak sebagai guru yang membimbing dan mengarahkan siswa. b) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 4-6 anggota/siswa yang memiliki karakteristik yang heterogen. c) Setiap kelompok mendapatkan topik dari materi yang akan dibahas dalam bentuk teks. d) Setiap siswa dalam anggota kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari topik tersebut dan mereka menjadi ahli pada topik yang menjadi bagiannya. e) Setiap siswa dipertemukan dengan siswa dari kelompok lain yang menjadi ahli pada bagian topik yang sama dan mereka mendiskusikan topik yang menjadi bagiannya tersebut dalam batas waktu tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
f) Setelah setiap kelompok ahli selesai berdiskusi dan sudah menguasai materi secara individu tentang bagian yang mereka diskusikan, mereka kembali ke kelompok asalnya dan kemudian memaparkan atau mengajarkan topik tersebut kepada teman-teman yang lainnya. g) Kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi. h) Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari seluruh rangkaian pembelajaran i) Guru mengadakan kuis 3) Observasi Tahap ini, dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Di dalam tahap ini peneliti mengadakan pengamatan atas dampak dan hasil dari pelaksanaan tindakan, yaitu keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Keaktifan siswa tampak dari keberanian mengemukakan pendapat, bertanya dan menjawab pertanyaan, partisipasi siswa dalam kelompok, dan kemampuan mengerjakan lembar kerja yang diberikan. Pengamatan juga direkam dengan menggunakan video camcorder . 4) Refleksi Pada tahap ini dilaksanakan analisis, pemaknaan, dan penyimpulan hasil observasi terhadap hasil prestasi belajar siswa. Ada dua macam refleksi yang dilakukan, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
a) Refleksi segera setelah suatu pertemuan berakhir, digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran dan pemecahannya untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya. b) Refleksi pada akhir siklus pertama, digunakan untuk mengetahui apakah target yang ditetapkan sesuai dengan indikator keberhasilan tindakan telah tercapai. Secara teknis, peneliti melakukan self-reflection dahulu terkait dengan keterampilan kooperatif siswa dalam kegiatan masing- masing fase, kemudian dilakukan refleksi dan diskusi bersama guru untuk penyempurnaan tindakan dalam siklus kedua. b. Siklus kedua Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya sama dengan siklus pertama, hanya yang membedakan adalah tindakannya. Pada siklus kedua ini tindakan ditentukan berdasarkan hasil refleksi siklus pertama. E. Instrumen Penelitian Beberapa instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah : 1. Perencanaan Dalam tahap ini dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa penyiapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan menggunakan : a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Dalam RPP ini guru dan peneliti menetapkan langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan dalam pembelajaran, serta kegiatan-kegiatan apa saja yang harus dilakukan siswa dalam rangka implementasi tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
perbaikan yang direncanakan. Hal-hal yang terkandung di dalam RPP yaitu standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator keberhasilan, tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, dan strategi/ prosedur pembelajaran. b. Grouping Dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini, siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri atas 4-5 orang. Adapun pembagian kelompok di sini telah ditentukan terlebih dahulu oleh guru mitra sebagai pihak yang lebih mengerti tentang siswa yang heterogen. 2. Tindakan Tindakan ini merupakan implementasi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang telah direncanakan. Instrumen yang dibutuhkan dalam mengukur tingkat keaktifan dan prestasi belajar siswa dipilah menjadi tiga bagian, yaitu secara menyeluruh (kelas), kelompok, dan secara individu. Dalam mengukur keaktifan kelas digunakan lembar observasi keaktifan dan keterlibatan belajar siswa, sedangkan untuk mengukur keaktifan siswa di dalam kelompok instrumen yang diperlukan yaitu lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok. 3. Observasi Suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti dan sistematis (Arikunto, 1998:139). Pengumpulan data melalui observasi dilakukan sendiri oleh peneliti pada kelas yang dijadikan sampel
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan belajar siswa di kelas. Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini mengacu pada Bergerman, 1992 dan Tantra (2006:15) yang mengacu pada tiga kelompok yaitu: instrumen untuk mengobservasi guru (observing teacher), instrumen untuk mengobservasi
kelas
(observing
classroom),
dan
instrumen
untuk
mengobservasi perilaku siswa (observing student). a. Observasi pendahuluan 1) Instrumen untuk mengobservasi guru (observing teacher) Dalam penelitian ini, observasi terhadap kegiatan guru dalam proses belajar mengajar dilakukan peneliti dengan membuat catatan anekdotal (lampiran 4). Catatan anekdotal berisi tentang jabaran yang bersifat lebih spesifik mengenai aktivitas yang dilakukan oleh guru selama pembelajaran. 2) Instrumen untuk mengobservasi kelas (observing classroom) Dalam penelitian ini, observasi terhadap kegiatan kelas dalam proses belajar mengajar dilakukan peneliti dengan membuat catatan anekdotal (lampiran 6). Catatan anekdotal berisi tentang jabaran yang bersifat lebih spesifik mengenai aktivitas yang terjadi di kelas selama pembelajaran. 3) Instrumen untuk mengobservasi perilaku siswa (observing student). Dalam penelitian ini, observasi terhadap aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dilakukan peneliti dengan membuat catatan anekdotal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
(lampiran 5) dan lembar observasi keaktifan dan keterlibatan siswa (lampiran 9). Catatan anekdotal di sini berisi tentang jabaran yang bersifat lebih spesifik tentang aktivitas siswa selama pembelajaran. b. Observasi saat PTK dilaksanakan 1) Instrumen untuk mengobservasi guru (observing teacher) Dalam penelitian ini, observasi terhadap kegiatan guru dalam proses belajar mengajar dilakukan peneliti dengan membuat catatan anekdotal (lampiran 4) dan dalam bentuk lembar observasi kegiatan guru (lampiran 7). Catatan anekdotal berisi tentang jabaran yang bersifat lebih spesifik mengenai aktivitas yang dilakukan oleh guru selama pembelajaran. 2) Instrumen untuk mengobservasi perilaku siswa (observing student). Dalam penelitian ini, observasi terhadap perilaku siswa dilakukan peneliti dengan membuat lembar observasi kegiatan siswa (lampiran 9) untuk mengetahui tingkat keaktifan dan keterlibatan siswa selama proses belajar mengajar. Di samping itu, peneliti juga membuat catatan anekdotal (lampiran 5). Catatan anekdotal di sini berisi tentang jabaran yang bersifat lebih spesifik tentang aktivitas siswa selama pembelajaran. 3) Instrumen untuk mengobservasi kelas (observing classroom) Dalam penelitian ini, observasi terhadap aktivitas kelas dalam proses belajar mengajar dilakukan peneliti dengan membuat catatan anekdotal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
(lampiran 6) dan dalam bentuk instrumen pengamatan kelas (lampiran 8). Catatan anekdotal di sini berisi tentang jabaran yang bersifat lebih spesifik tentang aktivitas siswa selama pembelajaran. 4. Refleksi Dalam tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan, dan pembuatan kesimpulan hasil observasi. Instrumen yang diperlukan adalah lembar refleksi guru (lampiran 11) dan lembar refleksi siswa (lampiran 12) F. Pengumpulan dan Analisis Data 1. Pengumpulan Data Data dalam penelitian bersumber dari interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran dan berupa data tindakan belajar atau perilaku belajar yang dihasilkan dari tindakan yang mengajar. Pengumpulan
data dilakukan
dengan: 1) Wawancara Wawancara digunakan untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain (Hopkins, 1993:125). Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data berkaitan dengan aktivitas belajar siswa serta pandangan dari guru dan siswa terhadap metode jigsaw yang diterapkan dalam pembelajaran ekonomi. 2) Observasi Suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti dan sistematis (Suharsimi Arikunto, 1998:28). Pengumpulan data
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melalui observasi dilakukan sendiri oleh peneliti pada kelas yang dijadikan sampel untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan belajar siswa dikelas. 3) Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang perencanaan pembelajaran ekonomi. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai jumlah siswa dan latar belakang siswa sebagai dasar menentukan jumlah kelompok dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Selanjutnya, audio-visual digunakan untuk mendukung 3 teknik terdahulu dan penguat hasil penelitian. 2. Analisis Data Analisis data yang dilakukan secara deskriptif dan komparatif untuk mengetahui perkembangan keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran. a) Analisis Deskriptif Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan pemaparan (deskripsi) data/informasi tentang suatu gejala yang
diamati
dalam
proses
pembelajaran,
pelaksanaan
proses
pembelajaran, dan tingkat keberhasilan dari metode kooperatif tipe jigsaw sebagaimana adanya dalam bentuk paparan naratif maupun tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
b) Analisis Komparatif Analisis komparatif dilakukan untuk melihat perkembangan keaktifan belajar siswa dari waktu ke waktu khususnya pada masa pra penelitian, siklus pertama, dan siklus kedua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Lingkungan Sekolah SMP Negeri 1 Kalasan berada di tepi jalan raya Negara yang menghubungkan Yogyakarta dan Surakarta, berdekatan dengan kantor pemerintah yaitu Kepolisian sektor Kalasan, Rumah Sakit Bhayangkara dan Koramil Kalasan. SMP NEGERI 1 KALASAN beralamat di jl.Solo Km 14, Glondong, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Dalam hal keamanan, lokasi sekolah berdekatan dengan Kepolisian sektor Kalasan, Koramil Kalasan dan pihak sekolah telah memiliki Satuan Pengamanan (Satpam) berjumlah 2 (dua) orang dan penjaga malam yang cukup memadai, yang siap mengamankan keadaan sekolah. Selain itu, masyarakat sekitar dengan penuh kesadaran ikut menjaga semua aset milik sekolah.
B. Visi dan Misi VISI UNGGUL PRESTASI, TANGGUH DALAM IMTAQ SERTA CINTA BANGSA DAN NEGARA Dengan Indikator : 1. Unggul dalam Perolehan Nilai ujian Nasional 2. Unggul dalam disiplin 3. Unggul dalam aktivitas keagamaan
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
4. Unggul dalam kesenian 5. Unggul dalam perilaku mewujudkan Lingkungan Sekolah yang Sehat, Nyaman dan Asri 6. Unggul dalam Olah Raga 7. Unggul dalam bersopan santun 8. Unggul berkomunikasi dalam Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin 9. Unggul dalam penggunaan Komputer, Karya Ilmiah Remaja ,Kesenian dan Ketrampilan dan materi olimpiade sain.
MISI 1. Efektivitas pembelajaran dan bimbingan agar siswa berkembang secara optimal sesuai potensi yang dimiliki. 2. Melaksanakan pendisiplinan terhadap semua komponen sekolah sehingga Melaksanakan penanaman nilai-nilai dan penerapan lingkungan sekolah yang sehat, nyaman dan asri 3. Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama yang dianut, mencintai Bangsa dan Negara, berbudaya serta arif dalam bertindak. 4. Melatih peserta didik menguasai Seni Batik, Seni Tari, Seni Suara, Seni Karawitan, Drumband, Kerajinan dan Ketrampilan. 5. Melaksanakan penanaman nilai-nilai dan penerapan lingkungan sekolah yang sehat, nyaman dan asri 6. Melatih peserta didik menguasai dan terampil berolahraga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
7. Membudayakan peserta didik untuk sopan santun dalam bertindak 8. Mendorong dan membantu setiap siswa dapat berkomunikasi dalam Berbahasa Inggris dan Bahasa Mandarin. 9. Melatih peserta didik untuk dapat menguasai Komputer, Karya Ilmiah
Remaja, Majalah dinding dan materi olimpiade sain.
C. Tujuan Sekolah a. Pencapaian Standar Kompetensi Lulusan Meningkatnya standar kelulusan , pencapaian ketuntasan kompetensi tiap tahun atau semester, kejuaraan lomba bidang akademik dan non akademik b. Pencapaian Standar Isi Menghasilkan kurikulum satuan pendidikan dengan berbagai jenis muatan kurikulum sesuai ketentuan standar nasional pendidikan c. Pencapaian Standar Proses Terlaksananya proses pembelajaran yang efektif, efisien, interaktif, inspiratif, kreatif, dan memberikan ruang bagi kreativitas dan kemandirian peserta didik. d. Pencapaian Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan baik secara kualitas maupun kuantitas yang memadai. e. Pencapaian Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Meningkatnya kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
f. Pencapaian Standar Pengelolaan Pendidikan Tercapainya efisiensi dan efektivitas dalam penyelenggaraan pendidikan yang menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). g. Pencapaian Standar Pembiayaan Pendidikan Tercapainya biaya operasional pendidikan yang sesuai SNP secara teratur dan berkelanjutan. h. Pencapaian Standar Penilaian Pendidikan Terlaksananya proses penilaian sesuai dengan prosedur, mekanisme, dan instrumen penilaian yang sesuai dengan SNP.
D. Keadaan Sekolah a) DATA KESISWAAN Data Siswa 4 (empat tahun terakhir): Jml Pendaftar Th. Pelajaran (Cln Siswa Baru)
Kelas VII
Kelas VIII
Jml Siswa
Jumlah Rombel
Jml Siswa
Jumlah Rombel
Kelas IX
Jumlah (Kls. VII + VIII + IX)
Jml Jumlah Siswa Rombel
Siswa Rombel
2004/2005
261
240
6
240
6
238
6
718
18
2005/2006
271
228
6
240
6
240
6
708
18
2006/2007
273
216
6
227
6
238
6
681
18
2007/2008
226
216
6
217
6
228
6
661
18
2008/2009
326
216
6
215
6
216
6
647
18
2009/2010
407
216
6
216
6
216
6
648
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
b) DATA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1) Kepala sekolah Jenis Kelamin L P
Nama
Usia
Pend. Akhir
Masa Kerja
1.
Kepala Sekolah
Drs. H. Tri Rahardjo, M.Pd
L
-
56
S2
30
2.
Wakil Kepala Sekolah
Suharja, S.Pd
L
-
49
S1
24
2) Guru Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah
1.
S3/S2
Jumlah dan Status Guru GT/PNS GTT/Guru Bantu L P L P 3 3 -
2.
S1
12
18
6
4
40
3.
D-4
-
-
-
-
-
4.
D3/Sarmud
1
-
5.
D2
-
-
-
-
-
6.
D1
-
-
-
-
-
7.
≤ SMA/sederajat
-
-
-
-
-
15
22
6
4
47
No
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Jumlah 6
1
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan (keahlian)
No.
Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugas mengajar
Guru
D1/D2
D3/
Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan yang TIDAK sesuai dengan tugas mengajar Jumlah
S1/D4 S2/S3 D1/D2
Sarmud
D3/
S1/D4 S2/S3
Sarmud
1.
IPA
-
-
1
2
-
-
-
-
3
2.
Matematika
-
-
5
2
-
-
-
-
7
3.
Bahasa Indonesia
-
1
4
-
-
-
-
-
5
4.
Bahasa Inggris
-
-
3
1
-
-
-
-
4
5.
Pendidikan -
-
5
-
-
-
-
-
5
Agama 6.
IPS
-
-
5
-
-
-
-
-
5
7.
Penjasorkes
-
-
2
1
-
-
-
-
3
8.
Seni Budaya
-
-
2
-
-
-
-
-
2
9.
PKn
-
-
2
-
-
-
-
-
2
10.
IK/Keterampilan
-
-
5
-
-
-
-
-
5
11.
BK
-
-
4
-
-
-
-
-
4
12.
Lainnya:
-
-
2
-
-
-
-
-
2
-
1
40
6
-
-
-
-
47
Jawa Jumlah
Bhs
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Pengembangan kompetensi/profesionalisme guru No
Jenis Pengembangan Kompetensi
1.
Penataran KBK/KTSP
2.
Penataran Metode Pembelajaran (termasuk
Jumlah Guru yang telah mengikuti kegiatan pengembangan kompetensi/profesionalisme Laki-laki
Jumlah
Perempuan
Jumlah
21
26
47
21
26
47
CTL) 3.
Penataran PTK
21
26
47
4.
Penataran Karya Tulis Ilmiah
10
15
25
5.
Sertifikasi 9
10
19
Profesi/Kompetensi 6.
Penataran PTBK
4
4
8
7.
Penataran lainnya: .........
21
26
47
Prestasi guru No. 1.
2.
3.
4.
5.
-
Perolehan kejuaraan 1 sampai 3 dalam 3 tahun terakhir Tingkat Jumlah Guru Lomba PTK Nasional Provinsi Kab/Kota Lomba Karya tulis Inovasi Nasional Pembelajaran Provinsi Kab/Kota Lomba Guru Berprestasi Nasional Provinsi Kab/Kota 1 Lomba lainnya: .......... Nasional 1 Kepala Sekolah Berprestasi Provinsi 1 Kab/Kota 1 Nasional Provinsi Kab/Kota Jenis lomba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
52
Tenaga Kependidikan: Tenaga Pendukung
Jumlah tenaga
No.
Jumlah tenaga pendukung dan
pendukung Berdasarkan
kualifikasi pendidikannya
Status dan Jenis
Tenaga pendukung
Jumlah
Kelamin ≤
SMA D1
D2
D3
PNS
S1
SMP
Honorer
L
P
L
P
1.
Tata Usaha
1
6
-
-
-
1
3
2
1
2
8
2.
Perpustakaan
-
1
-
-
-
-
-
-
-
1
1
3.
Laboran lab. IPA
-
1
-
-
-
-
-
-
-
1
1
4.
Teknisi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1
lab.
Komputer 5.
Laboran lab. Bahasa
6.
PTD
(Pend
Tek.
Dasar) 7.
Kantin
-
1
-
-
-
-
-
-
8.
Penjaga Sekolah
1
2
-
-
-
-
-
-
2
-
2
9.
Tukang Kebun
-
-
-
-
-
-
-
-
1
-
1
10.
Keamanan
-
2
-
-
-
-
-
-
2
-
2
11.
Lainnya: ................... 2
13
-
-
-
1
3
2
6
5
16
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
c) DATA RUANG DAN LAPANGAN Data Ruang Belajar (Kelas) Jumlah dan ukuran Kondisi
Jml. Ruang lainnya
Ukuran 7x9 m2 (a)
Ukuran > 63m2 (b)
Ukuran < 63 m2 ©
Jumlah (d) =(a+b+c)
16
2
-
18
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Baik Rsk ringan Rsk sedang Rsk Berat Rsk Total
yg digunakan untuk r. Kelas
Jumlah ruang yg digunakan u. R. Kelas
(e)
(f)=(d+e)
- ruang, yaitu: -
Keterangan kondisi: Baik Rusak ringan Rusak sedang Rusak berat Rusak total
Kerusakan < 15% 15% - < 30% 30% - < 45% 45% - 65% >65%
Data Ruang Belajar Lainnya Jenis Ruangan
Jumlah (buah)
Ukuran (pxl)
Kondisi*)
Jenis Ruangan
Jumlah (buah)
Ukuran (pxl)
Kondisi
1. Perpustakaan
1
15 x 8
Baik
6. Lab. Bahasa
-
-
-
2. Lab. IPA
1
15 x 8
Baik
7. Lab. Komputer
1
12 x 7
Baik
3. Ketrampilan
1
18 x 8
Baik
8. PTD
-
-
-
4. Multimedia
-
-
-
9. Serbaguna/aula
1
18 x 8
Baik
2
12 x 8
Baik
5. Kesenian
10. ……………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Data Ruang Kantor Jumlah (buah)
1. Kepala Sekolah
1
Ukuran (pxl) 6x4
2.
1
3x3
Baik
3. Guru
1
10 x 15
Baik
4. Tata Usaha
1
8x7
Baik
5. Tamu
1
6x3
Baik
Lainnya: BK
1
9x6
Baik
Jenis Ruangan
Wakil
Kepala
Kondisi*) Baik
Sekolah
Data Ruang Penunjang Jenis Ruangan
Jumlah (buah)
Ukuran (pxl)
Kondisi*) Jenis Ruangan
Jumlah (buah)
Ukuran (pxl)
Kondisi
1. Gudang
1
3x7
Baik
11. Hall/lobi
1
3x7
Baik
2. Dapur
1
3x8
Baik
12. Kantin
1
4x6
Baik
1
10 x 5
Baik
1
4x6
Baik
1
4x6
Baik
1
4x6
Baik
3. R. Musik
4. KM/WC Guru
5. KM/WC
2
1½x2
Baik
13. Rumah Pompa/ Menara Air 14. Bangsal Kendaraan 15. Rumah Penjaga
15
1½x1½
Baik
6. UKS
1
6x7
Baik
16. Pos Jaga
1
4x6
Baik
7. OSIS
1
3x4
Baik
17. Perpustakaan
1
10 x 15
Baik
8. Ibadah
1
13 x 7
Baik
18. Ketrampilan
1
10 x 36
Baik
9. Ganti
1
3x4
Baik
19. R. Komputer
1
9 x 12
Baik
10. Koperasi
1
3x4
Baik
Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Lapangan Olahraga dan Upacara Lapangan
Jumlah
Ukuran (pxl)
Kondisi
Keterangan
(buah) 1. Lapangan Olahraga a.Basket b.Tenis meja
1
28 x 14
Baik
c. Sepak bola
3
2,74 x 1,525
Baik
d.Voly
1
110 x
Baik
e. Bulu tangkis
1
18 x 9
Baik
1
13,40 x 6, 10
Baik
1
120 x 100
Baik
2. Lapangan Upacara
d) DATA KEPEMILIKAN TANAH Kepemilikan Tanah
:
Pemerintah/pribadi/menyewa
Status Tanah
:
SHM/HGB/Akte Jual Beli
Luas Lahan/Tanah
:
8000,15 m2 (ditambah 1250 m2 dalam proses pembelian)
Luas Tanah Terbangun
:
1641,5 m2
Luas Tanah Siap Bangun
:
- m2
Luas Lantai Atas Siap Bangun
:
- m2
*) Coret yang tidak perlu Lampirkan rencana tapak (site plan) sekolah skalatis (berskala) dengan ukuran kertas minimal A4.
e) Perabot (furniture) utama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Perabot ruang kelas (belajar)
18
-
-
18
18
Rsk. Ringan Rsk. Berat
18
Baik
-
Jml
-
Papan tulis
Rsk. Ringan Rsk. Berat
720
Rsk. Ringan Rsk. Berat
720
Baik
-
Almari + rak buku/alat Jml
-
Baik
360
Jml
360
Rsk. Ringan Rsk. Berat
Baik
18
Jml
Perabot Jumlah dan kondisi meja Jumlah dan kondisi kursi siswa siswa Jumlah ruang No. kelas
3
3
Perabot ruang belajar lainnya Perabot Meja
Almari + rak buku/alat
Lainnya
Baik
Rsk. Ringan Rsk. Berat
Jml
1. Perpustakaan
18
18
-
-
40
40
-
-
14
14
-
-
-
-
-
-
2. Lab. IPA
22
22
-
-
45
45
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3. Ketrampilan
22
22
-
-
41
41
-
-
5
5
-
-
-
-
-
-
4. Multimedia
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5. Lab. bahasa
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
15
15
-
-
15
15
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7. Serbaguna
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8. Kesenian
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6. Lab. komputer
9. PTD 10.Lainnya: ........
-
Baik
Baik
Rsk. Ringan Rsk. Berat Jml
Jml
Rsk. Ringan Rsk. Berat
Baik
Rsk. Ringan Rsk. Berat
Ruang Jml
No.
Kursi
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perabot Ruang Kantor Perabot Meja
Almari + rak buku/alat
Lainnya
4. Tata Usaha 5. Tamu 6. Lainnya: …..
Rsk. Ringan Rsk. Berat
-
-
2
2
-
-
4
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
45
-
-
50
50
-
-
5
5
-
-
-
-
-
-
Baik
Baik
Rsk. Ringan Rsk. Berat Jml
Jml
Rsk. Ringan Rsk. Berat
Baik
1
Baik
Jml
1. Kepala 1 Sekolah 2. Wk Kepala Sekolah 3. Guru 45
Rsk. Ringan Rsk. Berat
Ruang Jml
No.
Kursi
5
5
-
-
15
15
-
-
15
15
-
-
-
-
-
-
1 1
1 1
-
-
4 1
4 1
-
-
2
2
-
-
-
-
-
-
Perabot Ruang Penunjang Perabot Meja
Lainnya
Rsk. Ringan Rsk. Berat
Baik
6
6
-
-
15
15
-
-
3
3
-
-
-
-
-
-
1 1
1
-
-
5 4
5 4
-
-
3 2
3 2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Baik
Jml
Rsk. Ringan Rsk. Berat Jml
Baik
Rsk. Ringan Rsk. Berat
Jml
3. PMR/Pramuka 4. OSIS 5. Gudang
Baik
1. BK 2. UKS
Rsk. Ringan Rsk. Berat
Ruang Jml
No.
Almari + rak buku/alat
Kursi
6. Ibadah 7. Koperasi
1
1
-
-
1
1
-
-
2
2
-
-
1
1
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8. Hall/lobi 9. Kantin
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10. Pos jaga 11. Reproduksi
1
1
-
-
2
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
12. Lainnya: …..
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Koleksi Buku Perpustakaan No.
1.
Jenis
Jumlah
Buku siswa/pelajaran (semua mata
Rusak
Baik
325 eks
16.353 eks
37 eks
4.543 eks
987 eks
13 eks
974 eks
-
-
-
16.678
pelajaran) 2.
eks
Buku bacaan (misalnya novel, buku
4.580
ilmu pengetahuan dan teknologi, dsb.) 3.
Buku
referensi
(misalnya
kamus,
ensiklopedia, dsb.) 4.
Kondisi
eks
Jurnal
5.
Majalah
180
57
123
6.
Surat kabar
296
25
271
7.
Lainnya: Kliping
265
-
265
22.986
457
22.529
Total
Fasilitas Penunjang Perpustakaan No.
Jenis
Jumlah / Ukuran/ Spesifikasi
1.
Komputer
6 unit
2.
Ruang baca
4.
TV
5.
LCD
-
6.
VCD/DVD player
-
7.
Lainnya: ...........................................
-
7 x 10 m 1 – 19 ' Samsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Alat/Bahan di Laboratorium/Ruang Keterampilan/Ruang Multimedia Jumlah, kualitas, dan kondisi alat/bahan*) Jumlah No.
Kualitas
Kondisi
Alat/bahan Kurang 25%- 50%- 75%dari Sangat Rusak Rusak 50% dr 75% dr 100% Kurang Cukup Baik Baik 25% dr baik berat ringan keb. keb. dr keb. keb.
1. Lab. IPA
-
-
65 %
-
-
-
Baik
-
-
-
Baik
2. Lab. Bahasa
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3. Lab. Komputer
-
-
70 %
-
-
-
Baik
-
-
-
Baik
4. Ketrampilan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5. PTD
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6. Kesenian
-
-
65 %
-
-
-
Baik
-
-
-
Baik
7. Multimedia
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
*) Lampirkan daftar alat pada laboratorium/ruang dengan spesifikasi teknisnya.
Prestasi sekolah/siswa tiga (3) tahun terakhir a. Prestasi Akademik: NUAN No
Tahun Pelajaran
1.
2006/2007
Bhs Indonesia 8,99
Matematika 8,78
2.
2007/2008
8,51
8,23
3
2008/2009
8,60
8,61
Rata-rata NUAN Bahasa Inggris 7,68
IPA -
Jumlah 25,45
8,22
7,60
32,56
7,76
7,61
32,58
Prestasi Akademik: Peringkat rerata NUAN Peringkat Tingkat Kecamatan Tingkat Kab/Kota Tingkat Propinsi (Rayon) Sek. Sek. Sek. Sek. Negeri Sek. Negeri Sek. Sek. Sek. Negeri Sek. Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta dan dan dan Swasta Swasta Swasta I I IV IV XIV XIV
No
Tahun Pelajaran
1.
2006/2007
2.
2007/2008
I
-
I
VI
-
VI
XII
-
XII
3
2008/2009
I
-
I
VI
-
VI
XX
-
XX
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
b. Prestasi Akademik: Nilai Ujian Sekolah (US) No
Rata-rata Nilai US
Mata Pelajaran
2006/2007
2007/2008
2008/2009
1
Pendidikan Agama
8,25
8,56
8,40
2
PKn
8,33
8,36
7,66
3
IPA
7,80
-
-
4
IPS
7,90
8,01
7,92
5
Kesenian
8,14
8,24
7,88
6
Ketrampilan ( mulok 2 dan 3 )
8,00
8,15
7,21
7
Penjaskes
7,71
7,82
8,06
8
Bahasa Jawa ( mulok 1 )
7,81
7,51
7,94
9
c. Angka Kelulusan dan Melanjutkan Jumlah Kelulusan dan Kelanjutan Studi % Lulusan yang Jumlah Lulus % Kelulusan Melanjutkan Pendidikan 238 100 % 100 %
% Lulusan yang TIDAK Melanjutkan Pendidikan -
No
Tahun Ajaran
1.
2006/2007
238
2.
2007/2008
228
228
100 %
100 %
-
3
2008/2009
216
216
100%
100%
-
Jumlah Peserta Ujian
d. Perolehan Kejuaraan/Prestasi Akademik: Lomba-lomba Tahun 20092010
Tahun 2008/2009 No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Nama Lomba
Pidato B.Inggris LPIR Mading OSN Biologi OSN Matematika Minat baca CCA Asian Choir Games Menulis Cerpen Matematika Story Telling
Juara ke: I I I I I IV I I II I II
Kab/ Kota
Tingkat ProNasio pinsi -nal √
√ √ √
Juara ke: IV II I I I
Kab/ Kota
Tingkat Propinsi
Nasional √
√ √ √ √
√ √ √ √ √ √
I I
√
I
√
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
e. Perolehan Kejuaraan/Prestasi Non Akademik Tahun 2009/2010
Tahun 2008/2009 No
Nama Lomba
Juara ke:
Kab/ Kota
1.
Renang
2.
Futsal
I
3.
Basket
II
4.
Sepak Bola
I
√
5.
Tenis Meja
I
√
6.
Basket
I
7.
Karate
III
8.
Karawitan
II
9.
Futsal
I
f.
Tingkat ProNasio pinsi -nal
√
Juara ke:
Kab/ Kota
I
√
√
I
√
√
I
√
I
√
II
√
√ √
Tingkat Propinsi
Nasional
√
Jumlah dan prosentase siswa drop-out
No
Kelas
1
Jumlah dan prosentase siswa drop-out 2005/2006
2006/2007
2007/2008
2008/2009
VII
-
-
-
-
2
VIII
-
-
-
-
3
IX
-
-
-
-
Total (%)
-
-
-
-
g. Jumlah dan prosentase siswa yang TERANCAM drop-out No
Kelas
1
Jumlah dan prosentase siswa terancam drop-out 2005/2006
2006/2007
2007/2008
2008/2009
VII
-
-
-
-
2
VIII
-
-
-
-
3
IX
-
-
-
-
Total (%)
-
-
-
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f)
No
62
INVENTARIS LABORATORIUM IPA
Jenis
Jml
Kondisi Baik Buruk
Kualitas/Fungsi Layak Tidak Layak
Keterangan
10 11 12
Prasarana Ruang Praktek Ruang Persiapan Ruang Penyimpanan alat dan bahan Ruang Gudang Meja Laboratorium Kursi Laboratorium Wastafel Saluran dan instalasi air bersih Saluran dan instalasi air kotor Saluran dan instalasi listrik Sirkulasi Udara Sistem pencahayaan
1 2 3 4
Alat Praktikum Fisika Kit Optik Kit Listrik Kit Mekanika Kit Panas dan Hidrostatika
12 12 9 10
3 3 3 3
-
3 3 3 3
-
-
Alat Penunjang Fisika GARPU TALA PADA KOTAK SLINKI METER DASAR 90
2 1 27
3 3 3
-
3 3 3
-
-
CATU DAYA, Tegangan Rendah NERACA
5 5
3 3
-
3 3
-
-
Alat Praktikum Biologi TABUNG KAPILER RESPIROMETER KOTAK GENETIKA 5 warna MODEL, Otak Manusia MODEL, Mata Manusia MODEL, Telinga Manusia MODEL, Torso Wanita MODEL, Jantung Manusia MODEL, Kulit Manusia. MODEL, Ginjal Manusia
40 4 1 1 1 1 2 1 1 1
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
-
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
-
-
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1 1
3 3 3
-
3 3 3
-
-
1 22 45
3 3 3 3 3
-
3 3 3 3 3
-
-
3
-
3
-
-
3 3 3
-
3 3 3
-
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
63
MODEL, Tengkorak Manusia
2
3
-
3
-
-
MIKROSLID, Junior Biologi MIKROSLID, Junior Biologi MIKROSLID, Biologi MIKROSLID, Biologi MIKROSLID, Biologi MIKROSLID, Biologi MIKROSLID, Mammalian MIKROSLID, Mammalian MIKROTOM SEDERHANA KUADRAT, fleksible Tipe Lipat EOSIN, BG 25 gr Iodine crystals (I2), BG, 500 g Calcium Oxide (Ca O), T, 500 g Sodium Hydroide, T, 500 g, NA OH Penghubung Selang Bentuk Y Benedict, 500 ml Akuarium CAWAN PETRI GELAS KIMIA GELAS KIMIA KAKI TIGA KASA BAJA, Tahan Karat JAM HENTI, dual dial PLAT TETES LUMPANG DAN ALU PIPA KACA PIPET TETES GELAS UKUR KACA 100 CC SUMBAT KARET 1 Lubang SUMBAT KARET 2 Lubang BATANG PENGADUK KACA STATIF Segi 4 KLEM UNIVERSAL BOSS HEAD TABUNG REAKSI, Medium Wall, with rim TABUNG REAKSI, Medium Wall, with rim, PENJEPIT TABUNG REAKSI RAK TABUNG REAKSI Thermometer , -10-110 derajatC CHARTA, Hukum Mendel CARTA, Sistem Transportasi CARTA, Sistem Pencernaan CARTA, Sistem Koordinasi
-
-
-
-
-
-
1 2 3 3 5 15 3 1 19 69 10 12 36 5 4 29 39 29 37 12 12 15 25 25 20 161
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
-
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
-
-
114
3
-
3
-
-
29 32 17 1 5 5 5
3 3 3 3 3 3 3
-
3 3 3 3 3 3 3
-
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55 56
67
CARTA, Sistem Saraf Manusia CARTA, Sistem Sirkulasi Darah Manusia CARTA, Sistem Pencernaan Manusia CARTA, Sistem Ekskresi Manusia CARTA, Sistem Koordinasi CARTA, Hewan purba dan situasi zaman purba CARTA, Perkembanganbiakan tumbuhan vegetatif CARTA, Perkembanganbiakan tumbuhan generatif CARTA, Perkembanganbiakan hewan tinggi generatif CARTA, Perkembanganbiakan hewan rendah generatif CARTA, Bagian Tubuh Tumbuhan CARTA, Daur hidup parasit (malaria) AUXANOMETER
1 2 3 4 5 6
Alat Penunjang Biologi MIKROSKOP, Lanjutan MIKROKOP, untuk siswa PEMELIHARAAN MIKROSKOP KACA PENUTUP KACA BENDA KACA PEMBESAR
57 58 59 60 61 62 63 64 65 66
64
1 1
3 3
-
3 3
-
-
1 1 5 1
3 3 3 3
-
3 3 3 3
-
-
1
3
-
3
-
-
1
3
-
3
-
-
1
3
-
3
-
-
1
3
-
3
-
-
1 1
3 3
-
3 3
-
-
1
3
-
3
-
-
3 40 5 13 13 24
3 3 3 3 3 3
-
3 3 3 3 3 3
-
-
g) INVENTARIS PERALATAN LABORATORIUM BAHASA No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Peralatan Master console Booth siswa Headset siswa Room speaker TV Komputer Kursi guru Kursi siswa Almari/rak Papan tulis AC/kipas angin/exhaust fan Lainnya: ………….
Kondisi
Jml -
Baik
Buruk
-
-
Kualitas/Fungsi Tidak Layak Layak -
Keterangan -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
h) INVENTARIS LABORATORIUM KOMPUTER
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 a B c D e 2 a B c D e f g H 3 4
5
Jenis Prasarana Ruang Praktek Ruang Persiapan Ruang Penyimpanan Ruang Gudang Meja Laboratorium Komputer Kursi Laboratorium Komputer Saluran dan instalasi listrik Sirkulasi Udara Sistem pencahayaan Komputer saling terhubungkan dengan jaringan Jaringan internet Ketersediaan Daya Listrik Alat Praktikum Komputer Komputer Intel Pentium I Intel Pentium II Intel Pentium III Intel Pentium IV Lainnya Printer Dot Matriks A4 Dot Matriks A3 Ink Jet A4 Ink Jet A3 Color Ink Jet Laser Jet A4 Laser Jet A3 Color Laser Jet Scanner Stabilizer
Jml
Kondisi Baik Buruk 3
Kualitas/Fungsi Layak Tidak Layak
Keterangan
3 3 3 3 3 3
3 3
3 3
3 3 3 3
3
3
Kipas Angin/AC*)
3
3
3
3
5500 Watt
3 3 3 3
3 3 3 3
3
3
3 3
3 3
3
3
Asli
Perangkat Lunak Sebutkan Perangkat Lunak yang dimiliki sekolah Lainnya ……………
Keadaan Td.Asli
3 unit
Ket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Data Sumber Daya Manusia yang Berkemampuan Komputer
No
Jenis
Kondisi
Jml
Baik 6
Sumber Daya Manusia a
3
Buruk
Kualitas/Fungsi Tidak Layak Layak 3
Berapa orang guru yang menguasai komputer?
Jumlah 47
B
Berapa orang staf yang menguasai komputer?
6
c
Berapa orang guru/staf yang pernah belajar komputer (kursus/kuliah/dll)?
60
D
Berapa Tenaga Teknis/Laboran komputer
2
Keterangan
100% 75% 100% 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Penelitian Penelitian tindakan kelas dengan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pokok bahasan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan. Ini telah dilaksanakan pada siswa kelas VII-C, SMPN 1 Kalasan. Penelitian tersebut dilakukan dalam dua siklus, yaitu Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan yang bertepatan pada hari Senin, 31 Agustus 2009 dan Kamis, 3 September 2009 dan siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan pada hari Senin, 7 September 2009 dan Kamis, 10 September 2009. Namun sebelumnya peneliti terlebih dahulu mengadakan pra observasi yang dilaksanakan pada hari kamis, 27 Agustus 2009 pukul 10.00-11.00 WIB yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal kegiatan pembelajaran di kelas VII-C. Dalam pelaksanaannya, pada siklus I dan siklus II penelitian dilakukan sebanyak dua kali pertemuan dan waktu yang dibutuhkan masing-masing pertemuan yaitu 2x30 menit yang seharusnya 2x40 menit. Hal ini dikarenakan pada saat penelitian bertepatan dengan masa-masa puasa. Adapun penerapan model pembelajaran kooperatif dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
1. Observasi Pendahuluan Kegiatan ini dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 27 agustus 2009, pukul 10.00-11.00. Adapun kegiatan pembelajaran pada saat itu yaitu dan menjelaskan materi manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan. Guru mitra yang mengajar dalam penelitian ini adalah bapak AG. Sukarno, S. Pd sebagai guru bidang studi ekonomi. Jumlah siswa kelas VII-C pada Tahun Ajaran 2009-2010 saat ini adalah 36 siswa yang semuanya berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Pada tahap ini seluruh siswa hadir dan tidak ada 1 pun siswa yang absen. Dalam observasi ini, ada tiga hal yang diobservasi yaitu observasi guru, observasi perilaku siswa, dan observasi kelas. Berikut dapat diuraikan hasil dari observasi pra penelitian : a. Observasi guru (observing teacher) Guru memulai pembelajaran dengan memeriksa kesiapan siswa, kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan salam kepada siswa. Setelah itu, guru mengulas materi yang lalu dan dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari. Sebelum masuk ke dalam materi pembelajaran, guru menanyakan kepada siswa apakah ada pertanyaan atau kesulitan tentang materi yang sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa. Selanjutnya guru mulai masuk ke dalam materi pembelajaran yang baru yaitu melanjutkan materi ke bab yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
berikutnya. Guru menerangkan materi pembelajaran dengan mengaitkan materi tersebut dengan kehidupan sehari-hari. Di tengah-tengah berlangsungnya pembelajaran guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa supaya siswa untuk lebih bisa mengerti dan paham tentang materi yang diterangkan oleh guru. Saat ada siswa yang merasa kebingungan, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi. Selama diskusi berlangsung guru mengamati secara langsung kegiatan siswa. Karena adanya kebingungan maka guru memberikan rangsangan pemikiran kepada siswa guna lebih mempermudah dalam memecahkan masalah. Terkadang guru memberikan contoh yang keluar dari permasalahan sehingga memicu keributan di kelas. Interaksi guru dengan siswa hanya sebatas untuk memberikan penjelasan atau menjawab pertanyaan dari siswa. Ada beberapa hal yang disayangkan dari guru, diantaranya yaitu guru tidak mempunyai sikap tegas kepada semua siswa yang ribut dan membuat kesibukan sendiri yang ada di kelas. Pada saat guru memberikan dan menerangkan materi pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran berlangsung seolah-olah siswa tidak menghargai guru yang ada di depan kelas Pada akhir pembelajaran, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaanpertanyaan yang kira-kira tidak dimengerti dan dipahami oleh siswa. karena merupakan jam pelajaran terakhir maka guru bersama-sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan siswa mengakhiri
70
pertemuan dan dilanjutkan minggu depan
tanpa diakhiri dengan doa bersama.(Lampiran 4a) b. Observasi Perilaku Siswa (observing student) Sebelum Sebelum memulai pembelajaran siswa terlebih dahulu mengucapkan salam kepada guru. Siswa cukup berantusias pada awal mengikuti pelajaran, siswa mempersiapkan segala materi dan perlengkapan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Di sini siswa lebih banyak ribut sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif. Setelah siswa mempersiapkan diri, guru menjelaskan materi pelajaran. Pada awalnya perhatian siswa tertuju pada penjelasan guru, namun beberapa saat kemudian ada beberapa siswa yang sibuk dengan kegiatannya sendiri seperti ngobrol dengan teman yang lain, melamun, memainkan benda-benda yang ada di dekat mereka dan mengerjakan tugas mata pelajaran yang tidak ada hubungannya dengan pembelajaran saat itu. Peneliti memperkirakan siswa merasa bosan dan jenuh karena mendengarkan ceramah dari guru dan karena ini jam pelajaran terakhir mereka ingin cepat-cepat pulang ke rumah jadi konsentrasi keguru sudah terpecah. Siswa menjadi lebih ribut lagi ketika guru memberikan penjelasan dengan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari yang terkadang keluar dari topik pembicaraan. Pembicaraan guru cenderung mengacu ke arah bercanda-tawanya dimana hal ini lebih dapat menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
perhatian siswa jika dibandingkan dengan membahas materi pelajaran. Tujuan ini hanya untuk membangkitkan motivasi siswa supaya siswa tidak merasa bosan. Ketika siswa disuruh oleh guru untuk menjawab pertanyaan kebanyakan siswa menjawab pertanyaan dengan baik dan benar walaupun ada sedikit menyimpang dari topik materi selain itu juga ada sebagian siswa yang hanya diam saja, ada yang ragu-ragu, dan ada juga yang cenderung ribut sendiri tidak memperhatikan apa yang diterangkan
oleh
guru.
Selama
proses
berlangsungnya
proses
pembelajaran ada 4 orang siswa yang menjawab pertanyaan dari guru, 1 orang bertanya tentang materi yang tidak dimengerti dan dipahami, 15 siswa mengerjakan tugas, 17 siswa aktif berdiskusi dan 2 siswa yang mencoba mengemukakan pendapat atau jawaban dari permasalahan yang masih dibingungkan. Ketika waktu jam pelajaran sudah berakhir siswa bersama-sama guru berbondong-bondong untuk pulang tanpa di iringi dengan Doa bersama. (lampiran 5a) c. Observasi kelas (observing classroom) Secara fisik ruang kelas sudah cukup memadai, sejuk dan nyaman untuk melaksanakan kegiatan belajar dan pembelajaran. Di dalam kelas terdapat 1 white board, 1 papan pengumuman/ absensi siswa, 1 meja guru, meja dan kursi yang dapat digunakan untuk 36 orang, ada 2 speaker, struktur organisasi, kalender, daftar piket siswa, gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
pahlawan, gambar presiden beserta wakil presiden, lambang garuda pancasila, lemari, tulisan pancasila, tulisan UUD’45, vas bunga, jam dinding, ventilasi yang memadai, pencahayaan yang cukup, serta suasana yang tenang dan nyaman untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Pada saat itu, dari 36 siswa yang ada tidak ada yang absen masuk. Awalnya ketika pergantian jam pelajaran suasana kelas kurang kondusif. Hal ini dikarenakan sebelum pergantian jam pelajaran ada jam istirahat sehingga siswa belum fokus kepelajaran dan disamping itu siswa harus mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan pada pelajaran yang berbeda. Saat guru masuk ke kelas dan meminta siswa untuk mempersiapkan diri mengikuti pelajaran dan mengucapkan salam masih ada keributan-keributan kecil dikarenakan masih ada beberapa siswa yang asyik ngobrol dengan temannya. Suasana kelas mulai terkendali ketika guru menerangkan materi karena siswa harus memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru. Tetapi suasana mulai kurang kondusif lagi ketika guru memberikan contoh konkrit dengan canda-tawa dan terkadang keluar dari pokok permasalahan dikarenakan siswa terpancing membicarakan sesuatu di luar materi pembelajaran. Peneliti menduga siswa merasa bosan dengan ceramah dari guru sehingga mereka merasa terhibur dengan hal tersebut. Suasana kelas menjadi agak ramai ketika guru memberikan pertanyaan dan menunjuk salah satu siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
untuk menjawabnya. Ketika waktu sudah habis, guru bersama siswa bersama-sama untuk pulang tanpa diiringi doa. (Lampiran 6a) 2. Siklus Pertama Siklus pertama ini dilaksanakan dua kali pertemuan pada hari Senin, 31 Agustus 2009 pada jam kelima sampai dengan keenam yaitu pukul 09.20 sampai dengan pukul 10.20 WIB dan pada hari Kamis, 3 September 2009 pada jam ke enam sampai dengan ke tujuh yaitu dari pukul 10.00-11.00 WIB. Adapun materi yang dipelajari pada siklus pertama ini adalah pokok bahasan tentang manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi dengan standar kompetensi memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan, kompetensi dasar mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan. Guru mitra yang mengajar dalam penelitian ini adalah AG. Sukarno, S. Pd sebagai guru bidang studi ekonomi. Jumlah siswa kelas VII-C tahun ajaran 2009-2010 saat ini adalah 36 siswa yang semuanya berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dalam siklus I seluruh siswa hadir. Berikut ini diuraikan penerapan metode kooperatif tipe jigsaw pada siklus pertama: a. Perencanaan Pada tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Berikut ini disajikan langkah-langkah perencanaan yang diterapkan pada siklus I :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
1) Peneliti dan guru mitra membentuk kelompok kooperatif dimana terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli. Langkah awal yang dilakukan yaitu menggali data awal tentang karakteristik siswa untuk memetakan para siswa berdasarkan kemampuan akademiknya. Pemetaan tersebut selanjutnya menjadi dasar untuk membagi siswa dalam kelompok-kelompok yang heterogen. Siswa dengan prestasi atau nilai akademik tinggi akan ditempatkan pada ranking tinggi, siswa dengan prestasi sedang akan ditempatkan pada ranking sedang, dan siswa dengan prestasi rendah ditempatkan pada pada ranking bawah. Pada tahap ini peneliti menyerahkan sepenuhnya kepada guru mitra dengan alasan sebagai pihak yang paling mengerti tentang keadaan
siswa.
Pada
tahap
ini
peneliti
dan
guru
mitra
mengklasifikasikan siswa kedalam 6 kelompok asal dan 6 kelompok ahli. Untuk klompok asal diberi nama kelompok A, B, C, D, E, dan F. kelompok asal di bentuk dengan cara menempatkan enam orang siswa dengan ranking teratas kedalam masing-masing kelompok ( kelompok A 1 orang, kelompok B 1 orang, dan seterusnya sampai dengan kelompok F), selanjutnya dipilih kembali enam orang siswa dengan ranking sedang dan di tempatkan masing-masing ke dalam kelompok ( kelompok A 1 orang, kelompok B 1 orang, dan seterusnya sampai dengan kelompok F). kemudian dipilih kembali enam orang siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
dengan ranking terendah dan di tempatkan masing-masing ke dalam kelompok
( kelompok A 1 orang, kelompok B 1 orang, dan
seterusnya sampai dengan kelompok F) begitu seterusnya sehingga semua siswa masuk ke dalam kelompok asal. Selanjutnya setiap anggota kelompok asal masing-masing diberi nomor urut dari atas ke bawah, untuk kelompok selanjutnya diberi nomor urut dari bawah ke atas, begitu seterusnya. Dengan demikian siswa yang mendapatkan nomor urut 1 maka akan menjadi anggota kelompok ahli 1, siswa yang mendapatkan nomor urut 2 maka akan menjadi anggota kelompok ahli 2, siswa yang mendapatkan nomor urut 3 maka akan menjadi anggota kelompok ahli 3, begitu seterusnya sehingga diperoleh 6 kelompok ahli (kelompok ahli 1,2,3, 4,5, dan 6). 2) Peneliti dan guru mitra bersama-sama mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang
akan
digunakan.
Perangkat
pembelajaran
mencakup : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi presentasi (hand out), Lembar Kerja Siswa (LKS). Berikut ini disajikan uraian masing-masing perangkat pembelajaran: (a) Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) RPP dibuat untuk dua kali pertemuan. RPP memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode pembelajaran, sumber dan media pembelajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
skenario pembelajaran, dan evaluasi yang kesemuanya telah dibuat secara rinci dan sistematis (lampiran 1a). (b) Materi presentasi Guru mitra dan peneliti bekerja sama membuat hand out dengan pokok bahasan Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan. Hand out akan dibagikan kepada masing-masing siswa. Isi hand out mencakup materi tentang Memahami usaha manusia memenuhi
kebutuhan
yang
akan
digunakan
pada
saat
pembelajaran (lampiran 2a) (c) Lembar Kerja Siswa (LKS) LKS meliputi daftar pertanyaan yang harus didiskusikan siswa di dalam kelompok ahli kemudian dijelaskan di dalam kelompok asal, dan selanjutnya dipresentasikan di kelas. (Lampiran 3a). 3) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data meliputi: (a) lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Cakupan isi lembar observasi kegiatan guru antara lain: keterampilan guru dalam menjelaskan dan mengorganisasikan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, keterampilan guru dalam mendampingi siswa belajar kelompok, dan keterampilan guru
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam belajar kelompok dan belajar mandiri (lampiran 7) (b) lembar observasi keterlibatan belajar siswa di kelas. Cakupan isi lembar observasi partisipasi siswa antara lain : keaktifan dan keterlibatan siswa dalam diskusi kelas serta frekuensi keaktifan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. (lampiran 9) (c) lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok kooperatif. Cakupan isi lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok kooperatif antara lain: keaktifan siswa mengikuti kegiatan diskusi kelompok, keterlibatan siswa dalam hal : berbagi tugas dalam pengerjaan tugas, mengajukan dan menjawab pertanyaan
yang
berkaitan
dengan
materi
diskusi,
serta
menghargai saran dan pendapat teman satu kelompok. (lampiran 10) (d) lembar observasi pengamatan kelas. Cakupan isi lembar pengamatan kelas antara lain: interaksi antar siswa, sumber belajar, dan kedisiplinan (lampiran 8) b. Tindakan Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-langkah pada tahap ini sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1)
78
Penyampaian prosedur pelaksanaan Pada awal pembelajaran, guru terlebih dahulu menyampaikan prosedur pelaksanaan pembelajaran. Guru menyampaikan bahwa nanti kelas akan dibagi di dalam kelompok (kelompok asal), dan di dalam kelompok asal masing-masing siswa akan mendapatkan lembar pertanyaan yang berbeda-beda dimana di dalam lembar pertanyaan tersebut telah diberi kode yang nantinya akan digunakan dalam penentuan kelompok ahli. Setelah bergabung di dalam kelompok asal, selanjutnya siswa diminta bergabung dengan siswa yang lain yang memiliki pertanyaan dan nomor yang sama yang selanjutnya disebut sebagai kelompok ahli. Kemudian di dalam kelompok ahli siswa diminta untuk berdiskusi membahas masalah yang diberikan. Selanjutnya siswa kembali ke dalam kelompok asal dan menjelaskan hasil diskusi tadi kepada siswa yang lain di dalam kelompoknya. Selama guru menyampaikan prosedur pelaksanaan suasana kelas sedikit kurang kondusif, hal ini disebabkan siswa masih bingung dan kurang jelas dengan prosedur pelaksanaannya.
2)
Membagi siswa ke dalam kelompok Dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat dua macam kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli. Pembentukan kelompok asal sudah dilakukan guru pada tahap awal perencanaan
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran. Jumlah kelompok yang dibentuk adalah enam kelompok siswa dengan anggota 1-6 orang. Pada tahap ini guru hanya menyebutkan kembali nama-nama kelompok. Selama pembentukan kelompok ahli suasana sedikit kurang kondusif, ada beberapa siswa yang membuat gaduh. Setelah berkumpul dalam kelompok asal kemudian guru mempersilahkan masing-masing siswa untuk berkumpul dengan kelompok ahli, suasana semakin kurang kondusif dikarenakan siswa masih bingung mencari kelompok ahlinya. 3)
Diskusi Setelah siswa berkumpul di dalam kelompok ahli, selanjutnya guru meminta
siswa
untuk
mendiskusikan
masalah
yang
telah
didapatkannya. Di sini masing-masing kelompok mendapatkan pertanyaan mendapatkan
yang
berbeda-beda.
pertanyaan
tentang
Untuk definisi
kelompok tentang
ahli
1
manusia,
kelompok ahli 2 mendapatkan pertanyaan tentang definisi manusia sebagai makhluk sosial dan manusia makhluk ekonomi, kelompok ahli 3 mendapatkan perintah untuk menyebutkan tiga naluri manusia sebagai individu, dan kelompok ahli 4 mendapatkan perintah untuk memberikan penjelasan tentang mengapa manusia tidak merasa puas akan kebutuhannya. kelompok ahli 5 mendapatkan perintah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
tentang perbedaan dari kebutuhan dengan keinginan. Kelompok ahli 6 mendapatkan perintah untuk menyebutkan masing-masing 5 contoh dari kebutuhan anda sebagai siswa. Selama berdiskusi di dalam kelompok ahli suasana kelas terkendali, hanya saja suasana sedikit ramai hal ini dikarenakan setiap siswa di dalam diskusi kelompok saling bertukar pendapat. Sesekali ada juga beberapa siswa yang membuat kegaduhan kecil dan berbicara di luar materi diskusi. Selama diskusi, aktivitas guru adalah mendampingi, memotivasi, dan memantau siswa. jika ada yang mengalami kesulitan, guru membantu siswa guna memecahkan kesulitan tersebut. Setelah berdiskusi di dalam kelompok ahli, selanjutnya siswa kembali ke kelompok asal dan mengutarakan hasil diskusinya bersama kelompok ahli kepada anggota kelompok asal. Dengan demikian masing-masing siswa akan saling menerima dan saling memberikan informasi. 4)
Pembahasan Setelah siswa selesai berdiskusi, selanjutnya guru bersama dengan siswa membahas semua masalah yang telah didiskusikan oleh siswa di dalam kelompok ahli. Kemudian guru menunjuk salah satu kelompok ahli untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan jawabannya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
kemudian guru juga memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi atau memberikan pendapat yang berbeda. Reaksi tiap-tiap kelompok ketika ditunjuk untuk mempresentasikan hasil diskusinya
sangat
beragam,
ada
yang
dengan
antusias
mempresentasikan jawaban, ada yang presentasi sambil diselingi dengan gurauan, ada yang persentasi suaranya keras dan kurang keras, ada juga yang kaku dalam mempresentasikan jawaban. Namun secara keseluruhan dalam siklus I ini presentasi berjalan lancar terkendali. 5)
Penyimpulan Setelah seluruh kelompok selesai mempresentasikan jawaban mereka, selanjutnya guru bersama siswa mencoba untuk menarik kesimpulan
dari
seluruh
rangkaian
pembelajaran.
Dalam
penyimpulan ini, guru mengutarakan inti–inti dari materi yang telah dibahas dalam diskusi. Guru juga mengutarakan pertanyaanpertanyaan singkat kepada siswa untuk menguji pemahaman mereka. Dalam siklus I ini penarikan kesimpulan kurang maksimal dikarenakan terkendala waktu yang tidak memungkinkan lagi, namun seluruh materi telah dapat disimpulkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
c. Observasi Hasil pengamatan (observasi) dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut : 1) Pengamatan terhadap guru Pengamatan terhadap guru ini dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan pada siklus pertama. Aktivitas guru selama proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 2.1 Aktivitas Guru Pada Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Deskriptor Guru menjelaskan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit. Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok jigsaw yang heterogen. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok. Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi di dalam kelompok. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar kelompok diskusi. Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi. Guru memberikan rangsangan pemikiran kepada kelompok. Guru memberikan dorongan kepada semua kelompok agar dapat bekerjasama dengan baik. Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan, serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
Siklus I Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
13
14
15
16 17
18 19 20
21 22
Guru berinteraksi dengan sebagian siswa untuk menjelaskan prosedur pengerjaan tugas dalam kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, serta tujuan yang akan dicapai. Guru berinteraksi dengan siswa dengan cara berdiri di depan untuk memberikan penjelasan atau menjawab pertanyaan dari siswa Guru berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok. Guru tidak berinteraksi dengan siswa, guru hanya mengamati siswa dan hanya bekerja di belakang mejanya. Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok menurut cara mereka sendiri. Guru guru membiarkan siswa untuk berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang mengalami kesulitan. Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok tertentu saja. Guru dan siswa terlibat percakapan serius dengan siswa sehingga kelas menjadi gaduh dan mengganggu siswa lain. Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku. Guru meninggalkan kelas selagi siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
83
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya Tidak
Tidak Tidak Tidak
Tidak Tidak
Sumber : Data hasil penelitian diolah Tabel 2.1. menunjukkan aktivitas guru selama proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berlangsung pada siklus I. dalam tabel nampak bahwa guru telah menjelaskan metode pembelajaran tipe jigsaw secara teknis, guru mengorganisasikan pokok bahasan usaha manusia memenuhi kebutuhan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit sehingga lebih memudahkan siswa dalam memahami materi, guru juga ikut berperan dalam pembentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
kelompok kooperatif mulai dari pengklasifikasian data awal, pembentukan kelompok asal hingga akhirnya terbentuk kelompok ahli. Selain itu guru juga mendorong siswa agar dapat terlibat dalam diskusi kelompok, selain dorongan guru juga memberikan kesempatan siswa berdiskusi untuk memaparkan pendapat dan pemikirannya serta mendorang agar siswa mampu bekerjasama di dalam kelompok diskusinya. Kemudian untuk memantau jalannya diskusi kelompok guru juga mengamati jalannya diskusi sehingga jika ada kesulitan yang dihadapi oleh siswa maka guru dapat membantu memberikan solusi. Guru mengamati diskusi kelompok tidak hanya pada beberapa kelompok saja melainkan pada seluruh kelompok, tidak hanya jika ada kelompok yang mengalami kesulitan saja, dari sini maka terjalin sebuah interaksi antara guru dengan siswa atau kelompok. Selama berinteraksi dengan siswa aatu kelompok, guru juga menumbuhkan semangat kerja para siswa untuk bekerjasama memecahkan masalah dan mencapai tujuan dari pembelajaran. Dalam siklus I ini masih banyak siswa yang masih bingung dengan prosedur pelaksanaannya sehingga guru harus menjelaskan lagi prosedurnya di dalam kelompok. Di sini waktu yang dimiliki oleh guru cukup longgar dikarenakan seluruh media telah dibagikan kepada siswa sehingga konsentrasi guru tertuju dalam mengamati jalannya diskusi kelompok,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
namun guru kurang dapat mengorganisasikan waktu dengan sebaikbaiknya sehingga waktu untuk berdiskusi di dalam kelompok ahli dirasa terlalu lama sehingga waktu untuk pemaparan di kelompok asal, presentasi kelompok, dan penarikan kesimpulan kurang maksimal. 2) Pengamatan terhadap siswa Pengamatan terhadap siswa dilakukan peneliti dimulai dari awal sampai dengan akhir pembelajaran. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dapat dilihat pada table berikut : Tabel 2.2 Keterlibatan Siswa Pada Siklus Pertama No
Komponen yang diobservasi Frekuensi
1
Siswa mengajukan pertanyaan
19
Persentase (%) 52.78
2
Siswa menjawab pertanyaan
10
27.28
3
31
86.11
4
Siswa aktif mengerjakan tugas Siswa aktif dalam diskusi
29
80.56
5
Siswa mengemukakan/
10
27.28
menanggapi pendapat Sumber : Data hasil penelitian diolah Tabel 2.2 menunjukkan tingkat keterlibatan siswa selama proses pembelajaran. Pada siklus I ini seluruh siswa hadir sehingga jumlah siswa saat itu adalah 36 orang. Dari data tersebut nampak bahwa skor tertinggi terletak pada keterlibatan mengerjakan tugas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
hal ini disebabkan karena setiap siswa mempunyai tanggung jawab dalam memahami materi yang didapatnya. Dengan mengerjakan tugas maka setidaknya siswa telah berusaha untuk mengetahui apa yang telah dikerjakannya, selanjutnya dengan didiskusikan kembali dengan kelompok maka siswa berusaha untuk lebih memahami materi yang didapatnya. Dengan memahami materi maka akan mempermudah siswa untuk menjelaskan kembali materi yang didapatnya kepada anggota kelompok asal. Sedangkan jenis keterlibatan dengan skor terendah adalah menjawab pertanyaan dan menanggapi pendapat. Hal ini disebabkan karena siswa masih malu dan kurang percaya diri terhadap siswa lainnya dan perwakilan dari kelompok ahli ketika mereka harus mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelas, sedangkan siswa yang lain hanya mendampingi atau melengkapi serta menanggapi. Pada keterlibatan mengajukan pertanyaan, di samping siswa mengajukan pertanyaan dalam forum presentasi kelas siswa juga mengajukan pertanyaan ketika mereka berdiskusi di dalam kelompok dikarenakan adanya hal yang kurang jelas atau belum dipahami. Pada keterlibatan siswa dalam diskusi guru memberikan waktu kepada siswa untuk mendiskusikan materi yang mereka dapatkan, selama diskusi secara keseluruhan berjalan dengan lancar hanya saja sesekali ada beberapa siswa yang melakukan aktivitas di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
luar materi diskusi. Sedangkan pada keterlibatan mengemukakan atau menanggapi pendapat siswa juga turut aktif mengambil bagian terutama ketika presentasi jawaban. 3) .Pengamatan terhadap kelas Tabel 2.3 Pengamatan terhadap Kelas No
Aspek yang Diamati
A
Hubungan/kerja sama antar siswa : 1. pembauran 2. kepuasan 3. demokrasi 4. kepekaan 5. kepedulian 6. kekompakan 7. persaingan 8. motivasi tinggi Lingkungan kelas :
B
1.perangkat pembelajaran tersedia lengkap 2.terorganisir dengan baik dan efisien 3. aktif dan produktif C Tata Tertib : 1. ada sanksi/teguran 2. pembelajaran berjalan tertib Skor Rata-rata Siklus I Nilai Kategori Sumber : Data hasil penelitian diolah
Skor Pengamatan Siklus I
Nilai Kategori
3 4 2 2 3 3 3 3
Baik Sangat Baik Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik
4
Sangat Baik
3
Baik
3
Baik
3 3
Baik Baik 3.00 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Keterangan : Skor 3,1 – 4 2,1 – 3 1,1 – 2 0–1
Nilai Mutu Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Tabel 2.3 menunjukkan bahwa suasana kelas cukup kondusif dalam proses pembelajaran. Kondisi kelas pada siklus I dipandang mendukung proses pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dari capaian skor rata-rata 3.00 yang masuk pada kategori baik. Berdasarkan observasi dari peneliti, aspek pembauran mendapatkan skor 3 dikarenakan setiap hari siswa diberikan kebebasan untuk membaur dengan siapa saja sehingga siswa akan lebih saling mengenal dengan semua siswa. Dengan keadaan seperti ini kelas dapat tercipta suasana yang menyenangkan. Aspek kepuasan diberi skor 4 karena sebagian besar dari siswa merasa senang sekali dengan hal-hal yang baru seperti pemberian metode pembelajaran yang baru dan berminat jika metode jigsaw diterapkan kembali. Aspek demokrasi diberikan skor 2 karena siswa diberikan kebebasan untuk berpendapat. Akan tetapi dalam aspek ini
siswa
kurang
memberikan
saran
dan
pendapatnya
bagi
kelompoknya. Aspek kepekaan diberi skor 2 karena siswa dalam kelompok dalam pelaksanaan proses pembelajaran tidak ingin saling menunjukan siapa yang paling baik tetapi lebih untuk bekerja sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
dengan baik sehingga apa yang diinginkan tercapai. Aspek kepedulian diberi skor 3 karena setiap siswa memiliki kepedulian untuk saling membantu terutama ketika menghadapi kesulitan dalam belajar. Aspek kekompakan diberi skor 3 karena sebagian besar siswa ketika berdiskusi dalam kelompok siswa sudah bekerja sama sangat baik dalam pengerjaan tugas kelompok. Aspek persaingan diberi skor 3 karena setiap siswa bersaing secara sehat untuk memberikan hasil yang terbaik terutama ketika presentasi. Aspek motivasi diberi skor 3 karena sebagian besar siswa mempunyai motivasi dan merasa tertantang untuk terlibat dalam mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Aspek perangkat pembelajaran diberi skor 4 karena sarana dan prasarana
seperti
meja,
kursi,
papan
tulis,
penggaris,
papan
pengumuman, penerangan, dan sebagainya telah tersedia dan dalam kondisi yang layak. Kelas juga terorganisir dengan baik, aktif dan produktif karena semua siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan seksama sehingga masing-masing diberi skor 3. Sedangkan aspek tata tertib, sanksi/teguran dan pembelajaran berjalan tertib masing-masing diberi skor 3 karena adanya teguran dari guru jika ada siswa yang mengganggu jalannya pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan tertib.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
d. Refleksi Pada tahap ini dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan, dan penyimpulan hasil observasi terhadap tingkat pemahaman siswa. Refleksi yang dilakukan merupakan refleksi segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir siklus pertama. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus pertama: 1. Refleksi Guru Mitra Tabel 2.4 Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I No Uraian 1 Penilaian guru tentang komponen pembelajaran: a. Materi Ajar b. LKS c. Soal Kuis/Tes bab d. Contoh RPP e. Kunci LKS f. Tes Hasil Belajar g. Suasana Kelas h. Cara Kerja Siswa i. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan 2 Selama kerja kelompok siswa : a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun 3 Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
Komentar a.Tercapai b. Baik c. Tercapai d. Baik e. Baik f. Tercapai g. Hidup h. Baik i. Baik a. Ya b. Ya c. Ya d. Ya e. Tidak Ada f. Tidak Ada Siswa dapat secara aktif dapat berinteraksi satu dengan yang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
5
Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah dilakukan Apakah siswa berminat untuk mengikuti KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan
91
Seiring waktunya kurang efektif
Berminat karena guru berperan sebagai motivator
Sumber : Data hasil penelitian diolah Tabel 2.4 memperlihatkan kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw setelah melakukan serangkaian proses belajar mengajar dengan perangkat
pembelajaran
yang dikembangkan. Secara umum guru
mitra menganggap perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan sudah sangat membantu proses belajar-mengajar dan sangat bermanfaat, baik bagi guru sendiri terlebih bagi siswa. Selama kerja kelompok siswa mengikuti dengan baik aturan main yang telah di buat dan tidak ada siswa yang mengacaukan kegiatan ataupun siswa yang melamun. Penilaian guru mitra terhadap komponen pembelajaran antara lain guru mitra berpendapat bahwa materi ajar yang di pakai sudah tercapai sehingga dapat membantu dan bisa dipahami siswa, lembar kerja siswa (LKS) tersedia dengan baik, soal kuis telah mencakup semua materi, RPP yang dirancang sudah tersedia dengan baik, kunci LKS sudah tersedia dengan baik dan telah sesuai dengan pertanyaan, tes hasil belajar sudah baik karena sebagian besar siswa mendapatkan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
tinggi, suasana kelas sudah hidup dan paras siswa saling berinteraksi dengan teman lainnya, cara kerja siswa baik, dan keterampilan kooperatif yang dilatihkan dapat berlangsung dengan baik. Penilaian guru
selama
kerja
kelompok
berlangsung
antara
lain
siswa
mendengarkan orang lain baik ide atau saran dari anggota kelompoknya, mengajukan pertanyaan baik kepada guru ataupun teman satu kelompok, dalam mengorganisasikan ide-idenya dalam pengerjaan tugas kelompok sudah dibilang cukup baik. Tidak ada siswa yang mengacaukan maupun melamun pada saat proses belajar-mengajar berlangsung. Keuntungan yang diperoleh guru adalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat digunakan sebagai variasi metode pembelajaran dan mendorong siswa untuk lebih aktif dan berinteraksi satu dengan yang lainnya. Menurut guru mitra hambatan yang ditemui adalah bila guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah persiapan dalam perangkat membutuhkan waktu yang panjang. Namun demikian, guru mitra merasa yakin bahwa model pembelajaran tersebut diterapkan kembali siswa akan berminat untuk mengikuti kegiatan belajar-mengajar yang akan dilakukan.
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
No
1
2
3
4
Refleksi Siswa Tabel 2.5 Refleksi siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I Aspek yang diamati Skala Penilaian % Sangat Tidak Setuju Setuju Setuju
Bagaimanakah pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini : a. Topik/materi yang dipelajari b.LKS c. Materi Ajar d.Suasana Kelas e. Penampilan Guru f. Keterampilan kooperatif yang dilatihkan Apakah Anda berminat untuk mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti? Selama kerja kelompok saya : a. Mengemukakan pendapat b. Ikut berpartisipasi c. Mengajukan pertanyaan d. Menjawab pertanyaan e. Mengerjakan tugas
Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
36.11 22.22 27.78 16.67 22.22 41.67
61.11 77.78 66.67 33.33 72.22 58.33
Sangat Tidak Setuju
2.78 0 2.78 44.44 5.56 0
0 0 2.78 5.56 0 0
Berminat
Tidak Berminat
91.67
8.33
Ya
Tidak
88.89 100 36.11 47.22 100
11.11 0 63.89 52.78 0
Komentar Dari 36 siswa menyebutkan keuntungan yang diperoleh : sebanyak 33.33% siswa lebih cepat memahami pelajaran, 30.56% siswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru, 8.33% siswa bebas mengemukakan dan menghargai pendapat, 13.89% siswa merasa asyik dan menyenangkan, 36.11% merasa adanya kekompakan antar teman, 2.78% siswa merasa pembelajaran lebih efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Hambatan yang saya temui, selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah dilakukan.
94
Komentar Dari 36 siswa menyebutkan beberapa hambatan yang diperoleh :5.56% siswa tidak ada saling menghargai pendapat, 36.11% siswa tidak jelas/bingung, 38.89% siswa merasa bahwa suasana kelas yang kurang kondusif, 19.44% siswa susah untuk berkonsentrasi, 8.33% siswa merasa tidak ada hambatan, 8.33% siswa merasa tidak adanya kekompakan antar teman, 8.33% siswa merasa masih malu untuk bertanya dan berpendapat
Sumber : Data hasil penelitian diolah Tabel 2.5 Dari data tersebut, dalam pendapat siswa mengenai komponen kegiatan belajar mengajar tampak bahwa dalam materi /topik yang di pelajari sebanyak 36.11% siswa menyatakan sangat setuju, 61.11% siswa menyatakan setuju, 2.78% siswa menyatakan tidak setuju. Dalam pemberian LKS terdapat 22.22% siswa yang menyatakan sangat setuju, 77.78% menyatakan setuju. Dalam pemberian materi ajar terdapat 27.78% siswa menyatakan sangat setuju, 66.67% siswa menyatakan setuju, 2.78% siswa menyatakan tidak setuju, 2.78% siswa menyatakan sangat tidak setuju. Dalam suasana kelas dalam proses belajar-mengajar terdapat 16.67% siswa menyatakan sangat setuju, 33.33% siswa menyatakan setuju, 44.44% siswa menyatakan tidak setuju, 5.56% siswa menyatakan sangat tidak setuju. Dalam penampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
guru terdapat 22.22% siswa menyatakan sangat setuju, 72.22% siswa menyatakan setuju, 5.56% siswa menyatakan tidak setuju. Dalam keterampilan kooperatif yang dilatihkan terdapat 41.67% siswa menyatakan sangat setuju, 58.33% siswa menyatakan setuju. Untuk minat siswa dalam mengikuti KBM berikutnya sebanyak 91.67% siswa berminat dan 8.33% siswa yang tidak berminat mengikuti KBM dengan metode kooperatif tipe jigsaw. Dari persentase tersebut tampak bahwa sebagian besar siswa merasa tertarik terhadap metode
pembelajaran
keuntungan
yang
kooperatif
ditemui
siswa
tipe
jigsaw
selama
ini.
Selanjutnya
mengikuti
kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigssaw sebanyak 33.33% siswa lebih cepat memahami pelajaran, 30.56% siswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru, 8.33% siswa bebas mengemukakan dan menghargai pendapat, 13.89% siswa merasa asyik dan menyenangkan, 36.11% merasa adanya kekompakan antar teman, 2.78% siswa merasa pembelajaran lebih efektif. Sementara untuk hambatan yang diperoleh siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigssaw sebanyak 5.56% siswa tidak ada saling menghargai pendapat, 36.11% siswa tidak jelas/bingung, 38.89% siswa merasa bahwa suasana kelas yang kurang kondusif, 19.44% siswa susah untuk berkonsentrasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
8.33% siswa merasa tidak ada hambatan, 8.33% siswa merasa tidak adanya kekompakan antar teman, 8.33% siswa merasa masih malu untuk bertanya dan berpendapat. Dari data tersebut tampak bahwa kesan mereka terhadap komponen kegiatan belajar (topik yang dipelajari, suasana kelas, penampilan guru, dan sebagainya) sebagian besar siswa merasa tertarik dan menikmati karena adanya sesuatu hal yang berbeda. Kegiatan yang dilakukan oleh sebagian besar siswa yaitu berdiskusi, berpendapat, dan bertanya. Kemudian tanggapan siswa terhadap minat mereka untuk mengikuti KBM berikutnya dengan metode yang sama sebagian besar dari siswa berminat untuk mengikuti dengan
alasan
karena
pelajarannya
tidak
membosankan,
menyenangkan, bisa bersosialisasi. Hal ini menunjukkan adanya indikator bahwa selama ini siswa merasa bosan dengan metode yang digunakan selama ini. Sementara beberapa hambatan dari siswa terkait penerapan metode koopertif tipe jigsaw yaitu ketika ada anggota kelompok yang tidak ikut ambil bagian, ketika ada perbedaan pendapat siswa tidak ada sikap saling menghargai pendapat antara satu dengan yang lainnya tetap berdiri pada pendiriannya masing-masing. Berdasarkan refleksi yang dilakukan peneliti, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki pada siklus pertama yaitu alokasi waktu yang tidak sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dirancang, pemilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
materi yang terlalu sedikit untuk ukuran 2 JP, diskusi kelompok yang terlalu lama sehingga siswa merasa bosan. 3. Siklus Kedua Siklus kedua ini dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu diadakan pada hari Senin, 7 September 2009 pada jam kelima sampai dengan keenam yaitu pukul 09.20 sampai dengan pukul 10.20 WIB dan Kamis, 10 September 2009 pada jam ke enam sampai dengan ke tujuh yaitu dari pukul 10.00-11.00 WIB.. Adapun materi yang dipelajari pada siklus pertama ini adalah pokok bahasan tentang manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi dengan standar kompetensi memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan, kompetensi dasar mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan. Guru mitra yang mengajar dalam penelitian ini adalah AG. Sukarno, S. Pd sebagai guru bidang studi ekonomi. Jumlah siswa kelas VII-C tahun ajaran 2009-2010 saat ini adalah 36 siswa yang semuanya berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dalam siklus II seluruh siswa hadir. Berikut ini diuraikan penerapan metode kooperatif tipe jigsaw pada siklus kedua: a. Perencanaan Pada tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Berikut ini disajikan langkah-langkah perencanaan yang diterapkan pada siklus II :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
1) Peneliti dan guru mitra membentuk kelompok kooperatif dimana terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli. Langkah awal yang dilakukan yaitu menggali data awal tentang karakteristik siswa untuk memetakan para siswa berdasarkan kemampuan akademiknya. Pemetaan tersebut selanjutnya menjadi dasar untuk membagi siswa dalam kelompok-kelompok yang heterogen. Siswa dengan prestasi atau nilai akademik tinggi akan ditempatkan pada ranking tinggi, siswa dengan prestasi sedang akan ditempatkan pada ranking sedang, dan siswa dengan prestasi rendah ditempatkan pada pada ranking bawah. Pada tahap ini peneliti menyerahkan sepenuhnya kepada guru mitra dengan alasan sebagai pihak yang paling mengerti tentang keadaan
siswa.
Pada
tahap
ini
peneliti
dan
guru
mitra
mengklasifikasikan siswa kedalam 6 kelompok asal dan 6 kelompok ahli. Untuk klompok asal diberi nama kelompok A, B, C, D, E, dan F. kelompok asal di bentuk dengan cara menempatkan enam orang siswa dengan ranking teratas kedalam masing-masing kelompok ( kelompok A 1 orang, kelompok B 1 orang, dan seterusnya sampai dengan kelompok F), selanjutnya dipilih kembali enam orang siswa dengan ranking sedang dan di tempatkan masing-masing ke dalam kelompok ( kelompok A 1 orang, kelompok B 1 orang, dan seterusnya sampai dengan kelompok F). kemudian dipilih kembali enam orang siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
dengan ranking terendah dan di tempatkan masing-masing ke dalam kelompok
( kelompok A 1 orang, kelompok B 1 orang, dan
seterusnya sampai dengan kelompok F) begitu seterusnya sehingga semua siswa masuk ke dalam kelompok asal. Selanjutnya setiap anggota kelompok asal masing-masing diberi nomor urut dari atas ke bawah, untuk kelompok selanjutnya diberi nomor urut dari bawah ke atas, begitu seterusnya. Dengan demikian siswa yang mendapatkan nomor urut 1 maka akan menjadi anggota kelompok ahli 1, siswa yang mendapatkan nomor urut 2 maka akan menjadi anggota kelompok ahli 2, siswa yang mendapatkan nomor urut 3 maka akan menjadi anggota kelompok ahli 3, begitu seterusnya sehingga diperoleh 6 kelompok ahli (kelompok ahli 1,2,3, 4,5, dan 6). 2) Peneliti dan guru mitra bersama-sama mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang
akan
digunakan.
Perangkat
pembelajaran
mencakup : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi presentasi (hand out), Lembar Kerja Siswa (LKS). Berikut ini disajikan uraian masing-masing perangkat pembelajaran : (a) Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) RPP dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode pembelajaran, sumber dan media pembelajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
skenario pembelajaran, dan evaluasi yang kesemuanya telah dibuat secara rinci dan sistematis (lampiran 1b). (b) Materi presentasi Guru mitra dan peneliti bekerja sama membuat hand out dengan pokok bahasan Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan. Hand out akan dibagikan kepada masing-masing siswa. Isi hand out mencakup materi tentang Memahami usaha manusia memenuhi
kebutuhan
yang
akan
digunakan
pada
saat
pembelajaran (lampiran 2b) (c) Lembar Kerja Siswa (LKS) LKS meliputi daftar pertanyaan yang harus didiskusikan siswa di dalam kelompok ahli kemudian dijelaskan di dalam kelompok asal, dan selanjutnya dipresentasikan di kelas (lampiran 3b) 3) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data meliputi: (a) lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Cakupan isi lembar observasi kegiatan guru antara lain: keterampilan guru dalam menjelaskan dan mengorganisasikan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, keterampilan guru dalam mendampingi siswa belajar kelompok, dan keterampilan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam belajar kelompok dan belajar mandiri (lampiran 7) (b) lembar observasi keterlibatan belajar siswa di kelas. Cakupan isi lembar observasi partisipasi siswa antara lain : keaktifan dan keterlibatan siswa dalam diskusi kelas serta frekuensi keaktifan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. (lampiran 9) (c) lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok kooperatif. Cakupan isi lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok kooperatif antara lain: keaktifan siswa mengikuti kegiatan diskusi kelompok, keterlibatan siswa dalam hal : berbagi tugas dalam pengerjaan tugas, mengajukan dan menjawab pertanyaan
yang
menghargai
saran
berkaitan dan
dengan
pendapat
materi teman
diskusi, satu
serta
kelompok.
(lampiran 10). (d) lembar observasi pengamatan kelas. Cakupan isi lembar pengamatan kelas antara lain: interaksi antar siswa, sumber belajar, dan kedisiplinan (lampiran 8) b. Tindakan Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-langkah pada tahap ini sebagai berikut:
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1)
Membagi siswa ke dalam kelompok Dikarenakan siswa telah diberi prosedur pelaksanaan pada siklus I, maka untuk menghemat waktu guru langsung membagi siswa ke dalam kelompok. Dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat dua macam kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli. Pembentukan kelompok asal sudah dilakukan guru pada tahap awal perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok yang dibentuk adalah enam kelompok siswa dengan anggota 5-6 orang. Pada tahap ini guru hanya menyebutkan kembali nama-nama kelompok berikut anggota-anggotanya. Pada siklus II siswa lebih cepat untuk bergabung dengan kelompok asalnya dibandingkan dengan siklus I. Setelah
berkumpul
dalam
kelompok
asal
kemudian
guru
mempersilahkan masing-masing siswa untuk berkumpul dengan kelompok ahli, suasana kurang kondusif dikarenakan ada beberapa siswa yang membuat kegaduhan. 2)
Diskusi Setelah siswa berkumpul di dalam kelompok ahli, selanjutnya guru meminta
siswa
untuk
mendiskusikan
masalah
yang
telah
didapatkannya. Di sini masing-masing kelompok mendapatkan pertanyaan
yang
berbeda-beda.
Untuk
kelompok
ahli
1
mendapatkan tugas untuk menjelaskan tentang manusia sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
makhluk sosial dan manusia makhluk ekonomi, kelompok ahli 2 mendapatkan tugas untuk menyebutkan ciri-ciri manusia sebagai makhluk sosial, kelompok ahli 3 mendapatkan perintah untuk menyebutkan ciri-ciri manusia sebagai makhluk ekonomi, kelompok ahli 4 mendapatkan perintah untuk menjelaskan tentang hubungan yang harmonis antara manusia sebagai makhluk sosial yang bermoral,
kelompok
ahli
5
mendapatkan
perintah
untuk
memberikan contoh tentang hubungan yang harmonis antara manusia sebagai makhluk sosial yang bermoral, kelompok ahli 6 mendapat perintah untuk menyebutkan macam-macam faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia. Selama berdiskusi di dalam kelompok ahli suasana kelas terkendali, hanya saja suasana sedikit ramai hal ini dikarenakan setiap siswa di dalam diskusi kelompok saling bertukar pendapat. Sesekali ada juga beberapa siswa yang membuat kegaduhan kecil dan berbicara di luar materi diskusi, hal ini dikaranakan ada kelompok yang telah selesai terlebih dahulu dibandingkan dengan kelompok lain. Selama diskusi, aktivitas guru adalah mendampingi, memotivasi, dan memantau siswa. jika ada yang mengalami kesulitan, guru membantu siswa guna memecahkan kesulitan tersebut. Namun ketika suasana sedikit gaduh sikap guru kurang tegas untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
mengatasi situasi. Setelah berdiskusi di dalam kelompok ahli, selanjutnya siswa kembali ke kelompok asal dan mengutarakan hasil diskusinya bersama kelompok ahli kepada anggota kelompok asal. Dengan demikian masing-masing siswa akan menerima dan memberikan informasi. Jalannya diskusi baik dalm kelompok asal maupun kelompok ahli pada siklus II lebih cepat dibandingkan dengan siklus I, hal ini siswa mulai terbisa dengan metode jigsaw. 3)
Pembahasan Setelah siswa selesai berdiskusi, selanjutnya guru bersama dengan siswa membahas semua masalah yang telah didiskusikan oleh siswa di dalam kelompok ahli. Kemudian guru menunjuk salah satu kelompok ahli untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan jawabannya, kemudian guru juga memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi atau memberikan pendapat yang berbeda. Reaksi tiap-tiap kelompok ketika ditunjuk untuk mempresentasikan hasil diskusinya
sangat
beragam,
ada
yang
dengan
antusias
mempresentasikan jawaban, ada yang presentasi sambil diselingi dengan gurauan, ada juga yang kaku dalam mempresentasikan jawaban.
Secara
teknis
presentasi
siklus
II
lebih
leluasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
dibandingkan dengan siklus I, hal ini disebabkan karena alokasi waktu yang tersedia cukup. 4)
Penyimpulan Setelah seluruh kelompok selesai mempresentasikan jawaban mereka, selanjutnya guru bersama siswa mencoba untuk menarik kesimpulan
dari
seluruh
rangkaian
pembelajaran.
Dalam
penyimpulan ini, guru mengutarakan inti–inti dari materi yang telah dibahas dalam diskusi. Guru juga mengutarakan pertanyaanpertanyaan singkat kepada siswa untuk menguji pemahaman mereka. Baik dalam siklus I maupun siklus II, penarikan kesimpulan kurang maksimal karena terbatasnya waktu. c. Observasi Hasil pengamatan (observasi) dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut : 1) Pengamatan terhadap guru Pengamatan terhadap guru ini dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan pada siklus kedua. Aktivitas guru selama proses pembelajaran pada siklus kedua disajikan dalam tabel berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.1 Aktivitas Guru Pada Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12
13
14
15
16 17
Deskriptor Guru menjelaskan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit. Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok jigsaw yang heterogen. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok. Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi di dalam kelompok. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar kelompok diskusi. Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi. Guru memberikan rangsangan pemikiran kepada kelompok. Guru memberikan dorongan kepada semua kelompok agar dapat bekerjasama dengan baik. Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan, serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan. Guru berinteraksi dengan sebagian siswa untuk menjelaskan prosedur pengerjaan tugas dalam kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, serta tujuan yang akan dicapai. Guru berinteraksi dengan siswa dengan cara berdiri di depan untuk memberikan penjelasan atau menjawab pertanyaan dari siswa Guru berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok. Guru tidak berinteraksi dengan siswa, guru hanya mengamati siswa dan hanya bekerja di belakang mejanya. Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok menurut cara mereka sendiri. Guru guru membiarkan siswa untuk berkeliling dari satu
Siklus II ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya Tidak
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18 19 20
21 22
kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang mengalami kesulitan. Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok tertentu saja. Guru dan siswa terlibat percakapan serius dengan siswa sehingga kelas menjadi gaduh dan mengganggu siswa lain. Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku. Guru meninggalkan kelas selagi siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
107
Tidak Tidak Tidak
Tidak Tidak
Sumber : Data hasil penelitian diolah Tabel 3.1 Menunjukkan aktivitas guru selama proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berlangsung pada siklus II. Dalam tabel tampak bahwa guru menjelaskan metode pembelajaran tipe jigsaw hanya sekedar saja hal ini karena guru telah menjelaskannya pada siklus I. guru mengorganisasikan pokok bahasan tentang usaha manusia memenuhi kebutuhan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit sehingga lebih memudahkan siswa dalam memahami materi, guru juga ikut berperan dalam
pembentukan
kelompok
kooperatif
mulai
dari
pengklasifikasian data awal, pembentukan kelompok asal hingga akhirnya terbentuk kelompok ahli. Selain itu guru juga mendorong siswa agar dapat terlibat dalam diskusi kelompok, selain dorongan guru
juga
memberikan
kesempatan
siswa
berdiskusi
untuk
memaparkan pendapat dan pemikirannya serta mendorong agar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
mampu bekerjasama di dalam kelompok diskusinya. Kemudian untuk memantau jalannya diskusi kelompok guru juga mengamati jalannya diskusi sehingga jika ada kesulitan yang dihadapi oleh siswa maka guru dapat membantu memberikan solusi. Guru mengamati diskusi kelompok tidak hanya pada beberapa kelompok saja melainkan pada seluruh kelompok, tidak hanya jika ada kelompok yang mengalami kesulitan saja, dari sini maka terjalin sebuah interaksi antara guru dengan siswa atau kelompok. Selama berinteraksi dengan siswa atau kelompok, guru juga menumbuhkan semangat kerja para siswa untuk bekerjasama memecahkan masalah dan mencapai tujuan dari pembelajaran. Berbeda dengan siklus I, dalam siklus II ini masih sebagian besar siswa telah mengerti dengan prosedur pelaksanaannya sehingga guru tidak harus menjelaskan kembali prosedurnya di dalam kelompok. Di sini waktu yang dimiliki oleh guru cukup longgar dikarenakan seluruh media telah dibagikan kepada siswa sehingga konsentrasi guru tertuju dalam mengamati jalannya diskusi kelompok, dibandingkan dengan siklus I, pada siklus II manajemen waktu guru lebih baik terutama ketika jalannya diskusi baik dalam kelompok ahli maupun kelompok asal serta ketika presentasi.
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Pengamatan terhadap siswa Pengamatan terhadap siswa dilakukan peneliti dimulai dari awal sampai dengan akhir pembelajaran. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.2 Keterlibatan Siswa Pada Siklus Kedua No
Komponen yang diobservasi Frekuensi
1
Siswa mengajukan pertanyaan
24
Persentase (%) 66.67
2
Siswa menjawab pertanyaan
12
44.44
3
34
94.44
4
Siswa aktif mengerjakan tugas Siswa aktif dalam diskusi
32
88.89
5
Siswa mengemukakan/
15
41.67
menanggapi pendapat Sumber : Data hasil penelitian diolah Tabel 3.2 Menunjukkan tingkat keterlibatan siswa selama proses pembelajaran. Pada siklus II ini ada 1 siswa yang tidak hadir sehingga jumlah siswa saat itu adalah 20 orang. Dari data tersebut tampak bahwa skor tertinggi terletak pada keterlibatan mengerjakan tugas, hal ini disebabkan karena setiap siswa mempunyai tanggung jawab
dalam
memahami
materi
yang
didapatnya.
Dengan
mengerjakan tugas maka setidaknya siswa telah berusaha untuk mengetahui apa yang telah dikerjakannya, selanjutnya dengan didiskusikan kembali dengan kelompok maka siswa berusaha untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
lebih memahami materi yang didapatnya. Dengan memahami materi maka akan mempermudah siswa untuk menjelaskan kembali materi yang didapatnya kepada anggota kelompok asal. Sedangkan jenis keterlibatan dengan skor terendah adalah menjawab pertanyaan. Hal ini disebabkan karena siswa yang menjawab pertanyaan hanya perwakilan
dari
kelompok
ahli
ketika
mereka
harus
mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelas, sedangkan siswa yang lain hanya mendampingi atau melengkapi serta menanggapi. Pada keterlibatan mengajukan pertanyaan, di samping siswa mengajukan pertanyaan dalam forum presentasi kelas siswa juga mengajukan pertanyaan ketika mereka berdiskusi di dalam kelompok dikarenakan adanya hal yang kurang jelas atau belum dipahami. Pada keterlibatan siswa dalam diskusi guru memberikan waktu kepada siswa untuk mendiskusikan materi yang mereka dapatkan, selama diskusi secara keseluruhan berjalan dengan lancar hanya saja sesekali ada beberapa siswa yang melakukan aktivitas di luar materi diskusi. Sedangkan pada keterlibatan mengemukakan atau menanggapi pendapat siswa juga turut aktif mengambil bagian terutama ketika presentasi jawaban.
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Pengamatan terhadap kelas Tabel 3.3 Pengamatan terhadap Kelas No
Aspek yang Diamati
Hubungan/kerja sama antar siswa : 1. pembauran 2. kepuasan 3. demokrasi 4. kepekaan 5. kepedulian 6. kekompakan 7. persaingan 8. motivasi tinggi B Lingkungan kelas : 1.perangkat pembelajaran tersedia lengkap 2.terorganisir dengan baik dan efisien 3. aktif dan produktif C Tata Tertib : 1. ada sanksi/teguran 2. pembelajaran berjalan tertib Skor Rata-rata Siklus I Nilai Kategori Sumber : Data hasil penelitian diolah
Skor Pengamatan Siklus II
Nilai Kategori
4 4 3 3 3 3 3 4
Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik
4
Sangat Baik
3
Baik
4
Sangat Baik
3 3
Baik Baik
A
3.38 Sangat Baik
Keterangan : Skor Nilai Mutu 3,1 – 4 Sangat Baik 2,1 – 3 Baik 1,1 – 2 Cukup 0–1 Kurang
Tabel 3.3 Mmenunjukkan bahwa suasana kelas cukup kondusif dalam proses pembelajaran. Kondisi kelas pada siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
dipandang mendukung proses pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dari capaian skor rata-rata 3,38 yang masuk pada kategori Sangat baik. Berdasarkan observasi dari peneliti, aspek pembauran mendapatkan skor 4 dikarenakan setiap hari siswa diberikan kebebasan untuk membaur dengan siapa saja. Dengan demikian siswa tidak hanya duduk dengan satu orang saja melainkan bisa bergantian dengan teman yang lain juga sehingga siswa akan lebih saling mengenal dengan semua siswa . Hal ini dapat menciptakan adanya hubungan yang positif antar siswa sehingga dapat menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. Aspek kepuasan diberi skor 4 karena sebagian besar dari siswa merasa senang dan berminat jika metode jigsaw diterapkan kembali. Aspek demokrasi diberikan skor 3 karena siswa diberikan kebebasan untuk berpendapat. Aspek kepekaan diberi skor 3 karena sebagian siswa ketika berdiskusi dalam kelompok tidak ada ketegangan atau klik-klik tertentu . Aspek kepedulian diberi skor 3 karena setiap siswa memiliki kepedulian untuk saling membantu terutama ketika menghadapi kesulitan. Aspek kekompakan diberi skor 3 karena sebagian besar siswa ketika berdiskusi dalam kelompok sudah bekerja sama dengan baik sehingga apa yang diinginkan tercapai. Aspek persaingan diberi skor 3 karena setiap siswa bersaing secara sehat untuk memberikan hasil yang terbaik. Aspek motivasi diberi skor 4 karena sebagian besar mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Aspek perangkat pembelajaran diberi skor 4 karena sarana dan prasarana
seperti
meja,
kursi,
papan
tulis,
penggaris,
papan
pengumuman, penerangan, dan sebagainya telah tersedia dan dalam kondisi yang layak. Kelas juga terorganisir dengan baik, aktif dan produktif karena semua siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan seksama sehingga masing-masing diberi skor 3. Sedangkan aspek tata tertib masing-masing diberi skor 3 karena adanya teguran dari guru jika ada siswa yang mengganggu jalannya pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan tertib. d. Refleksi Pada tahap ini dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan, dan penyimpulan hasil observasi terhadap tingkat pemahaman siswa. Refleksi yang dilakukan merupakan refleksi segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir siklus kedua. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus kedua:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Refleksi Guru Mitra Tabel 3.4 Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus II No Uraian 1 Penilaian guru tentang komponen pembelajaran: a. Materi Ajar b. LKS c. Soal Kuis/Tes bab d. Contoh RPP e. Kunci LKS f. Tes Hasil Belajar g. Suasana Kelas h. Cara Kerja Siswa i. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan 2 Selama kerja kelompok siswa : a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun 3 Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw 4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah dilakukan 5 Apakah siswa berminat untuk mengikuti KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan Sumber : Data hasil penelitian diolah
Komentar a.Tercapai b. Baik c. Tercapai d. Baik e. Baik f. Tercapai g. Hidup h. Baik i. Baik a. Ya b. Ya c. Ya d. Ya e. Tidak Ada f. Tidak Ada Siswa dapat secara aktif dalam proses KBM
Seiring waktunya kurang efektif
Berminat karena Siswa dapat hidup dalam KBM.
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Tabel 3.4 Memperlihatkan kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
setelah
melakukan serangkaian proses belajar mengajar
dengan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Secara umum guru
mitra
menganggap
perangkat
pembelajaran
yang
telah
dikembangkan sudah sangat membantu proses belajar-mengajar dan sangat bermanfaat, baik bagi guru sendiri terlebih bagi siswa. Selama kerja kelompok siswa mengikuti dengan baik aturan main yang telah di buat dan tidak ada siswa yang mengacaukan kegiatan ataupun siswa yang melamun. Penilaian guru mitra terhadap komponen pembelajaran antara lain guru mitra berpendapat bahwa materi ajar yang di pakai sudah tercapai sehingga dapat membantu dan bisa dipahami siswa, lembar kerja siswa (LKS) tersedia dengan baik, soal kuis telah mencakup semua materi, RPP yang dirancang sudah tersedia dengan baik, kunci LKS sudah tersedia dengan baik dan telah sesuai dengan pertanyaan, tes hasil belajar sudah baik karena sebagian besar siswa mendapatkan nilai tinggi, suasana kelas sudah hidup dan paras siswa saling berinteraksi dengan teman lainnya, cara kerja siswa baik, dan keterampilan kooperatif yang dilatihkan dapat berlangsung dengan baik. Penilaian guru selama kerja kelompok berlangsung antara lain siswa mendengarkan orang lain baik ide atau saran dari anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
kelompoknya, mengajukan pertanyaan baik kepada guru ataupun teman satu kelompok, dalam mengorganisasikan ide-idenya dalam pengerjaan tugas kelompok sudah dibilang cukup baik. Tidak ada siswa yang mengacaukan maupun melamun pada saat proses belajarmengajar berlangsung. Keuntungan yang diperoleh guru adalah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat digunakan sebagai variasi metode pembelajaran dan mendorong siswa untuk lebih aktif dan berinteraksi satu dengan yang lainnya. Berdasarkan hasil wawancara antara peneliti dengan guru mitra, guru mitra menuturkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode ini siswa lebih berminat untuk belajar. Menurut guru mitra hambatan yang ditemui adalah bila guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah persiapan dalam perangkat membutuhkan waktu yang panjang. Namun demikian, guru mitra merasa yakin bahwa model pembelajaran tersebut diterapkan kembali siswa akan berminat untuk mengikuti kegiatan belajarmengajar yang akan dilakukan.
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.5 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe jigsaw Siklus II No
Aspek yang diamati Sangat Setuju
1
2
3
4
Bagaimanakah pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini : g.Topik/materi yang dipelajari h.LKS i. Materi Ajar j. Suasana Kelas k.Penampilan Guru l. Keterampilan kooperatif yang dilatihkan Apakah Anda berminat untuk mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti? Selama kerja kelompok saya : f. Mengemukakan pendapat g. Ikut berpartisipasi h. Mengajukan pertanyaan i. Menjawab pertanyaan j. Mengerjakan tugas
Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
Skala Penilaian % Tidak Setuju Setuju
38.89 33.33 33.33 5.56 19.44 25
61.11 61.11 66.67 63.89 80.56 75
0 5.56 0 47.22 0 0
Sangat Tidak Setuju
0 0 0 11.11 0 0
Berminat 100
Tidak Berminat
Ya
Tidak
80.56 94.44 52.78 47.22 100
75 5.56 47.22 52.78
Komentar Dari 36 siswa menyebutkan keuntungan yang diperoleh : sebanyak 38.89% siswa lebih cepat memahami pelajaran, 25% siswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru, 2.78% siswa bebas mengemukakan dan menghargai pendapat, 11.11% siswa merasa asyik dan menyenangkan, 33.33% merasa adanya kekompakan antar teman, 36.11% siswa merasa pembelajaran lebih efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Hambatan yang saya temui, selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah dilakukan.
118
Komentar Dari 36 siswa menyebutkan beberapa hambatan yang diperoleh :8.33% siswa tidak ada saling menghargai pendapat, 33.33% siswa tidak jelas/bingung, 66.67% siswa merasa bahwa suasana kelas yang kurang kondusif, 8.33% siswa susah untuk berkonsentrasi, 13.89% siswa merasa tidak ada hambatan, 11.11% siswa merasa tidak adanya kekompakan antar teman, 5.56% siswa merasa masih malu untuk bertanya dan berpendapat
Sumber : Data hasil penelitian diolah Tabel 3.5 Dari data tersebut, dalam pendapat siswa mengenai komponen kegiatan belajar mengajar tampak bahwa dalam materi /topik yang di pelajari sebanyak 38.89% siswa menyatakan sangat setuju, 61.11% siswa menyatakan setuju. Dalam pemberian LKS terdapat 33.33% siswa yang menyatakan sangat setuju, 61.11% siswa menyatakan setuju, 5.56% siswa menyatakan tidak setuju. Dalam pemberian materi ajar terdapat 33.33% siswa menyatakan sangat setuju, 66.67% siswa menyatakan setuju. Dalam suasana kelas dalam proses belajar-mengajar terdapat 5.56% siswa menyatakan sangat setuju, 63.89% siswa menyatakan setuju, 47.22% siswa menyatakan tidak setuju, 11.11% siswa menyatakan sangat tidak setuju. Dalam penampilan guru terdapat 19.44% siswa menyatakan sangat setuju,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
80.56% siswa menyatakan setuju. Dalam keterampilan kooperatif yang dilatihkan terdapat 25% siswa menyatakan sangat setuju, 75% siswa menyatakan setuju. Untuk minat siswa dalam mengikuti KBM berikutnya sebanyak 100% siswa berminat mengikuti KBM dengan metode kooperatif tipe jigsaw. Dari persentase tersebut tampak bahwa semua siswa tertarik terhadap metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini. Selanjutnya keuntungan
yang
ditemui
siswa
selama
mengikuti
kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigssaw sebanyak 38.89% siswa lebih cepat memahami pelajaran, 25% siswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru, 2.78% siswa bebas mengemukakan dan menghargai pendapat, 11.11% siswa merasa asyik dan menyenangkan, 33.33% merasa adanya kekompakan antar teman, 36.11% siswa merasa pembelajaran lebih efektif. Sementara untuk hambatan
yang
diperoleh
siswa
selama
mengikuti
kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigssaw sebanyak 8.33% siswa tidak ada saling menghargai pendapat, 33.33% siswa tidak jelas/bingung, 66.67% siswa merasa bahwa suasana kelas yang kurang kondusif, 8.33% siswa susah untuk berkonsentrasi, 13.89% siswa merasa tidak ada hambatan, 11.11% siswa merasa tidak adanya kekompakan antar teman, 5.56% siswa merasa masih malu untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
bertanya dan berpendapat. Dari data tersebut tampak bahwa kesan mereka terhadap komponen kegiatan belajar (topik yang dipelajari, suasana kelas, penampilan guru, dan sebagainya) sebagian besar siswa merasa tertarik dan menikmati karena adanya sesuatu hal yang berbeda. Kegiatan yang dilakukan oleh sebagian besar siswa yaitu berdiskusi, berpendapat, dan bertanya. Kemudian tanggapan siswa terhadap minat mereka untuk mengikuti KBM berikutnya dengan metode yang sama sebagian besar dari siswa berminat untuk mengikuti dengan alasan karena
pelajarannya
tidak
membosankan,
menyenangkan,
bisa
bersosialisasi. Hal ini menunjukkan adanya indikator bahwa selama ini siswa merasa bosan dengan metode yang digunakan selama ini. Sementara beberapa hambatan dari siswa terkait penerapan metode koopertif tipe jigsaw yaitu ketika ada anggota kelompok yang tidak ikut ambil bagian, ketika ada perbedaan pendapat siswa tidak ada sikap saling menghargai pendapat antara satu dengan yang lainnya tetap berdiri pada pendiriannya masing-masing. B. Komparasi Keaktifan Belajar Siswa Sebagai Dampak Penerapan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw Hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah keaktifan siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
siswa itu sendiri serta mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif.
Dalam
proses
belajar
mengajar
ini,
siswa
membangun
pengetahuannya sendiri. Dalam pembelajaran tingkat keberhasilan dari metode kooperatif jigsaw ini sebagaimana adanya dalam bentuk tabel sebagai berikut Tabel B.1 Perkembangan Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa pada Pra Penelitian, Siklus I, dan Siklus II No
Komponen
Target (%)
Indikator Keberhasilan Siklus I Siklus II (%) (%)
1.
Siswa mengajukan pertanyaan
2.78
52.78
2.
Siswa menjawab pertanyaan
11.11
27.28
3.
Siswa aktif mengerjakan tugas
41.67
86.11
4.
Siswa aktif dalam diskusi
47.22
80.56
5.
Siswa mengemukakan/ menanggapi pendapat
5.56
27.28
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Deskriptor
66.67 Jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan/ide dibagi jumlah seluruh siswa 44.44 Jumlah siswa yang menjawab pertanyaan dibagi jumlah seluruh siswa 94.44 Jumlah siswa yang mengerjakan lembar kerja dibagi jumlah semua siswa 88.89 Jumlah siswa yang berperan serta dalam diskusi dibagi jumlah semua siswa 41.67 Jumlah siswa yang berpendapat/ menanggapi pendapat dibagi jumlah seluruh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Tabel B.1 Menunjukkan hasil komparasi tingkat keaktifan dan keterlibatan siswa pada masing-masing siklus. Berdasarkan rekapan di atas, tampak bahwa pada komponen siswa mengajukan pertanyaan semakin meningkat. Hal ini tampak dari indikator keberhasilan yang menunjukkan pada siklus I sebesar 52.78dan siklus II 66.67 %. Capaian pada siklus tersebut melebihi target yang ditentukan sebelumnya yaitu 2.78%. Hal ini dimungkinkan ketika siswa berkumpul dengan temannya di dalam kelompok, mereka lebih leluasa untuk bertanya baik kepada temannya maupun kepada guru. Di samping itu, dikarenakan siswa memiliki tanggung jawab untuk menjelaskan kepada siswa yang lain maka ketika menghadapi kesulitan mereka terdorong untuk bertanya. Pada komponen siswa menjawab pertanyaan semakin meningkat. Hal ini tampak dari indikator keberhasilan yang menunjukkan pada siklus I sebesar 27.28% dan siklus II 44.44 %. Capaian tersebut melebihi target yang telah ditentukan sebelumnya yaitu 11.11%. Hal ini dikarenakan ketika dalam proses pembelajaran seperti biasanya, siswa menjawab pertanyaan ketika diberi pertanyaan oleh guru. Di samping menjawab pertanyaan dari guru, siswa juga harus menjawab pertanyaan dari teman satu kelompok. Pada komponen mengerjakan tugastugas semakin meningkat. Hal ini tampak dari indikator keberhasilan yang menunjukkan pada siklus I sebesar 86.11% dan siklus II 94.44 %. Capaian tersebut melebihi target yang telah ditentukan sebelumnya yaitu 41.67%. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
ini dikarenakan setiap siswa mempunyai tanggung jawab untuk menjelaskan suatu materi kepada siswa yang lain di dalam kelompok asal sehingga mereka mau tidak mau harus mengerjakan tugas yang telah diberikan sehingga mereka mempunyai dasar untuk memberikan penjelasan kepada siswa yang lain dalam kelompok asal. Pada komponen interaksi pada diskusi kelompok semakin meningkat. Hal ini tampak dari indikator keberhasilan yang menunjukkan pada siklus I sebesar 80.56%, dan siklus II 88.89 %. Capaian tersebut melebihi target yang telah ditentukan sebelumnya yaitu 47.22%. Hal ini dikarenakan setiap siswa harus berdiskusi dengan kelompok ahli dalam membahas materi yang telah didapatkannya dan menyampaikannya kembali kepada anggota kelompok asal sehingga terjadi interaksi antar siswa dalam memberikan dan menerima informasi. Pada komponen mengemukakan atau menanggapi pendapat semakin meningkat. Hal ini tampak dari indikator keberhasilan yang menunjukkan pada siklus I sebesar 27.28% dan siklus II 41.67%. Capaian tersebut melebihi target yang telah ditentukan sebelumnya yaitu 5.56%. Hal ini dikarenakan ada perdebatan diantara siswa yang memiliki pendapat yang berbeda. sehingga dapat memicu siswa untuk memberikan pendapat atau menanggapi pendapat dari siswa yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
C. Komparasi Prestasi Belajar Siswa Sebagai Dampak Penerapan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw. Analisis komparatif dilakukan untuk melihat perkembangan prestasi belajar siswa dari waktu ke waktu khususnya pada masa pra penelitian, siklus pertama, dan siklus kedua. Berikut ini disajikan tabel perkembangan prestasi belajar siswa mulai pra penelitian, siklus I, dan siklus II : Tabel C.1 Perkembangan Belajar Siswa pada Pra Penelitian, Siklus I, dan Siklus II No
NAMA
PRA OBSERVASI
SIKLUS I
SIKLUS II
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
ADVENT NATA KUSUMA DHALIAWAN S ANITA FEBRIANA SETYANDARI ARIFI DWI NUGROHO BAYU KRESNA RAMADHANI BENEDICKTA YUVENTA DEI SUSILO CLARA EUGYENA CAPELA DANDANG BUDI KUSUMO DIAN SARI ROMADHONI DILLAH NOVLENTO WIBOWO DIO DWI ANDAYA ADI MASSANA DWI NINGTYASRAHMAWATI DYAH AYU UTARI EDGAR CAESAR LUKITO ERVINA EUGENIA KRINADYA PRAMESTHI A FENDY NUR HIDAYAT FIRMAN GIFARI FLORENTINA RISAN PAHARGY ANINGTY HERIBERTUS SEPTIAN SANTYO NUGROHO INTEN NURAINI LAILI DINA AZIZAH LUCIA DESI ANITAASARI MUHAMMAD WILDAN MUBARAK NICOLAUS ADITYO NIKODIMOS TRI LAKSONO OKTAVIA SAFITRI
8 8 7 6 6 8 8 8 8 7 8 6 7 7 8 8 8 8 8 8 8 8 8 7 8 8
7 10 9 7 6 9 9 8 10 8 7 8 9 6 6 8 9 9 8 8 10 10 6 8 7 9
9 9 9 8 9 9 9 10 9 10 9 8 10 9 9 9 9 9 9 9 10 10 9 10 8 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
RAYMUNDA RINI VIVIATY RIZKY NUGRAHENI PURNAMAWATI SARAH LAKSMINING AJI SHELA DIANA PUTRI SUNGSANG PURNA GUSTAMA SYIFA NUR AULIA TRI UTAMI VIKA SEPTI NOVITA SARI YOSAVAT SADEWO YOSSIE PUTRI ISNAINI Jumlah Rata-Rata
8 8 8 7 7 7 8 8 8 8 274 7.61
9 8 8 8 9 8 8 10 8 7 294 8.17
125
9 10 10 10 8 9 9 8 10 10 329 9.13
Tabel C.1 Menunjukkan hasil prestasi belajar siswa pada pra observasi, siklus I dan siklus II. Berdasarkan rekapan di atas, menunjukkan bahwa perbandingan ketika pra observasi dan siklus I terjadi perubahan prestasi belajar siswa yang tampak dari hasil nilai yang diperoleh dari masing-masing siswa. Sebanyak 55.56% siswa mengalami peningkatan., 25% siswa tidak ada peningkatan atau penurunan nilai, 19.44 % siswa mengalami penurunan. Dari data tersebut tampak bahwa ada beberapa siswa yang tidak mengalami perubahan bahkan ada yang mengalami penurunan. Peneliti menduga hal ini disebabkan karena siswa tidak serius mengikuti proses pembelajaran yang telah diberikan, siswa kurang memahami materi pembelajaran. Sementara itu, perbandingan ketika siklus I dan siklus II juga mengalami perubahan prestasi belajar siswa yang tampak dari hasil nilai yang diperoleh dari masing-masing siswa. Sebanyak 61.11% siswa mengalami peningkatan., 27.78% siswa tidak ada peningkatan atau penurunan nilai, 11.11 % siswa mengalami penurunan. Dari data tersebut tampak bahwa ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
beberapa siswa yang tidak mengalami perubahan. Meskipun demikian, siswa yang tidak mengalami perubahan nilai yang didapatkan tergolong baik. Sedangkan ada beberapa siswa yang mengalami penurunan, peneliti menduga hal ini disebabkan karena siswa tidak serius mengikuti proses pembelajaran yang telah diberikan, siswa kurang memahami materi pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas tampak bahwa secara keseluruhan penerapan metode jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini terbukti pada hasil data tabel C.1 di atas yang menunjukkan nilai siswa yang mengalami peningkatan yang lebih banyak dibandingkan dengan yang mengalami penurunan atau tetap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan pada pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siklus I sebesar 52.78%, siklus II sebesar 66.67%. mengalami peningkatan sebesar 13.89% dari kondisi siklus I dan melebihi target yang telah ditentukan yang sebelumnya yaitu 2.78%. 2. Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan pada pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siklus I sebesar 27.28%, siklus II sebesar 44.44%. mengalami peningkatan sebesar 17.16% dari kondisi siklus I dan melebihi target yang telah ditentukan yang sebelumnya yaitu 11.11%. 3. Keberanian siswa dalam mengerjakan lembar kerja siswa atau tugas pada pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siklus I sebesar 86.11%, siklus II sebesar 94.44%. mengalami peningkatan sebesar 8.33% dari kondisi siklus I dan melebihi target yang telah ditentukan yang sebelumnya yaitu 41.67% 4. Keberanian siswa dalam diskusi atau interaksi kelompok pada pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siklus I sebesar 80.56%, siklus II sebesar 88.89%.
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
mengalami peningkatan sebesar 8.33% dari kondisi siklus I dan melebihi target yang telah ditentukan yang sebelumnya yaitu 47.22%. 5. Keberanian siswa dalam menanggapi pendapat guru atau temanya pada pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siklus I sebesar 27.28%, siklus II sebesar 41.67%. mengalami peningkatan sebesar 14.39% dari kondisi siklus I dan melebihi target yang telah ditentukan yang sebelumnya yaitu5.56%. 6. Hasil prestasi belajar siswa pada pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dihat dari rata-rata kelas pada siklus I diperoleh sebesar 8.17, dan siklus II diperoleh sebesar 9.13. Mengalami peningkatan sebesar 0.96 dari kondisi siklus I dan melebihi target yang telah ditentukan yang sebelumnya yaitu sebesar 7.61. Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa secara umum penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran ekonomi berdampak terhadap peningkatan keaktifan dan hasil prestasi belajar siswa kelas VII-C SMPN 1 Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
B. Keterbatasan Penelitian 1. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I, guru kurang menguasai langkah-langkah metode pembelajaran koopertif tipe jigsaw sehingga ketika di dalam proses pembelajaran guru selalu sering bertanya kepada peneliti. Hal ini mengakibatkan proses pembelajaran menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
terhambat dikarenakan keadaan di dalam kelas menjadi ramai dan siswa merasa kebingungan. 2. Alokasi waktu yang tidak sesuai dengan skenario pembelajaran proses pembelajaran berjalan kurang maksimal. 3. Kurangnya persiapan yang matang dalam hal perangkat pembelajaran yang digunakan sehingga perlu adanya perbaikan-perbaikan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
C. Saran Adapun saran bagi SMPN 1 Kalasan khususnya dan penelitian berikutnya pada umumnya adalah sebagai berikut : 1. Perlu adanya komunikasi yang intensif antara guru mitra dan peneliti untuk menghindari adanya penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan tindakan dari rencana tindakan yang telah ditetapkan. 2. Pentingnya alokasi waktu yang efektif dan efisien untuk menghindari adanya penggunaan waktu yang berlebihan maupun pemadatan waktu yang tidak seharusnya dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Pengelolaan atau manajemen kelas yang baik oleh guru merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
3. Perlu adanya persiapan yang matang dalam hal perangkat pembelajaran yang digunakan dan skenario pembelajaran yang akan diterapkan untuk menghindari kesalahan-kesalahan selama proses pembelajaran berlangsung..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara Fajar, A. 2005. Portofolio Dalam Pembelajaran IPS. Bandung: PT. Remaja Reksadana. Hopkins, D. 1993. A Teacher’s Guide to Classroom Research (2nd ed.). Buckingham: Open University Press. Http://learning-withme.blogspot.com/2006/09/pembelajaran.html Http://www.ekofeum.or.id/artikel.php?cid=26 Kagan, S. 2005. Cooperatif Learning. Sajuan Capistrano, CA : Kagan Cooperatif Learning Keaktifan hemow.wordpress.com/2007/06/27 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT. Grasindo. Mettetal, Gwynn. 2001. The What, Why and How of Classroom Action Research. The Journal of Scholarship of The Teaching and Learning. Indiana : Indiana Universiti Mundikarto, Rustam. 2004. Penelitian Tindakan Kelas. Depdiknas. Nurhadi. 2004.Kurikulum 2004: Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta : PT Grasindo Sanjaya, Wina.M. Pd. 2005. Pembelajaran Dalam Implementasi KBK. Bandung: Kencana Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice (2nd ed.). Boston: Allyn and Bacon. Solihatin, Etin & Raharjo. 2007. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sumantri, Bandung.
132
Mulyani. M.Ed. 2001. Strategi Belajar Mengajar. CV Maulana
Susento. 2007. Konsep Penelitian Tindakan Kelas. Makalah Seminar Pendidikan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Winkel, W.S. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta. www.google.com (model pembelajaran dengan pendekatan kooperatif)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Kooperaif Tipe Jigsaw Siklus 1 Sekolah Mata pelajaran Kelas Semester Alokasi
: SMP : Ekonomi : VII :1 : 4 x 30 menit
A. Standar Kompetensi 3. Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan. B. Kompetensi Dasar 3.1 Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan. C. Indikator 1. Mendeskripsikan hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral. 2. Mengidentifikasi makna manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral. D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat mendeskripsikan hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral. 2. Siswa dapat mengidentifikasi makna manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral. E. Metode Pembelajaran
: Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
F. Skenario Pembelajaran Pertemuan Pertama (2 x 30 menit) Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan tugas yang akan 10 Menit dibagikan kepada siswa. 2. Guru memberikan gambaran pada siswa mengenai prosedur pelaksanaan pembelajaran.
Media Daftar kelompok siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Guru membagi siswa ke dalam kelompok secara heterogen. 4. Guru meminta siswa untuk menyiapkan segala peralatan yang akan digunakan selama pembelajaran baik alat tulis, buku catatan, dan buku paket pada materi yang akan dibahas. Kegiatan Inti 1. Guru menyampaikan tujuan khusus 45 Menit pembelajaran. 2. Guru membagikan tugas yang harus dikerjakan dalam kelompok. 3. Guru menjelaskan prosedur pelaksanaan siswa bekerjasama dalam kelompok belajar. 4. Siswa bekerja sesuai tugas yang didapatnya dan dapat bekerjasama dengan anggota kelompok lain yang mendapat tugas yang sama. 5. Siswa kembali ke kelompok asal untuk selanjutnya menjelaskan pada anggota kelompok tersebut tentang hasil diskusinya tadi. 6. Guru membimbing kerjasama siswa dan mengamati kegiatan kelompok serta menanyakan kesulitan yang ditemui siswa. Guru menghimbau agar agar setiap siswa dapat bekerjasama dan mengemukakan pendapat dalam kelompok. Penutup 1. Guru memberikan motivasi agar siswa 5 Menit lebih antusias dalam memberikan sumbangan bagi kelompoknya. 2. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam penutup.
Lembar kerja siswa, buku paket,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pertemuan Kedua (2x30 Menit) Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru meminta siswa untuk 5 Menit menyiapkan segala peralatan yang akan digunakan selama pembelajaran baik alat tulis, buku catatan, dan buku paket pada materi yang akan dibahas. 2. Guru meminta siswa bergabung ke dalam kelompok ahli sesuai yang telah ditentukan sebelumnya. Kegiatan Inti 1. Guru meminta masing-masing 30 Menit kelompok ahli untuk mempresentasikan hasil diskusinya di kelas. Penutup 1. Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari materi pelajaran dan 25 menit memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. 2. Guru melakukan evaluasi secara lisan memberikan pertanyaan lisan kepada siswa 3. Guru memberikan motivasi agar siswa lebih antusias dalam memberikan sumbangan bagi kelompoknya. 4. Guru memberikan kuis kepada siswa 5. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap perangkat dan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw (akan dibagikan lembar refleksi yang telah disediakan) 6. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam penutup.
Media
Daftar kelompok siswa
Lembar kerja siswa, buku paket,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Materi Pokok A. Hakekat Manusia Sebagai makhluk sosial dan Ekonomi yang Bermoral 1. Hakekat Manusia sebagai Makhluk sosial Manusia diciptakan Tuhan dengan kodrat berbeda-beda. Setiap manusia merupakan individu yang unik. Dalam mengembangkan kemampuan dan memenuhi kebutuhan, manusia memerlukan orang lain. Hal inilah manusia dikodratkan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai individu manusia mempunyai tiga naluri, yaitu: a. Naluri untuk mempertahankan hidup b. Naluri mempertahankan keturunan c. Naluri ingin tahu dan mencari kepuasan. 2. Hakekat Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi Manusia sepanjang hidupnya selalu memiliki kebutuhan dan berusaha untuk memenuhinya. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya manusia tidak pernah merasa puas. Hal inilah manusia dikatakan makhluk ekonomi. B. Makna Manusia Sebagai makhluk Sosial dan Ekonomi Bermoral. 1. Makna / Arti Manusia Sebagai Makhluk Sosial (Homo Sosialis) Sosial berasal dari kata sosius yang artinya kawan. Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial adalah makhluk yang membutuhkan kawan dalam memenuhi kebutuhan hidup dan mengembangkan kaemampuan yang dimilikinya. 2. Makna / Arti Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi (Homo Economicus) Menurut Winardi dalam kamus istilah ( Ensiklopedia Mini), yang dimaksud dengan Manusia Ekonomi adalah manusia yang dalam melakukan tindakan ekonomi didorong oleh kepentingan sendiri yang brtindak berdasarkan prinsio ekonomi. Yang dimaksud manusia ekonomi adalah seseorang/manusia dalam melakukan tindakan ekonomi harus bertindak efisien, mempertimbangkan pengorbanan dan hasil yang diperoleh. H. Sumber Bahan • •
LKS Ratih 2009, IPS Terpadu Untuk SMP Kelas VII. Klaten : Sekawan Klaten Anwar Kurnia. 2009. IPS Terpadu SMP Kelas VII Bandung. Yudhistira
I. Evaluasi 1) Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Manusia? 2) Jelaskan apakah yang dimaksud manusia sebagai makhluk sosial dan manusia makhluk ekonomi!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2a
Materi Pokok A. Hakekat Manusia Sebagai makhluk sosial dan Ekonomi yang Bermoral 1. Hakekat Manusia sebagai Makhluk sosial Manusia diciptakan Tuhan dengan kodrat berbeda-beda. Setiap manusia merupakan individu yang unik. Dalam mengembangkan kemampuan dan memenuhi kebutuhan, manusia memerlukan orang lain. Hal inilah manusia dikodratkan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai individu manusia mempunyai tiga naluri, yaitu: d. Naluri untuk mempertahankan hidup e. Naluri mempertahankan keturunan f. Naluri ingin tahu dan mencari kepuasan. 2. Hakekat Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi Manusia sepanjang hidupnya selalu memiliki kebutuhan dan berusaha untuk memenuhinya. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya manusia tidak pernah merasa puas. Hal inilah manusia dikatakan makhluk ekonomi. B. Makna Manusia Sebagai makhluk Sosial dan Ekonomi Bermoral. 1. Makna / Arti Manusia Sebagai Makhluk Sosial (Homo Sosialis) Sosial berasal dari kata sosius yang artinya kawan. Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial adalah makhluk yang membutuhkan kawan dalam memenuhi kebutuhan hidup dan mengembangkan kaemampuan yang dimilikinya. 2. Makna / Arti
Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi (Homo
Economicus) Menurut Winardi dalam kamus istilah ( Ensiklopedia Mini), yang dimaksud dengan Manusia Ekonomi adalah manusia yang dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melakukan tindakan ekonomi didorong oleh kepentingan sendiri yang bertindak berdasarkan prinsio ekonomi. Yang dimaksud manusia ekonomi adalah seseorang/manusia dalam melakukan
tindakan
ekonomi
harus
bertindak
mempertimbangkan pengorbanan dan hasil yang diperoleh.
efisien,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3a
A-1 Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Manusia?
B-1 Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Manusia?
C-1 Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Manusia?
A-2
A-3
A-4
A-5
A-6
Jelaskan apakah yang dimaksud manusia sebagai makhluk sosial dan manusia makhluk ekonomi!
Sebutkan tiga naluri manusia sebagai individu!
Menurut anda mengapa manusia tidak merasa puas akan kebutuhannya?
Apakah perbedaan dari kebutuhan dengan keinginan menurut anda?
Sebutkan masingmasing 5 contoh dari kebutuhan anda sebagai siswa?
B-2
B-3
B-4
B-5
B-6
Jelaskan apakah yang dimaksud manusia sebagai makhluk sosial dan manusia makhluk ekonomi!
Sebutkan tiga naluri manusia sebagai individu!
Menurut anda mengapa manusia tidak merasa puas akan kebutuhannya?
Apakah perbedaan dari kebutuhan dengan keinginan menurut anda?
Sebutkan masingmasing 5 contoh dari kebutuhan anda sebagai siswa?
C-2
C-3
C-4
C-5
C-6
Jelaskan apakah yang dimaksud manusia sebagai makhluk sosial dan manusia makhluk ekonomi!
Sebutkan tiga naluri manusia sebagai individu!
Menurut anda mengapa manusia tidak merasa puas akan kebutuhannya?
Apakah perbedaan dari kebutuhan dengan keinginan menurut anda?
Sebutkan masingmasing 5 contoh dari kebutuhan anda sebagai siswa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D-1 Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Manusia?
E-1 Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Manusia?
F-1 Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Manusia?
D-2
D-3
D-4
D-5
D-6
Jelaskan apakah yang dimaksud manusia sebagai makhluk sosial dan manusia makhluk ekonomi!
Sebutkan tiga naluri manusia sebagai individu!
Menurut anda mengapa manusia tidak merasa puas akan kebutuhannya?
Apakah perbedaan dari kebutuhan dengan keinginan menurut anda?
Sebutkan masingmasing 5 contoh dari kebutuhan anda sebagai siswa?
E-2
E-3
E-4
E-5
E-6
Jelaskan apakah yang dimaksud manusia sebagai makhluk sosial dan manusia makhluk ekonomi!
Sebutkan tiga naluri manusia sebagai individu!
Menurut anda mengapa manusia tidak merasa puas akan kebutuhannya?
Apakah perbedaan dari kebutuhan dengan keinginan menurut anda?
Sebutkan masingmasing 5 contoh dari kebutuhan anda sebagai siswa?
F-2
F-3
F-4
F-5
F-6
Jelaskan apakah yang dimaksud manusia sebagai makhluk sosial dan manusia makhluk ekonomi!
Sebutkan tiga naluri manusia sebagai individu!
Menurut anda mengapa manusia tidak merasa puas akan kebutuhannya?
Apakah perbedaan dari kebutuhan dengan keinginan menurut anda?
Sebutkan masingmasing 5 contoh dari kebutuhan anda sebagai siswa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A : Kelompok Asal A B : Kelompok Asal B C : Kelompok Asal C D : Kelompok Asal D E : Kelompok Asal E F : Kelompok Asal F
1: 2: 3: 4: 5: 6:
Kelompok Ahli 1 Kelompok Ahli 2 Kelompok Ahli 3 Kelompok Ahli 4 Kelompok Ahli 5 Kelompok Ahli 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1b Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Kooperaif Tipe Jigsaw Siklus 2 Sekolah Mata pelajaran Kelas Semester Alokasi
: SMP : Ekonomi : VII :1 : 4 x 30 menit
A. Standar Kompetensi 3. Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan. B. Kompetensi Dasar 3.1 Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan. C. Indikator 1. Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk sosial dan makhluk ekonomi yang bermoral. 2. mewujudkan hubungan yang harmonis antar manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri makhluk sosial dan makhluk ekonomi yang bermoral. 2. Siswa dapat mewujudkan hubungan yang harmonis antar manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral E. Metode Pembelajaran
: Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
F. Skenario Pembelajaran Pertemuan 1 ( 2 x 30 Menit) Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan tugas yang akan 10 Menit dibagikan kepada siswa. 2. Guru memberikan gambaran pada siswa mengenai prosedur pelaksanaan
Media Daftar kelompok siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran. 3. Guru membagi siswa ke dalam kelompok secara heterogen. 4. Guru meminta siswa untuk menyiapkan segala peralatan yang akan digunakan selama pembelajaran baik alat tulis, buku catatan, dan buku paket pada materi yang akan dibahas. Kegiatan Inti 1. Guru menyampaikan tujuan khusus pembelajaran. 2. Guru membagikan tugas yang harus dikerjakan dalam kelompok. 3. Guru menjelaskan prosedur pelaksanaan 45 Menit siswa bekerjasama dalam kelompok belajar. 4. Siswa bekerja sesuai tugas yang didapatnya dan dapat bekerjasama dengan anggota kelompok lain yang mendapat tugas yang sama. 5. Siswa kembali ke kelompok asal untuk selanjutnya menjelaskan pada anggota kelompok tersebut tentang hasil diskusinya tadi. 6. Guru membimbing kerjasama siswa dan mengamati kegiatan kelompok serta menanyakan kesulitan yang ditemui siswa. Guru menghimbau agar agar setiap siswa dapat bekerjasama dan mengemukakan pendapat dalam kelompok. Penutup 1. Guru memberikan motivasi agar siswa lebih antusias dalam memberikan sumbangan bagi kelompoknya. 2. Guru menutup pelajaran dengan 5 Menit mengucapkan salam penutup.
Lembar kerja siswa, buku paket,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pertemuan 2 (2 x 40 Menit) Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru meminta siswa untuk menyiapkan 5 Menit segala peralatan yang akan digunakan selama pembelajaran baik alat tulis, buku catatan, dan buku paket pada materi yang akan dibahas. 2. Guru meminta siswa bergabung ke dalam kelompok ahli sesuai yang telah ditentukan sebelumnya. Kegiatan Inti 1. Guru meminta masing-masing kelompok ahli untuk mempresentasikan hasil 30 Menit diskusinya di kelas. Penutup 1. Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari materi pelajaran dan 25 menit memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. 2. Guru melakukan evaluasi secara lisan → berikan pertanyaan lisan kepada siswa 3. Guru memberikan motivasi agar siswa lebih antusias dalam memberikan sumbangan bagi kelompoknya. 4. Guru memberikan kuis kepada siswa 5. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap perangkat dan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw (akan dibagikan lembar refleksi yang telah disediakan) 6. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam penutup.
Media
Daftar kelompok siswa
Lembar kerja siswa, buku paket,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Materi Pokok A. Ciri Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi Yang Bermoral 1. Ciri-ciri makhluk sosial Ciri-ciri manusia sebagai makhluk sosial antara lain: a) saling tolong-menolong b) setia kawan dan toleransi c) simpati dan empati d) mengutamakan kebersamaan, dll 2. Ciri-ciri manusia ekonomi Ciri-ciri manusia ekonomi antara lain : a) Dalam melakukan tindakan ekonomi harus bertindak efisien, artinya manusia harus mempertimbangkan pengorbanan dan hasil yang diperoleh. b) Dalam melakukan tindakan ekonomi dilakukan atas dasar kepentingan sendiri bukan karena faktor lain B. Hubungan Yang Harmonis Antara Manusia Sebagai Makhluk Sosial Yang Bermoral Peran manusia sebagai makhluk ekonomi dan makhluk sosial menjadikan manusia sebagai sosok yang unik. Di satu sisi manusia adalah makhluk ekonomi yang memiliki kebutuhan ekonomi yang harus dipuaskan. Di sisi lain kita dituntut untuk peduli pada oarang lain. G. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Manusia. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Manusia antara lain: 1. Keadaan alam 2. Adat sosial/sosial budaya 3. Kelas sosial 4. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi/pendidikan 5. Pekerjaan/tingkat pendapatan 6. Sifat alami manusia 7. Keadaan ekonomi H. Sumber Bahan • •
LKS Ratih 2009, IPS Terpadu Untuk SMP Kelas VII. Klaten : Sekawan Klaten Anwar Kurnia. 2009. IPS Terpadu SMP Kelas VII Bandung. Yudhistira
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2b
Materi Pokok A. Ciri Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi Yang Bermoral 1. Ciri-ciri makhluk sosial Ciri-ciri manusia sebagai makhluk sosial antara lain: a) saling tolong-menolong b) setia kawan dan toleransi c) simpati dan empati d) mengutamakan kebersamaan, dll 2. Ciri-ciri manusia ekonomi ciri-ciri manusia ekonomi antara lain a) Dalam melakukan tindakan ekonomi harus bertindak efisien, artinya manusia harus mempertimbangkan pengorbanan dan hasil yang diperoleh. b) Dalam melakukan tindakan ekonomi dilakukan atas dasar kepentingan sendiri bukan karena faktor lain B. Hubungan Yang Harmonis Antara Manusia Sebagai Makhluk Sosial Yang Bermoral Peran manusia sebagai makhluk ekonomi dan makhluk sosial menjadikan manusia sebagai sosok yang unik. Di satu sisi manusia adalah makhluk ekonomi yang memiliki kebutuhan ekonomi yang harus dipuaskan. Di sisi lain kita dituntut untuk peduli pada oarang lain. C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Manusia. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Manusia antara lain: 1. Keadaan alam 2. Adat sosial/sosial budaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Kelas sosial 4. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi / pendidikan 5. Pekerjaan/tingkat pendapatan 6. Sifat alami manusia 7. Keadaan ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3b
A-1
A-2
A-3
A-4
A-5
A-6
Jelaskan apakah yang dimaksud manusia sebagai makhluk sosial dan manusia makhluk ekonomi!
Sebutkan ciri-ciri manusia sebagai makhluk sosial menurut kelompok anda! (maksimal 8)
Sebutkan 2 ciri-ciri manusia sebagai makhluk ekonomi menurut kelompok anda disertai dengan contohnya masingmasing 3!
Jelaskan menurut kelompok anda tentang hubungan yang harmonis antara manusia sebagai makhluk sosial yang bermoral
Berikan contoh tentang hubungan yang harmonis antara manusia sebagai makhluk sosial yang bermoral menurut kelompok anda
Sebutkan 7 macammacam faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia!
B-1
B-2
B-3
B-4
B-5
B-6
Jelaskan apakah yang dimaksud manusia sebagai makhluk sosial dan manusia makhluk ekonomi!
Sebutkan ciri-ciri manusia sebagai makhluk sosial menurut kelompok anda! (maksimal 8)
Sebutkan 2 ciri-ciri manusia sebagai makhluk ekonomi menurut kelompok anda disertai dengan contohnya masingmasing 3!
Jelaskan menurut kelompok anda tentang hubungan yang harmonis antara manusia sebagai makhluk sosial yang bermoral
Berikan contoh tentang hubungan yang harmonis antara manusia sebagai makhluk sosial yang bermoral menurut kelompok anda
Sebutkan 7 macammacam faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia!
C-1
C-2
C-3
C-4
C-5
C-6
Jelaskan apakah yang dimaksud manusia sebagai makhluk sosial dan manusia makhluk ekonomi!
Sebutkan ciri-ciri manusia sebagai makhluk sosial menurut kelompok anda! (maksimal 8)
Sebutkan 2 ciri-ciri manusia sebagai makhluk ekonomi menurut kelompok anda disertai dengan contohnya masingmasing 3!
Jelaskan menurut kelompok anda tentang hubungan yang harmonis antara manusia sebagai makhluk sosial yang bermoral
Berikan contoh tentang hubungan yang harmonis antara manusia sebagai makhluk sosial yang bermoral menurut kelompok anda
Sebutkan 7 macammacam faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D-1
D-2
D-3
D-4
D-5
D-6
Jelaskan apakah yang dimaksud manusia sebagai makhluk sosial dan manusia makhluk ekonomi!
Sebutkan ciri-ciri manusia sebagai makhluk sosial menurut kelompok anda! (maksimal 8)
Sebutkan 2 ciri-ciri manusia sebagai makhluk ekonomi menurut kelompok anda disertai dengan contohnya masingmasing 3!
Jelaskan menurut kelompok anda tentang hubungan yang harmonis antara manusia sebagai makhluk sosial yang bermoral
Berikan contoh tentang hubungan yang harmonis antara manusia sebagai makhluk sosial yang bermoral menurut kelompok anda
Sebutkan 7 macammacam faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia!
E-1
E-2
E-3
E-4
E-5
E-6
Jelaskan apakah yang dimaksud manusia sebagai makhluk sosial dan manusia makhluk ekonomi!
Sebutkan ciri-ciri manusia sebagai makhluk sosial menurut kelompok anda! (maksimal 8)
Sebutkan 2 ciri-ciri manusia sebagai makhluk ekonomi menurut kelompok anda disertai dengan contohnya masingmasing 3!
Jelaskan menurut kelompok anda tentang hubungan yang harmonis antara manusia sebagai makhluk sosial yang bermoral
Berikan contoh tentang hubungan yang harmonis antara manusia sebagai makhluk sosial yang bermoral menurut kelompok anda
Sebutkan 7 macammacam faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia!
F-1
F-2
F-3
F-4
F-5
F-6
Jelaskan apakah yang dimaksud manusia sebagai makhluk sosial dan manusia makhluk ekonomi!
Sebutkan ciri-ciri manusia sebagai makhluk sosial menurut kelompok anda! (maksimal 8)
Sebutkan 2 ciri-ciri manusia sebagai makhluk ekonomi menurut kelompok anda disertai dengan contohnya masingmasing 3!
Jelaskan menurut kelompok anda tentang hubungan yang harmonis antara manusia sebagai makhluk sosial yang bermoral
Berikan contoh tentang hubungan yang harmonis antara manusia sebagai makhluk sosial yang bermoral menurut kelompok anda
Sebutkan 7 macammacam faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A : Kelompok Asal A B : Kelompok Asal B C : Kelompok Asal C D : Kelompok Asal D E : Kelompok Asal E F : Kelompok Asal F
1: 2: 3: 4: 5: 6:
Kelompok Ahli 1 Kelompok Ahli 2 Kelompok Ahli 3 Kelompok Ahli 4 Kelompok Ahli 5 Kelompok Ahli 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INSTRUMEN OBSERVASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal) Nama pengamat Tanggal dan waktu observasi Lamanya observasi Orang dan/atau peristiwa yang diamati Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek Tujuan observasi
: : : : : :
Yogyakarta, ……….2009 Guru
(………………………)
Observer
(……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal) Nama pengamat Tanggal dan waktu observasi Lamanya observasi Orang dan/atau peristiwa yang diamati Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek Tujuan observasi
: : : : : :
Yogyakarta, ……….2009 Guru
(………………………)
Observer
(……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA (Catatan Anekdotal) Nama pengamat Tanggal dan waktu observasi Lamanya observasi Orang dan/atau peristiwa yang diamati Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek Tujuan observasi
: : : : : :
Yogyakarta, ……….2009 Guru
(………………………)
Observer
(……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN Hari/ tanggal Mata Pelajaran Kelas Observer No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12
13 14
: : : :
Deskriptor Ya Tidak Guru menjelaskan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit. Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok jigsaw yang heterogen. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok. Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi di dalam kelompok. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar kelompok diskusi. Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi. Guru memberikan rangsangan pemikiran kepada kelompok. Guru memberikan dorongan kepada semua kelompok agar dapat bekerja sama dengan baik. Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan, serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan. Guru berinteraksi dengan sebagian siswa untuk menjelaskan prosedur pengerjaan tugas dalam kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, serta tujuan yang akan dicapai. Guru berinteraksi dengan siswa dengan cara berdiri di depan untuk memberikan penjelasan atau menjawab pertanyaan dari siswa Guru berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
Catatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15 16 17 18 19 20 21 22
Guru tidak berinteraksi dengan siswa, guru hanya mengamati siswa dan hanya bekerja di belakang mejanya. Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok menurut cara mereka sendiri. Guru guru membiarkan siswa untuk berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang mengalami kesulitan. Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok tertentu saja. Guru dan siswa terlibat percakapan serius dengan siswa sehingga kelas menjadi gaduh dan mengganggu siswa lain. Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku. Guru meninggalkan kelas selagi siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
Yogyakarta, ……….2009 Guru
(………………………)
Observer
(……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8 Instrumen Pengamatan Kelas Nama pengamat Tanggal dan waktu observasi Obyek yang diamati Kelas Tujuan observasi
: : : : :
No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda. 2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa 3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. 4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (lingkungan) 5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan dalam penggabungan di dalam kelompok. 6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas). 7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok. 8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya. 9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja kelompok. 10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukan siapa yang terbaik. 11 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan. 12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan. 13 Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. 14 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. 15 Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang sama.
Catatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16 17 18 19 20
Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami dengan jelas. Kelas ini terdiri dari individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik. Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan mudah. Kelas terorganisir dengan baik. Selama berdiskusi siswa saling memberikan pendapat atau masukan buat kelompok.
Yogyakarta, ……….2009 Guru
(………………………)
Observer
(……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10 Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok Pokok bahasan
:
Hari/tanggal
: Keterangan
Ya
Tidak
Catatan
1. Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi 2. Saling bertukar pendapat 3. Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas 4. Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan pembelajaran 5. Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan 6. Menghargai saran dan pendapat teman satu kelompok
Yogyakarta, ……….2009 Guru
(………………………)
Observer
(……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9 Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa Hari/tanggal Waktu Kelas No. 1. 2. 3. 4. 5.
: : : Komponen
Frekuensi Persentasi
Hasil Pengamatan di Kelas
Siswa mengajukan pertanyaan Siswa menjawab pertanyaan Siswa aktif mengerjakan tugas Siswa aktif dalam diskusi Siswa aktif menanggapi pendapat dari temannya
Yogyakarta, ……….2009 Guru
(………………………)
Observer
(……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11 Instrumen Refleksi Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe jigsaw No Uraian Komentar 1 Penilaian guru tentang komponen pembelajaran: a. Materi Ajar b. LKS c. Soal Kuis/Tes bab d. Contoh RPP e. Kunci LKS f. Tes Hasil Belajar g. Suasana Kelas h. Cara Kerja Siswa i. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan 2 Selama kerja kelompok siswa : a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun 3 Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw 4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah dilakukan 5 Apakah siswa berminat untuk mengikuti KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yogyakarta, ……….2009 Guru
(………………………)
Observer
(……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 12 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Nama Kegiatan Kelompok Pokok Bahasan Hari/Tanggal Kelas No
: _____________________________ : _____________________________ : _____________________________ : _____________________________ : _____________________________
Aspek yang diamati Sangat Setuju
1
2
3
4
Bagaimanakah pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini : a. Topik/materi yang dipelajari b.LKS c. Materi Ajar d.Suasana Kelas e. Penampilan Guru f. Keterampilan kooperatif yang dilatihkan Apakah Anda berminat untuk mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti? Selama kerja kelompok saya : a. Mengemukakan pendapat b. Ikut berpartisipasi c. Mengajukan pertanyaan d. Menjawab pertanyaan e. Mengerjakan tugas Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe
Skala Penilaian % Tidak Setuju Setuju
Sangat Tidak Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jigsaw
5
Hambatan yang saya temui, selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INSTRUMEN OBSERVASI PENDAHULUAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4a LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal) Nama pengamat Tanggal dan waktu observasi Lamanya observasi Orang dan/atau peristiwa yang diamati Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek Tujuan observasi Guru memulai pembelajaran dengan
: Dionysius Paschalis J. Y : kamis, 27/08/2009, 10.00-11.00 : 60 menit : Kegiatan pembelajaran : Siswa kelas VII C semester I : Untuk mengetahui aktivitas guru memeriksa kesiapan
siswa, kemudian
dilanjutkan dengan mengucapkan salam kepada siswa. Setelah itu, guru mengulas materi yang lalu dan dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari. Sebelum masuk ke dalam materi pembelajaran, guru menanyakan kepada siswa apakah ada pertanyaan atau kesulitan tentang materi yang sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa. Selanjutnya guru mulai masuk ke dalam materi pembelajaran yang baru yaitu melanjutkan materi ke bab yang berikutnya. Guru menerangkan materi pembelajaran dengan mengaitkan materi tersebut dengan kehidupan sehari-hari. Di tengah-tengah berlangsungnya pembelajaran guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa supaya siswa untuk lebih bisa mengerti dan paham tentang materi yang diterangkan oleh guru. Saat ada siswa yang merasa kebingungan, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi. Selama diskusi berlangsung guru mengamati secara langsung kegiatan siswa. Karena adanya kebingungan maka guru memberikan rangsangan pemikiran kepada siswa guna lebih mempermudah dalam memecahkan masalah. Terkadang guru memberikan contoh yang keluar dari permasalahan sehingga memicu keributan di kelas. Interaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5a LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA (Catatan Anekdotal) Nama pengamat Tanggal dan waktu observasi Lamanya observasi Orang dan/atau peristiwa yang diamati Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek Tujuan observasi
: Dionysius Paschalis J. Y : kamis, 27/08/2009, 10.00-11.00 : 60 menit : Kegiatan pembelajaran : Siswa kelas VII C semester I : Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam KBM
Sebelum memulai pembelajaran siswa terlebih dahulu mengucapkan salam kepada guru. Siswa cukup berantusias pada awal mengikuti pelajaran, siswa mempersiapkan segala materi dan perlengkapan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Di sini siswa lebih banyak ribut sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif. Setelah siswa mempersiapkan diri, guru menjelaskan materi pelajaran. Pada awalnya perhatian siswa tertuju pada penjelasan guru, namun beberapa saat kemudian ada beberapa siswa yang sibuk dengan kegiatannya sendiri seperti ngobrol dengan teman yang lain, melamun, memainkan benda-benda yang ada di dekat mereka dan mengerjakan tugas mata pelajaran yang tidak ada hubungannya dengan pembelajaran saat itu. Peneliti memperkirakan siswa merasa bosan dan jenuh karena mendengarkan ceramah dari guru dan karena ini jam pelajaran terakhir mereka ingin cepat-cepat pulang ke rumah jadi konsentrasi keguru sudah terpecah. Siswa menjadi lebih ribut lagi ketika guru memberikan penjelasan dengan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari yang terkadang keluar dari topik pembicaraan. Pembicaraan guru cenderung mengacu ke arah bercanda-tawanya dimana hal ini lebih dapat menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6a LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal) Nama pengamat Tanggal dan waktu observasi Lamanya observasi Orang dan/atau peristiwa yang diamati Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek Tujuan observasi
: Dionysius Paschalis J. Y : kamis, 27/08/2009, 10.00-11.00 : 60 menit : Kegiatan pembelajaran : Siswa kelas VII C semester I : Untuk mengetahui aktivitas kelas
Secara fisik ruang kelas sudah cukup memadai, sejuk dan nyaman untuk melaksanakan kegiatan belajar dan pembelajaran. Di dalam kelas terdapat 1 white board, 1 papan pengumuman/ absensi siswa, 1 meja guru, meja dan kursi yang dapat digunakan untuk 36 orang, ada 2 speaker, struktur organisasi, kalender, daftar piket siswa, gambar pahlawan, gambar presiden beserta wakil presiden, lambang garuda pancasila, lemari, tulisan pancasila, tulisan UUD’45, vas bunga, jam dinding, ventilasi yang memadai, pencahayaan yang cukup, serta suasana yang tenang dan nyaman untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Pada saat itu, dari 36 siswa yang ada tidak ada yang absen masuk. Awalnya ketika pergantian jam pelajaran suasana kelas kurang kondusif. Hal ini dikarenakan sebelum pergantian jam pelajaran ada jam istirahat sehingga siswa belum fokus kepelajaran dan disamping itu siswa harus mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan pada pelajaran yang berbeda. Saat guru masuk ke kelas dan meminta siswa untuk mempersiapkan diri mengikuti pelajaran dan mengucapkan salam masih ada keributan-keributan kecil dikarenakan masih ada beberapa siswa yang asyik ngobrol dengan temannya. Suasana kelas mulai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4b LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal) Nama pengamat Tanggal dan waktu observasi Lamanya observasi Orang dan/atau peristiwa yang diamati Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek Tujuan observasi
: Dionysius Paschalis J. Y : Senin, 31/08/2009, 09.20-10.20 WIB : Kamis, 03/09/2009, 10.00-11.00 WIB : 4 Jam Pelajaran (120 menit) : Guru mitra dalam KBM : VII-C semester I : Mengetahui aktivitas guru
Guru memasuki ruangan kelas, menyapa siswa dan memeriksa kesiapan siswa. Sebelum memasuki materi yang akan diajarkan guru menjelaskan prosedur pelaksanaan kegiatan dilanjutkan membagikan handout tentang materi yang akan dipelajari, kemudian guru membagi siswa dalam kelompok, pembagian kelompok dilakukan 2 kali yaitu kelompok asal lalu kelompok ahli. Sesudah membagi kelompok guru meminta kelompok asal menyebar ke dalam kelompok ahli. Pada saat diskusi, guru selalu mendampingi siswa di dalam kelompok serta menjelaskan materi jika ada siswa yang belum paham dengan materi tersebut. Guru juga memberikan motivasi kepada siswa agar siswa dalam kelompok dapat saling berdiskusi/bertukar pendapat
dengan
baik
satu
sama
lain.
Setelah
diskusi
berakhir,
guru
menginstrusikan/meminta kelompok ahli untuk kembali bergabung dengan kelompok asal. Guru kembali mendampingi siswa ketika ada siswa yang mengalami kesulitan. Kemudian guru meminta siswa dalam kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Pada saat presentasi, guru lebih aktif untuk memotivasi siswa. Setelah presentasi telah selesai guru memberikan lembar refleksi dan soal kuis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5b LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA (Catatan Anekdotal) Nama pengamat Tanggal dan waktu observasi Lamanya observasi Orang dan/atau peristiwa yang diamati Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek Tujuan observasi
: Dionysius Paschalis J. Y : Senin, 31/08/2009, 09.20-10.20 WIB : Kamis, 03/09/2009, 10.00-11.00 WIB : 4 Jam Pelajaran (120 menit) : Siswa : VII-C semsester I :Mengetahui aktivitas siswa dalam KBM
Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran. Siswa menanggapi sapaan guru. Pada saat pembagian kelompok, para siswa sedikit ribut dan terdapat siswa yang bertanya tentang prosedur jigsaw karena siswa belum mengerti dengan prosedur tersebut. Siswa menerima materi yang dibagikan oleh guru, kemudian siswa dalam kelompok berdiskusi. Di dalam diskusi, masih ada saja siswa yang asyik mengobrol dengan temannya. Namun ketika diskusi juga ada siswa yang bertanya kepada guru tentang materi yang belum mereka mengerti. Dalam kelompok diskusi terdapat siswa yang berdebat ketika pendapatnya berbeda dengan yang lainnya. Setelah diskusi selesai, kelompok ahli kembali bergabung dengan kelompok asal dan menjelaskan pendapat yang mereka peroleh pada saat diskusi dalam kelompok ahli. Pada saat berkumpul dalam kelompok asal, perdebatan kembali terjadi ketika siswa dalam kelompok berbeda pendapat dan ada siswa yang belum paham dengan penjelasan masing-masing siswa, tetapi masalah tersebut dapat teratasi dengan baik. Setelah berdiskusi dengan kelompok asal, satu per satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Beberapa siswa masih terlihat canggung dan ragu-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6b LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal) Nama pengamat Tanggal dan waktu observasi Lamanya observasi Orang dan/atau peristiwa yang diamati Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek Tujuan observasi
: Dionysius Paschalis J. Y : Senin, 31/08/2009, 09.20-10.20 WIB : Kamis, 03/09/2009, 10.00-11.00 WIB : 4 Jam Pelajaran (120 menit) : Kelas : VII-C semester I : Mengetahui aktivitas kelas
Keadaan kelas pada awalnya masih ribut hal ini dikarenakan pergantian jam pelajaran. Susasana menjadi sedikit kondusif ketika ketika guru memasuki kelas. Di dalam susana kelas guru dan siswa saling berinteraksi. Kelas dibagi dalam kelompok dan pada saat pembagian kelompok suasana sedikit ribut dan kurang kondusif. Suasana kondusif ketika diskusi dalam kelompok. Pasa saat pertengahan diskusi, suasana sedikit ramai karena banyak siswa yang mengalami kesulitan dan juga karena ada siswa yang ngobrol sendiri. Kelas kurang sigap mendengarkan instruksi dari guru ketika diminta kembali ke kolompok asal. Setelah kembali dalam kelompok asal, kelas cenderung ramai karena siswa dalam kelompok masing-masing menjelaskan tentang apa yang mereka peroleh dari hasil diskusi kelompok ahli. Ketika siswa diminta untuk presentasi di depan kelas, suasana kelas menjadi sedikit gaduh. Pada saat presentasi, sebagian besar siswa fokus pada presentasi kelompok yang ada di depan dan ada juga beberapa siswa yang melakukan kegiatan di luar pembelajaran sehingga kelas kurang terkendali. Kelas mulai kondusif ketika seluruh siswa fokus terhadap pengerjaan refleksi dan soal kuis. usai pengerjaan tugas yang di berikan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
guru. Usai pengerjaan tugas yang diberikan, guru bersama-sama dengan siswa kembali
membahas
dan
menyimpulkan
materi
pelajaran
pembelajaran berakhir semua guru dan siswa mengucapkan salam
Ketika
kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7a LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN Hari/ tanggal Mata Pelajaran Kelas Observer No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12
13 14
: Senin, 31 Agustus 2009 Kamis, 03 September 2009 : Ekonomi : VII-C : Dionysius Paschalis J. Y
Deskriptor Guru menjelaskan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit. Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok jigsaw yang heterogen. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok. Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi di dalam kelompok. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar kelompok diskusi. Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi. Guru memberikan rangsangan pemikiran kepada kelompok. Guru memberikan dorongan kepada semua kelompok agar dapat bekerjasama dengan baik. Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan, serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan. Guru berinteraksi dengan sebagian siswa untuk menjelaskan prosedur pengerjaan tugas dalam kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, serta tujuan yang akan dicapai. Guru berinteraksi dengan siswa dengan cara berdiri di depan untuk memberikan penjelasan atau menjawab pertanyaan dari siswa Guru berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan
Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√
√ √
Catatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15 16 17 18 19 20 21 22
kerjasama di dalam kelompok. Guru tidak berinteraksi dengan siswa, guru hanya mengamati siswa dan hanya bekerja di belakang mejanya. Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok √ menurut cara mereka sendiri. Guru guru membiarkan siswa untuk berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang mengalami kesulitan. Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok tertentu saja. Guru dan siswa terlibat percakapan serius dengan siswa sehingga kelas menjadi gaduh dan mengganggu siswa lain. Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku. Guru meninggalkan kelas selagi siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
√
√ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8a Instrumen Pengamatan Kelas Nama pengamat : Dionysius Paschalis J. Y Tanggal dan waktu observasi : Senin, 31/08/2009, 09.20-10.20 WIB Kamis, 03/09/2009, 10.00-11.00 WIB Peristiwa yang diamati : Aktivitas kelas Kelas : VII-C Tujuan observasi : Mengetahui kondisi kelas No Deskriptor 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda. 2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa 3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. 4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (lingkungan) 5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan dalam penggabungan di dalam kelompok. 6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas). 7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok. 8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya. 9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja kelompok. 10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukan siapa yang terbaik. 11 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan. 12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan. 13 Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. 14 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. 15 Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang
Ya Tidak √ √ √ √ √
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √
Catatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16 17 18 19 20
sama. Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami dengan jelas. Kelas ini terdiri dari individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik. Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan mudah. √ Kelas terorganisir dengan baik. Selama berdiskusi siswa saling memberikan √ pendapat atau masukan buat kelompok.
√ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10a Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok Pokok bahasan Hari/tanggal
: Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi : Senin, 31 Agustus 2009 Keterangan
Ya
1. Seluruh perhatian diarahkan pada materi √ diskusi 2. Saling bertukar pendapat
3. Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas 4. Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan pembelajaran
√
√ √
5. Menjawab pertanyaan sesuai dengan √ maksud dan tujuan pertanyaan 6. Menghargai saran dan pendapat teman √ satu kelompok
Tidak
Catatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9b Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa Tanggal dan waktu observasi : Senin, 31/08/2009, 09.20-10.20 WIB Kamis, 03/09/2009, 10.00-11.00 WIB Kelas : VII-C No
Komponen yang diobservasi Frekuensi
1
Siswa mengajukan pertanyaan
19
Persentase (%) 52.78
2
Siswa menjawab pertanyaan
10
27.28
3
31
86.11
4
Siswa aktif mengerjakan tugas Siswa aktif dalam diskusi
29
80.56
5
Siswa mengemukakan/
10
27.28
menanggapi pendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11a Instrumen Refleksi Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe jigsaw No Uraian 1 Penilaian guru tentang komponen pembelajaran: a. Materi Ajar b. LKS c. Soal Kuis/Tes bab d. Contoh RPP e. Kunci LKS f. Tes Hasil Belajar g. Suasana Kelas h. Cara Kerja Siswa i. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan 2 Selama kerja kelompok siswa : a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun 3 Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw 4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah dilakukan 5 Apakah siswa berminat untuk mengikuti KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan
Komentar a.Tercapai b. Baik c. Tercapai d. Baik e. Baik f. Tercapai g. Hidup h. Baik i. Baik a. Ya b. Ya c. Ya d. Ya e. Tidak Ada f. Tidak Ada Siswa dapat secara aktif dapat berinteraksi satu dengan yang lain Seiring waktunya kurang efektif
Berminat karena guru berperan sebagai motivator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 12 a Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw No
Aspek yang diamati Sangat Setuju
1
2
3
4
Bagaimanakah pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini : a. Topik/materi yang dipelajari b. LKS c. Materi Ajar d. Suasana Kelas e. Penampilan Guru f. Keterampilan kooperatif yang dilatihkan Apakah Anda berminat untuk mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti? Selama kerja kelompok saya : a. Mengemukakan pendapat b. Ikut berpartisipasi c. Mengajukan pertanyaan d. Menjawab pertanyaan e. Mengerjakan tugas Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
Skala Penilaian % Tidak Setuju Setuju
36.11 22.22 27.78 16.67 22.22 41.67
61.11 77.78 66.67 33.33 72.22 58.33
Sangat Tidak Setuju
2.78 0 2.78 44.44 5.56 0
0 0 2.78 5.56 0 0
Berminat
Tidak Berminat
91.67
8.33
Ya
Tidak
88.89 100 36.11 47.22 100
11.11 0 63.89 52.78 0
Komentar Dari 36 siswa menyebutkan keuntungan yang diperoleh : sebanyak 33.33% siswa lebih cepat memahami pelajaran, 30.56% siswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru, 8.33% siswa bebas mengemukakan dan menghargai pendapat, 13.89% siswa merasa asyik dan menyenangkan, 36.11% merasa adanya kekompakan antar teman, 2.78% siswa merasa pembelajaran lebih efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Hambatan yang saya temui, selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah dilakukan.
Komentar Dari 36 siswa menyebutkan beberapa hambatan yang diperoleh :5.56% siswa tidak ada saling menghargai pendapat, 36.11% siswa tidak jelas/bingung, 38.89% siswa merasa bahwa suasana kelas yang kurang kondusif, 19.44% siswa susah untuk berkonsentrasi, 8.33% siswa merasa tidak ada hambatan, 8.33% siswa merasa tidak adanya kekompakan antar teman, 8.33% siswa merasa masih malu untuk bertanya dan berpendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4c LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal) Nama pengamat Tanggal dan waktu observasi Lamanya observasi Orang dan/atau peristiwa yang diamati Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek Tujuan observasi
: Dionysius Paschalis J. Y : Senin, 07/09/2009, 09.20-10.20 WIB : Kamis, 10/09/2009, 10.00-11.00 WIB : 4 Jam Pelajaran (120 menit) : Guru mitra dalam KBM : VII-C semester I : Mengetahui aktivitas guru
Guru memasuki ruangan kelas, menyapa siswa dan memeriksa kesiapan siswa.. Sebelum memasuki materi yang akan diajarkan, terlebih dulu guru membagi siswa dalam kelompok seperti yang telah terjadi pada siklus I. Pada siklus I guru sudah menjelaskan prosedur pembelajaran maka guru memberitahukan lagi kepada siswa bahwa prosedurnya sama dengan yang pembelajaran sebelumnya. Guru membentuk kelompok seperti pada siklus I yaitu kelompok asal dan kelompok ahli.ketika sudah berkumpul pada kelompok asal kemudian guru langsung meminta kelompok asal menyebar ke dalam kelompok ahli. Pada saat diskusi, guru selalu mendampingi siswa serta menjelaskan materi jika ada siswa yang belum paham dengan materi tersebut. Setelah diskusi berakhir, guru menginstrusikan/meminta kelompok ahli untuk kembali bergabung dengan kelompok asal. Guru meminta siswa dalam kelompok asal untuk saling berdiskusi tentang sesuatu hal yang diperoleh setelah berdiskusi dengan kelompok ahli. Guru kembali mendampingi siswa ketika ada siswa yang mengalami kesulitan. Ketika ada siswa yang membuat gaduh, guru langsung menegur siswa tersebut agar bersikap tertib. Kemudian guru meminta siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam
kelompok
untuk
mempresentasikan
hasil
diskusi
kelompok.
Guru
mendampingi dan mengarahkan jalannya presentasi dengan baik serta guru juga memberikan tambahan ketika kelompok yang presentasi masih kurang yakin dengan hasilnya terlebih lagi ketika terjadi perdebatan antara siswa dengan kelompok presentasi. Setelah presentasi telah selesai guru memberikan lembar refleksi dan soal kuis kepada siswa. Hal ini dikarenakan untuk mengetahui pendapat dan perkembangan proses hasil belajar siswa terhadap kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir pelajaran yang telah diberikan. Kemudian setelah siswa menyelesaikan tugas yang di berikan, guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan tentang materi. Guru kembali bertanya pada siswa apakah ada yang belum mereka pahami mengenai materi yang telah diajarkan dan sedikit mengulas kembali materi yang telah di berikan. ketika pada waktu jam pelajaran berakhir guru mengucapkan salam kepada seluruh siswa..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5c LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA (Catatan Anekdotal) Nama pengamat Tanggal dan waktu observasi Lamanya observasi Orang dan/atau peristiwa yang diamati Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek Tujuan observasi
: Dionysius Paschalis J. Y : Senin, 07/09/2009, 09.20-10.20 WIB : Kamis, 10/09/2009, 10.00-11.00 WIB : 4 Jam Pelajaran (120 menit) : Siswa dalam KBM : VII-C semester I : Mengetahui aktivitas siswa
Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran. Siswa memberi salam kepada guru. Siswa kembali berkumpul dengan kelompoknya sesuai dengan pembagian kelompok asal dan kelompok ahli pada siklus I. siswa langsung berdiskusi di dalam kelompok ahli. Di dalam diskusi, masih ada saja siswa yang asyik mengobrol dengan temannya dan sesekali membicarakan topik di luar permasalahan. Namun ketika diskusi juga ada siswa yang bertanya kepada guru tentang materi yang belum mereka mengerti. Setelah diskusi selesai, kelompok ahli kembali bergabung dengan kelompok asal dan menjelaskan pendapat yang mereka peroleh pada saat diskusi dalam kelompok ahli. Pada saat berkumpul dalam kelompok asal, perdebatan kembali terjadi ketika siswa dalam kelompok berbeda pendapat dan ada siswa yang belum paham dengan penjelasan masing-masing siswa, tetapi masalah tersebut dapat teratasi dengan baik. Setelah berdiskusi dengan kelompok asal, satu per satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Ketika kelompok melakukan presentasi, beberapa siswa masih terlihat canggung dan ragu-ragu dengan hasil diskusinya sehingga antusias siswa kurang. Ada sebagian siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menanggapi jawaban kelompok sehingga terjadi perdebatan hebat di antara siswa. Pada saat menjelaskan hasil diskusi, ada beberapa jawaban siswa hanya berdasarkan bacaan/buku bukan dari hasil pemikiran mereka sendiri dan juga para siswa masih terlihat kurang serius dalam mempresentasikan hasil diskusinya. Setelah persentasi kelompok, siswa diminta untuk mengisi refleksi dan mengerjakan soal kuis dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dan perkembangan proses hasil belajar siswa selama proses kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir. usai pengerjaan tugas yang di berikan oleh guru siswa menyimak kembali penjelasan dari guru terkait dengan kesimpulan dari selama proses pembelajaran. Siswa menanggapi sapaan guru ketika pelajaran berakhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6c LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal) Nama pengamat Tanggal dan waktu observasi Lamanya observasi Orang dan/atau peristiwa yang diamati Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek Tujuan observasi
: Dionysius Paschalis J. Y : Senin, 07/09/2009, 09.20-10.20 WIB : Kamis, 10/09/2009, 10.00-11.00 WIB : 4 Jam Pelajaran (120 menit) : Kelas dalam KBM : VII-C semester I : Mengetahui aktivitas kelas
Ketika pergantian jam pelajaran suasana kelas awalnya sedikit gaduh. Hal ini dikarenakan siswa masih berbincang-bincang dengan siswa yang lain. Siswa cukup berantusias saat guru masuk ke kelas, mengucapkan salam dan meminta siswa untuk mempersiapkan diri mengikuti pelajaran. Suasana kelas terkendali ketika guru akan memulai pelajaran dikarenakan siswa menyimak penjelasan dari guru dalam hal prosedur pelaksanaan pembelajaran. Kelas dibagi dalam kelompok dan pada saat pembagian kelompok suasana sedikit ribut dan kurang kondusif. Terjadi keributan kembali ketika guru meminta siswa bergabung ke dalam kelompok, hal ini dikarenakan ada beberapa siswa masih asyik ngobrol dengan siswa yang lain. Suasana kembali kondusif ketika diskusi dalam kelompok. Ketika berdiskusi guru mengawasi jalannya diskusi dan ada beberapa siswa yang bertanya kepada guru tentang hal-hal yang masih dibingungkan. Selama berdiskusi, siswa saling bertukar pendapat sehingga suasana sedikit ramai namun tetap terkendali. Menjelang diskusi dengan kelompok ahli usai, ada beberapa siswa yang membuat keributan. Hal ini siswa di dalam kelompok tersebut telah selesai berdiskusi. Ketika kembali ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelompok asal dimana siswa harus menyampaikan hasil diskusinya kepada anggota kelompoknya suasana juga sedikit ramai, ditambah lagi jika terjadi perdebatan diantara mereka. Selanjutnya ketika presentasi ada beberapa kelompok yang mempresentasikan jawaban mereka dengan kurang serius sehingga suasana menjadi ramai. Namun ada juga kelompok yang masih kaku/ tegang dalam presentasi sehingga suasana menjadi tenang. Kelas mulai kondusif ketika seluruh siswa fokus terhadap pengerjaan refleksi dan soal kuis. usai pengerjaan tugas yang di berikan oleh guru. Usai pengerjaan tugas yang diberikan, guru bersama-sama dengan siswa kembali
membahas
dan
menyimpulkan
materi
pelajaran
pembelajaran berakhir semua guru dan siswa mengucapkan salam
Ketika
kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7b LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN Hari/ tanggal Mata Pelajaran Kelas Observer No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12
13 14
: Senin, 07 September 2009 Kamis, 10 September 2009 : Ekonomi : VII-C : Dionysius Paschalis J. Y
Deskriptor Guru menjelaskan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit. Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok jigsaw yang heterogen. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok. Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi di dalam kelompok. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya. Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar kelompok diskusi. Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi. Guru memberikan rangsangan pemikiran kepada kelompok. Guru memberikan dorongan kepada semua kelompok agar dapat bekerjasama dengan baik. Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan, serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan. Guru berinteraksi dengan sebagian siswa untuk menjelaskan prosedur pengerjaan tugas dalam kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, serta tujuan yang akan dicapai. Guru berinteraksi dengan siswa dengan cara berdiri di depan untuk memberikan penjelasan atau menjawab pertanyaan dari siswa Guru berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan
Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√
√ √
Catatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15 16 17 18 19 20 21 22
kerjasama di dalam kelompok. Guru tidak berinteraksi dengan siswa, guru hanya mengamati siswa dan hanya bekerja di belakang mejanya. Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok √ menurut cara mereka sendiri. Guru membiarkan siswa untuk berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang mengalami kesulitan. Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok tertentu saja. Guru dan siswa terlibat percakapan serius dengan siswa sehingga kelas menjadi gaduh dan mengganggu siswa lain. Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku. Guru meninggalkan kelas selagi siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
√
√ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8b Instrumen Pengamatan Kelas Nama pengamat : Dionysius Paschalis J. Y Tanggal dan waktu observasi : Senin, 07/09/2009, 09.20-10.20 WIB : Kamis, 10/09/2009, 10.00-11.00 WIB Obyek yang diamati : Aktivitas kelas Kelas : VII-C Tujuan observasi : Mengetahui kondisi kelas No Deskriptor 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda. 2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa 3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. 4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (lingkungan) 5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan dalam penggabungan di dalam kelompok. 6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas). 7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok. 8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya. 9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja kelompok. 10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukan siapa yang terbaik. 11 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan. 12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan. 13 Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. 14 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. 15 Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang
Ya Tidak √ √ √ √ √
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √
Catatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16 17 18 19 20
sama. Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami dengan jelas. Kelas ini terdiri dari individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik. Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan mudah. √ Kelas terorganisir dengan baik. Selama berdiskusi siswa saling memberikan √ pendapat atau masukan buat kelompok.
√ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10b Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok Pokok bahasan Hari/tanggal
: Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi : Senin, 07 September 2009 Kamis, 10 September 2009 Keterangan
Ya
1. Seluruh perhatian diarahkan pada √ materi diskusi 2. Saling bertukar pendapat
√
3. Berbagi tugas dalam pengerjaan
√
tugas 4. Pertanyaan
yang
diajukan
ada
√
kaitannya dengan pembelajaran 5. Menjawab pertanyaan sesuai dengan
√
maksud dan tujuan pertanyaan 6. Menghargai saran dan pendapat teman satu kelompok
√
Tidak
Catatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9c Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa Tanggal dan Waktu Observasi : Senin, 07/09/2009, 09.20-10.20 WIB : Kamis, 10/09/2009, 10.00-11.00 WIB Kelas : VII-C No
Komponen yang diobservasi Frekuensi
1
Siswa mengajukan pertanyaan
24
Persentase (%) 66.67
2
Siswa menjawab pertanyaan
12
44.44
3
34
94.44
4
Siswa aktif mengerjakan tugas Siswa aktif dalam diskusi
32
88.89
5
Siswa mengemukakan/
15
41.67
menanggapi pendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11b Instrumen Refleksi Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus II No Uraian 1 Penilaian guru tentang komponen pembelajaran: a. Materi Ajar b. LKS c. Soal Kuis/Tes bab d. Contoh RPP e. Kunci LKS f. Tes Hasil Belajar g. Suasana Kelas h. Cara Kerja Siswa i. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan 2 Selama kerja kelompok siswa : a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun 3 Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw 4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah dilakukan 5 Apakah siswa berminat untuk mengikuti KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan
Komentar a.Tercapai b. Baik c. Tercapai d. Baik e. Baik f. Tercapai g. Hidup h. Baik i. Baik a. Ya b. Ya c. Ya d. Ya e. Tidak Ada f. Tidak Ada Siswa dapat secara aktif dalam proses KBM Seiring waktunya kurang efektif
Berminat karena Siswa dapat hidup dalam KBM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 12b Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe jigsaw Siklus II No
Aspek yang diamati Sangat Setuju
1
Bagaimanakah pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini : a. Topik/materi yang dipelajari b. LKS c. Materi Ajar d. Suasana Kelas e. Penampilan Guru f. Keterampilan kooperatif yang dilatihkan
2
Apakah Anda berminat untuk mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?
3
Selama kerja kelompok saya : a. Mengemukakan pendapat b. Ikut berpartisipasi c. Mengajukan pertanyaan d. Menjawab pertanyaan e. Mengerjakan tugas
4
Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
Skala Penilaian % Tidak Setuju Setuju
38.89 33.33 33.33 5.56 19.44 25
61.11 61.11 66.67 63.89 80.56 75
0 5.56 0 47.22 0 0
Sangat Tidak Setuju
0 0 0 11.11 0 0
Berminat 100
Tidak Berminat
Ya
Tidak
80.56 94.44 52.78 47.22 100
75 5.56 47.22 52.78
Komentar Dari 36 siswa menyebutkan keuntungan yang diperoleh : sebanyak 38.89% siswa lebih cepat memahami pelajaran, 25% siswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru, 2.78% siswa bebas mengemukakan dan menghargai pendapat, 11.11% siswa merasa asyik dan menyenangkan, 33.33% merasa adanya kekompakan antar teman, 36.11% siswa merasa pembelajaran lebih efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Hambatan yang saya temui, selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah dilakukan.
Komentar Dari 36 siswa menyebutkan beberapa hambatan yang diperoleh :8.33% siswa tidak ada saling menghargai pendapat, 33.33% siswa tidak jelas/bingung, 66.67% siswa merasa bahwa suasana kelas yang kurang kondusif, 8.33% siswa susah untuk berkonsentrasi, 13.89% siswa merasa tidak ada hambatan, 11.11% siswa merasa tidak adanya kekompakan antar teman, 5.56% siswa merasa masih malu untuk bertanya dan berpendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 13b Daftar Nilai Perkembangan Hasil belajar Siswa No
NAMA
PRA OBSERVASI
SIKLUS I
SIKLUS II
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
ADVENT NATA KUSUMA DHALIAWAN S ANITA FEBRIANA SETYANDARI ARIFI DWI NUGROHO BAYU KRESNA RAMADHANI BENEDICKTA YUVENTA DEI SUSILO CLARA EUGYENA CAPELA DANDANG BUDI KUSUMO DIAN SARI ROMADHONI DILLAH NOVLENTO WIBOWO DIO DWI ANDAYA ADI MASSANA DWI NINGTYASRAHMAWATI DYAH AYU UTARI EDGAR CAESAR LUKITO ERVINA EUGENIA KRINADYA PRAMESTHI A FENDY NUR HIDAYAT FIRMAN GIFARI FLORENTINA RISAN PAHARGY ANINGTY HERIBERTUS SEPTIAN SANTYO NUGROHO INTEN NURAINI LAILI DINA AZIZAH LUCIA DESI ANITAASARI MUHAMMAD WILDAN MUBARAK NICOLAUS ADITYO NIKODIMOS TRI LAKSONO OKTAVIA SAFITRI RAYMUNDA RINI VIVIATY RIZKY NUGRAHENI PURNAMAWATI SARAH LAKSMINING AJI SHELA DIANA PUTRI SUNGSANG PURNA GUSTAMA SYIFA NUR AULIA TRI UTAMI VIKA SEPTI NOVITA SARI YOSAVAT SADEWO YOSSIE PUTRI ISNAINI Jumlah Rata-Rata kelas
8 8 7 6 6 8 8 8 8 7 8 6 7 7 8 8 8 8 8 8 8 8 8 7 8 8 8 8 8 7 7 7 8 8 8 8 274 7.61
7 10 9 7 6 9 9 8 10 8 7 8 9 6 6 8 9 9 8 8 10 10 6 8 7 9 9 8 8 8 9 8 8 10 8 7 294 8.17
9 9 9 8 9 9 9 10 9 10 9 8 10 9 9 9 9 9 9 9 10 10 9 10 8 8 9 10 10 10 8 9 9 8 10 10 329 9.13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI