PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR, JUMLAH JAM BELAJAR, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Studi Kasus: SMA GAMA (Tiga Maret) Yogyakarta di Yogyakarta
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh : Yoseph Kurniawan (061334021)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR, JUMLAH JAM BELAJAR, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Studi Kasus: SMA GAMA (Tiga Maret) Yogyakarta di Yogyakarta
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh : Yoseph Kurniawan (061334021)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Orang Tuaku Alm.Simon Paty dan Endang Purwosasongko (Akhirnya salah satu cita-cita terbesarmu tercapai bpak..) Kakak-kakakku Mas Tinus Sekeluarga, Mbak Ana Sekeluarga, dan Mas Erik Sekeluarga Istriku Stefani Inggit(dan Sahabat Kecilku A.Darell)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Manfaatkanlah Waktu dan Kesempatan yang ada untuk meraih sebuah keberhasilan dan kesuksesan”
“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa (Roma 12:22).”
Semua “orang berhasil” memiliki kenangan manis berupa saat – saat terpahit yang pernah mereka lewati .” “Berusaha sekuat tenaga mengatasi kesulitan saudara walaupun berat sekalipun, lalu serahkan kepada Allah.”
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta, 20 Juli 2011
(Yoseph Kurniawan)
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Yoseph Kurniawan
Nomor Mahasiswa : 061334021 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Hubungan Kedisiplinan Belajar, Jumlah Jam Belajar, dan Kemandirian Belajar Akuntansi dengan Prestasi Belajar Akuntansi. Studi Kasus Siswa-siswi SMA GAMA (Tiga Maret) Yogyakarta Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 20 Juli 2011 Yang menyatakan,
(Yoseph Kurniawan)
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR, JUMLAH JAM BELAJAR, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR AKUNTANSI DENGAN PRESTASI BELEJAR AKUNTANSI Studi Kasus Pada SMA GAMA (Tiga Maret) Yogyakarta Yoseph Kurniawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2009 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan: (1) kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi. (2) jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi. (3) kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi. (4) hubungan kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, kemandirian belajar dengan prestasi belajar akuntansi kelas XI IPS. Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di SMA GAMA Yogyakarta pada bulan Januari-April 2011. Populasi penelitian ini adalah siswa IPS yang berjumlah 109 dan sampel yang diambil 40 siswa dikelas XI IPS. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan menggunakan kuesioner dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment dan regresi linier ganda. Pengujian hipotesis dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi, dengan koefisien korelasi sebesar 0,212 (Asymp. Sign 0,190); (2) tidak ada hubungan positif antara jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi, dengan koefisien korelasi sebesar 0,240 (Asymp. Sign 0,136); (3) tidak ada hubungan positif antara kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi, dengan koefisien korelasi sebesar 0,138 ( Asymp. Sign 0,396); (4) tidak ada hubungan antara kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, dan kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi, dengan koefisien korelasi ganda sebesar 0,313 (Asymp. Sign 0,289 dan Fhitung 1,302).
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE RELATIONSHIP BETWEEN DISCIPLINE IN STUDYING, LEARNING TIME ALLOCATION, AND INDEPENDENCE IN STUDYING ACCOUNTING AND THE STUDENT’S LEARNING ACHIEVEMENT ON THE SUBJECT OF ACCOUNTING A Case Study on Students of GAMA Senior High School (Third March) In Yogyakarta Yoseph Kurniawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2011 The aim of this research is to know whether there are any relationship between: (1) the students’ discipline in studying accounting; (2) the students’ learning time allocation in studying accounting; (3) the students’ learning independence in studying accounting; and (4) the students’ discipline, learning time allocation, learning independence in studying accounting and the students’ learning achievement on the subject of accounting. The research was conducted at GAMA Senior High School in Yogyakarta from January until april 2011. The research population was 109 students of the Social Sciences Department. The samples were 40 students of the eleventh grade of Social Sciences Department. The technique of taking samples was porpusive sampling technique. The data gathering technique were questionnaire and documentation. Data analysis techniques that the researcher used in the research were the correlation product moment and double regression. The significan level of the hypothesis testing was 5%. The results show that there are not positive and significant relationships between: (1) the students’ discipline in studying accounting and their learning achievement, with the correlation coefficience is 0,212 (P= 0,190); (2) the students’ learning time allocation in studying accounting and their learning achievement, with the correlation coefficience is 0,240 (P= 0,136); (3) the students’ learning independence in studying accounting and their learning achievement, with the correlation coefficience is 0,138 (P= 0,396); (4) the students’ discipline, learning time allocation, learning independence in studying accounting and the students’ learning achievement on the subject of accounting, with the correlation coefficience is 0,313 (P= 0,289).
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Hubungan Kedisiplinan Belajar, Jumlah Jam Belajar, dan Kemandirian Belajar Akuntansi dengan Prestasi Belajar Akuntansi. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dorongan, dan perhatian yang tidak ternilai harganya dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku dekan fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsiku yang telah bersedia menyediakan waktu, memberikan saran dan kritik yang sangat berarti dalam membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. 6. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. 7. Bapak Drs. Untung Sudarmaji, selaku kepala sekolah SMA GAMA yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di SMA GAMA Yogyakarta. 8. Segenap dosen serta seluruh staff karyawan FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (terutama untuk mbak Aris dan mas Antok) yang telah memberikan kelancaran dan bantuan sehingga skripsi ini selesai pada waktunya. 9. Orang Tuaku Ibu Simon Paty, Eyangku di klaten (I Love You so much), mertuaku dan Kakak-Kakakku, Istriku Inggit dan anakku Darel yang tercinta yang telah memberikan doa, dukungan moril dan materil dalam kelancaran skripsi ini. 10. Teman-temanku PAK ’04 (Bang Weli, Ms.Brintil, Lutfi, dan Acong), Pak ’05 (Ms Eka, Yanto, Budiman, Yansen, Lilik, Vebran, mbak Ratna), dan Suempak ’06 (Johan, Ardidut, Arcil, Beni, Fery Klepu, Sisil, Wahyu, Tio, Lina, Daru, Lena, Ninin) terimakasih atas semangat, doa dan bantuannya. Yogyakarta, Juli 2011 Penulis
Yoseph Kurniawan
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL …………………………………………………………. I HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv MOTTO ............................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi PERSETUJUAN PUBLIKASI........................................................................... vii ABSTRAK ........................................................................................................... viii ABSTRACT ......................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ......................................................................................... xi DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii BAB I Pendahuluan .......................................................................................... 1 A. Latar Belakang ....................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 7 C. Batasan Masalah ................................................................................... 7 D. Rumusan Masalah ................................................................................. 8 E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 8 F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 9 BAB II Tinjauan Pustaka .................................................................................... 10 A. Deskripsi Teoritik ................................................................................. 10 1. Belajar .............................................................................................. 10 a. Pengertian Belajar ...................................................................... 10 b. Faktor-faktor Belajar .................................................................. 11 c. Tujuan Belajar ............................................................................ 14 d. Prinsip-prinsip Belajar ............................................................... 14 2. Prestasi Belajar ................................................................................ 17 a. Pengertian Prestasi Belajar ......................................................... 17 b. Fungsi dan Kegunaan ................................................................. 19 c. Faktor-faktor yang mempengaruhi............................................. 20 3. Kedisiplinan Belajar ........................................................................ 21 a. Pengertian Disiplin Belajar ........................................................ 21 b. Macam-macam Disiplin Belajar ................................................ 25 1) Kedisiplinan di Sekolah ....................................................... 25 2) Kedisiplinan di Rumah......................................................... 27 4. Jumlah Jam Belajar ......................................................................... 29 5. Kemandirian Belajar ........................................................................ 30 a. Pengertian Kemandirian Belajar ................................................ 30 b. Ciri-ciri Kemandirian ................................................................. 31 c. Faktor-faktor yang mempengaruhi............................................. 34 xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Kemandirian Belajar Akuntansi ................................................. 34 B. Kerangka Berfikir .................................................................................. 35 C. Paradigma Penelitian ............................................................................. 39 D. Hipotesis Penelitian................................................................................ 40 BAB III Metodologi Penelitian ............................................................................ 41 A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 41 B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 41 C. Subjek dan Objek Penelitian.................................................................. 41 D. Populasi dan Sampel .............................................................................. 42 1. Populasi………… ........................................................................... 42 2. Sampel ........................................................................... 43 3. Tehnik Pengambilan Sampel ........................................................... 43 E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel ...................................... 44 1. Variabel Penelitian ........................................................................... 44 2. Pengukuran Variabel........................................................................ 45 F. Data Yang diperlukan ............................................................................ 46 G. Tekhnik Pengumpulan Data .................................................................. 47 H. Instrument Penelitian ............................................................................. 48 I. Uji Coba Instrument .............................................................................. 51 J. Tekhnik Analisis Data ........................................................................... 57 1. Uji Deskriptif Data........................................................................... 57 2. Uji Prasarat……... ........................................................................... 58 3. Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 60 4. Uji Hipotesa……. ........................................................................... 62 BAB IV Hasil Temuan Lapangan ........................................................................ 66 A. Sejarah Sekolah ..................................................................................... 66 B. Visi, Misi, dan Tujuan ........................................................................... 67 C. Sistem Pendidikan SMA GAMA .......................................................... 68 D. Kurikulum SMA GAMA ....................................................................... 70 E. Struktur Oranisasi SMA GAMA ........................................................... 71 F. Sumber Daya SMA GAMA .................................................................. 77 G. Siswa SMA GAMA ............................................................................... 77 H. Kondisi Fisik dan Linkungan SMA GAMA.......................................... 78 I. Hubungan Antara Satuan Pendidikan dan Instansi Lain ....................... 81 J. Komite SMA GAMA ............................................................................ 82 BAB V Pembahasan ............................................................................................ 85 A. Deskripsi Data ....................................................................................... 85 B. Pengujian Prasarat Analisis ................................................................... 92 1. Uji Normalitas.................................................................................. 92 2. Uji Linieritas .................................................................................... 93 3. Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 95 C. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 97 D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 103 BAB VI Kesimpulan, Keterbatasan, Dan Saran ................................................... 110 A. Kesimpulan ............................................................................................ 110 xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Keterbatasan .......................................................................................... 111 C. Saran ...................................................................................................... 112 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 114 LAMPIRAN ........................................................................................................ 117
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Tabel 3.1. Tabel 3.2. Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Tabel 4.1 Tabel 5.1 Tabel 5.2 Tabel 5.3 Tabel 5.4 Tabel 5.5 Tabel 5.6 Tabel 5.7 Tabel 5.8 Tabel 5.10 Tabel 5.11 Tabel 5.12 Tabel 5.13
Observasi Kegiatan Siswa .............................................................. 6 Kisi-kisi dan Indikator ..................................................................... 49 Uji 1 Validitas variabel Kedisiplinan belajar ................................... 53 Uji 2 Validitas variabel kedisiplinan belajar.................................... 54 Uji 1 Validitas Jumlah Jam Belajar ................................................. 54 Uji 2 Validitas Jumlah Jam Belajar ................................................. 55 Uji Validitas Kemandirian Belajar .................................................. 55 Uji Reliabilitas ................................................................................. 57 PAP Tipe II ...................................................................................... 58 Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi ......................................... 63 Data Siswa SMA GAMA ................................................................ 78 Interpretasi PAP Kedisiplinan Belajar ............................................. 87 Interpretasi PAP Jumlah Jam Belajar .............................................. 88 Interpretasi PAP Kemandirian Belajar ............................................ 90 Interpretasi PAP Prestasi Belajar ..................................................... 92 Uji Normalitas.................................................................................. 93 Uji Multikolinearitas ........................................................................ 95 Uji Heteroskedastisitas .................................................................... 96 Uji Autokorelasi ............................................................................... 97 Hasil Korelasi Variabel Bebas dan Variabel Terikat ....................... 98 Korelasi Kedisiplinan belajar .......................................................... 99 Korelasi Jumlah Jam Belajar ........................................................... 100 Korelasi Kemandirian Belajar Akuntansi ........................................ 101
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar5.9 Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi ..................... 97
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Observasi dan Nilai Rapor .............................................. 117 Instrumen Observasi ........................................................................ 118 Nilai Rapor kelas XI IPS semester 1 ............................................... 119 KKM siswa kelas XI IPS ................................................................. 123 Lampiran 2 Kuesioner dan Uji Validitas dan Reliabilitas ................................... 124 Kuesioner ......................................................................................... 125 Data Induk........................................................................................ 130 Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................... 132 Lampiran 3 Kuesioner dan Data Induk ............................................................... 135 Kuesioner ......................................................................................... 136 Data Induk........................................................................................ 141 Lampiran 4 Uji Prasarat dan Uji Asumsi Klasik ................................................. 148 Normalitas dan Linieritas................................................................. 149 Uji Asumsi Klasik ............................................................................ 152 Deskriptif Data ................................................................................. 156 PAP tipe II ....................................................................................... 173 Lampiran 5 Analisis Korelasi Produk Moment dan Regresi Linier Ganda ........ 178
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan merupakan bidang yang terpenting dalam pembangunan masyarakat suatu negara. Hal ini disebabkan pembangunan di berbagai bidang membutuhkan manusia yang cerdas, terampil, dan berbudi pekerti serta taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mengingat hal demikian, melalui pendidikan upaya untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan dapat diwujudkan. Perwujudan masyarakat Indonesia yang berkualitas merupakan tanggung jawab bersama dan sekaligus menjadi tanggung jawab pemerintah, karena kualitas pendidikan merupakan indikator dari kualitas masyarakat. Tanggung jawab tersebut terfokus pada upaya mempersiapkan peserta didik yang mempunyai keunggulan, kreatif, mandiri, dan profesional dalam bidangnya masing-masing. Oleh karena itu upaya pemerintah yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan saat ini yaitu dengan mengganti kurikulum 1994 dengan kurikulum baru yaitu kurikulum 2004 atau disebut juga dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) (Indriani, 2006:16). Membentuk suatu masyarakat yang berkualitas tidaklah mudah, hal ini perlu ditanamkan semangat untuk terus berprestasi. Manusia yang berprestasi sangat dibutuhkan di jaman sekarang ini, karena merupakan tuntutan yang harus dipenuhi agar dapat bersaing dengan manusia lainnya. untuk mencapai
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
prestasi, banyak hal yang mempengaruhi anak didik antara lain peranan orang tua dalam penanaman nilai disiplin, jumlah jam belajar, kemandirian belajar serta peranan guru dalam memotivasi belajar siswa, pengaruh lingkungan, fasilitas pendukung, bimbingan guru, dan sebagainya. Sekolah merupakan lembaga formal sebagai wadah untuk kegiatan belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa harus mematuhi tata tertib dengan penuh rasa disiplin yang tinggi. Menurut Poerwadarminto (Sakdiyah, 2006:3) disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk dari serangkain perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, atau keterikatan terhadap suatu peraturan tata tertib. Disiplin juga dapat memberikan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan. Perilaku disiplin sangat dibutuhkan dalam pembinaan perkembangan siswa menuju masa depan yang lebih baik. Perlunya disiplin di sekolah adalah mendidik siswa untuk berprilaku sesuai dengan standar yang ditetapkan. Masalah disiplin siswa di sekolah tidak dapat dipisahkan dari masalah tata tertib sekolah. Jadi disiplin sekolah merupakan cerminan langsung dari kepatuhan seorang siswa dalam melaksanakan peraturan-peraturan yang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan siswa dalam melaksanakan tata tertib di sekolahnya akan mendukung terciptanya kegiatan belajar mengajar yang efektif dan berguna untuk mencapai hasil belajar yang optimal (Sakdiyah, 2006:4). Perilaku disiplin ini juga harus diterapkan di luar lingkungan sekolah, misalnya di rumah. Perilaku disiplin tidak hanya mengontrol tingkah laku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
siswa di luar jam pelajaran, melainkan juga saat siswa belajar. Menurut Tu’u siswa yang memiliki disiplin belajar akan menunjukkan kesiapannya dalam mengikuti pelajaran di kelas, mengerjakan tugas-tugas pekerjaan rumah, dan memiliki kelengkapan belajar misalnya buku dan alat belajar lainnya. sebaliknya siswa yang kurang disiplin belajar tidak menunjukkan kesiapan dalam mengikuti pelajaran, tidak mengerjakan tugas-tugas, suka membolos, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, dan tidak memiliki kelengkapan belajar (Sakdiyah, 2006:4). Perubahan kurikulum dari kurikulum 1994 menjadi 2004, atau sering disebut dengan KBK membuat siswa harus dapat aktif dan mencari sendiri pengetahuan yang diajarkan. Dalam hal ini siswa dituntut kemandiriannya agar dapat memahami materi, khususnya akuntansi. Salah satu indikator keberhasilan KBK menurut Mulyasa adalah tumbuhnya kemandirian dan berkurangnya ketergantungan di kalangan warga sekolah, bersifat adaptif, dan proaktif serta memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi (ulet, inovatif, berani menanggung resiko), sehingga siswa dituntut untuk mencapai kemandirian belajar yang tinggi agar kompetensi yang diharapkan dapat tercapai (Indriani, 2006:18). Dalam usaha pencapain prestasi belajar, jumlah jam belajar yang dipergunakan untuk belajar perlu diperhatikan. Sebagai seorang pelajar hendaknya terampil dalam mengelola waktu. Keterampilan mengelola waktu dan menggunakan waktu secara efesien merupakan hal yang terpenting dalam masa studi maupun seluruh kehidupan seseorang (Gie dalam Theresia,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
2009:4). Sesungguhnya kemampuan menggunakan waktu secara efesien merupakan salah satu prestasi yang terpenting dari seluruh hidup anda. Keterampilan mengelola waktu khususnya untuk keperluan studi harus dikembangkan dan diterapkan dalam studi. Gie mengatakan bahwa waktu senantiasa ada dan tersedia setiap saat, dengan demikian waktu tidak bisa ditabung atau disimpan pada kesempatan lain. Maka sebagai seorang pelajar hendaknya memiliki suatu kebiasaan mengunakan waktu sekarang juga atau pada saat ini juga. Kebiasaan memanfaatkan waktu sekarang juga dapat mengikis kecenderungan diri siswa untuk menunda-nunda waktu, mengulur-ngulur tempo, mencari-cari alasan untuk tidak mengerjakan tugas saat ini juga, atau bahkan mencari hari yang baik ataupun menanti saat yang cocok untuk memulai menyempurnakan catatan, membaca buku wajib, membuat catatan studi, menghafal bahan pelajaran, dan menulis tugas. Seorang siswa yang unggul memiliki kebiasaan baik untuk melakukan studi mulai sekarang juga dan pada setiap saat yang tersedia. Dengan demikian, siswa yang unggul mempunyai kelebihan waktu untuk belajar dan beristirahat, sehingga berdampak terhadap pretasi belajarnya di sekolah (Theresia, 2009:4). Dalam kurikulum 2004 mata pelajaran akuntansi telah diberikan di SMA kelas XI IPS. Mata pelajaran akuntansi yang dipelajari di kelas XI semester 1 dan 2 biasanya dimulai terlebih dahulu dengan pengenalan dasardasar akuntansi, yang meliputi bentuk-bentuk jurnal, macam-macam buku besar, dan diakhiri dengan proses pencatatannya. Karena dalam praktiknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
akuntansi merupakan seni pencatatan, maka dibutuhkan penalaran-penalaran dalam mengerjakan dan memahaminya. Penalaran-penalaran tersebut tidak begitu saja muncul dari dalam diri siswa, tetapi harus dilatih sesering mungkin.
Proses
melatih
nalar
tersebut
membutuhkan
kemandirian,
kedisiplinan, dan jam belajar yang efektif mengenai akuntansi. Semakin sering siswa membaca dan mencatat transaksi-transaksi yang terdapat dalam akuntansi, semakin siswa memahami mata pelajaran akuntansi ini. Akuntansi adalah suatu disiplin ilmu yang menyediakan informasi data kuantitatif terutama yang mempunyai sifat keuangan dari kesatuan usaha ekonomi yang kegiatannya meliputi pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisaan data keuangan yang digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam memilih alternatif dalam suatu keadaan (Baridwan, 1999:1). Oleh karena itu siswa dituntut untuk memiliki kedisiplinan, jam belajar yang efektif dan kemandirian belajar, guna memecahkan masalah yang berhubungan dengan mata pelajaran akuntansi. Dalam kurikulum berbasis kompetensi, siswa dituntut mewujudkan motivasi dan percaya diri dalam belajar, mampu bekerja mandiri dan bekerja sama dengan orang lain (Depdiknas, 2003:8). Berdasarkan observasi dan pengamatan yang peneliti lakukan di SMA GAMA pada kelas XI IPS 1 dan 2 yang berjumlah 40 siswa terhadap kegiatankegiatan yang siswa lakukan dengan menggunakan alat observasi PPL Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah peneliti modifikasi, baik di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
kelas maupun di sekitar halaman sekolah dari jam 07.00-14.00, peneliti menemukan hasil sebagai berikut: Tabel 1.1 Observasi Kegiatan Siswa Kelas XI IPS 1 dan IPS 2 NO Kegiatan-Kegiatan Siswa 1. Siswa sering datang terlambat 2. Saat jam kosong siswa senang memanfaatkan waktunya di kelas dengan mengobrol 3. Siswa sering melamun di kelas 4. Siswa sering mengantuk di kelas 5. Emosi Siswa masih labil 6. Apabila ada tugas, siswa lebih senang untuk mencontek kepunyaan teman 7 Siswa tidak mempunyai catatan Sikap siswa tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal meliputi pola asuh orang tua yang cenderung memanjakan anak, kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua, pola guru dalam mengajar yang terlalu monoton walaupun telah menggunakan media pengajaran seperti power point, pengaruh pergaulan dengan teman, motivasi dalam belajar, disiplin yang kurang, tidak mempergunakan waktu dengan efektif, dan kemandirian dalam belajar yang kurang optimal. Tetapi dari nilai raport ekonomi-akuntansi yang mereka peroleh pada semester ganjil, nilai mereka terkesan tuntas, yaitu berada pada KKM 65. Sedangkan menurut Florentina Budi Rina ada hubungan yang positif antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi, sementara menurut Theresia ada hubungan yang positif antara kemandirian dan jumlah jam belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi. Dari uraian di atas maka penulis ingin membuktikan apakah ada hubungan kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar dan kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi di kelas XI IPS SMA GAMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
Yogyakarta dengan alasan karena mata pelajaran Akuntansi mulai diajarkan di kelas XI IPS.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas peneliti berpendapat bahwa kegiatan-kegiatan siswa tersebut disebabkan antara lain oleh: kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak, kurangnya motivasi anak dalam belajar,pola guru dalam mengajar yang terlalu monoton, lingkungan tempat tinggal yang kurang mendukung dalam belajar, sehingga berdampak pada kurangnya disiplin anak dalam belajar, ketidakmampuan anak dalam menggunakan waktu secara efektif dan ketergantungan anak kepada orang lain dalam belajar.
C. Batasan Masalah Siswa yang memiliki disiplin yang rendah, berakibat siswa tersebut tidak dapat mengatur waktu belajarnya dengan baik, dan tergantung kepada orang lain. Implikasinya adalah siswa tersebut memiliki prestasi belajar yang juga rendah, dibandingkan dengan siswa yang memiliki disiplin, jumlah jam belajar, dan kemandirian yang baik. Maka untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang permasalahan yang terjadi, maka peneliti membatasi penelitiannya hanya pada “Hubungan Kedisiplinan Belajar, Jumlah Jam Belajar, dan Kemandirian Belajar Akuntansi dengan Prestasi Belajar Akuntansi”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Apakah ada hubungan postif antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi. 2. Apakah ada hubungan positif antara jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi. 3. Apakah ada hubungan positif antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar akuntansi. 4. Apakah ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, dan kemandirian belajar dengan prestasi belajar Akuntansi
E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh informasi tentang: 1. Hubungan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi 2. Hubungan jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi 3. Hubungan kemandirian belajar dengan prestasi belajar akuntansi 4. Hubungan kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, kemandirian belajar dengan prestasi belajar Akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
F. Manfaat Penelitian 1. Bagi para guru SMA GAMA Yogyakarta sebagai pelaksana pendidikan Dengan hasil penelitian ini diharapkan para guru bidang akuntansi dapat meningkatkan mutu pendidikan dengan cara menumbuhkan semangat kemandirian belajar pada siswa. 2. Bagi Peneliti Peneliti berharap bahwa proses penelitian ini bisa dijadikan sebuah pengalaman dan pengetahuan bagi peneliti. 3. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini digunakan sebagai acuan penelitian lebih lanjut, dan sebagai sumber bacaan perpustakaan Universitas Sanata Dharma. 4. Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi siswa untuk memiliki kedisiplinan belajar yang tinggi. Siswa diharapkan juga dapat memiliki jumlah jam belajar yang tinggi dan kemandirian belajar agar dapat meningkatkan prestasi belajarnya, khususnya mata pelajaran akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritik 1. Belajar a. Pengertian Belajar Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:14) belajar berusaha memperoleh kepandain dan ilmu. Dari arti belajar menurut kamus ini, maka belajar merupakan kegiatan atau aktivitas, sebab “berusaha” mesti berupa kegiatan. Menurut Hintzman (Syah, 1997:90) “Learning is a change in organism due to experience which can effect the organism’s behavior”. Belajar berarti suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Witig (Syah, 1997:90) “Learning is any relatively permanent change in an organizm’s behavioral repertoire that occurs as a result of experience”. Belajar ialah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengamatan. Menurut Hamalik (2001:154) belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Belajar yang dilakukan manusia merupakan bagian dari hidupnya, berlangsung seumur hidup yang tidak dapat ditentukan sebelumnya. Namun satu hal yang sudah pasti bahwa belajar yang dilakukan oleh manusia senantiasa dilandasi oleh ikhtikad dan
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
maksud tertentu. Menurut Lester D. Crow et.all., (Roestiyah, 1982:149) “Belajar ialah perubahan individu dalam kebiasaan, pengetahuan dan sikap”. Hal ini juga didukung dengan pernyataan Withaker (Koban, 2007:19) yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses dimana tingkah laku ditimbulkan melalui tingkah laku dan pengalaman. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh W.S. Winkle (1989:36) yang menyatakan bahwa belajar terjadi karena suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi
dengan
lingkungan
yang
menghasilkan
perubahan
dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Jadi belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan kecakapan. Sampai dimanakah perubahan itu dapat tercapai atau dengan kata lain, berhasil baik atau tidaknya belajar itu tergantung kepada bermacam-macam faktor (Slameto, 2003:2). b. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar diklasifikasikan menjadi: 1) Faktor Interen: faktor yang berada dalam diri pelajar, faktor ini berupa (Roestiyah, 1982:159): a) Faktor phisiologis b) Faktor Psikologis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Faktor phisik atau faktor yang berasal dari jasmani dan faktor psikologis adalah faktor yang berasal dari kondisi kejiwaan. Antara faktor phisik dengan psikis saling berhubungan, namun dimungkinkan juga masing-masing faktor berdiri sendiri. Hal-hal yang dapat disebut dan termasuk faktor intern ini antara lain: (1) Faktor kematangan jiwa dan fisik. Seorang siswa akan belajar dengan baik apabila
kematangannya
sudah
tiba,
belajar
akan
sukar
apabila
kematangannya belum tiba (2) Keadaan
fisik
atau
jasmani.
Keadaan
fisik
yang
sehat
akan
menguntungkan perbuatan belajar (3) Keadaan psikis. Keadaan psikis yang sehat membuat seorang siswa lebih cepat dalam memahami atau mempelajari sesuatu. (4) Alat-alat inderanya. Panca indera yang berfungsi baik akan membantu perbuatan belajar. 2) Faktor Ekstern: faktor yang berada diluar diri pelajar. Faktor ini dapat berupa manusia dan bukan manusia. Yang termasuk faktor ini adalah: a) Adanya orang lain sewaktu belajar akan mengganggu perbuatan belajar b) Letak sekolah yang berada di keramaian misalnya pasar atau tempat pertunjukkan akan menggangu proses belajar mengajar karena situasi menjadi tidak kondusif lagi untuk belajar dan mengganggu konsentrasi baik guru maupun siswa c) Tersedianya alat-alat pelajaran, yaitu semua alat yang membantu terselenggaranya proses belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
d) Kondisi ekonomi, siswa yang berasal dari keluarga yang kondisi perekonomiannya mapan dan berkecukupan tentu akan berbeda dengan siswa yang berasal dari keluarga yang kondisinya serba kekurangan karena belum tentu beda dengan penyediaannya. e) Keadaan iklim yang panas tidak begitu menguntungkan dalam proses belajar mengajar dibandingkan dengan keadaan iklim yang relatif lebih dingin karena iklim yang panas biasanya menyebabkan gerah, tidak nyaman, cepat lelah dan mengantuk. f) Keadaan keluarga, siswa yang berasal dari keluarga yang bahagia berbeda dengan siswa yang berasal dari keluarga yang kurang bahagia atau bermasalah, karena siswa yang berasal dari keluarga bahagia akan lebih mampu belajar dengan baik karena ditunjang dengan lingkungan keluarga yang tenang dan situasi yang diciptakan bahagia. g) Keadaan waktu, siswa yang belajar terlalu malam akan kesulitan untuk memahami pelajaran yang dipelajari karena sudah mengantuk, lelah, dan pada pagi hari menjadi kurang segar. Waktu belajar yang paling tepat adalah pukul 19.00-21.00 h) Metode belajar, siswa menggunkan metode belajar yang berbeda satu sama lain ada yang dengan cara meringkas, menghafal, membuat daftar pertanyaan dan lain-lain. Siswa sendirilah yang dapat menentukan metode belajar yang tepat untuk dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
c. Tujuan Belajar Jika dilihat dari tujuannya maka belajar dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis tujuan, antara lain sebagai berikut (Surakhmad, 1978:61): 1) Penanaman konsep dan keterampilan Untuk
dapat
menanamkan
konsep
diperlukan
adanya
keterampilan.
Keterampilan dapat dicapai dengan suatu didikan yaitu dengan banyak melatih kemampuan. 2) Pengumpulan data Pemahaman akan pengetahuan dan kemampuan berpikir merupakan dua hal yang tidak dipisahkan. Ini dikarenakan seseorang tidak akan mampu mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. 3) Pembentukan sikap dan perbuatan Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik tidak terlepas dari soalsoal penanaman nilai-nilai, oleh karena itu guru bukan hanya sebagai pengajar tetapi juga harus menjadi pendidik. d. Prinsip-prinsip Belajar Ada beberapa prinsip belajar yang dikemukakan oleh Darsono (2000:21), yaitu: 1) Kesiapan Belajar Faktor kesiapan baik fisik maupun psikologis merupakan kondisi awal suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik yang tidak kondusif, misalnya sakit akan mempengaruhi proses belajar. Demikian juga faktor psikologis yang kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
baik misalnya gelisah, tertekan, dan sebagainya merupakan kondisi awal yang tidak menguntungkan bagi kelancaran belajar. 2) Perhatian Perhatian adalah pemusatan tenaga dan psikis tertuju pada suatu objek, dapat pula dikatakan bahwa perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan. 3) Motivasi Motif adalah kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong orang tersebut untuk melakukan kegitan tertentu untuk mencapai tujuan. Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif saat orang melakukan aktivitas. 4) Keaktifan siswa Yang melakukan kegiatan belajar adalah siswa. Oleh karena itu siswa harus aktif dan tidak boleh pasif. Dengan bantuan guru siswa mampu mencari, menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang dimilkinya. 5) Mengalami sendiri Prinsip mengalami sendiri ini sangat penting dalam belajar dan erat kaitannya dengan prinsip keaktifan dan kemandirian. Siswa yang belajar dengan melakukan sendiri (tidak minta tolong orang lain) akan memberikan hasil belajar yang lebih cepat dan pemahaman yang lebih mendalam. 6) Pengulangan Materi pelajaran ada yang mudah dan ada yang sulit. Untuk mempelajari materi siswa perlu membaca, berpikir, mengingat, dan yang tidak kalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
penting adalah latihan. Dengan latihan berarti siswa mengulang-ngulang materi yang dipelajari sehingga materi tersebut semakin mudah diingat. Dengan pengulangan, tanggapan tentang materi semakin segar dalam pikiran siswa, sehingga makin mudah direproduksi. Prinsip pengulangan ini sama kaitannya dengan prinsip kedisiplinan dan jumlah jam belajar. 7) Materi pelajaran yang menantang Keberhasilan belajar siswa sangat dipengaruhi oleh rasa ingin tahu siswa terhadap persoalan. Rasa ingin tahu siswa timbul bila materi pelajaran yang dihadapi menantang atau problematis. Oleh karena itu guru hendaknya membrikan materi pelajaran yang menantang untuk merangsang rasa ingin tahu siswa yang akan membuat siswa aktif belajar. 8) Balikan dan Penguatan Balikan adalah masukan yang sangat penting baik bagi siswa maupun guru. Dengan balikan siswa mengetahui sejauh mana kemampuannya dalam suatu hal, dimana letak kekuatan dan kelemahannya. Penguatan adalah suatu tindakan 9) Perbedaan Individual Siswa dalam suatu kelas yang dihadapi oleh guru tidak boleh disamakan kondisinya seperti benda mati. Masing-masing siswa mempunyai karakteristik yang berbeda, baik dilihat dari segi fisik maupun psikis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
2. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Belajar Setiap siswa yang melakukan kegiatan belajar pada akhirnya ingin mengetahui hasilnya. Untuk mengetahui seberapa jauh hasil dari suatu proses pembelajaran yang dicapai, maka diadakan suatu tes. Hasil dari suatu tes tersebut untuk mengetahui seberapa besar perubahan maupun kecakapan yang diperoleh siswa. Prestasi merupakan suatu kecakapan nyata yang dimiliki oleh seseorang dan merupakan hasil dari proses yang dilakukannya (Winkle, 1983:161). Prestasi tidak dapat dilepaskan dengan proses belajar. Proses merupakan kecakapan nyata yang dapat diukur dan belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Prestasi belajar dapat dikatakan sebagai hasil kecakapan yang baru dari proses belajar seseorang, sehingga mendapatkan pengalaman dan perubahan tingkah laku yang baru dari interaksi dengan lingkungannya (Suryabrata, 2001:232). Belajar di sekolah mengakibatkan siswa memperoleh suatu perubahan tingkah laku berupa pengetahuan, sikap atau perilaku sesuai dengan tujuan belajar. Dalam kamus Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan Nasional prestasi belajar adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan persekolahan yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian (Sakdiyah, 2006:45).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Ada dua jenis penilain atau evaluasi yaitu penilain proses dan penilain hasil belajar (Masidjo, 1995:30). Sasaran penilain hasil belajar adalah prestasi belajar yang dicapai siswa. Sedangkan sasaran dari penilain proses adalah bagaimana kegiatan instruksional seharusnya berlangsung. Kedua jenis penilain tersebut mempunyai hubungan yang erat dan saling melengkapi. Penilaian hasil belajar harus berusaha menemukan kekurangan-kekurangan dalam kegiatan instruksional, sementara penilaian proses berusaha mencari sebab-sebab dari kekurangan tersebut. Dalam dunia pendidikan yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil yang dicapai, dilakukan, dan dikerjakan. Nilai merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru mengenai kemajuan atau prestasi belajar siswa selama masa tertentu (Suryabrata, 2001:296). Untuk mengetahui prestasi belajar siswa bisa dilihat pada nilai-nilai yang tertera dalam raport. Siswa yang nilai raportnya tinggi dikatakan mempunyai prestasi belajar tinggi, sebaliknya siswa yang nilai raportnya rendah dikatakan mempunyai prestasi belajar rendah. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seorang siswa setelah mengikuti pelajaran di sekolah sehingga terjadi perubahan dalam dirinya dengan melihat hasil penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh guru setelah mengikuti penilain dan evaluasi. Penilain dan evaluasi ini digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa yang merupakan tujuan dari pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
b. Fungsi dan Kegunaan Prestasi Belajar Sepanjang rentang kehidupannya, manusia selalu mengejar suatu prestasi atau hasil usaha menurut aktivitas yang dilakukan sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing yang akan memberikan kepuasan tertentu pada diri manusia khususnya yang berada di lingkungan sekolah. Adapun fungsi dari prestasi belajar (Arifin, 1990:3) yaitu: 1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik 2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu 3) Prestasi belajar sebagai informasi dalam inovasi pendidikan 4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu instansi pendidikan 5) Prestasi belajar sebagai indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik. Kegunaan prestasi belajar menurut Arifin (1990:4) adalah sebagai berikut: 1) Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam mengajar 2) Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan 3) Untuk keperluan penempatan dan penjurusan 4) Untuk menentukan isi kurikulum 5) Untuk menentukan kebijaksanaan sekolah Mengingat betapa pentingnya fungsi dan kegunaan dari prestasi belajar, maka siswa diharapkan untuk selalu berusaha mencapai prestasi belajar yang seoptimal mungkin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terdiri atas faktor intern dan faktor ekstern (Sakdiyah, 2006:48): 1) Faktor Intern, dibagi menjadi 3 faktor, yaitu: a) Faktor Jasmaniah (1) Kesehatan, sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya bebas dari penyakit (2) Cacat tubuh, sesuatu yang menyebabkan kurang baik/kurang sempurna mengenai tubuh/badan. b) Faktor Psikologis Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi belajar antara lain adalah intelegensi, perhatian, minat, bakat, kematangan, kecakapan, sikap, kebiasaan, motivasi, disiplin, dan partisipasi. c) Faktor Kelelahan Kelelahan dapat berupa kelelahan jasmani maupun kelelahan rohani. Agar siswa memperoleh prestasi yang baik, maka dalam belajar siswa jangan sampai mengalami kelelahan, baik saat sebelum belajar ataupun setelah belajar. Sehingga ilmu yang dipelajari dapat lebih tersimpan dalam pikiran. 2) Faktor Ekstern, dibagi menjadi 3 faktor, yaitu: a) Faktor Keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga. b) Faktor Sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencangkup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. c) Faktor Masyarakat Pengaruh ini terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat, kegiatan siswa dalam masyarakat, media elekronik, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat, yang kesemuanya mempengaruhi belajar. Berdasarkan uraian di atas, prestasi belajar merupakan sesuatu yang kompleks sehingga faktor-faktor yang mempengaruhinya juga sangat kompleks, mulai dari diri sendiri sampai pada keluarga, sekolah dan masyarakat. Prestasi belajar akan tercapai, apabila kesemua faktor-faktor tersebut terpenuhi dan saling bekerjasama. 3. Kedisiplinan Belajar a. Pengertian Disiplin Belajar Disiplin bagi peserta didik adalah hal yang rumit dipelajari sebab merupakan hal yang kompleks dan banyak kaitannya, yaitu terkait dengan pengetahuan, sikap dan perilaku. Masalah disiplin yang dibahas dalam penelitian ini adalah disiplin yang dilakukan oleh para siswa dalam kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
belajarnya baik di rumah maupun di sekolah. Untuk lebih memahami tentang disiplin belajar terlebih dahulu akan dikemukakan pengertian disiplin menurut beberapa ahli. Disiplin merupakan sikap mental yang mengandung kerelaan mematuhi suatu ketentuan atau tata tertib yang berlaku dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Pelaksanaan pedoman-pedoman yang baik di dalam usaha belajar dengan disertai disiplin akan membuat peserta didik mempunyai cara belajar yang baik. Sifat bermalas-malasan, keinginan mencari kemudahan saja tanpa disertai proses, kurang fokus dan konsentrasi, serta kebiasaan melamun akan dapat teratasi apabila anak tersebut memiliki disiplin, karena disiplin akan menciptakan kemauan untuk bekerja secara teratur (Gie, 1979:51). Menurut Bernhardt (1964:1) disciplin is an essential characteristic of any society. No family, school, club or community can run smoothly, without rules and regulations. Disiplin yang dimaksud disini adalah sebuah karakteristik utama pada setiap masyarakat. Tidak ada keluarga, sekolah dan komunitas yang bisa berjalan dengan lancar tanpa ketetapan dan peraturan. Bernhardt mengungkapkan bahwa discipline is thought of as a plane of a training, not just as correction or punishment. Disiplin disini adalah suatu rencana pelatihan, tetapi bukan merupakan suatu aksi pembenaran atau hukuman (Kurniatun, 2007:15). Menurut Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas, 1997:11), makna kata disiplin dapat dipahami dalam kaitannya dengan latihan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
memperkuat, koreksi dan sanksi, kendali atau terciptanya ketertiban dan keteraturan dan sistem aturan tata laku. Disiplin diharapkan mampu mendidik anak untuk berperilaku sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Disiplin mempunyai empat unsur pokok yaitu (Hurlock, 1999:84): 1) Peraturan Adalah pola yang ditetapkan untuk tingkah laku. Pola tersebut mungkin ditetapkan orang lain, guru atau teman bermain. Tujuannya membekali anak dengan perilaku yang disetujui dalam situasi tertentu, misalnya peraturan di sekolah dan peraturan di rumah. Fungsi peraturan adalah mempunyai nilai pendidikan sebab peraturan memperkenalkan kepada anak perilaku yang disetujui anggota kelompok. 2) Hukuman Fungsi hukuman ada tiga macam, yaitu pertama menghalangi, maksudnya hukuman menghalangi pengulangan tindakan yang tidak diinginkan di masyarakat. Kedua mendidik, sebelum anak mengerti peraturan mereka akan dapat belajar bahwa tindakan tertentu benar dan yang lain salah. Sedangkan fungsi ketiga memberi motivasi untuk menghindari perilaku yang tidak diterima masyarakat. Untuk penegakan disiplin hukuman harus memenuhi suatu persyaratan yang baik, yaitu: Hurlock (Listani, 2005:11) a) Hukuman harus disesuaikan dengan pelanggaran, maksudnya berat dan ringannya pelanggaran yang dilakukan anak, harus sebanding dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
hukuman yang diberikan. Sehingga anak memiliki rasa tanggung jawab dengan tindakan yang dilakukannya. b) Hukuman yang diberikan harus konsisten, sehingga anak tersebut akan mengetahui kapan saja suatu peraturan dilanggar, serta anak akan mengetahui bahwa hukuman tidak dapat dihindari begitu saja. c) Hukuman tidak boleh membuat anak merasa terhina atau menimbulkan rasa permusuhan d) Hukuman yang diberikan sifatnya harus impersonal sehingga anak tersebut tidak akan menginterpretasikannya sebagai kejahatan si pemberi hukuman e) Hukuman harus mengarah kepembentukan hati nurani untuk menjamin pengendalian perilaku dari dalam di masa yang akan datang. 3) Penghargaan Penghargaan berarti suatu bentuk perbuatan yang dilakukan oleh orang lain kepada kita, karena kita telah membantunya, ataupun melakukan sesuatu yang membuahkan prestasi. Penghargaan tidak hanya berupa materi, tetapi dapat berupa kata-kata pujian, senyuman, ataupun tepukan. Fungsi penghargaan adalah memperkuat perilaku yang disetujui secara sosial. Dengan adanya penghargaan akan melemahkan keinginan seseorang untuk mengulangi perilaku yang tidak disetujui secara sosial, sehingga seseorang akan disiplin dalam mengerjakan sesuatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
4) Konsistensi Konsistensi adalah tingkat keseragaman atau stabilitas. Bila disiplin itu konstan akan ada perubahan ke arah perkembangan yang lebih baik dalam diri seseorang. Secara psikologis, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003:2). Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar dalam penelitian ini adalah sikap siswa yang terbentuk melalui proses dari serangkain perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan dan keteraturan berdasarkan acuan nilai moral individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang mencangkup perubahan berfikir, sikap, dan tindakan yang sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan seseorang dalam belajar secara konsisten dan konsekuen. b. Macam-Macam Disiplin Belajar 1) Disiplin Belajar di Sekolah Setiap sekolah memiliki peraturan dan tata tertib yang harus dilaksanakan dan dipatuhi oleh semua siswa. Peraturan yang dibuat sekolah merupakan kebijakan sekolah yang tertulis dan berlaku sebagai standar untuk tingkah laku siswa sehingga siswa mengetahui batasan-batasan dalam bertingkah laku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Menurut Sulistiyowati (Listani, 2005:18) agar seorang siswa dapat belajar dengan baik maka ia harus bersikap disiplin, terutama disiplin dalam hal-hal sebagai berikut: a) disiplin dalam menempati jadwal pelajaran b) disiplin dalam mengatasi semua godaan yang akan menunda-nunda waktu belajar c) disiplin terhadap diri sendiri untuk dapat menumbuhkan kemaun dan semangat belajar di sekolah, misalnya menaati tata tertib sekolah d) disiplin dalam menjaga kondisi fisik agar selalu sehat dan fit dengan cara makan yang teratur dan bergizi serta berolahraga secara teratur. Menurut Subari (Listiani, 2005:24) siswa yang disiplin dalam belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a) Mengarahkan energi untuk belajar secara kontinyu b) Melakukan belajar dengan kesungguhan dan tidak membiarkan waktu luang c) Patuh terhadap rambu-rambu yang diberikan guru dalam belajar d) Patuh dan taat terhadap tata tertib belajar di sekolah e) Menunjukkan sikap antusias dalam belajar f) Mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas dengan gairah dan partisipatif g) Menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru dengan baik h) Tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh guru berkenaan dengan kegiatan belajar, misalnya mencontek, membolos, berkelahi, dan membuat gaduh di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Menurut Depdikbud (Listiani, 2005:25) dalam melaksanakan kegiatan belajar siswa diwajibkan untuk melaksanakan hal-hal sebagai berikut: a) Berusaha belajar keras dan teratur b) Melaksanakan semua pekerjaan yang ditugaskan guru yang berupa pekerjaan rumah, tugas kelompok belajar, dan tugas ekstrakurikuler c) Menyerahkan tugas rumah kepada guru d) Menyediakan semua peralatan belajar yang dibutuhkan e) Mengikuti semua tes, ujian, atau penilain hasil belajar f) Meminta bantuan guru atau teman yang pandai untuk mata pelajaran yang belum dipahami. Menurut Hurlock (1999:82), disiplin belajar di sekolah adalah suatu cara masyarakat untuk mengajar anak perilaku moral yang disetujui kelompok. Adapun indikator belajar di sekolah menurut Hurlock (1999:83) yang dijadikan indikator dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Patuh dan taat terhadap tata tertib sekolah b) Persiapan belajar c) Perhatian terhadap kegiatan belajar di kelas d) Perhatian terhadap materi pelajaran e) Menyelesaikan tugas tepat pada waktunya 2) Kedisiplinan Belajar di Rumah Keluarga merupakan lingkungan sosial yang paling kecil dan linkungan yang memegang peranan penting bagi individu dalam pembentukan disiplin. Kondisi belajar yang buruk dan cara penanaman kedisiplinan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
yang salah akan menghasilkan individu yang tidak disiplin. Oleh karena itu orang tua mempunyai tanggung jawab yang besar dalam pengembangan disiplin individu. Menurut Hurlock (1999:166) pelanggaran yang sering dilakukan anak di rumah yaitu: a) berkelahi dengan saudaranya b) merusak milik saudaranya c) malas melakukan kegiatan rutin d) mencuri barang milik saudaranya Menurut Imelda (Listiani, 2005:27), individu yang
memiliki
kedisiplinan belajar di rumah akan menunjukkan ciri sebagai berikut: a) memiliki waktu belajar yang teratur b) belajar dengan mencicil c) menyelesaikan tugas pada waktunya d) belajar dalam suasana yang mendukung Dalam penelitian ini kedisiplinan belajar di rumah memiliki beberapa indikator, sebagai berikut (Listiani, 2005:27): a) rencana atau jadwal mengajar b) ketaatan dan keteraturan dalam belajar c) mengerjakan tugas pada waktunya d) belajar dalam tempat dan suasana yang mendukung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
4. Jumlah Jam Belajar Dalam kegiatan belajar, waktu merupakan faktor yang
penting
sehingga perlu diperhatikan, misalnya berapa lama waktu yang digunakan untuk belajar atau berapa jumlah jam belajar yang digunakan untuk belajar, berapa kali waktu yang disediakan untuk belajar dalam sehari. Menurut Gie setiap siswa umumnya mempunyai waktu 11 jam setiap hari untuk belajar. Sisanya 8 jam digunakan untuk tidur, 3 jam untuk keperluan pemeliharaan diri, dan tiga jam untuk keperluan pribadi dan urusan sosial (Theresia, 2009:17). Jika dalam 11 jam tersebut 7 jam digunakan untuk belajar di sekolah maka sisanya 4 jam digunakan untuk belajar di rumah, di lembaga bimbingan, atau kelompok masyarakat. Dalam belajar sebaiknya siswa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya sehingga hasil akan optimal. Jumlah jam yang digunakan oleh siswa untuk belajar sangat menentukan tingi rendahnya hasil belajar. Semakin banyak jumlah jam yang digunakan untuk belajar maka hasil yang dicapai akan semakin tinggi. Sebaliknya jika jumlah jam belajar yang digunakan sedikit maka hasil yang dicapai semakin rendah. Jumlah jam belajar berarti waktu yang digunakan oleh siswa untuk belajar dihitung dalam jam. Jam belajar yang digunakan ini tidak hanya berkaitan dengan jumlah jam belajar di sekolah, melainkan juga jam belajar di luar sekolah, misalnya rumah, di lembaga bimbingan belajar atau kelompok belajar masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
5. Kemandirian Belajar a. Pengertian Kemandirian Belajar Orang ingin menjadi mandiri maka seseorang harus belajar, sehingga dapat dicapai suatu kemandirian belajar. Pengertian kemandirian belajar menurut Masrun (Theresia, 2009:12) adalah suatu sifat yang memunkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan diri sendiri dan untuk kebutuhan sendiri, mengejar prestasi, penuh ketekunan serta keinginan untuk mengerjakan sesuatu tanpa bantuan dari orang lain, mampu berpikir dan bertindak secara original, kreatif dan penuh inisiatif, mampu mempengaruhi linkungannya, mempunyai rasa percaya diri sendiri dan memperoleh kepuasan dari usahanya. Bandura mendefinisikan kemandirian belajar sebagai kemampuan memantau perilaku sendiri, dan merupakan kerja keras personaliti manusia. Bandura menyarankan tiga langkah dalam melaksanakan kemandirian belajar yaitu: (1) Mengamati dan mengawasi diri sendiri; (2) Membandingkan posisi diri dengan standar tertentu; (3) Memberikan respon sendiri (respon positif dan respon negatif). Strategi kemandirian belajar mencangkup beberapa kegiatan, misalnya: mengevaluasi diri, menetapkan tujuan dan rancangan, mencari informasi, mencatat dan memantau, menyusun lingkungan, mencari konsekuensi sendiri, mengulang dan mengingat, dan mereview catatan (http://yusuf-karya.blogspot.com/2011/04/belajar-mandiri.html). Kemandirian belajar siswa diperlukan agar mereka mempunyai tanggung jawab dalam mengatur dan mendisiplinkan dirinya, selain itu dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
mengembangkan kemampuan belajar atas kemauan sendiri. Sikap-sikap tersebut perlu dimiliki oleh siswa sebagai peserta didik karena hal tersebut merupakan kedewasaan orang terpelajar (Indriani, 2009:34). Selanjutnya menurut Samana, kemandirian belajar seseorang merupakan sikap bagaimana seseorang itu dapat mengatur dan mengendalikan kegiatan belajarnya, atas dasar pertimbangan keputusan dan tanggung jawabnya sendiri (Elly, 1998:37). Dimyati mengatakan (Indriani, 2006:35) kemandirian dalam belajar dapat diartikan sebagai aktivitas belajar dan berlangsungnya lebih didorong oleh kemaun sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri dari pembelajar. Siswa dikatakan telah mampu belajar secara mandiri apabila telah mampu melakukan tugas belajar tanpa ketergantungan dengan orang lain. Pada dasarnya kemandirian merupakan perilaku individu yang mampu berinisiatif, mampu mengatasi hambatan/masalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu sendiri dengan bantuan orang lain. Berdasarkan urain di atas, peneliti menyimpulkan bahwa kemandirian belajar adalah suatu aktivitas/kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa atas kemaunnya sendiri dengan tidak tergantung pada orang lain, serta mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dalam menyelesaikan tugasnya. b. Ciri-ciri Kemandirian Menurut Slameto (1991:46) mengemukakan ciri-ciri kemandirian sebagai berikut: 1) dapat menemukan identitas dirinya 2) memiliki inisiatif dalam setiap langkahnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
3) membuat pertimbangan-pertimbangan dalam tindakannya 4) bertanggung jawab atas tindakannya 5) dapat mencukupi kebutuhan-kebutuhannya sendiri Suyata mengatakan (Theresia, 2009:15) bahwa seseorang dikatakan mandiri apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) percaya diri 2) memiliki inisiatif 3) mampu membuat pertimbangan-pertimbangan sendiri 4) mampu mempertanggungjawabkan semua tindakannya 5) mampu membebaskan diri dari keterikatan yang tidak perlu 6) dapat mengambil keputusan sendiri dalam bentuk memilih Menurut Samana dan Elly (Indarti, 2006:13) ciri-ciri kemandirian belajar adalah: Kemandirian belajar nampak dalam usaha seseorang untuk menyadari, serta memiliki tujuan belajar, keteraturan serta kesungguhan mendalami bahan, kritis, taktis dalam memilih serta menggunakan metode serta sarana, berdisiplin dalam aturan serta perencanaan, berinisiatif dan berani menciptakan hal-hal baru untuk meningkatkan efesiensi belajar, percaya diri dan optimis terhadap hasil yang dicapainya, dan bersikap realistis serta bertanggung jawab. Suardiman (1984:40) mengatakan bahwa kemandirian memiliki ciri sebagai berikut: 1) adanya kecenderungan untuk berpendapat 2) memiliki keinginan yang kuat untuk mencapai suatu tujuan 3) membuat perencanaan dan berusaha dengan ulet dan tekun untuk mewujudkan harapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
4) mampu untuk berfikir dan bertindak kreatif, penuh inisiatif dan tidak sekedar meniru 5) memiliki
kecenderungan
untuk
mencapai
kemajuan,
yaitu
untuk
meningkatkan prestasi belajar 6) mampu menentukan sendiri tentang sesuatu yang harus dilakukan tanpa mengharapkan bimbingan dan pengarahan orang lain Menurut Lenner et.all., yang dikutip oleh Gendon (Indarti, 2006:14), aspek-aspek kemandirian mencangkup: Kebebasan untuk bertindak, tidak tergantung kepada orang lain, tidak terpengaruh lingkungan, bebas mengatur kebutuhan sendiri, kebebasan untuk mengambil inisiatif mengatasi hambatan, melakukan sesuatu dengan tepat, gigih dalam usaha, melakukan sendiri segala sesuatu tanpa bantuan orang lain, aktivitas perilaku yang terarah pada diri sendiri, tidak mengharapkan pengarahan dari orang lain, dan mencoba memecahkan atau menyelesaikan masalah sendiri tanpa minta bantuan kepada orang lain, dan mampu mengatur atau memerintah diri sendiri. Dari beberapa pendapat di atas ciri-ciri kemandirian belajar terdiri atas beberapa indikator sebagai berikut: 1) belajar atas inisiatif sendiri 2) mempunyai rasa percaya diri 3) adanya kemaun yang kuat untuk belajar 4) berusaha mengatasi kesulitan belajar secara mandiri 5) mempunyai perencanaan belajar dan berusaha ulet serta tekun dalam menjalaninya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar menurut Ali (2010:118) meliputi: 1) gen atau keturunan orang tua, orang tua yang memiliki sifat kemandirian yang tinggi sering kali menurun pada anaknya sehingga anak memiliki kemandirian yang tinggi juga 2) pola asuh orang tua, cara orang tua mengasuh atau mendidik anak akan berpengaruh terhadap perkembangan kemandirian anak 3) sistem pendidikan di sekolah, dalam proses pendidikan di sekolah yang tidak mengembangkan demokratisasi pendidikan, akan cenderun menekankan indokrinasi tanpa argumen akan menghambat kemandirian anak 4) Sistem kehidupan masyarakat, di dalam sistem kehidupan masyarakat yang terlalu menekankan pentingnya hierarki struktur sosial, kemandirian menjadi faktor yang penting dalam mempertahankan hidup, karena perbedaan tingkatan sosial yang membuat seseoran hidup dalam kelompoknya sendiri. d. Kemandirian Belajar Akuntansi Mata pelajaran akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran inti dalam bidang Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah. Materi pelajaran akuntansi tidak hanya bersifat abstrak seperti ilmu-ilmu sosial lainnya, tetapi sebagian ilmu Akuntansi berupa perhitungan-perhitungan. Akuntansi
tidak
terlalu
rumit,
namun
dalam
pemahamannya
memerlukan ketelitian dan keuletan. Siswa tidak cukup hanya sekedar mengahafal, namun siswa juga dituntut mempuyai konsentrasi, ketelitian, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
keterampilan yang tinggi. Dengan kata lain siswa dituntut memiliki kemandirian belajar khususnya didalam memecahkan masalah-masalah yang berhubungan
dengan
mata
pelajaran
akuntansi.
Sehingga
dalam
menyelesaikan permasalahan-permasalahan Akuntansi siswa tidak tergantung pada orang lain (Indriani, 2006:28). Peneliti menyimpulkan, bahwa kemandirian belajar siswa atas mata pelajaran Akuntansi dipengaruhi oleh beberapa indikator. Indikator-indikator tersebut sebagai berikut: 1) belajar akuntansi atas inisiatif sendiri 2) mempunyai rasa percaya diri dalam mempelajari Akuntansi 3) adanya kemaun yang kuat untuk belajar Akuntansi 4) berusaha mengatasi kesulitan belajar akuntansi secara mandiri 5) mempunyai perencanaan belajar dan berusaha ulet serta tekun dalam mempelajari Akuntansi
B. Kerangka Berpikir 1. Hubungan Kedisiplinan Belajar Dengan Prestasi Belajar Akuntansi Disiplin belajar sangat penting dalam proses belajar mengajar karena kedisiplinan belajar akan mempengaruhi prestasi belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat Gie (1979:51) bahwa berdisiplin selain akan membuat seseorang memiliki kecakapan mengenai cara belajar yang baik, juga merupakan suatu proses ke arah pembentukan watak yang baik. Seseorang yang teratur dalam belajarnya akan mempunyai sifat yang positif dan merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
senang dengan kesadaran yang penuh untuk belajar sehingga prestasi belajarnya akan meningkat, khusunya pelajaran Akuntansi (Kurniatun, 2007:25). Menurut Prastiwi (2009:11), dalam kaitannya dengan belajar, disiplin dapat diartikan sebagai ketaatan dan kepatuhan yang dilakukan oleh siswa untuk melaksanakan segala kegiatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sehingga kegiatan pembelajaran bisa berjalan dengan maksimal. Dengan disiplin para siswa bersedia untuk tunduk dan berkelakuan sesuai dengan aturan tertentu. Disiplin dapat diartikan sebagai suatu keadaaan tertib di mana orangorang yang tergabung dalam suatu sistem tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan senang hati. Disiplin di sekolah bertujuan untuk membantu peserta didik menemukan dirinya, dan mengatasi serta mencegah timbulnya problem-problem
disiplin
dan
berusaha
menciptakan
situasi
yang
menyenangkan bagi kegiatan pembelajaran, terutama pembelajaran Akuntansi (Mulyasa, 2003:108). Disiplin belajar yang baik akan membantu siswa dalam membentuk sikap, perilaku dan tata kehidupan berdisiplin yang akan mengantarkan seorang siswa sukses dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa yang berdisiplin tinggi akan memiliki keteraturan dalam belajar. Banyaknya bahan pelajaran yang harus dikuasai siswa, menuntut pembagian waktu yang sesuai dengan kedalaman dan keluasan pelajaran. Terutama pelajaran Akuntansi yang sangat memerlukan banyak latihan, kedisiplinan sangat diperlukan agar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
memiliki keteraturan dalam belajar Akuntansi. Penguasaan atas bidang Akuntansi dituntut secara dini tidak harus menunggu menjelang ulangan atau ujian (Sakdiyah, 2006:52). 2. Hubungan Jumlah Jam Belajar Dengan Prestasi Belajar Akuntansi Dalam proses belajar, jumlah jam belajar perlu diperhatikan. Jumlah jam dalam hal ini adalah seberapa banyak waktu yang digunakan seorang siswa di luar jam belajar di kelas. Siswa yang memanfaatkan waktu yang ada dengan mengikuti bimbingan belajar, akan sangat membantu proses pencapaian prestasi belajar. Maka semakin banyak jumlah jam belajar yang digunakan untuk belajar maka hasil yang dicapai semakin baik, terutama dalam hal ini prestasi belajar Akuntansi (Theresia, 2009:20). Setiap hari siswa membutuhkan dan menyediakan waktu untuk kegiatan belajarnya agar bisa menguasai bahan pelajaran yang dipelajari. Seberapa banyak jumlah jam atau waktu yang digunakan siswa untuk belajar akan berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Semakin banyak jumlah jam yang digunakan untuk belajar maka hasil yang dicapai akan semakin tinggi. Begitu pun sebaliknya, semakin sedikit waktu yang digunakan untuk belajar maka hasil yang dicapai akan semakin rendah (Indarti, 2006:4). Dalam masalah waktu belajar, siswa sering mengeluh kehabisan waktu atau kekurangan waktu untuk belajar. Alasan kehabisan waktu tidaklah benar, karena waktu bukanlah semacam barang konsumsi yang akan habis kalau dipergunakan terus dan sifat dasar dari waktu tidak pernah berhenti, melainkan terus-menerus berlalu di hadapan setiap orang (The Liang Gie, 1995:168).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
3. Hubungan Kemandirian Belajar Dengan Prestasi Belajar Akuntansi Seorang siswa dituntut untuk terus belajar karena dengan belajar dalam diri siswa akan muncul suatu keadaan kemandirian, dan sebaliknya kemandirian tidak akan muncul dengan sendirinya bila seseorang tidak ingin belajar. Terlebih lagi kemandirian dalam belajar tidak akan muncul apabila siswa tidak dibekali dengan ilmu yang cukup. Siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi akan cenderung belajar lebih baik dalam pengawasannya sendiri dari pada dalam pengawasan program, mampu memantau, mengevaluasi, dan mengatur belajarnya secara efektif, menghemat waktu dalam menyelesaikan tugasnya, dan mengatur belajar dan waktu secara efesien (http://yusuf-karya.blogspot.com/2011/04/belajar-mandiri.html). Kemandirian belajar penting bagi siswa, karena dengan memiliki kemandirian belajar siswa akan bertanggung jawab dan tidak tergantung kepada orang lain, siswa akan menggunakan kemampuan diri sendiri untuk menyelesaikan masalah secara bebas, progresif, dan penuh dengan inisiatif. Dengan kemandirian belajar, siswa akan memperoleh prestasi belajar sebagai bukti keberhasilan yang telah dicapai dalam hal ini prestasi belajar Akuntansi (Theresia, 2009:19). Pada dasarnya kemandirian merupakan perilaku individu yang mampu berinisiatif, mampu mengatasi masalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain. Pendapat tersebut diperkuat oleh Mu’tadin et. al., (2002:2) yang mengatakan bahwa kemandirian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
adalah hasrat untuk mengerjakan sesuatu untuk diri sendiri. Kemandirian belajar seseorang sangat tergantung pada seberapa jauh seseorang tersebut dapat belajar mandiri. Keberhasilan usaha belajar juga didukung oleh kemandirian siswa. Siswa yang mempunyai kemandirian dalam belajar akan mencapai prestasi belajar yang optimal. Pada kenyataannya, masih banyak siswa yang belum mampu mengatur atau mengarahkan dirinya sendiri dalam aktivitas belajar. Terdapat kecenderungan pada diri siswa untuk bergantung pada orang lain, tidak punya inisiatif sehingga lebih mengharapkan untuk diberi daripada mencari sendiri (Indarti, 2006:3).
C. Paradigma Penelitian Berdasarkan pada deskripsi dan kerangka berpikir, maka akan dibuat paradigma penelitian sebagai beriku
X1
rx1Y RX1X2X3Y rx2Y
X2
rx3Y X3
Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Melalui gambar diatas maka dapat diketahui bahwa terdapat hubungan kedisiplinan belajar (X1), Kedisiplinan belajar (X2), dan jumlah jam belajar (X3), dengan prestasi belajar Akuntansi.
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan penelitian yang bisa dirumuskan dalam bentuk yang bisa diuji secara empirik. Berdasarkan landasan di atas, peneliti mengajukan hipotesis sebagai dasar pengumpulan data, yaitu: 1. Ada hubungan positif antara disiplin belajar dengan prestasi belajar Akuntansi 2. Ada hubungan positif antara jumlah jam belajar dengan prestasi belajar Akuntansi 3. Ada hubungan positif antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar Akuntansi 4. Ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, kemandirian belajar dengan prestasi belajar Akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan meliputi: 1. Deskriptif Yaitu suatu penelitian yang terbatas pada usaha mengungkapkan maksud dan keadaan sebagaimana adanya berdasarkan fakta-fakta yang tampak. 2. Studi Kasus adalah penelitian yang mengambil suatu tempat atau daerah yang telah ditentukan sebelumnya sebagai subjek penelitian dan kesimpulannya hanya berlaku pada subjek yang diteliti (Theresia, 2009:22).
B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di SMA GAMA Yogyakarta, jalan Affandi no 54. waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari – April 2011.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa siswi SMA GAMA Yogyakarta yang meliputi kelas XI IPS1, dan XI IPS 2.
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
2. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan dalam penelitian. Dalam hal ini yang menjadi obejek penelitian adalah kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, kemandirian belajar, dan prestasi belajar Akuntansi.
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek yang diteliti itu (Sugiyono, 2010:61). Pendapat ini didukung pula oleh Arikunto yang menyatakan bahwa populasi adalah kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen yang sejenis akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain. Perbedaan ini disebabkan karena adanya karakteristik yang berlainan (Yulia, 2006:28). Sesuai dengan masalah yang diteliti yaitu hubungan antara kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, dan kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi, maka populasi penelitian ini adalah adalah seluruh siswa IPS SMA GAMA yang berjumlah 109 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi. Dalam menentukan besar kecilnya sampel, tidak ada ketergantungan mutlak. Hal ini didukung oleh pernyataan Arikunto yang mengatakan dalam bukunya “apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Selanjutnya bila jumlah subyeknya besar dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari (Kurniatun, 2007:29). a. Kemampuan penelitian dilihat dari segi waktu, tenaga dan biaya b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk penelitian yang resikonya lebih besar, dan tentu saja, jika sampelnya lebih besar hasilnya akan lebih baik. Dalam penelitian ini, peneliti meneliti dan mengobservasi seluruh subjek dari kelas XI IPS 1 yang berjumlah 19 orang dan XI IPS II yang berjumlah 21 orang. 3. Tehnik Pengambilan Sampel Penarikan sampel dilakukan berdasarkan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010:68). Pertimbangan tertentu disini karena mata pelajaran akuntansi pertama kali diajarkan di kelas XI IPS. Dengan demikian kondisi tersebut sangat relevan dengan topik penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel 1. Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1991:102). Adapun variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah: a. Kedisiplinan Belajar Kedisiplinan belajar adalah pengendalian diri peserta didik dalam proses pembelajaran baik di sekolah maupun di rumah dengan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan, sehingga membentuk kepribadian peserta didik ke arah perkembangan yang lebih baik. b. Jumlah Jam Belajar Jumlah jam belajar adalah banyaknya waktu yang disediakan dan digunakan siswa untuk belajar yang dihitung dalam jam. Dengan jumlah jam belajar yang lebih, diharapkan dapat membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya. c. Kemandirian Belajar Kemandirian belajar adalah suatu sifat yang memungkinkan seseorang bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan sendiri, mengejar prestasi, mampu berpikir dan bertindak secara original, kreatif dan penuh inisiatif, mampu mempengaruhi lingkungan, mempunyai rasa percaya diri sendiri dan memperoleh kepuasan dari usahanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
d. Prestasi Belajar Akuntansi Prestasi belajar adalah hasil belajar akuntansi dari kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik karena penguasaan yang dikembangkan oleh mata pelajaran akuntansi, yang bisa diukur dengan tes atau evaluasi belajar. Adapun pengelompokan variabel dalam penelitian ini adalah: 1) Variabel Bebas (Independent Variabel), yaitu variabel yang mendahului atau mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: (1) Kedisiplinan belajar sebagai variabel bebas pertama atau disebut X1 (2) Jumlah jam belajar sebagai variabel bebas kedua atau disebut X2 (3) Kemandirian belajar akuntansi sebagai variabel bebas ketiga atau disebut X3 2) Variabel Terikat (Dependent Variabel), yaitu variabel yang merupakan akibat, atau tergantung pada variabel yang mendahuluinya. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah “Prestasi Belajar Akuntansi”, yang dilambangkan dengan huruf Y. 2. Pengukuran Variabel Setiap variabel penelitian yang akan dianalisis perlu diukur dengan cara pengukuran masing-masing. Maka pengukuran variabel penelitian yang penulis lakukan adalah: a. Variabel Bebas (Kedisiplinan belajar, Jumlah jam belajar, Kemandirian belajar akuntansi) Data mengenai kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, dan kemandirian belajar akuntansi diperoleh melalui jawaban kueisoner yang berupa daftar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
pertanyaan. Kuesioner yang digunakan berbentuk pertanyaan dalam bentuk kalimat pernyataan positif dan tertutup, dimana responden hanya memilih jawaban yang tersedia. Kuesioner ini dibagikan kepada siswa kelas XI IPS1 dan IPS 2. Jawaban yang diperoleh dari kuesioner tersebut bersifat kualitatif. Untuk itu diperlukan model skala sikap dari likert dengan menggunakan 4 kategori penilaian. Adapun penilainnya adalah sebagai berikut: Jika siswa memilih Sangat Setuju (SS), skornya 4 Jika siswa memilih Setuju (S), skornya 3 Jika siswa memilih Tidak Setuju (TS), slornya 2 Jika siswa memilih Sangat Tidak Setuju (STS), skornya 1 b. Variabel Terikat (Prestasi Belajar) Prestasi belajar siswa adalah sejauh mana anak menguasai dan memahami materi pelajaran yang ditunjukkan dengan adanya nilai yang dicapai siswa dengan menggunakan rapor.
F. Data Yang Diperlukan 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden melalui daftar pertanyaan atau kuesioner, meliputi data tentang kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, dan kemandirian belajar akuntansi. Dalam penelitian ini yang menjadi data primer adalah siswa siswi kelas XI IPS I dan XI IPS II yang meliputi sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
a. Data responden yang berhubungan dengan identitas responden b. Data responden tentang kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, dan kemandirian belajar akuntansi 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang lebih dahulu dikumpulkan oleh pihak lain diluar penelitian sendiri, walaupun merupakan data asli. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data prestasi belajar siswa kelas XI IPS I dan XI IPS II yang diperoleh melalui nilai raport semester genap. Selain data prestasi, data lain yang peneliti peroleh, diperoleh dari data yang sudah ada di SMA GAMA Yogyakarta, meliputi: a. Visi dan Misi b. Sejarah Sekolah c. Sistem Pendidikan d. Organisasi Sekolah e. Tugas Organisasi Pelaksana f. Data Guru dan Bidang Studi g. Data Karyawan h. Data Siswa i. Fasilitas Sekolah
G. Tekhnik Pengumpulan Data 1. Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Kuisoner merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar pertanyaan secara tertulis dengan berbagai alternatif jawaban yang telah disediakan.oleh peneliti dan kemudian dijawab responden. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkapakan data tentang hubungan kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, kemandirian belajar. 2. Dokumentasi Pengumpulan data dengan menggunakan catatan atau dokumen yang telah ada. Dokumentasi digunakan untuk mengungkap data tentang prestasi belajar Akuntansi siswa kelas XI IPS dan data tentang sekolah. 3. Observasi Dalam penelitian ini, observasi dilakukan untuk mengamati proses belajar mengajar yang terjadi di kelas guna mengetahui gambaran secara umum hubungan kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, kemandirian belajar, dengan prestasi belajar Akuntansi.
H. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam kegiatan penelitian. Dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah: 1. Kuesioner untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar dan kemandirian belajar akuntansi. 2. Nilai siswa khususnya nilai raport kelas XI semester genap, yang digunakan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Setelah diketahui definisi operasional masing-masing variabel, kemudian disusun indikator-indikator yang digunakan sebagai acuan membuat kisi-kisi setiap variabel yang dapat diwujudkan dalam bentuk butir pertanyaan atau pernyataan. Adapun langkah-langkah penyusunan instrumen adalah sebagai berikut: 2. Membuat Kisi-Kisi Untuk variabel kedisiplinan belajar akuntansi terdiri dari dua indikator yaitu: 1) kedisiplinan belajar di sekolah, meliputi: a) patuh dan taat terhadap tata tertib sekolah, b) persiapan belajar, c) perhatian terhadap kegiatan belajar di kelas, d) menyelesaikan tugas tepat pada waktunya (Hurlock, 1999:83); 2) kedisiplinan belajar di rumah, meliputi: a) rencana atau jadwal mengajar, b) ketaatan dan keteraturan dalam belajar, c) mengerjakan tugas pada waktunya, d) belajar dalam tempat dan suasana yang mendukung (Listiani, 2005:27); 3) Jumlah jam belajar, meliputi: a) jumlah jam belajar di sekolah, b) jumlah jam belajar di luar sekolah (Gie, 1995:171); 4) Kemandirian belajar, meliputi: a) belajar akuntansi atas inisiatif sendiri, b) mempunyai rasa percaya diri dalam mempelajari akuntansi, c) adanya kemaun yang kuat untuk belajar akuntansi, d) mempunyai perencanaan belajar dan berusaha dengan ulet mempelajari akuntansi (Indriani, 2006:28). Tabel 3.1 Kisi-Kisi pertanyaan dan Indikator tiap variabel Karakteristik Indikator No butir soal 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 1. Kedisiplinan a. Kedisiplinan Belajar di Belajar Sekolah 1) Patuh dan Taat terhadap tata tertib sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
b.
2. Jumlah Jam Belajar
a. b.
3. Kemandirian Belajar
a. b. c. d.
e.
2) Persiapan belajar 3) Perhatian terhadap kegiatan belajar di kelas 4) Menyelesaikan tugas tepat pada waktunya Kedisiplinan Belajar di rumah 1) Rencana atau Jadwal Mengajar 2) Ketaatan dan Keteraturan dalam belajar 3) Mengerjakan tugas pada waktunya 4) Belajar dalam tempat dan suasana mendukung 1,2,3,4 Jumlah Jam Belajar di Sekolah Jumlah Jam Belajar di Luar Sekolah 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 BelajarAkuntansi atas inisiatif sendiri Mempunyai rasa percaya diri dalam mempelajari Akuntansi Adanya kemaun yang kuat untuk belajar Akuntansi Berusaha mengatasi kesulitan belajar Akuntansi secara mandiri Mempunyai perencanaan belajar dan berusaha ulet dan tekun
3. Menuliskan Butir-Butir Pernyataan Berdasarkan
tabel
persiapan
pengembangan
instrumen
diatas,
kemudian dikembangkan suatu pernyataan. Pernyataan dirumuskan dalam bahasa yang mudah dipahami oleh responden. Pernyataan disusun dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
menggunakan skala sikap dari likert yang didalamnya berbentuk pernyataan positif (mendukung). 4. Membuat Skoring Jawaban dari kuesioner ini bersifat kualitatif, sehingga untuk mempermudah melakukan kuantifikasi, maka harus melakukan proses skoring. Proses skoring dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Jika siswa memilih Sangat Setuju (SS), skornya 4 Jika siswa memilih Setuju (S), skornya 3 Jika siswa memilih Tidak Setuju (TS), slornya 2 Jika siswa memilih Sangat Tidak Setuju (STS), skornya 1
I. Uji Coba Instrumen Baik buruknya instrumen akan mempengaruhi baik buruknya data. Untuk itu instrumen harus diuji cobakan. Menurut Suharsimi Arikunto (1992:136), bahwa: “Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting, yakni valid dan reliable”. Pengetahuan tentang validitas dan reliabilitas alat ukur akan mencegah pengambilan kesimpulan penelitian yang keliru dan mencegah pemberian gambaran yang jauh berbeda dari keadaan yang sebenarnya (Azwar, 2003:3). 1. Validitas Validitas instrumen adalah sejauh mana sebuah alat ukur dapat mengukur apa yang seharusnya diukur sesuai dengan tujuan pembuatan alat ukur tersebut. Salah satu syarat suatu instrumen dikatakan baik, apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
instrumen itu valid. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas suatu instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud (Arikunto, 1992:136). Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total. Rumus korelasi yang digunakan adalah korelasi product moment. Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel, bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama (Sugiyono, 2008:228).
Dimana: rxy (∑X) (∑Υ) (∑XΥ) (∑X)2 (∑Y)2 n
= Koefesien korelasi antara variabel X dan Y = Jumlah skor total dari setiap butir item = Jumlah skor total = Jumlah perkalian skor dengan skor total = Jumlah kuadrat skor butir = Jumlah kuadrat skor total = Jumlah responden
Kemudian nilai korelasi yang diperoleh dibandingkan dengan nilai korelasi pada tabel. Apabila nilai rxy yang diperoleh lebih besar dari nilai r tabel, berarti ada korelasi yang nyata yang menunjukkan bahwa alat ukur tersebut valid. Sebaliknya apabila rxy yang diperoleh lebih kecil dari r tabel, berarti tidak ada korelasi yang nyata yang menunjukkan bahwa alat ukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
tersebut tidak valid. Pelaksanaan perhitungan validitas butir pada penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 13,0. Uji kuesioner ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, dengan jumlah item pernyataan 9 untuk variabel kedisiplinan belajar, 4 pertanyaan untuk variabel jumlah jam belajar, dan 10 pernyataan untuk variabel kemandirian belajar akuntansi. Hasil dari uji kuisoner ini dari 9 item pernyataan untuk variabel kedisiplinan belajar, dua item tidak valid (item 4 dan 8), sedangkan 4 pertanyaan untuk variabel jumlah jam belajar, satu item tidak valid item 12 (pertanyaan no 4), dan untuk variabel kemandirian belajar dari 10 pernyataan semuanya valid. Item-item pernyataan dan pertanyaan yang tidak valid dalam penelitian ini tidak digunakan. Sehingga terdapat 20 item soal yang terdapat dalam kuisoner ini. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, dengan mengkorelasikan skor item dengan total item, maka dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Kedisiplinan Belajar Data tentang kedisiplinan belajar (X1), dituangkan ke dalam 9 butir soal, dengan hasil sebagai berikut: Tabel 3.2 Hasil Pengukuran Uji 1 Validitas Variabel Kedisiplinan Belajar Corrected Item-Total Correlation (r hitung)
r Tabel
Hasil Analisis
item_1
0,426
0,312
Valid
item_2
0,502
0,312
Valid
item_3
0,407
0,312
Valid
item_4
0,264
0,312
Tidak Valid
item_5
0,411
0,312
Valid
item_6
0,491
0,312
Valid
ITEM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
item_7
0,552
0,312
Valid
item_8 item_9
0,150 0,456
0,312 0,312
Tidak Valid Valid
Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Uji 2 Validitas Variabel Kedisiplinan Belajar Item-Total Statistics
item_1 item_2 item_3 item_5 item_6 item_7 item_9
Scale Mean if Item Deleted 17,20 18,25 17,53 17,58 17,73 17,80 18,13
Scale Variance if Item Deleted 7,908 8,244 8,358 8,763 7,333 7,395 8,266
Corrected Item-Total Correlation ,486 ,431 ,479 ,387 ,555 ,636 ,395
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,732 ,743 ,734 ,750 ,716 ,697 ,751
Dari Hasil pengujian instrumen penelitian di atas diketahui bahwa n = 40, dan db = n-2, jadi derajat kebebasannya sebesar 38 (40-2), sehingga di dapat r tabel sebesar 0,312 dengan taraf signifikansi (derajat keyakinan) sebesar 5%. Dikatakan valid apabila rhitung > rtabel, dan pada tabel di atas ditemukan tabel yang tidak valid yaitu pada item 4 (pada pertanyaan no 4) dengan rhitung < rtabel (0,312 < 0.264). b. Jumlah Jam Belajar Terdapat 4 butir pertanyaan pada variabel jumlah jam belajar (X2), dengan hasil analisis sebagai berikut: Tabel 3.4 Hasil Pengukuran Uji 1 Validitas Jumlah Jam Belajar Corrected ItemItem Total Correlation r tabel Hasil Analisis Soal (r hitung) item_10 0,452 0,312 Valid item_11 0,611 0,312 Valid item_12 0,217 0,312 Tidak Valid item_13 0,361 0,312 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Tabel 3.5 Hasil Pengukuran Uji 2 Validitas Jumlah Jam Belajar Item-Total Statistics
item_10 item_11 item_13
Scale Mean if Item Deleted 3,30 3,38 3,98
Scale Variance if Item Deleted 1,549 1,266 1,256
Corrected Item-Total Correlation ,525 ,479 ,509
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,576 ,620 ,576
Uji Instrumen ini dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel (rhit > rtabel). Dengan jumlah data (n) sebanyak 40 responden dan derajat keyakinan sebesar 5% atau 0,05, maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,312 (df=38, n-2). Dari hasil perhitungan analisis di atas diperoleh 3 item valid (rhitung > rtabel), dan satu item yaitu item_12 (yaitu soal no 4) diperoleh hasil yang tidak valid (rhitung < rtabel ). c. Kemandirian Belajar Akuntansi Terdapat 10 butir pertanyaan pada variabel kemandirian belajar (X3), dengan analisis sebagai berikut: Tabel 3.6 Hasil Pengukuran Uji Validitas Kemandirian Belajar Corrected ItemItem Total Correlation r tabel Hasil Analisis Soal (r hitung) item_14 0,634 0,312 Valid item_15 0,554 0,312 Valid item_16 0,598 0,312 Valid item_17 0,364 0,312 Valid item_18 0,409 0,312 Valid item_19 0,695 0,312 Valid item_20 0,507 0,312 Valid item_21 0,741 0,312 Valid item_22 0,507 0,312 Valid item_23 0,445 0,312 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Dalam variabel kemandirian belajar uji instrumen dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Dengan jumlah data (n) sebanyak 40 responden dan derajat keyakinan sebesar 5% atau 0,05, dan diperoleh rtabel sebesar 0,312 (df = 38, n-2). Dari hasil perhitungan tersebut didapat bahwa semua item pada variabel kemandirian belajar adalah valid. 2. Reliabilitas Reliabilitas didefinisikan sebagai sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Artinya, apabila alat ukur diberikan beberapa kali pada sekolompok subjek yang sama maka akan diperoleh hasil yang relatif sama selama aspek dalam diri subjek yang diukur memang belum berubah (Azwar, 1999:7). Metode yang digunakan untuk menguji tingkat reliabilitas dari kuesioner adalah Koefisien Alpha. Untuk dapat menghitung taraf reliabilitas (rtt=α) suatu kuesioner dengan rumus Koefisien Alpha diperlukan data dari hasil pengukuran sebagai berikut: 1) Jumlah item atau soal dalam suatu kuesioner 2) Deviasi standar dari skor-skor masing-masing item dan deviasi standar dari total skor keseluruhan item. Rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien alpha adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2010:365):
rtt n ∑ S i2 St
= koefisien reliabilitas suatu tes = jumlah item = jumlah kuadrat S dari masing-masing item = kuadrat dari S total keseluruhan item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Setelah rtt diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan rtabel dengan syarat n sampel, pada taraf signifikansi 5%. Instrumen dikatakan handal jika rtt > rtabel. Hasil analisis uji reliabilitas dihitung dengan program komputer seri spss 12,0. Dengan jumlah data n = 40 dan db = n-2, jadi derajat kebebasannya adalah n = 38. Untuk pengujian reliabilitas maka cukup dilihat nilai alpha cronbach. Jika alpha cronbach > dari 0,6 maka dikatakan kuisoner tersebut reliabel. Dari hasil analisis tersebut diperoleh data sebagai berikut: Tabel 3.7 Hasil analisis Uji Reliabilitas No Variabel Penelitian Koefisien Reliabilitas 1 Kedisiplinan Belajar 0,723 2 Jumlah Jam Belajar 0,652 3 Kemandirian Belajar Akuntansi 0,847
J. Teknik Analisis Data 1. Uji Deskriptif a. Mendekripsikan Data Hasil Penelitian Peneliti akan menyajikan data yang diperoleh dari kuisoner yang telah dibagikan kepada siswa yang mencangkup kedisiplinan, jumlah jam belajar, dan kemandirian belajar akuntansi. Dalam hal ini peneliti akan menyusun sebuah tabel frekuensi yaitu tabel yang berisi tabulasi data dari skor-skor data yang diperoleh dari jumlah keseluruhan skor untuk item-item pertanyaan dalam kuisoner yang dibagikan kepada siswa. Kemudian peneliti akan memasukkan skor-skor data ke dalam tabulasi data tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
b. Menghitung Mean, Median, Modus, dan Distribusi Frekuensi Peneliti akan melakukan perhitungan mean, median, modus dan devesiasi standar berdasarkan skor-skor data yang telah disusun dalam tabel distribusi frekuensi c. Klasifikasi data dan hasil penelitian Sebagai patokan bahwa kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, dan kemandirian belajar akuntansi sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah maka peneliti mengacu pada patokan PAP tipe II. Untuk nilai di atas dan dibawah cukup maka diperhitungkan sebagai berikut (Masidjo, 1995:157): Tabel 3.8 Tabel PAP Tipe II Derajat Penguasaan Nilai Akhir Sangat baik 81% -100% Baik 66% - 80% Cukup 56% - 65% Rendah 46% - 56% Sangat rendah dibawah 46% 2. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal atau tidak. Apabila data yang terjaring berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sudjana bahwa asumsi normalitas perlu di cek kebenarannya agar langkah-langkah selanjutnya dapat dipertanggungjawabkan (Sudjana, 1996:291). Pada penelitian ini peneliti melakukan pengujian normalitas dengan menggunakan uji sampel dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Kolmogrov Smirnov. Pengujian normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 13.0. Jika αhitung < α = 0,05, maka distribusi data tersebut tidak normal. Sementara itu, jika α hitung masing-masing variabel penelitian di atas α = 0,05, maka distribusi data tersebut normal. Adapun rumus uji Kolmogrov Smirnov (Sugiyono, 2010:156) sebagai berikut:
Keterangan: D = Devesiasi Maksimum Fo (Xi) = Fungsi Distribusi Frekuensi Kumulatif yang ditentukan Sn = Distribusi Frekuensi Kumulatif yang diobservasi b. Uji Linieritas Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan yang linier atau tidak dengan variabel terikatnya. Untuk uji linearitas ini digunakan rumus persamaan garis regresi dengan menguji signifikansi nilai F. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut (Sudjana, 1996:332)
Dimana:
Berdasarkan hasil perhitungan selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel dengan taraf signifikansi 5% dan koefisien Fhitung diperoleh dari perhitungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
menggunakan SPSS 13.0. jika nilai Fhitung > Ftabel, maka hubungan variabel bebas dengan variabel terikat tidak linear. Sebaliknya, jika nilai Fhitung < Ftabel, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah linier. Dalam hal ini, menolak hipotesis apabila F ≥ F(1-α) (k-2, n-k). untuk distribusi F yang digunakan diambil dk pembilang = k-2 dan dk penyebut = (n-k). c. Asumsi Klasik 1) Multikolinearitas Multikolinearitas dapat dideteksi pada model regresi apabila pada variabel terdapat pasangan variabel bebas yang saling berkorelasi kuat satu sama lain. Apabila pada regresi terdeteksi adanya kasus multikolinearitas, maka dapat terjadi perubahan tanda koefisien regresi dari positif pada saat diuji dengan regresi sederhana, menjadi negatif pada saat diuji dengan regresi berganda. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan bantuan SPSS 13.0, dengan ketentuan pengujian sebagai berikut (Triton, 2005:154): •
Jika VIF > 10, maka terjadi multikolinearitas
•
Jika VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinearitas
2) Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak konstan pada regresi
sehingga
akurasi
hasil
prediksi
menjadi
meragukan.
Heteroskedastisitas dapat diartikan sebagai ketidaksamaan variasi variabel pada semua pengamatan, dan kesalahan yang terjadi memperlihatkan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel bebas sehingga kesalahan tersebut tidak random (acak) (Triton, 2005:152).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan uji Glejser melalui bantuan SPSS 13.0. Dengan ketentuan pengujian sebagai berikut: •
Jika probabilitas (P) > 0,05; maka terjadi heteroskedastisitas
•
Jika probabilitas (P) < 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
3) Autokorelasi Autokorelasi adalah salah satu uji asumsi linier yang sering dikenal dengan nama korelasi serial dan sering ditemukan pada data serial waktu (Time series). Pengujian Autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Regresi yang terdeteksi Autokorelasi dapat berakibat pada biasnya interval kepercayaan dan ketidaktepatan penerapan uji F dan uji T (Triton, 2005:156). Pengujian Autokorelasi dilakukan dengan bantuan SPSS 13.0. Dengan ketentuan pengujian sebagai berikut: •
Jika nilai D-W berada diantara dU sampai dengan 4-dU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol. Artinya, tidak ada autokorelasi.
•
Jika D-W lebih kecil daripada dL koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol. Artinya ada autokorelasi positif.
•
Jika D-W terletak diantara dL dan dU, maka tidak dapat disimpulkan
•
Jika nilai D-W lebih besar daripada 4-dL, koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol. Artinya ada autokorelasi negatif.
•
Bila nilai D-W terletak diantara 4-dU dan 4-dL, maka tidak dapat disimpulkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
3. Uji Hipotesa a. Pengujian Hipotesis 1 1) Rumusan Hipotesis Ho
= Tidak ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi
H1
= Ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi.
2) Menentukan koefisien korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat, dengan rumus sebagai berikut: Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi digunakan analisis korelasi product moment dari Pearson (Hadi, 2001:294), sebagai berikut:
Dimana: rxy (∑X) (∑Υ) (∑XΥ) (∑X)2 (∑Y)2 n 3) Interpretasi
= Koefesien korelasi antara variabel X dan Y = Jumlah skor total dari setiap butir item = Jumlah skor total = Jumlah perkalian skor dengan skor total = Jumlah kuadrat skor butir = Jumlah kuadrat skor total = Jumlah responden hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan
menggunakan pedoman sebagai berikut (Sugiyono, 2010:231):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Tabel 3.9 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
4) Pengujian signifikansi koefisien korelasi Pengujian signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi dengan alpha (α) 0,05. 5) Kriteria pengujian atau pengambilan keputusan Dalam pengujian korelasi ini digunakan taraf signifikansi 5%. H0 ditolak jika signifikansi < 0,05. Ini berarti ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar (X1), jumlah jam belajar (X2), dan kemandirian belajar akuntansi (X3) dengan prestasi belajar akuntansi (Y). Catatan: Pengujian hipotesis II dan III menggunakan teknik analisis yang sama dengan pengujian hipotesis I. b. Pengujian Hipotesis IV 1) Rumusan Hipotesis Ho
=
Tidak ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, kemandirian belajar, dengan prestasi belajar akuntansi
H1
=
Ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, kemandirian belajar dengan prestasi belajar akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
2) Menentukan koefisien korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat, dengan rumus sebagai berikut: Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, kemandirian belajar secara bersama-sama dengan variabel prestasi belajar akuntansi dilakukan analisis korelasi ganda dengan langkahlangkah sebagai berikut: a) Membuat Persamaan Garis Regresi Ganda, dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2010:285):
Dimana: Y X1 X2 X3 b1 b2 b3 b) Mencari
= variabel terikat = variabel bebas 1 = variabel bebas 2 = variabel bebas 3 = koefisien x1 = koefisien x2 = koefisien x3 koefisien korelasi antara variabel Y dengan prediktor x1, x2, x3
digunakan rumus korelasi ganda (Hadi, 2001:33) sebagai berikut:
Dimana: Rxy123 b1 b2 b3 ∑x1y ∑x2y ∑x3y Y2
= koefisien korelasi antara variabel y dengan x1, x2, x3 = koefisien prediktor x1 = koefisien prediktor x2 = koefisien prediktor x3 = jumlah produk antara x1 dan Y = jumlah produk antara x2 dan Y = jumlah produk antara x3 dan Y = jumlah kuadrat kriterium Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Untuk menguji signifikansi atau tidak koefisien korelasi berganda digunakan uji F dengan derajat kebebasan (df) n-m-1 (Hadi, 2000:23).
Dimana: F = Harga F garis regresi N = Cacah kasus m = Cacah variabel bebas R = Koefisien korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat Harga Fhitung selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel dengan derajat kebebasan atau db sama dengan m lawan N-m-1 pada taraf signifikansi 5%. Apabila Fhitung ≥ Ftabel maka koefisien korelasi menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sedangkan Fhitung ≤ Ftabel berarti koefisien korelasi tidak menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk pengujian hipotesis ini digunakan alat bantu komputer dengan menggunakan program SPSS 13,0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL TEMUAN LAPANGAN
A. Sejarah Sekolah Sejak tahun 1980/1981 daya tampung sekolah di daerah Istimewa Yogyakarta semakin menurun. Keadaan ini menggugah dosen-dosen Universitas Gajah Mada (UGM) untuk mendirikan sekolah. Pada saat itu kebutuhan akan sekolah Menengah Tingkat Atas begitu mendesak dan beberapa dosen Universitas Gajah Mada (UGM) setuju untuk mendirikan sekolah menengah tingkat atas (SMTA). Pada tahun 1981 beberapa dosen UGM mendirikan yayasan yang bernama Yayasan Pendidikan GAMA, dengan akte notaris tanggal 13 Januari 1982. Yayasan Pendidikan GAMA mendirikan sebuah SMTA pada tanggal 3 Maret 1982, dan diberi nama SMA Tiga Maret atau disingkat dengan nama SMA GAMA. Pendirian SMA GAMA disahkan oleh kepala wilayah Kantor Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan surat persetujuan sementara No.089/I.3.I/I.82 tertanggal 12 Juni 1982 dan diresmikan oleh Kepala daerah Tingkat II Sleman yakni bapak Sutojo Prodjosujoto pada tanggal 29 Juli 1982. Pertama kali SMA GAMA memulai tahun ajaran baru yaitu periode 1982/1983 dengan menempati gedung Sekolah Dasar Catur Tunggal III di jalan Kaliurang Km 4,8 Gang Kenari Yogyakarta. Bersamaan dengan dimulainya tahun pelajaran baru periode 1983/1984 SMA GAMA menempati gedung baru di Jalan Gejayan (Jalan Affandi No. 5 Yogyakarta). Setelah 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
memiliki gedung sendiri, SMA GAMA mendapat status terdaftar berdasarkan SK Dirjen Dikdasmen No.081/C/KEP/J.83 tertanggal 23 Februari 1983, kemudian pada tanggal 06 Januari berdasarkan 1986 berdasarkan SK Dirjen Dikdasmen No.001/C/J.86, SMA GAMA mendapat status diakui. Selanjutnya pada tanggal 27 Desember 1990 SMA GAMA mendapat status disamakan berdasarkan SK Dirjen Dikdasmen No.349/C/Kep/I/1990.
B. Visi, Misi, dan Tujuan SMA GAMA 1. Visi SMA GAMA Mutu dan Mandiri berdasarkan imtaq, disiplin tinggi, berprestasi, trampil dan bertanggung jawab, yang tinggi terhadap dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. 2. Misi SMA GAMA a. Pembimbingan, pemahaman, dan pengembangan potensi akademik secara optimal b. Pembekalan keterampilan supaya mandiri c. Pengembangan potensial diri sesuai dengan kemampuannya d. Pengembangan/peningkatan penghayatan terhadap ajaran ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa (Agama) supaya lebih bijaksana dan arif dalam bertindak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
3. Tujuan SMA GAMA a. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik melalui pencapain Nilai Ujian Akhir Nasional dan prestasi di bidang lain (keagamaan, kesenian, olahraga, dan karya ilmiah remaja) b. Meningkatkan aktivitas kreativitas siswa melalui pelaksanaan kegiatan laboraturium IPA, IPS, dan Bahasa. c. Setiap tahun lulusannya dapat diterima di perguruan tinggi mengalami kenaikan 10% d. Meningkatkan kemampuan siswa dalam bidang komputer dan internet e. Meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi dalam Bahasa Inggris f. Mengembangkan kedisiplinan diri seluruh komponen (stakeholder) untuk membentuk kepribadian yang tangguh dan kokoh sebagai dasar dalam setiap aktivitas serta sebagai aset sekolah. g. Mengembangkan kedisiplinan dari seluruh komponen sekolah untuk membentuk kepribadian yang tangguh dan kokoh sebagai dasar dalam setiap aktivitas.
C. Sistem Pendidikan SMA GAMA Sistem pendidikan di SMA merupakan satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan merupakan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan yang lainnya untuk mengusahakan tercapainya pendidikan di SMA. Sistem pendidikan di SMA GAMA telah merupakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Sistem ini diterapkan oleh guru dengan cara mengadakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
diskusi mandiri, siswa menguasai bahan dengan mencari sendiri, dan dengan adanya pembagian lembar kerja siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pola interaksi belajar-mengajar yang terdapat di SMA GAMA meliputi: 1. SMA GAMA dikelola sebagai “Komunitas Pendidikan Dialogis” yang memberikan
suasana
saling
percaya,
saling
menghormati,
saling
memperhatikan, cinta kasih, kemerdekaan untuk berkreasi, bersikap kritis, bereksplorasi, serta berani bertanya dan berpendapat secara bertanggung jawab. 2. Strategi pendampingan menekankan perlunya pembiasaan untuk mengadakan analisis situasi kehidupan iman, sosial, budaya, ekonomi, dan politik 3. Pendekatan pribadi menekankan kerekaan dalam pelayanan 4. Pola interaksi belajar-mengajar dan pendamping peserta didik dapat bervariasi sebagai berikut: a. Pola pendamping-peserta didik Isi kegiatan adalah membangun apersepsi, memberikan informasi, member tugas, motivasi, member umpan balik, membina disiplin kelas atau kelompok kerja dan sebagainya. b. Pola peserta didik-pendamping Isi kegiatan adalah menanyakan, mengusulkan sesuatu, meminta bantuan pendamping, mengkonsultasikan, melaporkan hasil kerja dan informasi, menjawab pertanyaan pendamping, dan lain sebagainya. c. Pola peserta didik-peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Isi kegiatan adalah tanya jawab, diskusi, adu argumentasi dalam debat, berdialog dengan tutor sebaya, pemecahan masalah, bereksperimen, merancang suatu penelitian dan sebagainya.
D. Kurikulum SMA GAMA Pembangunan
nasional
di
bidang
pendidikan
adalah
upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD’45 yang memungkinkan warganya untuk mengembangkan diri menjadi manusia Indonesia yang seutuhnya. Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan siswa dan kesesuainnya dengan lingkungan
kebutuhan
pembangunan
nasional,
perkembangan
ilmu
pengetahuan dan tekhnologi, serta dengan jenis dan jenjang masing-masing pendidikan. Isi kurikulum merupakan susunan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan SMA dalam rangka pencapain tujuan pendidikan nasional. Isi kurikulum SMA wajib memuat sekurang-kurangnya bahan kajian dan pelajaran sebagai berikut: Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra Indonesia, Matematika, Biologi, Kimia, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Geografi, Sejarah, Pendidikan Jasmani, Pendidikan Seni dan Bahasa Inggris. Kurikulum SMA kelas XI program IPA, program IPS, program Bahasa, dan Keagamaan terdiri atas 13 mata pelajaran, muatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
local, dan pengembangan diri. Untuk mata pelajaran SMA, setiap SMA diberi kewenangan untuk menambah mata pelajaran sesuai dengan keadaan lingkungan dan ciri khas SMA yang bersangkutan dengan tidak mengurangi jumlah mata pelajaran yang terdapat di kurikulum yang berlaku secara nasional. Jam pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera
dalam
struktur
kurikulum.
Satuan
pendidikan
dimungkinkan
menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Untuk saat ini kurikulum yang dipakai oleh SMA GAMA, khususnya kelas XI IPA sudah memakai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
E. Struktur Organisasi SMA GAMA Struktur organisasi sangat penting untuk melaksanakan proses belajar mengajar, karena hal ini berhubungan dengan masalah tata kerja personal dari suatu sekolah. Dengan struktur organisasi diharapkan tata kerja dapat tersusun dengan jelas dan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan efesien. Sebagai kepala sekolah yang memegang jabatan tertinggi di SMA GAMA adalah Drs. Untung Sudarmadji. Dalam menjalankan tugasnya, kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah yang menangani dan memegang tugas tertentu serta dibantu oleh bagian tata usaha. Struktur organisasi SMA GAMA adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
1. Pengelola Kepala Sekolah: Nama
: Yayasan Pendidikan SMA GAMA
Berdiri
: 13 Januari 1982, Akte notaris no 57, Notaris R.M.Soeryanto Partaningrat, SH.
Tujuan
: a.
Membantu pemerintah menyelesaikan masalah
b.
Memasyarakatkan ilmu dan mengilmiyahkan masyarakat
c.
Membantu manusia yang susila, cakap, dan demokratis
Alamat
: Jl. Affandi No.5 Yogyakarta 55281, telp.562487
2. Pengurus Yayasan Pendidikan GAMA Ketua
: Prof.Dr.Ir. Sri Widodo, M.Sc
Wakil Ketua
: Ir. Soetojo Tjokrodiharjo
Sekretaris
: Ir. Agnes Mudiarti
Bendahara
: Dr.Ir. Murdijati Mulyono, M.M.,M.Hum
Anggota
: Prof.Dr. Ahmad Sulhoni Prof. Dr. Soehardi Sigit Moeljono Sigit, S.H
Kepala Sekolah
: Drs. Untung Sudarmadji
Wakasek Kurikulum : Dra. Sun Lestari Wakasek Kesiswaan : Drs. Junaidi Wakasek Saranaprasarana
: Dra.G.Siti Kusbirini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Kepala Unit Kerja
; a.
Laboraturium : Dra. Parjilah
b.
UKS
Kepala Tata Usaha
: Sumaniah
Bimbingan dan Konseling
:
: Retna Yulianti
a.
Drs. Jasiman
b.
Dhian Yuliastuti S.Pd.
Wewenang dan tanggung jawab pejabat struktur antara lain: 1. Kepala Sekolah Wewenang dan tanggung jawab Kepala Sekolah: a
Merencanakan jalannya kegiatan sekolah sesuai dengan peraturan dan kurikulum yang berlaku
b Mengawasi proses pelaksanaan kegaiatan sekolah baik intra maupun ekstrakurikuler c
Mengambil kebijaksanaan dalam menetapkan inisiatif dan mengambil keputusan terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan sekolah
d Membina hubungan/kerjasama baik secara intern maupun ekstern e
Bertanggung jawab seluruh proses kegiatan di kantor dinas Diknas Kabupaten Sleman dan ke Yayasan Pendidikan GAMA
f
Bertanggung jawab atas seluruh proses kegiatan sekolah dari awal tahun pelajaran sampai dengan akhir tahun pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
2. Wakil Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah bertugas membantu kepala sekolah yang berhubungan dengan perubahan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, serta hubungan dengan masyarakat. Berdasarkan tugasnya, wakil kepala sekolah meliputi: a
Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum Bertugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan menyusun kalender pendidikan, pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran, serta mengatur penyusunan program pengajaran, program satuan pengajaran, persiapan mengajar, penjabaran dan penyesuain kurikulum.
b Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan Bertugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan penerimaan siswa baru, mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling, mengadakan pembinaan peserta didik, mengatur dan membina kegiatan OSIS, ekstrakurikuler, dan koperasi. c
Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana Prasarana Bertugas membantu kepala sekolah dalam merencanakan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar, merencanakan program pengadaaan, dan pemanfaatan sarana dan prasarana.
d Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat Bertugas
membantu
kepala
sekolah
dalam
mengatur
dan
mengembangkan hubungan dengan komite sekolah dan peran komite sekolah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
menjalin hubungan dan kerjasama dengan alumni, serta menyelenggarakan bakti sosial dan karya wisata. 3. Guru Guru sebagai wali kelas membantu Kepala Sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efesien. a
Guru Wali Kelas Guru sebagai Wali Kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatankegiatan sebagai berikut:
1) Pengelolaan kelas 2) Penyelenggaraan administrasi kelas, yang meliputi: denah tempat duduk siswa, papan absensi siswa, daftar pelajaran kelas, daftar piket kelas, buku absensi siswa, buku kegiatan pembelajaran kelas, tata tertib kelas 3) Penyusunan pembuatan statistik bulanan siswa 4) Pengisian daftar pengumpulan nialai siswa 5) Pembuatan catatan khusus tentang siswa 6) Pencatatan mutasi siswa 7) Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar 8) Pembagian buku laporan hasil belajar b Guru Bidang Studi Guru bidang studi bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
efektif dan efesien. Tugas dan tanggung jawab seorang guru bidang studi meliputi: 1) Membuat perlengkapan program pengajaran 2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran 3) Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir 4) Mengadakan analisis hasil ulangan harian 5) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan 6) Mengisi daftar nilai siswa 7) Melaksanakan kegiatan membimbing 8) Membuat alat pengajaran/alat peraga 9) Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni 10) Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum 11) Melaksanakan tugas tertentu di sekolah 12) Mengadakan program pengembangan pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya 13) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa 14) Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum mulai 15) Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum 16) Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
c
Guru Piket Guru piket bertugas mengisi daftar presensi guru, mengisi daftar dan kartu izin siswa untuk masuk dalam kelas maupun keluar kelas, serta bertanggung jawab bila kelas dalam keadaan kosong.
d Guru Bimbingan dan Konseling Guru BK membantu Kepala Sekolah dalam menyusun program pelaksanaan BK, memberikan layanan pada siswa dalam mengatasi masalahmasalah tentang kesulitan belajar, serta mengadakan penilaian tentang pelaksanaan BK.
F. Sumber Daya SMA GAMA Sumber daya SMA GAMA terdiri dari guru dan karyawan. Guru yang bekerja di SMA GAMA secara keseluruhan berjumlah 29 orang guru pengajar. Tenaga pengajar di SMA GAMA terdiri dari guru pembina, guru tetap yayasan, guru dewasa, guru tidak tetap, dan guru bantu. Para guru tersebut mengajar sesuai dengan kompetensinya masing-masing.
G. Siswa SMA GAMA Pada tahun ajaran 2009/2010 SMA GAMA memiliki sembilan kelas yang terdiri dari tiga kelas untuk kelas X yaitu XA, XB, dan XC dan tiga kelas untuk kelas XI yaitu XI IPA, XI IPS 1, XI IPS 2 serta empat kelas untuk kelas XII yaitu XII IPA, XII IPS 1, dan XII IPS 2, dan XII IPS 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Jumlah siswa yang dimiliki SMA GAMA secara menyeluruh berjumlah 223 siswa yang terdiri dari 119 siswa putra dan 104 siswa putri, data tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut:
Kelas XA XB XC XI IPS 1 XI IPS 2 XI IPA XII IPS 1 XII IPS 2 XII IPS 3 XII IPA
Tabel 4.1 Data Siswa SMA GAMA 2009/2010 Jumlah Siswa Jumlah Siswa Putra Putri 11 10 9 10 13 9 13 6 16 5 11 17 10 13 14 9 13 10 9 15
Jumlah 21 19 22 19 21 28 23 23 23 24
H. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA GAMA SMA GAMA memiliki kondisi bangunan fisik yang cukup baik dan nyaman yang sangat mendukung untuk melakukan kegiatan proses belajar mengajar. Observasi lingkungan fisik sekolah dilakukan dengan mengenali lingkungan sekolah tempat PPL dengan lebih baik. Hal-hal yang termasuk dalam observasi ini antara lain: 1. Bentuk Gedung Sekolah Gedung Sekolah SMA GAMA berbentuk segi empat dengan dua lantai di tengah-tengahnya terdapat sebuah pendapa yang digunakan sebagai aula. Disamping kiri aula terdapat ruang BK (bimbingan konseling), ruang kesehatan, perpustakaan dan kamar mandi wanita, serta di bagian pojok terdapat kamar mandi pria. Sedangkan di bagian kanan terdapat ruang guru,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
kepala sekolah, tata usaha, ruangan wakil kepala sekolah, lab media (komputer), dan ruang media. Sedangkan di lantai atas terdiri dari kelas-kelas, lab fisika dan IPA, serta kamar kecil. 2. Kondisi Bangunan Bangunan SMA GAMA merupakan gedung permanen. Kondisi bangunan SMA GAMA ini masih cukup bagus. Dinding-dindingnya masih kuat dan atapnya tidak bocor. Cat-cat di setiap dinding sangat baik, karena sudah di cat kembali oleh sekolah 3. Halaman Sekolah Halaman sekolah SMA GAMA terdiri dari dua halaman, yaitu halaman yang luas dan halaman yang sempit. Halaman yang luas biasa dipakai untuk upacara bendera dan bermain basket. Halaman ini terletak diantara gedung sekolah dan yayasan. Sedangkan halaman yang kedua terletak di dalam lingkungan sekolah. Halaman ini sedikit sempit dibandingkan yang luar. Namun halaman ini cukup asri karena ditumbuhi berbagai macam tanaman hijau dan juga kolam ikan hias yang mengelilingi aula 4. Pagar Sekolah Pagar sekolah terbuat dari cat bewarna biru. Pagar ini terdapat di depan gedung sekolah sebagai gerbang sekolah. Pagar ini selalu ditutup bila KBM berlangsung. Sedangkan pagar sekolah diberi pagar tembok untuk memisahkan
gedung
(masyarakat sekitar)
sekolah
dengan
gedung-gedung
yang
lainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
5. Kamar Kecil Kamar kecil SMA GAMA dibedakan atas kamar kecil guru dan kamar kecil siswa. Setiap kamar kecil dibedakan lagi menjadi kamar kecil bagi pria dan wanita. Kamar kecil bagi siswa terdapat di setiap lantai dan terletak di pojok bangunan. Kamar kecil agak kurang terawatt, sedikit baud an kotor. Sedangkan kamar kecil guru selalu terawat dan wangi. Secara keseluruhan, ketersediaan air bersih dalam setiap kamar kecil baik siswa maupun guru sudah cukup baik. 6. Kantin Dahulu kantin SMA GAMA terdapat tiga unit, terletak di halaman luar yaitu di belakang ring basket antara sekolah dan kantor yayasan. Tetapi sekarang SMA GAMA sudah merenovasi kantinnya dan terletak di dalam wilayah sekolah dan hanya berjumlah satu unit. 7. Klinik Pemberian pertolongan di bidang kesehatan bagi guru, karyawan, dan siswa pada awalnya dipegang oleh bagian UKS (Usaha Kegiatan Sekolah), yang terletak bersebelahan dengan ruang BK (Bimbingan Konseling), tetapi saat ini semua kegiatan di bidang kesehatan dialihkan di klinik Gama Sisma Medika. 8. Mushola Mushola terletak di samping lapangan dengan ukuran tidak begitu besar. Mushola ini diperuntukan bagi mereka umat muslim yang ingin bersembayang pada jam-jam tertentu tanpa mencari tempat yang jauh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
9. Tempat Parkir Tempat parkir SMA GAMA ada dua tempat parkir, yang pertama adalah di depan kantor yayasan GAMA, dan yang selanjutnya adalah berada di samping lapangan basket SMA GAMA.
I. Hubungan antara Satuan Pendidikan dengan Instansi Lain Hubungan antara SMA GAMA dengan pihak lain merupakan sebuah sinergi yang saling memberi manfaat. Sinergi ini berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan perkembangan sekolah di masa yang akan datang. Hubungan ini tercipta karena adanya ikatan saling percaya dan memang harus di jaga agar dapat mendukung terciptanya tujuan sekolah. Hubungan yang terjalin antara SMA GAMA dengan instansi lain adalah: 1. Hubungan Sekolah dengan Kantor Dinas Pendidikan Nasional a. Sekolah menyerahkan laporan rutin setiap bulan, triwulan dan tahunan kepada Dinas Pendidikan Nasional b. Supervisi dari Dinas Pendidikan Nasional kepada sekolah dan Guru c. Mengadakan rapat kerja dengan pejabat Dinas Pendidikan dan para Kepala Sekolah 2. Hubungan Sekolah dengan Orang Tua/Wali Murid Hubungan kerjasam SMA GAMA dengan orang tua/wali murid adalah sangat penting karena bertujuan untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan bagi siswa. Dengan adanya kerjasama ini, pihak sekolah dan orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
tua siswa mengetahui perkembangan siswa tersebut selama menempuh pendidikan di SMA GAMA. 3. Hubungan SMA GAMA dengan Masyarakat Sekitar SMA GAMA Yogyakarta memiliki hubungan dengan masyarakat sekitar. Usaha yang dilakukan agar tetap terjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar salah satunya adalah pemberian zakat berupa beras kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan yang secara rutin diadakan setiap bulan ramadhan. Dan sekolah SMA GAMA juga melakukan kegiatan donor darah bekerjasama dengan PMI. 4. Hubungan SMA GAMA dengan Perguruan Tinggi SMA GAMA membuka kesempatan bagi perguruan tinggi untuk bekerja sama, antara lain dengan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai tempat melakukan kegiatan PPL dan penelitian. 5. Hubungan SMA GAMA dengan Sekolah lain SMA GAMA selalu melakukan rapat MGMP antar guru mata pelajaran se kabupaten Sleman, sedangkan hubungan persahabatan antar sekolah biasanya dapat terjalin melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler sekolah misalnya: pertandingan olahraga, pentas seni, dan lain-lain.
J. Komite SMA GAMA Komite sekolah berfungsi sebagai pendorong, motor penggerak, kerjasama, penampung dan penganalisa serta penggalang dana di luar kewajiban pokok siswa dalam rangka penyelenggaraan pendidikan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
bermutu.
Komite
sekolah
berperan
sebagai
pemberi
pertimbangan,
pendukung, dan pengontrol pelaksanaan pendidikan di sekolah. Komite sekolah SMA GAMA Yogyakarta ini bersifat mandiri, tidak mempunyai hubungan hirarkis dengan lembaga pemerintah maupun swasta manapun. Komite sekolah SMA GAMA Yogyakarta merupakan badan pengelola peningkatan mutu dan potensi pendidikan di SMA GAMA Yogyakarta. Berdiri pada tanggal 12 Juli 2003 dan bertujuan untuk: 1. Mewadahi dan menyalurkan aspirasi serta prakarsa masyarakat untuk melahirkan kebijakan operasional dan program kerja sekolah 2. Menciptakan suasana yang demokratis dan dapat dipertanggung jawabkan dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan yang bermutu 3. Meningkatkan
tanggung
jawab
dan
peran
serta
masyarakat
dalam
menyelenggarakan pendidikan di sekolah Susunan kepengurusan Komite Sekolah SMA GAMA Yogyakarta terdiri dari: 1. Ketua
: Dr. Ir. Supranto, M.Sc
2. Wakil Ketua
: Drs. Winih Wicaksono, MT
3. Sekretaris
: Drs. P. Suyanto
4. Bendahara
: Suryati
5. Bidang Pendidikan
: Drs. Wien Pudji Priyanto, M.Pd Ir. Agnes Murdiyadi Drs. Untung Sudarmadji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
6. Kemitraan (Humas dan Kerjasama) 7. Litbang
: Hartono Herlina Dra. G. Siti Kusbarini : Agus Priyanto M. Yazid Abd. Azim B.A Dr. Ir. Mudijati Gardji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
BAB V PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa langkah; langkah pertama yang harus dilakukan adalah analisis deskripsi data kedisiplinan belajar (X1), jumlah jam belajar (X2), dan kemandirian belajar akuntansi (X3), dan prestasi belajar akuntansi (Y). Bentuk dari pendeskripsian data tersebut menggunakan daftar tabulasi distribusi frekuensi untuk masingmasing variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat. Selanjutnya dari deskripsi data tersebut, peneliti akan melakukan perhitungan mean, median, modus, dan deviasi standar berdasarkan skor-skor data yang telah disusun dalam tebel distribusi frekuensi dari masing-masing variabel. Penilaian masing-masing variabel menggunakan penilaian acuan patokan (PAP) tipe II. Langkah kedua yaitu melakukan uji prasarat. Uji prasarat dalam penilaian ini dilakukan dengan melakukan uji normalitas dan linieritas. Langkah ketiga yaitu dengan cara menguji hipotesis dari masing-masing variabel. Berikut ini akan disajikan hasil deskripsi data dari masing-masing variabel: 1. Kedisiplinan Belajar Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik. Statistik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial. Termasuk dalam statistik deskriptif adalah penyajian data melalui tabel,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
grafik, perhitungan mean, median, modus, persentil, perhitungan persentase dan deviasi standar. Berikut ini akan disajikan statistik deskriptif data variabel kedisiplinan belajar: a
Perhitungan Mean, Median, Modus, dan Deviasi Standar Banyaknya butir kuesioner yang valid untuk variabel kedisiplinan belajar adalah 7 item. Skor tertinggi yang di dapat dari hasil penelitian adalah 24, sedangkan skor terendah adalah 15. Hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan SPSS di dapat hasil sebagai berikut: Hasil perhitungan menggunakan SPSS di dapat range = 9; mean = 19,90; median = 20,00; modus = 19; deviasi standar = 2,240; dan varians = 5,015. Sedangkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan kalkulator ditemukan nilai mean = 20; median = 19,875; dan modus = 19,61; varians = 5,265; dan deviasi standar = 2,295. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran IV.
b Perhitungan penilaian acuan patokan (PAP) tipe II Interpretasi data penelitian variabel kedisiplinan belajar dilakukan berdasarkan penilaian acuan patokan tipe II. Item kuesioner yang digunakan untuk mengungkap variabel kedisiplinan belajar sebanyak 7 item, dengan skor berkisar antara 1-4. Skor tertinggi yang mungkin dicapai adalah 28, sedangkan skor terendah adalah 7. Berikut ini disajikan hasil interpretasinya (Lampiran IV).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Tabel 5.1 Interpretasi PAP Kedisiplinan Belajar Skor Frekuensi Persentase Kategori Sangat baik 2,5% 1 24 - 28 Baik 35% 14 21 - 23 Cukup 40% 16 19 - 20 Rendah 15% 6 17 - 18 Sangat rendah 7,5% 3 Dibawah 17 Jumlah 40 100% Berdasarkan tabel di atas nampak bahwa terdapat 1 siswa (2,5%) mempunyai kedisiplinan belajar sangat baik, 14 siswa (35%) mempunyai kedisiplinan belajar baik, 16 siswa (40%) mempunyai kedisiplinan belajar yang cukup, 6 siswa (15%) mempunyai kedisiplinan belajar rendah, 3 siswa (7,5%) mempunyai kedisiplinan yang sangat rendah. Dengan melihat penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan belajar siswa-siswi kelas XI IPS SMA GAMA termasuk dalam kategori cukup. Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa sebagian besar variabel kedisiplinan belajar terletak pada kategori cukup. 2. Jumlah Jam Belajar Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik. Statistik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial. Termasuk dalam statistik deskriptif adalah penyajian data melalui tabel, grafik, perhitungan mean, median, modus, persentil, perhitungan persentase dan deviasi standar. Berikut ini akan disajikan statistik deskriptif data variabel jumlah jam belajar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
a
Perhitungan Mean, Median, Modus, dan Deviasi Standar Banyaknya butir kuesioner yang valid untuk variabel jumlah jam belajar adalah 3. Skor tertinggi yang di dapat dari hasil penelitian adalah 9 sedangkan skor terendah adalah 5. Hasil perhitungan dengan bantuan SPSS di dapat hasil sebagai berikut: Hasil perhitungan menggunakan bantuan SPSS di dapat range = 4; mean = 6,18; median = 6,00; modus = 6; varians = 0,815; dan deviasi standar = 0,903. Sedangkan hasil perhitungan dengan menggunakan kalkulator ditemukan nilai mean = 6,175; median = 6,11; modus = 6; varians = 0,81474 dan deviasi standar = 0,9026. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran IV.
b Perhitungan penilaian acuan patokan (PAP) tipe II Interpretasi data penelitian variabel jumlah jam belajar dilakukan berdasarkan penilaian acuan patokan tipe II. Item kuesioner yang digunakan untuk mengungkap variabel jumlah jam belajar sebanyak 3 item, dengan skor berkisar antara 1-4. Skor tertinggi yang mungkin dicapai adalah 12, sedangkan skor terendah adalah 3. Berikut ini disajikan hasil interpretasinya (lampiran IV). Tabel 5.2 Interpretasi PAP Jumlah Jam Belajar Skor Frekuensi Persentase Kategori Sangat baik 0 0 10 - 12 Baik 2,5% 1 9 Cukup 2,5% 1 8 Rendah 27,5% 11 7 Sangat rendah 67,5% 27 Dibawah 7 Jumlah 40 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Berdasarkan tabel di atas nampak bahwa siswa-siswi IPS kelas XI SMA GAMA tidak satu orangpun yang mampu mengatur jumlah jam belajar dengan sangat baik, 1 siswa (2,5%) mempunyai jumlah jam belajar yang baik, 1 siswa (2,5%) mempunyai jumlah jam belajar yang cukup, 11 siswa (27,5%) mempunyai jumlah jam belajar yang rendah, 27 siswa (67,5%) mempunyai jumlah jam belajar sangat rendah. Dengan melihat penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa siswi kelas XI IPS SMA GAMA mempunyai jumlah jam belajar yang sangat rendah. 3. Kemandirian Belajar Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik. Statistik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial. Termasuk dalam statistik deskriptif adalah penyajian data melalui tabel, grafik, perhitungan mean, median, modus, persentil, perhitungan persentase dan deviasi standar. Berikut ini akan disajikan statistik deskriptif data variabel kemandirian belajar: a
Perhitungan Mean, Median, Modus, dan Deviasi Standar Butir pernyataan yang terdapat dalam kuesioner untuk variabel kemandirian belajar berjumlah 10 pernyataan yang kesemuanya valid. Skor tertinggi yang di dapat dari hasil penelitian adalah 36, sedangkan skor terendah adalah 20. Hasil perhitungan dengan bantuan SPSS di dapat hasil sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Hasil perhitungan menggunakan bantuan SPSS di dapat range = 16; mean = 27,25; median = 28,00; modus = 26; varians = 18,705; dan deviasi standar = 4,325. Sedangkan hasil perhitungan menggunakan kalkulator di dapat mean = 27,675; median = 28; modus = 29,045; varians = 18,225; dan deviasi standar = 4,269. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran IV. b Perhitungan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II Interpretasi data penelitian variabel kemandirian belajar akuntansi dilakukan berdasarkan penilaian acuan patokan tipe II. Item kuesioner yang digunakan untuk mengungkap variabel jumlah jam belajar sebanyak 10 item, dengan skor berkisar antara 1-4. Skor tertinggi yang mungkin dicapai adalah 40, sedangkan skor terendah adalah 10. Berikut ini disajikan hasil interpretasinya (lampiran IV). Tabel 5.3 Interpretasi PAP Kemandirian Belajar Skor Frekuensi Persentase Kategori Sangat baik 10% 4 34-40 Baik 22,5% 9 30-33 Cukup 20% 8 27-29 Rendah 25% 10 24-26 Sangat rendah 22,5% 9 Dibawah 24 Jumlah 40 100% Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa terdapat 4 siswa (10%) kemandirian belajar akuntansi sangat baik, 9 siswa (22,5%) mempunyai kemandirian belajar akuntansi yang baik, 8 siswa (20%) mempunyai kemandirian belajar akuntansi cukup, 10 siswa (25%) mempunyai kemandirian belajar akuntansi yang rendah, dan 9 siswa (22,5%) mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
kemandirian belajar akuntansi yang sangat rendah. Dengan melihat penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa siswi kelas XI IPS SMA GAMA mempunyai kemandirian belajar akuntansi yang rendah. 4. Prestasi Belajar Akuntansi Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik. Statistik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial. Termasuk dalam statistik deskriptif adalah penyajian data melalui tabel, grafik, perhitungan mean, median, modus, persentil, perhitungan persentase dan deviasi standar. Berikut ini akan disajikan statistik deskriptif data variabel prestasi belajar akuntansi: a
Perhitungan Mean, Median, Modus, dan Deviasi Standar Skor tertinggi yang di dapat dari hasil penelitian untuk variabel prestasi belajar akuntansi adalah 87, sedangkan skor terendah adalah 65. Hasil perhitungan dengan bantuan SPSS di dapat hasil sebagai berikut: Hasil perhitungan menggunakan SPSS di dapat range = 22; mean = 73,68; median = 73,00; varians = 32,738; dan deviasi standar = 5,722. Sedangkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan kalkulator di dapat mean = 73,6; median = 73,227; modus = 73,64; varians = 32,4; deviasi standar = 5,692. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran IV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
b Perhitungan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II Skor tertinggi yang di harapkan di capai oleh para siswa adalah 100. Interpretasi dilakukan dengan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Berikut ini disajikan hasil interpretasinya: Tabel 5.4 Interpretasi PAP Prestasi Belajar Akuntansi Skor Frekuensi Persentase Kategori Sangat baik 20% 8 81 - 100 Baik 75% 30 66 – 80 Cukup 5% 2 56 – 65 Rendah 0 0 46 – 55 Sangat rendah 0 0 Dibawah 46 Jumlah 40 100% Berdasarkan tebel di atas tampak bahwa terdapat 8 siswa (20%) mempunyai prestasi belajar akuntansi sangat baik, 30 siswa (75%) mempunyai prestasi belajar akuntansi yang baik, 2 siswa (5%) mempunyai prestasi belajar akuntansi yang cukup, dan 0 (0) siswa mempunyai prestasi belajar akuntansi rendah, 0 siswa (0) mempunyai prestasi belajar akuntansi yang sangat rendah. Dengan melihat penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa siswi kelas XI IPS SMA GAMA mempunyai prestasi belajar akuntansi yang baik
B. Pengujian Prasarat Analisis 1. Uji Normalitas Setelah uji deskriptif data selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji prasarat. Uji prasarat yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji linieritas. Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Apabila data berdistribusi normal, maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik. Karena salah satu syarat menggunakan statistik parametrik adalah data yang digunakan harus berdistribusi normal. Berikut ini disajikan pengujian normalitas data dari masing-masing variabel, yaitu kedisiplinan belajar (X1), jumlah jam belajar (X2), kemandirian belajar akuntansi (X3) dan prestasi belajar akuntansi (Y). Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov Smirnov dengan bantuan program SPSS 13.0. Tabel 5.5 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz ed Residual 40 ,0000000 5,43456687 ,114 ,114 -,066 ,719 ,679
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Dari tabel tersebut ditemukan Kolmogorov Smirnov sebesar 0,719 dengan Sig-(P =0,679), dengan demikian data dari masing-masing variabel bebas dan variabel terikat adalah berdistribusi normal. 2. Uji Linieritas Setelah dilakukan uji normalitas maka selanjutnya dilakukan uji linieritas. Tujuan dilakukan pengujian linieritas adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan linier atau tidak antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Hubungan yang terjadi ini adalah hubungan pervariabel yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
variabel kedisiplinan belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi, variabel jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi, variabel kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi. Uji linieritas dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer melalui SPSS 13.0, dan digunakan statistik uji F dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan n-k-1. Hasil pengujian hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) sebagai berikut: Hasil pengujian hubungan antara variabel bebas kedisiplinan belajar (X1) dengan variabel terikat prestasi belajar akuntansi (Y) di dapat Fhitung 0,682 pada derajat kebebasan df 8,30. Karena Fhitung < Ftabel, atau 0,682 < 2,27, maka hubungannya adalah linier. Hasil pengujian hubungan antara variabel bebas jumlah jam belajar (X2) dengan variabel terikat prestasi belajar akuntansi (Y) di dapat Fhitung 0,238 pada derajat kebebasan df 3,35. Karena Fhitung < Ftabel, atau 0,238 < 2,89, maka hubungannya adalah linier. Hasil pengujian hubungan antara variabel bebas kemandirian belajar akuntansi (X3) dengan variabel terikat prestasi belajar akuntansi (Y) di dapat Fhitung 0,821 pada derajat kebebasan df 14,24. Karena Fhitung < Ftabel, atau 0,821 < 2,13, maka hubungannya adalah linier. Dengan melihat hasil pengujian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara masing-masing variabel terikat adalah linier. Sehingga data yang terkumpul telah memenuhi syarat untuk dianalisis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
3. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dapat dideteksi pada model regresi, apabila pada variabel terdapat pasangan variabel bebas yang saling berkorelasi kuat satu sama lain. Uji multikolinearitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 13.0 dengan hasil pengujian sebagai berikut: Tabel 5.6 Uji Multikolinearitas a Coefficients
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant) 54,517 9,996 kedisiplinan ,535 ,470 ,209 jam 1,480 1,029 ,233 kemandirian -,023 ,249 -,017
t 5,454 1,137 1,438 -,091
Collinearity Statistics Sig. Tolerance VIF ,000 ,263 ,741 1,350 ,159 ,950 1,052 ,928 ,709 1,411
a. Dependent Variable: prestasi
Dari hasil pengujian multikolinearitas untuk variabel kedisiplinan belajar (X1) ditemukan nilai VIF sebesar 1,350. Dari hasil pengujian multikolinearitas untuk variabel jumlah jam belajar (X2) ditemukan nilai VIF sebesar 1,052. Dari hasil pengujian multikolinearitas untuk variabel kemandirian belajar akuntansi (X3) ditemukan nilai VIF sebesar 1,411. Oleh karena nilai VIF < 10, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa diantara variabelvariabel bebas tidak terjadi multikolinearitas. 2) Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak konstan pada regresi
sehingga
akurasi
hasil
prediksi
menjadi
meragukan.
Uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 13.0 dengan hasil sebagai berikut: Tabel 5.7 Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa
Model 1
(Constant) kedisiplinan jam kemandirian
Unstandardized Coefficients B Std. Error -2,930 5,641 ,315 ,265 ,013 ,581 ,035 ,140
Standardized Coefficients Beta
t -,519 1,187 ,023 ,247
,223 ,004 ,047
Sig. ,607 ,243 ,982 ,806
a. Dependent Variable: abresid
Dari hasil pengujian heteroskedastisitas untuk variabel kedisiplinan belajar (X1) ditemukan nilai sig-(P = 0,243); variabel jumlah jam belajar (X2) ditemukan nilai sig-(P = 0,982); variabel kemandirian belajar akuntansi (X3) ditemukan nilai sig-(P = 0,806). Oleh karena nilai sig-(P) > 0,05. Maka dapat disimpulkan
diantara
variabel-variabel
bebas
tidak
terjadi
gejala
heteroskedastisitas. 3) Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji DurbinWatson. Regresi yang terdeteksi otokorelasi dapat berakibat biasnya interval kepercayaan dan ketidaktepatan uji F dan uji T (Triton, 2005:156). Pengujian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 13.0, dengan hasil sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Tabel 5.8 Uji Autokorelasi Model Summaryb Model 1
R R Square ,250a ,063
Adjusted R Square -,016
Std. Error of the Estimate 3,19224
DurbinWatson 2,042
a. Predictors: (Constant), kemandirian, jam, kedisiplinan b. Dependent Variable: abresid
Gambar 5.9 Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi dengan Durbin Watson
Dari hasil pengujian otokorelasi untuk variabel bebas kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, dan kemandirian belajar akuntansi ditemukan DWhitung = 2,042 (n=40; 4-dL (1,3384) = 2,6616; 4 – dU (1,6589) = 2,3411; k =3), oleh karena nilai D-W > 4 – dL, maka diantara variabel-variabel bebas terjadi gejala autokorelasi negatif.
C. Pengujian Hipotesis Penelitian Pada penelitian ini ada empat hipotesis yang akan diuji. Hipotesis pertama, hipotesis kedua, dan hipotesis ketiga diuji dengan menggunakan analisis korelasi product moment yang dikerjakan dengan bantuan program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
SPSS 13.0. Sedangkan hipotesis keempat menggunakan analisis regresi linier ganda tiga variabel bebas yang dikerjakan dengan bantuan program SPSS 13.0. Hasil perhitungan diperoleh korelasi antara masing-masing variabel bebas yaitu kedisiplinan belajar (X1), jumlah jam belajar (X2), dan kemandirian belajar akuntansi (X3), dengan variabel terikat (Y), seperti yang diterangkan dalam tabel berikut: Tabel 5.10 Hasil korelasi antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat Variabel Variabel N rhitung Signifikansi Kesimpulan Bebas Terikat Tidak X1 Y 40 0,212 0,190 Signifikan Tidak X2 Y 40 0,240 0,136 Signifikan Tidak X3 Y 40 0,138 0,396 Signifikan 1. Hubungan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi a. Perumusan Hipotesis Ho
= Tidak ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi
H1
= Ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Kedisiplinan Prestasi
Tabel 5.11 Korelasi Kedisiplinan Belajar kedisiplinan 1 PearsonCorrelation Sig. (2-tailled) 40 N Pearson Correlation 0,212 Sig. (2-tailled) 0,190 N 40
prestasi 0,212 0,190 40 1 40
b. Menentukan koefisien korelasi antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansinya atau mencari nilai rhitung nya. Berdasarkan tabel output SPSS 13.0 diketahui bahwa nilai rhitung sebesar 0,212 dan taraf signifikansi 0,190. Karena taraf signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak signifikan, dan H0 diterima. Sehingga dapat ditarik kesimpulan tidak ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi. c. Interpretasi hubungan antara variabel kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi dengan menggunakan pedoman sebagai berikut: Berdasarkan tabel output SPSS 13.0 diketahui bahwa nilai rhitung sebesar 0,212. Hal ini berarti bahwa antara variabel kedisiplinan belajar (X1) dengan variabel prestasi belajar akuntansi (Y) terdapat hubungan positif yang rendah. Oleh karena itu jika kedisiplinannya rendah maka prestasi belajar akuntansinya juga rendah. 2. Hubungan antara jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi a. Perumusan Hipotesis Ho
= Tidak ada hubungan positif antara jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
H1
= Ada hubungan positif antara jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi
Jam Belajar Prestasi
Tabel 5.12 Korelasi Jumlah Jam Belajar Jam belajar PearsonCorrelation 1 Sig. (2-tailled) 40 N Pearson Correlation 0,240 Sig. (2-tailled) 0,136 N 40
Prestasi 0,240 0,136 40 1 40
b. Menentukan koefisien korelasi antara jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi atau mencari nilai rhitung nya. Berdasarkan tabel output SPSS 13.0 diketahui bahwa nilai rhitung sebesar 0,240 dan taraf signifikansi 0,136. Karena taraf signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak signifikan, dan H0 diterima. Sehingga dapat ditarik kesimpulan tidak ada hubungan positif antara jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi. c. Interpretasi hubungan antara variabel jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi dengan menggunakan pedoman sebagai berikut Berdasarkan tabel output SPSS 13.0 diketahui bahwa nilai rhitung sebesar 0,240. Hal ini berarti bahwa antara variabel jumlah jam belajar (X2) dengan variabel prestasi belajar akuntansi (Y) terdapat hubungan positif yang rendah. Oleh sebab itu jika jumlah jam belajar rendah maka prestasi belajar akuntansinya rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
3. Hubungan antara kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi a. Perumusan Hipotesis Ho
= Tidak ada hubungan positif antara kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi
H1
= Ada hubungan positif antara kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi
Tabel 5.13 Korelasi Kemandirian Belajar Akuntansi kemandirian belajar 1 Kemandirian Belajar PearsonCorrelation Sig. (2-tailled) 40 N Prestasi Pearson Correlation 0,138 Sig. (2-tailled) 0,396 N 40
prestasi 0,138 0,396 40 1 40
b. Menentukan koefisien korelasi antara kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi Berdasarkan tabel output SPSS 13.0 diketahui bahwa nilai rhitung sebesar 0,138 dan taraf signifikansi 0,396, karena taraf signifikansi lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima. Sedangkan dari persamaan regresi menunjukkan nilai b3 (-), sehingga arah hubungannya adalah negatif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan negatif antara variabel kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi. c. Interpretasi hubungan antara variabel jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi dengan menggunakan pedoman sebagai berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Berdasarkan tabel output SPSS 13.0 diketahui bahwa nilai rhitung sebesar 0,138. Hal ini berarti bahwa antara variabel kemandirian belajar akuntansi (X3) dengan variabel prestasi belajar akuntansi (Y) terdapat hubungan positif yang sangat rendah. Namun dari persamaan regresi menunjukkan nilai b3 (-), sehingga arah hubungannya adalah negatif. Dengan demikian hubungan antara variabel kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi adalah negatif. Oleh sebab itu jika kemandirian belajar akuntansinya rendah, maka prestasi belajar akuntansinya tinggi. 4. Hubungan antara kedisiplinan belajar (X1), jumlah jam belajar (X2), kemandirian belajar akuntansi (X3), dengan prestasi belajar akuntansi (Y) a. Perumusan Hipotesis Ho
= Tidak ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi
H1
= Ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, dan kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi
b. Menentukan koefisien korelasi kedisiplinan belajar (X1), jumlah jam belajar (X2), kemandirian belajar akuntansi (X3) dengan prestasi belajar akuntansi (Y) Hasil perhitungan nilai koefisien korelasi ganda (lihat lampiran V) diperoleh nilai Ry123 sebesar 0,313. Untuk menguji signifikansi nilai koefisien korelasi Ry123 maka digunakan uji F pada taraf signifikansi 5%. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Fhitung sebesar 1,302 sementara Ftabel pada df (3,36) adalah 2,86. Dengan demikian Fhitung < Ftabel (1,302 < 2,86). Taraf signifikansinya sebesar 0,289 lebih besar dari 0,05. Berarti H0 diterima, atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
dengan kata lain tidak ada hubungan yang positif antara variabel kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, dan kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi. Tetapi untuk kemandirian belajar akuntansi dari persamaan regresi menunjukkan nilai b3 (-), sehingga arah hubungannya adalah negatif. c. Interpretasi hubungan antara variabel kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, dan kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi Berdasarkan tabel output SPSS 13.0 diketahui bahwa nilai rhitung sebesar 0,313. Hal ini berarti bahwa antara variabel kedisiplinan belajar (X1), jumlah jam belajar (X2) dengan variabel prestasi belajar akuntansi (Y) terdapat hubungan positif yang rendah. Artinya jika kedisiplinan dan jumlah jam belajar rendah, maka prestasi belajar juga rendah. Sedangkan untuk kemandirian belajar akuntansi (X3) dari persamaan regresi menunjukkan nilai b3 (-), sehingga arah hubungannya adalah negatif. Dengan demikian hubungan antara variabel kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi adalah negatif. Oleh sebab itu jika kemandirian belajar akuntansinya rendah, maka prestasi belajar akuntansinya tinggi.
D. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Hubungan antara Kedisiplinan Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi Dari hasil analisis data diketahui rhitung sebesar 0,212, artinya korelasi antara variabel kedisiplinan belajar (X1) dengan prestasi belajar akuntansi berada pada keadaan rendah. Sedangkan taraf signifikansi sebesar 0,190 > α
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
0,05, yang berarti tidak signifikan. Dengan demikian H0 diterima, artinya tidak ada hubungan positif kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi. Disiplin merupakan sikap mental yang mengandung kerelaan mematuhi suatu ketentuan atau tata tertib yang berlaku dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Pelaksanaan pedoman-pedoman yang baik di dalam usaha belajar dengan disertai disiplin akan membuat peserta didik mempunyai cara belajar yang baik. Apabila peserta didik mempunyai cara belajar yang baik, maka prestasi belajarnyapun akan baik. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan positif antara variabel kedisiplinan belajar (X1) dengan variabel prestasi belajar akuntansi (Y). Peneliti beranggapan bahwa prestasi belajar siswa ditentukan oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah guru. Guru sebagai subjek pendidikan bertugas untuk mentransfer ilmu kepada siswa, serta menguasai dan mengontrol kondisi kelas siswa (Nurkholis, 2006:16). Dalam hasil analisis, siswa SMA GAMA kelas XI IPS, kedisiplinannya rendah, tetapi prestasi belajar akuntansinya tinggi. Karena guru akuntansi SMA GAMA dapat mentranfer ilmu kepada siswa dengan baik, serta dapat menguasai dan mengontrol siswanya. Menerima hipotesis artinya tidak cukup informasi dari sampel untuk menyimpulkan bahwa hipotesis harus kita tolak, artinya walaupun hipotesis itu kita terima tidak berarti bahwa hipotesis itu benar
(Boediono,
2002:435).
Sedangkan
hasil
penelitian
terdahulu
menunjukkan adanya hubungan positif antara kedisiplinan belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi. Sehingga peneliti merasa perlu diadakannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
penelitian ulang oleh pihak-pihak yang tertarik untuk melakukan penelitian berkaitan dengan topik ini. 2. Hubungan antara Jumlah Jam Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi Dari hasil analisis data diketahui rhitung sebesar 0,240, artinya korelasi antara variabel jumlah jam belajar (X2) dengan prestasi belajar akuntansi (Y) berada pada keadaan rendah. Sedangkan taraf signifikansi sebesar 0,136 > α 0,05, yang berarti tidak signifikan. Dengan demikian H0 diterima, artinya tidak ada hubungan positif jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi. Waktu senantiasa ada dan tersedia setiap saat, dengan demikian waktu tidak bisa ditabung atau disimpan pada kesempatan lain. Maka sebagai seorang pelajar hendaknya memiliki suatu kebiasaan menggunakan waktu sekarang juga atau pada saat ini juga. Seberapa banyak jumlah jam atau waktu yang digunakan siswa untuk belajar akan berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Semakin banyak jumlah jam belajar yang digunakan untuk belajar maka prestasi belajar akuntansinya tinggi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan positif antara jumlah jam belajar (X2) dengan prestasi belajar akuntansi (Y). Peneliti beranggapan bahwa prestasi belajar siswa ditentukan oleh berbagai macam faktor, baik dari guru maupun dari teman sekelas (Nurkholis, 2006:16). Dengan dukungan dari teman sekelas, segala informasi yang berkaitan dengan mata pelajaran dapat diperoleh, sehingga kesulitankesulitan memahami pelajaran di kelas, dapat teratasi. Dalam analisis siswa SMA GAMA kelas XI IPS jumlah jam belajarnya rendah, tetapi prestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
belajar akuntansinya tinggi, karena siswa SMA GAMA dapat menjaga kekompakan mereka satu dengan yang lainnya. Menerima hipotesis artinya tidak cukup informasi dari sampel untuk menyimpulkan bahwa hipotesis harus kita tolak, artinya walaupun hipotesis itu kita terima tidak berarti bahwa hipotesis itu benar (Boediono, 2002:435). Sedangkan hasil penelitian terdahulu menunjukkan adanya hubungan positif antara jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi. Sehingga peneliti merasa perlu diadakannya penelitian ulang oleh pihak yang tertarik untuk melakukan penelitian berkaitan dengan topik ini. 3. Hubungan antara Kemandirian Belajar Akuntansi dengan Prestasi Belajar Akuntansi Dari hasil analisis data diketahui rhitung sebesar 0,138, artinya korelasi antara variabel kemandirian belajar akuntansi (X3) dengan prestasi belajar akuntansi berada pada keadaan sangat rendah. Sedangkan taraf signifikansi sebesar 0,396 > α 0,05. Dengan demikian H0 diterima, artinya tidak ada hubungan positif antara variabel kemandirian belajar dengan prestasi belajar akuntansi. Dari analisis persamaan regresi menunjukkan nilai b3 negatif, artinya arah hubungannya adalah negatif. Sehingga apabila kemandirian belajarnya rendah, maka prestasi belajarnya tinggi. Kemandirian
belajar
sangat
dibutuhkan
dalam
pembinaan
perkembangan siswa menuju masa depan yang lebih baik, khususnya dalam memperoleh prestasi belajar yang baik. Kemandirian belajar siswa diperlukan agar mereka mempunyai tanggung jawab dalam mengatur dan mendisiplinkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
dirinya. Kemandirian dalam belajar dapat diartikan sebagai aktifitas belajar dan berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri dari pembelajar. Kemandirian belajar seseorang merupakan sikap bagaimana seseorang itu dapat mengatur dan mengendalikan kegiatan belajarnya. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan H0 diterima, artinya tidak ada hubungan positif antara variabel kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi. Sedangkan pada persamaan garis regresi menunjukkan b3 negatif sehingga arah hubungannya adalah negatif. Sehingga walaupun kemandirian belajar rendah, tetapi prestasi belajarnya tinggi. Peneliti beranggapan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah guru dan teman sekelas. Guru akuntansi SMA GAMA dapat mentranfer ilmu dengan baik, serta dapat menguasai dan mengontrol siswanya. Sedangkan kekompakan antara siswa siswi SMA GAMA sangat baik, sehingga satu sama lain saling membantu (Nurkholis, 2006:16). Menerima hipotesis artinya tidak cukup informasi dari sampel untuk menyimpulkan bahwa hipotesis harus kita tolak, artinya walaupun hipotesis itu kita terima tidak berarti bahwa hipotesis itu benar (Boediono, 2002:435). Sedangkan hasil penelitian terdahulu menunjukkan adanya hubungan positif antara jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi. Sehingga peneliti merasa perlu diadakannya penelitian ulang oleh pihak yang tertarik untuk melakukan penelitian berkaitan dengan topik ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
4. Hubungan antara kedisiplinan belajar (X1), jumlah jam belajar (X2), kemandirian belajar akuntansi (X3), dengan prestasi belajar akuntansi (Y) Dari hasil analisis korelasi ganda Ry123 sebesar 0,313 artinya korelasi antara kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, dengan kemandirian belajar akuntansi berada pada keadaan rendah. Dengan Fhitung sebesar 1,302 < Ftabel sebesar 2,86, dan taraf signifikansi sebesar 0,289 > α 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, kemandirian belajar dengan prestasi belajar akuntansi mempunyai hubungan yang tidak signifikan. Dengan demikian H0 diterima, artinya tidak ada hubungan positif antara kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi. Apabila kedisiplinan belajar rendah, jumlah jam belajar rendah, maka prestasi belajarnya rendah. Sedangkan untuk variabel kemandirian belajar akuntansi, pada persamaan regresi menunjukkan b3 negatif, artinya arah hubungannya negatif. Sehingga apabila variabel kemandirian belajar akuntansi rendah, maka prestasi belajar akuntansinya tinggi. Meskipun dari hasil pengujian di dapatkan tidak ada hubungan yang positif antara kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi. Sedangkan kemandirian belajar menunjukkan hubungan negatif dengan prestasi belajar akuntansi. Namun salah satu faktor keberhasilan seorang pelajar dalam mencapai prestasi belajar yang baik adalah dengan kedisiplinan mereka dalam menjalani kegiatan belajar, pengelolaan waktu yang baik dalam belajar, dan kemandirian belajar dari dirinya. Menerima hipotesis artinya tidak cukup informasi dari sampel untuk menyimpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
bahwa hipotesis harus kita tolak, artinya walaupun hipotesis itu kita terima tidak berarti bahwa hipotesis itu benar (Boediono, 2002:435). Sehingga peneliti merasa perlu diadakannya penelitian ulang oleh pihak-pihak yang tertarik untuk melakukan penelitian berkaitan dengan topik ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan Berikut kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti setelah melakukan analisis data, yaitu: 1. Kedisiplinan belajar tidak mempunyai hubungan yang positif dan tidak signifikan dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA GAMA. Dari hasil analisis data diketahui nilai rhitung sebesar 0,212 dengan taraf signifikansi 0,190 yang menunjukkan tidak adanya hubungan yang positif dan tidak signifikan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi. 2. Jumlah jam belajar tidak mempunyai hubungan yang positif dan tidak signifikan dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA GAMA. Dari hasil analisis data diketahui nilai rhitung sebesar 0,240 dengan taraf signifikansi 0,136 yang menunjukkan tidak adanya hubungan yang positif dan tidak signifikan antara jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi. 3. Kemandirian belajar akuntansi tidak mempunyai hubungan yang positif dan tidak signifikan dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA GAMA. Dari hasil analisis data diketahui nilai rhitung sebesar 0,138 dengan taraf signifikansi 0,396 yang menunjukkan tidak adanya hubungan yang positif dan tidak signifikan antara kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi. 4. Kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, kemandirian belajar, dengan prestasi belajar akuntansi tidak mempunyai hubungan yang positif dan tidak signifikan 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA GAMA. Dari analisis dapat diketahui Ry123 sebesar 0,313 dengan taraf signifikansi 0,289 yang menunjukkan tidak adanya hubungan yang positif dan tidak signifikan antara kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, dan kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi.
B. Keterbatasan 1. Penelitian ini hanya memfokuskan pada faktor kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, dan kemandirian belajar yang dapat mempengaruhi prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA GAMA. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar akuntansi, sehingga ada kemungkinan hasil penelitian dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. 2. Penelitian ini hanya dilaksanakan pada kelas XI IPS saja yang dikhususkan pada mata pelajaran akuntansi. 3. Penelitian ini bersifat studi kasus yaitu penelitian yang mengambil suatu tempat yang telah ditentukan dan kesimpulannya berlaku pada subjek yang diteliti. Sehingga penelitian ini hanya berlaku pada kelas XI IPS SMA GAMA. 4. Data mengenai variabel-variabel bebas diperoleh melalui kuisoner yang diisi oleh siswa sehingga kebenaran hasil penelitian ini sangat tergantung dari kejujuran para siswa dalam mengisi kuisoner ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
C. Saran Walaupun hasil pengujian tidak menunjukkan tidak ada hubungan yang positif dan tidak signifikan antara kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, dan kemandirian belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi, namun dalam kesempatan ini saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut: Kedisiplinan belajar siswa kelas XI IPS SMA GAMA dalam deskripsi di depan masuk dalam kategori cukup maka hendaknya kedisiplinan belajar lebih ditingkatkan sehingga masuk dalam kategori sangat baik. Disiplin belajar yang baik akan membantu sikap, perilaku, dan tata kehidupan berdisiplin yang akan mengantarkan seorang siswa sukses dalam kegiatan belajar mengajar. Pihak sekolah diharapkan untuk menanamkan nilai disiplin kepada siswanya, terutama dalam belajar. Dengan disiplin dalam mempelajari akuntansi, maka siswa tersebut akan memiliki prestasi belajar akuntansi yang baik Jumlah jam belajar siswa kelas XI IPS SMA GAMA dalam deskripsi di atas masuk dalam kategori sangat rendah. Maka hendaknya jumlah jam belajar siswa lebih ditingkatkan sehingga masuk dalam kategori yang baik. Dengan jam belajar yang tinggi, khususnya dalam mempelajari akuntansi, diharapkan juga akan meningkatkan prestasi belajar akuntansinya. Pihak sekolah diharapkan untuk selalu mengingatkan siswanya untuk dapat mengelola waktu dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Kemandirian belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA GAMA dalam deskripsi di atas kebanyakan masuk dalam taraf yang rendah. Maka hendaknya kemandirian belajar akuntansi perlu dimiliki dan ditanamkan dalam diri siswa kelas XI IPS SMA GAMA. Keberhasilan usaha belajar juga didukung oleh kemandirian siswa. Siswa yang mempunyai kemandirian dalam belajar akan mencapai prestasi belajar yang optimal. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Sehingga siswa diharapkan untuk mencari dan menerapkan faktor-faktor tersebut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan sehari-hari. Siswa dapat mencari faktor-faktor tersebut dengan membaca majalah, artikel, skripsi, maupun buku-buku psikologi, dan mendengarkan pengalaman orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Ali, Muhammad. (2010). Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Bumi Aksara. Ariffin, Zainal. (1991). Evaluasi Instruksional: Prinsip Teknik Prosedur. Bandung: Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. (1990). Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. .................... (1995). Cara Belajar Yang Baik. Yogyakarta: Gadjah Mada. .....................(1991). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. ....................(1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Baridwan, Z. (1992). Intermediate Accounting. Yogyakarta : BPFE. Bernhardt. K.S. (1964). Discipline and Child Guidance. Mc. Graw. Hill, Inc. Boediono, 2002. Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas. PT Remaja Roesdakarya. Bandung. Darsono, Max. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang. Ekosiswoyo, et al. (2000). Manajemen Kelas. Semarang: IKIP Semarang. Hamalik, Oemar. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Http://yusuf-karya.blogspot.com/2011/04/belajar-mandiri.html Hurlock, Elizabeth, E. (1999). Perkembangan Anak : Erlangga. Ihsan, Fuad. (1997). Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Indarti, Susana. (2006). Pengaruh Lingkungan Belajar, Kemandirian Belajar, dan Jumlah Jam Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Skripsi. FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: tidak diterbitkan. Indriani, Esti (2006). Kemandirian Belajar Akuntansi Dalam Implementasi Kurikulum 2004 Pada Siswa Kelas XI-IPS DI SMA Negeri 3 Purworejo. Skripsi. FIS Universitas Negeri Semarang: diterbitkan. 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Koban, E.F.T. (2007). Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Prestasi Belajar dan Motivasi Belajar Dengan Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi. Skripsi. FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: tidak diterbitkan. Kurniatun, Maria (2007). Hubungan Antara Kedisiplinan Belajar, Dukungan Teman, dan Bimbingan Guru dengan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Skripsi. FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: tidak diterbitkan. Lemhanas. (1997). Disiplin Nasional. Jakarta: Balai Pustaka. Listiani, Puri. (2005). Pengaruh Kedisiplinan Siswa dan Iklim Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa kelas II SMK Negeri 5 Semarang. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Diterbitkan. Masidjo. (1995). Penilain Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Mu’tadin, Z. (2002). Kemandirian Sebagai Kebutuhan Psikologi Pada Remaja. Jakarta: WWW.E.Psikologi.co.id. Mulyasa, E. (2003). Kurikilulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja. Nurkholis, Agus. (2006). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Kelas VII MTs Nurussalam Tersono Kabupaten Batang. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Diterbitkan. Poerwadarminta, W.J.S. (1994). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Prastiwi, F.R.B. (2009). Hubungan Antara Minat Belajar Akuntansi, Kedisiplinan Belajar Siswa, dan Persepsi Siswa Terhadap Profesionalismen Guru Akuntansi dengan Prestasi Belajar Akuntansi. Skripsi. FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tidak diterbitkan. Roestiyah, N.K. (1982). Masalah-masalah Keguruan. Jakarta: PT. Bina Aksara. Sakdiyah, Efa. (2006). Pengaruh Motivasi, Disiplin, dan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tayu Pati Semester II Tahun Ajaran 2005/2006. Skripsi. Universitas Negeri Semarang: diterbitkan. Septriani, Theresia (2009). Hubungan Kemandirian Belajar, Jumlah Jam Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi. Skripsi. FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: tidak diterbitkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Setyadharma, Andryan. (2010). Uji Asumsi Klasik. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Suardiman. (1984). Bimbingan Orang Tua Terhadap Anak. Yogyakarta: Studing Pers. Sudjana. (1996). Metode Penelitian. Bandung: Tarsito. Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sulistyowati, Sofchah. (2001). Cara Belajar Yang Efektif dan Efisien. Pekalongan: Cinta Ilmu. Surakhmad, Winarno. (1982). Pengantar Interaksi Mengajar Dasar dan Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung: Tarsito. Suryabrata, Sumadi. (2001). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press. Sutrisno, Hadi. (2001). Statistik. Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM. Syah, Muhibbin. (1997). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Roesdakarya. The Liang Gie. (1979). Cara Belajar Yang Efesien. Yogyakarta: Gadjah Mada. Tri Minarni. (2006). Pengaruh Disiplin Dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VIII Semester I SMP Negeri 11 Semarang. Skripsi. FE Universitas Negeri Semarang: diterbitkan. Tu’u, Tulus. (2004). Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo. Winkle. (1983). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
LAMPIRAN 1 Instrumen observasi Nilai Raport semester 1 KKM SMA GAMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
INSTRUMEN OBSERVASI Aktivitas Siswa Di Lingkungan Sekolah Sekolah
: SMA GAMA
Kelas
: XI IS II
Jam ke
: 1‐2
Mata pelajaran
: Akuntansi
Pokok bahasan/topik : Laporan Keuangan Praktikan (NIM)
: 061334021
Hari/Tanggal
: 08 Februari 2010
Petunjuk: 1. Amati aktivitas siswa di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar‐ mengajar! 2. Tuliskan tanda cek(√) pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang anda amati! NO
BUTIR-BUTIR SASARAN
YA
1.
Beberapa Siswa sering datang terlambat
√
2.
Pada saat jam kosong siswa lebih suka ngobrol di
√
TIDAK
dalam kelas ataupun ke kantin 3.
Siswa sering mengantuk di kelas
4.
Siswa mencatat hal-hal penting
5.
√
6.
Siswa mengerjakan tugas dengan menunggu jawaban teman Beberapa siswa kurang ajar
7.
Beberapa Siswa menuruti setiap anjuran Guru
√
8.
Siswa sering melamun di kelas
√
9.
√ √
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
Berdasarkan observasi anda, tuliskan hal‐hal yang berguna bagi anda untuk kemajuan sekolah!(Gunakan kertas tersendiri bila perlu)! Menurut saya yang harus sekolah tingkatkan adalah peran guru bimbingan konseling, saya melihat guru bimbingan konseling SMA GAMA sudah baik, tetapi jumlahnya harus lebih diperbanyak. Dan untuk guru‐guru di bidang lain juga harus diadakan pelatihan tentang aspek psikologi anak.
Yogyakarta, 08 Februari 2011
Mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
DAFTAR NILAI LAPORAN HASIL BELAJAR(LHB) SEMERTER I SMA GAMA YOGYAKARTA Mata Pelajaran : Akuntansi Kelas : XI IS II Tahun Pelajaran : 2009/2010 KKM : 65 No
Nama
1 Adinta Windra Purnadari 2 Agustinus Joko Nugroho Alfonsus Harjuna Kusuma 3 Putra 4 Andan Bagus Yunanto Bayu Dewangga Wida 5 Saputra 6 Bayu Eka Prabowo 7 Deni Caprianto 8 Doni Aditianta 9 Hanief Tirta Ferdhana 10 Muhammad Andre Jeconia 11 Muhammad Rio Agywijaya 12 R.B. Efka Suksma Permana 13 Raden Rara Melati Berinda 14 Radhipa Rizkyawan 15 Rafig Suhendra 16 Robby Febrian 17 Singgih Tri Oktavianto 18 Valencia Anjani Ratna Puri 19 Venia Arum 20 Wahyu Pamungkas 21 Windu Erlina
Rt UH 0,6 73,7 72,8
UTS 0,2 79,3 45,0
UAS 0,2 72,3 60,0
77,8 72,5
34,3 56,0
58,0 54,0
65 66
75 74 75 73,8 75 73,0 70,0 76,7 79 70,7 71 74,0 73 84,2 68,7 73 89
57 55 50 45,0 50 55,0 51,4 36,4 74 49,3 60 50,0 50 53,6 55,0 55 61
62 54 54 60,0 56 60,0 70,0 60,0 64 68,0 55 56,0 56 72,0 66,0 52 60
69 66 66 65 66 67 66 65 75 66 65 66 65 76 65 65 78
N Rpt 75 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
Keterangan: UH UTS UAS K P A
= Rata‐rata Ulangan Harian = Ulangan Tengah Semester = Ulangan Akhir Semester = Kognitip = Nilai Psikomotorik = Afektif(Sikap)
Sleman, 31 Desember 2009
Mengetahui
Guru Mata Pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Mata Pelajaran : Akuntansi Kelas : XI IS I Tahun Pelajaran : 2009/2010 KKM : 65
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Nama Amalia Atikah Annisa Dwi Mustikasari Ardi Prayudha Aristiawan Arinal Fahmi Armanda Riza Permana Putra Dea Editha Ningtyas Dicky Wiratama Ferdianto Hendra Dwi Saputra Handi Yunanto Ivone Tara Chensita Malisa Lestari Nico Ardi Pratama Ninik Kus Indarti Nurdin Setiawan Rizky Septiantoro Shaesar Sahadewo Yonda Rama Dicahyo Yuanda Ardian Yudhistiro Asdi
Rt UH 0,6 82 71 76 79 73,8 84 74,7 75,3 75 64,7 74,2 70 70,5 66,0 71 67,8 71,6 71,0 70,5
UTS 0,2 62 70 55 61 42,5 87 51,4 39,0 46 55,7 68,6 56 50,5 59,5 55 55,5 49,5 49,5 50,5
UAS 0,2 72 66 50 58 60,0 80 66,0 60,0 54 74,0 82,0 60 64,0 68,0 56 66,0 62,0 62,0 64,0
N Rpt 76 70 66 71 65 84 68 65 65 65 75 65 65 65 65 65 65 65 65
Sleman, 31 Desember 2009 Mengetahui
Guru Mata Pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas
: XI IS
Tahun Pelajaran
: 2009/2010
Semester
: Genap
Kriteria Penetapan Ketuntasan
No
SK , Kompetensi
Dasar, Indikator
Komplexitas
Daya
Intake
Dukung
Siswa
ASPEK RERATA
Koqnitif
KKM MAPEL
KKM SK
65 65 64
5. Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa. 5.6 Membuat siklus akuntansi perusahaan jasa KKM : 65
65 65
60
70
63
63 60
70 70
63 63
63
70
63
65 64 65
60
70
63
64
Menyusun neraca
60
Menyusun laporan arus kas
Menutup akun buku besar
60 63 60
70 70 70 70 70 70
63 63
sahaan jasa
64 64
65 66 66 64 64 65 64
Menentukan akun yang perlu penyesuaian
Menetukan jumlah yang harus dicatat dalam penyesuaian Mencatat penyesuaian dalam jurnal umum Mencatat penyesuaian dalam akun buku besar Menyusun kertas kerja dalam sebuah perusahaan jasa 5.7.Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa. Menyusun laporan laba-rugi perusa-haan jasa Menyusun laporan perubahan ekuitas peru-
Menyusun neraca saldo penutupan
63 63 63
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
LAMPIRAN 2 Kuesioner Data Induk Uji Validitas dan Reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR, JUMLAH JAM BELAJAR, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI (Studi Kasus: Siswa/Siswi kelas XI SMA GAMA (Tiga Maret Yogyakarta) di Yogyakarta Kuesioner Penelitian
Disusun oleh : Yoseph Kurniawan (061334021) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
Hal
: Pengisian Kuesioner
Kepada Yth: Bapak Ibu/Guru SMA GAMA (Sebelas Maret) Yogyakarta Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa Program Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Hubungan Kedisiplinan Belajar, Jumlah Jam Belajar, dan Kemandirian Belajar Akuntansi dengan Prestasi Belajar Akuntansi.” Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu Guru untuk memberikan waktu kepada Siswa/Siswi kelas XI untuk menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu Guru berkenan membantu siswa/Siswi apabila siswa/siswi kesulitan dalam menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Siswa/Siswi SMA GAMA dan memastikan bahwa jawaban Siswa/Siswi SMA GAMA hanyalah semata‐mata untuk mencapai tujuan penelitian ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Bapak/Ibu Guru. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kerjasamanya, saya mengucapkan banyak terima kasih. Yogyakarta, Januari 2011 Hormat saya, Yoseph Kurniawan Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
KUESIONER UNTUK SISWA Petunjuk Pengisian kuesioner: 1. Bacalah dengan teliti semua pertanyaan di bawah ini 2. Keterangan SS = Sangat setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju KUESIONER KEDISIPLINAN BELAJAR
NO 1
Pernyataan
SS
Saya menaati jadwal pelajaran yang sudah
S
TS
STS
ditetapkan 2
Saya belajar secara teratur dan tepat waktu setiap
hari di rumah 3
Saya mengerjakan pekerjaan rumah dan tugas lain yang diberikan oleh guru
4
Dalam belajar, saya datang lebih awal agar bisa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran
5
Setiap belajar saya lakukan dengan penuh perhatian
6
Saya belajar disertai pengaturan jadwal, waktu, dan perlengkapan lain
7
Saya selalu mendengarkan penjelasan guru dengan penuh perhatian
8
Saya membuat jadwal pelajaran sendiri di rumah
9
Saya dapat mengatur waktu dengan baik dan menggunakannya untuk kegiatan yang bermanfaat supaya tidak terbuang sia‐sia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
KUESIONER KEMANDIRIAN BELAJAR
NO 1
Pernyataan Saya berusaha terlebih dahulu membaca dan
SS
S
ST STS
10 Saya tidak merasa malu untuk bertanya kepada guru
memahami akuntansi, sebelum mata pelajaran akuntansi dimulai 2
Saya belajar akuntansi atas keinginan saya sendiri
3
Saya membuat ringkasan akuntansi agar mudah dalam belajar
4
Apabila saya menemukan kesulitan dalam soal latihan akuntansi, maka saya akan berusaha terlebih dahulu mencari penyelesainnya sendiri
5
Saya menyerahkan tugas akuntansi, tepat pada waktunya
6
Saya tetap belajar akuntansi waktu tidak ada ulangan
7
Saya mengajak teman‐teman untuk belajar kelompok, khususnya mata pelajaran akuntansi
8
Saya belajar akuntansi atas keinginan saya sendiri
9
Saya membuat jadwal pelajaran akuntansi sendiri di rumah
akuntansi mengenai pokok bahasan yang belum jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
KUESIONER JUMLAH JAM BELAJAR 1. Berapa jumlah waktu (dalam jam) yang anda gunakan untuk belajar dalam sehari di masyarakat (kelompok belajar, bimbingan belajar/les)? a
Kurang dari 1 jam
b
1-2 jam
c
3-4 jam
d
Lebih dari 4 jam
2. Berapa jumlah waktu (dalam jam) yang anda gunakan untuk belajar dalam sehari di rumah/asrama? a. Kurang dari 1 jam b. 1-2 jam c. 3-4 jam d. Lebih dari 4 jam 3. Berapa jumlah waktu (dalam jam) yang anda gunakan untuk belajar dalam sehari ketika akan menghadapi ulanagan? a. Kurang dari 1 jam b. 1-2 jam c. 3-4 jam d. Lebih dari 4 jam 4. Berapa jumlah waktu (dalam jam) yang anda gunakan untuk belajar/mempersiapkan diri sebelum berangkat sekolah? a. Kurang dari 1 jam b. 1-2 jam c. 3-4 jam d. Lebih dari 4 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nama Agnes Asisi Marselle Devinta Anselmus Apri H Arief Dede S Bima Benedicta Meiharsa Winda Benedictus Candra Christian Brigitta Eva Puspitasari Brigita Putri Permata Sari Dea Fausta G Erwin Prasetyo Erica Puspita Furtunata Adhiasa S.R Fransisca Aprillia Gregorius Hapsara Gregorius Sakti P Hani Intan Dwi Cahyaningsih Jessica Alviona Jakobus Dionanza Putra Klaudia Herba Ilona Kusdarto Wahyu P Lavania Glamedita Lorentius Danang Aji Prasetya Mikel Ari Wibisono Matheus Danu Kurniawan Patricius Dimas Argo Nugroho Paramita Ricardo Devara Raymond Agasi Moegan Rebeca Tiara Ratna Sari
1 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 3 3 1 2 4 4 2 4
2 2 1 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 1 3 3 2 2 3 1 2 3 3 3 2
Kedisiplinan Belajar Item soal 3 4 5 6 7 3 3 2 2 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 1 4 3 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 2 4 4 3 4 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 2 4 3 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3
8 2 4 3 2 3 2 4 1 1 3 2 3 2 2 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2
9 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 2 3 3 3 2 4 3 4 2 3 2 1 2 3 4 2 3
Jumlah Jam Belajar Kemandirian Belajar Item Soal Item Soal 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 2 1 1 1 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 1 1 2 1 3 2 2 2 4 2 4 2 2 3 2 2 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 2 2 2 2 3 2 1 4 1 4 4 4 2 4 2 2 3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 2 1 2 1 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 1 2 3 4 2 3 4 3 4 3 4 2 3 2 2 3 1 3 3 2 2 4 2 3 4 2 4 1 1 2 1 2 2 1 4 2 1 1 1 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 1 3 4 3 4 3 3 3 2 2 4 2 2 3 1 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2 2 4 1 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 2 2 3 1 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 1 1 1 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 1 3 3 2 3 4 2 3 3 2 1 1 1 2 1 3 3 2 2 3 2 4 3 2 4 2 4 2 3 2 4 2 4 1 3 1 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 1 2 1 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 1 2 2 1 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 1 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 2 2 2 1 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 4 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 1 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 2 2 4 1 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 1 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32 33 34 35 36 37 38 39 40
Robertus Hasmoro Gautomo Septiana Primadita Stafanus Dandy Sesillia Welliana Theodara Galih Sekkar Anjasari Thomas Kasa Aribowo Theodora Galih Sekar A Viorisca Natalia Yosef Lorentius Rudi Himawan
4 4 4 4 3 4 3 4 4
3 4 2 2 2 4 2 3 2
3 4 4 3 3 4 3 4 3
4 4 3 3 2 4 2 3 3
3 3 2 3 3 4 3 3 3
2 4 3 2 3 4 3 4 2
3 3 2 2 3 4 3 4 3
3 3 1 3 3 4 3 3 2
2 3 2 2 3 4 3 3 3
2 3 1 2 2 4 2 2 2
2 2 1 4 2 4 2 2 2
2 2 4 4 3 4 3 3 2
1 1 1 1 1 4 1 1 1
2 3 3 3 3 4 3 4 2
4 4 3 2 3 4 3 4 3
3 3 3 2 3 4 3 3 2
3 3 2 2 3 4 3 3 3
3 3 2 2 3 4 3 4 2
3 3 3 2 2 4 2 4 3
2 4 2 3 4 4 4 4 3
3 4 2 2 3 4 3 4 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 4 4 2 3 4 3 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
UJI VALIDITAS&RELIABELITAS 1. VARIABEL KEDISIPLINAN BELAJAR N % Cases Valid 40 100,0 Excluded (a)
0
000,0
Total
40
100,0
Item Pertanyaan
Item-Total Statistics Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Total Correlation
Item 1
10,808
0,426
0,686
Item 2
10,626
0,502
0,672
Item 3
11,328
0,407
0,691
Item 4
11,782
0,264
0,714
Item 5
11,420
0,411
0,691
Item 6
10,179
0,491
0,672
Item 7
10,285
0,552
0,662
Item 8
11,897
0,150
0,741
Item 9
10,881
0,377
0,695
Cronbach's Alpha 0,717
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Based on Standardized Items 0,723 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
2. VARIABEL JUMLAH JAM BELAJAR Item‐Total Statistics Corrected ItemSquared Multiple Total Correlation Correlation Item 10 0,424 0,285 Item 11 0,599 0,364 Item 12 0,281 0,186 Item 13 0,426 0,268 Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items 0,652 4 0,641
Cronbach's Alpha if Item Deleted 0,579 0,432 0,683 0,568
3. VARIABEL KEMANDIRIAN BELAJAR item_14 item_15 item_16 item_17 item_18 item_19 item_20 item_21 item_22 item_23
Corrected ItemTotal Correlation 0,634 0,554 0,598 0,364 0,409 0,695 0,507 0,741 0,507 0,445
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items 0,844
0,847
Squared Multiple Correlation 0,603 0,526 0,465 0,325 0,517 0,612 0,479 0,603 0,492 0,271
N of Items 10
Cronbach's Alpha if Item Deleted 0,823 0,828 0,824 0,844 0,841 0,814 0,833 0,810 0,833 0,838
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
LAMPIRAN 3 Kuesioner DATA INDUK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR, JUMLAH JAM BELAJAR, DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI (Studi Kasus: Siswa/Siswi kelas XI SMA GAMA (Tiga Maret Yogyakarta) di Yogyakarta Kuesioner Penelitian
Disusun oleh : Yoseph Kurniawan (061334021) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
Hal
: Pengisian Kuesioner
Kepada Yth: Bapak Ibu/Guru SMA GAMA (Sebelas Maret) Yogyakarta Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa Program Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Hubungan Kedisiplinan Belajar, Jumlah Jam Belajar, dan Kemandirian Belajar Akuntansi dengan Prestasi Belajar Akuntansi.” Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu Guru untuk memberikan waktu kepada Siswa/Siswi kelas XI untuk menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu Guru berkenan membantu siswa/Siswi apabila siswa/siswi kesulitan dalam menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Siswa/Siswi SMA GAMA dan memastikan bahwa jawaban Siswa/Siswi SMA GAMA hanyalah semata‐mata untuk mencapai tujuan penelitian ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Bapak/Ibu Guru. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kerjasamanya, saya mengucapkan banyak terima kasih. Yogyakarta, Januari 2011 Hormat saya, Yoseph Kurniawan Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
KUESIONER UNTUK SISWA
Petunjuk Pengisian kuesioner: 3. Bacalah dengan teliti semua pertanyaan di bawah ini 4. Keterangan SS = Sangat setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju KUESIONER KEDISIPLINAN BELAJAR
NO 1
Pernyataan
SS
Saya menaati jadwal pelajaran yang sudah
S
TS
STS
Saya belajar disertai pengaturan jadwal, waktu, dan
ditetapkan 2
Saya belajar secara teratur dan tepat waktu setiap hari di rumah
3
Saya mengerjakan pekerjaan rumah dan tugas lain yang diberikan oleh guru
5
Setiap belajar saya lakukan dengan penuh perhatian
6
perlengkapan lain 7
Saya selalu mendengarkan penjelasan guru dengan penuh perhatian
9
Saya dapat mengatur waktu dengan baik dan menggunakannya untuk kegiatan yang bermanfaat supaya tidak terbuang sia‐sia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
KUESIONER KEMANDIRIAN BELAJAR
NO 1
Pernyataan
SS
Saya berusaha terlebih dahulu membaca dan
S
ST STS
10 Saya tidak merasa malu untuk bertanya kepada guru
memahami akuntansi, sebelum mata pelajaran akuntansi dimulai 2
Saya belajar akuntansi atas keinginan saya sendiri
3
Saya membuat ringkasan akuntansi agar mudah dalam belajar
4
Apabila saya menemukan kesulitan dalam soal latihan akuntansi, maka saya akan berusaha terlebih dahulu mencari penyelesainnya sendiri
5
Saya menyerahkan tugas akuntansi, tepat pada
waktunya 6
Saya tetap belajar akuntansi waktu tidak ada ulangan
7
Saya mengajak teman‐teman untuk belajar
kelompok, khususnya mata pelajaran akuntansi 8
Saya belajar akuntansi atas keinginan saya sendiri
9
Saya membuat jadwal pelajaran akuntansi sendiri di rumah
akuntansi mengenai pokok bahasan yang belum jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
KUESIONER JUMLAH JAM BELAJAR 1. Berapa jumlah waktu (dalam jam) yang anda gunakan untuk belajar dalam sehari di masyarakat (kelompok belajar, bimbingan belajar/les)? a
Kurang dari 1 jam
b
1-2 jam
c
3-4 jam
d
Lebih dari 4 jam
2. Berapa jumlah waktu (dalam jam) yang anda gunakan untuk belajar dalam sehari di rumah/asrama? a. Kurang dari 1 jam b. 1-2 jam c. 3-4 jam d. Lebih dari 4 jam 4. Berapa jumlah waktu (dalam jam) yang anda gunakan untuk belajar/mempersiapkan diri sebelum berangkat sekolah? a. Kurang dari 1 jam b. 1-2 jam c. 3-4 jam d. Lebih dari 4 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Amalia Atikah Annisa Dwi Mustikasari Ardi Prayudha Aristiawan Arinal Fahmi Armanda Reza Permana Putra Adinta Windra Purnadari Agustinus Joko Nugroho Alfonsus Harjuna Kusuma Putra Andan Bagus Yunanto Bayu Dewangga Wida Saputra Bayu Eka Prabowo Deni Caprianto Doni Aditianta Dea Editha Ningtyas Dicky Wiratama Ferdianto Hendra Dwi Saputra Hanief Tirta Ferdana Handi Yunanto Ivone Tara Chensita Muhammad Andre Jeconia Muhammad Rio Agywijaya Malisa Lestari Nico Ardi Pratama Ninik Kus Indarti Nurdin Setiawan R.B Efka Suksma Permana Raden Rara Melati Berinda Radhipa Rizkyawan Ravig Suhendra Roby Febrian Rizky Septiantoro Shaesar Sahadewo Singgih Tri Oktavianto Valencia Anjani Ratna Puri Venia Arum
1 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 2 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3
2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3
Kedisiplinan Belajar Item soal 3 5 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 4 3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
Total 6 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3
7 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 1 2 4 2 3 1 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3
9 4 2 3 2 3 2 3 2 1 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 1 2
Skor 23 17 20 21 17 22 19 21 19 20 19 18 19 20 20 15 21 23 23 16 19 23 19 22 16 17 19 19 21 22 23 20 21 20 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36 37 38 39 40
Wahyu Pamungkas Windu Erlina Yonda Rahma Dicahyo Yuanda Ardian Yudhistiro Asdi
3 4 3 2 4
2 3 2 2 3
3 4 2 3 4
3 3 2 2 3
3 3 3 2 4
3 3 3 2 3
3 4 3 4 2
20 24 18 17 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No
10
Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Amalia Atikah Annisa Dwi Mustikasari Ardi Prayudha Aristiawan Arinal Fahmi Armanda Reza Permana Putra Adinta Windra Purnadari Agustinus Joko Nugroho Alfonsus Harjuna Kusuma Putra Andan Bagus Yunanto Bayu Dewangga Wida Saputra Bayu Eka Prabowo Deni Caprianto Doni Aditianta Dea Editha Ningtyas Dicky Wiratama Ferdianto Hendra Dwi Saputra Hanief Tirta Ferdana Handi Yunanto Ivone Tara Chensita Muhammad Andre Jeconia Muhammad Rio Agywijaya Malisa Lestari Nico Ardi Pratama Ninik Kus Indarti Nurdin Setiawan R.B Efka Suksma Permana Raden Rara Melati Berinda Radhipa Rizkyawan Ravig Suhendra Roby Febrian Rizky Septiantoro Shaesar Sahadewo Singgih Tri Oktavianto Valencia Anjani Ratna Puri Venia Arum Wahyu Pamungkas Windu Erlina Yonda Rahma Dicahyo Yuanda Ardian Yudhistiro Asdi
4 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3
Item Soal 11 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
13 1 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1
Total 7 9 7 7 6 6 6 6 7 5 6 5 5 6 8 7 5 6 5 5 6 6 5 7 6 5 6 7 7 6 6 6 7 7 5 6 7 6 6 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Amalia Atikah Annisa Dwi Mustikasari Ardi Prayudha Aristiawan Arinal Fahmi Armanda Reza Permana Putra Adinta Windra Purnadari Agustinus Joko Nugroho Alfonsus Harjuna Kusuma Putra Andan Bagus Yunanto Bayu Dewangga Wida Saputra Bayu Eka Prabowo Deni Caprianto Doni Aditianta Dea Editha Ningtyas Dicky Wiratama Ferdianto Hendra Dwi Saputra Hanief Tirta Ferdana Handi Yunanto Ivone Tara Chensita Muhammad Andre Jeconia Muhammad Rio Agywijaya Malisa Lestari Nico Ardi Pratama Ninik Kus Indarti Nurdin Setiawan R.B Efka Suksma Permana Raden Rara Melati Berinda Radhipa Rizkyawan Ravig Suhendra Roby Febrian
14 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 1 2 2 3 1 2 3 2 2 4 3 3 3 2 3 3 3 2 4
15 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 1 2 3 3 1 3 3 2 2 4 4 2 3 1 3 3 3 3 3
16 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 4 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 4 1 4 3
17 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 4 2 3 2 3 2 2 4 3 2 4 2 3 3 3 4 2
Kemandirian Belajar Item Soal 18 19 4 4 3 2 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3
Total 20 3 2 2 2 3 2 3 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 1 2 3
21 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 1 3 3 2 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3
22 3 2 2 2 3 3 2 2 4 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2
23 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 2 3 4 3 2 3 4 4 2 4 3
Skor 35 26 28 24 33 29 29 25 30 26 27 20 23 30 25 20 26 29 20 21 30 30 26 29 23 32 30 23 30 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Rizky Septiantoro Shaesar Sahadewo Singgih Tri Oktavianto Valencia Anjani Ratna Puri Venia Arum Wahyu Pamungkas Windu Erlina Yonda Rahma Dicahyo Yuanda Ardian Yudhistiro Asdi
4 3 3 2 2 3 3 3 1 3
4 3 3 3 2 3 4 3 1 3
4 2 4 3 2 2 4 3 2 3
4 3 3 3 3 2 3 3 3 4
3 3 3 3 2 4 4 3 3 4
3 2 3 3 2 2 3 2 2 4
3 2 2 2 2 2 3 2 1 3
4 3 3 3 2 3 4 2 1 3
3 2 3 2 2 2 3 2 2 3
4 3 3 3 3 3 4 3 4 4
36 26 30 27 22 26 35 26 20 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Nama Amalia Atikah Annisa Dwi Mustikasari Ardi Prayudha Aristiawan Arinal Fahmi Armanda Reza Permana Putra Adinta Windra Purnadari Agustinus Joko Nugroho Alfonsus Harjuna Kusuma Putra Andan Bagus Yunanto Bayu Dewangga Wida Saputra Bayu Eka Prabowo Deni Caprianto Doni Aditianta Dea Editha Ningtyas Dicky Wiratama Ferdianto Hendra Dwi Saputra Hanief Tirta Ferdana Handi Yunanto Ivone Tara Chensita Muhammad Andre Jeconia Muhammad Rio Agywijaya Malisa Lestari Nico Ardi Pratama Ninik Kus Indarti Nurdin Setiawan R.B Efka Suksma Permana Raden Rara Melati Berinda Radhipa Rizkyawan Ravig Suhendra
1 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 2 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3
Kedisiplinan Belajar Item soal 2 3 5 6 7 3 4 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 2 1 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 2 3 4 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 2 3 2 3 1 3 2 3 3 2 3 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3
9 4 2 3 2 3 2 3 2 1 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 4
Jumlah Jam Belajar Item Soal 10 11 13 4 2 1 2 3 4 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 3 2 1 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 1 3 2 2 3 2 2
Kemandirian Belajar Item Soal 14 15 16 17 18 19 20 21 3 3 3 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 4 3 4 3 4 1 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 2 2 3 2 3 1 1 2 3 3 2 1 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 1 1 2 3 3 2 1 1 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 4 4 3 4 3 2 2 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 1 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 2 1 3 2 3 4 4 3 2 2 3
22 3 2 2 2 3 3 2 2 4 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3
23 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 2 3 4 3 2 3 4 4 2 4
Total Skor 65 52 55 52 56 57 54 52 56 51 52 43 47 56 53 42 52 58 48 42 55 59 50 58 45 54 55 49 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Roby Febrian Rizky Septiantoro Shaesar Sahadewo Singgih Tri Oktavianto Valencia Anjani Ratna Puri Venia Arum Wahyu Pamungkas Windu Erlina Yonda Rahma Dicahyo Yuanda Ardian Yudhistiro Asdi
3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4
3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3
3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4
4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3
3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4
3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3
3 4 3 3 1 2 3 4 3 4 2
3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1
4 4 3 3 2 2 3 3 3 1 3
3 4 3 3 3 2 3 4 3 1 3
3 4 2 4 3 2 2 4 3 2 3
2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4
3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4
3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 4
3 3 2 2 2 2 2 3 2 1 3
3 4 3 3 3 2 3 4 2 1 3
2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3
3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4
57 65 52 58 54 47 52 66 50 43 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
X1 23 17 20 21 17 22 19 21 19 20 19 18 19 20 20 15 21 23 23 16 19 23 19 22 16 17 19 19 21 22 23
X2 7 9 7 7 6 6 6 6 7 5 6 5 5 6 8 7 5 6 5 5 6 6 5 7 6 5 6 7 7 6 6
Perhitungan Korelasi Product Moment dan korelasi Ganda Y2 X12 X22 X32 X1.Y X2.Y X3Y X3 Y
X1.X2
X1.X3
X2.X3
35 26 28 24 33 29 29 25 30 26 27 20 23 30 25 20 26 29 20 21 30 30 26 29 23 32 30 23 30 29 36
161 153 140 147 102 132 114 126 133 100 114 90 95 120 160 105 105 138 115 80 114 138 95 154 96 85 114 133 147 132 138
805 442 560 504 561 638 551 525 570 520 513 360 437 600 500 300 546 667 460 336 570 690 494 638 368 544 570 437 630 638 828
245 234 196 168 198 174 174 150 210 130 162 100 115 180 200 140 130 174 100 105 180 180 130 203 138 160 180 161 210 174 216
78 80 73 83 68 83 79 80 72 73 74 67 67 87 75 74 78 73 69 72 72 86 68 74 65 75 73 70 67 65 69
529 289 400 441 289 484 361 441 361 400 361 324 361 400 400 225 441 529 529 256 361 529 361 484 256 289 361 361 441 484 529
49 81 49 49 36 36 36 36 49 25 36 25 25 36 64 49 25 36 25 25 36 36 25 49 36 25 36 49 49 36 36
1225 676 784 576 1089 841 841 625 900 676 729 400 529 900 625 400 676 841 400 441 900 900 676 841 529 1024 900 529 900 841 1296
6084 6400 5329 6889 4624 6889 6241 6400 5184 5329 5476 4489 4489 7569 5625 5476 6084 5329 4761 5184 5184 7396 4624 5476 4225 5625 5329 4900 4489 4225 4761
1794 1360 1460 1743 1156 1826 1501 1680 1368 1460 1406 1206 1273 1740 1500 1110 1638 1679 1587 1152 1368 1978 1292 1628 1040 1275 1387 1330 1407 1430 1587
546 720 511 581 408 498 474 480 504 365 444 335 335 522 600 518 390 438 345 360 432 516 340 518 390 375 438 490 469 390 414
2730 2080 2044 1992 2244 2407 2291 2000 2160 1898 1998 1340 1541 2610 1875 1480 2028 2117 1380 1512 2160 2580 1768 2146 1495 2400 2190 1610 2010 1885 2484
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32 33 34 35 36 37 38 39 40 Total
20 21 20 20 20 24 18 17 23 796
6 26 7 30 7 27 5 22 6 26 7 35 6 26 6 20 6 34 247 1090
72 400 36 676 5184 67 441 49 900 4489 84 400 49 729 7056 73 400 25 484 5329 77 400 36 676 5929 74 576 49 1225 5476 68 324 36 676 4624 71 289 36 400 5041 72 529 36 1156 5184 2947 16036 1557 30432 218397
1440 432 1872 1407 469 2010 1680 588 2268 1460 365 1606 1540 462 2002 1776 518 2590 1224 408 1768 1207 426 1420 1656 432 2448 58751 18246 80439
120 520 147 630 140 540 100 440 120 520 168 840 108 468 102 340 138 782 4919 21882
156 210 189 110 156 245 156 120 204 6763
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
LAMPIRAN 4 UJI Prasarat Uji Asumsi Klasik Deskriptif Data PAP Tipe II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
Uji Prasarat 1. UJI Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences
Unstandardiz ed Residual 40 ,0000000 5,43456687 ,114 ,114 -,066 ,719 ,679
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
2. UJI Linieritas ANOVA Table Kedisiplinan Belajar Case Processing Summary
prestasi * kedisiplinan
Included N Percent 40 100,0%
Cases Excluded N Percent 0 ,0%
Total N 40
Percent 100,0%
ANOVA Table Sum of Squares prestasi * kedisiplin Between (Combined) 244,900 Groups Linearity 57,119 Deviation from Line 187,781 Within Groups 1031,875 Total 1276,775
df 9 1 8 30 39
Mean Square 27,211 57,119 23,473 34,396
F ,791 1,661 ,682
Sig. ,627 ,207 ,703
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
Jumlah Jam Belajar Report prestasi jam 5 6 7 8 9 Total
Mean 71,33 74,11 74,18 75,00 80,00 73,68
N 9 18 11 1 1 40
Std. Deviation 3,841 6,623 5,618 . . 5,722
ANOVA Table Sum of Squares prestasi * jam Between (Combined) 97,361 Groups Linearity 73,343 Deviation from Linear 24,018 Within Groups 1179,414 Total 1276,775
df 4 1 3 35 39
Mean Square 24,340 73,343 8,006 33,698
F ,722 2,177 ,238
Sig. ,583 ,149 ,870
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
Kemandirian Belajar Akuntansi Report prestasi kemandirian 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 32 33 34 35 36 Total
Mean 70,25 72,00 73,00 67,33 83,00 77,50 73,71 79,00 73,00 74,80 74,86 75,00 68,00 72,00 76,00 69,00 73,68
N 4 1 1 3 1 2 7 2 1 5 7 1 1 1 2 1 40
Std. Deviation 2,986 . . 2,517 . 3,536 4,786 7,071 . 6,797 8,315 . . . 2,828 . 5,722
ANOVA Table Sum of Squares prestasi * kemandi Between (Combined) 429,773 Groups Linearity 24,339 Deviation from Line405,433 Within Groups 847,002 Total 276,775
df 15 1 14 24 39
Mean Square 28,652 24,339 28,960 35,292
F ,812 ,690 ,821
Sig. ,656 ,414 ,642
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
UJI ASUMSI KLASIK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
1. Uji Multikolinearitas
Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered kemandiri an, jam, kedisiplina a n
Variables Removed
Method .
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: prestasi Model Summary Model 1
R R Square ,313a ,098
Adjusted R Square ,023
Std. Error of the Estimate 5,656
a. Predictors: (Constant), kemandirian, jam, kedisiplinan
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 124,929 1151,846 1276,775
df 3 36 39
Mean Square 41,643 31,996
F 1,302
Sig. ,289a
a. Predictors: (Constant), kemandirian, jam, kedisiplinan b. Dependent Variable: prestasi
Coefficientsa
Model 1 (Constant) kedisiplinan jam kemandirian
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 54,517 9,996 ,535 ,470 ,209 1,480 1,029 ,233 -,023 ,249 -,017
a. Dependent Variable: prestasi
t 5,454 1,137 1,438 -,091
Sig. ,000 ,263 ,159 ,928
Collinearity Statistics Tolerance VIF ,741 ,950 ,709
1,350 1,052 1,411
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
2. Uji Heteroskedastisitas Model Summary Model 1
R R Square ,250a ,063
Adjusted R Square -,016
Std. Error of the Estimate 3,19224
a. Predictors: (Constant), kemandirian, jam, kedisiplinan
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 24,488 366,853 391,341
df 3 36 39
Mean Square 8,163 10,190
F ,801
Sig. ,502a
a. Predictors: (Constant), kemandirian, jam, kedisiplinan b. Dependent Variable: abresid
Coefficientsa
Model 1
(Constant) kedisiplinan jam kemandirian
Unstandardized Coefficients B Std. Error -2,930 5,641 ,315 ,265 ,013 ,581 ,035 ,140
a. Dependent Variable: abresid
Standardized Coefficients Beta ,223 ,004 ,047
t -,519 1,187 ,023 ,247
Sig. ,607 ,243 ,982 ,806
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
3. Uji Autokorelasi
Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered kemandiri an, jam, kedisiplina a n
Variables Removed
Method .
Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: abresid
Model Summaryb Model 1
R R Square ,250a ,063
Adjusted R Square -,016
Std. Error of the Estimate 3,19224
a. Predictors: (Constant), kemandirian, jam, kedisiplinan b. Dependent Variable: abresid
DurbinWatson 2,042
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
LAMPIRAN DESKRIPTIF DATA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
KEDISIPLINAN BELAJAR Statistics kedisiplinan N
Valid Missing
40 0 Mean 19,90 Median 20,00 Mode 19(a) Std. Deviation 2,240 Variance 5,015 Range 9 Minimum 15 Maximum 24 Percentiles 25 19,00 50 20,00 75 21,75 a Multiple modes exist. The smallest value is shown kedisiplinan Frequenc y Valid 15 1 16 2 17 4 18 2 19 8 20 8 21 5 22 3 23 6 24 1 Total 40
Percent 2,5 5,0 10,0 5,0 20,0 20,0 12,5 7,5 15,0 2,5 100,0
Valid Cumulative Percent Percent 2,5 2,5 5,0 7,5 10,0 17,5 5,0 22,5 20,0 42,5 20,0 62,5 12,5 75,0 7,5 82,5 15,0 97,5 2,5 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
JAM BELAJAR Statistics jam belajar N Valid Missing Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Percentiles 25 50 75
40 0 6,18 6,00 6 0,903 0,815 4 5 9 6,00 6,00 7,00 Jam belajar
Frequenc y Valid 5 9 6 18 7 11 8 1 9 1 Total 40
Percent 22,5 45,0 27,5 2,5 2,5 100,0
Valid Cumulative Percent Percent 22,5 22,5 45,0 67,5 27,5 95,0 2,5 97,5 2,5 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
KEMANDIRIAN BELAJAR AKUNTANSI Statistics kemandirian belajar akuntansi N Valid 40 Missing 0 Mean 27,25 Median 27,00 Mode 26(a) Std. Deviation 4,325 Variance 18,705 Range 16 Minimum 20 Maximum 36 Percentiles 25 24,25 50 27,00 75 30,00 a Multiple modes exist. The smallest value is shown kemandirian Belajar Akuntansi Frequenc Valid Cumulative y Percent Percent Percent Valid 20 4 10,0 10,0 10,0 21 1 2,5 2,5 12,5 22 1 2,5 2,5 15,0 23 3 7,5 7,5 22,5 24 1 2,5 2,5 25,0 25 2 5,0 5,0 30,0 26 7 17,5 17,5 47,5 27 2 5,0 5,0 52,5 28 1 2,5 2,5 55,0 29 5 12,5 12,5 67,5 30 7 17,5 17,5 85,0 32 1 2,5 2,5 87,5 33 1 2,5 2,5 90,0 34 1 2,5 2,5 92,5 35 2 5,0 5,0 97,5 36 1 2,5 2,5 100,0 Total 40 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
Prestasi Belajar Akuntansi Statistics Prestasi Belajar Akuntansi N Valid 40 Missing 0 Mean 73,68 Median 73,00 Mode 72(a) Std. Deviation 5,722 Variance 32,738 Range 22 Minimum 65 Maximum 87 Percentiles 25 69,00 50 73,00 75 77,75 a Multiple modes exist. The smallest value is shown Prestasi Belajar Akuntansi Frequenc Valid Cumulative y Percent Percent Percent Valid 65 2 5,0 5,0 5,0 67 4 10,0 10,0 15,0 68 3 7,5 7,5 22,5 69 2 5,0 5,0 27,5 70 1 2,5 2,5 30,0 71 1 2,5 2,5 32,5 72 5 12,5 12,5 45,0 73 5 12,5 12,5 57,5 74 4 10,0 10,0 67,5 75 2 5,0 5,0 72,5 77 1 2,5 2,5 75,0 78 2 5,0 5,0 80,0 79 1 2,5 2,5 82,5 80 2 5,0 5,0 87,5 83 2 5,0 5,0 92,5 84 1 2,5 2,5 95,0 86 1 2,5 2,5 97,5 87 1 2,5 2,5 100,0 Total 40 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI, UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK
Data yang diperoleh dari penelitian kemudian dibuat daftar distribusi frekuensi, ukuran gejala pusat, dan ukuran letak A. Daftar Distribusi Frekuensi 1. Menentukan Rentang Data Rentang data dapat diketahui dengan jalan mengurangi data yang terbesar dengan data yang terkecil yang ada pada kelompok itu. Range = Xt - Xr Keterangan: R = Rentang Data Xt = Data terbesar dalam kelompok Xr = Data terkecil dalam kelompok 2. Menentukan Jumlah Kelas Jumlah kelas interval dihitung dengan rumus Sturges, yaitu: K = 1 + 3.3 log n Keterangan: K = Jumlah Kelas Interval n = Jumlah data observasi Log n = Logaritma 3. Menghitung Interval Kelas Interval kelas pada hakekatnya akan dipengaruhi oleh jumlah frekuensi dan rentang (range) data dimana data itu terserap. Berdasarkan hal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
Sturges memberikan pedoman dalam menentukan besarnya interval kelas sebagai berikut:
Ci = Keterangan: Ci Range K
= Interval Kelas = Selisih data terbesar dan terkecil = Banyaknya Kelas
4. Memasukkan Frekuensi pada Kelas-kelas dan Menjumlahkannya Langkah atau tahap terakhir dalam menyusun tabel frekuensi adalah memasukkan masing-masing frekuensi ke dalam masing-masing kelas dan menjumlahkannya. B. Ukuran Gejala Pusat dan Letak Setelah dibuat distribusi frekuensi maka selanjutnya menghitung nilai mean, median, modus dan standar devisiasi dari masing-masing variabel bebas dan variabel terikat. 1. Mean Mean merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata kelompok tersebut. Rata-rata mean ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh ingividu dengan kelompok itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada di kelompok tersebut.
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
Keterangan: = Mean (rata-rata) ∑xi = Jumlah nilai xi sampai ke n ∑fi = Jumlah Data/Sampel 2. Modus Modus merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai yang sedang populer atau yang sering muncul dalam kelompok tersebut. (Sudjana, 2005:77):
Mo = Keterangan: Mo = Modus b = batas bawah kelas modus, ialah kelas interval dengan frekuensi yang terbanyak p
= kelas interval
b1 = frekuensi kelas modus yang dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda kelas yang lebih kecil sebelum kelas modus b2 = frekuensi kelas modus yang dikurangi kelas interval dengan tanda kelas yang lebih besar sebelum kelas modus 3. Median Median adalah nilai tengah dari serangkain data yang telah tersusun secara teratur. Rumus untuk menghitung median adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2010:53):
Me = Keterangan: Md = Median b = batas bawah dimana median akan terletak n = banyaknya data/jumlah sampel p = panjang kelas interval F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
F
= Frekuensi kelas median
4. Simpangan Baku (Devisiasi Standar) Rumus untuk menghitung standar devisiasi adalah sebagai berikut (Sudjana, 2005:95):
S2 = Keterangan: = Simpangan Baku S2 2 ∑f1x1 = Jumlah perkalian dari f1 dan x12 N = Jumlah responden Berdasarkan pada rumus diatas maka berikut ini dapat dicari nilai untuk masing-masing variabel A. Variabel Kedisiplinan Belajar 1. Range Range = Xt - Xr Range = 24-15 Range = 9 2. Jumlah Kelas K
= 1 + (3.3) log n
K
= 1 + (3,3) log 40
K
= 6,28
Banyaknya kelas yaitu 6 3. Menghitung Interval Kelas Ci = Ci =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
Panjang Kelas Interval adalah 2 4. Data pada masing-masing kelas Kelas Interval 15-16 17-18 19-20 21-22 23-24 25-26 Jumlah
fi
fr (%)
xi
xi2
fixi
fixi2
3 6 16 8 7 0 40
7,5 15 40 20 17,5 0 100
15,5 17,5 19,5 21,5 23,5 0
240,25 306,25 380,25 462,25 552,25 0 1941,25
46,5 105 312 172 164,5 0 800
720,25 1837,5 6084 3698 3865,75 0 16205,5
5. Mean
=
= 6. Modus
Mo = Mo = Mo =
7. Median
Me = Me = Me = 18,5 + 1,375 Me = 19,875
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
8. Simpangan Baku
S2 = S2 = S2 = S = S = 2,295 B. Variabel Jumlah Jam Belajar 1. Range Range = Xt - Xr Range = 9 – 5 Range = 4 2. Jumlah Kelas K
= 1 + (3.3) log n
K
= 1 + (3,3) log 40
K
= 6,28
Banyaknya kelas yaitu 6 3. Menghitung Interval Kelas Ci = Ci =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
4. Data pada masing-masing kelas Kelas Interval 5 6 7 8 9 10 Jumlah
fi
fr (%)
xi
xi2
fixi
fixi2
9 18 11 1 1 0 40
22,5 45 27,5 2,5 2,5 0 100
5 6 7 8 9 0
25 36 49 64 81 0 255
45 108 77 8 9 0 247
225 648 539 64 81 0 1557
5. Mean =
= = 6,175 6. Modus Mo = Modus merupakan nilai yang sering muncul dalam kelompok atau nilai yang sedang populer (Sugiyono, 2010:47). Dari data di atas nilai yang paling banyak keluar adalah 6. 7. Median
Me = Me = Me = 6,11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
8. Simpangan Baku S2 = S2 = S2 = S2 = S2 = S = S = 0,9026
C. Variabel Kemandirian Belajar Akuntansi 1. Range Range = Xt - Xr Range = 36 – 20 Range = 16 2. Jumlah Kelas K
= 1 + (3.3) log n
K
= 1 + (3,3) log 40
K
= 6,28
Banyaknya kelas yaitu 6 3. Menghitung Interval Kelas Ci = Ci = Ci = 2,667 = 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
4. Data pada masing-masing kelas Kelas Interval 20-22 23-25 26-28 29-31 32-34 35-37 Jumlah
fi
fr (%)
xi
xi2
fixi
fixi2
6 6 10 12 3 3 40
15 15 25 30 7,5 7,5 100
21 24 27 30 33 36
441 576 729 900 1089 1296 5031
126 144 270 360 99 108 1107
2646 3456 7290 10800 3267 3888 31347
5. Mean = = = 27,675
6. Modus Mo =
Mo = 29,045
7. Median Me =
Me = 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
8. Simpangan Baku S2 =
S = 4,269 D. Variabel Prestasi Belajar 1. Range Range = Xt - Xr Range = 87 – 65 Range = 22 2. Jumlah Kelas K
= 1 + (3.3) log n
K
= 1 + (3,3) log 40
K
= 6,28
Banyaknya kelas yaitu 6 3. Menghitung Interval Kelas Ci = Ci = Ci = 3,67 = 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
4. Data pada masing-masing kelas Kelas Interval 65-68 69-72 73-76 77-80 81-84 85-88 Jumlah
fi
fr (%)
xi
xi2
fixi
fixi2
9 9 11 6 3 2 40
22,5 22,5 27,5 15 7,5 5 100
66,5 70,5 74,5 78,5 82,5 86,5
4422,25 4970,25 5550,25 6162,25 6806,25 7482,25 35393,5
598,5 634,5 819,5 471 247,5 173 2944
39800,25 44732,25 61052,75 36973,5 20418,75 14964,5 217942
5. Mean =
6. Modus Mo =
7. Median
Me =
8. Simpangan Baku S2 =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
S = 5,692
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
LAMPIRAN PENILAIAN ACUAN PATOKAN TIPE II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL
Penilaian Acuan Patokan adalah suatu penilian yang membandingkan suatu prestasi dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya, atau suatu prestasi yang seharusnya dicapai oleh siswa yang dituntut oleh guru. Dalam hal ini untuk menentukan kategori kecenderungan variabel dipergunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II. Dalam PAP Tipe II, penguasaan kompetensi minimal yang merupakan passing score atau batas kelulusan adalah sebesar 56% dari total skor yang harus dicapai, jadi passing score terletak pada persentil 56. Tuntutan dalam persentil 56 sering juga disebut persentil minimal karena passing score pada persentil 56 dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal yang paling rendah. Kategori kecenderungan berdasarkan PAP Tipe II untuk semua variabel adalah sebagai berikut: Skor 81% - 100% 66% - 80% 56% - 65% 46% - 55% < 46%
Kategori Kecenderungan Variabel Sangat baik Baik Cukup Rendah Sangat rendah
Berdasarkan kategori di atas, maka kategori kecenderungan dari masingmasing variabel adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
A. Variabel Kedisiplinan Belajar Skor tertinggi dari 7 item pertanyaan yang diharapkan dalam kuesioner adalah 28 (7 X 4), dan skor terendah adalah 7, maka selisih skot tertinggi dan terendah adalah 21, sehingga akan diperoleh: Skor 7+ ( 81% X 21) = 24,01dibulatkan menjadi 24 7+ ( 66% X 21) = 20,86dibulatkan menjadi 21 7+ (56% X 21 ) = 18,76dibulatkan menjadi 19 7+ (46% X 21) = 16,66dibulatkan menjadi 17 Dibawah 17
Kategori Kecenderungan Variabel Sangat baik Baik Cukup Rendah Sangat rendah
Penilaian Kedisiplinan Belajar Skor 24 - 28 21 - 23 19 - 20 17 - 18 Dibawah 17 Jumlah
Frekuensi 1 14 16 6 3 40
Persentase 2,5% 35% 40% 15% 7,5% 100%
Kategori Sangat baik Baik Cukup Rendah Sangat rendah
B. Variabel Jumlah Jam Belajar Skor tertinggi dari 3 item pertanyaan yang diharapkan dalam kuesioner adalah 12 (3X4), dan skor terendah adalah 3, maka selisih skor tertinggi dan terendah adalah 9, maka akan diperoleh: Skor 3+ ( 81% X 9) = 10,29 dibulatkan menjadi 10 3+ ( 66% X 9) = 8,94 dibulatkan menjadi 9 3+ (56% X 9) = 8,04 dibulatkan menjadi 8 3+ (46% X 9) = 7,14 dibulatkan menjadi 7 Dibawah 7
Kategori Kecenderungan Variabel Sangat baik Baik Cukup Rendah Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
Penilaian Jumlah Jam Belajar Skor 10 - 12 9 8 7 Dibawah 7 Jumlah
Frekuensi 0 1 1 11 27 40
Persentase 0 2,5% 2,5% 27,5% 67,5% 100%
Kategori Sangat baik Baik Cukup Rendah Sangat rendah
C. Variabel Kemandirian Belajar Skor tertinggi dari 10 item pertanyaan yang diharapkan dalam kuesioner adalah 40 (10X4), dan skor terendah adalah 10, maka selisih skor tertinggi dan terendah adalah 30, maka akan diperoleh: Skor 10+ ( 81% X 30) = 34,3 dibulatkan menjadi 34 10+ ( 66% X 30) = 29,8 dibulatkan menjadi 30 10+ (56% X 30) = 26,8 dibulatkan menjadi 27 10+ (46% X 30) = 23,8 dibulatkan menjadi 24 Dibawah 24
Kategori Kecenderungan Variabel Sangat baik Baik Cukup Rendah Sangat rendah
Penilaian Kemandirian Belajar Skor 34-40 30-33 27-29 24-26 Dibawah 24 Jumlah
Frekuensi 4 9 8 10 9 40
Persentase 10 22,5 20 25 22,5 100%
Kategori Sangat baik Baik Cukup Rendah Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
D. Variabel Prestasi Belajar Skor tertinggi yang diharapkan dicapai oleh para siswa adalah 100, sehingga akan diperoleh: Skor 81% X 100 = 81 66% X 100 = 66 56% X 100 = 56 46% X 100 = 46 Dibawah 46
Kategori Kecenderungan Variabel Sangat baik Baik Cukup Rendah Sangat rendah
Penilaian Prestasi Belajar Skor 81 - 100 66 – 80 56 – 65 46 – 55 Dibawah 46 Jumlah
Frekuensi 8 30 2 0 0 40
Persentase 20 75 5 0 0 100%
Kategori Sangat baik Baik Cukup Rendah Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
LAMPIRAN 5 ANALISIS KORELASI PRODUK MOMENT DAN REGRESI LINEAR GANDA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
Analisis Korelasi Pearson (Produk Moment) Correlations Kedisiplinan Kedisiplinan Correlation
Jam Belajar 0,047 0,774 40
Kemandirian Prestasi 0,506** 0,001 40
0,212 0,190 40
0,047 0,774 40
1
0,212 0,189 40
0,240 0,136 40
0,506** 0,001 40
0,212 0,189 40
1
0,138 0,396 40
0,212 0,190 40
0,240 0,136 40
0,138 0,396 40
Pearson
1
Sig (2-
40
tailled) Jam belajar Correlation
N Pearson Sig (2-
40
tailled) Kemandirian Correlation
N Pearson Sig (2-
40
tailled) Prestasi Correlation
N Pearson Sig (2-
tailled) N **. Correlation is significant at the 0,01 level (2-tailled)
Regresi Linear Ganda Tiga Variabel Descriptive Statistics Std. Mean Deviation prestasi 73,68 5,722 kedisiplinan 19,90 2,240 jam 6,18 0,903 kemandirian 27,25 4,325
N 40 40 40 40
1 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
Correlation Prestasi
Kedisiplinan Jam Belajar
Pearson Correlation Prestasi Kedisiplinan Jam Belajar Kemandirian
1,000 0,212 0,240 0,138
0,212 1,000 0,047 0,506
0,240 0,047 1,000 0,212
Kemandirian Belajar 0,138 0,506 0,212 1,000
Sig (1-tailled)
0,095 0,068 0,198 40 40 40 40
0,095 0,387 0,000 40 40 40 40
0,068 0,387 0,095 40 40 40 40
0,198 0,000 0,095 40 40 40 40
N
Prestasi Kedisiplinan Jam Belajar Kemandirian Prestasi Kedisiplinan Jam Belajar Kemandirian
Variables Entered/Removed(b) Variables Variables Model Entered Removed Method 1 kemandiri an, jam, . Enter kedisiplin an(a) a All requested variables entered. b Dependent Variable: prestasi Model Summary(b)
Std. Error Adjusted of the Model R R Square R Square Estimate 1 0,313(a) 0,098 0,023 5,656 a Predictors: (Constant), kemandirian, jam, kedisiplinan b Dependent Variable: prestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
Annovab Model
Sum of df Mean Squares Square 41,643 3 124,929 1 Regression 31,996 36 1151,846 Residual 39 1276,775 Total a Predictors: (Constant), kemandirian, jam, kedisiplinan b Dependent Variable: prestasi
F
Sig
1,302
0,289a
Coefficientsa Model 1
(constant) Kedisiplinan Jam Kemandirian
Unstandardized Coefficients B Std.error 54,517 9,996 0,535 0,470 1,480 1,029 -0,023 0,249
a Dependent Variable: prestasi
Standardized Coefficient Beta 0,209 0,233 -0,017
t 5,454 1,137 1,438 -0,091
Sig 0,000 0,263 0,159 0,928
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
1. Perhitungan Pengujian Korelasi Produk Moment A. Hipotesis 1 ∑X1
= 796
∑X12 = 16036 ∑X1Y = 58751 ∑Y
= 2947
∑Y2 = 218397 N
= 40
rXY =
rXY =
rXY = rXY = rXY = rXY = 0,211 B. Hipotesis II ∑X2
= 247
∑X22
= 1557
∑X2Y = 18246 ∑Y
= 2947
∑Y2
= 218397
N
= 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
rXY
=
rXY
=
rXY
=
rXY
=
rXY
=
rXY rXY
= = 0,2396= 0,240
C. Hipotesis III ∑X3
= 1090
∑X32
= 30432
∑X3Y = 80439 ∑Y
= 2947
∑Y2
= 218397
N
= 40
RXY
=
rXY
=
rXY
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
rXY
=
rXY
=
rXY rXY
= = 0,138
D. Hipotesis IV (Sugiyono, 2010:280)
∑X1
= 796
∑X2
= 247
∑X3 = 1090
∑X12 = 16036
∑X22 = 1557
∑X1Y = 58751
∑X2Y = 18246
∑X3Y = 80439
∑X1X2= 4919
∑X1X3 = 21882
∑X2X3= 6763
∑Y
= 2947
∑Y
= 2947
∑Y
= 2947
∑Y2
= 218397
∑Y2
= 218397
∑Y2
= 218397
N
= 40
n
= 40
n
= 40
2
= 6,18
=
3=
= = ∑x22 = ∑x32 = ∑x1y = ∑x2y = ∑x3y =
= 16036 -
= 30432
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
∑y2 = ∑x1x2 = ∑x1x3 = ∑x2x3 =
PERSAMAAN GARIS REGRESI Y= a + b1x12 + b2∑x1x2 + b3∑x1x3 Untuk mencari koefisien regresi a, b1, b2, dan b3 digunakan persamaan simulasi sebagai berikut: 1.
∑x1y= b1 ∑x12 + b2∑x1x2 + b3∑x1x3
2.
∑x2y= b1∑x1x2 + b2∑x22 + b3∑x2x3
3.
∑x3y= b1∑x1x3 + b2∑x2x3 + b3 ∑x32
a=
- b1
1
– b2
2
– b3
3
Apabila harga-harga dari data di atas dimasukkan dalam persamaan tersebut maka: 1. 106= 196 b1 + 4 b2 + 191 b3 2. 48 = 4b1 + 32 b2 + 32 b3 3. 133= 191 b1 + 32 b2 + 730 b3 Selanjutnya menghilangkan nilai b1, b2, dan b3, dengan cara sebagai: 0,555 = 1,026 b1 + 0,021 b2 + b3 ………………..(4) 1,5
= 0,125 b1 + b2 + b3……………………….(5)
0,182 = 0,262 b1 + 0,044 b2 + b3………………..(6) Persamaan 4 dikurangi dengan persamaan 5 0,555 = 1,026 b1+ 0,021b2 + b3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
1,5
= 0,125 b1 +
b2 + b3 –
-0,945 = 0,901 b1 – 0,979 b2…………………..(7) Persamaan 5 dikurangi persamaan 6 1,5
= 0,125 b1 +
b2 + b3
0,182 = 0,262 b1 + 0,044 b2 + b3 – 1,318 = -0,137 b1 + 0,956 b2…………………(8) Menghilangkan nilai b2 pada persamaan 7 dan persamaan 8, sehingga akan menghasilkan persamaan 9 dan 10 0,965 = -0,92 b1 + b2...................................(9) 1,379 = -0,143 b1 + b2
-
………………………(10)
-0,414 = -0,777 b1 b1 = 0,533 untuk mencari b2, maka dimasukkan ke persamaan 10 1,379 = -0,143 b1 + b2 1,379 = -0,143 (0,533) + b2 1,379 = -0,076 + b2 1,379 + 0,076 = b2 b2 = 1,455 untuk mencari b3, maka dimasukkan ke persamaan 6 0,182 = 0,262 b1 + 0,044 b2 + b3 0,182 = 0,262 (0,533) + 0,044 (1,455) + b3 0,182 = 0,140 + 0,064 + b3 -b3 = 0,204 – 0,182 b3 = -0,022 Mencari nilai a a=
- b1
1
– b2 X2 – b3
3
a = 73,68 – (0,533) (19,9) – (1,455) (6,18) – (-0,022)(27,25)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
a = 73,68 – 10,61 -8,992 + 0,5995 a = 54,678 Penarikan Kesimpulan: Y= a + b1 Σ X1 + b2∑X2 + b3∑X3 Y = 54,678 + 0,533 X1 + 1,455 X2 – 0,022 X3 Mencari koefisien korelasi antara variabel Y dengan prediktor x1, x2, x3 digunakan rumus korelasi ganda (Hadi, 2001:33) sebagai berikut:
= = = 0,313 Uji signifikansi koefisien korelasi ganda adalah sebagai berikut:
F
=
F
=
F
=
F
=
F
= 1,303
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI