PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI ILMU SOSIAL 2 SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh : Bernadetha Novianti 031334004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini ku persembahkan kepada… Yesus Kristus yang selalu setia memberi damai setiap kali aku merasa gelisah. Dialah sahabat sejati yang selalu menyertaiku saat berkarya dalam hidup ini. KasihNYA tampak nyata dan selalu memberikan kesejukkan saat aku lelah dalam pengharapan.
Bapak dan Mamahku tercinta, Irenaeus Soedibyo dan Eleonora Sri Redjeki... Luasnya samudra, tingginya gunung dan banyaknya bintang di langit...takkan bisa melukiskan betapa besar dan indahnya jasa mereka bagiku hingga karya ini dapat kuselesaikan dengan penuh pengabdian...semoga karya sederhana ini menghasilkan senyum yang tersimpul manis di bibir beliau...semua itu sungguh sangat berarti untukku...
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kakakku tersayang, Alexander Erwin Nugroho yang selalu memberikan semangat dan doanya...terima kasih atas rasa marah, kecewa, bahagia, cinta dan pengertian yang tertuang dalam kanvas pengalaman hidupku.
Seseorang yang mencintaiku sepenuh hati, Gregorios Barbarigo Yoga Wasana... Terima kasih atas ukiran kesetiaan, semangat, kasih sayang dan kesabaran yang terpatri dalam serangkaian cinta putihmu. Semua itu tlah kau pahat indah dalam suatu ruang di hatiku yang takkan bisa tersentuh oleh siapapun...Di sepanjang perjalanan ini, masih banyak krikil tajam yang harus dihadapi sebagai proses pendewasaan hubungan kita...
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Percaya dan yakinlah bahwa segala sesuatu yang membuatmu kecewa, jatuh serta terasa menyakitkan di hati akan terasa indah jika semua itu dijalani dengan ikhlas. (Penulis)
Harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat supaya nyata bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah.. (2 Kor 4:7)
Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan ia memberikan kekekalan dalam hati kita… (Pengkotbah 3:11a)
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Kasih atas segala limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Untuk Peningkatan Kualitas Proses dan Hasil Pembelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI Ilmu Sosial 2 SMA Negeri 5 Yogyakarta”. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi. Penulisan Skripsi ini terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak yang telah berkenan membimbing, membantu, dan memotivasi penulis. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Allah Bapa dan Bunda Maria yang tak pernah lelah mendengarkan doadoaku sehingga berkat melimpah selalu menyertaiku. 2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 5. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si selaku dosen pembimbing sekaligus dosen penguji yang dengan penuh pengertian dan ketulusan hati memberikan bimbingan, saran serta motivasi dalam penulisan skripsi ini.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Ibu E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi ini. 7. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi ini. 8. Bapak Drs. Zamroni, M.Pdi selaku kepala sekolah SMA Negeri 5 Yogyakarta yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan kegiatan penelitian. 9. Ibu Maria Sri Setiti, BA selaku guru Akuntansi SMA Negeri 5 Yogyakarta yang telah bersedia membantu penulis dalam ujicoba instrumen penelitian. 10. Seluruh guru dan staff (terutama Mas Yatno) SMA Negeri 5 Yogyakarta yang telah berkenan membantu dan memperlancar proses penelitian penulis. 11. Staff sekretariat Pendidikan Akuntansi : Mbak Aris dan Bapak Wawiek atas bantuan dalam mengurusi kepentingan-kepentingan mahasiswa. 12. Staff perpustakaan yang telah melayani dan membantu dalam peminjaman buku. 13. Kedua orang tua Irenaeus Soedibyo- Eleonora Sri Redjeki yang dengan tulus
menyayangiku, atas segala pengorbanan, cinta dan segala
pengertiannya. Terima kasih. 14. Kakakku satu-satunya (Alexander Erwin Nugroho) atas segala dukungan, pengertian, semangat dan kesediaannya meminjamkan berbagai properti kepadaku.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15. Gregorios Barbarigo Yoga Wasana atas kekuatan cintamu yang telah membangkitkan semangatku. Marilah bersama-sama menjaga perasaan ini agar selalu tersimpan manis dalam hati kita. 16. Pakde Wardi, Bude Sri, Mbak Ririn dan Mas Antok yang selalu setia memberikan perhatian, dukungan, tempat bersandar dan pandanganpandangan hidup yang memotivasiku untuk terus berjuang. 17. Romo Hironimus Masu atas semua ilmu baik pengetahuan maupun rohani yang sudah Romo berikan untuk kesempurnaan karya ini. 18. Mas Budi, Mbak Unun, Mbak Dyar, dan keluarga di Medari atas bantuan, kebersamaan dan kenangan-kenangan manis yang selalu kalian berikan untukku. 19. Teman sekamarku tersayang (Maria Widya Wardhani) yang dengan hati lapang menerima segala kekuranganku. Aku takkan melupakan senyum polosmu saat membantuku keluar dari berbagai kesulitan. 20. Raditya W. K, Ciplukz, Palma, Ivone, Mbak Hana dan Mas Agung atas semua dorongan semangat dalam bentuk apapun yang selalu kalian berikan untukku. Kalian semua adalah tim sukses yang memiliki peran penting dalam penyelesaian skripsi ini. 21. Amel dan keluarga atas perhatian, dukungan semangat serta dengan tangan terbuka telah menerimaku menjadi bagian dari keluarga ini. 22. Sobat-sobatku yang selalu ada disaat aku senang dan susah: Vivie Novianti (sahabat setia yang paling mengerti akan diriku), Ari Nugroho (Ndut), Yayik, Henny, Richa dan Benny.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23. Anak-anak kost sambu 2 (Enji, Vero, Ria, Zita, Era dan lain- lain) yang selalu memberikan semangat dan doa. Terima kasih atas kebersamaan yang telah kita lewati selama bertahun-tahun. 24. Teman-teman seperjuangan di Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2003, teman-teman PPL, Guru-guru SMA Santa Maria 2 Cirebon, teman-teman Gardep 28 dan teman-teman mudika Cirebon atas bantuan, dukungan kerjasama serta semangat yang telah disumbangkan dalam proses penyempurnaan skripsi ini. 25. Semua pihak yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu atas semua dukungan yang telah diberikan dalam penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN AKUNTANSI POKOK BAHASAN STRUKTUR DASAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI ILMU SOSIAL 2 SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA
Bernadetha Novianti Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008
Penelitian ini diarahkan untuk memperoleh gambaran mengenai penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation yang bertujuan meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan pada saat yang sama meningkatkan hasil pembelajaran Akuntansi-pokok bahasan struktur dasar akuntansi siswa. Penelitian ini berlangsung dalam satu siklus dengan kegiatan Perencanaan, Tindakan, Observasi dan Refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI Ilmu Sosial 2, tahun akademik 2007/2008. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini mengacu pada apa yang dikemukakan oleh Creswell (1998:142) yakni observasi, wawancara, dokumen dan materi audio-visual. Instrumen penelitian mengacu pada Bergerman, (Tantra, 2006:15) yaitu instrumen untuk mengobservasi guru (observing teacher), instrumen untuk mengobservasi kelas (observing classroom), dan instrumen untuk mengobservasi perilaku siswa (observing student). Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif-kualitatif. Kualitas proses pembelajaran meliputi tingkat partisipasi siswa dalam diskusi kelas maupun kelompok, tingkat interaksi siswa dalam kelompok kooperatif dan kualitas hasil belajar Akuntansi-pokok bahasan struktur dasar akuntansi siswa meliputi kemampuan kelompok dalam mengerjakan lembar kerja, tingkat kemampuan siswa dalam merangkum hasil investigasi untuk dipresentasikan di depan kelas, serta tingkat daya serap siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengunaan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar Akuntansi-pokok bahasan struktur dasar akuntansi siswa mencapai indikator keberhasilan (target) yang telah ditentukan.
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE USE OF GROUP INVES TIGATION TYPE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TO IMPROVE THE QUALITY OF TEACHING LEARNING PROCESS AND STUDENTS’ ACCOUNTING LEARNING ACHIEVEMENT IN ACCOUNTING BASIC STRUCTURE TOPIC AT XI GRADE STUDENTS OF SOCIAL SCIENCE 2 SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA
Bernadetha Novianti Sanata Dharma University Yogyakarta 2008
This research was directed to obtain the description about the use of Group Investigation type of cooperative learning model to improve the quality of teaching learning process and students’ accounting learning achievement in accounting basic structure topic. This research was conducted in one cycle consisted of planning, action, observation and reflection. This research was done in SMA Negeri 5 Yogyakarta. The research subject was the XI grade student s of social science 2, academic year: 2007/2008. The data gathering technique used in this research referred to what Creswell said (1998:142), they were observation, interview, document actions and audio-visual material. While the research instrument used was referred from Bergerman (Tantra, 2006:15) they were instruments of observing teacher, observing classroom and observing student. The technique of data analysis used was descriptive-qualitatively. The quality of the teaching learning process consisted of students’ participation level in both a whole class discussion and in a small group discussion and students’ interaction level in cooperative group. Meanwhile, the quality of the accounting learning achievement of students’ in accounting basic structure topic consisted of groups capability in doing the worksheet, students’ capability level in summarizing the investigation to be presented in front of class and students’ capability in material comprehension. The research result showed that the use of Group Investigation type of cooperative learning model has improved the quality of teaching learning process and accounting learning achievement of the students’ accounting basic structure topic which was proved by the accomplishment of the determined indicators.
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...........................................................................
iv
MOTTO
............................................................................................................
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...............................................................
vii
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
viii
ABSTRAK ...........................................................................................................
xii
ABSTRACT ...........................................................................................................
xiii
DAFTAR ISI ........................................................................................................
xiv
DAFTAR TABEL ................................................................................................
xvii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................
xix
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................
7
C. Rumusan Masalah ...........................................................................
8
D. Definisi Operasional ........................................................................
9
E. Batasan Masalah ..............................................................................
10
F. Tujuan Penelitian .............................................................................
11
G. Manfaat Penelitian............................................................................
12
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II. LANDASAN TEORI A. Ruang Lingkup Pembelajaran Kooperatif........................................
13
B. Investigasi Kelompok ......................................................................
20
C. Kualitas Proses Pembelajaran ..........................................................
26
D. Kualitas Hasil Pembelajaran ............................................................
27
E. Penelitian Tindakan Kelas................................................................
28
F. Struktur Dasar Akuntansi.................................................................
33
G. Kerangka Berpikir ............................................................................
42
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian.................................................................................
45
B. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................
45
C. Subyek dan Obyek Penelitian ..........................................................
46
D. Prosedur Penelitian...........................................................................
46
E. Instrumen Pene litian.........................................................................
50
F. Prosedur Pengumpulan dan Analisis Data .......................................
52
G. Jadwal Penelitian..............................................................................
57
BAB IV. PELAKSANAAN PENELITIAN A. Pra Pelaksanaan Tindakan ...............................................................
58
B. Pelaksanaan Tindakan......................................................................
59
C. Setelah Pelaksanaan Tindakan.........................................................
62
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Lapangan............................................................................
63
B. Hasil Dan Analisis Data ...................................................................
119
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ......................................................................................
130
B. Saran.................................................................................................
132
C. Keterbatasan.....................................................................................
133
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
134
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 : Indikator Keberhasilan Tindakan Dalam Siklus Pertama dan Siklus Kedua .................................................................................................... 49 Tabel III.2 : Jenis Keterlibatan Siswa ........................................................................ 53 Tabel III.3 : Keterangan Jenis Keterlibatan Siswa .................................................... 54 Tabel III.4 : Kriteria Kualifikasi Jenis Keterlibatan Siswa ....................................... 54 Tabel III.5 : Kriteria Kualifikasi Kegiatan yang Dilakukan Guru Sesuai Dengan Observasi .............................................................................................. 55 Tabel III.6 : Kualifikasi Interaksi Belajar Siswa Dalam Kelompok Kooperatif ....... 55 Tabel III.7 : Proses Pengumpulan Data, Analisis Data dan Pembagian Tugas ......... 56 Tabel III.8 : Jadwal Penelitian .................................................................................. 57 Tabel VI.1 : Jumlah Siswa yang Terlibat Dalam Setiap Jenis Keterlibatan .............. 119 Tabel VI.2 : Kualifikasi Interaksi Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Kooperatif ............................................................................................. 123 Tabel VI.3 : Hasil Kuis Siswa ................................................................................... 125 Tabel VI.4 : Analisis Indikator Keberhasilan Tindakan Dalam Siklus Pertama dan Siklus Kedua ................................................................................... 128
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 : Spiral Kemmis dan Taggart 1988 ....................................................... 32 Gambar II.2 : Komponen Refleksi Dalam Penelitian Tindakan ............................... 33
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Jenis Keterlibatan Siswa .................................................................... 137 Lampiran 2 : Daya Serap, Analisis Nilai, Ketuntasan Belajar dan Nilai Hasil Kerja Kelompok ................................................................................ 157 Lampiran 3 : Format Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas .................................. 162 Lampiran 4 : Pedoman Observasi Interaksi Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Kooperatif ................................................................... 171 Lampiran 5 : Pedoman Observasi Interaksi Belajar Guru dan Siswa Dengan Model Pembelajaran Kooperatif ....................................................... 181 Lampiran 6 : Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation ................................................ 196 Lampiran 7 : Refleksi Guru Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation ................................................ 197 Lampiran 8 : Penilaian Presentasi Kelompok ......................................................... 199 Lampiran 9 : Hasil Wawancara Siswa .................................................................... 210 Lampiran 10 : Hasil Wawancara Guru ..................................................................... 213 Lampiran 11 : Perangkat Pembelajaran dan Soal-soal ............................................. 215 Lampiran 12 : Dokumentasi Foto ............................................................................. 235 Lampiran 13 : Surat-surat ......................................................................................... 240
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan jaman semakin pesat dan canggih. Hal ini ditandai dengan persaingan di segala bidang yang semakin ketat, tak terkecuali dalam dunia pendidikan. Perubahan besar sudah seharusnya terjadi dalam dunia pendidikan, khususnya di negara kita agar dapat bersaing dengan negara-negara maju. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia, salah satunya dengan merubah kurikulum CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) menjadi KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) yang kemudian dirubah namanya menjadi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Namun kenyataan menunjukkan bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih rendah. Di negara kita telah dilakukan berbagai penelitian oleh para ahli dan pemerhati pendidikan yang membahas tentang proses pembelajaran secara umum di sekolah, kondisi objektif menunjukkan bahwa banyak para siswa yang merasa terintimidasi oleh sekolah karena sistem pembelajaran yang cenderung
menggunakan
pendekatan
birokratik
bukan
pendekatan
pendagogik. Guru menganggap siswa adalah botol kosong yang harus diisi sampai penuh dengan berbagai macam pengetahuan yang sebanyakbanyaknya. Hal ini membuat siswa cenderung menghafalkan konsep-konsep akuntansi, dengan mengulang-ulang, menyebutkan definisi yang diberikan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
guru atau yang tertulis dalam buku, tanpa memahami maksud dan isinya. Seperti kita ketahui bahwa tidak ada dua individu yang sama, karena itu setiap manusia sudah pasti memiliki keunikannya masing- masing. Akan tetapi, pada prakteknya, khususnya di dunia pendidikan kita saat ini, keunikan setiap individu itu justru diabaikan. Bahkan, keragaman potensi yang dimiliki siswa pun dianggap tidak ada. Hal tersebut membuat siswa merasa tidak senang dalam mengerjakan tugas-tugas dan merasa bahwa akuntansi itu sulit, menakutkan, dan tidak semua orang dapat mengerjakannya. Rasa tidak percaya diri ini harus dihilangkan sedini mungkin, dengan melibatkan siswa dalam seluruh kegiatan belajar mengajar, agar tumbuh rasa percaya diri dan menghilangkan rasa tidak senang terhadap pelajaran akuntansi. Guru adalah ujung tombak pelaksana kegiatan pembelajaran di sekolah. Untuk mengajarkan suatu pokok bahasan tertentu dalam suatu mata pelajaran, guru harus mampu memilih pendekatan, stategi, dan metode yang sesuai dengan karakteristik pokok bahasan agar tujuan pembelajaran tercapai dengan baik. Sebaliknya bila guru tidak dapat memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pokok bahasan, maka hasil kegiatan pembelajaran tidak mungkin akan tercapai dengan optimal. Akan tetapi, tidak sedikit pula guru yang merasa kesulitan dalam mengajarkan suatu materi pelajaran kepada peserta didik.
Hal ini ditegaskan oleh Suryanto
(http://www.kompas.com/kompas-cetak/0610/16/jogja/29886.htm)
yang
mengatakan bahwa banyaknya kegagalan siswa dalam suatu mata pelajaran, misalnya matematika bukan terletak pada kurikulum yang salah, tetapi lebih
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada cara mengajarkan bidang studi. Para guru terkadang bingung untuk menentukan metode pembelajaran mana yang tepat digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar situasi belajar di kelas menyenangkan dan siswa mudah menangkap materi yang diberikan oleh guru yang bersangkutan. Para guru umumnya
cenderung
memilih
metode
ceramah
dan
diskusi
untuk
menyampaikan suatu materi pelajaran dibandingkan metode pembelajaran lainnya. Akhir-akhir ini yang menjadi pokok permasalahan dalam proses belajar siswa adalah rendahnya prestasi siswa. Hal ini dikarenakan dalam kegiatan pembelajaran, guru lebih memilih pendekatan konvensional. Sistem penyampaian pelajaran oleh guru pun masih bersifat ceramah yang kemudian diakhiri dengan ujian atau kuis. Hal ini terjadi juga pada siswa kelas XI Ilmu Sosial 2 SMA Negeri 5 Yogyakarta, dimana guru menyampaikan materi pelajaran dengan cara
memberikan catatan dan tugas individu saja. Oleh
karena itu, aktivitas siswa di kelas hanya seputar 3D1C (Duduk, Diam, Dengar dan Catat) saja. Siswa lebih banyak bertindak sebagai pendengar setia dan tidak dapat menyerap materi yang disajikan oleh guru hingga tuntas. Dampaknya adalah suasana pembelajaran di kelas cenderung berlangsung monoton dan siswa pun merasa bosan. Kondisi demikian akan berdampak pada kualitas belajar yang meliputi kualitas proses dan kualitas hasil belajar siswa yang tidak memuaskan. Dari pembicaraan dengan guru akuntansi kelas XI IS 2 SMA Negeri 5 Yogyakarta diperoleh informasi bahwa dalam situasi pembelajaran biasa,
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terdapat sekitar 50% siswa yang aktif bertanya pada kegiatan belajar mengajar di kelas dan sekitar 90% siswa langsung mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Meskipun guru sudah berusaha untuk melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, akan tetapi proses pembelajarannya masih terpusat pada guru sehingga tidak sedikit siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep akuntansi seperti persamaan dasar akuntansi, sumber pencatatan dan laporan keuangan. Maka dari itu dibutuhkan sebuah strategi pembelajaran yang tidak hanya melibatkan siswa secara individu dalam pelaksanaannya saja, namun strategi yang melibatkan siswa secara keseluruhan dari awal (perencanaan) pembelajaran sehingga siswa bisa mendapatkan suasana pembelajaran yang diinginkan. Sebenarnya guru akuntansi SMA Negeri 5 telah mengetahui sekilas beberapa variasi strategi pembelajaran yang dapat dilakukan, namun beliau tidak dapat secara penuh melaksanakannya karena beberapa hambatan. Faktor utama yang menghambat adalah proses pembelajarannya yang memakan waktu relatif lama, dimana guru harus mengejar materi kurikulum yang cukup banyak dalam waktu yang terbatas. Lahirnya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), yang saat ini telah berganti nama menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) telah mengubah paradigma baru dalam proses pembelajaran. Guru di sekolah bukan lagi satu-satunya sumber pengetahuan, tetapi merupakan bagian integral dalam sistem pembelajaran. Tuntutan terhadap pelayanan pembelajaran saat ini, banyak disebabkan oleh perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
teknologi. Oleh karena itu, konsep pembelajaran saat ini pun berubah dari guru mengajar menjadi siswa belajar. Asumsi pergeseran itu, bertitik tolak pada siswa yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dirinya dalam memperkaya ilmu pengetahuan, sikap, dan ketrampilan berdasarkan kompetensi yang ada pada kurikulum. Pembelajaran sebagai hasil usaha siswa dan pola pembinaan ilmu pengetahuan di sekolah merupakan suatu skema, yaitu aktivitas mental yang digunakan siswa sebagai bahan mentah bagi proses perenungan dan pengabstrakan. Setiap siswa, sebenarnya telah mempunyai satu aset ide dan pengalaman yang membentuk struktur kognitif. Untuk membina siswa dalam menemukan pengetahuan baru, guru sebaiknya memperhatikan struktur kognitif yang ada pada mereka. Oleh karena pengetahuan bukanlah seperangkat fakta, konsep atau kaidah yang siap diterima dan diingat siswa. Siswa harus mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Siswa perlu dibiasakan untuk memunculkan ideide baru, memecahkan masalah, dan menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya. Dalam
pendekatan
konstruktivisme,
manusia
membina
sendiri
pengetahuannya di dalam skema kognitif masing- masing. Siswa membangun pengetahuannya hanya berdasarkan temuannya sendiri yang disesuaikan dengan pengalaman hidupnya. Hal ini dapat menimbulkan salah persepsi karena siswa mengkonstruksi pengetahuannya hanya berdasarkan pengalaman pribadinya, sedangkan setiap manusia memiliki pengalaman pribadi yang
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mungkin belum atau tidak pernah dialami oleh orang lain. Selama ini siswa kelas XI IS 2 tidak pernah mengalami belajar kelompok dalam pembelajaran akuntansi sehingga suasana pembelajaran di kelas pun terlihat kurang efektif. Peneliti tertarik untuk meneliti penggunaan pendekatan kooperatif dalam pembelajaran akuntansi siswa kelas XI IS 2 karena dapat meningkatkan keefektivan pembelajaran akuntansi. Dalam cooperative learning tipe group investigation siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya dengan cara membuka pikiran atas pengalaman orang lain tentang suatu hal yang akan diteliti bersama, sehingga siswa dapat menyatukan pengalaman pribadi dengan pengala man orang lain menjadi suatu pengetahuan yang obyektif. Cooperative learning mengajarkan siswa untuk belajar bekerja sama dalam satu tim (sebagai team work), belajar bertanggung jawab, belajar memimpin dan dipimpin, dan belajar menghargai pendapat (berdemokrasi). Banyak alternatif untuk memberikan tugas dan mengatur kerja kelompok agar semua siswa bekerja dengan penuh semangat serta terlibat aktif memberikan kontribusi untuk kelompoknya. Setiap anggota kelompok dituntut untuk bekerja (sesuai dengan kapasitasnya) dan memberikan kontribusi demi tercapainya target/tujuan kelompok. Untuk itu guru harus kreatif membuat skenario pembelajaran yang menarik, menantang, dapat memberdayakan dan melibatkan peran serta semua siswa dalam kelompok, sehingga antara satu anggota dengan yang lain saling membutuhkan dan bekerja sama memberikan kontribusi untuk kelompoknya. Banyak alternatif model pembelajaran kooperatif yang dapat digali & dikembangkan oleh guru/fasilitator. Model
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kegiatan seperti ini dapat membuat semua siswa melakukan aktivitas yang lebih terarah (aktif konstruktif) karena setiap siswa dalam kelompok tersebut mendapat tugas dan pembagian peran yang berbeda. Efeknya tidak hanya kelihatan pada aspek kognitif dan psikomotorik saja. Dari sisi afektif, siswa ternyata dapat berlatih untuk menghargai pendapat & keberadaan teman, sifat egois dan dominasi siswa "pintar" dalam kelompok mulai berkurang. Dalam metode pembelajaran kooperatif, kegiatan pembelajaran akan menjadi lebih terstruktur dan guru memberikan arahan ya ng lebih jelas. Untuk mengembangkan ketrampilan atau pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung pada ruang kelas diperlukan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Pada penelitian tindakan terdapat upaya untuk mengenalkan pendekatan baru pada pengajaran dan pembelajaran ke dalam sistem yang ada yang biasanya menghambat inovasi dan perubahan yang berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan kerja di sekolah dan ruangan kelas (Madya, 1994 : 13). Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Untuk Peningkatan Kualitas Proses dan Hasil Pembelajaran Akuntansi Siswa kelas XI Ilmu Sosial 2 SMA NEGERI 5 Yogyakarta.
B. Indentifikasi Masalah Pembelajaran dalam kelas XI IS 2 di SMA Negeri 5 saat ini umumnya masih berpusat pada guru. Di kelas guru kurang memberikan kesempatan pada
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa untuk belajar dengan siswa lain dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran di kelas sehingga siswa kurang mengenal dan memahami teman satu kelasnya. Pengetahuan yang diperoleh siswa pun hanya bersifat tekstual sehingga
tidak
sedikit
siswa
yang
merasa
kesulitan
dalam
mengimplementasikan ilmunya pada kehidupan sehari- hari. Oleh karena itu, peneliti memilih model pembelajaran kooperatif sebagai referensi yang dapat digunakan
oleh
guru
sebagai
variasi
model
pembelajaran
dalam
menyampaikan berbagai materi akuntansi. Terdapat berbagai macam pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah di atas seperti Student Team Learning, Jigsaw, Learning Together dan Group investigation.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation) untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran akuntansi siswa kelas XI Ilmu Sosial 2 SMA Negeri 5 Yogyakarta? 2. Bagaimana penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation) untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran akuntansi siswa kelas XI Ilmu Sosial 2 SMA Negeri 5 Yogyakarta?
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Definisi Operasional Definisi operasional untuk istilah-istilah dalam rumusan masalah penelitian di atas adalah sebagai berikut. 1. Pembelajaran kooperatif
adalah model pembelajaran yang berisi
serangkaian aktivitas pembelajaran yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga pembelajaran tersebut difokuskan pada pertukaran informasi terstruktur antara siswa dalam kelompok yang bersifat sosial dan masingmasing siswa bertanggung jawab penuh atas pembelajaran yang mereka jalani. 2. Tipe Group Investigation adalah salah satu tipe dalam pembelajaran kooperatif dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. guru bersama siswa memilih topik yang akan dipelajari dan menentukan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan umum yang kosisten dengan topik yang telah dipilih; b. siswa dalam kelompok heterogen (terdiri dari empat sampai lima siswa) melakukan investigasi sub topik yang telah dipilih dari berbagai sumber yang tersedia baik di dalam maupun di luar sekolah. c. Siswa secara berkelompok menyajikan hasil investigasi yang diperoleh dalam bentuk presentasi yang menarik di depan kelas. 3. Kualitas proses pembelajaran adalah tingkat keaktifa n siswa
dalam
kegiatan belajar mengajar, seperti nampak dalam: a. partisipasi siswa pada diskusi kelas pada saat presentasi sub topik oleh kelompok, yaitu keterlibatan siswa mengajukan pertanyaan baik
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepada siswa maupun kepada guru, memberikan tanggapan jawaban, menyatakan pendapat, menemukan konsep, menarik kesimpulan dan pada saat mempresentasikan hasil investigasi kelompok di depan kelas; b. keterlibatan siswa dalam diskusi kelompok saat melakukan kegiatan investigasi seperti berbagi informasi (sharing information), berbagi tafsiran
(sharing
of
interpretation),
dan
menegosiasi
makna
(negotiation of meaning). 4. Kualitas hasil belajar adalah tingkat kemampuan atau prestasi siswa mengolah materi pelajaran, seperti ditunjukkan oleh: a. kemampuan kelompok merangkum hasil investigasi yang akan dipresentasikan; b. kemampuan kelompok mengerjakan lembar kerja; c. kemampuan siswa mengerjakan kuis.
E. Batasan Masalah Mengetahui berbagai fenomena yang timbul dan disesuaikan dengan definisi operasional di atas maka lingkup penelitian ini dibatasi pada segi-segi berikut. 1. Kualitas proses pembelajaran dibatasi pada partisipasi siswa dalam diskusi kelas pada saat presentasi sub topik oleh kelompok dan interaksi siswa dalam kegiatan kelompok.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Kualitas hasil pembelajaran dibatasi pada kemampuan siswa merangkum hasil investigasi kelompok untuk dipresentasikan, kemampuan kelompok mengerjakan lembar keja, dan kemampuan siswa dalam mengerjakan kuis. 3. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI Ilmu Sosial 2 SMA Negeri 5 Yogyakarta.
F. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation) dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran siswa kelas XI IS 2 SMA Negeri 5 Yogyakarta. Secara terperinci penelitian in bertujua untuk: a. meningkatkan kualitas proses pembelajaran akuntansi siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation; b. meningkatkan hasil pembelajaran akuntansi siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation; c. mengetahui tanggapan guru akuntansi dan siswa kelas XI IS 2 SMA Negeri 5 Yogyakarta terhadap implementasi model pembelajaran kooperatif; d. mengetahui faktor- faktor penghambat yang dirasakan oleh guru akuntansi dalam mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif.
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan. 1. Bagi Sekolah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi sekolah sebagai bahan pertimbangan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran siswa. 2. Bagi Guru dan Calon Guru Bidang Studi Akuntansi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan variasi bagi guru akuntansi atau pun guru mata pelajaran lain dalam memilih metode pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan kualitas proses dan kualitas hasil pembelajaran siswa. 3. Bagi Siswa. Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation ini memberi kesempatan kepada siswa untuk memanfaatkan panca inderanya semaksimal mungkin dalam berinteraksi dengan lingkungan melalui kegiatan-kegiatan seperti menganalisis materi, mendiskusikan materi, dan lain- lain. Dengan penerapan model pembelajaran ini juga dapat meningkatkan pemahaman konsep dan motivasi belajar karena siswa mengetahui penerapan nyata dari konsep yang mereka pelajari. Hal ini akan meningkatkan kualitas proses belajar siswa yang nantinya akan berpengaruh pada hasil belajar mereka.
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Ruang Lingkup Pembelajaran Kooperatif 1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Cooperative learning adalah suatu metode belajar dengan cara individu yang berusia sebaya dengan berbagai tingkat kemampuan bekerjasama secara berpasangan untuk mencapai tujuan tertentu, di mana setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas pencapaian tujuan dan penguasaan
materi
tiap
anggotanya
(Ratri,
2005:49).
Mardiana
(http://mbeproject.net/mbe1314.html) menyatakan bahwa pada model cooperative learning siswa diarahkan untuk belajar bekerja sama dalam satu team (sebagai team work), belajar bertanggung jawab, belajar memimpin dan dipimpin, serta belajar menghargai pendapat orang lain (berdemokrasi). Hal yang sama juga diungkap oleh Kagan (1994:8) yang menyatakan cooperative learning merupakan suatu model pembelajaran yang berisikan serangkaian aktivitas pembelajaran yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga pembelajaran tersebut difokuskan pada pertukaran informasi terstruktur antar pelajar dalam grup yang bersifat sosial dan masing- masing pelajar bertanggung jawab penuh atas pembelajaran yang mereka jalani. Dengan demikian dengan dilaksanakannya cooperative learning siswa dapat bekerjasama dengan siswa yang lain untuk mengerjakan tugas
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang telah diberikan dan masing- masing siswa mempunyai tanggung jawab untuk memperoleh hasil yang telah ditargetkan dalam kelompok serta kerja siswa menjadi lebih terarah karena tiap siswa sudah mempunyai peran masing- masing berkaitan dengan tugas yang telah diberikan. 2. Unsur-unsur Cooperative Learning Kerja kelompok belum tentu identik dengan cooperative learning. Hal demikian tergantung bagaimana proses belajar yang terjadi dalam kelompok. Roger dan David Johson (Lie, 2002:30-34) mengatakan untuk mencapai hasil yang maksimal, ada lima unsur cooperative learning yang diterapkan antara lain. a. Saling ketergantungan positif. Keberhasilan kelompok dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif , pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa, sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan mereka. Penilaian juga dilakukan dengan cara yang unik. Setiap siswa mendapat nilainya sendiri dan nilai kelompok. Nilai kelompok dibentuk dari sumbangan tiap anggota. Dengan demikian siswa yang mempunyai kemampuan yang kurang begitu baik terpacu untuk memberikan sumbangan nilai yang baik.
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Tanggung jawab perseorangan. Tanggung jawab perseorangan merupakan akibat langsung dari saling ketergantungan positif. Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model cooperative learning, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. c. Tatap muka. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk bertatap muka dan berdiskusi. Melalui proses ini siswa dapat membagikan pengalaman yang telah dialaminya. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan dan mengisi kekurangan masingmasing. Sinergi tidak didapatkan begitu saja terjadi dalam sekejab, tetapi melalui proses yang cukup panjang. Para anggota kelompok perlu diberi kesempatan untuk saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi. d. Komunikasi antar anggota. Keberhasilan suatu kelompok dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka mengutarakan pendapat mereka. e. Evaluasi proses kelompok. Perlu disediakannya waktu khusus untuk melaksanakan evaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka agar selanjutnya dapat bekerja sama dengan lebih efektif.
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Aturan-aturan yang Diterapkan Dalam Cooperative Learning Menurut Johnson (1984:26) dalam cooperative learning aturanaturan yang diberikan oleh guru mencakup lima bagian : a. guru memberikan penjelasan tentang materi yang akan diberikan; b. guru membagi siswa dalam beberapa kelompok sebelum kegiatan dimulai; c. guru menjelaskan mengenai tugas, tujuan, dan kegiatan yang akan dilaksanakan; d. guru mengawasi siswa dalam kegiatan yang dilakukan; e. guru mengevaluasi kerja siswa dan membantu siswa bagaimana caranya bekerjasama yang baik dengan siswa lain; 4. Tipe Cooperative Learning Slavin (1995: 71-144) memperkenalkan empat tipe pembelajaran kooperatif sebagai berikut. a. Student Team Learning (STL). Student Team Learning (STL) adalah metode yang dikembangkan dan dipelajari di Universitas John Hopkins. Semua metode pembelajaran kooperatif memberikan ide bahwa siswa belajar bekerja bersama dan bertanggung jawab atas keberhasilan tim mereka. Tiga konsep inti dari metode STL adalah “hadiah tim” (team reward), “akuntabilitas individu” (indivudual accountability), dan “peluang bersama untuk berhasil” (equal opportunity for success). Pada prinsip ada empat metode STL yang secara luas dikembangkan dan diteliti.
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Student Teams Achievement Division (STAD). Guru yang menggunakan STAD, mengacu kepada belajar kelompok siswa, menyajikan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu menggunakan presentasi verbal atau teks. Siswa dalam suatu kelas tertentu dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang, setiap kelompok haruslah heterogen, terdiri dari laki- laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama lain dan atau melakukan diskusi. Secara individual setiap minggu atau setiap dua minggu siswa diberi kuis. Kuis itu diskor, dan tiap individu diberi skor perkembangan. Skor perkembangan ini tidak berdasarkan pada skor mutlak siswa, tetapi berdasarkan pada seberapa jauh skor itu melampaui rata-rata skor yang lalu. Setiap minggu pada suatu lembar penilaian singkat atau dengan cara lain, diumumkan timtim
dengan
skor
tertinggi,
siswa
yang
mencapai
skor
perkembangan tinggi, atau siswa yang mencapai skor sempurna pada kuis-kuis yang telah dilakukan. Kadang-kadang seluruh tim yang mencapai kriteria tertentu dicantumkan dalam lembar penilaian singkat yang telah dibagikan.
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Teams Games Tournament (TGT). Hampir sama dengan STAD, ada presentasi meteri pelajaran oleh guru
yang
membedakan
dengan
STAD
adalah
tidak
dilaksanakaannya kuis untuk individu tetapi hasil belajar dievaluasi dengan permainan akademik seperti cerdas cermat. Skor tim secara keseluruhan ditentukan oleh prestasi kelompok. 3) Team Assisted Individualization. Dalam TAI ada kombinasi antara pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran individual. Siswa bekerja dalam tim tetapi anggota tiap tim bekerja pada unit yang berbeda. Anggota tim bisa mengecek pekerjaan teman dan membantu teman yang mengalami kesulitan atau masalah. Saat ujian masing- masing anggota tim bekerja tanpa dibantu oleh anggota tim lainnya. Hasil kerja tim, hasil tes akhir, poin ekstra dan tugas-tugas rumah kemudian dikumpulkan dan tim yang memperoleh skor tertinggi diberikan hadiah. TAI didesain khusus untuk pengajaran metematika bagi siswa kelas tiga sampai kelas enam. 4) Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Pada metode ini siswa dibentuk kelompok untuk memberikan tanggapan
terhadap
wacana/kliping.
Langkah- langkah
yang
dilakukan membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen kemudian guru memberikan wacana/kliping sesuai
dengan
topik
pembelajaran,
18
setelah
masing- masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelompok
mendapatkan
wacana
siswa
bekerjasama
saling
membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas, jika siswa sudah selesai membahas masing- masing kelompok diminta untuk mempresentasikan/membacakan hasil kelompok. Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya guru bersamasama dengan siswa membuat kesimpulan bersama. b. Tipe Jigsaw II. Dalam kelompok 5 – 6 orang, tiap-tiap peserta didik mempelajari satu bagian materi pelajaran dan kemudian menjelaskan bagian itu kepada semua anggota kelompok, kemudian guru mengadakan ulangan/kuis. c. Learning Together. Peserta didik melakukan presentasi materi pelajaran. Setelah itu mereka dalam kelompok heterogen terdiri dari 4 sampai 5 orang mengerjakan satu lembar kerja. Guru menilai hasil kerja kelompok. Peserta didik kemudian secara individual mengerjakan kuis yang dinilai oleh guru sebagai hasil kerja individual. d. Group Investigation. Tiap-tiap kelompok mempelajari satu bagian materi pelajaran dan kemudian menjelaskan materi itu kepada semua siswa di kelas. Siswa diharapkan menerima tanggung jawab yang besar untuk menentukan apa yang akan dipelajari, mengorganisasi kelompok mereka sendiri,
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bagaimana cara menguasai materi dan memutuskan bagaimana mengkomunikasikan hasil belajar mereka kepada seluruh kelas.
B. Investigasi Kelompok (Group Investigation) 1. Pengertian Investigasi Kelompok (Group Investigation) Slavin (1995:5) mengungkapkan bahwa terdapat empat tipe model pembelajar kooperatif, salah satunya Group Investigation. Model ini dikembangkan oleh Shlomo dan Sharan pada universitas di Tel Aviv (Slavin, 1995:11). Model Investigasi Kelompok dapat digunakan dalam berbagai mata pelajaran dimulai dari matematika, seni, bahasa sampai dengan ilmu- ilmu sosial. Berbeda dengan STAD dan jigsaw, pada model investigasi kelompok ini siswa dilibatkan dalam perencanaan baik topik yang dipelajari maupun bagaimana
jalannya
penyelidikan
mereka.
Investigasi
kelompok
merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit untuk diterapkan. Model pembelajaran ini memerlukan cara yang mengajarkan siswa keterampilan komunikasi dan proses kelompok yang baik, serta norma dan struktur kelas yang lebih rumit. Siswa dikelompokkan dengan anggota 4 atau 5 siswa yang cenderung memiliki minat yang sama, kemudian memilih topik yang ingin diselidiki, selanjutnya menyiapkan dan mempresentasikannya. Dalam beberapa kasus, kelompok dapat dibentuk dengan mempertimbangkan keakraban persahabatan atau minat yang sama dalam topik tertentu. Selanjutnya
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa memilih topik untuk diselidiki, melakukan penyelidikan yang mendalam
atas topik yang dipilih itu. Selanjutnya menyiapkan dan
mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas. Jadi investigasi kelompok adalah proses penyelidikan yang dilakukan oleh kelompok yang terdiri dari beberapa orang, dan selanjutnya kelompok tersebut
mengkomunikasikan
hasil
perolehan
anggotanya,
dapat
membandingkannya dengan perolehan orang atau kelompok lain, karena dalam suatu investigasi dapat diperoleh satu atau lebih hasil. Dalam kegiatan di kelas yang mengembangkan diskusi kelas berbagai kemungkinan jawaban itu berimplikasi pada berbagai alternatif jawaban dan argumentasi berdasar pengalaman siswa. Akibatnya di antaranya ialah jawaban siswa tidak selalu tepat benar atau bahkan salah karena prakonsepsi yang mendasari pemikiran siswa tidak benar. Namun dari kesalahan jawaban siswa tersebut, dengan adanya komunikasi yang dikembangkan dapat memberikan arah kesadaran siswa akan kesalahan mereka, khususnya dimana terjadi sumber kesalahan tersebut. Mereka akan belajar dari kesalahan sendiri dengan bertanya, mengapa orang lain memperoleh jawaban yang berbeda dengan jawabannya. Dengan sikap keterbukaan yang memang harus dikembangkan dalam sikap investigatif tersebut, siswa belajar bukan hanya mencari kebenaran atas jawaban permasalahan itu, tetapi juga mencari jalan kebenaran menggunakan akal sehat dan aktivitas mental mereka sendiri. Dengan demikian akan dapat dibiasakan untuk mengembangkan rasa ingin tahu. Hal ini akan dapat
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membuat siswa lebih aktif berpikir dan mencetuskan ide- ide atau gagasangagasan positif dalam mencari jalan keluar dari permasalahan. Selanjutnya guru bukan hakim yang memutuskan kebenaran yang tertanam di benak siswa, tetapi guru lebih berperan sebagai dokter yang membantu proses kelahiran ide tersebut. Diterapkannya model investigasi kelompok dalam cooperative learning diharapkan dapat memotivasi siswa agar lebih percaya diri dan agar siswa mampu menolong satu sama lain untuk mengerjakan yang telah diberikan oleh
guru.
Jika
siswa
menginginkan
kelompoknya
mendapatkan
penghargaan atau hadiah dari guru, mereka harus dapat bekerjasama dalam kelompok untuk menginvestigasi suatu permasalahan yang telah mereka pilih untuk diselidiki. 2. Strategi dan Pendekatan dalam Model Investigasi Flenor (1974) membagi kegiatan guru menjadi 5 (lima) tahap: 1) apersepsi; 2) investigasi; 3) diskusi; 4) penerapan; dan 5) pengayaan. Pada investigasi, siswa bekerja secara bebas, individual atau berkelompok. Guru hanya bertindak sebagai motivator dan fasilitator yang memberikan dorongan siswa untuk dapat mengungkapkan pendapat atau menuangkan pemikiran mereka serta menggunakan pengetahuan awal mereka dalam
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memahami situasi baru. Guru juga berperan dalam mendorong siswa untuk dapat memperbaiki hasil mereka sendiri maupun hasil kerja kelompoknya. Kadang mereka memang memerlukan orang lain, termasuk guru untuk dapat
menggali
pengetahuan
yang
diperlukan,
misalnya
melalui
pengembangan pertanyaan-pertanyaan yang lebih terarah, detail atau rinci. Dengan demikian guru harus selalu menjaga suasana agar investigasi tidak berhenti di tengah jalan. Dalam hal investigasi yang dilaksanakan secara berkelompok, Lazarowitz, dkk (1988) dan juga Sharan dan para koleganya (Sharan, dkk, 1989; Sharan & Sharan, 1990) mendisain model kelompok investigasi yang memberikan kemungkinan siswa untuk melakukan berbagai pengalaman belajar. Para siswa terlibat dalam setiap tahap kegiatan, antara lain: (1) mengidentifikasi topik dan mengorganisasi kelompoknya dalam “kelompok peneliti”; (2) merencanakan tugas pembelajaran; (3) melaksanakan penyelidikan; (4) menyiapkan laporan; (5) menyampaikan laporan akhir; (6) mengevaluasi program. Diskusi kelompok maupun diskusi kelas merupakan hal yang sangat penting guna memberikan pengalaman mengemukakan dan menjelaskan segala hal yang mereka pikirkan dan membuka diri terhadap yang dipikirkan oleh teman mereka. Pengalaman yang baik seperti ini akan
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memotivasi siswa untuk belajar dan mau menyelidiki (menginvestigasi) lebih lanjut. Pengalaman bekerjasama dalam banyak hal sangat sesuai dengan semangat gotong royong yang telah berkembang sejak lama di bumi tercinta Indonesia ini. Hal ini perlu selalu dikembangkan dengan melatihkannya kepada para siswa. Dalam kerja kelompok sis wa, Malone dan Krismanto (1993) menemukan bahwa sebagian besar siswa menginginkan mereka sendirilah yang menentukan anggota kelompok kegiatan, dengan banyak anggota 5-6 orang siswa campuran putra dan putri dan dengan berbagai tingkat kemampuan siswa. Hal ini sesuai dengan Sharan (1980) bahwa kelompok semacam itu memberikan efektifitas dalam peningkatan hasil belajar siswa. Sikap dan kemauan siswa dalam menggunakan pendekatan investigasi tidak terlepas dari (1) kegemaran siswa akan akuntansi, (3) pemahaman siswa tentang kegunaan akuntansi dan (3) keberanian siswa untuk membentuk sendiri pengetahuan akuntansi mereka. Ini sesuai dengan paham yang dikembangkan oleh para pakar dan peneliti serta penganut konstruktivisme. Oleh karena itu seberapa jauh keberhasilan penggunaan pendekatan investigasi juga antara lain tergantung ketiga faktor tersebut. Oleh karena itu guru juga perlu mengetahui seberapa jauh hal di atas dimiliki siswa di samping berusaha untuk lebih memberikan pemaha man kepada para siswa.
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Langkah- langkah dalam Investigasi Kelompok (Group Investigation). a. Seleksi topik. Para siswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah umum yang biasanya digambarkan lebih dahulu oleh guru. Para siswa selanjutnya
diorganisasikan
menjadi
kelompok-kelompok
yang
berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang beranggotakan 2 hingga 6 orang. Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik maupun kemampuan akademik. b. Merencanakan kerjasama. Para siswa beserta guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih dari langkah a) di atas. c. Implementasi. Para siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah b). Pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan ketrampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru secara terus- menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan. d. Analisis dan sintesis. Para siswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang diperoleh pada langkah c) dan merencanakan agar dapat diringkaskan dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas.
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Penyajian hasil akhir. Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinir oleh guru. f. Evaluasi. Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok, atau keduanya.
C. Kualitas Proses Pembelajaran Menurut Sudjana (2006: 60-62) ada beberapa kriteria yang dapat digunakan dalam menilai proses belajar mengajar antara lain adalah sebagai berikut. 1. Konsistensi kegiatan belajar mengajar dengan kurikulum. 2. Keterlaksanaannya oleh guru. Dalam hal ini adalah sejauh mana kegiatan dan program yang telah direncanakan dapat dilaksanakan oleh guru tanpa mengalami hambatan dan kesulitan yang berarti. 3. Keterlaksanaannya oleh siswa. Dalam hal ini dinilai sejauh mana siswa melakukan kegiatan melakukan kegiatan belajar sesuai dengan program yang telah ditentukan guru tanpa mengalami hambatan dan kesulitan yang berarti.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Motivasi belajar siswa. Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dalam motivasi belajar ya ng ditunjukkan oleh para siswa pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar. 5. Keaktifan para siswa dalam kegiatan belajar. Penilaian proses belajar mengajar terutama adalah melihat sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. 6. Interaksi guru dengan siswa. Interaksi guru-siswa berkenaan dengan komunikasi atau hubungan timbal-balik atau hubungan dua arah antara siswa dan guru atau siswa dengan siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. 7. Kemampuan
atau
ketrampilan
guru
mengajar.
Ketrampilan
atau
kemampuan guru mengajar merupakan puncak keahlian guru yang professional sebab merupakan penerapan semua kemampuan yang telah dimilikinya dalam hal bahan pengajaran, komunikasi dengan siswa, metode mengajar dan lain- lain. 8. Kualitas belajar yang dicapai oleh siswa. Salah satu keberhasilan proses belajar mengajar dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
D. Kualitas Hasil Pembelajaran Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah (Sudjana, 2006:22-23) yakni sebagai berikut.
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Ranah kognitif. Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. 2. Ranah afektif. Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. 3. Ranah psikomotoris. Berkenaan dengan hasil belajar ketampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerakan refleks, ketrampilan gerak dasar, kemampuan perseptual, keharmonisasian atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai bahan isi pengajaran.
E. Penelitian Tindakan Kelas 1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Ada banyak persoalan yang dihadapi oleh guru pada waktu ia berdiri di depan kelas. Untuk mengatasi permasalah yang dihadapi, guru dapat menggunakan penelitian kelas. Menurut Hopkins (Wiriaatmadja, 2006:11) pengertian penelitian tindakan kelas, untuk mengidentifikasi penelitian
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelas, adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan. Sedangkan pengertian penelitian tindakan kelas menurut Arikunto (Aqib, 2006:12-13) mengatakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian pula yang dapat diterangkan. a. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. b. Tindakan, menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. c. Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas, segera dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Arikunto, 2007:3). 2. Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas Untuk lebih mengenal apa yang dimaksud dengan Penelitian Tindakan Kelas kita perlu mengetahui ciri-ciri atau karakteristiknya. Adapun karakteristik yang bersifat umum antara lain sebagai berikut : a. berangkat dari permasalahan faktual yang timbul dalam kegiatan pembelajaran sehari- hari; b. adanya tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas tersebut; c. adanya proses pelaksanaan penelitian sebagai suatu rangkaian siklus yang berkelanjutan; Ebbut, (Suyanto, dkk, 2006:8). Di dalam dan diantara siklus-siklus itu ada informasi yang merupakan balikan dari apa yang telah dilakukan oleh peneliti. 3. Proses Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas merupakan suatu proses yang dinamis dimana ada empat tahapan (Wiriaatmadja 2006:66) seperti tampak pada gambar II.1. Tahapan-tahapan tersebut antara lain. a. Perencanaan tindakan Perencanaan tindakan hendaknya memanfaatkan secara optimal teoriteori yang relevan dan pengalaman-pengalaman yang telah diperoleh dari masa lalu dalam kegiatan pembelajaran/penelitian yang sebidang.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Investigasi Kelompok (Group Investigation) untuk diterapkan di dalam kelas. b. Pelaksanaan tindakan Jika perencanaan telah selesai dilakukan, maka skenario tindakan dapat
dilaksanakan
dalam
situasi
pembelajaran
yang
aktual
menggunakan metode Investigasi Kelompok (Group Investigation) sesuai dengan rencana yang telah disusun. Untuk menjamin mutu kegiatan pembelajaran, guru atau tim peneliti dapat memodifikasi tindakan walaupun implementasi sedang dalam proses, tetapi jika tidak terlalu mendesak perubahan dapat dilakukan setelah satu siklus selesai., c. Observasi Pada saat pelaksanaan tindakan, kegiatan observasi dilakukan secara bersamaan. Secara umum, kegiatan observasi dilakukan untuk merekam proses yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Mengingat observasi menyatu dalam pelaksanaan tindakan, maka perlu dikembangkan sistem dan prosedur observasi yang mudah dilakukan. d. Refleksi Pada
dasarnya
refleksi
merupakan
kegiatan
analisis-sintesis,
interpretasi, dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Refleksi merupakan bagian yang amat penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
proses dan hasil (perubahan) yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan (intervensi) yang dilakukan. Komponen-komponen refleksi dapat digambarkan pada Gambar II.2. Gambar II.1 Spiral Kemmis dan Taggart 1988 (Wiriaatmadja 2006:66)
OBSERVE
OBSERVE REFLECT ACT
REFLECT ACT
PLAN
PLAN
Perencanaan tindak lanjut Bila hasil perbaikan yang diharapkan belum tercapai pada Siklus pertama, maka tindakan perlu dilanjutkan pada siklus kedua. Pada siklus kedua ini perlu dilakukannya perencanaan kembali. Siklus ini merupakan kesatuan dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi, analisis dan evaluasi, serta refleksi.
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar II.2 Komponen Refleksi Dalam Penelitian Tindakan Kelas Pemaknaan Pemantapan
Analisis Penjelasan
Tindak Lanjut
Penyimpulan Siklus Berikutnya
Pemanfaatan
F. Struktur Dasar Akuntansi 1. Sumber Pencatatan Sumber pencatatan akuntansi merupakan data transaksi yang relevan dan sering terjadi dalam perusahaan atau suatu lembaga. Data ini merupakan bukti kejadian atau transaksi dalam suatu perusahaan di bidang keuangan yang diperlukan dalam rangka penyusunan laporan keuangan menurut prinsip yang telah ditetapkan dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Setiap transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan atau lembaga memerlukan adanya otorisasi dari pejabat yang berwenang untuk dipertanggungjawabkan dalam bentuk tertulis dengan menggunakan sumber pencatatan yang juga berfungsi sebagai dokumen sumber. Sumber
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pencatatan merupakan surat bukti pembukuan yang perlu disimpan atau diarsip selama 15 tahun untuk dapat dibuktikan kebenarannya pada saat diperlukan. Menurut sumbernya atau pihak yang melakukan, sumber pencatatan dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu sebagai berikut. a. Bukti Intern adalah bukti kejadian yang mempengaruhi perubahan keuangan yang terjadi dalam perusahaan itu sendiri. Bukti tersebut dibuat/dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. Contohnya, bukti memo yaitu dokumen sumber sebagai dasar pencatatan ke dalam jurnal umum. b. Bukti Ekstern adalah bukti kejadian yang mempengaruhi perubahan keuangan yang terjadi dengan perusahaan lain/pihak luar perusahaan. Bukti tersebut dibuat/dikeluarkan oleh pihak luar perusahaan. Contohnya, faktur yaitu perhitungan penjualan barang dagang yang dibuat oleh penjual dan disampaikan kepada pihak pembeli. Faktur asli diberikan kepada pembeli, sedangkan tembusannya oleh penjual sebagai bukti pembukuan. Dalam melakukan pencatatan dapat digunakan dua metode yaitu sebagai berikut. 1) Pembukuan Berpasangan (Double Entry Bookkeeping), adalah pembukuan pada sisi debit dan kredit yang menggunakan jurnal, baik jurnal umum maupun jurnal khusus serta buku pembantu sebagai
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kontrolnya. Selanjutnya, dari jurnal diposting ke buku besar, kemudian ke neraca sisa dan sampai pada pembuatan laporan keuangan. 2) Pembukuan Tunggal (Single Entry Bookkeeping), dalam pembukuan ini tanpa menggunakan jurnal, tetapi sebuah buku harian (tidak dalam sisi debit dan kredit) selanjutnya dibuat ikhtisar dari neraca awal sampai neraca akhir untuk penyusunan laporan keuangan. Metode ini hanya digunakan perusahaan kecil yang transaksinya masih sederhana. 2. Persamaan Dasar Akuntansi Pencatatan transaksi secara sistematis dan teratur dalam akuntansi selalu membentuk suatu persamaan atau keseimbangan, artinya di satu sisi mencatat kekayaan sedangkan di sisi lain mencatat sumber kekayaan dalam jumlah yang sama. a. Prinsip keseimbangan antara aktiva dan ekuitas Aktiva dalam suatu perusahaan menunjukkan kekayaan yang dimiliki perusahaan itu sendiri sedangkan ekuitas merupakan sumber dari kekayaan sehingga jumlah aktiva sama dengan ekuitas. Jika dinyatakan dalam persamaan akuntansinya adalah sebagai berikut. Harta = Modal
atau
Aktiva = Ekuitas
b. Rumus aktiva sama dengan utang ditambah ekuitas Aktiva perusahaan merupakan sumber ekonomi yang diharapkan akan mendatangkan manfaat dalam kegiatan usaha melalui sumber kekayaan yang diperolehnya. Apabila sumber itu diperoleh dari pihak ketiga maka akan menimbulkan kewajiban perusahaan yang harus
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dibayar di kemudian hari yang disebut utang. Dengan demikian, jika aktiva yang diperoleh itu berasal dari pemiliknya dan sebagian dari pihak luar, maka rumus persamaan akuntansinya adalah sebagai berikut. Harta = Utang + Modal
atau
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas
c. Pengaruh transaksi keuangan terhadap persamaan akuntansi Setiap kejadian dalam perusahaan akan mempengaruhi posisi keuangan. Transaksi yang berbeda akan menimbulkan pengaruh yang berbeda pula, namun selalu terjadi keseimbangan antara aktiva dengan ekuitas dan kewajiban. Transaksi keuangan berpengaruh terhadap persamaan akuntansi sebagai berikut. 1) Bertambahnya aktiva diimbangi dengan bertambahnya ekuitas. Contoh: pemilik menginvestasikan uangnya ke dalam perusahaan. 2) Bertambahnya aktiva diimbangi dengan bertambahnya kewajiban. Contoh: perusahaan membeli peralatan kantor secara kredit. 3) Berkurangnya aktiva diimbangi dengan berkurangnya ekuitas. Contoh: perusahaan membayar gaji karyawan. 4) Berkurangnya aktiva diimbangi dengan berkurangnya kewajiban. Contoh: perusahaan melunasi pinjaman kepada Bank. 5) Bertambahnya aktiva diimbangi dengan berkurangnya aktiva lain. Contoh: perusahaan membeli perlengkapan secara tunai. 6) Bertambahnya
kewajiban
kewajiban yang lain.
36
diimbangi
dengan
berkurangnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Contoh: perusahaan meminjam uang dari Bank dan langsung untuk membayar utang pada kreditor. 7) Bertambahnya aktiva diimbangi dengan berkurangnya aktiva lain dan bertambahnya kewajiban. Contoh: perusahaan membeli sebuah gedung dibayar tunai sebagian dan sisanya secara kredit. d. Pencatatan transaksi keuangan ke dalam persamaan akuntansi. Terjadi
transaksi
mengakibatkan
keuangan
adanya
dalam
perubahan
suatu susunan
perusahaan dalam
akan
persamaan
akuntansi, akan tetapi perubahan itu akan selalu membentuk suatu keseimbangan antara aktiva dengan pasivanya. 3. Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan hasil akhir dari proses akuntansi yang memuat ikhtisar transaksi-transaksi keuangan selama satu periode. Laporan keuangan ini berfungsi untuk memberikan informasi keuangan perusahaan kepada pemakai informasi tersebut dalam rangka pengambilan keputusan ekonomis. Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terdapat empat karakteristik kualitatif laporan keuangan. a. Dapat dipahami. Kualitas penting informasi ya ng ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahan segera dipahami oleh para pemakai.
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Relevan. Laporan keuangan harus memberikan informasi yang sesuai dengan maksud penggunanya. c. Dapat diandalkan. Maksudnya informasi memiliki kualitas andal, bebas dari pengertian yang
menyesatkan,
kesalahan
material
dan
dapat
diandalkan
pemakainya. d. Dapat dibandingkan. Maksudnya pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderunga n posisi dan kinerja keuangan. Laporan keuangan terdiri dari laporan rugi/laba, laporan perubahan ekuitas/modal dan neraca. 1) Laporan Rugi/Laba Laporan rugi/laba adalah laporan keuangan yang menyajikan pendapatan dan beban perusahaan dalam periode tertent u. Unsur-unsur laporan rugi/laba antara lain pendapatan dan beban-beban. Bentuk-bentuk laporan rugi/laba : a) Single step (metode satu tahap/tunggal), adalah bentuk laporan rugi/laba yang tidak diadakan pengelompokkan beban maupun pendapatan. Contoh:
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Perusahaan Y” Laporan Rugi/laba Untuk periode yang berakhir 31 Januari 2006 Pendapatan: − Pendapatan jasa − Pendapatan bunga + Jumlah pendapatan Beban-beban: − Beban gaji − Beban telepon − Beban listrik − Beban perlengkapan − Beban penyusutan kendaraan − Beban bunga
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx +
Jumlah beban
xxx -
Rugi/laba bersih
xxx
b) Multiple step (bertahap/majemuk), adalah bentuk laporan rugi/laba dimana diadakan pengelompokkan beban maupun pendapatan dan disusun dalam urutan tertentu. Contoh: “Perusahaan Y” Laporan Rugi/laba Untuk periode yang berakhir 31 Januari 2006 Pendapatan operasional: − Pendapatan jasa
xxx
Beban-beban: − Beban gaji − Beban telepon − Beban listrik − Beban perlengkapan − Beban penyusutan kendaraan
xxx xxx xxx xxx xxx +
Jumlah beban
xxx -
Rugi/laba kotor
xxx
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pendapatan non operasional: − Pendapatan bunga
xxx
Beban non operasional: − Beban bunga
xxx xxx + xxx
Rugi/laba bersih
2) Laporan Perubahan Ekuitas/Modal Laporan perubahan modal/ekuitas adalah laporan ya ng menyajikan informasi perubahan modal pada periode tertentu. Unsur- unsurnya antara lain modal awal, tambahan investasi, rugi/laba dan prive. Contoh: “Perusahaan Y” Laporan Perubahan Modal Untuk periode yang berakhir 31 Januari 2006 Modal Y per 1 Janua ri 2006 Rugi/laba Pengambilan prive
xxx xxx xxx -
Penambahan modal
xxx +
Rugi/laba bersih
xxx
3) Laporan Neraca Neraca adalah daftar yang memuat ringkasan aktiva, kewajiban dan ekuitas/modal perusahaan pada saat tertentu. Bentuk-bentuk neraca : a) Bentuk skontro; bentuk neraca disusun kiri dan kanan, sebelah kiri memuat aktiva dan kanan memuat kewajiban dan modal. Contoh:
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Perusahaan Y” Neraca Per 31 Januari 2006 AKTIVA LANCAR
Kas Piutang Wesel Tagih Perlengkapan
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
xxx xxx xxx xxx +
Utang usaha Utang wesel Sewa diterima dimuka
xxx xxx xxx +
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek xxx Jumlah aktiva lancar
xxx
AKTIVA TETAP
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Peralatan xxx Akum. Peny. Peralt. xxx xxx Tanah xxx +
Utang obligasi
xxx
Jumlah aktiva tetap
Modal Y
xxx + xxx
xxx + xxx
b) bentuk staffel; bentuk neraca disusun ke bawah dengan urutan paling atas aktiva dan utang serta modal. Contoh: “Perusahaan Y” Neraca Per 31 Januari 2006 AKTIVA LANCAR
Kas Piutang Wesel Tagih Perlengkapan
xxx xxx xxx xxx +
Jumlah aktiva lancar
xxx
AKTIVA TETAP
Peralatan Akum. Peny. Peralt.
xxx xxx xxx xxx +
Tanah Jumlah aktiva tetap
xxx + xxx
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang usaha Utang wesel Sewa diterima dimuka
xxx xxx xxx +
Jumlah kewajiban jangka pendek
xxx
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Utang obligasi
xxx
Modal Y
xxx + xxx
G. Kerangka Berpikir Konsep-konsep dalam akuntansi itu tersusun secara hirarki mulai dari yang mendasar atau mudah sampai pada yang paling sukar. Oleh karena itu, penguasaan materi dasar dengan baik merupakan pondasi awal untuk melanjutkan materi selanjutnya. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan guru adalah mendengar apa yang dinyatakan oleh siswa dan mengapa hal itu dilakukan. Jadi guru tidak cukup hanya mementingkan penampilan pengajaran dan mengontrol kelas saja. Diharapkan guru bersedia untuk mencoba menggunakan pendekatan ini karena manfaatnya antara lain dapat digunakan untuk memperbaiki cara pengajaran atau cara membelajarkan siswa. Jika hal ini telah terbiasa maka pendekatan investigatif bukan merupakan sesuatu yang sukar dilaksanakan. Investigasi atau penyelidikan merupakan kegiatan pembelajaran yang memberikan kemungkinan siswa untuk mengembangkan pemahaman siswa melalui berbagai kegiatan dan hasil benar sesuai pengembangan yang dilalui siswa. Kegiatan belajarnya diawali dengan pemecahan soal-soal atau masalah-
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masalah yang diberikan oleh guru, sedangkan kegiatan belajar selanjutnya cenderung terbuka, artinya tidak terstruktur secara ketat oleh guru, yang dalam pelaksananya mengacu pada berbagai teori investigasi. Apabila dikaji lebih lanjut berdasarkan teori yang telah ada maka salah satu alternatif peningkatan kualitas pembelajaran pada siswa SMA adalah pene rapan teori kognitif. Pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok adalah salah satu penerapan teori kognitif. Dalam pembelajaran kooperatif siswa atau peserta didik lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka saling me ndiskusikan masalah- masalah tersebut dengan temannya. Melalui diskusi dalam pembelajaran kooperatif akan terjalin komunikasi di mana siswa saling berbagi ide atau pendapat. Melalui diskusi akan terjadi elaborasi kognitif yang baik, sehingga dapat meningkatkan daya nalar, keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan memberi kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan pendapatnya. Beberapa penelitian, seperti penelitian yang dilakukan oleh Salirawati dan Aisyah menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok memiliki dampak yang positif terhadap kegiatan belajar mengajar, yakni dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran, meningkatkan ketercapaian TPK (Tujuan Pembelajaran Khusus), dan dapat meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran berikutnya. Dengan pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok guru menciptakan suatu wahana, dimana siswa bebas untuk mempunyai ide sehingga diharapkan siswa merasa nyaman, tidak tegang dalam menerima
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pelajaran. Penggunaan masalah- masalah realistik dengan tingkat kesulitan yang semakin meningkat dapat memberikan informasi sejauh mana siswa maju dalam berproses. Selain itu, pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok merupakan
lingkungan belajar di mana siswa belajar bersama
dalam kelompok kecil yang heterogen, untuk menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran. Siswa melakukan interaksi sosial untuk mempelajari materi yang
diberikan kepadanya,
dan
bertanggung
jawab untuk menjelaskan
kepada anggota kelompoknya. Jadi, siswa dilatih untuk berani berinteraksi dengan teman-temannya. Hasil penelitian sebelumnya tentang penerapan pembelajaran kooperatif tipe
investigasi
kelompok
yang
dilakukan
Salirawati,
dkk
(http://www.uny.ac.id/home/data.php?m=951da6b7179a4f697cc89d36acf74e5 2&i=1&k=230) dan hasil penelitian Aisyah terhadap Siswa Kelas X di SMA Negeri 6 Bandung yang berjudul ”Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Investigasi
Kelompok
terhadap
Kemampuan
Pemecahan
Masalah
Matematika” (http://digilib.upi.edu/ETD-db/ETD-browse/browse/),
dapat
dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dengan demikian,
diharapkan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok dapat meningkatkan kualitas proses dan kualitas hasil bela jar Akuntansi pada siswa kelas XI SMA Negri 5 Yogyakarta.
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan merupakan sebuah inkuiri yang bersifat refleksi mandiri yang dilakukan oleh partisipasi dalam situasi sosial termasuk kependidikan dengan maksud untuk meningkatkan kemantapan rasionalitas dari : (a) praktik-praktik sosial maupun kependidikan; (b) pemahaman terhadap praktik-praktik tersebut; dan (c) situasi pelaksanaan praktik-praktik pembelajaran (Kemmis dalam Tatra, 2006:6).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam hal ini penulis memilih lokasi di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Yogyakarta karena selama ini kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut belum pernah menggunakan proses pembelajaran akuntansi secara berkelompok. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Agustus – September 2007
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas XI IS 2 SMA Negeri 5 Yogyakarta. 2. Obyek penelitian adalah pelaksanaan pembelajaran akuntansi dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investigation).
D. Prosedur Penelitian Secara operasional penelitian tindakan kelas yang diterapkan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut. a. Perencanaan. Pada tahap perencanaan, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa penyiapan pembelajaran tipe investigasi kelompok (group investigation), yaitu meliputi langkah- langkah sebagai berikut. 1) Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk memetakan para siswa yang tergolong berkemampuan rendah, sedang atau tinggi, dan kemudian membagi siswa secara heterogen berdasarkan tingkat prestasi dan jenis kelamin, menjadi kelompok kecil yang masing- masing kelompok beranggotakan 4 sampai 5 orang siswa. Beberapa perangkat yang disiapkan dalam tahap ini adalah: rencana pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation), lembar kerja siswa, kuis dan lembar observasi.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi: a) kriteria keberhasilan proses dan hasil belajar siswa berdasarkan pelaksanaan tindakan; b) instrumen observasi partisipasi siswa dalam diskusi kelas; c) instrumen observasi interaksi antar siswa dalam kegiatan kelompok kooperatif; d) lembar penilaian kemampuan siswa merangkum presentasi guru dalam catatan; e) lembar penilaian kemampuan kelompok mengerjakan lembar kerja; f) lembar penilaian kemampuan siswa mengerjakan kuis. b. Tindakan. Pada tahap ini, mengimplementasi pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok (group investigation) sesuai dengan rencana tindakan. Langkahlangkahnya sebagai berikut: 1) guru memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan garis besar materi yang akan dipelajari
dengan melibatkan siswa dalam
diskusi kelas; 2) guru memberi kebebasan kepada siswa untuk memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah umum yang telah dijelaskan pada langkah 1). Kemudian guru membagi siswa dalam kelompokkelompok heterogen beranggotakan lima orang, dan membagikan lembar kerja untuk masing- masing kelompok;
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) guru dan siswa merencanakan berbagai prosedur pembelajaran yang konsisten dengan subtopik yang telah dipilih; 4) siswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang telah diperoleh. Dalam hal ini guru bertindak sebagai fasilitator, sementara peneliti berkeliling memantau kegiatan tersebut; 5) setiap kelompok menyajikan semua hasil investigasi kelompoknya dalam suatu presentasi yang menarik dan dikumpulkan dalam bentuk rangkuman, kemudian guru beserta siswa melakukan evaluasi pembelajaran; 6) guru memberi soal kuis (secara lisan atau tertulis) dan siswa mengerjakannya secara individual; c. Observasi. Tahap ini dilasanakan bersamaan waktunya dengan tahap tindakan. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan atas hasil atau dampak pelaksanaan tindakan, yaitu meliputi: partisipasi siswa dalam diskusi kelas dan interaksi siswa dalam kegiatan kelompok kooperatif. Pengamatan dilakukan dengan bantuan instrumen observasi dan dilengkapi perekaman dengan video camcorder. d. Refleksi. Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan, dan penyimpulan hasil observasi terhadap kualitas proses dan hasil pembelajaran. Ada dua macam refleksi yang dilakukan.
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Refleksi segera setelah suatu pertemuan berakhir digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran dan pemecahannya untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya. 2) Refleksi pada akhir siklus pertama, digunakan untuk mengetahui apakah target yang ditetapkan sesuai indikator keberhasilan tindakan telah tercapai. Secara teknis peneliti melakukan self-reflection dahulu terkait dengan keterampilan kooperatif siswa dalam kegiatan pada masing- masing fase, hasil kegiatan kelompok, hasil kuis dan kaitannya dengan kegiatan kelompok dan kemudian dilakukan refleksi dan diskusi bersama guru untuk penyempurnaan tindakan dalam siklus kedua. Indikator keberhasilan proses dan hasil belajar pada siklus pertama ditampilkan pada tabel III.1
Komponen Partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan/ide , memberikan tanggapan jawaban dan kesimpulan serta menemukan konsep dalam diskusi kelas maupun diskusi kelompok
Tabel III.1 Indikator Keberhasilan Tindakan Dalam Siklus Pertama Indikator Kondisi Keberhasilan Diskriptor Instrumen Awal Tindakan Target Siklus 1 50%
65%
Jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan/ide , memberikan tanggapan jawaban dan kesimpulan serta menemukan konsep dibagi jumlah seluruh siswa
49
Lembar pengamatan dan hasil wawancara
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Komponen
Kondisi Awal
Indikator Keberhasilan Tindakan Target Siklus 1
Interaksi belajar siswa dalam kelompok kooperatif
-
60%
Kemampuan kelompok dalam mengerjakan lembar kerja
-
75%
Kemampuan siswa dalam merangkum hasil investigasi untuk dipresentasikan
-
70%
66%
80%
Daya serap siswa
Diskriptor Jawaban “YA” tiap pengamatan dibagi dengan frekuensi total pengamatan dengan jawaban “YA” Jumlah kelompok yang mengerjakan lembar kerja dengan benar dibagi jumlah kelompok Jumlah rangkuman siswa yang benar dibagi seluruh rangkuman siswa Lihat lampiran 2
Instrumen
Keterangan
Lembar pengamatan
Lembar kerja
Dokumentasi berupa rangkuman siswa
Kuis disetiap akhir siklus
E. Instrumen Penelitian Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini mengacu pada Bergerman, (Tantra, 2006:15). Ada 3 (tiga) kelompok instrumen penelitian, yaitu : instrumen untuk mengobservasi guru (observing teacher), instrumen untuk mengobservasi
kelas
(observing
classroom),
mengobservasi perilaku siswa (observing student)
50
dan
instrumen
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Instrumen untuk mengobservasi guru (observing teacher) Observasi merupakan alat yang efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di dalam kelas. Salah satu bentuk observasi kelas adalah observasi anekdotal (anecdotal record). Observasi anekdotal memfokuskan pada hal- hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran. Observasi anekdotal mencatat kejadian di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif (instrumen terlampir). Suatu observasi anekdotal yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. a. Pengamatan harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di dalam kelas. b. Tujuan, batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas. c. Hasil pengamatan dicatat dengan lengkap dan hati- hati. d. Pengamatan harus dilakukan secara obyektif. 2. Pengamatan terhadap kelas (Observing Classroom) Pengamatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas. Observasi anekdotal kelas meliputi diskripsi tentang lingkungan fisik kelas, tata letaknya dan manajemen kelas (instrumen terlampir). 3. Pengamatan observasi siswa (Observing Student) Observasi
anekdotal terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan
berbagai hal yang menarik. Masing- masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompok sebelum, saat berlangs ung, dan seusai
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran. Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati, dalam kurun waktu tertentu, mulai dari sebelum dilakukan tindakan, saat diimplementasikan, dan seusai tindakan (instrumen terlampir).
F. Prosedur Pengumpulan dan Analisis Data Penelitian 1. Pengumpulan data Prinsip pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas tidak jauh berbeda dengan prinsip pengumpulan data pada jenis penelitian yang lain. Dengan kata lain, prinsip pengumpulan data pada penelitian formal dapat diterapkan pada penelitian tindakan kelas. Pada umumnya dalam penelitian tindakan kelas, baik data kualitatif maupun kuantitatif dimanfaatkan untuk menggambarkan perubahan yang terjadi yakni perubaha n pada kinerja guru, hasil prestasi siswa, perubahan kinerja siswa, dan perubahan suasana kelas. Pengumpulan data untuk penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan berbagai cara dan terus berkembang, namun menurut Creswell (1998:142) pada dasarnya ada empat cara yang mendasar untuk mengumpulkan informasi, yaitu observasi, wawancara, dokumen dan materi audio-visual. Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan yang telah mencapai sasaran. Teknik observasi digunakan untuk merekam kualitas proses dan hasil belajar siswa berdasarkan instrumen observasi dan penggunaan alat perekam video
camcorder.
Teknik
52
wawancara
digunakan
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain (Hopkins, 1993:125). Teknik dokumentasi digunakan untuk menilai kemampuan siswa merangkum hasil investigasi yang akan dipresentasikan di depan kelas. Sedangkan audio-visual digunakan untuk mendukung tiga teknik terdahulu dan penguat hasil penelitian. Selain itu, peneliti juga menggunakan teknik tes untuk mengukur daya serap siswa, yaitu melalui kuis tertulis. 2. Analisis data Teknik
yang
digunakan
untuk
menganalisis
data
penelitian,
disesuaikan dengan jenis data yang diperoleh, yaitu data hasil observasi dan data prestasi belajar siswa. a. Analisis hasil pengamatan. Data hasil observasi keterlibatan siswa dianalisis dengan menggunakan analisis doma in untuk melihat kencederungan terjadinya aktivitas pada setiap indikator yang diamati, dan persentase frekuensi dari aktivitas untuk mengetahui keterlaksanaan sintaks dari pendekatan investigasi kelompok (group investigation). Tabel III.2 Jenis Keterlibatan Siswa Jenis Keterlibatan Siswa A B C
No. Presensi Siswa
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel III.3 Keterangan Jenis Keterlibatan Siswa No Kode 1. 2.
A B
3.
C
Jumlah Siswa yang Terlibat
Jenis Keterlibatan Mengajukan pertanyaan/ide Memberikan tanggapan jawaban dan kesimpulan Menemukan konsep
Tabel III.4 Kriteria Kualifikasi Jenis Keterlibatan Siswa Jumlah keterlibatan siswa
Kualifikasi
(%) 81 – 100
Sangat Tinggi
61 – 80
Tinggi
41 – 60
Cukup
21 – 40
Rendah
0 – 20
Sangat Rendah
Untuk data interaksi belajar siswa dalam kelompok kooperatif, perhitungan dilakukan dengan cara mempresentase kegiatan yang dilakukan siswa sesuai dengan aspek-aspek yang diamati dalam lembar observasi
dibanding
dengan
frekuensi/berapa
kali pengamatan
dilakukan dalam pembelajaran pada setiap pertemuan. Kualitas dari pertanyaan yang ada dalam lembar pengamatan dibedakan atas sangat tinggi, tinggi, cukup, kurang, sangat kurang seperti tabel III.5.
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel III.5 Kriteria Kualifikasi Kegiatan yang Dilakukan Siswa Sesuai Dengan Observasi Jumlah jawaban “YA”
Kualifikasi
(%) 80 – 100
Sangat Tinggi
70 – 79
Tinggi
56 – 69
Cukup
50 – 55
Kurang
≤ 49
Sangat Kurang
Menggunakan kriteria pada tabel III.5 ditentukan kualifikasi interaksi belajar siswa dalam kelompok kooperatif pada setiap pertanyaan yang ada dalam pedoman observasi menggunakan tabel III.6 Tabel III.6 Kualifikasi Interaksi Belajar Siswa Dalam Kelompok Kooperatif Nomor Kegiatan
Persentase
Kualifikasi
Dengan menggunakan data pada tabel III.4 dan III.5 didapat kesimpulan secara umum mengenai interaksi belajar siswa dalam kelompok kooperatif berdasarkan data observasi. Dengan perhitungan kriteria sebagai berikut.
% kriteria =
∑ %tabel 2
∑ item observasi
×%
Hasil persentase kriteria secara umum sama dengan kriteria tabel III.4. b. Analisis hasil belajar. Analisis hasil belajar menggunakan analisis deskriptif (skor rata-rata kelas setiap kuis). selain itu, digunakan pula hasil belajar secara
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelompok dengan menggunakan data dari nilai kerja kelompok yang dilakukan siswa selama pembelajaran, tabel ketuntasan belajar dan daya serap siswa (lihat lampiran 2). Proses pengumpulan data, analisis data dan pembagian tugas disajikan dalam tabel III.7. Tabel III.7 Proses Pengumpulan Data, Analisis Data dan Pembagian Tugas No. 1.
Kegiatan Penyusunan perangkat pembelajaran
2.
Pemetaan kemampuan siswa
3.
Penyusunan instrumen pengumpulan data Pembelajaran Akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation
4.
5.
Observasi kegiatan belajar mengajar
6. 7.
Pengumpulan dokumen rangkuman presentasi Analisis data
8.
Refleksi
Output Program Semester, Silabus, Satuan Pelajaran, Rancangan Proses Pembelajaran (RPP) dengan model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation Kelompok-kelompok heterogen beranggotakan 4-5 orang siswa Instrument observasi dan lembar kerja Kegiatan investigasi, mencatat rangkuman hasil penyelidikan, presentasi, diskusi kelas, kerja kelompok, dan kuis Data jenis keterlibatan siswa dalam diskusi kelas dan interaksi siswa dalam kelompok Data kemampuan siswa merangkum hasil investigasi Kualitas proses dan hasil belajar siswa Dampak tindakan pada kualitas proses dan hasil belajar siswa
56
Petugas Peneliti dan Guru
Peneliti dan Guru Peneliti Peneliti dan Guru
Peneliti
Peneliti Peneliti Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Jadwal Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan terhitung mulai bulan Agustus hingga Oktober 2007 dengan alokasi waktu sebagaimana tercantum dalam Tabel III.8 Tabel III.8 Jadwal Penelitian Kegiatan
Agustus 1 2 3 4 x x x
September 1 2 3 4 5
Oktober 1 2 3 4
1. Persiapan: a. Penyusunan desain operasional b.Penyusunan, validasi dan revisi perangkat pembelajaran dan instrumen (jika perlu)*) 2. Pelaksanaan siklus pertama x x x (Pengumpulan dan analisis data siklus pertama) 3. Analis data keseluruhan*) x x x x x x *) Kegiatan tersebut dilaksanakan beberapa bulan sebelumnya dan beberapa bulan setelahnya.
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2007 sampai dengan tanggal 20 September 2007 di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Peneliti mengambil pokok bahasan Struktur Dasar Akuntansi. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IS 2 dengan jumlah siswa 29 orang. Penelitian ini menggunakan metode kooperatif tipe investigasi kelompok. Kegiatan dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap, yaitu. A. Pra Pelaksanaan Tindakan. Sebelum pelaksanaan tindakan peneliti melakukan observasi sikap siswa terhadap pembelajaran akuntansi yang diukur melalui kuesioner yang nantinya hanya digunakan sebagai acuan saja. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi mengenai lingkungan sosial kelas. Pada awal kegiatan pembelajaran peneliti melakukan observasi kemampuan awal siswa dengan pemberian tes awal (pra-test). Dari hasil tes awal peneliti mendapat hasil kemampuan siswa yang akan digunakan sebagai nilai awal sebelum pelaksanaan tindakan, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan penelitian tindakan kelas. Sebelum itu, peneliti juga mengkonsultasikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kepada guru, dosen dan rekan mahasiswa yang bertindak sebagai validator.
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Pelaksanaan Tindakan. Dalam
pelaksanaan
tindakan
peneliti
hanya
sebagai
pengamat/observer saja, sedangkan yang melakukan tindakan adalah guru mata pelajaran akuntansi SMA Negeri 5 Yogyakarta. 1. Kegiatan yang dilakukan oleh guru di kelas investigasi kelompok adalah sebagai berikut: a) mengemukakan tujuan kegiatan belajar mengajar yang ingin dicapai; b) menginformasikan langkah- langkah pembelajaran kooperatif tipe group investigation dalam mempelajari materi; c) memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam diskusi kelas maupun kelompok; d) menjelaskan keterkaitan antara materi yang terdahulu yaitu pedoman akuntansi dengan materi yang akan diberikan yaitu struktur dasar akuntansi; e) menjelaskan materi transaksi keuangan, sumber pencatatan, persamaan dasar akuntansi dan laporan keuangan; f) bersama siswa melakukan kegiatan pemilihan topik dari materi transaksi
keuangan,
sumber
pencatatan,
struktur
dasar
persamaan akuntansi dan laporan keuangan. g) mempersiapkan siswa bekerja dalam kelompok. Membagi siswa menjadi 7 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 – 5 siswa. Kelompok tetap sampai akhir materi;
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
h) bersama dengan siswa merencanakan prosedur pembelajaran yang akan berlangsung; i) mengajak
siswa
melakukan
kegiatan
penyelidikan
di
perpustakaan sekolah maupun di luar sekolah; j) mengawasi kegiatan investigasi kelompok yang dilakukan oleh siswa dan menjadi fasilitator jika ada siswa yang menemukan kesulitan; k) memberi tugas kelompok untuk mempersiapkan presentasi materi yang sudah diselidiki oleh masing- masing kelompok; l) mengkoordinir kegiatan presentasi kelompok; m) memberikan pertanyaan balikan kepada siswa dan membuat kesimpulan seputar materi yang telah diberikan; n) secara klasikal membuat refleksi tertulis terhadap proses dan hasil pembelajaran kooperatif tipe group investigation untuk mengetahui tanggapan siswa. 2. Kegiatan yang dilakukan oleh siswa di kelas investigasi kelompok adalah sebagai berikut: a) bersama guru melakukan kegiatan pemilihan topik dari materi transaksi keuangan, sumber pencatatan, persamaan dasar akuntansi dan laporan keuangan; b) berkumpul dalam kelompok untuk melakukan kegiatan investigasi dan mendiskusikan hasil investigasi kelompok;
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c) bersama dengan guru merencanakan prosedur pembelajaran yang akan berlangsung; d) melakukan kegiatan praktek mengisi bukti-bukti transaksi dari transaksi- transaksi yang telah disediakan dan guru hanya berperan sebagai fasilitator; e) melakukan
kegiatan
penyelidikan
unt uk
materi
sumber
pencatatan, persamaan dasar akuntansi dan laporan keuangan sesuai topik yang sudah dipilih oleh masing- masing kelompok dengan berbagai referensi buku baik di dalam maupun di luar sekolah; f) mempresentasikan hasil investigasi kelompok dengan berbagai media; g) mengerjakan soal kuis untuk materi sumber pencatatan, persamaan dasar akuntansi dan laporan keuangan yang akan digunakan sebagai pos-test pada pertemuan ketiga dan pertemuan kelima. Kegiatan peneliti sebagai observer selama 1 siklus adalah mengamati keterlibatan siswa selama pembelajaran, menjadi asisten guru untuk membagikan lembar kerja siswa dan alat-alat yang akan digunakan siswa dalam kelompok, mengisi lembar observasi interaksi belajar siswa serta observasi interaksi belajar guru dan siswa dengan model pembelajaran kooperatif.
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Setelah Pelaksanaan Tindakan. Setelah kelas XI IS 2 mengikuti kegiatan pembelajaran akuntansi dengan sub pokok bahasan struktur dasar akuntansi selesai, langkah selanjutnya adalah wawancara secara langsung dan tidak terstruktur untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok. Wawancara ini dilakukan atas ijin guru yang bersangkutan. Siswa merasa mendapatkan pengalaman baru dengan melakukan pembelajaran secara berkelompok dan tidak hanya di kelas saja.
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Lapangan Siklus Pertama 1. Perencanaan Untuk mendapatkan gambaran tentang subyek penelitian yang disertai
dengan
kondisi
nyata
pada
kelas
tempat
penelitian
berlangsung, maka satu minggu sebelum pelaksanaan tindakan peneliti/observer melakukan pengkodean lingkungan sosial kelas dan pemetaan jenis kelamin siswa serta mengadakan pra-test untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa mengenai materi yang akan diajarkan, test ini akan digunakan sebagai nilai awal. Hal ini dilakukan untuk membagi siswa dalam kelompok heterogen yang beranggotakan 4-5
orang.
Menurut
Lie
(2002:40)
kelompok
heterogenitas dapat dibentuk dengan memperhatikan keanekaragaman gender, latar belakang sosio-ekonomi dan etnik, serta kemampuan akademis. Oleh karena itu, peneliti bersama dengan guru mata pelajaran akuntansi membagi kelompok berdasarkan perbedaan gender dan presensi siswa. Masing- masing kelompok beranggotakan siswa dari jenis kelamin yang berbeda maupun prestasi yang berbeda (tinggi, sedang dan rendah), dilihat dari hasil ulangan yang telah dilakukan sebelum penelitian.
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah
pembagian
kelompok
selesai,
peneliti
dan
guru
menentukan materi dan media yang akan digunakan selama pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan metode investigasi kelompok. Supaya tidak ada kesalahpahaman pada waktu penelitian maka peneliti memberi gambaran secara detail kepada guru mengenai langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dalam pembelajaran yang menggunakan metode investigasi kelompok, baru kemudian peneliti membuat RPP yang nantinya akan dilaksanakan dalam pembelajaran
di
kelas.
Setelah
RPP
tersebut
jadi,
peneliti
mengkonsultasikannya dengan dosen pembimbing, guru pengampu mata pelajaran akuntansi dan teman seangkatan yang sedang melakukan penelitian sejenis yang bertindak sebagai validator. Hal ini dilakukan agar terjadi kesepakatan antara guru dan peneliti, sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik. Hal yang sangat menarik ketika peneliti diberi kesempatan untuk melakukan penelitian di kelas XI IS 2 tahun pelajaran 2007/2008 adalah saat menemukan fakta bahwa dari 29 orang siswa, belum pernah melakukan pembelajaran akuntansi di luar kelas. Siswa memiliki pengalaman belajar akuntansi secara tekstual dan latihan mengerjakan soal. Pengalaman tersebut menimbulkan asumsi bahwa pelajaran akuntansi sarat dengan hafalan. Mereka merasa sedikit bosan dan pembelajarannya kurang menarik. Mereka pun kurang memahami konteks hubungan pelajaran akuntansi dengan kehidupan sehari-hari.
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sebagai contoh, dari 29 orang siswa hanya ada 5 orang siswa yang mengetahui bahwa nota yang sering mereka dapat saat membeli barang merupakan bukti transaksi yang bisa digunakan dalam penyusunan persamaan dasar akuntansi. Jumlah tatap muka yang dilakukan dalam siklus pertama sebanyak lima kali pertemuan. Pada siklus pertama ini kompetensi dasar yang dipelajari adalah sumber pencatatan, persamaan dasar akuntansi dan laporan keuangan. Karena pada pertemuan ketiga, perubahan yang diinginkan belum tercapai maka pada pertemuan keempat dilakukan sedikit modifikasi tindakan. Selain materi pada pembelajaran pertemuan keempat ini lebih sempit cakupannya, pembelajaran kali ini merupakan upaya mengatasi kesalahan konsepsi siswa mengenai aktiva dan pasiva yang terjadi pada pertemuan sebelumnya. Kompetensi dasar yang dibahas pada pertemuan keempat adalah laporan keuangan. Berdasarkan observasi dan refleksi siswa pada pertemuan sebelumnya, maka pada pertemuan keempat dilakukan sedikit perubahan dalam tahap seleksi topik. Jika pada pertemuan pertama guru menawarkan kepada siswa untuk memilih topik yang berbeda satu kelompok dengan yang lainnya, kali ini guru akan menawarkan alternatif beberapa kelompok menyelidiki subtopik yang sama. Ini dilakukan supaya pada kegiatan presentasi nantinya terjadi diskusi kelas yang lebih berkualitas dimana kelompok penyaji dapat menambah hasil investigasi kelompoknya dari
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kritikan, ide atau pendapat yang diungkapkan oleh kelompok lain yang menyelidiki subtopik yang sama. Pembagian kelompok masih tetap sama dengan pertemuan pertama sehingga siswa tidak perlu beradaptasi lagi dengan teman kelompok barunya. Mengingat pada bulan september sudah memasuki bulan ramadhan, maka antara pertemuan keempat dan pertemuan kelima terdapat jeda satu minggu. Hal ini dikarenakan sekolah menetapkan libur awal puasa yang digabung dengan libur HUT sekolah. Pada bulan ramadhan
jam
pelajaran
dikurangi
menjadi
35
menit
setiap
pertemuannya, oleh karena itu peneliti harus membuat RPP yang lebih efektif dengan jam pelajaran ya ng terbatas. Peneliti dan guru sepakat agar siswa memanfaatkan libur awal puasa selama satu minggu untuk melakukan kegiatan investigasi kelompok secara mandiri di luar sekolah. Hal ini dilakukan karena guru menginginkan siswanya mendapat pengalaman belajar tidak hanya di dalam sekolah saja, akan tetapi juga terlatih untuk membentuk pemahamannya melalui pengalaman nyata dari kehidupan di luar sekolah. Kegiatan tersebut akan dipertanggungjawabkan siswa dengan mempresentasikan hasil investigasi pada pertemuan selanjutnya setelah libur awal puasa. 2. Tindakan dan Observasi a. Pertemuan Pertama Hari dan tanggal
: Senin, 27 Agustus 2007
Alokasi waktu
: 2 x @ 45 menit
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tempat
: Ruang multimedia
Jumlah siswa
: 24 orang siswa
Pada awal pertemuan pertama, guru menjelaskan kepada para siswa
bahwa
pembelajaran
pembelajaran yang
berbeda
kali dari
ini
menggunakan
biasanya
yakni
model model
pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok. Guru pun memberi contoh konkrit pembelajaran kooperatif dengan tipe yang berbeda menggunakan media TV dan DVD player. Tiga hari sebelum penelitian dilaksanakan, guru telah meminta siswa untuk membuat kliping macam- macam bukti transaksi yang mereka ketahui. Untuk mengawali pelajaran, guru meminta siswa mengump ulkan kliping yang sudah mereka persiapkan. Setelah itu guru meminta siswa menceritakan peristiwa apa saja yang mereka alami untuk mendapatkan bukti transaksi tersebut. Beberapa siswa menceritakan apa saja yang terjadi. Dari cerita tersebut guru mengkaitkan
materi
yang
akan
diajarkan
dengan
materi
sebelumnya. Hal ini dilakukan agar siswa mengetahui bentuk bukti transaksi sesungguhnya yang sering mereka temui dalam kehidupan sehari- hari. Setelah selesai menjelaskan keterkaitan antar materi, guru meminta siswa untuk menentukan subtopik dari materi transaksi keuangan, sumber pencatatan, dan persamaan dasar akuntansi yang akan dipilih oleh masing- masing kelompok dan tidak boleh sama
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
satu kelompok dengan kelompok lainnya. Setiap kelompok menuliskan subtopik yang dipilih pada sebuah kertas dan diserahkan kepada guru untuk dicatat oleh guru agar bisa dipertanggungjawabkan. Guru membagi siswa dalam tujuh kelompok dan memberikan lembar kerja kepada masing- masing kelompok untuk dikerjakan sampai jam pelajaran berakhir. Kemudian guru mengajak siswa untuk menentukan prosedur pembelajaran, guru menginginkan siswa menyelidiki subtopik yang telah dipilih dengan berbagai referensi dan kemudian salah satu dari anggota kelompok mempresentasikannya kepada teman satu kelas dengan berbagai media. Siswa merasa keberatan apabila hasil penyelidikan harus dipresentasikan oleh perwakilan dari setiap kelompok. Mereka yakin sulit untuk memutuskan siapa yang harus maju karena banyak siswa yang tidak menguasai media yang akan digunakan presentasi, saat ini kebanyakan dari mereka baru bisa menggunakan media OHP. Selain itu kerjasama antar tim tidak akan terlihat oleh tim lain pada saat presentasi. Akhirnya disepakati bahwa tugas siswa adalah menyelidiki subtopik dan mempresentasikannya secara berkelompok di depan kelas dengan media OHP. Kelompok yang rata-rata nilai tugas kelompoknya tinggi akan mendapatkan penghargaan. Sebelum masuk kegiatan investigasi kelompok, siswa diminta untuk mengerjakan lembar kerja pertama yang telah
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dibagikan pada waktu pembagian kelompok yaitu menyalin peristiwa-peristiwa akuntansi yang ada pada soal yang telah disediakan ke dalam bukti-bukti transaksi yang telah disediakan oleh guru, kemudian membuat persamaan dasar akuntansi dari bukti-bukti transaksi tersebut. Contoh hasil kerja kelompok: 1. Kelompok 4
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan ini memposisikan siswa sebagai penjual sekaligus sebagai pembeli. Siswa diberi waktu 45 menit untuk mengerjakan tugas kelompok tersebut. Dalam mengerjakan tugas kelompok ini, beberapa siswa keluar dari diskusi kelompok dan melakukan investigasi ke kelompok lain untuk bertukar pikiran mengenai cara mengerjakan soal yang benar. Bahkan, ada juga siswa yang
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melakukan simulasi dengan anggota kelompok lain untuk mempermudah pemahaman dalam memecahkan persoalan yang mereka hadapi. Pada awalnya 15 orang siswa diantaranya me nyatakan lebih senang mengerjakan soal akuntansi sendiri daripada dalam kelompok. Namun, semuanya berubah saat siswa mengikuti kegiatan pembelajaran kali ini. Siswa terlihat sangat antusias mengerjakan tugas kelompok yang telah diberikan oleh guru. Dalam mengerjakan soal, ada sekitar 21 orang siswa yang merasa kebingungan dan kesulitan karena selama ini siswa belum pernah melakukan kegiatan pembelajaran seperti yang dilakukan saat ini. Hal ini dibuktikan dengan 15 orang siswa yang bertanya kepada guru mengenai bagaimana cara mengerjakan soal tersebut. Semua siswa nampak aktif berdiskusi dalam kelompoknya (lihat lampiran 1), namun tak sedikit pula siswa yang masih pasif. Siswa yang pasif biasanya lebih memilih untuk menjadi juru tulis kelompoknya, hal tersebut membuktikan bahwa walaupun pasif akan tetapi ia masih bisa memberikan sumbangan kepada kelompoknya. Dengan demikian, tidak ada satu anggota kelompok pun yang tidak mengerjakan apa-apa. Semua siswa aktif dalam kerja kelompok dan mengetahui cara mengerjakan soal akuntansi tersebut. Semua kegiatan pada pertemuan pertama berjalan dengan baik sesuai rencana, hanya saja karena hari senin ini ada upacara
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sekaligus perpisahan dengan salah seorang guru yang telah purna tugas maka waktu pertemuan yang semula dialokasikan 2 x @ 45 menit dikurangi menjadi 2 x @ 40 menit. Di akhir pelajaran, guru meminta peneliti untuk menjelaskan kembali mengenai mekanisme pembelajaran pada pertemuan selanjutnya sekaligus mengulangi subtopik yang sudah dipilih oleh tiap kelompok agar tidak lupa. b. Pertemuan Kedua Hari dan tanggal
: Kamis, 30 Agustus 2007
Alokasi waktu
: 1 x @ 45 menit
Tempat
: Ruang perpustakaan
Jumlah siswa
: 25 orang siswa
Hari ini semua siswa kelas XI IS 2 melakukan pembela jaran akuntansi di perpustakaan karena akan melakukan kegiatan investigasi kelompok. Kali ini semua siswa terlihat sangat antusias untuk mengikuti pembelajaran akuntansi. Guru memulai pelajaran dengan mengingatkan mereka akan kesepakatan yang telah dibuat hari senin kemarin dan memotivasi siswa untuk terlibat aktif demi kesuksesan kelompok masing- masing. Setelah itu, guru menyuruh siswa untuk berkelompok dan masing- masing kelompok supaya mencari tempat yang kondusif untuk melakukan kegiatan investigasi di perpustakaan. Guru pun menghimbau agar setiap kelompok
benar-benar
mempersiapkan
presentasi
hasil
penyelidikan yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya.
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan pada pertemuan kali ini dilakukan di perpustakaan dimaksudkan supaya siswa merasa lebih mudah untuk menemukan referensi buku yang akan digunakan untuk menggali lebih dalam pengetahuan
mengenai
subtopik
yang
akan
diselidiki.
Pembelajaran yang dilakukan di perpustakaan sangat efektif karena siswa tak perlu jalan jauh dari ruang kelas ke perpustakaan untuk meminjam buku yang akan dijadikan
sebagai sumber acuan.
Buku-buku mengenai akuntansi yang disediakan oleh perpustakaan sekolah juga cukup banyak untuk dijadikan referensi bagi siswa dalam menyelidiki subtopik yang mereka pilih. Guru berkeliling perpustakaan untuk mengecek setiap kelompok yang mungkin menemukan kesulitan, karena dalam hal ini guru hanya bertindak sebagai fasilitator saja. Pada kegiatan kali ini tak seorang pun siswa yang menganggur, semua terlibat aktif. Ada yang mencari-cari buk u di rak, ada yang menuliskan hasil investigasi, ada juga yang mengutarakan pendapat kepada teman kelompoknya, dan ada juga yang berusaha menggabungkan penemuan konsep awal yang baru saja ia selidiki dengan apa yang sudah ia pahami sebelumnya mengenai masalah tersebut. Hal itu membuktikan bahwa pada pertemuan kali ini siswa lebih aktif, bahkan siswa yang pada pertemuan kemarin cenderung pasif dan hanya menjadi juru tulis saja, sekarang sudah mulai berani berpendapat dan mengajukan pertanyaan yang bisa
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dijadikan bahan untuk didiskusikan bersama anggota kelompok lainnya. Siswa saling melengkapi dan membagi ide atau pengetahuannya untuk membantu setiap anggota kelompoknya. Beberapa menit sebelum kegiatan pembelajaran ini berakhir, guru memberikan pertanyaan balikan kepada siswa untuk memastikan setiap kelompok sungguh-sungguh melakukan kegiatan investigasi. Kegiatan investigasi ini pun berjalan lancar hingga jam pelajaran berakhir. c. Pertemuan Ketiga Hari dan tanggal
: Senin, 3 September 2007
Alokasi waktu
: 2 x @ 45 menit
Tempat
: Ruang multimedia
Jumlah siswa
: 27 orang siswa
Sebelum jam pelajaran dimulai, siswa sudah banyak yang berkumpul
di
mempersiapkan
ruang hasil
multimedia. investigasi
Semua kelompok
siswa
sibuk
yang
akan
dipresentasikan. Sebelum memulai pelajaran guru terlebih dahulu menanyakan kesiapan siswa untuk mempresentasikan hasil investigasi yang telah mereka lakukan. Guru juga memberikan motivasi kepada siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan presentasi dan menyarankan siswa agar tidak ragu untuk mengajukan pertanyaan jika ada hal yang tidak dimengerti kepada kelompok yang sedang presentasi. Guru ingin siswa meningkatkan
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rasa kebersamaan dalam mengikuti kegiatan ini dengan cara saling memberi dan menerima satu dengan yang lainnya. Agar kegiatan presentasi ini berjalan dengan baik, guru yang dibantu dengan peneliti membagikan tabel penilaian presentasi kelompok, setiap kelompok menilai satu kelompok yang sedang maju presentasi. Guru pun telah menentukan kelompok mana yang menilai kelompok lainnya. Tabel penilaian presentasi kelompok ini dapat dilihat pada lampiran 8. Kegiatan presentasi pun mulai dilaksanakan, diawali dari kelompok 1 kemudian berurutan hingga kelompok 7 sebagai kelompok yang terakhir presentasi. Semua
kelompok terlihat
sudah terbiasa dalam menggunakan media OHP. Pada umumnya presentasi dari setiap kelompok sudah cukup bagus. Siswa mulai menggunakan daya kritis mereka untuk mengkritisi penjelasan dari kelompok yang sedang presentasi. Hal ini terlihat dari tidak adanya kelompok presentasi yang tidak mendapatkan pertanyaan, minimal dua pertanyaan diajukan dalam pembahasan penyajian hasil investigasi kelompok. Contoh rangkuman hasil investigasi siswa yang dipresentasikan di depan kelas:
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Kelompok 1
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Kelompok 7
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sekitar 20 orang siswa yang terlibat dalam diskusi kelas kali ini, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa pun mulai bervariatif. Untuk mengantisipasi penjelasan kelompok yang menyimpang, maka setiap dua kelompok yang maju, guru
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menghentikan kegiatan sebentar untuk meluruskan penjelasan yang menyimpang agar siswa tidak lupa dari persoalan yang saat itu menjadi perdebatan antar kelompok. Setiap kelompok menanggapi dengan penuh persahabatan ide dan pendapat atau kritik yang diberikan oleh kelompok lain, meskipun sesekali terjadi perdebatan yang cukup serius karena masing- masing kelompok saling mempertahankan pendapatnya, akan tetapi justru di situlah letak keberhasilan dari diskusi kelas yang sedang berlangsung. Setelah semua kelompok selesai mempresentasikan hasil investigasinya, kegiatan dilanjutkan dengan mengerjakan soal kuis I yang dilakukan secara individual. Siswa diberi waktu 30 menit untuk mengerjakan 3 soal kuis I. Contoh hasil kuis siswa pada pertemuan ketiga:
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Nama Siswa: Ratih Nirmalasari
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Nama Siswa: Linggar Putri Purnamasari
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Semua siswa terlihat serius dalam mengerjakan soal kuis tersebut. Setelah semua sis wa selesai mengerjakan kuis, guru membagikan lembar refleksi kepada siswa sembari mengobservasi kegiatan kelompok dan memberi pujian serta ucapan terima kasih karena kegiatan pembelajaran siklus pertama ini dapat berjalan dengan baik. Berikut contoh refleksi siswa:
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Nama Siswa: Kartika Ria Wiraninda
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Nama Siswa: Nungky Ratna Setyan
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3) Nama Siswa: Suci Wulandari
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4) Nama Siswa: Ratih Nirmalasari
d. Pertemuan Keempat Hari dan tanggal
: Kamis, 06 September 2007
Alokasi waktu
: 1 x @ 45 menit
Tempat
: Ruang multimedia
Jumlah siswa
: 26 orang siswa
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sebelum pelajaran dimulai guru menegur siswa yang ribut sendiri dan meminta siswa segera duduk berkelompok, dalam hal ini guru ingin siswa yang tidak maju presentasi dapat menghargai temannya yang maju dengan cara memperhatikan penjelasannya. Jika salah seorang siswa ditegur oleh guru baik secara verbal maupun nonverbal, siswa menganggap itu teguran bagi semua. Suasana kelas pun menjadi tenang kembali. Kemudian guru melanjutkan dengan mengumumkan nilai hasil kerja kelompok yang dilaksanakan pada siklus pertama. Dari lembar kerja kelompok diperoleh data bahwa skor tertinggi diraih oleh kelompok 7 dan kelompok itulah yang berhak mendapat penghargaan
dari
membangkitkan
guru.
kelompok
Dengan lain
ini
untuk
diharapkan termotivasi
dapat menjadi
kelompok penyelidik yang lebih baik lagi. Setelah selesai mengumumkan, guru melanjutkan pelajaran dengan menerangkan terlebih dahulu materi yang akan dipelajari serta menjelaskan keterkaitannya dengan materi terdahulu. Karena pada materi laporan keuangan ini hanya terdapat tiga subtopik yaitu laporan rugi laba, laporan perubahan modal dan neraca maka guru memberikan alternatif kepada siswa dalam pemilihan topik seperti yang telah disepakati pada waktu perencanaan. Siswa kurang setuju karena penyelidikan seperti itu memungkinkan kelompok yang menyelidiki subtopik yang sama berspekulasi.
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Selain itu, siswa tidak akan bisa memahami materi dengan baik karena yang diselidiki hanya yang menjadi subtopiknya saja, sehingga subtopik lainnya hanya dapat diserap sebagian, itu pun tergantung
bagaimana
penjelasan
dari
kelompok
penyaji.
Menimbang berbagai pendapat yang diutarakan oleh siswa, guru menyarankan subtopik yang diselidiki oleh semua kelompok sama dan hasil investigasi dipresentasikan dalam bentuk soal dan jawaban yang dibuat sendiri oleh siswa, masing- masing kelompok tidak boleh membuat soal yang sama, akhirnya siswa pun menyetujuinya. Prosedur pembelajaran pun disepakati bahwa masing- masing kelompok membuat soal yang berbeda dengan perintah yang sama yaitu membuat laporan rugi laba, laporan perubahan modal dan neraca. Oleh karena presentasi dilakukan pada pertemuan selanjutnya dengan pemotongan jam pelajaran sekitar 10 menit, maka
disepakati
hanya
satu
kelompok
saja
yang
akan
mempresentasikan hasil investigasinya. Kelompok penyaji akan diundi pada saat kegiatan presentasi dilaksanakan sehingga semua kelompok
harus
tetap
mempersiapkan
hasil
investigasi
kelompoknya dengan baik. Seperti yang telah disepakati bersama antara siswa dengan guru bahwa kegiatan investigasi kelompok pada siklus kedua ini dilakukan di dalam maupun di luar sekolah, maka sisa waktu yang ada pada pertemuan keempat ini digunakan
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa untuk merancang apa saja yang akan dilakukan selama libur awal puasa nanti. Bahkan, ada pula kelompok yang sudah memulai kegiatan investigasi kelompoknya dengan sumber/referensi buku yang ada. Semua siswa tampak bersemangat dalam melakukan kegiatan ini, hal ini terlihat dari banyak siswa yang bertanya kepada guru. Namun, ada juga siswa yang melakukan penyelidikan terhadap kelompok lain untuk sekedar memastikan bahwa cara yang ditempuh kelompoknya dalam mengerjakan tugas sudah benar. Siswa melakukan diskusi kelompok dengan serius, mereka ingin menampilkan hasil investigasi yang lebih baik lagi dari yang pertama. Suasana kelas tampak sedikit ribut, namun guru membiarkannya karena disinilah letak proses berpikir siswa dalam kelompok, saling beragumentasi dan menarik kesimpulan bersama. Dalam kegiatan investigasi kelompok kali ini, masing- masing kelompok mulai bisa mengatasi siswa yang seenaknya dalam kerja kelompok sehingga kegiatan investigasi ini terlihat lebih baik daripada pertemuan sebelumnya. Guru tampak berkeliling ruangan untuk melihat proses kelompok siswa dan memberikan motivasi kepada siswa sekaligus sebagai fasilitator bagi kelompok yang memiliki hambatan.
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Pertemuan Kelima Hari dan tanggal
: Senin, 17 September 2007
Alokasi waktu
: 2 x @ 35 menit
Tempat
: Ruang multimedia
Jumlah siswa
: 27 orang siswa
Pada pertemuan kelima ini guru langsung mengundi kelompok mana yang menjadi penyaji pada kegiatan presentasi, ternyata kelompok 6 yang mendapat kesempatan untuk menjelaskan materi laporan keuangan sesuai dengan penyelidikan yang telah dilakukan oleh seluruh anggota kelompoknya. Sebelum presentasi dimulai guru memberi tabel penilaian presentasi kepada empat kelompok yang tidak presentasi untuk menilai kelompok penyaji. Dalam hal menjelaskan hasil investigasi, kelompok penyaji sudah cukup baik walaupun terlihat sedikit santai, pembagian tugas dalam presentasi pun cukup jelas karena setiap anggota kelompok diberi kesempatan untuk menjelaskan subtopik yang mereka selidiki. Akan tetapi masih ada juga anggota kelompok yang masih kurang benar dalam menjelaskan materi tersebut, terutama mengenai laporan keuangan mana yang seharusnya dibuat terlebih dahulu. Berikut contoh soal yang dibuat oleh siswa sendiri:
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Kelompok 2 a. Soal
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Jawaban
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Kelompok 5 a. Soal
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Jawaban
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Kelompok 3 a. Soal
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Jawaban
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Semua siswa mencermati dengan seksama soal beserta jawaban yang
ditampilkan
oleh
kelompok
penyaji.
Dari
kegiatan
penyelidikan ini diharapkan siswa mengetahui akun apa saja yang
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terdapat pada aktiva dan pasiva. Pada kegiatan kali ini terlihat antusias siswa yang sangat besar dalam mengajukan pertanyaan kepada kelompok penyaji, akan tetapi karena waktunya sempit maka hanya beberapa pertanyaan saja yang akan dibahas bersama. Walaupun subtopik yang diselidiki masing- masing kelompok sama, namun setiap kelompok memiliki hasil investigasi yang berbeda-beda, hal ini terjadi karena masing- masing kelompok menyelidiki materi laporan keuangan dengan membuat soal sendiri dari materi tersebut yang disertai dengan jawabannya. Dengan ini pada saat penyelidikan setiap kelompok menemukan pengalaman sendiri dalam membuat soal akuntansi dan hal ini pula yang menyebabkan diskusi kelas terlihat menarik sehingga memotivasi siswa untuk terlibat aktif. Setelah kelompok penyaji selesai mempresentasikan hasil investigasinya, guru memberi sedikit penjelasan mengenai materi laporan keuangan dan meluruskan penjelasan kelompok penyaji yang kurang benar agar tidak terjadi kesalahan konsepsi. Kemudian guru memberi penghargaan kepada kelompok penyaji karena kesediaannya mempresentasikan hasil penyelidikan sehingga membantu teman lain dalam proses pemahaman terhadap materi laporan keuangan. Sebelum pembelajaran ini berakhir, guru mengadakan kuis untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil pembelajaran siswa pada pertemuan kelima ini.
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Refleksi Refleksi dilakukan pada akhir pertemuan ketiga dan akhir pertemuan kelima secara tertulis. Dari hasil refleksi pada pertemuan ketiga yang telah dilakukan guru bersama siswa, diketahui 2 orang siswa abstain karena tidak masuk sekolah dan hanya 6 orang siswa saja yang menyatakan lebih suka dengan model pembelajaran terdahulu karena belum siap untuk belajar mandiri, mereka lebih suka jika apa yang harus dicatat sudah dituliskan guru di papan tulis. Selain itu, mereka lebih senang dengan belajar secara individu daripada belajar kelompok karena ada anggota kelompok yang tidak mau kerja keras dan hanya mau enaknya saja. Berikut beberapa contoh refleksi siswa: 1. Nama Siswa: Fresti Hastuti
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Nama Siswa: Lingga Sakti Kusuma
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Nama Siswa: Muhammad Yokiswara Sakti
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Nama Siswa: Noviatun Hasanah
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Akan tetapi di sisi lain, ada sekitar 20 orang siswa yang merasa senang dengan pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok karena terlatih untuk belajar mandiri dan mereka mulai berani mengeluarkan pendapat satu sama lain. Mereka mengungkapkan banyak manfaat yang dapat diambil dari pembelajaran ini, diantaranya dapat saling memahami satu sama lain dengan adanya perbedaan pendapat. Wawasan mereka pun menjadi lebih luas dan terbuka karena dengan pembelajaran ini mereka bisa bertukar pikiran satu sama la in. Guru sendiri mengakui bahwa pembelajaran dengan model seperti ini cukup bagus karena dengan belajar mandiri dapat melatih daya kritis siswa dan melatih keberanian siswa beragumentasi dalam mempertahankan pendapatnya. Tidak hanya itu, siswa juga dilatih untuk bersosialisasi dengan teman-temannya dimana mereka harus bisa memahami dan menerima dengan lapang dada semua jenis kritikan, pendapat atau ide yang bertolak belakang dengan pandangan mereka. Meskipun guru menyadari bahwa banyak manfaat yang bisa dipetik melalui pembelajaran ini, namun guru masih kesulitan dalam menerapkannya. Dengan materi yang cukup banyak dan harus selesai dalam waktu yang cukup singkat, menurut guru pembelajaran model ini sulit untuk dilaksanakan. Berikut contoh refleksi guru:
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Refleksi Pertama
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Refleksi Kedua
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ditambah lagi materi- materi di kelas XI ini merupakan materi dasar yang harus diberikan semua kepada siswa sebagai landasan dalam mengerjakan soal Ujian Akhir Nasional (UAN) di kelas XII nanti. Mengingat prasyarat standar kelulusan yang didasarkan pada nilai UAN semakin tinggi tiap tahunnya, oleh karena itu guru tidak selalu
menggunakan
model
115
pembelajaran
seperti
ini
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menjelaskan semua materi yang ada pada kurikulum. Model pembelajaran tersebut dilaksanakan hanya sewaktu-waktu saja, itu pun jika alokasi waktu untuk materinya cukup lama. Pada akhir pertemuan ketiga ini ditemukan inefisiensi pada tahap seleksi topik, dimana setiap kelompok memilih topik yang berbeda dengan kelompok lainnya. Hal tersebut membuat masing- masing kelompok kurang memahami topik yang diselidiki oleh kelompok tanggung jawab kelompoknya. Dengan demikian, sedikit me nghambat kelompok lain yang ingin menyumbangkan pemikirannya yang berbeda dengan kelompok penyaji karena mereka baru memahami materinya hanya dari penjelasan kelompok penyaji saat presentasi berlangsung. Berdasarkan observasi dan kuis yang dilakukan pada akhir pertemuan ketiga, didapat rata-rata nilai kelas meningkat dibandingkan dengan rata-rata nilai dari pretest yang dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan. Namun sampai pada pertemuan ketiga ini siswa masih merasa sedikit bingung mengenai akun mana saja yang termasuk aktiva/harta dan menganggap ekuitas sama dengan pasiva, maka perlu dilakukan modifikasi tindakan pada pertemuan selanjutnya untuk memperbaiki ketidakefisienan yang terjadi pada pertemuan ketiga ini. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada pertemuan kelima terlihat antusiasme siswa meningkat dalam upaya memahami konsep dan mereka mampu mengemukakan argumentasi dengan lebih baik
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
daripada
pelaksanaan
tindakan
pada
pertemuan-pertemuan
sebelumnya. Pemberian tugas kelompok untuk membuat soal mengenai laporan keuangan beserta kunci jawabannya, menguatkan pemahaman siswa mengenai materi laporan keuangan. Selain itu, terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan kuis pada akhir pertemuan kelima. Dari hasil refleksi yang dilakukan oleh guru dan siswa, terdapat 2 orang siswa yang masih merasa nyaman dengan pembelajaran sebelumnya. Hal itu menunjukkan bahwa siswa yang lebih memilih pembelajaran terdahulu sudah mulai berkurang pada pertemuan kelima ini. Sedangkan 20 orang siswa lainnya menyatakan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok ini cukup menarik, karena mereka menjadi berani untuk mengeluarkan pendapat. Selain itu, dengan pembelajaran seperti ini mereka langsung dihadapkan pada permasalahan yang sebenarnya dengan sumbersumber bahan yang tersedia di sekitarnya. Para siswa dapat memenuhi rasa ingin tahu dengan cara menyelidiki sendiri secara langsung sehingga pemahaman yang di dapat bukan karena hafalan semata, akan tetapi berdasarkan pengalaman nyata, seperti kali ini siswa mendapat pengalaman dalam hal membuat soal akuntansi yang sebelumnya tidak pernah dialami oleh siswa. Dengan pengalaman yang didapat dari kegiatan yang dilakukan pada pertemuan keempat, siswa dapat mengetahui bagaimana cara membuat laporan keuangan, akun apa saja
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang terdapat di sisi aktiva dan pasiva, dan mengetahui perbedaannya pasiva dengan ekuitas. Guru pun dalam refleksinya mengungkapkan kesediaanya untuk menggunakan pembelajaran yang seperti ini apabila materi yang harus diajarkan
tidak
banyak
dan
waktu
yang
dialokasikan
untuk
menerangkan materi tersebut diperpanjang. Oleh karena model pembelajaran ini lebih menekankan pada proses belajar siswa dalam melakukan kegiatan penyelidikan, maka diperlukan waktu yang cukup lama supaya siswa memperoleh pemaha man yang cukup dalam mempelajari suatu materi. Suatu pemahaman yang didapat dari pengalaman nyata melalui proses yang panjang akan lebih lama bertahan dalam ingatan siswa dan dari sinilah siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya. Guru menyadari banyak hal yang bisa didapat oleh siswa dari pembelajaran ini, diantaranya siswa menjadi lebih bertanggung jawab dan kreatif dalam mencari sumber-sumber bahan. Dengan demikian siswa dibiasakan untuk mengembangkan rasa ingin tahu dan hal ini dapat membuat siswa lebih aktif berpikir dan mencetuskan ide-ide atau gagasan-gagasan positif dalam mencari jalan keluar dari permasalahan. Pada pelaksanaan kegiatan presentasi masih ada siswa yang salah dalam memberikan penjelasan kepada temannya. Namun, dalam kegiatan di kelas yang mengembangkan diskusi kelas berbagai kemungkinan jawaban itu berimplikasi pada berbagai alternatif
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jawaban dan argumentasi berdasar pengalaman siswa, akibatnya jawaban siswa tidak selalu tepat benar atau bahkan salah karena prakonsepsi yang mendasari pemikiran siswa tidak benar. Namun dari kesalahan jawaban siswa tersebut, dengan adanya komunikasi yang dikembangkan dapat memberikan arah kesadaran siswa akan kesalahan mereka, khususnya dimana terjadi sumber kesalahan tersebut. Mereka akan belajar dari kesalahan sendiri dengan sikap keterbukaan yang memang harus dikembangkan dalam sikap investigatif tersebut.
B. Hasil dan Analisis Data 1. Hasil Analisis Data Kualitas Proses Pembelajaran Siswa a. Keterlibatan Siswa Berdasarkan lampiran data keterlibatan siswa diperoleh data sebagai berikut. Tabel VI.1 Jumlah Siswa yang Terlibat Dalam Setiap Jenis Keterlibatan (Siklus I) No.
Kode
1. 2.
A B
Jenis Keterlibatan
Jumlah Siswa yang Terlibat Jumlah (%) 28 97 21 72
Kualifikasi
Mengajukan pertanyaan/ide Sangat Tinggi Memberikan tanggapan jawaban dan Tinggi kesimpulan 3. C Menemukan konsep 14 48 Cukup Jumlah 63 217 Rata-rata 21 72 Keterangan: 97% pada item nomor 1 diatas maksudnya adalah pada 5 kali observasi (selama 5 pertemuan di siklus pertama) diketahui 28 siswa yang melakukan keterlibatan Mengajukan pertanyaan/ide (lihat lampiran
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1), maka perhitungannya 28 siswa yang terlibat dibagi 29(jumlah seluruh siswa) dikali 100% (28/29 x 100%). Nampak dari tabel VI.1 jenis-jenis keterlibatan yang muncul memiliki kualifikasi sangat tinggi, tinggi, dan cukup.
Jenis
keterlibatan yang berkualifikasi sangat tinggi yaitu mengajukan pertanyaan/ide. Dari kualifikasi sangat tinggi tersebut dapat diketahui bahwa keterlibatan siswa sangat besar. Kualifikasi jenis keterlibatan mengajukan pertanyaan/ide sangat tinggi pada siklus pertama meskipun pada pertemuan-pertemuan awal siswa masih kurang berani dalam mengajukan pertanyaan. Aktivitas bertanya ini sering dilakukan ketika siswa berada dalam diskusi kelompok maupun diskusi kelas. Jenis keterlibatan ini mencakup kegiatan bertanya kepada guru, bertanya kepada teman bahkan bertanya pada peneliti pun masuk ke dalam jenis keterlibatan mengajukan pertanyaan/ide. Kualifikasi jenis keterlibatan memberikan tanggapan jawaban dan kesimpulan pada siklus pertama adalah tinggi, karena untuk menjawab pertanyaan teman dan menyimpulkan tidak mungkin semua
siswa
memiliki
kesempatan
yang
sama.
Hal
ini
berhubungan juga dengan semakin banyaknya siswa yang melakukan aktivitas bertanya. Namun, ada juga beberapa pertanyaan siswa yang jawabannya dijelaskan oleh guru. Ada juga berbagai pertanyaan yang ditanggapi oleh satu orang saja. Dalam memberikan tanggapan jawaban tidak semua yang dijelaskan oleh
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa benar, sehingga mereka perlu menanyakannya kembali kepada guru. Disinilah letak salah satu proses belajar siswa dari kegiatan investigasi dimana siswa dapat belajar dari kesalahan sendiri, dengan bertanya mengapa orang lain memperoleh jawaban yang berbeda dengan jawabannya. Dengan sikap keterbukaan yang memang harus dikembangkan dalam sikap investigatif, siswa belajar bukan hanya mencari kebenaran atas jawaban permasalahan itu, tetapi juga mencari jalan kebenaran menggunakan akal sehat mereka. Pada siklus pertama, jenis keterlibatan menemukan konsep berkualifikasi
cukup.
Aktivitas
menemukan
konsep
sering
dilakukan siswa dalam kelompok pada saat investigasi, dimana mereka harus mencari dan menemukan konsep sendiri dari materi yang akan dipresentasikan. Berdasarkan lampiran 1 nampak adanya peningkatan indikator partisipasi siswa dari pra pelaksanaan tindakan hingga akhir pelaksanaan tindakan, hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran seperti ini sangat efektif dalam meningkatkan kualitas proses belajar siswa. b. Interaksi Antar Siswa Dalam Kelompok Kooperatif Data
pelaksanaan
pembelajaran
akuntansi
dengan
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok diperoleh melalui instrumen penelitian berupa observasi
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
di dalam kelas. Terdapat beberapa jenis observasi yang dilakukan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, diantaranya format pengkodean lingkungan sosial kelas (lihat lampiran 3), pedoman observasi interaksi belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif (lihat lampiran 4), dan pedoman observasi interaksi belajar guru dan siswa dengan model pembelajaran kooperatif (lihat lampiran 5). Peneliti melakukan pengamatan sebanyak 5 kali pada kelas XI IS 2, kecuali pengkoden lingkungan sosial kelas dilakukan pengamatan sebanyak 3 kali untuk materi struktur dasar akuntansi. Adapun observasi tersebut peneliti gunakan untuk mencatat data kualitatif, kasus istimewa, atau untuk melukiskan suatu proses. Peneliti menggunakan pedoman observasi interaksi belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif untuk mengukur data interaksi antar siswa dalam kelompok kooperatif. Adapun yang peneliti gunakan untuk mengetahui hal- hal mengenai interaksi belajar siswa dalam kelompok dengan perhitungan prosentase, jawaban “YA” tiap pengamatan dibagi dengan frekuensi total pengamatan dengan jawaban “YA”. Keterlaksanaan hasil observasi dapat dilihat dari tabel VI.2 berikut:
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel VI.2 Kualifikasi Interaksi Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Nomor AspekAspek yang Diamati 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. Jumlah
Siklus I (%)
Kualifikasi
100 60 100 100 0 80 80 100 20 0 100 80 80 20 100 0 60 80 100 1260
Sangat Tinggi Rendah Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Rendah Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Rendah Sangat Rendah Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Sangat Tinggi Sangat Rendah Tinggi Tinggi Sangat Tinggi
Keterangan: 60% pada item nomor 2 diatas (lihat lampiran 4) maksudnya adalah pada 5 kali observasi (selama 5 pertemuan di siklus pertama) diketahui 3 kali jawaban ”YA” , maka perhitungannya 3 kali jawaban ”YA” dibagi 5 kali observasi dengan jawaban “YA” dikali 1% (3/5 x 100%).
Perhitungan kriteria interaksi belajar siswa: Siklus I % kriteria =
1260 × % = 66 ,32 % 19
Sesuai dengan tabel VI.3 diatas, penilaian interaksi belajar siswa dalam kelompok kooperatif untuk siklus pertama adalah CUKUP.
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Wawancara dengan Siswa Memanfaatkan waktu yang singkat setelah pembelajaran selesai, peneliti melakukan wawancara secara langsung tidak terstruktur dengan beberapa siswa. Wawancara dilakukan selama empat kali pertemuan dengan izin guru yang bersangkutan. Dari kelima siswa yang diwawancara, tiga diantaranya menyatakan merasa tertantang dengan model pembelajaran seperti ini. Dengan pembelajaran
ini
mereka
bisa
melatih
keberanian
untuk
mengungkapkan pendapat kepada teman lainnya. Mereka juga terlatih untuk belajar mandiri dan membagi beban pikiran mereka mengenai materi yang sulit pada saat belajar kelompok. Namun, ada dua orang siswa yang merasa lebih memahami suatu materi jika pembelajarannya hanya monoton seperti mendengarkan penjelasan guru dan mencatat apa yang ditulis guru di papan tulis. Selain itu, mereka tidak bisa konsentrasi karena suasana kelas ribut. Hal yang lebih membuat mereka tidak nyaman dengan pembelajaran ini adalah karena ada satu teman mereka yang tidak mau kerja dalam kelompok sehingga cenderung seenaknya sendiri. Jadi, dari hasil wawancara (lihat lampiran 9) dapat disimpulkan bahwa sebaiknya guru lebih sering menggunakan pembelajaran kooperatif seperti ini agar semua siswa merasa terbiasa dengan suasana pembelajaran yang bebas akan tetapi bertanggung jawab. Oleh karena siswa belum terbiasa dengan pembelajaran kooperatif
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tipe
investigasi
kelompok,
maka
guru
dapat
melakukan
pembelajaran konvensional dan pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok secara bergantian terlebih dahulu sebagai langkah awal dalam me ngenalkan pembelajaran kooperatif tipe investigasi kepada siswa. 2. Hasil Analisis Data Hasil Belajar Siswa Dengan
kegiatan
belajar
mengajar
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe group investigation ini, diharapkan dapat meningkatkan hasil pembela jaran siswa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh data hasil kuis siswa yang dilakukan sebanyak 2 kali sebagai berikut. Tabel VI.3 Hasil Kuis Siswa No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Nama Siswa Annisa Aulia Ningtyas Candra Nur Rahma Diah Anita Dyah Ayu Kumalasari Endah Crestiana Ernawati Fajar Astuti Fresti Hastuti Faradhyda Fatwa Irma Fatan Setya Dewi Istutik Kartika Ria Wiraninda Larostina Saputri Linggar Putri Purnamasari Noviatun Hasanah Nugrahayu Perwita Sari Nungky Ratna Setyan Ratih Nirmalasari Suci Wulandari
125
Nilai Awal 7.0 6.5 7.5 7.5 7.5 7.0 7.0 7.0 7.0 6.5 6.0 7.0 7.0 7.0 6.0 6.0 5.5 6.0
Kuis I
Kuis II
8.9 9.0 9.7 10 8.5 8.7 10 10 9.5 9.5 8.2 10 10 10 10 9.5
10 8.5 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 8.5 10 10 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No.
Nama Siswa
19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Yuyun Lumaristi Afwan Shoffan Andi Fitrianto Anggi Setiawan Danu Ega Yamin Hutomo Aryo Wibowo Kharis Hardiyanto Lingga Sakti Kusuma Muhammad Yokiswara Sakti Suharyanto Zein El Fath Agha Rata-rata Kelas
Nilai Awal 7.0 5.5 6.0 7.0 7.0 6.0 6.0 7.0 7.0 6.0 5.0 6.57
Kuis I
Kuis II
9.5 9.5 9.2 9.2 9.2 9.2 9.0 8.2 9.5 9.0 9.5 9.35
10 10 10 8.5 6.0 10 6.0 8.5 10 8.5 10 9.43
Dengan melihat tabel VI.2 ternyata ada peningkatan rata-rata kelas dari nilai awal ke kuis pertama dan kuis kedua. Hal ini membuktikan bahwa dalam meningkatkan hasil belajar siswa lebih efektif menggunakan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
investigasi
kelompok daripada model pembelajaran konvensional. Dengan melihat nilai hasil dari kedua kuis yang dilaksanakan, sebanyak 6 orang siswa mengalami penurunan hasil belajar dari kuis yang dilakukan pertama kali dan penurunan yang terjadi cukup drastis. Sedangkan 5 orang siswa yang hasil belajarnya memperoleh nilai yang sempurna dan sama dengan kuis yang dilakukan sebelumnya. Pada kuis pertama dan kuis kedua, masing- masing terdapat sebanyak 2 orang yang tidak mengikuti kuis karena tidak masuk. Peningkatan yang terjadi dikarenakan pada kuis kedua siswa mempunyai waktu lebih banyak dalam melakukan kegiatan investigasi kelompok siklus kedua yaitu pada saat libur awal puasa, sehingga
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa memperoleh proses belajar yang cukup baik pula dari waktu kegiatan penyelidikan yang cukup panjang dan bebas. Seperti yang telah dikemukakan pada refleksi hasil temuan siklus kedua bahwa suatu pemahaman yang didapat dari pengalaman nyata melalui proses yang panjang akan lebih lama bertahan dalam ingatan siswa dan dari sinilah siswa dapat meningkatkan hasil belajarnnya. Tidak hanya itu saja, peningkatan juga terjadi pada daya serap siswa. Hal ini dapat dilihat pada tabel VI.4 dan analisisnya ada pada lampiran 2. Daya serap siswa sebesar 93% pada siklus pertama meningkat hingga 94% pada siklus kedua, peningkatan ini cukup drastis jika dibandingkan dengan daya serap siswa pada kondisi awal yang hanya 66%. Ketuntasan belajar siswa dari kondisi awal ke siklus pertama terjadi peningkatan, sedangkan pada siklus kedua terjadi penurunan (lihat lampiran 2). Hal ini dikarenakan ada dua orang siswa yang kurang bisa konsentrasi penuh selama pembelajaran berlangsung. Selain itu, ada satu orang siswa pada pertemuan pertama (siklus II) yang sibuk bermain handphone sembari mengerjakan tugas kelompok sehingga pikiran mereka tidak fokus pada diskusi kelompok. Analisis nilai hasil kerja kelompok (lihat lampiran 2) juga terlihat peningkatan pada ratarata nilai tugas siklus pertama sebesar 88% menjadi 90% pada rata-rata nilai tugas siklus kedua. Bahkan peningkatan terjadi pula pada rata-rata penilaian rangkuman hasil investigasi yang dilakukan oleh siswa, dari 79% pada siklus pertama menjadi 82% pada siklus kedua.
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan pengamatan melalui instrumen-instrumen di atas maka pembahasan mengenai pelaksanaan tindakan dapat diringkas seperti yang terlihat pada tabel VI.4 berikut: Tabel VI.4 Analisis Indikator Keberhasilan Tindakan Dalam Siklus Pertama
Komponen
Kondisi Awal
Indikator Keberhasilan Tindakan Target Siklus 1
Diskriptor
Instrumen
Keterangan
Partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan/ide, memberikan tanggapan jawaban dan kesimpulan serta menemukan konsep dalam diskusi kelas maupun diskusi kelompok
50%
65%
72%
Jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan/ide , memberikan tanggapan jawaban dan kesimpulan serta menemukan konsep dibagi jumlah seluruh siswa
Lembar pengamatan dan hasil wawancara
Tercapai
Interaksi belajar siswa dalam kelompok kooperatif
-
60%
66%
Jawaban “YA” tiap pengamatan dibagi dengan frekuensi total pengamatan dengan jawaban “YA”
Lembar pengamatan
Tercapai
Kemampuan kelompok dalam mengerjakan lembar kerja
-
75%
89%
Jumlah kelompok yang mengerjakan lembar kerja dengan benar dibagi jumlah kelompok (lihat lampiran 2)
Lembar kerja
Tercapai
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Komponen Kemampuan siswa dalam merangkum hasil investigasi untuk dipresentasikan
Daya serap siswa
Kondisi Awal
Indikator Keberhasilan Tindakan Target Siklus 1
Diskriptor
Instrumen
Keterangan
-
70%
81%
Jumlah rangkuman siswa yang benar dibagi seluruh rangkuman siswa (lihat lampiran 2)
Dokumentasi berupa rangkuman siswa
Tercapai
66%
80%
94%
Lihat lampiran 2
Kuis disetiap akhir siklus
Tercapai
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan Berdasarkan temuan lapangan dan analisis hasil, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Kegiatan pembelajaran investigasi diawali dengan pemecahan soal-soal atau masalah- masalah yang diberikan oleh guru, prosesnya tidak terstruktur secara ketat oleh guru dan pelaksanaannya mengacu pada berbagai teori investigasi. 2. Siswa bekerja dalam kelompok dan mendiskusikan hasil dengan teman satu kelompoknya, suasana yang seperti ini merupakan hal yang sangat potensial dalam menunjang pengertian siswa tentang materi yang sedang dipelajari. 3. Suasana kelas investigasi mendorong siswa untuk mau menggali dan memperdalam cara berpikir mereka dengan menemukan berbagai alternatif berpikir, menganalisis data dan belajar menerima masukan orang lain. 4. Siswa bekerja secara bebas, individu dan berkelompok. Guru hanya bertindak sebagai motivator dan fasilitator yang memberikan dorongan kepada
siswa
untuk
dapat
mengungkapkan
pendapat/menuangkan
pemikiran mereka serta menggunakan pengetahuan awal mereka dalam memahami situasi baru. Guru pun dapat mendorong siswa untuk dapat
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memperbaiki
hasil
belajar
mereka
sendiri
maupun
hasil
kerja
kelompoknya. 5. Suasana belajar yang sesuai dengan harapan siswa akan mempengaruhi peningkatan proses dan hasil belajar siswa. 6. Diskusi kelompok maupun diskusi kelas merupakan hal yang sangat penting untuk memberikan pengalaman menemukan dan menjelaskan segala hal yang mereka pikirkan dan membuka diri terhadap yang dipikirkan oleh teman mereka. 7. Pengalaman yang baik dalam pembelajaran akan memotivasi siswa untuk belajar dan mau menyelidiki lebih lanjut. 8. Kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa campuran putra dan putri dengan berbagai tingkat kemampuan akan memberikan efektifitas dalam peningkatan hasil belajar siswa. 9. Siswa menemukan berbagai hal yang terkait dengan pembelajaran baik kognitif, psikomotorik maupun afektif. 10. Siswa menggunakan pengalaman belajar untuk memperoleh pengetahuan dan bukan semata-mata pada bagaimana guru mengajar sesuatu. 11. Siswa
sendiri
yang
membua t
perencanaannya
dan
melakukan
pekerjaannya, membuat laporan tertulis dan mempresentasikannya di depan kelas. 12. Proses pembelajaran ini tidak akan berhasil tanpa kegemaran siswa terhadap akuntansi, pemahaman siswa tentang kegunaan laporan keuangan
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan keberanian siswa untuk membentuk sendiri pengetahuan akuntansi mereka.
B. Saran Dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas di SMA Negeri 5 Yogyakarta, peneliti mengalami beberapa masalah. Adapun saran yang diberikan oleh peneliti kepada pihak yang ingin melakukan penelitian yang serupa, yaitu sebagai berikut. 1. Harus ada komunikasi yang jelas antara peneliti dengan perekam gambar dan peneliti dengan guru pengampu mata pelajaran supaya kegiatan penelitian ini dapat berjalan dengan lancar sehingga dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan. 2. Alangkah baiknya apabila guru menerapkan pembelajaran kooperatif ini sejak dini dalam proses kegiatan belajar mengajar untuk merangsang daya kritis siswa. 3. Sebaiknya mencari referensi/sumber bahan yang selengkap- lengkapnya untuk mendapat pemahaman yang jelas mengenai penelitian tindakan kelas ini. 4. Observasi awal sangat diperlukan agar mendapatkan informasi yang lengkap mengenai latar belakang siswa, guru dan sekolah untuk dijadikan bahan perbandingan antara sebelum dan sesudah penelitian penelitian dilakukan.
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Rencana pelaksanaan pembelajaran harus dikonsultasikan kepada guru pengampu mata pelajaran, dosen pembimbing dan rekan seangkatan yang sedang melakukan penelitian sejenis. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada kesalahpahaman dalam pelaksanaan tindakan.
C. Keterbatasan Penelitian tindakan kelas ini belum sempurna dan memiliki keterbatasanketerbatasan tertentu, sebagai berikut. 1. Peneliti kurang berkoordinasi dengan guru pada saat pelajaran akan dimulai, sehingga guru menjadi sedikit bingung dan meminta peneliti untuk ikut dalam pelaksanaan tindakan di awal pertemuan. 2. Kurangnya ketersediaan waktu dalam penerapan model pembelajaran kooperatif. Karena lebih menekankan pada ketrampilan proses maka pembelajaran seperti ini membutuhkan waktu yang relatif lama. 3. Pemahaman peneliti akan model pembelajaran Cooperative LearningGroup Investigation masih kurang sehingga pelaksanaan tindakan kurang optimal.
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Ani. 2006. ”Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika”. Skripsi. Tersedia: http://digilib.upi.edu/ETD-db/ETD-browse/browse/. (17 Juli 2007)
Ama, K. K. 2007. Natboho, Pembelajaran Guru. Kompas. Tersedia: http://www.kompas.com/ver1/Negriku/0705/04/051737.htm. (07 Juni 2007).
Arikunto, S; Suhardjono, Supardi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
Aqib, Z. 2006. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung : Yrama Widya.
Creswell, J. W. 1994. Research Design. California: Sage Pulp., Inc.
Johnson, D.W; Johnson, R. T; Holubec, E. J dan Roy, Patricia. 1984. Circles of Learning:Cooperation in the Classroom. Assiciation for Supervision and Curriculum Development.
Kagan, S. 1994. Cooperative Learning (10th ed.). Sanjuan Capistrano, CA : Kagan Cooperative Learning.
Lie, A. 2002. Cooperative Learning : Mempraktekkan Cooperative di Ruangruang Kelas. Jakarta: PT. Grasindo.
Listiyani, V. A. 2007. ”Usaha Untuk Mengimplementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Pada Pokok Bahasan Trigonometri Tentang Grafik Dan Persamaan Trigonometri”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: Tidak Diterbitkan.
Madya, Suwarsih. 1994. Panduan Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Lembaga Penelitian IKIP Yogyakarta.
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mardiana, Saidah. “Cooperative Learning” Memberdayakan Siswa. Tersedia: http://mbeproject.net/mbe1314.html. (25 Februari 2007).
Ratri, S.A. 2005. Cooperative Learning dan Pemecahan Masalah Pada Anak Pra Sekolah. Widya Dharma, Vol 16, No 1.
Reed,A.J.S & Bergermann,V.E. 1992. A Guide to Observation and Participation: In the Classroom. Connecticut: The Dushkin Publishing Group, Inc.
Salirawati, Das; Sari, Lies Permana dan Purtadi, Sukisman. Penerapan metode belajar kooperatif tipe investigasi kelompok pada praktikum kimia dasar untuk meningkatkan kualitas belajar mahasiswa. Tersedia: http://www.uny.ac.id/home/data.php?m=951da6b7179a4f697cc89d36acf74e 52&i=1&k=230. (17 Juli 2007).
Suhadimanto, Amir. 2005. Akuntansi Kelas 2 SMA. Jakarta: Yudhistira.
Slavin, R. 1995. Cooperative Learning (Theory, Research, and Practise). (2nd.ed). Boston : Allyn and Bacon.
Solihatin, Etin dan Raharjo. 2005. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana, N. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Suryanto. Metode Pembelajaran Dimulai dengan Pengenalan Situasi Riil. Tersedia: http://www.kompas.com/kompas-cetak/0610/16/jogja/29886.htm. (13 November 2006).
Susilo, Herawati; Laksono, Kisyani dan Ibnu, Suhadi. 2006. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bahan Pelatiha n Dosen LPTK. Jakarta : Depdikbud, Dirjen Dikti, Diknas.
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tantra, D.K. 2006. Konsep Dasar dan Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas. Bahan Pelatihan Dosen LPTK. Jakarta : Depdikbud, Dirjen Dikti, Diknas.
Wiriaatmadja, R. Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
Lampiran 1
Tabel Jenis Keterlibatan Siswa Kelompok: 1 Anggota Kelompok
Tanggal : 27 Agustus 2007 Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
C
ANNISA AULIA NINGTYAS CANDRA NUR RAHMA DIAH ANITA AFWAN SHOFFAN
Kelompok: 2 Anggota Kelompok
Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
DYAH AYU KUMALASARI ENDAH CRESTIANA ERNAWATI FAJAR ASTUTI ANDI FITRIANTO
Keterangan: A = Mengajukan pertanyaan/ide B = Memberikan tanggapan jawaban dan kesimpulan C = Menemukan konsep
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
Tabel Jenis Keterlibatan Siswa Kelompok: 3 Anggota Kelompok
Tanggal : 27 Agustus 2007 Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
C
FRESTI HASTUTI FARADHYDA FATWA IRMA FATAN SETYA DEWI ANGGI SETIAWAN
Kelompok: 4 Anggota Kelompok
Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
ISTUTIK KARTIKA RIA WIRANINDA LAROSTINA SAPUTRI DANU EGA YAMIN
Keterangan: A = Mengajukan pertanyaan/ide B = Memberikan tanggapan jawaban dan kesimpulan C = Menemukan konsep
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
Tabel Jenis Keterlibatan Siswa Kelompok: 5 Anggota Kelompok
Tanggal : 27 Agustus 2007 Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
C
LINGGAR PUTRI PURNAMASARI NOVIATUN HASANAH HUTOMO ARYO WIBOWO KHARIS HARDIYANTO
Kelompok: 6 Anggota Kelompok
Jenis Keterlibatan Siswa
A NUGRAHAYU PERWITA SARI NUNGKY RATNA SETYAN LINGGA SAKTI KUSUMA MUHAMMAD YOKISWARA SAKTI
Keterangan: A = Mengajukan pertanyaan/ide B = Memberikan tanggapan jawaban dan kesimpulan C = Menemukan konsep
B
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
Tabel Jenis Keterlibatan Siswa Kelompok: 7 Anggota Kelompok
Tanggal : 27 Agustus 2007 Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
RATIH NIRMALASARI SUCI WULANDARI YUYUN LUMARISTI SUHARYANTO ZEIN EL FATH AGHA
Keterangan: A = Mengajukan pertanyaan/ide B = Memberikan tanggapan jawaban dan kesimpulan C = Menemukan konsep
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
Tabel Jenis Keterlibatan Siswa Kelompok: 1 Anggota Kelompok
Tanggal : 30 Agustus 2007 Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
C
ANNISA AULIA NINGTYAS CANDRA NUR RAHMA DIAH ANITA AFWAN SHOFFAN
Kelompok: 2 Anggota Kelompok
Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
DYAH AYU KUMALASARI ENDAH CRESTIANA ERNAWATI FAJAR ASTUTI ANDI FITRIANTO
Keterangan: A = Mengajukan pertanyaan/ide B = Memberikan tanggapan jawaban dan kesimpulan C = Menemukan konsep
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
Tabel Jenis Keterlibatan Siswa Kelompok: 3 Anggota Kelompok
Tanggal : 30 Agustus 2007 Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
C
FRESTI HASTUTI FARADHYDA FATWA IRMA FATAN SETYA DEWI ANGGI SETIAWAN
Kelompok: 4 Anggota Kelompok
Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
ISTUTIK KARTIKA RIA WIRANINDA LAROSTINA SAPUTRI DANU EGA YAMIN
Keterangan: A = Mengajukan pertanyaan/ide B = Memberikan tanggapan jawaban dan kesimpulan C = Menemukan konsep
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
Tabel Jenis Keterlibatan Siswa Kelompok: 5 Anggota Kelompok
Tanggal : 30 Agustus 2007 Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
C
LINGGAR PUTRI PURNAMASARI NOVIATUN HASANAH HUTOMO ARYO WIBOWO KHARIS HARDIYANTO
Kelompok: 6 Anggota Kelompok
Jenis Keterlibatan Siswa
A
NUGRAHAYU PERWITA SARI NUNGKY RATNA SETYAN LINGGA SAKTI KUSUMA MUHAMMAD YOKISWARA SAKTI
Keterangan: A = Mengajukan pertanyaan/ide B = Memberikan tanggapan jawaban dan kesimpulan C = Menemukan konsep
B
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
Tabel Jenis Keterlibatan Siswa Kelompok: 7 Anggota Kelompok
Tanggal : 30 Agustus 2007 Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
RATIH NIRMALASARI SUCI WULANDARI YUYUN LUMARISTI SUHARYANTO ZEIN EL FATH AGHA
Keterangan: A = Mengajukan pertanyaan/ide B = Memberikan tanggapan jawaban dan kesimpulan C = Menemukan konsep
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
Tabel Jenis Keterlibatan Siswa Kelompok: 1 Anggota Kelompok
Tanggal : 03 September 2007 Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
C
ANNISA AULIA NINGTYAS CANDRA NUR RAHMA DIAH ANITA AFWAN SHOFFAN
Kelompok: 2 Anggota Kelompok
Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
DYAH AYU KUMALASARI ENDAH CRESTIANA ERNAWATI FAJAR ASTUTI ANDI FITRIANTO
Keterangan: A = Mengajukan pertanyaan/ide B = Memberikan tanggapan jawaban dan kesimpulan C = Menemukan konsep
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
Tabel Jenis Keterlibatan Siswa Kelompok: 3 Anggota Kelompok
Tanggal : 03 September 2007 Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
C
FRESTI HASTUTI FARADHYDA FATWA IRMA FATAN SETYA DEWI ANGGI SETIAWAN
Kelompok: 4 Anggota Kelompok
Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
ISTUTIK KARTIKA RIA WIRANINDA LAROSTINA SAPUTRI DANU EGA YAMIN
Keterangan: A = Mengajukan pertanyaan/ide B = Memberikan tanggapan jawaban dan kesimpulan C = Menemukan konsep
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
Tabel Jenis Keterlibatan Siswa Kelompok: 5 Anggota Kelompok
Tanggal : 03 September 2007 Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
C
LINGGAR PUTRI PURNAMASARI NOVIATUN HASANAH HUTOMO ARYO WIBOWO KHARIS HARDIYANTO
Kelompok: 6 Anggota Kelompok
Jenis Keterlibatan Siswa
A
NUGRAHAYU PERWITA SARI NUNGKY RATNA SETYAN LINGGA SAKTI KUSUMA MUHAMMAD YOKISWARA SAKTI
Keterangan: A = Mengajukan pertanyaan/ide B = Memberikan tanggapan jawaban dan kesimpulan C = Menemukan konsep
B
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
Tabel Jenis Keterlibatan Siswa Kelompok: 7 Anggota Kelompok
Tanggal : 03 September 2007 Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
RATIH NIRMALASARI SUCI WULANDARI YUYUN LUMARISTI SUHARYANTO ZEIN EL FATH AGHA
Keterangan: A = Mengajukan pertanyaan/ide B = Memberikan tanggapan jawaban dan kesimpulan C = Menemukan konsep
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
Tabel Jenis Keterlibatan Siswa Kelompok: 1 Anggota Kelompok
Tanggal : 06 September 2007 Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
C
ANNISA AULIA NINGTYAS CANDRA NUR RAHMA DIAH ANITA AFWAN SHOFFAN
Kelompok: 2 Anggota Kelompok
Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
DYAH AYU KUMALASARI ENDAH CRESTIANA ERNAWATI FAJAR ASTUTI ANDI FITRIANTO
Keterangan: A = Mengajukan pertanyaan/ide B = Memberikan tanggapan jawaban dan kesimpulan C = Menemukan konsep
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
Tabel Jenis Keterlibatan Siswa Kelompok: 3 Anggota Kelompok
Tanggal : 06 September 2007 Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
C
FRESTI HASTUTI FARADHYDA FATWA IRMA FATAN SETYA DEWI ANGGI SETIAWAN
Kelompok: 4 Anggota Kelompok
Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
ISTUTIK KARTIKA RIA WIRANINDA LAROSTINA SAPUTRI DANU EGA YAMIN
Keterangan: A = Mengajukan pertanyaan/ide B = Memberikan tanggapan jawaban dan kesimpulan C = Menemukan konsep
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
Tabel Jenis Keterlibatan Siswa Kelompok: 5 Anggota Kelompok
Tanggal : 06 September 2007 Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
C
LINGGAR PUTRI PURNAMASARI NOVIATUN HASANAH HUTOMO ARYO WIBOWO KHARIS HARDIYANTO
Kelompok: 6 Anggota Kelompok
Jenis Keterlibatan Siswa
A
NUGRAHAYU PERWITA SARI NUNGKY RATNA SETYAN LINGGA SAKTI KUSUMA MUHAMMAD YOKISWARA SAKTI
Keterangan: A = Mengajukan pertanyaan/ide B = Memberikan tanggapan jawaban dan kesimpulan C = Menemukan konsep
B
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
Tabel Jenis Keterlibatan Siswa Kelompok: 7 Anggota Kelompok
Tanggal : 06 September 2007 Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
RATIH NIRMALASARI SUCI WULANDARI YUYUN LUMARISTI SUHARYANTO ZEIN EL FATH AGHA
Keterangan: A = Mengajukan pertanyaan/ide B = Memberikan tanggapan jawaban dan kesimpulan C = Menemukan konsep
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
Tabel Jenis Keterlibatan Siswa Kelompok: 1 Anggota Kelompok
Tanggal : 17 September 2007 Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
C
ANNISA AULIA NINGTYAS CANDRA NUR RAHMA DIAH ANITA AFWAN SHOFFAN
Kelompok: 2 Anggota Kelompok
Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
DYAH AYU KUMALASARI ENDAH CRESTIANA ERNAWATI FAJAR ASTUTI ANDI FITRIANTO
Keterangan: A = Mengajukan pertanyaan/ide B = Memberikan tanggapan jawaban dan kesimpulan C = Menemukan konsep
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
Tabel Jenis Keterlibatan Siswa Kelompok: 3 Anggota Kelompok
Tanggal : 17 September 2007 Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
C
FRESTI HASTUTI FARADHYDA FATWA IRMA FATAN SETYA DEWI ANGGI SETIAWAN
Kelompok: 4 Anggota Kelompok
Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
ISTUTIK KARTIKA RIA WIRANINDA LAROSTINA SAPUTRI DANU EGA YAMIN
Keterangan: A = Mengajukan pertanyaan/ide B = Memberikan tanggapan jawaban dan kesimpulan C = Menemukan konsep
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
Tabel Jenis Keterlibatan Siswa Kelompok: 5 Anggota Kelompok
Tanggal : 17 September 2007 Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
C
LINGGAR PUTRI PURNAMASARI NOVIATUN HASANAH HUTOMO ARYO WIBOWO KHARIS HARDIYANTO
Kelompok: 6 Anggota Kelompok
Jenis Keterlibatan Siswa
A
NUGRAHAYU PERWITA SARI NUNGKY RATNA SETYAN LINGGA SAKTI KUSUMA MUHAMMAD YOKISWARA SAKTI
Keterangan: A = Mengajukan pertanyaan/ide B = Memberikan tanggapan jawaban dan kesimpulan C = Menemukan konsep
B
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
Tabel Jenis Keterlibatan Siswa Kelompok: 7 Anggota Kelompok
Tanggal : 17 September 2007 Jenis Keterlibatan Siswa
A
B
RATIH NIRMALASARI SUCI WULANDARI YUYUN LUMARISTI SUHARYANTO ZEIN EL FATH AGHA
Keterangan: A = Mengajukan pertanyaan/ide B = Memberikan tanggapan jawaban dan kesimpulan C = Menemukan konsep
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
Lampiran 2
Daya Serap, Analisis Nilai Dan Ketuntasan Belajar (Kondisi Awal)
Mata Pelajaran Sub Pokok Bahasan Hari, Tanggal Tes Tes Formatif Semester Kelas Jumlah Siswa Jumlah Siswa yang Ikut Tes NILAI (A) 10 9.5 9 8.5 8 7.5 7 6.5 6 5.5 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 Jumlah
: Akuntansi : Akuntansi dan Sistem Informasi : Kamis, 16 Agustus 2007 : Ganjil : XI IS 2 : 29 Orang : 29 Orang
JUMLAH JUMLAH SISWA (AxB) (B)
KETERANGAN 1. DAYA SERAP 190.5 × 100% = 65.69% 10 × 29
3 13 2 8 2 1
22.5 91 13 48 11 5
2. ANALISIS NILAI a. Jumlah Siswa yang mendapat nilai 6.5 ke bawah: 11 Orang b. Jumlah siswa yang mendapat nilai 6.5 ke atas: 18 Orang 3. KETUNTASAN BELAJAR 18 × 100% = 62.07% 29 Jadi, sebanyak 62.07% siswa telah dinyatakan tuntas belajar.
29
190.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
Daya Serap, Analisis Nilai Dan Ketuntasan Belajar (Kuis I)
Mata Pelajaran Sub Pokok Bahasan Hari, Tanggal Tes Tes Formatif Semester Kelas Jumlah Siswa Jumlah Siswa yang Ikut Tes NILAI (A) 10 9.5 9 8.5 8 7.5 7 6.5 6 5.5 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 Jumlah
: Akuntansi : Persamaan Dasar Akuntansi : Senin, 03 September 2007 : Ganjil : XI IS 2 : 29 Orang : 27 Orang
JUMLAH JUMLAH SISWA (AxB) (B) 7 70 8 76 7 63 3 25.5 2 16
KETERANGAN 1. DAYA SERAP 250.5 × 100% = 92.78% 10 × 27 2. ANALISIS NILAI a. Jumlah Siswa yang mendapat nilai 6.5 ke bawah: b. Jumlah siswa yang mendapat nilai 6.5 ke atas: 27 Orang 3. KETUNTASAN BELAJAR 27 × 100% = 100% 27 Jadi, semua siswa kecuali yang tidak masuk dinyatakan telah tuntas belajar.
27
250.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
Daya Serap, Analisis Nilai Dan Ketuntasan Belajar (Kuis II)
Mata Pelajaran Sub Pokok Bahasan Hari, Tanggal Tes Tes Formatif Semester Kelas Jumlah Siswa Jumlah Siswa yang Ikut Tes NILAI (A) 10 9.5 9 8.5 8 7.5 7 6.5 6 5.5 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 Jumlah
: Akuntansi : Laporan Keuangan : Senin, 17 September 2007 : Ganjil : XI IS 2 : 29 Orang : 27 Orang
JUMLAH JUMLAH SISWA (AxB) (B) 20 200
5
2
42.5
12
KETERANGAN 1. DAYA SERAP 254.5 × 100% = 94.26% 10 × 27 2. ANALISIS NILAI b. Jumlah Siswa yang mendapat nilai 6.5 ke bawah: 2 Orang c. Jumlah siswa yang mendapat nilai 6.5 ke atas: 25 Orang 3. KETUNTASAN BELAJAR 25 × 100% = 92.59% 27 Jadi, sebanyak 92.59% siswa telah dinyatakan tuntas belajar (kecuali yang tidak masuk).
27
254.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
Nilai Hasil Kerja Kelompok Kelompok 1 2 3 4 5 6 7 Presentase
Tugas Kelompok Rangkuman Pertama Kedua Pertama Kedua 7.0 8.6 8.3 8.5 9 7.4 9.0 8.8 8.0 7 8.9 8.0 10 7.0 11 8.8 9.1 8.9 7.0 7 8.5 8.7 9.4 7.5 11 9.3 8.7 9.4 7.0 8 8.4 9.7 8.4 10 10 58.3 61.8 63.2 55 63 × 100% = 83% ×100 % = 88% × 100% = 90% × 100% = 79% × 100% = 82% 70 70 70 70 77 Tugas Awal
Rata-rata Rata-rata Daya Serap Siswa (Kuis I dan Kuis II)
88% + 90% = 89% 2
79% + 82% = 80.5% ≈ 81% 2
92.78% + 94.26% = 93.52% ≈ 94 % 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
Lampiran 3
Format Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas*
Hari/Tanggal
: Senin, 20 Agustus 2007
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas
: XI IS 2
Observer
: Detha
No. 1.
2.
3. 4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Aspek-aspek yang diamati Setiap siswa dalam kelas ini memiliki kesempatan untuk mengenal semua siswa (pembauran). Kelas ini terdiri dari banyak siswa yang memiliki minat yang berbeda-beda (perbedaan). Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh setiap siswa (formalitas). Sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan (kecepatan). Buku-buku dan perlengkapan belajar siswa seharusnya diperoleh dengan mudah dalam kelas itu (lingkungan). Ada ketegangan di kalangan siswa tertentu sehingga cenderung menghambat aktivitas kelas (friksi). Hampir semua siswa mempunyai ide kecil tentang kelas yang ingin dicapai (tujuan pengajaran). Pertanyaan-pertanyaan yang bagus dari siswa dijawab dengan simpatik oleh siswasiswa lainnya (favoritisme). Beberapa siswa menolak untuk bergabung dengan siswa yang lainnya di kelas itu (peng-klikan). Para siswa nampaknya senang dengan kerja timnya dalam kelas (kepuasan).
Ya
Tidak
Keterangan
v
v v v
v
v
v
v
v jarang ada kerja kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
11. 12. 13. 14.
15.
16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
26. 27. 28. 29.
Ada periode yang lama dimana kelas itu vakum (diorganisasi). Beberapa siswa dalam kelas itu menganggap tugas itu sulit (kesulitan). Hampir semua siswa memiliki kepekaan untuk perkembangan kelas itu (empati). Ketika diskusi kelompok berlangsung, semua siswa berkeinginan untuk memberikan kontribusi (demokrasi). Kebanyakan siswa senang bekerjasama daripada bersaing satu sama lain (persaingan). Para siswa dalam kelas ini kurang akrab dan tidak suka satu sama lain. Siswa dalam kelas ini bekerja dengan tujuan yang berbeda-beda. Siswa yang melanggar peraturan dihukum. Kelas ini mempunyai banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Koleksi bahan referensi tersedia di kelas untuk digunakan para siswa. Siswa-siswa tertentu nampaknya tidak menghargai siswa-siswa tertentu. Tujuan yang ingin dicapai kelas itu tidak dipahami secara jelas. Setiap anggota kelas diberi keistimewaan yang sama. Siswa-siswa tertentu hanya bekerja dengan siswa-siswa tertentu. Ada siswa yang tidak puas dengan kerja tim dalam kelas. Kerjasama dalam kelas sering macet karena beberapa siswa malas. Hampir semua siswa dalam kelas ini merasa tertantang. Beberapa siswa dalam kelas ini kurang peduli dengan tugas-tugas bersama. Siswa-siswa tertentu dalam kelas ini memiliki pengaruh besar pada kelas ini.
v v v belum ada diskusi kelompok untuk mata pelajaran akuntansi. v v v v v v v v v v belum diketahui karena belum ada kerja kelompok. v v v v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
30.
31.
32.
33. 34. 35. 36.
37.
38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45.
Hampir semua siswa dalam kelas ini menghendaki pekerjaannya lebih baik daripada pekerjaan teman lainnya. Kelas ini terdiri dari individu-individu yang tidak saling mengenal satu sama lain dengan baik. Perbedaan-perbedaan yang dimiliki siswa merupakan aspek penting dari kelas ini. Kebaikan dan kebenaran sangat diutamakan dalam aktivitas kelas. Hanya sedikit waktu di siang hari yang membuat siswa mengantuk. Ada papan majalah dinding dan ada gambar-gambar di dinding kelas. Siswa-siswa tertentu dalam kelas ini tidak suka bekerjasama. Hampir semua anggota kelas menyadari bahwa ada banyak tugas yang perlu diselesaikan. Beberapa siswa dalam kelas ini lebih diandalkan daripada siswa lainnya. Hampir semua siswa bekerjasama secara akrab dengan semua anggota kelas lainnya. Setelah menyelesaikan sebuah tugas, semua siswa merasa puas. Kelas ini terorganisir dengan baik dan efisien. Hampir semua siswa menganggap materi pelajaran mudah. Para siswa memperlihatkan kepedulian yang sama untuk keberhasilan kelas ini. Masing- masing anggota kelas memiliki pengaruh terhadap anggota kelas lainnya. Para siswa bersaing untuk menunjukkan siapa yang melakukan pekerjaan dengan baik.
v
v
v v v v belum terlihat kerjasama antar siswanya. v v v v v v v v v
*Adaptasi dari: Reed, Arthea J. S dan Bergermann, V. E, A Guide to observation and participation in the classroom , 1992, hal 116-117.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
Format Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas*
Hari/Tanggal
: Senin, 27 Agustus 2007
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas
: XI IS 2
Observer
: Detha
No. 1.
2.
3. 4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Aspek-aspek yang diamati Setiap siswa dalam kelas ini memiliki kesempatan untuk mengenal semua siswa (pembauran). Kelas ini terdiri dari banyak siswa yang memiliki minat yang berbeda-beda (perbedaan). Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh setiap siswa (formalitas). Sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan (kecepatan). Buku-buku dan perlengkapan belajar siswa seharusnya diperoleh dengan mudah dalam kelas itu (lingkungan). Ada ketegangan di kalangan siswa tertentu sehingga cenderung menghambat aktivitas kelas (friksi). Hampir semua siswa mempunyai ide kecil tentang kelas yang ingin dicapai (tujuan pengajaran). Pertanyaan-pertanyaan yang bagus dari siswa dijawab dengan simpatik oleh siswasiswa lainnya (favoritisme). Beberapa siswa menolak untuk bergabung dengan siswa yang lainnya di kelas itu (peng-klikan). Para siswa nampaknya senang dengan kerja timnya dalam kelas (kepuasan).
Ya
Tidak
v
v v v
v
v
v
v
v
v
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
11. 12. 13. 14.
15.
16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Ada periode yang lama dimana kelas itu vakum (diorganisasi). Beberapa siswa dalam kelas itu menganggap tugas itu sulit (kesulitan). Hampir semua siswa memiliki kepekaan untuk perkembangan kelas itu (empati). Ketika diskusi kelompok berlangsung, semua siswa berkeinginan untuk memberikan kontribusi (demokrasi). Kebanyakan siswa senang bekerjasama daripada bersaing satu sama lain (persaingan). Para siswa dalam kelas ini kurang akrab dan tidak suka satu sama lain. Siswa dalam kelas ini bekerja dengan tujuan yang berbeda-beda. Siswa yang melanggar peraturan dihukum. Kelas ini mempunyai banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Koleksi bahan referensi tersedia di kelas untuk digunakan para siswa. Siswa-siswa tertentu nampaknya tidak menghargai siswa-siswa tertentu. Tujuan yang ingin dicapai kelas itu tidak dipahami secara jelas. Setiap anggota kelas diberi keistimewaan yang sama. Siswa-siswa tertentu hanya bekerja dengan siswa-siswa tertentu. Ada siswa yang tidak puas dengan kerja tim dalam kelas. Kerjasama dalam kelas sering macet karena beberapa siswa malas. Hampir semua siswa dalam kelas ini merasa tertantang. Beberapa siswa dalam kelas ini kurang peduli dengan tugas-tugas bersama. Siswa-siswa tertentu dalam kelas ini memiliki pengaruh besar pada kelas ini. Hampir semua siswa dalam kelas ini menghendaki pekerjaannya lebih baik daripada pekerjaan teman lainnya.
v v v v
v v v v v v v v v v v v v v v v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
31.
32. 33. 34.
35.
36. 37.
38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45.
Kelas ini terdiri dari individu-individu yang tidak saling mengenal satu sama lain dengan baik. Perbedaan-perbedaan yang dimiliki siswa merupakan aspek penting dari kelas ini. Kebaikan dan kebenaran sangat diutamakan dalam aktivitas kelas. Hanya sedikit waktu di siang hari yang membuat siswa mengantuk.
v v v v
Ada papan majalah dinding dan ada gambar-gambar di dinding kelas. Siswa-siswa tertentu dalam kelas ini tidak suka bekerjasama. Hampir semua anggota kelas menyadari bahwa ada banyak tugas yang perlu diselesaikan. Beberapa siswa dalam kelas ini lebih diandalkan daripada siswa lainnya. Hampir semua siswa bekerjasama secara akrab dengan semua anggota kelas lainnya. Setelah menyelesaikan sebuah tugas, semua siswa merasa puas. Kelas ini terorganisir dengan baik dan efisien. Hampir semua siswa menganggap materi pelajaran mudah. Para siswa memperlihatkan kepedulian yang sama untuk keberhasilan kelas ini. Masing- masing anggota kelas memiliki pengaruh terhadap anggota kelas lainnya. Para siswa bersaing untuk menunjukkan siapa yang melakukan pekerjaan dengan baik.
v
pembelajaran berlangsung di ruang multimedia
v v v v v v v v v v
*Adaptasi dari: Reed, Arthea J. S dan Bergermann, V. E, A Guide to observation and participation in the classroom , 1992, hal 116-117.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
Format Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas*
Hari/Tanggal
: Kamis, 06 September 2007
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas
: XI IS 2
Observer
: Detha
No. 1.
2.
3. 4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Aspek-aspek yang diamati Setiap siswa dalam kelas ini memiliki kesempatan untuk mengenal semua siswa (pembauran). Kelas ini terdiri dari banyak siswa yang memiliki minat yang berbeda-beda (perbedaan). Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh setiap siswa (formalitas). Sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan (kecepatan). Buku-buku dan perlengkapan belajar siswa seharusnya diperoleh dengan mudah dalam kelas itu (lingkungan). Ada ketegangan di kalangan siswa tertentu sehingga cenderung menghambat aktivitas kelas (friksi). Hampir semua siswa mempunyai ide kecil tentang kelas yang ingin dicapai (tujuan pengajaran). Pertanyaan-pertanyaan yang bagus dari siswa dijawab dengan simpatik oleh siswasiswa lainnya (favoritisme). Beberapa siswa menolak untuk bergabung dengan siswa yang lainnya di kelas itu (peng-klikan). Para siswa nampaknya senang dengan kerja timnya dalam kelas (kepuasan).
Ya
Tidak
v
v v v
v
v
v
v
v
v
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
11. 12. 13. 14.
15.
16. 17. 18. 19. 20.
21. 22. 23. 24. 25. 26.
27. 28. 29.
Ada periode yang lama dimana kelas itu vakum (diorganisasi). Beberapa siswa dalam kelas itu menganggap tugas itu sulit (kesulitan). Hampir semua siswa memiliki kepekaan untuk perkembangan kelas itu (empati). Ketika diskusi kelompok berlangsung, semua siswa berkeinginan untuk memberikan kontribusi (demokrasi). Kebanyakan siswa senang bekerjasama daripada bersaing satu sama lain (persaingan). Para siswa dalam kelas ini kurang akrab dan tidak suka satu sama lain. Siswa dalam kelas ini bekerja dengan tujuan yang berbeda-beda. Siswa yang melanggar peraturan dihukum. Kelas ini mempunyai banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Koleksi bahan referensi tersedia di kelas untuk digunakan para siswa.
Siswa-siswa tertentu nampaknya tidak menghargai siswa-siswa tertentu. Tujuan yang ingin dicapai kelas itu tidak dipahami secara jelas. Setiap anggota kelas diberi keistimewaan yang sama. Siswa-siswa tertentu hanya bekerja dengan siswa-siswa tertentu. Ada siswa yang tidak puas dengan kerja tim dalam kelas. Kerjasama dalam kelas sering macet karena beberapa siswa malas.
Hampir semua siswa dalam kelas ini merasa tertantang. Beberapa siswa dalam kelas ini kurang peduli dengan tugas-tugas bersama. Siswa-siswa tertentu dalam kelas ini
v v v v
v v v v v
v
untuk kali ini siswa melakukan investigasi di luar jam pelajaran.
v v v v v
v
v v v
siswa yang malas tidak menghambat kerjasama tim dalam diskusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
30.
31.
32.
33. 34. 35.
36. 37.
38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45.
memiliki pengaruh besar pada kelas ini. Hampir semua siswa dalam kelas ini menghendaki pekerjaannya lebih baik daripada pekerjaan teman lainnya. Kelas ini terdiri dari individu-individu yang tidak saling mengenal satu sama lain dengan baik. Perbedaan-perbedaan yang dimiliki siswa merupakan aspek penting dari kelas ini. Kebaikan dan kebenaran sangat diutamakan dalam aktivitas kelas. Hanya sedikit waktu di siang hari yang membuat siswa mengantuk. Ada papan majalah dinding dan ada gambar-gambar di dinding kelas. Siswa-siswa tertentu dalam kelas ini tidak suka bekerjasama. Hampir semua anggota kelas menyadari bahwa ada banyak tugas yang perlu diselesaikan. Beberapa siswa dalam kelas ini lebih diandalkan daripada siswa lainnya. Hampir semua siswa bekerjasama secara akrab dengan semua anggota kelas lainnya. Setelah menyelesaikan sebuah tugas, semua siswa merasa puas. Kelas ini terorganisir dengan baik dan efisien. Hampir semua siswa menganggap materi pelajaran mudah. Para siswa memperlihatkan kepedulian yang sama untuk keberhasilan kelas ini. Masing- masing anggota kelas memiliki pengaruh terhadap anggota kelas lainnya. Para siswa bersaing untuk menunjukkan siapa yang melakukan pekerjaan dengan baik.
v
v
v v v v
karena siswa belajar di ruang multimedia.
v v v v v v v v v v
*Adaptasi dari: Reed, Arthea J. S dan Bergermann, V. E, A Guide to observation and participation in the classroom , 1992, hal 116-117.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
Lampiran 4
Pedoman Observasi Interaksi Belajar Si swa Dengan Model Pembelajaran Kooperatif*
Hari/Tanggal
: Senin, 27 Agustus 2007
Pokok Bahasan
: Struktur Dasar Akuntansi (Persamaan Dasar Akuntansi)
Kelas
: XI IS 2
Observer
: Detha
No. 1. 2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Aspek-aspek yang diamati Banyak siswa berinteraksi satu dengan lainnya dalam kelompok kooperatif. Hampir tidak ada siswa yang berinteraksi dengan cara berpindah tempat ke kelompok lainnya. Siswa berinteraksi dengan kelompok lain hanya untuk mengecek kemajuan pekerjaannya. Siswa saling membagi ide atau pengetahuannya untuk membantu setiap anggota kelompoknya. Siswa mengerjakan tugasnya sendiri, mencoba melupakan siswa lainnya untuk melengkapinya. Siswa bekerja sendiri, tetapi mencoba melihat pekerjaan temannya untuk mengecek jawabannya, namun bukan meniru, membagi, atau membantu saling melengkapi. Hampir semua siswa dalam kelompok kooperatif berinteraksi dengan yang lainnya. Siswa bekerja dalam kelompok dan saling melengkapi, kemudian merumuskan hasil kerjanya atas nama kelompoknya.
Ya
Tidak
Keterangan
v v
v
v
v
v
v
v
ada beberapa yang sibuk sendiri dengan ”dunianya” ada beberapa yang tidak ikut kerja kelompok dan dibiarkan saja oleh anggota lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
9.
10.
11.
12.
13.
14. 15.
16. 17.
18.
19.
Siswa bekerja sendiri-sendiri dan melupakan anggota lainnya dalam mengerjakan tugas. Siswa bekerja sendiri-sendiri, masingmasing berusaha mengerjakan tugasnya secepat dan setepat mungkin. Jika salah satu siswa ditegur oleh guru baik secara verbal maupun nonverbal, siswa menganggap itu teguran bagi semua. Jika seorang siswa mendapat pujian atau kritikan, siswa secara verbal dan nonverbal menganggap pujian dan kritikan itu berlaku untuk semua aktivitas/hasil kerja kelompok yang ada. Siswa menanggapi dengan penuh persahabatan, ide, pendapat atau kritik dari siswa lainnya, dan menggunakan hal tersebut sebagai bahan untuk melengkapi tugasnya. Siswa mengabaikan ide, pendapat atau kritikan dari siswa lainnya. Siswa memperlihatkan semangat kebersamaan dalam mengerjakan tugas dan saling membantu satu sama lainnya, dan menggunakan istilah seperti ’kita’ atau ungkapan lainnya dalam menyelesaikan tugas. Siswa tekun mengerjakan tugas, tetapi mengabaikan siswa lainnya. Siswa mengerjakan tugasnnya sendiri dan mengecek pekerjaan siswa lainnya untuk menjadikan tugasnya lebih baik dari siswa lainnya. Siswa bertanya atau meminta bantuan kepada siswa lainnya. Siswa bertanya atau meminta bantuan kepada guru.
v
v
v pada pertemuan ini guru tidak memberika pujian/kritikan.
v
v
v
v
v
v
v
pada pertemuan ini lebih banyak bertanya kepada peneliti.
*Adaptasi dari: Solihatin dan Raharjo (2007: 85-87), Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
Pedoman Observasi Interaksi Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif*
Hari/Tanggal
: Kamis, 30 Agustus 2007
Pokok Bahasan
: Struktur Dasar Akuntansi (Persamaan Dasar Akuntansi)
Kelas
: XI IS 2
Observer
: Detha
No. 1. 2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Aspek-aspek yang diamati Banyak siswa berinteraksi satu dengan lainnya dalam kelompok kooperatif. Hampir tidak ada siswa yang berinteraksi dengan cara berpindah tempat ke kelompok lainnya. Siswa berinteraksi dengan kelompok lain hanya untuk mengecek kemajuan pekerjaannya. Siswa saling membagi ide atau pengetahuannya untuk membantu setiap anggota kelompoknya. Siswa mengerjakan tugasnya sendiri, mencoba melupakan siswa lainnya untuk melengkapinya. Siswa bekerja sendiri, tetapi mencoba melihat pekerjaan temannya untuk mengecek jawabannya, namun bukan meniru, membagi, atau membantu saling melengkapi.
Hampir semua siswa dalam kelompok kooperatif berinteraksi dengan yang lainnya. Siswa bekerja dalam kelompok dan saling melengkapi, kemudian merumuskan hasil kerjanya atas nama kelompoknya.
Ya
Tidak
Keterangan
v v
v
v
v
v
v
v
karena pada pertemuan ini mereka melakukan investigasi di perpustakaan dengan materi yang berbeda-beda satu dengan kelompok lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
9.
10.
11.
12.
13.
14. 15.
16. 17.
18. 19.
Siswa bekerja sendiri-sendiri dan melupakan anggota lainnya dalam mengerjakan tugas. Siswa bekerja sendiri-sendiri, masingmasing berusaha mengerjakan tugasnya secepat dan setepat mungkin. Jika salah satu siswa ditegur oleh guru baik secara verbal maupun nonverbal, siswa menganggap itu teguran bagi semua. Jika seorang siswa mendapat pujian atau kritikan, siswa secara verbal dan nonverbal menganggap pujian dan kritikan itu berlaku untuk semua aktivitas/hasil kerja kelompok yang ada. Siswa menanggapi dengan penuh persahabatan, ide, pendapat atau kritik dari siswa lainnya, dan menggunakan hal tersebut sebagai bahan untuk melengkapi tugasnya. Siswa mengabaikan ide, pendapat atau kritikan dari siswa lainnya. Siswa memperlihatkan semangat kebersamaan dalam mengerjakan tugas dan saling membantu satu sama lainnya, dan menggunakan istilah seperti ’kita’ atau ungkapan lainnya dalam menyelesaikan tugas. Siswa tekun mengerjakan tugas, tetapi mengabaikan siswa lainnya. Siswa mengerjakan tugasnnya sendiri dan mengecek pekerjaan siswa lainnya untuk menjadikan tugasnya lebih baik dari siswa lainnya. Siswa bertanya atau meminta bantuan kepada siswa lainnya. Siswa bertanya atau meminta bantuan kepada guru.
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v v
*Adaptasi dari: Solihatin dan Raharjo (2007: 85-87), Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
Pedoman Observasi Interaksi Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif*
Hari/Tanggal
: Senin, 03 September 2007
Pokok Bahasan
: Struktur Dasar Akuntansi (Persamaan Dasar Akuntansi)
Kelas
: XI IS 2
Observer
: Detha
No. 1. 2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Aspek-aspek yang diamati Banyak siswa berinteraksi satu dengan lainnya dalam kelompok kooperatif. Hampir tidak ada siswa yang berinteraksi dengan cara berpindah tempat ke kelompok lainnya. Siswa berinteraksi dengan kelompok lain hanya untuk mengecek kemajuan pekerjaannya. Siswa saling membagi ide atau pengetahuannya untuk membantu setiap anggota kelompoknya. Siswa mengerjakan tugasnya sendiri, mencoba melupakan siswa lainnya untuk melengkapinya. Siswa bekerja sendiri, tetapi mencoba melihat pekerjaan temannya untuk mengecek jawabannya, namun bukan meniru, membagi, atau membantu saling melengkapi.
Hampir semua siswa dalam kelompok kooperatif berinteraksi dengan yang lainnya. Siswa bekerja dalam kelompok dan saling melengkapi, kemudian merumuskan hasil kerjanya atas nama kelompoknya.
Ya
Tidak
Keterangan
v v
v
v
v
v
v
v
pada pertemuan ini siswa bekerja dalam kelompok agar dapat mempresentasikan hasil hasil investigasi kelompoknya dengan sangat baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
9.
10.
11.
12.
13.
14. 15.
16. 17.
18. 19.
Siswa bekerja sendiri-sendiri dan melupakan anggota lainnya dalam mengerjakan tugas. Siswa bekerja sendiri-sendiri, masingmasing berusaha mengerjakan tugasnya secepat dan setepat mungkin.
Jika sala h satu siswa ditegur oleh guru baik secara verbal maupun nonverbal, siswa menganggap itu teguran bagi semua. Jika seorang siswa mendapat pujian atau kritikan, siswa secara verbal dan nonverbal menganggap pujian dan kritikan itu berlaku untuk semua aktivitas/hasil kerja kelompok yang ada. Siswa menanggapi dengan penuh persahabatan, ide, pendapat atau kritik dari siswa lainnya, dan menggunakan hal tersebut sebagai bahan untuk melengkapi tugasnya. Siswa mengabaikan ide, pendapat atau kritikan dari siswa lainnya. Siswa memperlihatkan semangat kebersamaan dalam mengerjakan tugas dan saling membantu satu sama lainnya, dan menggunakan istilah seperti ’kita’ atau ungkapan lainnya dalam menyelesaikan tugas. Siswa tekun mengerjakan tugas, tetapi mengabaikan siswa lainnya. Siswa mengerjakan tugasnnya sendiri dan mengecek pekerjaan siswa lainnya untuk menjadikan tugasnya lebih baik dari siswa lainnya. Siswa bertanya atau meminta bantuan kepada siswa lainnya. Siswa bertanya atau meminta bantuan kepada guru.
v pada pertemuan ini tidak mengerjakan tugas tetapi mempresentasikan hasil investigasi. v
v
v
v
v
v
v
v v
*Adaptasi dari: Solihatin dan Raharjo (2007: 85-87), Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
Pedoman Observasi Interaksi Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif*
Hari/Tanggal
: Kamis, 06 September 2007
Pokok Bahasan
: Struktur Dasar Akuntansi (Laporan Keuangan)
Kelas
: XI IS 2
Observer
: Detha
No. 1. 2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Aspek-aspek yang diamati Banyak siswa berinteraksi satu dengan lainnya dalam kelompok kooperatif. Hampir tidak ada siswa yang berinteraksi dengan cara berpindah tempat ke kelompok lainnya. Siswa berinteraksi dengan kelompok lain hanya untuk mengecek kemajuan pekerjaannya. Siswa saling membagi ide atau pengetahuannya untuk membantu setiap anggota kelompoknya. Siswa mengerjakan tugasnya sendiri, mencoba melupakan siswa lainnya untuk melengkapinya. Siswa bekerja sendiri, tetapi mencoba melihat pekerjaan temannya untuk mengecek jawabannya, namun bukan meniru, membagi, atau membantu saling melengkapi. Hampir semua siswa dalam kelompok kooperatif berinteraksi dengan yang lainnya. Siswa bekerja dalam kelompok dan saling melengkapi, kemudian merumuskan hasil kerjanya atas nama kelompoknya. Siswa bekerja sendiri-sendiri dan melupakan anggota lainnya dalam mengerjakan tugas. Siswa bekerja sendiri-sendiri, masingmasing berusaha mengerjakan tugasnya
Ya
Tidak
Keterangan
v v
v
v
v
v
v
v
v v
karena investigasi tidak hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
secepat dan setepat mungkin.
11.
12.
13.
14. 15.
16. 17.
18. 19.
Jika salah satu siswa ditegur oleh guru baik secara verbal maupun nonverbal, siswa menganggap itu teguran bagi semua. Jika seorang siswa mendapat pujian atau kritikan, siswa secara verbal dan nonverbal menganggap pujian dan kritikan itu berlaku untuk semua aktivitas/hasil kerja kelompok yang ada. Siswa menanggapi dengan penuh persahabatan, ide, pendapat atau kritik dari siswa lainnya, dan menggunakan hal tersebut sebagai bahan untuk melengkapi tugasnya. Siswa mengabaikan ide, pendapat atau kritikan dari siswa lainnya. Siswa memperlihatkan semangat kebersamaan dalam mengerjakan tugas dan saling membantu satu sama lainnya, dan menggunakan istilah seperti ’kita’ atau ungkapan lainnya dalam menyelesaikan tugas. Siswa tekun mengerjakan tugas, tetapi mengabaikan siswa lainnya. Siswa mengerjakan tugasnnya sendiri dan mengecek pekerjaan siswa lainnya untuk menjadikan tugasnya lebih baik dari siswa lainnya. Siswa bertanya atau meminta bantuan kepada siswa lainnya. Siswa bertanya atau meminta bantuan kepada guru.
dilakukan di sekolah tetapi juga di luar rumah dan siswa mempunyai waktu 1 minggu. v
v
v
v
v
v
v
v v
*Adaptasi dari: Solihatin dan Raharjo (2007: 85-87), Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
Pedoman Observasi Interaksi Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif*
Hari/Tanggal
: Senin, 17 September 2007
Pokok Bahasan
: Struktur Dasar Akuntansi (Laporan Keuangan)
Kelas
: XI IS 2
Observer
: Detha
No. 1. 2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Aspek-aspek yang diamati Banyak siswa berinteraksi satu dengan lainnya dalam kelompok kooperatif. Hampir tidak ada siswa yang berinteraksi dengan cara berpindah tempat ke kelompok lainnya. Siswa berinteraksi dengan kelompok lain hanya untuk mengecek kemajuan pekerjaannya. Siswa saling membagi ide atau pengetahuannya untuk membantu setiap anggota kelompoknya. Siswa mengerjakan tugasnya sendiri, mencoba melupakan siswa lainnya untuk melengkapinya. Siswa bekerja sendiri, tetapi mencoba melihat pekerjaan temannya untuk mengecek jawabannya, namun bukan meniru, membagi, atau membantu saling melengkapi. Hampir semua siswa dalam kelompok kooperatif berinteraksi dengan yang lainnya. Siswa bekerja dalam kelompok dan saling melengkapi, kemudian merumuskan hasil kerjanya atas nama kelompoknya. Siswa bekerja sendiri-sendiri dan melupakan anggota lainnya dalam mengerjakan tugas. Siswa bekerja sendiri-sendiri, masingmasing berusaha mengerjakan tugasnya
Ya
Tidak
v v
v
v
v
v
v
v
v v
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
11.
12.
13.
14. 15.
16. 17.
18. 19.
secepat dan setepat mungkin. Jika salah satu siswa ditegur oleh guru baik secara verbal maupun nonverbal, siswa menganggap itu teguran bagi semua. Jika seorang siswa mendapat pujian atau kritikan, siswa secara verbal dan nonverbal menganggap pujian dan kritikan itu berlaku untuk semua aktivitas/hasil kerja kelompok yang ada. Siswa menanggapi dengan penuh persahabatan, ide, pendapat atau kritik dari siswa lainnya, dan menggunakan hal tersebut sebagai bahan untuk melengkapi tugasnya. Siswa mengabaikan ide, pendapat atau kritikan dari siswa lainnya. Siswa memperlihatkan semangat kebersamaan dalam mengerjakan tugas dan saling membantu satu sama lainnya, dan menggunakan istilah seperti ’kita’ atau ungkapan lainnya dalam menyelesaikan tugas. Siswa tekun mengerjakan tugas, tetapi mengabaikan siswa lainnya. Siswa mengerjakan tugasnnya sendiri dan mengecek pekerjaan siswa lainnya untuk menjadikan tugasnya lebih baik dari siswa lainnya. Siswa bertanya atau meminta bantuan kepada siswa lainnya. Siswa bertanya atau meminta bantuan kepada guru.
v
v
v
v
v
v
v
v v
*Adaptasi dari: Solihatin dan Raharjo (2007: 85-87), Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
Lampiran 5
Pedoman Observasi Interaksi Belajar Guru dan Siswa Dengan Model Pembelajaran Kooperatif*
Hari/Tanggal
: Senin, 27 Agustus 2007
Pokok Bahasan
: Struktur Dasar Akuntansi (Persamaan Dasar Akuntansi)
Kelas
: XI IS 2
Observer
: Detha
No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Aspek-aspek yang diamati Guru mendorong siswa untuk bekerja dengan siswa lainnya dalam suasana persahabatan, untuk meningkatkan hasil kerja salah satu kelompok dan melakukan evaluasi sesuai standar yang telah ditetapkan. Guru mendorong siswa untuk bekerja dengan anggota kelompok dan mengabaikan siswa atau kelompok lainnya, dan melakukan evaluasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Guru mendorong siswa untuk bekerjasama di antara mereka agar lebih baik dari kelompok lainnya. Guru mengobservasi kegiatan kelompok, memberikan motivasi untuk merangsang pemikiran kelompok tetapi tidak memberikan jawaban terhadap tugas yang dikerjakan siswa, dan mendorong semua kelompok untuk bekerja dengan baik. Guru berinteraksi dengan setiap siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan, dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa secara perorangan. Guru berinteraksi dengan sebagian siswa saja untuk memperjelas cara kerja
Ya
Tidak
v
v
v
v
v
v
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16. 17.
kelompok, tugas yang harus dikerjakan, kebersamaan, dan tujuan pembelajaran kelas yang sedang dilaksanakan. Guru tidak berinteraksi dengan satu siswa pun. Guru hanya bekerja di belakang mejanya, keluar dari ruangan kelas dan mengawasi siswanya dari luar kelas. Guru berinteraksi dengan siswa dengan cara berdiri di depan kelas untuk memberikan penjelasan atau jawaban kepada siswa secara perorangan. Guru mendorong siswa untuk meningkatkan rasa kebersamaan dalam kelompok, untuk mengerjakan tugas dengan cara saling memberi dan menerima satu dengan yang lainnya. Guru mengarahkan motivasi siswa secara perorangan dan mengabaikan siswa lainnya. Guru dan siswa terlibat percakapan serius sehingga kelas menjadi gaduh dan mengganggu siswa lain. Guru membiarkan siswa untuk berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lainnya sehingga kerjasama kelompok menjadi kacau. Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing- masing sehingga suasana kelas menjadi kaku. Siswa lebih banyak bermain sehingga mengabaikan materi yang semestinya dipelajari. Siswa secara aktif mempelajari materi untuk menemukan jawaban tugas yang diberikan guru. Siswa secara mandiri berusaha mempelajari tugas atau test yang diberikan guru. Siswa mengerjakan tugas atau soal yang diberikan guru secara mandiri. Namun untuk mengecek jawaban yang benar, mereka langsung bertanya kepada guru.
v
v
v
v
v
v
v
v
v v
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
18.
19.
20.
Siswa berdiskusi secara aktif dengan siswa lainnya dalam suasana persahabatan ketika mengerjakan atau melengkapi soal-soal yang diberikan guru. Siswa hanya diam dan acuh terhadap pertanyaan guru sambil mengganggu temannya atau bermain. Siswa memperhatikan penjelasan guru dan ikut serta mengajukan ide atau pendapat selama proses refleksi yang dilakukan oleh guru.
v
v
v
*Adaptasi dari: Solihatin dan Raharjo (2007: 87-89), Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
Pedoman Observasi Interaksi Belajar Guru dan Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif*
Hari/Tanggal
: Kamis, 30 Agustus 2007
Pokok Bahasan
: Struktur Dasar Akuntansi (Persamaan Dasar Akuntansi)
Kelas
: XI IS 2
Observer
: Detha
No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Aspek-aspek yang diamati Guru mendorong siswa untuk bekerja dengan siswa lainnya dalam suasana persahabatan, untuk meningkatkan hasil kerja salah satu kelompok dan melakukan evaluasi sesuai standar yang telah ditetapkan. Guru mendorong siswa untuk bekerja dengan anggota kelompok dan mengabaikan siswa atau kelompok lainnya, dan melakukan evaluasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Guru mendorong siswa untuk bekerjasama di antara mereka agar lebih baik dari kelompok lainnya. Guru mengobservasi kegiatan kelompok, memberikan motivasi untuk merangsang pemikiran kelompok tetapi tidak memberikan jawaban terhadap tugas yang dikerjakan siswa, dan mendorong semua kelompok untuk bekerja dengan baik. Guru berinteraksi dengan setiap siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan, dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa secara perorangan. Guru berinteraksi dengan sebagian siswa saja untuk memperjelas cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, kebersamaan, dan tujuan pembelajaran
Ya
Tidak
v
v
v
v
v
v
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16. 17.
18.
kelas yang sedang dilaksanakan. Guru tidak berinteraksi dengan satu siswa pun. Guru hanya bekerja di belakang mejanya, keluar dari ruangan kelas dan mengawasi siswanya dari luar kelas. Guru berinteraksi dengan siswa dengan cara berdiri di depan kelas untuk memberikan penjelasan atau jawaban kepada siswa secara perorangan. Guru mendorong siswa untuk meningkatkan rasa kebersamaan dalam kelompok, untuk mengerjakan tugas dengan cara saling memberi dan menerima satu dengan yang lainnya. Guru mengarahkan motivasi siswa secara perorangan dan mengabaikan siswa lainnya. Guru dan siswa terlibat percakapan serius sehingga kelas menjadi gaduh dan mengganggu siswa lain. Guru membiarkan siswa untuk berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lainnya sehingga kerjasama kelompok menjadi kacau. Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing- masing sehingga suasana kelas menjadi kaku. Siswa lebih banyak bermain sehingga mengabaikan materi yang semestinya dipelajari. Siswa secara aktif mempelajari materi untuk menemukan jawaban tugas yang diberikan guru. Siswa secara mandiri berusaha mempelajari tugas atau test yang diberikan guru. Siswa mengerjakan tugas atau soal yang diberikan guru secara mandiri. Namun untuk mengecek jawaban yang benar, mereka langsung bertanya kepada guru. Siswa berdiskusi secara aktif dengan siswa lainnya dalam suasana persahabatan ketika mengerjakan atau melengkapi soal-soal
v
v
v
v
v
v
v
v
v v
v
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
19.
20.
yang diberikan guru. Siswa hanya diam dan acuh terhadap pertanyaan guru sambil mengganggu temannya atau bermain. Siswa memperhatikan penjelasan guru dan ikut serta mengajukan ide atau pendapat selama proses refleksi yang dilakukan oleh guru.
v
v
*Adaptasi dari: Solihatin dan Raharjo (2007: 87-89), Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
Pedoman Observasi Interaksi Belajar Guru dan Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif*
Hari/Tanggal
: Senin, 03 September 2007
Pokok Bahasan
: Struktur Dasar Akuntansi (Persamaan Dasar Akuntansi)
Kelas
: XI IS 2
Observer
: Detha
No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Aspek-aspek yang diamati Guru mendorong siswa untuk bekerja dengan siswa lainnya dalam suasana persahabatan, untuk meningkatkan hasil kerja salah satu kelompok dan melakukan evaluasi sesuai standar yang telah ditetapkan. Guru mendorong siswa untuk bekerja dengan anggota kelompok dan mengabaikan siswa atau kelompok lainnya, dan melakukan evaluasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Guru mendorong siswa untuk bekerjasama di antara mereka agar lebih baik dari kelompok lainnya. Guru mengobservasi kegiatan kelompok, memberikan motivasi untuk merangsang pemikiran kelompok tetapi tidak memberikan jawaban terhadap tugas yang dikerjakan siswa, dan mendorong semua kelompok untuk bekerja dengan baik. Guru berinteraksi dengan setiap siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan, dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa secara perorangan. Guru berinteraksi dengan sebagian siswa saja untuk memperjelas cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, kebersamaan, dan tujuan pembelajaran
Ya
Tidak
v
v
v
v
v
v
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16. 17.
kelas yang sedang dilaksanakan. Guru tidak berinteraksi dengan satu siswa pun. Guru hanya bekerja di belakang mejanya, keluar dari ruangan kelas dan mengawasi siswanya dari luar kelas. Guru berinteraksi dengan siswa dengan cara berdiri di depan kelas untuk memberikan penjelasan atau jawaban kepada siswa secara perorangan. Guru mendorong siswa untuk meningkatkan rasa kebersamaan dalam kelompok, untuk mengerjakan tugas dengan cara saling memberi dan menerima satu dengan yang lainnya. Guru mengarahkan motivasi siswa secara perorangan dan mengabaikan siswa lainnya. Guru dan siswa terlibat percakapan serius sehingga kelas menjadi gaduh dan mengganggu siswa lain. Guru membiarkan siswa untuk berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lainnya sehingga kerjasama kelompok menjadi kacau.
Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing- masing sehingga suasana kelas menjadi kaku. Siswa lebih banyak bermain sehingga mengabaikan materi yang semestinya dipelajari. Siswa secara aktif mempelajari materi untuk menemukan jawaban tugas yang diberikan guru. Siswa secara mandiri berusaha mempelajari tugas atau test yang diberikan guru. Siswa mengerjakan tugas atau soal yang diberikan guru secara mandiri. Namun
v
v
v
v
v v
karena kegiatan pada pertemuan ini adalah presentasi maka tidak ada yang diperolehkan pindah tempat duduk dari kelompoknya.
v
v
v v v
karena presentasi maka guru hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
untuk mengecek jawaban yang benar, mereka langsung bertanya kepada guru.
18.
Siswa berdiskusi secara aktif dengan siswa lainnya dalam suasana persahabatan ketika mengerjakan atau melengkapi soal-soal yang diberikan guru.
19.
Siswa hanya diam dan acuh terhadap pertanyaan guru sambil mengganggu temannya atau bermain. Siswa memperhatikan penjelasan guru dan ikut serta mengajukan ide atau pendapat selama proses refleksi yang dilakukan oleh guru.
20.
v
memberikan soal kuis dan tidak diperbolehkan tanya kepada siapapun. karena kegiatan pada pertemuan ini presentasi dan bukan mengerjakan soalsoal.
v
v
*Adaptasi dari: Solihatin dan Raharjo (2007: 87-89), Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
Pedoman Observasi Interaksi Belajar Guru dan Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif*
Hari/Tanggal
: Kamis, 06 September 2007
Pokok Bahasan
: Struktur Dasar Akuntansi (Laporan Keuangan)
Kelas
: XI IS 2
Observer
: Detha
No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Aspek-aspek yang diamati Guru mendorong siswa untuk bekerja dengan siswa lainnya dalam suasana persahabatan, untuk meningkatkan hasil kerja salah satu kelompok dan melakukan evaluasi sesuai standar yang telah ditetapkan. Guru mendorong siswa untuk bekerja dengan anggota kelompok dan mengabaikan siswa atau kelompok lainnya, dan melakukan evaluasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Guru mendorong siswa untuk bekerjasama di antara mereka agar lebih baik dari kelompok lainnya. Guru mengobservasi kegiatan kelompok, memberikan motivasi untuk merangsang pemikiran kelompok tetapi tidak memberikan jawaban terhadap tugas yang dikerjakan siswa, dan mendorong semua kelompok untuk bekerja dengan baik. Guru berinteraksi dengan setiap siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan, dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa secara perorangan. Guru berinteraksi dengan sebagian siswa saja untuk memperjelas cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, kebersamaan, dan tujuan pembelajaran
Ya
Tidak
v
v
v
v
v
v
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16. 17.
18.
kelas yang sedang dilaksanakan. Guru tidak berinteraksi dengan satu siswa pun. Guru hanya bekerja di belakang mejanya, keluar dari ruangan kelas dan mengawasi siswanya dari luar kelas. Guru berinteraksi dengan siswa dengan cara berdiri di depan kelas untuk memberikan penjelasan atau jawaban kepada siswa secara perorangan. Guru mendorong siswa untuk meningkatkan rasa kebersamaan dalam kelompok, untuk mengerjakan tugas dengan cara saling memberi dan menerima satu dengan yang lainnya. Guru mengarahkan motivasi siswa secara perorangan dan mengabaikan siswa lainnya. Guru dan siswa terlibat percakapan serius sehingga kelas menjadi gaduh dan mengganggu siswa lain. Guru membiarkan siswa untuk berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lainnya sehingga kerjasama kelompok menjadi kacau. Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing- masing sehingga suasana kelas menjadi kaku. Siswa lebih banyak bermain sehingga mengabaikan materi yang semestinya dipelajari. Siswa secara aktif mempelajari materi untuk menemukan jawaban tugas yang diberikan guru. Siswa secara mandiri berusaha mempelajari tugas atau test yang diberikan guru. Siswa mengerjakan tugas atau soal yang diberikan guru secara mandiri. Namun untuk mengecek jawaban yang benar, mereka langsung bertanya kepada guru. Siswa berdiskusi secara aktif dengan siswa lainnya dalam suasana persahabatan ketika mengerjakan atau melengkapi soal-soal
v
v
v
v
v
v
v
v
v v
v
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
19.
20.
yang diberikan guru. Siswa hanya diam dan acuh terhadap pertanyaan guru sambil mengganggu temannya atau bermain. Siswa memperhatikan penjelasan guru dan ikut serta mengajukan ide atau pendapat selama proses refleksi yang dilakukan oleh guru.
v
v
*Adaptasi dari: Solihatin dan Raharjo (2007: 87-89), Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
Pedoman Observasi Interaksi Belajar Guru dan Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif*
Hari/Tanggal
: Senin, 17 september 2007
Pokok Bahasan
: Struktur Dasar Akuntansi (Laporan Keuangan)
Kelas
: XI IS 2
Observer
: Detha
No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Aspek-aspek yang diamati Guru mendorong siswa untuk bekerja dengan siswa lainnya dalam suasana persahabatan, untuk meningkatkan hasil kerja salah satu kelompok dan melakukan evaluasi sesuai standar yang telah ditetapkan. Guru mendorong siswa untuk bekerja dengan anggota kelompok dan mengabaikan siswa atau kelompok lainnya, dan melakukan evaluasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Guru mendorong siswa untuk bekerjasama di antara mereka agar lebih baik dari kelompok lainnya. Guru mengobservasi kegiatan kelompok, memberikan motivasi untuk merangsang pemikiran kelompok tetapi tidak memberikan jawaban terhadap tugas yang dikerjakan siswa, dan mendorong semua kelompok untuk bekerja dengan baik. Guru berinteraksi dengan setiap siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan, dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa secara perorangan. Guru berinteraksi dengan sebagian siswa saja untuk memperjelas cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, kebersamaan, dan tujuan pembelajaran
Ya
Tidak
Keterangan
v
v
v
v
v
v
guru lebih sering berinteraksi dengan siswa yang kelompoknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
kelas yang sedang dilaksanakan. 7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Guru tidak berinteraksi dengan satu siswa pun. Guru hanya bekerja di belakang mejanya, keluar dari ruangan kelas dan mengawasi siswanya dari luar kelas. Guru berinteraksi dengan siswa dengan cara berdiri di depan kelas untuk memberikan penjelasan atau jawaban kepada siswa secara perorangan.
Guru mendorong siswa untuk meningkatkan rasa kebersamaan dalam kelompok, untuk mengerjakan tugas dengan cara saling memberi dan menerima satu dengan yang lainnya. Guru mengarahkan motivasi siswa secara perorangan dan mengabaikan siswa lainnya. Guru dan siswa terlibat percakapan serius sehingga kelas menjadi gaduh dan mengganggu siswa lain. Guru membiarkan siswa untuk berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lainnya sehingga kerjasama kelompok menjadi kacau.
Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing- masing sehingga suasana kela s menjadi kaku. Siswa lebih banyak bermain sehingga mengabaikan materi yang semestinya dipelajari.
maju saja.
presentasi
v sesudah kegiatan presentasi, guru memberikan penjelasan mengenai materi hanya dari siswa yangbertanya saja.
v
v
v
v v
v
v
karena pada pertemuan ini kegiatannya adalah presentasi maka guru mengharuskan siswa untuk tetap dikelompok mendengarkan dan membahas presentasi dari kelompok lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
15.
16.
Siswa secara aktif mempelajari materi untuk menemukan jawaban tugas yang diberikan guru. Siswa secara mandiri berusaha mempelajari tugas atau test yang diberikan guru.
v
v
17.
Siswa mengerjakan tugas atau soal yang diberikan guru secara mandiri. Namun untuk mengecek jawaban yang benar, mereka langsung bertanya kepada guru.
v
18.
Siswa berdiskusi secara aktif dengan siswa lainnya dalam suasana persahabatan ketika mengerjakan atau melengkapi soal-soal yang diberikan guru.
v
19.
Siswa hanya diam dan acuh terhadap pertanyaan guru sambil mengganggu temannya atau bermain. Siswa memperhatikan penjelasan guru dan ikut serta mengajukan ide atau pendapat selama proses refleksi yang dilakukan oleh guru.
20.
karena kegiatannya presentasi maka guru hanya memberikan soal kuis dan tidak diperbolehkan bertanya kepada siapapun. siswa hanya berdiskusi sewaktu presentasi saja, bukan pada waktu mengerjakan soal kuis.
v
v
*Adaptasi dari: Solihatin dan Raharjo (2007: 87-89), Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
Lampiran 6
REFLEKSI SISWA TERHADAP PERANGKAT DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
Nama siswa
:
kelompok
:
Kegiatan kelompok
:
Kelas
:
Tanggal
:
Sub pokok bahasan
:
Petunjuk : Isilah refleksi ini dengan jujur dan benar. Refleksi ini tidak berpengaruh terhadap penilaian akademik, oleh karena itu, jawablah sesuai dengan keadaan anda! No. 1.
2.
3.
Pertanyaan Bagaimana pendapat anda mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation jika dibandingkan dengan model pembelajaran sebelumnya? Untuk mencapai tujuan pembelajaran akuntansi materi persamaan dasar akuntansi, anda lebih memilih yang mana? Apakah dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dapat menambah semangat anda untuk mempelajari materi tersebut? Manfaat apa saja yang anda dapatkan dalam pembelajaran hari ini?
4.
Hambatan apa yang anda temui saat belajar akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada hari ini?
5.
Tuliskan pengalaman anda hari ini selama belajar akuntansi dengan materi persamaan dasar akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation?
Komentar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
Lampiran 7
Refleksi Guru Terhadap Perangkat Dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation
Nama Guru
:
Kegiatan kelompok
:
Kelas
:
Tanggal
:
Sub pokok bahasan
:
Petunjuk : Isilah refleksi ini dengan jujur dan benar. Refleksi ini tidak berpengaruh terhadap penilaian akademik, oleh karena itu, jawablah sesuai dengan keadaan anda!
1. Bagaimana pendapat anda mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation
jika dibandingkan
dengan
model
pembelajaran
sebelumnya? Apakah anda berminat untuk melaksanakan KBM berikutnya seperti yang telah anda lakukan seperti saat ini?
2. Apakah dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dapat menambah semangat siswa untuk mempelajari materi tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
3. Manfaat apa saja yang anda dapatkan dalam pembelajaran hari ini?
4. Hambatan apa yang anda temui saat mengajar akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation khususnya pada hari ini?
5. Tuliskan pengalaman anda hari ini selama mengajar akuntansi materi persamaan dasar akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
Lampiran 8 (Pertemuan 3)
Penilaian Presentasi Kelompok* Kelompok: 1 No.
Skala Nilai
Aspek yang Dinilai 1
1.
2
3
Penguasaan kelompok terhadap materi yang
4 v
dipresentasikan. 2.
Kerjasama pada saat mempresentasikan hasil
v
investigasi kelompok. 3.
Peralatan yang digunakan kelompok pada saat v
presentasi (menarik dan mendukung materi yang dipresentasikan). 4.
Penampilan kelompok pada saat menjelaskan v
materi yang dipresentasikan (jelas dan mudah dimengerti). 5.
Keterbukaan kelompok terhadap pendapat
v
atau kritikan dari kelompok lain. Jumlah
16
Rata-rata Terbobot
5.3
*Adaptasi dari: Solihatin dan Raharjo (2007: 55), Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS).
Keterangan skala nilai: 1 = Sangat Rendah 2 = Rendah 3 = Sedang 4 = Tinggi 5 = Sangat Tinggi Penilai: kelompok 7
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
Tabel Penilaian Presentasi Kelompok* Kelompok: 2 No.
Skala Nilai
Aspek yang Dinilai 1
1.
2
3
Penguasaan kelompok terhadap materi yang
4 v
dipresentasikan. 2.
Kerjasama pada saat mempresentasikan hasil
v
investigasi kelompok. 3.
Peralatan yang digunakan kelompok pada saat v
presentasi (menarik dan mendukung materi yang dipresentasikan). 4.
Penampilan kelompok pada saat menjelaskan materi yang dipresentasikan (jelas dan mudah
v
dimengerti). 5.
Keterbukaan kelompok terhadap pendapat
v
atau kritikan dari kelompok lain. Jumlah
16
Rata-rata Terbobot
5.3
*Adaptasi dari: Solihatin dan Raharjo (2007: 55), Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS).
Keterangan skala nilai: 1 = Sangat Rendah 2 = Rendah 3 = Sedang 4 = Tinggi 5 = Sangat Tinggi Penilai: kelompok 3
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
Tabel Penilaian Presentasi Kelompok* Kelompok: 3 No.
Skala Nilai
Aspek yang Dinilai 1
1.
Penguasaan kelompok terhadap materi yang
2
3
4
v
dipresentasikan. 2.
Kerjasama pada saat mempresentasikan hasil
v
investigasi kelompok. 3.
Peralatan yang digunakan kelompok pada saat v
presentasi (menarik dan mendukung materi yang dipresentasikan). 4.
Penampilan kelompok pada saat menjelaskan materi yang dipresentasikan (jelas dan mudah
v
dimengerti). 5.
Keterbukaan kelompok terhadap pendapat
v
atau kritikan dari kelompok lain. Jumlah Rata-rata Terbobot
17 5.67
*Adaptasi dari: Solihatin dan Raharjo (2007: 55), Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS).
Keterangan skala nilai: 1 = Sangat Rendah 2 = Rendah 3 = Sedang 4 = Tinggi 5 = Sangat Tinggi Penilai: kelompok 6
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
Tabel Penilaian Presentasi Kelompok* Kelompok: 4 No.
Skala Nilai
Aspek yang Dinilai 1
1.
2
3
Penguasaan kelompok terhadap materi yang
4 v
dipresentasikan. 2.
Kerjasama pada saat mempresentasikan hasil
v
investigasi kelompok. 3.
Peralatan yang digunakan kelompok pada saat v
presentasi (menarik dan mendukung materi yang dipresentasikan). 4.
Penampilan kelompok pada saat menjelaskan materi yang dipresentasikan (jelas dan mudah
v
dimengerti). 5.
Keterbukaan kelompok terhadap pendapat
v
atau kritikan dari kelompok lain. Jumlah
18
Rata-rata Terbobot
6
*Adaptasi dari: Solihatin dan Raharjo (2007: 55), Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS).
Keterangan skala nilai: 1 = Sangat Rendah 2 = Rendah 3 = Sedang 4 = Tinggi 5 = Sangat Tinggi Penilai: kelompok 5
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
Tabel Penilaian Presentasi Kelompok* Kelompok: 5 No.
Skala Nilai
Aspek yang Dinilai 1
1.
2
3
Penguasaan kelompok terhadap materi yang
4 v
dipresentasikan. 2.
Kerjasama pada saat mempresentasikan hasil
v
investigasi kelompok. 3.
Peralatan yang digunakan kelompok pada saat v
presentasi (menarik dan mendukung materi yang dipresentasikan). 4.
Penampilan kelompok pada saat menjelaskan materi yang dipresentasikan (jelas dan mudah
v
dimengerti). 5.
Keterbukaan kelompok terhadap pendapat
v
atau kritikan dari kelompok lain. Jumlah
18
Rata-rata Terbobot
6
*Adaptasi dari: Solihatin dan Raharjo (2007: 55), Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS).
Keterangan skala nilai: 1 = Sangat Rendah 2 = Rendah 3 = Sedang 4 = Tinggi 5 = Sangat Tinggi Penilai: kelompok 2
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
Tabel Penilaian Presentasi Kelompok* Kelompok: 6 No.
Skala Nilai
Aspek yang Dinilai 1
1.
2
3
Penguasaan kelompok terhadap materi yang
4 v
dipresentasikan. 2.
Kerjasama pada saat mempresentasikan hasil
v
investigasi kelompok. 3.
Peralatan yang digunakan kelompok pada saat v
presentasi (menarik dan mendukung materi yang dipresentasikan). 4.
Penampilan kelompok pada saat menjelaskan materi yang dipresentasikan (jelas dan mudah
v
dimengerti). 5.
Keterbukaan kelompok terhadap pendapat
v
atau kritikan dari kelompok lain. Jumlah Rata-rata Terbobot
17 5.67
*Adaptasi dari: Solihatin dan Raharjo (2007: 55), Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS).
Keterangan skala nilai: 1 = Sangat Rendah 2 = Rendah 3 = Sedang 4 = Tinggi 5 = Sangat Tinggi Penilai: kelompok 4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
Tabel Penilaian Presentasi Kelompok* Kelompok: 7 No.
Skala Nilai
Aspek yang Dinilai 1
1.
2
Penguasaan kelompok terhadap materi yang
3
4
v
dipresentasikan. 2.
Kerjasama pada saat mempresentasikan hasil
v
investigasi kelompok. 3.
Peralatan yang digunakan kelompok pada saat v
presentasi (menarik dan mendukung materi yang dipresentasikan). 4.
Penampilan kelompok pada saat menjelaskan materi yang dipresentasikan (jelas dan mudah
v
dimengerti). 5.
Keterbukaan kelompok terhadap pendapat
v
atau kritikan dari kelompok lain. Jumlah Rata-rata Terbobot
14 4.67
*Adaptasi dari: Solihatin dan Raharjo (2007: 55), Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS).
Keterangan skala nilai: 1 = Sangat Rendah 2 = Rendah 3 = Sedang 4 = Tinggi 5 = Sangat Tinggi Penilai: kelompok 1 Lampiran 8 (Pertemuan 5)
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
Tabel Penilaian Presentasi Kelompok* Kelompok: 6 No.
Skala Nilai
Aspek yang Dinilai 1
1.
2
3
Penguasaan kelompok terhadap materi yang
4 v
dipresentasikan. 2.
Kerjasama pada saat mempresentasikan hasil
v
investigasi kelompok. 3.
Peralatan yang digunakan kelompok pada saat v
presentasi (menarik dan mendukung materi yang dipresentasikan). 4.
Penampilan kelompok pada saat menjelaskan materi yang dipresentasikan (jelas dan mudah
v
dimengerti). 5.
Keterbukaan kelompok terhadap pendapat
v
atau kritikan dari kelompok lain. Jumlah
16
Rata-rata Terbobot
5.3
*Adaptasi dari: Solihatin dan Raharjo (2007: 55), Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS).
Keterangan skala nilai: 1 = Sangat Rendah 2 = Rendah 3 = Sedang 4 = Tinggi 5 = Sangat Tinggi Penilai: kelompok 1
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
Tabel Penilaian Presentasi Kelompok* Kelompok: 6 No.
Skala Nilai
Aspek yang Dinilai 1
1.
2
3
Penguasaan kelompok terhadap materi yang
4
5
v
dipresentasikan. 2.
Kerjasama pada saat mempresentasikan hasil
v
investigasi kelompok. 3.
Peralatan yang digunakan kelompok pada saat v
presentasi (menarik dan mendukung materi yang dipresentasikan). 4.
Penampilan kelompok pada saat menjelaskan materi yang dipresentasikan (jelas dan mudah
v
dimengerti). 5.
Keterbukaan kelompok terhadap pendapat
v
atau kritikan dari kelompok lain. Jumlah
18
Rata-rata Terbobot
6
*Adaptasi dari: Solihatin dan Raharjo (2007: 55), Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS).
Keterangan skala nilai: 1 = Sangat Rendah 2 = Rendah 3 = Sedang 4 = Tinggi 5 = Sangat Tinggi Penilai: kelompok 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
Tabel Penilaian Presentasi Kelompok* Kelompok: 6 No.
Skala Nilai
Aspek yang Dinilai 1
1.
Penguasaan kelompok terhadap materi yang
2
3
4
v
dipresentasikan. 2.
Kerjasama pada saat mempresentasikan hasil
v
investigasi kelompok. 3.
Peralatan yang digunakan kelompok pada saat v
presentasi (menarik dan mendukung materi yang dipresentasikan). 4.
Penampilan kelompok pada saat menjelaskan materi yang dipresentasikan (jelas dan mudah
v
dimengerti). 5.
Keterbukaan kelompok terhadap pendapat
v
atau kritikan dari kelompok lain. Jumlah
15
Rata-rata Terbobot
5
*Adaptasi dari: Solihatin dan Raharjo (2007: 55), Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS).
Keterangan skala nilai: 1 = Sangat Rendah 2 = Rendah 3 = Sedang 4 = Tinggi 5 = Sangat Tinggi Penilai: kelompok 5
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
Tabel Penilaian Presentasi Kelompok* Kelompok: 6 No.
Skala Nilai
Aspek yang Dinilai 1
1.
Penguasaan kelompok terhadap materi yang
2
3
4
v
dipresentasikan. 2.
Kerjasama pada saat mempresentasikan hasil
v
investigasi kelompok. 3.
Peralatan yang digunakan kelompok pada saat v
presentasi (menarik dan mendukung materi yang dipresentasikan). 4.
Penampilan kelompok pada saat menjelaskan materi yang dipresentasikan (jelas dan mudah
v
dimengerti). 5.
Keterbukaan kelompok terhadap pendapat
v
atau kritikan dari kelompok lain. Jumlah Rata-rata Terbobot
17 5.67
*Adaptasi dari: Solihatin dan Raharjo (2007: 55), Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS).
Keterangan skala nilai: 1 = Sangat Rendah 2 = Rendah 3 = Sedang 4 = Tinggi 5 = Sangat Tinggi Penilai: kelompok 7
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
Lampiran 9 Hasil Wawancara dengan Siswa
1. Nama Siswa : Nungky (Kelompok 6) P : Apakah menurut kamu pembelajaran kooperatif tipe group investigation ini mengasyikkan atau tidak? N : Ada asyiknya dan ada tidaknya. P : Jelaskan alasanmu! N : Ya, asyik karena suasananya lebih enjoy daripada di kelas dan lebih bervariasi. Tidaknya karena banyak yang ramai, jadi kalau ingin bertanya kepada guru, ibunya tidak fokus pada pertanyaan kita karena harus melayani banyak siswa. P : Apakah kamu lebih merasa senang belajar dengan model pembelajaran seperti ini atau pembelajaran biasanya yang monoton? N : Kalau aku lebih senang yang biasanya karena tidak terlalu ramai sehingga bisa lebih fokus belajarnya.
2. Nama Siswa : Fresti (Kelompok 3) P : Menurut kamu penguasaan materi dengan pembelajaran seperti ini menjadi lebih jelas atau tidak? F : Menurut saya dengan pembelajaran seperti ini materi dapat dikuasai dengan baik. Karena dalam pembelajaran seperti ini, kita diajak untuk langsung mempraktekkannya sehingga tidak hanya teori saja. Jadi, guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
menjelaska terlebih dahulu kemudian kita langsung praktek dengan mencari sendiri sumber-sumbernya dan apabila ada kesulitan kita bisa bertanya langsung kepada guru. Sedangkan pembelajaran yang biasanya hanya ceramah saja dan siswa cenderung pasif. Karena itu saya lebih senang dengan pembelajaran seperti ini.
3. Nama Siswa : Ratih (Kelompok 7) P : Apakah kamu lebih merasa senang belajar dengan model pembelajaran seperti ini atau pembelajaran biasanya? R : Sebenarnya lebih senang dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation, akan tetapi pada waktu kerja kelompok yang bekerja hanya beberapa orang saja. P : Apakah ada sisi positif dari pembelajaran seperti ini? R : Ya, kita bisa saling bertukar pikiran dengan teman sendiri sehingga mereka akan siap membantu jika kita menemukan kesulitan.
4. Nama Siswa : Diah (Kelompok 2) P : Bagaimana suasana pembelajaran akuntansi sebelumnya dengan menggunakan metode ceramah? D : Pembelajaran sebelumnya itu hanya ceramah saja dan selalu dilakukan di dalam kelas sehingga membuat bosan dan cenderung mengantuk saat guru sedang menjelaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212
P : Apakah kamu menemukan suasana belajar yang lebih menyenangkan dalam pembeljaran kooperatif tipe group investigation ini? D : Ya jelas saya menemukan suasana belajar yang lebih menyenangkan seperti yang saya inginkan. P : Dapatkah kamu memberikan alasannya? D : Alasannya karena kita tidak belajar di dalam kelas saja, tetapi kita juga bisa belajar di ruang multimedia, di perpustakaan bahkan belajar bersama di luar sekolah yang jarang dilakukan. Selama ini, jarang diadakan kerja kelompok seperti ini. Tugas yang diberikan harus dikerjakan secara individu. Dengan pembelajaran seperti ini saya jadi semangat belajar. P : Manfaat apa saja yang kamu dapatkan dari pembelajaran ini? D : Saya bisa mengeluarkan pendapat, memahami dan menghargai pemikiran teman yang berbeda, mengetahui banyak hal yang tidak diketahui sebelumnya, lebih cepat paham karena kita yang mencari tahu sendiri materinya dan semua hasil penyelidikan langsung didiskusikan dalam kelompok maupun dengan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213
Lampiran 10 Hasil Wawancara dengan Guru
Nama Guru : Maria Sri Setiti, BA (Guru Akuntansi SMA Negeri 5 Yogyakarta)
P
: Apakah Ibu dapat memberikan gambaran atau mempresentasikan partisipasi siswa seperti bertanya pada guru dan teman dalam pembelajaran sebelumnya?
G : Yang waktu ceramah yang mengajukan pertanyaan sekitar 50%, kemudian jika diberi tugas......itu 90% siswa langsung mengerjakan. Namun, memang ada juga siswa yang tidak......yang tidak......simpatik, begitu.
P
: Apakah ada saran untuk model pembelajaran kooperatif dan mengapa ibu tidak melaksanakan model pembelajaran ini?
G : Pembelajaran
secara
kooperatif
itu......menyita
waktu
sehingga
kurikulum KTSP itu tidak ter......terpenuhi dalam waktu satu tahun sehingga kami tidak melaksanakan......tidak penuh melaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214
P
: Apakah menurut Ibu pembelajaran seperti ini efektif untuk membuat daya kritis siswa lebih berkembang atau tidak?
G : Kalau daya kritis siswa lebih bagus daripada kalau yang ceramah ya...itu...kalau itu saya akui lebih bagus, hanya itu waktu yang terlalu lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215
LAMPIRAN 11 PERANGKAT PEMBELAJARAN DAN SOAL-SOAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Satuan Pelajaran
Sekolah
: SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Sub Pokok Bahasan : -
Menerapkan pencatatan transaksi keuangan secara sederhana.
-
Menyusun laporan keuangan.
Kelas / Program
: XI / IS 2
Semester
:I
Tahun Pengajaran
: 2007/2008
Waktu
: 8 x 45menit
I.
Standar Kompetensi Kemampuan
mendeskripsikan
proses
terbentuknya
keuangan.
II.
Kompetensi Dasar Kemampuan menerapkan struktur dasar akuntansi.
III.
IV.
Indikator -
Siswa mampu menganalisis transaksi keuangan.
-
Siswa mampu mengidentifikasi dokumen sumber.
-
Siswa mampu menjelaskan persamaan dasar akuntansi.
-
Siswa mampu menyusun laporan keuangan.
Materi Pelajaran A. Transaksi Keuangan •
Definisi transaksi keuangan.
laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
•
Bentuk perkiraan.
•
Pencatatan transaksi keuangan ke dalam laporan keuangan.
B. Dokumen sumber akuntansi •
Sumber pencatatan
•
Macam- macam bukti transaksi
•
Transaksi tunai dan transaksi kredit
C. Persamaan Dasar Akuntansi •
Persamaan akuntansi.
•
Persamaan akuntansi dengan konsep kesatuan usaha.
D. Laporan keuangan sederhana
V.
•
Laporan keuangan
•
Laporan laba/rugi
•
Laporan perubahan modal
•
Neraca
•
Laporan arus kas
Kegiatan Pembelajaran Ø Ceramah Ø Tanya Jawab Ø Diskusi Kelompok Ø Tugas-tugas
VI.
Sumber belajar A. Buku Guru Firdaus, Yoga. 2004. Akuntansi I. Jakarta: Erlangga. Suhadimanto, Amir. 2005. Akuntansi 1A. Jakarta: Yudhistira. B. Buku Siswa Sariono, Endro; dkk. Ekonomi. 2007. Jakarta: Ganeca Exact.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VII.
Evaluasi (waktu : 1 x 45 menit) A. Soal-soal 1. Oenix mendirikan perusahaan dengan nama duck art dan ia mendepositokan uangnya sebagai modal Rp10.000,- dan menarik pinjaman dari Bank BRS sebesar Rp20.000,- untuk perusahaannya. Jelaskan pengaruh transaksi tersebut dalam pembentukkan persamaan akuntansi! 2. Sebut dan jelaskan macam- macam bukti transaksi!(minimal 3) 3. Jelaskan rumus persamaan akuntansi! 4. Laporan keuangan perusahaan Oenix per 30 Juni 2006 adalah sebagai berikut : Ø Pendapatan Usaha
Rp 7.700.000,-
Ø Biaya sewa ruang
Rp 120.000,-
Ø Biaya listrik dan air
Rp 400.000,-
Ø Biaya gaji
Rp 600.000,-
Ø Biaya perlengkapan
Rp 300.000,-
Ø Biaya penyusutan peralatan
Rp 100.000,-
B. Jawaban 1. Harta
=
Utang
+
Modal
Kas
=
Utang Bank
+ Modal Oenix
10.000
=
20.000
=
20.000
30.000
=
20.000
+ 10.000
+ 10.000
2. Macam- macam bukti transaksi : v Kuintansi: surat bukti telah membayar suatu jumlah uang tertentu. v Faktur:
penghitungan
penjualan
dengan
pembayaran
kemudian, yang disampaikan oleh penjual kepada pembeli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v Cek: surat perintah kepada bank untuk membayar sejumlah uang
tertentu
kepada
orang
yang
namanya
disebutkan dalam surat cek ini.
3. Rumus persamaan akuntansi adalah: Harta = Utang + Modal perusahaan selalu melaporkan posisi keuangan dengan menunjukkan aktiva sebagai sarana atau sumber ekonomi yang dikuasai oleh perusahaan, sedangkan pasiva menunjukkan sebagai asal atau sumber pertama pendanaaan aktiva tersebut. hal ini menimbulkan hubungan fungsional antara aktiva dan pasiva, yang kemudian hubungan tersebut disebut sebagai persamaan dasar akuntansi.
4. Penyusunan laporan keuangan laba/rugi dari perusahaan Oenix adalah sebagai berikut: Perusahaan OENIX Laporan Laba/Rugi Untuk periode yang berakhir 31 Januari 2003
Pendapatan: Pendapatan usaha
Rp. 7.700.000,-
Beban-beban: - Biaya sewa ruang
Rp. 120.000,-
- Biaya listrik dan air
Rp. 400.000,-
- Biaya gaji
Rp. 600.000,-
- Biaya perlengkapan
Rp. 300.000,-
- Beban penyusutan peralatan Rp. 100.000,- + Jumlah beban
Rp. 1.520.000,- -
Laba bersih
Rp. 6.180.000,-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
FORMAT SILABUS SISTEM PENGUJIAN BERBASIS KEMAMPUAN DASAR SISWA SMA Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi
: SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA : Akuntansi : XI IS 2/I : Mendeskripsikan Proses Terbentuknya Laporan Keuangan.
Pengujian Kemampuan Dasar 1. Menganal isis transaksi keuangan
Materi Pelajaran
Uraian Materi
1.1 Pengertian Transaksi Keuangan.
1.1.1. Pengertian transaksi keuangan
1.2 Analisis Transaksi keuangan.
1.2.1.Transaksi yang m empengaruhi perubahan harta dengan harta. 1.2.2.Transaksi yang mempengaruh i harta dengan hutang. 1.2.3.Transaksi yang mempengaruh i perubahan harta dengan
Pengalaman Belajar
Alokasi Waktu
Indikator Ketercapaian
1. Mengan alisis pengerti an dan definisi akuntan si. 2. Mengan alisis transaks i keuang an dan pengaru hnya terhada p: harta, hutang, modal, pendap
1 x 45’
1. Menafsirka n pengertian transaksi keuangan. 2. Menunjukk an transaksi yang mempenga ruhi perubahan harta dengan harta. 3. Menunjukk an transaksi yang mempenga
Jenis Tagihan
Bentuk Soal
Pertanyaan Lisan lisan di kelas.
Pertanyaan Lisan lisan di kelas.
Pertanyaan Lisan lisan di kelas.
No. Soal
Sumbe r Bahan Suhadi manto, Amir. 2005. Akunta nsi IA. Jakarta : Yudhis tira.
Sarion o, Endro; dkk. 2007. Ekono mi. Jakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
modal.
2. Mengiden tifikasi dokumen sumber.
2.1. Dokumendokumen sumber.
2.1.1.Bukti pencatatan (Dokumendokumen sumber) dibedakan menjadi 2, yakni: • Dokumen sumber yang bersifat intern,
atan dan beban.
1.
mengid entifikas i dokume ndokume n sumber dengan mengkaj i sumbersumber
ruhi perubahan harta dengan hutang. 4. Menunjukk an transaksi yang mempenga ruhi perubahan harta dengan modal.
2 x 45’
1. Menunjukk an bukti transaksi yang bersifat intern dan ekstern.
: Ganec a Exact. Pertanyaan Lisan lisan di kelas.
Tugas kelompok
Suhadi manto, Amir. 2005. Akunta nsi IA. Jakarta : Yudhis tira.
Sarion
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
missal: bukti memomemo penyusuta n aktiva tetap, memo pengaloka sian beban, memo penghapu san piutang. Dokumen sumber yang bersifat ekstern, misal: kuitansi, faktur, nota, dll.
dokume n tersebut.
3.1. 1.Struktur dasar persamaan akuntansi. 3.1.2.Persamaan
1. Mengan alisa persam aan
•
3. Menerapk 3.1.Struktur an dasar dasar akuntansi. persamaan akuntansi.
o, Endro; dkk. 2007. Ekono mi. Jakarta : Ganec a Exact.
2 x 45’
1. Menafsirka n struktur dasar akuntansi.
Pertanyaan Lisan lisan di kelas
Suhadi manto, Amir. 2005.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.2.Persamaan dasar akuntansi.
4. Menyusun laporan keuangan.
4.1. Laporan keuangan: a) Laporan laba rugi. b) Laporan Perubaha n modal. c) Neraca d) Arus Kas
dasar akuntansi.
4.1.1.Laporan Keuangan: 1) Laporan laba rugi • Bentuk single step • Bentuk multiple step 2) Laporan perubahan modal 3) Neraca • Bentuk skontro • Bentuk staffel 4) Arus kas • Metode langsung • Metode tidak langsung
dasar akuntan si.
1. Mempr aktekka n penyus unan laporan keuang an dari persam aan dasar akuntan si.
3 x 45’
2. Membuat persamaan akuntansi.
Tugas kelompok.
1. Membuat laporan keuangan laba rugi. 2. Membuat laporan keuangan perubahan modal. 3. Membuat neraca. 4. Membuat arus kas.
Pertanyaan Lisan lisan di kelas dan tugas kelompok.
Akunta nsi IA. Jakarta : Yudhis tira.
Sarion o, Endro; dkk. 2007. Ekono mi. Jakarta : Ganec a Exact.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah
: SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA
Mata Pelajaran
: Akuntansi
Kelas/ Semester
: XI / I (Gasal)
Standar Kompetensi
: Siswa mendiskripsikan proses terbentuknya laporan keuangan.
Kompetensi dasar
: Siswa mampu menerapkan struktur dasar akuntansi
Indikator
: -
siswa mampu menganalisis transaksi keuangan
-
siswa mampu mengidentifikasi dokumen sumber
-
siswa
mampu
menerapkan
persamaan
dasar
akuntansi Alokasi Waktu
siswa mampu menyusun laporan keuangan
: 8 x 45 menit
I. Tujuan Pembelajaran •
Siswa mampu mendeskripsikan pengertian transaksi keuangan.
•
Siswa mampu mengidentifikasi pengaruh transaksi keuangan terhadap harta utang, modal, pendapatan dan modal.
•
Siswa mampu mengidentifikasi sumber-sumber pencatatan.
•
Siswa mampu menganalisis persamaan dasar akuntansi.
•
Siswa mampu mempraktekkan penyusunan pelaporan keuangan dari persamaan dasar akuntansi.
II. Materi Ajar Struktur dasar akuntansi.
III. Metode Pembelajaran Ceramah dan Tanya Jawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IV. Langkah- langkah Kegiatan Pembelajaran •
Orientasi 1.
Guru memberikan salam dan menanggapi situasi kelas.
2.
Mengemukakan tujuan belajar mengajar
3.
Menjelaskan keterkaitan antara materi yang terdahulu yaitu pedoman akuntansi dengan materi yang akan diberikan yaitu struktur dasar akuntansi.
•
Kegiatan Inti Ø Pertemuan 1 : 1.
Menjelaskan transaksi keuangan, sumber pencatatan dan struktur dasar persamaan akuntansi.
2.
Melakukan kegiatan pemilihan topik dari materi transaksi keuangan, sumber pencatatan dan struktur dasar persamaan akuntansi, kemudian pembentukkan kelompok dan perencanaan prosedur pembelajaran.
3.
Melakukan kegiatan praktek mengisi bukti-bukti transaksi
dari
transaksi- transaksi
yang
telah
disediakan. Ø Pertemuan 2 : 1. Melakukan kegiatan investigasi materi transaksi keuangan, sumber pencatatan dan struktur dasar persamaan akuntansi di perpustakaan. 2. Pemberian tugas kelompok untuk mempersiapkan presentasi. Ø Pertemuan 3: 1. Mempresentasikan hasil investigasi kelompok dengan berbagai media. 2. Mengerjakan
soal
kuis
untuk
materi
sumber
pencatatan dan persamaan dasar akuntansi. 3. Membuat
refleksi
pribadi
mengenai
model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ø Pertemuan 4: 1. Menjelaskan tentang penyusunan laporan keuangan. 2. Melakukan kegiatan pemilihan topik dari materi penyusunan
laporan
keuangan,
kemudian
pembentukkan kelompok dan perencanaan prosedur pembelajaran. 3. Melakukan kegiatan penyelidikan materi laporan keuangan sesuai topik yang sudah dipilih oleh masing- masing kelompok dengan berbagai referensi buku di dalam maupun di luar sekolah. Ø Pertemuan 5: 1. Mempresentasikan hasil investigasi kelompok dengan berbagai media. 2. Menjawab soal kuis lisan untuk materi penyusunan laporan keuangan. 3. Membuat
refleksi
pribadi
mengenai
model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation untuk siklus kedua •
Penutup 1.
Memberikan pertanyaan balikan kepada siswa seputar materi yang telah diberikan.
2.
Memberikan kesimpulan kepada siswa sebagai ringkasan dari materi yang telah diberikan.
V. Alat/Sumber Belajar Suhadimanto, Amir. 2005. Akuntansi 1A. Jakarta: Yudhistira. Sariono, Endro; dkk. 2007. Ekonomi. Jakarta: Ganeca Exact. Firdaus, Yoga. 2004. Akuntansi I. Erlangga : Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VI. Penilaian 1. Proses Belajar
: Pengamatan keaktifan siswa
2. Hasil Belajar
: Lisan dan Tertulis
Yogyakarta, 20 Agustus 2007
Bernadetha Novianti Mahasiswa Validator:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SOAL KUIS AWAL (sebelum pelaksanaan tindakan)
1. Oenix mendirikan perusahaan dengan nama duck art dan ia mendepositokan uangnya sebagai modal Rp10.000,- dan menarik pinjaman dari Bank BRS sebesar Rp20.000,- untuk perusahaannya. Jelaskan pengaruh transaksi tersebut dalam pembentukkan persamaan akuntansi! (Skor 35) 2. Sebut dan jelaskan tiga macam bukti transaksi!(Skor 30) 3. Jelaskan rumus persamaan akuntansi! (Skor 35)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SOAL LATIHAN 1
Salinlah transaksi-transaksi berikut ke dalam bukti-bukti pencatatan dan catatlah ke dalam persamaan akuntansi disertai dengan analisisnya !
01 November 2005
Tuan Bogel memulai usahanya membuka salon yang diberi nama Cungkring Barber. Ia menginvestasikan uang tunai sebesar Rp. 50.000.000,- sebagai ekuitas pertamanya.
05 November 2005
Perusahaan menyewa sebuah bangunan untuk satu tahun dengan harga Rp. 12.000.000,- tunai.
15 November 2005
Perusahaan membeli beberapa gunting, kursi, meja, dan kaca rias dengan harga Rp. 15.000.000,- tunai.
20 November 2005
Perusahaan menerima pendapatan dari salon sebesar Rp. 200.000,-
23 November 2005
Perusahaan membeli shampo, conditioner, pewarna rambut dan obat untuk keperluan creambath dari toko Mutiara dengan harga Rp. 10.000.000,-. Dibayar tunai sebesar Rp. 4.000.000,- sisanya dengan kredit.
25 November 2005
Perusahaan menerima pendapatan dari salon sebesar Rp. 300.000,-
29 November 2005
Perusahaan membayar gaji karyawan Rp. 450.000,-
31 November 2005
Tuan Bogel mengambil uang dari perusahaan sebesar Rp. 1.000.000,- untuk keperluan pribadi.
~ GOOD LUCK ~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Soal Kuis 1. Oyon mendirikan usaha jasa photo copy pada awal Juli 2003 yang bernama ”Ndut Photo Copy”. Selama bulan tersebut terjadi transaksi-transaksi sebagai berikut: Juni 01 02
Oyon menginvestasikan uang tunai
Rp. 1.000.000,-
Dibeli secara kredit: •
Peralatan photo copy
Rp. 1.500.000,-
•
Perlengkapan photo copy
Rp. 150.000,-
10
Diterima uang tunai dari jasa photo copy
Rp.
50.000,-
17
Diambil uang perusahaan untuk keperluan pribadi Rp. 100.000,-
30
Dibayar beban telepon dan listrik
Rp. 200.000,-
Berdasarkan data di atas, anda diminta untuk membuat persamaan dasar akuntansinya!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Letakkanlah daftar akun-akun berikut ini pada posisi debit atau kredit sesuai bagan yang disediakan! a. Tanah
e. Perlengkapan
b. Prive
f. Utang usaha
c. Peralatan kantor
g. Beban gaji
d. Investasi pemilik
h. Kas
Kenaikan/penurunan Debit
(saldo normal) (+) / (-)
3. Faktur adalah ..........
Kredit (+) / (-)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SOAL KUIS II Persamaan dasar akuntansi “Laundry Boy” di bawah ini adalah milik Pak Tiger per 30 Juni 2004. Anda diminta untuk membuat laporan keuangan: 1. Rugi laba (single step) 2. Perubahan modal 3. Neraca (bentuk skontro)
(dalam ribuan rupiah)
Tgl.
Kas
Perleng kapan
Sewa Dibayar
Peralatan
Utang
Modal
Ket
4.000
Investasi
Dimuka Jun
01
4.000
02 4.000 05
Saldo
2.000
2.500
4.000
500
1.200
Sewa 2.000
2.500
4.000 1.000
500
1.200
2.000
2.500
500
1.200
2.000
1.000
Bayar Utang 5.000 (150)
500
1.200
2.000
1.000
1.200
2.000
~ GOOD LUCK ~
1.000
Prive
4.850 (250)
500
Pendapatan
5.000
(1.500)
(250) 1.900
Dibeli kredit
1.200
(150) 2.150
30
500
(1.500) 2.300
17
2.500
1.000 3.800
15
2.000
(1.200) 2.800
10
500
4.600
Beban lain”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 235
LAMPIRAN 12 DOKUMENTASI FOTO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 236
Foto 1: Siswa saat melakukan aktivitas bertanya kepada guru.
Foto 2: Guru sedang memberikan penjelasan kepada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 237
Foto 3: Siswa tampak aktif dalam kelompok investigasi.
Foto 4: Siswa melakukan investigasi terhadap kelompok lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 238
Foto 5: Guru hanya bertindak sebaga i fasilitator dan motivator.
Foto 6: Siswa melakukan kegiatan investigasi di perpustakaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 239
Foto 7: Salah satu kelompok yang melakukan kegiatan presentasi.
Foto 8: Kelompok presentasi saat menjawab pertanyaan dari kelompok lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 240
LAMPIRAN 13 SURAT-SURAT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI