PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA (Studi kasus : mahasiswa Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma )
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: YOHANES GEDEON NIM : 071334027
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA (Studi kasus : mahasiswa Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma )
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: YOHANES GEDEON NIM : 071334027
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada: Tuhan Yesus Kristus yang selalu melindungi dan menyertai saya. Orangtuaku tercinta yang selalu menyayangi dan mendukung saya dalam cinta, kasih sayang dan pengorbanan yang membuat hidup saya menjadi lebih berarti. Tanpa mereka saya bukan siapa-siapa. Adikku tersayang Yohana selalu menyayangi dan mendukung saya dari jauh. Keluarga besar saya yang selalu memberi dukungan baik lewat doa, semangat, maupun materi. Terima kasih untuk segalanya. My Lovely Dermawati yang selalu menemani dan mendukung saya dalam mengerjakan skripsi ini. Terima kasih untuk ketulusan cinta dan kasih sayangmu selama ini. Teman-teman seperjuangan yang selalu mendoakan dan mendukung dengan gayanya masing-masing. Terima kasih untuk kebersamaannya.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Orang“Orang-Orang Yang Orang Senangi Adalah OrangOrang-Orang Yang Senang Menyenangi Orang Lain”
“ Baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan” (Amsal 1 : 5)
“Hai
anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyiamenyia-nyiakan ajaran ibumu (Amsal 1 : 8)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA Studi kasus : mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Yohanes Gedeon Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara: (1) kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mahasiswa; (2) perilaku belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Populasi dari penelitian ini yaitu mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultasi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 mahasiswa. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analisis data menggunakan korelasi ranking spearman. Hasil penelitian menunjukkan: (1) tidak ada hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dan prestasi belajar (rHitung sebesar 0,074 < rTabel 0,195) dan angka probabilitas ( ) sebesar 0,466 lebih besar dari taraf signifikansi ( ) sebesar 0,05; (2) tidak ada hubungan positif dan signifikan antara perilaku belajar dan prestasi belajar (rHitung sebesar 0.040 < rTabel 0,195) dan angka probabilitas ( ) sebesar 0,693 lebih besar dari taraf signifikansi ( ) sebesar 0,05.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE RELATIONSHIP BETWEEN EMOTIONAL INTELLIGENCE, LEARNING BEHAVIOR AND STUDENT'S LEARNING ACHIEVEMENT A case study on students of: Economics Education Study Program, Accounting Department, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta. Yohanes Gedeon Sanata Dharma University Yogyakarta 2012 This study aims to determine whether there is a positive and significant relationship between: (1) emotional intelligence and learning achievement of students; (2) learning behavior and learning achievement of students. The population of this research are students of Economics Department, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University. The numbers of samples are 100 students. The sampling technique is a proportional random sampling technique. The data collection technique is a questionnaire. Data analysis technique is Spearman correlation. The results show that: (1) there isn’t any relationship between emotional intelligence and academic achievement (rCalculate is 0,074 < rTable0,195) and the probability ( ) is 0,466, bigger than the significant degree ( ) 0,05 ; (2) there isn’t any relationship between learning behavior and academic achievement (rCalculate is 0,040 < rTable 0,195) and the probability ( ) is 0,693 bigger than the significant degree ( ) of 0,05.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada-Mu Tuhan, atas segala rahmat dan penyertaan-Mu saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi program sarjana Pendidikan Akuntansi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Dalam rangka penulisan skripsi ini tentunya melibatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan yang paling berharga ini, penulis ingin menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta; 2. Bapak Indra Darmawan, SE., M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengtahuan Sosial , Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta;
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta; 4. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M. SA. Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan serta masukan berupa kritikan dan saran demi kesempurnaan skripsi ini; 5. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah menguji penulis pada saat ujian sarjana dan memberikan pengarahan serta masukan positif bagi skripsi ini;
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah menguji penulis pada saat ujian sarjana dan memberikan pengarahan serta masukan positif bagi skripsi ini; 7. Seluruh dosen dan karyawan sekretariat Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama penulis menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta; 8. Pimpinan dan seluruh staf beserta karyawan perpustakaan kampus I Mrican, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah bersedia melayani peminjaman buku-buku serta menyediakan fasilitas selama belajar hingga penyusunan skripsi ini; 9. Seluruh mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2008 - 2011 yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi responden dalam penulisan skripsi ini; 10. Seluruh mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2007 yang selalu memberikan dukungan dan semangat baik secara langsung maupun tidak langsung; 11. Orangtuaku tercinta bapak Aci dan Maryani (Alm) yang selalu mendukung dan mendoakan saya dari kecil sampai saya seperti saat ini. Terima kasih untuk cinta dan kasih sayang kalian; 12. Seluruh keluarga besar yang ada di Ganjang, Senuang, laman Togap, Ulak Muid, Maris, dan lain-lain. Terima kasih untuk segala dukungan doa, semangat dan materi yang telah diberikan. Tuhan Yesus memberkati kita semua;
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. Kekasihku tercinta Dermawati yang selalu menemani dan mendukung saya dalam doa dan semangat serta selalu mendoakan saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih untuk cinta dan sayangmu selama ini. 14. Sahabat-sahabatku tersayang ( Mimilia Sulastri, Agustina Jayanti, Lian Sisan, Ingnatius Uradha) yang selalu memberikan dukungan lewat doa dan motivasi sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini; 15. Temanku yang sangat baik Yovinus Krisantus Ariawan (Chris Yovie) yang telah membantu saya dalam menterjemahkan abstrak. Terima kasih atas bantuan yang sangat berharga ini; 16. Teman-teman tim sepakbola dan tim futsal sintang ( bg Hananto, bg Marcel Pele, bg Eko, Leo, Dian, Beni, Wawan, Jati dan lain-lain). Sungguh pengalaman yang tidak bisa dilupakan bisa bermain satu tim dengan kalian semua. Terima kasih untuk kebersamaannya. Tuhan memberkati. 17. Kawan-kawan “The Kemigik Lovers” (Marcell Dwexx, Wawan, Dian, Thambun, Jhony, dan lain-lain). Sungguh pengalaman yang tidak bisa dilupakan bisa berkemigik bersama kalian. Terima kasih atas kebersamaan selama ini; 18. Teman-teman Fokus Mapawi Yogyakarta ( Forum Komunikasi Mahasiswa Pelajar Melawi Yogyakarta) dan FKPMKS ( Forum Komunikasi Pelajar Mahasiswa Kabupaten Sintang). Terima kasih untuk kebersamaan selama ini; 19. Kawan-kawan kos Narada 10c dan Lampar 20. Terima kasih atas kebersamaanya;
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ---------------------------------------------------------------------- i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN ----------------------------------
ii
HALAMAN PENGESAHAN -----------------------------------------------------------
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN --------------------------------------------------------
iv
HALAMAN MOTTO --------------------------------------------------------------------
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA -----------------------------------------------
vi
ABSTRAK ---------------------------------------------------------------------------------
vii
ABSTRACT ---------------------------------------------------------------------------------
viii
KATA PENGANTAR --------------------------------------------------------------------
ix
DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------------
xiv
DAFTAR TABEL ------------------------------------------------------------------------
xvii
DAFTAR LAMPIRAN -------------------------------------------------------------------
xviii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
B.
Batasan Masalah......................................................................
9
C.
Rumusan Masalah ...................................................................
9
D.
Tujuan Penelitian ....................................................................
10
E.
Manfaat Penelitian ..................................................................
10
TINJAUAN PUSTAKA A. Kecerdasan Emosional ...............................................................
11
1. Pengertian Emosi ..............................................................
11
2. Pengertian Kecerdasan Emosional ....................................
13
3. Faktor-faktor kecerdasan emosional .................................
16
B. Perilaku Belajar ..........................................................................
19
1. Pengertian Belajar .............................................................
19
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
BAB IV
2. Aspek Belajar ....................................................................
22
3. Perilaku Belajar .................................................................
23
C. Prestasi Belajar Mahasiswa ........................................................
26
1. Pengertian Prestasi Belajar................................................
26
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .........
27
D. Kerangka Berpikir ......................................................................
33
E. Rumusan Hipotesis ....................................................................
35
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...........................................................................
36
B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................
36
C. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................
37
D. Metode Pengambilan Data .........................................................
37
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel ...........................
39
F. Teknik Pengumpulan Data .........................................................
41
G. Teknik pengujian Instrumen Peneltian.......................................
42
H. Teknik Analisis Data ..................................................................
49
GAMBARAN UMUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI A. Sejarah Singkat Universitas Sanata Dharma ..............................
52
B. Visi, Misi dan Tujuan.................................................................
56
C. Struktur Organisasi ....................................................................
58
D. Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ......................
61
E. Visi dan Misi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ............
63
F. Sejarah Program Studi Pendidikan Akuntansi ...........................
64
G. Deskripsi Program Studi Pendidikan Akuntansi ........................
65
H. Visi, Misi dan Sasaran Program Studi Pendidikan Akuntansi ...................................................................................
66
I. Sumber Daya Manusia ...............................................................
68
J. Sarana dan Prasarana..................................................................
69
K. Kemahasiswaan ..........................................................................
69
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
BAB VI
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ............................................................................
71
1. Kecerdasan Emosional ......................................................
71
2. Perilaku Belajar .................................................................
72
3. Prestasi Belajar Mahasiswa ...............................................
74
B. Analisa Data ...............................................................................
75
C. Pembahasan ................................................................................
78
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................
86
B. Keterbatasan Penelitian ..............................................................
87
C. Saran ...........................................................................................
87
DAFTAR PUSTAKA --------------------------------------------------------------------
88
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman 1. Tabel 3.1 Operasional Variabel Kecerdasan Emosional .................
39
2. Tabel 3.2 Skala Liker Untuk Pengukuran Variabel.........................
40
3. Tabel 3.3 Operasional Variabel Perilaku Belajar ............................
41
4. Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kecerdasan Emosional
44
5. Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Perilaku Belajar ......
46
6. Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ......................................
48
7. Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Kecerdasan Emosional ...................
72
8. Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Perilaku Belajar..............................
73
9. Tabel 5.3 Rentang Prestasi Belajar ..................................................
74
10. Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Perilaku Belajar..............................
74
11. Tabel 5.5 Hasil Pengujian Hipotesis 1 ............................................
76
12. Tabel 5.6 Hasil Pengujian Hipotesis 2 ............................................
77
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman A. LAMPIRAN I 1. Kuesioner ---------------------------------------------------------------
91
B. LAMPIRAN 2 1. Uji Validitas dan Reliabilitas ----------------------------------------
100
C. LAMPIRAN 3 1. Penilaian Acuan Patokan (PAP) II ----------------------------------
108
D. LAMPIRAN 4 1. Data Induk Penelitian -------------------------------------------------
112
E. LAMPIRAN 5 1. Outpus SPSS Rank Spearman ---------------------------------------
122
F. LAMPIRAN 6 1. Tabel r-------------------------------------------------------------------
124
2. Surat Ijin Penelitian ---------------------------------------------------
127
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era
globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menghadapi perkembangan jaman pada saat ini, dengan pendidikan seseorang dapat mengikuti arus globalisasi. Dalam dunia pendidikan semua orang dituntut untuk terus berprestasi dan dapat meningkatkan kualitas hidupnya, agar mampu bersaing di era yang semakin maju ini. Tak terkecuali mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi merasakan dampak dari globalisasi, maka dari itu mahasiswa-mahasiswa tersebut dituntut untuk terus meningkatkan prestasi belajarnya. Mahasiswa merupakan peserta didik di perguruan tinggi seperti halnya murid di sekolah lanjutan. Mahasiswa diajarkan ilmu pengetahuan tidak hanya pada teori saja, tetapi lebih pada praktik yang dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja. Dunia kerja lebih memilih lulusan yang
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
memiliki prestasi akademik yang baik. Oleh sebab itu, penting untuk mendapatkan prestasi akdemik/belajar yang baik. Prestasi belajar yang tinggi mampu bersaing dalam dunia kerja ( atau dapat digunakan sebagai modal untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi). Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai setelah melalui proses kegiatan belajar mengajar. Prestasi belajar dapat ditunjukkan melalui nilai yang diberikan oleh seorang dosen kepada peserta didik. Setiap kegiatan pembelajaran tentunya
mengharapkan
prestasi yang maksimal. Prestasi akademik yang di capai seorang mahasiswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya, baik dari dalam diri mahasiswa
(faktor internal) maupun dari luar mahasiswa
(faktor eksternal), pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik di perlukan untuk memahami bagaimana perubahan dalam determinan tersebut berhubungan dengan perubahan prestasi, sehingga pada akhirnya menjadi rekomendasi bagi pengambilan kebijakan dalam pendidikan. Diantara beberapa faktor yang mempengaruhi tersebut, faktor kecerdasan emosional dan perilaku belajar mahasiswa berpengaruh pada prestasi belajarnya. Kecerdasan emosional dianggap berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa di perguruan tinggi. Kecerdasan emosional yang baik dapat menentukan keberhasilan individu dalam prestasi belajar membangun kesuksesan karir, mengembangkan hubungan suami-istri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
yang harmonis dan dapat mengurangi agresivitas, khususnya dalam kalangan remaja (Goleman, 2002 : 17). Dengan memiliki kecerdasan emosional, mahasiswa mampu melatih kemampuan untuk mengelola perasaannya, kemampuan untuk memotivasi dirinya, kesanggupan untuk tegar dalam menghadapi frustasi, kesanggupan mengendalikan dorongan dan menunda kepuasan sesaat, mengatur suasana hati yang reaktif, serta mampu berempati dan bekerja sama dengan orang lain. Kecerdasan ini yang mendukung seorang mahasiswa dalam mencapai tujuan dan cita-citanya. Proses belajar di perguruan tinggi bersifat kompleks dan menyeluruh. Banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi yang tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang tinggi, karena inteligensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar dan akan menghasilkan prestasi belajar yang optimal. Menurut Binet dalam buku Winkel (1997:529), hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu, dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan objektif. Kenyataannya, dalam proses belajar mengajar di perguruan tinggi sering ditemukan mahasiswa yang tidak dapat meraih prestasi belajar yang setara
dengan
kemampuan
inteligensinya.
Ada
mahasiswa
yang
mempunyai kemampuan inteligensi tinggi tetapi memperoleh prestasi belajar yang relatif rendah, namun ada mahasiswa yang walaupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
kemampuan inteligensinya relatif rendah, dapat meraih prestasi belajar yang relatif tinggi. Itu sebabnya taraf inteligensi bukan merupakan satusatunya faktor yang menentukan keberhasilan seseorang, karena ada faktor lain yang mempengaruhi. Menurut Goleman, khusus pada orang-orang yang murni hanya memiliki kecerdasan akademis tinggi, mereka cenderung memiliki rasa gelisah yang tidak beralasan, terlalu kritis, rewel, cenderung menarik diri, terkesan dingin dan cenderung sulit mengekspresikan kekesalan dan kemarahannya secara tepat. Bila didukung dengan rendahnya taraf kecerdasan emosionalnya, maka orang-orang seperti ini sering menjadi sumber masalah. Karena sifat-sifat di atas, bila seseorang memiliki IQ tinggi namun taraf kecerdasan emosionalnya rendah maka cenderung akan terlihat sebagai orang yang keras kepala, sulit bergaul, mudah frustrasi, tidak mudah percaya kepada orang lain, tidak peka dengan kondisi lingkungan dan cenderung putus asa bila mengalami stress. Kondisi sebaliknya, dialami oleh orang-orang yang memiliki taraf IQ rata-rata namun memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Selain kecerdasan emosional, perilaku belajar selama di perguruan tinggi juga mempengaruhi prestasi akademik seorang mahasiswa. Kebiasaan atau perilaku belajar mahasiswa erat kaitannya dengan penggunaan waktu yang baik untuk belajar maupun kegiatan lainnya. Roestiah (dalam Hanifah dan Syukriy, 2001) bependapat bahwa, belajar yang efisien dapat dicapai apabila menggunakan strategi yang tepat, yakni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
adanya pengaturan waktu yang baik dalam mengikuti perkuliahan, belajar di rumah, berkelompok ataupun untuk mengikuti ujian. Perilaku belajar yang baik dapat terwujud apabila mahasiswa sadar akan tanggung jawab mereka sebagai mahasiswa, sehingga mereka dapat membagi waktu mereka dengan baik antara belajar dengan kegiatan di luar belajar. Motivasi dan disiplin diri sangat penting dalam hal ini karena motivasi merupakan arah bagi pencapaian yang ingin diperoleh dan disiplin merupakan perasaan taat dan patuh pada nilai-nilai yang diyakini dan melakukan pekerjaan dengan tepat jika dirasa itu adalah sebuah tanggung jawab. Perilaku belajar merupakan faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pencapaian prestasi belajar seseorang. Perilaku belajar yang baik mencakup kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan memantapkan pelajaran, kebiasaan membaca buku, kebiasaan menyiapkan karya tulis dan kebiasaan menghadapi ujian ( Suryaningrum, 2009 : 3). Perilaku belajar atau kebiasaan belajar merupakan tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam memperoleh ilmu pengetahuan. Apabila mahasiswa tersebut bisa melakukan proses yang baik dalam belajar, akan mendapatkan hasil yang mereka harapkan, begitu juga sebaliknya, kebiasaan belajar yang buruk akan membuat hasil yang dicapai menjadi tidak maksimal. Dari pengamatan peneliti selama belajar di kampus Universitas Sanata Dharma, khususnya Program Studi Pendidikan Akuntansi, peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
menemukan gejala-gejala mahasiswa yang diduga memiliki kemampuan kecerdasan emosional yang rendah. Fenomena ini bisa ditangkap melalui cara pergaulan seorang mahasiswa saat melakukan kegiatan belajarmengajar di kampus yang biasanya datang ke kampus hanya pada saat ada perkuliahan setelah pelajaran selesai mahasiswa tersebut pulang ke rumah/kos, tanpa ada keinginan untuk bergaul
atau sekedar kumpul-
kumpul berbagi informasi dengan teman-teman kampusnya, Hal ini akan membuat mahasiswa tersebut terbiasa dengan kesendirian, tidak bisa bergaul dan akan kekurangan informasi mengenai hal-hal yang mungkin belum diketahui. Ada juga ditemui mahasiswa yang tidak bisa bekerja sama dengan teman-teman kelompoknya ketika ada tugas yang diberikan dosen, padahal sudah jelas-jelas tugas tersebut adalah tugas kelompok untuk dikerjakan bersama-sama. Mahasiswa-mahasiswa yang kecerdasan emosionalnya rendah tidak bisa beradaptasi dengan teman-teman kelasnya, mahasiswa seperti ini sering merasa terasingkan dari teman-temannya, tidak bisa belajar dengan maksimal dikelas. Maka dari itu tidak jarang ada mahasiswa yang pindah ke program studi lainnya karena IPK yang dimiliki tidak memenuhi syarat untuk melanjutkan studi atau hanya karena sudah merasa tidak nyaman berada di program studi ini. Dengan memiliki kecerdasan emosional yang tinggi akan membuat seorang menjadi percaya diri, mampu mengelola perasaan, tidak mudah marah dan berempati dengan sesama, namun di Program Studi Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
Akuntansi tidak demikian adanya, disini masih banyak dijumpai mahasiswa yang kurang percaya diri misalnya ketika presentasi di kelas atau melakukan praktek mengajar di sekolah. Bahkan ada kejadian mahasiswa yang menghilang saat mengikuti program pengalaman lapangan di sekolah yang diadakan kampus untuk mahasiswa yang sudah mengambil mata kuliah program pengalaman lapangan 1 di kampus, ini menandakan ada masalah terkait dengan kecerdasan emosionalnya. Mahasiswa yang memiliki kecerdasan emosional yang baik akan mudah berkerja sama, dapat mengelola emosinya, mudah bergaul dan mampu fokus pada apa yang diinginkan serta berempati dengan sesama. Hal ini, akan membantu mahasiswa itu untuk meraih prestasi yang baik dalam bidang akademiknya. Selain Kecerdasan emosional, peneliti juga mengamati perilaku belajar yang terjadi di Program Studi Pendidikan Akuntansi yaitu perilaku belajar mahasiswa yang hanya datang, duduk, diam dan menunggu untuk cepat pulang merupakan contoh perilaku belajar yang tidak baik. Jika mahasiswa hanya bisa datang tapi tidak bisa berpartisipasi dalam proses pembelajaran sama saja individu tersebut tidak mendapatkan pengetahuan apa-apa, mereka menganggap perkuliahan hanya formalitas semata tapi yang dicari hanya nilai dan nilai. Dalam proses belajar pun masih banyak terdapat mahasiswamahasiswa yang tidak memanfaatkan waktu belajar dengan baik, seperti menunggu teman lainnya mengerjakan tugas latihan yang diberikan dosen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
lalu mencatat dari hasil pekerjaan temannya, ada juga yang hanya jadi pendengar saat ada yang presentasi,
bahkan jika ada tugas pekerjaan
rumah pun tidak sedikit mahasiswa yang tidak mengerjakan tugas tersebut karena sudah terbiasa dengan mengcopy hasil pekerjaan temannya. Lalu pada akhirnya ketika ujian ada mahasiswa yang mencontek. Jelas ini merupakan perilaku belajar yang tidak baik jika terus-menerus dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa tersebut. Perilaku belajar yang salah seperti itu akan menyebabkan tingkat pemahaman mahasiswa menjadi dangkal, pengetahuan menjadi terbatas sehingga akan mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa tersebut. Wajar apabila prestasi akademik yang didapat mahasiswa sering tidak sesuai dengan apa yang diharapkan dikarenakan perilaku belajar yang kurang tepat. Perilaku belajar yang baik adalah kebiasaan dengan menyiapkan buku pelajaran, mengerjakan tugas yang diberikan dosen, mengikuti kuliah dan mengikuti ujian. Dengan menerapkan pelaku belajar yang benar akan menghasilkan prestasi belajar yang baik. begitu juga sebaliknya, perilaku belajar yang kurang tepat, akan menghasilkan prestasi belajar yang kurang maksimal. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji hubungan antara kecerdasan emosional dan perilaku belajar dengan prestasi belajar. Judul penelitian ini adalah “ HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR DENGAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
PRESTASI BELAJAR MAHASISWA” penelitian ini merupakan studi kasus di Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
B. Batasan Masalah Ada banyak faktor yang diduga berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa. Faktor-faktor tersebut adalah faktor eksternal (lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat) dan
faktor
internal
(fisiologis,
dan
psikologis).
Penelitian
ini
memfokuskan pada faktor kecerdasan emosional dan perilaku belajar mahasiswa.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dan prestasi belajar mahasiswa?
2.
Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara perilaku belajar dan prestasi belajar mahasiswa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
D.
Tujuan Penelitian Berdasarkan batasan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dan prestasi belajar mahasiswa.
2.
Untuk mengetahui hubungan yang positif dan signifikan antara perilaku belajar dan prestasi belajar mahasiswa.
E.
Manfaat Penelitian 1. Program Studi Diharapkan dapat menjadi acuan bagi program studi untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara antara kecerdasan emosional dan perilaku belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian serupa di waktu yang akan datang. 3. Bagi Peneliti Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan tentang hubungan antara kecerdasan emosional dan perilaku belajar dengan prestasi belajar serta memberikan informasi bagi pihakpihak lain yang berkeinginan melakukan penelitian sejenis lebih
lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kecerdasan Emosional 1. Pengertian emosi Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Arti kata ini, menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Menurut Goleman (2000 : 411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis. Dalam
Goleman (2000 : 411) mengemukakan beberapa macam
emosi, yaitu : a. Amarah : beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati b. Kesedihan
:
pedih,
sedih,
muram,
suram,
melankolis,
mengasihi diri, putus asa c. Rasa takut
: cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut
sekali, waspada, tidak tenang, ngeri
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
d. Kenikmatan
: bahagia, gembira, riang, puas, riang, senang,
terhibur, bangga e. Cinta
: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati,
rasa dekat, bakti, hormat, kemesraan, kasih f. Terkejut: terkesiap, terkejut g. Jengkel : hina, jijik, muak, mual, tidak suka h. malu
: malu hati, kesal
Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa semua emosi menurut Goleman pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Jadi, berbagai macam emosi itu mendorong individu untuk memberikan respon atau bertingkah laku terhadap stimulus yang ada. Dalam the Nicomachea Ethics pembahasan Aristoteles secara filsafat tentang kebajikan, karakter dan hidup yang benar, tantangannya adalah menguasai kehidupan emosional kita dengan kecerdasan. Nafsu, apabila dilatih dengan baik akan memiliki kebijaksanaan; nafsu membimbing pemikiran, nilai, dan kelangsungan hidup kita. Namun demikian, nafsu dapat dengan mudah menjadi tak terkendalikan, dan hal itu seringkali terjadi. Menurut Aristoteles, masalahnya bukanlah mengenai emosionalitas, melainkan mengenai keselarasan antara emosi dan cara mengekspresikan (Goleman, 2000 : xvi). Menurut Mayer (Goleman, 2000 : 65) orang cenderung menganut gaya-gaya khas dalam menangani dan mengatasi emosi mereka, yaitu : sadar diri, tenggelam dalam permasalahan, dan pasrah. Dengan melihat keadaan itu maka penting bagi setiap individu memiliki kecerdasan emosional agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
menjadikan hidup lebih bermakna dan tidak menjadikan hidup yang di jalani menjadi sia-sia. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa emosi adalah suatu perasaan yang mendorong individu untuk merespon atau bertingkah laku terhadap stimulus, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya.
2. Pengertian kecerdasan emosional Istilah “kecerdasan emosional” pertama kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh psikolog Peter Salovey dari Harvard University dan John Mayer dari University of New Hampshire untuk menerangkan kualitas-kualitas emosional yang tampaknya penting bagi keberhasilan. Salovey dan Mayer mendefinisikan kecerdasan emosional atau yang sering disebut EQ sebagai : “Himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan memantau perasaan sosial yang melibatkan kemampuan pada orang lain, memilah-milah
semuanya
dan
menggunakan
informasi
ini
untuk
membimbing pikiran dan tindakan” (Shapiro, 1998:8). Kecerdasan emosional sangat dipengaruhi oleh lingkungan, tidak bersifat menetap, dapat berubah-ubah setiap saat. Untuk itu peranan lingkungan terutama orang tua pada masa kanak-kanak sangat mempengaruhi dalam pembentukan kecerdasan emosional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
Keterampilan EQ bukanlah lawan keterampilan IQ atau keterampilan kognitif, namun keduanya berinteraksi secara dinamis, baik pada tingkatan konseptual maupun di dunia nyata. Selain itu, EQ tidak begitu dipengaruhi oleh faktor keturunan (Shapiro, 1998-10). Sebuah model pelopor lain tentang kecerdasan emosional diajukan oleh Bar-On pada tahun 1992 seorang ahli psikologi Israel, yang mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai serangkaian kemampuan pribadi, emosi dan sosial yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil dalam mengatasi tuntutan dan tekanan lingkungan (Goleman, 2000 :180). Gardner dalam bukunya yang berjudul Frame Of Mind (Goleman, 2000 : 50-53) mengatakan bahwa bukan hanya satu jenis kecerdasan yang monolitik yang penting untuk meraih sukses dalam kehidupan, melainkan ada spektrum kecerdasan yang lebar dengan tujuh varietas utama yaitu linguistik, matematika/logika, spasial, kinestetik, musik, interpersonal dan intrapersonal. Kecerdasan ini dinamakan oleh Gardner sebagai kecerdasan pribadi yang oleh Daniel Goleman disebut sebagai kecerdasan emosional. Menurut Gardner, kecerdasan pribadi terdiri dari :”kecerdasan antar pribadi yaitu kemampuan untuk memahami orang lain, apa yang memotivasi mereka, bagaimana mereka bekerja, bagaimana bekerja bahu membahu dengan kecerdasan. Sedangkan kecerdasan intra pribadi adalah kemampuan yang korelatif, tetapi terarah ke dalam diri. Kemampuan tersebut adalah kemampuan membentuk suatu model diri sendiri yang teliti dan mengacu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
pada diri serta kemampuan untuk menggunakan modal tadi sebagai alat untuk menempuh kehidupan secara efekti ” (Goleman, 2000 : 52). Dalam rumusan lain, Gardner menyatakan bahwa inti kecerdasan antar pribadi itu mencakup “kemampuan untuk membedakan dan menanggapi dengan tepat suasana hati, temperamen, motivasi dan hasrat orang lain.” Dalam kecerdasan antar pribadi yang merupakan kunci menuju pengetahuan diri, ia mencantumkan “akses menuju perasaan-perasaan diri seseorang dan kemampuan
untuk
membedakan
perasaan-perasaan
tersebut
serta
memanfaatkannya untuk menuntun tingkah laku” (Goleman, 2000 : 53). Berdasarkan kecerdasan yang dinyatakan oleh Gardner tersebut, Salovey (Goleman, 2000:57) memilih kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal untuk dijadikan sebagai dasar untuk mengungkap kecerdasan emosional pada diri individu. Menurutnya kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain. Menurut Goleman (2000 : 512), kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi (to manage our emotional life with intelligence); menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya (the appropriateness of emotion and its expression) melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kecerdasan emosional adalah kemampuan siswa untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain.
3. Faktor-faktor Kecerdasan Emosional Goleman mengutip Salovey (2000:58-59) menempatkan kecerdasan pribadi Gardner dalam definisi dasar tentang kecerdasan emosional yang dicetuskannya
dan
memperluas
kemampuan
tersebut
menjadi
lima
kemampuan utama, yaitu : a. Mengenali Emosi Diri Mengenali emosi diri sendiri merupakan suatu kemampuan untuk mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. Kemampuan ini merupakan dasar dari kecerdasan emosional, para ahli psikologi menyebutkan kesadaran diri sebagai metamood, yakni kesadaran seseorang akan emosinya sendiri. Menurut Mayer (Goleman, 2000 : 64) kesadaran diri adalah waspada terhadap suasana hati maupun pikiran tentang suasana hati, bila kurang waspada maka individu menjadi mudah larut dalam aliran emosi dan dikuasai oleh emosi. Kesadaran diri memang belum menjamin penguasaan emosi, namun merupakan salah satu prasyarat penting untuk mengendalikan emosi sehingga individu mudah menguasai emosi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
b. Mengelola Emosi Mengelola emosi merupakan kemampuan individu dalam menangani perasaan agar dapat terungkap dengan tepat atau selaras, sehingga tercapai keseimbangan dalam diri individu. Menjaga agar emosi yang merisaukan tetap terkendali merupakan kunci menuju kesejahteraan emosi. Emosi berlebihan, yang meningkat dengan intensitas terlampau lama akan mengoyak kestabilan kita (Goleman, 2000 : 77-78). Kemampuan ini mencakup kemampuan
untuk
menghibur
diri
sendiri,
melepaskan
kecemasan,
kemurungan atau ketersinggungan dan akibat-akibat yang ditimbulkannya serta kemampuan untuk bangkit dari perasaan-perasaan yang menekan. c. Memotivasi Diri Sendiri Prestasi harus dilalui dengan dimilikinya motivasi dalam diri individu, yang berarti memiliki ketekunan untuk menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati, serta mempunyai perasaan motivasi yang positif, yaitu antusianisme, gairah, optimis dan keyakinan diri. d. Mengenali Emosi Orang Lain Kemampuan untuk mengenali emosi orang lain disebut juga empati. Menurut Goleman (2000 :57) kemampuan seseorang untuk mengenali orang lain atau peduli, menunjukkan kemampuan empati seseorang. Individu yang memiliki kemampuan empati lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan orang lain sehingga ia lebih mampu menerima sudut pandang orang lain, peka terhadap perasaan orang lain dan lebih mampu untuk mendengarkan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Rosenthal dalam penelitiannya menunjukkan bahwa orang-orang yang mampu membaca perasaan dan isyarat non verbal lebih mampu menyesuiakan diri secara emosional, lebih populer, lebih mudah bergaul, dan lebih peka (Goleman, 2000 : 136). Nowicki, ahli psikologi menjelaskan bahwa anak-anak yang tidak mampu membaca atau mengungkapkan emosi dengan baik akan terus menerus merasa frustasi (Goleman, 2000 : 172). Seseorang yang mampu membaca emosi orang lain juga memiliki kesadaran diri yang tinggi. Semakin mampu terbuka pada emosinya sendiri, mampu mengenal dan mengakui emosinya sendiri, maka orang tersebut mempunyai kemampuan untuk membaca perasaan orang lain. e. Membina Hubungan Kemampuan
dalam
membina
hubungan
merupakan
suatu
keterampilan yang menunjang popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antar pribadi (Goleman, 2000 : 59). Keterampilan dalam berkomunikasi merupakan kemampuan dasar dalam keberhasilan membina hubungan. Individu sulit untuk mendapatkan apa yang diinginkannya dan sulit juga memahami keinginan serta kemauan orang lain. Orang-orang yang hebat dalam keterampilan membina hubungan ini akan sukses dalam bidang apapun. Orang berhasil dalam pergaulan karena mampu berkomunikasi dengan lancar pada orang lain. Orang-orang ini populer dalam lingkungannya dan menjadi teman yang menyenangkan karena kemampuannya berkomunikasi (Goleman, 2000 :59). Ramah tamah, baik hati, hormat dan disukai orang lain dapat dijadikan petunjuk positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
bagaimana siswa mampu membina hubungan dengan orang lain. Sejauhmana kepribadian siswa berkembang dilihat dari banyaknya hubungan interpersonal yang dilakukannya. Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis mengambil komponenkomponen utama dan prinsip-prinsip dasar dari kecerdasan emosional sebagai faktor untuk mengembangkan instrumen kecerdasan emosional
B. Perilaku belajar 1. Pengertian belajar Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari berbuatan belajar, karena belajar merupakan suatu proses, sedangkan prestasi belajar adalah hasil dari proses pembelajaran tersebut. Bagi seorang siswa belajar merupakan suatu kewajiban. Berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam pendidikan tergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa tersebut. Di dalam belajar, siswa mengalami sendiri proses dari tidak tahu menjadi tahu, karena itu menurut Cronbach (Sumadi Suryabrata,1998:231): “Belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan dalam mengalami itu
pelajar mempergunakan pancainderanya. Pancaindera tidak
terbatas hanya indera pengelihatan saja, tetapi juga berlaku bagi indera yang lain”. Belajar dapat dikatakan berhasil jika terjadi perubahan dalam diri siswa, namun tidak semua perubahan perilaku dapat dikatakan belajar karena perubahan tingkah laku akibat belajar memiliki ciri-ciri perwujudan yang khas (Muhibbiin, 2000:116) antara lain :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
a. Perubahan Intensional Perubahan dalam proses berlajar adalah karena pengalaman atau praktek yang dilakukan secara sengaja dan disadari. Pada ciri ini siswa menyadari bahwa ada perubahan dalam dirinya, seperti penambahan pengetahuan, kebiasaan dan keterampilan. b. Perubahan Positif dan aktif Positif berarti perubahan tersebut baik dan bermanfaat bagi kehidupan serta sesuai dengan harapan karena memperoleh sesuatu yang baru, yang lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan aktif artinya perubahan tersebut terjadi karena adanya usaha dari siswa yang bersangkutan. c. Perubahan efektif dan fungsional Perubahan dikatakan efektif apabila membawa pengaruh dan manfaat tertentu bagi siswa. Sedangkan perubahan yang fungsional artinya perubahan dalam diri siswa tersebut relatif menetap dan apabila dibutuhkan perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan lagi. Dalam proses pendidikan, kegiatan belajar adalah sesuatu kegiatan yang paling pokok. Melalui belajar seseorang bisa memperoleh ilmu dan pengetahuan yang akan menunjang perubahan bagi individu tersebut. Dengan belajar seseorang diharapkan bisa menjadi pribadi yang berkualitas dan mampu menghadapi segala persoalan dalam hidupnya. Belajar di perguruan tinggi merupakan suatu pilihan yang tepat bagi individu yang ingin berproses dalam mencapai tujuan hidupnya. Semangat, cara belajar dan sikap mahasiswa terhadap belajar dipengaruhi oleh kesadaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
mahasiswa tersebut dalam mencapai tujuan-tujuan individual. Kesadaran mengenai hal ini akan sangat menentukan sikap dan pandangan belajar di perguruan tinggi yang pada akhirnya akan menentukan bagaimana seseorang belajar di perguruan tinggi. Menurut Logan, dkk (1976) (Sia, 2001:70) belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan latihan. Senada dengan hal tersebut, Winkel (1997:193) berpendapat bahwa belajar pada manusia dapat dirumuskan sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas. Belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah saja, namun dapat dilakukan dimana-mana, seperti di rumah ataupun dilingkungan masyarakat. Irwanto (1997:105) berpendapat bahwa belajar merupakan proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu dan terjadi dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan menurut Mudzakir (1997:34) belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan sebagainya. Berdasarkan dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan siswa untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, secara sengaja,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
disadari dan perubahan tersebut relatif menetap serta membawa pengaruh dan manfaat yang positif bagi siswa dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
2. Aspek belajar Dalam proses pembelajaran,
kuliah merupakan bentuk interaksi
antara dosen, mahasiswa dan pengetahuan atau keterampilan. Pemahaman dan persepsi mengenai hubungan ketiga faktor tersebut sangat menentukan keberhasilan proses belajar. Kuliah merupakan kegiatan yang membedakan pendidikan formal dan non formal. Pemahaman akan hal ini akan mempengaruhi sikap dan semangat mahasiswa dalam menjalani proses belajar.
Hal-hal
yang
harus
dipahami
dalam
belajar,
yaitu
(http://suwardjono.com/upload/perilaku-belajar-di-perguruan-tinggi.pdf). a. Makna kuliah adalah bentuk unit kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi, kuliah merupakan bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa, dan ilmu pengetahuan. b. Pengalaman belajar atau nilai-nilai yang diperoleh peserta didik mempunyai fungsi ganda, sebagai ukuran keberhasilan mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah dan sebagai alat evaluasi keberhasilan mata kuliah itu sendiri. c. Konsep tentang dosen dalam proses belajar mengajar yang efektif semestinya dosen harus dipandang sebagai manajer kelas dan merupakan narasumber proses belajar mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
d. Kemandirian dalam belajar harus dimulai sejak pertama kali mahasiswa memasuki perguruan tinggi. Mahasiswa harus memiliki keyakinan bahwa sumber utama pengetahuan adalah buku, artikel, dan hasil penelitian. e. Konsep memiliki buku Buku merupakan sumber pengetahuan sehingga buku tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar. f. Kemampuan berbahasa yang memadai baik struktur maupun kosakata sangat membantu seseorang untuk mengekpresikan gagasan dan perasaan atau mendeskripsikan masalah secara cermat.
3. Perilaku Belajar Di dalam proses belajar diperlukan prilaku belajar yang sesuai dengan tujuan pendidikan, dimana dengan perilaku belajar tersebut tujuan pendidikan dapat dicapai secara efektif dan efisien, sehingga prestasi akademik dapat ditingkatkan. Perilaku belajar, sering juga disebut kebiasaan belajar, merupakan dimensi belajar yang dilakukan individu secara berulang-ulang sehingga menjadi otomatis atau spontan. Perilaku ini akan mempengaruhi prestasi belajar (Rampengan, 1997). Belajar adalah kegiatan yang sengaja dipilih secara sadar oleh setiap individu, karena seseorang mempunyai tujuan individu tertentu. Menurut Suwardjono (http://suwardjono.com/upload/perilaku-belajar-di-perguruantinggi.pdf), perilaku belajar yang baik mencakup :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
a. Kebiasaan mengikuti kuliah Mahasiswa kebanyakan hanya datang, duduk, dengar, dan catat. Kuliah adalah kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi. Kuliah sebagai forum untuk mendiskusikan pengetahuan. b. Kebiasaan memantapkan kuliah Proses belajar merupakan kegiatan terencana dan kuliah merupakan kegiatan untuk memperkuat pemahaman materi pengetahuan sebagai hasil kegiatan mandiri. c. Kebiasaan membaca buku Buku adalah sumber pengetahuan yang harus dibaca yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar. d. Kebiasaan menyiapkan karya tulis Wawasan dan pengalaman dosen didapat karena mereka telah mengalami proses belajar dan pergaulannya dengan para praktisi atau karena riset atau penelitian yang dilakukan. e. Kebiasaan menghadapi ujian Nilai yang diperoleh peserta didik sebagai ukuran keberhasilan mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah itu sendiri. Menurut Giyono dalam Suryaningrum, dkk (2009: 3), kebiasaan belajar dapat berlangsung melalui tiga cara yaitu: memperoleh reinforcement, classical conditioning, belajar
moderen, apabila model ini mendapat
reinforcement terhadap tindakanya, maka akan menjadi kebiasaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Surachmad dalam Suryaningrum, dkk (2009 : 3), mengemukakan lima hal yang berhubungan dengan perilaku belajar yang baik, yaitu: kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan memantapkan pelajaran, kebiasaan membaca buku, kebiasaan menyiapkan karya tulis, kebiasaan menghadapi ujian. Calhoun & Acocella dalam Suryaningrum, dkk (2009:3) menyatakan bahwa dampak kebiasaan belajar yang jelek bertambah berat ketika kebiasaan itu membiarkan mahasiswa dapat lolos tanpa gagal. Sementara Gagne dalam Suryaningrum, dkk (2009 : 3), menjelaskan bahwa hasil belajar dapat dihubungkan dengan terjadinya suatu perubahan, kecakapan atau kepandaian seseorang dalam proses pertumbuhan tahap demi tahap. Hasil belajar diwujudkan dalam lima kemampuan yakni keterampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik, dan sikap. Dalam hal ini terdapat tiga dimensi belajar yaitu dimensi kognitif, dimensi afektif dan dimensi psikomotorik (Benyamin S. Bloom, dalam Suryaningrum, dkk (2009 : 3), dimensi kognitif adalah kemampuan yang berhubungan dengan berfikir, mengetahui, dan memecahkan masalah. Selanjutnya dimensi ini dibagi menjadi pengetahuan komperhensif, aplikatif, sintetis, analisis dan pengetahuan evaluatif. Dimensi afektif adalah kemampuan yang berhubungan dengan sikap, nilai, minat, apresiasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
C. Prestasi belajar mahasiswa 1. Pengertian prestasi belajar Untuk
mendapatkan
suatu
prestasi
tidaklah
semudah
yang
dibayangkan, karena memerlukan perjuangan dan pengorbanan dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi. Penilaian terhadap hasil belajar siswa untuk mengetahui sejauhmana ia telah mencapai sasaran belajar inilah yang disebut sebagai prestasi belajar. Seperti yang dikatakan oleh Winkel (1997:168) bahwa proses belajar yang dialami oleh siswa menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan dan pemahaman, dalam bidang nilai, sikap dan keterampilan. Adanya perubahan tersebut tampak dalam prestasi belajar yang dihasilkan oleh siswa terhadap pertanyaan, persoalan atau tugas yang diberikan oleh guru. Melalui prestasi belajar siswa dapat mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya dalam belajar. Sedangkan Marsun dan Martaniah dalam Sia (2000:71) berpendapat bahwa prestasi belajar merupakan hasil kegiatan belajar, yaitu sejauh mana peserta didik menguasai bahan pelajaran yang diajarkan, yang diikuti oleh munculnya perasaan puas bahwa ia telah melakukan sesuatu dengan baik. Hal ini, berarti prestasi belajar hanya bisa diketahui jika telah dilakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa. Menurut Poerwodarminto (Ratnawati, 1996 : 206) yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan atau dikerjakan oleh seseorang. Sedangkan prestasi belajar itu sendiri diartikan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
prestasi yang dicapai oleh seorang siswa pada jangka waktu tertentu dan dicatat dalam buku rapor sekolah. Dari beberapa definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar yang dicapai seorang siswa berupa suatu kecakapan dari kegiatan belajar bidang akademik di sekolah pada jangka waktu tertentu yang dicatat pada setiap akhir semester di dalam buku laporan yang disebut rapor.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Untuk meraih prestasi belajar yang baik, banyak sekali faktor yang perlu diperhatikan, karena di dalam dunia pendidikan tidak sedikit siswa yang mengalami kegagalan. Kadang ada siswa yang memiliki dorongan yang kuat untuk berprestasi dan kesempatan untuk meningkatkan prestasi, tapi dalam kenyataannya prestasi yang dihasilkan di bawah kemampuannya. Untuk meraih prestasi belajar yang baik banyak sekali faktor-faktor yang perlu diperhatikan. Menurut Sumadi (1998 : 233) yang sejalan dengan Shertzer dan Stone
(Winkel, 1997 : 591), secara garis besar faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.: a.
Faktor internal Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
1). Faktor fisiologis Dalam hal ini, faktor fisiologis yang dimaksud adalah faktor yang berhubungan dengan kesehatan dan pancaindera a) Kesehatan badan Untuk dapat menempuh studi yang baik siswa perlu memperhatikan dan memelihara kesehatan tubuhnya. Keadaan fisik yang lemah dapat menjadi penghalang bagi siswa dalam menyelesaikan program studinya. Dalam upaya memelihara kesehatan fisiknya, siswa perlu memperhatikan pola makan dan pola tidur, untuk memperlancar metabolisme dalam tubuhnya. Selain itu, juga untuk memelihara kesehatan bahkan juga dapat meningkatkan ketangkasan fisik dibutuhkan olahraga yang teratur. b) Pancaindera Berfungsinya
pancaindera
merupakan
syarat
bahwa
belajar
itu
berlangsung dengan baik. Dalam sistem pendidikan dewasa ini di antara pancaindera itu yang paling memegang peranan dalam belajar adalah mata dan telinga. Hal ini penting, karena sebagian besar hal-hal yang dipelajari oleh manusia
dipelajari melalui penglihatan dan pendengaran. Dengan
demikian, seorang anak yang memiliki cacat fisik atau bahkan cacat mental akan menghambat dirinya didalam menangkap pelajaran, sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi prestasi belajarnya di sekolah. 2) Faktor psikologis Ada banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, antara lain adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
a) Inteligensi Pada umumnya, prestasi belajar yang ditampilkan siswa mempunyai kaitan yang erat dengan tingkat kecerdasan yang dimiliki siswa. Menurut Binet (Winkel,1997 :529) hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, untuk mengadakan suatu penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan objektif. Taraf inteligensi ini sangat mempengaruhi prestasi belajar seorang siswa, di mana siswa yang memiliki taraf inteligensi tinggi mempunyai peluang lebih besar untuk mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi. Sebaliknya, siswa yang memiliki taraf inteligensi yang rendah diperkirakan juga akan memiliki prestasi belajar yang rendah. Namun bukanlah suatu yang tidak mungkin jika siswa dengan taraf inteligensi rendah memiliki prestasi belajar yang tinggi, juga sebaliknya . b) Sikap Sikap yang pasif, rendah diri dan kurang percaya diri dapat merupakan faktor yang menghambat siswa dalam menampilkan prestasi belajarnya. Menurut
Sarlito Wirawan (1997:233), sikap adalah kesiapan
seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu. Sikap siswa yang positif terhadap mata pelajaran di sekolah merupakan langkah awal yang baik dalam proses belajar mengajar di sekolah. c) Motivasi Menurut Irwanto (1997 : 193) motivasi adalah penggerak perilaku. Motivasi belajar adalah pendorong seseorang untuk belajar. Motivasi timbul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
karena adanya keinginan atau kebutuhan-kebutuhan dalam diri seseorang. Seseorang berhasil dalam belajar karena ia ingin belajar. Sedangkan menurut Winkel (1991 : 39), motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu; maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa tercapai. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas ialah dalam hal gairah atau semangat belajar, siswa yang termotivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. b. Faktor eksternal Selain faktor-faktor yang ada dalam diri siswa, ada hal-hal lain diluar diri yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang akan diraih, antara lain adalah : 1). Faktor lingkungan keluarga a) Sosial ekonomi keluarga Dengan
sosial
ekonomi
yang
memadai,
seseorang
lebih
berkesempatan mendapatkan fasilitas belajar yang lebih baik, mulai dari buku, alat tulis hingga pemilihan sekolah b) Pendidikan orang tua Orang tua yang telah menempuh jenjang pendidikan tinggi cenderung lebih memperhatikan dan memahami pentingnya pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
bagi anak-anaknya, dibandingkan dengan yang mempunyai jenjang pendidikan yang lebih rendah. c) Perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota keluarga Dukungan dari keluarga merupakan suatu pemacu semangat berpretasi bagi seseorang. Dukungan dalam hal ini bisa secara langsung, berupa pujian atau nasihat; maupun secara tidak langsung, seperti hubugan keluarga yang harmonis.
2). Faktor lingkungan sekolah a) Sarana dan prasarana Kelengkapan fasilitas sekolah, seperti papan tulis, OHP akan membantu kelancaran proses belajar mengajar di sekolah; selain bentuk ruangan, sirkulasi udara dan lingkungan sekitar sekolah juga dapat mempengaruhi proses belajar mengajar b) Kompetensi guru dan siswa Kualitas guru dan siswa sangat penting dalam meraih prestasi, kelengkapan sarana dan prasarana tanpa disertai kinerja yang baik dari para penggunanya akan sia-sia belaka. Bila seorang siswa merasa kebutuhannya untuk berprestasi dengan baik di sekolah terpenuhi, misalnya dengan tersedianya fasilitas dan tenaga pendidik yang berkualitas, yang dapat memenihi rasa ingintahuannya, hubungan dengan guru dan teman-temannya berlangsung harmonis, maka siswa akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
memperoleh iklim belajar yang menyenangkan. Dengan demikian, ia akan terdorong untuk terus-menerus meningkatkan prestasi belajarnya. c) Kurikulum dan metode mengajar Hal ini, meliputi materi dan bagaimana cara memberikan materi tersebut kepada siswa. Metrode pembelajaran yang lebih interaktif sangat diperlukan untuk menumbuhkan minat dan peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sarlito Wirawan (1994:122) mengatakan bahwa faktor yang paling penting adalah faktor guru. Jika guru mengajar dengan arif bijaksana, tegas, memiliki disiplin tinggi, luwes dan mampu membuat siswa menjadi senang akan pelajaran, maka prestasi belajar siswa akan cenderung tinggi, paling tidak siswa tersebut tidak bosan dalam mengikuti pelajaran. 3). Faktor lingkungan masyarakat a) Sosial budaya Pandangan
masyarakat
tentang
pentingnya
pendidikan
akan
mempengaruhi kesungguhan pendidik dan peserta didik. Masyarakat yang masih memandang rendah pendidikan tidak mau mengirimkan anaknya ke sekolah dan cenderung memandang rendah pekerjaan guru/pengajar b) Partisipasi terhadap pendidikan Bila semua pihak telah berpartisipasi dan mendukung kegiatan pendidikan, mulai dari pemerintah (berupa kebijakan dan anggaran) sampai pada masyarakat bawah, setiap orang akan lebih menghargai dan berusaha memajukan pendidikan dan ilmu pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
D. Kerangka Berpikir Hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mahasiswa Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenal diri sendiri dan
orang
lain,
untuk
memotivasi
diri
sendiri,
mengelola
dan
mengekspresikan emosi dengan tepat ( Goleman 2000 ; 44 ) Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor penting yang menunjung
keberhasilan
individu
dalam
menjalankan
kegiatan
pendidikannya. Jadi apabila seorang mahasiswa memiliki tingkat kecerdasan emosional yang tinggi, akan meningkatkan prestasi belajarnya (Goleman, 2000 ; 47 ). Menurut Goleman (2000 : 44), kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja sama. Hasil identik juga disimpulkan dari penelitian jangka panjang Goleman (2000 : 46) terhadap 95 mahasiswa Harvard lulusan tahun 1940-an. Puluhan tahun kemudian, mereka yang saat kuliah dulu mempunyai kecerdasan intelektual tinggi, namun egois dan kurang perhatian, ternyata hidupnya tidak terlalu sukses (berdasar gaji, produktivitas, serta status bidang pekerjaan) bila dibandingkan dengan yang kecerdasan intelektualnya biasa saja tetapi mempunyai banyak teman, pandai berkomunikasi, mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
empati, tidak temperamental sebagai manifestasi dari tingginya kecerdasan emosi, social dan spiritual. Kecerdasan emosional saling berbeda dan saling melengkapi dengan kemampuan akademik murni yang diukur dengan IQ. Kecerdasan emosional yang
baik
dapat
dilihat
dari
kemampuan
mengenal
diri
sendiri,
mengendalikan diri, memotivasi diri, berempati, dan kemampuan sosial. Oleh karena itu, mahasiswa yang memiliki ketrampilan emosi yang baik akan berhasil di dalam kehidupan dan memiliki motivasi untuk terus belajar. Sedangkan, mahasiswa yang memiliki ketrampilan emosi yang kurang baik, akan kurang memiliki motivasi untuk belajar, sehingga dapat merusak kemampuannya untuk memusatkan perhatian pada tugas-tugas individu tersebut sebagai mahasiswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
Hubungan perilaku belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Belajar adalah sebuah proses yang dilakukan seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan sebagainya, untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang lebih baik secara keseluruhan akibat interaksinya dengan lingkungannya.
Menurut Suwardjono (http://suwardjono.com/upload/perilaku-belajardi-perguruan-tinggi.pdf), perilaku belajar adalah kebiasaan mengikuti kuliah yang dilakukan dengan baik, akan meningkatkan prestasi belajar individu tersebut. Rampengan (dalam hanifah dan syukriy, 2001) mengungkapkan bahwa dalam proses belajar diperlukan perilaku belajar yang sesuai dengan tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
pendidikan, dimana dengan perilaku belajar tersebut tujuan pendidikan dapat dicapai secara efektif dan efisien, sehingga prestasi akademik dapat di tingkatkan. Hal-hal yang berhubungan dengan perilaku belajar yang baik dapat dilihat dari kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku, kunjungan ke perpustakaan dan kebiasaan menghadapai ujian. Oleh karena itu, dengan perilaku belajar yang baik akan menghasilkan prestasi belajar yang baik. Sebaliknya, dampak dari perilaku belajar belajar yg jelek akan menghasilkan prestasi belajar yang kurang maksimal. .
E. Rumusan Hipotesis Hipotesis penelitian ini adalah. a. Ha1 : ada hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dan prestasi belajar mahasiswa Ho1 : tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dan prestasi belajar mahasiswa b. Ha2 : ada hubungan yang positif dan signifikan antara perilaku belajar dan prestasi belajar mahasiswa Ho2 : tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara perilaku belajar dan prestasi belajar mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Akuntansi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma dimana. Hasil atau kesimpulan yang ditarik dari penelitian tidak bisa direalisasikan di tempat lain. Studi kasus yaitu penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari subjek yang diteliti, serta interaksi dengan lingkungan.
B.
Tempat dan waktu penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Akuntansi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. 2. Waktu penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli - Agustus 2012
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
C.
Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah Mahasiswa Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Akuntansi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
2. Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kecerdasan emosional, perilaku belajar dan prestasi belajar mahasiswa.
D.
Metode Pengambilan Data 1. Populasi Populasi Menurut (Arikunto, 1997:108) adalah keseluruhan subjek penelitian yang ada dalam wilayah penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi. Menurut Suharsimi Arikunto ( 1998 : 20 ), apabila subjek populasi kurang dai 100 lebih baik diambil semuanya sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya apabila subjek besar dapat diambil 10%- 15% atau 20% - 25% atau lebih. Penelitian ini meneliti mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2008, 2009, 2010, dan 2011. Dengan pertimbangan agar representatif sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 100 orang dari total keseluruhan 310 mahasiswa.
3. Teknik Penarikan Sampel Adapun teknik pengambilan sampel yang dipakai pada penelitian ini adalah menggunakan teknik proporsional random sampling. Teknik proporsional random sampling adalah teknik penarikan sampel apabila teknik proporsional sampling disertai dengan random ( Narbuko dan Abu Achmadi, 2007 : 115 ). Sampel penelitian : Angkatan 2008 :
100 = 24 mahasiswa
Angkatan 2009 :
100 = 26 mahasiswa
Angkatan 2010 :
100 = 29 mahasiswa
Angkatan 2011 :
100 = 21 mahasiswa
Jumlah
= 100 mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
E. Variabel penelitian dan pengukuran variabel Variabel kecerdasan emosional Kecerdasan adalah kemampuan siswa untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain. Kuesioner ini sebagian besar dikutif dari penelitian Yulianti (2002) yang meneliti tentang Hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi kerja karyawan.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Kecerdasan Emosional Aspek
Favourable
Unfavourable
Jumlah
Pengenalan Diri Pengendalian Diri Motivasi Empati
1, 2, 4 6, 7, 8 11, 12, 13 16, 17, 18, 19
3, 5 9, 10 14, 15, 20
5 5 5 5
Kemampuan sosial Sosial
21, 22, 23
24, 25
5
1.
Kecerdasan emosional
Setiap pertanyaan dalam kuesioner diukur dengan skala Likert. Pemberian skor pada setiap alternatif pernyataan adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Tabel 3.2 Skala Likert Skor Jawaban
Positif
Negatif
Sangat setuju
5
1
Setuju
4
2
Netral
3
3
Tidak setuju
2
4
Sangat tidak setuju
1
5
2. Variabel Perilaku Belajar Perilaku belajar merupakan kegiatan yang sengaja dipilih secara sadar oleh setiap individu, karena seseorang mempunyai tujuan tertentu. Dimensi perilaku belajar mencakup kebiasaan mengikuti kuliah, kebiasaan memantapkan
kuliah,
kebiasaan
membaca
buku,
dan
kebiasaan
menghadapi ujian. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel perilaku belajar. Kuesioner ini sebagian besar dikutif dari penelitian Suryaningsum (2004) yang meneliti tentang hubungan perilaku belajar mahasiswa dengan Prestasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Perilaku Belajar 1. Perilaku belajar
F.
Favourable
Unfavourable Jumlah
Kebiasaan MengikutiPelajaran
1, 2, 3
4, 5
5
Kebiasaan Membaca Buku
6,7,8,9
10
5
Kunjungan Keperpustakaan
11,12,14,
13, 15
5
Kebiasaan Menghadapi Ujian
16,19,20
17, 18
5
Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a) Angket Angket atau kuosioner adalah sebuah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui, Arikunto (2006 : 151). Metode ini bertujuan mengungkapkan data yang menjadi perhatian dalam penelitian ini yaitu kecerdasan emosional dan perilaku belajar. b) Dokumentasi Dokumentasi menurut Arikunto adalah “Barang-barang tertulis” Metode dokumentasi ini dapat diartikan sebagai metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip buku, surat kabar, majalah, notulen, dan sebagainya, Arikunto (2006 : 158). Metode ini dipakai untuk memperoleh data mengenai gambaran umum Universitas, program studi, dan prestasi belajar mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
c). Wawancara wawancara adalah
metode tanya jawab
langsung dengan
responden. Dalam hal ini wawancara ditujukan pada mahasiswa untuk melengkapi data-data mengenai penelitian.
G.
Teknik Pengujian Instrumen Teknik pengujian instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Pengujian validitas Validitas adalah derajad ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Data yang valid adalah “ data yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. (Sugiyono, 2008 : 455 ). Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah butir-butir pertanyaan. Untuk menguji kesahihan (Validitas ) kuisioner dalam penelitian ini digunakan rumus korelasi product moment
dari Karl Person (
Arikunto, 2006 : 170 ). Dengan rumus sebagai berikut :
∑∫ rxy =
xy − {∑ x}{∑ y} N
( ) ∑ y − (∑ y)
2 ∑ x − ∑ x N
2
2
2
N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Keterangan : rxy
= koefisien korelasi variabel x dengan variabel y.
xy
= jumlah hasil perkalian antara variabel x dengan variabel y.
x
= jumlah nilai setiap item.
y
= jumlah nilai konstan.
N
= jumlah subyek penelitian.
Kuesioner sebagai alat ukur perlu diuji validitasnya untuk menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Semakin tinggi validitas suatu alat ukur semakin tepat pula alat pengukur mengenai sasarannya. Sebaliknya semakin rendah validitas alat ukur semakin jauh pula alat pengukur mengenai sasarannya. Adapun kriteria validitasnya adalah sebagai berikut : Jika
!"#
dengan taraf signifikan (
= 0,05 ) maka butir-butir
pertanyaan dikatakan valid. Jika
&
!"#
dengan taraf signifikan (
= 0,05 ) maka butir-butir
pertanyaan dikatakan tidak valid. Uji validitas ini menggunakan komputer program SPSS versi 16.0, apabila diperoleh hasil r hitung untuk setiap butir lebih besar dari r tabel dengan N = 30 dengan taraf signifikan 5% menunjukkan r tabel sebesar 0,361. Maka butir-butir soal yang telah disusun ke dalam instrumen dinyatakan valid sehingga pengambilan keputusan data penelitian dapat digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
a. Uji Validitas Variabel Kecerdasan Emosional Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas pada Variabel Kecerdasan Emosional
Pertanyaan Variabel
'()*+,-
'*./01
Keterangan
no Kecerdasan
1
0.685
0.361
VALID
Emosional
2
0.525
0.361
VALID
3
0.442
0.361
VALID
4
0.556
0.361
VALID
5
0.577
0.361
VALID
6
0.476
0.361
VALID
7
0.553
0.361
VALID
8
0.440
0.361
VALID
9
0.575
0.361
VALID
10
0.459
0.361
VALID
11
0.577
0.361
VALID
12
0.514
0.361
VALID
13
0.570
0.361
VALID
14
0.597
0.361
VALID
15
0.656
0.361
VALID
16
0.784
0.361
VALID
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
17
0.483
0.361
VALID
18
0.458
0.361
VALID
19
0.413
0.361
VALID
20
0.371
0.361
VALID
21
0.653
0.361
VALID
22
0.643
0.361
VALID
23
0.544
0.361
VALID
24
0.557
0.361
VALID
25
0.648
0.361
VALID
Dari tabel diatas tampak dari 25 item pertanyaan, terdapat 25 item pertanyaan yang valid atau semua iem dinyatakan valid, karena r hitung lebih besar dari r tabel, jadi dari 25 item pertanyaan tersebut yang layak digunakan untuk penelitian. b. Uji Validitas Variabel Perilaku Belajar Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas pada Variabel Perilaku Belajar '()*+,-
'*./01
Keterangan
1
0.731
0.361
VALID
Perilaku
2
0.604
0.361
VALID
Belajar
3
0.527
0.361
VALID
4
0.525
0.361
VALID
Variabel
Pertanyaan no
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
5
0.666
0.361
VALID
6
0.534
0.361
VALID
7
0.527
0.361
VALID
8
0.468
0.361
VALID
9
0.632
0.361
VALID
10
0.519
0.361
VALID
11
0.625
0.361
VALID
12
0.417
0.361
VALID
13
0.432
0.361
VALID
14
0.633
0.361
VALID
15
0.461
0.361
VALID
16
0.782
0.361
VALID
17
0.395
0.361
VALID
18
0.414
0.361
VALID
19
0.472
0.361
VALID
20
0.439
0.361
VALID
Dari tabel di atas tampak dari 20 item pertanyaan semuanya dinyatakan valid, karen r hitung lebih besar dari r tabel, jadi dari 20 item pertanyaan tersebut yang layak digunakan untuk penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
2. Pengujian reliabilitas Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama ( Azwar, 2000 : 3). Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik Formula Alpha Cronbach. Rumus : α=
∑S2 j k 1 − 2 k −1 S x
Keterangan : α
= koefisien reliabilitas alpha
k
= jumlah item
S2 j
= varians responden untuk item J
S 2x
= jumlah varians skor total
Besar r dapat dihitung dengan uji statistik Alpha Cronbach. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan Alpha Cronbach lebih besar dari 0,60 ( Ghozali, 2002 : 133 ). Taraf signifikansi (
) yang digunakan adalah 5% jika
!"# ,
maka instrumen ( pertanyaan-pertanyaan ) yang diberikan pada responden dapat dinyatakan reliabel ( dapat dipercaya ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Uji reliablitas ini menggunakan komputer program SPSS versi 16.0, dari hasil analisis tersebut diperoleh hasil uji reliabilitas seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Nomor
Variabel
Koefisien Alpha
1
Kecerdasan Emosional
0.921
2
Perilaku Belajar
0.904
Pada penelitian ini menginterprestasikan hasil uji coba instrumen menggunakan pedoman dari (Arikunto, 2002 : 254 ) sebagai berikut : 0,800 – 1,000 = Sangat tinggi 0,600 – 0,799 = Tinggi 0,400 – 0,599 = Cukup 0,200 – 0,399 = Rendah 0,000 – 0,199 = Sangat Rendah Berdasarkan tabel di atas maka, apabila dilihat dari hasil pengujian reliabilitas variabel kecerdasan emosional, dengan nilai alpha 0,921 termasuk dalam kategori sangat tinggi dan hasil pengujian reliabilitas perilaku belajar, dengan nilai alpha 0,904 termasuk dalam kategori sangat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
H.
Teknik Analisa Data a. Deskripsi Data dan Variabel Data Pada bagian ini peneliti mendeskripsikan data hasil observasi yang sudah didapat dari penelitian dan variabel penelitian yang meliputi kecerdasan emosional, perilaku belajar dan prestasi belajar.
b. Pengujian Hipotesis Dalam penelitian ini ada dua rumusan hipotesis. Pengujian kedua hipotesis tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pengujian hipotesis pertama Ho1 : tidak ada hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan ` emosional
dengan prestasi belajar mahasiswa.
Ha1 : ada hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mahasiswa.
2. Pengujian hipotesis kedua Ho2 : tidak ada hubungan positif dan signifikan antara perilaku belajar dengan prestasi belajar. Ha2 : ada hubungan positif dan signifikan antara perilaku belajar dengan prestasi
belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
c. Metode analisis data Teknik analisa yang dilakukan adalah melalui tahapan-tahapan sebagai berikut : 1.
Data yang diperoleh dari hasil kuesioner terlebih dahulu diubah menjadi data ordinal dalam bentuk rangking atau peringkat dengan menggunakan tabel penolong untuk menghitung koefisien korelasi spearman rank.
2.
Kemudian, hasil yang telah diperoleh dari perhitungan dalam tabel penolong tersebut (tepatnya pada kolom terakhir) dimasukkan dalam rumus koefisien korelasi spearman rank yang dikemukakan oleh ( Santoso, 2010 : 236) sebagai berikut : ρ atau rs =
1 – 6 ∑di2 n (n2 – 1)
Keterangan : ρ atau rs
= Koefisien korelasi Spearman rank.
di2
= Determinan.
n 3.
= Jumlah data/sampel.
Setelah nilai ρ didapat, selanjutnya untuk mengetahui apakah nilai koefisien korelasi spearman rank tersebut (nilai ρ) signifikan atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan nilai pada tabel ρ (tabel rho atau tabel nilai kritik koefisien korelasi peringkat spearman) pada taraf kesalahan tertentu (5 % dan 1 %). 4. Menyimpulkan
hasil
pengujian
hipotesa
berdasarkan
perbandingan antara nilai ρhitung dengan ρtabel (Santoso, 2010 : 237).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Syarat pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : • Jika ρhitung > ρtabel , maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima (tolak Ho, terima Ha). • Jika ρhitung < ρtabel , maka hipotesis nol diterima dan hipotesis alternatif ditolak (terima Ho, tolak Ha).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM
Ulasan gambaran umum berikut ini bersumber dari website www.usd.ac.id dan data dokumentasi referensi lainnya.
A. Sejarah Universitas Sanata Dharma 1. PTPG Sanata Dharma (1955-1958) Ide untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) oleh Prof. Moh. Yamin, S.H. (Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an disambut baik oleh para imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat S.J.). Waktu itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1, antara lain B1 Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang dikelola oleh Pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J. Dengan dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya Pater Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955. Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 jurusan, yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan. Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang waktu itu menjadi pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. “Sanata Dharma” sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma” yang artinya “kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).
2. FKIP Sanata Dharma (1958-1965) Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status “disamakan” dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1/1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No.77/1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian dari Universitas Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma berdiri sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
3. IKIP Sanata Dharma (1965-1993) Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari Universita Katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian FKIP Sanata Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP Sanata Dharma berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No.237/B-Swt/U/1965. Surat keputusan itu berlaku mulai tanggal 1 September 1965. Selain melaksanakan Program S1 (sebelumnya Sarjana Muda dan Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).
4. Universitas Sanata Dharma (1993 Sampai Sekarang) Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK Mendikbud No.46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD. Dengan perkembangan ini, USD diharapkan tetap dapat memajukan sistem pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setelah berkembang menjadi universitas, Sanata
Dharma
terdorong
untuk
memperluas
muatan
program
pendidikannya. Di samping tetap mempertahankan pendidikan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
dengan tetap membuka FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma membuka beberapa fakultas baru. Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki 8 Fakultas dengan 25 Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3 Program Khusus Bersertifikat. Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi (sistem informasi, manajemen, biro/lembaga/pusat/serta unit pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.
5. Nama-nama yang pernah menjabat Rektor Universitas Sanata Dharma: a. Prof. Dr. N. Drijarkara, S.J. (1955-1967) b. Drs. J. Drost, S.J. (1968-1976) c. Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977-1984) d. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984-1988) e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988-1993) f. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993-2001) g. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001-2006) h. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. (2006-sekarang)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
B. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Universitas Sanata Dharma 1. Visi Universitas Sanata Dharma (USD) didirikan oleh Serikat Yesus Provinsi Indonesia bersama dengan rekan imam dan awam Katolik untuk berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat manusia
dengan
memadukan
keunggulan
akademik
dan
nilai
kemanusiaan. a. Universitas
Sanata
Dharma
terdorong
untuk
terus
mencari,
menemukan, dan mengungkapkan kebenaran secara obyektif dengan kebebasannya. Hal itu didasarkan pada pengakuan akan kebaikan hakiki dunia sebagai ciptaan Allah yang harus dipelajari, diselidiki, dan direnungkan maknanya serta dibangun dan dilestarikan demi kesejahteraan umat manusia dan kemuliaan Allah yang lebih besar. b. Menyadari peran penting generasi muda dalam mewujudkan masa depan bangsa Indonesia. Universitas Sanata Dharma merasa terpanggil untuk memberikan sumbangan positif kepada usaha bersama dalam pengembangan pikiran, hati, dan kehendak kaum muda, dengan maksud membangkitkan potensi mereka untuk secara aktif dan kreatif ikut membangun masyarakat pluralistic yang adil, demokratis, dan sejahtera. c. Usaha pengembangan itu didasarkan pada nilai kebangsaan dan kebudayaan nasional seperti terungkap dalam Pancasila dan UUD 1945. Pada visi kristiani mengenai martabat manusia sebagai ciptaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Allah, tanggung jawab sosialnya serta tujuannya yang luhur dan pada spiritualitas Ignatian yang terwujud dalam arah pendidikan Serikat Yesus seperti “menjadi manusia bagi sesama” (men and women for and with others), perhatian pribadi (cura personalis), serta semangat keunggulan (magis) dan dialogis. 2. Misi a. Mengembangkan
sistem
pendidikan
yang
dapat
memadukan
keunggulan akademik dan nilai kemanusiaan. b. Mengembangkan universitas yang dapat menjadi hati nurani kritis masyarakat. c. Menyelenggarakan penelitian terutama untuk lebih menggali secara kritis kebenaran manusiawi dan mengembangkan martabat manusia. d. Mengembangkan kebebasan akademik dan otonomi keilmuan untuk dapat menemukan kebenaran berdasarkan pada etika keilmuan. e. Menyelenggarakan pendidikan yang humanis dengan semangat dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, dan spiritual secara terpadu. f. Membantu mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa, dan dapat berguna bagi masyarakat. g. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan sekaligus membantu mahasiswa masyarakat.
untuk
mengembangkan
kepekaan
sosial
terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
h. Mempersiapkan tenaga yang professional, baik dalam bidang keilmuan maupun dalam bidang kependidikan.
3. Tujuan Pendidikan Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai humanistic yang berlandaskan nilai-nilai Kristiani yang universal dan citacita kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan integritas kepribadian yang tinggi.
C. Struktur Organisasi Struktur organisasi sangat penting peranannya demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam struktur organisasi dapat terlihat jelas batasbatas tugas dan tanggung jawab karyawan terhadap pekerjaannya masingmasing. Tugas dan tanggung jawabnya antara lain sebagai berikut: 1. Senat Fakultas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di tingkat fakultas yang memiliki wewenang dalam menjabarkan kebijakan dan peraturan universitas untuk fakultas. 2. Dekan FKIP memimpin FKIP dibantu oleh WD I (Wakil Dekan I bidang akademik) dan WD II (Wakil Dekan II bidang administrasi umum dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
bidang keuangan). Tugas Dekan dan Wakil Dekan (Staf Dekanat) adalah sebagai berikut: a. Dekan bertugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi, dan bertanggung jawab kepada Rektor. b. Wakil Dekan I (WD I) bertugas membantu dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang akademik yang meliputi pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. c. Wakil Dekan II (WD II) bertugas membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum dan keuangan. d. Tugas yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan di bidang pendidikan yang bersifat kokurikuler dan ekstrakurikuler serta kemahasiswaan menjadi tanggung jawab bersama Staf Dekanat, sedangkan urusan yang berhubungan dengan keuangan kegiatan kemahasiswaan tingkat fakultas dikelola oleh WD II. 3. Unit MKK Fakultas (MKDK) bertugas mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan Mata Kuliah Keahlian (MKK) fakultas atau Mata Kuliah Dasar Keahlian (MKDK) di lingkup fakultas. Unit ini dipimpin oleh WD I yang bertanggung jawab langsung kepada dekan. 4. Pusat Penelitian dan Pelayanan Pendidikan (P4) bertugas membantu dan mengkoordinasikan kegiatan penelitian dan pelayanan pendidikan kepada masyarakat luar dan membagikan berbagai tugas tersebut kepada dosen-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
dosen yang terkait dalam koordinasi dengan dekanat FKIP. P4 dipimpin oleh kepala P4. 5. Unit tata usaha menyelenggarakan administrasi kegiatan akademik pada tiap-tiap program studi. Unit tata usaha dalam menjalankan tugasnya berada di bawah koordinasi Wakil Dekan II. Unit tata usaha FKIP dipimpin oleh seorang Kepala Tata Usaha (KTU) yang bertanggung jawab langsung kepada WD II. 6. Unit PPL bertugas mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan PPL mahasiswa dalam lingkup fakultas dan mengelola Laboratorium Micro Teaching fakultas. Unit PPL fakultas dipimpin oleh seorang ketua unit PPL yang sekaligus menjadi koordinator Laboratorium Micro Teaching fakultas dan bertanggung jawab langsung kepada dekan. 7. Ketua Jurusan (kajur) bertugas memimpin jurusan, dibantu oleh sekretaris jurusan (sekjur). 8. Ketua program studi (kaprodi) bertugas memimpin prodi, dibantu oleh seorang wakil ketua program studi (wakaprodi). Prodi adalah satuan pelaksana pendidikan yang bertugas melaksanakan satuan kurikulum untuk satu keahlian tertentu. 9. Dosen tetap FKIP USD terdiri dari dosen yang diangkat oleh Yayasan Sanata Dharma dan dosen PNS yang diperbantukan pada USD menjadi pegawai tetap di lingkup FKIP dengan tugas untuk mengajar, mengadakan penelitian, dan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
dosen tetap di lingkup FKIP diindukkan pada suatu prodi sesuai dengan bidang keahlian yang dimilikinya. 10. Dosen tidak tetap (DTT) FKIP USD adalah tenaga pendidik yang mendapat surat tugas dari rektor USD dengan tugas untuk mengajar di suatu prodi di lingkup FKIP USD untuk jangka waktu tertentu. 11. Mahasiswa FKIP USD adalah orang yang terdaftar sebagai peserta didik di suatu program studi yang diselenggarakan oleh suatu jurusan atau prodi di lingkup FKIP USD.
D. Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP yang sekarang ini merupakan salah satu fakultas dari Universitas Sanata Dharma, yang dulu pernah populer dengan sebutan IKIP Sanata Dharma, mulanya adalah sebuah Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) yang berdiri pada tanggal 17 Desember 1955. Mulai bulan November tahun 1958, pemerintah mengubah nama PTPG menjadi FKIP. Berkaitan dengan itu, nama PTPG Sanata Dharma berganti menjadi FKIP Sanata Dharma yang merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia. Kemudian mulai 1 September 1965, Presiden Soekarno membentuk IKIP yang merupakan gabungan dari FKIP dan IPG. Sehingga berdasarkan SK No.237/BSWTU/1965, FKIP Sanata Dharma berganti nama menjadi IKIP Sanata Dharma. Akhirnya, seiring dengan tuntutan perkembangan zaman, melalui SK Mendikbud
No.46/D/O/1993,
IKIP
Sanata
Dharma
menjadi
sebuah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
universitas. Universitas Sanata Dharma (USD). Dengan demikian, IKIP yang dulu merupakan lembaga yang berdiri sendiri, sekarang merupakan sebuah fakultas dari USD. Pada tahun 1998, Fakultas Ilmu Pendidikan Agama Katolik (FIPA) menggabung dengan FKIP menjadi Prodi IPPAK, Jurusan Ilmu Pendidikan. FKIP USD mempunyai 4 jurusan dengan 11 program studi untuk gelar S1, 1 program studi nongelar. 1. Jurusan Ilmu Pendidikan (JIP) a. Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) b. Program Studi Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) c. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) 2. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni (JPBS) a. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) b. Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (PBSID) 3. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) a. Program Studi Pendidikan Ekonomi (PE) terdiri dari 1). Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi 2). Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi b. Pendidikan Sejarah (PSej) 4. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) a. Program Studi Pendidikan Fisika (PFis)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
b. Program Studi Pendidikan Matematika (PMat) c. Program Studi Pendidikan Biologi (PBio) Secara umum, FKIP USD bertujuan untuk menyiapkan tenaga kependidikan yang professional, humanistik, memiliki semangat dialogis, dan menghargai serta mengembangkan kebebasan dan kejujuran akademik dalam proses pendidikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, FKIP USD didukung oleh tenaga-tenaga pendidikan yang telah berpengalaman serta fasilitas-fasilitas yang sangat memadai.
E. Visi dan Misi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) 1. Visi Penyiapan tenaga kependidikan/guru yang kompeten dengan dilandasi nilai-nilai Pancasila dan cinta kasih melalui penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas. 2. Misi a. Menyiapkan tenaga kependidikan/guru yang kompeten, yang berciri sebagai berikut: 1) Memiliki integritas moral dan kepribadian. 2) Menguasai bidang kependidikan/keguruan 3) Mempunyai
kompetensi
pada bidang ilmu
keahliannya. 4) Mampu menjalin komunikasi social dengan baik.
yang menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
b. Menjalin kemitraan dengan masyarakat (nasional dan internasional) dan pemerintah untuk memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan.
F. Sejarah Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus (BKK) Pendidikan Akuntansi Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Pendidikan Akuntansi merupakan salah satu program studi di bawah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma (JPIPS-FKIP-USD). Program studi ini merupakan kelanjutan dari Jurusan Ekonomi yang dibuka tanggal 17 Desember 1955 ketika Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) didirikan atas desakan Menteri Pendidikan Muhammad Yamin untuk menanggapi perlunya pendidikan calon guru SLTP dan SMA. Pendirian Sanata Dharma dilandasi oleh semangat untuk membantu masyarakat yang pada waktu itu sangat membutuhkan tenaga guru sekolah menengah yang baik di berbagai bidang. Pada waktu berdirinya (1958), Program studi Pendidikan Ekonomi menggunakan nama Jurusan Ilmu Ekonomi FKIP Sanata Dharma. Selanjutnya berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 28 Januari 1985, Jurusan Ilmu Ekonomi diganti nama menjadi Jurusan Pendidikan Dunia Usaha yang memiliki 2 (dua) jalur, yaitu PS Pendidikan Ekonomi Koperasi dan PS Pendidikan Akuntansi, dengan status “disamakan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Status ini ditetapkan kembali pada tanggal 14 Mei 1986 berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0363/0/1986. Sejak IKIP Sanata Dharma berubah menjadi Universitas Sanata Dharma berdasarkan SK Dirjen Dikti No.266/Dikti/Kep/1993, PS Pendidikan Akuntansi di bawah Jurusan Pendidikan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pada tahun 2003, PS Pendidikan Akuntansi terakreditasi dengan peringkat nilai Akreditasi B yang ditetapkan oleh BAN-PT tertanggal 19 September 2003 untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal ditetapkan. Berdasarkan SK Dirjen Dikti No.143/DIKTI/Kep/1999 tentang penataan Prodi, tahun 1999 nama PS Pendidikan Akuntansi diganti dengan PS Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Pada tahun 2002 Kopertis Wilayah V Yogyakarta memberikan nilai A terhadap kelayakan penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi.
G. Deskripsi Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus (BKK) Pendidikan Akuntansi Tujuan Program Studi Pendidikan Ekonomi, BKK Pendidikan Akuntansi ini adalah untuk menghasilkan tenaga kependidikan yang professional di bidang akuntansi, manajemen, dan bidang ekonomi/koperasi. Dalam menyelenggarakan pendidikan, Program Studi berdasarkan pada kurikulum nasional dan muatan lokal. Penyelenggaraan proses belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
mengajar dilaksanakan teratur dan didukung oleh ketersediaan fasilitas yang memadai. Sikap kritis yang ditanamkan pada mahasiswa dalam proses belajar mengajar terbukti telah memberikan dasar yang kuat bagi lulusan dalam berpikir secara ilmiah. Sebagai hasilnya, lulusan Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi memiliki kemampuan yang memadai di bidangnya dan memiliki fleksibilitas yang tinggi. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan banyaknya lulusan prodi yang menduduki jabatan/posisi penting dalam dunia pendidikan dan non kependidikan, yakni sebagai sumber daya manusia yang dapat diandalkan di bidang akuntansi pada perusahaan dagang, perusahaan manufaktur, perusahaan jasa seperti bank, perhotelan, perusahaan konsultan manajemen/bisnis/perpajakan/asuransi, dan sebgainya.
H. Visi, Misi, dan Sasaran Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi 1. Visi Membangkitkan dan mengembangkan potensi generasi muda agar mampu berpartisipasi aktif dan kreatif dalam membangun masyarakat pluralistik yang adil dan demokratik sesuai dengan bidang keahliannya, yang dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta visi kristiani mengenai martabat manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
2. Misi a. Menyediakan bagi masyarakat tenaga kependidikan dan non kependidikan di bidang ekonomi – akuntansi yang professional, dewasa secara spiritual, moral, intelektual, sosial, dan emosional serta mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi. b. Menyelenggarakan pendidikan yang humanis dengan semangat dialogis. c. Menyelenggarakan membantu
pengabdian
mahasiswa
untuk
kepada
masyarakat,
mengembangkan
sekaligus
kepekaan
dan
kepedulian sosialnya. d. Menyelenggarakan penelitian di bidang Pendidikan Akuntansi demi pengembangan martabat manusia. 3. Sasaran a. Mempersiapkan tenaga kependidikan dan non kependidikan di bidang ekonomi
–
akuntansi
yang
professional
dan
kreatif
dalam
menggunakan teknologi informasi. b. Meningkatkan kualitas proses pendidikan yang humanis dialogis lewat peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran yang berupa hardware, software, dan brainware-nya. c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian yang dilakukan oleh para dosen baik individual maupun kelompok dan oleh mahasiswa sebagai syarat kelulusannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengabdian kepada masyarakat baik yang dilakukan oleh program studi sebagai satu kesatuan, dosen, dan
mahasiswa
secara
individual
maupun
kelompok
seraya
mengembangkan networking dengan lembaga-lembaga pendidikan dan non-kependidikan.
I. Sumber Daya Manusia Staf dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Pendidikan Akuntansi sebagian besar telah dan sedang menyelesaikan pendidikan jenjang S2. 11 (sebelas) dosen tetap dan 1 (satu) tenaga administrasi saat ini, adalah sebagai berikut: 1. Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. 2. Rita Eny Purwanti, S.Pd.M.Si 3. S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. 4. Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. 5. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. 6. Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. 7. Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. 8. Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. 9. Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. 10. Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd. 11. Theresia Aris Sudarsilah (Tenaga Administrasi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
J. Sarana dan Prasarana Usaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran antara lain dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana perkuliahan seperti menciptakan ruang kuliah dan tempat duduk yang nyaman, menyediakan laboratorium komputer yang memadai, menyediakan perpustakaan serta jumlah eksemplar buku dan judul yang memadai termasuk CD-ROM. Setiap dosen tetap disediakan satu ruangan kerja pribadi agar mampu menyiapkan pembelajaran, penulisan karya ilmiah, dan bimbingan mahasiswa dengan baik. Sistem administrasi akademik PS Pendidikan Akuntansi yang berbasis komputer mendukung tersedianya informasi yang cepat dan akurat untuk pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.
K. Kemahasiswaan 1. Organisasi Kemahasiswaan Tingkat Program Studi Organisasi kemahasiswaan tingkat program studi adalah Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan yang disebut HMPS (Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi). a. HMPS Pendidikan Akuntansi merupakan perwakilan mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang bertanggung jawab kepada Wakil Ketua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
b. HMPS Pendidikan Akuntansi merencanakan, menyelenggarakan, dan mengembangkan kegiatan-kegiatan ko dan ekstra kurikuler bersama Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. 2. Kegiatan-Kegiatan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi a. Kegiatan ko kurikuler 1) Riset pasar (semester I). 2) Studi ekskursi ke perusahaan di DIY-Jateng (semester III). 3) Studi ekskursi ke perusahaan di luar DIY-Jateng (semester V). 4) Penelitian kolaboratif dosen-mahasiswa (semester VII). b. Kegiatan ekstra kurikuler 1) Lomba seni / alat peraga. 2) Lomba karya tulis. 3) Retret / rekoleksi. 4) Dialogal dosen – mahasiswa. 5) Pengabdian pada masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Sebelum data dianalisis langkah pertama akan disajikan deskripsi data tentang variabel kecerdasan emosional, perilaku belajar dan prestasi belajar, data ini didasarkan dari jawaban responden berjumlah 100 responden.
A.
Deskripsi Data Data hasil penelitian yang meliputi tiga variabel yaitu kecerdasan emosional, perilaku belajar dan prestasi belajar mahasiswa. Dari jumlah 100 responden yang menjadi sampel pada penelitian semuanya mengisi secara lengkap setiap kuesioner yang dibagikan sehingga dapat menjadi data pada penelitian ini. Pada deskripsi data berikut ini disajikan data frekuensi variabel penelitian, untuk mengetahui rincian masing-masing variabel yang dapat dilihat dari uraian berikut ini :
1. Kecerdasan Emosional Data variabel kecerdasan emosional didapat dari kuesioner yang berisi 25 butir pertanyaan, dengan responden berjumlah 100 mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian pada variabel kecerdasan emosional dengan skor tertinggi yang dicapai adalah 125 dan skor terendah adalah 25 disajikan dalam tabel distribusi berikut ini.
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Kecerdasan Emosional Frekuensi No
Interval
Kategori
Frekuensi relatif
1
107 – 125
Sangat tinggi
14
14%
2
92 – 106
Tinggi
64
64%
3
82 – 91
Sedang
19
19%
4
71 – 81
Rendah
3
3%
5
25 - 70
Sangat rendah
0
0%
100
100%
JUMLAH
Dari tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa mahasiswa pendidikan akuntansi yang mempunyai kecerdasan emosional kategori sangat tinggi yaitu (14%), kecerdasan kategori tinggi yaitu (64%), kecerdasan yang kategori sedang (19%), kecerdasan yang kategori rendah (3%), dan kecerdasan yang ketegori sangat rendah yaitu (0%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional mahasiswa pendidikan akuntansi memiliki kecerdasan emosional yang cendrung tinggi.
2. Perilaku Belajar Data perilaku belajar didapat dari kuesioner yang berisi 20 butir pertanyaan, dengan responden berjumlah 100 mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian pada variabel perilaku belajar dengan skor tertinggi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
dicapai adalah: 100 dan skor terendah adalah: 20 disajikan dalam tabel distribusi berikut.
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Perilaku Belajar No
Interval
Kategori
Frekuensi
Frekuensi relatif
1
86 - 100
Sangat baik
20
20%
2
74 – 85
Baik
52
52%
3
66 – 73
Biasa
10
10%
4
57 – 65
Tidak baik
15
15%
5
20 - 56
Sangat tidak baik
3
3%
100
100%
JUMLAH
Dari tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa mahasiswa pendidikan akuntansi yang memiliki perilaku belajar kategori sangat baik yaitu (20%), perilaku belajar kategori baik yaitu (52%), perilaku yang kategori biasa (10%), perilaku yang kategori tidak baik (15%), dan perilaku yang ketegori sangat tidak baik yaitu (3%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa pendidikan akuntansi memiliki perilaku yang tergolong baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
3.
Prestasi Belajar Data prestasi belajar didapat melalui dokumentasi dari kampus berupa nilai indeks prestasi akademik (IPK). Nilai maksimum prestasi belajar adalah 4,00 dan nilai minimum adalah 0,00. Kategori prestasi belajar yang digunakan berdasarkan aturan dari Universitas Sanata Dharma yaitu :
Tabel 5.3 Rentang Prestasi Belajar Nilai IPK
Kategori
3,50 – 4,00
Amat baik
2,76 – 3,49
Baik
2,00 - 2,75
Cukup
1,00 - 1,99
Kurang
0,00 – 0,99
Sangat kurang
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar No
Interval
Kategori
Frekuensi Frekuensi relatif
1
3,50 – 4,00
Amat baik
9
9%
2
2,76 – 3,49
Baik
44
44%
3
2,00 - 2,75
Cukup
40
40%
4
1,00 - 1,99
Kurang
7
7%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
5
0,00 – 0,99
Sangat kurang
JUMLAH
9
9%
100
100%
Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa frekuensi prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi yang berkategori sangat tinggi yaitu (9%), prestasi kategori tinggi yaitu (44%), prestasi yang kategori cukup (40%), prestasi yang kategori kurang (7%), dan prestasi belajar yang ketegori sangat kurang
yaitu (9%). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar
mahasiswa pendidikan akuntansi
tergolong tinggi.
B.
Analisa Data Analisis korelasi Rank Spearman digunakan untuk mencari ada tidaknya hubungan atau korelasi antara variabel-variabel penelitian sekaligus untuk menjawab pertanyaan peneliti terkait dengan hipotesis pertama dan kedua. Untuk mencari ada tidaknya suatu hubungan dapat diuji dengan membandingkan angka probabilitas dengan taraf signifikan 5% . Apabila angka probabilitas di bawah 0,05 maka Ho ditolak atau ada hubungan antara variabel tersebut, demikian sebaliknya. 1. Hubungan Kecerdasan Emosional dengn Prestasi Belajar a. Perumusan Hipotesis Ho1
: Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dan prestasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Ha1
: ada hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dan prestasi belajar.
b. Pengujian Hipotesis Hasil analisis untuk pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 16. Berikut ini disajikan ouput hasil analisis dalam bentuk tabel.
Tabel 5.5 Hasil Pengujian Hipotesis 1 Kecerdasan Spearman's Kecerdasan Correlation Coefficient rho Sig. (2-tailed) Prestasi
Prestasi
1.000
.074
.
.466
N
100
100
Correlation Coefficient
.074
1.000
Sig. (2-tailed)
.466
.
N
100
100
**Correlations is significant at the 0.01 level (2 tailed)
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh nilai r hitung antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar adalah 0,074 dengan nilai probabilitas ( ) sebesar 0,466. Angka tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan emosional mahasiswa dengan prestasi belajar karena nilai r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
hitung lebih kecil dari r tabel yaitu 0,074 < 0,195 dan probabilitas ( ) sebesar 0,466 lebih besar dari taraf signifikansi ( ) sebesar 0,05.
2. Hubungan Perilaku Belajar dengan Prestasi belajar a. Perumusan Hipotesis Ho2 : Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara perilaku belajar dan prestasi belajar. Ha2 : ada hubungan positif dan signifikan antara perilaku belajar dan prestasi belajar.
b. Pengujian hipotesis Hasil analisis untuk pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 16. Berikut ini disajikan ouput hasil analisis dalam bentuk tabel.
Tabel 5.6 Hasil Pengujian Hipotesis 2 Rank of Perilaku Rank of Prestasi Spearman's rho
Perilaku
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed)
Prestasi
1.000
.040
.
.693
N
100
100
Correlation Coefficient
.040
1.000
Sig. (2-tailed)
.693
.
N
100
100
**Correlations is significant at the 0.01 level (2 tailed)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua diperoleh nilai r hitung antara perilaku belajar dengan prestasi belajar adalah 0,040 dengan nilai probabilitas ( ) sebesar 0,693. Angka tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan positif dan signifikan antara perilaku belajar mahasiswa dengan prestasi belajar tidak signifikan karena nilai r hitung lebih kecil dari r tabel yaitu 0.040 < 0.195 dan nilai probabilitas ( ) sebesar 0,693 lebih besar dari taraf signifikansi ( ) sebesar 0,05.
C.
Pembahasan 1. Hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar Dari hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mahasiswa. Pernyataan ini berdasarkan analisis koefisien korelasi r hitung yaitu lebih kecil dari r tabel atau 0,074 < 0,195 dan nilai probabilitas ( ) sebesar 0,466 lebih besar dari ( ) = 0,05. Artinya bahwa tinggi rendahnya tingkat kecerdasan emosional mahasiswa tidak menyebabkan prestasi belajar yang tinggi. Berdasarkan temuan peneliti menunjukkan bahwa kecerdasan emosional bukan merupakan faktor penentu yang dominan untuk meningkatkan prestasi belajar. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Goleman (2000) dan Patton (2002). Goleman (2000)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
menyatakan bahwa kecerdasan emosional dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar. Kecerdasan emosional terbentuk melalui keselarasan emosi dan pengungkapanya melalui pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi diri, sikap empati dan kemampuan membina hubungan dengan orang lain. Selain itu, kecerdasan emosional dapat meningkat prestasi seseorang juga dikuatkan oleh penelitian Patton (2002) yang menyatakan bahwa orang yang memiliki kecerdasan emosional tinggi akan mudah untuk mencapai kesuksesan pribadinya. Deskripsi tingkat kecerdasan emosional mahasiswa pendidikan akuntansi menunjukkan bahwa sebagian besar dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 64 mahasiswa atau 64%. Kecerdasan emosional adalah adalah kemampuan mahasiswa untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain ( empati ) dan kemampuan untuk membina hubungan ( kerjasama ) dengan orang lain. Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa pendidikan akuntansi
dikategorikan memiliki prestasi
belajar yang tinggi yaitu sebanyak 44 atau 44%. Prestasi belajar merupakan
hasil usaha belajar yang dicapai seorang mahasiswa
berupa suatu kecakapan dari kegiatan belajar bidang akademik pada jangka waktu tertentu yang dicatat pada setiap akhir semester. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
tersebut tercermin dari nilai Indek Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa pendidikan akuntansi. Hasil penelitian yang bertentangan dengan bukti empiris dan teoritis ini tentu perlu digali. Kecerdasan emosional tidak berhubungan positif dan signifikan dengan prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi. Artinya bahwa, tinggi rendahnya tingkat kecerdasan emosional mahasiswa pendidikan akuntansi belum tentu menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar. Ada faktor-faktor yang menyebabkan tidak ada hubungan positif antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. Faktor pertama adalah kecerdasan intelektual. Patut diketahui bahwa prestasi belajar yang dapat dicapai oleh mahasiswa selalu paralel dengan tingkat kecerdasan intelektualnya, Lamson dalam (Rachmi, 2010). Berbagai studi juga telah membuktikan bahwa individu yang cerdas akan memperoleh prestasi belajar yang lebih tinggi dibanding dengan yang dapat dicapai oleh individu yang kurang cerdas dalam situasi belajar yang sama. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa mahasiswa yang memiliki tingkat kecerdasan emosional yang tinggi tidak menjamin akan mendapatkan prestasi yang baik tanpa ditunjang dengan kecerdasan intelektual yang dimilikinya. Kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional tidak dapat dipisahkan karena saling keterkaitan dan berkesinambungan. Begitu juga prestasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
yang baik apabila dibentuk dan diperoleh dari IQ dan EQ yang berfungsi secara bersamaan dalam kehidupannya (Goleman, 2000 : 9 ). Faktor yang kedua yaitu kecerdasan emosional tidak bisa dimiliki begitu saja, tetapi harus dilatih, dipelajari dan dapat dikembangkan. Namun semua itu perlu proses, semangat dan keberanian untuk mencoba. Maka dari itu kecerdasan emosional seseorang tidak dapat dikuasai sekaligus dalam waktu bersamaan. Dalam penelitian ini tingkat kecerdasan emosional mahasiswa sudah tinggi, namun demikian masalah yang sering dihadapi mahasiswa sangat komplek, tidak dapat diselesaikan sekaligus dan untuk menyelesaikan permasalahanya juga berbeda-beda. Karena begitu banyaknya masalah-masalah
seperti menumpuknya tugas individu
maupun kelompok, bisa membuat mahasiswa merasa tertekan, dan kelelahan karena harus meluangkan waktu yang ekstra untuk menyelesaikannya sehingga membuat mahasiswa kelelahan dan tidak bisa berkonsentrasi saat belajar (Harso, 2010). Namun, apabila semua permasalah-permasalahan yang banyak tersebut dapat diatasi dengan baik, maka akan memudahkan mahasiswa untuk mencapai prestasi belajarnya.
Oleh
karena
itu,
meskipun
mahasiswa
memiliki
kecerdasan emosional yang tinggi apabila menghadapi masalahmasalah individu dan tidak bisa mengatasinya maka akan membuat mahasiswa mengalami kesulitan untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
2. Hubungan antara perilaku belajar dengan prestasi belajar. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan positif dan signifikan antara perilaku belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Pernyataan ini berdasarkan analisis koefisien korelasi hitung yaitu r hitung lebih kecil dari r tabel atau 0,040 < 0,195 dan nilai probabilitas ( ) sebesar 0,693 lebih besar dari ( ) = 0,05. Artinya bahwa baik buruknya perilaku belajar mahasiswa tidak menentukan tinggi rendahnya prestasi seseorang. Berdasarkan temuan peneliti menunjukkan bahwa perilaku belajar yang baik tidak menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar tinggi. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Rachmi ( 2010) yang menyatakan perilaku belajar berperan penting dalam menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar. Deskripsi variabel perilaku belajar mahasiswa pendidikan akuntansi sebagian besar dikategorikan memiliki perilaku belajar yang tergolong baik yaitu terdapat 52 atau 52 %. Perilaku belajar adalah kegiatan yang sengaja dipilih secara sadar oleh individu, karena individu memiliki tujuan tertentu. Tujuan itu dapat berupa prestasi belajar mahasiswa tersebut. Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa pendidikan akuntansi
dikategorikan memiliki prestasi
belajar baik yaitu sebanyak 44 atau 44%. Prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar yang dicapai seorang mahasiswa berupa suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
kecakapan dari kegiatan belajar bidang akademik pada jangka waktu tertentu yang dicatat pada setiap akhir semester. Hal tersebut tercermin dari nilai Indek Prestasi Kumulatif ( IPK ) mahasiswa pendidikan akuntansi. Hasil penelitian ini mengatakan perilaku belajar mahasiswa pendidikan akuntansi tergolong baik, hal ini sejalan dengan prestasi belajar yang tergolong tinggi maka dapat disimpulkan bahwa perilaku belajar yang baik seharusnya dapat menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar mahasiswa. Namun dalam penelitian ini peneliti menemukan bahwa ternyata perilaku belajar yang baik tidak ada hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar seseorang, sehingga menimbulkan pertanyaan bahwa prestasi belajar yang baik bukan semata-mata disebabkan oleh perilaku belajar yang baik, tetapi ada faktor-faktor lain yang diduga dapat menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar. Faktor-faktor yang dapat menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar adalah faktor dari dalam diri mahasiswa tersebut salah satunya yaitu kecerdasan intelektual. Patut diketahui bahwa prestasi belajar yang dapat dicapai oleh mahasiswa selalu paralel dengan tingkat kecerdasan intelektualnya, Lamson dalam (Rachmi,2010). Kecerdasan intelektual adalah kemampuan intelektual, analisa, logika dan rasio. Kecerdasan ini merupakan kecerdasan untuk menerima, menyimpan, dan mengolah informasi menjadi fakta. Orang yang kecerdasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
intelektualnya baik, baginya tidak ada informasi yang sulit, semuanya dapat di simpan dan diolah, pada waktu yang tepat dan pada saat yang dibutuhkan. Perilaku belajar yang baik akan berfungsi maksimal apabila ditunjang dengan kecerdasan intelektual yang dimiliki oleh mahasiswa.
Apabila
mahasiswa
memiliki
tingkat
kecerdasan
intelektual yang tinggi maka mahasiswa tersebut bisa dengan mudah memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh dosen, sehingga mereka mampu mendapatkan hasil yang maksimal dalam bidang akademik yang tercermin dalam Indeks Prestasi Akademik (IPK), sehingga dapat disimpulkan bahwa kombinasi antara perilaku belajar dan kecerdasan intelektual yang baik akan menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi. Faktor yang kedua adalah faktor dari luar mahasiswa salah satunya yaitu lingkungan belajar. Lingkungan belajar yang baik adalah lingkungan belajar yang bersih, tenang, tidak ada gangguan dan tersedia sarana dan prasarana untuk belajar. Orang-orang yang tinggal di lingkungan belajar yang baik akan memperoleh prestasi belajar yang lebih baik. Sebaliknya, orang-orang yang tinggal dilingkungan belajar yang tidak baik akan mendapatkan hasil belajar yang tidak baik. Sebagaimna mana hasil penelitian Gusmao Vaz ( 2010 ), ditemukan bahwa lingkungan belajar berhubungan positif dan segnifikan dengan prestasi belajar. Dari
pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa
prestasi belajar yang baik disebabkan lingkungan belajar yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Semakin baik dan nyaman lingkungan belajar, prestasi belajar mahasiswa semakin baik, begitu juga sebaliknya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar yang baik bukan hanya disebabkan oleh perilaku belajar seseorang, tetapi ada faktor-faktor lain yang lebih dominan dalam meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri mereka sendiri, yaitu kecerdasan intelektual, dan dan faktor dari luar mahasiswa seperti lingkungan belajar. Apabila faktor-faktor tersebut bisa dikombinasi dengan baik, maka prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi semakin baik, begitu juga sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Penelitian ini mendeskripsikan hubungan antara kecerdasan emosional dan perilaku belajar dengan prestasi belajar. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dikemukakan di bab V maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1.
Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional
dengan
prestasi
belajar
mahasiswa
pendidikan
akuntansi. Hasil perhitungan statistika menunjukkan bahwa pada output (kolom sig.2 – tailed) hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar adalah 0.466. Oleh karena angka tersebut di atas 0,05 maka Ho diterima, atau tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. 2.
Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara perilaku belajar dengan prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi. Hasil perhitungan statistika menunjukkan bahwa pada output (kolom sig.2 – tailed) hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar adalah 0.693. Oleh karena angka tersebut di atas 0.05 maka Ho diterima, atau tidak ada hubungan yang positif
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
dan signifikan antara perilaku belajar mahasiswa dengan prestasi belajar.
B. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari dalam melakukan penelitian maupun penyajian hasil penelitian memiliki keterbatasan. 1. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah penulis tidak dapat melacak kebenaran data yang diperoleh dari responden dalam menjawab kuesioner dan diharapkan data tersebut berdasarkan keadaan yang sesungguhnya. 2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli - agustus 2012, sehingga untuk angkatan 2012 tidak bisa menjadi responden karena belum memiliki data nilai prestasi belajar mahasiswa dalam hal ini Indeks Prestasi Akademik (IPK).
C. Saran 1.
Saran Bagi Mahasiswa sebaiknya
mahasiswa
mempertahankan
dan
meningkatkan
kecerdasan emosionalnya, mahasiswa dituntut untuk belajar dengan giat dan tekun agar bisa
meningkatkan prestasi belajarnya. Selain itu,
mahasiswa diharapkan untuk dapat mempertahankan perilaku belajar yang sudah baik dan mampu belajar mandiri tanpa mengharapkan ilmu pengetahuan hanya dari dosen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
2.
Saran Bagi Peneliti a. Peneliti berikutnya menyertakan faktor lain selain faktor kecerdasan emosional dan perilaku belajar, yaitu keadaan sosial ekonomi, status sosial, kecerdasan intelektual (IQ) dan lain-lain. b. Penelitian berikutnya dapat melakukan penelitian korelasi berganda dengan menyertakan faktor perilaku belajar dan kecerdasan intelektual dengan prestasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Mudzakir. (1997). Psikologi Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia. Achsin El-Qudsy. (2008). Perilaku Belajar Mahasiswa di indonesia.Yogyakarta : Pustaka Belajar A.Dale Timpe. 2000. Seri manajemen sumber daya manusia, mengelola waktu. Jakrta : PT.Elek media komputindo. Azwar, Saifuddin. 2007. Metode Penelitian (Edisi Revisi). Yogyakarta: Pustaka Belajar. Cooper.R.K. dan A. Sawaf. (1997). Executive EQ : Kecerdasan Emosional dalam kepemimpinan Organisasi. Jakata : PT. Gramedia Pustaka Utama. Rachmi, Fillia. (2010). “Hubungan Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spritual dan Perilku Belajar Terhadap Prestasi Belajar” : Universitas Diponegoro Semarang Ghozali, Imam. ( 2002 ). Aplikasi Analisis Multivariat Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro Goleman, Daniel. (2000). Emitional Intelligence (terjemahan). Jakata : PT Gramedia Pustaka Utama. Goleman, Daniel. (2000). Working With Emotional Intelligence (terjemahan). Jakarta
PT. Gramedia Pustaka Utama.
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Hanifah, Syukry Abdullah, (2001). “Pengaruh Perilaku Belajar Terhadap Prestasi dan
Akademik Mahasiswa Akuntansi, Media Riset Akuntansi, Auditing Informasi”. Vol 1, No.3, 63-86
Hadi, Sutrisno. 2005. Aplikasi Ilmu Statistika di Fakultas Psikologi. Tri Harso. Ignatius Cahyono. (2010). “Hubungan antara kecerdasan Emosional dan Perilaku Belajar deng Stres Kuliah: Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Gusmao Vaz, Prodenciana A. Dej. (2010). “Hubungan antara ketepatan metode mengajar dosen, motivasi belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar” : Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Irwanto. (1997). Psikologi Umum. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Mila, Ratnawati. (1996). “Hubungan antara Persepsi Anak terhadap Suasana Keluarga, Citra Diri, dan Motif Berprestasi dengan Prestasi Belajar pada Siswa Kelas V SD Ta’Miriyah Surabaya”. Jurnal Anima Vol XI No. 42. Muhibbin, Syah. (2000). Psikologi Pendidikan dengan Suatu Pendekatan baru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Nana
Syaodih.
Sukmadinata,
2005,
Belajar
dan
Faktor-faktor
Yang
Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta Santoso, Singgih. ( 2010 ). Statistik Nonparametric Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Saphiro, Lawrence E. (1998). Mengajarkan Emotional Intelligence Pada Anak. Jakarta : Gramedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Sarlito Wirawan, Sarwono. (1997). Psikologi Remaja. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. Saifuddin, Azwar. (1997). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Balajar
Offset.
Sia, Tjundjing. (2001). Hubungan Antara IQ, EQ, dan QA dengan Prestasi Studi Pada
Siswa SMU. Jurnal Anima Vol.17 no.1
Sugiyono. 2004. Metode penelitian administrasi. Bandung. CV.Alfabeta Sugiyono. 2008. Metode penelitian bisnis. Bandung CV. Alfabeta Sumadi, Suryabrata. (1998). Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada . Suryaningsum, Sri Sucahyo Heriningsih, 2005, Kajian Empiris Atas Pengaruh Kecerdasan Emosional Mahasiswa Akuntansi Terhadap Stres Kuliah, Simposium Nasional Mahasiwa dan Alumni Pasca Sarjana Ilmu Ekonomi UGM. Winkel, WS (1997). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia. (http://suwardjono.com/upload/perilaku-belajar-di-perguruan-tinggi.pdf) Website kampus : www.usd.ac.id
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN - LAMPIRAN
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1 Kuesioner Penelitian
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Kuesioner Penelitian
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR
Disusun dalam rangka persiapan penyusunan Skripsi
Peneliti: Yohanes Gedeon ( 071334027 )
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Hal
: Permohonan Kesediaan menjadi responden
Kepada Yth. Mahasiswa/i Di Program Studi Pendidikan Akuntansi
Dengan Hormat, Saya sebagai mahasiswa tingkat akhir Program Studi Pendidikan Akuntansi bermaksud mengadakan penelitian dengan topik “ Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Perilaku Belajar dengan Prestasi Belajar ”. Kegiatan ini disusun dalam rangka persiapan penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, saya mohon kesediaan anda yang terpilih menjadi responden untuk mengisi kuesioner penelitian. Saya sangat mengharapkan anda mengisi semua pernyataan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dan mengembalikan semua berkas. Semua tanggapan yang anda berikan hanya digunakan untuk penulisan skripsi dan saya menjamin sepenuhnya kerahasiaan jawaban yang diberikan. Besar harapan saya terhadap keberhasilan penelitian ini, sehingga bermanfaat bagi teman-teman mahasiswa Pendidikan Akuntansi guna meningkatkan prestasi. Demikian permohonan ini. Saya menyadari pengisian kuesioner ini menyita waktu anda, oleh karena itu saya meminta maaf dan mengucapkan terima kasih atas kebaikan, kesediaan dan partisipasinya. Yogyakarta, 2012 Hormat saya
, Yohanes Gedeon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
1.
PETUNJUK PENGISIAN:
Berilah tanda silang (x) pada kolom di masing-masing pernyataan di bawah ini yang menurut anda sesuai dengan yang anda rasakan. Keterangan pengisian kuesioner: STS
: Sangat Tidak setuju
TS
: Tidak Setuju
N
: Netral
S
: Setuju
SS
: Sangat Setuju
2.
DATA RESPONDEN
Nama Lengkap
: ………………................................
Program Studi
: ………………................................
NIM
: ………………................................
IPK
: ………………................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
KECEDASAN EMOSIONAL 1. A. Pengenalan Diri No
PERNYATAAN
1.
Saya menyukai diri saya apa adanya
2.
Saya tahu betul kekuatan diri saya
3.
Saya sering merasa khawatir dengan masa
STS
TS
N
S
SS
STS
TS
N
S
SS
STS
TS
N
S
SS
depan saya 4.
Saya mempunyai kemampuan untuk mencapai prestasi yang saya harapkan
5.
Saya sering merasa khawatir tanpa alasan tertentu B. Pengendalian Diri
No
PERNYATAAN
6.
Saya memikirkan apa yang saya inginkan sebelum bertindak
7.
Saya tetap tenang, bahkan dalam situasi yang membuat orang lain marah
8.
Demi sasaran lain yang lebih besar, saya dapat menunda pemuasan sesaat saya, misalnya mengobrol, nonton TV, jalan-jalan, dsb
9.
Saya kurang sabar bila menghadapi orang lain
10. Saya sering merasa cepat bosan dan jenuh dalam melakukan pekerjaan C. Motivasi Diri No
PERNYATAAN
11. Saya suka mencoba hal-hal baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
12. Saya berperan serta dalam bentuk memberikan sumbangan informasi dan gagasan untuk memecahkan masalah 13. Saya sering melakukan evaluasi diri untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang pernah saya lakukan 14. Saya merasa tidak tahu apa yang menjadi tujuan hidup saya 15. Saya mudah menyerah pada saat menjalankan tugas yang sulit D. Empati No
PERNYATAAN
STS
TS
N
S
SS
STS
TS
N
S
SS
16. Saya mempunyai banyak teman dekat dengan latar belakang berbeda 17. Saya biasanya dapat mengetahui bagaimana perasaan orang lain terhadap saya 18. Saya bisa menempatkan diri pada posisi orang lain 19. Dalam situasi pertemuan, apa yang saya sampaikan menarik perhatian orang 20. Saya merasa canggung ketika berbicara dengan orang yang tidak saya kenal E. Kemampuan Sosial No
PERNYATAAN
21. Saya dapat menerima kritik dengan pikiran terbuka dan menerimanya bila hal itu dapat dibenarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
22. Saya dapat merasakan kesulitan yang dihadapi kelompok dalam memecahkan masalah mereka 23. Saya mampu mengorganisasi kelompok dan memotivasi kelompok 24. Saya merasa sulit menemukan teman dekat atau sahabat 25. Saya merasa tertekan. Sehingga tidak bisa bicara dihadapan orang banyak PERILAKU BELAJAR MAHASISWA 2. A. Kebiasaan Mengikuti Pelajaran No
PERNYATAAN
1.
Saya berusaha fokus pada topik yang diajarkan
2.
Saya
bekerjasama
dengan
teman
STS
TS
N
S
SS
STS
TS
N
S
SS
saat
mengerjakan latihan 3.
Jika di kelas diadakan diskusi, saya memilih aktif
4.
Saya sering mengantuk pada saat kuliah berlangsung
5.
Saya sering datang terlambat saat kuliah berlangsung
B. Kebiasaan Membaca Buku No
PERNYATAAN
6.
Saya
banyak
membaca
bahan-bahan
perkuliahan, sebelum perkuliahan berlangsung 7.
Saya membaca buku selain buku akuntansi
8.
Saya mengulangi bacaan-bacaan yang terkait dengan perkuliahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
9.
Saya membuat catatan pada bagian penting setiap buku yang telah saya baca
10. Saya tidak pernah mengisi waktu luang dengan membaca
C. Kunjungan ke Perpustakaan No
PERNYATAAN
STS
TS
N
S
SS
STS
TS
N
S
SS
11. Saya senang membaca buku di perpustakaan 12. Saya memanfaatkan waktu luang dengan membaca buku di perpustakaan 13. Saya merasa malas pergi ke perpustakaan 14. Saya meminjam buku setiap berkunjung ke perpustakaan 15. Saya pergi ke perpustakaan, hanya pada saat ada tugas saja D. Kebiasaan Menghadapi Ujian No
PERNYATAAN
16. Saya belajar dengan teratur, baik dan disiplin 17. Saya belajar hanya pada saat mau ujian 18. Saya merasa gugup dan bingung sebelum ujian 19. Saya banyak belajar sebelum ujian 20. Saya berusaha untuk tidak mencontek pada saat ujian berlangsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2 Uji Validitas dan Reliabilitas
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Variabel Kecerdasan Emosional Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 30
96.8
1
3.2
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .921
25
Item Statistics Mean KE1 KE2 KE3 KE4 KE5 KE6 KE7 KE8 KE9 KE10
Std. Deviation
N
4.0333
.76489
30
4.4667
.57135
30
4.0667
.78492
30
4.0667
.69149
30
4.1333
.68145
30
3.9667
.66868
30
3.8667
.89955
30
4.1667
.83391
30
4.3000
.70221
30
4.2000
.80516
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
KE11 KE12 KE13 KE14 KE15 KE16 KE17 KE18 KE19 KE20 KE21 KE22 KE23 KE24 KE25
4.4333
.50401
30
4.3667
.49013
30
4.4667
.57135
30
4.2333
.81720
30
4.4333
.56832
30
3.8667
.81931
30
3.9000
.60743
30
4.0667
.69149
30
4.1333
.68145
30
4.1000
.66176
30
4.4000
.56324
30
4.4333
.56832
30
4.3241
.58714
30
4.7546
.57761
30
4.4667
.57135
30
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted KE1 KE2
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
101.4667
88.051
.685
.915
101.0333
92.378
.525
.918
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
KE3 KE4 KE5 KE6 KE7 KE8 KE9 KE10 KE11 KE12 KE13 KE14 KE15 KE16 KE17 KE18 KE19 KE20 KE21 KE22 KE23
101.4333
91.220
.442
.920
101.4333
90.668
.556
.918
101.3667
90.516
.577
.917
101.5333
91.913
.476
.919
101.6333
88.309
.553
.918
101.3333
90.782
.440
.920
101.2000
90.303
.575
.917
101.3000
90.769
.459
.920
101.0667
92.616
.577
.918
101.1333
93.361
.514
.919
101.0333
91.895
.570
.918
101.2667
88.616
.597
.917
101.0667
91.030
.656
.916
101.6333
85.895
.784
.913
101.6000
92.455
.483
.919
101.4333
91.909
.458
.919
101.3667
92.585
.413
.920
101.4000
93.283
.371
.921
101.1000
91.128
.653
.916
101.0667
91.168
.643
.917
101.0333
92.171
.544
.918
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
KE24 KE25
101.0333
92.033
.557
.918
101.0333
91.068
.648
.916
Scale Statistics Mean
Variance
1.0550E2
Std. Deviation
98.466
N of Items
9.92298
25
Variabel Perilaku Belajar
Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .904
20
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
PB1 PB2 PB3 PB4 PB5 PB6 PB7 PB8 PB9 PB10 PB11 PB12 PB13 PB14 PB15 PB16 PB17 PB18 PB19 PB20
4.0333
.76489
30
4.4667
.57135
30
4.0667
.78492
30
4.0667
.69149
30
4.1333
.68145
30
3.9667
.66868
30
3.8667
.89955
30
4.1667
.83391
30
4.3000
.70221
30
4.2000
.80516
30
4.4333
.50401
30
4.3667
.49013
30
4.4667
.57135
30
4.2333
.81720
30
4.4333
.56832
30
3.8667
.81931
30
3.9000
.60743
30
4.0667
.69149
30
4.1333
.68145
30
4.1000
.66176
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted PB1 PB2 PB3 PB4 PB5 PB6 PB7 PB8 PB9 PB10 PB11 PB12 PB13 PB14 PB15 PB16 PB17
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
79.2333
60.116
.731
.894
78.8000
63.545
.604
.898
79.2000
62.234
.527
.900
79.2000
63.131
.525
.900
79.1333
61.775
.666
.896
79.3000
63.252
.534
.900
79.4000
61.145
.527
.900
79.1000
62.507
.468
.902
78.9667
61.895
.632
.897
79.0667
62.133
.519
.900
78.8333
64.075
.625
.898
78.9000
65.817
.417
.902
78.8000
65.062
.432
.902
79.0333
60.654
.633
.897
78.8333
64.833
.461
.901
79.4000
58.869
.782
.892
79.3667
65.137
.395
.903
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
PB18 PB19 PB20
79.2000
64.303
.414
.903
79.1333
63.775
.472
.901
79.1667
64.282
.439
.902
Scale Statistics Mean 83.2667
Variance 69.375
Std. Deviation 8.32915
N of Items 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3 Pedoman Acuan Patokan (PAP II)
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
PAP Tipe II
Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II digunakan untuk menentukan kecendrungan variabel :
A. KECERDASAN EMOSIONAL Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 25 = 125 Skor terendah yangt mungkin dicapai: 1 x 25 = 25 Skor : 25 + 81% (125 – 25 ) = 106 25 + 66% (125 – 25 ) = 91 25 + 56% (125 – 25 ) = 81 25 + 46% (125 – 25 ) = 71 < 71 Dari perhitungan tersebut, dapat disimpulkan kategori kecendrungan variabel sebagai berikut : NO
Interval
Kategori
1 2 3 4 5
107 – 125 92 – 106 82 – 91 71 – 81 25 - 70
Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
B. Variabel Perilaku Belajar Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 20 = 100 Skor terendah yangt mungkin dicapai: 1 x 20 = 20 Skor : 20 + 81% (100 – 20 ) = 84.8 dibulatkan 85 20 + 66% (100 – 20 ) = 72.8 dibulatkan 73 20 + 56% (100 – 20 ) = 64.8 dibulatkan 65 20 + 46% (100 – 20 ) = 56.8 dibulatkan 57 < 57 Dari perhitungan tersebut, dapat disimpulkan kategori kecendrungan variabel sebagai berikut :
No
Interval
Kategori
1
86 - 100
Sangat baik
2
74 – 85
Baik
3
66 – 73
Biasa
4
57 – 65
Tidak baik
5
20 - 56
Sangat tidak baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
C. Prestasi belajar Kategori
Nilai (IPK)
Amat baik
3,50 – 4,00
Baik
2,76 – 3,49
Cukup
2,00 - 2,75
Kurang
1,00 - 1,99
Sangat kurang
0,00 – 0,99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4 Data Induk Penelitian
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Data induk Kecerdasan Emosional No
K 1 K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
K9
K1 0
K1 1
K1 2
K1 3
K1 4
K1 5
K1 6
K1 7
K1 8
K1 9
K2 0
K2 1
K2 2
K2 3
K2 4
K2 5
1
4
2
2
3
4
4
4
3
4
3
2
2
3
4
3
4
4
5
4
3
3
2
2
2
4
80
2
4
5
4
4
5
4
2
4
4
5
5
4
4
5
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
5
103
3
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
105
4
4
5
5
5
5
4
4
5
3
5
5
4
4
5
4
3
3
3
5
5
4
4
4
4
4
106
5
5
5
4
4
2
4
4
3
5
2
5
5
2
4
5
2
2
2
4
4
2
5
2
5
2
89
6
3
2
4
5
2
4
5
5
5
4
5
2
5
2
4
5
2
5
2
5
2
5
2
5
2
92
7
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
122
8
4
4
4
4
4
4
5
5
4
3
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
107
9
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
108
10
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
5
5
4
5
4
3
4
4
4
5
5
5
5
5
105
11
4
4
4
4
4
4
4
5
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
99
12
4
4
4
4
4
4
4
5
3
4
4
4
5
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
100
13
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
5
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
90
14
4
4
4
5
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
102
15
2
2
4
2
4
2
4
3
5
5
4
4
3
2
4
2
2
4
5
2
4
4
4
4
4
85
16
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
4
3
5
3
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
102
17
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
122
18
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
4
5
4
5
5
5
5
5
110
19
4
5
3
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
5
4
4
4
2
4
5
5
5
5
5
106
20
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
121
21
3
4
5
3
5
3
3
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
92
22
2
5
5
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
96
23
3
2
2
3
4
4
5
3
4
4
5
3
3
4
3
4
4
3
4
3
3
3
2
2
3
83
24
4
4
4
4
3
3
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
95
25
5
5
4
3
4
3
4
3
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
3
5
5
5
5
5
110
26
3
4
2
4
3
4
2
3
2
4
4
4
4
1
4
2
4
5
4
4
4
4
4
4
4
87
27
4
5
4
4
4
4
2
3
3
5
5
4
4
4
4
3
4
2
4
4
4
4
4
4
4
96
28
4
4
4
3
3
3
4
4
4
5
4
5
5
4
5
4
5
4
4
3
5
5
5
5
5
106
29
3
3
2
3
3
4
5
4
2
3
4
4
4
4
4
2
4
4
3
3
4
4
5
5
4
90
30
5
5
4
3
4
3
4
4
4
2
5
4
5
2
5
2
4
5
4
3
4
2
4
2
3
92
31
4
4
4
5
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
3
4
4
3
5
100
32
4
5
4
4
5
4
2
3
4
5
5
5
3
5
3
4
3
4
4
4
2
3
3
2
4
94
33
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
101
34
4
5
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
2
5
5
3
3
3
5
5
3
4
4
3
5
106
35
5
5
4
4
5
4
4
5
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
4
4
3
3
4
4
4
109
36
5
5
2
3
3
5
2
4
5
2
2
5
3
2
5
2
5
5
5
3
2
2
5
4
5
91
37
2
5
3
5
3
5
2
4
4
5
2
2
5
2
3
2
5
2
2
5
4
3
2
4
4
85
38
4
4
4
4
4
4
5
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
98
39
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
2
4
4
4
3
94
40
4
4
4
4
4
3
4
3
5
4
4
4
3
4
3
4
3
4
4
4
3
4
3
5
4
95
41
4
4
4
4
4
4
4
3
4
2
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
5
3
4
4
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
42
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
3
4
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
5
43
3
4
3
4
3
3
3
5
4
3
4
4
3
4
4
3
3
3
4
4
4
3
4
5
4
98 91
44
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
3
4
4
5
103
45
4
5
2
5
2
2
4
5
4
2
4
4
4
4
4
2
4
4
5
5
5
4
4
4
4
96
46
3
3
4
4
5
5
5
4
3
5
5
5
2
5
4
4
3
4
4
4
4
4
5
4
3
101
47
2
3
3
5
3
5
5
4
5
5
5
4
4
5
5
5
4
4
5
5
4
4
4
5
3
106
48
4
4
4
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
5
3
4
2
4
3
4
3
3
4
4
2
96
49
4
5
3
4
4
4
4
4
5
4
5
5
5
5
3
4
4
4
2
4
4
3
3
2
3
97
50
5
5
4
5
5
2
4
3
5
4
5
2
5
2
3
5
4
2
5
5
4
2
4
3
3
96
51
3
4
5
3
5
3
3
4
4
3
4
4
2
3
4
4
3
3
3
3
3
2
2
3
4
84
52
2
5
5
4
4
4
3
3
4
4
4
4
2
4
4
3
3
4
4
4
2
3
4
4
2
89
53
3
5
5
4
4
4
5
4
2
4
5
2
3
4
3
4
4
4
4
4
2
4
3
4
4
94
54
4
4
4
4
3
3
3
2
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
5
4
5
4
94
55
5
5
4
3
4
3
4
3
5
3
5
3
3
5
3
4
4
5
4
3
4
4
4
4
2
96
56
3
4
2
4
3
4
2
4
4
4
4
5
4
1
3
2
4
5
4
4
4
4
5
3
4
90
57
4
5
4
4
4
4
2
2
4
5
5
5
4
4
3
3
4
2
4
4
2
3
4
3
4
92
58
4
4
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
2
4
3
4
5
4
4
3
2
4
4
4
5
89
59
3
3
2
3
3
4
5
4
4
3
4
5
4
4
3
2
4
4
3
3
1
4
4
4
4
87
60
5
5
4
2
4
3
4
4
4
3
3
5
2
5
2
4
4
2
4
2
3
2
5
4
5
90
61
5
4
5
5
3
2
4
4
4
5
3
3
4
4
3
4
4
4
2
5
4
4
4
5
4
98
62
3
4
4
5
5
4
3
4
4
4
2
4
3
4
4
4
3
4
4
5
4
5
4
5
5
100
63
4
4
4
3
4
5
4
5
4
4
3
2
4
4
2
4
2
2
3
3
3
2
2
4
4
85
64
5
4
4
3
5
4
2
3
2
4
2
3
4
4
3
4
3
4
3
3
4
5
5
4
5
92
65
4
5
5
3
4
4
5
4
5
3
3
4
5
3
4
5
3
5
3
3
3
3
4
5
5
100
66
4
5
5
2
5
4
5
4
5
5
4
3
5
3
3
5
2
5
2
2
2
5
2
5
5
97
67
3
5
3
3
5
5
3
2
5
3
3
5
3
5
3
5
3
3
3
3
3
5
2
5
5
93
68
4
5
5
4
4
5
3
5
4
5
3
3
5
3
3
5
3
5
2
4
2
4
4
4
4
98
69
3
5
5
3
4
3
4
3
2
5
2
5
2
5
2
2
2
2
3
3
3
3
2
4
4
81
70
3
5
5
2
3
3
2
3
3
2
5
3
3
5
4
2
4
2
5
2
4
2
4
2
4
82
71
2
4
2
4
2
4
2
4
3
4
3
2
2
1
2
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
80
72
2
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
96
73
4
4
4
4
4
5
4
4
3
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3
97
74
3
4
4
5
4
4
4
3
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
3
4
100
75
4
4
4
5
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
104
76
4
2
3
3
5
4
4
5
4
3
3
4
4
3
3
3
5
3
3
3
5
5
5
4
5
95
77
3
3
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
116
78
4
5
5
4
4
4
4
5
4
5
5
5
4
5
4
5
4
5
3
4
4
4
4
3
4
107
79
5
5
5
3
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
4
5
3
5
4
115
80
3
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
4
5
3
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
115
81
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
5
4
5
102
82
5
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
2
4
4
3
4
4
4
4
3
2
5
5
4
4
95
83
4
5
5
3
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
3
5
5
4
4
115
84
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
94
85
4
5
5
4
5
4
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
5
5
4
4
4
115
86
3
4
4
4
5
3
5
5
2
4
4
4
5
4
4
4
3
4
4
4
3
4
2
3
3
94
87
4
4
4
5
5
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
5
4
5
4
4
4
102
88
5
5
5
3
3
4
4
4
4
5
5
4
4
5
4
5
3
5
5
3
4
4
4
4
3
104
89
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
2
4
3
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
90
4
4
4
4
3
5
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
5
5
4
4
4
100
91
4
4
4
5
4
4
3
4
5
4
3
3
5
4
4
4
4
4
4
5
4
3
4
4
4
100
92
4
5
4
4
3
4
2
3
4
5
5
4
4
5
4
4
3
4
4
4
4
2
4
5
5
99
93
3
2
5
4
2
3
4
5
4
1
3
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
95
94
4
2
5
3
5
2
4
2
3
5
2
4
1
5
2
3
2
3
5
3
4
4
3
5
3
84
95
5
5
4
4
5
4
4
5
4
2
5
3
2
4
2
2
5
2
3
4
3
4
5
4
3
93
96
3
4
5
5
5
4
5
4
3
2
3
3
4
4
5
5
4
3
5
5
5
5
5
5
5
106
97
5
2
2
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
3
5
2
2
3
3
4
5
4
5
4
5
96
98
4
4
4
4
4
4
5
4
3
3
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
3
102
99 10 0
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
103
4
4
4
4
4
3
4
3
2
4
4
5
5
4
5
4
3
4
4
4
3
4
3
4
4
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Data Induk Perilaku Belajar
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
P 1 2 4 4 3 2 2 5 4 4 2 4 4 3 4 4 5 2 4 4 2 3 2 3 4 5 3 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4
P 2 4 5 2 3 5 2 5 4 4 2 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 3 5 4 4 4 4 5 5
P 3 2 4 2 3 2 1 4 1 1 2 4 4 3 4 4 2 3 3 3 4 5 5 5 4 4 2 4 4 2 4 5 4 4 3 5 5
P 4 5 5 2 2 1 4 5 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3
4 4 4 4 3 3 4 4 5 3
P 5 4 5 2 2 5 3 5 3 4 4 4 4 2 4 2 3 3 4 3 5 5 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 5 4 5 4 5
P 6 2 4 2 2 4 2 5 3 3 3 4 4 2 4 3 3 2 3 3 5 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 2 4 2 4 4 4
P 7 3 2 2 4 2 5 3 3 2 3 4 4 2 4 3 3 5 3 4 4 3 3 5 3 4 2 2 4 5 4 4 3 4 4 5 5
P 8 4 5 2 3 5 2 5 4 4 2 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 3 5 4 4 4 4 5 5
P 9 3 5 2 3 1 3 4 2 1 4 4 5 4 4 5 3 3 3 5 4 3 4 2 4 3 3 3 4 3 5 5 2 2 4 4 4
P1 0 4 5 2 3 5 4 5 2 2 4 2 4 2 4 5 3 5 3 4 4 3 4 3 4 2 4 5 5 3 5 5 4 4 4 5 5
P 1 1 4 5 4 5 1 5 5 3 2 4 4 3 3 4 4 5 5 4 5 5 4 4 2 4 5 4 5 4 4 5 3 2 3 4 5 4
P1 2 4 4 2 4 1 3 5 4 3 3 4 4 5 4 4 3 5 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 5
P1 3 5 4 5 2 5 2 5 3 5 3 4 2 4 4 4 3 5 2 4 5 4 4 2 4 2 4 4 5 4 5 4 3 4 4 5 5
P1 4 4 5 2 3 1 4 5 2 3 2 4 1 4 4 4 3 5 2 5 5 3 4 2 4 2 1 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5
P1 5 2 4 4 4 5 2 4 2 2 5 4 1 4 4 4 3 5 2 5 2 4 4 2 4 5 4 4 5 4 5 3 2 2 3 4 5
P1 6 4 4 2 3 2 1 5 1 4 3 4 3 3 4 5 4 5 4 4 2 4 3 2 3 4 2 3 4 2 4 4 4 4 4 5 5
P1 7 2 3 4 4 2 5 4 2 2 3 4 1 3 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 5
P1 8 4 4 2 3 2 5 3 3 2 4 4 1 3 4 4 4 2 4 4 5 3 4 4 4 5 5 2 4 4 5 4 4 4 4 5 5
P1 9 3 4 4 4 3 5 5 1 4 3 4 1 4 5 5 4 2 5 2 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 5 5
P2 0 2 2 4 4 5 5 5 4 2 3 2 1 3 4 3 4 5 4 4 2 4 3 4 3 4 2 3 4 2 4 4 4 4 4 5 5
Tot al 67 83 55 64 59 65 92 53 56 62 76 58 65 80 80 71 76 69 80 79 73 77 70 74 76 66 77 83 68 88 74 70 73 77 93 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77
4 4 4 4 2 2 4 3 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 5
5 5 5 5 4 4 4 4 4 2 3 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5
5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5
5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 3 4 3 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5
5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5
5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 3 2 4 4 4 2 3 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5
5 5 5 5 4 4 4 4 4 2 3 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 3 4 4 5 5 5 5 2 5 4 3 5 5 3 3 4 5 5
2 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 5 3 2 3 2 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5
5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 3 3 4 4 2 4 3 4 5 5 5
3 5 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 2 5 3 5 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4
5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 2 5 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 4
5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 3 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5
4 4 2 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 5 4 5
5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 3 5 3 3 3 4 3 4 3 4 3 5 5 5 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4
5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
5 5 3 5 4 4 4 4 4 3 5 3 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5
4 4 2 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 5 4 5
91 91 83 90 78 78 80 81 78 68 86 88 99 92 79 78 95 76 90 82 79 87 79 75 79 83 81 84 91 88 79 81 79 75 79 80 68 80 86 87 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 10 0
4 4 5 3 2 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 2 2 2 2
1 5 5 4 5 2 4 2 5 4 5 4 4 4 3 3 3 3 3 5 5 2
4 2 4 5 5 5 4 4 5 3 5 4 4 4 4 3 4 3 3 5 4 5
4 1 4 4 2 4 4 2 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 2 5 3
4 4 2 5 4 4 3 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5
5 4 1 1 1 1 3 3 5 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 5
4 4 4 3 3 5 3 1 1 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 5
4 4 5 2 4 5 4 2 2 4 5 4 4 4 2 3 4 3 4 3 5 5
2 2 2 2 4 5 4 2 5 4 5 2 1 5 4 4 4 4 3 3 5 5
4 4 4 2 4 4 4 5 5 4 5 1 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5
4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 1 5 5 4 3 5 4 4 5 4 5
4 2 2 4 4 5 3 5 5 5 2 2 2 2 4 2 5 4 4 5 3 5
2 5 5 2 2 3 4 4 4 4 2 4 5 4 2 2 2 2 2 3 4 5
5 5 2 3 4 4 4 1 1 4 2 3 2 1 5 5 2 2 2 2 4 5
3 3 3 2 4 4 4 2 1 3 1 3 3 5 3 3 2 2 2 2 4 3
4 4 5 4 3 4 3 4 2 3 4 2 2 1 2 4 5 2 2 4 3 4
4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
4 4 5 3 4 4 4 5 5 2 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 5
5 2 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 2 5 3 4 4 4 4
4 4 5 4 3 4 3 4 2 3 4 2 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4
75 72 77 63 69 79 74 68 75 75 79 64 73 79 74 69 76 65 65 74 80 86
2
4
5
4
5
3
5
5
4
4
4
5
4
1
3
2
4
5
4
3
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN5 Output SPSS Rank Spearman
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
A. Kecerdasas emosional
Nonparametric Correlations Correlations Kecerdasan Spearman's rho
Kecerdasan
Correlation Coefficient
1.000
.074
.
.466
N
100
100
Correlation Coefficient
.074
1.000
Sig. (2-tailed)
.466
.
N
100
100
Sig. (2-tailed)
Prestasi
Prestasi
**Correlations is significant at the 0.01 level (2 tailed)
B. Perilaku belajar Nonparametric Correlations Correlations Rank of Perilaku Rank of Prestasi Spearman's rho
Perilaku
Correlation Coefficient
1.000
.040
.
.693
N
100
100
Correlation Coefficient
.040
1.000
Sig. (2-tailed)
.693
.
N
100
100
Sig. (2-tailed)
Prestasi
**Correlations is significant at the 0.01 level (2 tailed)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 6 Tabel r Product Moment
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
Taraf Signif N
Taraf Signif N
5%
1%
3
0.997
0.999
4
0.950
5
Taraf Signif N
5%
1%
5%
1%
27
0.381
0.487
55
0.266
0.345
0.990
28
0.374
0.478
60
0.254
0.330
0.878
0.959
29
0.367
0.470
65
0.244
0.317
6
0.811
0.917
30
0.361
0.463
70
0.235
0.306
7
0.754
0.874
31
0.355
0.456
75
0.227
0.296
8
0.707
0.834
32
0.349
0.449
80
0.220
0.286
9
0.666
0.798
33
0.344
0.442
85
0.213
0.278
10
0.632
0.765
34
0.339
0.436
90
0.207
0.270
11
0.602
0.735
35
0.334
0.430
95
0.202
0.263
12
0.576
0.708
36
0.329
0.424
100
0.195
0.256
13
0.553
0.684
37
0.325
0.418
125
0.176
0.230
14
0.532
0.661
38
0.320
0.413
150
0.159
0.210
15
0.514
0.641
39
0.316
0.408
175
0.148
0.194
16
0.497
0.623
40
0.312
0.403
200
0.138
0.181
17
0.482
0.606
41
0.308
0.398
300
0.113
0.148
18
0.468
0.590
42
0.304
0.393
400
0.098
0.128
19
0.456
0.575
43
0.301
0.389
500
0.088
0.115
20
0.444
0.561
44
0.297
0.384
600
0.080
0.105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
21
0.433
0.549
45
0.294
0.380
700
0.074
0.097
22
0.423
0.537
46
0.291
0.376
800
0.070
0.091
23
0.413
0.526
47
0.288
0.372
900
0.065
0.086
24
0.404
0.515
48
0.284
0.368
1000
0.062
0.081
25
0.396
0.505
49
0.281
0.364
26
0.388
0.496
50
0.279
0.361
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126