Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH MELALUI DANA KREDIT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI DESA PANGKALAN BUTON KECAMATAN SUKADANA KABUPATEN KAYONG UTARA Oleh: TANTI SISKATIA NIM. E11110021 Program Studi Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Tanjungpura Pontianak, Tahun 2015 Email:
[email protected]
Abstrak Tujuan penelitian secara umum untuk mengetahui kejelasan secara objektif tentang nilai manfaat dana PNPM Mandiri bagi pengembangan usaha kecil menengah Desa Pangkalan Buton, Kecamatan Sukadana. Sebagai program yang mendorong meningkatkan kesejahteraan, terutama bagi keluarga miskin, yang dalam hal ini masyarakat yang memiliki usaha tetapi dengan modal yang terbatas, maka program PNPM Mandiri di Desa Pangkalan Buton sudah menunjukkan upaya yang riil bagi pengembangan usaha yang ada. Metode yang dipergunakan dan dianggap sesuai adalah metode kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: (1) Dampak pengembangan usaha kecil melalui dana kredit PNPM Mandiri bagi masyarakat Desa Pangkalan Buton Kecamatan Sukadana terlihat pada peningkatan kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan. (2) Faktor penghambat seperti lemahnya birokrasi, kredit macet, kurangnya keterlibatan masyarakat, dan kinerja kelompok yang lemah. Kata-kata Kunci: UKM, PNPM, dan Dana Kredit
Abstract The research objective is generally to determine objectively clarity on the value of the benefits of PNPM Mandiri for the development of small and medium enterprises Desa Pangkalan Buton, Kecamatan Sukadana. As a program that encourages increasing prosperity, especially for poor families, which in this case people who have a business, but with limited capital, the PNPM Mandiri in Desa Pangkalan Buton has shown that real efforts for the development of existing businesses. The method used and deemed appropriate is a qualitative method. Based on the results of data analysis can be concluded that: (1) The impact of small business development through a credit fund for community PNPM Mandiri of Pangkalan Buton Kecamatan Sukadana visible on increasing employment opportunities and increased prosperity. (2) Inhibiting factors such as weak bureaucracy , bad credit, lack of community involvement, and the weak performance of the group . Keywords : SME, PNPM and Credit Fund
1
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
kelompok sasaran, ikut serta menentukan
A. Pendahuluan
program yang paling cocok bagi mereka. Desa Pangkalan Buton, Kecamatan Sukadana,
Kabupaten
Kayong
Utara,
termasuk salah satu sasaran Program Nasional
Pemberdayaan
(PNPM)
Mandiri.
pencaharian
Masyarakat
Sumber
masyarakat
di
mata
desa
ini
beragam, yakni sebagai petani, nelayan, pedagang dan lain sebagainya. Lahan pertanian di desa tersebut tidak begitu banyak
memberikan
hasil,
sehingga
pekerjaan yang paling dominan untuk usaha mereka adalah berdagang. Mereka
Berdasarkan
juga untuk pengembangan usaha kecil mereka demi meningkatkan pendapatan sehari-hari. Berdasarkan data umum, desa Pangkalan Buton pada Oktober 2012 memiliki kepala keluarga sebanyak 893 kk; laki-laki
berjumlah
perempuan
1656
1672
jiwa.
jiwa
Total
dan
jumlah
penduduk saat itu sebanyak 3328 jiwa. Desa ini memiliki 4 dusun dengan luas 720 km persegi.
sebagai
umum
program
PNPM
mandiri
penanggulangan
kemiskinan lebih mengutamakan pada peningkatan harkat dan martabat manusia seutuhnya,
dengan
mendudukkan
masyarakat sebagai pelaku utama melalui pola partisipasi aktif. Melalui partisipasi aktif ini, masyarakat
miskin sebagai
Kecamatan
di kecamatan ini sebesar Rp 175 juta dibagikan ke 7 desa yang ada. Tahun 2013 di kecamatan yang sama mendapatkan Rp 183 juta untuk 10 desa dan pada 2014 didapatkan dana, sebesar RP 120 juta, dibagikan ke 10 desa. Penerima data di atas merupakan mitra PNPM dalam bentuk kelompok
usaha.
Pinjaman
kelompok
minimal 5 orang berkisar antara 3 sampai 5 juta Rupiah. Jenis usaha kecil saat ini relatif berkembang
di
Indonesia.
Hal
ini
dikarenakan banyak masyarakat Indonesia mau
berusaha,
sehingga
menciptakan
lapangan pekerjaan baru tanpa harus selalu tergantung kepada pemerintah. Usaha kecil adalah salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah.
Begitu juga yang berkembang di Desa Pangkalan Buton, Kecamatan Sukadana, usaha kecil ini memiliki peranan penting dalam
Secara
dari
Sukadana pada 2012, jumlah dana PNPM
meminjam pada siapapun, termasuk pada PNPM Mandiri, sebagai modal awal dan
data
mendorong
perekonomian
masyarakat. Selain dari itu, usaha kecil juga memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan
dengan
usaha
yang
berkapasitas lebih besar. Usaha kecil ini perlu mendapatkan perhatian khusus dan didukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil Desa Pangkalan Buton, 1
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Kecamatan Sukadana, dan elemen daya
telah mempunyai jaringan yang sudah solid
saing usaha, yaitu jaringan pasar.
serta didukung dengan teknologi yang
Namun di sisi lain, usaha kecil Desa
Pangkalan
Sukadana,
juga
dalam hal
Buton,
internasional
dan
promosi yang baik.
kesulitan
Sebagai program yang mendorong
terhadap
sumber
meningkatkan kesejahteraan, terutama bagi
yang cukup
keluarga miskin, yang dalam hal ini
akses
di
menjangkau
menjumpai
pembiayaan. Selama ini familiar
Kecamatan
dapat
hadapan
mereka
adalah
masyarakat yang memiliki usaha tetapi
mekanisme pembiayaan yang disediakan
dengan
oleh bank yang proses perolehannya
program
disyaratkan
Pangkalan
adanya
agunan.
Terhadap
modal
yang
PNPM Buton
terbatas,
Mandiri sudah
di
maka Desa
menunjukkan
akses pembiayaan lainnya seperti investasi,
upaya yang riil bagi pengembangan usaha
sebagian besar warga setempat belum
yang ada.
memiliki akses ke arah itu. Pada sisi investasi sendiri, Desa Pangkalan Buton, Kecamatan
Sukadana,
masih
terdapat
B. Kerangka Teori
beberapa hal yang perlu diperhatikan Sebagai mahluk sosial manusia
apabila memang gerbang investasi hendak dibuka untuk usaha kecil: antara lain kebijakan, jangka waktu, pajak, peraturan, perlakuan, hak atas tanah, infrastruktur,
Usaha kecil Desa Pangkalan Buton, Sukadana,
umumnya merupakan mempunyai
jaringan
yang
pada
usaha keluarga, pemasaran
yang
terbatas dan kemampuan penetrasi pasar yang rendah, ditambah lagi jumlah produk yang
dihasilkan
mempunyai
baik terhadap sesamanya, memiliki rasa kebersamaan, hidup tolong menolong, saling bekerja sama, serta tidak melakukan
dan iklim usaha.
Kecamatan
senantiasa diharapkan saling berhubungan
juga
kualitas
terbatas yang
dan
kurang
kompetitif sehingga kalah bersaing dengan produk-produk buatan para pelaku usaha besar. Berbeda dengan usaha besar yang
tindakan yang dapat merugikan orang lain.
Begitu pula halnya dalam melaksanakan tugas
kehidupan
dan
pembangunan
bangsanya manusia dituntut untuk dapat berpartisipasi
dalam
pembangunan, merupakan
partisipasi
unsur
yang
kegiatan masyarakat tak
dapat
dipisahkan dalam proses pembangunan itu sendiri.
Sebab
pembangunan
dalam
dalam
melakukan
masyarakat
tiga
komponen yaitu pemerintah, swasta dan 2
TANTI SISKATIA, NIM. E11110021 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
masyarakat itu sendiri sangat dibutuhkan
pelaksanaan
peranannya.
Mubyarto
proses
Huraerah,
2008:19)
(dalam
Abu
mengatakan:
dalam
kegiatan,
sedangkan
sampai
pengembangan
kepada
kegiatan
atau
program tersebut.
“Partisipasi adalah tindakan mengambil bagian
kegiatan,
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
partisipasi
masyarakat
partisipasi masyarakat adalah keterlibatan
dalam suatu program, sifat faktor-faktor
masyarakat
tersebut
dalam
suatu
proses
dapat
mendukung
suatu
pembangunan di mana masyarakat ikut
keberhasilan program namun ada juga
terlibat mulai dari tahap penyusunan
yang
program, perencanaan dan pembangunan,
keberhasilan program. Misalnya saja faktor
perumusan kebijakan, dan pengambilan
usia, terbatasnya harta benda, pendidikan,
keputusan”.
Isbandi
27)
pekerjaan dan penghasilan. Angell (dalam
mengatakan:
“Partisipasi
masyarakat
Hetifah, 2009: 130) mengatakan partisipasi
(2007:
sifatnya
dapat
menghambat
adalah keikutsertaan masyarakat dalam
yang
proses pengidentifikasian masalah dan
dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-
potensi yang ada di masyarakat, pemilihan
faktor yang mempengaruhi kecenderungan
dan
seseorang dalam berpartisipasi, yaitu:
pengambilan
keputusan
tentang
alternatif solusi untuk menangani masalah,
1.
tumbuh
dalam
masyarakat
Usia
pelaksanaan upaya mengatasi masalah, dan
Faktor usia merupakan faktor yang
keterlibatan
mempengaruhi
masyarakat
dalam
proses
mengevaluasi perubahan yang terjadi.”
terhadap
Kesimpulan pendapat di atas bahwa partisipasi
masyarakat
adalah
sikap
seseorang
kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan yang ada. Mereka dari
proses
kelompok usia menengah ke atas
pelaksanaan kegiatan saja, tetapi juga
dengan keterikatan moral kepada nilai
melibatkan
masyarakat
perencanaan
dan
dalam
hal
dan norma masyarakat yang lebih
pengembangan
dari
mantap, cenderung lebih banyak yang
pelaksanaan program tersebut, termasuk
berpartisipasi daripada mereka yang
menikmati hasil dari pelaksanaan program
dari kelompok usia lainnya.
tersebut. Lebih lanjut secara sederhana
2.
Jenis kelamin
partisipasi masyarakat adalah keterlibatan
Nilai yang cukup lama dominan dalam
seseorang (individu) atau sekelompok
kultur berbagai bangsa mengatakan
masyarakat secara sukarela, dalam suatu
bahwa
kegiatan mulai dari proses perencanaan,
perempuan adalah “di dapur” yang
pada
dasarnya
tempat
3 TANTI SISKATIA, NIM. E11110021 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
berarti
bahwa
dalam
banyak
lingkungan tersebut akan berpengaruh
masyarakat peranan perempuan yang
pada partisipasi seseorang. Semakin
terutama
rumah
lama ia tinggal dalam lingkungan
tangga, akan tetapi semakin lama nilai
tertentu, maka rasa memiliki terhadap
peran
telah
lingkungan cenderung lebih terlihat
gerakan
dalam partisipasinya yang besar dalam
adalah
mengurus
perempuan
bergeser
dengan
tersebut adanya
emansipasi dan pendidikan perempuan
setiap kegiatan lingkungan tersebut.
yang semakin baik. 3.
Pendidikan
masalah yang kompleks. Kompleksitas itu
Dikatakan sebagai salah satu syarat
misalnya dari sisi manajemen berarti perlu
mutlak
dilakukan
untuk
Pendidikan
4.
Masalah pembangunan merupakan
berpartisipasi.
dianggap
perencanaan,
pelaksanaan,
dapat
monitoring dan evaluasi. Dari sisi bidang
mempengaruhi sikap hidup seseorang
yang yang harus dibangun juga memiliki
terhadap lingkungannya, suatu sikap
aspek kehidupan yang sangat luas. Aspek
yang diperlukan bagi peningkatan
kehidupan itu mencakup kehidupan politik,
kesejahteraan seluruh masyarakat.
ekonomi,
Pekerjaan dan penghasilan
pertahanan
Hal ini tidak dapat dipisahkan satu
manajemen pemerintahan yang otoriter
sama lain karena pekerjaan seseorang
yang sentralistis, dalam realitas masyarakat
akan menentukan berapa penghasilan
lebih
yang akan diperolehnya. Pekerjaan
pembangunan. Ketika kini pemerintahan
dan
yang
penghasilan
mencukupi
yang
dan
dan
dan
budaya
keamanan.
diposisikan
Dalam
sebagai
demokratis
serta
obyek
yang
hendak
sehari-hari
dikembangkan, maka ada perubahan posisi
dapat mendorong seseorang untuk
masyarakat yang semula lebih diposisikan
berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan
sebagai
masyarakat.
bahwa
subyek pembangunan.
suatu
Sunyoto
untuk
kebutuhan
baik
sosial
Pengertiannya
berpartisipasi
dalam
obyek
pembangunan
Usman
menjadi
(2004:32)
kegiatan, harus didukung oleh suasana
mengatakan, pemberdayaan sebagai proses
yang mapan perekonomian.
mengembangkan,
memandirikan,
menswadayakan, memperkuat posisi tawar
5. Lamanya tinggal Lamanya seseorang tinggal dalam
menawar
lingkungan
dan
terhadap kekuatan-kekuatan penekan di
pengalamannya berinteraksi dengan
segala bidang dan sektor kehidupan.
tertentu
masyarakat
lapisan
bawah
4 TANTI SISKATIA, NIM. E11110021 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Selanjutnya Permendagri RI Nomor 7
masalah
Tahun 2007 tentang Kader Pemberdayaan
struktural (kebijakan) dan kultural.
Masyarakat,
dinyatakan
bahwa
keterbelakangan
menyangkut
Sumodiningrat
(1999:55)
pemberdayaan masyarakat adalah suatu
mengatakan konsep pemberdayaan usaha
strategi
masyarakat
yang
digunakan
dalam
secara
ringkas
pembangunan masyarakat sebagai upaya
dikemukakan sebagai berikut:
untuk
1. Perekonomian
mewujudkan
kemandirian
kemampuan
dalam
dan
kehidupan
dapat
rakyat
adalah
perekonomian yang diselenggarakan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
oleh
(Pasal
pengertian
deselenggarakan oleh rakyat adalah
merupakan
bahwa perekonomian nasional yang
strategi untuk mewujudkan kemampuan
berakar pada potensi dan kekuatan
dan kemandirian masyarakat.
masyarakat
secara
menjalankan
roda
1,
ayat
pemberdayaan
(8)).
Inti
masyarakat
Tujuan pemberdayaan masyarakat
rakyat.
Perekonomian
mereka
masyarakat terutama dari kemiskinan dan
adalah semua warga negara.
ketidakberdayaan.
Pengertian
rakyat
2. Pemberdayaan ekonomi rakyat adalah
dapat
usaha untuk menjadikan ekonomi yang
pemenuhan
kuat, besar, modern, dan berdaya saing
kebutuhan dasar yang belum mencukupi
tinggi dalam mekanisme pasar yang
atau belum layak. Kebutuhan dasar itu,
benar. Karena kendala pengembangan
mencakup
ekonomi
dilihat
dari
Kemiskinan
untuk
perekonomian
adalah memampukan dan memandirikan
keterbelakangan atau kesenjangan atau
sendiri.
luas
yang
indikator
pangan,
pakaian,
papan,
rakyat
kesehatan, pendidikan, dan transportasi.
struktural,
Sedangkan
ekonomi
keterbelakangan,
misalnya
produktivitas yang rendah, sumberdaya manusia yang lemah, terbatasnya akses
rakyat
pemberdayaan harus
dilakukan
3. Perubahan struktural yang dimaksud adalah
sektor
perubahan
dari
ekonomi
sangat
kuat,
tradisional ke ekonomi modern, dari
lokal
atau
ekonomi lemah ke ekonomi kuat, dari
tradisional karena dipergunakan untuk
ekonomi subsisten ke ekonomi pasar,
memasok
dari ketergantungan ke kemandirian.
melemahnya
internasional.
masih
maka
kendala
melalui perubahan struktural.
pada tanah, padahal ketergantungan pada pertanian
adalah
pasar-pasar
kebutuhan Dengan
perdagangan perkataan
lain
Langkah-langkah
proses
perubahan
struktur, meliputi: (1) pengalokasian 5 TANTI SISKATIA, NIM. E11110021 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
sumber pemberdayaan sumberdaya; (2) penguatan
kelembagaan;
penguasaan
teknologi;
dan
(3)
mengenai
(4)
masyarakat ini, dapat disimpulkan, bahwa:
pemberdayaan sumberdaya manusia.
hanya
dengan
peningkatan
berusaha
ekonomi
dan
hanya
masyarakat
di
bidang
pemberian modal bergulir, tetapi juga harus
sama,
pemberdayaan
ekonomi, tidak cukup hanya dengan
produktivitas, memberikan kesempatan yang
konsep
pemberdayaan
4. Pemberdayaan ekonomi rakyat, tidak cukup
Berdasarkan enam butir pokok
ada
penguatan
kelembagaan
masyarakat,
penguatan
memberikan suntikan modal sebagai
sumberdaya
stumulan, tetapi harus dijamin adanya
prasarananya,
kerjasama dan kemitraan yang erat
tawarnya. Pemberdayaan masyarakat di
antara yang telah maju dengan yang
bidang ekonomi atau penguatan ekonomi
masih lemah dan belum berkembang.
rakyat, harus dilakukan secara elegan tanpa
5. Kebijakannya
dalam
pembedayaan
manusianya, dan
menghambat
penyediaan
penguatan
dan
posisi
mendiskriminasikan
ekonomi rakyat adalah: (1) pemberian
ekonomi kuat; untuk itu kemitraan antar
peluang atau akses yang lebih besar
usaha mikro, usaha kecil usaha menengah,
kepada
aset
dan usaha besar adalah jalan yang harus
modal);
(2)
produksi
(khususnya
memperkuat
posisi
transaksi dan kemitraan usaha ekonomi
ditempuh. PNPM Mandiri adalah program
rakyat, agar pelaku ekonomi rakyat
nasional
bukan
terutama yang berbasis pemberdayaan
sekadar
price
taker;
(3)
penanggulangan
pelayanan pendidikan dan kesehatan;
masyarakat.
(4)
mandiri.org bahwa:
penguatan
industri
kecil;
(5)
mendorong munculnya wirausaha baru; dan (6) pemerataan spasial
nasional
6. Kegiatan pemberdayaan masyarakat mencakup:
(1)
peningkatan
1. PNPM
akses
Menurut
kemiskinan
www.pnpm-
Mandiri
adalah
program
dalam
wujud
kerangka
kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan
program-program
bantuan modal usaha; (2) peningkatan
penanggulangan kemiskinan berbasis
akses pengembangan SDM; dan (3)
pemberdayaan
peningkatan akses ke sarana dan
Mandiri
prasarana yang mendukung langsung
harmonisasi dan pengembangan sistem
sosial ekonomi masyarakat lokal.
serta
masyarakat.
dilaksanakan
mekanisme
dan
PNPM melalui
prosedur
program, penyediaan pendampingan 6 TANTI SISKATIA, NIM. E11110021 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dan
pendanaan
mendorong
stimulan
prakarsa
dan
masyarakat
dalam
penanggulangan
kemiskinan
untuk
1. Meningkatnya
inovasi
masyarakat,
upaya yang
berkelanjutan. masyarakat
untuk
adalah
menciptakan
atau
meningkatkan kapasitas masyarakat, baik
secara
individu
berkelompok, berbagai
dalam
persoalan
peningkatan
maupun
memecahkan terkait
upaya
kualitas
kemandirian
termasuk
seluruh
masyarakat
kelompok
perempuan,
komunitas adat terpencil dan kelompok masyarakat lainnya yang rentan dan
2. Pemberdayaan upaya
miskin,
partisipasi
dan
sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan
keputusan
dan
pengelolaan pembangunan. 2. Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat
yang
mengakar,
representatif dan akuntabel.
hidup,
3. Meningkatnya kapasitas pemerintah
kesejahteraannya.
dalam memberikan pelayanan kepada
Pemberdayaan
masyarakat
masyarakat
terutama
masyarakat
memerlukan keterlibatan yang besar
miskin melalui kebijakan, program dan
dari perangkat pemerintah daerah serta
penganggaran
berbagai
masyarakat miskin (pro-poor)
pihak untuk memberikan
kesempatan
dan
keberlanjutan
menjamin
berbagai
hasil
yang
dicapai.
4. Meningkatnya
yang berpihak pada
sinergi
masyarakat,
pemerintah daerah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, lembaga swadaya
Berdasarkan pengertian di atas
masyarakat, organisasi masyarakat dan
dapat diambil kesimpulan bahwa PNPM
kelompok
mandiri adalah suatu program yang dibuat
mengefektifkan
pemerintah
penanggulangan kemiskinan.
kemiskinan,
untuk dimana
menanggulangi program
tersebut
perduli
5. Meningkatnya
lainnya
untuk
upaya-upaya
keberadaan
dan
dikembangkan melalui harmonisasi sistem
kemandirian masyarakat serta kapasitas
dan prosedur program serta penyedian
pemerintah
dana secara simultan.
perduli setempat dalam menanggulangi
Tujuan umum dari PNPM Mandiri adalah meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan
kerja
masyarakat
miskin
daerah
dan
kelompok
kemiskinan di wilayahnya. 6. Meningkatnya modal sosial masyarakat yang
berkembang
sesuai
dengan
secara mandiri. Sedangkan tujuan khusus
potensi sosial dan budaya serta untuk
dari PNPM Mandiri adalah:
melestarikan kearifan lokal. 7
TANTI SISKATIA, NIM. E11110021 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
7. Meningkatnya
inovasi
dan
PNPM Mandiri Perkotaan harus selalu
pemanfaatan teknologi tepat guna,
berorientasi pada upaya membangun
informasi
solidaritas sosial dan keswadayaan
dan
komunikasi
dalam
pemberdayaan masyarakat.
masyarakat sehingga dapat tercipta
Prinsip-prinsip pembangunan
universal
berkelanjutan
merupakan
prinsip
harus
masyarakat
efektif
secara
sosial
sebagai pondasi yang kokoh dalam
keseimbangan
upaya
menanggulangi
pembangunan, yang dalam konteks PNPM
secara
mandiri
Mandiri pedesaan diterjemahkan sebagai
Pengembangan masyarakat juga berarti
sosial, ekonomi dan lingkungan yang
upaya untuk meningkatkan potensi
tercakup dalam konsep Tridaya.
segenap unsur masyarakat, terutama
1. Perlindungan
kelompok masyarakat
Lingkungan
(Environmental pengambilan
Protection); keputusan
dalam maupun
kemiskinan
dan
berkelanjutan.
yang rentan
(vulnerable groups) dan marjinal yang selama
ini
tidak
memiliki
pelaksanaan kegiatan yang menyangkut
peluang/akses dalam program/kegiatan
kepentingan
setempat;
terutama
masyarakat kepentingan
banyak, masyarakat
3. Pengembangan Ekonomi (Economic
miskin, perlu didorong agar keputusan
Development);
dan
tersebut
menyerasikan kesejahteraan material,
upaya
maka upaya-upaya kearah peningkatan
perlindungan/pemeliharaan lingkungan
kapasitas dan keterampilan masyarakat
baik lingkungan alami maupun buatan
miskin dan/ atau penganggur perlu
termasuk perumahan dan permukiman,
mendapat porsi khusus termasuk upaya
yang harus layak, terjangkau, sehat,
untuk mengembangkan peluang usaha
aman, teratur, serasi dan produktif.
dan akses ke sumberdaya kunci untuk
Termasuk
peningkatan pendapatan, dengan tetap
pelaksanaan
berorientasi
kegiatan pada
didalamnya
adalah
dalam
penyediaan prasarana dan sarana dasar
memperhatikan
perumahan
fisik dan sosial (http://www.p2kp.org).
yang
membangun
kondusif
solidaritas
meningkatkan
dalam
sosial
2. Pengembangan
Masyarakat
(Social
Development); tiap langkah kegiatan
universal
pembangunan berkelanjutan tersebut pada hakekatnya
penduduknya.
lingkungan
Prinsip-prinsip
dan
kesejahteraan
dampak
upaya
sejati
merupakan
yang
pemberdayaan
terintegrasi,
yaitu
pemberdayaan manusia seutuhnya agar 8
TANTI SISKATIA, NIM. E11110021 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
mampu membangkitkan ketiga daya yang
pengumpulan dan analisis data yang
telah dimiliki manusia secara integratif,
relevan yang diperoleh dari situasi yang
yaitu daya pembangunan agar tercipta
alamiah”.
masyarakat
yang
peduli
dengan
Peneliti
menggunakan
metode
pembangunan perumahan dan permukiman
kualitatif karena ingin mengambarkan
yang
kelestarian
secara objektif mengenai pengembangan
lingkungan, daya sosial agar tercipta
usaha kecil menengah melalui dana kredit
masyarakat efektif secara sosial, dan daya
Program
ekonomi
(PNPM) Mandiri Desa Pangkalan Buton
berorientasi
agar
pada
tercipta
masyarakat
produktif secara ekonomi.
Pemberdayaan
Masyarakat
Kecamatan Sukadana. Data yang dikaji dan diuraikan dalam bentuk kata-kata maupun kalimat akan di analisis secara empiris.
C. Metode Penelitian
Pelaksanaan Pemilihan
metode
sangat
menggunakan
dengan
penelitian
metode
ilmiah
harus
diperlukan dalam suatu penelitian ilmiah,
mengikuti
sebab metode merupakan cara untuk
Adapun langkah-langkah dalam penelitian
mencapai tujuan. Metode pada dasarnya
ini adalah:
berarti cara yang dipergunakan untuk
1. Merumuskan
mencapai tujuan. Oleh karena tujuan
masalah
umum
Langkah
penelitian
mengungkap
masalah,
adalah
untuk
maka
langkah-
langkah-langkah
serta
pertama
dipecahkan.
dengan masalah yang telah dirumuskan.
keragu-raguan,
dianggap sesuai adalah metode deskriptif kualitatif.
Djam’an
Satori
dalam
meneliti
Untuk
menghilangkan
masalah
tersebut
didefinisikan secara jelas. 2. Mengadakan studi kepustakaan
Aan
Setelah masalah dirumuskan, step
Komariah (2011:25) menyatakan bahwa;
kedua yang dilakukan dalam mencari
“Penelitian
data yang tersedia yang pernah ditulis
kualitatif
dan
mendefinisikan
adalah menetapkan masalah yang akan
langkah yang akan ditempuh harus relevan
Metode yang dipergunakan dan
tertentu.
adalah
suatu
pendekatan penelitian yang mengungkap
peneliti
situasi
hubungannya dengan masalah yang
social
tertentu
dengan
sebelumnya
yang
ada
mendeskripsikan kenyataan secara benar,
ingin
dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik
bahan di perpustakaan merupakan hal
dipecahkan.
Kerja
mencari
9 TANTI SISKATIA, NIM. E11110021 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
yang tak dapat dihindarkan oleh
sekitar 10 bulan. Namun jadwal yang
seorang peneliti.
direncanakan dapat saja berubah karena
3. Mengumpulkan data
berbagai faktor. Untuk itu agar penelitian
Peneliti
memerlukan
menjawab
data
untuk
permasalahan.
Data
tersebut yang merupakan fakta yang digunakan
untuk
ini
dapat
tercapai
secara
maksimal,
diperlukan rencana yang sistematis dan terarah.
dikumpulkan.
Subjek dalam penelitian ini adalah
Adapun alat pengumpulan data yang
Kepala Desa, Staf Desa, Pengurus RW/RT
digunakan dalam penelitian ini adalah
dan warga Desa Pangkalan Buton yang
observasi,
telah
wawancara
dan
studi
dokumenter. 4. Menyusun,
Sedangkan Menganalisa,
dan
Menyusun Interpretasi Setelah
data
memanfaatkan
PNPM
Objeknya
Mandiri.
adalah
PNPM
Mandiri yang ada di Desa Pangkalan Buton, Kecamatan Sukadana Kabupaten
terkumpul.
pcneliti
menyusun data untuk mengadakan
Kayong Utara. Teknik
pengumpulan
data
yang
analisa Data tersebul disusun lebih
dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
dahulu untuk mempermudah analisa.
1. Wawancara
Penyusunan data dapat dalam bentuk
Wawancara
adalah
merupakan
label dan membuat coding untuk
pertemuan dua orang untuk bertukar
diberikan tafsiran atau interpretasi
informasi dan ide melalui tanya jawab,
terhadap data tersebut.
sehingga dapat dikonstruksikan makna
5. Membuat generalisasi dan kesimpulan Setelah
tafsiran
diberikan,
maka
dalam
suatu
topik
tertentu.
Teknik
digunakan
dalam
wawancara
yang
peneliti membuat generalisasi dari
penelitian
ini
penemuan-penemuan, dan selanjutnya
mendalam, artinya proses memperoleh
memberikan
beberapa
keterangan untuk tujuan penelitian dengan
Kesimpulan
dan
kesimpulan.
generalisasi
ini
berkaitan dengan permasalahan. Penelitian ini dilakukan di Desa Pangkalan Buton, Kecamatan Sukadana kabupaten Kayong Utara. Penelitian ini
adalah
wawancara
cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan atau orang
yang
diwawancarai,
dengan
menggunakan pedoman wawancara. Sasaran
wawancara
ini
adalah
dimulai pada bulan Agustus 2014 sampai
fasilitator PNPM, ketua kelompok dan
dengan Maret 2015 yang direncanakan
anggota
usaha
kelompok.
Isi
dari 10
TANTI SISKATIA, NIM. E11110021 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
wawancara
berhubungan
dengan
tersedia adalah berbentuk surat-surat, foto-
dengan
foto dan dokumen lain. Dokumen yang
Mandiri.
diperlukan dalam penelitian ini berupa data
Peneliti langsung melakukan wawancara
administrasi PNPM, dan foto-foto usaha
terhadap narasumber dengan menggunakan
kecil.
pengembangan menggunakan
usaha dana
kecil PNPM
daftar pertanyaan yang telah disiapkan.
penelitian kualitatif, analisis data dalam
2. Observasi Disamping wawancara, penelitian ini
juga
Analisis data juga diperlukan dalam
dilakukan
dengan
metode
penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Keabsahan data
observasi. Observasi merupakan suatu
Keabsahan data dimaksud untuk
proses yang komplek, suatu proses yan
memperoleh tingkat kepercayaan yang
tersusun dari berbagai proses biologi dan
berkaitan dengan seberapa jauh kebenaran
psikologis. Observasi adalah studi yang
hasil
disengaja dan dilakukan secara sistematis,
memperjelas data dengan
terencana, terarah, pada suatu tujuan
aktual di lapangan.
dengan
mengamati
dan
mencakup
a.
penelitian,
mengungkapkan
dan
fakta-fakta
Kredibilitas
fenomena satu atau sekelompok orang
Sugiyono (2013:368) mengatakan
dalam kompleks kehidupan sehari-hari.
bahwa:
Dengan demikian hasil pengamatan dapat
kepercayaan
dipertanggung jawabkan kebenarannya.
penelitian
Observasi ini dilakukan dengan
”Uji
peningkatan
penelitian,
penelitian,
jenis
usaha
yang
atau
terhadap
hasil
kualitatif
dilakukan
dengan perpanjangan pengamatan,
cara mendatangi atau mengunjungi objek seperti
kredibilitas
ketekunan tringulasi,
dalam diskusi
dilakukan oleh anggota kelompok PNPM.
dengan teman sejawat, analisis
3. Dokumentasi
kasus negatif dan member check”.
Dokumentasi adalah salah satu metode
pengumpulan
dengan
melihat
data
atau
kualitatif
menganalisis
Berdasarkan pendapat di atas bahwa uji kredibilitas data atau kepercayaan
terhadap
hasil
dokumen-dokumen yang dibuat oleh oleh
penelitian kualitatif antara lain
orang lain tentang subjek yang akan
dilakukan dengan perpanjangan
diteliti. Sejumlah besar fakta dan data
pengamatan,
tersimpan dalam bahan yang berbentuk
ketekunan
dokumentasi. Sebagian besar data yang
diskusi dengan sumber data.
peningkatan dalam
penelitian,
11 TANTI SISKATIA, NIM. E11110021 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
b.
Dependabilitas
Lexy
J.
objektivitas
Maleong
dapat
diperoleh, maka para peneliti
(2013:79)
mengatakan: “Dependabilitas atau
harus
reliabilitas
indikator atau alat ukur yang
instrumen
adalah
mampu
indeks yang menunjukkan sejauh
valid,
mana
menggunakannnya.
alat
pengukur
dapat
dipercaya atau dapat diandalkan”.
menampilkan
dan
sekaligus
2. Analisis Data
atau
Analisa data merupakan proses
reliabilitas menunjukkan sejauh
paling vital dalam sebuah penelitian. Hal
mana
tetap
ini berdasarkan argumentasi bahwa dalam
konsisten bila dilakukan ulang
analisa inilah data yang diperoleh peneliti
terhadap gejala yang sama dengan
bisa diterjemahkan menjadi hasil yang
alat pengukur yang sama.Untuk
sesuai dengan kaidah ilmiah. Maka dari
dapat mencapai tingkat reliabilitas
itu, perlu kerja keras, daya kreatifitas dan
dalam
maka
kemampuan intelektual yang tinggi agar
dilakukan dengan teknik ulang
mendapat hasil yang memuaskan. Analisis
atau check recheck.
data berasal dari hasil pengumpulan data.
Konfirmabilitas
Sebab data yang telah terkumpul, bila tidak
Jadi
c.
tersebut
dependabilitas
hasil
pengukuran
penelitian
ini,
kualitatif
dianalisis hanya menjadi barang yang tidak
peneliti harus berusaha sedapat
bermakna, tidak berarti, menjadi data yang
mungkin
faktor
mati, data yang tidak berbunyi. Oleh
akan
karena itu, analisis data di sini berfungsi
bila
untuk mamberi arti, makna dan nilai yang
dibenarkan oleh peneliti lain.
terkandung dalam data itu (M. Kasiram,
Maka
2006: 274).
Dalam
penelitian
memperkecil
subyektifitas.
Penelitian
dikatakan
obyektif
obyektifitas diidentikkan
Oleh karena itu maka menganalisis
dengan istilah ”confirmability”. Untuk mendapatkan oyektivitas
data, peneliti peneliti bekerja dengan data,
ini, para peneliti harus mampu
lalu
menanggalkan
subyektivisme,
memecah data menjadi unit-unit data yang
baik subyektivisme yang datang
berarti, mesintesiskan data satu dengan
dari
maupun
yang lain, selanjutnya mencari pola-pola
subyektivisme yang datang dari
tertentu, mencari hal-hal yang penting
pihak
sasaran
peneliti,
penelitian.
mengorganisasi
data,
kemudian
Agar 12
TANTI SISKATIA, NIM. E11110021 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
untuk dipelajari dan apa yang akan
perencanaan
pembangunan
mengalami
disajikan.
pergeseran proses dan mekanisme menjadi perencanaan pembangunan yang mengacu kepada perencanaan dari bawah ke atas atau bottom-up planning. Perencanaan
D. Pembahasan
pembangunan Memasuki era reformasi, kegiatan
merupakan
dari
bawah
proses
ke
atas
perencanaan
pembangunan semakin meningkat baik
pembangunan yang dimulai dari tingkat
secara kualitas maupun secara kuantitas.
bawah dengan mengoptimalkan partisipasi
Peningkatan pembangunan itu kian tampak
masyarakat dalam proses perencanaan,
setelah adanya pemberian kewenangan
pelaksanaan dan monitoring atau evaluasi
kepada
untuk
program pembangunan. Salah satu model
rumah
yang
daerah
mengurus
secara
dan
penuh
mengelolah
mengimplementasikan
tangganya sendiri. Dalam kondisi seperti
pembangunan
itu tentu diperlukan kemampuan dalam
Mandiri Pedesaan.
berbagai aspek sumber daya manusia dalam mengelola daya yang tersedia. Sebagaimana
tersebut
PNPM
Melalui program ini dirumuskan kembali
dikehendaki,
adalah
pola
mekanisme
penanggulangan
upaya
kemiskinan
yang
pembangunan senantiasa diarahkan pada
melibatkan unsur masyarakat, mulai dari
peningkatan
masyarakat
tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai
ataupun
dengan tahap pemantauan dan evaluasi.
kelurahan sebagai unit wilayah terkecil,
Melalui proses pembangunan partisipatif,
dengan mengedepankan berbagai metode
kesadaran
atau
masyarakat, terutama masyarakat miskin,
terutama
kesejahteraan masyarakat
desa
pendekatan
pembangunan
yang
perencanaan lebih
baik
dan
kritis
dan
kemandirian
dapat ditumbuh‐ kembangkan. Sehingga
berkelanjutan. Pada masa orde baru sistem
masyarakat
perencanaan
sebagai obyek, melainkan juga sebagai
pembangunan
bersifat
sentralistik yang proses dan mekanisme
subyek
perencanaan
kemiskinan.
pembangunan
mengacu
tidak
dalam
hanya
upaya
diposisikan
penanggulangan
kepada perencanaan dari atas atau top-
Program Nasional Pemberdayaan
down planning. Maka, dengan bergulirnya
Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-
pelaksanaan desentralisasi dan otonomi
MP) merupakan salah satu mekanisme
daerah pada era reformasi ini, orientasi
program pemberdayaan masyarakat dalam 13
TANTI SISKATIA, NIM. E11110021 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
upaya
mempercepat
penanggulangan
keberlanjutannya. Perankingan dilakukan
kemiskinan dan perluasan kesempatan
dengan mengurutkan usulan proposal,
kerja di wilayah perdesaan. Program ini
urutan didasarkan pada kebutuhan dana
dilakukan
yang diperlukan.
untuk
mendorong
upaya
peningkatan kualitas hidup, kesejahteraan
Di
Desa
Pangkalan
Buton,
dan kemandirian masyarakat pedesaan.
Kecamatan Sukadana, sosialisasi kegiatan
PNPM-MP
mengadopsi
PNPM Mandiri Perdesaan telah dimulai
mekanisme
dan
sepenuhnya
prosedur
Program
sejak
tahun
2007,
yang
kegiatan
Pengembangan Kecamatan (PPK) yang
sosialisasinya dimulai dari Kecamatan
telah dilaksanakan sejak tahun 1999.
Sukadana
dalam
bentuk
kecamatan
dan
dilanjutkan
Program pemberdayaan masyarakat terbesar di tanah air ini memusatkan
sosialisasi dengan
sosialisasi di Desa Pangkalan Buton.
kegiatan bagi masyarakat Indonesia yang
Dalam proses pembangunan, sering
kurang mampu di wilayah pedesaan.
kali muncul berbagai permasalahan yang
Program
menyangkut
ini
menyediakan
pemberdayaan
fasilitasi
masyarakat
dan
sebagai
kemampuan subjek
masyarakat
sekaligus
objek
kelembagaan lokal melalui pendampingan,
pembangunan dalam melakukan berbagai
pelatihan, dan dana Bantuan Langsung
penyesuaian terhadap program-program
untuk Masyarakat (BLM). Dalam PNPM
pembangunan
tersebut.
Dalam
Mandiri
kenyataannya,
seringkali
terdapat
Pedesaan,
seluruh
anggota
masyarakat diajak terlibat dalam setiap
perbedaan kemampuan di masyarakat itu
tahapan kegiatan secara partisipatif, mulai
sendiri dalam menerima dan mengelola
dari proses perencanaan, pengambilan
berbagai bantuan yang datang kepada
keputusan
dan
mereka. Hal ini berhubungan dengan
pemanfaatan dana sesuai kebutuhan paling
perbedaan dalam kemampuan secara sosial
prioritas
dan ekonomi di antara berbagai golongan
dalam
di
desa.
penggunaan
Cara
menetapkan
kebutuhan prioritas dengan cara meranking
masyarakat tersebut.
usulan-usulan proposal dari masing-masing
Lebih lanjut ditegaskan bahwa
kelompok oleh kepala desa dan aparat
untuk melancarkan, mengefektifkan dan
desa, BPD yang dibantu oleh petugas
mempercepat
fasilitator kecamatan yang ditugaskan di
kemiskinan, penduduk miskin diharapkan
Kecamatan
membentuk
pelaksanaan
Sukadana
sampai
kegiatan
pada dan
wadah
upaya
kelompok
untuk
penanggulangan
yang
mengarahkan
dijadikan pelayanan 14
TANTI SISKATIA, NIM. E11110021 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
penanggulangan kemiskinan. Kesatuan dan
Seorang
persatuan dalam kelompok bermanfaat
menggantungkan
untuk menggali permasalahan bersama dan
hidupnya pada suami, setelah mendapatkan
merumuskan
bantuan di PNPM mandiri perdesaan, yang
langkah
penanggulangan
masalah tersebut di antara anggota. Pemberdayaan dasarnya
bersangkutan
masyarakat
pada
proses
untuk
merupakan
isteri
membuat masyarakat menjadi berdaya.
yang
semula
mata
hanya
pencaharian
mempunyai
pekerjaan
sampingan atau alternatif yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan. b. Penambahan Modal
Setiap anggota masyarakat dalam sebuah
Suatu usaha dimulai karena adanya
komunitas sebenarnya memiliki potensi,
suatu peluang bisnis dan ketertarikan pada
gagasan serta kemampuan untuk membawa
keuntungan yang diharapkan dari usaha
dirinya dan komunitasnya untuk menuju ke
tersebut. Mewujudkan peluang menjadi
arah yang lebih baik. Namun, potensi itu
kenyataan adalah proses yang memerlukan
terkadang
waktu
tidak
bisa
berkembang
relatif
cukup
lama.
Waktu
disebabkan faktor-faktor tertentu. Untuk
diperlukan untuk menjajaki prasyarat dan
menggerakkan kemandirian masyarakat
sejumlah perimbangan, seperti menjajaki
dalam pembangunan di komunitasnya,
layak tidaknya suatu usaha tersebut,
maka diperlukan gagasan awal, dan untuk
pencariansumber
menyadarkan kembali peran dan posisinya
bahan baku, sumber daya alam dan tenaga
dalam
krja yang tersedia serta ketersediaan pasar
kerangka
masyarakat
untuk
madani
membangun yang
dapat
menjalankan pembangunan secara mandiri
modal,
ketersediaan
untuk menyalurkan barang atau jasa. PNPM
Mandiri
dan berkelanjutan. Dampak positif dari
menciptakan
pengembangan usaha kecil melalui dana
cukup banyak, baik di desa maupun di
kredit PNPM Mandiri bagi masyarakat
kecamatan. Salah satunya adalah kelompok
Desa
simpan pinjam perempuan (SPP). Kegiatan
Pangkalan
Buton
Kecamatan
lembaga
Perdesaan
pengelola
yang
Sukadana adalah:
SPP ini merupakan kegiatan penambahan
a. Penciptaan Peluang Kerja
modal untuk kelompok perempuan yang
Pekerjaan dalam arti luas adalah
mempunyai
kegiatan
simpan
pinjam.
aktivitas yang dilakukan oleh manusia.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
Dalam
mengembangkan
arti
sempit,
istilah
pekerjaan
simpan
pinjam
menunjuk pada suatu tugas atau kegiatan
perdesaan, kemudahan akses pendanaan
yang diharapkan dapat menghasilkan uang.
usaha skala mikro, pemenuhan kebutuhan 15
TANTI SISKATIA, NIM. E11110021 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
pendanaan sosial dasar, dan memperkuat
mendukung upaya-upaya penanggulangan
kelembagaan kegiatan kaum perempuan
kemiskinan dan kesenjangan, penciptaan
serta
rumah
kesempatan kerja dan peningkatan ekspor,
tangga miskin dan penciptaan lapangan
serta revitalisasi pertanian dan perdesaan,
kerja.
yang
c. Meningkatkan pendapatan rumah
nasional.
mendorong
pengurangan
menjadi
prioritas
Dalam
pembangunan
kerangka
itu,
pengembangan usaha kecil diarahkan agar
tangga Suatu program dapat dikatakan
memberikan kontribusi yang signifikan
efektif apabila dalam pemanfaat prasarana
terhadap penciptaan kesempatan kerja,
dan sarana termasuk dana digunakan sesuai
peningkatan ekspor dan peningkatan daya
dengan tujuan awal, serta program tersebut
saing. Sementara itu, pengembangan usaha
dapat memberikan manfaat bagi pelaku
skala mikro diarahkan untuk memberikan
dan
kontribusi dalam peningkatan pendapatan
sasarannya.
Pelaksanaan
dan
pengelolaan program dana pinjaman modal
masyarakat
di Desa pangkalan Buton cukup berjalan
khususnya
dengan
perdesaan.
baik
meskipun
dalam
berpendapatan di
sektor
rendah,
pertanian
dan
perjalanannya masih ditemukan kendalakendala. Masyarakat yang memperoleh kredit
bergulir
PNPM-MP
memberi modal mulai memgembangkan UKM, mereka membeli bahan baku dan alat-alat produksi, sehingga penghasilan meningkat.
Semua
ini
menjadikan
masyarakat memperoleh laba/keuntungan dari usaha mereka. Yang tadinya tidak memiliki usaha mulai membangun usaha dan yang mempunyai usaha berusaha meningkatkan
usahanya.
laba/keuntungan
yang
Dari diperoleh
menjadikan pendapatan mereka juga naik. d. Peningkatan kesejahteraan Kebijakan kecil
secara
pemberdayaan
umum
E. Penutup
dengan
diarahkan
1. Dampak pengembangan usaha kecil menengah melalui dana kredit PNPM Mandiri Pangkalan
untuk
masyarakat Buton,
Desa
Kecamatan
Sukadana, seperti memiliki pekerjaan dan
peningkatan
kesejahteraan.
Peningkatan kesejahteraan ini secara lahir tidak mudah diamati. Hanya dengan pengamatan yang lebih dekat pada informan, peningkatan itu akan lebih terlihat pengembangan usaha kecil
usaha
bagi
melalui
dana
kredit
yang
dimaksud. Sesuai dengan namanya lebih ditekankan pada bantuan finansial 16
TANTI SISKATIA, NIM. E11110021 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dari pada hal-hal yang bersifat teknis,
merasa
misalnya
pemerintah
dalam
produksi
dan
pemasaran. 2. Sosialisasi
masih yan
ada
kebijakan
dirasakan
masih
menyulitkan, yakni soal birokrasi. kegiatan
pengembangan
usaha kecil menengah melalui dana kredit PNPM Mandiri bagi masyarakat
F. Referensi
Desa Pangkalan Buton, Kecamatan Sukadana,
telah
dimulai
Kecamatan Sukadana, 2007.
Kegiatan
dari
sejak tahun
itu
kemudian
dilanjutkan dengan sosialisasi yang dilaksanakan di Desa Pangkalan Buton.
Buku-Buku: Boediono. 2012. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Bintang Indonesia Hamdi, Muchlis. 2010. Kebijakan Publik: Proses, Analisis, dan Partisipasi. Jakarta: Ghalia Indonesia
seperti; Penentuan Bunga Simpanan dan
Bunga
Pinjaman,
Aturan
Pengelolaan Pinjaman. 3. Faktor
keberhasilan
pengembangan
usaha kecil menengah melalui dana kredit PNPM Mandiri bagi masyarakat Desa Pangkalan Buton, Kecamatan Sukadana, di mata warga desa yang bersangkutan dipandang sebagai suatu yang baru dan menyenangkan. Rasa senang
menerima
bantuan
itu
menjadikan mereka termotivasi dan
Hetifah. 2009. Inovasi, Partisipasi, dan Good Governance. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Http://www.pnpm-mandiri.org. Pengertian dan Tujuan PNPM Mandiri. diakses pada 27 Februari 2014 Huraerah, Abu. 2008. Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat. Bandung: Humaniora Kasiram, M. 2006. Metode Statistika. Jakarta: Bina Aksara Maleong, Lexy J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
berpartisipasi secara lebih serius dalam mengembangkan sebagai
usaha.
masyarakat
awam
Namun, dalam
berdagang. Faktor ketidakberhasilan untuk menjadi pengusaha yang baik masih terkendala oleh adanya kredit macet dan lemahnya komunikasi di antara anggota. Pada saat yang sama,
Nawawi, Hadari. 2010. Metode Penelitian Bidang Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Satori, Djam’an dan Aan Komariah. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung Alfabeta Sudjana, Nana. 2003. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru Algensindo
para anggota kelompok usaha kecil 17 TANTI SISKATIA, NIM. E11110021 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta _______. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Sumaryadi. 2005. Sosiologi Pemerintahan: Dari Perspektif Pelayanan, Pemberdayaan, Interaksi, dan Sistem Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia Sumidiningrat, Gunawan 1999. Pemberdayaan Masyarakat dan Jaring Pengaman Sosial. Jakarta: Gramedia Suwondo, Kutut. 2005. Civil Society Di Aras Lokal: Perkembangan Hubungan Antara Rakyat dan Negara di Pedesaan Jawa. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Rukminto Adi, Isbandi. 2007. Perencanaan Partisipatoris Berbasis Aset Komunitas: dari Pemikiran Menuju Penerapan. Depok: FISIP UI Press Usman, Sunyoto. 2004. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
18 TANTI SISKATIA, NIM. E11110021 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN