PERANAN KEPALA DESA DALAM PEMBINAAN MASYARAKAT DESA TAHUN 2015 (Studi Pada Program Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi Berbasis Masyarakat Desa Sungai Buluh Kecamatan Ungar Kabupaten Karimun)
JURNAL
Disusun Oleh :
OLEH :
FAHMI DASRIZAL NIM. 120565201115
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016
Abstrak
Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintahan Desa dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang bertugas untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan kemasyarakatan. Desa yang hubungan masyarakat dengan pemerintahan desa nya terjalin baik tentu memiliki nilai lebih yang berhasil dimainkan oleh peranan kepala desa dalam membina masyarakatnya. Pembinaan masyarakat desa terkait akan suatu program yang dijalankan oleh kepala desa, yaitu apakah program tersebut mampu membawa dampak yang lebih baik untuk kedepannya bagi masyarakat desa tersebut. Peranan kepala desa sangat berpengaruh dalam keberhasilan suatu program yang dapat tercapai apabila telah melaksanakan peranan sebagai katalisator, integrator dan komunikator. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode wawancara dan observasi di Desa Sungai Buluh Kecamatan Ungar Kabupaten Karimun, tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui bagaimana peranan kepala desa terkait pembinaan masyarakat dalam pelaksanaan program penyediaan air bersih dan sanitasi berbasis masyarakat. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan kepala desa dalam pembinaan masyarakat desa tahun 2015 pada program penyediaan air bersih dan sanitasi berbasis masyarakat telah berhasil melaksanakan sebuah program yang tepat dan bermanfaat bagi masyarakat desa sungai buluh. Hal ini terlihat dari masih digunakannya fasilitas air bersih tersebut hingga kini oleh masyarakat desa sungai buluh. Kepala desa mampu menjalin komunikasi yang baik dan mampu menjadi penghubung bagi masyarakat selama program berlangsung hingga hasil dari program tersebut telah mampu dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Kata Kunci : Peranan, Pembinaan, Kepala Desa, Desa Sungai Buluh
Abstract
The village is the legal community unit which has borders with the authority to regulate and manage the affairs of government, the interests of the local community based community initiatives, the right of origin, and / or customary rights recognized and respected in the governance system of the Republic of Indonesia. Village Government headed by a village chief in charge to organize the affairs of governance, development, and social development. The village public relations with its village government established either has a value of more successful role played by the village head in fostering community. Development of rural communities concerned will a program run by the village head, namely whether the program is able to bring a better impact for the future for the people of the village. The role of the village head is very influential in the success of a program that can be achieved when it is carrying out a role as a catalyst, integrator and communicator. This research was conducted with interview and observation in Sungai Buluh Ungar District of Karimun, the purpose of this study was to ascertain how the role of the village chief related community development in the implementation of clean water programs and community-based sanitation. The results showed that the role of village heads in rural community development in 2015 in clean water programs and community-based sanitation have successfully implemented a program that is appropriate and beneficial to the rural communities of Sungai Buluh. It is seen from the use of such access until now by the rural people of Sungai Buluh. The village head is able to establish good communication and is able to become a hub for the community during the program until the results of the program have been able to benefit the community.
Key word : Role, Development, Head of Village, Sungai Buluh
A. PENDAHULUAN
mengakui
1. Latar Belakang
keberagaman dan kemajemukan adat
Seiring berjalannya waktu, Negara
eksistensi
akan
di lingkungan desa itu sendiri, yang
Kesatuan Republik Indonesia beralih
kemudian
kepada
dengan undang-undang No 22 tahun
sistem
pemerintahan
desentralisasi dimana dengan adanya serta diterapkannya sistem tersebut
setelahnya
diperbaharui
1999. Pada
tahun
1998,
pengaturan
yang menerapkan dan mengakui akan
mengenai desa mengalami perubahan
prinsip otonomi daerah yang mengakui
seiring
akan eksistensi pemerintahan desa
Undang No. 22 Tahun 1999 tentang
yang dimulai setelah lahirnya Undang-
Pemerintahan
Undang No 5 tahun 1979 tentang
Undang inilah secara nyata mengakui
pemerintahan
pada
otonomi desa. Otonomi yang dimiliki
Undang-Undang tersebut dijelaskan
oleh desa menurut UU No. 22 Tahun
dan diatur bahwa dengan adanya
1999 adalah berdasarkan asal-usul dan
undang-undang
adat istiadatnya bukan berdasarkan
desa.
menyeragamkan
Namun,
tersebut
bertujuan
nama,
bentuk,
dengan
penyerahan
terbitnya
Daerah.
wewenang
Undang-
Undang-
dari
susunan dan kedudukan Pemerintahan
Pemerintah. Sehingga yang disebut
Desa disemua daerah di Indonesia,
Desa disini ialah kesatuan masyarakat
untuk
hukum yang memiliki kewenangan
itu
peraturan
perundang-
undangan inipun terus diperbaharui
untuk
mengatur
guna agar lebih menghargai dan
kepentingan
dan
masyarakat
mengurus setempat
berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat
setempat yg diakui dalam sistem
setempat yang diakui dalam sistem
pemerintahan nasional dan berada di
Pemerintahan Nasional dan berada di
Daerah
Daerah Kabupaten. Dengan demikian,
dibentuk, dihapus, dan/atau digabung
otonomi yang dimiliki desa adalah
dengan memperhatikan asal-usulnya
Otonomi Asli, yaitu otonomi yang
atas
berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat
persetujuan Pemerintah Kabupaten dan
setempat.
Sehingga
dalam
DPRD.
kenyataannya
pasti
timbul
akan
Kabupaten.
prakarsa
Hingga
kini,
Desa
masyarakat
pada
dapat
dengan
era
zaman
berbagai keanekaragaman, baik dari
reformasi hingga sekarang, Undang-
segi nama, susunan pemerintahan,
Undang tersebut telah diterjemahkan
maupun
kedalam Peraturan Pemerintah No 72
bentuk-bentukan
Tahun 2005 Tentang Desa, yang
geografisnya. Pada Undang-Undang No 32 Tahun
disana
dijelaskan
berbagai
hal
2004 dijelaskan bahwa yang dimaksud
pengaturan lebih lanjut mengenai desa.
desa dalam undang-undang tersebut
Pemerintah Desa menurut Peraturan
adalah, Desa atau disebut dengan nama
tersebut ialah penyelenggara urusan
lain,
masyarakat
pemerintahan di desa yang di perankan
hukum yang memilik kewenangan
oleh Kepala Desa dan perangkat desa.
untuk
mengurus
Adapun tugas dan wewenang Kepala
setempat
Desa menurut peraturan pemerintah no
adalah
kesatuan
mengatur
kepentingan
dan
masyarakat
berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat
72 tahun 2005 terdapat pada pasal 14,
e. membina kehidupan masyarakat
tersebut ialah :
desa;
(1) Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan pemerintahan,
urusan
pembangunan,
dan
f. membina perekonomian desa; g.
mengkoordinasikan
pembangunan
(2) Dalam melaksanakan tugas
h. mewakili desanya di dalam dan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
di
Kepala Desa mempunyai wewenang :
menunjuk
memimpin
secara
partisipatif;
kemasyarakatan.
a.
desa
penyelenggaraan
luar
pengadilan kuasa
mewakilinya
dan
dapat
hukum
untuk
sesuai
dengan
berdasarkan
peraturan perundang-undangan; dan
kebijakan yang ditetapkan bersama
i. melaksanakan wewenang lain
BPD;
sesuai dengan peraturan perundang-
b. mengajukan rancangan peraturan
undangan.
pemerintahan
desa
Penjabaran dan pengaturan lebih
desa; c. menetapkan peraturan desa yang
lanjut mengenai pemerintahan desa
telah mendapat persetujuan bersama
diatur dalam Undang-Undang terbaru
BPD;
namun
masih
berada
pada
masa
mengajukan
peralihan, yaitu No 6 Tahun 2014
rancangan peraturan desa mengenai
tentang desa, disana diatur berbagai
APB Desa untuk dibahas dan
macam aspek pemerintahan desa serta
ditetapkan bersama BPD;
penjelasan mengenai fungsi, hak dan
d.
menyusun
dan
kewajiban desa atau masyarakat desa
diatur dalam peraturan perundang-
serta kewenangan aparatur pemerintah
undangan.
desanya seperti Kepala Desa, Badan
bentuk
Permusyawaratan Desa, dan lainnya,
komunitas penduduk yang bertempat
namun tidak terlalu banyak perubahan
tingal dalam suatu lingkungan tertentu
mendasar seperti Peraturan Pemerintah
yang
No 72 sebelumnya. Segala tugas dan
mereka
kewenangan Kepala Desa telah diatur
kehidupan mereka relatif homogen
dalam Undang-Undang tersebut, baik
serta banyak bergantung kepada alam,
dalam
pembangunan
ukuran komunitasnya tidak terlalu
maupun pembinaan kemasyarakatan
besar, penduduknya tidak padat, adat
desa. Kepala Desa itu sendiri yang
istiadat masih dipegang dengan kuat,
merupakan kepala pemerintahan di
mobilitas
desa yang didampingi oleh sekretaris
mempunyai
desa dalam urusan pemerintahan desa.
tinggi.(Soelaeman : 2009).
pelayanan
Desa
kesatuan
memunyai saling
merupakan
suatu
masyarakat
ciri-ciri,
dimana
mengenal,
sosialnya
rendah,
kesetiakawanan
atau
corak
dan yang
Unit satuan pemerintahan terkecil
Dalam menjalankan fungsi sebagai
dalam sistem pemerintahan Indonesia
instansi vertikal dari pemerintah pusat,
pada saat ini adalah pemerintahan
pemerintah desa memiliki peran yang
desa,
masa
sangat penting dan signifikan dalam
ini
menjalankan pemerintahan di ruang
merupakan ujung tombak kunci dari
lingkup administratifnya dan juga
pelayanan pemerintahan yang telah
dalam pengelolaan proses sosial serta
yang
perkembangannya
dalam pada
saat
pembinaan
di
masyarakat
desa
desanya
masih
sering
terjadi
di
tersebut. Sebagaimana yang dijelaskan
Indonesia yaitu tepatnya pada wilayah
Menurut
(2012),
pedesaan. Tentu hal ini merupakan
Tugas utama yang harus dilaksanakan
permasalahan yang harus dipecahkan
oleh
serta
Moch.Solekhan
pemerintah
bagaimana
desa
agar
adalah
menciptakan
dicari
sebuah
mengatasinya, yang
solusi
karena aman
untuk
lingkungan
kehidupan desa yang demokratis, dan
sosial
dan
nyaman
memberikan pelayanan publik yang
merupakan idaman semua masyarakat.
membawa
Konflik dan pertentangan yang
masyarakat desa pada kehidupan yang
terjadi di desa tersebut biasanya dipicu
sejahtera, tentram, adil dan aman.
oleh hal-hal yang kecil dan sepele
baik
sehingga
dapat
Desa merupakan suatu wilayah kesatuan
terkecil
dari
administratf
pemerintahan
dimana
keadaan
seperti pertikaian saat pertandingan
wilayah
olahraga
yang
personal
sosial
ataupun antar
oleh
masalah
kepemudaan
yang
berujung pada kerusuhan dan perang
kemasyarakatannya masih rentan akan
antar
desa
ataupun
mengenai
pertikaian, pertentangan dan konflik,
pengelolaan terhadap urusan anggaran
sebagaimana yang sering dijumpai
desa. Untuk itu perlunya adanya
bahwa konflik yang salah satunya
pembinaan terhadap masyarakat untuk
sering terjadi seperti perang antar
menghindari hal-hal tersebut, karena
kelompok,suku, ras ataupun agama
pembinaan itu sendiri menurut Mitha
ataupun pertentangan dengan aparatur
Thoha (2008 : 207), Pembinaan adalah
Suatu tindakan, proses, hasil, atau
masyarakat desanya. Untuk itu perlu
pernyataan yang lebih baik. Dalam hal
dicapai apa yang dinyatakan dengan
ini menunjukkan adanya kemajuan,
kerukunan masyarakat di sebuah desa.
peningkatan pertumbuhan, evolusi atas
Demi mencapai tujuan Kepala Desa
berbagai
dalam membina masyarakat desanya
kemungkinan,berkembang
atau peningkatan atas sesuatu. Pembinaan yang diharapkan dapat
sebagaimana
kewenangannya
telah
oleh
diatur
yang
undang-undang,
dilakukan di lingkungan masyarakat
Kepala Desa perlu melakukan pola
desa
dari
interaksi dan komunikasi terhadap
upaya
masyarakatnya agar dapat tercipta
mengarahkan masyarakatnya kepada
keadaan masyarakat yang tenteram
kemajuan dan peningkatan kualitas
tertib dan tidak bertikai yaitu dalam
sumber daya manusianya sebagaimana
artian kerukunan, karena kerukunan itu
yang telah diatur sebagai tugas Kepala
merupakan adanya cerminan hubungan
Desa dalam Undang-Undang Desa No
timbal balik yang ditandai oleh sikap
6 Tahun 2014, yaitu pada poin kedua F
saling menerima, saling mempercayai,
dan
saling menghormati dan menghargai
ialah
pemerintah
G
bentuk desanya
pada
menjelaskan
upaya dalam
Pasal mengenai
26,
yang dalam
menjalankan tugasnya Kepala Desa berwenang untuk membina kehidupan
serta
sikap
saling
memaknai
kebersamaan (Ridwan Lubis : 2005) Desa Sungai Buluh merupakan
masyarakat
dan
membina
sebuah desa yang berada pada wilayah
ketenteraman
dan
ketertiban
Kecamatan
Ungar
Kabupaten
Karimun. Pada
Kecamatan
Ungar
disini,
terutama
didalam
terdapat 3 desa, dua diantaranya
pembinaan
berbatasan
desa
Signifikansinya, dengan jumlah warga
lainnya terpisah, desa yang berada
yang padat diantara desa yang lain,
berbatasan lanngsung satu daratan
konflik
ialah Desa Sungai Buluh dan Desa
berdasarkan
Batu Limau sementara Desa Ngal
Dusun dan kantor desa sungai buluh
berada di daratan yang terpisah, desa
hampir dikatakan tidak ada konflik dan
sungai buluh merupakan desa dengan
pertentangan yang terjadi di desa
penduduk terbanyak di antara 3 desa
tersebut,
lainnya tersebut, dengan total sebanyak
perananan penting dari aktor pemeran
286 tercatat Kepala Keluarga dengan
Kepala Desa Desa Sungai Buluh yang
jumlah warga 1039 jiwa.(sumber data
sukses dalam pembinaan masyarakat
Kantor Desa Sungai Buluh) penduduk
Desa Sungai Buluh yang terlihat dari
yang berada di desa sungai buluh
keadaan
bersuku melayu.
tersebut.
langsung
dan
1
Hal yang perlu diperhatikan disini,
masyarakat
bidang
di
desa
sungai
buluh
laporan
dari
Kepala
dikarenakan
lingkungan
Selama
desa.
ia
oleh
sosial
menjabat
kunci
desa
sebagai
dengan keadaan Desa Sungai Buluh
Kepala Desa di Desa Sungai Buluh
yang merupakan desa dengan jumlah
tersebut,
penduduk terbanyak di antara desa
memainkan
yang lain, bahwa kesuksesan peranan
penting dalam menjaga kerukunan
Kepala
sosial sehingga tercipta lingkungan
Desanya
sangat
menonjol
Kepala peranan
Desa sosial
mampu yang
sosial masyarakat yang rukun. Bentuk
pertentangan,
upaya yang dilakukan seperti berbagai
dalam
macam pola interaksi dan komunikasi
Kerukunan yang dimaksud disini ialah
yang ia jalan terhadap masyarakatnya.
situasi masyarakat desa, khususnya
Kerukunan sosial yang terjadi di
masyarakat desa sungai buluh, yang
wilayah Desa Sungai Buluh dapat
dimana
dijadikan sebagai pembanding atas
kerukunan Suseno bahwa keadaan di
kerukunan masyarakat dari dua desa
desa sungai sungai buluh dengan
lainnya di dalam satu Kecamatan
jumlah masyarakat terbanyak dapat
Ungar,
rukun ketimbang desa yang lain.
dimana
kerukunan
sungai
serta
hal
sesuai
saling
bersatu
bantu-membantu.
dengan
konsep
meskipun
Pada tahun 2015, terdapat satu
dengan jumlah penduduk terbanyak
permasalahan krusial yang terjadi di
diantara desa lainnya tetapi malah
Desa Sungai Buluh, yaitu susahnya
justru lebih rukun ketimbang desa
masyarakat desa tersebut mendapat air
yang
sedikit
bersih, dikarenakan kontur tanah desa
penduduknya. Penjelasan oleh Suseno
yang rawa, air yang mengalir ke rumah
(dalam
warga berwarnah merah keruh dan
buluh
dapat
dirasakan
dengan
lebih
Risdianto,
2008),
bahwa
kerukunan yang berasal dari kata
kotor
rukun diartikan sebagai suatu keadaan
mengeluarkan bau. ( hasil tinjauan
atau
dalam
lapangan, Juli tahun 2015). Untuk itu
keadaan selaras,tenang dan tentram
pada tahun 2015, Kepala Desa sungai
tanpa
memprioritaskan satu program yang
kondisi
adanya
yang
berada
perselisihan
dan
dan
juga
terkadang
akan dilaksanakan guna mengatasi
Dalam
proses
pelaksanaan
permasalahan tersebut yaitu, dengan
pembangunan sarana dan prasarana
mengadakan program penyediaan air
program penyediaan air bersih dan
bersih
berbasis
sanitasi berbasis masyarakat tersebut,
masyarakat. Program penyediaan air
pelaksana dari program itu ialah
bersih dan sanitasi yang dilakukan
masyarakat sendiri, untuk itu disana
selama tahun 2015 dengan anggaran
lebih lanjut dapat diperhatikan peranan
sebesar Rp.60.0000.000 ini dijalankan
Kepala Desa dalam menggerakkan
dengan membuat 2 sumur umum air
masyarakatnya untuk bahu membahu
bersih
dan berkerja sama dalam menjalankan
dan
dan
meletakkan
sanitasi
1
sumur tangki
bor
serta
penguin
penyimpanan air bersih dibeberapa
satu
program
demi
mencapai
kesejahteraan bersama.
titik desa sungai buluh ini sangat
Melihat adanya kelebihan di Desa
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat
Sungai Buluh tersebut akan keadaan
desa
sebelumnya
lingkungan sosial yang rukun serta
masyarakat yang jauh mengambil air
pola komunikasi dan interaksi yang
bersih dikelurahan ataupun membeli
terjalin baik antara Kepala Desa
air yang mahal seharga Rp.23.000
dengan masyarakat dalam pembinaan,
perdrum tidak lagi dirisaukan oleh hal
penulis
tersebut ( Sumber : Kaur Kesra Desa
melakukan
Sungai Buluh, Mustafa)
menemukan
sungai
buluh,
merasa
tertarik
penelitian kelebihan
untuk untuk
apa
yang
membuat Kepala Desa dapat mengatur
serta
membina
terciptanya
masyarakat
kerukunan
dan
agar
Desa yang mampu menerapkan serta
aktif
mengaplikasi
tindakan
pembinaan
berpartisipasi dalam kegiatan yang
terhadap
dilakukan oleh pemerintah desa, untuk
melaksanakan program penyediaan air
itu penulis mengambil judul Peranan
bersih dan sanitasi berbasis masyarakat
Kepala
pada tahun 2015. Berdasarkan uraian
Desa
dalam
Pembinaan
Masyarakat Desa. B. RUMUSAN MASALAH
masyarakatnya
dalam
dan paparan fenomena dan situasi di lokasi
penelitian
di
atas,
maka
perumusan masalah dapat dirumuskan, Perumusan masalah dimaksudkan yaitu : untuk lebih menegaskan masalah yang “Bagaimana peranan Kepala Desa akan diteliti, sehingga dapat ditentukan dalam pembinaan masyarakat desa suatu pemecahan masalah yang tepat pada program penyedia air bersih dan dan mencapai tujuan atau sasaran sanitasi
berbasis
masyarakat
pada
sesuai yang dikehendaki. Untuk itu tahun 2015?” atas dasar penyesuaian antara konsep pembinaan dengan keadaan faktual
C. TUJUAN PENELITIAN
dilokasi penelitian serta melihat kunci
Tujuan penelitian yang ingin
peranan Kepala Desa yang terjadi di
dicapai dari penulisan dalam penelitian
desa sungai buluh dapat dijadikan
ini adalah sebagai berikut :
sebagai acuan dalam penelitian lebih
1. Tujuan Obyektif :
mendalam mengenai peranan Kepala
a. Untuk mengetahui apa saja tindakan Kepala Desa dalam Pembinaan
antara
Mengetahui Kepala
dengan
penelitian
ini
adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis
terhadap masyarakat Desa b. Untuk
sehubungan
Hubungan
Desa
dengan
a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat
memberikan
sumbangan
Masyarakatnya terkait Pembinaan
pemikiran bagi perkembangan Ilmu
dalam
pengetahuan Ilmu Sosial dan Ilmu
pelaksanaan
program
penyediaan air bersih dan sanitasi
Politik.
berbasis masyarakat
b. Diharapkan hasil penelitian ini
2. Tujuan Subyektif :
dapat digunakan sebagai referensi
a. Untuk menambah dan memperluas
di bidang karya ilmiah serta bahan
wawasan,
pengetahuan,
dan
masa yang akan datang.
pemahaman Peneliti. b. Untuk akademis
memenuhi guna
persyaratan
mencapai
gelar
2. Manfaat Praktis a. Untuk memberikan wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat luas
sarjana. D. MANFAAT PENELITIAN Suatu penelitian sangat diharapkan adanya manfaat dan kegunaan yang dapat diambil dari penelitian tersebut. Adapun manfaat
masukan bagi penelitian sejenis di
yang diharapkan
khususnya masyarakat Desa Sungai Buluh mengenai kunci keberhasilan peranan
Kepala
Desa
dalam
pembinaan masyarakat desa. b. Untuk meningkatkan penalaran dan membentuk pola pikir dinamis
serta mengaplikasikan ilmu yang
yang berasal dari pola-pola pergaulan
diperoleh
selama
hidupnya. Hal ini mengandung arti
melaksanakan studi di Fakultas
bahwa peranan tersebut menentukan
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di
apa yang diperbuat oleh masyarakat
Universitas Maritim Raja Ali Haji.
dan sekaligus kesempatan-kesempatan
Peneliti
apa
B. LANDASAN TEORITIS
Peranan merupakan sebuah aspek dinamis,
yaitu
dimaksudkan
apabila seseorang melaksanakan hakhak dan kewajibannya sesuai dengan statusnya dan peranan itu sendiri tidak dapat dipisahkan karena yang satu tergantung pada yang lain, demikian pula sebaliknya. Dimana tak ada peranan tanpa kedudukan atau tak ada kedudukan
diberikan
masyarakat
kepadanya. Aparatur pemerintah desa
1. Peranan
yang
yang
tanpa
Sebagaimana
peranan.
halnya
kedudukan
maka
mempunyai
arti
dengan
peranan bahwa
juga
manusia
mempunyai macam-macam peranan
sebagai
pemimpin
penyelenggara
juga
sebagai
pembangunan
memiliki
tanggung
perubahan
yang
jawab terjadi,
harus atas baik
perubahan yang terjadi didalam bidang pemerintahan
maupun
perubahan
sosial kemasyarakatan. Untuk itu pemerintah desa, yaitu Kepala Desa selaku pemimpin di pemerintah desa yang berusaha untuk mengatasi
perubahan-perubahan
tersebut haruslah dituntut memiliki kemampuan
dan
berperan
untuk
berpikir atau berbuat secara cepat dan tepat dalam mengambil keputusan
yang
diambil
dalam
kemasyarakatan
membina
desanya,
sebab
peranan itu sendiri merupakan konsep
pemerintahan,
pembangunan,
dan
kemasyarakatan. Untuk
itu,
lebih
lanjut,
perlu
perilaku
yang
dilakukan
oleh
dipahami mengenai konsep peranan
seseorang
dalam
masyarakat
atau
seorang pemimpin sebagaimana yang
seorang pemimpin kepada bawahannya
dijelaskan oleh Gunadi dalam bukunya
sesuai
yang
Good leadership vs Bad Leadership
berlaku. Peranan seorang pemimpin di
(2010:32), bahwa terdapat 6 peranan
Desa merupakan kunci penting dalam
seorang pemimpin , yaitu :
dengan
norma-norma
berjalannya pemerintahan desa guna mencapai pelayanan yang prima dan pembangunan
masyarakat
desa
pekerjaan.
dapat
Dalam sebuah organisasi, setiap
kesejahteraan
posisi yang terdapat pada struktur
yang
meningkatkan
1. Peran sesuai dengan uraian
serta
membina
organisasi
memiliki
peran
yaitu
sebagaimana
tanggung jawab dan tugas yang harus
yang telah dijelaskan dalam peraturan
dilaksanakannya, begitu juga dengan
peraturan pemerintah no 72 tahun 2005
seorang
pada pasal 14 ayat 1 bahwa tugas
memiliki peran tanggung jawab dan
pemimpin (Kepala Desa), ialah :
tugas yang harus dilakukannya yang
kemasyarakatan
desa
(1) Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan
urusan
pemimpin,
yang
tentu
digambarkan sebagai Job Description. Job description terdiri beberapa bagian yaitu tanggung jawab sebuah posisi,
tugas-tugas spesifik yng dilakukan,
Seorang pemimpin dituntut untuk
penjelasan tentang resiko pekerjaan,
mengembangkan volume usahanya dan
hak-hak dan wewenang jabatannya dan
sekaligus bagi kelompoknya. Untuk
lain-lain.
itulah
Kaitannya dengan Kepala Desa
pemimpin
perspektif
harus
memiliki
jauh
kedepan.
yang
ialah bagaimana akan tuntutan seorang
Pemimpin harus jeli dalam melihat
pemimpin di desa tersebut
titik
Kepala
Desa
menjalankan
yaitu
kesempatan
yang
dapat
berperan
dalam
dikembangkannya bagi kelompok yang
peranannya
sesuai
di pimpinnya.
dengan aturan yang mengaturnya atau
Seorang
Kepala
Desa
sebagai
fungsinya
pemimpin di desa haruslah mampu
sebagaimana yang dijelaskan dalam
mencarikan peluang dan kesempatan
peraturan perundang-undangan yang
serta mampu memberikan pengarahan
mengatur tentang desa yaitu peraturan
terhadap
pemerintah no 72 tahun 2005 tentang
meningkatkan
desa dan sekarang telah diperbaharui
masyarakatnya serta mengembangkan
menjadi undang-undang no 6 tahun
potensi desa, hal ini berkaitan erat
2014 tentang desa namun masih berada
dengan
pada masa peralihan undang-undang
pemberdayaan terhadap masyarakat
tersebut.
desa. Contohnya, seorang Kepala Desa
tugas
pokok
dan
2. Peran Pemimpin dalam membuka kesempatan dan pengarahan.
harus
masyarakatnya
sektor
mampu
taraf
guna
kesejahteraan
pembangunan
membaca
dan
dan
memaksimalkan potensi desa yang ada
dan menggunakannya sebagai asset
demi
yang
akan
memberikan bantuan beasiswa ataupun
memberdayakan
mengundang tenaga pengajar dari luar
masyarakat desanya dan mewujudkan
desa untuk dapat mengajar di desa
masyarakatnya yang sejahtera. Kepala
tersebut.
dapat
tercapainya
Desa
mendorong
fungsi
diharapakan
mempunyai
kemampuan manajerial
yang baik
dalam melihat ini, contohya dalam
3.
meningkatkannya
Peran
seperti
mengkoordinasikan,
membagi pekerjaan dan orang. Pada suatu kelompok tentu terdiri
memasarkan suatu produk lokal karya
dari
badan usaha milik desa haruslah
dibutuhkan
dikembangkan dan juga diarahkan
wewenang yang sistematis yang mesti
pendistribusian serta penjualaannya
diterapkan oleh pemimpin. Hal ini
kepada
guna
dibutuhkan agar pelaksanaan tugas
masyarakat
dapat dilakukan dengan teratur dan
desa dan juga memberdayakannya
rapih serta berjalan dengan lancar
masyakarat desa dalam sektor ekonomi
sebuah roda organisasinya.
pasar
mengembangkan
yang
tepat
usaha
dan menningkatkan taraf kesejahteraan hidup
masyarakat.
Contoh
lain
beberapa
orang,
pengaturan
sehingga tugas
dan
Dalam menjalankan tugas sebagai koordinator, Kepala Desa haruslah
dibidang pendidikan, Kepala Desa
mampu
mengkoordinir
harus mamapu melihat peluang akan
yang dipimpinnya, baik itu didalam
potensi bibit generasi cerdas penerus di
bidang pembangunan ataupun lainnya.
desa tersebut lalu melakukan upaya
Karena
apapun
bentuk
masyarakat
program
ataupun kebijakan Kepala Desa tidak
Pemimpin
bekerja
keras
untuk
akan berjalan dengan sendirinya, tentu
kepentingan kelompoknya. Pemimpin
hal
memberikan
ini
perlu
koordinasi
dengan
teladan
dan
berada
depan
untuk
pengorbanan
bagi
masyarakat dan lembaga masyarakat
dibarisan
lainnya guna mencapai tujuan bersama
memberikan
atas suatu program ataupun kebijakan
kemajuan kelompok. Pemimpin tentu
tersebut.
dalam
harus mengarahkan anggota terhadap
pelaksanaan program penyediaan air
bagaimana pengerjaan akan sesuatu
bersih
yang tentu semua dilakukan demi
Contohnya
dan
sanitasi
masyarakat, seorang
berbasis
Kepala Desa
paling
kepentingan
kelompok.
Peran
mengkoordinasikan langsung dalam
pemimpin juga sebagai Pembina bagi
pelaksaanaan program tersebut akan
kelompoknya.
siapa dan bagaimana pelaksaanaan program
tersebut
masyarakat.
berbasis
seharusnya Kepala Desa dijadikan
bergotong
sebagai sosok figur yang memberi
yang
Masyarakat
Sebagai seorang pemimpin sudah
bahu
teladan bagi masyarakatnya. Guna agar
membahu dalam pengerjaan program
dapat terjalin hubungan top bottom
tersebut tentu perlu koordinasi yang
antara
tepat efektif dari Kepala Desanya.
pemimpinnya, dan terjalin komunikasi
royong
bergantian
saling
4. Peran memberi teladan dan melayani.
yang
dipimpin
dengan
yang baik antara Kepala Desa dengan masyarakatnya
untuk
itulah
perlu
seorang Kepala Desa memberikan
contoh teladan yang baik kepada
motivasi yang diberikan kemudian
masyarakatnya karena hal tersebut
dapat
nantinya akan berpengaruh kedalam
mewujudkan kesejahteraan masyarakat
tugasnya sebagai yang membina akan
desa
kemasyarakatan desanya.
bersama. Contohnya dalam mendorong
5.
Peran
memotivasi
dan
Partisipasi para pemimpin bagi
yang
merupakan
desa
cita
dan
cita
masyarakatnya agar dapat mandiri maka
menghargai.
membangun
kepala
sosialisasi
akan
sering
melakukan
ekonomi
kreatif
juga
masyarakat yang bertujuan memotivasi
menjadi salah satu hal yang dapat
dan mendorong masyarakatnya kearah
memotivasi
Anggota
yang lebih baik dan mewujudkan
yang merasa setiap menemui kesulitan
peranannya sebagai Pembina dalam
dapat mengandalkan atasannya untuk
masyarakatnya.
kelompoknya
masing-masing
bawahannya.
memberikan jalan keluar akan merasa memperoleh
semangat
tambahan
karena masalah yang dihadapi dapat
6.
Peran
mengevaluasi
dan
menghukum. Artinya dalam banyak hal manusia adalah makhluk sosial, dan berakal
dengan cepat dipecahkan. mampu
budi yang cenderung berbuat baik
memotivasi bagi masyarakatnya tentu
namun sebagian kecil berbuat malas.
akan memberikan nilai lebih bagi
Untuk itu pemimpin harus waspada
kepemimpinan Kepala Desa tersebut.
bahwa jika anggotanya malas, maka
Masyarakat
bagi mereka biasanya sistem motivasi
Kepala
Desa
akan
yang
terdorong
oleh
dengan
memberikan
reward
atau
dengan
posisi
dalam
pergaulan
penghargaan tidaklah efektif untuk itu
kemasyarakatan.Posisi
biasanya
dalam masyarakat merupakan unsur
sistem
punishment
atau
seseorang
hukuman yang lebih efektif. Hal ini
statis
berkaitan dengan ketegasan seorang
individu pada organisasi masyarakat,
Kepala Desa terkaitan aturan yang
peranan lebih banyak menunjukkan
dijalankan dalam kepemimpinannya.
pada fungsi, penyesuaian diri dan
Seorang Kepala Desa harus cakap
sebagai
dalam
Soekanto (2005:243)
mengevaluasi
perkembangan
sejauh
mana
masyarakatnya
dan
juga mampu melukan punishment bagi setiap pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat desanya, gunanya ialah mewujudkan kondisi masyarakat desa yang rukun aman dan tentram. Peranan juga dapat diartikan sebagai
yang
menunjukkan
suatu
proses,
tempat
menurut
Lebih lanjut soekanto menjelaskan tentang peranan itu bahwa, ”Peranan yang melekat pada diri seseorang harus dibedakan dengan posisi dalam pergaulan kemasyarakatan.Posisi seseorang dalam masyarakat merupakan unsur statis yang menunjukan tempat individu pada organisasi masyarakat, peranan lebih banyak menunjukkan pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu proses”. Soekanto (2009:244)
aspek dinamis kedudukan (status). Jadi,
dapat
ditarik
kesimpulan
Apabila seseorang menjalankan hak berdasarkan penjelasan oleh Soekanto dan
kewajiban
sesuai
dengan diatas, bahwa seseorang menduduki
kedudukannya maka dia menjalankan posisi
dalam
masyarakat
suatu peranan, peranan yang melekat menjalankan suatu peranan. pada diri seseorang harus dibedakan
serata
Peranan mencakup tiga hal yaitu:
sebagai Pembina masyarakat di desa,
1. Peranan meliputi norma-norma
maka
berikut
indikator
peranan
yang dihubungkan dengan posisi atau
seorang pemimpin menurut Siagian
tempat seseorang dalam masyarakat.
dalam Harbani (2010:23), :
Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan membimbing
seseorang
1. Sebagai
arah
(katalisator)
yang dalam
penentu
Seorang
pemimpin
dalam
menjalankan arah kebijakannya baik
kehidupan kemasyarakatan. 2. Peranan adalah suatu konsep
itu dibidang kenegaraan, politik, sosial,
tentang apa yang dapat dilakukan oleh
dan kemasyarakatan diciptakan atau
individu dalam masyarakat sebagai
dibentuk
organisasi.
mencapai tujuan tertentu baik bersifat
suatu
wahana
untuk
3. Peranan juga dapat dikatakan
jangka panjang atau jangka pendek.
sebagai perilaku yang penting bagi
Seorang pemimpin hendaklah mampu
stuktur sosial masyarakat.
melaksanakan program yang hendak
Kemudian, untuk melihat peranan
dicapainya dengan efisien dan efektif
seorang pemimpin desa yaitu Kepala
dengan
Desa dalam menjalankan tugasnya
personal
perlu dijelaskan secara fokus dan rinci
menggerakkan
akan peranan apa yang dilakukan
masyarakatnya untuk mencapai tujuan
selaku
dari
pemimpin
menjalankan
tugas
di
desa
dan
dalam
fungsinya
menggunakan serta
program
kemampuan
skill bawahannya
yang
akan
dalam dan
dicapai
tersebut, Untuk itu dalam menjalankan
operasional
tugas
kepemimpinan,
Pembinaan yang dilakukan oleh
hendaklah
seorang
pimpinan
mampu menentukan arah tujuan serta
didalam
kantor
langkah-langkah yang efektif serta
masyarakatnya
efisien
komunikasi yang baik baik secara lisan
seorang
Kepala
dalam
Desa
mencapai
tujuan
birokrasi
baik
maupun
terhadap
perlu
menjalin
maupun tulisan. Berbagai keputusan
programnya. 2. Sebagai penghubung (integrator)
dan kebijakan serta program yang
Seorang pemimpin dalam suatu
dijalankan oleh seorang pemimpin
birokrasi
pemerintahan
hendaklah
disampaikan kepada masyarakatnya
mampu menjadi penghubung diantara
dalam
masyarakatnya, baik itu itu hubungan
pencapaian tujuan bersama. Fungsi
antara yang dipimpin dengan yang
hakiki
dipimpin maupun hubungan sesama
berkomunikasi secara efektif, dengan
masyarakat yang dipimpin. Disini
demikian dapat menyampaikan pesan
Kepala Desa dituntut haruslah mampu
dan maksud tujuan kebijakan ataupun
menyatukan
program
masyarakatnya
guna
setiap
pelaksanaan
seorang
yang
pimpinan
dilaksanakan
proses
adalah
dapat
melibatkan berbagai elemen lapisan
terwujud. Untuk itu seorang Kepala
dimasyarakat desanya guna untuk
Desa
mencapai tujuan bersama.
berkomunikasi dengan baik dengan
3. Sebagai
penjalin
(komunikator)
komunikasi
dituntut
haruslah
mampu
masyarakatnya baik secara formal maupun
informal,
karena
dengan
terjalin komunikasi yang baik maka
pencapaian tujuan kebijakan ataupun
Menurut
Taliziduhu
(2003:5),
program akan mendapat respon yang
Pemerintahan desa merupakan suatu
positif dan dukungan dari masyarakat
kegiatan
dapat tercapai.
penyelenggaraan pemerintahan yang
dalam
rangka
dilaksanakan oleh pemerintah desa 2. Pemerintahan Desa, Desa dan yaitu Kepala Desa dan perangkat desa. Kepala Desa Sejak berlakunya otonomi daerah, Secara etimologi kata pemerintahan Desa memiliki kewenangan sendiri berasal dari kata “perintah” yang untuk menjalankan pemerintahannya kemudian mendapat imbuhan sebagai sendiri. Desa bukan merupakan bagian berikut : dari perangkat desa dan berbeda a. Mendapat awalan “pe-“ menjadi dengan kelurahan, namun sebuah Desa kata “pemerintah” berarti badan atau bisa
diubah
statusnya
menjadi
orang elit yang melakukan pekerjaan Kelurahan, namun Desa dan Kelurahan mengurus suatu negara. adalah
dua
satuan
pemerintahan
b. Mendapat akhiran “-an” menjadi dengan status berbeda. Desa adalah kata”pemerintahan”
berarti
perihal, satuan pemerintahan yang diberi hak
cara, perbuatan, atau urusan dari badan otonomi adat sehingga merupakan yang berkuasa dan memiliki legitimasi. badan hukum sedangkan Kelurahan Beberapa
definisi
pemerintahan adalah
satuan
pemerintahan
sebagai berikut : administrasi yang hanya merupakan perpanjangan
tangan
pemerintah
kabupaten/kota. Undang-Undang no 6
Peraturan Pemerintah Nomor 72
tahun 2014 yang masih berada pasa
tahun
masa peralihan menjelaskan bahwa
menjelaskan , yang dimaksud dengan
pemerintahan
Pemerintahan
desa
adalah
2005
Pasal
1
ayat
Desa
(6)
adalah
penyelenggara urusan pemerintahan
penyelenggaraan urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat
oleh Pemerintah Desa dan Badan
dalam sistem pemerintahan Negara
Permusyawaratan
Kesatuan Republik Indonesia.
mengatur dan mengurus kepentingan
Pemerintahan Pemerintah
Desa
Desa
Permusyawaratan
Desa
dalam
dari
masyarakat setempat berdasarkan asal
Badan
usul dan adat istiadat setempat yang
(BPD).
diakui dan dihormati dalam sistem
terdiri dan
Desa
Pemerintahan Desa adalah Kepala
Pemerintahan
Desa dan Perangkat Desa. Selanjutnya
Republik Indonesia. Sedangkan yang
yang di maksud Perangkat Desa adalah
dimaksud dengan Pemerintah Desa
Sekretaris Desa dan Perangkat Desa
adalah Kepala Desa dan Perangkat
lainya. Perincian dari Perangkat Desa
Desa sebagai unsur penyelenggara
lainya terdiri atas:
Pemerintahan Desa.
1. Sekretaris Desa;
Pemerintahan
2. Pelaksana tekhnis lapangan; dan
adanya
3. Unsur kewilayahan (PP RI.
masyarakatnya
No.72 tahun 2005)
Negara
Desa
dukungan tidak
Kesatuan
jika dari akan
tanpa warga dapat
berjalan lancar, begitu pula sebaliknya warga masyarakat tanpa pemerintahan
Menurut Soelaeman (2009:132),
maka kehidupan warga masyarakat tidak
akan
teratur
dengan
baik.
Sebagai contoh ketika Pemerintah Desa akan menjalankan suatu program, apabila tidak mendapat dukungan dan partisipasi
dari
masyarakat
maka
tujuan pencapaian terhadap program tidaklah akan dapat dicapai.
“Desa digambarkan suatu bentuk kesatuan masyarakat atau komunitas penduduk yang bertempat tingal dalam suatu lingkungan tertentu yang memunyai ciri-ciri, dimana mereka saling mengenal, corak kehidupan mereka relatif homogen serta banyak bergantung kepada alam, ukuran komunitasnya tidak terlalu besar, penduduknya tidak padat, adat istiadat masih dipegang dengan kuat, mobilitas sosialnya rendah, dan mempunyai kesetiakawanan yang tinggi”
Saat ini, Desa merupakan wilayah otonom yang berada di tingkat yang paling bawah di Indonesia. Istilah desa sendiri
berbeda-beda
daerah
Indonesia.
Sumatera Barat di
di
beberapa
Misalnya
di
kenal dengan
nagari, desa di Aceh dikenal dengan gampong, di Ambon dikenal dengan Klebun,
Pembakal
di
Prof. Drs HAW. Widjaja, dalam bukunya yang berjudul Otonomi Desa (2003:3), menyatakan bahwa : “Desa adalah sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal usul yang bersifat istimewa. Landasan dan pemikiran dalam mengenai Pemerintahan Desa adalah keaneka ragaman partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat”.
Kalimantan Menurut Hanif Nurcholis, (2011:2),
Selatan, Hukum Tua di Sulawesi Utara
:
dan banyak lagi perbedaan istilah desa
“Desa adalah suatu wilayah yang ditinggali oleh sejumlah orang yang saling mengenal, hidup bergotong royong, memiliki adat istiadat yang relatif sama dan mempunyai tata-cara sendiri dalam mengatur kehidupan masyarakatnya. Desa dihuni oleh
di daerah lainnya. Menurut para ahli, berikut beberapa defini mengenai desa sebagai berikut :
masyarakat yang hidup dalam satu budaya yang relatif homogen terikat oleh kesamaan dan kesatuan sistem nilai sosial-budaya”. Sedangkan
menurut
Undang-
Undang, definisi desa sebagai berikut : UU No 6 tahun 2014: “Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
urusan
pemerintahan,
masyarakat
setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
Negara
Kesatuan
Republik Indonesia.” Desa sebagai daerah otonom tentu dipimpin oleh seorang Kepala Desa. Menurut Tabrani Rusyan (2001:377), yang dimaksud dengan Kepala Desa
adalah penyelenggara dan penanggung jawab utama di bidang pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan, dan urusan umum termasuk pembinaan ketentraman dan ketertiban. Berikut menurut
definisi Peraturan
Kepala
Desa
Perundang-
Undangan yang mengatur tentang Desa : 1. Menurut Peraturan Pemerintah No 72 Tahun 2005 tentang Desa, Kepala desa disebutkan pada pasal 1 poin ke 7 sebagai salah satu unsur penyelenggara pemerintahan desa yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan
kemasyarakatan,
dan
juga
sebutkan bahwa Kepala Desa memiliki wewenang akan pembinaan kehidupan masyarakat desa terdapat pada pasal 14 ayat 2 poin e.
2. Pada
Undang-Undang
No
6
untuk
menata
ulang
pola
Pembinaan
secara
Tahun 2014 tentang Desa, Kepala
kehidupannya.
Desa
dengan
etimologi berasal dari kata bina.
Peraturan Pemerintah No 72 tahun
Pembinaan adalah proses, pembuatan,
2005, namun terdapat penambahan
cara pembinaan, pembaharuan, usaha
pada
yang
dan tindakan atau kegiatan yang
disebutkan pada pasal 26 yaitu Kepala
dilakukan secara berdaya guna dan
Desa
berhasil guna dengan baik. Dalam
disebutkan
tugas
sama
kepala
desa
mempunyai
tugas
menyelenggarakan pemerintahan desa,
pelaksanaan
melaksanakan
hendaknya
pembangunan
desa,
konsep didasarkan
pembinaan pada
hal
pembinaan kemasyarakatan desa dan
bersifat efektif dan pragmatis dalam
pemberdayaan masyarakat desa.
arti dapat memberikan pemecahan
3. Pembinaan Secara umum pembinaan disebut sebagai sebuah perbaikan terhadap pola kehidupan yang direncanakan. Setiap manusia memiliki tujuan hidup tertentu dan ia memiliki keinginan untuk mewujudkan tujuan tersebut. Apabila tujuan hidup tersebut tidak tercapai maka manusia akan berusaha
persoalan
yang
dihadapi
dengan
sebaik-baiknya, dan pragmatis dalam arti mendasarkan fakta-fakta yang ada sesuai dengan kenyataan sehingga bermanfaat karena dapat diterapkan dalam prakteknya. Menurut Mfitha Thoha (2008 : 207),
Pembinaan
adalah
Suatu
tindakan, proses, hasil, atau pernyataan yang lebih baik. Dalam hal ini
kemajuan,
Undang No 6 Tahun 2014 tentang
peningkatan pertumbuhan, evolusi atas
Desa, mengenai penjelasan pembinaan
berbagai
hanya digambarkan secara umum,
menunjukkan
adanya
kemungkinan,berkembang
namun dapat dilihat penterjemahan
atau peningkatan atas sesuatu. Terdapat dua unsur dari definisi
pembinaan
peraturan
pembinaan yaitu: 1. Pembinaan itu bisa berupa suatu tindakan,
konsep
proses,
atau
pernyataan
2. Pembinaan bisa menunjukan
pada
perundang-undangan
sebelumnya
yaitu
pada
Peraturan
Pemerintah No 72 Tahun 2005 tentang Desa.
tujuan, dan;
tersebut
Pada
Peraturan
Bab
Penjelasan
Pemerintah
di
tersebut
dijelaskan bahwa pembinaan terletak
kepada perbaikan atas sesuatu.” dapat
ditarik
kesimpulan
pada hal kehidupan sosial budaya
bahwa
secara
umum
pembinaan
masyarakat seperti bidang kesehatan,
disebut
sebagai
perbaikan
pendidikan, adat istiadat masyarakat
Jadi,
terhadap
pola
direncanakan.
sebuah
kehidupan Setiap
yang manusia
Desa. C. HASIL DAN PEMBAHASAN
memiliki tujuan hidup tertentu dan ia
1. Peranan sebagai Katalisator
memiliki keinginan untuk mewujudkan
Kepala Desa Sungai Buluh telah
tujuan tersebut. Apabila tujuan hidup
mampu berperan sebagai Katalisator.
tersebut tidak tercapai maka manusia
Kepala
akan berusaha untuk menata ulang
peranannya
sesuai
pola kehidupannya. Pada Undang-
pendekatan
pola
Desa
telah
menjalankan
dengan
upaya
berkomunikasi
dengan
masyarakatnya
dengan
Namun
masih
terdapat
satu
melakukan diskusi baik secara formal
pernyataan dari informan yang tinggal
ataupun nonformal seperti berbincang
di daerah pesisir yang menyatakan
bincang di rumahnya guna membahas
bahwa warga daerah pesisir masih
tujuan dari program pengadaan air
belum dapat merasakan manfaat dari
bersih yang telah terwujud secara
program air bersih tersebut, karena
efektif,
berdasarkan
untuk daerah mereka belum dibuat
pengamatan langsung yang peneliti
sumur air bersih. Peneliti kemudian
lakukan di Desa Sungai Buluh, terlihat
menemukan
bahwa program pengadaan akan air
berdasarkan pernyataan kepala desa,
bersih dan sanitasi tersebut telah
kendala tersebut dikarenakan anggaran
berjalan secara sangat baik dan efektif
yang belum turun dari kabupaten dan
dan sangat membantu masyarakat
pusat. Dan akan dilaksanakan lanjutan
dalam
sehari-hari.
program air bersih tersebut pada
Berdasarkan data yang peneliti dapat
anggaran desa berikutnya yang cair
melalui informan Kepala Desa telah
sekitar bulan november
dan
juga
kehidupan
mampu menjadi seorang pemimpin yang kebutuhan pimpinnya
mampu
mengakomodir
masyarakat yaitu
yang
penyediaan
kebutuhan air bersih tersebut.
di akan
kendalanya
yaitu,
2. Peranan sebagai penghubung (integrator) Mengenai peranan Kepala Desa dalam pengadaan
melaksanakan air
bersih
program tersebut
di
wilayahnya adalah sebagai perencana
pembangunan, dan tidak hanya itu,
gotong royong, maka akan mudah
Kepala Desa juga sebagai penggerak,
dalam melibatkan masyarakat untuk
pengawas pembangunan, dan pelopor
ikut berpartisipasi.
pembangunan. Peranan Kepala Desa
3. Peranan sebagai komunikator
sangat penting dalam mengadakan
Peranan Kepala Desa
sebagai
pendekatan dan menumbuhkan serta
penjalin komunikator dapat dilihat dari
mengembangkan
gotong
bagaimana sikap dan respon oleh
dapat
seorang Kepala Desa itu sendiri,
merealisasikan pelaksanaan program
kepala Desa telah rutin menjalin pola
pengadaan air bersih.
komunikasi dengan masyarakatnya dan
royong
swadaya
masyarakat
untuk
Kepala Desa telah mampu berperan
juga transparansi pemerintahan juga
sebagai integrator, sebagaimana dalam
hal penting disini, karena apabila
pelaksanaan program pengadaan air
transparansi pemerintahan sudah baik
bersih
Desa
maka masyarakat juga akan senang
menghimbau agar masyarakat saling
menyampaikan saran dan masukannya
bahu membahu dan bergotong royong
sebagai bentuk respon komunikasi
dalam membuat sumur air bersih, hal
timbal balik yang timbul
ini
tersebut,
terlihat
jelas
Kepala
dalam
dampak
4. Pembinaan Oleh Kepala Desa
komunikasi yang telah terjalin antara
keadaan Desa Sungai Buluh saat
pemimpin dengan masyarakat yang
ini, telah nyaman diakses melalui jalan
dipimpinnya
ketika
darat, karena jalan akses Desa semua
mengadakan suatu kegiatan secara
sudah disemenisasi dan tidak ada jalan
terutama
tanah lagi dan bagi penduduk di dusun
sebelumnya
2,
mengambil kesimpulan sebagai berikut
seluruhnya
telah
aktif
dalam
bercocok tanam dalam memanfaatkan bibit kopi dan sayuran yang diterima
maka
peneliti
dapat
: Peranan
yang
dilakukan
oleh
dari program pembagian bibit tanaman
Kepala Desa Sungai Buluh pada tahun
oleh Kepala Desa Sungai Buluh,
pertama ia menjabat, yakni peneliti
sehingga
tidak
memusatkan perhatian pada bagaimana
mampu memenuhi kebutuhan sayur
cara seorang Kepala Desa dalam
mayur atau bahkan ada yg bisa
melakukan
menjual
masyarakat
masyarakat
hasil
paling
kebunnya
tersebut.
pembinaan desanya
pada
sebuah
dijalankan
sesuai
Masyarakat yang aktif berpartisipasi
program
dan juga saling
dengan apa yang dibutuhkan oleh
dalam
bergotong royong
menjalankan
merupakan berhasilnya
pembangunan
dampak
masyarakatnya
yaitu
program
dari
penyediaan air bersih dan sanitasi
tersebut
berbasis masyarakat. Peranan Kepala
hasil
pembinaan
yang
terhadap
terhadap masyarakat yang ditentukan
Desa
oleh peranan Kepala Desa.
masyarakatnya berjalan dengan baik
pembinaan
terhadap
bahkan ditemukan oleh peneliti nilai
D.PENUTUP
lebih, yang terlihat dari pemaparan
1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
dalam
pada
Bab
-
bab
pernyataan para informan. 1. Kepala
Desa
sebagai katalisator
Berperan
Kepala menjalankan
Desa
mampu
sebagaimana
dalam
program
ataupun
program pengadaan air bersih tersebut,
kebijakannya secara efektif dan tepat
Kepala
sasaran dan mencapai tujuan yang
masyarakat saling bahu membahu dan
ingin dicapai. Hal ini terlihat jelas dari
bergotong royong dalam membuat
berbagai program serta kebijakan yang
sumur air bersih, hal ini terlihat jelas
telah dilaksanakan oleh Kepala Desa
dalam dampak komunikasi yang telah
dalam
terjalin
masa
1
tahun
ia
Desa
pelaksanaan
menghimbau
antara
pemimpin
dengan
kepemimpinannya, dan ia telah mampu
masyarakat
menjalankan
sesuai
terutama ketika mengadakan suatu
pola
kegiatan secara gotong royong, maka
dengan
peranannya
upaya
pendekatan
yang
agar
berkomunikasi dengan masyarakatnya
akan
dengan melakukan diskusi baik secara
masyarakat untuk ikut berpartisipasi
formal
seperti
terhadap program yang dibuat oleh
berbincang bincang di rumahnya guna
Kepala Desa tersebut. Komunikasi dan
membahas
karakter yang religius dari Kepala
ataupun
pengadaan
nonformal
tujuan air
dari
bersih
program
yang
telah
2. Kepala Desa telah berperan sebagai integrator
berperan
Desa sebagai
dalam
melibatkan
Desa merupakan faktor penting dan sebuah
terwujud secara efektif.
Kepala
mudah
dipimpinnya
kunci
hubungan
dalam
menjalin
keterkaitan
dengan
masyarakat. Pemerintah yang dekat
telah
mampu
integrator,
dan
sudah
terhubung
dengan
masyarakat yang diperintah tentu akan
mudah
dalam
menjalankan
setiap
Saran yang dapat peneliti berikan
program, karena dengan komunikasi
kepada Kepala Desa Desa Sungai
yang sudah terjalin dengan baik, maka
Buluh dalam pembinaan masyarakat
menggerakkan masyarakat untuk ikut
desa (studi kasus program penyediaan
turut berpartisipasi dan berkerja sama
air
tidaklah hal yang susah lagi.
masyarakat) .
3. Kepala
Desa
mampu
berperan
sebagai
komunikator yang baik. Kepala menampung masyarakatnya
Desa
serta
dari
menetapkan
sebuah program yang paling sesuai dengan kebutuhan utama masyarakat Desa
Sungai
Buluh
pada
tahun
pertama ia menjabat yaitu pada tahun 2015, karena pada saat itu, masyarakat terkendala akan masalah ketersediaan air bersih guna kebutuhan kehidupan sehari-hari seperti minum, mandi, dll. 2. Saran
dan
sanitasi
berbasis
1. Kepala Desa agar lebih dapat mengoptimalisasikan target daripada program penyediaan air bersih dan
mampu
aspirasi
bersih
sanitasi berbasis masyarakat dijalankan
tersebut,
agar
yang semua
golongan masyarakat dapat merasakan bersama manfaat akan sebuah program yang dijalankan tersebut. 2. Kepala
Desa
agar
lebih
mengoptimalkan intensitas komunikasi formal, karena pada cara komunikasi secara formal, secara pola waktunya jarang dilakukan yaitu hanya sekedar pada waktu rapat rapat Desa, tetapi agar perlu ditambahkan lagi agenda
dengar pendapat atau saran serta
Malinau”,
keluhan masyarakat Desa agar dapat
ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id,
saling terjalin komunikasi yang lebih
2015
intens dan dapat mengetahui lebih
Mofizar,
dalam
Muhammad
Akbar,
spesisifik akan permasalahan yang ada
“Peranan Kepala Desa dalam
di Desa.
Pembangunan
Desa
Sepempang
(Desa
Kecamatan
DAFTAR PUSTAKA Bunguran
Timur
Kabupaten
Getol, Gunadi, Good Leadership vs Natuna Tahun 2013-2014) “, Bad Leadership. Jakarta : PT. dalam jurnal.umrah.ac.id, 2015 Elex Media Komputindo, 2010 Moch.Solekhan. HAW,
Widjaja.,
Otonomi
Penyelenggaraan
Desa Pemerintahan Desa, Malang : Setara
Merupakan Otonomi Yang Asli, Press, 2012 Bulat
Dan
Utuh,
(Jakarta, Ndraha,
PT.RajaGrafindo
Taliziduhu,
Kybernology
Persada), (Ilmu Pemerintahan Baru) Jilid
2004, 1. Jakarta : PT Rineka Cipta, Libuti, Nopel, “Peran Kepala Desa 2003 dalam Menggalang Partisipasi Nurcholis, Hanif, Pertumbuhan dan Masyarakat Desa Long Nawang Penyelenggaraan Pemerintahan dalam Pembangunan Fisik di Desa.
Jakarta:
Desa Long Nawang Kecamatan Erlangga, 2011 Kayan
Hulu
Kabupaten
Penerbit
Passolong, Harbani, Kepemimpinan Birokrasi,
Cetakan
kedua
:
ALFABETA, Bandung, 2010
Sugiyono, Kualitatif
Metode dan
R&D.
Penelitian Bandung:
Alfabeta, 2009
Ridwan Lubis, Cetak Biru Peran
Sumitro Maskun, 2002 dalam Jurnal
Agama, (Jakarta, Puslitbang), 2005
Petrus Udan 2013
Risdianto, Hery, Kerukunan Umat
Syafi’ie, Inu Kencana., Kepemimpinan
Beragama (Studi Pemeluk
Pemerintahan
Buddha dan Islam di Desa
(Bandung, PT.Refika Aditama),
Jatimulyo, Kec. Girimulyo, Kab.
2003,
Kulon Progo). Skripsi IAIN
Thoha,
M.,
Perilaku
Indonesia,
Organisasi
Sunan Kalijaga Yogyakarta,
Konsep Dasar dan Aplikasinya.
2008
Jakarta: RajaGrafindo Persada,
Rusyan
Tabrani.,
Indonesiaku,
2008
(Bandung, Angkasa), 2001
Widjaja 2005 dalam Jurnal Petrus
Silalahi, Ulber., Metode Penelitian
Udan 2013
Sosial,
(Bandung,
PT.Refika Dokumen
Aditama), 2009 Indonesia, Peraturan Pemerintah No Soelaeman, Moenandar, Ilmu Sosial 72 Tahun 2005 Tentang Desa Dasar : Teori dan Konsep Ilmu. Indonesia, Undang-Undang No.32 Bandung : Refika Aditama, 2009 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
Indonesia, Undang-Undang
No 6
Tahun 2014 Tentang Desa (Masa Peralihan) Indonesia, Undang-Undang No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah