Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
KISAH LIMA KELUARGA PENAMBANG EMAS : Suatu Pola Interaksi Sosial Antara Pemilik Modal Dan Pekerja di Desa Baru Lombak, Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau Oleh : SULASTRI IVANIA NIM. E11109052 Program Studi Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak, Tahun 2015 E-Mail :
[email protected]
Abstrak Penulisan Skripsi ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman mengenai “Pola Interaksi Sosial Antara Pemilik Modal Dan Pekerja Pada Lima Keluarga Penambang Emas”. Tujuan penelitian ini yang pertama untuk mendeskripsikan dan menganalisis proses masuknya pertambangan emas tanpa izin, kedua untuk mendeskripsikan dan menganalisis pola interaksi sosial masyarakat melalui deskripsi kisah lima keluarga penambang emas di Desa Baru Lombak, Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, dan ketiga mengungkapkan bahwa aktivitas pertambangan emas sebagai faktor utama penyebab terjadinya interaksi sosial. Hasil Penelitian yang pertama menunjukkan proses masuknya pertambangan yang ditandai dengan adanya hasil penelitian oleh salah satu karyawan PT. Hantam yang menyatakan bahwa di Desa Baru Lombak terdeteksi adanya kandungan emas. Kedua, pola interaksi sosial yang terjadi adalah hubungan asosiatif dan hubungan disosiatif antara kelima keluarga penambang. Hubungan asosiatif meliputi hubungan kekeluargaan dan kerjasama berupa kegiatan gotong royong dan saling membantu satu sama lain yang mengalami kesusahan. Sedangkan hubungan disosiatif berupa konflik perebutan lokasi lahan galian, konflik ini tidak terjadi sampai pada perkelahian, dan dapat diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak sampai ke jalur hukum. Ketiga, adanya pertambangan emas membuat interaksi sosial di Desa Baru Lombak semakin erat dan berlansung baik. Kata-kata kunci : Interaksi Sosial, Pemilik Modal, Pekerja Emas.
THE STORY OF A FAMILY OF FIVE GOLD MINERS : A pattern of Social Interaction Between Capital Owners and Workers in the Village Baru Lombak, District Meliau, Sanggau Abstract This thesis is intended to provide an understanding of “The Pattern of Social Interaction Between Capital Owners and Workers at Five Family Gold Miners”. The purpose of this research is the first to describe and analyze the process of inclusion of gold mining without permission, both to describe and analyze patterns of social interaction of society through the description of the story of five families gold miners in Village Baru Lombak, District Meliau, Sanggau, and the third revealed that the activity of gold mining as a major factor in social interaction. The first research results indicate the entry of mining process characterized by the results of research by one of the employees PT. Hantam stating that in the Village Baru Lombak detected gold content. Second, socialist pattern of interaction that occurs is the relationship associative and dissociative relationship between the five families of miners. Associative relationships include kinship and cooperation in the form of activities of mutual cooperation and help each other in distress. Whereas dissociative relationship in the form af a struggle for land excavation site, this conflict does not occur until the fight, and can be resolved amicably and not through the legal system. Third, the gold mining makes social interaction in Village Baru Lombak more closely and lasted well. Keyword : Social Interaction, Capital Owners, Workers Gold.
1 SULASTRI IVANIA, NIM. E11109052 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
umumnya penduduk desa Baru Lombak
A. PENDAHULUAN
sebagian
besar
bermata
pencaharian
Sebagian besar penduduk dunia
sebagai petani, baik itu petani padi, petani
termasuk Indonesia saat ini menjalani pola
karet, maupun petani sawit. Oleh karena
hubungan sosial yang disebut dengan
mata pencaharian seperti ini membutuhkan
interaksi. Hal ini ditandai oleh adanya
proses
hubungan saling membutuhkan satu sama
mengasilkan
lain
menjalani
masyarakat desa Baru Lombak sebagian
kehidupan. Interaksi tidak terlepas dari
besar memilih mencari kerja sampingan,
kehidupan
yaitu dengan bekerja sebagai penambang
antar
manusia
sosial
dalam
manusia
di
dalam
pergaulan, dimana mereka hidup bersama
mereka
interaksi
merupakan
berarti
begitu atau
lama
mendapatkan
untuk uang,
emas sejak tahun 2011.
dalam waktu lama dan memiliki kesadaran bahwa
yang
Salah satu cara yang digunakan
kesatuan.
oleh masyarakat di desa Baru Lombak
kunci
dari
semua
untuk mendapatkan emas tersebut, yaitu
oleh
karena
tanpa
dengan melakukan kegiatan penambangan
interaksi tidak mungkin ada kehidupan
didaerah-daerah yang terdapat kandungan
bersama. Pada dasarnya, setiap masyarakat
emasnya. Penambanganan emas tersebut
menginginkan pola hubungan yang mereka
dilakukan dengan menggunakan mesin
jalani ke arah yang lebih baik dengan
dompeng untuk mengangkat emas ke
harapan akan tercapainya kehidupan yang
permukaan
lebih rukun, bersahabat, dan berkeluarga.
dompeng dikalangan
kehidupan
sosial,
Untuk
Penggunaan
mesin
para penambang
proses
emas dianggap mempermudah cara kerja
interaksi, daerah pedesaan merupakan
pada saat proses pertambangan emas
sasaran yang tepat untuk membentuk suatu
berlansung,yang menguntungkan karena
pola hubungan sosial. Salah satu daerah
hasil
yang merasakan pentingnya hubungan
daripada
sosial dalam kehidupan mereka yang harus
seperti mendulang.
didasari
melaksanakan
air.
dengan
masyarakat
di
berinteraksi Desa
Baru
Baru
Lombak
didapatkan
penggunaan
lebih alat
banyak
tradisional
adalah
Hingga kini aktivitas pertambangan
Lombak
emas tanpa izin tersebut masih marak
Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau. Desa
yang
terjadi, karena pekerjaan penggantinya
selain
tidak ada. Kalau hanya ditertibkan begitu
merupakan daerah agraris juga merupakan
saja, itu akan sia-sia. Selain itu, tuntutan
salah salah satu desa yang memiliki
masyarakat
potensi
kebutuhan hidup saat ini juga semakin
penambangan
emas.
Pada
terhadap
pemenuhan 2
SULASTRI IVANIA, NIM. E11109052 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
besar.
sementara
pekerjaan
yang
B. TINJAUAN LITERATUR
sebelumnya mereka lakukan tidak lagi bisa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-
1. Teori Interaksi Sosial
hari.
Interaksi sosial merupakan bentuk Contoh penelitian dengan kasus-
umum
dari
proses
sosial
dapat
di
kasus, misalnya : Oscar Lewis (1988)
definisikan sebagai hubungan-hubungan
tentang Lima Keluarga Miskin di Meksiko,
timbal
yang
bagaimana
individu, kelompok dengan kelompok,
kehidupan sehari-hari dan kebiasaan di
serta antara individu dengan kelompok.
sekeliling kita bisa jadi merupakan akar
Interaksi sosial terjadi sejak dua orang
dari budaya kemiskinan ; Koentjaraningrat
bertemu saling menyapa, berjabat tangan,
(1984) Lima Keluarga Penggali Pasir di
saling bicara atau berkelahi. Walaupun
Yogyakarta,
menggambarkan
mereka tidak saling bicara atau menyapa
kehidupan orang-orang miskin di kota ;
atau berjabat tangan, interaksi sosial itupun
dan
telah terjadi. (Wulansari, 2009:36).
memperlihatkan
yang
Mohamad
Sobary
(1997)
Tiga
Keluarga Tukang Ojek di Tanjung Pinang,
balik
antara
individu
dengan
Menurut Gillin dan Gillin (dalam
yang memperlihatkan bahwa kerja keras
Soekanto,
2006:56),
Interaksi
sosial
mereka hanya merupakan batu loncatan
merupakan
hubungan-hubungan
sosial
dan bersifat sementara dalam pegumpulan
yang dinamis, yang menyangkut hubungan
modal untuk membuka suatu usaha.
orang
perorangan, antara kelompok
Dari contoh penelitian yang pernah
manusia, maupun antara orang perorangan
dilakukan tersebut, peneliti akan meneliti
dengan kelompok manusia. Sedangkan
lima
emas.
menurut Soekanto (2007:54), proses sosial
karena
akan
adalah merupakan suatu proses yang
suatu
pola
berarti bahwa ia merupakan suatu gejala
interaksi sosial antara pemilik modal dan
perubahan, gejala penyesuaian diri, dan
pekerja pertambangan melalui potret lima
gejala pembentukan. Semua gejala ini
keluarga penambangan emas yang marak
disebabkaan
terjadi di berbagai tempat.
dalam kelompok menyesuaikan diri satu
keluarga
Penelitian
ini
mendeskripsikan
penambangan menarik tentang
karena
individu-individu
sama lain dan menyesuaikan diri dengan keadaan. Proses sosialisasi ini terjadi melalui interaksi sosial. Pada hakekatnya, interaksi sosial merupakan
syarat
utama
terjadinya 3
SULASTRI IVANIA, NIM. E11109052 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
aktivitas sosial di masyarakat. Interaksi
Suatu
proses
interaksi
sosial
sosial yang baik merupakan hubungan-
bergerak atau berjalan secara dinamis
hubungan
dalam
sosial
dinamis
yang
antara
orang
masyarakat. Artinya tidak terfokus pada
perorangan, antara kelompok manusia,
suatu bidang kehidupan saja, akan tetapi
maupun antara orang perorangan dan
meliputi semua bidang kehidupan di
kelompok manusia. Interaksi sosial antara
masyarakat.
menyangkut
yang
hubungan
kelompok-kelompok manusia terjadi pula
tatanan
sosial
Bentuk-bentuk
budaya
interaksi
suatu
sosial
di dalam masyarakat. Sedangkan menurut
dalam kehidupan masyarakat dapat berupa
Siagian (2004:216), menyatakan interaksi
kerjasama
positif mungkin terjadi apabila terdapat
(Competition), dan bahkan dapat juga
suasana saling mempercayai, menghargai,
berbentuk pertentangan atau pertikaian
dan saling mendukung.
(Conflict).
Berdasarkan teori-teori mengenai
(Cooperation),
persaingan
3. Hubungan Kerja
interaksi sosial yang telah peneliti ungkap
Pada dasarnya, hubungan kerja
di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
yaitu
hubungan
antara
interaksi sosial adalah proses sosial yang
pengusaha,
dilakukan oleh setiap makhluk hidup
perjanjian oleh pekerja dengan pengusaha,
dengan tujuan untuk menjalin hubungan
di
sosial antar individu maupun kelompok,
kesanggupannya
baik dengan cara kerjasama maupun
pengusaha dengan menerima upah dan di
dengan cara konflik.
mana
2. Bentuk Interaksi Sosial
kesanggupannya
terjadi
mana
pekerja
setelah
pekerja untuk
pengusaha untuk
dan
diadakan
menyatakan bekerja
pada
menyatakan mempekerjakan
Interaksi sosial merupakan kunci
pekerja dengan membayar upah. Perjanjian
dari kehidupaan sosial, tanpa adanya
yang sedemikian itu disebut perjanjian
interaksi sosial antara orang-orang yang
kerja, yang artinya suatu perjanjian dimana
melakukannya,
seseorang mengikatkan diri untuk bekerja
kehidupan
tidak mungkin terjadi
bersama.
selalu
dengan pihak lain dengan menerima
mengembangkan bentuk-bentuk hubungan
imbalan berupa upah sesuai dengan syarat-
sosial dengan orang lain dalam proses
syarat
interaksi sosialnya, karena setiap orang
bersama.
atau individu-individu dalam masyarakat
tersebut jelaslah bahwa hubungan kerja
mempunyai
sebagai bentuk hubugan hukum lahir atau
sifat
dan
Manusia
karakter
yang
yang
dijanjikan
Dari
dan
disetujui
pengertian-pengertian
masing-masing berbeda. 4 SULASTRI IVANIA, NIM. E11109052 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
tercipta setelah adanya perjanjian kerja antara pekerja dan pengusaha.
Beberapa pekan setelah adanya penelitian, dilakukanlah penggalian dan pendulangan manual oleh warga desa, dan ternyata membuahkan hasil. Melihat ada hasilnya, warga pun mulai yakin kalau di
C. PEMBAHASAN
lokasi Kegiatan
usaha
pertambangan
adalah suatu kegiatan besar yang berada di tengah
masyarakat,
dimana
nantinya
mereka
terdapat
pemilik tanah. Pertemuan ini membuahkan hasil yang telah disepakati
masyarakat
perjanjian
dimana
lokasi
dan
diadakanlah pertemuan antara warga dan
kegiatan ini akan berinteraksi dengan setempat
emas,
tertulis,
bersama tanpa
bahwa
siapa
pun
pertambangan itu berada. Keterlibatan
anggota masyarakat setempat yang akan
masyarakat sangat penting oleh karena
melakukan
banyak aspek yang perlu dipertimbangkan
membayar biaya masuk lahan atau uang
dalam kegiatan pertambangan, mulai dari
tancap sebesar 6 sampai 10.000.000,-
pemerataan
hingga
/mesin dompeng kepada pemilik tanah, dan
mempertimbangkan kelestarian lingkungan
bagi yang ingin membuka usaha warung
serta dampak yang mungkin dirasakan oleh
singgah
masyarakat.
dikenakan uang sewa lahan warung sebesar
ekonomi
usaha
untuk
ini,
mereka
para
harus
pekerja,
akan
Informasi bahwa di Desa Baru
Rp 1.000.000,-/bulan, juga kepada pemilik
Lombak ini memiliki banyak kandungan
tanah. Dan pungutan biaya ini hanya dapat
emas baru-baru saja pada akhir tahun 2010
disanggupi
oleh salah satu karyawan PT. Antam yang
memiliki modal, yaitu pemilik modal.
melakukan survey dan penelitian atas
Sedangkan masyarakat yang kebutuhan
suruhan
mereka
hidupnya berkecukupan hanya mampu
bermaksud ingin melakukan pengeboran
bekerja sebagai kuli dengan pemilik modal
dan pengelolahan atas emas tersebut.”
yang bisa membayar lahan tersebut.
pimpinannya,
Kegiatan
karena
penelitian
terhadap
oleh
Kegiatan
kandungan emas ini dilakukan hanya sekali
dilakukan
saja.
menggunakan
Setelah
diketahui
maksudnya
orang-orang
yang
pertambangan
pekerja alat
yang
adalah
dengan
dompeng
maupun
melakukan penelitian, masyarakat desa
mendulang tradisional sejak awal tahun
menolak untuk bekerja sama dengan
2011. Sistem
kerja
perusahaan dan memilih untuk mengelola-
perkelompok,
dibawah
nya dengan cara mereka sendiri.
ketentuan
dari
dilakukan secara
pemilik
arahan
dan
modalnya. 5
SULASTRI IVANIA, NIM. E11109052 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Kemudian hasil emas yang di dapat tidak
tahun 2011, kelima keluarga inilah yang
dijual lansung oleh pekerja, melainkan
penulis pilih. Mereka tinggal dalam satu
diserahkan terlebih dahulu kepada pemilik
Desa dan saling berhubungan baik di
modal
dalam maupun di luar pekerjaan.
yang
mempunyai
hak
untuk
membagi dan memberikan hasil kepada pekerja dengan sistem bagi hasil. Sistem
bagi
hasil
Keluarga Pemilik Modal Pertama dan Tertua “Kakek Paulus Rinsai” adalah
merupakan
informan dan pemilik modal tertua
pembayaran imbalan kepada pekerja dari
berumur 79 tahun yang saya temui di
hasil galian dalam bentuk uang tunai,
Desa Baru Lombak. Dia adalah seorang
karena lansung diserahkan ke pemilik
pedagang dan juga pembeli karet serta
modal yang menjualnya pada toko mas.
petani sawit.
Hasil bersih dapat dilihat setelah dikurangi hutang
kebutuhan
keluarga
yang
Keluaga Pemilik Modal Ke-2 dan Termuda “Bapak Dominikus Murhadi”
ditinggalkan dan jenis hutang lainnya dan
adalah
diterima sesuai permintaan pekerja.
penelitian saya, berusia 26 tahun,
informan
termuda
dalam
Adapun sistem pembabagian hasil
berpendidikan S1 dan bekerja di sebuah
antara tuan tanah, pemilik modal, dan
perusahaan sawit sambil melanjutkan
pekerja
kuliahnya di S2 setelah berhasil menjadi
adalah
sama-sama
dapat.
Pembagiannya 80:20 antara pemilik modal
pemilik modal.
dan tuan tanah, hasil 80 persen untuk
Keluarga Penyemprot Tanah “Bapak
pemilik modal dan 30 persen untuk tuan
Banon” adalah seorang kepala keluarga
tanah. Setelah itu hasil yang didapat
berumur 37 tahun, yang bekerja dengan
pemilik modal dari pembagiannya dengan
kakek Rinsai sebagai penyemprot tanah
tuan tanah dibagi lagi 70:30 antara pemilik
di lokasi pertambangan.
modal dan pekerja. Hasil 70 persen untuk
Keluarga Pendulang Emas “ Bapak
pemilik modal dan hasil 30 persen untuk
Tangan” adalah seorang pekerja emas
para pekerja.
dari dusun Nek Bindang, Desa Baru
1. Lima Keluarga Penambang Emas
Lombak,
(Pekerja)
berumur
34
tahun
yang
bekerja sebagai pendulang emas manual5
Dari desa inilah berasal kelima
sejak awal tahun 2012 karena teman
keluarga penambang emas yang dibahas
memperkenalkannya dengan pemilik
dalam
modal.
penelitian
ini.
Dari
beberapa
keluarga di desa tersebut yang mengambil bagian dalam penambangan emas pada 6 SULASTRI IVANIA, NIM. E11109052 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Keluarga Pemukul dan Pencuci Kain
mengolah dan mengambil hasil emas
“Bapak Didi” adalah warga pendatang
sedangkan pekerja membutuhkan kerjaan
berusia 29 tahun. Ia berasal dari Desa
dan upah dari pemilik modal. Pemilik
Kunyil,
modal
masih
termasuk
wilayah
juga
bertanggung
jawab
atas
Kecamatan Meliau, tepatnya sebelah
kehidupan karyawannya mulai dari tempat
timur Desa Baru Lombak. Ia datang ke
tinggal maupun pondok singgah atau
Desa ini pertengahan tahun 2013,
tempat istirahat, pemberian upah, dan
dimana ia baru menyadari bahwa ia
kesehatan
harus bekerja sebagai penambang yang
terjadi agar apa yang menjadi keinginan
hasilnya dibilang cukup menjanjikan.
dapat tercapai.
pekerjanya.
Seperti
2. Pola Interaksi Antara Pemilik Modal
perkampungan
Dan Pekerja
Kerjasama
halnya
ini
masyarakat
atau
desa
di
lainnya,
Manusia merupakan makhluk sosial
masyarakat Desa Baru Lombak ini hidup
yang tidak dapat hidup tanpa bantuan
dengan rukun dan damai dalam bingkai
orang lain. Manusia saling membutuhkan
kekeluargaan
antar sesama dan berinteraksi antara satu
budaya gotong-royongnya yang sangat
dengan yang lain. Hubungan dengan
tinggi. Rasa kekeluargaan itu terus melekat
sesamanya merupakan suatu kebutuhan
yang diwariskan dari generasi ke generasi.
bagi setiap manusia untuk memenuhi
Konflik
kebutuhannya, baik kebutuhan primer maupun
sekunder.
Oleh
karena
itu,
yang
kuat
dan
dengan
Konflik merupakan suatu proses yang mengacu ke arah perbedaan antara
manusia dituntut untuk bekerja agar dapat
harapan
dan kenyataan
memenuhi kebutuhannya tersebut.
konflik dalam kehidupan manusia tidak
Kerjasama
akan
pernah
dapat
yang terjadi,
dihindari,
karena
Kerjasama merupakan salah satu
konflik adalah merupakan akibat logis
bentuk interaksi yang utama, yang paling
yang harus ditanggung manusia yang
benyak dan paling mudah dilihat dalam
menyandang predikat makhluk sosial dan
masyarakat.
harus melakukan interaksi sosial dengan
Bentuk
kerjasama
yang
dilakukan oleh pemilik modal dan pekerja emas di Desa Baru Lombak adalah adanya
manusia lain yang ada disekitarnya. Konflik
bisa
saja
terjadi
antar
antara
pekerja, namun konflik tersebut juga bisa
saling
diselesaikan dengan cara kekeluargaan dan
membutuhkan satu sama lain. Pemilik
tidak sampai ke jalur hukum. Prakteknya,
modal membutuhkan tenaga pekerja dalam
hubungan yang terjalin antara pemilik
rasa
saling
keduanya,
ketergantungan dimana
di
mereka
7 SULASTRI IVANIA, NIM. E11109052 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
modal dan penambang ini memang terlihat
kecamatan, perubahan juga terlihat dari
baik,
dan hampir tidak memunculkan
gaya hidup di bidang fashion dan cara
konflik atau permasalahan sedikitpun.
bergaul masyarakat yang sudah mulai
Walau ada konflik, tidak dibesar-besarkan
terbuka.
dan tidak sampai ada perkelahian, paling hanya perebutan tempat diselesaikan
secara
dan konflik itu
kekeluargaan
dan
musyawarah.
Tidak
hanya
pertambangan
emas
itu,
masuknya
juga
membawa
dampak positif maupun negatif pada lingkungan, yaitu :
3. Kehidupan
Sosial
Masyarakat
- Dampak
positif
masyarakat
Sekitar Pertambangan
yang
adalah
dirasakan membaiknya
Pada zaman modern sekarang ini
perekonomian dan ada penghasilan
menarik jika berbicara tentang kehidupan
tambahan untuk keluarga, serta adanya
masyarakat desa karena pola kehidupan
pasar mini, sehingga mereka dapat
mereka sangat berbeda dengan masyarakat
dengan mudah berbelanja sayur dan
sekarang.
kebutuhan rumah tangga. Sedangkan
Jika
berbicara
tentang
masyarakat desa, tidak terlepas dari pola
- Dampak
negatif
yang
dirasakan
hidup tradisional baik dari segi interaksi
masyarakat adalah kerusakan lahan,
sosial
banyak kubangan dan tanah lapang
maupun
dari
segi
cara
pengembangan taraf perekonomian.
berupa pasir, tidak ada tanaman yang
Sebenarnya masyarakat Desa Baru
sanggup tumbuh, tidak adanya lagi
Lombak tidak mau menambang emas,
lahan persawahan yang dekat, serta
tetapi karena himpitan ekonomi yang
banyaknya tempat-tempat hiburan yang
begitu sulit dan melihat hasil yang telah
menjurus pada minuman keras dan
didapat setelah melakukan panambangan,
prostitusi.
pekerjaan itupun dilakukan secara terus-
Dari uraian diatas, dapat ditarik
menerus tanpa menyadari kerusakan yang
kesimpulan
akan ditimbulkan kemudian hari.
pertambangan emas di Desa Baru Lombak
Hadirnya
hadirnya
bagi
kegiatan
emas
membawa
perubahan
didaerah ini membawa banyak perubahan
kehidupan
sosial
pada masyarakat sekitar pertambangan
pertambangan. Dulunya kuno, tertinggal,
yang tampak pada perubahan bentuk
dan terlihat kampungan, sekarang menjadi
rumah,
adanya
pertambangan
bahwa
masyarakat
kondisi sekitar
akses
jalan
yang
lebih modern, maju, sejahtera, dan terlihat
antar
desa
dan
kekotaan. Meskipun banyak tempat-tempat
memperlancar arus keluar masuk ke kota
hiburan yang dapat menjerumuskan, tetapi
menghubungkan
8 SULASTRI IVANIA, NIM. E11109052 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
tidak semua masyarakat dapat terpengaruh
makhluk hidup dengan tujuan untuk
dengan hal itu, karena dalam pikiran
menjalin hubungan sosial antar individu
mereka mensejahterakan hidup keluarga
maupun kelompok, baik dengan cara
jauh lebih penting daripada menghambur-
kerjasama maupun dengan cara konflik.
hamburkan uang hasil kerja keras untuk
Interaksi diantara para pekerja ini
hal-hal yang tidak sewajarnya mereka
terjalin baik, karena adanya tegur sapa,
lakukan.
sikap saling membantu, dan rasa saling ketergantungan, serta tanggung jawab dengan pekerjaan. Meskipun pernah terjadi konflik perebutan lokasi namun
D. PENUTUP
tidak
berkepanjangan
menimbulkan
1. Kesimpulan Dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya, dapat
ditarik kesimpulan
sampai
perkelahian
dan
diselesaikan secara kekeluargaan. Hubungan
antar
manusia
sebagai
bahwa :
makhluk sosial dapat dicirikan dengan
Aktivitas pertambangan emas dimulai
adanya tindakan untuk berhubungan.
sejak adanya informasi dari seorang
Tindakannya
tersebut
karyawan PT. Antam yang mengatakan
memengaruhi,
mengubah,
bahwa di Desa Baru Lombak terdapat
memperbaiki perilaku individu lain,
kandungan emas. Berita ini membuat
atau sebaliknya. Tindakan seperti ini
warga kurang percaya dan mencoba
dinamakan Hubungan sosial. Hubungan
melakukan penggalian dan pendulangan
sosial adalah hubungan manusia yang
manual yang ternyata membuahkan
terikat dalam suatu wadah yang disebut
hasil,
kegiatan
masyarakat. Hubungan yang terjalin
pertambangan emas berlansung dan
antar masyarakat Desa Baru Lombak ini
berkembang hingga saat ini.
8 berlansung baik karena mereka hidup
dari
sinilah
dapat atau
Dari Desa Baru Lombak ini di ambil
dengan rukun dan damai dalam bingkai
lima keluarga pekerja emas, mulai dari
kekeluargaan yang kuat dan dengan
pemilik
budaya gotong-royongnya yang sangat
pendulang, pemukul
modal
hingga
penyemprot kain,
yang
pekerja
tanah, akan
dan
dilihat
tinggi, Masuknya pertambangan emas selain
bagaimana pola interaksi yang terjalin
merupakan
faktor
utama
penyebab
antara mereka. Interaksi Sosial adalah
interaksi sosial, juga membawa dampak
proses sosial yang dilakukan oleh setiap
positif maupun negatif pada lingkungan, 9
SULASTRI IVANIA, NIM. E11109052 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
yaitu : Dampak positif yang dirasakan
pribadi yang rendah hatidan dapat terus
masyarakat
saling membantu dalam berbagai hal.
adalah
membaiknya
perekonomian dan ada penghasilan
Banyaknya tempat-tempat hiburan yang
tambahan untuk keluarga, serta adanya
menjurus pada minuman keras dan
pasar mini, sehingga mereka dapat
prostitusi,
dengan mudah berbelanja sayur dan
mempengaruhi para pekerja emas dan
kebutuhan rumah tangga.
Sedangkan
masyarakat
dirasakan
dalamnya.
dampak
negatif
yang
diharapkan
untuk
terjerumus
tidak
ke
masyarakat adalah kerusakan lahan, banyak kubangan dan tanah lapang berupa pasir, tidak ada tanaman yang
E. REFERENSI
sanggup tumbuh, tidak adanya lagi lahan persawahan yang dekat, serta
1.
banyaknya tempat-tempat hiburan yang
Arkanudin, 2011. Sebuah Penelitian Antropologi : Perubahan Sosial Masyarakat Peladang Berpindah, Pontianak : STAIN.
menjurus pada minuman keras dan prostitusi. 2. Saran Adapun saran-saran yang dapat disampaikan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Interaksi sosial antara Pemilik modal dan Pekerja diharapkan terus berlansung baik, agar tercipta hubungan kerja yang baik pula. Hubungan sosial yang terjalin dengan
BUKU – BUKU
Hartono, Judiantoro, 1992. Sesi Hukum Penyelesaian Perselisihan Perburuhan, Jakarta : Rajawali Pers Hendropuspito, 1989. Sosiologi Sistematik, Yogyakarta : Kanisius. Jueifa, 2000. Pengaruh Interaksi Sosial Antar Transmigran Asal Jawa Dengan Transmigran Lokal (APPDT) Terhadap Perwujutan Integrasi, Bandung : Tesis Program Pascasarjana Universitas Padjajaran.
baik harap terus dijaga dan dipelihara agar tetap tercipta suasana yang aman, damai, tentram, dan harmonis. Meningkatnya perekonomian pekerja dan masyarakat sekitar pertam-bangan yang ditandai dengan perubahan bentuk rumah, diharapkan agar para pekerja maupun
masyarakat
tetap
menjadi
Heronimus,Yogi. 2015. Kehidupan Sosial Masyarakat Penambang Emas Ilegal (Liar) di Dusun Sepoteng, Desa Suka Bangun, Kecamatan Sungai Betung, Kabupaten Bengkayang. Pontianak : Fisip Untan. Koentjaraningrat, 1984. Masalah-Masalah Pembangunan : Bunga Rampai Antropologi Terapan, Jakarta : PT Temprint. 10
SULASTRI IVANIA, NIM. E11109052 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Ilmu Sosiatri Volume 4 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Lewis, Oscar, 1988. Kisah Lima Kelurga : Telaah-Telaah Kasus Orang Meksiko Dalam Kebudayaan Kemiskinan, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. Moleong, L. J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya. Nawawi, 2003. Metode Penelitian Sosial, Yogyakarta : Universitas Gajahmada. Rauf, Maswardi, 2001. Konsensus dan Konflik Politik , Sebuah Penjagaan Teoritis, Jakarta : Dirjen Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Sanderson, K. Stephen, 2011. Makrososiologi : Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosiologi (Edisi Kedua). Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada Sobary, Mohamad. 1997. Fenomena Dukun Dalam Budaya Kita, Jakarta : PT Pustaka Firdaus. Soekanto, Soerjono. 1983. Kamus Sosiologi. Jakarta : Rajawali Press. .
2006. Teori Sosiologi Tentang Pribadi Dalam Mayarakat, Jakarta : Ghalia Indonesia. . Suatu Pengantar, RajaGafindo Persada.
2007. Jakarta
Taneko, Soeleman B, 1994. Sistem Sosial Indonesia, Edisi Revisi, Jakarta : Fajar Agung. Tjepi, F. Aloewir, 1996. Naskah Akademis Tentang Pemutusan Hubungan Kerja dan Penyelesaian Perselisihan Industrial, Jakarta : BPHN. Wulansari, Dewi. 2009. Sosiologi Konsep Dan Teori, Bandung : PT. Revika Aditama.
2.
SUMBER INTERNET
Siagian, 2004. Dalam Interaksi Sosial : definisi, bentuk, ciri, dan syarat-syarat terjadinya interaksi sosial, Senin, 28 November 2014, from : http://interaksisosial:definisi,bentuk,ciri,dan-syaratsyarat-terjadinya-interak-sisosial.html. Kurniawan, A. Hamzah. 2013. Persistensi dan Resistensi Masyarakat Terhadap Eksistensi Pertambangan Emas di Desa Bonto Katute, Kabupaten Sinjai, Senin, 28 November 2014, from : http://persistensidan-resistensi-masyarakat-terhadapeksistensi-pertambangan-emas-di-desabonto-katute-kabupaten-sinjai.html http://wikipedia.org/wiki/tanah-ulayat// selasa, 4 Agustus 2015.
Sosiologi : PT.
Soelaiman, M. Munandar, 1998. Dinamika Masyarakat Transisi, Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Soemardjan, Selo dan Soeloeman Soemardi, 1964. Setangkai Bunga Sosiologi, Jakarta : Lembaga Penerbit FEI Sugiyono, 2007. Memahami Penelitian Kulitatif, Bandung : Alfabeta.
11 SULASTRI IVANIA, NIM. E11109052 Program Studi Ilmu Sosiatri Fisip UNTAN