PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
KUALIFIKASI STANDAR PENDIDIKAN DALAM PERMENDIKNAS NO 58 TAHUN 2009 UNTUK MENINGKATKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA Oleh: RAMLI NIM. E21110034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2016 Email:
[email protected].
Abstrak Permasalahan dalam penelitian ini adalah mengenai Kualifikasi Standar Pendidikan Dalam Permendiknas No 58 Tahun 2009 dalam Meningkatkan Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Di Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Rayayang kurang maksimal, seperti kurangnya kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan anak usia dini (paud). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kurang Efektifnya Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini Di PKBM “Marga Jaya” Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya yang menyangkut dengan 4 standar PAUD. Teori yang digunakan yaitu teori George C Edwards III (dalam Agustino, 2006:150) yang terdiri dari Komunikasi (Communication), Sumber Daya (Resource), Disposisi Atau Sikap (Disposition Or Attitudes), Struktur Organisasi (Bureaucratic Strukture). Sedangkan metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komunikasi dalam implementasi kebijakan PERMENDIKNAS No 58 Tahun 2009 belum berjalan dengan efektif, kemampuan Sumber Daya yang diperlukan belum tersedia dengan maksimal dan masih terdapat kekurangan, sikap implementor dalam hal implementasi kebijakan PERMENDIKNAS No 58 Tahun 2009 sudah dikatakan cukup baik dan Struktur Organisasi dalam implementasi kebijakan PERMENDIKNAS No 58 Tahun 2009 harus ada kejelasan dalan pembagian tugas. Hal ini terjadi dikarenakan implementasi kebijakan PERMENDIKNAS No 58 Tahun 2009 masih rendah tingkat partisipasi masyarakat akan pentingnya PAUD umur 0-˂6 tahun sebagai pendidikan awal sebelum lanjut ke pendidikan sekolah dasar. Berdasarkan jumlah anak usia 0-˂6 tahun sebanyak 1.889 anak dengan jumlah peserta PAUD sebanyak 305 anak jadi terdapat 1.584 anak yang tidak mengikuti PAUD. Saran dalam penelitian ini adalah Komunikasi yang selama ini dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya Dan PKBM “Marga Jaya” Kecamatan Rasau Jaya terhadap masyarakat perlu dibenahi dengan meningkatkan kerjasama diantara instansi terkait dan unsur pimpinan kepada bawahan maupun unsur bawahan kepada atasan agar kebijakan yang sudah digerakkan dapat berjalan dengan efektif. Kata-kata Kunci:
Kualifikasi Standar Pendidikan, Permendiknas No 58 Tahun 2009, Pendidikan Anak Usia Dini (Paud), Kecamatan Rasau Jaya
EDUCATION STANDARDS QUALIFICATION IN PERMENDIKNAS NO 58 OF 2009 TO INCREASE EARLY CHILDHOOD EDUCATION (ECD) IN RASAU JAYA OF KUBU RAYA DISTRICT Abstract The problem in this research is the Qualifying Education Standards In Permendiknas No 58 of 2009 on Improving Early Childhood Education (ECD) In District Rasau Jaya - Kubu Raya which is less than the maximum, as the lack of awareness of parents of the importance of early childhood education (ECD). This study aimed to analyze the Factors Affecting Less Effective the Implementation of National Education Minister Regulation No. 58 Year 2009 on Early Childhood Education Standards In PKBM "Marga Jaya" Rasau Jaya subdistrict of Kubu Raya District relating to the four standard early childhood. The theory used is the theory of
3 RAMLI, NIM. E21110034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
George C. Edwards III (in Agustino, 2006: 150), which consists of Communication, Resource (Resource), disposition or attitude (Disposition Or Attitudes), Organizational Structure (Bureaucratic Structure). While this method uses qualitative descriptive study. The results showed that the Communication in policy implementation Ministerial Regulation No. 58 Year 2009 is not operating effectively, the ability Resources required is not available maximally and there is still a shortage, attitudes implementor in terms of policy implementation Ministerial Regulation No. 58 Year 2009 is already said to be quite good and Organizational Structure in policy implementation Permendiknas No 58 of 2009 there should be a clear role in the division of tasks. This occurs because of policy implementation Permendiknas No 58 of 2009 is still low level of participation of the importance of early childhood age 0-˂6 years as early education before going to primary school education. Based on the number of children aged 0-˂6 year as many as 1,889 children with early childhood number of participants as much as 305 children, so there are 1,584 children who do not follow ECD. Suggestions in this study is the communication that will be done by the Department of Education of Kubu Raya and PKBM "Marga Jaya" SubDistrict of Rasau Jaya to society need to be addressed to enhance the cooperation between relevant institutions and leaders to subordinates as well as elements of subordinates to superiors that the policy has been driven to be effective.
Keywords: Qualification Standard Education, Ministerial Regulation No. 58 Year 2009, Early Childhood Education (early childhood), District Rasau Jaya
diantaranya Undang-Undang Nomor 20
A. PENDAHULUAN
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan 1.
Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19
Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
adalah
suatu
upaya
pembinaan
yang
Tahun 2005 Tentang Mutu Pendidikan. Sedangkan untuk saat ini pemerintah
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
melalui
dengan usia enam tahun yang dilakukan
Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar
melalui pemberian rangsangan pendidikan
Pendidikan Anak Usia Dini yang meliputi
untuk
pendidikan formal dan nonformal.
membantu
pertumbuhan
dan
Menteri
Pendidikan
Nasional
perkembangan jasmani dan rohani agar
Standar Pendidikan Anak Usia Dini
anak memiliki secara utuh, yaitu ditandai
(PAUD) merupakan bagian dari integral
dengan karakter, budi pekerti luhur dan
dari
terampil. secara naluri, keluarga (terutama
sebagaimana
orang tua) merupakan pendidikan yang
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
pertama dan utama ketika anak dilahirkan.
2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Upaya pemerintah
yang baik
dilakukan melalui
oleh
peraturan
standar
nasional
yang
pendidikan
diamanatkan
dalam
yang dirumuskan dengan pertimbangan karakteristik
penyelenggaraan
PAUD.
pemerintah pusat maupun peraturan yang
Standar PAUD terdiri atas empat kelompok
dibuat oleh Menteri Pendidikan Nasional,
yaitu: 4
RAMLI, NIM. E21110034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
a. Standar
Tingkat
Pencapaian
Perkembangan b. Standar
mengontrol
agen
pelaksana,
karena
kebijakan tersebut berasal dari permerintah.
Pendidik
Dan
Tenaga
Kependidikan
Berdasarkan PERMENDIKNAS No 58 Tahun 2009 yang menjelaskan 4 standar
c. Standar Isi, Proses, Dan Penilaian, Dan
PAUD
diantaranya
Standar
Tingkat
Pencapaian Perkembangan PAUD, tingkat
d. Standar
Sarana
Dan
Prasarana,
perkembangan anak usia dini terjadi dalam
Pengelolaan Dan Pembiayaan
waktu rentang pertahun yaitu: 0-˂2 tahun,
PKBM “Marga Jaya” merupakan
2-˂4
organisasi
yang
Pengelompokkan usia 1-˂1 tahun dilakukan
mendirikan beberapa lembaga pendidikan
dalam rentang tiga bulanan karena pada
masyarakat untuk memudahkan didalam
tahap
memperoleh
PKBM
berlangsung sangat pesat. Pengelompokkan
“Marga Jaya” terdapat lembaga Pendidikan
usia 1-˂2 tahun dilakukan dengan rentang 6
Anak Usia Dini (PAUD) sebagai bentuk
bulanan karena pada tahap usia ini,
pendidikan dasar yang diperoleh anak umur
perkembangan
0 sampai 6 tahun, adapun nama-nama
sepesat usia sebelumnya. Untuk kelompok
PAUD yang dibawahi oleh PKBM tersebut
usia
yaitu PAUD Al-Irsyad Dan PAUD Tunas
dilakukan dalam rentang waktu per tahun.
suatu
atau
yayasan
pendidikan.
Pada
tahun
usia
dan
ini,
4-˂6
tahun.
perkembangan
anak
berlangsung
selanjutnya,
anak
tidak
pengelompokkan
Tanjung. Berdasarkan Proses Implementasi
Standar tingkat Pencapaian PAUD
PERMENDIKNAS No 58 Tahun 2009
pada proses komunikasi agen pelaksana
Tentang Standar Pendidikan Anak Usia
tidak
Dini (PAUD) terdapat permasalahan yang
menyampaikan
dapat menghambat tercapainya Standar
masyarakat
PAUD di PKBM “Marga Jaya” Kecamatan
tersebut, karena besarnya anak usia dini
Rasau Jaya.
rentang
secara
maksimal
untuk
informasi
tentang
waktu
kepada
Program
umur
0-˂6
PAUD
tahun
di
Permasalahan indikator komunikasi
Kecamatan Rasau Jaya sebanyak 1.889
pada teori ini melihat pandangan para
orang sangat diperlukan oleh orang tua
pelaksana didalam memberikan sebuah
untuk meningkatkan perkembangan anak.
informasi
untuk
Dengan
hidup
perkembangan yang digambarkan melalui
berjalan
aspek pemahaman nilai-nilai agama dan
sehingga
moral, fisik, kognitif, bahasa dan sosial-
yang
dilaksanakannya bermasyarakat, dengan
efektif
dibutuhkan pada
apakah atau
tatanan sudah belum
pemerintah harus terus mengawasi dan
emosional.
demikian
Setelah
anak
pencapaian
memperoleh 4
RAMLI, NIM. E21110034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
pendidikan
usia
memberikan
rangsangan
menyeluruh
dini
dan
maka
akan
yang
terpadu
bersifat
PAUD yang diwajibkan pemerintah kurang berjalan dengan maksimal.
meliputi
Selain itu, berdasarkan indikator
pendidikan, pengasuhan, kesehatan, gizi
sumber daya menjelaskan bahwa staf
dan perlindungan yang diberikan secara
merupakan
konsisten melalui pembiasaan.
menggerakkan kebijakan organisasi supaya
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
dijelaskan
bahwa
Tingkat
aspek
terpenting
untuk
dapat berjalan maksimal. Pada PKBM “Marga Jaya”, tenaga pendidik menjadi
Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini
faktor
penting
untuk
belum berjalan efektif karena hanya orang
Pendidikan
tua yang memasukkan anaknya ke PAUD
Standar
yang akan memperoleh pendidikan PAUD
Kependidikkan
sehingga tumbuh dan kembangnya akan
sumber daya yang dimiliki bertugas untuk
diperhatikan untuk dapat meningkatkan
membantu anak usia dini mencapai tingkat
pendidikkannya. Oleh sebab itu, orang tua
perkembangan potensinya, layanan PAUD
yang tidak memasukkan anaknya di PAUD
harus dikelola dengan baik.
Anak
Usia
Pendidikan PAUD
memberikan Dini,
melalui
Dan
Tenaga
sesuai
dengan
tidak akan mendapatkan pendidikan anak
Berdasarkan permasalahan diatas,
usia dini, dimana kurangnya partisipasi
maka mendorong penulis untuk melakukan
orang tua yang memiliki anak usia dini
penelitian
untuk
ini
Implementasi PERMENDIKNAS No 58
dikarenakan kurangnya informasi yang
Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan
diterima oleh masyarakat disebabkan proses
Anak Usia Dini Di PKBM “Marga Jaya”
komunikasi yang tidak berjalan efektif.
Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu
mengikuti
PAUD.
Hal
Hal ini terlihat dari sebagian besar
yang
berkaitan
dengan
Raya.
masyarakat tidak mengetahui akan adanya sosialisasi mengenai program PAUD ini, melainkan mereka mengetahuinya dari
B. TINJAUAN PUSTAKA
orang-keorang maka mereka mengetahui jika ada program PAUD ini. Sehingga
1.
Kerangka Pikir Penelitian
informasi yang diberikan tidak diketahui
Menurut George C Edwards III
oleh semua masyarakat, tentunya ada
(dalam
Agustino,
masyarakat yang mengetahui dan ada yang
mengemukakan bahwa ada empat faktor
tidak mengetahui dengan demikian standar
yang
mempengaruhi
2006:150)
efektivitas
implementasi kebijakan yaitu: 5 RAMLI, NIM. E21110034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
a.
Komunikasi (Communication)
kebijakan tidak selalu menghalangi
Komunikasi merupakan salah satu variabel
yang
implementasi
menentukan kebijakan.
implementasi pada tataran tertentu,
efektivitas
para
Komunikasi
pelaksana
Fleksibilitas
membutuhkan
dalam
melaksanakan
merupakan sarana untuk menyebarluaskan
kebijakan. Tetapi pada tataran yang
informasi, baik dari atas kebawah maupun
lain
dari bawah keatas. Untuk menghindari
menyelewengkan tujuan yang hendak
terjadinya
hal
tersebut
justru
akan
distorsi
informasi
yang
dicapai oleh kebijakan yang telah
atasan
kebawahan,
perlu
ditetapkan.
waktu
dalam
3) Konsistensi, perintah yang diberikan
penyampaian informasi, harus jelas isi
dalam pelaksanaan suatu komunikasi
infromasi
serta
haruslah konsisten dan jelas (untuk
konsistensi
ditetapkan atau dijalankan). Karena
disampaikan adanya
ketepatan
yang
memerlukan
disampaikan,
ketelitian
dan
dalam menyampaikan infromasi.
jika perintah yang diberikan sering
Terdapat tiga indikator yang dapat
berubah-ubah,
maka
dapat
dipakai atau digunakan dalam mengukur
menimbulkan
kebingunggan
bagi
keberhasilan variabel komunikasi tersebut
pelaksana dilapangan.
yaitu: 1) Transmisi,
penyaluran
komunikasi
b.
Sumber Daya (Resources)
yang baik akan dapat menghasilkan
Menurut Subarsono (2005:90) yang
suatu implementasi yang baik pula.
mengatakan
Seringkali
dalam
dikomunikasikan secara jelas dan konsisten,
penyaluran komunikasi adalah adanya
tetapi apabila implementor kekurangan
salah
(Missed
sumber
tersebut
implementasi tidak akan berjalan efektif.
disebagiankan karena komunikasi telah
Sumber daya tersebut dapat berupa sumber
melalui beberapa tingkatan birokrasi,
daya
sehingga
1) Staf,
yang
terjadi
pengertian
Communication),
apa
hal
yang
diharapkan
terdistorsi ditengah jalan.
daya
bahwa
untuk
sumber
kebijakan
sudah
melaksanakannya,
daya
utama
dalam
implementasi kebijakan adalah staf.
2) Kejelasan, komunikasi yang diterima
Kegagalan yang sering terjadi dalam
oleh para pelaksana kebijakan (Street-
implementasi kebijakan salah satunya
Level-Bureaucrats) haruslah jelas dan
disebagiankan oleh karena staf yang
tidak
tidak mencukupi, memadai, ataupun
membingungkan
tidak
ambigu/mendua. Ketidakjelasan pesan
kompeten dibidangnya. 6
RAMLI, NIM. E21110034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
2) Informasi,
dalam
implementasi
Kemudian, dalam hal ini yang
kebijakan, informasi mempunyai dua
terpenting adalah sikap mendukung dari
bentuk yaitu pertama informasi yang
para implementor terhadap implementasi
berhubungan
kebijakan.
dengan
cara
kebijakan.
Kedua,
bersedia untuk mengambil inisiatif dalam
informasi mengenai data kepatuhan
rangka melaksanakan kebijakan, justru
dari para pelaksana terhadap peraturan
sangat
dan regulasi pemerintah yang telah
wewenang yang ada padanya.
melaksanakan
Artinya
tergantung
para
pada
implementor
sejauh
mana
ditetapkan. 3) Wewenang,
pada
umumnya
kewenangan merupakan otoritas atau legitimasi bagi para pelaksana dalam melaksanakan
kebijakan
yang
ditetapkan secara politik.
d.
Struktur
Birokrasi
(Bureaucratic
Tructure) Menurut mengatakan
Subarsono
bahwa
struktur
(2006:92), organisasi
bertugas mengimplementasikan kebijakan
4) Fasilitas, fasilitas fisik juga merupakan
memiliki
pengaruh
yang
signifikan
faktor penting dalam implementasi
terhadap implementasi kebijakan. Salah
kebijakan.
satu dari aspek struktur yang penting dari setiap organisasi adalah adanya prosedur
c.
Disposisi Atau Sikap (Disposition Or
operasi yang standar (Standard Operating
Attitudes)
Procedures atau SOP).
Menurut
Subarsono
(2006:91),
mengatakan bahwa disposisi adalah watak dan
karakteristik
yang
dimiliki
oleh
implementor, seperti komitmen, kejujuran sifat
demokratis.
Apabila
implementor
memiliki disposisi yang baik, maka akan dapat menjalankan kebijakan dengan baik seperti apa yang diinginkan oleh pembuat kebijakan. Ketika implementor memiliki sikap atau perspektif yang berbeda dengan pembuat
kebijakan,
maka
proses
implementasi kebijakan juga menjadi tidak efektif. 7 RAMLI, NIM. E21110034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Gambar 1 Kerangka Pikir Penelitian Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (PERMENDIKNAS) No 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
pada saat penelitian dilaksanakan. Yang menjadi fokus penelitian serta menarik untuk
diteliti
yaitu:
Efektivitas
Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 Tentang
PERMASALAHAN: Terdapat permasalahan tentang implementasi PERMENDIKNAS No 58 Tahun 2009 yang menyangkut: a. Kurangnya kesadaran orang tua akan pentingnya PAUD b. Kurangnya tenaga pendidik PAUD c. Masih rendahnya kualitas tenaga pendidik d. Terbatasnya fasilitas
Standar Pendidikan Anak Usia Dini Di PKBM “Marga Jaya” Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya. Sedangkan informan kunci dalam penelitian ini antara lain adalah:
Menurut George C Edwards III (dalam Agustino, 2006:150) mengemukakan bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi efektivitas implementasi kebijakan yaitu: a. Komunikasi (Communication) b. Sumber Daya (Resource) c. Disposisi Atau Sikap (Disposition Or Attitudes) d. Struktur Organisasi (Bureaucratic Strukture)
a. Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah
Dinas
Pendidikan
Kabupaten Kubu Raya. b. Kepala
Seksi
PAUD
Dinas
Pendidikan Kabupaten Kubu Raya. TUJUAN PENELITIAN: Kebijakan PERMENDIKNAS No 58 Tahun 2009 tentang standar PAUD, supaya berjalan efektif sehingga Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan, Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikkan, Standar Isi, Proses Dan Penilaian Dan Standar Sarana Dan Prasarana, Pengelolaan Dan Pembiayaaan dapat diterapkan dengan maksimal di PKBM “Marga Jaya”.
c. Kepala
Pusat
Kegiatan
Belajar
Masyarakat (PKBM) “Marga Jaya”. d. Tenaga Pendidik. e. Orang Tua Anak PAUD.
Obyek
Penelitian
Bagaimana
ini
adalah
Implementasi
PERMENDIKNAS No 58 Tahun 2009 C. METODE PENELITIAN
Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Di PKBM “Marga Jaya”
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan analisis data secara kualitatif, yaitu suatu jenis penelitian yang bermaksud menggambarkan kejadian atau temuan-temuan data dan gejala-gejala yang terjadi berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya yang terjadi dipangan
Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya,
diharapkan
dapat
membentuk
karakter anak-anak melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) supaya dapat bertumbuh dan berkembang baik sesuai dengan
standar.
pengumpulan data
Teknik
dan
alat
yaitu menggunakan
Teknik Wawancara, Teknik Observasi Dan Teknik Dokumentasi. teknik analisis data 8
RAMLI, NIM. E21110034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
yaitu
menggunakan
Penyajian
Data,
Reduksi Kesimpulan
Data,
Untuk
Dan
faktor
Verifikasi.
menganalisis
penyebab
faktor-
ketidakberhasilan
Pelaksanaan PERMENDIKNAS No 58 Tahun
2009
Pendidikan D. HASIL
PENELITIAN
Tentang Anak
Standar
Usia
Dini
berdasarkan masalah diatas penulis
DAN
menggunakan
PEMBAHASAN
indikator-indikator
keberhasilan
implementasi
yang
Berdasarkan pemahaman dari
dikemukakan oleh George C Edwards
Program PERMENDIKNAS No 58 Tahun
III (dalam Agustino, 2006:150) yaitu
2009 Tentang Standar PAUD di Kecamatan
sebagai berikut:
Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya terdapat
1.
Komunikasi
permasalahan yang dilihat dari proses implementas,
karena
kesuksesan
suatu
Kebijakan yang dikomunikasikan harus
tepat,
akurat
dan
konsisten.
implementasi kebijakan dipengaruhi oleh
Komunikasi diperlukan agar para pembuat
sosialisasi kebijakan kepada mereka baik
keputusan dan implementor akan semakin
yang melaksanakan kebijakan maupun yang
konsisten
akan menjadi target kebijakan tersebut.
kebijakan yang akan diterapkan dalam
Kegiatan sosialisasi merupakan tahap awal
masyarakat. Penyaluran komunikasi yang
dalam pelaksanaan. Adapun permasalahan
baik akan menghasilkan suatu implementasi
yang
yang baik pula. Seringkali yang terjadi
terdapat
dalam
implementasi
dalam
melaksanakan
penyaluran
komunikasi
setia
kebijakan ini adalah kurangnya kesadaran
dalam
orang tua akan pentingnya Pendidikan
adanya salah pengertian, hal tersebut
Anak Usia Dini (PAUD) Di PKBM “Marga
disebabkan
Jaya” Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten
melalui
Kubu Raya, masih kurangnya tenaga
sehingga
pendidik untuk Pendidikan Anak Usia Dini
berjalan dengan baik.
karena
beberapa apa
komunikasi tingkatan
yang
adalah
telah
birokrasi,
diharapkan
dapat
(PAUD), masih rendahnya keterampilan dan kemampuan tenaga pendidik dalam proses
belajar
mengajar,
a.
Transmisi
terbatasnya
Berdasarkan hasil wawancara yang
fasilitas yang dimiliki Pusat Kegiatan
dilakukan kepada Orang Tua Murid PAUD
Belajar Masyarakat (PKBM) “Marga Jaya”
(Saiful
Di Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu
mengatakan bahwa:
Amali
Dan
Tanty
Y)
yang
Raya. 9 RAMLI, NIM. E21110034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
“kalo sosialisasi memang ade kalo dag
implementasi pada tataran tertentu, para
salah, karene kemaren tu saye dag ikut.
pelaksana membutuhkan fleksibilitas dalam
Kan dag semua kemaren tau kalo ade
melaksanakan
sosialisasi PAUD ni... karene pun saye
PERMENDIKNAS No 58 Tahun 2009
masukkan anak saye ke PAUD ni
Tentang Standar PAUD Di PKBM “Marga
taunye dari tetangga, lagi pula anak tu
Jaya” Kecamatan Rasau Jaya. Tetapi pada
susah belajar dirumah makenye saye
tataran yang lain hal tersebut justru akan
masukkan ke PAUD ni geto...”.
menyelewengkan
Berdasarkan
uraian
hasil
dicapai
Kebijakan
oleh
tujuan kebijakan
Program
yang
hendak
yang
telah
wawancara diatas, proses komunikasi yang
ditetapkan. Oleh karena itu perintah yang
terjadi dari atas kebawah tidak berjalan
diberikan
dengan maksimal hanya terjadi antara
komunikasi haruslah jelas.
dalam
pelaksanaan
suatu
Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya
Selain itu, hasil wawancara
Dan PKBM “Marga Jaya” selaku pelaksana
yang dilakukan kepada Orang Tua
kebijakan. Hal ini terlihat dari hasil
Murid PAUD (Saiful Amali Dan
wawancara yang menyebutkan sebagian
Tanty Y) mengatakan bahwa:
besar masyarakat tidak mengetahui akan
“gimane mau jelas pak, sedangkan
adanya
program
pada waktu sosialisasi jak saye dag
mereka
ade. Yang saye tau PAUD ni kayak
mengetahuinya dari orang ke orang maka
sekolah khusus anak usia dini, kayak
mereka mengetahui jika ada program
saye ni kan punya anak umur 4 tahun
PAUD
yang
kalo masuk SD masih dag cukup
diberikan tidak diketahui oleh semua
umurnye, makanye supaye anak saye tu
masyarakat, tentunya ada masyarakat yang
bise baca tulis saye masukkan lah ke
mengetahui dan ada yang tidak mengetahui
PAUD ni sebelum didaftarkan ke SD”.
dengan demikian standar PAUD yang
Berdasarkan uraian hasil wawancara
PAUD
sosialisasi ini,
ini.
mengenai melainkan
Sehingga
informasi
diwajibkan pemerintah kurang berjalan
diatas,
masih
adanya
ketidakjelasan
dengan maksimal.
informasi yang diterima oleh orang tua murid tentang Implementasi Kebijakan PERMENDIKNAS No 58 Tahun 2009
b. Kejelasan Komunikasi Komunikasi yang diterima oleh para
Tentang Standar PAUD, mereka hanya
pelaksana kebijakan haruslah jelas dan
mengetahui jika PAUD ini merupakan
tidak
membingungkan.
Ketidakjelasan
sekolah khusus untuk anak usia dini supaya
pesan
kebijakan
menghalangi
dapat memperoleh pengajaran membaca
selalu
10 RAMLI, NIM. E21110034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
dan menulis. Sedangkan tujuan dan manfaat
mahasiswa
kebijakan
terkomunikasikan
masyarakat setempat, mereka tu dag
dengan baik karena penerima informasi
betah lama-lama ngajar PAUD mungkin
yang diketahui masyarakat tidak merata
karena honornya terbatas kali ye... yang
semua mengetahuinya.
penting kita berusaha supaya kebijakan
ini
belum
yang
bantu,
kadang
ini berjalan”. 2.
Berdasarkan uraian hasil wawancara
Sumber Daya a. Sumber Daya Manusia
diatas, dapat disimpulkan bahwa jumlah
Jumlah tenaga pendidik PAUD di
tenaga pendidik PAUD di PKBM “Marga
PKBM “Marga Jaya” Kecamatan Rasau
Jaya” Kecamatan Rasau Jaya jumlahnya
Jaya sebanyak 6 orang yang terdiri dari
perlu ada penambahan. Tenaga pendidik
PAUD Al-Irsyad sebanyak 4 orang dan
yang ada saat ini jumlahnya terbatas, selain
PAUD Tunas Tanjung sebanyak 2 orang.
menambah
Selain itu, jumlah jenjang pendidikan
pendidik juga perlu adanya sleksi yang baik
tenaga pendidik PAUD di PKBM “Marga
supaya
Jaya” Kecamatan Rasau Jaya yang terdiri
berkompeten
dan
dari SMA sebanyak 4 orang, Diploma
mempunyai
kemampuan
sebanyak 1 orang dan S1 sebanyak 1 orang.
pengetahuan kepada muridnya.
jumlah
penerimaan
memperoleh
tenaga
tenaga
pengajar
berkualitas
sehingga
memberikan
Kemudian, jumlah peserta didik PAUD di
Namun, PAUD di PKBM “Marga
PKBM “Marga Jaya” Kecamatan Rasau
Jaya” Kecamatan Rasau Jaya tenaganya
Jaya sebanyak 73 orang yang terdiri dari:
kebanyakan
PAUD Al-Irsyad sebanyak 46 orang dan
mengajar karena honor yang diterima
PAUD Tunas Tanjung sebanyak 27 orang.
terbatas, kadang ada, kadang pun tidak ada.
Hasil wawancara dilakukan kepada
tidak
tahan
lama-lama
Maka dari itu tenaga pendidik pun kadang-
Kepala PKBM “Marga Jaya” (Ahmad
kadang
dibantu
oleh
mahasiswa
dan
Arsyad) yang mengatakan bahwa:
masyarakat setempat yang dengan sukarela
“untuk masalah tenaga pendidik masih
membantu prosess belajar mengajar di
kurang, perlu ade penambahan agik.
PAUD PKBM “Marga Jaya” Kecamatan
Memang perlu adenye pelatihan bagi
Rasau Jaya, meskipun demikian posisi
setiap tenaga didik supaya dapat trampil
mereka
dan memiliki skill yang baik, Cuma kan
mengajar, apabila ada tawaran mengajar
kembali lagi kepada pemerintah apakah
yang lebih penghasilannya menyebabkan
bisa melaksanakan kegiatan pelatihan
mereka meninggalkan PAUD tersebut. Hal
itu. Tenaga pengajar kami ni jak kadang
inilah
tidak
bertahan
kesulitan
bagi
lama
untuk
Pelaksanaan 11
RAMLI, NIM. E21110034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
PERMENDIKNAS No 58 Tahun 2009
semakin banyak kan semakin maksimal
dalam mempertahankan tenaga pendidik
kita kerjanye. Seperti komputer, meja,
supaya
kursi dan buku. Cuma saat ini kami
betah
memberikan
pengajaran
kepada anak usia dini.
kekurangan meja, kursi dan buku. Pandai-pandailah
b. Fasilitas PKBM “Marga Jaya”
memiliki
bangunan pada tiap-tiap PAUD sebagai
kamu
untuk
menempatkan tempat yang sederhana itu sekian”.
fasilitas pendukung dalam proses belajar
Berdasarkan uraian diatas, dapat
mengajar, adapun rincian bangunan tersebut
disimpulkan
terdiri dari Ruang Tamu pada PAUD Al-
keberhasilan Program PERMENDIKNAS
Irsyad sebanyak 1 unit dan PAUD Tunas
No 58 Tahun 2009 Tentang Standar PAUD
Tanjung sebanyak 0 unit, Ruang Belajar
adalah ketersediaan fasilitas yang lengkap
pada PAUD Al-Irsyad sebanyak 2 unit dan
guna
PAUD Tunas Tanjung sebanyak 1 unit,
PAUD tersebut. Namun pada kenyataannya
Ruang
Al-Irsyad
berdasarkan hasil wawancara fasilitas yang
sebanyak 1 unit dan PAUD Tunas Tanjung
dimiliki PAUD di PKBM “Marga Jaya”
sebanyak 0 unit, dan Ruang MCK pada
Kecamatan Rasau Jaya sangat terbatas,
PAUD Al-Irsyad sebanyak 2 unit dan
meja dan kursi tidak mempu mencukupi
PAUD Tunas Tanjung sebanyak 0 unit.
jumlah murid yang ada, sehingga pada saat
Untuk
keadaan
proses belajar mengajar ada beberapa anak
PKBM
yang duduk dilantai sambil mengikuti dan
Dapur
pada
lebih
bangunan
PAUD
memperjelas
yang
dimiliki
oleh
bahwa
menunjang
faktor
pendorong
pelaksanaan
“Marga Jaya” penulis telah melakukan
mendengarkan
wawancara
didepan. Hal ini tentu saja menghambat
mengenai
fasilitas
yang
tersedia.
gurunya
program
menjelaskan
program PAUD untuk mencapai standar
Berdasarkan hasil wawancara yang
ditambah lagi jumlah buku yang tersedia
dilakukan kepada Kepala Seksi Pendidikan
sangat
Anak Usia Dini (PAUD) Dinas Pendidikan
memberikan bahan ajaran lewat buku harus
Kabupaten Kubu Raya (Wagiah, A. Ma)
secara bergantian maka dari itu kurikulum
yang mengatakan bahwa:
yang telah dibuat oleh Dinas Pendidikan
“kalau
bicara
dikatakan
sudah
fasilitas
terbatas,
apabila
guru
ingin
ya...
boleh
sangat sulit untuk tercapai secara cepat
lengkaplah.
Disini
disebabkan oleh keterbatasan fasilitas.
termasuk ruangan, meja, kursi dan buku sudah kita katakan fasilitasnya lengkap. Ya kita inginkan maunya ditambah 12 RAMLI, NIM. E21110034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
3.
sangat mendukung program standar PAUD
Sikap Atau Disposisi Disposisi
atau
pelaksana
ini, mereka berharap kebijakan ini dapat
kebijakan dapat dilihat melalui pemahaman
berjalan maksimal sebagaimana mestinya
dan pendalaman, arah respon kebijakan,
supaya
tindakan
Jika
termasuk anak usia dini dapat meningkat
para
kedepannya.
pelaksana
pelaksanaan
ingin
sikap
kebijakan. efektif
maka
tingkat
pendidikan
Seperti
yang
Kabupaten
akan dilakukan tetapi juga harus memiliki
pemekaran dari wilayah Kota Pontianak
kemampuan
jadi masih tergolong baru, tentunya masih
melaksanakannya.
banyak
dan kecenderungan sikap para pelaksana
diperbaiki dalam bidang pendidikan oleh
untuk
Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya.
secara
sungguh-
sungguh sehingga apa yang menjadi tujuan
rumah
merupakan
Disposisi merupakan kemauan, keinginan
melaksanakan
pekerjaan
Raya
diketahui
pelaksana tidak hanya mengetahui apa yang
untuk
Kubu
masyarakat
yang
harus
Perkembangan suatu wilayah harus
dapat diwujudkan. Disposisi ini akan
didorong
muncul diantara para pelaksana, sehingga
pendidikan, maka dari itu dalam rangka
yang
mencapai standar pendidikan pemerintah
diuntungkan
tidak
hanya
oleh
meningkatnya
organisasinya saja tetapi juga dari sikap
mencanangkan
pelaksana tersebut.
diharapkan mengikuti Pendidikan Anak
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
kepada
Kepala
anak
usia
tingkat
0-≤6
tahun
Usia Dini (PAUD) oleh Dinas Pendidikan
Bidang
Kabupaten Kubu Raya Di PKBM “Marga
Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan
Jaya” Kecamatan Rasau Jaya. Jadi untuk
Kabupaten Kubu Raya (Firmansyah, S. Pd)
kedepannya tidak ada lagi anak usia dini
yang mengatakan bahwa:
yang tidak bersekolah melainkan setiap
“kami selaku pelaksana dalam hal ini
anak
berharap dengan berjalannya kebijakan
setinggi-tingginya
ini kedepannya tingkat pendidikan anak
tingkat
khususnya di kabupaten kubu raya dapat
pendidikan dan putus sekolah.
meningkat sehingga kebutuhan akan
4.
standar PAUD dapat tercapai sesuai tujuan PERMENDIKNAS”. Berdasarkan uraian hasil wawancara
harus
memperoleh supaya
kemiskinan
akibat
pendidikan mengurangi rendahnya
Struktur Birokrasi Struktur
organisasi
di
PKBM
“Marga Jaya” Kecamatan Rasau Jaya yang melaksanakan
kebijakan
diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap
PERMENDIKNAS No 58 Tahun 2009
SKPD seperti: Dinas Pendidikan Kabupaten
mempunyai
Kubu Raya, Kepala PKBM “Marga Jaya”
implementasi. Salah satu dari aspek-aspek
pengaruh
penting
pada 13
RAMLI, NIM. E21110034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
struktural paling dasar dari suatu organisasi
membagi
adalah prosedur-prosedur kerja ukuran
tabrakan”.
dasarnya antara pemerintah dan PKBM
jadwal
Berdasarkan
supaya
hasil
tidak
wawancara
“Marga Jaya” Kecamatan Rasau Jaya dalam
diatas, dilihat dari pembagian tugas PKBM
pembagian tugas harus sesuai dengan
“Marga Jaya” terdapat susunan organisasi
prosedur.
yang sudah jelas tugas dan fungsinya
Pembagian
diberikan
masing-masing. Pada PAUD Al-Irsyad dan
kewenangan bagi seseorang atau kelompok
PAUD Tunas Tanjung terdapat guru dan
orang untuk melaksanakan tugas-tugas
kepala pengelolanya, namun pada bagian
tersebut.
pemberian
tenaga pendidik, oleh karena keterbatasan
kewenangan dalam rangka melaksanakan
jumlah maka setiap pekerjaan harus diatur
tugas
Seiring
yang
tanggung
tugas
dengan
dimaksud,
jawab
disertai
dengan baik karena terkadang dengan
jelas
dalam
jumlah pelajaran yang diberikan ditambah
yang
menentukan siapa
yang pantas untuk
diberikan
wewenang
Tentunya
hal
ini
meminimalisir
harus
suatu
kebijakan.
dimaksudkan penyimpangan
lagi
jumlah
sehingga
tenaga
pekerjaan
pendidik menjadi
terbatas rangkap.
untuk dan
kekurangan yang dapat terjadi, sehingga
E. KESIMPULAN
kebijakan tersebut harus mempunyai dasar yang kuat dan relevan sesuai fakta.
Berdasarkan pembahasan pada bab-
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
kepada
tenaga
pendidik
(Sumiarti) yang menyatakan bahwa:
bab sebelumnya, khususnya pada Bab IV sebagai Bab Pembahasan, maka pada Bab ini sebagai Bab Penutup dikemukakan
“kalo dilihat dari pembagian tugas sih
beberapa
kayaknye udah berjalan baik lah ye,
Mengimplementasikan
soalnye kan disini ada guru, ade kepala
PERMENDIKNAS No 58 Tahun 2009
pengelolanya juga trus penanggunga
Tentang Standar Pendidikan Anak Usia
jawabnya. Jadi kan mereka sudah tau
Dini (PAUD) Di PKBM “Marga Jaya”
apa pekerjaan mereka, itu aja sih yang
Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu
saye liat, untuk
Raya adalah sebagai berikut:
pembagian tugas
mengajar ini yang kadang-kadang kita
1.
kesimpulan,
Komunikasi
dalam
hal
Kebijakan
dalam
harus membagi waktu karenakan tenaga
mengimplementasikan
pendidik
setiap
PERMENDIKNAS No 58 Tahun 2009
pelajaran kita harus pandai-pandai
belum berjalan dengan efektif, hal ini
disini
kurang
jadi
kebijakan
14 RAMLI, NIM. E21110034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
terlihat dari sebagian masyarakat tidak
yang terbatas dan jumlah pelajaran
memahami informasi yang diterima
yang
dan sosialisasi yang dilakukan tidak
menjadi rangkap pekerjaan.
tidak
seimbang
sehingga
merata karena hanya dilakukan kepada masyarakat tertentu. 2.
Kemampuan
Sumber
Daya
yang
F. SARAN
diperlukan belum tersedia maksimal dan
masih
kekurangan,
terdapat adapun
kekurangan-
sebagaimana
telah
dilakukan guna meningkatkan standar
kesimpulan
diatas,
Pendidikan Anak Usia Dini dengan
mengimplementasikan
meningkatkan jumlah tenaga pendidik
secara
yang profesional dan berkemampuan
langkah-langkah
serta
beberapa hal yang perlu mendapatkan
berketrampilan
pengajar.
Kemudian
upaya
yang
Mengatasi masalah yang timbul
sebagai secara
guru umum
fasilitas sudah tersedia, akan tetapi
Sikap
implementor
implementasi
dalam
dalam
upaya
kebijakan
publik
maka
perlu
adanya
perbaikan.
Adapun
1.
Komunikasi yang selama ini dilakukan oleh
hal
Dinas
Pendidikan
Kabupaten
Kubu Raya Dan PKBM “Marga Jaya”
kebijakan
Kecamatan
Rasau
PERMENDIKNAS No 58 Tahun 2009
masyarakat
perlu dibenahi
sudah dikatakan cukup baik, hal ini
meningkatkan
terlihat dari sikap tenaga pendidik yang
instansi terkait dan unsur pimpinan
secara sukarela membantu mengajar
kepada
dengan
dinas
bawahan kepada atasan agar kebijakan
memperhatikan
yang sudah digerakkan dapat berjalan
pendidikan
honor selalu
terbatas.
kurikulum dan kompetensi bagi PAUD supaya mereka memperoleh pendidikan
4.
pada
perhatian adalah sebagai berikut:
jumlahnya perlu ada penambahan. 3.
sempurna
digambarkan
Jaya
terhadap dengan
kerjasama
bawahan
diantara
maupun
unsur
dengan efektif. 2.
Sumber daya yang tersedia perlu
yang berkualitas
dilakukannya
penambahan
Struktur organisasi dalam implementasi
pendidik dan penambahan saran dan
kebijakan PERMENDIKNAS No 58
prasarana untuk menunjang semua
Tahun 2009 kurang berjalan maksimal
kegiatan
karena terdapat pekerjaan rangkap pada
anggaran
untuk
bagian tenaga pendidiknya, hal ini
kebutuhan
kelengkapan
dikarenakan jumlah tenaga pendidik
kedepannya perlu lagi ditingkatkan lagi
PAUD,
selain
tenaga
itu
juga
meningkatkan PAUD, 15
RAMLI, NIM. E21110034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
jumlahnya sehinga tidak perlu lagi kekurangan saran dan prasarana. 3.
Maleong, Lexi J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Perlu adanya semangat kerjasama yang besar. Semangat kerjasama merupakan bagian
terpenting
agar
kebijakan
PERMENDIKNAS No 58 Tahun 2009 dapat
berjalan
maksimal,
dengan
semangat kerjasama yang tinggi, maka
Nugroho, Riant D. 2004. Kebijakan Publik: Formulasi, Implementasi Dan Evaluasi. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo Gramedia Safi’i, H. M. 2007. Strategi Dan Kebijakan Pembangunan Ekonomi Daerah Perspektif Teoritik. Malang: Averroes Pre
setiap tenaga pendidik dan Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya tidak
mementingkan
kepentingan
sendiri, melainkan kerjasama yang besar
diharapkan
terutama
proses
beban
pekerjaan
pengajaran
yang
menjadi ringan. 4.
Perlu adanya pembagian tugas yang jelas,
tepat
dan
tegas
Subarsono, A. G. 2006. Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Pasolong, Harbani. 2010. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta Winarno, Budi. 2002. Teori Dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Media Pressindo
terhadap
implementasi PERMENDIKNAS No 58 Tahun 2009, dengan memberikan instruksi yang dapat dimengerti kepada yang
memberi
menerima
wewenang
wewenang
dan
dilapangan
supaya tidak terjadi tumpang tindih dalam menjalankan TUPOKSI.
G. REFERENSI
Agustino, Leo. 2006. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta DEPDIKNAS. 2004. Acuan Menu Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini (Menu Pembelajaran Generic). Jakarta: DEPDIKNAS 16 RAMLI, NIM. E21110034 Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Untan
KEMENTERIAN
RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS TANJUNGPURA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak Kotak Pos 78124 '~ Homepage: http://urmafIS.untan.ac.id
\
LEMBAR PERNYAT AAN PERSETUJUAN UNGGAH I PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK JURNAL ELEKTRONIK MAHASISWA Sebagai civitas akademika Universitas Tanjungpura, yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama Lengkap
: RAMLl
NIM I Peri ode lulus : E21110034 Fakultasl Jurusan Program Studi
: Fisip I Ilmu Administrasi : Ilmu Administrasi Negara
E-mail addres/HP:
[email protected] demi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemenuhan syarat administratif kelulusan mahasiswa (S 1), menyetujui untuk memberikan kepada Pengelola Jurnal Mahasiswa PublikA *) pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul**) :
KUALIFIKASI STAND~ PENDIDIKAN DALAM PERMENDIKNAS NO 58 TAHUN 2009 UNTUK MENINGKATKAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-eksklusif ini, Pengelola Jurnal berhak menyimpan, mengalih-media/ format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkanl mempublikasikannya di Internet atau media lain):
cszj Secarafulltex
GZr content
artikel sesuai dengan standar penulis jurnal yang berlaku.
untuk kepentingan akademis tanpa tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulisl pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Pengelola Jurnal, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuatdi Pada tanggal Mahasiswa,
: Pontianak : 26 Mei 2016
~ RAMLl NIM. E2111 0034 Catatan : *tulis nama jurnal sesuai prodi masing-masing (Puh/ikaiGovernanceIAspirasiISociodevISosiologique) Setelah mendapat persetujuan dari pengelola Jurnal, berkas ini hams di scan dalam format PDF dan dilampirkan pada step4 upload supplementary sesuai proses unggah penyerahan berkas (submission author)