Sociologique, Juenal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT TRANSMIGRASI DENGAN MASYARAKAT LOKAL DI DESA SUNGAI BESAR KECAMATAN MATAN HILIR SELATAN KABUPATEN KETAPANG Oleh: RIAN FIRDAUS NIM. E51111011 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak. Tahun 2015
Abstrak Jurnal ini berjudul “Interaksi Sosial Masyarakat Transmigrasi Dengan Masyarakat Lokal Di Desa Sungai Besar, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang.Selanjutnya, penulis merumuskan masalah umum dari penelitian ini yakni “bagaimana proses interaksi sosial yang terjadi antara Masyarakat Transmigrasi dengan Masyarakat Lokal di Desa Sungai Besar, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang”. Dengan tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana proses kerjasama, persaingan, pertikaian serta proses akomodasi antara Masyarakat Transmigrasi dengan Masyarakat Lokal di Desa Sungai Besar, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Jenis penelitian deskriptif yaitu jenis penelitian yang bermaksud untuk mendeskrpsikan atau melukiskan, bagaimana proses interaksi yang terjadi di kehidupan masyarakat Transmigrasi dengan masyarakat lokal di Desa Sungai Besar tersebut, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang. Metode penelitian kualitatif mengutamakan manusia sebagai instrumen penelitian, sebab mempunyai adaptasi yang tinggi sehingga dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang dapat berubah ketika melakukan penelitian. Penelitian tentang proses interaksi sosial masyarakat transmigrasi dengan masyarakat lokal ini, penulis menggunakan teori interaksi sosial dari Gillin dan Gillin. Menurut Gillin dan Gillin (dalam Soekanto, 2012:55) yang dimaksud dengan interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara perorangan dengan kelompok manusia. Kemudian untuk mendukung teori diatas, penulis juga menggunakan teori struktural fungsional oleh Tallcot Parsons. Menurut teori struktural fungsional masyarakat merupakan suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen yang saling berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan (Ritzer, 1985:25). Perubahan yang terjadi pada satu bagian akan membawa perubahan pula terhadap bagian yang lain. Hasil penelitian menunjukan bahwa Terkait dengan proses kerja sama, bahwa bentuk kerja sama yang terbentuk antara masyarakat transmigrasi dengan masyarakat lokal karena adanya kepentingan dan tujuan yang sama. Sedangkan dalam proses persaingan yakni untuk memperoleh status sosial atau suatu penghargaan bagi masyarakat yang tinggal di pemukiman transmigrasi yakni sebagai transmigrasi teladan. Kemudian pertikaian ataupun konflik, pada umumnya hanya terjadi karena ada kesalahpahaman diantara kedua belah pihak dan tidak sampai menimbulkan perpecahan diantara kedua kelompok masyarakat tersebut. Dan terakhir proses akomodasi atau usaha-usaha untuk mengatasi pertikaian maupun konflik, apabila terjadi pertikaian, dalam menyelesaikan pertikaian tersebut mereka akan menempuh jalan musyawarah ataupun dengan mediasiyakni melibatkan pihakpihak yang dianggap mampu mengatasi masalah yang ada seperti tokoh masyarakat maupun Kepala Desa. Dapat ditarik kesimpulan bahwa proses interaksi sosial maupun hubungan sosial yang terjadi antara masyarakat transmigrasi dengan masyarakat lokal pada umumnya dan pada kenyataan di lapangan berjalan dengan baik, meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa setiap ada kehidupan bermasyarakat pasti ada pertikaian ataupun konflik. Namun, untuk menyikapi pertikaian tersebut, mereka akan saling bermusyawarah dan akan melibatkan pihak-pihak terkait seperti tokoh masyarakat maupun instansi-instansi yang berhubungan dengan masalah tersebut. Kata Kunci: Interaksi, Masyarakat, Kerja Sama, Persaingan, Pertikaian, Akomodasi. Kata-kata Kunci: Interaksi, Masyarakat, Kerja Sama, Persaingan, Pertikaian, Akomodasi.
1 RIAN FIRDAUS, NIM. E51111011 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Juenal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Abstract This journal is entitled " Social Interaction of Transmigration Society with Local Society in Sungai BesarVillage, Subdistrict of Matan Hilir Selatan, in Ketapang Regency". Then, the writer make a solution that generally by his research about "how the process of social interaction that happened betweenTransmigration Society with Local Society in Sungai BesarVillage, Subdistrictof Matan Hilir Selatan, in Ketapang Regency ". The aim of this research to know the process of cooperation, competition, conflict and accomodation process between them in Sungai BesarVillage, Subdistrictof Matan Hilir Selatan, in Ketapang Regency. This research did with using kind of descriptive research by qualitative method. It was a research to describe a process of interaction between them in Sungai BesarVillage, Subdistrictof Matan Hilir Selatan, in Ketapang Regency. The method of this qualitative research was for human being as research isntrument, because it has a high adapt that could adaptation with flexible condition while doing research. The research about the process of social interaction between transmigration society and local society, the writer was using the theory of social interaction by Gillin and Gillin. According to Gillin and Gillin (Soekanto, 2012:55) social interaction was social relations dynamically that connected with individual, human being, and both of them. And then, to support the theory by him, the writer was also using the theory of functional structural by Talcot Parsons. According that theory, the society was a social system that has some parts and elements that keep connect on balance (Ritzer, 1985: 25). Reformation that happened on one of the part would take that reformation with others. The result of research shown that relevancy with process of cooperation that has made by them because they have a same purpose. In other side, the process of competition to get a social status or a reward for people who live in transmigration place as a good place. And then, the conflict generally only happnen because there was missunderstanding between them and not until make a problem between them too. In the end of accomodation process to facethe problem if it happened to finish those problems, they will make a solution to discuss it and able to finish and facing it with leader in that area. The conclution is the process of social interaction even social relationship that happened between them and in fact in the field, it works very well although unknown that every human being's life is always be conflict and problems. However, to finish both of them they make a solution and discuss together with society people association and engage the leader in that village.
Keywords : Interaction, Society, Cooperation, Competition, Conflict, Accomodation.
komplek dan heterogen serta banyaknya
A. PENDAHULUAN
budaya yang ada di desa tersebut membuat Desa Sungai Besar, Kecamatan
desa ini kaya akan adat istiadat. Di desa
Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang,
tersebut terdapat berbagai suku seperti
merupakan salah satu desa yang terdapat
Melayu, Dayak, Tionghoa, Madura, Jawa,
pemukiman masyarakat transmigrasi yang
Bugis dan lain-lain yang saling hidup
bertempat
berdampingan dan menjaga keharmonisan
tinggal
tidak
jauh
dari
pemukiman masyarakat lokal di desa
sehingga
tersebut.
Sebelum
jarang
masyarakat
pergesekan
akan
menempati
konflik yang mengatasnamakan SARA
pemukiman trasmigrasi di Desa Sungai
(suku, agama dan ras). Selain itu, sebagian
Besar, kehidupan masyarakat lokal yang
besar
yang
masyarakat
yang
adanya
adanya
transmigrasi
sosial
ditemukan
di
menimbulkan
desa
tersebut 2
RIAN FIRDAUS, NIM. E51111011 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Juenal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
menggantungkan hidupnya dari bertani
interaksi
serta
interaksi sosial yang terjadi di dalam
ada
juga
yang
mempunyai
sosial
matapencaharian yang lain. Seiring dengan
kehidupan
kedatangan
Transmigrasi
masyarakat
transmigrasi
serta
sosial
bentuk-bentuk
antara
masyarakat
(pendatang)
dengan
(pendatang) pada tahun 2010 dan 2011 di
masyarakat lokal di Desa Sungai Besar
desa Sungai Besar dari daerah yang ada di
tersebut.
Pulau
Jawa
maupun
Sumatera,
ini
merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam mencapai keseimbangan penyebaran
B. TINJAUAN PUSTAKA
penduduk, memperluas kesempatan kerja, meningkatkan produksi dan meningkatkan pendapatan.
Dalam
Interaksi sosial Menurut Gillin dan
aplikasinya,
Gillin (dalam Soekanto, 2012:55) yang
masyarakat transmigrasi berupaya agar
dimaksud dengan interaksi sosial adalah
dalam kehidupan bermasyarakat yang baru
hubungan-hubungan sosial yang dinamis
dapat membantu kemajuan desa,
dan
yang menyangkut hubungan antara orang
menjaga keharmonisan sesama kelompok
perorangan, antara kelompok-kelompok
masyarakat
manusia,
yang
ditunjukan
dengan
maupun
antara
perorangan
adanya proses kerjasama seperti gotong
dengan kelompok manusia. Lebih lanjut
royong,
kerjasama
pekerjaan,
Soekanto (2012:59) suatu interaksi sosial
adanya
kelompok-kelompok
majelis
tidak akan mungkin terjadi apabila tidak
taklim, dan kelompok pertanian. Namun di
memenuhi dua syarat yaitu: adanya kontak
lapangan
sosial, dan adanya komunikasi. Soekanto
masih
dalam
ada
ditemukannya
permasalahan-permasalahan dihadapi
kedua
yang harus
kelompok
(2012:59)
menjelaskan bahwa, Kontak
masyarakat
sosial berasal dari bahasa latin con atau
tersebut, seperti halnya dengan kasus
cum yang berarti bersama-sama dan tango
sengketa lahan perkebunan dan pertanian
yang
masyarakat
harfiah
Transmigrasi
serta
berarti
menyentuh.
kontak
adalah
Jadi
secara
bersama-sama
permasalahan-permasalahan pribadi yang
menyentuh. Secara fisik, kontak baru
dalam menyelesaikannya biasanya dengan
terjadi apabila terjadi hubungan badaniah.
cara mediasi atau melibatkan pihak ketiga
Sebagai gejala sosial itu tidak perlu berarti
seperti tokoh masyarakat maupun instansi
suatu hubungan badaniah, karena orang
Desa. Berdasarkanpada paparan penjelasan
dapat mengadakan hubungan tanpa harus
tersebut, menarik perhatian penulis untuk
menyentuhnya, seperti misalnya dengan
melakukan
cara
penelitian
terhadap
proses
berbicara
dengan
orang
yang 3
RIAN FIRDAUS, NIM. E51111011 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Juenal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
bersangkutan.
Dengan
berkembangnya
menunjukan
kemenangan.
Dengan
teknologi dewasa ini, orang-orang dapat
demikian komunikasi memungkinkan kerja
berhubungan
dengan
sama antar perorangan dan atau antar
melalui telepon, telegraf, radio, dan yang
kelompok. Tetapi disamping itu juga
lainnya yang tidak perlu memerlukan
komunikasi bisa menghasilkan pertikaian
sentuhan badaniah. Kemudian, Soekanto
yang terjadi karena salah paham yang
(2012:59) menyatakan bahwa kontak sosial
masing-masing tidak mau mengalah.
satu
sama
lain
dapat berlangsung dalam tiga bentuk: (a).
Selain itu juga terdapat bentuk-
Antara orang perorangan: (b). Antara
bentuk dari interaksi sosial itu sendiri.
orang perorangan dengan suatu kelompok
Soemardjan
manusia atau sebaliknya; (c). Antara suatu
Soekanto, 2014:63-64) menyatakan bahwa
kelompok
bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa
manusia
dengan
kelompok
dan
Soemardi
manusia lainnya. Disamping kontak sosial,
kerjasama
syarat terjadinya interaksi sosial menurut
(competition), pertentangan dan pertikaian
Soekanto (2012:59) adalah komunikasi.
(conflict).
Komunikasi adalah bahwa seseorang yang
mendapatkan suatu penyelesaian. Namun
memberi tafsiran kepada orang lain (yang
penyelesaian tersebut
berwujud
gerak-gerak
diterima untuk sementara waktu, yang
badaniah atau sikap), perasaan-perasaan
dinamakan akomodasi (accomodation). Ini
apa yang ingin disampaikan oleh orang
berarti keduabelah pihak belum tentu puas
tersebut.
sepenuhnya. Keempat bentuk interaksi
kemudian
pembicaraan,
Orang
yang
memberi
bersangkutan
reaksi
(cooperation),
(dalam
Pertikaian
persaingan
mungkin
akan
hanya akan dapat
terhadap
sosial tersebut tidak perlu merupakan suatu
perasaan yang ingin disampaikan. Dengan
kontinuitas, dalam artian bahwa interaksi
adanya komunikasi sikap dan perasaan
itu
kelompok dapat diketahui olek kelompok
kemudian
lain aatau orang lain. Hal ini kemudain
memuncak
merupakan bahan untuk menentukan reaksi
akhirnya sampai pada akomodasi.
apa yang akan dilakukannya. Dalam
dimulai
dengan
kerjasama
yang
menjadi
persaingan
serta
menjadi
pertikaian
untuk
Menurut
Soekanto
(2012:107),
komunikasi kemungkinan sekali terjadi
kerjasama merupakan suatu usaha bersama
berbagai
antara orang perorangan atau kelompok
macam
penafsiran
terhadap
tingkah laku orang lain. Seulas senyum
manusia
misalnya,
beberapa
tujuan
keramah tamahan, sikap bersahabat atau
kerjasama
berkembang
bahkan sebagai sikap sinis dan sikap ingin
digerakkan untuk mencapai suatu tujuan
dapat
ditafsirkan
sebagai
untuk
mencapai
suatu
bersama. apabila
atau
Bentuk orang 4
RIAN FIRDAUS, NIM. E51111011 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Juenal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
bersama dan harus ada kesadaran bahwa
kaitannnya dengan norma-normas sosial
tujuan itu kemudian hari mempunyai
dan nilai-nilai sosial yang berlaku didalam
manfaat bagi semua.
masyarakat.
Gillin dan Gillin (dalam Soekanto, 2012:83)
yang
dimaksud
dengan
Sebagai
manusia
untuk
pertentangan
proses sosial di mana individu atau
mencapai kestabilan.
kelompok manusia yang bersaing saling melalui bidang-
bidang kehidupan yang pada suatu masa
proses,
akomodasi menunjuk pada usaha-usaha
persaingan (competition) merupakan suatu
mencari keuntungan
suatu
yaitu
meredakan
suatu
usaha-usaha
untuk
Selain dari pengertian interaksi sosial,
juga
terdapat
pengertian
dari
masyarakat transmigrasi itu sendiri.
tertentu menjadi pusat perhatian umum
Transmigrasi merupakan salah satu
(baik perseorangan maupun kelompok
bentuk migrasi internal yang terjadi di
manusia) dengan cara menarik perhatian
Indonesia. Perpindahan tempat tinggal
publik
yang permanen dari Jawa ke luar Jawa
atau
prasangka
dengan
yang
mempertajam
telah
ada
tanpa
mempergunakan ancaman atau kekerasan. Lebih lanjut, Soekanto (2012:91) menyatakan pertikaian proses
bahwa (conflict)
sosial
kelompok
pertentangan merupakan
dimana
berusaha
individu
untuk
dan suatu
merupakan siri yang dominan dari para transmigran. Menurut Rusli (2012:139) menyatakan
bahwa
transmigrasi
merupakan migrasi yang direncanakan, mulai
dari
proses
penyeleksian
atau
transmigran hingga penempatan mereka
memenuhi
dan berbagai bantuan fasilitas bagi para
tujuannya dengan jalan menentang pihak
transmigran
lawan yang disertai dengan ancaman
direncanakan itu berjalan lancar.
dan/atau kekerasan. Menurut
para
agar
migrasi
yang
Dalam perkembangannya (Rusli,
Kimball
Young
dan
2012:139), istilah transmigrasi sering tidak
Raymond W. Mack (dalam Soekanto,
hanya
2014:68) Istilah akomodasi dipergunakan
disponsori pemerintah, tetapi termasuk
dalam dua arti, yaitu untuk menunjuk suatu
juga pada migrasi atas inisiatif sendiri,
keadaan dan untuk menunjuk pada suatu
khususnya migrasi dari Jawa, Bali dan
proses. Akomodasi yang menunjuk pada
Lombok kedaerah pemukiman baru di luar
suatu
suatu
pulau-pulau tersebut. Transmigrasi yang
dalam
disponsori atau mendapat bantuan dari
interaksi antara orang perorangan atau
pemerintah dikenal dengan transmigrasi
kelompok-kelompok
umum, sedangkan transmigrasi yang tidak
keadaan,
keseimbangan
bearti
adanya
(equilibrium)
manusia
dalam
dikenakan
pada
migrasi
yang
5 RIAN FIRDAUS, NIM. E51111011 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Juenal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
disponsori atau tidak mendapat bantuan
C. METODE PENELITIAN
pemerintah biasanya disebut transmigrasi swakarsa atau transmigrasi spontan. Selain
Jenis
penelitian
dilakukan
jenis
penelitian
itu ada beragam bentuk khusus seperti
dengan
transmigrasi lokal. Transmigrasi lokal
deskriptif dengan metode kualitatif. Jenis
umumnya bearti pemindahan penduduk
penelitian deskriptif yaitu jenis penelitian
setempat ke suatu daerah pemukiman
yang bermaksud untuk mendeskrpsikan
transmigrasi.
atau
Selanjutnya,
pemaparan
tentang
masyarakat lokal/ setempat (community). Istilah
community
diterjemahkan
melukiskan,
bagaimana
prosesinteraksi yang terjadi di kehidupan masyarakat
Transmigrasi
dengan
masyarakat lokal di Desa Sungai Besar,
“masyarakat
Kecamatan
setempat”, yang menunjuk pada warga
Kabupaten
sebuah desa, kota, suku, atau bangsa.
kualitatif, peneliti sendiri atau dengan
Apabila anggota-anggota suatu kelompok,
bantuan
baik kelompok itu besar maupun kecil,
pengumpul
hidup bersama sedemikian rupa sehingga
menggunakan metode penelitian
merasakan bahwa kelompok tersebut dapat
meliputi
memenuhi kepentingan-kepentingan hidup
penelaahan dokumen.
yang
utama,
masyarakat
sebagai
dapat
menggunakan
ini
kelompok
tadi
setempat
disebut
(Soekanto,
2012:133).
Matan
Soemardjan
(dalam
Selatan,
Ketapang.Pada
orang
lain
utama
pengamatan,
Pada
penelitian
merupakan
data
alat
dengan yang
wawancara
penelitian
ini,
dan
penulis
melakukan beberapa hal sebagai bentuk langkah-langkah
Menurut
Hilir
dalam
penelitian.
Langkah-langkah tersebut meliputi sebagai
Soekanto, 2012:133) menyatakan bahwa
berikut:
masyarakat
1. Pengkajian atau penelitian kepustakaan
setempat
menunjuk
pada
bagian masyarakat yang bertempat tinggal
(berkaitan
dengan
teori-teori
di suatu wilayah (dalam arti geografis)
konsep, metode penelitian dan lain
dengan batas-batas tertentu dimana faktor
sebagainya).
utama yang menjadi dasar adalah interaksi
2. Mempersiapkan
surat-surat
dan
untuk
yang lebih besar diantara para anggotanya,
penelitian seperti surat tugas maupun
dibandingkan dengan penduduk diluar
surat izin yang terkait dengan instansi
batas wilayahnya.
serta
mempersiapkan
alat
yang
digunakan untuk penelitian dilapangan. 3. Penelitian lapangan
yang berkaitan 6
RIAN FIRDAUS, NIM. E51111011 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Juenal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dengan observasi/pengamatan langsung
dengan
dilapangan
penelitian
yang
dilakukan
untuk
mengamati
perilaku
yakni
objek
masyarakat
mengetahui fenomena-fenomena yang
transmigrasi dengan masyarakat lokal.
terjadi pada masyarakat yang ada
2. Wawancara. Penulis melakukan tanya
dilokasi penelitian.
jawab langsung dan terarah kepada
4. Melakukan pengolahan dan penyusunan
pihak-pihak yang berkaitan dengan
data yang diperoleh dari hasil survey
masalah ini, khususnya yang menjadi
maupun pengamatan dilapangan, serta
informan.
melakukan analisis data sesuai dengan
3. Dokumentasi.
pendekatan dan metodelogi penelitian. 5. Penyusunan berdasarkan
laporan data
didapat
di
lapangan. Pada
melakukan
pengumpulan data yang diperlukan
penelitian
yang
Penulis
melalui dokumentasi atau pengambilan gambar
menggunakan
kamera,
perekaman suara dan melihat catatan penelitian
melakukan penelitian
ini
penulis
mengenai masyarakat transmigrasi.
di Kabupatan
Teknik analisis data Menurut Miles
Ketapang, Kecamatan Matan Hilir Selatan
dan Huberman (1992:16) bahwa proses
tepatnya di Desa Sungai Besar.
yang dipergunakan dalam analisis data
Pada sebuah penelitian diperlukan
kualitatif ada tiga langkah yaitu: reduksi
subjek dan juga objek penelitian. Subjek
data, b. Display data, c. vertifikasi dan
dalam penelitian ini adalah informan
pengambilan kesimpulan.
(orang) yang merupakan sumber data utama
dan
dipilih
secara
Teknik pengujian keabsahan data,
purposive.
dilakukan dengan menggunakan teknik
Pemilihan informan ini didasarkan atas
triangulasi. Menurut Moleong (2006:178)
subjek yang menguasai permasalahan,
triangulasi adalah: teknik pemeriksaan data
memiliki data dan bersedia memberikan
yang memanfaatkan sesuatu yang lain
data. Sedangkan objek penelitian ini adalah
diluar data itu untuk keperluan pengecekan
hubungan atau interaksi sosial antara
atau sebagai pembanding terhadap data itu.
masyarakat
Teknik
transmigrasi
dengan
masyarakat lokal.
penelitian ini adalah: Pengamatan
yang
memanfaatkan
penggunaan sumber yaitu membandingkan
Teknik pengumpulan data dalam
1. Observasi.
penguji
dan mengecek balik terhadap data yang diperoleh.
(observasi)
yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah secara langsung oleh penulis 7 RIAN FIRDAUS, NIM. E51111011 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Juenal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
menghargai satu sama lainnya. Seperti
D. PEMBAHASAN
yang dikatakan oleh Ervan, transmigran Berdasarkan
hasil
wawancara
asal Kabupaten Cimahi, Jawa Barat.
penulis dengan informan yang dianggap
Berdasarkan
mampu memberikan informasi tentang
berinteraksi
bagaimana interaksi sosial yang terjadi
tergantung dari manusianya saja, kalau kita
antara masyarakat transmigrasi dengan
bisa aktif dalam beradaptasi maka akan
masyarakat lokal di desa Sungai Besar,
lebih dikenal masyarakat, kalau misalnya
Kecamatan
ada acara sering datang”.
Matan
Hilir
Selatan,
penjelasan dan
beliau
dalam
beradaptasi
“itu
Kabupaten Ketapang. Pembahasan tentang interaksi sosial antara
masyarakat transmigrasi dengan
masyarakat lokal di Desa Sungai Besar,
1. Kerja Sama (Cooperation) Menurut
Soekanto
(2012:107),
terlebih dahulu diawalidengan apa yang
kerjasama merupakan suatu usaha bersama
melatarbelakangi masyarakat transmigrasi
antara orang perorangan atau kelompok
(pendatang)
manusia
transmigrasi
mengikuti ini.
program
Berdasarkan
hasil
untuk
mencapai
suatu
bersama.
atau
beberapa
tujuan
Bentuk
wawancara yang dilakukan oleh penulis
kerjasama
berkembang
terhadap 13 orang (informan) masyarakat
digerakkan untuk mencapai suatu tujuan
pendatang yang sesuai dengan pertanyaan
bersama dan harus ada kesadaran bahwa
“ apa yang melatarbelakangi anda ikut
tujuan itu kemudian hari mempunyai
program transmigrasi ini”, mereka rata-rata
manfaat bagi semua.
mengatakan dan menjawab karena ingin
Berdasarkan
apabila
hasil
orang
wawancara
mengubah nasib, dan ingin mempunyai
penulis terkait dengan pertanyaan tentang
hidup yang lebih mapan di bandingkan
“bagaimana
dengan kehidupan di daerah asal mereka.
dilakukan
Selanjutnya,
dengan
kerjasama masyarakat
yang local”,
dengan
dengan informan yakni Priyo, transmigran
pertanyaan tentang “apakah ada kendala
asal Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
terkait dengan proses beradaptasi maupun
Beliau mengatakan “ untuk kerjasama itu
berinteraksi dengan masyarakat lokal”,
terbentuk atas dasar kepentingan bersama,
mereka seluruhnya menjawab tidak ada
misalkan seperti gotong royong dalam
masalah atau kendala tentang hal tersebut.
proses pembersihan parit, saluran air,
Segalanya
dan
memperbaiki jalan dan lain sebagainya.
dan
Selain itu, tidak hanya dalam urusan
meraka
berjalan saling
sesuai
proses
dengan
baik
menghormati
8 RIAN FIRDAUS, NIM. E51111011 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Juenal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
kebersihan saja, menurut beliau kalau ada
mengatakan “ setiap hari jum’at siang
proyek pekerjaan, istilahnya bulan proyek
sekitar jam 13.30 wib, diadakan kegiatan
yang berkaitan dengan urusan ekonomi
rutinan takliman atau kelompok pengajian
seperti membuat parit biasanya dia juga
yang beragendakan pembacaan istigosah,
terlibat
dengan
siraman rohani, tahlilan bahkan yasinan
sistem
dengan sistem arisan. Anggotanya bukan
borongan”. Lain halnya dengan informan
hanya masyarakat pendatang saja, namun
yakni
masyarakat lokal juga terlibat. Lanjutnya,
yang
masyarakat
bekerjasama
setempat
Ervan,
dengan
beliau
menjelaskan
bahwa“apabila musim panen pertanian
kata beliau anggotanya sekitar 40 orang”.
seperti padi, warga setempat memerlukan
Melihat
kecendrungan
sikap
jasa mereka untuk memanen hasil padi
simpatik dari masyarakat setempat, ini
dengan sistem bagi hasil, istilahnya 3
membuktikan bahwa kerjamasama yang
karung padi untuk tuan lahan pertanian dan
terjalin antara masayrakat lokal dengan
1
juga
masyrakat transmigrasi berjalan dengan
sebaliknya, dalam hal membangun rumah
baik dan hal ini lah yang membuat orang
atau warung, kebetulan beliau mempunyai
pendatang dapat diterima dan diakui oleh
warung
Ervan
masayrakat lokal. Hal itu sesuai dengan
memerlukan tenaga ahli dalam membuat
pertanyaan mengenai “bagaimana sikap
bangunan tersebut dan itu menggunakan
masyarakat terhadap kedatangan anda”,
jasa tukang bangunan yakni masyarakat
dan semua informan menjawab sikap
lokal”.
masyarakat setempat sangat ramah dan
karung
untuk
pribadi.
kecil-kecilan,
Dan
biasanya
Kemudian, bentuk dari partisipasi
baik.
masyarakat itu terlihat dari aktifitas rutinan
Selain kerja sama, juga terdapat
yang diadakan oleh para kaum hawa atau
proses asimilisi. Menurut Gillin dan Gillin
ibu-ibu
(dalam
yang
transmigrasi.
tinggal Selain
di
pemukiman
mendirikan
Soekanto,
2014:73),
proses
suatu
asimilasi ditandai dengan adanya usaha-
kelompok pengajian atau majelis takliman
usaha mengurangi perbedaan-perbedaan
di pemukiman transmigrasi, mereka juga
yang terdapat antara orang-perorangan atau
ada yang ikut gabung dengan beberapa
kelompok-kelompok manusia dan juga
majelis takliman yang diadakan oleh warga
meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi
setempat. Berdasarkan penjelasan dari
kesatuan tindak, sikap dan proses-proses
Jubaedah,
mental
transmigran
asalKabupaten
dengan
memperhatikan
Cimahi, Jawa Barat, yang merupakan ketua
kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan
kelompok pengajian Al-Hidayah beliau
bersama. Apabila orang-orang melakukan 9
RIAN FIRDAUS, NIM. E51111011 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Juenal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
asimilasi kedalam suatu kelompok manusia
norma-norma yang berlaku di lingkungan
atau masyarakat, maka ia tidak lagi
masing-masing. Pada akhirnya kedua tata
membedakan dirinya dengan kelompok
nilai yang datang dari daerah yang
tersebutyang
berlainan
mengakibatkan
bahwa
mereka dianggap sebagai orang asing.
terkait
erat
akan
berintegrasi.
Semakin hari dari satu generasi ke generasi
Dari penjelasan diatas, jelas bahwa asimilasi
tersebut,
berikutnya akan semakin kuat.
dengan
Berdasarkan
jawaban
yang
pengembangan sikap-sikap dan cita-cita
diberikan informan terlihat bahwa proses
yang sama. Terkait dengan proses asimilasi
asimiliasi antara masyarakat transmigrasi
antara
dan
dengan masyarakat lokal tidak menemui
meskipun
hambatan yang bearti. Bahkan ditandai
keberadaan tempat pemukiman mereka
dengan adanya proses amalgamasi atau
yang
pemukiman
perkawinan campuran diantara kedua belah
masyarakat setempat, namun perbedaan
pihak. Hal ini sesuai dengan pertanyaan
menjadi tidak kelihatan apabila ada suatu
penelitian tentang “apakah pernah terjadi
kegiatan keagamaan yang diadakan oleh
pernikahan
masyarakat setempat maupun masyarakat
transmigrasi dengan masyarakat lokal”.
masyarakat
masyarakat
sedikit
Transmigrasi
setempat,
jauh
dari
transmigrasi,
mereka
berpartisipasi.
Ini
akan
anatara
masyarakat
saling
Dengan demikian, kerjasama dalam
bahwa
proses interaksi sosial dengan masyarakat
mereka yang mayoritas Muslim di ikat
lokal tidak menemui hambatan. Bahkan
oleh qaidah-qaidah Islam. Karena memiliki
berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
qaidah yang sama, maka dalam proses
Sebagaimana diketahui bahwa, di dalam
perkawinan antar suku yang berbeda tidak
pergaulan sehari-hari seorang individu
akan menemui hambatan. Seperti yang
tentunya memerlukan individu lainnya. Hal
dikemukan oleh informan yakni Yanto,
ini berkaitan dengan kebutuhan hidup yang
Transmigran asal Kab. Cimahi, Jawa
harus dipenuhi oleh individu tadi bahkan
Barat. Beliau menjelaskan bahwa “di
juga dapat ditemukan dengan adanya
pemukiman trasmigrasi ini sudah ada
perkawinan
perkawinan silang (amalgamasi), antara
Dengan terjalinnya suatu hubungan yang
orang Jawa dengan orang lokal, orang
harmonis antar masyarakat, maka segala
Jawa dengan orang Dayak”.
persoalan
menandakan
Dalam proses ini secara tidak disadari
oleh
kedua
belah
campuran
dan
(amalgamasi).
perselisihan
antar
masyarakat dapat segera diatasi, hal ini
pihak,
senada
diperkenalkan dengan adat istiadat, serta
tentang
dengan
pertanyaan
“bagaimana
penelitian
hubungan
anda 10
RIAN FIRDAUS, NIM. E51111011 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Juenal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dengan masayrakat lokal selama ini”, dan
dari
masyarakat
pendatang
maupun
seluruh informan menjawab hubungan
masyarakat lokal bersaing mendapatkan
mereka dengan masyarakat lokal terjalin
gelar sebagai transmigrasi teladan. Dalam
dengan baik.
proses pemilihan atau penentuan siapa yang berhak mendapatkan gelar sebagai transmigrasi teladan itu dilakukan dengan
2 Persaingan (Competition) Gillin dan Gillin (dalam Soekanto, 2012:83)
yang
dimaksud
dengan
cara menilai dari aspek lingkungan tempat tinggal, aktif dalam bermasyarakat, tingkat
persaingan (competition) merupakan suatu
kemapanan,
proses sosial di mana individu atau
tingkat intelektual yang baik. Dalam hal
kelompok manusia yang bersaing saling
ini, Instansi terkait seperti Dinas Sosial
mencari keuntungan
Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang
melalui bidang-
sampai
merupakan
tertentu menjadi pusat perhatian umum
memilih siapa yang berhak mendapatkan
(baik perseorangan maupun kelompok
gelar tersebut dan bagi pemenangnya akan
manusia) dengan cara menarik perhatian
dikirim ketingkat Provinsi sebagai peserta
publik
yang nantinya mengikuti berbagai kegiatan
prasangka
dengan
yang
telah
mempertajam ada
tanpa
mempergunakan ancaman atau kekerasan. Pemukiman
transmigrasi
juga
seperti
yang
memiliki
bidang kehidupan yang pada suatu masa
atau
tim
dengan
ditunjuk
pelatihan
untuk
kewirusahaan,
keterampilan dan lain sebagainya yang didampingi oleh instansi terkait.
terdapat persaingan. Persaingan yang ada antara masyarakat transmigrasi maupun
3. Pertikaian (Conflict)
masyarakat lokal itu terjadi karena adanya
Menurut
pencapaian status sosial
atau bentuk
menyatakan
penghargaan bagi mereka yang tinggal di
pertikaian
pemukiman
proses
Berdasarkan
transmigrasi hasil
tersebut..
wawancara
penulis
bahwa (conflict)
sosial
kelompok
Soekanto
pertentangan merupakan
dimana
berusaha
(2012:91)
individu
untuk
dan suatu atau
memenuhi
dengan salah seorang transmigran asal
tujuannya dengan jalan menentang pihak
Jawa
lawan yang disertai dengan ancaman
Barat,
yakni
Cucon,
mengenai
persaingan. Beliau menjelaskan, bahwa
dan/atau kekerasan.
bentuk persaingan yang ada di pemukiman
Tidak dapat dipungkiri, dimana ada
ini adalah seperti istilahnya transmigrasi
kehidupan
teladan
maupun pertikaian pasti ada baik itu masih
maksudnya
orang-orang
yang
tinggal di pemukiman transmigrasi baik itu
dalam
bermasyarakat,
keadaan
yang
perselisihan
stabil
maupun 11
RIAN FIRDAUS, NIM. E51111011 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Juenal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
keadaan yang diluar batas. Berdasarkan
secara individu maupun kelompok. Ada
hasil
dengan
individu maupun kelompok yang merasa
transmigrasi(pendatang)
menganggap bahwa mereka lebih baik
wawancara
masyarakat mengenai
penulis
pertikaian
tersebut
bahwa
dibandingkan dengan individu ataupun
pertikaian ataupun konflik memang sangat
kelompok
dihindari
pendatang,
dibiarkan terus tumbuh akan menjadi
dikarenakan mereka sebagai masyarakat
benih-benih perselisihan atau konflik. Bisa
yang baru dan tidak mau membuat
jadi awalnya hanya konflik antar individu
keributan di wilayah orang lain dan
dari dua kelompok yang berbeda namun
meskipun ada itu hanya masalah kecil atau
hal itu bisa meluas menjadi konflik antar
masalah kesalahpahaman saja yang dapat
kelompok yang satu dengan yang lainnya.
diselesaikan
Jika hal itu terjadi, maka pertikaian dan
oleh
masyarakat
bersama-sama
secara
bermusyawarah dan kekeluargaan.
lainnya.
Perasaan
ini
jika
pertentangan harus segera dihentikan untuk mencapai suatu tujuan bersama yang lebih baik. Terkait dengan hal tersebut, seluruh
4.Akomodasi (Accomodation) Menurut
Kimball
Young
dan
informan menjawab sejauh ini perbedaan
Raymond W. Mack (dalam Soekanto,
antara
2014:68) Istilah akomodasi dipergunakan
(transmigrasi) dengan masyarakat lokal
dalam dua arti, yaitu untuk menunjuk suatu
tidak sampai pada mengarah kepada
keadaan dan untuk menunjuk pada suatu
persaingan
proses. Akomodasi yang menunjuk pada
sampai pecah pertikaian. Meskipun terlihat
suatu
suatu
demikian, namun perselisihan juga tetap
dalam
ada, maka kedua belah pihak akan memilih
interaksi antara orang perorangan atau
jalan untuk berkompromi ataupun dengan
kelompok-kelompok
dalam
jalan bermusyawarah, setidaknya begitulah
kaitannnya dengan norma-normas sosial
jawaban dari masyarakat transmigrasi.
dan nilai-nilai sosial yang berlaku didalam
Pernah
masyarakat.
antara
keadaan,
keseimbangan
bearti
adanya
(equilibrium)
manusia
Sebagai
suatu
proses,
masyarakat
yang tidak sehat, apalagi
terjadi
suatu
orang
akomodasi menunjuk pada usaha-usaha
orangtransmigrasi
manusia
untuk
pertentangan
yaitu
pendatang
kesalahpahaman lokal
dengan (pendatang).
meredakan
suatu
Berdasarkan penuturan dari salah satu
usaha-usaha
untuk
informan
mencapai kestabilan. Perbedaan kerap kali muncul dan memicu perasaan egois yang berlebihan
bahwa
di
pemukiman
transmigrasi
tersebut
pernah
terjadi
perselisihan,
yakni
terjadi
fitnah
perselingkuhan yang menjadi korbanya 12
RIAN FIRDAUS, NIM. E51111011 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Juenal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
adalah masyarakat transmigrasi. Namun,
atau masalah yang dihadapi oleh anda
berkat bermusyawarah dan didampingi
dengan masyarakat lokal, dan bagaimana
oleh Kepala Desa Sungai Besar maka
anda menyikapi atau mengatasi apabila
perkara itupun dapat diselesaikan.
terjadi suatu permasalahan”.
Selain masalah diatas, berdasarkan
Terkait dengan hal diatas, baik
hasil wawancara penulis dengan tokoh
dalam
masyarakat
sekitar
bermusyawarah, maupun dalam aktivitas
pemukiman transmigrasi yaitu Rosdadi.
sehari-hari, tidak ada hambatan bagi
Menurut penjelasan beliau bahwa pernah
mereka
dalam
menjalin
komunikasi.
terjadi
milik
Karena
selama
ini
dari
yang
pendatang maupun penduduk setempat
untuk usaha pertanian
menggunakan bahasa Indonesia sebagai
maupun perkebunan dimana ada oknum
bahasa persatuan dan pemersatu. Meskipun
masyarakat setempat yang mematok dan
demikian tidak dapat dipungkiri bahwa
menghalangi proses pembukaan lahan
bahasa daerah juga sering digunakan oleh
yang
masyarakat
kedua belah pihak. Karena itulah, bahasa
transmigrasi tersebut, sehingga masyarakat
sebagai sarana dalam berkomunikasi bukan
yang ingin berkebun menjadi terhalang
hambatan
dikarenakan
seharusnya
mereka sehari-hari. Jadi komunikasi antara
menjadi hak mereka masih disengketakan
kedua belah pihak berjalan dengan baik.
oleh oknum masyarakat setempat. Namun,
Setidaknya hal ini senada dengan jawaban
pada kenyataan dan fakta di lapangan
informan mengenai pertanyaan tentang
didalam
“dalam
yang
kasus
tinggal
sengketa
masyarakat
di
lahan
transmigrasi
diperuntukan
dialokasikan
lahan
untuk
yang
pemetaan
pemukiman
proses
interaksi,
dalam
baik
adaptasi,
melakukan
berkomunikasi,
orang
aktivitas
apakah
anda
transmigrasi itu memang benar bahwa
merasa kesulitan dala melakukan aktifitas
lahan yang menjadi sengketa tersebut
sehari-hari”
memang
lahan
milik
masyarakat
Dengan
demikian
dari
jawaban
transmigrasi. Kemudian, lanjut beliau,
seluruh informan bisa ditarik kesimpulan
persoalan
bahwa proses akomodasi dalam interaksi
kepada
tersebut Kepala
sudah Desa,
diserahkan KUPT
dan
sosial antara masyarakat Transmigrasi
DISNAKERTRANS, dan tidak sampai
dengan masyarakat lokal di Desa Sungai
menimbulkan bentrokan, dan keadaan
Besar berjalan dengan baik.
sekarang masih damai-damai saja. Hal ini sejalan
dengan
pertanyaan
penelitian
tentang “sejauh ini apakah ada persoalan 13 RIAN FIRDAUS, NIM. E51111011 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Juenal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
3. Terkait
E. KESIMPULAN DAN SARAN
dengan
masalah
pertikaian
ataupun konflik, menunjukan bahwa di dalam suatu hubungan sosial maupun
a) Kesimpulan Dari hasil penelitian ini dapat
kehidupan sosial bermasyarakat tidak
ditarik beberapa kesimpulan mengenai
dapat dipungkiri bahwa pertiakaian
interaksi
antara
ataupun konflik pasti ada baik itu masih
dengan
dalam keadaan stabil maupun sudah
masyarakat lokal di Desa Sungai Besar,
diluar batas. Adapun pertikaian ataupun
Kecamatan
Selatan,
konflik yang terjadi antara masyarakat
Kabupaten Ketapang, terjadi karena kedua
transmigrasi dengan masyarakat lokal
belah pihak merasa saling membutuhkan
pada umumnya hanya terjadi karena ada
antara satu dengan yang lainnya. Sehingga
kesalahpahaman diantara kedua belah
proses interaksi sosial yang terjadi tidak
pihak dan tidak sampai menimbulkan
mengalami kendala yang berarti.
perpecahan diantara kedua kelompok
1. Terkait dengan proses kerja sama,
masyarakat tersebut.
sosial
masyarakat
yang
terjadi
Transmigrasi
Matan
bahwa bentuk terbentuk
Hilir
kerja sama yang antara
4. Terkait dengan proses akomodasi atau
masyarakat
usaha-usaha untuk mengatasi pertikaian
transmigrasi dengan masyarakat lokal
maupun konflik, sebagai masyarakat
karena adanya kepentingan dan tujuan
transmigrasi (pendatang) apabila terjadi
yang sama. Hal ini ditunjukan dengan
pertikaian,
dalam
adanya
pertikaian
tersebut
gotong
royong,
kelompok
menyelesaikan mereka
akan
majelis taklim, kerja sama proyek dan
menempuh jalan musyawarah ataupun
lain sebagainya.
dengan cara mediasi yakni melibatkan
2. Terkait dengan proses persaingan yang
pihak-pihak yang dianggap mampu
terjadi antara masyarakat transmigrasi
mengatasi masalah yang ada seperti
dengan masyarakat lokal menunjukan
tokoh masyarakat maupun Kepala Desa.
bahwa dalam kehidupan bermasyarakat terdapat
suatu
diatas
menunjukan
untuk
bahwa proses interaksi sosial maupun
memperoleh status sosial atau suatu
hubungan sosial yang terjadidi dalam
penghargaan bagi masyarakat yang
kehidupan
bermasyarakat
antara
tinggal
masyarakat
transmigrasi
dengan
di
persaingan
Kesimpulan
pemukiman
transmigrasi
tersebut yakni sebagai transmigrasi
masyarakat lokal pada umumnya dan pada
teladan.
kenyataan di lapangan berjalan dengan baik, meskipun tidak dapat dipungkiri 14
RIAN FIRDAUS, NIM. E51111011 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Juenal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
bahwa setiap ada kehidupan bermasyarakat
dapat
pasti ada pertikaian ataupun konflik.
kerukunan
Namun,
pertikaian
masyarakattransmigrasi (pendatang) dan
saling
masyarakat lokal yang ada di Desa
untuk
tersebut,
menyikapi
mereka
bermusyawarah pihak-pihak
akan
dan
akan
terkait
melibatkan
seperti
dijaga
demi
terciptanya antara
Sungai Besar.
tokoh
masyarakat maupun instansi-instansi yang berhubungan dengan masalah tersebut.
F. REFERENSI
b) Saran
Moleong, LexyJ. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Berdasarkan
hasil
analisis
dan
pembahasan serta kesimpulan yang telah dikemukakan penulis diatas, ada beberapa saran penulis sebagai masukan yakni sebagai berikut: 1. Demi menjaga kerukunan hidup antar sesama warga di Desa Sungai Besar, hendaknya
baik
transmigrasi
itu
Miles, Mattew B, dan Huberman A.michael. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta : Universitas Indonesia (UI Press). Ritzer, George. (1985). Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: CV. Rajawali.
masyarakat
(pendatang)
maupun
Rusli, Said. (2012). Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta : LP3ES.
masyarakat lokal semakin mempererat persatuan dan kesatuan. Dalam hal ini sebisa mungkin meminimalisir potensi konflik yang mungkin bisa terjadi kapan saja. 2. Apabila
terjadi
pertikaian
ataupun
konflik dikemudian hari, sebaiknya jalan untuk menyelesaikan pertikaian
Soekanto, Soerjono. (2012). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Soekanto, Soerjono, dan Sulistyoati, Budi. (2014). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Wulansari, D.(2009). Sosiologi Konsep & Teori. Bandung: PT. Refika Aditama. Skripsi.
tersebut harus dengan bermusyawarah ataupun dengan cara mediasi yang melibatkan tokoh masyarakat maupun pihak instansi. 3. Proses interaksi Sosial, baik itu dalam bentuk
kerjasama,
Rhidowi, M. (2011). Interaksi Sosial Mahasiswa Putra Kayong II Dengan Warga Masyarakat Kelurahan Bansir Laut Kecamatan Pontianak Tenggara. Skripsi. Skripsi: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura.
asimilisai,
persaingan, serta akomodasi sejatinya 15 RIAN FIRDAUS, NIM. E51111011 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN