Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
DAMPAK SOSIAL MEDIA TERHADAP POLA INTERAKSI REMAJA DENGAN ORANG TUA ( Studi Kasus Pada Remaja di Kota Nanga Pinoh Kabupaten Melawi Kecamatan Nanga Pinoh Provinsi Kalimantan Barat) Oleh KRISTIANA NIM. E51112024 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2016 Email:
[email protected]
Abstrak Penulisan Skripsi ini dimaksudkan pertama, untuk mengidentifikasi dampak sosial media terhadap penyebab berkurangnya interaksi antara remaja dengan orang tua di Kota Nanga Pinoh. Kedua, untuk menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi dampak penggunaan sosial media pada remaja Nanga Pinoh. Ketiga, untuk menganalisis dampak penggunaan sosial media pada remaja terhadap pola interaksi remaja dengan orang tua di Kota Nanga Pinoh. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan analisis kualitatif. Melalui penulisan Skripsi ini juga di maksudkan, agar remaja selaku pengguna sosial media dapat memfilter dampak dari penggunaan sosial media sebagai alat komunikasi yang digunakan remaja dalam kehidupan sehari-hari remaja. Keluarga merupakan aspek pertama yang dikenal oleh remaja dalam perkembangan psikologisnya sehingga sebaiknya orang tua sebagai akar dari keharmonisan dalam keluarga harus mampu menanamkan moral dan etika kepada anaknya untuk mampu menjadi contoh bagi remaja dalam menunjukan sikap dan tindakannya ketika berprilaku kepada orang lain. Selain itu dalam berprilaku di setiap keseharian remaja bisa membatasi dirinya dalam kemajuan era globalisasi dan modernisasi yang menuntut setiap orang untuk mampu berkontribusi dalam kemajuan teknologi komunikasi dan informasi. Karena pada dasar remaja bukan hanya membutuhkan kecukupan terpenuhnya kebutuhan materi namun remaja juga membutuhkan kebutuhan psikisnya, kasih sayang dari orang tua, kepedulian serta perhatian yang lebih diberikan oleh orang tua adalah syarat yang bisa membentuk karakter dari remaja tersebut. Kata-kata Kunci: Dampak, Sosial Media, Remaja, Orang Tua
IMPACT OF SOCIAL MEDIA ON THE PATTERN OF ADOLESCENT INTERACTION WITH PARENTS (A Case Study of Youth in the City Pinoh Nanga Nanga Pinoh Melawi District of West Kalimantan Province) Abstract Thesis Writing is intended first, to identify the impact of social media on the causes of the reduced interaction between teens with parents in the city of Nanga Pinoh. Second, to analyze the factors that influence the impact of the use of social media in teenagers Nanga Pinoh. Third, to analyze the impact of using social media in teenagers on the pattern of adolescent interaction with parents in the city of Nanga Pinoh. This research was descriptive qualitative analysis. Through the writing of this thesis also mean, for teens as social media users can filter the impact of the use of social media as a communication tool used adolescents in the daily life of a teenager. The family is the first aspect which is known by teenagers in the psychological development so that a parent as the root of the harmony in the family should be able to instill morals and ethics to their children to be able to be an example for young people in their attitudes and actions indicate when to behave to others. In addition to daily behave in any teenager could confine himself in the progress of the era of globalization and modernization which requires every person to be able to contribute to the advancement of information and communication technology.
1 KRISTIANA, NIM. E51112024 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Because on the basis of teens not only requires the adequacy Unfulfilled material needs but teenagers also need psychological needs, affection from parents, care and attention given by parents is a condition that can shape the character of the youth. Keywords: Impact, Social Media, Youth, Parents.
Kontak sosial dalam pengertian sosiologis,
A. PENDAHULUAN
kontak merupakan gejala sosial, di mana Sosial Media adalah sebuah media
orang dapat mengadakan hubungan dengan
online , dengan para penggunanya bisa
pihak lain tanpa mengadakan sentuhan
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan
fisik, misalnya berbicara dengan orang lain
menciptakan isi meliputi blog, jejaring
melalui telepon, surat, dan sebagainya.
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog,
Jadi,
wiki, dan jejaring sosial merupakan bentuk
individu atau kelompok dalam bentuk
media sosial yang paling umum digunakan
isyarat yang memiliki makna bagi si
oleh masyarakat diseluruh dunia. ( Kaplan
pelaku dan si penerima, dan si penerima
dkk,2002) mendefinisikan media sosial
membalas
sebagai
Sedangkan komunikasi dapat diwujudkan
“
sebuah
kelompok
aplikasi
kontak
sosial
aksi
merupakan
itu
reaksi.
berbaris internet yang membangun diatas
dengan
dasar ideologi dan teknologi.
ataupun perasaan. Selanjutnya, dari sini
Interaksi
sosial
gerakgerik
fisik,
proses
timbul sikap dan ungkapan perasaan,
dimana antara individu dengan individu,
seperti senang, ragu, takut, atau menolak,
individu dengan kelompok, atau kelompok
bersahabat,
dan
dengan
merupakan
reaksi
kelompok
adalah
pembicaraan
dengan
aksi
berhubungan
satu
sebagainya
yang
atas
yang
pesan
dengan yang lainnya. Ketika berinteraksi,
diterima. Saat ada aksi dan reaksi itulah
seseorang
terjadi
atau
kelompok
sebenarnya
komunikasi.
Jadi,
komunikasi
tengah berusaha atau belajar bagaimana
adalah tindakan seseorang menyampaikan
memahami tindakan sosial orang atau
pesan terhadap orang lain dan orang lain
kelompok lainnya. Sebuah interaksi sosial
itu memberi tafsiran atas sinyal tersebut
akan kacau bilamana antara pihak-pihak
serta mewujudkannya dalam perilaku.
yang berinteraksi tidak saling memahami
Remaja
merupakan
kelompok
motivasi dan makna tindakan sosial yang
manusia yang penuh potensi yang perlu di
mereka lakukan.
manfaatkan.
Syarat interaksi sosial ada dua yaitu: kontak sosial dan komunikasi.
remaja
Secara
adalah
usia
psikologis, dimana
masa
individu
berinteraksi dengan masyarakat dewasa, 2
KRISTIANA, NIM. E51112024 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
usia dimana anak tidak lagi merasa di
menyesuaikan
bawah tingkat orang-orang yang lebih tua
ketegangan-ketegangan.
melainkan berada dalam tingkat yang sama
b) Asimilasi
( Hurlock, 1980). Respon kaum remaja
untuk
Asimilasi
adalah
pembauran
kebudayaan
penggunaan sosial media cukup tinggi.
hilangnya
Walaupun belum tentu penggunaan sosial
masing-masing,
media tersebut dimanfaatkan seluruhnya
kebudayaan baru. Asimilasi merupakan
secara optimal dalam kehidupan sehari-
salah satu bentuk hubungan sosial yang
hari remaja.
bersifat asosiatif. Asimilasi timbul ketika
ciri
disertai
dua
terhadap hal-hal baru seperti kecanduan
ada
yang
mengatasi
khas
kebudayaan
sehingga.
kelompok
dengan asli
membentuk
masyarakat
yang
mempunyai latar belakang budaya yang berbeda saling bergaul. Pergaulan kedua
B. TINJAUAN PUSTAKA
kelompok masyarakat yang berbeda itu terjadi
1. Interaksi Menurut Gilin dan gilin (Soekanto, 1990:
77)
pernah
secara
intensif
(terus-menerus)
dalam waktu yang lama.
mengadakan
c) Akulturasi
penggolongan yang lebih luas lagi. Menurut
Pada saat melakukan hubungan sosial
mereka, ada dua macam proses sosial yang
antara individu satu dengan lain atau antara
timbul sebagai akibat adanya interaksi
kelompok dengan kelompok lain, masing-
sosial, yaitu:
masing
1.
pihak
tanpa
sadar
saling
Proses yang asosiatif ( processes of
memahami dan menyerap unsur-unsur
association) yang terbagi kedalam
kebudayaan yang mereka miliki. Ketika
tiga bentuk khusus lagi, yakni
itulah terjadi suatu proses akulturasi.
akomodasi,
2. Proses yang disosiatif (processes of
asimilasi,
dan
akulturasi. a) Akomodasi Menurut Gilin dan Gilin (Yanto, 2010) akomodasi adalah suatu proses
dissociation)yang
mencakup
persaingan, persaingan yang meliputi kontravensi, dan pertentangan
atau
pertikaian (conflict).
dalam hubungan-hubungan sosial yang
a) Persaingan (competition)
dilakukan oleh manusia yang mengarah
Persaingan adalah suatu hubungan
kepada adaptasi sehingga antar individu
sosial yang dilakukan oleh manusia, di
atau kelompok terjadi hubungan saling
mana individu-individu atau kelompokkelompok
manusia
saling
mencari 3
KRISTIANA, NIM. E51112024 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
keuntungan berbagai
atau
kemenangan
dalam
penulis, menggunakan teknik analisis data
kehidupan
secara
kualitatif.
bidang
kompetitif atau bersaing, tanpa kekerasan
2. Lokasi Penelitian
atau ancaman (Yanto, 2010).
Lokasi
b) Kontravensi Kontravensi
atau
tempat
dimana
penelitian ini akan dilaksanakan yaitu di hakikatnya
Nanga Pinoh. Alasan memilih lokasi
merupakan suatu bentuk proses sosial yang
penelitian tersebut karena adanya dampak
berada antara persaingan dan pertentangan
penggunaan sosial media terhadap pola
atau pertikaian. Kontravensi adalah suatu
interaksi remaja dengan orang tua di Kota
bentuk hubungan sosial yang posisinya
Nanga Pinoh. Waktu penelitian yaitu mulai
berada
pada tanggal 19 Januari 2016-9 Februari
di
pada
antar
persaingan
dan
pertentangan (konflik).
2016.
c) Pertentangan
3.Subjek
Pertentangan atau konflik adalah
Penelitian
Dan
Objek
Penelitian
sebuah bentuk proses sosial yang terjadi di
Subjek dalam penelitian ini diambil
antara individu atau antar kelompok yang
secara
merupakan akibat dari adanya perbedaan
mengetahui informasi yang di butuhkan
paham atau kepentingan, sehingga dapat
mengenai penelitian yang penulis lakukan
menimbulkan kesenjangan (gap) yang
yakni informan yang dapat memberikan
dapat mengganggu hubunga sosial antara
informasi tentang dampak penggunaan
pihak-pihak
ataupun
sosial media terhadap pola interaksi remaja
kelompok yang sedang bertikai (Yanto,
dengan orang tua di Nanga Pinoh. Dalam
2010).
penelitian ini, subjek atau informan yang
baik
individu
purposive
samplinguntuk
dianggap dapat menjadi sumber informasi yang C. METODELOGI PENELITIAN
dibutuhkan
dokumentasi, langsung
dan
data-data,
informasi
melalui
wawancara
secara dan
pengamatan. Dengan demikian informan
1. Jenis Penelitian Jenis
berupa
penelitian
deskriftif,
dengan
kualitatif.
Pemilihan
ini
metode jenis
adalah
pendekatan penelitian
yang ditentukan
yaitu:
Remaja
yang
bertempat tinggal di Nanga Pinoh ( sebanyak 5 orang )
kualitatif oleh penulis disebabkan dalam
Jadi, jumlah keseluruhan informasi dalam
proses pengumpulan dan analisis data
penelitian ini sebanyak 5 orang, menjadi 4
KRISTIANA, NIM. E51112024 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
informan
kunci
akan
memberikan
informasi yang dibutuhkan. Adapun objek pada penelitian ini
masalah
ini,
khususnya
menjadi
informan.
yang
Wawancara
mendalam yang dilakukan dipandu
adalah dampak penggunaan sosial media
pedoman
terhadap pola interaksi remaja dengan
memperoleh data yang valid dalam
orang tua di Nanga Pinoh Kabupaten
penelitian. Kegiatan wawancara ini
Melawi Kecamatan Nanga Pinoh Provinsi
dilakukan pada saat penelitian yaitu
Kalimantan Barat.
dengan
4. Teknik Pengumpulan Data
pertanyaan yang menyangkut fokus
Data dapat dibagi atas 2 (dua) kelompok yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data
wawancara
mengajukan
3) Dokumentasi Penulis dokumentasi
data
diperoleh
merupakan
dari
buku,
sejumlah
penelitian.
yang diperoleh dari lapangan, sedangkan sekunder
guna
memperoleh dengan
cara
data
yang
mengumpulkan data-data yang ada
jurnal,
studi
di lokasi penelitian, yang dapat
kepustakaan dan lain-lain. Data primer
digunakan
diperoleh
dan
menganalisis
wawancara mendalam. Adapun teknik
Dokumentasi
pengumpulan data dalam penelitian ini
untuk memperoleh data dengan
adalah:
cara mengambil atau mengutip
melalui
observasi
1) Observasi
adalah
membantu penelitian.
ini
dipergunakan
dokumentasi atau catatan yang
Pengamatan dilakukan
untuk
dalam
secara
yang penelitian
langsung
akan
sudah ada berupa data monografi
ini
kecamatan yang disimpan oleh
oleh
kantor camat dan digunakan untuk
peneliti dengan mengamati remaja
membantu
di Nanga Pinoh. Dan Mencatat
agar penulis dapat menggunakan
fenomena-fenomena yang relevan
sebagai bahan untuk membantu
dan sesuai dengan permasalahan
menganalisis
penelitian
lokasi penelitian. Dokumentasi data
sebagai
data
yang
diperlukan dalam penelitian. 2) Wawancara Penulis melakukan tanya
mengumpulkan
gambaran
data
umum
yang lain berupa dokumen (foto). Penggunaan foto sebagai pelengkap
data-data melalui
yang
jawab langsung dan terarah kepada
diperoleh
observasi,
pihak-pihak yang berkaitan dengan
wawancara, dan sumber tertulis 5
KRISTIANA, NIM. E51112024 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
lainnya dan dimaksud kan untuk
serupa seperti instagram,line,dan BBM(
mengabadikan peristiwa- peristiwa
Black Berry Massengers ).
yang terjadi di lapangan yang terkait dengan penelitian..
Sosial Media dapat di maknai sebagai alat penghubung modern yang dapat menghubungkan antar individu di
5. Alat Pengumpulan Data Sebagai alat bantu dalam penelitian
berbagai
belahan
meskipun
memiliki
segelintir
seperti : perekam/recorder, Hand Phone
jejaring
(HP)
pengaruh positif terhadap kelakuan
dan
alat-alat
lainnya
dengan
persetujuan dari informan terlebih dahulu.
sosial
dunia,
individu/seseorang, namun perlu di ingat,
jejaring
sosial
ternyata
mempunyai lebih banyak sisi/pengaruh D. HASIL
PENELITIAN
DAN
negatifnya terhadap seseorang, hingga dapat
PEMBAHASAN
mempengaruhi
seseorang
bertingkah di luar batasan orang normal, 1. Identitas dan Deskripsi Informan Informan banyak digunakan dalam penelitian
kulitatif.
Informan
seperi pamer perjalanan wisata, pamer kecepatan
speedometer,
makanan,
hingga
memotret
menyebabkan
merupakan seseorang yang memberikan
“Dehumanisasi”/ seseorang lebih peduli
informasi kepada orang lain yang
pada dunia maya di internet daripada
membutuhkan
lingkungan nyata di sekitarnya, pada
informasi
tersebut.
Dengan demikian informan dapat juga
seseorang
disebut sebagai responden. Informan
negatifnya.
banyak digunakan dalam penelitian kualitatif.
yang
terkena
dampak
Pencegahan pengaruh negatif dari jejaring sosial dapat di lakukan
2. Dampak Penggunaan Sosial Media
mulai
dari
orang-orang
terdekat
Terhadap Pola Interaksi Remaja
individu tersebut, seperti Orangtua,
Dengan Orang Tua di Nanga Pinoh.
teman,
Berdasarkan pengamatan peneliti mayoritas
remaja
menggunakan
sosial
dan
manusia
saudara,
yang
dan
beretika
sebagai
seharusnya
Nanga
Pinoh
sebagai pengguna mampu memfilter
media.
Sosial
penggunaan
dari
sosial
media.
media yang digunakan oleh remaja
Menjadikan sosial media sebagai media
Nanga
yang
Pinoh
rata-rata
memiliki
kesamaan. Dari kelima remaja yang
bermanfaat
untuk
membantu
kehidupan manusia bukan menjadikan
peneliti teliti memiliki aplikasi yang 6 KRISTIANA, NIM. E51112024 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
sosial media sebagai kebutuhan pokok
selanjutnya orangtua melakukan proses
dalam kehidupan.
diskusi atau dialog kepada anak remaja
Cara dilakukan
pengawasan oleh
yang
orangtua
dalam
mereka. a)
Dampak Positif
penelitian ini sebagian besar memiliki
Adanya teknologi informasi dan
kesamaan
komunikasi
yaitu
ketika
maraknya
tentu
memberikan
pemberitaan di media massa mengenai
dampak
bagi
pengguna
sosial
dampak negatif sehubungan dengan
media,
berikut
dampak
positif
penggunaan sosial media, informan
penggunaan sosial media terhadap
orangtua melakukan pengawasan secara
pola interaksi remaja dengan orang
langsung, walaupun bentuk pengawasan
tua di Nanga Pinoh
langsung yang dilakukan berbeda-beda
1. Adanya
sosial
di tiap keluarga namun pada intinya
memberikan
orangtua hadir di dekat anak remaja
pada
mereka ketika remaja menggunakan
memudahkan
sosial media. Teknisnya orangtua secara
berinteraksi dengan orang lain (
langsung melihat serta berada dekat
keluarga, kerabat, teman, dll )
dengan anak remaja mereka ketika
2. Remaja Nanga Pinoh lebih
menggunakan
sosial
media
bukan
dampak
media
remaja remaja
termotivasi
positif dalam untuk
untuk
dengan melarang namun dengan terus
mengembangkan diri melalui
bertanya mengenai aktivitas bermain
teman-teman
anak di sosial media, langkah ini
jumpai secara online, karena
diambil oleh orangtua guna mencari
disini mereka berinteraksi dan
informasi mengenai pola bermain anak
menerima umpan balik satu
remaja mereka di sosial media, selain
sama lain.
itu, langkah awal ini juga menjadi dasar dari
pelaksanaan
pengawasan
atau
yang
mereka
3. Sosial media membuat remaja Nanga Pinoh menjadi lebih
keputusan pengawasan yang hendak
bersahabat,
dijalankan kepada anak mereka. Setelah
empati , misalnya remaja Nanga
informan
Pinoh memberi perhatian saat
orangtua
mengawasi
dan
ulang
mereka, pengawasan dilanjutkan dengan
mengomentari foto, video, dan
penciptaan
status teman mereka, menjaga
penuh
dengan
kehangatan,
dimana
hubungan
orang
dan
melihat pola bermain anak remaja
suasana komunikasi yang
taun
perhatian,
dengan
tuanya,
orang 7
KRISTIANA, NIM. E51112024 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
terdekat
dan
sahabat-
sahabatnya
walaupun
4. Ketika
tidak
tidak
4. Sosial media membantu remaja pengapresiasian
dalam
keluarga
asik
maupun
dengan
6. Remaja
yang
menggunakan
apa
cenderung
media
tua
bisa
di
remaja kepada orang tuanya.
media untuk mengetahui seperti
orang
chatinggan
5. Kurangnya sopan santun dari
berupaya belajar tentang sosial
sosial
memperdulikan
sosial medianya.
5. Orang tua remaja Nanga Pinoh
b)
terlalu
perkataan orang tua dan lebih
diri
lingkungan sosialnya.
dengan
orang tua remaja cenderung
dapat bertemu secara fisik.
dalam
berinteraksi
sehingga mengawasi
asik
sosial
cuek
media
dan
tidak
terlalu serius ketika orang tua
remaja saat berselancar di sosial
meminta
media.
ketika ibu meminta remaja
misalnya
untuk membantu mengerjakan
Dampak Negatif 1. Adanya
bantuan,
sosial
media
menguranggi interaksi antara
pekerjaan rumah. 3. Faktor
Pendorong
Dan
remaja Nanga Pinoh dengan
Penghambat Interaksi Antara
orang tuanya
Remaja Dengan Orangtua di
2. Remaja
cenderung
Nanga Pinoh
waktunya
a) Faktor Pendorong
menghabiskan didalam
kamar
menggunakan
sosial
dengan
Faktor pendorong terjadinya
media
interaksi sosial antara remaja dengan
dalam interaksinya. 3. Komunikasi
orangtua karena sikap orangtua yang
antara
remaja
sering
menunjukan
bentuk
kasih
dengan orang tua di Kota
sayangnya dengan cara mengajak anak
Nanga Pinoh tidak efektif hal
makan bersama, berkomunikasi dalam
ini
karena
sehari-hari danmemulai obrolan dengan
kesibukan orang tua dan pola
anaknya ketika pulang bekerja, saat
interaksi
bersantai
maupun
ketika
sedang
antara remaja dengan orang tua
menonton
televisi.
Interaksi
antara
yang
kurangnya
remaja dengan orangtua terjadi ketika
perhatian yang diberikan orang
makan bersama baik itu ketika makan
tua kepada anaknya.
siang atau makan malam.
disebabkan
yang
tidak
berdampak
intens
8 KRISTIANA, NIM. E51112024 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
tanpa
b) Faktor Penghambat 1) Komunikasi
harus
tahu
kepastian
yang
sebenarnya.
Perbedaan komunikasi merupakan
Prasangka tersebut mengakibatkan remaja
suatu penghambat interaksi antara remaja
dengan orang tua jarang berkomunikasi.
dengan
Pinoh.
Remaja beranggapan bahwa temannya
dan
yang ada disosial media itu baik dan asik
orang
Komunikasi
tua
di
bisa
Nanga
mendorong
menghambat terjadinya interaksi. Komunikasi
.remaja juga menganggap bahwa orang
sangat
penting dalam kehidupan
berperan
tuanya terlalu berlebihan dalam menilai
sehari-hari
teman-temannya. Maraknya hal-hal negatif
khususnya kasih sayang diberikan orangtua
yang
kepada
seseorang
menjadikan remaja sebagai korban utama
berkomunikasi dengan orang lain, tetapi
dari hal negatif tersebut. Untuk itu
orang tersebut tidak mengerti. Maka
semestinya para remaja dituntut untuk
komunikasi
mengetahui
anaknya.
Jika
tersebut
tidak
akan
terjadi
di
sosial
media,
batasan-batasan
yang
dalam
menyambung. Suatu masalah yang terjadi
berkomunikasidi sosial media. Orang tua
antara remaja dan orangtuanya di Nanga
sepatutnya mampu menjadi faktor utama
Pinoh yaitu berasal dari komunikasi.
yang berperan dalam memberikan batasan
Dimana ketika remaja berinteraksi dengan
remaja akan media sosial media.
orangtuanya , interaksi akan susah terjadi karena orangtua sibuk dengan urusan pekerjaannya.
E. KESIMPULAN
2) Prasangka Prasangka yaitu sikap yang negatif
1.
Interaksi merupakan pola hubungan
terhadap seseorang atau kelompok tertentu.
manusia yaitu antara individu dengan
Prsangka tersebut timbul karena menilai
individu, individu dengan kelompok,
orang lain tidak dengan cermat, dan
dan
menilai dari luarnya saja sehingga terjadi
Interaksi antara remaja Nanga Pinoh
penyimpangan pandangan
dengan orang tua kurang terjadi, hal
negatif
yang
dan perasaan
dengan
kelompok.
memvonis
ini disebabkan oleh faktor komunikasi
seseorang dengan hal-hal yang tidak baik
yang kurang baik antara anak dengan
dan
yang
orang tua. Dimana ketika remaja lebih
sesungguhnya. Prasangka sering kali di
asik menghabiskan waktunya bersosial
lakukan seseorang terhadap orang lain,
media daripada melakukan interaksi
belum
langsung
kelompok
tahu
pernyataan
dengan orang tua. 9 KRISTIANA, NIM. E51112024 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
2.
Ketergantungan aktivitas anak remaja
mereka
Nanga Pinoh dalam bermain sosial
bertanggung jawab.
media
dilatarbelakangi
pengawasan
dan
secara
bebas
namun
Nanga
Pinoh
oleh
perhatian
yang
kurang dari orangtua, hal ini dilihat
F. SARAN
dari kondisi dimana kedua orangtua yang
sibuk
bekerja.
Selain
itu,
1. Para
kesulitan lainnya dikarenakan faktor
seharusnya
pengetahuan orangtua yang terbatas
dampak sosial media dan mampu
mengenai situs jejaring sosial media.
menyeleksi sosial media apa yang
Kurangnya pengetahuan ini digunakan
seharusnya digunakan dan yang
remaja untuk berinteraksi secara bebas
seharusnya tidak digunakan agar
di
remaja
dalam
sosial
media.
Remaja
menggunakan sosial media sebagai
mampu
lebih
mengerti
cerdas
2. Lebih
meningkatkan
mereka sehingga dengan interaksi
pendorong
dari
pada
tersebut
penghambat
yang
terjadi
dapat
memicu
pergaulan
dengan teman baru yang dikenal
interaksi
melalui sosial medianya yang pada
Pinoh dengan Orang Tua.
akhirnya dapat memicu terjadinya pertemuan
di
dunia
nyata
dalam
penggunaan sosial media.
media untuk mengungkapkan diri
3.
remaja
antara
remaja
faktor faktor pada Nanga
3. Beritahukan kepada remaja tentang
yang
bahaya
yang
mengintai
dalam
membawa dampak negatif maupun
penggunaan situs sosial media. Hal
positif.
ini akan membuat remaja menjadi
Cara pengawasan yang dilakukan oleh
lebih
orangtua Nanga Pinoh kepada anaknya
menggunakan sosial media, dan
dilakukan dalam tiga tahapan, yang
mengerti batasan-batasannya.
pertama adalah pengawasan langsung,
dialog
batasan-batasan
dalam
penetapan
yang
sebaiknya
dalam
4. Sebisanya dampingi remaja saat
dialog tatap muka yang didalamnya meliputi
berhati-hati
berselancar di dunia maya, terlebih 73
saat remaja menggunakan sosial media.
dilakukan dan tidak, dan yang terakhir
5. Sebagai orang tua yang bijak dan
adalah pemberian kepercayaan anak
cerdas seharusnya bisa menjadi
untuk
teladan bagi anak, sehingga anak
menggunakan
sosial
media
10 KRISTIANA, NIM. E51112024 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
memiliki etika dan moral dalam pergaulannya.
Kadir, A (2003). Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta
6. Lebih meningkatkan komunikasi dengan
remaja
dasarnya
karena
pada
anak
tentu
setiap
membutuhkan kasih sayang bukan hanya kecukupan materi. 7. Remaja
memiliki
rasa
keingintahuan yang tinggi terhadap apapun yang ada disekelilingnya maka dari itu sebagai orang tua yang merupakan aspek pertama
Kaplan, dkk. (2005).Pengembangan Sistem Informasi: Permasalahan dan Prospeknya’. Jakarta: Suara Bebas Mappiare. (2004).Meningkatkan Keefektifan Berkomunikasi di Telepon. Jakarta: PT Gramedia Mardiyanti. (1996). Interaksi Dalam Berkomunikasi. Jakarta: Rajawali Pers Moleong, lexy J. (2011). Metodelogi penelitian kualitatif.Bandung : PT Remaja Rosdakarya
dalam kemajuan psikologis remaja harus mampu tetap menjalankan peran
sebagai
membuat
orang anak
tua
Notoadmodjo. (2007).Komunikasi Dalam Keluarga. Semarang : Pustaka Pelajar
dan
mampu
berkreativitas dan tugas orang tua adalah menjadi tempat ternyaman bagi remaja untuk menceritakan apapun sehingga ada keterbukaan antara anak dengan orang tua.
Nurudin. (2005).Sistem-sistem Komunikasi di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Praptantya, D. BSE. (2011). Teori Ilmu Sosial dan Perubahan. Pontianak : STAIN Pontianak Press Pruit, Dean G & Rubin, J. (2004). Teori Konflik Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
G. REFERENSI
Rakhmat. (2001).Remaja Dan Lingkungan Sosial. Banten: Mujahid Press
Sumber Buku
Rumini.( 2004) Remaja dan Kehidupannya . Bandung : Gramedia
Apriyanti. (2005). Remaja dan Kepribadiannya. Surabaya : Gramedia Azwar. (2003). Karakteristik Manusia Sebagai Makluk Sosial. Jakarta: Grafindo Bungin, B. (2007). Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Prenada Kencana Group Hurclock. (2009). Rentangan Usia Remaja .Jakarta : Graha Ilmu
Santoso, S. (2010). Teori-Teori Psikologi Sosial. Bandung: Pt. Refika Aditama Soekanto.S (2002). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta; PT Raja Grafindo, 2002 Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pt. Rineka Cipta 11
KRISTIANA, NIM. E51112024 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Utsman, S. (2007). Anatomi Konflik & Solidaritas. Yogyakarta:Pustaka Pelajar Widodo, M S. (2005). Keterasinga Dalam Modern.Yogyakarta : Narasi
Cinta dan Masyarakat
Wulandari, dkk.(2005). Interaksi Hubungan Sosial. Bandung : Alfabet
dan
Yanto, J. (2010). Mengenal Hubungan Kerjasama Dan Konflik Dalam Masyarakat. Jakarta : CV.Rama Edukasitama
Rujukan Elektronik Indriyo G.S(2009). Pengertian Organisasi. Diakses 20 Februari, 2016 dari http://akunt.blogspot.com/2015/03/definisi -organisasi.html Putri, W.(2014). Pengertian Media Sosial. Diakses 7 November , 2015, \\dari http://www.slideshare.net/wijining/mediasosial-41312843 Siboro, R. (2012). Definisi Siswa Dan Peserta Didik . Diakses 13 Oktober, 2015, dari http://akunt.blogspot.com/2014/03/definisi -remaja.html
12 KRISTIANA, NIM. E51112024 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN