Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
RESPON MASYARAKAT PETANI TERHADAP PROGRAM PANCA USAHA TANI PADI DI DESA NUSAPATI KECAMATAN SUNGAI PINYUH (Studi Kasus Pada Masyarakat Petani Di Kecamatan Sungai Pinyuh) Oleh: SRI WAHYUNI NIM. E51109072 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2016 e-mail:
[email protected]
Abstrak Modernisasi dapat digunakan dibidang pertanian di Indonesia ditandai dengan perubahan yang mendasar pada pola-pola pertanian, dari cara-cara tradisional menjadi cara-cara yang lebih maju. Perubahan-perubahan tersebut meliputi beberapa hal, antara lain dalam pengolahan tanah, penggunaan bibit unggul, penggunaan pupuk, penggunaan sarana-sarana produksi pertanian, dan pengaturan waktu panen. Adapun yang menjadi pertanyaan penelitian skripsi ini adalah: “ Mengapa Masyarakat Petani di Desa Nusapati Kecamatan Sungai Pinyuh kurang merespon Modernisasi Pertanian Padi?” Teori yang digunakan pada penelitian skripsi ini adalah Teori Respons oleh Scott, sedangkan metode penelitian menggunakan metode Kualitatif dengan jenis penelitian Deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Nusapati Kecamatan Sungai Pinyuh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertama, tingkat kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat petani di Desa Nusapati Kecamatan Sungai Pinyuh masih rendah, Kedua Petani kesulitan dalam menyediakan modal untuk biaya pertanian dengan cara Panca Usaha Tani Padi seperti pembelian pupuk, dan belum tersedianya irigasi pengairan. Kata-kata Kunci: Respons, Panca Usaha Tani, Keluarga
Abstract Modernisasi can be used in agricultural department in Indonesia that signed by the basically changing in agricultural system, from traditional way become the modern way. The changing is consist of tillage, the use of quality seeds, the use of fertilizer, the us of means of agricultural production, and the setting of harvest time. The questions of the thesis research is “Why the farming communities in Nusapati Village, Sungain Pinyuh Districts, are not responding the Modernization of Paddy Agriculture?” The theory that be used in writing this thesis in Respons Theory by Schoot, and the research method is qualitative method by Descriptive research. This research has been done in Nusapati Village, Sungai Pinyuh District. The Result of this research showed that First, The Social economic welfare level of Farming comnmunities in Nusapati Vilaage, Sungai Pinyuh District is still low, The Second, Farmers are difficult in providing the capital/fund to the cost of agricultural by Panca Usaha Tani Padi ( Five Rice Farming), such as : in buying fertilizer, and unavailability of agricultural irrigation. Keywords : Respons, Five Rice Farming/Panca Usaha Tani, Family
1 SRI WAHYUNI, NIM. E51109072 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
kerja sebagai upaya untuk mendapatkan
A. PENDAHULUAN
keuntungan, Scott (2000: 202). Modernisasi
dapat
digunakan
di
Selanjutnya
masih
banyak
bidang pertaniandi Indonesia di tandai
masyarakat di Kalimantan Barat yang
dengan perubahan yang mendasar pada
menggunakan
pola-pola
cara-cara
mengolah tanah pertanian khususnya di
tradisional menjadi cara-cara yang lebih
Kecamatan Sungai Pinyuh. Masyarakat di
maju.
daerah
pertanian,
dari
Perubahan-perubahan
tersebut
ini
cara
kurang
tradisional
merespon
dalam
adanya
meliputi beberapa hal, antara lain dalam
modernisasi petanian (Panca usaha tani).
pengelolahan tanah,
Mereka belum bisa menerima sebuah
penggunaan
bibit
unggul, penggunaan pupuk, pengunaan
pembaruan
sarana-sarana
pertanian mereka.
produksi
pertanian,
dan
dalam
mengolah
tanah
pengaturan waktu panen. Pengenalan terhadap pola yang baru
1. Teori Respons
dilakukan dengan pembenahan terhadap
Menurut Kamus Besar Bahasa
kelembagaan-kelembagaan yang berkaitan
Indonesia, respons dapat diartikan sebagai
dengan pertanian, seperti, kelompok Tani,
suatu tanggapan, reaksi dan jawaban.
KUD, PPL, Bank Perkreditan, P3A, dan
Dalam Kamus Politik, menyatakan bahwa
sebagainya. Selanjutnya ditetapkan pola
respons adalah tanggapan, reaksi dan
pengembangan
usaha
jawaban, sedangkan reaksi adalah kegiatan
dan
berupa aksi, protes dan sebagainya, yang
pelita,
timbul akibat suatu gejala atau peristiwa
membawa
dan tanggapan atau respons terhadap suatu
ekstensifikasi, diversifikasi. modenisasi
dalam
bentuk,
intensifikasi Selama
pertanian
beberapa telah
perubahan-perubahan yang berarti.
aksi. Cara orang menerima dengan indera
Scott memberikan contoh tentang digunakannya
mesin
pemanen
dan respons yang ditimbulkan berbeda-
dan
beda karena respons (persepsi, sikap dan
perontok padi, kemudian pemilik tanah
perilaku) dibentuk oleh budaya, Gulo
memutuskan hubungan dengan pekerja.
(2002:28)
Putusnya hubungan antara pemilik tanah dan para pekerja membuat perbedaan
2. Teori Modernisasi Pertanian
antara kelas kaya dan miskin semakin
Modernisasi dapat diartikan sebagai
nyata. Mesin juga telah merubah orientasi
proses perubahan dari corak kehidupan
para tuan tanah, dari anggapan usaha
masyarakat yang “tradisional” menjadi
sebagai salah satu fungsi sosial menjadi
“modern”,
terutama
berkaitan
dengan 2
SRI WAHYUNI, NIM. E51109072 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
teknologi dan organisasi sosial. Wilbert E
(2004:60) dalam Paul H.Landis (1995:58)
Moore (2004:61) modernisasi adalah suatu
yang menyatakan dalam garis besar ciri-
transformasi total kehidupan bersama yang
ciri kebudayaan tradisionalmasyarakat desa
tradisional atau pra modern dalam arti
adalah sebagai berikut.Pertama,adaptasi
teknologi serta organisasi social kearah
yang kuat terhadap lingkungan alamnya,
pola-pola ekonomis dan politis yang
sehingga pola kebudayaan masyarakat desa
menjadi ciri Negara barat yang stabil,
terikat dan mengikuti karakteristik khas
modernisasi adalah suatu transformasi,
lingkungan
suatu perubahan masyarakat dalam segala
pertanian yang sangat tergantung pada
aspek-aspeknya.Berdasar
dua
jenis tanah, keadaan iklim dan sebagaianya
sederhana
akan menentukan karakteristik suatu desa
sebagai
menurut jenis komoditas yang dihasilkan.
pendapat
diatas,
modernisasi
pada
secara
dapat
diartikan
(alam)
nya.Contohnya
perubahann masyarakat dari masyaraat
Kedua,rendahnya
tradisional ke masyarakat modern dalam
masyarakatnya. Ketiga, mengembangkan
seluruh aspeknya.
filsafat hidup yang organis. Refleksi dari
Modernisasi selanjutnya dapat disungalir
filsafat
ini
adalah
di bidang pertaniandi Indonesia di tandai
kekeluargaan
dan
dengan perubahan yang mendasar pada
Keempat,pola
kebiasaan
pola-pola
cara-cara
lamban, akibat pengaruh irama alam yang
tradisional menjadi cara-cara yang lebih
ajeg dan lamban. Kelima, kepercayaan
maju.
terhadap
pertanian,
dari
tingkat
takhayul.
inovasi
tebalnya
rasa
kolektivitas. hidup
Keenam,
yang
hidup
bersahaja. Ketujuh, rendahnya kesadaran 3. Teori Pembangunan Pertanian Pembangunan pertanian tidak dapat begitu
saja
pedesaan.
lepas
dari pembangunan
Sebagaimana
masyarakatnya akan waktu. Kedelapan, cenderung bersifat praktis, tidak begitu mengindahkan
estetika
dan
ornamen-
menurut
ornamen, tidak berbasa-basi, sehingga
pandangan umum, bahwa pedesaan hampir
menumbuhkan sifat jujur,terus terang dan
selalu diidentikkan dengan pertanian dan
bersahabat.Kesembilan, memiliki standar
sebaliknya, pertanian diidentikkandengan
moral yang kaku.
pedesaan.Hal ini telah dimaklumi bersama karena sebagian besarpetani di Indonesia hidup di pedesaan, dan sebagian besar penduduk pencaharian
desa
umumnya
sebagai
petani
4. Teori Pembangunan Desa Sosiologi
Pedesaan
merupakan
bermata-
suatu cabang sosiologi yang mempelajari
Raharjo
gejala sosial di pedesaan, berawal dari kata 3
SRI WAHYUNI, NIM. E51109072 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
desa maka pengertian desa harus terlebih
mengikutu garis pantai, sehingga desa
dahulu di pahami karena objek bagian dari
tersebut akan bertemu dengan desa
ilmu sosiologi pedesaan adalah desa.
lainya di sepanjang pantai.
Menurut Undang-undang No. 5 Tahun
b. Bentuk Desa yang terpusat : Jika desa
1979 Tentang pemerintah daerah Desa
terjadi
adalah suatu wilayah yang ditempati oleh
mengarah ke segala jurusan
sejumlah masyarakat organisasi
penduduk
sebagai
hukum,
kesatuan
yang
mempunyai
pemerintahan
terendah,
rumah
maka
akan
c. bentuk desa Linear di dataran rendah umumnya
memanjang
dengan
rentangan jalan raya yang menembus
langsung di bawah camat dan berhak menyelenggarakan
perkembangan
ditenga desa yang bersangkutan
tangganya
d. Bentuk Desa Mengelilingi fasilitas
sendiri dalam ikatan negara kesatuan
tertentu, fasilitas tersebut bisa berupa
Republik Indonesia.
danau, rawa, mata air atau lapangan
Menurut
terbang.
TL. Smit dan PE zopt
(1970:145) Sosiologi pedesaan adalah pengetahuan sistematis yang di peroleh
7. Fungsi Desa
lewat penerapan metode ilmiah ke dalam
Fungsi desa adalah sebagai berikut:
studi tentang masyarakat desa.
Desa sebagai hinterland (pemasok kebutuhan bagi kota)
5. Struktur Masyarakat Desa -
Yaitu
struktur
masyarakat
yang
mempunyai tingkatan atau lapisan
kasar bagi perkotaan
daria atas tengah hingga bawah,
-
Struktur horisontal
Desa merupakan mitra bagi pembangunan kota
maupun sebaliknya.
Desa merupakan sumber tenaga kerja
Desa sebagai bentuk pemerintahan terkecil di wilayah Kesatuan Negara
Yatu struktur masyaraka yang tidak
Republik Indonesia
mempunyai tingkatan atau lapisan, di sini masyarakat
sama
tidak
memiliki
perbedaan.
8. Faktor-Faktor Masyarakat Petani Kurang
Merespon
Modernisasi
Pertanian Padi (Soekartawi,1998:53)
6. Bentuk bentuk Desa a. Bentuk
Desa
menyusur
sepanjang
pantai : jika desa berkembang maka perkembanganya
kapkan
faktor-faktor
petani
mengungmenolak
aktivitas modernisasi pertanian ada dua
memanjang 4
SRI WAHYUNI, NIM. E51109072 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
a. Kurangnya
kesadaran
masyarakat
Petania akan pentingnya modernisasi
Faktor Internalnya meliputi :
pertanian.
a. Kondisi Lahan, sarana dan prasarana seperti infrastruktur. b. Norma-Norma masyarakat
b. Sikap masyarakat Petani yang kurang terbuka
dan
Nilai
budaya
yang masih bersahaja.
akan
hal-hal
yang
baru
(modernisasi pertanian) c. Sikap
masyarakat
petani
yang
(masih percaya dengan mantra-mantra,
bersikukuh menerapkan pola lama
dukun, dan nenek moyang mereka).
yang merupakan warisan leluhur.
Faktor Eksternalnya meliputi :
d. Kurangnya
a. Kurangnya Tenaga Penyuluh Pertanian b. Alat-Alat
produksi
seperti
bibit
diperoleh pupuk, obat-obatan harganya sangat mahal dan harga hasil usaha tani tidak menentu. c. Kurangnya
kerja
sama
antara
masyarakat petani. e. Kurangnya penyuluh pertanian f. Kurangnya peralatan pertanian yang canggih
muda dengan petani tua petani
menggunakan
dan biaya operasional lainnya. h. Kurangnya contoh/ suri teladan dari
d. Adanya nilai-nilai sosial antara petani
dalam
(sdm)
g. Mahalnya harga bibit, benih, pupuk
kelompok petani
e. Masyarakat
pendidikan
i. Kurangnya yang
teknologi
penanaman
petani yang sukses.
dan
masih
lahan
pertanian
yang
memadai.
sederhana kurangnya
9. Hasil Penelitian yang Relevan
pengetahuan para petani.
Adapun
hasil
penelitian
yang
f. Mahalnya harga pupuk dan bibit
relevan yang penulis ambil disini yang
unggul akibat kurangnya subsidi dari
berkaitan dengan permasalahan diatas
pemerintah.
adalah:
Berdasarkan hasil penelitian yang
Skripsi yang diteliti dan ditulis oleh
telah diungkapkan oleh Soekartawi, maka
Wiwiana
dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
masyarakat
Universitas Tanjungpura, dengan judul :
petani
kurang
modernisasi pertanian padi yaitu:
merespon
Ily
tahun
2013
Mahasiswi
Dampak Perubahan Usaha Tani Padi Lokal ke Usaha Tani Padi Unggul Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga (Studi 5
SRI WAHYUNI, NIM. E51109072 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Kasus di
Desa Semenok Kecamatan
Mandor Kabupaten Landak)
adalah tempat dan lokasi yang diteliti, yaitu dimana penulis mengambil lokasi
Hasil penelitian ini menunjukkan
penelitian di Desa Nusapati Kecamatan
adanya dampak dan pengaruh penerapan
Sungai
pola panca usaha tani bagi kesejahteraan
sedangkan penelitian diatas mengambil
masyarakat
lokasi
tani
di
Desa
Semenok
Pinyuh
Kabupaten
penelitian
di
Desa
Pontianak,
Semenok
Kecamatan Mandor Kabupaten Landak
Kecamatan Mandor Kabupaten Landak.
bahwa
intensifikasi
Tetapi adapun persamaannya, yaitu sama-
pertanian khususnya pengolahan tanah
sama meneliti mengenai respon petani
terkadang kelebihan air di alirkan ke got
terhadap program panca usaha tani. Dari
dan akhirnya masuk ke sungai. Jadi, di
hasil penelitian yang relevan diatas, dapat
sawah terjadi pencucian unsur hara yang
diketahui bagaimana gambaran respon
selanjutnya dibuang ke sungai, akibatnya
masyarakat petani terhadap program panca
kesuburan
berkurang,
usaha tani. Hal ini bisa menjadi bahan
ditambah lagi dampak dari pemupukan dan
masukan bagi penulis yang saat ini sedang
penggunaan pestisida yang berlebihan.
melakukan penelitian di lapangan.
dampak
negatif
sawah
Pemupukan
semakin
yang
berlebihan
dapat
membuat tanah menjadi asam (pH tanah menurun), tanaman
akibatnya pertanian
produktivitas akan
merosot.
Penggunaan pestisida yang berlebihan dapat
meracuni
gunakan
tanaman
predator
Pemerintah
Desa
B. PEMBAHASAN
(sebaiknya
1.
Respon
Masyarakat
Petani
Terhadap Program Panca Usaha
alami),
peranan
Tani Padi
Semenok
Dalam
Setelah observasi,
menerapkan pola intensifikasi pertanian
dengan petani di Desa Nusapati, maka
melalui Panca Usaha Tani dengan tujuan
adapun respon masyarakat petani terhadap
meningkatkan
produksi
pangan,
program panca usaha tani padi adalah
merangsang
pertumbuhanekonomi,
sebagai berikut : 1) Masyarakat petani
meningkatkan kesejteraan keluarga petani
Desa Nusapati merasa senang karena para
dan
petani disini dapat membantu pemerintah
desa,
dan
mengusahakan
pertanian yang berkelanjutan.
wawancara
penelitian,
menerapkan pola panca usaha tani dengan
rakyat
dan
melakukan
langsung
dalam segi menyediakan stok beras kepada
Perbedaan penelitian yang relevan
masyarakat lainnya yang membutuhkan. 2)
diatas dengan yang penulis ambil disini
Mereka sangat bersyukur adanya panca 6
SRI WAHYUNI, NIM. E51109072 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
usaha tani padi (modernisasi pertanian)
contoh / suri teladan dari petani yang
karena
kebutuhan
sukses. 11) Kurangnya lahan pertanian
keluarga dan membiayai anak-anak mereka
yang memadai. 12) Anggapan masyarakat
ke jenjang tingkat yang lebih tinggi.
petani Desa Nusapati bahwa sawah dapat
dapat
membiayai
subur tanpa pupuk. 13) Bantuan untuk para 2.
Faktor Penyebab Petani Kurang
petani
Merespon Panca Usaha Tani Padi
kelompok petani yang dibantu dan ada
Faktor penyebab yang cenderung
tidak
merata,
ada
sebagian
yang tidak. 14) Sebagian masyarakat
mengarah ke hal yang negatif, biasanya
petani
dapat
suatu
modernisasi karena dulu sudah pernah
program, termasuk program panca usaha
terjadi penyalahgunaan (traktor) dari pihak
tani padi. Adapun faktor penyebab petani
yang tidak bertanggung jawab, maka dari
kurang merespon panca usaha tani padi
itu ada sebaian masyarakat yang tidak
berdasarkan penelitian, observasi , dan
ambil
wawancara (kepada Pak Muhaimin 67
modernisasi itu karena mereka masih
tahun,
trauma. 15) Nusapati Barat tidak mendapat
mengganggu
Pak
Bakar
jalannya
Kalompok
Usaha
acuh
tak
acuh
pusing
terhadap
berikut : 1) Pupuk diendapkan dan tidak
kontraktor, masyarakat petani tidak ambil
dibagikan rata ke para petani. 2) Nusapati
pusing, karena dahulu pernah terjadi
Barat hanya mendapat 1 alat traktor
penyalahgunaan.
(itupun sebagai sampel atau contoh oleh
Pertanian tidak turun ke lapangan. 18)
pemerintah).
Dahulu
kesadaran
17)
masyarakat
Untuk
alat-alat
bantuan
Kurangnya
16)
alat
Bersama, dan lain-lain) adalah sebagai
3)
pupuk.
terhadap
Pihak
petani
masalah
Dinas
pernah
masyarakat petani Desa Nusapati akan
mengajukan permohonan bantuan alat-alat
pentingnya modernisasi pertanian. 4) Sikap
berat, tetapi tidak direspon pemerintah.
masyarakat petani yang kurang terbuka akan
hal-hal
masyarakat
yang petani
baru. yang
5)
Sikap
3.
Pelaksanaan Panca Usaha Tani Padi
bersikukuh
Hasil temuan pengolahan tanah
menerapkan pola lama yang merupakan
pada
warisan leluhur. 6) Kurangnya pendidikan
mempergunakan
(SDM) masyarakat petani. 7) kurangnya
kerbau atau sapi di wilayah desa Nusapati.
penyuluh
Kurangnya
Traktor mini tersebut merupakan milik
peralatan pertanian yang canggih. 9)
bersama yang penggunaannya dikelola
Mahalnya harga bibit, benih, pupuk, dan
oleh kelompok tani. Sedangkan hewan
biaya operasional lainnya. 10) Kurangnya
kerbau atau sapi digunakan oleh anggota
pertanian.
8)
usaha
tani
dilakukan
traktor
mini,
dengan hewan
7 SRI WAHYUNI, NIM. E51109072 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
kelompok terutama untuk menarik bajak
itupun tidak digunakan bila musim tanam
agar tanah dapat lunak serta bersih dari
telah berlalu. Tidak heran bilamana alat-
akar-akar rerumputan.
alat pertanian seperti traktor mini sering
Berdasarkan
hasil
wawancara
menjadi besi tua. Lebih
dengan informan dapat ditelusuri bahwa
lanjut
keterangan
pengolahan tanah seperti mempergunakan
petani,
hewan
mini tidak
tranktor mini dalam pengolahan lahan baik
semua petani menggunakan, hanya satu
untuk lahan sawah, palawija dan sayuran
kelompok
petani
maka biaya yang dikeluarkan cukup tinggi
dilakukan secara
seperti untuk sewa traktor baik untuk
manual. Dalam mengolah sawah petani
bahan bakar dan kadang-kadang untuk
tidak mau menggunakan traktor mini
petani
maupun hewan kerbau, petani dalam
mengoperasikan
mengerjakan lahan persawahan dilakukan
mengeluarkan biaya untuk operatornya,
sebelum benih ditanam. Bila ditelusuri
selain itu Jika petani mengolah tanah
secara mendalam hal ini dapat dimaklumi
mempergunakan traktor mini mereka harus
mengingat para petani masih melakukan
melibatkan dan menggunakan tenaga dari
usaha tani padi mengharapkan tadah hujan,
kelompok tani. Dengan demikian para
sehingga mereka hanya menggunakan
petani harus mengeluarkan biaya untuk
cangkul, dan juga menggunakan parang
membayar
panjang untuk menebas rumput atau
kordinator kelompok. Jasa yang diterima
semak-semak.
kordinator kelompok petani perhari sebesar
kerbau
dan traktor
saja.
Terungkap
mengolah sawahnya
Penggunaan traktor mini agaknya kurang
disukai
oleh
petani
karena
apabila
dari
tertentu
kesulitan
tersebut,
tersebut
rusak.
yang
tidak
bisa
traktor tersebut juga
kepada
uang
operator
yang
dan
diterimanya
digunakan untuk membeli bahan bakar dan biaya
traktor
jasa
325.000.00
menggunakan traktor akan mendapatkan jika
petani menggunakan
tenaga
yang
sedangkan
mengelola
lahan
sisanya
untuk
Mereka menganggap alat ini kurang efisien
perawatan traktor mini. Cara pengolahan
karena harus menggunakan minyak, yang
tanah yang mempergunakan ide-ide baru
berarti
untuk
tersebut mempergunakan waktu sekitar
rusak
empat hari kerja dan tergantung luas lahan
diperlukan
mengoperasikannya mereka
tidak
bisa
dana dan
kalau
memperbaikinya.
Selanjutnya bila harus diperbaiki berarti
yang akan di traktor (di olah). Hasil
temuan
si
telusuri
dan
diperlukan biaya ekstra sekedar untuk
mengisyaratkan karena hal tersebut banyak
mengoperasikannya. Pada sisi lain alat
para petani yang memilih cara pengolahan 8
SRI WAHYUNI, NIM. E51109072 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
tanah yang tradisional, atau kadang-kadang
menaikkan
dengan sistem tanpa olah tanah (TOT).
mereka.Sebaliknya,dengan
Sistem TOT yang dimaksud adalah pada
mempertahankan
lahan tertentu baik untuk lahan sawah atau
dalamkegiatan
lahan palawija.
hasilnya
Dengan cara setelah gulmanya (rumput)
mati
maka
lahan
tersebut
hasil
panen
tradisi
lama
usaha-usaha
tentunya
tidak
banyak
mengalamiperubahan,apalagi
kenaikkan
hasil usaha mereka.
dilakukan pengolahan tanah hanya untuk lobang tanam atau jalur tanam saja. Pada
4.
Peranan Pemerintah Desa Nusapati
lahan sawah rumputnya mati maka lahan
Dalam Menerapkan Pola Panca
sawah tersebut langsung digenangi air dan
Usaha Tani Padi
selanjut lahan siap untuk ditanam. Dari
Adapun peranan Pemerintah Desa
hasil wawancara dengan
Nusapati dalam menerapkan pola panca
Kepala Dasa lapangan, peneliti temukan
usaha tani padi menurut hasil penelitian,
bahwa petani tidak sepenuhya menerapkan
observasi, dan wawancara adalah sebagai
teknologi
berikut
pengolahan
lahan
yang
:
1)
Pemarintah
membantu
diperkenalkan pemerintah dan petanisudah
penyediaan pupuk cair dan pupuk UREA.
dapat
serta
2) Bibit didatangkan dari pemerintah
memilih teknologi yang tepat guna sesuai
sebanyak 500 kg perkelompok dan dibeli
dengan kemampuan dan kondisi1ahan. Hal
oleh pemerintah. 3) Dinas Pertanian /
ini dilakukan dengan cara pengolahan
pemerintah mambantu penyediaan alat
tanah system TOT akan mengurangi biaya
semprot.
memperhitungkan
biaya
yang harus dikeluarkan petani. Budaya pengolahan
tanah
dilaksanakan
5.
Peranan Penyuluh Pertanian Dalam
petanididesa Nusapati merupakan kegiatan
Peningkatan Respon Masyarakat
yang sangat spesifik, meskipun petani
Petani Dalam Menerapkan Program
agaknya
Panca Usaha Tani Padi
belum
menerima
inovasi
Adapun
modernisasi pertanian. Jelas kiranya bahwa usaha dan upaya agar petani bersedia
pertanian
mengadopsi
inovasi
masyarakat
pengalihan
teknologi
adalah
selain
baru
juga
peranan
dalam petani
penyuluh
peningkatan dalam
respon
menerapkan
program panca usaha tani adalah bahwa
dimaksudkan untuk meningkatkan hasil
peranan
penyuluh
panen dan tentunya tidak seorangpun
belum
petani yang tidak menginginkan untuk
sedikit sekali penyuluh pertanian yang
cukup
pertanian
maksimal,
dianggap
dikarenakan 9
SRI WAHYUNI, NIM. E51109072 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
diterjunkan kelapangan. Tidak sebanding
memenuhi gizi masyarakat juga untuk
dengan luas pertanian dan banyaknya
keperluan ekspor.
masyarakat petani yang membutuhkan bimbingan.
Selain usaha peningkatan produksi pertanian, perlu ditingkatkan keikutsertaan petani
6.
melalui
wadah
yang
aspirasi,
dapat
Tujuan Pemerintah Dalam Program
menghimpun
inisiatif.
Panca Usaha Tani
Memberikan info perbankan dan pasar.
a. Meningkatkan Produksi Pangan
Lembaga yang tepat adalah berbentuk
b. Merangsang Pertumbuhan Ekonomi
koperasi
atau
c. Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga
kegiatan
bimbingan,
Petani Dan Rakyat Desa d. Mengusahakan
kelompok
tani.
Untuk
penyuluhan
dan
pendampingan perlu disediakan tenaga
Pertanian
Yang
yang
penuh
untuk
menangani
Pengembangan Departemen Pertanian,
tenaga penyuluh, tenaga pendampingan,
2000 : 23)
tenaga pelopor pedesaan dan lain - lain. Menurut
petani.
dan
Berkelanjutan. (Badan Penelitian Dan
Selanjutnya upaya meningkatkan
kegiatan
membantu
Misalnya
Direktorat
Jendral
kemampuan masyarakat perlu dilakukan
Pembanggunan Desa Depdagri (Rahardjo,
usaha
1990:20) :
pelatihan
kewirausahaan
dan
pengenalan teknologi untuk mengelola
“Desa
dan
kota
menurut
sumber daya alam yang terkandung di
perkembangan telah terjadi seiring dengan
pedesaan. Adapun yang menjadi kekayaan
keberadaan dan perkembangan manusia.
dan potensi pedesaan, agar dapat menjadi
Ciri suatu desa dapat dilihat dari jumlah
kekuatan
penduduk
riel
untuk
keperluan
yang
besar,
dengan
mata
pembanggunan perlu ditangani sumber
pencaharian lebih menggantungkan pada
daya manusia terampil. Dengan jumlah
pertanian. Ciri lain secara demografis dan
penduduk yang besar, indonesia perlu
geografis
memantapkan dan mengamankan bahan
bergerombol dalam suatu kesatuan, lahan
pangan. Kebijakan swasembada pangan
Pertanian relatif lebih luas dari jumlah
perlu
menjamin
penduduk. Secara sosiologis, masyarakat
Sedangkan
pedesaan mengganut sistem nilai yang
peningkatan hasil perkebunan selain itu
disebut gemeinschaft yang berarti suatu
memenuhi kebutuhan dalam Negeri, juga
ikatan atau hubungan kekeluargaan yang
untuk ekspor. Demikian juga peningkatan
erat, ditandai sifat kegotong- royong yang
hasil
tinggi”.
diteruskan
ketersediaan
untuk
pangan.
perikanan,
disamping
untuk
adalah
penduduk
hidup
10 SRI WAHYUNI, NIM. E51109072 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007 Kondisi lapangan
menggambarkan
perdesaan
sebagai
riil
di
menegaskan bahwa perdesaan merupakan
masyarakat
kawasan yang secara komparatif pada
kelompok
dasarnya memiliki keunggulan sumberdaya
suatu
masyarakat yang sebagian besar bertumpu
alam
pada aktivitas berbasis sumberdaya alam
keanekaragaman hayati. Peran penting
baik pertanian dalam arti luas maupun
wilayah
sempit.
keunggulan
1990:29)
advantage)
a. Wilayah
Akan
komparatif
tetapi,
(comparative
khususnya
pertanian
perdesaan
yaitu
perdesaan
dan
(Rahardjo,
adalah
tempat
masyarakat perdesaan tidak serta mereka
tumpuan mata pencaharian penduduk
mampu menempatkan perdesaan tumbuh
perdesaan dan perkotaan.
dan sejajar dengan perkotaan. Beberapa hal
b. Utamanya bagi penduduk yang tidak
yang menyebabkan sulitnya perdesaan
mempunyai kesempatan menjadi bagian
menyejajarkan posisinya dengan perkotaan
daripada usaha ekonomi formal di
antara lain akibat kualitas sumberdaya
perkotaan.
manusia, dan kualitas dan ketersediaan infrastruktur.
Kualitas
manusia
perdesaan
di
sumberdaya mengalami
c. Wilayah
perdesaan
adalah
tempat
konservasi lingkungan dan sumberdaya alam
seperti
sumber
mata
air,
perkembangan yang sangat lambat. Terjadi
bioenergy, dan keanekaragaman hayati.
kecenderungan
urbanisasi
Manakala kondisi lingkungan perdesaan
masyarakat perdesaan yang tidak hanya
tidak mendapat perhatian maka akan
dilakukan
menimbulkan
adanya
oleh
sumberdaya
manusia
berkualitas rendah, tetapi juga sumberdaya manusia berkualitas cukup tinggi dari perdesaan yang terkuras menuju perkotaan. Kawasan perdesaan adalah wilayah yang
mempunyai
Pertanian,
kegiatan
termasuk
utama
ketidakseimbangan
lingkungan. d. Wilayah
perdesaan
adalah
tempat
produksi pangan (beras, jagung, kedelai dan
sebagainya).
kecukupan
stok
Distribusi pangan
dan
tersebut
pengelolaan
menjadi penting untuk menghindari
sumberdaya alam dengan susunan fungsi
kelaparan dan kekurangan gizi di
kawasan
masyarakat.
sebagai
tempat
permukiman
perdesaan, pelayanan jasa Pemerintahan,
e. Sumberdaya alam perdesaan merupakan
Pelayanan Sosial, dan kegiatan ekonomi.
asset yang sangat berharga dan strategis
(UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan
untuk
Ruang).
pencaharian masyarakat perdesaan yang
Definisi
kawasan
perdesaan
menjamin
kelestarian
mata 11
SRI WAHYUNI, NIM. E51109072 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
pada
gilirannya
kehidupan Pemerintah
meningkatkan
ekonomi. suatu
Mengapa
negara
penetapan harga komoditi yang dihasilkan oleh petani.
membuat
prioritas pembanggunan di pedesaan
7.
Dampak
Modernisasi
Pertanian
dengan titik berat di sektor pertanian ?
Padi Terhadap Kegiatan Usaha
jawaban dari pertanyaan tersebut adalah
Tani padi Lokal
mengacu pada ciri pedesaan yang
Sungai Pinyuh
menyangkut aspek kependudukan dan mata pencaharian. Atas
Modernisasi pertanian merupakan arah
dasar
argumen-argumen
Di Desa Nusapati
yang
pembangunan
kita
tempuh
pertanian
di
dalam Indonesia.
tersebut, sektor Pertanian sangat terkait
Sebagai contoh sebelum dilakukannya
dengan sektor lain, berfungsi sebagai
modernisasi
motor penggerak, menciptakan stabilitas
membajak sawahnya dengan menggunakan
penyediaan pangan yang pada akhirnya
bantuan kerbau, namun setelah pertanian
akan
nasional.
mengalami kemajuan lalu sebagian para
Pemerintah pada suatu itu (orba) dalam
petani meninggalkan kebiasaan tersebut
menetapkan kebijakan industrilisasi selalu
dengan
menyatakan bahwa di dalam membangun
traktor.
industri harus didukung pertanian yang
tersebut dapat memudahkan para petani
tangguh. Namun kendati akan menuju
dan lebih mengefisienkan waktu, namun
industri kokoh, Indonesia tidak akan dan
masih
tidak
menggunakan
memperkuat
boleh
Industri
yang
stabilitasi
meninggalkan dibangun
Pertanian.
justru
untuk
mendukung Pertanian. Sebagaimana
tertentu
pertanian,
para
menggantinya Tentunya
ada
petani
menggunakan
penggunaan
traktor
petani
yang
traktor,
karena
alasan
tidak
ramah
seperti
traktor
enggan
lingkungan, ataupun tidak tahu bagaimana diuraikan
menggunakan alat tersebut. Selain itu juga
terdahulu bahwa tujuan pembanggunan
modernisasi pertanian dapat dilihat dari
Pertanian adalah memberdayakan kaum
penggunaan mesin penggiling padi, dimana
lemah, ini berarti bahwa petani, buruh tani
sebelumnya
para
petani
dan nelayan harus mempunyai kemampuan
menggunakan
timbul
padi.
untuk
modernisasi
padi
lainnya
membuat
telah
keputusan
mengenai
masih Beberapa yaitu,
dirinya. Keputusan dimaksud meliputi
penggantian pupuk dari pupuk kandang
memilih
dan
menjadi pupuk urea, pemakaian bibit padi
menguntungkan, misalnya komoditi yang
dari bibit local menjadi bibit unggul,
dapat meningkatkan penghasilan petani
penerapan teknik irigasi baru.
alternatif
yang
terbaik
12 SRI WAHYUNI, NIM. E51109072 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Dari adanya modernisasi pertanian ini, menimbulkan dampak positif dan juga negatif
diantaranya
yaitu
;
Berdampak Negatif: a.
lebih
penyaluran bantuan pupuk, benih, dan
mempercepat pekerjaan petani dengan adanya
perkembangan
pertanian
lebih
teknologi,
bagus,
hasi
Munculnya praktek kecurangan dalam
subsidi lainnya dari pemerintah. b.
merusak
lingkungan.
Dapat
menimbulkan
antara
masyarakat
memahami
Dampak modernisasi pertanian padi
yang
modernisasi
telah
pertanian
(panca usahatani) dan masyarakat
lokal di desa nusapati sungai ada yang berupa berdampak positif dan ada juga
kesenjangan
yang belum memahami. c.
Berkurangnya kebutuhan tenaga kerja
yang berdampak negatif.
karena segala sesuatu yang berkaitan
Berdampak Positif :
dengan
a.
b.
c.
d.
Petani
akan
memperoleh
f.
petani
akan
hasil
digantikan oleh mesin atau alat. Selain
pertanian yang maksimal sehingga
itu juga modernisasi pertanian dapat
masyarakat petani dapat membiayai
dilihat
kebutuhan hidup mereka.
penggiling padi, dimana sebelumnya
Mudahnya dalam menerima bantuan
para
pupuk, benih, peralatan pertanian, dan
timbul padi. Beberapa modernisasi
lain sebagainya.
padi lainnya yaitu, penggantian pupuk
Masyarakat petani dapat memperoleh
dari pupuk kandang menjadi pupuk
pengetahuan dan inovasi dalam bidang
urea, pemakaian bibit padi dari bibit
pertanian.
local menjadi bibit unggul, penerapan
Masyarakat petani dapat menggunakan
teknik irigasi baru.
dan menerapkan teknologi dan alat
e.
kegiatan
dari
petani
penggunaan
masih
mesin
menggunakan
Dari adanya modernisasi pertanian
pertanian.
ini, menimbulkan dampak positif dan juga
Dapat membantu pemerintah dalam
negatif
segi menyediakan stok beras kepada
mempercepat pekerjaan petani dengan
masyarakat
adanya
lainnya
yang
diantaranya
perkembangan
membutuhkan.
pertanian
lebih mempercepat pekerjaan petani
lingkungan.
dengan
adanya
yaitu
lebih
;
lebih
teknologi,
bagus,
hasi
merusak
perkembangan
Dampak modernisasi pertanian padi
teknologi, hasi pertanian akan menjadi
lokal di desa nusapati sungai ada yang
lebih bagus dengan adanya bantuan
berupa berdampak positif dan ada juga
mesin atau alat.
yang berdampak negatif. 13
SRI WAHYUNI, NIM. E51109072 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Berdampak Positif : a.
Petani
akan
dengan memperoleh
hasil
kegiatan
petani
akan
digantikan oleh mesin atau alat
pertanian yang maksimal sehingga masyarakat petani dapat membiayai
8.
Studi Kasus
kebutuhan hidup mereka. b.
Mudahnya dalam menerima bantuan
Kasus 1: Petani M
pupuk, benih, peralatan pertanian, dan
a. Profil Petani
lain sebagainya. c.
d.
Petani M berusia 67 tahun, bersuku
Masyarakat petani dapat memperoleh
bangsa Melayu, hanya tamatan SD, dan
pengetahuan dan inovasi dalam bidang
menyandang
pertanian.
keluarga. Beliau tinggal di Desa Nusa Pati.
Masyarakat petani dapat menggunakan
b. Masalah yang dihadapi
dan menerapkan teknologi dan alat
e.
f.
status
sebagai
kepala
Pupuk dan bibit yang sulit didapat.
pertanian.
Jika pun ada harganya mahal. Kurangnya
Dapat membantu pemerintah dalam
penyuluhan pertanian yang dilakukan.
segi menyediakan stok beras kepada
Cenderung menggunakan pola tradisi lama
masyarakat
dalam mengolah hasil pertanian. Bahkan,
lainnya
yang
membutuhkan.
beliau sama sekali tidak mengerti program
lebih mempercepat pekerjaan petani
Panca Usahatani.
dengan
c. Cara Penanggulangannya
adanya
perkembangan
teknologi, hasi pertanian akan menjadi
Sebaiknya
perlu
kerja
sama
lebih bagus dengan adanya bantuan
berbagai pihak yang terkait, antara Dinas
mesin atau alat.
Pertanian, PEMDA, Kepala Desa, dan
Berdampak Negatif:
masyarakat Nusapati agar permasalahan
a.
Munculnya praktek kecurangan dalam
seperti ketersediaan pupuk dan bibit dapat
penyaluran bantuan pupuk, benih, dan
mencukupi
subsidi lainnya dari pemerintah.
terjangkau.
Dapat
menimbulkan
penyuluhan dan pendidikan pertanian,
antara
masyarakat
b.
memahami
c.
kesenjangan yang
modernisasi
telah
pertanian
terutama
dan
dengan
Selain
mengenai
harga
itu,
yang
perlunya
program
Panca
Usahatani yang baik dari Dinas Pertanian,
(panca usahatani) dan masyarakat
agar
masyarakat
yang belum memahami.
pertanian yang baik.
memperoleh
hasil
Berkurangnya kebutuhan tenaga kerja karena segala sesuatu yang berkaitan 14
SRI WAHYUNI, NIM. E51109072 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
program
d. Harapan Subjek Harapan subjek saat ini adalah agar ketersediaan
pupuk
dan
bibit
cukup
Panca
Usahatani
dapat
tersosialisasikan kepada para petani. d. Harapan Subjek
memadai dan harga yang relatif terjangkau.
Harapan subjek saat ini adalah
Disamping itu, adanya penyuluh pertanian
agar pupuk dibagi merata dan penyediaan
sangat diharapkan dalam upaya pengenalan
traktor yang memadai disertai dengan
program Panca Usahatani.
pelatihan penggunaannya. Diharapkan pula agar pihak Dinas Pertanian secara rutin
Kasus 2: Petani G
memberikan penyuluhan program Panca
a.
Usahatani.
Profil Petani Petani G berusia 40 tahun, bersuku
bangsa
Melayu,
hanya
mengenyam
pendidikan sampai SMP, dan berstatus
Kasus 3: Kepala Desa Nusapati a.
Profil Kepala Desa Nusapati
sebagai kepala keluarga. Beliau juga
Kepala Desa Nusapati bernama M.
tinggal di Desa Nusa Pati.
Kazila, AM. S.Pd.I berusia 50 tahun,
b. Masalah yang dihadapi
beragama Islam, suku bangsa Melayu, dan
Pupuk terkadang diendapkan, tidak
juga berstatus sebagai kepala keluarga.
sampai kepada para petani. Beliau juga
Beliau
membawahu
SEKDES,
KASI,
kurang mahir menggunakan traktor dan
KADUS, RW, dan RT. Beliau tinggal di
minimnya penyediaan traktor. Dari pihak
Desa Nusapati.
Dinas Pertanian tidak ada yang turun ke
b. Masalah yang dihadapi
lapangan untuk membantu mendampingi
Beliau pernah mengajukan proposal
petani, sehingga para petani kurang begitu
bantuan alat pertanian, pupuk, bibit, dan
memahami program Panca Usahatani.
lain-lain.
c.
mendapat respon yang positif dari pihak
Cara Penanggulangannya Harapan subjek saat ini adalah agar
pupuk dibagi merata dan penyediaan
c.
dengan kebutuhan petani lebih peka dan
lapangan,
mulai
belum
Sebaiknya instansi yang terkait
perduli
permasalahan
semua
Cara Penanggulangannya
Sebaiknya Dinas Pertanian rutin turun ke sehingga
itu
yang terkait.
traktor yang memadai disertai dengan pelatihan penggunaannya.
Namun,
terhadap
kondisi
segala
macam
pertanian sekitar.
dari
pupuk,
d. Harapan Subjek
penyediaan traktor, hingga penyuluhan
lingkungan
Harapan subjek saat ini adalah agar Dinas Pertanian dan PEMDA lebih peka 15
SRI WAHYUNI, NIM. E51109072 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
dan perduli dalam menanggapi aspirasi
sehingga hasil yang diperolehmasih
petani,
bantuan
jauh dari harapan.Saluran irigasi yang
pertanian, dimana pengaruhnya sangat
ada kurang berfungsi dengan baik,
besar
karena
terutama
mengenai
sekali
untuk
mendukung
produktivitas pertanian.
kurangnya
perawatan
pihak
dari
petani.Berdasarkan
permasalahan tersebut sedikit sekali petani
yang
biasa
mengadopsi
teknologi pertanian dan kurangnya
C. KESIMPULAN
kesiapan mereka. Berdasarkan
hasil
penelitian
3.
Beberapa permasalahan yang dihadapi
sebagaimana telah diuraikan pada bab-bab
petani
sebelumnya, dapatlah peneliti membuat
kendala dalam meningkatkan usaha
suatu kesimpulan sebagai berikut:
tani padi pada Desa Nusa Pati
1.
Keadaan petani padi di Desa Nusapati
Kecamatan
sebelum
diantaranya: petani masih banyak yang
penyebaran
teknologi
yang
masih
menjadi
Sungai
menggunakan
Kabupaten Mempawah masih sangat
penggunaan pupuk yag tidak sesuai
tradisional, seperti masih menerapkan
dengan kadar yag telah dianjurkan,
sistem pertanian ladang dan perilaku
sehingga hasil yang diperoleh masih
mereka masih memegang teguh adat
jauh dari harapan.
mayoritas
berasal
dari
kelompok
Melayu dan Bugis.
4.
padi
Pinyuh
pertanian di Kecamatan Sungai Pinyuh
istiadat yang dianut oleh penduduk
2.
dan
lokal
serta
Dampak
penyebaran
teknologi
pertanian
terhadap
dinamika
perubahan perilaku sosial pada petani
Petanibelum
biasa
menerima
meliputi: teknologi pertanian yang
penyebaran
mengadopsi
teknologi
menyebabkan memudarnya peranan
adanya
tokoh masyarakat dan mengalami
pertanian
dengan
alasan
beberapa permasalahan yang dihadapi
penurunan
sehubungan
petani dan masih menjadi kendala
semakin
dalam meningkatkan usaha tani padi
teknologi pertanian, adanya perubahan
pada
meningkatnya
dengan penyebaran
Kecamatan
Sungai
Pinyuh,
dalam hubungan kerja yang semula
diantaranya:petani
masih
banyak
mereka
menggunakan
padi
lokal
serta
lahan
bersma-sama pertanian
mengerjakan
ladang,
semenjak
penggunaan pupukyang tidak sesuai
datangnya penduduk pendatang yang
dengan kadar yang telah dianjurkan,
berasal
dari
Pulau
madura
yang 16
SRI WAHYUNI, NIM. E51109072 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
bekerja
sebagai
menyebabkan
petani
terjadinya
perkawinan
berbeda
tidakpernah
terjadi
padi
D. SARAN
hubungan
etnik
yang
Berdasarkanuraian
sebelumnya,
dikemukakan
perubahan sosial dikalangan petani
dikemukakan
Melayu dan Bugis. Di Sungai Pinyuh,
berikut:
pada
1.
bidang
pendidikan,
terlihat
sebagaimana
diatas, beberapa
Penyebaran
dapatlah saran
sebagai
teknologi
pertanian
perubahan
perilaku
dengan adanya persepsi para orang tua
terhadap
terhadap pendidikan bagi anak-anak.
masyarakat pada petani Desa Nusa
Secara ekonomis keuntungan relatif
Pati
tidak diperoleh oleh petani yang
walaupun telah memberikan dampak
menanam
positif
benih
unggul
tersebut.
Kecamatan
Sungai
terhadap
Pinyuh,
perkembangan
Keuntungan relatif yang mungkin
kehidupan masyarakat, namun terus
diperoleh petani adalah pengetahuan
diupayakan agar gejolak sosial dan
serta teknik atau tata cara yang
berbagai permasalahan yang terjadi
melekat pada benih unggul biasa itu
diredakan
melalui
dalam
penyuluhan
yang dilakukan oleh
kaitannya
pembudidayaannya.
dengan Bagi
petani
ssubsistem tentunya keuntungan relatif
berbagai
pihak Pemda Kabupaten Mempawah. 2.
Untuk
menciptakan
keberhasilan
secara ekonomi inilah yang lebih
dalam kegiatan modernisasi pertanian
diutamakan dalam rangka merespon
padi dalam pelaksanaan teknologi
dan
pertanian
mengadopsi
bertambahnya
inovasi,
maka
para
petugas
pengetahuan
diharapkan mempunyai bekal yang
memperoleh
cukup, khususnya pengetahuan akan
kegiatan dari mengolah lahan secara
kondisi sosial budaya masyarakat
modernisasi dan teknologi baru, selain
setempat disamping metode dan cara
itu
penyuluhan.
masyarakat
juga
selain
disebabkan
semakin
Tujuan
penyuluhan
terbukanya daerah mereka dengan
kepada para petani mempunyai peran
daerah luar disebabkan kelancaran
ganda, disamping untuk menciptakan
arus lalu lintas barang dan jasa ke
masyarakat yang terintegrasi, juga
daerah mereka.
adanya
upaya
dalam
rangka
pengalihan teknologi dengan cara merespon usaha modernisasi pertanian padi. 17 SRI WAHYUNI, NIM. E51109072 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
3.
Penyebaran
teknologi
pertanian
memang telah berpengaruh terhadap
U. Samsudin. S, 1977. Dasar-Dasar Penyuluhan dan Modernisasi Pertanian. Bandung : Do’a Restu
perubahan perilaku petani Desa Nusa Pati namun perlu diingat jangan
Rahardjo, 1990. Pengantar Sosiologi Pedesaan Dan Pertanian. Yogyakarta.
sampai nilai-nilai masyarakat yang bersifat
positif
menolong
seperti
(gotong
menghilang
royong)
malah
tolong
Rahardjo, 2004. Pengantar Sosiologi Pedesaan Dan Pertanian. Yogyakarta.
akan perlu
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
dikembangkandandilestarikan. -----------. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta. E. REFERENSI
1.
Ritzer, George. 2004. Teori Sosiologi. Cetakan Kelima. Bantul : Kreasi Wacana Offset.
Buku-Buku:
Adi, Rukminto Isbandi. 1994. Psikologi, Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan: Dasar- Dasar Pemikiran. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Horton, Hunt,2002. Sosiologi 2. Jakarta : Erlangga. Kartini, Kartono. 1987. Psikologi.Bandung : Pionir Jaya.
Sarwono, Sarlito Wirawan. 1998. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta : Bulan Bintang. Soekartawi. 1998. Pembangunan Pertanian. Jakarta : RajaGrafindo Persada. Scoot, James, C. 2000. Senjatanya OrangOrang Kalah. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Kamus 2.
Moleong, J Lexy. 1991. Metode Penelitian Kualitatif.Bandung : Remaja Rosda Karya. Mubyarto, Awan Santosa, 2003. “Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Kkritik Terhadap Paradigma agribisni”. www.ekonomirakyat.org, (artikel-Th. IINo.3-Mei 2003). Mulyana, Deddy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif; Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : Remaja Rosdakarya. Nasution, M.A. 2004. Metode Research, Jakarta : Bumi Aksara.
Rujukan Elektronik
http://id.shvoong.com/socialsciences/education/2261194-pengertianinteraksi/ diunduh pada tanggal 5 Januari 2014 http://publicrelationeasy.wordpress.com/20 09/08/27/teori-interaksi-simbolik/ diunduh pada tanggal 5 Januari 2014 http://yasir.staff.unri.ac.id/2012/03/06/teori interaksi simbolik/ diunduh pada tanggal 5 Januari 2014 UU No. No. 5 Tahun 1979 Tentang pemerintah daerah Desa 18
SRI WAHYUNI, NIM. E51109072 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
UU No. 26 Tahun 2007 tentang Definisi Kawasan Perdesaan http://galihdanary.wordpress.com/2010/12/ 06/teori-perilaku-sosial-max-weber-teorisosiologi-klasik/ diunduh pada tanggal 5 Januari 2014 http://mbem25.blogspot.com/2012/06/teori -pembangunan.html/diunduh pada tanggal 5 Januari 2014 http://www.psychologymania.com/2012/10 /teori-respon.html/ diunduh pada tanggal 11 Februari 2014 http://triyadirikky06.blogspot.com/2011/10 /modernisasi-pertanian.html/ diunduh pada tanggal 11 Februari 2014 http://riskiaditiya.blogspot.com/2012/03/be ntuk-bentuk-desa.html#.U198kaxc6KE / diunduh pada tanggal 29 April 2014 http://nurafiasokong.blogspot.com/2012/05 /sosiologi-pedesaan.html / diunduh pada tanggal/ diunduh pada tanggal 29 April 2014 http://marisasecangkirkopipagi.blogspot.com/2013/04/p engertian-sosiologi-perdesaan.html/ diunduh pada tanggal 29 April 2014
19 SRI WAHYUNI, NIM. E51109072 Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
.......,.----------....,..-----~--~~----------~-------
---.. ~--
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS TANJUNGPURA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
\
PENGELOLA JURNAL MAHASISWA Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak Kotak Pos 78124 Homepage: htte:/jurmaflS.untan.ac.id LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN UNGGAH / PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK JURNAL ELEKTRONIK MAHASISWA Sebagai sivitas akademika Universitas Tanjungpura, yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
.: 't;'sirV'~O f}i W ~~VH\i
Nama Lengkap NIM / Periode lulus Tanggal Lulus Fakultasl Jurusan Program Studi E-mail addresl HP
.
: ·!t····2J0in:U·Clr-~·····2·o·i5·..····..················..·..·
: ·~1~i·······')·qo·i;io'·o···:····· ..··..········..····· ·· : ·,,~lJ···.fS·Of{oto·k·i·.fJl : ···ciSS·Si,.. ···fiiC··'1.3·································· . · ······ ..··':1.···············11.·· ·· ········ ..··· ··
.
;
. . . .
~
.demi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemenuhan syarat administratif ~elulusan mahasiswa (S 1), 'menyetujui untuk !!1ember~ kepada Pengelola Jurnal Mahasiswa ~~~~ 5{~ : *) pada Program Studi J'/f.?:!.nf? ..q_gL Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas farya ilmiah saya yang berjudul**) :
~F-f(lr·~&'f.·k.·~ij~a~·~~:r.~~~w.··J~~·tllJ~Jrt··~ ·r···fVor··\
I
$Y.r.
r~9;..0..C?fJj.~r.!1.E9
t
!.!~..p..L..~f& ..r.n.~..9!1 r.~8~! f.: Yl1} L(
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-eksklusif ini, Pengelola Jurnal berhak menyimpan, mengalih-media/ format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkanl mempublikasikannya di Internet atau media lain):
q Secarafulltex 0lJ content artikel
. sesuai dengan standar penulis jurnal yang berlaku.
untuk kepentingan akademis tanpa tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Pengelola Jurnal, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cip~ dalam karya ilmiah saya ini. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuatdi Pada tanggal
;
....$.~ll.
NIM. S)
').1 j I-w.1
8°1:)1.
\ 00
20 ),Q-
.
Setelah mendapat persetujuan dari pengelola Jurnal, berkas ini harus di scan dalam format PDF dan dilampirkan pada step4 upload supplementary sesuai proses unggah penyerahan berkas (submission author)