Sociodev, Jurnal S-1Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
PENYELENGGARAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PEDESAAN (PNPM-MPD) DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR AIR BERSIH DI DESA KIUNG KECAMATAN SUTI SEMARANG KABUPATEN BENGKAYANG Oleh ALOYSIUS NIM. E11111061 Program Studi Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura. Tahun 2016 E-mail:
[email protected]
Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mengungkapkan peran dan tingkat keberhasilan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MPd) dalam proses pembangunan infrastruktur air bersih dan dampak dari pembangunan tersebut terhadap kehidupan sosial masyarakat Desa Kiung Kecamatan Suti Semarang Kabupaten Bengkayang. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran PNPM-MPd telah melaksanakan fungsinya dengan baik sebagai program pemerintah dalam pemerataan pembangunan di tanah air. Namun jika dilihat dari tingkat keberhasilnya, air yang dihasilkan dari infrastuktur tersebut, ternyata tidak mencukupi kuota masyarakat. Kurang maksimalnya hasil tersebut terjadi karena banyak faktor penghambat seperti, kurangnya pengawasan dari PNPM-MPd tingkat kecamatan dan kabupaten, kurangnya partisipasi dari masyarakat setempat dan kurangnya pengetahuan para pekerja saat proses pembangunan. Tingkat keberhasilan dari program PNPM-MPd dalam pembangunan tersebut pastinya menimbulkan beberapa opini dari masyarakat setempat, ada yang puas dan ada yang tidak. Kurangnya kuota air yang dihasilkan dari pembangunan membuat beberapa warga bahkan tidak mau menggunakan air bersih tersebut karena tidak adanya jangkauan yang cukup signifikan terhadap masyarakat yang tempat tinggalnya terpisah dari kelompok masyarakat lainnya. Kata-kata Kunci: PNPM-MPd, Pemberdayaan masyarakat, Persepsi masyarakat.
Abstract The perpose of this article to talking about the character and success of degree of society Empowerment National Program village be autonomous (PNPM-MPd) in process infrastructure building of pure water and impact from the building social life toward society of Kiung village, subdistrict of Suti Semarang, district of Bengkayang. This Research using descriptive approach method with the kind of research is kualitative. The result of this research that showed the character of PNPM-MPd has do it the good fungsion as a government program in the even distribution of buliding in motherland. However, if we look from it success level, the water produce from that infrastructure, the real is not enough for society quota. Less maximal that result has happen because many factors that resistor such as ; less monitoring from PNPM-MPd subdisrict and district level, less the partisipation from that society and less knowledge of the workers while that building process. The success level from the PNPM-MPd program in building that sure raising many opinions the citizen, any people that satisfied and not. Less the water quota that produce from bulding make many citizen even it not want to use that pure water because nothing reach which significant enough toward society that live separate from the society group else. Keyword : PNPM-MPd, Society Empowerment, Society Perception
1 ALOYSIUS, NIM. E11111061 Program Studi Pembangunan Sosial FISIP Untan
Sociodev, Jurnal S-1Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Dusun Buah Ratas, dengan penduduk yang
A. PENDAHULUAN
berjumlah 102 kepala keluarga (KK), dan Pembangunan
infrastruktur
baik
jumlah jiwa 690 yang terbagi atas 392 jiwa
yang merupakan aset pemerintah maupun
penduduk Dusun Kiung dan 298 jiwa
aset swasta dilaksanakan dalam rangka
penduduk Buah Ratas. Di Desa Kiung
memberikan
pelayanan penyediaan air bersih belum
pelayanan
kepada
masyarakat, seperti jalan raya, jembatan,
pernah
taman, gedung kantor, rumah sakit dan
masyarakat yang membutuhkan. Sebagai
sebagainya.
upaya
Infrastruktur
diperlukan
menyentuh
dalam
seluruh
peningkatan
lapisan
pelayanan
masyarakat dalam rangka menjalankan
penyediaan air bersih di Perdesaan maka
berbagai
Kesejahteraan
perlu dibangun suatu sistem penyediaan air
masyarakat di suatu daerah tidak akan
bersih yang memenuhi syarat secara
terasa optimal tanpa didukung infrastruktur
kualitas maupun kuantitas serta terjangkau
yang memadai. PNPM Mandiri adalah
oleh masyarakat berpenghasilan rendah.
sebuah akronim (singkatan) dari Program
Sistem
Nasional
dasarnya
kegiatan.
Pemberdayaan
Masyarakat.
penyediaan
air
merupakan
bersih
pada
komponen
suatu
Bicara soal PNPM Mandiri, masyarakat
daerah dan bentuk pelayanan publik yang
tentu
penyediaannya seharusnya dilaksanakan
akan
dibingungkan
dengan
banyaknya istilah PNPM Mandiri yang
oleh
dilengkapi dengan akronim sektoral, yaitu :
masyarakat luas. Karena pembangunan
PNPM Mandiri Perdesaan, PNPM Mandiri
utilitas umum adalah salah satu tugas dan
Generasi,
tanggungjawab yang harus dilaksanakan
PNPM
Mandiri
RESPEK,
pemerintah
pemerintah
untuk
kepentingan
PNPM Mandiri Pasca Bencana, PNPM
oleh
:Rondinelli
(dalam
Mandiri R2PN, PNPM Mandiri Perkotaan
Soetomo 2008:146). Empat fungsi penting
dan PNPM Mandiri Pariwisata. Kesemua
untuk semua sistem “tindakan”, yang
program tersebut merupakan program-
dikenal dengan skema AGIL. Suatu fungsi
program yang mendukung dan bernaung di
(function) adalah “kumpulan kegiatan yang
bawah koordinasi PNPM Mandiri. Desa
ditujukan kearah pemenuhan kebutuhan
Kiung merupakan salah satu desa yang
tertentu atau kebutuhan sistem” (Rocher,
terdapat di Kecamatan Suti Semarang
1975 dalam Ritzer (2010: 121)).Dengan
Kabupaten Bengkayang. Terbagi atas dua
menggunakan definisi ini, Parsons yakin
dusun antara lain ; Dusun Kiung dan 2 ALOYSIUS, NIM. E11111061 Program Studi Pembangunan Sosial FISIP Untan
Sociodev, Jurnal S-1Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
bahwa
ada
empat
fungsi
penting
maksud
untuk
memenuhi
kebutuhan
diperlukan semua sistem, antara lain:
masyarakat yang menjadi tujuan akhirnya.
1. Adaptation (Adaptasi) adalah sebuah
Teori Fungsionalisme yang menekankan
sistem harus menanggulangi situasi
kepada keteraturan bahwa masyarakat
eksternal yang gawat. Sistem harus
merupakan suatu sistem sosial yang terdiri
menyesuaikan diri dengan lingkungan
atas bagian-bagian atau elemen-elemen
dan
yang saling berkaitan dan saling menyatu
menyesuaikan
lingkungan
itu
dengan kebutuhannya.
dalam keseimbangan. Perubahan yang
2. Goal Attainment (Pencapaian tujuan) adalah
sebuah
sistem
terjadi pada suatu bagian akan membawa
harus
perubahan pula terhadap bagian yang lain,
mendefinisikan dan mencapai tujuan
dengan kata lain masyarakat senantiasa
utamanya.
berada dalam keadaan berubah secara
3. Integration (Integrasi) adalah sebuah
berangsur-angsur dengan tetap memelihara
sistem harus mengatur antarhubungan
keseimbangan.
bagian-bagian
merupakan
komponennya.
yang Sistem
menjadi juga
harus
Istilah
pemberdayaan
terjemahan
empowerment.
Di
dari
istilah
Indonesia,
istilah
mengelola antarhubungan ketiga fungsi
pemberdayaan sudah dikenal sejak pada
penting lainnya (A,G,L).
tahun 1990-an di banyak NGO’s baru
4. Latency (latensi atau pemeliharaan pola) adalah
sebuah
konferensi
Beijing
1995
harus
pemerintah menggunakan istilah yang
dan
sama. Dalam perkembangannya istilah
memperbaiki, baik motivasi individual
perberdayaan telah menjadi wacana publik
maupun
dan bahkan seringkali dijadikan kata kunci
memperlengkapi,
sistem
setelah
memelihara
pola-pola
kultural
yang
menciptakan dan menopang motivasi. Berangkat dari keempat definisi tersebut,
maka
kemajuan
dan
keberhasilan
pembangunan
masyarakat.
Paradigma
adanya
pemberdayaan
adalah
paradigma
yang lebih
pembangunan
fungsi
pembangunan infrastruktur
bagi
manusia,
yaitu
ditekankan untuk melihat fungsi dari
pembangunan yang berpusat pada rakyat
PNPM-MPd dalam mensejahterakan dan
merupakan proses pembangunan yang
memenuhi
mendorong prakarsa masyarakat berakar
kebutuhan,
yaitu
Goal
attainment (pencapaian tujuan) karena
dari
bawah.
dibangunnya sebuah infastruktur dengan
(2011:21)).
Goulet Masyarakat
(dalam
Alfitri
Desa
Kiung 3
ALOYSIUS, NIM. E11111061 Program Studi Pembangunan Sosial FISIP Untan
Sociodev, Jurnal S-1Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
merupakan
salah
satu
masyarakat
pedalaman
kelompok
Agustina
2013:
19)
daerah
mengemukakan bahwa: “Metode pada
tertinggal di Kabupaten Bengkayang yang
dasarnya berarti cara yang digunakan
selain letak secara geografis berada jauh di
untuk mencapai tujuan jadi dapat dikatakan
pedalaman,
bahwa
juga
dan
(dalam,
belum
terjamahnya
metode
adalah
cara
yang
infrastruktur-infrastruktur
umum
untuk
dipergunakan untuk memecahkan masalah
memenuhi
pokok
hidup
dalam
kebutuhan
mencapai ini
tujuan
penelitian.
kelompok masyayrakatnya. Lebih jauh
Penelitian
menggunakan
metode
Alfitri (2011:21) memngatakan “upaya
penelitian kualitatif berdasarkan perspektif
yang dilakukan diarahkan pada akar
desriptif.
persoalan yaitu, meningkatkan kemampuan masyarakat. Bagian yang tertinggal dalam masyarakat
harus
ditingkatkan
C. PEMBAHASAN
kemampuannya dengan mengembangkan dan mendinamisasikan potensinya dan
1.
Identitas Informan
memberdayakannya. Pemberdayaan tidak
Dalam penelitian ini, penulis akan
hanya menumbuhkan dan mengembangkan
mengungkapkan
nilai tambah ekonomi, tetapi juga nilai
pembangunan
tambah sosoial dan nilai tambah budaya”.
pipanisasi yang di lakukan oleh masyarakat Desa
bagaimana infrastruktur
Kiung
dengan
hasil air
dari
bersih/
bantuan
dana
pemerintah melalui program PNPM-MPd. Penelitian
B. METODE PENELITIAN
ini
menggunakan
jenis
penelitian kualitatif yang mana peneliti Penelitian merupakan suatu cara
berusaha untuk menggambarkan suatu
kerja untuk memahami objek yang menjadi
fenomena
yang
sasaran
kenyataan
atau
yang
bersangkutan.
Dengan
terjadi realitas
yang
terjadi
metode yang tepat akan memperoleh hasil
dilapangan.
yang sesuai dengan yang diharapkan,
menggunakan informan sebagai sumber
sebab
mengeksplorasikan
metode
penelitian
merupakan
petunjuk yang memberikan arah, corak, dan
tahapan
kerja
suatu
Sehingga
berdasarkan
data
penelitian
yang
ini
relevan
dengan masalah penelitian.
penelitian.
Sehubungan dengan hal tersebut, Nawawi 4 ALOYSIUS, NIM. E11111061 Program Studi Pembangunan Sosial FISIP Untan
Sociodev, Jurnal S-1Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
2.
Tingkat Keberhasilan PNPM-MPd
maka terjadilah pengalihan sumber mata
dan
air”
Faktor-faktor
Yang
Mempengaruhinya Sesuai dengan Pedoman Umum, Program
Nasional
Pemberdayaan
3.
Transparansi Bantuan
Terhadap Program
Dana Nasional
Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-
Pemberdayaan
MPd) mempunyai prinsip atau nilai-nilai
Mandiri Pedesaan (PNPM-MPd)
Masyarakat
dasar yang selalu menjadi landasan atau
Pengertian prinsip transparansi dan
acuan dalam setiap pengambilan keputusan
akuntabel adalah masyarakat memiliki
maupun tindakan yang akan diambil dalam
akses terhadap segala informasi dan proses
pelaksanaan rangkaian kegiatan PNPM-
pengambilan
MPd. Nilai-nilai dasar tersebut diyakini
pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan
mampu mendorong terwujudnya tujuan
secara
PNPM-MPd. Kurang atau tidak adanya
dipertanggungjawabkan baik secara moral,
pastisipasi dari penduduk lokal akan
teknis, legal, maupun administratif. Proses
berdampak
pembangunan
pada
hasil
pembangunan
keputusan
terbuka
sehingga
dan
masyakat
dapat
berhak
tahu
seperti yang di katakan pak YD bendahara
sumber dan jumlah dana yang digunakan
UPK tingkat kecamatan.
pada saat pembangunan itu sebabnya
Beliau mengatakan; “dalam proses
sangat penting untuk melakukan laporan
pembangunan air bersih atau biasa kami
pertanggungjawaban kegiatan (LPJ) pada
sebut pipanisasi di Desa Kiung, jika
masyarakat
sekarang
mencukupi
pembangunan
kebutuhan masyarakat di desa tersebut
pembangunan
saya tidak bisa menyalahkan pihak TPK
dengan apa yang diharapkan. “...... ayo’e
desa,
rencana
selama proses pembangunan tik’ suah
pembangunan tersebut akan di bangun di
pane semaan dana da ni miak koh mani,
mata air “sebade”(nama mata air) yang
bahkan citn da jadi ketua TPK desa da
kuota airnya lumayan besar daripada kuota
pembangunan e ket kampong diah jak tik
mata
sumbernya
suah ni ayo nyam muji. Padahal perjanjian
sekarang, namun karena keegoisan seorang
pemule muji, jumlah dana ya mbangun
warga yang tidak mau memberi izin
infrastruktur paitn bersih ket kampong
pembangunan dilakukan di tanahnya ,
Kiung koh Rp. 196.600.000,00. Gue o ni
hasilnya
karena
air
yang
tidak
awal
dari
menjadi
yang menjadi objek dari tersebut telah
selesai.
ketika Berbeda
5 ALOYSIUS, NIM. E11111061 Program Studi Pembangunan Sosial FISIP Untan
Sociodev, Jurnal S-1Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
nyair ge taru tahap pencairan. Tapi
pembangunan infrastruktur yang mengaliri
kenyataan e, bahkan ya ngile mudel buku
air dari bawah tempat keberadaan air
tabungan tampat penyaluran dana e koh
sehingga diantarkan ke lokasi pemukiman
jak kitn tik’ pernah” (“......masyarakat
penduduk merupakan hal yang sudah lama
selama proses pembangunan tidak pernah
dinanti oleh masyarakat Desa Kiung,
tahu jumlah dana terpakai sebenarnya
terlebih lokasi air yang sebelum adanya
berapa, dan bahkan saya yang menjadi
pembangunan infrastruktur tersebut sangat
ketua TPK desa yang pembangunannya
jauh dari pemukiman. Masyarakat tidak
dilaksanakan di kampung saya saja tidak
lagi menjadwalkan waktu rutinitas pulang
pernah diberi tahu. Padahal perjanjian awal
dari bertani supaya ada waktu untuk pergi
mengatakan,
untuk
ke bawah tempat keberadaan air untuk
pembangunan infrastruktur air bersih di
mengambil air dan membersihkan badan,
Desa
Rp.
sekarang sudah tidak terjadinya, sehingga
196.600.000;00, dan akan di cairkan
mereka lebih banyak menggunakan waktu
dengan tiga tahap pencairan. Namun
untuk pekerjaan pokok demi memenuhi
realitanya, bahkan untuk melihat bentuk
kebutuhan hidup mereka.
jumlah
Kiung
itu
dana
sebanyak
dari buku tabungan tempat penyaluran dana tersebut saya tidak pernah.”) Keluh AK Ketua Tim Pengelolaan Kegiatan
D. PENUTUP
(TPK) Desa Kiung. a) Kesimpulan 4. Dampak
Masalah
Terhadap
Sebagai
dapat
dari
ditarik
hasil
Kehidupan Sosial Masyarakat Desa
penelitian
Kiung
kesimpulan dari hasi penelitian yang telah
Pembangunan
ini
penutup
beberapa
yang
mengarah
pokok
masyarakat
1. Peran Program Nasional Pemberdayaan
seperti penyediaan air sangat signifikan
Masyarakat Mandiri Pedesaan menjadi
dengan kebutuhan masyarakat Desa Kiung
sangat
yang secara geografis menempati daerah
pembangunan di negeri ini, tetrlebih di
dataran tinggi, dimana di Desa tersebut
setiap daerah-daerah tertinggal seperti
sangat kesulitan dalam hal memenuhi
Desa
kebutuhan
Pemberdayaan
kepada
kebutuhan
hidup
akan
air.
Adanya
penulis lakukan, yaitu:
penting
Kiung.
dalam
pemerataan
Adanya
Program
Masyarakat
Mandiri 6
ALOYSIUS, NIM. E11111061 Program Studi Pembangunan Sosial FISIP Untan
Sociodev, Jurnal S-1Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Pedesaan menjadi motor pergerakan pembangunan
di
Desa
b)
Saran
tersebut
Berdasarkan
hasil
analisis
dan
mengingat belum terjamahnya Desa
pembahasan serta kesimpulan yang telah
tersebut terhadap prasarana baik yang
dikemukakan penulis, beberapa saran dari
dari pihak pemerintah ataupun pihak
penulis sebagai masukkan antara lain
swasta.
sebagai berikut:
2. Transfaransi dan akuntabelitas terhadap
1. Berikan waktu untuk menentukan titik
bantuan dana tidak hanya berdampak
lokasi
buruk terhadap suatu lembaga tetapi
infastruktur, agar hasil sesuai dengan
juga menimbulkan banyak persepsi
yang di rencanakan. Selain daripada itu,
negatif
musyawarah
terhadap
penyelenggara
pembuatan
bangunan
dengan
masyarakat
pembangunan. Kesalahan ini tidak perlu
mencari solusi, meminta pendapat dan
dilakukan oleh pihak penyelenggara
mendapatkan keputusan yang pasti dari
karena
kelompok masyarakat.
selayaknya
sebagai
objek
masyarakat berhak tahu jumlah dana
2. Dalam
perencanaan
dan
bantuan, penggunaan dana dan sisa dana
pembangunan
yang
setempat diberikan pengetahuan terlebih
di
pergunakan
oleh
pihak
penyelenggara, kecuali memang karena
dulu
adanya
kegiatan,
penyimpangan
terhadap
melalui
seharusnya
proses penduduk
program
sehingga
sosialiasi
penduduk
tidak
penggunaan dana yang menyebabkan
hanya dapat memberikan kontribusi
pihak
terhadap
penyelenggara
membuat
data
tidak
bisa
pertanggungjawaban
yang masuk akal. 3. Selain
perencanaan
pembangunan
tetapi
juga
berperan aktif melakukan pengawasan dan aduan kepada yang berwajib jika
yang
matang,
ternyata dalam proses pembangunan
komunikasi yang baik antara pihak
adanya
penyelenggara/ pihak yang dipercaya,
dilakukan sesama penduduk, juga yang
pengetahuan akan sesuatu yang diproses
dilakukan oleh pihak penyelenggara.
juga
tidak
kalah
penting
pelanggaran,
baik
yang
untuk
3. Pembangunan yang baik seharusnya
dilakukan oleh pihak penyelenggara/
tidak hanya berpatok pada target selesai
pihak yang dipercaya.
atau tidaknya pembangunan, tetapi lebih berorientasi
pada
pembangunan
baik
hasil secara
dari kualitas 7
ALOYSIUS, NIM. E11111061 Program Studi Pembangunan Sosial FISIP Untan
Sociodev, Jurnal S-1Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
maupun kuantitas, sehingga apa yang menjadi kebutuhan benar-benar dapat dipenuhi.
E. REFERENSI
1.
Buku-Buku:
Abdi dan Rianse Usman. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Bandung: CV. ALVABETA Alfitri. 2011. Community Development (Teori dan Aplikasi). Jogjakarta: PUSTAKA PELAJAR
keenam). Jakarta: KENCANA PRENADA MEDIA GROUP Ritzer George. 2014. Teori Sosiologi Modern (Edisi Ketujuh). Jakarta: KENCANA PRENADAMEDIA GROUP. Smart Barry dan Ritzer George. 2014. Handbook TEORI SOSIAL. Bandung: Nusa Media Soetomo. 2008. Masalah Sosial dan Upaya Pemecahanya: Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Soetomo. 2011. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT mungkinkah muncul antitesisnya?. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR
2. Faisal, Sanapiah. 2010. Format-Format Penelitian. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. . Frank Tesoriero & Jim Ife. 2008. Community Development: Alternatif Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR Gumilar Setia dan Sulasman. 2013. TeoriTeori Kebudayaan (dari teori hingga aplikasi). Bandung: CV PUSTAKA SETIA
Internet:
www.PNPM.org di akses pada tanggal 16 desember 2015 www.PNPM-MPdblog.com di akses pada
tanggal 18 desember 2015 www.cokroaminotoblogspot.com
di
akses
pada tanggal 16 desember 2015
3.
Lainnya:
Data Profil Desa Kiung
Harun Rochajat dan Ardianto Elvinaro. 2011. Komunikasi Pembangunan perubahan Sosial. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Data dari Kecamatan
Bendahara
Ritzer, George – Douglas J. Goodman. 2010. Teori Sosiologi Modern (edisi keenam). Jakarta: KENCANA PRENADA MEDIA GROUP.
Data dari ketua TPK desa.
UPK
tingkat
Data dri Fasilitator tingkat Kabupaten
Ritzer, George - Douglas J. Goodman. 2012. Teori Sosiologi Modern (edisi 8 ALOYSIUS, NIM. E11111061 Program Studi Pembangunan Sosial FISIP Untan
KEMENTERIAN
RlSET TEKNOLOGI DAN PENDmlKAN TINGGI UNIVERSITAS TANJUNGPURA ' . FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLlTIK
PENGELOLA JURNAL MAHASISWA Jalan Prot Dr.IL Hadari Nawawi, Pontiauak Kotak POI 78124
LEMBAR PERNY ATAAN PERSETUJUAN UNGGAH I PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK JURNAL ELEKTRONIK MAHASISWA Sebagai sivitas akademika Universitas Tanjungpura, yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
A5y.~t.~.~W:.............
'
Nama Lengkap NIM / Periode tutus Tanggal Lulus Fakultasl Jurusan
:
E-mail addresI HP
: £.,.y.ggJ?l1D.".IlJIw.i.l.{.QPJ1l •.•.
: :
fAUI)J).~l.......•../.1Oic:'
.J..f.L..~~rwM:L
: ISIP J ..
.
s.a~~h9~:L
Qsa~..fL~
!._ -..(!s
~t\4J_
demi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemenuhan syarat administratif kelulosan mahasiswa (81), menyetujui untuk ,memberlkan kepada Pengelola Jumal Mahasiswa .)~e&t.¥ *)pada Program Studi .c~3~tl Fakultas Dmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) alas karya ibniah saya yang berjudul··) :
.nl14M.
»<
t\{ ~.~;M~(e_~II&UM.t •....?mglY.v.l!."1. .... ··.·~ ~~(!
\!~_~ ..... l!jz"');~rd.(\;jjg,&1;'L....~IJ.'!B:!,£!:!...··l
~W.f.M::.~d)..£~.I.41fl..I:~~J~(v.Yi.(um@~~~
•••:.f~f.f.<W..I:1 .....
.t1~/~~~"h .... f2i...Q~ .....k.lNX.Yl-;9- ..... &.(P.\I.Ikl. ..... f.L ...~
...
k~.~J.~ ..~~.~
.••....'arf.m.k~ifJM""
...
~~g~8ng diperlukan (hila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-eksklusif ini, Pengelola Jurnal berbak menyimpan, mengalih-medial format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, danmenampilkan/ mempublikasikannya di Internet atau media lain):
o y,ecarafu/ltex
r::r;2f content artikel sesuai dengan standar penulis jumal yang berlaku.
untuk kepentingan akademis tanpa tanpa perlu meminta ijin dati saya selama tetap mencantmnk:an nama saya sebagai penulis/ pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan. Saya bersedia untuk menanggung secara pnDadi, tanpa melibatkan pihak Pengelola Jumal, segala bentuk: tuntutan hukum yang. timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmi~ saya ini.
• Dibuat di Pada tanggal
y&i
: .Pontianak :
[email protected]~.....
••••.••• !.Tl •••'t.
.
NIM .. ed'Ultz.