Socilogique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PENGGUNAAN KREASI MODEL JILBAB DI KALANGAN IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN TANJUNG HULU KECAMATAN PONTIANAK TIMUR KOTA PONTIANAK Oleh : RAWA MAY LINDA NIM. E51112014 Progam Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2016. Email :
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran media sosial dalam memperkenalkan kreasi model jilbab dikalangan ibu rumah tangga di Kelurahan Tanjung Hulu Kecamatan Pontianak Timur Kota Pontianak dan menganalisis perubahan trend jilbab yang digunakan ibu rumah tangga di Kelurahan Tanjung Hulu Kecamatan Pontianak Timur Kota Pontianak. Teori Perubahan sosial dalam penggunaan kreasi model jilbab ini terjadi melalui 3 (tiga) kompenen penting yaitu : mengakibatkan perubahan budaya cara berpakaian dan penggunaan jilbab kemudian didapatkan dari inovasi kebudayaan yang mana hal ini didapatkan melalui media sosial (teknologi) sebagai bentuk informasi baru yang merubah budaya cara penggunaan jilbab dengan kreasi model yang beragam, difusi penyebaran informasi yang didapatkan juga melalui media sosial (teknologi) dan membawa perubahan secara positif maupun negatif tergantung bagaimana para ibu rumah tangga tersebut menyaring informasi seputar penggunaan kreasi model jilbab tersebut, dan integrasi adalah kebudayaan cara penggunaan kreasi model jilbab terbaru yang muncul di satukan dengan kebudayaan cara penggunaan kreasi model jilbab yang lama tapi di proses kembali. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran media sosial bisa mengarah ke arah yang positif dan negatif dalam memperkenalkan kreasi model jilbab. Teknologi memberikan asupan kepada pecinta dunia maya khususnya ibu rumah tangga sebagai media perubahan. Kesimpulan penelitian ini adalah Kreasi model jilbab terjadi karena peran teknologi mengakibatkan perubahan budaya cara berpakaian dan penggunaan jilbab kemudian didapatkan dari inovasi kebudayaan yang mana hal ini didapatkan melalui media sosial (teknologi) sebagai bentuk informasi baru yang merubah budaya cara penggunaan jilbab dengan kreasi model yang beragam, difusi penyebaran informasi yang didapatkan juga melalui media sosial (teknologi) dan membawa perubahan secara positif maupun negatif tergantung bagaimana para ibu rumah tangga tersebut menyaring informasi seputar penggunaan kreasi model jilbab tersebut, dan integrasi adalah kebudayaan cara penggunaan kreasi model jilbab terbaru yang muncul di satukan dengan kebudayaan cara penggunaan kreasi model jilbab yang lama tapi di proses kembali. Kata-kata Kunci : Media Sosial, Perubahan trend, Kreasi Model Jilbab, Ibu Rumah Tangga
Abstract This study aims to analyze the role of social media in introducing the creation of hijab among housewives in Tanjung Hulu Eastern District of Pontianak Pontianak City and analyze changing trends used headscarf housewife in Tanjung Hulu subdistrict East Pontianak Pontianak. The theory of social change in the use creation veil model occurs through three (3) kompenen important are: lead the cultural change the way they dress and the use of headscarves then obtained from the innovation culture in which it was obtained through social media (technology) as a form of new information that changes the culture how the use of the veil with the creation of a variety of models, diffusion dissemination of information obtained also through social media (technology) and bring change positively or negatively depending on how the housewives filter information about the use of the creation of models the hijab, and integration is a cultural way of use latest creations hijab appear united by culture creations hijab how to use the old one but in the return process. The results showed that the role of social media can lead to a positive direction and negative in introducing creations hijab. Technology gives intake to lovers of cyberspace especially housewives as media changes. The 1 Rawa Mailinda, NIM. E51112014 Progam Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Socilogique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
conclusion of this study is the creation hijab occurs because the role of technology led to a cultural change the way they dress and the use of headscarves then obtained from the innovation culture in which it was obtained through social media (technology) as a form of new information that changes the culture of how to use the hijab with the creation of a variety of models , diffusion dissemination of information obtained also through social media (technology) and bring change positively or negatively depending on how the housewives filter information about the use of the creation of models the hijab, and integration is the culture of how to use the creations of hijab latest emerging united culture means the use of a long hijab creations but in the return process. Keywords : Social Media, Change trend, Creative Model Hijab, Housewife
umumnya tidak bekerja di luar rumah
A. PENDAHULUAN
(Amalia, 2016). Media Sosial adalah media online,
Kenyataan di atas tidak selaras
yang memudahkan para pengguna internet
dengan yang ada di lingkungan, Ibu rumah
(netizen) untuk berpartisipasi, berbagi, dan
tangga
menciptakan isi meliputi blog, jejaring
fashion yang menunjang kehidupannya.
sosial, forum, wiki dan lain sebagainya.
Seorang ibu berperan dalam rumah tangga
Media sosial ini memiliki pengaruh besar
sebagai mana semestinya, tetapi kenyataan
dalam perkembangan, kemajuan, serta
tidak sejalan dengan tugasnya. Kemajuan
maju mundurnya kualitas Sumber Daya
teknologi
Manusia (SDM) yang ada di Indonesia.
memperkenalkan media sosial kepada
Media pun dapat diartikan sebagai produk.
masyarakat yang menimbulkan kecanduan
Sebagai sebuah produk, media adalah
kepada
konstruksi para pegiat media itu sendiri
peneliti di lapangan bahwa ibu rumah
(Sudarma, 2014). Ibu rumah tangga adalah
tangga
seorang wanita yang pekerjaan utamanya
cendrung lebih mencintai gadget terlebih
adalah menjalankan atau mengelola rumah
mereka
keluarganya, merawat dan mendidik anak-
untuk melihat kreasi model jilbab.
anaknya, makanan, kebutuhan
memasak
dan
membeli keluarga
menyimpan
sekarang
lebih
dengan
adanya
pemiliknya.
yang
Dari
mengenal
menggunakan
Jilbab
mementingkan
bukan
gadget
pengamatan
media
gadget
lagi
sosial
mereka
fenomena
barang-barang
kelompok sosial tertentu, tetapi sudah
sehari-hari,
menjadi fenomena seluruh masyarakat,
membersihkan dan memelihara rumah,
beberapa
tahun
terakhir
menyiapkan dan menjahit pakaian untuk
muslimah Indonesia mengalami banyak
keluarga, dan sebagainya serta yang
perkembangan
(Fadillah,
ini
dunia
2011).
Peningkatan pengguna jilbab benar-benar 2 Rawa Mailinda, NIM. E51112014 Progam Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Socilogique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
nyata dan dapat dibuktikan karena peran
acara
media sosial di dalamnya yang mendorong
berpergian
ibu rumah tangga untuk mengikuti cara-
penggunaan jilbab semakin bervariasi
cara dalam menggunakan jilbab yang
dilingkungan ibu rumah tangga khususnya
sekarang lebih bervariasi.
di Kelurahan Tanjung Hulu, sesuai dengan
Berdasarkan pra lapangan peneliti media
sosial
berperan
pernikahan, ke
pengajian
luar
maupun
rumah.
Bentuk
perkembangan terkini dan terkesan tidak
dalam
ketinggalan zaman serta menjadi busana
memperkenalkan jilbab di kalangan ibu
yang up to date dikalangan ibu rumah
rumah tangga di Kelurahan Tanjung Hulu
tangga. Bervariasi yang dimaksud adalah
Kecamatan
dengan
semakin beranekaragamnya cara berjilbab
berbagai bentuk dan warna jilbab yang
yang tidak hanya terbatas pada satu gaya,
akan mereka gunakan. Pada saat ini dapat
melainkan sudah beraneka ragam gaya
dengan mudah kita temui ibu rumah
dalam
tangga yang memakai jilbab dalam acara-
dipahaminya.
B. METODE PENELITIAN
penggunaan
Pontianak
Timur,
berjilbab
kreasi
sesuai
apa
model
yang
jilbab
di
kalangan Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Penelitian
menggunakan
Tanjung Hulu Kecamatan Pontianak Timur
metode kualitatif karena dimaksud untuk
Kota Pontianak. Penelitian ini bermaksud
memperoleh pemahaman dari fenomena
untuk melihat berapa besar peran media
sosial. Untuk mengetahui lingkup dari
sosial dalam memperkenalkan tata cara
subyek penelitian sebagai sumber, tempat
menggunakan jilbab pada ibu rumah
memperoleh
tangga.
lapangan.
ini
keterangan(fakta)
Penelitian
kualitatif
di adalah
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
C. PEMBAHASAN
atau lisan dari orang-orang atau prilaku yang dapat diamati (Moleong, 2007:4). Jenis penelitian
penelitian deskriptif
ini
adalah
kualitatif.
Pada
pendekatan deskriptif peneliti menjelaskan gambaran-gambaran mengenai
peran
yang
media
terperinci
sosial
dalam
1.
Peran positif dari media sosial dalam
memperkenalkan
kreasi
model jilbab a) Membuat
para
pengguna
jilbab
khusunya ibu rumah tangga Kelurahan Tanjung
Hulu
dan
para
hijaber 3
Rawa Mailinda, NIM. E51112014 Progam Studi Sosiologi Fisip UNTAN
menghimpun
persahabatan
melalui
media sosial.
b) Sebagai media penyebaran informasi kreasi model jilbab yang up to date di
Media sosial memberikan peran positif sebagai penghimpun persabatan di
media sosial pada kalangan ibu rumah tangga di Kelurahan Tanjung Hulu.
dunia maya, tidak hanya dalam dunia
Jilbab saat ini memiliki beragam
nyata kita bersahabat tapi dalam dunia
model dan bentuk jilbab yang membuat
maya juga kita dapat mencari sahabat yang
para ibu rumah tangga di Kelurahan
sejalan dengan pemikiran kita. Ibu rumah
Tanjung Hulu menjadi berinisiatif mencari
tangga
sendiri
informasi tentang trend jilbab terbaru
mendapatakan sahabat dan teman bukan
melalui media sosial. Seperti yang di
hanya melalui dunia nyata tetapi di dalam
katakan oleh Bu Mida dan Kak Wina,
dunia maya. Seperti yang dikatakan oleh
mereka mencari kreasi model jilbab yang
salah satu hijaber dengan ungakapan
terbaru melalui youtube. Informasi yang up
bahwa :
to date dari media sosial seputar tentang
dan
para
hijaber
“Sebenarnya ya say, dari media sosial
jilbab yang mereka peroleh seperti jilbab
sekarang
mudah
syar’i modern, jilbab pashmina, jilbab
saya.
turban dan jilbab biasa yang simple. Bukan
Banyak hal yang saya tawarkan di
hanya mencari informasi tetapi juga
media
event-event
menyebarkan informasi tentang jilbab
kegiatan forum maupun lomba foto
yang digunakan oleh hijaber kepada para
dengan menggunakan jilbab. Hal ini
pengguna media sosial yang di ungkapkan
yang membuat saya mengenal wanita
oleh ibu rumah tangga yang berprofesi
yang menggunakan jilbab dari segi ras
sebagai
dan suku apapun itu.” (Wawancara,
bahwa:
saya
mengenalkan
forum
sosial
lebih hijaber
seperti
Kak Wina Sepliana: 03-03-2016)
bahwa
media
dokter,
mengatakan
“Saya adalah seorang dokter dengan
Ungkapan salah satu hijaber diatas membuktikan
seorang
tugas yang lumayan sibuk, tetapi bagi
sosial
saya penampilan juga saya utamakan
bermanfaat dalam proses perkenalan dan
sebab dokter juga harus cantik.
menghimpun persahabatan di media sosial.
Karena
Forum jilbab, dijadikan jalan perkenalan
menggunakan jilbab pashmina simple
para wanita-wanita pengguna jilbab dari
dengan
ras dan suku apapun itu. Salah satu ibu
menyebabkan para tetangga saya
rumah tangga.
ingin meniru jilbab saya. Jujur ya dek,
hobby
model
saya
yang
yang
suka
beragam
menurut saya jilbab saya biasa tetapi 4 Rawa Mailinda, NIM. E51112014 Progam Studi Sosiologi Fisip UNTAN
bagi tetangga saya unik karena
seperti facebook, twitter dan youtube
aksesoris, jarum pentul dan model
digunakan para ibu rumah tangga sebagai
jilbab yang saya gunakan. Oleh sebab
media
itu dek, tetangga saya bertanya dari
temannya yang juga menyukai kreasi
mana saya mengetahui penggunaan
model jilbab. Seperti yang dikatakan oleh
jilbab tersebut. Saya mengatakan, itu
ibu rumah tangga dibawah ini bahwa :
komunikasi
dengan
teman-
semua daya dapatkan dari youtube
“Saya sering berkomunikasi dengan
dan rupanya para ibu-ibu disebelah
chating dengan teman saya yang
rumah saya sekarang lebih sering
berada di Sintang. Teman saya itu dek
main
membuka
tinggal di kampung dan di sana
youtube. Akhirnya sekarang banyak
penggunaan jilbabnya masih monoton
tetangga saya khusunya para ibu-ibu
tapi setelah dia sering berkomunikasi
menggunakan jilbab hampir sama
dan
dengan
jilbab
penggunaan jilbab dia lebih berkreasi
seperti saya.”(Wawancara, Bu Puteri
dan bermodel-model dek. Akibatnya
Lina Santosa: 20-03-2016)
sekarang
handphone
cara
serta
penggunaan
Dalam hal penyebaran informasi yang up to date para ibu rumah tangga
chating
dengan
penggunaan
saya
dek
jilbab
di
kampungnya lebih banyak berkreasi.” (Wawancara, Bu Nurul : 03-03-2016)
yaitu Bu Agus dan Bu Nurul melihat
Komunikasi terjadi bukan hanya
pengguna jilbab yang mengenal jilbab dari
melalui dunia nyata tapi bisa dilakukan di
media
sebagai
dunia maya yaitu melalui media sosial.
penyebaran yang negatif karena wanita
Seorang ibu rumah tangga yang tugasnya
yang menggunakan jilbab sekarang lebih
dirumah dengan mengurus rumah dan anak
ingin terlihat up to date bukan karena
adalah pekerjaan yang berat tapi dari hasil
tuntunan agama.
penelitian dilapangan
c) Sebagai media komunikasi bagi para
hidup zaman sekarang lebih terlihat modis
sosial
melihatnya
sepertinya gaya
hijaber dan ibu rumah tangga di
dan trendy.
Kelurahan
d) Menjadikan para ibu rumah tangga di
Tanjung
Hulu
dalam
memperkenalkan kreasi model jilbab. Menjadikan media sosial sebagai sarana komunikasi di dunia maya dalam proses
memperkenalkan
tata
Kelurahan Tanjung membuka peluang bisnis yaitu jual-beli secara online seputar jilbab.
cara
Berdasarkan penelitian di lapangan,
menggunakan kreasi model jilbab. Peneliti
peneliti menemukan banyak ibu-ibu rumah
dapatkan dilapangan bahwa media sosial
tangga suka berbelanja secara online dan 5
Rawa Mailinda, NIM. E51112014 Progam Studi Sosiologi Fisip UNTAN
menjual
barang
secara
online
agar
2.
Peran negatif dari media sosial
menambah pendapatan keluarga. Jilbab
dalam
salah satunya, adalah barang yang sedang
model jilbab
banyak dibicarakan oleh para ibu-ibu
memperkenalkan
a) Menjadikan
ibu
rumah
kreasi
tangga
rumah tangga baik dari segi bentuk, warna
Kelurahan Tanjung Hulu lupa akan
dan motif jilbab itu sendiri. Seperti
tugasnya karena sibuk berjualan online
ungkapan dari salah satu ibu rumah tangga
seputar jilbab di media sosial.
di Kelurahan Tanjung Hulu bernama Gurit
Tugas seorang ibu rumah tangga
Mustika dengan pendidikan terakhirnya S1
adalah mengurus rumah, suami dan anak
Kesehatan Masyarakat ini mengatakan
tapi dengan adanya media sosial dan
bahwa :
kecanduan sehingga berkuranglah tugas
“Sebagai seorang penjual online, saya
ibu rumah tangga tersebut. Mengenal
itu dek interaksinya dengan tetangga
dunia maya itu tidaklah salah tapi apabila
sekitar sangatlah baik apalagi mereka
itu berlebihan akan membawa pengaruh
juga sering bertanya tentang trend
besar di kehidupan kita. Kebanyakan
jilbab dengan saya. Saya menjual
peneliti
barang-barang online seperti baju ibu-
rumah tangga yang kecanduaan akan
ibu dan jilbab serta saya juga ada
gadget dan penjual online sampai lupa
menjual barang tersebut di rumah.
akan rumahnya dan kurang terurus. Seperti
Oleh karena itu banyak ibu-ibu yang
yang diungkapkan oleh seorang ibu rumah
sering ke rumah dan membeli barang
tangga bahwa :
dapatkan
dilapangan
ibu-ibu
jualan saya baik secara langsung
“Jujur saja ya dek, saya mempunyai
maupun online.” (Wawancara, Bu Tika:
anak udah dua dek tapi saya mencoba
23-03-2016)
membantu suami saya dengan jualan
Media sosial rupanya menjadikan
secara online dan secara langsung atau
peluang bisnis bagi ibu-ibu rumah tangga
di rumah. Kenyataannya tidak semudah
khusunya Bu Tika untuk berjualan secara
yang
online yang di ketahui oleh seluruh teman
pembelian barang online jilbab saya
grup online shop nya dan beliau juga
sedang pesatnya sehingga saya lupa
menjual barang online nya di rumah nya.
kepada anak saya dan menyebabkan
Hal ini menambah pendapatan para ibu-ibu
dia sakit. Semenjak itu saya berpikir
rumah tangga yang suka berjualan, karena
untuk mengurai update saya di media
mereka
dalam
sosial seputar penjualan online saya.
membeli tapi mereka juga pandai menjual.
Kebetulan juga suami saya seorang
bukan
hanya
pandai
saya
bayangkan,
waktu
itu
6 Rawa Mailinda, NIM. E51112014 Progam Studi Sosiologi Fisip UNTAN
tentara dan saya harus mengurus anak
jilbab yang saya pesan itu tidak ada
saya di saat dia sedang bertugas.”
datang
(Wawancara, Bu Tika : 23-03-2016)
mencoba menghubungi penjual online
Ungkapan
Bu
Tika
sampai
sekarang.
Saya
tersebut
tersebut tapi semua media sosialnya
membuktikan bahwa tugasnya sebagai
tidak aktif.” (Wawancara, Bu Agus
seorang ibu rumah tangga harus terbagi
Sumiaty : 20-03-2016).
antara menjual jilbab secara online dan
Pernyataan dari
Bu Sumi
ini
mengurus rumah, suami dan anaknya.
membuktikan bahwa kita harus hati-hati
Oleh karena itu, ibu rumah tangga yang
dalam berbelanja secara online karena
menjual secara online harusnya tahu batas-
tidak semua penjual online jujur. Sebelum
batasnya jangan sampai lupa akan semua
membeli jilbab online sebaiknya ibu
hal.
rumah tangga melihat resi pengiriman
b) Terjadi kejahatan dunia maya seperti
sebelumnya yang pernah pesan dengan dia
penipuan secara online pada para ibu-
berapa banyak resi pengiriman barang
ibu
yang dia miliki.
rumah
tangga
di
Kelurahan
Tanjung Hulu.
c) Membuat para ibu rumah tangga di
Sebagai sarana komunikasi, media sosial membuat para pecinta internet
Kelurahan
Tanjung
Hulu
menjadi
konsumtif dalam menggunakan jilbab
melakukan kejahatan dunia maya. Hasil
Keberadaan
jilbab
Kelurahan
di
tengah
penelitian dilapangan yang di dapat oleh
masyarakat
peneliti, ada beberapa dari ibu-ibu rumah
membuat para ibu rumah tangga menjadi
tangga yang ditanya oleh peneliti memiliki
gila akan berbelanja jilbab khususnya para
pengalaman buruk dalam membeli jilbab
ibu rumah tangga yang penghasilannya
online di media sosial.
tidak hanya mengharapkan gaji suami.
Seperti yang dikatakan oleh ibu rumah
Para
tangga di bawah ini :
pendapatannya
ibu
rumah
Tanjung
tangga
lebih
Hulu
yang
menggunakan
“Dulu dek saya pernah chating
uangnya untuk memenuhi keinginannya
dengan
seperti
penjual
online
shop
keperluan
terhadap
fashion.
Pontianak, nah setelah itu saya ada
Penggunaan jilbab dengan bahan-bahan
mesan jilbab di online tersebut. Yang
yang mudah untuk di modifikasikan saat
namanya beli secara online tuh dek
pergi ke pernikahan, pengajian maupun
pastinya transfer uang dulu baru ada
keluar rumah membuat ibu rumah tangga
barang.
ini menjadi suka berbelanja jilbab seperti
Uang
saya
sudah
saya
transfer dek, tapi ehh saya di tipu
ulasannya bahwa : 7
Rawa Mailinda, NIM. E51112014 Progam Studi Sosiologi Fisip UNTAN
menyebabkan gaya hidup yang glamour “Jilbab syar’i sekarang lebih banyak
dan mewah. Pengaruh media sosial dengan
model dengan bahan dan kreasi jilbab
mengenalkan beragam model jilbab dan
yang berbeda, saya suka menggunakan
kreasi jilbab yang unik membuat para
jilbab syar’i dengan bahan kain karena
pencinta jilbab menjadi tertarik untuk
dingin saat digunakan. Oleh karena itu
membeli.
saya membeli jilbab syar’i dengan
d) Timbulnya
stigma
tetangga
dari
bahan sifon dan sekarang saya lebih
penggunaan jilbab para ibu rumah
suka membeli banyak jilbab syar’i
tangga di Kelurahan Tanjung Hulu
dengan bahan kain. Supaya jilbab
Masyarakat di Kelurahan Tanjung
syar’i tersebut tidak terlihat simple
Hulu sendiri banyak yang beranggapan
maka saya juga tidak lupa untuk
bahwa penggunaan jilbab di karenakan
membeli jarum pentul dan aksesoris
perintah agama tetapi ada juga yang
jilbab dan bros yang biasa saya
mengatakan bahwa penggunaan jilbab
gunakan
karena peran media sosial. Hasil data
apabila
saya
menggunakannya.”(Wawancara,
perlu Bu
Tika: 23-03-2016)
penelitian
di
lapangan
membuktikan
bahwa ada pandangan buruk dengan jilbab yang digunakan oleh ibu rumah tangga di
Sebenarnya
yang
Kelurahan Tanjung Hulu. Ibu rumah
berlebihan juga tidak baik karena islam
tangga menyadari bahwa jilbab memang
sendiri mengajarkan kita untuk hidup
wajib bagi wanita muslim agar terlihat
hemat. Bu Puteri dan Bu Nurul memiliki
cantik dan tampil terbaik di hadapan yang
pandangan yang sama dengan pembelian
Maha Kuasa.
jilbab
Seperti ungkapan dibawah ini :
bagi
pembelian
mereka
membeli
jilbab
sebaiknya seperlunya saja sesuai dengan
“Tetangga
kemampuan ekonomi keluarga. Memang
menggunakan jilbab syar’i dengan
perubahan gaya berjilbab sekarang banyak
penutup wajah, tangan di tutup dan
mengeluarkan biaya yang cukup mahal,
sampai ke kaki juga di tutup. Menurut
tetapi
untuk
saya tidak perlu menggunakan jilbab
sesuai
yang seperti itu membuat pandangan
apabila
kita
memperhitungkan
mampu
semuanya
saya
tetangga
positif bagi gaya hidup kita.
Beliau adalah wanita yang sangat baik,
semuanya
dihargai
dengan
uang
baik
yang
kebutuhan maka dapat bermanfaat yang
Bersikap secara konsumtif dan
kurang
ada
kepadanya.
tetapi sayangnya tetangga saya ada yang tidak terlalu suka dengan gaya 8
Rawa Mailinda, NIM. E51112014 Progam Studi Sosiologi Fisip UNTAN
berjilbabnya
karena
terlalu
barang online seperti pakaian jilbab
berlebihan.” (Wawancara, Bu Nurul:
yang biasakan di gunakan para ibu-ibu
03-03-2016)
rumah
Pandangan
apalagi
ada
yang
tentang
memesan pakaian dengan satu ragam
proses
pakaian jilbab saat mereka gunakan
jilbab
untuk pengajian. Oleh karena itu para
menimbulkan pandangan yang negatif.
ibu-ibu lain sering datang dan membeli
Stigma masyarakat Tanjung Hulu sendiri
ataupun silahturahmi ke rumah saya.
mengarah pada pandangan yang negatif
Bukan hanya lewat online tapi saya
dalam menilai jilbab yang digunakan.
menyediakan barang di rumah untuk di
Bagaimana tetangga memandang jilbab
jual. Komunikasi saya juga tidak hanya
yang di gunakan oleh ibu-ibu rumah
dengan
tangga yang seharusnya berpenampilan
menggunakan
sewajarnya saja.
semua
e) Terjadinya pengelompokkan di antara
lainnya.” (Wawancara, Bu Mida: 20-
peran
media
memperkenalkan
para
ibu-ibu
masyarakat
tangga
sosial kreasi
dalam model
rumah
menggunakan jilbab
tangga di
para
ibu
yang
03-2016)
Kelurahan
Dari
Tanjung Hulu
ibu-ibu
yang
jilbab
tetapi
kepada
rumah
tangga
pernyataan
di
yang
atas
membuktikan bahwa hanya ibu-ibu rumah
Para ibu-ibu rumah tangga yang
tangga yang menggunakan jilbab yang
menggunakan jilbab cendrung lebih suka
datang dan membeli jilbab online tersebut.
bergabung dan bergaul dengan ibu-ibu
Tetapi komunikasi terjalin baik dengan
yang menggunakan jilbab juga. Penelitian
ibu-ibu yang tidak menggunakan jilbab
di lapangan membuktikan bahwa para ibu-
hanya saja ada perbedaan di antara mereka
ibu rumah tangga lebih suka berbicara dan
sehingga
berkumpul bersama-sama dengan sesama
dalam hal berkumpul dan berteman.
mereka saja. Demikianlah kenapa terjadi
3.
ketidakserasian
antara
ibu-ibu
yang
menggunakan jilbab dengan para ibu-ibu yang tidak menggunakan jilbab.
menimbulkan
Perubahan
Trend
kecanggungan
Jilbab
yang
Digunakan Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Tanjung Hulu Perubahan trend jilbab saat ini
Seperti yang dikatakan oleh ibu rumah
membuat kreasi model jilbab saat ini
tangga di bawah ini :
cendrung berubah-ubah sehingga peneliti
“Komunikasi saya dengan tetangga
mengelompokkan
beberapa
jenis
dan
baik-baik saja apalagi saya pejual
karakter jilbab dari segi pemakaian jilbab
online say, saya menjual barang9 Rawa Mailinda, NIM. E51112014 Progam Studi Sosiologi Fisip UNTAN
menurut ibu rumah tangga Kelurahan
Di
Kelurahan
Tanjung
Hulu
Tanjung Hulu sebagai berikut :
penggunaan jilbab para ibu rumah tangga
1. Jilbab syar’i
saat di rumah dan berkumpul banyak
Jilbab ini memiliki dua jenis jilbab
menggunakan jilbab simple.
syar’i biasa dan jilbab syar’i modern
4. Teori Perubahan Sosial
sendiri
dengan bahan dan model jilbab yang
Berdasarkan pengamatan peneliti,
berbeda. Jilbab syar’i biasa dengan bahan
media sosial sendiri memberikan peran
kain yang lebar dengan menutupi dada
dalam merubah budaya di masyarakat
sedangkan jilbab syar’i modern dengan
terutama
bahan sifon yang memiliki sifat tipis dan
Kelurahan
licin dengan model yang bertingkat-tingkat
Pontianak Timur Kota pontianak. Teori
serta menutupi dada juga.
Perubahan Sosial Ogburn (dalam Salim,
2. Jilbab mode
2002:20-21)
Jilbab mode adalah jilbab yang di kreasikan
sesuai
penggunanya
dengan dan
selera
bagaimana
acara
mengelompokkan
tertentu. beberapa
Peneliti jenis
pengguna
Tanjung
Hulu
jilbab
di
Kecamatan
merupakan
proses
mengulang-ulang, menghasilkan kembali segala hal yang diterima sebagai warisan budaya dalam kehidupan sehari-hari.
menempatkan penggunaan jilbab ini dalam berbagai
para
Warisan budaya tersebut meliputi material
(kebendaan,
teknologi)
dan
dari
nonmaterial (adat, norma, dan nilai-nilai)
jilbab mode ialah jilbab pashmina, jilbab
yang merubah penggunaan jilbab dahulu
paris (segi empat) dan jilbab turban.
dengan sekarang. Penjelasannya ialah
Jilbab-jilbab ini biasanya digunakan oleh
warisan budaya secara material kebendaan
ibu rumah tangga di Kelurahan Tanjung
(jilbab) dan teknologi (media sosial) serta
Hulu dalam berbagai acara seperti acara
nonmaterial ialah wariasan budaya secara
pernikahan, acara khinatan, dan acara
adat, norma, dan nilai-nilai
arisan keluarga.
menyimpang apabila kita tidak dapat
3. Jilbab Simple
meminimalisir
Jilbab simple adalah jilbab langsung tanpa
teknologi (melalui media sosial) masuk ke
kesulitan saat menggunakan jilbab ini dan
kehidupan kita.
jilbab ini digunakan oleh ibu rumah tangga
Sesuai
kebudayaan
dengan
yang dapat
baru
dari
penjelasan
saat ke luar rumah atau di dalam rumah.
perubahan sosial dari Ogburn maka aspek
Jilbab ini termasuk jilbab yang berbeda
yang
dengan jilbab syar’i dan jilbab mode dari
perubahan sosial mengacu pada tiga
segi pandangan para ibu-ibu rumah tangga.
dimensi, yaitu: dimensi struktural, dimensi
diambil
peneliti
melalui
teori
10 Rawa Mailinda, NIM. E51112014 Progam Studi Sosiologi Fisip UNTAN
kultural,
dan
dimensi
interaksional.
memberikan pengetahuan baru kepada
Peneliti lebih mengarah kepada dimensi
pengguna jilbab tentang kreasi model
kultural pada teori perubahan sosial yang
jilbab terbaru.
mengacu pada perubahan kebudayaan
Kedua, difusi. Difusi merupakan
dalam masyarakat karena teknologi. Yang
kompenen
mana
merupakan
menggerakkan terjadinya perubahan sosial
perubahan budaya cara berpakaian para
karena teknologi. Adanya peran dari luar
ibu-ibu
tidak
yang mengakibatkan peran positif dan
menjadi
negatif media sosial dalam penggunaan
menggunakan jilbab dan yang dahulunya
kreasi model jilbab oleh para ibu-ibu
hanya menggunakan jilbab kecil sekarang
rumah
menjadi menggunakan jilbab besar akibat
penyebaran
peran teknologi. Perubahan itu terjadi
internet
karena beberapa hal yaitu :
penggunaan kreasi model jilbab ke arah
dimensi
kultural
yang
dahulunya
menggunakan
jilbab
Pertama,
inovasi
ekternal
tangga.
yang
mampu
Difusi
juga
adalah
kebudayaan
baru
melalui
(media
sosial)
tentang
cara
kebudayaan,
positif maupun ke arah yang negatif
inovasi kebudayaan merupakan merupakan
tergantung bagaimana pengguna jilbab itu
komponen internal yang memunculkan
sendiri menerimanya. Hasil penerimaan
perubahan sosial dalam suatu masyarakat
itu, pengguna jilbab praktek kan ke
karena
kehidupan
peran
teknologi.
Inovasi
mereka
sebagai
sebuah
kebudayaan yang paling mudah ditemukan
kebutuhan hidup yang mana ke arah positif
adalah
baru.
dan juga ada yang ke arah negatif.
tangga dalam
Teknologi dalam difusi membawa peran
munculnya
teknologi
Kebutuhan ibu rumah mengikuti
perkembangan
mengharuskan
mereka
zaman
menggunakan
positif dan negatif yang merubah cara penggunaan jilbab lebih berkreasi saat ini.
sosial media (teknologi) agar mengetahui
Ketiga,
integrasi.
Integrasi
beraneka ragam kreasi model jilbab saat
merupakan wujud perubahan budaya yang
ini. Kreasi model jilbab dan pakaian
“relatif lebih halus”. Adanya kebudayaan
terbaru muncul di media sosial sebagai
baru yang muncul di satukan dengan
bukti bahwa media sosial berperan dalam
kebudayaan lama tapi di proses kembali.
memberi inovasi baru kepada ibu-ibu
Misalnya
rumah tangga.
menggunakan jilbab karena mengikuti
Inovasi baru tersebut
ibu
terbukti
meninggalkan kreasi model jilbab masa
perubahan
yang
membawa
signifikan
dalam
kini
dan
yang
trend
teknologi
masa
tangga
didapatkan ibu rumah tangga di internet, bahwa
jilbab
rumah
tidak
dahulu yang terlihat tidak modis tetapi 11
Rawa Mailinda, NIM. E51112014 Progam Studi Sosiologi Fisip UNTAN
penggunaan jilbab masa kini dan masa
membuktikan
dahulu
sosial dalam komponen difusi terjadi di
digabungkan
sehingga
bahwa
perubahan
memunculkan kreasi model jilbab terbaru.
Kelurahan
Dalam hal teknologi, integrasi bekerja
komponen yang menurut peneliti sesuai
sebagai penyalur kebudayaan baru dalam
dengan
penggunaan kreasi model jilbab yang di
peneliti.
satu
kebudayaan yang menerima informasi baru
kan
dengan
kebudayaan
lama
Tanjung
teori
penelitian Berbeda
diteliti
dengan
oleh
inovasi
dari
dapatkan dari lapangan bahwa orang yang
kebudayaan yang lama dan integrasi ialah
menganut integrasi tidak semua orang
penggabungan
mengikuti
teknologi
karena
tapi
yang
sebagai
kemudian di proses kembali. Peneliti
perubahan
teknologi
Hulu
mengesampingkan
kebudayaan
dengan
baru
kebudayaan
dari lama
penggabungan budaya tersebut, semuanya
kemudian di proses kembali. Pernyataan
melalui proses dimana apabila menurut ibu
tersebut membuktikan bahwa inovasi dan
rumah tangga itu baik untuk diikuti maka
integrasi tidak menutup kemungkinan
akan diikuti tapi apabila tidak, maka tidak
tergolong di dalam penelitian ini tetapi
akan diikuti. Perubahan melalui integrasi
yang lebih signifikan adalah difusi. Difusi
berjilbab ibu-ibu rumah tangga Kelurahan
merupakan penyebaran kebudayaan baru
Tanjung Hulu memanglah berbeda dahulu
dari teknologi yang akan diterima oleh
dengan sekarang karena peran media sosial
pengguna jilbab dan pecinta teknologi
yang
terbaru
(melalui media sosial) bisa diterima ke
seputar penggunaan kreasi model jilbab
arah yang positif dan bisa juga diterima ke
yang menyatukan informasi dalam bentuk
arah yang negatif. Kreasi model jilbab
budaya cara penggunaan jilbab yang baru
sendiri sekarang berbagai macam bentuk,
dan yang lama setelah itu diproses
bahan, dan corak yang didapatkan oleh ibu
sehingga tidak salah dalam penggunaan
rumah tangga di media sosial. Hal tersebut
jilbabnya.
ibu rumah tangga terima tetapi ada yang
mengenalkan
Oleh
karena
informasi
ketiga
menggunakan kreasi model jilbab sesuai
komponen Ogburn peneliti lebih terarah
syari’at islam (peran positif) dan ada yang
pada difusi dimana penyebaran informasi
menggunakan kreasi model jilbab karena
melalui
trend (peran negatif).
media
memperkenalkan
itu,
dari
sosial kreasi
dalam
model
jilbab
berperan positif dan negatif tergantung bagaimana penerima informasi tersebut menanggapinya.
Penelitian
dilapangan 12
Rawa Mailinda, NIM. E51112014 Progam Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sedangkan tidak kalah penting juga, peran negatif juga timbul karena media
D. KESIMPULAN
sosial yang memperkenalkan kreasi Berdasarkan hasil penelitian yang
model
jilbab
peneliti
simpulkan
peneliti dapatkan dilapangan tentang peran
sebagai berikut: a)Menjadikan ibu
media sosial dalam penggunaan kreasi
rumah tangga Kelurahan Tanjung Hulu
model jilbab di kalangan ibu rumah tangga
lupa akan tugasnya karena sibuk
di Kelurahan Tanjung Hulu Kecamatan
berjualan online seputar jilbab di
Pontianak Timur akan peneliti simpulkan
media sosial, b)Terjadi kejahatan dunia
sebagai berikut :
maya seperti penipuan secara online
1. Peran
media
sosial
dalam
pada para ibu-ibu rumah tangga di
memperkenalkan kreasi model jilbab
Kelurahan Tanjung Hulu, c)Membuat
dikalangan
para ibu rumah tangga di Kelurahan
ibu
rumah
tangga
menimbulkan peran positif dan negatif
Tanjung
kepada mereka. Peran positif dari
dalam
media sosial yang memperkenalkan
d)Timbulnya stigma tetangga dari
kreasi model jilbab peneliti simpulkan
penggunaan jilbab para ibu rumah
sebagai
para
tangga di Kelurahan Tanjung Hulu,
pengguna jilbab khusunya ibu rumah
dan e)Terjadinya pengelompokkan di
tangga Kelurahan Tanjung Hulu dan
antara para ibu-ibu rumah tangga yang
para hijaber menghimpun persahabatan
menggunakan jilbab
melalui media sosial, b)Sebagai media
Tanjung
penyebaran informasi kreasi model
tergantung
jilbab yang up to date di media sosial
tangga itu meminimalisir peran positif
pada kalangan ibu rumah tangga di
dan negatif dari media sosial dalam
Kelurahan Tanjung Hulu, c)Sebagai
memperkenalkan kreasi model jilbab.
media komunikasi bagi para hijaber
Para hijaber juga tidak kalah penting,
dan ibu rumah tangga di Kelurahan
peneliti menyimpulkan bahwa berbagai
Tanjung Hulu dalam memperkenalkan
macam
kreasi model jilbab. d)Menjadikan para
diperkenalkan hijaber disebarluaskan
ibu
Kelurahan
ke penjuru indonesia dan hingga
Tanjung membuka peluang bisnis yaitu
sampai lah ke Kelurahan Tanjung Hulu
jual-beli secara online seputar jilbab.
karena peran media sosial.
berikut:
rumah
a)Membuat
tangga
di
Hulu
menjadi
konsumtif
menggunakan
jilbab,
Hulu.
di
Semua
bagaimana
jilbab
Kelurahan
dari
hal
ibu
hijaber
ini
rumah
dan
13 Rawa Mailinda, NIM. E51112014 Progam Studi Sosiologi Fisip UNTAN
2. Perubahan trend jilbab yang digunakan
menghasilkan kembali segala hal yang
ibu rumah tangga dari penelitian yang
diterima sebagai warisan budaya dalam
peneliti lakukan dilapangan memiliki
kehidupan sehari-hari. Warisan budaya
beberapa karakter jilbab ialah jilbab
tersebut meliputi material (kebendaan,
syar’i dengan dua jenis jilbab yaitu
teknologi)
jilbab syar’i biasa dengan bahan kain
norma, dan nilai-nilai) yang merubah
lebar yang menutupi dada dan jilbab
penggunaan
syar’i modern dengan bahan sifon yang
sekarang. Penjelasannya ialah warisan
memiliki sifat tipis dan licin dengan
budaya secara material kebendaan
model yang bertingkat-tingkat serta
(jilbab) dan teknologi (media sosial)
menutupi dada juga. Sedangkan ada
serta
juga jilbab mode adalah jilbab yang di
budaya secara adat, norma, dan nilai-
kreasikan
selera
nilai dapat menyimpang apabila kita
bagaimana
tidak dapat meminimalisir kebudayaan
menempatkan penggunaan jilbab ini
baru dari teknologi (melalui media
dalam berbagai acara tertentu. Peneliti
sosial) masuk ke kehidupan kita.
mengelompokkan beberapa jenis dari
Peneliti
jilbab mode ialah jilbab pashmina,
teknologi merubah budaya berjilbab
jilbab paris (segi empat) dan jilbab
ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan
turban.
Tanjung Hulu dari bentuk, bahan serta
Serta yang terakhir adalah jilbab
corak warna jilbab tersebut. Manusia
simple adalah jilbab langsung tanpa
sebagai makhluk sosial mengalami
kesulitan saat menggunakan jilbab ini
perubahan
dan jilbab ini digunakan oleh ibu
peneliti selaraskan dengan beberapa
rumah tangga saat ke luar rumah atau
bentuk perubahan melalui dimensi
di dalam rumah. Ketiga karakter jilbab
kultural yaitu inovasi kebudayaan
di atas di simpulkan bahwa media
(proses sosial budaya yang menerima
sosial merubah trend jilbab masa kini
unsur-unsur
dari model sampai cara penggunaannya
mengesampingkan
yang mana ibu rumah tangga harus
difusi
menyesuaikan
akan
kebudayaan dibawa oleh individu dari
menggukan jilbab tersebut. Menurut
suatu kebudayaan, dan harus diterima
Teori
Ogburn
oleh individu-individu dari kebudayaan
menjelaskan proses mengulang-ulang,
lain), dan integrasi(proses penyatuan
sesuai
penggunanya
dengan
dan
Perubahan
dimana
Sosial
dan
nonmaterial
jilbab
dahulu
nonmaterial
ialah
dengan
wariasan
medeskripsikan
dalam
bahwa
hidupnya,
kebudayaan
(proses
(adat,
baru
cara-cara di
disini
mana
dan
lama), unsur
14 Rawa Mailinda, NIM. E51112014 Progam Studi Sosiologi Fisip UNTAN
antara dua unsur atau lebih yang
merupakan penyebaran kebudayaan baru
mengakibatkan
suatu
dari teknologi yang akan diterima oleh
keinginan yang berjalan dengan baik
pengguna jilbab dan pecinta teknologi
dan benar). Ketiga bentuk perubahan
(melalui media sosial) bisa diterima ke
melalui dimensi kultural (perubahan
arah yang positif dan bisa juga diterima ke
budaya) didapatkan melalui teknologi
arah yang negatif. Kreasi model jilbab
(melalui media sosial) kemudian di
sendiri sekarang berbagai macam bentuk,
bawa oleh masing-masing individu
bahan, dan corak yang didapatkan oleh ibu
dalam proses memperkenalkan kreasi
rumah tangga di media sosial. Hal tersebut
model jilbab.
ibu rumah tangga terima tetapi ada yang
Oleh
terciptanya
karena
itu,
ketiga
menggunakan kreasi model jilbab sesuai
komponen Ogburn peneliti lebih terarah
syari’at islam (peran positif) dan ada yang
pada difusi dimana penyebaran informasi
menggunakan kreasi model jilbab karena
melalui
trend (peran negatif).
media
memperkenalkan
dari
sosial kreasi
dalam
model
jilbab
Berdasarkan
ketiga
asumsi
berperan positif dan negatif tergantung
tersebut, ibu rumah tangga memberi
bagaimana penerima informasi tersebut
makna melalui kreasi model jilbab yang
menanggapinya.
dilapangan
dia gunakan, kreasi model jilbab yang
perubahan
mereka gunakan terjadi karena interaksi di
sosial dalam komponen difusi terjadi di
dunia maya, dan kreasi jilbab tersebut
Kelurahan
beliau dapat dari media sosial seperti
membuktikan
Penelitian
bahwa
Tanjung
teori
Hulu
sebagai
komponen yang menurut peneliti sesuai dengan peneliti.
penelitian Berbeda
yang
diteliti
dengan
oleh
inovasi
kebudayaan yang menerima informasi baru dari
teknologi
tapi
teknologi
kebudayaan
dengan
E. SARAN
mengesampingkan
kebudayaan yang lama dan integrasi ialah penggabungan
facebook, twitter, dan youtube.
baru
kebudayaan
1. Bagi Ibu Rumah Tangga
dari
Untuk para ibu rumah tangga yang
lama
menggunakan jilbab karena peran media
kemudian di proses kembali. Pernyataan
sosial
dan
trend
jilbab
masa
kini
tersebut membuktikan bahwa inovasi dan
sebenarnya tidak lah salah tetapi gunakan
integrasi tidak menutup kemungkinan
lah kreasi model jilbab yang sesuai dengan
tergolong di dalam penelitian ini tetapi
syariat islam agar tidak menimbulkan
yang lebih signifikan adalah difusi. Difusi
pandangan yang negatif. Kreasi model 15
Rawa Mailinda, NIM. E51112014 Progam Studi Sosiologi Fisip UNTAN
jilbab memang modis saat digunakan para
Untuk yang akan mengambil judul
ibu rumah tangga sehingga mereka terlihat
penelitian tentang jilbab agar dapat melihat
awet
penggunaan
permasalahan apa yang terjadi karena
haruslah mengikuti tuntutan agama sebagai
mengikuti kreasi model dan perubahan
wanita muslim.
trend jilbab, apa mengarah kepada arah
2. Bagi Hijaber
yang positif ataukah negatif serta kita
muda
tetapi
cara
Untuk kalangan para hijaber yang pakarnya tentang trend jilbab dan kreasi
harus dapat memahami beragam jenis jilbab dan cara penggunaannya.
model jilbab sebaiknya memperkenalkan jilbab melalui media sosial sebaiknya jilbab modis tetapi sesuai syariat islam.
F. REFERENSI
Para hijaber yang di forumnya semua menggunakan
jilbab
tanpa
terkecuali,
perkenalkanlah ilmu yang didapat di forum kalian
ke
media
sosial
sebagai
1.
Buku-Buku:
Al-Albani., Nashruddin M. (2001). Jilbab Wanita Muslimah Menurut Al-Qur'an dan Ass'unah. Solo : At-Tibyan.
pembelajaran bagi pecinta media sosial khususmya
ibu
rumah
tangga
yang
menyukai media sosial. 3. Bagi Masyarakat Masyarakat tidak bisa menyalahkan perkembangan teknologi yang semakin maju, yang mana fashion hingga cara penggunaan jilbab yang berbeda dengan
Baudrilard, J. (2004). Masyarakat Konsumsi. Kreasi Wacana. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Donatianus, (2014). Teori Sosial dan Teori Perubahan Sosial. Pontianak : FISIP UNTAN. Holmes, D. (2012). Teori Komunikasi: Media, Teknologi, Dan Masyarakat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
dahulu. Kreasi model jilbab tidak semua cara penggunaan maupun beragam jenis jilbabnya yang salah, tetapi bagaimana orang tersebut
tersebut
menggunakan
menurutnya.
tergantung
dari
Semua
pribadi
jilbab hal
itu
masig-masing
pengguna kreasi model jilbab apakah dia hanya
mengikuti
trend
perintah agama.
atau
karena
Ilyas, S. (2011). Pakaian Wanita Islam Mengikuti Al-qur’an dan Sunnah. Malaysia : Pustaka Al Mizan. Lauer, R. H. (2003). Perspektif Tentang Perubahan Sosial. Jakarta : PT Rineka Cipta. Martono, N. (2011). Sosiologi Perubahan Sosial: Perspektif Klasik, Modern, Posmodern, dan Poskolonial. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya 16 Rawa Mailinda, NIM. E51112014 Progam Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Moleong, L. J. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Wirawan, B. I. (2012). Teori-Teori Sosial dalam Tiga Paradigma (Fakta Sosial, Definisi Sosial, dan Perilaku Sosial). Jakarta: Kencana Prenada Media Group
2.
4.
Sumber Lain
Profil Kelurahan Tanjung Hulu Kecamatan Pontianak Timur 2014
Sumber Skripsi Dan Journal
Fadillah, N. (2011). Makna Jilbab Dikalangan Remaja Putri Di Desa Tebang Kacang . Pontianak : FISIP UNTAN. Hela, R. M. (2013). “Pemakaian Jilbab Kreasi Baru di Kalangan Mahasiswi (Studi Kasus Terhadap Mahasiswi Universitas Negri Semarang)”. Semarang : UNS. Nurpadillah, (2013). “Tindakan Sosial Dalam Memakai Jilbab Dikalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang”. Tanjungpinang : FISIP UMRAH. Prayetno, Y. (2015). "Fenomena Stigmatisasi terhadap wanita berpakaian jilbab syar’i di Kota Pontianak". Pontianak : FISIP UNTAN. Rakhmawati, H. N. & Handoyo, P. (2014). Konstruksi Diri Komunitas “Hijabee” Surabaya Terhadap Hijab, Surabaya : Fakultas Ilmu Sosial UNS.
3.
Sumber Elektronik
Aladawiyah, A. (2013). Peran Positif dan Negatif Sosial Media. Dalam http://masjumadi.blogdetik.com/2013/09/0 6/peran-positif-dan-negatif-sosialmedia.html (diakses 10 Oktober 2015 Pukul 20.00 WIB) 17 Rawa Mailinda, NIM. E51112014 Progam Studi Sosiologi Fisip UNTAN