Sociologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi http://jurmafis.untan.ac.id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id
HUBUNGAN KERJASAMA ANTAR PETUGAS PARKIR DAN PANITIA ROBO-ROBO (Di Pasar Kakap, Desa Sungai Kakap, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat) Oleh EKA MAYANG SARI NIM. E51112075 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2016 E-mail:
[email protected]
Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui hubungnan kerja yang dilakukan sesama petugas parkir, petugas parkir dan masyarakat pengendara, petugas parkir dan panitia Robo-robo dalam mengatur perparkiran di Pasar Kakap, Desa Sungai Kakap,Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Masalah hubungan kerja yang ditemui pada petugas parkir di Pasar Kakap ialah kurang baiknya hubungan antara rekan kerja petugas parkir yang disebabkan adanya perebutan lahan dan komunikasi yang kurang baik. Penelitian ini bermaksud memberikan gambaran terhadap fenomena tentang apa yang dialami subyek penelitian, misalnya mengenai hubungan kerja. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan deskriptif yaitu prosedur pemecahan masalah yang secara rinci mengenai suatu keadaan dan objek tertentu pada saat penelitian dilakukan. Adapun yang menjadi informan pangkal yaitu petugas parkir , panitia dan Kepala Desa Sungai Kakap. Dalam penelitian ini mengunakan suatu teori untuk mendukung penelitian yang akan peneliti lakukan dari awal sampai akhir agar mendapatkan jawaban dan kesimpulan pada penelitian tersebut. Adapun teori yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu teori kerjasama oleh Charles H. Cooley, beragumen bahwa kerjasama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingankepentingan yang sama dan pada saat bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan kesadaran diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingannya. Kerjasama merupakan kunci dari semua kehidupan sosial baik dilingkungan masyarakat dan lingkungan pekerjaan. Kerjasama antar petugas parkir dan panitia Robo-robo sangat dibutuhkan untuk menjaga keamanan acara dan kelancaran lalu lintas. Kerjasama ini selain untuk mempermudahkan suatu pekerjaan, kerjasama juga berguna untuk memenuhi kepentingan-kepentingan baik individu maupun kelompok dalam melakukan suatu pekerjaan. Kaitan teori dan penelitian yang akan peneliti lakukan yaitu membahas tentang hubungan kerjasama yang dilakukan antar petugas parkir yang memiliki kepentigan-kepentigan dan tujuan yang sama yaitu menjaga keamanan kendaraan pengendara. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bentuk dari hubungan kejasama antar petugas parkir dan panitia Robo-robo, bertujuan untuk membantu lancarnya aktivitas berkendara dan merapikan kendaraan supaya tertata rapi dan aman. Penyediaan lahan parkir masih belum berjalan secara maksimal karena masih terdapat tempat-tempat yang tidak dapat dikelola oleh petugas parkir, dikarenakan adanya hambatan-hambatan dari pribadi atau kelompok tertentu. Kegiatan pengelolaan belum berjalan efektif karena masih banyak petugas parkir yang tidak menaati peraturan perundangan yang berlaku, terutama terkait perebutan lahan parkir. Kata-kata Kunci: Hubungan Kerjasama, Petugas Parkir, Panitia Robo-robo
1 EKA MAYANG SARI, E51112075 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sociologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi http://jurmafis.untan.ac.id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id
COOPERATION BETWEEN PARKING ATTENDANTS AND ROBO-ROBO ORGANIZERS (In Kakap Market, Sungai Kakap Village, Sungai Kakap Subdistrict, Kubu Raya Regency,West Kalimantan Province)
Abstract This research aims to determine the working relationship between parking attendants, parking attendants and drivers, parking attendants and Robo-robo organizers in managing parking in the Kakap Market, Sungai Kakap Village, Sungai Kakap Subdistrict, Kubu Raya Regency. Working relationship among the parking attendants in the kakap market is not good due to conflict among themselves and poor communication. This study aims to provide description of the phenomena about what happened to the study subjects, for exsample concerning the employment relationship. The method used is qualitative research as a procedure that produces description with ergard to the situation and the objects during research. The informans were the parking attendants, the organizers and the Head of Kakap village. This study used a theory to support the research is the theory of cooperation by Charles H Cooley who argued that cooperation arises when people realize that they have common interests and at the same time have enough knowledge and awareness to fulfill self-interests. Cooperation between parking attendants and organizers of Robo-robo is needed to maintain the safety and smooth traffic to the events. This collaboration, in addition to making it easy to do a job, is also useful to meet the interests og individuals and group in doing a job. The theory in this research is about the cooperation relationship between the parking attendants who had the same goal of providing safety of the vehicles. Based on the results, it can be concluded that cooperation relationship between parking attendants and the organizers of Robo-robo aims to ensure smooth driving activity and provide safety of the vahicles. Parking lot provision still has a lot of problems because there are areas that cannot be managed by the parking attendants due to resistance cartain groups. Ineffective management activities are also caused by the fact that many parking attendants do not obey the law and regulations, especially related to the control of parking lots. Keyword: Cooperation Relationship, Parking Attendants, Robo-robo Organiszers
mengakibatkan salah satunya kemacetan.
A. PENDAHULUAN
Izin perparkiran yang dilakukan petugas Parkir bukanlah suatu fanomena
parkir
mencakupi
beberapa
hal
yang baru. Parkir ini merupakan masalah
diantaranya adalah izin dari pemilik lahan
yang
sistem
pribadi
besar
daerah.
sering
transportasi.
dijumpai Banyak
dalam di
Kota
maupun di Kota kecil sering mengalami masalah
perparkiran
lahan
milik
pemirintah
Dalam usaha menangani masalah
untuk
perparkiran, maka diperlukan pengadaan
kendaraan roda dua maupun kendaraan
lahan parkir yang cukup luas untuk
roda empat. Masalah yang sering muncul
kendaraan. Petugas parkir mempunyai
didalam
tanggung
perparkiran
khusunya
dan
diantaranya
izin
jawab
yang
besar
dalam
lahan parkir, keuntungan parkir dan
menjaga kendaraan yang diparkirkan di
perebutan
penyusunan
lokasi. Jika apapun yang terjadi diluar dari
kendaraan yang sangat mempengaruhi
kelalaian si pengendara adalah tanggung
pergerakan lalu lintas kendaraan yang
jawab penuh dari petugas parkir.
lahan
serta
2 EKA MAYANG SARI, E51112075 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sociologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi http://jurmafis.untan.ac.id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id
Secara umum parkir dibagi dua jenis
lalu
lintas
disuatu
kawasan
untuk
yaitu parkir di Badan jalan dan parkir di
membatasi pengunaan kendaraan pribadi
Luar badan jalan. Sehubungan dengan
menuju kesuatu kawasan tertentu yang
permasalahan yang peneliti bahas, perlu
perlu dikendalikan lalu lintasnya dan
diadakan evaluasi parkir di Pasar Kakap,
merupakan salah satu pendapatan asli
yang mana parkir di Pasar Kakap terbagi
daerah yang penting. Besarnya pungutan
atas tiga tempat parkir yaitu parkir dilahan
tarif parkir selanjutnya ditetapkan oleh
kosong, parkir dikaki lima toko dan parkir
Peraturan Daerah yang harus direvisi
dibagunan yang belum jadi.
secara
reguler
untuk
menyesuaikan
Hal ini masih belum teratur karena
dengan kebijakan parkir setempat serta
jumlah lahan yang disediakan lebih
untuk menyesuaikan tarif parkir dengan
sedikit dari pada banyak kendaranaan
laju inflasi yang terjadi. Untuk pembagian
yang berdatangan untuk menyaksikan
keuntungan yaitu 10% untuk pemilik
acara Robo-robo di Desa Sungai Kakap,
lahan pribadi, 35% untuk pemerintah
sehingga
daerah, dan 15% untuk petugas parkir
menyebabkan
kemacetan
disepanjang Pasar Kakap. Dimana dalam
serta 40% untuk panitia Robo-robo.
hal ini sangat menganggu kelancaran lalu
Kejadian perebutan lahan parkir ini
lintas dan menimbulkan persaingan tidak
sering terjadi pada waktu acara Robo-
sehat antar petugas parkir dalam hal
robo. Acara Robo-robo ini sudah menjadi
perebutan lahan parkir, retribusi parkir
budaya atau tradisi masyarakat di Desa
dan tarif parkir.
Sungai Kakap. Acara Robo-robo ini
Obyek
Retribusi
Parkir
didalam
diadakan setiap tahun dan bertepatan pada
Peraturan Daerah Kubu Raya adalah
bulan
pelayanan
Kejadian perebutan lahan parkir ini,
penyediaan
tempat
parkir
Sapar
dalam
kalender
umum yang disediakan oleh Pemerintah
akhirnya
Daerah dalam kerjasama dengan panitia
kekeluargaan
penyelengara acara Robo-robo. Subyek
mengadakan
Retribusi Parkir adalah orang atau badan
meminta maaf antara
yang menggunakan dan menikmati jasa
masalah emosional dan kepada semua
pelayanan serta fasilitas parkir yang telah
yang terlibat. Penduduk Desa Sungai
disediakan.
Kakap memiliki jenis pekerjaan yaitu
Penetapan tarif parkir merupakan
dapat
diatasi
islam.
setelah
secara
Kepala
pertemuan
dan
Desa saling
warga karena
petani dan nelayan, sedangkan pekerjaan
salah satu perangkat yang digunakan
menjadi
petugas
sebagai alat dalam kebijakan manajemen
pekerjaan sementara.
parkir
hanyalah 3
EKA MAYANG SARI, E51112075 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sociologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi http://jurmafis.untan.ac.id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id
Hubungan kerjasama yang dilakukan
Kota
Tanjungpinang.
Penelitian
ini
antar petugas parkir dan panitia acara
dilakukan di Kota Tanjungpinang yang
Robo-robo ini
masih sangat kondusif.
berkaitan dengan kerjasama antara pihak
Dalam acara Robo-robo ini, panitia masih
dinas perhubungan dengan juru parkir dan
kewalahan melakukan kerjasama dengan
masyarakat terjadi pertikaian antara juru
petugas parkir dikarenakan, banyaknya
parkir,
pengunjung
perparkiran.
yang
berdatangan
menyaksiakan acara tersebut. Masalah hubungan
kerja
yang
ditemui
pada
petugas
Penelitian kerangka
perhubungan
ini
teori
juga
dalam
berdasarkan
yang
dikemukakan
petugas parkir di Pasar Kakap ialah
menurut Soekanto (2007:64) yang mana
kurang baiknya hubungan antara rekan
beliau melihat Interasi perparkiran dapat
kerja atau antar petugas parkir yang
dilihat dari tiga dimensi yaitu: kerjasama
disebabkan adanya perebutan lahan dan
antara pihak dinas perhubungan, juru
komunikasi yang kurang baik.
parkir dan masyarakat, persaingan antara
Minimnya
tempat
parkir
yang
juru parkir dengan juru parkir lainnya
disediakan oleh Pemerintah Desa, petugas
dalam menangani parkir, pertikaian antara
parkir yang mengunakan lahan kosong
juru
untuk tempat parkir, jalan raya juga
Perhubungan ataupun pengendara dalam
digunakan untuk tempat parkir kendaraan,
perparkiran.
maka akan menimbulkan banyak masalah, seperti menganggu kelancaran lalu lintas. Dari hasil wawancara yang telah
parkir
dan
petugas
Dinas
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Agusta Rudyana ( 2009) mengenai Ruang dan Waktu bagi Tukang Parkir
dikumpulkan dari sumber-sumber warga
Study
Desa dan dari pihak Pemerintah Desa
Konflik dan Strategi Penyesuaian Diri
maka dapat diketahui
bahwa adanya
Tukang Parkir di jalan Dr. Rajiman
hubungan kerjasama antar petugas parkir
Surakarta. Penelitian ini dilakukan di
dan panitia Robo-robo ini masih belum
Kota Surakarta yang berkaitan dengan
kondusif dan belum stabi, karena ada
konflik
perebutan lahan, yangdilakukan sesame
berebutan lahan atau daerah untuk parkir.
petugas parkir. Seperti penelitian yang
Tujuan
dilakukan oleh Fitri Sudiranto (2014)
mengetahui kemampuan tukang parkir
mengenai
Dinas
melakukan manajemen konflik ruang
Perhubungan Komunikasi dan Ifromatika
dengan pengguna jalan dan sesama rekan
dengan juru parkir serta masyarakat di
kerjanya
Interaksi
Pegawai
Etnografi
tukang
penelitian
dan
tentang
parkir
ini
untuk
Manajemen
yang
adalah
saling
untuk
mengetahui 4
EKA MAYANG SARI, E51112075 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sociologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi http://jurmafis.untan.ac.id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id
penyesuaian diri tukang parkir dalam
Hubungan
kerjasama
merupakan
menjalankan nilai sosial antara rekan
hubungan kerja antara semua pihak yang
kerja
berada dalam proses produksi disuatu
untuk
mempertahankan
kelangsungan hidup tukang parkir.
perusahaan atau tempat mereka bekerja
Fenomena seperti ini menunjukan
(Rivai, 2011:871). Hubungan kerja yang
bahwa masih belum kondusif dalam
terjalin diantara semua pihak yang ada
hubungan kerja petugas parkir dan panitia
diarena lapangan pekerjaan sudah tentu
Robo-robo.
Maka
peneliti
hubungan kerja yang bertujuan untuk
mencoba
mendeskripsikan
adanya
mendapatkan
masalah dalam hubungan kerjasama antar
mendapatkan
petugas parkir dan panitia Robo-robo di
yang terjalin diantara rekan kerja antar
Pasar Kakap.
petugas parkir bisa berupa kerjasama
dari
itu
penghasilan keuntungan.
dan
Kerjasama
antar rekan kerja yang mana merupakan perkumpulan dari berbagai macam pola pikir individu menjadi satu sehingga
B. TINJAUAN PUSTAKA
terdapat pemahaman yang berbeda. 2.1. Tinjauan Teori dan Konsep
Dalam Pasal 1 angka 15 Undang-
2.1.1. Hubungan Kerjasama Kerjasama
undang
merupakan
sebuah
No.13
ketenaga
Tahun
kerjaan
2003
tentang
disebutkan
bahwa
sistem pekerjaan yang dikerjakan oleh dua
hubungan kerja adalah hubungan antara
orang atau lebih untuk mendapatkan
pengusaha dengan pekerja berdasarkan
tujuan
bersama.
perjanjian kerja yang mempunyai unsur
Kerjasama dalam rekan kerja menjadi
pekerjaan, upah dan perintah. Dengan
sebuah kebutuhan dalam mewujudkan
demikan jelas bahwa hubungan kerja
keberhasilan kinerja dan prestasi kerja.
terjadi kerena adanya perjanjian kerja
Kerjasama
antara pengusaha dan pekerja ( dalam
yang
direncanakan
dalam
rekan
kerja
akan
menjadi suatu daya dorong yang memiliki
Lulu Husni, 2010:63).
energi dan sinergisitas bagi individu-
Dalam penelitian ini, tentu adanya
individu yang tergabung dalam rekan
perjanjian yang dibuat oleh anggota
kerja.
panitia dengan petugas parkir dalam
Dengan
menerapkan
konsep
kerjasama maka kita akan mendapatkan
menjalankan
kemudahan
menyelesaikan
mereka untuk mensukseskan acara supaya
pekerjaan yang berat atau membutuhkan
berjalan dengan lancar seperti yang
kekuatan kelompok.
diinginkan.
dalam
hubungan
kerja
sesama
5 EKA MAYANG SARI, E51112075 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sociologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi http://jurmafis.untan.ac.id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id
Fungsi kerjasama digambarkan oleh Charles
H.Cooley
(dalam
Soekanto,
2014:66) adalah “ kerjasama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai
kepentingan-kepentingan
mendapatkan kepastian tempat untuk parkir keamanan kendaraan mereka. 2.1.2. Petugas Parkir Parkir adalah tempat pemberhentian kendaraan sementara atau lama sesuai
yang sama dan pada saat bersamaan
dengan
mempunyai
Setijowarno, 2001:21).
cukup
pengetahuan
dan
kebutuhannya
pengendalian terhadap diri sendiri untuk
Menurut
memenuhi
menjelaskan bahwa :
tersebut;
kepentingan-kepentingan kesadaran
akan
adanya
Sunarto
suatu
adanya organisasi merupakan fakta-fakta
sementara.
berguna”.
(2005
:
118)
a) Parkir adalah keadaan tidak bergerak
kepentingan-kepentingan yang sama dan
yang penting dalam kerjasama yang
(dalam
keadaraan
bermotor
bersifat
b) Tempat parkir umum adalah tempat yang berada ditepi jalan atau halaman
Kerjasama yang dilakukan antar
pertokoan yang tidak bertentangan
petugas parkir dengan panitia Robo-robo
dengan rambu-rambu lalu lintas dan
antara lain:
tempat-tempat lain yang sejenis yang
1. Menata lokasi parkir supaya rapi dan
diperbolehkan untuk tempat parkir
aman.
Petugas
parkir
dibawah
umum
dan
dipergunakan
untuk
naungan panitia Robo-robo. Panitia
menaruh kendaraan bermotor dan atau
memberikan
tidak bermotor yang tidak bersifat
pengarahan
terhadap
petugas parkir yang berada dilokasi agar bekerjasama dengan sesamanya maupun
dengan
sementara. c) Tempat parkir khusus adalah tempat
masyarakat
yang khusus disediakan, dimiliki, dan
pengendara yang akan memakirkan
atau dikelola oleh pemerintah daerah,
kendaraannya dilokasi parkir tersebut.
orang
2. Menjaga keamanan dan kenyamanan pengendara.
pelataran
badan
yang
lingkungan
meliputi
parkir,
dan
sejenisnya.
3. Menjalin hubungan dengan baik antar sesama petugas parkir. 4. Bekerjasama
atau
dengan
Menurut Perhubungan
masyarakat
Direktur Darat
Jenderal
(1996),
parkir
merupakan keadaan tidak bergerak suatu
pengendara. Setiap masyarakat yang
kendaraan
berdatangan
sedangkan berhenti adalah kendaraan
ke
pasar
ingin
yang
bersifat
sementara
tidak bergerak untuk sementara dengan 6 EKA MAYANG SARI, E51112075 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sociologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi http://jurmafis.untan.ac.id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id
pengemudi
tidak
kendaraan.
meninggalkan
Parkir
merupakan
suatu
Tugas seoarang petugas parkir tidak mudah
mereka
harus
melakukan
kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan
kewajibannya dengan baik sebagi barikut
menginginkan
:
kendaraannya
parkir
ditempat, dimana tempat tersebut mudah untuk dicapai.
1. Memparkirkan kendaraan dengan aman dan baik.
Petugas parkir adalah pekerjaan
2. Menjaga dan mengawasi kendaraan-
yang berhubungan dengan mengatur tata
kendaraan
yang
cara parkir memarkir suatu kendaraan.
kawasannya agar dalam situasi aman.
Mulai kendaraan masuk parkir sampai
3. Apabila cuaca panas terik, petugas parkir
itu adalah tanggung jawab petugas parkir.
untuk menutupi tempat duduk pada
Petugas parkir merupakan profesi yang
kendaraan sepeda motor (bisa juga
terlatih bukan terdidik jadinya untuk dapat
mengelap tempat duduk motor tersebut
terjun dalam profesi ini, tidak perlu
memakai kain lap yang basah).
perlu berlatih sampai dapat melakukan pekerjaan ini dengan baik dan benar. Sebagai
petugas
mempunyai
parkir
menyediakan
dalam
kendaraan itu keluar parkiran, semuanya
sekolah untuk belajar akan tetapi, hanya
harus
berada
sesuatu
4. Mengeluarkan kendaraan dengan aman dan lancar. Petugas Parkir dibedakan menjadi
hendaknya
dua jenis yaitu petugas parkir resmi dan
sebagai
petugas parkir tidak resmi atau liar. pada
atribut-atribut
berikut:
dasarnya
kedua-duanya
sama-sama
1. Topi, petugas parkir tidak perduli
mengemban tugas yang sama bedannya
panas terik ataupun hujan maka dari itu
kalau resmi dikelolah oleh suatu badan
topi sebagai pelindung kepala sangat
atau institusi tertentu seperti pemerintah
diperlukan.
atau suatu perusahaan tertentu, sedangkan
2. Rompi atau jaket petugas parkir, rompi
petugas parkir tidak resmi atau liar
ini dipakai agar menandakan seseorang
biasanya dikelolah oleh seseorang yang
yang
berkuasa di suatu wilayah tertentu.
memakainya
adalah
petugas
parkir.
Dari hasil penelitian, petugas parkir
3. Peluit, dibutuhkan untuk mengatur atau
yang berada di Pasar Kakap Desa Sungai
memberikan sinyal pada pembawa
Kakap merupakan petugas parkir resmi
kendaraan yang ingin memakirkan
karena
kendaraanya
penyelengara acara.
atau
mengeluarkan
dikelola
oleh
panitia
dan
kendaraannya. 7 EKA MAYANG SARI, E51112075 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sociologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi http://jurmafis.untan.ac.id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id
2.1.3. Retribusi Parkir Retribusi
disediakan oleh pemerintah daerah, ia
parkir
masuk
dalam
kreteria retribusi jasa umum. Retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan
harus membayar retribusi yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Menurut
peraturan
Daerah
oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan
Kabupaten Kubu Raya Nomor 7 tahun
kepentingan dan kemanfaatan umum serta
2010 tentang Retribusi Pelayanan Parkir
dapat dinikmati oleh orang pribadi atau
ditepi Jalan Umum yaitu:
badan, jadi pengertian retribusi parkir
1. Bahwa Retribusi Daerah, khususnya
adalah pembayaran atas penggunaan jasa
retribusi pelayanan parkir merupakan
pelayanan tempat parkir yang ditentukan
salah satu pendapatan yang penting
oleh Pemerintah Daerah sesuai ketentuan
guna
peraturan
pembagunan
perundang-undangan
yang
berlaku.
membiayai
pelaksanaan
Pemerintah
Daerah
Kabupaten Kubu Raya.
Menurut Keputusan Menteri Dalam
2. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal
Negeri No. 73 tahun 1999 tentang
110 Ayat (1) huruf e Undang-Undang
Pedoman Penyelenggaraan Perparkiran
Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak
Daerah yang dimaksud dengan parkir
Daerah
adalah keadaan tidak bergerak suatu
pengaturan
kendaraan yang tidak bersifat sementara.
Pelayanan
Sedangkan tempat parkir adalah tempat
merupakan kewenangan Pemerintah
pemberhentian kendaraan dilokasi tertentu
Kabupaten atau Kota.
baik ditepi jalan umum, gedung, pelataran atau bangunan umum. Siahaan
dan
3. Bahwa
Retrebusi mengenai
ditepi
Retribusi
Jalan
berdasarkan
Daerah,
Umum
pertimbangan
sebagaimana yang dimaksud pada poin
(2005:5)
mendefinisikan
satu
dan
dua,
perlu
“retribusi adalah pembayaran wajib dari
peraturan Daerah
penduduk kepada negara karena adanya
Parkir ditepi Jalan Umum.
membentuk
tentang Pelayanan
jasa tertentu yang diberikan negara bagi
Dari beberapa pengertian parkir,
penduduknya secara perorangan”. Jasa
maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
adalah kegiatan pemerintah daerah berupa
parkir
usaha dan pelayanan yang menyebabkan
pemberhentian
barang,
kemanfaatan
kendaraan roda dua maupun roda empat
lainnya, dapat dinikmati oleh orang
dalam jangka waktu yang tidak lama dan
pribadi atau badan, dengan demikian bila
sesuai
seseorang ingin menikmati jasa yang
pengendara.
fasilitas,
atau
ini
dengan
merupakan
tempat
sementara,
seperti
kebutuhan
pemilik 8
EKA MAYANG SARI, E51112075 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sociologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi http://jurmafis.untan.ac.id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id
Ada
beberapa
istilah
yang
kendaraan diparkir. Sebagai contoh
digunakan dalam perpakiran, diantaranya
pada acara robo-robo di pasar kakap, si
yaitu:
A ini datang atau tiba dilokasi parkir
1. Kapasitas Parkir yaitu kapasitas parkir
jam 10.00 sedangkan dia pulang jam
(nyata) kapasitas yang terpakai dalam
14.00,
satu satuan waktu atau kapasitas parkir
digunakan adalah 4 jam.
yang disediakan (parkir kolektif) oleh pihak
pengelola.
Besar
kecilnya
kapasitas suatu lahan parkir
akan
jadi
durasi
4. Kawasan parkir
parkir
yang
yaitu kawasan pada
suatu areal yang memanfaatkan badan jalan sebagai fasilitas dan terdapat
sangat menentukan besarnya volume
pengendalian
kendaraan yang dapat ditampung. Hal
masuk.
parkir
melalui
pintu
ini berarti tingkat kapasitas sangat
5. Kebutuhan parkir yaitu jumlah ruang
mempengaruhi dimensi lahan parkir
parkir yang dibutuhkan yang besarnya
tersebut. Misalnya jumlah kapasitas
dipengaruhi
parkir yang disediakan pada acara
seperti tingkat pemilikan kendaraan
Robo-robo di Pasar Kakap sejumlah
pribadi,
1000 untuk kendaraan roda dua 50
daerah
untuk kendaraan roda empat. Dari hasil
ketersediaan angkutan umum, dan tarif
penelitian jumlah atau kapasitas parkir
parkir.
meningkat
yang
kesulitan
faktor
menuju
bersangkutan,
6. Lama Parkir yaitu jumlah rata-rata
kendaraan roda dua dan 80 untuk
waktu parkir pada petak parkir yang
kendaraan roda empat.
tersedia yang dinyatakan dalam 1/2
Normal
1500
tingkat
berbagai
untuk
2. Kapasitas
menjadi
oleh
yaitu
kapasitas
parkir (teoritis) yang dapat digunakan
jam, 1 jam dan bahkan sampai 1 hari. 7. Puncak Parkir yaitu akumulasi parkir
sebagai tempat parkir, yang dinyatakan
rata-rata
dalam kendaraan. Kapasitas parkir
kendaraan.
tertinggi
dengan
satuan
dalam acara Robo-robo di Pasar Kakap
8. Jalur sirkulasi yaitu tempat yang
Desa Sungai Kakap dalam luas lahan
digunakan untuk pergerakan kendaraan
yang disediakan, maka makin besar
yang masuk dan keluar dari fasilitas
luas lahan yang digunakan, makin
parkir.
besar pula kapasitas normalnya.
9. Retribusi parkir yaitu pungutan yang
3. Durasi Parkir yaitu lamanya suatu
dikenakan pada pemakai kendaraan
kendaraan parkir pada suatu lokasi atau
yang memarkir kendaraannya dilokasi
angka yang menunjukkan berapa lama
parkir. 9
EKA MAYANG SARI, E51112075 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sociologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi http://jurmafis.untan.ac.id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id
bermotor roda dua. Meningkatnya tarif 2.1.4. Kebijakan Tarif Parkir
parkir
pada
acara
Robo-roba
tarif
Tarif parkir merupakan alat yang
kendaraan roda dua menjadi Rp.2000,
sangat bermanfaat untuk menegendalikan
sedangkan untuk roda empat menjadi Rp
jumlah kendaraan yang parkir. Dasar
5000. Jumlah volume kendaraan sangat
penetapan retribusi Perlayanan Parkir
banyak khususnya kendaraan roda dua
diatur dalam Undang-undang
dan lahan yang disediakan untuk arena
No 28
tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
parkir sangat terbatas.
Retribusi Daerah.
Dampak
kebijakan
tarif
parkir
Penetapan tarif parkir adalah satu
terhadap kendaraan bermotor roda dua
cara pengendalian lalu lintas sehingga
akan menurun, jika semakin besar tarif
dalam perhitungan tarif tidak berdasarkan
parkir yang ditentukan, jika tarif parkir
atas perhitungan pengembalian biaya
tidak mengalami kenaikan maka jumlah
investasi dan atau finansial. Penetapan
parkir semakin banyak dan semakin
tarif
dengan
meningkat. Hal ini dikarenakan untuk
melalui
meningkatkan pendapatan asli Daerah.
parkir
mengendalikan pengurangan
dilakukan lalu
lintas
kendaraan
pribadi
dan
Besarnya
pungutan
tarif
parkir
mengurangi kemacetan dijalan melalui
selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan
penetapan tarif sedemikian rupa sehingga
Daerah yang harus direvisi secara reguler
pada besaran tertentu akan cenderung
untuk menyesuaikan dengan kebijakan
mengurangi
untuk
parkir setempat serta untuk menyesuaikan
menggunakan kendaraan pribadi (Dirjen
tarif parkir dengan laju inflasi yang
Perhubungan Darat, 1996).
terjadi. Dinas Perhubungan Kabupaten
niat
Dinas perhubungan Kubu Raya
Kubu
Raya
Kalimantan
melakukan Pengodakan Parda No.7 tahun
menargetkan
2010 tentang penyesuaian tarif dengan
pendapatan asli daerah dari sektor parkir
kondisi
sebesar 30% sampai 40 % pada tahun
sekarang
dan
mengeliminasi
wilayah-wilayah parkir di Kubu Raya.
peningkatan
Barat sumber
2015.
Tarif parkir untuk mobil masih Rp1.000,
Salah
satu
dampak
positif
sedangkan sepeda motor Rp500. Namun,
meningkatnya tarif parkir yang mungkin
pihaknya sedang diusulkan ke Pemerintah
akan
Kabupaten untuk menaikkan tarif parkir
penggunaan kendaraan umum. Hal ini
naik menjadi Rp2.000 untuk kendaraan
disebabkan karena orang banyak akan
roda empat dan Rp1.000 untuk kendaraan
beralih menggunakan transportasi umum
terjadi
adalah
peningkatan
10 EKA MAYANG SARI, E51112075 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sociologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi http://jurmafis.untan.ac.id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id
untuk menghindari pengeluaran yang
mempunyai
cukup besar untuk membayar tarif parkir.
yang sama dan pada saat yang bersamaan
Sedangkan negatifnya
untuk
meningkatnya
dampak tarif
parkir
yaitu, pertama pusat perbelanjaan maupun tempat
perdagangan
berkemungkinan
akan
mempunyai
cukup
pengetahuan
dan
kesadaran terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingannya.
lainnya mengalami
kepentingan-kepentingan
Agar kerjasama kelompok menjadi lancar
dan
terarah,
masing-masing
penurunan penjualan. Disebabkan karena
kelompok
orang-orang akan malas untuk keluar dari
pengurus kelompok yang terdiri atas ketua
rumah untuk menghindari pembayaran
kelompok, sekretaris kelompok dan kalau
tarif parkir yang mahal ataupun karena
perlu
malas menggunakan jasa angkutan umum
mengembangkan
yang dianggap masih belum memadai.
kelompok yang kreatif. Sebagai contoh
Sehingga daya beli masyarakat pun akan
kerjasama kelompok dalam perparkiran.
menurun juga. Kedua keinginan beli
Tujuanya adalah menjaga keamanan dan
masyarakat pun akan menurun seiring
kelancaran
dengan
kendaraan.
naiknya
kendaraan.
tingkat
Ketiga,
tarif
bendahara
acara
mempunyai
kelompok. sikap
dan
Dalam
kerjasama
lalu
lintas
adanya
Kaitan teori dan penelitian yang
kenaikan tarif parkir ini membuat orang-
akan peneliti lakukan yaitu membahas
orang
tentang hubungan kerjasama antar petugas
akan
dengan
parkir
hendaknya
jarang
menggunakan
kendaraan pribadi sehingga daya beli
parkir
masyarakat akan bahan bakar pun akan
tentang kerjsama. Oleh karena itu, peneliti
menurun.
menggunakan teori ini sesuai dengan
Dalam
penelitian
ini
dan
panitia
Robo-robo
yaitu
penulis
penelitian tentang kerjasama khususnya
mengunakan teori Kerjasama. Kerjasama
bagi petugas parkir dan panitia Robo-robo
merupakan salah satu bentuk interaksi
di Pasar Kakap Desa Sungai Kakap,
sosial yang bersifat asosiatif, yaitu apabila
Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten
suatu kelompok masyarakat mempunyai
Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat.
pandangan yang sama untuk mencapai tujuan
tertentu
secara
bersama-sama
didalam kehidupan masyarakat.
C. METODE PENELITIAN
Menurut Charles H. Cooley (dalam Soekanto, 2014:66)
kerjasama timbul
Penelitian ini penulis mengunakan
apabila orang menyadari bahwa mereka
metode kualitatif yaitu sebagai prosedur 11
EKA MAYANG SARI, E51112075 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sociologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi http://jurmafis.untan.ac.id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id
peneliti yang menghasilkan deskriptif
serta menganalisis melalui kosep-konsep
yaitu prosedur pemecahan masalah yang
yang telah dikembangkan sebelumnya.
diselidiki dengan melukiskan keadaan subjek dan objek peneliti berdasarkan fakta-fakta sebagaimana adanya secara
D. PEMBAHASAN
rinci mengenai suatu keadaan dan objek tertentu pada saat penelitian dilakukan.
Volume Kendaraan Parkir di Pasar
Penelitian ini bermaksud memberikan
Kakap pada Acara Robo-robo
gambaran terhadap fenomena tentang apa
Volume kendaraan parkir adalah
yang dialami subyek penelitian, misalnya
jumlah dari keseluruhan kendaraan yang
mengenai hubungan kerja.
menggunakan ruang parkir pada suatu
Penelitian ini mengunakan metode penelitian
kualitatif
karena
peneliti
lahan parkir tertentu dalam satuan waktu, biasanya volume parkir dihitung perhari.
menganggap permasalahan yang diteliti
Volume
cukup kompleks dan layak untuk ditelit.
dihitung dalam satu hari, dimana data
Dalam
volume
penelitian
kualitatif,
peneliti
kendaraan
kendaraan
parkir
parkir
biasanya
diperlukan
sendiri atau bantuan dari orang lain
untuk mengetahui intensitas penggunaan
merupakan alat pengumpul data utama
ruang parkir yang ada dilokasi penelitian.
dengan mengunakan metode penelitian
Data volume kendaraan parkir juga
yang
merupakan
meliputi
pengamatan
lapangan
informasi
pengendalian
yang dikumpulkan berupa kata-kata dan
kebijakan manajemen lalu lintas. Dari
gambar.
kualitatif
data volume parkir bisa didapatkan atau
sebagai
ditentukan hari puncak dalam satu hari.
instrumen penelitian, sebab mempunyai
Jika tarif yang dikenakan adalah sistem
adaptasi yang tinggi sehingga dapat
tetap maka berdasarkan data volume
menyesuaikan diri dengan situasi yang
parkir saja bisa dihitung pendapatan lahan
dapat
parkir.
mengutamakan
berubah
penelitian manusia
ketika
melakukan
penelitian.
dalam
untuk
wawancara dan dekumentasi. Data-data
Metode
parkir
penting
rangka
Dari hasil penelitaian di lapangan
Berdasarkan uraian tersebut dapat
jumlah kendaraan parkir yang semakin
dikemukakan secara sederhana, bahwa
meningkat
metode
membuat lahan yang disediakan untuk
penelitian
mendiskripsikan
ini objek
berusaha penelitian
berdasarkan data dan fakta sebenarnya
parkir
dengan
kendaraan
pesat
semakin
tersebut
tampak
berkurang sehingga kegiatan perparkiran 12
EKA MAYANG SARI, E51112075 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sociologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi http://jurmafis.untan.ac.id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id
sering menimbulkan kelambatan atau
penyelengaraan acara Robo-robo tersebut.
kemacetan.
Pembagian gaji petugas parkir perharinya
Volume parkir
maksimal
untuk
hanya
Rp.150.000
saja.
Dari
hasil
kendraan roda dua dilokasi Pasar Kakap
wawancara yang diperoleh pendapatan
adalah hanya untuk 1000 kendaraan saja,
parkir yang disetorkan unuk Pemerintah
namun
Daerah Parkir Kubu Raya sebesar 35%.
pada acara Robo-robo, volume
kendaraan melebihi kapasitas atau lokasi
Hasil
pendapatan
parkir
untuk
yang disediakan tidak sebanding dengan
kendaraan roda dua di lokasi Pasar Kakap
banyaknya kendaraan yang berjumlah
pada acara Robo-robo dengan tarif parkir
sebanyak 1.500 kendaraan. Dalam hal ini
Rp.2.000,
petugas parkir sangat kewalahan dalam
sebanyak 1.500 kendaraan, maka hasil
mencarikan tempat untuk kendaraan yang
uang yang diperoleh adalah Rp.3.000.000.
akan diparkirkan.
Ketentuan tarif parkir dari pemerintah
Volume parkir
maksimal
dengan
jumlah
kendaraan
untuk
daerah kubu raya yaitu Rp. 1000 untuk
kendaraan roda empat dilokasi Lapangan
kendaraan bermotor roda dua. Pada acara
Sepak Bola di Desa Sungai Kakap adalah
Robo-robo tarif parkir menjadi naik, tarif
40 kendaraan saja. Namun
tersebut dikelola oleh panitia dan disetujui
pada acara
Robo-robo jumlah kendaraan sebanyak 60
semua pihak.
kendaraan.
Hasil
pendapatan
parkir
untuk
kendaraan roda empat di lokasi Lapangan Penghasilan Parkir di Pasar Kakap
Sepak Bola di Desa Sungai Kakap pada
pada Acara Robo-robo
acara Robo-robo dengan tarif parkir
Adanya perbedaan tarif parkir resmi dengan tarif parkir yang
ditarik
Rp.5.000,
dengan
jumlah
kendaraan
sebanyak 60 kendaraan, maka hasil uang
oleh petugas parkir menyebabkan terjadi
yang
kebocoran dalam pendapatan parkir serta
Ketentuan tarif parkir dari pemerintah
pendistribusiannya.
pendapatan
daerah kubu raya yaitu Rp. 2000 untuk
dilakukan
kendaraan bermotor roda empat. Pada
pendistribusian pendapatan parkir dengan
acara Robo-robo tarif parkir menjadi naik,
target yang setoran yang sama setiap hari
tarif tersebut dikelola oleh panitia dan
kepada Parkir Daerah. Parkir Kubu Raya
disetujui semua pihak.
sebesar 30 %
Identitas dan Deskripsi Informan
parkir
Total
kemudian
sampai 40 % dari hasil
yang diperoleh dan selebihnya untuk gaji petugas
parkir
dan
masuk
ke
kas
diperoleh
adalah
Rp.300.000.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sungai Kakap, Kecamatan Sungai Kakap, 13
EKA MAYANG SARI, E51112075 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sociologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi http://jurmafis.untan.ac.id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id
Kabupaten Kubu Raya. Penelitian tentang
dijadikan informan kunci. Selanjutnya
hubungan kerjasama antar petugas parkir
dalam penelitian ini digunakan informan
dan panitia Robo-robo ini bertujuan untuk
pangkal untuk mendukung kelengkapan
mengetahui tentang hubungan kerjasama
informasi yang diberikan informan kunci.
yang dilakukan petugas parkir antar
Adapun informan pangkal dipilih oleh
sesama petugas, petugas parkir dengan
peneliti
dengan
panitia, petugas parkir dengan mesyarakat
kapisitas
informan
pengendara dan panitia dengan pemilik
Informan pangkal yang dipilih peneliti
lahan. Adapun pembahasan yang akan
yaitu Kepala Desa Sungai Kakap atau pun
dilakukan
hasil
Staf yang bekerja di Desa Sungai Kakap,
serta
pengunjung dan BPS Kubu Raya.
melihat
wawancara
dari
yang
data
diperoleh
mempertimbangkan yang
digunakan.
pengolahan data yang didapat, maka
Informan pokok atau kunci dalam
dalam menentukan siapa yang layak untuk
penelitian ini berjumlah tiga orang yang
dijadikan informan.
terdiri dua orang petugas parkir dan satu
Penelitian ini mengunakan jenis penelitian
kualitatif
yaitu
peneliti
orang
panitia
mengunakan
yang
diambil
purposive
parkir
lainnya.
dengan
sampel
dari
berusaha mengambarkan suatu kajian dan
petugas
Sedangkan
fanomena yang terjadi berdasarkan fakta
informan pangkal dalam penelitian ini
dan realita yang ada dan berlaku saat ini
berjumlah tiga orang yang terdiri dari satu
dalam mengambarkan keadaan lapangan.
orang Staf Desa di Desa Sungai Kakap,
Penelitian ini mengunakan petugas parkir
satu orang pengunjung yang menyaksikan
yang beraktifitas di Pasar Kakap sebagai
acara Robo-robo dan satu orang lagi yaitu
informan, panitia Robo-robo, pengunjung,
Staf BPS di Kabupaten Kubu Raya.
Staf Desa Sungai Kakap dan BPS Kubu Raya untuk mencari data yang berguna
Aturan Kerjasama antar Petugas
untuk melengkapi penelitian ini.
Parkir dan Panitia Robo-robo
Hal ini dikarenakan petugas parkir
Kerjasama yang dilakukan oleh
sebagai sumber informasi yang utama
individu
atau sebagai informan kunci. Adapun
memperoleh suatu tujuan. Tujuan dari
informan
kerjasama
kunci
tersebut
berjumlah
atau
adalah
kelompok
untuk
untuk
memperoleh
sepuluh orang yang bekerja sebagai
keuntungan bagi pihak-pihak yang terlibat
patugas
hanya
dalam kerjasama tersebut. Selain itu,
mengambil dua orang saja dari petugas
kerjasama juga bertujuan untuk mencapai
parkir dan satu orang dari panitia untuk
tujuan secara bersama-sama. Kerjasama
parkir
dan
peneliti
14 EKA MAYANG SARI, E51112075 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sociologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi http://jurmafis.untan.ac.id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id
sangat penting untuk dilakukan dalam
diinginkan
lingkungan bermasyarakat. Ketika suatu
tersebut tergenang air pasang atau
pekerjaan tidak bisa dilaksanakan dengan
tidak. Melakukan perbaikan terhadap
sendiri, maka kerjasama menjadi suatu
lahan parkir yang rusak sebelum
solusi yang tepat. Selain itu kerjasama
digunakan.
juga sangat
penting karna membantu
kelancaran acara tersebut.
4) Sesama
seperti
apakah
petugas
parkir
daerah
harus
menentukan area yang telah disepakati
Aturan kerjasama yang dilakukan
oleh semua pihak, supaya tidak terjadi
sesama petugas parkir yaitu:
perebutan lahan. Area parkir seringkali
1) Menata lokasi parkir aman dan rapi.
menjadi sengketa yang sering terjadi
Supaya mudah dijangkau dan tidak
didalam
menganggu kendaraan lain. Petugas
menghindari perebutan lahan parkir
parkir
dalam
panitia acara robo-robo telah membagi
dan
area parkir yang akan digunakan oleh
bertanggung
melakukan
jawab
penataaan
lokasi
perparkiran,
untuk
keamana parkir agar
pengunjung
merasa
menitipkan
5) Menjaga kebersihan disekitar lokasi
kendaraan mereka kepada petugas
perparkiran supaya terlihat rapi dan
parkir yang telah diberikan tanggung
indah.
aman
saat
jawab oleh panitia acara Robo-robo. 2) Menjalin hubungan baik antar sesama
petugas.
Aturan kerjasama yang dilakukan petugas
parkir
dan
masyarakat
petugas parkir. Sesama petugas parkir
pengendara yaitu:
melakukan kominikasi adalah hal yang
1) Menjaga keamanan dan kenyamanan
harus
dilakukan
kesenjangan
agar
antar
tidak
petugas
ada
pengendara.
parkir
memberikan
petugas pelayanan
yang
sehingga
atribut-atribut parkir harus sama antara
merasa aman
petugas satu dan petugas yang lain.
kendaraan tersebut kepada petugas.
parkir
harus
mengetahui
2) Bekerjasama
yang
baik
diantaranya tarif parkir, luas lahan dan
3) Petugas
pengendara
parkir
datang
untuk meninggalkan
dengan
masyarakat
kondisi dan karakteristik daerah atau
pengendara atau pengunjung. Setiap
lokasi pasar. Sebelum menyediakan
masyarakat yang berdatangan ke pasar
lahan parkir petugas harus mengetahui
ingin mendapatkan kepastian tempat
tempat yang akan digunakan untuk
untuk
memarkirkan kendaraan pengunjung
kendaraan mereka. Jika kendaraan
agar terhindar dari hal-hal yang tidak
mereka tersusun rapi dan aman, mereka
parkir
yang
aman
untuk
15 EKA MAYANG SARI, E51112075 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sociologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi http://jurmafis.untan.ac.id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id
tidak akan merasa curiga atau was-was
tarif parkir untuk pengunjung roda dua
terhadap keamanan kendaraan yang
Rp 2000 dan untuk roda empat Rp 5000.
mereka miliki. 3) Dilarang
4)
mengotori
atau
merusak
Petugas parkir wajib memberi
karcis parkir kepada pengguna tempat
tempat parkir yang telah disediakan
parkir,
supaya
jumlah
masuk
oleh petugas parkir dan panitia. Hal ini
keluarnya kendaraan bisa mudah untuk
dilarang supaya tidak terjadi hal-hal
diperhitungkan.
yang tidak diinginkan.
membuktiakan bahwa pada waktu acara
Hasil
dan
penelitian
Aturan kerjasama yang dilakukan
Robo-robo di Desa Sungai Kakap,
petugas parkir dan panitia Robo-robo
petugas parkir tidak memberikan karcis
yaitu:
kepada pengendara.
1)
Petugas
parkir
menata
dan
5)
Petugas
parkir
wajib
sekaligus mengamankan semua jenis
menggunakan seragam dan atau tanda
kendaraan
pengenal
yang sedang diparkir.
yang
Petugas parkir di bawah kendali panitia
ditetapkan oleh panitia penyelengara
Robo-robo. Selain itu panita juga
acara. Hasil penelitian membuktiakan
membuat kesepakatan dengan petugas
bahwa pada waktu acara Robo-robo di
parkir bahwa kendaraan yang hilang
Desa Sungai Kakap, petugas parkir
bukan
tidak mengunakan seragam.
ditanggung
panitia
dan
ditanggung oleh pemilik kendaraan tersebut. 2)
Panitia Robo-robo dan Pemilik Lahan
Panitia memberikan pengarahan
terhadap petugas parkir yang berada dilokasi
Aturan kerjasama yang dilakukan
agar
bekerjasama
dengan
yaitu sebagai berikut: 1) Hubungan kerjasama antara panitia dan pemilik
lahan
dilakukan
sesamanya maupun dengan masyarakat
bertujuan
pengendara yang akan memakirkan
parkir yang akan digunakan dengan
kendaraannya dilokasi parkir tersebut.
perjanjian keuntungan untuk pemilik
Agar acara tersebut berjalan lancar dan
lahan adalah 10% dari tarif parkir.
kendaraan tersebut tersusun rapi. 3)
Menentukan
area
2) Hubungan kerjasama antara petugas parkir dan pemerintah daerah. Petugas
ada
parkir memita izin kepada pemerintah
perbedaan tarif parkir maka panitia
daerah agar acara yang mereka kelola
acara robo-robo telah memberikan harga
bisa
bersama.agar
parkir
memperluas
yang
disepakati
tarif
untuk
pribadi
tidak
berjalan
lancaran
terutama
didalam perparkiran yang memerlukan 16 EKA MAYANG SARI, E51112075 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sociologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi http://jurmafis.untan.ac.id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id
lahan yang luas. Selain itu pemerintah
merapikan kendaraan supaya tertata
daerah juga mendapatkan keuntungan
rapi dan aman. Penyediaan lahan parkir
35% dari tarif parkir.
masih belum berjalan secara maksimal karena masih terdapat tempat-tempat yang tidak dapat dikelola oleh petugas
Pembagian Penghasilan Parkir Besarnya
pungutan
parkir
parkir, dikarenakan adanya hambatan-
ditetapkan oleh Peraturan Daerah yang
hambatan dari pribadi atau kelompok
harus
untuk
tertentu. Kegiatan pengelolaan belum
menyesuaikan dengan kebijakan parkir
berjalan efektif karena masih banyak
setempat serta untuk menyesuaikan tarif
petugas parkir yang tidak menaati
parkir dengan laju inflasi yang terjadi.
peraturan perundangan yang berlaku,
Untuk
atau
terutama terkait perebutan lahan parkir.
keuntungan parkir di Pasar Kakap pada
2. Hubungan kerjasama antar petugas
acara Robo-robo yaitu sebesar 10% untuk
parkir sangat penting supaya lokasi
pemilik
untuk
parkir tertata rapi. Hubungan kerjasama
Pemerintah Daerah, dan 15% untuk
antara panitia dengan pemilik lahan
petugas parkir serta 40% untuk panitia
dilakukan
Robo-robo. Kemudian dana sebesar 40%
perkir yang akan digunakan dengan
dari hasil parkir digunakan panitia untuk
perjanjian keuntungan 10% dari hasil
keperluan acara Robo-robo tersebut.
parkir. Masalah pembagian lahan bagi
direvisi
secara
pembagian
lahan
tarif
reguler
penghasilan
pribadi,
35%
untuk
memperluas
area
panitia harus adil dan sama rata supaya tidak
terjadi
hal-hal
yang
tidak
diinginkan, misalnya perebutan lahan
E. KESIMPULAN
antar petugas parkir. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh
dapat
dengan ketentuan supaya tidak ada
mengenai
merasa yang dirugikan. Pembagian
bagaimana bentuk hubungan kerjasama
hasil parkir yaitu 10% untuk pemilik
antar petugas parkir dan panitia Robo-
lahan pribadi, 35% untuk Pemerintah
robo di Pasar Kakap, Desa Sungai Kakap.
Daerah, dan 15% untuk petugas parkir
1. Bentuk dari hubungan kejasama antar
serta 40% untuk panitia Robo-robo.
petugas parkir ini bertujuan untuk
Pendapatan Asli Daerah cenderung
memperoleh keuntungan, membantu
mengalami
lancarnya aktivitas berkendara serta
tarif parkir masih belum dinaikkan. Hal
disimpulkan
dilapangan, secara
maka
3. Pembagian hasil parkir ini harus sesuai
umum
penurunan
dikarenakan 17
EKA MAYANG SARI, E51112075 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sociologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi http://jurmafis.untan.ac.id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id
ini masih ditemukan beberapa kendala tentang
tarif
parkir
di
Daerah
4. Bagi Pemerintah setempat harus bisa mengatasi
masalah
lalu
lintas
Kabupaten Kubu Raya. Jika tarif parkir
(kemacetan) dan diharapkan saran ini
dinaikkan
dapat mengurangi kemacetan serta
akan
meningkatkan
pendapatan asli daerah.
mengatasi masalah parkir.
F. SARAN
1. Bagi
G. REFERENSI
peneliti
selanjutnya
dapat
Sumber Buku
mengunakan hasil dari penelitian ini sebagai dasar untuk lebih memahami hubungan kerjasama yang dilakukan petugas parkir, baik sesama rekan kerja,
sama
panitia
dan
dengan
masyarakat pengendara beserta pemilik lahan. 2. Bagi patugas parkir yang merasa memiliki prilaku yang kurang baik dalam menjalin hubungan kerja, baik antar rekan kerja maupun dengan panitia
haruslah
dihilangkan Kerjasama
dibuang
prilaku yang
petugas
dan
oleh
hendaknya dijaga
supaya
jalinan sosial tidak rengang. 3. Bagi aparat lalu lintas atau penguna jalan harus lebih menjaga banyaknya dipinggir
memprhatikan dan
keselamatan. parkir jalan
Meleong J,L. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rivai, V.(2011). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Pers. Siahaan, M.P. (2005). Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta: Rajawali Press. Soekanto, S & Sulistyowan, B. ( 2014). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
tersebut.
dilakukan
parkir
dipertahankan
atau
Husni, L. (2010). Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
yang
Dengan berada
hendaknya
para
Setijowarno, D, dan R. B, Frazilia. (2001). Pengantar Sistem Tarnsportasi. Semarang: Unika Soegijaprata. Siahaan, M.P. (2005). Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta: Rajawali Press. Sunarto. K. (2005). Pengantar Sosiologi. Jakarta. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sugiyono.(2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
penguna jalan tidak menyerobot atau mementingkan kepentigan pribadi. 18 EKA MAYANG SARI, E51112075 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sociologique, Jurnal S-1 Ilmu Sosiologi http://jurmafis.untan.ac.id:http//jurnalmhsfisipuntan.co.id
Rujukan Elektronik : Rudyana, R. (2009). Ruang dan Waktu Bagi Tukang Parkir Study Etnografi Tentang Manajemen Konflik dan Strategi Penyesuaian Diri Tukang Parkir di jalan Dr. Rajiman Surakarta. Diakses pada 14 Desember 2015 Pukul 11:28 WIB. Dalam hhtp://core.ac.uk/ Sudiranto, F. (2014). Interaksi Pegawai Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dengan Juru Parkir Serta Masyarakat di Kota Tanjungpinang. Diakses pada 15 Oktober 2015 Pukul 11:36 WIB. Dalam hhtp:// jurnal.umrah.ac.id/ Sui Kakap .blogspot.com/profildesa.html. Diakses pada 17 Mei 2016 Pukul 11.50 WIB. Kalbar.antaranews.com/04/26/2014/penar iakan-retribusi-parkir-kubu-raya. Diakses pada 17 Mei 2016 Pukul 12.22 WIB. Kuburaya.blogspot.com/12/29/2014/bena hi-retribusi-parkir-kubu-raya.html. Diakses pada 17 Mei 2016 Pukul 13.12 WIB. Nadyamumtaza.blogspot.com/2016/05/01 /archive.html/teori-kerjsama.Diakses pada 02 Agustus 2016 Pukul 19.20 WIB.
Perundang-undangan: Dirjen Perhubungan Darat, 1996 tentang pendapatan tarif parkir Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 73 tahun 1999 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perparkiran Daerah. Peraturan Daerah Kabupaten Kubu Raya Nomor 7 tahun 2010 tentang Retrebusi Pelayanan Parkir ditepi Jalan Umum. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2001, Bab I Pasal 1 angka 16 tentang pengertian parkir 19 EKA MAYANG SARI, E51112075 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik