Edisi 222 • 27 Februari 2011 Tahun XXVI/No. 8651
36 Halaman www.bisnis.com
Eceran: Rp5.900
TELEPON: 021 57901023 (Hunting) TOLL FREE: 0800 1 247647 REDAKSI E-MAIL:
[email protected] HOTLINE/SMS: 021 70642362 IKLAN E-MAIL:
[email protected] HOTLINE/SMS: 021 70643688 SIRKULASI E-MAIL:
[email protected] HOTLINE/SMS: 0811887123
3
INSIGHT Geopolitik korporasi
Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
G
oogle dan geopolitik tentu tidak ada hubungannya. Namun ketika sang CEO-nya (Eric Schmidt) mundur, keduanya terasa amat dekat dan bisa dijadikan pelajaran bagi dunia bahwa untuk menjadi kampiun di bidangnya tidak perlu rakus dan haus darah dengan memerangi korporasi lain dan menguasai semua aset berharga milik lawan demi keuntungan sepihak. Sikap agresif itu kerap diperlihatkan oleh negaranegara yang menganggap diri mereka sebagai ‘polisi dunia’ sehingga berhak mengatur tatanan global sesuai kehendaknya. Ungkapan politik terkenal dari mereka yang menganut kebijakan politik internasional seperti ini yaitu: With us or against us!, geopolitik yang justru mengancam perdamaian dunia. Oleh karena itu, Andy Kessler mengajak kita untuk Tak puas dengan Heartland, melihat fenomena mundurnya Schmidt dari Walter Raleigh dan Alfred pendekatan geopolitik Thyer Mahan menggagas melalui sisi yang lebih hu’Wawasan Bahari’ yaitu manis. Pokok-pokok pikiran kekuatan di lautan. yang disampaikan Kessler menarik ditelaah lebih jauh. Lewat tulisannya berjudul Geopolitics a la Google: Lessons for the world from a horizontal company di Newsweek edisi online 30 Januari, dia menekankan bahwa bisnis model yang diterapkan Google niscaya bisa membuat dunia ini lebih damai. Pasalnya, perusahaan dengan bisnis inti mesin pencari di dunia maya tersebut mengandalkan kegiatan usahanya pada model bisnis yang bersifat horizontal dan bukan vertikal. Oleh sebab itu, menurut Kessler, ia tidak perlu serakus IBM yang pernah berjaya di bidangnya selama beberapa dekade sebelum akhirnya bertekuk lutut pada pasar yang kemudian menyambut dengan tangan terbuka kehadiran Intel dan Microsoft. Juga, ia tidak perlu meniru kedigdayaan AT&T yang pernah menguasai seluruh jaringan telepon domestik dan internasional di bumi AS tetapi toh kandas juga akibat koreksi pasar berkat kehadiran perusahaan semacam Skype yang mampu mengubah secara drastis wajah industri telekomunikasi di negara adidaya tersebut. Menguasai dengan paksa, bahkan bila perlu dengan kekuatan senjata, merupakan kata-kata yang akrab terdengar bila kita mengulas masalah geopolitik. Padahal semangat awalnya sangat jauh dari kekerasan tetapi realita politik di lapangan membuatnya ’haus darah’. Hal ini antara lain bisa disimak dari pemikiran Mackinder, pakar geografi, yang pada 1904 menulis The Geographical Pivot of History. Dia memperkenalkan terminologi Heartland, yakni jantungnya dunia dengan mempunyai kandungan minyak, gas alam serta kandungan mineral lainnya yang berada pada hamparan daratan yang dapat diakses dengan mudah tanpa harus mengalami hambatan bagi siapa pun bila hendak menguasainya.
INRIA ZULFIKAR Bisnis Indonesia
Pada 1920, profesor geografi dari Universitas Munich, Karl Haushofer, mempelajari tesis Mackinder untuk digunakan sebagai masukan bagi Adolf Hitler. Haushofer terinspirasi karya Mackinder untuk digunakan sebagai gagasan bahwa Jerman perlu mendominasi wilayah Rusia karena potensi kekayaan alamnya, terutama minyak dan gas. Ironisnya, setelah Perang Dunia II berakhir, reputasi Mackinder, yang dianggap sebagai ahli geopolitik dan teorinya diekspresikan ke dalam kehidupan dunia politik dan strategi kondisi geografis, menjadi tercela karena gagasannya telah memberikan pengaruh yang sangat kuat kepada Nazi Jerman. Tak puas dengan Heartland, Walter Raleigh dan Alfred Thyer Mahan menggagas ’Wawasan Bahari’ yaitu kekuatan di lautan. Intinya adalah siapa yang menguasai lautan maka akan menguasai perdagangan. Menguasai perdagangan berarti menguasai kekayaan dunia dan pada akhirnya menguasai dunia pula. endekatan matra ini mengilhami W.Mitchel, A Saversky, Giulio Douhet, dan John Frederick Charles Fuller untuk menawarkan konsep tandingan. Mereka menilai kekuatan di udara (wawasan dirgantara) justru yang paling menentukan. Kekuatan di udara hendaknya mempunyai daya yang dapat diandalkan untuk menangkis ancaman dan melumpuhkan kekuatan lawan dengan menghancurkannya di kandangnya sendiri agar lawan tidak mampu lagi menyerang. Nicholas J. Spykman kemudian ingin menyatukan konsep yang terpisah-pisah tersebut kedalam apa yang disebut Daerah Batas (rim land) yaitu wawasan kombinasi yang menggabungkan kekuatan darat, laut, dan udara. Dalam pelaksanaannya, konsep ini disesuaikan dengan ke keperluan dan kondisi suatu negara. Dari sinilah awal kesalahpahaman berbagai kalangan ahli strategi di berbagai negara mengenai teori geopolitik yang ditafsirkan untuk tujuan perang. Pemikiran ini diperparah lagi dengan pandangan Frederich Ratzel yang merumuskan untuk pertama kalinya apa yang disebut Ilmu Bumi Politik.
P
*** Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar kebutuhannya akan sumber daya alam. Apabila wilayah dan ruang hidup tidak mendukung, demikian Ratzel, bangsa tersebut akan
mencari pemenuhan kebutuhan kekayaan alam di luar wilayahnya (ekspansi). Hal ini melegitimasikan hukum ekspansi, yaitu kegiatan (ekonomi, perdagangan, perindustrian, dan produksi) harus diimbangi oleh pemekaran wilayah, batas–batas suatu negara sudah tidak dapat memenuhi keperluan. Alhasil, ruang itu dapat diperluas dengan mengubah batas-batas negara, baik secara damai maupun melalui jalan kekerasan atau perang. Padahal, pemahaman teori geopolitik sebenarnya untuk mengetahui kondisi geografis dalam menghadapi kekurangan dari negara itu sendiri, dan bagaimana penanganannya guna memenuhi kebutuhan primer seperti komoditas berupa bahan pangan dan energi. Oleh sebab itu, diperlukan langkah-langkah strategis untuk merancang bagaimana memperoleh komoditas tersebut dengan cara kooperatif secara damai, bukan dengan menciptakan konflik. Seperti dikatakan Kessler, Jerman di bawah kekuasaan Hitler adalah jagonya membuat mesin. Namun pada saat yang sama diktator tersebut merasa penduduknya masih ’kekurangan vitamin’. Dia berambisi meningkatan kesejahteraan rakyat Jerman dalam tempo secepat-cepatnya, atau lebih tepatnya ’serangan kilat’. Caranya, ambil semua yang dibutuhkan dengan cara paksa atau melalui kekerasan. Kuasai wilayah negara lain. Curi sumber daya alam mereka. Libatkan rakyat semesta untuk mengolah semua itu. Biarkan rakyat menjadi kaya. Begitulah bila prinsip vertikal yang diterapkan. Sejak awal abad 20, akses ke sumber energi, khususnya minyak, menjadi ajang pertarungan bagi negara-negara di belahan Eropa Barat. Apalagi ketika Inggris mulai melakukan konversi bahan bakar dari menggunakan batubara ke minyak untuk seluruh kekuatan militernya, terutama untuk armada kapal perang. Bagi Inggris menguasai sumber sumber minyak merupakan agenda nasional mengingat kekuatannya berpedoman pada supremasi di laut. Kemudian pada pertengahan abad ke-20, terutama setelah berakhirnya Perang Dunia II hingga usai perang dingin, muncul nama-nama seperti Henry Kissinger, Zbigniew Brezinzky, dan Kagan. Para pemikir strategis tersebut berpendapat bahwa pendekatan geopolitik sudah tidak relevan. Mereka selanjutnya memperkenalkan konsep baru yang disebut geostrategi yaitu strategi yang dirumuskan atas dasar pemahaman kondisi geopolitik untuk perencanaan militer tingkat tinggi untuk memenangkan sebuah peperangan. Perang? Itulah yang tidak ada dalam pikiran Kessler. Penulis buku Eat People: Unapologetic Rules for Game-Changing Entrepreneurs tersebut berpendapat perang untuk menguasai negara lain sama sekali tidak ada gunanya, karena hanya akan membuat kepusingan baru. “Why take over a country and deal with the headaches of a welfare system, and have to fix the plumbing in Uzbekistan, when you can buy its output on the cheap, even ordering its goods over the Web?” (
[email protected])
FEEDBACK Investasi emas semakin dilirik Bagaimana prospek investasi emas sudah cukup sering dikemukakan di edisi Minggu Bisnis Indonesia, terutama di kolom Investasi. Oleh karena itu, saya tidak terlalu heran bila Bisnis Indonesia edisi 21 Februari menjadikannya berita utama berjudul Investor saham beralih ke emas. Pengalihan investasi pada portofolio emas sebagai aset lindung nilai itu juga terkait dengan fluktuasi harga minyak, krisis utang Eropa, dan peningkatan inflasi global. Itulah alasan yang dikemukakan pengamat berdasarkan data-data yang bisa diperoleh. Menurut saya, informasi-in-
formasi semacam ini sangat penting diketahui kalangan investor ritel agar mereka semakin paham dengan perkembangan terbaru di pasar global. Misalnya, bagaimana investor bisa mengambil keputusan setelah diketahui bahwa peningkatan minat beli emas terkait dengan data inflasi AS yang naik 0,2% pada periode Januari atau menjadi laju tercepat selama lebih dari setahun terakhir. Semakin banyak dan beragam informasi yang diketahui investor maka mereka diharapkan bisa memperoleh manfaat sebesar-besarnya dengan bertindak cepat dan tepat. Tidak boleh diabaikan pula perkembangan politik yang terjadi di Timur Tengah akhir-akhir ini. Rakyat Mesir dan
Tunisia telah berhasil menggulingkan presidennya yang berkuasa sekian lama. Pergolakan yang sama kini terjadi di negara-negara Arab lainnya. Semua peristiwa ini, suka atau tidak suka, membawa pengaruh signifikan. LEONARD PRADANA K.
[email protected]
Bekasi Pertanyaan, saran, kritik, dan komentar dapat disampaikan ke redaksi melalui:
[email protected] dan www.bisnis.com
2 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
LOUNGE
Pemimpin Umum: Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Djauhar. Pemimpin Perusahaan: Soebronto Laras. Wakil Pemimpin Perusahaan: Haryadi B. Sukamdani. Pemimpin Redaksi: Arief Budisusilo. Wakil Pemimpin Redaksi: Linda Tangdialla. Sekretaris Redaksi: M. Syahran W. Lubis. Redaktur Pelaksana: Abraham Runga Mali, Chamdan Purwoko, Gung Panggodo Supryanto, Inria Zulfikar, Neneng Herbawati. Redaktur: Aprilian Hermawan, Budi Prakarsa, Djony Edward, Eries Adlin, Firman Hidranto, Firman Wibowo, Hery Lazuardi, Hery Trianto, Ismail Fahmi, Lahyanto Nadie, Martin Sihombing, M. Rochmad Purboyo, M. Sarwani, M. Yunan Hilmi, Nono Budiono, Rustam Agus, Setyardi Widodo, Sutarno, Suwantin Oemar, Wisnu Wijaya, Zufrizal. Tim Pengembangan Redaksi: Adhitya Noviardi, Y. Bayu Widagdo. Manajer Sekretariat Redaksi: Indyah Sutriningrum. Asisten Redaktur: Algooth Putranto, Andry T. Kurniady, Aprika Rani Hernanda, Arif Pitoyo, Bambang Supriyanto, Bastanul Siregar, Elsya Refianti, Erna Sari Ulina Girsang, Fahmi Achmad, Gajah Kusumo, Hendra Wibawa, Junaidi Halik, Lutfi Zaenudin, Moh. Fatkhul Maskur, Muhammad Munir Haikal, Nana Oktavia Musliana, Rahayuningsih, Sylviana Pravita R.K.N., Taufik Wisastra, Tomy Sasangka, Tri Dirgantara Pamenan, Yayan Indrayana, Yeni H. Simanjuntak, Yusran Yunus. Staf Redaksi: Achmad Aris, Afriyanto, Agust Supriadi, Anugerah Perkasa, Arif Gunawan Sulistiyono, Asep Dadan Muhanda, Bambang P. Jatmiko, Berliana Elisabeth, Dewi Astuti, Diena Lestari, Elvani Harifaningsih, Erwin Tambunan, Fajar Sidik, Fita Indah Maulani, Hendri T. Asworo, Herry Suhendra, Hilda Sabri Sulistyo, Irsad, Irvin Avriano, John A. Oktaveri, Linda Teti Silitonga, Maria Yuliana B., Mia Chitra Dinisari, M. Tahir Saleh, Mulia Ginting Munthe, Nurbaiti, Nurudin Abdullah, Rahmayulis Saleh, Ratna Ariyanti, Raydion, Reni Efita Hendry, R. Fitriana, Roni Yunianto, Rudi Ariffianto, Sepudin, Theresia Diyah Wulandari, Tularji, Yusuf Waluyo Jati. Perwakilan: Bali: Samantha Ardiansyah (Koordinator Bali) Bandung: Asep Mh. Mulyana (Manajer), Hilman Hidayat (Asisten Redaktur), Muhammad Sufyan. Makassar: M. Noor Korompot (Manajer), Kwan Men Yon (Asisten Redaktur), Siti Munawaroh (Koordinator Balikpapan). Medan: Melvin A. Sebayang (Manajer), Master Sihotang. Semarang: Edy Barlianto (Manajer), Endot Brilliantono, Rahmat Sujianto. Surabaya: Galih Prakoso (Manajer), Marlina A. Jobs (Asisten Redaktur), Bambang Sutedjo (Koordinator Malang), Dwi Wahyuni, Wahyu Darmawan. Batam & Pekanbaru: Suyono Saputra (Manajer). Foto: Dedi Gunawan, Endang Muchtar, Kelik Taryono, Yayus Yuswoprihanto. Artistik: Adi Purdiyanto, Tutun Purnama. Ekonom/ Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit: Rofikoh Rokhim. Manajer Produksi: Andri Trisuda. Manajer Media Digital: Deriz Syahpatria Syarief. Penerbit: PT Jurnalindo Aksara Grafika, Direksi: Lulu Terianto (Direktur Utama), Ahmad Djauhar, Endy Subiantoro, Alamat Kantor: Wisma Bisnis Indonesia, Lt. 5-8, Jl. KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220. Telepon: (021) 57901023 (hunting). Faks. redaksi: (021) 57901025, Pemasaran: (021) 57901024. Perusahaan: (021) 57901028. Rekening bank: PT Jurnalindo Aksara Grafika, BCA cab. Wisma Asia 084-303.757-4; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank Mandiri cab. Wisma Bisnis Indonesia 121-009.009999-9; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank BNI ($) cab. Kramat 10528868. Kantor Perwakilan: Jawa Timur, Jl. Opak No. 01 Surabaya, Tel. (031) 5670748, Fax. (031) 5675853. Malang, Pertokoan Sarangan Jl. Sarangan No. 1 a Malang, Telp. (0341) 402727, (0341) 480630, Fax (0341) 402728. Denpasar Jl. Suli No. 119 Blok B-3 Denpasar 80233 Telp. 0361-7446604, Fax. (0361) 261067. Jawa Tengah, Jl. Sompok Baru No. 79 Semarang, Telp. (024) 8442852, Fax. (024) 8454527. Jawa Barat, Jl. Buah Batu No. 46B, Bandung 40261 Telp. (022) 7321627, 7321637, 7321698, Fax (022) 7321680. Sumatra Utara, Kompleks Istana Bisnis Center, Medan Maimun Jl. Brigjend. Katamso No. 6, Medan, Telp. (061) 4554121/4553035 Fax: (061) 4553042. Riau, Jl. Pepaya No. 42, P. Karam Sukajadi, Pekanbaru 28127. Telp. (0761) 7048307, Fax (0761) 40335. Batam, Kompleks Ruko Mahkota Raya Blok C No.8 Batam Centre - Batam Telp: (0778) 748 3156 / Fax (0778) 748 3154, Indonesia Timur, Jl. Metro Tanjung Bunga Mall GTC Makassar GA-9 No. 16, Telp: (0411) 8114203 Fax: (0411) 8114253. Balikpapan, Balikpapan Superblock, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Blok A/18, Balikpapan Telp. (0542) 7213507, Fax. (0542) 7213508. Harga langganan: P. Jawa Rp117.000/bulan, luar Jawa Rp117.000/bulan. Tarif iklan: Display Rp35.000/mm kolom, berwarna Rp52.000/mm kolom, iklan laporan keuangan Rp21.000/mm kolom, berwarna Rp34.000/mm kolom, baris Rp19.000/minimum 3 baris. ISSN 0215-2045. Surat izin: SK Menpen No; 017/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985, 4 Desember 1985, Anggota SPS No. 116/1985/11/A/2002, terbit 7 kali seminggu.
Motor, dibenci tetapi dicintai Motor adalah kendaraan yang sangat efisien. Hemat bahan bakar, harga terjangkau, bisa masuk ke gang sempit, bahkan bisa disimpan di dalam rumah. Akan tetapi, motor adalah kendaraan yang rawan kecelakaan. Para pengguna jalan lain juga sering mengeluhkan perilaku pengendara motor.
Foto cover: Andry T. Kurniady
FUND
7
Mudah tak berarti bebas risiko Kredit tanpa agunan hampir sama dengan kredit lainnya hanya saja tanpa agunan atau jaminan dan dicairkan dalam jangka waktu yang relatif cepat. Suku bunga KTA lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga kredit konsumsi lainnya.
TREN
21
Jazz anak sekolahan Jazz, aliran musik yang identik dengan golongan ekonomi atas dengan karakteristik penikmat usia matang atau eksekutif. Itu dulu. Kini jazz dapat dinikmati lintas generasi.
4 BISNIS/DEDI GUNAWAN
PENALTI
DRIVING
26
Kutu jalanan dari Jepang Sebagai sebuah roadster atau kendaraan dua penumpang, Mazda Miata MX-5 memiliki sosok mungil. Meski demikian mobil buatan pabrik yang bermarkas di Hiroshima, Jepang, ini mencatat prestasi yang tidak sembarangan.
PESIAR
32
Pengabdian Sang Buddha Meski ramai dan gratis, pengunjung kuil tidak boleh seenaknya berisik. Di sini memang ditekankan beretika pantas.
Wartawan Bisnis Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun dari nara sumber berkaitan dengan pemberitaan.
Setiap artikel atau tulisan yang dikirim ke redaksi hendaknya ditulis dengan spasi ganda maksimal 5.000 karakter, disertai daftar riwayat hidup (curriculum vitae) singkat tentang diri penulis. Artikel atau tulisan yang masuk merupakan hak grup Bisnis Indonesia dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari dua minggu sejak diterima artikel atau tulisan tersebut belum diterbitkan tanpa pemberitahuan lain dari Bisnis Indonesia, maka penulis berhak untuk mengirimkannya ke media lain. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis.
SKETSA: EDI T.
ATPM sedang panen besar.... “Pasti ada pengaruhnya tetapi tidak besar.” Direktur Pemasaran Krama Yudha Tiga Berlian Rizwan Alamsjah soal dampak penaikan BI Rate sebesar 25 basis poin terhadap bisnis otomotif.
BISNIS/M. TAHIR SALEH
4 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
TOPIK
BISNIS/RAHMATULLAH
Motor, dibenci tetapi dicintai
BISNIS/KELIK TARYONO
EDWINA, CANDRA SETYA SANTOSO Kontributor Bisnis Indonesia
M
otor adalah kendaraan yang sangat efisien. Hemat bahan bakar, harga terjangkau, bisa masuk ke gang sempit, bahkan bisa disimpan di dalam rumah. Tentu saja bisa melaju hampir sekencang mobil di jalan lengang dan dalam kemacetan bisa berkelit, kelak-kelok sehingga lebih cepat daripada kendaraan lain yang lebih besar. Maka tak mengherankan jika populasi motor pun kian besar. Data dari “Sesuai dengan desainnya, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menunmotor itu sebaiknya jukkan penjualan motor di dimanfaatkan sebagai angkutan DKI Jakarta pada Januari pengumpan.” 2011 mencapai 1.000 unit per hari. Jumlah motor di DKI Jakarta mencapai 8 juta pada 2010. Sepeda motor merupakan kendaraan yang paling banyak beredar di Jakarta. Data Kepolisian Daerah Metro Jaya menyebutkan pada September 2010, jumlah sepeda motor mencapai sekitar 70,24% dari total populasi kendaraan di Jakarta. “Kendaraan roda dua menjadi favorit karena dianggap bisa mendukung mobilitas para penggunanya. Bisa untuk menuju sekolah, kampus, kantor, pasar, atau bahkan untuk berekreasi,” ujar mantan Ketua Departemen Angkutan dan Prasarana DPP Organda, Rudy Thehamihardja.
Selain itu, proses pembelian sepeda motor juga dipermudah oleh para perusahaan pembiayaan. “Cukup uang muka Rp500.000, sudah bisa memboyong pulang sepeda motor,” kata Rudy. Menurut Wakil ketua MTI Darmaningtyas, masyarakat mengandalkan motor sebagai alat transportasi karena beberapa ekonomis dan praktis. Naik motor bisa langsung menuju lokasi tujuan. Bandingkan dengan kerepotan yang dihadapi jika menggunakan angkutan umum, misalnya untuk menempuh lokasi tertentu butuh beberapa kali ganti angkutan dan menggunakan jasa ojek. “Hal ini juga dipicu ketika motor juga dimanfaatkan sebagai sumber penghasilan, yakni ojek. Jadi, keinginan masyarakat yang fleksibel, murah, dan efisien bertemu dengan kepentingan otomotif yang ingin meraup pasar seluas-luasnya,” ujar Darmaningtyas.
Tingkat keamanan Darmaningtyas berpendapat tingkat keamanan motor sangat rendah karena tidak didesain untuk menempuh jarak lebih dari 30 km. Sekalipun pengemudi dilengkapi dengan helm, jaket, atau masker, jika kesadaran etika lalu lintas rendah akan percuma. “Sesuai dengan desainnya, motor itu sebaiknya dimanfaatkan sebagai angkutan
ENDRA WIBAWA & HBisnis Indonesia
pengumpan. Mereka bisa mengendarai motor hingga halte busway atau stasiun kereta api terdekat, kemudian melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum tersebut,” jelasnya. Jika tetap dipaksakan untuk menempuh jarak jauh, kata Darmaningtyas, risiko kecelakaan sangat tinggi. “Motor itu kesenggol sedikit langsung oleng, dan membahayakan.” Dia mengungkapkan sekitar 70% kecelakaan lalu lintas itu dialami oleh pengendara motor. Data dari Polda Metro Jaya menunjukkan pada periode Januari-November 2010, sepeda motor berkontribusi sekitar 59,19% kecelakaan lalu lintas. Pada periode itu, jumlah kendaraan yang terlibat kecelakaan mencapai sekitar 12.036 unit atau setara dengan 36 kendaraan per hari. Khusus sepeda motor, sebanyak 21 unit yang terlibat kecelakaan setiap harinya. Darmaningtyas yang juga dalang ini menilai agak sulit mengubah kultur berkendara para pengendara motor di Indonesia, terutama di Ibu Kota. Hal ini terkait dengan psikologi massa, bukan tingkat pendidikan. Psikologi massa diibaratkan perilaku kompak para pengendara motor dalam melanggar rambu-rambu lalu lintas. Jika satu pengendara motor berani menerobos lampu merah, pengendara lain ikut-ikutan. Perilaku massa di jalan raya memengaruhi seseorang
TOPIK
BISNIS/ANDRY T. KURNIADY
BISNIS/DEDI GUNAWAN
untuk bertindak yang sama. “Konsekuensinya pemerintah harus menyediakan angkutan umum yang nyaman, aman, dan murah. Pembatasan ruang gerak motor juga dinilai perlu, seperti melarang motor melintas di wilayah tertentu,” kata Darmaningtyas. Betulkah pengguna sepeda motor sulit berlaku tertib? Tri Antoro, pegiat Honda Tiger Mailing List Jakarta, menepis anggapan semua pengguna sepeda motor bersikap ugal-ugalan dan tidak taat aturan lalu lintas. “Terutama untuk komunitas sepeda motor kami tentunya telah memiliki sejumlah kegiatan positif seperti menyebarkan pengaruh smart riding dengan menciptakan pengendara roda dua yang aman, sopan dan ramah lingkungan,” katanya.
P
Menurut dia, untuk mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya para pengendara motor sebaiknya mempersiapkan sesuatunya dengan sebaik mungkin. Pertama, pastikan sepeda motor dalam keadaan fit sebelum digunakan. Biasanya melakukan pengecekan mulai dari rem, spion, stang, lampu sein, aki, tekanan angin ban, oli, bensin, dan rantai. Pastikan surat-surat kendaraan lengkap dan tidak tertinggal di rumah. Kedua, berperilaku baik di jalan raya. Seperti mentaati peraturan lalu lintas dan hormati pengendara lain serta jangan mengambil jalur para pejalan kaki serta mengendarai dengan jalur berlawanan. Ketiga, menggunakan perlengkapan yang bisa membantu keselamatan saat berkendara. Salah satunya adalah helm yang merupakan perlengkapan terpenting bagi pengendara sepeda motor.
Jalur khusus Leo Kusima, pemegang paten jalan layang khusus motor dan sepeda di Indonesia, China, Vietnam dan India, mengatakan masalah utama kemacetan di Ibu Kota lebih banyak disumbangkan pertumbuhan sepeda motor yang sangat tinggi. Pada 2007, jumlah sepeda motor di DKI
5 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
hanya 5,47 juta unit sedangkan pada 2010 telah menggelembung jadi 8 juta unit. Untuk mobil pada 2010 hanya berkisar 4 juta mobil. “Jadi, kalau tidak diselesaikan masalah sepeda motor di DKI tidak ada artinya,” kata Leo. Masalahnya, kata dia, Pemprov DKI hingga pemerintah pusat lebih mementingkan membangun jalan tol untuk mobil bukan sepeda motor. Padahal, di Indonesia khususnya DKI populasi terbesar pengguna jalan adalah sepeda motor. Populasi angka kematian tertinggi di jalan juga dari pengguna sepeda motor. “Untuk itu, saya menawarkan solusi yang lebih murah dengan membangun jalan layang tol khusus sepeda motor dan kendaraan beroda kurang dari empat,” tuturnya. Dia menghitung investasi jalan layang jenis itu hanya butuh US$2 juta per km atau jauh lebih murah ketimbang investasi jalan layang mobil sebesar US$20 juta per km. Selain itu, jalan layang sepeda motor tak membutuhkan lahan yang banyak bahkan bisa memanfaatkan sedikit lahan jalur hijau. Desain jalan layang bebas hambatan ini dibangun secara vertikal dengan dua tingkat. Lantai dasar jalan layang itu bisa dimanfaatkan sebagai lahan parkir sepeda motor, tingkat pertama untuk jalan satu arah sedangkan tingkat teratas untuk jalur sebaliknya. Namun, ahli transportasi Darmaningtyas menolak pembuatan jalur khusus sepeda motor. Menurut dia, jalur sepeda motor bukanlah solusi, justru mengundang maut. Jalur khusus sepeda motor rentan terjadi tubrukan antara pengguna motor dan menyulitkan pejalan kaki untuk menyeberang. “Saya menyarankan bukan jalur khusus sepeda motor melainkan jalur khusus nonmotor untuk sepeda, gerobak, atau delman. Motor itu difungsikan sebagai feeder dan dibatasi ruang geraknya. Pemerintah juga harus sediakan angkutan umum yang nyaman, aman, dan murah,” ujar Darmaningtyas. (K19) (redaksi@ bisnis.co.id/
[email protected])
Hilangkan sifat arogan
adatnya dan ruwetnya jalanan di Ibu Kota membuat sebagian penduduk memilih transportasi yang bisa menembus kemacetan. Hal tersebut juga dilakukan oleh Tri Antoro, salah satu pegiat komunitas pengguna motor Honda Tiger Mailing List (HTML) Jakarta Utara. Dia mengandalkan sepeda motor untuk menamani aktivitasnya. Menurut Tri, tidak mengherankan jika jalanan Jakarta kerap dipenuhi kendaraan roda dua itu. Sebab, bentuk dan desain fleksibel, bisa melaju cepat menerobos kemacetan yang tiap hari terjadi di jalanan Ibu Kota. Tri tidak menyangkal banyak pengendara motor yang tidak mengindahkan peraturan lalu lintas. Bahkan, sebagian tak sungkan menggunakan trotoar atau menembus lampu merah untuk mempercepat perjalanan. Namun, hal tersebut tidak identik dilakukan oleh para komunitas motor terutama yang telanjur diberi cap negatif oleh pemakai kendaraan lain, terutama pemakai mobil dan pejalan kaki. Klub motor HTML, misalnya, melarang anggotanya melanggar peraturan lalu lintas lantaran mereka lebih mengedepankan tata tertib. “Kami memiliki peraturan untuk mengindahkan tata
cara dan etika berkendara terutama pada saat konvoi. Sifat arogan seperti merasa yang punya jalanan harus dihilangkan dan jika ada masyarakat yang melapor pada Board Of Sarasehan (BOS) kita yang melakukan akan dikenakan sanksi” katanya. Tri yang telah bergabung dengan HTML sejak 2007 mengaku memiliki perubahan yang positif tertama dalam hal berkendara. “Pokoknya ketika masuk komunitas justru saya lebih memperhatikan keselamatan saat berkendara. Bayangkan, untuk menempuh kantor dan rumah pulang pergi saya membutuhkan waktu 4 jam untuk mengendarai motor” paparnya. Dia bersama rekan-rekannya pun sedang menggalakkan kampanye mengenai tertib dan keamanan berkendara. “Kami membangun kesadaran bersama tentang berlalu lintas di internal HTML dan membangun citra safety rider di eksternal HTML.” Tri mengaku bergabung ke komunitas pengguna Honda-Tiger ini bukan untuk sekadar ikut-ikutan atau tren saja, melainkan memang ingin menyumbangkan sesuatu untuk masyarakat. Selain itu, memberikan contoh yang mendidik mengenai bagaimana menjadi pengguna jalan yang sopan dan santun serta menaati aturan lalu lintas. (K19) REPRO
8 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
INVESTASI
Pemodal mulai bergeser ke
Klub 7% RAHAYUNINGSIH Bisnis Indonesia
di Standard Chartered, Ali John Calverley telah menetapkan kriteria agar sebuah negara dapat masuk dalam klub tersebut. Sebuah negara anggota dapat masuk bergantung pada kinerja makro ekonomi sebuah negara.
dan akan naik lebih dari empat kali lipat sampai sebuah generasi selanjutnya lahir. Setelah tumbuh pada tingkat tersebut dalam tiga dekade, maka ekonomi negara tersebut akan berjumlah dua kali lebih besar dibandingkan dengan negara yang hanya mencatatkan pertumbuhan 5%. Calverley menekankan pengalaman China, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Thailand dalam setengah abad terakhir. Para investor belajar untuk membedakan negara-negara di Asia yang melakukan hal yang tepat untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan negara-negara di Asia yang hanya berjalan di tempat. Indonesia dan Filipina merupakan contoh yang dapat dijadikan teladan. Investasi jangka panjang membanjiri Indonesia disaat pemerintah berusaha untuk memperbaiki infrastruktur, mengurangi korupsi dan memperkecil perbedaan masyarakat miskin dan kaya.
Catatan PDB
Permasalahan persepsi
Tentu saja terdapat beberapa faktor. Salah satunya adalah PDB. Di Asia, PDB lebih menggambarkan masalah domestik daripada produk domestik bruto. Para pemimpin Asia harus mengatasi berbagai tantangan yang muncul dengan mencatatkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Para pemimpin ini seakan lebih sibuk membuat iklan daripada berbuat sesuatu. Data ekonomi yang positif cukup mengganggu penilaian investor dan memberikan kesempatan bagi politisi untuk membuat langkah tertentu sebelum menyatakan pada publik bahwa ekonomi siap maju. Yang paling penting adalah negara-negara yang membutuhkan pertumbuhan ekonomi tinggi ternyata berhasil merealisasikan keinginan mereka tersebut. Kesimpulanya, pertumbuhan ekonomi tidak hanya masalah akselerasi tetapi juga kualitas pertumbuhan ekonomi tersebut. Hanya berfokus pada ekonomi tanpa mendemokratisasi manfaat dari pertumbuhan ekonomi tersebut hanya akan mendatangkan kerugian, seperti yang terjadi di Mesir. Faktor lain yang juga harus diperhitungkan adalah lingkungan hidup.
Sementara itu, negara tetangga Indonesia, Filipina tampaknya belum meneguk keuntungan dari larinya investor asing. Hal ini terjadi karena adanya persepsi mengenai keraguraguan para pelaku pasar di Manila ketika para pembuat kebijakan harus mereformasi sistem ekonomi yang telah diacuhkan selama beberapa dekade. Ekspor negara tersebut adalah warga Filipina sendiri. Jumlah pengiriman uang berkontribusi 10% pada ekonomi Filipina dan hal ini bukan sesuatu yang baik. Namun sebenarnya, ekonomi Filipina tumbuh lebih cepat dari Indonesia, yaitu 7,1% sementara Indonesia hanya 6,9%. Namun, Indonesia lah yang menjadi perhatian dunia. Alasanya adalah karena Indonesia dianggap memiliki potensi yang lebih besar dibandingkan Filipina. Hal ini membawa kita kembali pada definisi BRIC milik Goldman. PDB Rusia dua kali lebih besar dari Indonesia, tetapi tetap saja Rusia dianggap kurang menjanjikan dari segi bisnis. Rusia bangga karena menjadi anggota BRIC dan Indonesia masih berharap-harap cemas untuk bisa masuk dalam BRIC. Kasus Brasil juga serupa. Di saat Brasil mencatatkan kinerja yang luar biasa dalam satu dekade terakhir, masih timbul pertanyaan apakah dibutuhkan sebuah perubahan structural untuk membawa Brasil pada level selanjutnya? Hanya waktu yang bisa menjawab. Munculnya ide untuk menambahkan I untuk Indonesia (BRIICs) atau K untuk Korea (BRICKs) atau T untuk Turki cukup menarik perhatian. Hanya saja hal ini tidak membantu kita untuk mengetahui dimana harus berinvestasi dan pada sektor apa. Sekarang saatnya untuk berpikir lebih luas. Mari kita singkirkan kategorisasi yang muncul dan melihat lebih dalam esensi emerging markets sebenarnya. Klub 7% mungkin dapat menjadi awal yang baik. (T02)
BISNIS/ANDRY T. KURNIADY
P
enyebutan Brasil, Rusia, India, dan China sebagai kekuatan ekonomi yang sedang berkembang cukup masuk akal. Negara-negara ini juga memiliki ‘mesin’ pertumbuhan ekonomi yang cukup kuat dan mungkin pantas disebut sebagai teladan bagi negara-negara lain. Namun, sejak Goldman Sachs group Inc membuat kategorisasi khusus pada keempat negara tersebut, kita seakan melupakan negaranegara lain yang juga cukup menjanjikan secara ekonomi. Jim O’Neill pejabat Goldman, menuturkan bahwa para investor harusnya memperluas fokus mereka ke negara-negara lain, tidak hanya berpaku pada Brasil, Rusia, India, dan China (BRIC) karena pasar saham di negara-negara tersebut mulai berfluktuatif. Sekarang adalah waktu yang paling tepat untuk mengPertumbuhan ekonomi tidak ikuti saran tersebut, mana kita sehanya masalah akselerasi, tetapi di mestinya mengubah juga kualitas pertumbuhan haluan kita pada netersebut. gara-negara yang dikenal dengan sebutan, Klub 7%. William Pesek, kolumnis Bloomberg, dalam tulisannya pada 17 Februari menjelaskan konsep Klub 7% awalnya datang dari Standard Chartered Plc. Klub ini terdiri dari negara-negara yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi secara konsisten dalam periode waktu tertentu. China dan India tentu saja masuk dalam kategorisasi ini. Namun yang lebih penting, kelompok negara-negara ini memiliki kemampuan untuk menelurkan dinamika ekonomi di Asia, kawasan dengan pertumbuhan ekonomi paling pesat di dunia. Hal ini dapat mendorong negara-negara seperti Bangladesh, Kamboja, Indonesia, Mongolia dan Vietnam untuk ikut masuk dalam Klub 7%. Para investor juga seakan diingatkan bahwa fokus pada kekuatan ekonomi terbesar tidak selalu menguntungkan. Untuk sementara, bayangkan saja apakah mungkin sebuah kekuatan ekonomi, terlepas dari jumlah populasi dan komposisi sumber daya alam, dapat bergabung dengan Klub 7%. Pimpinan penelitian makroekonomi global
Pertumbuhan pesat Negara-negara dengan pendapatan tinggi cenderung mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi dibandingkan dengan negaranegara miskin. Negara-negara sedang berkembang juga sepertinya akan jauh lebih antusias untuk mendorong pertumbuhan ekonomi mereka daripada menurunkan kadar emisi karbon. Jadi, apa pun kondisinya, isu mengenai pertumbuhan ekonomi yang pesat tidak akan pernah berubah. Argumentasinya cukup sederhana. Negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi 7% per tahun pasti mencatatkan kenaikan dua kali lipat tiap dekade
(
[email protected])
FUND
7 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
Beberapa produk KTA yang ditawarkan • Citibank Produk Jumlah pinjaman Jangka Waktu Bunga
: Citibank personal loan : Sampai dengan Rp200 juta : 12, 24, sampai 36 bulan : 1,74% per bulan
• Standard Chartered Bank Produk
: Kredit Tanpa Agunan Standard Chartered Bank Jumlah pinjaman : Sampai dengan Rp200 juta Jangka Waktu : 12–60 bulan Bunga : 1,74% – 1,88% per bulan tergantung jumlah pinjaman
• HSBC Produk Jumlah pinjaman Jangka Waktu Bunga
: HSBC Personal Loan : Rp5 juta – Rp125 juta : 12 – 36 bulan : 1,70% – 1,99% per bulan tergantung jumlah pinjaman
• Bank Mandiri Produk Jumlah pinjaman Jangka Waktu Bunga
BISNIS/DEDI GUNAWAN
Mudah risiko tak berarti bebas
RAHAYUNINGSIH Bisnis Indonesia
&
CANDRA SETYA SANTOSO Kontributor Bisnis Indonesia
M
eski sejumlah bank pernah ditegur oleh Bank Indonesia terkait dengan short message service (SMS) caster yang berisikan penawaran kredit tanpa agunan (KTA) tersebut, tetapi tampaknya masih saja ada yang bandel dan mengirimkannya. Sebagian besar orang mungkin terganggu dengan munculnya SMS itu. Mengganggu, karena yang menerima SMS tidak sedang membutuhkan dana. Namun, bagi pihak yang tengah memerlukan uang, kehadiran pesan layanan pendek itu tentunya sangat membantu. Kredit tanpa agunan hampir sama dengan kredit lainnya hanya saja tanpa agunan atau jaminan dan dicairkan dalam jangka waktu yang relatif cepat. Meski untuk suku bunga KTA, bisa dikatakan lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga konsumsi lainnya. Hal ini menjadi wajar karena persyaratan yang ditetapkan tanpa jaminan akan menimbulkan risiko cukup besar bagi bank pemberi pinjaman. Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, saat ini rata-rata suku bunga KTA berada pada kisaran 12%-24% per tahun. Adapun, KPR berada pada kisaran 10%-16%, kredit
kepemilikan mobil untuk mobil baru dengan harga di atas Rp100 juta berada pada level 5%6% per tahun. Adapun untuk mobil bekas dengan harga di bawah Rp100 juta berada pada kisaran 11%-14,5%. Selain kemudahan tanpa agunan, keuntungan lainnya yang diterima pemohon adalah proses cepat, penggunaan pinjaman bebas sesuai dengan kebutuhan, suku bunga tetap tidak berubah-ubah selama masa kontrak kredit, jangka waktu pinjaman hingga 36 bulan, diangsur tiap bulan, dan mendapatkan perlindungan asuransi seperti credit Guard dan Life Protector. Dana KTA biasanya dipergunakan untuk biaya renovasi rumah, pernikahan, pendidikan, pengobatan, liburan, pembelian alat-alat elektronik dan rumah tangga, modal usaha atau bisnis pemohon, dan kebutuhan finansial lainnya. Ketiadaan agunan tak berarti bank melalaikan prinsip kehati-hatian, karena dalam mengucurkan kredit, bank mensyaratkan penyertaan slip gaji dengan besaran yang berbeda-beda tiap bank dan wilayah.
Persyaratan Direktur Micro & Retail Banking Bank Mandiri Budi G. Sadikin mengatakan Bank Mandiri mensyaratkan penyertaan slip gaji dengan penghasilan per bulan minimal Rp2,5 juta untuk wilayah Jabotabek dan Bandung dan Rp2 juta untuk pemohon di luar wilayah itu. Persyaratan slip gaji ini, tentunya akan menyulitkan bagi pemohon yang tidak bekerja pada sebuah institusi, jadi tak jarang banyak pemohon yang sulit untuk mendapatkan kredit. Namun, tak perlu berkecil hati karena bagi profesional seperti dokter, pebisnis, dan lainnya ada syarat lain yang dapat dimanfaatkan yaitu menyertakan foto copy surat izin praktik atau surat izin usaha (SIUP). Selain itu, persyaratan lainnya adalah foto copy kartu kredit, rekening tabungan, nomor pokok wajib pajak (NPWP) pribadi dan lainnya. Hal ini diterapkan untuk mengetahui rekam jejak si pemohon. Sementara itu, Vice President Standard Chartered, Lynn Ramli, mengatakan kini jumlah debitor kredit tanpa agunan perusahaannya mencapai 60.000 nasabah. Sebagai bank yang pertama kali mengeluarkan produk ini pada
: Kredit Tanpa Agunan Mandiri : Rp5 juta–Rp200 juta : 12, 18, 24, 30 atau 36 bulan : unknown
Penawaran dana segar kredit tanpa agunan (KTA) Rp5 juta-Rp200 juta, bunga 1,5% per bulan. Syarat foto copy KTP dan kartu kredit. Hubungi Farel di nomor 02192192xxx. Mohon abaikan jika tidak berminat.
Target Standard Chartered untuk KTA mencapai Rp1,2 triliun per tahun. 1995 StanChart memang cukup agresif dalam menggarap pasar. Bayangkan, target bank asing ini untuk KTA mencapai Rp1,2 triliun per tahun. Standard Chartered Bank memahami bahwa setiap individu memiliki kebutuhan dan rencana masa depan yang berbeda-beda. Dengan proses, persyaratan juga cara pembayaran yang praktis dan mudah, pemohon bisa mendapatkan pinjaman hingga Rp200 juta untuk kebutuhan apa pun. Bank, lanjutnya, akan memberikan kredit sesuai dengan kemampuan pemohon yang mengacu pada besaran penghasilan. Harus diakui, salah satu kendala yang sering dihadapi bank dalam memberikan KTA ini adalah kemacetan dalam membayar pelunasan. Banyak bank yang lebih suka menyasar para karyawan. Selain pembayarannya lebih pasti, tingkat macet dalam pelunasan bisa diminimalisasi. Menurut perencana keuangan Aidil Akbar Madjid yang harus dicermati sekarang adalah sikap hati-hati para bankir, kehadiran KTA jelas cukup menguntungkan bagi para pekerja yang membutuhkan. Meski demikian, ada baiknya debitur mencermati betul sebuah produk tanpa agunan yang ditawarkan oleh bank, misalnya menyangkut proses persetujuan kredit, jangka waktu kredit, tingkat suku bunga, persyaratan, dan beban biaya administrasi yang akan dibebankan oleh bank. Namun, kendati pemakaian kredit tanpa agunan lebih fleksibel ketimbang produk pinjaman lainnya, ada baiknya situasi dan kondisi keuangan Anda dilihat dulu. Soalnya, yang namanya kredit tetap sama saja, setiap bulan harus membayar dalam jumlah tertentu. Jadi, sebaiknya, teliti betul-betul setiap tawaran pinjaman dari bank. Jangan sampai karena pencairannya relatif mudah, hidup justru makin terbebani. Bukankah produk kredit dibuat untuk memudahkan hidup dan bukan sebaliknya? (
[email protected])
INVESTASI
Tip menjalankan usaha broker properti Pilihlah broker franchise jika tidak memiliki pengalaman broker properti Jika berniat bergabung dengan broker franchise, pilih franchise yang memberikan pelatihan kepada broker-broker baru serta memberikan bimbingan.
Jasa broker makin
menjanjikan
Pemilihan lokasi patut dicermati karena beberapa broker franchise memiliki aturan maksimal dua outlet dalam satu kecamatan. Gunakan sarana promosi yang efektif, seperti spanduk, flyer, website dalam memasarkan properti. BISNIS/YAYAN INDRAYANA
Sumber: Wawancara
P
asar properti yang terus menggeliat semakin membuka peluang bisnis broker, terlebih fee yang diperoleh cukup menjanjikan. Kehadiran broker yang bertugas sebagai perantara antara penjual dan pembeli, menjadi penting saat penjual atau pembeli tak ingin repot mendapatkan atau melepas properti yang diinginkan. Wakil Ketua Bidang Keanggotaan DPD Asosiasi Broker Real Estate Indonesia (Arebi) DKI Jakarta David Tjandra mengatakan bekerja di bidang properti sangat menguntungkan karena dinilai paling aman. “Seandainya terjadi kebakaran, fisik properti habis terbakar tetapi tanahnya masih ada. Tanah masih bisa dijual dan ada kenaikan harga jika tanah terletak di lokasi strategis. Jadi, bekerja di bidang properti jelas menguntungkan,” ujarnya. Menurut dia, persyaratan mutlak yang harus dimiliki sebagai broSetiap bulan Ray White ker pemula adalah wawasan di bidang proKelapa Gading menargetkan perti, selain memiliki penjualan properti hingga Rp50 keahlian memasarkan promiliar. duk. Broker properti terdiri dari broker tradisional dan broker waralaba. Broker tradisional adalah sebutan lain makelar tanah dan memiliki keterbatasan jaringan. Broker waralaba mempunyai sistem jaringan yang terorganisasi, mempromosikan properti yang dijual dengan terencana, dan memberikan pelatihan kepada para tenaga penjualan. Selain waralaba seperti Ray White, Era, dan Century 21 juga ada broker lokal yang berdiri sendiri dan tidak terikat waralaba. Broker waralaba memiliki jaringan yang tersebar luas di Indonesia dibandingkan dengan broker lokal. Keberadaan Arebi menegaskan profesi broker properti bersifat profesional. Jika ingin mendirikan usaha broker yang bersifat waralaba, seseorang membutuhkan modal sekitar Rp150 juta untuk membayar franchise fee. Berikutnya, biaya sewa tempat atau ruko sekitar Rp200 juta. David berpendapat agar para broker memper-
9 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
EDWINA & MARDIYAH NUGRAHANI Kontributor Bisnis Indonesia
timbangkan lokasi dengan baik. Lokasi yang strategis dinilai menguntungkan, misalnya lokasi perumahan padat penduduk. Broker waralaba seperti Ray White juga memberikan pelatihan kepada broker-broker baru dalam menjalankan bisnis broker properti. David yang juga menjabat sebagai Principal Ray White Kelapa Gading, Jakarta mengatakan setiap bulan broker dengan sistem waralaba juga wajib membayar royalti sebesar 8%-10% dari pendapatan setiap bulan. Ray White Kelapa Gading menggunakan istilah konsultan properti untuk setiap broker yang bernaung di Ray White. Pendapatan konsultan properti ini berasal dari komisi. Berdasarkan aturan Arebi, komisi konsultan properti minimal 2% dari harga jual properti sedangkan komisi dari penyewaan properti sebesar 5% dari harga sewa properti per tahun. Komisi diberikan kepada broker waralaba yang nanti akan dibagi kepada konsultan properti setelah dipotong pajak dan royalti. Setiap bulan Ray White Kelapa Gading menargetkan penjualan properti hingga Rp50 miliar. Laba bersih sekitar 10% - 20% dari penjualan setelah dipotong untuk biaya promosi properti, sewa tempat, pembayaran listrik, air, telepon, dan gaji pegawai. “Saat ini properti rumah dan ruko sangat diminati. Ruko diminati karena banyak orang tertarik untuk membuka usaha yang didukung dengan stabilitas ekonomi nasional dan situasi kondusif Tanah Air,” kata David.
hami seluk-beluk dunia properti. Robert Kaonang pemilik Chika Property mengatakan peluang usaha agen properti merupakan peluang usaha yang sangat menggiurkan. Hal tersebut terbukti dari semakin meningkatnya konsumen yang mencari rumah, tanah dan ruang usaha baik yang disewa maupun yang dijual. “Properti adalah kebutuhan primer bagi setiap orang. Pasarnya juga besar dan luas, jadi setiap hari ada saja klien yang membutuhkan ataupun yang ingin menjual properti-nya kepada kami” ujarnya ketika ditemui Bisnis baru-baru ini. obert mengaku bisnis jasa properti yang digelutinya berawal dari pengalamannya ketika menjadi salah satu marketing di beberapa perusahaan salah satunya perusahaan yang bergerak di bidang properti dan cukup terkemuka di Jakarta. Pada 1999, Robert pun berhasil membangun sebuah usaha jasa properti dengan nama Chika Property dan merupakan agen properti dengan merek yang dibuatnya sendiri. Dia memberikan sedikit tip bagi yang berminat terjun menjadi agen properti, yang pertama memperluas relasi. Kedua, kejujuran sebagai seorang marketing tentunya akan menawarkan selling point dari properti yang akan dibuat. Namun, yang patut dicermati adalah, broker juga harus memberitahukan hal-hal yang dianggap merugikan agar kelak konsumen tidak merasa kecewa. “Kalau mereka jera nantinya mereka tidak akan menggunakan jasa kita, jadi setidaknya akan kami beritahukan plus-minus dari properti yang kami tawarkan ini.” Ketiga, SDM yang berwawasan, yakni lebih mengutamakan untuk merekrut para karyawan terutama para marketing yang memiliki pengalaman dalam usaha ini serta para karyawan yang mampu bekerja keras dan aktif. Keempat, barulah dibutuhkan sejumlah modal teknis seperti sewa gedung dan biaya operasional kantor. Untuk fee yang didapatkan jika berhasil menjual satu unit properti mencapai 1%-2 % dari nilai penjualan. Kelima, kemampuan bernegosiasi dan meyakinkan pembeli. Terakhir Perluas pengetahuan Anda tentang interior, eksterior, pertanahan, atau feng shui karena suatu ketika, penjual atau pembeli akan meminta saran dan pendapat Anda. (RAHAYUNINGSIH) (
[email protected])
R
Risiko minimal Pertumbuhan sektor properti diperkirakan masih berkembang tahun ini. Hal ini dipicu oleh kenaikan suku bunga, pertumbuhan ekonomi yang baik, dan stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar. David menuturkan bisnis broker properti memiliki risiko minimal. Sekalipun harga jual rumah naik-turun, broker masih tetap bisa membantu penjualan. Namun, yang patut dicermati adalah pencapaian target penjualan. Broker waralaba pun bisa terancam tutup akibat penjualan properti tidak mencapai target. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah sumber daya konsultan properti. Sebaiknya, konsultan properti yang dimiliki broker waralaba berjiwa marketing, penuh dedikasi, dan mema-
10 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
KORPORASI PT Ramagloria Sakti Tekstil Industri
Terus mengisi pasar ekspor T
ekstil memiliki peran penting dalam menggerakkan ekpor Jawa Timur selama beberapa dekade terakhir. Komoditas itu merupakan salah satu andalan guna menjaring devisa, yang selalu menjadi bagian dari 10 komoditas utama ekspor nonmigas provinsi tersebut. Data di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur menunjukkan tekstil pada 2010 menduduki peringkat ke-8 dari 10 komoditas utama ekspor nonmigas provinsi itu, dengan volume 153,047 ton senilai US$487,180 juta. Posisinya berada di bawah pengolahan karet, sedangkan peringkat I pengolahan tembaga, timah dan lainnya. Dari segi volume, ekspor tekstil Jatim pada 2010 pertumbuhan “Kami biasa memenuhi mengalami 181,70% dibandingkan kontrak dengan mitra asing dengan 2009, sedangkan dalam jangka 2 tahun hingga 3 nilainya tumbuh 26,44%. tahun ke depan.” Sebagian besar ekspor tekstil dalam bentuk benang tenun, kain tekstil dan hasilhasilnya dengan volume 120,91 ton pada 2010. Pertumbuhan tersebut diperkirakan berlanjut lagi tahun ini, seiring masih berlangsungnya kegiatan produksi 33 industri tekstil skala menengah besar yang tergabung Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Timur. Jumlah perusahaan sebanyak itu belum mencakup produsen di luar asosiasi tersebut. Salah satu dari produsen benang tekstil berorientasi ekspor yang telah beroperasi sejak 1993 di Jatim adalah PT Ramagloria Sakti Tekstil Industri (RSTI) berlokasi di Desa Cangkringmalang, Kec. Beji, Kab. Pasuruan. Produksinya berupa benang berbahan baku kapas sebanyak 20%, polyester synthetic fibre (PSF) 50% dan viscose synthetic fibre (VSF) 30%. Sebanyak 70% dari total produksi RSTI ratarata 6.000 bale per bulan (1 bale = 181,4 kg) ditujukan pasar Korea Selatan, Jepang, Amerika Selatan, Vietnam, Filipina, China. Presiden Direktur PT RSTI ) Sherlina Kawilarang mengatakan industri tekstil di dalam negeri masih menjanjikan, dan pihaknya mengutamakan peningkatan volume produksi benang poliester dan benang rayon untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional. “Kami biasa memenuhi kontrak dengan mitra asing dalam jangka 2 tahun hingga 3 tahun ke depan,” ujarnya tatkala ditemui di kantornya di Surabaya, belum lama ini. Menurut dia, pola kontrak dalam tempo hingga 3 tahun ke depan itu perlu didukung kebijakan tentang penarifan daya listrik oleh PT PLN (Persero). Artinya, jika PLN hendak BISNIS/WAHYU DARMAWAN
ADAM A CHEVNY Bisnis Indonesia
BISNIS/YAYAN INDRAYANA
menaikkan tarif listrik industri, maka seyogyanya diinformasikan 3 tahun sebelumnya agar produsen tekstil bisa menetapkan harga jual produk. Soalnya, industri tekstil tergolong pengguna besar daya listrik, dimana komponen energi itu sekitar 15% dari harga pokok produksi (HPP). Bahan baku juga merupakan komponen biaya cukup tingggi, apalagi jenis PSF dan VSF sejak Agustus 2010 terus merangkak, termasuk kapas pun demikian. Harga poliester bulan lalu tercatat US$3,16 per kg dan rayon US$3,90/kg.
Mesin dan bahan baku Industri tekstil banyak dipasok bahan baku lokal, tetapi produsen poliester dalam negeri tentu mengikuti pergerakan harga dunia. “Dari segi volume, kapasitas produksi poliester dalam negeri pun belum mencukupi kebutuhan, maka kami masih mengimpor bahan baku,” papar
Sherlina, yang juga Ketua API Jatim. Selain memakai bahan baku bagus, kunci lain yang mampu meningkatkan daya saing produk tekstil di pasar internasional disebutkan harus menggunakan mesin bagus dan SDM bagus. Itulah sebabnya, mesin di industri tekstil harus selalu diperbaharui atau diremajakan didukung SDM mumpuni di bidangnya. Secara ringkas proses produksi benang poliester maupun rayon meliputi: bahan baku terlebih dulu dimasukkan blow room, kemudian carding, drawing, roving, ring spinning, winding dan packing. General Manager PT RSTI Ravi Palav menjelaskan perusahaan tersebut saat sekarang menghasilkan benang PE (spun polyester 100%), TR (polyester 65% viscose 35%), RT (viscose 70% polyester 30%) dan R (viscose rayon 100%). “Kami rata-rata setiap bulan menghasilkan produk benang sebanyak 6.000 bale (1 bale = 181,44 kg) dengan ukuran count/NE berkisar 20 hingga 60, tetapi permintaan pasar ekspor terutama NE 40 ke atas,” tuturnya. Untuk memproduksi benang sebanyak itu, RSTI didukung 740 karyawan yang bekerja tiga shift. Sebagian besar pekerja wanita. Sebanyak 70% dari total produknya ditujukan ke pasar internasional, dan Korea dinilai tujuan ekspor penting. “Produsen tekstil di Korea menerapkan standar kualitas tinggi atas benang polieser maupun rayon, kalau sudah mampu memenuhi permintaan produsen di negara itu akan mudah masuk ke negaranegara lain,” tutur Ravi, yang berasal dari India. Dalam pandangan Ravi, industri tekstil Indonesia memiliki daya saing kuat di pasar internasional dalam menghadapi kompetitor seperti China dan India. (
[email protected])
KORPORASI
11 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
Produk bagus Indonesia BISNIS/WAHYU DARMAWAN
P HANDITO JOEWONO Chief Strategi Consultant Arrbey Indonesia
Pertanyaan, saran, kritik, dan komentar dapat disampaikan ke redaksi melalui:
[email protected], dan www.bisnis.com,
[email protected] dan www.arrbey.com
ada kepengurusan Kadin Indonesia periode ini dibentuk Komite Tetap Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Pembentukan komite baru ini merupakan langkah konkret KADIN untuk meningkatkan penghargaan pada produk yang dihasilkan oleh orang dan perusahaan di Indonesia. Berawal dari pencanangan program bersama Gemar Produk Indonesia oleh Presiden Yudhoyono yang merupakan program bersama beberapa kementerian dan Kadin, kini P3DN sebagai program bersama peningkatan penggunaan produk dalam negeri semakin mendapat perhatian. Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat pada umumnya terus meningkatkan perhatian pada produk lokal. Sering timbul perdebatan apakah masih relevan memperkuat keberadaan produk lokal ketika perdagangan dunia semakin menyatukan dunia. Tidakkah lebih baik kita membiarkan produk impor yang murah menjelajah pasar domestik karena rakyat akan diuntungkan dengan keberadaan produk murah? Tentu saja tidak bisa dipertentangkan dorongan survival jangka pendek dengan sustainability di jangka panjang. Dalam jangka pendek, akan lebih menguntungkan bagi rakyat untuk membuka akses pasar seluas-luasnya untuk produk impor. Hanya saja kalau hal tersebut membuat neraca perdagangan terus tergerus, maka di jangka panjang sustainability perekonomian akan terganggu dan bahkan tidak ada kemampuan untuk membeli produk impor. Oleh karena itu, membuka akses pasar dalam negeri sesuai dengan paham perdagangan bebas perlu diselaraskan dengan penguatan produk nasional di pasar domestik. Itulah esensi dari program peningkatan penggunaan produk dalam negeri.
Berdaya saing Sekarang bukan jamannya lagi konsumen dipaksa-paksa untuk membeli produk dalam negeri, apalagi kalau mutu dan harganya tidak kompetitif. Bila produknya berkualitas, seperti produk
PT Ramagloria Sakti Tekstil Industri (RSTI), tentunya konsumen domestik dan mancanegara akan mencari dan membeli. Pada dasarnya mendorong penggunaan produk Indonesia berarti memperkuat daya saing produk yang dihasilkan di dalam negeri. Dengan menggunakan pengalaman RSTI, peningkatan penggunaan produk dalam negeri bisa dilakukan melalui mekanisme penguatan daya saing sebagai berikut : • Pengendalian biaya Pengendalian biaya tetap saja menjadi faktor penentu kemampuan bersaing selama hukum permintaan-penawaran berlaku normal. Kenaikan biaya yang memicu kenaikan harga jual akan mengurangi permintaan pasar. Karenaya bisa dipahami kalau RSTI keberatan dengan kenaikan tarif listrik yang “kaget – kagetan”, apalagi sebagian besar produk RSTI dijual untuk pasar ekspor yang umumnya memberlakukan kontrak pasokan jangka penjang. • Bahan baku bagus Ada istilah baku ‘garbage in, garbage out’, yang punya makna kalau yang masuk jelek maka keluarannya juga jelek. RSTI menjaga kualitas produknya dengan mempertahankan kualitas bahan bakunya. Dalam kerangka peningkatan penggunaan produk dalam negeri, bahan baku yang digunakan perlu didorong untuk sebisa mungkin merupakan produk dalam negeri. Hanya saja kalau dikaitkan dengan daya saing, penggunaan produk impor bisa dipahami sejauh value added-nya bisa memberi kontribusi positif pada penggunaan produk dalam negeri. • Mesin bagus Industri manufaktur seperti RSTI membutuhkan keberadaan mesin berkualitas bagus yang bisa memberi nilai tambah kualitas dan disain serta menjaga konsistensi kualitas produk. Bagi produk industri manufaktur yang membutuhkan dukungan mesin berkualitas seperti RSTI, ketersediaan mesin produksi buatan dalam negeri bisa jadi masih merupakan cita-cita. Karenanya impor mesin
Bila produknya berkualitas tentu konsumen domestik dan mancanegara akan mencari dan membeli. bagus seringkali masih perlu difasilitasi agar secara keseluruhan proses produksi tetap memberikan peningkatan daya saing pada produk lokal. • SDM bagus Barangkali terlalu ‘klise’ untuk menyebutkan bahwa peningkatan daya saing membutuhkan SDM bagus. Tapi itulah kenyataannya, apalagi bagi industri manufaktur yang akhir-akhir ini kembali menggeliat kembali. Dibutuhkan program peningkatan kualitas SDM secara massal agar daya saing produk Indonesia bisa terus meningkat. Tanggung jawab peningkatan kualitas SDM tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada perusahaan. Pemerintah dan masyarakat perlu bersamasama melangkah meningkatkan kualitas SDM. • Kreativitas Aspek pengelolaan konsumen, pasar, produksi, SDM, keuangan, teknologi, dan segala unsur pengelolaan perusahaan semakin membutuhkan kreativitas. Meskipun bisnis RSTI bersifat B to B yang mengandalkan hubungan baik dengan pelanggan-pelanggan utama, tetap saja aspek kreativitas menjadi unsur penting untuk memperkuat daya saing dalam rangka meningkatkan penggunaan produk Indonesia. Kesemua aspek penguatan daya saing di atas tidak hanya berlaku bagi RSTI, tetapi juga bagi produk Indonesia pada umumnya. Produk Indonesia yang berdaya saing akan menjadi produk yang semakin banyak digunakan, di pasar domestik maupun global. Pengalaman RSTI memperkuat daya saingnya bisa menjadi contoh model peningkatan penggunaan produk Indonesia oleh perusahaan lain melalui mekanisme peningkatan daya saing dengan memproduksi produk bagus secara multidimensional.
12 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
SPIRITUAL LEADERSHIP
Koalisi lintas resi G
ROHMAD HADIWIJOYO Dalang & CEO RMI Group
Pertanyaan, saran, kritik, dan komentar dapat disampaikan ke redaksi melalui:
[email protected], dan www.bisnis.com
onjang-ganjing. Mungkin itulah kata yang pas untuk mendefinisikan jilid kedua kepresidenan SBY. Belum selesai satu kasus, muncul kasus berikut yang lebih mengguncang. Belum tuntas satu masalah, lahir masalah baru yang lebih menggegerkan. Semuanya berujung pada kisruh politik yang riuh dan hiruk pikuk. Sungguh sayang, energi dan konsentrasi terserap habis oleh politik. Adakah jalan keluar untuk memutus rantai problem tak berkesudahan ini? Mari kita sejenak berkaca. Kocap kacarita. Setelah era Pandawa, negeri Hastina dipimpin oleh Prabu Parikesit, cucu Arjuna. Tidak mudah untuk memerintah negeri sebesar itu. Di samping rentang wilayah yang luas, kondisi sosial-ekonomi masyarakat yang belum stabil akibat krisis pasca perang, berbagai intrik politik membuat situasi makin runyam. Susah dibedakan mana kawan dan mana lawan. Manuver politik tidak hanya oleh mereka yang jelas-jelas oposan, tetapi bisa juga oleh mereka yang berikrar menjadi bagian pemerintahan. Untuk mengendalikan masa transisi itu, Parikesit mengedepankan prinsip ambeg paramarta. Menentukan prioritas dan menetapkan tindakan yang dibutuhkan. Ia bertindak lugas dan tegas terhadap perlawanan yang bertendensi makar. Tidak ada basa-basi dan kompromi, tidak perlu wacana dan perang kata-kata. Musuh yang masuk kategori ini adalah Prabu Nila Kawaca dari Hima-Himantaka, anak Niwata Kawaca yang tewas di tangan Arjuna. Nila hendak membalas dendam sekaligus menaklukkan Hastina. Parikesit memerintahkan pengerahan kekuatan militer penuh. Pasukan dipimpin langsung Mahapatih Dwara, dengan dukungan pasukan udara Sasi Kirana -anak Gatotkaca- dan pasukan darat yang dipimpin Danurwenda dan Sanga-Sanga. Identifikasi masalah yang cepat, instruksi yang jelas dan tegas, menyebabkan Dwara bisa bertindak tepat. Ia merancang sebuah serangan kilat yang mematikan, sehingga tentara Nila Kawaca bisa ditumpas sebelum masuk Hastina. Prioritas berikutnya adalah mengatasi perlawanan para elite politik, yaitu para resi atau kaum brahmana. Meskipun secara matematis dukungan politik untuk Parikesit jauh lebih dominan, tetapi mereka tidak bisa dianggap enteng. Sebab kelas menengah yang vokal dan menguasai lalu lintas opini publik ada di belakang mereka. Merah hitam citra Parikesit di hadapan rakyat, ditentukan para penguasa opini itu. Parikesit telah mengidentifikasi empat resi yang merongrong kekuasaannya. Yakni Sugondo, Praswapati, Suyokesti, dan Sidi Wacana. Mereka marah karena mulai tersisih dari percaturan kekuasaan. Manuver yang mereka lancarkan merupakan upaya mempertahankan pengaruh di pentas politik. Jika terhadap Nila Kawaca yang dikedepankan adalah pendekatan tegas, tidak
demikian halnya terhadap para resi. Langkah yang keliru bisa menyulut reaksi publik dan kehebohan baru, serta meluasnya basis oposisi. Padahal keempat resi itu bisa menjadi sekutu potensial untuk menopang stabilitas pemerintahan. Membiarkan mereka berada dalam wilayah abu-abu akan mendatangkan mudharat lebih besar.
Negarawan Sudah menjadi tradisi zaman itu, sowan adalah perlambang iktikad baik untuk menjalin komunikasi dan memperkuat ikatan kemanusiaan. Sowan efektif mencairkan ketegangan dan memecah kebuntuan. Seorang raja bisa murka apabila ada sekutu, kerabat, atau bawahan absen menghadiri pisowanan, karena itu bisa berarti pembangkangan. Politik sowan inilah yang dikembangkan Parikesit untuk melunakkan sikap para resi. Sebagai raja, Parikesit berhak untuk mendapat pisowanan. Namun, untuk kepentingan yang lebih strategis ia mengabaikan tradisi itu. Dialah yang berinisiatif sowan kepada para resi. Bukan sekadar basa-basi demi pencitraan diri, dia datang dengan rendah hati, kemauan untuk mendengar dan memahami, dan niat tulus mencari titik temu. Langkah ini terbukti tepat. Resi Sugondo berhasil diyakinkan untuk kembali memperkuat barisan koalisi. Bahkan ia bersedia diajak menumpas pemberontakan wilayah perbatasan yang dipimpin Kala Sugisrana. Begitu juga saat Parikesit sowan ke tiga resi lainnya. Mereka sepakat untuk mengefektifkan koalisi lintas resi, yang sebenarnya sudah terjalin, tetapi tak terurus karena tersandera oleh kepentingan sempit masing-masing. Memang ada konsesi politik yang harus dibayar, yaitu memberi mereka tempat di
Bukan sekadar basa-basi demi pencitraan diri, dia datang dengan rendah hati, kemauan untuk mendengar dan memahami serta niat tulus mencari titik temu. lingkaran kekuasaan. Sebagai perlambang konsesi ini, Parikesit bersedia menikahi putri para resi. Wahyu dan wong ayu memang lazim menjadi legitimasi kekuasaan. oliditas koalisi lintas resi inilah yang menopang Hastina. Prabu Parikesit pun bisa memerintah dengan efektif, tanpa gangguan politik yang mengguncang. Tidak ada lagi delegitimasi kekuasaan seperti tuduhan bohong, lamban, tidak tegas, dan sebagainya. Kunci dari semuanya adalah sikap negarawan para pemimpin. Parikesit datang sebagai negarawan, yang mengabaikan segala tata krama demi kepentingan bangsa dan negara. Para resi sebagai elite politik menunjukkan karakter negarawan, dengan mengeliminasi kepentingan sesaat dan dendam masa lalu, demi kepentingan yang lebih besar. Sebuah tatanan politik akan berjalan pada rel yang benar dan mendatangkan maslahat, apabila seluruh aktor memiliki jati diri negarawan. Presiden, para pemimpin politik, dan para wakil rakyat haruslah sosok berwatak negarawan. Sosok yang mau berendah hati untuk menekan ego sepihak dan kepentingan sempit. Tidak bisa hanya presiden yang dituntut bersikap negarawan, sementara elite politik lainnya tidak. Tidak boleh hanya presiden yang diwajibkan berperilaku negarawan, sementara anggota parlemen seenaknya memamerkan karakter politisi petualang.
S
BISNIS/ADI PURDIYANTO
14 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
MOTIVASI
Confirm satisfaction “B
ARVAN PRADIANSYAH Managing Director ILM
agaimana rasanya liburan tahun ini?”, tanya saya kepada istri dan ketiga anak saya. Malam itu adalah malam terakhir liburan kami dan seperti biasa saya ingin memastikan apakah mereka semua benar-benar menikmati liburan akhir tahun ini. Saya bersyukur ketika mereka semua menyatakan liburan tahun ini benar-benar menyenangkan, mengesankan dan tak akan terlupakan sepanjang hidup mereka. Namun, saya tidak puas dengan jawaban yang spontan tersebut. Karena itu saya pun melanjutkan dengan pertanyaan susulan, “Pengalaman apakah yang paling mengesankan dalam liburan kita kali ini?”. Anak tertua saya Alisa yang duduk di bangku SMP mengatakan yang paling menyenangkan adalah ketika kami berada di Melbourne dan mengunjungi taman Alessandra yang berada di tepi Sungai Yarra di pusat kota Melbourne. Kota Melbourne yang memang dikenal sebagai Garden City rupanya benarbenar memukau Alisa. Bahkan sampai seminggu setelah kembali ke Tanah Air, Alisa sering mengatakan kepada saya bahwa ia sangat merindukan hari-hari di kota tersebut. Kedua anak saya yang lain Daffa dan Rayhan juga mengatakan bahwa mereka sangat menikmati liburan kali ini walaupun mereka tidak dapat menjawab pertanyaan kedua saya mengenai pengalaman yang paling mengesankan. Saya maklum, usia mereka mungkin terlalu muda untuk pertanyaan tersebut. Akan halnya istri saya, ia rupanya sangat terkesan dengan perjalanan kami ke Jenolan Cave yang berada di Blue Mountain, sebuah kota wisata dengan jarak tempuh 3 jam dari Sydney. Jenolan Cave adalah gua yang luar biasa bagusnya yang ditemukan pertama kali pada awal abad ke-19. Di dalamnya kami menyaksikan banyak keajaiban dan keindahan yang sulit untuk diungkapkan dengan katakata. Akan halnya saya sendiri, saya menikmati semua perjalanan kami di Melbourne dan Sydney. Namun, tentu saja yang lebih penting bagi saya adalah apakah semua “customer” saya menikmati semua perjalanan kami. Kalau mereka senang, saya akan jauh lebih senang. Untuk itu saya perlu melakukan apa yang saya sebut sebagai confirm satisfaction yaitu memastikan bahwa semua customer saya itu betul-betul terpuaskan.
Kepuasan pelanggan Pertanyaan, saran, kritik, dan komentar dapat disampaikan ke redaksi melalui:
[email protected], www.bisnis.com.
Confirm satisfaction sesungguhnya adalah salah satu ciri dari orang yang bekerja dengan cinta. Kelihatannya hal ini sederhana, padahal sama sekali tidak. Banyak orang yang tidak melakukannya. Mereka merasa pekerjaan mereka sudah selesai ketika mereka telah melakukannya. Padahal nilai dari sebuah pekerjaan bukanlah diten-
tukan dari apa yang sudah kita lakukan tetapi dari apa yang dirasakan oleh pelanggan kita. Benar bahwa banyak perusahaan telah rutin melakukan survei kepuasan pelanggannya. Namun, kesadaran akan pentingnya confirm satisfaction ini tampaknya hanya muncul di level perusahaan, belum di level individu, apalagi dalam keseharian kita. Pengalaman saya berinteraksi dengan banyak profesional menunjukkan hal ini. Menurut pengamatan saya, masih banyak orang yang sekadar melakukan pekerjaan mereka. Saya menyebutnya sebagai paradigma get the job done (GJD). Mereka tidak menyadari bahwa sesungguhnya pekerjaan mereka baru selesai ketika hasilnya telah dapat dinikmati oleh pelanggan.
Penganut paradigma CS melihat dunia sebagai suatu kesatuan yang utuh.
sudah merasa terlayani. Karena itu bagi penganut paradigma ini, yang paling penting dalam pekerjaan adalah pernyataan kepuasan pelanggannya. Penganut GJD mengatakan: “Saya sudah mengirimkan barang yang diminta.” Sementara penganut CS memastikan apakah barang tersebut sudah diterima dengan baik. Penganut GJD mengatakan, “Saya sudah menjelaskan segala sesuatunya kepada pelanggan.” Bagi penganut CS bukan menjelaskannya yang penting, tetapi apakah pelanggan sudah benar-benar memahami apa yang dijelaskan. Penganut GJD mengatakan, “Saya sudah mengirim e-mail sejak seminggu yang lalu.” Bagi penganut CS bukan mengirim e-mail itu yang penting, tetapi apakah e-mail tersebut sudah diterima, dibaca dan dipahami oleh orang yang menjadi tujuannya. Seorang istri penganut GJD mengatakan, “Saya sudah melayani suami saya dengan baik, memasakkan makanan dan menyiapkan segala kebutuhannya.” Sementara istri penganut CS memastikan apakah suaminya benar-benar merasa terlayani dan bahagia hidup bersamanya. Seorang suami penganut GJD mengatakan, “Saya sudah bekerja keras membanting tulang untuk keluarga.” Sementara suami penganut CS senantiasa menanyakan kepada istrinya dan anak-anaknya apakah mereka benar-benar merasa senang dan bahagia dengan apa yang terjadi dalam rumah tangganya. Maka sesungguhnya kedua paradigma ini bukan hanya berlaku dalam bisnis tetapi dalam semua sektor kehidupan. Penganut GJD adalah orang yang berfokus pada diri sendiri. Dia tidak peduli dengan apa yang terjadi pada orang lain dan merasa itu bukanlah urusannya. Orang ini telah gagal melihat makna hidupnya di dunia. Ia juga gagal memahami big picture dari pekerjaannya. Ini berbeda dari para penganut CS yang melihat pekerjaan sebagai O NT tujuan hidup IYA D UR mereka di dunia. IP AD IS/ N Mereka berfokus BIS pada manusia, dan bukankah nilai sebuah pekerjaan Paradigma kedua ini ditentukan dari manfaat saya sebut dengan confirm satisfaction (CS). yang diberikannya Paradigma GJD berfokus pada pekerjaan. kepada orang lain? Paradigma ini berlandaskan pemikiran bahwa manusia harus bekerja untuk memenuhi kewaPenganut paradigma CS jibannya kepada perusahaan. Karena bekerja melihat dunia sebagai itulah kita berhak mendapatkan penghasilan suatu kesatuan yang dari perusahaan. Jadi bekerja sesuangguhnya utuh. Hal ini membuat adalah cara untuk mendapatkan penghasilan. mereka menjadi manusia Paradigma CS melihat pekerjaan sebagai yang spiritual, yang mesarana untuk melayani orang lain, dan karena lihat pekerjaan sebagai kita melayani orang lain maka ukuran sarana untuk melayani keberhasilan kita bukanlah dari apa yang sudah Tuhan dengan cara kita kerjakan tetapi dari apakah pelanggan kita melayani orang lain.
MARKETING
13 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
Menuai inovasi lewat
design thinking J
ika ada sebuah pendekatan yang akan banyak memengaruhi cara kita mengambil keputusan bisnis di masa yang akan datang, ialah design thinking. Pendekatan yang populer di sekolah desain ini mulai merambah masuk ke ranah sekolah bisnis. Sebabnya, para pemimpin perusahaan dan manajer kini tengah haus akan inovasi. Kondisi pasar yang semakin kompetitif, tuntutan pemangku kepentingan yang semakin menyulitkan aktivitas perusahaan, serta berbagai hal M. ARI MARGIONO lainnya menuntut para eksekutif untuk Faculty Member, School of berpikir out of the box. Management Binus Business Tim Brown, pimpinan dari perusahaan School konsultan desain IDEO, menyampaikan bahwa untuk menjadi inovatif, perlu kiranya eksekutif berpikir seperti layaknya desainer. Berpikir seperti desainer akan mendorong pimpinan perusahaan dan manajer untuk lebih kreatif. Dengan berpikir seperti desainer, eksekutif akan memiliki cara yang lebih jitu dalam mengembangkan produk, jasa, proses, dan bahkan strategi perusahaan. Sebut saja, kesuksesan Apple dalam mendominasi pasar dilandasi oleh keberSteve Jobs menekankan untuk hasilannya menggunakan pentingnya berpikir sederhana design thinking— (simple), tetapi tidak dangkal didukung oleh adanya (superficial). CEO yang sangat inovatif dan manajemen strategi dan eksekusi yang tepat— untuk menghasilkan produk-produk inovatifnya. Apple tidak hanya menggunakan desain pada akhir dari pengembangan produknya— sebagai pemanis produk—tetapi mereka mengintegrasikan desain sejak awal pengembangan produk, hingga mereka mampu menghasilkan produk yang inovatif dan intuitif seperti iPod, iPhone, hingga iPad. Melalui design thinking, mereka mampu melesat secara inkremental menuju blue ocean dan mengalahkan kompetitornya yang masih berseteru di red ocean. Pendekatan desain menawarkan proses berpikir yang samasekali berbeda dengan cara melihat masalah dan proses pemecahan masalah secara konvensional yang banyak diajarkan di sekolah bisnis pada abad ke-20. Jika pendekatan modern pada abad ke-20 mengajarkan penggunaan otak kiri (logika) secara eksesif untuk menghitung pendapatan laba, design thinking mengajak pengambil keputusan dan para eksekutif untuk menyeimbangkan penggunaan otak kanan (kreativitas) dan logika. Dengan demikian, para pengambil keputusan dan manajer mampu untuk menghasilkan solusi yang inovatif, bersifat out of the box, humanistik, serta berorientasi jangka panjang. Pergeseran dari pendekatan modern yang mekanistik, nonhumanis, berorientasi jangka pendek dan cenderung kaku ini juga antara lain didorong oleh kenyataan bahwa masalah dunia semakin kompleks dan manusia semakin terseret dalam berbagai permasalahan global yang tidak kunjung berakhir. Pertanyaan, saran, Cara pandang yang diajarkan oleh kritik, dan komentar modernisasi telah sedemikian rupa menggiring dapat disampaikan ke pelaku bisnis untuk mengejar efisiensi proses redaksi melalui: dan memupuk keuntungan jangka pendek serta
[email protected], www.bisnis.com, dan semata-mata hanya untuk memuaskan
[email protected] pemilik saham, bukan para edu pemangku kepentingan yang lebih luas.
dianggapnya tidak penting, sehingga tidak terjebak di dalam kompleksitas secara berlarutlarut. “We make progress by eliminating things”, ujarnya dalam sebuah kesempatan.
Proses design thinking
Alhasil, berbagai instrumen dan perangkat NTO IYA URD diciptakan untuk DI P A / S NI BIS memastikan bahwa perusahaan dapat beroperasi secara maksimal tanpa mengindahkan implikasi jangka panjangnya. Tak mengherankan jika prinsip-prinsip utama yang dianut oleh pendekatan design thinking menekankan pada nilai-nilai manusia dan kemanusiaan (human values) sebagai awal dari semuanya. Ada tujuh design mindset yang dilansir oleh Institute of Design at Stanford. Pertama, desain itu berorientasi nilai-nilai manusia dan kemanusiaan. Pada akhirnya, pengguna produk dan jasa yang akan dihasilkan adalah manusia. Oleh karena itu, produk dan jasa tersebut harus lah relevan untuk manusia dan memiliki nilai-nilai kemanusiaan. Mengembangkan produk yang merusak lingkungan akan bersifat counter-productive untuk manusia itu sendiri. Memproduksinya akan bertentangan dengan kepentingan jangka panjang manusia. Kedua, hasil konkret lebih berharga daripada cerita. Ketiga, tarik kejernihan dari kompleksitas. Keempat, berani bereksperimen. Kelima, fokus dan detail kepada proses. Keenam, selalu usahakan untuk memiliki bias terhadap aksi, dan yang terakhir, kedepankan kolaborasi. Design mindset ini juga dianut oleh Apple sebagai budaya perusahaan untuk mendorong kreativitas. Ia menjadi enabling environment untuk menuai inovasi. Misalnya, Steve Jobs menekankan untuk pentingnya berpikir sederhana (simple), tetapi tidak dangkal (superficial). Jobs juga berpendapat bahwa kemajuan perusahaannya terjadi karena mereka berani melakukan eliminasi atas hal-hal yang
Untuk mendorong keluaran yang inovatif, Institute of Design at Stanford merumuskan empat proses utama dalam design thinking. Pertama yaitu empati. Tim Brown menyebut tahap ini sebagai tahap inspirasi. Dalam menggunakan pendekatan desain, sangat penting untuk melucuti bias yang kita miliki. Pengambil keputusan atau manajer harus mampu untuk berempati dan menyelami apa yang menjadi isu, permasalahan, dan perhatian dari pengguna produk atau jasa yang kita tawarkan (users). Design thinking, dengan demikian, banyak mempergunakan metode penjaringan informasi secara kualitatif seperti misalnya, riset dengan metode etnografi. Intinya, pengambil keputusan harus mampu melakukan observasi untuk memahami perilaku user secara kontekstual dalam hidupnya. Selain itu, pengambil keputusan juga harus mampu untuk berinteraksi dengan user untuk menemukan insight. Kedua, pengambil keputusan atau manajer harus sanggup mendefinisikan permasalahan (problem statement) dari informasi yang diperoleh di tahap pertama. Tahapan ini adalah saat dimana pengambil keputusan mengerucutkan insight yang diperoleh menjadi sebuah sudut pandang (point of view). Mendefinisikan problem statement melalui pendekatan sudut pandang akan memastikan bahwa permasalahan yang akan diselesaikan relevan bagi user dan akan bersifat actionable. Tahap selanjutnya adalah pengembangan ide. Pada tahap ini, pengambil keputusan dan para manajer diajak untuk mengembangkan sejumlah ide yang mengarah pada solusi. Pada tahap ini lah diharapkan semua ide muncul melalui brainstorming. Di tahap ini tidak ada ide yang tidak bernilai. Disinilah proses kreatif berjalan. Oleh karena itu, semua mungkin dan dapat menjadi solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang sudah dirumuskan sebelumnya. Proses keempat adalah pengembangan purwarupa (prototype) yang tidak dapat dipisahkan dengan proses kelima, yaitu pengujian (test). Purwarupa merupakan sebuah model solusi yang dianggap dapat menyelesaikan masalah, tetapi dibuat dengan resolusi rendah (low resolution). Purwarupa merupakan suatu hal yang istimewa dari proses design thinking. Penyusunan purwarupa mengizinkan kita untuk secara cepat melihat kegagalan (fail quickly) untuk menentukan langkah selanjutnya tanpa harus berkutat terlalu lama di dalam kompleksitas yang tidak perlu. Prinsip fail quickly ini lah yang sering kali dilupakan oleh banyak pihak dalam menuai inovasi. Padahal, kombinasi purwarupa dengan prinsip fail quickly memberikan kesempatan kepada kita untuk bereksperimen dan mendapatkan pembelajaran untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
STRATEGI
15 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
Membangun aset
pengetahuan D
SATYO FATWAN Managing Partner Dunamis Organization Services
Pertanyaan, saran, kritik, dan komentar dapat disampaikan ke redaksi melalui:
[email protected] dan www.bisnis.com
i bagian timur Belgia, dekat perbatasan Belanda, berdiri pabrik Owens Corning yang menghasilkan sekat kaca. Bisnisnya bersifat musiman dan mengikuti siklus, sangat dipengaruhi oleh jumlah pembangunan perumahan atau komersial, serta proses manufaktur yang kurang efisien. Akibat masalah musiman dan proses, Owens Corning menimbun persediaan dalam jumlah besar. “Kami memerlukan gudang yang lebih besar,” demikian menurut manajer pabrik. Namun apa yang diinginkan oleh manajer tersebut tidak pernah tercapai. Rich Karcher, Direktur Keuangan Owens Corning, mengatakan: “Kami harus menggantikan persediaan barang dengan informasi.” Dia memperkirakan persediaan dengan rencana produksi dan menghubungkan secara langsung pesanan yang datang dengan jadwal pembelian dan pembuatan. Karcher yakin pabrik tersebut mampu menghilangkan jumlah persediaan bahan baku dan barang jadi, sehingga penambahan gudang dapat ditiadakan. Kemajuan di bidang teknologi informasi telah menggiring dunia usaha menemukan berbagai cara untuk memanfaatkannya sebagai pengganti investasi yang mahal dalam aset fisik. “Apabila Anda harus mengulangi industri perbankan dari awal, Anda tidak akan menggunakan batu bata dan adonan semen,” tutur Neal P. Miller, Manajer New Millenium Fund milik Fidelity Investment. Pada Desember 1993 – Oktober 1995, Wells Fargo & Company, salah satu bank papan atas di AS, mengurangi jumlah kantor cabangnya. Setiap menutup kantor cabang, Wells Fargo mendirikan sebuah ‘kantor cabang mini’ di supermarket-supermarket California yang memberikan pelayanan penuh dengan luas hanya 400 kaki persegi —kurang dari seperlima belas luas kantor cabang yang lama— dan menambah 500 kios perorangan seluas 36 kaki persegi. Kita tahu zaman telah berganti. Kita juga kerap mendengar bahwa manusia telah melalui empat era yang berbeda-beda. Selain perbedaan cara pandang, masing-masing era memacu manusia menggunakan alat serta perilaku yang berbeda pula. Era pertama dalam sejarah manusia adalah hunters and gatherers atau zaman berburu dan mengumpulkan makanan. Alat yang digunakan masih sederhana, yakni tombak dan panah. Perilakunya pun lebih individualis. Para hunters and gatherers dapat dipastikan tidak terbiasa menyisakan makanan untuk jangka waktu lama. Kemudian, lahir era pertanian. Tombak dan panah yang dianggap canggih pada masa berburu menjadi tidak relevan. Peralihan dari pemburu menjadi petani menuntut manusia menggunakan alat baru seperti pacul dan traktor. Hasil pertanian bisa mencapai 50 kali lebih besar dari hasil berburu, sehingga orang
berlomba-lomba menjadi petani. Waktu terus berjalan. Lahirlah sekelompok manusia yang dapat melanjutkan sukses di bidang pertanian dan mampu melakukan inovasi-inovasi, disebut era industri. Selain mampu memberi nilai tambah 50 kali lebih besar dari era sebelumnya, pada era ini keberadaan petani terpangkas hingga 90% lebih. Era baru telah lahir yaitu era knowledge information. Pada era ini karyawan dilihat sebagai aset perusahaan, bukan semata resource. Sayangnya, kendati kita sudah bertransformasi ke era knowledge information, kita masih membawa peralatan dari era sebelumnya. Salah satu peralatan yang tanpa sadar kita bawa adalah financial and accounting management. Ini terlihat dari laporan keuangan perusahaan di mana manusia masuk kategori liabilities.
Dengan BISNIS/ADI PURDIYANTO kata lain, perusahaan sudah memasuki era pengetahuan tetapi pendekatan yang dilakukan masih menggunakan cara lama. Instrumen yang selama ini dipakai di era industri, sejatinya tidak cocok lagi dengan era saat ini karena kita sudah deal dengan para pekerja pengetahuan. Penulis buku The 8th Habit, Stephen R. Covey, menyatakan, harta paling berharga perusahaan abad ke-20 adalah peralatan produksinya. Adapun, harta yang paling berharga dari institusi abad ke-21, entah institusi itu bisnis atau bukan, adalah para pekerja pengetahuannya dan produktivitas mereka.
Gantikan barang & bangunan Perusahaan berbasis pengetahuan berjalan dengan cepat. Mungkin tidak memiliki aset sebanyak perusahaan pada era industri. Pengetahuan dan informasi telah menggantikan tumpukan persediaan barang dan bangunan. Aset fisik telah berevolusi menjadi aset intelektual dan keberadaannya kini makin diminati. Sebutlah The Walt Disney dan Google Inc. Siapa yang tak mengenal kedua perusahaan ini? Keduanya sama-sama perusahaan publik. Disney tercatat di New York Stock Exchange, sementara Google terdaftar di Nasdaq.
Perusahaan perlu menyediakan tempat diskusi yang nyaman bagi kegiatan berbagi pengetahuan. Disney mewakili perusahaan yang aset fisiknya bertebaran di mana-mana. Usianya pun sudah cukup tua. Salah satu perusahaan hiburan dan media terbesar di AS ini didirikan pada 16 Oktober 1923. Sedangkan Google masuk kategori perusahaan yang tak memiliki aset fisik dan usianya jauh lebih muda dari Disney. Google didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin ketika masih mahasiswa di Universitas Stanford pada 4 September 1998. Yang menarik, kendati Google tidak memiliki aset sebesar Disney, kapitalisasi pasarnya jauh lebih tinggi. Kapitalisasi pasar Disney hanya US$69,206 miliar, sementara Google tercatat US$202,58 miliar atau nyaris tiga kali lebih besar dibandingkan dengan Disney. Mengapa demikian? Itulah kehebatan aset intelektual yang menjadi kekuatan Google. Thomas A. Stewart mengatakan, ketika nilai pasar saham suatu perusahaan mencapai tiga, empat, atau sepuluh kali harga bukunya, ini mewakili suatu kesimpulan yang sederhana tetapi mengandung kebenaran: aset fisik perusahaan berbasis pengetahuan memiliki kontribusi yang lebih kecil daripada aset tak berwujud seperti bakat orang-orangnya, efektivitas sistem manajemen, dan hubungan pada pelanggan. Hal ini sekaligus memberitahukan kita bahwa bakat, kemampuan, keterampilan, dan ide (modal intelektual) yang membuat Google pantas dikagumi. Untuk sampai ke tujuan itu, perusahaan perlu membangun kepedulian di antara sesama karyawan mengenai cara mengalirkan pengetahuan melalui penerapan knowledge management (KM). Tentu saja, untuk mengembangkan pengetahuan dibutuhkan keterlibatan seluruh komponen dalam perusahaan. Mengingat pengetahuan bersifat kontekstual, maka pengetahuan di suatu perusahaan tidak selalu cocok diterapkan di perusahaan lain. Karena itu perusahaan perlu mengidentifikasi dan memetakan pengetahuanpengetahuan unggul yang dimilikinya. Agar pengetahuan-pengetahuan tersebut tersebar secara merata, perusahaan perlu menyediakan tempat diskusi yang nyaman bagi kegiatan berbagi pengetahuan. Banyak perusahaan yang terbukti mampu berkembang pesat berkat penerapan KM yang sesuai dengan strategi bisnis. Salah satunya PT Unilever Indonesia Tbk. Perusahaan yang beberapa kali memenangi ajang Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) yang diselenggarakan oleh Dunamis Organizations Services, ini menjadikan kegiatan knowledge sharing sebagai bagian dari budaya perusahaan.
Eksekutif
17
Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
Tigor M. Siahaan
Mengalirkan energi
positif
Fita Indah Maulani
Bisnis Indonesia
T
idak terlalu luas namun tertata dengan rapi. Begitulah ruang kerja Country Business Manager Global Institutional Bank Citi Indonesia, Tigor M. Siahaan. Sambutan ramah memulai perbincangan di kursi tamu, ditemani pigura elektronik yang kebanyakan menampilkan foto si pemilik ruangan bersama keluarga dalam berbagai momen menyenangkan. Tigor memulai perjalanan panjangnya di bidang keuangan sejak duduk di bangku SMA, lanjut ke bangku kuliah di Universitas Virginia mengambil dua jurusan sekaligus, keuangan (finance) dan akuntansi. “Dahulu sebenarnya tertarik dengan arsitektur dan keuangan, saat SMA sempat selama dua semester mengambil beberapa pelajaran terkait arsitekur. Seiring perjalanan, ternyata lebih cocok ke finance,” ujarnya, barubaru ini. Keputusan bersekolah sejak SMA di Amerika awalnya didorong orang tua, dengan dukungan paman yang tinggal di sana sebagai wali. Setelah 8 tahun menghabiskan masa SMA hingga lulus kuliah, kerinduan membawanya kembali ke Indonesia. Sebagai lulusan baru Tigor melihat industri perbankan sebagai tempat terbaik untuk menerapkan ilmunya, lamaran pun dikirim ke Citi di New York untuk ditempatkan di Indonesia. Kariernya pun dimulai pada 1995 sebagai management associate. Kesempatan di Citi untuk mempelajari Tantangan terbesar dari waktu berbagai bidang ke waktu yang ditemuinya dan divisi berbeda mendorongnya untuk adalah manajemen sumber terus berkembang hingga daya manusia. terbuka kesempatan untuk hijrah selama 3 tahun ke kantor pusat di New York sebagai VP di Institutional Recovery Management Citigroup. Perjalanannya pun melesat begitu kembali dengan kepercayaan perusahaan memberikannya jabatan sebagai Country Risk Manager Citigroup Indonesia dan Head of Corporate Banking sebelum menduduki posisi sekarang. Sepanjang menjalani kariernya, tantangan terbesar dari waktu ke waktu yang ditemuinya adalah manajemen sumber daya manusia, karena bank adalah bisnis layanan yang sangat mengandalkan kemampuan dari SDM yang dimilikinya. “Bagaimana mengidentifikasi bakat baik dari bawah maupun dari luar, mengembangkan bakat tersebut, dan terus memberikan tantangan yang lebih baik bagi mereka. Tidak ada jaminan seseorang akan bertahan terus di Citi.” Tigor menambahkan pihaknya harus terus mengantisipasi dan mempersiapkan pengganti karena setiap orang bisa pindah ke bank lain kapan saja. Kesempatan harus diberikan kepada semua orang dari luar maupun dalam perusahaan. Terkait dengan klien, bapak tiga anak ini memposisikan dirinya sebagai advisor, memberikan solusi untuk kemajuan bisnis korporasi pelanggan, bukan sebagai orang yang nyekokin produk. Memberikan solusi yang terbaik bagi nasabah
berdampak pada hubungan jangka panjang yang perlu dibina dan dibangun dengan niat baik dari kedua pihak. Apalagi Indonesia memiliki peluang besar, termasuk dengan perusahaan lokalnya. Menampaki jejak langkahnya, Tigor memiliki keinginan untuk fokus di dunia pendidikan ketika sudah memiliki waktu luang lebih banyak atau pensiun dari dunia perbankan. Rencananya untuk mengajar atau mendirikan sekolah. “Melihat jangka panjang, Indonesia ini masih sangat muda, lebih dari 25 juta masyarakat duduk di bangku SD dan 100 juta lebih berusia di bawah 29 tahun. Mereka harus diarahkan ke track yang benar, melalui edukasi,” ujarnya. Generasi muda Generasi muda ini harus mendapat perhatian sejak sekarang jika semua pihak menginginkan Indonesia yang terus tumbuh dan mampu berkompetisi di masa depan. Jika sejak SD anak sudah malas sekolah tentu dia tidak akan kuliah. Kesempatannya untuk memberi nilai lebih kepada masyarakat berkurang, malah bisa menambah jumlah pengangguran, kriminalitas, hingga penyebaran obat-obatan yang akhirnya melemahkan pertumbuhan ekonomi negara. Akhir pekan bagi Tigor merupakan waktu yang penting untuk dihabiskan bersama istri dan ketiga anaknya yang berusia 10 tahun, 7 tahun, dan 3,5 tahun. Kegiatan luar ruangan menjadi pilihan, salah satu kegemaran saat ini menemani anak bermain bola. “Semua anak saya laki-laki dan dua tahun terakhir lagi senang-senangnya bermain sepak bola. Akhir pekan biasanya habis menemani anak pertandingan atau berlatih di Senayan. Lainnya, paling nonton film dan makan di mal.” Tigor melihat pendidikan merupakan hal yang penting bagi ketiga anaknya dan semua berawal dari rumah. Anak bisa sekolah di manapun, mau sekolah internasional atau sekolah alam, namun pendidikan terbaik untuk membentuk karakternya ada di rumah. Baginya semua sekolah baik, tergantung orangtua mengarahkan anak kemana. Ada yang fokus anaknya lancar berbahasa mandarin, namun tidak sedikit orangtua ingin anaknya lebih berpikiran terbuka. Dalam mendidik anak, pria kelahiran 1971 ini mengaku lebih menyukai keseimbangan, bukan hanya akademis, namun juga non akademis. Sebagai contoh dengan mendukung anaknya bermain sepak bola. Sepak bola merupakan olahraga tim yang mengajarkan anak bagaimana cara berinteraksi, belajar menerima kekalahan dan menyikapi kemenangan, tergantung pada orang lain dalam bekerja, dan menolong rekan satu timnya.
SKETSA:EDI T.
BIO
data
Nama : Tigor M. Siahaan Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 1971 Pekerjaan : • Country Business Manager Global Institutional Bank - Citi Indonesia (2008 – sekarang) • Head of Corporate Banking Citi Indonesia (2004 – 2008) • Country Risk Manager Citigroup Indonesia (2003-2004) • VP di Institutional Recovery Management Citigroup New York (2000-2003) Pendidikan : • University of Virginia, Charlottesville (Finance dan Accounting) • Breakthrough Program for Senior Executives) di IMD Lausanne, Swiss
Waktu liburan lainnya seperti akhir tahun atau liburan sekolah anak juga sering dimanfaatkannya untuk berlibur di dalam maupun luar negeri. Salah satu kegemaran anak adalah bermain di pantai dan Bali merupakan salah satu lokasi yang paling sering dikunjungi. Nilai penting lain yang terus ditanamkan dalam keluarga kecil ini adalah bagaimana untuk terus berpikir positif mulai dari setiap individu. Tigor meyakini pikiran positif membantu orang untuk menggapai hal yang lebih tinggi. “Pikiran positif juga mengalirkan energi yang positif. Hal tersebut merupakan dasar, dan terasa sekali hasilnya selama ini pada diri saya pribadi. Untuk keterampilan lain seperti bahasa, itu semua bisa dipelajari,” kata Tigor. Bertemu dengan pasangan, Jenny, karena keduanya bekerja di Citi dan menikah pada 1999. Sang istri memutuskan berhenti bekerja, mengikuti Tigor ketika pindah tugas ke New York saat anak pertama mereka berusia 7 bulan. (
[email protected])
16 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
WIRAUSAHA RENI EFITA HENDRY Bisnis Indonesia
FOTO-FOTO:REPRO
Bukan sembarang P
singkong
erjalanan usahanya diawali dari keprihatinan terhadap bahan baku makanan masyarakat Indonesia yang kebanyakan dari luar negeri seperti kedelai, beras, serta gandum. Padahal Indonesia adalah negara agraris. Indonesia memiliki potensi hasil pertanian yang dijadikan bahan baku pangan. Salah satunya singkong (manihot utilisima). Sayangnya, kata Firmansyah Budi Prasetyo, masyarakat masih memandangnya kurang berkelas. Atas keprihatinan itu, muncul idenya untuk mengolah sumber daya alam yang banyak terdapat di daerahnya. Yogyakarta, merupakan penghasil singkong nomor 1 di Pulau Jawa, sehingga mudah untuk mendapatkan bahan bakunya. Namun, masyarakat menganggapnya makanan murahan. Tidak banyak orang yang bisa mengolah tepung singkong menjadi kue yang bergengsi dan digemari oleh kalangan menengah atas. Dia mengembangkan usaha kue dari tepung singkong (tela) yang merupakan pilihan baru sebagai oleh-oleh dari Kota Gudeg. Pada 2006, Firmansyah mulai usaha dari sebuah gerobak hasil pinjaman dengan menggunakan perlengkapan dapur milik ibunya memakai nama Homy Tela. Kemudian berkembang dengan nama Tela KreZZ dengan modal Rp200.000. Dari situ, timbul keyakinannya bahwa bisnis makanan olahan dari singkong akan dapat dikembangkan dengan baik. Dia melakukan uji coba untuk mendapatkan komposisi tela cake yang terbaik penampilan
dan enak rasanya. Firmansyah melakukan proses pengulangan sampai puluhan kali. Pertama kali membuat Cokro Tela Cake, kenangnya, bentuk produknya bagus, tetapi rasanya seret. Kali ini lain rasanya enak tetapi bentuknya hancur. “Proses itu saya lakukan berulang-ulang untuk mendapatkan hasil yang maksimal,” katanya. Pada 2009, alumnus Fakultas Hukum UGM ini mendirikan usaha Cokro Tela Cake dengan mengusung konsep Toko Oleh-Oleh Khas Jogja dengan produk utama Tela Cake yang menggunakan bahan 100% tepung singkong. Awal 2011, dia mengembangkan konsep kemitraan untuk memenuhi keinginan masyarakat akan kue berbahan baku singkong dengan merek Kassafa Brownies Tela. Kandungan gizi singkong, katanya, baik untuk kesehatan karena singkong memiliki karbohidrat kompleks dan bebas glutein, sehingga makanan dari singkong yang diolah oleh pria kelahiran Semarang, Desember 1981, ini bagus untuk penderita diabetes dan autis. Pemasaran produknya sekarang masih di daerah Yogyakarta. Bahkan obsesinya produk olahan dari singkong ini bisa diterima di seluruh daerah di Tanah Air bahkan di luar negeri. Usahanya terus berkembang. Pada 2009, nilai omzetnya mencapai Rp3 juta per bulan dan kini sudah mengalami kenaikan berlipat. Tak kurang dari 1.000 kue dibuat tiap hari untuk memenuhi kebutuhan pasar. Jumlah karyawannya pun bertambah dari lima orang kini menjadi 55 orang. Menurut dia, keunggulan produk dari bahan
Dia mulai usaha dari sebuah gerobak hasil pinjaman menggunakan perlengkapan dapur milik ibunya. tepung tela mempunyai kandungan karbohidrat komplek dan serat yang baik untuk pencernaan. Singkong baik untuk penderita autis karena tidak mengandung gluten dan kandungan gizi beserta vitaminnya baik untuk kebutuhan tubuh. Namun, katanya, ketersediaan bahan bakunya masih terbatas, karena belum banyak orang yang mengolah singkong yang dibutuhkannya, karena tidak semua jenis singkong dapat diolah menjadi kue tela. Pemasarannya sekarang terdapat di tujuh toko di Yogyakarta. Dia terus mengembangkan usahanya dengan memperbanyak jaringan pemasaran. “Besar keinginan kami untuk lebih memperkenalkan potensi dan pemberdayaan pangan lokal yang memiliki rasa enak, lezat, dan bergizi,” kata pengusaha muda yang telah mengantongi berbagai prestasi ini. Pada 2007 dia mendapatkan penghargaan Indonesia Small Medium Business and Entrepreneur Award. Lalu pada 2008, dia meraih penghargaan Wirausaha Muda Mandiri. Setiap tahun pria berbadan tinggi ini meraih penghargaan. Pada 2009, dia dinobatkan sebagai Wirausaha Muda Berprestasi dan Asia Pacific Entrepreneur Award. (
[email protected])
18
Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
Fiesta
Yuni Lestari (kiri), Lucky Resha (tengah), dan Dian Indra
Dari kiri ke kanan: Melissa Hakim, Miranthy Hakim, Yuti Okta, dan Fifi Buntaran FOTO-FOTO:BISNIS/DEDI GUNAWAN
Jadi
identitas
M
odel-model berwajah Kaukasia melenggak-lenggok mengenakan jas hujan. Penampilan mereka yang cantik, anggun, tapi terkesan dingin mengundang decak kagum undangan dan pengunjung Senayan City malam itu. Catwalk sederhana berupa karpet panjang warna krem dibentangkan di depan butik Burberry Prorsum, Senayan City, Jakarta. Di antara perempuan Kaukasia berambut panjang pirang maupun cokelat itu masih terlihat wajah Asia, salah satunya model kawakan Paula Verhoeven. Kulit coklat Paula cukup kontras dengan model asing lain, tapi justru membuat finalis Gadis Sampul 2001 ini tampil cemerlang. Mereka tampil anggun mengenakan jas hujan sehingga outfit yang satu ini bisa digunakan sebagai atribut penampilan sehari-hari. Namun, jangan bayangkan jas hujan berbahan plastik. Kita membicarakan jas hujan
Burberry. Jas hujan keluaran rumah mode asal Inggris ini bisa membuat Anda tampil gaya tanpa harus terlihat mengenakan jas untuk berlindung dari hujan. Ketika Burberry Prorsum mengadakan private preview koleksi Spring Summer 2011 di Senayan City, Jakarta pada Kamis pekan lalu, deretan model tampil anggun memakai jas hujan legendaris itu. Jas hujan ini telah menjadi identitas Burberry sejak awal 1900-an. Para undangan tampak menikmati fashion show yang berlangsung selama satu jam ini. Mereka duduk dengan santai sambil menikmati anggur dan aneka mini cake yang disediakan. Tampak wajah-wajah selebritas dan sosialita Ibu Kota hadir menyaksikan koleksi pakaian yang telah diluncurkan pada London Fashion Week akhir tahun lalu. Berdasarkan sejarahnya, jas hujan
jas hujan ini dulunya disebut sebagai gabardine jacket yang dipakai oleh tentara Inggris pada awal 1900. Saat itu, Thomas Burberry ingin menciptakan jas hujan yang bisa digunakan dalam berbagai situasi, berbahan kuat, dan awet. Setelah perang usai, jas hujan para tentara ini malah digemari oleh publik. Namun, kali ini Burberry Prorsum menyulap jas hujan ini menjadi terusan yang bisa dipakai sehari-hari. Tambahan ikat pinggang ukuran besar mampu memperlihatkan lekuk tubuh sehingga terlihat seperti memakai terusan. Koleksi jas hujan ini merupakan rangkaian koleksi Burberry Prorsum Spring Summer 2011. Namun, koleksi jas hujan musim ini agak berbeda dari segi material. Burberry yang kini ditangani Christopher Bailey menambahkan aksen kulit imitasi pada bagian lengan jas hujan. (19)
Edric Tjandra dan Cathy Sharon
Liza Remy (kiri) dan Amiria B. Rachmadi
CEO Senayan City Handaka Santosa (kanan) dan Waluyo Susanto
Danny Josef dan Ina Lang
Vidi Aldiano (kiri) dan Richard Kevin
Lenda Lucia (kiri) dan Cindy W. Franklin
Fiesta
19
Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
Karyawan Gili Bar-Lounge-Karaoke, Puri Denpasar Hotel Foto-foto: Repro
Melepas D
i bawah remang-remang cahaya lampu, alunan musik jazz terdengar syahdu mengiringi penyanyi wanita yang didampingi seorang pematik gitar listrik. Penampilan mereka mewarnai pembukaan Gili Bar-Lounge-Karaoke, di Puri Denpasar Hotel, Kuningan, Jakarta. Tamu undangan yang kebanyakan klien korporat dan ekspatriat dari be berapa kedutaan besar terlihat me nikmati hiburan musik itu sambil mencoba anggur yang disediakan khusus bagi mereka. Manajemen hotel menawarkan konsep terbaru yang ingin menampilkan kesan kelas dunia. Berlokasi di kawasan Segitiga Emas Kuningan, Jakarta, tempat ini berupaya memberikan pelayanan yang hangat dan kekeluargaan. “Feel likes home” merupakan salah satu kunci sukses di dalam menjalankan bisnis perhotelan dan hiburan. Gili Bar-Lounge-Karaoke cocok bagi para eksekutif untuk mampir sejenak di tengah kemacetan lalu lintas di kawasan
stres di 'Bali' tersebut. Bar ini letaknya bersebelahan dengan Hotel Puri Denpasar. Manajemen tampaknya memahami betul bagaimana agar program hotel bisa mendukung kegiatan dunia bisnis perkotaan. “Para pebisnis di Jakarta sangat membutuhkan tempat yang lebih private agar mereka merasa nyaman dan rileks di dalam menjalani rutinitas dan aktivitas pekerjaannya,” ujar Presiden Direktur Puri Denpasar Hotel, Gerry Johan kepada Bisnis belum lama ini. Dia bercerita bahwa hotel sengaja ditata dengan nuansa Bali (interior) agar pengunjung bisa terbebas dari suasa na perkotaan yang serba bikin stres. Pihaknya juga menyediakan ruang olahraga dan spa sebagai alternatif untuk penghilang rasa penat dan lelah setelah bekerja seharian. Konsep awal yang manajemen ta warkan untuk Gili Bar-Lounge-Karaoke yakni tempat untuk berkumpul dan bersantai. Bar ini menawarkan genre live music yang berbeda setiap harinya.
Tema oldies, classic rock, accoustic rock, dan blues, setiap bulan akan berbeda tergantung daripada pengunjung. Mereka dapat menikmati musik tempo dulu, tetapi diramu secara modern. Gili Karaoke diperuntukkan untuk mengisi permintaan dari pengunjung hotel ataupun yang tinggal di sekitar Puri Denpasar. Tempat bernyanyi ini dibuat dengan konsep eksklusifminimalis yang terdiri dari tujuh ruangan dengan tipe yang berbedabeda. Nama ruangan diambil dari nama beberapa tempat di Bali, seperti Ubud, Sangeh, Jimbaran, dan Kintamani. Audio didesain cukup modern de ngan high performance yang tinggi. Dengan demikian, para pengunjung diharapkan puas dengan fasilitas yang disiapkan manajemen di ruang karaoke tersebut. “Ruangan karaoke dilengkapi toilet, air conditioner, dan juga sistem exhaust untuk membuat sirkulasi udara tetap terjaga dengan baik,” ujar Gerry.
Gerry Johan, Presiden Direktur Puri Denpasar Hotel (kanan) dan Adi Sukirman, perwakilan dari Beam Global Indonesia
(Candra Setya Santoso)
Tamu setia Gili Bar-Lounge-Karaoke di Puri Denpasar Hotel
Edi Sidarta, FB Director Puri Denpasar Hotel (kanan) dan Mustafa, perwakilan dari Kedubes Maroko
20
Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
Karier Candra Setya Santoso
Kontributor Bisnis Indonesia
Iwan Notowidigdo
Gemar
hitung-hitungan
Kini, dia memba wahi 500 karyawan yang dituntut me lakukan inovasi. Repro
B
erkunjung kekantor salah seorang petinggi sebuah bank swasta di kawasan elite Jakarta, membuat saya berfikir pastinya akan sangat mewah dan megah. Dihiasi dengan lukisan mahal dan berka rakter, belum lagi dengan susunan sofa, dan berbagai pernak-pernik menarik yang pastinya membuat mata kita berkilau. Tapi tidak juga, ketika saya mengunjungi kantor Iwan Notowidigdo. Simple dan apa ada nya. Hanya sebuah lukisan yang diberikan dari salah seorang Executive Vice President UOB Buana khusus untuk dirinya. “Lihat saja ruang kerja saya ini, simple. Ini lukisan dari salah seorang direksi yang memang mempunyai hobi melukis. Bagus kan?,” ujar Iwan dengan ramah, saat ditemui di ruangannya di lantai 2, Plaza UOB. Dia mengaku tak suka membawa barang pribadi ke dalam ruang kantornya ini. Memiliki kegemaran akan hitung-hitungan membawa pria berusia 45 tahun ini meraih posisi sebagai executive vice president, PFS head of unsecured business. Iwan telah melanglang buana di bidang perbankan lebih dari 23 tahun dan itu tidak memadamkan keinginan untuk terus menekuni bidangnya. “Saya suka sekali hitung-hitungan. Makanya waktu kuliah di Institut Pertanian Bogor [IPB], saya memilih jurusan Statistik,” ujarnya. Setelah lulus dari IPB, pria berkulit putih ini melanjutkan sekolah ke Melbourne Business School (MBS) di Australia. Dia sempat meraih peringkat terbaik saat itu. Dari bak ke bank Kariernya bermula dari salah satu per
usahaan konsultan, FUM Consultant pada 1986, dia menempati posisi project manager. Kemudian Iwan bergabung ke PT Bank Inter national Indonesia Tbk (BII) pada 1987 sebagai manager consumer banking system and operation. Sejak itu dia terus berkarier di perbankan, berpindah dari satu bank besar ke bank lainnya. Dia sempat dipercaya memegang jabatan penting di ANZ Banking Group Ltd sebagai Executive/VP, Head of Consumer Finance Hong Kong dan International Markerting and Business Development, Melbourne, Australia. “Saya mulai bergabung dengan UOB Buana sejak 2007. Saya tertarik dengan UOB Buana karena waktu itu baru masuk ke Indonesia setelah mengakuisisi Bank Buana.” Salah satu tantangan yang pernah dilewatinya adalah mengganti nama Bank Buana menjadi UOB Buana. Dia dan timnya melakukan edukasi dan sosialisasi dengan menggunakan produk kartu kredit. “Dalam setahun nama UOB Buana sudah bisa diterima konsumen dan mendapat res pons positif. Selanjutnya, tantangan yang saya hadapi adalah membesarkan market dari UOB Buana itu sendiri. Tidak hanya ke arah pertumbuhan yang sehat. Namun juga bisa memberikan kontribusi sebesar 15%,” ungkap pria kelahiran 10 Oktober 1965 ini. Kini, dia memiliki bawahan sekitar 500 orang yang terus dituntut melakukan inovasi dan tengah mensukseskan pelayanan kartu kredit UOB. “Industri kartu kredit di Indonesia sangat kompetitif. Sehingga, untuk membedakannya, UOB Buana meluncurkan kartu multifungsi,”
BIO
data
Nama : Iwan Notowidagdo Tempat/ tanggal lahir : Jerman, 10 Oktober 1965 Pendidikan : • S1 Institut Pertanian Bogor, Jurusan Statistik • S2 Melbourne Business School (MBS), Australia Pekerjaan : • Executive Vice President, PFS Head of Unsecured Business, UOB Buana, Jakarta (2007-sekarang) • Senior Vice President Chief of Cards and Unsecured Products, Bank BII, Jakarta. (2005-2006) • GM, Head of Cards and Electronic Banking, Gulf Bank, Kuwait (2002-2003) • Head of Consumer Finance ANZ Bangking Group Ltd Hong Kong dan VP International Marketing Business Development, Melbourne (1997-2002)
ujarnya. Ketika disinggung mengenai hobi olahraga, dia mengaku sangat intens melakukan fitness. Dalam sepekan, dirinya meluangkan sekitar 2-3 kali untuk beranjak ketempat fitness di salah satu mal di kawasan Bundara Hotel Indonesia. “Kesehatan itu penting. Apalagi di tengah kesibukan dan kepadatan aktivitas yang ada,” ujarnya sambil tersenyum. (
[email protected])
22
KELUARGA
Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
Bergantung pada BISNIS/ANDRY T. KURNIADY
orangtua T
idak bisa lepas dari orangtua, hanyalah satu dari sekian masalah rumah tangga yang terjadi. Salah satu pihak menganggap pasangannya belum mandiri karena masih bergantung pada orangtua. Bergantung dalam hal petunjuk dan bimbingan menjalani hidup tentu masih wajar. Namun bergantung dari segi finansial dan emosional tentulah tidak wajar, apalagi untuk jangka waktu panjang. Hal tersebut dikatakan oleh Yulistin Puspaningrum psikolog keluarga, bahwasanya banyak pasangan yang tetap bergantung pada orangtuanya dalam hal mengasuh, mendidik anak hal ini merupakan wujud ketidakmandirian menjalankan kehidupan dan membangun sebuah keluarga baru. “Ketergantungan seseorang pada orangtuanya meskipun telah menikah dapat dikategorikan sebagai sifat childish atau yang akrab didengar kid-adult yang berarti perpaduan dari anak-anak dan dewasa” ujarnya. Dia memaparkan bahwasanya kid-adult adalah sebutan bagi orang-orang yang telah masuk usia dewasa tetapi masih enjoy menikmati budaya kanak-kanak atau remaja belasan, baik secara fisik, gaya hidup, maupun pemikiran, yang sesungguhnya tidak cocok lagi bagi usia mereka. Yulistin begitu ia disapa menegaskan bahwa pada orang kid-adult, sifat kekanak-kanakan seharusnya sudah selesai tetapi pada kenyataannya masih berlangsung, mulai dari penampilan, emosional, kepribadian, dan pola pikir. Mereka selalu membutuhkan orang lain bahkan orangtua terutama dalam mengambil keputusan. “Jadi, kalau kemauannya ditolak langsung ngambek, dan enggan memikul tanggung jawab
yang besar terutama dalam urusan rumah tangganya sendiri alhasil memicu pertengkaran dalam rumah tangganya sendiri” katanya. Dia bercerita salah satu kliennya Ratna yang mulai merasakan keberatan dengan sikap si anak yang selalu bergantung padanya baik dari segi finansial maupun emosional. Dia mengeluhkan anak laki-lakinya, Andra (36) tahun, sudah menikah dan punya dua anak, tetapi masih tinggal di rumah orangtuanya. Andra memang tidak tinggal serumah dengan ayah ibunya. Namun, rumah yang dia tempati sekarang bersama keluarganya merupakan rumah kedua milik orangtuanya. Padahal, menurut rencana, rumah itu dibeli untuk dikontrakkan, sebagai investasi masa tua Ratna dan suaminya. Sebenarnya, penghasilan Andra sebagai manajer pemasaran sebuah perusahaan IT, lebih dari cukup. Istrinya pun bekerja sebagai sekretaris direktur, yang gajinya tak bisa dibilang sedikit. Nyatanya, mereka tak sekadar menempati rumah orangtua. Tagihan listrik, PAM, bahkan membetulkan plafon yang bocor, tetap saja Ratna yang membayar. “Bahkan, ketika kedua anak Andra akan masuk SD dan TK, Andra masih minta bantuan orangtuanya,” tutur Yulistin baru-baru ini. Dari kasus yang dihadapi oleh kliennya tersebut, Yulistin menegaskan bahwasanya generasi kid-adult akan semakin berkembang jikalau penerapan pola asuh orangtua kepada anak kurang tepat. Hal tersebut karena pola pengasuhan orangtua sangat bergantung pada karakter anak tersebut pada akhirnya. Di menjelaskan faktor-faktor yang melahirkan anak dengan karakter kid-adult. Pertama, menganut tipe permisif atau yang
MARDIYAH NUGRAHANI & EDWINA Kontributor Bisnis Indonesia
Orangtua yang membiasakan dirinya dijadikan ‘bank’ oleh anak. lebih dikenal dengan tipe liberal. Tipe ini, papar Yulistin lebih menekankan pada keinginan dan kehendak si anak yang harus dituruti oleh orangtua. ”Karena terlalu dimanja dan apa pun keturutan jadi tidak suka bekerja keras dan cenderung tidak punya tanggung jawab karena semua hal bergantung pada orangtuanya sehingga akan tertanam hingga dia menikah nanti,” terangnya. Kedua, yakni faktor ekonomi orangtua yang lebih mapan sehingga menumbuhkan gaya hidup yang konsumerisme. Hal tersebut biasanya karena orangtua yang membiasakan dirinya dijadikan ‘bank’ untuk memenuhi kebutuhan bagi anak-anaknya. “Orangtua biasanya merasa ada kewajiban untuk membantu anak-anaknya, meski si anak sudah memasuki usia dewasa, bahkan menikah dan memiliki penghasilan sendiri, pokoknya sebisa mungkin orangtua akan membantu anaknya agar jangan sampai kesusahan dan gagal, karena kalau sampai gagal yang malu kan orangtuanya juga” ujarnya. Tanpa disadari orangtua, hal tersebut dapat menyebabkan ketergantungan dari diri si anak kepada orangtuanya sekalipun telah menikah.
Antisipasi Selaras dengan hal tersebut, psikolog UI Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan ketergantungan anak terhadap orangtua meski dia sudah berkeluarga dapat diatasi dengan
KELUARGA mandiri baik finansial maupun emosional. Hal tersebut karena kemandirian bukan berarti harus memikirkan diri sendiri tanpa memperhatikan orang lain, utamanya pasangan hidup.
Pinjam modal
BISNIS/ANDRY T. KURNIADY
berbagai cara tetapi intinya orangtua sangat berperan penting untuk menyikapinya. Caranya yaitu pertama menolak secara halus. Dia menjelaskan jika orangtua mulai terbebani dengan sikap anak yang terus bergantung padanya usahakan untuk mampu memberikan suara atau menolak keinginan anak tersebut. “Harus diberikan pengertian bahwasanya masa menikah berarti orangtua tidak lagi secara mutlak bertanggung jawab akan dirinya, orangtua tak lagi selalu memberi ada kalanya mereka menerima dari hasil jerih payah kita” katanya. Kedua, perlu adanya niat dan tekad yang kuat untuk belajar mandiri. Belajar mandiri karena merasa telah memiliki keluarga sendiri dan ini dapat diwujudkan dengan mulai melepas segala fasilitas yang diberikan keluarga termasuk tidak tinggal seatap dengan orangtua. Hal ini tentunya akan berdampak positif pada kemandirian karena mampu mengatur segala sesuatu sesuai dengan kemampuan kita. Ketiga, mulai menerima keadaan seperti halnya ketika pasangan telah memutuskan menikah maka mereka telah siap hidup secara
Ketergantungan pada orangtua juga dialami oleh tiga saudara Theresia Alit Widyasari, Martinus Sunu Susatyo dan Bertolomeus Saksono Jati yang mendirikan distribution store (distro) dengan nama Bloop dan Endorse yang telah dirintis sejak 2003. Kesuksesan Theresia Alit Widyasari bersama kedua kakaknya mendirikan clothing lokal ini tidak lepas dari peran orangtua mereka, Kardjono dan Retno Siwi. Mereka juga sukses mengembangkan bisnis kuliner, yakni restoran Nasi Bebek Ginyo dan Burger De’Jons. Widya, sapaan akrab lulusan Psikologi Universitas Indonesia ini mengaku senang berbisnis sejak masih kecil. Ketika duduk di bangku sekolah dasar, Widya menjual aneka permen di rumah dengan menggunakan meja yang ditaruh di halaman rumah. Modalnya tentu saja dari orangtua. Ketika menginjak bangku SMA, Widya kembali berjualan stiker dari uang pemberian orangtua. Kali ini, modal awal berjualan stiker sebesar Rp60.000 dikembalikan kepada orangtua. Widya dan kedua kakaknya terus berbisnis hingga mereka dewasa. Beberapa bidang usaha mereka jalani, seperti usaha tambak udang, berjualan martabak di pinggir jalan, kursus bahasa Inggris hingga bermain saham. Aneka usaha yang mereka rintis ini dilakukan dengan bantuan dana dari sang ayah. “Paling gampang meminjam uang dari
23 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
orangtua sendiri. Sumber dana terdekat dan pasti diberikan. Kan yang pinjam uang anak sendiri,” ujar Widya. Namun, berbagai usaha yang didirikan tidak membuahkan hasil. Usaha mereka gagal berulang kali dan tiga bersaudara ini tidak bisa mengembalikan uang sang ayah. Menurut Widya, ayahnya tidak pernah marah ketika dia dan kakak-kakaknya gagal merintis bisnis. Ketika berniat mendirikan Bloop, Widya, Martin, dan Berto harus meyakinkan sang ayah untuk mau memberikan modal. Mereka menyiapkan segenap argumentasi selayaknya akan melakukan presentasi di depan klien. etiganya mengajak sang ayah melihat langsung perkembangan distro di Bandung. Kardjono pun tertarik dan bersedia meminjam uang ke bank atas namanya. Modal sekitar Rp20 juta – Rp30 juta dari sang ayah dimanfaatkan untuk memproduksi kaus sedangkan penyewaan tempat mengandalkan pinjaman dari bank lain. Keuntungan usaha mereka pun dibagi kepada orangtua. Ketergantungan mereka terhadap orangtua benar-benar lepas ketika mendirikan Urbie pada 2009. Tidak jauh berbeda dengan Bloop dan Endorse, outlet ini juga membidik anak muda dengan menyediakan pakaian, sepatu, dan aksesori produksi lokal. “Modal Urbie sudah tidak dari Papa karena Papa sudah pensiun. Uang pensiun papa sebagian besar dipakai untuk sewa tempat Bloop dan Endorse. Urbie didirikan dengan modal keuntungan dari penjualan Bloop, Endorse, dan tentu saja pinjaman dari bank,” jelas Widya. Meskipun masih tinggal bersama orangtua, Widya mengaku telah memiliki rumah hasil jerih payah berbisnis distro dan kuliner.
K
(
[email protected])
Tidak ada perlakuan khusus S
ejak kecil Janna Karina P. Soekasah Joesoef sudah terkagum-kagum pada ibunya, desainer kondang Ghea S. Panggabean. Sosok Ghea bagi Janna dan kakak kembarnya Amanda Soekasah adalah segalagalanya. Tak heran kalau gaya ibunya itu, juga menurun pada kedua anak tersebut. Bahkan Janna juga mengikuti jejak ibunya bergerak di bidang fesyen. Dia mengambil studi di bidang fesyen di Amsterdam Fashion Institute jurusan International Fashion Management, dengan gelar Bachelor of Fashion Technology. Untuk mengasah bisnis fesyen ini, Janna sudah aktif membantu ibunya di Ghea Fashion Studio sejak sebelum menikah, hingga sekarang setelah berkeluarga dan punya anak satu. “Saya menikah dengan Fahd Joesoef pada 2009 lalu, setelah menjalani masa pacaran sejak 2001. Waktu baru menikah, saya masih tinggal di rumah mertua selama 1 bulan. Setelah itu baru kami pindah ke rumah sendiri di kawasan Kemang. Ingin belajar dan merasakan hidup berumah tangga secara mandiri,” ungkap ibu dari Janina (10 bulan) ini. Begitu juga dengan usaha. Walau masih bekerja di Ghea Fashion Studio, Janna bersama teman-te-
mannya membangun usaha bidang lain, yaitu Spa dan event organizer (EO). Berama kakaknya Amanda, artis Wulan Guritno, dan dua orang teman lainnya dia mendirikan Spa Poetre, dan sekarang telah memiliki beberapa franchisee di daerah. Selain itu bersama empat orang temannya dia juga mendirikan EO. Untuk keluarga, dia bersama suami dan kakaknya Amanda mendirikan PT Mitra GAIA, distributor resmi Havainas (sandal) dari Brasil untuk Indonesia. Sebentar lagi akan menjadi distributor untuk kacamata Le Specs dari Australia. Bahkan saat ini, Janna juga mendapat tugas penting dari Ghea ibunya untuk mengembangkan brand busana anak-anak Ghea Kids, yang pernah diluncurkan Ghea pada 1980-an. “Seiring dengan kehadiran Janina dalam keluarga besar kami, mama dan saya terinspirasi untuk kembali membuat koleksi busana anak-anak berlabel Ghea Kids. Untuk peluncurannya sendiri sudah diadakan dalam fashion show beberapa waktu lalu di Jakarta,” ungkap perempuan kelahiran London, 6 Desember 1978 ini. Menurut Janna, sebagai anak seorang desainer terkenal sekelas dunia seperti Ghea S. Panggabean, dia tidaklah menjadi anak manja yang selalu bergantung pada orang-
tuanya. Dia berusaha untuk menjadi diri sendiri dengan aktif di berbagai bidang. Janna menuturkan walau dia anak dari pemilik Ghea Fashion Studio, “Tapi saya tetap mendapat gaji layaknya seorang profesional. Sesuai dengan keahlian dan jabatan. Tidak berbeda dengan pekerja lainnya,” ungkapnya. Dalam menjalankan bisnis, dia mengaku banyak mendapat bimbingan dari orangtuanya. “Saya banyak belajar dan dibimbing mama dalam segala hal. She’s a really smart business woman,” ungkapnya. Dari kecil, katanya, dia sudah dididik hidup mandiri oleh kedua orangtuanya. “Apa-apa harus earn for it. Kami berdua setelah menikah selalu berusaha mandiri, apalagi untuk kebutuhan sehari-hari. Namun karena bisnis yang kami kelola adalah bisnis keluarga, otomatis kami selalu saling mendukung. Tapi tidak ada perlakuan khusus dari mama, walau orangtua selalu senantiasa siap membantu kami, dan senantiasa mendukung kami,” ujarnya. Dalam perusahaan barunya PT Mitra GAIA, suaminya menjadi presiden direktur, sementara Janna menjabat direktur operasional, dan saudara kembarnya sebagai direktur marketing. (RAHMAYULIS SALEH)
BISNIS/RAHMAYULIS SALEH
24 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
DIGIT@L
Makin cerdas,
makin sosial GOMBANG NAN CENGKA Kontributor Bisnis Indonesia
HTC ChaCha
Motorola Atrix
M
obile World Congress 2011 (MWC 2011) merupakan kesempatan baik bagi para vendor untuk menampilkan produk dan teknologi terbaru. Tentunya tidak semuanya akan mendapat sambutan dan menjadi tren, tetapi dalam kesempatan tersebut kita dapat mencatat beberapa hal yang cukup menarik perhatian. Berikut kita lihat beberapa di antaranya.
• Ekspansi ponsel pintar Ponsel sudah lama tidak hanya terbatas pada fungsi komunikasi saja. Permainan (game) tampaknya sudah menjadi bagian dari ponsel, sejak game Snake dibundel pada model-model awal ponsel Nokia. Perusahaan dari Finlandia ini bahkan sudah pernah memperkenalkan konsep ponsel game dengan lini N-Gage pada 2003. Konsep ini tidak mendapatkan sambutan yang diharapkan, dan akhirnya diakhiri. Namun ponsel yang memiliki dukungan lebih untuk bermain rupanya masih laku, paling tidak bagi Sony Ericsson. Dengan handset Xperia Play, dengan dukungan dari berbagai pengembang game (Gameloft, Electronic Arts dan Sony Computers Entertainment sendiri), pada acara MWC 2011 Sony Ericsson mencoba mempromosikan lagi ponsel game. Ponsel ini antara lain dilengkapi dengan control pad yang lebih cocok untuk permainan, HTC Salsa
layaknya dijumpai pada konsol game seperti PlayStation ataupun Xbox. Banyak yang menyebut ponsel pintar sudah memiliki kemampuan yang dijumpai pada komputer pribadi. Motorola mengambil langkah lebih jauh untuk merealisasikan potensi ponsel pintar ini pada Motorola Atrix. Kita dapat memperlakukan peranti ini seperti ponsel biasa. Namun bila ditaruh pada dok yang berbentuk seperti laptop, dilengkapi dengan layar dan papan ketik berukuran penuh, Motorola Atrix berubah menjadi otak sebuah komputer jinjing.
• Integrasi jejaring sosial Kita semua tahu bahwa salah satu peranti utama untuk mengakses jejaring sosial adalah ponsel. Tak heran bila ada yang kemudian berpikir untuk membuat ponsel dengan fitur jejaring sosial terintegrasi. Beberapa ponsel lokal misalnya sudah menyediakan peranti lunak Facebook yang sudah terpasang langsung. Namun, HTC mengambil langkah lebih jauh dengan mengintegrasikan jejaring sosial ke dalam peranti keras. Dua ponsel yang diperkenalkan HTC di Barcelona adalah ‘ponsel Facebook’, HTC ChaCha dan HTC Salsa. Kedua ponsel ini dilengkapi dengan tombol khusus Facebook, dan integrasi Facebook ke peranti lunak ponsel. Ponsel khusus ini dapat mengenali bila ada konten yang dapat dibagi ke Facebook, baik itu situs web, foto, lagu ataupun lokasi. Sebagai contoh, ketika pengguna ponsel baru mengambil foto, dengan menekan tombol khusus ponsel tersebut akan otomatis mengunggah foto tersebut ke Facebook. Hal yang sama terjadi ketika ponsel sedang mengalunkan suatu lagu: ketika tombol ditekan, ponsel HTC ini akan mengenali lagu tersebut kemudian mengirimkannya ke Facebook untuk dibagi ke teman-teman si pengguna. Integrasi ke Facebook juga terlihat di aspek lain, seperti pada antarmuka panggilan telepon. Saat menelepon kontak, status dan foto terbaru Facebook orang yang dihubungi akan terlihat di layar telepon secara otomatis. Hal yang sama juga akan bila ada panggilan masuk.
• Peran Android Berkat pengumuman CEO Nokia Stephen Elop tentang adopsi Windows Phone untuk sistem operasi ponsel pintar masa depan Nokia, sistem operasi dari Microsoft tersebut mendapat perhatian lebih dari banyak orang. Pengumuman itu disiarkan pada tanggal 11 Februari, sebelum Mobile World Congress diadakan. Namun, ponsel Android masih lebih mendominasi perhatian para vendor ponsel pada MWC 2011. Nokia sendiri tidak memperkenalkan handset baru pada kesempatan itu. Beberapa produsen ponsel yang memperkenalkan produk Android pada MWC 2011 adalah Samsung, LG, Sony Ericsson, Motorola, HTC, Acer, ZTE dan Huawei. FOTO-FOTO: REPRO
Integrasi ke Facebook juga terlihat di aspek lain, seperti pada antarmuka panggilan telepon. Versi terbaru Android untuk ponsel, Gingerbread (Android 2.3) dan untuk tablet, Honeycomb (Android 3.0) sudah dirilis beberapa waktu sebelumnya. Ini memberikan kesempatan bagi banyak vendor untuk merilis ponsel dan tablet yang sudah dilengkapi dengan sistem operasi yang disponsori Google tersebut. Honeycomb yang dirancang khusus untuk tablet mendapat perubahan antarmuka cukup signifikan. Papan ketik virtual pada Honeycomb didesain ulang agar lebih sesuai dengan layar tablet yang lebih lebar. Google juga menambahkan antarmuka yang membuat pengguna lebih nyaman dengan fitur multitasking, seperti Home Screen, System Bar dan Recent Apps. Gingerbread yang ditujukan untuk ponsel lebih memfokuskan diri pada pemolesan fitur yang sudah ada. Namun tidak berarti tidak ada fitur baru yang ditambahkan. Misalnya dukungan terhadap teknologi NFC (near-field communication) disertakan pada versi Android terbaru ini. Dukungan terhadap protokol teleponi internet SIP (session initiation protocol) juga ditemukan pertama kali pada Gingerbread. Meskipun saat ini ada dua versi Android untuk masing-masing peranti, CEO Google Eric Schmidt dalam kesempatan MWC 2011 ini mengisyaratkan bahwa nantinya kedua versi ini akan disatukan.
• Peranti keras maju Salah satu yang bisa ditebak dari acara MWC ini adalah kemajuan peranti keras. Dari segi prosesor misalnya LG, Samsung dan Motorola memperkenalkan ponsel dengan prosesor berinti ganda (dual-core), yang berarsitektur ARM. Tren ini bisa dipastikan akan meluas dengan semakin tingginya tuntutan terhadap kerja ponsel pintar. Di sisi lain, Intel berusaha membuka ruang bagi produk chip mobile-nya di ranah peranti seluler di tengah dominasi chip berbasis ARM. Pada acara MWC 2011 Intel memamerkan prototipe ponsel Android yang berbasis prosesor ponsel pintar Intel, Medfield. Prosesor ini disebut memiliki waktu penggunaan yang lebih panjang dibandingkan dengan para pesaingnya. Meskipun belum ada produk jadi yang menggunakan prosesor ini, bila klaim Intel itu benar tampaknya kita akan melihat produk berbasis Medfield pada tahun ini juga. Selain prosesor, teknologi display juga tampaknya mengalami peningkatan cukup pesat. LG memperkenalkan tampilan layar tiga dimensi pada LG Optimus 3D. Ini merupakan ponsel pertama yang menggunakan tampilan 3D tanpa perlu kacamata khusus. Sementara itu, Samsung terus meningkatkan teknologi AMOLED (active matrix organic light emitting diode) pada ponselnya, Samsung Galaxy S II. (
[email protected])
SENI
25 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
Pilihan dari Bali HERRY SUHENDRA Bisnis Indonesia
J
FOTO-FOTO: REPRO
arum-jarum ditusukkan di atas kanvas putih. Tersusun rapi dan membentuk komposisi. Inilah karya seni Made Wianta yang diberi judul Crying Needles dan Rice Field. Made Wianta dalam karya tersebut menjinakkan benda-benda tajam menjadi sosok indah, kisah traumatik, dan tentang kekerasan pada benda tajam dihilangkan menjadi soal keindahan. Dalam pameran bertema Bali Making Pameran Bali Making Choices (Bali membuat Choices bercerita tentang Pilihan-Pilihan), yang baru-baru kenyataan kreatif seni rupa berlangsung ini di Galeri Nasional Bali saat ini. Indonesia-Jakarta karya tersebut dipajang bersama 60 karya seni kontemporer Bali hasil karya 30 perupa lainnya. I Nyoman Erawan lewat karyanya Shocked membaca kembali seni potret dikaitkan dengan persoalan chaotic, posisi tegangan antara harmoni dan disharmoni. Dalam kondisi chaotic itu bagaimana kita memandang diri, memandang
muka kita. Sementara I Made Suriambawa “Dalbo” yang sejak 2007 membuat patung ukuran mini menggambarkan potret kehidupan sosial. Dalam pameran ini sebanyak 60 patung dijajarkan dalam karya berjudul Aku dan Sahabatku. Beda lagi dengan Ketut Sugantika (Lekung) yang membuat karya lukis sepanjang 600 cm x 200 cm bercerita tentang babi berjudul Banyak Susu. Putu Wirantawan, pemenang Jakarta Art Award 2010, memajang karyanya Gugusan Cinta Batin dengan dimensi bervariasi terbuat dari media campuran di atas kertas, memaknai ornamentik Bali. Wirantawan menampilkan garis yang berbentuk sulur, semi surealistik dibuat menjadi seperti karya objek tetapi merupakan lukisan. Ada bentuk bulat, segi tiga, bulatan kecil disusun sedemikian rupa. Adapun, I Wayan Legianta dengan karyanya Keseimbangan Dalam Ketidaksengajaan menampilkan budaya populer seperti robot yang dikemas dan dipadukan teknik dekoratif Bali menjadi karya seni satiristik dengan bahasa populer. Pameran Bali Making Choices yang diselenggarakan Galeri Mon Décor bekerja sama dengan PMR Magazine bercerita tentang kenyataan kreatif seni rupa Bali saat ini. Bila pada 1930-1990an seni rupa Bali dipenuhi mazab tertentu, kini kenyataan kreatif di mana pilihan pribadi sangat
dihargai , dan hadir dengan penuh percaya diri, terkonsep jelas, lewat eksplorasi media maupun ide yang menarik. Pemahaman ini juga diarahkan kepada posisi seniman tetap diyakini sebagai poros dari revolusi kreatif. Menurut kurator Wayan Kun Adnyana, Bali dalam posisi sebagai lintasan pariwisata dunia, ada kalanya poisisi ini menguntungkan ada juga terimplikasi citra negatif, karena kenyataannya seni copian ada di Bali, misalnya seni yang sebenarnya dicapai personal kemudian dirayakan bersama-sama, jadi industri seperti kerajinan. “Ada juga yang menstigmakan seni rupa Bali itu eksotik. Hanya mengakomodasikan ide-ide seputaran keelokan kebudayaan Bali. Jadi stigma ini sangat merisaukan kalau kita abai untuk memberikan sandingan,” kata Wayan. Pameran ini setidaknya memberi gambaran terkini bagaimana seni bicara tentang kehidupan dengan pilihan bahasa khusus. Perupa yang memajang karyanya dalam pameran ini bisa disebut mewakili tiga generasi perupa Bali. Generasi pertama kelahiran 1940-1960 seperti Made Wianta dan Nyoman Erawan, generasi kedua lahir 1961-1970 di antaranya Mangu putra, Made Sukadana, Made Wiradana, Putu Sutawijaya dan Pande Ketut Taman, generasi ketiga kelahiran 1971-1980 contohnya Nyoman Adiana, I Made Suarimbawa “Dalbo’, Nengah Sujana, dan Arya Palaguna. Dalam pameran ini terlihat konsep pluralistik yang ditawarkan para perupa Bali, karena pilihan yang terungkap adalah eksplorasi soliter di bilik kreatif para perupa bersangkutan. (
[email protected])
Pesan khusus falsafah padi P
emandangan padi menguning di persawahan dengan latar belakang gunung. Pada sisi lain terlihat aktivitas sejumlah orang yang sedang memanen padi. Inilah karya seni Suprapto Diono Taslim yang berjudul Alam Penuh Berkah. Pelukis kelahiran Mojokerto ini memang bisa disebut sebagai pelukis spesiali sasi panen. Diono dalam berbagai pameran selalu menampilkan lukisan bertema panen dan dengan judul Kita Panen Berkah, Menuai Berkah, seperti pameran di Plaza Indonesia baru-baru ini. “Ada pesan khusus bila melukis panen yaitu falsafah padi, karena semakin berisi
semakin merunduk, semakin pandai jangan sombong. Bukan sekadar pemandangan, melainkan juga ada pesan yang disampaikan,” kata Diono. Kebanyakan Diono mengambil objek panen di Bali selain di Jawa. Di Bali, katanya, persawahannya dengan sistem subak ada keindahan tersendiri. Dia pun melukiskan padi tidak seperti pelukis lainnya. Setiap padi bertekstur, satu persatu sehingga terlihat seolah padi sesungguhnya ditempelkan di atas kanvas. Menurut Diono, teknik ini dia kembangkan sejak beberapa tahun silam dan mulai dipamerkan sejak 2006. “Ini hasil
eksperimen,” katanya. Selain tema panen Diono juga melukis kaligrafi. ”Peminatnya tetap ada.” Lewat kaligrafi, Diono pun menyampaikan pesan, mengajak bagi yang melihatnya untuk berzikir. “Secara spontan orang bertanya, apa yang tertera di atas kanvas, jawabnya Ar-Rahman, Ar-Rahim, misalnya.” Dalam kariernya sebagai pelukis, Diono, pernah berpameran kaligrafi di Jeddah, Saudi Arabia dan mengikuti berbagai kompetisi. Salah satu karyanya pun dikoleksi Ratu Beatrix dan pencinta seni di Indonesia. (HERRY SUHENDRA) BISNIS/HERRY SUHENDRA
26 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
DRIVING
FOTO-FOTO: REPRO
Mazda Miata MX-5
Kutu jalanan dari Jepang ALGOOTH PUTRANTO Bisnis Indonesia
S
ebagai sebuah roadster atau kendaraan dua penumpang, Mazda Miata MX-5 memiliki sosok mungil. Meski demikian mobil buatan pabrik yang bermarkas di Hiroshima, Jepang, ini mencatat prestasi yang tidak sembarangan. Pertengahan Februari ini, Miata MX-5 membukukan rekor penjualam 900.000 unit sejak diluncurkan pada 1989. Dari jumlah itu, 45% atau lebih dari 388.000 unit terjual di Amerika Serikat. Pencapaian ini sekaligus menegaskan posisinya sebagai sports car paling laris di dunia. Mazda Miata ke 900.000 berwarna Cooper Red dengan soft-top, bertransmisi manual dan dikirim ke pembelinya di Jerman. Sejak diluncurkan di Chicago Auto Show lebih dari dua dekade lalu, Miata beberapakali terpilih sebagai Car of the Year di sejumlah negara dan Best Sports Car tak terhitung lagi. Miata diciptakan sebagai sports car sejati, dinamis dan membuat pengemudi gembira, seperti apapun perjalanannya dengan harga kendaraan yang masih dalam jangkauan bahkan termurah di kelasnya. Generasi pertama Miata yang diproduksi pada era 1990 hingga 1997 menggunakan mesin 1.600cc empat
BISNIS/YAYAN INDRAYANA
silinder yang bisa memproduksi daya maksimal 116 hp dan torsi 10bft dengan atap keras yang bisa dilepas menjadi pilihan. Saat itu pilihan warna Miata hanya tiga: merah, putih, dan biru. Harganya mulai dari US$14.000. Generasi kedua diluncurkan di Tokyo Motor Show 1997 dan berhasil mencapai jumlah produksi 500.000 unit pada 1999, setahun kemudian Guinness World Records mengakui MX-5 sebagai sport cars paling laku di dunia. Sejak itu, posisi puncak itu belum tergeser hingga sekarang. Generasi ketiga Miata melakukan debutnya pada Geneva International Motor Show 2005 dan mulai melaju di jalanan sejak 2006 hingga sekarang. Generasi Miata saat ini dilengkapi dengan mesin seri MZR 2.000cc empat silinder segaris yang memproduksi daya maksimal 167 tenaga kuda dengan transmisi manual dan 158 tenaga kuda untuk transmisi otomatis dan mengalirkan torsi 140 lb-ft. Versi soft-top atau atap kanvas dibandrol mulai US$23.110 sementara yang paling mahal, dengan atap keras yang bisa dibuka tutup menggunakan teknologi Power Retractable Hard Top Grand Touring dihargai US$28.550. Agar nyaman dikebut, kaki-kaki Miata menggunakan sistem independen. Untuk bagian depan ditambahkan stabilizer bar dan per keong, sedangkan belakang menggunakan multi-link dengan stabilizer bar dan per keong. Sebagai kendaraan imut, tetapi kencang, Mazda Miata dilengkapi tempat duduk model sport dengan kantung udara depan dan samping. Agar makin aman, para perancang Miata melengkapinya dengan pelindung bagi kepala yang menjamin pengendara tetap aman jika kendaraan terbalik. Sementara untuk menjinakkan
Sistem pengereman menggunakan cakram berventilasi di tiap ban yang dilengkapi peranti electronic brake distribution (EBD) dan ABS. kecepatan kendaraan, sistem pengereman kendaraan yang menggunakan cakram berventilasi di tiap ban dilengkapi peranti Electronic brake distribution (EBD) dan ABS. Asyiknya, kendaraan ini dilengkapi pemantau tekanan ban. Jadi ketika kondisi ban terlalu keras atau sebaliknya kekurangan tekanan angin, itu bisa menjadi peringatan bagi Anda agar lebih waspada saat ingin melesat kencang. Dengan potensi dan konsistensi Mazda Miata yang sedemikian besar, BMW tampak gerah melihat keberhasilan Miata, tidak heran produsen mobil asal Bavaria itu berencana menampilkan sebuah konsep konvertibel kecil di Geneva Motor Show untuk menyaingi mobil kompak buatan Hiroshima tersebut. Konon, sepertinya mobil karya BMW tersebut merupakan wujud dari rencana mereka untuk memproduksi sub-Z4 yang memang sengaja untuk berhadapan dengan Mazda Miata. Menurut gosip yang beredar, konsep tersebut merupakan bintangnya BMW dalam pameran itu. Meski demikian pihak BMW masih malumalu kucing untuk bertarung dengan Mazda. Secara resmi, BMW justru mengungkapkan bahwa konsep tersebut tidak akan diproduksi. Namun, ada beberapa elemen desain yang diusungnya akan diambil untuk produk-produk kendaraan BMW pada masa yang akan datang. (
[email protected])
DRIVING
27 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
Mengubah diri bersama komunitas A
REPRO
Gerak badan saat
menyetir ALGOOTH PUTRANTO Bisnis Indonesia
S
ebagai pria yang belum masuk ukuran uzur, jujur saja, saya kerap merasakan pegal saat harus menyetir di jalanan Jakarta. Padahal mengendarai mobil sebetulnya juga bernilai olahraga bagi fungsi motorik, emosi dan inteligensia. Aktivitas seseorang di balik kemudi mau tidak mau mengandung gerak dan latihan-latihan yang tanpa disadari membuat tubuhnya aktif. Seperti kita ketahui, organ-organ yang tidak digunakan lama-kelamaan akan menurunkan kelenturan dan kepekaannya. Perhatikan saja, dengan menyetir mobil maka organ penglihatan dan pendengaran harus selalu siaga. Mata harus aktif memonitor kondisi jalan baik di depan, kiri kanan atau belakang. Begitu juga telinga, harus selalu peka mendengarkan lingkungan agar bunyi klakson dan suara kendaraan di jalan tetap terpantau. Tangan dan kaki harus kompak dengan otak dan refleks. Selain itu setiap pengemudi melatih daya ingatnya. Entah sekadar memperhatikan rute jalan, maupun mengingat posisi kendaraan atau pengguna jalan lain di jalan raya. Artinya, gejala pikun (demensia) bisa dicegah. Kelemahannya? Aktivitas berkendara cenderung monoton. Risikonya, bisa mengakibatkan ketidakseimbangan perkembangan otot pengendara. Karena itu, ada dua hal sederhana yang dapat kita tambahkan agar berkendara lebih menyehatkan. Pertama, usahakan mencari waktu untuk menggerakkan bagian tubuh secara lebih merata. Kedua, usahakan mencoba menempuh jalur-jalur yang tidak biasa Anda lalui agar daya ingat ikut terlatih. Agar tidak pegal ketika menyetir, Anda bisa memanfaatkan waktu yang sempit dan tempat yang terbatas dengan meregangkan otot-otot dan rasakan khasiatnya. Namun, perlu ingat, sebaiknya Anda melakukan tiap satu gerakan singkat, saat menunggu lampu merah, atau saat kondisi macet parah. Dengan begitu, mobil di belakang tidak membunyikan klakson, karena Anda berhenti terlalu lama.
Tangan dan jari Memegang setir mobil dalam waktu lama
Usahakan mencari waktu untuk menggerakkan bagian tubuh secara lebih merata.
juga bisa bikin tangan dan jari kaku. Ikuti peregangan untuk tangan dan jari. Tangan dan jari dalam keadaaan relaks. Buka tangan agar telapak menghadap setir mobil. • Tarik perlahan satu persatu jari-jari tangan kiri dengan tangan kanan Anda. • Setelah itu, pegang semua jari tangan kiri dengan tangan kanan, tarik ke belakang dengan perlahan. Lalu kembalikan ke posisi semula. • Lakukan dua gerakan ini juga pada tangan kanan. • Akhiri gerakan dengan membuat kepalan tangan. Lalu lepas dengan perlahan. Jika waktu lampu merah hanya cukup untuk melakukan gerakan satu tangan, sebaiknya gerakan tangan yang satunya lagi dilakukan pada lampu merah berikutnya.
Pinggang Saat macet panjang dan pinggang Anda terasa lelah karena terlalu lama duduk, lakukan saja peregangan pinggang. Caranya: Dalam posisi duduk, tegakkan tubuh Anda. Letakkan tangan kiri pada dengkul kanan, kemudian putar tubuh Anda ke arah kanan. Rasakan putarannya hingga pinggang, tetap dalam posisi tersebut selama 5-6 detik. Lakukan sebaliknya.
da pameo separuh bercanda: “Ibu kota lebih kejam dari ibu tiri,” itu belum seberapa karena jalanan di Jakarta lebih bengis lagi!” Kecelakaan lalu lintas jalan menjadi ancaman bagi pengguna jalan. Data statistik mencatat di Indonesia, sepanjang 19 tahun terakhir, jumlah korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas di jalan rata-rata sekitar 52 jiwa per hari. Kecelakaan lalu lintas di jalan menjadi sebuah bencana. Mayoritas pemicu kecelakaan tersebut berasal dari perilaku para pengguna jalan. Aspek manusia sebagai pemicu mulai dari keengganan sabar untuk antre, enggan menaati aturan yang berlaku, hingga akibat lemahnya keterampilan berkendara. Fakta menyodorkan bahwa keterlibatan kendaraan roda dua dalam kasus kecelakaan lalu lintas jalan cukup dominan. Itu tidak lepas dari populasi sepeda motor yang mendominasi, saat ini sedikitnya beredar sekitar 50 juta sepeda motor di Indonesia. “Perilaku berkendara yang peduli dengan sesama dan taat pada aturan lalu lintas jalan bisa mengurangi risiko terjadinya kecelakaan,” tutur Edo Rusyanto, anggota Komunitas Blogger Otomotif Indonesia (Koboi), akhir pekan lalu, di sela syukuran hari jadi kedua komunitas tersebut. Koboi adalah komunitas blogger yang lahir di Jakarta pada 14 Februari 2009. Hingga kini memiliki sekitar anggota sekitar 30-an blogger yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Tahun ini, bersamaan dengan hari keselamatan jalan raya dunia, Koboi mengusung tema Change! Atau Berubah. “Perubahan perilaku berkendara juga diiringi dengan perubahan sarana transportasi umum yang layak,” papar Saranto, salah satu anggota Koboi. Mengubah sarana transportasi umum massal yang
aman, nyaman, dan tepat waktu diyakini komunitas yang baru berumur 2 tahun itu, mampu meminimalisasi pemicu kecelakaan lalu lintas jalan. Sementara itu, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Royke Lumowa menegaskan, gerakan Koboi yang bertajuk “Kamilah Agen Perubahan Menuju Transportasi Yang Layak”, menjadi doping bagi jajarannya menegakan aturan lalu lintas jalan di Jakarta. “Di wilayah Polda Metro Jaya, setiap tahun jumlah kasus pelanggaran lalu lintas yang ditilang mencapai sekitar 800.000 kasus,” tegasnya, saat berdiskusi dengan Koboi. Dengan 4.500 Polantas, lanjutnya, jika ditambah Botabek sekitar 5.000-an, jumlah itu membuat polantas belum mampu melayani Jakarta yang memiliki 11 juta kendaraan. ”Sepeda motor mendominasi yakni hampir sekitar 8 juta unit.” Pada sisi lain, bagi Nugroho Adhi, anggota Koboi lainnya, pabrikan harus berperan dalam mendidik masyarakat mengenai kesadaran keselamatan jalan. “Salah satunya dengan membuat sepeda motor yang aman dan menyediakan fasilitas layanan servis yang memadai.” Bahkan, bagi Rudi Triatmono, blogger senior Koboi, pabrikan juga tidak perlu ragu untuk menarik produk yang tidak sempurna. “Terlebih jika menimbulkan ketidaknyamanan dan keselamatan pengguna jalan.” Terkait dengan hal itu, sebagai komunitas blogger yang menulis di dunia maya, Koboi juga mengajak anggotanya untuk berperan dalam mengedukasi para pembaca dengan tulisan mengenai pentingnya keselamatan jalan. Selain diskusi, dalam syukuran hari jadi kali ini, Koboi juga menggelar aksi penempelan stiker peduli keselamatan jalan. (ALGOOTH PUTRANTO)
Leher Saat menyetir dalam waktu lama, apalagi dalam keadaan macet, leher sering terasa kaku. Untuk mengatasinya lakukan saja sedikit peregangan. Langkah-langkahnya adalah: • Tundukkan kepala secara perlahan, hingga dagu menyentuh dada. Tahan dalam 5 detik. • Kembali pada posisi normal. • Miringkan kepala ke arah kanan, tahan dalam 5 detik. Kembali pada posisi normal. • Putar juga ke arah kiri, tahan dalam 5 detik. Ulangi jika ada kesempatan. (
[email protected]) BISNIS/ALGOOTH PUTRANTO
TREN
21 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
Jazz JIBI/DESI SURYANTO
anak sekolahan FITA INDAH MAULANI Bisnis Indonesia
J
azz, aliran musik yang identik dengan golongan ekonomi atas dengan karakteristik penikmat usia matang atau eksekutif. Itu dulu, kini jazz dapat dinikmati lintas generasi. “Di luar negeri seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, penikmat aliran musik ini masih identik dengan orang yang berusia dewasa. Di sini, jazz telah melintas ke generasi muda,” ujar Eki Puradireja, Program Director AxisJavaJazz Festival, baru-baru ini. Anak muda di Indonesia, khususnya pelajar usia SMA dan “Jumlah peserta di regional mahasiswa tidak lagi Jawa Tengah dan DIY ada 77 sekadar menjadi jazz, mereka band, sebanyak 55 di penikmat juga menjadi musisi antaranya adalah pelajar, dari aliran musik ini. sisanya baru umum.” Beberapa di antaranya bahkan bergabung dalam komunitas. Buzztard, band jazz asal Semarang dengan personel beranggotakan dua anak SMA dan empat anak kuliah merupakan salah satu dari sekian band yang memilih aliran musik jazz
atau ke arah aliran musik tersebut. “Berdiri sejak 2008 langsung memutuskan bermain aliran musik jazz, sesuai dengan kegemaran semua personel. Nama Buzztard dipilih karena kami menggunakan tiga basis, salah satunya sebagai vokal, jadi tidak ada vokalis di grup ini,” ujar Kresna Raditya, sang penggebuk drum. Band ini juga bergabung dalam komunitas Jazz Ngisoringin di Semarang yang terbentuk mulai Juli 2009 dan sering nongkrong di Tung De Blang untuk berbagai ilmu atau sekadar bersantai menikmati musik kegemaran bersama. Komunitas tersebut terdiri dari berbagai golongan usia, tua dan muda dengan satu minat, Jazz. Mereka berkumpul setiap Senin 2 pekan sekali, dan sesekali jika ada acara jazz yang cukup sering diadakan di Kota Semarang. A. Ramadhani, salah satu pemain bass band ini mengaku kegiatan jazz di Kota Semarang sudah mulai rutin diadakan dan semakin lama jumlah pelajar yang tertarik hingga bergabung pun semakin banyak. “Kami sering bermain dalam acara Jazz in The Mall setiap bulan sekali, Jazz Sore-Sore sebulan sekali pada hari Minggu, hingga Car Free Day setiap 2 pekan sekali di Semarang,” ujarnya. Anak-anak muda seperti para personel Buzztard mengaku optimistis aliran musik ini akan semakin diterima oleh anak muda, apalagi sekarang semakin banyak penyanyi jazz atau aliran sejenis yang ngetop di pasaran. Eki menambahkan, tingginya minat anak muda untuk menonton jazz hingga memainkan musik ini ternyata memperoleh tanggapan positif dari artis jazz internasional. Mereka sangat antusias melihat banyaknya penonton muda.
Kompetisi jazz Mohammad Cahyadi, Regional Sales Manager Central Java PT Natrindo Telepon Seluler (Axis) BISNIS/FITA INDAH MAULANI
I AULAN DAH M
/FITA IN
BISNIS
mengaku terkejut dengan animo anak muda terhadap musik jazz, melihat dari banyaknya band pelajar aliran jazz yang mengikuti roadshow AxisJavaJazz festival. “Jumlah peserta di regional Jawa Tengah dan DIY ada 77 band, sebanyak 55 di antaranya adalah pelajar, sisanya baru umum. Padahal, kategori pelajar baru dibuka tahun ini,” ujarnya. Mereka tidak hanya berasal dari kota besar seperti Yogyakarta dan Semarang. Sebanyak 17 band berasal dari Purwokerto, padahal peserta dari Semarang dan Solo masing-masing hanya 15 band. Sisanya baru berasal dari Yogya. Sinar matahari terasa semakin lembut, meskipun ubin di monumen serangan umum 1 Maret 1949 yang terletak di samping Benteng Vredenburg di pusat Kota Yogyakarta masih menyimpan panas sisa terik sepanjang hari. Perlahan semakin banyak orang memadati area sekitar monumen tersebut, khususnya anak muda. Mereka datang berdua, sendiri, hingga bergerombol untuk sekadar menyaksikan hingga mendukung penampilan rekan di atas panggung. Minggu, 21 Februari lalu merupakan final regional Jawa Tengah dan DIY bagi kategori pelajar dan mahasiswa gelaran roadshow AxisJavaJazz Festival yang akan digelar awal Maret mendatang. Satu band pelajar pemenang dipastikan akan tampil di panggung Axis pada gelaran puncak di Jakarta Maret nanti, sementara dari delapan pemenang kategori umum di delapan regional dari 31 kota akan dipilih tiga juara untuk tampil di panggung utama. Ketika sore beranjak malam ternyata hari berpihak kepada Buzztard, band ini berhasil menjadi pemenang kategori pelajar untuk regional Jawa Tengah dan DIY untuk manggung di Jakarta awal Maret mendatang. (
[email protected])
28 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
MODIS RAHMAYULIS SALEH Bisnis Indonesia
FOTO-FOTO: BISNIS/RAHMAYULIS SALEH
Remaja berbatik M
uda, pintar, dan berbakat, serta kreatif. Itulah yang dimiliki oleh Amanda Nindra Purnomo Marki, 11 tahun. Anak sulung dari tiga bersaudara ini juga punya kelebihan dalam merancang busana. Kalau sebelumnya dia lebih banyak membuat desain baju untuk anak-anak, kini sesuai dengan usianya yang mulai beranjak remaja, koleksi yang ditampilkannya untuk Alleira Kids pun, adalah busana anak-anak sampai untuk usia anak baru gede (ABG). Dalam peragaan busana yang baru saja diadakan di Lamoda Cafe Plaza Indonesia Jakarta, Amanda menampilkan koleksi bertema Live of love. Dia ingin menunjukkan bahwa batik bisa berjalan beriringan dengan gaya hidup remaja yang akrab dengan perayaan Hari Kasih Sayang itu. Pada koleksinya ini, Alleira Kids by Amanda, tampil dengan busana yang terbuat dari kain batik kombinasi sutra ATBM (alat tenun bukan mesin), dengan sifon dan bahan habutai. Koleksi batik tersebut tetap bergaya, walau dengan sentuhan tradisi yang kuat. Warna yang dimunculkannya beragam ada biru, hijau, oranye, dan merah muda. Alleira Kids meluncurkan sedikitnya 35 koleksi terbaru. Rancangan tersebut terdiri dari beragam busana feminin, kasual, playful, dan glamor. Ada dress mini dan gaun panjang dengan detail Sabrina, atau one shoulder. Uniknya hampir seluruh koleksi Alleira Kids ini diberikan detail merah muda, bisa berupa gambar hati atau permainan pita di pinggang,
bahu, atau dada. ”Kali ini Amanda lebih menampilkan rancangan untuk remaja dalam menyambut Valentine Day. Tujuannya agar bisa menebarkan semangat kasih sayang dalam setiap kehidupan,” kata Anita Asmaya Sanin, Direktur Poduksi Alleira Batik. Untuk pertunjukan kali ini Alleira Kids banyak menampilkan kolaborasi kain-kain lembut bercorak batik cantik ini, dirancang dengan cermat agar serasi. Anita mengatakan nantinya dalam produksi untuk dijual, seluruh koleksi Alleira Kids ini, akan dibuat beberapa turunannya. ”Satu model dibuat sekitar 24 potong busana. Untuk suasana Valentine Day, kami mengeluarkan sekitar 20 model. Semua tersedia di delapan butik dan 24 outlet Alleira Batik di seluruh Indonesia,” ujarnya. Dalam waktu dekat, Alleira Batik akan membuka butik baru yang terletak di Marina Bay Sands Singapura. Menurut Anita, pasar busana anakanak dan remaja cukup bagus. Dalam penjualan, katanya, jika dibandingkan dengan untuk dewasa terjual 10 potong, dan busana anak tujuh potong. (
[email protected])
MODIS
29 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
Bebas dan
berani RENI EFITA HENDRY Bisnis Indonesia
M
enyambut musim semi-panas 2011, Charles & Keith menghadirkan berbagai pilihan model alas kaki yang mengambil inspirasi dari tribe uberground yang identik dengan kebebasan, berani, dan sederhana. Tema kebebasan (vacation) menghadirkan semangat petualangan. Garis-garis nautikal dengan sentuhan campuran warna merah, biru, dan putih yang kontras. Alas kaki itu hadir dengan desain bergaya sensasi adibusana yang santai. Lalu inspirasi aquamarine mengangkat kekayaan warna, motif, dan tekstur sisik ikan. Nuansa laut dihadirkan dengan kehadiran warna terang berupa palet turquoise, persik, dan biru tua. Charles & Keith juga mengusung warna-warna netral, seperti khaki, hijau kecokelatan, cokelat, dan abu-abu. Koleksi yang mengambil inspirasi down to earth banyak menggunakan material dari kanvas dan suede yang memberi kesan edgy. Business Development Manager Charles & Keith Indonesia Onnie Krishtanto mengatakan koleksi Spring-Summer 2011 ini menampilkan sekitar 300 desain sepatu baru. Sepatu-sepatu yang akan menjadi tren pada musim ini adalah ankle straps, peep toes, slip on, sling back, strappy, sandals, gladiators, ankle boots, calf boots, bootie, espadrille, dan wedges.
FOTO-FOTO: REPRO
Sementara untuk tas berupa hobo bag, shoulder bag, handbag, serta tote. Koleksi aksesori musim ini cukup banyak; oversized elastic belt with double buckle, strappy belt, nautical fabric belt, eyewear berdetail kristal, dan aviator beraksen kulit yang ditenun. Secara umum koleksinya tampil dengan hak tinggi, terbuka, sarat dengan lubang, tingginya sampai mata kaki. Modern dengan karakter yang kuat. Bahan sepatu terbuat dari kulit sapi, kulit suede, nubuck klasik, patent leather, burnished leather, satin, dan bahan printing motif kulit ular. (
[email protected])
30
RESENSI Berbisnis dengan
Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
modal karakter SUGIARTO SARGO Dosen Universitas Nusa Bangsa, Bogor.
D
alam daur hidup perusahaan maupun institusi lain dikenal empat fase yaitu introduction (awal), growth (pertumbuhan), maturity (kematangan), dan akhirnya decline (penurunan). Menunda penurunan yang berarti berupaya untuk terus tumbuh secara berkelanjutan suatu perusahaan tidak cukup bergantung pada inovasi produk dan kepuasan pelanggan. Hal itu ditentukan pula oleh spirit, iktikad baik, idealisme yang dibentuk oleh karakter terpuji dan tepercaya. Tanpa karakter, sehebat-hebatnya inovasi produk dan kepuasan pelanggan tidak akan bisa membuat sebuah perusahaan atau institusi tumbuh berkelanjutan. Karakter adalah sesuatu yang menjadikan seseorang/organisasi/ institusi/perusahaan menjadi sangat berbeda dengan perusahaan lainnya. Karakter akan membuat perusahaan menjadi berbeda secara kualitas, dan oleh karenanya menjadi lebih unggul. Hermawan Kertajaya, pakar marketing dan pendiri MarkPlus Inc, menjelaskan bahwa karakter akan terbangun dengan baik jika ditunjang dengan tiga komponen: excellence (keunggulan), professionalism (profesionalisme), dan ethics (etika). Excellence adalah sikap ingin selalu unggul, sukses, dan menjadi lebih baik. Aspek ini berlandaskan ambisi dan kemauan seorang untuk meningkatkan diri sendiri dan terus memberikan yang terbaik dalam pekerjaan dan kehidupan. Profesionalisme menekankan pada sisi disiplin, kerja keras serta pemenuhan tugas dan kewajibanmengacu pada hal-hal yang sudah seharusnya dilakukan oleh seorang individu jika ingin disebut profesional yang handal dan semakin produktif. Sementara itu, etika lebih menekankan pada prinsip-prinsip tentang baik, buruk, pantas, tidaknya perilaku seseorang. Aspek ini berusaha melihat apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang manusia. Ethics menitikberatkan pada norma, nilai dan sisi spiritual seorang individu dalam menjalani kehidupan dalam bermasyarakat. Ketiga karakter dasar tersebutlah yang membuat seseorang atau Judul buku : Grow with character. Champion stories Penulis : Alexander dkk Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Terbit : Januari 2011 Tebal : xiii+452 halaman ISBN : 978-979-22-6551-4
memenuhi kebutuhan-kebutuhan baru masyarakat yang juga mengundang persaingan baru. Setiap professional dalam perusahaan ikut mendakwahkan keunggulan perusahaannya kepada masyarakat, menciptakan nilai, dan proaktif mencari peluang pasar. Profesional perusahaan juga harus berani mengomunikasikan layanan apa yang akan perusahaan berikan kepada pelanggan (talk the walk); dilanjutkan dengan menjalankan apa yang sudah dijanjikan dalam wujud pelayanan yang bagus, bahkan di atas ekspektasi pelanggan. Kepemimpinan yang professional harus mempunyai passion for people, sikap peduli dan mengayomi orang-orang disekitarnya yang telah bersamasama menopang kinerja perusahaan, sehingga tercipta sistem kolaborasi yang baik. REPRO Etika perusahaan didukung oleh enam pilar utama, yaitu: sekelompok orang trustworthiness, respect, responsibility, menggerakkan perusahaan tumbuh fairness, caring, dan citizenship. secara berkelanjutan. Model tersebut Perusahaan harus punya kejujuran diuraikan secara apik oleh Hermawan dan integritas agar dipercaya di buku Grow With Character yang pelanggan; menghormati hak-hak pertama. pelanggan; mempertanggungjawabkan Prinsip tumbuh dengan karakter: aktivitas perusahaan baik bertanggung kalau mau tumbuh dengan bagus jawab terhadap lingkungan (green perusahaan Anda harus punya company) maupun lingkungan sosial ambisi/keunggulan dan (CSR); berbisnis bersih sesuai aturan; profesionalisme. NAmun orang tidak peduli terhadap kebutuhan pelanggan akan mau lama-lama berbisnis dengan dan menyumbangkan sesuatu yang anda kalau tidak disertai dengan etika. berarti bagi kesejahteraan bangsa. Perusahaan Anda boleh punya Kelebihan buku ini dibandingkan barang bagus dan pelayanan prima, dengan buku yang pertama ataupun tetapi kalau perusahaan/orang-orang buku-buku bisnis lainnya adalah Anda tidak tulus dan menunjukkan diperkaya dengan 40 pengalaman kepedulian, maka pelanggan tidak empiris para profesional bisnis akan benar-benar mencintai Andamaupun penyedia pelayanan publik. kalau bisa, mereka akan pindah ke Mereka menuliskan implementasi dari lain hati (perusahaan lain). teori atau kaidah-kaidah dasar ketiga karakter tersebut. Lima belas penulis menyampaikan Tiga karakter kisah-kisah excellence yang Buku ini adalah sekuel buku laris menggambarkan cita-cita dan tersebut. Dalam buku ini ketiga idealisme berbagai institusi dan karakter dasar tersebut lebih perjuangan mereka untuk dapat dielaborasi. Keunggulan atau mencapainya. Bagaimana perubahan excellence dicapai dengan empat baru bisa terjadi kalau pemimpin tahap/langkah yaitu: have a purpose, menunjukkan kepedulian yang besar dare to begin, stay committed dan terhadap perubahan tersebut, improve continuously. sebagaimana ditunjukkan oleh Perusahaan harus menetapkan seorang direktur utama perusahaan tujuan/mimpinya. Selanjutnya asuransi. memulainya sesudah diperhitungkan Dalam buku ini juga disajikan 12 secara matang. Sepanjang perjalanan kisah-kisah profesionalisme yang kita terus memelihara komitmen menggambarkan disiplin dan untuk mencapai tujuan tersebut ketekunan-konsistensi dalam tindakan dengan terus memperbaiki kualitas sesuai dengan norma-norma kesetiaan produk/layanan. pada pekerjaan. Seperti bagaimana Profesionalisme perusahaan harus bisa tetap membangun keinginan ditunjang empat kriteria utama, yaitu: untuk belajar dalam organisasi yang passion for knowledge, passion for penuh kesibukan, sebagaimana business, passion for service dan dikisahkan Direktur Pengembangan passion for people. Hasrat PT Sucofindo. (
[email protected]) meningkatkan pengetahuan untuk
Cara tepat hadapi wartawan
P
eneliti bidang komunikasi dan budaya Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, merasa gelisah. Pasalnya banyak kejadian yang menyudutkan wartawan. Kekalahan timnas dari Malaysia tahun lalu telah melukai hati masyarakat Indonesia. Salah satu pihak yang dipersalahkan ialah media, yang dianggap telah melambungkan jiwa para pemain dengan sorotan yang masif juga telah mengganggu konsentrasi pemain melalui padatnya jadwal wawancara. Ketika mencuatnya perseteruan perihal penetapan atau pemilihan bagi pemimpin daerah Yogyakarta, lagi-lagi media menjadi kambing hitam dari konflik politik antara penguasa pusat dan daerah. Media dianggap pihak yang bertanggung jawab memecah belah komponen bangsa, dengan pemberitaannya yang dianggap mengadu domba. Bahkan hingga upaya pemakzulan daya nalar dan kreativitas anak bangsa pun dianggap menjadi tanggung jawab media. Karena banyaknya berita atau tayangan yang dianggap menyesatkan publik seperti berita kekerasan, skandal, dan berbagai hal negatif lainnya. Apakah benar media memang telah melakukan banyak ’dosa’ bagi negeri ini? Di sisi lain media dihujani berbagai puja dan puji, karena dinilai sebagai pilar keempat demokrasi. Hal ini karena media tidak hanya sebagai sumber berita, tetapi sekaligus merupakan pembawa dan penyambung suara rakyat. Media memiliki kemampuan sebagai daya penekan bagi tiga pilar demokrasi lainnya (legislatif, yudikatif, dan eksekutif). Begitu besarnya tanggung jawab yang harus dipikul oleh media, tetapi tidak banyak pihak bahkan stakeholder dari media sendiri yaitu kalangan kehumasan yang kurang bersungguhsungguh mau memahami bagaimana media melakukan kerja demokrasinya bagi bangsa. Devie yang juga Kepala Kantor Sekretariat Pimpinan Universitas Indonesia mengamati bahwa tidak banyak pihak baik individu maupun organisasi yang mampu bekerja sama dengan media untuk menyampaikan berita yang baik, untuk kemudian disalurkan melalui media kepada publik. ”Dalam proses upaya membangun relasi tersebut tidak pernah dibarengi dengan bentuk hubungan yang lebih humanis atau seimbang,” kata Devie di sela-sela peluncuran bukunya yang berjudul 69 Panduan Humanis Menghadapi Wartawan baru-baru ini. (HERRY SUHENDRA)
BISNIS/HERRY SUHENDRA
RENDEZVOUS
31 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
FITA INDAH MAULANI Bisnis Indonesia
FOTO-FOTO: BISNIS/FITA INDAH MAULANI
Kurangi rempah D
i mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung, peribahasa ini diterapkan Restoran Darin Pratha Kebab. Konsep makanan India yang ditawarkan telah disesuaikan dengan lidah Indonesia agar lebih mudah diterima. Darin merupakan restoran yang ingin memperkenalkan berbagai jenis masakan India kepada masyarakat Indonesia, khususnya anak muda dan keluarga. Penyesuaian rasa pun dilakukan dengan
mengurangi rempah dan pedas. ”Masakan India terkenal dengan rasa rempahnya yang begitu kuat dan pedas. Kami melakukan penyesuaian, khususnya terkait penggunaan bumbu agar lebih mudah diterima di lidah semua orang,” ujar Vivanti Ayu Damarsasi, salah satu pemilik Darin di Teras Kota, Tangerang. Nasi biryani menjadi menu unggulan yang menyuguhkan rasa campuran Timur Tengah dan India. Darin memberikan dua pilihan,
biryani dengan ayam atau daging kambing (lamb). Nasi biryani daging kambing menjadi unggulan karena tidak memiliki rasa amis kambing sama sekali. Proses pengolahan dengan rempah menghilangkan bau amis dan membuat daging menjadi empuk. Darin juga memilih hanya menggunakan kambing berusia di bawah 4 bulan yang dipotong sendiri dan hanya diambil bagian pahanya saja. Masakan ini juga tidak terlalu pedas sehingga bisa dinikmati meskipun konsumen tidak terlalu suka rasa pedas. Pratha merupakan salah satu roti khas dari India yang sudah terkenal di dunia yang biasanya disajikan dengan kari. Darin mengembangkan menu ini dengan memberikan berbagai variasi rasa mulai dari salad, keju, cokelat, hingga selai. Harga pratha dengan kari kambing ditawarkan Rp25.000 per porsi, sementara pratha chococheese memiliki rasa manis gurih layaknya roti bakar seharga Rp11.000 per porsi. Pratha spesial salad menjadi unggulan lainnya dengan harga Rp19.000 per porsi. Kebab, salah satu masakan yang banyak dijual di Indonesia, kebanyakan versi kebab Turki dengan roti tortila atau roti cane. Kebab India Darin menggunakan roti lavas, memberikan rasa lebih manis, di tengah gurihnya isi kebab. ”Kami juga menggunakan daging segar bukan olahan seperti biasanya,” ujarnya. Setelah mencoba berbagai makanan, saatnya menikmati minuman khas India, Kopi Darin pun menjadi pilihan. Rasa kopi yang kuat bercampur dengan rempah kayu manis dan jahe membuat tubuh menjadi tenang. Kuatnya kandungan jahe membuat kopi yang disajikan lebih membangkitkan rasa ngantuk dibandingkan dengan membuat penikmatnya terjaga.
Harga bersaing Darin memang bukan restoran pertama yang bernuansa kental Timur Tengah. Beberapa
Nasi Biryani menjadi menu unggulan yang menyuguhkan rasa campuran Timur Tengah dan India. restoran lain seperti Shisha Cafe dan Kinara di Kemang, Bombay Blue di Cikini, sampai El Wajh di Kebon Sirih telah hadir lebih dahulu. Perbedaaannya, restoran ini mengedepankan harga yang relatif terjangkau. Rata-rata harga restoran India maupun Timur Tengah yang ada saat ini sekitar Rp50.000 per porsi, bahkan ada yang mencapai Rp100.000 per porsi. Darin menawarkan harga mulai dari Rp4.000 per porsi hingga Rp28.000 per porsi, sesuai dengan target pasar awal, yaitu pelajar. ”Ternyata 2 bulan berjalan ketika akhir pekan kebanyakan pembelinya keluarga,” ujar Vivanti. Darin merupakan restoran waralaba, gerainya di Teras Kota Bumi Serpong Damai merupakan yang terbesar saat ini dengan daya tampung 100 tempat duduk. Restoran ini berencana menambah jam layanan hingga buka 24 jam. Hal tersebut akan didukung dengan adanya pertunjukan musik menemani konsumen bersantap pada malam hari. Beberapa menu juga akan ditambahkan khusus di Dari Teras Kota, yaitu nasi kebuli, nasi goreng kambing, dan jus kedondong. (
[email protected])
32 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
PESIAR
FOTO-FOTO: BISNIS/M. TAHIR SALEH
Pengabdian Sang Buddha M. TAHIR SALEH Bisnis Indonesia
P
ukul sembilan pagi, saya memutuskan keluar dari kamar 1412 Four Seasons Hotel di bilangan Orchard Boulevard, Singapura, untuk menyusuri belantara hutan beton di negeri Singa itu. Rencananya, pagi itu saya mau mampir sejenak ke Buddha Tooth Relic Temple & Museum atau Museum & Kuil Relik Gigi Sang Buddha. Kebetulan lokasi situs budaya itu tidak jauh dari kawasan bisnis terkenal tempat saya menginap akhir tahun lalu. Singapore Mass Rapid Transit (SMRT) jadi pilihan saya untuk ke lokasi itu daripada naik taksi atau bus. Selain harganya lebih murah, melaju di atas kereta cepat ini terbilang sangat menghemat waktu. Hanya beberapa menit saja berjalan kaki menuju stasiun SMRT terdekat. Di Stasiun Orchard, saya membeli tiket standar tujuan Tanjong Pagar. Harga karcis sekitar Sin$2,20 atau setara dengan Rp15.400. Saya mesti turun di stasiun City Hall, lalu pindah ke kereta lain untuk sampai di Stasiun Tanjong Pagar karena adanya perbedaan jalur kereta. Tak sampai 10 menit, kereta cepat, bersih, dan nyaman itu pun sampai. Seketika, para penumpang keluar beramai-ramai dari kuda besi itu. Sejurus kemudian, saya langsung mengambil pintu keluar A lalu berjalan ke arah Maxwell Road. Dari jalan besar ini, Buddha Tooth Relic Temple tampak di sirat-sirat pepohonan. Saya terus menyusuri Jalan Maxwell itu sampai bertemu perempatan, lalu belok ke arah kanan menuju South Bridge Road. Panasnya Singapura saat itu
Meski ramai dan gratis, pengunjung kuil tidak boleh seenaknya berisik. Di sini memang ditekankan beretika pantas. sungguh membuat perjalanan kali ini agak penuh peluh. Di Jalan South Bridge inilah Buddha Tooth Relic Temple tepat berdiri menantang Matahari. Monumen budaya hidup ini terletak tepat di jantung kawasan Chinatown. Buddha Tooth Relic Temple ini didirikan pada 2002 oleh Shi Fazho, lalu didaftarkan menjadi bangunan amal pada 8 Januari 2004. Kuil ini didedikasikan bagi Sang Buddha Maitreya atau The Future Buddha seperti terungkap dalam situs resmi kuil itu. Seperti ciri khas vihara atau kuil, dominasi warna merah dan kuning kentara sekali. Ornamen kuil empat lantai dengan rooftop pagoda dan taman indah ini seperti mendedikasikan diri pada warna merah, corak perlambang kehangatan dan kasih sayang Buddha. Ketika tiba, suasana kuil cukup ramai karena ada aktivitas ibadah. Beberapa biksu khusyuk berdoa, pengunjung sibuk memotret, dan beberapa bule wanita, entah Eropa atau Amerika yang memakai tank-top sibuk menutupi bahu dan bokong dengan kain. Di sini, saya bertemu dengan seorang
pick up point weekend edition STARBUCKS COFFEE JAKARTA Plaza Indonesia Pondok Indah Mall Jakarta Stock Exchange Plaza Senayan Mall Taman Anggrek Setiabudi Building 1 Kelapa Gading Mall Cilandak Town Square Duty Free Shop J-1 Mal Puri Indah Wisma BNI 46 Plaza Kampung Kemang Kamome Supermarke Kemang Square Plaza Semanggi Skyline Building Plaza Indonesia Ent. Center Kinokuniya Plaza Senayan Pasaraya Grande TIS Square La Piazza Wisma Metropolitan Mal Ciputra PIM 2 Cibubur Junction Rest Area KM 19, Bekasi Timur Wisma Sudirman Supermall Karawaci GKBI Margo City Shopping Centre Senayan City 1 Senayan City 2 Dunia Fantasi Formule 1 Wisma Mulia Grand Indonesia Oakwood Residance Duty Free Shop J-1 Gedung Ratu Prabu 2 Ruas Jalan Tol karang tengah JL. Pangeran Antasari No. 36 JL. KH Mas Mansyur Pacific Bay Building Lt.4 Pluit Junction Ground Floor Jln. Raya Perjuangan Kav. 8
cafe
SURABAYA Tunjungan Plaza 4 Galaxy Mall 2 Pakuwon Supermall Tunjungan Plaza 3 Jl. Adityawarman No.55 BOGOR Botani Square Bogor BEKASI Jl Cibarusah, persimpangan EJIP, Westlake TANGERANG Supermall Karawaci Bouleverd Gading Serpong Jln. Siloam no 6 Lippo Karawaci DEPOK Margo City BANDUNG Bandung Indah Plaza Bandung Supermal Chi-Walk Bandung Paris Van Java MEDAN Sun Plaza Medan BALI Hard Rock Hotel Bali Discovery Mall Legian (facing Paddy’s Club) SOGO Dept. Store Bali Collection YOGYAKARTA Plaza Ambarukmo
J.CO DONUTS & COFEE
Hotline Langganan: 57901023 ext 515 Hotline Iklan: 021 7064 3688, 5790 1023 ext 520 Toll Free: 0800 1 247647
JAKARTA Mal Kelapa Gading II Plaza Semanggi Margo City, Depok Senayan City Mal Taman Anggrek Mangga Dua Square Mal Artha Gading Bintaro Plaza Metropolitan Mal Pondok Indah Mal 1 Plaza Kalibata Sumarecon Mal Serpong BOGOR Botani Square Bogor
BANDUNG Cihampelas Walk Istana Plaza Paris Van Java Bandung Supermal MAKASSAR Mal Panakkukang PALEMBANG Palembang Indah Mal PEKAN BARU Mal SKA BATAM Mega Mal Batam Center MEDAN Sun Plaza SURABAYA Plaza Surabaya Mal Galaxy Supermal Pakuwon Indah
Wisma Mulia Wisma GKBI SURABAYA Tunjungan Plaza 3 Galaxy Mall BANTEN Lippo Benton Juntion
CAFÉ OH LA LA BANDUNG Bandung SuperMall
EXCELSO JAKARTA Blok M Plaza Plaza Indonesia Kelapa Gading Mall 2 Wisma Dharmala Sakti Mega Mall Pluit Town Square Cilandak Kelapa Gading Mall 3 Senayan City
F: BAR & BISTRO Plaza Indonesia Dairy Queen Plaza Indonesia
BREW & CO
GELARE CAFÉ
Cilandak Town Square Menara DEA, Mega Kuningan Menara Kebon Sirih Menteng Formule 1 Menara Arcadia, TB Simatupang
DAPOER POETRI DELIFRANCE Cilandak Town Square The Cream & Fudge Factory Senayan City, LG
MOTHER’S COOK Cilandak Town Square
BRAKE CAFÉ Cilandak Town Square
2ND KITCHEN Cilandak Town Square
TARTINE CAFÉ BANDUNG Setiabudi Building Bandung Supermal Istana Plaza Plaza Dago
Cilandak Town Square
SURABAYA Tunjungan Plaza II Tunjungan Plaza III Tunjungan Plaza IV Plaza Surabaya Galaxy Mal Supermal Pakuwon Indah Pakuwon Trade Center
DOME
MEDAN Sun Plaza Mega Mal Batam Center
Cilandak Town Square Mall Artha Gading Plaza Indonesia Cilandak Town Square TIS Square
TAKIGAWA RESTO La Prisma@ La Piazza the lifestyle center Gedung Setiabudi One Senayan City Cilandak Town Square
KRISPY KREME DOUGHNUTS
KEmang Melawai Kelapa Gading Hayam Wuruk Tomang BSD Plaza Plaza Bintaro Jaya Dago, Bandung
MIDORI
BALIKPAPAN Mal FantasI Plaza Balikpapan
Mayestik Pondok Indah Kelapa Gading Puri Kencana Menteng Sahid Hotel Bintaro Bandung Anyer
THE COFFEE BEAN & TEA LEAF
WARUNG DAUN
PEKAN BARU Mal SKA
JAKARTA Plaza Senayan Cilandak Town Square Mall Kelapa Gading 3 Plaza Indonesia Mall Taman Anggrek Plaza Kemang 88 Pondok Indah Mall 2 & PI Mall Metro Senayan City TIS Square Trans TV Building Sudirman Plaza RS. Royal Taruma MID Plaza
BAKERZIN Plaza Indonesia
HARD ROCK CAFÉ Plaza Indonesia
GRAND MARIO Ratu Plaza
SOHO MUSIC Plaza Semanggi
CUP & CINO Plaza Semanggi
VERTIGO & X-LOUNGE Plaza Semanggi
EL JOHN EXECUTIVE LOUNGE
ZHUMA | JAPANESE
COFFEE TREE
SOLO Solo Square
Plaza Indonesia
TAMANI CAFE
Cilandak Town Square Jl. Jend Sudirman Kav.1 Jakarta La Piazza Jl. Bulevar Kelapa Gading
MALANG Plaza Araya
MAKASSAR Mal Ratu Indah Mal Panakkukang
BEPPU
Gedung Setiabudi One
CHATTER BOX CAFÉ
DOUBLE DECKER
BALI Bali Mall Mal Bali Galeria Int’l Departure, Bandara Ngurah Rai
Plaza Indonesia
Bandara Soekarno-Hatta Terminal 1B Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Bandara Soekarno Hatta, Terminal 2 F (Parai Smoking Lounge) Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin Bandara Hang Nadim, Batam Bandara Sultan Mahmud Badarudin II, Palembang, Terminal Domestik (EL JOHN Exc. Lounge) Bandara Sultan Mahmud Badarudin II, Palembang, Terminal Domestik Lounge Atas (EL JOHN Exc. Lounge) Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Terminal Internasional (Sriwijaya Lounge) Bandara Selaparang, Lombok Mataram Bandara Supadio, Pontianak Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang Bangka Bandara H.AS Hanandjoeddin, Tanjung Pandan-Belitung Bandara Ngurah Rai, Internasional Terminal, Bali (Parai Cyber Lounge) Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah (ISEN MULANG LOUNGE)
SEMARANG Mal Ciputra DP Mall
YOGYAKARTA Malioboro Mall Galeria Mal
Grand Indonesia
BALI Discovery Shopping Mall Kuta Square
Cibubur Junction BALI Mal Bali Galeria Bali International Airport
Prisma Sports Club, Kedoya Mal Galaxy, Surabaya Istana Kota Galeria, Bali Grand Indonesia Mal Artha Gading Cyber Park, Bekasi Mal Ciputra Seraya, Pekanbaru Kuta Square, Bali
Senayan City, Crystal Lagoo.
AVORIO RISTORANTE & BAR Plaza Senayan
GRAND MARIO CAFÉ & LOUNGE Ratu Plaza
TORAJA CAFÉ Pasaraya Grande
WAROENG PODJOK Pondok Indah Mall The Plaza Semanggi
MARIO’S PLACE Menteng Huis
MEZZO CAFÉ @TIMEBREAK The Plaza Semanggi
Kebayoran Lama & Menteng
TATOR CAFÉ
DANTE CAFÉ
Darmawangsa City Walk Menteng Huis
Mall Kelapa Gading Mal Ciputra Sumarecon Mall Serpong Supermal Karwaci
GLORIA JEAN’S COFFEE Plaza Indonesia Wisma 46 Kota BNI Ratu Plaza Plaza Semanggi Gajah Mada Plaza Palaza Adoram Kemang
BAKMI TOP 17 The Plaza Semanggi Pasar Festival Mall Metropolitan Bekasi
CAFÉ D AMOR Jl. Kemang Raya No.67
CREMA CAFÉ Oakwood Apartments, Jl. Mega Kuningan
PESIAR pengunjung, Lien, namanya. Dara asal Vietnam yang baru pertama kali berlibur ke Singapura ini akhirnya mengajak cas-cis-cus sejenak. Dia terobsesi sekali dengan Candi Borobudur. Dia meminta saya untuk memotretnya dengan latar belakang patung Buddha besar yang berada di lantai satu bagian belakang kuil. Belakangan saya tahu bahwa itu adalah patung Bodhisattva Avalokitesvara yang tengah duduk indah di atas tahta teratai, sepanjang sisi dikelilingi oleh patung-patung kecil.
”Trima kasih ya sudah memotretku, eh kamu agamanya apa? Tanya Lien. ”Sama sama, saya muslim,” jawab saya mencoba mengakrabkan diri. Meski ramai dan gratis, pengunjung tidak boleh seenaknya berisik. Di sini memang ditekankan beretika pantas. Kala berpapasan dengan biksu hendaknya pengunjung membungkukkan kepala sedikit untuk menunjukkan rasa takzim. Jangan pernah mengajak berjabat tangan atau memeluk biksu. ”Di sini jangan berbicara terlalu keras, mencela sesuatu atau berjalan grasak-grusuk karena kuil juga digunakan sebagai tempat meditasi jadi cobalah menjaga ketenangan,” kata Lien berpesan.
Dinasti Tang
FOTO-FOTO: BISNIS/M. TAHIR SALEH
Menariknya, selain menampilkan sejumlah pameran yang berkaitan dengan berbagai wajah seni dan budaya religi, di sini juga disimpan relik yang dipercaya para pemimpin umat Buddha sebagai Relik Suci Gigi Sang Buddha, di dalam sebuah stupa yang terbuat dari 320 kg emas hasil sumbangan umat. Relik merupakan sisa pembakaran jasad dari orang yang mencapai kesucian tertentu. Selama ini, memang sukar untuk menemukan relik yang benar-benar berasal dari sisa pembakaran jasad Sang Buddha, dan saya masih penasaran, berhubung peninggalan suci ini disimpan di lantai 4.
33 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
Keterbatasan waktu memaksa saya hanya berputar-putar selama 30 menit di lantai 1. Kabarnya, cukup banyak riset yang dilakukan untuk memastikan keakuratan dan keaslian monumen-monumen yang terdapat di sini. Secara garis besar rancangan kuil ini dilandasi unsur-unsur dan sejarah dari Dinasti Tang (618907), salah satu dinasti berpengaruh di China, dan Mandala Buddhis, yaitu representasi dari alam semesta Buddhis. Di Indonesia, salah satu bangunan yang dianggap mewakili Mandala Buddhis adalah Candi Borobudur. Satu desain yang juga terinspirasi dari Dinasti Tang adalah halaman tengah yang disebut Aula 100 Naga atau 100 Dragons Hall. Ini melambangkan kekhusyukan dan martabat dari pengabadian 100 Buddha pada kedua sisi pelataran ini. Memang butuh waktu lebih lama jika ingin lebih detail melihat kuil ini. Mungkin lain kali saya bisa melihat relik itu. (
[email protected])
HEALTH KLINIK
35 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 27 Februari 2011
Esensi lemak esensial RAHMAYULIS SALEH Bisnis Indonesia
B DADANG ARIEF PRIMANA Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Kedokteran Olahraga
Penggunaan antibiotik Tanya: Saya Kesya, 27, ingin menanyakan tentang penggunaan antibiotik. Seberapa banyak kita dibolehkan mengonsumsinya? karena setiap ke dokter, saya selalu diberikan obat antibiotik, dan menurut teman-teman saya di kantor tidak disarankan untuk mengonsumsi obat itu dalam jumlah besar. Apakah itu benar? Terima kasih atas jawabannya. KESYA, Jakarta
Jawab: Yang terhormat Kesya, Bakteri patogen penyebab infeksi bisa masuk ke dalam tubuh melalui berbagai cara. Tubuh manusia mempunyai sistem pertahanan untuk menghancurkan bakteri. Apabila bakteri jumlahnya sangat banyak masuk ke dalam tubuh dan terus-menerus memperbanyak diri maka tubuh memerlukan bantuan dari luar, misalnya obat antibiotik. Antibiotik digunakan untuk mengobati penyakit infeksi atau diduga infeksi bakteri. Antibiotik bisa juga digunakan sebagai profilaksis di mana konsekuensi infeksi menjadi sangat berat. Namun, antibiotik tidak efektif mengobati infeksi virus. Kita dibolehkan mengonsumsi antibiotik dengan jenis, jumlah, lama pemberian sesuai pemberian dokter spisialis kompeten. Dokter spesialis kompeten memberikan antibiotik dengan mempertimbangkan apakah betul infeksi bakteri, daerah tempat infeksi, bakteri penyebab infeksi, jenis antibiotik, dosis (tidak dalam jumlah banyak), lamanya pemberian. Selain itu, umur dan berat badan pasien, fungsi hati dan ginjal, keamanan antibiotik, efek samping dan efek interaksi antibiotik harus dipertimbangkan saat memberikan antibiotik kepada pasien. Apabila antibiotik sering digunakan untuk penyakit yang tidak sesuai dengan penggunaan antibiotik, misal pilek, flu atau infeksi virus lainnya maka antibiotik tersebut menjadi kurang efektif dalam mengobati infeksi pada masa akan datang. Selain itu, antibiotik menjadi kurang efektif jika antibiotik digunakan 1-2 hari saja, tidak sampai habis sesuai pemberian dokter kompeten. Pemberian antibiotik 1-2 hari membunuh beberapa bakteri tetapi antibiotik tersebut tidak membunuh seluruh bakteri penyebab penyakit. Bakteri yang masih hidup menjadi resistan dan berisiko meningkatkan komplikasi infeksi, sepsis bahkan kematian. Beberapa antibiotik tidak boleh diminum bersamaan dengan obat lain, herbal, makanan dan minuman tertentu. Namun, ada beberapa antibiotik harus diminum bersamaan makanan. Secara umum, antibiotik diminum kira-kira 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.
erdasarkan hasil penelitian studi cross sectional dan riset kesehatan dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa konsumsi lemak masyarakat Indonesia secara kuantitas sudah cukup. Namun secara kualitas masih kurang. Ratna Djuwita dari Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, mengatakan kurangnya asupan lemak itu disebabkan oleh masyarakat masih mengonsumsi lemak dari makanan tidak sehat seperti makanan siap saji, gorengan, dan lainnya. ”Padahal lemak esensial merupakan lemak yang penting dikonsumsi dari makanan, karena tubuh tidak dapat membuatnya sendiri,” kata Ratna dalam seminar bertajuk Pentingnya lemak esensial dan manfaatnya bagi tubuh yang diadakan di Jakarta pekan lalu. Lemak merupakan salah satu zat gizi yang dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi, dan pelarut dari vitamin larut lemak (vitamin A, D, E, dan K). Lemak terdiri dari asam lemak jenuh (saturated fatty acid/SAFA), lemak trans (trans fatty acid/TFA), dan juga asam lemak tak jenuh yang terdiri dari asam lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated fatty acid/PUFA) dan asam lemak tak jenuh tunggal (mono unsaturated fatty acid/MUFA). SAFA dan TFA sering dikategorikan sebagai lemak kurang baik. Sebab, jika lemak jenuh ini dikonsumsi berlebihan, akan menaikkan kadar lemak darah dan kadar kolesterol darah, yang merupakan faktor risiko dari penyakit jantung koroner, stroke, dislipidemia (kelainan lemak darah), dan hipertensi. Adapun asam lemak tak jenuh yaitu MUFA dan PUFA dikategorikan sebagai lemak baik, karena menyehatkan tubuh. Turunan dari asam lemak tak jenuh adalah asam lemak esensial, yang sangat dibutuhkan khususnya untuk membantu pertumbuhan anak. Pada orang dewasa memiliki manfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Lemak esensial bisa diperoleh dari berbagai makanan yang berasal dari ikan laut dalam, seperti ikan salmon, tenggiri, serta ikan kakap. Selain itu, lemak esensial juga dapat diperoleh dari minyak nabati, kacang almon, alpukat, biji bunga matahari, dan telur, serta aneka minyak seperti canola, VCO, evening primerose, borage oil, dan blackcurrant oil. ”Untuk mendapatkan asupan yang cukup dari lemak esensial ini, selain mengonsumsi makanan tersebut, masyarakat juga harus menghindari jenis gorengan, dan menghindari makanan yang diproses berlebihan,” ujarnya. Asam lemak esensial bisa dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Seperti Omega-3, Omega-6, DHA (asam dokosaheksaeoat), EPA (asam eikosapentaenoat), ALA (asam alfalinolenat), dan GLA (gamma linolenic aAcid). Disebut esensial,
BLOOMBERG
karena tidak bisa dibentuk oleh tubuh. Jadi harus dipenuhi dari makanan.
Melenturkan Fiastuti Witjaksono dari Persatuan Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengatakan asam lemak esensial berperan untuk melenturkan sel membran, sehingga sel mampu menyerap zat gizi dan mempermudah pengeluaran sisa metabolisme dari sel. Menurut Fiastuti, asam lemak esensial juga menjadikan kualitas sel membran lebih baik dan tidak mudah rusak. Asupan lemak esensial yang seimbang sebaiknya dibarengi dengan pola makan sehat sejak dini agar bisa mencegah penyakit kardiovaskular. Asupan asam lemak esensial yang seimbang antara Omega-3 dan Omega-6, ujarnya, bermanfaat bagi kesehatan kardiovaskular, sistem saraf dan hormon. Asam lemak esensial juga memperbaiki penyerapan nutrisi, menjaga daya tahan sel, dan kesehatan. Zat-zat gizi yang berasal dari makanan yang dimakan baru dapat digunakan oleh tubuh jika diserap dengan baik oleh sel-sel. Untuk meningkatkan penyerapan zat-zat gizi, tubuh memerlukan asam lemak esensial. Adapun bagi bayi dan balita, asam lemak esensial dibutuhkan untuk pembentukan sel-sel, membangun
Pada orang dewasa memiliki manfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. jaringan sel tubuh, serta membantu melenturkan membran sel untuk penyerapan gizi. Fiastuti mengatakan asam lemak esensial Omega 3 dan Omega 6 harus dikonsumsi dalam porsi seimbang, supaya terasa manfaatnya. Sumber Omega 6 a.l. dari makanan yang digoreng. Sementara Omega 3 dari bijibijian, minyak jagung, ikan laut dalam, atau margarin yang diperkaya Omega 3. Dia juga menyarankan agar mempergunakan Omega 3 untuk menumis dan mengoles roti. Margarin juga bisa diberikan di atas makanan yang baru diangkat sehingga asam lemaknya tidak rusak. Jika memasakan makanan sebaiknya dengan suhu yang tidak lebih dari 200 derajat Celcius. Dia menuturkan sebaiknya ada pengaturan berapa porsi lemak yang dikonsumsi agar tubuh beroleh manfaat terbaik. Dari total 30% asupan lemak, sebaiknya lemak jenuh sebanyak 10%, dan sisanya 20% adalah lemak tak jenuh, yang terdiri dari lemak tak jenuh jamak 6%-10%, dan lemak tak jenuh tunggal sebanyak 10%. (
[email protected])
Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Aksara Grafika Pratama