Edisi 221 • 20 Februari 2011 Tahun XXVI/No. 8644
36 Halaman www.bisnis.com
Eceran: Rp5.900
TELEPON: 021 57901023 (Hunting) TOLL FREE: 0800 1 247647 REDAKSI E-MAIL:
[email protected] HOTLINE/SMS: 021 70642362 IKLAN E-MAIL:
[email protected] HOTLINE/SMS: 021 70643688 SIRKULASI E-MAIL:
[email protected] HOTLINE/SMS: 0811887123
3
INSIGHT Membungkam mitos
Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
T
ersenyum geli juga saya membaca tulisan kolumnis William Upski Wimsatt di Washington Post edisi online 11 Februari yang berjudul Five myths about the suburbs. Ternyata raja diraja kapitalisme dunia itu masih juga percaya mitos. Sebelumnya saya tidak pernah terbayang daerah pinggiran kota dihantui atau memiliki mitos. Apalagi ini mitos yang menyelimuti daerah pinggiran di Negeri Paman Sam. Makin tidak terbayang. Namun justru itulah yang “disentil’ Wimsatt lewat tulisannya. Memang, persoalan ini terjadi di negeri orang nun jauh di sana dengan segala perbedaan latar belakang dibandingkan dengan masyarakat Indonesia. Namun, bukan berarti kita tidak bisa ‘nyambung’ dengan mereka. Bukankah daerah pinggiran kota juga merupakan masalah “Suburbs have become dunia, termasuk kita di Inmore like cities, while donesia. Seabrek persoalan ada mulai dari lingkungan, cities have become more disana, populasi, tenaga kerja, translike suburbs.” portasi hingga ke masalah pemerintahan. Wimsatt mengingatkan kita untuk membuang jauh-jauh mitos yang keliru mengenai daerah pinggiran kota. Tunggu dulu, mana ada sih mitos benar? Menurut dia, ada lima mitos yang perlu diluruskan sesuai dengan fakta-fakta dan temuan terbaru di lapangan. Pertama, daerah pinggiran merupakan kum-pulannya masyarakat golongan menengah dan hanya terdiri dari satu ‘warna’. Kedua, daerah pinggiran sama sekali tidak keren. Ketiga, merupakan kawasan tempat dimana sistem pasar bebas hidup dengan suburnya. Keempat, secara politik konservatif dan kelima, warganya tidak peduli terhadap lingkungan. Faktanya, sepertiga warga pinggir kota di seluruh AS adalah etnis minoritas dan jumlahnya meningkat 19% dibandingkan dengan 1990. Selain itu sekitar 20% para siswa sekolah negeri adalah Hispanik, 15% Afro-Amerika dan 6% merupakan keturuan Asia-Amerika. Penyangkalan kedua diperoleh berdasarkan survei yang dilakukan majalah Travel and Leisure terhadap 26 daerah pinggiran kota yang paling okay. Survei dilakukan terutama untuk daerah yang memiliki semacam pusat-pusat kota tradisional seperti Mt. Lebanon, Birmingham, dan Lakewood. Laporan tersebut sekaligus menjungkirbalikkan anggapan sebelumnya bahwa daerah-daerah tersebut ‘tidak ada apa-apanya’ dan membosankan. Mengenai pasar bebas, Wimsatt berpendapat justru sebaliknya. Pemerintah berperan sangat besat dan menentukan. Tidak semua hal ditentukan berdasarkan mekanisme pasar. Contohnya, pembangunan infrastruktur seperti jalan raya sangat mengandalkan pendanaan dari pajak. Mengutip studi yang dilakukan Arthur C. Nelson, pakar perencanaan kota Universitas Utah pada 2008, kolumnis tersebut mengungkapkan bahwa pembangunan fasilitas baru di pinggiran kota membutuhkan ‘setoran’ sedikitnya US$13,43 dari setiap warga. Adapun, mengenai pandangan politik yang konservatif, memang betul bahwa pada 2010 sebagian besar warga pinggir kota di AS menjatuhkan pilihannya pada Partai Republik. Namun bukan berarti
INRIA ZULFIKAR Bisnis Indonesia
mereka tidak bisa pindah ke lain hati. Pada 2006 dan 2008, pilihan politik warga pinggiran terbelah dan pada masa mendatang fragmentasi tersebut lebih kelihatan. Sedangkan mitos bahwa mereka tidak peduli lingkungan, apa yang terjadi di Cleveland bisa dijadikan contoh. Warga kota bermitra dengan pemerintah setempat untuk membeli panel surya. Warga di daerah pinggiran lainnya memiliki program lain yang sukses. Artinya, mereka aktif mengemas berbagai ide-ide kreatif agar wajah daerah pinggir kota semakin manusiawi dan ramah lingkungan. Bagaimana dengan negeri ini? Ada contoh menarik yang bisa dijadikan perbandingan meski tidak terlalu pas benar. Masih ingat soal wacana Greater Jakarta? Greater Jakarta dianggap sebagai cara untuk mempersiapkan Indonesia menjadi negara maju pada kurun waktu 2015 hingga 2020. Pengembangan wilayah ibu kota merupakan langkah awal untuk mewujudkan hal ini. Meski konsep Greater Jakarta belum dibicarakan secara menyeluruh tetapi gagasan ini sebagai upaya agar Indonesia siap untuk masuk dalam jajaran negara maju. Ini kan sama saja menjadikan Jakarta semakin gemuk. Bagaikan tubuh seseorang, lemaklemaknya kian melebar tak karuan. Bahkan Institut Teknologi Bandung (ITB) telah menyiapkan seluruh sumber daya yang dimilikinya untuk mengembangkan keinginan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut bagi terwujudnya ibu kota dengan konsep Greater Jakarta. Menurut Rektor ITB Akhmaloka pengembangan wilayah itu melingkupi daerah Purwakarta, bagian barat hingga daerah Banten, dan wilayah selatan sampai Sukabumi. Program Greater Jakarta disebut-sebut mirip dengan konsep pembangunan Malaysia yang juga memilih jalan memperluas ibu kota sebagai solusi. Kuala Lumpur dibangun menyatu dengan sejumlah kota di sekitarnya. Rencana itu menjadi bagian dari apa yang disebut sebagai Program Tranformasi Ekonomi Malaysia. Program ini adalah roadmap pembangunan negeri jiran itu yang diluncurkan Oktober 2010. Dari roadmap itu, rencana pembangunan Kuala Lumpur dimasukkan dalam bab tersendiri. Dalam bab itu dijelaskan bahwa Kuala Lumpur akan terhubung dengan Putrajaya, Shah Alam, Petaling Jaya, Klang, Kajang, Subang Jaya, Selayang, Ampang Jaya dan Sepang. Persoalannya, mampukah Greater Jakarta kelak membalikkan mitos klasik ibu kota negara ini?
Apakah nantinya bebas banjir? Apakah bisa terbebas dari kemacetan parah? Apakah wajah Jakarta makin hijau atau justru compang-camping? Apakah penataan kota akan lebih terencana dan terpadu? Semuanya masih serbaspekulatif. DPRD DKI tampaknya tidak keberatan hal itu direalisasikan. Konsep itu dianggap jauh lebih praktis dan masuk akal bila dibandingkan dengan pemindahan ibu kota. Fauzi Bowo, orang nomor satu di Balaikota, juga setali tiga uang. Dia berpendapat perluasan wilayah Jakarta menjadi hal sangat penting. Sayangnya, Jakarta belum memiliki konsep megapolitan yang jelas. Yang ada, menurut Bang Foke, konsep soal tata ruang Jabodetabekjur. Bagaimana dengan mitos kemacetan? Kuntoro Mangkusubroto, Koordinator Transportasi Jabodetabek, mengatakan pemerintah pusat optimistis masalah klasik kemacetan Jakarta bisa teratasi. Meski demikian, semua pihak diminta bersabar karena mencari solusi kemacetan Jakarta bukan hal yang bisa dilakukan sekejap. Kuntoro mengambil contoh mengenai angkutan dari pinggiran kota ke Jakarta. Permasalahan khusus angkutan dari pinggiran ke Jakarta ini tidak bisa selesai sekaligus. Asal tahu saja, Kuntoro ditunjuk Wakil Presiden untuk menangani masalah kemacetan Jakarta dan segera menjalankan 17 langkah untuk menangani kemacetan di ibu kota negara ini. upakah kita pada daerah pinggiran kota? Mengenai hal ini, Bambang Setioko, kandidat doktor Teknik Arsitektur dan Perkotaan Program Pascasarjana Undip, mengajukan pemikiran menarik. Dia menekankan dewasa ini peran kawasan pinggiran kota makin penting karena salah satu kecenderungan perkotaan pada dekade ini adalah perpindahan penduduk dari inti kota ke pinggiran. Pertumbuhan kota tak lagi berlangsung di pusat tetapi ke pinggiran. Fenomena ini mengakibatkan terjadinya anomali lanskap kota, yakni kota berciri marjinal, sebaliknya kawasan pinggiran berciri sentral. Ini pula yang ‘disindir’ Wimsatt. “Suburbs have become more like cities, while cities have become more like suburbs.” Membicarakan pertumbuhan fisik kota sama halnya dengan membahas kawasan pinggiran, kawasan dengan tingkat kepadatan rendah tetapi beraktivitas tinggi. Fenomena pertumbuhan kawasan pinggiran kota di Indonesia sedikit berbeda dari yang terjadi di Barat. Pertumbuhan fisik kota-kota di Indonesia relatif belum mantap. Apa yang disebut proses infill development berlangsung bersamaan dengan pertumbuhan kawasan pinggiran. Bentukan fisik kawasan pinggiran pada umumnya berciri chaos, gabungan berbagai macam pola antara lain pola organis, grid, dan tebaran permukiman tidak berpola. Bentukan pola permukiman lebih dominan mengikuti pola kepemilikan lahan penduduk dengan bentuk tidak beraturan. Oleh karena itu, pemahaman akan hal tersebut menjadi sesuatu yang strategis untuk mencari solusi memecahkan berbagai problematika perkotaan, termasuk di antaranya meningkatnya kepadatan kendaraan di ruas jalan menuju pinggiran kota.
L
(
[email protected])
FEEDBACK Berharap jadi 'kiblat' busana muslim dunia Cukup sering edisi Minggu Bisnis Indonesia memuat tulisan soal busana muslim. Hal yang membanggakan bila kita membicarakan busana muslim karena Indonesia merupakan pusat busana muslim dunia. Semua pihak rasanya perlu ikut mendukung pengembangan industri busana muslim di Tanah Air agar bisa benar-benar menjadi ikon dunia. Siapa yang tidak bangga
bila karya-karya perancang busana dari dalam negeri diakui kehebatannya di mancanegara. Apa yang diulas di edisi 6 Februari lalu makin meyakinkan saya bahwa perlu ada strategi yang lebih agresif dan dukungan pemerintah yang lebih nyata agar industri busana muslim Indonesia makin disegani. Bila New York, Milan, Paris, Tokyo, London atau Sydney bisa jadi ikon atau kiblat dunia, mengapa Jakarta, misalnya, tidak bisa? Singkirkan berbagai perbedaan, satukan
visi dan langkah supaya mimpi menjadikan Indonesia sebagai kiblat busana muslim dunia berbuah kenyataan. TRIANA MAGDALENA R
[email protected] Pertanyaan, saran, kritik, dan komentar dapat disampaikan ke redaksi melalui:
[email protected] dan www.bisnis.com
2 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
LOUNGE
Pemimpin Umum: Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Djauhar. Pemimpin Perusahaan: Soebronto Laras. Wakil Pemimpin Perusahaan: Haryadi B. Sukamdani. Pemimpin Redaksi: Arief Budisusilo. Wakil Pemimpin Redaksi: Linda Tangdialla. Sekretaris Redaksi: M. Syahran W. Lubis. Redaktur Pelaksana: Abraham Runga Mali, Chamdan Purwoko, Gung Panggodo Supryanto, Inria Zulfikar, Neneng Herbawati. Redaktur: Aprilian Hermawan, Budi Prakarsa, Djony Edward, Eries Adlin, Firman Hidranto, Firman Wibowo, Hery Lazuardi, Hery Trianto, Ismail Fahmi, Lahyanto Nadie, Martin Sihombing, M. Rochmad Purboyo, M. Sarwani, M. Yunan Hilmi, Nono Budiono, Rustam Agus, Setyardi Widodo, Sutarno, Suwantin Oemar, Wisnu Wijaya, Zufrizal. Tim Pengembangan Redaksi: Adhitya Noviardi, Y. Bayu Widagdo. Manajer Sekretariat Redaksi: Indyah Sutriningrum. Asisten Redaktur: Algooth Putranto, Andry T. Kurniady, Aprika Rani Hernanda, Arif Pitoyo, Bambang Supriyanto, Bastanul Siregar, Elsya Refianti, Erna Sari Ulina Girsang, Fahmi Achmad, Gajah Kusumo, Hendra Wibawa, Junaidi Halik, Lutfi Zaenudin, Moh. Fatkhul Maskur, Muhammad Munir Haikal, Nana Oktavia Musliana, Rahayuningsih, Sylviana Pravita R.K.N., Taufik Wisastra, Tomy Sasangka, Tri Dirgantara Pamenan, Yayan Indrayana, Yeni H. Simanjuntak, Yusran Yunus. Staf Redaksi: Achmad Aris, Afriyanto, Agust Supriadi, Anugerah Perkasa, Arif Gunawan Sulistiyono, Asep Dadan Muhanda, Bambang P. Jatmiko, Berliana Elisabeth, Dewi Astuti, Diena Lestari, Elvani Harifaningsih, Erwin Tambunan, Fajar Sidik, Fita Indah Maulani, Hendri T. Asworo, Herry Suhendra, Hilda Sabri Sulistyo, Irsad, Irvin Avriano, John A. Oktaveri, Linda Teti Silitonga, Maria Yuliana B., Mia Chitra Dinisari, M. Tahir Saleh, Mulia Ginting Munthe, Nurbaiti, Nurudin Abdullah, Rahmayulis Saleh, Ratna Ariyanti, Raydion, Reni Efita Hendry, R. Fitriana, Roni Yunianto, Rudi Ariffianto, Sepudin, Theresia Diyah Wulandari, Tularji, Yusuf Waluyo Jati. Perwakilan: Bali: Samantha Ardiansyah (Koordinator Bali) Bandung: Asep Mh. Mulyana (Manajer), Hilman Hidayat (Asisten Redaktur), Muhammad Sufyan. Makassar: M. Noor Korompot (Manajer), Kwan Men Yon (Asisten Redaktur), Siti Munawaroh (Koordinator Balikpapan). Medan: Melvin A. Sebayang (Manajer), Master Sihotang. Semarang: Edy Barlianto (Manajer), Endot Brilliantono, Rahmat Sujianto. Surabaya: Galih Prakoso (Manajer), Marlina A. Jobs (Asisten Redaktur), Bambang Sutedjo (Koordinator Malang), Dwi Wahyuni, Wahyu Darmawan. Batam & Pekanbaru: Suyono Saputra (Manajer). Foto: Dedi Gunawan, Endang Muchtar, Kelik Taryono, Yayus Yuswoprihanto. Artistik: Adi Purdiyanto, Tutun Purnama. Ekonom/ Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit: Rofikoh Rokhim. Manajer Produksi: Andri Trisuda. Manajer Media Digital: Deriz Syahpatria Syarief. Penerbit: PT Jurnalindo Aksara Grafika, Direksi: Lulu Terianto (Direktur Utama), Ahmad Djauhar, Endy Subiantoro, Alamat Kantor: Wisma Bisnis Indonesia, Lt. 5-8, Jl. KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220. Telepon: (021) 57901023 (hunting). Faks. redaksi: (021) 57901025, Pemasaran: (021) 57901024. Perusahaan: (021) 57901028. Rekening bank: PT Jurnalindo Aksara Grafika, BCA cab. Wisma Asia 084-303.757-4; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank Mandiri cab. Wisma Bisnis Indonesia 121-009.009999-9; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank BNI ($) cab. Kramat 10528868. Kantor Perwakilan: Jawa Timur, Jl. Opak No. 01 Surabaya, Tel. (031) 5670748, Fax. (031) 5675853. Malang, Pertokoan Sarangan Jl. Sarangan No. 1 a Malang, Telp. (0341) 402727, (0341) 480630, Fax (0341) 402728. Denpasar Jl. Suli No. 119 Blok B-3 Denpasar 80233 Telp. 0361-7446604, Fax. (0361) 261067. Jawa Tengah, Jl. Sompok Baru No. 79 Semarang, Telp. (024) 8442852, Fax. (024) 8454527. Jawa Barat, Jl. Buah Batu No. 46B, Bandung 40261 Telp. (022) 7321627, 7321637, 7321698, Fax (022) 7321680. Sumatra Utara, Kompleks Istana Bisnis Center, Medan Maimun Jl. Brigjend. Katamso No. 6, Medan, Telp. (061) 4554121/4553035 Fax: (061) 4553042. Riau, Jl. Pepaya No. 42, P. Karam Sukajadi, Pekanbaru 28127. Telp. (0761) 7048307, Fax (0761) 40335. Batam, Kompleks Ruko Mahkota Raya Blok C No.8 Batam Centre - Batam Telp: (0778) 748 3156 / Fax (0778) 748 3154, Indonesia Timur, Jl. Metro Tanjung Bunga Mall GTC Makassar GA-9 No. 16, Telp: (0411) 8114203 Fax: (0411) 8114253. Balikpapan, Balikpapan Superblock, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Blok A/18, Balikpapan Telp. (0542) 7213507, Fax. (0542) 7213508. Harga langganan: P. Jawa Rp117.000/bulan, luar Jawa Rp117.000/bulan. Tarif iklan: Display Rp35.000/mm kolom, berwarna Rp52.000/mm kolom, iklan laporan keuangan Rp21.000/mm kolom, berwarna Rp34.000/mm kolom, baris Rp19.000/minimum 3 baris. ISSN 0215-2045. Surat izin: SK Menpen No; 017/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985, 4 Desember 1985, Anggota SPS No. 116/1985/11/A/2002, terbit 7 kali seminggu.
Wartawan Bisnis Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun dari nara sumber berkaitan dengan pemberitaan.
Setiap artikel atau tulisan yang dikirim ke redaksi hendaknya ditulis dengan spasi ganda maksimal 5.000 karakter, disertai daftar riwayat hidup (curriculum vitae) singkat tentang diri penulis. Artikel atau tulisan yang masuk merupakan hak grup Bisnis Indonesia dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari dua minggu sejak diterima artikel atau tulisan tersebut belum diterbitkan tanpa pemberitahuan lain dari Bisnis Indonesia, maka penulis berhak untuk mengirimkannya ke media lain. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis.
Sulit-sulit gampang jual tiket Konser musik dan berbagai pertunjukan memang belakangan makin marak di Jakarta. Penjualan tiket merupakan salah satu masalah pelik dalam event-event besar seperti pergelaran musik serta pertandingan olahraga. Banyak calo bermain. Kadang beredar pula tiket palsu. Jualan tiket memang sulit-sulit gampang.
Foto cover: Andry T. Kurniady Olah digital: Nizar Usman
FUND
7
Pilih KPR sesuai kantong Para nasabah KPR terutama kelas bawah dan menengah gundah gulana jika suku bunga KPR mulai merangkak naik. Bagaimana tidak, pengalaman tingginya suku bunga KPR pada 20082009 dikhawatirkan terjadi lagi.
TREN
21
Setajam lemparan
4 ANTARA
PENALTI
Pisau diidentikkan dengan barang membahayakan. Jika digunakan bukan pada tempatnya, dianggap melanggar hukum. Namun, ada komunitas yang justru memanfaatkan senjata itu sebagai salah satu olahraga.
DRIVING
26
Mobil impian jawara MotoGP Kompetisi balap kelas para raja, MotoGP kurang dari sebulan ke depan akan segera dimulai. Kompetisi yang disebut-sebut akan sangat ketat karena diikuti empat pebalap berstatus juara dunia MotoGP.
PESIAR
32
Pesona Kelimutu Belum ke Flores, kalau tidak ke Kelimutu. Begitu ungkapan klasik yang menunjukkan ikon pariwisata di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
SKETSA: EDI T.
Beli...jual...beli...jual... “Kami bicara untuk long term.” Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar soal perdagangan perdana saham BUMN itu yang turun 130 poin pada Jumat pekan lalu.
BISNIS/A. DADAN MUHANDA
4 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
TOPIK
tiket
Sulit-sulit gampang jual ANTARA
EDWINA, CANDRA SETYA SANTOSO & MARDIYAH NUGRAHANI Kontributor Bisnis Indonesia
D
i sela-sela konser Janet Jackson yang berlangsung di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, pekan lalu, seorang pria paruh baya menawarkan tiket kelas Silver kepada orang-orang yang lalulalang di sekitar lokasi konser. Pria ini mengaku mendapat tiket dari seseorang yang batal menyaksikan penampilan Janet Jackson. Dia membeli seharga Rp500.000 dari harga normal Rp900.000. Malam itu dia menawarkan tiket seharga Rp1.000.000. Lelaki yang mengaku bernama Decky adalah seorang calo tiket. Menurut pengakuannya, setiap pentas musik berlangsung di JHCC dia selalu menjadi calo. Decky berburu tiket dengan cara menanyai orang-orang yang berkeliaran di sekitar area konser. Sehari-hari Decky bekerja sebagai tukang ojek. Modal membeli tiket diperoleh dengan cara menyisihkan sebagian hasil ngojek dan meminjam uang kepada teman. “Tidak setiap konser saya dapat tiket untuk dijual. Kadang saya juga rugi karena tiket tidak laku. Jika tidak punya, saya patungan dengan sesama calo untuk membeli tiket,” ujar Decky. Tiket yang diperoleh dari orang-orang yang batal menonton konser dibeli separuh harga. Decky berani menawar karena selalu berhasil meyakinkan sang penjual tiket untuk menjual tiketnya daripada tidak digunakan. Dia mengaku mempunyai pelanggan yang selalu menghubungi jika membutuhkan tiket konser tertentu. Saat ini Decky mencari tiket konser Maroon 5 untuk pelanggannya itu. Konser musik dan berbagai pertunjukan memang belakangan makin marak di Jakarta. Penjualan tiket merupakan salah satu masalah pelik dalam event-event besar seperti pergelaran musik serta pertandingan olahraga. Kita tentu masih ingat bagaimana kekacauan yang mewarnai penjualan tiket pada pertandingan sepak bola Piala AFF beberapa bulan lalu. Ada penonton yang telah memegang kuitansi pemba-
Pencatutan nama adalah salah satu masalah yang dihadapi para penjual tiket online ini. yaran, tetapi tidak bisa menukarkan kuitansi itu dengan tiket. Banyak pihak yang terlibat dalam penjualan tiket untuk pertunjukan besar. Calo seperti Decky hanya salah satunya. Ada penyelenggara, distributor, pembeli, serta agen penjualan online maupun offline. Salah satu distributor atau agen penjual tiket adalah perusahaan Ibu Dibjo. Perusahaan ini tidak hanya menjual tiket pergelaran musik, tetapi juga tiket pementasan lain seperti pemutaran film, teater, serta opera. saha ticketing Ibu Dibjo yang berdiri sejak 1963 itu sekarang dikelola oleh putri bungsunya, Nuske Srie Sulistyowati. Awalnya, usaha masih terbatas pada tiket-tiket bioskop. Dalam memasarkan tiketnya ibu Dibjo dapat melayani secara online walaupun pada mulanya promosi yang dilakukan secara manual yakni door to door. Lain lagi dengan Jakarta Concerts. Awalnya, Jakarta Concerts merupakan situs penyedia informasi konser musik yang akan berlangsung di Indonesia, terutama Jakarta. Situs ini dirintis Ryan Novianto dan Dimas Wisnu pada 2007 karena mereka hobi menonton konser musisi internasional. Jakarta Concerts pun berkembang menjadi wadah saling berbagi informasi konser musik dengan anggota yang terdaftar bisa mengirimkan liputan konser yang mereka saksikan. Situs ini pun berhasil membentuk suatu komunitas pencinta konser. Berjualan tiket bukan fokus Jakarta Concerts saat awal berdiri. Kegiatan ini mulai digeluti Ryan ketika ada promotor yang ingin menjual tiket kepada komunitas Jakarta Concerts pada 2008.
U
BISNIS/RAHMATULLAH
6 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
FUND
BISNIS/ANDRY T. KURNIADY
Mengungkap kegagalan investasi B
erbicara alokasi keuangan, investasi seharusnya menjadi prioritas yang tidak boleh dilewatkan. Seseorang yang tidak mempersiapkan investasinya, serupa dengan orang yang mempertaruhkan masa depannya; karena investasi adalah pengeluaran yang kita lakukan saat ini untuk tujuan pada masa depan.
EKO ENDARTO Financial Planner Finansia Consulting, Jakarta
Pertanyaan, saran, kritik, dan komentar dapat disampaikan ke redaksi melalui:
[email protected], www.bisnis.com dan
[email protected]
• Pengukuran keberhasilan Mengukur keberhasilan investasi mudah saja; asalkan tujuan yang diharapkan pada masa depan bisa dicapai, maka investasi tadi berhasil. Masalahnya; seperti biasa, praktiknya investasi tidak pernah semulus atau semudah teori. Sebagai contoh: biaya pendidikan adalah salah satu biaya yang bisa diprediksi pada masa depan. Saat anak kita lahir, kita semua sudah pasti tahu bahwa saat usianya 3 tahun kelak, pendidikan play group pasti sudah menunggu. Saat usianya masuk ke 6 atau 7 tahun, maka tingkat dasar adalah tahapan lanjutannya. Begitu seterusnya sampai si anak berusia 18 tah untuk S1 dan sekitar 22 tahun untuk S2. semuanya sudah cukup terukur dan pasti. Namun, hal itu tetap tdak menjamin bahwa investasi persiapan biaya pendidikan menjadi mudah. Contoh lain, pensiun; bagi seorang kayawan hal itu hampir bisa dikatakan sebagai hal yang pasti akan terjadi. Usia 55 atau mungkin 60 adalah usia pensiun rata-rata seorang karyawan. Dengan adanya jangka waktu yang pasti tadi apakah berarti investasi untuk persiapan pensiun menjadi mudah? Nanti dulu. Berapa banyak oang mengeluh uang pensiunnya yang telah disiapkan bertahun-tahun saat dirinya masih sebagai karyawan tenyata tidak cukup seperti yang diharapkan saat ingin menikmatinya pada usia senja ? Jadi karena memang hasil baru bisa dilihat kelak, maka keberhasilan investasi memang lebih sulit mengukurnya. • Kegagalan investasi Berbicara kegagalan investasi, maka kita akan berbicara mengenai kegagalan mencapai tujuan. Saat kita mengeluarkan dana saat ini agar bisa dinikmati pada masa depan, kita memiliki harapan tinggi agar bisa menggunakannya dengan optimal dan maksimal kelak. Tapi kenyataan itu tidak mudah untuk diwujudkan. Masalahnya akan menjadi lebih rumit ketika kita sadar bahwa kita tidak lagi memiliki waktu untuk memperbaikinya. Bayangkan, saat anak kita 2 bulan lagi akan masuk sekolah, saat itu kita baru sadar ternyata usaha investasi yang kita lakukan masih sangat kurang untuk membayar biaya masuk sekolah tujuan. Atau saat usia masuk ke 54 tahun baru kita sadar ternyata angka yang dihasilkan dari
investasi yang kita lakukan tidak cukup untuk membiayai gaya hidup pensiun kita. Apa saja penyebab kegagalan itu ? • Tidak memiliki tujuan. Sepertinya ini aneh, setiap orang yang mau menyisihkan uangnya pasti memiliki tujuan. Nanti dulu, memiliki tujuan berbeda dengan hanya memiliki harapan. Pak Danu yang berusia 35 tahun menyisihkan uangnya sebesar Rp1.500.000 per bulan untuk kebutuhan pensiunnya pada usia 55 kelak. Pak Rudi yang berusia 35 tahun , juga menyisihkan uangnya sebesar Rp1.500.000 per bulan untuk kebutuhan pensiunnya kelak yang diharapkan bisa memperoleh hasil sebesar 1 miliar pada usia 54 tahun, untuk membiayai kebutuhan pensiunnya yang setara dengan Rp5 juta saat ini. Menurut Anda mana yang merupakan tujuan dan mana merupakan harapan ? Pak Danu sekadar berharap dia akan mendapatkan uang pensiun; tidak memiliki gambaran berapa besar yang akan diperoleh dan apakah nantinya jumlahnya cukup untuk kebutuhan pensiunnya. Pak Rudi memiliki tujuan karena dia menyisihkan dana yang dimiliki untuk sesuatu yang lebih pasti dan terukur. Bayangkan bila mereka berdua mengunakan alat investasi yang sama dan hasil investasi yang sama pula, hanya saja biaya hidup pak Danu adalah dua kali biaya hidup pak Rudi, bisa dipastikan hasil investasi pak Danu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pensiunnya. • Terlambat memulai Investai seperti diutarakan pada awal adalah pengeluaran saat ini untuk dinikmati kelak. Jadi memang harus diakui, hasil baru akan bisa kita rasakan pada akhir waktu investasi kita. Saat memulai menjadi penting disini; karena memulainya dengan lebih cepat, akan membuat kita lebih ringan untuk mempersiapkannya. Untuk mendapatkan dana sebesar Rp1 miliar saat pensiun kelak, bila Pak Rudi mempersiapkannya saat ia berusia 35 tahun, dirinya hanya butuh menyisihkan dana tidak sampai Rp700.000 per bulan dengan produk investasi yang bisa memberikan hasil 15% per tahun. Tapi bila Pak Rudi terlambat dan baru memulainya saat ia berusia 40 tahun, dengan produk yang sama maka dirinya harus menyediakan dana lebih besar yaitu sekitar Rp1,5 jutaan per bulan. Bila ia memulainya pada usia 45 tahun, dana tersebut menjadi Rp3,6 juta per bulan. Bayangkan bila tujuan tersebut ternyata lebih dari Rp1 miliar dan Anda terlambat memulainya.
Karena hasilnya baru bisa dilihat kelak, maka keberhasilan investasi memang lebih sulit mengukurnya. • Salah alat investasi Selain 2 hal di atas, hal ketiga ini juga sering terjadi. Salah memilih produk. Itulah kenapa niat baik saja tidak akan pernah cukup karena banyak hal lain yang memengaruhi keberhasilan kita dalam investasi. Alat dalam investasi bagaikan kendaraan yang kita gunakan untuk memenangkan kompetisi dengan garis finis yang telah ditentukan. Pastinya bukan sekadar yang tercepat yang pasti menang, tetapi kendaraan yang tepatlah yang lebih menjamin. Kendaraan yang terlalu lambat bisa membuat kita kalah dalam kompetisi, karena waku terbatas dan garis finis sudah harus dilewati diwaktu yang tepat. Kendaraan terlalu cepat juga tidak selalu berarti baik karena kita akan butuh konsentrasi lebih besar untuk memperolehnya dan satu lagi risiko untuk mencapai finis belum tentu lebih baik dibandingkan dengan kendaraan yang lebih lambat. Jadi kendaraan tepatlah menjadi kunci kebehasilan. ntuk tujuan Pak Rudi yang 20 tahun ke depan, Pak Rudi menggunakan alat investasi yang bisa memberikan hasil 15% per tahun; sehingga pada saat usianya 55 tahun kelak, diharapkan bisa memberikan Rp1 miliar kepadanya alat ini mengharuskan dirinya menyisihkan dana sebesar Rp700.000an per bulan. Namun, bisa saja Pak Rudi mengganti strategi dengan mencari alat yang bisa memberikan hasil sebesar 40% per tahun, sehingga ia juga membutuhkan dana yang disisihkan sebesar Rp700.000 per bulan, tetapi dengan waktu investasi lebih pendek yaitu saat dirinya berusia 45 tahun. Namun sekali lagi, karena hasil yang diharapkan adalah 40%, di mana alat yang memberikan hasil 40% tidak banyak; dan lagi keberhasilan mendapatkan 15% pasti lebih besar dibandingkan dengan 40%, maka strategi kedua memiliki tingkat kegagalan lebih besar dari yang pertama. Investasi memang seperti kita berkompetisi; kemenangan sangat ditentukan oleh strategi apa yang kita gunakan. Ketepatan menentukan dan memilih strategi membantu kita mengurangi risiko kegagalan di investasi.
U
FUND
7 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
Pilih KPR sesuai kantong FITA INDAH MAULANI Bisnis Indonesia
&
CANDRA SETYA SANTOSO Kontributor Bisnis Indonesia
S
aat ini hampir semua harga komoditas dan jasa meningkat. Bank Indonesia sebagai otoritas moneter pun akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate 25 basis poin menjadi 6,75% setelah hampir 2 tahun bertahan di 6,5%. Para nasabah KPR terutama kelas bawah dan menengah tentu diliputi perasaan gundah gulana jika suku bunga KPR mulai merangkak naik. Bagaimana tidak, pengalaman tingginya suku bunga KPR pada 2008-2009 dikhawatirkan terjadi lagi. Saat ini nasabah lama KPR merasakan cicilannya semakin ringan. Calon nasabah baru pun tidak lagi ragu mengajukan KPR karena terbayang cicilannya cukup terjangkau. Mereka tentu khawatir dengan kenaikan suku bungan acuan Bank Indonesia, karena perbankan di Indonesia terkenal tanggap menaikkan suku bunga tetapi enggan menurunkannya kembali ketika BI Rate diturunkan. Bagi masyarakat kelas bawah dan menengah, “Nasabah harus cerdik umumnya merupakan pemenghitung biaya.” gawai berpenghasilan tetap, kenaikan cicilan KPR akan menambah beban hidup. Pendapatan mereka dari gaji besarannya tetap, tidak seimbang dengan pengeluaran pokok yang membengkak. Dalam istilah finansial, pertumbuhan aset lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kewajiban. Tanpa memperhitungkan kenaikan suku bunga KPR pun, hidup mereka sudah terdesak akibat kenaikan harga barang kebutuhan pokok dan biaya transportasi. Apalagi, porsi cicilan KPR umumnya cukup signifikan, rata-rata mencapai 30% dalam struktur pengeluaran rumah tangga setiap bulannya. BI Rate bukanlah satu-satunya unsur penentu kenaikan suku bunga kredit. Terdapat sekurangnya tiga faktor lainnya, yakni risiko kredit, biaya operasional, dan margin keuntungan. Jika suku bunga dana naik namun margin keuntungan, dapat diturunkan, serta risiko kredit dan biaya operasional tetap, tentu suku bunga kredit tidak harus naik. Kalangan pengembang perumahan melihat kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia baru-baru ini bukan penyebab kenaikan harga jual rumah atau properti lainnya. Kenaikan bahan baku yang memicu kenaikan harga di bisnis ini. Pengembang berjanji tak akan menaikkan harga produk properti di seluruh subsektor kendati Bank Indonesia telah mengatrol suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 6,75%. Ketua Dewan Pertimbangan Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Teguh Satria mengatakan tak ada alasan bagi pengembang menaikkan harga properti hanya berdasarkan faktor kenaikan BI Rate. “Saya jamin kenaikan BI Rate tak akan mendorong pengembang menaikkan harga. Kenaikan harga properti justru cepat terjadi kalau harga bahan bangunan seperti semen, besi dan baja naik. Setiap kenaikan bahan bangunan 10%, harga produk properti akan naik 2%,” ujarnya, baru-baru ini.
Pertimbangkan bank yang bekerjasama dengan pengembang, biasanya proses pengajuan lebih mudah dan cepat Perhatikan setiap persyaratan dari bank, beberapa bank mempertimbangkan tenor KPR dari status pernikahan Jangan hanya memperhatikan tawaran bunga, lihat apakah proses pengajuan cepat diproses atau tidak
Sumber: Wawancara
Dia menilai kekhawatiran konsumen atas naiknya harga properti disebabkan faktor psikologis yang berlebihan lantaran ancaman naiknya suku bunga kredit pascakenaikan BI Rate. Sampai saat ini, terangnya, faktor makroekonomi justru dinilainya masih sangat kondusif.
Andalkan KPR Direktur Konsumer Banking PT Bank Tabungan Negara Tbk Irman A. Zahiruddin mengungkapkan peminat pembayaran dengan cara KPR terus meningkat. “Sekitar 50% dari total penjualan kami didominasi konsumen pengguna KPR.” Tahun lalu saja, BTN menyalurkan kredit perumahan, dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp200 miliar, dari total anggaran yang akan disalurkan Rp1,7 triliun. Chief Marketing Officer PT Bakrieland Development Tbk Eddy Raspati, mengatakan, peningkatan pembelian rumah melalui kredit perbankan mencapai 30% menjadi Rp650 miliar. Dibanding tahun lalu, jelas Jo Eddy, minat konsumen untuk menggunakan KPR semakin tinggi karena bunga kredit yang rendah. Selain itu, bank juga mulai rajin menawarkan berbagai paket bunga seperti bunga tetap selama 1-2 tahun. PT Sentul City Tbk, pengembang kota mandiri (township) di Sentul, Bogor, juga mencatat adanya peningkatan penjualan melalui kredit perbankan. Setelah sepanjang 2009 lalu banyak konsumen memilih memakai paket cicilan bertahap secara inhouse. “Saat ini, grafik peningkatan penjualan lewat KPR makin menguat, terutama di segmen menengah,” papar Robin Zulkarnain, Associate Director PR, Promotion Event PT Sentul City Tbk. Robin menjelaskan hampir 55% pembeli hunian di Sentul City menggunakan fasilitas KPR, tunai keras (30%), dan sisanya cicilan bertahap. Padahal, tahun lalu porsi pembeli secara KPR justru yang paling rendah, karena bunga bank tinggi akibat ketatnya likuiditas. Menurutnya, banyak konsumen yang tidak
Cari bank yang memperhatikan kebutuhan konsumen khususnya menjadi penyambung lidah kepada pengembang saat rumah yang diserah terimakan mengalami kerusakan. Hitung kembali penawaran suku bunga tetap setahun atau dua tahun pertama, jangan sampai cicilan meningkat tajam di tahun kedua atau ketiga.
BISNIS/YAYAN INDRAYANA
ingin menyia-nyiakan momentum penurunan bunga bank tersebut untuk membeli rumah. Diperkirakan, daya beli masyarakat akan terus menguat di paruh kedua 2010. Agar tidak terjebak dalam suku bunga yang tinggi di luar batas kemampuan Anda, perencana keuangan Aidil Akbar Madjid memberikan beberapa tip yaitu pertama, pilihlah bank yang punya divisi khusus KPR. Kedua, perhatikan bunga KPR tersebut. Maklum, besarnya patokan bunga ini sangat menentukan besar angsuran tiap bulan. Ada baiknya Anda memilih bank yang mengutip bunga rendah. Biasanya, bank juga menetapkan bunga tetap (fixed rate) selama beberapa tahun pertama dan bunga mengambang (floating rate) sesuai dengan bunga pasar pada tahun-tahun berikutnya. Jangan lupa tanyakan besaran bunga yang berlaku untuk nasabah lama. Dengan mengetahui selisih bunga antara nasabah baru dan nasabah lama, Anda bisa membandingkan patokan bunga bank bila bank sudah memberlakukan floating rate atau ada tren kenaikan suku bunga. Ketiga, perhatikan berbagai biaya yang ditetapkan bank dalam penyaluran KPR. “Sebab, biaya ini harus dibayarkan oleh calon debitur sebelum kredit cair,” ujarnya. Biaya yang lazim dibebankan bank dalam penyaluran KPR, antara lain biaya administrasi, provisi, biaya notaris, dan biaya asuransi. Keempat, perhatikan pula fasilitas kredit. Anda harus menanyakan adanya opsi pelunasan, baik sebagian atau seluruhnya. Simak juga tentang kemungkinan fasilitas over kredit. Jangan lupa, tanyakan biaya penalti yang dikenakan bank plus sistem perhitungannya. Ada bank yang mematok biaya penalti berdasar nilai pelunasan atau sisa kredit. “Nasabah harus cerdik menghitung biaya ini,” ajar Aidil. Namun, sebelum menjatuhkan KPR, tetapkan rumah dan lokasi rumah sesuai dengan kriteria Anda. Jangan memilih lokasi rumah yang terlalu jauh, karena itu akan memberatkan keuangan Anda. (
[email protected])
TOPIK
BISNIS/ANDRY T. KURNIADY
Harga tiket yang ditawarkan kepada komunitas ini lebih murah daripada harga pasaran karena bersifat promosi. Jual beli tiket ini hanya dilakoni pada tahun itu saja karena setelah itu tidak ada promotor yang menawari. “Baru pada 2009 ada lagi promotor yang menawari tetapi kali ini dijual untuk siapa pun, tidak terbatas anggota komunitas Jakarta Concerts. Kami berhasil menjual hingga 1.000 tiket. Keberhasilan menjual tiket secara online ini bikin kami percaya diri untuk menyediakan layanan penjualan tiket online,” ungkap Ryan. Jakarta Concerts pun beralih menjadi one stop concert website, yakni situs penyedia informasi, liputan, dan penjualan tiket konser musik. Ryan dan Dimas yang masih berusia 23-24 tahun ini dipercaya oleh enam promotor konser di Indonesia untuk menangani penjualan tiket sekitar 80% konser musik sepanjang 2011. Jatah tiket yang dijual Jakarta Concerts bervariasi sekitar 20 tiket hingga 1.000 tiket. Jakarta Concerts menerima komisi sebesar 3%-5% dari harga tiket. Tidak semua tiket laku terjual, seperti
konser Janet Jackson pekan lalu. Segmentasi Jakarta Concerts adalah anak muda sehingga Ryan menilai hal ini merupakan suatu kewajaran. Ryan mengaku terjadi peningkatan penjualan tiket konser dibandingkan dengan tahun lalu. Musisi internasional yang telah akrab di publik Indonesia menjadi magnet tersendiri.
Nama dicatut Tahun ini merupakan rekor penjualan konser bagi Raja Karcis. Banyaknya musisi internasional yang menggelar konser pada kuarter awal 2011 menyebabkan terjadi peningkatan penjualan tiket di Raja Karcis dibandingkan dengan tahun lalu. Raja Karcis yang berdiri sejak 2003 ini tidak hanya menangani penjualan tiket konser, tetapi juga pementasan musikal, pertandingan olahraga, dan seminar. Saat ini Raja Karcis menangani penjualan tiket konser Erwin Gutawa, Far*East Movement, Bruno Mars, Misery Index, Kitaro, dan pentas musikal Jakarta Love Riot. Pemilik Raja Karcis Bagus Utomo
mengakui awal 2011 ini merupakan tahun tersibuk mengingat padatnya jadwal konser di Tanah Air. Perkembangan konser musik di Indonesia semakin meningkat selama 3 tahun terakhir. “Saya cukup kaget menjelang 2011, gebrakannya terasa sekali. Banyak musisi yang diketahui tidak akan mengadakan konser di Indonesia hingga akhir 2010 malah muncul pada awal tahun, seperti Janet Jackson, Justin Bieber, dan Bruno Mars. Perkembangan promotor yang semakin variatif turut memicu penyelenggaraan konser. Mereka berani mendatangkan musisi dari beraneka aliran musik,” tutur Bagus. Berdasarkan pengamatan Budi, para promotor baru ini umumnya adalah anak-anak muda yang berlatar pendidikan luar negeri. Mereka menyadari bisnis pertunjukan sangat menjanjikan karena telah menyaksikan sendiri di luar negeri. Biasanya Raja Karcis menerima kuota 20%-40% tiket yang disediakan promotor konser. Tiket yang tidak laku terjual akan dikembalikan. Raja Karcis menerima komisi sebesar 4%-10% dari
5 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
harga jual tiket. Popularitas Raja Karcis sebagai penjual tiket secara online dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Baru-baru ini nama Raja Karcis dicatut sebagai penyedia tiket konser Justin Bieber. Beberapa orang yang terlanjur mentransfer sejumlah uang tertipu ketika mengetahui Raja Karcis bukan pihak yang menjual tiket konser Justin Bieber. Pencatutan nama adalah salah satu masalah yang dihadapi para penjual tiket online ini. Jika promotor konser ketar-ketir jika terjadi pemalsuan tiket, Jakarta Concerts dan Raja Karcis justru khawatir terhadap pemalsuan voucher tiket. Promotor kawakan Adrie Subono memberi beberapa tips soal manajemen tiket. “Kalau untuk bola, tiketnya kan banyak. Biar tertib, yang penting pendistribusiannya. Selain itu, ketika tiket habis, ya katakan habis. Jangan jual lagi,” kata bos Java Musikindo tersebut. Selama penjualan tiket, calon pembeli kerap dibuat bingung oleh ketidakjelasan informasi dari panitia. Sekarang ada, beberapa saat kemudian dibilang tidak ada. Hari ini dinyatakan habis, pada hari H kembali ada. “Jual tiket sepak bola berbeda dengan musik. Bola lebih susah. Ada 100.000 lebih tiket, penjualannya lebih ribet,” simpulnya. Neelam Vaswani selaku CEO Marygops Studios, promotor yang bertanggung jawab mendatangkan pelantun Baby ke Indonesia memberikan kesimpulan yang telak. “Kadang sulit-sulit gampang menjual tiket,” ujar Neelam. (
[email protected])
‘Bikin pusing’ D
alam bisnis pertunjukan musik, nama Adrie Subono tidak asing. Promotor konser musik dengan artis dari dalam negeri dan luar negeri ini punya pengalaman luas dalam menjual tiket pertunjukan. Adrie mengaku pusing menjual tiket hingga membuat rambutnya rontok. Dia harus melayani atusiasme peminat musik yang membeludak untuk memiliki tiket konser grup band atau artis yang manggung. “Selama 16 tahun saya jadi promotor konser bikin rambut saya rontok. Dulu rambut saya masih banyak, sekarang tinggal segini, pusing memikirkan cara menjual tiket. Tapi sekarang saya menggunakan media jejaring yang sudah ada, jadi praktis bahkan bisa langsung pesan,” kata Adrie kepada Bisnis.
Adrie berbagi pengalaman serta tip dan trik mengelola konser. “Intinya bagaimana caranya menekan cost sebanyak-banyaknya tetapi tetap bisa menarik perhatian penonton,” ujarnya. Dia mencontohkan 4 bulan belakangan ini Adrie melakukan promosi melalui jejaring sosial Twitter yang tanpa biaya tetapi tepat sasaran. “Empat bulan yang lalu saya menemukan cara pemasaran yang murah yaitu Twitter. Saya sudah memiliki 75.000 follower. Ini promosi yang gampang dan tanpa biaya,” tuturnya. Adrie mengatakan promosi melalui Twitter sangat tepat sasaran. Dia menjelaskan pengikutnya di Twitter merupakan peminat musik langsung dan wartawan. “Perlu kreativitas untuk melakukan promosi, seperti membuat kuis,” ujarnya.
Namun, Adrie tak lepas dari keluh kesah. “Promotor itu namanya saja yang keren, tetapi sebenarnya kita seperti kacungnya artis,” ungkapnya. Dia mengatakan sebagian besar pengelola acara lebih suka menjual acara tiket online untuk membuat proses yang lebih sistematis dan bebas repot. Acara konser atau pertandingan olahraga umumnya diselenggarakan dalam skala besar. Jadi ada banyak hal untuk mengelola dan mengatur. Penjualan tiket merupakan salah satu bagian yang paling penting dari setiap jenis manajemen acara. “Tiket adalah sumber terbesar pendapatan selain dari iklan dan sponsor. Jadi bagian penting dari kesuksesan acara bergantung pada penjualan tiket,” ujarnya. (15) BISNIS
INVESTASI
9 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
Raup laba di jasa kurir
BISNIS/KELIK TARYONO
EDWINA & MARDIYAH NUGRAHANI Kontributor Bisnis Indonesia
K
eterbatasan pelayanan kantor pos dalam mengirimkan barang memicu tumbuhnya jasa pengiriman barang alternatif. Jasa pengiriman barang ini menjamin pengantaran aneka barang di berbagai lokasi di Indonesia melalui jalur darat, laut, dan udara. Konsumen bisa memilih metode dan lama waktu pengiriman sesuai dengan keinginan. Salah satu yang melakoni bisnis pengiriman barang ini adalah Lintas Buana Logistic yang berdiri pada 2008. Lintas Buana menyediakan jasa pengiriman barang dari Jakarta ke Bandung. Pemilihan rute ini cukup unik karena penyedia jasa logistik lain menawarkan jasa pengiriman ke seluruh wilayah di Indonesia. Menurut pemilik Lintas Buana Logistic Wiwied Soe“Sejak remaja saya sudah giono, rute pengiriman barang Jakarta-Bandung bekerja sebagai kurir pengantar dinilai sebagai rute pendek barang atau paket ke alamat tetapi padat lalu lintas pensi penerima.” giriman barang. Rute ini merupakan jalur yang digunakan banyak pengusaha garmen, sepatu, spare part kendaraan, dan sebagainya. “Dari segi operasional, rute pengiriman ini tidak terlalu mengeluarkan banyak biaya dibandingkan dengan jalur Jawa Tengah, Jawa Timur atau Sumatra. Perawatan kendaraan pun lebih efisien karena jalur yang dilalui tidak berat karena dapat ditempuh dalam waktu 3 jam,” jelas Wiwied. Wiwied menekuni bisnis ini karena faktor ketidaksengajaan. Ketika itu Wiwied terbiasa menggunakan jasa pengiriman barang untuk mengangkut barang hasil digital printing, usaha lain yang dijalaninya. Jasa pengiriman logistik langganannya tiba-tiba bangkrut dan Wiwied ditawari untuk meneruskan usaha pengiriman tersebut. Meskipun tidak pernah menggeluti bisnis pengiriman barang, Wiwied bersama beberapa rekan sepakat menjalani bisnis ini, berbekal pegawai berpengalaman dan pelanggan yang sudah ada. Bermodal sekitar Rp100 juta, Wiwied melengkapi kebutuhan operasional berupa tiga unit kendaraan roda empat. Lintas Buana Logistic membuka dua kantor, di Jakarta dan Bandung. Meskipun fokus pada pengiriman barang untuk Jakarta dan Bandung, Lintas Buana kadang melayani permintaan pengiriman barang melalui jalur udara dan laut. Lintas Buana memeroleh pendapatan sekitar Rp40 juta- Rp60 juta per bulan untuk jasa pengiriman barang. Laba bersih sekitar 20-30% dari total pendapatan. “Jalur tol Cipularang sangat populer karena menggiatkan bisnis travel dan pengiriman barang. Tidak heran banyak orang yang melirik
berhenti kerja dari perusahaan ekspedisi tersebut dengan alasannya ingin cari pengalaman kerja di tempat lain. “Tapi kadang Perhitungkan dengan cermat semua aspek sebelum memulai terlintas punya niat buka usaha ekspedisi usaha ini, karena usaha ini tergolong usaha yang berisiko logistik kecil-kecilan sih” cetusnya. tinggi. Berawal dari niat itulah Ardi bertekat Jangan membuka terlalu banyak jalur atau rute. untuk mewujudkan keinginannya memiliki Pilih karyawan yang berkualitas sehingga dapat mempercejasa ekspedisi logistik. Dirinya optimistis pat perkembangan usaha ini. berbekal pengalaman kerja di bidang usaha Utama kan pelayanan tepat waktu untuk menjaga kepuasan ekspedisi logistik selama hampir 5 tahun dan kepercayaan pelanggan. bisa diandalkan untuk menggerakan roda Perlakukan barang pelanggan seperti usaha ekspedisi tersebut. barang kita sendiri supaya sampai di “Istilahnya modal nekat aja dengan petangan pelanggan tanpa ngalaman yang saya rasa cukup nantinya cacat sedikitpun. untuk menjalankan usaha ini nantinya, Jangan biasakan baru saya berusaha pinjam dana ke teman karyawan untuk dan kerabat lah” paparnya. meminta tips Langkah awal sebelum usaha ekspedisi pada pelanggan logistik atau kargo ini didirikan, Ardi karena akan melakukan berbagai lobi ke semua relasi menurunkan kredibilitas terkait yang memang telah ia kenal seperusahaan dan belumnya. Semisal kepada pihak-pihak lambat laun akan yang sering menggunakan jasa cargo semenjadikan diskriminasi lagi ia bekerja di perusahaan ekspedisi seterhadap perlakuan barang belumnya, termasuk juga mencari partner para pelanggan. usaha ekspedisi yang mau diajak bekerja Sumber: wawancara BISNIS/ILHAM NESABANA sama. Setelah segalanya dirasa cukup usaha sejenis sehingga terjadi perang tarif yang meyakinkan, dirintislah usaha ekspedisi kargo sudah mulai tidak terkendali,” ungkap Wiwied. ini pada pertengahan 2003. Wiwied berusaha mempertahankan para konDengan modal awal Rp100 juta, dia memsumen dengan meningkatkan pelayanan, seperti buka usaha ekspedisi kargo dengan nama Hani disiplin ketepatan waktu dan melarang peExpress di Tanah Abang, Jakarta Pusat. “Modal gawainya menerima imbalan dari konsumen. awal itu saya gunakan buat sewa truk pengirim Dia menghimbau para karyawan untuk membarang dari Jakarta ke Pekalongan atau daerah perlakukan barang dengan hati-hati demi menlainnya, lalu sewa mobil sedan pengantar barang jaga kepercayaan konsumen. hingga sampai ketempat penerima juga untuk Meskipun terjadi perang tarif antar pengsewa tempat usaha ekspedisi tersebut”. usaha pengiriman barang, Wiwied optimistis Dengan dibantu oleh dua orang karyawannya bisnis ini akan selalu hidup selama perdagangan Hani express berhasil membuktikan perkembanmasih berjalan. Bisnis ini mampu bertahan degan yang pasti hingga mampu membuka cabang ngan mengutamakan pelayanan terbaik kepada di dua daerah yakni Pekalongan dan Tegal. konsumen. “Sekarang sih karyawannya sudah berjumlah 50 yang tersebar di dua kantor perwakilan yakni Tegal dan Pekalongan” katanya. Bermula dari kurir Hingga saat ini usaha yang digeluti Ardi telah Usahawan di bidang pengiriman lainnya memiliki 100 pelanggan tetap yang tersebar di adalah Ardiansyah asal Pekalongan yang menbeberapa daerah khususnya Jakarta-pekalongan dirikan Hani Express, usaha yang menyediakan dan tegal. Untuk omzet yang dihasilkannya perjasa pengiriman barang daerah jawa tengah bulan mencapai Rp120 juta dengan laba bersih yakni tepatnya Jakarta-Pekalongan-Tegal. Usaha sebesar Rp15 juta. ini telah dirintis sejak 2003. “Itu kalau bulan biasa tapi kalau 2 bulan Ardi begitu ia disapa mengaku usaha jasa mendekati hari raya untungnya bisa mencapai pengiriman barang yang kini digelutinya beRp20 juta per bulan” katanya. rawal dari pengalamannya ketika menjadi salah Dia mengaku dalam waktu 4 tahun dirinya satu kurir di sebuah perusahaan ekspedisi terkesudah mampu mengembalikan modal yang muka di Jakarta. dipinjamnya dari beberapa kerabat dekatnya. “Pekerjaan ini benar-benar saya mulai dari Dia pun kini telah memiliki dua mobil tronton bawah, sejak remaja saya sudah bekerja sebagai pengangkut barang serta satu truk dan enam kurir pengantar barang atau paket ke alamat si mobil pengantar barang hingga sampai alamat si penerima”ungkapnya. penerima. (
[email protected]) Seiring usianya berjalan ia memutuskan
Tip berbisnis pengiriman barang
8 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
INVESTASI
BISNIS/ENDANG MUCHTAR
Tetap menjanjikan
keuntungan RAHAYUNINGSIH Bisnis Indonesia
&
CANDRA SETYA SANTOSO Kontributor Bisnis Indonesia
A
ntusiasme masyarakat terhadap sukuk ritel seri 003 (SR003) masih sangat tinggi meski imbal hasil yang ditetapkan tergolong lebih rendah dibandingkan dengan dua produk serupa yang telah dipasarkan pada 2010 dan 2009. Kupon SR003 yang ditetap pemerintah mencapai 8,15%, adapun dua sukuk sebelumnya yaitu SR001 dan SR002 masing-masing 12% dan 8,7% dengan tenor sama yaitu 3 tahun. Namun, dibandingkan dengan surat utang bertenor sama yaitu FR26, kupon yang ditetapkan untuk SR003 lebih tinggi. Pada 7 Februari, kupon FR26 yang jatuh tempo pada 2014 berada pada level 7,9%. Tak hanya itu, kupon SR003 juga lebih tinggi dibandingkan dengan produk investasi perbankan yaitu deposito yang berada di level 6,5%-7%. Dahlan Siamat, Direktur Pembiayaan Syariah Ditjen Pengelolaan Utang, menuturkan tingkat kupon sukuk ritel yang ditawarkan tersebut sekitar 200 basis poin di atas rata-rata deposito. Kupon tersebut dibayarkan setiap bulan secara tetap (fix rate) untuk jangka waktu jatuh tempo selama 3 tahun. “Artinya real return akan jauh lebih tinggi dari 8,15% untuk 3 tahun karena pajak finalnya 15% dan secondary market-nya sudah likuid. Kami optimistis bahwa [penawaran] sukuk ritel SR-003 ini akan cukup berhasil,” ujarnya beberapa waktu lalu.
“Sukuk masih jadi second choice, karena saat ini investor lebih melirik saham.” SR-003 dijual dengan melibatkan 20 agen penjual, di mana harga per unitnya Rp1 juta dengan satuan pembelian Rp5 juta dan kelipatannya. Anda berminat? Caranya mudah, para agen penjual yang ditunjuk, akan memberikan proposal berupa jumlah kesanggupan penyerapan penjualan sukuk ritel. Sukuk ritel ini dapat dibeli oleh masyarakat individu dengan nominal minimal Rp5 juta. Jenis akad adalah Ijaroh-Sale and Lease Back sehingga memberikan pendapatan yang pasti bagi investor. Jadwal penjatahan 21 Februari 2011 dan akan dicatatkan di Bursa pada 24 Februari 2011. Sukri juga dijual melalui agen penjual yang ditunjuk pemerintah, diantaranya, Bank Mandiri, Trimegah Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Andalan Artha, Advisindo Sekuritas, Bahana Sekuritas, Bank BNI, Bank Syariah Mandiri, Citibank NA, Bank CIMB Niaga, HSBC, Bank BII, Ciptadana Sekuritas, Sucorinvest Cantral Gani, Reliance Sekuritas, Standart Chartered, Bank Permata, OCBC NISP dan Mega Capital Indonesia.
Lanny Hendra GM Wealth Management Standard Chartered Bank mengatakan minat nasabahnya untuk produk investsai masih sangat besar. Itu terlihat dari pencapaian target bank tersebut pada penjualan SR002 yang mendapat jatah Rp100 miliar. “Minat nasabah SCB terhadap portofolio investasi masih sangat besar. Sehingga penawaran SR002 bisa ludes terjual dalam seminggu saja sejak hari pertama dibuka,” ujar Lanny saat ditemui pada Launching Kantor Standart Chartered, pekan lalu. Menurutnya, kecenderungan nasabah perbankan saat ini ingin mencari imbal hasil (yield) lebih tinggi dari portofolio yang ada sebelumnya. “Sukuk ritel lebih menguntungkan daripada portofolio investasi lainnya, yaitu dengan yield 8,15%. Bahkan yield sukuk lebih tinggi dari suku bunga acuan BI (BI Rate) dan rata-rata bunga deposito perbankan,” paparnya. Sementara itu, PT Bank Syariah Bukopin yang menjadi sub agen penjual Sukuk Negara Ritel SR-003 Tahun 2011 dari agen penjual PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas (AAA Securities) mengatakan investasi Sukuk sangat menjanjikan, khususnya untuk nasabah perorangan.
Pilihan kedua Analis Reliance Securities Gina Novrina Nasution mengatakan jenis investor yang berinvestasi di sukuk ritel berbeda dengan pemilik dana di pasar modal. Bagi mereka yang sudah melek investasi dan risiko, lanjutnya, sukuk adalah pilihan kedua karena imbal hasil yang ditawarkan jauh lebih rendah dibandingkan dengan reksa dana dan saham. “Sukuk masih jadi second choice, karena untuk saat ini investor lebih melirik saham. Jadi kendati saham itu risikonya besar, tetapi return sahamnya tinggi mencapai 20%-30%. Ini jelas menarik investor. Adapun kalau sukuk hanya 8,15%,” tuturnya. Dari data penjualan sukuk ritel seri 002 terlihat dari total yang diterbitkan sebesar Rp8,03 triliun, ibu rumah tangga memiliki sekitar 15,46% sisanya pegawai swasta 34,07%, wiraswasta 23,69% dan lainnya. Terlihat di sini bahwa, kaum perempuan khususnya ibu rumah tangga yang cenderung menghindari risiko termasuk investor yang mendominasi pembelian sukuk ritel. “Sejauh ini para investor [pasar modal] masih berpikiran lebih baik membeli saham dulu. Persentasenya 50% hingga 60%, baru kemudian sisanya untuk pembelian obligasi baik berupa ORI ataupun Sukuk. Menurut Gina, sukuk yang mulai dilempar ke pasaran hanya diminati oleh segmen-segmen tertentu saja yang memang cukup antusias, seperti depositan. Bahkan untuk menarik minat nasabah tak jarang bank memberi iming-iming sejumlah hadiah. Kondisi tersebut mencerminkan ketatnya persaingan dalam memasarkan sukuk ritel. Untuk pasar sekunder, Gina belum melihat ada kecenderungan pemodal melepas kepemilikannya di sukuk ritel dalam jumlah besar karena mayoritas memegangnya hingga jatuh tempo. (
[email protected])
10 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
KORPORASI Advanced Micro Devices Inc
Komputer jinjing jadi
sasaran FITA INDAH MAULANI Bisnis Indonesia
A
dvanced Micro Devices Inc (AMD), produsen semikonduktor yang selama ini terkenal sebagai prosesor jagoan para gamer komputer, kini memperluas pasarnya ke pengguna komputer jinjing. Gebrakan tersebut hadir melalui produk AMD Fusion Accelerated Processing Units (APU), penggabungan dari prosesor (CPU) dengan kartu grafis (GPU) dalam satu chip seukuran ujung kuku saja. Fusion APU ini memang dipersiapkan menjadi senjata andalan AMD mulai tahun ini untuk menghadapi kompetisi yang lebih ketat dengan pesaing utamanya, Intel. Sebelum bersaing di semua segmen, AMD memulainya dari pasar komputer jinjing. Prosesor Atom keluaran Intel sudah cukup Penggabungan kedua hal ini memang lama merajai ranah ternyata menghasilkan performa komputer jinjing yang lebih tinggi dengan khususnya netbook penggunaan daya lebih hemat. atau komputer ultra thin. AMD berupaya menciptakan apa yang mereka sebut sebagai killer product dengan merilis sebuah prosesor yang disatukan dengan kartu grafis. Penggabungan kedua hal ini ternyata menghasilkan performa yang lebih tinggi dengan penggunaan daya lebih hemat. Produk ini diklaim menghemat baterai hingga bisa digunakan sampai 10 jam pemakaian tanpa panas. APU merupakan interegrasi teknologi multicore CPU x86 dan engine grafis kuat dengan kemampuan DirectX 11. Satu chip ini juga memiliki fitur stutter free HD video playback, sebuah terobosan dalam daya komputasi untuk menangani aplikasi grafis yang paling berat. “Dahulu orang menyebutnya netbook karena kemampuannya yang terbatas, jauh di bawah notebook. Dengan APU, kemampuan netbook pun setara. Sepertinya istilah tersebut bisa diganti menjadi komputer ultra thin saja karena pembedanya hanya ukuran layar saja,” ujar Leslie Sobon, Corporate VP Worldwide Product
BLOOMBERG
Marketing AMD, baru-baru ini. AMD pun yakin bisa meraih market share lebih besar di produk komputer jinjing dalam 5 tahun ke depan dengan inovasi yang dibawanya ini. APU yang diluncurkan saat ini tidak hanya bagi netbook, tetapi juga tablet PC, hingga ponsel pintar.
Berani investasi
2010
2009
Pendapatan bersih
US$1,65
US$1,62
Teknologi menggabungkan prosesor dan kartu grafis dalam satu chip saja bukan hasil kerja singkat dari tim riset dan pengembangan AMD. Proses ini dimulai sejak 2006 ketika perusahaan semikonduktor ini mengakuisisi ATI, vendor kartu grafis seharga US$5,4 juta. “Pekan pertama setelah pembelian ATI, kami langsung melakukan eksplorasi teknologi, termasuk menyatukan CPU dan GPU dalam satu silikon,” ujar Joe Macri, Chief Technology Officer AMD. Banyak hal dianalisis dan teknologi yang harus dikembangkan setelah itu, salah satunya kemampuan memindahkan power dari CPU ke GPU dengan efisien. Teknologi tersebut memerlukan waktu cukup lama dalam pengembangannya. Pihaknya memerlukan waktu setahun untuk eksplorasi, setahun pengembangan desain, setahun di laboratorium, dan akhirnya setahun pengiriman. Strategi bagus ini tinggal memerlukan eksekusi yang fokus. “AMD sangat optimistis dalam persaingan karena kami membangun mesin yang seimbang,” ujarnya. Joe menambahkan APU yang ada sekarang akan dikembangkan sehingga ada di semua segmen sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pengembangan juga terus dilakukan, termasuk keinginan komputer masa dengan bisa dioperasikan tanpa perlu sentuhan, cukup suara pemiliknya.
Gross margin
US$743
US$739
Pasar Indonesia
45%
46%
Litbang
US$352
US$359
Operating income
US$413
US$128
Kinerja Advanced Micro Devices Inc (miliar)
Pertumbuhan gross margin
Sumber: AMD
BISNIS/YAYAN INDRAYANA
Ben Williams, Corporate VP and General Manager AMD Asia Pasifik, mengatakan pasar Indonesia sangat potensial. Data IDC bahkan memprediksi pertumbuhan penjualan komputer jinjing di negara ini bisa mencapai 36%.
“Infrastruktur telekomunikasi masih menjadi tantangan untuk pasar Indonesia, tetapi berbagai program pemerintah untuk menjangkau Internet hingga tingkat pedesaan serta belanja modal yang dilakukan operator telekomunikasi untuk mengembangkan jaringan data kami yakini akan mendorong penjualan komputer sepanjang tahun ini,” ujarnya. Penjualan desktop tetap bertahan, tetapi komputer jinjing akan terus meningkat, tahun ini selain netbook disebut dengan komputer ultra thin akan memberikan kemampuan lebih dibandingkan dengan produk tersebut pada masa lalu. Harga produk ini sangat bersaing dengan harga mulai dari US$200 per unit. Komputer jinjing dengan layar 10 inci ke bawah akan laku keras di Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan India. Sementara tablet akan menjadi produk yang booming tahun depan. AMD oprtimistis produsen komputer jinjing seperti Acer, Asus, Dell, Fujitsu, HP, Lenovo, MSI, Samsung, Sony dan Toshiba akan segera mengumumkan rencana mereka untuk mengeluarkan sistem berbasis AMD Fusion APU dengan nilai yang bersaing pada harga pasaran. AMD Fusion dengan APU diharapkan dapat mendongkrak kemampuan suatu sistem dalam mengolah data digital, terutama konten berbasis high definition (HD). “Kami membuat pengguna untuk bisa menikmati HD di mana pun, serta kemampuan komputasi superpribadi dalam sebuah notebook yang memiliki daya tahan baterai sehari penuh,” ujarnya. APU data rendah yang diluncurkan saat ini terdiri dari dua seri, seri E memerlukan daya 18 watt, sementara seri C hanya menghabiskan data watt. Harga komputer menggunakan produk ini bisa dipatok bersaing mulai US$200 per unit hingga US$400 per unit. “Streaming HD menggunakan APU juga tidak memakan banyak bandwidth sehingga cocok digunakan pada daerah dengan keterbatasan infrastruktur jaringan. Daya tahan baterai juga berguna di daerah dengan pasokan listrik terbatas atau kurang stabil,” tambah Leslie. (
[email protected])
12 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
SPIRITUAL LEADERSHIP
Dari berkuasa ke
berprestasi
P
A. M. LILIK AGUNG Trainer dan Pembicara Publik. Mitra Pengelola High Leap Consulting
Pertanyaan, saran, kritik, dan komentar dapat disampaikan ke redaksi melalui:
[email protected], www.bisnis.com, dan
[email protected]
ada awal 2011, perjalanan republik ini penuh gegap-gempita. Sayang, tidak menyoal prestasi, tetapi peristiwa muram yang silih berganti. Mulai dari terkuaknya pelesiran Gayus Tambunan ke berbagai negara, perpekan kepala daerah (bupati, wali kota, gubernur) berurusan dengan penjara, ’perseteruan’ pemerintah dengan tokoh agama tentang kebohongan, harga cabai yang melonjak di atas Rp100.000 per kg. Belum lagi soal gaji Presiden, serombongan anggota DPR digelandang KPK untuk urusan apalagi kalau bukan korupsi, hingga pembantaian serta kekerasan berbau agama. Kabar dan peristiwa muram ini dapat dipastikan tidak hanya berlangsung pada awal tahun, tetapi juga akan mewarnai 2011. Boleh jadi aneka peristiwa muram akan mengiringi perjalanan republik ini meniti 2011. Namun, berbagai peluang dan kesempatan juga tidak jauh menghampiri negeri ini. Asal dikelola dengan optimal, peluang dan kesempatan ini akan memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Dari mana peluang dan kesempatan ini? Salah satunya bisa berkaca pada sejarah Starbucks Coffee.
Seluruh pencapaian yang dilakukan oleh Howard Schultz karena dalam dirinya muncul motivasi bernama prestasi. Memutuskan dari pekerja dengan jabatan tinggi dan kemudian balik arah mengelola kedai kopi kecil merupakan bentuk tantangan untuk mewujudkan profesionalismenya. Ujungnya dunia mencatat dengan tinta emas kinerja unggul kepemimpinan Howard Schultz.
Motif untuk berkuasa
Motivasi Starbucks Coffee pada awalnya tidak lebih dari sebuah kedai kopi kecil di sudut kota Seattle, Amerika Serikat. Pendirinya tiga orang yakni dua guru dan seorang penulis. Mereka hanya memanfaatkan waktu luang untuk memenuhi kebutuhan minuman kopi pekerja di Seattle. Hingga akhirnya pada musim semi yang cerah, seorang profesional perusahaan PT Hammarplast bernama Howard Schultz mendatangi kedai kopi Starbucks Coffee. Sambil duduk menunggu, Schultz mengamati penjaga konter (kelak disebut barista) menyendok beberapa biji kopi, menggilingnya, menaruh kopi giling itu ke dalam filter di dalam cone dan menuangkan air panas. Kopi dalam mug porselen tersaji dengan uap dan aroma menantang. Hanya dengan tiga tegukan membuat Schultz ketagihan. Seluruh cita rasa kopi mengalir ke lidah Schultz yang tidak ditemukan ketika dia menyeruput kopi di mana pun. Seketika Schultz memutuskan untuk keluar sebagai profesional PT Hammarplast dan menjadi bagian pengelola Starbucks Coffee. (Pour Your Heart Into It – Howard Schultz dan Dori Jones Yang, 2003) Dua puluh satu tahun kemudian—hari ini— tidak ada kedai minuman yang mampu menandingi pengaruhnya seperti dilakukan Starbucks Coffee. Kedai ini tidak sekadar menjajakan minuman kopi, tetapi menjadi aktor utama gaya hidup global; secangkir kopi, setangkup roti dan sejuta kepentingan dari orang-orang yang berkunjung ke Starbucks Coffee. Semua dimulai karena gilingan beberapa biji
BISNIS/ADI PURDIYANTO
kopi yang mampir ke lidah Schultz, yang sekarang menjadi chairman sekaligus CEO Starbucks Coffee. Biji kopi itu berasal dari Sumatra. Kopi Sumatra mampu mengubah gaya hidup global ditangan seorang pemimpin yang piawai. Dari sebuah kedai kecil dan sekarang berjumlah ribuan serta tersebar di lima penjuru benua. Lebih memukau lagi, tiga kopi dari lima produk utama pilihan konsumen Starbucks Coffee disumbang oleh kopi Indonesia, yaitu kopi Sumatra, Jawa, dan Sulawesi. Hal demikian menandakan Schultz pemimpin besar yang tanpa retorika memperkenalkan hasil bumi Indonesia ke seluruh dunia. Tidak itu saja, kemitraan petani kopi di Sumatra dengan manajemen Starbucks Coffee memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi para petaninya. Seluruh pencapaian yang dilakukan oleh Schultz karena dalam dirinya muncul motivasi bernama prestasi. Sebagai pemimpin, minat, dan gairah besar untuk membangun kedai Starbucks Coffee dan kemudian membentuk gaya hidup global karena dorongan untuk menunjukkan prestasi.
Psikolog senior David Mc’Clelland menyebut ada dua lagi dorongan manusia untuk menunjukkan aktualisasi dirinya selain motivasi berprestasi, yaitu berkuasa dan bersahabat. Motivasi berkuasa menandakan bahwa orang bersangkutan (pemimpin) terdorong untuk berkarya dan menunjukkan kinerja karena memiliki motif untuk berkuasa. Semakin tinggi tingkat kekuasaannya, semakin bergelora semangatnya. Ujungnya, kekuasaan menjadi sandaran bagi keberadaan dirinya. Bila ia pebisnis, menggabungkan peran bisnis dan politik menjadi tujuan utama baginya. Intinya ia ingin berkuasa dalam bisnis sekaligus berkuasa dalam politik. Berbeda lagi dengan motivasi bersahabat. Inti dari motivasi bersahabat tak lain semakin seorang (pemimpin) banyak membentuk jaringan atau membangun perkawanan, semakin bersemangat orang itu untuk berpartisipasi. Aktualisasi dirinya berbasis pada berapa banyak orang yang menjadi kawannya, berapa jauh jaringan yang menjadi jangkauannya dan berapa banyak organisasi yang diikutinya. Menjadi sebuah kewajaran apabila orang ini akan aktif dalam berbagai organisasi, entah sebagai anggota, pengurus atau sekadar penggembira. Mayoritas pemimpin Indonesia (baik politik maupun bisnis) kuat dalam motivasi berkuasa dan bersahabat. Namun, lemah ketika menyoal motivasi berprestasi. Inilah yang menjadi akar masalah mengapa Indonesia yang diberi kekayaan alam luar biasa, tetapi minim dalam produktivitas. Ukuran menyoal kesejahteraan dan kemakmuran sebuah bangsa, selalu menempatkan Indonesia berada pada titik-titik bawah. Akibat dari para pemimpinnya bergairah ketika berkuasa dan bersemangat saat berkumpul dan berorganisasi. Ketika berkarya yang berhubungan dengan prestasi, mereka bungkam seribu bahasa. Kopi Sumatra di tangan Howard Schultz mampu mengubah gaya hidup global. Tak lain lantaran motivasi berprestasi yang dijadikan ideologi Schultz. Seharusnya kita malu pada Schultz. Atau apakah kita perlu mendatangkannya ke Indonesia untuk mencanangkan 2011 sebagai tahun berprestasi?
14 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
MOTIVASI
Membangun semangat
petualangan J
ANTHONY DIO MARTIN Managing Director HR Excellency
udul di atas bisa bermakna positif, bisa juga sangat negatif. Positif, tatkala kita kaitkan dengan keinginan untuk mencoba hal baru, semangat melakukan calculated risk serta upaya menikmati hal-hal yang belum pernah dicoba dilakukan sebelumnya. Negatif, tatkala keinginan mencoba hal-hal yang baru itu mulai melukai orang-orang di sekitar kita serta lebih parahnya, melawan prinsip kebaikan. Namun, kali ini saya ingin bicara tentang semangat petualangan sejati. Untuk itu, saya ingin mengambil contoh seorang tokoh yang saya kagumi sejak masih kecil yakni Kapten Jacques-Yves Cousteau. Nama ini, rasanya mungkin tidak asing bagi mereka yang hidup pada era 80-an. Televisi sering menayangkan petualangannya sebagai seorang ilmuwan, penjelajah serta reporter alam yang luar biasa. Dan yang menarik, ia membuka cakrawala banyak orang tentang dunia bawah laut. Kapten Jacques-Yves Cousteau adalah seorang penjelajah dan ilmuwan dari Prancis yang terkemuka. Dia pertama kali membuat film Par dix-huit mètres de fond’ (18 meter di bawah laut) pada 1943. Untuk membuat film ini, dia terpaksa harus memeras otaknya guna menciptakan kamera bawah laut untuk pertama kalinya. Awalnya, Jacques-Yves Cousteau sendiri adalah seorang anak yang sakit-sakitan. Setelah tamat sekolah, dia bergabung pada angkatan laut di mana ia pun dinyatakan tidak pas (mis-fit). Namun, semangat dan keinginannya telah menciptakan nasib yang berbeda. Pada akhirnya, dengan kapal terkenalnya yakni Calypso, dia menjadi penemu, penjelajah serta menjadi Bapak Lingkungan Hidup yang banyak berpromosi soal pentingnya ekosistem bawah laut. Jacques-Yves Cousteau kelihatannya menjadi tokoh yang menarik untuk diambil pembelajarannya. Hingga usianya ke-87 tahun, dia tetap berusaha mencipta dan melakukan penjelajahan ke daerah-daerah bawah laut yang tidak bertuan. Hingga akhir hayat hidupnya, dia menghasilkan setidaknya 115 film dokumenter dan menulis lebih dari 50 buku. Ini tidak termasuk jurnal-jurnal ilmiah yang ditulisnya. Bahkan, dia pun dianggap sebagai pencipta Aqua-lung ataupun SCUBA yang dulunya tidak pernah terpikirkan, yang membuat seorang penyelam bisa bergerak bebas saat ini. Saya masih ingat, salah satu kalimat luar biasa yang selalu dikatakan oleh Jacques-Yves Cousteau adalah, “You must go and see for ouselves”.
Zona nyaman
Pertanyaan, saran, kritik, dan komentar dapat disampaikan ke redaksi melalui:
[email protected], www.bisnis.com, dan www.hrexcellency. com
Bandingkan kehidupan Jacques-Yves Cousteau dengan banyak orang maupun organisasi yang perlahan-lahan mati suri karena sudah terjebak dalam zona nyamannya. Yang jelas, banyak orang yang dengan berjalannya waktu, terjebak dalam comfort zone mereka sendiri. Ciri-cirinya adalah mereka merasa sudah puas, nyaman dengan apa yang diperoleh, malas untuk mencoba hal-hal yang baru serta terlalu banyak perhitungan ataupun kalkulasi dibandingkan dengan semangat
mereka dahulu. Inilah penyakit yang kadang menghinggapi banyak entepreneur sukses maupun wirausahawan yang telah cukup mencapai kemapanan. Dengan berjalannya waktu, mereka merasa telah mencapai kesuksesan mereka, ingin menikmati kesuksesan mereka dan kehilangan semangat untuk bergerak ke level yang lebih tinggi. Hal ini memang pantas untuk disayangkan. Padahal, dulunya mereka adalah para penjelajah dan pelopor yang luar biasa. Mereka berani bergerak ke tempat yang mereka tidak tahu, mencoba bidang yang baru, menapaki teritori baru dan bersedia membayar ongkos untuk belajar. Namun, dengan berjalannya waktu, keinginan berusaha ini pun menjadi pupus. Digantikan dengan perasaan nyaman dengan apa yang telah dicapainya, tetapi takut, cemas dengan hal-hal baru. Ketika Jacques-Yves Cousteau memulai penjelajahannya, dia tidak memulai dari area yang tidak dikenalnya sama sekali. Dia belajar dan mengembangkan dirinya. Perlahan tetapi pasti, dia terus menjelajah berdasarkan data dan fakta. Itulah pelajaran tentang calculated risk. Dalam hal ini, jiwa petualangan yang dimaksudkan bukanlah jiwa petualangan seorang penjudi. Orang yang berjudi memang mengambil suatu risiko, tetapi risikonya terlalu besar dibandingkan dengan apa yang mungkin dikorbankan. Lagi pula, seseorang yang berjudi tidak punya kendali sama sekali atas apa yang terjadi. Sebaliknya, seorang petualang sejati, berusaha untuk lebih banyak menggunakan logika daripada perasaannya untuk bertualang. Baru-baru ini, seorang pebisnis batu bara yang sukses di sebuah lokasi bercerita bagaimana dia bertekad memulai area yang baru. Dia tahu bahwa ia menempuh risiko. Namun menurutnya, “Berdasarkan pengalamannya dari lokasi penambangan batu bara sebelumnya, ia lebih yakin dengan peluang sukses di lokasi yang baru”. Memang dalam hal ini, akan ada selalu risiko untuk gagal. Namun, peluang untuk berhasilnya justru menjadi lebih besar karena perhitungannya didasarkan pada fakta dan kenyataan sebelumnya. Itulah yang namanya calculated risk. Di sisi lain, proses pembelajaran dari calculated risk juga akan menjadi lebih baik sebab apabila terjadi kesalahan ataupun kegagalan, kita selalu bisa mengecek dan memeriksa kembali apa yang salah dan tidak beres dengan asumsi semula.
BISNIS/ADI PURDIYANTO
Seorang petualang sejati, berusaha untuk lebih banyak menggunakan logika daripada perasaannya untuk bertualang.
seorang pahlawan kelautan. Bahkan, ia pernah membela laut Mediteranian saat mau dipakai untuk pembuangan bahan radiokatif oleh CEA, badan atom Prancis. Dari berbagai petualangannya yang membuat Jacques-Yves Cousteau memperoleh banyak penghargaan, ada beberapa pelajaran yang dia berikan mengenai bagaimana mengambil sebuah risiko. Pertama, adalah segala sesuatu haruslah diperhitungkan dulu untuk mengecilkan risiko yang terjadi. begitu pula dengan bisnis ataupun hal lain yang akan dilakukan. Kalau perlu, bagus juga jika berani berkomunikasi dan minta pendapat dari mereka yang telah mencoba, baik yang gagal maupun yang telah berhasil. etelah itu, harus dipersiapkan juga back up plan, artinya suatu rencana ketika perjalanan ataupun sesuatu yang kita lakukan ternyata tidak berjalan seperti harapan dan rencana semula. Jika sesuatu yang kita lakukan ternyata tidak berjalan seperti yang kita harapkan, janganlah terlalu lama menyesali ataupun meratapi hal yang,salah, tetapi cepatlah bangun dan lakukan sesuatu untuk mengurangi kesalahan yang telah terjadi. Begitulah dengan semangat petualangan dari Jacques-Yves Cousteau ini, kita bisa belajar untuk tidak gampang berpuas diri, tetapi terus meremajakan diri kita dengan semangat petualangan sejati. Hal ini bukan saja berlaku di dalam dunia bisnis dan organisasi, tetapi juga berbagai hal dalam hidup yang belum kita coba, aktivitas yang belum kita lakukan sebelumnya, tempat yang belum pernah kita kunjungi ataupun makanan yang belum kita coba. Mari mencoba semangat petualangan yang baru pada awal tahun ini!
S
Berani bertualang Dari sekadar membuat film bawah laut, petualangan Jacques-Yves Cousteau menjadi
MARKETING Kartu kredit &
BISNIS/ADI PURDIYANTO
IIN MAYASARI Dosen Program Studi Manajemen Universitas Paramadina Jakarta
Pertanyaan, saran, kritik, dan komentar dapat disampaikan ke redaksi melalui:
[email protected], www.bisnis.com, dan
[email protected]
ukses kehidupan bisa ditentukan oleh banyak hal. Salah satunya adalah bentuk kepemilikan barang, yang juga menentukan status sosial. Kepemilikan barang menjadi bagian dari budaya saat ini karena dianggap sebagai sesuatu yang dibenarkan dan dilakukan oleh sekelompok orang atau masyarakat tertentu atau bahkan semua kalangan masyarakat. Usaha untuk memenuhi kepemilikan barang saat ini tidaklah sesulit 10 tahun lalu. Kita dengan mudah saat ini untuk mendapatkan sesuatu tanpa harus berpikir lebih jauh dan panjang. Kartu kredit memudahkan solusi dalam memenuhi keinginan untuk memiliki sesuatu. Oleh karena itu, menjadi hal yang aneh kalau seseorang tidak memiliki kartu kredit. Kartu kredit sudah menjadi sesuatu yang wajib ada dalam dompet konsumen. Setiap bank mengeluarkan fasilitas untuk memudahkan konsumen dalam mendapatkan sesuatu. Iklan kartu kredit terpampang besar di setiap jalan besar di Jakarta. Sales personnel bank gencar menawarkan aplikasi kartu kredit di mal. Strategi pemasaran tidak hanya itu, penggunaan telemarketing juga dilakukan untuk memudahkan dalam menjangkau konsumen. Penelitian Bernthal, Crockett, dan Rose yang berjudul “Credit Cards as Lifestyle Facilitator” dalam Journal of Consumer Research (2005) menunjukkan bahwa individu dihadapkan pada dua hal yaitu kendala dan kebebasan. Kendala menunjukkan bahwa tidak semua individu memiliki kemampuan untuk melakukan pembelian karena keterbatasan dana.
Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
Dengan status sosial lebih tinggi, individu merasa memiliki kepercayaan diri lebih besar dan lebih merasa diorangkan dan dihargai.
sarat makna
S
13
Kebebasan menunjukkan bahwa dengan menggunakan kartu kredit, individu bisa terbebas dari kendala dari keterbatasan dana. Oleh karena itu, penggunaan kartu kredit bisa memudahkan individu untuk memenuhi segala keinginannya dengan mudah dan cepat. Kartu kredit juga memiliki banyak makna. Kartu kredit bisa memberikan makna positif dan negatif. Makna positif menunjukkan bahwa penggunaan kartu kredit merupakan sesuatu yang dianggap dapat meringankan kesulitan orang dalam memenuhi kebutuhan mendadak atau yang sifatnya fungsional. Artinya penggunaan kartu kredit untuk menyelesaikan masalah yang penting misalnya sakit atau pembayaran untuk memenuhi kebutuhan utama. Dengan demikian, keterbatasan dana yang dimiliki bisa teratasi. Kartu kredit dianggap sebagai security blanket yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk berjaga-jaga dalam menghadapi keperluan secara mendadak. Namun, pada kenyataannya, kartu kredit dianggap sebagai media untuk memenuhi tuntutan gaya hidup dan menyesuaikannya. Demografi menunjukkan bahwa tingkat pendapatan seseorang menunjukkan peningkatan, sehingga hal ini dapat memengaruhi munculnya keinginan baru untuk memiliki sesuatu.
dit juga dianggap sebagai pemicu gaya hidup impulsif. Teori reproduksi sosial yang dikemukakan oleh Pierre Bourdieu menunjukkan bahwa kehidupan sosial diwarnai dengan usaha individu dalam entitas sosial tertentu untuk mendapatkan dan saling berkompetisi dalam memperoleh perbaikan status. Masing-masing individu tidak mau menerima status sosial saat ini. Mereka menginginkan adanya suatu uplifting status ke level lebih atas. Dengan status sosial lebih tinggi, individu merasa memiliki kepercayaan diri lebih besar dan lebih merasa diorangkan dan dihargai. Dengan merasa lebih dihargai, individu merasa sudah bahagia dan nyaman. Namun sebenarnya, kebahagiaan ini merupakan kebahagiaan semu, karena sejatinya kebahagiaan ini bersifat sementara. Individu merupakan makhluk senantiasa akan bosan dan tidak merasa puas untuk hanya memiliki satu barang. Kemudahan pembayaran juga menyebabkan individu dengan kepribadian impulsif semakin terdorong untuk memiliki sesuatu dengan mudah dan tanpa ambil pusing. Dengan mudahnya mendapatkan segala sesuatu, kartu kredit menciptakan suatu daya adiktif bagi konsumen untuk terus-menerus menggunakannya. Di samping itu, pihak bank sebagai fasilitator juga meringankan segala kemudahan pembayaran dan akses penggunaan. Kartu kredit juga dianggap sebagai suatu cara untuk melakukan rasionalisasi dalam pemenuhan suatu kebutuhan. Individu juga menginginkan sesuatu yang dianggap sebagai penghargaan diri, sehingga membutuhkan kartu kredit untuk dapat memenuhi keinginan tersebut. Ada aspek selfgratification dalam diri seseorang. enggunaan kartu kredit juga bisa memfasilitasi seseorang untuk melakukan self-medicate dan mood repair. Terkadang dalam kehidupan individu, terdapat aspek kebosanan dan membutuhkan relaksasi atau sesuatu yang baru. Dengan demikian, fasilitas kartu kredit dapat memberikan kemudahan bagi individu untuk menggunakannya. Yang menjadi perhatian di sini adalah penggunaan kartu kredit membutuhkan suatu komitmen untuk bisa menggunakannya dengan bijaksana dan didasarkan akan kemampuan untuk melunasinya secara tepat waktu. Penggunaan kartu kredit juga harus dilandasi adanya kontrol diri yang kuat dalam individu dengan melatih diri untuk menahan dorongan kuat agar tidak membiarkan pemenuhan keinginan yang muncul dalam diri sendiri yang tidak pada tempatnya. Harus diingat bahwa penggunaan kartu kredit memang memudahkan untuk mendapatkan segala sesuatunya dengan cepat, tetapi kalau tidak mampu mengontrolnya kita akan terjebak dalam lilitan utang yang cukup besar. Kebahagiaan yang tadinya diraih akan sirna segera kalau akhirnya sering ditemui oleh debt collector.
P
Gaya hidup impulsif Meskipun ada peningkatan pendapatan, ada sejumlah konsumen yang memiliki pendapatan dalam rata-rata. Mereka difasilitasi kartu kredit untuk memenuhi keinginan mereka. Kartu kre-
STRATEGI
15 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
Selamat datang operator
telco-Internet S
udah tak ada yang membantah lagi, pertumbuhan operator telekomunikasi ke depan tak lagi dari suara dan teks tradisional yang sudah berabad dan berpuluh tahun menjadi dagangan para operator telekomunikasi (telco). Tanda-tanda kebutuhan komoditas baru itu sudah nyata, juga di Indonesia, kalau pertumbuhan usaha ingin dijaga. Komoditas baru itu sesungguhnya sangat asing dan tidak jelas bagi telco tetap maupun bergerak. Mata dagangan baru sering disebut dengan beragam nama, konten, aplikasi, solusi, digital lifestyle atau layanan data atau broadband dan semua itu sama sekali berbeda sifat dan sistem lingkungannya dibandingkan dengan voice dan SMS. Karena perbedaan yang sangat besar itu maka perubahan yang harus dialami oleh telco memang transformation. Besar, mendasar, dan juga perlu cepat. Mudah dikatakan, sulit sekali dilakukan oleh telco yang di mana pun, sifatnya terlalu formal, rigid, birokratis, lamban, apalagi jika ukurannya sudah besar. Namanya transformasi, jadi sudah pasti meliputi seluruh fungsi dalam organisasi dan seluruh lapisan, vertikal dan horisontal.
Leadership & manajemen SURYATIN SETIAWAN Senior Business Advisor Beoscope.com dan Bandungtalentsource.com
Pertanyaan, saran, kritik, dan komentar dapat disampaikan ke redaksi melalui:
[email protected] dan www.bisnis.com
itu harus dikelola penuh dengan waspada. Dalam soal orang, organisasi, kultur kerja bentuk cepat nya bisa dalam konfigurasi hybrid di organisasi yang sama atau dibangun unit-unit organisasi baru dengan karakter yang sama sekali baru untuk jenis jasa baru itu.
Semua lini Sumber energi transformasi adalah kantor perusahaan, kantor CEO. Semua bergerak menjalankan pola dan strategi perubahan yang sama. Perlu kekompakan manajemen tinggi, perlu menomorduakan ego dan bersikap proporsional dengan fokus perusahaan, bukan perorangan. Tim produk berurusan dengan inovasi produk yang tak habis-habisnya, produk-produk kecil yang jadi atraksi dan intangible, inovasi yang berasal dari semua jurusan terlebih dari luar perusahaan. Tim perlu mulai menekan rasa superior dihadapan mitra bisnis dan mau berelasi secara adil dan bersahabat. Teknologi jaringan telekomunikasi harus berubah cepat menjadi jaringan pita lebar dan full IP ujung ke ujung. Bagi operator selular Radio Access Network (RAN) harus cepat berubah ke HSPA+ release 7 dan 8 untuk membuka akses 28 dan 42 Mbps ke pelanggan yang sudah pasti lapar kapasitas dan kecepatan informasi dan hobi sekali mencari yang murah dan gratis. Teknisi dan insinyur yang ada di dalam operator cepat-cepat harus beralih menjadi IP network engineer, tak bisa lagi bertahan dengan ilmu enjiniring radio yang sudah mereka hafal selama ini. WiFi dan seluler akan bergandengan menyatu. Marketing produk telcoInternet tak bisa lagi pakai model promo ATL pakai TV, radio, koran, billboard, produk dan layanannya banyak sekali dan terus lahir setiap minggu atau hari,
Unsur paling penting dan menentukan dalam transformasi tentulah pemimpin dan tim manajemen puncaknya. Karena begitu serius perkaranya, pada saat seperti ini, pemilik dan pengawas telco harus sadar, terlibat dan menjadi energi dasar pendorong yang terus-menerus. Lalu, pucuk manajemen dan tim direksi yang kemudian harus menggambar pola dasar transformasi serta strategi perubahan, melakukan alokasi dan kelola sumber daya , kelola risiko dan menjalankan sistem umpan balik. Mudah dilihat dari sekarang, telco dengan pemilik dan pengawas yang sadar dan terlibat, manajemen puncak yang kompak membahas dan merumuskan serta menjalankan dengan sistematis aksi transformasi perusahaan lah yang akan memimpin pertandingan di ladang baru. Sasaran sudah jelas, pola dasar dan strategi perlu cermat dan cerdik. Soal paling rumit adalah orang, organisasi, kultur kerja dan pergeseran ekosistem. Orang tertentu tak bisa berubah ke zaman baru tetapi tak bisa dipecat begitu saja dan jumlahnya mungkin saja mayoritas dan ada di semua strata, asal jangan ada di manajemen tinggi. Perlu dipolakan, mau mengubah semua sekaligus atau kombinasi mencoba mengubah semua secara bertahap dan membuat pilar baru sebagi model telco-Internet. Juga sistem memasukkan orang luar yang berasal dari industri yang relevan: Internet, musik, iklan, jasa keuangan, gadget dan segala macam sumber daya moda online : charging, CRM, shop, customer care , payment, distribution. Arak-arakan ini tak mudah dan berisiko oleh sebab BISNIS/ADI PURDIYANTO
Tahun ini adalah penentu awal perubahan menjadi telco-Intenet menjelang saturasi pelanggan dan pendapatan suara.
berhamburan di Internet. Jadi pemasaran tradisional tak mampu lagi menjadi raja eksklusif. Social network marketing , membuka market place dan on-line store di Internet yang canggih, relevan dan segar setiap hari adalah keterampilan dan keahlian baru yang perlu dimiliki telcoInternet. Penjualan, kecuali SIM card dan gadget tak memerlukan toko fisik. Jadi outlet fisik akan berlanjut tetapi fungsinya akan berubah dan generasi Internet akan lebih mengandalkan semua ke interaksi online daripada fisik. Tak sampai satu dekade lagi, kemungkinan HP bisa kembali ke injeksi melalui OTA (over the air) bersama isi ulang, berarti model bisnis distribusi SIM card dan top-up voucher fisik akan hilang. Perantara di tengah tak perlu lagi. Isi ulang paling mudah adalah melalui klik fasilitas to-up di on-line banking. Mobile advertising berpotensi besar muncul sebagai model promo dan iklan yang lebih mendalam penetrasinya, pribadi, efektif menghasilkan penjualan dan terukur rinci. Sebuah model marketing multimedia kombinasi SMS, MMS, Video push, M-coupon dan LBS (Location based service) dan selalu dasarnya kebebasan pelanggan untuk memutuskan. Telco-Internet harus segera memakainya dan menjualnya. Mobile ad bukanlah iklan KTA bertubi-tubi yang mengganggu, dan memaksa itu. Customer care sering dianggap standar saja cukup. Telco-Internet juga perlu cepat berubah membuka transformasi dari layanan walk-in dan phone-in menuju lebih ke social CRM, web-in yang lengkap, canggih dan interaktif real-time dengan membuka operator pelayanan lewat chating dan video calling di HP ataupun di tablet/laptop menggantikan call center dengan cepat. Waktunya sudah tiba untuk mengenal puluhan juta pascabayar dan membuat interaksi pelayanan dan cross-selling yang cerdas dan fokus melalui social CRM termasuk kreatif dalam loyalty-program yang bukan sekadar koleksi poin. Tahun ini adalah penentu awal perubahan menjadi telco-Intenet menjelang saturasi pelanggan dan pendapatan suara. Elite operator akan menerima tantangan itu, yang diperlukan adalah kejernihan, rendah hati, berpikir, dan memutuskan lalu memimpin barisan untuk hijrah ke tempat baru. Berani tetapi tidak sombong.
18
Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
Fiesta
Dari kiri ke kanan: Moniq, Nani Giannella, Robert Giannella, Martha, dan Noni Purnomo
Nashida Islam-Bonnier (kiri), Milli Stephanie (tengah) dan Patty Kaunang
Monique Gunawan dan Haryono Budiono
Foto-foto: Bisnis/Endang Muchtar
Bagian dari
kehidupan B
Puri Hadiprana dan Rina Salim
Martha Gunawan dan Kun Adnyana
agi orang Bali, berkesenian me rupakan pilihan hidup. Berkesenian bukan sekadar kerja, tetapi menyatu dalam pola pikir dan totalitas kerja se hari-hari. Seribu tahun lalu, beberapa prasasti Bali Kuno telah menyurat berbagai istilah seni seperti purbayang (tontonan wayang), kaicaka (pemain gamelan), pagending (kelompok vokal), partapukan (pemain topeng), pamukul (pemain gamelan) hingga culpikat (pemahat). Sederet istilah seni tersebut meng indentifikasikan bahwa kehidupan ber kesenian orang Bali telah berlangsung jauh sebelum istilah tersebut disurat dalam prasasti. Seni tidak hanya akrab dalam kehidupan orang Bali, tetapi merupakan bagian dari kehidupan. Sehubungan dengan itu, sebanyak 31 seniman Bali membuktikannya lewat pameran dengan tema Bali Making Choices di Galeri Nasional Indonesia yang pada 10 Februari-18 Februari 2011. Pameran diselenggarakan oleh Galeri Mon Décor bekerja sama dengan PMR Magazine dengan kuratori Wayan Kun Adnyana. Pameran ini dimaksudkan untuk mengingatkan kembali persepsi dan keyakinan perupa sebagai subjek cipta-mencipta. Peresmian pameran dihadiri oleh sejumlah pencinta seni antara lain Haryono Budiono, Noni Purnomo, Her man Kurniawan, Fenty Gozali, Ellyanthi Tambunan, Listya Rahardjo, Robert Giannella. “Hal ini sebagai gugatan dan antitesa bagaimana perupa sebagai subjek ham pir dilupakan pada masa ini, ketika de mam kurasi (kuratorial) hadir dengan kecendrungan memposisikan perupa sebagai ‘ilustrator’ ide-ide kurator,” kata Kun Adnyana. Selain itu, dalam wacana sosiopolitik diitikadkan untuk mengajukan
sandingan atau kecenderungan peng hilangan hak rakyat dalam membuat pilihan politik. Hak politik rakyat disandera dengan pilihan kuasi-demo krasi bentukan elit, yang dengan lebel regulasi seringkali mengamputasi hak rakyat. “Dalam konteks ini saya berkeya kinan bahwa degan memposisikan kembali perupa sebagai subjek ciptamencipta, niscaya karya cipta para perupa adalah juga sebuah terjemahan dari konstruksi pilihan pribadi yang layak ditimbang dan sangat boleh untuk diproyeksikan sebagai pernyataan politis kebudayaan,” kata Kun Adnyana. Pameran ini setidaknya memberi gambaran terkini bagaimana seni bicara tentang kehidupan dengan pilihan bahasa khusus. Perupa yang memajang karyanya dalam pameran ini bisa dise but mewakili tiga generasi perupa Bali. Generasi pertama kelahiran 19401960 seperti Made Wianta dan Nyoman Erawan, generasi kedua lahir 1961-1970 di antaranya Mangu putra, Made Su kadana, Made Wiradana, Putu Suta wijaya dan Pande Ketut Taman, generasi ketiga kelahiran 1971-1980 contohnya Nyoman Adiana, Dalbo Suarimbawa, Nengah Sujana dan Arya Palaguna. Dalam pameran ini terlihat konsep pluralistik yang ditawarkan para perupa Bali, karena pilihan yang terungkap adalah eksplorasi soliter di bilik kreatif para perupa bersangkutan. Bila pada 1930-an sampai awal 1990-an cen derung ada mazab seni rupa tertentu yang mendominasi penalaran kreatif perupa Bali, kali ini hal tersebut nyaris mulai menghilang. Hal itu karena peluang munculnya satu mazab dikalahkan pilihan-pilihan pribadi yang jauh lebih eksploratif, berkonsep dan juga hadir dalam ke percayaan diri. (Herry Suhendra)
Listya Rahardjo dan Ellyanthi Tambunan
Herman Kurniawan dan Fenty Gozali
16 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
WIRAUSAHA
Cemerlang lewat piring suvenir EDWINA Kontributor Bisnis Indonesia
P
iring tidak hanya berfungsi sebagai wadah makanan tetapi juga sebagai suvenir. Banyak penggemar traveling tidak melewatkan kesempatan membeli souvenir plate (piring suvenir) sebagai oleh-oleh. Biasanya piring-piring ini bergambar landmark kota atau negara yang dikunjungi. Bahkan ada yang menjadi kolektor piring suvenir dari berbagai negara. Ibunda Peni Zulandari Suroto adalah salah satu Selama ini oleh-oleh khas kolektor. Peni Indonesia berbentuk gantungan mengamati sang ibu kunci, kaus, wayang, tas bermotif kegemaran mengumpulkan piring batik, dan sebagainya. Belum ada suvenir dari berbagai yang menggarap media piring negara. Koleksi piring sebagai suvenir. pun dipajang dan mengundang decak kagum siapa pun. Namun, di antara sederet piring koleksi ibunya, Peni tidak pernah melihat piring suvenir yang melambangkan Indonesia. Perempuan kelahiran Bandung ini tercetus untuk membuat piring suvenir khas Indonesia pada awal 2010. “Selama ini oleh-oleh khas Indonesia berbentuk gantungan kunci, kaus, wayang, tas bermotif batik, dan sebagainya. Belum ada yang
FOTO-FOTO: BISNIS/EDWINA
menggarap media piring sebagai suvenir. Ini berdasarkan hasil survei saya ke berbagai souvenir shop di Jakarta dan Bandung,” kata Peni. Berdasarkan penemuannya, kalaupun ada berbentuk piring, kualitasnya tidak sebagus piring suvenir dari luar negeri. Identitas Indonesia pun tidak ada karena hanya menonjolkan budaya suku tertentu. Menurut lulusan Universitas Parahyangan Bandung ini, hal ini tidak sepenuhnya merepresentasikan Indonesia kepada dunia. Peni pun terinspirasi untuk membuat piring suvenir beridentitas Indonesia dari berbagai koleksi sang ibu. Dia ingin piring suvenir buatannya mewakili budaya Indonesia dan mencantumkan kata “Indonesia”. Bermodal Rp75 juta, perempuan lajang ini berusaha mewujudkan piring suvenir impiannya. Tanpa berlatar pendidikan desain, Peni bekerja sama dengan komunitas seni Universitas Maranatha dalam mendesain motif piring. Piring berbahan porselen dibeli di pabrik milik Kedaung Group. Proses cetak desain ke piring dengan teknologi decal dilakukan terpisah di Jakarta Barat. Peni pun tidak hanya membuat piring suvenir tetapi juga shot glass bermotif songket. Dia menamakan usaha suvenir pecah belah dengan nama Nalini Intercraft. Pameran Ina Craft pada April 2010 menjadi ajang pengenalan produk Nalini Intercraft. Pengunjung cukup antusias mampir ke stan Peni. “Banyak pengunjung berkomentar ‘Akhirnya ada juga piring suvenir khas Indonesia’. Dari situ saya menyadari jika ada pangsa pasar demikian, yakni kolektor piring suvenir,” ujar lulusan S2 Prasetiya Mulya Business School ini. Piring suvenir Nalini Intercraft dijual seharga Rp15.000 – Rp150.000 bergantung pada ukuran piring. Desain yang ditawarkan pun beragam, seperti tari Bali, komodo, ikon Jakarta, Gedung Sate, Pandawa Lima, ikon Indonesia yang diwakili Jam Gadang, Jembatan Suramadu, Monas, Candi Borobudur dan Pura Ulundanu, serta seri masjid. Peni juga memperhatikan pengemasan piring, yakni mencantumkan penjelasan berbahasa Inggris tentang desain piring pada boks kemasan. Pemilihan desain ini pun tidak lepas dari isu
yang sedang hangat dibicarakan. Ketika Pulau Komodo terpilih sebagai salah satu kandidat keajaiban dunia, Peni pun merilis piring suvenir bergambar komodo. Piring suvenir seri masjid tercipta ketika Barrack Obama mengunjugi Masjid Istiqlal, Jakarta.
Dompet & tempat surat Seiring berjalannya waktu, para pembeli menyarankan finalis Wirausaha Muda Mandiri tingkat nasional 2009 ini untuk menciptakan suvenir yang beratnya lebih ringan dari piring dan gelas. Peni pun memproduksi gantungan kunci dan magnet kulkas bergambar pakaian adat Jawa, Bali, dan Jakarta. Peni yang juga berbisnis florist ini kembali terinspirasi dari suvenir berbentuk tempat surat yang kerap ditemukan di Thailand, Singapura, Vietnam, dan negara Asia lainnya. Dia pun mulai memproduksi tempat surat menggunakan batik dan ornamen wayang kulit. Peni juga membuat dompet untuk menyimpan paspor, tetap dengan logo “Indonesia”. Peminat dompet Nalini Intercraft umumnya mahasiswa Indonesia yang kuliah di luar negeri atau peserta pertukaran pelajar. Dompet ini dijadikan oleh-oleh untuk rekan mereka di sana. Berbeda dengan piring suvenir dan shot glass, pembuatan tempat surat dan dompet memberdayakan perajin konveksi di Pasar Rebo dan wayang kulit adalah karya perajin di Yogyakarta. “Sejauh ini, pameran menjadi ajang promosi yang efektif memperkenalkan Nalini Intercraft. Kami juga memasarkan melalui Facebook dan sedang membuat website. Mekanisme penjualan masih konsep titip jual di 40 souvenir shop di Jakarta, Bandung, dan Bali,” jelas Peni. Saat ini Peni sedang menyiapkan piring suvenir bertema ikon Palembang, Sumatra Selatan. Peni mengaku sudah kebanjiran permintaan piring suvenir untuk menyambut Sea Games ke-26 tahun ini. (
[email protected])
Fiesta
Dari kiri kanan: Dewi Indriakesuma, Channel Dev. Manager, Saut Saragih, Bussines Dev., Timing Chin, Head Channel Dev., dan Erwien, Project Manager Bank Standchart
Diza Larentie, GM, Distribution and Personal Banking (kiri), dan Hersen, Branch Manager Consumer Banking Bank Standchart Indonesia
ua pasang penari dengan kostum adat Betawi memperlihatkan kebolehan mereka saat peresmian tiga kantor cabang baru Bank Standard Chartered Indonesia barubaru ini di kawasan Kuningan, Jakarta. Dengan diiringi musik gamelan, penari itu menghibur tamu undangan dan karyawan yang hadir dengan mengenakan batik. Acara ini memang dikemas dengan semangat nasionalisme karena bank asing ini merupakan salah satu dari lembaga keuangan tertua di Indonesia. Bank yang sudah berdiri di Tanah Air sejak 148 tahun lalu itu, kini jumlah karyawannya mencapai 75.000 orang. Dengan peresmian tiga kantor cabang baru di Jakarta ini, maka bank itu genap memiliki 26 kantor cabang di delapan kota besar. Penggandaan jumlah kantor cabang dari semula berjumlah 13 menjadi 26 kantor cabang dalam waktu 8 bulan ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mengembangkan jaringan di Indonesia, yakni di Kuningan, Gajah
Mada, dan Permata Hijau. ”Seluruh kantor cabang baru ini diposisikan untuk melayani beragam kebutuhan finansial dengan fokus segmen ritel,” ujar Chief Executive Officer (CEO) Standard Chartered Indonesia Tom Aaker, dalam sambutannya. Dia sedikit menceritakan tentang sejarah berdirinya Stanchart di Indonesia yang mulai beroperasi untuk pertama kalinya pada 1863 di Kota Tua, Jakarta. ”Waktu berlalu cepat memang, dan kini kami sangat bangga bisa melayani masyarakat Indonesia di delapan kota besar,” katanya. Desain ruangan kantor cabang ini terkesan minimalis yang didominasi dengan warna putih, biru, dan hijau. Logo perusahaan ini memang dilambangkan dengan warna-warna tersebut yang menghadirkan suasana nyaman. Letaknya pun sangat stategis di lantai I Atrium Mulia Suite 103, Jalan HR Rasuna Said Kav. B 10-11, Setiabudi, Jakarta. Peresmian kantor cabang baru di Ibu Kota dinilai merupakan
langkah yang signifikan. Lembaga itu berniat terus melanjutkan strategi pengembangan melalui pengembangan jaringan ke berbagai daerah lain di Indonesia. Country Head of Customer Banking Standart Chartered Indonesia Sajid Rahman, menambahkan, Divisi Consumer Banking Standard Chartered melakukan perubahan besar dengan fokus pada pemberian layanan sesuai kebutuhan nasabah di segmen utama perusahaan. Turut hadir pada acara ini Yasmin Tiomena, Assistant Vice President Head of Bank Distribution Manulife Financial sebagai salah satu klien perusahaan. Dia mengaku senang dan bangga bisa hadir dalam acara tersebut. Klien lainnya yang hadir meramaikan acara tersebut yakni Sales Manager Wincor Nixdorf Indonesia Paulus Prapantja, Winni Vitriani, Manager Corporate Communications Area Telkomsel, dan Fitri Novida, Manager HR Area Jabotabek-Jabar Telkomsel. (Candra Setya Santoso)
Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
Fitri Novida, Manager HR Area Jabotabek-Jabar (kiri), dan Winni Vitriani, Manager Corporate Communications Area Telkomsel
Tak kenal istilah tua D
19
Foto-foto: Bisnis/Yayus Yuswoprihanto
Paulus Prapantja dari Wincor Nixdorf Indonesia (kiri), dan Yasmin Tiomena dari Manulife Financial, dan Fajar SM, Head of Channels Consumer Banking Bank Standchart (kanan)
CEO Bank Standard Chartered Indonesia Tom Aaker (kiri), bersama Country Head of Customer Banking Standchart Indonesia Sajid Rahman
Staf Bank Standchart Indonesia berpose bersama CEO Tom Aaker (baju merah)
TREN
Setajam
21 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
lemparan Foto-foto: Bisnis/Herdiyan
HERDIYAN
S
abtu sore itu, di belakang gedung salah satu perguruan tinggi swasta di Bandung, puluhan orang berjajar membidik sasaran. Sasaran itu berupa potongan batang pohon yang berbentuk lingkaran. Setiap orang memegang pisau tanpa gagang yang memiliki panjang sekitar 30 cm dengan lebar sekitar 10 cm. Adapula beberapa orang yang menggunakan kapak dengan panjang sekitar 40 cm. Silih berganti mereka melemparkan pisau demi pisau menuju bidikan yang berjarak 3 - 4 meter dari tempat berpijak mereka. Bidikan itu dipasang menggunakan penyanggah yang dibuat sederhana berbahan kayu. Pelemparan dianggap berhasil apabila pisau tersebut menancap pada sasaran. Sang pisau pun menyeruak ke mana-mana. Ada yang menempel kuat di bidikan. Adapula yang berhamburan di rumput karena tak punya daya untuk menempel di bidikan. Tontonan itu jadi mengingatkan saya pada aksi-aksi berbahaya John Rambo (Sylvester Gardenzio Stallone) yang menjadikan pisau sebagai salah satu senjata andalannya. Pisau diidentikkan dengan barang-barang yang sangat membahayakan. Namun, ada komunitas yang justru memanfaatkan senjata itu sebagai salah satu olahraga. Olahraga ekstrem tentunya. Nama komunitasnya pun terkesan sangat seram, yakni D’Lempar Pisau. Komunitas lempar pisau memang sangat jarang ditemui di Tanah Air. Mayoritas anggota masyarakat sepertinya tak ingin mengambil risiko sehingga enggan bermain-main dengan
Kontributor Bisnis Indonesia
senjata tajam itu. Namun jangan salah, ternyata komunitas itu telah masuk ke Indonesia sejak puluhan tahun lalu, meski yang meminatinya masih sangat minim. Masuknya olahraga lempar pisau itu disebabkan oleh pengaruh bangsa Amerika dan Eropa. ”Sebenarnya lempar pisau sudah lama masuk ke sini, tetapi sangat sedikit orang yang tahu. Bagi bangsa Amerika dan Eropa ini [lempar pisau] sudah biasa,” ujar Ellen Ramlan, Koordinator D’Lempar Pisau, saat ditemui Bisnis
di lokasi latihan beberapa waktu ini. Dia bercerita, komunitas yang diikutinya itu berdiri pada 1988 atau ketika dia dan teman-temannya kuliah di Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung. Aktivitas latihan yang dilakukan pun tidak begitu intens. Komunitas secara resmi juga belum terbentuk. Meskipun demikian, latihan rutin telah dilakukan setiap minggu semasa kuliah dan lulus. ”Pembentukan komunitas itu bermula dari rasa ingin berbeda daripada yang lain. Latihan terus dilakukan hingga kami lulus, meski latihan ketika lulus itu secara individual,” tuturnya. Selain di Bandung, lanjutnya, penyuka
”Pembentukan komunitas itu bermula dari rasa ingin berbeda daripada yang lain.” lempar pisau juga berdomisili di Jakarta. ”Ada sekitar lima orang [di Jakarta], semuanya alumnus Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB juga.”
Cara jitu melempar Daniel Dacosta, penghobi lempar pisau, mengatakan pada awal terbentuknya komunitas itu, mereka hanya mengenal teknik melempar pisau secara militer. Dalam perjalanannya bertahun-tahun dan didukung oleh jaringan informasi Internet, akhirnya mereka menemukan teknik melempar pisau yang lain, yakni sport kompetisi. Dia sedikit memberikan tip bagi pemula. Menurutnya, ada yang berbeda dari dua teknik melempar pisau itu. Pada teknik militer, pisau yang digunakan adalah pisau yang disertai gagang—seperti halnya pisau yang sering digunakan tentara—sehingga kondisi lebih berat di bagian gagang. Adapun pada teknik sport kompetisi, pisau yang digunakan adalah pisau tanpa gagang sehingga berat pisau berada pada bagian depan (bagian tajam). Cara melempar dari kedua teknik itu pun memiliki perbedaan. Untuk militer, saat akan melempar, si pelempar harus memegang bagian depan pisau (bagian tajam) karena pisau militer menggunakan prinsip setengah lingkaran (spin) di udara—ketika dilempar menuju sasaran. Adapun pada teknik sport kompetisi, pisau harus dipegang pada bagian belakang karena senjata itu akan berputar di udara sebesar 180 derajat saat dilempar menuju sasaran. Setiap orang memiliki jarak efektif yang berbeda-beda untuk bisa mendapatkan lemparan yang bagus karena beberapa faktor, di antaranya cara melempar, jangkauan tangan, dan kekuatan lemparan. ”Jarak lempar efektif untuk pisau yang memiliki panjang 30 cm-40 cm adalah sekitar 3 meter hingga 4 meter,” jelasnya. Lemparan pisau dengan banyak putaran di udara hanya ada di film-film saja, sedangkan faktanya putaran lemparan pisau di udara hanya berkisar antara setengah putaran (180 derajat) hingga 2 putaran (2 x 360 derajat). (RAHAYUNINGSIH) (
[email protected])
Eksekutif
17
Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
Johari Zein
Tidak suka
menunggu Bunga Dewi Kusuma
Kontributor Bisnis Indonesia
Sketsa: Edi t.
J
asa kurir atau ekspres memainkan peranan penting dalam kehidupan modern. Misalnya, ketika belanja melalui online shop. Tanpa jasa kurir, barang yang kita beli tidak akan pernah sampai di tangan kita. Atau ketika seseorang ingin mengirimkan hal-hal unik dari luar kota seperti makanan atau cendera mata. Bagi Johari Zein, merupakan kepuasan tersendiri untuk melihat senyum di wajah pelanggan ketika menerima barang sampai dengan selamat. Di antara kesibukannya sebagai Direktur Ek sekutif, sosok di balik kesuksesan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) ini menyempatkan diri untuk berbagi cerita seputar masa kecil, bisnis, serta karier. Berikut petikannya: Waktu kecil, saya gemar sekali… pohon. Ibu Saya selalu pastikan kalau sayaMemanjat sering sulit men mau naik, harus aman cari saya, karena setiap ketika di atas dan harus pulang sekolah saya se tahu cara turunnya. lalu nangkring di pohon mangga atau pohon jambu di belakang rumah, biasanya dengan anak pembantu ibu saya, Yanto. Selama sekolah dasar, saya… Bukan tergolong anak yang rajin belajar. Dari kelas I-kelas VI, rapor saya selalu ada merahnya. Kalau tidak ada merahnya, justru saya kaget. Dari tiga triwulan, biasanya triwulan I dan II rapor saya banyak merahnya. Di triwulan III baru biasanya saya mengejar untuk bisa naik kelas. Jadi, walaupun rapor selalu merah, saya tak pernah tinggal kelas. Di kelas, saya terkenal pandai… Menggambar. Kalau ada pelajaran meng gambar, teman-teman saya akan meminta saya menggambarkan untuk mereka. Jadi, tiap tugas menggambar meja saya penuh dengan buku-
buku gambar dari teman-teman. Bahkan, ketika SMA, salah satu teman saya ada yang meminta saya menggambar di kartu untuk menyatakan cinta pada seorang perempuan. Sekarang, perempuan itu menjadi istrinya. Ketika lulus SMA, saya ingin kuliah jurusan… Seni rupa atau ekonomi. Tapi, waktu itu orangtua saya sudah pensiun dan kakak saya pun baru saja masuk ke kedokteran, sehingga saya memikirkan siapa yang akan menopang keluarga. Maka saya pun memutuskan masuk ke perhotelan, supaya dapat bekerja sambil kuliah. Bekerja di perhotelan, mengajarkan saya untuk… Mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan. Selama di hotel, saya belajar betul bagaimana memberikan pelayanan terbaik dan membuat pengunjung selalu senang. Rasanya puas sekali melihat pengunjung tersenyum dan puas dengan service yang kita berikan. Dari sini, saya belajar bagaimana mengenali dan kemudian mengendalikan emosi diri sendiri dan orang lain. Sejak bekerja di hotel, saya menyadari bahwa saya senang melayani orang lain, senang melihat orang lain puas karena pelayanan saya. Maka saya memutuskan bergelut di bidang jasa. Saya beberapa kali pindah pekerjaan karena… Saya merasa kreativitas saya dibatasi. Beberapa kali saya bekerja di perusahaan asing, di mana posisi puncak tidak bisa diisi oleh WNI seperti saya. Karena itu saya memutuskan untuk keluar. Saya selalu mengutamakan… Service untuk pelanggan. Jika service yang kita berikan baik, saya percaya pelanggan tidak akan pergi, sebaliknya akan setia dengan kita. Agak ironis, saya yang bergelut di bisnis jasa kurir gemar sekali mengoleksi perangko atau filateli. Hobi ini saya teruskan dari ayah saya setelah beliau meninggal. Suatu kenikmatan bagi saya mengkoleksi perangko, karena dari situ saya bisa belajar seni dan sejarah. Sampai sekarang, kira-kira koleksi saya sudah lebih dari 10.000 perangko, sekitar 20 album. Saya menjadi mualaf sejak… Bertemu dengan istri saya. Tapi sebelumnya, lingkungan saya memang dipenuhi oleh orang muslim. Sejak kuliah, teman sepermainan sa ya memang rata-rata orang muslim, jadi saya sudah terbiasa melihat mereka salat. Berbeda dengan saudara-saudara saya yang memang lingkungannya masih didominasi orang-orang
BIO
data
Nama : Johari Zein Tempat/tanggal lahir : Medan, 16 April 1954 Pendidikan: Trisakti Hotel & Tourism Academy, Bachelor of Art (1973 – 1976) Pengalaman kerja: • Jakarta Hilton International Jakarta - Front Office Cashier Supervisor (1976 - 1980) • TNT/Skypak International Jakarta - Operations Manager (1980 – 1984) • Pronto Rekakurir Jakarta - General Manager (1984 – 1990) • Tiki JNE Jakarta - Executive Director (1990 – sekarang)
Chinese. Orang tidak menyangka kalau saya ini… Penggemar serial TV Glee. Sejak dulu saya memang suka film musikal. Awalnya saya tahu Glee dari anak-anak saya dan akhirnya saya juga suka. Lagu-lagunya bagus, aransemennya bagus, konfliknya juga menghibur. Sekarang saya tak pernah absen menonton episode-episode Glee. Karakter favorit saya di Glee… Mr. Schuester, karena dia sosok yang penuh cinta, berdedikasi, dan rela berkorban untuk anak-anak yang cinta musik. Selain Glee, saya juga suka serial… Friends dan Everybody Loves Raymond, karena ceritanya konyol dan kocak. Film favorit saya… Terakhir saya suka sekali The Last Samurai dan Inception. Sekarang saya sedang ingin sekali nonton The Tourist. Makanan favorit… Mie ayam. usisi favorit saya… Kalau dari dalam negeri Bob Tutupoli, kalo dari luar negeri Tony Bennet. Ketakutan terbesar saya adalah… Jatuh dari ketinggian. Tapi saya tidak takut dengan ketinggian. Jadi saya selalu pastikan kalau mau naik, harus aman ketika di atas dan harus tahu cara turunnya. Tokoh idola saya… Nabi Muhammad. Untuk zaman sekarang, tokoh yang saya kagumi adalah Ronald Reagan dan Barack Obama. Saya paling tidak suka… Menunggu. Keinginan terbesar saya adalah… Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Saya ingin orang Indonesia bisa menguasai pasar di bidang apapun, jangan kalah oleh orang asing yang ada di sini.
M
(
[email protected])
20
Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
Karier
Staffin Phang
’Kesempatan tak berulang’ Rahmayulis Saleh
”J
angan pernah melewatkan kesempatan yang datang. Karena kesempatan tidak datang dua kali.” Itulah falsafah yang diungkapkan oleh perempuan muda kelahiran Jakarta ini. Falsafah itu selalu dipakainya dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menanggapi lowongan pekerjaan yang ditawarkan kepadanya. Tak mengherankan kalau perempuan yang diberi nama Staffin oleh orangtuanya —agar serasi dengan Stella kembarannya— ini tidak bertahan lama bekerja di suatu tempat. Sepulang studi S2 University of Griffith di Australia bidang manajemen marketing pada Desember 2003, tidak kurang dari empat perusahaan yang sudah dimasukinya. Uniknya, semua bergerak di bidang permen, minuman, dan makanan kecil. Sejak Juli 2010 hingga sekarang dia bergabung dengan PT Darya-Varia sebagai Brand Manager Natur-E, suplemen kesehatan kulit. ”Saya selalu ingin mencoba sesuatu yang baru. Setelah puas bekerja di perusahaan minuman dan makanan, saya ingin merambah ke bidang lain yaitu farmasi. Ada tantangan tersendiri di sini. Saya ingin mengembangkan produk Natur-E supaya lebih dikenal lagi oleh masyarakat, terutama di kalangan usia muda,” kata Staffin beberapa waktu lalu. Staffin pernah bekerja di PT Tirta InvestamaDanone (Desember 2007-Juni 2010) sebagai Brand Manager Mizone, PT Perfetti Van Melle Indonesia (Juni 2005-November 2007) sebagai Assistant Brand Manager produk Chupa Chups, Big Babol, Alpenliebe & Fruitella. Dan di PT Lotte Indonesia (Agustus 2004-Juni 2005) sebagai Brand & Development Officer untuk produk Lotte Bubble Gum. Ada kiat khusus Staffin sebelum masuk ke perusahaan yang baru dikenalnya. Yaitu, pelajari dulu perusahaannya, apakah program ke depannya bagus. ”Tapi kita juga harus siap ambil risiko, bila nanti dalam kenyatannya tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Semua perusahaan berbeda manajemennya. Tetapi selalu ambil hikmahnya,” ungkap perempuan berkulit putih ini. Dia menuturkan saat bergabung dengan PT Varya-Daria, hatinya sudah kepincut dengan Natur-E. Produk perawatan kesehatan kulit dari dalam tersebut, menurut ia masih Nama : Staffin Phang belum banyak dikenal oleh Tempat/tgl lahir : Jakarta, 24 Agustus 1980 masyarakat luas, terutama Pendidikan : kalangan remajanya. • Bachelor of Commerce (Marketing). ”Apalagi melihat University of Griffith, Australia, lulus Desember 2002 program yang pernah • Master of Marketing & Management, diluncurkan, yaitu University of Griffith, Australia, Natur-E Journey to Beauty. lulus Desember 2003 Kegiatannya cukup unik, Pekerjaan : melibatkan banyak orang, • PT Darya-Varia Laboratoria, Brand dan memberi edukasi Manager Natur-E, Juli 2010- sekarang tentang kesehatan tubuh • PT Tirta Investama-Danone, Brand Manager Mizone dan kulit,” ujar bungsu (Desember 2007-Juni 2010) dari tiga bersaudara ini. • PT Perfetti Van Melle Indonesia, Assistant Ajang Natur-E Brand Manager Chupa Chups, Big Babol, Journey to Beauty ini Alpenliebe & Fruitella telah dilakukan sejak (Juni 2005-November 2007) 2009. Setiap tahunnya • PT Lotte Indonesia, Brand & Development selalu memunculkan Officer Lotte Bubble Gum (Agustus 2004-Juni 2005) kegiatan yang berbeda dan progressive, tapi
BIO
Bisnis Indonesia
didasarkan dengan objective yang sama. Acara ini merupakan perjalanan dalam rangka mewujudkan impian perempuan Indonesia untuk memiliki kecantikan kulit yang alami, dan menjadi sosok yang percaya diri dengan segala kelebihannya. Sasaran akhirnya memunculkan aura cantik yang inspiratif pada perempuan tersebut, dan dia membawa pengaruh positif bagi orang-orang sekitarnya, serta menimbulkan rasa bangga menjadi wanita Indonesia dengan kecantikan luar dalam yang siap untuk berinteraksi dan mencetak prestasi. Dia menuturkan untuk 2011 ini, program Journey to Beauty bertajuk Cantikmu Inspirasiku. Tantangan bekerja di
”Harus siap ambil risiko bila nanti dalam kenyatannya tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.” tempat terakhir ini, menurut Staffin adalah dia berkesempatan mendapatkan ilmu pengetahuan baru tentang produk farmasi, dan target market dengan karakter yang berbeda. ”Dalam pekerjaan, saya memiliki target bahwa produk yang saya tangani tidak hanya dikenal, tapi juga diminati dan dikonsumsi oleh berbagai tingkatan usia. Sedangkan dalam berkarir, saya berharap dapat mencapai posisi sebagai marketing manager sebelum berusia 35 tahun.” (yuli.saleh@ bisnis.co.id)
data
Bisnis/Rahmayulis Saleh
22 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
KELUARGA
RAHMAYULIS SALEH & FITA INDAH MAULANI Bisnis Indonesia
”Tidak semua orang kuat, karena ada sebuah tanggung jawab yang sangat besar.”
Foto-foto: Bisnis/Andry T. Kurniady
Pengantin belasan tahun T
ayangan infotainment beberapa hari ini marak memberitakan pernikahan artis muda yang usianya masih belasan tahun atau baru menapaki usia kepala dua. Pernikahan teranyar adalah yang dilakukan oleh Zaskia Sungkar dan Irwansyah. Pernikahan lainnya adalah yang dilaksanakan oleh Nia Ramadhani berusia 19 tahun dengan Ardie Bakrie. Bahkan karena belum cukup umur yang dipersyaratkan oleh undang-undang yaitu 21 tahun, Nia harus mendapat izin tertulis dari orangtuanya. Banyaknya artis menikah muda tentunya mengundang pertanyaan, apa motif mereka melaksanakan itu? Apakah memang sudah secara mental dan finansial atau hanya karena ingin mengikuti perasaan? Menurut psikolog Ratih Ibrahim, rentang usia pernikahan pada zaman sekarang menjadi semakin lebar. Dari usia yang relatif sangat muda sampai yang sangat dewasa (berumur). ”Meski trennya makin mundur, usia menikahnya makin tua, mereka yang menikah pada usia muda juga banyak. Terlepas dari usia boleh menikah menurut undang-undang, tentang usia ideal untuk menikah, saya tetap merujuknya kepada tahapan perkembangan manusia. Awal usia dewasa muda adalah 21 tahun,” ungkap Ratih yang fokus menangani anak-anak, perempuan, dan keluarga. Dia mengatakan pada usia tersebut seseorang sudah mencapai kematangan usianya sebagai orang dewasa muda. ”Usia yang ideal untuk menikah adalah semuda-mudanya, 21 tahun,
dengan rentang 21 tahun sampai dengan 30 tahun,” tambahnya. Mengenai banyaknya para selebritas beberapa tahun terkahir ini menikah pada usia muda, menurut Ratih, a.l. karena alasan menikah adalah cita-cita, target, bahkan tujuan hidup, sehingga semakin cepat menikah itu baik. Atau tidak ada cita-cita lain, dan ambisi karier dalam hidupnya. Ratih menuturkan kehidupan berumah tangga itu bukanlah main-main, ini adalah kehidupan yang serius. ”Tidak semua orang
kuat, karena ada sebuah tanggung jawab yang sangat besar. Sehingga begitu masa romansa, bulan madu usai, hidup jadi berhadapan dengan realitas. Cukup banyak yang sulit menjalaninya, apalagi anak-anak,” ungkapnya. Seperti yang dialami salah seorang presenter dan penyiar TV swasta. Perempuan kelahiran Bandung ini menikah pada usia terbilang muda, 24 tahun. Dia menikah dengan pacarnya yang beda usia 7 tahun lebih tua darinya. Dalam pernikahan yang kini menghasilkan dua orang anak usia 5 tahun dan 10 bulan itu, akhirnya kandas. Mereka resmi bercerai Desember 2010. ”Waktu itu saya masih muda dan melihat pernikahan adalah sesuatu yang indah. Jadi ya biasa saja, pacaran, menikah, dan punya anak,” ungkapnya kepada Bisnis belum lama ini. Perempuan yang sekarang juga aktif di sebuah partai politik menuturkan cukup lama keinginan berpisah itu dipendamnya. Namun selalu ditahan hingga mempunyai dua orang anak. ”Sebenarnya dari usia setahun pernikahan kami, masalah sudah ada. Ya, macam-macam seperti perbedaan pola pikir, manajemen keuangan, dan lainnya. Saya merasa semakin dewasa, sementara suami biasa saja. Yah, cukup 6 tahun menikah, saya ambil keputusan untuk berpisah, dan resmi bercerai Desember lalu,” tuturnya. Menurut dia, waktu mengambil keputusan untuk berpisah itu, yang paling memberatkan adalah saat memikirkan anak-anak. ”Tapi, kami kira itu yang terbaik bagi kami semua.” Beruntung kedua anaknya ikut dengan dia. Jadi, dia merasa cukup bahagia. Saat ini, jika dia bekerja mencari nafkah untuk anakanaknya, ada orangtuanya yang menemani kedua buah hatinya itu di rumah.
Usia ideal Andi Ardillah Pratiwi, psikolog dari Personal
KELUARGA Growth, juga menuturkan usia ideal menikah sebaiknya saat seseorang telah memasuki masa dewasa di atas 20 tahun. Pada usia tersebut, pola pikir seseorang telah semakin berkembang. Saat usia itu pula seseorang dapat memutuskan apa yang terbaik di dalam hidupnya. Selain itu, tugas perkembangan seseorang untuk menjalin hubungan romantis memang terjadi di tahap perkembangan dewasa muda. ”Kesiapan ini bergantung pada nilai-nilai yang dipegang oleh orang tersebut. Ada sebagian orang yang sudah siap menikah setelah dia mendapatkan kerja, ada pula yang siap menikah setelah lulus SMA. Oleh karena itu, usia ideal menikah kembali lagi pada masing-masing orang,” tambahnya. Saat ini kita melihat banyak orang yang sudah menikah pada usia yang sangat muda, termasuk para artis. Hal ini mungkin mengindikasikan bahwa bagi beberapa kalangan, usia kesiapan menikah menjadi lebih maju dibandingkan dengan zaman dulu. Namun, masih ada pula beberapa kalangan yang siap menikah saat mereka merasa mapan, sehingga mereka pun tidak terburu-buru untuk menikah di usia yang masih sangat muda. Pada intinya, kata Andi, setiap orang menikah karena berbagai alasan yang berbeda-beda, seperti cinta, finansial, merasa sudah waktunya, dan sebagainya, bergantung pada nilai-nilai hidup yang mereka pegang. Meski begitu, beberapa penelitian menyebutkan bahwa hubungan pernikahan yang dimulai pada masa dewasa cenderung lebih berhasil, dibandingkan dengan hubungan pernikahan di usia remaja. Oleh karena itu, menikah sebaiknya dilakukan pada usia dewasa. Menurut dia, secara psikologis tidak ada yang salah untuk menikah pada usia muda, selama hal tersebut dilakukan atas keinginan pribadi dan bukan karena paksaan dari pihak mana pun. Mengenai harapan dari pernikahan tersebut, hal ini dikembalikan lagi kepada orangnya, karena setiap orang memiliki harapan tersendiri dari pernikahannya.
23
Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
Bisnis/Andry T. Kurniady
Di setiap pernikahan, ujarnya, sangat penting untuk menjaga komunikasi, baik bagi mereka yang menjalani pernikahan dini atau pun yang menikah pada usia matang. Keterbukaan dapat menjembatani setiap perbedaan dan masalah yang ada, sehingga hubungan pun menjadi langgeng dan harmonis. Keterbukaan ini diperlukan agar setiap orang yang ada di dalam pernikahan tersebut samasama memiliki tujuan yang sama, yang ingin dicapai di dalam pernikahan. Selain komunikasi, komitmen juga diperlukan di dalam pernikahan. Ketika pasangan sudah membuat komitmen untuk menghabiskan waktu bersama di dalam pernikahan, maka hubungan tersebut dapat berlangsung lebih lama dibandingkan dengan hubungan yang tidak dilandasi dengan komitmen.
Kesehatan Tidak hanya persoalan psikologis, menikah muda pun membawa dampak pada kesehatan misalnya rentan saat kehamilan. Irsan Hanafi, dokter spesialis kandungan dari Rumah Sakit Jakarta mengatakan perempuan yang menikah pada usia muda memang rentan ketika terjadi kehamilan. ”Ya, kondisi rahim akan mempengaruhi kehamilan. Risiko tidak hanya terjadi pada kehamilan jika ibu sudah berusia, usia dini pun rentan,” ujarnya. Risiko tinggi biasanya terjadi jika usia ibu masih di bawah 20 tahun, tidak hanya bagi si ibu, tetapi juga bayi yang dikandungnya. Ibu bisa mengalami pendarahan, rentan keguguran, dan proses persalinan sulit.
Persalinan prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), dan kelainan bawaan merupakan hal yang bisa terjadi pada bayi dari ibu yang usianya di bawah 20 tahun. Prematuritas terjadi karena kurang matangnya alat reproduksi terutama rahim untuk suatu proses kehamilan. Secara medis organ reproduksi wanita yang berusia di bawah 15 tahun adalah normal dan bisa dibuahi oleh sel sperma sepanjang sudah mengalami menstruasi. Namun, alat reproduksi wanita pada usia tersebut masih dalam masa pertumbuhan, termasuk juga pinggul dan rahimnya. Pada usia tersebut leher rahimnya belum tumbuh matang. Pada rentang usia remaja ini, sel-sel di permukaan leher rahim masih tumbuh berkembang. BBLR, di bawah 2,5 kg juga dipengaruhi kurangnya gizi saat hamil dan umur ibu yang belum menginjak 20 tahun. Sementara cacat bawaan dipengaruhi pleh kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilan. Ibu hamil pada usia muda tanpa pendampingan biasanya pengetahuannya akan gizi masih kurang, sehingga berakibat kekurangan berbagai zat yang diperlukan saat pertumbuhan bayi, mengakibatkan kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan cacat bawaan. Perempuan yang menikah pada usia sangat muda, atau hubungan seks pertama kali pada usia kurang dari 19 tahun, juga mempertinggi risiko menderita kanker leher rahim, penyebab kematian tertinggi perempuan di Indonesia. (RAHAYUNINGSIH)(
[email protected]/yuli.saleh@bisn is.co.id)
Keinginan sejak usia remaja P
asangan selebritas Irwansyah dan Zaskia Sungkar akhirnya memutuskan menikah pada usia relatif muda, yaitu 25 tahun dan 20 tahun, setelah berpacaran sekitar 1 tahun. Menikah muda ternyata telah menjadi keinginan Zaskia sejak SMP dan SMA, mengikuti jejak ibunda yang menikah pada usia 21 tahun. Keinginan tersebut didukung orangtua yang tidak ingin putrinya lama berpacaran hingga terjadi zina atau menimbulkan fitnah. Pasangan ini menikah 15 Januari lalu dan berencana melangsungkan resepsi pernikahan 6 Maret mendatang. Pernikahan memang dilangsungkan pada usia relatif muda, tetapi keduanya ternyata telah menyiapkan diri sejak lama.
Kapanlagi.com
Terkait urusan finansial, Irwansyah telah menyiapkan sebuah tempat tinggal sehingga begitu menikah mereka sudah memiliki rumah sendiri untuk ditempati, tidak perlu menumpang mertua atau saudara. Zaskia sebagai salah satu dari duo Sisters memiliki penghasilan dari kariernya sebagai penyanyi, pemain sinetron, dan presenter. Keduanya bahkan merilis single duet berjudul I Miss You. ”Hubungan kami sangat tenang sekarang, setiap hari rasanya valentine [hari kasih sayang]. Paling penting sih tetep harus punya waktu. Biar pun sibuk, tetap pengin ke mal atau apa, tetap pengen pacaran, harus,” ujar Zaskia baru-baru ini. Usai pesta resepsi Maret
mendatang, Irwansyah dan Zaskia merencanakan akan pergi berbulan madu ke kota suci Mekkah dan juga akan menempati rumah barunya. Irwansyah sudah membayar uang muka untuk rumah masa depan mereka. Keduanya sangat yakin dengan keputusan untuk menikah dan merasa usia saat ini tidak terlalu muda. Mereka juga memutuskan untuk mandiri, mulai dari mempersiapkan pernikahan, tinggal berdua di rumah sendiri setelah menikah, hingga nantinya menyelesaikan permasalahan yang pasti datang dan pergi. ”Nikah cukup sekali apa pun yang terjadi Insya Allah kami selesaikan semuanya,” ujar keduanya. (FITA INDAH MAULANI)
24 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
DIGIT@L
Foto-foto: Bisnis/Fita Indah Maulani
Ibu-ibu tak gagap Internet
FITA INDAH MAULANI Bisnis Indonesia
K
emajuan teknologi menjadi bagian keseharian bagi ibu rumah tangga, khususnya yang berada di perkotaan. Internet menjadi hal biasa untuk browsing cara mendidik anak, menu makanan, informasi arti terbaru, posting status mengenai anak di Twitter atau Facebook, hingga belanja online. Kegiatan ibu dengan Internet juga tidak sekadar mengakses informasi dan berbelanja. Banyak ibu rumah tangga maupun ibu bekerja yang memanfaatkan kemajuan teknologi ini untuk menjual atau menyewakan berbagai produk. Dari studi Go Mobile yang dilakukan lembaga riset independen nasional pada 2010 terungkap bahwa 87% ibu-ibu di Indonesia menggunakan ponsel dalam kesehariannya. Berbagai kegiatan yang dilakukan seorang ibu di Internet ternyata menarik perhatian salah satu Go Mobile, perusahaan nasional yang bergerak di bidang media seluler untuk membuat aplikasi khusus, baik ibu rumah tangga maupun ibu bekerja.
bahasan biasa baik melalui situs jejaring sosial maupun mailing list. Aktivis pendidikan Internet bagi perempuan, Nurlina Purbo, mengatakan selama ini teknologi seolah milik kaum pria, sementara perempuan kerap dianggap gagap teknologi. Padahal minat mereka terhadap teknologi tidak kalah besar. ”Ketika saya melakukan pelatihan di daerah, ibu-ibu menyambut sangat antusias. Mereka mau belajar karena merasa Internet dapat membantu mereka, tidak hanya sebagai sumber informasi, tetapi juga sarana berbagai,” ujarnya. Mengikuti dunia anak menjadi motivasi pertama. Mereka ingin memiliki sumber pengetahuan terkini, hingga memiliki akun di Facebook dan Twitter untuk memantau apa yang dilakukan si anak. Nurlina mengatakan ibu kemudian menemukan bahwa situs jejaring sosial tersebut juga bermanfaat bagi mereka untuk saling berbagi. Sekarang di desa pun mereka menyisihkan uang untuk membeli pulsa agar bisa terus online.
Jejaring sosial Kabar mengenai adanya susu formula yang mengandung bakteri, hingga daftar dokter spesialis kandungan yang pro-ASI menjadi
Aplikasi khusus Aplikasi Mothers on Mobile (MOM), yang menggabungkan fasilitas Facebook, Twitter, dan toko online, berusaha memenuhi semua kebutuhan ibu. Aplikasi ini berusaha menyediakan informasi seputar perkembangan anak, kegiatan yang berlangsung di sekitar, hingga sarana eksistensi diri. Share It, salah satu fitur yang berfungsi sebagai sarana pengguna untuk berbagi informasi ke sesama pengguna MOM. Informasi tersebut juga bisa diintegrasikan dengan akun Twitter maupun Facebook miliknya. Informasi ini akan tampil sebagai update status di situs jejaring sosial Facebook dan twit di Twitter. Bedanya, status yang dibuat tidak semuanya akan ditampilkan karena MOM melakukan proses seleksi. Proses seleksi dilakukan oleh pengelola, semua status yang ditulis akan memperoleh satu poin penghargaan silver, status yang terpilih akan ditampilkan dalam Top Share dan mendapat satu poin gold. Pengelola melakukan seleksi untuk menghindari postingan spam atau status yang tidak relevan, tetapi sangat sulit mengetahui standar status yang diinginkan. Hal ini sering
Produk yang dipasarkan di sini hampir semuanya disesuaikan dengan kebutuhan para ibu. membuat pengguna frustasi hingga menuliskan kalimat ”semoga masuk top share” pada awal status. Poin diberikan melalui berbagai aktivitas pengguna, semakin banyak poin yang dikumpulkan, peluang untuk mengikuti kegiatan off air dengan keistimewaan atau memenangkan kuis semakin besar. Fitur selanjutnya MOM’s Today yang berisi informasi pilihan redaksi diklasifikasikan berdasarkan kebutuhan informasi ibu, apakah super MOM yang selalu ingin mengetahui berbagai informasi seputar keluarga dan perkembangan anak. Klasifikasi lainnya hip MOM, ibu yang masih memperhatikan perkembangan anak tanpa melupakan kebutuhan dirinya sendiri sebagai perempuan. Terakhir, klasifikasi biz MOM dimana kebanyakan memenuhi kebutuhan informasi ibu bekerja. Aplikasi bagi seorang perempuan khususnya ibu tidak akan lengkap tanpa adanya sarana belanja, fitur Bazaar memberikan fasilitas tersebut. Berbeda dengan belanja melalui Facebook, para ibu yang menjadi penjual atau pembeli di sini lebih terbuka. Di aplikasi ini penjual berani berbagi pin Blackberry, mereka merasa lebih aman dibandingkan dengan transaksi melalui Facebook di mana pemesanan dilakukan melalui SMS dan pembayaran harus dilakukan sebelum barang dikirim. ”Kebanyakan dari transaksi yang kami pantau mereka saling bertukar pin Blackberry untuk menanyakan lebih jauh mengenai produk yang dijual atau ingin melihat produk lainnya,” ujar Bobby Arthawan, Presiden Direktur Go Mobile, baru-baru ini. Produk yang dipasarkan di sini hampir semuanya disesuaikan dengan kebutuhan ibu, mulai dari baju anak, peralatan bayi, mainan edukasi, hingga aksesori untuk mempercantik dekorasi rumah dengan harga bervariasi. Fitur terakhir, Event berisi informasi kegiatan atau acara menarik yang bisa dikunjungi pengguna. (
[email protected])
DESAIN
25 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
Foto-foto: Repro
Gabungan fungsi & keindahan HERRY SUHENDRA Bisnis Indonesia
K
ata ’made in Japan’ saat ini beredar ke seluruh dunia, diterima dan diakui. Kondisi ini berbeda dibandingkan dengan zaman dulu. Beberapa dekade lalu, misalnya, persepsi tentang barang buatan Jepang di Indonesia itu seperti ’made in Korea’ atau ’made in China’ saat ini. Jepang berhasil membuat catatan sejarah sendiri tentang produk yang dibuat. Sebut saja produk Jepang mulai dari sendok, garpu, seperangkat teko dan cangkirnya, mainan anak-anak, tas, pakaian, peralatan elektronik, instrumen musik, furnitur, kamera, sepeda, sepeda motor, mobil sampai kereta Shinkansen. Dalam pameran Japanese Design Today 100 yang berlangsung di Galeri Nasional Indonesia pada 18 Januari-6 Februari 2011, ditampilkan sejumlah produk tersebut sebagai barang kebutuhan sehari-hari. Pameran ini bisa dinikmati bukan sebagai karya seni secara langsung, melainkan disebut pameran produk budaya atau objek budaya material. Kemudian kita akan melihat apa yang berharga dari budaya yang ada di produk-produk ini. Dari pameran ini kita bisa mengenal produk itu sendiri dari bentuknya, mengenal produk itu dan siapa yang membuatnya. Hal yang menarik adalah mengenal jenis produknya serta mengingat pengalaman yang terkait dengan produk itu apakah itu motor, mobil, kursi , motor listrik. Bagaimanapun juga, persoalan desain itu berhasil tidak hanya karena fungsi dan estetikanya tetapi juga hal lain yaitu sesuatu yang menyerap kenangan itu. Jadi kita pernah hidup zaman Nintendo, misalnya, jadi sekarang menghubungkan dengan produk itu. Hal yang menarik lainnya sebagai contoh adalah sepeda motor lama merek Honda Super Cub C100 buatan 1958 yang didesain oleh Jozaburo Kimura, kemudian dibuat edisi barunya 2002 yang mengambil desain 1958. Yang ada di Indonesia buatan 1970-1974 dan 1976 yang disebut Honda Bebek Gelatik. Bila masih ada produk tersebut tentu menjadi item bagi kolektor.
Produk lainnya yang cukup menarik perhatian adalah skuter listrik merek Yamaha Passol buatan 2003 yang sangat sederhana. Untuk mainan anakanak ada puzzle atau robot Aibo yang dirancang oleh Hajime Sorayama, Fancy Cup dan teko (Masahiro Mori), Silent Violin (Masaharu Ohno), Toyota Prius (1997) dan mobil sport merek Daihatsu Copen (Yoshihiro Yamamoto) buatan 2002. Mobil Mazda K360 buatan 1959 (Jiro Kosugi) mengingatkan kita terhadap Bemo (Daihatsu) di Indonesia.
Budaya urban Desain objek dalam pameran ini merupakan ringkasan dari kehidupan di Jepang saat ini dan memberikan wawasan yang substansial mengenai budaya urban. Bentuk mobil sport ditentukan oleh fungsi, tetapi mobil sport dari berbagai negara tidak tampak sama. Sebagai contoh, mobil sport Daihatsu berbeda dengan dengan Porche dari Jerman atau Morgan dari Inggris. ”Karakteristik budaya nasional muncul bahkan dalam desain yang sangat bergantung pada kebutuhan teknis dan kita mampu mengenali perbedaan budaya melalui karakteristik desain,” kata Ketua Tim Kurator Hiroshi Kashiwagi. Sementara itu, kurator Galeri Nasional Indonesia Rizki A.
Desain objek dalam pameran ini merupakan ringkasan dari kehidupan di Jepang. Zaelani mengatakan bahwa lewat pameran ini kita bisa mengenang beberapa catatan tentang kejayaan pihak yang merancang dan membuat barang-barang tersebut serta kaitannya pada sejarah jenis-jenis barang yang khas. Kenangan tentang reputasi ’karya-karya’ para perancang Jepang ini tentu tak hanya cerita mengenai barang yang mereka rancang, tetapi juga tentang bandingannya, kaitannya, bahkan pengaruhnya pada barang-barang sejenis yang kini mengisi aktivitas dan pengalaman hidup kita sehari-hari. Pameran ini ini memang tidak 100% bercerita tentang sejarah perkembangan desain barang yang dibuat oleh para desainer Jepang, walaupun menunjukkan sekilas rekam jejak catatan waktu pembuatan barang-barang tersebut. Memang tidak semua benda yang dipamerkan ini akrab dan pernah kita gunakan. Mungkin saja beberapa barang masih kita miliki atau pernah kita miliki atau barang itu sama jenisnya dengan apa yang pernah kita gunakan. Pameran Japanese Design Today 100 ini berlangsung keliling ke beberapa negara, antara lain di Turki, Malaysia, Thailand, dan Indonesia. ”Setelah di Jakarta akan dipamerkan di Sydney pada April 2011,” kata Direktur Japan Foundation Atsuhi Kanai. (herry.suhendra@ bisnis.co.id)
26 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
DRIVING
ALGOOTH PUTRANTO Bisnis Indonesia
Foto-foto: Repro
Mobil impian
jawara MotoGP K
ompetisi balap kelas para raja, MotoGP kurang dari sebulan ke depan akan segera dimulai. Kompetisi yang disebut-sebut akan sangat ketat karena diikuti empat pebalap berstatus juara dunia MotoGP yaitu Casey Stoner (Honda), Valentino Rossi (Ducati), Nicky Hayden (Ducati), dan Jorge Lorenzo (Yamaha). Di luar para pebalap berstatus juara dunia MotoGP, terdapat nama-nama juara dunia di berbagai kelas. Mulai dari Toni Elias (Moto2), Ben Spies (WSBK), hingga si kribo Marco Simoncelli (MotoGP 250cc). Setiap
tahun para pebalap selain bertarung demi gelar juara dunia, mereka ternyata sejak 2009 juga memperebutkan mobil idaman yaitu BMW M3 Coupe. Rossi menggondol M3 pada 2009 dan Jorge Lorenzo pada 2010. Pemberian BMW M3 Coupe tidak lepas dari kerja sama pabrikan asal Jerman tersebut dengan Dorna, penyelenggara MotoGP selama 12 tahun. Praktis setiap tahun, ajang ini menjadi catwalk seri terbaru BMW khususnya hasil kilikan BMW M Power di Munich. Mulai dari M6 Coupe V10 sebagai mobil inspeksi, X6 sebagai safety car, M3 sedan bagi direktur
balap, M5 Touring dan 5 GT Series bagi pejabat keselamatan dan Steward sementara X1 bertugas sebagai mobil medis. Tentu saja yang paling menarik adalah M3 Coupe edisi 2011 yang jadi idaman para pebalap MotoGP. Menarik karena dibangun berdasarkan regulasi Super2000 yang artinya lebih bersih, efisien sekaligus semakin galak. BMW M3 Coupe 2011 dibangun dari platform BMW 320 TC yang merupakan pengembangan dari BMW 320si WTCC, jawara World Touring Car Championship 2006 dan 2007. Untuk edisi terbaru ini menggunakan mesin empat silinder 1.600cc dilengkapi direct injection turbo. Kendaraan dipastikan semakin ganas karena meski standar jalan raya, sistem transmisi enam percepatannya menggunakan sistem sequential yang bisa disetel untuk
Meski standar jalan raya, sistem transmisi enam percepatannya menggunakan sistem sequential yang bisa disetel untuk keperluan balap. keperluan balap. Sebagai kendaraan separuh balap, BMW M3 dikerjakan dengan standar balap. Lihat saja penggarapan bodi yang dikerjakan di pabrik BMW di Regensburg yang juga menggarap BMW seri 1 dan 3. Fokus para insinyur adalah pada setelan bagi as dan geometri suspensi sehingga sistem peredaman kendaraan tetap memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan saat mobil dipacu sekencang mungkin. Untuk menjinakkan laju kendaraan, pada keempat roda dijejalkan sistem rem cakram dengan kaliper aluminium. Untuk roda depan digunakan cakram ukuran 332 mm, sedangkan belakang berukuran 291 mm. Menariknya bagi Anda yang berkantong cekak atau yang berduit tetapi ingin merasakan kendaraan ini di sirkuit yang sebenarnya, BMW yang digandeng produsen pelumas Castrol menggelar Castrol Nurburgring Driving Experience memberi kesempatan bagi Anda untuk mengendarai kendaraan ini di Sirkuit Nurburgring, Jerman. Tidak sekadar menjajal M3 Coupe, Anda didampingi instruktur resmi BMW juga dipersilakan menjajal beragam kendaraan keluaran BMW yang tentu dijamin bisa ngebut di atas 250 km/jam. Menurut Diatri Soemardjo, PCO Marketing Manager PT Castrol Indonesia, program yang digelar pihaknya memberikan sesuatu yang berbeda. ”Ini pengalaman yang tidak bias dibeli dengan uang.” Tertarik? Silakan mencoba. Karena pendaftaran peserta segera ditutup pada 9 Maret, sementara bagi pemenang akan berangkat ke Jerman pada April 2011. Maklum, mobil yang Anda tunggangi, sesudahnya ditunggu beraksi pada pembukaan seri MotoGP di Qatar. (
[email protected])
DRIVING
27
Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
Setia di jalur saat lintasi terowongan ALGOOTH PUTRANTO Bisnis Indonesia Bisnis/Andry T. Kurniady
B
erkendara di belakang mobil lain sering kali terasa kurang nyaman. Apalagi bila laju mobil di depan sangat lambat, sementara Anda sedang bergegas. Jadi, pengendara diperbolehkan mendahului mobil yang berada di depan setelah melihat situasi aman. Jangan lupa nyalakan lampu tanda belok kanan terlebih dahulu. Bila memungkinkan, silakan pindah jalur sambil menambah kecepatan untuk mendahului mobil yang berada di depan. Namun, hati-hati bila melintasi terowongan di Ibu Kota yang umumnya gelap karena tidak dilengkapi pencahayaan. Tahan dulu, dan tetaplah berada di jalur yang sama meskipun mobil di depan berjalan lambat. Menurut para ahli AstraWorld, sikap hat-hati dan menahan diri adalah perwujudan prinsip berkendara yang aman dan nyaman, bahwa
T
seluruh pengguna jalan harus visible/heard by others karena pencahayaan terowongan kurang terang bila dibandingkan jalur biasa.
Tahan dulu, dan tetaplah berada di jalur yang sama meskipun mobil di depan berjalan lambat.
Potensi Cahaya yang remang bahkan gelap memperbesar potensi terjadinya senggolan atau benturan akan sangat besar bila ada pengendara pindah jalur dan menyalip saat berkendara di terowongan. Belum lagi jika pada kondisi hujan, banyak pengendara sepeda motor yang berhenti untuk berteduh atau mengenakan jas hujan mereka. Jika tidak hati-hati bisa terjadi kecelakaan. Itu sebabnya, saat memasuki terowongan, pengendara juga disarankan menyalakan lampu besar, tetapi bukan lampu tanda darurat sehingga pengendara lain mudah melihat posisi dan pergerakan mobil.
Beberapa meter dari terowongan pun tidak disarankan pindah jalur dan mendahului. Coba saja selepas terowongan Anda menengok ke belakang melalui kaca spion, pengendara akan sulit memonitor pergerakan mobil-mobil yang berada di belakang karena terowongan tampak agak gelap. Sekitar 50 meter setelah keluar dari terowongan, barulah lakukan manuver baik ke kiri maupun ke kanan. Cara berkendara seperti di atas jauh lebih aman dan tidak mengancam keselamatan sesama pengguna jalan. (
[email protected])
Kuartet muda garpu tala
im balap garpu tala asal Negeri Matahari Terbit, Yamaha, tidak pernah main-main dengan dunia balap. Mulai dari kasta tertinggi hingga terbawah, semua digarap dengan sangat serius. Pada level nasional, Yamaha serius mengawal kemajuan motorsport nasional khususnya balap motor (road race). Tahun ini, Yamaha menggandeng tim ASH Motorsport yang berdiri sejak 2007. ASH Motorsport tahun ini bersinergi dengan TJM Racing, divisi balap Tunggal Jaya Motorindo, diler resmi Yamaha di Serang, Banten untuk membentuk tim balap dengan skuad yang diisi para pebalap muda berbakat. Kerja sama ini lahir dari visi ASH Motorsport dan TJM Racing untuk membina bibit muda potensial agar mampu unjuk gigi di kancah balap motor internasional. Tidak heran jika visi ini mendapat sambutan dari sejumlah sponsor a.l. Yamalube, produsen helm KYT, produsen minuman Aqua, komputer Axioo, jasa kurir JNE, produsen rantai dan pelek motor SSS, ban Corsa, produsen peralatan balap AHRS dan Kredit Motor Oto. Karena bersifat sinergi, pebalap tim pun merupakan aliansi para pebalap. Dari kubu ASH Motorsport terdapat M Dwi Satria. Pebalap 19 tahun ini tetap menjadi ujung tombak tim untuk
Bisnis/Algooth Putranto
bertarung di Kejurnas Supersport 600 dan putaran Asia Road Racing Championship (ARRC) dengan memacu Yamaha YZF-R6. Selain dua gelaran tersebut, Satria akan diproyeksikan untuk mengikuti berbagai kejuaraan di luar negeri seperti All Japan Championship, Malaysia Super Series dan China Superbike. Dari TJM, Rafid Topan Sucipto, 16, akan menjadi tandem Satria di Kejurnas Supersport 600. Dia lalu menjadi ujung
tombak tim di kancah bergengsi Indoprix. Selain itu, Rapid Topan juga akan mengikuti Asia Road Racing Championship di kelas Underbone 115 cc dan akan menjajal ketangguhan para pebalap 600cc negeri jiran di ajang Malaysia Super Series. Untuk melapis Rafid Topan di Indoprix, tim TJM Racing menyodorkan nama Ferlando Herdian asal Bengkulu, 20, yang memiliki keterampilan dan
kemampuan tidak kalah dengan pebalap Pulau Jawa. Dalam Kejurnas Motoprix Region II Jawa, TJM akan diperkuat Gilang Pranata Sukma, pebalap kelahiran Yogyakarta berusia 22 tahun. Menurut Eddy Saputra selaku Direktur Tim TJM ASH, kolaborasi dua tim ini bertujuan mencetak pebalap yang siap berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. ”Kami telah melakukan persiapan sejak jauh hari dengan berlatih fisik dan motocross di sirkuit Pondok Cabe, begitu juga riset mesin untuk Underbone dan Supersport yang ikut didukung pihak pabrikan Yamaha,” paparnya Tahun ini, lanjutnya, Tim TJM ASH sengaja banyak mengirimkan pebalap bertanding di luar negeri untuk menambah jam terbang para pebalap muda, serta mengasah kemampuan dan meningkatkan mental balapnya. ”Target kami untuk Satria adalah berprestasi terdepan di semua kejuaraan nasional, sementara untuk tingkat Asia harus bisa masuk lima besar,” ujar Eddy. Menurut Eddy, persaingan di kejuaraan Asia tahun ini semakin sengit, karena banyak mantan pebalap dunia, baik itu dari World Supersport, Moto2 yang ikut meramaikan persaingan. (ALGOOTH PUTRANTO)
MODIS
Cantik dan kuat
P
ara fashionista, selalu menanti ide-ide kreatif perancang kelas dunia yang tak putus melahirkan desain-desain barunya, termasuk pada bulan ini di mana sejumlah desainer memperagakan rancangan terbarunya dalam pagelaran busana di New York Fashion Week pada 1017 Februari. Tekstur mewah, kain tipis serta potongan berliku yang mengambarkan sisi feminin dipadukan dengan sisi maskulin pakaian tradisional pria menjadi tema sentral sepanjang pergelaran busana tersebut. Desainer Prabal Gurung mengusung tema busana putri yang berjumbai. Namun, seperti dalam rancangan ‘muse’ nya untuk musim ini, yang bertajuk Putri Havisham dari keluarga Dickens, para kesatria tidak selalu muncul dalam cerita. Para perancang lainnya mengom-
FOTO-FOTO: AP
binasikan antara kecantikan seorang putri dan kekuatan dari pakaian pria. Sementara itu, perancang Tommy Hilfiger menampilkan busana dengan jahitan klasik dan aksen garisnya di catwalk. Selanjutnya, label DKNY milik Donna Karan bermain dengan jaket tradisional pria hingga jubah. Adapun, Brian Wolk dan Claude Morais mengacu pada sejarah pakaian pria yang bertujuan menarik perhatian seorang wanita nakal yang mencari ‘sisi elegan yang terawat’ dengan menuangkannya ke dalam sebuah blus sutra putih yang dipadukan dengan dasi kupu-kupu serta jaket berekor (jaket penguin). Paula Gerbase, creative director untuk label koleksi ‘Black’ milik Woolrich John Rich & Bros., pernah belajar di Savile Row London. Jadi tidak heran, dia merancang busana bergaya 1940-an hingga mendekonstruksikan aksen garis untuk busana wanitanya tersebut. (T01/RAHAYUNINGSIH)
(
[email protected])
29 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
30 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
RESENSI
Agar semua karyawan
jadi PR ERWIN TAMBUNAN & BAMBANG SUPRIYANTO Bisnis Indonesia
"A
nda boleh percaya, di perusahaan kami ini, seluJudul buku : Internal Public Relations ruh karyawan-karyawati kami Penulis : Agung Laksamana berjumlah 3.200 orang adalah pubPenerbit : Republika lic relations. Mereka semua adalah Tebal : x+ 90 hal Cetakan : Pertama/ November 2010 duta PR [ambassador] perusahaan ini.” Demikian statement CEO semua hal isu General Electric Jck Welch, saat menjawab peryang memetanyaan reporter saat berkunjung ke pabrik di ngaruhi Wichita-Kansas soal berapa banyak orang yang suasana kerja bertanggung jawab dalam divisi PR perusahaan dan memastikan itu. staf mendapatkan Agung Laksamana, seorang praktisi PR, informasi tentang kepudalam buku Internal Public Relations strategi B tusan penting manajemen. ISNIS membangun reputasi perusahaan, sengaja /A ND Keberhasilan serta mengutip pernyataan yang sangat bermakna itu RY T. efektivitas internal PR sangat dari eks pimpinan tertinggi GE itu untuk KU RN terasa jika organisasi menghadapi menggambarkan betapa sangat strategis peran IA DY krisis. Internal PR mampu memdan fungsi PR dalam sebuah perusahaan besar. berikan solusi komunikasi internal bagi staf Tanggung jawab PR juga fakta tentang krisis itu. adalah fungsi kita semua. Praktisi internal PR harus mampu menerBermula dari CEO, dewan Keberhasilan serta jemahkan sekaligus memberi indikator serta direktur, tim manajemen efektivitas internal PR sa- senior, manajemen perusaevaluasi dan kuantitas sukses dari perilaku ngat terasa jika organisasi haan level menengah, hing- internal publik kepada CEO dan manajemen. Benarlah ungkapan dari JW Marriots, pendiri menghadapi krisis. ga karyawan-karyawati di hotel dunia, employees satisfaction leads to cusperusahaan. tomer satisfaction. (hal.13) Di dalam negeri, Agung mendeskripsikan contoh sukses PT Konimex, produsen obat-obatan. Lambat tahu Presiden Direktur perusahaan, Pak Djoen, Namun, fenomena yang umum terjadi adalah mampu membangun reputasi positif. Dengan karyawan selalu menjadi orang terakhir yang reputasi positif, perusahaan Anda dengan mengetahui berita berita perusahaannya? Hal itu mudah menarik staf-staf berbakat, mengurangi tidak mengherankan jika banyak kesuksesan biaya rekruitmen, sekaligus menurunkan staf sebuah brand (merek), bisnis, dan organisasi yang keluar. perusahaan lebih diketahui orang luar daripada Perusahaan lain yang bisa menjadi acuan oleh staf perusahaan. antara lain PT Astra International Tbk. Visi yang Kendati buku ini relatif tipis, hanya 89 halatercipta adalah menjadikan organisasi sebagai man tetapi memberikan gambaran praktis dan the best place to work. (hal.10) contoh konkrit bagaimana internal PR harus Apa itu internal PR yang dikupas dalam menjalankan perannya. buku ini? Aplikasi fungsi dan tugas internal PR Penulis berharap kehadiran buku ini memadalah membantu staf untuk mengerti tentang berikan perspektif lain kepada perusahaan. visi, misi, values serta corporate culture dari Yakni, bagaimana menjadikan karyawan sebaorganisasi perusahaan. Aktivitas ini melibatkan gai duta PR. Dalam konteks corporate culture
internal PR adalah bagian penting dari organisasi perusahaan. Reputasi perusahaan bisa ditingkatkan melalui pengelolaan internal PR yang baik. Muslim Basya, Ketua Umum BPP Perhumas Indonesia, dalam komentar singkat buku ini mengungkapkan internal PR baru kali ini dibahas dalam sebuah buku. Buku ini menjawab strategi menjadikan setiap orang dalam organisasi sebagai duta PR Anda. Internal PR sebagai seorang praktisi harus mendapatkan objektif bisnis atau program tertentu dari organisasi secara detail untuk bisa membuat kerja yang jelas dan komprehensif. Hal ini akan menentukan dari segmentasi level mana setiap karyawan bisa terlibat dan memberikan komitmen terhadap pencapaian tujuan dalam skala lebih besar, kepada bisnis dan perusahaan. Tidak semua media dan channel cocok untuk diterapkan pada tiap-tiap perusahaan. Sergio Zyman, mantan chief marketing officer Coca Cola mengatakan communication is everybody responsibility. Dalam konteks ini, bisa juga ditambahkan bahwa komunikasi internal PR yang efektif juga harus mendapatkan komitmen penuh dari top management. Ada tujuh alat media verbal yang bisa Anda gunakan sesuai dengan tujuan dari komunikasi internal, yakni team briefing, weekly meeting, staff meeting, conferences, walking the job, telephone line dan individual meetings. (hal. 51). Bisa juga dimanfaatkan komunikasi untuk hal-hal tertentu secara efektif, yakni Internet, email, SMS dan BBM services. Demi memudahkan sistem evaluasi program internal PR diperlukan definisi atau indikator sukses itu sendiri. Tetapkan sejak awal bersama CEO atau manajer senior Anda. Jangan sampai terjadi miskomunikasi dan perbedaan ekspektasi antara CEO dan manajemen. (erwin.tambunan@ bisnis.co.id/
[email protected])
Sosok pembaharu industri G
uru besar Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Rhenald Kasali, meluncurkan buku berjudul Cracking Zone sebagai serial buku tentang perubahan yang telah diluncurkan sebelumnya. “Buku ini membahas tentang perubahan yang semakin cepat dan dinamis pada era digital abad ke-21,” kata Rhenald kepada Bisnis. Buku dengan sampul yang terinspirasi dari film 127 Hours ini memaparkan bagaimana individu menangkap peluang di tengah transisi gaya hidup yang serba digital. Pria kelahiran 13 Agustus 1960 ini mengenalkan istilah cracker untuk sosok yang berani memperbarui industri, bukan instansi. Buku ini ditulis Rhenald dan tim berdasarkan hasil REPRO
penelitian selama setahun. “Para crackers ini bukan hanya terdiri dari para penemu [inventor] melainkan juga pengubah industri yang menimbulkan kehancuran atau keretakan pada teritori tetangga mereka, tetapi membentuk peluang baru bagi industri yang belum dikenal. Kalau tidak berhati-hati, mereka bisa terkubur dalam retakan yang mereka ciptakan sendiri,” ujarnya. Selain itu, pakar bisnis dan manajemen ini bertutur tentang perubahan yang semakin cepat dan dinamis pada era digital abad ke-21. Perubahan ini menimbulkan banyak tantangan dan ancaman tetapi dalam waktu bersamaan juga membuka rekahan-rekahan peluang, hanya bagi mereka yang mampu melihat dan memanfaatkannya. Guru Besar Ilmu Manajemen FEUI ini melakukan penelitian terhadap para crackers yang menjadikan transisi gaya hidup serbadigital sebagai peluang-peluang baru. Crackers melakukan pembaharuan tidak hanya pada
institusi atau instansi di tempat mereka berkiprah, tetapi juga terhadap industri. Pria yang memperoleh gelar S1 dari FEUI, dan S2-S3 dari University of Illinois at Urbana- Champaign, AS mengatakan telah menulis 19 buah buku dalam bidang bisnis, manajemen, dan pemasaran. Setiap tahun, bersama dengan mitra kerja yang berasal dari 14 negara lainnya, dia bertemu dengan Profesor Poter untuk merumuskan strategi ini dan memperoleh pelatihan khususnya dari Porter. Rhenald Kasali juga mendirikan yayasan Rumah Perubahan sebagai wadah kewirausahaan sosial yang dijalaninya untuk turut memecahkan persoalan sehari-hari kehidupan masyarakat. Yayasan itu mengolah sampah menjadi energi biomasa dan bahan pertanian, menangani pendidikan anak usia dini, mengelola rumah baca, dan melatih orang-orang muda menjadi real entrepreneur yang beretika dan naik kelas. (15)
28 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
MODIS
Serasi dengan bunda RAHMAYULIS SALEH Bisnis Indonesia
FOTO-FOTO: BISNIS/RAHMAYULIS SALEH
S
etelah puluhan tahun malang melintang di dunia rancang busana, terutama mendesain baju untuk kalangan perempuan muda dan ibuibu, kali ini Ghea S. Panggabean menyasar konsumen anak-anak dari usia 3 bulan-12 tahun. Untuk koleksi Ghea Kids ini, Ghea berkolaborasi dengan anaknya Janna Soekasah. Gaya yang dipilih tetap bohemian dan ethnic chic, sehingga sang buah hati bisa tampil serasi dengan bundanya. Dalam koleksi terbaru bertema Fashion in love ini Ghea memadukan kain-kain dari seluruh Indonesia. Tema itu diangkatnya sebagai bentuk kecintaannya terhadap dunia fashion yang telah membesarkan namanya selama ini. Dalam koleksinya ada keindahan motif limar, songket, tribal dan jumputan Palembang. Semua dipadupadankan menjadi busana dengan model kaftan klasik ciri khas Ghea, berupa kaftan marakech dengan print songket bermotif warna-warni. Ada juga model babydoll dress, atau celana
motif tradisional dengan warna terang. Untuk para ibu, Ghea lebih banyak bermain dengan payet dan warna. Bahan jumputan dirancangnya menjadi sehelai busana ala gipsi. Ada juga gaya hippies berupa celana lebar berpotongan cutbray yang lebar di bawah, dilengkapi dengan sepatu clog dan ikat kepala. Koleksi yang biasa dipakai oleh orang dewasa, ternyata di tangan Ghea juga bisa dipakai oleh anak-anak balita. Oma dari Janina yang merupakan anak dari Janna ini, ingin membuat koleksi seragam antara orangtua dan anak. Shoft launching Ghea Kids tersebut berlangsung beberapa waktu lalu bersamaan dengan pembukaan Restoran Arella di Plaza Indonesia. Ghea menuturkan rancangannya tersebut terinspirasi dari kehadiran cucu pertamanya Janina. Uniknya untuk membawakan koleksi busana baru ini di panggung peragaan dalam restoran yang cukup sempit itu, adalah teman-teman Ghea dari kalangan sosialita, selebritas, presenter, dan artis sinetron yang juga
tampi bersama anaknya. Terlihat juga sahabatnya Miranda S. Goeltom yang baru memiliki cucu kembar. Mereka yang memperagakan busana Ghea a.l. Wulan Guritno dengan bayinya London Abigail Dimitri, Winda Siregar dan Miranda Goeltom bersama bayinya Jasmine dan Seenha, Titi Sjuman dengan anaknya Miyake, serta Janna Soekasah Joesoef dan bayinya Janina. Meskipun menggunakan kain dengan motif yang sama, tetapi untuk koleksi anak-anak Ghea memilih kombinasi warna terang seperti hijau dan oranye ini. Sebelumnya Ghea sudah pernah mengeluarkan koleksi busana anak-anak pada 1980-an. Namun, karena kesibukan dan hal lainnya, busana anak ditinggalkannya sejenak. (
[email protected])
32
PESIAR
FOTO-FOTO: BISNIS/A. DADAN MUHANDA
Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
A. DADAN MUHANDA Bisnis Indonesia
Pesona Kelimutu B
elum ke Flores, kalau tidak ke Kelimutu. Begitu ungkapan klasik yang menunjukkan ikon pariwisata di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Saat berada di Pulau Flores, saya tak mau membuang kesempatan emas untuk melihat keindahan danau tiga warna Kelimutu. Ketika itu, saya sedang mengikuti kegiatan pemugaran situs Bung Karno di Ende oleh Wapres Boediono menjelang tutup tahun 2010. Karena jadwal penerbangan dari Ende ke Kupang lalu ke Jakarta sangat terbatas, kami tidak bisa langsung kembali ke Ibu Kota begitu
D. KELIMUTU P. SUMBAWA
S P. FLORES
P. SUMBA
BISNIS/ILHAM NESABANA
seluruh kegiatan selesai. Akhirnya diputuskan untuk mengunjungi Kelimutu sebelum bertolak ke Jakarta. Saya hanya mempunyai waktu kurang dari setengah hari untuk menikmati pesona danau itu yang pernah diabadikan dalam lembaran uang kertas Rp5.000 terbitan 1992. Kelimutu merupakan danau vulkanik yang terbentuk dari aktivitas gunung berapi dan merupakan kawah aktif. Tiga danau ini berada di kepundan Gunung Kelimutu yang berada 1.690 meter di atas permukaan laut. Jika Anda pernah ke Gunung Tangkuban Parahu di perbatasan Subang dan Bandung atau ke Kawah Putih di Ciwidey, mekanisme pembentukan kawah danau ini hampir mirip. Danau terbentuk di puncak gunung akibat aktivitas vulkanik. Setiap kawah mempunyai pesona dan keunikan tersendiri. Yang selalu membuat penasaran pelancong, Kelimutu mempunyai tiga danau dengan warna berbeda dan selalu berubah, yaitu warna biru, putih, dan merah. Dua di antara danau itu letaknya berdampingan, sedangkan satu danau lagi berjarak sekitar 1,5 km. Masyarakat setempat meyakini warna-warni tersebut mempunyai makna tersendiri. Perubahan warna selalui dimaknai sendiri oleh penduduk yang masih
Kain tenun ikat lio
RENDEZVOUS
31 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
Santap mi di
Koiki
RENI EFITA HENDRY Bisnis Indonesia
R
estoran yang menghadirkan menu masakan negara-negara di Asia telah banyak memasuki pasar kuliner Indonesia terutama di Jakarta. Seperti restoran khas masakan China, Korea, Jepang, Thailand, Malaysia, atau Singapura. Khusus makanan khas dari Negeri Sakura, masing-masing restoran menampilkan menu dan cita rasa berbeda dari rumah makan serupa lainnya. Sebut saja Koiki Japanese Restaurant & Tea House di Plaza Indonesia yang mengandalkan soba (mi) sebagai menu utamanya. Deva Rachman, 33, pemilik Koiki Japanese Restaurant & Tea House, terpikat untuk memperkenalkan soba, mi khas Jepang, sebagai pilihan makanan sehat bagi warga Jakarta. Mie ini dibuat dari bahan buckwheat, sejenis gandum yang hanya tumbuh di negara empat musim dan kaya akan serat. Menu makanan itu juga mengandung protein dan bermacam-macam vitamin yang bermanfaat bagi kesehatan kulit. Selain itu, makanan ini bermanfaat pula untuk menjaga kadar kolesterol guna menjaga tekanan darah agar tetap normal. Mi itu dibuat oleh juru masaknya sendiri, tanpa menggunakan MSG (penyedap masakan) dan bahan pengawet. Pihaknya selalu menjaga kesegaran soba ini yang dibuatnya dua kali sehari yaitu pagi dan sore. Pilihannya ada soba warna putih, hijau yang ditambah dengan teh hijau, dan hitam. Mi itu diolah menjadi berbagai variasi menu yang disajikan dalam kondisi kuah panas (kake soba), dingin (zaru soba) atau goreng (yaki soba). “Kami menyajikan menu yang sehat,” kata None Jakarta 1997 ini. Mi dengan kuah panas juga dapat ditambah dengan menu lainnya. Menu utama kake soba ini antara lain mi, sayur, jamur yang kuahnya sudah diberi kecap Jepang. Menu ini bisa ditambah tempura yang terdiri dari udang, ubi, bawang bombai, dan daun bayam. Rasanya sedikit manis dan tidak terlalu gurih. Setiap orang mempunyai kesukaan yang berbedabeda. Bila ingin rasa spicy bisa ditambah cabai bubuk kering sehingga terasa pedas. Berbeda dengan zaru soba disajikan di atas bambu yang dinikmati dengan yakumi. Menu ini terdiri dari kecap Jepang, wasabi, rumput laut kering, serpihan katsuobushi dan irisan daun bawang. Adapun, soba goreng disajikan dengan saul bulldog yang memberi cita rasa asam.
Pilihan Tidak hanya itu, keunikan lain yang ditawarkan oleh restoran milik anak ketiga Arief Rachman ini
FOTO-FOTO: BISNIS/RENI EFITA HENDRY
Mi diolah menjadi berbagai variasi menu yang disajikan dalam kondisi kuah panas (kake soba), kuah dingin (zaru soba) atau goreng (yaki soba). yaitu Make Your Own Sushi, karena Jepang juga terkenal dengan makanan sushi. Pengunjung dapat membuat sushi kreasinya masing-masing, sesuai dengan keinginannya, Terdapat sepuluh bahan utama yang bisa dipilih dengan berbagai bahan tambahan topping untuk melengkapi sushi itu. Pilihan isi sushi dengan bahan dasar nasi ketan itu dapat berupa salmon, toro, toro aburi, ikura, unagi, dan salon. Tidak hanya itu, para eksekutif yang mempunyai waktu makan siang relatif pendek dapat memilih set menu berupa sashimi set, sushi set atau soba set. Bagi keluarga, juga tersedia menu untuk anak-anak. Salah satu pasangan selebritas Shahnaz Haque dan Gilang Ramadhan mengakui rasa soba di restoran tersebut cocok dengan lidah mereka. Pengelola restoran tidak hanya mengutamakan menu yang disajikan saja, tetapi juga memperhatikan desain interior restoran yang dirancang dengan konsep casual dining. Fussion gaya Jepang dan tradisional Indonesia menjadi ciri khasnya. Koleksi bermacam kendi keramik, dedaunan keramik karya perupa FX Widayanto menghiasi ruang pembatas antara ruang dining dan tatami. Interiornya sarat dengan kayu yang didominasi warna krem dan lantai bebatuan untuk menciptakan suasana nyaman, santai, dan tenang. Restoran yang merayakan ulang tahun pertama itu memiliki 98 kursi yang terbagi empat area makan yaitu lounge, sushi bar, dining dan tatami. (
[email protected])
pick up point weekend edition STARBUCKS COFFEE JAKARTA Plaza Indonesia Pondok Indah Mall Jakarta Stock Exchange Plaza Senayan Mall Taman Anggrek Setiabudi Building 1 Kelapa Gading Mall Cilandak Town Square Duty Free Shop J-1 Mal Puri Indah Wisma BNI 46 Plaza Kampung Kemang Kamome Supermarke Kemang Square Plaza Semanggi Skyline Building Plaza Indonesia Ent. Center Kinokuniya Plaza Senayan Pasaraya Grande TIS Square La Piazza Wisma Metropolitan Mal Ciputra PIM 2 Cibubur Junction Rest Area KM 19, Bekasi Timur Wisma Sudirman Supermall Karawaci GKBI Margo City Shopping Centre Senayan City 1 Senayan City 2 Dunia Fantasi Formule 1 Wisma Mulia Grand Indonesia Oakwood Residance Duty Free Shop J-1 Gedung Ratu Prabu 2 Ruas Jalan Tol karang tengah JL. Pangeran Antasari No. 36 JL. KH Mas Mansyur Pacific Bay Building Lt.4 Pluit Junction Ground Floor Jln. Raya Perjuangan Kav. 8
cafe
SURABAYA Tunjungan Plaza 4 Galaxy Mall 2 Pakuwon Supermall Tunjungan Plaza 3 Jl. Adityawarman No.55 BOGOR Botani Square Bogor BEKASI Jl Cibarusah, persimpangan EJIP, Westlake TANGERANG Supermall Karawaci Bouleverd Gading Serpong Jln. Siloam no 6 Lippo Karawaci DEPOK Margo City BANDUNG Bandung Indah Plaza Bandung Supermal Chi-Walk Bandung Paris Van Java MEDAN Sun Plaza Medan BALI Hard Rock Hotel Bali Discovery Mall Legian (facing Paddy’s Club) SOGO Dept. Store Bali Collection YOGYAKARTA Plaza Ambarukmo
J.CO DONUTS & COFEE
Hotline Langganan: 57901023 ext 515 Hotline Iklan: 021 7064 3688, 5790 1023 ext 520 Toll Free: 0800 1 247647
JAKARTA Mal Kelapa Gading II Plaza Semanggi Margo City, Depok Senayan City Mal Taman Anggrek Mangga Dua Square Mal Artha Gading Bintaro Plaza Metropolitan Mal Pondok Indah Mal 1 Plaza Kalibata Sumarecon Mal Serpong BOGOR Botani Square Bogor
BANDUNG Cihampelas Walk Istana Plaza Paris Van Java Bandung Supermal MAKASSAR Mal Panakkukang PALEMBANG Palembang Indah Mal PEKAN BARU Mal SKA BATAM Mega Mal Batam Center MEDAN Sun Plaza SURABAYA Plaza Surabaya Mal Galaxy Supermal Pakuwon Indah
Wisma Mulia Wisma GKBI SURABAYA Tunjungan Plaza 3 Galaxy Mall BANTEN Lippo Benton Juntion
CAFÉ OH LA LA BANDUNG Bandung SuperMall
EXCELSO JAKARTA Blok M Plaza Plaza Indonesia Kelapa Gading Mall 2 Wisma Dharmala Sakti Mega Mall Pluit Town Square Cilandak Kelapa Gading Mall 3 Senayan City
F: BAR & BISTRO Plaza Indonesia Dairy Queen Plaza Indonesia
BREW & CO
GELARE CAFÉ
Cilandak Town Square Menara DEA, Mega Kuningan Menara Kebon Sirih Menteng Formule 1 Menara Arcadia, TB Simatupang
DAPOER POETRI DELIFRANCE Cilandak Town Square The Cream & Fudge Factory Senayan City, LG
MOTHER’S COOK Cilandak Town Square
BRAKE CAFÉ Cilandak Town Square
2ND KITCHEN Cilandak Town Square
TARTINE CAFÉ BANDUNG Setiabudi Building Bandung Supermal Istana Plaza Plaza Dago
Cilandak Town Square
SURABAYA Tunjungan Plaza II Tunjungan Plaza III Tunjungan Plaza IV Plaza Surabaya Galaxy Mal Supermal Pakuwon Indah Pakuwon Trade Center
DOME
MEDAN Sun Plaza Mega Mal Batam Center
Cilandak Town Square Mall Artha Gading Plaza Indonesia Cilandak Town Square TIS Square
TAKIGAWA RESTO La Prisma@ La Piazza the lifestyle center Gedung Setiabudi One Senayan City Cilandak Town Square
KRISPY KREME DOUGHNUTS
KEmang Melawai Kelapa Gading Hayam Wuruk Tomang BSD Plaza Plaza Bintaro Jaya Dago, Bandung
MIDORI
BALIKPAPAN Mal FantasI Plaza Balikpapan
Mayestik Pondok Indah Kelapa Gading Puri Kencana Menteng Sahid Hotel Bintaro Bandung Anyer
THE COFFEE BEAN & TEA LEAF
WARUNG DAUN
PEKAN BARU Mal SKA
JAKARTA Plaza Senayan Cilandak Town Square Mall Kelapa Gading 3 Plaza Indonesia Mall Taman Anggrek Plaza Kemang 88 Pondok Indah Mall 2 & PI Mall Metro Senayan City TIS Square Trans TV Building Sudirman Plaza RS. Royal Taruma MID Plaza
BAKERZIN Plaza Indonesia
HARD ROCK CAFÉ Plaza Indonesia
GRAND MARIO Ratu Plaza
SOHO MUSIC Plaza Semanggi
CUP & CINO Plaza Semanggi
VERTIGO & X-LOUNGE Plaza Semanggi
EL JOHN EXECUTIVE LOUNGE
ZHUMA | JAPANESE
COFFEE TREE
SOLO Solo Square
Plaza Indonesia
TAMANI CAFE
Cilandak Town Square Jl. Jend Sudirman Kav.1 Jakarta La Piazza Jl. Bulevar Kelapa Gading
MALANG Plaza Araya
MAKASSAR Mal Ratu Indah Mal Panakkukang
BEPPU
Gedung Setiabudi One
CHATTER BOX CAFÉ
DOUBLE DECKER
BALI Bali Mall Mal Bali Galeria Int’l Departure, Bandara Ngurah Rai
Plaza Indonesia
Bandara Soekarno-Hatta Terminal 1B Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Bandara Soekarno Hatta, Terminal 2 F (Parai Smoking Lounge) Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin Bandara Hang Nadim, Batam Bandara Sultan Mahmud Badarudin II, Palembang, Terminal Domestik (EL JOHN Exc. Lounge) Bandara Sultan Mahmud Badarudin II, Palembang, Terminal Domestik Lounge Atas (EL JOHN Exc. Lounge) Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Terminal Internasional (Sriwijaya Lounge) Bandara Selaparang, Lombok Mataram Bandara Supadio, Pontianak Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang Bangka Bandara H.AS Hanandjoeddin, Tanjung Pandan-Belitung Bandara Ngurah Rai, Internasional Terminal, Bali (Parai Cyber Lounge) Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah (ISEN MULANG LOUNGE)
SEMARANG Mal Ciputra DP Mall
YOGYAKARTA Malioboro Mall Galeria Mal
Grand Indonesia
BALI Discovery Shopping Mall Kuta Square
Cibubur Junction BALI Mal Bali Galeria Bali International Airport
Prisma Sports Club, Kedoya Mal Galaxy, Surabaya Istana Kota Galeria, Bali Grand Indonesia Mal Artha Gading Cyber Park, Bekasi Mal Ciputra Seraya, Pekanbaru Kuta Square, Bali
Senayan City, Crystal Lagoo.
AVORIO RISTORANTE & BAR Plaza Senayan
GRAND MARIO CAFÉ & LOUNGE Ratu Plaza
TORAJA CAFÉ Pasaraya Grande
WAROENG PODJOK Pondok Indah Mall The Plaza Semanggi
MARIO’S PLACE Menteng Huis
MEZZO CAFÉ @TIMEBREAK The Plaza Semanggi
Kebayoran Lama & Menteng
TATOR CAFÉ
DANTE CAFÉ
Darmawangsa City Walk Menteng Huis
Mall Kelapa Gading Mal Ciputra Sumarecon Mall Serpong Supermal Karwaci
GLORIA JEAN’S COFFEE Plaza Indonesia Wisma 46 Kota BNI Ratu Plaza Plaza Semanggi Gajah Mada Plaza Palaza Adoram Kemang
BAKMI TOP 17 The Plaza Semanggi Pasar Festival Mall Metropolitan Bekasi
CAFÉ D AMOR Jl. Kemang Raya No.67
CREMA CAFÉ Oakwood Apartments, Jl. Mega Kuningan
PESIAR Dua di antara tiga danau itu letaknya berdampingan, sedangkan satunya berjarak sekitar 1,5 km.
Pintu masuk Danau Kalimutu
biota jenis lumut dan batu-batuan di dalam kawah tersebut serta pembiasan dari cahaya matahari. Dari pusat kota Ende, jarak ke Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu sekitar 65 km. Perjalanan darat ditempuh dengan waktu sekitar 2 jam karena jalur jalan yang berkelok-kelok. Wisatawan asing atau domestik yang ingin bertualang, umumnya menggunakan opsi ini. Menggunakan kendaraan umum hingga titik persimpangan di Kampung Moni, kemudian berjalan kaki. Sebagian wisawatan juga biasanya berangkat dari Maumere yang berjarak 84 km.
Diselimuti kabut
Jalan menanjak menuju puncak gunung kedua
menganggap daerah Kelimutu sebagai kawasan yang angker dan penuh misteri. Namun, secara ilmiah, warna danau sangat ditentukan oleh kandungan mineral, pengaruh
Hal utama yang perlu diperhatikan adalah waktu berkunjung. Menurut warga Ende yang mengantar rombongan kami, disarankan untuk tidak pergi pada siang atau menjelang sore hari karena biasanya kawasan danau diselimuti kabut. Jika sudah begitu, jangan harap bisa menyaksikan keindahan warna danau. Saya pergi dari pusat kota Ende pukul 04.30 waktu setempat dan tiba pada pukul 06.15. Sebagian wisatawan juga biasanya menginap di Kampung Moni, perkampungan penduduk terakhir yang terletak di Desa Koanara, Kecamatan Wolowaru, sekitar 13 km dari puncak gunung. Begitu sampai di gerbang pintu masuk, Anda diharuskan membayar tiket Rp2.500 per orang.
33 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
Tarif tiket ini tidak pernah naik sejak 1998, yang ditetapkan melalui peraturan pemerintah. Kemudian perjalanan dilanjutkan beberapa kilometer lagi hingga ke lokasi parkir. Di lokasi parkir kendaraan, beberapa warga setempat menjual kain tenun ikat lio, dan membuka warung kopi dan mi instan. Kain tenun ikat juga bisa menjadi cendera mata yang menarik karena dijual dengan harga lebih rendah dibandingkan dengan membeli di bandara atau di kota. Dari tempat parkir, perjalanan dilanjutkan dengan jalan kaki sekitar 1 km dengan waktu tempuh 30 menit. Pertama, Anda akan menemui dua danau yang berimpitan. Saat itu kedua danau itu berwarna hijau dan biru muda atau biru langit. Anda bisa menyaksikan keindahan pancaran warna air hingga bibir danau. Kelimutu berasal dari kata keli yang artinya gunung dan mutu yang berarti mendidih. Kelimutu sudah ditetapkan menjadi taman nasional dan konservasi alam pada 1992. Luas ketiga danau itu sekitar 1,05 juta m2 dengan volume air 1,29 juta m3. Batas antardanau adalah dinding batu sempit dan mudah longsor. Warga setempat meyakini ketiga danau itu merupakan tempat arwah bersemayam yang sudah meninggal. Danau pertama yang kami lihat berawarna biru disebut tiwu ata polo atau tempat arwah orang yang sering melakukan kejahatan. Luasnya sekitar 4 hektare dengan kedalaman 64 meter. Biasanya danau ini berwarna merah. Danau kedua saat itu berwarna hijau yang dinamai tiwu nua muri ko’o fai atau tempat arwah para pemuda dan pemudi. Satu danau lagi yang biasanya berwarna biru di sebelah barat. Lokasinya terpisah. Warga memberi nama tiwu ata mbupu atau tempat arwah para orang tua. (
[email protected])
HEALTH
35 Edisi Minggu Bisnis Indonesia 20 Februari 2011
KLINIK
YUL ISKANDAR Psikiater
Fobia olahraga Tanya: Dr Yul yth: Saya Mirsyah, umur 37 tahun, pendidikan S2. Sejak 3 tahun yang lalu, saya tiga kali seminggu olahraga setelah pulang dari kantor. Dalam beberapa minggu ini bila saya diajak olahraga saya jadi ketakutan. Mulainya ketakutan ini adalah karena berita-berita banyaknya selebritas yang mati mendadak setelah olahraga. Ketakutan terhadap olahraga ini makin lama makin mengganggu. Hingga bila ada kawan menelepon untuk olahraga saya tidak dapat tidur. Apakah ini yang dinamakan fobia olahraga dan bagaimana saya harus menghadapinya?
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
Keseimbangan gizi
Mirsyah di Jakarta
Jawab: Terima kasih atas pertanyaannya. Bila Anda takut diajak olahraga, dapat dikatakan Anda menderita fobia olahraga. Mungkin yang Anda takuti adalah tiba-tiba mati setelah olahraga. Ketakutan ini dipicu oleh media massa (cetak atau elektronik) yang memberitakan secara luar biasa atas kematian seorang terkenal setelah olahraga. Ketakutan ini normal, biasanya hilang setelah beberapa hari, akan tetapi dapat juga berlangsung dalam jangka lama. Perlu diketahui bahwa ada jutaan orang yang berolahraga dan hanya 1-2 orang yang tiba-tiba meninggal ketika olahraga, dan kebanyakan mereka telah mempunyai latar belakang penyakit yang menyertainya. Fobia adalah ketakutan hebat dan irasional terhadap objek (benda atau binatang) atau situasi (olahraga, pesta, pembicara seminar, dan sebagainya). Kata fobia berasal dari bahasa Yunani phobs, yang berari ketakutan ekstrem atau teror. Ketakutan biasanya pada hal-hal yang tidak berbahaya, atau bisa berkaitan dengan situasi yang potensial tidak berbahaya. Ketakutan pada hal yang nyata dan berbahaya tidak dinamakan fobia. Orang yang takut pada harimau, singa, tsunami, gunung meletus, gempa bumi tidak dinamakan fobia. Obsesi bukan fobia, karena dia tidak takut terhadap objek atau situasi; mereka takut akan konsekuensi dari objek obsesinya. Fobia apa pun merupakan kombinasi rasa tidak percaya diri yang berat, kecemasan, dan perasaan tidak memadai secara sosial. Ketakutan ini bisa berkembang menjadi ketakutan lain, takut mati, dan sebagainya. Fobia tidak bisa diobati dengan farmakoterapi (dengan obat pil), kecuali untuk menghilangkan cemas dan depresinya yang sering menyertai penderita fobia. Pengobatan fobia adalah dengan psikoterapi baik sifatnya psikoanalisis atau yang mengubah perilaku.
FITA INDAH MAULANI & RAHAYUNINGSIH Bisnis Indonesia
K
esibukan rutinitas harian kerap membuat orangtua melupakan asupan gizi anak-anaknya dan menyerahkan semua kepada pembantu. Bagi orangtua, yang penting anak sudah makan tanpa mempertanyakan apa yang sudah dikonsumsi oleh si buah hati. Padahal, asupan gizi merupakan hal yang penting bagi perkembangan otak anak. Sangat disayangkan, jika orangtua lalai memberikan anak makanan kaya nutrisi pada masa keemasan pertumbuhannya. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2010 disebutkan secara nasional prevalansi gizi buruk mencapai 4,9% pada 2010 dan kurang gizi (berat badan menurut umur) sebesar 17,9%. Secara nasional, penduduk Indonesia yang mengonsumsi energi di bawah kebutuhan minimal kurang dari 70% dari angka kecukupan gizi adalah sebanyak 40,7%. Penduduk yang mengonsumsi protein di bawah kebutuhan minimal yaitu kurang dari 80% dari angka kecukupan bagi orang Indonesia. Dalam riset itu juga direkomendasikan untuk melakukan percepatan peningkatan status gizi karena kondisinya yang cukup berat. Upaya perbaikan ekonomi, perubahan prilaku penduduk memerlukan upaya yang terkoordinasi dan terintegrasi dengan baik. Saptawati Bardosono, Ahli Gizi dari Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) mengatakan masa emas dan kritis perkembangan anak terjadi dalam dua tahap yaitu pertama, saat anak dalam kandungan, ketika
lahir hingga 2 tahun pertama. “Masa tersebut merupakan masa emas dalam membentuk anak yang sehat dan pintar. Namun, ketika mulai memasuki usia sekolah dasar, masa emas kedua hadir, memberikan peluang jika periode pertama dirasa kurang maksimal,” ujarnya beberapa waktu lalu. Janin memerlukan gizi mikro, protein, dan kalori untuk pertumbuhan otak dan tubuh. Sejak lahir hingga usia 2 tahun, seluruh zat gizi secara seimbang diperlukan untuk mencapai tinggi, berat, dan perkembangan optimal. Periode emas kedua terjadi pada rentang usia 3 hingga 12 tahun, ketika anak sekolah membutuhkan zat gizi lengkap dari makanan agar dapat tumbuh kembang dan beraktivitas dengan maksimal. Saptawati menjelaskan gizi seimbang diawali dengan pola makan utama tiga kali sehari, yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam. Ada juga waktu untuk makanan selingan dua hingga tiga kali sehari. Setiap kali makan sebaiknya mengkonsumsi berbagai jenis bahan mulai dari nasi, lauk pauk, sayuran, buah, serta susu sesuai dengan piramida makanan. Pola makanan dengan gizi seimbang mengandung sebanyak 55% kalori dari makanan kaya karbohidrat, 25% kalori makanan sumber lemak, dan sisanya kalori dari makanan sumber protein.
Gizi di sekolah Sumber makanan tersebut diperoleh tidak hanya di rumah, tetapi juga di sekolah. Tempat anak menghabiskan
Gizi seimbang diawali dengan pola makan utama tiga kali sehari. sebagian besar waktunya. Kantin sekolah yang sehat, bersih dengan menu jajanan sesuai dengan kebutuhan gizi sangat diperlukan. “Sekolah berperan dalam proses edukasi dan menyediakan fasilitas kantin, tempat cuci tangan, serta tempat sampah yang sehat. Orangtua bertanggung jawab terhadap makanan di rumah dan bekal anak,” ujar Pritha, Category Marketing Manager Nestle Dancow. Menyediakan jajanan sehat di kantin sebenarnya bisa dilakukan dengan mudah. Jajanan seperti gorengan tahu isi yang diolah sebaiknya menggunakan minyak yang sehat, atau puding susu memenuhi kebutuhan gizi sekaligus selera anak. Anak bergizi baik terlihat dari 10 tanda, yaitu selalu mengalami pertumbuhan baik berat badan, tinggi sesuai dengan usia, postur tubuh tegap dan otot padat, rambut berkilau dan kuat, kulit serta kuku bersih dan tidak pucat, wajah ceria, mata bening, dan bibir segar. Tanda lainnya yang terlihat secara fisik dari gigi bersih dan gusi merah muda, nafsu makan baik dan buang air besar teratur, bergerak aktif dan berbicara sesuai usia, penuh perhatian dan bereaksi aktif, serta tidur nyenyak. (
[email protected]/rahayuningsih@bisnis. co.id)
Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Aksara Grafika Pratama