MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PUSAT PENELITIAN INTERNASIONAL UNTUK TANAMAN TROPIS (CIAT) DAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KERJASAMA TEKNIS DAN ILMIAH
Pusat Penelitian lnternasional untuk Tanaman Tropis, selanjutnya disebut sebagai uClA!', " dan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia, selanjutnya disebut sebagai "Badan LITBANG Pertanian", keduanya selanjutnya secara bersamasama disebut sebagai "Para Pihak "; MEMPERTIMBANGKAN kepentingan bersama untuk mendukung produktivitas, keberlanjutan dan ketahanan sektor pertanian di Indonesia; SESUAI DENGAN ketentuan hukum, peraturan, prosedur serta kebijakan Pemerintah Indonesia,
TELAH MENYETUJUJ sebagai berikut :
PASALI TUJUAN
Para Pihak akan bekerjasama untuk meningkatkan sistim pertanian tropis di Indonesia, melalui penekanan di bidang penelitian dan program pengembangan yang menyumbang pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan dan perlindungan lingkungan melalui kegiatan yang saling menguntungkan dan disepakati bersama.
PASAL II LINGKUP KERJASAMA
1.
Kerjasama program penelitian dan pengembangan akan fokus pada kebutuhan kunci dan kesempatan untuk meningkatkan produksi dan penggunaan sistim pertanian tropis untuk kepentingan produsen berpenghasilan rendah, konsumen dan kelompok masyarakat pinggiran di dalam negeri.
2.
Program penelitian dan pengembangan ini akan berkonsentrasi dalam sebagai berikut:
beberapa bidang
i. Ubi kayu untuk berbagai pasar dan penggunaan; ii. Pakan ternak dan sistim tanaman-pakan ternak; iii. Pengelolaan tanah dan penggunaan lahan; iv. Ketahanan iklim untuk komoditas pertanian unggulan; dan v. Menghubungkan petani l<ecil dengan pasar.
PASAL Ill ARAH PROGRAM DAN RENCANA PELAKSANAAN 1. Oeskripsi tujuan dan mekanisme proyek kerjasama akan dikembangkan, sesuai Arah Program sebagaimana diatur dalam Lampiran I dan merupakan bag ian yang tidak terpisahkan dari MoU ini. 2. Oeskripsi rencana kerja tahunan setiap proyek atau kegiatan sesuai dengan tujuan yang saling menguntungkan dan disepakati bersama harus ditetapkan dalam Rencana Operasional Tahunan yang ditetapkan dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari MoU ini. Rencana Operasional Tahunan/ The Annual Plan of Operation (APO) setelah diterima oleh Para Pihak, akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari MoU ini; 3. Arah program dan Rencana Operasional Tahunan disusun bersama dan disepakati oleh kedua belah pihak. 4. Setiap proyek atau kegiatan spesifik yang berkomitmen atas pendanaan atau sumber daya akan disusun dan disepakati oleh kedua Pihak dalam Surat Perjanjian tersendiri/ Letter of Agreement (LoA). PASAL IV KONTRIBUSI CIAT Dengan mempertimbangkan prinsip pendanaan penuh, ketersediaan dana, persetujuan Rencana Operasional Tahunan/ APO, relevansi rencana strategis , izin pemerintah yang diberikan, dan stat asing, CIAT akan : 1. Menyediakan tenaga ahli yang memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam APO untuk berkolaborasi dan membantu program penelitian nasional sesuai dengan peraturan pemerintah yang ada untuk kemitraan penelitian dengan organisasi internasional; 2. Menyediakan sumberdaya genetik yang tersedia untuk tujuan eksperimental dan untuk perbanyakan dan uji adaptif dalam skala besar; 3. Merawat kantor perwakilan dan menunjuk seorang staff yang diperlukan untuk mendukung implementasi kegiatan kerjasama CIAT; 4. Menyediakan peralatan, bahan, dan dana untuk pelaksanaan MoU sesuai dengan APO yang disetujui dan disepakati serta ditandatanganinya LoA sehingga Para Pihak dapat melaksanakan kegiatan; 5. Mempromosikan partisipasi ilmuwan Badan LITBANG Pertanian dan organisasi mitra di Indonesia dalam forum internasional, acara-acara pertukaran ilmu serta kegiatan komunikasi; 6. Memfasilitasi peluang untuk beasiswa, pelatihan, kunjungan belajar, lokakarya dan kegiatankegiatan terkait penelitian untuk ilmuwan penelitian dan pengembangan yang dikerjasamakan; 7. Mendukung pelaksanaan proposal kegiatan untuk disetujui bersama yang disampaikan oleh Badan LITBANG Pertanian sebagaimana tercantum dalam LoA yang disepakati dan ditandatangani Para Pihak;
8. Mencari peluang untuk pertukaran materi plasma nutfah internasional yang menjadi subyek ke~asama yang konsisten dengan perundangan dan peraturan Indonesia serta perjanjian internasional mengenai sumberdaya genetik tanaman. PASALV KONTRIBUSI BADAN LITBANG PERTANIAN
Dengan memperhatikan ketersediaan dana yang disetujui dalam APO, Badan LITBANG Pertanian akan: 1. Menyediakan fasilitas yang diperlukan seperti kantor, laboratorium, lahan dan peralatan untuk kegiatan penelitian untuk pelaksanaan MoU; 2. Mempersiapkan para ilmuwan dan staf pendukung yang diperlukan untuk program bersama; 3. Menyediakan material plasma nutfah untuk pertukaran internasional yang merupakan subyek dari kerjasama, sesuai dengan undang-undang dan peraturan di Indonesia; dan 4. Memberikan izin terhadap penyertaan lembaga-lembaga Indonesia lainnya ke dalam program bersama jika keikutsertaannya tersebut dianggap bermanfaat bagi Para Pihak. Keikutsertaan lembaga tersebut harus ditentukan dan disepakati dalam Rencana Kegiatan;
PASAL VI STATUS PERALATAN DAN BAHAN
1. Peralatan dan bahan yang disediakan oleh masing-masing Pihak harus dianggap sebagai latar belakang teknologi dari masing-masing Pihak dan harus digunakan semata-mata untuk pelaksanaan arah program dan rencana operasional yang terkait di bawah MoU ini. 2. Setelah pemutusan dan/ atau penyelesaian program ini, peralatan tersebut harus dipindahkan ke Badan LITBANG Pertanian dengan tunduk pada persetujuan bersama Para Pihak. 3. Peralatan dan bahan yang dibeli dengan dana yang secara aktif dicari oleh kedua belah Pihak atau dibeli bersama oleh kedua belah pihak, jika khusus untuk kebutuhan Indonesia dan dengan tujuan penguatan penelitian akan dialihkan ke Badan LITBANG Pertanian dengan persetujuan bersama dari Para Pihak.
PASAL VII HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL, HASIL DAN PUBLIKASI
1. Latar Belakang Teknologi a. Setiap latar belakang Hak Kekayaan lnte lektuall/ntelectual Property Right {I PR) yang dibawa oleh setiap Para Pihak untuk pelaksanaan kegiatan kerjasama teknis dan ilmiah di bawah MoU ini akan tetap menjadi milik Pihak tersebut. b. Masing-masing Pihak dapat melindungi kerahasiaan latar belakang kekayaan intelektual untuk diungkapkan kepada yang lain, selama kegiatan kerja sama, dengan mengidentifikasi sebagai rahasia sesuai dengan Pasal VIII. Pihak penerima tidak boleh, kecuali dengan persetujuan tertulis dari Pihak yang mengungkapkan , demikian halnya mengungkapkan hal yang sama kepada Pihak ketiga. c. Para Pihak harus menyatakan, untuk yang terbaik dari pengetahuan mereka, bahwa setiap IPR terkait dengan teknologi yang dibawa oleh Para Pihak tidak melanggar hak-hak yang sah Pihak ketiga. 2. Teknologi Kedepan
Akses Global - Para Pihak memperhatikan hasil dan keluaran dari kegiatan kerja sama penelitian dan pengembangan yang dilakukan di bawah pe~anjian ini sebagai barang publik internasional dan berkomitmen untuk kemungkinan disebarluaskan dan digunakan untuk mencapai akses maksimum, skala dan ruang lingkup yang berdampak untuk kepentingan orang tidak mampu, khususnya petani di negara berkembang . Sejalan dengan prinsip ini, Para Pihak setuju untuk hal sebagai berikut: a. Tidak ada teknologi baru IPR yang dihasilkan dari penelitian bersama di bawah kerjasama ini akan diklaim oleh salah satu Pihak kecuali dengan kesepakatan bersama; b. Sebagai hal umum yang prinsip, IPR, data dan informasi yang dihasilkan dari kegiatan penelitian bersama yang dilakukan di bawah MoU ini harus dimiliki bersama oleh Para Pihak, dan Para Pihak akan diizinkan untuk menggunakan kekayaan tersebut untuk tujuan non-komersial bebas royalti. Kegiatan individu tertentu akan diatur dalam ketentuan IPR dan kondisi LoA masingmasing; c. Pemanfaatan hasil kegiatan penelitian bersama dan ketentuan dibawah MoU ini di luar wilayah Republik Indonesia akan mematuhi dengan prinsip Akses Global dan disepakati pembatasan IPR, sebagaimana berlaku.
PASAL VIII INFORMASI RAHASIA
1. Para pihak mengakui bahwa untuk melaksanakan kegiatan yang disepakati berdasarkan perjanjian mereka mungkin memerlukan pengungkapan satu dengan yang lain dari informasi yang dirahasiakan, Para Pihak setuju bahwa : a. Mengambil semua tindakan pencegahan yang wajar untuk menjaga kerahasiaan informasi terse but; b. Dilarang menggunakan informasi tersebut untuk tujuan apapun kecuali pada kegiatan berdasarkan perjanjian ini; c. Tidak mengungkapkan kepada pihak ketiga informasi tersebut tanpa persetujuan tertulis dari Pihak lain; d. Mengambil semua tindakan pencegahan yang wajar untuk mencegah pengungkapan kepada pihak ketiga. 2. Para Pihak setuju bahwa ketentuan Pasal ini berlaku untuk pengungkapan informasi yang ada ditandai sebagai "rahasia" oleh Pihak yang mengungkapkan atau informasi yang dihasilkan oleh kerjasama yang telah ditetapkan sebagai rahasia oleh kesepakatan bersama. Dalam kasus ini, ketentuan akan terus mengikat antara Para Pihak meskipun MoU ini berakhir. 3. Ketentuan Pasal ini tidak melanggar hukum dan peraturan yang berlaku dari Para Pihak. PASAL IX PERJANJIAN PENGALIHAN MATER!
1. Dengan mempertimbangkan hukum dan peraturan yang berlaku dari Para Pihak, bahan penelitian yang digunakan dalam ke~asama di bawah MoU ini akan ditransfer menggunakan Perjanjian Standard Pengalihan Materi /Standard Material Transfer Agreement (SMTA) sesuai dengan Perjanjian lnternasional tentang Sumber Daya Genetik Tanaman untuk Pangan dan Pertanianllnternational Treaty on Plant Genetic Resources for Food and Agriculture (ITPGRFA) dan disetujui oleh Para Pihak. 2. Pengalihan materi sebagaimana dimaksud dalam pasal ini mengacu pada lampiran II sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari MoU ini.
PASAL X SUMBERDAYA GENETIK DAN PENGETAHUAN TRADISIONAL
Untuk pelaksanaan MoU ini selanjutnya, Para Pihak mengakui pentingnya perlindungan sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional dari potensi penyalahgunaan atau penyelewengan serta pembagian yang adil dan merata dari manfaat yang diperoleh dari sumber daya genetik sesuai dengan ketentuan Perjanjian lnternasional Sumber Daya Genetik Tanaman untuk Pangan dan Pertanian (ITPGRFA) dan Protokol Nagoya tentang Akses Sumber Daya genetik dan Pembagian Manfaat yang Adil dan Merata yang dihasilkan dari pemanfaatannya untuk Konvensi Keanekaragaman Hayati.
PASALXI TRANSPARANSI
Setiap materi atau sumber daya terisolasi atau diperoleh dari salah satu pihak sesuai MoU ini dalam kegiatan yang berkaitan langsung dengan proyek-proyek individual di bawah MoU ini harus dilaporkan kepada Pihak lain dan, atas kesepakatan permintaan bersama, harus dilengkapi dengan informasi yang relevan sesuai prosedur yang ditetapkan oleh Para Pihak.
PASAL XII PEMBATASAN KEGIATAN CIAT DAN PERSONIL LEMBAGA
CIAT harus memastikan bahwa personil asing yang terlibat dalam kegiatan dibawah MoU ini harus sesuai dengan undang-undang, peraturan, dan kebijakan pemerintah Republik Indonesia dan tidak akan terlibat dalam urusan politik, mengambil keuntungan materi dalam setiap usaha atau kegiatan di Indonesia di luar Program kerja sama yang tertuang dalam MoU ini.
PASAL XIII PENYELESAIAN PERBEDAAN
Setiap perbedaan pendapat antara Para Pihak mengenai penafsiran dan/ atau pelaksanaan MoU ini akan diselesaikan secara damai melalui konsultasi dan negosiasi.
PASALXIV PERU BAHAN
Salah satu Pihak dapat mengusulkan secara tertulis perubahan apapun untuk MoU ini. Oleh karena itu, "MoU" ini dapat diubah dan dimodifikasi setiap saat secara tertulis dengan persetujuan bersama Para Pihak dan akan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari MoU ini . Perubahan atau modifikasi tersebut mulai berlaku pada tanggal yang akan ditentukan oleh kedua Pihak.
PASALXV JANGKA WAKTU DAN PENGAKHIRAN
1. MoU ini mulai berlaku pada tanggal penandatanganan;
2. MoU ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari Para Pihak, kecuali salah satu Pihak ingin mengakhirinya setiap saat dengan pemberitahuan tertulis sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sebelumnya; 3. Pemutusan MoU ini tidak akan mempengaruhi keabsahan dan durasi setiap program yang sedang berjalan di bawah "MoU" ini sampai selesainya program tersebut. SEBAGAI BUKTI, yang bertandatangan di bawah, telah menandatangani Nota Kesepahaman ini.
DIBUAT di Jakarta, pada tanggal HAY 3 2017 tahun dua ribu tujuh belas, dalam rangkap 2 {dua) asli dalam bahasa lnggris dan bahasa Indonesia, kedua naskah tersebut berkekuatan sama. Dalam hal te~adi perbedaan penafsiran, maka naskah bahasa lnggris akan berlaku. y
PUSAT PENELITIAN INTERNASIONAL UNTUK TANAMAN TROPISIINTERNA TIONAL CENTER FOR TROPICAL AGRJCUL TURE (CIAT)
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA (Badan LITBANG Pertanian)
'--' Dr. Ruben Echeverria Director General
Dr. Muhammad Syakir Kepala Badan
Lampiran I
ARAH PROGRAM
I. PROGRAM Program ini harus mencakup, sesuai dengan ketersediaan dana: 1. 2. 3.
4.
Pelaksanaan us ulan proyek disetujui bersama disampaikan oleh Badan LITBANG Pertanian dan CIAT; Pertukaran plasma nutfah dan bahan pemuliaan sesuai dengan pasal VII, VIII, dan IX "MoU" ini; Kerjasama oleh para ilmuwan CIAT dengan organisasi penelitian yang berbeda di Indonesia dimana keahlian ilmiah yang relevan ada, wajib mendapat persetujuan tertulis dari Badan Litbang Pertanian tersebut; Mempromosikan ilmuwan Badan LITBANG Pertanian ke forum internasional, pengembangan kapasitas dan kegiatan komunikasi.
II. MEKANISME
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Badan LITBANG Pertanian dan CIAT akan mengembangkan proposal proyek penelitian untuk memenuhi tujuan MoU; Badan LITBANG Pertanian dan CIAT akan membahas dan menyetujui proposal yang akan dilaksanakan dan tercantum dalam Rencana Operasional Tahunan atau APO ; Deskripsi rinci dari setiap proyek atau kegiatan harus dituangkan dalam APO; Badan LITBANG Pertanian dan CIAT akan menyetujui APO yang akan dilaksanakan oleh Para Pihak; Badan LITBANG Pertanian dan CIAT akan bekerjasama untuk perencanaan dan persiapan pelaksanaan APO; dan Pemutusan setiap proyek atau kegiatan harus dibahas terlebih dahulu paling tidak 3 (tiga) bulan sebelumnya oleh Para pihak.
Ill. LAPORAN Para Pihak akan membuat dan menyerahkan laporan tahunan dan sebagaimana dibutuhkan dari semua kegiatan terkait di bawah MoU ini dan kegiatan kerja sama dengan lembaga penelitian lain di Indonesia kepada instansi pemerintah terkait yang meliputi: 1. 2. 3. 4.
5. 6.
Proyek yang sudah selesai maupun masih sedang berjalan atau kegiatan termasuk laporan keuangan dan ahli atau ilmuwan asing yang terlibat; Manfaat dan kesulitan dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan proyek; Setiap publikasi yang dibuat memaktubkan publikasi individu terkait dengan kerja sama ini ; Hak Kekayaan lntelektual berpotensi dapat dilindungi di bawah bentuk yang berkekuatan hukum dari Hak Kekayaan lntelektual yang mungkin muncul sebagai akibat dari pelaksanaan proyek atau kegiatan ; Rekomendasi untuk langkah-langkah dan tindakan yang diperlukan; Rekomendasi dan kesimpulan yang dihasilkan dari pertemuan monitoring dan evaluasi akan diperhitungkan untuk penyesuaian dan desain rencana operasional berikutnya.
__....,
IV. MONITORING DAN EVALUASI 1.
2. 3.
Kedua Pihak harus memiliki pemantauan dan evaluasi dari kerja sama, tahunan dan sebagaimana dibutuhkan. Pemantauan dan evaluasi lain dapat dilakukan oleh Badan LITBANG Pertanian setelah berkonsultasi dengan CIAT; Pemantauan dan evaluasi akan melibatkan instansi pemerintah lainnya yang relevan; Hasil monitoring dan evaluasi harus dilaporkan juga kepada instansi pemerintah terkait.
Lampiran II
PENGALIHAN MATERI
A.
"Materi" berarti setiap materi yang berasal dari tumbuhan, termasuk materi propagasi reproduktif dan vegetatif, yang mengandung unit-unit fungsional keturunan dan bahan lainnya yang berhubungan dengan Sumber Daya Genetik dan Pengetahuan Tradisional.
B.
Semua bahan penelitian atau sumber daya yang digunakan dalarn kolaborasi akan ditransfer menggunakan Standar Perjanjian Pengalihan Materi/ Standard Material Transfer Agreement (SMTA) mencakup an tara penyedia dan pengguna. Perjanjian akan tunduk pad a persetujuan oleh otoritas yang relevan atau sesuai dengan Para Pihak.
C.
Bahan terse but atau sumber daya akan dialihkan setelah penandatanganan SMTA dan akan tunduk pada hukum keamanan biologis dan bio-prospecting, aturan, dan regulasi-regulasi yang terkait.
D.
Salah satu pihak dapat menggunakan materi tersebut, namun akan memberikan penghargaan penuh kepada sumber materi.
E.
Dalam hal program atau proyek ke~asama di bawah MoU ini harus melibatkan pengalihan materi atau sumber daya, para pihak sepakat untuk memfasilitasi pengalihan di bawah kondisi MoU 1n1, sesuai dengan hukum dan peraturan masing-masing Para Pihak, dengan mempertimbangkan hukum internasional dan perjanjian yang mengikat Para Pihak.
F.
Semua data paspor plasma nutfah tersedia dan, setiap informasi deskriptif non-rahasia lainnya yang terkait, tunduk pada hukum yang berlaku dan harus dibuat tersedia bersama dengan Sumber Daya Genetik yang diberikan.
G. Penerima bersepakat bahwa materi harus digunakan atau dilestarikan hanya untuk tujuan yang telah disepakati dalam kontrak. H. Dalam hal bahwa Penerima mengalihkan materi yang disediakan di bawah MoU ini ke Pihak ketiga, Penerima harus melakukannya dengan persyaratan dan kondisi yang sesuai dengan SMTA terse but.
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BETWEEN INTERNATIONAL CENTER FOR TROPICAL AGRICULTURE (CIAT) AND INDONESIA AGENCY FOR AGRICULTURAL RESEARCH AND DEVELOPMENT CONCERNING TECHNICAL AND SCIENTIFIC COOPERATION
The International Center for Tropical Agriculture (CIAT), hereinafter referred to as "CIAT", and Indonesia Agency for Agricultural Research and Development, hereinafter referred to as "IAARD" both of them hereinafter referred to as the "Parties"; CONSIDERING their common interest to support the productivity, sustainability and resilience of the agricultural sector in Indonesia; PURSUANT to the prevailing laws and regulations as well as the procedures and policies of the Government of Indonesia,
HAVE AGREED as follows:
ARTICLE I OBJECTIVES
The Parties shall cooperate to improve tropical agriculture systems in Indonesia, through emphasizing research and development programs that contribute to poverty alleviation, food security and environmental protection through mutually agreed upon activities.
ARTICLE II AREAS OF COLLABORATION 1. Collaborative research and development programs will focus on key needs and opportunities for enhancing tropical agricultural production and utilization systems for the benefit of poor producers, consumers and other socio-economically marginalized groups in the country.
2. The research and development programs will concentrate on the following key areas: i. Cassava for diverse markets and uses; ii. Forages and crop-livestock systems; iii. Soil and land use management; iv. Climate resilience for high-value agricultural commodities; and v. Linking smallholder farmers to markets.
ARTICLE Ill PROGRAM DIRECTION AND PLAN OF OPERATION
1. Description of the objectives and mechanism of the cooperation project will be developed, as Program Direction as set out in the Annex I and constitute an integral part of this MoU. 2. Description of an annual work plan of individual project or activities addressing mutually agreed objectives shall be defined in the annual plan of operation which is set out in the annex and constitute an integral part of this MoU. The Annual Plan of Operation (APO), once accepted by the Parties, will constitute an integral part of this MoU; 3. Program direction and the annual plan of operation shall be drawn up and agreed by both Parties. 4. Specific individual projects or activities committing funds or resources will be drawn up and agreed by both Parties in a separate Letter of Agreement (LoA).
ARTICLE IV CIAT CONTRJBUTION
Subject to full costing principles, the availability of funds, APO approval , relevance to strategic cooperate plan, government permits granted and expatriate staff, CIAT shall: 1. Provide qualified experts as defined in the APO to collaborate and assist the relevant national research programs in accordance with existing government regulations for research partnership with international organizations; 2. Provide available germplasm for experimental purposes and for eventual multiplication for large scale adaptive trials; 3. Maintain an in-country office and designate resident staff as needed to support implementation of CIAT collaborative activities; 4. Provide equipment, materials, and funds for the implementation of the MoU in accordance with the approved APO and separately agreed upon and signed LoA the Parties may enter into; 5. Promote participation of staff from IAARD and other Indonesian partner organizations in international fora, knowledge-sharing and communication events; 6. Facilitate opportunities for scholarships, training courses, study visits, workshops and research related activities for collaborating research and development professionals; 7. Support the implementation of jointly approved project proposals submitted by IAARD as defined in the separately agreed upon and signed LoA the Parties may enter into; and 8. Seek opportunities for international exchange of germplasm materials which are the subject of collaborative work consistent with Indonesian laws and regulations and the International Treaty on Plant Genetic Resources. ARTICLE V IAARD CONTRIBUTION
Subject to the availability of funds and approved APO, IAARD shall: 1. Provide office, laboratory, field and equipment for research activities implementation of the MoU; 2. Make available research, development and other support staff for the joint programs; 3. Allow international exchange of germplasm materials which are the subject of collaborative work, consistent with Indonesian laws and regulations; and 4. Permit inclusion of other Indonesian institutions into the joint programs if such inclusion is considered to be of benefit to the Parties. The inclusion shall be specified and agreed to in the Plan of Operation; ARTICLE VI STATUS OF EQUIPMENT AND MATERIALS
1. Equipment and materials provided by each Party shall be considered as background technology of each of the Parties and shall be used solely for the implementation of the program direction and the associated plan of operation under this MoU. 2. After termination and/or completion of the program, the equipment shall be transferred to IAARD subj ect to mutual consent of the Parties. 3. Equipment and materials purchased with fund actively sought by both Parties or purchased in common by both Parties, if particular to Indonesian needs and with the aim of strengthening research shall be transferred to IAARD by mutual consent of the Parties. ARTICLE VII INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS, RESULTS AND PUBLICATION
1. Background Technology a. Any background Intellectual Property Right (IPR) brought by each of the Parties for the implementation of collaborative technical and scientific activities under this MoU shall remain the property of that Party. b. Each Party may protect confidential background intellectual property disclosed to the other, during the course of collaborative activities, by identifying it as confidential in accordance with Article VIII. The receiving party shall not, except with the prior written consent of the disclosing party, disclose the same to any third Party. c. The Parties shall certify, to the best of their knowledge, that any IPR associated to a technology brought by the Parties does not infringe any third Party's legitimate rights.
2. Foreground Technology Global Access - The Parties regard the results and outputs of the research and development collaboration activities conducted under this agreement as international public goods and are committed to their widespread diffusion and use and to achieving the maximum possible access, scale and scope of impact from them for the benefit of the poor, especially farmers in developing countries. In alignment with this principle, the Parties agree to the following: a. No new technology IPR resulting from joint research under this collaboration will be claimed by either Party unless by mutual agreement; b. As a matter of general principle, any IPR, data and information resulting from joint research activities conducted under this MoU shall be jointly owned by the Parties, and the Parties shall be allowed to use such property for non-commercial purposes free of royalty. Specific individual projects will be regulated by the IPR terms and conditions in their respective LoA; and c. The utilization of the results of the joint activities and their findings under this "MoU" outside the territories of the Republic of Indonesia will abide with Global Access principles and agreed upon IPR restrictions, as applicable.
ARTICLE VIII CONFIDENTIAL INFORMATION
1. The Parties recognize that to carry out the activities agreed under this agreement, they may require the disclosure to each other of their existing confidential information; the Parties agree that they will: a. Take all reasonable precautions to maintenance such information in strict confidence; b. Make no use of such information for any purpose except carrying out the activities under this agreement; c. Not disclose to third parties any such information without the express written consent of this other party; and d. Take all reasonable precautions to prevent disclosure to third parties. 2. The Parties agree that the provision of this Article apply to the disclosure of existing information marked as "confidential" by the disclosing party or to information generated by the joint collaboration only when it has been designated as confidential by mutual agreement. In these cases, the provision shall continue to be binding between the Parties notwithstanding the termination of this MoU. 3. The provision of this Article shall not prejudice the prevailing laws and regulations of the Parties. ARTICLE IX MATERIAL TRANSFER AGREEMENT 1. Taking into account the applicable laws and regulations of the Parties, research materials used in
the collaboration under this Memorandum of Understanding shall be transferred using the Standard Material Transfer Agreement (SMTA) in accordance with the International Treaty on Plant Genetic Resources for Food and Agriculture (ITPGRFA) and shall be approved by the Parties. 2. The transfer of the material referred to in this article refer to annex II, as an integral part of this MoU. ARTICLE X GENETIC RESOURCES AND TRADITIONAL KNOWLEDGE
To the extent of the implementation of this MoU, the Parties recognize the importance of protection of genetic resources and traditional knowledge from any potential misuse or misappropriation as well as the fair and equitable sharing of the benefits derived from genetic resources in accordance with the provisions of International Treaty of Plant Genetic Resources for Food and Agriculture (ITPGRFA) and the Nagoya Protocol on Access to Genetic Resources and the Fair and Equitable Sharing of Benefits Arising from their Utilization to the Convention on Biological Diversity. ARTICLE XI TRANSPARENCY Any material or resources isolated or obtained by any of the Parties to this MoU in activities directly related to individual projects under this MoU shall be reported to the other Party and, upon request and mutual consent, shall be provided with the relevant information according to the procedure to be stipulated by the Parties.
ARTICLE XII LIMITATION OF ACTIVITIES OF CIAT AND ITS PERSONNEL C lAT shall ensure that its expatriate personnel engaged in the activities under this MoU shall comply with the laws, regulations and policies of the Republic of Indonesia and will not engage in political affairs, profit taking and any ventures or activities in Indonesia outside the collaborative program under this MoU.
ARTICLE XIII SETTLEMENT OF DIFFERENCES Any differences between the Parties concerning interpretation and/ or implementation of this MoU shall be settled amicably through consultations and negotiations.
ARTICLE XIV AMENDMENT Either Party may propose in writing any amendment to this MoU. Therefore, this MoU may be amended and modified at any time in writing by mutual consent of the Parties and shall form an integral part of this MoU. Such amendment or modification shall enter into force on such a date as shall be determined by both Parties. ARTICLE XV DURATION AND TERMINATION 1. This MoU shall enter into force on the date of its signing; 2. This MoU shall remain in force for a period of 5 (five) years and may be extended by mutual written consent of the Parties, unless either Party wishes to terminate it at any moment by written notification of at least 6 (six) months in advance; 3. Termination of this MoU shall not affect the validity and duration of any on-going programs undertaken under this MoU until the completion of such programs or otherwise of the Parties.
--=-,{.CIA~~ Rl!~dby
~
t~~l Office
IN WITNESS WHEREOF, the undersigned, have signed this Memorandum of Understanding.
DONE at Jakarta on the HAY 3v Z017 in the year of two thousand and seventeen, in 2 (two) originals in English and Indonesian language, both texts being equally authentic. In case of any divergence of interpretation, the English text shall be prevail.
FOR THE INTERNATIONAL CENTER FOR TROPICAL AGRICULTURE
FOR THE INDONESIAN AGENCY FOR AGRICULTURAL RESEARCH AND DEVELOPMENT
(
Dr. Muhammad Syaki r Director General
Annex I PROGRAM DIRECTION
I. THE PROGRAM The program shall include, subject to the availability of funds: 1. 2.
3.
4.
Implementation of jointly approved project proposals submitted by IAARD and CIAT; Exchange of germplasm and breeding materials in accordance with the article VII, VIII, and IX of this MoU; Collaboration by CIAT scientists with different research and development organizations in Indonesia where relevant scientific expertise exists, subject to written approval of the IAARD; and Promoting IAARD staff participation in international knowledge exchange, capacity building and communication activities.
II. MECHANISM
1. 2.
3. 4. 5. 6.
IAARD and CIAT will develop research project proposals to meet the objectives of the MoU; IAARD and CIAT will discuss and approve the proposals to be implemented and listed in the Annual Plan of Operation (APO}; Detailed description of each project or activity shall be set forth in the APO; IAARD and CIAT will approve the APO to be implemented by the Parties; IAARD and CIAT will cooperate for the planning and preparation of the implementation of the APO; and Termination of any project or activity shall be discussed it least 3 months advance by the Parties.
Ill. REPORT Both Parties will prepare and submit reports, annually and as necessary regarding all related activities under this MoU and collaboration with other research organizations in Indonesia to the relevant government institutions covering: 1. 2. 3. 4.
5. 6.
Completed and on-going projects and activities including financial report and expatriate experts or scientists involved; Benefit and difficulties of the implementation of the projects or activities; Any publication has been made including individual related to this cooperation; Intellectual property potentially protectable under any legally enforceable from of intellectual property rights that might have emerged as a result of the implementation of the projects or activities; Recommendations for necessary measures and actions; Recommendations and conclusions resulting from the monitoring and evaluation meeting will be taken into account for the adjusment and design of subsequent plan of operation.
IV. MONITORING AND EVALUATION 1.
2. 3.
Both Parties shall have monitoring and evaluation of the cooperation, annually and or as necessary. Any other monitoring and evaluation may be made by IAARD after consultation with CIAT; The monitoring and evaluation shall involve other relevant government institutions; The results of the monitoring and evaluation shall be reported also to the relevant government institutions.
Annex II
TRANSFER OF MATERIALS
A. "Material" means any material of plant origin, including reproductive and vegetative propagating material, containing functional units of heredity and other material relating to Genetic Resources and Traditional Knowledge. B. All research material or resources used in the collaboration will be transferred using Standard Material Transfer Agreement ("SMTA") concluded between the provider and the user. The agreement shall be subject to approval by relevant or appropriate authority of the Parties. C.
Such materials or resources will be transferred upon the signing of the SMTA and will be subject to pertinent bio-safety and bio-prospecting laws, rules, and regulations.
D. Either party may use such materials, but will give full credit to the source of the materials.
E.
In case programs or projects of cooperation under this MoU should involve transfer of materials or resources, the Parties shall agree to facilitate the transfer under the conditions of this MoU, in accordance with the respective laws and regulations of the Parties, taking into account international law and treaties binding the Parties.
F. All available germplasm passport data and, subject to applicable law, any other associated available non-confidential descriptive information , shall be made available with the Genetic Resources provided. G. The Recipient undertakes that the Material shall be used or conserved only for the purposes as agreed in the contract. H. In the case that the Recipient transfers the Material supplied under this MoU to a third Party, the Recipient shall do so under the same terms and conditions of the SMTA