Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
1
KATA PENGANTAR
Om Swastiastu, Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas asung kerta wara nugraha-Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSUP Sanglah tahun 2015 ini. Adalah suatu kewajiban bagi kami untuk mengadakan evaluasi terhadap hasil-hasil pelaksanaan kinerja yang sudah berjalan, yang disajikan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Rumah Sakit dengan harapan laporan ini dapat dimanfaatkan sebagai pedoman dalam penyusunan program-program berikutnya. Secara keseluruhan program kerja tahun 2015 sesuai RSB 2015-2019
telah
dilaksanakan dengan baik. Meskipun demikian, kami menyadari masih terdapat kekurangankekurangan yang perlu dibenahi dan ditingkatkan di masa yang akan datang, sehingga kita dapat mewujudkan visi, misi tujuan dan sasaran yang ingin dicapai melalui program dan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan Rencana Strategis RSUP Sanglah. Pada kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh jajaran di RSUP Sanglah, atas dukungan dan kerjasamanya dalam penyusunan LAKIP RSUP sanglah tahun 2015. Semoga Tuhan yang Maha Esa akan selalu memberikan sinar suci dan bimbingan-Nya kepada kita semua, sehingga di masa yang akan datang kita dapat melaksanakan tugas dengan lebih baik. Om Shanti, Shanti, Shanti, Om.
Denpasar, Januari 2016 Direktur Utama
Dr. Anak Ayu Sri Saraswati, M.Kes NIP.195603211982112001
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
2
DAFTAR ISI
Halaman Kata Pengantar......................................................................................................
i
Daftar Isi...............................................................................................................
ii
Bab I
: Pendahuluan....................................................................
1
A. Gambaran Umum Organisasi...............................
1
B. Aspek Strategis Organisasi....................................
6
C. Permasalahan Utama…………………………..
7
Bab II
Bab III
: Rencana Kinerja Tahunan…………..............................
9
1. Pernyataan Kontrak Kinerja......................................
9
2. Rencana Kinerja RSUP Sanglah.............................
10
: Akuntabilitas Kinerja........................................................
12
A. Capaian Kinerja Organisasi……………………..
12
B. Uraian Indikator Kinerja………………………..
15
C. Sumber Daya.......................................................
28
1. Sumber Daya Manusia..................................
28
2. Sumber Daya Anggaran.................................
31
1. Sumber Daya Sarana dan Prasarana..............
33
Bab IV
: Simpulan..........................................................................
Lampiran-lampiran
:
34
Kontrak Kinerja RSUP Sanglah Tahun 2015 Laporan SIMAK-BMN 2015 Laporan DIPA BLU 2015
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
3
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Organisasi RSUP Sanglah mulai dibangun tahun 1956 dan diresmikan pada 30 Desember tahun 1959 dengan kapasitas 150 tempat tidur dalam perkembangannya mengalami beberapa kali perubahan status, yaitu pada tahun 1993 menjadi rumah sakit swadana (SK Menkes No. 1133/Menkes/SK/VI/1994). Kemudian pada tahun 1997 menjadi rumah sakit PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak). Pada tahun 2000 berubah status menjadi perusahaan jawatan (Perjan) sesuai peraturan Pemerintah tahun 2000. Terakhir pada tahun 2005 berubah menjadi PPK-BLU (Kemenkes RI N0.1243 tahun 2005 tanggal 11 Agustus 2005) dan ditetapkan sebagai RS Pendidikan Tipe A sesuai Permenkes 1636 tahun 2005 tertanggal 12 Desember 2005. Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja kementerian Kesehatan dan Keputusan Dewan Pengawas RSUP Sanglah Denpasar NO: HK.03.03/SK.A.1/ 10892 /2015 Tentang Struktur Organisasi RSUP Sanglah Denpasar, maka RSUP Sanglah Denpasar adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bina Upaya kesehatan Kementerian Kesehatan dan dipimpin oleh seorang kepala yang disebut Direktur Utama. Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar sebagai salah satu UPT kementerian Kesehatan mempunyai tugas untuk menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu, dan berkesinambungan melalui peningkatan kesehatan dan pencegahan serta upaya rujukan. Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, RSUP Sanglah Denpasar mempunyai fungsi untuk menyelenggarakan : 1.
Pelayanan medis, pelayanan penunjang medis dan non medis, termasuk pelayanan dan asuhan keperawatan.
2.
Pelayanan rujukan untuk wilayah Bali, NTB dan NTT.
3.
Pendidikan dokter, dokter spesialis dan sub spesialis bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
4.
Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran kesehatan dan keperawatan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
4
5.
Pelatihan di bidang kedokteran, kesehatan dan keperawatan.
6.
Kegiatan administrasi umum, SDM, keuangan, dan perlengkapan rumah sakit.
Adapun Struktur organisasi RSUP Sanglah Denpasar adalah sebagai berikut: Struktur Organisasi RSUP Sanglah adalah : 1.
Direktorat Medik dan Keperawatan dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama yang terdiri dari : a. Bidang Pelayanan Medik : i. Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan ii. Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap iii. Seksi Pelayanan Medik Rawat Khusus b. Bidang Pelayanan Keperawatan i. Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Jalan ii. Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Inap iii. Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Khusus c. Bidang Pelayanan Penunjang i. Seksi Pelayanan Penunjang Medik ii. Seksi Pelayanan Penunjang Non Medik d. Unit-unit Non Struktural
Tabel II.1 Instalasi dibawah Direktorat medik dan Keperawatan No
Instalasi
No
Instalasi
1
Rawat Jalan
11
Mikrobiologi Klinik
2
Rawat Darurat
12
Radiologi
3
Rawat Inap A
13
Farmasi
4
Rawat Inap B
14
Wing Amertha
5
Rawat Inap C
15
Geriatri
6
Rawat Inap D
16
Pelayanan Jantung Terpadu
7
Instalasi Anastesi dan Terapi Intensif
17
Gizi
8
Bedah Sentral
18
Patologi Anatomi
9
Rehabilitasi Medik
19
Hemodialisa
10
Patologi Klinik
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
5
2.
Direktur Sumber Daya Manusia dan Pendidikan dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama terdiri dari : a. Bagian Sumber Daya Manusia i. Sub Bagian Administrasi Kepegawaian ii. Sub Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia b. Bagian Pendidikan dan Penelitian i. Sub Bagian Pendidikan dan Penelitian Medis ii. Sub Bagian Pendidikan dan Penelitian Keperawatan dan Non Medik c. Unit-unit Non Struktural i. Instalasi Sterilisasi Sentral ii. Instalasi Binatu
3.
Direktorat Keuangan dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama terdiri dari a. Bagian Penyusunan dan Evaluasi Anggaran i. Sub Bagian Penyusunan Anggaran ii. Sub Bagian Evaluasi Anggaran b. Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana i. Sub Bagian Perbendaharaan ii. Sub Bagian Mobilisasi Dana c. Bagian Akuntansi dan Verifikasi i. Sub Bagian Akuntansi Keuangan ii. Sub Bagian Akuntansi Manajemen dan Verifikasi
Tabel II.3 Instalasi dibawah Direktorat Keuangan No 1
4.
Instalasi Instalasi Penjaminan Klaim
Direktorat Umum dan Operasional dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama terdiri dari : a. Bagian Umum i. Sub Bagian Tata Usaha ii. Sub Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga b. Bagian Perencanaan dan Evaluasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
6
i. Sub Bagian Perencanaan ii. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan c. Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat i. Sub Bagian Hukum ii. Sub Bagian Hubungan Masyarakat iii. Sub Bagian Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan d. Unit-unit Non Struktural i. Instalasi Kedokteran Forensik ii. Instalasi Rekam Medik iii. Instalasi Pengamanan dan Penertiban Lingkungan iv. Instalasi Pemeliharaan Prasarana, Gedung & Sanitasi (IPPGS) v. Instalasi Sarana Medik, Non Medik & perbengkelan (IPSMNP) vi. Instalasi Teknologi Informasi 5.
Unit-unit Non Struktural terdiri dari a. Dewan pengawas b. Komite : i. Komite Medik ii. Komite Etik dan Hukum iii. Komite Keperawatan c. Satuan Pemeriksa Intern d. Unit Layanan Pengadaan e. Unit Penjaminan Mutu f. Staf Medis Fungsional Tabel. II.2 Nama-nama Staf Medis Fungsional di RSUP Sanglah
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
SMF Bedah Umum Orthopedi & Traumatologi Bedah saraf Urologi Obstetri & Gynecology Penyakit Dalam Anak Cardivasculer Mata THT-KL Anestesi Neurologi
No 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
SMF Psikiatri Kulit Kelamin Gigi dan Mulut Radiologi Rehabilitasi Medis Patologi Klinik Patologi Anatomi Mikrobiologi Forensik Dokter Umum Gizi klinik
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
7
Struktur Organisasi RSUP Sanglah Tahun 2015
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
8
B. Aspek Strategis Organisasi Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar yang merupakan salah satu UPT kementerian Kesehatan mempunyai tugas untuk menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu, dan berkesinambungan melalui peningkatan kesehatan dan pencegahan serta upaya rujukan. Dalam menyelenggarakan tugasnya, RSUP Sanglah memiliki aspek strategis antara lain lokasi RSUP Sanglah dengan status sebagai rumah sakit tipe A yang berada di wilayah paling Timur menjadikan RSUP Sanglah sebagai Rumah Sakit Rujukan untuk Wilayah Bali, NTB dan NTT. Pelayanan rujukan di wilayah Bali NTB dan NTT yang didukung
dengan
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berobat, serta program Jaminan Kesehatan Nasional turut memberi dampak terhadap tingginya kunjungan pasien di RSUP Sanglah. Disamping itu, RSUP Sanglah merupakanRumah Sakit Pendidikan tipe Ayang sudah terakreditasi Internasional sebagai pusat pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian baik dalam dan luar negeri, yang membawa dampak terhadap kemajuan teknologi dan keilmuan dalam sumber daya dan sarana pelayanannya. SDM / staff yang memiliki kompetensi yang tinggi, didukung peralatan yang canggih turut mendukung pelayanan yang optimal bagi pasien sesuai tugas pokok organisasi. Sehingga untuk Rencana Strategis Bisnis periode 2015-2019, cita-cita yang ingin diraih yang merupakan integrasi antara pelayanan dan pendidikan dan telah dirumuskan visi baru. Adapun visi RSUP Sanglah sebagai berikut: “ Menjadi Rumah Sakit Pendidikan Rujukan Nasional, Kelas Dunia Tahun 2019" “To be a World Class National Referral Teaching Hospital in 2019” Visi tersebut diupayakan untuk dicapai melalui Misi yang dijabarkan menjadi: 1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan interprofesi yang paripurna, bermutu untuk seluruh lapisan masyarkat. 2. Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang profesional dan berdaya saing serta menyelenggarakan penelitian dalam bidang kesehatan berbasis rumah sakit 3. Menyelenggarakan kemitraan dengan pemangku kesehatan terkait 4. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman Misi ini menjadi pendorong semangat kerja seluruh pimpinan dan karyawan rumah sakit untuk menghadapi perkembangan era globalisasi yang diwarnai dengan persaingan yang semakin keras dalam meraih cita cita.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
9
Dalam upaya mencapai cita cita sebagai rumah sakit pendidikan rujukan nasional kelas dunia RSUP Sanglah telah menetapkan tiga pelayanan unggulan yaitu: 1. Pelayanan Jantung (Heart care) 2. Pelayanan Intensif ( Intensive care) 3. Pelayanan Kanker ( Cancer care) Dan untuk mendukung terwujudnya pelayanan unggulan di RSUP Sanglah sebagai rumah sakit pendidikan rujukan nasional kelas dunia, diperlukan sumber daya manusia dan fasilitas yang memadai C. Permasalahan Utama (Issue Strategis) Di tengah tuntutan regulasi yang ketat, munculnya kompetitor dan tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan, RSUP Sanglah mengidentifikasi beberapa permasalahan utama sbb: 1. Integrasi pelayanan, pendidikan dan penelitian belum optimal 2. Budaya kinerja yang belum terbangun 3. Sarana dan prasarana yang belum memadai 4. Tata kelola yang belum optimal 5. Sistem informasi RS yang belum optimal 6. Kompetensi SDM belum memadai 7. Anggaran terbatas Upaya mencapai visi RSUP Sanglah di tengah berbagai permasalahan yang ada memerlukan sasaran strategis dan upaya yang jelas. Melalui sasaran strategis yang jelas diharapkan dapat memberikan arah yang jelas pula bagi segala upaya mewujudkan cita-cita RSUP Sanglah. Sasaran strategis utama dalam mewujudkan visi RSUP sanglah yaitu: 1. Terwujudnya kemandirian sarana dan prasarana 2. Terwujudnya peningkatan kompetensi SDM 3. Terwujudnya sistem informasi yang terintegrasi 4. Terwujudnya budaya kinerja 5. Terwujudnya tata kelola yang baik disetiap unit kerja 6. Terwujudnya pelayanan unggulan (Jantung, Intensif, Kanker) 7. Terwujudnya pelayanan, pendidikan dan peneelitian yang bermutu 8. Terwujudnya sistem jaringan rujukan yang efektif 9. Terwujudnya pelayanan pendidikan penelitian yang berkualitas 10. Terwujudnya kepuasan stakeholders
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
10
11. Terwujudnya efisiensi anggaran 12. Terwujudnya pertumbuhan pendapatan Untuk mengukur keberhasilan upaya pencapaian sasaran dalam mewujudkan cita cita, dibutuhkan suatu alat ukur dari upaya konkrit yang telah dilakukan RSUP sanglah dan dituangkan dalam Indikator Kinerja Utama yang dievaluasi setiap tahun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja organisasi .
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
11
BAB II RENCANA KINERJA TAHUNAN
1. Pernyataan Kontrak Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
12
2. Rencana Kinerja Tahunan Unit Eselon II
: RSUP Sanglah
Tahun Anggaran
: 2015
No
Perspektif/ Sasaran Strategis
No
Indikator Kinerja
IKU
Utama
Target
Tingkat Kehandalan sarana 1
Terwujudnya Kehandalan Sarana dan Prasarana
1
dan prasarana sesuai OEE (Overall Equipment
65%
Effectiveness)
2
3 4
5
6
Terwujudnya Peningkatan Kompetensi SDM Terwujudnya Sistem Informasi yang terintegrasi Terwujudnya budaya kinerja Terwujudnya tata kelola yang baik di setiap unit kerja Terwujudnya Pelayanan Unggulan
Persentase SDM yang 2
mempunyai kompetensi
60%
sesuai persyaratan 3 4
Persentase Rata-rata Implementasi Modul SIRS Indeks Budaya Kinerja
60% 60%
Persentase Unit Kerja yang 5
mencapai Target Indikator
70%
Kinerja Unit 6
Jenis Pelayanan Unggulan
3
Jumlah kerjasama 7
Pelayanan Pendidikan dan Penelitian dalam dan luar
2
negeri Terwujudnya Integrasi 7
Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian yang bermutu
Jumlah Proses Bisnis 8
Terintegrasi yang dikelola RSUP Snglah dan FK
1
UNUD Jumlah Penelitian yang 9
dapat diimplementasikan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
1
13
10
Jumlah Penelitian yang dipublikasikan
80
Persentase Rujukan dari 11
8
Rumah Sakit yang tidak
35%
sesuai Severity Level III
Terwujudnya Sistem Jaringan
Jumlah Rumah Sakit
Rujukan yang efektif 12
Binaan yang mampu menjadi Rumah RS
3
rujukan balik Terwujudnya Pelayanan, 9
Pendidikan dan Penelitian yang
13
Akreditasi KARS dan JCI
berkualitas 14
10
Terwujudnya Kepuasan Stakeholders
15
16
11
12
Terwujudnya Efisiensi Anggaran Terwujudnya Pertumbuhan Pendapatan
17
18
Persentase Kepuasan Pasien Persentase Kepuasan Pegawai Persentase Kepuasan Peserta Didik Persentase pendapatan terhadap Biaya operasional Persentase Peningkatan Pendapatan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
82%
79%
80%
82%
12%
14
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi Sasaran Strategis
Indikator
Target
% Capaian
PIC
Keterangan
1
Terwujudnya Kehandalan Sarana dan Prasarana
Tingkat Kehandalan sarana dan prasarana sesuai OEE (Overall Equipment Effectiveness)
65%
110.8%
OPS
Tercapai
2
Terwujudnya Peningkatan Kompetensi SDM
Persentase SDM yang mempunyai kompetensi sesuai persyaratan
60%
99,1%
165.2%
SDM
Tercapai
3
Terwujudnya Sistem Informasi yang terintegrasi
Persentase Ratarata Implementasi Modul SIRS
60%
82.4%
137.3%
OPS
Tercapai
4
Terwujudnya Budaya Kinerja
Indeks Budaya Kinerja
60%
60%
100%
SDM
Tercapai
5
Terwujudnya tata kelola yang baik di setiap unit kerja
Persentase Unit Kerja yang mencapai Target Indikator Kinerja Unit
70%
85.49%
122%
OPS
Tercapai
6
Terwujudnya pelayanan unggulan
Jenis Pelayanan Unggulan
3
3
100%
MED
Tercapai
7
Terwujudnya integrasi Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian yang bermutu
Jumlah kerjasama Pelayanan Pendidikan dan Penelitian dalam dan luar negeri
2
2
100%
MED & SDM
Tercapai
No
Realisasi
72%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
15
8
9
10
11
Terwujudnya sistem jaringan rujukan yang efektif
Terwujudnya Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian yang berkualitas
Terwujudnya Kepuasan Stakeholders
Terwujudnya efisiensi anggaran
Jumlah Proses Bisnis Terintegrasi yang dikelola bersama antara RSUP Sanglah dan FK UNUD
1
1
100%
SDM
Tercapai
Jumlah Penelitian yang dapat diimplementasikan
1
1
100%
SDM
Tercapai
Jumlah Penelitian yang dipublikasikan
80
435
543.8%
SDM
Tercapai
Persentase Rujukan dari Rumah Sakit yang tidak sesuai Severity Level III
35%
85.5%
22%
MED
Tidak tercapai
Jumlah Rumah Sakit Binaan yang mampu menjadi RS rujukan balik
3
3
100%
MED
Tercapai
Akreditasi KARS dan JCI
implementasi
implementasi
100%
DIRUT
Tercapai
Persentase Kepuasan Pasien
80%
78%
97.5%
OPS
Tidak tercapai
Persentase Kepuasan Pegawai
76%
63.7%
83.8%
SDM
Tidak tercapai
Persentase Kepuasan Peserta Didik
78%
79,5%
101.9%
SDM
Tercapai
Persentase pendapatan terhadap Biaya
80%
86,13%
107,7%
KEU
Tercapai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
16
Operasional
12
Terwujudnya pertumbuhan pendapatan
Persentase Peningkatan Pendapatan
10%
46.21%
462.1%
KEU
Tercapai
Dari 18 Indikator Kinerja Utama, ada 3 Indikator yang belum mencapai target, sehingga capaian ketercapaian kinerja sebesar 83, 33%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
17
B. Uraian Kinerja dari masing masing Sasaran dan Indikatornya adalah sbb: Sasaran 1 .Terwujudnya Kehandalan Sarana dan Prasarana Untuk mencapai sasaran ini ada satu indikator kinerja yang digunakan dan akan diuraikan kondisi capaian, permasalahan dan usulan pemecahan masalah sbb: a. Indikator: Tingkat Kehandalan sarana dan prasarana sesuai OEE (Overall Equipment Effectiveness)
Kondisi yang dicapai : Peningkatan produktivitas sangatlah penting bagi rumah sakit, untuk memperoleh keberhasilan/ peningkatan dalam pelayanan di Rumah Sakit. Pada umumnya masalah pelayanan disebabkan oleh manusia, mesin dan lingkungan. Mutu pelayanan yang efektiv dan efisien tidak terlepas dari penyediaan fasilitas yang siap pakai dan aman. Untuk menjamin ketersediaan fasilitas fisik yang bermutu, dibutuhkan pengukuran terhadap performance dari fasilitas yang ada, terkait ketersediaan, kinerja dan kualitasnya. Metode pengukuran efektivitas penggunaan suatu peralatan yang digunakan adalah OEE/ overall Equipment Effectiveness yang merupakan program Total Productive Maintenance. Untuk tahun 2015 RSUP
Sanglah menitikberatkan pada pengukuran efektivitas
sarana dan prasarana sesuai pelayanan unggulan, yaitu alat cathlab ,ventilator, Listrik dan Air. Ketersediaan, Kinerja dan kualitas dari peralatan di RSUP Sanglah tahun 2015 berdasarkan perhitungan diperoleh angka72% dan telah memenuhi target yang ditentukan sebesar 65%
Kendala yang dihadapi: Pengukuran ini merupakan proses yang baru dilakukan di tahun 2015, dan terdapat beberapa peralatan yang baru diinstal pada awal tahun dengan jumlah pasien yang masih sedikit sehingga mempengaruhi perhitungan performance alat yang diukur . Disamping itu ada juga peralatan yang ketersediaannya di awal tahun yang masih rendah contohnya ventilator dan meningkat di pertengahan tahun ketika jumlah ventilator telah dicukupi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
18
Usul pemecahan masalah Untuk menjaga ketersediaan, diharapkan pemenuhan terhadap jumlah kebutuhan peralatan cadangan.
Sasaran 2 . Terwujudnya Peningkatan Kompetensi SDM Untuk mencapai sasaran ini ada satu indikator kinerja yang digunakan dan akan diuraikan kondisi capaian, permasalahan dan usulan pemecahan masalah sbb: a. Indikator: Persentase SDM yang mempunyai kompetensi sesuai persyaratan
Kondisi yang dicapai Karyawan memiliki peran utama dalam setiap kegiatan dalam organisasi. Penempatan SDM sesuai kompetensi akan mendorong kinerja yang baik sehingga tujuan organisasi akan mudah diwujudkan. Guna mewujudkan kompetensi SDM sesuai RENSTRA 2014-2019, RSUP Sanglah senantiasa
melakukan
pembenahan
dalam
penempatan
SDM
yang
sesuai
kompetensinya. Diakhir tahun 2015 telah dilakukan pendataan gap kompetensi untuk memperoleh persentase SDM yang telah sesuai dengan kompetensinya, sebanyak 99,1 % SDM telah memenuhi kompetensinya dari target sebesar 60 %.
Kendala yang dihadapi Beberapa jabatan belum memiliki standard kompetensi, sehingga belum dapat ditentukan gap kompetensinya.
Usul pemecahan masalah Penentuan gap kompetensi dilakukan untuk seluruh jabatan yang ada di Rumah Sakit.
Sasaran 3. Terwujudnya Sistem Informasi yang terintegrasi Untuk mencapai sasaran ini ada satu indikator kinerja yang digunakan dan akan diuraikan kondisi capaian, permasalahan dan usulan pemecahan masalah sbb: b. Indikator: Persentase Rata-rata Implementasi Modul SIRS
Kondisi yang dicapai Dalam rangka mewujudkan sistem informasi yang terintegrasi, RSUP sanglah telah memulai SIMRS baru di tahun 2013 dan mengarah pada SIMRS mandiri. Dalam rangka mewujudkan implementasi SIMRS yang terintegrasi dibutuhkan suatu penilaian secara berkesinambungan terhadap penerapan SIMRS di rumah sakit.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
19
Penilaian untuk mewujudkan sistem informasi yang terintegrasi dikaitkandengan jumlah aplikasi/modul yang terimplementasi berdasarkan dari segi aplikasi: Ketersediaan modul, kemudahan dalam penggunaan,Kecepatan,dan validasi data sedangkan dari sisi pengguna ditentukan dari sosialisasi dan pelatihan. Sampai akhir 2015 telah terimplementasi 14 modul SIMRS yang terintegrasi dari 14 modul yang ditetapkan (tercapai) dengan persentase rata rata implementasi modul sebesar 82,9 % dari target 60 %.
Kendala yang dihadapi 1.
Penyesuaian aplikasi mengikuti kebutuhan pengguna dan alur bisnis proses di Rumah Sakit Sanglah membutuhkan waktu yang lama
2.
Adaptasi user terhadap alur dan langkah kerja dalam aplikasi baru membutuhkan waktu yang cukup lama.
3.
Sulitnya penyesuaian / modifikasi aplikasi terhadap bisnis proses di Rumah Sakit Sanglah, dan kendala komunikasi / bahasa yang menyebabkan terjadi kesalahan persepsi antara user dan programmer.
4.
Ketersediaan perangkat keras (PC / computer / printer) yang kurang.
5.
Dijumpai
perbedaan
dalam
menentukan
modul
yang
berhasil
terimplementasikan.Beberapa implementasi terkait ‘kemudahan penggunaan’ sangat
sulit
ditentukan
sehingga
ditetapkan
bahwa
yang
dimaksud
terimplementasi dari sisi pengguna adalah modul yang dapat dioperasikan dan terintegrasi.
Usul pemecahan masalah Dari berbagai permasalahan tersebut, maka diupayakan peningkatan penggunaan SIMRS dengan bantuan aplikasi yang dibangun oleh Instalasi Teknologi Informasi secara mandiri.
Sasaran 4. Terwujudnya Budaya Kinerja Untuk mencapai sasaran ini ada satu indikator kinerja yang digunakan dan akan diuraikan kondisi capaian, permasalahan dan usulan pemecahan masalah sbb: a. Indikator: Indeks Budaya Kinerja
Kondisi yang dicapai Indeks budaya kinerja pegawai Rumah Sakit Sanglah meliputi sikap professional, Tat Twam Asi yang ditunjukkan oleh anggota organisasi dalam bentuk kerjasama team.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
20
Indeks budaya kinerja diperoleh dengan melakukan survey budaya terhadap karyawan RSUP Sanglah. Hasil yang diperoleh berdasarkan survey yang dilakukan adalah 59,77% karyawan sudah menerapkan tiga keyakinan dasar /budaya kerja dalam bekerja di RSUP Sanglah dari target yang ditentukan sebesar 60%.
Kendala yang dihadapi Berdasarkan hasil survey, aspek profesionalisme menjadi aspek yang perlu ditingkatkan.
Budaya
profesionalisme
yang
dimaksud
adalah
peningkatan
pengetahuan , skill dan hubungan antar manusia.
Usul pemecahan masalah Hasil survey budaya kinerja merupakan data awal untuk pengukuran selanjutnya dalam rangka mewujudkan pengembangan personil dan organisasi.
Sasaran 5. Terwujudnya tata kelola yang baik di setiap unit kerja Untuk mencapai sasaran ini ada satu indikator kinerja yang digunakan dan akan diuraikan kondisi capaian, permasalahan dan usulan pemecahan masalah sbb: b. Indikator: Persentase Unit Kerja yang mencapai Target Indikator Kinerja Unit
Kondisi yang dicapai Laporan
kinerja
unit
merupakan
perwujudan
kewajiban
untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan unit dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. Untuk mewujudkan tatakelola yang baik di setiap unit kerja selaras sasaran strategis Renstra RSUP Sanglah 2015-2019 , maka dilakukan evaluasi terhadap Laporan pencapaian kinerja unit. Evaluasi dilakukan untuk menilai kinerja setiap unit kerja di RSUP Sanglah Denpasar secara rutin dan untuk menilai kinerja rumah sakit secara keseluruhan. Persentase dari46 unit kerja yang mencapai target indikator kinerja unit di tahun 2015 adalah sebesar 82,70%% dari target yang ditentukan 70 % (tercapai).
Kendala yang dihadapi Beberapa unit kerja belum melakukan evalusi terhadap kinerja 2015, sehingga hasil evaluasi mengalami keterlambatan. Disamping itu masih ada beberapa unit kerja yang salah dalam melakukan evaluasi .
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
21
Usul pemecahan masalah Diperlukan sosialisasi kembali terhadap sistematika pelaporan kinerja unit dan tata laksana evaluasi kinerja unit di RSUP sanglah yang akan dilaksanakan setiap tahun. Capaian IKU ini diharapkan dapat dipertimbangkan sebagai perhitungan dalam penentuan jumlah remunerasi.
Sasaran 6. Terwujudnya pelayanan unggulan Untuk mencapai sasaran ini ada satu indikator kinerja yang digunakan dan akan diuraikan kondisi capaian, permasalahan dan usulan pemecahan masalah sbb: a. Indikator : Jenis Pelayanan Unggulan
Kondisi yang dicapai RSUP Sanglah memiliki aspek strategis antara lain lokasi RSUP Sanglah dengan status sebagai rumah sakit tipe A yang berada di wilayah paling Timur menjadikan RSUP Sanglah sebagai Rumah Sakit Rujukan untuk Wilayah Bali, NTB dan NTT. Pelayanan rujukan di wilayah Bali NTB dan NTT yang didukung
dengan
peningkatan kesadaran masyarakat untuk berobat, serta program Jaminan Kesehatan Nasional turut memberi dampak terhadap tingginya kunjungan pasien di RSUP Sanglah. Untuk mewujudkan visi RSUP Sanglah Menjadi Rumah Sakit Pendidikan Rujukan Nasional, Kelas Dunia Tahun 2019, maka ditentukanlah pelayanan unggulan sebagai fokus dalam pengembangan pelayanan yaitu: 1.
Pelayanan Jantung (Heart care)
2.
Pelayanan Intensif ( Intensive care)
3.
Pelayanan Kanker ( Cancer care)
Hingga tahun 2015, ketiga pelayanan unggulan telah terlaksana di RSUP Sanglah seperti yang telah ditetapkan pengembangan 3 jenis pelayanan tersebut.
Kendala yang dihadapi Kunjungan yang meningkat dari tahun ke tahun, mengakibatkan peningkatan kebutuhan dalam penyiapan sumber daya guna mendukung pelayanan yang bermutu.Pemenuhan terhadap sumber daya di tahun 2015 belum optimal, tetapi akan dipenuhi secara bertahap.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
22
Usul pemecahan masalah Pemenuhan terhadap kebutuhan sumber daya dilakukan dengan melakukan perencanaan secara bertahap.
Sasaran 7. Terwujudnya integrasi Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian yang bermutu Untuk mencapai sasaran ini ada empat indikator kinerja yang digunakan dan akan diuraikan kondisi capaian, permasalahan dan usulan pemecahan masalah sbb: b. Indikator : Jumlah kerjasama Pelayanan Pendidikan dan Penelitian dalam dan luar negeri
Kondisi yang dicapai Harapan dalam mewujudkan visi untuk menjadi rumah sakit rujukan nasional kelas dunia, RSUP Sanglah menetapkan target untuk melakukan kerjasama dengan dua (2) rumah sakit lain baik dalam maupun luar negeri di bidang pelayanan, pendidikan dan penelitian. Rumah Sakit Sanglah telah melakukan kerjasama di bidang pelayanan, pendidikan dan penelitian dengan dua rumah sakit yaitu Rumah Sakit Royal Darwin Hospital (Australia) dan Rumah Sakit Umum Daerah Waikabubak di Nusa Tenggara Timur.
Kendala yang dihadapi Masalah yang dihadapai dalam melakukan kerjasama dengan rumah sakit lain ini adalah tentang keberlanjutan program, dimana terdapat ketergantungan terhadap dana bantuan. Dana bantuan ini dapat sewaktu waktu dihentikan, sehingga perlu diusahakan dana bantuan untuk menyokong kegiatan kerjasama ini.
Usul pemecahan masalah Dalam mengatasi kendala dalam keberlanjutan program kerjasama dengan rumah Sakit lain ini, rumah sakit sanglah diharapkan dapat menyiapkan dana untuk menyokong keberlanjutan program. Untuk tahun depan sedang dijajagi dua kerjasama yaitu dengan rumah sakit Adelaide terkait pelayanan ibu dan anak, kerjasama dengan Royal Darwin Hospital, dan RSUD Waikabubak c. Indikator : Jumlah Proses Bisnis Terintegrasi yang dikelola bersama antara RSUP Sanglah dan FK UNUD
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
23
Kondisi yang dicapai Untuk mewujudkan integrasi antara pelayanan, pendidikan dan penelitian yang bermutu, di tetapkan beberapa proses bisnis yang akan dijalankan / dikelola bersama antara RSUP Sanglah dan FK UNUD yaitu Rekruitmen residen, Rekruitmen anggota SMF, Supervisi pendidikan dan penilaian residen. Pada tahun 2015 telah di laksanakan kegiatanyang terintegrasi dan dikelola bersama antara RSUP
- FK
UNUD, Sebagai target awal di tahun 2015 adalah terkelolanya rekruitmen residen.
Kendala yang dihadapi Karena proses ini merupakan proses bisnis yang baru terintegrasi antara RSUP Sanglah dan FK UNUD, sehingga perlu dilakukan kerjasama dan koordinasi yang terus menerus untuk menjamin keberlangsungan proses.
Usul pemecahan masalah Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kesepakatan untuk kepentingan bersama antara FK UNUD dan RSUP Sanglah. d. Indikator: Jumlah Penelitian yang dapat diimplementasikan
Kondisi yang dicapai Integrasi antara pelayanan, pendidikan dan penelitian telah diwujudkan dalam implementasi penelitian baik itu penelitian oleh peserta didik dan oleh staf sendiri. Tahun 2015 telah terimplemantasi satu buah penelitian yang berjudul : Cost effectiveness analysis penggunaan teknik anastesi regional blok arachnoid pada minilaparatomy di OK RSUP Sanglah.
Kendala yang dihadapi 1. Kesulitan dalam menentukan penelitian yang memungkinkan untuk
di
implementasikan. 2. Memonitoring implementasi penelitian di unit pelayanan Rumah Sakit.
Usul pemecahan masalah 1. Membentuk manager penelitian klinis. 2. Memacu penelitian oleh staff, yang berguna bagi pelayanan, pendidikan dan penelitian. e. Indikator : Jumlah Penelitian yang dipublikasikan
Kondisi yang dicapai Penelitian yang dihasilkan oleh seluruh staf termasuk peserta didik dapat dimanfaatkan bagi kepentingan pelayanan, pendidikan di RSUP Sanglah dan di FK
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
24
UNUD. Dengan menetapkan standard penelitian yang terpublikasi diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas pelayanan pasien. Jumlah Penelitian yang telah diunggah dalam website RSUP Sanglah di tahun 2015 sebanyak 435 buah. Hal ini melebihi dari target yang ditetapkan sebanyak 80.
Kendala yang dihadapi Jumlah penelitian yang diunggah sangat jauh melebihi target, tetapi belum dapat melihat kualitas dari hasil penelitian dan manfaatnya bagi pelayanan di RSUP Sanglah.
Usul pemecahan masalah Untuk melihat kualitas penelitian akan ditentukan media publikasi yang sesuai untukpenelitian penelitian yaitu publikasi dalam jurnal penelitian.
Sasaran 8. Terwujudnya sistem jaringan rujukan yang efektif Untuk mencapai sasaran ini ada dua indikator kinerja yang digunakan dan akan diuraikan kondisi capaian, permasalahan dan usulan pemecahan masalah sbb: f. Persentase Rujukan dari Rumah Sakit yang tidak sesuai Severity Level III
Kondisi yang dicapai Guna mewujudkan system jaringan rujukan yang efektif antar rumah sakit, maka dilakukan pengukuran persentase rujukan dari rumah sakit lain yang sesuai dengan tingkat keparahan penyakitnya/ severity level. Rumah Sakit Sanglah sebagai pusat rujukan tersier seharusnya menangani kasus dengan severity level 3 yang memiliki tingkat keparahan tertinggi. Kasus kasus dengan keparahan rendah seharusnya dapat ditangani di rumah sakit rumah sakit rujukan tingkat 1/ tingkat 2 sehingga tidak terjadi penumpukan pasien di rumah sakit rujukan tersier. Hal ini dapat berdampak kepada perencanaan anggaran pembiayaan kesehatan maupun kualitas layanan. Tahun 2015 telah dipantau jumlah rujukan berdasarkan severity level yang ditangani di RSUP Sanglah. Nilai yang diperoleh sebesar 85,5 % rujukan yang ditangani di RSUP Sanglah masih mempunyai tingkat severity yang rendah ( 1 dan 2) dari target yang ditentukan sebesar 35%.
Kendala yang dihadapi Berbagai faktor yang turut mempengaruhi besarnya jumlah rujukan yang tidak sesuai severity level dirawat di RSUP Sanglah antara lain:
Keterbatasan Sumber daya di Rumah sakit perujuk.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
25
Kepercayaan dan Pilihan pasien
Rujukan balik tidak berjalan optimal karena keterbatasan PPK I dan II
Usul pemecahan masalah Untuk menurunkan jumlah rujukan yang tidak sesuai severity levelnya, maka perlu dilakukan sosialisasi dan pembinaan bersama dengan BPJS dan Dinas kesehatan untuk mengefektifkan system rujukan antar rumah sakit, sehingga tercapai kualitas layanan dan rujukan yang efektif. Disamping itu perlu dilakukan kerjasama dengan BPJS dalam mensosialisasikan persyaratan rujukan bagi pasien, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam pelayanan. g. Indikator: Jumlah Rumah Sakit Binaan yang mampu menjadi RS rujukan balik
Kondisi yang dicapai Untuk mengefektifkan anggaran pembiayaan kesehatan serta untuk menjaga kualitas pelayanan, maka system rujukan dalam jaminan kesehatan Nasional harus dilakukan sebaik-baiknya. Kasus yang di tangani di RSUP Sanglah sesuai system rujukan Nasional adalah kasus dengan severity level 3, sehingga apabila ada pasien dengan severity level 2 atau 1 yang berkunjung, dapat dilakukan rujukan balik ke RS Pusat Pelayanan Kesehatan Tk.II
/ PPK 2. Untuk mewujudkan hal ini seperti halnya
dengan visi RSUP Sanglah, maka perlu dilakukan pembinaan terhadap rumah sakit rumah sakit di Bali dalam kesiapan sebagai rumah sakit rujukan balik. Pada tahun 2015, pembinaan rumah sakit regional tentang system rujukan balik telah dilakukan terhadap 3 rumah sakit dari 3 yang ditargetkan, yaitu RSUD Tabanan, RSUD Badung dan RSUD Gianyar yang bekerjasama dengan dinas kesehatan provinsi Bali.
Kendala yang dihadapi Keterbatasan sumber daya di Rumah sakit regional menyebabkan system rujukan belum berjalan optimal, antara lain : obat yang tidak tersedia, SDM yang tidak berkompeten, sarana prasarana gedung yang tidak mencukupi dll.
Usul pemecahan masalah Mengusulkan kepada dinas kesehatan provinsi untuk mempersiapkan rumah sakit regional agar mampu menjadi rumah sakit rujukan balik terkait sumber dayanya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
26
Sasaran 9. Terwujudnya Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian yang berkualitas Untuk mencapai sasaran ini ada satu indikator kinerja yang digunakan dan akan diuraikan kondisi capaian, permasalahan dan usulan pemecahan masalah sbb: a. Indikator : Akreditasi KARS dan JCI
Kondisi yang dicapai Untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu pelayanan yang sesuai standar internasional secara berkesinambungan, maka rumah sakit wajib mengikuti standard standard yang telah ditentukan dalam standard akreditasi. Sesuai persyaratan yang ditetapkan bahwa rumah sakit wajib mengikuti akreditasi, maka dalam RENSTRA RSUP Sangla 2015-2019 ditetapkan 2 akreditasi yang wajib diikuti oleh RSUP Sanglah yaitu Akreditasi KARS dan Akreditasi JCI. RSUP Sanglah telah lulus dalam akreditasi JCI pada tanggal 24 April 2013 dan berlaku hingga 23 April 2016, demikian pula RSUP Sanglah telah lulus dalam akreditasi KARS dengan kelulusan paripurna pada tanggal 8 September dan harus diperpanjang pada tanggal 7 September 2017.
Kendala yang dihadapi Kelulusan yang diperoleh harus tetap dipertahankan dengan melakukan segala upaya
Usul pemecahan masalah Dengan melakukan kegiatan self assessment sesuai standardakreditasi secara rutin
diharapkan dapat mempertahankan sertifikat yang telah diperoleh demikian pula dalam penerapan standard standard yang ditentukan dalam pelayanan sehari hari.
Anggaran
Sasaran 10. Terwujudnya Kepuasan Stakeholders Untuk mencapai sasaran ini ada tiga indikator kinerja yang digunakan dan akan diuraikan kondisi capaian, permasalahan dan usulan pemecahan masalah sbb: a. Indikator : Survey Kepuasan Pasien
Kondisi yang dicapai Untuk mewujudkan kepuasan stakeholder, maka perlu dilakukan penilaian terhadap kepuasan tersebut dengan melakukan survey yang teratur. Survey kepuasan pasien di tahun 2015 menunjukkan hasil kepuasan pasien sebesar 79 % dari target yang ditentukan 80%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
27
Kendala yang dihadapi Permasalahan yang dijumpai sesuai hasil dalam survey kepuasan karyawan adalah tentang kesederhanaan prosedur dan kecepatan pelayanan.
Usul pemecahan masalah Melakukan koordinasi dengan bidang/bagian terkait dan unit kerja dalam upaya perbaikan sesuai hasil dalam survey kepuasan pasien yang telah dilakukan b. Indikator : Survey Kepuasan Pegawai
Kondisi yang dicapai Untuk mendukung kualitas pelayanan rumah sakit, dukungan dari seluruh karyawan sangat dibutuhkan. SDM/karyawan adalah stakeholder yang merupakan asset RS dan harus dipuaskan guna mendukung pelayanan secara keseluruhan. Kepuasan karyawan sebagai salah satu factor yang turut menentukan hasil kerja karyawan yang terwujud dalam pelayanan di rumah sakit. Untuk menggambarkan tingkat kepuasan kerja karyawan RSUP Sanglah, dilakukan survey kepuasan karyawan dengan hasil menunjukkan tingkat kepuasan pegawai RSUP Sanglah tahun 2015 sebesar 63,7 % dari target yang ditentukan 79 %.
Kendala yang dihadapi Dari hasil survey dijumpai beberapa permasalahan/ aspek dengan tingkat kepuasan yang masih rendah yaitu tentang benefit/ kompensasi dan aspek perilaku organisasi.
Usul pemecahan masalah Hasil survey digunakan untuk melakukan koordinasi, penyusunan program untuk perbaikan dalam hal kesesuaian kewenangan, keselarasan pekerjaan dan kompensasi serta promosi jabatan. c. Indikator : Survey Kepuasan Peserta didik
Kondisi yang dicapai RSUP Sanglah selalu berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik, dan untuk mewujudkan kepuasan stakeholder. RSUP Sanglah sebagai rumah sakit pendidikan , dalam mewujudkan visinya menjadi rumah sakit pendidikan rujukan perlu kiranya mengukur tingkat kepuasan peserta didik yang melakukan pendidikannya di RSUP Sanglah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
28
Dengan menggunakan pedoman umum indeks kepuasan masyarakat sesuai Permen PAN no 25 tahun 2004, maka didapat persentase kepuasan peserta didik di tahun 2015 adalah sebesar 79,5 % dari target sebesar80%.
Kendala yang dihadapi Berdasarkan jawaban dari kuesioner yang disebarkan, terdapat beberapa masalah yang masih menjadi keluhan peserta didik, yaitu tentang kejelasan informasi biaya praktek klinik, peningkatan kualitas pembimbingan di lapangan serta kurangnya peran aktif dari clinical Instruktur.
Usul pemecahan masalah Melalui survey yang teratur dan berkesinambungan, maka diperoleh permasalahan yang menjadi focus perbaikan. Fokus perbaikan berdasarkan hasil survey tahun 2015 adalah mengenai perlunya mengoptimalkan peran dari instruktur klinik dalam pembimbingan bagi peserta didik.
Sasaran 11. Terwujudnya efisiensi anggaran Untuk mencapai sasaran ini ada satu indikator kinerja yang digunakan dan akan diuraikan kondisi capaian, permasalahan dan usulan pemecahan masalah sbb: a. Indikator : Persentase pendapatan terhadap Biaya Operasional
Kondisi yang dicapai Pendapatan PNBP merupakan pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas barang dan jasa yang diserahkan kepada masyarakat termasuk pendapatan yang berasal dari hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, tidak termasuk pendapatan yang berasal dari APBN. Biaya operasional merupakan seluruh biaya yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, yang terdiri dari belanja pegawai dan belanja barang dan sumber dananya berasal dari penerimaan anggaran APBN dan pendapatan PNBP satker BLU. Persentase pendapatan terhadap biaya operasional merupakan perbandingan antara pendapatan dengan biaya operasional menunjukkan efisiensi terhadap anggaran Rumah Sakit. Persentase pendapatan terhadap biaya operasional RSUP Sanglah tahun 2015 telah mencapai 86,13% , melampaui target sebesar 82%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
29
Kendala yang dihadapi 1. Belum semua unit kerja menerapkan sadar biaya dengan baik. 2. Kesulitan dalam menghitung tingkat efisiensi di tingkat unit kerja sehingga sulit memonitoring unit kerja yang inefisien 3. Proses penagihan klaim, khususnya klaim bpjs pelayanan rawat jalan yang tidak realtime
Usul pemecahan masalah 1. Implementasi cost containment di seluruh unit kerja 2. Mengembangkan sisitem yang dapat memonitor tingkat efisiensi dari masing masing unit kerja 3. Menempatkan tenaga verifikator BPJS dan verifikator RS dalam satu kantor bersama untuk dapat mempercepat penyelesaian klaim dan pembayarannya
Sasaran 12 . Terwujudnya pertumbuhan pendapatan Untuk mencapai sasaran ini ada satu indikator kinerja yang digunakan dan akan diuraikan kondisi capaian, permasalahan dan usulan pemecahan masalah sbb: b. Indikator : Persentase Peningkatan Pendapatan
Kondisi yang dicapai Untuk mewujudkan pertumbuhan pendapatan ditetapkan cara penghitungannya dengan mengurangi pendapatan PNBP tahun berjalan dengan tahun lalu. Berdasarkan perhitungan di dapat pencapaian peningkatan pendapatan RSUP Sanglah tahun 2015 sebesar 46.21% dari target 10%.
Kendala yang dihadapi Proses penagihan klaim, khususnya klaim bpjs pelayanan rawat jalan yang tidak realtime
Usul pemecahan masalah Pengembangan pelayanan mandiri di Rumah Sakit. Pengembangan pelayanan dengan cara KSO. Penyesuaian tarif yang masih rendah dengan mempertimbangkan rumah sakit pesaing dan daya beli masyarakat.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
30
C. SUMBER DAYA 1. Sumber daya manusia I
Menurut Jabatan
A
II
Keadaan Juni 2015
Struktural Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV
Pensiun Pindah Keluar
5 11 25
B
Fungsiona l
1166
C
Umum
626
1833
Jumlah Menurut Golongan
CPNS Pindahan Masuk
Keadaan Desember 2015
Keterangan
5 11 25
2
1171
18
1
636
18
3
1848
Golongan IV
194
Golongan III
1049
7
Golongan II
556
11
Golongan I
34
2
194
1
1070
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
552
32
2 Orang tenaga fungsional pensiun/ pindah keluar, 7 orang tenaga umum pindah ke fungsional 18 orang CPNS dari formasi K2 mendapatkan sk pengagkatan di bulan Juli 2015 dan 1 Orang staf umum meninggal dunia, 7 orang staf umum beralih ke fungsional
2 Orang tenaga dengan golongan IV pensiun/pindah keluar dan 2 orang golongan III naik golongan ke golongan IV 7 Orang tenaga CPNS/Pindahan Masuk ke golongan 3 dan 1 orang tenaga gol III pensiun/pindah keluar 11 Orang tenaga CPNS/Pindahan Masuk dan 15 orang naik ke golongan III 2 Orang tenaga golongan I naik ke
31
golongan II
III
Jumlah Menurut Pendidikan S3 S2
1833
18
3
2 216
1848
2 216
S1/D4
264
7
1
270
Sarjana Muda/D3
802
3
2
804
SLTA SLTP SD Jumlah
501 31 17 1833
8
3
508 31 17 1848
18
7 Orang tenaga CPNS/Pindahan Masuk dengan pendidikan S1/D4 dan 1 orang dengan pendidikan S1/D4 Pensiun/Pindah Keluar 3 Orang tenaga CPNS/Pindahan Masuk dengan pendidikan Sarjana Muda/D3 dan 2 orang dengan pendidikan Sarjana Muda/D3 Pensiun/Pindah Keluar 8 Orang tenaga CPNS/Pindahan Masuk dengan pendidikan SMA
Tabel. Ketenagaan PNS RSUP Sanglah Tahun 2015
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
32
REKAPITULASI KEADAAN KETENAGAAN RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015 STATUS TENAGA BLU N O
I
II III
IV
JENIS TENAGA
PNS DIKNA S
PENGABDI AKADEMIK YANG MEMBERI PELAYANA N
PTT
TOT AL
BLU PNS
BLU NON PNS
MEDIS
233
16
108
5
0
362
1 DOKTER SPESIALIS
168
12
108
5
0
293
2 DOKTER UMUM
56
1
0
0
0
57
3 DOKTER GIGI
9
3
0
0
0
12
4 DOKTER BSB TENAGA KEPERAWATAN TENAGA NON KEPERAWATAN FARMASI dan 1 APOTEKER
0
0
0
0
0
0
789
402
0
0
0
1191
225
178
0
0
0
403
41
54
0
0
0
95
2 PISIKOLOGI KESEHATAN 3 MASYARAKAT
4
1
0
0
0
5
8
6
0
0
0
14
4 ANALIS
40
26
0
0
0
66
5 GIZI
42
46
0
0
0
88
6 RADIOLOGI
25
10
0
0
0
35
7 SANITARIAN
18
4
0
0
0
22
8 FISIOTERAPI
16
1
0
0
0
17
9 TENAGA LAIN
31
30
0
0
0
61
TENAGA NON MEDIS
601
396
0
0
0
997
1 MANAJEMEN STAF 2 ADMINISTRASI
41
0
0
0
41
333
240
0
0
0
573
3 KEAMANAN
26
22
0
0
0
48
4 PEKARYA
201
134
0
0
0
335
1848
992
108
5
0
2953
JUMLAH
*Tenaga Lain : Terapi Wicara, Okupasi Terapi, Fisika Medik, Teknik Elektromedik, SPTG. *Pekarya : Petugas Binatu, Petugas Sterilisasi, Pramusaji, CS, pertukangan, Sopir
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
33
2. Sumber daya anggaran Belanja RSUP Sanglah Denpasar TA 2015 dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan dan efisiensi, namun tetap menjamin terlaksananya kegiatankegiatan sebagaimana
yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Kementerian
Negara/Lembaga. Belanja RSUP Sanglah Denpasar meliputi realisasi belanja yang bersumber dari rupiah murni (APBN) sebesar Rp. 166.045.802.074,- dan belanja yang bersumber dari PNBP sebesar Rp. 340.649.282.581,Adapun perincian masing-masing belanja adalah sebagai berikut : 1. Belanja Rupiah Murni 1.1 Belanja Pegawai Neto - Belanja Pegawai Bruto - Pengembalian Belanja 1.2 Belanja Barang 1.3 Belanja Modal
Rp. 224.088.028.103,Rp. 110.833.290.827,Rp. 110.883.120.564,(Rp). 49.829.737,Rp. 56.922.713.294,Rp. 56.332.023.982,-
2. Belanja BLU 2.1 Belanja Barang 2.2 Belanja Modal
Rp. 515.514.824.206, Rp. 490.834.785.553,Rp 24.680.038.653,-
Perbandingan Realisasi dan Anggaran Penerimaan dan Belanja TA 2015
No
Uraian
Anggaran
Realisasi
1 Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah
Rp
487,476,888,000
Rp
498,367,507,155
- Penerimaan Negara Bukan Pajak
Rp
487,476,888,000
Rp
498,367,507,155
2 Realisasi Belanja Negara - Belanja Rupiah Murni
Rp
760,616,284,000
Rp
739,602,852,309
Rp
239,580,321,000
Rp
224,088,028,103
- Belanja Pinjaman LN
Rp
-
Rp
-
- Belanja Rupiah Pendamping
Rp
-
Rp
-
- Belanja Hibah
Rp
-
Rp
-
- Belanja PNBP
Rp
-
Rp
-
- Belanja BLU
Rp
521,035,963,000
Rp
515,514,824,206
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
34
600.000.000.000
515.514.824.206
500.000.000.000
419.881.008.387
400.000.000.000 300.000.000.000
224.088.028.103 142.455.813.743
200.000.000.000 100.000.000.000
0
0
0 Belanja Rupiah Murni
Belanja Rupiah Pendamping TA 2015
Belanja BLU
TA 2014
Perbandingan Alokasi Belanja Berdasarkan Sumber Dana TA 2015 dan TA 2014 (dalam ribuan) Realisasi Belanja RSUP Sanglah Denpasar TA 2015 terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp. 110.833.290.827,- atau naik sebesar 9% dari TA 2014 pada periode yang sama. Belanja barang sebesar Rp. 547.757.498.847,- atau naik sebesar
30% dari TA 2014 pada periode
yang sama. Belanja modal sebesar Rp. 81.012.062.635,- atau mengalami kenaikan sebesar 101% dari TA 2014 pada periode yang sama. Sedangkan untuk perbandingan realisasi belanja RSUP Sanglah Denpasar
TA 2015 dan TA 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah
ini. Realisasi Belanja TA 2015 dan TA 2014 Uraian - Belanja Pegawai - Belanja Barang - Belanja Modal Jumlah
TA 2015
Rp
110,833,290,827 547,757,498,847 81,012,062,635 739,602,852,309.00 Rp
TA 2014 101,443,235,416 420,587,820,549 40,305,766,165 562,336,822,130.00
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
%Naik/(Turun) 9% 30% 101% 31.52%
35
3. Sumber daya sarana dan prasarana
LAPORAN SIMAK BMN RSUP SANGLAH TAHUN 2015 a. BMN Intrakomtable Posisi Awal (1 Januari 2015)
: Rp. 824.303.032.980
Penambahan
: Rp. 149.280.820.143
Pengurangan
: Rp. 902.255.530
Posisi Akhir (31 Des 2015)
: Rp. 972.681.597.593
b. BMN Ekstrakomtable Posisi Awal (1 Januari 2015)
: Rp. 1.184.903.374
Penambahan
: Rp. 10.871.100
Pengurangan
: Rp. 1.689.600
Posisi Akhir (31 Juni 2015)
: Rp. 1.194.084.874
c. BMN Gabungan Intra dan Ekstra Posisi Awal (1 Januari 2015)
: Rp. 825.487.936.354
Penambahan
: Rp. 149.291.691.243
Pengurangan
: Rp. 903.945.130
Posisi Akhir (31 Juni 2015)
: Rp. 973.875.682.467
d. BMN Aset tak berwujud Posisi Awal (1 Januari 2015)
: Rp. 255.500.000
Penambahan
: Rp. 0
Pengurangan
: Rp. 0
Posisi Akhir (31 Juni 2015)
: Rp. 255.500.000
e. Kontruksi dalam pengerjaan Posisi Awal (1 Januari 2015)
: Rp. -
Penambahan
: Rp. 1.905.205.165
Pengurangan
: Rp. -
Posisi Akhir (31 Juni 2015)
: Rp. 42.453.840
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
36
BAB IV KESIMPULAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini merupakan media untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja Rumah Sakit Sanglah Denpasar kepada Direktur Jendral Bina Upaya Kesehatan dan seluruh pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung selama periode 1 Januari sampai 31 Desember 2015. Secara umum dapat disimpulkan bahwa RSUP Sanglah Denpasar telah dapat mencapai target dan merealisasikan program dan kegiatan tahun 2015, khususnya yang ditetapkan dalam TAPJA RSUP Sanglah tahun 2015. Seluruh capaian indicator dalam TAPJA RSUP Sanglah tahun 2015 diharapkan dapat memberikan gambaran dalam pelaksanaan kegiatan program yang dilaksanakan. Hasil pencapaian dari tahun ketahunh diharapkan sesuai dengan Rencana Strategis Bisnis dan dokumen perencanaan lain. Keberhasilan yang dicapai tahun 2015 diharapkan dapat menjadi parameter agar kegiatan kegiatan di masa mendatang dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien. Sedangkan hal hal yang menghambat tercapainya target dan rencana pelaksanaan kegiatan diharapkan dapat ditemukan solusi serta alternative penyelesaiannya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
37
LAMPIRAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
38
1. PERNYATAAN KONTRAK KINERJA
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
39
2. SIMAK-BMN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
40
3. LAPORAN DIPA BLU
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
41
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
42
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
43
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
44
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
45
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
46
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
47
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
48
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
49
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 RSUP Sanglah
50