LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015
PUSAT TEKNOLOGI SATELIT Jl. Cagak Satelit Km.0,4 Rancabungur, Bogor 16310 Tlp. 0251-8621667, Fax. 0251-8623010 Website: www.pusteksat.lapan.go.id
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 1
LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
PUSAT TEKNOLOGI SATELIT
PUSAT TEKNOLOGI SATELIT DEPUTI BIDANG TEKNOLOGI PENERBANGAN DAN ANTARIKSA
LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL
Jl. Cagak Satelit KM 04 Rancabungur, Bogor 16310 Telp. 0251-8621667 Fax. 0251-8623010
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan sekaligus negara maritim mempunyai ± 18.306 buah pulau (hasil survey: Tahun 1987: 17.508 dan Tahun 2002: 18.306) yang dibatasi oleh lautan yang sangat luas. Dengan kondisi geografis yang sangat unik ini maka peran kedirgantaraan sangat penting dalam pemanfaatannya bagi kesejahteraan masyarakat dan dalam perlindungan kepentingan nasional. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) adalah Instansi pemerintah non Kementerian, mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai instansi pembina utama dalam menyelenggarakan pembangunan kedirgantaraan nasional di Indonesia. Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut,LAPAN diharapkan dapat dan mampu memberikan konstribusi positif pada pencapaian sasaran pembangunan nasional di berbagai bidang seperti bidang ekonomi, pendidikan, sosial, politik, dan hukum. LAPAN diharapkan dapat juga mendukung kegiatan sektor pekerjaan umum, pertahanan keamanan, pertambangan, pariwisata, pemetaan, lingkungan hidup (pantauan perubahan ekosistem, pencemaran, kekeringan dan lain-lain) berupa layanan data dan informasi yang diperlukan untuk perencanaan dan pemantuan kegiatan yang berkaitan dengan pengolahan sumber daya alam dan lingkungan. Dengan memperhatikan rambu-rambu tugas pokok Deputi Bidang Teknologi Dirgantara yang kemudian dijabarkan lebih rinci ke dalam tugas dan fungsi dari pusat-pusat penelitian maka disusunlah SasaranStrategisPusat Teknologi Satelit untuk pelaksanaan program tahun 2015, yang dapat dikelompokkan menjadi :
1) Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit; a) Maintenance sistem satelit LAPAN-A2/ORARI yang telah selesai dibuat, peluncuran, Launch and Early Orbit Phase (LEOP), In Orbit Test (IOT)dan pemanfaatan. b) Penguatan kemampuan manufaktur komponen satelit mikro baik sistem bus satelit (Power Control Data Handling, Star Tracker Sensor, Reaction Wheel, Wheel Drive Electronik, S band Telemetry Tracking and Control), sistem LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 3
muatan satelit (Kamera Imager, Koreksi data imager, Ingest Card) dan ruas bumi (Sistem akuisisi dan Telemetry Tracking and Control(TTC), Analisis house keeping data satelit, Aplikasi data base satelit LAPAN-A2, Sistem akuisisi dan ekstraksi data sistem imager yang akan digunakan dalam satelitLAPAN-A3). c) Training, Degree by research, dan Diklat Teknis di dalam dan Luar Negeri d) Penerbitan Karya Tulis Ilmiah bidang satelit yang terakreditasi baik nasional maupun internasional. e) Pengembangan prototipe teknologi satelit sebagai wujud kemandirian teknologi satelit di Indonesia dan prototipe yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna dan mengusulkannya sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI). 2) Peningkatan
kehandalan
operasi
TTC
dan
akuisisi
data
misi
serta
pengembangan fasilitas; a) Kemampuan akuisisi data misi dan keandalan sistem TTC untuk kendali satelit serta analisis data TTC dalam menjaga dan memelihara kesehatan satelit LAPANbaik satelit LAPAN-A1 maupun satelit LAPAN-A2di Orbit menggunakan jaringan stasiun bumi di Rancabungur, Rumpin dan Biak. b) Pengembangan fasilitas Test, Lab. Struktur (Bengkel), Lab.Optik, Clean Room dan Stasiun bumi. 3) Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit; a) Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis seperti Bimtek, seminar nasional dan Internasional, workshop. b) Melaksanakan kegiatan pembimbingan Praktek Kerja bagi mahasiswa, peneliti dan perekayasa dari universitas dan Instansi terkait dan pengenalan teknologi satelit kepada masyarakat, lembaga pendidikan dan lembaga riset. 4) Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit a) Melakukan kerjasama riset bidang teknologi satelit dengan lembaga pendidikan, lembaga riset dalam negeri serta lembaga riset Luar negeri. b) Kerjasama teknis dalam pemanfaatan hasil riset teknologi satelit dengan lembaga terkait. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 4
Pada tahun 2015 ini, Pusteksatmelaksanakan programpengembangan teknologi satelit, pemeliharaan hingga persiapan peluncuran satelit LAPAN-A2/ORARI kemudian dilanjutkan dengan LEOP, IOT dan pemanfaatan data satelit bagi pengguna. Selain itu juga melaksanakan penyelesaian AIT satelit LAPAN-A3/IPB, kemandirian dalam pengembangan dan pembuatan prototipe teknologi satelit serta pengoperasian satelit LAPAN-TUBSAT, LAPAN-A2/ORARI dan penguasaan sistem ruas bumi. Berbasiskan keahlian/keterampilan pada operasi pengendalian sistem satelit LAPAN-TUBSAT dan LAPAN-A2/ORARI maka kesiapan pembangunan satelit LAPAN-A3/IPB terus dilakukan dengan terencana. Satelit LAPAN-A2/ORARIdan LAPAN-A3/IPB yang dibangun tersebut memiliki keunggulan baik secara sistem maupun misi dibandingkan satelit LAPAN-TUBSAT.Adapun misi yang dibawa oleh kedua satelit tersebut adalah:
1) Satelit LAPAN-A2/ORARI membawa misi surveillance dan AIS (Automatic Identification System) untuk pengamatan lalulintas kapal laut diwilayah perairan Indonesia serta sistem komunikasi amatir APRS (Automatic Packet Relay System) yang dibangun atas dasar kerjasama dengan Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI). 2) Satelit LAPAN-A3/IPB membawa misi utama untuk observasi bumi menggunakan kamera multispektral imager scanning 4 kanaldengan pengembangan pemanfaatannya dilakukan bekerjasama dengan IPB, Bogor. Disamping kegiatan tersebut, saat ini masih dilakukan operasi satelit LAPANTUBSAT secara rutin,yang sejak 2007 telah berada di Orbit. Operasi satelit mencakup operasi TTC (Telemetry, Tracking and Command), analisis data telemetri dan penerimaan data video melalui stasiun bumi kendali dan penerima data satelit yang tersebar di tiga lokasi stasiun penerima, yaitu Rancabungur, Rumpin dan Biak.
Sesuai Keputusan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional nomor: 2 tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata kerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, menjelaskan bahwa Pusat Teknologi Satelityang secara hirarki berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Deputi Bidang Teknologi Dirgantara memiliki lima unit kerja yaitu Bagian Tata Usaha, Bidang Teknologi Muatan Satelit, Bidang Teknologi Bus Satelit, Bidang Teknologi Ruas Bumi, dan Balai Penjejakan dan Kendali Wahana Antariksa, Biak.Dalam pelaksanaan kegiatan administrasinya,Balai Penjejakan dan Kendali Wahana Antariksa yang berlokasi di LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 5
Biak, Papua melaksanakan seluruh program kegiatan dengan anggarannya secara mandiri yang penetapannya sudah diperbaharui sesuai Keputusan Kepala LAPAN No.5/2011 tentang Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Secara jelas bagan organisasi Pusat Teknologi Satelit dapat dilihat dalam Gambar 1.1.
KEPALA PUSAT TEKNOLOGI SATELIT SUB BAGIAN TATA USAHA
BIDANG TEKNOLOGI MUATAN SATELIT
BIDANG TEKNOLOGI BUS SATELIT
BIDANG TEKNOLOGI RUAS BUMI
BALAI PENJEJAKAN DAN KENDALI WAHANA ANTARIKSA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Gambar 1.1 Bagan Organisasi Pusat Teknologi Satelit
1.2 Aspek Strategis Organisasi dan Permasalahan Utama (Strategic Issued). Isu-isu strategis (strategic issues) yang berkaitan dengan aspek-aspek penting nasional harus menjadiperhatian Pusteksat sehingga visi Pusat Teknologi Satelit dapat tercapai. Aspek-aspek penting tersebut meliputi permasalahan menonjol yang dimiliki Pusat Teknologi Satelit, di mana apabila tidak ditindaklanjuti, hal ini dapat menghambat pencapaian visi Pusat Teknologi Satelit, dan pada akhirnya juga visi LAPAN. Ada dua aspek penting yang menjadi perhatian Pusat Teknologi Satelit: pertama, penelitian, pengembangan dan perekayasaan (litbangyasa) teknologi satelit yang bertaraf
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 6
internasional;
kedua, produk
teknologi satelit
dan pemanfaatannya untuk
solusi
permasalahan nasional. Pada prinsipnya, dua aspek tersebut saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Permasalahan yang hadir pada keduanya juga pada prinsipnya sama, yaitu terkait kapasitas dan kapabilitas litbangyasa (fasilitas, sumber daya manusia dan anggaran) satelit yang dimiliki Pusat Teknologi Satelit maupun industri dalam negeri pendukung sebagai penyedia komponen satelit. Pusat Teknologi Satelit menggerakan dua aspek penting tersebut dengan melalui dua arah kegiatan litbangyasa. Arah kegiatan yang pertama adalah pada desain satelit yang meliputi penguasaan perkembangan teknologi satelit terkini (state-of-the-art) dalam rangka pengembangan produk komponen satelit yang memiliki kebaruan (novelty). Arah kegiatan yang kedua adalah pada perakitan (assembly), penggabungan (integration) dan pengujian (test) produk satelit dan pengoperasian/pengendaliannya satelit eksperimental yang berorientasi pada pembangunan/penyediaan produk satelit operasional yang dapat menjadi solusi permasalahan nasional.
a. Penelitian dan Pengembangan Teknologi Satelit yang Bertaraf Internasional Kegiatan litbang dalam bidang teknologi satelit yang bertaraf internasional berimplikasi langsung pada keharusan hadirnya usaha penguasaan teknologi satelit baru (emerging technology). Penguasaan state-of-the-art teknologi satelit mengharuskan sumber daya litbang yang memilki kemampuan eksplorasi sumber pengetahuan yang tangkas dan melakukan eksperimen yang trampil. Keberadaan kondisi ini memiliki prasyarat sumber daya manusia dengan taraf pendidikan yang tinggi sekaligus kemampuan teknis dan praktis yang handal serta fasilitas (peralatan, bahan dan laboratorium) litbang dan anggaran yang memadai. Tindak lanjut atas permasalahan-permasalahan tersebut kemudian berupa pada upaya peningkatan taraf pendidikan sumber daya manusia dan keikutsertaan di dalam berbagai pelatihan (training) yang bersifat teknis dan praktis, baik di dalam ataupun di luar negeri. Selain itu, upaya memperoleh grant internasional dapat dilakukan sesuai arah kebijakan LAPAN pada periode 2015-2019. Selanjutnya, kerjasama dengan mitra lembaga litbang dan industri bidang teknologi satelit di luar negeri menjadi usaha tindak lanjut atas permasalahan yang ada, di mana kemudian berimplikasi pada penyediaan produk teknologi satelit.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 7
b. Produk Teknologi Satelit dan Pemanfaatannya untuk Solusi Permasalahan Nasional Produk
teknologi
satelit
dibangun
melalui
kegiatan
perakitan
(assembly),
penggabungan (integration) dan pengujian (test) satelit eksperimen (experimental satellite) yang berorientasi pada pembangunan satelit operasional (operational satellite). Rancang bangun produk satelit dilakukan dengan paradigma kerjasama dengan lembaga litbang dan industri dari negara penyedia satelit (luar negeri) sebagai upaya menghadapi permasalahan yang dimiliki oleh Pusat Teknologi Satelit. Namun demikian, produk teknologi satelit dan pemanfaatannya memiliki potensi untuk mendorong pembangunan ekonomi sekaligus pembangunan manusia Indonesia. Implikasi tidak langsung pada pembangunan ekonomi dari produk teknologi satelit dapat dilihat dari arah pemanfaatannya dalam mitigasi bencana, pengamatan bumi dan pemantauan aktivitas kapal laut. Selain itu, sesuai arah kebijakan LAPAN pada periode 2015-2019, rancang bangun produk teknologi satelit yang dilakukan oleh Pusat Teknologi Satelit diarahkan untuk mendorong industri dalam negeri yang dapat menyediakan komponen dalam rangka pengembangan kapasitas litbang teknologi satelit. Kondisi ini pada akhirnya akan meningkatkan penguatan sistem inovasi dalam rangka mendorong pembangunan ekonomi yang berbasis pengetahuan di mana akan berimplikasi langsung pada pembangunan manusia Indonesia. Pada tataran teknis dan praktis, kerjasama dengan perguruan tinggi dapat dijalin dalam rangka mendorong lahirnya berbagai start-up business di pusat inkubator bisnis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
1.3 Sumber Daya Manusia Sumberdaya Manusia Pusat Teknologi Satelit(Pusteksat) secara keseluruhanhingga Desember 2015berjumlah 97 orang (Pusteksat 97 orang dan BPKWA 27 orang).Secara administrasi SDM dan Anggaran, BPKWA Biak dan Pusteksat Bogor pengaturannya dilakukan secara terpisah dan mandiri. Fungsi pekerjaannya bersinergi dan dilakukan secara bersama, dimana BPKWA Biak ikut mendukung fungsi kerja operasional kegiatan operasi satelit LAPAN dan diseminasi hasil Litbangyasa yang dimanfaatkan pengguna. Sejak tahun 2015di Pusteksat sebanyak 2orang staftelah menyelesaikan studi S2 dariUI, 1 orang S2 dari IPB, dan 1 orang S3 ITB. Status pelaksanaan kegiatan studi SDM Pusteksat di beberapa Universitas (degree by research) dan Training Teknis dapat dilihat dalam Tabel 1.1 dan Tabel 1.2.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 8
Tabel 1.1 Status Pelaksanaan Kegiatan Studi SDM Pusteksat 2015 NO
NAMA BIDANG STUDI/UNIVERSITAS
PROGRAM
JUMLAH SDM
KETERANGAN
1
Teknik Elektro-ITB
S3
1
Selesai
2
Elektronika Telekomunikasi – Universitas Indonesia
S2
1
Selesai
3
Teknik Metalurgi– Universitas Indonesia
S2
1
Selesai
4
Teknologi Komputer Sains IPB
S2
3
1 SDM selesai dan 2 SDM dipererkirakan selesai 2016
5
Teknik Penerbangan - ITB
S3
2
Perkiraan selesai 2016
6
Electronic Engineering University of Surrey
S3
1
Perkiraan selesai 2018
7
Ekonomi Managemen - IPB
S2
3
Perkiraan selesai 2016
8
Ilmu Administrasi - Universitas Indonesia
S2
1
Perkiraan selesai 2017
Teknik Elektro - Universitas Indonesia
S2
1
Perkiraan selesai 2017
Jumlah
14
Sedangkan selamatahun 2015, pengembangan SDM juga dilaksanakan melalui training teknis di dalam maupun di luar negeriuntuk peningkatan kompetensi teknis bidang teknologi satelit dan ruas bumi, sebagaimana tercantum didalam Tabel 1.2
Tabel 1.2 Status Pelaksanaan Kegiatan Training Teknis SDM Pusteksat 2015
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 9
NO
PROGRAM TRAINING
TEMPAT
WAKTU
JUMLAH SDM
1
Korea Aerospace Research Institut (KARI) International Space Training Program 2014
Daejeon, Republik Korea
27 Jun – 12 Jul 2015
2
2
Training on LAPAN-A2 Satellite LEOP
Berlin-Jerman
26 September-31 Oktober 2015
2
3
Training on LAPAN-A2 Satellite Attitude Control Strategy and Component Development
Berlin-Jerman
22- Nopember-5 Desember 2015
3
Jumlah
7
Secara rinci komposisi SDM Pusat Teknologi Satelitberdasar jenjang pendidikan, Kompetensi fungsional dan kepangkatandapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 1.2.Komposisi SDM Bersadarkan Tingkat Pendidikan
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 10
Gambar 1.3.Komposisi SDM Berdasarkan Tingkat Jabatan
Gambar 1.4.Komposisi SDM Berdasarkan Pangkat/Golongan
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 11
Fasilitas yang dimiliki Pusat Teknologi Satelit untuk mendukung program dan kegiatan tahun 2015 sebagai berikut: 1) Tanah dan Bangunan Tanah dan bangunan yang dipakai saat ini adalah sepenuhnya milik LAPAN dengan luas tanah 11800 M2dan luas bangunan2173 M2 yang terdiri dari Gedung kantor, Laboratorium, Bengkel, Stasiun Bumi Kendali dan penerima data satelit (Rancabungur dan Rumpin). Fasilitas lainnya adalah stasiun bumi kendali dan penerima data satelit di Biak dan KotoTabang. 2) Kendaraan Dinas Operasional Kendaraan dinas operasional yang digunakan saat ini berjumlah 14 buah kendaraan roda-4/6 dan 6 buah kendaraan roda-2 3) Peralatan dan Mesin Sarana pendukung penelitian dan pengembangan satelit mikro dan ruas bumi satelit yang dimiliki Pusat Teknologi Satelityang sudah dikembangkan dan dibangun hingga Desember 2015 adalah sebagai berikut:
A. Bidang Teknologi Bus Satelit a. Lab. Integrasi dan Test Satelit Mikro (< 100kg) 1) Air Bearing Sistem, 2) Vacuum Chamber 27x15x20 cm; 0.01 mbar, 3) Thermal Chamber -42 s/d 180 deg C; 58x45x75 cm, 4) Spectrum Analyzer 124 Channel, 5) Digital Oscilloscope 5 Ghz, 6) Clean Room Class 100.000, 7) Soldering Qualification Check, b. Bengkel Mekanik 1) CNC milling 102x54x51 cm, 2) Semi automatic milling 120x25x30 cm, LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 12
c. Lab. Design 1) CAM NX 6, 2) Altium Desainer 3) Satellite Toolkit (STK), 4) Solidedge, 5) Codevisionavr Advance Version
B. Bidang Teknologi Ruas Bumi a. Stasiun Bumi Satelit LAPAN-TUBSAT, Rancabungur Bogor, Rumpin dan Biak. 1) UHF cross Yagi Antenna 2x18 Element 14 dBi 2) S/X-Band Receiver Antenna 4.5 m Axyom-50 3) S/X-Band Receiver Antenna 6.1m Axyom-51 4) X/S/L TIPE 2.4AEHP-3M (2 unit) 5) Sistem Transceiver UHF Band b. Lab. Elektronika 1) Hand Held GPS, 2) Spectrum Analyzer 100KHz-3000 MHz, 3) Pusat Archive Data, 4) High performance computer, 5) Server. C. Bidang Teknologi Muatan Satelit a. Lab. Komunikasi dan RF 1) S/W Antena Helical, 2) S/W TT&C, 3) S/W Dan H/W Komunikasi Paket Data, 4) Antena Omni Directional, 5) Modem Cdma, 6) RF Sistem, 7) VSWR Meter, 8) Alat Uji Keseimbangan Dinamik, 9) Optic Studio Profesional 10) MIL-Lite Development Toolkit b. Lab. Optik LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 13
1) S/W Oslo (Design Optic), 2) S/W ArcGIS For Data Correction, 3) Camera Sony DXC-990P, 4) Camera Kappa, 5) Color Test Target, 6) Spectrometer, 7) Light Intensity Meter, 8) EMI/Field Intensity Meter, c. Lab. Elektronik 1) Osiloscope Analog 0-20 Mhz, 2) Spectrum Analyzer 0-3 Ghz, 3) Sweep and Marker Generator, 4) GPS Receiver, 5) DSP, 6) Logic Analyzer,
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 14
BAB II RENCANA STRATEGIS 2015-2019 DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 2.1 Rencana Strategis 2015-2019 Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada dan atau mungkin timbul. Perencanaan strategis diperlukan untuk menentukan arah yang akan dituju dan bagaimana cara mencapainya. Perencanaan strategis juga dijadikan sebagai awal dari proses akuntabilitas suatu lembaga kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, proses penyusunan perencanaan strategis yang wajar dan mendapat kesepakatan dari pihak yang berkepentingan akan menjadi penting bagi keberhasilan pelaksanaan visi dan misi.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 15
2.1.1. Visi dan Misi A. Visi Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi, Pusat Teknologi Satelit mempunyai Visi yang mencerminkan arah dan fokus sasaran yang ingin dicapai dengan mempertimbangkan kondisi sekarang dan masa depan yang lebih baik. Visi tersebut adalah sebagai berikut : ”Pusat unggulan teknologi satelit untuk mewujudkan Indonesia maju dan mandiri.”
B. Misi dan Tujuan Strategis Sedangkan Misi dari Pusat Teknologi Satelit adalah : a. Meningkatkan kualitas litbang yasa teknologi satelit bertaraf internasional. b. Meningkatkan kualitas produk teknologi satelit dalam memecahkan permasalahan nasional. c. Melaksanakan penyelenggaraan keantariksaan di bidang teknologi satelit.
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang secara sungguh-sungguh akan dicapai dalam kurun waktu 1 sampai dengan 5 tahun. Dengan memperhitungkan/mempertimbangkan segala kemampuan dan potensi yang ada sekarang, maka tujuan strategis Pusat Teknologi Satelit sampai lima tahun kedepan yaitu : 1) Terwujudnya sumber daya litbang satelit yang berkualitas dengan produk publikasi dan paten yang unggul; 2) Terlaksananya kemitraan internasional yang saling menguntungkan; 3) Terwujudnya sistem layanan data dan informasi hasil litbangyasa dan akuisisi satelit LAPAN yang terpercaya, tanggap, dan mutakhir untuk memberikan manfaat bagi masyarakat pengguna; 4) Terlaksananya kepatuhan akan standar dan prosedur penyelenggaraan keantariksaan di bidang teknologi satelit; 5) Terwujudnya pembangunan, peluncuran dan pengoperasian satelit LAPAN yang bermanfaat, aman dan selamat.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 16
Selaras dengan sasaran strategis Deputi Bidang Teknologi Penerbangan dan Antariksa yang dijadikan dasar penyusunan capaian kinerja Pusat Teknologi Satelit adalah sebagai berikut: 1) Meningkatnya penguasaan dan kemandirian Iptek di bidang teknologi satelit yang maju; 2) Meningkatnya layanan data dan informasi di bidang teknologi satelit yang prima; 3) Meningkatnya layanan produk, data dan informasi di bidang teknologi satelit; Indikator capaian sasaran strategis tersebut adalah: 1) Jumlah tipe satelit yang dimanfaatkan untuk pemantauan; 2) Jumlah tipe Satelit yang dikembangkan; 3) Jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang teknologi satelit; 4) Jumlah publikasi Internasional yang terindeks di bidang teknologi satelit; 5) Jumlah HKI yang diusulkan di bidang teknologi 6) Jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan teknologi satelit; 7) Indeks kepuasan masyarakat atas layanan Iptek di bidang teknologi satelit.
2.1.2. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan nasional adalah upaya seluruh komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jalan perubahan adalah jalan ideologis yang bersumber pada Proklamasi Pancasila 1 Juni 1945, dan Pembukaan UUD 1945. Proklamasi dan Pancasila 1 Juni 1945 menegaskan jatidiri dan identitas bangsa Indonesia, sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Pembukaan UUD 1945 dengan jelas mengamanatkan arah tujuan nasional dari pembentukan NKRI yaitu untuk: melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan umum; mencerdaskan kehidupan bangsa; dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Pencapaian tujuan ini dilaksanakan secara bertahap dan terencana dalam tahapan jangka panjang, jangka menengah, maupun tahunan. RPJMN 3 tahun 2015-2019 merupakan tahapan pembangunan yang bertema “Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis sumber daya alam (SDA) yang tersedia, sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, serta kemampuan Iptek”. Arah kebijakan, strategi dan sasaran telah disusun sebagai amanat Kementerian/Lembaga melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas, pokok dan fungsinya.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 17
Dalam
upaya meningkatkan daya saing
di pasar
internasional,
LAPAN
mengembangkan teknologi satelit nasional yang mencakup 3 (tiga) sasaran utama yakni: (1)
Menguasai pembuatan satelit eksperimental kelas mikro (Seri-A);
(2)
Menguasai pembangunan satelit operasional kelas mini/small untuk misi pemantaun bumi / penginderaan jauh (Series B); dan
(3)
Menguasai pembuatan satelit komunikasi (Series C).
Target yang ingin dicapai untuk RPJMN 2015-2019 adalah penguasai secara penuh satelit Series A, dan tahap awal satelit Series-B. Dalam hal ini, pembangunan tidak hanya pada aspek ruas antariksa namun juga pada aspek ruas bumi.
Gambar 2.1. Roadmap Satelit LAPAN
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 18
Gambar 2.2. Roadmap stasiun TT&C dan penerima data Satelit LAPAN 2.1.3. Arah Kebijakan dan Strategi pelaksanaan Pusat Teknologi Satelit Merujuk pada Arah kebijakan dan Strategi Deputi Bidang Teknologi Penerbangan dan Antariksa, maka arah kebijakan dan strategi pelaksanaan pada Pusat Teknologi Satelit adalah menjabarkan lebih lanjut arah kebijakan dan strategi pelaksanaannya untuk mencapai Visi Pusat Teknologi Satelit untuk menjadi “Pusat Unggulan Teknologi Satelit Untuk Mewujudkan Indonesia yang Maju dan Mandiri.” Sehingga arah kebijakan dan strategi pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
KEBIJAKAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS IPTEK SATELIT Strategi yang diterapkan adalah: 1) Peningkatan Kompetensi a) Menjalin kerjasama dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya teknologi satelit; b) Menjalin kerjasama dalam dan luar negeri untuk kelancaran operasi dan koordinasi jaringan satelit LAPAN; c) Mempersiapkan dan membangun keunggulan bagi pusat unggulan satelit; d) Sinergi untuk mewujudkan pembentukan konsorsium satelit nasional;
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 19
e) Mempersiapkan kajian bagi landasan pelaksanaan pembangunan satelit observasi bumi operasional nasional; f) Membangun satelit observasi bumi operasional melalui konsorsium satelit nasional dengan memanfaatkan mitra-mitra internasional; g) Membangun jaringan stasiun bumi penjejakan dan kendali serta jaringan stasiun bumi penerima data misi satelit LAPAN; h) Menyediakan lahan untuk sarana dan prasarana pengembangan satelit nasional; i) Mempersiapkan
alternatif/skenario
pengembangan
teknologi
satelit,
dalam
mengantisipasi ketersediaan anggaran Iptek satelit;
Gambar 2.3. Strategi pencapaian visi Pusat Teknologi Satelit
2) Penguatan Koordinasi a) Mendukung usulan perubahan Keputusan Presiden terkait pengadaan barang dan jasa untuk teknologi sensitif; b) Melakukan koordinasi dengan Pemda dan Kementerian terkait dalam pengaturan di kawasan strategis nasional;
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 20
c) Melakukan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk mendorong penataan alokasi frekuensi untuk riset antariksa dalam negeri, khususnya terkait dengan teknologi satelit; d) Melakukan koordinasi dengan Operator satelit dan Kementerian terkait dalam pembebasan gangguan interferensi terhadap fasilitas TT&C dan penerimaan data misi satelit; e) Bersinergi dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan serta bimbingan teknis dalam rangka pelayanan publik dan pengembangan kapasitas SDM satelit.
KEBIJAKAN PELAKSANAAN PEMANFAATAN DAN LAYANAN PUBLIK IPTEK SATELIT
DALAM
MENDUKUNG
PERTUMBUHAN
EKONOMI
YANG
BERKELANJUTAN
Strategi yang diterapkan adalah: 1) Peningkatan Kompetensi : a)
Melanjutkan pengembangan produk teknologi satelit dengan bertransisi dari kelas mikro ke kelas mini/small sesuai dengan kebutuhan nasional;
b)
Turut serta mendukung secara aktif pengembangan teknologi satelit yang bermanfaat langsung kepada pengguna dan peningkatan kompetensi;
c)
Meningkatkan pemanfaatan satelit orbit polar maupun near ekuatorial untuk pemantauan SDA, lingkungan serta mitigasi bencana.
2) Penguatan Koordinasi : a)
Meningkatkan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait.
b)
Meningkatkan space awareness masyarakat Indonesia.
KEBIJAKAN PELAKSANAAN MITIGASI BENCANA ALAM DAN PERUBAHAN IKLIM MELALUI IPTEK SATELIT
Strategi yang diterapkan adalah: 1) Mengoptimalkan keunggulan komparatif satelit orbit near ekuatorial yang melintasi Indonesia hingga 14 kali per hari untuk dukungan mitigasi bencana alam melalui pemanfaatan data/fasilitas : a.
Data video analog maupun digital untuk melengkapi data satelit penginderaan jauh;
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 21
b.
Data Automatic Identification System yang di akuisisi selama 24 jam penuh dengan sabuk ± 15 deg disekitar khatulistiwa;
c.
Berkoordinasi dengan organisasi radio amatir Indonesia (ORARI) pemanfaatan APRS dan voice repeater dalam menyediakan link komunikasi bagi dukungan mitigasi bencana.
2) Penguatan Koordinasi dengan meningkatkan kerjasama dalam penyediaan data satelit LAPAN dengan lembaga nasional dan internasional terkait mitigasi.
Dalam perkembangan teknologi satelit dan pemanfaatannya, trend pembangunan dan penguasaan teknologi satelit dilakukan berdasarkan kepada ukuran beratnya (bobot) yang sangat berpengaruh pada misi yang dibawanya dan biaya peluncurannya. Hal ini dapat dijelaskan dalamtabel 2.1. Tabel 2.1 Tipe Satelit BerdasarkanUkuran Berat NO
KELAS
BOBOT (Kg)
BIAYA (Juta $)
1
Satelit Besar (Large Satellite)
>1000
> 100
2
Satelit Kecil (Small Satellite)
500 – 1000
50 – 100
3
Satelit Mini (Mini Satellite)
100 – 500
10 – 40
4
Satelit Mikro (Micro Satellite)
10 – 100
4–8
5
Satelit Nano (Nano Satellite)
1 – 20
0.5 – 0.2
6
Satelit Piko (Pico Satellite)
<1
< 0.2
Pola penguasaan teknologi satelit dengan mengembangkan satelit berdasarkan bobotnya, yang dimulai dari pengembangan satelit kelas mikro (Micro Satellite) menjadi dasar dalam pengembangan teknologi satelit yang dilakukan oleh LAPAN. Hal ini, disusun dengan mempertimbangkan kemampuan Anggaran, SDM dan fasilitas integrasi Satelit dan Test (Spacecraft Test Facilities). Sehingga diharapkan setelah tahun 2018, LAPAN akan mampu meningkatkan kinerjanya dalam membangun satelit nasional secara mandiri pada kelas satelit kecil (Small Satellite) dengan berat sampai 500 kg. Saat ini sarana dan prasarana Litbang satelit LAPAN hanya mampu mengembangkan satelit hingga
kelas
Mikro dengan berat maksimal 150 kg.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 22
Bila perkembangan teknologi satelit Nasional dibandingkan dengan beberapa space agency lainnya, Indonesia termasuk dalam kelompok Negara-negara yang telah memiliki program antariksa (space program) diantara beberapa Negara berkembang. Perbandingan penguasaan teknologi antariksa atau khususnya teknologi satelit dari beberapa Negara dapat dijelaskan seperti dalam Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Perbandingan Penguasaan Teknologi Antariksa Beberapa Negara
NO
GEO SAT
LEO SAT
OPERATES
OPERATES
COUNTRY
LAUNCH CAPABILITY
BUDGET (FY2010) (Juta $)
SPACE AGENCY
1
CHINA
Yes
Yes
Yes
1.300
CNSA (1993)
2
JEPANG
Yes
Yes
Yes
2.460
JAXA (2003)
3
INDIA
Yes
Yes
Yes
1.320
ISRO (1969)
4
INDONESIA
Yes
Yes
No
50
LAPAN (1963)
6
KOREA
Yes
Yes
Yes
300
KARI (1989)
7
PAKISTAN
Yes
No
No
75
SPARCO (1961)
8
IRAN
Yes
Yes
Yes
500
ISA (2004)
Sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi di Pusteksat, maka perencanaan strategisnya dijabarkan dalam bentuk tahapan tahun, mulai dari 2015 sampai dengan 2019, karena pengembangan teknologi satelit ini membutuhkan waktu yang lama dan bersifat multi tahun. Berdasarkan Renstra 5 tahunan inilah pengembangan teknologi satelit di Pusat Teknologi Satelit dilakukan. Perencanaan strategis 5 tahun ini dapat dijabarkan dalam Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Perencanaan Strategis Program Pengembangan Teknologi Satelit 2015-2019 PROGRAM /
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
TARGET KINERJA
Page 23
KEGIATAN Program: Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa.
STRATEGIS 1) Meningkatnya Penguasaan dan Kemandirian Iptek di Bidang Teknologi Satelit yang maju;
Kegiatan: Pengembangan Teknologi Satelit
2)
eningkatnya pelayanan data dan informasi di bidang teknologi satelit yang prima
IKU-1: Jumlah Tipe satelit yang dimanfaatkan untuk pemantauan IKU-2: Jumlah Tipe Satelit yang dikembangkan IKU-3: Jumlah publikasi Nasional terakreditasi di bidang teknologi satelit IKU-4: Jumlah publikasi Internasional yang terindeks di bidang teknologi satelit IKU-5: Jumlah HKI yang diusulkan di bidang teknologi satelit
IKU-6: Jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan teknologi satelit IKU-7: Indeks kepuasan masyarakat atas layanan Iptek di bidang teknologi satelit
2015
2016
2017
2018
2019
2
2
2
3
3
2
3
2
2
1
5
5
7
9
10
3
4
5
5
7
1
1
1
1
1
2
3
4
4
5
78
80
80
80
80
M
PENJELASAN TABEL 2.3 BERDASARKAN KEPKA LAPAN NO. 250 TAHUN 2015: IKU-1 : Jumlah Tipe satelit yang dimanfaatkan untuk pemantauanadalah tipe satelit yang digunakan untuk pemantauan.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 24
IKU-2 : Jumlah Tipe Satelit yang dikembangkan adalah tipe satelit yang dikembangkan berdasarkan misinya.
IKU 3 : Jumlah publikasi Nasional terakreditasi di bidang teknologi satelit. Publikasi adalah terbitan Karya Tulis Ilmiah yang menyebarkan perkembangan ilmu pengetahuan, diterbitkan secara resmi dengan ISSN/ISBN dan disebarluaskan. Publikasi nasional terakreditasi adalah terbitan pada jurnal nasional yang terakreditasi berdasarkan kriteria LIPI dan/atau DIKTI.
IKU-4 : Jumlah publikasi Internasional yang terindeks di bidang teknologi satelit. Publikasi KTI terkait teknologi satelit. Publikasi internasional adalah publikasi yang diterbitkan secara internasional yang menyebarkan perkembangan ilmu pengetahuan, diterbitkan secara resmi dengan ISSN/ISBN dan disebarluaskan. Publikasi terindeks adalah publikasi yang terdaftar dalam database publikasi internasional.
IKU-5 : Jumlah HKI yang diusulkan di bidang teknologi satelit. HKI adalah hak ekslusif yang diberikan negara bagi pencipta suatu karya. HKI yang diusulkan adalah hak kekayaan intelektual yang terdaftar di kemenkumham.
IKU-6 : Jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan teknologi satelit. Pengguna
adalah
masyarakat
umum,
masyarakat
ilmiah,
dan pemerintah
yang
memanfaatkan layanan iptek satelit. Layanan teknologi satelit meliputi bimbingan teknis, layanan produk teknologi dan pemanfaatan fasilitas.
IKU-7: Indeks kepuasan masyarakat atas layanan Iptek di bidang teknologi satelit. Indeks kepuasan masyarakat adalah nilai hasil survey kepuasan masyarakat atas layanan teknologi satelit.
Dengan target utama berupa penguasaan teknologi dalam pembuatan satelit mikro hingga peluncurannya, penguasaan teknologi bus dan muatan satelit serta penguasaan
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 25
teknologi ruas bumi yang mencakup fungsi kendali dan penerima data satelit, maka perencanaan startegis Pusteksat tahun 2015-2019 ini mengacu pada pencapaian target tersebut. Pencapaian target utama tersebut diikuti juga dengan peningkatan kompetensi (skill, knowledge dan Attitude) SDM Pusteksat, peningkatan penggunaan kandungan lokal dari sub sistem yang digunakan sehingga mampu meningkatkan peran industri Lokal dalam pengembangan satelit di Indonesia, serta sepenuhnya melaksanakan proses integrasi, test dan perakitan (assembly) satelit secara mandiri di Indonesia dan penguasaan sistem ruas bumi dalam melaksananakan fungsi operasi misi satelit (Mission Operation and Health Analisys), operasi TTC dalam mendukung program satelit LAPAN dan pemanfaatan data satelit untuk tujuan Riset.
2.1.4. Referensi Kegiatan Tahun Anggaran 2015
LAPORAN KEGIATAN TAHUN 2015 TIDAK MENGACU PADA IKU YANG TELAH DITETAPKAN DALAM RENSTRA 2015-2019 DIKARENAKAN TERJADI PERUBAHAN STRUKTUR ORGANISASI YANG MANA TERJADI PERUBAHAN IKU JUGA DIAKHIR KEGIATAN. ADALAH
DENGAN DEMIKIAN IKU YANG DIGUNAKAN DALAM LAPORAN INI
BERDASARKAN
RENCANA
KINERJA
TAHUNAN
(RKT)
2015
DAN
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 YANG MASIH MENGACU PADA RENSTRA 20102014 DIMANA TELAH DITENTUKAN DI AWAL TAHUN.
2.2 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2015
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 26
Secara teknis, pengisian formulir Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dilakukan dengan cara memanfaatkan informasi yang telah ada dalam formulir RS (Rencana Strategis). Sasaran tahunan yang telah ditetapkan dalam Renstra termasuk indikator kinerjanya selanjutnya dituangkan dalam formulir RKT dengan memperhatikan periode tahun dimana sasaran tersebut akan dicapai. Demikian juga halnya dengan program yang mendukung pencapaian sasaran tersebut. Sedangkan target sasaran beserta kegiatan, indikator kinerja kegiatan dan target kegiatan diisi kemudian setelah dirumuskan rencana tahun yang bersangkutan. Kolom uraian kegiatan (Kolom 5) diisi dengan rencana kegiatan – kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun tersebut dan indikator kinerja kegiatan yang terdiri dari Input, output, Outcome dan jika mungkin Benefit dan Impact diisi sesuai dengan rencana hasil pelaksanaan kegiatan yang direncanakan akan dicapai. Satuan Kerja Pusat Teknologi Satelit dalam melaksanakan program dan kegiatannya, mempunyai kinerja yang harus dapat diukur agar bisa menggambarkan atau menjelaskan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan berdasarkan hasil perumusan yang telah dituangkan dalam Renstra LAPAN. Sedangkan strategi untuk pencapaian tujuan dan sasaran dilakukan berdasarkan kebijakan yang mengacu kepada tugas dan fungsi Satker Pusat Teknologi Satelit.
Dalam RKT Tahun Anggaran 2015 Satker PUSTEKSAT mempunyai 1 (Satu) tujuan program yaitu: “Program pengembangan teknologi penerbangan dan antariksa” Sedangkan sasaran program berdasarkan Keputusan Kepala LAPAN No 74 Tahun 2013 Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Di Lingkungan Deputi Bidang Teknologi Dirgantara adalah sebagai berikut : 1.
Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit;
2.
Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas;
3.
Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit;
4.
Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 27
Berikut diperlihatkan tabel Renstra 2010 sampai dengan tahun 2014 untuk target tahun 2015 masih mengikuti IKU target tahun 2014.
Tabel 2.4 Renstra 2010 s/d 2014 dengan target kinerja tahun 2015 SASARAN STRATEGIS 1. Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET KINERJA SATUAN
1. IKU 1: Jumlah usulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit; a. Usulan HKI b. Publikasi Nasional c. Publikasi Internasional 2. IKU 2: Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan;
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
2010 2011 2012 2013 2014
2015
24
29
34
40
46
46
HKI
0
0
0
1
1
1
Makalah
20
25
30
35
40
40
Makalah
4
4
4
4
5
5
2
2
4
6
6
7
Page 28
a. Prototipe b. Modul dan Komponen
2. Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas
SASARAN STRATEGIS
3. IKU 3: Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna.
Buah
1
1
2
3
3
4
Buah
1
1
2
3
3
3
Buah
1
1
1
2
2
2
600
600
600
600
600
600
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
4. IKU 4: Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi. a. Paket Data Data TTC b. Data Misi Data Satelit
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET KINERJA SATUAN 2010 2011 2012 2013 2014
2015
3. Peningkatan
kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit
5. IKU 5: Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit.
Instansi
4
4
4
4
4
5
4. Peningkatan kerjasama teknis di bidang
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 29
teknologi satelit
Instansi
4
4
4
4
4
4
6. IKU 2: Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit
Guna menunjang keberhasilan kegiatan di Kesatkeran PUSTEKSAT perlu dilakukan pengadaan sarana dan prasarana pendukung kegiatan Pengembangan Teknologi Satelit yang meliputi: Satelit yang dikembangkan dan diintegrasikan didalam negeri, HKI yang diusulkan dan makalah ilmiah teknologi satelit yang terpublikasi, Pembinaan dan layanan teknis serta “spin Off” teknologi satelit, Layanan perkantoran, Perangkat pengolahan data dan komunikasi, Gedung / Bangunan. Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disusun cara mencapai tujuan dan sasaran berupa tabel perencanaan strategis berikut ini.
Tabel 2.5. Perencanaan Strategis Cara Mencapai Tujuan Sasaran dan Sasaran
Tujuan
1 Menguasai teknologi satelit mikro atau kecil
Uraian
Indikator
Kebijakan
Program
2
3
4
5
1. Peningkatan kemampuan 7. IKU litbangyasa dan Jumlah
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
1: usulan
Ket
6
1. Pengu Pengembangan atan teknologi penguasaan penerbangan teknologi
Page 30
yang mencakup kegiatan rancang bangun, AIT,
kemandirian dalam HKI (Paten, Hak penguasaan Cipta, Lisensi) teknologi satelit dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit;
manufaktur,
d. e.
regulasi dan pengoperasiann
f.
ya yang
Usulan HKI Publikasi Nasional Publikasi Internasional
satelit mikro;
dan antariksa
2. Kema ndirian dalam operasi satelit, maintenance dan pemanfaatan data satelit LAPAN;
ditopang fasilitas ruas bumi untuk
8.
misi pengamatan, komunikasi, penginderaan jauh eksperimen dan misi
c. d.
navigasi kapal
IKU 2: Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan; Prototipe Modul dan Komponen
laut. 9.
2. Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas
10.
IKU 3: Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna.
IKU 4: Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi.
c. d.
Paket Data TTC Data Misi Satelit
3. Pengu atan kemampuan manufaktur komponen satelit mikro dan ruas bumi;
4. Pengu atan sarana Litbang, integrasi, test dan manufaktur sistem satelit dan ruas bumi; 5. Pengu atan kompetensi SDM;
6. Akuisi si dan Pelayanan data satelit oleh Balai Penjejakan dan Pengendalian wahana Antariksa-Biak
Cara Mencapai Tujuan Tujuan
Sasaran
Ket dan Sasaran
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 31
1 Menguasai
Uraian
Indikator
Kebijakan
Program
2
3
4
5
3. Peningkatan teknologi satelit kemampuan dalam pemberian mikro atau kecil bimbingan dan yang mencakup pembinaan di bidang teknologi kegiatan satelit rancang bangun,
5. IKU 5: Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit.
AIT,
manufaktur, regulasi
dan
4. Peningkatan kerjasama teknis di ya yang bidang teknologi 6. IKU 2: ditopang fasilitas satelit Jumlah ruas bumi untuk kerjasama teknis di bidang misi teknologi satelit pengamatan, pengoperasiann
komunikasi, penginderaan jauh eksperimen dan navigasi
6
1. Pengu Pengembangan atan teknologi penguasaan penerbangan teknologi satelit mikro;
dan antariksa
2. Kema ndirian dalam operasi satelit, maintenance dan pemanfaatan data satelit LAPAN;
3. Pengu atan kemampuan manufaktur komponen satelit mikro dan ruas bumi;
misi kapal
laut.
4. Pengu atan sarana Litbang, integrasi, test dan manufaktur sistem satelit dan ruas bumi; 5. Pengu atan kompetensi SDM;
6. Akuisi si dan Pelayanan data satelit oleh Balai Penjejakan dan Pengendalian
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 32
wahana Antariksa-Biak
Agar tujuan dan sasaran program dapat tercapai sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan maka dibuatlah 6 (Enam) kegiatan yang dapat mendukung tercapainya tujuan dan sasaran program tersebuat. Adapun ke enam kegiatan tersebut adalah: 1)
Satelit yang dikembangkan dan diintegrasikan didalam negeri dengan Pagu sebesar Rp. 29.351.510.000,- ;
2)
HKI yang diusulkan dan makalah ilmiah teknologi satelit yang terpublikasi dengan Pagu sebesar Rp. 3.668.760.000,- ;
3)
Pembinaan dan layanan teknis serta “spin Off” teknologi satelit dengan Pagu sebesar Rp. 1.158.021.000,- ;
4)
Layanan perkantoran dengan Pagu sebesar Rp. 13.899.347.000,- ;
5)
Perangkat pengolahan data dan komunikasi dengan Pagu sebesar
Rp.
6.000.000.000,6)
Gedung / Bangunan dengan Pagu sebesar Rp. 100.000.000;
Ke 6 (enam) kegiatan tersebut meliputi: a.
Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit; 1. Maintenance sistem satelit LAPAN-A2/ORARI yang telah selesai dibuat, peluncuran, Launch and Early Orbit Phase (LEOP), In Orbit Test (IOT) dan pemanfaatan; 2. Penguatan kemampuan manufaktur komponen satelit mikro baik sistem bus satelit (Power Control Data Handling, Star Tracker Sensor, Reaction Wheel, Wheel Drive Electronik, S band Telemetry Tracking and Control), sistem muatan satelit (Kamera Imager, Koreksi data imager, Ingest Card) dan ruas bumi (Sistem akuisisi dan Telemetry Tracking and Control(TTC), Analisis house keeping data satelit, Aplikasi data base satelit LAPAN-A2, Sistem akuisisi dan ekstraksi data sistem imager yang akan digunakan dalam satelitLAPAN-A3;
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 33
3. Training, Degree by research, dan Diklat Teknis di dalam dan Luar Negeri; 4. Penerbitan Karya Tulis Ilmiah bidang satelit yang terakreditasi baik nasional maupun internasional; 5. Pengembangan prototipe teknologi satelit sebagai wujud kemandirian teknologi satelit di Indonesia dan prototipe yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna dan mengusulkannya sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI). b.
Peningkatan
kehandalan
operasi
TTC
dan
akuisisi
data
misi
serta
pengembangan fasilitas; 1. Kemampuan akuisisi data misi dan keandalan sistem TTC untuk kendali satelit serta analisis data TTC dalam menjaga dan memelihara kesehatan satelit LAPANbaik satelit LAPAN-A1 maupun satelit LAPAN-A2di Orbit menggunakan jaringan stasiun bumi di Rancabungur, Rumpin dan Biak; 2. Pengembangan fasilitas Test, Lab. Struktur (Bengkel), Lab. Optik, Clean Room dan Stasiun bumi.
c.
Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit; 1. Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis seperti Bimtek, seminar nasional dan Internasional, workshop; 2. Melaksanakan kegiatan pembimbingan Praktek Kerja bagi mahasiswa, peneliti dan perekayasa dari universitas dan Instansi terkait dan pengenalan teknologi satelit kepada masyarakat, lembaga pendidikan dan lembaga riset.
d.
Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit; 1. Melakukan kerjasama riset bidang teknologi satelit dengan lembaga pendidikan, lembaga riset dalam negeri serta lembaga riset Luar negeri; 2. Kerjasama teknis dalam pemanfaatan hasil riset teknologi satelit dengan lembaga terkait.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Satker PUSTEKSAT Tahun Anggaran 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing – masing
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 34
indikator kinerja sasaran. Rincian rencana capaian kinerja masing – masing indikator tersebut diperlihatkan pada tabel Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun Anggaran 2015. Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, nantinya dapat disimpulkan bahwa dalam Tahun Anggaran 2015 secara umum Satker PUSTEKSAT telah mencapai keberhasilan atau tidak akan dapat ditunjukkan dari pencapaian sebagaian besar target indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan pada T. A 2015. Dari form PKK dapat diperlihatkan sebagai berikut: Tabel 2.6 Rencana Pencapaian Target NO
PROGRAM
URAIAN KEGIATAN
RENCANA CAPAIAN TARGET
1
Pengembangan
1. Satelit yang
teknologi penerbangan antariksa
100 %
dikembangkan dan dan
diintegrasikan didalam negeri 2. HKI yang diusulkan dan
100 %
makalah ilmiah teknologi satelit yang terpublikasi 3. Pembinaandan layanan teknis serta “spin Off”
100 %
teknologi satelit 4. Layanan perkantoran 5. Perangkat pengolahan data dan komunikasi 6. Gedung / Bangunan
100 % 100 % 100 %
2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Perjanjian Kinerja (PK) merupakan ikhtisar Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang telah disesuaikan dengan ketersediaan anggarannya, yaitu setelah proses anggaran
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 35
(budgeting process) selesai. Penetapan Kinerja ini akan menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh suatu instansi pemerintah / unit kerja dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Sehingga dengan adanya penetapan kinerja ini diharapkan mampu meningkatkan Akuntabilitas, Transparansi, dan Kinerja Aparatur, mendorong komitmen penerima amanah untuk melaksanakan tugas yang diterima dan terus meningkatkan kinerjanya, menciptakan alat pengendalian manajemen yang praktis bagi pemberi amanah, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja, untuk menilai keberhasilan / kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Perjanjian Kinerja PUSTEKSAT 2015 menjelaskan indikator kinerjadan targetyang ditetapkan sesuai sasaran strategis program yang sudah digariskan. Secara rinci Pernyataan dan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PUSTEKSAT yang telah ditetapkan dapat dilihat pada Tabel 2.7.
PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON I/ESELON II/UNIT PELAKSANAN TEKNIS (UPT) LAPAN
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 36
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
:Ir. Suhermanto, MT.
Jabatan
: Kepala Pusat Teknologi Satelit
Selanjutnya disebut pihak pertama
Nama
:Dr. Rika Andiarti
Jabatan
: Deputi Bidang Teknologi Dirgantara
Selanjutnya disebut pihak kedua
Pihak pertama pada tahun 2015 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama.
Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi
Jakarta,
Pihak Kedua
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Juli 2015
Pihak Pertama
Page 37
Dr. Rika Andiarti
Ir. Suhermanto, MT
Tabel 2.7. Perjanjian Kinerja tahun 2015 FORMULIR PERJANJIAN KINERJA TINGKAT ESELON II
Unit Organisasi Eselon II
: Pusat Teknologi Satelit
Tahun Anggaran
: 2015 INDIKATOR KINERJA UTAMA
SASARAN STRATEGIS 1) Peningkatan kemampuan
SATUAN TARGET
Jumlah usulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit;
litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit;
46
1
Desember a) Usulan HKI b) Publikasi Nasional c) Publikasi Internasional
HKI
1
Makalah
40
Makalah
5
Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan;
2
WAKTU PENYELESAIAN
a) Prototipe b) Modul dan Komponen
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
7 Desember Buah
4
Buah
3
Page 38
3
2) Meningkatnya pelayanan data dan informasi di bidang teknologi satelit yang prima
4) Meningkatnya pelayanan data dan informasi di bidang teknologi satelit yang prima
Buah
Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi;
4
3) Meningkatnya pelayanan data dan informasi di bidang teknologi satelit yang prima
Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna;
5
6
a) Paket Data TTC b) Data Misi Satelit
Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit
2
Desember
600
Data
300
Data
300
Desember
Instansi
5
Desember
Instansi
4
Desember
Jumlah Pagu Anggaran 2015: Rp. 54.052.638.000 Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa: (Sub Program Pengembangan Teknologi Satelit) DEPUTI
KEPALA
BIDANG TEKNOLOGI DIRGANTARA
PUSAT TEKNOLOGI SATELIT
Dr. Rika Andiarti
Ir. Suhermanto, MT
PENJELASAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
Seperti diketahui dalam Perjanjian Kinerja PUSTEKSAT 2015 tersebut terdapat terdapat 4 (Empat) Sasaran Strategis dan 6 (Enam) Indikator Kinerja yaitu:
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 39
A. SASARAN
STRATEGIS
PERTAMA:
PENINGKATAN
KEMAMPUAN
LITBANGYASA DAN KEMANDIRIAN DALAM PENGUASAAN TEKNOLOGI SATELIT Dimana Sasaran Strategis 1 ini mempunyai 3 (Tiga) Indikator Kinerja Utama yaitu: IKU 1: Jumlah usulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di Bidang Teknologi Satelit, dengan target sebagai berikut:
Usulan HKI
: 1 HKI
Adalah usulan Hak Kekayaan Intelektual dari personil PUSTEKSAT yang diusulkan
untuk
memperoleh
hak
eksklusif
yang
diberikan
Negara
melalui
Kemenkumham dengan target 1 usulan.
Publikasi Nasional
: 40 Makalah
Adalah terbitan karya tulis ilmiah dari personil PUSTEKSAT yang menyebarkan ilmu pengetahuan, diterbitkan secara nasional (resmi dengan ISSN / ISBN) dan disebarluaskan.
Publikasi Internasional : 5 Makalah Adalah terbitan karya tulis ilmiah dari personil PUSTEKSAT yang menyebarkan ilmu pengetahuan, diterbitkan secara internasional (resmi dengan ISSN / ISBN) dan disebarluaskan.
IKU 2: Jumlah Prototipe, Modul dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan, dengan target sebagai berikut:
Prototipe
: 3 Buah
Adalah hasil produk litbang PUSTEKSAT yang berkaitan dengan sub sistem satelit, yang nantinya akan digunakan dalam pengembangan satelit LAPAN
Modul dan Komponen
: 3 Buah
Adalah hasil produk litbang PUSTEKSAT yang berkaitan dengan sub sistem prototipe, yang nantinya akan digunakan dalam pengembangan satelit LAPAN
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 40
IKU 3: Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna, dengan target 2 (Dua) Buah Adalah hasil produk litbang PUSTEKSAT yang berkaitan dengan sub sistem satelit, yang dimanfaatkan dalam pengembangan satelit LAPAN
B. SASARAN STRATEGIS KEDUA: PENINGKATAN KEHANDALAN OPERASI TTC DAN AKUISISI DATA MISI SERTA PENGEMBANGAN FASILITAS Dimana Sasaran Strategis 2 ini mempunyai 1 (Satu) Indikator Kinerja Utama yaitu: IKU 4: Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi, dengan target sebagai berikut: Paket Data TTC
: 300 Data
Adalah hasil penerimaan data satelit LAPAN berkaitan dengan kesehatan satelit. Data Misi Satelit
: 300 Data
Adalah hasil penerimaan data satelit LAPAN berkaitan dengan misi satelit yaitu berupa video.
C. SASARAN STRATEGIS KETIGA: PENINGKATAN KEMAMPUAN DALAM PEMBERIAN
BIMBINGAN
DAN
PEMBINAAN
TEKNIS
DI
BIDANG
TEKNOLOGI SATELIT Dimana Sasaran Strategis 3 ini mempunyai 1 (Satu) Indikator Kinerja Utama yaitu: IKU 5: Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang
teknologi satelit,
dengan target 5 (Lima) Instansi Adalah jumlah instansi yang dibimbing dan dibina oleh PUSTEKSAT yang berkaitan dengan pengetahuan dan pengembangan di bidang teknologi satelit.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 41
D. SASARAN STRATEGIS KEEMPAT: PENINGKATAN KERJASAMA TEKNIS DI BIDANG TEKNOLOGI SATELIT Dimana Sasaran Strategis 4 ini mempunyai 1 (Satu) Indikator Kinerja Utama yaitu: IKU 6: Jumlah kerjasama teknis di bidang
teknologi satelit, dengan target 4
(Empat) Instansi Adalah jumlah instansi yang melakukan kerjasama dengan PUSTEKSAT
di
bidang teknologi satelit.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 42
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015
Akuntabilitas merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja atau tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak-pihak yang mempunyai hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggung-jawaban. Sedangkan
kinerja
merupakan
gambaran
tingkat
pencapaian
pelaksanaan
kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Sehingga Laporan AKIP ini merupakan Perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung-jawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawaban secara periodik. Dalam pelaksanaan program kegiatan di Pusteksat yang melakukan rancang bangun sistem satelit mikro, kinerja yang dilakukan harus dapat diukur agar dapat menggambarkan
atau
menjelaskan
pencapaian
sasaran
yang
telah
ditetapkan,
berdasarkan hasil perumusan yang dituangkan pada Renstra LAPAN. Sedangkan strategi untuk pencapaian tujuan dan sasaran dilakukan berdasarkan kebijakan yang mengacu kepada tugas pokok dan fungsi. Ada dua cara pengukuran kinerja dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang dapat dilakukan yaitu Pengukuran Kinerja yang merupakan pengukuran tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 43
Pengukuran Kinerja dilakukan dengan membandingkan target kinerja yang sudah ditetapkan dengan hasil kinerja yang dapat direalisasikan. Melalui parameter tersebut, dapat dilihat tingkat keberhasillan dan tingkat kegagalan dan sekaligus penyebabnya. Pengukuran kinerja ini menyangkut kinerja fisik dan kinerja keuangannya.
3.1. ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015 Indikator kinerja yang ditetapkan adalah untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan tujuan Renstra yaitu “Terwujudnya sumber daya litbangyasa yang berkualitas dengan produk publikasi dan paten yang unggul di bidang teknologi satelit; Terwujudnya sistem layanan yang terpercaya, tanggap, dan mutakhir untuk memberikan manfaat bagi masyarakat pengguna teknologi satelit; Terwujudnya sistem penyelenggaraan keantariksaan di bidang teknologi satelit yang aman dan selamat”. Pencapaian tujuan tersebut diperoleh dengan pelaksanaan program dan kegiatan Pusteksat 2015 seperti yang disebutkan diatas. Peningkatan kinerja litbang teknologi satelit yang berujung pada terwujudnya kemampuan secara mandiri dalam perancangan dan pembangunan satelit mikro diwujudkan dengan melaksanakan beberapa kegiatan utamanya yaitu kegiatan rancang bangun satelit LAPAN.
Roadmap pengembangan satelit LAPANpada gambar diatas (Gambar 2.1)selalu menjadi patokan arah pembangunan teknologi satelit tetapi dapat dilakukan
perubahan
sesuai
dengan
perubahan
arah
kebijakan
dalam
pengembangan teknologi satelit denganmemperhatikan perkembangan sosial, politik dan ekonomiyang terjadi selama tahun 2015 sehingga bersifat dinamis. Pengembangan satelit ini dilakukan secara mandiri dan juga kolaborasi teknologi dengan beberapa negara lain. Pada tahun 2015 ini pengembangan satelit difokuskan pada persiapan peluncuran satelit LAPAN-A2/ORARI, LEOP, IOT dan pemanfaatannya. Secara paralel dilakukan penyelesaian pembangunan LAPANA3/IPBdanpenyiapan sistem stasiun buminya.
1) ANALISIS CAPAIAN SATELIT LAPAN-A2/ORARI Satelit LAPAN-A2/ORARI merupakan satelit pertama yang dirancang bangun secara mandiri oleh tenaga ahli LAPAN (Pusteksat) yang seluruh proses Assembly Integration and Test (AIT) dilakukan dengan menggunakan fasilitas yang dimiliki LAPAN di Pusteksat, desa Rancabungur
Bogor.
Keberanian
para
peneliti
dan
perekayasa
dalam
proses
pengembangan dan pembangunan satelit ini dilatar belakangi oleh keberhasilan
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 44
pembangunan satelit LAPAN-TUBSAT (2005-2007) yang mampu hingga 9 tahun (10 Januari 2015) beroperasi baik di orbit polar, pada ketinggian 630 km dari permukaan bumi. Keandalan sistem Bus yang ditunjukan oleh LAPAN-TUBSAT hingga mampu bertahan selama 9 tahun tersebut, kemudian diadopsi dan menjadi standar sistem Bus untuk pembangunan satelit LAPAN berikutnya. Spesifikasi dan misi satelit LAPAN-A2/ORARI ini dapat dijelaskan dalam Tabel 3.1. Tabel 3.1 Spesifikasi Teknis Satelit LAPAN-A2/ORARI MISSION
Surveillance satellite Enhancement for Disaster mitigation, Ship traffic monitoring (AIS) and ORARI amateur communication (APRS)
PAYLOAD SYSTEM
4M pixel Digital Camera, AIS Analog VideoCam, APRS
DIMENSION / WEIGHT
50 x 47 x 38 cm / 75 Kg
SPECTRAL RESOLUTION
RGB 6 m (12 km x 12 km),
SPATIAL RESOLUTION
6 m (3,5 km x 3,5 km)
ORBIT / INCLINATION
650 km, 8 deg (Near Equatorial)
TX DATA / TTC
S Band/ UHF (2220 MHz/437,325 MHz)
Satelit LAPAN-A2/ORARI yang rencananya akan diluncurkan menggunakan roket PSLV ISRO India pada pertengahan tahun 2013 gagal dilakukan karena masih adanya permasalahan teknis dengan muatan utama roket PSLV tersebut yaitu satelit Astrosat milik India. Hal ini mengakibatkan peluncurannya dijadwal ulang menjadi pertengahan tahun 2014 yang pada kenyataannya juga mengalami penundaan hingga akhirnya diluncurkan pada tanggal 28 September 2015.Selama penundaan peluncuran tersebut disiasati Pusteksat dengan melakukan perawatan satelit LAPAN-A2/ORARI secara lebih inten dan berkala untuk menjamin tidak terjadi penurunan kinerja satelit, terutama pada kinerja system batere serta secara berkala melaksanakan test kinerja sistem satelit (ground test). Untuk menjaga kondisi satelit maka satelit disimpan di ruang khusus (clean room 100.000 class) sesuai standar internasional.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 45
Gambar 3.1. Persiapan PeluncuranSatelit LAPAN-A2/ORARI
Gambar 3.2.AITSatelit LAPAN-A3/IPB
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 46
2) ANALISIS CAPAIAN SATELIT LAPAN-A3/IPB Kegiatan pengembangan Satelit LAPAN-A3/IPB, dilaksanakan secara bertahap dan multi tahun, dimana seluruh proses kegiatannya (perancangan, pembangunan dan pengujian) dilaksanakan di dalam negeri, menggunakan fasilitas lab integrasi dan uji yang dimiliki Pusteksat dan test EMC di Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian (P2SMTP) LIPI. Seluruh aktifitasnya AIT dilaksanakan oleh SDM LAPAN, yang secara berkala dilakukan peningkatan keahlian, ketrampilan, kemampuan dan kompetensinya untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan aplikasi. Mengingat kebutuhan masyarakat dalam memanfaatkan data satelit terus meningkat untuk berbagai aplikasi (deteksi dini kondisi cuaca dan tingkat bencana), maka LAPANmencoba mengembangkan satelit yang bisa mengakomodasi kebutuhan tersebut. Satelit LAPAN-A3/IPB ini merupakan satelit dengan misi remote sensing eksperimen pertama yang saat ini sedang dibuat LAPAN. Satelit ini dibangun dengan bekerjasama dengan IPB yang berkontribusi dalam penyiapan komponenakuisisiHigh Data Rate Modem (HDRM) dan pemrosesan lanjut dan analisis data imager pada aplikasi data satelit. Satelit ini memiliki kekhususan dalam operasi remote sensing menggunakan kamera multispektral 4 band, yang dapat digunakanuntuk pemantauan lahan produksi (darat dan laut) dalam rangka mendukung program ketahanan pangan Nasional. Setelah melakukan pertemuan ICD meeting di India bulan Nopember 2014 untuk persiapan
peluncuran
satelit
LAPAN-A2/ORARI
dan
satelit
LAPAN-A3/IPB
yang
diperkirakan dapat dilakukan pada pertengahan dan akhir tahun 2015 yang semula direncanakan pada pertengahan tahun 2016, maka Pusteksat LAPAN melakukan percepatan penyelesaian pembangunan satelit LAPAN-A3/IPB dan ditargetkan akan diselesaikan pada akhir 2015.Spesifikasi dan misi satelit SatelitLAPAN-A3/IPB dapat dilihat dalam Tabel 3.2.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 47
Tabel 3.2 Spesifikasi Teknis Satelit LAPAN-A3/IPB MISSION
Imagery Satellite, Ship traffic monitoring (AIS)
PAYLOAD SYSTEM
4–band line Imager, 4M pixel Digital Camera, AIS, APRS
DIMENSION / WEIGHT
50 x 50 x 70 cm / 80 kg
SPECTRAL RESOLUTION
Band 1: Band 2: Band 3: Band 4:
SPATIAL RESOLUTION
18 m (120 km swath width), 6 m (12 km x 12 km )
ORBIT / INCLINATION
650 km Polar/ 97,6 deg
TX DATA / TTC
X band / UHF (8200 MHz BW 168 MHz dan UHF 437,325 MHz)
450 - 520 nm 520 - 600 nm 630 - 690 nm 760 - 900 nm
Pada tahun 2015 sudah dilakukan test kinerja subsistem satelit LAPAN-A3/IPB yang meliputi; test terbang sistem kamera imager yang mengambil beberapa sample citra daerah persawahan. Disamping itu juga integrasi dan test Modul HDRM yang diadakan oleh IPB telah dilakukan di stasiun bumi satelit LAPAN Rancabungur seperti dapat dilihat dalam Gambar 3.3.
Gambar 3.3.Test SubsistemSatelit LAPAN-A3/IPB
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 48
Gambar 3.4.Penyiapan Sistem Ruas Bumi Satelit LAPAN-A3/IPB
Seluruh kegiatan ini merupakan usaha untuk mendukung program pengembangan satelit LAPANdengan meningkatkan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit sehingga secara perlahan nantinya akan mengurangi ketergantungan teknologi dan komponen satelit dari negara lain. Disamping itu juga karena saat ini belum ada Industri nasional yang mendukung pengembangan teknologi nasional. Beberapa kegiatan Litbang satelit dan Ruas Bumi yang dikembangkan dan dilakukan di Pusteksat pada tahun 2015 ini dapat dilihat dalam Gambar 3.5
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 49
Gambar 3.5. Hasil Kegiatan Litbang Teknologi Satelit
3) CAPAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN FASILITAS LITBANG SATELIT Kegiatan pengembangan fasilitas pendukung litbang satelit dilakukan secara terencana pada setiap tahun anggaran, mengingat besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk pengadaan fasilitas tersebut.Hingga saat ini beberapa fasilitas pendukung sudah dimiliki dan hampir terpenuhi untuk skala AIT satelit kelas mikro hingga 100 kg, walaupun masih
ada
beberapa
proses
pengujian
satelit
yang
dilakukan
dengan
menggunakan/menyewa fasilitas yang dimiliki oleh instansi lain baik dalam maupun luar negeri. Pada tahun 2015 ini kegiatan pengembangan fasilitas litbang yang dilakukan adalah: a) Pengadaan
dan
perawatan
peralatan
laboratorium,
mencakup
beberapa
kelengkapan laboratorium Bus satelit, muatan satelit maupun ruas bumi, baik untuk desain, integrasi maupun operasi satelit. b) Maintenance stasiun bumi untuk operasi satelit LAPAN-TUBSAT yang berada di Rumpin, Rancabungur, dan pembangunan upgrading dan maintenancefasilitas stasiun bumi di Biak c) Maintenance dan Penyediaan suku cadang untuk kegiatan operasi bengkel mekanik dengan mesin CNC milling. Pada tahun 2015, semua rencana perawatan fasilitas litbang satelit dan Ruas Bumi dapat dlaksanakan sesuai target untuk menjaga kesinambungan kegiatan pengembangan teknologi satelit dan operasi stasiun bumi. Sesuai Visi Pusteksat, maka nantinya fasilitas
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 50
yang dimiliki ini akan menjadi acuan yang dapat digunakan untuk pengembangan teknologi satelit di Indonesia. Hal ini merupakan nilai positif dalam proses pengembangan satelit secara umum di Indonesia.
Gambar 3.6. Fasilitas Laboratorium
4)
CAPAIAN KEGIATAN KERJASAMA, SOSIALISASI DAN DISEMINASI TEKNOLOGI SATELIT Kegiatan kerjasama pengembangan teknologi satelit yang dilakukan adalah kegiatan
kerjasama operasi dan test Attitude Control System (ACS) satelit LAPAN-A2 dengan TUBerlin/IRE (Prof. Udo Renner), kerjasama penyiapan sistem akuisisi data dan ekstraksi data satelit LAPAN-A3/IPB bersama IPB.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 51
Gambar 3.7.Kerjasama kegiatan LEOP
Disamping itu juga dilakukan kegiatan sosialisasi dalam rangka diseminasi informasi teknologi satelit kepada beberapa instansi dan universitas. Kegiatan ini diwujudkan dalam bentuk keikutsertaan dalam pameran teknologi nasional, sosialisasi melalui seminar nasional, Bimtek, dan seminar Internasional seperti 2015 IEEE International Conference on Aerospace Electronics and remote sensing technology (ICARES)Bali, 3-5 Desember 2015, bimbingan kerja praktek dan tugas akhir mahasiswa dan menerima kunjungan studi ekskursi Mahasiswa. Diseminasi informasi teknologi satelit dan kedirgantaraan juga dilakukan melalui website Pusteksat
www.pusteksat.LAPAN.go.iddan
Dirgantarawww.detekgan.LAPAN.go.id,.
website
Beberapa
Deputi
pelaksanaan
Teknologi kegiatan
Diseminasi teknologi satelit yang sudah dilakukan selama tahun 2015dapat dilihat dalam Gambar 3.8.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 52
Gambar 3.8.Kegiatan Diseminasi Teknologi Satelit Tabel 3.3. Capaian Kinerja Pusteksat 2015
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
1) Peningkatan kemampuan 1) Jumlah usulan HKI (Paten, litbangyasa dan Hak Cipta, Lisensi) dan kemandirian dalam Publikasi Ilmiah di bidang penguasaan teknologi Teknologi Satelit; satelit; Usulan HKI
REALISASI
CAPAIAN (%)
46
31
67,4
1
1
40
19
100 47,5 220
5
11
6
7
Publikasi Nasional Publikasi Internasional
2) Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan; Prototipe Modul/Komponen
3) Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna; 2) Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas;
TARGET
4) Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi; a) Paket data TTC b) Data Misi Satelit
3) Peningkatan kemampuan 5) Jumlah bimbingan dan dalam pemberian pembinaan teknis di bidang bimbingan dan teknologi satelit; pembinaan di bidang teknologi satelit;
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
116,7
125 100 3
4
3
3
2
2
600
1302
217
300
949
316,33
300
353
117,66
5
7
100
140
Page 53
4) Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit
6) Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit.
4
6
150
PENJELASAN MASING-MASING CAPAIAN KINERJA PUSTEKSAT 2015
A. SASARAN STRATEGIS PERTAMA
Untuk Sasaran Strategis Pertama yaitu; Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit; terdiri dari 3 Indikator Kinerja yang diukur yaitu: 1) Jumlah usulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit; 2) Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan; 3) Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna.
Tabel 3.4.Hasil yang dicapai sesuai Sasaran Strategis Pertama
SASARAN STRATEGIS 1) Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit;
INDIKATOR KINERJA 1) Jumlah usulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit; Usulan HKI
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
46
31
67,4
1
1
100 47,5
40
19
5
11
Publikasi Nasional Publikasi Internasional
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
220
Page 54
2) Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan; Prototipe Modul/Komponen
3) Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna;
6
7
116,7
125 100 3
4
3
3
2
2
100
PENJELASAN MASING-MASING INDIKATOR KINERJA ADALAH SEBAGAI BERIKUT: IKU-1: JUMLAH USULAN HKI (PATEN, HAK CIPTA, LISENSI) DAN PUBLIKASI ILMIAH DI BIDANG TEKNOLOGI SATELIT
USULAN HKI Jumlah HKI yang diusulkan oleh pusteksat berjumlah 1 (satu) dengan judul : “ALAT PENCEKAM MEKANIK BENDA KERJA UNTUK MESIN” Alat ini merupakan hasil rekayasa yang digunakan untuk mencekam/memegang benda kerja pada saat memproses satu benda pada mesin milling,baik itu mesin milling CNC maupun mesin milling manual. Sehingga benda kerja tidak bergeser atau bergerak. Alat ini digunakan untuk manufaktur struktur satelit yang membutuhkan ketelitian yang tinggi pada saat proses pemesinan. Adapaun alat pencekam tersebut diperllihatkan dalam Gambar 3.9.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 55
Gambar 3.9. Alat Pencekam Mekanik Benda Kerja untuk Mesin
Usulan
ini
telah
disetujui
oleh
Kepala
LAPAN
dan
didaftarkan
ke
KementerianHukum dan Hak Asasi Manusia RI, Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual.
PUBLIKASI NASIONAL Realisasi
Publikasi
Nasional
yang
dihasilkan
PUSTEKSAT
adalah
19(Sembilan belas), seperti diperlihatkan dalam Tabel 3.5. Hasil ini masih jauh dari target yang telah ditentukan. Dimana nilai pencapaian sebesar 47,5 %. tidak tercapaiannya
jumlah
publikasi
nasional
sesuai
dengan
yang
ditargetkan
disebabkan oleh gagal terbitnya Buku Ilmiah Pusteksat tahun 2015, selain itu adalah terbatasnya kuota publikasi nasional yang diterbitkan oleh LAPAN dalam hal ini prosiding siptekgan dan jurnal tekgan. Permasalahan lain adalah adanya keinginan dari para peneliti dan perekayasa PUSTEKSAT untuk terlibat dan menerbitkan tulisannya di publikasi internasional, walaupun demikian hal ini merupakan nilai positip pada IKU yang lain. Untuk mengatasi hal tersebut di tahun yang akan datang adalah mendistribusikan penyebaran KTI ke media yang disediakan oleh instansi-instansi lain baik lembaga penelitian maupun universitas atau perguruan tinggi. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 56
Tabel. 3.5 Hasil Publikasi KTI Nasional PUSTEKSAT Tahun 2015
NO.
JUDUL KARYA TULIS/PAPER
PENULIS
1.
Pengukuran kemiringan AirBearing Dengan Waktu Nyata Menggunakan Akselerometer Tiga Sumbu Dan Vb Opengl
Annisa Sarah, Hasan Mayditia
2.
Pengaruh Dimensi Heliks Terhadap Jenis Pola Radiasi Antena
Iwan Faizal, Irwan Priyanto
3.
Analisis Tracking Mode Xy Dan Mode Xz Untuk Penerimaan Data Satelit Pada Antena Axyom-51
Anshari Akbar, Suhata
4.
Prediksi Jumlah Latcup Pada Satelit Lapan-Tubsat Menggunakan Arima
Agus Herawan
5.
Rancang Bangun Sistem Akuisisi Data Magnetometer HMC5883L
Muhammad Taufik, Hasan Mayditia
6.
Analisis Perbandingan Metode Demosaicing Pada Citra Hasil Koreksi Radiometri
Sartika Salaswati, patria Rachman Hakim, A Hadi Syafrudin
7.
Pemantauan Interferensi pada Jaringan Frekuensi
Elvira Rachim, Abdul Rahman
8.
PENGARUH LINGKUNGAN ANTARIKSA TERHADAP KABIN WAHANA ANTARIKSA (LIFE
IRWAN PRIYANTO, BUSTANUL,
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
KETERANGAN Bunga Rampai Hasil Litbangyasa Teknologi pada Pesawat Terbang, Roket, dan Satelit Bunga Rampai Hasil Litbangyasa Teknologi pada Pesawat Terbang, Roket, dan Satelit Bunga Rampai Hasil Litbangyasa Teknologi pada Pesawat Terbang, Roket, dan Satelit Bunga Rampai Hasil Litbangyasa Teknologi pada Pesawat Terbang, Roket, dan Satelit Bunga Rampai Hasil Litbangyasa Teknologi pada Pesawat Terbang, Roket, dan Satelit Bunga Rampai Hasil Litbangyasa Teknologi pada Pesawat Terbang, Roket, dan Satelit
Bunga Rampai Hasil Litbangyasa Teknologi pada Pesawat Terbang, Roket, dan Satelit EDISI MARET 2015
Page 57
SUPPORT SYSTEM ASTRONOT)
ANDI MUKHTAR
9.
LOCATION BASED SERVICES
IWAN FAIZAL
EDISI JUNI 2015
10.
MICROBOLOMETER UNTUK APLIKASI SENSOR THERMAL INFRA MERAH PADA MUATAN SATELIT
IRWAN PRIYANTO, ANDI MUKHTAR, BUSTANUL
EDISI JUNI 2015
11.
PENGGUNAAN SATELIT UNTUK KOMUNIKASI
WIDODO SLAMET
EDISI SEPTEMBER 2015
12.
POWER CONTROL DATA HANDLING SATELIT LAPAN-A2
ABDUL KARIM
EDISI DESEMBER 2015
13.
PERSIAPAN PENGIRIMAN DAN PERJALANAN SATELIT LAPANA2/ORARI DARI PUSTEKSAT, INDONESIA MENUJU SRIHARIKOTA HIGH ALTITUDE RANGE (SHAR), INDIA
MOH.FARID HUZAIN
EDISI DESEMBER 2015
14.
PELUNCURAN DAN FASE AWAL ORBIT SATELIT LAPANA2
MUKHAYADI, EDISI DESEMBER 2015 WAHYUDI HASBI
15.
PENGGUNAAN THERMAL CONTROL SYSTEM
AHMAD FAUZI
EDISI DESEMBER 2015
16.
SISTEM ATTITUDE DETERMINATION AND CONTROL (ADCS) SATELIT LAPAN-A2
M.ARIF SAIFUDIN, M.MUKHAYADI
EDISI DESEMBER 2015
17
PENENTUAN ORBIT SATELIT LAPAN-A2
ROSZA MADINA, AMRULLAH, SATRIYA
EDISI DESEMBER 2015
18.
Model Distorsi pembiasan Patria Rahman Jurnal Teknologi Dirgantara Atmosfer pada Citra Satelit Hakim LAPAN-A2 dan LAPAN-A3
19
Rancangan dan Implementasi Andi Mukhtar Jurnal Teknologi Dirgantara Chirp signal generator pada Tahir, Ade Putri FPGA untuk Misi Pencitraan Septi Jayanti Lapan Sueveilance Aircraft Synthetic Aperture Radar
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 58
PUBLIKASI INTERNASIONAL Realisasi Publikasi Internasional yang dihasilkan PUSTEKSAT adalah 11 (sebelas) KTI.
Hasil ini jauh melebihi target yang telah ditentukan yaitu 220%.
Kenaikan jumlah publikasi internasional ini disebabkan oleh banyaknya peneliti dan perekayasa PUSTEKSAT yang mengikuti kegiatan di forum internasional untuk menambah wawasan dan meningkatkan kualitas. Adapun kegiatan-kegiatan Internasional tersebut adalah International Conference on Aerospace Electronics and Remote Sensing Technology (ICAREST) Bali, Seminar International on Aerospace Science and Technology (ISAST) Bali, Journal International Procedia Environmental Sciences, dan International Journal of Advanced Studies in Computer Science and Engineering. Tabel. 3.6 Hasil publikasi KTI intenasional PUSTEKSAT Tahun 2015 NO. 1.
2.
3
4
JUDUL KARYA TULIS/PAPER
PENULIS
KETERANGAN
Chusnul Tri Judianto, Eriko Nasemudin Nasser.
The Analysis of LAPAN-A3/IPB satellite Image Data Simulation using High Data Rate Modem,
Journal International Procedia Environmental Sciences, Published by Elsevier B.V.
Hariyono
Multitasking Programming of OBDH Satellite Based On PC 104.
International Journal of Advanced Studies in Computer Science and Engineering
Bustanul Arifin, Irwan Priyanto and Andi Mukhtar Tahir
Analysis of Lapan's IR Micro bolometer Design for Volcano Activity
International Conference on Aerospace Electronics and Remote Sensing Technology, Bali
Robertus Triharjanto, Muhammad Sulaiman Nur Ubay,Satriya Utama,Ridanto Eko Poetro
Evaluation of Attitude Dynamic Module on LAPAN-ITB Micro-Satellite Simulator
International Conference on Aerospace Electronics and Remote Sensing Technology, Bali
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 59
Patria Rachman Hakim, A. Hadi Syafrudin,Sartika Salaswati
Analysis of Radiometric Calibration on Matrix Imager of LAPAN-A3 Satellite Payload
International Conference on Aerospace Electronics and Remote Sensing Technology, Bali
Sonny DW
Digital Communication Between Ground Station Using Raspberry Pi
Seminar International on Aerospace Science and Technology, Proceeding, Bali.
7.
The Comparison of Online Map Services to Display Spaceborne AIS Data
Agung Wahyudiono
8.
The Impact of Space Environment On The Health of Satellite LAPAN-TUBSAT
Desti Ika Suryanti, Silmi Vidiya Fani, Rosza Madina
9.
Implementation of Continues Wave Doppler Radar Application for Velocity Measurement
Ade Putri Septi Jayani, Widya Roza, Deddy El Amin, Rachmad Yatim
10.
Compression Algorithm Performance Analysis of LAPAN-A3 Satellite Image Using Fast-Fourier Transform
Patria Rachman Hakim, Rizki Permala
11.
The Influence of Pitch Angle to Radiation Pattern and Gain of Micro-Satellite S-Band AxialHelical Antenna
Iwan Faizal, Iwan Priyanto
5
6.
IKU-2
:JUMLAH
PROTOTIPE,
MODUL,
DAN
Seminar International on Aerospace Science and Technology, Proceeding, Bali. Seminar International on Aerospace Science and Technology, Proceeding, Bali.
Seminar International on Aerospace Science and Technology, Proceeding, Bali.
Seminar International on Aerospace Science and Technology, Proceeding, Bali.
Seminar International on Aerospace Science and Technology, Proceeding, Bali.
KOMPONEN
DI
BIDANG
TEKNOLOGI SATELIT YANG DIHASILKAN Jumlah prototipe yang dihasilkan adalah sebanyak 4 (empat) buah.Adapun prototype tersebut adalah Power Control Unit, Reaction Wheel, dan Star LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 60
Tracker Sensor, dan S-Band Antena. Pembuatan prototype ini menjadi bagian dari kegiatan kelompok Litbangyasayang nantinya akan digunakan dalam pengembangan satelit LAPAN berikutnya baik LAPAN-A4 maupun LAPAN-A5. NO 1
PROTOTIPE
HASIL
Power Control Unit merupakan susbsistem satelit yang berfungsi sebagai pengontrol dan pendistribusi sistem power satelit. Sistem ini yang akan mengatur solar panel dan baterai sebagai sumber power satelit yang kemudian didistribusikan ke seluruh perangkat elektronik yang digunakan di dalam sistem satelit
Gambar 3.10. Prototipe Power Control Unit
NO
PROTOTIPE
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
HASIL
Page 61
2
Reaction Wheel Merupakan subsistem satelit yang berfungsi sebagai actuator satelit. Sistem inilah yang akan menggerakan sikap satelit sesuai dengan arah yang dibutuhkan. Reaction Wheel ini telah diuji balancing dan memenuhi persyaratan, selain itu juga telah dialkukan uji kebocoran. Dengan demikian prototype ini telah siap diterbangkan di satelit LAPANA3
Gambar 3.11. Prototipe Reaction Wheel NO 3
PROTOTIPE
HASIL
Star Tracker Sensor Adalah star sensor merupakan sensor sikap yang mempunyai akurasi yang tinggi. Star sensor bekerja dengan cara membaca posisi bintang, yang merupakan obyek referensi yang akurat karena posisinya relatif tetap dalam koordinat bola langit. Selain memenuhi persyaratan performa akurasi, informasi sikap satelit harus dapat disediakan Star sensor dalam waktu 200-250 ms
Gambar 3.12. Prototipe Star Tracker Sensor LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 62
NO 4
PROTOTIPE
HASIL
Antena S-Band
Adalah antenna yang dirancang dapat bekerja pada frekuensi 2,22 GHz. Desain antena ini disesuaikan dengan kebutuhan sistem satelit. Adapun bahan yang digunakanTeflon atau Tecapeek sebagai radome antena,Coax wire semi rigid Ø 1,2 mm digunakan sebagai small bifilar dan large bifilar dan interfacenya menggunakan konektor SMA Male 50 Ω.
Gambar 3.13. Prototipe S Band Antenna • Jumlah modul/komponen yang dihasilkan adalah sebanyak 3 (tiga) buah. Adapun modul/komponen tersebut diperlihatkan pada table 3.8 dibawah ini.
NO
MODUL/ KOMPONEN
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
HASIL
Page 63
1
Modul Operating Sistem On Board Data Handling Adalah Operating System (OS) yang tertanam dalam On Board Data Handling (OBDH) berbasis PC-104. Secara hardware board tersebut telah dilakukan uji getar, uji temperature 40C to +85C dan uji radiasi. Operating system yang dirancang berbasis linux yang menjadi inti perangkat lunak sistem OBDH. OS ini mempunyai kapasistas 6 MB yang cukup optimal dalam kebutuhan system satelit
Gambar 3.14. Modul/komponen Operating Sistem On Board Data Handling
NO
MODUL/ KOMPONEN
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
HASIL
Page 64
2
Modul band
RF
Amplifier
S-
Adalah penguat sinyal yang akan dipancarkan melalui antena. Penguat yang didesain adalah penguat dengan daya besar. Sedangkan di sisi receiver penguat yang diharapkan adalah penguat yang memepunyai noise figure sekecil mungkin karena digunakan untuk menguatkan sinyal kecil yang diteruskan dari antenna
Gambar 3.15. Modul/komponen RF Amplifier S-band
NO 3
MODUL/ KOMPONEN
HASIL
Modulator dan demodulator QPSK S-Band transceiver Adalah blok yang berfungsi untuk memodulasi data digital dengan modulasi QPSK. Input dari blok ini adalah data serial biner. Data serial biner kemudian dipecah menjadi 2 yaitu data I dan Q. Urutan data I yang dihasilkan akan dimixer dengan sinyal carrier 70 Mhz untuk sinyal analog I dan urutan data Q dimodulasi dengan sinyal carrier yang digeser fasanya 900. Kedua sinyal I dan Q ini kemudian digabungkan untuk mendapatkan sinyal modulator QPSK. Urutan proses untuk mendapatkan sinyal QPSK dari data biner serial. Sedangan demodulator adalah proses sebaliknya
Gambar 3.16. Modul/komponen Modulator dan Demodulator IKU-3 :JUMLAH PROTOTIPE, MODUL, DAN KOMPONEN DI BIDANG TEKNOLOGI SATELIT YANG DAPAT DIMANFAATKAN PENGGUNA
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 65
Jumlah prototipe dan modul/komponen yang dimanfaatkan. Hingga akhir tahun 2015 ada 2 prototipe hasil litbangyasa yang sudah dapat dimanfaatkan yaitu: prototipe Reaction Wheel dan Stepper Motor. Reaction Wheel mempunyai fungsi sebagai actuator sistem kendali satelit sedangkan Stepper Motor berfungsi sebagai pengatur posisi lensa kamera. Prototipe ini telah digunakan didalam satelit LAPANA2 yang telah meluncur dan mengorbit di ruang angkasa.Kedua prototipe tersebut dapat bekerja dengan baik hingga saat ini.
NO 1
PROTOTYPE MODUL/ KOMPONEN
HASIL
Reaction Wheel Merupakan generasi pertama yang dibuat PUSTEKSAT. Secara fungsi sama dengan reaction wheel yang telah dijelaskan sebelumnya, hanya saja prototype ini telah digunakan didalam satelit LAPAN-A2 dan dapat bekerja dengan baik hingga saat ini. Dengan demikian reaction Wheel ini telah berhasil uji terbang (space proven) dan dapat digunakan kembali untuk pengembangan satelit LAPAN berikutnya, baik LAPAN-A4 maupun LAPAN-A5
Gambar 3.17. Prototipe Reaction Wheel Yang Dimanfaatkan
NO
PROTOTYPE MODUL/ KOMPONEN
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
HASIL
Page 66
2
Stepper Motor Berfungsi sebagai alat untuk mengatur fokus lensa kamera yang digunakan oleh Satelit. Hal ini sangat dibutuhkan dikarenakan pengaturan yang telah dilakukan di ground/bumi nantinya akan berbeda dengan di ruang angkasa disebabkan pengaruh lingkungan yang berbeda. Prototipe ini telah digunakan dalam satelit LAPAN-A2 dan telah berhasil bekerja
Gambar 3.18. Prototipe Stepper Motor Yang Dimanfaatkan
B. SASARAN STRATEGIS KEDUA LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 67
Untuk Sasaran Strategis ke dua yaitu peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas; dengan Indikator Kinerja yang diukur yaitu: Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi; Sesuai target kinerjanya maksimal 300 paket data TTC dan 300 paket data misi satelit LAPAN dapat diperoleh setiap tahun. Adapun hasil yang diperoleh dapat dilihat dalam Tabel 3.7.
Tabel 3.7. Hasil yang dicapai sesuai Sasaran Strategis Kedua
SASARAN STRATEGIS 2) Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas;
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
600
1302
217
300
949
316,33
300
353
117,67
4) Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi; a) Jumlah Paket data TTC b) Jumlah Data Misi
IKU-4 : JUMLAH ARSIP DATA TTC DAN DATA MISI SATELIT YANG DIAKUISISI Pelaksanaan kegiatan ini berkaitan dengan proses menjaga kesehatan satelit, mempelajari karakteristik operasi satelit dan mengumpulkan data misi berupa video. Pada awalnya kegiatan ini hanya memanfaatkan satelit LAPAN-TUBSAT, namun setelah LAPANA2 meluncur pada tanggal 28 September 2015 beban kegiatan ini menjadi bertambah. Dikarenakan keterbatasan SDM maka fokus kegiatan operasi bergeser dari LAPANTUBSAT ke LAPAN-A2. Sehingga pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2015 operasi satelit difokuskan pada kegiatan operasi LAPAN-A2. Orbit satelit LAPAN-A2 berbeda dengan LAPAN-TUBSAT dimana satelit LAPAN-A2 beroperasi pada orbit near ekuator, konsekuensinya adalah satelit ini melewati Indonesia 14 kali dalam sehari. Untuk mensupport kegiatan ini maka setiap hari kerja dilakukan 10 kali operasi per hari dan hari sabtu, minggu dan hari libur 3 kali per hari. Adapun jumlah data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi. Tabel. 3.8.Jumlah data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi
DATA TTC
DATA TTC
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
DATA MISI
DATA MISI
Page 68
LAPAN-TUBSAT
LAPAN-A2
LAPAN-TUBSAT
Bulan
Data TTC
Data TTC
Video
Januari
30
24
Februari
29
24
Maret
27
21
April
27
25
Mei
32
27
DATA TTC LAPAN-TUBSAT
DATA TTC LAPAN-A2
LAPAN-A2 Video
AIS
DATA MISI
DATA MISI LAPAN-TUBSAT
LAPAN-A2
Juni
34
27
Juli
29
29
Agustus
28
29
September
11
13
Oktober
30
222
19
4
34
November
24
222
11
1
13
Desember
11
193
7
9
36
Total
312
637
256
14
83
∑Total
949
353
Beberapa contoh data misi yang dihasilkan oleh satelit LAPAN-A2. seperti yang diambil pada tanggal 17 Nopember 2015 yaitu pulau Batam diperlihatkan pada gambar 3.19. Gambar ini diambil menggunakan kamera analog dengan lensa 1000 mm, resolusi 4 meter dan swath width 3,5 km. Mode satelit yang digunakan adalah mode otomatis dimana satelit dapat diarahkan pada target yang telah ditentukan sebelumnya. Gambar tersebut telah di bandingkan dengan peta yang dihasilkan oleh google earth.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 69
Gambar 3.19 Pulau Batam diambil dari satelit LAPAN-A2 (27-10-2015) Contoh lain adalah gambar 3.20 yang didapatkan melalui kamera digital. Kamera ini menggunakan lensa 1000 mm dengan resolution 4m, swath 7 km. Gambar yang didapatkan adalah “Kampoeng Kaniogan” salah satu daerah di Malaysia.
Gambar 3.20 Kampung Kaniogan Malaysia diambil dari satelit LAPAN-A2 Satelit LAPAN-A2 juga dapat mendeteksi seluruh data AIS yang berada di area dekat ekuator antara 6 derajat LS – 6 derajat LU. Satelit ini berada pada ketinggian 650 km dengan kecepatan edar 7.5 km/det yang dikendalikan oleh pusat kendali satelit LAPAN. Pengawasan posisi kapal dapat diamati sebanyak 14 kali dalam sehari dan dalam setiap harinya sekitar 2.4 juta pesan yang dapat diterima untuk diolah menjadi data posisi kapal.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 70
Gambar 3.21 Data AIS diambil dari satelit LAPAN-A2 C. SASARAN STRATEGIS KETIGA
Untuk sasaran strategis ke tiga; Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit; Indikator kinerja yang diukur adalah Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit. Tabel 3.9. Hasil yang dicapai sesuai Sasaran Strategis Ketiga
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
3) Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit;
5) Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit;
TARGET
REALISASI
5
7
CAPAIAN (%)
140
IKU-5 : JUMLAH BIMBINGAN DAN PEMBINAAN TEKNIS DI BIDANG TEKNOLOGI SATELIT
Dalam tiga tahun terakhir terlihat peningkatan jumlah lembaga riset dan lembaga pendidikan
setingkat
Universitas
yang
tertarik
dan
melakukan
kerjasama
serta
pembimbingan untuk pendalaman materi teknologi satelit dalam hal perancangan,
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 71
perekayasaan modul satelit dan operasi satelit di orbit yang dilakukan di Pusteksat LAPAN. Beberapa Universitas bahkan telah merancang dan membangun satelit kelas Nano (<10 kg) untuk kebutuhan eksperimental untuk misi demonstrasi teknologi dengan membangun kerjasama teknis bersama Pusteksat. Beberapa universitas yang merujuk ke Pusteksat untuk melakukan kegiatan PKL dan Riset dibidang teknologi satelit adalah:
Tabel 3.10.Universitas Peserta Pembimbingan Teknologi Satelit
No.
Universitas/Fakultas/Jurusan Teknik
Waktu Pelaksanaan
1.
Fakultas Majalengka
Universitas 8 Januari 2015
2.
Fakultas Teknik UNIKA ATMA JAYA
3
Universitas Katolik Indonesia Atma 28 April 2015 Jaya
4
Paskasarjana Program Magister 8 Mei 2015 Sains (S2) Konservasi Biodiverditsd Tropika (PS KVT) Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fahutan IPB
5
Departemen Ilmu Komputer FMIPA 21 Mei 2015 IPB
24 Februari 2015
(Staf Departemen Ilmu Komputer FMIPA IPB, Tim Lisat dan Prof. Kohei Arai) 6
Program Studi Teknik Telekomunikasi 5 Agustus 2015 Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang
7
Program Studi Teknik Telekomunikasi 9 Oktober 2015 Institut Teknologi Bandung
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 72
D. SASARAN STRATEGIS KEEMPAT
Untuk sasaran strategis ke empat; Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit dengan Indikator kinerja Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit. Hingga akhir tahun 2015, ada 5 (lima) kerjasama teknis baru dan beberapa kerjasama lain yang masih secara kontinyu dijalankan bersama beberapa instansi terkait di dalam dan Luar negeri. Hasil capaian kerjasama teknis dengan beberapa Instansi terkait dalam pengembangan teknologi satelit di tahun 2015adalah sebagai berikut: Tabel 3.11. Hasil yang dicapai sesuai Sasaran Strategis Keempat SASARAN STRATEGIS 4) Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit
INDIKATOR KINERJA 6) Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit.
TARGET
REALISASI
4
6
CAPAIAN (%)
150
IKU-6 : JUMLAH KERJASAMA TEKNIS DI BIDANG TEKNOLOGI SATELIT
Kerjasama teknis bidang teknologi satelit selama tahun 2015 dilakukan bersama beberapa instansi seperti:
ORARI, Pengembangan Teknologi Komunikasi Radio dan Satelit. IPB, Pengembangan Sistem Ruas Bumi Penerima Data Satelit LAPANA3 dan Pemanfaatan Data Satelit Lingkungan dan Cuaca. ITB, Penyelenggaraan Pendidikan Program Doktor Studi Teknik Aeronotika & Astronitika bagi Pegawai Pusteksat-LAPAN. Universitas Diponegoro, Penelitian, Pengembangan, Perekayasaan dan Pemanfaatan Teknologi Satelit. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 73
Universitas Padjajaran, Penelitian, Pendidikan, dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Bidang Kedirgantaraan. LIPI-P2SMTP,
Penelitian,
Pengembangan,
Perekayasaan
dan
Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedirgantaraan
Salah satu contoh hasil kerjasama LAPAN dengan ORARI dalam pengembangan pemanfaatan
teknologi satelit
komunikasi
LAPAN-A2
radio
untuk
dan
satelit
memperluas
adalah
jangkauan
komunikasi yang menggunakan jalur radio amatir baik data voice maupun data teks. Sehingga jangkauannya bisa lintas negara, sebagai contoh adalah komunikasi antara Jakarta dengan Malaysia seperti diperlihatkan pada gambar 3.22.
Gambar 3.22 Hasil komunikasi ORARI menggunakan LAPAN-A2 Sistem ini pula yang nantinya akan digunakan sebagai sarana komunikasi alternative jika terjadi bencana alam dimana biasanya hampir sebagian besar jalur komunikasi terrestrial terputus.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 74
3.2. PERBANDINGAN REALISASI IKU TERHADAP HASIL SEBELUMNYA
Ada beberapa capaian pada tahun 2015 lebih baik dan melebihi target dibanding tahun-tahun sebelumnya walaupun dengan target yang lebih tinggi. Tetapi ada juga beberapa capaian kinerja yang tidak memenuhi target. Beberapa kendala yang dihadapi dalam proses pencapaian target kinerja program pengembangan teknologi satelit ini diantaranya:
1)
Satelit dapat dikembangkan secara mandiri di dalam negeri, tetapi proses peluncurannya masih sangat bergantung pada roket peluncur negara lain. Sehingga situasinya benar-benar diluar kendali LAPAN
(Pusteksat)
dalam
merencanakan
peluncuran
satelitnya
dan
pemanfaatan teknologinya. Oleh karena itu indikator pemanfaatan teknologi satelit ini masih belum dapat dicapai. 2)
Masih banyak proses manufaktur komponen/modul satelit yang hanya dapat dilakukan di luar negeri karena belum adanya kemampuan industri nasional dalam bidang komponen satelit ini dan masih belum lengkapnya fasilitas manufaktur yang dimiliki Pusteksat saat ini. Sehingga beberapa rancangan komponen/modul satelit hasil rancangan peneliti Pusteksat harus dibuat di Luar negeri. Hal ini membuat proses rancang bangun dan implementasi teknologi satelit lebih sulit dan perlu iterasi yang berulang-ulang dengan biaya yang tidak sedikit sehingga memerlukan waktu yang cukup lama dalam penyelesaiannya.
3)
Fasilitas
pengujian
sistem
modul/komponen satelit yang dimiliki Pusteksat (LAPAN) masih sangat terbatas sehingga untuk menjaga kesinambungan pelaksanaan program dilakukan alternatif lain dengan bekerjasama dengan instansi terkait dalam memanfaatkan fasilitas pengujian yang mereka miliki. Proses membangun kerjasama ini membutuhkan waktu karena pekerjaan administrasinya yang juga tidak mudah. 4)
Masih
ada
proses
pencapaian
kinerja yang belum sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Hal ini terjadi karena faktor internal maupun eksternal seperti perubahan kebijakan baik teknis maupun administratif dan masih kurangnya SDM dengan kompetensi yang dibutuhkan disamping perlu waktu setidaknya satu tahun secara kontinyu untuk LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 75
membentuk karakter kerja dan kompetensi yang sesuai kebutuhan dalam mendukung pelaksanaan LItbangyasa Teknologi Satelit. Dari
hasil
capaian
yang
telah
dijelaskan
diatas,
dapat
dilakukan
perbandingan capaian dengan tahun-tahun sebelumnya sehingga dapat diketahui perkembangannya setiap tahun. Perbandingan capaian indikator kinerja tahun 2014 dengan tahun sebelumnya dapat dijelaskan pada tabel 3.12.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 76
Tabel 3.12. Perbandingan Hasil Capaian IKU Pusat Teknologi Satelit 2010-2014dan 2015
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA 10
1) Peningkatan 1) Jumlah usulan HKI kemampuan (Paten, Hak Cipta, litbangyasa dan Lisensi) dan kemandirian Publikasi Ilmiah di dalam bidang Teknologi penguasaan Satelit; teknologi a) Usulan HKI satelit; b) Publikasi Nasional c) Publikasi Internasional
2) Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan; a) Prototipe b) Modul/ Komponen
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
(2010-2014 dan 2015)
(2010-2014 dan 2015)
(2010-2014 dan 2015)
11
12
13
14
15
10
11
12
13
14
15
10
11
12
13
14
15
65
65
34
40
46
46
40
40
29
44
23
31
61,5
61,5
85,3
110
50
67,4
-
-
-
1
1
1
-
-
-
0
0
1
-
-
-
0
0
100
60
60
30
35
40
40
37
38
26
31
14
19
61,7
63,3
87
88,5
35
47,5
5
5
4
4
5
5
3
2
3
13
9
11
60
40
75
325
180
220
6
6
4
6
6
6
6
6
3
6
5
7
100
100
75
100
83,3
116,7
3
3
2
3
3
3
3
3
1
3
3
4
100
100
50
100
100
125
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
100
100
100
100
67
100
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 77
3) Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna;
2) Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas;
4) Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi; a) Paket data TTC b) Data Misi
SASARAN STRATEGIS
3) Peningkatan kemampuan dalam pemberian
-
-
2
2
2
2
-
-
1
2
2
2
-
-
50
100
100
400
600
600
600
600
600
827
912
494
524
661
1302
206,7
152
165
82,3
110,2
200
300
300
300
300
300
200
300
300
347
398
949
100
100
100
115,7
132
316,3
200
300
300
300
300
300
627
612
194
177
263
353
313
204
65
59
87,6
117,7
INDIKATOR KINERJA
5)
Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
(2010-2014 dan 2015)
(2010-2014 dan 2015)
(2010-2014 dan 2015)
100
217
10
11
12
13
14
15
10
11
12
13
14
15
10
11
12
13
14
15
2
2
4
4
4
5
2
2
4
7
7
7
100
100
100
175
175
140
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 78
bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit; 4) Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit
teknologi satelit;
6)
Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit.
-
4
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
4
4
4
4
-
2
4
4
5
6
-
50
100
100
125
Page 79
150
3.3. CAPAIAN LAINNYA DI LUAR IKU 3.3.1 Kegiatan pendukung litabangyasa Kegiatan lain yang mendukung penguasaan teknologi satelit adalah penguasaan dalam penggunaan alat-alat atau sensor yang digunakan untuk pengujian. Walaupun secara tidak langsung mendukung IKU, kegiatan ini sangat diperlukan contohnya seperti kalibrasi sensor, penggunaan alat-alat elektronik, membuat tools dan lain-lain.
a. Kalibrasi Vignetting & Noise Reduction Kalibrasi Vignetting & Noise Reductiondiperlukan untuk pengujian SpaceCamdengan menggunakanintegrating sphere
Gambar 3.23 Integrating Sphere Integrating sphere mempunyai lampu penerangan dengan supply yang stabil dan mempunyai uniformity yang tinggi diatas 98%. Pemodelan integrating sphere dilakukan dengan memodifikasi model desain
yang telah dibuat oleh produsen atau vendor dengan
menyesuaikan spesifikasi yang dimiliki oleh LAPAN. Integrating Sphere USS4000 yang dimiliki oleh LAPAN menggunakan 9 lampu internal dan 1 lampu external. Keseluruhan lampu dapat dihidup matikan secara manual sesuai dengan kebutuhan pengujian kamera. Khusus untuk lampu external dapat diatur aperture output sehingga dapat menghasilkan output variatif sebanyak 255 level dengan waktu yang relatif
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 80
cepat. Pada gambar 3.24 dibawah diperlihatkan salah satu contoh output data dari berbagai kombinasi jumlah lampu pada integrating sphere.
Gambar 3.24 Hasil pengujian menggunakan Integrating Sphere
b. Kalibrasi spektral SpaceCam LAPAN-A3 Kalibrasi respon spektral pada muatan optis satelit LAPAN-A3 pengukurannya dilakukan dengan menggunakan monochromator. Respon spektral untuk kamera SpaceCam LAPAN-A3 dapat didekati dengan menggunakan data kalibrasi respon spektral kamera SpaceCam LAPAN-A2 karena kedua kamera tersebut memiliki sistem optis yang hampir sama. Gambar 3.25 berikut merupakan hasil kalibrasi respon spektral untuk kamera Spacecam LAPAN-A2, sedangkan Gambar 3.26 menunjukkan hasil kalibrasi spektral untuk imager pushbroom satelit LAPAN-A3. Gambar pertama pada Gambar 3.25 menunjukkan respon spektral detektor kamera berdasarkan informasi datasheet, sedangkan gambar kedua merupakan respon spektral untuk sistem optis kamera keseluruhan, yang terdiri dari detektor, filter dan lensa.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 81
Gambar 3.25 Kalibrasi respon spektral pada kamera SpaceCam Lapan-A2
Gambar 3.26 Kalibrasi respon spektral pada kamera SpaceCam Lapan-A3
c. Kalibrasi Radial-tangensial SpaceCam LAPAN-A3 Salah satu jenis distorsi geometri yang cukup penting yang terjadi pada sebuah kamera adalah distorsi yang disebabkan karena faktor internal kamera, yang lebih dikenal dengan distorsi radial-tangensial. Distorsi jenis ini menyebabkan sebuah obyek garis tampak melengkung pada citra (radial) atau terjadinya kesalahan proyeksi obyek (tangensial). Walaupun distorsi jenis ini umumnya diabaikan karena efek visual yang ditimbulkan tidak terlalu signifikan, tetapi distorsi ini dapat mengakibatkan error perhitungan posisi obyek secara keseluruhan.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 82
Gambar 3.27 Hasil kalibrasi geometri internal kamera Spacecam Lapan-A3
Gambar 3.27 diatas menunjukkan hasil kalibrasi internal kamera Spacecam LAPAN-A3 dengan menggunakan lensa jarak pendek dan bukan lensa yang akan digunakan pada saat satelit mengorbit. Gambar pertama merupakan citra hasil observasi terhadap target papan catur dan gambar kedua merupakan hasil perhitungan kalibrasi radial dan tangensial yang dihasilkan.
d. Ko-registrasi antar kanal imager pushbroom LAPAN-A3 Imager pushbroom satelit terdiri dari empat kanal yaitu merah, hijau, biru dan NIR, masing-masing kanal memiliki detektor yang berbeda dan memiliki perbedaan posisi dan orientasi relatif yang sedikit berbeda. Hal tersebut akan menyebabkan keempat detektor tersebut akan mengamati obyek yang berbeda pada suatu saat pengamatan tertentu.
Gambar 3.28 Hasil koreksi untuk distorsi co-registration pada citra imager pushbroom
Gambar 3.28 diatas menunjukkan distorsi co-registrasi yang terjadi pada pengamatan imager pushbroom beserta dengan estimasi posisi relatif antar keempat detektor tersebut. Dengan demikian nilai kalibrasi ini dapat digunakan untuk analisis dalam pengolahan data imager.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 83
e. Monitoring dan kendali Antena Orbital System secara jarak jauh dengan Java Webstart Application Untuk mengakuisisi data misi satelit di Gound Station PUSTEKSAT didukung oleh dua sistem GS di Rancabungur dan di Rumpin. Untuk mengendalikan dan memonitor sistem GS Rumpin melalui Rancabungur maka diperlukan sistem yang dapat mengontrol jarak jauh. Oleh karena itu dibuatlah perangkat lunak pengendali antenna jarak jauh. Adapun hasil desain perangkat lunak tersebut dapat dilihat dalam Gambar 3.29.
Gambar 3.29 Perangkat lunak pengendali antean jarak jauh
Perangkat lunak ini dapat mengakses dan mengendalikan komponen komponen sistem antena seperti : demod, acu, dan server antenna melalui jalur internet sehingga lebih mudah melakukan koordinasi pemonitoran dan pengendalian sistem GS di PUSTEKSAT.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 84
3.3.2 Survey Kepuasan Masyarakat Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah masih banyak dijumpai beberapa kekurangan sehingga belum dapat memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat.Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebagai tolak ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan. Disamping itu data indeks kepuasan masyarakat akan dapat menjadi bahan penilaian terhadap unsur pelayanan yang masih perlu perbaikan dan menjadi pendorong setiap unit penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Jenis pelayanan dalam ruang lingkup Pusat Teknologi Satelit diantaranya penerimaan Mahasiswa dari berbagai Universitas yang akan melakukan kerja praktek dan menerima kunjungan dari berbagai sekolah untuk melihat dan mengetahui fasilitas litbang yang ada di Pusat Teknologi Satelit. Menindaklanjuti Nota Dinas dari Sekretaris Utama LAPAN Nomor: 174/4/2015/Settama tanggal 15 April 2015 hal Penyusunan Laporan Survai Kepuasan Masyarakat (SKM) yang merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan Program Reformasi Birokrasi yang tertuang dalam Road Mad Reformasi Birokrasi (Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2010). Pusat Teknologi Satelit (PUSTEKSAT) yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan Litbang di bidang teknologi satelit telah melaksanakan kegiatan Survai IKM ke beberapa Universitas yang pernah atau sedang bekerjasama dengan PUSTEKSAT – LAPAN. Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kinerja PUSTEKSAT secara
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 85
berkala sebagai bahan untuk lebih memotivasi, memperkenalkan LAPAN kepada masyarakat luas. Terlaksananya penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat khususnya dikalangan mahasiswa, dosen dan administratif yang pernah terlibat dalam kegiatan di Pusat Teknologi Satelit. Pengambilan data dilakukan melalui pengisian kuesioner oleh responden, dengan 14 pertanyaan dari indeks kepuasan masyarakat, maksimal responden 120 Orang, dengan perkiraan waktu selama 1 (satu) bulan.
Gambar 3.30Kegiatan survai kepuasan masyarakat Gambar 3.30 diatas memperlihatkan kegiatan IKM dari PUSTEKSAT, Sedangkan nilai yang diperoleh PUSTEKSAT tahun 2015 adalah 83,846. 3.4. AKUNTABILITAS KEUANGAN Penggunaan anggaran dalam menunjang pelaksanaan Litbang harus selaras dengan sasaran, tujuan dan target kinerja yang telah ditetapkan. Dengan tetap berpegang pada RKT 2015 dan PK 2015 yang telah menetapkan target kinerja, maka anggaran yang digunakan harus mampu menghasilkan output sesuai target dan memiliki outcome bagi LAPAN dan masyarakat pengguna. Capaian penggunaan anggaran dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Realisasi Anggaran LAPANTahun 2015 Tabel 3.13.Realisasi Anggaran LAPANTahun 2015 PAGU ANGGARAN
REALISASI
(Rp.)
(Rp.)
ALOKASI ANGGARAN Pencapaian Sasaran Strategis
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
40.278.291.000,-
39.975.088.564,-
Page 86
Layanan Perkantoran dan Operasional
13.899.347.000,-
12.749.934.978,-
Total
54.177.638.000,-
51.725.023.542,-
Penggunaan anggaran dalam menunjang pelaksanaan Litbang harus selaras dengan sasaran, tujuan dan target kinerja yang telah ditetapkan. LAPAN yang telah menetapkan target kinerja, maka anggaran yang digunakan harus mampu menghasilkan output sesuai target dan memiliki outcome bagi LAPAN dan masyarakat pengguna.
b. Pagu dan Realisasi per Sasaran Strategis LAPAN Tahun 2015 Tabel 3.14. Pagu dan Realisasi per Sasaran Strategis LAPAN Tahun 2015 SASARAN STRATEGIS UTAMA
INDIKATOR KINERJA
PAGU ANGGARAN
(Rp)
(Rp) 1) Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit;
IKU-1:
REALISASI
3.668.760.000,-
3.265.290.150,(89%)
Jumlahusulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit; a)
U sulan HKI
b)
P ublikasi Nasional
c)
P ublikasi Internasional
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 87
IKU-2:
28.286.000.000,-
27.431.276.169,(96,98%)
Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan; a)
P rototipe
b)
M odul dan Komponen
IKU-3:
1.065.510.000,-
951.615.000,(89,31%)
6.000.000.000,-
5.966.753.000,(99,45%)
933.550.000,-
874.456.285,(93,67%)
324.471.000,-
299.973.440,(92,45%)
Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna; 2) Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas;
IKU-4: Jumlah arsip data TTC dan data misisatelit yang diakuisisi; a) Paket Data TTC b) Data Misi Satelit
3) Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit;
IKU-5:
4) Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit.
IKU-6:
Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit;
Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 88
Penjelasan penggunaan anggaran tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Pagu Dipa Tahun 2015 : Rp. 54.177.638.000,Realisasi anggaran tahun 2015:Rp.51.725.023.542,Prosentase Penyerapannya adalah : 95,47% Anggaran tidak terealisasi sejumlah : Rp.2.452.614.458
Sisa anggaran ini adalah akumulasi dari sisa proses lelang, pengadaan, perjalanan dinas dan Proses pembayaran Filling Frekuensi satelit LAPAN-A3 yang tidak dapat direalisasikan karena invoice dari International Telecommunication Union (ITU) belum dikeluarkan di tahun 2015 dan baru akan dikeluarkan pada tahun 2016.
c.
Capaian IKU dan Realisasi Anggaran per Sasaran Tahun 2015
Tabel 3.15. Capaian IKU dan Realisasi Anggaran per Sasaran Tahun 2015
SASARAN STRATEGIS UTAMA
REALISASI INDIKATOR KINERJA
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
CAPAIAN IKU (Rp)
Page 89
1) Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit;
IKU-1:
67,3 %
3.265.290.150,(89%)
116,67 %
27.431.276.169,(96,98%)
100 %
951.615.000,(89,31%)
217 %
5.966.753.000,(99,45%)
Jumlahusulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit; a) Usulan HKI b) Publikasi Nasional c) Publikasi Internasional IKU-2: Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan; a) Prototipe b) Modul dan Komponen IKU-3: Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna
2) Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas;
IKU-4: Jumlah arsip data TTC dan data misisatelit yang diakuisisi; a) Paket Data TTC b) Data Misi Satelit
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 90
3) Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit;
IKU-5:
4) Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologisatelit.
IKU-6:
140 %
874.456.285,(93,67%)
150 %
299.973.440,(92,45%)
Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit;
Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit.
Dengan target utama berupa penguasaan teknologi dalam pembuatan satelit mikro hingga peluncurannya, penguasaan teknologi muatan serta penguasaan teknologi ruas bumi yang mencakup fungsi kendali dan penerima data satelit, maka perencanaan startegis Pusteksat tahun 2015 ini mengacu pada pencapaian target tersebut. Pencapaian target utama tersebut dibarengi dengan peningkatan kompetensi (skill, knowledge dan Attitude) SDM Pusteksat, peningkatan penggunaan kandungan lokaldari sub sistem yang digunakan sehingga mampu meningkatkan peran industri lokal dalam pengembangan satelit di Indonesia, serta sepenuhnya melaksanakan proses perakitan,integrasi dan test (Assembly, Integration and Test) satelit secara mandiri di Indonesia dan penguasaan sistem ruas bumi dalam melaksanakan fungsi operasi misi satelit (Mission Operation and Health Analisys), operasi TT&C dalam mendukung program satelit LAPAN dan pemanfaatan data satelit untuk tujuan Riset.
d. Perbandingan Pagu Anggaran dan Realisasi Tahun 2014 dan 2015 Tabel 3.16. Perbandingan Pagu Anggaran dan Realisasi Tahun 2014 dan 2015
PROGRAM
TAHUN 2014
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
TAHUN 2015
Page 91
1. Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa
PAGU ANGGARAN
REALISASI
PAGU ANGGARAN
REALISASI
35.306.286.000,-
33.357.379.000,-
54.177.638.000,-
51.725.023.542,-
Dari tabel diatas terlihat peningkatan anggaran Pusteksat. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2015, terdapat peningkatan aktivitas kegiatan pengiriman Satelit LAPAN-A2 pada 4 September 2015, dan peluncuran Satelit LAPAN-A2 pada 28 September 2015. Juga terdapat pembelian komponen awal satelit LAPAN-A4 sebesar Rp. 23.000.000.000,-, dan akan dilanjutkan pada tahun 2016. Pengadaan komponen satelit LAPAN-A3 selesai di 2014, dilanjutkan proses AIT di 2015, dan persiapan untuk diluncurkan pada tahun 2016.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 92
BAB IV PENUTUP
Laporan hasil kegiatan ini merupakan bagian dari akuntabilitas kinerja yang harus dibuat oleh unit-unit kerja dalam lingkungan instansi pemerintah, termasukPusat Teknologi Satelit(PUSTEKSAT) LAPAN. Di samping itu, laporan ini juga dapat digunakan untuk mengukur pencapaian program dan kinerja sebagai alat kontrol apakah yang dijalankan sudah sesuai dengan apa yang telah direncanakan.Kegiatan-kegiatan yang telah disusun dan dilaporkan merupakan rangkaian dari proses penguatan kemampuan penguasaan dan pembangunan sistem satelit mikro baik secara fisik maupun non fisik yang berupa skill dan pengetahuan serta fasilitas litbang satelit. Secara umum pencapaian dari masing-masing kegiatan yang mengacu pada RKT 2015 dan PK 2015sudah mendekati 100% bahkan lebih pada beberapa kasus walaupun masih ada beberapa capaian yang belum dapat memenuhi target hingga akhir tahun 2015.Sedangkan penyerapan anggaran 2015secara menyeluruh mencapai 95,47%. Adapun capaian-capaian tersebut antara lain
1. IKU 1: Jumlahusulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit. Anggaran terealisasi : Rp. 3.265.290.150,- (89 %); Usulan HKI
: Dari target 1 buah usulan terealisasi 1 buah usulan(100 %),
bukti terlampir proses usulan dari PUSTEKSAT ke LAPAN Pusat dan dari LAPAN Pusat ke KEMENKUMHAM; Publikasi Nasional
: Dari Target 40 makalah terealisasi 19makalah (47,5 %), hal ini
dikarenakan ada beberapa peneliti PUSTEKSAT yang sudah membuat makalah tetapi buku / prosidingnya belum terbit. Padatahun 2015 peneliti PUSTEKSAT tidak banyak yang membuat makalah yang diterbitkan di media jurnal atau prosiding di luar LAPAN.Selain itu adalah
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 93
terbatasnya kuota publikasi nasional yang diterbitkan oleh LAPAN dalam hal ini prosiding siptekgan dan jurnal tekgan. Permasalahan lain adalah keinginan dari peneliti dan perekayasa PUSTEKSAT untuk terlibat dan menerbitkan tulisannya di forum internasional.
Publikasi Internasional : Dari Target 5 makalah terealisasi 11 makalah(220 %), hal ini dikarenakan banyak peneliti PUSTEKSAT yang membuat makalah dan mengikuti seminar seperti ISAST dan ICAREST.
2. IKU 2: Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan. Anggaran terealisasi : Rp. 27.431.276.169,- (96,98 %); Prototipe
: Dari target 3 buah terealisasi 4buah (125 %) hal ini
terjadikarena personil PUSTEKSAT di tahun 2015 berhasil membuat 4 buah prototype (Reaction Wheel, Star Tracker Sensor, Antena S-Band,Power Control Unit) dari rencana 3 buah prototype (Reaction Wheel, Star Tracker Sensor, Antena SBand); Modul dan Komponen: Dari Target 3buah terealisasi 3buah (100 %), hal ini sesuai target yang telah ditentukan dan personil PUSTEKSAT di tahun 2015 telah berhasil membuat 3 buah modul dan komponen (Modul Operating Sistem On Board Data Handling, Modul RF Amplifier S-band, Modulator dan demodulator QPSK S-Band Tranceiver) dari rencana 3 buah modul dan komponen (Modul Operating Sistem On Board Data Handling, Modul RF Amplifier S-band, Modulator dan demodulator QPSK S-Band Tranceiver);
3. IKU 3: Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna. Anggaran terealisasi : Rp. 951.615.000,- (89,31 %); Dari target 2 buah terealisasi 2 buah (100 %), personil PUSTEKSAT di tahun 2015 telah berhasil membuat 2 buah prototipe (Reaction Wheel, Stepper Motor)
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 94
dan2 buah modul dan komponen (Reaction Wheel, Stepper Motor) yang telah dimanfaatkan di satelit LAPAN A2;
4. IKU 4: Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi. Anggaran terealisasi : Rp. 5.966.753.000,- (99,45 %); Paket Data TTC : Dari target 300data terealisasi 949 buah (316,3 %) hal ini terjadi karena personil PUSTEKSAT di tahun 2015 berhasil menerima data TTC (berkaitan dengan kesehatan satelit) dari satelit LAPAN-TUBSAT dan satelit LAPAN A2 yang baru diluncurkan; Data Misi Satelit : Dari Target 300data terealisasi 353data (117,6 %), hal ini dikarenakan satelit LAPAN-TUBSAT di tahun 2015 sudah tidak bisa mengambil video secara optimal karena masalah teknis dan usia satelit yang sudah memasuki tahun ke 9 (sembilan) yang dahulu hanya direncanakan 2 (dua) tahun masa orbitnya dimana melintas Indonesia hanya 2 kali sehari sedangkan Satelit LAPAN A2 melewati Indonesia 14 kali dengan demikian terjadi peningkatan penerimaan data misi satelit.
5. IKU 5: Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit.
Anggaran terealisasi : Rp. 874.456.285,- (93,67 %); Dari target 5instansi terealisasi 7instansi (140 %), PUSTEKSAT di tahun 2015 telah berhasil membimbing dan membina 7 instansi (Fakultas Teknik Universitas Majalengka, UNIKA ATMA JAYA, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Paskasarjana Program Magister Sains (S2) Konservasi Biodiverditsd Tropika (PS KVT) Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fahutan IPB, Departemen Ilmu Komputer FMIPA IPB, (Staf Departemen Ilmu Komputer FMIPA IPB, Tim Lisat dan Prof. Kohei Arai), Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang, Program Studi Teknik Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung) yang berkaitan dengan penguasaan dan pengembangan teknologi satelit;
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 95
6. IKU 6: Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit. Anggaran terealisasi
: Rp. 299.973.440,- (92,45 %);
Dari target 4 instansi terealisasi 6 instansi (150 %), PUSTEKSAT di tahun 2015 telah berhasil melakukan kerjasama teknis dengan 6 instansi (ORARI, Pengembangan
Teknologi Komunikasi Radio dan Satelit,IPB, Pengembangan Sistem Ruas Bumi Penerima Data Satelit LAPAN-A3 dan Pemanfaatan Data Satelit Lingkungan dan Cuaca,ITB,
Penyelenggaraan
Pendidikan
Program
Doktor
Studi
Teknik
Aeronotika & Astronitika bagi Pegawai Pusteksat-LAPAN,Universitas Diponegoro, Penelitian,
Pengembangan,
Perekayasaan
dan
Pemanfaatan
Teknologi
Satelit,Universitas Padjajaran, Penelitian, Pendidikan, dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Bidang Kedirgantaraan ,LIPI-P2SMTP, Penelitian, Pengembangan, Perekayasaan dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedirgantaraan) di bidang penguasaan dan pengembangan teknologi satelit;
Dalam menghadapi tantangan perkembangan teknologi ke depan maka akan dilakukan peningkatan kinerja Litbangyasa teknologi satelit dengan melakukan peningatan kompetensi SDM melalui tugas belajar dan training agar terjadi peningkatan kompetensi SDM, peningkatan fasilitas Litbangyasa baik fasilitas AIT satelit, bengkel struktur, laboratorium untuk skala Small Satellite hingga 1000 kg,operasi satelit yang sesuai standar internasional dan meningkatkan publikasi KTI nasional maupun internasional serta melakukan sinkronisasi roadmap teknologi satelit LAPAN dan nasional maka SDM teknologi satelit LAPAN akan menjadi bagian utama dari program satelit nasional (Desain, AIT dan Operasi satelit) yang akan dijalankan dan dalam koordinasi bersama BPPT dan Ristek dan Dikti serta beberapa stakeholder lannya.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 96
LAMPIRAN-I PERJANJIAN KINERJA
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 97
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 98
LAMPIRAN-II RENCANA KINERJA TAHUNAN FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT ESELON II
Unit Organisasi
: Pusat Teknologi Satelit
Tahun Anggaran
: 2015
SASARAN STRATEGIS UTAMA 5) Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit;
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
IKU-1: Jumlah usulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit; d) Usulan HKI e) f) Internasional
Publikasi Nasional Publikasi
IKU-2:
45
Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan;
IKU-3:
1
5
c) Prototipe d) Modul dan Komponen
Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna;
4 3
2 6) Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas;
IKU-4: Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi; c) Paket Data TTC d) Data Misi Satelit
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 99
300 300
7) Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit; 8) Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit.
IKU-5: Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit;
5
IKU-6: Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit. Jakarta,
4 Januari 2015
KEPALA PUSAT TEKNOLOGI SATELIT
Ir. Suhermanto, MT NIP. 19600115 198701 1 001
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 100
LAMPIRAN - III PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2015 PENGUKURAN KINERJA PUSAT TEKNOLOGI SATELIT - TAHUN 2015
SASARAN STRATEGIS UTAMA
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
ANGGARAN
PROGRAM
(%) PAGU
1) Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit;
IKU-1: Jumlah usulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit;
46
31
67,3
a.
Usulan HKI
b.
Publikasi Nasional
1
1
100
c.
Publikasi Internasional
40
19
47,5
5
11
220
IKU-2: Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan; a.
Prototipe
b.
Modul dan Komponen
Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa
Rp 3.668.760.000,-
7
%
Rp.3.265.290.150,-
89%
Rp. 27.431.276.169,-
96,98%
Kegiatan: Pengembangan Teknologi Satelit Rp. 28.286.000.000,-
6
REALISASI
116,7
IKU-3: Jumlah Prototipe, Modul, dan
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 101
Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna;
2) Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas;
4)
Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit; Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit.
4
125
3
3
100
2
2
600
1302
Rp. 1.065.510.000,-
Rp.951.615.000,-
Rp. 6.000.000.000,-
Rp. 5.966.753.000,-
Rp. 933.550.000,-
Rp. 874.456.285,-
89,31%
IKU-4: Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi; a. Paket Data TTC b. Data Misi Satelit
3)
3
217
300
949
316,3
300
353
117,6
4
7
140
99,45%
IKU-5: Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit;
93,67%
IKU-6: Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit.
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
4
6
150
Rp.324.471.000,-
Rp. 299.973.440,-
92,45%
Page 102
LAMPIRAN - IV CAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2015-2019 TAHUN 2015 SASARAN STRATEGIS 3) Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit;
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
1) Jumlah usulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit; Usulan HKI
46
31
67,3 100 47,5 220
Publikasi Nasional
1
1
Publikasi Internasional
40
19
5
11
6
7
3
4
3
3
2
2
600
1302
217
300
949
316,3
2) Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan; Prototipe Modul/Komponen
3) Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna; 4) Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas;
4) Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi; c) Paket data TTC d) Data Misi
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
116,7 125 100
100
Page 103
300
353
5) Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit;
5) Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit;
5
7
6) Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit
6) Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit.
4
6
117,6
140
150
LAMPIRAN - V STRATEGY MAP 2015-2019 DENGAN BALANCED SCORCADE (BSC)
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 104
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 105
LAMPIRAN-VI HKI
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 106
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 107
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 108
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 109
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 110
LAMPIRAN-VII SURVAI KEPUASAN MASYARAKAT
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 111
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 112
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 113
LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015
Page 114