PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2013
Pontianak, Februari 2014
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyusun Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
(LAKIP)
Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013-2018 dengan Sasaran Strategis : Meningkatnya Usaha
Produktif Masyarakat Desa, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna; Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat dalam Pembangunan Desa; Meningkatnya Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat; dan Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemerintah Desa sebagaimana pada dokumen Penetapan Kinerja (TAPKIN) 2013. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan media pertanggungjawaban yang dibuat secara periodik yang berisi informasi mengenai kinerja instansi pemerintah dan bermanfaat untuk mendorong instansi pemerintah menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan secara baik dan benar yang disusun berdasarkan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja
dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang
diterbitkan sebagai penyempurnaan dalam penyusunan LAKIP. Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja ini merupakan bentuk akuntabilitas publik kepada pihak yang memberikan amanah. Ini berarti bahwa kinerja instansi pemerintah dalam mengelola program atau dalam menetapkan kebijakan serta dalam menyelenggarakan fungsi pelayanan harus dapat diukur.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman i.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Sejalan dengan kondisi tersebut, LAKIP yang kami susun berusaha melaporkan
apa
yang
direncanakan sesuai
dokumen
perencanaannya,
sejauhmana strategi yang dilaksanakan dapat mendukung pencapaian tujuan dan sasaran dalam rangka mewujudkan visi dan Misi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat dan sekaligus sebagai wujud komitmen instansi serta aparatur di lingkungan Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat dalam melaksanakan akuntabilitas, sesuai dengan tugas dan tanggungjawab serta kewenangan yang dimiliki. Kami menyadari bahwa LAKIP yang disusun belum secara lengkap menggambarkan kinerja yang ideal. Oleh karenanya kami terus berupaya menyempurnakan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang telah dibangun di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Provinsi
Kalimantan
Barat,
meskipun
pengembangan
dan
penyempurnaan SAKIP ini masih memerlukan waktu yang cukup lama sampai sistem ini berjalan sebagaimana mestinya. Kami berharap LAKIP yang disusun dapat memberikan dayaguna baik untuk peningkatan
kinerja
organisasi
dan aparatur serta peningkatan
akuntabilitas instansi, sebagai upaya mewujudkan “Good Governance”
di
lingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat pada khususnya dan Lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat pada umumnya. Pontianak,
Februari 2014.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Drs. Y. Alexander, M.Si Pembina Utama Madya NIP. 19590214 198002 1 002
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman ii.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
L
aporan Akuntabilitas Kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 ini merupakan wujud akuntabilitas pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana
Strategis BPMPD Tahun 2013-2018 dan Rencana Kinerja Tahunan 2013 yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2013. Penyusunan LAKIP Tahun 2013 ini pada hakekatnya merupakan kewajiban dan upaya untuk memberikan penjelasan mengenai akuntabilitas dan responsibilitas
terhadap
kinerja yang telah dilakukan selama tahun 2013. Hal ini mengingat pelaporan akuntabilitas kinerja
merupakan suatu keharusan manajemen pemerintahan
negara dan implementasi berbagai kebijakan negara yang menitikberatkan pada upaya peningkatan kepercayaan publik dan perwujudan kepemerintahan yang baik (good governance), sebagaimana termuat dalam Tap MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang ditindaklanjuti dengan UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Seiring
dengan
upaya
merealisasikan
good
governance,
Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat telah melaksanakan berbagai kegiatan dan program, mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran, serta visi dan misi yang secara sistematis telah dituangkan dalam Renstra BPMPD Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 – 2018. Visi tersebut
yakni
sebagai
“Terwujudnya
Otonomi Desa dan Keberdayaan
Masyarakat yang Partisipatif di Kalimantan Barat”. Sesuai dengan visi tersebut, maka misi BPMPD adalah “Meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia
melalui peningkatan kualitas SDM Masyarakat; Meningkatnya kemampuan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman iii.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
kapasitas
dan
akuntabilitas
aparatur
pemerintah
desa
dan
kelurahan;
Meningkatkan tertib administrasi dan keuangan, ketersediaan sarana dan prasarana
kantor,
menyelaraskan
berbagai
rencana
kegiatan,
serta
meningkatkan profesionalisme aparatur”. Dalam rangka pelaksanaan tugas pemerintahan di bidang administrasi negara maka dirumuskan tujuan dan sasaran yang diharapkan dapat dicapai untuk 5 (lima) tahun mendatang adalah pertama: Mengembangkan kapasitas kelembagaan dan partisipasi masyarakat berbasis ekonomi kerakyatan; kedua : Meningkatkan tata kelola pemerintahan desa/kelurahan dan pelayanan publik;
ketiga: Meningkatkan kualitas pengelolaan ketatausahaan.
Selanjutnya dari
tujuan tersebut maka sasaran pertama adalah Meningkatnya keberdayaan dan usaha ekonomi masyarakat desa di Kalimantan Barat;
Kedua adalah
Berkembangnya kapasitas penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan; dan Ketiga adalah Meningkatnya kinerja aparatur. Program
dan
kegiatan
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat
dan
Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 ini merupakan upaya untuk mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran, visi dan misi seperti yang tertuang dalam Renstra BPMPD Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 – 2018, serta
dalam
rangka
menjawab
isu-isu
pemerintahan. Isu-isu tersebut antara lain:
aktual
dalam
penyelenggaraan
masih perlu dikembangkannya
kapasitas lembaga-lembaga kemasyarakatan/lembaga adat yang mendukung peningkatan pasrtisipasi dan SDM masyarakat, masih kurangnya jumlah fasilitator pendukung program pemberdayaan masyarakat, belum tersedia secara lengkap data sumberdaya lokal yang up to date dan berkualitas serta mampu menginformasikan potensi daerah, masih rendahnya kompetensi, kapasitas SDM aparatur pemerintahan desa/kelurahan; masih kurangnya pemanfaatan potensi sumber daya alam untuk meningkatkan kemandirian masyarakat khususnya dalam hal peningkatan usaha ekonomi.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman iv.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Berdasarkan uraian pada batang tubuh Laporan LAKIP 2013, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Capaian kinerja sasaran rata-rata sebesar optimal terdapat pada sasaran
96,32%. Capaian kinerja yang
Terumuskannya rekomendasi rancangan
kebijakan, pengembangan model dan system/pedoman di bidang organisasi pemerintahan Negara; dan Meningkatnya kompetensi SDM Aparatur Negara melalui pembinaan diklat yang berkualitas. terdapat pada sasaran
Sedangkan capaian terendah
meningkatnya Kompetensi SDM Aparatur Negara
melalui Penyelenggaraan Diklat yang berkualitas.
Tabel 1 Kinerja Program Tahun 2013
Program 1. 2. 3. 4. 5.
Program UEM, SDA dan TTG
Capaian Kinerja Program 98,55
Program Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat
96,83
Program Peningkatan Kemandirian Masyarakat Pedesaan (PNPM-MPd) Program Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat Program Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Desa/Kelurahan
98,89 93,69 92,72
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja tertinggi ditunjukkan oleh Program Peningkatan Kemandirian Masyarakat Pedesaan (PNPM-MPd), Program UEM, SDA dan TTG; Program Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat; Program Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat. Sedangkan program yang memiliki kinerja paling rendah adalah Program Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Desa/Kelurahan (Pencapaian output: 92,72%).
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman v.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
2. Kinerja sasaran dimaksud diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan yang tertuang dalam Renstra BPMPD Provinsi Kalimantan Barat 2013 – 2018, yaitu: a.
Mengembangkan kapasitas kelembagaan dan partisipasi masyarakat berbasis ekonomi kerakyatan.
b.
Meningkatkan tata kelola pemerintahan desa/kelurahan dan pelayanan publik.
c.
Meningkatkan kualitas pengelolaan ketatausahaan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat direkomendasikan hal-hal sebagai berikut: 1. Perlunya optimalisasi pencapaian kinerja kegiatan pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat, yang salah satunya dilakukan dengan perencanaan yang baik. 2. Upaya-upaya peningkatan kinerja dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat dapat dilakukan antara lain melalui : a.
Perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b.
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d.
Pelaksanaan
tugas
di
bidang
pemberdayaan
masyarakat
dan
pemerintahan desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman vi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
e.
Penyelenggaraan pelaksanaan
monitoring,
tugas
di
evaluasi
bidang
dan
pelaporan
pemberdayaan
terhadap
masyarakat
dan
pemerintahan desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; f.
Pembinaan
dan pengawasan penyelenggaraan tugas dan
pemberdayaan
masyarakat
dan
pemerintahan
desa
fungsi pada
kabupaten/kota sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; g.
Pembinaan
administrasi
kepegawaian,
keuangan
dan
asset
di
lingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa; h.
Pelaksanaan tugas dekonsentrasi, tugas pembantuan dan tugas lainnya di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa yang diserahkan oleh Gubernur.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman vii.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
KATA PENGANTAR ………………………………………….………………………………
Halaman i
IKHTISAR EKSEKUTIF ……………………………………….....………………………….
iii
DAFTAR ISI …………………………………..…..……..…………………………………….
viii
DAFTAR TABEL …………………..…………………………………………………………….
ix
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................................
x
BAB I
PENDAHULUAN ..………………………………………………………..
1
A. Gambaran Umum ......................................................................
1
B. Maksud dan Tujuan LAKIP 2012 ..............................................
7
BAB II
BAB III
BAB IV
:
:
:
:
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA .……………………..
11
A. Perencanaan Strategis (Renstra) Tahun 2013-2018 ......……….….
11
B. Penetapan Kinerja (Tapkin) Tahun 2014..………………………….…
15
AKUNTABILITAS KINERJA ……………………………………………..
22
A. Capaian Indikator Kinerja ...........................................................
22
B. Evaluasi Dan Analisis Pencapaian Kinerja Indikator Utama .............................................................................
26
C. Akuntabilitas Keuangan .................................................................
47
PENUTUP ............................................................................................
48
LAMPIRAN : 1. Formulasi Pengukuran Kinerja
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman viii.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Halaman 1.1
Sumberdaya Aparatur Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2012................................................................
4
2.1
Penetapan Kinerja (TAPKIN) Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2012 …………………………...………………………
15
3.1
Hasil Pengukuran Tingkat Pencapaian Sasaran Strategis SKPD Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat, Tahun 2012…………………….
20
3.2
Perbandingan Nilai Capaian Sasaran Strategis SKPD Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2009, 2010, 2011 dan 2012 ……………………………………………………………………………………….
21
Penggunaan Anggaran Pencapaian Sasaran Strategis SKPD Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2012………………………
34
3.3
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman ix.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Halaman 1.
Perkembangan Capaian Sasaran Strategis Tahun 2009, 2010, 2011 dan 2012 ....................................................................................
22
2.
Capaian IKU “Jumlah Produksi Komoditas Unggulan Perkebunan Tahun 2012 …………………………………………………………………….……….
23
3.
Perkembangan Capaian IKU “Jumlah Produksi Komoditas Unggulan Perkebunan Tahun 2009, 2010, 2011 dan 2012 ……...…………………
24
4.
Capaian IKU “Luas Areal Produksi Komoditas Unggulan Perkebunan Tahun 2012…………………………………………………………….
26
5.
Perkembangan Capaian IKU “Luas Areal Produksi Komoditas Unggulan Perkebunan Tahun 2009, 2010, 2011 dan 2012 .…………..
27
6.
Capaian IKU “Jumlah Produksi Rata-rata Komoditas Unggulan Perkebunan Tahun 2012 …………….……………………………………………..
29
7.
Perkembangan Capaian IKU “Jumlah Produksi Rata-rata Komoditas Unggulan Perkebunan Tahun 2009, 2010, 2011 dan 2012……..………
30
8.
Perbandingan Capaian IKU “Jumlah Produksi Rata-rata Komoditas Unggulan Perkebunan Tahun 2012 Standar Produktivitas Rata-rata Nasional …………………………………………………………………………..………
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
30
Halaman x.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
L
aporan Akuntabilitas Kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 ini merupakan wujud akuntabilitas pencapaian
kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis BPMPD Tahun 2013-2018 dan Rencana Kinerja Tahunan 2013 yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2013. Penyusunan LAKIP Tahun 2013 ini pada hakekatnya merupakan kewajiban dan upaya untuk memberikan penjelasan mengenai akuntabilitas dan responsibilitas terhadap kinerja yang telah dilakukan selama tahun 2013. Hal ini mengingat pelaporan akuntabilitas kinerja merupakan suatu keharusan manajemen pemerintahan negara dan implementasi berbagai kebijakan negara yang menitikberatkan pada upaya peningkatan kepercayaan publik dan perwujudan kepemerintahan yang baik (good governance), sebagaimana termuat dalam Tap MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang ditindaklanjuti dengan UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Seiring dengan upaya merealisasikan good governance, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat telah melaksanakan berbagai kegiatan dan program, mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran, serta visi dan misi yang secara sistematis telah dituangkan dalam Renstra BPMPD Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 – 2018. Visi tersebut yakni sebagai “Terwujudnya Otonomi Desa dan Keberdayaan Masyarakat yang Partisipatif di Kalimantan Barat”. Sesuai dengan visi tersebut, maka misi BPMPD adalah “Meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia melalui peningkatan kualitas SDM Masyarakat; Meningkatnya kemampuan kapasitas dan akuntabilitas aparatur pemerintah desa dan kelurahan; Meningkatkan tertib administrasi dan keuangan, ketersediaan sarana dan prasarana kantor, menyelaraskan berbagai rencana kegiatan, serta meningkatkan profesionalisme aparatur”. Dalam rangka pelaksanaan tugas pemerintahan di bidang administrasi negara maka dirumuskan tujuan dan sasaran yang diharapkan dapat dicapai untuk 5 (lima) tahun mendatang adalah pertama: Mengembangkan kapasitas kelembagaan dan partisipasi masyarakat berbasis ekonomi kerakyatan; kedua : Meningkatkan tata kelola pemerintahan desa/kelurahan dan pelayanan publik; ketiga: Meningkatkan kualitas pengelolaan ketatausahaan. Selanjutnya dari tujuan tersebut maka sasaran pertama adalah Meningkatnya keberdayaan dan usaha ekonomi masyarakat desa di Kalimantan Barat; Kedua adalah Berkembangnya kapasitas penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan; dan Ketiga adalah Meningkatnya kinerja aparatur. Program dan kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 ini merupakan upaya untuk mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran, visi dan misi seperti yang tertuang dalam Renstra BPMPD Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 – 2018, serta dalam rangka menjawab isu-isu aktual dalam penyelenggaraan pemerintahan. Isu-isu tersebut antara lain: masih perlu dikembangkannya kapasitas lembaga-lembaga kemasyarakatan/lembaga adat yang mendukung peningkatan pasrtisipasi dan SDM masyarakat, masih kurangnya jumlah fasilitator pendukung program pemberdayaan masyarakat, belum tersedia secara lengkap data sumberdaya lokal yang up to date dan berkualitas serta mampu menginformasikan potensi daerah, masih rendahnya kompetensi, kapasitas SDM aparatur pemerintahan desa/kelurahan; masih kurangnya pemanfaatan potensi sumber daya alam untuk meningkatkan kemandirian masyarakat khususnya dalam hal peningkatan usaha ekonomi. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman xi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Berdasarkan uraian pada batang tubuh Laporan LAKIP 2013, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
3. Capaian kinerja sasaran rata-rata sebesar 96,32%. Capaian kinerja yang optimal terdapat pada sasaran Terumuskannya rekomendasi rancangan kebijakan, pengembangan model dan system/pedoman di bidang organisasi pemerintahan Negara; dan Meningkatnya kompetensi SDM Aparatur Negara melalui pembinaan diklat yang berkualitas. Sedangkan capaian terendah terdapat pada sasaran meningkatnya Kompetensi SDM Aparatur Negara melalui Penyelenggaraan Diklat yang berkualitas. Tabel 1 Kinerja Program Tahun 2013 Capaian Kinerja Program
Program 6.
Program UEM, SDA dan TTG
98,55
7.
Program Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat
96,83
8.
Program Peningkatan Kemandirian Masyarakat Pedesaan (PNPM-MPd)
98,89
9.
Program Pemberdayaan Masyarakat
Budaya
93,69
10.
Program Pengembangan Desa/Kelurahan
Pemerintahan
92,72
Adat
dan
Kapasitas
Sosial
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja tertinggi ditunjukkan oleh Program Peningkatan Kemandirian Masyarakat Pedesaan (PNPM-MPd), Program UEM, SDA dan TTG; Program Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat; Program Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat. Sedangkan program yang memiliki kinerja paling rendah adalah Program Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Desa/Kelurahan (Pencapaian output: 92,72%). 4. Kinerja sasaran dimaksud diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan yang tertuang dalam Renstra BPMPD Provinsi Kalimantan Barat 2013 – 2018, yaitu: a. Mengembangkan kapasitas kelembagaan dan partisipasi masyarakat berbasis ekonomi kerakyatan. b. Meningkatkan tata kelola pemerintahan desa/kelurahan dan pelayanan publik. c. Meningkatkan kualitas pengelolaan ketatausahaan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat direkomendasikan hal-hal sebagai berikut:
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman xii.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
3. Perlunya optimalisasi pencapaian kinerja kegiatan pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat, yang salah satunya dilakukan dengan perencanaan yang baik. 4. Upaya-upaya peningkatan kinerja dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat dapat dilakukan antara lain melalui : a.
Perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b.
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d.
Pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
e.
Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
f.
Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas dan fungsi pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa pada kabupaten/kota sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
g.
Pembinaan administrasi kepegawaian, keuangan dan asset di lingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;
h.
Pelaksanaan tugas dekonsentrasi, tugas pembantuan dan tugas lainnya di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa yang diserahkan oleh Gubernur.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman xiii.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
s
ebagai upaya peningkatan dalam pelaksanaan tata pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab menuju terwujudnya Penyelenggaraan Tata Pemerintahan
Lokal Yang Baik (good local governance) diperlukan suatu
media
pertanggung jawaban dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Dengan mengacu kepada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2001 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah, maka visi, misi dan tujuan organisasi / instansi pemerintah dipertanggungjawabkan secara transparan dan dinilai berdasarkan tolok ukur Renstra. Pedoman penyusunan LAKIP mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Berdasarkan kebijakan tersebut di atas, maka Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat sebagai bagian dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat telah menyusun Dokumen Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana dimaksud.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat dibentuk berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 9 tahun 2013, Tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 1.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Barat. Dalam kedudukannya sebagai sub sistem dalam Tata Organisasi Perangkat Pemerintah Daerah, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dibidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa, melaksanakan tugas dekonsentrasi dan tugas lainnya yang diserahkan oleh Gubernur sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 9 Tahun 2013, tugas pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat adalah sebagai berikut : 1. Tugas Pokok Sebagai penjabaran lebih lanjut dari kewenangan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Gubernur Kalimantan Barat No. 9 Tahun 2013, maka Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat mempunyai tugas antara lain : a. Kepala Badan Mempunyai tugas memimpin, membina, mengkoordinasikan, dan memfasilitasi, rnenyelenggarakan, mengawasi, mengevaluasi dan mengendalikan kegiatan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. b. Sekretariat Mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang
penyusunan
rencana
kerja,
monitoring
dan
evaluasi,
administrasi kepegawaian, umum, serta pengelolaan keuangan dan asset. c. Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan teknis
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 2.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
yang bersifat spesifik di bidang pemerintahan desa dan kelurahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. d. Bidang Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan teknis daerah yang bersifat spesifik di bidang kelembagaan dan pelatihan masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. e. Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan teknis daerah yang bersifat spesifik di bidang usaha ekonomi masyarakat, sumber daya alam dan teknologi tepat guna sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. f. Bidang Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan teknis daerah yang bersifat spesifik di bidang pemberdayaan adat dan sosial budaya masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Fungsi Dalam pelaksanaan Tugas Pokok sesuai lingkup kewenangannya, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat mempunyai fungsi : a.
Perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 3.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
c.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d. Pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; e. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; f.
Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas dan fungsi pemberdayaan
masyarakat
dan
pemerintahan
desa
pada
kabupaten/kota sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; g. Pembinaan administrasi kepegawaian, keuangan dan asset di lingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa; h.
Pelaksanaan tugas dekonsentrasi, tugas pembantuan dan tugas lainnya di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa yang diserahkan oleh Gubernur.
3. Struktur Organisasi Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 9 Tahun 2013 tersebut, Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat ditetapkan sebagai berikut : a. Kepala Badan b. Sekretariat, membawahi : 1) Sub Bagian Umum dan Aparatur; Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 4.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
2) Sub Bagian Rencana Kerja, Monitoring dan Evaluasi; 3) Sub Bagian Keuangan dan Asset. c.
Kepala Bidang Pemerintah Desa dan Kelurahan, terdiri dari : 1) Sub Bidang Tata Pemerintahan dan Administrasi Desa dan Kelurahan; 2) Sub Bidang Kekayaan dan Keuangan Desa dan Kelurahan.
d. Kepala Bidang Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat, terdiri dari : 1) Sub Bidang Kelembagaan; 2) Sub Bidang Pelathan Masyarakat. e. Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna, terdiri dari : 1) Sub Bidang Usaha Ekonomi Masyarakat; 2) Sub Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan TTG. f.
Kepala Bidang Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat, terdiri dari : 1) Sub Bidang Pemberdayaan Adat; 2) Sub Bidang Sosial Budaya Masyarakat. Untuk mencapai Visi, Misi, Tujuan
dan Sasaran yang telah
ditetapkan, dalam pelaksanaannya sangat dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya kondisi sumber daya manusia (SDM) aparatur, sarana dan prasarana kerja, sumber pendanaan dan lain-lain. 4. Sumber Daya Manusia Aparatur. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat didukung oleh sumber daya aparatur sebanyak 37 orang, dengan kualifikasi sebagai berikut :
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 5.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
TABEL : 1.1 Sumber daya Aparatur BPMPD Provinsi Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2013
Berdasarkan Pendidikan Jumlah Uraian (orang)
Pasca Sarjana Sarjana Diploma SMU SLTP SD
5.
10 13 3 9 2 -
Berdasarkan Golongan Jumlah (orang)
Uraian
Pembina Utama Madya / IV d Pembina Tingkat I / IV b Pembina / IV a Penata Tingkat I / III d Penata / III c Penata Muda Tingkat I / III b Penata Muda / III a Pengatur Tingkat I / II d Pengatur / II c Pengatur Muda Tk. I / II b Pengatur Muda / II a Juru / I c Juru Muda Tingkat I / I b
1 2 6 4 6 10 3 2 1 1 1
Sarana dan Prasarana. Dalam menciptakan suasana kerja yang kondusif dan kelancaran dalam penyelenggaraan tugas operasional, Badan Pemberdayaan dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat di lengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana pendukung kerja baik berupa barang tidak bergerak (gedung/kantor, ruang pertemuan, dll) dan barang bergerak
(Sarana
mobilitas/kendaraan,
Komputer,
audio
visual,
perlengkapan internet, brankas dll). 6.
Sumber Dana. Dukungan
dana
yang
disediakan
untuk
penyelenggaraan
pembangunan pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa untuk pencapaian sasaran strategis pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 6.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2013 adalah sebesar Rp. 8.085.454.250,00 yang terdiri dari :
•
Sumber dana APBD = Rp
•
Sumber dana APBN = Rp 144.815.000.000,00
8.085.454.250,00
Penyelenggaraan otonomi daerah menuntut nilai dasar yang senantiasa dapat mengakomodasikan kebutuhan yang berorientasi kepada aspirasi masyarakat dengan prinsip-prinsip demokratisasi, peran serta, pemerataan dan berkeadilan. Kondisi tersebut menuntut adanya kerangka pikir yang terstruktur untuk dapat memberdayakan fungsi publik agar lebih sesuai dengan tuntutan perkembangan ekonomi, politik, sosial dan budaya. Untuk itu diperlukan peningkatan budaya dan etos kerja yang berorientasi kepada pencapaian
hasil
serta
pertanggungjawaban
berdasarkan
nilai-nilai
akuntabilitas. Kinerja merupakan gambaran mengenai sejauh mana keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi instansi. Pengukuran kinerja ini sangat penting bagi organisasi yang berorientasikan hasil untuk mengukur kinerjanya sendiri dan melihat tingkat kinerja yang telah dicapai atau hasilhasil yang diperoleh. Pengukuran kinerja ini, dapat dilakukan dengan baik jika ada satuan pengukuran kinerja yang sahih. Cara-cara pengukuran yang tepat akan sangat tergantung pada sistem informasi yang ada untuk pengumpulan data yang tepat dan akurat.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 7.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat selama tahun 2013. Capaian kinerja (performance
results) tahun 2013 tersebut diperbandingkan dengan Rencana Kinerja (performance plan) tahun 2013 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance
gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan demikian, maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 mencakup hal-hal berikut ini: §
Aspek Akuntabilitas Kinerja bagi keperluan eksternal organisasi, menjadikan LAKIP 2013 sebagai sarana pertanggung jawaban Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat atas capaian kinerja yang berhasil diperoleh selama tahun 2013. Esensi capaian kinerja yang dilaporkan merujuk pada sampai sejauh mana sasaran dalam dokumen penetapan kinerja, dokumen renstra serta rencana kerja tahunan yang telah dicapai selama tahun 2013.
§
Aspek
Manajemen
Kinerja
bagi
keperluan
internal
organisasi,
menjadikan LAKIP 2013 sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja manajemen oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bagi upaya-upaya perbaikan kinerja di masa datang. Untuk setiap celah kinerja yang ditemukan, akan merumuskan strategi pemecahan masalah agar capaian kinerja dapat ditingkatkan secara berkelanjutan. LAKIP
merupakan
Laporan
Kinerja, bukan
Laporan Keuangan,
sehingga yang disajikan berupa ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (TAPKIN) dan dokumen Rencana Strategis (Renstra) serta Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 8.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
merupakan core business SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2013. Dengan pola pikir seperti itu, dan sejalan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja
dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sistematika penyajian Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
(LAKIP)
Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013 sebagai berikut:
KATA PENGANTAR IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI DAFTAR TABEL BAB I.
PENDAHULUAN A. Gambaran Umum SKPD B. Maksud dan Tujuan LAKIP Tahun 2013
BAB II.
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Perencanaan Strategis (Renstra) Tahun 2013-2018 B. Penetapan Kinerja (Tapkin) Tahun 2013
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Indikator Kinerja Utama B. Evaluasi dan Analisis Pencapaian Indikator Kinerja Utama C. Akuntabilitas Keuangan BAB IV.
PENUTUP
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 9.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Uraian singkat masing-masing bab adalah sebagai berikut:
Bab I
Pendahuluan; menjelaskan secara ringkas gambaran umum SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat, menjabarkan maksud dan tujuan penyusunan/penyampaian
LAKIP
2013,
serta
sistematika
penyusunan LAKIP 2013. Bab II
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja; menjelaskan dokumen Perencanaan Strategis Tahun 2013-2018 dan Penetapan Kinerja SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat untuk Tahun 2013.
Bab III
Akuntabilitas Kinerja; disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat untuk Tahun 2013, termasuk di dalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala, dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil. Akuntabilitas keuangan menyajikan alokasi dan realisasi anggaran bagi pelaksanaan
tugas-tugas
pemerintahan,
termasuk
analisis
terhadap capaian indikator kinerja efisiensi). Bab IV
Penutup; mengemukakan tinjauan umum tentang keberhasilan dan
kegagalan
permasalahan
serta
kendala
SKPD
Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013 serta strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahun mendatang.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 10.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
L
aporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres ini
memberikan tuntunan kepada semua instansi pemerintah untuk menyiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bagian integral dari siklus akuntabilitas kinerja yang utuh dalam kerangka Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dalam penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh intansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional dan global dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas, instansi pemerintah dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya. Instrumen atau alat-alat lain yang digunakan untuk mewujudkan perencanaan strategis ke dalam realitas dan melakukan langkah operasional adalah instansi pemerintah meliputi perencanaan strategis (perencanaan jangka menengah), perencanaan kinerja tahunan, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja, dan pengintegrasiannya dengan manajemen personil.
Penyusunan Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat merupakan bentuk pelaksanaan undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan Badan Pemberdayaana Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 11.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
nasional. Undang-undang ini secara substansi mengamanatkan penyusunan Renstra SKPD untuk periode 5 (lima) tahun dan juga sebagai instrumen untuk menyusun dan mengukur kinerja sesuai tugas dan fungsi SKPD. Dalam upaya meningkatkan peran tersebut diperlukan perencanaan pengelolaan yang matang agar sumber daya masyarakat yang bersinergi dengan sumber daya alam Keberhasilan pembangunan pada pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa tidak dapat dimanfaatkan lebih optimal. Pengelolaan yang baik dimulai dengan perencanaan yang baik dan berorientasi jauh kedepan serta mempertimbangkan aspek konservasi, sehingga sumber daya tersebut dapat mendukung kehidupan generasi saat ini dan generasi yang akan datang. Penerapan
prinsip-prinsip
development)
menjadi
pembangunan
persyaratan
utama
berkelanjutan dalam
(substainable
mendorong
investasi
pembangunan jangka panjang, perencanaan juga harus didukung dengan ketersediaan data dan informasi yang akurat tentang berbagai hal, selaras dengan Visi Pemerintah Kalimantan Barat, yakni “Terwujudnya Masyarakat Kalimantan Barat Yang Beriman, Sehat, Aman, Berbudaya dan Sejahtera”, maka disepakati
dan
ditetapkan
visi
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat
dan
Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat yaitu “Terwujudnya otonomi desa
dan keberdayaan masyarakat yang partisipatif di kalimantan”. Untuk mencapai Visi tersebut, ditetapkan pula misi yaitu : 1. Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia peningkatan kualitas SDM masyarakat; 2. Meningkatkan kemampuan kapasitas dan akuntabilitas aparatur pemerintah desa dan kelurahan; 3. Meningkatkan tertib administrasi dan keuangan, ketersediaan sarana dan prasarana
kantor,
menyelaraskan
berbagai
rencana
kegiatan,
serta
meningkatkan profesionalisme aparatur.
Badan Pemberdayaana Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 12.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut, ditetapkan tujuan yang ingin dicapai yakni : a. Mengembangkan kapasitas kelembagaan dan partisipasi masyarakat berbasis ekonomi kerakyatan; b. Meningkatkan tata kelola pemerintahan desa/kelurahan dan pelayanan publik; c.
Meningkatkan kualitas pengelolaan ketatausahaan. Mengacu pada tujuan pembangunan BPMPD yang telah dirumuskan
tersebut, maka sasaran pertama yang ingin dicapai secara bertahap sampai akhir 2013 adalah : Meningkatnya Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat Desa,
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna, dengan 5 (lima) Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu : 1) Jumlah desa yang difasilitasi, dibina untuk meningkatkan ekonomi desa tertinggal, terpencil, miskin; 2) Jumlah kelompok usaha keluarga yang dibina dalam rangka meningkatkan usaha keluarga mandiri; 3) Pelaksanaan pra gelar TTG tingkat nasional; 4) Pelaksanaan gelar TTG tingkat nasional; 5) Jumlah desa yang menjadi Posyantek percontohan. Sararan kedua adalah : Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan dan
Pelatihan Masyarakat dalam Pembangunan Desa, dengan 6 (enam) Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu : 1) Jumlah kab/kota kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pembangunan desa; 2) Jumlah kab/kota mengikuti perlombaan; 3) Jumlah peserta lomba P2WKSS;
Badan Pemberdayaana Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 13.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
4) Jumlah pelaksanaan fasilitasi pembinaan posyandu; 5) Jumlah peserta fasilitasi HKG PKK tingkat nasional; 6) Jumlah pelaksanaan fasilitasi peningkatan kapasitas keluarga sejahtera. 7) Peningkatan kapasitas penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan; 8) Dokumen profil desa yang up to date. Sararan ketiga adalah : Meningkatnya Pemberdayaan Adat dan Sosial
Budaya Masyarakat, dengan 6 (enam) Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu : 1) Jumlah peserta fasilitasi peningkatan kapaistas kelembagaan adat; 2) Jumlah inventarisasi dan identifikasi lembaga adat budaya masyarakat;. 3) Jumlah peserta lomba P2WKSS; 4) Jumlah pelaksanaan fasilitasi pembinaan posyandu; 5) Jumlah peserta fasilitasi HKG PKK Tingkat Nasional; 6) Jumlah pelaksanaan fasilitasi peningkatan kapasitas keluarga sejahtera. Sararan keempat adalah : Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan
Pemerintah Desa, dengan 7 (tujuh) Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu : 1) Jumlah Sekdes dan BPD yang bertambah pengetahuan, skill dan sikapnya. 2) Jumlah Kades dan Lurah yang bertambah pengetahuan, skill dan sikapnya. 3) Jumlah pembinaan dan monitoring yang dilakukan; 4) Data kode dan data wilayah desa/kelurahan; 5) Jumlah investasi dan identifikasi sumber potensi dan kekayaan desa; 6) Jumlah fasilitasi pengelolaan kekayaan dan keuangan desa; 7) Jumlah peserta rakor yang mendukung pembinaan pemdes/kelurahan. Sebagai aktualisasi dalam pencapaian sasaran strategis tersebut, maka dalam kurun waktu 5 tahun (2013-2018), sedang dan akan dilaksanakan 2 (dua)
Badan Pemberdayaana Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 14.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Program utama yaitu: (a) Program Usaha Ekonomi Masyarakat, Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna; (b) Program Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat; (c) Program Peningkatan Kemandirian Masyarakat Pedesaan (PNPM-MPd); (d) Program Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat; dan (e) Program Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Desa/Kelurahan. Lebih lanjut dalam pelaksanaan lima program utama tersebut, dijabarkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang dialokasikan dalam periode tahun 2013-2018, dan dalam implementasinya didukung oleh Program PNPM-MPd dari Direktorat Jenderal PMD Kementerian Dalam Negeri.
Dokumen penetapan kinerja (TapKin) SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013 sebagaimana
tabel
2.1,
merupakan
suatu
dokumen
pernyataan
kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara Gubernur Kalimantan Barat dengan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Penetapan kinerja disusun bersamaan dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran, yang disertai penetapan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran, serta menjadi komitmen bagi instansi pemerintah untuk mencapainya dalam tahun yang bersangkutan. Total
anggaran
SKPD
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat
dan
Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat bersumber dari APBD dan APBN yang
dialokasikan
untuk
pencapaian
sasaran
strategis
sebesar
Rp. 8.085.454.250,- dan realisasi sebesar Rp. terdiri dari :
Badan Pemberdayaana Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 15.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
§ Anggaran Program Usaha Ekonomi Masyarakat, Sumber Daya Alam dan TTG, dengan sumber dana APBD sebesar Rp. 844.816.750,- dan realisasi sebesar Rp. 832.528.625,-; § Anggaran Program Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat, dengan sumber dana
APBD
sebesar
Rp.
1.346.294.650,-
dan
realisasi
sebesar
Rp. 1.303.651.135,-; § Anggaran Program Peningkatan Kemandirian Masyarakat Pedesaan, dengan sumber dana APBD sebesar Rp. 310.658.000,- dan realisasi sebesar Rp. 307.206.305,-; § Anggaran Program Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat, dengan sumber dana APBD sebesar Rp. 1.011.686.750,- dan realisasi sebesar Rp. 947.818.215,-; § Anggaran Program Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Desa/Kelurahan, dengan sumber dana APBD sebesar Rp. 1.451.716.000,- dan realisasi sebesar Rp. 1.346.079.060,-. § Anggaran
Program PNPM-MPd,
dengan sumber
dana
APBN
sebesar
Rp. 144.815.000.000,-
Badan Pemberdayaana Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 16.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
TABEL : 2.1 Penetapan Kinerja (TAPKIN) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2013 No 1
Sasaran Strategis 2
1 MENINGKATNYA USAHA EKONOMI PRODUKTIF MASYARAKAT DESA, PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA
Indikator Kinerja Utama 3
Target 4
Program /Kegiatan Utama 5
Anggaran 6
PROGRAM USAHA EKONOMI MASYARAKAT, SUMBER DAYA ALAM DAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA Fasilitasi Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat
116.171.000
Jumlah desa yang difasilitasi, dibina untuk meningkatkan ekonomi desa tertinggal, terpencil, miskin
12 kelompok
Jumlah kelompok usaha keluarga yang dibina dalam rangka meningkatkan usaha keluarga mandiri
12 kelompok, 3 kab
Bina Usaha Keluarga Mandiri
Pelaksanaan pra gelar TTG Tingkat Nasional
1 kali
Fasilitasi Pra Gelar TTG Nasional
234.895.000
29.396.000
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 17.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
No 1
Sasaran Strategis 2
Indikator Kinerja Utama 3 Pelaksanaan Gelar TTG Tingkat Nasional
Target 4 1 kali
Program /Kegiatan Utama 5
Anggaran 6
Gelar TTG Nasional 203.775.000
Jumlah desa yang menjadi Posyantek Percontohan 2 MENINGKATNYA KAPASITAS KELEMBAGAAN DAN PELATIHAN MASYARAKAT
3 desa
Fasilitasi POSYANTEK Percontohan 103.825.000 PROGRAM KELEMBAGAAN MASYARAKAT
Jumlah Kab/Kota kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pembangunan desa
14 kab/kota
Jumlah Kab/Kota yang mengikuti perlombaan
14 kab/kota
Jumlah even BBGRM yang dilaksanakan
Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan kader pemberdayaan masyarakat
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
1 kali
50 peserta
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Masyarakat
113.953.900
Fasilitasi Perlombaan Desa dan Kelurahan
392.358.250
Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM)
160.457.500
Pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat
129.708.000
Halaman 18.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
No 1
Sasaran Strategis 2
Indikator Kinerja Utama 3 Jumlah Kabupaten yang mengikuti kapasitas PJOK PNPM-MPd
Target 4 12 kab
Program /Kegiatan Utama 5
Anggaran 6
Peningkatan Kapasitas Penanggungjawab Operasional Kecamatan (PJOK) PNPM-MPd
157.863.000
PROGRAM PENINGKATAN KEMANDIRIAN MASYARAKAT PERDESAAN (PNPM-MPd)
3 MENINGKATNYA PEMBERDAYAAN ADAT DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT
Jumlah pelaksanaan penunjang administrasi program PNPM-MPd
24 kali
Jumlah rakor dan evaluasi pelaksanaan PNPM-MPd
12 kab
Penunjang Administrasi Program PNPM-MPd
274.658.000
Rakor dan Evaluasi Pelaksanaan PNPM-MPd
36.000.000
PROGRAM PEMBERDAYAAN ADAT DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT Jumlah peserta fasilitasi peningkatan kapasitas kelembagaan adat
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
1 kali
Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Adat
162.997.500
Halaman 19.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
No 1
Sasaran Strategis 2
Indikator Kinerja Utama 3
Target 4
Jumlah inventarisasi dan identifikasi lembaga adat budaya masyarakat
3 kab
Jumlah peserta lomba P2WKSS
14 kab/kota
Program /Kegiatan Utama 5 Inventarisasi dan Identifikasi Lembaga Adat Budaya Masyarakat
Anggaran 6 76.352.000
Lomba P2WKSS 299.692.500
Jumlah pelaksanaan fasilitasi pembinaan posyandu
1 kali
Jumlah peserta fasilitasi HKG PKK Tingkat Nasional
14 kab/kota
Fasilitasi Kegiatan Posyandu 59.205.000
77.714.500 Fasilitasi HKG PKK Tingkat Nasional
4
MENINGKATNYA KUALITAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA
Jumlah pelaksanaan fasilitasi peningkatan kapasitas keluarga sejahtera
3 kab
Jumlah Sekdes dan BPD yang bertambah pengetahuan, skill dan sikapnya
56 peserta
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Fasilitasi Peningkatan Kapsitas Keluarga Sejahera Program Pegembangan Kapasitas Penyelenggaraan Pemerintah Desa dan Kelurahan Peningkatan Kapasitas Sekdes dan BPD dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
79.094.500
107.687.000
Halaman 20.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
No 1
Sasaran Strategis 2
Indikator Kinerja Utama 3
Target 4
Jumlah Kades dan Lurah yang bertambah pengetahuan, skill dan sikapnya
56 peserta
Jumlah pembinaan dan monitoring yang dilakukan
14 kali
Data kode dan data wilayah desa/kelurahan
1 dok
Jumlah inventarisasi dan identifikasi sumber potensi dan kekayaan desa
14 kab/kota
Jumlah fasilitasi pengelolaan kekayaan dan keuanagan desa
14 kab/kota
Jumlah peserta rakor yang mendukung pembinaan pemdes/kelurahan
14 kab/kota
JUMLAH TOTAL
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Program /Kegiatan Utama 5
Anggaran 6
Peningkatan Kapasitas Kepala Desa/Lurah dalam Penyelenggaraan Pemerintahan
116.021.000
Monitoring dan Pembinaan Pengelolaan Administrasi Pemerintahan
112.610.000
Fasilitasi Pengelolaan kekayaan dam keu desa/kelurahan
120.560.000
Identifikasi dan inventarisasi Sumber Potensi dan Kekayaan Desa
116.775.000
Fasilitasi Pengelolaan Kekayaan dan Keuangan Desa
126.291.000
Rapat Kerja Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa/Kelurahan di Kab/Kota se Kalbar
299.660.000
3.707.720.650
Halaman 21.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
A
kuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan
dan
sasaran
yang
telah
ditetapkan
melalui
instrument
pertanggungjawaban secara periodik, yaitu Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Instrument pertanggungjawaban tersebut antara lain meliputi pengukuran, penilaian, evaluasi dan analisis kinerja, yang dilaporkan secara menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi kewajiban dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi.
Hasil pengukuran kinerja sesuai mekanisme perhitungan pencapaian kinerja yang diperoleh melalui pengukuran kinerja atas pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran strategis dengan indikator kinerja utama yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Penetapan indikator-indikator ini didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan, serta data pendukung yang terorganisasi, sehingga keberhasilan pencapaiannya dapat mengindikasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran pada tahun yang bersangkutan. Berdasarkan hasil pengukuran, tingkat pencapaian sasaran strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 22.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
TABEL : 3.1
Hasil Pengukuran Tingkat Pencapaian Sasaran Strategis SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 Sasaran Strategis 1
Meningkatnya
Indikator Kinerja Utama 2 Jumlah Desa yang difasilitasi, dibina untuk meningkatkan ekonomidesa tertinggal, tercapai, miskin Jumlah kelompok usaha keluarga yang dibina dalam rangka meningkatkan usaha keluarga mandiri Pelaksanaan pra gelar TTG tingkat nasional Pelaksanaan gelar TTG tingkat nasional Jumlah desa yang menjadi Posyantek Jumlah kab/kota
Kapasitas
kapasitas
Kelembagaan
kelembagaan
dan
masyarakat
Meningkatnya Usaha
Ekonomi
Produktif Masyarakat Desa, Pengelolaan Sumber
Daya
Alam
dan
Teknologi Tepat Guna
Pelatihan
Target
Realisasi
3 12 kelompok
4 12 kelompok
12 kelompok, 3 kabupaten
12 kelompok, 3 kabupaten
Nilai Capaian (%) 5 100
100
1 kali
1 kali
100
1 kali
1 kali
100
3 desa
3 desa
100
14 kab/kota
14 kab/kota
100
14 kab/kota
14 kab/kota
100
1 kali
1 kali
100
50 peserta
50 peserta
100
dalam
Masyarakat
pembangunan desa
dalam
Jumlah
Pembangunan
yang
Desa
perlombaan
kab/kota mengikuti
Jumlah even BBGRM yang dilaksanakan Jumlah peserta yang mengikuti
pelatihan
kader pemberdayaan masyarakat
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 23.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Sasaran Strategis 1
Indikator Kinerja Utama 2 Jumlah kabupaten yang
Target
Realisasi
Nilai Capaian (%) 5 100
3 12 kabupaten
4 12 kabupaten
24 kali
24 kali
100
12 kabupaten
12 kabupaten
100
1 kali
1 kali
100
3 kab
3 kab
100
14 kab/kota
14 kab/kota
100
1 kali
1 kali
100
14 kab/kota
14 kab/kota
100
3 kab
3 kab
100
mengikuti
kapasitas
PJOK
PNPM-MPd Jumlah pelaksanaan penunjang administrasi program PNPM-MPd Jumlah
rakor
dan
evaluasi pelaksanaan PNPM-MPd
Meningkatnya
Jumlah
Pemberdayaan
fasilitasi peningkatan
Adat dan Sosial
kapasitas
Budaya
kelembagaan adat
Masyarakat
Jumlah inventarisasi dan
peserta
identifikasi
lembaga
adat
budaya masyarakat Jumlah
peserta
lomba P2WKSS Jumlah pelaksanaan fasilitasi
pembinaan
posyandu Jumlah fasilitasi
peserta HKG
PKK
tingkat nasional Jumlah pelaksanaan fasilitasi peningkatan kapasitas
keluarga
sejahtera
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 24.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Sasaran Strategis 1
Meningkatnya
Indikator Kinerja Utama 2 Jumlah Sekdes dan
Kualitas
BPD yang bertambah
Penyelenggaraan
pengetahuan,
Pemerintah Desa
dan sikapnya Jumlah
Realisasi
Nilai Capaian (%) 5 100
3 56 peserta
4 56 peserta
56 peserta
56 peserta
100
14 kali
14 kali
100
1 dok
1 dok
100
14 kab/kota
14 kab/kota
100
14 kab/kota
14 kab/kota
100
260 peserta
260 peserta
100
skill
Kades dan
Lurah
Target
yang
bertambah pengetahuan,
skill
dan sikapnya Jumlah
pembinaan
dan monitoring yang dilakukan Data kode dan data wilayah desa/kelurahan Jumlah inventarisasi dan
identifikasi
sumber potensi dan kekayaan desa Jumlah
fasilitasi
pengelolaan kekayaan
dan
keuangan desa Jumlah peserta rakor yang
mendukung
pembinaan pemdes/kelurahan
Dari pengukuran tersebut di atas, diperoleh hasil bahwa capaian sasaran strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013 adalah sebesar 100,00 %.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 25.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Laporan akuntabilitas kinerja pemerintah (LAKIP) merupakan salah satu format pertanggungjawaban suatu SKPD atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran sesuai visi, misi yang telah ditetapkan sesuai kewenangan yang dimiliki. Untuk menyusun LAKIP perlu dilakukan evaluasi dan analisis atas pelaksanaan berbagai kegiatan utama/kegiatan inti (core business) dalam rentang waktu 1 (satu) tahun anggaran. Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja utama (Core Business) tersebut,
tingkat
pencapaian
kinerja
utama
suatu
organisasi/instansi
pemerintah/SKPD dikategorikan didalam 4 (empat) tingkatan, yaitu : 1. Sangat Berhasil (SB) dengan kategori nilai 85,00% - 100% 2. Berhasil (B) dengan kategori nilai 70,00% - 84,99% 3. Cukup Berhasil (CB) dengan kategori nilai 60,00% - 69,99% 4. Tidak Berhasil (TB) dengan kategori nilai dibawah 60% Keberhasilan ataupun kegagalan penanggungjawab penyelenggaraan kegiatan untuk melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan dan termuat didalam DPA SKPD pada 1 (satu) tahun anggaran mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh organisasi/instansi pemerintah/SKPD. Keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran tersebut memberikan kontribusi pada pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan dan termuat didalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 – 2018. Adapun analisis dan evaluasi terhadap pelaksanaan seluruh program dan kegiatan utama yang dilaksanakan dan menjadi tanggungjawab SKPD Badan
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 26.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat adalah sebagai berikut : SASARAN 1 : “Meningkatnya Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat Desa, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna”, dengan capaian kinerja sebesar 100% dengan predikat ”SANGAT BERHASIL”. Pada Tahun 2013, pencapaian sasaran ini terlihat lebih optimal yang memiliki nilai capaian
kinerja
sebesar
100%.
Sasaran
ini
guna
mendukung
Misi;
Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Manusia melalui Peningkatan Kualitas SDM Masyarakat dengan Kebijakan; 1). peningkatan pemahaman dan pelatihan ketrampilan bagi masyarakat; dan 2). pengawasan terhadap usaha bidang ekonomi kerakyatan. Secara lebih rinci, pencapaian kinerja sasaran tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Indikator
Satuan
Target
Realisasi
Persentase Pencapaian Target (%)
1.
Jumlah desa yang difasilitasi, dibina untuk meningkatkan ekonomi desa tertinggal, terpencil, miskin
Kelompok
12
12
100
2.
Jumlah kelompok usaha keluarga yang dibina dalam rangka meningkatkan usaha keluarga mandiri
Kelompok /kabupate n
12 / 3
12 / 3
100
3.
Pelaksanaan pra tingkat nasional
Kali
1
1
100
4.
Pelaksanaan gelar TTG tingkat Kali nasional Jumlah desa yang menjadi Desa POSYANTEK Percontohan Nilai Capaian Kinerja Sasaran
1
1
100
3
3
100
5.
gelar
TTG
100
Predikat menurut Skala Pengukuran Ordinal : Sangat Berhasil
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 27.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Berdasarkan tingkat capaian 5 (lima) indikator kinerja sasaran di atas dapat disimpulkan bahwa pencapaian sasaran “Meningkatnya Keberdayaan dan Usaha Ekonomi Masyarakat di Desa di Kalimantan Barat”, dapat dikategorikan “sangat berhasil”. Adapun anggaran dan realisasi yang ditetapkan untuk pelaksanaan sasaran 1 di setiap program kegiatan dan termuat didalam DPA SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 dan realisasi pemanfaatan anggaran tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : NO 1.
PROGRAM Usaha Ekonomi Masyarakat
ANGGARAN (Rp.)
KEGIATAN 1.
Fasilitasi Pengembangan Usaha Ekonomi Desa
116.171.000
112.094.875
2.
Bina Usaha Keluarga Mandiri
234.895.000
230.391.000
3.
Fasilitasi Nasional
29.396.000
29.180.450
4.
Gelar TTG Nasional
214.775.000
213.890.300
5.
Fasilitasi Percontohan
POSYANTEK
103.825.000
103.497.500
6.
Fasilitasi Pendataan Sumber Daya Alam
145.754.750
143.474.500
844.816.750
832.528.625
Pra
Gelar
TTG
Jumlah 1.
Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat
REALISASI (Rp.)
1.
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Masyarakat
113.953.900
111.174.450
2.
Fasilitasi Desa/Kelurahan
Lomba
392.358.250
387.540.250
3.
Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM)
160.457.500
156.506.435
4.
Pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat
129.708.000
125.580.000
5.
Peningkatan Kapasitas Penanggung Jawab Operasional Kecamatan (PJOK) PNPM-MPd
157.863.000
157.011.000
6.
Peningkatan Kelembagaan PNPM-MPd
Kapasitas Pengelola
296.472.000
294.787.000
7.
Fasilitasi Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan
95.482.000
71.052.000
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 28.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
NO
PROGRAM Jumlah
2.
Peningkatan Kemandirian Masyarakat Pedesaan (PNPMMPd)
ANGGARAN (Rp.)
REALISASI (Rp.)
1.346.294.650
1.303.651.135
274.658.000
271.206.305
36.000.000
36.000.000
310.658.000
307.206.305
KEGIATAN
1.
Penunjang Administrasi Program PNPM-MPd
2.
Rakor dan PNPM-MPd
Pelaksanaan
Jumlah 1.
Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat
1.
Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Adat
162.997.500
148.082.875
2.
Inventarisasi dan Identifikasi Lembaga Adat Budaya Masyarakat
76.352.000
75.451.740
3.
Lomba P2WKSS
299.692.500
296.711.750
4.
Fasilitasi Kegiatan Posyandu
59.205.000
56.135.650
5.
Fasilitasi HKG PKK Tingkat Nasional
77.714.500
77.657.300
6.
Fasilitasi Kapasitas Sejahtera
Peningkatan Keluarga
79.094.500
78.244.500
7.
Sosialisasi Permendagri No. 9 Tahun 2011 ttg Pengintegrasian Posyandu
136.624.250
128.236.500
8.
Dukungan Pembinaan Desa Model
120.006.500
87.297.900
1.011.686.750.
307.206.305
Jumlah
Indikator 1 “Jumlah desa
yang difasilitasi, dibina untuk meningkatkan ekonomi
desa tertinggal, terpencil, miskin”, yang mencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%. Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
14 Kab/Kota
14 Kab/Kota
100,00%
Outputs : 1
Jumlah desa yang difasilitasi, dibina untuk meningkatkan ekonomi desa tertinggal, terpencil, miskin
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 29.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Pengembangan Bumdes dan pasar desa dari lembaga ekonomi masyarakat desa
14 Kab/Kota
14 Kab/Kota
100,00%
Outcomes : 1
Anggaran yang disediakan untuk capaian indikator kinerja sasaran ini sebesar Rp. 116.171.000,00 dan telah terealisir sebesar Rp. 112.094.875,00 atau sekitar 96,49%. Diharapkan meningkatnya peran serta aktif masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Pengembangan Usaha Ekonomi Desa. Indikator 2 “Jumlah kelompok
usaha keluarga yang dibina dalam
rangka
meningkatkan usaha keluarga mandiri”, yang mencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%. Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
12 kel, 3 kab
12 kel, 3 kab
100,00%
12 kel, 3 kab
12 kel, 3 kab
100,00%
Outputs : 1
Jumlah kelompok usaha keluarga yang dibina dalam rangka meningkatkan usaha ekonomi masyarakat Outcomes :
1
Perluasan lapangan kerja dan meningkat pendapatan masyarakat
Anggaran yang disediakan untuk capaian indikator kinerja sasaran ini sebesar Rp. 234.895.000,00 dan telah terealisir sebesar Rp. 230.391.000,00 atau sekitar 98,08%. Kegiatan Bina Usaha Keluarga Mandiri melibatkan masyarakat desa. Indikator 3 “Pelaksanaan Pra Gelar TTG Tingkat Nasional”,yang mencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 30.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
1 kali
1 kali
100,00%
1 kali
1 kali
100,00%
Outputs : 1
Pelaksanaan pra gelar TTG Tingkat Nasional Outcomes :
1
Pemantapan pelaksanaan gelar TTG nasional
Anggaran yang disediakan untuk capaian indikator kinerja sasaran ini sebesar Rp. 29.396.000,00 dan telah terealisir sebesar Rp. 29.180.450,00 atau sekitar 99,27%. Indikator 4 “Pelaksanaan Gelar TTG Tingkat Nasional”, yang mencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%. Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
1 kali
1 kali
100,00%
1 kali
1 kali
100,00%
Outputs : 1
Pelaksanaan gelar TTG tingkat nasional Outcomes :
1
Terlaksananya gelar TTG tingkat nasional
Anggaran yang disediakan untuk capaian indikator kinerja sasaran ini sebesar Rp. 214.775.000,00 dan telah terealisir sebesar Rp. 213.890.300,00 atau sekitar 99,59%. Indikator 5 “Jumlah desa yang menjadi Posyantek Percontohan”, yang mencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%. Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
3 Desa
3 Desa
100,00%
3 Desa
3 Desa
100,00%
Outputs : 1
Jumlah desa yang menjadi Posyantek Percontohan Outcomes :
1
Model Desa Prima Mandiri dan Desa Model
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 31.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Anggaran yang disediakan untuk capaian indikator kinerja sasaran ini sebesar Rp. 103.825.000,00 dan telah terealisir sebesar Rp. 103.497.500,00 atau sekitar 99,68%. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu peran serta desa yang menjadi Posyantek. SASARAN 2 : “Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat dalam Pembangunan Desa”. Indikator 1.
2.
Satuan
Jumlah kab/kota kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pembangunan desa Jumlah kab/kota yang mengikuti perlombaan
3. 4.
5.
6. 7.
Jumlah even BBGRM yang dilaksanakan Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan kader pemberdayaan masyarakat Jumlah kabupaten yang mengikuti kapasitas PJOK PNPMMPd Jumlah pelaksanaan penunjang administrasi program PNPM-MPd Jumlah rakor dan evaluasi pelaksanaan PNPM-MPd Nilai Capaian Kinerja Sasaran
Persentase Pencapaian Target
Target
Realisasi
14 kab/kota
14 kab/kota
100
14 kab/kota
14 kab/kota
100
1 kali
1 kali
100
50 peserta
50 peserta
100
12 kab
12 kab
100
24 kali
24 kali
100
12 kab
12 kab
100 100
Predikat menurut Skala Pengukuran Ordinal : Sangat Berhasil
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 32.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
NO
PROGRAM
2.
Kelembagaan Masyarakat
ANGGARAN (Rp.)
KEGIATAN 1.
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Masyarakat
113.953.900
111.174.450
2.
Fasilitasi Kelurahan
392.358.250
387.540.255
3.
Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM)
4.
Pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat
129.708.000
125.580.000
5.
Peningkatan Kapasitas Penanggungjawab Operasional Kecamatan (PJOK) PNPM-MPd
157.863.000
157.011.000
6.
Peningkatan Kelembagaan PNPM-MPd
296.472.000
294.787.000
7.
Fasilitasi Penyusunan Pendayagunaan
95.482.000
71.052.000
1.346.294.650
1.303.651.135
274.658.000
271.206.305
36.000.000
36.000.000
310.658.000
307.206.305
Lomba
Desa/
160.457.500
Kapasitas Pengelola dan
Jumlah Peningkatan Kemandirian Masyarakat Pedesaan (PNPMMPd
REALISASI (Rp.)
1.
Penunjang Administrasi Program PNPM-MPd
2.
Rakor dan PNPM-MPd
Pelaksanaan
Jumlah
156.506.435
Indikator 1 “Jumlah
Kab/Kota
Kapasitas
Kelembagaan
Masyarakat
dalam
Pembangunan Desa”, yang mencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%. Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
14 kab/kota
14 kab/kota
100,00%
14 kab/kota
14 kab/kota
100,00%
Outputs : 1
Jumlah kab/kota kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pembangunan desa Outcomes :
1
Meningkatnya kelembagaan masyarakat
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 33.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Anggaran yang disediakan untuk capaian indikator kinerja sasaran ini sebesar Rp. 113.953.900,00 dan telah terealisir sebesar Rp. 111.174.450,00 atau sekitar 97,56%. Indikator 2 “Jumlah Kab/Kota yang mengikuti Perlombaan”, yang mencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%. Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
14 kab/kota
14 kab/kota
100,00%
14 kab/kota
14 kab/kota
100,00%
Outputs : 1
Jumlah pelaksanaan lomba desa/kelurahan Outcomes :
1
Peningkatan kinerja dan penguatan kelembagaan masyarakat
Anggaran yang disediakan untuk capaian indikator kinerja sasaran ini sebesar Rp. 392.358.250,00 dan telah terealisir sebesar Rp. 387.540.250,00 atau sekitar 98,77%. Indikator 3 “Jumlah Even BBGRM yang dilaksanakan”, yang mencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%. Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
1 kali
1 kali
100,00%
1 kali
1 kali
100,00%
Outputs : 1
Jumlah even BBGRM yang dilaksanakan Outcomes :
1
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam gotong royong
Anggaran yang disediakan untuk capaian indikator kinerja sasaran ini sebesar Rp. 160.457.500,00 dan telah terealisir sebesar Rp. 156.506.000,00 atau sekitar 97,54%. Indikator 4 “Jumlah
peserta
yang
mengikuti
pelatihan
kader pemberdayaan
masyarakat”, yang mencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 34.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
50 peserta
50 peserta
100,00%
50 peserta
50 peserta
100,00%
Outputs : 1
Jumlah peserta kader pemberdayaan masyarakat Outcomes :
1
Peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat
Anggaran yang disediakan untuk capaian indikator kinerja sasaran ini sebesar Rp. 129.708.000,00 dan telah terealisir sebesar Rp. 125.580.000,00 atau sekitar 96,82%. Indikator 5 “Jumlah Kabupaten yang mengikuti kapasitas PJOK PNPM-MPd”, yang mencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%. Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
12 kab
12 kab
100,00%
12 kab
12 kab
100,00%
Outputs : 1
Jumlah kab/kota yang mengikuti kapasitas PJOK PNPM Outcomes :
1
Meningkatnya kapasitas PJOK PNPM-MPd
Anggaran yang disediakan untuk capaian indikator kinerja sasaran ini sebesar Rp. 157.863.000,00 dan telah terealisir sebesar Rp. 157.011.000,00 atau sekitar 99,46%. Indikator 6 “Jumlah pelaksanaan penunjang administrasi program PNPM-MPd”, yang mencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%. Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
24 kali
24 kali
100,00%
24 kali
24 kali
100,00%
Outputs : 1
Administrasi PNPM-MPd dikelola sesuai ketentuan Outcomes :
1
Terevaluasinya program PNPM-MPd
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 35.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Anggaran yang disediakan untuk capaian indikator kinerja sasaran ini sebesar Rp. 274.658.000,00 dan telah terealisir sebesar Rp. 271.206.305,00 atau sekitar 98,74%. Indikator 7 “Jumlah rakor dan evaluasi pelaksanaan PNPM-MPd”, yang mencapai
100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%. Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
12 kab
12 kab
100,00%
12 kab
12 kab
100,00%
Outputs : 1
Jumlah kabupaten yang dievaluasi pelaksanaan PNPM Outcomes :
1
Terlaksananya rakor dan evaluasi pelaksanaan PNPM-MPd
Anggaran yang disediakan untuk capaian indikator kinerja sasaran ini sebesar Rp. 36.000.000,00 dan telah terealisir sebesar Rp. 36.000.000,00 atau sekitar 100,00%.
SASARAN 3 : “Meningkatnya pemberdayaan adat dan sosial budaya masyarakat”. Indikator 1.
2.
3. 4. 5.
Jumlah peserta fasilitasi peningkatan kapasitas kelembagaan adat Jumlah inventarisasi dan identifikasi lembaga adat budaya masyarakat Jumlah peserta lomba P2WKSS Jumlah pelaksanaan fasilitasi pembinaan posyandu Jumlah peserta fasilitasi HKG PKK Tingkat Nasional
Satuan
Target
Realisasi
Persentase Pencapaian Target
1 kali
1 kali
100%
3 kab
3 kab 100%
40 peserta
40 peserta
1 kali
1 kali
100%
14 kab/kota
14 kab/kota
100%
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
100%
Halaman 36.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Indikator 6
Satuan
Jumlah pelaksanaan fasilitasi peningkatan kapasitas keluarga sejahtera Nilai Capaian Kinerja Sasaran
Target
Realisasi
Persentase Pencapaian Target
3 kab
3 kab
100%
100%
Predikat menurut Skala Pengukuran Ordinal : Sangat Berhasil
NO 3.
PROGRAM Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat
ANGGARAN (Rp.)
KEGIATAN
REALISASI (Rp.)
1.
Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Adat
162.997.500
148.082.875
2.
Inventarisasi dan Identifikasi Lembaga Adat Budaya Masyarakat
76.352.000
75.451.740
3.
Lomba P2WKSS
299.692.500
296.711.750
4.
Fasilitasi Kegiatan Posyandu
59.205.000
56.135.650
5.
Fasilitasi HKG PKK Tingkat Nasional
77.714.500
77.657.300
6.
Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Keluarga Sejahtera
79.094.500
78.244.500
7.
Sosialisasi Permendagri No. 9 Th. 2011 ttg Pengintegrasian Posyandu
136.624.250
128.236.500
8.
Dukungan Pembinaan Desa Model
120.006.500
87.297.900
1.011.686.750
947.818.215
Jumlah
Indikator 1 “Jumlah peserta fasilitasi peningkatan kapasitas kelembagaan adat” yang mencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%. Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Jumlah peserta fasilitasi peningkatan kapasitas kelembagaan
1 kali
1 kali
100,00%
1 kali
1 kali
100,00%
Outputs : 1
Outcomes : 1
Meningkatnya kapasitas lembaga adat
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 37.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Anggaran yang disediakan untuk capaian indikator kinerja sasaran ini sebesar Rp. 162.997.500,00 dan telah terealisir sebesar Rp. 148.082.875,00 atau sekitar 90,85%. Indikator 2 “Jumlah
inventarisasi
dan
identifikasi
lembaga
adat
budaya
masyarakat”, yang mencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%. Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
3 kab
3 kab
100,00%
3 kab
3 kab
100,00%
Outputs : 1
Jumlah pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi lembaga adat budaya masyarakat Outcomes :
1
Tersedianya data adat budaya di kalbar
Anggaran yang disediakan untuk capaian indikator kinerja sasaran ini sebesar Rp. 76.352.000,00 dan telah terealisir sebesar Rp. 75.451.740,00 atau sekitar 98.82%. Indikator 3 “Jumlah peserta lomba P2WKSS”, yang mencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%. Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
14 Kab/Kota
14 Kab/Kota
100,00%
14 Kab/Kota
14 Kab/Kota
100,00%
Outputs : 1
Jumlah peserta lomba P2WKSS Outcomes :
1
Meningkatnya motivasi partisipasi masyarakat
Anggaran yang disediakan untuk capaian indikator kinerja sasaran ini sebesar Rp. 299.692.000,00 dan telah terealisir sebesar Rp. 296.711.750,00 atau sekitar 99,01%.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 38.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Indikator 4 “Jumlah pelaksanaan fasilitasi pembinaan posyandu”, yang mencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%. Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
1 kali
1 kali
100,00%
1 kali
1 kali
100,00%
Outputs : 1
Jumlah pelaksanaan fasilitasi pembinaan posyandu Outcomes :
1
Terbinanya posyandu kab/kota
Anggaran yang disediakan untuk capaian indikator kinerja sasaran ini sebesar Rp. 59.205.000,00 dan telah terealisir sebesar Rp. 56.135.650,00 atau sekitar 94,82%. Indikator 5 “Jumlah peserta fasilitasi HKG PKK tingkat nasional”, yang mencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%. Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
14 Kab/Kota
14 Kab/Kota
100%
14 Kab/Kota
14 Kab/Kota
100%
Outputs : 1
Jumlah peserta fasilitasi HKG PKK Outcomes :
1
Terlaksananya kegiatan HKG PKK tingkat nasional
Anggaran yang disediakan untuk capaian indikator kinerja sasaran ini sebesar Rp. 77.714.500,00 dan telah terealisir sebesar Rp. 77.657.300,00 atau sekitar 99,93%. Indikator 6 “Jumlah
pelaksanaan
fasilitasi
peningkatan
kapasitas
keluarga
sejahtera”, yang mencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 39.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
3 kab
3 kab
100,00%
3 kab
3 kab
100,00%
Outputs : 1
Jumlah pelaksanaan fasilitasi peningkatan kapasitas keluarga sejahtera Outcomes :
1
Perluasan lapangan kerja dan meningkat pendapatan masyarakat desa
Anggaran yang disediakan untuk capaian indikator kinerja sasaran ini sebesar Rp. 79.094.500,00 dan telah terealisir sebesar Rp. 78.244.500,00 atau sekitar 98,93%. SASARAN 4 : “Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa”. Target
Realisasi
Persentase Pencapaian Target
Jumlah Sekdes dan BPD yang bertambah pengetahuan, skill dan sikapnya Jumlah Kades dan Lurah yang bertambah pengetahuan, skill dan sikapnya Jumlah pembinaan dan monitoring yang dilakukan
56 peserta
56 peserta
100%
56 peserta
56 peserta
14 kali
14 kali
4.
Data kode dan data wilayah desa/kelurahan
1 dokumen
1 dokumen
100%
5.
Jumlah inventatrisasi dan identifikasi sumber potensi dan kekayaan desa Jumlah fasilitasi pengelolaan kekayaan dan keuangan desa
14 kab/kota
14 kab/kota
100%
14 kab/kota
14 kab/kota
100%
260 peserta
100%
Indikator 1.
2.
3.
6 7
Satuan
100%
100%
Jumlah peserta rakor yang 260 mendukung pembinaan pemdes/ peserta kelurahan Nilai Capaian Kinerja Sasaran
100%
Predikat menurut Skala Pengukuran Ordinal : Sangat Berhasil
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 40.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
NO 4.
PROGRAM Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Desa/Kelurahan
ANGGARAN (Rp.)
KEGIATAN
REALISASI (Rp.)
1.
Peningkatan Kapasitas Sekdes dan BPD dalam Penyelenggaraan Pemerintah
107.687.000
92.410.375
2.
Peningkatan Kades/Lurah penyelenggaraan pemerintah
Kapasitas dalam
116.021.000
113.111.400
3.
Monitoring dan Pembinaan Pengelolaan Administrasi Pemerintahan
112.610.000
93.243.200
4.
Penyusunan Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan Desa/Kel
120.560.000
109.261.860
5.
Identifikasi dan Inventarisasi Sumber Potensi dan Kekayaan Desa
126.291.000
119.809.050
6.
Fasilitasi Kekayaan Desa
Pengetahuan dan Keuangan
126.291.000
119.809.050
7.
Raker Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa/Kelurahan di Kab/Kota se Kalbar
299.660.000
266.145.000
8.
Sosialisasi Undang-undang/ Peraturan tentang Desa
172.795.000
170.920.350
9.
Fasilitasi Penyerahan Pelimpahan Urusan Pemerintah Kab/Kota kepada Desa/Kelurahan
121.610.750
116.069.000
10.
Fasilitasi Pengembangan Desa dan Kelurahan
157.706.250
153.110.850
1.451.716.000
1.346.079.060
Jumlah
Indikator 1 “Jumlah Sekdes dan BPD yang bertambah pengetahuan, skill dan sikapnya” yang mencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 41.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
56 peserta
56 peserta
100,00%
56 peserta
56 peserta
100,00%
Outputs : 1
Jumlah Sekdes dan BPD yang bertambah pengetahuan, skill dan sikapnya Outcomes :
1
Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman sekdes dan BPD dalam melaksanakan tupoksinya
Anggaran yang disediakan untuk capaian indikator kinerja sasaran ini sebesar Rp. 107.687.000,00 dan telah terealisir sebesar Rp. 92.410.375,00 atau sekitar 85,81%. Indikator 2 “Jumlah Kades dan Lurah yang bertambah pengetahuan, skill dan sikapnya” yang mencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%. Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
56 peserta
56 peserta
100,00%
56 peserta
56 peserta
100,00%
Outputs : 1
Jumlah Kades dan Lurah yang bertambah pengetahuan, skill dan sikapnya Outcomes :
1
Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman kades/lurah dalam melaksanakan tupoksinya
Anggaran yang disediakan untuk capaian indikator kinerja sasaran ini sebesar Rp. 116.021.000,00 dan telah terealisir sebesar Rp. 113.111.400,00 atau sekitar 97,49%. Indikator 3 “Jumlah pembinaan dan monitoring yang dilakukan” yang mencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%. Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
14 kali
14 kali
100,00%
14 kali
14 kali
100,00%
Outputs : 1
Jumlah pembinaan dan monitoring yang dilakukan Outcomes :
1
Terlaksananya monitoring dan evaluasi administrasi pemerintahan
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 42.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Anggaran yang disediakan untuk capaian indikator kinerja sasaran ini sebesar Rp. 112.610.000,00 dan telah terealisir sebesar Rp. 93.243.200,00 atau sekitar 82,80%. Indikator 4 “Data kode dan data wilayah desa/kelurahan” yang mencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%. Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
1 dok
1 dok
100,00%
1 dok
1 dok
100,00%
Outputs : 1
Data kode dan data wilayah desa/kelurahan Outcomes :
1
Tersedianya data wilayah administrasi pemerintahan se prov. kalbar
Anggaran yang disediakan untuk capaian indikator kinerja sasaran ini sebesar Rp. 120.560.000,00 dan telah terealisir sebesar Rp. 109.261.860,00 atau sekitar 90,63%. Indikator 5 “Jumlah inventarisasi dan identifikasi sumber potensi dan kekayaan desa” yang mencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%. Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Jumlah desa yang telah melaksanakan tertib pelaporan LPPD dan LKPJ
14 kab/kota
14 kab/kota
100,00%
14 kab/kota
14 kab/kota
100,00%
Outputs : 1
Outcomes : 1
Tersedianya data potensi dan kekayaan desa
Anggaran yang disediakan untuk capaian indikator kinerja sasaran ini sebesar Rp. 116.775.000,00 dan telah terealisir sebesar Rp. 111.997.975,00 atau sekitar 95,91%.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 43.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Indikator 6 “Jumlah fasilitasi pengelolaan kekayaan dan keuangan desa” yang mencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%. Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
Jumlah data base potensi kekayaan dan asset desa
14 kab/kota
14 kab/kota
100,00%
14 kab/kota
14 kab/kota
100,00%
Outputs : 1
Outcomes : 1
Data kekayaan dan asset desa
Anggaran yang disediakan untuk capaian indikator kinerja sasaran ini sebesar Rp. 126.291.000,00 dan telah terealisir sebesar Rp. 119.809.050,00 atau sekitar 94,87%. Indikator 7 “Jumlah peserta rakor yang mendukung pembinaan pemdes/kelurahan” yang mencapai 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%. Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Capaian
260 peserta
260 peserta
100,00%
260 peserta
260 peserta
100,00%
Outputs : 1
Jumlah peserta rakor yang mendukung pembinaan pemdes/kelurahan Outcomes :
1
Tercapainya sinkronisasi dan bersinergisnya kebijakan dan program pemprov. Dalam membina penyelenggaraan pemdes/kelurahan
Anggaran yang disediakan untuk capaian indikator kinerja sasaran ini sebesar Rp. 299.660.000,00 dan telah terealisir sebesar Rp. 266.145.000,00 atau sekitar 88,82%.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 44.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Masalah dan Kendala Dalam melaksanakan pencapaian sasaran Meningkatnya Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat Desa, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna, Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat dalam Pembangunan Desa, Meningkatnya Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat, Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemerintah Desa, terdapat beberapa hambatan dan kendala, yaitu : a. Peserta bimtek/peningkatan kapasitas Sekdes/BPD/Kades/Lurah dirasa masih sedikit ± 56 peserta setiap tahunnya dibandingkan dengan jumlah desa sebanyak 1.897 desa / 89 kelurahan. b. Masih ada anggapan yang keliru dari perangkat desa bahwa pengelolaan administrasi desa kurang penting, sehingga seringkali terabaikan atau diisi seadanya apabila ada even-even tertentu seperti lomba desa dan sebagainya. c. Luasnya kegiatan pencatatan data dan informasi pada buku administrasi desa (31 buku adm desa dan 5 buku induk) sehingga belum semua buku administrasi desa dapat dikelola secara baik oleh pemerintahan desa. d. Pemerintah
provinsi
tidak
dilibatkan
pada
saat
pembentukan
desa/kelurahan baru dan hanya terlibat pada saat klarifikasi PERDA Kabupaten/Kota pengawasan
tentang dan
Pembentukan
pembinaan
umum
Desa/Kelurahan, terhadap
sehingga
pembentukan
desa/kelurahan tidak dapat dilakukan secara optimal. e. UU tentang Desa yang diperkirakan akan disahkan pertengahan Tahun 2013 hingga pelaksanaan kegiatan sosialisasi Undang-undang/peraturan tentang desa/kelurahan belum disahkan, sehingga materi yang diberikan kepada peserta sosialisasi bersifat penguatan terhadap implementasi berbagai peraturan yang telah diterbitkan antara lain terkait dengan pengelolaan keuangan, penataan desa/kelurahan, penyerahan dan pelimpahan urusan pemerintahan Kab/Kota kepada Desa/Kelurahan.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 45.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Upaya Pemecahan Masalah dan Kendala . Sebagai upaya pemecahan masalah dan mengatasi kendala dalam pencapaian sasaran Usaha Ekonomi Produktif Masyarakat Desa, Pengelolaan Sumber
Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna, Meningkatnya Kapasitas
Kelembagaan
dan
Pelatihan
Meningkatnya
Pemberdayaan
Masyarakat
dalam
Pembangunan
Adat
Sosial
Budaya
dan
Desa,
Masyarakat,
Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemerintah Desa, antara lain dilakukan : a. Dengan
telah
diangkatnya
sekdes
menjadi
PNS,
maka
untuk
mengefektifkan penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa, perlu dilakukan bimtek atau pelatihan untuk peningkatan kapasitas sekdes, sehingga sekdes diharapkan mampu menyelenggarakan tugas pokoknya membantu
kepala
desa
dalam
menyelenggarakan
administrasi
pemerintahan desa; b. Melakukan koordinasi dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemdes Kab/Kota, agar dilaksanakan Bimtek
serupa di tingkat
kabupaten; c.
Menyarankan kepada Pemerintah Kab/Kota, bahwa di dalam berbagai kesempatan
melaksanakan
pembinaan
terhadap
penyelenggaraan
pemerintahan desa/kelurahan, agar dilaksanakan Bimtek terhadap pengelolaan administrasi desa dan kelurahan; d. Menyarankan kepada pejabat yang menangani pembinaan terhadap pemerintahan desa/kelurahan pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemdes Kab/Kota, bahwa dalam kesempatan bimtek tersebut, agar menghadirkan
sekretaris
desa
yang
telah
diangkat
PNS
untuk
meningkatkan pengetahuan dan wawasannya mengenai pengelolaan dan penyelenggaraan administrasi desa yang sangat luas cakupannya tersebut;
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 46.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
e. Mengintensifkan
koordinasi
dengan
pemerintah
kab/kota
guna
mendapatkan data akurat mengenai jumlah desa dan kelurahan; f.
Menyiapkan
surat
edaran
Gubernur
yang
ditujukan
kepada
Bupati/Walikota untuk segera menindaklanjuti berbagai peraturan terkait mengenai desa dan kelurahan.
Laporan pertanggungjawaban keuangan dilihat dari sisi manajemen merupakan rangkaian dari siklus terakhir pengelolaan Keuangan Daerah. Sebagaimana kewenangannya di bidang keuangan daerah, maka penyampaian laporan pengelolaan keuangan daerah merupakan kewajiban Kepala Daerah atas pertanggungjawaban pengelolaan Keuangan Daerah (pelaksanaan APBD) yang telah dikuasakan kepadanya oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Sehingga pelaporan pertanggungjawaban keuangan daerah tersebut mempunyai landasan keabsahan dari aspek yuridis formil maupun materil, yang dimaksudkan dalam rangka mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah terhadap publik yang menjadi dambaan masyarakat. Begitu juga halnya dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalbar berkewajiban menyajikan dan menyampaikan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran sebagaimana yang telah dialokasikan dalam APBD tahun 2013. Namun demikian panyajian akuntabilitas keuangan dalam penyusunan LAKIP tahun 2013, dibatasi pada pelaksanaan belanja yang menjadi tanggungjawab Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalbar yaitu anggaran berserta realisasinya. Dalam Realisasi Fisik persentase total keseluruhannya sebesar 97,23%, sedangkan realisasi Keuangan persentase total keseluruhannya sebesar 94,32%. Adapun rincian penggunaan anggaran per program adalah sebagai berikut :
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 47.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
TABEL : 3.3
Penggunaan Anggaran Pencapaian Sasaran Strategis SKPD Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013
Program 1 1. Program Usaha Ekonomi Masyarakat (APBD ) 2. Program Kelembagaan dan Pelatihan Masyarakat (APBD ) 3. Program Peningkatan Kemandirian Masyarakat Pedesaan (PNPM-MPd) (APBD ) 4. Program Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyaarkat (APBD) 5. Program Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Desa/Kelurahan (APBD) 6. Program Sekretariat (APBD) Jumlah
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
%
2
3
4
844.816.750
832.528.625
98,55
1.346.294.650
1.303.651.135
96,83
310.658.000
307.206.305
98,89
1.011.686.750
947.818.215
93,69
1.451.716.000
1.346.079.060
92,72
3.120.154.150
2.872.481.795
90,00
8.085.454.250
7.609.765.135
94,12
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 48.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
A. KESIMPULAN LAKIP Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Tahun 2013. LAKIP disusun
sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8 2003 Tanggal 25 Maret 2003. Pengukuran
Kinerja
Organisasi
dimaksudkan
untuk
menilai
keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi yang bersangkutan dalam rangka akuntabilitas dan transparansi. Sebagai bagian penutup dari LAKIP Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013, dapat disimpulkan bahwa selama tahun 2013 dari 3 sasaran Sangat Berhasil sehingga dalam rencana kinerja 4 sasaran yang ditetapkan sebagian besar dapat terpenuhi, dengan predikat “Sangat Berhasil” yakni : 1. Meningkatnya usaha ekonomi produktif masyarakat desa, SANGAT pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna 2. Meningkatnya
kapasitas
kelembagaan
dan
BERHASIL
pelatihan SANGAT
masyarakat dalam pembangunan desa
BERHASIL
3. Meningkatnya pemberdayaan adat dan sosial budaya SANGAT masyarakat
BERHASIL
4. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintah desa
SANGAT BERHASIL
Dari 5 (lima) Program dan 33 (tiga puluh tiga) kegiatan tersebut, merupakan
kegiatan
utama
Badan
Pemberdayaan
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Masyarakat
dan
Halaman 49.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat untuk mencapai 4 (empat) sasaran strategis dan merupakan kinerja utama Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat.
Anggaran
untuk melaksanakan program dan kegiatan inti tersebut adalah sebesar Rp.
4.965.172.150,-
dengan
realisasi
pemanfaatan
keuangan
sebesar
Rp. 4.737.283.340,- atau sekitar 95,41%, sedangkan realisasi fisik kegiatan inti (Core Bussiness) pada tahun anggaran 2013 adalah 100,00%. Sedangkan jika dilihat dari seluruh anggaran Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat, termasuk kegiatan penunjang (Sekretariat) sebesar Rp. 8.085.454.250,- dengan realisasi pemanfaatan keuangan sebesar Rp. 7.609.765.135,- atau sekitar 94,12% dan realisasi fisik sebesar Rp. 97,23%.
B. SARAN Secara ringkas seluruh capaian kinerja sasaran yang telah dicapai memberikan motivasi yang sangat tinggi dan berharga bagi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat beserta seluruh jajarannya untuk meningkatkan kinerja di masa-masa mendatang, dirumuskan beberapa langkah penting sebagai Saran, yang akan dijadikan dasar memperbaiki arah kebijakan agar dapat memacu peningkatan kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat, yaitu sebagai berikut: 1. Merancang dan membangun sistem pengumpulan data kinerja yang memadai sebagai “Data Base Management System” sehingga mampu menyajikan data-data kinerja secara cepat dan akurat baik untuk keperluan penyusunan LAKIP maupun untuk keperluan pengambilan keputusan manajemen. 2. Penambahan fasilitas pendukung guna kelancaran pelaksanaan kegiatan.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 50.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013
3. Mengupayakan memperoleh alokasi anggaran yang meningkat dalam upaya memberikan pembinaan, konsolidasi dan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan di kabupaten/kota.
LAKIP Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 ini diharapkan dapat memacu peningkatan kinerja para pegawai/pejabat, agar tugas pokok dan fungsi yang dilaksanakan lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan dapat dipertanggungjawabkan. Demikianlah
LAKIP
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat
dan
Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 ini disusun dan diharapkan
dapat
memberikan
informasi
tentang
kinerja
Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013, untuk selanjutnya sebagai bahan penyusunan laporan kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Barat
Halaman 51.