Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Tahun 2015
Kata Pengantar Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat ini berpedoman pada Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan ditindaklanjuti oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 65 Tahun 2012 tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat dan dijadikan acuan atau pedoman dalam membuat Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) pada SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat merupakan perwujudan kewajiban
untuk
pertanggungjawaban
atas
keberhasilan
atau
kegagalan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2011 – 2015 Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Sumatera Barat. Program dan kegiatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp. 30.408.563.787,00 yang telah dilaksanakan selama tahun 2015 sebagai berikut : (1)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
(2)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
(3)
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
(4)
Program Peningkatan Kapasitas SDM
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun -2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
i
(5)
Program
Peningkatan
Pengembangan
Sistem
Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan (6)
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian;
(7)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pembangunan Pertanian;
(8)
Program
Pengembangan
Kawasan
Sentra
Produksi
Pertanian/Agropolitan; (9)
Program Gerakan Terpadu Pensejahteraan Petani
(10) Program Pengembangan Teknologi Informasi; (11) Program
Peningkatan
Kapasitas
Kelembagaan
dan
SDM
Pertanian; (12) Program Peningkatan Produksi dan Mutu Pertanian Secara Berkelanjutan. Diharapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat tahun 2015 ini dapat
memberikan
gambaran
secara
konkrit
mengenai
kinerja
pembangunan perkebunan di Sumatera Barat.
Padang,
Januari 2016
KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
Ir. FAJARUDIN Pembina Utama Madya NIP. 19570224 198303 1 003
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun -2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
ii
IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 disusun dalam rangka perwujudan kewajiban untuk pertanggungjawaban atas keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) didasarkan atas Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK). Dalam
rangka
pelaksanaan
tugas
pemerintahan
di
bidang
perkebunan maka dirumuskan tujuan dan sasaran yang diharapkan dapat dicapai untuk 5 (lima) tahun mendatang, yaitu : Adapun sasaran yang akan dicapai Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat adalah : 1) Sasaran Meningkatnya luas areal tanaman perkebunan dengan indikator kinerja sasaran peningkatan luas areal kebun. 2) Sasaran
Meningkatnya
produksi
tanaman
perkebunan
dengan
indikator kinerja sasaran peningkatan produksi tanaman perkebunan. 3) Sasaran Meningkatnya produktivitas tanaman perkebunan dengan indikator
kinerja
sasaran
persentase
peningkatan
produktivitas
tanaman perkebunan. 4)
Sasaran Meningkatnya nilai tambah komoditi perkebunan dengan indikator kinerja sasaran persentase peningkatan insentif
harga
pasar. 5)
Sasaran Meningkatnya daya saing komoditi perkebunan dengan indikator kinerja sasaran jumlah kelompok tani yang menerapkan Good Manufactoring Pratice (GMP).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun -2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
iii
6)
Sasaran Meningkatnya daya saing komoditi perkebunan dengan indikator
kinerja
sasaran
persentase
komoditi
unggulan
hasil
perkebunan. 7)
Sasaran Meningkatnya dan bertambahnya Kawasan Sentra Produksi Perkebunan dengan indikator kinerja sasaran jumlah kawasan sentra produksi (KSP).
8)
Sasaran Meningkatnya penggunaan benih/bibit unggul dan sarana produksi perkebunan dengan indikator kinerja jumlah penggunaan benih/bibit unggul dan sarana produksi perkebunan.
9)
Sasaran
Bertambahnya
Penangkar
Sektor
Perkebunan
dengan
indikator kinerja jumlah penambahan Penangkar. 10) Sasaran Menurunnya serangan hama penyakit dan OPT perkebunan,
dengan indikator kinerja persentase penurunan serangan hama penyakit dan OPT perkebunan. 11) Sasaran
Meningkatnya kemitraan kelompok tani dengan pelaku
usaha, dengan indikator kinerja jumlah kerjasama atau. Rencana kerja Sasaran Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat tahun 2015 adalah rencana pencapaian target sasaran yang menjadi sarana bagi Dinas perkebunan dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan pembangunan perkebunan di Sumatera Barat dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dan untuk tahun 2015 merupakan tahun kelima dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat periode 2011 -2015. Untuk
analisis
atau
penjelasan
keberhasilan
dan
kegagalan
pencapaian sasaran strategis ditetapkan pencapaian indikator kinerja dengan menentukan klasifikasi penilaian yakni : 1) sangat baik dengan capaian lebih besar dari 100%; 2) baik dengan capaian 75%-100%; 3) cukup dengan capaian 56%-74%; dan 4) kurang/gagal dengan capaian dibawah 55 %. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun -2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
iv
Berkenaan dengan keberhasilan maupun ketidak berhasilan kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat adalah sebagai berikut: 1)
Sasaran Meningkatnya luas areal tanaman perkebunan, dengan indikator kinerja sasaran peningkatan luas areal kebun yang difokuskan untuk komoditi unggulan (kakao, karet, kelapa sawit dan kopi) dimana capaian luas areal tahun 2015 seluas 7774.584 Ha dari target 767.860 Ha dengan capaian kinerja 95,64 %. Sesuai dengan klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik.
2)
Sasaran Meningkatnya produksi tanaman perkebunan, dengan indikator
kinerja
sasaran
peningkatan
produksi
tanaman
perkebunan, dimana capaian produksi komoditi perkebunan tahun 2015 sebanyak 1.602.718 Ton dari ditargetkan produksi 1.610.819 Ton dengan capaian kinerja 89,61 %. Sesuai dengan klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik. 3)
Sasaran Meningkatnya produktivitas tanaman perkebunan, dengan indikator kinerja sasaran persentase peningkatan produktivitas tanaman perkebunan yang difokuskan untuk komoditi unggulan, dimana : (a)
Capaian produktivitas tanaman kakao tahun 2015 sebesar 0,103 % dengan capaian kinerja 10,3 %. Sesuai dengan klasifikasi penilaian termasuk kategori kurang berhasil/gagal.
(b)
Capaian produktivitas tanaman Karet tahun 2015 sebesar 2,87 % dengan capaian kinerja 287 %. Sesuai dengan klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan sangat baik.
(c)
Capaian produktivitas tanaman kelapa sawit tahun 2015 sebesar 18,067 % dengan capaian kinerja 1806,7 %. Sesuai dengan klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan sangat baik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun -2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
v
(d)
Capaian produktivitas tanaman kopi tahun 2015 sebesar 0,104 % dengan capaian kinerja 10,4 %. Sesuai dengan klasifikasi penilaian termasuk kategori kurang berhasil/gagal.
4)
Sasaran Meningkatnya nilai tambah komoditi perkebunan, dengan indikator kinerja sasaran persentase peningkatan insentif
harga
pasar tahun 2015, dimana capaian 1,3 % dari target 1 % dengan capaian kinerja 130 %.
Sesuai dengan klasifikasi penilaian
termasuk kategori keberhasilan sangat baik. 5)
Sasaran Meningkatnya daya saing komoditi perkebunan, dengan indikator kinerja sasaran jumlah kelompok tani yang menerapkan Good Manufactoring Pratice (GMP) tahun 2015 dimana capaian 2 dokumen dari target 2 dokumen dengan capaian kinerja 100 %. Sesuai dengan klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik.
6)
Sasaran Meningkatnya daya saing komoditi perkebunan, dengan indikator kinerja sasaran persentase komoditi unggulan hasil perkebunan yang mengalami peningkatan grade tahun 2015, dimana capaian 1 % dari target 1 % dengan capaian kinerja %.
Sesuai
dengan
klasifikasi
penilaian
termasuk
100
kategori
keberhasilan baik. 7)
Sasaran
Meningkatnya
dan
bertambahnya
Kawasan
Sentra
Produksi Perkebunan, dengan indikator kinerja sasaran jumlah kawasan sentra produksi (KSP) tahun 2015, dimana capaian 3 KSP dari target 2 KSP dengan capaian kinerja 150 %. Sesuai dengan klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan sangat baik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun -2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
vi
8)
Sasaran Meningkatnya penggunaan benih/bibit unggul dan sarana produksi perkebunan, dengan indikator kinerja jumlah penggunaan benih/bibit unggul dan sarana produksi perkebunan tahun 2015 dimana capaian 1.451.674 batang dari target 1.500.000 batang dengan capaian kinerja 96,77 %. Sesuai dengan klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik.
9)
Sasaran Bertambahnya Penangkar Sektor Perkebunan, dengan indikator kinerja jumlah penambahan Penangkar tahun 2015 dimana capaian 17 penangkar dari target 10 penangkar dengan capaian kinerja 170 %. Sesuai dengan klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan sangat baik.
10)
Sasaran
Menurunnya
perkebunan,
dengan
serangan indikator
hama
kinerja
penyakit persentase
dan
OPT
penurunan
serangan hama penyakit dan OPT perkebunan tahun 2015, dimana capaian 1,09 %
dari target 1 % dengan capaian kinerja 109 %.
Sesuai dengan klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan sangat baik. 11)
Sasaran Meningkatnya kemitraan kelompok tani dengan pelaku usaha, dengan indikator kinerja jumlah kerjasama atau kemitraan tahun 2015, dimana capaian 5 kerjasama dari target 2 kerjasama dengan capaian kinerja 250 %. Sesuai dengan klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan sangat baik.
12)
Capaian
pendapatan
asli
daerah
tahun
2015
sebesar
Rp. 117.458.900,00 atau capaian kinerja 94,99 % dari target sebesar Rp. 123.650.000,00. Sesuai dengan klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik. 13)
Capaian
belanja
pengeluaran
tahun
2015
sebesar
Rp. 28.372.693.557,00 atau capaian kinerja 93,30 % dari target sebesar Rp. 30.408.563.787,00. Sesuai dengan klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun -2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
vii
Selanjutnya secara terus menerus (continuous improvement) akan dilakukan perbaikan dalam pengembangan dan mensinkronisasikan Sistem AKIP dengan sistem perencanaan, sistem anggaran, peningkatan SDM dan pengembangan anggaran berbasis kinerja dengan kegiatan lainnya
untuk
meningkatkan
akuntabilitas
dan
kinerja
di
masa
mendatang.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun -2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
viii
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR
………………………………………....
i
IKHTISAR
……………………………………………..
iii
DAFTAR ISI
……………………………………………..
ix
DAFTAR TABEL
……………………………………………..
vii
EKSEKUTIF
BAB I
PENDAHULUAN
……………………………………
BAB II
PERENCANAAN KINERJA ……
18
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA …………………………..
33
BAB IV
PENUTUP …………………………………………………
100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun -2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
1
ix
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan syarat utama untuk dapat mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan
dan
cita-citanya.
Dalam
rangka
itu,
diperlukan
pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan nyata sehingga penyelenggaraan pemerintah dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dalam pemerintah untuk mewujudkan
tata
pemerintahan
yang
baik
dan
professional
merupakan salah satu prioritas pembangunan yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015. Reformasi Birokrasi diarahkan pada penerapan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik (Good Governance). Salah satu tujuan Reformasi Birokrasi adalah dalam rangka mewujudkan birokrasi yang transparan dan akuntabel. Untuk mencapai tujuan dimaksud maka pemerintah wajib menerapkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) secara baik dan benar. Disamping itu, dalam rangka mendukung gerakan Reformasi
Birokrasi
yang
sejalan
dengan
amanat
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 – 2015, maka Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah menyikapinya dengan berbagai kebijakan untuk mendorong terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
1
Salah satu langkah yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat adalah menerbitkan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 65 Tahun 2012 tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat. Berkenaan dengan hal tersebut, maka diharapkan birokrasi pemerintah mampu membuat suatu Rencana Stratejik (Strategic Plan),
Rencana
Kinerja
(Performance
Plan),
Penetapan
Kinerja
(Performance Agreement) dan Pengukuran Kinerja serta Laporan Pertanggungjawaban Kinerja (Performance Acountability Report) secara baik terutama pada kebijakan pembangunan perkebunan, dan kedepan
harus
mampu
mengakomodir
perubahan
lingkungan
stratejik yang ada serta memilah tugas dan fungsi yang akan dijalankan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah di dalam memberikan
pelayanan
optimal
kepada
para
pelaku
usaha
perkebunan. Selanjutnya dalam rangka mewujudkan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya, kebijakan dan program bagi instansi pemerintah, maka diperlukan sistem
akuntabilitas
yang
memadai.
Penyusunan
Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) didasarkan atas Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK). Laporan ini disusun sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan dalam penyusunannya mengacu pada Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana yang ditetapkan dalam Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia No.239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 yang disempurnakan dengan Peraturan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
2
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPAN & RB) Nomor 29 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 serta Surat Edaran Gubernur Sumatera Barat terakhir tanggal 15 Desember 2015 Nomor. 065/1690/ED/GSB2015. B.
Dasar Hukum 1) Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme; 2) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3) Undang-undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional; 4) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana
telah
diubah
dengan
Undang-undang
Nomor12 Tahun 2008; 5) Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 6) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 7) Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 8) Instruksi Presiden Nomor 07 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 9) Instruksi Presiden Nomor 05 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; 10) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
3
11) Peraturan Nomor
Menteri
Negara
Pendayagunaan
PER/09/M.PAN/05/2007
tentang
Aparatur
Negara
Pedoman
Umum
Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah; 12) Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 13) Keputusan
Kepala
239/IX/6/8/2003
Lembaga tentang
Administrasi
Perbaikan
Negara
Pedoman
Nomor
Penyusunan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 14) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 4 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sumatera Barat. 15) Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor. 64 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih (BP2MB) dan Balai Perlindungan Tanaman Perkebunan (BPT-Perkebunan); 16) Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 65 Tahun 2012 tentang
Pedoman
Sistem
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah Di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
4
C.
Maksud dan Tujuan Maksud
disusun
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah (LAKIP) Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat adalah dalam rangka melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah bahwa setiap Instansi Pemerintah secara berjenjang wajib menyusun laporan pertanggungjawaban kinerja. Tujuan
disusun
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah (LAKIP) Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat sebagai berikut : -
Mempertanggungjawabkan kinerja Dinas kepada Gubernur dan pihak
yang
berkepentingan/stakeholder
dalam
rangka
mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) yang ditandai dengan transparansi, partisipasi dan akuntabel. -
Memberikan umpan balik dalam rangka penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan dan peningkatan kinerja internal Dinas.
D.
Sistematika Pelaporan Sistematika pelaporan mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan format sebagai berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Bab I : PENDAHULUAN; Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi dengan penekanan
kepada
permasalahan
utama
aspek
strategis
(strategic
organisasi
issued)
yang
serta sedang
dihadapi organisasi; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
5
Bab II : PERENCANAAN KINERJA; Pada
bab
ini
diuraikan
ringkasan/ikhtisar
perjanjian
kinerja tahun yang bersangkutan; Bab III : AKUNTABILITAS KINERJA; A. Capaian Kinerja Organisasi Pada bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk
setiap
pernyataan
kinerja
sasaran
strategis
tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut : 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini. 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir. 3. Membandingkan
realisasi
kinerja
sampai
dengan
tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat
dalam
dokumen
perencanaan
strategis
organisasi 4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada) 5. Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan 6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya, analisis
program/kegiatan
keberhasilan
ataupun
yang
menunjang
kegagalan
pencapaian
pernyataan kinerja.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
6
B. Realisasi Anggaran Pada
bab
ini
diuraikan
realisasi
anggaran
yang
digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen perjanjian kinerja. Bab IV: PENUTUP Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. Lampiran : 1) Perjanjian Kinerja SKPD 2) Perjanjian Kinerja Pejabat Eselon III dan IV 3) Lain-lain yang dianggap perlu
E.
Gambaran Umum SKPD 1.
Kelembagaan Kelembagaan
menjadi
faktor
penentu
dalam
mencapai
keberhasilan kinerja Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Barat. Kelembagaan
menyangkut
aspek
organisasi,
sumber
daya
manusia, sarana prasarana dan keuangan. 2.
Struktur Organisasi Dinas
Perkebunan
Provinsi
Sumatera
Barat
dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 4 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sumatera Barat.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
7
Adapun kedudukan Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat yakni : -
Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat merupakan unsur pelaksana Pemerintah Provinsi di bidang Perkebunan
-
Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab
kepada
Gubernur
melalui
Sekretaris
Daerah. Sedangkan kewenangan Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat sebagai berikut : 1. Penyusunan pedoman penyelenggaraan inventarisasi dan pemetaan kebun; 2. Penyelenggaraan
pembentukan
dan
pewilayahan
areal
perkebunan lintas Kabupaten/Kota; 3. Penyusunan pewilayahan, design, pengendalian lahan dan industri primer bidang perkebunan lintas Kabupaten/Kota; 4. Penyelenggaraan perizinan lintas Kabupaten/Kota bidang usaha perkebunan; 5. Pengawasan perbenihan, pupuk, pestisida, alat dan mesin bidang perkebunan; 6. Pelaksanaan pengamatan, peramalan organisme pengganggu dan pengendalian hama terpadu tanaman perkebunan; 7. Peningkatan
produksi
perkebunan
melalui
pengawasan
perbenihan, penggunaan pupuk, pestisida, alat dan mesin, penyelenggaraan rehabilitasi, budidaya dan pengelolaan hasil perkebunan serta mendukung kelestarian lingkungan; 8. Dukungan teknis,
penyelenggaraan
penelitian
dan
pendidikan
pengembangan
dan
pelatihan
terapan
bidang
perkebunan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
8
Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah di bidang perkebunan serta tugas pembantuan dan mempunyai fungsi sebagai berikut: a) Perumusan kebijaksanaan teknis bidang perkebunan; b) Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang perkebunan; c) Pembinaan dan fasilitasi bidang sosial lingkup Provinsi dan Kabupaten/Kota. d) Pelaksanaan kesekretariatan dinas. e) Pelaksanaan tugas di bidang Pengelolaan Lahan dan Air, Sarana dan Prasarana, Produksi, Pengolahan dan Pemasaran Hasil. f)
Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan di bidang Perkebunan
g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Guberbur sesuai dengan tugas dan fungsinya. Adapun
susunan
organisasi
Dinas
Perkebunan
Provinsi
Sumatera Barat yang tertuang dalam Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 4 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 12 Tahun 2011 terdiri dari : 1) Kepala Dinas Kepala Dinas memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
9
2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah
dan
bertanggungjawab
kepada
Kepala
Dinas,
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan
teknis,
penyelenggaraan
pembinaan,
tugas
secara
pengkoordinasian terpadu,
pelayanan
administrasi dan pelaksanaan di bidang program, keuangan, umum dan kepegawaian. Sekretaris membawahi : a. Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian b. Sub. Bagian Keuangan; dan c. Sub. Bagian Program 3) Bidang Pengelolaan Lahan dan Air dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang perluasan dan optimasi lahan, perizinan usaha dan pengembangan dan pemanfaatan air. Bidang Pengelolaan Lahan dan Air membawahi : a. Seksi Perluasan dan Optimasi Lahan b. Seksi Perizinan Usaha c. Seksi Pengembangan dan Pemanfaatan Air 4) Bidang Sarana dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Sarana dan Prasarana. Bidang Sarana dan Prasarana membawahi : a. Seksi Pembiayaan Usaha b. Seksi Pupuk dan Pestisida c. Seksi Alat dan Mesin
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
10
5) Bidang Produksi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas,
mempunyai
tugas
melaksanakan
penyiapan
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Bidang Produksi. Bidang Produksi membawahi : a. Seksi Perbenihan Tanaman b. Seksi Budidaya Tanaman c. Seksi Perlindungan 6) Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil dipimpin oleh seorang
Kepala
Bidang
yang
berada
di
bawah
dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas, mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan
perumusan
kebijakan
teknis,
pembinaan dan pelaksanaan di bidang Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil membawahi : a. Seksi Pengolahan Hasil b. Seksi Pemasaran Hasil c. Seksi Pembinaan Usaha 7) Kelompok Jabatan Fungsional Selanjutnya
dengan
kebutuhan
organisasi
organisasi
yang
memperhatikan maka
ditetapkan
perkembangan
terjadi
penambahan
dengan
Peraturan
dan
struktur Gubernur
Sumatera Barat Nomor 64 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), dimana masingmasing UPTD dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang berada di
bawah
dan
bertanggungjawab
kepada
Kepala
Dinas,
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang masing-masing. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
11
Unit
Pelaksana
Teknis
Dinas
(UPTD)
di
lingkup
Dinas
Perkebunan Provinsi Sumatera Barat terdiri dari : a. Unit
Pelaksana
Teknis
Dinas
Balai
Pengawasan
dan
Pengujian Mutu Benih (UPTD-BP2MB) sebagai berikut: 1) Sub. Bagian Tata Usaha 2) Seksi Pengawasan Peredaran Benih 3) Seksi Pengujian dan Sertifikasi Benih b. Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Perlindungan Tanaman Perkebunan (UPTD- BPT) sebagai berikut : 1) Sub. Bagian Tata Usaha 2) Seksi Pelayanan Teknis 3) Seksi Pengembangan dan Pemanfaatan PHT Secara lengkap Bagan Struktur Organisasi Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 4 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 12 Tahun 2011 serta Bagan Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis
Dinas
(UPTD)
berdasarkan
Peraturan
Gubernur
Sumatera Barat Nomor. 64 Tahun 2009 dapat dilihat pada gambar berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
12
Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat KEPALA DINAS Ir. Fajarudin KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Ir.
KASUBAG UM & KEPEG Dra. Netti
KEPALA BIDANG PLA Ir. Akhiruddin
KEPALA BIDANG BSP Ir. Yusniar, MP
KEPALA BIDANG PRODUKSI Ir. Irwan
KASI PERLUASAN & OPTIMASI LAHAN Irwan, SP
KASI PEMBIAYAAN USAHA Drs. M. Syukur
KASI PERBENIHAN TANAMAN
KASI PERIZINAN USAHA Afrizal, SH
KASI PUPUK & PESTISIDA Kandarini, AMd
KASI BUDIDAYA TANAMAN Vera Yusria, SP
KASI PENGEMBANGAN PEMANFAATAN AIR Hamra Zamdan, SP, MSi
KASI ALAT & MESIN Herry Mirzani, SP
KASI PERLINDUNGAN Agustian, SP
KA. UPTD BALAI PENGAWASAN PENGUJIAN MUTU BENIH Ir. Nurdan, MSi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
KASU Ca
Syamsurizal, SP
KA. UPTD BALAI P TANA Ir. Idil Mu
13
3.
Sumber Daya Manusia Pegawai Negeri Sipil Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2015 berjumlah 135 orang, dengan komposisi sebagai berikut : a. Berdasarkan Jabatan : -
Kepala Dinas (Eselon IIa)
:
1 orang
-
Sekretaris (Eselon III)
:
1 orang
-
Kepala Bidang (Eselon III)
:
4 orang
-
Kepala UPTD (Eselon III)
:
2 orang
-
Kasi/Kasubbag (Eselon IV)
:
21 orang
-
Jabatan Fungsional
:
4 orang
-
Staf/pelaksana
: 102 orang
b. Berdasarkan Jenis Kelamin -
Laki-laki
:
61 orang
-
Perempuan
:
74 Orang
c. Berdasarkan Golongan -
Gol. IV
:
10 orang
-
Gol. III
:
84 orang
-
Gol. II
:
38 orang
-
Gol. I
:
3 orang
d. Berdasarkan Tingkat Pendidikan. -
Pasca Sarjana
:
8 orang
-
Sarjana
:
40 orang
-
Diploma
:
7 orang
-
SMA
:
75 orang
-
SMP
:
2 orang
-
SD
:
3 orang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
14
4.
Prasarana dan Sarana Aset tetap yang berada dalam penguasaan Dinas Perkebunan Provinsi
Sumatera
Barat
sangat
penting
dalam
upaya
mendukung tugas dan fungsi. Aset Tetap mencakup golongan : Tanah; Peralatan dan Mesin; Gedung dan Bangunan; Jalan, Irigasi dan Jaringan; Aset tetap Lainnya. Adapun data rekapitulasi aset tetap berdasarkan golongan pembidangan barang per awal Januari 2016 dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1
Rekapitulasi aset tetap tahun 2015 No. 1 A
NAMA/JENIS BARANG 2 ASET TETAP
JUMLAH 3
NILAI 4 14.806.661.369,00
I
TANAH
26.070 M²
5.056.616.000,00
II
PERALATAN DAN MESIN - Alat-alat Besar - Alat-alat Angkutan - Alat Bengkel dan Alat Ukur - Alat Pertanian - Alat Kantor dan Rumah Tangga - Alat Studio dan Komunikasi - Laboratorium
13 40 3 16 706 25 25
5.451.272.575,00 122.818.000,00 2.011.193.325,00 14.600.000,00 256.147.000,00 2.565.072.550,00 74.805.000,00 406.636.700,00
1.072
2.741.956.794,00 2.741.956.794,00
III
GEDUNG DAN BANGUNAN Bangunan Gedung
IV
JALAN, IRIGASI DAN INSTALASI
-
V
ASET TETAP LAINNYA
B
ASET LAINNYA
307.750.000,00
I
Aset Tidak Berwujud
290.000.000,00
II
Aset Dalam Penelusuran
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
1.556.816.000,00
17.750.000,00
15
5.
Pembiayaan Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya, pada tahun 2015 Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat didukung oleh anggaran yang bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2014 sejumlah Rp. 30.408.563.787,- dan APBN Tahun 2015 sejumlah Rp. 61.949.669.000,-
F.
Isu dan Permasalahan Tahun 2015 Beberapa Perkebunan
isu
dan
Provinsi
permasalahan
Sumatera
Barat
yang
dihadapi
tahun
2015
Dinas yang
mempengaruhi pengembangan perkebunan di Sumatera Barat guna peningkatan kinerja adalah : 1.
Ketersediaan
lahan
sudah
terbatas,
banyak
yang
belum
bersertifikat, juga terjadi alih fungsi ke usaha non pertanian; 2.
Produktivitas tanaman masih rendah dan populasi tanamannya masih di bawah anjuran teknis terutama pada perkebunan rakyat;
3.
Masih tingginya pemakaian benih yang belum disertifikasi;
4.
Masih terbatasnya infrastruktur seperti jalan produksi dan sumber air;
5.
Mutu hasil produk banyak yang belum memenuhi standar Nasional Indonesia (SNI);
6.
Tenaga penyuluh di lapangan sangat kurang, perlu lembaga dan penambahan personil;
7.
Serangan hama dan penyakit tanaman (HPT) / organisme pengganggu tanaman (OPT) masih tinggi;
8.
Akses petani kepada lembaga pembiayaan masih rendah;
9.
Penerapan teknologi budidaya pertanian di lapangan masih rendah;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
16
10. Masih tingginya kehilangan hasil sewaktu panen dan pasca panen; 11. Masih terbatasnya penyediaan alat dan mesin pasca panen dan pengolahan hasil perkebunan; 12. Ketersediaan dan aplikasi pupuk di masyakat masih rendah; 13. Produk perkebunan masih banyak dipasarkan dalam bentuk bahan mentah (raw material) sehingga nilai tambah belum diperoleh oleh petani / masyarakat; 14. Institusi
yang
menangani
perkebunan
di
Kabupaten/Kota
beragam dan kurang fokus 15. Sumberdaya aparatur, petugas lapangan dan petani kurang didukung oleh latar belakang pendidikan yang memadai;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
17
BAB II PERENCANAAN KINERJA A.
Rencana Strategis (RENSTRA) Perencanaan yang telah disusun dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011 2015 yang merupakan arah kebijakan dan strategi pembangunan perkebunan Strategis
di
Sumatera
(Renstra)
Barat.
tersebut
Dalam
dengan
penyusunan
Rencana
mempedomani
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2010 – 2015 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Sumatera Barat Nomor 5 Tahun 2011. Bertujuan strategi
dan
kebijakan
untuk menetapkan sasaran pembangunan umum
pembangunan
daerah
serta
merumuskan agenda dan prioritas pembangunan selama lima tahun ke
depan
agar
mekanisme
perencanaan
dan
pelaksanaan
pembangunan daerah dapat berjalan lancar, terpadu, sinkron dan sinergis sesuai dengan kondisi dan karakteristik Daerah Sumatera Barat. 1.
Visi Visi Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011–2015 dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi serta harapan-harapan
(impian)
yang
ingin
dicapai
oleh
Dinas
Perkebunan Provinsi Sumatera Barat dengan rumusan Visi sebagai berikut : ”Terwujudnya Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Hasil Perkebunan Sumatera Barat”
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) Tahun -2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
18
2.
Misi Untuk
mewujudkan
visi
Dinas
Perkebunan
Provinsi
Sumatera Barat tersebut, maka ditetapkan misi yang merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan oleh instansi pemerintah sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Misi juga merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
sesuai
dengan
tugas
fungsi
dalam
rangka
mewujudkan visi SKPD. Adapun misi yang telah ditetapkan adalah : 1)
Peningkatan
Produksi
dan
Kualitas
Komoditi
Perkebunan 2)
Peningkatan Penyediaan Benih Unggul dan Sarana Produksi Perkebunan
3)
Peningkatan Penanganan Perlindungan Perkebunan
4)
Menumbuhkembangkan
Usaha
dan
Pemberdayaan
Kelembagaan Usaha Perkebunan 5)
Peningkatan
Sumber Daya Manusia dan Pelayanan
Sub. Sektor Perkebunan. B.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Berdasarkan
visi
dan
misi
Dinas
Perkebunan
Provinsi
Sumatera Barat, maka pembangunan perkebunan Sumatera Barat diarahkan kepada pencapaian tujuan, namun tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) 2011 - 2015 tersebut tidak selaras dengan visi dan misi maka dilakukan revisi tujuan menjadi sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) Tahun -2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
19
Misi
1
:
Peningkatan
Produksi
dan
Kualitas
Komoditi
Perkebunan, tujuan yang akan dicapai yaitu : 1.
Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya lahan secara berkelanjutan
2.
Meningkatkan nilai tambah komoditi perkebunan
3.
Meningkatkan daya saing komoditi perkebunan
4.
Meningkatkan kawasan sentra produksi perkebunan
Misi 2 : Peningkatan Penyediaan Benih Unggul dan Sarana Produksi Perkebunan, tujuan yang akan dicapai yaitu : Meningkatkan ketersediaan benih/bibit unggul dan sarana produksi perkebunan Misi 3 : Peningkatan Penanganan Perlindungan Perkebunan, tujuan yang akan dicapai yaitu : Terkendalikan
serangan
hama
penyakit
dan
organisme
pengganggu tanaman perkebunan (HP/OPT) Misi 4 : Menumbuhkembangkan Usaha dan Pemberdayaan Kelembagaan Usaha Perkebunan, tujuan yang akan dicapai yaitu: Menumbuhkembangkan usaha pelaku perkebunan. Misi 5 : Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Pelayanan Sub. Sektor Perkebunan, tujuan yang akan dicapai yaitu : Meningkatkan
ketersediaan
sumber
daya
masusia
yang
terampil dan kompeten pada sub. Sektor perkebunan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) Tahun -2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
20
Tujuan yang telah dirumuskan di atas harus konsisten dengan tugas pokok dan fungsi serta searah dengan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka merealisasikan misi. Pencapaian tujuan dijabarkan dalam sasaran yang ditentukan baik dalam bentuk kuantitatif maupun kualitatif yang ingin dicapai suatu organisasi dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dengan dilakukan revisi terhadap tujuan, sehingga sasaran yang akan dicapai Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat juga disesuaikan.
Adapun
sasaran
yang
ingin
dicapai
oleh
Dinas
Perkebunan Provinsi Sumatera Barat setelah revisi adalah : Misi
1
:
Peningkatan
Produksi
dan
Kualitas
Komoditi
Perkebunan, sasaran yang akan dicapai adalah : 1.
Meningkatnya luas areal tanaman komoditi perkebunan a. Kakao b. Karet c.
Kelapa Sawit
d. Kopi 2.
Meningkatnya produksi tanaman perkebunan a. Kakao b. Karet c.
Kelapa Sawit
d. Kopi 3.
Meningkatnya produktivitas tanaman perkebunan a. Kakao b. Karet c.
Kelapa Sawit
d. Kopi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) Tahun -2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
21
4. Meningkatnya nilai tambah komoditi perkebunan 5.
Meningkatnya daya saing hasil komoditi perkebunan
6. Meningkatnya dan bertambahnya kawasan sentra produksi perkebunan Misi 2 : Peningkatan Penyediaan Benih Unggul dan Sarana Produksi Perkebunan, sasaran yang akan dicapai adalah : 1.
Meningkatnya penggunaan benih/bibit unggul dan sarana perkebunan
2.
Bertambahnya penangkar sektor perkebunan
Misi 3 : Peningkatan Penanganan Perlindungan Perkebunan, sasaran yang akan dicapai adalah : Menurunnya
serangan
hama
penyakit
dan
organisme
pengganggu tanaman perkebunan (HP/OPT). Misi 4 : Menumbuhkembangkan Usaha dan Pemberdayaan Kelembagaan Usaha Perkebunan, sasaran yang akan dicapai adalah : Meningkatnya kemitraan kelompok tani dengan pelaku usaha. Misi 5 : Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Pelayanan Sub. Sektor Perkebunan, sasaran yang akan dicapai adalah : Meningkatnya kompetensi aparatur dan pelayanan yang prima Hubungan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran yang ingin dicapai setelah dilakukan revisi sebagaimana tercantum pada tabel 2.1.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) Tahun -2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
22
Tabel . 2.1 Hubungan hirarkhis antara Visi, Misi, serta Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran yang telah dilakukan revisi VISI :
TERWUJUDNYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS TANAMAN PERKEBUNAN
TUJUAN YANG DIPERBAIKI 1. Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya lahan secara berkelanjutan
MISI 1 Peningkatan Produksi dan Kualitas Komoditi Perkebunan INDIKATOR KINERJA SASARAN SASARAN YANG DIPERBAIKI YANG DIPERBAIKI 1. Meningkatnya luas areal Peningkatan luas areal kebun tanaman perkebunan 2. Meningkatnya produksi perkebunan
Peningkatan produksi tanaman perkebunan
3. Meningkatnya produktivitas tanaman perkebunan
Persentase peningkatan produktivitas tanaman perkebunan
2. Meningkatkan nilai tambah komoditi perkebunan
Meningkatnya nilai tambah komoditi perkebunan
Persentase peningkatan insentif harga pasar
3. Meningkatkan Daya Saing Hasil Komoditi Perkebunan
Meningkatnya Daya Saing hasil komoditi perkebunan
Jumlah kelompok tani yang menerapkan GMP (Good Manufactoring)
4. Meningkatkan Kawasan Sentra Produksi Perkebunan
Meningkatnya dan bertambahnya Kawasan Sentra Produksi Perkebunan
Persentase komoditi unggulan hasil perkebunan yang mengalami peningkatan Grade
SATUAN Ha
Ton
%
% insentif harga pasar Dokumen
% Klasifikasi Hasil/ Standarisasi
Jumlah Kawasan Sentra Produksi
MISI 2 Peningkatan Penyediaan Benih Unggul dan Sarana Produksi Perkebunan 5. Meningkatkan 1. Meningkatnya penggunaan Jumlah penggunaan benih/bibit ketersediaan benih/bibit unggul dan sarana benih/bibit unggul perkebunan dan sarana produksi perkebunan 2. Bertambahnya penangkar Jumlah Penambahan Penangkar sektor perkebunan
6. Terkendalinya serangan hama dan penyakit/OPT
MISI 3 Peningkatan Penanganan Perlindungan Tanaman Perkebunan Menurunnya serangan hama dan Persentase penurunan serangan penyakit/OPT tanaman hama penyakit/OPT tanaman perkebunan perkebunan
MISI 4 Menumbuhkembangkan Usaha dan Pemberdayaan Kelembagaan Usaha Perkebunan 7. Menumbuhkem Meningkatnya kemitraan Jumlah kerja sama atau bangkan usaha kelompok tani dengan pelaku kemitraan pelaku perkebunan usaha MISI 5 Peningkatan Sumberdaya Manusia dan Pelayanan Sub. Sektor Perkebunan 8. Meningkatkan Meningkatnya kompetensi Persentase aparatur yang ketersediaan sumber aparatur dan pelayanan yang memenuhi kompetensi daya manusia yang prima terampil dan kompeten pada sub. Sektor perkebunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) Tahun -2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
KSP
Batang
Jumlah penangkar
%
MoU
%
23
Hubungan antara Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan yang ingin dicapai Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat setelah dilakukan revisi sebagaimana tercantum pada tabel 2.2. Tabel . 2.2 Hubungan hirarkhis antara Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan yang telah dilakukan revisi Tujuan 1
Sasaran
Strategi
Kebijakan
2 3 4 Misi 1 : Peningkatan produksi dan kualitas komoditi perkebunan
Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya lahan secara berkelanjutan
Meningkatnya luas - Peningkatan luas areal tanaman areal, produksi dan perkebunan produktivitas tanaman Meningkatnya perkebunan produksi tanaman - Meminimalkan perkebunan luas lahan tidur Meningkatnya dan terlantar produktivitas dengan perkebunan memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan
- Pengembangan komoditi perkebunan
Meningkatkan nilai tambah komoditi perkebunan
Meningkatnya nilai tambah komoditi perkebunan
- Meningkatkan penerapan teknologi dalam pengolahan komoditi perkebunan
Meningkatkan daya saing hasil komoditi perkebunan
Meningkatnya Daya - Pengolahan Saing hasil komoditi komoditi perkebunan perkebunan bermutu
- Penerapan teknologi dalam pengolahan komoditi perkebunan hasil yang
- Penyediaan fasilitas sarana dan prasarana produksi
Meningkatkan Kawasan Sentra Produksi Perkebunan
Meningkatnya Kawasan Sentra Produksi Perkebunan
Mengembangkan Sentra Produksi Perkebunan sesuai potensi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) Tahun -2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
- Revitalisasi/ rehabilitasi lahan dengan komoditi perkebunan
- Meningkatkan kualitas/mutu pengolahan hasil komoditi perkebunan - Membantu pembangunan fasilitas sarana dan prasarana produksi - Pembentukan Sentra Produksi Perkebunan sesuai potensi
24
Misi 2 : Peningkatan penyediaan benih unggul dan sarana produksi perkebunan 1 Meningkatkan ketersediaan benih/bibit unggul dan sarana produksi perkebunan
2 3 Meningkatnya - Tersedia kebun penggunaan induk dan kebun benih/bibit unggul entres untuk dan sarana benih/bibit unggul perkebunan komoditi perkebunan Meningkatnya - Pembinaan SDM penggunaan Penangkar benih/bibit unggul dan sarana perkebunan
4 - Menginventarisasi dan melakukan penilaian kebun petani untuk dijadikan kebun induk dan kebun entres benih/bibit unggul komoditi perkebunan
- Peningkatan Pengetahuan terhadap SDM penangkar Misi 3 : Peningkatan penanganan perlindungan tanaman perkebunan Terkendalinya serangan hama dan penyakit/OPT
Menurunnya - Berfungsinya serangan hama dan Brigade Proteksi penyakit/OPT Tanaman tanaman Perkebunan secara perkebunan optimal - Gerakan pengendalian hama penyakit/OPT
- Pembentukan dan pembinaan Brigade Proteksi Tanaman Perkebunan. - Pelayanan kepada petani terhadap pengendalian serangan hama penyakit/OPT
Misi 4 : Menumbuhkembangkan usaha dan pemberdayaan kelembagaan perkebunan Menumbuh kembangkan usaha pelaku perkebunan
Meningkatnya - Mengembangkan kemitraan kelompok kelembagaan tani dengan pelaku kelompok tani usaha
- Pengembangan kelembagaan kelompok tani
Misi 5 : Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Pelayanan Sub. Sektor perkebunan Meningkatkan ketersediaan sumberdaya manusia yang terampil dan kompeten pada sektor perkebunan
Meningkatnya - Mengikuti kompetensi aparatur pelatihan dan pelayanan yang prima
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) Tahun -2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
- Pengembangan sumberdaya manusia
25
C.
Penetapan Kinerja Tahun 2015 Penetapan
Kinerja
pada
dasarnya
merupakan
salah
satu
komponen dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (Sistem AKIP).
Penetapan Kinerja Dinas Perkebunan Provinsi
Sumatera Barat merupakan pernyataan tekad dan janji kinerja yang akan diwujudkan oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat sebagai penerima amanah dari Gubernur Sumatera Barat sebagai pemberi amanah. Dalam penetapan kinerja tahun 2015 yang akan menggambarkan capaian kinerja antara dalam bentuk kinerja yang akan dicapai perlu membuat penetapan kinerja yang bertujuan untuk mewujudkan suatu capaian kinerja tertentu dengan sumber daya tertentu. Adapun Penetapan Kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat
tahun 2015 yang telah disepakati antara Kepala Dinas
Perkebunan Provinsi Sumatera Barat dengan Gubernur Sumatera Barat dapat dilihat pada tabel 2.3 Tabel 2.3 Penetapan Kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 No 1 1
SASARAN STRATEGIS 2 Peningkatan Luas Areal, Tanaman Perkebunan
INDIKATOR KINERJA 3 Meningkatnya luas areal tanaman perkebuan
SATUAN 4 Ha
TARGET VOLUME 5 19.000
PROGRAM/KEGIATAN
a. b. c.
a. b. c. d. e.
6 PROG. PENINGKATAN PRODUKSI DAN MUTU PERTANIAN SECARA BERKELANJUTAN Pengembangan Skala Ekonomi Tanaman Kakao Rakyat Pengembangan Tanaman Perkebunan pada lokasi TMMN dan Bhakti Sosial Pembesaran, pemeliharaan dan Distribusi kelapa Sawit Prenusery PROG. PENGEMBANGAN KAWASAN SENTRA PRODUKSI PERTANIAN/AGROPOLITAN Pengembangan dan Perluasan Tanaman Kopi Rakyat Pengembangan Tanaman Karet Rakyat Optimalisasi Penggunaan Bibit Kelapa Sawit Bersertifikat Perluasan Tanaman Pala Rakyat Perluasan Tanaman Cengkeh
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) Tahun -2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
ANGGARAN Rp 7
1.073.147.400 364.242.250 423.420.000
244.722.000 432.791.000 845.776.000 367.669.000 293.000.000
26
1 2
2 Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan
3 Meningkatnya produksi tanaman perkebunan
4 Ton
5 78.000 a. b.
d.
PROG. PENINGKATAN PRODUKSI DAN MUTU PERTANIAN SECARA BERKELANJUTAN Revitalisasi Lahan Kebun Rakyat Gerakan Sambung Pucuk Tanaman Kakao Gerakan Pemangkasan dan Pemupukan Kakao Pemantauan Pupuk dan Pestisida
a.
PROG. GERAKAN TERPADU PENSEJAHTERAAN PETANI Pengawalan dan Pembinaan GPP/GPEM
a. b. c.
PROG. PENGEMBANGAN KAWASAN SENTRA PRODUKSI PERTANIAN/AGROPOLITAN Rehabilitasi Tanaman Cengkeh Demo Plot Kultivar Tebu Rakyat Peremajaan Tanaman Kelapa Rakyat
a. b. c.
3
Peningkatan Produktivitas Tanaman Perkebunan
Persentase peningkatan produktivitas tanaman perkebunan
%
1
a. b. c. 4
5
Peningkatan Nilai Tambah Komoditi Perkebunan
Peningkatan Daya Saing Hasil Komoditi Perkebunan
Persentase peningkatan insentif harga komoditi perkebunan
Rata-rata persentase grade (kelas) kualitas komoditi unggulan
%
2
PROG. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI PERTANIAN Penyebaran Informasi Teknologi Budidaya dan Pasca Panen Pendataan Potensi Lahan Karet Rekonsiliasi Data Perkembangan Komoditi Perkebunan
7
75.000.000 156.150.000
248.000.000 538.640.000 550.250.000 74.500.000
68.288.000
190.000.000 326.445.000 250.000.000
190.000.000 150.000.000 250.000.000
c. d.
PROG. PENINGKATAN PEMASARAN HASIL PRODUKSI PERTANIAN Promosi Agribisnis Maching dan Expo Komoditi Perkebunan Penetapan Harga dan Pengawalan Stabilisasi Harga Tandan Buah Segar Kelapa Sawit Festival Kopi Sumatera Barat Pengembangan Agrowisata Perkebunan
a.
PROG. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI PERTANIAN Revitalisasi Alat dan Mesin Perkebunan
70.000.000
a.
PROG. PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN DAN SDM PERTANIAN Gelar Teknologi Pekan Nasional Tani
124.264.000
a. b.
%
6 PROG. PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN DAN SDM PERTANIAN Pengawasan Perizinan Usaha Perkebunan Gerakan Teknologi Okulasi Karet
1 a. b.
a. b. c.
PROG. PENINGKATAN PEMASARAN HASIL PRODUKSI PERTANIAN Workshop Optimalisasi Pemanfaatan Produk Kelapa Rakyat Indikasi Geografis Kopi Spesial (Arabika) PROG. PENINGKATAN NILAI TAMBAH, DAYA SAING PRODUK HASIL PERTANIAN Pembinaan, Pengawalan, Pendampingan Unit Pengolahan Hasil (UPH) Komoditi perkebunan Pembinaan, Penerapan Standar hasil Perkebunan Bimbingan Pengembangan Usaha dan Ekonomi Kreatif
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) Tahun -2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
320.000.000 130.000.000
100.000.000 67.838.000
167.492.000 210.000.000
493.968.000 200.000.000 50.000.000
27
1
2
3 Jumlah Kelompok Tani yang menerapkan GMP (Good Manufactoring Pratice)
4 Dokumen
5 2
a. b. c.
6
Peningkatan Kawasan Sentra Produksi Perkebunan
Jumlah Kawasan Sentra Produksi Perkebunan
KSP
2
a.
a. b. c. 7
Peningkatan Penggunaan Benih/Bibit Unggul dan Sarana produksi perkebunan
Meningkatnya jumlah penggunaan benih/bibit unggul
Batang
1.500.000
a. b. c. d. e. f.
a. 8
Bertambahnya Penangkar Sektor Perkebunan
Jumlah penambahan penangkar
Penang kar
10 a.
a. b. 9
Penurunan Tingkat Serangan HP/OPT Tanaman Perkebunan
Persentase penurunan serangan HP/OPT Tanaman Perkebunan
%
1
a. b. c.
a. b. c.
6 PROG. PENINGKATAN NILAI TAMBAH, DAYA SAING PRODUK HASIL PERTANIAN Peningkatan Penerapan Fermentasi Kakao Pengembangan Pengolahan Kelapa Terpadu Pengembangan Teknis Pengolahan Hasil Tebu PROG. PENGEMBANGAN KAWASAN SENTRA PRODUKSI PERTANIAN/AGROPOLITAN Peningkatan Integrasi Kawasan Sentra Perkebunan
7
428.984.000 414.158.000 675.000.000
66.940.000
PROG. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI PERTANIAN Pengembangan Nagari Model Kakao Inovasi Teknologi Kawasan Sentra Kakao Pengembangan Nagari Model Kopi
595.928.000 440.560.000
PROG. PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PEMBANGUNAN PERTANIAN Pemeliharaan Kebun Induk Kakao Pemeliharaan Kebun Induk Karet Pemeliharaan Kebun Entres Karet Penilaian Blok Penghasil Tinggi (BPT) Tanaman Cengkeh Pembangunan Rumah Pembibitan Rehab Labor Pembibitan
49.221.000 80.000.000 66.880.000 46.990.000
PROG. PENINGKATAN PRODUKSI DAN MUTU PERTANIAN SECARA BERKELANJUTAN Pengembangan Varietas Tembakau Nikotin Rendah PROG. PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN DAN SDM PERTANIAN Peningkatan Keahlian Perbenihan komoditi Perkebunan PROG. PENINGKATAN PRODUKSI DAN MUTU PERTANIAN SECARA BERKELANJUTAN Pengawasan dan Sertifikasi Benih Unggul Perkebunan Sosialisasi Penggunaan Bibit Sertifikat PROG. PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PEMBANGUNAN PERTANIAN Pengembangan Agen Hayati/Non Pestisida Peningkatan Sarana dan Prasarana Laboratorium Lapangan Rehab Sedang Rumah Kaca PROG. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI PERTANIAN Pelatihan Teknologi Terapan PHT Kakao dan Kelapa Sawit. Pelatihan Lapangan Pengendalian Organisme Penggangu Tanaman (OPT) Temu Rembuk Petugas Pengamat OPT
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) Tahun -2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
193.344.000
250.570.000 145.870.000
100.000.000
119.980.000
250.000.000 67.020.000
170.000.000 240.900.000 154.902.000
155.432.000 171.046.000 136.400.000
28
1
2
3
4
5
a. b. c.
d. e. 10
Peningkatan Kemitraan Kelompok Tani dengan Pelaku Usaha
Meningkatnya jumlah kerjasama/kemi traan
Kerjasama / Kemitra an
2 a.
a. b. c.
D.
6 PROG. PENINGKATAN PRODUKSI DAN MUTU PERTANIAN SECARA BERKELANJUTAN Gerakan Massal Pemberantasan Hama PBK dan Hama Tupai Gerakan Pengendalian Hama Utama Tanaman Perkebunan Pengawasan Perlindungan Tanaman Perkebunan dan Pembinaan Brigade Poteksi Tanaman Pelatihan Penerapan PHT pada Pengendalian OPT Tembakau Pengendalian OPT Tembakau PROG. PENINGKATAN PEMASARAN HASIL PRODUKSI PERTANIAN Pengembangan Kemitraan Tani dan Asosiasi Perkebunan PROG. PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN DAN SDM PERTANIAN Pelatihan Fasilitator Daerah Pembinaan Kelembagaan Usaha Perkebunan Penumbuhan Kelembagaan Petani Gambir
7
343.928.000 195.260.000 246.226.000
100.000.000 100.000.000
241.508.000
242.198.000 164.814.000 200.000.000
Rencana Kinerja Sasaran Rencana kerja sasaran Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat tahun 2015 adalah rencana pencapaian target sasaran yang menjadi sarana bagi Dinas perkebunan dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan pembangunan perkebunan di Sumatera Barat dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dan untuk tahun 2015 merupakan tahun terakhir untuk Rencana Strategik (Renstra) Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat periode 2011 -2015 dan lebih rinci dapat dilihat pada tabel 2.4.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) Tahun -2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
29
Tabel 2.4 Revisi Rencana Kerja Sasaran dan Pencapaian target sasaran Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2011-2015 No . (1) 1.
TUJUAN
SASARAN
(2)
(3)
Menjadi sentra produksi kakao wilayah Barat Indonesia.
Meningkatnya luas dan mutu tanaman kakao di Sumatera Barat
INDIKATOR SASARAN (4)
Satuan
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE n 2 3 4 5 (7) (8) (9) (10)
(5)
1 (6)
(000 Ha)
117
140
160
180
200
(%)
4
6
8
10
15
a. Kakao
-
-
-
155.000
159.650
b. Karet
-
-
-
175.000
178.087
c. Kelapa Sawit
-
-
-
373.435
386.608
-
-
-
43.170
43.497
-
-
-
83.201
83.313
152.727
153.125
1.019.000
1.055.000
Luas Tanaman kakao Biji kakao fermentasi
Dirobah dan pindah menjadi
Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya lahan secara berkelanjutan
Meningkatnya luas areal tanaman perkebunan
Peningkatan Luas Areal kebun
d. Meningkatnya produksi tanaman perkebunan
Kopi
Peningkatan produksi tanaman perkebunan a.
000 Ha
Ton
Kakao
b. Karet c. Kelapa Sawit d. Meningkatnya produktivitas tanaman perkebunan
2.
Meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman perkebunan
Meningkatnya luas, produksi dan kawasan sentra produksi perkebunan
Kopi
Peningkatan produktivitas tanaman perkebunan
-
-
-
26.442
26.592
Kg/Ha
a.
Kakao
-
-
-
1
1
b.
Karet
-
-
-
1
1
c.
Kelapa Sawit
-
-
-
1
1
d.
Kopi
-
-
-
1
1
Luas tanaman perkebunan
(000 Ha)
870
900
930
960
990
Produksi tanaman perkebunan
(juta Ton)
1.300
1.400
1.500
1.600
1.700
(%)
66.00
67.00
68.00
69.00
70.00
(unit)
20
23
26
28
30
Produktivitas rata-rata Jumlah KSP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) Tahun -2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
30
Dirobah dan pindah menjadi
3.
Meningkatkan Nilai Tambah Komoditi Perkebunan
Meningkatnya Nilai Tambah Komoditi Perkebunan
Persentase peningkatan insentif harga pasar
Meningkatkan kesejahteraan petani
Meningkatnya mutu produk hasil perkebunan Meningkatnya Nilai Tukar Petani
NTP (%)
Meningkatnya Daya Saing hasil Komoditi Perkebunan
Jumlah Kelompok Tani yang menerapkan GMP (Good Manufactoring Pratise)
% insentif harga pasar
-
-
-
2
2
Volume ekspor (juta ton)
2.990
3.100
3.350
3.550
3.750
Nilai Ekspor (UDS juta)
2.750
2.850
2.950
3.200
3.400
123.20
125.00
127.00
128.00
130.00
Dokumen
-
-
-
8
10
% klasifikasi hasil/ sesuai standarisa si
-
-
-
1
1
Jumlah KSP
-
-
-
24
26
Jumlah penggunaan benih/bibit
000 Batang
-
-
-
1.500
1.500
Jumlah penambahan penangkar
Jumlah Penangkar
-
-
-
15
25
%
-
-
-
1
1
MoU
-
-
-
8
10
%
-
-
-
1
1
Dirobah menjadi Meningkatkan Daya Saing Hasil Komoditi Perkebunan
Persentase komoditi unggul hasil perkebunan yang mengalami peningkatan Grade Pindah dan tambahan
4
5
6
7
8
Meningkatkan Kawasan Sentra Produksi
Meningkatnya dan bertambahnya Kawasan Sentra Produksi
Meningkatkan ketersediaan benih/bibit unggul dan sarana produksi perkebunan
Meningkatnya penggunaan benih/ bibit unggul dan sarana perkebunan
Terkendalikan serangan hama dan penyakit/OPT
Menumbuhkem bangkan usaha pelaku perkebunan Meningkatkan ketersediaan sumber daya manusia yang terampil dan kompeten pada sektor perkebunan
Bertambahnya penangkar sektor perkebunan Menurunnya serangan hama penyakit/OPT tanaman perkebunan
Meningkatnya kemitraan kelompok tani dengan pelaku usaha Meningkatnya kompeten aparatur dan pelayanan yang prima
Jumlah Kawasan Sentra Produksi
Persentase penurunan serangan hama penyakit/OPT tanaman perkebunan Jumlah kerjasama atau kemitraan
Persentase aparatur yang memenuhi kompetensi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) Tahun -2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
31
Selanjutnya secara ringkas dijabarkan kedalam rencana kinerja tahun 2015 Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat yang akan dicapai dapat dilihat pada tabel 2.5 Tabel 2.5 Rencana Kinerja Tahun 2015 Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat
No.
Target Capaian Kinerja Sat Nilai
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
1.
Peningkatan Luas Areal Tanaman Perkebunan
Meningkatnya luas kebun
Ha
19.000
2.
Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan
Meningkatnya produksi tanaman perkebunan
Ton
78.000
3.
Peningkatan Produktivitas Tanaman Perkebunan
Meningkatnya produktivitas tanaman perkebunan
%
1
4
Peningkatan Nilai Tambah Komoditi Perkebunan
Persentase insentif harga
%
2
5.
Peningkatan Daya Saing Hasil Komoditi Perkebunan
a. Persentase grade (kelas) kualitas komoditi perkebunan
%
1
b. Jumlah Kelompok Tani yang menerapkan GMP (Good Manufactoring Pratice)
Dokumen
2
KSP
2
6.
Peningkatan Kawasan Sentra Produksi (KSP) Perkebunan
Jumlah KSP Perkebunan
7.
Peningkatan Penggunaan Benih/Bibit Unggul dan Sarana perkebunan
Jumlah penggunaan benih/bibit unggul
Batang
1.500.000
8.
Bertambahnya Penangkar Sektor Perkebunan
Jumlah penambahan penangkar
Penangkar
10
9.
Peningkatan Kemitraan Kelompok Tani dengan Pelaku Usaha
Jumlah kerjasama /kemitraan
MoU
2
10.
Penurunan Tingkat Serangan HP/OPT Tanaman Perkebunan
Persentase penurunan serangan HP/OPT tanaman perkebunan
%
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) Tahun -2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
32
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A.
Klasifikasi Penilaian Pengukuran
Kinerja
yang
dilakukan
adalah
pengukuran
pencapaian target kinerja indikator kinerja sasaran strategis SKPD Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015. Metode pengukuran kinerja yang digunakan adalah metode pengukuran sederhana dengan membandingkan target kinerja dengan realisasi kinerja indikator kinerja sasaran strategis. Hasil pengukuran pencapaian indikator kinerja dimaksud digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas Perkebunan
Provinsi
Sumatera
Barat
serta
menjelaskan
atas
keberhasilan dan kegagalan dimaksud.Keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis ditentukan oleh pencapaian indikator kinerja
sasaran
strategis
yang
berkenaan.Untuk
analisis
atau
penjelasan keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis ditetapkan pencapaian indikator kinerja dengan klasifikasi penilaian sebagaimana tercantum pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Klasifikasi Penilaian Sasaran Strategis
No. 1
Batasan Lebih dari 100%
Klasifikasi Sangat Baik
2
75% sampai 100%
Baik
3
56% sampai 74%
Cukup
4
< 55
Kurang/Gagal
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
33
B.
Capaian Kinerja Pengukuran kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat tahun 2015 menggunakan metode yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Hasil pengukuran kinerja serta evaluasi setiap tujuan dan sasaran disajikan sebagai berikut :
1. Tujuan Mengoptimalkan Pengelolaan Sumberdaya Lahan Secara Berkelanjutan Tujuan Mengoptimalkan Pengelolaan Sumberdaya Lahan Secara Berkelanjutan dijabarkan ke dalam 3 (tiga) sasaran strategis dengan 3 (tiga) indikator sasaran sebagai berikut : TUJUAN
SASARAN
Mengoptimalkan Pengelolaan 1 Sumberdaya Lahan Secara Berkelanjutan 2
3
Meningkatnya luas tanaman perkebunan
areal
Meningkatnya produksi tanaman perkebunan Meningkatnya produktivitas tanaman perkebunan
a) Sasaran 1.Meningkatnya Luas Areal Tanaman Perkebunan Sasaran
1
:Meningkatnya
perkebunandiukur
melalui
1
luas
areal
tanaman
(satu)
indikator,
yaitu
peningkatan luas areal kebun.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
34
Capaian luas areal tanaman perkebunan tahun 2014 untuk komoditi unggulan (kakao, karet, kelapa sawit dan kopi) seluas 756.560 Ha dan untuk tahun 2015 ditargetkan menjadi luas 767.860 Ha. Indikator kinerja, target, realisasi dan capaian dari sasaran ini disajikan dalam tabel 3.2 sebagai berikut : Tabel 3.2. Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan Capaian dari Sasaran Meningkatnya Luas Areal Tanaman Perkebunan Tahun 2015 (Ha) No. 1.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
% Capaian
19.000 Ha
18.172 Ha
95,64%
a. Kakao
3.450
3.023
87,62 %
b. Karet
3.087
2.645
85,68 %
12.236
12.384
101,20 %
227
120
52,86 %
Peningkatan luas areal kebun
c.
Kelapa Sawit
d. Kopi
Berdasarkan tabel 3.2 di atas, target yang ditetapkan terhadap indikator penambahan areal tanaman perkebunan tahun 2015 seluas 19.000 Ha dan realisasinya adalah seluas 18.172 Ha dengan capaiannya 95,64 % dari target yang ditetapkan seluas 19.000 Ha. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik. Perbandingan capaian indikator kinerja penambahan areal tanaman
perkebunan
yang
difokuskan
pada
4
(empat)
komoditi unggulan (kakao, karet, kelapa sawit, dan kopi) daritahun 2011 s/d 2015 berikut disajikan pada tabel 3.3.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
35
Tabel 3.3. Penambahan areal tanaman perkebunan yang difokuskan pada 4 (empat) komoditi unggulan yaitu kakao, karet, kelapa sawit, kopi dari tahun 2011-2015 (Ha)
Indikator
Base line 2010
2011
2012
2013
2014
2015
T
C
%
T
C
%
T
C
%
T
C
%
T
C
%
-
-
-
-
-
-
-
-
-
746.605
756.560
100,35
767.860
774.584
95,64
-
-
-
-
-
-
-
-
-
155.000
155.115
100,21
159.650
158.138
87,62
-
-
-
-
-
-
-
-
-
175.000
176.512
102,98
178.087
179.157
85,68
373.435
381.754
102,22
386.608
393.990
101,20
43.170
43.179
102,78
43.515
43.299
52,86
Peningkatan luas areal kebun (kakao, karet, kelapa sawit, kopi)
669.734
a. Kakao
101.014
b. Karet
167.417
c. Kelapa Sawit
353.411
-
-
-
-
-
-
-
-
-
d. Kopi
47.892
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Catatan : Target dan capaian luas tanaman Tahun 2011 s/d 2013 dilakukan revisi dalam Renstra Dinas Perkebunan Provinsi 2011-2015 T : Target C : Capaian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
36
Dari data yang disajikan pada tabel 3.3 di atas, dapat dijelaskan bahwa sasaran peningkatan luas areal perkebunan dari tahun 2011 s/d 2013 tidak bisa dilakukan perbandingan antara capaian dengan target.
Setelah dilakukan revisi
Rencana Strategis Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat 2011 – 2015, maka untuk tahun 2014 s/d 2015 dilakukan perbandingan
antara
target
dan
capaian
terhadap
peningkatan luas areal perkebunan. Capaian
penambahan
areal
tanaman
perkebunan
yang
difokuskan pada 4 (empat) komoditi unggulan (kakao, karet, kelapa sawit, dan kopi) tahun 2015 adalah seluas 18.172 Ha atau capaiannya 95,64 %, jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 seluas 24.467 Ha (115,27 %) maka terjadi penurunan realisasi tahun 2015 (19,63 %). Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 3.3 di atas, jika dibandingkan dengan target dalam revisi Rencana Strategis Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat
2011 – 2015
seluas 767.860 Ha untuk 4 (empat) komoditi unggulan (kakao, karet, kelapa sawit, dan kopi) ternyata terjadi peningkatan 6.724 Ha. Hasil pengukuran kinerja dari indikator kinerja terhadap masing-masing
capaian
areal
luas
komoditi
unggulan
perkebunan tahun 2015 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1)
Luas Tanaman Kakao Target tahun 2015 untuk indikator penambahan luas tanaman kakao adalah seluas 3.450 Ha sehingga luas tanaman kakao menjadi seluas 159.650 Ha.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
37
Capaian luas tanaman kakao tahun 2015 seluas 158.138 Ha dan terjadi penambahan luas tanaman kakao seluas 3.023 Ha, sedangkan target yang ditetapkan seluas 159.650 Ha (3.450 Ha), sehingga capaian kinerja adalah 87,62 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik. Capaian luas tanaman kakao tahun 2015 adalah seluas 158.138 Ha atau 87,62 %, jika dibandingkan dengan capaian luas tanaman kakao tahun 2014 seluas 155.115 Ha atau 102,45 %, maka terjadi penurunan realisasi sebesar 14,83 %. 2)
Luas Tanaman Karet Target tahun 2015 untuk indikator penambahan luas tanaman karet adalah seluas 3.087 Ha sehingga luas tanaman karet menjadi seluas 179.599 Ha. Capaian luas tanaman karet tahun 2015 seluas 179.157 Ha dan terjadi penambahan luas tanaman karet seluas 2.645 Ha, sedangkan target yang ditetapkan seluas 179.599 Ha (3.087 Ha), sehingga capaian kinerja adalah 85,68 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik. Capaian luas tanaman karet tahun 2015 adalah seluas 179.157 Ha atau 85,68 %, jika dibandingkan dengan capaian luas tanaman karet tahun 2014 seluas 176.512 Ha atau 102,98 %, maka terjadi penurunan realisasi sebesar 17,30 %.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
38
3)
Luas Tanaman Kelapa Sawit Target tahun 2015 untuk indikator penambahan luas tanaman kelapa sawit adalah seluas 12.236 Ha sehingga luas tanaman kelapa sawit menjadi seluas 393.990 Ha. Capaian luas tanaman kelapa sawit tahun 2015 seluas 394.138 Ha dan terjadi penambahan luas tanaman kelapa sawit seluas 12.384 Ha, sedangkan target yang ditetapkan seluas 393.990 Ha (12.236 Ha), sehingga capaian kinerja adalah 101,20 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan sangat baik. Capaian luas tanaman kelapa sawit tahun 2015 adalah seluas 394.138 Ha atau 101,20 % , jika dibandingkan dengan capaian luas tanaman kelapa sawit tahun 2014 seluas
381.754
Ha
atau
102,45
%,
maka
terjadi
penurunan realisasi sebesar 1,25 %. 4)
Luas Tanaman Kopi Target tahun 2015 untuk indikator penambahan luas tanaman kopi adalah seluas 227 Ha sehingga luas tanaman kopi menjadi seluas 43.406 Ha. Capaian luas tanaman kopi tahun 2015 seluas 43.299 Ha dan terjadi penambahan luas tanaman kopi seluas 120 Ha, sedangkan target yang ditetapkan seluas 43.406 Ha (227 Ha), sehingga capaian kinerja adalah 52,86 %. Sesuai
klasifikasi
penilaian
termasuk
kategori
kurang/gagal.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
39
Capaian luas tanaman kopi tahun 2015 adalah seluas 43.299 Ha atau 52,86 %, jika dibandingkan dengan capaian luas tanaman kopi tahun 2014 seluas 43.179 Ha atau 102,78 %, maka terjadi penurunan realisasi sebesar 49,92 %. Realisasi sasaran penambahan areal tanaman perkebunan tahun 2015 tidak tercapai kecuali untuk luas tanaman kelapa sawit karena : -
Adanya kebijakan pemerintah daerah atas tindak lanjut hasil evaluasi anggaran pengeluaran belanja daerah tahun 2015 oleh Kementerian Dalam Negeri, sehingga untuk kegiatan yang berupa bantuan kepada masyarakat/petani sebagai stimulan tidak dapat dilaksanakan diantaranya kegiatan : (1) Pengembangan Skala Ekonomi Tanaman Kakao Rakyat; (2) Pengembangan dan Perluasan Tanaman Kopi Rakyat; (3) Pengembangan Tanaman Karet Rakyat; (4) Optimalisasi Penggunaan Bibit Kelapa Sawit Bersertifikat dan (5) Terlaksananya Perluasan Tanaman Pala Rakyat. Walaupun Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat telah melakukan upaya guna mendorong penambahan luas areal
tanaman
perkebunan
kepada
masyarakat
baik
melalui anggaran APBD 2011 s.d 2015 dan kegiatan melalui dana APBN 2011 s.d 2015. -
Pada tahun 2015 terjadinya cuaca/iklim ektrem yang cukup panjang sehingga mempengaruhi minat petani untuk melakukan pengolahan lahannya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
40
b) Sasaran 2. Meningkatnya produksi tanaman perkebunan Sasaran 2. Meningkatnya produksi tanaman perkebunan diukur melalui 1 indikator,
yaitu (1) peningkatan produksi
tanaman perkebunan. Capaian produksi tanaman perkebunan tahun 2014 sebanyak 1.532.819 ton dan untuk tahun 2015 ditarget menjadi 1.610.819 ton atau sebanyak 78.000 ton. Indikator kinerja, target, realisasi dan capaian dari sasaran ini disajikan dalam tabel 3.4 sebagai berikut : Tabel 3.4 Indikator Kinerja,Target, Realisasi dan Capaian dari Sasaran Meningkatnya produksi tanaman perkebunan Tahun 2015 (Ton) No. 1.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
% Capaian
Peningkatan produksi tanaman perkebunan
78.000 Ton
69.899 Ton
89,61 %
Komoditi Unggulan
43.860 Ton
34.100 Ton
77,74 %
Berdasarkan tabel 3.4 di atas, ternyata realisasi terhadap indikator peningkatan produksi tanaman perkebunan tahun 2015 adalah sebanyak 69.899 ton atau capaiannya 89,61 % dari target yang ditetapkan sebanyak 78.000 ton. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik. Untuk
capaian
tanaman
indikator
perkebunan
yang
kinerja
peningkatan
difokuskan
pada
produksi 4
(empat)
komoditi unggulan tahun 2015 (kakao, karet, kelapa sawit, dan kopi) sebanyak 34.100 ton atau capaiannya 77,74 % dari target yang ditetapkan sebanyak 43.860 ton.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
41
Perbandingan capaian indikator kinerja peningkatan produksi tanaman
perkebunan
yang
difokuskan
pada
4
(empat)
komoditi unggulan yaitu kakao, karet, kelapa sawit, kopi daritahun 2011 s/d 2015 berikut disajikan pada tabel 3.5.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
42
Tabel 3.5. Peningkatan produksi tanaman perkebunan yang difokuskan pada 4 (empat) komoditi unggulan yaitu kakao, karet, kelapa sawit, kopi dari tahun 2011-2015 (Ton) Indikator
Base line
2011
2012
2013
C
%
T
C
%
1.499.232
1.532.819
142,90
1.610.819
1602.718
89,61
1.270.370
1.352.168
106,43
1.314.230
1.390.945
87,95
a. Kakao
82.201
83.492
109,09
86.113
84.279
20,11
b. Karet
152.727
152.962
106,30
156.525
153.245
13,63
1.019.000
1.082.823
286,48
1.055.000
1.119.263
101,14
16.442
32.891
101,84
16.592
34.158
84,46
Peningkatan produksi tanaman perkebunan (kakao, karet, kelapa sawit, kopi)
C
%
T
C
%
-
-
-
-
-
-
Komoditi Unggulan
c. Kelapa Sawit d. Kopi
T
C
%
2015
T
2010
T
2014
Catatan : Target dan capaian produksi tanaman perkebunan Tahun 2011 s/d 2013 dilakukan revisi dalam Renstra Dinas Perkebunan Provinsi 2011-2015 T : Target C : Capaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
43
Dari data yang disajikan pada tabel 3.5 di atas, dapat dijelaskan bahwa sasaran peningkatan produksi perkebunan dari tahun 2011 s/d 2013 tidak bisa dilakukan perbandingan antara capaian dengan target.
Setelah dilakukan revisi
Rencana Strategis Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat 2011 – 2015, maka untuk tahun 2014 s/d 2015 dilakukan perbandingan
antara
target
dan
capaian
terhadap
peningkatan produksi perkebunan. Capaian
peningkatan
produksi perkebunan
tahun 2015
adalah sebanyak 69.899 ton dengan capaiannya 89,61 %, jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebanyak 111.476 ton dengan capaiannya 142,90 %, maka terjadi penurunan realisasi sebesar 53,29 % dapat dilihat pada tabel 3.5. Sedangkan capaian produksi yang difokuskan pada 4 (empat) komoditi unggulan (kakao, karet, kelapa sawit, dan kopi) tahun 2015 adalah sebanyak 34.100 Ton atau capaiannya 77,74 %, jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebanyak 105.830 Ton (255,16 %) maka terjadi penurunan realisasi tahun 2015 (177,42 %). Hasil pengukuran kinerja dari indikator kinerja terhadap masing-masing
capaian
produksi
komoditi
unggulan
perkebunan tahun 2015 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1)
Produksi Kakao Target tahun 2015 untuk indikator peningkatan produksi tanaman
kakao
menjadi
86.113
ton
atau
dengan
peningkatan sebesar 3.912 ton.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
44
Capaian produksi kakao tahun 2015 sebanyak 84.279 ton dan terjadi penambahan produksi tanaman kakao sebanyak 787 ton dari target yang ditetapkan sebanyak 86.113 ton (3.912 ton), dengan capaian 20,11 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori kurang/gagal. Capaian produksi tanaman kakao tahun 2015 adalah sebanyak 84.279 ton atau 20,11 %, jika dibandingkan dengan produksi tanaman kakao tahun 2014 sebanyak 83.492 ton atau 109,09 %, maka terjadi penurunan realisasi sebesar 88,98 %. 2)
Produksi Karet Target tahun 2015 untuk indikator peningkatan produksi tanaman
karet
menjadi
156.525
ton
atau
dengan
peningkatan sebesar 3.798 ton. Capaian produksi karet tahun 2015 sebanyak 153.245 ton dan terjadi penambahan produksi tanaman karet sebanyak 283 ton dari target yang ditetapkan sebanyak 156.525 ton (3.798 ton), sehingga capaian kinerja adalah 13,63 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori kurang/gagal. Capaian produksi tanaman karet tahun 2015 adalah sebanyak 153.245 ton atau 13,63 %, jika dibandingkan dengan produksi tanaman karet tahun 2014 sebanyak 152.962 ton atau 106,30 %, maka terjadi penurunan realisasi sebesar 81,06 %.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
45
3)
Produksi Kelapa Sawit Target tahun 2015 untuk indikator peningkatan produksi tanaman kelapa sawit menjadi 1.055.000 ton atau dengan peningkatan sebesar 36.000 ton. Capaian produksi kelapa sawit tahun 2015 sebanyak 1.119.263
ton
dan
terjadi
penambahan
produksi
tanaman kelapa sawit sebanyak 36.440 ton dengan capaian 101,14 % dari target yang ditetapkan sebanyak 1.055.000 ton (36.000 ton). Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik. Capaian produksi tanaman kelapa sawit tahun 2015 adalah sebanyak 1.119.263 ton atau 101,14 %, jika dibandingkan dengan produksi tanaman kelapa sawit tahun 2014 sebanyak 1.082.823 ton atau 286,48 %, maka terjadi penurunan realisasi sebesar 185,34 %. 4)
Produksi Kopi Target
tahun
2015
untuk
indikator
peningkatan
produksi tanaman kopi menjadi 16.592 ton atau dengan peningkatan sebesar 1500 ton. Capaian produksi kopi tahun 2015 sebanyak 34.158 ton dan
terjadi
penambahan
produksi
tanaman
kopi
sebanyak 1.267 ton dengan capaian 84,46 % dari target yang ditetapkan sebanyak 16.592 ton (1.500 ton). Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
46
Capaian produksi tanaman kopi tahun 2015 adalah sebanyak 34.158 ton atau 84,46 %, jika dibandingkan dengan produksi tanaman kopi tahun 2014 sebanyak 32.891 ton atau 101,84 %, maka terjadi penurunan realisasi sebesar 17,38 %. Rendahnya tingkat capaian produksi perkebunan tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014, disebabkan karena pada tahun 2015 iklim/cuaca yang ekstrem antara lain kabut asap, bencana alam sehingga berpengaruh pada tanaman yang akan menghasilkan. Disamping itu, masyarakat kurang optimal melakukan
pemeliharaan
Perkebunan
Provinsi
meningkat
produksi
tanaman,
telah
melakukan
dengan
walaupun
Dinas
upaya
untuk
berkoordinasi
dengan
kabupaten/kota baik melalui anggaran APBD 2011 s.d 2015 dan kegiatan melalui dana APBN 2011 s.d 2015. c) Sasaran
3.
Meningkatnya
produktivitas
tanaman
perkebunan Sasaran 3. Meningkatnya produktivitas tanaman perkebunan diukur melalui 1 indikator, yaitu (1) persentase peningkatan produktivitas tanaman. Target kinerja yang ditetapkan sebesar 1 %
ditetapkan
berdasarkan peningkatan produktifitas tanaman perkebunan yang difokuskan pada 4 (empat) komoditi unggulan yaitu kakao, karet, kelapa sawit, kopi. Indikator kinerja, target, dan realisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3.6 sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
47
Tabel 3.6 Indikator Kinerja, Target, Realisasi dan Capaian dari Sasaran Meningkatnya produktivitas tanaman perkebunan Tahun 2015 (%) % Target
Realisasi
% Capaian
a. Kakao
1%
0,103%
10,30
b. Karet
1%
2,87%
28,70
c.
1%
18,067%
1806,7
1%
0,1%
10,40
No. 1.
Indikator Kinerja Persentase peningkatan produktivitas tanaman
Kelapa Sawit
d. Kopi
Berdasarkan tabel 3.6 di atas, ternyata realisasi terhadap indikator peningkatan produktivitas tanaman perkebunan yang difokuskan pada 4 (empat) komoditi unggulan (kakao, karet, kelapa sawit, dan kopi) sebagai berikut : 1)
Produktivitas Tanaman Kakao Target
tahun
2015
untuk
indikator
peningkatan
produktivitas tanaman kakao sebesar 1 % (9,7 kg/Ha). Capaian produktivitas tanaman kakao tahun 2015 adalah 0,103 % atau (1 Kg/Ha), dengan capaian kinerja 10,3 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori kurang berhasil/gagal. Sedangkan
capaian
tahun
(1
dengan
capaian
Kg/Ha)
dibandingkan
capaian
2015
tahun
adalah
kinerja 2014
10,3 adalah
0,103 %, 1,50
% jika %
(15 Kg/Ha) dengan capaian kinerja 150 %, sehingga terjadi penurunan realisasi tahun 2015 sebesar 139,7 %.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
48
2)
Produktivitas Tanaman Karet Target
tahun
2015
untuk
indikator
peningkatan
produktivitas tanaman karet sebesar 1 % (10,8 Kg/Ha). Capaian produktivitas tanaman karet tahun 2015 adalah 2,87 % (31 Kg/Ha), dengan capaian kinerja
287 %.
Sesuai
kategori
klasifikasi
penilaian
termasuk
keberhasilan sangat baik. Sedangkan capaian tahun 2015 adalah 2,87 % (31 Kg/Ha) dengan capaian kinerja 287 %, jika dibandingkan capaian tahun 2014 adalah 1,081 % (12 Kg/Ha) dengan capaian kinerja 109,09 %, sehingga terjadi peningkatan realisasi tahun 2015 sebesar
3)
177,91 %.
Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit Target
tahun
2015
untuk
indikator
peningkatan
produktivitas tanaman kelapa sawit sebesar 1 % (29,5 Kg/Ha). Capaian produktivitas tanaman kelapa sawit tahun 2015 adalah 18,067 % (533 Kg/Ha), dengan capaian kinerja 1806,7 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan sangat baik. Sedangkan capaian tahun 2015 adalah 18,067 % (533 Kg/Ha)
dengan
capaian
kinerja
1806,7
%,
jika
dibandingkan capaian tahun 2014 adalah 2,966 % (44 Kg/Ha),
dengan capaian kinerja 151,72 % sehingga
terjadi peningkatan realisasi tahun 2015.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
49
4)
Produktivitas Tanaman Kopi Target
tahun
2015
untuk
indikator
peningkatan
produktivitas tanaman kopi sebesar 1 % (9,6 Kg/Ha). Capaian produktivitas tanaman kopi tahun 2015 adalah 0,104 % (1 Kg/Ha), dengan capaian kinerja 10,04 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori kurang berhasil/gagal. Sedangkan capaian tahun 2015 adalah adalah 0,104 % (1
Kg/Ha),
dengan
capaian
kinerja
10,04
%,
jika
dibandingkan capaian tahun 2014 adalah 1,9 % dengan capaian kinerja 190,0 % (19 Kg/Ha), sehingga terjadi penurunan realisasi tahun 2015. Perbandingan
capaian
indikator
kinerja
peningkatan
produktivitas tanaman perkebunan yang difokuskan pada 4 (empat) komoditi unggulan yaitu kakao, karet, kelapa sawit, kopi dari tahun 2011 s/d 2015 berikut disajikan pada tabel 3.7.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
50
Tabel 3.7. Peningkatan produktifitas tanaman perkebunan yang difokuskan pada 4 (empat) komoditi unggulan yaitu kakao, karet, kelapa sawit, kopi dari tahun 2011-2015 (%) Indikator
Base line 2010
2011
2012
2013
T
C
%
T
C
%
-
-
-
-
-
-
T
C
2014 %
2015
T
C
%
T
C
%
1%
15,0 %
150,0
1%
0,103 %
10,3
1%
1,09
109
1%
2,87 %
287,0
1%
1,517
151,7
1%
18 %
1806,7
1%
1,9
190
1%
0,104 %
10,4
Peningkatan produktivitas (kakao, karet, kelapa sawit, kopi)
a. Kakao
b. Karet
c. Kelapa Sawit
d. Kopi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
51
Dari data yang disajikan pada tabel 3.7 di atas, dapat dijelaskan bahwa sasaran peningkatan produktivitas tanaman perkebunan dari tahun 2011 s/d 2013 tidak bisa dilakukan perbandingan
antara
capaian
dengan
target.
Setelah
dilakukan revisi Rencana Strategis Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat 2011 – 2015, maka untuk tahun 2014 s/d 2015 dilakukan perbandingan antara target dan capaian terhadap peningkatan produktivitas tanaman perkebunan. Rendahnya
tingkat
capaian
produktivitas
tanaman
perkebunan tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014, disebabkan karena pada tahun 2015 iklim/cuaca yang ekstrem antara lain kabut asap, bencana alam sehingga berpengaruh
pada
produktivitas
tanaman
yang
akan
menghasilkan. Disamping itu, masyarakat kurang optimal melakukan
pemeliharaan
Perkebunan
Provinsi
meningkat
produksi
tanaman,
telah
melakukan
dengan
walaupun
Dinas
upaya
untuk
berkoordinasi
dengan
kabupaten/kota baik melalui anggaran APBD 2011 s.d 2015 dan kegiatan melalui dana APBN 2011 s.d 2015.
2. Tujuan Meningkatkan Nilai Tambah Komoditi Perkebunan Tujuan
Meningkatkan
Nilai
Tambah
Komoditi
Perkebunan
dijabarkan ke dalam 1 (satu) sasaran strategis dengan 1 (satu) indikator sasaran. TUJUAN Meningkatkan Nilai Komoditi Perkebunan
SASARAN Tambah Meningkanya nilai komoditi perkebunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
tambah
52
Sasaran peningkatan nilai tambah komoditi perkebunan diukur melalui 1 indikator, yaitu persentase peningkatan insentif harga pasar. Indikator kinerja, target, realisasi dan capaian tahun 2015 dari sasaran ini disajikan dalam tabel 3.8 sebagai berikut : Tabel 3.8. Indikator kinerja, target, realisasi dan capaian dari Sasaran meningkatnya komoditi nilai tambah perkebunantahun 2015
No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
% Capaian
Persentase peningkatan insentif harga pasar (kakao)
1%
1,3 %
130
Pada
tahun
2015
produksi
kakao
sebanyak
153.245
ton,
diharapkan 1 % dari produksi kakao terjadi peningkatan nilai tambah harga pasar akibat adanya perubahan nilai bahan baku dengan
perlakukan
sehingga
besarannya
dapat
nilaisebagai
berikut : Bentuk Olahan
Harga/kg
Biji/Bahan baku tanpa fermentasi
Rp.26.000
Biji/Bahan baku diolah dengan melakukan fermentasi dengan memakai peti fermentasi dan tempat penjemuran biji kakao
Rp.30.000
Biji kakao yang telah diolah dengan melakukan fermentasi (peti fermentasi dan tempat penjemuran biji kakao) tahun 2015 sebanyak 28,3 %, maka : Jika 28,3 % (43.368,335 kg) dihitung nilainya tanpa pengolahan
Rp. 1.084.208.375
Jika 28,3 % (43.368,335 kg) dihitung nilainya dengan pengolahan
Rp. 1.301.050.050
Insentif Pasar
Rp.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
216.841.675
53
Capaian peningkatan nilai tambah harga pasar untuk kakao tahun 2015 adalah 28,3 % (1 Kg/Ha) dengan insentif harga pasar sebesar
Rp.
216.814.675,
jika
petani
kakao
melakukan
pengolahan biji kakao dengan fermentasi, dengan capaian kinerja 130
%.
Sesuai
klasifikasi
penilaian
termasuk
kategori
keberhasilan sangat baik. Dari data yang disajikan pada tabel 3.8 di atas, dapat dijelaskan bahwa sasaran peningkatan nilai tambah harga pasar dari tahun 2011 s/d 2013 tidak bisa dilakukan perbandingan antara capaian dengan target. Setelah dilakukan revisi Rencana Strategis Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat
2011 – 2015, dilakukan
penambahan sasaran peningkatan nilai tambah harga pasar. Untuk tahun 2014 s/d 2015 dilakukan perbandingan antara target dan capaian terhadap peningkatan produktivitas tanaman perkebunan. Sedangkan capaian tahun 2015 adalah adalah 1,3 % dengan capaian kinerja 130 %, jika dibandingkan capaian tahun 2014 adalah 1 % dengan capaian kinerja
100 %, sehingga terjadi
peningkatan realisasi tahun 2015 sebesar 30 %. Tercapainya target yang ditetapkan tersebut, karena adanya upaya dan langkah-langkah konkrit yang dilakukan Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat dalam melakukan pembinaan dan membantu masyarakat guna meningkatkan nilai tambah produk perkebunan baik melalui anggaran APBD 2015 dan kegiatan melalui dana APBN 2015. Pencapaian
sasaran
peningkatan
nilai
tambah
komoditi
perkebunan melalui kegiatan) Peningkatan Penerapan Fermentasi Kakao.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
54
3. Tujuan Meningkatkan Daya Saing Komoditi Perkebunan Tujuan
Meningkatkan
daya
saing
Komoditi
Perkebunan
dijabarkan ke dalam 1 (satu) sasaran strategis dengan 2 (dua) indikator kinerja sebagai berikut : TUJUAN
SASARAN
Meningkatnya daya saing komoditi Peningkatan daya saing komoditi perkebunan perkebunan
Sasaran Peningkatandaya saing komoditi perkebunan, diukur melalui 2 (dua) indikator kinerja sasaranyaitu :(1) Jumlah kelompok tani yang menerapkan Good Manufactoring Pratice (GMP); dan (2)
Persentase komoditi unggulan hasil perkebunan
yang mengalami peningkatan grade. a. Sasaran Meningkatnya daya saing komoditi perkebunan, dengan indikator kinerja sasaran jumlah kelompok tani yang menerapkan Good Manufactoring Pratice (GMP). Target kinerja jumlah kelompok tani yang menerapkan Good Manufactoring Pratice (GMP) tahun 2015 ditetapkan sebanyak 2 (dua) dokumen. Indikator kinerja, target, realisasi dan capaian tahun 2015 dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3.9 sebagai berikut : Tabel 3.9. Indikator kinerja, target, realisasi dan capaian dari Sasaran Meningkatnya daya saing komoditi perkebunantahun 2015 No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
% Capaian
Jumlah kelompok tani yang menerapkan Good Manufactoring Pratice (GMP)
2 dokumen
2 dokumen
100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
55
Berdasarkan tabel 3.9 di atas, ternyata realisasi terhadap jumlah kelompok tani yang menerapkan Good Manufactoring Pratice (GMP) tahun 2015 sebanyak 2 dokumen dan sesuai dengan target yang ditetapkan sebanyak 2 dokumen dengan capaian kinerja sebesar 100,00 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik. Adapun kelompok tani yang menerapkan Good Manufactoring Pratice (GMP)tahun 2015 sebagai berikut : 1)
Pengolahan Kakao oleh Gapoktan Salibawan Agro di Kabupaten Pasaman.
2)
Pengolahan
Kakao
oleh
Gapoktan
Suka
Fajar
di
Kabupaten Padang Pariaman. Selanjutnya untuk melihat perbandingan capaian indikator kinerja terhadap jumlah kelompok tani yang menerapkan Good Manufactoring Pratice (GMP) dari tahun 2011 s/d 2015 berikut disajikan pada tabel 3.10
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
56
Tabel 3.10 Capaian jumlah kelompok tani yang menerapkan Good Manufactoring (GMP) dari tahun 2011 s/d 2015
Sasaran
Indikator
Peningkatan Daya saing komoditi Perkebunan
Jumlah kelompok tani yang menerapkan GMP
2011
2012
2013
2014
2015
T
C
%
T
C
%
T
C
%
T
C
%
T
C
%
-
-
-
-
-
-
6
-
-
8
2
100
10
10
100
Catatan : T
: Target
C : Capaian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
57
Dari data yang disajikan pada tabel 3.10 di atas, dapat dijelaskan bahwa sasaran terhadap jumlah kelompok tani yang menerapkan Good Manufactoring Pratice (GMP) dari tahun 2011 s/d 2013 tidak bisa dilakukan perbandingan antara
capaian
dengan
target.
Setelah
dilakukan
revisiRencana Strategis Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat 2011 – 2015, maka untuk tahun 2014 s/d 2015 dapat dilakukan perbandingan antara target dan capaian terhadap terhadap jumlah kelompok tani yang menerapkan Good Manufactoring Pratice (GMP). Capaian terhadapjumlah kelompok tani yang menerapkan Good Manufactoring Pratice (GMP) tahun 2015 sebanyak 2 dokumen atau capaian kinerja 100 %, jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebanyak 2 KSP atau capaian kinerja terhadapjumlah kelompok tani yang menerapkan Good Manufactoring
Pratice
(GMP)sama
dengan
target
yang
ditetapkan. Namun jika dibandingkan dengan target revisi Rencana Strategis Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat 2011 – 2015 (Tahun 2014 dan tahun 2015) yang ditetapkan menjadi 10 dokumen, sedangkan realisasi capaian sebanyak 10 dokumen,
sehingga
antara
target
yang
ditetapkan
dan
realisasi sama. Tercapainya target yang ditetapkan tersebut, karena adanya upaya dan langkah-langkah konkrit yang dilakukan Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat dalam memfasilitasi kelompok tani untuk mendorong melakukan perbaikan mutu hasil
perkebunan
sehingga
dapat
menerapkan
Good
Manufactoring Pratice (GMP) melalui anggaran APBD tahun
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
58
2011 s/d 2015 dan kegiatan melalui dana APBN tahun 2011 s/d 2015. Pencapaian sasaran jumlah kelompok tani yang menerapkan Good Manufactoring Pratice (GMP) melalui kegiatan : (1) Peningkatan penerapan fermentasi kakao; (2) Diversifikasi produk kelapa; dan (3) Optimalisasi unit pengolahan hasil (UPH) tebu.
b. Sasaran Meningkatnya daya saing komoditi perkebunan, dengan indikator kinerja sasaran persentase komoditi unggulan hasil perkebunan yang mengalami peningkatan grade Target kinerja persentase komoditi unggulan hasil perkebunan yang mengalami peningkatan gradetahun 2015 ditetapkan sebanyak 1 %. Indikator kinerja, target, realisasi dan capaian tahun 2015 dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3.11 sebagai berikut : Tabel 3.11. Indikator kinerja, target, realisasi dan capaian dari Sasaran Meningkatnya daya saing komoditi perkebunantahun 2015 No.
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
% Capaian
1
Persentase komoditi unggulan hasil perkebunan yang mengalami peningkatan grade
1%
1%
100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
59
Berdasarkan tabel 3.11 di atas, ternyata realisasi terhadap persentase
komoditi
unggulan
hasil
perkebunan
yang
mengalami peningkatan grade sebesar 1 % dan sesuai dengan target yang ditetapkan sebesar 1 %
dengan capaian kinerja
sebesar 100,00 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik. Dari
20 kelompok tani kakao yang diusulkan untuk
dilakukan
mutu
biji
kakao,
ternyata
yang
mengalami
peningkatan grade tahun 2015 sebagai berikut : 1) Mutu kakao dari grade S ditingkatkan menjadi grade B terdapat pada Kelompok Tani Koto Somiak di Kabupaten Limapuluh Kota. 2) Mutu kakao dari grade S ditingkatkan menjadi grade B terdapat pada Kelompok Tani Saiyo di Kabupaten Solok. Sasaran terhadap jumlah kelompok tani yang menerapkan Good Manufactoring Pratice (GMP) dari tahun 2011 s/d 2013 tidak bisa dilakukan perbandingan antara capaian dengan target. Setelah dilakukan revisi Rencana Strategis Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat
2011 – 2015, maka
untuk tahun 2014 s/d 2015 dapat dilakukan pembandingan antara
target
dan
capaian
terhadap
terhadap
jumlah
kelompok tani yang menerapkan Good Manufactoring Pratice (GMP). Capaian terhadap jumlah kelompok tani yang menerapkan Good Manufactoring Pratice (GMP) tahun 2015 sebanyak 2 dokumen atau capaian kinerja 100 %, jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebanyak 2 dokumen atau capaian
kinerja
terhadap
jumlah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
kelompok
tani
yang
60
menerapkan Good Manufactoring Pratice (GMP) sama dengan target yang ditetapkan. Namun jika dibandingkan dengan target revisi Rencana Strategis Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat 2011 – 2015 (Tahun 2014 dan tahun 2015) yang ditetapkan menjadi 10 dokumen, sedangkan realisasi capaian sebanyak 10 dokumen,
sehingga
antara
target
yang
ditetapkan
dan
realisasi sama. Tercapainya target yang ditetapkan tersebut, karena adanya upaya dan langkah-langkah konkrit yang dilakukan Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat dalam memfasilitasi kelompok tani untuk mendorong melakukan perbaikan mutu hasil
perkebunan
sehingga
dapat
menerapkan
Good
Manufactoring Pratice (GMP)melalui anggaran APBD tahun 2011 s/d 2015 dan kegiatan melalui dana APBN tahun 2011 s/d 2015. Pencapaian sasaran jumlah kelompok tani yang menerapkan Good Manufactoring Pratice (GMP) melalui kegiatan : (1) Peningkatan penerapan fermentasi kakao; (2) Pengembangan pengolahan kelapa terpadu;dan (3) Pengembangan teknis pengolahan hasil tebu. 4. Tujuan Meningkatkan Kawasan Sentra Produksi Perkebunan Tujuan Meningkatkan Kawasan Sentra Produksi Perkebunan dijabarkan ke dalam 1 (satu) sasaran strategis dengan 1 (satu) indikator sasaran sebagai berikut : TUJUAN Meningkatkan Kawasan Produksi Perkebunan
SASARAN Sentra Peningkatan Kawasan Produksi Perkebunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
Sentra
61
Sasaran Peningkatan Kawasan Sentra Produksi Perkebunan, diukur
melalui
1
(satu)
indikator
kinerja
sasaran
yaitu
bertambahnya jumlah Kawasan Sentra Produksi (KSP). Target kinerja bertambahnya jumlah Kawasan Sentra Produksi (KSP) tahun 2015 ditetapkan sebanyak 2 (dua) KSP. Indikator kinerja, target, realisasi dan capaian tahun 2015 dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3.12 sebagai berikut : Tabel 3.12. Indikator kinerja, target, realisasi dan capaian dari Sasaran Peningkatan Kawasan Sentra Produksi Perkebunn tahun 2015 No.
1.
Indikator Kinerja
Jumlah kawasan perkebunan (KSP)
sentra
produksi
Target 2015
Realisasi 2015
% Capaian
2 KSP
3 KSP
150
Berdasarkan tabel 3.12 di atas, ternyata realisasi terhadap peningkatan Kawasan Sentra Produksi (KSP) perkebunan tahun 2015 sebanyak 3 KSP dan melebihi dari target yang ditetapkan sebanyak 2 KSP dengan capaian kinerja sebesar 150 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan sangat baik. Adapun Kawasan Sentra Produksi (KSP) perkebunan tahun 2015 sebagai berikut : 1) Nagari
Model
Kakao
pada
Desa
Kolok
Kecamatan
BaranginKota Sawahlunto. 2) Nagari Model Kakao pada Desa Talawi Hilir Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto. 3) Nagari Model Kakao pada Nagari Batang Saman Kecamatan Lembah Malintang Kabupaten Pasaman Barat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
62
Selanjutnya kinerja
untuk
melihat
bertambahnya
perbandingan
Kawasan
Sentra
capaian
indikator
Produksi
(KSP)
perkebunan dari tahun 2011 s/d 2015 berikut disajikan pada tabel 3.13.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
63
Tabel 3.13 Capaian Kawasan Sentra Produksi Perkebunan (KSP) dari tahun 2011 s/d 2015
Sasaran
Indikator
Peningkatan Kawasan Sentra Produksi Perkebunan
Bertambahnya jumlah kawasan sentra produksi (KSP) perkebunan
2011
2012
2013
2014
2015
T
C
%
T
C
%
T
C
%
T
C
%
T
C
%
14
14
100
17
17-
100
22
22
100
24
26
200
26
29
150
Catatan : T
: Target
C : Capaian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
64
Dari data yang disajikan pada tabel 3.13 di atas, dapat dijelaskan bahwa sasaran bertambahnya Kawasan Sentra Produksi (KSP) dari tahun 2011 s/d 2013 tidak bisa dilakukan perbandingan
antara
capaian
dengan
target.
Setelah
dilakukan revisi Rencana Strategis Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat 2011 – 2015, maka untuk tahun 2014 s/d 2015 dapat dilakukan perbandingan antara target dan capaian terhadap bertambahnya Kawasan Sentra Produksi (KSP). Capaian
bertambahnya
kawasan
Sentra
Produksi
(KSP)
perkebunan tahun 2015 sebanyak 3 KSP atau capaian kinerja 150 %, jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 sebanyak
3
KSP
atau
capaian
kinerja
150
%,
maka
realisasinya sama dengan tahun 2014. Namun jika dibandingkan dengan target revisi Rencana Strategis Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat 2011 – 2015 (Tahun 2014 dan tahun 2015) yang ditetapkan menjadi 26 KSP, sedangkan realisasi capaian sebanyak 29 KSP, sehingga melebihi dari target yang ditetapkan sebanyak 1 (satu) kawasan Sentra Produksi (KSP) perkebunan. Tercapainya target yang ditetapkan tersebut, karena adanya upaya dan langkah-langkah konkrit yang dilakukan Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat dalam peningkatan kawasan Sentra Produksi (KSP) perkebunan antara lain melakukan pembinaan dan memfasilitasi masyarakat/petani guna terbentuknya kawasan sentra produksi perkebunan melalui anggaran APBD tahun 2011 s/d 2015 dan kegiatan melalui dana APBN tahun 2011 s/d 2015.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
65
Pencapaian sasaran kawasan sentra produksi perkebunan melalui kegiatan : (1) Pengembangan nagari model kakao dan kelapa; (2) Inovasi teknologi kawasan sentra kakao; dan (3) Pengembangan nagari model kopi.
5. Tujuan Meningkatkan ketersediaan benih/bibit unggul dan sarana produksi perkebunan Tujuan
Meningkatkan
ketersediaan
benih/bibit
unggul
dan
sarana produksi perkebunan dijabarkan ke dalam 2 (dua) sasaran strategis dengan 2 (dua) indikator kinerja sebagai berikut : TUJUAN
SASARAN
Meningkatkan ketersediaan benih/bibit unggul dan sarana produksi perkebunan
1
Peningkatan penggunaan benih/bibit unggul dan sarana produksi perkebunan
2
Bertambahnya Sektor Perkebunan
Penangkar
a) Sasaran 1: Peningkatan penggunaan benih/bibit unggul dan sarana produksi perkebunan Sasaran 1: Meningkatnya penggunaan benih/bibit unggul dan sarana
produksi
perkebunan,
diukur
melalui
1
(satu)
indikator kinerja yaitu jumlah penggunaan benih/bibit unggul dan sarana produksi perkebunan. Target kinerja penggunaan benih/bibit unggul dan sarana produksi perkebunan untuktahun 2015 sebanyak 1.500.000 batang.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
66
Indikator kinerja, target, realisasidan capaian tahun 2015 dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3.14 sebagai berikut : Tabel 3.14 Indikator Kinerja, Target, Realiasi dan Capaian dari sasaran Meningkatnya penggunaan benih/bibit unggul dan sarana produksi perkebunan tahun 2015 No.
1.
Indikator Kinerja
Target 2015
Realisasi 2015
% Capaian
jumlah penggunaan benih/bibit unggul dan sarana produksi perkebunan
1.500.000 batang
1.451.674 batang
96,77
Berdasarkan tabel 3.14 di atas, ternyata realisasi terhadap penggunaan benih/bibit unggul dan sarana produksi tahun 2015 sebanyak 1.451.674 batang atau realisasinya lebih rendah dari target yang ditetapkan (1.500.000 batang) dengan tingkat capaian kinerja sebesar 96,77%. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik. Selanjutnya untuk melihat perbandingan capaian kinerja berdasarkan indikator kinerja penggunaan benih/bibit unggul dan sarana produksi dari tahun 2011-2015 dapat dilihat pada tabel 3.15
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
67
Tabel 3.15 Capaian penggunaan benih/bibit unggul dan sarana produksi perkebunan dari tahun 2011 s/d 2015
Sasaran
Indikator
Peningkatan penggunaan benih/bibit unggul dan sarana produksi perkebunan
Jumlah penggunaan benih/bibit unggul dan sarana produksi perkebunan
2011
2012
2013
2014
2015
T
C
%
T
C
%
T
C
%
T
C
%
T
C
%
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.500.000
1.625.000
108,33
1.500.000
1.451.674
96,77
Catatan : T
: Target
C : Capaian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
68
Dari data yang disajikan pada tabel 3.15 di atas, dapat dijelaskan
bahwa
sasaran
meningkatnya
penggunaan
benih/bibit unggul dan sarana produksi perkebunan dari tahun 2011 s/d 2013 tidak bisa dilakukan perbandingan antara target dan capaian. Setelah dilakukan revisi Rencana Strategis Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat 2011 – 2015, maka untuk tahun 2014 s/d 2015 dapat dilakukan perbandingan penggunaan
antara
target
benih/bibit
dan
unggul
dan
capaian sarana
terhadap produksi
perkebunan. Capaian penggunaan benih/bibit unggul dan sarana produksi tahun 2015 adalah sebanyak 1.451.674 batang atau capaian 96,77, jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 adalah sebanyak 1.625.000 batang atau capaian 108,33 %, maka terjadi penurunan penggunaan benih/bibit unggul dan sarana produksi tahun 2015. Namun jika dibandingankan dengan target revisi Rencana Strategis Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat 2011 – 2015 (Tahun 2014 dan tahun 2015) yang ditetapkan sebanyak 3.000.000 batang, sedangkan realisasi capaian sebanyak 3.076.674 batang, sehingga terjadi peningkatan penggunaan benih/bibit unggul dan sarana produksi sebanyak 76.674 batang dari target yang ditetapkan atau 2,55 %. Tercapainya target yang ditetapkan tersebut, karena adanya upaya dan langkah-langkah konkrit yang dilakukan Dinas Perkebunan
Provinsi
Sumatera
Barat
dalampenggunaan
benih/bibit unggul dan sarana produksi perkebunan antara lain melakukan pembinaan untuk mendorong masyarakat menggunakan
benih/bibit
unggul
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
dan
sarana
produksi
69
perkebunan baik melalui anggaran APBD 2011 s/d 2015 dan kegiatan melalui dana APBN 2011 s/d 2015. Pencapaian sasaran penggunaan benih/bibit unggul dan sarana
produksi
perkebunan
melalui
kegiatan
:
(1)
Pemeliharaan kebun Induk kakao; (2) Pemeliharaan kebun Induk karet; (3) Pemeliharaan kebun entres karet;
(4)
Penilaian blok penghasil tinggi (BPT) tanaman cengkeh; (5) Pembangunan
rumah
pembibitan;
(6)
Rehab
labor
pembibitandan (7) Pengembangan varietas tembakau nikotin rendah. b) Sasaran 1: Bertambahnya Penangkar sektor perkebunan Sasaran 1: Bertambahnya Penangkar sektor
perkebunan,
diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja yaitu jumlah penambahan penangkar. Target
kinerja
jumlah
penambahan
penangkar
sektor
perkebunan untuk tahun 2015 sebanyak 10 penangkar. Indikator kinerja, target, realisasi dan capaian tahun 2015 dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3.16 sebagai berikut : Tabel 3.16 Indikator Kinerja, Target, Realiasi danCapaian dari sasaran Bertambahnya Penangkar sektor perkebunantahun 2015 No.
1.
Indikator Kinerja
Target 2015
Realisasi 2015
Jumlah penambahan 10 17 penangkarsektorperkebunan penangkar penangkar
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
% Capaian 170
70
Berdasarkan tabel 3.16 di atas, ternyata realisasi terhadap penambahan penangkar sektor perkebunan tahun 2015 sebanyak 17 penangkar dan realisasinya melebihi dari target yang ditetapkan (10 penangkar) dengan tingkat capaian kinerja
sebesar
170,00
%.
Sesuai
klasifikasi
penilaian
termasuk kategori keberhasilan sangat baik.
Selanjutnya untuk melihat perbandingan capaian kinerja berdasarkan indikator kinerja penambahan penangkar sektor perkebunan dari tahun 2011-2015 dapat dilihat pada tabel 3.17.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
71
Tabel 3.17 Capaian jumlah penangkar sektor perkebunan dari tahun 2011 s/d 2015
Sasaran
Indikator
Bertambahnya penangkar sektor perkebunan
Jumlah penangkar sektor perkebunan
2011
2012
2013
2014
T
C
%
T
C
%
T
C
%
T
C
-
-
-
-
-
-
-
-
-
15
18
2015 %
T
C
%
10
17
170
Catatan : T
: Target
C : Capaian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
72
Dari data yang disajikan pada tabel 3.17 di atas, dapat dijelaskan bahwa sasaran bertambahnya Penangkar sektor perkebunan dari tahun 2011 s/d 2013 tidak bisa dilakukan perbandingan antara target dan capaian. Setelah dilakukan revisi Rencana Strategis Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat 2011 – 2015, maka untuk tahun 2014 s/d 2015 dapat dilakukan perbandingan antara target dan capaian terhadap bertambahnya Penangkar sektor perkebunan. Capaian bertambahnya Penangkar sektor perkebunan tahun 2015 adalah sebanyak 17 penangkar atau capaian 170,00 %, jika
dibandingkan
dengan
capaian
tahun
2014
adalah
sebanyak 15penangkar atau capaian 125,00 %, maka terjadi peningkatan bertambahnya Penangkar sektor
perkebunan
tahun 2015. Namun jika dibandingankan dengan target revisi Rencana Strategis Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat 2011 – 2015 (Tahun 2014 dan tahun 2015) yang ditetapkan menjadi 25 penangkar, sedangkan realisasi capaian menjadi 32 penangkar, sehingga terjadi peningkatan penangkar sebanyak 7 penangkar dari target yang ditetapkan atau 28,00 %. Tercapainya target yang ditetapkan tersebut, karena adanya upaya dan langkah-langkah konkrit yang dilakukan Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat dalam penambahan penangkar pembinaan
sektor
perkebunan
terhadap
antara
masyarakat/petani
lain
melakukan
guna
menjadi
sebagai penangkar sektor perkebunan baik melalui anggaran APBD 2011 s/d 2015 dan kegiatan melalui dana APBN 2011 s/d 2015.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
73
Pencapaian
sasaran
bertambahnya
penangkar
sektor
perkebunan melalui kegiatan : (1) Peningkatan keahlian perbenihan
komoditi
perkebunan;
(2)
Pengawasan
dan
sertifikasi benih unggul perkebunan; dan (3) Sosialisasi penggunaan bibit sertifikasi.
6. Tujuan Terkendalinya serangan hama penyakit dan OPT perkebunan Tujuan
Terkendalinya
serangan
hama
penyakit
dan
OPT
perkebunan dijabarkan ke dalam 1 (satu) sasaran strategis dengan 1 (satu) indikator sasaran sebagai berikut : TUJUAN
SASARAN
Terkendalinya serangan hama Menurunnyaserangan hama penyakit dan OPT perkebunan penyakit dan OPT perkebunan
Sasaran
Menurunnya
serangan
hama
penyakit
dan
OPT
perkebunan diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja sasaran yaitu persentase penurunan serangan hama penyakit dan OPT perkebunan. Target kinerja persentase penurunan serangan hama penyakit dan OPT perkebunan untuk tahun 2015 adalah 1 %. Indikator kinerja, target, realisasi dan capaian tahun 2015 dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3.18 sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
74
Tabel 3.18. Indikator kinerja, target, realisasi dan capaian dari Sasaran Menurunnya serangan hama penyakit dan OPT perkebunantahun 2015 No.
1.
Indikator Kinerja
Target 2015
Realisasi 2015
% Capaian
Persentase penurunan serangan hama penyakit dan OPT perkebunan
1,0 %
1,09
109
Berdasarkan tabel 3.18 di atas, ternyata realisasi terhadap penurunan serangan hama penyakit dan OPT perkebunan tahun 2015 terkendali 1,09 % atau (48.586 Ha), dan realisasi tersebut melebihi dari target yang ditetapkan 1,0 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan sangat baik. Selanjutnya
untuk
melihat
perbandingan
capaian
kinerja
berdasarkan indikator kinerja terhadap persentase penurunan serangan hama penyakit dan OPT perkebunan dari tahun 20112015 dapat dilihat pada tabel 3.19.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
75
Tabel 3.19 Capaian % penurunan serangan hama penyakit dan OPT perkebunan dari tahun 2011 s/d 2015
Sasaran
Indikator
Menurunnya serangan hama penyakit dan OPT perkebunan perkebunan
% penurunan serangan hama penyakit dan OPT perkebunan
2011
2012
2013
2014
2015
T
C
%
T
C
%
T
C
%
T
C
%
T
C
%
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1
1.02
102
1
1,09
109
Catatan : T
: Target
C : Capaian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
76
Dari data yang disajikan pada tabel 3.19 di atas, dapat dijelaskan bahwa sasaran menurunnya serangan hama penyakit dan OPT perkebunan dari tahun 2011 s/d 2013 tidak bisa dilakukan perbandingan antara target dan capaian. Setelah dilakukan revisi Rencana Strategis Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat 2011 – 2015, maka untuk tahun 2014 s/d 2015 dapat dilakukan perbandingan antara target dan capaian terhadap persentase penurunan serangan hama penyakit dan OPT perkebunan. Capaian persentase penurunan serangan hama penyakit dan OPT perkebunan tahun 2015 adalah 1,09 % atau capaian 109,0 %, jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 adalah 1,02 % atau capaian 102,0 %. Tercapainya target yang ditetapkan tersebut, karena adanya upaya dan langkah-langkah konkrit yang dilakukan Dinas Perkebunan
Provinsi
Sumatera
Barat
dalam
melakukan
pengendalian dan pengawalan terhadap serangan hama penyakit dan OPT perkebunan baik melalui anggaran APBD 2011 s/d 2015 dan kegiatan melalui dana APBN 2011 s/d 2015. Pencapaian sasaran penurunan tingkatserangan hama penyakit dan OPT perkebunanmelalui kegiatan : (1) Pengembangan Agen Hayati/Non
Pestisida;
(2)
Peningkatan
Sarana
laboratorium
lapang; (3) Rehab rumah kaca; (4) Pelatihan teknologi terapan PHT kakao dan kelapa sawit; (5) Pelatihan lapang pengendalian organisme pengganggu tanaman; (6) Temu rembuk petugas pengamat OPT; (7) Gerakan massal pemberantasan hama PBK dan hama tupai; (8) Gerakan pengendalian hama utama tanaman perkebunan; (9) Pengawasan perlindungan tanaman perkebunan dan pembinaan brigade proteksi tanaman; (10) Pelatihan terapan PHT; dan (11) Pengendalian OPT Tembakau.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
73
7. Tujuan Menumbuhkembangkan usaha pelaku perkebunan Tujuan
Menumbuhkembangkan
usaha
pelaku
perkebunan
dijabarkan ke dalam 1 (satu) sasaran strategis dengan 1 (satu) indikator kinerja sebagai berikut : TUJUAN
SASARAN
Menumbuhkembangkan pelaku perkebunan
usaha Peningkatan kerjasama/kemitraan kelompok tani dengan pelaku usaha
Sasaran Peningkatan kerjasama/kemitraan kelompok tani dengan pelaku usaha, diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja sasaran yaitu bertambahnya jumlah kerjasama/kemitraan Target
kinerja
bertambahnya
jumlah
kerjasama/kemitraan
kelompok tani dengan pelaku usaha untuk tahun 2015 adalah 2 (dua) kerjasama/kemitraan. Indikator kinerja, target, realisasi dan capaian dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3.20 sebagai berikut : Tabel 3.20. Indikator Kinerja, target, realisasi dan capaian dari Sasaran meningkatnya kerjasama/kemitraan kelompok tani dengan pelaku usaha tahun 2015 No. 1.
Indikator Kinerja Bertambahnyajumlah kemitraan
kerjasama/
Target
Realisasi
2 5 kerjasama/ kerjasama/ kemitraan kemitraan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
% Capaian 250,00
74
Berdasarkan tabel 3.20 di atas, ternyata realisasi terhadap peningkatan kerjasama/kemitraan kelompok tani dengan pelaku usaha tahun 2015 sebanyak 5 kerjasama/kemitraan dan melebihi dari target yang ditetapkan sebanyak 2 kerjasama/kemitraan dengan capaian kinerja sebesar 250 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan sangat baik. Adapun kerjasama/kemitraan kelompok tani dengan pelaku usahatahun 2015 sebagai berikut : 1) Nota Kesepahaman antara Kelompok Tani Aie Dingin Koperasi Solok
Radjo
dengan
Klinik
Kopi
Yogyakarta
yang
ditandatangani pada tanggal 5 Januari 2015 dalam bidang agribisnis biji kopi. 2) Nota Kesepahaman antara Kelompok Tani Aie Dingin Koperasi Solok Radjo dengan PT. Packaging HouseBandung yang ditandatangani pada tanggal 15 Mei 2015 dalam bidang agribisnis biji kopi. 3) Nota Kesepahaman antara Kelompok Tani Aie Dingin Koperasi Solok Radjo dengan Londo Cafe Jakartyang ditandatangani pada tanggal 11 Desember 2015 dalam bidang agribisnis biji kopi. 4) Nota Kesepahaman antara Gapoktan Surian Permai dengan CV. Yudi Putra Jakarta yang ditandatangani pada tanggal 4Januari 2015 dalam bidang agribisnis biji kopi. 5) Nota Kesepahaman antara Kelompok Tani Aie Dingin Koperasi Solok
Radjo
dengan
Maharadja
Cofee
Jakarta
yang
ditandatangani pada tanggal 4 Januari 2015 dalam bidang agribisnis biji kopi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
75
Selanjutnya berdasarkan
untuk
melihat
indikator
perbandingan
kinerja
capaian
terhadap
kinerja
peningkatan
kerjasama/kemitraan kelompok tani dengan pelaku usaha dari tahun 2011-2015 dapat dilihat pada tabel 3.21
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
76
Tabel 3.21 Capaian jumlah kerjasama/ kemitraan kelompok tani dengan pelaku usaha dari tahun 2011 s/d 2015
Sasaran
Indikator
Meningkatnya Bertambahnya jumlah kerjasama/ jumlah kerjasama/ kemitraan kelompok kemitraan tani dengan pelaku usaha
2011
2012
2013
2014
2015
T
C
%
T
C
%
T
C
%
T
C
%
T
C
%
-
-
-
-
-
-
-
6
-
8
9
150
10
14
250
Catatan : T : Target C :Capaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
77
Dari data yang disajikan pada tabel 3.21 di atas, dapat dijelaskan bahwa sasaran peningkatan kerjasama/kemitraan kelompok tani dengan pelaku usaha dari tahun 2011 s/d 2013 tidak bisa dilakukan perbandingan antara target dan capaian. Setelah dilakukan revisi Rencana Strategis Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat
2011 – 2015, maka
untuk tahun 2014 s/d 2015 dapat dilakukan perbandingan antara
target
dan
capaian
terhadap
peningkatan
kerjasama/kemitraan kelompok tani dengan pelaku usaha. Capaian peningkatan kerjasama/kemitraan kelompok tani dengan
pelaku
usaha
5kerjasama/kemitraan
tahun atau
2015
adalah
sebanyak
capaian
250,00
%,
jika
dibandingkan dengan capaian tahun 2014 adalah sebanyak 3 kerjasama/kemitraan atau capaian 150,00 %, maka terjadi peningkatan kerjasama/kemitraan kelompok tani dengan pelaku usaha tahun 2015. Namun jika dibandingankan dengan target revisi Rencana Strategis Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat 2011 – 2015 (Tahun 2014 dan tahun 2015) yang ditetapkan menjadi 10
kerjasama/kemitraan,
menjadi
14
sedangkan
kerjasama/kemitraan,
realisasi
capaian
sehingga
terjadi
peningkatan kerjasama/kemitraan kelompok tani dengan pelaku usaha sebanyak 4 kerjasama/kemitraan dari target yang ditetapkan atau 40,00 %. Tercapainya target yang ditetapkan tersebut, karena adanya upaya dan langkah-langkah konkrit yang dilakukan Dinas Perkebunan
Provinsi Sumatera Barat dalam
melakukan
pendampingan dan memfasilitasi kelompok tani pelaku usaha
dengan
baik melalui anggaran APBD 2011 s/d 2015
dan kegiatan melalui dana APBN 2011 s/d 2015. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
78
Pencapaian
sasaran
peningkatan
kerjasama/kemitraan
kelompok tani dengan pelaku usaha melalui kegiatan : (1) Pengembangan kemitraan tani dan asosiasi perkebunan; (2) Pelatihan fasilitator daerah; dan (3) Peningkatan kelembagaan petani. C. Pelaksanaan APBD Berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat
tanggal 19
September 2015,
pelaksanaan APBD dapat dirinci sebagai berikut : 1. Pendapatan Asli Daerah Untuk tahun 2015Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat mentargetkan 123.650.000,00.-
penerimaan yang
berasal
asli dari
daerah
sebesar
pemungutan
Rp.
Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah (Sewa asrama/aula serta jasa laboratorium/agen hayati) dan Retribusi Penjualan Produk Usaha Daerah Benih Perkebunan (Kakao, Karet, Kelapa Sawit, Kopi, Kelapa Dalam, Cengkeh, Gambir, Tembakau, Nilam, Pala, Sumber Benih, TRUP, SP2B-KS, Retribusi Label, Kayu Entres kakao). Rincian pendapatan berdasarkan jenis penerimaan yang dikelola oleh Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 3.22
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
79
Tabel 3.22. Capaian pendapatan per jenis penerimaan tahun 2015 No
Jenis Penerimaan
1
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah a. Sewa Asrama/aula b. Jasa Laboratorium/Agen Hayati Retribusi Penjualan Produk Usaha Daerah Benih Perkebunan Jumlah
2
Target Rp 25.000.000
Capaian Keu (Rp) % 18.390.000 73,56
12.800.000 12.200.000
9.600.000 8.790.000
75,00 72,05
98.650.000
99.068.900
100,42
123.650.000
117.458.900
94,99
Capaian penerimaan tahun 2015 sebesar Rp.117.458.900,00 dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 123.650.000,00 atau capaian kinerja pendapatan 94,99 %. Target Penerimaan tahun 2015 sebesar Rp. 123.650.000,00 atau turun 36,37 % dibandingkan dengan target Penerimaan tahun 2014 yakni sebesar Rp. 194.350.000.Capaian realisasi penerimaan tahun 2015 yakni 94,99 %, jika dibandingkan
dengan
2014yakni104,17
%,
capaian realisasi penerimaan tahun maka
terjadi
penurunan
capaian
penerimaan sebesar 10,43 %. Perkembangan pendapatan yang dikelola Dinas Perkebunan dari tahun 2011 s/d 2015 dapat dilihat pada tabel 3.23. Tabel 3.23. Perkembangan pendapatan per jenis penerimaan Dari tahun 2011 – 2015 N o 1
Jenis Penerimaan Retribusi
Target
2011 Realisasi (%)
24.600.000
50.006.000
Target
2012 Realisasi (%)
20.400.000
31.720.000
Target
2013 Realisasi (%)
24.800.000
44.220.000
Target
2014 Realisasi (%)
25.000.000
Target
2015 Realisasi (%)
30.660.000
25.000.000
18.390.000
98.650.000
99.068.900
Pemakaian
Kekayaan Daerah 2
Retribusi Penjualan Produk Usaha Daerah Benih Perkebunan
263.000.000 237.481.320 260.000.000
287.465.000 264.750.000 203.611.740 169.350.000 171.598.000
Jumlah
287.600.000 287.487.320 280.400.000
319.185.000 289.550.000 247.831.740 194.350.000 202.258.000
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
123.650.000
80
117.458.900
2. Belanja Pengeluaran Pada Tahun Anggaran 2015 Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat, semula mendapatkan alokasi belanja yang bersumber Rp.
dari
APBD
35.560.020.400,00
menjadi
Rp.
Provinsi dan
Sumatera
mengalami
30.408.563.787,00
Barat
perubahan
atau
berkurang
sebesar anggaran sebesar
Rp. 5.151.456.613,00 (14,00 %). Belanja pengeluaran tahun 2015 sebesar
Rp. 30.408.563.787,00 dan dapat terealisasi sebesar
Rp. 28.372.693.557,00 dengan capaian kinerja sebesar 93,30 %, terdiri dari : 1)
Belanja Rp.
Tidak
Langsung
10.997.602.907,00
(BTL) dan
dianggarkan direalisasikan
sebesar sebesar
Rp. 10.574.549.050,00 atau 96,15 % dari yang dianggarkan dan realisasi fisik 99,98 % . 2)
Belanja
Langsung
(BL)
dianggarkan
sebesar
Rp. 19.410.960.880,00 dipergunakan untuk melaksanakan 13 program dengan 86 kegiatan dan direalisasikan sebesar Rp. 17.798.144.507,00 atau 91,69 % dari yang dianggarkan dan realisasi fisik 98,42 % . Belanja
pengeluaran
tahun
2015
sebesar
Rp. 30.408.563.787,00 atau turun 11,27 % dibandingkan dengan pagu
belanja
pengeluaran
tahun
2014
sebesar
Rp. 34.273.828.536,00. Rekapitulasi serapan belanja APBD Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2015 berdasarkan Program dan kegiatan dapat dilihat pada tabel 3.24 sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
81
Tabel 3.24 Realisasi Belanja APBD Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 REALISASI NO PROGRAM / KEGIATAN
1
2
I
Progam Pelayanan Administrasi Perkantoran
1. Penyediaan Menyurat
ANGGARAN SETELAH PAPBD
4 1.621.750.000
FISIK
KEUANGAN
KETERANGAN
%
Rp.
%
5
6
7
100,00 1.821.765.130
90,22
97,90
8
Surat
20.000.000
100,00
19.580.000
2. Penyediaan jasa komunikasi, Sumberdaya Air, Listrik dan telepon pada dinas peternakan
329.700.000
100,00
278.112.038
84,35 Sisa belanja komunikasi listrik,air,dll)
3. Penyediaan Jasa kebersihan Kantor
210.000.000
100,00
207.315.600
98,72
4. Penyediaan Alat Tulis Kantor
40.000.000
100,00
39.209.800
98,02
5. Penyediaan Barang dan penggandaan
cetakan
78.000.000
100,00
76.600.000
98,21
6. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor
25.000.000
100,00
24.178.000
96,71
dan
303.890.000
100,00
287.445.000
Bacaan
30.000.000
100,00
27.985.000
93,28 Sisa belanja
dan
20.000.000
85,00
13.540.000
67,70
10. Rapat rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah
312.296.000
96,00
266.813.800
85,44 Sisa perjalanan dalam daerah dan luar daerah
11. Penyediaan Kantor
Pengaman
216.000.000
100,00
209.916.300
97,18
12. Penyediaan Jasa Pembinaan Fisik dan Mental Aparatur
8.000.000
100,00
7.680.000
96,00
28.864.000
100,00
26.950.000
93,37
Jasa
7. Penyediaan Peralatan Perlengkapan Kantor 8. Penyediaan Bahan peraturan per UU 9. Penyediaan Minuman
Makanan
Jasa
13. Penyediaan Pelayanan Publik
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
jasa (telp,
94,59 Sisa belanja pengadaan
modal
82
REALISASI NO PROGRAM / KEGIATAN
1
2
ANGGARAN SETELAH PAPBD
4
II Progam Peningkatan Sarana dan Prasarana 1. Pengadaan Meubilier
1.686.950.000
FISIK
KEUANGAN
KETERANGAN
%
Rp.
%
5
6
7
98,76 1.568.391.316
92,97
359.500.000
100,00
338.581.000
94,18
dan
50.000.000
100,00
49.587.500
99,18
3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Mess
30.000.000
30,00
6.902.640
23,01
4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
225.000.000
100,00
194.965.200
86.65
5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor
60.250.000
100,00
55.512.000
92,14
6. Pengelolaan, Pengawasan dan Pengendalian Aset SKPD
130.000.000
100,00
122.659.076
94,35
7. Rehabilitasi Sedang dan Berat Rumah Dinas/Rumah Jabatan
240.000.000
100,00
211.741.900
88,23
8. Rehab Sedang/Berat Gedung Kantor
592.200.000
100,00
588.442.000
99,37
III Progam Peningkatan Disiplin Aparatur
72.360.000
100,00
71.280.000
98,51
1. Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya
72.360.000
100,00
71.280.000
98,51
IV Progam Peningkatan Kapasitas SDM
40.000.000
95,00
33.738.100
84,35
1. Bimbingan Teknis Implementasi Per UU-an
40.000.000
95,00
33.738.100
84,35
V. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
831.906.130
100,00
783.348.100
94,16
1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
115.250.000
100,00
93.931.300
81,50
2. Penyusunan Keuangan SKPD
Laporan
197.534.400
100,00
194.203.800
98,31
3. Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran SKPD
74.639.600
100,00
73.199.300
98,07
2. Pengadaan Komputer Jaringan Komputerisasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
8
83
REALISASI NO PROGRAM / KEGIATAN
1
2
ANGGARAN SETELAH PAPBD
4
FISIK
KEUANGAN
KETERANGAN
%
Rp.
%
5
6
7
4. Monitoring dan Evaluasi Program dan Kegiatan SKPD
160.703.730
100,00
158.785.700
98,81
5. Penatausahaan SKPD
Keuangan
283.778.400
100,00
263.228.000
92,76
VI. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian
947.296.000
100,00
882.625.603
93,17
1. Promosi Agribisnis Maching dan Expo Komoditi Perkebunan
103.968.000
100,00
96.319.753
92,64
2. Penetapan Harga dan Pengawalan Stabilisasi Harga Tanda Buah Segar Kelapa Sawit
111.848.000
100,00
108.938.600
97,40
3. Workshop Optimalisasi Pemanfaatan Produk Kelapa Rakyat
150.000.000
100,00
130.642.300
87,09
4. Indikasi Geografis Kopi Spesial (Arabika)
233.860.000
100,00
211.422.400
90,41
5. Festifal Kopi Sumatera Barat
125.000.000
100,00
117.940.000
94,35
Agrowisata
47.620.000
100,00
45.406.300
95,35
7. Penyusunan Profil Kopi Spesial Sumatera Barat
175.000.000
100,00
171.956.250
98,26
VII. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pembangunan Pertanian
1.434.533.000
100,00 1.391.227.600
96,98
6. Pengembangan Perkebunan
1. Pemeliharaan Kebun Karet dan Kakao
Induk
102.000.000
100,00
96.091.500
94,21
2. Penilaian Blok Penghasil Tinggi (BPT) Tanaman Cengkeh, Pala dan Pengamatan Penyebaran Kakao BLB 50
102.000.000
100,00
93.156.800
91,33
3. Rehab Bangunan Pembuatan Trichoderma (DAK)
236.712.000
100,00
232.739.000
98,32
4. Pembangunan Sumur Pestisida Nabati (DAK)
Bor
174.519.000
100,00
172.953.000
99,10
5. Peningkatan Sarana dan Prasarana Brigade Proteksi (DAK)
398.455.000
100,00
384.361.000
96,46
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
8
84
REALISASI NO PROGRAM / KEGIATAN
1
2
ANGGARAN SETELAH PAPBD
4
FISIK
KEUANGAN
KETERANGAN
%
Rp.
%
5
6
7
6. Pembangunan Gedung Pengendalian Mutu Benih UPTD-BP2MB (DAK)
210.700.000
100,00
207.550.000
98,50
7. Pengadaan Sarana Penunjang Pengawasan dan Pengujian Benih UPTD-BP2MB
210.147.000
100,00
204.376.300
97,25
VIII Program Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pertanian/Agropolitan
2.439.376.000
97,38 2.170.209.700
88,97
1. Pengembangan Tanaman Karet Rakyat
432.791.000
100,00
420.234.600
97,10
2. Optimalisasi Penggunaan Bibit Kelapa Sawit Bersertifikat
845.776.000
100,00
802.262.500
94,86
3. Pengembangan dan Perluasan Tanaman Kopi Rakyat
244.722.000
94,00
195.681.500
79,96
4. Demo plot Rakyat
Kultivar
Tebu
245.600.000
80,00
142.323.400
57,95
Tanaman
Pala
367.669.000
100,00
335.505.900
91,25
6. Peremajaan Tanaman Kelapa Rakyat
9.818.000
100,00
7.338.000
74,74
7. Perluasan Tanaman Cengkeh
293.000.000
100,00
266.863.800
91,08
IX. Program Gerakan Terpadu Pensejahteraan Petani
68.288.000
100,00
63,770.000
93,38
1. Pengawalan dan Pembinaan GPP/GPEM
68.288.000
100,00
63,770.000
93,38
X. Program Pengembangan Teknologi Informasi
1.601.159.000
99,05 1.468.833.350
91,74
5. Perluasan Rakyat
1. Revitalisasi Alsin Perkebunan
75.000.000
100,00
72.366.050
96,49
2. Penyebaran Informasi Teknologi Budidaya dan Pasca Panen
150.000.000
100,00
136.068.400
90,71
3. Pengembangan Nagari Model Kakao dan Kelapa
507.422.000
97,00
440.034.100
86,72
4. Inovasi Teknologi Kawasan Sentra Kakao, Kopi dan Kelapa
390.300.000
100,00
352.858.900
90,41
5. Pelatihan Lapangan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
154.358.000
100,00
150.027.200
97,19
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
8
85
REALISASI NO PROGRAM / KEGIATAN
1
2
ANGGARAN SETELAH PAPBD
4
6. Temu Rembuk Pengamat OPT
FISIK
KEUANGAN
KETERANGAN
%
Rp.
%
5
6
7
Petugas
126.800.000
100,00
122.812.100
96,85
7. Perkembangan Data Komoditi Perkebunan
197.279.000
100,00
194.666.600
98,68
XI. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan SDM Pertanian
1.128.615.000
97,51 1.021.263.750
90,49
1. Pengawasan Perizinan Usaha Perkebunan
75.000.000
90,00
58.816.500
78,42
156.150.000
98,00
136.276.800
87,27
3. Pelatihan Fasilitator Daerah II
214.700.000
96,00
183.279.000
85,37
4. Pembinaan Kelembagaan Usaha Perkebunan
176.800.000
95,00
149.978.700
84,83
5. Pengembangan Penangkar Benih Perkebunan
50.000.000
100,00
47.539.400
95,08
dan Nagari
273.505.000
100,00
269.362.100
98,49
Kelembagaan
182.460.000
100,00
176.011.250
96,47
XII Program Peningkatan Produksi dan Mutu Pertanian Secara Berkelanjutan
4.980.792.750
98,26 4.509.673.650
90,54
1. Pengembangan Skala Ekonomi Tanaman Kakao Rakyat
1.073.147.400
94,00
869.290.550
81,00
Kebun
248.000.000
100,00
241.064.000
97,20
3. Gerakan Massal Pemberantasan Hama PBK dan Hama Tupai
362.136.000
100,00
349.926.400
96,63
4. Gerakan Sambung Tanaman kakao
Pucuk
538.640.000
98,00
483.462.200
89,76
5. Gerakan Pemangkasan Kakao dan Pemupukan Kakao
550.250.000
100,00
505.951.000
91,95
6. Gerakan Pengendalian Hama Utama Tanaman Perkebunan
152.379.100
100,00
148.590.600
97,51
2. Gerakan Karet
Teknologi
6. Sekolah Penyediaan Model Kopi
Lapang Sarana
7. Penumbuhan Petani Gambir
2. Revitalisasi Rakyat
Lahan
Okulasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
8
86
REALISASI NO PROGRAM / KEGIATAN
1
2
ANGGARAN SETELAH PAPBD
4
7. Penunjang Kegiatan TMMN dan Bhakti Sosial (PKK, BKKBN, KKN, dll)
FISIK
KEUANGAN
KETERANGAN
%
Rp.
%
5
6
7
364.242.250
98,00
321.613.500
88,30
dan
74.500.000
98,00
63.061.900
84,65
9. Pengawasan Peredaran Benih Unggul Perkebunan
198.822.000
100,00
185.858.150
93,48
10. Pengawasan Perlindungan Tanaman Perkebunan dan Pembinaan Brigade
174.500.000
100,00
160.407.100
91,92
11. Sosialisasi Penggunaan Bibit Bersertifikat
45.820.000
100,00
45.226.700
98,71
12. Pembesaran, Pemeliharaan dan Distribusi Bibit Kelapa Sawit Prenusery
423.420.000
100,00
408.920.850
96,58
13. Sertifikasi dan Pengujian Benih Unggul Perkebunan
110.000.000
100,00
105.974.300
96,34
14. Penilaian Usaha Perkebunan
72.216.000
100,00
67.310.000
93,21
15. Pelatihan Perbanyakan Agen Pengendali Hayati Trichoderma SP
92.720.000
100,00
91.066.500
98,22
16. Revitalisasi Sarana Produksi Tanaman Tembakau (DBHCHT)
250.000.000
99,00
222.479.300
88,99
17. Pelatihan Penerapan PHT pada Pengendalian OPT Tembakau (DBHCHT)
250.000.000
100,00
239.470.600
95,79
XIII Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing Produk Hasil Pertanian
2.557.935.000
99,72 2.348.457.800
91,81
1. Pembinaan, Pengawalan, Perlindungan Unit Pengolahan Hasil (UPH) Komoditi
517.600.000
100,00
479.851.600
92,71
2. Peningkatan Fermentasi Kakao
448.575.000
99,00
400.819.200
89,35
3. Diversifikasi Produk Kelapa
129.240.000
98,00
112.830.000
87,30
4. Peningkatan Standarisasi Hasil Perkebunan
717.980.000
100,00
673.560.700
93,81
5. Optimalisasi Unit Pengolahan Hasil (UPH) Tebu
744.540.000
100,00
681.396.300
91,52
8. Pemantauan Pupuk Pestisida Perkebunan
Penerapan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
8
87
Adapun realisasi keuangan berdasarkan sasaran dan indikator kinerja kegiatan capaian program/kegiatan 1. Sasaran Meningkatnya luas areal tanaman perkebunan, dengan indikator kinerja kegiatan dicapai dengan anggaran sebesar
Rp.
terealisasi kinerja
4.404.757.650,00
sebesar
keuangan
Rp.
untuk
8
kegiatan,
3.620.373.200,00.-atau
sebesar
89,50
%.
Sesuai
dan
capaian
klasifikasi
penilaian termasuk kategori keberhasilan baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.25 Tabel 3.25 Capaian Sasaran Meningkatnya luas areal tanaman perkebunan, dengan indikator kinerja kegiatan INDIKATOR DAN RENCANA CAPAIAN KINERJA/TARGET SASARAN
INDIKATOR DAN RENCANA CAPAIAN KINERJA/TARGET KEGIATAN
ANGGARAN
REALISASI
% CAPAIAN
1
2
3
4
5
6
Meningkatnya Luas Areal, Tanaman Perkebunan
Peningkatan luas areal kebun 19.000 Ha
Terlaksananya pengembangan Skala Ekonomi Tanaman Kakao Rakyat;
1.073.147.400
869.290.550
81,00
Terlaksananya Penunjang Kegiatan TMMN dan Bhakti Sosial(PKK,BKKBN,KKN,dll);
364.242.250
321.613.500
88,30
Terlaksananya Pembesaran, pemeliharaan dan Distribusi kelapa Sawit Prenusery;
423.420.000
408.920.850
96,58
Terlaksananya Pengembangan dan Perluasan Tanaman Kopi Rakyat;
244.722.000
195.681.500
79,98
Terlaksananya Pengembangan Tanaman Karet Rakyat;
432.791.000
420.234.600
97,10
Terlaksananya Optimalisasi Penggunaan Bibit Kelapa Sawit Bersertifikat;
845.766.000
802.262.500
94,86
Terlaksananya Perluasan Tanaman Pala Rakyat;
367.669.000
335.505.900
91,25
Terlaksananya Perluasan Tanaman Cengkeh
293.000.000
266.863.800
91,08
4.044.757.650
3.620.373.200
89,50
SASARAN
KINERJA KEUANGAN
Jumlah 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
88
Berdasarkan tabel 3.25 di atas, ternyata capaian realisasi keuangan
terhadap
sasaran
meningkatnya
luas
areal
tanaman perkebunan tahun 2015 adalah 89,50 %, jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 adalah 96,12 %, maka
terjadi
penurunan
realisasi
keuangan
terhadap
sasaran meningkatnya luas areal tanaman perkebunan. 2. Sasaran
Meningkatnya
produksi
tanaman
perkebunan,
dengan indikator kinerja kegiatan dicapai dengan anggaran sebesar
Rp.
terealisasi
1.960.828.000,00.-untuk
sebesar
Rp.
8
kegiatan,
1.776.881.700,00.-atau
dan
capaian
kinerja keuanga sebesar 90,61 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.26 Tabel 3.26 Capaian Sasaran Meningkatnya produksi tanaman perkebunan dengan indikator kinerja kegiatan INDIKATOR DAN RENCANA CAPAIAN KINERJA/TARGET SASARAN
INDIKATOR DAN RENCANA CAPAIAN KINERJA/TARGET KEGIATAN
ANGGARAN
REALISASI
% CAPAIAN
1
2
3
4
5
6
Meningkatnya Produksi Tanaman Perkebunan
Peningkatan produksi tanaman perkebunan 78.159 Ton
Terlaksananya Pengawasan Perizinan Usaha Perkebunan;
SASARAN
KINERJA KEUANGAN
75.000.000
58.816.500
74.42
Terlaksananya Gerakan Teknologi Okulasi Karet;
156.150.000
136.276.800
87,27
Terlaksananya Revitalisasi Lahan Kebun Rakyat;
248.000.000
241.064.000
97,20
Terlaksananya Gerakan Sambung Pucuk Tanaman Kakao;
538.640.000
483.462.200
89,76
Terlaksananya Gerakan Pemangkasan Kakao dan Pemupukan;
550.250.000
505.951.000
91.95
Terlaksananya Pemantauan Pupuk dan Pestisida;
74.500.000
63.061.900
84,65
Terlaksananya Pengawalan dan Pembinaan GPP/GPEM;
68.288.000
63.770.000
93,38
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
89
Terlaksananya Revitalisasi Sarana Produksi Tanaman Tembakau Jumlah 2
250.000.000
222.479.300
88,99
1.960.280.000
1.776.881.700
90,61
Berdasarkan tabel 3.26 di atas, ternyata capaian realisasi keuangan
terhadap
sasaran
meningkatnya
produksi
tanaman perkebunan tahun 2015 adalah 90,61 %, jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 adalah 87,07 %, maka
terjadi
peningkatan
realisasi keuangan
terhadap
sasaran meningkatnya produksi tanaman perkebunan.
3. Sasaran Meningkatnya produktivitas tanaman perkebunan, dengan indikator kinerja kegiatan dicapai dengan anggaran sebesar
Rp.
777.418.000,00.-
untuk
5
kegiatan,
dan
terealisasi sebesar Rp. 652.352.650,00.-atau capaian kinerja keuanga sebesar 97,25 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.27 Tabel 3.27 Capaian Sasaran Meningkatnya produktivitas tanaman perkebunan dengan indikator kinerja kegiatan
SASARAN
1
INDIKATOR DAN RENCANA CAPAIAN KINERJA/TARGET SASARAN
INDIKATOR DAN RENCANA CAPAIAN KINERJA/TARGET KEGIATAN
ANGGARAN
REALISASI
% CAPAIAN
2
3
4
5
6
Meningkatnya
Meningkatnya
Produktivitas Tanaman Perkebunan
Produktivitas Tanaman Perkebunan 1 %
KINERJA KEUANGAN
Terlaksananya Demo Plot Kultivar Tebu Rakyat;
245.600.000
142.323.400
57,95
9.818.000
7.338.000
74,74
Terlaksananya Penyebaran Informasi Teknologi Budidaya dan Pasca Panen;
150.000.000
136.068.400
90,71
TerlaksananyaPenyusunan Profil Kopi Spesial Sumatera Barat;
175.000.000
171.956.250
98,26
Terlaksananya Peremajaan Tanaman Kelapa Rakyat;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
90
Terlaksananya Rekonsiliasi Data Perkembangan Komoditi Perkebunan; Jumlah 3
197.000.000
194.666.600
98,68
777.418.000
652.352.650
83,91
Berdasarkan tabel 3.27 di atas, ternyata capaian realisasi keuangan terhadap sasaran meningkatnya produktivitas tanaman perkebunan tahun 2015 adalah 83,91 %, jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 adalah 97,25 %, maka
terjadi
penurunan
realisasi
keuangan
terhadap
sasaran meningkatnya produktivitas tanaman perkebunan.
4. Sasaran Meningkatnya Nilai Tambah Komoditi Perkebunan, dengan indikator kinerja kegiatan dicapai dengan anggaran sebesar
Rp.
463.436.000,00.-
untuk
5
kegiatan,
dan
terealisasi sebesar Rp. 440.970.703,00.- atau capaian kinerja keuanga sebesar 95,15 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.28. Tabel 3.28 Capaian Sasaran Meningkatnya Nilai Tambah Komoditi Perkebunan dengan indikator kinerja kegiatan
SASARAN
1 Meningkatnya Nilai Tambah Komoditi Perkebunan
INDIKATOR DAN RENCANA CAPAIAN KINERJA/TARGET SASARAN
INDIKATOR DAN RENCANA CAPAIAN KINERJA/TARGET KEGIATAN
ANGGARAN
REALISASI
% CAPAIAN
2
3
4
5
6
Persentase peningkatan insentif pasar2 %
harga
KINERJA KEUANGAN
Terlaksananya Promosi Agribisnis Maching dan Expo Komoditi Perkebunan
103.968.000
96.319.753
92,64
Terlaksananya Penetapan Harga dan Pengawalan Stabilisasi Harga Tandan Buah Segar Kelapa Sawit
111.848.000
108.938.600
97,40
Terlaksananya Festival Kopi Sumatera Barat
125.000.000
117.940.000
94,35
45.406.300
95,35
Terlaksananya Pengembangan Agrowisata Perkebunan
47.620.000
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
91
Terlaksananya Revitalisasi Alat dan Mesin Perkebunan; Jumlah 4
75.000.000
72.366.050
96,49
463.436.000
440.970.703
95,15
Berdasarkan tabel 3.28 di atas, ternyata capaian realisasi keuangan terhadap sasaran meningkatnya Nilai Tambah Komoditi Perkebunan tahun 2015 adalah 95,15 %, jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 adalah 96,30 %, maka
terjadi
penurunan
realisasi
keuangan
terhadap
sasaran meningkatnya Nilai Tambah Komoditi Perkebunan.
5. Sasaran Peningkatan Daya Saing Komoditi Perkebunan, dengan indikator kinerja kegiatan dicapai dengan anggaran sebesar Rp. 2.941.795.000,00.- untuk 7 kegiatan, dan terealisasi sebesar Rp. 2.690.522.500,00.- atau capaian kinerja
keuangan
sebesar
94,14 %.
Sesuai
klasifikasi
penilaian termasuk kategori keberhasilan baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.29 Tabel 3.29 Capaian Sasaran Peningkatan Daya Saing Komoditi Perkebunan dengan indikator kinerja kegiatan INDIKATOR DAN RENCANA CAPAIAN KINERJA/TARGET SASARAN
INDIKATOR DAN RENCANA CAPAIAN KINERJA/TARGET KEGIATAN
ANGGARAN
REALISASI
% CAPAIAN
1
2
3
4
5
6
Peningkatan Daya Saing Hasil Komoditi Perkebunan
Persentase komoditi unggulan hasil perkebunan yang mengalami peningkatan grade 1%
Terlaksananya Workshop Optimalisasi Pemanfaatan Produk Kelapa Rakyat;
150.000.000
130.642.300
87,09
Terlaksananya Indikasi Geografis Kopi Spesial (Arabika);
233.860.000
211.422.400
90,41
Terlaksananya Pembinaan, Pengawalan, Pedampingan Unit Pengolahan Hasil (UPH) Komoditi;
517.600.000
479.851.600
92,71
TerlaksananyaPeningkatan Standar hasil Perkebunan
717.980.000
673.560.700
93,81
1.495.477.000
92,34
SASARAN
KINERJA KEUANGAN
Jumlah 5.a
1.619.440.000
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
92
Jumlah Kelompok Tani yang menerapkan GMP (Good Manufactoring Pratice) 2 Dokumen
Terlaksananya Peningkatan Penerapan Fermentasi Kakao;
448.575.000
400.819.200
89,35
TerlaksananyaDiversifikasiProduk Kelapa Terpadu;
129.240.000
112.830.000
87,30
Terlaksananya Pengembangan Teknis Pengolahan Hasil Tebu;
744.540.000
681.396.300
99,25
Jumlah 5.b
1.322.355.000
1.195.045.500
90,37
Jumlah 5
2.941.795.000
2.417.770.550
91,45
Berdasarkan tabel 3.29 di atas, ternyata capaian realisasi keuangan
terhadap
sasaran
Peningkatan
Daya
Saing
Komoditi Perkebunan tahun 2015 adalah 91,45 %, jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 adalah 94,14 %, maka
terjadi
penurunan
realisasi
keuangan
terhadap
sasaran Peningkatan Daya Saing Komoditi Perkebunan.
6. Sasaran Meningkatnya dan Bertambahnya Kawasan Sentra Produksi Perkebunan, dengan indikator kinerja kegiatan dicapai dengan anggaran sebesar Rp. 1.171.227.000,00.untuk
3
kegiatan,
dan
terealisasi
sebesar
Rp. 1.062.255.100,00.- atau capaian kinerja keuangan sebesar 95,03 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.30
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
93
Tabel 3.30 Capaian Sasaran Meningkatnya dan Bertambahnya Kawasan Sentra ProduksiPerkebunandengan indikator kinerja kegiatan INDIKATOR DAN RENCANA CAPAIAN KINERJA/TARGET SASARAN
INDIKATOR DAN RENCANA CAPAIAN KINERJA/TARGET KEGIATAN
ANGGARAN
REALISASI
% CAPAIAN
1
2
3
4
5
6
Meningkatnya dan Bertambahnya Kawasan Sentra Produksi Perkebunan
Jumlah Kawasan Sentra Produksi Perkebunan 2 KSP
SASARAN
KINERJA KEUANGAN
Terlaksananya Pengembangan Nagari Model Kakao;
507.422.000
440.034.100
86,72
Terlaksananya Inovasi Teknologi Kawasan Sentra Kakao, Kopi dan Kelapa;
390.300.000
352.858.900
90,41
TerlaksananyaSekolah Lapang dan Penyediaan Sarana Nagari Model Kopi;
273.505.000
269.362.100
98,49
1.062.255.100
90,69
Jumlah 6
1.171.227.000
Berdasarkan tabel 3.30 di atas, ternyata capaian realisasi keuangan
terhadap
sasaran
meningkatnya
dan
Bertambahnya Kawasan Sentra Produksi Perkebunan tahun 2015 adalah 90,69 %, jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 adalah 95,03 %, maka terjadi penurunan realisasi keuangan terhadap sasaran meningkatnya dan Bertambahnya Kawasan Sentra Produksi Perkebunan.
7. Sasaran Meningkatnya Penggunaan Benih/Bibit Unggul dan Sarana Produksi Perkebunan, dengan indikator kinerja kegiatan
dicapai
dengan
anggaran
sebesar
Rp. 624.847.000,00.- untuk 7 kegiatan, dan terealisasi sebesar Rp. 601.274.600,00.- atau capaian kinerja keuangan sebesar 96,22 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.31.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
94
Tabel 3.31 Capaian Sasaran Meningkatnya Penggunaan Benih/Bibit Unggul dan Sarana Produksi Perkebunandengan indikator kinerja kegiatan
SASARAN
1 Meningkatnya Penggunaan Benih/BibitUn ggul dan Sarana produksi perkebunan
INDIKATOR DAN RENCANA CAPAIAN KINERJA/TARGET SASARAN
INDIKATOR DAN RENCANA CAPAIAN KINERJA/TARGET KEGIATAN
ANGGARAN
REALISASI
% CAPAIAN
2
3
4
5
6
Terlaksananya Pemeliharaan Kebun Induk Karet dan Kakao;
102.000.000
96.091.500
94,21
Terlaksananya Penilaian Blok Penghasil Tinggi (BPT) Tanaman Cengkeh, Pala dan Pengamatan Penyebaran Kakao BLB 50;
102.000.000
93.156.800
91,33
Terlaksananya Pembangunan Gedung Pengendalian Mutu Benih;
210.700.000
207.550.000
98,50
Terlaksananya Pengadaan Sarana Penunjang Pengawasan dan Pengujian Benih
210.147.000
204.476.300
97,25
Jumlah 7
624.847.000
601.274.600
96,22
Jumlah penggunaan benih/bibit unggul
KINERJA KEUANGAN
Berdasarkan tabel 3.31 di atas, ternyata capaian realisasi keuangan
terhadap
sasaran
peningkatan
Penggunaan
Benih/Bibit Unggul dan Sarana Produksi Perkebunan tahun 2015 adalah 96,22 %, jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 adalah 94,29 %, maka terjadi peningkatan realisasi
keuangan
Penggunaan
terhadap
Benih/Bibit
sasaran
Unggul
dan
peningkatan
Sarana
Produksi
Perkebunan. 8. Sasaran
Bertambahnya
Penangkar
Sektor
Perkebunan,
dengan indikator kinerja kegiatan dicapai dengan anggaran sebesar
Rp.
404.644.000,00.-
untuk
4
kegiatan,
dan
terealisasi sebesar Rp. 384.598.550,00.- atau capaian kinerja keuangan sebesar 95,04 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.32
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
95
Tabel 3.32 Capaian Sasaran Bertambahnya Penangkar Sektor Perkebunan, dengan indikator kinerja kegiatan
SASARAN
1 Bertambahnya Penangkar Sektor Perkebunan
INDIKATOR DAN RENCANA CAPAIAN KINERJA/TARGET SASARAN
INDIKATOR DAN RENCANA CAPAIAN KINERJA/TARGET KEGIATAN
ANGGARAN
REALISASI
% CAPAIAN
2
3
4
5
6
Jumlah penambahan penangkar 10 Penangkar
KINERJA KEUANGAN
Terlaksananya Pengembangan Penangkar Benih Perkebunan;
50.000.000
Terlaksananya Pengawasan Peredaran Benih Unggul Perkebunan;
198.822.000
47.539.400
95,08
185.858.150
93,48
45.226.700
98,71
Terlaksananya Sosialisasi Penggunaan Bibit Sertifikasi;
45.820.000
Terlaksananya Sertifikasi dan Pengujian Benih Unggul Perkebunan
110.000.000
105.974.300
96,34
Jumlah 8
404.644.000
384.598.550
95,04
Berdasarkan tabel 3.32 di atas, ternyata capaian realisasi keuangan
terhadap
sasaran
Bertambahnya
Penangkar
Sektor Perkebunan tahun 2015 adalah 95,04 %, jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 adalah 98,83 %, maka
terjadi
penurunan
realisasi
keuangan
terhadap
sasaran Bertambahnya Penangkar Sektor Perkebunan.
9. Sasaran Penurunan Tingkat Serangan Hama Penyakit atau Organisme
Pengganggu
Tanaman
(HP/OPT)
Tanaman
Perkebunan, dengan indikator kinerja kegiatan dicapai dengan anggaran sebesar Rp. 2.122.579.100,00.- untuk 10 kegiatan, dan terealisasi sebesar Rp. 2.052.353.500,00.- atau capaian kinerja keuangan sebesar 96,69 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.33
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
96
Tabel 3.33 Capaian Sasaran Penurunan Tingkat Serangan Hama Penyakit atau Organisme Pengganggu Tanaman (HP/OPT) Tanaman Perkebunan, dengan indikator kinerja kegiatan
SASARAN
1 Penurunan Tingkat Serangan HP/OPT Tanaman Perkebunan
INDIKATOR DAN RENCANA CAPAIAN KINERJA/TARGET SASARAN
INDIKATOR DAN RENCANA CAPAIAN KINERJA/TARGET KEGIATAN
ANGGARAN
REALISASI
% CAPAIAN
2
3
4
5
6
% penurunan serangan HP/OPT Tanaman Perkebunan, 1 %
KINERJA KEUANGAN
Terlaksananya Pelatihan Lapangan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT);
154.358.000
150.027.200
97,19
Terlaksananya Temu Rembuk Petugas Pengamat OPT;
126.800.000
122.812.100
96,85
Terlaksananya Gerakan Pengendalian Hama Utama Tanaman Perkebunan;
152.379.100
148.590.600
97,51
92.720.000
91.066.500
98,22
Terlaksananya Pelatihan Penerapan PHT pada OPT Tembakau;
250.000.000
239.470.600
95,79
Terlaksananya Pengawasan Perlindungan Tanaman Perkebunan dan Pembinaan Brigade Proteksi Tanaman;
174.500.000
160.407.100
91,92
Terlaksananya Gerakan Massal Pemberantasan Hama PBK dan Hama Tupai;
362.136.000
349.926.400
96,63
Terlaksananya Rehab Bangunan Pembuatan Trichoderma, sp
236.712.000
232.739.000
98,32
Terlaksananya Pembangunan Sumur Bor Pestisida Nabati;
174.519.000
172.953.000
99,10
Terlaksananya Sarana dan Prasarana Brigade Proteksi;
398.455.000
384.361.000
96,46
2.122.579.100
2.052.353.500
97,10
Terlaksananya Pelatihan Perbanyakan Agen Pengendalian Hayati Trichoderma, sp;
Jumlah 9
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
97
Berdasarkan tabel 3.33 di atas, ternyata capaian realisasi keuangan terhadap sasaran Penurunan Tingkat Serangan Hama
Penyakit
atau
Organisme
Pengganggu
Tanaman
(HP/OPT) Tanaman Perkebunan tahun 2015 adalah 97,10 %, jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 adalah 97,10 %,
maka
realisasi
Penurunan Organisme
Tingkat
keuangan
sama
Serangan
Pengganggu
terhadap
Hama
Tanaman
sasaran
Penyakit
(HP/OPT)
atau
Tanaman
Perkebunan.
10. Sasaran Peningkatan Kemitraan Kelompok Tani dengan Pelaku Usaha, dengan indikator kinerja kegiatan dicapai dengan anggaran sebesar Rp. 646.176.000,00.- untuk 4 kegiatan, dan terealisasi sebesar Rp. 576.578.950,00.- atau capaian kinerja keuangan sebesar 89,22 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.34 Tabel 3.34 Capaian Sasaran Peningkatan Kemitraan Kelompok Tani dengan Pelaku Usaha, dengan indikator kinerja kegiatan INDIKATOR DAN RENCANA CAPAIAN KINERJA/TARGET SASARAN
INDIKATOR DAN RENCANA CAPAIAN KINERJA/TARGET KEGIATAN
ANGGARAN
REALISASI
% CAPAIAN
1
2
3
4
5
6
Peningkatan Kemitraan Kelompok Tani dengan Pelaku Usaha,
Jumlah Kerjasama/ Kemitraan; 2 Kerjasama/ Kemitraan (MoU)
SASARAN
KINERJA KEUANGAN
Terlaksananya Pembinaan Kelembagaan Usaha Perkebunan;
176.800.000
149.978.700
84,83
Terlaksananya Pelatihan Fasilitator Daerah;
214.700.000
183.279.000
85,37
Terlaksananya Penumbuhan Kelembagaan Petani Gambir;
182.460.000
176.011.250
96,47
72.216.000
67.310.000
93,21
646.176.000
576.578.950
89,22
Terlaksananya Penilaian Usaha Perkebunan Jumlah 10
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
98
Berdasarkan tabel 3.34 di atas, ternyata capaian realisasi keuangan
terhadap
sasaran
Peningkatan
Kemitraan
Kelompok Tani dengan Pelaku Usaha tahun 2015 adalah 89,22 %, jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 adalah 96,40 %, maka terjadi penurunan realisasi keuangan terhadap sasaran Peningkatan Kemitraan Kelompok Tani dengan Pelaku Usaha. Rekapitulasi
perkembangan
belanja
pengeluaran
Dinas
Perkebunan dari tahun 2011 s/d 2015 dapat dilihat pada tabel 3.35. Tabel 3.35 Rekapitulasi Perkembangan belanja pengeluaran Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat dari tahun 2011 s/d 2015 Tahun
Pagu
Realisasi
Rp
Rp
%
2011
23.185.149.180,00
20.858.369.424,00
89,96
2012
24.179.199.800,00
22.498.264.798,00
93,05
2013
33.610.865.613,00
31.278.881.596,00
93,06
2014
34.273.828.536,00
32.669.060.756,00
95,32
2015
30.901.636.250,00
30.408.563.787,00
93,30
Dari tabel di atas, ternyata belanja pengeluaran dari tahun 2011 s/d 2014 mengalami penambahan anggaran, dan untuk tahun
2015
mengalami
penurunan
anggaran.
Penurunan
anggaran tahun 2015 adanya kebijakan daerah terhadap hasil evaluasi dari Kementerian Dalam Negeri sedangkan rendahnya realisasi dari tahun 2015 disebabkan terlambatnya DPAPerubahan diterima SKPD.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
99
BAB IV PENUTUP Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan yang terkait dengan akuntabilitas kinerja Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat sebagai berikut : A.
Capaian Kinerja Organisasi 1)
Sasaran Meningkatnya luas areal tanaman perkebunan, dengan indikator kinerja sasaran peningkatan luas areal kebun yang difokuskan untuk komoditi unggulan (kakao, karet, kelapa sawit dan kopi) dimana capaian luas areal tahun 2015 seluas 7774.584 Ha dari target 767.860 Ha dengan capaian kinerja 95,64 %. Sesuai dengan klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik.
2)
Sasaran Meningkatnya produksi tanaman perkebunan, dengan indikator
kinerja
sasaran
peningkatan
produksi
tanaman
perkebunan, dimana capaian produksi komoditi perkebunan tahun 2015 sebanyak 1.602.718 Ton dari ditargetkan produksi 1.610.819 Ton dengan capaian kinerja 89,61 %. Sesuai dengan klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik. 3)
Sasaran Meningkatnya produktivitas tanaman perkebunan, dengan
indikator
kinerja
sasaran
persentase
peningkatan
produktivitas tanaman perkebunan yang difokuskan untuk komoditi unggulan, dimana : (a) Capaian produktivitas tanaman kakao tahun 2015 sebesar 0,103 % dengan capaian kinerja 10,3 %. Sesuai dengan klasifikasi penilaian termasuk kategori kurang berhasil/gagal.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
100
(b) Capaian produktivitas tanaman Karet tahun 2015 sebesar
2,87 % dengan capaian kinerja 287 %. Sesuai dengan klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan sangat baik. (c) Capaian produktivitas tanaman kelapa sawit tahun 2015
sebesar 18,067 % dengan capaian kinerja 1806,7 %. Sesuai dengan klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan sangat baik. (d) Capaian produktivitas tanaman kopi tahun 2015 sebesar 0,104 % dengan capaian kinerja 10,4 %. Sesuai dengan klasifikasi penilaian termasuk kategori kurang berhasil/gagal. 4)
Sasaran Meningkatnya nilai tambah komoditi perkebunan, dengan
indikator
kinerja
sasaran
persentase
insentif
harga pasar tahun 2015, dimana capaian 1,3 % dari
target 1 % dengan capaian kinerja 130 %.
peningkatan
Sesuai dengan
klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan sangat baik. 5)
Sasaran Meningkatnya daya saing komoditi perkebunan, dengan indikator
kinerja
sasaran
jumlah
kelompok
tani
yang
menerapkan Good Manufactoring Pratice (GMP) tahun 2015 dimana capaian 2 dokumen dari target 2 dokumen dengan capaian kinerja 100 %.
Sesuai dengan klasifikasi penilaian
termasuk kategori keberhasilan baik. 6)
Sasaran Meningkatnya daya saing komoditi perkebunan, dengan indikator kinerja sasaran persentase komoditi unggulan hasil perkebunan yang mengalami peningkatan grade tahun 2015, dimana capaian 1 % dari target 1 % dengan capaian kinerja 100 %.
Sesuai dengan klasifikasi penilaian termasuk kategori
keberhasilan baik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
101
7)
Sasaran Meningkatnya dan bertambahnya Kawasan Sentra Produksi Perkebunan, dengan indikator kinerja sasaran jumlah kawasan sentra produksi (KSP) tahun 2015, dimana capaian 3 KSP dari target 2 KSP dengan capaian kinerja 150 %. Sesuai dengan klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan sangat baik.
8)
Sasaran Meningkatnya penggunaan benih/bibit unggul dan sarana produksi perkebunan, dengan indikator kinerja jumlah penggunaan
benih/bibit
unggul
dan
sarana
produksi
perkebunan tahun 2015 dimana capaian 1.451.674 batang dari target 1.500.000 batang dengan capaian kinerja 96,77 %. Sesuai dengan klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik. 9)
Sasaran Bertambahnya Penangkar Sektor Perkebunan, dengan indikator kinerja jumlah penambahan Penangkar tahun 2015 dimana capaian 17 penangkar dari target 10 penangkar dengan capaian kinerja 170 %. Sesuai dengan klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan sangat baik.
10)
Sasaran
Menurunnya
serangan
hama
penyakit
dan
OPT
perkebunan, dengan indikator kinerja persentase penurunan serangan hama penyakit dan OPT perkebunan tahun 2015, dimana capaian 1,09 % dari target 1 % dengan capaian kinerja 109 %. Sesuai dengan klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan sangat baik. 11)
Sasaran Meningkatnya kemitraan kelompok tani dengan pelaku usaha,
dengan
indikator
kinerja
jumlah
kerjasama
atau
kemitraan tahun 2015, dimana capaian 5 kerjasama dari target 2 kerjasama dengan capaian kinerja 250 %. Sesuai dengan klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan sangat baik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
102
B. Capaian Kinerja Keuangan 1)
Capaian
pendapatan
asli
daerah
tahun
2015
sebesar
Rp. 117.458.900,00 atau capaian kinerja 94,99 % dari target sebesar Rp. 123.650.000,00. Sesuai dengan klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik. 2)
Capaian
belanja
pengeluaran
tahun
2015
sebesar
Rp. 28.372.693.557,00 atau capaian kinerja 93,30 % dari target sebesar
Rp.
30.408.563.787,00.
Sesuai
dengan
klasifikasi
penilaian termasuk kategori keberhasilan baik. 3)
Sasaran Meningkatnya luas areal tanaman perkebunan, dengan indikator kinerja kegiatan dicapai dengan anggaran sebesar Rp. 4.404.757.650,00 untuk 8 kegiatan, dan terealisasi sebesar Rp. 3.620.373.200,00.-atau capaian kinerja keuangan sebesar 89,50
%.
Sesuai
klasifikasi
penilaian
termasuk
kategori
keberhasilan baik. 4)
Sasaran Meningkatnya produksi tanaman perkebunan, dengan indikator kinerja kegiatan dicapai dengan anggaran sebesar Rp. 1.960.828.000,00.-untuk 8 kegiatan, dan terealisasi sebesar Rp. 1.776.881.700,00.-atau capaian kinerja keuanga sebesar 90,61 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik.
5)
Sasaran Meningkatnya produktivitas tanaman perkebunan, dengan indikator kinerja kegiatan dicapai dengan anggaran sebesar Rp. 777.418.000,00.- untuk 5 kegiatan, dan terealisasi sebesar Rp. 652.352.650,00.-atau capaian kinerja keuanga sebesar 97,25 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
103
6)
Sasaran Meningkatnya Nilai Tambah Komoditi Perkebunan, dengan indikator kinerja kegiatan dicapai dengan anggaran sebesar Rp. 463.436.000,00.- untuk 5 kegiatan, dan terealisasi sebesar Rp. 440.970.703,00.- atau capaian kinerja keuanga sebesar 95,15 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik.
7)
Sasaran Peningkatan Daya Saing Komoditi Perkebunan, dengan indikator kinerja kegiatan dicapai dengan anggaran sebesar Rp. 2.941.795.000,00.- untuk 7 kegiatan, dan terealisasi sebesar Rp. 2.690.522.500,00.- atau capaian kinerja keuangan sebesar 94,14
%.
Sesuai
klasifikasi
penilaian
termasuk
kategori
keberhasilan baik. 8)
Sasaran Meningkatnya dan Bertambahnya
Kawasan Sentra
Produksi Perkebunan, dengan indikator kinerja kegiatan dicapai dengan anggaran sebesar Rp. 1.171.227.000,00.- untuk 3 kegiatan, dan terealisasi sebesar Rp. 1.062.255.100,00.- atau capaian kinerja keuangan sebesar 95,03 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik. 9)
Sasaran Meningkatnya Penggunaan Benih/Bibit Unggul dan Sarana Produksi Perkebunan, dengan indikator kinerja kegiatan dicapai dengan anggaran sebesar Rp. 624.847.000,00.- untuk 7 kegiatan, dan terealisasi sebesar Rp. 601.274.600,00.- atau capaian kinerja keuangan sebesar 96,22 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik.
10) Sasaran Bertambahnya Penangkar Sektor Perkebunan, dengan indikator kinerja kegiatan dicapai dengan anggaran sebesar Rp. 404.644.000,00.- untuk 4 kegiatan, dan terealisasi sebesar Rp. 384.598.550,00.- atau capaian kinerja keuangan sebesar 95,04 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
104
11) Sasaran Penurunan Tingkat Serangan Hama Penyakit atau Organisme
Pengganggu
Tanaman
(HP/OPT)
Tanaman
Perkebunan, dengan indikator kinerja kegiatan dicapai dengan anggaran sebesar Rp. 2.122.579.100,00.- untuk 10 kegiatan, dan terealisasi sebesar Rp. 2.052.353.500,00.- atau capaian kinerja keuangan sebesar 96,69 %. Sesuai klasifikasi penilaian termasuk kategori keberhasilan baik. 12) Sasaran Peningkatan Kemitraan Kelompok Tani dengan Pelaku Usaha, dengan indikator kinerja kegiatan dicapai dengan anggaran sebesar Rp. 646.176.000,00.- untuk 4 kegiatan, dan terealisasi sebesar Rp. 576.578.950,00.- atau capaian kinerja keuangan
sebesar
89,22
%.
Sesuai
klasifikasi
penilaian
termasuk kategori keberhasilan baik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun - 2015 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SUMATERA BARAT
105