LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) TAHUN 2015
(POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA)
(KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.) BADAN PENGEMBANGAN & PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2015
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
1
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya berdiri sejak tahun 2001 berdasarkan SK Menkes RI, Nomor: 1027/Menkes/SK/XI/2001 tanggal 12 November 2001 tentang Pembentukan Poltekkes Malang, Palangkaraya, Surabaya, Banda Aceh, Ambon dan Ternate dan pada tahun 2007 dinyatakan tidak berlaku berdasarkan Permenkes nomor : 890/Menkes/Per/VIII/2007 tanggal 2 Agustus 2007 tentang Organisasi dan Tatakerja Politeknik Kesehatan Menteri Kesehatan Republik Indonesia yang selanjutnya dilakukan perubahan dengan peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor.
1988/MENKES/PER/IX/2011 tanggal 27 September 2011. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya yang disingkat Poltekkes Kemenkes Surabaya merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan RI yang dipimpin oleh seorang Direktur dan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengembangan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (Badan PPSDM) Kesehatan RI. Pembinaan teknis dilakukan oleh Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (Pusdiknakes) melalui koordinasi dengan Unit-Unit kerja yang berkaitan dengan tenaga kesehatan di lingkungan Kementerian Kesehatan sedangkan pembinaan kegiatan administratif dilakukan oleh Sekretaris Badan PPSDM Kesehatan RI. Direktur dalam melaksanakan tugas sehari- hari dibantu oleh 3 (tiga) orang pembantu direktur (Pudir) dan 2 ( dua ) orang pejabat struktural, yaitu : 1. Pembantu Direktur I Memimpin pelaksanaan bidang Akademik 2. Pembantu Direktur II Memimpin
pelaksanaan
kegiatan
administrasi
umum,
keuangan
dan
kepegawaian 3. Pembantu Direktur III Memimpin pelaksanakan kegiatan kemahasiswaan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
2
4. Kepala Sub Bagian ADAK Memberikan
pelayanan
dalam
dibidang
administrasi
akademik
dan
kemahasiswaan 5. Kepala Sub Bagian ADUM Melakukan
urusan
ketatausahaan,
kerumahtanggaan,
perlengkapan,
hubungan masyarakat, keuangan, dan kepegawaian. Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya mempunyai tugas melaksanakan pendidikan profesional Diploma III dan Diploma IV yang terdiri dari : 1. Jurusan Keperawatan, meliputi : a. Program Studi Diploma III Keperawatan yaitu : 1. Program Studi D III Keperawatan Kampus Soetomo Surabaya 2. Program Studi D III Keperawatan Kampus Sutopo Surabaya 3. Program Studi D III Keperawatan Kampus Sidoarjo 4. Program Studi D III Keperawatan Kampus Tuban b. Program Studi Diploma IV Keperawatan yaitu : 1. Program Studi D IV Keperawatan Gawat Darurat 2. Jurusan Kebidanan, meliputi : a. Program Studi Diploma III Kebidanan yaitu : 1. Program Studi D III Kebidanan Kampus Sutomo Surabaya 2. Program Studi D III Kebidanan Kampus Magetan 3. Program Studi D III Kebidanan Kampus Bangkalan b. Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik 3. Jurusan Kesehatan Lingkungan, meliputi : a. Program studi Diploma III Kesehatan Lingkungan yaitu : 1. Program Studi D III Kesehatan Lingkungan Kampus Surabaya 2. Program Studi D III Kesehatan Lingkungan Kampus Magetan b. Program Studi Diploma IV Kesehatan Lingkungan 4. Jurusan Keperawatan Gigi, meliputi : a. Program Studi D III Keperawatan Gigi Kampus Surabaya b. Program Studi DIV Keperawatan Gigi Kampus Surabaya 5. Jurusan Analis Kesehatan, meliputi : a. Program Studi D III Analis Kesehatan Kampus Surabaya b. Program Studi DIV Analis Kesehatan Kampus Surabaya 6. Jurusan Teknik Elektromedik, meliputi : a. Program Studi D III Teknik Elektromedik Kampus Surabaya b. Program Studi DIV Teknik Elektromedik Kampus Surabaya 7. Jurusan Gizi, program Studi D III Kampus Surabaya
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
3
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya sebagai Institusi Pendidikan Tinggi yang menyelenggarakan jenjang Pendidikan Program Diploma III dan Diploma IV, yang dalam melaksanakan tupoksinya tidak meninggalkan prinsip-prinsip proses pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga Kesehatan yang profesional dan berkualitas. Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, serta sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintahan yang baik, maka perlu disusun laporan akuntabilitas Kinerja Pemerintah pada setiap akhir tahun. Laporan Akuntabilitas Kinerja disusun setiap akhir tahun anggaran yang sedang berjalan dan merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tahun anggaran sebelumnya. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah ini berdasarkan pada : 1. TAP MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 2. UU No. 28 Th 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 3. Inpres No. 7 Th 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 4. Keputusan Kepala LAN No.239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Masih Berlaku Sepanjang Tidak Bertentangan Dengan PermenPAN dan RB No. 29 th 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ; 5. Instruksi Presiden No. 5 Th.2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi 6. Peraturan MenPAN No. 09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Penyusunan IKU di lingkungan Instansi Pemerintah. 7. PermenPAN No. 20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan IKU.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
4
8. PermenPAN dan RB No. 53/2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan KInerja Instansi Pemerintah. 9. Permenkes No. 950/MENKES/PER/VII 2010 tentang Pedoman Teknis Evaluasi Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian Kesehatan 10. PermenPAN dan RB No.11/2011 tentang Kriteria dan Ukuran Keberhasilan Reformasi Birokrasi 11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 2416/MENKES/PER/XII/2011, tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan. Penyusunan
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Pemerintah
ini
merupakan
Perwujudan kewajiban Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya sebagai suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. B. KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Dalam
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
:
OT.02.03/I/4/03440.1 tanggal 1 Juli 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan dan menimbang adanya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 890 Tahun 2007 tanggal 2 Agustus 2007 tentang Organisasi dan Tatakerja Politeknik Kesehatan yang selanjutnya dilakukan perubahan dengan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
1988/MENKES/PER/IX/2011 tanggal
27 September
2011,
maka
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Politeknik Kesehatan Surabaya yaitu : 1. Kedudukan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
adalah unit pelaksana teknis di
lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab pada Kepala Badan PPSDM Kesehatan. Poltekkes Kemenkes Surabaya dipimpin oleh seorang Direktur dan dalam melaksanakan tugas administrative dibina oleh Sekretaris Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
5
Kesehatan sedangkan dalam melaksanakan tugas teknis fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur. 2. Tugas Poltekkes mempunyai tugas melaksanakan pendidikan profesional dalam program Diploma I, Diploma II, dan Diploma III dan atau Diploma IV sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. 3. Fungsi a. Pelaksanaan pengembangan pendidikan profesional dalam sejumlah keahlian dibidang kesehatan b. Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan profesional dan kesehatan. c. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. d. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika dalam hubungannya dengan lingkungan. e. Pelaksanaan kegiatan pelayanan administratif Susunan Organisasi Poltekkes Kemenkes Surabaya terdiri atas : 1. Direktur; 2. Pembantu Direktur (Pudir); 3. Sub bagian Administrasi Akademik ( ADAK ) Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi 4. Sub bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian; 5. Senat Poltekkes 6. Jurusan; 7. Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ( UPPM ); 8. Unit Teknologi Informasi dan Promosi 9. Unit Penjaminan Mutu 10. Unit Laboratorium dan Bengkel 11. Unit Perpustakaan 12. Unit Asrama 13. Unit Layanan Pengadaan 14. Unit Perencanaan 15. Unit Bisnis dan Kerjasama 16. Tenaga Fungsional; 17. Dewan Pengawas 18. Satuan Pemeriksa Internal
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
6
C. VISI DAN MISI Visi merupakan cita – cita dan tujuan yang hendak dicapai oleh suatu organisasi dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, sehingga pimpinan beserta seluruh civitas akademika memilki acuan untuk mewujudkan sebuah perguruan tinggi yang inovatif di bidang akademik, baik dosen maupun pegawai dalam menjalankan profesi dan tugas – tugas pengabdiannya untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional dan bermartabat. Makna lain yang terkandung dalam pengertian visi tersebut adanya upaya pimpinan beserta civitas akademika untuk memfasilitasi seluruh aktivitas proses pembelajaran menuju terwujudnya output yang berkualitas, menampilkan karakter dan etika dengan
menjunjung
tinggi
martabat,
profesi
dalam
pengabdian
dirinya
di tengah – tengah masyarakat. Berdasarkan perumusan visi secara umum diatas maka visi politeknik kesehatan kementerian Kesehatan Surabaya adalah : VISI “ Menjadi pusat pendidikan tenaga kesehatan yang memiliki
moralitas dan integritas dengan keunggulan kompetitif” Visi tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut: 1. Menjadi pusat pendidikan tenaga kesehatan mengandung harapan Poltekkes Kemenkes Surabaya menjadi pusat rujukan dalam pelaksanaan pendidikan tinggi vokasional di bidang kesehatan mulai dari jenjang pendidikan diploma, magister saint terapan dan doktor terapan yang menghasilkan tenaga-tenaga terampil di berbagai jenjang sesuai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia 2. Memiliki moralitas mengandung makna bahwa setiap civitas akademika yang terlibat di dalam penyelenggaraan pendidikan dan semua lulusan berupa tenagatenaga terampil memiliki moral yang baik berupa; kejujuran, amanah, dan ikhlas mengabdikan keahliannya untuk kemaslahatan masyarakat, mampu bekerja sama dengan orang lain, memiliki semangat dan etos kerja yang tinggi 3. Memiliki integritas mengandung makna setiap civitas akademika yang terlibat di dalam penyelenggaraan pendidikan dan semua lulusan berupa tenaga-tenaga trampil memiliki kesetiaan kepada sesuatu yang benar.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
7
4. Keunggulan kompetitif mengandung harapan bahwa semua lulusan Poltekkes Kemenkes Surabaya mampu memberikan manfaat bagi penyelesaian masalah kesehatan di masyarakat dan mampu bersaing di era global yang penuh kompetitif berbasis keunggulan di masing-masing Program Studi. MISI : 1. Melaksanakan integrasi Tridharma Perguruan Tinggi untuk mendukung pengembangan pengetahuan, moralitas, integritas dan kompetensi yang unggul serta kompetitif. 2. Melaksanakan tata kelola organisasi dan sumber daya manusia yang kredibel, akuntabel, transparan dan terukur. 3. Mengembangkan kerja sama dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi baik di dalam maupun dengan luar negeri. D. BUDAYA ORGANISASI Budaya organisasi yang dikembangkan pada institusi Poltekkes Kemenkes Surabaya menggunakan istilah “ JUMATAN”, merupakan kepanjangan dan memberikan makna sebagai berikut : Jujur Poltekkes Kemenkes Surabaya dalam membangun organisasi dilandasi budaya jujur dalam perbuatan (kinerja) dimulai dari kejujuran para pemimpinnya. Amanah Budaya jujur perlu diimbangi dengan amanah, artinya semua pekerjaan yang dilakukan semuannya dapat dipercaya dan diandalkan sehingga cita-cita organisasi dapat terwujud. Taat Budaya jujur dan amanah dijalankan dengan ketaatan terhadap hukum syariat agama dan hukum pemerintah sehingga kinerja Poltekkes Kemenkes Surabaya selalu berada di jalur yang benar dan lurus. Semangat Budaya jujur, amanah dan taat hanya bisa dicapai manakala semua unsur sumber daya manusia di lingkup Poltekkes Kemenkes Surabaya semangat untuk menjalankan misi organsiasi untuk mencapai visi berupa menjadikan Poltekkes Kemenkes Surabaya sebagai pusat pendidikan tenaga kesehatan yang memiliki moralitas dan integritas dengan keunggulan kompetitif.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
8
E. MOTTO “Poltekkes Kemenkes Surabaya Kebanggaan Kita Semua” atau “Surabaya Health Polytechnic Pride We All”
F. JANJI ORGANISASI Budaya organisasi berupa; jujur, amanah, taat dan semangat perlu diamalkan dalam perilaku kerja pimpinan dan semua karyawan sehari-hari dalam memberikan pelayanan dengan janji layanan “ SERASI” yaitu; senyum, ramah, santun dan ikhlas. 1. Senyum Senyum mengandung makna ungkapan rasa senang dan bahagia dalam melayani 2. Ramah Ramah mengandung makna adanya kebaikan hati, manisnya tutur kata dan sikap, berbahasa yang baik dan menyenangkan dalam pergaulan selama memberikan pelayanan. 3. Santun Santun mengandung makna sabar, sopan dan suka menolong dalam melayani sehingga sesuatu yang sulit dibikin mudah, dan sesuatu yang mudah tidak dibikin sulit. 4. Ikhlas Ikhlas mengandung makna bahwa sikap melayani dengan senyum, ramah dan santun semata-mata karena menjalankan ibadah kepada Allah SWT serta bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT untuk mendapatkan keridhaan-Nya. G. KEADAAN SUMBER DAYA MANUSIA Dalam mencapai kinerjanya, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya didukung oleh beberapa sumber daya antara lain Sumber Daya Manusia baik berupa Mahasiswa ataupun Staf Poltekkes Kemenkes Surabaya dan Sumber Daya Anggaran.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
9
1.1 Sumber Daya Manusia Mahasiswa Salah satu sumber daya manusia yang dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya adalah Sumber daya manusia yang berasal dari Mahasiswa itu sendiri, karena bagaimanapun juga Mahasiswa adalah salah satu Sumber daya utama manusia dari Instansi Pendidikan seperti Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya. Jumlah sumber daya manusia berupa mahasiswa yang dimiliki oleh Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya sampai dengan 31 Desember 2015 dapat dilihat pada tabel dan diagram dibawah ini : Tabel. 1.1 Jumlah Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya Tahun 2013 – 2015 NO
JURUSAN
2013
2014
2015
L
P
JML
L
P
JML
L
P
199
680
879
180
700
880
153
750
687
687
597
597
1
Jurusan Keperawatan
2
Jurusan Kebidanan
3
Jurusan Kesehatan Lingkungan
328
147
475
63
388
451
4
Jurusan Teknik Elektromedik
165
137
302
176
124
5
Jurusan Keperawatan Gigi
58
250
308
47
6
Jurusan Analis Kesehatan
33
257
290
6
Jurusan Gizi
5
103
108
JML 903
602
602
60
409
469
300
136
140
276
261
308
37
255
292
28
246
274
25
243
268
5
98
103
6
92
98
Sedangkan untuk data sumber daya manusia dari segi Mahasiswa dan Mahasiswa yang dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya selama tahun 2013 – 2015 juga kami gambarkan dalam bentuk diagram seperti yang tampak pada Diagram 1.1 dibawah ini :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
10
DIAGRAM 1.1 JUMLAH MAHASISWA TAHUN 2013-2015 1000
KEPERAWATAN
900
KEBIDANAN
800
KESEHATAN LINGKUNGAN
700
TEKNIK ELEKTROMEDIK
600
KEPERAWATAN GIGI
500
ANALIS KESEHATAN
400
GIZI
300 200 100 0
TAHUN 2013
TAHUN 2014
TAHUN 2015
dari kedua data tersebut dapat kita lihat bahwa terjadi beberapa perubahan jumlah mahasiswa dari Tahun 2013 – 2015 baik yang terjadi peningkatan maupun penurunan, semuanya terjadi karena dipengaruhi oleh promosi dan peminatan calon mahasiswa terhadap program pendidikan yang dilakukan oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya antara Tahun 2013 – 2015. Saat ini Poltekkes Kemenkes Surabaya berbenah kembali untuk meningkatkan pelayanan terhadap Mahasiswa khususnya pelayanan pendidkan baik dari sisi kurikulum dan sarana prasarana, salah satunya dengan adanya kurikulum berbasis kompetensi pada semua jurusan pada Poltekkes Kemenkes Surabaya dan adanya beberapa renovasi terhadap beberapa gedung pendidikan baik auditorium dan lab terpadu selain itu selama tahun 2015 Poltekkes Kemenkes Surabaya juga melakukan perbaikan terhadap gedung administrasi berupa penambahan selasar, renovasi toilet, dan pembangunan kantin sebagai penunjang kegiatan bisnis Poltekkes Kemenkes Surabaya disamping itu adanya program D-IV nol tahun dimana pendaftaran dimulai pada bulan April 2015 yang selengkapnya akan dibahas dalam Bab III Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
11
1.2 Sumber Daya Manusia ( Pegawai / Staf Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya). Selain keberadaan mahasiswa sebagai sumber daya manusia yang dimiliki oleh Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya, pegawai atau staf juga merupakan sumber daya manusia yang berpengaruh dalam kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya. Keadaan Pegawai Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya sampai dengan Tanggal 31 Desember 2015 yaitu 522 ( Lima Ratus Dua Puluh Dua ) orang yang terdiri dari dosen dan tenaga administrasi, dengan rincian sebagai berikut :
Jabatan Struktural
= 2 orang
Staf/Jabatan Fungsional
= 211 orang
Staf Non Fungsional
= 309 orang Tabel 1.2
DATA PEGAWAI MENURUT JABATAN FUNGSIONAL DOSEN TAHUN 2013 – 2015 TAHUN No
Jabatan Fungsional
2013
2014
2015
L
P
JML
L
P
JML
L
P
JML
27
6
7
13
1
Asisten Ahli
8
19
7
11
18
2
Lektor
66
76 142 56
71
127 46
3
Lektor Kepala
21
38
59
24
47
71
29
56
85
4
Instruktur
18
39
57
17
39
56
19
48
67
JUMLAH
67 113
113 172 285 104 168 272 98 180 278
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
12
Data pegawai menurut jabatan fungsional dosen juga kami sajikan dalam bentuk diagram untuk memudahkan dalam membaca data pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya menurut jabatan fungsional selama tahun 2013 - 2015, dibawah ini : DIAGRAM 1.2 DATA PEGAWAI MENURUT JABATAN FUNGSIONAL TAHUN 2013-2015 160 140 120 100 80 60 40 20 0
TAHUN 2013 ASISTEN AHLI
TAHUN 2014 LEKTOR
LEKTOR KEPALA
TAHUN 2015 INSTRUKTUR
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa kualifikasi pendidikan dosen pada pendidikan tinggi adalah minimal S-2 (Magister). Tabel 1.2 menjelaskan data pegawai menurut jabatan fungsional dosen yang terdapat pada Poltekkes Kemenkes Surabaya, dimana dapat dilihat terjadinya kenaikan dan penurunan jumlah Asisten Ahli, Lektor, dan Lektor Kepala dari tahun 2013 - 2015, selain itu sejak tahun 2012 kami menambahkan 1 kriteria lagi yaitu insruktur dimana kriteria ini adalah lulusan DIV dan S1 yang belum memiliki SK Jabatan Fungsional tetapi telah mendapatkan ijin untuk memberikan mata kuliah khusus praktek mahasiswa. Selain daripada data pegawai menurut jabatan fungsional dosen, terdapat pula data yang menggambarkan fungsional dosen menurut latar belakang pendidikan yang dimana data ini menggambarkan jumlah tenaga fungsional berdasarkan latar belakang pendidikan yang telah dilaluinya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
13
Tabel. 1.3 DATA FUNGSIONAL DOSEN MENURUT LATAR BELAKANG PENDIDIKAN PENDIDIKAN AKHIR TENAGA FUNGSIONAL KEPENDIDIKAN
DIREKTORAT/ NO
KESEHATAN
JURUSAN/ PRODI
1.
DIREKTORAT
2.
KEPERAWATAN
D III 0
D IV
S1
S2
SP
S3
0
0
0
0
0
1
17
1
19
4
10
3
5
3
3
6
3
2
15
20
1
1
21
4
1
4
9
3
3
12
8
11
9
9
20
1
11
12
1
13
16
28
6
1
8
1
11
12
20
14
14
2
2
16
4
9
2
2
11
3
3
13
2
15
18
60
4
68
211
0
a. Prodi Kep. Soetomo b. Prodi Kep. Sutopo c. Prodi Kep. Sidoarjo d. Prodi Kep. Tuban 3.
JML
NON KESEHATAN
2
JML
D III 0
D IV 0
S1
S2
SP
S3
JML
0
0
0
0
0
0
4
4
23
14
1
1
2
16
10
1
1
2
12 6
KEBIDANAN : a. Prodi Kebidanan Sutomo b. Prodi Kebidanan Bangkalan c. Prodi Kebidanan
3
Magetan 4.
KESEHATAN LINGKUNGAN a. Prodi Kesling Surabaya b. Prodi Kesling Magetan
5. 6.
1
ANALIS KESEHATAN KEPERAWATAN GIGI
7.
TEKMED
8.
GIZI JUMLAH
2
13
3
24
6
2
8
101
5
143
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
2
8 4
14
Tabel. 1.3 menjelaskan tenaga pendidik Poltekkes Kemenkes Surabaya menurut
latar
belakang
pendidikan.
Poltekkes
Kemenkes
Surabaya
memprioritaskan pendidikan awal seorang tenaga pendidik karena sesuai dengan UU No.14 Tahun 2005 bahwa tenaga pendidik minimal S2 maka dari itu semakin tinggi latar belakang pendidikan seorang dosen maka makin cepat pula dosen tersebut untuk langsung bisa menjadi seorang pendidik tanpa harus melewati jenjang pendidikan yang membutuhkan proses lebih lama. Sedangkan untuk tabel 1.4 dan 1.5 menggambarkan tentang data seluruh pegawai berdasarkan pendidikan formal dan berdasarkan golongan dimana data tersebut merupakan data penjelas mengenai Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya dari sisi pegawai. Sumber daya manusia pada Poltekkes Surabaya adalah salah satu sumber daya yang wajib diperhatikan karena pada dasarnya Manusia ( pegawai ) adalah aset dari sebuah Instansi ataupun sebuah perusahaan, bahkan pernah ada pendapat bahwa Aset terpenting dari sebuah Institusi ataupun Perusahaan adalah karyawan atau pegawai yang bekerja untuk Institusi atau Perusahaan tersebut. Tabel. 1. 4 DATA PEGAWAI MENURUT PENDIDIKAN FORMAL TAHUN 2013 – 2015 TAHUN No
2013
PENDIDIKAN L
P
2014
2015
JML
L
P
JML
L
P
JML
1
SD
14
14
12
1
13
11
0
11
2
SLTP
12
12
12
2
14
14
3
17
3
SLTA
69
43
112
72
43
115
79
44
123
4
Akademi
1
3
4
2
1
3
1
0
1
5
D-1
1
1
1
1
1
0
1
6
D-III
5
15
20
3
12
15
2
11
13
7
D-IV
18
30
48
19
36
55
16
36
52
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
15
8
S-1
48
60
108
46
60
106
43
56
99
9
S-2
78
112
190
74
113
187
77
119
196
10 S-3
2
1
3
3
2
5
5
4
9
11 Spesialis
1
1
1
513
245
247
274
522
JUMLAH
249
264
1 270
515
Diagram 1.3 sama halnya dengan Tabel.1.4 yang menjelaskan data pegawai menurut pendidikan formal tahun 2013–2015 Poltekkes Kemenkes Surabaya, pada diagram ini lebih mudah karena terlihat jumlah total dari pegawai yang menjadi sumber daya manusia pada Poltekkes Kemenkes Surabaya.
DIAGRAM 1.3 DATA PEGAWAI MENURUT PENDIDIKAN TAHUN 2013-2015 200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0
TAHUN 2013
SD
SLTP
SLTA
TAHUN 2014
Akademi
D-I
D-III
TAHUN 2015
D-IV
S-1
S-2
S-3
SPESIALIS
Tabel 1.5 dan diagaram 1.4 menjelaskan data pegawai menurut golongan, hal ini bertujuan sebagai kontrol Poltekkes Kemenkes Surabaya khususnya bagian kepegawaian yang berfungsi sebagai dasar dalam menetapkan kenaikan pangkat, pengajuan Tugas Belajar, kenaikan gaji berkala, pengajuan SPMT untuk pensiun, penyetaraan golongan dan kepangkatan, dan hal lain yang
berkaitan antara
golongan yang dimiliki oleh pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya dengan segala
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
16
urusan yang berhubungan dengan masalah dan kewajiban pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya baik dengan pihak internal dan pihak eksternal.
Tabel 1.5 DATA PEGAWAI MENURUT GOLONGAN TAHUN 2013 - 2015 TAHUN No
GOLONGAN
2013
2014
2015
L
P
JML
L
P
JML
L
P
JML
1
I
8
1
9
8
1
9
6
1
7
2
II
60
29
89
59
35
94
68
27
95
3
III
154
195
349
143
184
327
139
180
319
4
IV
26
40
66
32
53
85
36
65
101
248
265
513
242
273
515
249
273
522
JUMLAH
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
17
350
DIAGRAM 1.4 DATA PEGAWAI MENURUT GOLONGAN TAHUN 2013-2015
300 250 200 9 89
150 100 50 0
TAHUN 2013
GOL I
TAHUN 2014
GOL II
GOL III
TAHUN 2015 GOL IV
1.3 Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana merupakan hal pendukung suatu institusi dalam mewujudkan visi dan misinya begitu pula Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya yang juga menganggap sarana dan prasarana ini sebagai hal yang cukup signifikan dalam mewujudkan visi dan misi selain untk mewujudkan
tugas dan fungsinya
sebagai Perguruan tinggi dibidang kesehatan. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.
Gedung Pendidikan Alat bantu belajar mengajar Alat praktek kesehatan Sarana transportasi dan operasional bagi mahasiswa dan staf Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya 5. Laboratorium Terpadu yang dapat digunakan untuk sarana praktek Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Surabaya maupun Mahasiswa dari Institusi sejenis selain Poltekkes Kemenkes Surabaya
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
18
6. Gedung Auditorium yang dapat digunakan untuk wisuda mahasiswa dan untuk kegiatan lain baik yang bersifat formal maupun non formal 1.4 Jejaring Kerja Salah satu indikator yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya institusi pendidikan mewujudkan visi dan misinya salah satunya dengan melihat jejaring kerja yang dimiliki oleh institusi tersebut. Beberapa jejaring kerja yang telah dimiliki oleh Politeknik Kesehtan Kemenkes Surabaya sampai dengan 31 Desember 2015 adalah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Rumah Sakit baik rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta Puskesmas Industry manufaktur Laboratorium Kesehatan Rumah Bersalin Dinas Kesehatan se Jawa Timur UPT pelayanan sosial lanjut usia Perusahaan BUMD dan BUMN
1.5. Sumber Daya Anggaran ( Biaya ) Dalam mencapai kinerjanya, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya didukung oleh Sumber Daya Anggaran yang berasal dari DIPA Tahun Anggaran 2015 yang terdiri dari Rupiah Murni ( RM ) dan BLU dan pada setiap akhir tahun anggaran terdapat evaluasi antara anggaran yang diperoleh dengan realisasi selama tahun berjalan, sebagaimana yang dapat dilihat pada tabel 1.6 berikut ini : Tabel 1.6 PAGU DAN REALISASI DIPA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA TAHUN 2014-2015
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
19
No
A B C
NAMA Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik Program Sumber Daya Kesehatan Program Pendidikan Tinggi JUMLAH
REALISASI
PAGU REVISI
REALISASI
PAGU 2014
2015
PAGU 2015
-
-
-
-
37.654.257.673,-
43.413.649.000,-
42.685.969.837,-
98,32
43.496.648.815,-
50.773.095.000
42.009.934.393,-
82,74
81.150.522.488,-
94.186.744.000,-
84.695.904.230,-
89,92
%
H. SISTIMATIKA PENULISAN Sistimatika Penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan ini disusun sebagai acuan pelaporan Kinerja Instansi Pemerintahan tahun 2015, salah satunya sebagai syarat administrasi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya dalam menerapkan pola pengelolaan pemerintahan yang baik, dengan sistematika sebagai berikut : 1.
Ringkasan Eksekutif, berisi mengenai Ringkasan Pembahasan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mulai dari Bab I sampai dengan Bab IV.
2.
BAB I : PENDAHULUAN, terdiri dari Latar Belakang, Penjelasan Tupoksi, Visi Misi, Penjelasan SDM, dan Sistematika penulisan.
3.
BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA, berisi mengenai perjanjian antara atasan dan bawahan, Tujuan dan sasaran strategis, Rencana Kinerja Tahunan, dan Penetapan Kinerja
4.
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA, berisi megenai analisis kinerja dari setiap sasaran strategis, dan akuntabilitas keuangan.
5.
BAB IV : PENUTUP, berisi kesimpulan, permasalahan, dan saran
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
20
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan Pendidikan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya adalah menghasilkan tenaga Ahli Madya Kesehatan dan Sarjana Sain terapan Bidang Keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Lingkungan, Keperawatan Gigi, Teknik Elektromedik, Analis Kesehatan, dan Gizi sebagai tenaga professional yang memiliki kualifikasi beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila, berperilaku, berperibahasa, berperiakal, kreatif, dinamis, inovatif, memiliki integritas dan kepribadian tinggi terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi (IPTEK) serta tanggap terhadap seni dan berbagai masalah di masyarakat khususnya yang berkaitan dengan bidang Kesehatan. Mampu mendidik dan meningkatkan keikutsertaan masyarakat untuk meningkatkan taraf kesehatannya . Adapun tujuan dan sasaran institusi untuk mewujudkan tujuan pendidikan adalah: 1. Tujuan Pertama Mendidik tenaga kesehatan yang bermutu, bermoral, berintegritas dan berdaya saing tinggi Sasaran : 1)
Meningkatkan kuantitas dan kualitas mahasiswa baru
2)
Memantapkan penerapan kurikulum berbasis kompetensi di seluruh Program Studi
3)
Meningkatkan kualitas lulusan agar tepat waktu
Dengan Indikator Tujuan Pertama 1)
Meningkatkan kuantitas dan kualitas mahasiswa baru
2)
Memantapkan penerapan kurikulum berbasis kompetensi di seluruh Program Studi
3)
Meningkatkan kualitas lulusan agar tepat waktu
2. Tujuan Kedua Meningkatkan kualitas penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat yang berdaya saing tinggi Sasaran : 1)
Meningkatkan kualitas penelitian terapan yang berdaya saing tinggi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
21
2)
Meningatlkan kualitas pengabdian kepada masyarakat yang berdaya saing tinggi
3)
Meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi hasil penelitian dan hasil pengabdian kepada masyarakat
4)
Mewujudkan hak patent atas HAKI
5)
Meningkatkan pemberdayaan kelompok kerja pengabdian kepada masyarakat
Dengan Indikator Tujuan Kedua 1)
Meningkatkan kualitas penelitian terapan yang berdaya saing tinggi
2) 3)
Meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi hasil penelitian dan hasil pengabdian kepada masyarakat Meningatlkan kualitas pengabdian kepada masyarakat yang berdaya saing tinggi
4)
Mewujudkan hak patent atas HAKI
5)
Meningkatkan pemberdayaan kelompok kerja pengabdian kepada masyarakat
3. Tujuan Ketiga Meningkatkan tata kelola pendidikan yang efisien, transparan, terukur dan akuntabel Sasaran : 1) Meningkatkan pelayanan administrasi akademik dan kemahasiswaan 2) Meningkatkan pelayanan adminsitrasi keuangan 3) Meningkatkan pelayanan adminsitrasi kepegawaian 4) Meningkatkan pelayanan adminsitrasi aset/BMN 5) Meningkatkan pelayanan adminstrasi umum 6) Meningkatkan kemampuan tenaga dosen dan tenaga kependidikan sesuai keahlian dan kompetensi 7) Meningkatkan sarana dan prasarana dalam jumlah dan jenis yang memadai 8) Mewujudkan good governance dalam sistem manajemen kelembagaan Dengan Indikator Tujuan Ketiga 1) Meningkatkan pelayanan administrasi akademik dan kemahasiswaan 2) Meningkatkan pelayanan adminsitrasi keuangan 3) Meningkatkan pelayanan adminsitrasi kepegawaian 4) Meningkatkan pelayanan adminsitrasi aset/BMN 5) Meningkatkan pelayanan adminstrasi umum 6) Meningkatkan kemampuan tenaga dosen dan tenaga kependidikan sesuai keahlian dan kompetensi 7) Meningkatkan sarana dan prasarana dalam jumlah dan jenis yang memadai 8) Meningkatkan status kelembagaan yang terakreditasi BAN-PT
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
22
4. Tujuan Keempat Menerapkan sistem penjaminan mutu internal untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dan kompetitif dalam tata kelola pendidikan yang baik dan bersih. Sasaran : 1)
Meningkatkan status kelembagaan yang terakreditasi BAN-PT
2)
Pemantapan penerapan sistem penjaminan mutu di seluruh Program Studi
3)
Meningkatkan sistem pengawasan mutu internal (AMI)
4)
Meningkatkan pemanfatan sistem informasi manajemen akademik dan non akademikMewujudkan good governance dalam sistem manajemen kelembagaan
Dengan Indikator Tujuan Keempat 1. Meningkatkan status kelembagaan yang terakreditasi BAN-PT 2. Pemantapan penerapan sistem penjaminan mutu di seluruh Program Studi 3. Meningkatkan sistem pengawasan mutu internal (AMI) 4. Meningkatkan pemanfatan sistem informasi manajemen akademik dan non akademik 5. Tujuan Kelima Meningkatkan kemitraan untuk menunjang produktivitas dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa dalam pelaksanaan Tridharma Sasaran : 1)
Meningkatkan program kemitraan antar lembaga dalam bidang penelitian dan Pengabmas
2)
Pemberdayaan unit bisnis dan kerjasama untuk meningkatkan pendapatan BLU
3)
Mewujudkan kemitraan dengan lembaga donor untuk memperoleh hibah bersaing
Dengan Indikator Tujuan Kelima 1)
Meningkatkan program kemitraan antar lembaga dalam bidang penelitian dan Pengabmas
2)
Pemberdayaan unit bisnis dan kerjasama untuk meningkatkan pendapatan BLU
6. Tujuan Keenam Terwujudnya peningkatan strata pendidikan dari vokasional ahli madya ke strata sarjana saint terapan, magister saint terapan dan doktoral terapan Sasaran : 1)
Menyusun roadmap keberlanjutan pendidikan menuju jenjang sarjana saint terapan, magister saint terapan dan doktor terapan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
23
2)
Kerjasama dengan lembaga pendidikan vokasional dalam negeri dan luar negeri
Dengan Indikator Tujuan Keenam 1)
Menyusun roadmap keberlanjutan pendidikan menuju jenjang sarjana saint terapan, magister saint terapan dan doktor terapan
2)
Kerjasama dengan lembaga pendidikan vokasional dalam negeri dan luar negeri
B. RENCANA KINERJA TAHUN 2015 Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebagaimana yang telah tercantum dalam Rencana Kerja Tahun 2015 ( terlampir ) dan RENSTRA Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama pada, Poltekkes Kemenkes Surabaya yang diambil dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang disesuaikan dengan tujuan Poltekkes Kemenkes Surabaya yaitu sebagai Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Mandiri dan Inovatif dalam menghasilkan Tenaga Kesehatan yang Profesional dan Bermartabat. Indikator Kinerja Utama dan cara penghitungannya dapat dijelaskan pada Tabel 2.1 sebagai.berikut :
Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama dan Cara Penghitungannya pada Poltekkes Kemenkes Surabaya sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi
NO
1
TRI DHARMA
INDIKATOR KINERJA
PERGURUAN TINGGI
UTAMA
PENDIDIKAN
PENGERTIAN
CARA MENGHITUNG
Presentase lulusan
Jumlah lulusan yang
yang memperoleh
memperoleh pekerjaan < 6
1.Tingkat Penyerapan
pekerjaan dengan
bulan
lulusan di pasar kerja
masa tunggu kurang
-------------------------------------
dari 6 bulan dihitung
Jumlah lulusan pada tahun
dari kegiatan wisuda
yang sama
Presentase
Jumlah mahasiswa yang lulus
2. Jumlah Lulusan Tepat
penyelesaian masa
sesuai program
Waktu
studi sesuai dengan
Jumlah mahasiswa yang
program
masuk pada tahun yang sama
Presentase Lulusan
Jumlah lulusan dengan IPK
3. Jumlah Lulusan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
24
dengan IPK ≥2,75
dengan mendapatkan
≥2,75
Indeks Prestasi
Jumlah semua lulusan pada
Kumulatif ( IPK ) ≥2,75
tahun yang sama
Jumlah seluruh 2
PENELITIAN
1.Melakukan Kegiatan Penelitian
penelitian yang
Jumlah seluruh kegiatan
dilakukan oleh tenaga
penelitian yang dilakukan oleh
pendidik ( Dosen )
Dosen dalam 1 Tahun
dalam 1 tahun
2. Publikasi Karya Ilmiah
Presentase karya
Jumlah karya ilmiah yang
ilmiah yang
dipublikasikan dalam jurnal,
dipublikasikan dalam
seminar, buletin, dan buku ajar
jurnal ( Terakreditasi )
Jumlah karya ilmiah yang
per Tahun
dihasilkan dalam 1 tahun
Jumlah kegiatan 3
PENGABDIAN KEPADA
1. Kegiatan Pengabdian
MASYARAKAT
kepada Masyarakat
pengabdian kepada
Jumlah kegiatan pengabdian
masyarakat yang
kepada masyarakat yang
dilakukan selama 1
dilakukan dalam 1 tahun
tahun
C. PENETAPAN KINERJA Berdasarkan rencana kinerja yang telah disusun dengan dukungan pembiayaan yang telah disetujui dalam bentuk DIPA maka ditetapkanlah kinerja yang akan dicapai. Dengan diterbitkannya Inpres No. 5/2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi dan Surat Edaran Menteri Negara PAN Nomor : SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Penetapan Kinerja. Poltekkes Kemenkes Surabaya telah membuat Penetapan kinerja tahun 2015 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan tugas dan fungsi yang ada. Penetapan kinerja ini merupakan tolak ukur akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2015 yang disusun dengan berdasarkan pada Rencana Kerja Tahun 2015 yang telah ditetapkan, sehingga secara substansial Penetapan Kinerja Tahun 2015 tidak ada perbedaan dengan Rencana Kinerja Tahun 2015. Pada BAB III dokumen Lakip Poltekkes Kemenkes Surabaya penjelasan mengenai Analisis Capaian Kinerja diukur melalui Indikator Kinerja yang berasal dari dokumen RENSTRA yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan Tujuan Poltekkes Kemenkes Surabaya dan dari Indikator Kinerja Utama ( IKU ) yang berdasar kepada Tri Dharma Perguruan Tinggi yang didalamnya terdapat 3 (tiga) kegiatan yaitu Pendidikan, Penelitian,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
25
dan Pengabdian kepada Masyarakat. Indikator kinerja yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. INDIKATOR KINERJA UTAMA PERTAMA Untuk indikator utama yang pertama adalah indikator kinerja utama yang diambil dari Tri Dharma Pendidikan perguruan tinggi yang pertama pula yaitu Pendidikan. Ada 3 hal yang menjadi indikator kinerja utama yaitu : SASARAN 1. Meningkatnya kualitas Lulusan Tepat Waktu
INDIKATOR KINERJA
a. Jumlah lulusan tepat waktu b. Jumlah lulusan tepat waktu dengan IPK 3,00 – 3,50
2. Meningkatnya kualitas penyerapan lulusan Poltekkes di pasar kerja.
a Jumlah lulusan yang memperoleh pekerjaan kurang dari 6 bulan.
SATUAN
TARGET 2015
Persentase
98
Persentase
55
Persentase
90
Dalam usaha pencapaian indikator kinerja utama diatas ada beberapa indikator kinerja kegiatan penunjang yang disesuaikan dengan tujuan, sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan pada Poltkkes Kemenkes Surabaya sesuai dengan Rencana Strategik 2014–2019 yang telah dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya
2. INDIKATOR KINERJA UTAMA KEDUA Indikator kinerja utama yang kedua berdasarkan pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yang kedua yaitu Penelitian, yaitu sebagai berikut : SASARAN 1. Meningkatnya kualitas penelitian berbasis kompetensi yang mandiri dan inovatif
INDIKATOR KINERJA Jumlah kegiatan penelitian yang dilakukan dosen
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
SATUAN
Penelitian
TARGET 2015 78
26
2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas riset yang terpublikasi
Jumlah Karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ( terakreditasi ) per tahun
Karya Ilmiah
11
3. INDIKATOR KINERJA UTAMA KETIGA Indikator kinerja utama yang kedua berdasarkan pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yang kedua yaitu Penelitian, yaitu sebagai berikut : SASARAN
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET 2015
Meningkatnya kegiatan pengabdian kepada masyarakat
Jumlah keterlibatan institusi dalam
yang mandiri dan inovatif sesuai
kegiatan pengabdian kepada
kompetensi jurusan
masyarakat
Kegiatan
72
D. RENCANA ANGGARAN Dalam mewujudkan kinerja yang telah ditetapkan untuk tahun 2015, Poltekkes Kemenkes Surabaya didukung oleh anggaran dana yang telah tertuang dalam DIPA 2015 sebesar Rp. 94.186.744.000,- (Sembilan Puluh Empat Milyar Seratus Delapan Puluh Enam Juta Tujuh Ratus Empat Puluh Empat Ribu Rupiah) yang akan dijelaskan pada Tabel 2.2 dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
27
Tabel 2.2 Rencana Anggaran Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
No
N A M A KEGIATAN
PAGU 2015
1
Program Sumber Daya Kesehatan
2
Dokumen Perencanaan dan pengelolaan Anggaran
3
Laporan Kegiatan dan Pembinaan
4
Laporan Manajemen Keuangan dan Kekayaan Negara
307.188.000,-
5
Laporan Kinerja
154.684.000,-
6
Sistem Informasi yang Dikembangkan
391.750.000,-
7
Peralatan Fasilitas Belajar Mengajar
243.233.000,-
8
Tenaga Pendidik dan Kependidikan di Poltekkes Kemenkes yang ditingkatkan kemampuannya melalui pelatihan
344.480.000,-
9
Riset yang dilakukan oleh Tenaga Pendidik
857.678.000,-
10 11
Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang Ditingkatkan Kemampuannya melalui Tugas Belajar Lulusan Tenaga Kesehatan dari Lembaga Pendidikan Pemerintah
43.413.649.000,273.570.000,2.306.429.000,-
320.673.000,481.845.000,-
12
Tubel Mahasiswa Gakin
13
Buku / Text Book Perkuliahan
14
Majalah / Jurnal / Buletin
196.760.000,-
15
Beasiswa Mahasiswa Berprestasi
281.016.000,-
16
Laporan Manajemen Tata Usaha dan Kepegawaian
1.386.486.000,-
17
Laporan dukungan Manajemen Pendidikan
10.621.437.000,-
18
Mahasiswa yang didik pada jurusan Keperawatan
2.858.013..000,-
19
Mahasiswa yang didik pada jurusan Kebidanan
3,141.300.000,-
20
Mahasiswa yang didik pada jurusan Keperawatan Gigi
21
Mahasiswa yang didik pada jurusan Kesling
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
337.725.000,273.880.000
770.092.000,1.282.052.000,-
28
22
Mahasiswa yang didik pada jurusan Gizi
23
Mahasiswa yang didik pada jurusan Analis Kesehatan
24
Mahasiswa yang didik pada jurusan Teknik Elektromedik
935.560.000,-
25
Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
398.656.000,-
26
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
515.114.000,-
27
Gedung dan Bangunan
870.208.000,-
JUMLAH
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
276.002.000,1.038.543.000,-
94.186.744.000,-
29
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan (Permenpan 09/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan IKU dilingkungan Instansi Pemerintah). Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya dalam kurun waktu Januari – Desember 2015. Tahun 2015 merupakan
tahun
pertama pelaksanaan dari
Rencana
Strategis
Kementerian Kesehatan Tahun 2015 - 2019. Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator, sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi menyangkut masing-masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program/kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program / kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna. Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator, pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja khususnya dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun 2014. Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
30
B. ANALISIS PENGUKURAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015 Penilaian atas pelaksanaan tugas Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya dilakukan melalui pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja digunakan untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program / kegiatan / kebijakan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya. Dilihat dari capaian masing-masing indikator, kinerja utama dan indikator kinerja kegiatan penunjang dan sasaran untuk tahun 2015 Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab Unit Organisasi. Uraian Sasaran, Target, dan Realisasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya adalah sebagai berikut: 1. INDIKATOR KINERJA UTAMA PERTAMA INDIKATOR
SASARAN Meningkatnya
KINERJA kualitas
Lulusan Tepat Waktu
a. Jumlah lulusan tepat waktu
REALISASI
TARGET
REALISASI
2014
2015
2015
Persentase
94
98
84
85
Persentase
97,9
55
79
143
Presentase
13
90
12
7,5
SATUAN
%
b. Jumlah lulusan tepat waktu dengan IPK 3,00 – 3,50 Meningkatnya kualitas
a Jumlah lulusan
penyerapan lulusan
yang
Poltekkes di pasar kerja.
memperoleh pekerjaan kurang dari 6 bulan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
31
Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya selama tahun 2015 terhadap Indikator Kinerja Utama yang pertama, maka analisis yang didapatkan adalah sebagai berikut : a. Jumlah lulusan tepat waktu Poltekkes Kemenkes Poltekkes Surabaya pada tahun 2015 adalah 84%, lebih rendah dengan yang ditargetkan pada perjanjian kinerja 2015 sebesar 98% dan nilai tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencapai 94%. Penurunan tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal seperti jumlah mahasiswa tahun 2012 adalah 1.074 mahasiswa dan dari jumlah tersebut yang lulus pada 2015 sekitar 903 mahasiswa, sedangkan sebanyak 171 mahasiswa lainnya ada yang DO, cuti, dan mengundurkan diri pada tahun kedua selain itu ada yang masih belum dapat mengikuti yudisium pada tahun 2015, selain itu penurunan jumlah kelulusan pada tahun 2015 ini bergantung pada individu mahasiswa tersebut dalam menerima materi selama masa perkuliahan. Sedangkan untuk hal kualitas pendidikan yang diberikan oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya kepada Mahasiswa tidak mengalami penurunan,Poltekkes Kemenkes Surabaya berusaha untuk memberikan kualitas pendidikan yang terbaik dengan adanya dukungan dari tenaga pendidik, sarana dan prasarana pendidikan, maupun dari segi kualitas civitas akademika lain yang menunjang tercapainya kualitas pendidikan yang maksimal kepada Mahasiswa, dimana mereka adalah konsumen dan sumber pendapatan bagi Poltekkes Kemenkes Surabaya. b. Indikator Utama lain yang diukur oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya adalah Jumlah Lulusan yang memperoleh IPK 3,00 – 3,50. Untuk tahun 2015 Poltekkes Kemenkes Surabaya mengubah indikator lulusan dari IPK ≥ 2,75 menjadi 3,00 – 3,50, dikarenakan indikator IPK ≥ 2,75 telah melampaui target dan sudah tidak terlalu kompeten lagi untuk dijadikan indikator kinerja. Lulusan yang memperoleh IPK 3,00 – 3,50 adalah sebesar 79% ( 713 mahasiswa dari 903 mahasiswa yang lulus pada tahun 2015 ) dari total target yang ditentukan sebesar 55% ( sesuai SPM 2015-2019) beberapa hal yang mendukung indikator ini adalah adanya fasilitas baik dari sisi sarana prasarana dan tenaga pendidik dan kependidikan yang cukup menunjang pada Poltekkes Kemenkes Surabaya sehingga mahasiswa dapat maksimal selama menempuh pendidikan saat kuliah selain itu kenaikan ini juga dipengaruhi oleh perbedaan lulusan tahun 2014 dan 2015.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
32
c. Indikator Kinerja Utama yang ketiga yang diukur oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya adalah Presentase Lulusan yang Mendapatkan Pekerjaan kurang dari 6 bulan Setelah lulusan tersebut dinyatakan Lulus. Pada indikator ini Poltekkes Kemenkes Surabaya tidak menerapkan target yang terlalu tinggi dan hasil yang telah dicapai oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya selama tahun 2015 adalah sebesar 12% yang didapat dari lulusan selama tahun 2014, dari jumlah lulusan sebanyak 894 lulusan baru sekitar 108 mahasiswa yang telah memperoleh pekerjaan ( data alumni pada web Poltekkes Kemenkes Surabaya ). Untuk indikator ketiga ini Poltekkes Kemenkes Surabaya hanya memasukkan data mahasiswa yang bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan saja, selain itu Poltekkes Kemenkes Surabaya juga mengalami kesulitan dalam melakukan pengukuran dikarenakan kurang maksimalnya Ikatan Alumni dari masing-masing jurusan yang terdapat pada Poltekkes Kemenkes Surabaya walaupun telah adanya halaman IKA Poltekkes Kemenkes Surabaya pada website, disamping itu banyak pula para lulusan yang melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi seperti D-IV atau S-1, bahkan para lulusan yang telah mendapatkan pekerjaan terkadang tidak memberitahukan kepada pihak Akademik. Lulusan yang telah mendapatkan pekerjaan sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka biasanya didapatkan karena permintaan dari pemberi kerja yang telah melakukan kerjasama dengan pihak Poltekkes Kemenkes Surabaya selain itu juga karena faktor dari sisi akademik dan non akademik mahasiswa itu sendiri ( IPK, Organisasi Kemahasiswaan, dll ).
2. INDIKATOR KINERJA UTAMA KEDUA Indikator kinerja utama yang kedua berdasarkan pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yang kedua yaitu Penelitian, yaitu sebagai berikut :
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
REALISASI
TARGET
REALISASI
2014
2015
2015
Kegiatan
59
78
74
95
Artikel
-
11
-
-
SATUAN
%
1. Meningkatnya kualitas penelitian
Jumlah kegiatan
berbasis kompetensi
penelitian yang
yang mandiri dan
dilakukan dosen
inovatif 2. Meningkatnya
Jumlah Karya
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
33
kualitas dan
kuantitas
riset yang terpublikasi
ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ( terakreditasi ) per tahun
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Kegiatan (Penunjang) yang telah dilakukan maka analisis yang dapat diungkapkan adalah sebagai berikut : a. Jumlah Kegiatan Penelitian yang dilakukan oleh Dosen selama tahun 2015 adalah sebanyak 74 penelitian yang terdiri dari 35 penelitian mandiri yang mendapatkan bantuan, 4 penelitian mandiri murni ( tidak mendapatkan bantuan ), 11 penelitian pemula, 18 penelitian hibah bersaing, dan 6 penelitian unggulan. Jumlah proposal penelitian yang masuk dan mengalami seleksi oleh unit PPM adalah sebanyak 8 penelitian unggulan, 16 penelitian pemula, 48 penelitian hibah bersaing, dan 40 penelitian mandiri. Dari jumlah proposal penelitian diatas terlihat bahwa seleksi yang dilakukan oleh pihak PPM Poltekkes Surabaya sangat ketat dan bersaing khususnya pada penelitian hibah bersaing, semua itu dilakukan untuk mendapatkan penelitian yang memiliki kualitas baik yang cukup selektif pada tahun 2015 dimana penelitian itu nantinya akan masuk kedalam jurnal Penelitian Kesehatan dan jurnal tersebut akan dipublikasikan kepada pihak internal dan eksternal Poltekkes Kemenkes Surabaya. b. Jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal terakreditasi pertahun selama tahun 2015 masih belum ada realisasi hal ini dikarenakan jurnal yang terdapat di Poltekkes Kemenkes Surabaya masih dalam proses penyelesaian akreditasi, hal lain yang menjadi kendala selain itu adalah belum adanya tanggapan dari pihak yang memberikan wewenang dalam hal akreditasi, sehingga pihak UPPM hanya melakukan publikasi dari website dengan media portal Poltekkes yang disetujui oleh pihak DIKTI sedangkan untuk jurnal yang ber ISSN terdapat sekitar 43 penelitian kesehatan yang telah terdaftar selama tahun 2015 dan jurnal diterbitkan sebanyak 4 kali ( triwulanan ).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
34
3. INDIKATOR KINERJA UTAMA KETIGA Indikator kinerja utama yang kedua berdasarkan pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yang kedua yaitu Penelitian, sebagai berikut : SASARAN
INDIKATOR KINERJA
Meningkatnya
Meningkatnya
kegiatan pengabdian
keterlibatan institusi
kepada masyarakat
dalam kegiatan
yang mandiri dan
pengabdian kepada
inovatif sesuai
masyarakat
SATUAN
Kegiatan
REALISASI
TARGET
REALISASI
2014
2015
2015
34
72
20
%
28
kompetensi jurusan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja pada Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Kegiatan (Penunjang) maka dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Indikator Kinerja Utama ke 3 ini merupakan poin terakhir dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian kepada Masyarakat, selama tahun 2015 kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah dilaksanakan oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya baik yang berasal dari direktorat maupun dari jurusan-jurusan. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya antara lain adalah Penyuluhan kesehatan di Puskesmas-puskesmas, desa binaan dan daerah-daerah dimana tingkat kesehatannya dirasa masih rendah selain itu ada pula kegiatan lainnya seperti screening kesehatan, minimalisir angka kematian ibu hamil, pelayanan kesehatan gigi, pelayanan promotif dan preventif kesehatan gigi, pendidikan sarapan sehat, penyuluhan pengelolaan limbah, promkes dalam upaya penularan penyakit, pengecekan dan pemeliharaan alat kesehatan pada puskesmas, dll. Pada tahun 2015 ada sekitar 20 kegiatan pangabdian masyarakat yang dilakukan sedikit dibawah target yang ditentukan yaitu sebesar 72 kegiatan atau sekitar 28%. Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah hal yang harus dipenuhi oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya karena bersifat wajib dan dapat membantu dalam kepangkatan dari para tenaga kependidikan dan akreditasi program studi. Selain mendapatkan pagu anggaran dari dana BLU, Poltekkes Surabaya juga melakukan kerjasama dengan sponsor seperti Unilever, PDGI, dan instansi lain yang berhubungan dengan kegiatan kesehatan tertentu.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
35
BAB IV PENUTUP Laporan akuntabilitas kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya tahun 2015 merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, kebijakan, program, dan kegiatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya kepada pimpinan (Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI) dan seluruh stakeholders yang terlilbat baik langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan khususnya di bidang penyelenggaraan pendidikan kesehatan. . Secara umum dapat disimpulkan bahwa bagian dan subbagian di Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya telah dapat merealisasikan program dan kegiatan tahun 2015 untuk mencapai sasaran sebagaimana tercantum dalam Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019 Hal ini didukung dengan fakta bahwa kinerja Politeknik Kesehatan Kemenkes pada tahun 2015 telah berhasil merealisasikan kegiatan yang merupakan penjabaran dari program dan sasaran Sekretariat Jenderal dalam rangka dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya untuk meningkatkan kualitas mahasiswa / lulusan
yang akan mendukung penyelenggaraan pendidikan terhadap mahasiswa.
Sehubungan dengan sasaran tersebut di atas, Politeknik Kesehatan kemenkes Surabaya menitikberatkan pada peningkatan kualitas lulusan Politeknik Kesehatan Kemenkes baik Dari sisi IPK ataupun dari sisi penyerapan didunia kerja. Selain itu Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya juga menitikberatkan kepada penelitian, publikasi karya ilmiah/hasil penelitian dan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh instansi dan oleh jurusan sesuai dengan kompetensi. Keberhasilan dan penilaian yang telah dicapai tahun 2015 merupakan titik awal untuk melanjutkan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dicanangkan pada pada periode berikutnya dan sekaligus menjadi barometer agar kegiatan-kegiatan di masa mendatang dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien. Selain keberhasilan yang dicapai oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya pada tahun 2015 ada pula hal yang mungkin masih menjadi perhatian untuk Poltekkes Kemenkes Surabaya sebagai pembenahan diri. Hal yang masih menjadi perhatian itu adalah : a. Persentase mahasiswa yang mendapat pekerjaan sebelum 6 bulan kelulusan dan cara pengumpulan data dari indikator kinerja kegiatan tersebut.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
36
b. Jumlah karya ilmiah yang terpublikasikan dalam jurnal ( terakreditasi ) per tahun. c. Pengembangan sumber daya bisnis yang masih belum maksimal selama tahun 2015 Dengan adanya beberapa hal yang masih perlu mendapatkan perhatian, Poltekkes Kemenkes Surabaya diharapkan dapat berkoordinasi dan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk mewujudkan tujuan Poltekkes Kemenkes Surabaya pada masa yang akan datang. Hal-hal yang perlu mendapatkan prioritas ke depan antara lain : a. Membentuk dan mengembangkan Ikatan Alumni (IKA) dari setiap jurusan sebagai salah satu cara untuk memperkuat jaringan alumni lulusan Poltekkes Kemenkes Surabaya b. Mengajukan jurnal atau karya ilmiah unggulan yang dapat dihakpatenkan dan dapat dipublikasikan dalam jurnal ( terakreditasi ) baik secara internal ataupun eksternal c. Memaksimalkan unit Bisnis dan kerjasama dalam mengolah sumber daya yang dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes Surabaya sehingga dapat menjadi sumber pendapatan BLU dan menunjang kesejahteraan seluruh pegawai Poltekkes Kemenkes Surabaya. Semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah oleh Poltekkes kemenkes Surabaya ini dapat menjadi titik awal untuk melaksanakan seluruh kegiatan pada periode berikutnya secara lebih efektif, efisien, dan bermanfaat.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun 2015
37