PEMERINTAH ACEH
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013
BADAN INVESTASI DAN PROMOSI Jl. Ahmad Yani No. 39, Banda Aceh, Indonesia P : +62 651 23170 | F : +62 651 23171 E :
[email protected] |
[email protected] W : investasi.acehprov.go.id | acehinvestment.com
Kata Pengantar
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT kami ucapkan, atas berkah dan rahmatNyalah LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH TAHUN ANGGARAN 2013 dapat diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kemudian, tak lupa kita sampaikan Shalawat dan Salam kehadirat Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membimbing umatnya dari alam jahiliyah ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuaan. LAKIP Tahun 2013 merupakan laporan pelaksanaan semua program dan kegiatan yang tercantum dalam Dokumen Pelaksana Anggaran Satuan Kerja Perangkat Aceh (DPA-SKPA) tahun 2013 yang berisi realisasi dan analisis terhadap kinerja Badan Investasi dan Promosi. Laporan ini dapat dijadikan pertimbangan untuk pembuatan kebijakan atau rencana kerja di tahun-tahun berikutnya agar visi dan misi organisasi tercapai. Kami mengucapkan ribuan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran tugas-tugas Badan Investasi dan Promosi selama ini. Semoga kerjasama yang baik tetap terpelihara di masa yang akan datang.
Banda Aceh,31Februari 2014 KEPALA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI
Ir. Iskandar, M.Sc Pembina Utama Madya NIP. 19600229 198603 1 003
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii RINGKASAN EKSEKUTIF ....................................................................................... iv BAB I
PENDAHULUAN ......................................................................................... A. Latar Belakang ........................................................................................ B. Kependudukan, Tugas Pokok dan Fungsi ........................................... C. Aspek Strategis ....................................................................................... D. Struktur Organisasi ................................................................................ E. Sistematika Penyajian ............................................................................
1 1 3 4 5 5
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA .................................. 7 A. Rencana Strategis 2012 - 2017 ................................................................ 7 B. Indikator Kinerja Utama (IKU) ............................................................ 12 C. Penetapan Kinerja Utama Tahun 2013 ................................................ 13 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 ........................................... A. Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Utama ................................. B. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2013 .......................................... C. Analisis Capaian Kinerja ....................................................................... D. Akuntabilitas Keuangan ........................................................................
14 14 15 21 48
BAB IV PENUTUP .................................................................................................... 50 A. Simpulan.................................................................................................. 50 B. Saran ....................................................................................................... 50 LAMPIRAN Lampiran I Lampiran II Lampiran III Lampiran IV Lampiran V
– Realisasi Penetapan Kinerja Tahun 2013 – Jadwal Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2013 – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun Anggaran 2013 – Dokumentasi Foto dan Berita Kegiatan Tahun 2013 – Rekam Jejak P2K-APBA
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
iii
Ringkasan Eksekutif
Badan Investasi dan Promosi mempunyai kedudukan dan peran strategis dalam melaksanakan prioritas ketujuh RPJMN 2010-2014 yaitu perbaikan iklim investasi dan usaha. Untuk itu, seluruh program kerja Badan Investasi dan Promosi didasarkan pada tujuan, sasaran strategis dan target kinerja yang telah ditetapkan baik pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) Tahun 2012-2017 dan Rencana Strategis (Renstra) Badan Investasi dan Promosi tahun 2012-2017 secara konsisten, terus menerus dan berkesinambungan. Badan Investasi dan Promosi telah menetapkan empat tujuan dan lima sasaran yang akan dicapai dalam tahun 2013. Namun, karena belum memenuhi ketentuan yang terdapat pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dilakukan perbaikan pada sasaran, indikator kinerja, dan target. Dari 11 sasaran diubah menjadi 5 sasaran. Lima sasaran tersebut, dipilih menjadi sasaran strategis yang juga memuat Indikator Kinerja Utama (IKU). Target diubah menyesuaikan dengan indikatornya. Secara umum dapat disimpulkan bahwa dari 5 sasaran yang ditetapkan dalam Penetapan/Perjanjian Kinerja Tahun 2013, terdapat delapan sasaran yang berhasil dilaksanakan dengan baik (100% atau lebih), yaitu Sasaran Strategis 1,2,3 dan 5. Sedangkan sasaran strategis ke-empatbelum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik, meskipun demikian, tingkat pencapaian sasaran strategis ke-empat tersebut adalah 92,22%. Secara keseluruhan, tingkat pencapaian kinerja Badan Investasi dan Promosi adalah sebesar 124,10%. Rincian capaian kinerja masing-masing indikator tiap sasaran strategis tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel berikut.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
iv
Sasaran 1: Terlayaninya kebutuhan administrasi perkantoran. Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase pemenuhan 100 % 100 % kebutuhan perangko, materai dan pengiriman barang cetakan dalam dan luar negeri. Persentase pelunasan pembayaran listrik, telepon, dan air. Jumlah gedung kantor yang masuk pemeliharaan.
100 %
100 %
1 unit
1 unit
% 100
100
100
Persentase ketersediaan kebutuhan alat tulis kantor.
100 %
100 %
100
Persentase ketersediaan barang cetakan dan penggandaan.
100 %
100 %
100
Persentase ketersediaan alatalat listrik dan elektronik yang dibutuhkan.
100 %
100 %
100
AC 5 unit; Komputer/Laptop 5 unit; Printer 4 unit; lemari 3 unit, TV 1 unit, proyektor 1 unit, Kamera/tustel 2 unit. 100 %
AC 5 unit; Komputer/Laptop 5 unit; Printer 4 unit; lemari 3 unit, TV 1 unit, proyektor 1 Unit, Kamera/tustel 2 unit.
100
100 %
100
Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang masuk pengadaan baru.
Persentase ketersediaan koran, majalah, buku perundang-undangan.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
v
Persentase pelayanan makan minum rapat dan tamu. Jumlah aparatur dalam keikutsertaan koordinasi dan konsultasi di luar daerah yang dihadiri. Persentase ketersediaan pegawai non PNS dan tenaga keamanan kantor.
100 %
100 %
26 orang
31 orang 119.23
100 %
100 %
Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 1 Sasaran 2: Peningkatan sarana dan prasarana aparatur. Jumlah alat-alat studio dan 2 led tv 60 inci; 2 2 led tv 60 inci; 2 led komputer untuk led tv 40 inci; 2 pc tv 40 inci; 2 pc Pusdatin Badan Investasi dan desktop; 1 laptop; desktop; 1 laptop; 1 Promosi Aceh 1 printer; 2 tablet; printer; 2 tablet; 2 2 UPS; 1 paket UPS; 1 paket peralatan jaringan; peralatan jaringan; 1 1 paket paket software/program; software/program; 3 3 meja 1 kursi meja 1 kursi kerja; kerja; Jumlah kendaraan dinas / 6 unit roda empat, 6 unit roda empat, 4 operasional dalam keadaan 4 unit roda dua; unit roda dua; baik. Jumlah perlengkapan kantor yang masuk pemeliharaan.
Presentase pemeliharaan taman, tempat parkir dan halaman.
Jumlah gedung kantor yang direhab.
100
AC 25 unit; komputer 15 unit; mesin generator 1 unit.
AC 25 unit; komputer 15 unit; mesin generator 1 unit.
100
101.75 100
100
100
Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.
Ruang pimpinan/ruang tamu lantai I dan II, Ruang bidang, Ruang Pusdatin. Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 2
Ruang pimpinan/ruang tamu lantai I dan II, Ruang bidang, Ruang Pusdatin.
100
100
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
vi
Sasaran 3: Meningkatnya jumlah penanam modal. Jumlah frekuensi pengawasan 5 kali 5 kali ke kabupaten/kota.
100
Jumlah Buku Analisis Jabatan & Angka Beban Kerja.
70 buku
70 buku
100
Jumlah Buku Agenda Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2014.
200 buku
295 buku
147.5
Jumlah penanam modal asing/dalam negeri yang melaporkan LKPM.
80 perusahaan
139 perusahaan
Jumlah nilai realisasi investasi.
2,000,000,000,000 rupiah
5,091,120,831,883 rupiah
170
254.56
Persentase kenaikan nilai realisasi investasi.
15 %
301 %
2,006.67
Rasio daya serap tenaga kerja.
1:130
1:157
121
Frekuensi pemantauan perusahaan penanaman modal.
5 kali
9 kali
180
Frekuensi pengawasan perusahaan penanaman modal.
1 kali
1 kali
100
Jumlah peserta bimbingan teknis Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal.
35 orang
32 orang
91.43
Frekuensi koordinasi pengendalian pelaksanaan penanaman modal.
2 kali
2 kali
100
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
vii
Frekuensi fasilitasi penyelesaian permasalahan perusahaan penanaman modal.
1 kali
1 kali
100
Frekuensi publikasi informasi terkait LKPM.
2 kali
1 kali
50
Jumlah talkshow investasi.
Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.
Jumlah penerima penghargaan investasi.
Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.
Jumlah peserta Bimbingan Ketentuan/ Kebijakan Pelaksanaan Penanaman Modal.
40 orang
40 orang
100
Jumlah peserta kursus-kursus singkat.
20 orang
31 orang
155
Jumlah proyek investasi yang ditawarkan
15 proyek
18 proyek
120
Jumlah kegiatan promosi investasi.
14 kali
16 kali
114
Jumlah judul buku profil proyek investasi.
Jumlah leaflet promosi. Jumlah tabloid. Jumlah buku peluang investasi.
1 judul
4 judul
400
2000 lembar
2000 lembar
100
24000 eksemplar
24000 eksemplar
100
500 buah
500 buah
100
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
viii
Jumlah display elektronik investasi dan promosi.
1 buah
1 buah
100
Jumlah lokasi rak display investasi dan promosi.
2 lokasi
2 lokasi
100
Jumlah media penyimpan digital bahan promosi.
110 keping
110 keping
100
Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 3 Sasaran 4: Meningkatnya realisasi investasi. Jumlah perusahaan yang 72 perusahaan 42 perusahaan mendapat persetujuan (izin) penanaman modal.
208.76
Jumlah nilai rencana investasi.
96.59
Persentase kenaikan nilai rencana investasi.
6,350,000,000,000 rupiah 80 %
6,133,436,193,666 rupiah 53.79 %
58.33
67.24
2 judul
2 judul
100
Jumlah buku regulasi bidang penanaman modal.
600 buku
600 buku
100
Frekuensi sosialisasi regulasi penanaman modal.
1 kali
1 kali
100
Jumlah peserta sosialisasi regulasi penanaman modal.
50 orang
50 orang
100
Jumlah kajian perencanaan kawasan investasi.
1 kajian
1 kajian
100
Jumlah judul buku regulasi bidang penanaman modal.
Jumlah kajian pengembangan investasi.
Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.
Jumlah buku hasil kajian kawasan investasi.
200 buku
200 buku
100
Jumlah media penyimpan data elektronik hasil kajian.
200 keping/ buah
200 keping/ buah
100
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
ix
Frekuensi sosialisasi hasil kajian investasi.
Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.
92.22 Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 4 Sasaran 5: Tercapainya perencanaan bidang penanaman modal. Jumlah Dokumen 200 buku 479 buku 239.5 Perencanaan Investasi dan Laporan. Jumlah judul buku data/panduan investasi. Jumlah buku data/panduan investasi.
Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013. Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.
Frekuensi Koordinasi Perencanaan Penanaman Modal.
1 kali
1 kali
100
Jumlah peserta koordinasi perencanaan penanaman modal.
100 orang
85 Orang
85
1 kali
1 kali
100
50 orang
50 Orang
100
Jumlah pusat data dan informasi investasi.
1 unit
1 unit
100
Jumlah website.
1 buah
1 buah
100
Frekuensi sosialisasi rencana bidang penanaman modal. Jumlah peserta sosialisasi rencana bidang penanaman modal.
118 124.10
Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 5 Rata-rata capaian kinerja keseluruhan
Tabel 1. Rangkuman pencapaian kinerja Badan Investasi dan Promosi.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penanaman modal atau investasi adalah salah-satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi suatu negara. Tantangannya adalah bagaimana meningkatkan minat calon-calon penanam modal (investor) dalam negeri dan luar negeri untuk menanamkan modalnya di suatu daerah. Upaya ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu kepastian hukum, stabilitas politik dan keamanan, dan kebijakan pemerintah. Faktor-faktor ini dalam lima tahun ke depan masih memerlukan perhatian khusus dalam rangka meningkatkan investasi di Aceh. Perhatian ini perlu direncanakan, dilaksanakan, dipantau, dan dievaluasi setiap tahun. Kepastian hukum sangat dibutuhkan dalam upaya menarik minat penanam modal. Ini ditandai oleh keselarasan regulasi bidang penanaman modal, baik di tingkat nasional maupun daerah. Sebaliknya, produk-produk hukum yang tumpang-tindih atau saling bertentangan akan membingungkan dan menyulitkan penanam modal dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya. Karena itu, pembenahan legislasi bidang penanaman modal perlu terus dilakukan. Faktor lain yang tidak kalah penting adalah stabilitas politik dan keamanan. Dari pelaksanaan tugas di bidang penanaman modal pada tahun-tahun sebelumnya dapat disimpulkan bahwa salah-satu penyebab tidak kondusifnya iklim investasi di Aceh adalah karena masih belum adanya pemahaman yang sama dari masyarakat akan arti pentingnya investasi bagi pemulihan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Ini ditandai oleh adanya gangguan-gangguan dari sebagian masyarakat; harga tanah yang tidak rasional; serta penolakan lainnya yang menyebabkan penanam modal tidak dapat melakukan kegiatan investasi atau perluasan usaha di Provinsi Aceh. Karena faktor ini tidak dapat langsung dikendalikan oleh badan nasional/daerah bidang penanaman modal, diperlukan koordinasi aktif dengan kepolisian, pemerintah kabupaten/kota, pemerintah di tingkat desa/kampung hingga dengan masyarakat luas secara berkesinambungan. Bahkan, peran
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
1
masyarakat melalui partai politik nasional dan lokal di Aceh menjadi begitu penting pasca MoU Helsinki yang diimplementasikan melalui Undang-Undang No, 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Hal ketiga yang menjadi faktor utama bagi kegiatan penanaman modal adalah kebijakan pemerintah. Prinsip dasarnya adalah bahwa kegiatan penanaman modal akan semakin besar kualitas dan kuantitasnya jika pemerintah mempermudah perizinan dan pelayanan lain di bidang penanaman modal. Karena itu, upaya perbaikan regulasi untuk meningkatkan minat calon-calon penanam modal baru terus dilakukan berdasarkan masukan dari dunia usaha dan belajar dari pengalaman negara lain. Sebagaimana telah dilakukan dalam lima tahun terakhir, berbagai investasi di Aceh perlu didorong untuk terus berkembang, baik investasi berfasilitas, investasi nonfasilitas, investasi rumah tangga, maupun investasi pemerintah. Investasi pihak swasta perlu ditumbuhkembangkan karena investasi dari pemerintah sangat terbatas dan hanya pada sektor non-profit yang tidak diminati oleh pihak swasta, seperti penyediaan sarana dan prasarana umum (infrastruktur). Selain itu, peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kerja lokal untuk mengisi pasar tenaga kerja lokal juga dilakukan secara beriringan agar kegiatan penanaman modal di Aceh dapat betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dengan lahirnya Undang-undang Pemerintahan Aceh No. 11 Tahun 2006 dan terbentuknya pemerintahan yang lebih otonom, maka Pemerintah Aceh melalui Badan Investasi dan Promosi dapat bertugas lebih mandiri untuk melaksanakan penyusunan perencanaan Penanaman Modal secara makro;
mengidentifikasi potensi unggulan
daerah; melakukan kegiatan promosi potensi daerah; menyusun regulasi perizinan penanaman modal; sekaligus melakukan pengendalian dan pengawasan serta kerjasama dalam bidang penanaman modal. Untuk tercapainya peningkatan investasi di Provinsi Aceh, perlu dibuat suatu acuan dalam pelaksanaan tugas Badan Investasi dan Promosi, sehingga potensi daerah dapat dijadikan sebagai sumber peningkatan pendapatan daerah dan pendapatan untuk kesejahteraan masyarakat. Acuan yang digunakan adalah dalam bentuk Rencana Strategis (Renstra) yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Badan Investasi dan Promosi.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
2
Rencana Strategis Badan Investasi dan Promosi kemudian diwujudkan dengan berbagai program dan kegiatan setiap tahun selama lima tahun. Tahun 2012 adalah tahun terkakhir pelaksanaan Rencana Strategis Badan Investasi dan Promosi yang perlu dilaporkan akuntabilitasnya melalui suatu Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Qanun No. 5 Tahun 2007 Bagian Keenam tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah, dan Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam; Badan Investasi dan Promosi mempunyai tugas umum Pemerintahan dan Pembangunan di bidang pengembangan investasi dan promosi berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan tugas di atas, Badan Investasi dan Promosi memiliki fungsi: 1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Badan; 2. Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang; 3. Penyusunan dan perumusan kebijakan teknis di bidang investasi dan promosi; 4. Peningkatan keterpaduan penyusunan rencana dan program antar instansi terkait di daerah di bidang investasi dan promosi; 5. Pemberian rekomendasi, perizinan, pendaftaran perusahaan dan pelaksanaan pelayanan umum lintas kabupaten/kota di bidang investasi dan promosi; 6. Pembinaan dan pengembangan investasi dan promosi; 7. Pemantauan dan pengawasan operasional pelaksanaan investasi; 8. Promosi, informasi dan pameran bagi upaya pengembangan investasi; dan 9. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis badan (UPTB).
Untuk menyelenggarakan fungsi dimaksud, Badan Investasi dan Promosi mempunyai kewenangan: 1. Menyediakan dukungan pengembangan kawasan investasi; 2. Merencanakan dan mengendalikan pembangunan secara makro di bidang investasi dan promosi;
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
3
3. Melaksanakan pelatihan bidang investasi; 4. Melakukan kerjasama dalam bidang investasi dengan kabupaten/kota; 5. Melaksanakan pembinaan sumber daya manusia di bidang pengelolaan pasar; 6. Melaksanakan promosi dan menyelenggarakan pameran, kerjasama luar negeri bagi keperluan investasi serta mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan investasi dan promosi; dan 7. Menyediakan dukungan fasilitas pengembangan kawasan investasi serta merencanakan kawasan investasi.
C. Aspek Strategis
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 telah menetapkan 11 prioritas nasional yaitu 1. Reformasi birokrasi dan tata kelola; 2. Pendidikan; 3. Kesehatan; 4. Penanggulangan kemiskinan; 5. Ketahanan pangan; 6. Infrastruktur; 7. Iklim investasi dan usaha; 8. Energi; 9. Lingkungan hidup dan penanganan bencana; 10. Daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan paska konflik; serta 11. Kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi.
Mengacu pada poin ketujuh di atas dapat dilihat bahwa peran strategis Badan Investasi dan Promosi yang dalam bidang penanaman modal untuk mewujudkan iklim investasi dan usaha sebagai prioritas yang direncanakan dalam jangka waktu lima tahun (jangka menengah).
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
4
D. Struktur Organisasi
Semua tugas, fungsi, dan kewenangan yang disebutkan di atas dikelola melalui struktur organisasi berikut: 1. Kepala Badan; 2. Sekretariat; 3. Bidang Program dan Pelaporan; 4. Bidang Promosi; 5. Bidang Perizinan; 6. Bidang Pengembangan Investasi;
Selain struktur formal di atas, Badan Investasi dan Promosi juga membentuk Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) Investasi Aceh yang berfungsi sebagai pengumpul, penyimpan, pengolah, dan penyebar data dan informasi yang diterbitkan oleh Insntasi Pemerrintah Daerah Provinsi bidang Penanaman Modal (IPDPPM) di Aceh ini.
E. Sistematika Penyajian
Pada dasarnya laporan akuntabilitas ini memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja Badan Investasi dan Promosi selama Tahun 2013. Capaian kinerja (performance results) tersebut diperbandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) Tahun 2013 sebagai tolok ukur keberhasilan Tahunan organisasi. Analisis atas
capaian
kinerja
terhadap
rencana
kinerja
ini
akan
memungkinkan
diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Sistematika penyajian LAKIP Badan Investasi dan Promosi Tahun 2013 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
5
Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan mengambil contoh praktis pada LAKIP Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara tahun 2011. Adapun sistematika penyajian laporan ini adalah sebagai berikut : ●
Bab I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, aspek strategis Badan Investasi dan Promosi, serta struktur organisasi;
●
Bab II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan secara ringkas dokumen perencanaan yang menjadi dasar pelaksanan program, kegiatan dan anggaran Badan Investasi dan Promosi Tahun 2013 meliputi Rencana Strategis Badan Investasi dan Promosi Tahun 2012-2017, Indikator Kinerja Utama (IKU), dan Penetapan Kinerja Tahun 2013.
●
Bab III – Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013, menjelaskan analisis pencapaian kinerja Badan Investasi dan Promosi dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk Tahun 2013.
●
Bab IV – Penutup, menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun 2013 dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
6
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis Tahun 2012-2017
Rencana Strategis (Renstra) Badan Investasi dan Promosi merupakan perencanaan jangka menengah yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun beserta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan tugas, fungsi dan peran yang diamanahkan kepadanya. Penyusunan Renstra 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Aceh tahun 2012-2017, khususnya terkait dengan prioritas pembangunan bidang penanaman modal. Karena RPJMA 20122017 baru ditetapkan pada Desember 2013, beberapa penyesuaian dilakukan terhadap Renstra tersebut. Secara ringkas, subtansi Renstra 2012-2017 Badan Investasi dan Promosi dapat diilustrasikan sebagai berikut:
a. Visi
Visi Badan Investasi dan Promosi adalah “Aceh Menjadi Salah-Satu Daerah Investasi Utama Tahun 2017”.
b. Misi
Dalam rangka mewujudkan visinya, Badan Investasi dan Promosi menetapkan lima misi, yaitu:
1.
Meningkatkan Sumber Daya Manusia Penanaman Modal;
2.
Membentuk Citra Aceh sebagai Daerah Tujuan Utama Investasi;
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
7
3.
Melaksanakan Integrasi Perencanaan dan Pengendalian Penanaman Modal dengan Pemerintah, Pemerintah Aceh, Pemerintah Kabupaten/Kota, Swasta, Perbankan dan Masyarakat.
c. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Investasi dan Promosi
Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan, Badan Investasi dan Promosi menetapkan tiga (3) tujuan yang akan dicapai oleh organisasi dalam jangka waktu sampai tahun 2017, yaitu : 1.
Meningkatkan efektifitas promosi dan kualitas pelayanan penanaman modal.
2.
Meningkatkan iklim investasi dan realisasi investasi.
3.
Meningkatkan kualitas perencanaan bidang penanaman modal. Setelah tujuan ditetapkan, kemudian ditentukan pula sasaran yang akan ditempuh
agar tujuan dimaksud dapat tercapai. Adapun sasaran jangka menengah dari Badan Investasi dan Promosi adalah : 1.
Terlayaninya kebutuhan administrasi perkantoran.
2.
Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3.
Meningkatnya jumlah penanam modal.
4.
Meningkatnya realisasi investasi.
5.
Tercapainya perencanaan bidang penanaman modal yang komprehensif.
d. Sasaran
Berdasarkan atas tujuan, selanjutnya Badan Investasi dan Promosi menjabarkan sasaran-sasaran yang strategis yang akan dicapai secara tahunan selama periode Renstra. Sasaran dan indikator kinerja sebagai alat ukur keberhasilan pelaksanaan Renstra selama lima tahun sebagian berpedoman pada indikator pada Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
8
Tahun 2008 tentang tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Adapun sasaran dan indikator kinerja tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut.
Sasaran Indikator Tujuan 1: Meningkatkan efektifitas promosi dan kualitas pelayanan penanaman modal. Sasaran 1: Terlayaninya kebutuhan ● Persentase pemenuhan kebutuhan administrasi perkantoran. perangko, materai dan pengiriman barang cetakan dalam dan luar negeri. ● Persentase pelunasan pembayaran listrik, telepon, dan air. ● Jumlah gedung kantor yang masuk pemeliharaan. ● Persentase ketersediaan kebutuhan alat tulis kantor. ● Persentase ketersediaan barang cetakan dan penggandaan. ● Persentase ketersediaan alat-alat listrik dan elektronik yang dibutuhkan. ● Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang masuk pengadaan baru. ● Persentase ketersediaan koran, majalah, buku perundang-undangan. ● Persentase pelayanan makan minum rapat dan tamu. ● Jumlah rapat koordinasi dan konsultasi di luar daerah yang dihadiri. ● Persentase ketersediaan pegawai non PNS dan tenaga keamanan kantor. Sasaran 2: Peningkatan sarana dan prasarana ● Jumlah alat-alat studio dan komputer aparatur. untuk Pusdatin Badan Investasi dan Promosi Aceh. ● Jumlah kendaraan dinas / operasional dalam keadaan baik. ● Jumlah perlengkapan kantor yang masuk pemeliharaan. ● Presentase pemeliharaan taman, tempat parkir dan halaman (tidak dialokasikan pada TA 2013). ● Jumlah gedung kantor yang direhab.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
9
Sasaran 3: Meningkatnya jumlah penanam modal.
● ● ●
● ● ● ● ● ● ●
● ●
● ● ● ●
● ● ● ● ● ● ● ● ●
Jumlah frekuensi pengawasan ke kabupaten/kota. Jumlah Buku Analisis Jabatan & Angka Beban Kerja. Jumlah Buku Agenda Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2014. Jumlah penanam modal asing/dalam negeri yang melaporkan LKPM. Jumlah nilai realisasi investasi. Persentase kenaikan nilai realisasi investasi. Rasio daya serap tenaga kerja. Frekuensi pemantauan perusahaan penanaman modal. Frekuensi pengawasan perusahaan penanaman modal. Jumlah peserta bimbingan teknis Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal. Frekuensi koordinasi pengendalian pelaksanaan penanaman modal. Frekuensi fasilitasi penyelesaian permasalahan perusahaan penanaman modal. Frekuensi publikasi informasi terkait LKPM. Jumlah talkshow investasi. Jumlah penerima penghargaan investasi. Jumlah peserta Bimbingan Ketentuan/ Kebijakan Pelaksanaan Penanaman Modal. Jumlah peserta kursus-kursus singkat. Jumlah proyek investasi yang ditawarkan Jumlah kegiatan promosi investasi. Jumlah judul buku profil proyek investasi. Jumlah leaflet promosi. Jumlah tabloid. Jumlah buku peluang investasi. Jumlah display elektronik investasi dan promosi. Jumlah lokasi rak display investasi
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
10
dan promosi. Jumlah media penyimpan digital bahan promosi. Tujuan 2: Meningkatkan iklim investasi dan realisasi investasi. Sasaran 4: Meningkatnya realisasi investasi. ● Jumlah perusahaan yang mendapat persetujuan (izin) penanaman modal. ● Jumlah nilai rencana investasi. ● Persentase kenaikan nilai rencana investasi. ● Jumlah judul buku regulasi bidang penanaman modal. ● Jumlah buku regulasi bidang penanaman modal. ● Frekuensi sosialisasi regulasi penanaman modal. ● Jumlah peserta sosialisasi regulasi penanaman modal. ● Jumlah kajian perencanaan kawasan investasi. ● Jumlah kajian pengembangan investasi (tidak dialokasikan pada TA 2013). ● Jumlah buku hasil kajian kawasan investasi. ● Jumlah media penyimpan data elektronik hasil kajian. ● Frekuensi sosialisasi hasil kajian investasi (tidak dialokasikan pada TA 2013). Tujuan 4: Meningkatkan kualitas perencanaan bidang penanaman modal. Sasaran 5: Tercapainya perencanaan bidang ● Jumlah Dokumen Perencanaan penanaman modal yang komprehensif. Investasi dan Laporan. ● Jumlah judul buku data/panduan investasi. ●
● Jumlah buku data/panduan investasi ●
● ● ●
(tidak dialokasikan pada TA 2013). Jumlah judul buku data/panduan investasi (tidak dialokasikan pada TA 2013). Jumlah buku data/panduan investasi. Frekuensi Koordinasi Perencanaan Penanaman Modal. Jumlah peserta koordinasi
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
11
perencanaan penanaman modal. ● Frekuensi sosialisasi rencana bidang
penanaman modal. ● Jumlah peserta sosialisasi rencana
bidang penanaman modal. ● Jumlah pusat data dan informasi investasi. ● Jumlah website. Tabel 2.1. Sasaran dan Indikator Tahun 2013 pada Badan Investasi dan Promosi.
B. Indikator Kinerja Utama (IKU)
Di antara sasaran dan indikator kinerja di atas, terdapat sasaran yang strategis dan indikator kinerja yang utama. Badan Investasi dan Promosi telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) secara berjenjang sebagai ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis organisasi. Penetapan IKU telah mengacu pada Renstra Badan Investasi dan Promosi serta RPJMA tahun 2012-2017. Berdasarkan telaah terhadap Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta LAKIP Tahun 2011 Kementerian Negara PAN dan Reformasi Birokrasi, IKU Badan Investasi dan Promosi dipilih dari sasaran yang strategis dan indikatorindikator kinerja yang ada dalam Tabel 2.1 di atas (ditandai dengan huruf yang ditebalkan) yang memiliki fokus pada perspektif stakeholder, sedangkan yang fokusnya pada internal bussines proses (peningkatan kapasitas internal organisasi) tidak dijadikan sebagai IKU.
Adapun Sasaran Strategis dan IKU Badan Investasi dan Promosi adalah sebagai berikut:
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
12
No. 1
Sasaran Strategis Meningkatnya jumlah penanam modal.
2
Meningkatnya realisasi investasi.
Indikator Kinerja Utama Jumlah nilai realisasi investasi. Persentase kenaikan nilai realisasi investasi. Rasio daya serap tenaga kerja. Jumlah perusahaan yang mendapat persetujuan (izin) penanaman modal. Jumlah nilai rencana investasi. Persentase kenaikan nilai rencana investasi.
Tabel 2.2. Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Investasi dan Promosi.
C. Penetapan Kinerja Tahun 2013
Badan Investasi dan Promosi telah mengeluarkan Penetapan Kinerja Tahun 2013 sebagaimana dimuat dalam Lampiran I. Namun, untuk mengikuti RPJMA 2012-2017 yang baru ditetapkan pada Desember 2013, beberapa penyesuaian dilakukan tanpa mengubah maksud indikator kinerja yang bersangkutan. Penyesuaian yang dilakukan adalah pada nomenklatur indikator “Jumlah penanam modal asing/dalam negeri” yang dalam laporan ini diubah menjadi “Jumlah perusahaan yang mendapat persetujuan (izin) penanaman modal” dan berada pada Sasaran 4. Selain itu, ditambahkan satu indikator baru, yaitu “Persentase kenaikan nilai realisasi investasi” karena diperlukan untuk membandingkan kondisi realiasai investasi antara satu tahun sebelumnya dengan tahun evaluasi. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Sasaran 3: Meningkatnya jumlah penanam modal. Jumlah nilai realisasi investasi. Persentase kenaikan nilai realisasi investasi. Rasio daya serap tenaga kerja. Sasaran 4: Meningkatnya realisasi investasi. Jumlah perusahaan yang mendapat persetujuan (izin) penanaman modal. Jumlah nilai rencana investasi. Persentase kenaikan nilai rencana investasi.
2,000,000,000,000 rupiah 15% 1:130 72 perusahaan 6,350,000,000,000 rupiah 80 %
Tabel 2.3. Penetapan Kinerja Tahun 2013 pada Badan Investasi dan Promosi.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
13
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013
A. Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Utama
Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Investasi dan Promosi tahun 2013 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasinya. Penilaian pencapaian indikator sasaran menggunakan Realisasi Penetapan Kinerja Tahun 2013 yang diperbaharui sebagaimana dimuat dalam Bab II. Adapun capaian realisasi Penetapan Kinerja tahun 2013 Badan Investasi dan Promosi adalah sebagaimana tertuang dalam tabel berikut.
Indikator Kinerja Utama
Realisasi
Target
%
Sasaran 3: Meningkatnya jumlah penanam modal. Jumlah nilai 2.000.000.000.000 rupiah realisasi investasi. Persentase kenaikan 15% nilai realisasi investasi. Rasio daya serap 1:210 tenaga kerja. Sasaran 4: Meningkatnya realisasi investasi.
5.091.120.831.883 rupiah
Jumlah nilai 6.350.000.000.000 rupiah rencana investasi. Persentase kenaikan 15 % nilai rencana investasi.
254.56
301%
2,006.67
1:157
80.37
6.133.436.193.666 rupiah
96.59
53,79%
358.60
Tabel 3.1. Realisasi Penetapan Kinerja Tahun 2013 Badan Investasi dan Promosi.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
14
B. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2013
Tingkat capaian kinerja Badan Investasi dan Promosi tahun 2013 untuk seluruh indikator dapat diilustrasikan dalam tabel berikut.
Sasaran 1: Terlayaninya kebutuhan administrasi perkantoran. Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase pemenuhan 100 % 100 % kebutuhan perangko, materai dan pengiriman barang cetakan dalam dan luar negeri. Persentase pelunasan pembayaran listrik, telepon, dan air. Jumlah gedung kantor yang masuk pemeliharaan.
100 %
100 %
1 unit
1 unit
% 100
100
100
Persentase ketersediaan kebutuhan alat tulis kantor.
100 %
100 %
100
Persentase ketersediaan barang cetakan dan penggandaan.
100 %
100 %
100
Persentase ketersediaan alatalat listrik dan elektronik yang dibutuhkan.
100 %
100 %
100
AC 5 unit; Komputer/Laptop 5 unit; Printer 4 unit; lemari 3 unit, TV 1 unit, proyektor 1 unit, Kamera/tustel 2 unit.
AC 5 unit; Komputer/Laptop 5 unit; Printer 4 unit; lemari 3 unit, TV 1 unit, proyektor 1 Unit, Kamera/tustel 2 unit.
100
Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang masuk pengadaan baru.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
15
Persentase ketersediaan koran, majalah, buku perundang-undangan.
100 %
100 %
100
Persentase pelayanan makan minum rapat dan tamu.
100 %
100 %
100
Jumlah aparatur dalam keikutsertaan koordinasi dan konsultasi di luar daerah yang dihadiri. Persentase ketersediaan pegawai non PNS dan tenaga keamanan kantor.
26 orang
31 orang 119.23
100 %
100 %
Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 1 Sasaran 2: Peningkatan sarana dan prasarana aparatur. Jumlah alat-alat studio dan 2 led tv 60 inci; 2 2 led tv 60 inci; 2 led komputer untuk led tv 40 inci; 2 pc tv 40 inci; 2 pc Pusdatin Badan Investasi dan desktop; 1 laptop; desktop; 1 laptop; 1 Promosi Aceh 1 printer; 2 tablet; printer; 2 tablet; 2 2 UPS; 1 paket UPS; 1 paket peralatan jaringan; peralatan jaringan; 1 1 paket paket software/program; software/program; 3 3 meja 1 kursi meja 1 kursi kerja; kerja; Jumlah kendaraan dinas / 6 unit roda empat, 6 unit roda empat, 4 operasional dalam keadaan 4 unit roda dua; unit roda dua; baik. Jumlah perlengkapan kantor yang masuk pemeliharaan.
Presentase pemeliharaan taman, tempat parkir dan halaman.
AC 25 unit; komputer 15 unit; mesin generator 1 unit.
AC 25 unit; komputer 15 unit; mesin generator 1 unit.
100
101.75 100
100
100
Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
16
Ruang Ruang pimpinan/ruang tamu pimpinan/ruang tamu lantai I dan lantai I dan II, Ruang II, Ruang bidang, bidang, Ruang Pusdatin. Ruang Pusdatin. Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 2 Sasaran 3: Meningkatnya jumlah penanam modal. Jumlah frekuensi pengawasan 5 kali 5 kali ke kabupaten/kota.
Jumlah gedung kantor yang direhab.
100
100 100
Jumlah Buku Analisis Jabatan & Angka Beban Kerja.
70 buku
70 buku
100
Jumlah Buku Agenda Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2014.
200 buku
295 buku
147.5
Jumlah penanam modal asing/dalam negeri yang melaporkan LKPM.
80 perusahaan
139 perusahaan
Jumlah nilai realisasi investasi.
2,000,000,000,000 rupiah
5,091,120,831,883 rupiah
170
254.56
Persentase kenaikan nilai realisasi investasi.
15 %
301 %
2,006.67
Rasio daya serap tenaga kerja.
1:130
1:157
121
Frekuensi pemantauan perusahaan penanaman modal.
5 kali
9 kali
180
Frekuensi pengawasan perusahaan penanaman modal.
1 kali
1 kali
100
35 orang
32 orang
91.43
Jumlah peserta bimbingan teknis Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
17
Frekuensi koordinasi pengendalian pelaksanaan penanaman modal.
2 kali
2 kali
100
Frekuensi fasilitasi penyelesaian permasalahan perusahaan penanaman modal.
1 kali
1 kali
100
Frekuensi publikasi informasi terkait LKPM.
2 kali
1 kali
50
Jumlah talkshow investasi.
Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.
Jumlah penerima penghargaan investasi.
Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.
Jumlah peserta Bimbingan Ketentuan/ Kebijakan Pelaksanaan Penanaman Modal.
40 orang
40 orang
100
Jumlah peserta kursus-kursus singkat.
20 orang
31 orang
155
Jumlah proyek investasi yang ditawarkan
15 proyek
18 proyek
120
Jumlah kegiatan promosi investasi.
14 kali
16 kali
114
Jumlah judul buku profil proyek investasi.
Jumlah leaflet promosi. Jumlah tabloid.
1 judul
4 judul
400
2000 lembar
2000 lembar
100
24000 eksemplar
24000 eksemplar
100
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
18
Jumlah buku peluang investasi.
500 buah
500 buah
100
Jumlah display elektronik investasi dan promosi.
1 buah
1 buah
100
Jumlah lokasi rak display investasi dan promosi.
2 lokasi
2 lokasi
100
Jumlah media penyimpan digital bahan promosi.
110 keping
110 keping
100
Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 3 Sasaran 4: Meningkatnya realisasi investasi. Jumlah perusahaan yang 72 perusahaan 42 perusahaan mendapat persetujuan (izin) penanaman modal.
208.76
Jumlah nilai rencana investasi.
96.59
Persentase kenaikan nilai rencana investasi.
6,350,000,000,000 rupiah 80 %
6,133,436,193,666 rupiah 53.79 %
58.33
67.24
2 judul
2 judul
100
Jumlah buku regulasi bidang penanaman modal.
600 buku
600 buku
100
Frekuensi sosialisasi regulasi penanaman modal.
1 kali
1 kali
100
Jumlah peserta sosialisasi regulasi penanaman modal.
50 orang
50 orang
100
Jumlah kajian perencanaan kawasan investasi.
1 kajian
1 kajian
100
Jumlah judul buku regulasi bidang penanaman modal.
Jumlah kajian pengembangan investasi. Jumlah buku hasil kajian kawasan investasi.
Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013. 200 buku
200 buku
100
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
19
Jumlah media penyimpan data elektronik hasil kajian. Frekuensi sosialisasi hasil kajian investasi.
200 keping/ buah
200 keping/ buah
100
Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.
92.22 Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 4 Sasaran 5: Tercapainya perencanaan bidang penanaman modal. Jumlah Dokumen 200 buku 479 buku 239.5 Perencanaan Investasi dan Laporan. Jumlah judul buku data/panduan investasi. Jumlah buku data/panduan investasi.
Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.
Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.
Frekuensi Koordinasi Perencanaan Penanaman Modal.
1 kali
1 kali
100
Jumlah peserta koordinasi perencanaan penanaman modal.
100 orang
85 Orang
85
1 kali
1 kali
100
50 orang
50 Orang
100
Jumlah pusat data dan informasi investasi.
1 unit
1 unit
100
Jumlah website.
1 buah
1 buah
100
Frekuensi sosialisasi rencana bidang penanaman modal. Jumlah peserta sosialisasi rencana bidang penanaman modal.
118 124.10
Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 5 Rata-rata capaian kinerja keseluruhan Tabel 3.2. Pencapaian kinerja Badan Investasi dan Promosi
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
20
C. Analisis Capaian Kinerja
Analisis capaian kinerja masing-masing sasaran diuraikan menurut indikator kinerja dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Analisis ini menjelaskan lebih lanjut tentang pelaksanaan, serta jika ada, permasalahan dan solusinya untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Sasaran 1: Terlayaninya kebutuhan administrasi perkantoran.
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Persentase pemenuhan kebutuhan perangko, materai dan pengiriman barang cetakan dalam dan luar negeri.
Target 100 %
Realisasi 100 %
% 100
Persentase pelunasan pembayaran listrik, telepon, dan air.
100 %
100 %
100
Jumlah gedung kantor yang masuk pemeliharaan.
1 unit
1 unit
100
Persentase ketersediaan kebutuhan alat tulis kantor.
100 %
100 %
100
Persentase ketersediaan barang cetakan dan penggandaan.
100 %
100 %
100
Persentase ketersediaan alat-alat listrik dan elektronik yang dibutuhkan.
100 %
100 %
100
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
21
Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang masuk pengadaan baru.
Persentase ketersediaan koran, majalah, buku perundang-undangan. Persentase pelayanan makan minum rapat dan tamu. Jumlah aparatur dalam keikutsertaan koordinasi dan konsultasi di luar daerah yang dihadiri. Persentase ketersediaan pegawai non PNS dan tenaga keamanan kantor.
AC 5 unit; Komputer/Laptop 5 unit; Printer 4 unit; lemari 3 unit, TV 1 unit, proyektor 1 unit, Kamera/tustel 2 unit. 100 %
100 %
26 orang
AC 5 unit; Komputer/Laptop 5 unit; Printer 4 unit; lemari 3 unit, TV 1 unit, proyektor 1 Unit, Kamera/tustel 2 unit.
100
100 %
100
100 %
100
31 orang 119.23
100 %
100 %
100
101.75
Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 1
Tabel 3.3. Tabel Capaian Kinerja Sasaran 1
Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:
Persentase pemenuhan kebutuhan perangko, materai dan pengiriman barang cetakan dalam dan luar negeri. Kegiatan meliputi pengiriman surat-surat dinas, belanja perangko, materai dan bendabenda pos lainnya serta pengiriman paket dinas. Hasil yang dapat dicapai adalah 100% kebutuhan perangko, materai dan pengiriman barang cetakan dalam dan luar negeri dapat dipenuhi.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
22
Persentase pelunasan pembayaran listrik, telepon, dan air. Kegiatan meliputi pembayaran jasa rekening telepon 7 saluran, biaya air PDAM dan biaya rekening listrik kantor. Jangka waktu 12 bln Listrik; 12 bln Telepon; 12 bln Jasa Air. Hasil yang dapat dicapai adalah 100% kebutuhan pembayaran listrik, telepon, dan air dapat dipenuhi.
Jumlah gedung kantor yang masuk pemeliharaan. Kegiatan meliputi pembayaran honorarium pegawai honorer/tidak tetap dan pembelian peralatan kebersihan dan bahan kebersihan kantor. Hasil yang dapat dicapai adalah 1 (satu) unit gedung Badan Investasi dan Promosi dengan luasan lantai/lahan yang dikelola adalah Lt 1 = 1135m2; Lt 2 = 1135m2; dan halaman = 385m2 yang masuk pemeliharaan atau 100%dari yang direncanakan. Persentase ketersediaan kebutuhan alat tulis kantor. Kegiatan meliputi belanja alat tulis kantor. Hasil yang dapat dicapai adalah 100% kebutuhan alat tulis kantor dapat terpenuhi.
Persentase ketersediaan barang cetakan dan penggandaan. Kegiatan meliputi pencetakan dokumen-dokumen dinas dan foto copy surat-surat dan blangko kedinasan. Hasil yang dapat dicapai adalah 100%
barang cetakan dan
penggandaan dapat dipenuhi. Persentase ketersediaan alat-alat listrik dan elektronik yang dibutuhkan. Kegiatan meliputi pembelian alat-alat listrik dan elektronik (lampu pijar battery kering). Hasil yang dapat dicapai adalah 100% alat-alat listrik dan elektronik yang dibutuhkan dapat tersedia.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
23
Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang masuk pengadaan baru. Kegiatan meliputi honorarium tim pengadaan/pemeriksaan barang dan jasa, biaya dekorasi dan spanduk untuk keperluan hari-hari besar dan biaya publikasi media cetak. Hasil yang dapat dicapai adalah tersedia AC 4 unit; Komputer 5 unit; Printer 4 unit; lemari 3 unit; televisi 1 unit; dan Kamera 2 unit atau 100% dari yang direncanakan.
Persentase ketersediaan koran, majalah, buku perundang-undangan. Kegiatan meliputi belanja surat kabar/majalah (Serambi Indonesia; Kompas; Waspada; Majalah Tempo) buku-buku sebagai sumber informasi dan peraturan yang ada. Hasil yang dapat dicapai adalah kebutuhan koran, majalah, buku perundang-undangan dapat dipenuhi dengan baik.
Persentase pelayanan makan minum rapat dan tamu. Kegiatan meliputi penyediaan makanan dan minuman keperluan rapat dan untuk tamu. Hasil yang dapat dicapai adalah pelayanan makan minum rapat dan tamu dapat dilaksanakan dengan baik sesuai kebutuhan atau 100% dari yang direncanakan.
Jumlah rapat koordinasi dan konsultasi di luar daerah yang dihadiri. Kegiatan ini terdiri dari rapat konsultasi dan pelatihan aparatur Badan Investasi dan Promosi, hasil yang dapat dicapai adalah 26 kali rapat koordinasi dan konsultasi di luar daerah yang dihadiri dan pengiriman 8 orang aparatur Badan Investasi dan Promosi untuk mengikuti bimbingan teknis/kursus singkat. Realisasi kegiatan ini adalah 100% dari yang direncanakan.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
24
Adapun bimbingan teknis / kursus singkat yang diikuti adalah: Sebanyak 2 orang mengikuti Bimtek/Sosialisasi Perpres RI No.07 Tahun 2012 di Medan. Sebanyak 2 orang mengikuti Workshop Presentation with Powerpoint di Jakarta. Sebanyak 1 orang mengikuti Kursus Fotografi Dasar di Jakarta. Sebanyak 2 orang mengikuti Bimtek Pelaksanaan Perjalanan Dinas dihubungkan dengan Inpres No.01 Tahun 2013 serta Strategi Pengelolaan Keuangan Daerah Sesuai Standar Akuntansi Pemerintah di Jakarta. Sebanyak 1 orang mengikuti Bimtek dan Diklat Nasional Teknis Implementasi Manajemen Aset Daerah di Yogyakarta.
Selain bimbingan teknis di atas, dilakukan pula pengiriman 23 aparatur untuk mengikuti beberapa kegiatan tambahan sesuai dengan undangan yang diterima Badan Investasi dan Promosi, yaitu. Sebanyak 1 orang mengikuti Sosialisasi Fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang-Bidang Usaha Tertentu di Medan. Sebanyak 4 orang mengikuti Workshop Strategi Promosi Investasi se- Sumatera. Sebanyak 1 orang mengikuti Sosialisasi Penerapan Sistem Informasi Potensi Investasi Daerah (SIPID) di Riau. Sebanyak 6 orang mengikuti Diklat PTSP Bidang Penanaman Modal Tingkat Pertama di Jawa Barat. Sebanyak 3 orang mengikuti Diklat Penyusunan Spesifikasi dan Penyusunan HPS serta Hukum Kontrak di Bali . Sebanyak 2 orang mengikut Bimtek/Sosialisasi Perpres RI No.70 Tahun 2012 tentang PBJP serta Ujian Sertifikasi Keahlian tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Banda Aceh. Sebanyak 1 orang mengikutInput RUP APBA 2013 di Banda Aceh. Sebanyak 1 orang mengikut Diklat Tenaga Penyuluh Lapangan Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak bagi Aparatur Negara di Lingkungan Pemerintah Aceh di Banda Aceh. Sebanyak 1 orang mengikut Diklat Manajemen Publik di Banda Aceh.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
25
Sebanyak 1 orang mengikut Diklat Pengembangan Microsoft Office Tahun 2013 di Banda Aceh. Sebanyak 1 orang mengikut Bimtek Administrator Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA) di Banda Aceh. Sebanyak 1 orang mengikut Diklat Pelayanan Publik di Banda Aceh.
Persentase ketersediaan pegawai non PNS dan tenaga keamanan kantor. Kegiatan meliputi pembayaran honorarium pegawai honorer/tidak tetap, khususnya pada satuan pengamanan (satpam). Hasil yang dapat dicapai adalah 4 (empat) orang satpam dan 10 (sepuluh) orang pegawai non PNS dapat bekerja dengan baik sesuai tugasnya dan mendapat pembayaran penuh atau 100% dari yang direncanakan.
Sasaran 2: Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
Jumlah alat-alat studio dan komputer untuk Pusdatin Badan Investasi dan Promosi Aceh
2 led tv 60 inci; 2 led tv 40 inci; 2 pc desktop; 1 laptop; 1 printer; 2 tablet; 2 UPS; 1 paket peralatan jaringan; 1 paket software/program; 3 meja 1 kursi kerja;
2 led tv 60 inci; 2 led tv 40 inci; 2 pc desktop; 1 laptop; 1 printer; 2 tablet; 2 UPS; 1 paket peralatan jaringan; 1 paket software/program; 3 meja 1 kursi kerja;
100
Jumlah kendaraan dinas / operasional dalam keadaan baik.
6 unit roda empat, 4 unit roda dua;
6 unit roda empat, 4 unit roda dua;
100
Jumlah perlengkapan kantor yang masuk pemeliharaan.
AC 25 unit; komputer 15 unit; mesin generator 1 unit.
AC 25 unit; komputer 15 unit; mesin generator 1 unit.
100
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
26
Presentase pemeliharaan taman, tempat parkir dan halaman.
Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.
Jumlah gedung kantor yang direhab.
Ruang pimpinan/ruang tamu lantai I dan II, Ruang bidang, Ruang Pusdatin.
Ruang pimpinan/ruang tamu lantai I dan II, Ruang bidang, Ruang Pusdatin.
100
100
Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 2 Tabel 3.4. Tabel Capaian Kinerja Sasaran 2
Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut:
Jumlah alat-alat studio dan komputer untuk Pusdatin Badan Investasi dan Promosi Aceh. Kegiatan ini meliputi pengadaan komputer, meubelair dan alat-alat studio untuk Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) Investasi Aceh. Hasil yang dapat dicapai adalah beberapa item kebutuhan yaitu 2 led tv 60 inci; 2 led tv 40 inci; 2 pc desktop; 1 laptop; 1 printer; 2 tablet; 2 UPS; 1 paket peralatan jaringan; 1 paket software/program; 3 meja 1 kursi kerja; untuk PUSDATIN.
Jumlah kendaraan dinas / operasional dalam keadaan baik. Kegiatan ini meliputi pembelian suku cadang mobil dinas, pembelian suku cadang roda2, pembelian bahan bakar dan pelumas mobil dan kenderaan roda-2, belanja Surat Tanda Kenderaan Bermotor (STNK) mobil dan kendaraan roda-2. Hasil yang dapat dicapai adalah 6 unit roda empat dan 4 unit roda dua dapat dirawat dan dioperasikan dengan baik atau 100% dari yang direncanakan.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
27
Presentase pemeliharaan taman, tempat parkir dan halaman. Kegiatan Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013. Jumlah gedung kantor yang direhab. Kegiatan ini terdiri dari 5 paket pekerjaan rehabilitasi terhadap gedung kantor, terutama pada bagian-bagian yang telah rusak atau tidak dapat digunakan sebagaimana fungsinya. Hasil yang dapat dicapai adalah rehab/penataan interior ruang pimpinan/kamar mandi, ruang pusdatin, lobby/ruang tunggu, kusen/jendela ruangan bidang, dan pembuatan kanopi mushalla Badan Investasi dan Promosi dapat dirawat agar berfungsi dengan baik atau 100% dari yang direncanakan.
Sasaran 3: Meningkatnya jumlah penanam modal.
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
Jumlah frekuensi pengawasan ke kabupaten/kota.
5 kali
5 kali
100
Jumlah Buku Analisis Jabatan & Angka Beban Kerja.
70 buku
70 buku
100
Jumlah Buku Agenda Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2014.
200 buku
295 buku
147.5
Jumlah penanam modal asing/dalam negeri yang melaporkan LKPM.
80 perusahaan
139 perusahaan
Jumlah nilai realisasi investasi. Persentase kenaikan nilai realisasi investasi.
2,000,000,000,000 rupiah 15 %
5,091,120,831,883 rupiah 301 %
170
254.56
2,006.67
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
28
Rasio daya serap tenaga kerja.
1:130
1:157
121
Frekuensi pemantauan perusahaan penanaman modal.
5 kali
9 kali
180
Frekuensi pengawasan perusahaan penanaman modal.
1 kali
1 kali
100
Jumlah peserta bimbingan teknis Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal.
35 orang
32 orang
91.43
Frekuensi koordinasi pengendalian pelaksanaan penanaman modal.
2 kali
2 kali
100
Frekuensi fasilitasi penyelesaian permasalahan perusahaan penanaman modal.
1 kali
1 kali
100
Frekuensi publikasi informasi terkait LKPM.
2 kali
1 kali
50
Jumlah talkshow investasi.
Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.
Jumlah penerima penghargaan investasi.
Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.
Jumlah peserta Bimbingan Ketentuan/ Kebijakan Pelaksanaan Penanaman Modal.
40 orang
40 orang
100
Jumlah peserta kursus-kursus singkat.
20 orang
31 orang
155
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
29
Jumlah proyek investasi yang ditawarkan
15 proyek
18 proyek
120
Jumlah kegiatan promosi investasi.
14 kali
16 kali
114
Jumlah judul buku profil proyek investasi.
Jumlah leaflet promosi. Jumlah tabloid. Jumlah buku peluang investasi.
1 judul
4 judul
400
2000 lembar
2000 lembar
100
24000 eksemplar
24000 eksemplar
100
500 buah
500 buah
100
Jumlah display elektronik investasi dan promosi.
1 buah
1 buah
100
Jumlah lokasi rak display investasi dan promosi.
2 lokasi
2 lokasi
100
Jumlah media penyimpan digital bahan promosi.
110 keping
110 keping
100
208.76
Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 3
Tabel 3.5. Tabel Capaian Kinerja Sasaran 3
Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut: Jumlah frekuensi pengawasan ke kabupaten/kota. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini meliputi penguatan kelembagaan IPMK dan PTSP, evaluasi kinerja penanaman modal, menghadiri undangan rapat dan pembinaan urusan penanaman modal di Kabupaten/Kota dan mendampingi tamu BKPM/Instansi terkait & Investor atau 100% dari yang direncanakan.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
30
Jumlah Buku Analisis Jabatan & Angka Beban Kerja. Kegiatan ini meliputi cetak Buku Analisis Jabatan & Angka Beban Kerja sebanyak 70 buah, atau 100% dari yang direncanakan. Jumlah Buku Agenda Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2014. Kegiatan ini meliputi cetak Buku Agenda Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2014 sebanyak 295 buah, atau 147% dari yang direncanakan. Jumlah penanam modal asing/dalam negeri yang melaporkan LKPM. Melalui informasi dari Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang dihimpun, ada 139 perusahaan/ proyek yang dapat dicatat realisasi nilai investasinya, dengan rincian: PMDN 78 perusahaan/ proyek dan PMA 61 perusahaan/ proyek. Persentase yang dicapai adalah 170% dari yang direncanakan. Jumlah nilai realisasi investasi. Dari total nilai realisasi investasi tahun 2013 sebesar Rp5.091.120.831.883,- trilyun dan tahun 2012 sebesar Rp 1.269.203.702.854 ,-trilyun, maka terjadi kenaikan realisasi investasi di Aceh sebesar 301%. Hasil ini menunjukkan bahwa kegiatan pemantauan mengalami perbaikan yang sangat signifikan. Sistem jemput-bola yang dilakukan menigkatkan kepatuhan perusahaan untuk menyampaikan LKPM. Hasil pencapaian nilai realisasi investasi pada tahun 2013 adalah sebesar 254,56% dari target yang direncanakan. Persentase kenaikan nilai realisasi investasi. Persentase kenaikan realisasi investasi di Aceh pada tahun 2013 sebesar 301%. Hasil ini menunjukkan bahwa kegiatan pemantauan mengalami perbaikan yang sangat signifikan. Sistem jemput-bola yang dilakukan menigkatkan kepatuhan perusahaan untuk menyampaikan LKPM. Persentase kenaikan nilai realisasi investasi pada tahun 2013 adalah sebesar 2006,67% dari target yang direncanakan.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
31
Rasio daya serap tenaga kerja. Jumlah serapan tenaga kerja tahun 2013 sebanyak 21.866 orang dengan penggunaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) 21.780 orang dan Tenaga Kerja Asing (TKA) 86 orang atau 121% dari target yang direncanakan. Frekuensi pemantauan perusahaan penanaman modal. Yang dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah: Pemantauan,
pembinaan
dan
pengawasan
serta
evaluasi
terhadap
perusahaan
PMA/PMDN yang izinnya dikeluarkan oleh BKPM dan BP2T. Kegiatan ini meliputi pemantauan dan pengawasan kepada perusahaan baik PMDN maupun PMA di 9 Kabupaten/Kota (Aceh Barat, Aceh Tengah, Aceh Selatan, Aceh Besar, Pidie, Sabang, Bener Meriah, Lhokseumawe, dan Aceh Tamiang. Dari target pemantauan sebanyak 5 kali , dapat direalisasikan sebanyak 9 kali atau 180% dari yang ditargetkan. Pengawasan kepada perusahaan terhadap fasilitas (keringanan bea importasi mesin) yang pernah diterima dari pemerintah yaitu PT Beurata Subur Persada dan PT Potensi Bumi Sakti. Target 1 kali pengawasan tercapai 100%. Bimbingan Teknis Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal yang diikuti oleh Instansi Teknis dan Perusahaan. Dengan peserta 32 orang dari 35 orang yang ditargetkan (91,43%). Rapat Koordinasi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal di Wilayah Timur dan di Wilayah Barat yang diikuti oleh Instansi Teknis dan Perusahaan di wilayah timur dan wilayah barat provinsi Aceh. Target 2 kali rapat koordinasi tercapai 100%. Pembentukan satuan tugas (Taskforce) untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi perusahaan penanaman modal di Aceh. Taskforce terdiri dari unsur Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Badan Investasi dan Promosi Aceh, serta instansi Pemerintah terkait lainnya, baik dari pusat maupun daerah. Tahun 2013 memfasilitasi permasalahan perusahan PT Sabang Mirae Energy, dan Perusahaan group Vogo (PT. Vogo Kora, PT. Vogo Blessing Aha, PT. Vogo Kora Utama, PT. Vogo Kora Indonesia, PT. Vogo PDPA Permina, dan PT. Vogo PDPA Permata). Perusahaan diberi tenggang waktu selama 1 bulan untuk menindaklanjuti hasil permasalahan yang dibahas
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
32
bersama. Target 1 kali penyelesaian masalah investor tercapai 100%. Publikasi informasi terkait Laporan kegiatan Penanaman Modal (LKPM). Kegiatan ini meliputi iklan pengumuman di media cetak tentang kewajiban perusahaan untuk menyampaikan LKPM sebagaimana amanah dari Perka BKPM No. 3 Tahun 2012 tentang Pedoman dan Tatacara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal. Dari target 2 kali, hanya dapat diaksanakan 1 kali atau 50% karena jumlah perusahaan yang mau ditampilkan lebih banyak dari perkiraan semula, sehingga anggaran yang tersedia hanya mencukupi untuk satu (1) kali publikasi.
Permasalahan : Masih ada perusahaan yang belum secara reguler menyampaikan LKPM. Alamat perusahaan yang tidak dapat dijumpai (kantor administrasi perusahaan yang berpindah-pindah), SDM yang kurang memadai dalam pengisian LKPM, Kepatuhan Perusahaan dalam penyampaian LKPM secara tepat waktu dan berkelanjutan. Peserta rapat kordinasi yang hadir relatif bukan pengambil kebijakan, sehingga tindaklanjut dari hasil rapat koordinasi tidak berjalan sepenuhnya seperti yang diharapkan.
Solusi : Menegur perusahaan yang tidak menyampaikan LKPM melalui Surat Teguran dan perlu adanya sanksi sesuai ketentuan. Perlu dilakukan komunikasi dan koordinasi dengan kantor pusat, dan setiap perusahaan yang berinvestasi di Aceh agar membuka kantor di Aceh. Perlu diberi pembinaan kepada perusahaan agar menyampaikan kewajibannya untuk mengirimkan LKPM secara berkesinambungan dan benar sesuai ketentuan. Rapat koordinasi harus dihadiri oleh pengambil kebijakan, baik dari instansi terkait maupun dari perusahaan agar pengambilan kebijakan dapat segera diambil untuk menjadi solusi bagi masalah yang sedang dihadapi. Perlu peningkatan kerjasama, konsolidasi dengan pemerintah pusat dan daerah, mengenai data dan informasi realisasi investasi yang disampaikan perusahaan.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
33
Perlu meningkatkan sosialisasi Kebijakan dan Strategi Pengendalian Pelaksanaan Realisasi Penanaman Modal bagi PDKPM dan instansi teknis Kabupaten/kota. Publikasi tentang LKPM dapat dilakukan satu kali dengan dengan memasukkan jumlah perusahaan yang belum menyampaikan LKPM dan yang tidak aktif.
Frekuensi pengawasan perusahaan penanaman modal. Pemantauan,
pembinaan
dan
pengawasan
serta
evaluasi
terhadap
perusahaan
PMA/PMDN yang izinnya dikeluarkan oleh BKPM dan BP2T. Kegiatan ini meliputi pemantauan dan pengawasan kepada perusahaan baik PMDN maupun PMA di 9 Kabupaten/Kota (Aceh Barat, Aceh Tengah, Aceh Selatan, Aceh Besar, Pidie, Sabang, Bener Meriah, Lhokseumawe, dan Aceh Tamiang. Dari target pemantauan sebanyak 5 kali , dapat direalisasikan sebanyak 9 kali atau 180% dari yang ditargetkan. Jumlah peserta bimbingan teknis Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal. Bimbingan Teknis Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal yang diikuti oleh Instansi Teknis dan Perusahaan. Dengan peserta 32 orang dari 35 orang yang ditargetkan (91,43%). Frekuensi koordinasi pengendalian pelaksanaan penanaman modal. Rapat Koordinasi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal di Wilayah Timur dan di Wilayah Barat yang diikuti oleh Instansi Teknis dan Perusahaan di wilayah timur dan wilayah barat provinsi Aceh. Target 2 kali rapat koordinasi tercapai 100%. Frekuensi fasilitasi penyelesaian permasalahan perusahaan penanaman modal. Pembentukan satuan tugas (Taskforce) untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi perusahaan penanaman modal di Aceh. Taskforce terdiri dari unsur Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Badan Investasi dan Promosi Aceh, serta instansi Pemerintah terkait lainnya, baik dari pusat maupun daerah. Tahun 2013 memfasilitasi permasalahan perusahan PT Sabang Mirae Energy, dan Perusahaan group Vogo (PT. Vogo Kora, PT. Vogo Blessing Aha, PT. Vogo Kora Utama, PT. Vogo Kora
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
34
Indonesia, PT. Vogo PDPA Permina, dan PT. Vogo PDPA Permata). Perusahaan diberi tenggang waktu selama 1 bulan untuk menindaklanjuti hasil permasalahan yang dibahas bersama. Target 1 kali penyelesaian masalah investor tercapai 100%. Frekuensi publikasi informasi terkait LKPM. Publikasi informasi terkait Laporan kegiatan Penanaman Modal (LKPM). Kegiatan ini meliputi iklan pengumuman di media cetak tentang kewajiban perusahaan untuk menyampaikan LKPM sebagaimana amanah dari Perka BKPM No. 3 Tahun 2012 tentang Pedoman dan Tatacara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal. Dari target 2 kali, hanya dapat diaksanakan 1 kali atau 50% karena jumlah perusahaan yang mau ditampilkan lebih banyak dari perkiraan semula, sehingga anggaran yang tersedia hanya mencukupi untuk satu (1) kali publikasi. Jumlah talkshow investasi. Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013. Jumlah penerima penghargaan investasi. Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013. Jumlah peserta Bimbingan Ketentuan/ Kebijakan Pelaksanaan Penanaman Modal. Kegiatan ini meliputi honorarium non pns, belanja barang dan jasa, makan minum dan perjalanan dinas dalam/luar daerah dalam rangka bimbingan ketentuan/kebijakan penanaman modal. Yang dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah: mengikutsertakan 40 orang aparatur bidang penanaman modal dalam kegiatan bimbingan ketentuan/kebijakan penanaman modal. Dan mengikutsertakan 20 orang aparatur bidang penanaman modal dalam kegiatan kursus-kursus singkat untuk mendukung tugas di bidang penanaman modal. Kegiatan tersebut dapat dilaksanakan 100% dari yang direncanakan. Jumlah peserta kursus-kursus singkat. Kegiatan ini meliputi keikutsertaan aparatur dalam bimtek/diklat dan sosialisasi dalam dan luar daerah sebanyak 31 orang atau 155% dari yang direncakan.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
35
Jumlah Jumlah proyek investasi yang ditawarkan. Proyek-proyek investasi yang ditawarkan adalah sebagai berikut: 1. Industri pengolahan kopi (daerah potensial: Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Gayo Lues). 2. Industri pengolahan dan pengemasan produk hasil kakao (daerah potensial: Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, dan Aceh Barat Daya). 3. Industri pengolahan karet (daerah potensial: Aceh Timur, Aceh Tamiang, dan Aceh Barat). 4. Industri pengolahan kelapa sawit dan berbagai turunan hasil sawit (daerah potensial: Aceh Tamiang, Aceh Singkil, dan Nagan Raya). 5. Industri parfum dan kosmetik beserta peningkatan produksi nilam (daerah potensial: Aceh Jaya, gayo Lues, Aceh Selatan, dan Aceh Barat). 6. Industri pengolahan pakan ternak (daerah potensial: Aceh Tenggara dan Aceh Selatan). 7. Pengembangan pertanian hortikultura (daerah potensial: Bener Meriah). 8. Industri pengolahan hasil peternakan sapi (susu dan daging) (daerah potensial: Aceh Besar dan Bener Meriah). 9. Pelabuhan Ikan Lampulo, Banda Aceh. 10. Pelabuhan Ikan Idi, Aceh Timur. 11. Kawasan pariwisata "Krueng Aceh River Walk," Banda Aceh. 12. Kawasan pariwisata "Ulee Lheu Beach and Recreation," Banda Aceh. 13. Pembangunan infrastruktur "Jambo Aye Multipurpose Reservoir" (irigsi dan pembangkit listrik tenaga air), Aceh Utara.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
36
14. Pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal), Bener Meriah. 15. Layanan Roll-on/Roll-off Cargo Ferry, Langsa. 16. Industri Semen Laweung, Pidie. 17. Kapling lahan untuk pabrik di Kawasan Industri Aceh (KIA), Aceh Besar. 18. Layanan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Sabang. Adapun permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan tersebut adalah informasi yang dimuat masih umum. Kejelasan lahan (luas, status, harga sewa, dsb) belum secara rinci disampaikan. Selain itu, kecukupan energi listrik untuk industri juga belum secara pasti bisa diinformasikan kepada para calon investor potensial. Untuk mengatasi permasalahan tersebut solusi yang diberikan adalah perlunya koordinasi dengan instansi terkait, seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN), Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan berbagai SKPA sektoral, untuk mendapatkan informasi lahan dan kecukupan energy listrik untuk industry. Jumlah kegiatan promosi investasi. Kegiatan-kegiatan promosi investasi yang dilakukan : 1. Aceh Business Forum (ABF) Banda Aceh, dilaksanakan di Hermes Palace Hotel Banda Aceh, dihadiri 205 orang dari forkompinda,unsur Pemerintah Kab/Kota, unsur DPRA, dunia usaha,Kadin, Asosiasi, Instansi terkait, Duta besar konsulat Chamber of commerce Negara sahabat. 2. Aceh Business Forum (ABF) Medan, dilaksanakan di Santika Diandra Hotel Medan, dIhadiri 50 orang dari Pemerintah Aceh,SKPA, Konjen Negara Sahabat, Perbankan,Multilateral, Private Sector, Investor Potensial, BUMN, Tokoh Masyarakat Aceh di Medan. 3. Aceh Business Forum (ABF) Jakarta, dilaksanakan di Saripan Pasific Hotel Jakarta, dIhadiri 88 orang dari Pemerintah Aceh, SKPA, Duta Besar Negara Sahabat, Pimpinan Chamber of Commerce di Jakarta, Multilateral, Investor
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
37
Potensial, BUMN,Perbankan,Kementerian/Badan terkait,Tokoh Masyarakat Aceh di Jakarta. 4. Pekan Kebudayaan Aceh (PKA). Kegiatan ini bertujuan memberikan informasi potensi budaya Aceh melalui UKM dari Kabupaten/Kota 5. Dalam rangka kegiatan Integrated Promotion, Trade, Investment Forum and Marketing Investment Indonesia di Belgia (Brussel). Kegiatan ini meliputi seminar dan manjadi pemapar untuk memberikan informasi potensi Aceh. 6. Dalam rangka kegiatan Integrated Promotion, Trade, Investment Forum and Marketing Investment Indonesia di China (Beijing). 7. Dalam rangka kegiatan Integrated Promotion, Trade, Investment Forum and Marketing Investment Indonesia di Sidney (Australia). Kegiatan ini meliputi seminar dan manjadi pemapar untuk memberikan informasi potensi Aceh. 8. Dalam rangka kegiatan Integrated Promotion, Trade, Investment Forum and Marketing Investment Indonesia di Abu Dhabi/Dubai (UEA). Kegiatan ini meliputi seminar dan menjadi pemapar untuk memberikan informasi potensi Aceh. 9. Pameran Penang Fair, Kegiatan ini bertujuan memberikan informasi potensi budaya Aceh melalui UKM dari Kabupaten/Kota. 10. Pekan Raya Jakarta (PRJ). Kegiatan ini bertujuan memberikan informasi potensi budaya Aceh melalui UKM dari Kabupaten/Kota. 11. Pameran APEC/GPID di Bali. Kegiatan ini meliputi seminar dan forum yang kerjasama dengan BKPM. 12. Kegiatan GPID Pameran di Jakarta. Kegiatan ini meliputi seminar dan forum yang kerjasama dengan BKPM. 13. Pengadaan Rangka Baliho di kota Lhokseumawe. Kegiatan ini meliputi pembuatan baliho untuk memberikan informasi mengenai potensi Aceh.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
38
14. Pengadaan Rangka Baliho di Kabupaten Aceh Timur. Kegiatan ini meliputi pembuatan baliho untuk memberikan informasi mengenai potensi Aceh. 15. Pengadaan Rangka Baliho di Kabupaten Aceh Barat. Kegiatan ini meliputi pembuatan baliho untuk memberikan informasi mengenai potensi Aceh. 16. Pengadaan Rangka Baliho di Kabupaten Aceh Besar. Kegiatan ini meliputi pembuatan baliho untuk memberikan informasi mengenai potensi Aceh.
Jumlah judul buku profil proyek investasi. Kegiatan ini meliputi penyusunan buku Aceh Investment Profile dan cetak buku profil Aceh (Aceh Investment Profile) tahun 2013 dan Penyusunan 3 buku Detail Plan Profil Investasi (Kakao, Karet dan Perikanan) atau 400% dari jumlah judul buku yang direncakan. Jumlah leaflet promosi. Kegiatan ini meliputi cetak leaflet Why Invest Aceh bahasa Indonesia dan Inggris 2000 lembar dalam bahasa inggris dan Indonesia. Sebagai salah satu media promosi investasi bidang penanaman modal Provinsi Aceh atau 100% dari yang direncakan. Jumlah tabloid. Kegiatan ini meliputi cetak tabloid info investasi sebanyak 24.000 eksemplar, tabloid info investasi merupakan media penyampaian data dan informasi kepada publik yang berkaitan dengan rencana investasi, realiasasi investasi, kegiatan promosi dan kegiatan/pertemuan dengan calon investor atau 100% dari yang direncanakan. Jumlah buku peluang investasi. Kegiatan ini meliputi Peluang Investasi dalam bahasa Indonesia/Inggris sebanyak 500 buku. Sebagai salah satu media promosi investasi bidang penanaman modal Provinsi Aceh atau 100% dari yang direncanakan.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
39
Jumlah display elektronik investasi dan promosi. Pengadaan display elektronik investasi Aceh (LED TV 6 x 4 m) sebanyak 1 unit yang berada di Simpang Surabaya, Banda Aceh. Hasil yang dicapai melalui display elekronik (LED) investasi aceh adalah sebagai media elektronik untuk menyampaikan peluangpeluang investasi diberbagai sektor yang berada diprovinsu Aceh. Kegiatan ini dilakukan melalui tahap pelelangan atau 100% dari yang direncanakan. Adapun permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan tersebut proses pengadaan Display Elektronik (LED) Investasi Aceh melalui proses pelelangan, Badan Investasi dan promosi aceh tidak memiliki ULP untuk melaksanakan pelelangan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut solusi yang telah dilakukan proses pelelangan dilaksanakan oleh ULP Dinas Perhubungan Provinsi Aceh. Jumlah lokasi rak display investasi dan promosi. Kegiatan ini meliputi pengadaan Rak Display Promosi Investasi di Banda Aceh dan Perwakilan di Jakarta. Hasil yang dicapai adalah dua (2) buah rak display promosi investasi untuk kegiatan promosi investasi Aceh atau 100% dari yang direncanakan. Jumlah media penyimpan digital bahan promosi. Kegiatan ini meliputi pembuatan Multimedia Display Elektronik Investasi Aceh 110 Keping/Buah. Hasil yang dicapai adalah pembuatan empat belas (14) video promosi investasi Aceh dan penggandaan 110 Keping/Buah Video Potensi Investasi Aceh, atau 100% dari yang direncanakan.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
40
Sasaran Strategis 4: Meningkatnya realisasi investasi.
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Jumlah perusahaan yang mendapat persetujuan (izin) penanaman modal. Jumlah nilai rencana investasi. Persentase kenaikan nilai rencana investasi. Jumlah judul buku regulasi bidang penanaman modal. Jumlah buku regulasi bidang penanaman modal. Frekuensi sosialisasi regulasi penanaman modal. Jumlah peserta sosialisasi regulasi penanaman modal. Jumlah kajian perencanaan kawasan investasi. Jumlah kajian pengembangan investasi. Jumlah buku hasil kajian kawasan investasi.
Target 72 perusahaan
6,350,000,000,000 rupiah 80 %
%
Realisasi 42 perusahaan
6,133,436,193,666 rupiah 53.79 %
58.33
96.59
67.24
2 judul
2 judul
100
600 buku
600 buku
100
1 kali
1 kali
100
50 orang
50 orang
100
1 kajian
1 kajian
100
Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013. 200 buku
200 buku
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
100
41
Jumlah media penyimpan data elektronik hasil kajian.
200 keping/ buah
100
200 keping/ buah
Frekuensi sosialisasi Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013. hasil kajian investasi. Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 4
92.22
Tabel 3.6 Tabel Capaian Kinerja Sasaran 4
Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut: Jumlah perusahaan yang mendapat persetujuan (izin) penanaman modal. Pemberian Izin Prinsip Penanaman Modal untuk Perusahaan PMDN dikeluarkan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Aceh dan untuk perusahaan PMA dikeluarkan oleh BKPM Pusat. Pada tahun 2013, izin yang telah diterbitkan adalah sebanyak 42 buah, dengan rincian PMDN 38 buah, dan PMA 4 buah, atau 58,33% dari target yang direncanakan. Jumlah nilai rencana investasi. Total nilai rencana investasi tahun 2013 adalah sebesar Rp. 6.133.436.193.666 , dengan rincian PMDN sebanyak 38 buah perusahaan dan nilai rencana sebesar Rp. 4.884.068.527.000. Jumlah TKI yang direncanakan adalah sebanyak 1.105 orang. Sedangkan untuk perusahaan PMA, telah diterbitkan izin sebanyak 4 buah perusahaan dengan nilai rencana investasi sebesar Rp 1.262.867.664.600,- (US$ 135.792.222,22) dan jumlah TKI 88 orang. Persentase nilai rencana investasi yand dicapai sebesar 96,59% dari target yang direncakan. Persentase kenaikan nilai rencana investasi. Nilai rencana investasi tahun 2012 adalah Rp3.988.049.647.924 Sedangkan tahun 2013 adalah Rp 6.133.436.193.666. Jadi terjadi kenaikan nilai rencana investasi sebesar 53,79 %.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
42
Permasalahan : Secara keuangan, persentase nilai rencana investasi mengalami kenaikan, namun, secara fisik jumlah perusahaan yang memperoleh izin mengalami penurunan dari 112 buah perusahaan di tahun 2012 menjadi hanya 42 buah perusahaan di tahun 2013. Hal ini disebabkan Aplikasi SPIPISE di BP2T yang memproses perizinan mengalami gangguan teknis sehingga menghambat untuk proses perizinan penanaman modal. Solusi : Aplikasi SPIPISE agar dilakukan perbaikan dan update secara berkala. Jumlah judul buku regulasi bidang penanaman modal. Jumlah judul buku regulasi bidang penanaman modal pada tahun 2013 sebanyak dua (2) judul yaitu Buku Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2012 Tentang Rencana Umum Penanaman Modal dan Buku Peraturan Gubernur Tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi, atau 100% dicapai dari target yang ditetapkan. Jumlah buku regulasi bidang penanaman modal. Kegiatan ini meliputi cetak Buku Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2012 Tentang Rencana Umum Penanaman Modal sebanyak 300 buku dan Buku Peraturan Gubernur Tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi sebanyak 300 buku, atau 100% dicapai dari target yang ditetapkan. Frekuensi sosialisasi regulasi penanaman modal. Kegiatan sosialisasi Perka BKPM No. 5 Tahun 2013 tentang Pedoman dan Tata Cara Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Penanaman Modal serta kegiatan penyusunan Pergub tentang pemberian insentif dan kemudahan PM. Peserta Sosialisasi terdiri dari PDPPM, PDKPM Kabupaten/Kota, BP2T, PTSP Kabupaten/Kota dan Instansi terkait, atau 100% dicapai dari target yang ditetapkan.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
43
Jumlah peserta sosialisasi regulasi penanaman modal. Peserta Sosialisasi terdiri dari PDPPM, PDKPM Kabupaten/Kota, BP2T, PTSP Kabupaten/Kota dan Instansi terkait yang dihadiri oleh 50 orang atau 100% dari yang direncanakan. Jumlah kajian perencanaan kawasan investasi. Kajian dilakukan bersama dengan Lembaga Pengabdian Universitas Syiah Kuala. Judulnya adalah “Kajian Potensi Sumber Daya yang terkait dengan Peluang Investasi Kawasan Pariwisata di Banda Aceh, Aceh Besar, dan Sabang.” Hasil kajian ini menjadi bahan baru bagi kegiatan promosi investasi, khususnya sektor pariwisata. Kegiatan ini 100% dapat dicapai dari target yang direncanakan. Jumlah kajian pengembangan investasi. Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013. Jumlah buku hasil kajian kawasan investasi. Penggandaan buku hasil kajian kawasan investasi dengan judul “Kajian Potensi Sumber Daya yang terkait dengan Peluang Investasi Kawasan Pariwisata di Banda Aceh, Aceh Besar, dan Sabang.” Sebanyak 200 buku, atau 100% dapat dicapai dari target yang direncanakan. Jumlah media penyimpan data elektronik hasil kajian. Penggandaan buku hasil kajian kawasan investasi dengan judul “Kajian Potensi Sumber Daya yang terkait dengan Peluang Investasi Kawasan Pariwisata di Banda Aceh, Aceh Besar, dan Sabang.” Sebanyak 200 keping/buah, atau 100% dapat dicapai dari target yang direncanakan. Frekuensi sosialisasi hasil kajian investasi. Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
44
Sasaran 5: Tercapainya perencanaan bidang penanaman modal yang komprehensif. Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Jumlah Dokumen Perencanaan Investasi dan Laporan. Jumlah judul buku data/panduan investasi. Jumlah buku data/panduan investasi.
Target 200 buku
Realisasi
%
479 buku
239.5
Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.
Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.
Frekuensi Koordinasi Perencanaan Penanaman Modal.
1 kali
1 kali
100
Jumlah peserta koordinasi perencanaan penanaman modal.
100 orang
85 Orang
85
1 kali
1 kali
100
50 orang
50 Orang
100
Jumlah pusat data dan informasi investasi.
1 unit
1 unit
100
Jumlah website.
1 buah
1 buah
100
Frekuensi sosialisasi rencana bidang penanaman modal. Jumlah peserta sosialisasi rencana bidang penanaman modal.
Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran 5 Tabel 3.7 Tabel Capaian Kinerja Sasaran 5
118
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
45
Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut: Jumlah Dokumen Perencanaan Investasi dan Laporan. Penyusunan dan pencetakan dokumen perencanaan investasi dan laporan, yaitu RENSTRA di awal RPJMA, RENJA, RKA, DPA, LAKIP,
LKPJ dan Laporan
Monitoring dan Evaluasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Penanaman Modal se-Aceh di beberapa kabupaten/kota. Jumlah buku yang dicetak adalah 479 buku atau 239,5% dari yang direncanakan semula hanya 200 buku.
Jumlah judul buku data/panduan investasi. Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.
Jumlah buku data/panduan investasi. Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.
Frekuensi Koordinasi Perencanaan Penanaman Modal. Kegiatan ini meliputi Rapat Perencanaan Penanaman Modal se-Aceh, penyelenggaraan Rapat Kerja ini dilaksanakan dengan maksud untuk mensinergikan program kegiatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Badan Investasi dan Promosi Aceh dengan PDKPM seluruh Kabupaten/Kota Tahun 2013 guna mengantisipasi kesiapan daerah dalam menyambut booming investment diberbagai sektor investasi pada masa yang akan dating. Selain rapat kerja, dalam kegiatan ini meliputi operasional tim aplikasi SIPKD, dan Monitoring dan Evaluasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) se-Aceh di beberapa kabupaten/kota.
Jumlah peserta koordinasi perencanaan penanaman modal. Peserta Sosialisasi Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) Aceh terdiri dari PDPPM, PDKPM Kabupaten/Kota, BP2T, PTSP Kabupaten/Kota dan Instansi terkait yang dihadiri oleh 85 orang atau 85% dari yang direncanakan 100 orang peserta.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
46
Frekuensi sosialisasi rencana bidang penanaman modal. Sosialisasi Rencana Umum Penanaman Modal Aceh (RUPMA) sebanyak satu kali yang dihadiri oleh 50 orang peserta. Selain itu, aktif dalam rangka berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh BKPM RI, yaitu Seminar, Singkronisasi Program/Kegiatan dan data, KP3MR, KP3MN, MP3EI, dan Workshop GPID. Ini mencapai 100% dari yang ditargetkan.
Jumlah peserta sosialisasi rencana bidang penanaman modal. Peserta Sosialisasi Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) Aceh terdiri dari PDPPM, PDKPM Kabupaten/Kota, BP2T, PTSP Kabupaten/Kota dan Instansi terkait yang dihadiri oleh 50 orang atau 100% dari yang direncanakan.
Jumlah pusat data dan informasi investasi. Operasionalisasi Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) Investasi Aceh menjadi salahsatu kegiatan utama tahun 2013. PUSDATIN dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan calon investor sekaligus sebagai pelaksanaan amanah UU Kebebasan Informasi Publik. Anggaran yang ada digunakan untuk honorarium tim Pusdatin 6 bulan
dan tenaga
kontrak Pusdatin 2 orang selama 12 bulan. Ini mencapai 100% dari yang ditargetkan.
Jumlah website. Operasionalisasi website investasi.acehprov.go.id atau acehinvestment.com meliputi penyediaan enterprise webhosting selama 2 tahun. Ini mencapai 100% dari yang ditargetkan.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
47
D. Akuntabilitas Keuangan
Realisasi anggaran dan kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun 2013 adalah sebagai berikut : 1. Pagu Tahun 2013 adalah sebesar Rp 9.873.717.460,- (Sembilan Milyar Delapan Ratus Tujuh Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Tujuh Belas Ribu Empat Ratus Enam Puluh Rupiah), dengan rincian : -
Belanja pegawai Rp 690.300.000,-
-
Belanja barang/jasa Rp 7.539.063.460,-
-
Belanja modal Rp 1.644.354.000,-
2. Realisasi anggaran pada per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 9.610.562.147,(Sembilan Milyar Enam Ratus Sepuluh Juta Lima Ratus Enam Puluh Dua Ribu Seratus Emapat Puluh Tujuh Rupiah) atau 90,18% dari pagu anggaran, dengan rincian : -
Belanja pegawai Rp 680.290.000,- (98,55%).
-
Belanja barang/jasa Rp 7.340.054.522,- (96,88%)
-
Belanja modal Rp 1.626.217.625,- (98,90%).
Realisasi anggaran per Program Tahun 2013. No
Program
Anggaran
1
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Total
1.270.656.360
2 3 4 5
Realisasi Anggaran % 1.182.535.688 93,06
836.321.000
820.986.776
98,17
5.310.083.100
5.227.047.299
98,44
313.420.000
302.126.950
96,40
777.687.000
755.485.767
97,15
8.508.167.460
8.288.182.480
483,22
Tabel 3.8 Tabel Realiasai Anggaran per-Program Tahun 2013
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
48
Sedangkan realisasi anggaran per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: No 1
2
Uraian Realisasi Pendapatan Negara Penerimaan Pajak Penerimaan Negara Bukan Pajak Penerimaan Hibah Realisasi Belanja Negara A Rupiah Murni Belanja Pegawai
Anggaran (Rp)
Realisasi Anggaran (Rp)
Nihil Nihil
Nihil Nihil
Nihil
Nihil
%
690.300.000
680.290.000
98,55
-
Belanja Barang
7.539.063.460
7.304.054.522
96,88
-
Belanja Modal
1.644.354.000
1.626.217.625
98,90
B -
Pinjaman dan Hibah Belanja Barang
Nihil
Nihil
Tabel 3.9 Tabel Realisasi Anggaran
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
49
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
1
Badan Investasi dan Promosi merupakan instansi Pemerintah Aceh yang diberikan tugas, tanggungjawab dan amanah untuk melakukan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan bidang penanaman modal.
2
Dalam melaksanakan tugasnya,Badan Investasi dan Promosi berlandaskan pada tujuan, sasaran dan program kerja yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) Tahun 2012-2017 dan Rencana Strategis Badan Investasi dan Promosi tahun 2012-2017.
3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Investasi dan Promosi Tahun 2013 ini menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan capaian strategis yang tercermin dalam capaian indikator kinerja, terutama Indikator Kinerja Utama (IKU) berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran.
4
Hasil capaian kinerja sasaran yang ditetapkan secara umum dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Meskipun demikian, berbagai kebijakan dan program perlu ditelaah untuk mencapai cita-cita pembangunan yaitu kesejahteraan masyarakat.
B. Saran
1
LAKIP sebagai salah-satu laporan evaluasi perlu dijadikan salah-satu sumber pertimbangan pembuatan kebijakan dan program di tahun 2013 dan tahun-tahun sesudahnya agar meningkatkan kualitas dan manfaat kegiatan-kegiatan pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat.
2
SAKIP sebagai sebuah sistem evaluasi perlu dijadikan sebagai ukuran kinerja organisasi pemerintah secara nyata dan akuntabel, dengan menerapkan fungsi reward and punishment yang tegas dan ketat.
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
50
Lampiran Lampiran I – Realisasi Penetapan Kinerja Tahun 2013. Lampiran II – Jadwal Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2013. Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun Anggaran 2013. Lampiran IV – Dokumentasi Foto dan Berita Kegiatan Tahun 2013. Lampiran V – Rekam Jejak P2K-APBA. Lampiran VI – Indikator Kinerja Utama (IKU).
LAKIP Badan Investasi dan Promosi Aceh 2013
51
Lampiran I – Realisasi Penetapan Kinerja Tahun 2013 REALISASI PENETAPAN KINERJA Satuan Kerja Perangkat Aceh Tahun Anggaran
: Badan Investasi dan Promosi : 2013
Sasaran Strategis
Indikator Sasaran
Target
Realisasi
Program / Kegiatan
Anggaran (APBA‐P)
1
2
3
4
5
6
Meningkatnya jumlah penanam modal ‐ Jumlah penanam modal asing / dalam negeri. ‐ Rasio daya serap tenaga kerja. ‐ Jumlah nilai realisasi investasi.
69 perusahaan 1:210 2,000,000,000,000 rupiah
42 Perusahaan
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi. ‐ Pengawasan dan Evaluasi Kinerja dan Aparatur Badan Penanaman Modal Daerah. ‐ Peningkatan Kegiatan Pemantauan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal.
460,400,000
5.091.120.831.883 rupiah ‐ Peningkatan kualitas sumberdaya manusia guna peningkatan pelayanan investasi.
519,000,000
1:157
‐ Peningkatan promosi, kerjasama investasi dan pengembangan potensi unggulan daerah. Meningkatnya realisasi investasi.
‐ Jumlah nilai rencana investasi. ‐ Persentase kenaikan nilai rencana investasi.
6,350,000,000,000 rupiah 15 %
6,402,183,100 112,700,000
5,310,083,100
6.133.436.193.666 rupiah Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi 313,420,000 Investasi 53,79% ‐ Penyederhanaan Prosedur Perizinan dan Peningkatan Pelayanan Penanaman Modal. Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana 273,450,000 dan Prasarana Daerah. ‐ Kajian Potensi Sumber Daya yang terkait Investasi. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi. ‐ Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal. Jumlah Anngaran
777,687,000 7,766,740,100
JADWAL KERJA KEGIATAN UTAMA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH TAHUN 2013 PROGRAM / KEGIATAN
JAN
1
2
FEB
3
4
1
2
MAR
3
4
1
2
APRIL
3
4
1
2
MEI
3
4
1
2
JUNI
3
4
1
2
JULI
3
4
1
2
AGT
3
4
1
2
SEPT
3
4
1
2
OKT
3
4
1
2
NOV
3
4
1
2
DES
3
4
1
2
3
4
Penanggung Jawab
I. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 1 1.1
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Pengadaan AC, komputer, Laptop, Printer, Televisi Monitor, Infokus dan Kamera 1.1.1 Persiapan Administrasi 1.1.2 Finalisasi Pekerjaan
1.2
Rapat-Rapat koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah 1.2.1 Mengikuti Rapat Koordinasi dengan BKPM dan Dept. terkait
Sekretaris
II. PROGRAM PENINGAKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR 1 1.1 1.2 1.3 1.4
Sekretaris
Rehabilitasi Sedang/Berat Rumah Gedung Kantor Penataan Interior Ruang Pimpinan Penataan Interior Ruang Lobby dan Ruang Tunggu Penataan Interior Ruang Pusdatin Bongkar Pasang Kosen dan Jendela Bidang Pengembangan Investasi
15 22 22 28 28
1.5 Pembuatan Kanopi III. PROGRAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI 1 1.1
1.2
1.3
1.4
Kegiatan Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal Daerah Rapat Kerja Perencanaan Penanaman Modal se-Aceh 1.1.1 Konfirmasi Narasumber 1.1.2 Konfirmasi Peserta 1.1.3 Konfirmasi Tempat 1.1.4 Pelaksanaan Kegiatan
Kabid Program
22
Penyusunan Peta Panduan (Road Map) Business dan Action Plan Investasi Aceh 2013-2017 1.2.1 Persiapan Admiistrasi Kontrak 1.2.2 Pengumpulan Data 1.2.3 Pengolahan Data 1.2.4 Penyusunan Laporan 1.2.5 Finalisasi Pekerjaan
30
Pengadaan dan pengoperasional Pusdatin Investasi Aceh 1.3.1 Persiapan Administrasi 1.3.2 Pemasangan Perangkat Keras 1.3.3 Pengumpulan Data dan Pembuatan Aplikasi 1.3.4 Pengolahan dan Analisa Data 1.3.5 Finalisasi Pekerjaan 1.3.6 Operasional 1.3.7 Updating Data Reguler Penyusunan RENSTRA 1.4.1 Penyusunan Renstra 1.4.2 Finalisasi Pekerjaan
15
28 5
1
PROGRAM / KEGIATAN
1.5
1.6
1.7
1.8.
2
FEB
3
4
1
2
MAR
3
4
1
2
APRIL
3
4
1
2
MEI
3
4
1
2
JUNI
3
4
1
2
JULI
3
4
1
2
AGT
3
4
1
2
SEPT
3
4
1
2
OKT
3
4
1
2
NOV
3
4
1
2
DES
3
4
1
2
Penyusunan Buku Perkembangan Penanaman Modal 2013 1.5.1 Pengumpulan Data 1.5.2 Pengolahan Data 1.5.3 Finalisasi Pekerjaan
3
4
Penanggung Jawab
20
Penyusunan Buku Direktori Company 1.6.1 Pengumpulan Data 1.6.2 Pengolahan Data 1.6.3 Finalisasi Pekerjaan
31
Penyusunan Buku Monev Pelaksanaan Kegiatan Penanaman Modal 1.7.1 Pengumpulan Data 1.7.2 Pengolahan Data 1.7.3 Finalisasi Pekerjaan
10
Rapat Koordiansi Perencanaan Penanaman Modal dengan Instansi Terkait, Kadin, Asosiasi dan Dunia Usaha
1.8.1 1.8.2 1.8.3 1.8.4 1.9
JAN
1
Profil Investasi Komoditi Ungulan Sarana dan Prasarana Infrastruktur Regulasi Penanaman Modal Bidang/Sektor lainnya
3
Kegiatan Sosialisasi Regulasi tentang Penanaman Modal/Sosialisasi Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) Aceh bagi aparatur Instansi PM Kab/Kota dan Instansi terkait 1.9.1 Konfirmasi Narasumber 1.9.2 Kondirmasi Peserta 1.9.3 Konfirmasi Tempat Kegiatan 1.9.4 Pelaksana Kegiatan
28
IV. PROGRAM PENINGKATAN PROMOSI DAN KERJASAMA INVESTASI 1
Peningkatan Promosi, Kerjasama Investasi dan Pengembangan Potensi Unggulan Daerah
1.1.
Pameran PRJ 1.1.1 Surat Gubernur kepada Kabupaten/Kota 1.1.2 Rapat Persiapan dengan SKPA, Kabupaen/kota dan Perajin 1.1.3 Konfirmasi keikutsertaan 1.1.4 Persiapan Bahan/materi 1.1.5 Pembangunan Stand Pameran 1.1.6 Perjalanan Dinas/Pelaksanaan Kegiatan 1.1.7 Laporan Pelaksanaan dan Tindak Lanjut
Kabid Promosi
9
8
2
PROGRAM / KEGIATAN
JAN
1
2
FEB
3
4
1
2
MAR
3
4
1
2
1.2. Pameran Penang Fair 1.2.1 Surat Gubernur kepada Kabupaten/Kota 1.2.2 Rapat persiapan dengan SKPA, Kabupaten/kota dan Perajin 1.2.3 Konfirmasi Keikutsertaan 1.2.4 Proses Surat Izin ke Gubernur dan Mendagri 1.2.5 Penyiapan Bahan/Materi 1.2.6 Dekorasi Pavilun Aceh 1.2.7 Perjalanan Dinas/Pelaksana kegiatan 1.2.8 Laporan Pelaksanaan dan Tindak Lanjut 1.3
Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) 1.3.1 Konfirmasi Tempat 1.3.2 Persiapan Bahan 1.3.3 Dekorasi Stand 1.3.4 Pelaksanaan Kegiatan 1.3.5 Laporan Pelaksanaan dan Tindak Lanjut
1.4
Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) dan Pameran di Meulaboh 1.4.1 Rapat Koordinasi dengan Instansi Terkait dan Dunia usaha di Aceh Barat
1.4.2 1.4.3 1.4.4 1.4.5 1.4.6 1.5
4
1
2
MEI
3
4
1
2
JUNI
3
4
1
2
JULI
3
4
2
AGT
3
4
1
2
SEPT
3
4
1
2
OKT
3
4
1
2
NOV
3
4
1
2
DES
3
4
1
1
Konfirmasi Tempat Persiapan Bahan/ Materi Dekorasi Tempat Perjalanan Dinas/Pelaksanaan Kegiatan Laporan Pelaksanaan dan Tindak Lanjut
28
Konfirmasi Tempat Persiapan Bahan/ Materi Dekorasi Tempat Perjalanan Dinas/ Pelaksanaan Kegiatan Laporan Pelaksanaan dan Tindak Lanjut
Pameran di Jakarta (GPID) 1.6.2 Rapat persiapan dengan Instansi Terkait/Lembaga 1.6.1 Konfirmasi keikutsertaan 1.6.3 Persiapan Bahan/ Materi 1.6.4 Dekorasi Stand/Booth Pameran 1.6.5 Perjalanan Dinas/Pelaksanaan Kegiatan 1.6.6 Laporan Pelaksanaan dan Tindak Lanjut
1
9
Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) dan Pameran di Bener Meriah 1.5.1 Rapat Koordinasi dengan Instansi Terkait dan Dunia Usaha di Benar Meriah 1.5.2 1.5.3 1.5.4 1.5.5 1.5.6
1.6
APRIL
3
15
14
3
2
3
4
Penanggung Jawab
PROGRAM / KEGIATAN 1.7
1.8
Pameran APEC di Bali (GPID) 1.7.1 Rapat persiapan dengan Instansi Terkait/Lembaga 1.7.2 Konfirmasi keikutsertaan 1.7.3 Persiapan Bahan/ Materi 1.7.4 Dekorasi Stand/Booth Pameran 1.7.5 Perjalanan Dinas/ Pelaksanaan Kegiatan 1.7.6 Laporan Pelaksanaan dan Tindak Lanjut
FEB
3
4
1
2
MAR
3
4
1
2
APRIL
3
4
1
2
MEI
3
4
1
2
JUNI
3
4
1
2
JULI
3
4
1
2
AGT
3
4
1
2
SEPT
3
4
1
2
OKT
3
4
1
2
NOV
3
4
1
2
DES
3
4
1
2
3
4
Penanggung Jawab
14
Konfirmasi BKPM untuk keikutsertaan Rapat Koordinasi dengan Instansi Terkait Proses Surat Izin Gubernur dan Mendagri Persiapan Bahan Presentasi Perjalanan Dinas/Pelaksana Kegiatan Laporan Pelaksanaan dan Tindak Lanjut
tentative 11
Kegiatan Integrated Promotion, Trade, Investment Forum dan Marketing Investment Indonesia di Dubai (UEA)
1.9.1 1.9.2 1.9.4 1.9.3 1.9.5 1.9.6 1.10
2
Kegiatan Integrated Promotion, Trade, Investment Forum dan Marketing Investment Indonesia di Belgia (Brussel) 1.8.1 1.8.2 1.8.3 1.8.4 1.8.5 1.8.6
1.9
JAN
1
Konfirmasi BKPM untuk keikutsertaan Rapat Koordinasi dengan Instansi Terkait Proses Surat Izin Gubernur dan Mendagri Persiapan Bahan Presentasi Perjalanan Dinas/Pelaksana Kegiatan Laporan Pelaksanaan dan Tindak Lanjut
30
Kegiatan Integrated Promotion, Trade, Investment Forum dan Marketing Investment Indonesia di China (Beijing) 1.10.1 1.10.2 1.10.3 1.10.4
Konfirmasi BKPM untuk keikutsertaan Rapat Koordinasi dengan Instansi Terkait Proses Surat Izin Gubernur dan Mendagri Persiapan Bahan Presentasi 1.10.5 Perjalanan Dinas/Pelaksana Kegiatan 1.10.6 Laporan Pelaksanaan dan Tindak Lanjut 1.11
1
tentative
Kegiatan Integrated Promotion, Trade, Investment Forum dan Marketing Investment Indonesia di Sydney (Australia) 1.11.1 1.11.2 1.11.3 1.11.4 1.11.5 1.11.6
Konfirmasi BKPM untuk keikutsertaan Rapat Koordinasi dengan Instansi Terkait Proses Surat Izin Gubernur dan Mendagri Persiapan Bahan Presentasi Perjalanan Dinas/Pelaksana Kegiatan Laporan Pelaksanaan dan Tindak Lanjut
tentative
4
PROGRAM / KEGIATAN
1.12
1.13
1.14
1.15
Aceh Bussines Forum (Temu Usaha) di Banda Aceh 1.12.1 Membuat Undangan Gubernur 1.12.2 Rapat koordinasi dengan Instansi Terkait dan Dunia Usaha 1.12.3 Konfirmasi Narasumber 1.12.4 Persiapan Bahan/Materi 1.12.5 Konfirmasi Tempat 1.12.6 Pelaksana Kegiatan 1.12.7 Laporan Pelaksana/tindak Lanjut Aceh Bussines Forum (temu Usaha) di Jakarta 1.13.1 Membuat Undangan Gubernur 1.13.2 Rapat koordinasi dengan Instansi Terkait dan Dunia Usaha 1.13.3 Konfirmasi Narasumber 1.13.4 Persiapan Bahan/Materi 1.13.5 Konfirmasi Tempat 1.13.6 Perjalanan Dinas/Pelaksanaan Kegiatan 1.13.7 Laporan Pelaksanaan dan Tindak Lanjut Aceh Bussines Forum (temu usaha) di Medan 1.14.1 Membuat Undangan Gubernur 1.14.2 Rapat koordinasi dengan Instansi Terkait dan Dunia Usaha 1.14.4 Persiapan Bahan/Materi 1.14.5 Konfirmasi Tempat 1.14.6 Perjalanan Dinas/Pelaksana Kegiatan 1.14.7 Laporan Pelaksanaan dan Tindak Lanjut Invest Penang 1.11.1 Konfirmasi Invest Penang 1.11.2 Rapat Koordinasi dengan Instansi Terkait 1.11.3 Proses Surat Izin Gubernur dan Mendagri 1.11.4 Persiapan Bahan Presentasi 1.11.5 Perjalanan Dinas/Pelaksana Kegiatan 1.11.6 Laporan Pelaksanaan dan Tindak Lanjut
1.16
Pertemuan Forum IMT-GT (JBC SOM/MM) 1.16.1 Perjalanan Dinas/Pelaksanaan Kegiatan dalam Negeri 1.16.2 Perjalanan Dinas/Pelaksanaan Kegiatan luar Negeri
1.17
Penyusunan Profil Investasi Kakao 1.17.1 Persiapan Administrasi 1.17.2 Pengumpulan Data 1.17.3 Pengolahan Data 1.17.4 Laporan Akhir 1.17.5 Finalisasi Pekerjaan
JAN
1
2
FEB
3
4
1
2
MAR
3
4
1
2
APRIL
3
4
1
2
MEI
3
4
1
2
JUNI
3
4
1
2
JULI
3
4
1
2
AGT
3
4
1
2
SEPT
3
4
1
2
OKT
3
4
20
14
22
14
3
27
25
5
1
2
NOV
3
4
1
2
DES
3
4
1
2
3
4
Penanggung Jawab
PROGRAM / KEGIATAN
1.18
Penyusunan Profil Investasi Karet 1.18.1 Persiapan Administrasi 1.18.2 Pengumpulan Data 1.18.3 Pengolahan Data 1.18.4 Laporan Akhir 1.18.5 Finalisasi Pekerjaan
1.20
Penyusunan Profil Investasi Perikanan 1.20.1 Persiapan Administrasi 1.20.2 Pengumpulan Data 1.20.3 Pengolahan Data 1.20.4 Laporan Akhir 1.20.5 Finalisasi Pekerjaan
1.20
Leaflet Why Invest in Aceh 1.20.1 Pengumpulan Data 1.20.2 Pengolahan Data 1.20.3 Finalisasi Pekerjaan
1.21
1.22
1.23
1.24
1.25
JAN
1
2
FEB
3
4
1
2
MAR
3
4
1
2
APRIL
3
4
2
MEI
3
4
1
2
JUNI
3
4
1
2
JULI
3
4
1
2
AGT
3
4
1
2
SEPT
3
4
1
2
OKT
3
4
1
2
NOV
3
4
1
2
DES
3
4
1
2
3
4
Penanggung Jawab
11
tabloid Aceh Investmemnt (Info Investasi) 1.21.1 Pengumpulan Berita 1.21.2 Pengolahan Berita Oleh Redaksi 1.21.3 Finalisasi Pekerjaan
27
Buku/Brosur Peluang Investasi Aceh 1.22.1 Pengumpulan Data 1.22.2 Pengolahan Data 1.22.3 Finalisasi Pekerjaan
28
Pembuatan Multimedia display elektronik investasi Aceh 1.23.1 Pengumpulan Data 1.23.2 Pengolahan Data 1.23.3 Finalisasi Pekerjaan 1.23.4 Pengurusan izin tempat lokasi Display 1.23.5 Mendirikan Display Elektronik (LED TV 6 x 4 m)
22
10
5
29
10
5 27 15
Buku Profil Aceh 1.24.1 Pengumpulan Data 1.24.2 Pengolahan Data 1.24.3 Laporan Akhir Baliho Potensi dan Peluang Investasi Daerah 4 x 6 m 1.25.1 Pengurusan izin lokasi di Kota Lhokseumawe Pengurusan izin lokasi di Kab Aceh tengah Pengurusan izin lokasi di Kabupaten Aceh Barat Pengurusan izin lokasi di Kabupaten Aceh timur 1.25.2 Design Baliho 1.25.3 Mendirikan rangka Baliho di 5 Kab/Kota 1.25.4 Cetak Baliho
1
30
29 6 13 20 27 20
6
perbaiki sesuai jadwal
PROGRAM / KEGIATAN
2
JAN
1
2
FEB
3
4
1
2
MAR
3
4
1
2
APRIL
3
4
1
2
MEI
3
4
2
JUNI
3
4
1
2
JULI
3
4
2.2.6
3.
AGT
3
4
1
2
SEPT
3
4
1
2
OKT
3
4
1
2
NOV
3
4
1
2
DES
3
4
1
2
3
4
Penanggung Jawab
Kabid Pengembangan
2
Persiapan Administrasi Koordinasi Dengan Panitia Kabupaten Konfirmasi Nara Sumber Konfirmasi Peserta Konfirmasi tempat Perjalanan Dinas/Pelaksanaan Kegiatan
29
2.3 Kegiatan Rapat Koordinasi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dengan Instansi Teknis dan Perusahaan Wilayah Barat 2.3.1 Persiapan Administrasi 2.3.2 Koordinasi Dengan Panitia Kabupaten 2.3.3 Konfirmasi Nara Sumber 2.3.4 Konfirmasi Peserta 2.3.5 Konfirmasi tempat 2.3.6 Perjalanan Dinas/Pelaksanaan Kegiatan
2.5
2
Rapat Koordinasi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dengan Instansi Teknis dan Perusahaan Wilayah Timur 2.2.1 2.2.2 2.2.3 2.2.4 2.2.5
2.4
1
Peningkatan Kegiatan Pemantauan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal
2.1 BIMTEK Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal 2.1.1 Persiapan Adiministrasi 2.1.2 Konfirmasi Narasumber 2.1.3 Komfirmasi Peserta 2.1.4 Konfirmasi Tempat Kegiatan 2.1.5 Pelaksanaan Kegiatan 2.2
1
Pemantauan Pelaksanaan Penanaman Modal 2.4.1 Perjalanan Dinas/Pelaksanaan Kegiatan 2.4.2 Laporan Pelaksanaan/Tindak Lanjut 2.4.3 Perjalanan Dinas/Pelaksanaan Kegiatan
28
4
22
13
3
24
15
26
11
11
Rapat Konsinyering Realisasi Pelaksanaan Modal 2.5.1 Persiapan Administrasi 2.5.2 Koordinasi Panitia Kabupaten 2.5.3 Konfirmasi Peserta dan Narasumber 2.5.4 Konfirmasi Tempat 2.5.5 Pelaksanaan Kegiatan Banda Aceh 2.5.6 Pelaksanaan Kegiatan Kabupaten Aceh Selatan 2.5.7 Pelaksanaan Kegiatan Kabupaten Aceh Tengah
2 24
22
12
26
APBA
9 21 13 Sekretaris
Peningkatan Kualitas SDM guna Peningkatan Pelayanan Investasi 3.1 Bimbingan Ketentuan/Kebijakan Penanaman Modal 3.1.1 Persiapan Adiministrasi 3.1.2 Konfirmasi Narasumber 3.1.3 Komfirmasi Peserta 3.1.4 Konfirmasi Tempat Kegiatan 3.1.5 Pelaksanaan Kegiatan
3.3 Perjalanan Dinas 3.3.1 Perjalanan Dinas Dalam Daerah 3.3.2 Perjalanan Dinas Luar Daerah 3.3.3 Kursus Singkat, Pelatihan dan Bimtek
Kabid Pengembangan APBN
26
6
7
PROGRAM / KEGIATAN
JAN
1
2
FEB
3
4
1
2
MAR
3
4
1
2
APRIL
3
4
1
2
MEI
3
4
1
2
JUNI
3
4
1
2
JULI
3
4
1
2
AGT
3
4
1
2
SEPT
3
4
1
2
OKT
3
4
1
2
NOV
3
4
1
2
DES
3
4
1
2
3
4
Penanggung Jawab
V PROGRAM PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN REALISASI INVESTASI 1
1.1
Penyederhanaan Prosedur Perizinan dan Peningkatan Pelayanan Penanaman Modal
Kabid Perizinan
Penyusunan draf Pergub tentang Pemberian Insentif dan Pemberian Kemudahan Penanaman Modal 1.1.1 1.1.2 1.1.3 1.1.4 1.1.5
Pengumpulan Data Rapat Koordinasi dengan Instansi Terkait Penysunan Draft Rapat Audiensi Finalisasi Pekerjaan
1.3
Perjalanan Dinas 1.3.1 Perjalanan Dinas Dalam Daerah 1.3.2 Perjalanan Dinas Luar Daerah
2
Kajian Potensi Sumberdaya yang Terkait Investasi
2.1
Kajian Pariwisata Kabupaten Aceh Besar, Kota Banda Aceh dan Kota Sabang 2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4 2.1.5 2.2.6 2.2.7
Kabid Pengembangan
Persiapan Administrasi Pengumpulan Data Pengolahan Data Penyusunan Draft Laporan Finalisasi Pekerjaan dan Penyerahan Laporan Akhir
Perjalanan Dinas Dalam Daerah Pejalanan Dinas Luar Daerah
Banda Aceh, 04 Maret 2013 Bidang Program dan Pelaporan
8
JAN
PROGRAM / KEGIATAN
1
2
FEB
3
4
1
2
MAR
3
4
RENCANA BELANJA LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG PER TRIWULAN TAHUN ANGGARAN 2013 TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV
3,434,692,946 4,925,504,246 4,102,790,144 2,830,125,331 15,293,112,667
1
2
APRIL
3
4
1
2
MEI
3
4
1
2
JUNI
3
4
1
2
JULI
3
4
1
2
AGT
3
4
1
2
SEPT
3
4
1
2
OKT
3
4
1
2
NOV
3
4
1
2
DES
3
4
1
6E+09
5E+09
4E+09
3E+09
Series1 Series2
2E+09
1E+09
0 TRIWULAN I
TRIWULAN II
9
TRIWULAN III
TRIWULAN IV
2
3
4
Penanggung Jawab
MATRIKS PENGUKURAN KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN ANGGARAN 2013
Sasaran 1 Sasaran 1: Terlayaninya Kebutuhan Administrasi Perkantoran.
Program /Kegiatan
Keuangan
Indikator Kinerja
2 3 Program Pelayanan Meningkatnya Admininstrasi kinerja instansi Perkantoran. penanaman modal.
Kegiatan Penyediaan Persentase Jasa Surat Menyurat. pemenuhan kebutuhan perangko, materai dan pengiriman barang cetakan dalam dan luar negeri. Kegiatan Penyediaan Persentase Jasa Komunikasi pelunasan Sumber Daya Air dan pembayaran listrik, Listrik. telepon, dan air.
Target Realisasi 4 5 1,270,656,360 1,182,535,688
Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun Anggaran 2013
Fisik
Pelaksanaan
% 6 93.06
Target 7 100 %
Realisasi 8 100 %
% 9
10 100 Secara umum, kebutuhan administrasi kantor pada tahun anggaran 2013 terpenuhi dan membuat tugas‐tugas bidang penanaman modal dapat dilaksanakan dengan baik.
16,600,000
9,033,914
54.42
100 %
100 %
100 Kegiatan ini meliputi pengiriman surat‐surat dinas, belanja perangko, materai dan benda‐benda pos lainnya serta pengiriman paket dinas jangka waktu 12 bln.
292,620,960
246,551,274
84.26
100 %
100 %
100 Kegiatan ini meliputi pembayaran jasa rekening telepon 7 saluran, biaya air PDAM dan biaya rekening listrik kantor. Jangka waktu 12 bln Listrik; 12 bln Telepon; 12 bln Jasa Air.
Kegiatan Penyediaan Jumlah gedung Jasa Kebersihan kantor yang masuk Kantor. pemeliharaan.
100,000,000
99,948,000
99.95
Kegiatan Penyediaan Persentase Alat Tulis Kantor. ketersediaan kebutuhan alat tulis kantor. Kegiatan Penyediaan Persentase Barang Cetakan & ketersediaan barang Penggandaan. cetakan dan penggandaan.
80,850,000
80,847,000
99,55
100 %
100 %
100 Kegiatan ini meliputi belanja alat tulis kantor.
100,117,400
100,111,000
99.99
100 %
100 %
100 Kegiatan ini meliputi pencetakan dokumen‐ dokumen dinas dan foto copy surat‐surat dan blangko kedinasan.
1 unit
1 unit
Permasalahan
Solusi
11
12
100 Kegiatan ini meliputi pembayaran honorarium pegawai honorer/tidak tetap dan pembelian peralatan kebersihan dan bahan kebersihan kantor. Luasan lantai/lahan yang dikelola adalah Lt 1 = 1135m2; Lt 2 = 1135m2; dan halaman = 385m2.
1
MATRIKS PENGUKURAN KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN ANGGARAN 2013
Sasaran 1
Program /Kegiatan
Keuangan
Indikator Kinerja
Fisik
Target 4 20,000,000
Realisasi 5 19,972,500
Kegiatan Penyediaan Jumlah peralatan peralatan dan dan perlengkapan perlengkapan kantor yang masuk kantor. pengadaan baru.
257,874,000
250,719,000
Kegiatan Penyediaan Persentase Bahan Bacaan dan ketersediaan koran, Peraturan majalah, buku Perundang‐ perundang‐ Undangan. undangan.
23,500,000
23,080,000
98.21
Kegiatan Penyediaan Persentase Makanan dan pelayanan makan Minuman. minum rapat dan tamu.
56,194,000
36,667,000
65.25
236,000,000
235,306,000
99.71
86,900,000
80,300,000
92.41
2 3 Kegiatan Penyediaan Persentase Komponen Instalasi ketersediaan alat‐ Listrik/Penerangan alat listrik dan Bangunan Kantor. elektronik yang dibutuhkan.
Kegiatan Rapat‐ rapat Koordinasi & Konsultasi ke Luar Daerah.
Jumlah aparatur dalam keikutsertaan koordinasi dan konsultasi di luar daerah yang dihadiri.
Kegiatan Penyediaan Persentase Jasa Keamanan ketersediaan Kantor. pegawai non PNS dan tenaga keamanan kantor.
Rata‐rata capaian kinerja pada Sasaran 1
Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun Anggaran 2013
% 6 99.86
Target 7 100 %
97.23 AC 5 unit; Komputer/Laptop 5 unit; Printer 4 unit; lemari 3 unit, TV 1 unit, proyektor 1 unit, Kamera/tustel 2 unit;
93.06
Pelaksanaan Realisasi 8 100 %
% 9
10 100 Kegiatan ini meliputi pembelian alat‐alat listrik dan elektronik (lampu pijar battere kering).
AC 5 unit; Komputer/Laptop 5 unit; Printer 4 unit; lemari 3 unit, TV 1 unit, proyektor 1 Unit, Kamera/tustel 2 unit;
100 Kegiatan ini meliputi pengadaan barang dan honorarium tim pengadaan/pemeriksaan barang dan jasa.
100 %
100 %
100 %
100 %
100 Kegiatan ini meliputi belanja surat kabar/majalah (Serambi Indonesia; Kompas; Waspada; Majalah Tempo; The jakarta Post; dan Bisnis Indonesia) buku‐buku sebagai sumber informasi dan peraturan yang ada. 100 Kegiatan ini meliputi penyediaan makanan dan minuman keperluan rapat dan untuk tamu. Direncanakan sebanyak 2.675 OK (orang kerja).
26 orang
100 %
31 orang
100 %
Permasalahan
Solusi
11
12
119.23 Kegiatan ini meliputi pertemuan di dalam dan luar daerah dalam rangka koordinasi dan konsultasi, 31 orang bimtek/kursus singkat/diklat. 100 Kegiatan ini meliputi pembayaran honorarium pegawai honorer/tidak tetap, pegawai honorer 2 org x 5 bln; satuan pengamanan (satpam) 4 org x 7 bln; makan dan minum satpam 4 org x 22 hr x 11bln. 101.75
2
MATRIKS PENGUKURAN KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN ANGGARAN 2013
Sasaran 1 Sasaran 2: Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
Program /Kegiatan 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
Keuangan
Indikator Kinerja 3 Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung kinerja aparatur penanaman modal.
Kegiatan Pengadaan Jumlah alat‐alat Peralatan Studio dan studio dan Komunikasi. komputer untuk Pusdatin Badan Investasi dan Promosi Aceh
Target Realisasi 4 5 836,321,000 820,986,776
296,840,000 288,140,000
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional.
Jumlah kendaraan dinas / operasional dalam keadaan baik.
105,000,000
100,519,776
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor.
Jumlah perlengkapan kantor yang masuk pemeliharaan.
80,000,000
79,809,000
Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun Anggaran 2013
Fisik % 6 98.17
Target 7 100 %
Pelaksanaan Realisasi 8 100 %
% 9
10 100 Secara umum, kebutuhan sarana dan prasarana aparatur pada tahun 2013 terpenuhi dan membuat tugas‐tugas bidang penanaman modal dapat dilaksanakan dengan baik.
97.07 2 led tv 60 inci; 2 led tv 40 inci; 2 pc 2 led tv 60 inci; 2 led tv 40 inci; 2 pc desktop; 1 laptop; 1 printer; 2 tablet; 2 desktop; 1 laptop; 1 printer; 2 tablet; 2 UPS; 1 paket peralatan jaringan; 1 paket UPS; 1 paket peralatan jaringan; 1 software/program; 3 meja 1 kursi kerja; paket software/program; 3 meja 1 kursi kerja;
100 Kegiatan ini meliputi yaitu pengadaan Alat‐alat Studio dan komputer untuk Pusdatin Badan Investasi dan Promosi Aceh.
95.73 6 unit roda empat, 4 unit roda dua;
6 unit roda empat, 4 unit roda dua;
100 Kegiatan ini meliputi : pembelian suku cadang mobil dinas, pembelian suku cadang roda dua, pembelian bahan bakar dan pelumas mobil dan kenderaan roda dua, belanja Surat Tanda Kenderaan Bermotor (STNK) mobil dan kendaraan roda dua serta pengiriman 2 unit mobil hibah BKPM.
99.76 AC 25 unit; komputer 15 unit; mesin generator 1 unit;
AC 25 unit; komputer 15 unit; mesin generator 1 unit;
100 Kegiatan ini meliputi jasa service peralatan dan perlengkapan.
Permasalahan
Solusi
11
12
3
MATRIKS PENGUKURAN KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN ANGGARAN 2013
Sasaran 1
Program /Kegiatan 2 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Taman, Tempat Parkir dan Halaman Kantor.
3 Presentase pemeliharaan taman, tempat parkir dan halaman.
Kegiatan Rehabilitasi Jumlah gedung sedang/berat rumah kantor yang gedung Kantor. direhab.
Rata‐rata capaian kinerja pada Sasaran 2
Keuangan
Indikator Kinerja Target 4
354,481,000
Realisasi 5
352,518,000
Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun Anggaran 2013
Fisik % 6
Target 7
99.45 Ruang pimpinan/ruang tamu lantai I dan II, Ruang bidang, Ruang Pusdatin
98.17
Pelaksanaan Realisasi 8
% 9
Ruang pimpinan/ruang tamu lantai I dan II, Ruang bidang, Ruang Pusdatin
10 Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.
Permasalahan
Solusi
11
12
100 Kegiatan ini terdiri dari 5 paket pekerjaan rehabilitasi terhadap gedung kantor, terutama pada bagian‐bagian yang telah rusak atau tidak dapat digunakan sebagaimana fungsinya.
100
4
MATRIKS PENGUKURAN KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN ANGGARAN 2013
Sasaran 1 Sasaran 3: Meningkatnya jumlah penanam modal.
Program /Kegiatan 2 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi.
Keuangan
Indikator Kinerja 3 Meningkatnya minat investasi yang tercermin pada jumlah permohonan izin investasi.
Target 4 5,310,083,100
Realisasi 5 5,227,047,299
Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun Anggaran 2013
Fisik % 6 98.44
Target 7 72 perusahaan
Pelaksanaan Realisasi 8 42 perusahaan
% 9
10 58.33 Sebanyak 42 perusahaan baru
Permasalahan
Solusi
11
12
mendapat persetujuan izin investasi tahun 2013. Selain itu, program ini dapat dikatakan berhasil meningkatkan realisasi investasi hingga menempatkan Aceh pada posisi ke‐7 di Indonesia di akhir tahun 2013. Hal yang diperbaiki adalah kegiatan pemantauan ke perusahaan‐ perusahaan untuk meningkatkan pengiriman Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM). Di lain pihak, kegiatan promosi diperbaiki kualitasnya dengan strategi membuat buku detailed planed yang menawarkan langsung proyek‐proyek investasi baik infrastruktur maupun pengolahan komoditas unggulan. Keikutsertaan pada pameran juga berubah dari sekedar mengunjungi suatu event menjadi sebagai pembicara atau peserta pameran.
Kegiatan Jumlah frekuensi Pengawasan dan pengawasan ke Evaluasi Kinerja dan kabupaten/kota. Aparatur Badan Penanaman Modal Daerah.
78,225,000
77,733,733
99.37
5 kali
5 kali
100 Dalam rgk. Penguatan Kelembagaan IPMK dan PTSP, Evaluasi Kinerja Penanaman Modal, Menghadiri Undangan Rapat dan Pembinaan Urusan Penanaman Modal pada Kabupaten/Kota dan Mendampingi tamu BKPM/Instansi terkait & Investor
5
MATRIKS PENGUKURAN KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN ANGGARAN 2013
Sasaran 1
Program /Kegiatan 2
100
30,975,000
100
200 buku
295 buku
431,550,833
93.73
30,975,000
Jumlah penanam 460,400,000 modal asing/dalam negeri yang melaporkan LKPM.
Jumlah nilai realisasi investasi.
Pelaksanaan Realisasi 8 70 buku
Realisasi 5 3,500,000
3 Jumlah Buku Analisis Jabatan & Angka Beban Kerja.
Fisik Target 7 70 buku
Target 4 3,500,000
Jumlah Buku Agenda Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2014.
Kegiatan Peningkatan Kegiatan Pemantauan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal.
Keuangan
Indikator Kinerja
Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun Anggaran 2013
% 6
80 perusahaan
2,000,000,000,000 rupiah
139 perusahaan
5,091,120,831,883 rupiah
% 9
10 100 Kegiatan ini meliputi cetak buku analisis jabatan & angka beban kerja.
Permasalahan
Solusi
11
12
Masih ada perusahaan yang belum secara reguler menyampaikan LKPM.
Menegur perusahaan yang tidak menyampaikan LKPM melalui Surat Teguran dan perlu adanya sanksi sesuai ketentuan. Perlu dilakukan komunikasi dan koordinasi dengan kantor pusat, dan setiap perusahaan yang berinvestasi di Aceh agar membuka kantor di Aceh. Perlu diberi pembinaan kepada perusahaan agar menyampaikan kewajibannya untuk mengirimkan LKPM secara berkesinambungan dan benar sesuai ketentuan.
147.5 Kegiatan ini meliputi cetak Buku Agenda Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2014.
170 Melalui informasi dari Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang dihimpun, ada 139 perusahaan/ proyek yang dapat dicatat realisasi nilai investasinya, dengan rincian: PMDN 78 perusahaan/ proyek dan PMA 61 perusahaan/ proyek.
254.56 Nilai realisasi PMDN sebesar Rp 3.555.676.632.736, sedangkan PMA sebesar Rp 1.535.444.199.147.
6
MATRIKS PENGUKURAN KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN ANGGARAN 2013
Sasaran 1
Program /Kegiatan 2
Keuangan
Indikator Kinerja 3 Persentase kenaikan nilai realisasi investasi.
Rasio daya serap tenaga kerja.
Target 4
Realisasi 5
Fisik % 6
Target 7 15 %
1:130
Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun Anggaran 2013
Pelaksanaan Realisasi 8 301 %
1:157
% 9 10 2,006.67 Dari total nilai realisasi investasi tahun 2013 sebesar Rp5.091.120.831.883,‐ trilyun dan tahun 2012 sebesar Rp 1.269.203.702.854 ,‐ trilyun, maka terjadi kenaikan realisasi investasi di Aceh sebesar 301%. Hasil ini menunjukkan bahwa kegiatan pemantauan mengalami perbaikan yang sangat signifikan. Sistem jemput‐ bola yang dilakukan menigkatkan kepatuhan perusahaan untuk menyampaikan LKPM.
Permasalahan
Solusi
11
12 Perlu dilakukan komunikasi dan koordinasi dengan kantor pusat, dan setiap perusahaan yang berinvestasi di Aceh agar membuka kantor di Aceh. Perlu diberi pembinaan kepada perusahaan agar menyampaikan kewajibannya untuk mengirimkan LKPM secara berkesinambungan dan benar sesuai ketentuan.
121 Jumlah serapan tenaga kerja tahun 2013 sebanyak 21.866 orang dengan penggunaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) 21.780 orang dan Tenaga Kerja Asing (TKA) 86 orang.
7
MATRIKS PENGUKURAN KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN ANGGARAN 2013
Sasaran 1
Program /Kegiatan 2
Keuangan
Indikator Kinerja 3 Frekuensi pemantauan perusahaan penanaman modal.
Target Realisasi % 4 5 6 263,006,000 127,384,333 48
Frekuensi pengawasan perusahaan penanaman modal.
Jumlah peserta 47,239,000 bimbingan teknis Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal.
42,470,400 89.91
Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun Anggaran 2013
Fisik
Pelaksanaan
Target 7 5 kali
Realisasi 8 9 kali
1 kali
1 kali
35 orang
32 orang
% 9
Permasalahan
10 180 Kegiatan ini meliputi pemantauan dan pengawasan kepada perusahaan baik PMDN maupun PMA di 9 Kabupaten/Kota (Aceh Barat, Aceh Tengah, Aceh Selatan, Aceh Besar, Pidie, Sabang, Bener Meriah, Lhokseumawe, dan Aceh Tamiang).
11 Alamat perusahaan yang tidak dapat dijumpai (kantor administrasi perusahaan yang berpindah‐pindah), SDM yang kurang memadai dalam pengisian LKPM, Kepatuhan Perusahaan dalam penyampaian LKPM secara tepat waktu dan berkelanjutan.
100 Kegiatan ini meliputi pengawasan kepada perusahaan terhadap fasilitas (keringanan bea importasi mesin) yang pernah diterima dari pemerintah yaitu PT Beurata Subur Persada dan PT Potensi Bumi Sakti.
Alamat perusahaan yang tidak dapat dijumpai (kantor administrasi perusahaan yang berpindah‐pindah), SDM yang kurang memadai dalam pengisian LKPM, Kepatuhan Perusahaan dalam penyampaian LKPM secara tepat waktu dan berkelanjutan.
Solusi 12
91.43 Kegiatan ini meliputi Bimbingan Teknis Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal yang diikuti oleh Instansi Teknis dan Perusahaan.
8
MATRIKS PENGUKURAN KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN ANGGARAN 2013
Sasaran 1
Program /Kegiatan 2
Keuangan
Indikator Kinerja 3 Frekuensi koordinasi pengendalian pelaksanaan penanaman modal.
Target 4 80,255,000
Realisasi 5 77,898,300
Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun Anggaran 2013
Fisik % 6 97.06
Target 7 2 kali
Pelaksanaan Realisasi 8 2 kali
% 9
10 100 Kegiatan ini meliputi Rapat Koordinasi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal di Wilayah Timur dan di Wilayah Barat yang diikuti oleh Instansi Teknis dan Perusahaan di wilayah timur dan wilayah barat provinsi Aceh.
Permasalahan
Solusi
11 Peserta yang hadir relatif bukan pengambil kebijakan, sehingga tindak lanjut dari hasil rapat koordinasi tidak berjalan sepenuhnya seperti yang diharapkan.
12 Rapat koordinasi harus dihadiri oleh pengambil kebijakan, baik dari instansi terkait maupun dari perusahaan agar pengambilan kebijakan dapat segera diambil untuk menjadi solusi bagi masalah yang sedang dihadapi. Perlu peningkatan kerjasama, konsolidasi dengan pemerintah pusat dan daerah, mengenai data dan informasi realisasi investasi yang disampaikan perusahaan. Perlu meningkatkan sosialisasi Kebijakan dan Strategi Pengendalian Pelaksanaan Realisasi Penanaman Modal bagi PDKPM dan instansi teknis Kabupaten/kota.
9
MATRIKS PENGUKURAN KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN ANGGARAN 2013
Sasaran 1
Program /Kegiatan 2
Keuangan
Indikator Kinerja 3 Frekuensi fasilitasi penyelesaian permasalahan perusahaan penanaman modal.
Frekuensi publikasi informasi terkait LKPM.
Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun Anggaran 2013
Fisik
Pelaksanaan
Target 4 25,200,000
Realisasi % 5 6 21,450,000 85
Target 7 1 kali
Realisasi 8 1 kali
30,000,000
29,937,600 99.79
2 kali
1 kali
% 9
Permasalahan
Solusi
10 11 12 100 Pembentukan satuan tugas (Taskforce) untuk menyelesaikan persoalan‐ persoalan yang dihadapi perusahaan penanaman modal di Aceh. Taskforce terdiri dari unsur Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Badan Investasi dan Promosi Aceh, serta instansi Pemerintah terkait lainnya, baik dari pusat maupun daerah. Tahun 2013 memfasilitasi permasalahan perusahan PT Sabang Mirae Energy, dan Perusahaan group Vogo (PT. Vogo Kora, PT. Vogo Blessing Aha, PT. Vogo Kora Utama, PT. Vogo Kora Indonesia, PT. Vogo PDPA Permina, dan PT. Vogo PDPA Permata). Perusahaan diberi tenggang waktu selama 1 bulan untuk menindaklanjuti hasil permasalahan yang 50 Kegiatan ini meliputi iklan Jumlah perusahaan Publikasi tentang pengumuman di media yang mau ditampilkan LKPM dapat cetak tentang kewajiban lebih banyak dari dilakukan satu kali perusahaan untuk perkiraan semula, dengan dengan menyampaikan LKPM sehingga anggaran memasukkan sebagaimana amanah dari yang tersedia hanya jumlah perusahaan Perka BKPM No. 3 Tahun mencukupi untuk satu yang belum 2012 tentang Pedoman kali publikasi. menyampaikan dan Tatacara Pengendalian LKPM dan yang Pelaksanaan Penanaman tidak aktif. Modal.
Jumlah talkshow investasi.
Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.
Jumlah penerima penghargaan investasi.
Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.
10
MATRIKS PENGUKURAN KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN ANGGARAN 2013
Sasaran 1
Program /Kegiatan
Keuangan
Indikator Kinerja
2 3 Kegiatan Jumlah peserta Peningkatan Kualitas Bimbingan Sumberdaya Ketentuan/ Manusia guna Kebijakan Peningkatan Pelaksanaan Pelayanan Investasi. Penanaman Modal.
Jumlah peserta kursus‐kursus singkat.
Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun Anggaran 2013
Fisik
Pelaksanaan
Target 4 325,400,000
Realisasi 5 321,643,101
% 6 98.85
Target 7 40 orang
Realisasi 8 40 orang
193,600,000
193,564,200
99.98
20 orang
31 orang
% 9
10 100 Kegiatan ini meliputi honorarium non pns, belanja barang dan jasa, makan minum dan perjalanan dinas dalam/luar daerah dalam rangka bimbingan ketentuan/kebijakan penanaman modal.
Permasalahan
Solusi
11
12
155 Kegiatan ini meliputi keikutsertaan aparatur dalam bimtek/diklat dan sosialisasi dalam dan luar daerah.
11
MATRIKS PENGUKURAN KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN ANGGARAN 2013
Sasaran 1
Program /Kegiatan
Keuangan
Indikator Kinerja
2 3 Kegiatan Jumlah proyek Peningkatan investasi yang Promosi, Kerjasama ditawarkan Investasi dan Pengembangan Potensi Unggulan Daerah.
Target 4 3,431,945,555
Realisasi 5 3,376,580,674
Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun Anggaran 2013
Fisik % 6 98
Target 7 15 proyek
Pelaksanaan Realisasi 8 18 proyek
% 9
Permasalahan
10 11 120 Proyek‐proyek investasi Proyek‐proyek yang ditawarkan disusun yang ditawarkan adalah sebagai berikut: 1. Industri dalam suatu buku pengolahan kopi (daerah Detailed potensial: Bener Meriah, Planed. Namun, informasi yang Aceh Tengah, dan Gayo dimuat masih umum. Lues). 2. Industri pengolahan dan Kejelasan lahan pengemasan produk hasil (luas, status, harga kakao (daerah potensial: sewa, dsb) belum Pidie Jaya, Bireuen, Aceh secara rinci Tamiang, Aceh Tenggara, disampaikan. Selain dan Aceh Barat Daya). itu, kecukupan energi 3. Industri pengolahan listrik untuk industri karet (daerah potensial: juga belum secara Aceh Timur, Aceh Tamiang, pasti dan Aceh Barat). bisa diinformasikan 4. Industri pengolahan kepada para calon kelapa sawit dan berbagai investor potensial. turunan hasil sawit (daerah potensial: Aceh Tamiang, Aceh Singkil, dan Nagan Raya). 5. Industri parfum dan kosmetik beserta peningkatan produksi nilam (daerah potensial: Aceh Jaya, gayo Lues, Aceh Selatan, dan Aceh Barat).
Solusi 12 Perlu koordinasi dengan instansi terkait, seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN), Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan berbagai SKPA sektoral, untuk mendapatkan informasi lahan dan kecukupan energi listrik untuk industri.
6. Industri pengolahan pakan ternak (daerah potensial: Aceh Tenggara dan Aceh Selatan).
12
MATRIKS PENGUKURAN KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN ANGGARAN 2013
Sasaran 1
Program /Kegiatan 2
Keuangan
Indikator Kinerja 3
Target 4
Realisasi 5
Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun Anggaran 2013
Fisik % 6
Target 7
Realisasi 8
% 9
Pelaksanaan
Permasalahan
Solusi
10 7. Pengembangan pertanian hortikultura (daerah potensial: Bener Meriah). 8. Industri pengolahan hasil peternakan sapi (susu dan daging) (daerah potensial: Aceh Besar dan Bener Meriah). 9. Pelabuhan Ikan Lampulo, Banda Aceh. 10. Pelabuhan Ikan Idi, Aceh Timur. 11. Kawasan pariwisata "Krueng Aceh River Walk," Banda Aceh. 12. Kawasan pariwisata "Ulee Lheu Beach and Recreation," Banda Aceh. 13. Pembangunan infrastruktur "Jambo Aye Multipurpose Reservoir" (irigsi dan pembangkit listrik tenaga air), Aceh Utara. 14. Pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal), Bener Meriah. 15. Layanan Roll‐on/Roll‐ off Cargo Ferry, Langsa. 16. Industri Semen Laweung, Pidie. 17. Kapling lahan untuk pabrik di Kawasan Industri Aceh (KIA), Aceh Besar. 18. Layanan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Sabang.
11
12
13
MATRIKS PENGUKURAN KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN ANGGARAN 2013
Sasaran 1
Program /Kegiatan 2
Keuangan
Indikator Kinerja 3 Jumlah kegiatan promosi investasi.
Target 4
Realisasi 5
Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun Anggaran 2013
Fisik % 6
Target 7 14 kali
Pelaksanaan Realisasi 8 16 kali
% 9
Permasalahan
10 11 114 Kegiatan‐kegiatan promosi Dalam investasi: 1. Aceh Business Penyelenggaran Forum (ABF) Banda Aceh, pelaksanaan Aceh dilaksanakan di Hermes Business Forum di Palace Hotel Banda Aceh, terjadi kekurangan dihadiri 205 orang dari anggaran dari yang forkompinda,unsur ditetapkan awal. Pemerintah Kab/Kota, unsur DPRA, dunia usaha,Kadin, Asosiasi, Instansi terkait, Duta besar konsulat Chamber of commerce Negara sahabat, Multilateral
Solusi 12 Perencanaan kegiatan promosi investasi perlu diperbaiki, tidak saja untuk kebutuhan operasional dan barang/jasa tapi untuk memenuhi outcome program ini. Perlu dikaji penggunaan pihak ketiga untuk membantu kegiatan promosi terutama untuk memberi masukan terhadap suatu potensi unggulan dan mengkomunikasika nnya kepada calon‐ calon investor potensial.
2. Aceh Business Forum (ABF) Medan, dilaksanakan di Santika Diandra Hotel Medan, dIhadiri 50 orang dari Pemerintah Aceh,SKPA, Konjen Negara Sahabat, Perbankan,Multilateral, Private Sector, Investor Potensial, BUMN, Tokoh Masyarakat Aceh di Medan.
14
MATRIKS PENGUKURAN KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN ANGGARAN 2013
Sasaran 1
Program /Kegiatan 2
Keuangan
Indikator Kinerja 3
Target 4
Realisasi 5
Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun Anggaran 2013
Fisik % 6
Target 7
Realisasi 8
% 9
Pelaksanaan
Permasalahan
Solusi
10 3. Aceh Business Forum (ABF) Jakarta, dilaksanakan di Saripan Pasific Hotel Jakarta, dIhadiri 88 orang dari Pemerintah Aceh, SKPA, Duta Besar Negara Sahabat, Pimpinan Chamber of Commerce di Jakarta, Multilateral, Investor Potensial, BUMN,Perbankan,Kemente rian/Badan terkait,Tokoh Masyarakat Aceh di Jakarta.
11
12
4. Pekan Kebudayaan Aceh (PKA). Kegiatan ini bertujuan memberikan informasi potensi budaya Aceh melalui UKM dari Kabupaten/Kota. 5. Dlm rgk. Keg. Integrated Promotion, Trade, Investment Forum and Marketing Investment Indonesia di Belgia (Brussel). Kegiatan ini meliputi seminar dan manjadi pemapar untuk memberikan informasi potensi Aceh. 6. Dlm rgk. Keg. Integrated Promotion, Trade, Investment Forum and Marketing Investment Indonesia di China (Beijing). 7. Dlm rgk. Keg. Integrated Promotion, Trade, Investment Forum and Marketing Investment Indonesia di Sidney (Australia). Kegiatan ini meliputi seminar dan manjadi pemapar untuk memberikan informasi potensi Aceh.
15
MATRIKS PENGUKURAN KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN ANGGARAN 2013
Sasaran 1
Program /Kegiatan 2
Keuangan
Indikator Kinerja 3
Target 4
Realisasi 5
Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun Anggaran 2013
Fisik % 6
Target 7
Realisasi 8
% 9
Pelaksanaan
Permasalahan
Solusi
10 8. Dlm rgk. Keg. Integrated Promotion, Trade, Investment Forum and Marketing Investment Indonesia di Abu Dhabi/Dubai (UEA). Kegiatan ini meliputi seminar dan menjadi pemapar untuk memberikan informasi potensi Aceh.
11
12
9. Pameran Penang Fair. Kegiatan ini bertujuan memberikan informasi potensi budaya Aceh melalui UKM dari Kabupaten/Kota. 10. Pekan Raya Jakarta (PRJ). Kegiatan ini bertujuan memberikan informasi potensi budaya Aceh melalui UKM dari Kabupaten/Kota. 11. Pameran APEC/GPID di Bali. Kegiatan ini meliputi seminar dan forum yang kerjasama dengan BKPM. 12. Kegiatan GPID Pameran di Jakarta. Kegiatan ini meliputi seminar dan forum yang kerjasama dengan BKPM. 13. Pengadaan Rangka Baliho di kota Lhokseumawe. Kegiatan ini meliputi pembuatan baliho untuk memberikan informasi mengenai potensi Aceh. 14. Pengadaan Rangka Baliho di Kabupaten Aceh Timur. Kegiatan ini meliputi pembuatan baliho untuk memberikan informasi mengenai potensi Aceh.
16
MATRIKS PENGUKURAN KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN ANGGARAN 2013
Sasaran 1
Program /Kegiatan 2
Keuangan
Indikator Kinerja 3
Target 4
Realisasi 5
Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun Anggaran 2013
Fisik Target 7
% 6
Realisasi 8
% 9
Pelaksanaan
Permasalahan
Solusi
10 15. Pengadaan Rangka Baliho di Kabupaten Aceh Barat. Kegiatan ini meliputi pembuatan baliho untuk memberikan informasi mengenai potensi Aceh.
11
12
Proses pengadaan ini melalui proses pelelangan, Badan Investasi dan Promosi Aceh tidak memiliki ULP untuk melaksanakan pelelangan.
Proses pelelangan dilaksanakan oleh ULP Dinas Perhubungan
16. Pengadaan Rangka Baliho di Kabupaten Aceh Besar. Kegiatan ini meliputi pembuatan baliho untuk memberikan informasi mengenai potensi Aceh. Jumlah judul buku profil proyek investasi.
656,637,545
631,248,000
96
Jumlah leaflet promosi.
30,000,000
30,000,000
100
Jumlah tabloid.
24,000,000
24,000,000
100
Jumlah buku peluang investasi.
37,500,000
37,500,000
100
500 buah
500 buah
900,000,000
898,178,000
99.80
1 buah
1 buah
100 Pengadaan display elektronik investasi Aceh (LED TV 6 x 4 m) di Banda Aceh.
30,000,000
29,600,000
98.67
2 lokasi
2 lokasi
100 Pengadaan Rak Display Promosi Investasi di Banda Aceh dan Perwakilan di Jakarta.
Jumlah display elektronik investasi dan promosi.
Jumlah lokasi rak display investasi dan promosi.
1 judul
2000 lembar
24000 eksemplar
4 judul
2000 lembar
24000 eksemplar
400 Cetak buku profil Aceh (Aceh Investment Profile) dan Penyusunan 3 buku Detail Plan Profil Investasi (Kakao, Karet dan Perikanan). 100 Cetak Leaflet Why Invest In Aceh dalam bahasa Indonesia Cetak Leaflet Why Invest In Aceh dalam bahasa Inggris 100 Cetak tabloid info investasi. 100 ‐ Cetak buku peluang investasi dalam bahasa Inggris Cetak buku peluang investasi dalam bahasa Indonesia.
17
MATRIKS PENGUKURAN KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN ANGGARAN 2013
Sasaran
Program /Kegiatan
Keuangan
Indikator Kinerja
Fisik
Realisasi 5 199,940,625
% 6 99.97
Rata‐rata capaian kinerja pada Sasaran 3 Sasaran 4: Program Meningkatnya 313,420,000 302,097,350 Meningkatnya Peningkatan Iklim informasi prosedur. realisasi investasi. Investasi dan regulasi dan Realisasi Investasi. perizinan investasi kepada masyarakat, serta meningkatnya realisasi investasi.
145.55 96.39
1
2
Kegiatan Penyederhanaan Prosedur Perizinan dan Peningkatan Pelayanan Penanaman Modal.
3 Jumlah media penyimpan digital bahan promosi.
Target 4 200,000,000
Jumlah perusahaan 313,420,000 302,097,350 yang mendapat persetujuan (izin) penanaman modal.
Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun Anggaran 2013
96.39
Target 7 110 keping
66 %
72 perusahaan
Pelaksanaan Realisasi 8 110 keping
50.43 %
42 perusahaan
% 9
10 100 Pembuatan Multimedia Display Elektronik Investasi
Permasalahan
Solusi
11
12
51.43 76.41 Rata‐rata total capaian kegiatan tahun 2013 adalah 76,4%. Sehingga untuk tahun pertama RPJMA 2012‐2017 ini, pencapaian outcome program adalah 50.43% dari target 66%.
58.33 Pemberian Izin Prinsip Penanaman Modal untuk Perusahaan PMDN dikeluarkan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Aceh dan untuk perusahaan PMA dikeluarkan oleh BKPM Pusat. Pada tahun 2013, izin yang telah diterbitkan adalah sebanyak 42 buah, dengan rincian PMDN 38 buah, dan PMA 4 buah.
18
MATRIKS PENGUKURAN KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN ANGGARAN 2013
Sasaran 1
Program /Kegiatan 2
Keuangan
Indikator Kinerja 3 Jumlah nilai rencana investasi.
Target 4
Realisasi 5
Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun Anggaran 2013
Fisik % 6
Target 7 6,350,000,000,000 rupiah
Realisasi 8 6,133,436,193,666 rupiah
Pelaksanaan % 9
Permasalahan
Solusi
10 11 12 96.59 Total nilai rencana Semua perizinan Melakukan investasi tahun 2013 koordinasi yang PMDN yang adalah sebesar Rp. dikeluarkan oleh BP2T lebih sering lagi 6.133.436.193.666 , kepada BP2T dan dilaporkan kepada dengan rincian PMDN Badan investasi dan BKPM agar semua sebanyak 38 buah Promosi Aceh secara izin dan dokumen yang diterbitkan perusahaan dan nilai reguler setiap awal rencana sebesar Rp. dapat dilaporkan bulannya. Namun, 4.884.068.527.000. Jumlah yang dilaporkan kepada Badan TKI yang direncanakan hanya rekapitulasinya Investasi dan adalah sebanyak 1.105 tanpa melampirkan Promosi Aceh orang. Sedangkan untuk sesuai dengan salinan lengkap perusahaan PMA, telah dokumen perizinan amanat Perka diterbitkan izin sebanyak 4 penanaman modal. BKPM No 5 Tahun buah perusahaan dengan Sedangkan perizinan 2013 tentang nilai rencana investasi PMA yang diterbitkan Pedoman dan sebesar Rp oleh BKPM tidak Tatacara Pelayanan 1.262.867.664.600,‐ (US$ semuanya Perizinan dan Non disampaikan ke Badan Perizinan 135.792.222,22) dan Investasi dan Promosi Penanaman Modal. jumlah TKI 88 orang. Aceh.
19
MATRIKS PENGUKURAN KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN ANGGARAN 2013
Sasaran 1
Program /Kegiatan 2
Keuangan
Indikator Kinerja 3 Persentase kenaikan nilai rencana investasi.
Jumlah judul buku regulasi bidang penanaman modal.
Target 4
Realisasi 5
Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun Anggaran 2013
Fisik % 6
Target 7 80 %
2 judul
Pelaksanaan Realisasi 8 53.79
2 judul
% 9 %
10 67.24 Nilai rencana investasi tahun 2012 adalah Rp3.988.049.647.924 Sedangkan tahun 2013 adalah Rp6.133.436.193.666. Jadi terjadi kenaikan nilai rencana investasi sebesar 53,79 %.
Permasalahan
Solusi
11 12 Secara keuangan, Aplikasi SPIPISE persentase nilai agar dilakukan rencana investasi perbaikan dan mengalami kenaikan, update secara namun, secara fisik berkala. jumlah perusahaan yang memperoleh izin mengalami penurunan dari 112 buah perusahaan di tahun 2012 menjadi hanya 42 buah perusahaan di tahun 2013. Hal ini disebabkan Aplikasi SPIPISE di BP2T yang memproses perizinan mengalami gangguan teknis sehingga menghambat untuk proses perizinan penanaman modal.
100 ‐ Cetak Buku Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2012 Tentang Rencana Umum Penanaman Modal dengan anggaran Rp.15.000.000
20
MATRIKS PENGUKURAN KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN ANGGARAN 2013
Sasaran 1
Program /Kegiatan 2
Keuangan
Indikator Kinerja 3
Jumlah buku regulasi bidang penanaman modal.
Frekuensi sosialisasi regulasi penanaman modal.
Target 4
Realisasi 5
Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun Anggaran 2013
Fisik % 6
Target 7
Pelaksanaan Realisasi 8
600 buku
600 buku
1 kali
1 kali
% 9
10 ‐ Cetak Buku Peraturan Gubernur Tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi dengan anggaran Rp.15.000.000
Permasalahan
Solusi
11 Proses koreksi di Biro Hukum Sekda Aceh terhadap suatu produk hukum memerlukan waktu tersediri seusai penyusunan rancangan Pergub.
12 Perencanaan kegiatan penyusunan regulasi perlu memperhitungkan lamanya waktu koreksi di Biro Hukum Setda Aceh agar perkiraan implementasi produk hukum tepat waktu. Biro Hukum perlu diikutkan dalam setiap pertemuan/pemba hasan isi rancangan regulasi. Selain itu, segera penuhi kelengkapan bahan yang dibutuhkan dalam finalisasi suatu regulasi.
100 Penggandaan 300 buah buku Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2012 tentang Rencana Umum Penanaman Modal dan 300 Buku Peraturan Gubernur tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi. 100 Sosialisasi Perka BKPM No. 5 Tahun 2013 tentang Pedoman dan Tata Cara Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Penanaman Modal serta kegiatan penyusunan Pergub tentang pemberian insentif dan kemudahan PM serta
21
MATRIKS PENGUKURAN KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN ANGGARAN 2013
Sasaran 1
Program /Kegiatan 2
Keuangan
Indikator Kinerja 3 Jumlah peserta sosialisasi regulasi penanaman modal.
Target 4
Realisasi 5
Fisik % 6
Program Penyiapan Meningkatnya 273,450,000 263,413,200 Potensi ketersediaan data Sumberdaya, Sarana potensi dan Prasarana sumberdaya. Daerah. sarana dan prasarana daerah
96.33
Kegiatan Kajian Potensi Sumber Daya yang terkait Investasi.
96.33
Jumlah kajian perencanaan kawasan investasi.
Jumlah kajian pengembangan investasi.
273,450,000 263,413,200
Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun Anggaran 2013
Target 7 50 orang
62 %
1 kajian
kajian
Pelaksanaan Realisasi 8 50 orang
62 %
1 kajian
% 9
10 100 Peserta Sosialisasi terdiri dari PDPPM, PDKPM Kabupaten/Kota, BP2T, PTSP Kabupaten/Kota dan Instansi terkait.
Permasalahan
Solusi
11
12
100 Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketersediaan data potensi sumberdaya, sarana dan prasarana daerah. Pada tahun pertama RPJMA 2012‐2017 ini, dilakukan kajian terhadap sarana dan prasara yang mendukung kegiatan investasi sektor pariwisata. Untuk itu, dilakukan kajian terhadap daerah yang berdekatan yang saat ini memiliki dukungan yang relatif bagus dan berprospek besar untuk dunia pariwisata di Aceh.
100 Kajian dilakukan bersama dengan Lembaga Pengabdian Universitas Syiah Kuala. Judulnya adalah “Kajian Potensi Sumber Daya yang terkait dengan Peluang Investasi Kawasan Pariwisata di Banda Aceh, Aceh Besar, dan Sabang.” Hasil kajian ini menjadi bahan baru bagi kegiatan promosi investasi, khususnya sektor pariwisata. Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.
22
MATRIKS PENGUKURAN KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN ANGGARAN 2013
Sasaran 1
Program /Kegiatan 2
Keuangan
Indikator Kinerja 3 Jumlah buku hasil kajian kawasan investasi. Jumlah media penyimpan data elektronik hasil kajian.
Target 4
Realisasi 5
Fisik % 6
Frekuensi sosialisasi hasil kajian investasi.
Kegiatan Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal.
Jumlah Dokumen Perencanaan Investasi dan Laporan.
Jumlah judul buku data/panduan investasi.
Target 7 200 buku
200 keping/ buah
kali
Rata‐rata capaian kinerja pada Sasaran 4 Meningkatnya 777,687,000 755,485,767 Sasaran 5: Program Tercapainya Perencanaan perencanaan perencanaan Pembangunan pembangunan bidang Ekonomi. ekonomi bidang penanaman modal penanaman modal. yang komprehensif.
512,982,000 511,560,767
Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun Anggaran 2013
96.39 97.15
99.72
Realisasi 8 200 buku
% 9
Pelaksanaan
Permasalahan
Solusi
10
11
12
100
200 keping/ buah
100
kali
Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013. 92.22
56 %
56 %
200 buku
479 buku
1 judul
0 judul
100 Perencanaan pembangunan ekonomi bidang penanaman modal pada tahun pertama RPJMA 2012‐2017 ini mencapai target yang direncanakan. Ini ditunjukkan oleh keberhasilan di setiap indikator kinerja yang hampir semuanya mencapai 100%. 239.5 Penyusunan dan pencetakan dokumen perencanaan investasi dan laporan, yaitu RENSTRA di awal RPJMA, RENJA, RKA, DPA, LAKIP, LKPJ dan Laporan Monitoring dan Evaluasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Penanaman Modal se‐Aceh di beberapa kabupaten/kota.
0 Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.
23
MATRIKS PENGUKURAN KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN ANGGARAN 2013
Sasaran 1
Program /Kegiatan 2
Keuangan
Indikator Kinerja 3 Jumlah buku data/panduan investasi.
Target 4
Realisasi 5
Frekuensi 125,770,000 121,690,000 Koordinasi Perencanaan Penanaman Modal.
Fisik Target 7 150 buku
% 6
97
Jumlah peserta koordinasi perencanaan penanaman modal. Frekuensi sosialisasi 36,435,000 33,935,000 rencana bidang penanaman modal.
Jumlah peserta sosialisasi rencana bidang penanaman modal.
Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun Anggaran 2013
93.14
Pelaksanaan Realisasi 8 0 buku
1 kali
1 kali
100 orang
85 Orang
1 kali
1 kali
50 orang
50 Orang
% 9
10 0 Tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2013.
Permasalahan
Solusi
11
12
100 Kegiatan ini meliputi Rapat Perencanaan Penanaman Modal Se‐ Aceh, tim aplikasi SIPKD, dan Monitoring dan Evaluasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) se‐Aceh di beberapa kabupaten/kota.
85
100 Kegiatan ini meliputi Sosialisasi Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) Aceh, narasumber, pembaca doa, moderator, notulensi, seminar kit, dekorasi dan dokumentasi, perjalanan dinas luar daerah Dalam Rangka Rapat, Pertemuan, Seminar, Singkronisasi Program/Kegiatan, Data, KP3MR, KP3MN, MP3EI, Workshop GPID.
100
24
MATRIKS PENGUKURAN KINERJA BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN ANGGARAN 2013
Sasaran 1
Program /Kegiatan 2
Indikator Kinerja 3 Jumlah pusat data dan informasi investasi.
Jumlah website.
Rata‐rata capaian kinerja pada Sasaran 5 Rata‐rata capaian kinerja keseluruhan
Keuangan
Lampiran III – Matriks Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Tahun Anggaran 2013
Fisik
Target Realisasi 4 5 78,500,000 64,500,000
% 6
24,000,000 23,800,000
99.17
82
97.15 106.06
Target 7 1 unit
1 buah
Pelaksanaan Realisasi 8 1 unit
1 buah
% 9
10 100 Operasionalisasi Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Investasi Aceh menjadi salah‐satu kegiatan utama tahun 2013. Pusdatin dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan calon investor sekaligus sebagai pelaksanaan amanah UU Kebebasan Informasi Publik. Anggaran yang ada digunakan untuk honorarium tim Pusdatin 6 bulan dan tenaga kontrak Pusdatin 2 orang selama 12 bulan.
Permasalahan
Solusi
11
12
100 Kegiatan ini meliputi penyediaan enterprise webhosting selama 2 tahun. 84 85.79
Banda Aceh, Januari 2014 Kepala Badan Investasi dan Promosi
Ir. Iskandar, M.Sc Pembina Utama Madya NIP. 19600229 198603 1 003
25
LAMPIRAN IV Dokumentasi Foto dan Berita Kegiatan Tahun 2013 Berikut ini adalah dokumentasi foto dan berita kegiatan Badan Investasi dan promosi Aceh tahun 2013. Dapat juga dibaca di http://www.investasi.acehprov.go.id.
Gambar 1 : Aceh Business Forum (ABF) yang bertempat di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, tanggal 20 Februari 2013
Aceh Business Forum (ABF) tahap pertama digelar di Banda Aceh, ABF I ditargetkan pada perumusan kebijakan di bidang penanaman modal, forum tersebut untuk menghadirkan pengusaha, bupati/walikota, dan SKPD terkait. Acara tersebut dibuka oleh Gubernur Aceh, dr.Zaini Abdullah. Dalam sambutannya Bapak Gubernur Aceh, menyampaikan fokus Pemerintah Aceh dalam rangka percepatan investasi sesuai dengan target yang ingin dicapai yaitu : menghadirkan perangkat hukum yang menjamin kepastian hukum, kepastian berusaha, dan keamanan bagi investasi, mempercepat penyelesaian Qanun Rencana Tata Ruang dan Wilayah Aceh sehingga mengurangi terjadinya konfik lahan, baik kawasan budidaya maupun kawasan hutan lindung, menghadirkan program peningkatan kompetensi tenaga kerja lokal melalui pelatihan vocational di bawah koordinasi Dinas Tenaga Kerja Dan Mobilitas Penduduk, meningkatkan promosi/pameran tentang potensi dan rencana detail penanaman modal di Aceh dan meningkatkan kemampuan aparatur birokrasi agar memiliki kapasitas, kapabilitas dan pelayanan dalam percepatan investasi di Aceh.
Gubernur Aceh juga mengemukakan bahwa Pemerintah Aceh sangat terbuka dengan masukan-masukan seputar investasi. Bahkan Beliau merekomendasikan agar di Aceh segera dibentuk tim reaksi cepat investasi untuk menyelesaikan hambatan serta kendala yang dihadapi di lapangan. Pemerintah Aceh dengan dukungan BKPM juga siap menghadirkan stimulus khusus sebagai pemicu pertumbuhan investasi di Aceh. Sedangkan Kepala BKPM RI dalam paparannya mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi Aceh pasca konflik dan tsunami sangat baik dengan indikator sebanyak 6% dan angka tersebut berada diatas pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan indikator sebesar 6% artinya Aceh dapat tumbuh meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui akselerasi investasi. Beliau juga mengemukakan optimismenya terhadap pengembangan ekonomi khususnya dibidang investasi. Menurut Bapak Chatib Basri, ada beberapa inisiatif yang dilakukan BKPM untuk meningkatkan investasi salah satunya adalah peningkatan pelayanan investasi dan peluncuran investment tracking system sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang baik dan diharapkan Provinsi juga dapat segera menerapkan system ini agar mempercepat dan mempermudah proses pelayanan investasi. Salah satu potensi investasi yang cukup potensial di Aceh adalah di Bidang pariwisata, dimana Aceh memiliki fitur-fitur alam yang menarik dan belum di eksplorasi. Diharapkan Pemerintah Aceh konsen terhadap pengembangan investasi di sektor ini.
Gambar 3: Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh Memaparkan Rencana Detail Potensi Investasi di Aceh pada Abu Dhabi Departement of Economic Development (ADDED) dan Arab Business Club (ABC) tanggal 29 April 2013.
Dihadapan Abu Dhabi Departement of Economic Development (ADDED), dan Arab Business Club (ABC) organisasi tempat bernaungnya para pengusaha arab khususnya untuk Uni Emirat Arab yang juga dihadiri oleh Duta Besar Republik Indonesia Bapak Salman Al-Farisi serta Deputi Promosi Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam “INDONESIA BUSINESS LUNCHEON” pada Senin siang, setelah acara pembukaan tanggal 29 April 2013 bertempat di Ritz Carlton Abu Dhabi, Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh menyampaikan pemaparan tentang potensi investasi Aceh yang telah dikemas dalam “Detailed Plan on Investment Project Profiles” secara atraktif cukup mengundang applaus dari para audiens dalam acara tersebut yang menyaksikan dan mendengarkan secara detail tentang potensi Aceh secara langsung. Pada kesempatan tersebut Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh menyampaikan “Why Invest in Aceh and Invest in Amazing Aceh” (Keunggulan Investasi di Aceh) yang tidak dimiliki oleh provinsi manapun di indonesia karena beberapa hal antara lain; 1. Letak Geographis Aceh yang strategis di depan mulut India dan China, 2. Aceh memilki deregulasi hukum Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, 3. Undangundang Nomor 37 tentang tahun 2000 tentang kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Sabang, dan Perarturan Presiden nomor 11 tahun 2010 tentang kerjasama pemerintah Aceh dengan lembaga atau badan di luar negeri dimana pemerintah Aceh dapat mengundang langsung foreign direct investment. Dengan kemudahan investasi bagi pihak asing termasuk pemerintah Aceh menyiapkan lahan untuk investasi, pembangunan infrastruktur dan percepatan proses perizinan. Didalam pemaparan mengenai rencana detail peluang investasi di Aceh Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh menjelaskan beberapa sektor potensial; 1. Agro industry (kopi, coklat, karet, kelapa sawit, nilam, jagung, hortikultura organik, perikanan, peternakan dan pabrik susu, kemudian energi dan infrastuktur, Kawasan Industri Aceh (KIA), Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas Sabang. Dalam forum tanya jawab dan “one on one meeting” para pengusaha Uni Emirat Arab menyampaikan ketertarikan dan keinginan mereka untuk menjajaki lebih lanjut dan berkunjung ke Aceh serta berinvestasi dalam beberapa sektor antara lain; energi dan infrastruktur, pertambangan dan pengembangan hortikultura organik.
Gambar 4: Aceh Promosi Investasi di Abu Dhabi pada tanggal 29 April 2013
Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, dalam pidato pembukaan pada Acara Indonesia Business Luncheon di Ritz Carlton, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, meyakinkan dunia usaha internasional tentang kondisi faktual dan teraktual Aceh yang sangat terbuka dan ramah terhadap investasi. Citra baru yang sangat positif ini didukung oleh Undang-undang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh sebagai langkah awal pembangunan Aceh secara komprehensif. Dalam acara yang dihadiri juga oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Uni Emirat Arab Bapak Salman Al-Farisi, Deputi Promosi BKPM, Abu Dhabi Departement of Economic Development (ADDED), dan para pengusaha Arab yang tergabung dalam Arab Bisnis Club (ABC), Muzakir Manaf juga menekankan bahwa dalam rangka mengejar target investasi untuk lima tahun ke depan, Pemerintah Aceh akan fokus pada beberapa langkah penting yaitu menghadirkan perangkat hukum yang bisa menjamin keamanan, kenyamanan dan percepatan perizinan investasi; mempromosikan potensi dan rencana detail investasi; sekaligus dibarengi dengan peningkatan kemampuan aparatur birokrasi agar memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam pelayanan di bidang investasi. Menurut Ir. Iskandar, M.Sc, Kepala Badan Investasi dan Promosi, yang melaporkan langsung dari Abu Dhabi, Wakil Gubernur Aceh juga menjelaskan tentang posisi Aceh yang tidak asing bagi Timur Tengah. Sudah sejak ratusan silam Aceh memainkan peran penting di Selat Malaka yang berfungsi sebagai poros perdagangan dunia. Lagi pula, Aceh memiliki hubungan emosional yang sangat kuat dengan Jazirah Arab.
Pasca MoU Helsinky yang sangat bersejarah itu, ungkap Muzakir Manaf, Aceh telah bangkit dan siap untuk mengukir kembali kegemilangan masa lampau dan kini Aceh sangat membuka diri pada semua pihak terutama investor kawasan Timur Tengah untuk dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan potensi yang ada di Aceh. Dalam kesempatan yang sama, Ir. Iskandar, M.Sc menyampaikan lebih detil tentang proyekproyek investasi di Aceh. Peluang investasi yang begitu besar itu, ungkapnya, didukung oleh berbagai faktor berupa posisi strategis, kelengkapan infrastruktur dan perangkat regulasi yang sangat pro terhadap investasi. Sebagai contoh, kini Pemerintah Aceh dapat melakukan hubungan langsung dengan berbagai pihak baik lembaga maupun institusi di luar negeri sesuai dengan Perpres No. 11 Tahun 2010. Hal ini merupakan kekhususan yang dimiliki Aceh dibanding provinsi lain di indonesia. Diharapkan, promosi di Abu Dhabi dapat menambah ketertarikan para calon investor potensial, tidak hanya di dunia Arab, tapi juga jaringan global sehingga pertumbuhan ekonomi melalui investasi di Aceh pada masa mendatang akan lebih besar.
Gambar 5 : Badan Investasi dan Promosi Aceh kembali menggelar sebuah event penting bertajuk Aceh Business Forum (ABF) yang bertempat di Hotel Santika Dyandra, Medan tanggal 15 Mei 2013
Badan Investasi dan Promosi Aceh kembali menggelar sebuah event penting bertajuk Aceh Business Forum (ABF) yang bertempat di Hotel Santika Dyandra, Medan. Acara ini dihadiri oleh Perwakilan (Konsulat) dan Pengusaha perwakilan Negara Sahabat yang berkantor di Medan, Instansi/SKPA terkait, dan beberapa pengusaha lokal, nasional dan Internasional. Kegiatan tersebut menghadirkan Ketua Kadin Aceh, Firmandez, SE sebagai pembicara serta Pimpinan PT. Aceh Rubber Industry, Mr. Yoe Siang Cher yang juga memaparkan
“success story”nya selama berinvestasi di Aceh. Sedangkan keynote speech dalam forum ini adalah Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh Ir. Iskandar, M.Sc yang juga mewakili Gubernur Aceh. Firmandez mengungkapkan, Aceh Business Forum bertujuan dalam rangka memberikan dukungan bagi dunia usaha, sehingga dapat menjadi stimulan untuk dapat lebih berkembang lagi, karena tingkat kemajuan dunia usaha merupakan indikator kemajuan suatu daerah atau negara. Dalam forum ini beliau juga menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Badan Investasi dan Promosi Aceh yang selama ini cukup intensif melakukan berbagai gebrakan baik di dalam maupun luar negeri dalam memajukan sektor swasta di Aceh melalui dukungan yang maksimal dan perhatian penuh terhadap pengembangan dunia usaha Aceh. Dalam pemaparannya, Ir. Iskandar, M.Sc menjelaskan tentang detail plan investment opportunities in Aceh, yang akan menjadi acuan bagi para investor untuk berinvestasi di Aceh. Sektor-sektor investasi yang ditawarkan adalah sektor agribisnis meliputi kopi, kakao, karet, kelapa sawit, nilam, jagung dan hortikuktura, peternakan. Sektor perikanan yang ditawarkan adalah pengembangan perikanan tangkap di pelabuhan perikanan Lampulo dan pelabuhan perikanan Idi. Sektor lain yang disajikan berupa peluang investasi pariwisata, hydro power plant, geothermal power plant, Rollon/Roll-off (Ro-ro) Cargo Ferry Service,, peternakan, kawasan industri Aceh dan kawasan pelabuhan bebas Sabang. Melalui Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh, Gubernur Aceh menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada perusahaan-perusahaan yang telah membuka kantor di Aceh, salah satu PT. Nafasindo dan diharapkan kepada perusahaan yang masih berkantor diluar Aceh untuk segera membuka kantor di Aceh. Selanjutnya dalam testimony success story, Pimpinan PT. Aceh Rubber Industries, Yoe Siang Cher, Investor dari Singapura menyampaikan pengalamannya selama berinvestasi di Aceh di sector pengolahan hasil perkebunan karet rakyat. “Dari pengalaman kami dibeberapa tempat penghasil karet di dunia, Aceh merupakan tempat yang paling potensial untuk berinvestasi dikarenakan dukungan Pemerintah serta kerjasama dan komunikasi dengan masyarakat yang sangat baik sehingga membuat kami tetap eksis dan nyaman berinvestasi disini” tuturnya. Menurut Yoe Siang Cher, berinvestasi tidaklah semata-mata terpaku pada orientasi ekonomi, melainkan bagaimana membangun integrasi serta komunikasi yang stategis antara investor dengan pemerintah dan masyarakat sehingga terjalin hubungan kemitraan yang harmonis serta berkelanjutan. Dalam forum ini Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Fauzi Husin juga menjelaskan tentang mekanisme perizinan penanaman modal di kawasan Sabang serta insentif yang diberikan bila berinvestasi disana. Saat ini BPKS juga sedang
mempersiapkan agar pelabuhan Sabang dapat menjadi Hub pelabuhan transit Internasional. Pertemuan ini menghasilkan beberapa rekomendasi penting diantaranya: mengajak kembali pengusaha yang berdomisili di Medan untuk kembali melakukan usaha di Aceh dan menghidupkan roda perekonomian Aceh; terciptanya koordinasi dan kemitraan yang baik antara Pemerintah Pusat, Daerah, dengan dunia usaha; adanya Integrasi yang baik di semua sektor pembangunan sehingga pembangunan lebih terarah, fokus dan sesuai dengan tujuan pembangunan; hilirisasi Industri disesuaikan dengan sektor primer; dukungan pengusaha dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia misalnya optimalisasi CSR; peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang baik dan berkompeten untuk menjawab tantangan pembangunan; pelabuhan Krueng Geukuh, Malahayati dan Sabang akan segera menjadi Pelabuhan Ekspor-Impor yang bertaraf Internasional.
Gambar 6: Aceh Business Forum (ABF) yang bertempat di Jakarta (Saripan Pasifik Hotel), tanggal 25 November 2013
Jakarta, 25 November 2013. Badan Investasi dan Promosi Aceh kembali menggelar sebuah event penting bertajuk Aceh Business Forum (ABF) kedua yang bertempat di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta. Acara ini dibuka langsung oleh Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah serta dihadiri oleh Duta Besar Negara-negara sahabat, asosiasi dan kamar dagang industri asing dan domestik, dan Pengusaha perwakilan Negara Sahabat yang berkantor di Jakarta, Instansi/SKPA terkait, dan beberapa pengusaha lokal, nasional dan Internasional.
Kegiatan tersebut menghadirkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebagai keynote speaker serta paparan dari Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh, Ir. Iskandar, M.Si yang memaparkan Detailed Plan of Aceh Investment Project Profile, CEO PT. Lafarge Cement Indonesia, Antony Ricolfi dengan pemaparan testimoni selama berinvestasi di Aceh dengan judul “ Investing in Aceh PT. Lafarge Cement Indonesia” dan pemaparan dari Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BKPS) Fauzi Husin dengan pemaparan “Investment Opportunities in Sabang Zone”. Ir. Iskandar, M.Sc menyampaikan bahwa Aceh Business Forum bertujuan dalam rangka re-branding image Aceh sebagai tempat yang aman dan nyaman untuk investasi, mempromosikan potensi investasi Aceh, dan juga untuk mempromosikan Sabang sebagai zona perdagangan bebas kepada kalangan bisnis secara luas dan yang terakhir adalah untuk menjadikan sebagai salah satu tujuan investasi utama di tahun 2017 Dalam pembukaan acara Aceh Business Forum yang kedua ini Gubernur Aceh juga secara ringkas memaparkan tentang potensi Aceh, antara lain letak Aceh yang strategis, berada di jalur pelayaran internasional dan dekat dengan pasar potensial seperti Afrika, Timur Tengah, Asia, Australia, dan Selandia Baru. Gubernur juga menyatakan ketersediaan infrastruktur di Aceh seperti fasilitas jalan, pelabuhan, bandara dan listrik sudah jauh lebih baik dan menurut Beliau juga keunggulan penting lainnya keberadaan pelabuhan bebas Sabang yang memberikan berbagai kemudahan berinvestasi. Sebagai pembicara utama, Bapak Mahendra Siregar selaku Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal menyebutkan potensi alam Aceh dan sumber daya manusia yang ada saat ini mesti dilihat sebagai peluang investasi yang akan memberikan keuntungan bagi berbagai pihak. Beliau mengajak Duta besar dan perwakilan tamu asing dan sejumlah investor untuk mengunjungi Aceh dan melihat langsung potensi investasi yang ada di Aceh. “Kalau Anda mau melihat Aceh, jangan sekedar melihat Aceh yang sekarang. Lihatlah bagaimana proses yang dilalui Aceh. Lihatlah bagaimana Aceh terlibat dalam perekonomian global sejak ratusan tahun lalu. Kalau Anda mengerti itu barulah kemudian Anda sadar betapa Aceh sangat siap menerima kehadiran investor,” tutur beliau dengan sangat bersemangat. Pada saat yang sama Kepala BKPM, Mahendra Siregar mengumumkan bahwa ada 2 (dua) Kota dan 1 (satu) Kabupaten di Aceh yang masuk kedalam daerah yang memiliki pelayanan terpadu satu pintu terbaik dari 20 kabupaten/kota se Indonesia. Sementara itu dalam pemaparannya, Ir. Iskandar, M.Sc menjelaskan tentang detail plan investment opportunities in Aceh, yang akan menjadi acuan bagi para investor untuk berinvestasi di Aceh. Sektor-sektor investasi yang ditawarkan adalah sektor agribisnis meliputi kopi, kakao, karet, kelapa sawit, nilam, jagung dan hortikuktura, peternakan. Sektor perikanan yang ditawarkan adalah pengembangan perikanan tangkap di pelabuhan perikanan Lampulo dan pelabuhan perikanan Idi. Sektor lain yang disajikan berupa peluang investasi pariwisata, hydro power plant, geothermal power plant, Roll-on/Roll-off (Ro-ro) Cargo Ferry Service,, peternakan, kawasan industri Aceh dan kawasan pelabuhan bebas Sabang.
Terkait Sabang, Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Fauzi Husin menyatakan kesiapan Sabang baik ketersediaan sumber daya alam, infrastruktur pendukung serta sumber daya manusia dalam hal pengembangan kawasan sabang sebagai salah satu wilayah zona perdagangan bebas. Penegasan lainnya bahwa Aceh merupakan daerah yang tepat untuk berinvestasi disampaikan oleh Antony Ricolfi yang juga CEO PT. Lafarge Cement Indonesia Dalam kesempatan tersebut, Antony menjelaskan bagaimana kondisi masyarakat Aceh ketika Lafarge melakukan investasi di Lhoknga, Aceh Besar. “Investor harus menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat disekitar lokasi investasi, karena jika berbicara mengenai investasi sangat erat kaitannya dengan hubungan baik dengan masyarakat” tutur antony. Selain itu, Anthony juga menyinggung ketersediaan sumber daya manusia di Aceh. Saat ini, hampir 90 persen tenaga kerja yang digunakan oleh PT. Lafarge Cement Indonesia merupakan tenaga kerja lokal. Ketersediaan tenaga kerja tersebut juga didukung oleh sejumlah perguruan tinggi yang ada di Aceh misalnya lulusan dari Universitas Syiah Kuala dan sejumlah Politeknik baik yang berada di Banda Aceh, maupun di Lhokseumawe. “Aceh sangat siap menerima investasi yang masuk baik dari segi sumber daya alam yang melimpah, ketersediaan infrastruktur serta sumber daya manusia yang baik, Saya mengajak Anda semua mengunjungi Aceh,” ujarnya
Pertemuan ini menghasilkan beberapa rekomendasi penting diantaranya: 1. Pemerintah Aceh menjamin keamanan dan kenyamanan usaha bagi semua usaha bagi semua investor baik lokal maupun investor asing 2. Saat ini Pemerintah Aceh sedang menyiapkan beberapa perencanaan proyek investasi untuk mempermudah para calon investor berinvestasi di Aceh 3. Aceh perlu mengembangkan beberapa sektor working group untuk percepatan investasi, working group yang dimaksud adalah disektor pertanian/perkebunan, pemprosesan produk pertambangan secara berkelanjutan, energi terbarukan dan sektor pariwisata 4. PT. Lafarge Cement Indonesia telah menyampaikan testimoni selama berinvestasi di Aceh dan menurut CEO PT. LCI, Antony Ricolfi, Aceh siap menerima investor dan merupakan salah satu daerah yang tepat untuk dijadikan wilayah berinvestasi selain karena faktor ketersediaan bahan baku yang berlimpah, infrastruktur pendukung investasi yang baik, ketersediaan tenaga kerja yang memenuhi kualifikasi dan standar yang telah ditetapkan.
Gambar 7 : Sosialisasi Rencana Umum Penanaman Modal Aceh pada tanggal 29 Agustus 2013 bertempat di The Pade Hotel.
Badan Investasi dan Promosi Aceh menggelar Sosialisasi Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) Aceh Dalam Rangka Sinkronisasi Perencanaan Bidang Penanaman Modal se-Aceh pada kamis (29/9) bertempat di The Pade Hotel. Acara yang berlangsung sejak pagi hingga sore ini, mengundang beberapa narasumber dan perserta dari 23 Kabupaten/Kota serta instansi terkait. Acara RUPM Aceh dibuka langsung oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Penanaman Modal, Bapak Samidan. Dilanjutkan laporan dari ketua panitia, bapak Fuadi, SE yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Program dan Pelaporan Badan Investasi dan Promosi Aceh. Pemateri pertama disampaikan oleh Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh, bapak Ir. Iskandar, M.Sc mengenai “Arah dan Kebijakan Penanaman Modal dan Program/Kegiatan Prioritas Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2014”. Dasar hukum yang jelas dan berdasarkan visi misi menjadikan Aceh sebagai daerah investasi utama. Memiliki target rencana investasi Aceh tahun 2013-2017 dengan proyeksi sebesar 15% pertahun. Salah satunya dengan cara mengadakan acara hari ini dengan tujuan dokumen perencanaan penanaman modal jangka panjang yang berlaku sampai dengan tahun 2025. Implementasi RUPM Aceh memiliki 3 fase yang berjangka 3 tahun, 8 tahun, 11 tahun. Untuk kegiatan prioritas Badan Investasi dan Promosi Aceh 2014 telah ditetapkan 24 hal. Selanjutnya paparan disampaikan oleh bapak Noor Fuad Fitrianto dari BKPM RI “Mendorong Peningkatan Daya Saing Ekonomi Melalui Investasi”. Dikatakan beliau bahwa target pertumbuhan ekonomi dan investasi RPJMN 2010-2014 sudah ditetapkan dan terlihat realisasi investasinya mengalami peningkatan pada semester 1 tahun 2013 tentang peningkatan dari sektor skunder. Pentingnya menyusun
RUPM/RUPMK dihubungkan dengan 7 arah kebijakan Penanaman Modal. Road Map sebagai implementasi Penanaman Modal memiliki 4 fase. BKPM sendiri sudah mensosialisasikan RUPM dilebih 21 daerah dan menerima konsultasi 67 daerah. Singkronisasi Sosialisasi RUPM dilakukan ditingkat pusat, provinsi maupun Kabupaten/Kota. RUPM ditetapkan oleh Gubernur sedangkan RUPMK oleh Bupati/Walikota dan jangka waktu penetapan 2 tahun sejak perka diundangkan. Berbagai isu dan dan tantangan dalam rangka percepatan realisasi investasi seperti mengoptimalkan realisasi investasi berdasarkan ekonomi global, mendorong perubahan ramalan ekonomi 2013. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi dan stabil karena sikap optimis yang dimiliki sehingga harus dipertahankan dengan cara merealisasikan investasi yang besar. Selanjutnya materi “RUPM” disampaiakan langsung oleh Dr. Nazamuddin yang membahas mengenai sinergi dan mengoperasionalisasikan seluruh kepentingan sektoral terkait. Mengharapkan agar peran pihak swasta dapat mengecilkan jumlah pengangguran di Aceh. RUPM menjadi acuan bagi SKPA-Pemerintah Kabupaten/Kota sehingga penting membuat investasi meningkat dengan menyadari betul perlindungan dan kepastian hukum bagi investor. Untuk Sumber Daya lokal perlunya diberdayakan dan diberi fasilitas training agar mampu bersaing dengan tenaga kerja luar sehingga segala sektor dapat dikerjakan oleh Sumber Daya Manusia daerah itu sendiri. setelah selesai penyampaian pemaparan, dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dimoderatori oleh bapak Zulkifli dari Bainprom Aceh. Ditanggapi oleh bapak Samidan, mengenai Aceh berada diantar keinginan dan kenyataan, serta tatangan terbesar Aceh adalah kemiskinan dan bagaimana mensejahterakan masyarakatnya dengan masalah pengangguran yang cukup besar. Aceh memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang sangat besar namun Sumber Daya Manusia daerahnya masih banyak menganggur, hal ini sebabkan sempitnya peluang bekerja di swasta dan akhirnya semua memilih bekerja disektor pemerintahan semata. Padahal Aceh memiliki Sumber Daya Alam yang sangat kaya dan banyak pengusaha Aceh sendiri tidak membuka perusahaan atau pabrik mereka di Aceh. Seharusnya mereka menjadi contoh untuk penanaman modal sebelum investor dari luar menanamkan modal di Aceh. Akhirnya Aceh bukan menjadi penghasil tapi hanya menjadi pasar, hal ini seharusnya membuat kita berpacu dengan waktu dan ditangani langsung oleh taskforce bukan semata-mata SKPA. Ditanggapi kemudian oleh bapak Iskandar, bahwa Peningkatan realisasi penanaman barang sangat penting dan telah dibentuknya tim percepatan investasi dan pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal untuk meningkatkan perekonomian Aceh. Selanjutnya di kemukakan oleh Kabupaten Gayo Lues bahwa perlunya menganggarkan direncanakan kegiatan, memberi penegasan bagaimana merumuskan kemudian membuat perencanaan Penanaman Modal Aceh karena di Daerah belum adanya pembentukan Badan khusus untuk mengatur kewenangan intelijen daerah penysunan RUPM. Hal ini perlu sekali mendapat dukungan dari pemeritahan Aceh sebelum beraksi. Disampaikan pula dari Biro Ekonomi mengenai masalah kepastian
hukum mengenai penetapan standar harga lahan atau lokasi tanah untuk investasi. Perlu juga diperhatikan wilayah investasi biasanya berada lokasi yang strategis namun lokasi yang tidak adanya kehidupan manusia tapi memiliki potensi seharusnya juga tidak luput untuk dikembangkan. Kabupaten Bireuen menelisik masalah income perkapita masyarakat yang cenderung rendah padahal anggaran daerah cukup besar seharusnya masyarakat benar-benar diperhatikan untuk diberdayakan agar pertumbuhan ekonomi daerah tersebut juga meningkat. Contohnya seperti kacang kedelai, yang dulu merupakan produsen terbesar tapi kini menurun produksinya. Industri pariwisata terbentur dengan syariat islam juga memiliki masalah tersendiri. Tanggapan dari bapak Noor Fuad Fitrianto mengenai beberapa hal tersebut yaitu telah dikeluarkannya surat mengenai penyusunan RUPM dan RUPMK. Senada dengan pak noor Fuad Fitrianto yang mengemukakan bahwa proses percepatan penyusunan RUPMK harus segera dilaksanakan. Kabupaten Aceh Tenggara dan Aceh Selatan pun turut membahas mengenai potensi diwilayah mereka dan hubungannya denga RUPMK. Selanjutnya untuk sesi kedua, ada empat paparan yaitu “Rencana Strategis dan Rencana Kerja Tahun 2014” oleh Kepala Bidang Program dan Pelaporan, selanjutnya “Kepala Bidang Promosi menyampaikan “Strategi Promosi Investasi dan Kegiatan Prioritas 2014”. Paparan ketiga disampaikan oleh Kepala Bidang Perizinan mengenai “ Insentif Daerah Untuk Mendorong Investasi dan Kegiatan Prioritas 2014”. Terakhir dengan judul “Upaya Peningkatan Realisasi Investasi dan Kegiatan Prioritas 2014” disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Pengembangan Investasi. Ditanggapi oleh Kabupaten Gayo Lues mengenai belum adanya aksi nyata yang terlihat dari kawasan potensiail di Aceh seperti adanya hutan produksi (rawa singkil) dan Taman Gunung Lauser yang belum dimanfaatkan dengan baik. Dari Aceh Tengah Hambatan di RTRW. Serta dari bapak Marzuki mengenai pengaruh globalisasi 2015 yang cukup mengkhawatirkan. Ditanggapi oleh bapak fuadi “tidak memeungkinkannya disususn dan ditata sekaligus potensi yang ada untuk dipromosikan sekaligus. Ditambahkan oleh ibu Netty mengenai pentingnya penyiapan data untuk promosi. Ibu Syarifah menambahkan ada beberpa daerah yang mungkin belum sempurna dalam penyampaian LKPM. Terakhir ditambahkan oleh bapak Jonni tentang proses perizinan untuk seluruh Kabupaten/Kota harus diselesaikan secara menyeluruh.
Gambar 8 : Delegasi Indonesia pada Pertemuan Chief Ministers’ and Governors’ Forum pada tanggal 12 September 2013 di Nora Buri Resort and Spa, Koh Samui, Thailand.
Kamis 12 September 2013, di Nora Buri Resort and Spa, Koh Samui, Thailand, Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah memimpin Delegasi Indonesia pada Pertemuan Chief Ministers’ and Governors’ Forum. Dalam forum tersebut gubernur Aceh mempresentasikan “penguatan konektivitas pelayaran Ranong – Phuket – Aceh Koridor”, presentasi tersebut diwakili oleh Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh, Ir. Iskandar, M.Sc, proposal tentang Penguatan Konektivitas Koridor Ranong – Phuket – Aceh yang disampaikan mendapat sambutan yang sangat positif dari Pihak CIMT (Center for IMT-GT Sub-Regional Cooperation) dan ADB (Asian Development Bank) yang disampaikan langsung oleh Director General Southeast Asia Department, James A. Nugent dan menjadi new initiative yang akan digarap secara intensif dalam program Kerjasama Ekonomi Sub-Regional IMT-GT. Hal ini juga didukung oleh Gubernur Phuket sebagai Ketua Klaster Andaman mewakili 5 provinsi (Rhanong, Phang Nga, Phuket, Krabi, dan Trang). Selain itu dalam Forum Joint Business Council (JBC) juga mendorong promosi pulau Weh, Sabang sebagai poros maritime dan destinasi wisata baru. Mereka sangat mengapresiasi project yang disampaikan Gubernur Aceh dapat menjadi suatu jalur pelayaran pariwisata sekaligus penguatan substitusi ekspor impor yang potensial serta membuka akses yang sangat baik bagi Andaman Cluster. Malaysia melalui Ketua Joint Business Council secara serius menyatakan kesediaannya untuk membuka diri dalam membantu merealisasikan proposal yang disampaikan oleh bapak Gubernur Aceh dan diyakini bahwa terbukanya cluster
Andaman akan menjadi peluang bagi terbukanya kawasan pertumbuhan baru yang sangat positif bagi Negara-negara anggota IMT-GT melalui kerjasama jalur pelayaran serta hal-hal potensial lainnya dengan Aceh, selain itu Chief Minister Malaka menyampaikan kesediannya terhadap jalinan konektivitas dengan Aceh dan saran beliau program awal yang kiranya dapat segera direalisasikan adalah direct flight connecting Malaka – Aceh dan konektifitas ini harus segera direalisasikan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Thailand melalui JBC secara khusus mengundang Pemerintah Aceh untuk duduk kembali membicarakan hubungan pelayaran dan penerbangan langsung antara Phuket dan Aceh. Usulan lainnya yang merupakan hot topic juga disampaikan pada kesempatan ini yaitu mengenai Green City Initiative dan Banda Aceh diusulkan sebagai kota dengan program tersebut. Hal ini sangat layak disampaikan mengingat Banda Aceh sudah memenuhi kriteria sebagai salah satu kota yang mempunyai model perencanaan tata ruang dan pembangunan yang baik dan terencana disamping Kota Banda Aceh juga secara berturut-turut mendapat penghargaan Adipura dari Presiden Republik Indonesia. Dalam sesi akhir pertemuan semua peserta meeting meminta Provinsi Aceh sebagai host rangkaian pertemuan Senior Official Meetings (SOM) ke- 20 dan Chief Ministers Governors Forum (CMGF) ke-11. Gubernur Aceh menyanggupi dan merekomendasikan Kota Sabang sebagai tempat pelaksanaan kegiatan tersebut.
Gambar 9 : Bimbingan Teknis Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dengan Instansi Teknis dan Perusahaan di Provinsi Aceh Tahun 2013, yang diadakan di The Pade Hotel pada tanggal 08 Oktober 2013.
BANDA ACEH, 8 Oktober 2013. Pada Acara Bimbingan Teknis Pengendalian Pelaksana (DALAK) Penanaman Modal, hari Selasa(8/8/13), dijelaskan ketentuan peraturan pemberian izin untuk optimalisasi Kinerja Pelaksanaan Penanaman Modal. “Setiap daerah dipantau, diawasi, dan dibina oleh Badan Investasi dan Promosi (BIP) Aceh serta instansi terkait. Agar pelaksanaan Penanaman Modal sesuai dengan ketentuan peraturan Undang-undang” disampaikan oleh narasumber dari BKPM, Gatot Subyargo Wijayadi. Menurut salah satu peserta yang hadir, mewakili perusahaan-perusahaan yang diundang bahwa masih adanya pengurusan izin yang banyak di daerah. Padahal sudah adanya pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) tiap daerah. Ditanggapi oleh narasumber bahwa perlu penyederhanaan proses perizinan. Namun jika dalam prakteknya masih ada izin illegal maka BIP berwenang ikut menyelesaikan masalah tersebut. Karena pemantauan PMDN dan PMA dilakukan oleh BIP dari Provinsi. Di Kabupaten dapat diawasi langsung oleh instansi terkait yang menangani Penanaman Modal,” ujar Gatot Subyargo. Mekanismenya, pendelegasian pelimpahan wewenang pusat ke kepala daerah, seperti Bupati selanjutnya disampaikan ke instansi terkait. Pemerintah Daerah harus memfungsikan Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal sesuai kewenangannya secara konsisten. Tetapi hak, kewajiban dan tanggungjawab untuk investor harus tetap diperhatikan. Pengendalian pelaksanaan penanaman modal merupakan cara yang tepat menstimulasi realisasi investasi. Hal ini juga dapat mendeteksi dini permasalah penanaman modal untuk mengoptimalkan proses perizinan.
Gambar 10 : Pelatihan Public Speaking dan Presentation Skillmulai tanggal 19 s.d 20 November 2013 di Oproom Badan Investasi dan Promosi Aceh.
BANDA ACEH, 19 NOVEMBER 2013 – Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia dalam lingkungan kantor Badan Investasi dan Promosi Aceh, dilaksanakan pelatihan Public Speaking dan Presentation Skill. Acara digelar selama 2 hari, mulai tanggal 19 s.d 20 November 2013 di Oproom Badan Investasi dan Promosi Aceh. Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala, Saifuddin Bantasyam. Peserta dalam pelatihan lingkungan kantor ini adalah karyawan/ti Badan Investasi dan Promosi Aceh. Pelatihan yang dibuka langsung oleh Sekretaris Badan Investasi, Drs. H.M.Ali Alfata, MM mewakili Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh ini, menitikberatkan pada pembelajaran teori sambil praktek langsung. Peningkatan kemampuan menjadi magnet dalam mencapai tingkat keberhasilan investasi serta menjadi motivasi pengembangan karir setiap orang. Pelaksanaan pelatihan kali ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan para karyawan/ti yang berhubungan dengan memberi kenyakinan bagi investor untuk peningkatan invetasi. Bukan hanya melalui interaksi secara langsung namun kontribusi melalui berbagai macam cara positif untuk menarik para investor.
Gambar 11 : Kegiatan Sosialisasi Perka (Peraturan Kepala) BKPM Nomor 5 tahun 2013 pada tanggal 21 November 2013 di The Pade Hotel Banda Aceh
Kegiatan Sosialisasi Perka (Peraturan Kepala) BKPM Nomor 5 tahun 2013 diselenggarakan oleh Badan Investasi dan Promosi Aceh pada Kamis, (21/11/13).
Penyelenggaraan acara ini dibuka oleh Kepala Badan Investasi (BIP) Aceh, Iskandar, yang berlokasi di The Pade Hotel Banda Aceh. Dalam sambutan disampaikan oleh Kasubbid Penanaman Modal Asing, Irma, acara ini bertujuan meningkatkan kompetensi bagi aparatur PTSP dan perangkat daerah yang menangani Penanaman Modal.
Pada hari ini, materi pertama disampaikan oleh Kasubbid. Penanaman Modal Dalam Negeri, Fauza Morisan, SE, M.Si mengenai pergantian Perka 12 tahun 2009 menjadi Perka Nomor 5 tahun 2013 tentang penyederhanaan prosedur perizinan investasi. Dengan materi kedua yang disampaikan oleh Kepala Bidang Perizinan, Ir. Jonni, berkenaan dengan peningkatan daya saing daerah dengan memberikan kemudahan dan insentif kepada investor.
Peserta yang hadir baik dari Provinsi maupun Kabupaten/Kota cukup antusias dalam mengikuti sosialisasi, seperti keingintahuan akan investor asing yang masih menggunakan akte perusahaan dalam bahasa inggris. Tentang SPIPISE yang ingin diterapkan diwilayah masing-masing namun fasilitas belum memadai. Implementasi PERKA No. 5 di sabang dan kecamatan pulo Aceh, dikolaborasikan dengan PERKA No. 10 dan 11 turut menjadi perhatian dalam sosialisasi ini.
Gambar 12 : Workshop tentang Detail Plan Profil Investasi Kakao Provinsi Aceh di Oasis Hotel, pada tanggal 02 Desember 2013
Senin, 2 Desember 2013. Badan Investasi dan Promosi Aceh menggelar workshop tentang Detail Plan Profil Investasi Kakao Provinsi Aceh di Oasis Hotel, pada Senin (2/12/13). Workshop ini dibuka oleh Kabid. Perizinan mewakili Kepala Badan
Investasi dan Promosi Aceh, Jonni, yang menyatakan acara ini untuk mewujudkan pengumpulan informasi potensi Kakao yang dapat menjadi acuan bagi investor. Faktanya, Indonesia sebagai produsen ke 2 terbesar Kakao di dunia tapi tidak diimbangi dengan industri pengolahannya. Kakao di Aceh sendiri hampir semuanya dijual keluar karena tidak dapat diolah sendiri. Padahal Pemerintah telah mengambil kebijakan mendukung pengembangan perkebunan Kakao, yang terbesar sekarang berada di Aceh Tenggara dengan produksi 8.843 ton. Kegiatan ini disinyalir untuk menganalisis prospek investasi di sektor kakao dengan dibuatkan data yang akurat tentang potensi untuk menarik investor. Namun perkembangan Kakao sendiri juga memiliki kendala karena produktifitas dan mutu Kakao yang masih rendah serta industri pengolahan yang belum berkembang baik. Menurut salah satu peserta yang hadir, pentingnya menstimulasi petani Kakao dengan pembangunan pabrik pengolahan dan melengkapi sarana pendukung. Kemampuan Aceh untuk menjadi industri hilir harus ditingkatkan terlebih dahulu. Hal ini dapat dijadikan bahan kajian untuk melengkapi data potensi Kakao untuk menarik investor tentunya.
Gambar 13 : Acara langsung dibuka oleh YAB. Prof. Ramasamy (Deputi Ketua Menteri Pulau Pinang), Malaysia
Jumat tanggal 5 Juli 2013 Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh mewaliki Gubernur Aceh bersama delegasi yaitu Ir. Netty Muharni, MURP, Kepala Bidang Promosi dan Ir. Jonni Kepala Bidang Perizinan Badan Investasi dan Promosi Aceh, berpartisipasi pada Marketing Investment Indonesia (MII) 2013 di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk memenuhi undangan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan China Development Bank (CDB). Marketing Investment Indonesia 2013 di Beijing ini merupakan rangkaian acara MII tahun 2013, event yang sama sebelumnya telah diselenggarakan di Dubai-Uni Emirat Arab dan di Brussels-Belgia. Tujuan kegiatan ini selain meningkatkan citra Indonesia sebagai salah satu negara yang potensial menjadi tujuan investasi, juga mengundang secara langsung calon investor RRT agar menanamkan modalnya di Indonesia. Kegiatan ini terdiri dari bussiness forum, exhibition, one-on-one meeting, dan gala dinner yang menampilkan atraksi kebudayaan dari berbagai daerah di Indonesia. Untuk Pemerintah Aceh, acara ini sangat strategis untuk membentuk citra Aceh sebagai daerah tujuan investasi yang aman dan nyaman (image building) dalam rangka meningkatkan minat dan kepercayaan calon investor untuk berinvestasi di Serambi Mekah.
Dalam acara business forum, Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh mewakili Gubernur Aceh secara khusus diminta untuk memaparkan presentasi yang bertajuk “Investment Opportunities in Aceh, Indonesia”, dengan fokus pengembangan agro industri, perikanan, infrastruktur, energi dan pariwisata. Pada kesempatan ini Iskandar menyampaikan salam dari Gubernur Aceh dr. Zaini Abdullah dan menyampaikan pesan beliau yang secara khusus menegaskan dan menjamin keamanan dan kenyamanan bagi para investor yang berinvestasi di aceh. Sekitar 180 calon investor dari sekitar 70 perusahaan China hadir dalam forum bisnis ini dan menunjukkan antusiasme yang sangat tinggi untuk berinvestasi di Indonesia khususnya di Aceh. Pertanyaan-pertanyaan dalam sesi tanya jawab berlangsung sangat dinamis, dengan topik berkisar pada prosedur dalam berinvestasi, kemudahan-kemudahan yang diberikan, fasilitas pelayanan satu pintu di pusat dan di daerah, serta pembatasanpembatasan dalam berinvestasi. Para pengusaha yang hadir sebahagian besar merupakan klien dari CDB, yang bergerak di sektor energi, pertambangan, transportasi, agroindustri, telekomunikasi, infrastruktur dan pariwisata. CDB merupakan Bank pemerintah China yang senantiasa menfasilitasi para investornya dalam melakukan investasi ke berbagai Negara di dunia. Forum ini dilanjutkan dengan one-on-one meeting dimana delegasi Pemerintah Aceh bertemu langsung dengan para pengusaha China yang ingin lebih jauh mengetahui prospek berinvestasi di Aceh yaitu:
China Coal Technology & Engineering Group menyatakan minat berinvestasi bidang batu bara
di
China Shanxi International Economic & Technical Cooperation Corp, menyatakan minat berinvestasi di bidang geothermal, hydropower dan cement Tonghua Jianxin Group Beijing Limited, menyatakan minat berinvestasi di bidang industri peleburan besi (smelter) The Fourth Construction Co. Ltd, menyatakan minat berinvestasi dan bertanya secara detail mengenai prospek industri semen, hydropower dan fishing port Lampulo serta Idi. China Overseas Investment, sangat berminat berinvestasi di bidang pertambangan. Beijing Vitwo Outbound Investment Consulting Co. Ltd, menyatakan minat berinvestasi di bidang pertambangan nikel dan membahas kemungkinan pembangunan smelter. Perusahaan ini juga sangat berminat berinvestasi dibidang pengolahan sawit. Dalam kesempatan ini Iskandar menjelaskan bahwa untuk sektor pertambangan, Pemerintah Aceh mengharapkan hilirisasi sejalan dengan undang-undang nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh, yang menyatakan bahwa pengelolaan sumber daya alam, minyak bumi dan gas dilaksanakan secara mandiri oleh Aceh. Salah-satu kebijakan yang dijalankan adalah memastikan bahwa segala hasil tambang Aceh mendapat nilai tambah mineral untuk percepatan pertumbuhan ekonomi Aceh. Hal ini sejalan dengan UU No. 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara yang mengharuskan pengolahan bahan tambang mulai tahun 2014, dan Intruksi Presiden Nomor 3 tahun 2013 dimana diharapkan evaluasi terhadap upaya yang menghambat percepatan peningkatan nilai tambah mineral melalui pengolahan dan pemurnian di dalam negeri, mendukung pembangunan smelter, mempercepat proses pemberian izin dalam rangka percepatan pembangunan smelter. Ini dikuatkan dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 7 tahun 2012 yang melarang ekspor bahan metah hasil pertambangan sebelum dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Untuk itu, eksploitasi bahan tambang di Aceh wajib disertai pengolahan lebih lanjut, agar keuntungan dari nilai tambah yang dihasilkan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat Aceh, demikian laporan yang kami terima dari Netty Muharni, Kabid Promosi pada Badan Investasi dan Promosi Aceh dari Beijing.
Gambar 14 : Detailed Plan “Investment Opportunity in Aceh Indonesia”
Gambar 15 : Detailed Plan “Investment Opportunity in Aceh Indonesia”
Calon investor potensial mendapatkan informasi yang akurat dan cepat tentang peluang investasi di Aceh beserta tata cara pengurusan perizinan dan non-perizinan.
Gambar 16 : Tabloid Info Investasi Edisi 1 s.d Edisi 6 Tahun 2013
Gambar 17 : Baliho Badan Investasi dan Promosi Aceh di 4 (Empat) Lokasi
Gambar 17 : LED (Light Emiting Diode) Display Promosi Investasi Aceh.
Gambar 18 : Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) Investasi Aceh
F7 Judul
B.
C. D.
INVESTASI DAN PROMOSI ACEH TAHUN 2013 : Aceh Bussiness Forum
Tempat A.
REKAM JEJAK PERTEMUAN/PELATIHAN BADAN SEKSI
: PROMOSI
Waktu
: Medan (Santika Dyandra Hotel)
YANG MEMBUAT TOR - Nama : Ichsan Pratama, S. STP - Jabatan : Staf Bidang promosi DASAR PELAKSANAAN - SK Panitia :- SK NaraSumber :WAKTU : 1/2 Hari : Seminar, Diskusi, Tanya Jawab METODA
PA KPA PPK PPTK Bend
Memperkenalkan Profil Investasi Aceh kepada para Investor, membangun komitmen bersama untuk meningkatkan image positif tentang kondisi dan situasi terkini Aceh dan menginput hambatan dan permasalahan yang dihadapi dunia usaha segera dicarikan solusinya
FOTO PELAKSANAAN
: 15 Mei 2013
Pagu (Rp)
:
Sumber Dana
:
37.300.000 APBA
PENGELOLA ANGGARAN : Ir. Iskandar, M. Sc : Drs. Fakhrizal, M. Si : : Junaidi, SE : Baihaqi, ST
No
PANITIA/PENYELENGGARA Ketua : Anggota : Anggota : Anggota : Anggota : Anggota : Anggota : MATERI POKOK DAN NARA SUMBER Narasumber Materi Pokok Nama Asal Instansi
Dukungan dan Kemitraan Dunia Usaha dengan
TUJUAN
FOTO PEMBUKAAN
BIDANG
: KERJASAMA
1 Pemerintah Terhadap Pengembangan Investasi 2 3 4
Firmandes, SE
Ketua Kadin Aceh
5 PESERTA 50 0RANG No
FOTO PELAKSANAAN
FOTO PENUTUPAN
Asal Instansi/Lembaga
Jumlah
1 Pemerintah Aceh
5
2 Satuan kerja Perangkat Aceh (SKPA)
10
3 Konjen negara sahabat
4
4 Perbankan
10
5 Multilateral
10
6 Private Sector - Potential - Investor - BUMN
5
7 Tokoh Masyarakat Aceh di Medan
6
JUMLAH 50 ORANG
TINDAK LANJUT Beberapa calon investor telah menunjukkan minat untuk berinvestasi di Aceh dan telah datang ke Aceh untuk pembicaraan lebih lanjut, untuk tahun 2013 sebanyak 196 PMA dan PMDN telah menunjukkan minat untuk berinvestasi di Aceh
F7 Judul
B.
C. D.
INVESTASI DAN PROMOSI ACEH TAHUN 2013 : Aceh bussiness Forum
Tempat A.
REKAM JEJAK PERTEMUAN/PELATIHAN BADAN SEKSI
YANG MEMBUAT TOR - Nama : Ichsan Pratama, S. STP - Jabatan : Staf Bidang promosi DASAR PELAKSANAAN - SK Panitia :- SK NaraSumber :WAKTU : 1/2 Hari : Seminar, Diskusi, Tanya jawab METODA
PA KPA PPK PPTK Bend
1
Memeperkenalkan Profil Investasi Aceh kepada para Investor, membangun komitmen bersama untuk meningkatkan image positif tentang kondisi dan situasi terkini Aceh dan menginput hambatan dan permasahalahan yang dihadapi dunia usaha segera dicarikan solusinya
2 3 4
:
Sumber Dana
:
133.440.000 APBA
PANITIA/PENYELENGGARA Ketua : Anggota : Anggota : Anggota : Anggota : Anggota : Anggota : MATERI POKOK DAN NARA SUMBER Narasumber Materi Pokok Nama Asal Instansi
How Aceh Should Take Advantage to Accelerate its Investment
FOTO PELAKSANAAN
Mahendra Siregar
BKPM RI
PESERTA (88 ORG) No
FOTO PENUTUPAN
: 25 November 2013
Pagu (Rp) PENGELOLA ANGGARAN : Ir. Iskandar, M. Sc : Drs. H. M. Ali Alfata, MM : : Junaidi, SE : Baihaqi, ST
No
TUJUAN
FOTO PELAKSANAAN
: PROMOSI
Waktu
: Jakarta (Saripan Pasifik Hotel)
FOTO PEMBUKAAN
BIDANG
: KERJASAMA
Asal Instansi/Lembaga
Jumlah
1 Pemerintah Aceh
4
2 Satuan kerja Perangkat Aceh (SKPA)
8
3 Duta Besar negara Sahabat
16
4 Pimpinan chamber of Commerce di Jakarta
10
5 Multilateral
5
6 Private Sector - Potential - Investor - BUMN
16
7 Tokoh Masyarakat Aceh di Jakarta
16
8 Perbankan
4
9 Kementrian/Badan terkait
9 JUMLAH 88 ORANG
TINDAK LANJUT Beberapa calon investor telah menunjukkan minat untuk berinvestasi di Aceh dan telah datang ke Aceh untuk pembicaraan lebih lanjut, untuk tahun 2013 sebanyak 196 PMA dan PMDN telah menunjukkan minat untuk berinvestasi di Aceh
F7 Judul
B.
C. D.
INVESTASI DAN PROMOSI ACEH TAHUN 2013 : Aceh Bussiness Forum
Tempat A.
REKAM JEJAK PERTEMUAN/PELATIHAN BADAN SEKSI
: PROMOSI
Waktu
: Banda Aceh (Hermes Hotel)
YANG MEMBUAT TOR - Nama : Ichsan Pratama, S. STP - Jabatan : Staf Bidang Promosi DASAR PELAKSANAAN - SK Panitia : No.570/PR/152/2013 - SK NaraSumber :WAKTU : 1/2 Hari : Seminar, Diskusi, Tanya jawab METODA
PA KPA PPK PPTK Bend
1
Memeperkenalkan Profil Investasi Aceh kepada para Investor, membangun komitmen bersama untuk meningkatkan image positif tentang kondisi dan situasi terkini Aceh dan menginput hambatan dan permasahalahan yang dihadapi dunia usaha segera dicarikan solusinya
2 3 4
FOTO PELAKSANAAN
: 20 Februari 2013
Pagu (Rp)
:
Sumber Dana
:
83.441.000 APBA
PENGELOLA ANGGARAN : Ir. Iskandar, M. Sc : Drs. Fakhrizal, M. Si : : Junaidi, SE : Baihaqi, ST
No
TUJUAN
FOTO PEMBUKAAN
BIDANG
: KERJASAMA
PANITIA/PENYELENGGARA Ketua : Ir. Jonni Anggota : Rahmayani, A.Md Anggota : M. Gade, ST Anggota : M. Nasir Anggota : Aidil Hadi, A.Md Anggota : Asmaul Husna, S.Pd Anggota : Fitri Haryani, SE MATERI POKOK DAN NARA SUMBER Narasumber Materi Pokok Nama Asal Instansi
Prospektif Ekonomi Indonesia dan Pengembangan Investasi Aceh
Dr. Muhammad Chatib Basri, S.E., M.Ec
Kepala BKPM RI
5 PESERTA 205 ORANG No
Asal Instansi/Lembaga
1 Forum Komunikasi pimpinan Daerah
FOTO PELAKSANAAN
FOTO PENUTUPAN
Jumlah 13
2 Unsur DPRA
3
3 Unsur Pemerintah Kabupaten/Kota
66
4 Kadin
24
5 Asosiasi
5
6 Dinas/ Instansi Terkait
31
7 Unsur Dunia Usaha
31
8 Duta besar konsulat dan Pimpinan Chamber of Commerce Negara Sahabat
29
9 Multilateral
3 JUMLAH 205 ORANG
TINDAK LANJUT Beberapa calon investor telah menunjukkan minat untuk berinvestasi di Aceh dan telah datang ke Aceh untuk pembicaraan lebih lanjut, untuk tahun 2013 sebanyak 196 PMA dan PMDN telah menunjukkan minat untuk berinvestasi di Aceh