PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUND ROBIN BRAINSTORMING PADA MATERI GERAK LURUS DI SMA KATOLIK SANG TIMUR YOGYAKARTA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh Yoseph Asiri Dotheres 041424046
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUND ROBIN BRAINSTORMING PADA MATERI GERAK LURUS DI SMA KATOLIK SANG TIMUR YOGYAKARTA
Oleh Nama : Yoseph Asiri Dotheres NIM : 041424046
Telah disetujui oleh
Pembimbing
Yogyakarta, 10 April 2011
Drs. Fr. Y. Kartika Budi, M.Pd.
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUND ROBIN BRAINSTORMING PADA MATERI GERAK LURUS DI SMA KATOLIK SANG TIMUR YOGYAKARTA Yang Dipersiapkan Dan Disusun Oleh : Yoseph Asiri Dotheres NIM 041424046 Telah Dipertahankan Di Depan Panitia penguji Pada Tanggal 20 Maret 2011
Yogyakarta, 20 April 2011 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana karya ilmiah.
Yogyakarta, 20 April 2011
Yoseph Asiri Dotheres
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Yoseph Asiri Dotheres NIM
: 041424046
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “Efektifitas Pembelajaran Cooperative Learning Dengan Menggunakan Metode Round Robin Brainstorming Pada Materi Gerak Lurus di SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta” beserta perangkat yang diperlukan(bila ada), dengan demikian memberikan hak untuk Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan kedalam bentuk lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 20 April 2011 Yang Menyatakan
Yoseph Asiri Dotheres
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Yoseph
Asiri
Dotheres,
2011.
EFEKTIFITAS
PEMBELAJARAN
COOPERATIVE LEARNING DENGAN METODE ROUND ROBIN BRAINSTORMING PADA MATERI GERAK LURUS DI SMA KATOLIK SANG TIMUR YOGYAKARTA. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) apakah pembelajaran cooperative learning dengan metoden round robin brainstorming lebih efektif dibandingkan dengan metode pembelajaran yang biasa dipakai oleh guru kelas dalam mengajar sehari-hari, dilihat dari peningkatan hasil belajar. (2) apakah pembelajaran cooperative learning dengan metode round robin brainstorming dapat digunakan dalam pembelajaran fisika pada materi gerak lurus. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta pada tanggal 28 Oktober 2010 sampai tanggal 18 Nopember 2010 sebanyak 8 kali pertemuan. Subek penelitian siswa-siswi kelas X.1 yang berjumlah 19 siswa dan kelas X.2 yang berjumlah 18 siswa. Hasil Penelitian menunjukan bahwa (1) pembelajaran fisika dengan pembelajaran Cooperative learning dengan metode round robin brainstorming membatu siswa memahami pengetahuan fisika pada materi gerak lurus, (2) siswa yang mengalami pembelajaran Cooperative learning dengan metode round robin brainstorming lebih terlibat dibandingkan dengan yang menggunakan pembelajaran yang dipakai guru sehari-hari dalam mengajar.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT Yoseph Asri Dotheres, 2011. EFFECTIFITY OF COOPERATIVE LEARNING USING ROUND ROBIN BRAINSTORMING METHOD ON THE TOPIC OF STRAIGHT LINES MOTION IN SANG TIMUR CHATOLIC SENIOR HIGH SCHOOL, YOGYAKARTA. Physical Education Studies Programs, Department of Education Mathematics And Natural Science, Faculty of Theacher Training and Science Education. Sanata Dharma University, Yogyakarta. The Study aims to determine : (1) whether the cooperative learning with round robin brainstorming methods is more effectif than theaching methods commonly used by classroom theacher in the theaching everydaay life. (2) whether the cooperative learning with round robin branstorming methods can be used in theaching physics to the straight lines motion. The research was conducted in the Sang Timur Chatolic Senior High School, Yogyakarta. On 28th october 2010 until 18th meeting 8 Times. Subyek research grade who totaled 19 student X.1 and X.2 classes totaling 18 students. Research result showed that (1) learning physics with cooperative learning with round robin brainstorming methode petrifell studen understand to knowledge of phisics on the topics straight lines motion, (2) studen who have learning by cooperative learning with round robin brainstorming methods is more involved that the one using learning theachers use everyday in theaching.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR
Hormat dan syukur saya ucapkan kepada Allah Bapa Tuhan pencipta alam semesta karena atas segala cinta dan bimbingan-Nya sehingga skripsi berjudul “Efektifitas Pembelajaran Cooperative Learning Dengan Metode Round Robin Brainstorming pada materi gerak lurus Di SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta” ini dapat terselesaikan, adapun maksud dari pembuatan skripsi ini guna memenuhi salahsatu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan di FKIP Universitas Sanata Dharma. Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan, dukungan, dan saran dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih atas dukungan, bantuan kepada: 1. Drs. Fr. Y. Kartika Budi M.Pd. dan Drs. Domi Severinus M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi 2. Drs. A. Atmadi, M.Si. selaku kaprodi Pendidikan Fisika 3. Segenap Dosen dan karyawan Universitas Sanata Dharma khususnya Pendidikan Fisika 4. Sr. Helaria PIJ, Selaku Kepala sekolah SMA Katolik Sang Timur Yogyakarta . 5. Guru mata pelajaran Fisika SMA Sang Timur Yogyakarta 6. Siswa-Siswi kelas X SMA Sang Timur Yogyakarta. 7. Sdr. Alfonsus T. Sianipar yang telah membantu dalam proses pengambilan data. 8. Teman-teman mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, maka masukan berupa saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun saya harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Penulis
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Halaman Persembahan dan motto
Tulisan ini dipersembahkan untuk Bapak Djunna Roosedi dan Ibu Lucia Titik Jidali, A.P. Suculant M sarimin, A.M. Sulensir Yulinanta Oktavianus kitang , Y. Rudaranta, L Saggalus, P. Sgraffiare, Sodara-sodara, sehati , seperjuangan ,senasib dan sepenanggungan : Ernna Via, Alphon T. Sianipar, Adrianu ‘ucox, Suada, Cornelis Adreniko, A EriYanto, Darmiyono FX, kelik R, Eka ‘koDhok’ Novianto, om Alexander san’chez’ Lohat, om Salvinus Baco , Yakobus S., , Marchellynow αlfa C., dan kawan-kawan , Budi K, Ari senior dan junior, ,Urbanus ‘wil’ Wira Gunawan ʚ Novita Eka ita satia, Fendi Santoso, Dwi Woro ‘wiWay’ Septiasih, Franciska Dyah, Ani Susanti, Charlez, Jimmy A, V’cal, salsan, e’va, Bapak Gino Sekeluarga, veransiska Ardhinawati, teguh Setyanto, Jhon haRiz ʚ s3Pti, embe, D5409CE, Crew khrpn, ajo, lodaya, moetiara, 39’98, sanmar 3’01, pfis’04 dan semua teman, soudara, sahabat yang tidak tertulis.“Tetap Semangat, Maju Terus pantang Mundur kecuali Kepepet”
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI Halaman Judul .............................................................................................. i Halaman Persetujuan ................................................................................... ii Halaman Pengesahan ................................................................................... iii Halaman Keaslian Karya .............................................................................. iv Lembar Pernyataan persetujuan Publikasi ................................................... v Abstrak ......................................................................................................... vi Abstract ......................................................................................................... vii Kata pengantar ............................................................................................. viii Halaman Motto dan Persembahan ................................................................ x Daftar Isi ...................................................................................................... xi Daftar Tabel ................................................................................................. xiii Bab I Pendahuluan ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2 C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 2 D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 3 Bab II Dasar Teori ........................................................................................ 4 A. Hakekat Belaja Dan Pembelajaran ................................................... 4 1. Belajar ........................................................................................... 4 2. Pembelajaran ............................................................................... 6 B. Tujuan Pembelajaran Fisika ............................................................. 7 C. Efektifitas proses pembelajaran ....................................................... 8 D. Cooperative Learning dengan Teknik Rond Robin Brainstorming .. 9 1. Pengertian Cooperative Learning ................................................ 9 2. Round Robin Brainstorming ........................................................ 10 Bab III Metodologi Penelitian ...................................................................... 23 A. jenis Penelitian ................................................................................. 23 B. Subjek Penelitian .............................................................................. 23 C. Ubahan Penelitian ............................................................................ 23 D. Perlakuan .......................................................................................... 24
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI E. Instrumen Penelitian ........................................................................ 25 F. Analisis data ..................................................................................... 26 1. Efektifitas Pembelajaran .............................................................. 26 2. Keterlibatan Siswa ....................................................................... 31 Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan ................................................... 33 A. Deskriptif pelaksanaan Penelitian .................................................... 33 B. Deskripsi data ................................................................................... 35 1. Data Postest Pretes ....................................................................... 35 2. Data keterlibatan .......................................................................... 36 C. Analisis Data .................................................................................... 38 1. Efektifitas pembelajaran ............................................................... 38 2. Keterlibatan Siswa terhadap pembelajaran .................................. 41 D. hasil Penelitian dan Pembahasan ..................................................... 42 1. rangkuman hasil penelitian .......................................................... 42 2. Pembahasan ................................................................................. 43 3. pelaksanaan penelitian ................................................................. 46 Bab V Penutup ............................................................................................. 50 A. Kesimpulan ...................................................................................... 50 B. Saran ................................................................................................. 50 Daftar Pustaka .............................................................................................. 52 Lampiran ....................................................................................................... 53
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 1. Kisi-kisi rancangan soal pretes dan postest .................................. 26 Tabel 2. Frekuensi keterlibatan tiap siswa .................................................. 32 Tabel 3. Skor pretes dan postest ................................................................. 36 Tabel 5. Skor keterlibatan siswa pada kelas eksperimen ........................... 37 Tabel 6. Skor keterlibatan siswa pada kelas kontrol ................................... 37 Tabel 7. Hasil kesimpulan penelitian ......................................................... 43 Tabel 8. Mean data pretes dan postes ......................................................... 43 Tabel 9. Skor presentase pretes dan postes ................................................ 43
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut manusia untuk berprestasi dan berkreasi dalam berbagai bidang. Dunia pendidikan menjadi pusat perhatian karena dunia pendidikan dapat dikatakan sebagai basis atau tonggak dari ilmu pengetahuan. Banyak ahli yang memberikan perhatian dan andil besar dalam dunia pendidikan , hal itu dapat terlihat dari berbagai macam penelitian yang dihasilkan, karya yang dibuat berhubungan dengan pendidikan, dengan demikian jelaslah bahwa dunia pendidikan merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia. Pada saat ini masih banyak guru yang menggunkan metode yang membuat siswa merasa bosan mengikuti pembelajaran seperti metode ceramah, sedangkan unsur yang terpenting dalam pembelajaran yang baik adalah (1) siswa yang belajar (2) guru yang mengajar (3) bahan pelajaran dan (4) hubungan antara guru dan siswa ( Suparno, 2007:2). Oleh karena situasi siswa bermacam-macam dan yang dirasakan dapat membantu siswa belajar juga bervariasi, maka pengusaan belajar juga bervariasi, maka menguasai metode yang bermacam-macam sangatlah penting bagi guru fisika sehingga dapat membantu siswa lebih baik dan tepat. Menguasai berbagai metode mengajar dan memilih cara yang diminati siswa akan membuat siswa menyukai fisika yang diajarkan. ( Suparno, 2007:4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Sehubungan dengan ulasan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan bahasan Cooperative Learning dengan metode Round Robin Brainstorming pada gerak lurus. B. Rumusan Masalah 1.
Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran round robin brainstorming dibandingkan dengan pembelajaran dengan yang menggunakan metode yang biasa dipakai oleh guru bidang studi dalam mengajar sehari-hari?
2.
Bagaimana keterlibatan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan teknik round robin brainstorming dibandingkan dengan pembelajaran dengan yang menggunakan metode yang biasa dipakai oleh guru bidang studi dalam mengajar sehari-hari?
C. Tujuan penelitian Berdasarkan latar belakang yang di paparkan diatas, penelitian ini bertujuan untuk : 1.
Mengetahui apakah pembelajaran coopertive learning dengan metode round
robin
brainstorming
lebih
efektif
dibandingkan
dengan
pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru dalam pembelajaran seharihari. 2.
Untuk mengetahui perbedaan keterlibatan antara pembelajaran cooperative learning dengan metode round robin brainstorming dan metode pembelajaran yang biasa dipakai guru dalam pembelajaran sehari-hari.
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI D. Manfaat Penelitian 1. penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada guru untuk mengetahui dan memilih metode yang digunakan dalam pembelajaran. 2. penelitian ini dapat digunakan untuk penelitian sejenis atau menjadi literatur untuk penelitian tentang pembelajaran dengan metode cooperative learning. 3. Pembelajaran ini melatih siswa untuk bekerjasama dengan temannya. Hal ini memungkinkan untuk siswa menolong siswa yang mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial dengan temannya. Berinteraksi sosial yang dimaksud adalah keinginan untuk bertanya, berdiskusi, memberikan ide dan gagasan,berpendapat, dll.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II DASAR TEORI A. Hakekat Belajar Dan Pembelajaran 1. Belajar Menurut kaum konstruktivis, belajar merupakan proses aktif pelajar mengkonstruksi arti, entah teks, dialog, pengalaman fisis dan lain-lain. Belajar juga merupakan proses mengasimilasi dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah di punyai seorang sehingga pengertiannya dikembangkan ( Suparno, 1997:34) Prinsi terpenting dalam teori konstruktivis adalah guru tidak hanya semata-mata memberikan pengetahuan kepada siswa, siswa harus membangun pengetahuan di dalam benaknya sendiri. Dalam hal ini guru hanya membantu proses ini (belajar) dengan cara-cara mengajar yang membuat informasi menjadi sangat bermakna dan sangat sangat relevan bagi siswa dengan memberikan kesimpulan kepada siswa untuk menerapkan sendiri ide-ide dan mengajak siswa menyadari dan secara sadar menggali strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar Menurut Hamalik, belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui proses pengalaman (2003:27). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat tetapi lebih dari itu, yakni memahami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Sejalan dengan perumusan tersebut ada pula tafsiran lain tentang
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI belajar, yaitu belajar adalah suatu perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan (Hamalik, 2003:28) Dari pengertian-pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Situasi belajar harus bertujuan dan tujuan-tujuan tersebut dapat diterima baik oleh masyarakat. Tujuan merupakan salah satu aspek dalam belajar. 2. Tujuan dan maksud belajar timbul dari kehidupan anak/murid itu sendiri. 3. Didalam pencapaianya tujuannya itu, murid senantiasa akan menemui kesulitan dan situasi yang tidak menyenangkan 4. Hasil belajar yang utama adalah tingkah laku yang bulat. 5. Proses belajar terutama mengerjakan hal-hal yang sebenarnya, belajar apa yang diperbuat dan mengerjakan apa yang dipelajari. 6. Kegiatan-kegiatan
dan
hasil-hasil
belajar
dipersatukan
dan
dihubungkan dengan tujuan dalam situasi belajar. 7. Murid memberikan reaksi secara keseluruhan 8. Murid mereaksi sesuatu aspek dari lingkungan yang bermakna baginya 9. Murid diarahkan dan dibantu oleh orang-orang yang berbeda dalam lingkungan itu. 10. Murid-murid dibawa/diarahkan ke tujuan-tujuan yang lain , baik yang berhubungan maupun yang tidak berhubungan dengan tujuan utama dalam situasi belajar.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Pembelajaran Tujuan dan unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran adalah dua hal yang sangat penting dalam pembelajaran. Tujuan pembelajaran mengarahkan guru agar berhasil dalam membelajarkan siswa sementara unsur-unsur dinamis pembelajaran mendukung bagi tercapainya tujuan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. (Hamalik, 2003:43) Tujuan dan unsur-unsur pembelajaran yang dimaksudkan adalah terciptanya suasana sehingga siswa belajar. Tujuan pembelajaran haruslah menunjang dan dalam rangka tercapai tujuannya belajar. Dahulu, ketika pembelajaran dimaksudkan sebagai sekadar penyampaian ilmu pengetahuan, pembelajaran tidak terkait dengan belajar, termasuk tujuannya sebab, jika guru telah menyampaikan ilmu pengetahuan, tercapailah maksud dan tujuan pembelajaran itu. Pembelajarn model dahulu memang tidak dicobaterkaitkan dengan belajar itu sendiri. Pembelajaran lebih berkonsentrasi pada kegiatan siswa. Jika pada masa sekarang ini, pembelajaran di cobaterkaitkan dengan belajar, maka dalam merancang aktivitas pembelajaran, guru harus belajar dari aktivitas belajar siswa. Aktivitas belajar siswa harus dijadikan titik tolak dalam merancang pembelajaran. Implikasi dari adanya keterkaitan antara kegiatan pembelajaran dan kegiatan belajar siswa tersebut adalah disusunnya tujuan pembelajaran yang dapat menunjang tercapainya tujuan belajar. Muatan-muatan yang termasuk dalam tujuan belajar haruslah termaktub dalam tujuan pembelajaran.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI B. Tujuan Pembelajaran Fisika Tujuan pembelajaran fisika meliputi 3 aspek yaitu pertama, aspek hasil. Aspek hasil bertujuan untuk membangun konsep, prinsip, hukum, dan teori beserta pemahamannya, sehingga mampu menerapkan untuk memecahkan masalahmasalah yang sesuai. Kedua, aspek proses. Aspek proses bertujuan agar siswa memiliki sikap keterampilan melakukan proses sains. Ketiga aspek sikap, aspek sikap bertujuan agar siswa memliki sikap sains yang melandasi perilakunya. Ketiga aspek tersebut telah termuat dalam tujuan GBPP kurikulum fisika 1994 yang secara umum dirumuskan sebagai berikut: ”... menguasai konsep-konsp fisika dan saling keterkaitannya serta mampu menggunakan metode-metode ilmiah yang dilandasi sikap untuk memecahkan masalah-masalah yang di hadapi sehingga lebih mengagungi keagungan Tuhan Yang Maha Esa.” Berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) tujuan pembelajaran fisika adalah sebagai berikut: 1. Memiliki pengetahuan dan metode ilmiah untuk menjelaskan beberapa peristiwa alam baik secara kualitatif maupun kuantitatif 2. Memiliki pengetahuan dan keterampilan menerapkan prinsip-prinsip sain untuk menghasilkan karya teknologi dan sebaliknya mengkaji prinsip sains yang sudah dimanfaatkan dalam produk teknologi. 3. Memiliki sikap ilmiah. 4. Memiliki keyakinan keteraturan alam ciptaan-nya dan keagungan tuhan yang maha esa. 5. Memiliki keterampilan menggunakan bahan, alat dan operasi sains.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI C. Efektifitas proses Pembelajaran Menurut Davis (1981:22-23 dalam Kartika Budi, Widya Dharma April 2001:48) efektifitas mengacu pada apa yang dikerjakan, sedangkan efisiensi mengacu pada cara mengerjakannya. Suatu pembelajaran fisika disebut efektif bila dikerjakan benar dan efisien bila cara mengerjakanya benar sesuai dengan materi dan tujuan. Agar dapat mencapai prestasi secara optimal, maka proses pun harus efektif yaitu (1) ada kesesuaian antar proses dengan tujuan yang akan dicapai dan telah ditetapkan dengan kurikulum,(2) cukup banyak tugas-tugas yang di evaluasi untuk mengetahui perkembangan siswa dan memperoleh umpan balik, (3) lebih banyak tugas-tugas yang mendukung pencapaian tujuan, (4) ada variasi metode pemmbelajaran, (5) pemantauan atau evaluasi perkembangan atau keberhasilan dilaksanakan secara berkesinambungan dan (6) memberi tanggung jawab yang lebih besar kepada siswa pada tugas yang dilakukannya. Menurut Kauchak ( 1989:3 dalam Kartika Budi, Widya Dharma April 2001:48) pembelajaran yang efektif adalah kesatuan dari keterampilan, perasaan, penguasaan materi, dan pemahaman arti belajar yang bermuara pada satu perilaku yaitu kemampuan membangun dan mengembangkan proses belajar siswa secara optimal. D. Cooperative Learning Dengan Teknik Round Robin Brainstorming 1. Pengertian Cooperative Learning Cooperative learning atau belajar bersama adalah model pembelajaran dimana siswa dibiarkan belajar dalam kelompok, saling menguatkan, saling mendalami, dan bekerja sama untuk semakin menguasi bahan ( Suparno 2007:134). Yang
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menjadi fokus utama dalam belajar bersama adalah kemajuan bidang akademik dan afektif melalui kerja sama. Menurut Jhonson dkk, (1990 dalam Kindsvatter, dkk. Hal 308, dalam Suparno, 2007:134) ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam belajar bersama supaya tujuannya tercapai yaitu: a. Perlu
adanya
ketergantungan
antara
siswa
secara
positif,
saling
ketergantungan berarti masing-masing saling bergantung, maka masingmasing juga ada kesanggupan untk saling membantu, saling memberi, dan saling menerima. Tidak boleh bahwa seseorang hanya menggantungkan pada yang lain dan yang lain sama sekali digantungi. b. Perlunya
pengembangan
interaksi
interpersonal
antara
siswa
dan
keterampilan berkelompok. Interaksi, komunikasi antar anggota kelompok perlu dimajukan terus menerus dan di bina. c. Perlu masing-masing dibantu tetap bertanggung jawab pada penguasaan tugas mereka. d. Perlu dikembangkan keterampilan siswa. e. Perlu diyakinkan bahwa kelompok dapat berhasil dan di kembangkan kerja sama yang efektif. 2. Tujuan Cooperative Learning Menurut Kindsvatter dkk (hal 308 dalam Suparno, 2007:135) belajar bersama mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut : a. Meningkatkan
hasil
belajar
lewat
kerja
sama
kelompok
memungkinkan siswa belajar satu sama lain. Kemajuan hasil
yang belajar
menjadi tujuan utama, sehingga masing-masing siswa mendapatkan hasil positif.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Merupakan alternatif terhadap belajar kompetitif yang sering membuat siswa lemah menjadi minder. Dengan belajar kompetitif, siswa yang lemah akan sulit maju dan merasa kecil dibandingkan yang pandai, sedangkan dengan belajar bersama justru yang lemah dibant uuntuk maju. c. Memajukan kerja sama kelompok antar manusia. Dengan belajar bersama hubungan antar siswa semakin akrab dan kerja sama antar mereka semakin lebih baik. d. Bagi siswa-siswa yang mempunyai intelegensi interpersonal tinggi, cara belajar ini sangat cocok dan
memajukan. Mereka lebih mudah
mengkonstruksi pengetahuan lewat bekerja sama dengan teman, belajar bersama dengan teman daripada belajar sendirian. 3. Round Robin Brainstorming 1. Brainstorming Brainstorming adalah piranti perencanaan yang dapat menampung kreativitas kelompok dan sering digunakan sebagai alat pembentukan konsensus maupun untuk mendapatkan ide-ide yang banyak. Teknik brainstorming merupakan salah satu cara mendapatkan sejumlah ide yang mudah dan menyenangkan para pesertanya. Karena mereka boleh bebas menyampaikan pendapatnya tanpa ragu-ragu atau takut salah sepanjang masih dalam topik bahasan.
peserta mendapatkan
kesempatan atau giliran untuk berpartisipasi melontarkan idenya sampai habis. Ada beberapa alasan mengapa brainstorming digunakan oleh suatu team untuk menghasilkan ide-ide, yaitu:
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a.
Meningkatkan kepedulian dan partisipasi anggota team
b.
Menghasilkan banyak ide-ide dalam waktu yang relatif singkat.
c.
Mengurangi keinginan anggota team untuk merasa paling mampu dalam memberi jawaban yang benar.
d.
Mengurangi kemungkinan berkembangnya pemikiran negatif (negative thinking) di antara mereka.
2. Tujuan dan manfaat Brainstorming atau sumbang saran memiliki tujuan untuk mendapatkan sejumlah ide dari anggota team dalam waktu relatif singkat tanpa sikap kritis yang ketat. Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh suatu team atau organisasi dengan melakukan teknik brainstorming, di antaranya adalah: a.
Mengidentifikasi masalah
b.
Mencari sebab-sebab yang mengakibatkan terjadinya masalah.
c.
Menentukan alternatif pemecahan masalah.
d.
Mengimplementasikan pemecahan masalah.
e.
Merencanakan langkah-langkah dalam melaksanakan suatu aktivitas.
f.
Mengambil keputusan ketika masalah terjadi.
g.
Melakukan perbaikan (improvements).
2. Putaran teratur (round robin). Metode putaran teratur memberi kesempatan kepada peserta untuk berbicara sesuai gilirannya secara teratur. Untuk menghemat waktu,
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI peserta yang belum memiliki ide akan dilewati, dia bisa mengucapkan “terus“ atau “lanjut“ yang maksudnya memberi giliran pada peserta berikutnya. 3. Langkah langkah teknis langkah-langkah dalam melaksanakan brainstorming, yaitu: a. Persiapan. 1. Mengundang peserta meeting. 2. Memberikan agenda acara materi yang akan dibicarakan. 3. Mempersiapkan ruangan dan fasilitas pendukung lainnya. b. Pelaksanaan. 1. Menentukan batasan waktu yang digunakan. 2. Menetapkan pimpinan meeting dan pencatat pembicaraaan (notulis). 3. Menetapkan aturan main (rule of the game) bersama. 4. Menentukan metode yang digunakan dalam brainstorming. 5. Memberi kesempatan kepada para peserta untuk menyampaikan ide-idenya. 6. Menuliskan ide yang dilontarkan peserta. 7. Melakukan pengelompokan ide yang sejenis. 8. Melakukan pembahasan ide-ide. 9. Mengambil keputusan. 10. Menyimpulkan pembicaraan. pencatat melakukan pencatatan ide yang dilontarkan peserta. Diusahakan peserta dapat melihat apa yang dicatat , sebaiknya
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI digunakan flip chart, ohp transparency atau screen. Papan tulis dan block note dapat digunakan sebagai alternatif. Dilakukan konfirmasi apakah yang ditulis pencatat sama dengan ide yang dimaksudkan peserta yang melontarkannya. Bila perlu pimpinan meeting menegaskan kembali apa yang disampaikan oleh peserta. setelah sejumlah ide terkumpul selanjutnya dilakukan: a. Meninjau ide tersebut satu persatu. b. Ide yang hampir sama kemungkinan dapat disatukan, ide yang belum jelas perlu ditanyakan kepada peserta yang bersangkutan. c. Mana ide yang akan dipilih, bisa dilakukan pengambilan keputusan dengan permufakatan atau suara terbanyak (voting). d. Menyempurnakan ide yang telah disepakati. e. Mengambil kesimpulan dan alternatif tindak lanjut. 4. Hambatan dalam melakukan teknik brainstorming dapat timbul beberapa hambatan yang disebabkan antara lain: a. Peserta tidak mematuhi aturan main, misalnya: •
Memberi komentar terhadap ide yang dilontarkan peserta lain.
•
Dalam satu putaran, seorang peserta melontarkan lebih dari satu ide.
•
Seorang peserta yang belum sampai gilirannya sudah menyampaikan idenya.
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI •
Ada peserta yang mendominasi atau memotong pembicaraan peserta lain.
•
Ada peserta yang bertanya pada saat proses berlangsung.
b. Pencatat merubah ide (baik isi maupun maksud) yang dilontarkan oleh peserta. c. Peserta tidak mampu melihat masalah dari berbagai sudut pandang. d. Hambatan non teknis, seperti: takut salah, kurang antusias dan kurang ada kerja sama. 4. Gerak Lurus Beraturan ( disarikan dari www.Gurumuda.com) Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan jika kecepatannya selalu konstan. Kecepatan konstan artinya besar kecepatan dan arah kecepatan selalu konstan. Karena besar kecepatan atau kelajuan dan arah kecepatan selalu konstan maka bisa dikatakan bahwa benda bergerak pada lintasan lurus dengan kelajuan konstan. Ketika sebuah benda melakukan gerak lurus beraturan, kecepatan benda sama dengan kecepatan rata-rata. Dalam
gerak lurus beraturan (GLB)
kecepatan benda selalu konstan. Kecepatan konstan berarti besar kecepatan (besar kecepatan = kelajuan) dan arah kecepatan selalu konstan. Besar kecepatan atau kelajuan benda konstan atau selalu sama saat karenanya besar kecepatan atau kelajuan pasti sama dengan besar kecepatan rata-rata. a. Grafik Gerak Lurus Beraturan
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Untuk memudahkan menemukan hubungan antara Kecepatan, perpindahan dan waktu tempuh maka akan sangat membantu jika digambarkan grafik hubungan ketiga komponen tersebut. Grafik Kecepatan terhadap Waktu (v-t)
Berdasarkan grafik di atas, tampak bahwa besar kecepatan bernilai tetap pada tiap satuan waktu. Besar kecepatan tetap ditandai oleh garis lurus, berawal dari t = 0 hingga t akhir. Contoh : perhatikan grafik kecepatan terhadap waktu (v-t) di bawah ini
Besar kecepatan benda pada grafik di atas adalah 3 m/s. 1, 2, 3 dstnya adalah waktu tempuh. Amati bahwa walaupun waktu berubah dari 1 detik sampai 5, besar kecepatan benda selalu sama. Grafik Perpindahan terhadap Waktu (x-t) Grafik posisi terhadap waktu, di mana posisi awal x0 berhimpit dengan titik acuan nol.
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Makna grafik di atas adalah bahwa besar kecepatan selalu tetap. Anda jangan bingung dengan kemiringan garis yang mewakili kecepatan. Makin besar nilai x, makin besar juga nilai t sehingga hasil perbandingan x dan y selalu sama. 4.
Gerak Lurus berubah Beraturan Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) jika percepatannya selalu konstan. Percepatan merupakan besaran vektor (besaran yang mempunyai besar dan arah). Percepatan konstan berarti besar dan arah percepatan selalu konstan saat. Walaupun besar percepatan suatu benda selalu konstan tetapi jika arah percepatan selalu berubah maka percepatan benda tidak konstan. Demikian juga sebaliknya jika arah percepatan suatu benda selalu konstan tetapi besar percepatan selalu berubah maka percepatan benda tidak konstan. Karena arah percepatan benda selalu konstan maka benda pasti bergerak pada lintasan lurus. Arah percepatan konstan = arah kecepatan konstan = arah gerakan benda konstan = arah gerakan benda tidak berubah = benda bergerak lurus. Besar percepatan konstan bisa berarti kelajuan bertambah secara konstan atau kelajuan berkurang secara konstan. Ketika kelajuan benda berkurang secara konstan, kadang kita menyebutnya sebagai
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI perlambatan konstan. Untuk gerakan satu dimensi (gerakan pada lintasan lurus), kata percepatan digunakan ketika arah kecepatan = arah percepatan, sedangkan kata perlambatan digunakan ketika arah kecepatan dan percepatan berlawanan.
Contoh 1 : Besar percepatan konstan (kelajuan benda bertambah secara konstan) Misalnya mula-mula mobil diam. Setelah 1 detik, mobil bergerak dengan kelajuan 2 m/s. Setelah 2 detik mobil bergerak dengan kelajuan 4 m/s. Setelah 3 detik mobil bergerak dengan kelajuan 6 m/s. Setelah 4 detik mobil bergerak dengan kelajuan 8 m/s. Dan seterusnya… Tampak bahwa detik kelajuan mobil bertambah 2 m/s. Kita bisa mengatakan bahwa mobil mengalami percepatan konstan sebesar 2 m/s per sekon = 2 m/s2. Contoh 2 : Besar perlambatan konstan (kelajuan benda berkurang secara konstan)
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Misalnya mula-mula benda bergerak dengan kelajuan 10 km/jam. Setelah 1 detik, benda bergerak dengan kelajuan 8 km/jam. Setelah 2 detik benda bergerak dengan kelajuan 6 km/jam. Setelah 3 detik benda bergerak dengan kelajuan 4 km/jam. Setelah 4 detik benda bergerak dengan kelajuan 2 km/jam. Setelah 5 detik benda berhenti. Tampak bahwa detik kelajuan benda berkurang 2 km/jam. Kita bisa mengatakan bahwa benda mengalami perlambatan konstan sebesar 2 km/jam per sekon. Perhatikan bahwa ketika dikatakan percepatan, maka yang dimaksudkan adalah percepatan sesaat. Demikian juga sebaliknya, ketika dikatakan percepatan sesaat, maka yang dimaksudkan adalah percepatan. Nah, dalam gerak lurus berubah beraturan (GLBB), percepatan benda selalu konstan saat, karenanya percepatan benda sama dengan percepatan rata-ratanya. Jadi besar percepatan = besar percepatan rata-rata. Demikian juga, arah percepatan = arah percepatan rata-rata. Dalam kehidupan sehari-hari sangat sulit ditemukan benda yang melakukan gerak lurus berubah beraturan, di mana perubahan kecepatannya terjadi secara teratur, baik ketika hendak bergerak dari keadaan diam maupun ketika hendak berhenti. walaupun demikian, banyak situasi praktis terjadi ketika percepatan konstan/tetap atau mendekati konstan, yaitu jika percepatan tidak berubah terhadap waktu Penurunan Rumus Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) percepatan benda tetap atau konstan atau tidak berubah. jika percepatan benda tersebut tetap sejak awal benda tersebut bergerak, maka kita bisa mengatakan bahwa percepatan sesaat dan percepatan rata-ratanya sama.
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengingat bahwa percepatan benda tersebut tetap saat, dengan demikian percepatan sesaatnya tetap. Percepatan rata-rata sama dengan percepatan sesaat karena baik percepatan awal maupun percepatan akhirnya sama, di mana selisih antara percepatan awal dan akhir sama dengan nol. Pada percepatan, telah diturunkan persamaan percepatan rata-rata, di mana
t0 adalah waktu awal ketika benda hendak bergerak, t adalah waktu akhir. Karena pada saat t0 benda belum bergerak maka kita bisa mengatakan t0 (waktu awal) = 0. Sehingga persamaan berubah menjadi :
Satu masalah umum dalam GLBB adalah menentukan kecepatan sebuah benda pada waktu tertentu, jika diketahui percepatannya. Untuk itu, persamaan percepatan yang kita turunkan di atas dapat digunakan untuk menyatakan persamaan yang menghubungkan kecepatan pada waktu tertentu (vt), kecepatan awal (v0) dan percepatan (a). sekarang kita menurunkan persamaan di atas. Jika dibalik akan menjadi : at = vt - v0 vt = v0 + at ..................................................................Persamaan 1
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ini adalah salah satu persamaan penting dalam GLBB, untuk menentukan kecepatan benda pada waktu tertentu apabila percepatannya diketahui persamaan di atas (persamaan I GLBB) untuk mencari persamaan yang digunakan untuk menghitung posisi benda setelah waktu t ketika benda tersebut mengalami percepatan tetap. Pada pembahasan mengenai kecepatan, kita telah menurunkan persamaan kecepataan rata-rata
Untuk mencari nilai x, persamaan di atas kita tulis ulang menjadi :
Karena pada GLBB kecepatan rata-rata bertambah secara beraturan, maka kecepatan rata-rata akan berada di tengah-tengah antara kecepatan awal dan kecepatan akhir :
Persamaan ini berlaku untuk percepatan konstan dan tidak berlaku untuk gerak yang percepatannya tidak konstan. Kita tulis kembali persamaan a :
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Persamaan ini digunakan untuk menentukan posisi suatu benda yang bergerak dengan percepatan tetap. Jika benda mulai bergerak pada titik acuan = 0 (atau x0 = 0), maka persamaan 2 dapat ditulis menjadi x = vot + ½ at2 Sekarang kita turunkan persamaan/rumus yang dapat digunakan apabila t (waktu) tidak diketahui. Kita tulis lagi persamaan a :
Terdapat empat persamaan yang menghubungkan posisi, kecepatan, percepatan dan waktu, jika percepatan (a) konstan, antara lain :
Persamaan di atas tidak berlaku jika percepatan tidak konstan.
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian model kuantitatif . Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data-data berupa skor atau angka, kemudian data-data tersebut dianalisis menggunakan statistik (Suparno, 2007: 135). Jenis penelitiannya adalah jenis eksperimental. Penelitian jenis eksperimental adalah jenis penelitian yang berupaya untuk mencoba mempengaruhi variabel tertentu dan hanya untuk mendeskripsikan suatu keadaan tetapi untuk mempengaruhi dengan memberikan perlakuan (treatment) tertentu. (Suparno, 2007:136) B. Subjek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XA dan XB SMAK Sang Timur Yogyakarta. C. Ubahan Penelitian 1. Jenis Ubahan Dalam penelitian ini terdapat 2 ubahan yaitu peningkatan hasil belajar dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. 2. Definisi Operasional Ubahan a) Peningkatan Hasil Belajar Peningkatan hasil belajar adalah perbedaaan skor posttest dan pretest dari proses pembelajaran. b) Keterlibatan Siswa terhadap Pembelajaran
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tingkat keterlibatan siswa dinyatakan dengan jumlah skor keterlibatan yang menunjukan banyaknya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran yang dinyatakan dengan skor keterlibatan dari keterlibatan yang dapat diamati dari aspek keterlibatan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. D. Perlakuan (treatment) Perlakuanya adalah melakukan pembelajaran pada dua kelas. Masing-masing kelas diberikan dua pembelajaran. Pembelajaran pertama dilakukan dengan metode ceramah. Pembelajaran kedua juga dilakukan dengan metode round robin brainstorming. Langkah-langkah pembelajaran adalah sebagai berikut : 1. Peneliti pertama-tama memberikan pretest kepada siswa kemudian melakukan pembelajaran pada kelas eksperimen dengan cara round rubin brainstorming ( X ) sedangkan guru mata pelajaran fisika dari sekolah pertama-tama memberikan pretest kepada siswa kemudian melakukan pembelajaran pada kelas kontrol dengan cara yang biasa digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. 2. Peneliti dan guru mata pelajaran fisika dari sekolah kemudian memberikan posttest pada siswa pada soal pretes dan postes yang sama. 3. Setelah itu peneliti menganalisis apakah pembelajaran dengan cara Round robin Brainstorming lebih efektif dibandingkan pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru dalam proses pembelajara dilihat dari peningkatan hasil belajar dan bagaimana keterlibatan siswa terhadap pembelajaran
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan cara round rubin brainstorming dibandingkan pembelajaran dengan cara biasa (ceramah). E. Instrument Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian, maka data yang dibutuhkan adalah kemampuan siswa menguasai materi sebelum pembelajaran, kemampuan siswa menguasai materi setelah pembelajaran sehingga instrumen dalam penelitian ini adalah soal pretest, dan soal posttest 1. Soal Pretest dan Posttest Soal
pretest
dan
posttest
digunakan
untuk
mengetahui
apakah
pembelajaran dengan cara X lebih efektif dibandingkan pembelajaran dengan cara Y dilihat dari peningkatan hasil belajar. Soal-soal pretest dan posttest pada penelitian ini dibuat berdasarkan indikator hasil belajar dari kompetensi dasar yang akan dicapai. Aspek yang diukur dalam penelitian ini adalah aspek analisis. Kisi-kisi rancangan soal-soal pretest dan posttest
dapat dilihat
pada tabel dibawah ini : Indikator 1. Mendefinisikan pengertian gerak, posisi
No soal 1
benda 2. Menunjukkan perbedaan antara perpindahan
2
dengan jarak 3. Menentukan kecepatan dan perpindahan dan
3
perpindahan GLB serta GLBB 4. Menerapkan gerak lurus dalam pemecahan
24
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI masalah secara teori maupun dalam kehidupan sehari-hari. Tabel 1. Kisi-kisi rancangan soal pretest dan postest F.
Analisis Data Efektivitas Pembelajaran Untuk menganalisis apakah pembelajaran dengan cara round rubin brainstorming (X) lebih efektif dibandingkan pembelajaran dengan cara ceramah (Y) dilihat dari peningkatan hasil belajar, semua langkah dinyatakan dengan perbedaan mean. Sehingga analisisnya menggunakan ujit atau test-t. Test-t untuk dua kelompok yang independen digunakan untuk membandingkan akibat dua perlakuan (treatment) yang dilakukan pada suatu penelitian (Suparno, 2007:94). Test-t untuk kelompok yang dependen digunakan untuk mengetes dua kelompok yang dependen atau satu kelompok yang dites dua kali yaitu pada pretest dan posttest (Suparno, 2007:96). Langkah-langkah untuk menganalisis apakah pembelajaran dengan cara round rubin brainstorming (X) lebih efektif dibandingkan pembelajaran dengan cara ceramah (Y) dilihat dari peningkatan hasil belajar adalah sebagai berikut* : 1
a. Menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran dengan cara X dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y Karena yang diuji adalah perbedaan mean skor pretest masing-masing pembelajaran, maka dianalisis menggunakan uji-t atau test-t untuk dua kelompok yang independen. *
DR.Paul Suparno SJ, Statistika Dasar Diktat Untuk Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika, 2002 hal 56-57, 59.
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Cara menganalisisnya adalah sebagai berikut: (a) Hipotesis Ho : X 1 = Y1 Hi : X 1 ≠ Y1 (b) Dengan uji-t dua sisi dengan taraf signifikansi 0.05 (c) df untuk t = (n1 - 1) + (n2 - 1) atau N – 2 (d) Tcrit dilihat dari tabel (e) Daerah rejeksi (penolakan) = Tobs≤ - Tcrit atau Tobs ≥ + Tcrit (f) Statistik yang digunakan • Tobs =
• Tobs =
•
S1 =
Bila n1 = n2,
(X
1
−Y1
)
2
2
S1 S + 2 n1 n2
Bila n1 ≠ n2,
(X
1
−Y1
)
⎡ (n1 − 1)s1 2 + (n 2 − 1)s 2 2 ⎤ ⎡ 1 1⎤ ⎢ ⎥.⎢ + ⎥ (n1 + n2 − 2) ⎣ ⎦ ⎣ n1 n 2 ⎦
Standart deviasi :
∑ (X
i1
− X1
n1 − 1
)
2
, S2 =
∑ (Y
i1
−Y1
n2 − 1
(g) Ambil keputusan tentang Ho.
26
)
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara X Karena yang diuji adalah perbedaan mean skor pretest dan mean skor
posttest pembelajaran dengan cara X, maka dianalisis menggunakan uji-t atau test-t untuk kelompok yang dependen. Cara menganalisisnya adalah sebagai berikut : (a) Hipotesis Ho : X 1 = X 2 Hi : X 2 > X 1 (b) Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05 (c) df untuk t = N – 1 (d) Tcrit dilihat dari tabel (e) Daerah rejeksi (penolakan) = Trel≤ - Tcrit atau Trel ≥ + Tcrit (f) Statistik yang digunakan
(g) Ambil keputusan tentang Ho. c.
Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara Y
Karena yang diuji adalah perbedaan mean skor pretest dan mean skor
posttest pembelajaran dengan cara Y, maka dianalisis menggunakan uji-t atau test-t untuk kelompok yang dependen. Cara menganalisisnya adalah sebagai berikut : (a) Hipotesis Ho : Y1 = Y2 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hi : Y2 > Y1 (b) Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05 (c) df untuk t = N – 1 (d) Tcrit dilihat dari tabel (e) Daerah rejeksi (penolakan) = Trel≤ - Tcrit atau Trel ≥ + Tcrit (f) Statistik yang digunakan Trel =
Y2 − Y1
2 ⎡ ( D) ⎤ ∑ 2 ⎢∑ D − ⎥ N ⎥ ⎢⎣ ⎦ N ( N − 1)
(g) Ambil keputusan tentang Ho. d. Jika mean skor pretest pada masing-masing pembelajaran tidak berbeda secara signifikan (pretest = pretest) maka dianalisis menggunakan mean skor posttest Karena yang diuji adalah perbedaan mean skor posttest masing-masing pembelajaran, maka dianalisis menggunakan uji-t atau test-t untuk dua kelompok yang independen. Cara menganalisisnya adalah sebagai berikut: (a) Hipotesis Ho : X 2 = Y2 Hi : X 2 > Y2 (b) Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05 (c) df untuk t = (n1 - 1) + (n2 - 1) atau N – 2 (d) Tcrit dilihat dari tabel
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (e) Daerah rejeksi (penolakan) = Tobs≤ - Tcrit atau Tobs ≥ + Tcrit (f) Statistik yang digunakan •
Bila n1 = n2, Tobs =
•
−Y 2
2
)
2
2
S1 S + 2 n1 n2
Bila n1 ≠ n2, Tobs =
•
(X
(X
2
−Y 2
)
⎡ (n1 − 1)s1 2 + (n2 − 1)s 2 2 ⎤ ⎡ 1 1⎤ ⎢ ⎥.⎢ + ⎥ (n1 + n2 − 2) ⎣ ⎦ ⎣ n1 n 2 ⎦
Standart deviasi :
S1 =
∑ (X
i2
− X2
)
n1 − 1
2
, S2 =
∑ (Y
i2
−Y 2
)
2
n2 − 1
(g) Ambil keputusan tentang Ho. e. Jika mean skor pretest pada masing-masing pembelajaran berbeda secara signifikan (pretest ≠ pretest) maka dianalisis menggunakan mean selisih skor posttest dan pretest Karena yang diuji adalah perbedaan mean selisih skor posttest dan
pretest masing-masing pembelajaran, maka dianalisis menggunakan uji-t atau test-t untuk dua kelompok yang independen. Cara menganalisisnya adalah sebagai berikut: (a) Hipotesis Ho : ΔX = ΔY Hi : ΔX > ΔY (b) Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (c) df untuk t = (n1 - 1) + (n2 - 1) atau N – 2 (d) Tcrit dilihat dari tabel (e) Daerah rejeksi (penolakan) = Tobs≤ - Tcrit atau Tobs ≥ + Tcrit (f) Statistik yang digunakan
• Tobs =
• Tobs =
Bila n1 = n2,
(ΔX − ΔY ) 2
2
S1 S + 2 n1 n2
Bila n1 ≠ n2,
(ΔX − ΔY ) ⎡ (n1 − 1)s1 + (n2 − 1)s 2 2 ⎤ ⎡ 1 1⎤ ⎥.⎢ + ⎥ ⎢ (n1 + n2 − 2) ⎦ ⎣ n1 n2 ⎦ ⎣ 2
•
Standart deviasi :
S1 =
∑ (ΔX − ΔX )
2
n1 − 1
∑ (ΔY − ΔY )
2
, S2 =
n2 − 1
(g) Ambil keputusan tentang Ho. 2. Keterlibatan Siswa Dalam pengambilan data keterlibatan siswa digunakan dengan menggunakan lembar pengamatan yang di gunakan langsung oleh pengamat terhadap kegiatan siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Mengacu pada Widanatho 2006:115, untuk mengetahui keterlibatan siswa digunakan table seperti di bawah ini : NO 1 2 3 ..
Bentuk Keterlibatan
Nama Siswa
A
B
C
D
E
… … … … … … … … … … … … … … … … … … … .. … … … … Tabel 2. frekuensi keterlibatan tiap siswa
Bentuk keterlibatannya meliputi : a. Mengajukan pertanyaan b. Mengajukan gagasan c. Menanggapi pendapat teman d. Menjawab pertanyaan teman e. Menanggapi penjelasan guru
31
Total Frekuensi Keterlibatan … … .. …
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 28 Oktober 2010 sampai dengan tanggal 18 Nopember 2010 sebanyak 8 kali pertemuan dengan perincian masing-masing kelas dilakukan 1 kali pretest untuk masing masing kelas, 1 kali posttest untuk masing-masing kelas dan 4 kali pembelajaran. Pada saat pembelajaran banyaknya jumlah siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen jumlahnya berbeda, jumlah siswa kelas eksperimen sebanya 19 siswa sedangkan untuk jumlah siswa pada kelas kontrol sebanyak 18 siswa. Pada saat melakukan pembelajaran peneliti dibantu oleh seorang teman, yang tujuannya untuk membantu peneliti dalam proses pengambilan data. Sebelum diadakan pembelajaran siswa diberikan pretest dan sesudah diadakan pembelajaran siswa diberikan posttest. Saat pretest dan posttest waktu yang diberikan sama yaitu 1 x 45’. Pada masing-masing materi pembelajaran diadakan 4 kali pertemuan. Pertemuan pertama 2 x 45’ pada pertemuan ini siswa melakukan pembelajaran tentang gerak lurus beraturan. Pada pembelajaran ini siswa dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 5 anggota kelompok, dalam pengerjaan kelompok tersebut menggunakan
metode round robin brainstorming sedangkan pada
pertemuan kedua
dilakukan selama 1 x 45’ pada pertemuan ini beberapa kelompok mempresentasikan hasil yang telah di dapat pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan berikutnya (pertemuan ke-3) melakukan pembelajaran yang
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sama yaitu siswa dibagi dalam kelompok kecil dan melakukan pembelajaran dengan metode round robin brainstorming untuk materi Gerak Lurus Berubah Beraturan. pada pertemuan berikutnya (pertemuan ke 4) beberapa kelompok mempresentasikan di depan kelas hasil yang didapat pada hari sebelumnya ( dalam kelompok kecil), Pada saat proses presentasi ( pertemuan ke 2 dan ke 4 ) beberapa kelompok diminta secara sukarela untuk mempresentasikan hasil yang telah didapat di kelompok kecil, setelah presentasi dilakukan, kelompok/siswa lain diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang dipresentasikan. Dalam proses ini peneliti hanya berperan sebagai fasilitator, dimana siswa secara penuh dapat mengambil bagian dalam aktivitas pembelajaran. Setelah presentasi selesai kemudian menyimpulkan hasil dari presentasi yang telah dilaksanakan. Pada proses pembelajaran ini siswa pertama-tama diminta secara sukarela untuk mempresentasikan hasil dari apa yang telah didapat dalam kelompok kecil, Sedangkan pada kelas kontrol peneliti hanya mengamati keterlibatan siswa. Pada saat pembelajaran di kelas eksperimen berlangsung peneliti berperan sebagai pendamping dan pembimbing dalam artian peneliti tidak memberitahu kesulitan yang dihadapi oleh siswa, dan bila terdapat siswa yang bertanya mengenai materi yang sedang didiskusikan maka peneliti tidak memberikan jawaban dan meminta siswa untuk berdiskusi kembali dengan kelompoknya untuk mendapatkan jawaban. Dan pertanyaan yang diajukan siswa dibahas setelah pembelajaran selesai (setelah Postes). Setelah proses
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pembelajaran selesai (hari pertama sampai keempat)
peneliti membahas
semua pertanyaan dan kemungkinan kesalahan konsep yang dialami oleh siswa pada saat proses pembelajaran, penundaan ini dilakukan bertujuan agar data yang diambil (pretes dan postes) merupakan hasil dari metode yang dipakai. Pada pembelajaran di kelas kontrol materi yang di ajarkan sama yaitu gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan dan pada pembelajaran di kelas kontrol disampaikan oleh guru dari sekolahan dengan menggunakan metode yang biasa di pakai oleh guru sehari-hari, yaitu dengan metode ceramah dan tanya jawab dengan siswa. Sebelum melakukan penelitian guru mata pelajaran dari sekolah sudah melakukan pembelajaran dengan materi besaran dan satuan pada kelas eksperimen maupun kontrol, pembelajaran ini memungkinkan siswa telah memiliki bayangan tentang materi yang akan dilakukan dalam pembelajaran dengan materi gerak. B. Deskripsi Data Data-data yang diperoleh pada saat penelitian adalah sebagai berikut: 1. Saat Peneliti melakukan pembelajaran
dengan cara X ( round Robin
Brainstorming) pada kelas A ( eksperimen ) dan guru mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan pembelajaran dengan cara Y ( cara yang biasa dipakai sehari-hari) pada kelas B ( kontrol) dengan materi Gerak lurus
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. Data Skor pretest dan Skor posttest 11-20 kode siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Kelas eksperimen Pretes Postest 55 55 20 35 20 40 65 75 55 80 40 55 60 87 20 15 52 40 20 60 10 15 80 82 60 50 50 55 55 65 45 65 35 55 60 55 40 50
Kelas Kontrol Pretes Postest 45 55 25 25 70 55 20 55 20 45 45 47 20 40 50 55 70 70 57 57 55 70 0 60 32 57 65 65 40 60 0 0 40 35 0 50
Tabel 3. Skor pretes dan postes Data Mean dan Standart Deviasi pada pretest dan posttest Data
Mean
Standart Deviasi
pretest pembelajaran dengan cara X
44,31
19.06
posttest pembelajaran dengan cara X
54,42
19,85
pretest pembelajaran dengan cara Y
43,60
17,69
posttest pembelajaran dengan cara Y
52,73
23,53
Tabel 4. Mean dan standart deviasi pada pretes dan postest 2. Data Keterlibatan Data perolehan keterlibatan siswa terhadap pembelajaran dengan cara round
robin brainstorming dibandingkan pembelajaran dengan cara dengan metode yang biasa dipakai guru dalam pembelajaran sehari-hari dapat dilihat pada tabel (Data lengkap skor keterlibatan siswa dapat dilihat pada lampiran) :
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. Kelas eksperimen Ketelibatan hari ke 1 2 3 4
Jumlah Skor total keterlibatan 106 12 87 7
Tabel 5. skor keterlibatan siswa pada kelas eksperimen
b. Kelas kontrol Ketelibatan hari ke 1 2 3 4
Jumlah Skor total keterlibatan 11 13 14 17
Tabel 6. Skor keterlibatan kelas kontrol
Apabila dibuat diagram batang maka hasilnya sebagai berikut : Grafik Keterlibatan siswa pada kelas eksperimen
Grafik keterlibatan siswa pada kelas kontrol 18
120
16 14
80
Keterlibatan
keterlibatan
100
60 40
12 10 8 6 4
20
2 0
0 1
2
3
1
4
2
3 pertemuan
pertemuan
C. Analisis Data 1. Efektivitas Pembelajaran (a) Peneliti melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas A dan guru mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan pembelajaran dengan cara Y pada kelas B dengan materi yang sama yaitu Gerak Lurus
36
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1) Menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran dengan cara X dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y Untuk menguji apakah ada perbedaan secara signifikan mean skor pretest pembelajaran dengan cara X dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y, dianalisis dengan ujit untuk kelompok yang independen. Dengan uji-t dua sisi dengan taraf signifikansi 0.05 Df = (n1-1) + (n2-1) = (19- 1) + (15 – 1) = 32 Tcrit = 2,042 (dari tabel) Tobs =
(X
1
−Y1
)
⎡ (n1 − 1)s1 2 + (n2 − 1)s 2 2 ⎤ ⎡ 1 1⎤ ⎥.⎢ + ⎥ ⎢ (n1 + n2 − 2) ⎦ ⎣ n1 n2 ⎦ ⎣
Tobs = 0.613 Setelah diuji dengan uji-t didapatkan Tobs = 0.613 Karena Tobs ada diantara Tcrit atau Tobs berada diluar daerah rejeksi. Berarti adanya perbedaan mean skor pretest pembelajaran dengan cara X dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y tidak signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mean skor
pretest pembelajaran dengan cara X tidak berbeda secara signifikan dengan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y. 2) Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara X Untuk menguji apakah ada peningkatan hasil belajar secara signifikan pembelajaran dengan cara X, dianalisis dengan menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan cara X dengan mean skor posttest pembelajaran dengan cara X dengan menggunakan uji-t untuk kelompok yang dependen. Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05 Df = n – 1 = 19 – 1 = 18 Tcrit = 2,101 (dari tabel) Trel =
X 2 − X1
2 ⎡ ( D) ⎤ ∑ 2 ⎢∑ D − ⎥ N ⎥ ⎢⎣ ⎦ N ( N − 1)
= 3,06
Setelah diuji dengan uji-t didapatkan Treal = 3,06 Karena Treal lebih besar dari Tcrit atau Treal berada dalam daerah rejeksi. Berarti adanya perbedaan mean skor pretest dan mean posttet signifikan. Mean skor posttest lebih besar dari pada mean skor
pretest sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara X. 3) Menguji peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara Y Untuk menguji apakah ada peningkatan hasil belajar secara signifikan pembelajaran dengan cara Y, dianalisis dengan menguji perbedaan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y dengan mean skor posttest pembelajaran dengan cara Y dengan menggunakan uji-t untuk kelompok yang dependen. Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05 Df = n – 1 = 15 – 1 = 14
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tcrit = 2,052 (dari tabel)
Y2 − Y1
Trel =
2 ⎡ ( D) ⎤ ∑ 2 ⎢∑ D − ⎥ N ⎥ ⎢⎣ ⎦ N ( N − 1)
= 9,31
Setelah diuji dengan uji-t didapatkan Treal = 9,31 Karena Treal lebih besar dari Tcrit atau Treal berada dalam daerah rejeksi maka Ho ditolak dan Hi diterima. Berarti adanya perbedaan mean skor pretest dan mean posttet signifikan. Mean skor
posttest lebih besar dari pada mean skor pretest sehingga dapat disimpulkan
bahwa
terjadi
peningkatan
hasil
belajar
pembelajaran dengan cara Y. 4) Menguji Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Karena mean skor pretest pembelajaran dengan cara X dan mean skor pretest pembelajaran dengan cara Y tidak berbeda secara signifikan, maka untuk menguji perbedaan peningkatan hasil belajar dianalisis menggunakan data mean skor posttest pada masing-masing pembelajaran yaitu dengan menggunakan uji-t untuk kelompok yang _ndependent. Dengan uji-t satu sisi dengan taraf signifikansi 0.05 Df = (n1-1) + (n2-1) = (19 – 1) + (18 – 1) = 35 Tcrit = 2,000 (dari tabel) Tobs =
(X
2
−Y 2
)
⎡ (n1 − 1)s1 2 + (n2 − 1)s 2 2 ⎤ ⎡ 1 1⎤ ⎥.⎢ + ⎥ ⎢ (n1 + n2 − 2) ⎦ ⎣ n1 n2 ⎦ ⎣
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI = -0,334 Setelah diuji dengan uji-t didapatkan Tobs = -0,334 Karena Tobs lebih besar dari Tcrit atau Tobs berada dalam daerah rejeksi maka Ho ditolak dan Hi diterima. Berarti adanya perbedaan mean skor posttest pembelajaran dengan cara X dengan mean skor
posttest pembelajaran dengan cara Y signifikan. Mean skor posttest pembelajaran dengan cara X lebih besar daripada mean skor posttest pembelajaran dengan cara Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara X lebih baik daripada peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara Y 2. Keterlibatan
Siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
terhadap Pembelajaran Dari hasil skor pengamatan dan grafik keterlibatan siswa terlihat bahwa pada
pertemuan antara pertemuan ke 1 (satu) sampai
pertemuan ke 4 (empat) tampak berbeda.
Pada kelas eksperimen
jumlah keterlibatan siswa berbeda antara hari pertama, sampai hari keempat. Skor keterlibatan untuk hari pertama sebanyak 106 keterlibatan
dan hari ketiga sebanyak 87 ketelibatan, hari kedua
sebanyak 12 keterlibatan dan hari ke empat keempat sebanyak 7 keterlibatan. Sedangkan pada kelas kontrol jumlah skor keterlibatan pada saat pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan ke satu sampai pertemuan ke empat jumlah skor keterlibatan yang didapat tidak jauh berbeda.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pada pertemuan pertama sebanyak 11 keterlibatan, pada pertemuan kedua sebanyak13 keterlibatan, pada pertemuan ketiga sebanyak14 keterlibatan, pada pertemuan keempat sebanyak 17 keterlibatan. D. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Rangkuman Hasil Penelitian Berdasarkan analisis data diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: a. Efektivitas Pembelajaran 1) Peneliti melakukan pembelajaran dengan cara X pada kelas A dan guru mata pelajaran fisika dari sekolah melakukan pembelajaran dengan cara Y pada kelas B dengan materi Gerak lurus No. 1
Yang Diuji Mean skor pretest pembelajaran dengan
Hipotesis Ho : X 1 = Y1 Hi : X 1 ≠ Y1
Pengujian
Hasil
Kesimpulan
Uji-t dua
Ho diterima
Skor pretest
sisi dengan
Hi ditolak
pembelajaran
cara X ( X 1 ) dengan
taraf
dengan cara X
mean skor pretest
signifikansi
tidak berbeda
pembelajaran dengan
0.05
dengan skor
pretest
cara Y ( Y1 )
pembelajaran dengan cara Y 2
Mean skor pretest pembelajaran dengan
Ho : X 1 = X 2 Hi : X 2 > X 1
Uji-t satu
Ho ditolak
Terjadi
sisi dengan
Hi diterima
peningkatan
cara X ( X 1 )dengan
taraf
hasil belajar
mean skor posttest
signifikansi
pembelajaran
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pembelajaran dengan
0.05
dengan cara X.
cara X ( X 2 )
3
Mean skor pretest
Ho : Y1 = Y2
pembelajaran dengan
Hi : Y2 > Y1
Uji-t satu
Ho ditolak
Terjadi
sisi dengan
Hi diterima
peningkatan
cara Y ( Y1 ) dengan
taraf
hasil belajar
mean skor posttest
signifikansi
pembelajaran
pembelajaran dengan
0.05
dengan cara Y.
cara Y ( Y2 ) 4
Mean skor posttest
Ho : X 2 = Y2
pembelajaran dengan
Hi : X 2 > Y2
Uji-t satu
Ho ditolak
Peningkatan
sisi dengan
Hi diterima
hasil belajar
cara X ( X 2 ) dengan
taraf
pembelajaran
mean skor posttest
signifikansi
dengan cara X
pembelajaran dengan
0.05
lebih baik daripada
cara Y( Y2 )
peningkatan hasil belajar pembelajaran dengan cara Y Tabel 7. Hasil kesimpulan penelitian
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Perbedaan mean Nilai pretest dan postes Nilai Pretes x Pretes y Postes x Postest y
Means 44,31 43,60 54,42 52,73
Tabel 8. Mean data Pretes dan postes
Perbedaan mean Nilai pretest dan postes dalam prosentase Pretes X pretes Y
Postes X Postes Y
Pretes X postes X
Pretes Y Pretes Y
Perbedaan 0,71 1,69 10,11 9,13 mean Persentase 1,6 3,2 22,8 20,8 (%) Tabel 9. Skor prosentase mean pretes dan postes
2. Pembahasan Dari 2 (dua) kelas eksperimen yang menjadi sampel penelitian. Sebagaimana terlihat pada analisis data, kelas eksperimen: skor pretes rata-rata kelas sebesar 44,31, kelas X skor rata-rata postes sebesar 54,42. Untuk mengetahui apakah skor pretest kelas X1 dan X2 tidak berbeda secara signifikan, maka diuji dengan menggunakan uji T untuk sample yang independen (Independent-Samples T Test). Hasil perhitungan menunjukan bahwa tidak tidak berbeda secara signifikan dengan mean skor pretest pembelajaran dengasn materi gerak lurus 1. Peningkatan Prestasi Belajar a. Kelas Kontrol Berdasarkan perhitungan analisis data diperoleh Tobse sebesar 9,31 Dari tabel-tabel nilai distribusi T diketahui Tcri sebesar 2,026, dengan level significant 0,05 dan df = 14. Dengan demikian perbedaan pretest dan posttest signifikan. Dalam hal ini skor posttest lebih besar dari skor pretest. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa antara pretest dan 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI posttest signifikan, artinya pembelajaran fisika tentang Gerak lurus dengan metode yang dipakai gurunya sehari-hari dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
b. Kelas Eksperimen Berdasarkan perhitungan analisis data diperoleh Tobs sebesar 3,06 Dari tabel-tabel nilai distribusi T diketahui Tcri sebesar 2,030, dengan level significant 0,05 dan df = 18. Dengan demikian perbedaan pretest dan posttest signifikan. Dalam hal ini skor posttest lebih besar dari skor pretest. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa antara pretest dan posttest signifikan, artinya pembelajaran fisika tentang Gerak lurus beraturan dan berubah beraturan dengan metode round robin
brainstorming dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran fisika tentang Gerak Lurus dengan metode yang biasa dipakai oleh gurunya maupun dengan round robin brainstorming sama-sama dapat mengembangkan pengetahuan. Hal ini ditunjukan oleh prestasi belajar pada kedua kelas sama-sama meningkat. 2. Perbedaan Peningkatan Prestasi belajar Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Prestasi siswa sebelum melaksanakan pembelajaran baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen menunjukkan hasil yang tidak berbeda secara signifikan. Hal ini dapat ditunjukan dengan diuji T yang memberikan nilai Tobs lebih rendah dari Tcrit. ( Tobs = 0,16 dan Tcrit = 2.000)
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dengan demikian dapat dikatakan bahwa prestasi atau kemampuan sebelum pembelajaran dilaksanakan pada kedua kelas sama. Sementara prestasi belajar siswa sesudah melaksanakan pembelajaran antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen menunjukkan hasil yang berbeda secara signifikan. Hal ini dapat ditunjukan dengan diuji T yang memberikan nilai tobservasi lebih tinggi dari tcrit, Dengan demikian dapat dikatakan bahwa prestasi atau kemampuan sesudah pembelajaran berlangsung pada kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Ini menunjukan bahwa kemampuan siswa mengembangkan pengetahuan tentang gerak lurus pada kelas eksperimen yang melaksanakan pembelajaran dengan metode round
robin brainstorming lebih baik dari kelas kontrol. 3. Perbedaan peningkatan hasil pembelajaran dalam prosentase Dari data mean skor peningkatan prestasi belajar terlihat perbedaan antara nilai pretes kelas eksperimen dan nilai pretes kelas kontrol yaitu mengalami perbedaan sebesar 1,6% data prosentase mean antara postes dan postes kelas eksperimen mengalami perbedaan prosentase sebesar 3,2 %, nilai mean antara pretes dan postest kelas kontrol terdapat perbedaan mean sebesar 9,13 %, perbedaan postes kelas kontrol dan postes kelas eksperimen terdapat perbedaan sebesar 10, 11%. 4. Pelaksanaan Penelitian a. Tempat dan subjek penelitian Penelitian ini dilaksankan di SMA Sang Timur Yogyakarta, Pada penelitian ini menggunakan 2 subjek penelitian yaitu kelas kontroldan kelas eksperimen. Pembelajara pada kelas ekperimen menggunakan
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI metode round robin brainstorming dan banyaknya subjek penelitian adalah 19 siswa, sedangkan untuk kelas kontroldigunakan metode yang biasa dipakai oleh guru kelas yaitu dengan metode ceramah dan Tanya jawab dan banyaknya subjek penelitian adalah 18 siswa. b. Kendala Penelitian ini masih terdapat beberapa kekurangan yang disebabkan oleh beberapa kendala yang dialami peneliti., Kendala-kendala yang dialami dalam penelitian ini yaitu: waktu penelitian yang masih terlalu singkat dalam pelaksanaan penelitian, selain itu masalah yang menjadi kendala adalah masih kurangnya motivasi siswa untuk belajar secara aktif sehingga masih membutuh motivasi dari orang lain untuk belajar secara mandiri, pada saat pembelajaran masih ada beberapa siswa dalam kelompok bermain-main sendiri. Kendala yang lain adalah masih kurang mengerti beberapa siswa dalam
kelompok tentang
metode yang dipakai, sehingga memungkinkan peneliti memberikan pengertian berkali-kali c. Hasil Penelitian 1) Peningkatan prestasi belajar dan perbedaan peningkatan hasil belajar Pada kelas kontrol, hasil penelitian menunjukan hasil antara pretes dan postes signifikan, ini berati pembelajaran fisika dengan materi gerak lurus yang dilakukan oleh guru bidang studi dengan metode yang biasa dipakai sehari-hari dapat meningkatkan hasil belajar.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Sedangkan pada kelas eksperimen, hasil penelitian menunjukan antara pretest dan postes signifikan, artinya pemebelajaran fisika dengan metode round robin brainstorming dapat meningkatkan prestasi belajar Sehingga berdasarkan penelitian ini metode pembelajaran yang dipakai oleh guru bidang studi dan peneliti sama-sama dapat meningkatkan prestasi belajar. Prestasi belajar siswa sesudah melaksanakan pembelajaran antara kelas kontrol dan kelas eksperimen menunjukan hasil yang berbeda secara signifikan, hal ini di tunjukan dengan uji T yang menunjukan nilai t obs lebih tinggi dari tcrit dengan demikian dapat dikatakan bahwa prestasi sesudah pembelajaran pada kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Meskipun pembelajaran dengan metode round robin brainstorming lebih baik dari metode yang dipakai oleh guru dalam mengajar sehari-hari namun nilai rata-rata kelas yang mengunakan metode round robin
brainstorming pada kelas eksperimen masih berada dibawah nilai ketuntasan minimal yang telah ditentukan oleh sekolah. 2) Keterlibatan siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Perbedaan jumlah skor keterlibatan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat perbedaan. Dari data yang diperoleh terlihat dimana skor keterlibatan pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah skor keterlibatan pada kelas kontrol.
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pada kelas ekperimen terlihat adanya perbedaan skor yang sangat tinggi antara pembelajaran pada hari pertama sampai hari terakhir. Pada kelas eksperimen siswa terlihat lebih terlibat dan aktif dalam proses pembelajaran, dimana dalam pembelajaran ini siswa melakukan diskusi dalam kelompok kecil dan dalam diskusi ini siswa ”dipaksa” untuk mengeluarkan pendapat atau gagasan kepada
teman
kelompoknya
sehingga
menyebabkan
skor
keterlibatan (pada hari pertama dan hari ketiga) lebih tinggi dibandingkan pada saat hari kedua dan keempat. Setelah melakukan diskusi dalam kelompok kecil, ada beberapa kelompok mempresentasikan hasil yang telah didapat dari diskusi tersebut kepada kelompok lain dan dalam presentasi ini memungkinkan siswa bertanya ke kelompok yang sedang presentasi. Pada kelas kontrol pembelajaran menggunakan metode yang biasa dipakai oleh guru kelas dalam pembelajaran sehari-hari. Metode yang dipakai oleh guru adalah metode ceramah yang diselingi dengan beberapa pertanyaan yang diajukan kepada siswa.
Di
dalam kelas kontrol siswa kebanyakan pasif dan ada beberapa siswa yang menaggapi dan bertanya kepada guru yang mengajar, selain itu
siswa cenderung menunggu untuk ditanya dan
menanggapi penjelasan guru dengan cara mencatat apa yang ditulis oleh guru kelas di papan tulis.
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Bab V Penutup
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran
coopertaive
learning
dengan
metode
round
robin
brainstorming secara efektif lebih dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari pada pembelajaran yang biasa dilakukan guru sehari-hari dalam pembelajaran. 2. Pembelajaran
fisika
dengan
menggunakan
metode
Round
robin
Brainstorming lebih terlibat dalam proses pembelajaran dibandingkan dengan pembelajaran yang biasa dipakai oleh guru dalam pembelajaran sehari-hari. B. Saran Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan di atas, maka peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Karena pembelajaran dengan metode Round robin Brainstorming secara efektif lebih dapat meningkatkan hasil belajar siswa, maka disarankan kepada para pendidik atau calon pendidik untuk mencoba menerapkan pembelajaran dengan metode Round robin Brainstorming agar siswa terlatih untuk bersikap mandiri , suka bekerja sama, teliti, tekun, dll.
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Untuk penelitian yang selanjutnya, dapat diteliti peningkatan prestasi belajar siswa antara siswa yang diajar dengan metode Round robin
Brainstorming dalam materi pembelajaran yang berbeda.
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Burhanudin , S.Pd.,dkk. (2006). Laporan PTK, Kantor Pendidikan Nasional Jawa Timur dalam http//www.guruvalah.com Darmiyono, (2009). Efektifitas Pembelajaran Fisika Pada Materi Tumbukan Lenting dan tak lenting dengan penyelesaian soal yang dituntun Dengan Lembar Kerja Siswa Di SMA 1 Godean. Skripsi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Hamalik, O.(2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta:Bumi Aksara. Haryati, M.(2007). Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:Gaung Persada Press. Munandar, A.(1990). Pengaruh Pendekatan Demonstrasi Berstruktur dan Ekperimen Berkelompok teradap Derajat Kesulitan Memahami konsep-konsep Fisika. Tesis Program Pasca Sarjana. Yogyakarta:IKIP Yogyakarta. San Lohat, Alexander. (2008) Gerak Lurus Beraturan dan gerak lurus berubah beraturan. dalam http://www.gurumuda.com Soewardi, E.(1987). Pengukuran dan Penilaian pada Proses Pembelajaran. CV Sinar Baru:Bandung. Suparno, P.(1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Suparno, P.(2001). Statistika Dasar Diktat untuk Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika. Yogyakarta: universitas Sanata Dharma. Suparno, P.(2007).Metodologi Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:Universitas Sanata Dharma. Syah, Muhibbin.(1997). Psikologi Pendidikan. Bandung:Remaja Rosdakarya Offset. Winkel, W.S.(2004). Psikologi Pengajaran. Media Abadi: Yogyakarta.
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 2. Surat Keterangan Selesai Penelitian
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah
: SMA Sang Timur
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas / Program : XI / IPA Semester
:1
Standar Kompetensi : Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik Kompetensi Dasar : Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan konstan Indikator : • Mendefinisikan pengertian gerak. • Menunjukkan perbedaan antara perpindahan dengan jarak (panjang lintasan). • Menunjukkan gerak lurus beraturan (GLB). • Menentukan kecepatan dan perpindahan pada GLB. • Menerapkan gerak lurus dalam pemecahan masalah secara teori maupun dalam kehidupan sehari-hari. • Mengidentifikasi gerak lurus berubah beraturan dan hubungannya dengan besaran besaran yang terkait. • Menerapkan glbb dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari Alokasi Waktu Alokasi Waktu : 10 jam pembelajaran
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tujuan Pembelajaran :
• Siswa dapat menjelaskan perbedaan antara perpindahan dan jarak. • Siswa dapat menunjukan gerak lurus beraturan • Siswa dapat menentukan perpindahan pada GLB. • Siswa dapat menrapkan gerak lurus dan pemecahan dalam kehidupan seharihari
• Siswa dapat menunjukan macam-macam gerak lurus berubah beraturan • Siswa dapat menerapkan GLBB dalam kehidupan sehari-hari Materi Pembelajaran : Gerak Lurus Beraturan Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus beraturan jika kecepatannya selalu konstan. Kecepatan konstan artinya besar kecepatan atau kelajuan dan arah kecepatan selalu konstan. Karena besar kecepatan atau kelajuan dan arah kecepatan selalu konstan maka bisa dikatakan bahwa benda bergerak pada lintasan lurus dengan kelajuan konstan. Ketika sebuah benda melakukan gerak lurus beraturan, kecepatan benda sama dengan kecepatan rata-rata. Dalam gerak lurus beraturan (GLB) kecepatan benda selalu konstan. Kecepatan konstan berarti besar kecepatan (besar kecepatan = kelajuan) dan arah kecepatan selalu konstan. Besar kecepatan atau kelajuan benda konstan atau selalu sama saat karenanya besar kecepatan atau kelajuan pasti sama dengan besar kecepatan rata-rata.
Grafik Gerak Lurus Beraturan 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Untuk memudahkan menemukan hubungan antara Kecepatan, perpindahan dan waktu tempuh maka akan sangat membantu jika digambarkan grafik hubungan ketiga komponen tersebut. Grafik Kecepatan terhadap Waktu (v-t)
Berdasarkan grafik di atas, tampak bahwa besar kecepatan bernilai Tetap pada tiap satuan waktu. Besar kecepatan tetap ditandai oleh garis lurus, berawal dari t = 0 hingga t akhir. Contoh : perhatikan grafik kecepatan terhadap waktu (v-t) di bawah ini
Besar kecepatan benda pada grafik di atas adalah 3 m/s. 1, 2, 3 dstnya adalah waktu tempuh (satuannya detik). Amati bahwa walaupun waktu berubah dari 1 detik sampai 5, besar kecepatan benda selalu sama (ditandai oleh garis
lurus). Grafik Perpindahan terhadap Waktu (x-t) 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Grafik posisi terhadap waktu, di mana posisi awal x0 berhimpit dengan titik acuan nol.
Makna grafik di atas adalah bahwa besar kecepatan selalu tetap. Anda jangan bingung dengan kemiringan garis yang mewakili kecepatan. Makin besar nilai x, makin besar juga nilai t sehingga hasil perbandingan x dan y selalu sama. Gerak Lurus berubah Beraturan Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) jika percepatannya selalu konstan. Percepatan merupakan besaran vektor (besaran yang mempunyai besar dan arah). Percepatan konstan berarti besar dan arah percepatan selalu konstan saat. Walaupun besar percepatan suatu benda selalu konstan tetapi jika arah percepatan selalu berubah maka percepatan benda tidak konstan. Demikian juga sebaliknya jika arah percepatan suatu benda selalu konstan tetapi besar percepatan selalu berubah maka percepatan benda tidak konstan. Karena arah percepatan benda selalu konstan maka benda pasti bergerak pada lintasan lurus. Arah percepatan konstan = arah kecepatan konstan = arah gerakan benda konstan = arah gerakan benda tidak berubah = benda bergerak lurus. Besar
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI percepatan konstan bisa berarti kelajuan bertambah secara konstan atau kelajuan berkurang secara konstan. Ketika kelajuan benda berkurang secara konstan, kadang kita menyebutnya sebagai perlambatan konstan. Untuk gerakan satu dimensi (gerakan pada lintasan lurus), kata percepatan digunakan ketika arah kecepatan = arah percepatan, sedangkan kata perlambatan digunakan ketika arah kecepatan dan percepatan berlawanan.
Contoh 1 : Besar percepatan konstan (kelajuan benda bertambah secara konstan) Misalnya mula-mula mobil diam. Setelah 1 detik, mobil bergerak dengan kelajuan 2 m/s. Setelah 2 detik mobil bergerak dengan kelajuan 4 m/s. Setelah 3 detik mobil bergerak dengan kelajuan 6 m/s. Setelah 4 detik mobil bergerak dengan kelajuan 8 m/s. Dan seterusnya… Tampak bahwa detik kelajuan mobil bertambah 2 m/s. Kita bisa mengatakan bahwa mobil mengalami percepatan konstan sebesar 2 m/s per sekon = 2 m/s2. Contoh 2 : Besar perlambatan konstan (kelajuan benda berkurang secara konstan)
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Misalnya mula-mula benda bergerak dengan kelajuan 10 km/jam. Setelah 1 detik, benda bergerak dengan kelajuan 8 km/jam. Setelah 2 detik benda bergerak dengan kelajuan 6 km/jam. Setelah 3 detik benda bergerak dengan kelajuan 4 km/jam. Setelah 4 detik benda bergerak dengan kelajuan 2 km/jam. Setelah 5 detik benda berhenti. Tampak bahwa detik kelajuan benda berkurang 2 km/jam. Kita bisa mengatakan bahwa benda mengalami perlambatan konstan sebesar 2 km/jam per sekon. Perhatikan bahwa ketika dikatakan percepatan, maka yang dimaksudkan adalah
percepatan sesaat. Demikian juga sebaliknya, ketika dikatakan percepatan sesaat, maka yang dimaksudkan adalah percepatan. Nah, dalam gerak lurus berubah beraturan (GLBB), percepatan benda selalu konstan saat, karenanya percepatan benda sama dengan percepatan rata-ratanya. Jadi besar percepatan = besar percepatan rata-rata. Demikian juga, arah percepatan = arah percepatan rata-rata. Dalam kehidupan sehari-hari sangat sulit ditemukan benda yang melakukan gerak lurus berubah beraturan, di mana perubahan kecepatannya terjadi secara teratur, baik ketika hendak bergerak dari keadaan diam maupun ketika hendak berhenti. walaupun demikian, banyak situasi praktis terjadi ketika percepatan konstan/tetap
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI atau mendekati konstan, yaitu jika percepatan tidak berubah terhadap waktu (ingat
bahwa yang dimaksudkan di sini adalah percepatan tetap, bukan kecepatan). Penurunan Rumus Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) percepatan benda tetap atau konstan atau tidak berubah. jika percepatan benda tersebut tetap sejak awal benda tersebut bergerak, maka kita bisa mengatakan bahwa percepatan sesaat dan percepatan rata-ratanya sama. meng ingat bahwa percepatan benda tersebut tetap
saat, dengan demikian percepatan sesaatnya
tetap. Percepatan rata-rata sama dengan percepatan sesaat karena baik percepatan awal maupun percepatan akhirnya sama, di mana selisih antara percepatan awal dan akhir sama dengan nol. Pada percepatan, telah diturunkan persamaan percepatan rata-rata, di mana
t0 adalah waktu awal ketika benda hendak bergerak, t adalah waktu akhir. Karena pada saat t0 benda belum bergerak maka kita bisa mengatakan t0 (waktu awal) = 0. Sehingga persamaan berubah menjadi :
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Satu masalah umum dalam GLBB adalah menentukan kecepatan sebuah benda pada waktu tertentu, jika diketahui percepatannya (sekali lagi ingat bahwa
percepatan tetap). Untuk itu, persamaan percepatan yang kita turunkan di atas dapat digunakan untuk menyatakan persamaan yang menghubungkan kecepatan pada waktu tertentu (vt), kecepatan awal (v0) dan percepatan (a). sekarang kita menurunkan
persamaan
di
atas.
Jika
dibalik
akan
menjadi Ini adalah salah satu persamaan penting dalam GLBB, untuk menentukan kecepatan benda pada waktu tertentu apabila percepatannya diketahui persamaan di atas (persamaan I GLBB) untuk mencari persamaan yang digunakan untuk menghitung posisi benda setelah waktu t ketika benda tersebut mengalami percepatan tetap. Pada pembahasan mengenai kecepatan, kita telah menurunkan persamaan
kecepataan rata-rata Untuk mencari nilai x, persamaan di atas kita tulis ulang menjadi :
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Karena pada GLBB kecepatan rata-rata bertambah secara beraturan, maka kecepatan rata-rata akan berada di tengah-tengah antara kecepatan awal dan kecepatan akhir :
Persamaan ini berlaku untuk percepatan konstan dan tidak berlaku untuk gerak yang percepatannya tidak konstan. Kita tulis kembali persamaan a :
Persamaan ini digunakan untuk menentukan posisi suatu benda yang bergerak dengan percepatan tetap. Jika benda mulai bergerak pada titik acuan = 0 (atau x0
= 0), maka persamaan 2 dapat ditulis menjadi x = vot + ½ at2 Sekarang kita turunkan persamaan/rumus yang dapat digunakan apabila t (waktu) tidak diketahui. Kita tulis lagi persamaan a :
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Terdapat empat persamaan yang menghubungkan posisi, kecepatan, percepatan dan waktu, jika percepatan (a) konstan, antara lain :
Persamaan di atas tidak berlaku jika percepatan tidak konstan.
Metode Pembelajaran : 1. Diskusi 2. Presentasi
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Tanya jawab
Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran : Pertemuan 1 Kegiatan Awal
• Peneliti membuka dan mengawali pelajaran dengan menyampaikan secara singkat kompetensi dasar yang dikuasai siswa setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran.
•
Siswa diberi pretes tertulis untuk mengetahui pemahaman awal siswa terhadap materi yang akan di ajarkan
Kegiatan Inti Menerapkan
diskusi
kelompok
dengan
metode
round
robin
branistorming • Siswa dibagi kedalam beberapa kelomppok kecil •
kelompok kecil diberikan pertanyaan konsep mengenai konsep gerak.
•
siswa dalam kelompok kecil secara bergiliran memberikan jawaban dan jawaban di tulis oleh sekertaris kelompok
•
kelompok menyimpulkan jawaban dari anggota kelompok.
• Beberapa kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok dalm kelas Kegiatan Akhir Peneliti mengakhiri pelajaran dengan cara tanya jawab untuk menyimpulkan dan memberi penekanan pada GLB Pertemuan 2
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kegiatan Awal Menerapkan
diskusi
kelompok
dengan
metode
round
robin
branistorming • Siswa dibagi kedalam beberapa kelomppok kecil •
kelompok kecil diberikan pertanyaan konsep mengenai konsep gerak.
• Setiap siswa dalam kelompok kecil secara bergiliran memberikan jawaban dan jawaban di tulis oleh sekertaris kelompok •
kelompok menyimpulkan jawaban dari anggota kelompok.
• Beberapa kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok dalm kelas Kegiatan Akhir Peneliti mengakhiri pelajaran dengan cara tanya jawab untuk menyimpulkan dan memberi penekanan pada GLB Pertemuan 3
Postest Sumber Belajar : Buku pegangan siswa Penilaian 1. Pengamatan aktivitas siswa dalam menjawab pertanyaan pada saat tanya jawab/diskusi, minat, sikap, dan tingkah laku siswa di dalam kelas. 2. Pretes dan postest tertulis.
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4. Soal Postest 1. Jelaskan dengan kata-katamu sendiri apa yang dimaksud dengan: a. Jarak b. Percepatan c. Perpindahan d. Posisi e. Gerak Lurus Beraturan f. Gerak Lurus Berubah Beraturan 2. Per hatikan gambar berikut!
a. Jika seorang anak ber jalan dari titik a ke b berapakah jarak dan perpindahannya ? b. Jika seorang anak ber jalan dari titik a ke b kemudian c berapakah jarak dan perpindahannya ? c. Jika seorang anak ber jalan dari titik a ke ke b ke c kemudian d berapakah jarak dan perpindahannya ? d. Jika seorang anak ber jalan dari titik a ke b ke c ke d dan kembali lagi ke a berapakah jarak dan perpindahannya ? 3. Sebuah mobil mula-mula bergerak dengan kecepatan konstan 2 m/s , kemudian setelah bergerak selama t sekon sopir memberikan percepatan
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang konstan terhadap mobil
sebesar 5 m/s2. Apa yang akan terjadi
dengan mobil tersebut? jelaskan jawaban kamu! 4. sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap sebesar 5 m/s, kemudian pada jarak 150 m sopir melihat lampu merah, jika waktu lampu merah tersisa tinggal 10 detik lagi berapakah percepatan minimal mobil yang harus diberikan sopir agar mobil tidak terkena lampu merah pada saat melewati lampu merah tersebut?
Lampiran 5. Soal dalam kelompok
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dalam kelompok! 1. Jelaskan dengan kata-katamu sendiri apa yang dimaksud dengan: a. Gerak lurus beraturan b. Jarak c. Perpindahan d. Perpindahan e. Posisi 2. Perhatikan grafik dibawah ini
Simpulkan apa yang dapat dibaca dari grafik di atas? 3.
Jika titik awa 2 m, dan titik akhir 8 m arah GLB grafik ke atas adalah kekanan, jika v tergambar sebagai tangent α, menghitung gradient α!
Lampiran 6. Soal dalam kelompok untuk hari kedua
69
carilah v
dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Jelaskan dengan kata-katamu sendiri apa yang dimaksud dengan Gerak lurus berubah beraturan? 2. Jelaskan dengan kata-kata mu sendiri apa yang dimaksud dengan : a. Percepatan b. Perlambatan 3. Apa yang akan terjadi jika sebuah mobil yang bergerak dengan kecepatan tetap tidak di beri perlambatan atau percepatan?
4. Perhatikan grafik di bawah ini !
a. Pada grafik diatasn simpulkan secara matematis besarnya nilai percepatan (a) ? b. Jika perpindahan benda (s) digambarkan sebagai luasan trapezium, tuliskan secara matematis s yang mewakili grafik diatas?
Lampiran 7. Soal Postest 5. Jelaskan dengan kata-katamu sendiri apa yang dimaksud dengan:
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. Jarak b. Percepatan c. Perpindahan d. Posisi e. Gerak Lurus Beraturan f. Gerak Lurus Berubah Beraturan 6. Per hatikan gambar berikut!
e. Jika seorang anak ber jalan dari titik a ke b berapakah jarak dan perpindahannya ? f. Jika seorang anak ber jalan dari titik a ke b kemudian c berapakah jarak dan perpindahannya ? g. Jika seorang anak ber jalan dari titik a ke ke b ke c kemudian d berapakah jarak dan perpindahannya ? h. Jika seorang anak ber jalan dari titik a ke b ke c ke d dan kembali lagi ke a berapakah jarak dan perpindahannya ? 7. Sebuah mobil mula-mula bergerak dengan kecepatan konstan 2 m/s , kemudian setelah bergerak selama t sekon sopir memberikan percepatan yang konstan terhadap mobil
sebesar 5 m/s2. Apa yang akan terjadi
dengan mobil tersebut? jelaskan jawaban kamu! 8. sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap sebesar 5 m/s, kemudian pada jarak 150 m sopir melihat lampu merah, jika waktu lampu merah
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tersisa tinggal 10 detik lagi berapakah percepatan minimal mobil yang harus diberikan sopir agar mobil tidak terkena lampu merah pada saat melewati lampu merah tersebut?
Lampiran 8. Data skor Pretes Dan postest Kelas eksperimen dan kontrol kode siswa
Kelas eksperimen
Kelas Kontrol
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Pretes 55 20 20 65 55 40 60 20 52 20 10 80 60 50 55 45 35 60 40
Postest 55 35 40 75 80 55 87 15 40 60 15 82 50 55 65 65 55 55 50
Pretes 45 25 70 20 20 45 20 50 70 57 55 0 32 65 40 0 40 0
Postest 55 25 55 55 45 47 40 55 70 57 70 60 57 65 60 0 35 50
Lampiran 7. Keterlibatan Siswa terhadap pembelajaran pada kelas eksperimen Kode siswa
I
keterlibatan pertemuan ke II III
73
IV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a b
c d e a b c d e a b
c d e a b c d e
1
0
5
0
0
0
0
0
1
1
0
1
3
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
5
0
0
0
1
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
3 4 5 6 7 8 9
0 0 0 1 0 0 0
5 5 5 5 5 5 5
0 1 0 0 1 1 1
0 0 0 0 1 0 1
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 0 0 0 1
0 1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 1 0
4 4 5 4 4 5 4
0 0 0 1 0 1 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0 0
10
0
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
11
0
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
1
0
0
0
12
1
5
1
0
0
0
0
1
1
0
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
13
1
5
0
0
0
0
0
0
0
0
1
4
0
0
0
1
0
0
1
0
14
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
0
0
0
0
0
0
0
0
15
0
5
1
1
0
0
1
0
0
0
0
5
0
0
0
0
1
0
0
0
16 17 18 19 Jumlah Jumlah a-e
0 1 0 0 4
5 5 4 4 92
0 1 0 0 7
0 0 0 0 3
0 0 0 0 0
0 0 0 0 1
0 0 0 0 2
0 0 0 0 6
0 0 0 0 3
0 0 0 0 0
1 0 0 0 5
4 5 4 5 79
1 0 0 0 3
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 2
0 0 0 0 3
0 0 0 0 0
0 0 0 0 2
0 0 0 0 0
106
12
87
Keterangan : a.. mengajukan pertanyaan b. mengajukan gagasan c. menanggapi pendapat teman d. menjawab pertanyaan teman e. menanggapi penjelasan guru
Lampiran 8. Keterlibatan siswa pada pembelajaran di kelas kontrol Kode
keterlibatan pertemuan ke
74
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Siswa bentuk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Jumlah Jumlah a-e
a 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
b 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
I c 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2
d 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
e 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 8
a 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
b 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2
11
II c 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
d 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
13
e 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 8
a 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
b 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2
III c 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 14
Keterangan : a. mengajukan pertanyaan b. mengajukan gagasan c. menanggapi pendapat teman d. menjawab pertanyaan teman e. menanggapi penjelasan guru
75
d 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 7
e 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
a 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 3
b 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
IV c 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17
d 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
e 1 1 2 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 12