PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH PENERAPAN TEKNIK SKIMMING YANG DIBERIKAN DIAWAL PEMBELAJARAN FISIKA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MINAT SISWA KELAS VIII SMP KANISIUS BUDI MURNI WELERI PADA POKOK BAHASAN MATA DAN CACAT MATA
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
oleh: Benny Adhe Putranto (061424012)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk : Yesus Kristus yang selalu membimbingku Bapak dan Ibuk Adik-adikku dan kakak-kakakku yang di rumah yang selalu mendoakan. Terimakasih atas Doa, Dukungan yang telah diberikan Teman-teman Pendidikan Fisika
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus. Terimakasih atas penyertaanmu selama ini, dan semua yang telah Engkau berikan kepadaku. Semua ini karena begitu besar melimpahkan rahmat, kasih, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi prasyarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini berjudul PENGARUH PENERAPAN TEKNIK SKIMMING YANG DIBERIKAN DIAWAL PEMBELAJARAN FISIKA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MINAT SISWA KELAS VIII SMP KANISIUS BUDI MURNI WELERI PADA POKOK BAHASAN MATA DAN CACAT MATA Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat berjalan dengan dengan baik tanpa proses panjang dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis secara khusus mengucapkan terima kasih, kepada : 1. Romo Prof. Dr. Paulus Suparno, S. J., MST. yang selalu memberikan senyum walau terlihat lelah. Terima kasih atas bimbingan dan perhatiannya selama membimbing saya. 2. Bapak YG. Kuwat, BA. selaku kepala sekolah SMP Kanisius Budi Murni Weleri yang telah memberikan waktu dan kesempatan kepada saya untuk melakukan penelitian. 3. Bapak Petrus Suranta, S. Si. selaku guru mata pelajaran fisika yang telah memberi waktu, ruang, dan kesempatan kepada saya sehingga siswa-siswi kelas VIII dapat saya jadikan sebagai subyek penelitian. 4. Seluruh dosen dan karyawan JPMIPA yang telah membantu penulis dalam memberikan bimbingan dan pengarahan selama masa perkuliahan.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Siswa-siswi SMP Kanisius Budi Murni Weleri yang telah memberikan dukungan dalam perolehan data penelitian. 6. Bapak TH.Sutarno dan Ibu Endang Haryani, yang telah memberikan dukungan, semangat, kasih sayang, dan doa sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 7. Adik, Mas Dan Saudaraku : mas Iwan, Sari, Wulan, Candra, om Yatmo yang telah memberikan dukungan, semangat, dan doa sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 8. Terimakasih buat F4 (fisika 4, Gagan, Dedy, Dion), Era, Ambar, dan Fajar yang selalu memberikan dukungan lebih. 9. Semua teman Pendidikan Fisika angkatan 2006 10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan, doa, saran, kritik, dan dukungan selama kuliah sampai penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun serta menyempurnakan tulisan ini. Akhir kata semoga penelitian ini menjadi berkat untuk setiap pembaca.
Yogyakarta, 29 Agustus 2012
Penulis
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Putranto, Benny Adhe 2012. Pengaruh Penerapan Teknik Skimming Yang Diberikan Diawal Pembelajaran Fisika Terhadap Hasil Belajar Dan Minat Siswa Kelas Viii Smp Kanisius Budi Murni Weleri Pada Pokok Bahasan Mata Dan Cacat Mata. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tujuan dari Penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui adakah pengaruh pembelajaran fisika dengan menggunakan teknik skimming yang diterapkan di awal pembelajaran terhadap hasil belajar; (2) Untuk mengetahui minat siswa terhadap metode pembelajaran dengan teknik skimming dan ceramah; (3) Untuk mengetahui tanggapan siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan teknik skimming diawal pembelajaran siswa SMP pokok bahasan Mata dan Cacat Mata. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 8-18 februari 2012 di SMP Kanisius Budi Murni Weleri. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII A dan VIII B yang masing-masing berjumlah 28 orang dan 24 siswa. Kelas VIII B menjadi kelas kontrol dengan menggunakan media ceramah. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dalam lima tahap, yaitu: Pretes, Pembelajaran menggunakan teknik skimming, Postes, mengisi angket, dan wawancara. Tes tertulis (Pretes dan Posttes) yang diberikan berupa tes esay yang terdiri dari 4 soal. Pengisian angket berhubungan dengan minat siswa terhadap pembelajaran yang telah digunakan pada mata pelajaran fisika selama proses pembelajaran. Wawancara terhadap siswa berhubungan dengan tanggapan mereka terhadap penerapan metode pembelajaran dengan teknik skimming yang telah dilakukan dan tanggapan siswa pada kelas ceramah. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan metode pembelajaran dengan teknik skimming meningkatkan hasil belajar siswa, berdasarkan perhitungan statistik p = 0.000 < α = 0.05 (signifikan); (2) Minat siswa terhadap kedua pembelajaran sangat berbeda terlihat dari hasil statistik yang menunjukkan p = 0.02 < α = 0.05 (signifikan), jika dikaji dengan interval skor yang didapat, pembelajaran dengan teknik skimming masuk dalam kategori minat, sedangkan media ceramah masuk dalam kategori cukup berminat; (3) Tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran dengan teknik skimming baik, yaitu tanggapan yang positif.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Putranto, Benny Adhe 2012. The effects of the application of skimming technique that is provided in the beginning of physics learning to improve the the result and interest of the 8 th grade students of Kanisius Budi Murni Weleri Junior High School in the main topic of eyes and eyes flawed. Physic Education Study Program, Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University Yogyakarta. The aims of this research are: (1) to identify whether there is knowledge improvement for physic learning by using skimming technique that is applied in the beginning of physic learning; (2) to identify the interest of the students for the application of skimming technique and communicative media; (3) to identify the responses of the students for the application of skimming technique in the beginning of the learning process of junior high students in the main topic of Eyes and Eyes Flawed. The research was done on February 8 th – 18th, 2012 in Kanisius Budi Murni Weleri Junior High School. The samples of this research are 28 students of the 8 th A grade students and 24 students of the 8th B grade students. The 8th B grade class is as the controlled class by using communicative media. The data collecting in this research was done in five steps, such as: Pre test, Learning process by using skimming technique, Post Test, Filling the questionnaires, and interviewing. The written test (Pre test and Post test) which was provided is an essay test that consists of 4 questions. The questionnaire filling is related to the students’ interest to the learning process which has been used in physics subject course during teaching learning process. Interviewing to the students is related to their responses to the application of the skimming technique which has been done and the students’ responses in communicative class. The result of this research reveals that (1) The application of the skimming technique in learning process improves students knowledge, based on the statistic counting p = 0.000 < α = 0.05 (significant) and p = 0.000 < α = 0.05 (significant); (2) The students interest to both learning method is very different, it seems from the statistic result that reveals p = 0.02 < α = 0.05 significant), if it is counted by a score interval which is gained, using skimming technique in learning process includes on interest category, while communicative media includes on interest enough category; (3) The students respond the skimming method in learning process positively.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………
i
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ……………………...
ii
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………….
iii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ………………………….
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………..
v
KATA PENGENTAR ………………………………………………………..
vi
ABSTRAK …………………………………………………………………...
viii
ABSTRACT ………………………………………………………………….
ix
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………………..
x
DAFTAR ISI …………………………………………………………………
xi
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………
xiv
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………..
1
A. Latar Belakang ……………………………………………………….
1
B. Tujuan Penelitian …………………………………………………….
6
C. Manfaat Penelitian ……………………………………………….......
6
D. Pembatasan Masalah …………………………………………………
7
BAB II. LANDASAN TEORI ……………………………………................
8
A. Pengertian Belajar …………………………………………………..
8
B. Teknik Skimming……………………………………………………...
17
C. Materi Mata Dan Cacat Mata ………………………………………..
21
D. Kerangka Berfikir ……………………………………………………
27
E. Kaitan Teori Dengan Penelitian………………………………………
28
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN …………………………………...
29
A. Jenis Penelitian ………………………………………………………
29
B. Design Penelitian ..………………………………………………......
29
C. Waktu dan Tempat penelitian …………………..……………………
30
D. Subyek Penelitian ……………………………………………………
30
E. Treatment …………………………………………………………….
30
F. Instrument Penelitian ………………………………………………...
33
G. Analisis Data …………………………………………………………
38
1. Pretest Dan Posttest ………………………………………….......
38
2. Kuesioner/Angket Minat …………………………………….......
41
3. Wawancara ………………………………………………………
42
BAB IV. DATA DAN ANALISIS DATA …………………………………. A. Deskripsi Penelitian ………………………………………………….
xii
43 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Data Penelitian ……………………………………………………….
45
C. Analisis Data …………………………………………………………
55
D. Pembahasan …………………………………………………………
64
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………… A. Kesimpulan ………………………………………………………….. B. Saran …………………………………………………………………
70 70 70
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….
71
LAMPIRAN …………………………………………………………………
73
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1 Kisi-kisi pembuatan pretest dan posttest ……………………………..
34
Tabel 2 Distribusi soal kuesioner sikap berdasarkan indikator ………………
36
Tabel 3 Wawancara Untuk Siswa ……………………………………………..
37
Tabel 4 Pengelompokan/kualifikasi skor dan interval ...………………………
39
Tabel 5 Kriteria skor pada kuesioner …………………………………………
42
Tabel 6 Pembagian metode pada masing-masing kelas ………………………
44
Tabel 7 Jadwal waktu pelaksanaan pengambilan data ………………………..
44
Tabel 8 Hasil pretest dan posttest kelas VIII A ……………………………….
45
Tabel 9 Hasil pretest dan posttest kelas VIII B ……………………………….
47
Tabel 10 Data kuesioner kelas VIII A ………………………………………….
49
Tabel 11 Data kuesioner kelas VIII B ………………………………………….
50
Tabel 12 Hasil wawancara pada kelas VIII A…………………………………..
52
Tabel 13 Hasil wawancara pada kelas VIII B ………………………………….
54
Tabel 14 Analisis pretest kelas kontrol dan eksperimen ……………………….
56
Tabel 15 Analisis pretest dan posttest kelas eksperimen ……………………….
58
Tabel 16 Analisis pretest dan posttest kelas kontrol ……………………………
59
Tabel 17 Analisis posttest pada kelas kelas kontrol dan eksperimen …………..
60
Tabel 18 Analisis kuesioner kelas kontrol dan eksperimen …………………….
62
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat permohonan ijin dari kampus ……………………………...
72
Lampiran 2 Surat keterangan penelitian ………………………………………
73
Lampiran 3 Pretest dan posttest kelas eksperimen dan kontrol ……………….
74
Lampiran 4 Pedoman jawaban soal pretest dan posttest ……………………...
75
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa (LKS) I …………………………………….
79
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa (LKS) II ……………………………………
81
Lampiran 7 Kuesioner Tanggapan Siswa ……………………………………..
82
Lampiran 8 Pertanyaan wawancara …………………………………………...
85
Lampiran 9 Hasil wawancara …………………………………………………
86
Lampiran 10 RPP kelas eksperimen …………..……………………………….
89
Lampiran 11 RPP kelas kontrol …………...…………………………………...
93
Lampiran 14 Foto-foto pada saat penelitian …………………………………..
97
Lampiran 15 Hasil pekerjaan siswa …………………………………………...
98
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kurikulum pendidikan saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen. Salah satu prinsip dalam mengembangkan KTSP adalah berpusat pada kompotensi. Penggunaan kata "kompetensi" sebagai basis kurikulum bertujuan untuk memberikan penekanan pada proses pembelajaran yang mengkondisikan setiap siswa agar mampu merefleksikan pengetahuan, keterampilan dan sikap secara utuh dalam kehidupan (Puskur, 2008). Lembaga pendidikan di Indonesia sangat beragam mulai dari keragaman lingkungan, potensi dan kebutuhan peserta didik. Keragaman lingkungan suatu sekolah dapat dilihat dari kelengkapan sarana dan prasarana, potensi peserta didik, dan kualitas tenaga pengajar. Kebanyakan sekolah yang ada di Indonesia masih kurang terpenuhinya kelengkapan sarana dan prasarana serta rendahnya kualitas tenaga pengajar. Oleh karena itu tujuan pembelajaran yang sesuai kurikulum belum sepenuhnya tercapai, khususnya untuk sekolah-sekolah terbuka dan swasta yang tingkat lulusannya masih di bawah sekolah-sekolah negeri.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Pendidikan di Indonesia saat ini banyak melakukan pengembangan metode dan strategi pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan mutu pendidikan. Metode pembelajaran merupakan bagian penting dalam proses belajar mengajar. Metode dan strategi yang digunakan harus sesuai dengan materi dan dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. Bahan pelajaran yang diberikan guru kurang memberikan motivasi kepada peserta didik bila penyampaiannya menggunakan metode dan strategi pembelajaran yang kurang tepat. Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Kegiatan belajar dapat dilakukan dengan membaca buku teks atau buku ajar. Carter dalam (Wiryodijoyo, 1989) mengartikan membaca sebagai sebuah proses berpikir, yang termasuk di dalamnya mengartikan, menafsirkan arti, dan menerapkan ide-ide dari lambang. Proses membaca secara keseluruhan melibatkan berbagai aspek di antaranya ingatan, pengalaman, otak, pengetahuan, kemapuan bahasa, keadaan psikologis, dan emosional. Ada berbagai ragam teknik membaca. Pemilihan teknik membaca bergantung pada kondisi bacaan dan tujuan membaca (Haryadi, 2006). Teknik membaca dapat diklarifikasikan menjadi tiga jenis yaitu teknik dasar, teknik menengah, dan teknik lanjutan. Teknik dasar dan teknik menengah biasa digunakan bagi pembaca tingkat pemula. Sedangkan teknik lanjutan biasa digunakan oleh pembaca yang sudah mahir karena dalam teknik ini ditekankan pada pemahaman dari buku yang dibacanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Teknik lanjutan yang merupakan teknik membaca cepat dibedakan menjadi dua yaitu teknik skimming dan teknik scanning. Teknik scanning digunakan untuk menemukan kata tertentu dalam kamus atau mencari nomor telepon. Sedangkan teknik skimming merupakan keterampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien. Dalam menggunakan teknik skimming diharapkan dapat mengambil intisari dari suatu bacaan yang berupa ide pokok atau hal-hal yang penting (Soedarso, 2004). Teknik membaca skimming juga termasuk membaca cepat dan digunakan dengan lima tujuan, yaitu mengenal topik bacaan, opini, bagian penting organisasi bacaan, penyegaran dan memperoleh kesan umum dari sebuah buku yang dibaca. Penelitian
tentang
pemanfaatan
membaca
dengan
teknik
skimming
menunjukkan hasil yang positif. Suhartono (2004) meneliti mengenai pembelajaran membaca pemahaman yang menggunakan teknik skimming scanning. Penelitian ini bersifat tindakan kelas yang terdiri dari 45 sampel. Hasil analisis menunjukkan adanya penguasaan bacaan 88%. Penelitian Sugiarto (2001) di SLTP Muhammadiyah 31 Rawamangun Jakarta Timur menerangkan adanya hubungan yang signifikan antara pengajaran teknik skimming terhadap hasil belajar siswa. Model membaca cepat yang dapat dilakukan dengan teknik skimming dan scanning banyak diteliti oleh banyak orang. Aritonang (2006) melakukan penelitian mengenai meningkatkan pemahaman membaca dalam membaca cepat. Hasil penelitian dari 60 sampel menunjukkan 15 responden yang pemahaman bacaannya di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
atas 70% dan 45 responden pemahaman bacaannya kurang dari 60%. Wiryodijoyo (1989) menyebutkan dalam bukunya mengenai beberapa penelitian tentang kemampuan membaca terhadap pemahaman, di antaranya penelitian D.P. Tampubolon yang menyimpulkan bahwa kemampuan membaca murid-murid SMA di Mean rata-rata 26,5 kata per menit dengan pemahaman 57,6 %. Anne Dye Philips (1989) menyimpulkan bahwa untuk orang-orang yang gemar membaca atau terlatih kemampuan membacanya bisa mencapai 500-600 kata per menit dengan pemahaman 70-80% dan yang terakhir adalah untuk Negara-negara maju kemampuan membaca anak lulusan SMA sekitar 250-300 kata pe rmenit dengan pemahaman 75 %. Keterampilan seorang guru dalam mengajar salah satunya adalah memiliki kemampuan membuka dan menutup suatu pelajaran. Dalam membuka pelajaran perlu strategi yang tepat untuk mengarahkan siswa supaya siap menerima materi yang akan dipelajarinya. Dengan demikian pembelajaran berjalan dengan baik sesuai tujuan pembelajaran dan tercapainya indikator pembelajaran yang tercantum dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang di ajukan. Keterampilan dalam membuka pelajaran dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknik membaca skimming dengan harapan setelah melakukan membaca dengan teknik skimming siswa akan mengerti secara umum dan terkondisikan untuk siap menerima pelajaran. Pemanfaatan teknik skimming pada pembelajaran fisika sebagai pemahaman awal sebelum dimulainya pembelajaran dan akan diperkuat penjelasannya ketika pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Penerapan teknik membaca skimming yang diberikan di awal pembelajaran materi Mata dan Cacat Mata diharapkan akan memberikan manfaat terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan materi Mata dan Cacat Mata mengandung sedikit hitungan dan cenderung banyak hafalan dan pemahaman. Jika dalam pembelajaran menggunakan metode konvensional saja siswa akan mendapatkan kebosanan karena hanya akan membayangkan saja. Kebosanan pada siswa akan berakibat pada hasil belajar yang dicapai jauh dari harapan. Dengan diterapkannya teknik membaca skimming di awal pembelajaran siswa akan tahu secara umum materi Mata dan Cacat Mata yang akan dipelajarinya. Pemanfaatan penerapan teknik membaca skimming juga baik diterapkan di sekolah yang kurang berkualitas atau sekolah yang terletak di desa yang mayoritas penduduknya miskin, sehingga anak akan membantu orang tuanya untuk mencari nafkah akibatnya siswa masih rendah untuk urusan belajar mandiri. Hal ini akan diperburuk bila siswanya tidak mempunyai buku sendiri di rumah untuk belajar dan hanya mendapatkannya dari sekolah. Dengan adanya pemanfaatan penerapan teknik skimming yang diberikan di awal pembelajaran fisika di sekolah memungkinkan siswa mengetahui secara umum materi yang akan dipelajari dan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran sehingga hasil belajar bisa maksimal. Lain halnya untuk sekolah-sekolah favorit kebanyakan siswanya sudah memiliki kesadaran untuk mempersiapkan diri dengan cara belajar mandiri di rumah, dengan demikian pada waktu belajar di sekolah sudah siap menerima pelajaran sehingga akan tercapai hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
belajar yang lebih maksimal. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, penulis ingin mengetahui pengaruh penerapan teknik skimming yang diberikan di awal pembelajaran fisika terhadap hasil belajar siswa. B. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : 1. Untuk
mengetahui
menggunakan
adakah
pengaruh
pembelajaran
fisika
dengan
teknik skimming yang diterapkan di awal pembelajaran
terhadap hasil belajar. 2. Untuk mengetahui minat siswa terhadap metode pembelajaran dengan teknik skimming dan ceramah. 3. Untuk mengetahui tanggapan siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan teknik skimming di awal pembelajaran siswa SMP pokok bahasan Mata dan Cacat Mata. C. Manfaat Penelitian Hasil penelitian yang penulis lakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu : 1. Siswa sendiri memperoleh suatu cara belajar fisika yang menarik yaitu dengan memanfaatkan teknik skimming dalam pembelajaran fisika sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat merangsang siswa untuk lebih memahami konsep-konsep fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
2. Memberikan alternatif proses pembelajaran bagi guru sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih variatif dan menarik. 3. Peneliti
mendapat
pengalaman
melakukan
analisis
kebutuhan,
mengembangkan strategi dalam proses pembelajaran. 4. Menambah variasi metode dalam pembelajaran fisika sebagai salah satu upaya meningkatkan hasil belajar.
D. Pembatasan Masalah Masalah-masalah dalam penelitian ini terfokus pada penerapan teknik skimming yang diberikan di awal pembelajaran fisika terhadap hasil belajar pada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hasil belajar yang diteliti adalah ranah kognitif yaitu tingkat pengetahuan yang dimiliki siswa dalam menguasai sebuah materi. Adapun materi yang diteliti adalah materi tentang Mata dan Cacat Mata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. BELAJAR 1. Hakikat Belajar Menurut Sardiman (2007) belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan dan meniru. Belajar juga dikatakan sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya, yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori. Dalam hal ini terkandung suatu maksud bahwa (1) proses interaksi itu merupakan proses internalisasi dari sesuatu ke dalam diri yang belajar; dan (2) dilakukan secara aktif, dengan segenap panca indera ikut berperan seperti kegiatan membaca buku. Midzakir (1995) mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu usaha yang dilakukan secara sungguh-sungguh, dengan sistematis, mendayagunakan semua potensi yang dimiliki, baik fisik, mental, dana, panca indera, otak dan anggota tubuh lainnya, demikian juga aspek-aspek kejiwaan seperti intelgensi, bakat, motivasi dan minat. Selain itu, belajar juga bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri si belajar yang bersifat positif, mengubah kebiasaan, mengubah keterampilan dan menambah pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
2. Proses dan Fase dalam Belajar Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang sangat kompleks dan melibatkan psikologi si belajar. Kegiatan belajar bisa dilakukan mandiri secara aktif, lewat interaksi sosial dan lewat penemuan serta pengalaman pribadi. Kegiatan belajar memiliki tujuan agar terjadi perubahan perilaku, keterampilan dan sikap pada si belajar sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar, selain itu yang paling penting adalah si belajar mendapat tambahan ilmu pengetahuan dari apa yang dipelajarinya. Untuk mendapatkan hasil belajar perlu sebuah proses belajar, biasanya melalui fasefase tertentu. Midzakir (1995) menyebutkan bahwa proses belajar merupakan aktivitas diri yang melibatkan aspek-aspek psikologi siswa dalam upaya menuju tercapainya tujuan belajar, yakni terjadinya perubahan tingkah laku. Pendidikan di Indonesia saat ini banyak melakukan pengembangan metode dan strategi pembelajaran yang inovatif. Pengembangan metode dan strategi pembelajaran semata-mata supaya tujuan belajar tercapai. Kegiatan belajar dengan metode yang tepat akan memberikan dampak positif terhadap hasil belajar melalui fase-fase tertentu. Gagne dalam Midzakir (1995) mengembangkan fase yang terjadi pada proses belajar yakni : (1) fase motivasi, yaitu adanya suatu kesadaran akan tujuan belajar yang akan dicapai; (2) fase konsentrasi yakni suatu fase dimana siswa melakukan kegiatan untuk memilih unsur-unsur yang relevan dan dianggap penting pada saat belajar; (3) fase mengolah, yakni dimana bahan yang telah dipilih untuk dipelajari tersebut diolah untuk kemudian dipersiapkan untuk dimasukkan dalam ingatan dan dipahamif (4) fase memasukkan dalam ingatan yakni hasil dari olahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
tiga fase sebelumnya dan yang terbaik menurut si belajar dimasukan dan disimpan dalam ingatan serta dipahami; (5) fase menggali dari ingatan yaitu suatu fase dimana ia melakukan penggalian terhadap bahan yang telah disimpan di dalam ingatan untuk melakukan suatu proses transfer dari hasil belajar ke tugas belajar lain yang sejenis; (6) fase memberikan prestasi merupakan fase untuk menyatakan/membuktikan bahwa tujuan belajar telah tercapai. Biasanya dilakukan dengan kegiatan tanya jawab dan si belajar mampu mengungkapkan apa yang dipahaminya dengan bahasanya sendiri. (7) Fase umpan balik (feedback) yakni fase untuk mengetahui tentang tepat atau tidaknya prestasi. Jika tujuan belajar tercapai, maka tepat dalam feedback, dan jika tujuan belajar tidak tercapai, maka tidak tepat dalam feedback yang berarti perlu penyempurnaan dalam proses belajar. Proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, efektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju dari keadan sebelumnya. Karena belajar itu merupakan aktivitas yang berproses, sudah tentu didalamnya terjadi perubahan-perubahan tersebut timbul melalui fasefase yang antara satu dengan lainnya bertalian secara berurutan dan fungsional. Jerome S. Bruner (Midzakir, 1995), mengemukan bahwa dalam proses pembelajaran siswa memenuhi tiga fase, yakni (1) fase informasi, seseorang siswa yang sedang belajar memperoleh sejumlah keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari. Informasi yang diperoleh ada yang sama sekali baru dan berdiri sendiri ada pula yang berfungsi menambah, memperluas, dan memperdalam pengetahuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
sebelumnya telah dimiliki; (2) fase transformasi, informasi yang telah diperoleh itu dianalisis, diubah, atau ditransformasikan menjadi bentuk yang abstrak atau konseptual supaya kelak pada gilirannya dapat dimanfaatkan bagi hal-hal yang lebih luas. Bagi siswa pemula, fase ini akan berlangsung lebih mudah apabila disertai dengan bimbingan guru yang kompeten dalam mentransfer strategi kognitif yang tepat untuk melakukan pembelajaran materi pelajaran tertentu; (3) fase evaluasi, seorang siswa akan menilai sendiri sampai sejauh manakah pengetahuan (informasi yang telah ditransformasikan) dapat dimanfaatkan untuk memahami gejalagejala lain atau memecahkan masalah yang dihadapi. Penerapan
teknik
membaca
skimming
pada
pembelajaran
akan
menimbulkan perubahan pada diri siswa terutama perubahan pada aspek kognitifnya. Dari fase-fase belajar yang diungkapkan Gagne (Midzakir,1995), penerapan teknik skimming mendukung terhadap tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini karena dalam pembelajaran dengan menerapkan teknik skimming siswa mengalami fase-fase seperti konsentrasi, mengolah ingatan, mengingat dan umpan balik. Fase ini di awali proses mengolah materi atau informasi yang akan dipelajari kemudian dilanjutkan proses memahai dan mengingat. Fase selanjutnya adalah fase prestasi maksudnya fase yang membuktikan tingkat pemahaman dan ingatan yang diserap dilakukan melalui tanya jawab. Fase umpan balik terjadi tambal sulam materi yang dipahami oleh siswa sehingga hasil belajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Proses belajar yang baik akan memberikan efek positif terhadap perilaku dan hasil belajar yang didapat oleh si belajar. Manifestasi atau perwujudan perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
belajar biasanya lebih sering tampak dalam perubahan-perubahan psikologi dan sikap. Menurut Midzakir (1995) perubahan psikologi dan sikap itu adalah sebagai berikut : 1) Kebiasaan, setiap siswa yang telah mengalami proses belajar akan mengalami perubahan kebiasaan berupa pengurangan perilaku yang tidak diperlukan. 2) Berpikir rasional, merupakan hubungan antara rangsangan denga respon yang sesuai dengan apa yang telah dipelajari untuk memecahkan masalah. 3) Berpikir asosiatif dan daya ingat, merupakan proses pembentukan hubungan antara rangsangan dengan respons dimana respon muncul karena ada materi atau informasi yang disimpan dan ingat. 4) Inhibisi,
merupakan
kesanggupan
siswa
untuk
mengurangi
dan
menghentikan tindakan yang tidak perlu, lalu memilih tindakan lain yang lebih baik ketika ia berinteraksi dengan lingkungan. 5) Tingkah laku, tingkah laku yang nampak dari seseorang yang telah melakukan proses belajar dapat berupa takut, marah, senang, sedih, gembira dan kecewa. Tingkah laku tersebut tidak terlepas dari pengaruh pengalaman belajar. 3. Hasil Belajar Robert Gagne (1974) meninjau hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa dan juga meninjau proses belajar menuju ke hasil belajar dan langkah-langkah intruksional yang dapat diambil oleh guru dalam membantu siswa belajar. Menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Gagne, hasil belajar dimasukkan dalam lima kategori. Guru sebaiknya menggunakan kategori ini dalam mencapai tujuan intruksional dan penilaian (Djiwandono, 2002). Berikut lima kategori hasil belajar menurut Gagne (Dalam Djiwandono, 2002) : a. Informasi verbal Informasi verbal ialah tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang yang dapat diungkapkan melalui bahasa lisan maupun tertulis kepada orang lain. Siswa harus mempelajari berbagai bidang ilmu pengetahuan baik yang bersifat praktis maupun teoritis. b. Kemahiran intelektual Kemahiran intelektual (intellectual skill) menunjuk pada “knowing how”, yaitu bagaimana kemampuan seseorang berhubungan dengan lingkungan hidup dan dirinya sendiri. c. Pengaturan kegiatan kognitif Pengatuan kegiatan kognitif (kognitif strategy), yaitu kemampuan yang dapat menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri, khususnya ila sedang belajar dan berfikir. Orang yang mampu mengatur dan mengarahkan aktivitas mentalnya sendiri dalam bidang kognitif akan dapat menggunakan semua konsep dan kaidah yang pernah dipelajari jauh lebih efisien dan efektif daripada orang yang tidak berkemampuan demikian. d. Sikap Sikap yaitu sikap tertentu seseorang terhadap suatu obyek. Misalnya, siswa bersifat postif terhadap sekolah karena sekolah berguna baginya. Sebaliknya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
dia bersifat negative terhadap pesta-pesta karena merasa tidak ada gunanya, hanya membuang waktu dan uang saja. e. Keterampilan motorik Keterampilan motorik yaitu seseorang yang mampu melakukan suatu rangkaian gerak-gerik jasmani dalam urutan tertentu dengan mengadakan koordinasi antara gerak-gerik berbagai anggota badan secara terpadu. Misalnya, sopir mobil dengan terampil mengendarai kendaraannya, sehingga konsentrasinya tidak hanya pada kendaraannya, tapi juga pada arus lalu lintas di jalan. 4. Sumber Belajar Belajar mengajar akan efisien jika langkah-langkah yang digunakan diatur dengan baik. Dalam pembelajaran, guru dibantu oleh sumber-sumber belajar. Sumber belajar dapat berupa buku, proyektor, film, video dan komputer. Menurut Nasution (2003) media bahasa tertulis makin banyak bergantung pada barang cetakan, seperti buku-buku, majalah, diktat, dan lain-lain. Walaupun media bahasa tertulis terbatas, namun manfaatnya sangat besar yaitu sebagai media pembelajaran, akan bertambah efektif bila disertai oleh media lisan. Banyak bidang studi instruksi melalui media tertulis sangat efektif dengan menggunakan gambar dan diagram. Jika siswa kurang belajar melalui bahasa tertulis, mungkin disebabkan kurangnya pengetahuan siswa sebagai latar belakang topik yang dipelajarinya, atau kosa katanya yang kurang memadai. Kesukaran juga dapat disebabkan oleh kelemahan dalam penulisan buku itu karena tidak memenuhi fungsinya untuk mengajar siswa yang membacanya. Belajar melalui media bahasa tertulis mungkin tiga empat sampai kali lebih cepat daripada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
belajar melalui media lisan. 5. Minat Belajar Siswa a. Pengertian Minat Belajar Minat berperan sangat penting dalam kehidupan peserta didik dan mempunyai dampak yang besar terhadap sikap dan perilaku. Siswa yang berminat terhadap kegiatan belajar akan berusaha lebih keras dibandingkan siswa yang kurang berminat. Hilgard dalam Hsalma (2011) memberi rumusan pengertian tentang minat sebagai berikut: “Interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity or content” yang berarti minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang dan diperoleh suatu kepuasan. Menurut Slameto dalam Hsalma (2011) minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati siswa, diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang dan diperoleh rasa kepuasan. Lebih lanjut dijelaskan minat adalah suatu rasa suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek (Sumadi Suryabrata dalam Hsalma, 2011). Minat adalah sesuatu pemusatan perhatian yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
disengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungan. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan tertarik pada sesuatu yang relatif tetap untuk lebih memperhatikan dan mengingat secara terus-menerus yang diikuti rasa senang untuk memperoleh suatu kepuasan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam belajar diperlukan suatu pemusatan perhatian agar apa yang dipelajari dapat dipahami. Dengan demikian siswa dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dilakukan. Terjadilah suatu perubahan kelakuan. Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa; baik kognitip, psikomotor maupun afektif. b. Ciri-ciri Siswa Berminat dalam Belajar Menurut Slameto dalam Hsalma (2011) siswa yang berminat dalam belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus.
Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.
Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati. Ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati.
Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.
B. TEKNIK SKIMMING 1. Teknik Skimming Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak terpisah dari kehidupan manusia. Kegiatan belajar dapat dilakukan dengan membaca butu teks atau buku ajar. Proses membaca merupakan proses yang aktivitasnya melibatkan segenap kemampuan kognitif untuk menangkap isi atau pesan yang tersurat dan tersirat. Menurut Salam (2004) dalam bukunya bahwa kegiatan membaca memiliki kegunaan diantaranya untuk menambah pengetahuan, menunjang kemampuan berpikir kritis, dan dapat menyenangkan hati. Teknik membaca terbagi atas tiga jenis yaitu teknik dasar, teknik menengah, dan teknik lanjutan. Teknik dasar dan menengah banyak digunakan bagi pembaca pemula. Sedangkan teknik lanjutan banyak digunakan oleh pembaca yang sudah mahir dan lancar. Tenik lanjutan disebut juga sebagai teknik membaca cepat. Teknik lanjutan terbagi menjadi dua jenis yaitu teknik scanning dan teknik skimming. Teknik scanning banyak digunakan dengan tujuan untuk menemukan frasa-frasa tertentu, misalnya pencarian nomor telepon. Sedangkan teknik skimming digunakan dengan tujuan untuk mengetahui hal-hal yang terpenting seperti ide pokok, pendapat seseorang dan informasi yang dicari pembaca tanpa harus membaca secara keseluruhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
2. Pengertian Teknik Skimming Teknik skimming merupakan keterampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien dengan tujuan untuk mengambil inti sari dari suatu bacaan berupa ide pokok atau hal yang penting (Soedarso, 2004). Teknik baca-layap atau teknik skimming sering dikenal dengan istilah membaca sekilas, yaitu membaca dengan cepat atau menjelajah untuk memperoleh gambaran umum isi buku secara menyeluruh. Selain itu, teknik skimming juga dapat dipergunakan sebagai dasar memprediksi (menduga), apakah suatu bacaan atau bagian-bagian tertentu dari bacaannya itu berisi informasi yang diharapkan atau tidak. Seorang pembaca yang menggunakan teknik skimming hanya memetik ide-ide pokok bacaan atau hal-hal yang penting suatu bacaan atau intisari suatu bacaan. 3. Tujuan Membaca Menggunakan Teknik Skimming Teknik membaca suatu buku, dipilih berdasarkan tujuan dalam membaca. Teknik skimming dipergunakan untuk memenuhi beberapa tujuan diantaranya mengenali topik bacaan, mengetahui pendapat orang yang ada pada sebuah buku. Tujuan yang paling utama dalam penggunaan teknik skimming ini adalah untuk mengetahui hal-hal terpenting yang dicari tanpa harus membaca secara keseluruhan. Penggunaan teknik membaca skimming juga digunakan sebagai penyegar apa yang pernah dibacanya, misalnya dalam mempersiapkan ujian. Menurut Farr dan Rose dalam Haryadi (2006) menyatakan alasan pemabaca menggunakan teknik skimming adalah (1) Menemukan sepenggal informasi khusus dalam paragraf, kutipan atau acuan; (2) Memetik secara cepat ide
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
pokok dan butirbutir yang penting dari sebuah bacaan; (3) Memeriksa apakah bagian itu dapat diloncati atau harus dipahami; (4) Manfaatkan waktu secepat mungkin dikarenakan pembaca sibuk dan kekurangan waktu untuk membaca. 4. Pelaksanaan Membaca dengan Teknik Skimming Haryadi (2006) menyatakan bahwa dalam kegiatan pembelajaran, siswa bisa mempraktikkan membaca skimming dengan menentukan tujuan membaca terlebih dahulu, kemudian langkah selanjutnya meliputi : 1) Bacalah sekilas kutipan untuk melihat apakah jawaban dari pertanyaan yang telah dibuat ada atau tidak didalam bacaan. 2) Bacalah secara sekilas, lalu ceritakan kepada orang lain (teman atau gurunya). Setelah itu bacaan secara biasa. Apakah pembaca menemukan informasi lain. 3) Bacalah sekilas bacaan dan ceritakanlah pada temannya urutan peristiwa dari bacaan yang dibaca. Menurut Rosalie F. Maddocks (2008) seorang professor Geoscience, dari University of Houston bahwa kesuksesan akan tercapai dalam belajar fisika ketika sebelum mulai pelajaran sebuah topik dibaca terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar topik yang akan dipelajari lebih familiar sehingga pembelajaran bisa diterima dengan baik. Adapun langkah agar sukses dalam mengerjakan ujian pelajaran fisika salah satu langkahnya adalah membaca sekilas (teknik skimming) sebelum memulai ujian. Cindy Arem (2008) juga menerangkan bahwa salah satu keahlian dalam belajar fisika adalah mengetahui sekilas tentang apa yang akan dipelajari. Salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
langkahnya yaitu dengan cara membaca sekilas sebelum belajar lebih jauh materi pelajaran fisika. 5. Penerapan Teknik Skimming pada Pembelajaran Fisika Kegiatan belajar fisika memiliki beberapa step atau tahapan yang sangat bermanfaat. Salah satu step yang paling utama adalah mengikuti secara aktif pembelajaran fisika di sekolah dan tahapan selanjutnya adalah membaca topik pelajaran sebelum memasuki kelas atau dimulainya pelajaran. Penerapan teknik membaca skimming pada pembelajaran fisika memiliki beberapa langkah. Langkah-langkah tersebut adalah: 1) Guru menyampaikan indikator pembelajaran; 2) Siswa mengerjakan soal-soal pretest; 3) Guru menyusun pertanyaan berdasarkan indikator pembelajaran; 4) Siswa membaca buku ajar dengan teknik skimming untuk menemukan jawaban dari pertanyaan; 5) Melakukan pembelajaran disertai tanya jawab dengan siswa ; 6) Guru menjelaskan materi yang masih kurang dimengerti; 7) Guru memberikan contoh soal dan latihan soal; 8) guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan.
C. Mata dan Cacat Mata 1. Mata Mata merupakan alat optik yang paling utama. Bagian mata yang berfungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
sebagai alat optik adalah lensa mata.
Gambar Mata dan bagianbagiannya Gambar
merupakan gambar bagianbagian pada mata sebagai alat optik. Sesuai
gambar diatas bagianbagian mata meliputi : 1) Kornea mata, yaitu selaput tipis dan tembus cahaya yang kuat. Kornea ini berfungsi melindungi mata dari gangguan luar. 2) Aqueous humour, yaitu cairan pengisi antara kornea dan lensa mata. aqueous humour berfungsi memberi bentuk dan kekukuhan pada mata 3) Lensa mata, yaitu berupa bahan bening, berserat, dan kenyal yang berbentuk cembung berfungsi mengatur pembiasan cahaya yang terjadi dimata sehingga menghasilkan bayangan yang jatuh tepat di retina. 4) Iris atau selaput pelangi, yaitu lapisan tipis di depan lensa mata. Iris berfungsi mengatur besarkecilnya celah pupil. Iris juga berfungsi memberi warna pada mata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
5) Pupil, yaitu celah lingkaran yang dibentuk iris dan lebar pupil diatur oleh iris. Berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata. 6) Otot mata, yaitu bagian yang berfungsi menggerakkan mata agar bayangan yang terbentuk selalu jatuh di bintik kuning. Otot mata juga berfungsi memipihkan atau mencembungkan bola mata. 7) Vitreous humour, yaitu cairan bening pengisi bola mata yang terletak di antara lensa mata dan retina vitreous humour memiliki fungsi yang sama dengan aqueous humour, yaitu memberi bentuk dan kekukuhan pada mata 8) Retina atau selaput jala, yaitu tempat jatuhnya cahaya tempat paling peka cahaya pada retina. Berfungsi sebagai tempat terbentuknya bayangan. 9) Bintik kuning, yaitu tempat jatuhnya cahaya, tempat paling peka cahaya pada retina. 10) Saraf optik, yaitu saraf yang meneruskan sinyal optik ke otak untuk diproses sebagai sinyal penglihatan. Mata normal dapat melihat benda dengan jelas pada jarak dekat dan jarak jauh. Hal ini terjadi karena lensa mata dapat melakukan akomodasi. Daya akomodasi adalah kemampuan mata untuk mencembung atau memipihkan lensanya sehingga sesuai dengan jarak benda. Pada mata manusia agar dapat melihat dengan jelas, letak benda harus berada dalam jangkauan penglihatan, yaitu diantara titik dekat mata (Punctum Proximum = PP) dan titik jauh mata (Punctum Remotum = PR). Titik dekat mata (PP) adalah jarak terdekat antara lensa mata dengan benda yang masih dapat dilihat mata dengan jelas. Untuk mata normal jarak ini kurang lebih 25 cm di depan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
lensa mata. Titik jauh mata (PR) merupakan jarak terjauh dari suatu benda yang masih dapat dilihat mata dengan jelas. Pada mata normal jarak ini bernilai tak berhingga (~). 2. Cacat Mata Ada beberapa orang yang sudah tidak dapat melihat dengan jelas bendabenda dekat atau tidak bisa melihat bendabenda jauh, atau keduanya. Hal ini disebabkan otot iris sudah tidak dapat membuat akomodasi maksimum atau minimum. Orang yang seperti itu disebut memiliki cacat mata. Adapun jenis-jenis cacat mata diantaranya miopi (rabun jauh), hipermetropi (rabun dekat), presbiopi mata tua), dan astigmatis. 1) Rabun Jauh (Miopi) Kelainan ini terjadi karena bayangan yang dibentuk oleh lensa mata dari benda jauh yang dilihat tidak tepat jatuh pada selaput jala (retina), melainkan jatuh di depan retina. Karena lensa mata terlalu cembung, bayangan jatuh di depan retina akibatnya manjadi kabur seperti yang disajikan pada gambar 2.2a. Agar menjadi jelas dapat ditolong dengan menggunakan kacamata lensa negatif (lensa cekung) sehingga bayangan kembali jatuh di retina seperti yang disajikan pada gambar 2.2b. Apabila tanpa kaca mata orang tersebut hanya bisa melihat jelas benda-benda yang dekat dengan mata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Gambar 2.2a. cacat mata miopi
Gambar 2.2b. Cacat mata miopi dibantu dengan lensa cekung
2) Rabun Dekat (Hipermetropi) Kelainan ini terjadi karena lensa terlalu pipih sehingga bayangan dari benda dekat yang dilihat mata jatuh dibelakang retina. Terbentuknya bayangan pada kelainan rabun dekat seperti disajikan pada gambar 2.3a. Agar bayangan tepat kembali diretina dapat ditolong dengan kaca mata lensa positip (lensa cembung) seperti disajikan pada gambar 2.3b. Penderita ini bisa melihat jelas bendabenda yang jauh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Gambar 2.2a. cacat mata Hipermetropi
Gambar 2.2b. Cacat mata Hipermetropi
dibantu
dengan
lensa cembung 3. Mata Tua (Presbiopi) Kelainan ini biasanya diderita oleh orang yang sudah tua. Mata orang tua biasanya daya akomodasinya kurang baik lagi. Mata presbiopi tidak jelas melihat benda-benda yang jauh maupun dekat. Agar dapat jelas ditolong dengan kacamata rangkap yakni lensa positif dan lensa negatif disatukan pada kacamata. 4. Astigmatis Astigmatis adalah cacat mata yang terjadi karena bentuk bola mata yang kurang melengkung (tidak sferis) sehingga berkas cahaya yang masuk kemata tidak terfokus di satu titik. Seorang penderita astigmatis tidak dapat membedakan garis tegak (vertikal) dan garis mendatar (horisontal) secara bersamaan. Jika seorang penderita astigmatis melihat sekumpulan garis vertikal dan horizontal maka garisgaris vertikal akan tampak jelas, sedangkan garis horisontal akan tampak kabur. Cacat mata astigmatis dapat dibantu dengan menggunakan kacamata silindris. D. Kerangka Berfikir Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Kegiatan belajar dapat dilakukan dengan membaca buku teks atau buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
ajar. Kegiatan membaca memiliki beberapa teknik membaca. Pemilihan teknik membaca bergantung pada kondisi bacaan dan tujuan membaca (Haryadi, 2006). Teknik skimming merupakan salah satu teknik dalam membaca yang merupakan keterampilan membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang efisien, karena membaca dengan teknik skimming pembaca mampu mengambil intisari dari suatu bacaan yang berupa ide pokok atau hal-hal yang penting (Soedarso, 2004). Materi Mata dan Cacat Mata mengandung unsur hafalan, pemahaman dan sedikit hitungan. Jika salah satu dari ketiga unsur tersebut di atas tidak dikuasai dengan baik, maka hasil belajar siswa kurang maksimal. Keterampilan seorang guru dalam pembelajaran juga sangat berperan terhadap hasil belajar, salah satunya adalah memiliki kemampuan membuka dan menutup suatu pelajaran. Dalam membuka pelajaran perlu strategi yang tepat untuk mengarahkan siswa kemateri yang akan dipelajarinya nanti dan mempersiapkan siswa agar siap menerima pelajaran sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Teknik skimming merupakan keterampilan membaca untuk mendapatkan hasil yang efisien dalam mengambil intisari dari suatu bacaan yang berupa ide pokok atau hal-hal yang penting
Penerapan teknik skimming diawal pembelajaran fisika
Siswa belum sepenuhnya memahami materi
Pembelajaran dengan metode konvensional akan effisien
Pemahaman siswa diperdalam pada proses pembelajaran
Hasil belajar pokok bahasan Mata dan Cacat Mata Gambar 2.1. Diagram kerangka berfikir E. Kaitan Teori Dengan Penelitian Teori-teori yang telah dijelaskan di atas sangat berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan, diantaranya adalah teori tentang minat belajar siswa yang menjadi dasar dari instrumen wawancara yang akan dibuat dalam pengambilan data. Pembahasan-pembahasan materi yang akan diajarkan sangat berpengaruh besar pada instrumen pretest. Metode pembelajaran dengan teknik skimming sangat berpengaruh pada proses belajar mengajar sebagai treatmen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dan kualitatif. Termasuk dalam penelitian kuantitatif karena menggunakan statistik untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Termasuk dalam penelitian kualitatif karena dalam penelitian ingin diketahui juga tanggapan siswa terhadap model pembelajaran dengan metode skimming yang diberikan diawal pembelajaran B. DESIGN PENELITIAN Design penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Pemberian soal pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 2) Pemberian treatment pada kelas eksperimen yaitu pembelajaran dengan metode skimming dilanjutkan dengan ceramah dan tanya jawab dalam pokok bahasan mata dan cacat mata; serta pada kelas kontrol yaitu pembelajaran dengan metode ceramah dan tanya jawab dalam pokok bahasan mata dan cacat. 3) Pemberian soal posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 4) Analisis hasil dari pretest, posttest, dan angket. Hasil analisis ini akan memberikan kesimpulan apakah ada pengaruh pembelajaran yang diawali
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
dengan teknik skimming terhadap hasil belajar dan minat siswa dibandingkan dengan pembelajaran dengan metode ceramah (konvensional). C. WAKTU DAN TEMPAT Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Januari 2011 di SMP Kanisius Weleri. D. SUBJEK PENELITIAN Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII A dengan jumlah 28 siswa dan VII B dengan jumlah 28 siswa SMP Kanisius Weleri. E. TREATMENT Treatment yang digunakan dalam penelitian ini adalah kegiatan model pembelajaran dengan metode skimming yang diberikan diawal pembelajaran. Sebagai penunjang pembelajaran dengan metode skimming, peneliti membuat Lembar Kerja Siswa (LKS). Lembar kerja siswa ini digunakan peneliti untuk membantu proses skimming. LKS lengkap dapat dilihat pada lampiran hal.80. Pembelajaran pada kelas eksperimen : 1. Pembukaan a) Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan tentang pembelajaran dengan teknik skimming dan materi yang akan dipelajari. b) Peneliti menjelaskan tujuan dari pembelajaran. 2. Kegiatan inti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
a) Siswa diminta untuk mengerjakan soal pretest. Soal yang diberikan mengenai materi mata dan cacat mata. b) Peneliti membagikan LKS kepada siswa dan diminta untuk mengerjakannya. Dalam mengerjakan LKS siswa diminta untuk membaca materi ajar yang telah disediakan dengan teknik skimming dan menuliskan jawabannya. c) Peneliti menjelaskan tentang materi mata dan cacat mata yang disertai dengan tanya jawab. d) Peneliti membagi siswa dalam beberapa kelompok. Pembagian kelompok ini berdasarkan pada sifat heterogenitas, yaitu setiap kelompok mempunyai kemampuan akademik dan jenis kelamin yang berbeda. Pengelompokan ini sudah ditentukan oleh peneliti terlebih dahulu dengan meminta data kepada sekolah. e) Peneliti memberikan beberapa soal untuk latihan dan dikerjakan dalam kelompok dengan waktu yang telah ditentukan. f) Setelah waktu yang telah ditentukan habis, peneliti meminta salah satu perwakilan kelompok untuk mengerjakan soal di papan tulis. g) Peneliti bersama-sama dengan siswa membahas soal latihan tersebut. h) Kelompok yang sudah maju menunjuk salah satu kelompok lain untuk mengerjakan soal latihan di papan tulis. 3. Penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
a) Peneliti bersama-sama dengan siswa mencari kesimpulan dari pembelajaran. b) Peneliti membagikan soal posttest untuk dikerjakan oleh siswa. Soal posttest sama dengan pretest, untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang materi yang telah diajarkan. Pembelajaran kelas kontrol : 1. Pembukaan a) Peneliti menjelaskan materi yang akan di ajarkan. b) Peneliti menjelaskan tujuan dari pembelajaran. 2. Kegiatan inti a) Siswa diminta untuk mengerjakan soal pretest. Soal yang diberikan mengenai materi mata dan cacat mata. b) Peneliti menjelaskan tentang materi mata dan cacat mata yang disertai dengan tanya jawab. c) Peneliti membagi siswa dalam beberapa kelompok. Pembagian kelompok ini berdasarkan pada sifat heterogenitas, yaitu setiap kelompok mempunyai kemampuan akademik dan jenis kelamin yang berbeda. Pengelompokan ini sudah ditentukan oleh peneliti terlebih dahulu dengan meminta data kepada sekolah. d) Peneliti memberikan beberapa soal untuk latihan dan dikerjakan dalam kelompok dengan waktu yang telah ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
e) Setelah waktu yang telah ditentukan habis, peneliti meminta salah satu perwakilan kelompok untuk mengerjakan soal di papan tulis. f) Peneliti bersama-sama dengan siswa membahas soal latihan tersebut. g) Kelompok yang sudah maju menunjuk salah satu kelompok lain untuk mengerjakan soal latihan di papan tulis. 3. Penutup a) Peneliti bersama-sama dengan siswa mencari kesimpulan dari pembelajaran. b) Peneliti membagikan soal posttest untuk dikerjakan oleh siswa. Sebagai pedoman siswa, peneliti membuat RPP yang dapat dilihat di lampiran hal.93. F. INSTRUMEN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan tiga instrumen, yaitu tes tertulis yang berupa pretest-posttest, kuesioner/angket, dan wawancara. Tes tertulis digunakan sebagai alat untuk mengukur seberapa jauhkah keberhasilan pembelajaran dengan teknik skimming terhadap hasil belajar. Instrumen kuesioner/angket digunakan untuk mengetahui minat pada belajar fisika, dan instrumen wawancara digunakan untuk mengetahui ketertarikan siswa terhadap pembelajaran dengan metode skimming. 1. Tes Tertulis a) Pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Pretest (tes
awal) diberikan pada siswa sebelum pembelajaran
menggunakan metode skimming. Pretest yang diberikan pada siswa disusun berdasarkan konsep-konsep yang berkaitan dengan bahasan mengenai Mata dan cacat mata. Tes ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai mata dan cacat mata. b) Posttest Posttest (tes akhir) diberikan setelah siswa melakukan pembelajaran dengan metode skimming. Tes ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode skimming. Posttest yang diberikan disusun berdasarkan soal pretest dan materi pembelajaran yang telah diberikan. Pada tabel 1 ditunjukkan kisi-kisi penyusunan test.
Tabel 1. Kisi - kisi Pretest dan Posttets Materi Pokok Mata
Inti Materi 1) Bagian mata dan fungsinya
Soal 1) Sebutkan bagian-bagian mata dan
fungsi
masing-masing
bagian! ( Skor 2) 2) Proses mata dapat melihat Cacat Mata
1) Istilah
2) Jelaskan
bagaimana
mata
dapat melihat! ( Skor 3) 1) Sebutkan macam-macam cacat mata!
Bagaimana
cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
menanggulanginya? ( Skor 2) 2) Pembentukan
2) Gambarkan
pembentukan
bayangan pada retina
bayangan di retina pada mata
mata
normal, miopi, hipermetropi ! ( Skor 3)
Pretest dan posttest lengkap dapat dilihat pada lampiran hal.76. Validitas pretest dan posttest di atas adalah validitas isi, yaitu mengacu pada isi materi yang akan diajarkan. 2. Kuisioner/Angket minat Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden yang ingin diketahui (Arikunto, 1984: 27). Dalam penelitian ini menggunakan macam kuisioner/angket langsung, yaitu kuisioner/angket yang dikirimkan langsung dan diisi langsung oleh orang yang akan dimintai jawaban tentang dirinya (Arikunto, 1984: 27). Kuisioner Minat digunakan untuk mengetahui seberapa besar minat siswa terhdap pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran dengan teknik skimming dan ceramah. Untuk membandingkan pembelajaran metode apa yang diminati siswa. Pada tabel 2 ditunjukkan bagaimana kuisioner disusun.
Table 2. Distribusi soal kuesioner sikap berdasarkan indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Komponen Minat
Indikator
Memperhatikan dan
Memperhatikan dan mengingat terus-
mengingat terus
menerus apa yang diajarkan dengan
Nomor soal
1, 6
teknik skimming atau ceramah Perasaan suka
Suka terhadap pembelajaran dengan 2, 10 metode skimming atau ceramah
Kebanggaan dan
Bangga telah mengikuti pembelajaran 3, 8
kepuasan
dengan metode skimming atau ceramah
Pilihan
Lebih memilih pembelajaran dengan metode skimming atau ceramah dari
4, 5
pada media pembelajaran lain Keikutsertaan
Ikut serta dalam kegiatan pembelajaran 7, 9 dengan metode skimming atau ceramah
Kuesioner lengkap dapat dilihat pada lampiran hal.84. 3. Wawancara Wawancara dilakukan setelah pembelajaran dengan metode skimming diterapkan di kelas. Tidak semua siswa akan diwawancarai, namun diambil berdasarkan pencapaian skor pada pengisisan lembar jawaban pretest dan posttest siswa. Siswa yang diwawancarai adalah siswa yang memiliki skor pencapaian pretest dan posttest mengalami perubahan drastis baik peningkatan maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
penurunan. Wawancara yang dipakai adalah wawancara terpimpin yaitu wawancara yang dilakukan oleh pewawancara dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun terlebih dahulu. Pertanyaan yang dibuat bersifat memimpin dan mengarahkan (Arikunto,1984:30). Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap metode skimming yang digunakan di dalam kelas. Tabel 3. Wawancara Untuk Siswa Kelas eksperimen (skimming) No 1.
Soal Wawancara Apakah
kamu
menyukai
model pembelajaran
tersebut, mengapa? 2.
Kesulitan apa yang kamu dapatkan dari metode skimming yang dilaksanakan di kelas tadi?
3.
Apakah
kamu
merasa
lebih
mengerti
atau
memahami materi dengan model pembelajaran tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Kelas kontrol (ceramah) No 1.
Soal Wawancara Bagaimana tanggapan kamu tentang pembelajaran yang kamu dapatkan? mengapa?
2.
Kesulitan apa yang kamu dapatkan dari metode skimming yang dilaksanakan di kelas tadi?
3.
Apakah kamu ingin belajar dengan menggunakan media
pembelajaran
lain?
contohnya
model
pembelajaran skimming? Hasil wawancara dapat dilihat dilampiran hal.89. G. ANALISIS DATA 1. Pretest dan Postest Pretest dan postest dianalisis secara tiga tahap, yaitu: a.
Peneliti menggunakan soal berbentuk esay pada soal pretest dan posttest, dengan harapan, siswa dapat mengeluarkan semua pemahaman yang telah didapatkan setelah pembelajaran dengan teknik skimming. Setiap soal memiliki skor yang berbeda, tergantung pada tingkat kesulitan dari soal itu sendiri. Peneliti memberikan 4 soal pada siswa, dengan jumlah skor keseluruhan adalah 10. Soal yang diberikan saat pretest sama dengan soal posttest.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Pengelompokan skor dibagi menjadi 5 kelompok dengan interval sebagai berikut: Tabel 4. Pengelompokan/kualifikasi skor dan interval Interval
kualifikasi
8.8 – 10.9
Sangat baik
6.6 – 8.7
baik
4.4 – 6.5
cukup
2.2 – 4.3
kurang
0 – 2.1
Sangat kurang
b. Untuk mengetahui apakah metode pembelajaran dengan teknik skimming mampu meningkatkan pemahaman konsep siswa, peneliti menggunakan analisis uji Test-T pada kelompok dependen. Dependen adalah kelompok yang saling tergantung atau bahkan sama (Suparno; 2006), dengan rumus
t =
( ̅
̅ )
perhitungan Test-T dengan menggunakan program SPSS. Setelah hasil muncul, kita dapat menyimpulkan : Apabila p < α = 0.05 maka signifikan Apabila p > α = 0.05 maka tidak signifikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Artinya bila signifikan berarti terjadi peningkatan pemahaman konsep
pada
siswa
setelah
menerima
pembelajaran
dengan
menggunakan teknik skimming. Jika tidak signifikan artinya adalah tidak terjadi peningkatan pemahaman konsep sebelum dan sesudah menerima pembelajaran dengan menggunakan teknik skimming. Dan cara yang sama juga dilakukan pada kelas kontrol (metode ceramah). c.
Menggunakan Test-T untuk 2 group yang independen. Analisis ini digunakan untuk membandingkan apakah kelas yang diajar dengan metode skimming lebih baik dibandingkan dengan kelas yang diajar dengan metode klasikal/ceramah. Dengan menggunakan tahapan analisis di atas dapat di tarik kesimpulan apakah terdapat perbedaan antara pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran komik dan ceramah, dan apakah metode pembelajaran komik lebih meningkatkan. 1) Dilakukan uji t-test independen antara skor pretest pada pembelajaran dengan
teknik
skimming
dan
pembelajaran
ceramah,
untuk
mengetahui apakah kedua kelompok tersebut setaraf. 2) Dilakukan uji t-test independen untuk nilai skor posttest pada pembelajaran dengan teknik skimming dan metode ceramah, untuk melihat nilai yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
2. Kuisioner/Angket minat Untuk mengetahui pendapat siswa terhadap pembelajaran dengan metode skimming pada pokok bahasan mata dan cacat mata, maka peneliti memberikan angket/kuesioner setelah post test. Angket yang digunakan terdiri dari 10 pernyataan. Angket terdiri dari 10 pernyataan tertutup dengan setiap pernyataan mempunyai skor tertinggi 5, sehingga skor totalnya adalah 50. 1. Untuk jawaban A diberi skor 5 2. Untuk jawaban B diberi skor 4 3. Untuk jawaban C diberi skor 3 4. Untuk jawaban D diberi skor 2 5. Untuk jawaban E diberi skor 1 Cara penilaian hasil angket yaitu dengan menentukan nilai minimum dan maksimum skor yang diperoleh. Dalam penelitian ini didapatkan nilai minimum skor = 10 dan nilai maksimum skor = 50, sehingga range interval adalah 50 – 10 = 40. Banyaknya interval adalah 5, sehingga besar intervalnya adalah
= 8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Tabel 5 . Kriteria skor pada kuesioner Interval
kriteria
42 – 50
Sangat berminat
34 – 41
berminat
26 – 33
Cukup berminat
18 – 25
Kurang berminat
10 – 17
Tidak berminat
3. Wawancara Analisis data mengenai tanggapan siswa terhadap model pembelajaran dengan metode skimming terhadap prestasi belajar siswa dilakukan dengan wawancara kemudian dideskripsikan apa adanya untuk melihat tingkat kesukaan siswa terhadap model pembelajaran dengan metode skimming.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kanisius Budi Murni Weleri, dari tanggal 8 Februari 2012 sampai tanggal 18 Februari 2012. Proses pengambilan data yang dilakukan, kurang sesuai dengan perencanaan pembelajaran. Ada beberapa hal yang menghambat proses pengambilan data, antara lain : 1. Ketidakhadiran siswa pada uji pretest dan posttest yang menyebabkan pengurangan jumlah siswa yang menjadi sampel. Sehingga yang seharusnya 28 siswa menjadi 24 siswa pada kelas VIII B. 2. Minat siswa terhadap mata pelajaran fisika yang kurang sehingga peneliti harus bekerja keras dalam mengelola kelas. 3. Adanya siswa kelas lain yang sedang mengerjakan tugas di luar kelas kontrol maupun eksperimen, sehingga kelas menjadi kurang kondusif karena banyak siswa yang melihat keluar. Setelah melewati beberapa hambatan tersebut, peneliti memperoleh data berupa hasil pretest dan posttest, kuisioner minat, dan hasil wawancara beberapa siswa kelas VIII A dan VIII B. Berikut ini adalah jadwal dan proses pengambilan data pada kelas ang
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
menggunakan metode ceramah dan pembelajaran dengan skimming yang dilakukan di kelas VIII A dan VIII B SMP Budi Murni Weleri. Tabel 6. Pembagian metode pada masing-masing kelas No.
Kelas
Metode
1.
VIII A
Metode pembelajaran skimming
2.
VIII B
Ceramah
Tabel 7. Jadwal waktu pelaksanaan pengambilan data No.
Hari/Tanggal
Pukul
Kelas
Kegiatan
1.
Rabu ,08-02-2012
07.00-08.20
VIII A
Pretest, pembelajaran skimming materi mata
2.
Rabu ,08-02-2012
11.30-12.50
VIII B
Pretest, pembelajaran metode ceramah materi mata
3.
Rabu ,15-02-2012
07.00-08.20
VIII A
Melanjutkan materi teori mata, dilanjutkan materi cacat mata, dan posttest
4.
Rabu ,15-02-2012
11.30-12.50
VIII B
Pembelajaran skimming materi cacat mata, dilanjutkan posttest
5.
Jumat ,17-02-2012
08.20-09.00
VIII B
Kuisioner dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
wawancara 6.
Sabtu ,18-02-2012
11.30-12.10
VIII A
Kuisioner dan wawancara
B. Data Penelitian Peneliti mendapatkan data berupa hasil pretest dan posttest kelas VIII A dan VIII B, hasil kuesioner minat, dan hasil wawancara yang dilakukan pada lima siswa dari tiap kelas. Berikut adalah penjabarannya. 1. Hasil pretest dan posttest siswa kelas VIII A dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8. Hasil pretest dan posttest kelas VIII A No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10
Pretest
Posttest
0.3
5.5
1
8.1
1.7
4.4
2.3
8.3
0.7
5.9
0.5
2.1
0.4
3
1.7
4.5
1.2
6.3
0.2
2.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
11. 12. 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 25 Siswa 26 Siswa 27 Siswa 28
1.7
9.6
0.7
6
0.8
9
0.4
9
0.6
9.6
1.5
9.6
2
7.5
0.2
2
2.2
4
0.2
2.6
1
1.5
0.7
1.8
0.7
1.9
0.7
8.2
1.1
8.1
0.6
0.7
3
7.1
1.3
9.6
Descriptive Statistics N postest
Minimum 28
.70
Maximum 9.60
Mean 5.6607
Std. Deviation 3.00806
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
pretest
28
Valid N (listwise)
28
.20
3.00
1.0500
.72291
Dari tabel statistik di atas dapat dilihat bahwa nilai mean untuk posttest 5.66 dan standard deviasinya 3.01, sedangkan nilai mean untuk pretest 1.05 dan standard deviasinya 0.72. Dari data di atas jika dilihat dengan pengelompokan kualifikasi skor maka kelas VIII A nilai rata-rata pretestnya masuk dalam kriteria sangat kurang, sedangkan nilai rata-rata posttestnya masuk dalam kriteria cukup.
2. Hasil pretest dan posttest siswa kelas VIII B dapat dilihat pada tabel 9. Tabel 9. Hasil pretest dan posttest kelas VIII B No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Siswa Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9
Pretest
Posttest
1.6
5.1
0.4
3.5
0.2
1.7
3.2
9.1
0.5
2.2
1.1
7.4
0.2
4
0.6
0.9
0.5
0.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Siswa 20 Siswa 21 Siswa 22 Siswa 23 Siswa 24
0.2
7.5
2
9
0.1
2.1
0.3
1.6
0.7
2.2
0.9
2.5
0.1
0.5
0.4
1.1
0.4
6.8
0.5
4.2
0.1
3.1
0.2
3.6
0.6
4.7
0.2
1.7
1.1
3.1
Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
pretest
24
.10
3.20
.6708
.72200
posttest
24
.30
9.10
3.6625
2.60715
Valid N (listwise)
24
Dari tabel statistik di atas dapat dilihat bahwa nilai mean untuk pretest 0.67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
dan standard deviasinya 0.72, sedangkan nilai mean untuk posttest 3.66 dan standard deviasinya 2.61. Nilai ketuntasan pelajaran fisika SMP Kanisius Budi Murni Weleri adalah 6.00. Dari data di atas jika dilihat dengan pengelompokan kualifikasi skor maka kelas VIII B nilai mean pretestnya masuk dalam kriteria sangat kurang, sedangkan nilai mean posttestnya masuk dalam kriteria kurang. 3. Hasil kuisioner minat Untuk mengetahui seberapa besar minat siswa terhadap pembelajaran dengan metode skimming, peneliti memberikan kuesioner minat siswa tehadap pembelajaran yang baru saja digunakan. Peneliti juga memberikan kuesioner untuk kelas kontrol. Tujuan pemberian kuesioner bagi kelas kontrol adalah untuk membandingkan seberapa besar minat siswa terhadap pembelajaran dengan metode skimming. Tabel 10. Data kuesioner kelas VIII A yang menggunakan metode pembelajaran skimming ( kelas eksperimen ) No.
kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 4 4 3 4 5 4 3 4 3
2 5 4 3 4 4 4 3 5 3
3 5 4 3 4 4 5 3 5 3
4 4 4 2 2 3 4 3 4 3
Pertanyaan 5 6 5 4 5 3 3 4 4 4 3 4 5 3 3 4 5 3 3 4
7 5 3 5 4 5 5 4 5 4
8 5 4 2 4 4 5 3 5 4
9 5 4 3 3 4 4 4 4 3
10 5 4 2 4 3 4 3 4 3
skor total 47 42 30 37 39 43 33 44 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Ratarata
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
3 3 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4
4 4 3 5 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4
3.8 3.8
4 3 3 4 3 3 3 4 4 5 4 3 4 3 3 3 5 3 4
3 3 3 5 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 5 3 3
3.7
3.3
3 3 3 5 3 3 3 4 4 5 3 2 3 3 3 4 3 3 3
3 3 2 4 2 3 3 4 4 3 2 3 4 3 2 3 3 4 4
3.5 3.3
3 3 4 4 4 3 4 4 5 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4
4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4
3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4
4 3 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 3 4 3 5 3 4
3.9
3.8
3.7
3.7
34 31 34 40 34 32 39 39 43 39 33 31 41 31 33 32 41 32 38 36.71
Tabel 11. Data kuesioner kelas VIII B yang menggunakan metode ceramah ( kelas kontrol ) No.
kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4
2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4
3 4 4 3 3 4 3 3 3 5 4
4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 4
Pertanyaan 5 6 3 4 4 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 4 4
7 4 4 3 3 2 4 3 3 5 4
8 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4
9 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4
10 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4
skor total 39 40 31 29 30 32 31 30 37 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Ratarata
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
3 1 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4
3 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4
3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 5 3 4 3
3 3 4 2 3 4 4 3 2 3 4 4 5 3
3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 5 4 4
2 3 3 4 2 2 3 2 5 4 3 4 3 3
3 3 3 4 3 2 2 2 4 3 4 2 3 4
3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3
3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4 5 3
3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4
29 30 31 34 30 32 29 32 38 35 39 37 41 35
33.79 3.5 3.7 3.6 3.3 3.4 3 3.2 3.2 3.3 3.5 Dari data diatas didapatkan skor rata-rata kuisioner minat kelas VIII A adalah
36.71, masuk dalam kriteria berminat, sedangkan kelas VIII B adalah 33.79, masuk dalam kriteria cukup berminat. 4. Data hasil wawancara Peneliti mewawancarai siswa dengan tujuan untuk mengetahui, bagai mana tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran dengan menggunakan teknik skimming. Peneliti melakukan wawancara pada 5 siswa kelas VIII A (kelas eksperimen) dan 4 siswa kelas VIII B (kelas kontrol). Peneliti mewawancarai siswa kelas kontrol untuk melihat bagaimana tanggapan siswa tentang metode ceramah dan bagaimana pengaruhnya terhadap minat siswa pada pelajaran fisika. Berikut ini adalah hasil wawancara yang dilakukan pada beberapa siswa-siswi kelas VII B dan A.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Tabel 12. Hasil wawancara pada kelas VIII A No. 1
Pertanyaan dan jawaban Apakah kamu menyukai model pembelajaran tersebut, mengapa? Siswa 1: Ya pak….gak membosankan…asyik. Siswa 2: Wesss…suka..suka aja..enak ngajarnya Siswa 3: Belajarnya sih seneng..tapi saya gak suka sama fisika pak.. Siswa 4: Wah enak pak, karena lebih santai, trus gak gampang marah Siswa 5: Suka ...karena menarik dan menantang pak..
2
Kesulitan apa yang kamu dapatkan dari metode skimming yang dilaksanakan di kelas tadi? Siswa 1: Apa ya..bingung, kayaknya gak ada pak. Siswa 2: Eeemmmm….gak ada pak. Karena enak si cara ngajarnya… Siswa 3: Sudah gak suka sama fisika…jadi semuanya sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Siswa 4: Kadang teman kelompok mengganggu pak pas lagi baca…. Siswa 5: Gambarnya matanya kurang jelas pak… 3
Apakah kamu merasa lebih mengerti atau memahami materi dengan model pembelajaran tersebut? Siswa 1: Ya pak…lebih paham kalau begini belajarnya. Siswa 2: Wah…paham sekali pak.. Siswa 3: Sama saja pak….gak dong. Siswa 4: Iya pak. Siswa 5: Wah…belajarnya semangat, jadi lebih ngerti pak. Tabel 13. Hasil wawancara pada kelas VIII B.
No.
Pertanyaan dan jawaban
1
Bagaimana tanggapan kamu tentang pembelajaran yang kamu dapatkan?mengapa? Siswa 1:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Lebih enak…lebih santai. Banyak candanya, jadi seneng. Siswa 2: Seneng pak…dari pada belajar dengan guru sebelumnya. Siswa 3: Lebih enak…ada santai-santainya..gak serius terus Siswa 4: Enak pak…ya enak aja jelasinnya. 2
Kesulitan apa yang kamu dapatkan dari metode skimming yang dilaksanakan di kelas tadi? Siswa 1: Ada sebagian yang belum jelas. Siswa 2: Eeemmmm….gak ada pak. Karena enak si cara ngajarnya… Siswa 3: Sudah gak suka sama fisika…jadi semuanya sulit. Siswa 4: Apa ya…kayaknya gak ada..
3
Apakah
kamu
ingin
belajar
dengan
menggunakan
media
pembelajaran lain?contohnya model pembelajaran skimming? Siswa 1: Pengen banget pak…bapaknya kemaren curang. Kelas sebelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
makai skimming kami nggak.gak terima pokoknya.. Siswa 2: Seneng yang ceramah….. Siswa 3: Pengen pak…asik kayaknya. Siswa 4: Skimming itu gimana pak????kayaknya enak tuh…
C. Analisis Data Ada beberapa tahapan yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data hasil penelitian yang berupa pretest dan posttest, kuesioner, dan wawancara yang masing-masing dilakukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Tahapan tersebut antara lain adalah: 1.
Analisis Pretest Dan Posttest a. Kemampuan dasar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol Peneliti Menggunakan uji T-test untuk 2 kelompok independen untuk mengetahui apakah kemampuan dasar siswa kelas eksperimen dan kontrol sama pada hasil pretest yang didapatkan dari masingmasing metode. Keterangan : Kode 1 = kelas VIII A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Kode 2 = kelas VIII B
Tabel 14. Analisis pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol Group Statistics kode skor
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1.00
28
1.0500
.72291
.13662
2.00
24
.6708
.72200
.14738
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference Std. Mean
Error
Sig. (2- Differen Differen F skor Equal variances
.486
Sig.
t
.489 1.887
Df
tailed)
ce
ce
Lower
Upper
50
.065
.37917
.20098 -.02451
.78284
1.887 48.809
.065
.37917
.20096 -.02471
.78305
assumed Equal variances not assumed
Dari tabel perhitungan statistik di atas, dapat dilihat t = 1.89, p = 0.07 dan α = 0.05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Analisis statistik menunjukkan p = 0.07 > α = 0.05 maka tidak signifikan. Artinya adalah bahwa kedua kelas, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen memiliki kemampuan awal yang tidak berbeda secara statistik. b. Peningkatan hasil belajar siswa Data hasil pretest dan posttest dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol dianalisis untuk mengetahui apakah metode ceramah ataupun pembelajaran dengan teknik skimming mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Tes yang digunakan adalah uji T-test untuk kelompok dependen. Hasil uji T-tes dependen untuk kelas eksperimen (skimming) seperti tabel 15 berikut : Tabel 15. Analisis pretest dan posttest pada kelas eksperimen Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
pretest
1.0500
28
.72291
.13662
posttest
5.6607
28
3.00806
.56847
Paired Samples Correlations
N Pair 1
pretest & posttest
Correlation 28
.360
Sig. .060
Paired Samples Test Paired Differences
t
df
Sig. (2-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
95% Confidence
tailed)
Interval of the
Mean Pair 1
pretest -
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
-4.61071
2.82926
.53468
Difference Lower
Upper
-5.70779
-3.51364
-8.623
27
.000
posttest
Dari tabel perhitungan statistik di atas, dapat dilihat bahwa t = -8.62, p = 0.000 dan α = 0.05. Oleh karena p = 0.000 < α = 0.05 maka signifikan. Artinya adalah bahwa ada perbedaan pretest dan posttest pada kelas eksperimen. Dengan melihat mean, maka terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen.
Hasil uji T-test untuk kelompok dependen untuk metode pembelajaran ceramah adalah seperti tabel 16 berikut : Tabel 16. Analisis pretest dan posttest pada kelas kontrol
Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
pretest
.6708
24
.72200
.14738
posttest
3.6625
24
2.60715
.53218
Paired Samples Correlations N Pair 1
pretest & posttest
Correlation 24
.639
Paired Samples Test
Sig. .001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Paired Differences 95% Confidence Interval of the
Mean Pair pretest 1
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
-2.99167 2.21633
.45241
Difference
Sig. (2-
Lower
Upper
t
-3.92754
-2.05579 -6.613
df
tailed) 23
.000
posttest
Dari tabel perhitungan statistik di atas, dapat dilihat bahwa t = -6.61, p = 0.000 dan α = 0.05. Oleh karena p = 0.000 < α = 0.05 maka signifikan. Artinya adalah bahwa ada perbedaan pretest dan posttest pada kelas kontrol. Dengan melihat mean, maka terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada kelas kontrol.
c. Perbandingan nilai posttest antara pembelajaran dengan teknik skimming dan ceramah Dengan uji T-test independen dites hasil posttest ceramah dan teknik skimming, apakah berbeda atau sama. Hasilnya seperti tabel 17. Keterangan : 1 = kelas VIII A 2 = kelas VIII B Tabel 17. Analisis posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen Group Statistics
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
kode skor
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1.00
28
5.6607
3.00806
.56847
2.00
24
3.6625
2.60715
.53218
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference Std. Mean
Error
Sig. (2- Differen Differen F skor Equal
2.067
Sig.
t
.157 2.538
Df
tailed)
ce
ce
Lower
Upper
50
.014 1.99821
.78743
.41662 3.57981
2.566 49.990
.013 1.99821
.77870
.43414 3.56229
variances assumed Equal variances not assumed
Dari tabel statistik di atas, dapat dilihat bahwa t = 2.57, p = 0.01 dan α = 0.05. Oleh karena p = 0.01 < α = 0.05 maka signifikan. Artinya adalah bahwa ada perbedaan antara metode skimming dan ceramah. Dilihat dari nilai mean, metode skimming lebih meningkatkan hasil belajar dari metode ceramah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Jika menggunakan analisis pengelompokan kualifikasi, maka dapat dilihat bahwa kelas eksperimen berada dalam kriteria cukup, sedangkan kelas kontrol berada dalam kriteria kurang. Hal ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran dengan teknik skimming lebih meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan metode ceramah. 2. Analisis Kuisioner Untuk mengetahui apakah metode pembelajaran dengan teknik skimming mampu menarik atau membuat siswa menjadi lebih berminat untuk belajar, peneliti menggunakan uji T-tes independen. Hasilnya seperti pada tabel 18. Keterangan : 1 = kelas VIIIA (eksperimen) 2 = kelas VIII B (kontrol) Tabel 18. Analisis kuesioner pada kelas kontrol dan kelas eksperimen Group Statistics kode skor
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1.00
28
36.7143
4.75205
.89805
2.00
24
33.7917
4.08581
.83401
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference
F skor
Equal
.922
Sig.
t
.342 2.357
df
Sig. (2-
Mean
Std. Error
tailed)
Difference
Difference
Lower
Upper
50
.022
2.92262E0 1.24009E0
.43182 5.41342E0
2.385 49.998
.021
2.92262E0 1.22559E0
.46094 5.38430E0
variances assumed Equal variances not assumed
Dari tabel statistik di atas, dapat dilihat bahwa t = 2.36, p = 0.02 dan α = 0.05. Oleh karena p = 0.02 < α = 0.05 maka signifikan. Artinya adalah bahwa ada perbedaan antara metode skimming dan ceramah. Dilihat dari mean, metode skimming lebih meningkatkan minat dari metode ceramah. Jika menggunakan analisis pengelompokan kualifikasi, maka dapat dilihat bahwa kelas yang menggunakan metode pembelajaran dengan teknik skimming berada dalam kriteria berminat, sedangkan kelas dengan menggunakan metode ceramah berada dalam kriteria cukup berminat. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
menunjukkan bahwa metode skimming lebih menarik minat siswa dibandingkan dengan metode ceramah. 3. Analisis Wawancara Setelah proses pembelajaran berakhir, baik dengan menggunakan metode pembelajaran dengan teknik skimming maupun ceramah, peneliti ingin mengetahui tanggapan siswa mengenai kedua metode yang baru saja mereka dapatkan. Pengambilan sampel untuk wawancara, dilakukan pada 5 siswa kelas VIII A dan 4 siswa pada kelas VIII B. Minimnya sampel yang diambil dikarenakan keterbatasan waktu untuk penelitian. Hasil wawancara yang didapatkan, banyak siswa yang rata-rata suka dengan metode pembelajaran dengan teknik skimming. Kelas yang hanya mendapatkan metode ceramah, mereka ingin sekali belajar dengan menggunakan metode lain. Sebagian siswa merasa kurang diberi keadilan karena tidak mendapatkan pembelajaran dengan teknik skimming dan ada juga yang merasa penasaran dengan metode skimming.
D. Pembahasan 1. Peningkatan Hasil Belajar Pandangan siswa terhadap mata pelajaran fisika sangat berpengaruh besar terhadap hasil belajar. Peran guru juga sangat berpengaruh besar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
bagaimana cara guru dalam mengajarkan pelajaran fisika, mengelola kelas dan metode yang digunakan. Soal pretest terdiri dari empat soal esay. Masing-masing soal berpedoman pada indikator-indikator dari materi mata dan cacat mata. Bentuk soal berupa esay karena peneliti ingin mengetahui seberapa jauh pemahaman konsep siswa tentang materi mata dan cacat mata. Soal pretest sama dengan soal post test. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa setelah menerima pembelajaran dengan menggunakan teknik skimming, maupun dengan metode ceramah. Dari hasil pretest yang didapatkan, siswa terlihat sangat kesulitan dalam mengerjakan setiap soal, baik kelas VIII A maupun kelas VIII B, hal ini terbukti dari hasil nilai rata-rata pada kelas VIII A adalah 1.05 dan 0.67 pada kelas VIII B. kedua kelas juga memiliki kemampuan yang hampir sama. Hal ini dapat dilihat dari analisis statistik yang menunjukkan bahwa p = 0.07 > α = 0.05 dan ini menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Dengan kata lain tidak terdapat perbedaan yang mencolok dari kedua kelas atau hampir sama. Setelah menerima pembelajaran dengan metode pembelajaran yang menggunakan tekinik skimming dan ceramah pada masing-masing kelas, terlihat ada peningkatan hasil belajar siswa baik metode pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
yang menggunakan tekinik skimming maupun dengan metode ceramah, hal ini dapat dilihat dari hasil statistik yang menunjukkan peningkatan. d.
Pada metode ceramah hasil statistik menunjukkan hasil p = 0.000 < α = 0.05 maka signifikan. Yang artinya adalah terjadi peningkatan pemahaman konsep siswa. Hal ini juga dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas saat pretest adalah 0.67 menjadi rata-rata 3.66 pada saat posttest.
e.
Pada metode pembelajaran dengan teknik skimming juga terdapat peningkatan pemahaman konsep siswa, hal ini ditunjukkan pada hasil analisis statistik dengan hasil p = 0.000 < α = 0.05 yang artinya signifikan. Dengan nilai rata-rata saat pretest adalah 1.05 menjadi 5.66 saat posttest. Dalam usaha peningkatan hasil belajar siswa, metode pembelajaran
dengan teknik skimming lebih baik dibandingkan dengan metode ceramah. Hal ini dapat dilihat pada analisis statistik yang menunjukkan hasil p = 0.01 < α = 0.05 maka signifikan. Dengan nilai rata-rata adalah 3.66 pada metode ceramah dan 5.66 pada metode pembelajaran dengan teknik skimming. Jika menggunakan analisis pengelompokan kualifikasi, maka dapat dilihat bahwa kelas eksperimen berada dalam kriteria cukup, sedangkan kelas kontrol berada dalam kriteria kurang. Hal ini menunjukkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
metode pembelajaran dengan teknik skimming lebih meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan metode ceramah. Jika diberikan nilai standar ketuntasan mata pelajaran fisika 6.0, maka 14 siswa kelas VIII A yang menggunakan teknik skimming dinyatakan tuntas dengan prosentase 50 %. Sedangkan kelas VIII B yang menggunakan metode ceramah hanya 5 siswa yang dinyatakan tuntas dengan prosentase 20.83 %. Ketuntasan mata pelajaran yang rendah dan siswa yang tuntas hanya 50%, hal ini masih kurang dari harapan. Peneliti menduga siswa kurang konsentrasi karena banyak yang melihat teman kelas lain yang sedang belajar di luar kelas, juga karena kurangnya waktu pembelajaran selama penelitian,yang seharusnya tiga kali pertemuan menjadi 2 kali pertemuan, juga terpotong dengan waktu untuk pretest dan posttest sehingga hasil yang didapat kurang maksimal.
2. Minat Belajar Siswa Minat belajar siswa dapat diukur melalui kuesioner yang telah di dapatkan. Kuesioner diberikan pada kedua kelas, baik kelas yang menggunakan metode pembelajaran dengan teknik skimming maupun metode ceramah. Untuk mengetahui seberapa besar minat siswa terhadap mata pelajaran fisika setelah menggunakan kedua metode, peneliti menggunakan T-tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
untuk dua kelompok yang independen dari hasil kuesioner yang didapatkan. Hasil analisis statistik menunjukkan ada perbedaan yang mencolok antara minat siswa terhadap mata pelajaran fisika dengan menggunakan metode pembelajaran dengan teknik skimming maupun dengan metode ceramah. Hal ini dapat dilihat pada hasil analisis statistik dimana p = 0.021 < α = 0.05 maka signifikan. Hasil statistik di atas sama dengan analisis yang dilakukan menurut interval skor dimana kelas yang menggunakan metode pembelajaran dengan teknik skimming (kelas VIII A) memiliki jumlah skor rata-rata 36,71, skor ini masuk kedalam kategori siswa yang berminat dan pada kelas ceramah (kelas VIII B) mendapatkan skor rata-rata 33.79, skor ini masih berada dalam kategori cukup berminat. Jika menggunakan analisis pengelompokan, maka didapatkan skor rata-rata kuisioner minat kelas VIII A adalah 36.71, masuk dalam kriteria berminat, sedangkan kelas VIII B adalah 33.79, masuk dalam kriteria cukup berminat.
3. Tanggapan Siswa Pada metode pembelajaran dengan teknik skimming. Untuk
memperkuat hasil dari kuesioner,
peneliti melakukan
wawancara kepada kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Dilakukannya
wawancara
pada
kelas
kontrol
bertujuan
untuk
mengertapakah siswa yang menerima pebelajaran dengan metode ceramah lebih senang dengan metode ceramah ataukah lebih ingin menerima pembelajaran dengan teknik skimming. Hasil wawancara yang dilakukan pada beberapa siswa yang mewakili dari tiap kelas menunjukkan, siswa senang terhadap pembelajaran dengan teknik skimming. Hal ini dapat dilihat dari jawaban-jawaban yang dilontarkan dari tiap-tiap siswa yang menerima pembelajaran dengan teknik skimming. Jawaban serupa juga ditunjukkan oleh siswa yang menerima pembelajaran dengan metode ceramah, namun dari sebagian besar siswa lebih memilih ingin menggunakan metode pembelajran dengan teknik skimming karena mereka mengetahui jika kelas yang VIII A menggunakan metode pembelajaran dengan teknik skimming. Ada beberapa siswa juga merasa penasaran dengan teknik skimming. Hal ini semakin menguatkan peneliti bahwa metode pembelajaran dengan teknik skimming lebih dipilih mata
pelajaran
fisika
yang
dianggap
sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang didapatkan, peneliti dapat menyimpulkan: 1. Pembelajaran fisika dengan menggunakan teknik skimming meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Kanisius Budi Murni Weleri pada pokok bahasan Mata dan Cacat Mata. 2. Minat belajar siswa kelas VIII SMP Kanisius Budi Murni Weleri pada mata pelajaran fisika menggunakan metode pembelajaran dengan teknik skimming lebih besar dari kelas yang menggunakan metode ceramah. 3. Tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran dengan teknik skimming
baik.
Dalam hal ini adalah tanggapan yang positif. B. Saran 1. Disarankan bagi guru, untuk menggunakan metode pembelajaran dengan teknik skimming sebagai metode pembelajaran alternatif dalam memberikan materi pembelajaran. 2. Penelitian ini tidak melibatkan wawancara dengan semua siswa, maka diharapkan ada penelitian
yang
sama
dengan
melibatkan
mengungkapkan maksud dari siswa itu sendiri.
68
semua
siswa.
Sehingga
dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 DAFTAR PUSTAKA Arem,
Cindy.
2008.
Physic
Study
Skill.
/acad/physics study skills.html. Diunduh 5
Dalam
http://www.academictips.org
Februari 2011.
Arikuto,Suharsimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Jakarta: PT Bumi Aksara. Aritonang, Keke T. 2006. Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Membaca Cepat. Dalam http://www.bpkpenabur.or.id/files/Hal.2027%20Meningkatkan%20Ke mampuan%20Membaca.pdf. Diunduh 2 Februari 2011. Djiwandono, Sri Esti Wuryani. 2002. Psikologi pendidikan. Jakarta : Grasindo. Haryadi. 2006. Retorika membaca model, metode dan teknik. Semarang : penerebit Rumah Indonesia Semarang. Hsalma. 2011. Minat dalam belajar. Dalam http://hsalma.wordpress.com/2011/05/ 27/minatdalam-belajar/. Diunduh pada tanggal 23 oktober 2011. Karim, saeful, dkk. 2008. Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Maddocks , Rosalie F. 2008. Study Tips For General Science Courses At Wou. Dalam http://www.wou.edu/las/physci/taylor/gs104/studytip.pdf. Diunduh 3 Februari 2011. Midzakir, Ahmad dan Joko Sutrisno. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Penerbit CV. Pustaka Setia. N.N. 2008. Pengembangan KTSP. Puskur Dalam http://www.puskur.net/index.php? menu=profile&pro=1&iduser=5. Diunduh pada tanggal 20 januari 2011. Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Penerbit PT Raja Grafindo Persada. Soedarso. 2004. Speed Reading : Sistem membaca cepat dan efektif. Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Suhartono dan Sarcowi. 2004. Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Teknik Skimming-Scanning pada Siswa Kelas VI SD (Laporan Penelitian Bidang Pendidikan). Surakarta : Penerbit FKIP UNS Surakarta. Suparno, Paul. 2006. Diktat Statistika. Yogyakarta : Penerbit Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta : Penerbit Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 Wasis, Sugeng Yuli Irianto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Wiryodijoyo, Suwaryono. 1989. Membaca : Strategi Pengantar Dan Tekniknya. Jakarta : Penerbit Depdikbud.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 Lampiran 3: Pretest dan Posttest 1. Sebutkan bagian-bagian mata dan fungsi masing-masing bagian! ( Skor 2) Jawab : ………………………………………………………………………… 2. Jelaskan bagaimana mata dapat melihat! ( Skor 3) Jawab : ………………………………………………………………………… 3. Sebutkan macam-macam cacat mata! Bagaimana cara menanggulanginya? ( Skor 2) Jawab : ………………………………………………………………………… 4. Gambarkan pembentukan bayangan di retina pada mata normal, miopi, dan hipermetropi ! ( Skor 3) Jawab : …………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 Lampiran 4: Pedoman Jawaban Pretest dan Posttest 1.
Sebutkan bagian-bagian mata dan fungsi masing-masing bagian! ( Skor 2) Jawab :
Kornea mata berfungsi melindungi mata dari gangguan luar.
Aqueous humour berfungsi memberi bentuk dan kekukuhan pada mata.
Lensa mata berfungsi mengatur pembiasan cahaya yang terjadi dimata sehingga menghasilkan bayangan yang jatuh tepat di retina.
Iris atau selaput pelangi berfungsi mengatur besar kecilnya celah pupil dan memberi warna pada mata.
Pupil berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata.
Retina atau selaput jala berfungsi sebagai tempat terbentuknya bayangan.
2. Jelaskan bagaimana mata dapat melihat! ( Skor 3) Jawab : Cahaya dipantulkan dari benda masuk ke dalam mata melalui kornea dan dibiaskan oleh cairan di belakang kornea agar jatuh pada lensa. Oleh lensa mata diatur sedemikian rupa sehingga bayangannya jatuh di retina. Rangsangan cahaya yang diterima oleh sel-sel indera, kemudian diteruskan ke saraf mata, selanjutnya disampaikan ke pusat penglihatan di otak untuk diterjemahkan. 3. Sebutkan macam-macam cacat mata! Bagaimana cara menanggulanginya? ( Skor 2) Jawab :
Rabun Jauh (Miopi) bayangan yang terbentuk jatuh di depan retina. Agar manjadi jelas dapat ditolong dengan menggunakan kacamata lensa negatif (lensa cekung) sehingga bayangan kembali jatuh di retina.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Rabun Dekat (Hipermetropi) bayangan yang terbentuk jatuh di belakang retina. Agar bayangan tepat kembali diretina dapat ditolong dengan kaca mata lensa positip (lensa cembung)
Mata Tua (Presbiopi) dialami oleh orang tua karena daya akomodasi matanya kurang baik. Mata presbiopi tidak jelas melihat bendabenda yang jauh maupun dekat. Agar dapat jelas ditolong dengan kacamata rangkap yakni lensa positif dan lensa negatif disatukan pada kacamata.
Astigmatis Astigmatis adalah cacat mata yang terjadi karena bentuk bola mata yang kurang melengkung (tidak sferis) sehingga berkas cahaya yang masuk kemata tidak terfokus di satu titik. Cacat mata astigmatis dapat dibantu dengan menggunakan kacamata silindris.
4. Gambarkan pembentukan bayangan di retina pada mata normal, miopi, dan hipermetropi ! ( Skor 3) Jawab :
Mata normal
Miopi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Hipermetropi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 Lampiran 5 : Lembar Kerja Siswa (LKS) I LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PERTEMUAN I Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: VIII (Delapan)/II (Dua)
Pokok Bahasan
: Alat Optik
Sub Pokok Bahasan
: Mata dan Cacat Mata
Alokasi waktu
: 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)
Petunjuk 1) Bacalah buku paket atau buku ajar IPA terpadu untuk kelas VIII dan temukan jawaban pertanyaan di bawah ini dalam waktu 30 menit 2) Dalam membaca buku gunakanlah teknik membaca skimming 3) Teknik membaca skimming adalah teknik membaca yang dalam membaca hanya mengambil hal-hal yang penting saja atau yang dicari
1. Akomodasi Akomodasi adalah….
2. Titik dekat dan titik jauh mata Titik dekat mata adalah………
Titik jauh mata adalah……….. 3. Bagian mata dan fungsinya 1) Lengkapilah nama bagian-bagian mata gambar dibawah ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
7 9
8
1 2 6 3 5 4
2) Berdasarkan gambar di atas sebutkan fungsi bagian mata pada nomor 1. …………………………………………………………………….. 2. ……………………………………………………………………... 3. ……………………………………………………………………... 4. ……………………………………………………………………... 5. ……………………………………………………………………... 6. ……………………………………………………………………... 7. ……………………………………………………………………... 8. ……………………………………………………………………... 9. ……………………………………………………………………...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 Lampiran 6 : Lembar Kerja Siswa (LKS) II LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PERTEMUAN II Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: VIII (Delapan)/II (Dua)
Pokok Bahasan
: Alat Optik
Sub Pokok Bahasan
: Mata dan Cacat Mata
Alokasi waktu
: 2 jam pelajaran (2 x 45 menit)
Petunjuk 4) Bacalah buku paket atau buku ajar IPA terpadu untuk kelas VIII dan temukan jawaban pertanyaan di bawah ini dalam waktu 30 menit 5) Dalam membaca buku gunakanlah teknik membaca skimming 6) Teknik membaca skimming adalah teknik membaca yang dalam membaca hanya mengambil hal-hal yang penting saja atau yang dicari 1. Cacat mata
Kelaskan cacat mata yang ada pada mata manusia dan cara menanggulanginya. 1) Cacat mata …………………………………………………………….. ………………………………………………………………………… Dapat ditolong dengan……………………………………………….. ………………………………………………………………………… 2) Cacat mata……………………………………………………………. ………………………………………………………………………… Dapat ditolong dengan……………………………………………….. ………………………………………………………………………… 3) Cacat mata……………………………………………………………. ………………………………………………………………………… Dapat ditolong dengan……………………………………………….. ………………………………………………………………………… 2. Gambar pembentukan bayangan di retina Gambarkan model pembentukan bayangan pada mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Mata normal
Cacat mata Miopi
Cacat mata hipermetropi
Cacat mata Presbiopi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 Lampiran 7 Kuesioner Tanggapan Siswa 1. Bagaimana perhatian anda pada saat pembelajaran fisika berlangsung dengan menggunakan metode yang baru saja digunakan? a. Sangat memperhatikan b. Memperhatikan c. Biasa saja d. Tidak memperhatikan e. Asyik bermain dengan teman 2. Apa perasaan anda saat menerima pembelajaran dengan menggunakan metode yang baru saja digunakan? a. Sangat suka b. Suka c. Biasa saja d. Tidak suka e. Sangat tidak suka 3. Bagaimana perasaan anda setelah menerima pembelajaran fisika dengan menggunakan metode yang baru saja digunakan? a. Sangat bangga b. Bangga c. Biasa saja d. Kecewa e. Sangat kecewa 4. Bagaimana menurut anda metode pembelajaran lain dibandingkan metode yang baru saja digunakan? a. Sangat menyenangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 b. Menyenangkan c. Sama saja d. Membosankan e. Sangat membosankan 5. Bagaimana jika metode yang baru saja digunakan ini digunakan lagi pada pembelajaran fisika pada bab selanjutnya? a. Sangat setuju b. Setuju c. Mengikuti saja d. Kurang setuju e. Sangat tidak setuju 6. Apakah anda dapat mengingat materi yang diajarkan dengan metode yang baru saja digunakan? a. Sangat ingat b. Ingat c. Cukup ingat d. Agak Lupa e. Tidak mengingat sama sakali 7. Bagaimana keterlibatan anda dalam pembelajaran dengan metode yang baru saja digunakan? a. Sangat mengikuti b. Mengikuti c. Cukup mengikuti d. Kurang mengikuti e. Tidak mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 8. Apakah anda tertarik dengan metode yang baru saja digunakan? a. Sangat tertarik b. Tertarik c. Biasa saja d. Kurang tertarik e. Tidak tertarik 9. Bagaimana perasaan anda pada saat melakukan kegiatan-kegiatan dalam pembelajaran fisika yang berhubungan dengan metode yang baru saja digunakan? a. Sangat bersemangat b. Semangat c. Biasa saja d. Kurang semangat e. Tidak semangat 10. Apa pendapat anda tentang metode yang baru saja digunakan? a. Sangat menyenangkan b. Menyenangkan c. Biasa saja d. Membosankan e. Sangat membosankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 Lampiran 8 : Pertanyaan Wawancara Kelas eksperimen (skimming) 1. Apakah kamu menyukai model pembelajaran tersebut, mengapa? 2. Kesulitan apa yang kamu dapatkan dari metode skimming yang dilaksanakan di kelas
tadi? 3. Apakah kamu merasa lebih mengerti atau memahami materi dengan model
pembelajaran tersebut? Kelas kontrol (ceramah) 1. Bagaimana tanggapan kamu tentang pembelajaran yang kamu dapatkan?mengapa? 2. Kesulitan apa yang kamu dapatkan dari metode skimming yang dilaksanakan di kelas tadi? 3. Apakah kamu ingin belajar dengan menggunakan media pembelajaran lain?contohnya model pembelajaran skimming?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 Lampiran 9 : Hasil wawancara Hasil wawancara pada kelas VIII A (skimming) No. 1
Pertanyaan dan jawaban Apakah kamu menyukai model pembelajaran tersebut, mengapa? Siswa 1: Ya pak….gak membosankan…asyik. Siswa 2: Wesss…suka..suka aja..enak ngajarnya Siswa 3: Belajarnya sih seneng..tapi saya gak suka sama fisika pak.. Siswa 4: Wah enak pak, karena lebih santai, trus gak gampang marah Siswa 5: Suka ...karena menarik dan menantang pak..
2
Kesulitan apa yang kamu dapatkan dari metode skimming yang dilaksanakan di kelas tadi? Siswa 1: Apa ya..bingung, kayaknya gak ada pak. Siswa 2: Eeemmmm….gak ada pak. Karena enak si cara ngajarnya… Siswa 3: Sudah gak suka sama fisika…jadi semuanya sulit. Siswa 4: Kadang teman kelompok mengganggu pak pas lagi baca…. Siswa 5:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 Gambarnya matanya kurang jelas pak… 3
Apakah kamu merasa lebih mengerti atau memahami materi dengan model pembelajaran tersebut? Siswa 1: Ya pak…lebih paham kalau begini belajarnya. Siswa 2: Wah…paham sekali pak.. Siswa 3: Sama saja pak….gak dong. Siswa 4: Iya pak. Siswa 5: Wah…belajarnya semangat, jadi lebih ngerti pak.
No. 1
Hasil wawancara pada kelas VIII B (ceramah) Pertanyaan dan jawaban Bagaimana tanggapan kamu tentang pembelajaran yang kamu dapatkan?mengapa? Siswa 1: Lebih enak…lebih santai. Banyak candanya, jadi seneng. Siswa 2: Seneng pak…dari pada belajar dengan guru sebelumnya. Siswa 3: Lebih enak…ada santai-santainya..gak serius terus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 Siswa 4: Enak pak…ya enak aja jelasinnya. 2
Kesulitan apa yang kamu dapatkan dari metode skimming yang dilaksanakan di kelas tadi? Siswa 1: Ada sebagian yang belum jelas. Siswa 2: Eeemmmm….gak ada pak. Karena enak si cara ngajarnya… Siswa 3: Sudah gak suka sama fisika…jadi semuanya sulit. Siswa 4: Apa ya…kayaknya gak ada..
3
Apakah
kamu
ingin
belajar
dengan
menggunakan
media
pembelajaran lain?contohnya model pembelajaran skimming? Siswa 1: Pengen banget pak…bapaknya kemaren curang. Kelas sebelah makai skimming kami nggak.gak terima pokoknya.. Siswa 2: Seneng yang ceramah….. Siswa 3: Pengen pak…asik kayaknya. Siswa 4: Skimming itu gimana pak????kayaknya enak tuh…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89 Lampiran 10 : RPP Kelas Eksperimen RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kelas Eksperimen
Sekolah
: SMP Kanisius Budi Murni Weleri
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: VIII/ II
Standar Kompetensi : Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari. Kompetensi Dasar
: Mendesktipsikan alat-alat optik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator
: Agar siswa mampu : 1. Memahami daya akomodasi mata 2. Membedakan titik dekat dan titik jauh pada mata 3. Memahami fungsi bagian-bagian mata 4. Memahami pembentukan bayangan benda di retina 5. Menjelaskan beberapa cacat mata dan cara menanggulanginya
Alokasi Waktu
: 4 x 45 menit
A. Tujuan Pembelajaran
:
Siswa dapat : 1. Menjelaskan dan memahami karakteristik mata normal. 2. Menjelaskan daya akomodasi mata. 3. Membedakan antara titik dekat (punctum proksimum) dan titik jauh (punctum remotum).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90 4. Menjelaskan fungsi bagia-bagian mata sebagai alat optik. 5. Memahami jalannya sinar yang terjadi pada pembentukan bayangan retina. 6. Memahami
cacat
mata
pada
manusia
dan
mengetahui
menanggulanginya. B. Metode Pembelajaran : Pembelajaran dengan menggunakan teknik skimming. C. Kegiatan Pembelajaran : No
Kegiatan pembelajaran
Alokasi waktu
Pertemuan ke I I
Membuka Pelajaran: 1. Mengucapkan salam, perkenalan dan meminta siswa menyiapkan peralatan belajar. 2. Peneliti
menjelaskan
menggunakan
teknik
metode skimming,
pembelajaran dan
Peneliti
menyampaikan topik yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
II
Kegiatan Inti 1. Peneliti membagikan soal pretest kepada siswa dan siswa diminta mengerjakan soal pretest. 2. Peneliti membagikan LKS kepada siswa dan diminta untuk mengerjakannya didalam kelompok. Dalam mengerjakan LKS siswa diminta untuk membaca materi ajar yang telah disediakan dengan teknik skimming dan menuliskan jawabannya. 3. Peneliti menjelaskan tentang mata dan cacat mata yang
15 menit
cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91 disertai dengan tanya jawab. 4. Peneliti meminta siswa untuk berkelompok menurut kelompok yang telah peneliti tentukan sebelumnya. 5. Peneliti
65 menit
memberikan beberapa latihan soal untuk
dikerjakan bersama kelompok. 6. Peneliti
meminta
setiap
kelompok
melalui
perwakilannya untuk menuliskan hasil pekerjaanya di papan tulis. 7. Peneliti bersama-sama dengan siswa membahas soal latihan tersebut. 8. Kelompok yang sudah maju menunjuk salah satu kelompok lain untuk mengerjakan soal latihan di papan tulis. III
Menutup pelajaran 1. Peneliti membuat rangkuman bersama siswa. 2. Peneliti menginformasikan materi yang akan dipelajari 10 menit pada pertemuan berikutnya. 3. Siswa diminta untuk mengumpulkan LKS. 4. Peneliti menutup pembelajaran dengan salam. Pertemuan ke II
I
Pendahuluan 1. Membuka pelajaran ( memberi salam/ menyapa siswa, mengecek kehadiran siswa). 2. Menjelaskan tujuan dan indikator kegiatan yang akan dipelajari.
II
Kegiatan inti 1. Peneliti membagikan LKS kepada siswa dan diminta untuk mengerjakannya didalam kelompok. Dalam mengerjakan LKS siswa diminta untuk membaca materi
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92 ajar yang telah disediakan dengan teknik skimming dan menuliskan jawabannya. 2. Peneliti menjelaskan materi mata dan cacat mata yang disertai dengan tanya jawab. 3. Peneliti meminta siswa untuk berkelompok seperti
70 menit
minggu lalu. 4. Peneliti
memberikan beberapa latihan soal untuk
dikerjakan bersama kelompok. 5. Peneliti
meminta
setiap
kelompok
melalui
perwakilannya untuk menuliskan hasil pekerjaanya di papan tulis. 6. Peneliti bersama-sama dengan siswa membahas soal latihan tersebut. 7. Siswa diminta untuk mengerjakan soal posttest. III
Penutup 1. Peneliti memberikan penegasan tentang materi agar tidak terjadi miskonsepsi. Dan memberikan angket untuk diisi 15 menit oleh siswa. 2. Menutup pelajaran dengan salam
D. Penilaian Hasil Belajar Teknik
: keaktifan siswa, sikap
Bentuk
: pretest dan posttest
E. Materi Pembelajaran 1. Mata dan cacat mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 Lampiran 11 : RPP Kelas Kontrol RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kelas Kontrol
Sekolah
: SMP Kanisius Budi Murni Weleri
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: VIII/ II
Standar Kompetensi : Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari. Kompetensi Dasar
: Mendesktipsikan alat-alat optik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator
: Agar siswa mampu : 1. Memahami daya akomodasi mata 2. Membedakan titik dekat dan titik jauh pada mata 3. Memahami fungsi bagian-bagian mata 4. Memahami pembentukan bayangan benda di retina 5. Menjelaskan beberapa cacat mata dan cara menanggulanginya
Alokasi Waktu
: 4 x 45 menit
F. Tujuan Pembelajaran
:
Siswa dapat : 1. Menjelaskan dan memahami karakteristik mata normal. 2. Menjelaskan daya akomodasi mata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94 3. Membedakan antara titik dekat (punctum proksimum) dan titik jauh (punctum remotum). 4. Menjelaskan fungsi bagia-bagian mata sebagai alat optik. 5. Memahami jalannya sinar yang terjadi pada pembentukan bayangan retina. 6. Memahami cacat
mata pada
manusia dan
mengetahui cara
menanggulanginya. G. Metode Pembelajaran : Ceramah dan Tanya jawab H. Kegiatan Pembelajaran : No
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
Pertemuan I I
Membuka Pelajaran: 1. Mengucapkan kesempatan
salam, siswa
berkenalan
untuk
dan
memberi
mempersiapkan
buku 10 menit
pelajaran 2. Peneliti menyampaikan topik yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. II
Kegiatan Inti 1. Peneliti membagikan soal pretest kepada siswa dan siswa diminta mengerjakan soal pretest. 2. Peneliti menjelaskan tentang mata dan cacat mata yang disertai dengan tanya jawab. 3. Peneliti meminta siswa untuk berkelompok menurut kelompok yang telah peneliti tentukan sebelumnya. 4. Peneliti memberikan beberapa latihan soal yang sama dengan kelas eksperimen untuk dikerjakan bersama 70 menit
kelompok. 5. Peneliti
meminta
setiap
kelompok
melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95 perwakilannya untuk menuliskan hasil pekerjaanya di papan tulis. 6. Peneliti bersama-sama dengan siswa membahas soal latihan tersebut. 7. Kelompok yang sudah maju menunjuk salah satu kelompok lain untuk mengerjakan soal latihan di papan tulis. III
Menutup pelajaran 1. Peneliti membuat rangkuman bersama siswa. 2. Peneliti menginformasikan materi yang akan dipelajari 10 menit pada pertemuan berikutnya. Pertemuan 2
I
Pendahuluan 1. Membuka pelajaran ( memberi salam/ menyapa siswa, 5 menit
mengecek kehadiran siswa). 2. Menjelaskan tujuan dan indikator kegiatan yang akan dipelajari. II
Kegiatan inti 1. Peneliti menjelaskan materi mata dan cacat mata yang disertai dengan tanya jawab. 2. Peneliti meminta siswa untuk berkelompok seperti minggu lalu. 3. Peneliti
memberikan beberapa latihan soal untuk
dikerjakan bersama kelompok. 4. Peneliti
meminta
setiap
70 menit kelompok
melalui
perwakilannya untuk menuliskan hasil pekerjaanya di papan tulis. 5. Peneliti bersama-sama dengan siswa membahas soal latihan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96 6. Siswa diminta untuk mengerjakan soal posttest. III
Penutup 1. Peneliti memberikan penegasan tentang materi agar tidak terjadi miskonsepsi. Dan memberikan angket 15 menit untuk diisi oleh siswa. 2. Menutup pelajaran dengan salam
I. Penilaian Hasil Belajar Teknik
: keaktifan siswa, sikap, tugas terstruktur
Bentuk
: pretest dan posttest
J. Materi Pembelajaran 1. Mata dan cacat mata
Lampiran 12: Foto-foto saat penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Lampiran 13 : Hasil pekerjaan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126