PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH METODE INQUIRY BERBASIS MEDIA PEMBELAJARAN SIMULASI PhET (CIRCUIT CONSTRUCTION KIT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA DI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU KELAS X
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh: Onto Kisworo NIM: 081424029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH METODE INQUIRY BERBASIS MEDIA PEMBELAJARAN SIMULASI PhET (CIRCUIT CONSTRUCTION KIT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA DI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU KELAS X
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh: Onto Kisworo NIM: 081424029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Onto Kisworo. 2012. Pengaruh Metode Inquiry Berbasis Media Pembelajaran Simulasi PhET (Circuit Construction Kit) Terhadap Prestasi Belajar Fisika di SMA Pangudi Luhur Sedayu Kelas X Tahun Ajaran 2011/2012. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui dengan metode inquiry berbasis media simulasi PhET dapat meningkatan prestasi belajar siswa dan (2) untuk mengetahui terdapat perbedaan signifikan atau tidak antara siswa memakai simulasi komputer dengan siswa yang memakai alat laboratorium tentang materi Hukum Ohm. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Sedayu. Sampel penelitian adalah 66 siswa yang terdiri dari 32 siswa kelas XB dan 34 siswa kelas XC. Kelas XB menjadi kelompok Kelas Laboratorium dan kelas XC menjadi kelompok Kelas Simulasi. Kelompok Kelas Simulasi diberi treatment dengan melakukan praktikum sendiri-sendiri menggunakan simulasi komputer PhET dan kelompok Kelas Laboratorium diberi treatment dengan melakukan praktikum menggunakan alat-alat laboratorium secara berkelompok. Siswa kelompok Kelas Simulasi melakukan praktikum dengan menjalankan komputer sendiri. Sebelum melakukan praktikum, kedua kelompok diuji dengan tes awal. Setelah diberi treatment siswa diuji dengan tes akhir. Tes awal dan tes akhir sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode inquiry berbasis media simulasi PhET, hasil skor yang diperoleh kelompok Kelas Simulasi perlu diuji dengan statistik Paired T-Test dan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET (Circuit Construction Kit) dengan metode eksperimen di laboratorium menggunakan statistik T-test Independent. Hasil penelitian adalah (1) metode inquiry berbasis media simulasi PhET (Circuit Construction Kit) dapat meningkatan prestasi belajar siswa, ditunjukkan dengan signifikansi (p = 0,000 < α = 0,05) dan rerata skor (skor rerata tes awal adalah 11,96 dan skor rerata tes akhir adalah 16,13); dan (2) terdapat perbedaan signifikan (p = 0,044 < α = 0,05) antara metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET (Circuit Construction Kit) dengan metode eksperimen di laboratorium, metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET (Circuit Construction Kit) lebih baik daripada metode eksperimen di laboratorium dalam hal meningkatkan pretasi belajar siswa tentang materi Hukum Ohm.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Onto Kisworo. 2012. The Effect of Inquiry–based Method Using Simulation PhET (Circuit Construction Kit) Use on The Tenth Grade Students’ Learning Achievement Physics in Pangudi Luhur Sedayu Senior High School. Physics Education Study Program, Department of Mathematical and Natural Science Education, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University. The research was intended to know (1) whether the inquiry-based PhET computer simulations could improve students’ learning achievement and (2) whether the result of the achievement test Ohm Law concepts showed a significant difference between the student who used computer simulations and those who used laboratory equipments. This research was quantitative research which was conducted in Pangudi Luhur Sedayu high school. The research sampels were 66 students of tenth grade students, consisting of 32 students from XB and 34 students from XC. Students while XC was the simulation class. The simulation class was given a treament to practice using PhET computer simulation, while the laboratory class was aksed to practice using laboratory equipments in group. The simulation class conducted practice by operating the computer simulation by themselve. Prior to the practice both groups were given pretest. After the treatment, both of groups were given a posttest. The pretest and posttest had been verified for their validity and reliability. A paired t-test was employed to know the improvement of the students’ learning achievment, while an independent t-test was using to find out the significant difference in the result achievement tests on Omh Law concepts between students in the simulation group and those using laboratory equipments. The result showed that (1) the inquiry-based method using PhET computer simulation could increase students’ learning achievement; and (2) there was a significant difference between the inquiry-based method using PhET computer simulation and the laboratory equipment method. Inquiry–based method using simulation PhET performed better in improving students’ learning achievement on Ohm Law concepts.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengajukan skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika. Begitu besar bantuan dan dukungan yang sangat berguna bagi kemajuan penulis untuk berkarya menjadi seorang guru. Penulis mengucapkan terima kasih, kepada: 1. Drs. A. Atmadi, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika yang mengarahkan dengan baik. 2. Rohandi, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar membimbing dan memberikan nasehat-nasehat yang berguna dalam penulisan skripsi maupun dalam menjadi seorang guru. 3. Br. Agustinus Mujiya, S.Pd, FIC, selaku Kepala Sekolah Menengah Atas Pangudi Luhur sedayu yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMA Pangudi Luhur Sedayu dan menerima penulis dengan ramah. 4. FX. Purwonggo, S.Pd, selaku guru fisika Sekolah Menengah Atas Pangudi Luhur Sedayu yang membimbing selama persiapan penelitian. 5. Agustinus Suradi, S.Kom, selaku guru komputer Sekolah Menengah Atas Pangudi Luhur Sedayu yang membantu kesiapan komputer selama penelitian. 6. Guru-guru dan Karyawan Sekolah Menengah Atas Pangudi Luhur sedayu yang ramah. 7. Siswa-siswi kelas XB dan XC SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Pelajaran 2011/2012 yang cukup antusias dalam penelitian. 8. Theresia Gusti Putu Yuniari dan teman-teman Pendidikan Fisika yang memberikan dukungan. 9. Keluarga besar di Sedayu yang selalu memberikan dukungan.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Semoga kebaikan dari pihak-pihak tersebut mendapatkan pahala dari Tuhan Yang Maha Esa dan semoga penelitian ini bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL..................................................................................... ....
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................ …
ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................…
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................ …............
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...........................................................
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH............................................................................................................
vi
ABSTRAK.....................................................................................................…
vii
ABSTRACT........................................................................................…............
viii
KATA PENGANTAR.......................................................................................
ix
DAFTAR ISI..................................................................................................…
xi
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….. xiv DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….. xv DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….. xvi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………..
1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………
4
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………….
4
D. Batasan Masalah………………………………………………………..
4
E. Manfaat Penelitian……………………………………………………… 5 xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI…………………...……………………………… 6 A. Metode Inquiry………………………………………………………….
6
B. Simulasi Komputer PhET (Circuit Construction Kit).…………………
7
C. Metode Eksperimen di Laboratorium………………….....……………. 14 D. Pengertian Belajar…………………………………………………….... 16 E. Pengertian Konsep……………………………………...………………. 16 F. Prestasi Belajar…………………………………………………………. 17 G. Hukum Ohm……………………………………………………………. 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………...………………….. 19 A. Desain Penelitian……………………………………………………….. 19 B. Sampel…………………………………………………………………. 19 C. Treatment………………………………………………………………. 20 1. Treatment pada Kelompok Kelas Laboratorium…………………. 20 2. Treatment pada Kelompok Kelas Simulasi………………………. 21 D. Instrumen………………………………………………………………. 23 E. Uji Instrumen……………………………………………………..……. 25 F. Metode Pengumpulan Data………………………………………..…… 28 G. Metode Analisis Data……………………………………………..……. 30
BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA…………………...………………… 32 A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian…………………...………………..... 32 1. Pelaksanaan Pembelajaran di Laboratorium……………………..... 32 2. Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Simulasi PhET….…..... 33 B. Hasil Penelitian…………………...…………………………………..... 35 1. Kelompok Kelas Laboratorium…………………...……………..... 35 a. Tes Awal…………………….……...............……………….....
35
b. Tes Akhir…………………….……...............………………..... 36 xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Hasil Uji T-Test…………………….……......………………..... 37 d. Paparan Kualitatif Selama Proses Belajar di Laboratorium……. 38 e. Pembahasan…………………….……......……………………... 42 2. Kelompok Kelas Simulasi…………………...……………............. 44 a. Tes Awal…………………….……...............………………...... 44 b. Tes Akhir…………………….……...............………………..... 44 c. Hasil Uji T-Test…………………….……......………………..... 45 d. Paparan Kualitatif Selama Proses Belajar Menggunakan Simulasi…………………….……......………………................ 46 e. Pembahasan…………………….……......…………………….... 50 C. Perbedaan antara Metode Eksperimen di Laboratorium dengan Metode Inquiry Berbasis Media Pembelajaran Simulasi PhET………………..... 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..…………………...…………………. 59 A. Kesimpulan……………………..…………………...………………...... 59 B. Saran………....…………………...…………………………………...... 60
DAFTAR PUSTAKA…………………...…………………...…………………. 62 LAMPIRAN..…………………...………………………………………………. 65
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Materi Hukum Ohm...….............
25
Tabel 2: Hasil Output SPSS 16 Deskripsi Tes Awal Kelompok Kelas Laboratorium....................................................................................
35
Tabel 3: Hasil Output SPSS 16 Deskripsi Tes Akhir Kelompok Kelas Laboratorium....................................................................................
36
Tabel 4: Hasil T-Test Kelompok Kelas Laboratorium................……...........
37
Tabel 5: Hasil Output SPSS 16 Deskripsi Tes Awal Kelompok Kelas Simulasi............................................................................................
44
Tabel 6: Hasil Output SPSS 16 Deskripsi Tes Akhir Kelompok Kelas Simulasi............................................................................................
44
Tabel 7: Hasil T-Test Kelompok Kelas Simulasi....................………...........
45
Tabel 8: Hasil T-Test Tes Awal Kedua Kelompok........................................
52
Tabel 9: Hasil T-Test Tes Akhir Kedua Kelompok........................................
53
Tabel 10: Deskripsi keunggulan dan kelemahan dari metode eksperimen di laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai) dan metode inquiry berbasis simulasi PhET................................................................................................
xiv
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Tampilan simulasi Circuit Construction Kit..………...…............
9
Gambar 2: Grafik hubungan antara V dan I...........................……….............
18
Gambar 3: Tampilan simulasi pada layar monitor dan fungsinya..…............
22
Gambar 4: Grafik rerata skor yang diperoleh kelompok Kelas Laboratorium dan kelompok Kelas Simulasi.....…......................…............…............
xv
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Silabus........…………………………………………...…...........
65
Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas XB....………...........
66
Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas XC....………...........
73
Lampiran 4: Lembar Kerja Siswa Kelas XB....…........................……...........
80
Lampiran 5: Lembar Kerja Siswa Kelas XC....………...................................
83
Lampiran 6: Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Kelas XB....………...........
86
Lampiran 7: Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Kelas XC....………...........
89
Lampiran 8: Soal Tes Awal (Pre-test)..............................................................
92
Lampiran 9: Soal Tes Akhir (Post-test)....……….............................................
94
Lampiran 10: Kunci Jawaban Tes....………....................................................
96
Lampiran 11: Hasil Skor Kelompok Kelas Laboratorium dan Kelompok Kelas Simulasi....……..................................................…......................
98
Lampiran 12: Analisis Validitas Isi....……........................................…...........
99
Lampiran 13: Analisis Reliabilitas....………...................................................
100
Lampiran 14: Lembar Observasi....………......................................................
103
Lampiran 15: Hasil Observasi....………..........................................................
104
Lampiran 16: Hasil Wawancara....…....….......................................…...........
106
Lampiran 17: Penilaian Rater 1....………........................................................
109
Lampiran 18: Penilaian Rater 2.....................……….......................................
112
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 19: Surat Ijin Penelitian....………....................................................
115
Lampiran 20: Soal Latihan Simulasi PhET.....………....................................... 116 Lampiran 21: Pedoman Cara Menggunakan Simulasi......................................
xvii
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan di SMA telah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sehingga tujuan pendidikan di SMA lebih menekankan kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa setelah mengalami pembelajaran. Penekanan pada kompetensi sangat penting dalam pendidikan di SMA, khususnya dalam pendidikan fisika. Tekanan kompetensi sangat menuntut guru fisika untuk kreatif dalam memilih metode pembelajaran yang benar-benar dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa secara signifikan. Dengan demikian sangat penting bagi guru fisika untuk berusaha mengembangkan proses belajar mengajar (PBM) yang dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Dalam hal pengembangan minat dan prestasi belajar fisika masih menjadi perhatian sekolah. Suparno (2008: 2) memaparkan bahwa kebanyakan siswa mengatakan fisika itu menakutkan, sulit dipelajari, banyak hitungan dan rumus. Keingintahuan siswa dalam belajar fisika pada dasarnya besar dan dapat dipupuk dengan proses pembelajaran yang mendukung terciptanya minat pada fisika. Namun, apabila media pembelajaran yang dipakai masih kurang memfasilitasi keingintahuan siswa maka kemungkinan keingintahuan siswa tersebut akan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
terkikis dan hilang. Keasyikan dalam mempelajari konsep-konsep fisika juga akan hilang. Dari hasil observasi awal dan wawancara guru di lokasi penelitian ditemukan bahwa metode ceramah masih sering digunakan di sekolah. Guru memaparkan bahwa metode eksperimen di laboratorium juga diterapkan di sekolah walau tidak sering. Contoh yang telah dilaksanakan adalah praktikum tentang Kalor. Untuk praktikum tentang Hukum Ohm juga pernah dilakukan. Selama observasi awal ditemukan bahwa sekolah memiliki keterbatasan alat sehingga praktikum dilakukan secara berkelompok. Keadaan demikian menjadikan proses inkuiri dalam praktikum belum optimal bagi setiap siswa. Dalam pendidikan sains, pembelajaran menggunakan metode inquiry di laboratorium merupakan hal utama untuk dikembangkan. Di lokasi penelitian, kelengkapan infrastruktur yang dimiliki sekolah antara
lain
tersedianya
memungkinkan
untuk
laboratorium
komputer.
pengembangan
Keadaan
pembelajaran
ini
sangat
sains
dengan
mengoptimalkan laboratorium komputer dalam bentuk virtual lab.
Hal ini
sekaligus dapat mengoptimalkan keterbatasan alat laboratorium. Metode pembelajaran
inquiry
secara
virtual
lab
dengan
simulasi
komputer
memungkinkan untuk dilaksanakan di sekolah karena di sekolah telah memiliki laboratorium komputer yang cukup bagi setiap siswa. Maka dengan adanya kemajuan teknologi informatika dapat digunakan untuk mendukung kemajuan pendidikan fisika. Simulasi komputer diharapkan dapat semakin memfasilitasi siswa untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Salah satu simulasi komputer adalah simulasi Circuit Construction Kit yang dikembangkan oleh Physics Education Technology (PhET). Simulasi PhET adalah simulasi yang dapat menunjang pembelajaran, seperti memberikan kesempatan belajar tentang konsep-konsep fisika dengan nyaman, menantang dan tepat (Wieman, Adams & Perkins, 2008: 682-683). Simulasi PhET dapat menjadi alat yang sangat membantu dalam pengajaran fisika namun perlu diperhatikan dalam mendesain, menguji, dan menggunakannya secara efektif dengan kompetensi pedagogik (Wieman, Perkins & Adams, 2008: 398). Dengan demikian, guru fisika dapat merencanakan pembelajaran dan mengembangkan proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Dengan melihat hal-hal di atas, dalam penelitian ini media pembelajaran simulasi PhET (Circuit Construction Kit) dengan penekanan pada model inkuiri sains diimplementasikan untuk melihat sejauh mana peningkatan prestasi belajar siswa tentang materi Hukum Ohm. Di samping itu pembelajaran fisika menggunakan model eksperimen di laboratorium fisika juga diimplementasikan dalam penelitian ini. Dengan mengimplementasikan kedua model itu diharapkan hasil penelitian dapat memberi gambaran tentang peningkatan pemahaman siswa dan melihat berbagai hal terkait dengan optimalisasi proses pembelajaran dalam konteks sekolah yang memiliki peralatan laboratorium fisika yang terbatas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
B. Rumusan Masalah 1.
Apakah metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET (Circuit Construction Kit) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang materi Hukum Ohm?
2.
Apakah ada perbedaan prestasi siswa yang signifikan antara siswa metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET (Circuit Construction Kit) dan siswa metode eksperimen di laboratorium?
C. Tujuan Penelitian 1.
Mengetahui, apakah metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET (Circuit Construction Kit) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang materi Hukum Ohm.
2.
Mengetahui, apakah ada perbedaan prestasi siswa yang signifikan antara siswa metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET (Circuit Construction Kit) dan siswa metode eksperimen di laboratorium.
D. Batasan Masalah Dalam penelitian yang dilakukan, metode eksperimen di laboratorium dilaksanakan di laboratorium fisika dengan langkah dan prosedur yang mengikuti langkah inkuiri sains namun dilaksanakan dengan menggunakan alat yang terbatas dan kualitas peralatan sangat sederhana dan belum terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
E. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat bagi siswa SMA Manfaat yang dapat diambil bagi siswa adalah siswa mengalami
peningkatan prestasi belajar tentang materi Hukum Ohm dengan metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET (Circuit Construction Kit). 2.
Manfaat bagi Sekolah Dengan metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET
(Circuit Construction Kit) ini dapat dijadikan alternatif pilihan dalam mengajar. 3.
Manfaat bagi peneliti Manfaat bagi peneliti adalah dengan adanya kegiatan meneliti, semakin
menumbuhkan kekritisan dan ketajaman melihat keadaan dunia pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Metode Inquiry Suparno (2007: 65) menjelaskan metode inquiry (penyelidikan) adalah salah satu metode mengajar yang sangat konstruktivistis, di mana dalam metode pengajaran menggunakan pendekatan induktif dalam menemukan pengetahuan dan berpusat pada keaktifan siswa. Siswa diminta belajar mandiri. Belajar mandiri mengandalkan inisiatif pribadi dalam mendiagnosis kebutuhan belajar, merumuskan tujuan belajar, mendayagunakan sumber-sumber belajar, baik yang berupa materi atau yang berasal dari orang lain, memilih dan menerapkan strategi belajar tertentu dan mengevaluasi hasil belajar (Sudarmanto, 1993: 2-3). Model inquiry yang dipakai adalah guided inquiry (penyelidikan terarah). Guru banyak mengarahkan dan memberikan petunjuk baik lewat prosedur dan pertanyaan-pertanyaan pengarahan selama proses inquiry (Suparno, 2007: 68). Setiap siswa diberikan lembar kerja siswa (LKS) untuk membantu mengarahkan siswa dalam menyelidiki suatu hal. Bahan yang disajikan adalah bahan setengah jadi. Jadi siswa diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terstruktur. Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut diharapkan siswa dapat memahami suatu objek kajian tertentu.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
Kindsvatter, Wilen, & Ishler (1996: 263-267) menjelaskan langkahlangkah dalam melakukan metode inquiry dalam Suparno (2007: 66-67) yaitu pertama menentukan persoalan yang ingin dipecahkan dengan metode inquiry. Langkah berikutnya siswa diminta untuk mengajukan jawaban sementara tentang persoalan itu. Langkah selanjutnya adalah siswa mencari dan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya untuk membuktikan apakah hipotesis mereka benar atau tidak. Data yang sudah dikumpulkan harus dianalisis untuk dapat membuktikan hipotesis benar atau tidak. Dari data dikelompokkan dan dianalisis, kemudian diambil kesimpulan dengan generalisasi. Setelah diambil kesimpulan dicocokan dengan hipotesis, apakah hipotesis diterima atau tidak.
B. Simulasi Komputer PhET (Circuit Construction Kit) Physics Education Technology (PhET) menciptakan simulasi interaktif dengan tujuan untuk meningkatkan minat siswa dan proses pembelajaran (Wieman & Perkins, 2006: 290). Simulasi interaktif adalah simulasi yang memberikan informasi kepada pelajar tentang suatu objek atau kejadian yang dilandasi oleh asas-asas ilmu (Alessi & Trollip, 2001: 217). Simulasi interaktif lebih menekankan cara bagaimana pelajar berinteraksi dengan simulasi. Pelajar menjalankan simulasi dengan memilih nilai-nilai untuk berbagai parameter, mengamati kejadian yang terjadi, menterjemahkan hasil, dan kemudian menjalankan lagi dengan nilai-nilai berbagai parameter yang baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
Lebih dari 80 simulasi telah dikembangkan. Simulasi dapat diunduh secara gratis lewat internet di alamat http://phet.colorado.edu. Wieman et al. (2010: 225) menjelaskan bahwa keunikan simulasi adalah dapat digunakan dalam beberapa metode pembelajaran, seperti ceramah dengan demonstrasi, pekerjaan rumah (PR), kelompok belajar dan eksperimen. Simulasi Circuit Construction Kit adalah salah satu simulasi laboratorium dari PhET (dapat dilihat pada Gambar 1). Dalam simulasi Circuit Construction Kit terdapat tempat bagi siswa untuk merangkai rangkaian listrik sederhana. Jadi, siswa dapat merangkai komponen-komponen, seperti bola lampu, hambatan, baterai, saklar dan kabel. Tayangan nyata voltmeter dan ampermeter digunakan untuk mengukur tegangan dan arus listrik. Dalam simulasi ditayangkan aliran elektron yang melewati rangkaian dan sekaligus tetap dapat mengatur hambatan pada komponen (termasuk bola lampu) atau tegangan baterai pada saat elektron mengalir. Simulasi juga menayangkan peristiwa baterai terbakar bila arus sangat besar. Elektron yang bergerak dalam rangkaian, cahaya lampu dan energi yang hilang, sesuai dengan Hukum Kirchoff. Perkins et al. (2006: 18) menjelaskan bawah simulasi secara khusus dibuat dengan desain yang mendukung siswa untuk mengkonstruksi sebuah pemahaman konsep fisika melalui penelusuran. Alessi & Trollip (2001: 214) menjelaskan simulasi tidak hanya tiruan sebuah kejadian; simulasi juga menyederhanakan kejadian tersebut dengan mengabaikan, mengubah, menambah bagian kecil-kecil atau menonjolkan. Dengan model penyederhanaan ini, pelajar dapat memecahkan persoalan, belajar langkah-langkah, dapat memahami sifat yang khas dari sebuah kejadian dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
bagaimana untuk mengaturnya, atau belajar bagaimana tindakan yang harus dilakukan bila berada pada situasi yang berbeda. Jadi tujuannya adalah untuk membantu pelajar membangun pengetahuan mereka sendiri dari sebuah kejadian atau langkah-langkah, memberikan kesempatan bagi mereka untuk menjelajahi, berlatih, menguji, mengembangkan pengetahuan secara aman dan tepat. Simulasi Circuit Construction Kit telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia sehingga memberikan kemudahan bagi siswa untuk mengerti namanama dari berbagai ikon pada simulasi. Dalam menampilkan simulasi ini bila tidak terkoneksi dengan internet diperlukan program Java. Program Java harus diinstall terlebih dahulu. Program Java dapat diunduh secara gratis melalui internet di alamat http://java.com/en/download/index.jsp.
Gambar 1. Tampilan simulasi Circuit Construction Kit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
Suparno (2007: 108) menjelaskan secara sederhana, simulasi komputer adalah
model
mensimulasikan
pembelajaran beberapa
menggunakan
percobaan
fisika,
program tidak
komputer
lewat
untuk
percobaan
di
laboratorium, tetapi lewat monitor komputer dan siswa dapat mempelajari dari simulasi itu. Dalam simulasi fisika, sebuah objek atau peristiwa fisika ditayangkan kembali lewat layar komputer, memberikan sebuah kesempatan bagi pengguna untuk mempelajarinya (Alessi & Trollip, 2001: 215). Dalam simulasi itu siswa dapat memanipulasi berbagai variabel, mengumpulkan data, menganalisis data dan mengambil kesimpulan. Dengan proses belajar seperti ini tampak jelas bahwa simulasi komputer merupakan pembelajaran yang konstruktivis karena siswa berproses sendiri membangun pengetahuan mereka (Suparno, 2007: 108). Beberapa keuntungan pembelajaran menggunakan simulasi komputer, sebagai berikut: 1. Wieman et al. (2010: 225) menjelaskan bahwa simulasi dapat digunakan dengan beberapa metode pembelajaran, seperti ceramah dengan demonstrasi, sebagai pekerjaan rumah (PR), kelompok belajar dan eksperimen. 2. Keunggulan simulasi komputer sebagai alat pembelajaran daripada dunia nyata adalah dapat menyembunyikan atau menonjolkan, bisa mengatur waktu dan pengguna baru dapat merasakan hal yang sama seperti pengetahuan para ahli (Wieman & Perkins, 2006: 292).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
3. Dapat mensimulasikan percobaan yang sulit dan alatnya mahal dengan cara yang murah. 4. Natural feedback dalam simulasi adalah umpan balik dari simulasi yang mirip atau serupa dengan apa yang terjadi di dunia nyata. Keuntungan natural feedback adalah lebih menyenangkan, lebih menantang, lebih menarik, dan dapat meningkatkan transfer belajar (Alessi & Trollip, 2001: 254-256). 5. Artificial feedback dapat juga ditunjukkan dengan teks peringatan, yang tidak terjadi di dunia nyata (Alessi & Trollip, 2001: 254). 6. Umpan balik langsung yang diberikan oleh simulasi kepada pengguna sekalipun berupa artificial, hal ini berguna untuk mencegah terjadinya kesalahan dan meningkatkan efisiensi pembelajaran (Alessi & Trollip, 2001: 256). 7. Kejadian mikro dapat diperlihatkan simulasi sehingga siswa lebih ingin tahu untuk memperbaiki konsepnya menjadi lebih lengkap. 8. Penggunaan simulasi komputer ini sangat menguntungkan karena siswa dapat melakukannya sendiri berkali-kali. Dengan demikian mereka dapat mengerti konsep yang dipelajari secara tepat (Suparno, 2007:108). 9. Para ahli miskonsepsi menemukan bahwa simulasi komputer dapat membantu menghilangkan miskonsepsi siswa karena siswa dapat membandingkan pemikirannya yang tidak benar dengan simulasi yang mereka lakukan dan lihat (Suparno, 2007: 110).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
10. Perkins et al. (2006: 22) menjelaskan bahwa dengan simulasi ini siswa dapat melakukan penelusuran dan mengkonstruksi pemahaman konsep fisika dengan peralatan yang ideal sebelum melakukan eksperimen dengan peralatan yang sesungguhnya. Simulasi komputer juga dapat digunakan sebagai pengganti percobaan di laboratorium karena berbagai alasan yaitu: 1. Alessi & Trollip (2001: 226-228) menjelaskan keuntungan belajar lewat simulasi komputer daripada dunia nyata, sebagai berikut: a. Keamanan saat melakukan eksperimen. b. Dapat mengatur waktu dengan mempercepat proses kejadian yang membutuhkan waktu lama bila terjadi di dunia nyata. Dan dapat diperlambat untuk melihat gerakan yang di dunia nyata sangat cepat dan sulit untuk diamati. c. Kerapkali penting untuk belajar bagaimana sepakat dengan peristiwa-peristiwa yang jarang ditemui. Di dalam simulasi, hal ini dapat terjadi dan dapat diulang-ulang seperlunya untuk memastikan bahwa pelajar dapat sepakat dengan peristiwa itu. d. Karena simulasi adalah penyederhanaan dari dunia nyata, maka simulasi menjadi lebih bermanfaat untuk dipelajari daripada beberapa lingkungan di dunia nyata. Situasi dunia nyata penuh dengan ganguan yang sifatnya tidak dapat dihindari. Dengan hal seperti ini maka tidak mengherankan bila butuh waktu lama untuk belajar suatu hal lewat dunia nyata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
e. Perbedaan jenis kerumitan adalah jumlah dari variabel dalam sebuah kejadian. Kejadian-kejadian dalam ilmu pengetahuan alam (IPA) memiliki ratusan variabel di dunia nyata dan menyebabkan dampak yang berkaitan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Simulasi setuju hanya dengan variabel yang lebih penting, hal ini memberikan pengaruh yang besar pada hasil belajar. Sebagai alat pengajaran suatu penyederhanaan dari dunia nyata sering bermanfaat karena pelajar cenderung bingung dengan banyaknya jumlah variabel yang harus dijaga. f. Simulasi lebih baik daripada alat yang sesungguhnya. Karena simulasi lebih murah, dapat digunakan kapan saja, dan dapat diulang-ulang. g. Simulasi juga lebih dapat dikontrol daripada dunia nyata. Sudah disebutkan bahwa simulasi bukan hanya sebuah tiruan dari dunia nyata, tetapi penyederhanaan dari dunia nyata. Hal-hal di dunia nyata bersifat tidak dapat dihindari, kesemuannya jelas termasuk bagianbagian kecil sehingga dunia nyata tidak bisa untuk dikontrol. Penyederhanaan juga menguntungkan, seperti seseorang belajar lebih cepat bila bagian-bagian kecil di awal petunjuk dihilangkan. 2. Alatnya tidak lengkap sehingga percobaan tidak berjalan dengan baik. 3. Simulasi Circuit Construction Kit dapat menggantikan alat-alat di laboratorium untuk memahami suatu konsep rangkain DC (Tarekegn, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
4. Proses merangkai dan membuat percobaan berfungsi kadang memakan waktu sangat lama dan lambat, sehingga tidak efektif dalam menanamkan suatu konsep. Siswa cenderung lebih banyak melakukan penelusuran menggunakan simulasi daripada peralatan laboratorium (Wieman & Perkins, 2006: 292). 5. Beberapa peralatan laboratorium sangat mahal atau bahkan tidak mungkin disediakan untuk setiap sekolah, sehingga percobaan tidak dapat dibuat. Kelemahan pembelajaran menggunakan simulasi PhET adalah skill motorik mengenai cara merangkai alat dan melakukan pengukuran menggunakan alat ukur listrik akan hilang.
C. Metode Eksperimen di Laboratorium Suparno (2007: 77-80) menjelaskan metode eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak siswa untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa teori yang sudah dibicarakan itu memang benar. Sering disebut metode laboratorium karena percobaan biasanya dilakukan di laboratorium. Namun dalam praktek dapat juga guru melakukan eksperimen untuk menemukan teori atau hukum yang belum ditemukan, dan siswa diminta untuk menemukan. Sudah tentu guru tahu teori atau hukum sebelumnya dan bagi guru arah eksperimen jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Model eksperimen yang dipakai adalah eksperimen terbimbing. Setiap siswa diberikan lembar kerja siswa (LKS) untuk membantu mengarahkan siswa dalam menyelidiki suatu hal. Bahan yang disajikan adalah bahan setengah jadi. Jadi siswa diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terstruktur. Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut diharapkan siswa dapat memahami suatu objek kajian tertentu. Keuntungan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen, sebagai berikut: 1. Merupakan metode pembelajaran yang konstruktivis karena siswa dapat membangun
pengetahuan
dengan
melakukan
eksperimen;
mengidentifikasi masalah, membuat hipotesis, melakukan percobaan, mengumpulkan data, menganalisis data dan membuat kesimpulan. 2. Siswa mendapat skill motorik mengenai cara merangkai alat dan menggunakan alat ukur listrik, seperti voltmeter dan ampermeter. Kelemahan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen, sebagai berikut: 1. Alatnya tidak lengkap sehingga percobaan tidak berjalan dengan baik. 2. Proses merangkai dan membuat percobaan berfungsi kadang memakan waktu sangat lama dan lambat, sehingga tidak efektif dalam menanamkan suatu konsep fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
3. Beberapa peralatan laboratorium sangat mahal atau bahkan tidak mungkin disediakan untuk setiap sekolah, sehingga percobaan tidak dapat dilaksanakan.
D. Pengertian Belajar Sudarmanto
(1993:
2)
menjelaskan
belajar
merupakan
usaha
menggunakan setiap sarana atau sumber, baik di dalam maupun di luar pranata pendidikan, guna perkembangan dan pertumbuhan pribadi. Kegiatan belajar adalah aktivitas yang memanfaatkan energi yang ada guna menyerap pegetahuan. Kegiatan belajar mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu informasi, pemahaman, atau suatu ketrampilan. Sudarmanto (1993: 12) menjelaskan hasil belajar dapat tercapai bila masalah fasilitas tidak timbul karena fasilitas yang nyaman untuk belajar dapat mempermudah dalam berkonsentrasi. Namun, bila timbul masalah pada fasilitas belajar maka waktu dan tenaga akan terbuang untuk mengurusi hal tersebut.
E. Pengertian Konsep Berg (1991: 8) menegaskan kembali dalam kajian Ausubel (1978: 105) pengertian tentang konsep adalah benda-benda, kejadian-kejadian, situasi-situasi, atau ciri-ciri yang memiliki ciri-ciri yang khas dan terwakili dalam setiap budaya oleh suatu tanda atau simbol. Konsep menurut Suyono (2011: 145) adalah suatu gugusan atau sekelompok fakta berupa keterangan yang memiliki makna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
F. Prestasi Belajar Prestasi belajar atau pencapaian belajar merupakan salah satu faktor yang diperhitungkan dalam penilaian. Nilai prestasi merupakan tingkatan-tingkatan siswa sejauh mana telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Suharsimi, 2009: 276). Data hasil belajar adalah keterangan kuantitatif mengenai hasil belajar siswa. Data hasil belajar dihasilkan dari pengukuran tes hasil belajar yang menghasilkan skor. Pengumpulan hasil belajar dilakukan dengan mengubah jawaban peserta tes ke dalam ukuran kuantitatif berdasarkan aturan skoring yang ditetapkan (Purwanto, 2009: 193).
G. Hukum Ohm George Simon Ohm, seorang ilmuwan kebangsaan Jerman, pada tahun 1826 menemukan hubungan antara besarnya tegangan dan kuat arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian listrik. Selanjutnya penemuan dinamakan dengan Hukum Ohm, yang dinyatakan sebagai berikut: Kuat arus listrik yang terjadi pada suatu penghantar berbanding lurus dengan tegangan kedua ujung penghantar. = konstanta............... (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Konstanta yang menyatakan perbandingan antara tegangan dan arus, oleh Ohm dinyatakan sebagai hambatan yang dimiliki oleh penghantar dan diberi simbol R. Jadi, persamaan 1 dapat ditulis menjadi: =R
...................(2)
atau V = IR
.................(3)
Keterangan: V = tegangan (volt, V). I = arus (amper, A). R = hambatan penghantar (ohm, Ω). Hubungan antara tegangan V dan arus I, sebagaimana dinyatakan dalam Hukum Ohm, dapat dinyatakan dengan diagram V-I. Karena hubungan antara V dengan I linear maka diagram V-I cenderung garis lurus, seperti dilukiskan pada Gambar 2. V
0
I
Gambar 2. Grafik hubungan antara V dan I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI
A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan berupa riset quasi eksperimen yaitu desain Static Grup Pre-test-Post-test.
O
X1
O
Pre-test
Treatment 1
Post-test
O Pre-test
X2 Treatment 2
O Post-test
B. Sampel Sampel dalam penelitian adalah siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu kelas XB dan XC. Kelas XB sebagai kelompok Kelas Laboratorium dan kelas XC sebagai kelompok Kelas Simulasi. Jumlah sampel yang memenuhi untuk kelompok Kelas Laboratorium ada 32 siswa dan jumlah sampel yang memenuhi untuk kelompok Kelas Simulasi ada 34.
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
C. Treatment 1.
Treatment pada Kelompok Kelas Laboratorium Kelompok Kelas Laboratorium diberi treatment yaitu dengan
mengajar siswa tentang materi Hukum Ohm menggunakan metode eksperimen di laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai). Siswa melakukan praktikum Hukum Ohm dengan menggunakan alat laboratorium dibantu dengan LKS (dapat dilihat pada lampiran 4). Penggunaan LKS dimaksudkan agar dapat membantu mempermudah siswa dalam melakukan percobaan dan menganalisis data. Sebelum praktikum, siswa tidak diberi pelatihan penggunaan alat. Hal ini dilakukan karena; 1) dalam setiap praktikum hukum Ohm di SMA, guru tidak memberikan pelatihan cara penggunaan alat-alat karena dirasa waktu cukup dan 2) siswa sudah terbiasa dengan alat-alat praktikum (seperti baterai, lampu dan kabel) dan juga pernah mendapat pelajaran tentang alat-alat listrik di SMP. Sebelum memulai pembelajaran, guru menjelaskan pengetahuan prasyarat yaitu cara pengukuran menggunakan alat ukur listrik voltmeter dan ampermeter. Setelah penjelasan dari guru, siswa melakukan praktikum Hukum
Ohm
secara
berkelompok.
Di
dalam
kelompok,
siswa
mengidentifikasi masalah dan merumuskan hipotesis. Kemudian siswa mencari dan mengumpulkan data untuk membuktikan apakah hipotesis mereka benar atau tidak. Data selanjutnya dikelompokkan dan dianalisis untuk dirumuskan kesimpulan. Kesimpulan hasil analisis dicocokan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
hipotesis, apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak. Kemudian LKS dikumpulkan dan guru menutup proses belajar mengajar. 2.
Treatment pada Kelompok Kelas Simulasi Kelompok Kelas Simulasi diberi treatment yaitu dengan mengajar
siswa tentang materi Hukum Ohm menggunakan metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET. Guru mengajar siswa tentang Hukum Ohm dengan menggunakan simulasi komputer PhET dibantu dengan LKS (dapat dilihat pada lampiran 5). Penggunaan LKS dimaksudkan agar dapat membantu menganalisis
mempermudah data.
siswa
Sebelum
dalam
melakukan
melakukan praktikum
percobaan
dan
Hukum
Ohm
menggunakan simulasi komputer PhET, siswa diberi pelatihan terlebih dahulu. Pelatihan tentang penggunaan simulasi diberikan oleh peneliti. Hal ini dilakukan agar siswa memahami berbagai ikon dalam tampilan simulasi pada layar monitor dan fungsinya dalam simulasi. Siswa diberi pedoman penggunaan berbagai ikon simulasi dan fungsinya pada saat pelatihan (dapat dilihat pada lampiran 21). Tampilan simulasi pada layar monitor dan fungsinya, seperti pada Gambar 3 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Tempat siswa membuat rangkaian
Beberapa ikon alat praktikum
Gambar 3. Tampilan simulasi pada layar monitor dan fungsinya. Dalam pelaksanaan pembelajaran, siswa melakukan praktikum secara mandiri dengan pendampingan guru. Guru bertindak sebagai pengajar saat melakukan praktikum menggunakan simulasi. Setiap siswa memakai satu komputer dan menjalankan simulasi PhET (Circuit Construction Kit) sendiri. Siswa dibantu dengan LKS saat melakukan praktikum. Sebelum memulai simulasi, siswa mengidentifikasi masalah dan diminta untuk mengajukan hipotesis tentang persoalan itu. Kemudian siswa mencari dan mengumpulkan data untuk membuktikan apakah hipotesis mereka benar atau tidak. Data selanjutnya dikelompokkan dan dianalisis untuk dirumuskan kesimpulan. Kesimpulan hasil analisis dicocokan dengan hipotesis, apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak. Kemudian LKS dikumpulkan dan guru menutup proses belajar mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
D. Instrumen Instrumen yang digunakan berupa soal-soal esai (uraian bebas) sebagai pre-test dan post-test (soal-soal dapat dilihat pada lampiran 8 dan 9). Tes esai menurut Suparno (2010: 59) yaitu tes yang berbentuk pertanyaan dengan jawaban bebas. Keuntungan bentuk tes seperti ini adalah siswa dapat bebas mengeluarkan gagasannya sehingga dapat diketahui sejauh mana siswa memahami persoalan. Instrumen diberikan kepada siswa sebanyak dua kali yaitu tes awal (pretest) dan tek akhir (post-test). Tes awal dan tes akhir dibuat serupa dan memiliki bobot yang sama. 1.
Tes Awal (pre-test) Tes awal berjumlah 10 butir soal uraian. Tes ini diberikan kepada
siswa sebelum guru memberikan treatment. Hal ini untuk mengukur seberapa jauh pengetahuan awal siswa. Isi pokok tes adalah materi-materi Hukum Ohm yaitu hubungan antara tegangan, arus listrik dan hambatan, menentukan besar arus listrik, menentukan besar tegangan, menentukan besar hambatan, bentuk grafik Hukum Ohm, pengertian grafik Hukum Ohm, menyatakan kemiringan grafik Hukum Ohm dan menentukan kemiringan grafik Hukum Ohm. Tes awal untuk kelompok Kelas Laboratorium dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 2 Mei 2012 dan tes awal untuk kelompok Kelas Simulasi dilaksanakan pada hari Senin tanggal 30 April 2012. Skor tes awal yang diperoleh kedua kelompok terlampir pada lampiran 11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
2.
Tes Akhir (post-test) Tes akhir berjumlah 10 butir soal uraian. Tes ini diberikan kepada
siswa setelah guru memberikan treatment. Hal ini untuk mengukur ada atau tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa setelah diberi treatment. Isi pokok tes adalah materi-materi Hukum Ohm yaitu hubungan antara tegangan, arus listrik dan hambatan, menentukan besar arus listrik, menentukan besar tegangan, menentukan besar hambatan, bentuk grafik Hukum Ohm, pengertian grafik Hukum Ohm, menyatakan kemiringan grafik Hukum Ohm dan menentukan kemiringan grafik Hukum Ohm. Tes akhir untuk kelompok Kelas Laboratorium dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 9 Mei 2012 dan tes akhir untuk kelompok Kelas Simulasi dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 11 Mei 2012. Skor tes akhir yang diperoleh kedua kelompok terlampir pada lampiran 11. 3.
Kompetensi Dasar dan Indikator Instrumen Kompetensi dasar : 5.2 Mengidentifikasikan penerapan listrik sederhana DC dalam kehidupan sehari-hari. Indikator : 1.1
Siswa memahami konsep Hukum Ohm.
1.2
Siswa menggunakan rumus Hukum Ohm.
1.3
Siswa memahami grafik hubungan V terhadap I dengan R konstan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
4.
Kisi-kisi Instrumen Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Materi Hukum Ohm.
No
Indikator 1
1
2
3
Level Kognitif Nomor Butir 4 5 6 7
Jml 8
9
10
Siswa memahami konsep Hukum
C6 C6
2
Ohm. 2
Siswa menggunakan rumus Hukum Ohm.
3
C3 C3 C3 C3 C3 C3
6
Siswa memahami grafik hubungan V C6 C2,C4
terhadap I dengan R
2
konstan. Jumlah Total
10
E. Uji Instrumen Syarat instrumen yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur yaitu memiliki validitas, reliabilitas, pratikebel (praktis dan mudah digunakan) atau tidak membuang uang, waktu dan tenaga (Suharsimi, 2009: 57-63). Dalam hal ini instrumen akan menentukan kualitas data yang dikumpulkan sehingga instrumen diujicobakan terlebih dahulu. Uji instrumen meliputi uji validitas dan reliabilitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
1. Uji Validitas Validitas mengukur atau menentukan apakah suatu tes sungguh mengukur apa yang mau diukur, yaitu apakah sesuai dengan tujuan. Validitas menunjukkan kesesuaian, penuh arti, bergunanya kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan. Kesimpulannya valid bila sesuai dengan tujuan peneliti. Validitas yang digunakan adalah Content Validity yaitu mengukur apakah isi dari instrumen yang digunakan akan sungguh mengukur isi domain yang mau diukur (Suparno, 2010: 68). Cara mencari validitas isi adalah dengan dua orang ahli diminta menilai kesesuaian materi butir dengan kisi-kisinya pada 10 butir instrumen. Penilaian dilakukan dengan menentukan pilihan pada pilihan yang tersedia yaitu “tidak sesuai”, “ragu”, “sesuai”. Skoring dilakukan dengan memberikan skor -1 pada respon “tidak sesuai”, 0 pada respon “ragu”, dan +1 pada respon “sesuai”. Perhitungan korelasi dilakukan dengan rumus product moment, sebagai berikut (Purwanto, 2007: 127):
= keterangan :
∑
(∑
) − (∑ )(∑ )
− (∑ ) ×
∑
− (∑ )
N = jumlah butir soal. X = skor yang diberikan rater 1. Y = skor yang diberikan rater 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Hasil korelasi skor kedua rater menunjukkan indeks korelasi hitung. Hasil dikonfirmasikan tabel pada N = 10 dan α = 5%. Bila indek korelasi > harga tabel maka dalam hal isi intrumen itu valid karena ada kesepakatan diantara para rater dalam hal materi yang diukur oleh instrumen. Hasil korelasi kedua rater menunjukkan indeks korelasi hitung sebesar 1,0. Hasil konfirmasi tabel N = 10 dan
= 0,05 menunjukkan harga tabel
sebesar 0,632. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa dalam hal isinya instrumen tersebut valid karena adanya kesepakatan antara kedua rater dalam hal materi yang diukur oleh instrumen. Instrumen juga dinilai untuk beberapa aspek, seperti bahasa dan kalimat tanya. Hasil penilaian kedua rater adalah sangat baik. Hasil perhitungan validitas terlampir pada lampiran 12. 2. Uji Reliabilitas Cara mencari reliabilitas untuk keseluruhan butir soal tes bentuk uraian adalah dengan rumus Alpha, sebagai berikut (Suharsimi, 2009: 109):
= di mana:
−1
× 1−
∑
= koefisien reliabilitas yang dicari. ∑
= jumlah varians skor tiap-tiap item. = varians total.
n
= jumlah butir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Koefisien reliabilitas dikonsultasikan dengan r product moment (Suharsimi, 2006: 188). Jika rhit > rtabel maka hasil pengukuran instrumen berkorelasi signifikan. Hal ini menunjukkan adanya kosistensi sehingga tes hasil belajar dapat dikatakan reliabel (Purwanto, 2009: 180). Hasil Uji reliabilitas yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 4 April 2012 di kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu. Kemudian menggunakan rumus Alpha maka diperoleh koefisiensi reliabilitas (r ) = 0,471. Dari tabel person diketahui rtabel = 0,381, karena r > rtabel maka secara signifikan dikatakan reliabel. Hasil perhitungan reliabilitas terlampir pada lampiran 13.
F. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau keteranganketerangan sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan mendukung penelitian (Hasan, 2002: 83). Data diambil pada jam pelajaran dan di luar jam pelajaran fisika. Metode pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut (Suharsimi, 2006: 223):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
1. Penggunaan Tes Tes digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti. Instrumen yang berupa tes dapat mengukur kemampuan dasar dan pencapaian pemahaman. 2. Metode Observasi Metode observasi dilakukan dengan mengamati langsung keaktifan siswa dan bagaimana suasana selama proses belajar fisika. Terdapat pengamat yang mengamati di dalam kelas. Aspek-aspek yang diamati yaitu banyaknya pertanyaan siswa, jumlah siswa yang bertanya dan siswa yang menjawab pertanyaan. Pengamatan dilakukan berdasarkan lembar observasi. 3. Metode Pengumpulan dan Pemeriksaan Dokumen Metode pengumpulan dan pemeriksaan dokumen yang berupa dokumen tertulis yaitu LKS dan dokumen visual yaitu video selama pembelajaran berlangsung. Pemeriksaan dokumen tertulis bertujuan untuk mengetahui apakah siswa melakukan proses belajar, seperti membuat hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan dan merumuskan kesimpulan. Pemeriksaan video saat pembelajaran bertujuan untuk melihat kembali proses belajar mengajar yang terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
4. Metode wawancara Metode wawancara dilakukan setelah siswa mengerjakan tes akhir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk memperoleh informasi tentang keadaan siswa yang sebenarnya. Pertanyaan-pertanyaan meliputi, apakah dengan metode pembelajaran ini memudahkan siswa dalam memahami materi Hukum Ohm, siswa diminta memberikan contoh-contoh dan penjelasan. Setiap kelompok diambil 3 siswa untuk diwawancarai. Dengan kriteria yaitu siswa yang memperoleh skor post-test tertinggi, skor post-test 10 atau mendekati 10 dan skor post-test terendah.
G. Metode Analisis Data 1. Analisis Bentuk Tes Langkah-langkah dalam melakukan analisis data bentuk tes, sebagai berikut: a.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa pada kelompok Kelas Simulasi dan kelompok Kelas Laboratorium, pasangan data hasil tes awal dan tes akhir masingmasing kelompok diuji dengan statistik Paired T-Test menggunakan program SPSS 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
b.
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan signifikan antara metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET (Circuit Construction Kit) dengan metode eksperimen di laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai), sebagai berikut: 1) Terlebih dahulu hasil tes awal yang diperoleh kedua kelompok perlu diuji dengan statistik T-test independent. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui
apakah
kedua
kelompok
mempunyai
kemampuan awal yang sama atau tidak sebelum kedua kelompok diberi treatment dengan metode yang berbeda. 2) Bila kedua kelompok mempunyai kemampuan yang sama maka hasil tes akhir yang diperoleh kedua kelompok diuji dengan statistik T-test independent menggunakan program SPSS 16. Setelah diuji dengan statistik T-test independent dan hasilnya terdapat perbedaan atau signifikan. Dapat disimpulkan bahwa perbedaan yang terjadi disebabkan oleh pengaruh metode yang berbeda karena kemampuan awal kedua kelompok adalah sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
2. Analisis Data Kualitatif Terdapat beberapa data tambahan, seperti hasil pengamatan, hasil pemeriksaan dokumen tertulis, rekaman video, dan wawancara. Data tambahan bertujuan untuk mengetahui hal-hal baik dan hal-hal yang perlu perhatian guru selama proses belajar mengajar. Hal-hal tersebut seperti ada atau tidak pertanyaan konsep yang berkembang, dinamika belajar yang terjadi, interaksi-interaksi yang terjadi selama proses pembelajaran, apakah metode tersebut memudahkan siswa dalam belajar dan kendala-kendala yang terjadi selama proses belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian 1. Pelaksanaan Pembelajaran di Laboratorium Sebelum pelaksanaan pembelajaran menggunakan alat laboratorium, peneliti menyiapkan peralatan dibantu oleh laboran fisika. Peneliti mengecek peralatan dan mencoba membuat rangkaian dengan tujuan untuk mengetahui sulit atau tidak dalam membuat rangkaian. Proses pelaksanaan pembelajaran Hukum Ohm pada tanggal 3 Mei 2012. Pertama-tama guru membagi siswa menjadi 5 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 6 sampai 7 orang. Alat-alat praktikum sebelumnya sudah disiapkan di atas meja. Setelah siswa duduk pada kelompok masing-masing. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, rangkaian dan langkah-langkah dalam
melakukan praktikum. Guru
memberikan penjelasan tentang dasar teori yang melandasi percobaan yang akan dilakukan siswa dan menjelaskan cara pengukuran menggunakan ampermeter dan voltmeter. Setelah guru merasa bahwa siswa sudah bisa melakukan percobaan, guru membagikan LKS kepada siswa. Peneliti membantu menjelaskan bagaimana mengisi LKS kepada siswa. Siswa berkerjasama melakukan praktikum. Setiap kelompok membuat rangkaian, mengukur dan menganalisis data. Guru berkeliling melihat cara bagaimana siswa merangkai dan mengukur menggunakan alat-alat. Guru tetap
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang cara pengukuran dan berdiskusi mengenai data yang diperoleh. Setelah selesai melakukan praktikum dan menganalisis data, siswa diminta untuk mengumpulkan LKS yang sudah dikerjakan. Guru selanjutnya menutup proses belajar mengajar. 2. Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Simulasi PhET Sebelum pelaksanaan pembelajaran menggunakan simulasi komputer, peneliti memberikan pelatihan penggunaan simulasi kepada siswa. Proses pelaksanaan pelatihan di hari pertama selama 1 jam pelajaran pada tanggal 30 April 2012. Peneliti membagikan pedoman cara penggunaan berbagai ikon simulasi dan fungsinya kepada setiap siswa. Siswa mengikuti dengan membaca dan memcoba-coba simulasi. Guru juga ikut membantu dalam pelatihan dengan mendampingi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa. Guru juga ikut mencoba membuat rangkaian bersama siswa. Peneliti berkeliling dan membantu siswa yang masih kesulitan. Pada saat sebagian besar siswa sudah bisa menggunakan dan merangkai. Kemudian siswa diberi soal, namun waktu tidak cukup sehingga dibahas pada pertemuan selanjutnya. Pelatihan kedua pada tanggal 4 Mei 2012 selama 1 jam pelajaran. Peneliti membuka pelajaran dan memberikan soal kepada siswa. Siswa mengerjakan dengan tenang. Peneliti berkeliling dan membantu bila ada siswa yang kesulitan. Beberapa siswa yang cepat selesai mengerjakan soal kemudian mencoba-coba simulasi. Setelah siswa selesai mengerjakan soal kemudian dicocokan jawabannya. Terakhir peneliti menutup proses pelatihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Proses pelaksanaan pembelajaran menggunakan simulasi PhET pada tanggal 7 Mei 2012, pertama-tama guru membuka pelajaran dan menjelaskan tujuan praktikum. Kemudian guru menjelaskan dasar teori dan langkahlangkah dalam melakukan praktikum Hukum Ohm kepada siswa. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan konsep kepada siswa. Kemudian guru meminta siswa melakukan praktikum sesuai dengan LKS dan membagikan LKS. Peneliti membantu menjelaskan bagaimana mengisi LKS kepada siswa. Setiap siswa menjalankan simulasi dengan satu komputer. Siswa dengan tenang mengerjakan praktikum menggunakan simulasi. Pada akhir pelajaran, LKS dikumpulkan kepada guru.
B. Hasil Penelitian 1. Kelompok Kelas Laboratorium a. Tes Awal Deskripsi hasil tes awal yang diperoleh kelompok Kelas Laboratorium, sebagai berikut: Tabel 2. Hasil Output Deskripsi SPSS 16.
Hasil analisis pada Tabel 2 menunjukkan hasil penelitian berupa skor siswa kelas XB SMA Pangudi Luhur Sedayu. Skor terendah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
diperoleh siswa adalah 3,5 dan skor tertinggi adalah 18,5. Skor rerata tes awal adalah 13,06 dan standar deviasi adalah 3,71. Skor rerata memberi gambaran mengenai pemahaman konsep Hukum Ohm sebelum siswa mengalami
proses
belajar
menggunakan
metode
eksperimen
di
laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai).
b. Tes Akhir Deskripsi hasil tes akhir yang diperoleh kelompok Kelas Laboratorium, sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Output Deskripsi SPSS 16.
Hasil analisis pada Tabel 3 menunjukkan hasil penelitian berupa skor siswa kelas XB SMA Pangudi Luhur Sedayu. Skor terendah yang diperoleh siswa adalah 3,5 dan skor tertinggi adalah 18. Skor rerata tes akhir adalah 14,39 dan standar deviasi adalah 3,32. Skor rerata memberi gambaran mengenai pemahaman konsep Hukum Ohm yang diperoleh siswa setelah mengalami proses belajar menggunakan metode eksperimen di laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
c. Hasil Uji T-Test Untuk mengetahui apakah metode eksperimen di laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang materi Hukum Ohm maka skor tes awal dan skor tes akhir yang diperoleh kelompok Kelas Laboratorium perlu diuji dengan statistik Paired T-Test. Hasil uji t-test untuk dua kelompok yang dependent menggunakan program SPSS 16 (confidence interval 95%), sebagai berikut: Tabel 4. Hasil T-Test Kelompok Kelas Laboratorium.
Hasil analisis (dapat dilihat pada Tabel 4) diperoleh besar t = 2,180 dan besar probabilitas = 0,037. Besar probabilitas yang diperoleh (p = 0,037) <
= 0,05 maka signifikan. Berarti terdapat perbedaan rerata
skor yang signifikan pada kelompok Kelas Laboratorium antara skor pre-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
test dan skor post-test. Maka dapat disimpulkan bahwa setelah mengalami proses belajar menggunakan metode eksperimen di laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai) terdapat peningkatan prestasi belajar siswa tentang materi Hukum Ohm, ditunjukkan dengan skor rerata post-test lebih tinggi daripada skor rerata pre-test.
d. Paparan Kualitatif Selama Proses Belajar di Laboratorium Selain pengambilan data berupa tes juga menggunakan observasi, pemeriksaan dokumen tertulis, rekaman video dan wawancara. Hasil analisis dari data-data tambahan diperoleh hal-hal baik dan hal-hal yang perlu perhatian guru selama proses belajar di laboratorium. Hal-hal baik selama proses belajar di laboratorium adalah metode eksperimen di laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai) dapat memfasilitasi siswa untuk secara nyata berinteraksi dengan fenomena kelistrikan yang dapat dijelaskan melalui Hukum Ohm. Interaksi langsung ini ditunjukkan dengan dinamika belajar siswa selama pembelajaran menggunakan alat laboratorium. Pertama siswa diberikan pengetahuan prasyarat tentang cara bagaimana merangkai dan membaca alat ukur listrik. Siswa bekerjasama dalam kelompok untuk membuat rangkaian dan mencoba mengukur menggunakan alat ukur listrik, ditunjukkan dengan siswa secara berkelompok merangkai ampermeter secara seri dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
voltmeter secara paralel kemudian membacanya sesuai dengan yang diajarkan oleh guru. Siswa kurang yakin dengan cara merangkai alat ukur dan bagaimana cara membacanya, ditunjukkan dengan banyak siswa yang bertanya kepada guru tentang rangkaian dan bagaimana cara membacanya. Selanjutnya siswa mencoba menganalisis masalah dan membuat hipotesis. Saat siswa diberikan permasalahan terlihat bahwa siswa aktif, hal ini ditunjukkan dengan siswa berdiskusikan dengan teman anggota kelompok. Selanjutnya siswa mencoba merangkai rangkaian seperti pada gambar di LKS. Siswa kurang berani dalam membuat rangkaian, ditunjukkan dengan banyak siswa yang bertanya kepada guru tentang bagaimana cara membuat rangkaian.
Siswa
mengikuti
langkah-langkah
dalam
percobaan,
ditunjukkan dengan siswa merangkai rangkaian dengan satu baterai terlebih dahulu dan mengamati terjadinya perubahan arus maupun tegangan dari sebuah perlakuan yang dapat dibaca pada alat ukur listrik. Siswa membaca hasil pengukuran dari alat ukur listrik, ditunjukkan dengan siswa membaca angka yang ditunjuk oleh jarum alat ukur listrik (ampermeter dan voltmeter) dan membaginya dengan skala terbesar kemudian dikalikan batas ukur namun ada kelompok yang masih kurang yakin dengan cara mengukur, ditunjukkan dengan banyak siswa masih bertanya kepada guru bagaiamana cara mengukur menggunakan alat ukur listrik. Siswa kurang yakin dengan hasil pengukuran yang diperoleh, ditunjukkan dengan setiap perwakilan kelompok mengkonsultasikan hasil pengukuran yang diperoleh kepada guru. Siswa jujur saat memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
data, ditunjukkan dengan siswa tidak mengubah-ubah data yang diperoleh. Siswa memasukan data dalam tabel pada LKS, ditunjukkan dengan di LKS banyak siswa memasukan data pada tabel. Data-data tersebut dibuat grafik oleh siswa, ditunjukkan dengan empat kelompok membuat grafik hubungan tegangan dan arus listrik pada LKS. Siswa menganalisis atau mencari penjelasan (arti) dari data-data tersebut, ditunjukkan dengan hampir seluruh siswa berdiskusi dengan anggota kelompok. Kelompok yang tidak yakin dalam menganalisis kemudian mengkonsultasikannya kepada
guru,
ditunjukkan
dengan
siswa
menemui
guru
dan
mengkonsultasikan hasil analisis kelompok. Terakhir siswa merumuskan kesimpulan dari data tersebut, ditunjukkan dengan empat kelompok membuat kesimpulan. Kelompok yang tidak yakin dengan kesimpulan yang telah dibuat dan mengkonsultasikan kepada guru, ditunjukkan dengan perwakilan kelompok menemui guru dan mengkonsultasikannya, salah satu contoh yaitu siswa menjelaskan bahwa data mereka menunjukkan arus yang semakin kecil. Selain hal-hal baik juga terdapat hal-hal yang perlu perhatian guru selama proses belajar menggunakan alat laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai), seperti kesiapan siswa, alat-alat praktikum, dan waktu yang tersedia untuk siswa memahami konsep Hukum Ohm. Sebelum memulai pembelajaran tampak siswa kurang mengindahkan peraturan ketertiban kelas, ditunjukkan dengan siswa gaduh pada saat pembagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
kelompok dan tampak beberapa siswa meletakan kepalanya di atas meja setelah masuk ruang laboratorium. Alat-alat laboratorium yang belum terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai, seperti kabel yang panjang, tidak semua kelompok memakai kabel berwarna hitam dan merah, satu kabel dengan kabel yang lain sulit kontak karena harus dipegangi, baterai satu dengan baterai yang lain sulit kontak karena harus dipegangi, dan terdapat alat ukur listrik yang sulit dipindahkan dari batas ukur tertentu ke batas ukur yang lain. Alat-alat laboratorium yang terbatas dan tidak terstandarisasi menyulitkan siswa selama praktikum (memunculkan masalah teknis), ditunjukkan dengan siswa butuh waktu lama untuk merangkai dan membuat percobaan dapat berfungsi. Interaksi belajar yang terjadi kurang mendukung untuk memahami konsep Hukum Ohm (hanya untuk mengatasi masalah-masalah teknis pengoperasian jalannya eksperimen) sehingga banyak waktu yang dihabiskan siswa untuk bisa merangkai rangkaian mengakibatkan kurangnya waktu untuk memikirkan atau memahami konsep Hukum Ohm, ditunjukkan dengan terdapat satu kelompok yang tidak sempat membuat grafik, menganalisis data dan membuat kesimpulan pada LKS. Pemahaman konsep Hukum Ohm yang diperoleh siswa belum optimal, ditunjukkan dengan terdapat empat kelompok yang masih salah dalam merumuskan kesimpulan di LKS dan sebagian besar siswa yang belum bisa menjawab dengan benar pada soal uraian tentang grafik Hukum Ohm masih belum dapat mengerjakan setelah mengalami proses belajar menggunakan metode eksperimen di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai).
e. Pembahasan Kelompok yang mengalami proses belajar menggunakan metode eksperimen di laboratorium terdapat peningkatan prestasi belajar tentang materi Hukum Ohm dari skor rerata dan signifikansi. Skor rerata tes awal adalah 13,06 dan skor rerata tes akhir adalah 14,39. Besar probabilitas yang diperoleh adalah 0,037 dengan tingkat kepercayaan 95%. Walaupun eksperimen di laboratorium fisika dilakukan dalam keadaan keterbatasan alat dan kurang terstandarisasi memadai, penerapan metode ini menunjukkan hasil yang baik dalam peningkatan prestasi belajar. Pengalaman belajar siswa melalui penerapan metode eksperimen di laboratorium dapat mengajak siswa untuk secara nyata berinteraksi dengan fenomena Hukum Ohm dan juga menjadi alat yang membantu untuk menemukan konsep Hukum Ohm. Hasil ini mengindikasikan bahwa penting bagi guru untuk mengutamakan metode eksperimen di laboratorium dalam pembelajaran fisika. Hal ini ditegaskan oleh Rohandi (1998: 112) dalam kajian beberapa peneliti (Driver, 1983; Osborne & Freyberg, 1985; Cross, 1996; Hardy & Fleer, 1996; Santa & Alvermann, 1991) bahwa bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran sains adalah menempatkan aktivitas nyata anak dengan berbagai objek yang dipelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
yang merupakan hal
utama untuk dikembangkan.
Selain dapat
meningkatkan prestasi belajar, hasil penelitian menunjukkan juga bahwa metode eksperimen di laboratorium
(walaupun dilakukan dalam
keterbatasan alat dengan kualitas peralatan yang kurang memadai) juga dapat mengembangkan skill motorik mengenai cara merangkai alat dan melakukan
pengukuran
menggunakan
alat
ukur
listrik,
dapat
mengembangkan interaksi antara guru dan murid, dapat mengembangkan interaksi antara murid dan murid, dapat memberikan pengalaman belajar melalui metode ilmiah (proses inkuiri), dan dapat mengembangkan sikap kejujuran siswa saat memperoleh data. Walaupun hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan prestasi, namun peningkatan tersebut belum maksimal sebagaimana yang diharapkan. Hal ini terlihat dari skor rerata yang diperoleh setelah mengalami
proses
belajar
menggunakan
metode
eksperimen
di
laboratorium sangat kecil. Keadaan demikian diduga disebabkan karena timbul kesulitan-kesulitan selama proses belajar di laboratorium dengan peralatan yang terbatas dan kualitas yang belum memadai. Kesulitankesulitan yang timbul dapat mempengaruhi proses belajar siswa secara optimal. Misalnya banyak waktu digunakan hanya untuk mengatasi masalah-masalah teknis pengoperasian jalannya eksperimen. Proses belajar untuk membangun pemahaman yang baik belum sepenuhnya optimal, banyak diskusi terjadi hanya untuk menyelesaikan masalah teknis bagaimana melakukan percobaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
2. Kelompok Kelas Simulasi a. Tes Awal Deskripsi hasil tes awal yang diperoleh kelompok Kelas Simulasi, sebagai berikut: Tabel 5. Hasil Output Deskripsi SPSS 16.
Hasil analisis pada Tabel 5 menunjukkan hasil penelitian berupa skor siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu. Skor terendah yang diperoleh siswa adalah 1 dan skor tertinggi adalah 16. Skor rerata tes awal adalah 11,93 dan standar deviasi adalah 3,88. Skor rerata memberi gambaran mengenai pemahaman konsep Hukum Ohm sebelum mengalami proses belajar menggunakan metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET. b. Tes Akhir Deskripsi hasil tes akhir yang diperoleh kelompok Kelas Simulasi, sebagai berikut: Tabel 6. Hasil Output Deskripsi SPSS 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Hasil analisis pada Tabel 6 menunjukkan hasil penelitian berupa skor siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu. Skor terendah yang diperoleh siswa adalah 4 dan skor tertinggi adalah 20. Skor rerata tes akhir adalah 16,13 dan standar deviasi adalah 3,56. Skor rerata memberi gambaran mengenai pemahaman konsep Hukum Ohm setelah mengalami proses belajar menggunakan metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET. c. Hasil Uji T-Test Untuk mengetahui apakah metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang materi Hukum Ohm maka skor tes awal dan skor tes akhir yang diperoleh kelompok Kelas Simulasi perlu diuji dengan statistik Paired TTest. Hasil uji t-test untuk dua kelompok yang dependent menggunakan program SPSS 16 (confidence interval 95%), sebagai berikut: Tabel 7. Hasil T-Test Kelompok Kelas Simulasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Hasil analisis (dapat dilihat pada Tabel 7) diperoleh t = -7,668 dan besar probabilitas = 0,000. Besar probabilitas (p = 0,000) <
= 0,05 maka
signifikan. Berarti terdapat perbedaaan rerata skor yang signifikan pada kelompok Kelas Simulasi antara skor pre-test dan skor post-test. Maka dapat disimpulkan bahwa setelah mengalami proses belajar menggunakan metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET terdapat peningkatan prestasi belajar siswa tentang materi Hukum Ohm, ditunjukkan dengan skor rerata post-test lebih tinggi daripada hasil skor rerata pre-test. d. Paparan Kualitatif Selama Proses Belajar Menggunakan Simulasi Selain pengumpulan data berupa tes juga menggunakan observasi, pemeriksaan dokumen tertulis, rekaman video dan wawancara. Hasil analisis dari data-data tambahan diperoleh hal-hal baik dan hal-hal yang perlu perhatian guru selama proses pembelajaran menggunakan simulasi. Hal-hal baik selama proses belajar menggunakan metode inquiry berbasis media simulasi PhET tampak dari kesiapan siswa, dinamika belajar, interaksi guru dan murid, interaksi murid dan murid, alat-alat praktikum, dan waktu untuk memahami konsep Hukum Ohm. Tampak kesiapan yang baik dari siswa, ditunjukkan dengan siswa masuk langsung duduk dengan tenang, siswa langsung membuka simulasi PhET tanpa diminta oleh guru, dan beberapa siswa membawa laptop sendiri. Dinamika belajar yang baik juga tampak, ditunjukkan dengan siswa memperhatikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
penjelasan guru, siswa menjawab pertanyaan konsep dari guru. Siswa aktif saat mengidentifikasi masalah dan membuat hipotesis, ditunjukkan dengan siswa tenang mengerjakan dan beberapa siswa tampak melakukan diskusi dengan teman. Selanjutnya siswa membuat rangkaian sesuai pada gambar rangkaian di LKS. Siswa yakin saat membuat rangkaian, ditunjukkan dengan siswa membuat rangkaian dengan tenang dan saat diwawancara siswa (dengan nilai terendah) memaparkan merasa aman saat melakukan praktikum. Alat-alat praktikum dapat berfungsi dengan baik selama proses pembelajaran, ditunjukkan dengan siswa mudah dalam membuat rangkaian listrik, kabel langsung kontak, siswa bisa menyesuaikan ukuran kabel, dan siswa bisa mencoba-coba merangkai tanpa ada peralatan yang rusak. Selama proses pembelajaran menggunakan simulasi masalah teknis hampir tidak ada, ditunjukkan dengan siswa cepat menyelesaikan praktikum. Saat pembelajaran siswa dapat melihat fenomena yang tidak mungkin dilihat secara langsung (misalkan adanya aliran muatan saat terjadi arus), ditunjukkan dengan siswa dapat melihat aliran muatan elektron dari
kutub negatif baterai ke kutup positif baterai pada saat rangkaian berfungsi. Siswa kemudian melakukan langkah-langkah yang selanjutnya dalam praktikum sampai terkumpul data-data, ditunjukkan dengan seluruh siswa mengumpulkan data dan memasukannya pada tabel di LKS. Siswa jujur saat memperoleh data, ditunjukkan dengan siswa tidak mengubahubah data yang diperoleh. Seluruh siswa memperoleh data yang tepat, ditunjukkan dengan seluruh siswa memperoleh data yang benar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
menuliskannya di LKS. Siswa membuat grafik Hukum Ohm dengan benar (didukung dengan data yang tepat), ditunjukkan dengan hampir seluruh siswa membuat grafik hubungan besar tegangan dan arus listrik dengan benar di LKS. Selanjutnya siswa melakukan analisis data yang diperoleh. Tampak ada siswa yang menganalisis data secara berkelompok dan sendiri-sendiri, ditunjukkan dengan beberapa siswa melakukan diskusi dengan teman sebelah dan terdapat siswa yang menganalisis data sendirisendiri dengan tenang. Siswa mengkonsultasikan hasil analisis kepada guru, ditunjukkan dengan beberapa siswa bertanya kepada guru pada saat guru berkeliling kelas dan mengamati proses belajar siswa. Banyak waktu yang tersedia untuk memikirkan atau memahami konsep Hukum Ohm, ditunjukkan dengan waktu untuk menganalisis data masih sekitar 1 jam pelajaran dan hampir tidak ada siswa yang mengalami masalah teknis. Terakhir siswa merumuskan kesimpulan. Hampir seluruh siswa membuat kesimpulan dengan benar di LKS, ditunjukkan dengan hampir seluruh siswa membuat kesimpulan dengan benar yaitu semakin besar tegangan maka semakin besar arus listrik dan besar hambatan tetap. Siswa berani mempertentangkan antara hipotesis yang salah dengan hasil menganalisis data, ditunjukkan dengan siswa menolak hipotesisnya yang salah yaitu hipotesis saya tidak benar (semakin besar tegangan maka semakain besar arus litrik dan besar hambatan juga semakin besar) kemudian membuat kesimpulan yang benar di LKS yaitu semakin besar tegangan maka semakin besar arus listrik dan besar hambatan tetap. Pertanyaan konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Hukum Ohm berkembang pada saat prsoses belajar menggunakan simulasi, ditunjukkan dengan terdapat siswa yang bertanya apakah besar hambatan juga tetap bila dipasang dua lampu pada rangkaian. Waktu yang lebih dimanfaatkan oleh siswa dengan baik, ditunjukkan dengan siswa bermain-main membuat rangkaian yang lain setelah selesai melakukan praktikum. Hasil selama mengalami proses pembelajaran menggunakan simulasi adalah siswa memperoleh pemahaman konsep Hukum Ohm secara maksimal, ditunjukkan dengan siswa (dengan nilai tertinggi dan terendah) saat diwawancara memaparkan bahwa konsep hukum Ohm lebih lama tertanam pada diri siswa, sembilan dari sepuluh siswa yang miskonsepsi sudah menjawab benar pada soal nomer 1 dan sebagian besar siswa yang sebelumnya belum menjawab dengan benar telah bisa menjawab pertanyaan tentang grafik Hukum Ohm pada soal uraian nomer 9 dan 10. Selain hal-hal baik juga terdapat hal-hal yang perlu perhatian guru selama proses pembelajaran menggunakan metode inquiry berbasis media simulasi PhET, seperti siswa tidak memiliki kecakapan motorik mengenai cara melakukan pengukuran menggunakan alat ukur listrik dengan alat yang sesungguhnya. Hal ini ditunjukkan dengan siswa tidak mengukur menggunakan alat ukur sesungguhnya karena pada simulasi hanya disimulasikan hasil pengukuran secara langsung berupa angka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
e. Pembahasan Kelompok yang mengalami proses belajar menggunakan metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET terdapat peningkatan prestasi belajar tentang materi Hukum Ohm dari skor rerata dan signifikansi. Skor rerata tes awal adalah 11,96 dan skor rerata tes akhir adalah 16,13. Besar probabilitas yang diperoleh adalah 0,000 dengan tingkat kepercayaan 95%. Pengalaman belajar melalui penerapan metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET menunjukkan hasil penelitian berupa peningkatan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar setelah mengalami proses belajar menggunakan metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET dapat terjadi karena selama proses pembelajaran hampir tidak ada masalah teknis yang ditimbulkan alat (dapat difungsikan dengan baik) dan simulasi memberikan feed back yang optimal bagi siswa untuk
dapat melaksanakan eksperimen secara tepat dan pengembangan konsep dengan baik. Feed back yang optimal selama proses belajar memberikan
siswa pengetahuan yang tepat (hampir tidak ada miskonsepsi tentang pemahaman konsep). Sehingga selama proses pembelajaran menggunakan
simulasi banyak waktu interaksi belajar digunakan untuk membangun pemahaman konsep yang optimal (tidak hanya untuk menyelesaikan
masalah teknis bagaimana melakukan percobaan). Selain itu proses
pembelajaran menggunakan simulasi dapat juga memfasilitasi siswa untuk mengembangun keingintahuannya melalui proses yang dapat dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
secara mandiri dan juga dapat disimulasikan fenomena yang tidak mungkin
dilihat secara langsung oleh indra manusia (misalkan adanya aliran muatan saat terjadi arus). Dengan proses belajar seperti ini tampak jelas bahwa
metode inquiry berbasis media simulasi PhET memudahkan siswa dalam belajar memahami konsep Hukum Ohm dan bisa mengembangkan pemahaman konsep tentang kelistrikan atau bermain-main dengan membuat rangkaian yang lain sesuai keingintahuan siswa. Namun metode ini juga memiliki beberapa kelemahan selama proses belajar, seperti siswa tidak memiliki skill motorik mengenai cara melakukan pengukuran menggunakan alat ukur listrik sebagaimana alat dan rangkaian yang sesunggungnya.
C. Perbedaan antara Metode Eksperimen di Laboratorium dengan Metode Inquiry Berbasis Media Pembelajaran Simulasi PhET Penelitian ini bertujuan juga untuk mengetahui apakah ada perbedaan signifikan antara metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET (Circuit Construction Kit) dengan metode eksperimen di laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai). Untuk itu pertama-tama, skor tes awal yang diperoleh kedua kelompok perlu diuji dengan statistik T-test independent. Hasil uji t-test untuk dua kelompok yang independent menggunakan program SPSS 16 (confidence interval 95%), sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
Tabel 8. Hasil T-Test Tes Awal
Hasil analisis (dapat dilihat pada Tabel 8) diperoleh besar t = 1,213 dan besar probabilitas = 0,229. Besar probabilitas (p = 0,229) >
= 0,05 maka tidak
signifikan. Berarti tidak ada perbedaan rerata untuk tes awal kedua kelompok. Hal tersebut memberikan gambaran bahwa kedua kelompok memiliki pemahaman yang sama tentang materi Hukum Ohm sebelum kedua kelompok diberi treatment dengan metode yang berbeda. Selanjutnya skor tes akhir yang diperoleh kedua kelompok diuji dengan statistik T-test independent. Hasil uji t-test untuk dua kelompok yang independent menggunakan program SPSS 16 (confidence interval 95%), sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Tabel 9. Hasil T-Test Tes Akhir
Hasil analisis (dapat dilihat pada Tabel 9) diperoleh besar t = -2,053 dan besar probabilitas 0,044. Besar probabilitas (p = 0,044) <
= 0,05 maka
signifikan. Berarti ada perbedaan skor rerata untuk tes akhir kedua kelompok. Kedua kelompok tersebut sebelumnya telah memiliki pengetahuan awal tentang konsep Hukum Ohm yang sama sehingga perbedaan ini disebabkan oleh penerapan metode yang berbeda. Tampak (dapat dilihat pada Gambar 4) besar skor rerata post-test kelompok Kelas Simulasi lebih tinggi daripada skor rerata post-test kelompok Kelas Laboratorium maka dapat disimpulkan bahwa metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET (Circuit Construction Kit) lebih baik daripada metode eksperimen di laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai) dalam hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tentang materi Hukum Ohm.
Gambar 4. Grafik rerata skor yang diperoleh kelompok Kelas Laboratorium dan kelompok Kelas Simulasi. Metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET lebih baik daripada metode eksperimen di laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai) dalam hal meningkatkan prestasi belajar siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu tentang materi Hukum Ohm, hal ini disebabkan karena selama proses pembelajaran menggunakan simulasi hampir tidak ada masalah teknis yang ditimbulkan oleh alat (dapat difungsikan dengan baik) dan simulasi memberikan feed back yang optimal bagi siswa untuk dapat melaksanakan eksperimen secara tepat dan
pengembangan konsep dengan baik. Feed back yang optimal selama proses belajar memberikan siswa pengetahuan yang tepat (hampir tidak ada miskonsepsi tentang
pemahaman konsep). Sehingga selama proses pembelajaran menggunakan simulasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
banyak waktu interaksi belajar digunakan untuk membangun pemahaman konsep yang optimal (tidak hanya untuk menyelesaikan masalah teknis bagaimana
melakukan percobaan). Selain itu proses pembelajaran menggunakan simulasi dapat juga memfasilitasi siswa untuk mengembangun keingintahuannya melalui proses yang dapat dilakukan secara mandiri dan juga dapat disimulasikan
fenomena yang tidak mungkin dilihat secara langsung oleh indra manusia (misalkan adanya aliran muatan saat terjadi arus). Dengan proses belajar seperti ini tampak
jelas bahwa metode inquiry berbasis media simulasi PhET memudahkan siswa
dalam belajar memahami konsep dan juga bisa mengembangkan pemahaman konsep tentang kelistrikan atau bermain-main dengan membuat rangkaian yang lain sesuai keingintahuan siswa. Penggunaan alat-alat laboratorium dapat mempengaruhi kelancaran proses belajar konsep Hukum Ohm. Hal ini dapat terjadi manakala peralatan di laboratorium dalam kondisi kurang baik dan belum terstandarisasi. Beberapa hal yang terjadi adalah timbulnya masalah teknis sehingga interaksi belajar yang terjadi hanya untuk memikirkan cara mengatasi masalah teknis yang ditimbulkan oleh alat dan kurang mendukung untuk memahami konsep Hukum Ohm. Namun, alat laboratorium sebagai alat pembelajaran masih tetap mempunyai beberapa keunggulan yang tidak dimiliki oleh simulasi PhET yaitu memberikan fasilitas kepada siswa untuk secara nyata berinteraksi dengan fenomena alam, memberikan fasilitas untuk menjadi alat yang membantu untuk menemukan konsep Hukum Ohm, dan memberikan fasilitas dalam mengembangkan skill motorik mengenai cara pengukuran menggunakan alat ukur listrik yang sesungguhnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Dari hasil penelitian dapat dideskripsikan keunggulan dan kelemahan dari kedua metode tersebut, seperti tampak pada Tabel 10 berikut: Tabel 10. Deskripsi keunggulan dan kelemahan dari metode eksperimen di laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai) dan metode inquiry berbasis simulasi PhET. Aspek
Metode eksperimen di laboratorium
Pengenalan fenomena
Memfasilitasi siswa untuk berinteraksi langsung dengan fenomena kelistrikan
Kecakapan motorik dalam melakukan eksperimen fisika
Mengembangan skill motorik cara merangkai alat dan mengukur menggunakan alat ukur listrik yang sesungguhnya
Pemahaman konsep
Mengembangkan pertanyaan yang kurang optimal dalam pemahaman konsep karena siswa banyak menjumpai kendala teknis dan kurang akuratnya hasil
Metode inquiry berbasis simulasi PhET Berinteraksi dengan fenomena kelistrikan yang disimulasikan, namun dapat menunjukkan fenomena kelistrikan yang tidak mungkin dilihat secara langsung oleh indra manusia (misalkan adanya aliran muatan saat terjadi arus) Tidak optimal karena siswa berekplorasi dalam bentuk simulasi (misalnya cara membuat rangkaian dengan mengeklik ikon simulasi) Mengembangkan pertanyaan yang membantu pemahaman konsep secara tepat karena tidak menjumpai kendala teknis dan akuratnya hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Dengan melihat hal-hal di atas, maka kalau dipadukan akan membuat
pemahaman semakin lengkap dan optimal. Metode eksperimen di laboratorium
walaupun dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan
laboratorium fisika yang memadai masih tetap mempunyai keunggulan yang dapat melengkapi kelemahan dari metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi
PhET dan sebaliknya metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET mempunyai keunggulan yang dapat melengkapi kelemahan dari metode eksperimen di laboratorium. Seperti pada aspek pengenalan fenomena, metode eksperimen di
laboratorium memiliki keunggulan yang dapat melengkapi kelemahan dari simulasi yaitu memfasilitasi siswa untuk berinteraksi langsung dengan fenomena kelistrikan (kelemahan metode inquiry berbasis media simulasi PhET yaitu siswa berinteraksi
dengan fenomena kelistrikan yang disimulasikan) namun simulasi juga dapat melengkapi kelemahan metode eksperimen di laboratorium dengan keunggulan
simulasi yaitu menunjukkan fenomena kelistrikan yang tidak mungkin dilihat secara
langsung oleh indra manusia (misalkan adanya aliran muatan saat terjadi arus). Kemudian pada aspek kecakapan motorik dalam melakukan eksperimen fisika, metode eksperimen di laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum
terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai) mempunyai keunggulan yang dapat melengkapi kekurangan yang dimilliki simulasi yaitu mengembangan skill motorik cara merangkai alat dan mengukur menggunakan alat
ukur listrik yang sesungguhnya. Berikutnya aspek pemahaman konsep, metode eksperimen di laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi
sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai) mempunyai kekurangan
(mengembangkan pertanyaan yang kurang optimal dalam pemahaman konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
karena siswa banyak menjumpai kendala teknis dan kurang akuratnya hasil) yang
dapat dilengkapi oleh metode inquiry berbasis media simulasi PhET yaitu
mengembangkan pertanyaan yang membantu pemahaman konsep secara tepat karena tidak menjumpai kendala teknis dan akuratnya hasil.
Untuk memadukan kedua metode dalam pembelajaran dan memilih metode
mana yang terlebih dahulu dilaksanakan. Maka berdasarkan pada aspek pemahaman konsep, metode eksperimen di laboratorium (dengan alat yang
terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang
memadai) kurang optimal dalam hal mengembangkan pertanyaan pemahaman
konsep karena siswa banyak menjumpai kendala teknis dan kurang akuratnya hasil,
hal ini dapat dilengkapi oleh metode inquiry berbasis media simulasi PhET yang dapat mengembangkan pertanyaan yang membantu pemahaman konsep secara tepat karena tidak menjumpai kendala teknis dan akuratnya hasil. Maka metode inquiry berbasis media simulasi PhET dapat dilaksanakan terlebih dahulu untuk
menanamkan konsep pada siswa, kemudian siswa melakukan aktivitas nyata
dengan alat-alat di laboratorium. Sehingga siswa memperoleh konsep yang tepat dan dapat mengembangkan skill motorik dalam menggunakan alat ukur listrik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan, sebagai berikut: 1. Metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi PhET (Circuit Construction Kit) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X tentang materi Hukum Ohm di SMA Pangudi Luhur Sedayu. 2. Metode eksperimen di laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai) belum optimal dibandingkan metode inquiry berbasis media simulasi PhET (Circuit Construction Kit) dalam hal meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X tentang materi Hukum Ohm di SMA Pangudi Luhur Sedayu. 3. Walaupun metode eksperimen di laboratorium menggunakan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai namun masih tetap mempunyai beberapa keunggulan yang tidak dimiliki oleh simulasi PhET, seperti dalam hal memfasilitasi siswa untuk
berinteraksi
langsung
dengan
fenomena
kelistrikan
dan
mengembangan skill motorik cara merangkai alat dan mengukur
menggunakan alat ukur listrik yang sesungguhnya. Maka metode
eksperimen di laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum
terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai) masih 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
direkomendasikan untuk dilaksanakan. Di lokasi penelitian dapat dilaksanakan pembelajaran dengan memadukan kedua metode agar pemahaman semakin lengkap dan optimal. Metode inquiry berbasis media
pembelajaran simulasi PhET (Circuit Construction Kit) dapat dilaksanakan terlebih dahulu untuk menanamkan konsep pada siswa, kemudian siswa melakukan aktivitas nyata dengan alat-alat di laboratorium. Maka siswa memperoleh konsep yang tepat dan dapat mengembangkan skill motorik dalam menggunakan alat ukur listrik. Bila di lokasi penelitian terdapat dana dapat dialokasikan untuk mengembangkan fasilitas laboratorium agar siswa tidak banyak menjumpai masalah teknis selama melakukan praktikum.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Dalam pembelajaran fisika di SMA, bila fasilitas laboratorium memadai untuk setiap siswa melakukan praktikum dapat menggunakan metode inquiry di laboratorium. Di mana siswa dapat melakukan praktikum sendiri sehingga pengetahuan atau konsep Hukum Ohm lebih tertanam pada diri siswa dan skill motorik dalam menggunakan alat ukur listrik juga dimiliki oleh siswa. 2. Bagi peneliti yang tertarik untuk melanjutkan penelitian mengenai perpaduan dari metode inquiry berbasis media pembelajaran simulasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
PhET (Circuit Construction Kit) dan metode eksperimen di laboratorium (dengan alat yang terbatas dan belum terstandarisasi sebagai peralatan laboratorium fisika yang memadai) dapat meneliti mengenai pembelajaran yang didesain dengan memadukan kedua metode tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Alessi, S. M. & Trollip, S. R. (2001). Multimedia for Learning: Methods and Development (3rd ed). Massachusetts: Allyn & Bacon. Berg, Euwe. (1991). MISKONSEPSI FISIKA DAN REMIDIASI. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana. Hasan, Iqbal. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Amplikasinya. Bogor: Ghalia Indonesia. Perkins, K. K., et. al. (2006). “PhET: Interactive Simulation for Teaching and Learning Physics”. Dalam THE PHYSICS THEACHER, Vol. 44, Januari 2006. Hal. 18-23. Purwanto. (2007). Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rohandi, R. (1998). “Memberdayakan Anak Melalui Pendidikan Sains”. Dalam Pendidikan Sains Yang Humanistis. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 112-126. Sudarmanto, Y. B. (1993). Tuntunan Metodologi Belajar. Jakarta: PT Grasindo. Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Pendidikan Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Suharsimi Arikunto. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Suparno, Paul. (2006). DIKTAT STATISTIK. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul. (2007). DIKTAT PRAKTIKUM SPSS UNTUK STATISTIK. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul. (2007). Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul. (2008). KAJIAN KURIKULUM FISIKA SMA/MA Berdasarkan KTSP. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul. (2010). METODE PENELITIAN PENDIDIKAN FISIKA. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suyono, Hariyanto. (2011). BELAJAR dan PEMBELAJARAN. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Tarekegn, Getachew. (2009). “Can computer simulation subtitute real laboratory apparatus”. Dalam J. Phys. Educ., Vol. 3. No. 3, September 2009. Hal. 506-517. Wieman, C. E., Perkins, K. K. & Adams, W. K. (2008). “Oersted Medal Lecture 2007: Interactive simulations for teaching physics: What works, what
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
doesn’t, and why”. Dalam Am. J. Phys., Vol. 76. No. 4 & 5, April/Mei 2008. Hal. 393-399. Wieman, C. E. & Perkins K. K. (2006). “A powerful tool for teaching science”. Dalam Nature Physics, Vol. 2, Mei 2006. Hal 290-292. Wieman, C. E., Adams, W. K. & Perkins, K. K. (2008). “PhET: Simulations That Enhance Learning”. Dalam SCIENCE, Vol. 322, Oktober 2008. Hal. 682683. Wieman, C. E., et. al. (2010). “Teaching Physics Using PhET Simulations”. Dalam THE PHYSICS TEACHERS, Vol. 48, April 2010. Hal. 225-227.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
b
cF- .oudse ;g n* e-3E E€ n 6gPE-^E CEdE F e )nlii:j5.|: El=- fi16
ge'gFac*
g !l HE B$ e Hla g'aar ir*E Ft
:ln ,D
fit u.
{3
E
E (E
.g t.-
fo (! -rl a (! O)c-g (€ (!
ftf
rt E.
(u ,Clr
?
.(E-E
bs EA
9c.a c (!= orod '6 o-h
Eb-
F#
(I)(!
,r
o-E
l,
Bv!
.6)
ss Fb
E (!
c9
HE
qo-=
Eg E€ E€E fiE €E fiE F
9FE
(scg(I' v-:dx (g(E-
(u
'c,
(!-
(t(o (tr(It o)(g =.s =.8 5.8 P€, P5, P--
$
(tr
o N
Ee Ei ete€
gE gE gE
E
afa
aaa
t
'i6
c(E y,c (E(tt$ =v(E
c u
fit
.- rE (,{o
*t6 =* '' o.,
. :1.' r{,
'..'.'..
EEq-=9
EFESf EgFEE
*Ec € rEg
.)d
o
=: i<
(g
(g
(!
()
F€ H EE€
g
qE Eo =t* ;E €E€ E V 5€ E5 xv
E =HE
= iE
f
. o =EE
=.
g {6
o .ct
R. v, (l'
ct
@
Eesge E#E;H
u
L
:?t!E6
a
=
€(s
H
eE
-€EE (s-=v E c c-
E 6EE E ts te .o E (g 0, E= h i;uE
E-o
O- =
d .lr
(
E.E:
E > FE E== 6-EE gEE E: (E
t
(
a.oe =Flc-
BEEgE
n
E
9 -(g= E
(g
E
Eg 96
gE q EEs
E€E (5a.i6 ?6-gE E(DK
€
s
o: .f,! o .!<
(s
* u'Fs€9:
6
,E E
L
Ei sls Ek:z€=
c (E 9v 6'(/ (J): CL 6)=
>= co
EEEEE
a6
6
s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
RENCANA PELAKS,A,NAAN PEMBELAJARAN
I.
Mata Pelajaran
Fisika
Materi Pokok
LISTRIK DINAMIS
Kelas/Semester
){B/2
Metode
Praktikum
Waktu
2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi.
il.
Kompetensi Dasar 5. 1
:
Memformulasikan besaran-besaran listrik rangakaian tertutup
sederhana (satu loop).
5.2 Mengidentifikasi penerapan listrik DC dalam kehidupan sehari-hari.
lII.
Indikator: a. Mendiskripsikan pengaruh perubahan b. Menjelaskan pengertian Hukum Ohm.
c. Menerapkan Hukum Ohm. d. Menjelaskan grafik Hukum Ohm.
tegangan terhadap arus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
IV. Materi Pembelajaran Listrik Dinamis
V.
KegiatanPembelajaran Pertemuan 2x45 Menit
No
1
Waktu
Aspek Life
(Menit)
skilt
Kegiatan Belajar
Pendahuiuan
15
Kesadaran
diri
Prasyarat : Pengetahuan tentang
mengambil
pengukuran menggunakan
keputusan
ampermeter dan voltmeter.
Motivasi : Bagaimana hubungan tegangan dan kuat arus listrik?
2
Kegiatan Inti
1. Tahap Eksplorasi
65
Kecakapan sosial
Guru memimpin praktikum
Kecakapan
tentang Hukum Ohm.
identifikasi Kecakapan
2. Tahap Elaborasi
menggali
Diberikan LKS dengan mengubah
informasi
tegangan baterai, siswa dapat
Kecakapan
melaksanakan eksperimen untuk
potensi dri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Waktu
Aspek Life
(Menit)
skill
Kegiafan Belajar
No
menyelidiki hubungan antara tegangan, arus dan hambatan
meliputi: a. Merumuskan hipotesis
b. Melaksanakan eksperimen c. Membuat tabel pengamatan
d. Membuat grafik e.
Melakukan analisis data
f. Merumuskan kesimpulan
Tahap Konfirmasi
Kesadaran
Merumuskan kesimpulan
potensi diri Kecakapan
Penutup
Menarik kesirnpulan
10
mengolah
informasi Kesadaran
mengambil keputusan
diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
VI.
Media Pembelajaran Baterail,5 V,lampu senter, kabel, voltmeter, ampermeter, dudukan baterai dan dudukan lampu.
VII. Sumber Pembelajaran: LKS Hukum Ohm, kunci LKS Hukum Ohm dan buku referensi Fisika kelas X.
VIII.
Penilaian Jenis tagihan: test, pengisian LKS.
Aspek yang dinilai : kognitif, afektif, dan psikomotorik
Alat Evaluasi
A. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan lengkap,
1.
Perhatikan dua rangkaian dibawah ini. Bila jenis dan kondisidari lima baterai dan dua lampu itu sama, di rangkaian manakah akan mengalir arus lebih besar? Jelaskan Jawabanmu!
Baterai Baterai
Lampu
Rangkaian A
2.
Rangkaian
I
Perhatikan dua rangkaian di bawah ini. Bila jenis dan kondisi dari dua baterai dan tiga lampu itu sama, di rangkaian manakah akan mengalir arus lebih besar? Jelaskan jawabanmu!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7A
Baterai
Baterai Lampu
Rangkalan A
3.
Rangkaian B
Sebuah baterai 40 V dihubungkan dengan suatu resistor 10 O. Berapakah besar arus di dalam rangkaian tersebut?
Diketahui
4.
:
Rumus:
Perhitungan:
Sebuah lampu mobil dengan hambatan 6 Q dihubungkan pada baterai 12 V. Berapakah besar arus yang melalui lampu tersebut?
Diketahui:
5.
Rumus:
Perhitungan:
Sebuah lampu motor dengan hambatan 12 O dihubungkan pada suatu sumber tegangan. Arus dalam rangkaian tersebut 2 A. Berapakah besartegangan sumber tersebut?
Diketahui:
6.
Rumus:
Perhitungan:
Sebuah lampu senter dengan hambatan 5 O dihubungkan pada suatu sumber tegangan. Arus dalam rangkaian tersebut 0,5 A, Berapakah besar tegangan sumber tersebut?
Diketahui: 7.
Rumus:
Perhitungan:
Sebuah lampu memakai arus 6 A pada saat dihubungkan ke sumber 120 V. Berapakah besar hambatan lampu tersebut?
Diketahui:
Rumus:
Perhitungan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7X,
8.
Sebuah sumber 120 V pada saat dihubungkan ke lampu memakai arus 12 A. Berapakah besar hambatan lampu tersebut?
Diketahui
Perhitungan:
Rumus:
:
Pertanyaan untuk no.9 dan no. 10. Amati kedua gambar grafik di bawah ini.
F E
6
&
p
tr
* n
E
ts
F
#
*
r2
!2
gr*a l&l
At*i l,4l
Grafik B
Grafik A
9.
Grafik manakah yang menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus berdasarkan hukum Ohm ! Jelaskan arti grafik tersebut!
10. Kemiringan grafik tersebut menyatakan apa? Hitunglah kemiringan grafik tersebut? Perhitungan:
Rumus:
IX.
Kunci Jawaban
A. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan lengkap. L.
Di rangkaian B arus lebih besar. Hal itu dikarenakan pada rangkaian A hanya ada
dua baterai sedangkan pada rangkaian B ada tiga baterai. Karena tegangan lebih besar maka arus lebih besar. 2.
Di rangkaian A akan mengalir arus yang lebih besar. Hal ini dikarenakan sumber
tegangan kedua rangkaian sama terdiri dari satu baterai dan pada rangkaian A hanya dibebanisatu lampu sedangkan pada rangkaian B dibebanidua lampu.
Maka rangkaian A yang dibebani hambatan lebih kecil akan mengalir arus yang lebih besar.
3.
Diketahui
:
Perhitungan:
Rumus:
I=i
V=40V
eunakan
R=10O
untuk menentukan arus
:4 I :4ov 10f}
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
4.
5.
7.
8.
9.
Perhitungan:
Diketahui
Rumus:
V=12V
Gunakan
R=6Q
untuk menentukan arus
Diketahui
Rumus:
Perhitungan:
R=12O 24V l= 2A
GunakanV=lxR
V:24 x 72{I=
Diketahui
Rumus:
Perhitungan:
R=5O 2,5V l=0,5A
GunakanV=lxR
V=0,5,4 x 5O=
I = IR
I =t?v 6Q =ZA
untuk menentukan tegangan
untuk menentukan tegangan Perhitungan:
Diketahui
Rumus:
l=6A
Gunakan R
V=120V
untuk menentukan hambatan
Diketahui
Rumus:
l=12A
Gunakan R = I
V=120V
untuk menentukan hambatan
: II
R
:72ov 6A
:
2o
o
Perhitungan:
I
R*nav=L0o 124
Grafik B, Semakin tinggi tegangan semakin besar arus yang mengalir.
10. Hambatan
Rumus: B _AV
it
at
_Vz-Vt
Iz-Ir
Perhitungan:
p :AV _2-0
lt
at
__
"t
1*0
Bantul,23 Apnl 2012 Guru Mapel Fisika
(w \q
FX. Purwonggo, S. Pd
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
L
Mata Pelajaran
Fisika
Materi Pokok
LISTRIK DINAMIS
Kelas/Semester
){CI2
Metode
Inquiry
Waktu
2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi.
IL
Kompetensi Dasar 5. 1
:
Memformulasikan besaran-besaran listrik rangakaian tertutup
sederhana (satu loop).
5.2 Mengidentifikasi penerapan listrik DC dalam kehidupan sehari-hari.
III.
Indikator: a. Mendiskripsikan pengaruh perubahan b. Menjelaskan pengertian Hukum Ohm.
c. Menerapkan Hukum Ohm. d. Menjelaskan grafik Hukum Ohm.
tegangan terhadap arus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
IV.
Materi Fembelajaran Listrik Dinamis
V.
KegiatanPembelajaran Pertemuan 2x45 Menit
2
Aspek Life
(Menit)
skill
Kegiatan Belajar
No
1
Waktu
Pendahuluan
15
Kesadaran
Motivasi : Bagaimana hubungan
mengambil
tegangan dan kuat arus listrik?
keputusan
Kegiatan Inti
1. Tahap Eksplorasi
65
Kecakapan sosial
Guru memimpin praktikum
Kecakapan
dengan simulasi tentang Hukum
identifikasi
0hm.
Kecakapan menggali
2.
diri
Tahap Elaborasi
informasi
Diberikan LKS dengan mengubah
Kecakapan
tegangan baterai, siswa dapat
potensi dri
melaksanakan eksperimen untuk
menyeiidiki hubungan ar$arc tegangan, arus dan hambatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Waktu
Aspek Life
(Menit)
skill
Kegiatan Belajar
No
meliputi:
a. Merumuskan hipotesis b. Meiaksanakan eksperimen
c. Membuat tabel pengamatan d. Membuat grafik e. Melakukan analisis
f.
data
Merumuskankesimpulan
3. Tahap Konfirmasi
Kesadaran
potensi diri
Siswa rnerumuskan kesimpulan
Kecakapan J
Penutup
Menarik kesimpulan
10
mengolah
informasi Kesadaran
mengambil keputusan
vI.
Media Pembelajaran Simulasi PhET dan komputer.
diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
VII. Sumber Pembelajaran: LKS Hukum Ohm, kunci LKS Hukum Ohm dan buku referensi Fisika kelas X.
VIII.
Penilaian Jenis tagihan: test, pengisian LKS.
Aspek yang dinilai : kognitif; afektif, dan psikomotorik
Alat Evaluasi
A. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan lengkap.
1.
Perhatikan dua rangkaian dibawah ini. Bila jenis dan kondisi dari lima baterai dan dua lampu itu sama, di rangkaian manakah akan mengalir arus lebih besar? Jelaskan Jawabanmul
Baterai
Lampu
Rangkaian A
2.
Rangkaian
I
Perhatikan dua rangkaian di bawah ini. Bila jenis dan kondisi dari dua baterai dan tiga lampu itu sama, di rangkaian manakah akan mengalir arus lebih besar? Jelaskan jawabanmu!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Baterai
Baterai
Rangkal*n A
3.
Ranlkaian B
Sebuah baterai 40 V dihubungkan dengan suatu resistor
1"0
O. Berapakah besar
arus di dalam rangkaian tersebut?
Diketahui: 4.
Rumus:
Perhitungan:
Sebuah lampu mobil dengan hambatan 6 O dihubungkan pada baterai 12 V. Berapakah besar arus yang melalui lampu tersebut?
Diketahui:
5.
Rumus:
Perhitungan:
Sebuah lampu motor dengan hambatan 12 O dihubungkan pada suatu sumber tegangan. Arus dalam rangkaian tersebut 2 A. Berapakah besar tegangan sumber tersebut?
Diketahui: 6.
Rumus:
Perhitungan:
Sebuah lampu senter dengan hambatan 5 O dihubungkan pada suatu surnber tegangan. Arus dalam rangkaian tersebut 0,5 A. Berapakah besar tegangan sumber tersebut?
Diketahui: 7
.
Rumus:
Perhitungan:
Sebuah lampu memakai arus 6 A pada saat dihubungkan ke sumber 120 V. Berapakah besar hambatan lampu tersebut?
Diketahui:
Rumus:
Perhitungan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
L
Sebuah sumber 120 V pada saat dihubungkan ke lampu memakaiarus 12 A. Berapakah besar hambatan lanrpu tersebut?
Diketahui:
Rumus:
Pertanyaan untuk no.9 dan no.
Perhitungan:
1.0.
Amati kedua gambar grafik di bawah ini.
-r.
l"
c
F t$ n
a
tr n
iq
*"
t2 Afus
i4l
Aiu: iA!
Grafik A
9.
Grafik
B
Grafik manakah yang menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus berdasarkan hukum Ohm ! Jelaskan arti grafik tersebut!
L0. Kemiringan grafik tersebut menyatakan apa? Hitunglah kemiringan grafik tersebut? Rurnus:
IX.
Kunci Jawaban
A. 1..
2.
Perhitungan:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan lengkap,
Di rangkaian B arus lebih besar. Hal itu dikarenakan pada rangkaian A hanya ada dua bateraisedangkan pada rangkaian B ada tiga baterai. Karena tegangan lebih
besar maka arus lebih besar. Di rangkaian A akan mengalir arus yang lebih besar. Hal ini dikarenakan sumber tegangan kedua rangkaian sama terdiri dari satu baterai dan pada rangkaian A hanya dibebanisatu lampu sedangkan pada rangkaian B dibebanidua lampu. Maka rangkaian A yang dibebani hambatan rebih kecil akan mengalir arus yang
lebih besar. 3.
Diketahui
V=40V
:
Rumus:
Perhitungan:
Gunakan I = I
R
R=10O
untuk menentukan arus
,=ff =4A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
4.
5.
6.
7
"
8.
9.
Diketahui
Rumus:
Perhitungan:
V=12V
Gunakan I = I fi
I -72v 6f,) =2A
R=6O
untuk menentukan arus
Diketahui
Rumus:
Perhitungan:
R=12O 24V
GunakanV=lxR
V=7AxLZO=
l=2A
untuk menentukan tegangan
Diketahui
Rumus:
Perhitungan:
R=5Q 2,5V l=0,5A
GunakanV=IxR
V=0,5,4 x 5O=
untuk menentukan tegangan Perhitungan:
Diketahui
Rumus:
r--6A
Gunakan
V=120V
untuk menentukan hambatan
Diketahui
Rumus:
l=12A
Gunakan
V=120V
untuk menentukan hambatan
R
o=#=2oo
= II
Perhitungan: R
= II
R
1oo -Lzov 124 =
Grafik B, Semakin tinggi tegangan semakin besar arus yang mengalir.
l-0. Hambatan Rumus:
n av:- vz-vr al
Iz-It
Perhitungan:
:2 R:!al -.2-o 1-o
Bantul,23 April 2Al2 Guru Mapel Fisika
C# "/
FX. Purwonggo, S. Pd
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Nomo
Kelas:
:
Tol
:
LKS XB Praktikum Hubungan antara Tegangan, Arus dan Hambatan
Arus listrik yang mengalir melalui sebuah rangkaian akan meningkat dengan meningkatnya tegangan. Besar arus dapat dihitung dengan Hukum Ohm,
Di mana
R:
hambatan (Q),
V:
tegangan CV),
I:
R: i
arus (A).
Pada grafik hubungan tegangan terhadap arus, dapat dihitung kemiringannys, R
: { - v':v' AI Iz-It,
Tujuan
: Menyelidiki hubungan antarategangan, arus dan hambatan.
Peralatan
1,5 V, I bola lampu senter, kabel secukupnya, ampermeter, voltmeter, saklar, dudukan baterai, dudukan lampu.
Permasalahan
: Bila dalam rangkaian terdapat tegangan (baterai), arus, dan hambatan (di dalam lampu).
: 3 baterai
Apakah dalam rangkaian tersebut akan terjadi arus yang semakin besar bila tegangan semakin tinggi? Apakah yang terjadi dengan hambatan, semakin besar atau semakin kecil atautetap?
Dugaan sementara
:
Gambar
t
Voltmeter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8L
Langkah-langkah
1. Siapkan seluruh alat dan bahan
yang dibutuhkan seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1.
2. Hubungkan seluruh alat dan bahan seperti ditunjukkan pada Gambar l. 3. Catat pembacaan voltmeter dan ampermeter pada Tabel 1 sementara saklar masih terbuka.
4. 5. 6.
Dengan sebuah baterai 1,5 V berada di rangkaian, tutuplah saklar. Catat pembacaan voltmeter dan ampermeter pada Tabel 1. Lalcukan langkah 4 dengan menggunakan dua baterai 1,5 V, dan terakhfu tiga baterai 1,5 V dalam hubungan seri. Lukiskan grafik yang menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus pada tempat yang disediakan pada Gambar 2. Tariklah garis lurus data tersebut.
Tabel
l
Hubungan antara Tegangan, Arus, dan Hambatan,
Pengamatan: Arus (A)
(V)
Teeanean
Tesansan/Arus
Gambar 2. Grafik hubungan tegangan terhadap arus.
4 3,5 3
cIE
uo2 g
..r- :" -:l'. :....
i
..::.t.
(E
oolC a'tF 7
0,5 .i.
0 0,1
o,2
0,3
Arus {A}
o,4
0,s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Analisis:
1.
2.
Berdasarkan data yang diperoleh. Bagaimana hubungan antara tegangan dan arus? Semakin arus mengalir. tegangan, semakin (a) Tuliskan dengan rumus hubungan antarategangan dan arus.
(b)
Berdasarkan pada hukum Ohm, perbanding* ekperimen ini?
3.
|
*"ttyatakan apa dalam
(a) Hitunglah kemiringan grafft yang diperoleh tersebut.
(b) Berdasarkan Hukum Ohm kemiringan itu menyatakanapa? Kemiringan tersebut merupakan
dari rangkaian listrik tersebut.
(c) Berapakah besar hambatan dari rangkaian tersebut?
4.
Rumuskan definisi operasional untuk hambatan
itu
tersebut.
Kesimpulan :
1. Apakah dugaan sementaramu diterima?
2. Kesimpulan apa yang dapat dibuat dari percobaan?
Penerapan : Hukum Ohm memungkinkan kita untuk menghitung , dan
berdasarkan eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Nomo:
Tgl
Kelos:
:
LKS XC Hubungan antara Tegangan, - Arus dan Hambatan
GUIDED INQUIRY Arus listrik yang mengalir melalui sebuah rangkaian akan meningkat dengan meningkatnya tegangan. Besar arus dapat dihitung dengan Hukum Ohm,
Di mana
R:
hambatan (Q),
V:
tegangan (V),
I
:
R: ;.
arus (A).
Pada grafik hubungan tegangan terhadap arus, dapat dihitung kemiringannya R
: * =n=*n' AI Iz-It"
Tujuan
: Menyelidiki hubung an arfiarategangan, arus dan hambatan.
Peralatan
: 4 baterai 9 V,
1
bola lampu, kabel secukupnya, ampenneter, voltmeter,
saklar.
Internet Based
: free dovrnload PhET Software Interatrctive Simulation dari Universitas of Colorado at Boulder alanat situs http:i/phet.colorado.edu Simulation : Circuit Construction Kit (circuit construction kit dc virtual lab in).
Permasalahan
: Bila dalam rangkaian terdapat tegangan (baterai), arus, dan hambatan (di dalam lampu). Apakah dalam rangkaian tersebut akan tedadi arus yang semakin besar bila tegangan semakin tinggi? Apakah yang terjadi dengan hambatan, semakin besar atau semakin kecil atau tetap?
Dugaan sementara:
Gambar
I
Voltrneter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Langkah-langkah
1.
2.
:
Buka PhET "circuit construction kit dc virtual lab in". Pada papan rangkaian siapkan seluruh alat dan bahan yang dibutuhkan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.
3. Hubungkan seluruh alat dan bahan seperti ditunjukkan pada Gambar 1. 4. Catat pembacaan voltmeter dan ampermeter pada Tabel 1 sementara saklar masih terbuka.
5. Dengan sebuah baterai 9 V berada di rangkaian tutuplah saklar. Catat pembacaan 6. 7.
voltmeter dan ampermeter pada Tabel 1. Lakukan langkah 5 dengan menggunakan dua baterai 9 V, dan kemudian tiga baterai 9 V, dan terakhir empat baterai 9 V dalam hubungan seri. Lukiskan grafik yang menunjukkan hubungan arfiara tegangan dan arus pada tempat yang disediakan pada Gambar 2. Tariklah garis lurus data tersebut.
Tabel l" Hubungan Antara Tegangan, Arus, dan Hambatan. Pengamatan: Tesansan fV)
Arus (A)
Gambar 2. Grafik tegangan terhadap arus.
Tesansan/Arus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Analisis:
l. 2.
Berdasarkan data yang diperoleh. Bagaimana hubungan arfiarategangan dan arus? arus mengalir. tegangan, semakin Semakin (a) Tuliskan dengan rumus hubungan arfiarategangan dan arus.
(b) Berdasarkan pada hukum Ohm, perbanding*
|
*"ttyatakan apa dalam
ekperimen ini?
3.
(a) Hitunglah kemiringan grafik yang diperoleh tersebut.
(b) Berdasarkan Hukum Ohm kemiringan itu menyatakan apa? Kemiringan tersebut merupakan
dari rangkaian listrik tersebut.
(c) Berapakah hambatan dari rangkaian tersebut?
4.
Rumuskan definisi operasional untuk hambatan
itu
tersebut.
Kesimpulan : 1. Apakah dugaan sementaramu diterima?
2. Kesimpulan apa yang dapat dibuat dari percobaan?
Penerapan : Hukum Ohm memungkinkan kita untuk menghitung , dan
berdasarkan ekspenmen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Kunci LKS XB Praktikum Hubungan antara Tegangan, Arus dan Hambatan
Arus listrik yang mengalir melalui sebuah rangkaian akan meningkat dengan meningkatnya tegangan. Besar arus dapat dihitung dengan Hukum Ohm,
Di mana
R:
hambatan (O), V
:
tegangan (V),
I:
R: I
.
arus (A).
Pada grafik hubungan tegangan terhadap arus, dapat dihitung kemiringanny d, R
:
av
vz-v'
AI - lz-lr
Tujuan
: Menyelidiki hubungart arfiarategangan, arus dan hambatan.
Peralatan
: 3 baterai
1,5 V, 1 bola lampu senter, kabel secukupnya, ampermeter, voltmeter, saklar, dudukan baterai, dudukan lampu.
Permasalahan
: Bila dalam rangkaian terdapat tegangan, (baterai), arus, dan hambatan (di dalam lampu). Apakah dalam rangkaian tersebut akan terjadi arus yang semakin besar bila tegangan semakin tinggi? Apakah yang terjadi dengan hambatan (di dalam lampu), semakin besar atau semakin kecil atau tetap tidak berubah?
Dugaan sementara: Jika hambatan tetap, semakin tinggi tegangan semakin besar arus yang mengalir.
Gambar 1
Voltrnet€r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Langkah-langkah
:
1.
Siapkan seluruh alat dan bahan yang dibutuhkan seperti yang ditunjukkan pada
2. 3.
Gambar 1. Hubungkan seluruh alat dan bahan seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Catat pembacaan voltmeter dan ampermeter pada Tabel 1 sementara saklar masih terbuka.
4. 5. 6.
Dengan sebuah baterai 1,5 V berada di rangkaian, tutuplah saklar. Catat pembacaan voltmeter dan ampermeter pada Tabel 1. Lakukan langkah 4 dengan menggrrnakan dua baterai 1,5 V, dan terakhir tiga baterai 1,5 V dalam hubungan seri. Lukiskan grafik yang menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus pada tempat yang disediakan pada Gambar 2. Tariklah garis lurus data tersebut.
Tabel 1. Hubungan antara Tegangann Aruso dan Hambatan. Pengamatan: Arus (A)
(V)
Teeanean
Tesansan/Arus
0
0
0
1.25
0.r7
3.4
0,29 0,45
7,35 7,6 7,6
))
Gambar 2. Grafik hubungan tegangan dan arus.
t-
4
I
3,5 3
clE
uo2 g (!
uolC o) -r" 1
0,5 0
tl :-i
it'
1i "'-.
0
0,1
0,2 Arus
0,3
(Af
0,4
0,5 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
Analisis:
1.
2.
Berdasarkan data yang diperoleh. Bagaimana hubungan antara tegangan dan arus? Semakin tinggi tegangan, semakin besar arus mengalir. (a) Tuliskan dengan rumus hubungan antara tegangan dan arus.
I =V/R (Hukum Ohm)
(b)
Berdasarkan pada hukum Ohm, perbanding*
|
-"ttyatakan apa dalam
ekperimen ini?
Hambatan.
3.
(a) Hitunglah kemiringan grafik yang diperoleh tersebut.
AV R:oi
n: o,L6 l'?.=7.5 (b) Berdasarkan Hukum Ohm kemiringan itu menyatakan apa? Kemiringan tersebut merupakan hambatan dari rangkaian listrik tersebut. (c) Berapakah hambatan dari rangkaian tersebut? 7r5 ohm
4.
Rumuskan definisi operasional untuk hambatan
itu
berdasarkan eksperimen
tersebut.
Hambatan merupakan perbandingan dari tegangan dengan arus.
Kesimpulan :
1. Apakah dugaanmu diterima?
Diterima. 2. Kesimpulan apayang dapat dibuat?
Dugaan diterima, yaitu hambatan tetapo semakin tinggi tegangan semakin besar arus yang mengalir.
Penerapan : Hukum Ohm memungkinkan kita untuk menghitung tegangan, arus, dan hambatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Kunci LKS XC Hubungan antara Tegangano Arus dan Hambatan
GUIDED INQUIRY Arus listrik yang mengalir melalui sebuah rangkaian akan meningkat dengan meningkatnya tegangan. Besar arus dapat dihitung dengan Hukum Ohm,
Di mana
R:
hambatan (O),
V:
tegangan (V),
I:
R: i
.
arus (A).
AJ qnrc dqnqt rn fpcqnoqn ferhqrlnn arus, kemiringannya P : dapat rlihitrrno dihitung Lernirinoannwe tegangan terhadap Pada grafik hubungan =,V'-v'
l? ar
Tujuan
: Menyelidiki hubungan arftarategangan, arus dan hambatan.
Peralatan
: 4 baterai 9 V,
I
h_tr
bola lampu, kabel secukupnya, amporneter, voltmeter,
saklar.
:
Internet Based
free download PhET Software Interaltive Simulation dari Universitas of Colorado at Boulder alamat situs http:i/phet.colorado.edu Simulation : Circuit Construction Kit (circuit construction kit dc virtual lab in).
Permasalahan
: Bila dalam rangkaian terdapat tegangan (baterai), arus, dan hambatan (di dalam lampu). Apakah dalam rangkaian tersebut akan terjadi arus yang semakin besar bila tegangan semakin tinggi? Apakah yang terjadi dengan hambatan, semakin besar atau semakin kecil atau tetap tidak berubah?
Dugaan sementara : Jika hambatan tetap, semakin tinggi tegangan semakin besar arus yang mengalir.
Gambar 1
Voltm€t€r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Langkah-Iangkah
l. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
:
o'circuit construction kit dc vfutual lab in". Buka PhET Pada papan rangkaian siapkan seluruh alat dan bahan yang dibutuhkan seperti yang ditunjukkan pada Gambar l. Hubungkan seluruh alat dan bahan seperti ditunjukkan pada Gambar 1.
Catat pembacaan voltmeter dan ampermeter pada Tabel I sementara saklar masih terbuka. Dengan sebuah baterai 9 V berada di rangkaian tutuplah saklar. Catat pembacaarL voltmeter dan ampermeter pada Tabel l. Lakukan langkah 5 dengan menggurakan dua baterai 9 V, dan kemudian tiga baterai 9 V, dan terakhir empat baterai 9 V dalam hubungan seri. Lukiskan grafik yang menunjukkan hubungan arfiara tegangan dan arus pada tempat yang disediakan pada Gambar 2. Tariklah garis lurus data tersebut.
Tabel
l
Hubungan antara Tegangan, Arus, dan Hambatan.
Pengamatan: Arus (A)
Tesansan fV) 0 9
0
Tegansan/Arus 0
0,9
10
18
1.8
l0
27 36
2.7 3,6
10 10
Gambar 2. Grafik hubungan tegangan terhadap arus. 40 - ',"" -a-
35
,;d
30
^25 z c
Szo a!
s o
t15 10
5
::
X tl -,'-i
o0,5Lt,522,533,54 Arus {A}
aI
,),
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Analisis
:
l. 2.
Berdasarkan data yang diperoleh. Bagaimana hubungan antara tegangan dan arus? Semakin tinggi tegangan, semakin besar arus mengalir. (a) Tuliskan dengan rumus hubungan antara tegangan dan arus.
I =VlR (Hukum Ohm)
(b)
Berdasarkan pada hukum Ohm, perbanding*
|
-"tryatakan apa dalam
ekperimen ini?
Hambatan.
3.
(a) Hitunglah kemiringan grafik yang diperoleh tersebut.
AV R=rr 9
*=o,g=10 (b) Berdasarkan Hukum Ohm kemiringan itu menyatakan apa? Kemiringan tersebut merupakan hambatan dari rangkaian listrik tersebut. (c) Berapakah hambatan dari rangkaian tersebut? 10 ohm
4.
Rumuskan definisi operasional untuk hambatan
itu
berdasarkan eksperimen
tersebut.
Hambatan merupakan perbandingan dari tegangan dengan arus.
Kesimpulan :
1. Apakah dugaanmu diterima?
Diterima. 2. Kesimpul an apayang dapat dibuat?
Dugaan diterima, yaitu hambatan tetapn semakin tinggi tegangan semakin besar arus yang mengalir.
Penerapan : Hukum Ohm memungkinkan kita untuk menghitung tegangan, arus, dan
hambatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
TES AWAL (PRE-rES4
Nama
Tgl:
Kelas/No:
:
A. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan lengkap.
L.
Perhatikan dua rangkaian dibawah ini. Bila jenis dan kondisi dari lima baterai dan dua lampu
itu sama, di rangkaian manakah akan mengalir arus lebih besar? Jelaskan Jawabanmu!
Baterai Baterai
Ran8kaian A
2.
Rangkaian
I
Perhatikan dua rangkaian di bawah ini. Bila jenis dan kondisi dari dua baterai dan tiga lampu
itu sama, di rangkaian manakah akan mengalir arus lebih besar? Jelaskan jawabanmu!
Baterai
Baterai
Rangkaian A
3.
Rangkalan B
Sebuah baterai 40 V dihubungkan dengan suatu resistor 10 O. Berapakah besar arus di
dalam rangkaian tersebut?
Diketahui:
4.
Rumus:
Perhitungan:
Sebuah lampu mobil dengan hambatan 6 Q dihubungkan pada baterai 12 V. Berapakah besar arus yang melalui [ampu tersebut?
Diketahui:
Rumus:
Perhitungan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
rEs AWAr (PRE-rESrl
5.
Sebuah lampu motor dengan hambatan 12 f) dihubungkan pada suatu sumber tegangan. Arus dalam rangkaian tersebut 2 A. Berapakah besar tegangan sumber tersebut?
Diketahui:
6.
Perhitungan:
Rumus:
Sebuah lampu senter dengan hambatan 5 O dihubungkan pada suatu sumber tegangan. Arus dalam rangkaian tersebut 0,5 A. Berapakah besar tegangan sumber tersebut?
Diketahui:
7.
Perhitungan:
Rumus:
Sebuah lampu memakai arus 6 A pada saat dihubungkan ke sumber 1"20 V. Berapakah besar
hambatan lampu tersebut?
Diketahui:
Perhitungan:
Rumus:
B. Sebuah sumber 120 V pada saat dihubungkan ke lampu memakai
arus 12 A. Berapakah
besar hambatan lampu tersebut?
Diketahui:
Perhitungan:
Rumus:
Pertanyaan untuk no. 9 dan no. 10. Amati kedua gambar grafik di bawah ini.
E q
6
L. g a
f,
p 4
F d
E m il
ts
b & ts
2
s
4 1
&
23 Sfxe {A}
Grafik A
9.
Grafik
B
Grafik manakah yang menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus berdasarkan hukum Ohm! Jelaskan arti grafik tersebut!
10. Kemiringan grafik tersebut menyatakan apa? Hitunglah kemiringan grafik tersebut? Rumus:
Perhitungan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TES AKH|R
Nqma
rgl:
Kelss/No:
:
A. Jawablah
1.
94
{POsr-rFS4
pertanyaan di trawah ini dengan benar dan lengkap.
Perhatikan dua rangkaian dibawah ini. Bila jenis dan kondisi dari lima baterai dan dua lampu
itu sama, di rangkaian manakah akan mengalir arus lebih besar? Jelaskan Jawabanmu!
Baterai Baterai
Rangkaian A
2.
Rangkaian
I
Perhatikan dua rangkaian di bawah ini. Bila jenis dan kondisi dari dua baterai dan tiga lampu
itu sama, di rangkaian manakah akan mengalir arus lebih besar? Jelaskan jawabanmu!
Baterai
Baterai
Rangkaian A
3.
Rangkaian B
Sebuah baterai 40 V dihubungkan dengan suatu resistor L0 f}. Berapakah besar arus di
dalam rangkaian tersebut?
Diketahui: 4.
Rumus:
Perhitungan:
Sebuah lampu mobildengan hambatan 6 O dihubungkan pada baterai 12 V. Berapakah besar arus yang melalui lampu tersebut?
Diketahui:
Rumus:
Perhitungan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TES AKH|R
5.
95
tPOsFrES4
Sebuah lampu motor dengan hambatan 12 O dihubungkan pada suatu sumber tegangan. Arus dalam rangkaian tersebut ? A. Berapakah besar tegangan sumber tersebut?
Diketahui:
6.
Perhitungan:
Rumus:
Sebuah lampu senter dengan hambatan 5 O dihubungkan pada suatu sumber tegangan. Arus dalam rangkaian tersebut 0,5 A. Berapakah besar tegangan surnber tersebut?
Diketahui: 7.
Perhitungan:
Rumus:
Sebuah lampu memakai arus 6 A pada saat dihubungkan ke sumber 120 V. Berapakah besar
hambatan lampu tersebut?
Diketahui:
8.
Perhitu_ngan:
Rumus:
Sebuah sumber 120 V pada saat dihubungkan ke lampu memakai arus L2 A. Berapakah besar hambatan lampu tersebut?
Diketahui:
Perhituogan:
Rumus:
Pertanyaan untuk no. 9 dan no. 10. Amati kedua gambar grafik di bawah ini.
6
6
p
4
c P 4
F
2
a
a E 0
P
&
2
23 A.l*E {.4}
Grafik A
9.
Grafik
B
Grafik manakah yang menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus berdasarkan hukum Ohm! Jelaskan art: grafik tersebutl
10. Kemiringan grafik tersebut menyatakan apa? Hitunglah kemiringan grafik tersebut? Rumus:
Perhitungan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kunci Jawaban Tes
96
A. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan
1.
lengkap.
Perhatikan dua rangkaian dibawah ini. Bila jenis dan kondisi dari lima baterai dan dua lampu itu sama, di rangkaian manakah akan mengalir arus lebih besar? jelaskan Jawabanmu!
Baterai Baterai
Rangkaian
Eangkaian A
I
Di rangkaian B arus lebih besar. Hal itu dikarenakan pada rangkaian A hanya ada dua baterai sedangkan pada rangkaian B ada tiga baterai. Karena tegangan lebih besar maka arus lebih besar.
2.
Perhatikan dua rangkaian di bawah ini. Bila jenis dan kondisi dari dua baterai dan tiga lampu itu sama, di rangkaian manakah akan mengalir arus lebih besar? jelaskan jawabanmu!
Baterai
Baterai
Rangkaian A
Rangkaian B
Di rangkaian A akan mengalir arus yang lebih besar. Hal ini dikarenakan sumber tegangan kedua rangkaian sama terdiri dari satu baterai dan pada rangkaian A hanya dibebani satu lampu sedangkan pada rangkaian B dibebani dua lampu. Maka rangkaian A yang dibebani hamhatan lebih kecil akan mengalir arus yang lebih besar.
3. Sebuah baterai 40 V dihubungkan dengan suatu resistor 10 Q. Berapakah besar arus di dalam rangkaian tersebut?
4.
Diketahui:
Rumus:
V=40V R=10f!
gunakan
V=12V R=5O
Gunakan
Perhitungan:
I
:i
I:4ov 4A 10() =
untuk menentukan arus Sebuah lampu mobil dengan hambatan 5 O dihubungkan pada baterai 12 V. Berapakah besar arus yang melalui lampu tersebut? Perhitungan: Diketahui: Rumus:
r=i
untuk menentukan arus
I
=#:2A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
5. Sebuah lampu motor dengan hambatan 12 O dihubungkan pada suatu sumber tegangan. Arus dalam rangkaian tersebut 2 A. Berapakah besar tegangan sumber tersebut?
Diketahui
Rumus: GunakanV:IxR
:
R=12O
Perhitungan:
V:24 x L2Q=24V
l=2A
5.
untuk menentukan tegangan Sebuah lampu senter dengan hambatan 5 O dihubungkan pada suatu sumber tegangan. Arus dalam rangkaian tersebut 0,5 A. Berapakah besar tegangan sumber tersebut? Perhitungan: Rumus: Diketahui: V =O,5A x 5O= 2,5V R=5O GunakanV = IxR
l=0,5A
7.
untuk menentukan tegangan Sebuah lampu memakai arus 6 A pada saat dihubungkan ke sumber L20 V. Berapakah besar hambatan lampu tersebut? Perhitungan: Rumus: Diketahui:
l=6A
Gunakan R =
R-12ov 6A =2oa
T
V=120V
8.
untuk menentukan hambatan Sebuah sumber 120 V pada saat dihubungkan ke lampu memakai arus 12 A. Berapakah besar hambatan lampu tersebut? Perhitungan: Rumus: Diketahui:
R=#=1oo
l=12A
eunakan R =
V=120V
untuk menentukan hambatan
i
Amati kedua gambar grafik di bawah ini. Pertanyaan untuk no.9 dan no. 10.
ff
23 AruI[Al
Grafik A 9.
Grafik
B
Grafik mana yang menunjukan hubungan antara tegangan dan arus dengan hambatan konstan/tetap ! Jelaskan a rti grafik tersebut !
Grafik B, Semakin tinggitegangan semakin besar arus yang mengalir. 10. Kemiringan grafik tersebut menyatakan apa? Hambatan Hitunglah kemiringan grafik tersebut? Rumus:
^
AV Vz-Vt AI Iz-Ir
Perhitungan:
p _AV _2-O _ )
AI
1-O
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
IIasiI Skor Kelompok Kelas Laboratorium dan Kelompok Kelas Simulasi
Siswa ke1
)
XC XB XC XB Tes Awal Tes Akhir Tes Awal Tes Akhir T4 18 t7 15 l9 15 t6 11,5
3
6
10
12,5
l7
4
11
16
15
T9
5
l5
I
15
6
I4 t4
T4
11
8,5
7
15
15
t4
8
8
3,5
15
t7 I7
9
15
I4
l5
18
10
t4
14
8,5
14,5
11
14,5
15
13,5
19
t2
10,5
t6
t9
l3
15
I7 t7
6
14
L4
t6
I
6,5
15
3,5
l8 t4
15,5
r9
t6
14
14
14
l7 l8
t6
18
13
t7 t3
6
18
t4
15
19
18,5
17
l4
t7
20
16,5
6
4
2l
15
t7 t6
15
17
22 23 24 25 26
6
5
4,5
ll
13
3,5
10,5
t2
10
t7 t7 t6
l5 t4
16
16
)1
13
10
28 29 30
16
15
t3 t4 l4 t2
l7
l4
T4
18
15
15
18
31
t7
16
t5 t6
20
32 33 34
t1
t5
I
15
74
t9
t4
17
t4
19
t8
l5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Analisis Validitas Isi
Tabel. Hasil Skoring dari dua orang ahli atas l0 butir intrumen
Butir Rater I
Rater 2
I I
I
I
2
5
I I I I
6
I
1
7
1
1
8
I
9
I I
10
0
0
J
4
1
I 1
1
Perhitungan korelasi dilakukan dengan rumus product momen\ sebagai berikut:
.xy
90-81 _ JGo_B1nro_sD
Hasil konfirmasi tabel
N:
rI
10 dan cr : 0,05 memrnjukan harga tabel
sebesar A,632. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa dalam hal isinya instrumen
tersebut valid karena adanya kesepakatan antara para rater dalam hal materi yang
diukur oleh instrumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Analisis Reliabilitas
Tabel Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Siswa ke-
Butir soal
I
2
3
4
I
6
7
8
9
l0
1
I
2 2
2
2 2
I 2
2
2
J
1
2 2
2
2
2
2
I
2
1"5
2
2
1
I
2
2 2
2
2
2 2
I I
2
2
9
I I I I I I I
2 2 2
2
2
0 2
2
2
2 2
t0
1
4 5
6 7
I
2
)
2 2
2 2
2
2
2
2 2
2
I I
2
2 2
2
2
2
I
I I
I I
2 2
I 2 0,5
17,5
306,25
0
t4
I 0 0,5
l6 t6
196 256 256
16,5
17) )5
2 2
r9 18
361 289 324 2s6 289 7135.75
2
2
2
2
1
I
2
2
2
2
1
2 I
2
1
1
2
2
I
I
)
2
2
I2 t3 t4 15
1
1
2
2
2
2
2
2
16
2
2
1
2
2
2
2
T7
2
1
2
2 2
2
2
2
l8 t9
2
2
I
I
2
I
I
2
2
2
2 2 2
z0
I
1
2
2
I 2 I 2
I
2 2
2
2l
2
2
2
2 2
I
2
2
2
2 2
2 2
2 2 2
26 Jumlah Jumlah kuadrat
l7
2 2
2 2
2
25
T4.5
2
2
2 2 2
I 2
I
2
2
2
2
2
1
I I
2
2
2
t6 t7
50
40
23.5
428-s
98
70
34,25
I 0
2
2
2 2
JJ
30
49
50
52
51
2 50
47
42
95
98
104
100,5
98
dicari terlebih dahulu nilai variansi (o2).
Mencari Variansi:
02=
uxz-q# N
1
t7 t9 t6 t2 t7 I9
2
1
2
2
16.5
z
I
2
1
2 2
15
15,5 16.5
2 2 2
2 2 2
1
0,5
2
2
I
0
l5
1"5
2
1
24
15,5
2
0 0 0 0,5 0.5
400 225 240,25 22s 244,25
2
2
I I I
1
23
20
2 2
2
11
22
2 0
2 2 2 2 2
)
1
2
Skor Total Total Kuadrat 256 t6
2 2
t7
)1) )\ 272.25 210,25 289 289
36t 256 144 289 361
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
Soal I
Soal 5
n
^
'z U/4\
\r,,,-
.> o(r)
=
-G,Dz 26 26
47-47,89 2(t
S.LL 't o(D=E
o(ry
-
-a u(s)
-
t
u(s) -
o(tt =
,on-(?' z6 % 704-104 26
o
- o,2o Soal 6
Soal 2
^ ol-, \.) : z
Az-Gqz 26 26
42-34,62
Ur-\
\.) -
t u(2)
_
o(a
26
too,t
-9
26
,ta _
100,5-100,04 26
ot't = 0,02
7.38
-T
Soal 7
o(21= 0,28
sl-tt9i- %
-z u(z) Soal 3
^
-z u(3) 't
o(-e)
=
98-96,15
o('1 es-@'z 26
%
26
o('1
= 0,07
Soal
I
95-92,35 2(;
o(s1= 0,10
^z^ u(s)
z :
Soal 4
^
^4 u(+) -
t o(q
=
-
o(-a)
nr-(so)z 26
% 98-96,L5
x;
o(a1= 0,07
n, -(so)2 26 % 98-96,75
%
o("'1= o'07
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ro2 Soal
9
Soal 10
, 7o-* o(q=+
o(,0>= 'o'"-Q,i)t %
t 70-61.54 o(q: %
? ol\:
o(s')
: aJ25
34,25-21,24 2(,
o(ts1= 0,5
Jumlah varians semua item f,
ol :
0,20 + 0,28+ 0,10 + 0,07 + 0 + 0,02 + 0,07 +
0,07+0,325+0J:1,635 --^-
variantotar:
--
+zt.s2
ryJ#:2,84
Dimasukan ke dalam rumus Alpha, sebagai berikut:
r11=h-('-'#)
r'=#*('-#) 10
,t7 - g -x(1 -0,576)
r7L=
\t Dari tabel person diketahui signifi kan dikatakan reliabel.
10
n
x(0,424)
= 0'47I
rrabcl
:
0,381, karena
r1l)
rtub.l maka secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
INSTRUMEN OBSERVASI
SMA PANGUDI TUHUR SEDAYU
Hari,
tanggal
Observer
: :
PETUNJUK: Amati aktivitas siswa di kelas selama proses belajar mengajar. Tuliskan hasil
pengamatan sesuai dengan keadaan yang Anda amati!
No.
ASPEK YANG DIAMATI
HASIL PENGAMATAN
Tallv
Jumlah siswa yang bertanya. 1.
Jumlah pertanyaan siswa. 2.
3.
Jumlah siswa yang tidak mengisi LKS.
Siswa yang menjawab
4.
pertanyaan.
Jumlah pertanyaan yang 5.
dijawab oleh siswa.
Terima Kasih
Frekuensi(f)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 704
IhISTRUMEN OBSERVASI
sMA PANGUDI LUHUR SEDAYU
Krl"as;.J,
Hari,tanggal
; ''"
ObSefVef
'
\ '").
,11/'i(r'i1 '
'
''i
rr'':J
PETUNIUK: Amati aktivitas siswa di kelas selama proses belajar mengajar. Tuliskan hasil
pengamatan sesuai dengan keadaan yang Anda amati!
No.
HASIL PENGAMATAN
ASPEIdYANG DIAMATI
Jumlah siswa yang bertanya.
Tally
Frekuensi {f}
I t,i
1r
I.
Jumlah pertanyaan siswa.
lrl
2.
5.
Jumlah siswa yang tidak mengisi LKS.
Siswa yang menjawab
4.
5.
pertanyaan.
Jumlah pefianyaan yang dijawab oleh siswa.
j
i I I
Terlma Kaslh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
INSTRUMEN OBSERVA$I
SMA PANGUDI tUFiUR SEDAYU KELAS,",.
triafl,tanggal
i ,, ' " ; 'i i i|'
Observer :
'
-
rtti
;.
.-.:,r
,,.
l(.r,,lfi
,
PETUNJUK: Amati aktivitas siswa di kelas selama proses belajar mengajar. Tuliskan hasil
p€ngamatan sesuai dengan keadaan yang Anda amati!
No,
ASPEKYANG DIAMATI Jumlah siswa yang bertanya.
l.:.
,' ,.:-, i '.
I.IASII PENGAMATATTI
T8lly
Frekuensi {fl
lii j ,,{
1.
Jumlah pertanyaan siswa.
!
\
2"
iumlah siswa yang tidak 3.
mengisiLKS.
Siswa yang nnenjawab
4.
5.
pertanyaan. a
Jumlah pertanyaan yang dijawab oleh siswa.
Ter'lrna Kasltr
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Hasil Wawancara
Hasil wawancara yang dilakukan setelah siswa diberi post-test sebagai berikut:
a. Kelompok Kelas Laboratorium
Hasil wawancara siswa dengan nllai post-te$ 1ertinggi, sedang,
dan
terendah (18 Mei 2012), sebagai berikut:
1)
Apakah metode pembelajaran tersebut membantu anda dalam memahami materi Hukum Ohm? Semua siswa menjawab membantu dalam memahami materi Hukum Ohm.
2) Berikan contoh? dan penjelasan!
a)
Siswa dengan nilai tertinggi menjelaskan setelah tahu teorinya kemudian dapat membuktikannya. Dapat merangkai voltmeter secara
paralel dan cara merangkai ampermeter secara seri. Kemudian saat diubah tegangannya semakin tinggi, arus listrik juga semakin tinggi.
b)
Siswa dengan nilai sedang menjelaskan lebih terbantu dengan metode
praktikum daripada memakai metode ceramah. Karena dengan metode
praktikum siswa dapat membuktikan (praktik). Siswa menjelaskan saat baterai ditambah jarum voltmeter semakin naik dan arus listrik
juga semakin naik.
c)
Siswa dengan nilai terendah menjelaskan sebelum diajarkan belum jelas namun sesudah melakukan praktikum semakin jelas. Siswa baru tahu bahwa tegangan listrik dan arus listrik dapat diukur. Kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI to7
saat menambah baterai, tegangan listrik menjadi semakin tinggi dan arus
3) Kendala a)
juga semakin tinggi. apa saja yang dihadapi saat melakukan praktikum?
Siswa dengan nilai tertinggi menjelaskan, kendalayarg dihadipi siswa
saat melakukan praktikum adalah mengalami kesulitan dalam bekedasama dengan teman-teman, ada teman yang bekerja dan ada yang tidak.
b) Siswa dengan nilai sedang menjelaskan kurang jelas
dengan
penjelasan guru tentang cara pengukuran menggunakan ampermeter
dan voltmeter yang menggunakan media papan tulis. Siswa merasa akan lebih jelas bila guru juga menggunakan alat saat memberikan
contoh. Siswa juga menjelaskan sering terjadi salah paham antara
anggota kelompok. Ada teman yang asal membuat rangkaian, sehingga mengalami kesulitan dalam melakukan kerjasama.
c)
Siswa dengan nilai terendah menjelaskan sebelum diberi pegarahan ada kesulitan ftrmun setelah diberi pengarahan bisa membantu dalam
mengukur arus dan mengukur tegangan.
b. Kelompok Kelas Simulasi Hasil wawancara siswa dengan nrlai post-tefi lertinggi (18 Mei 2Al2), sedang (14 Mei 2012) dan terendah (14 Mei 2012), sebagai berikut:
1)
Apakah metode pembelajaran tersebut membantu anda dalam memahami materi Hukum Ohm?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Semua siswa menjawab membantu dalam memahami materi Hukum Ohm.
2) Berikan contoh? dan penjelasan!
a) Siswa dengan nilai tertinggi menjelaskan karena biasanya pembelajaran yang dilakukan menggunakan metode ceramah sehingga
materi yang diterima sulit untuk diingat-ingat. Sedangkan dengan metode simulasi komputer lama tertanam (masih ingat materi Hukum Ohm).
b)
Siswa dengan nilai sedang bingung saat menjelaskan alasannya. Siswa mengatakan pokoknya ada.
c)
Siswa dengan nilai terendah menjelaskan bisa mengetahui lebih detail
daripada media-media yang lain. Contohnya seperti merangkai rangkaian listrik lebih mudah memakai komputer daripada kalau secara lisan. Simulasi mirip dengan aslinya, seperti
mirip alat-alat
laboratorium saat pernah praktikum di SMP, dan bisa bermain-main tarrpa ada kerusakan.
3) Kendala apa saja yang dihadapi saat melakukan praktikum?
aJ Siswa dengan nilai
sedang menjelaskan awalnya susah karena belum
mengerti cara memakainya setelah diberi pelatihan siswa merasa mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L09
Kesosuaian Kisi-kisi dengan Insf,rumen
Peneliti Nama Ahli Jabatan
: Onto Kisworo
Nama
: FX. Purwonggo, S. Pd : Guru Fisika SMA Fangudi Luhur Sedayu
Petunjuk:
1.
Penilaian memberi tanda centang 1.1; aiU*ulan dengan menentukan pilihan pada pilihan yang tersedia yaitu "tidak sesuai", o'rag$", "sssuai". Skoring dilakukan dengan memberikan skor
+l
0 pada respon "raguo', dan
-i
pada respon "tidak se$uaio',
pada respon'osesuai".
NILAI Na Soal
$esu*i
Ragu
Tidak Sesuai
1
{}
-t
1
",
L,/
a
J
4
t/
5
v
6
v
1
I
I
(-/
10
Yogyakarta, . *.{.
4.q..
iL..
,-*1Pn fr1fr \J4
(
PX. Pu/ryonggo, S. Pd
igi.l.,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Kesesuaian Kisi-kisi dengan Instrumen
Peneliti Nama Ahli Jabatan
Nama
: Onto :
Kisworo
FX. Purwonggo, S. Pd
: Guru Fisika
SMA Pangudi Luhur Sedayu
Petunjuk:
1.
Anda diminta mengisi secara jujur untuk mengetahui kesesuaian kisi-kisi dengan soal dsngan memberi tanda centang (d) pada kolom yang telah
disediakan.
2.
Keterangan pilihan : SS
:
: Sangat Setuju, S = Setuju, N : Netral, TS
Tidak Setuju dan STS = Sangat Tidak Setuju.
I\[ILAI No
I
ASPEK YAIIG DINILAI
ss
S
N
TS
sTs
5
4
3
2
1
Soal sesuai dengan kompetensi dasar
mengidentifikasikan penerapan listrik
r./
sederhana DC dalam kehidupan sehari-hari.
)
Soal sesuai dengan indikator atau materr
(Hukum Ohm) yang hendak diukur sesuai
L/
dengan tuntutan indikator. J
Isi pertanyaan sesuai dengan j enjang, jenis sekolah atau tingkat kelas.
4
Rumusan kalimat soal menggunakan katakata tanya atau perintah yang menuntut
jawaban terurai, seperti : hitunglah, j elaskan,
mengapa bandingan, hubungkan. 5
V
Terdapat petunjuk atau tempat dalam mengerjakan
,/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L11,
NIL,A.I
ASPEK YANG DINILAI
No
SS
s
N
:!
4
3
Gambar atau grafik yang disajikan jelas dan
6
terbaca.
Rumusan butir soal menggunakan bahasa
7
{kalimat dan kata-kata) yang sederhana dan
komunikatif, sehingga mudah dipahami oleh
/
siswa.
I
Rumusaa soal tidak menggunakan kata-kata ,rr/
atau kalimat yang menimbulkan penafsiran
ganda atau salah pengertian.
Butir soal rnenggunakan Bahasa Indonesia
9
V
yang baik dan benar.
Butir soal tidak meng$nakan bahasa yang
10
\/
berlaku setempat.
Jumlah
\h
1*r:)
4-
n. dd.tg*. ftdrarn
, @lrt}$l, t'taKtt't'tat tL-orr
, j! xtoo?. ru
=
?o
t,
t l^"2,^* b-i1*l
\rr1" r""^zau'^ o-
o. V*Y' l*Lt Lo : Wi"L Vufl* 1t - t? t 1i-6o 1 [t'6tt" &. ' {erL} a
W+-''tPt*\
V,rL{\-
|4nat+.+ t*^trk-
l*'n*
9u
TS
sTs
I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TLz
Kesesuaian Kisi-kisi dengan In*trumen Nama Peneliti
: Onto Kisworo
Nama Ahli
: Andreas Suprono, S. Pd
Jabata:r
: Guru Fisika
SMA Sarrta Maria Yogyakarta
Petunjuh:
L
Penilaian memberi tanda centang 1rl1 Aiianutan dengan menentukan
pitihan pada piliha$ yang tersedia yaitu "tidak sesuai", "raguo', 'osesuai". Skoring dilakukan dengan membenkan skor -1 pada respon "tidak sesuai"o 0 pada respon'1'agu", dan
+i
pada respon "sesuai".
NILAI No Soal
Sesnai
Ragu
a
0
I
Tidsk
Sesuai
.T
,
I 2 3
4 5 V
6 7
I
I 10
Andreas Suprono, S. Pd
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Kesesuaian Kisi-kisi dengan Instrumen
NamaPeneliti
Ahli Jabatan
: Onto
Kisworo
: Andreas Suprono, S. Pd
l.lama
: Guru Fisika SMA Santa Maria Yogyakarta
Petunjuk:
l.
Anda diminta mengisi secara jujur untuk mengetahui kesesuaian kisi-kisi dengan soal dengan memberi tanda centang
({)
pada kolom yang telah
disediakan.
2.
Keterangan pilihan : SS= Sangat Setuju, S = Setuju, N = Netral,
TS:
Tidak Setuju dan STS = Sangat Tidak Setnju.
NILAI No
I
ASPEK YATYG DINILAI
SS
s
N
TS
srs
)
4
3
2
I
Soal sesuai dengan kompetensi dasar
mengidentifikasikan penerapan listrik sederhana DC dalam kehidupan sehari-hari. 2
Soal sesuai dengan indikator atau materi
(
(Hukurn Ohm) yang hendak diukur sesuai dengan tuntutan indikator. J
Isi pertanyaan sesuai dengan jeqiang, jenis sekolah atau tingkat kelas.
4
Rumusan kalimat soal menggunakan katakata tanya atau perintah yang rnenuntut
jawaban terurai, sepe*i : hitunglah, j elaskan,
/
mengapa, bandingan, hubungkan. 5
Terdapat petunjuk atau tempat dalam
mengerjakan.
\/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LtA
NILAI ASPEK YANG DINILAI
No
SS
s
N
TS
STS
5
4
J
2
I
*0
lu
Gambar atau grafik yang disajikanjelas dan
6
terbaca. 7
Rumusan butir soal menggunakan bahasa
(kalimat dan kata-kata) yaog sederhana dan
komunikatif, sehingga mudah dipahami oleh siswa.
I
Rumusan soal tidak menggunak an kata-kata atau kalimat yang menimbulkan penafsiran
ganda atau salah pengertian.
I
Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
10
Butir soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat.
Jumlah
Lvbvz^'uy r,^ I o-Lct . 9,n.'4*t Ur['"t- h-1-
Yogyakarta,
.
!.8...
[f.ri]. (rtr-
tt -4o ' hrt\-L '
t4t-6g
lo4.,"ll*firtuqu4
for-Bo : I"'*fUil. - tr6 1 !*r'utX't+L b'u1^
\i^."- AnV*^
Andreas Suprono, S. Pd
fa'vk{vt
= @t'\6{tlc P4Ltwra't Yl",ru-
-' :tr"ttuL '6tL {lt
(v'6"v1*'fL)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI YAYASAN PANG{JDI LUHUR
6MAPAT\IG*biiurrUn.sErrAYaJ A
'11s
TERAKREDITASI
AhrS : .hhn trtfrhc t(ln12,1ryoun1, $odqru, 3$td, website : www.smapisedayusch.id
D.l,
Yogplarla. 65'162 T*.$e74) l4g417g
SURATI63TE.RANG4N
Namor:25 lClC.05
lV
/2{}12
Dengan surat ini kami menerangkan bahrva
nama
ONTO KISWORO
nolnor mahasiswa
08 i 424029
program studi
Pendidikan Fisika
jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
perguruan tinggi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
telah selesai mengadakan penelitian di SMA Pangudi Luhur Sedayu pada tanggal 04 Aprii 2012 s.d. 18 Mei 2012, daiam rangka penulisan skripsi beriudul "Pengaruh Metode Inquiry Berbasis Media Pembelajaran Sirnulasi PhET {Circuit Construction Kit) Terhadap Prestasi
Belajar Fisika di SMA Pangudi Luhur Sedayu Kelas
X"'
Surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya'
Mei}Aft
"@sffi %ut"uig} r\@eo'trst;XS
*);;-*
gustinus Mujiya, S.Pd., FIC.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Nama:
Soal Latihan Simulasi PhET
A.
Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini dengan tegangan tiap baterai 2o V.
Hambatan
Vollrn+rr:r
B.
Gambar I
Tentukan besar tegangan kedua lampu, tegangan pada hambatan dan arus pada rangkaian di atagketika saklar di tutup.
Arus:......................A
I
Tegangan lampu:..........................V
I
Tegangan Hambatan:..................V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1.17
Kelos/No:
Nomo:
...Tgl
Pedoman Penggunakan Simulasi Circuit Construction Kit
A.
Cara Menggunaan
L.
Buka "circuit-construction-kit-dc-virtual-lab_in" dengan klik kiri mouse 2 kali. Akan terlihat
seperti gambar 1 berikut:
2.
Gambar 1. Tampilan circuit-construction-kit'dc-virtual-lab_in. Terlihat tulisan 'Ambil sebuah kawat", yang ditunjuk adalah sebuah kabel rangkaian. Klik kiri dan tahan pada kawat, kemudian arahkan mouse ke kotak biru. Seperti gambar 2
berikut:
,,,*
,,
,
.,.r.if"r.ll, ,.1.ii
Gambar 2. Tampilan kbwat.
3.
Kawat bisa dibuat panjang dan memendek dengan klik kiri dan tahan pada salah satu ujung
kawat kemudian arah mouse sesuai keinginan atau dipendekan. Seperti gambar 3 berikut:
rj
lr:ii. ,,:-:.::rl. iili.,:1,,q$:ilj1ii.t :'.t
., ,
,. ' ., -' I ':,,,,. ,
,1.1',
;
Gambar 3. Pengaturan kawat. 4.
Untuk menampilkan hambatan, baterai, bola lampu dan saklar, caranya sama dengan menampilkan kawat. Klik kiri dan tahan pada kawat, kemudian arahkan mouse ke kotak biru. Seperti gambar 4 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
e*'
'.,,
,
,:, ,
,,:t
. ::
,rl
Gambar 4. Menampilkan hambatan, bola lampu, baterai, dan saklar. 5.
Untuk membuat rangkaian, ambil 5 kawat, bateraidan bola lampu. Rangakailah seperti gambar 5 berikut:
Gambar 5. Rangkaian baterai dengan bola lampu. Yang bergerak adalah aliran
elektron. 6.
Untuk menambahkan saklar dan hambatan, dapat klik kanan kemudian muncul "pisahkan titik temu" klik kiri. Kemudin pasangkan hambatan. Pisahkan lagi titik temu pada ujung kawat yang lain, kemudian pasangkan saklar. Cara menutup saklar agar rangkaian terhubung dengan klik kiri pada saklar kemudian tahan dan arahkan ke bawah. Seperti gambar berikut:
Gambar 6. Pemisahan ujung 1.
Gambar 7. Unjung sudah putus.
fS" Gambar 8. Hambatan dipasang.
Gambar 9. Pemisahan ujung 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
{ft: g
Gambar 10. Ujung 2 putus.
{S,tr,,
Gambar 11. Pemasangan saklar.
Gambar 12. Saklar menghubungkan rangkaian.
7.
Untuk menghilangkan kawat atau baterai. Dengan cara klik kawat atau baterai kemudian tekan del/ delete pada keyboard.
8.
Untuk mengukur tegangan baterai memakaivoltmeter. pada peralatan klik voltmeter atau centang. Seperti gambar berikut:
Gambar 13. Sebelum dicentang
9.
Gambar 14. Setalah dicentang Setelah dicentang kemudian akan muncul voltmeter. Pasanglah secara paralel terhadap
baterai. Kutup positif voltmeter (merah) ke kutup positif baterai. Kutup negatis voltmeter (hitam) ke kutup negatif baterai. Seperti gambar berikut:
;,r1:,', ,
'
:: r1 ri',i,1t,:l:,,.l$ri"irl, .,::.., 'it,::,::'t)''':
Gambar 15. Tampilan voltmeter.
10. Untuk mengukur arus listrik rnemakaiampermeter. Pada peralatan pilih ampermeter dengan klik (muncul tanda centang). Kemudian di bawah saklar akan muncul ampermeter. Seperti gambar berikut:
Gambar 17. Sebelum dicentang.
Gambar 18. Setelah dicentang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
11. Setelah dicentang kemudian akan muncul entpgrrqeter. Lihat gambar yang dilingkari merah. Pasanglah secar:q sefi pada kawat atau dalam rangakaian. Caranya sama dengan
memasang hambatan. Seperti gambar berikut:
Gambar 20. Unjung putus"
Gambar 19" Pisangkan ujung 3.
17
"Ukuran" besar atau kecil. Sepertigambar berikut:
Gambar 22. Ukuran
13. Untuk menyembunyikan elektron dan memperbesar hambatan kawat dapat pada "Lebih Lanjuf di klik kiri pada "perlihatkan" centang sembunyikan elektron atau perbesar hambatan kawat. Seperti gambar berikut:
6ambar 23. Tampilan elektron.
Gambar 24. Tampilan sembunyikan elektron.
14" Untuk menyimpan pada "Rangkaian" klik kiri pilih "Simpan"" Kemudian untuk memuat hasil simpanan, klik kiri "Memuaf'" Seperti gannbar berikut: Gambar 25.Simpan dan Memuat. 15" Untuk kembali seperti semula, semua rangkaian di hilangkan. Klik kiri "Reset Semua"n
kemudian klik kiri "Ya". Seperti gambar berikut:
;1?tifir,: ieirliL:r
-'nce;rlfi;s=l
Gambar 25. Reset Sernua"
6ambar 27. Konfirmasi"
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L21
16. Setelah di reset semua. Seperti gambar berikut:
Gamhar 28^ Tampilan Reset Semua.
17. Pada menu "Ambiltas" klik kiriakan muncul pilihan. Kliklah salah satu pilihan misalkan "uang dolar" dan kemudian uang dolar dapat dipasang seperti memasang hambatan. Seperti gambar berikut:
Gambar 30. Uang dolar dirangkai. B.
Mengubah-ubah berar tegangan baterai & hambatan.
1.
Klik Kanan pada
bateraikemudian
pitih ubah tegangan"
2^
Klik kanan pada hambatan kemudian
pilih ubah hambatan.
Gambar 32. Ubah harnbatan
Gambar 31. Ubah tegangan^
SEIAMAT MENCCIBA @@@ 5EMANGAT!I!@@@