PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MIA SMA N 1 PRAMBANAN SLEMAN PADA MATERI OPTIKA GEOMETRI
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh : Ririn Meilita Mardisiwi NIM : 121424049
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MIA SMA N 1 PRAMBANAN SLEMAN PADA MATERI OPTIKA GEOMETRI
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh : Ririn Meilita Mardisiwi NIM : 121424049
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Saya persembahkan karya ini untuk : Alloh SWT yang selalu ada mendampingi di setiap langkah dan usahaku Kedua orang tuaku Bapak Mardadi dan Ibu Suci Rahayu yang selalu memberikan cinta, kasih sayang, perhatian dan doa Keluarga besar yang ada di ponorogo yang selalu mendukung dan mendoakan Sahabat-sahabatku pendidikan fisika 2012 yang telah memberikan semangat, dorongan, motivasi, dan pengalaman yang luar biasa Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Kualitas bukanlah suatu kebetulan, kualitas selalu berasal dari usaha yang cerdas”. (John Ruskin) “(yaitu)orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakal”. ( Q.S Al- Hahl 42)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Ririn Meilita Mardisiwi. 2016. Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kesiapan Belajar terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada Materi Optika Geometri. Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Tujuan penelitian ini yaitu 1) mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika geometri, 2) mengetahui pengaruh kesiapan belajar terhadap hasil siswa fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika geometri, 3) mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap kesiapan belajar siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika geometri. Penelitian ini menggunakan subjek siswa kelas X MIA 1, X MIA 2, X MIA 3, dan X MIA 4 SMA N 1 Prambanan Sleman tahun ajaran 2015/2016. Pengumpulan data menggunakan angket kecerdasan emosional, angket kesiapan belajar, tes hasil belajar fisika siswa dan wawancara. Analisa data menggunakan korelasi pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Tidak ada pengaruh antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika geometri, 2) Tidak ada pengaruh antara kesiapan belajar dengan hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika geometri, 3) Ada pengaruh antara kecerdasan emosional dengan kesiapan belajar siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika geometri.
Kata kunci: korelasi, kecerdasan emosional, kesiapan belajar, hasil belajar fisika.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Ririn Meilita Mardisiwi. 2016. The Effect of Emotional Intelligence and Learning Readiness on Student’s Learning Outcomes in Physics Grade X MIA of SMA N 1 Prambanan Sleman in Geometry Optics Material. A Thesis, Physics Education Study Program, Department of Mathematics and Natural Sciences Education, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta. The purposes of this research are: 1) to find out the effect of emotional intelligence on students learning outcomes in Physics grade X MIA of SMA N 1 Prambanan Sleman in geometry optics material, 2) to find out the effect of learning readiness on students learning outcomes in Physics grade X MIA of SMA N 1 Prambanan Sleman in geometry optics material, 3) to find out the effect of emotional intelligence on students learning readiness grade X MIA of SMA N 1 Prambanan Sleman in geometry optics material. The subjects of this research were students grade X MIA 1, X MIA 2, X MIA 3, and X MIA 4 of SMA N 1 Prambanan Sleman academic year 2015/2016. To collect the data, the researcher used questionnaires on emotional intelligence and learning readiness, student’s test results in Pysics and interview. The data were analyzed by using Pearson Correlation. The results of the research were: 1) There was no effect between emotional intelligence and students learning outcomes in Physics grade X MIA of SMA N 1 Prambanan Sleman in geometry optics material, 2) There was no effect between learning readiness and students learning outcomes in Physics grade X MIA of SMA N 1 Prambanan Sleman in geometry optics material, 3) There was an effect between emotional intelligence and students learning readiness grade X MIA of SMA N 1 Prambanan Sleman in geometry optics material.
Keywords: correlation, emotional intelligence, learning readiness, learning outcomes of Physics.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Alloh SWT, berkah limpahan rahmat dan karunianya yang luar biasa, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Kesiapan Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman Pada Materi Optika Geometri”. Skripsi ini diselesaikan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari dalam menyelesaikan skripsi ini, tidak lepas dari bimbingan, dukungan, peran serta doa dari pihak-pihak yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Alloh SWT yang selalu memberikan rahmat, berkat serta hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi. 2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. 4. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S. selaku Ketua Prodi Pendidikan Fisika. 5. Ibu Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Segenap dosen dan karyawan program studi pendidikan fisika yang dengan tulus dan sabar membagikan ilmu dan membimbing penulis. 7. Bapak Kepala Sekolah SMA N 1 Prambanan Sleman Drs. Tri Sugiharto, yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian. 8. Bapak Sugiarto S.Pd selaku guru bidang studi fisika SMA Negeri 1 Prambanan
Sleman,
atas
bantuannya
selama
proses
penelitian
berlangsung. 9. Siswa kelas X MIA 1, 2, 3, dan 4 SMA Negeri 1 Prambanan Sleman atas kerjasama dan partisipasi dalam penelitian yang telah dilakukan. 10. Kedua orang tua yang penulis cintai dan banggakan, Bapak Mardadi dan Ibu Suci Rahayu yang senantiasa mendoakan, mendukung, memberikan motivasi sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 11. Sahabat-sahabat tercinta Adventa Eklesiawati, Regina Risa Dewi, Selpa Wiwit K, Rahman Bangun Suprayogi dan Sri Mulyani Arum Sari yang telah membantu, memberikan dukungan, motivasi dan saran kepada penulis selama menyelesaikan skripsi. 12. Teman-teman seperjuangan di Pendidikan Fisika 2012 yang telah memberikan semangat, dukungan, dan pengalaman luar biasa kepada penulis. 13. Teman-teman kos Griya Amada: Ria, Yanti, Rita, yang sudah telah membantu peneliti sehingga terselesainya penulisan skripsi ini.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang berkepentingan.
Penulis
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................
v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................
vi
HALAMAN LEMBAR PERNYATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................
vii
ABSTRAK ....................................................................................................
viii
ABSTRACT ....................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................
x
DAFTAR ISI .................................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xvi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xx
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................
1
A. Latar Belakang ..................................................................................
1
B. Rumusan Masalah .............................................................................
4
C. Batasan Masalah................................................................................
5
D. Tujuan Penelitian ..............................................................................
6
E. Manfaat Penelitian ............................................................................
7
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 2 LANDASAN TEORI ........................................................................
8
A. Kecerdasan Emosional ......................................................................
8
B. Kesiapan Belajar ...............................................................................
16
C. Hasil Belajar Siswa ...........................................................................
22
D. Penelitian Yang Relevan ...................................................................
33
E. Kerangka Berpikir .............................................................................
34
F. Hipotesis............................................................................................
37
G. Materi Optika Geometri ....................................................................
37
H. Hubungan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa .................................................................................................
58
I. Hubungan Kesiapan Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa ..
59
J. Hubungan Kecerdasan Emosional Terhadap Kesiapan Belajar Siswa .................................................................................................
60
BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................
62
A. Jenis Penelitian ..................................................................................
62
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ..........................................................
62
C. Sampel ...............................................................................................
63
D. Instrumen Penelitian..........................................................................
63
E. Uji Validitas Instrumen .....................................................................
83
F. Metode Analisis Data ........................................................................
83
G. Prosedur Pelaksanaan ........................................................................
90
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................
93
A. Data ...................................................................................................
93
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Analisis Data .....................................................................................
101
C. Pembahasan .......................................................................................
124
D. Keterbatasan penelitian .....................................................................
131
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................
132
A. Kesimpulan .......................................................................................
132
B. Saran ..................................................................................................
132
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
134
LAMPIRAN ..................................................................................................
137
LAMPIRAN A ..............................................................................................
138
LAMPIRAN B ..............................................................................................
142
LAMPIRAN C ..............................................................................................
171
LAMPIRAN D ..............................................................................................
235
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Jenis Dan Cara Pengumpulan Data ............................................
64
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Kecerdasan Emosional ...................................
66
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Kesiapan Belajar .............................................
67
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Pertanyaan Wawancara ...............................................
68
Tabel 3.5 Tes Berdasarkan Kriteria Belajar Pada Materi Optika Geometri ......................................................................................
74
Tabel 3.6 Skor Untuk Pernyataan Positif Dan Negatif ( Angket Kecerdasan Emosional)...............................................
84
Tabel 3.7 Skor Untuk Pernyataan Positif Dan Negatif ( Angket Kesiapan Belajar) ........................................................
85
Tabel 3.8
Kategorisasi Kecerdasan Emosional ..........................................
86
Tabel 3.9
Kategorisasi Tingkat Kesiapan Belajar ......................................
87
Tabel 4.1
Proses Pelaksanaa Penelitian .....................................................
93
Tabel 4.2 Rangkuman Skor Kecerdasan Emosional, Kesiapan Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MIA 1 Pada Materi Optika Geometri ......................................................................................
97
Tabel 4.3 Rangkuman Skor Kecerdasan Emosional, Kesiapan Belajar Dan HasilBelajar Siswa Kelas X MIA2 Pada Materi Optika Geometri ...................................................................................... Tabel 4.4 Rangkuman Skor Kecerdasan Emosional, Kesiapan Belajar
xvi
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MIA 3 Pada Materi Optika Geometri ......................................................................................
99
Tabel 4.5 Rangkuman Skor Kecerdasan Emosional, Kesiapan Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MIA 4 Pada Materi Optika Geometri ......................................................................................
100
Tabel 4.6 Kategorisasi Skor Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 1 ........
102
Tabel 4.7 Kategorisasi Skor Kesiapan Belajar Kelas X MIA 1 ..................
102
Tabel 4.8
Rangkuman Mean Dan Standar Deviasi Kelas X MIA 1 ..........
103
Tabel 4.9 Tabel Korelasi Antar Variabel Untuk Kelas X MIA 1 ...............
104
Tabel 4.10 Kategorisasi Skor Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 2 .......
106
Tabel 4.11 Kategorisasi Skor Kesiapan Belajar Kelas X MIA 2 .................
107
Tabel 4.12 Rangkuman Mean Dan Standar Deviasi Kelas X MIA 2 ..........
107
Tabel 4.13 Tabel Korelasi Antar Variabel Untuk Kelas X MIA 2 ..............
108
Tabel 4.14 Kategorisasi Skor Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 3 .......
111
Tabel 4.15 Kategorisasi Skor Kesiapan Belajar Kelas X MIA 3 .................
111
Tabel 4.16 Rangkuman Mean Dan Standar Deviasi Kelas X MIA 3 ..........
112
Tabel 4.17 Tabel Korelasi Antar Variabel Untuk Kelas X MIA 3 ..............
113
Tabel 4.18 Kategorisasi Skor Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 4 ......
115
Tabel 4.19 Kategorisasi Skor Kesiapan Belajar Kelas X MIA 4 ................
116
Tabel 4.20 Rangkuman Mean Dan Standar Deviasi Kelas X MIA 4 .........
117
Tabel 4.21 Tabel Korelasi Antar Variabel Untuk Kelas X MIA 4 ..............
118
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.20 Rangkuman Mean Dan Standar Deviasi Untuk Semua Kelas X MIA .....................................................................................
121
Tabel 4.21 Tabel Korelasi Antar Variabel Untuk Semua Siswa Kelas X MIA ......................................................................................
xviii
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ....................................................................
xix
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A. BUKTI ADMINISTRATIF PENELITIAN ..................
138
Lampiran A.1 Surat Izin Penelitian Dari Kampus ........................................
139
Lampiran A.2 Surat Izin Penelitian Dari BAPPEDA ...................................
140
Lampiran A.3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .....................
141
LAMPIRAN B. INSTRUMEN PENELITIAN ........................................
142
Lampiran B.1 Lembar Validasi Kisi-Kisi Angket Kecerdasan Emosional...
143
Lampiran B.2 Lembar Validasi Kisi-Kisi Angket Kesiapan Belajar ............
146
Lampiran B.3 Angket Kecerdasan Emosional .............................................
149
Lampiran B.4 Angket Kesiapan Belajar ......................................................
152
Lampiran B.5 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar Materi Optika Geometri
154
Lampiran B.6 Soal Tes Hasil Belajar Materi Optika Geometri ...................
165
LAMPIRAN C. DATA PENELITIAN......................................................
171
Lampiran C.1 Data Hasil Angket Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 1 ..
172
Lampiran C.2 Data Hasil Angket Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 2 ..
174
Lampiran C.3 Data Hasil Angket Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 3 ..
176
Lampiran C.4 Data Hasil Angket Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 4 ..
177
Lampiran C.5 Data Hasil Angket Kesiapan Belajar Kelas X MIA 1............
179
Lampiran C.6 Data Hasil Angket Kesiapan Belajar Kelas X MIA 2............
181
Lampiran C.7 Data Hasil Angket Kesiapan Belajar Kelas X MIA 3............
183
Lampiran C.8 Data Hasil Angket Kesiapan Belajar Kelas X MIA 4............
184
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran C.9 Data Hasil Belajar Fisika Siswa Materi Optika Geometri Kelas X MIA 1 ....................................................................
186
Lampiran C.10 Data Hasil Belajar Fisika Siswa Materi Optika Geometri Kelas X MIA 2 ....................................................................
188
Lampiran C.11 Data Hasil Belajar Fisika Siswa Materi Optika Geometri Kelas X MIA 3 .....................................................................
190
Lampiran C.12 Data Hasil Belajar Fisika Siswa Materi Optika Geometri Kelas X MIA 4 ....................................................................
191
Lampiran C.13 Deskripsi Hasil Wawancara .................................................
193
Lampiran C.14 Daftar Hadir Tes Hasil Belajar Kelas X MIA 1 ...................
226
Lampiran C.15 Daftar Hadir Tes Hasil Belajar Kelas X MIA 2 ...................
228
Lampiran C.16 Daftar Hadir Tes Hasil Belajar Kelas X MIA 3 ...................
230
Lampiran C.17 Daftar Hadir Tes Hasil Belajar Kelas X MIA 4 ...................
232
Lampiran C.18 Daftar Hadir Tes Wawancara...............................................
234
LAMPIRAN D DOKUMENTASI PENELITIAN ...................................
235
Lampiran D.1 Contoh Angket Pekerjaan Siswa Kecerdasan Emosional .....
236
Lampiran D.2 Contoh Angket Pekerjaan Siswa Kesiapan Belajar ..............
240
Lampiran D.3 Contoh Tes Hasil Belajar Siswa ...........................................
244
Lampiran D.4 Dokumentasi Pengambilan Data...........................................
256
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang melakukan aktivitas belajar dan mengajar. Dalam aktivitas belajar mengajar ini terdapat interaksi yang terjalin yaitu guru dan murid. Kedua aktivitas ini merupakan aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan. Penentuan aktivitas belajar mengajar ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dan komponen yang mendukung. Keberhasilan aktivitas ini dapat diukur melalui kegiatan evaluasi yang merupakan penentu hasil belajar siswa. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa itu terbagi menjadi dua (Muhibbin syah, 2013: 145) yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal diantaranya yaitu intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. Sedangkan dilihat dari segi faktor eksternal yaitu faktor keluarga, sekolah dan lingkungan. Salah satu faktor yang berpengaruh yaitu intelegensi atau tingkat kecerdasan. Tingkat kecerdasan setiap manusia berbeda-beda. Sehingga hasil yang didapatkan juga berbeda-beda. Tingkat kecerdasan itu memiliki tiga komponen yaitu kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Ketiga tingkat kecerdasan ini harus berjalan seimbang satu sama lainnya. Faktor diatas merupakan salah satu faktor keberhasilan
prestasi
siswa.
1
Dari
ketiga
tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
kecerdasan tersebut, salah satu tingkat kecerdasan yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu kecerdasan emosional. Hal ini dapat dilihat pada kondisi setiap siswa yang berbeda-beda terutama dalam menghadapi masalah. Siswa dalam kesehariannya pasti rentang terhadap masalah, baik masalah yang datang dari luar maupun dari dalam. Dalam masalah-masalah itulah yang hampir secara keseluruhan mempengaruhi emosi dan pikiran seseorang. Siswa merupakan salah satu subjek yang paling gampang putus asa ketika menghadapi masalah. Siswa yang memiliki masalah, pasti memiliki masalah dengan emosinya. Siswa belum tentu mampu mengendalikan emosinya dengan baik, sehingga menyebabkan pengaruh terhadap hasil belajarnya. Siswa yang mampu mengendalikan emosinya berarti siswa itu memiliki kecerdasan emosional yang baik. Sehingga ketika dihadapkan pada situasi sekolah, siswa akan lebih siap untuk menghadapi kegiatan pembelajaran dengan baik. Siswa yang memiliki kesiapan tersendiri, ketika sedang menghadapi pembelajaran di sekolah, maka siswa tersebut akan mampu memahami pelajaran yang sedang diajarkan. Namun setiap siswa memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Hal inilah yang membuat siswa memiliki kesiapan terhadap pembelajaran yang bervariasi. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan yaitu kelas X MIA 1,X MIA 2, X MIA 3, X MIA 4 di SMA N 1 Prambanan Sleman, sebagian besar hasil belajar fisika siswa tidak memenuhi KKM. Sebagian besar siswa, nilainya masih dibawah KKM yaitu 75. Hal ini diketahui dari hasil rekap nilai guru fisika yang menyatakan bahwa hampir 70% hasil belajar siswanya masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
rendah yaitu dibawah KKM. Berdasarkan fakta itu, kemungkinan yang mempengaruhi hasil belajarnya yaitu mengenai pengendalian emosi pada diri siswa dan kesiapan belajarnya. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berpengaruh pada hasil belajar siswa. Dari pembahasan diatas banyak faktor yang mempengaruhinya, disini peneliti akan melihat dari segi integelensi dan kesiapan siswa. Segi intelegensi tidak dilihat dari kecerdasan intelektualnya, melainkan dilihat dari segi kecerdasan emosioanal. Selain kecerdasan emosional, peneliti juga akan meneliti dari segi kesiapan belajar siswa. Peneliti tertarik untuk meneliti hal itu dikarenakan faktor kecerdasan emosional yang memiliki pengaruh besar pada hasil belajar siswa. Seperti yang dikatakan oleh Goleman yaitu kecerdasan umum sematamata hanya dapat memprediksi kesuksesan hidup seseorang sebanyak 20% saja, sedang 80% lainnya adalah apa yang disebut dengan kecerdasan emosional. Siswa yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi maka siswa tersebut akan mendapatkan hasil belajar yang tinggi pula. Seseorang yang mempunyai kecerdasan emosi yang tinggi, memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri, memiliki daya tahan untuk menghadapi rintangan, tidak memiliki rasa cepat puas, mengatur suasana hati, memiliki rasa empati dan mengendalikan emosinya sehingga mampu mengendalikan kecemasan yang ada pada dirinya agar tidak menganggu kemampuan berpikir. Sedangkan untuk kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respons/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi (Slameto, 2013:113).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Dalam proses belajar, kesiapan ini sangat menentukan keberhasilan dalam belajar tersebut. Oleh karena itu upaya belajar akan lebih berhasil jika dilakukan bersamaan dengan tingkat kematangan atau kesiapan individu. Karena kematangan atau kesiapan ini erat hubungannya dengan masalah minat dan kebutuhan anak. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah kemungkinan
faktor
kecerdasan
emosional
dan
kesiapan
belajar
mempengaruhi hasil belajar fisika siswa di SMA N 1 Prambanan Sleman. Sehingga penelitian yang dilakukan yaitu dengan judul PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR
FISIKA SISWA KELAS X MIA SMA N 1
PRAMBANAN SLEMAN PADA MATERI OPTIKA GEOMETRI.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika geometri? 2. Bagaimana pengaruh kesiapan belajar terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika geometri? 3. Bagaimana pengaruh kecerdasan emosional terhadap kesiapan belajar siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika geometri?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
C. Batasan Masalah Agar pengkajian masalah dalam penelitian ini tidak terlalu luas, maka diperlukan suatu batasan masalah. Berdasarkan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 1, 2, 3, dan 4 yang ada di SMA N 1 Prambanan Sleman. Penelitian ini dilakukan untuk semua kelas X yang terdiri dari 4 kelas yaitu X MIA 1, X MIA 2, X MIA 3, dan X MIA 4 dengan jumlah total siswa 112. 2. Objek penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Materi pokok Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah optika geometri. Kompetensi Dasarnya yaitu 3.9 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa dan 4.9 Menyajikan ide/rancangan sebuah alat optik dengan menerapkan prinsip pemantulan dan pembiasan pada cermin dan lensa. b. Kecerdasan emosional Kecerdasan emosional yang diukur dalam penelitian ini diberikan pada saat mengikuti pembelajaran
pada materi optika geometri.
Kecerdasan emosional ini mencakup mengenali emosi diri sendiri, mengelola emosi diri sendiri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan dengan orang lain. Pengukuran kecerdasan emosional dilakukan dengan menggunakan angket.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
c. Kesiapan belajar Kesiapan belajar yang diukur pada penelitian ini yaitu kesiapan belajar siswa saat mengikuti pembelajaran pada materi optika geometri. Kesiapan belajar siswa mencakup kondisi fisik, kondisi mental, kondisi emosional, kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan serta keterampilan dan pengetahuan. Pengukuran kesiapan belajar dilakukan dengan menggunakan angket. d. Hasil belajar fisika Hasil belajar yang digunakan peneliti yaitu aspek kognitif. Aspek kognitif diukur dari pemberian tes tulis pada akhir setelah materi optika geometri selesai.
D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika geometri. 2. Untuk mengetahui pengaruh kesiapan belajar terhadap hasil siswa fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika geometri. 3. Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap kesiapan belajar siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika geometri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti Memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti sebagai calon pendidik terutama mengenai faktor-faktor yang berpengaruh pada hasil belajar siswa. 2. Bagi siswa a. Siswa dapat lebih meningkatkan kemampuan intelegensinya. b. Siswa memiliki kesiapan yang matang dalam proses belajar. c. Siswa termotivasi untuk lebih giat belajar. 3. Bagi guru a. Sebagai tambahan referensi guru terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. b. Guru dapat lebih memperhatikan mengenai kecerdasan emosional dan kesiapan belajar siswa. c. Sebagai pengetahuan guru untuk menghadapi kondisi siswa yang berbeda-beda dan tidak selalu sama, terutama dalam kemampuan intelegensi dan kesiapan belajar. 4. Bagi sekolah a. Adanya strategi untuk meningkatkan kualitas guru dalam mengajar yang disesuaikan dengan kondisi siswa. b.
Adanya kemauan untuk memberikan fasilitas-fasilitas belajar yang memadai demi mewujudkan siswa yang tidak hanya berprestasi dibidang akademis melainkan juga non-akademik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kecerdasan Emosional 1. Emosi a. Pengertian emosi Dalam kehidupan sehari-hari kata emosi bukan menjadi kata yang asing lagi bagi manusia. Kata emosi sering dilontarkan bahkan dialami oleh sebagian besar manusia. Sebagian manusia sering beranggapan bahwa emosi merupakan perasaan marah, jengkel, kasar terhadap situasi tertentu. Kata „emosi‟ berasal dari bahasa latin „emovere‟ yang artinya „ bergerak ke luar‟. Menurut Surya (2013:71) maksud setiap emosi adalah untuk menggerakkan individu untuk menuju rasa aman dan pemenuhan kebutuhannya, serta menghindari sesuatu yang merugikan dan pencabutan kebutuhan. Namun ada beberapa ahli yang berpendapat mengenai definisi emosi. Menurut Goleman, 1999 (Dalam Khodijah, 2014:137) Emosi merupakan suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Sedangkan menurut William James (Dalam Khodijah, 2014:137) emosi merupakan keadaan budi rohani yang menampakkan dirinya dengan suatu perubahan yang jelas pada tubuh. Banyak pengertian-pengertian emosi yang diutarakan oleh beberapa ahli. Namun telah disepakati bahwa keadaan emosi adalah suatu reaksi
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
kompleks yang melibatkan kegiatan dan perubahan yang mendalam serta diikuti dengan perasaan yang kuat. b. Fungsi emosi Emosi tidak lagi dipandang sebagai penghambat dalam kehidupan, melainkan sebagai sumber kecerdasan, kepekaan, berperan menghidupkan perkembangan dan penalaran yang baik. Namun fungsi emosi tidak hanya itu saja, melainkan ada beberapa fungsi emosi lainnya yaitu (Khodijah, 2014:138): 1) Sebagai energizer yaitu pembangkit energi yang memberikan kegairahan dalam hidup. 2) Sebagai sarana untuk mempertahankan hidup. Emosi memberikan kekuatan pada manusia untuk membela dan mempertahankan diri terhadap gangguan atau rintangan. 3) Sebagai pembawa pesan. Emosi memberitahu bagaimana keadaan orang-orang yang berada di sekitar, terutama orang-orang terdekat yang dicintai dan disayangi, sehingga dapat memahami dan melakukan sesuatu tepat dengan kondisi tersebut. 2. Kecerdasan Emosional a. Pengertian Kecerdasan Emosional Pada masa lalu hingga sekarang kecerdasan sering diartikan sebagai suatu keunggulan intelektual dan diyakini sebagai sumber keunggulan dalam berbagai aspek kehidupan termasuk pendidikan. Kecerdasan tidak hanya terbatas pada keunggulan intelektual akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
tetapi ada aspek non-intelektual yaitu emosi, sosial dan spiritual. Menurut Goleman 1995 ( Dalam Surya, 2013:76) menyebutkan bahwa kecerdasan emosional sebagai sumber keunggulan seseorang. Goleman mengembangkan konsep emosi sebagai suatu sumber daya internal dalam diri seseorang yang mendorong untuk berperilaku dalam rangka untuk memperoleh kelangsungan hidup. Pada manusia, emosi itu dikembangkan dengan menggunakan kekuatan akalnya sehingga menghasilkan perilaku yang berupa pikiran emosional disamping pikiran rasional. Dengan masuknya unsur kecerdasan dalam kawasan individu, maka perilakunya akan lebih terkendali. Sebaliknya jika kehidupan emosi yang kurang disertai aspek kecerdasan hanya akan menghasilkan perilaku yang dikendalikan oleh hawa nafsu. Dengan konsep ini kecerdasan emosional merupakan keterpaduan antara unsur emosi dan rasio dalam keseluruhan perilaku individu yang akan mengendalikannya ke arah yang lebih bermakna dalam kelangsungan hidupnya. Dalam pendidikan, kecerdasan emosional mempunyai peranan yang besar dalam mencapai hasil pendidikan secara lebih bermakna. Hal ini mengandung makna bahwa kecerdasan intelektual saja belum memberikan jaminan penuh bagi pencapaian kesuksesan dalam pendidikan, akan tetapi perlu didukung oleh kecerdasan emosioanal. Goleman juga mengatakan bahwa kecerdasan umum semata-mata hanya dapat memprediksi kesuksesan hidup seseorang sebanyak 20% saja, sedang 80% lainnya adalah apa yang disebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
dengan kecerdasan emosional. Bila tidak ditunjang dengan pengolahan emosi yang sehat, kecerdasan saja tidak akan menghasilkan seorang yang sukses hidupnya di massa yang akan datang (Goleman, 1999 dalam Khodijah, 2013:145). Dengan kecerdasan emosional yang tinggi, seseorang akan mampu mengendalikan potensi intelektualnya dalam pendidikan sehingga terwujud dalam sukses yang bermakna. Menurut Savoley dan Mayer ( Dalam Mujib dan Mudzakir ,2002 Dalam Khodijah, 2013:145) kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali emosi diri sendiri ,mengelola dan mengekspresikan emosi diri sendiri dengan tepat, memotivasi diri sendiri, mengenali orang lain dan membina hubungan dengan orang lain. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional
adalah kemampuan
seseorang dalam mengenali, mengelola, memotivasi emosinya secara sehat terutama dalam berhubungan dengan orang lain. b. Ciri-Ciri Kecerdasan Emosional Menurut Mustaqim
(2001:154) menggambarkan beberapa
ciri
kecerdasan emosional yang terdapat pada diri seseorang yaitu: 1) Kesadaran diri Kesadaran diri memiliki kemampuan untuk mengenali emosi sendiri dan efeknya, mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri, dan percaya diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
2) Pengaturan diri Pengaturan diri meliputi mengendalikan diri yaitu mengelola emosi dan desakan hati yang merusak, sifat dapat dipercaya: memelihara norma kejujuran dan integritas, kehati-hatian bertanggungjawab atas kinerja pribadi, adaptabilitas keluwesan dalam menghadapi perubahan, dan inovasi: mudah menerima dan terbuka terhadap gagasan, pendekatan, dan informasi-informasi baru. 3) Motivasi Menggunakan hasrat yang paling dalam untuk menggerakkan dan menuntun menuju sasaran, membantu kita mengambil inisiatif dan bertindak secara efektif. Kecenderungan emosi yang mengantar pencapaian
sasaran
yaitu
dorongan
prestasi,
komitmen:
kemampuan menyesuaikan diri dengan sasaran kelompok, inisiatif: kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan, optimisme: kegigihan dalam memperjuangkan sasaran kendati ada halangan dan kegagalan. 4) Empati Empati merupakan kemampuan yang dapat merasakan apa yang sedang dirasakan orang lain atau kesadaran terhadap perasaan, kebutuhan dan kepeentingan orang lain. Kemampuan ini meliputi a) memahami orang lain, b) merasakan perkembangan kebutuhan orang lain, c) mengantisipasi, mengenali, dan berusaha memenuhi kebutuhan orang lain, d) menumbuhkan peluang melalui pergaulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
dengan orang lain, e) mampu membaca arus emosi sebuah kelompok dan hubungannya dengan kekuasaan. 5) Keterampilan sosial Menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial. Dalam berinteraksi dengan orang lain keterampilan ini dapat dipergunakan
untuk
mempengaruhi
dan
memimpin,
bermusyarawah, dan menyelesaikan perselisihan serta untuk bekerja sama dan bekerja dalam tim. Menurut Salovey ( Dalam Goleman, 1996: 58) ciri-ciri kecerdasan emosional yang terdapat pada seseorang yaitu: 1) Mengenali emosi diri Kesadaran diri merupakan mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. Kemampuan untuk memantau perasaan dari waktu ke waktu merupakan hal penting bagi
wawasan psikologi dan
pemahaman diri. Ketidakmampuan untuk mencermati perasaan diri yang sesungguhnya membuat diri sendiri berada dalam kekuasaan perasaan. Menurut Goleman (1996:404) yang termasuk ke dalam mengenali emosi diri diantaranya yaitu perbaikan dalam mengenali dan merasakan emosinya sendiri, lebih mampu memahami penyebab perasaan yang timbul, dan mengenali perbedaan perasaan dengan tindakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
2) Mengelola emosi diri Menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan pas adalah kecakapan yang bergantung pada kesadaran diri. Orang– orang yang buruk kemampuannya dalam mengelola emosi ini akan terus menerus bertarung melawan perasaan murung, sementara mereka yang pintar dapat bangkit kembali dengan jauh lebih cepat dari kemerosotan dan kejatuhan dalam kehidupannya. Menurut Goleman (1996:404) yang termasuk ke dalam mengelola emosi diri diantaranya yaitu toleransi yang lebih tinggi terhadap frustasi dan pengelolaan amarah, lebih mampu mengungkapkan amarah dengan tepat, berkurangnya perilaku agresif atau merusak diri, perasaan yang lebih positif tentang diri sendiri, sekolah dan keluarga, dan lebih baik dalam menangani ketegangan jiwa. 3) Memotivasi diri Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, memotivasi diri, menguasai diri sendiri dan berkreasi. Menurut Goleman (1996:404) yang termasuk ke dalam memotivasi diri diantaranya yaitu lebih bertanggung jawab, lebih mampu memusatkan perhatian pada tugas yang dikerjakan dan menaruh perhatian, lebih menguasai diri dan nilai-nilai pada tes prestasi meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
4) Mengenali emosi orang lain Empati, kemampuan yang juga bergantung pada kesadaran diri emosional merupakan keterampilan bergaul. Orang yang empatik lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan atau dikehendaki orang lain. Menurut Goleman (1996:404) yang termasuk ke dalam mengenali emosi orang lain diantaranya yaitu lebih mampu menerima sudut pandang orang lain, memperbaiki empati dan kepekaan terhadap perasaan orang lain, dan lebih baik dalam mendengarkan orang lain. 5) Membina hubungan Seni membina hubungan sebagian besar merupakan keterampilan mengelola emosi orang lain. Orang-orang yang memiliki keterampilan ini akan sukses dalam bidang apa saja yang mengandalkan pergaulan yang mulus dengan orang lain. Menurut Goleman (1996:404) yang termasuk ke dalam membina hubungan orang
lain
diantaranya
yaitu
meningkatkan
kemampuan
menganalisa dan memahami hubungan, lebih baik dalam menyelesaikan pertikaian dan merundingkan persengketaan, lebih baik dalam menyelesaikan persoalan yang timbul dalam hubungan, lebih tegas dan terampil dalam komunikasi, mudah bergaul, menaruh perhatian dan tenggang rasa, suka berbagi rasa, bekerja sama dan suka menolong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional Menurut Goleman, 1999( Dalam Ifham dan Helmi, 2002:96 ) ada dua faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional yaitu faktor internal dan eksternal. 1) Faktor internal Faktor internal merupakan faktor yang timbul dari dalam diri individu yang dipengaruhi oleh keadaan otak emosional seseorang. Otak emosional dipengaruhi oleh keadaan amigdala, neokorteks, sistem limbik, lobus prefrontal dan hal-hal lain yang berada pada otak emosional. 2) Faktor eksternal Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar individu dan mempengaruhi individu untuk mengubah sikap. Pengaruh luar yang bersifat individu dapat secara perorangan, secara kelompok, antara individu mempengaruhi kelompok atau sebaliknya juga dapat bersifat langsung yaitu melalui perantara misalnya media massa baik cetak maupun elektronik. B. Kesiapan Belajar 1. Pengertian Kesiapan Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respons/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. (Slameto, 2013:113)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
Dalam proses belajar, kesiapan ini timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan sesuatu. Kesiapan sangat menentukan keberhasilan dalam belajar tersebut. Oleh karena itu upaya belajar akan lebih berhasil jika dilakukan bersamaan dengan tingkat kematangan individu, karena kematangan atau kesiapan ini erat hubungannya dengan masalah minat dan kebutuhan anak dalam belajar. Menurut Slameto (2013:59) kesiapan itu perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. Menurut Thorndike (Dalam Surya, 2013:135 ) salah satu hukum pembelajaran yaitu hukum kesiapan. Hukum Kesiapan menyatakan bahwa hubungan antara rangsangan dengan perilaku akan menjadi lebih kokoh apabila disertai dengan kesiapan. Sedangkan Thorndike (Dalam Slameto, 2013:114) juga menyatakan bahwa kesiapan adalah prasyarat untuk belajar berikutnya. Pengertian kesiapan juga didefinisikan oleh Nasution (2010:179) bahwa kesiapan belajar adalah kondisi-kondisi kegiatan belajar itu sendiri. Tanpa adanya kesiapan belajar, maka kegiatan belajar tidak dapat berjalan. Kondisi belajar itu terdiri atas perhatian, motivasi, dan perkembangan kesiapan. Kesiapan merupakan tingkatan tertentu, dimana seseorang individu (dari setiap usia) siap untuk melakukan pembelajaran bahan tertentu. ( EM Lewit, LS Baker - The future of children, 1995). Kesiapan akan membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
siswa untuk bertanggung jawab atas apa yang akan dan sedang dia lakukan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesiapan adalah kondisi yang dipersiapkan siswa untuk melakukan suatu kegiatan dimana siswa mampu memberi respons/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. 2. Prinsip-Prinsip Kesiapan Menurut Slameto (2013:115) prinsip-prinsip kesiapan yaitu semua aspek perkembangan saling pengaruh mempengaruhi, kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh manfaat dari pengalaman, pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap kesiapan, dan kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode tertentu selama masa pembentukan dalam masa perkembangan. 3. Aspek-Aspek Kesiapan Aspek kesiapan dibagi menjadi 2 bagian yaitu: a. Kematangan Kematangan adalah proses yang menimbulkan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan. Kematangan belum berarti apabila anak dapat melaksanakan kegiatan secara terusmenerus. Sehingga perlu latihan-latihan dan pelajaran. Siswa yang sudah matang belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar. Belajarnya akan lebih berhasil apabila siswa sudah matang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
b. Kecerdasan Perkembangan kecerdasan menurut Jean Piaget (Dalam Susanto, 2013:115) yaitu sebagai berikut: 1) Sensori motor periode (0-2 tahun) Anak pada usia ini banyak bereaksi reflek. Reflek hasil reaksi itu belom terkoordinasikan. Terjadi perkembangan perbuatan sensorimotor dari yang sederhana ke yang relatif lebih kompleks. 2) Preoperational periode (2-7 tahun) Pada usia ini anak sudah dapat mempelajari nama-nama dari objek yang sama dengan apa yang dipelajari orang dewasa, dan ditandai dengan memperoleh pengetahuan, kecakapan yang didapat belum tetap. Kurang cakap memikirkan tentang apa yang sedang dipikirkan, dan memandang dunia berdasarkan pengalamannya sendiri. 3) Concrete operation (7-11 tahun) Pikiran anak sudah bisa stabil pada usia ini. Anak mulai dapat berpikir lebih dulu akibat-akibat yang mungkin terjadi dari perbuatan yang yang akan dilakukannya. 4) Formal operation(lebih dari 11 tahun) Kecakapan anak tidak lagi tidak lagi terbatas pada objek-objek yang kongkret, dapat memikirkan kemungkinan-kemungkinan, dapat mengorganisasikan situasi, dapat berpikir yang logis, memecahkan masalah, dan berpikir secara ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Belajar Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesiapan belajar: Menurut Slameto (2013:114) kondisi kesiapan mencakup tiga aspek yaitu a. Kondisi fisik, mental dan emosional Kondisi fisik adalah kesiapan tubuh jasmani seseorang untuk mengikuti kegiatan belajar. Kondisi fisik erat dengan kesehatan tubuh seseorang. Sehingga seseorang harus bisa menjaga kondisi fisiknya, misalnya menjaga pola makan, olahraga, waktu tidur. Kondisi mental adalah keadaan siswa yang berhubungan dengan kecerdasan siswa. Misalnya kecakapan siswa dalam menyampaikan pendapat, memiliki rasa percaya diri. Kondisi emosional adalah kondiri seseorang untuk dapat mengatur emosinya dalam menghadapi masalah. Misalnya mampu mengontrol emosi ketika ada masalah. b. Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan Kebutuhan merupakan segala sesuatu yang harus dipenuhi pada saat itu juga atau rasa membutuhkan terhadap materi yang diajarkan. Motif merupakan suatu daya penggerak atau pendorong. Motif sangat erat kaitannya dengan tujuan. Di dalam menentukan tujuan dapat disadari atau tidak, akan untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat dan yang menjadi penyebab untuk berbuat itu adalah motif. Hubungan antara kebutuhan, motif, tujuan dengan kesiapan (Slameto, 2013:114) adalah sebagai berikut: 1)
Kebutuhan ada yang disadari dan ada yang tidak disadari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
2)
Kebutuhan yang tidak disadari akan mengakibatkan tidak adanya dorongan untuk berusaha
3)
Kebutuhan mendorong usaha, dengan kata lain timbul motif
4)
Motif tersebut diarahkan ke pencapaian tujuan.
Kebutuhan yang disadari mendorong usaha seseorang untuk siap berbuat sesuatu. Sehingga jelas kebutuhan ada hubungannya dengan kesiapan. c. Keterampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari Keterampilan
dan
pengetahuan
merupakan
kemahiran,
kemampuan serta pemahaman yang dimiliki siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Keterampilan ini misalnya kemahiran siswa dalam melakukan atau membuat sebuah alat peraga maupun sesatu yang memang dibuat oleh siswa itu sendiri. Sedangkan pengetahuan misalnya pemahaman mengenai materi yang telah diajarkan. Selanjutnya menurut Djamarah dan Aswan, 2006 (Dalam Kadek Sri E.P,
2011) faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan belajar
meliputi: a. Kesiapan fisik Kesiapan fisik berkaitan erat dengan kesehatan yang akan berpengaruh pada hasil belajar dan penyesuaian sosial individu. Individu yang kurang sehat mungkin kurangnya vitamin, badanya kurang energi untuk belajar. Hal ini dapat mempengaruhi pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
kelancaran proses belajar. Begitupun sebaliknya jika badan tidak sakit. Hal ini akan memudahkan untuk belajar karena tidak ada gangguan dari kondisi fisiknya. b. Kesiapan Psikis Kesiapan psikis berkaitan dengan kecerdasan, daya ingat tinggi, kebutuhan yang terpuaskan, ada hasrat atau motivasi untuk belajar, dapat berkonsentrasi, dan ada perhatian. c. Kesiapan Materiil Individu dalam mempelajari materi tentunya harus mempunyai bahan yang dapat dipelajari atau dikerjakan. Bahan belajar itu bisa didapatkan dari
buku bacaan, buku paket dari sekolah, buku
catatan dan masih banyak lagi bahan untuk belajar. Dengan di dukung dengan berbagai sumber bacaan maka akan memberikan pengetahuan dan akan membantu siswa dalam merespon atas pertanyaan-pertanyaan dari guru terkait dengan pelajaran. C. Hasil Belajar Siswa 1. Pengertian Belajar Istilah belajar bukanlah merupakan istilah yang baru dan sudah banyak dikenal secara luas, terutama dalam dunia pendidikan. Belajar seakan menjadi kebutuhan sehari-hari yang wajib dilakukannya. Namun istilah belajar, ada ahli-ahli yang memiliki pemahaman dan definisi yang berbeda mengenai belajar. Oleh karena itu, disini terdapat beberapa pendapat mengenai belajar menurut para ahli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Menurut Gage, 1984 (Dalam Ratna 1989: 11) belajar dapat definisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat penting atau fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Proses belajar ini berhasil atau tidaknya tergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa baik ketika berada disekolah atau di lingkungan rumah. Beberapa pendapat menurut para ahli mengenai pengertian belajar yaitu: Menurut Hintzman, 1978 (Dalam Muhibbin Syah, 2013:65) Dalam bukunya the phychology of learning and memory berpendapat bahwa: ‘’Learning is a change in organism due to experience which can affect the organism’s behavior’’. Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia
atau
hewan
disebabkan
oleh
pengalaman
yang
dapat
mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Jadi menurut hintzman perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman tersebut baru dapat dikatakan belajar apabila mempengaruhi organisme. 2. Pengertian Hasil Belajar Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu perubahan perilaku tertentu. Selama proses belajar ini, nantinya akan mendapatkan suatu hasil yang dinamakan sebagi hasil belajar. Berdasarkan konsep mengenai konsep belajar diatas, maka dapat dipahami mengenai hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Menurut Hawawi (Dalam K. Brahim, 2007:39, dalam Susanto, 2013:5) Hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Menurut Sudijarto (Dalam Khodijah, 2014:189) hasil belajar adalah tingkat pernyataan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan yang diterapkan. Jadi hasil belajar secara sederhana merupakan kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu usaha seseorang untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku. Hal ini juga dapat dijelaskan ketika proses pembelajaran, guru tentu menetapkan suatu tujuan pembelajaran. Anak yang berhasil dalam belajar merupakan anak yang mampu mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh guru tersebut. 3. Hasil Belajar Fisika Siswa Fisika adalah bagian dari ilmu IPA yang memiliki tiga hakikat yaitu fisika sebagai proses, produk dan sikap (Sutrisno, 2006 : 20). Setiap mata pelajaran selalu mengandung tiga aspek yaitu aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Dalam mata pelajaran fisika ada tiga aspek yaitu a. sebagai produk, yaitu pengetahuan yang meliputi pemahaman fakta, konsep, hukum dan prinsip, rumus dan teori b. sebagai proses, yaitu kemampuan proses yang meliputi fenomena, dugaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
pengamatan, pegukuran, penyelidikan dan publikasi. c. sebagai sikap, yaitu kemampaun yang dimiliki seorang peneliti berupa rasa ingin tahu, peduli, tanggungjawab, jujur terbuka, dan bekerja sama ( Sutrisno, 2006:39). Namun pada penelitian yang dilakukan ini lebih menekankan pada fisika sebagai produk yaitu melihat dari sisi pemahaman siswa terhadap pemahaman fakta, konsep, hukum dan prinsip, rumus dan teori yang biasa disebut dengan istilah aspek kognitif dari materi. 4. Macam-Macam Hasil Belajar Hasil belajar dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Aspek kognitif merupakan aspek mengenai pemahaman konsep, aspek psikomorik merupakan aspek mengenai keterampilan proses, sedangkan aspek afektif merupakan aspek mengenai sikap siswa. a. Aspek kognitif Aspek kognitif merupakan aspek yang berhubungan dengan kemampuan intelektual atau kemampuan berpikir, seperti kemampuan mengingat dan memecahkan masalah. Aspek kognitif menurut Bloom (Dalam Sanjaya, 2011:126) terdiri dari 6 tingkatan, yaitu: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. 1)
Pengetahuan Pengetahuan merupakan tingkatan aspek kognitif yang paling rendah. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
mengingat informasi yang sudah dipelajarinya. Pengetahuan mengingat fakta sangat bermanfaat dan penting untuk mencapai tujuan-tujuan yang lebih tinggi berikutnya. 2)
Pemahaman Pemahanan yang lebih tinggi tingkatannya dari pengetahuan. Pemahanan bukan hanya sekedar mengingat fakta, menerangkan, menafsirkan atau kemampuan menangkap makna atau arti suatu konsep.
Kemampuan
pemahaman
ini
bisa
pemahaman
terjemahan, pemaham menafsirkan. Pemahaman konsep menurut Bloom 1979: 89 (Dalam Susanto, 2013:6) diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman ini menjelaskan bahwa seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap dan memahami pelajaran yang telah diberikan oleh guru. Untuk mengukur hasil belajar siswa berupa pemahaman, maka guru dapat melakukan evalusi produk. Evaluasi produk ini dapat dilaksanakan dengan mengadakan berbagai macam tes, baik tes lisan maupun tulis. 3)
Aplikasi Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan mengaplikasikan suatu bahan pelajaran yang sudah dipelajari seperti teori, rumusrumus, hukum, konsep ke dalam situasi baru yang konkret.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
4)
Analisis Analisis adalah kemampuan menguraikan atau memecah suatu bahan pelajaran ke dalam bagian-bagian atau unsur-unsur serta hubungan antarbagian bahan itu. Analisis juga merupakan tujuan pembelajaran yang kompleks yang hanya mungkin dipahami dan dikuasai siswa yang telah dapat menguasai kemampuan memahami dan menerapkan.
5)
Sintesis Sintesis adalah kemampuan untuk menghimpun bagian-bagian ke dalam suatu keseluruhan yang bermakna, seperti merumuskan tema, rencana atau melihat hubungan abstrak dari berbagai informasi yang tersedia.
6)
Evaluasi Evaluasi adalah tujuan yang paling tinggi dalam aspek kognitif. Tujuan ini berkenaan dengan kemampuan membuat penilaian terhadap sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Dan juga kemampuan untuk memberikan keputusan dengan berbagai pertimbangan dan ukuran-ukuran tertentu.
b. Aspek Afektif Aspek afektif ini merupakan aspek yang berkenaan dengan sikap, nilai-nilai dan apresiasi. Seseorang hanya akan memiliki sikap tertentu terhadap sesuatu objek manakala telah memiliki kemampuan kognitif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
tingkat tinggi. Menurut Krathwohl dkk, 1964 (Dalam Sanjaya, 2011:131) Aspek afektif terdiri dari 5 tingkatan yaitu: 1) Penerimaan Penerimaan adalah sikap kesadaran atau kepekaan seseorang terhadap gejala, kondisi, keadaan atau suatu masalah. Hal ini juga ditunjukkan dengan kerelaan untuk menerima yang pada akhirnya mereka memiliki kemauan untuk mengarahkan segala perhatiannya terhadap objek tersebut. 2) Merespon Merespon
atau
menanggapi
merupakan
kemauan
untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan tertentu seperti kemauan untuk menyelesaikan tugas tepat waktu, kemauan untuk mengikuti diskusi dan kemauan untuk membantu orang lain. 3) Menghargai Menghargai merupakan kemampuan untuk memberi penilaian atau kepercayaan kepada gejala atau suatu objek tertentu. Misalnya yaitu menerima adanya kebebasan atau persamaan hak antara lakilaki dan perempuan. 4) Mengorganisasi atau mengatur diri Mengorganisasi atau mengatur diri merupakan pengembangan nilai ke dalam sistem organisasi tertentu, termasuk hubungan antarnilai dan tingkat prioritas nilai-nilai itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
5) Karakterisasi hidup atau pola hidup Karakterisasi hidup atau pola hidup merupakan pengadaan sintesi dan internalisasi sistem nilai dengan pengkajian secara mendalam, sehingga nilai-nilai yang dibangunnya dijadikan pandangan hidup serta pedoman dalam bertindak. c. Aspek Psikomotorik Aspek psikomotorik merupakan aspek yang berkenaan dengan kemampuan keterampilan seseorang. Keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah pada pembangunan kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri siswa (Usman dan Setiawati 1993:77, Dalam Susanto, 2013:9). Dalam keterampilan proses ini, juga dikembangkan sikap-sikap yang dikehendaki seperti kreativitas, kerja sama, tanggungjawab, dan disiplin sesuai dengan penekanan bidang studi yang bersangkutan. Ada enam aspek keterampilan proses yaitu observasi, klasifikasi, pengukuran, mengomunikasikan, memberikan penjelasan terhadap suatu pengamatan, dan melakukan eksperimen. (Indrawati 1993:3, Dalam Susanto, 2013:9). 5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dibedakan menjadi tiga macam yakni (Slameto, 2013: 54): a. Faktor intern (faktor yang berasal dari dalam diri siswa) yakni faktor jasmaniah, psikologis dan kelelahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
1)
Faktor jasmaniah a)
Faktor kesehatan Kesehatan merupakan salah satu faktor berjalannya proses belajar. Kesehatan yang terganggu, akan mengakibatkan proses belajar pun juga akan terganggu.
b)
Cacat tubuh Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuhnya. Siswa yang cacat belajarnya akan terganggu. Jika seperti ini butuh lembaga pendidikan yang khusus.
2)
Faktor psikologis a)
Intelegensi Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat, mengetahui menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif dan mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Siswa yang memiliki intelegensi yang tinggi, maka hasil belajarnyapun juga tinggi.
b)
Perhatian Menurut Ghazali (Dalam Slameto, 2013:56) perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun sematamata tertuju kepada suatu objek atau sekumpulan objek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang akan dipelajarinya. Hal ini dikarenakan jika siswa tidak memiliki perhatian khusus pada bahan tersebut, maka yang terjadi dalam siswa yaitu kebosanan, sehingga akan kesulitan belajar. c)
Bakat Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan ini baru akan terealisasi menjadi kenyataan apabila setelah melakukan kegiatan belajar.
d)
Motif Motif merupakan suatu daya penggerak atau pendorong. Motif sangat erat kaitannya dengan tujuan. Di dalam menentukan tujuan dapat disadari atau tidak, akan untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat dan yang menjadi penyebab untuk berbuat itu adalah motif.
e)
Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.
f)
Kesiapan Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau reaksi. Siswa yang pada dirinya sudah ada kesiapan belajar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
maka hasil belajarnya akan lebih baik. 3)
Faktor kelelahan Kelelahan pada seseorang dibagi menjadi dua yaitu: a)
Kelelahan jasmani Kelelahan jasmani terlihat dengan lelah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh.
b)
Kelelahan rohani Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan,
sehingga
minat
dan
dorongan
untuk
menghasilkan sesuatu itu akan hilang. b. Faktor Ekstern (faktor dari luar diri siswa) : yakni faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat. 1) Faktor keluarga Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarganya yaitu berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan. 2) Faktor sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
3) Faktor masyarakat Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh ini terjadi karena siswa dalam masyarakat. Adapaun kegiatan siswa yang ada pada masyarakat yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.
D. Penelitian Yang Relevan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kajian beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lainnya terhadap pengaruh kecerdasan emosional, kesiapan belajar terhadap hasil belajar siswa. Diantaranya yaitu: Anisa, Sukarmin dan Yohanes ( 2013) yang berjudul „‟Peran Lingkungan Belajar dan Kesiapan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA N 1 Pati‟‟, hasil penelitiannya menunjukkan ada peran kesiapan belajar terhadap prestasi belajar fisika siswa. Penelitian yang serupa juga dilakukan oleh Dwi W (2005) dengan judul “Pengaruh Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar Dan Pengulangan Materi Pelajaran Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas II MA AL. Asror Gunung Pati Tahun Pelajaran 2004/2005‟‟ hasil penelitiannya yaitu ada pengaruh antara kesiapan belajar, Motivasi Belajar Dan Pengulangan Materi Pelajaran Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas II MA AL. Asror Gunung Pati Tahun Pelajaran 2004/2005‟‟. Sehingga dari dua penelitian itu dapat disimpulkan bahwa kesiapan belajar memiliki pengaruh terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
hasil belajar siswa. Kemudian, penelitian yang dilakukan Arum yang berjudul “Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran seni budata SMP‟‟, hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar. Penelitian yang serupa juga dilakukan oleh Amalia (2004) yang berjudul „‟Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas II SMA Lab School Jakarta Timur‟‟ hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar.
Sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
kecerdasan
emosional
berpengaruh pada prestasi belajar siswa.
E. Kerangka Berpikir Hasil belajar siswa banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktorfaktor tersebut bisa berasal dari dalam maupun luar dari diri siswa. Contoh faktor dari dalam yaitu kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan, serta kesehatan, sedangkan faktor dari luar yaitu lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Hasil observasi menunjukkan bahwa hasil belajar dari siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman masih rendah. Hampir 70% siswa yang belum tuntas setelah mengerjakan tes. Rendahnya hasil belajar siswa ini kemungkinan ada faktor-faktor yang mempengaruhi siswa baik faktor dari luar maupun dalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh Anisa dkk (2013) dan Dwi (2005) yang melakukan penelitian mengenai pengaruh kesiapan belajar terhadap hasil belajar serta penelitian yang dilakukan oleh Arum dan Amalia (2004) mengenai pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa. Oleh karena itu peneliti mencoba memadukan antara kecerdasan emosional, kesiapan belajar, dan hasil belajar siswa. Peneliti menerapkan penelitian itu untuk kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman. Peneliti ingin lebih mengutamakan dari segi faktor intelegensi yaitu kecerdasan emosional dan kesiapan belajar siswa. Hal ini terkait menurut pernyataan dari Goleman kecerdasan umum semata-mata hanya dapat memprediksi kesuksesan hidup seseorang sebanyak 20% saja, sedang 80% lainnya adalah apa yang disebut dengan kecerdasan emosional. Dengan kecerdasan emosional yang tinggi, seseorang akan mampu mengendalikan potensi intelektualnya dalam pendidikan sehingga terwujud dalam sukses yang bermakna. Sedangkan Menurut Slameto (2013:59)
kesiapan itu perlu
diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. Menurut Slameto (2013:114) menyatakan bahwa kondisi emosional juga mempengaruhi kesiapan untuk berbuat sesuatu, hal ini karena ada hubungan dengan motif dan itu akan berpengaruh pada kesiapan untuk belajar siswa. Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, dapat dituangkan dalam bagan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Hasil Observasi:
Observasi Kelas X MIA
Kelas X MIA 1,2,3,4 SMA N 1 Prambanan
1. Siswa belum siap secara sepenuhnya ketika mengikuti pembelajaran 2. Siswa ramai sendiri 3. Melamun 4. Hampir 70% Hasil Belajar
Siswa masih rendah
Kecerdasan Emosional (X1), indikator:
Kesiapan Belajar Siswa (X2), indikator:
1.
1. 2. 3. 4.
2. 3. 4. 5.
Mengenali emosi diri sendiri, Mengelola emosi diri sendiri, Memotivasi diri sendiri, Mengenali emosi orang lain Membina hubungan dengan orang lain.
Kondisi Fisik Kondisi Mental Kondisi Emosional Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan 5. Keterampilan dan Pengetahuan
Hasil Belajar (Y1)
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
F. Hipotesis Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Adanya pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika geometri. 2. Adanya pengaruh kesiapan belajar terhadap
hasil belajar fisika siswa
kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika geometri. 3. Adanya pengaruh kecerdasan emosional terhadap kesiapan belajar siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika geometri.
G. Materi Tentang Optika Geometri Materi optika geometri dalam kompetensi dasar 3.9 Menganalisis cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa dan 4.9 menyajikan ide/rancangan sebuah alat optik dengan menerapkan prinsip pemantulan dan pembiasan pada cermin dan lensa. Secara umum materi yang dipelajari dalam bab optika geometri yaitu: Pemantulan Cahaya 1. Jenis dan Hukum Pemantulan Cahaya a. Jenis pemantulan Pada gambar (1) ditunjukkan bahwa sinar sejajar yang mengenai cermin dipantulkan sebagai berkas sinar sejajar. Pemantulan pada permukaan halus seperti cermin disebut dengan pemantulan teratur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Gambar (1)
Gambar (2)
Adapun gambar (2) ditunjukkan bahwa sinar sejajar yang mengenai permukaan kasar yang tidak rata akan dipantulkan ke segala arah. Pemantulan pada permukaan kasar seperti itu disebut pemantulan baur atau difus. b. Hukum pemantulan Hukum pemantulan adalah sebagai berikut 1) Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal berpotongan pada satu titik dan terletak pada satu bidang datar. 2) Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r) i=r
2. Cermin datar Cermin datar adalah cermin yang permukaan pantulnya berupa bidang datar. a. Pembentukan bayangan pada cermin datar Sebuah benda AB dengan tinggi h terletak pada jarak s di depan cermin datar. Bayangan di belakang cermin.
dengan tinggi
terbentuk pada jarak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Rumus untuk menghitung perbesaran bayangan (M) yang dibentuk oleh cermin datar sebagai berikut:
M=
=
Panjang minimum cermin datar agar seluruh bayangan benda terlihat dalam cermin adalah setengah dari tinggi benda. b. Sifat bayangan pada cermin datar 1) Maya ( tidak ditangkap layar) dan sama besar dengan benda 2) Tegak dan berlawanan arah terhadap benda 3) Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin 3. Cermin lengkung Cermin lengkung adalah cermin yang permukaan pantulnya berupa bidang lengkung. Cermin lengkung dibedakan menjadi dua yaitu cermin cekung dan cermin cembung. a. Cermin cekung (konkaf) Cermin cekung mempunyai sinar-sinar istimewa sebagai berikut 1) Sinar datang sejajar dengan sumbu utama cermin akan dipantulkan melalui titik fokus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
2) Sinar datang melalui titik fokus F akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
3) Sinar datang melalui titik pusat elengkungan cermin R dipantulkan kembali melalui titik pusat lengkung tersebut.
Cermin cekung digunakan untuk berbagai kebutuhan. Pada proyektor
film atau senter, cermin cekung berguna untuk
menyejajarkan berkas cahaya yang berasal dari lampu. b. Cermin cembung ( konveks) Cermin cembung mempunyai sinar-sinar istimewa sebagai berikut: 1) Sinar datang sejajar sumbu utama cermin akan dipantulkan seolaholeh dari titik fokus F
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
2) Sinar datang menuju titik fokus F akan dipantulkan sejajar dengan sumbu utama
3) Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan cermin R dipantulkan seolah-olah berasal dari titik pusat kelengkungan tersebut.
Cermin cembung memiliki banyak manfaat , misalnya pada kaca spion memungkinkan untuk memandang daerah yang lebih luas daripada melihat langsung dengan mata. c. Persamaan umum cermin lengkung 1
1
1
=𝑠+𝑠 𝑓 1
f=2R
M=
=
𝑠 𝑠
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Keterangan: s
= jarak benda ke cermin ( m) = jarak bayangan ke cermin ( m)
f
= jarak fokus (m)
R
= pusat kelengkungan cermin (m)
M
= Perbesaran bayangan
h
= tinggi benda (m) = tinggi bayangan (m)
Perjanjian tanda untuk cermin lengkung: s,
= (+) jika benda/bayangan di depan cermin (nyata)
s,
= (-) jika benda/bayangan di belakang cermin (maya)
f,R
= (+) untuk cermin cekung
f,R
= (-) untuk cermin cembung Pembiasan cahaya
Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan cahaya ketika cahaya mengenai bidang batas antara dua medium. Hukum yang mengatur peristiwa pembiasan ini adalah hukum I dan II snellius yang berbunyi sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
1. Hukum I Snellius : sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar. 2. Hukum II Snellius : jika sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat sinar dibelokkan mendekati garis normal dan begitu pula sebaliknya. Secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut: 𝑛1 sin 𝜃1 = 𝑛2 sin 𝜃2 sin 𝜃1 sin 𝜃2
𝑛
= 𝑛2 = 𝑛21 1
Keterangan : 1
2
= indeks bias medium 1 = indeks bias medium 2
1
= sudut datang dalam medium 1
2
= sudut bias dalam medium 2
21
= indeks bias medium 2 terhadap 1
Berikut rumus-rumus yang terkait pembiasan cahaya. 1). Cepat rambat dan indeks bias 𝑣1 𝑛1 = 𝑣2 𝑛2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
2). Panjang gelombang dan indeks bias 𝜆1 𝑛1 = 𝜆2 𝑛2 1. Pembiasan pada prisma Pada prisma berlaku sudut deviasi adalah sudut yang dibentuk oleh perpanjangan cahaya yang masuk ke dalam prisma dengan cahaya yang meninggalkannya. Deviasi minimum berlaku: > 15˚
a.
𝑛1 sin (
𝛿𝑚+ 𝛽 2
𝛽
) = 𝑛2 sin ( 2 )
= sudut pembias prisma < 15˚
b.
𝑛
𝛿𝑚 = ( 𝑛2 – 1)𝛽 1
Deviasi minimum terjadi jika
=
2
atau
2
=
1
2. Pembiasan pada bidang lengkung Pembiasan pada bidang lengkung berlaku persamaan sebagai berikut. 𝑛1 𝑠
+
M=
𝑛1 𝑠
= =
𝑛2− 𝑛1 𝑅 𝑠 𝑠
𝑛
. 𝑛1 2
Keterangan : 1=
indeks bias medium sinar datang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
2=
indeks bias bidang lengkung
s = jarak benda = jarak bayangan R = jari-jari kelengkungan 3. Pembiasan pada kaca plan paralel
t=
𝑑 sin( 𝑖−𝑟) cos 𝑟
Keterangan: t = pergeseran sinar d = tebal kaca plan paralel
Lensa Lensa adalah benda transparan yang salah satu atau kedua permukaannya memiliki bidang lengkung. Berkas cahaya yang masuk lensa akan dibiaskan. 1. Lensa konvergen (lensa cembung) Lensa konvergen bersifat mengumpulkan berkas sinar sejajar. Lensa konvergen memiliki bagian tengah lebih daripada tebalnya. Lensa ini disebut juga lensa cembung, lensa konveks, atau lensa positif. Lensa cembung mempunyai sinar-sinar istimewa sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
a. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui fokus aktif ( 1)
b. Sinar datang melalui titik fokus pasif (
2)
dibiaskan sejajar sumbu
utama. c. Sinar datang melalui titik pusat optik O diteruskan tanpa pembiasan.
2. Lensa divergen (lensa cekung) Lensa divergen bersifat memancarkan berkas sinar sejajar. Lensa ini memiliki bagian tengah yang lebih tipis daripada bagian tepinya. Lensa divergen disebut juga lensa cekung, lensa konkaf, atau lensa negatif. Lensa cekung mempunyai sinar-sinar istimewa sebagai berikur: a. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari fokus aktif (
1)
b. Sinar datang seakan-akan menuju ke titik fokus pasif ( dibiaskan sejajar sumbu utama. c. Sinar datang melalui pusat optik O diteruskan tanpa dibiaskan.
2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
3. Persamaan pada lensa Hubungan antara jarak benda dengan bayangan yang berlaku pada lensa, dirumuskan dengan: 1 𝑠
1
1
+𝑠 =𝑓
Adapun perbesaran bayangan (M) pada lensa dirumuskan sebagai berikut. M=
=
𝑠 𝑠
Keterangan: s
= jarak benda ke pusat lensa (m) = jarak bayangan ke pusat lensa (m)
f
= jarak fokus (m)
f (+)
= untuk lensa cembung
f (-)
= untuk lensa cekung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
4. Daya lensa (kekuatan lensa) Karakteristik lensa dinyatakan dalam daya. Semakin besar daya sebuah lensa, maka semakin dekat posisi bayangan ke lensa yang berasal dari benda yang sangat jauh. Daya lensa dirumuskan P =
1
( f dalam satuan m). Jika terdiri dari
beberapa lensa, maka P ditentukan dengan: 1 𝑓𝑔𝑎𝑏
1
1
1
2
𝑃𝑔𝑎𝑏 = 𝑃1 + 𝑃2
= 𝑓 + 𝑓 + .......
5. Hubungan antara kelengkungan dan jarak fokus lensa Apabila ada dua buah lensa dengan kelengkungan permukaan masingmasing
1
dan
2
dengan indeks bias lensa
1
dan
2,
maka jarak
fokus memenuhi hubungan sebagai berikut.
1 𝑓
𝑛
1
1
= (𝑛2 − 1)(𝑅 + 𝑅 ) 1
1
2
Alat Optik Alat optik merupakan benda yang menggunakan cermin, lensa atau gabungan keduanya untuk melihat benda agar lebih jelas. Alat optik memanfaatkan prinsip pemantulan dan pembiasan cahaya. 1. Mata Mata merupakan alat optik alami yang mempunyai lensa cembung. Pengaturan ketebalan lensa mata mengakibatkan perubahan panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
fokus lensa sehingga mata dapat melihat benda yang dekat maupun jauh dengan jelas. Bagian bagian mata dapat dilihat pada keterangan gambar berikut:
Bagian-bagian mata dan fungsinya: a.
Kornea Kornea merupakan selaput tipis yang sangat kuat. Fungsi kornea adalah melindungi mata bagian dalam dari pengaruh luar.
b.
Iris Iris adalah selaput bola mata yang membentuk celah lingkaran. Fungsi iris adalah memberi warna pada mata. Sehingga mata manusia ada yang berwarna hitam, biru, hijau, atau cokelat.
c.
Pupil Pupil adalah celah lingkaran yang dibentuk oleh iris. Fungsi pupil adalah mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke mata. Ketika iris mengendur, pupil akan membesar sehingga cahaya yang masuk ke mata lebih banyak.
d.
Lensa mata Lensa mata adalah berupa lensa cembung yang kenyal dan kuat. Fungsi lensa mata adalah membiaskan cahaya yang masuk ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
mata. Bayangan yang dihasilkan yaitu bersifat nyata, terbalik dan diperkecil. e.
Retina Retina atau selaput jala merupakan bagian mata yang terletak di bagian belakang mata. Fungsi retina adalah menangkap bayangan yang dibentuk oleh lensa mata.
Poin penting yang terkait dengan mata sebagai alat optik dijelaskan sebagai berikut: a. Daya akomodasi Daya akomodasi merupakan kemampuan otot mata ntuk mengubah kecembungan lensa mata. Agar terlihat dengan jelas, objek harus terletak pada daerah penglihatan mata yaitu daerah antara titik dekat dan titik jauh mata. 1) Titik dekat (PP) merupakan jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas oleh mata berakomodasi maksimum, untuk mata normal berjarak
25 cm.
2) Titik jauh (PR) merupakan jarak terjauh yang dapat dilihat dengan jelas oleh mata tanpa berakomodasi. Pada jarak ini lensa mata dalam keadaan paling pipih . Jarak PR di titik tak hingga (
)untuk mata normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
b. Mata normal Mata normal dapat melihat dengan jelas mulai dari jarak sekitar 25 cm sampai jarak tak hingga. c. Cacat mata 1) Miopi Mata rabun jauh (miopi) tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya jauh. Miopi disebabkan bayangan benda jatuh di depan retina. Keadaan mata ini memiliki titik dekat yang lebih pendek dari PP(
< 25 cm) dan titik jauhnya
lebih pendek dari PR. Untuk dapat melihat dengan mata normal maka diperlukankacamata berlensa cekung dengan kekuatan lensa:
P=−
1 𝑃𝑅
dioptri
2) Hipermetropi Mata rabun dekat (hipermetropi) tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya dekat. Hal ini disebabkan bayangan benda jatuh di belakang retina. Keadaan mata ini memiliki titik dekat yang lebih panjang dari PP (
> 25
cm).Untuk dapat melihat dengan mata normal diperlukan kacamata berlensa cembung dengan kekuatan lensa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
P=4−
1 𝑃𝑃
dioptri
3) Presbiopi Rabun mata tua (presbiopi) merupakan kondisi mata yang daya akomodasinya lemah, sehingga menyebabkan titik dekatnya jauh dari mata normal dan titik jauhnya lebih pendek dari mata normal. Untuk dapat melihat dengan mata normal diperlukan kacamata berlensa rangkap (bifokal). 4) Astigmatisme Mata astigmatisme merupakan kondisi mata karena tidak ratanya korneo mata, sehingga cahaya sejajar yang datang tidak dapat difokuskan ke satu titik. Cacat mata ini dapat ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa silindris. 2. Kamera Kamera merupakan alat optik yang mempunyai cara kerja seperti mata. Lensa positif pada kamera berfungsi seperti lensa mata, diafragma seperti pupil, dan film seperti retina. Prinsip kerja kamera yaitu lensa cembung pada kamera berfungsi untuk membiaskan sinar dari benda sehingga bayangan jatuh di film sebagai layar. Benda yang dipotret
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
ditempatkan pada jarak lebih besar dari 2F di depan lensa. Bayangan yang terbentuk pada film kamera adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.
3. Lup Lup sering juga disebut dengan kaca pembesar, yaitu digunakan untuk melihat benda yang kecil sehingga terlihat besar. Lup terdiri dari sebuah lensa cembung. Benda yang diamati ditempatkan di antara titik fokus dan lensa. Bayangan akhir yang terbentuk yaitu bayangan maya yang diperbesar. a. Mata tak berakomodasi Pada saat mata dalam keadaan tidak berakomodasi (mata rileks) , benda yang terletak di titik fokus lensa sehingga bayangan benda terletak pada jarak tak terhingga.
M=
𝑆𝑛 𝑓
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
b. Mata berakomodasi maksimum Bayangan benda pada mata berakomodasi maksimum yaitu maya, tegak, diperbesar dan terletak tepat pada titik dekat mata ( M=
𝑆𝑛 𝑓
=
).
+1
Keterangan : M = perbesaran bayangan = titik dekat mata = jarak fokus lensa = jarak benda ke lensa = jarak bayangan ke lensa 4. Mikroskop Mikroskop terdiri dari dua lensa cembung yaitu lensa objektif (lensa yang dekat dengan objek) dan lensa okuler (lensa yang dekat dengan mata). Benda yang diamati diletakkan di depan lensa objektif di antara F dan 2F, sehingga terbentuk bayangan nyata yang diperbesar. Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif dianggap sebagai benda oleh lensa okuler. Bayangan oleh lensa objektif ini harus terletak di antara fokus okuler dan lensa okuler agar terbentuk bayangan maya yang diperbesar. a. Mata tak berakomodasi 𝑀𝑜𝑏 =
𝑠 𝑜𝑏 𝑠𝑜𝑏
𝑠
𝑀𝑜𝑘 = 𝑓 𝑛
𝑜𝑘
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
d=𝑠
𝑜𝑏
+ 𝑓𝑜𝑘
b. Mata berakomodasi maksimum 𝑀𝑜𝑏 =
d=𝑠
𝑠 𝑜𝑏 𝑠𝑜𝑏
𝑜𝑏
𝑠
𝑀𝑜𝑘 = 𝑓 𝑛 + 1 𝑜𝑘
+ 𝑠𝑜𝑘
c. Perbesaran bayangan akhir Perbesaran pada bayangan akhir merupakan hasil total perbesaran dua buah lensa M = 𝑀𝑜𝑏 + 𝑀𝑜𝑘
Keterangan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
M
= perbesaran bayangan akhir/total = perbesaran bayangan pada lensa objektif = perbesaran bayangan pada lensa okuler = panjang mikroskop = jarak benda ke lensa objektif = jarak bayangan ke lensa objektif = jarak benda ke lensa okuler = jarak bayangan ke lensa okuler = jarak fokus pada lensa objektif = jarak fokus pada lensa okuler = titik dekat mata = 25 cm
5. Teropong Teropong atau teleskop adalah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi elegtromagnetik dan sekaligus membrntuk citra dari benda yang diamati. Telskop merupakan alat paling penting dalam pengamatan astronomi. Jenis teleskop yang dipakai untuk maksud bukan astronomi antara lain adalah transit, monokuler, binokuler, lensa kamera, dan keker. a. Teropong bias Prinsip kerja teropong bias yaitu sinar datang dari benda yang jauh merupakan sinar-sinar paralel, dan membentuk bayangan objektif pada titik fokus objektif. Bayangan ini selanjutnya berfungsi sebagai objek bagi lensa okuler. Lensa okuler diatur sedemikian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
rupa seingga bayangan berada di antara lensa okuler dan titik fokusnya agar terbentuk bayangan maya, terbalik, dan diperbesar. 1) Mata tidak berakomodasi Pada saat mata tidak berakomodasi , bayangan oleh lensa okuler terletak pada titik tak hingga, sehingga bayangan oleh lensa objektif berada pada titik fokus lensa okuler. Persamaan pembentuk bayangan pada saat mata tidak berakomodasi dirumuskan sebagai berikut:
d = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘
𝑓
M = 𝑓𝑜𝑏 𝑜𝑘
2) Mata berakomodasi maksimum Persamaan pembentukan bayangan pada mata berakomodasi maksimum sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
𝑓
d = 𝑓𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘
M = 𝑠 𝑜𝑏 𝑜𝑘
Keterangan: d = panjang teropong bias M = perbesaran bayangan akhir Contoh alat optik yang termasuk teropong bias adalah teropong bintang, teropong bumi, teropong panggung, dan teropong binokuler. b. Teropong pantul Teropong pantul menggunakan cermin cekung sebagai perangkat untuk
pembentukan
bayangan,
walaupun
kadang-kadang
menggunakan cermin datar dan cermin okuler. Kelebihan penggunaan cermin untuk pembentukan bayangan pada teropong pantul dibandingkan dengan penggunaan lensa pada teropong bias adalah cermin lebih mudah dibuat, lebih murah, dan tidak mengalami abrasi kromatik(penguraian warna).
H. Hubungan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Selama ini, kajian mengenai tentang belajar kurang memerhatikan pengaruh emosi terhadap proses dan hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Padahal emosi sebagai sumber kecerdasan, kepekaan, berperan menghidupkan perkembangan dan penalaran yang baik. Setiap siswa memiliki keadaan emosi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
yang berbeda-beda. Dan emosi ini akan berpengaruh pada proses dan hasil belajar siswa. Sehingga siswa harus mampu mengenali, mengelola, mengekspresikan emosi tersebut supaya memberikan dampak yang poistif terhadap hasil belajarnya. Berhubungan dengan emosi, maka siswa harus memiliki kecerdasan terkait dengan keadaan emosinya. Kecerdasan ini yang disebut dengan kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk mengenali, mengelola, mengekspresikan dan memotivasi emosi diri sendiri serta membina hubungan baik dengan orang lain. Siswa harus bisa mengendalikan emosinya ketika dalam proses pembelajaran. Hal itu dikarenakan sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Sehingga siswa harus memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Terkait dengan kecerdasan emosional, ada hasil penelitian (Aunurrahman, 2012:86) yang menunjukkan bahwa keterampilan mengolah kecerdasan emosional akan mampu membuat siswa bersemangat tinggi dalam belajar, atau untuk disukai teman-temannya, juga akan membantunya dua puluh tahun kemudian ketika masuk dunia kerja. Siswa yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi maka hasil belajar siswa pun akan tinggi pula. Hal ini karena siswa mampu menngendalikan emosi ataupun hal lain yang menurutnya tidak sesuai jika dirasakan pada kondisi tertentu. Sehingga siswa lebih fokus pada satu tujuan tanpa memikirkan emosinya. I. Hubungan Kesiapan Belajar Terhadap Hasil Belajar Kesiapan belajar merupakan suatu kondisi keseluruhan siswa yang akan membuatnya mampu menerima respon/jawaban di dalam cara tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
terhadap suatu situasi (Slameto, 2013:113). Kesiapan ini terjadi ketika kegiatan belajar ini belum berlangsung atau sebagai pendahuluan kegiatan belajar. Seseorang yang siap belajar berarti orang tersebut sudah siap dan mampu untuk mengikuti segala kegiatan yang akan dilakukannya. Kesiapan belajar siswa yang tinggi akan membuat siswa siap untuk memberikan respon/jawaban di dalam pembelajaran atau siap menerima pelajaran dengan baik. Siswa yang memiliki kesiapan belajar yang tinggi, maka akan memiliki hasil belajar yang tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2013:58) yang menyebutkan bahwa kesiapan belajar berpengaruh terhadap hasil belajar, dimana siswa yang memiliki kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. Penelitian kesiapan belajar juga dilakukan oleh Rice-Speraman, 2010 (Dalam Anisa dkk, 2013) yang menyebutkan bahwa pelajar yang memiliki kesiapan belajar yang tinggi akan mampu mengikuti pembelajaran dengan baik dan dapat mengembangkan kecakapan yang dimilikinya. J. Hubungan Kecerdasan Emosional Terhadap Kesiapan Belajar Kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali emosi diri sendiri ,mengelola dan mengekspresikan emosi diri sendiri dengan tepat, memotivasi diri sendiri, mengenali orag lain dan membina hubungan dengan orang lain. Dengan demikian kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang dalam mengelola emosinya secara sehat terutama dalam berhubungan dengan orang lain. Siswa yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, menandakan bahwa siswa dapat mengendalikan emosinya dengan baik. Hal ini dapat dihubungkan dengan kesiapan belajarnya yaitu siswa yang mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
mengendalikan emosinya, akan memiliki kesiapan yang matang untuk mengikuti pelajaran dengan baik. Menurut Slameto (2013:114) menyatakan bahwa kondisi emosional juga mempengaruhi kesiapan untuk berbuat sesuatu, hal ini karena ada hubungan dengan motif dan itu akan berpengaruh pada kesiapan untuk belajar siswa. Sehingga siswa yang memiliki kecerdasan emosional dan kesiapan belajar yang baik akan mendapatkan prestasi yang baik pula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Desain penelitian yang dilakukan merupakan desain penelitian gabungan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu berupa korelasi. Korelasi ini digunakan untuk meneliti pengaruh kecerdasan emosional dan kesiapan belajar terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika geometri semester genap tahun ajaran 2015/2016. Penelitian kualitatif yaitu wawancara untuk memperkuat data kuantitatif dari angket kecerdasan emosional dan kesiapan belajar.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian: Tempat yang digunakan untuk melakukan penelitian yaitu SMA N 1 Prambanan yang berada di Madubaru, Madurejo, Prambanan, Sleman 55572. 2. Waktu Penelitian: Waktu untuk penelitian yaitu pada pertengahan bulan April- Awal Mei 2016.
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
C. Sampel 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian yang dilakukan adalah siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan. Adapun pembagian kelas dan jumlah siswanya sebagi berikut. X MIA 1 = 32 siswa, MIA 2 = 32 siswa, MIA 3 = 24 siswa , MIA 4 dengan jumlah siswa= 24 siswa. Jumlah sampel yang digunakan yaitu sama dengan jumlah populasi kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman yaitu dengan jumlah 112 siswa. 2. Objek Penelitian Sampel Objek penelitian yang dilakukan adalah kecerdasan emosional siswa, kesiapan belajar siswa, dan hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika geometri.
D. Instrumen Penelitian Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Bentuknya dapat berupa: tes tertulis, angket, wawancara, dokumentasi, observasi.( Suparno, 2014:53). Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini mengambil data kualitatif dan kuantitatif. Jenis data, cara pengambilan data, serta sumber data diuraikan pada tabel 3.1 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Tabel 3.1 Jenis Dan Cara Pengumpulan Data Jenis data
1. Kecerdasan Emosional 2. Kesiapan Belajar 3. Hasil
Alat pengambilan Sumber data
Cara analisis
data
data
Angket
dan Siswa
Wawancara Angket
Kelas Analisis
X MIA SMA Kualitatif dan dan N
Wawancara
Prambanan
Tes
Sleman.
1 Kuantitatif
Belajar Fisika
1. Angket atau kuesioner Angket adalah teknik pengumpulan data melalui pemberian daftar pertanyaan yang
disusun secara sistematis sesuai dengan tujuan
penelitian. Dilihat dari subjek yang mengisi angket dibedakan menjadi dua jenis yaitu( Khodijah, 2014:30): a. Angket langsung Angket ini dikirim langsung kepada orang yang ingin dimintai pendapat, keyakinannya dan diminta menceritakan tentang keadaan dirinya sendiri. b. Angket tidak langsung Angket tidak langsung, yang dikirim kepada seseorang untuk diminta menceritakan keadaan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Selain itu menurut Hadi,2000 ( Dalam Khodijah, 2014:31) angket dibagi berdasarkan jenis penyusunan itemnya, terbagi menjadi dua yaitu: a. Angket tipe isian Angket tipe isian yaitu angket yang berisikan item-item yang diajukan dalam bentuk pertanyaan atau permintaan komentar terhadap suatu kejadian atau keadaan. Jenis angket ini dibagi menjadi dua yaitu: 1) Angket bentuk terbuka Dimana responden secara bebas memberikan jawabannya 2) Angket tertutup Pada angket tertutup ini, hanya memberikan ruang yang sangat terbatas bagi responden dalam memberikan jawabannya. b. Angket tipe pilihan Angket tipe pilihan yaitu angket yang hanya meminta responden untuk memilih salah satu jawaban atau lebih dari alternatif-alternatif jawaban yang disediakan. Pada penelitian ini angket yang digunakan yaitu angket tipe pilihan. Jenis angket ada 2 yaitu angket kecerdasan emosional dan kesiapan belajar. Angket kecerdasan emosional terdiri dari 30 pernyataan yang mengandung 5 indikator yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
dan membina hubungan dengan orang lain. Tiap-tiap indikator diwakili oleh 6 pernyataan yaitu 3 pernyataan positif dan 3 pernyataan negatif. Respon untuk tiap-tiap indikator terdiri dari 4 kategori jawaban, dimana siswa harus memilih satu jawaban sesuai dengan keadaaannya. Untuk angket kesiapan belajar terdiri dari 30 pernyataan yang mengandung 5 indikator yaitu kondisi fisik, kondisi mental, kondisi emosional, kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan serta keterampilan dan pengetahuan. Tiap-tiap indikator diwakili oleh 6 pernyataan yaitu 3 pernyataan positif dan 3 pernyataan negatif. Respon untuk tiap-tiap indikator terdiri dari 4 kategori jawaban, dimana siswa harus memilih satu jawaban sesuai dengan keadaaannya. Pada tabel 3.2 digambarkan kisi-kisi angket kecerdasan emosional. Dan pada tabel 3.3 digambarkan kisi-kisi angket kesiapan belajar siswa. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Kecerdasan Emosional Bentuk Pernyataan No
Indikator
Pernyataan
Pernyataan
Positif
Negatif
1
Mengenali emosi diri
1,11,21
9, 15,26
2
Mengelola emosi diri
2,16,27
3,20,30
3
Memotivasi diri
4,12,22
14,24,28
4
Mengenali emosi orang lain
10,19,29
5,6,25
5
Membina hubungan baik
7,13,23
8, 17, 18
15
15
dengan orang lain Jumlah Pernyataan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Kesiapan Belajar Bentuk Pernyataan No
Indikator
Pernyataan
Pernyataan
Positif
Negatif
1
Kondisi fisik
1,11,27
9, 15,26
2
Kondisi mental
2,12,21
3,10,28
3
Kondisi emosional
4,16,22
14,20,24
4
Kebutuhan –kebutuhan, motif
13,19,30
6,8,18
7,23,29
5, 17, 25
15
15
dan tujuan 5
Ketermpilan dan Pengetahuan
Jumlah Pernyataan
2. Wawancara Wawancara merupakan semacam kuisioner lisan, suatu dialog yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi yang diperlukan. (Suparno, 2014:61) Jenis wawancara yang digunakan yaitu wawancara terpimpin, dimana sudah ditentukan daftar pertanyaan yang lengkap sesuai kebutuhan. Wawancara ini digunakan untuk memperkuat hasil angket untuk kecerdasan emosional dan kesiapan belajar siswa. Sehingga isi pertanyaan wawancara yaitu isi yang disesuaikan pada angket kecerdasan emosional dan kesiapan belajar siswa. Hasil dari wawancara kemudian dianalisa secara kualitatif. Pada tabel 3.4 digambarkan pertanyaanpertanyaan untuk wawancara kepada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Pertanyaan Wawancara Kategori Kecerdasan Emosional
Indikator a. Mengenali emosi diri
Pertanyaan 1. Bagaimana sikap anda ketika anda
sedang
menghadapi
suatu permasalahan? 2. Bagaimana perasaan anda ketika, mendapatkan nilai ulangan
yang
jelek?
Kemudian apa yang akan anda lakukan? 3. Bagaimana
anda
bisa
mengenali sesuatu itu bisa berdampak
baik/berguna
untuk saya atau tidak? b. Mengelola emosi diri
4. Bagaimana
anda belajar
dirumah setiap hari? 5. Apa yang biasa anda lakukan ketika
guru
sedang
menjelaskan materi? 6. Suatu ketika ada teman anda yang tidak suka pada anda dan dia mengejek anda di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Kategori
Indikator
Pertanyaan depan teman apa yang akan anda lakukan?
c. Memotiva si diri
7. Apa
yang
anda
lakukan
ketika anda sudah
berada
pada situasi yang sulit? 8. Apa
yang
ketika
anda
lakukan
teman
anda
mendapatkan
juara
kelas,
padahal anda sudah berpikir bahwa
anda
yang
akan
mendapatkan juara itu? 9. Apa cita- cita anda dan upaya
apa
lakukan
yang untuk
akan dapat
meraihnya? d. Mengenal
10. Apa yang anda akan lakukan
emosi
jika
ada
orang lain
membutuhkan sedangkan
teman
anda
bantuan, anda
harus
menyelesaikan tugas anda yang harus dikumpulkan saat itu juga?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Kategori
Indikator
Pertanyaan 11. Apa
yang
anda
lakukan
ketika teman/ orang lain sedang menceritakan keluh kesahnya kepada anda? 12. Apa yang biasa anda lakukan ketika orang lain sedang berbicara? e. Membina
13. Organisasi apa yang pernah
hubungan
anda ikuti? Mengapa anda
dengan
memilih
orang lain
organisasi itu?
mengikuti
14. Bagaimana cara anda bisa berkomunikasi dengan baik dengan teman? 15. Apa
yang
sering
anda
lakukan ketika dalam sebuha forum diskusi?
Kategori Kesiapan Belajar
Indikator a. Kondisi fisik
Pertanyaan 1. Apakah anda termasuk orang yang gampang sakit?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Kategori
Indikator
Pertanyaan 2. Apa
yang
untuk
anda
menjaga
lakukan kesehatan
anda? 3. Jika anda sedang sakit , dan anda
besok
akan
ada
ulangan, apa yang akan anda lakukan? b. Kondisi mental
4. Apa yang akan lakukan bila ada materi fisika yang belum paham? 5. Ketika
guru
memberikan
kesempatan
untuk
berpendapat, apa yang anda lakukan? 6. Apakah anda percaya pada kemampuan
anda,
bahwa
anda akan berhasil dalam belajar? Mengapa? c. Kondisi emosional
7. Apa
yang
anda
lakukan
sebelum mengikuti pelajaran fisika? 8. Ketika ulangan, dan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Kategori
Indikator
Pertanyaan saat itu anda sudah tidak dapat menjawab lagi, apa yang kamu lakukan? 9. Apa
yang
ketika
anda
lakukan
guru
sedang
menjelaskan materi? d. Kebutuha
10. Menurut
anda
seberapa
n-
penting fisika menurut anda?
kebutuhan
Apa
,motif dan
lakukan untuk mendapatkan
tujuan
nilai fisika yang baik?
yang
11. Referensi
sudah
anda
apa saja
yang
biasa kamu cari, untuk lebih memahami fisika? 12. Apa
yang
untuk
anda
lakukan
mendapatkan
nilai
fisika yang memuaskan? e. Keterampi lan
dan
pengetahu an
13. Menurut anda apakah anda sudah
berhasil
dalam
memahami fisika? 14. Setelah materi fisika sudah selesai,
apa
yang
anda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Kategori
Indikator
Pertanyaan lakukan? 15. Bisakah anda memberikan contoh dalam
penerapan kehidupan
fisika sehari-
hari?
3. Tes Hasil Belajar Tes
hasil
belajar
merupakan
salah
satu
instrumen
untuk
mengumpulkan data hasil belajar siswa. Tes tulis ini dilakukan pada akhir pembelajaran. Tes tulis yang diberikan berupa pilihan ganda. Menurut beberapa ahli bentuk tes yang paling berguna dan luwes ialah bentuk tes butir pilihan ganda (Hill, 1977 dalam Sri 2002:424). Peserta tes memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Pilihan itu dinyatakan dengan sangat sederhana yaitu dengan memberi tanda dalam bentuk tanda silang. Pada penelitian ini bentuk tesnya yaitu pilihan ganda. Tes ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada materi optika geometri. Jumlah soalnya ada 20. Hal ini disesuaikan dengan aturan dari guru kelas yang menggunakan pilihan ganda untuk tes. Pada tabel 3.5 digambarkan kisi-kisi materi dan aspek soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Tabel 3.5 Tes Berdasarkan Kriteria Hasil Belajar Pada Materi Optika Geometri Aspek Kognitif 3.9 Menganalisis Pengetahuan cara kerja alat optik menggunakan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya oleh cermin dan lensa Kompetensi Dasar
Contoh soal 1. Suatu cermin menghasilkan bayangan yang memiliki sifat maya, tegak, dan sama besar. Jenis cermin tersebut adalah...... a. cermin positif b. cermin negatif c. cermin datar d. cermin cekung e. cermin cembung 12. Cacat mata yang disebabkan oleh bayangan benda yang jatuh di depan retina adalah ..... a. Astigmatisme b. Presbiopi c. Rabun dekat d. Rabun jauh e. Emetropi 13. Bayangan benda yang dibentuk oleh lensa okuler pada teropong bias adalah ..... a. Nyata, terbalik, diperbesar b. Nyata, terbalik, diperkecil c. Nyata, tegak, diperbesar d. Maya, terbalik, diperkecil e. Maya, terbalik, diperbesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Kompetensi Dasar
Aspek Kognitif
Pemahaman
Contoh soal 15. Daya akomodasi mata adalah ...... a. Kemampuan mata untuk mengubah kecembungan lensa mata b. Kemampuan mata untuk membentuk bayangan c. Kemampuan mata untuk menangkap bayangan yang dibentuk oleh lensa d. Kemampuan mata untuk dapat bergeser ke depan dan ke belakang e. Kemampuan manusia untuk melihat 2. Berikut ini yang termasuk salah satu sinar istimewa pada cermin cembung adalah..... a. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalui titik pusat kelengkungan R b. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus F c. Sinar datang melalui titik fokus F akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Kompetensi Dasar
Aspek Kognitif
Contoh soal dipantulkan sejajar dengan sumbu utama d. Sinar datang menuju titik fokus F akan dipantulkan sejajar dengan sumbu utama e. Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan seolah olah berasal dari titik fokus 9. Pernyataan di bawah ini yang termasuk sinar istimewa lensa cembung adalah..... a. Sinar datang melalui titik pusat optik O dibiaskan sejajar dengan sumbu utama. b. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui fokus aktif ( ) c. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui fokus aktif ( 2 ) d. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari fokus aktif ( 1 ) e. Sinar datang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Kompetensi Dasar
Aspek Kognitif
Contoh soal seakan-akan menuju ke titik fokus pasif( 2 ) dibiaskan sejajar sumbu utama
Analisis
Analisis
3. Sebuah benda diletakkan di depan cermin cekung yang mempunyai jarak fokus 15 cm. Agar bayangan yang terbentuk 3 kali lebih besar, maka jarak benda yang harus diletakkan di depan cermin adalah.... a. 10 cm b. 15 cm c. 20 cm d. 25 cm e. 30 cm 5. Jika jarak fokus suatu cermin cembung adalah 10 cm, letak bayangan yang terbentuk jika jarak benda 15 cm di depan cermin adalah.... a. 30 cm di depan cermin b. 30 cm di belakang cermin c. 6 cm di depan cermin d. 6 cm dibelakang cermin e. 15 cm di depan cermin 6. Seberkas sinar cahaya melalui sejenis larutan menuju ke udara ( =1) dengan sudut sinar datang adalah 45˚dan sudut bias dalam udara adalah 60˚. Indeks bias
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Kompetensi Dasar
Aspek Kognitif
Contoh soal larutan ( ) adalah ....... 1 a. 2 b. √ c. d.
√ √ 3 √3
e. √2 7. Cepat rambat cahaya di dalam air 2,25 x 1 m/s dan mempunyai indeks bias 1,33 mengalami pembiasan pada kaca yang memiliki cepat rambat 2,00 x 1 m/s ,Maka indeks bias pada kaca adalah ..... a. 0,84 b. 1,18 c. 1,49 d. 2,66 e. 3,38 8. Berkas sinar merambat di udara (n=1) dengan panjang gelombang cahaya di udara yaitu 62 x 1 − m menuju permukaan air dengan indeks bias 1,33. Panjang gelombang cahaya saat di air adalah ....... a. 46,6 x − m b. 58,9 1 − m c. 62 x 1 − m d. 72 x 1 − m e. 82,4 x 1 − m Analisis
9. Sebuah lensa cembung memiliki jarak fokus 60 cm. Jika bayangan nyata yang dihasilkan 3x besar benda, maka posisi benda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Kompetensi Dasar
Aspek Kognitif
Contoh soal terhadap lensa adalah ...... a. 20 cm b. 30cm c. 40cm d. 60 cm e. 80 cm 10. Sebuah benda dengan tinggi 0,15 m berada pada jarak 60 cm dari lensa cekung dengan jarak fokus 40 cm. Tinggi bayangan benda adalah .......... a. 6 cm b. 7,5 cm c. 15 cm d. 20 cm e. 30 cm
Analisis
14. Seorang penderita rabun dekat(hipermetropi) dengan titik dekat 80 cm, ingin membaca pada jarak baca normal (25 cm). Kekuatan kacamata yang dapat digunakan agar dapat melihat pada jarak normal madalah ...... a. + 1,25 dioptri b. -1,25 dioptri c. +2,75 dioptri d. – 2,75 dioptri e. +3,5 dioptri 16. Perbesaran bayangan yang dibentuk oleh lup pada mata tak berakomodasi yaitu 4 kali, dan memiliki kekuatan 10 dioptri. Titik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Kompetensi Dasar
Aspek Kognitif
Contoh soal dekat yang digunakan pengamat adalah ..... a. 36 cm b. 37 cm c. 38 cm d. 39 cm e. 40 cm 17. Teropong bintang pada mata tak berakomodasi memiliki perbesaran 10 x. Jika jarak fokus objektifnya 50 cm, maka panjang teropong bintang tersebut adalah .......... a. 55 cm b. 50 cm c. 5,5 cm d. 550 cm e. 500 cm 18. Jarak objektif dan okuler pada mikroskop untuk mata tak berakomodasi seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Objektif
Okuler
10 cm
5 cm Fob
Fok
d = 35 cm Besar perbesaran total yang dihasilkan adalah ....... a. 12 kali b. 10 kali c. 8 kali d. 6 kali e. 4 kali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Kompetensi Dasar
Aspek Kognitif
Contoh soal 20. Jarak bayangan benda adalah 33,75 cm dari permukaan air. Jika 4 indeks bias air 3 dan indeks bias udara 1, maka jarak benda pada dasar bejana yang berisi air adalah ..... a. 50,5 cm b. 45 cm c. 42, 8 cm d. 25,31 cm e. 22,5 cm
Sintesis
4. Jarak fokus sebuah cermin cekung yaitu 15 cm, jika benda berada pada jarak 20 cm di depan cermin, maka gambar dibawah ini yang merupakan uraian pembentukan bayangan dari benda tersebut adalah ..... a.
b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Kompetensi Dasar
Aspek Kognitif
Contoh soal
c.
d.
e.
Aplikasi
19. Astigmatisme merupakan kondisi mata karena tidak ratanya kornea mata, sehingga cahaya sejajar yang datang tidak dapat difokuskan ke satu titik. Dibawah ini yang merupakan kacamata yang dapat digunakan untuk menolong cacat mata ini adalah ....... a. Kacamata berlensa cekung b. Kacamata berlensa cembung c. Kacamata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Kompetensi Dasar
Aspek Kognitif
Contoh soal berlensa rangkap d. Kacamata berlensa silindris e. Kacamata berlensa positif
E. Uji Validitas Instrumen Validitas merupakan mengukur atau menentukan apakah suatu tes itu sungguh mengukur apa yang mau diukur sesuai dengan tujuan. (Suparno, 2014:65) Menurut Sri (2002:403) validitas merupakan ciri yang amat penting, yang seharusnya dimiliki oleh setiap tes yang digunakan untk berbagai tujuan. Validitas menunjuk pada penyesuaian alat pengukur dengan tujuan yang hendak diukur, kepenuhartian, bergunanya kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan. Suatu tes dapat dikatakan valid apabila betul –betul mengukur apa yang akan diukur. Validitas untuk penelitian ini yaitu dilakukan oleh beberapa ahli yaitu guru pendamping, dosen pembimbing dan salah satu dosen prodi pendidikan fisika.
F. Metode Analisis Data 1. Analisis Kuantitatif a. Angket Kecerdasan Emosional Data yang diperolah melalui angket dianalisis dengan tahap-tahap sebagai berikut. Angket yang telah disi oleh siswa dikategorikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
dalam pernyataan positif dan pernyataan negatif. Kemudian masingmasing jawaban yang telah diisikan siswa diberikan skor. Penetapan skor untuk pernyataan positif dan negatif seperti pada tabel 3.6. Tabel 3.6 Skor untuk pernyataan positif dan negatif Pernyataan
Alternatif Jawaban SL
SR
JR
TP
Pernyataan positif
4
3
2
1
Pernyataan negatif
1
2
3
4
Jika ada pernyataan yang tidak diisi siswa, maka akan diberi skor 0. Skor yang diperoleh siswa kemudian dijumlahkan dan skor ini sebagai skor kecerdasan emosional siswa. Untuk setiap siswa didapatkan: 1)
Skor minimal
= 1 x 30 = 30
2)
Skor maksimal
= 4 x 30 = 120
b. Analisis Angket Kesiapan Belajar Siswa Data yang diperolah melalui angket dianalisis dengan tahaptahap sebagai berikut. Angket yang telah disii oleh siswa dikategorikan dalam pernyataan positif dan pernyataan negatif. Kemudian masingmasing jawaban yang telah diisikan siswa diberikan skor. Penetapan skor untuk pernyataan positif dan negatif seperti pada tabel 3.7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Tabel 3.7 Skor untuk pernyataan positif dan negatif Pernyataan
Alternatif Jawaban SL
SR
JR
TP
Pernyataan positif
4
3
2
1
Pernyataan negatif
1
2
3
4
Jika ada pernyataan yang tidak diisi siswa, maka akan diberi skor 0. Skor yang diperoleh siswa kemudian dijumlahkan dan skor ini sebagai skor kesiapan belajar fisika siswa. Untuk setiap siswa didapatkan: 1) Skor minimal
= 1 x 30 = 30
2) Skor maksimal
= 4 x 30 = 120
c. Kategorisasi Tingkat Kecerdasan Emosional dan Kesiapan Belajar Untuk melihat tingkat kecerdasan emosional dan kesiapan belajar maka skor-skor yang diperoleh siswa dikategorisasikan. Hal ini juga bertujuan untuk menentukan sampel yang akan diwawancarai. Angket kecerdasan emosional berisi 30 pernyataan yang terdiri dari empat pilihan jawaban. 1)
Skor untuk setiap siswa Skor minimal = 1 x 30
= 30
Skor maksimal
= 4 x 30
= 120
Range
= 120- 30
= 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
2)
Pembagian interval Range dibagi dalam 5 kategori, maka lebar interval = 90 : 5 = 18 Skor yang diperoleh dari angket kecerdasan emosional dibagi menjadi 5 kategori yang tercantum dalam tabel 3.8. Tabel 3.8 Kategorisasi Tingkat Kecerdasan Emosional No
Interval Skor Kecerdasan Kategori Emosional
1.
102 – 120
Sangat Tinggi
2.
84 – 101
Tinggi
3.
66 – 83
Cukup
4.
48 – 65
Rendah
5.
30 – 47
Sangat Rendah
Pada angket kesiapan belajar juga berisi 30 pernyataan yang terdiri dari empat pilihan jawaban. 1) Skor untuk setiap siswa Skor minimal
= 1 x 30
= 30
Skor maksimal
= 4 x 30
= 120
Range
= 120- 30
= 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
2) Pembagian interval Range dibagi dalam 5 kategori, maka lebar interval 90 : 5 = 18 Skor yang diperoleh dari angket kesiapan belajar dibagi menjadi 5 kategori yang tercantum dalam tabel 3.9 Tabel 3.9 Kategorisasi Tingkat Kesiapan Belajar No Interval
Skor
Kesiapan Kategori
Belajar 1.
102 – 120
Sangat Tinggi
2.
84 – 101
Tinggi
3.
66 – 83
Cukup
4.
48 – 65
Rendah
5.
30 – 47
Sangat Rendah
d. Analisis Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar siswa diperoleh dari tes mengenai materi optika geometri. Bentuk tesnya yaitu pilihan ganda yang berjumlah 20. Skor total adalah jumlah seluruh skor dari jawaban yang benar. Karena bentuk tesnya yaitu pilihan ganda, maka jika jawaban salah maka nilainya yaitu 0. Setiap nomer diberi skor 5. Jumlah skor total jawaban benar = 100. Apabila nilai kurang dari ˂ 75 siswa dikatakan belum tuntas belajar. Skor yang diperoleh siswa merupakan skor yang digunakan untuk skor hasil belajar fisika pada materi optika geometri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
e. Uji korelasi Dalam penelitian ini untuk mencari korelasi kecerdasan emosional, kesiapan belajar siswa dan hasil belajar fisika siswa dianalisa menggunakan statistik yaitu korelasi. Pada penelitian ini menentukan korelasi kecerdasan emosional terhadap hasil belajar fisika siswa, korelasi kesiapan belajar terhadap hasil belajar fisika siswa, dan korelasi kecerdasan emosional dan kesiapan belajar terhadap hasil belajar siswa. Korelasi yang digunakan yaitu korelasi pearson. Korelasi diukur dengan koefisien korelasi. Rumusan untuk data asli adalah sebagai berikut:( Suparno, 2011:59) =
√[ ∑
∑
−(∑
2 −(∑
2
) ][
)(∑ ∑
) 2 −(∑
)2 ]
Keterangan: = Koefisien validitas item ∑
= jumlah skor dalam sebaran x
∑
= jumlah skor dalam sebaran y
∑
= jumlah hasil skor x dan y yang berpasangan
∑
2
= jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x
∑
2
= jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y = Banyaknya subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Setelah mengetahui koefisien korelasi sampel, maka untuk mengetahui korelasi/pengaruhnya yatu menggunakan langkah-langkah korelasi pearson yaitu ( Suparno, 2014): 1) Ho :
= 0 (hipotesa nol)
2) Hi :
0 (hipotesa alternatif)
3) Significant level
= 0,05
4) Df = Derajat kebebasan = N-2 (N = jumlah sampel) 5)
(koefisien critikal) dicari dari tabel korelasi. Dan daerah injeksi.
6) Menghitung
koefisien
korelasi
dengan
rumus
perhitungan 7) Kesimpulan:
jika
(koefisien
korelasi
perhitungan) jatuh dalam daerah rejeksi, maka hipotesa nol ditolak. Bila tidak , maka diterima. Atau bila |
|
|
| maka signifikan artinya ada
korelasi antara kedua variabel. Namun pada penelitian yang dilakukan pengolahan data dibantu dengan menggunakan program Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) 17. 2. Analisis Kualitatif a. Analisis Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Hasil dari wawancara dianalisa menggunakan analisa kualitatif yaitu berupa deskripsi hasil wawancara. Deskripsi hasil wawancara dari keseluruhan wawancara dibuat transkip, kemudian menganalisis isi atau konten wawancara dengan mencari kata-kata atau kalimat yang sering muncul dari jawaban siswa yang diwawancarai. G. Prosedur Penelitian Data kecerdasan emosional dan kesiapan belajar siswa diperoleh dengan menggunakan skor dari pengisian angket. Sedangkan untuk hasil belajar fisika siswa menggunakan skor hasil dari tes pada materi optika geometri. Selain angket dan tes, instrumen yang digunakan yaitu wawancara. Wawancara ini digunakan untuk memperkuat hasil dari pengisian angket dan memperoleh informasi yang lebih lengkap mengenai siswa yang bersangkutan. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik, perlu disusun beberapa langkah untuk melakukan penelitian. Adapun langkah-langkah penelitian ini, terdiri dari 2 tahapan yaitu: 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan merupakan tahap awal yang dilakukan sebelum melakukan penelitian. Adapun ada beberapa langkah yang ditempuh. Langkah-langkah itu adalah sebagai berikut: a. Peneliti menghubungi pihak sekolah SMA N 1 Prambanan Sleman untuk meminta penjelasan mengenai prosedur perizinan melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
b. Peneliti meminta surat pengantar untuk melalukan penelitian dari Universitas Sanata Dharma melalui Sekretariat JPMIPA untuk BAPPEDA. c. Peneliti menyerahkan surat pengantar dari BAPPEDA dan Kampus Universitas Sanata Dharma kepada pihak sekolah SMA N 1 Prambanan Sleman. d. Peneliti melakukan konfirmasi dengan guru mata pelajaran fisika untuk menentukan kelas yang akan digunakan untuk sampel dan waktu pelaksanaan pengambilan data. 2. Tahap Pengambilan Data Tahap pengambilan data merupakan tahap yang paling utama, untuk peneliti melakukan penelitian di SMA N 1 Prambanan Sleman. Tahap Pengumpulan data dibagi menjadi tiga bagian yaitu: a. Pengambilan Data Angket 1) Peneliti masuk kelas, memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan penelitian kepada siswa. 2) Peneliti membagikan lembar angket kepada siswa. 3) Peneliti menjelaskan prosedur pengisian angket. 4) Peneliti memberi skor pada lembar angket yang telah diisi oleh siswa. Skor hasil angket merupakan skor dari kecerdasan emosional dan kesiapan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
b. Pengambilan Data Wawancara 1) Peneliti memilih sampel dari hasil skor angket kecerdasan emosional dan kesiapan belajar. Masing-masing diambil 10 sampel untuk kecerdasan emosional dan 10 sampel untuk kesiapan belajar. 2) Peneliti meminta siswa yang akan diwawancarai untuk menemui peneliti dan peneliti menjelaskan tujuan wawancara dan prosedur jalannya wawancara kepada siswa. 3) Peneliti mengajukan pertanyaan kepada siswa sesuai dengan pertanyaan yang telah disiapkan dan beberapa pertanyaan disesuaikan dengan kondisi jawaban siswa yang diwawancarai. 4) Peneliti merekam jalannya wawancara. 5) Rekaman wawancara kemudian dideskripsikan dan hasil deskripsi wawancara digunakan untuk mendukung lembar angket yang telah diisi oleh siswa. c. Pengambilan Data Tes 1) Peneliti memberikan tes kepada siswa kelas X MIA 1,2,3, dan 4 SMA N 1 Prambanan Sleman sesuai dengan hari yang telah ditentukan. 2) Peneliti menjelaskan prosedur jalannya tes. 3) Hasil tes dikoreksi dan menjumlahkan hasilnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Data 1.
Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dengan cara mengkorelasikan antara kecerdasan emosional dan kesiapan belajar terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman. Pelaksanaan dilakukan terhadap siswa kelas X MIA 1, X MIA 2, X MIA 3, dan X MIA 4. Kelas X MIA 1 dengan jumlah siswa 32 orang, kelas X MIA 2 dengan jumlah siswa 32 orang, kelas X MIA 3 dengan jumlah siswa 24 orang dan kelas X MIA 4 dengan jumlah siswa 24 orang. Tabel 4.1 adalah jadwal observasi dan pelaksanaan pengambilan data yang dilakukan di SMA N 1 Prambanan Sleman. Tabel 4.1 Proses Pelaksanaan Penelitian No 1.
Hari /Tanggal Senin, 23 Februari 2016
Pukul 09.00 – 10.00
2.
Kamis, 25 Februari 2016 Sabtu, 27 Februari 2016 Senin, 12 April 2016
10.1511.00 07.0008.30 08.00 – 09.00
3. 4.
93
Kegiatan Pengantaran Surat Melakukan Observasi dari BAPPEDA ke sekolah Perkenalan dan Observasi di kelas X MIA 4 Perkenalan dan Observasi di kelas X MIA 1 Pengantaran Surat Melakukan Penelitian dari BAPPEDA ke Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
No 5.
Hari/Tanggal Kamis, 14 April 2016
Pukul 08.30 – 09.00
07.0008.00 07.0008.00
Kegiatan Menyebarkan angket kecerdasan emosional dan kesiapan belajar untuk kelas X MIA 2 Menyebarkan angket kecerdasan emosional dan kesiapan belajar untuk kelas X MIA 1 Menyebarkan angket kecerdasan emosional dan kesiapan belajar untuk kelas X MIA 3 Menyebarkan angket kecerdasan emosional dan kesiapan belajar untuk kelas X MIA 4 Wawancara perwakilan siswa kelas X MIA 1 Wawancara perwakilan siswa kelas X MIA 3
6.
Sabtu, 16 April 2016
07.0007.30
7.
Selasa, 19 April 2016
07.0007.30
08.3009.30
Wawancara perwakilan siswa kelas X MIA 4
10.1511.15 07.0008.00 07.0008.00
Wawancara perwakilan siswa kelas X MIA 2 Wawancara perwakilan siswa kelas X MIA 1 Pemberian Tes materi optika geometri kelas X MIA 3 Pemberian Tes materi optika geometri kelas X MIA 4 Pemberian Tes materi optika geometri kelas X MIA 2 Pemberian Tes materi optika geometri kelas X MIA 1 Pemberian rekap nilai tes kepada bapak guru kelas
08.3009.00
8. 9.
10. 11.
Senin, 25 April 2016 Selasa, 26 April 2016
Sabtu, 30 April 2016 Selasa, 10 Mei 2016
08.30 – 09.30 10.1511.15 12.
Sabtu, 14 Mei 2016
07.0008.00
13.
Selasa, 17 Mei 2016
11.3013.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
No 14.
Hari/Tanggal Sabtu, 21 Mei 2016
Pukul 07.0008.00
Kegiatan Pemberian Tes susulan materi optika geometri kelas X MIA 1 (2 orang)
09.3010.00
Pengambilan surat telah melakukan penelitian.
Penelitian ini membutuhkan waktu 4 bulan yang dimulai dari permohonan izin penelitian dari BAPPEDA untuk ke sekolah. Dari BAPPEDA memberikan izin melakukan observasi selama 1 bulan yaitu dimulai pada tanggal 22 Februari sampai 22 Maret 2016. Observasi hanya dapat dilakukan di kelas X MIA 1 dan X MIA 4, hal ini dikarenakan untuk minggu selanjutnya sekolah akan mengadakan ujian sekolah dan UTS. Observasi ini dilakukan dengan
tujuan
untuk
mengetahui
keadaan
siswa
melalui
pengamatan indera saja. Kemudian peneliti meminta surat lagi dari BAPPEDA
untuk
melakukan
penelitian
di
sekolah
yang
bersangkutan. Selengkapnya dapat dilihat di lampiran A.2. Pelaksanaan penelitian dimulai dari tanggal 14 April 2016 yaitu dengan memberikan angket kepada siswa kelas X MIA 2. Lembar angket dapat dilihat pada lampiran B.3 dan lampiran B.4. Peneliti mengawalinya dengan perkenalan dan menjelaskan tujuan pelaksanaan penelitian. Kemudian peneliti juga menjelaskan cara pengisian angket. Pengerjaan angket ini hanya dibatasi waktu 30 menit, sehingga setelah pengisian angket selesai, siswa bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
melanjutkan pelajaran fisika. Dilanjutkan pada tanggal 16 April 2016, pemberian angket untuk kelas X MIA 1 dan pada saat itu ada satu siswi yang tidak masuk. Pada tanggal 19 april 2016 pemberian angket diberikan kepada kelas X MIA 3 dan X MIA 4, namun pada saat itu terdapat siswa di kelas X MIA 4 yang tidak masuk. Sehingga kedua siswa yang tidak masuk, diberikan angket susulan. Pelaksanaan wawancara dilakukan setelah skor dari angket sudah dijumlahkan. Skor yang diperoleh siswa dapat menentukan siswa yang akan dijadikan subjek untuk wawancara. Wawancara pertama dilakukan pada kelas X MIA 1 yaitu pada tanggal 25 April 2016. Pada tanggal 26 April 2016 dilakukan wawancara untuk perwakilan dari kelas X MIA 2,3 dan 4. Waktu yang dibutuhkan untuk mewawancarai siswa yaitu kurang lebih 10 menit. Kemudian setelah wawancara selesai, pada tanggal 10 Mei 2016 dilakukan tes untuk kelas X MIA 2,3, dan 4 untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi optika geometri. Sebelum pengerjaan tes, peneliti menjelaskan prosedur pengerjaan dan batas waktu pengerjaan yaitu 60 menit untuk 20 soal. Pada tanggal 14 Mei 2016 pemberian tes kepada kelas X MIA 1, namun pada saat tes terdapat dua siswa yang izin, sehingga dilakukan tes susulan pada tanggal 21 Mei 2016. Soal tes dapat dilihat pada lampiran B.6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
2. Deskripsi Data Pada tabel dituliskan data mentah skor siswa dari hasil angket mengenai kecerdasan emosional, kesiapan belajar, dan tes hasil belajar siswa pada materi optika geometri. Tabel 4.2 Rangkuman Skor Kecerdasan Emosional, Kesiapan Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MIA 1 Pada Materi Optika Geometri Skor No
Nama
Kecerdasan Emosional
Kesiapan Belajar
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25
84 100 98 102 98 98 72 94 90 90 94 84 97 81 79 107 87 93 89 101 89 90 104 87 82
89 92 95 95 76 90 73 90 88 79 89 84 91 71 76 95 91 79 86 94 93 96 100 85 67
Hasil Belajar pada Materi Optika Geometri 55 65 75 70 75 85 55 70 55 80 75 70 70 70 45 75 65 70 75 65 75 80 70 70 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Skor No
Nama
Kecerdasan Emosional
Kesiapan Belajar
26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32
101 93 89 99 89 95 89
105 85 97 80 85 90 73
Hasil Belajar pada Materi Optika Geometri 75 60 70 75 70 75 70
Tabel 4.3 Rangkuman Skor Kecerdasan Emosional, Kesiapan Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MIA 2 Pada Materi Optika Geometri Skor No
Nama
Kecerdasan Emosional
Kesiapan Belajar
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18
79 82 83 90 85 106 97 85 94 99 80 79 86 86 101 80 96 87
78 76 73 89 73 98 86 76 78 92 82 78 79 79 89 81 86 81
Hasil Belajar pada Materi Optika Geometri 75 45 65 60 60 70 60 65 50 70 60 75 45 45 65 60 75 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Skor No
Nama
Kecerdasan Emosional
Kesiapan Belajar
19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32
103 84 100 84 90 85 93 97 87 98 93 101 89 96
95 78 84 75 89 81 91 92 67 83 96 99 82 91
Hasil Belajar pada Materi Optika Geometri 35 75 75 45 55 70 40 60 55 45 70 45 55 45
Tabel 4.4 Rangkuman Skor Kecerdasan Emosional, Kesiapan Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MIA 3 Pada Materi Optika Geometri Skor No
Nama
Kecerdasan Emosional
Kesiapan Belajar
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9 10. 11.
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11
96 98 97 82 97 87 92 96 98 98 103
81 83 86 95 70 70 86 102 97 93 90
Hasil Belajar pada Materi Optika Geometri 45 60 45 35 45 45 40 45 60 30 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Skor No
Nama
Kecerdasan Emosional
Kesiapan Belajar
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24
102 98 98 94 92 84 88 84 96 87 94 85 85
98 90 81 87 84 79 82 89 93 84 80 81 79
Hasil Belajar pada Materi Optika Geometri 50 40 35 50 50 35 50 50 60 45 45 35 45
Tabel 4.5 Rangkuman Skor Kecerdasan Emosional, Kesiapan Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MIA 4 Pada Materi Optika Geometri Skor No
Nama
Kecerdasan Emosional
Kesiapan Belajar
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12
88 92 82 94 91 101 89 73 93 92 104 86
92 78 94 83 93 102 86 70 91 84 104 85
Hasil Belajar pada Materi Optika Geometri 85 70 70 70 65 60 45 30 75 65 60 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
Skor
B.
No
Nama
Kecerdasan Emosional
Kesiapan Belajar
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24
91 93 101 84 100 101 79 92 77 89 96 85
80 84 103 91 98 105 82 97 76 89 90 81
Hasil Belajar pada Materi Optika Geometri 60 60 65 35 60 40 55 50 60 65 35 70
Analisis Data 1.
Untuk Kelas X MIA 1 a.
Tingkat Kecerdasan Emosional dan Kesiapan Belajar Kelas
X
MIA 1 Berdasarkan kategorisasi yang sesuai pada BAB III, diperoleh hasil kategorisasi skor kecerdasan emosional dan kesiapan belajar untuk semua kelas X MIA 1, seperti pada tabel 4.6 dan 4.7. Data hasil skor kecerdasan emosional dapat dilihat pada lampiran C.1 dan untuk kesiapan belajar pada lampiran C.5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Tabel 4.6 Kategorisasi Skor Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 1 No
1. 2. 3. 4. 5.
Interval Skor Kategori Kecerdasan Emosional 102 – 120 Sangat Tinggi 84 - 101 Tinggi 66 – 83 Cukup 48 – 65 Rendah 30 – 47 Sangat Rendah Total
Frekuensi
Prosentase (%)
3
9,375
25 4 0 0
78,125 12,5 0 0
32
100
Berdasarkan tabel 4.6, dapat dijelaskan bahwa ada tiga kategori dari hasil pengisian angket kecerdasan emosional yaitu kategori sangat tinggi, tinggi dan cukup. Untuk kategori
kecerdasan
emosional siswa yang sangat tinggi yaitu 9,375 %, tinggi yaitu 78,125%, dan cukup yaitu 12,5%. `
Tabel 4.7 Kategorisasi Skor Kesiapan Belajar Kelas X MIA 1 No 1.
Interval Skor KesiapanBelajar 102 – 120
2. 3. 4. 5.
84 – 101 66 – 83 48 – 65 30 – 47 Total
Kategori
Frekuensi
Prosentase (%)
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
1
3,125
22 9 0 0
68,75 28,125 0 0
32
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Berdasarkan tabel 4.7 dapat dijelaskan bahwa ada tiga kategori dari hasil pengisian angket kesiapan belajar yaitu kategori sangat tinggi, tinggi dan cukup. Untuk kategori kecerdasan emosional siswa yang sangat tinggi yaitu 3,125 %, tinggi yaitu 68,75%, dan cukup yaitu 28,125%. Rangkuman mean dan standar deviasi dari kecerdasan emosional, kesiapan belajar dan hasil belajar materi optika geometri siswa kelas X MIA 1 bisa dilihat pada tabel 4.8. Data hasil belajar siswa kelas X MIA 1 dapat dilihat pada lampiran C.9. Tabel 4.8 Rangkuman Mean Dan Standar Deviasi Kelas X MIA 1 Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
Kecerdasan Emosional
92.03
7.872
32
Kesiapan Belajar
86.84
9.038
32
Hasil Belajar
69.53
8.266
32
Dari hasil perhitungan statistik untuk variabel kecerdasan emosional, harga mean yaitu 92,03 termasuk dalam kategori tinggi. Untuk variabel kesiapan belajar harga mean yaitu 86,84 termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan hasil belajar pada materi optika geometri rata-ratanya 69,53, artinya belum mencapai KKM yaitu 75. b.
Uji Korelasi Kecerdasan Emosional Dan Kesiapan Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X MIA I Pada Materi Optika Geometri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
Untuk melihat korelasi antara variabel-variabel dalam tabel 4.8 dilakukan pengujian dengan bantuan program SPSS 17. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh tabel korelasi seperti table 4.9. Tabel 4.9 Tabel Korelasi antar variabel untuk kelas X MIA 1. Correlations
Kecerdasan Emosional
Kecerdasan
Kesiapan
Hasil
Emosional
Belajar
Belajar
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N
Kesiapan
Pearson Correlation
Belajar
Sig. (2-tailed)
**
32
32
32
**
1
.243
N
.180
32
32
32
**
.243
1
.006
.180
32
32
.479
Sig. (2-tailed)
**
.006
.000
Pearson Correlation
.479
.000
.633
N Hasil Belajar
.633
32
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tabel 4,9 didapatkan: 1)
Nilai korelasi antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar didapati koefisien korelasi perhitungan ( nilai koefisien critical (
) yaitu 0,479 dan
) dilihat dari tabel korelasi yaitu
dengan melihat df = N – 2, pada penelitian ini df = 32-2 = 30. Sehingga nilai koefisien critical (
)
yaitu 0,449 (Anas,
2009:402). Taraf signifikansi (α) yang dipakai adalah 0,01. Dari data diatas diperoleh bahwa nilai (
)>(
) yaitu 0,479 >
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
0,449 maka signifikan. Hal ini berarti bahwa ada korelasi antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar. 2)
Nilai korelasi antara kesiapan belajar dengan hasil belajar didapati koefisien korelasi perhitungan ( nilai koefisien critical (
) yaitu 0,243 dan
) dilihat dari tabel korelasi yaitu
dengan melihat df = N – 2, pada penelitian ini df = 32-2 = 30. Sehingga nilai koefisien critical (
) yaitu 0,349 (Anas,
2009:402). Taraf signifikansi (α) yang dipakai adalah 0,05. Dari data diatas diperoleh bahwa nilai (
)<(
) yaitu 0,243 <
0,349, maka tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa tidak ada korelasi antara kesiapan belajar dengan hasil belajar. 3)
Pada tabel 4.9 terdapat tanda (**) pada bagian bawah tabel yang artinya koefisian signifikan dengan α = 0,01. Tanda (**) terdapat pada variabel kecerdasan emosional dan kesiapan belajar, sehingga jika dianalisa maka memiliki koefisien korelasi perhitungan (
) yaitu 0,633 dan nilai koefisien critical (
)
dilihat dari tabel korelasi yaitu dengan melihat df = N – 2, pada penelitian ini df = 32-2 = 30. Sehingga nilai koefisien critical ( )
0,449 (Anas, 2009:402).. Taraf signifikansi (α) yang
dipakai adalah 0,01. Dari data diatas diperoleh bahwa nilai ( >(
)
) yaitu 0,633 > 0, 449, maka signifikan. Hal ini berarti
bahwa ada korelasi antara kecerdasan emosional dengan kesiapan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
2. Untuk Kelas X MIA 2 a.
Tingkat Kecerdasan Emosional dan Kesiapan Belajar Kelas X MIA 2 Berdasarkan kategorisasi yang sesuai pada BAB III, diperoleh hasil kategorisasi skor kecerdasan emosional dan kesiapan belajar untuk semua kelas X MIA 2, seperti pada tabel 4.10 dan 4.11. Data hasil skor kecerdasan emosional dapat dilihat pada lampiran C.2 dan untuk kesiapan belajar pada lampiran C.6. Tabel 4.10 Kategorisasi Skor Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 2. No
1. 2. 3. 4. 5.
Interval Skor Kategori Kecerdasan Emosional 102 – 120 Sangat Tinggi 84 - 101 Tinggi 66 – 83 Cukup 48 – 65 Rendah 30 – 47 Sangat Rendah Total Berdasarkan tabel 4.10 dapat
Frekuensi Prosentase (%) 2
6,25
24 6 0 0
75 18,75 0 0
32 100 dijelaskan bahwa ada tiga
kategori dari hasil pengisian angket kecerdasan emosional yaitu kategori sangat tinggi, tinggi dan cukup. Untuk kategorisasi kecerdasan emosional siswa yang sangat tinggi yaitu 6,25 %, tinggi yaitu 75%, dan cukup yaitu 18,75%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Tabel 4.11 Kategorisasi Skor Kesiapan Belajar Kelas X MIA 2 No
1. 2. 3. 4. 5.
Interval Skor Kategori Kesiapan Belajar 102 – 120 Sangat Tinggi 84 – 101 Tinggi 66 – 83 Cukup 48 – 65 Rendah 30 – 47 Sangat Rendah Total Berdasarkan tabel 4.11 dapat
Frekuensi Prosentase (%) 0
0
14 18 0 0
43,75 56,25 0 0
32 100 dijelaskan bahwa ada dua
kategori dari hasil pengisian angket kesiapan belajar yaitu kategori tinggi dan cukup. Untuk kategori kecerdasan emosional siswa yang tinggi yaitu 43,75%, dan cukup yaitu 56,25%. Rangkuman mean dan standar deviasi dari kecerdasan emosional, kesiapan belajar dan hasil belajar materi optika geometri siswa kelas X MIA 2 dapat dilihat pada tabel 4.12. Data hasil belajar siswa kelas X MIA 2 dapat dilihat pada lampiran C.10. Tabel 4.12 Rangkuman Mean Dan Satandar Deviasi Kelas X MIA 2. Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
Kecerdasan Emosional
90.44
7.771
32
Kesiapan Belajar
83.66
7.954
32
Hasil Belajar
58.44
11.807
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Dari hasil perhitungan statistik untuk variabel kecerdasan emosional harga mean yaitu 90,44 termasuk dalam kategori tinggi. Untuk variabel kesiapan belajar harga mean yaitu 83,66 termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan hasil belajar pada materi optika geometri rata-ratanya 58,44 artinya belum mencapai KKM yaitu 75. b.
Uji Korelasi Kecerdasan Emosional Dan Kesiapan Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X MIA I Pada Materi Optika Geometri. Untuk melihat korelasi antara variabel-variabel dalam tabel 4.12 dilakukan pengujian dengan bantuan program SPSS 17. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh tabel korelasi seperti tabel 4.13. Tabel 4.13 Tabel Korelasi antar variabel untuk kelas X MIA 2. Correlations
Kecerdasan
Pearson
Emosional
Correlation
Kecerdasan
Kesiapan
Hasil
Emosional
Belajar
Belajar **
-.124
.000
.498
32
32
32
**
1
-.068
1
Sig. (2-tailed) N Kesiapan
Pearson
Belajar
Correlation Sig. (2-tailed) N
.753
.753
.000 32
.713 32
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
Hasil
Pearson
Belajar
Correlation Sig. (2-tailed) N
-.124
-.068
.498
.713
32
32
1
32
D**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Dari Tabel 4.13 didapatkan : 1) Nilai korelasi antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar didapati koefisien korelasi perhitungan ( 0,124 dan nilai koefisien critical (
) yaitu –
) dilihat dari tabel
korelasi yaitu dengan melihat df = N – 2, pada penelitian ini df = 32-2 = 30. Sehingga nilai koefisien critical (
) yaitu
0,349 (Anas, 2009:402). Taraf signifikansi (α) yang dipakai adalah 0,05. Dari data diatas diperoleh bahwa nilai (
)<(
) yaitu -0,124 < 0,349 maka tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa tidak ada korelasi antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar. 2) Nilai korelasi antara kesiapan belajar dengan hasil belajar didapati koefisien korelasi perhitungan ( nilai koefisien critical (
) yaitu -0,068 dan
) dilihat dari tabel korelasi yaitu
dengan melihat df = N – 2, pada penelitian ini df = 32-2 = 30. Sehingga nilai koefisien critical (
)
0,349 (Anas,
2009:402).. Taraf signifikansi (α) yang dipakai adalah 0,05. Dari data diatas diperoleh bahwa nilai (
)<(
) yaitu-
0,068 < 0,349, maka tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
tidak ada korelasi antara kesiapan belajar dengan hasil belajar. 3) Pada tabel 4.13 terdapat tanda (**) pada bagian bawah tabel yang artinya koefisian signifikan dengan α = 0,01. Tanda (**) terdapat pada variabel kecerdasan emosional dan kesiapan belajar, sehingga jika dianalisa maka memiliki koefisien korelasi perhitungan ( critical (
) yaitu 0,753 dan nilai koefisien
) dilihat dari tabel korelasi yaitu dengan melihat
df = N – 2, pada penelitian ini df = 32-2 = 30. Sehingga nilai koefisien critical (
)
0,449 (Anas, 2009:402).. Taraf
signifikansi (α) yang dipakai adalah 0,01. Dari data diatas diperoleh bahwa nilai (
)>(
) yaitu 0,753 > 0, 449,
maka signifikan. Hal ini berarti bahwa ada korelasi antara kecerdasan emosional dengan kesiapan belajar. 3. Untuk Kelas X MIA 3 a.
Tingkat Kecerdasan Emosional dan Kesiapan Belajar Kelas X MIA 3 Berdasarkan kategorisasi yang sesuai pada BAB III, diperoleh hasil kategorisasi skor kecerdasan emosional dan kesiapan belajar untuk semua kelas X MIA 3, seperti pada tabel 4.14 dan 4.15. Data hasil skor kecerdasan emosional dapat dilihat pada lampiran C.3 dan untuk kesiapan belajar pada lampiran C.7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
Tabel 4.14 Kategorisasi Skor Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 3. No
Frekuensi Prosentase (%)
Interval Skor Kategori Kecerdasan Emosional 102 – 120 Sangat Tinggi 84 - 101 Tinggi 66 – 83 Cukup 48 – 65 Rendah 30 – 47 Sangat Rendah Total
1. 2. 3. 4. 5.
2
8,33
21 1 0 0
87,5 4,16 0 0
24
100
Berdasarkan tabel 4.14, dapat dijelaskan bahwa ada tiga kategori dari hasil pengisian angket kecerdasan emosional yaitu kategori sangat tinggi, tinggi dan cukup. Untuk kategori kecerdasan emosional siswa yang sangat tinggi yaitu 8,33 %, tinggi yaitu 87,5%, dan cukup yaitu 4,16%. Tabel 4.15 Kategorisasi Skor Kesiapan Belajar Kelas X MIA 3 No
Interval Skor Kesiapan Belajar
1.
102 – 120
2. 3. 4. 5.
84 – 101 66 – 83 48 – 65 30 – 47 Total
.
Kategori
Frekuensi
Prosentase (%)
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
1
4,167
13 10 0 0
54,167 41,167 0 0
24
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
Berdasarkan tabel 4.15, dapat dijelaskan bahwa ada tiga kategori dari hasil pengisian angket kesiapan belajar yaitu kategori sangat tinggi, tinggi dan cukup. Untuk kategori kesiapan belajar siswa yang sangat tinggi yaitu 4,167 %, tinggi yaitu 54,167%, dan cukup yaitu 41,167%. Rangkuman mean dan standar deviasi dari kecerdasan emosional, kesiapan belajar dan hasil belajar materi optika geometri siswa kelas X MIA 3 dapat dilihat pada tabel 4.16. Data hasil belajar siswa kelas X MIA 3 dapat dilihat pada lampiran C.11. Tabel 4.16 Rangkuman Mean Dan Standar Deviasi Kelas X MIA 3. Descriptive Statistics Mean Kecerdasan
Std. Deviation
N
92.96
6.175
24
85.83
8.063
24
44.79
8.272
24
Emosional Kesiapan Belajar Hasil Belajar
Dari hasil perhitungan statistik untuk variabel kecerdasan emosional harga mean yaitu 92,96 termasuk dalam kategori tinggi. Untuk variabel kesiapan belajar harga mean yaitu 85,83 termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan hasil belajar pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
materi optika geometri rata-ratanya 44,79, artinya belum mencapai KKM yaitu 75. b.
Uji Korelasi Kecerdasan Emosional Dan Kesiapan Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X MIA 3 Pada Materi Optika Geometri. Untuk melihat korelasi antara variabel-variabel dalam tabel 4.16 dilakukan pengujian dengan bantuan program SPSS 17. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh tabel korelasi seperti tabel 4.17. Tabel 4.17 Tabel Korelasi Antar Variabel Untuk Kelas X MIA 3. Correlations
Kecerdasan
Pearson
Emosional
Correlation
Kecerdasan
Kesiapan
Hasil
Emosional
Belajar
Belajar
1
.319
.174
.128
.415
24
24
24
.319
1
.123
Sig. (2-tailed) N Kesiapan
Pearson
Belajar
Correlation Sig. (2-tailed) N
Hasil
Pearson
Belajar
Correlation Sig. (2-tailed) N
.128
.566
24
24
24
.174
.123
1
.415
.566
24
24
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Dari tabel 4.17 didapatkan: 1) Nilai korelasi antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar didapati koefisien korelasi perhitungan ( 0,174 dan nilai koefisien critical (
) yaitu
) dilihat dari tabel
korelasi yaitu dengan melihat df = N – 2, pada penelitian ini df = 24-2 = 22. Sehingga nilai koefisien critical (
) yaitu
0,404 (Anas, 2009:402). Taraf signifikansi (α) yang dipakai adalah 0,05. Dari data diatas diperoleh bahwa nilai (
)<(
) yaitu 0,174 < 0,404 maka tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa tidak ada korelasi antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar. 2) Nilai korelasi antara kesiapan belajar dengan hasil belajar didapati koefisien korelasi perhitungan ( nilai koefisien critical (
) yaitu 0,123 dan
) dilihat dari tabel korelasi yaitu
dengan melihat df = N – 2, pada penelitian ini df = 24-2 = 22. Sehingga nilai koefisien critical (
)
0,404 (Anas,
2009:402). Taraf signifikansi (α) yang dipakai adalah 0,05. Dari data diatas diperoleh bahwa nilai (
)<(
) yaitu
0,123 < 0,404, maka tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa tidak ada korelasi antara kesiapan belajar dengan hasil belajar. 3) Nilai kecerdasan emosional dan kesiapan belajar, didapati memiliki koefisien korelasi perhitungan (
) yaitu 0,319 dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
nilai koefisien critical (
) dilihat dari tabel korelasi yaitu
dengan melihat df = N – 2, pada penelitian ini df = 24-2 = 22. Sehingga nilai koefisien critical (
)
0,404 (Anas,
2009:402). Taraf signifikansi (α) yang dipakai adalah 0,05. Dari data diatas diperoleh bahwa nilai (
)<(
) yaitu
0,319 < 0,404, maka tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa tidak ada korelasi antara kecerdasan emosional dengan kesiapan belajar. 4. Untuk Kelas X MIA 4 a.
Tingkat Kecerdasan Emosional dan Kesiapan Belajar Kelas X MIA 4 Berdasarkan kategorisasi yang sesuai pada BAB III, diperolah hasil kategorisasi skor kecerdasan emosional dan kesiapan belajar untuk semua kelas X MIA 4, seperti pada tabel 4.18 dan 4.19 . Data hasil skor kecerdasan emosional dapat dilihat pada lampiran C.4 dan untuk kesiapan belajar pada lampiran C.8. Tabel 4.18 Kategorisasi Skor Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 4. No
1. 2. 3. 4. 5.
Interval Skor Kategori Kecerdasan Emosional 102 – 120 Sangat Tinggi 84 - 101 Tinggi 66 – 83 Cukup 48 – 65 Rendah 30 – 47 Sangat
Frekuensi Prosentase (%) 1
4,167
19 4 0 0
79,167 16,67 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
No
Interval Skor Kategori Frekuensi Prosentase (%) Kecerdasan Emosional Rendah Total 24 100 Berdasarkan tabel 4.18 dapat dijelaskan bahwa ada tiga
kategori dari hasil pengisian angket kecerdasan emosional yaitu kategori sangat tinggi, tinggi dan cukup. Untuk kategori kecerdasan emosional siswa yang sangat tinggi yaitu 4,167 %, tinggi yaitu 79,167%, dan cukup yaitu 16,67%. Tabel 4.19 Kategorisasi Skor Kesiapan Belajar Kelas X MIA 4 No
1. 2. 3. 4. 5.
Interval Skor Kategori Kesiapan Belajar Sangat 102 – 120 Tinggi 84 – 101 Tinggi 66 – 83 Cukup 48 – 65 Rendah Sangat 30 – 47 Rendah Total
Frekuensi Prosentase (%) 4
16,67
13 7 0 0
54,167 29,167 0 0
24
100
Berdasarkan tabel 4.19, dapat dijelaskan bahwa ada tiga kategori dari hasil pengisian angket kesiapan belajar yaitu kategori sangat tinggi, tinggi dan cukup. Untuk kategori kesiapan belajar siswa yang sangat tinggi yaitu 16,67 %, tinggi yaitu 54,167%, dan cukup yaitu 29,167%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Rangkuman mean dan standar deviasi dari kecerdasan emosional, kesiapan belajar dan hasil belajar materi optika geometri siswa kelas X MIA 4 dapat dilihat pada tabel 4.20. Data hasil belajar siswa kelas X MIA 4 dapat dilihat pada lampiran C.12. Tabel 4.20 Rangkuman mean dan standar deviasi Kelas X MIA 4. Descriptive Statistics Mean Kecerdasan
Std. Deviation
N
90.54
7.973
24
89.08
9.339
24
58.54
13.552
24
Emosional Kesiapan Belajar Hasil Belajar
Dari hasil perhitungan statistik untuk variabel kecerdasan emosional harga mean yaitu 90,54 termasuk dalam kategori tinggi. Untuk variabel kesiapan belajar harga mean yaitu 89,08 termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan hasil belajar pada materi optika geometri rata-ratanya 58,54, artinya belum mencapai KKM yaitu 75. b.
Uji Korelasi Kecerdasan Emosional Dan Kesiapan Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X MIA 4 Pada Materi Optika Geometri. Untuk melihat korelasi antara variabel-variabel dalam tabel 4.20 dilakukan pengujian dengan bantuan program SPSS 17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh tabel korelasi seperti tabel 4.21. Tabel 4.21 Tabel Korelasi antar variabel untuk kelas X MIA 4 Correlations
Kecerdasan
Pearson
Emosional
Correlation
Kecerdasan
Kesiapan
Hasil
Emosional
Belajar
Belajar **
.148
.000
.489
24
24
24
**
1
.058
1
Sig. (2-tailed) N Kesiapan
Pearson
Belajar
Correlation
.756
Sig. (2-tailed)
.000
N Hasil Belajar
.756
Pearson
.789
24
24
24
.148
.058
1
.489
.789
24
24
Correlation Sig. (2-tailed) N
24
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tabel 4.21 didapatkan: 1) Nilai korelasi antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar didapati koefisien korelasi perhitungan ( nilai koefisien critical (
) yaitu 0,148 dan
) dilihat dari tabel korelasi yaitu
dengan melihat df = N – 2, pada penelitian ini df = 24-2 = 22. Sehingga nilai koefisien critical (
) yaitu 0,404 (Anas,
2009:402). Taraf signifikansi (α) yang dipakai adalah 0,05. Dari data diatas diperoleh bahwa nilai (
) < (
) yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
0,148 < 0,404 maka tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa tidak ada korelasi antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar. 2) Nilai korelasi antara kesiapan belajar dengan hasil belajar didapati koefisien korelasi perhitungan ( nilai koefisien critical (
) yaitu 0,058 dan
) dilihat dari tabel korelasi yaitu
dengan melihat df = N – 2, pada penelitian ini df = 24-2 = 22. Sehingga nilai koefisien critical (
)
0,404 (Anas,
2009:402). Taraf signifikansi (α) yang dipakai adalah 0,05. Dari data diatas diperoleh bahwa nilai (
) < (
) yaitu
0,058 < 0,404, maka tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa tidak ada korelasi antara kesiapan belajar dengan hasil belajar. 3) Pada tabel 4.21 terdapat tanda (**) pada bagian bawah tabel yang artinya koefisian signifikan dengan α = 0,01. Tanda (**) terdapat pada variabel kecerdasan emosional dan kesiapan belajar, sehingga jika dianalisa maka memiliki koefisien korelasi perhitungan ( critical (
) yaitu 0,756 dan nilai koefisien
) dilihat dari tabel korelasi yaitu dengan melihat
df = N – 2, pada penelitian ini df = 24-2 = 22. Sehingga koefisien critical (
)
0,515 (Anas, 2009:402). Taraf
signifikansi (α) yang dipakai adalah 0,01. Dari data diatas diperoleh bahwa nilai (
)>(
) yaitu 0,756 > 0,515, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
signifikan. Hal ini berarti bahwa ada korelasi antara kecerdasan emosional dengan kesiapan belajar. Berdasarkan hasil analisa korelasi dari keempat kelas maka dapat disimpulkan bahwa: a) Untuk X MIA 1 : Ada korelasi antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar fisika siswa, Tidak ada korelasi antara kesiapan belajar dengan hasil belajar fisika siswa dan ada korelasi antara kecerdasan emosional dengan kesiapan belajar siswa. b) Untuk X MIA 2 :
Tidak ada korelasi antara kecerdasan
emosional dengan hasil belajar fisika siswa, Tidak ada korelasi antara kesiapan belajar dengan hasil belajar fisika siswa dan ada korelasi antara kecerdasan emosional dengan kesiapan belajar siswa. c) Untuk X MIA 3 :
Tidak ada korelasi antara kecerdasan
emosional dengan hasil belajar fisika siswa, Tidak ada korelasi antara kesiapan belajar dengan hasil belajar fisika siswa dan tidak ada korelasi antara kecerdasan emosional dengan kesiapan belajar siswa. d) Untuk X MIA 4 :
Tidak ada korelasi antara kecerdasan
emosional dengan hasil belajar fisika siswa, Tidak ada korelasi antara kesiapan belajar dengan hasil belajar fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
siswa dan ada korelasi antara kecerdasan emosional dengan kesiapan belajar siswa. Jika ditinjau dari keseluruhan siawa, maka dapat dilihat pada Tabel 4.22 Rangkuman mean dan standar deviasi untuk semua siswa kelas X MIA sedangkan pada Tabel 4.23 Korelasi semua variabel untuk semua siswa kelas X MIA. Tabel 4.22 Rangkuman mean dan standar deviasi untuk semua siswa kelas X MIA. Descriptive Statistics Mean Kecerdasan
Std. Deviation
N
91.46
7.504
112
86.20
8.708
112
58.71
13.635
112
Emosional Kesiapan Belajar
D
Hasil Belajar
Dari hasil perhitungan statistik untuk variabel kecerdasan emosional untuk semua siswa kelas X MIA harga mean yaitu 91,46 termasuk dalam kategori tinggi. Untuk variabel kesiapan belajar harga mean yaitu 86,20 termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan hasil belajar pada materi optika geometri rata-ratanya 58,71, artinya belum mencapai KKM yaitu 75.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Tabel 4.23 Korelasi Semua Variabel Untuk Semua Siswa Kelas X MIA Correlations
Kecerdasan
Pearson
Emosional
Correlation
Kecerdasan
Kesiapan
Hasil
Emosional
Belajar
Belajar **
.079
.000
.408
112
112
112
**
1
.082
1
Sig. (2-tailed) N Kesiapan
Pearson
Belajar
Correlation
.623
.623
Sig. (2-tailed)
.000
.391
N
112
112
112
Hasil
Pearson
.079
.082
1
Belajar
Correlation Sig. (2-tailed)
.408
.391
N
112
112
112
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tabel 4.23 didapatkan: 1) Nilai korelasi antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar didapati koefisien korelasi perhitungan ( 0,079 dan nilai koefisien critical (
) yaitu
) dilihat dari tabel
korelasi yaitu dengan melihat df = N – 2, pada penelitian ini df = 112-2 = 110. Sehingga nilai koefisien critical (
)
yaitu 0,195 (Anas, 2009:402). Taraf signifikansi (α) yang dipakai adalah 0,05. Dari data diatas diperoleh bahwa nilai (
)<(
) yaitu 0,079 < 0,195 maka tidak signifikan. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
ini berarti bahwa tidak ada korelasi antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar untuk semua siswa kelas X MIA. 2) Nilai korelasi antara kesiapan belajar dengan hasil belajar didapati koefisien korelasi perhitungan ( nilai koefisien critical (
) yaitu 0,082 dan
) dilihat dari tabel korelasi yaitu
dengan melihat df = N – 2, pada penelitian ini df = 112-2 = 110. Sehingga nilai koefisien critical (
) 0,195 (Anas,
2009:402). Taraf signifikansi (α) yang dipakai adalah 0,05. Dari data diatas diperoleh bahwa nilai (
)<(
) yaitu
0,082 < 0, 195, maka tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa tidak ada korelasi antara kesiapan belajar dengan hasil belajar untuk semua siswa kelas X MIA. 3) Pada tabel 4.23 terdapat tanda (**) pada bagian bawah tabel
yang artinya koefisian signifikan dengan α = 0,01. Tanda (**) terdapat pada variabel kecerdasan emosional dan kesiapan belajar, sehingga jika dianalisa maka memiliki koefisien korelasi perhitungan ( critical (
) = 0,623 sedangkan nilai koefisien
) untuk df = 110 dan α = 0,01 yaitu 0,254 (
Anas, 2009:402). Sehingga (
) > (
) yaitu 0,623 >
0,254 dapat disimpulkan ada korelasi untuk kecerdasan emosional dengan kesiapan belajar. Namun disini karena dihubungkan dengan hasil belajar maka keduanya tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
memiliki korelasi dengan hasil belajar. Sehingga dari hasil kedua data pada tabel 4.23 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi antara kecerdasan emosional dan kesiapan belajar terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman.
C.
Pembahasan Dalam penelitian ini, diteliti pengaruh kecerdasan emosional dan kesiapan belajar terhadap hasil belajar siswa dengan mengkorelasikan kecerdasan emosional dan kesiapan belajar terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman. Berdasarkan data yang telah diperoleh melalui beberapa instrumen, maka salah satu hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.22 yang berupa rangkuman mean dan standar deviasi dari kecerdasan emosional, kesiapan belajar, dan hasil belajar pada materi optika geometri untuk semua siswa kelas X MIA. Berdasarkan hasil perhitungan statistik, variabel kecerdasan emosional untuk semua siswa kelas X MIA diperoleh harga mean yaitu 91,46. Untuk variabel kesiapan belajar semua siswa kelas X MIA diperoleh harga mean yaitu 86,20. Berdasarkan analisa data yang diperoleh, maka untuk semua siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman bisa disimpulkan bahwa tingkat kecerdasan emosional berada dalam kategori tinggi dengan rata-rata 91,46, sedangkan untuk tingkat kesiapan belajar berada dalam kategori tinggi juga yaitu dengan rata-rata 86,20. Namun berdasarkan analisis data yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
diperoleh, maka tes hasil belajar pada materi optika geometri untuk semua kelas rata-rata 58,71. Hal ini tentu jauh dari KKM yaitu 75. Jumlah dari semua siswa kelas X MIA yang tuntas hanya 19 siswa dari 112. Untuk uji korelasi dengan menggunakan uji korelasi pearson secara perhitungan pada masing-masing kelas menggunakan bantuan program SPSS 17. Korelasi yang pertama yaitu korelasi antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar untuk kelas X MIA 1, hasilnya menyatakan bahwa ada korelasi antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar. Namun berbeda dengan kelas X MIA 2,3, dan 4 yang hasilnya menyatakan bahwa tidak ada korelasi antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar. Kemudian untuk korelasi yang kedua yaitu korelasi antara kesiapan belajar dengan hasil belajar pada kelas X MIA 1, hasilnya menyatakan bahwa tidak ada korelasi antara kesiapan belajar dengan hasil belajar. Hal tersebut juga didapatkan pada kelas X MIA 2,3 dan 4. Sehingga untuk semua siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman, tidak ada korelasi antara kesiapan belajar dengan hasil belajar. Korelasi yang ketiga yaitu kecerdasan emosional dengan kesiapan belajar untuk kelas X MIA 1,2 dan 4 hasilnya menyatakan ada korelasi antara kecerdasan emosional dengan kesiapan belajar. Hal ini tidak berlaku untuk kelas X MIA 3 yang hasilnya menyatakan bahwa tidak ada korelasi antara kecerdasan emosional dengan kesiapan belajar. Dengan kata lain jika ditinjau secara keseluruhan siswa kelas X MIA, bahwa tidak ada korelasi antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika geometri,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
tidak ada korelasi antara kesiapan belajar dengan hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika geometri, akan tetapi ada korelasi antara kecerdasan emosional dengan kesiapan belajar siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesa yang berdasarkan teori. Berdasarkan teori seharusnya ada korelasi antara kecerdasan emosional dan kesiapan belajar terhadap hasil belajar. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan (Aunurrahman ,2012:86) yang menunjukkan bahwa keterampilan mengolah kecerdasan emosional akan mampu membuat siswa bersemangat tinggi dalam belajar, atau untuk disukai teman-temannya, juga akan membantunya dua puluh tahun kemudian ketika masuk dunia kerja. Siswa yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi diharapkan hasil belajar siswa pun akan tinggi pula. Untuk kesiapan belajar juga sesuai dengan pendapat Slameto (2013:58) yang menyebutkan bahwa kesiapan belajar berpengaruh terhadap hasil belajar, dimana siswa yang memiliki kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. Namun terdapat variabel yang saling berkorelasi yaitu kecerdasan emosional terhadap kesiapan belajar. Hal ini membuktikan bahwa teori menurut Slameto (2013:114) menyatakan bahwa kondisi emosional juga mempengaruhi kesiapan untuk berbuat sesuatu, hal ini karena ada hubungan dengan motif dan itu akan berpengaruh pada kesiapan untuk belajar siswa. Jadi artinya jika kecerdasan emosional tinggi maka kesiapan belajarnya juga tinggi, sedangkan jika kecerdasan emosionalnya rendah maka kesiapannya juga akan rendah. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
ditunjukkan oleh adanya korelasi antara kecerdasan emosional dengan kesiapan siswa dalam belajar. Namun jika dihubungkan dengan hasil belajar fisika siswa kelas X MIA pada materi optika geometri, hasilnya tidak ada korelasi antara kecerdasan emosional dan kesiapan belajar terhadap hasil belajarnya. Kemungkinan penyebabnya adalah tes hasil belajar hanya menyangkut pada aspek kognitifnya saja. Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi dan siap untuk belajar belum tentu berhasil dengan baik terhadap hasil belajarnya, apabila hanya menyangkut aspek kognitif saja. Faktor-faktor lain yang kemungkinan mempengaruhi ketidakadanya hubungan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar,
contohnya
kesehatan, intelegensi, perhatian, bakat, kematangan, motif, kesiapan, keluarga, sekolah maupun masyarakat. Disini yang dibahas adalah faktor intelegensi bagian kecerdasan emosionalnya. Kecerdasan emosional untuk siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman termasuk dalam kategori tinggi. Namun kecerdasan emosional yang tinggi belum tentu hasil belajarnya juga tinggi. Dilihat dari segi kecerdasan emosionalnya, dari hasil wawancara ( dapat dilihat pada lampiran C.13) beberapa siswa, siswa yang memiliki kecerdasan tinggi kebanyakan memiliki jadwal belajar, namun ada beberapa juga yang tidak memiliki jadwal belajar dan belajarnya sesuai suasana hati (mood) mereka. Selain itu kecakapan untuk menghadapi situasinya tergolong mampu untuk menghadapi permasalahan. Contohnya dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
wawancara
siswa
cenderung
berusaha
mengatasi
masalah
dengan
menceritakan masalahnya dengan orang lain. Adapun pernyataan itu dapat dibuktikan dari salah satu hasil wawancara siswa yaitu : Bagaimana sikap anda ketika anda sedang menghadapi suatu permasalahan? Selalu menceritakan segala masalahnya kepada kedua orang tua dan teman.
Kemudian kemampuan dalam mengelola emosi ketika sedang pelajaran juga baik yaitu mencatat, mendengarkan, memperhatikan dan jika belum mengerti siswa mau bertanya baik kepada
teman maupun guru.
Berbeda dengan kondisi siswa yang memiliki kecerdasan emosional cukup. Siswa yang memiliki kecerdasan cukup mereka hanya belajar sesuai dengan kondisi suasana hatinya, tidak memiliki jadwal belajar, belajar ketika ada ulangan saja. Dari hasil wawancara mengenai siswa yang memiliki kecerdasan tinggi dan cukup sebenarnya tidak jauh perbedaannya. Yang membedakan diantara keduanya hanya pada cara belajar. Sehingga meskipun siswa memiliki kecerdasan emosional tinggi, jika cara belajarnya masih sesuai dengan suasana hati mereka, maka hasilnyapun juga akan berbeda. Dilihat dari segi kesiapannya, siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman memiliki kategori tinggi. Namun hal ini juga tidak berdampak pada hasil belajarnya. Berdasarkan wawancara dari beberapa siswa, meskipun mereka memiliki kesiapan belajar, namun ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Faktor itu antara lain yaitu sebagian siswa memiliki gangguan kesehatan, memiliki rasa kurang percaya kepada kemampuannya karena merasa belajarnya tergantung dengan suasana hati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
mereka, memiliki perasaan malu dan takut salah ketika memberikan pendapat. Contoh hasil wawancara siswa yang menunjukkan pernyataan diatas yaitu: Apakah anda termasuk orang yang gampang sakit? Iya , memang ada penyakit tulang belakang dan pusing. Ketika guru memberikan kesempatan untuk berpendapat, apa yang anda lakukan? Jarang memberikan pendapat, karena punya perasaan malu dan takut salah. Apakah anda percaya pada kemampuan anda, bahwa anda akan berhasil dalam belajar? Mengapa? Ragu-ragu. Karena saya orangnya pemalas dan akan belajar sesuai suasana hati(mood).
Ada beberapa siswa yang belum bisa mengontrol emosi ketika sedang menghadapi masalah, kurang konsentrasi dalam belajar yaitu sering ngobrol ketika guru sedang menjelaskan pelajaran. Selain itu berdasarkan wawancara, ada siswa yang berpendapat bahwa cara mengajar gurunya yang kurang bisa memberikan pemahaman dengan baik, dan cara guru mengelola kelas belum berhasil. Contohnya ketika siswa ramai, guru jarang menegur, sehingga menciptakan suasana yang cenderung gaduh. Adapun hasil wawancara yang menunjukkan pernyataan diatas dapat dilihat dibawah ini: Apa yang anda lakukan ketika guru sedang menjelaskan materi? Mendengarkan, sering ngobrol sama teman dan main HP, karena menurutnya gurunya kurang bisa mengelola kelas dengan baik contohnya ketika menjelaskan seperti menjelaskan pada dirinya sendiri, kemudian kalau suasana kelas ramai tidak ditegur.
Dari sinilah dapat disimpulkan bahwa meskipun siswa memiliki kesiapan belajar yang tinggi belum tentu memiliki hasil belajar yang tinggi pula. Hal itu disebabkan karena faktor-faktor diatas. Selain itu faktor yang paling dominan yaitu metode pembelajaran dan pengelolaan kelas. Metode pembelajaran merupakan cara guru untuk memberikan pelajaran dengan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
yang sesuai untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Tidak ada satu metode yang sesuai dengan anak. Tiap anak memerlukan metode tersendiri yang sesuai baginya. Oleh karena itu guru yang harus bisa membimbing setiap anak secara individual hingga ia menguasai bahan pelajaran sepenuhnya. Sehingga guru harus berusaha mencari langkah-langkah, metode mengajar, alat pelajaran, sumber pelajaran yang khusus bagi tiap anak (Nasution, 2005:41). Jadi metode yang digunakan guru juga sangat berpengaruh pada penguasaan bahan pelajaran pada siswa. Hal ini terbukti dari wawancara, sebagian dari siswa belum bisa memahami materi fisika seutuhnya. Selain itu suasana kelas yang cenderung tidak dikontrol oleh guru akan menimbulkan ketidaknyamanan pada siswa. Hal ini akan berpengaruh pada pembelajaran. Siswa yang tadinya memiliki kesiapan belajar yang tinggi, akan
terganggu
konsentrasinya
ketika
suasana
kelasnya
tidak
mendukungnya untuk siap menerima pelajaran. Sehingga hal ini akan mengganggu konsentrasi siswa, dan dampaknya pada hasil belajar siswa nantinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
D.
Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari memiliki kelemahan dalam melakukan penelitian ini, antara lain sebagai berikut: 1.
Tes hasil belajar tidak melalui proses uji coba terlebih dahulu. Tetapi peneliti sudah menempuh prosedur penyusunan tes hasil belajar dengan baik dan telah melalui validasi guru, dosen pembimbing dan salah satu dosen ahli.
2.
Instrumen tes hasil belajar siswa hanya mengandalkan pada aspek kognitifnya saja.
3.
Instrumen untuk kecerdasan emosional dan kesiapan belajar hanya mengandalkan angket dan wawancara siswa yang bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.
KESIMPULAN Berdasarkan data dan analisis pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Kecerdasan emosional tidak berpengaruh pada hasil belajar fisika siswa terlihat dari tidak adanya
korelasi antara kecerdasan
emosional dengan hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika geometri. 2.
Kesiapan belajar tidak berpengaruh pada hasil belajar fisika siswa terlihat dari tidak adanya korelasi antara kesiapan belajar dengan hasil belajar fisika siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika geometri.
3.
Kecerdasan emosional berpengaruh pada kesiapan belajar terlihat dari adanya korelasi antara kecerdasan emosional dengan kesiapan belajar siswa kelas X MIA SMA N 1 Prambanan Sleman pada materi optika geometri.
B.
SARAN 1.
Untuk penelitian selanjutnya, instrumen tes hasil belajar sebaiknya dilakukan uji coba terlebih dahulu pada kelas yang telah mendapatkan
materi
yang
132
digunakan
untuk
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
2.
Instrumen tes hasil belajar, perlu ditambahkan dengan aspek afektif dan psikomotorik.
3.
Instrumen wawancara mengenai kecerdasan emosional dan kesiapan belajar bisa ditambahkan dengan wawancara guru atau orang tua atau penilaian dari teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Amalia. 2004. Hubungan Antara Kecerdasn Emosional Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas II SMA Lab School Jakarta Timur. Skrispi. Universitas Persada Indonesia Y.A.I. Dalam http://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q=Hubungan+Antara+K ecerdasn+Emosional+Dengan+Prestasi+Belajar+Pada+Siswa+Kela s+II+SMA+Lab+School+Jakarta+Timur&btnG= diunduh pada 28 Maret 2016 pukul 10.00 WIB. Anas, S. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Anisa, Sukarmin dan Yohanes. 2013. Peran Lingkungan Belajar dan Kesiapan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA N 1 Pati: Dalam Jurnal Pendidikan Fisika, Vol 1. No.1. Hal 136.Dalamhttp://scholar.google.co.id/scholar?q=Peran+Lingkunga n+Belajar+dan+Kesiapan+Belajar+Terhadap+Prestasi+Belajar+Fis ika+Siswa+Kelas+X+SMA+N+1+Pati&hl=id&as_sdt=0,5&as_ylo =2013 diunduh pada 9 Februari 2016 pukul 7.23 WIB. Arum, dan Suharto. 2010. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Seni Budata SMP. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Dalam http://scholar.google.co.id/scholar?q=Pengaruh+Kecerdasan+Emos ional+Terhadap+Prestasi+Belajar+Siswa+Mata+Pelajaran+Seni+B udata+SMP&hl=id&as_sdt=0%2C5&as_ylo=2005&as_yhi= diunduh pada 01 Maret 2016 pukul 9.14 WIB. Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Cahya, candra, hanik, dkk tim penyusun MIPA 2013. Kreatif Fisika SMA/MA Kelas X Semester 2. Klaten: Viva Pakarindo. Dalyono, M. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarat: PT Rineka Cipta. Dwi W. 2005. Pengaruh Kesiapan Belajar, Motivasi Belajar Dan Pengulangan Materi Pelajaran Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas II MA AL. Asror Gunung Pati Tahun Pelajaran 2004/2005. Skripsi. Universitas Negeri
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
Semarang.Dalamhttp://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt= 0,5&as_ylo=2005&q=Pengaruh+Kesiapan+Belajar,+Motivasi+Bel ajar+Dan+Pengulangan+Materi+Pelajaran+Terhadap+Hasil+Belaj ar+Mata+Pelajaran+Ekonomi+Pada+Siswa+Kelas+II+MA+AL.+A sror+Gunung+Pati+Tahun+Pelajaran+2004/2005 diunduh pada 02 Maret 2016 pukul 10.24 WIB. EM Lewit, LS Baker. 1995. School Readiness. Dalam Jurnal The future of children. Vol. 5 No.2 Critical Issues for Children and Youths (Summer Autumn, 1995), pp. 128-139. Dalam http://www.jstor.org/stable/1602361?seq=1#page_scan_tab_conten ts diunduh pada 24 Februari 2016 pukul 10.40 WIB. Fendi, P. 2007. FISIKA SMA/MA Kelas X. Jakarta:Yudhistira. Goleman, Daniel. 1996. Kecerdasan Emosional. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum. Ifham, A dan Helmi, AF. 2002. Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Kewirausahaan pada mahasiswa. Dalam Jurnal Psikologi. No.2, 89-111. Dalam http://jurnal.ugm.ac.id/jpsi/article/view/7018/5470. Diunduh pada 30 Maret 2016 pukul 19.39 WIB. Kadek Sri E.P, 2011. Hubungan Kecerdasan Emosi dan Kesiapan Belajar Dengan Prestasi Belajar Pada Mata Kuliah Asked Ibu Mahasiswa Semester II Di Akbid Mitra Husada Karanganyar. Skripsi. UNS. Dalamhttp://scholar.google.co.id/scholar?q=Hubungan+Kecerdasa n+Emosi+dan+Kesiapan+Belajar++Dengan+Prestasi+Belajar+Pad a+Mata+Kuliah+Asked+Ibu+Mahasiswa+Semester+II+Di+Akbid +Mitra+Husada+Karanganyar&hl=id&as_sdt=0,5 diunduh pada 13 Februari 2016 pukul 10.13 WIB . Khodijah, N. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Muhibbin, S. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Mustaqim, H. 2001. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Nasution, S. 2005. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
Ratna. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga. Sanjaya, W. 2011. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sukardi. 2003. METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara. Suparno, P. 2014. Metode Penelitian Pendidikan IPA. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Surya, M. 2013. PSIKOLOGI GURU Konsep dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta. Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta: Prenadamedia Group. Sutrisno, 2006. FISIKA DAN PEMBELAJARANNYA. Dalam http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/19580 1071986031SUTRISNO/Pelatihan/LS/FISIKA_DAN_PEMBELAJ ARANNYA.pdf diunduh pada 14 Juni 2016 pukul 11.19 WIB. Slameto. 2013. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT Rineka Cipta. Sri,
E.
2002.
PSIKOLOGI
PENDIDIKAN.
Jakarta:
PT
Grasindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN A BUKTI ADMINISTRATIF PENELITIAN
Lampiran
A.1 Surat Izin Penelitian Dari Kampus
Lampiran
A.2 Surat Izin Penelitian Dari BAPPEDA
Lampiran
A.3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
Lampiran A.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
Lampiran A.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
Lampiran A.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN
Lampiran B.1 Lembar Validasi Kisi-Kisi Angket Kecerdasan Emosional Lampiran B.2 Lembar Validasi Kisi-Kisi Angket Kesiapan Belajar Lampiran B.3 Angket Kecerdasan Emosional Lampiran B.4 Angket Kesiapan Belajar Lampiran B.5 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar Materi Optika Geometri Lampiran B.6 Soal Tes Hasil Belajar Materi Optika Geometri
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
Lampiran B.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
Lampiran B.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
Lampiran B.3 ANGKET KECERDASAN EMOSIONAL DAN KESIAPAN BELAJAR SISWA Nama
:
Kelas
:
No. Absen
:
Petunjuk pengisian: 1. Bacalah setiap pernyataan baik-baik sebelum anda memberikan jawaban. 2. Angket ini bertujuan untuk mengetahui kecerdasan emosional dan kesiapan belajar pada materi fisika anda. 3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap penilaian akademik anda. Oleh karena itu, jawablah sesuai keadaan yang sesungguhnya pada diri anda. 4. Beri tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan keadaan sesungguhnya pada diri anda pada kolom yang disediakan dengan ketentuan sebagai berikut: SL
: Selalu
SR
: Sering
JR
: Jarang
TP
: Tidak Pernah
5. Dalam skala ini tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban yang anda pilih adalah benar, asalkan anda menjawabnya dengan jujur. Kerahasiaan identitas dan jawaban anda dijamin. 6. Selamat mengerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
ANGKET KECERDASAN EMOSIONAL No Pernyataan 1.
Saya tipe orang yang gampang emosi
2.
Saya belajar meskipun tidak ada ulangan
3.
Saya membalas kembali ejekan teman yang diberikan kepada saya Saya tetap berusaha meskipun pada situasi yang sulit Saya merasa tidak sedih apabila mendengar musibah yang menimpa teman Saya tidak memperhatikan perasaan orang lain saat saya berinteraksi dengan mereka Saya menyapa bapak/ibu guru bila bertemu mereka Saat diskusi kelompok, saya lebih suka diam daripada ikut berdiskusi Saya merasa tidak kecewa ketika mendapatkan hasil ulangan yang jelek Saya menghormati pendapat orang lain
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
13. 14. 15.
Saya dapat membedakan sesuatu yang berguna maupun tidak berguna bagi saya Ketika ada teman yang prestasinya lebih tinggi dari saya, saya memiliki tekad harus lebih baik dari padanya Saya senang bergaul dengan siapa saja tanpa memandang status Saya menunda untuk melakukan sesuatu
20.
Saya tidak merasa cemas bila saya tidak belajar untuk ulangan Saya mengerjakan ulangan sendiri tanpa menyontek teman Saya kurang bisa berkomunikasi dengan orang yang baru dikenal Saya enggan membantu teman yang sedang dalam kesusahan Saya merasa ikut bahagia, apabila teman atau orang lain bahagia Saya tidak berdoa sebelum melakukan sesuatu
21.
Saya kecewa dengan ketidakmampuan saya
16. 17. 18. 19.
SL
SR
JR
TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
memahami sesuatu 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
30.
Saya memiliki target belajar yang sudah saya tetapkan Saya aktif dalam berorganisasi dan kegiatan sosial Saya berpikir bahwa saya tidak memiliki citacita untuk masa depan Saya tidak bersedia mendengarkan keluh kesah teman Saya merasa kurang percaya diri dibandingkan dengan teman lain Ketika di dalam kelas saya berkonsentrasi mendengarkan penjelasan guru Saya tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru Saya memberikan bantuan kepada orang lain atau teman yang sedang membutuhkan Saat saya marah, saya melampiaskannya kepada orang lain yang saya jumpai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
Lampiran B.4 ANGKET KESIAPAN BELAJAR No Pernyataan 1. Saya beristirahat cukup setiap hari 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8. 9. 10.
Jika ada materi pelajaran fisika yang belum dipahami, saya bertanya kepada guru Ketika guru fisika menjelaskan materi saya tidak memberikan pendapat saya Saya merasa tenang karena sebelum belajar fisika di sekolah, saya menyiapkan peralatan belajar yang diperlukan Saya tidak mempelajari kembali materi fisika yang telah diberikan oleh guru Saya tidak mencatat materi fisika yang saya anggap penting Saya dapat mengerjakan ulangan fisika dengan baik Saya tidak mau belajar fisika, karena saya menganggap fisika tidak penting Saya gampang sakit
14.
Ketika bapak/ibu guru memberikan kesempatan untuk bertanya, maka kesempatan itu saya biarkan, meskipun ada materi yang belum saya pahami Saya merasa tidak ada gangguan pada indera pendengaran (telinga) saya Saya memberikan pendapat ketika ada forum diskusi kelompok Saya belajar fisika secara teratur tidak hanya ketika akan ulangan fisika saja Saya datang terlambat ke sekolah
15.
Saya tidak berusaha menjaga kesehatan
16.
Saya mengerjakan soal ulangan sendiri meskipun tidak ada pengawas Saya tidak mampu menghubungkan materi fisika dengan kehidupan sehari-hari Saya malu bertanya, apabila kurang jelas mengenai materinya Jika materi pelajaran fisika belum saya pahami, saya berusaha mencari buku-buku
11. 12. 13.
17. 18. 19.
SL
SR
JR
TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
diperpustakaan untuk membantu memahami materi fisika Ketika didalam kelas saya tidak berkonsentrasi dalam menerima materi fisika dari guru Saya percaya pada kemampuan saya sendiri bahwa saya akan berhasil dalam belajar Saya berdoa sebelum melakukan segala aktivitas Saya memahami penjelasan materi fisika oleh guru Saya tidak mengikuti pelajaran fisika dari awal hingga akhir Saya tidak mampu mengingat kembali materi fisika yang telah diajarkan guru Meskipun sedang sakit ringan, saya tetap malas-malasan untuk belajar Saya merasa tidak mempunyai gangguan pada indera penglihatan (mata) saya Saya takut salah ketika menjawab pertanyaan yang diberikan guru Saya mampu menyimpulkan setiap materi fisika yang diberikan guru Saya belajar fisika, tanpa diperintah orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
Lampiran B.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
Lampiran B.6 ULANGAN HARIAN MATERI OPTIKA GEOMETRI KELAS X MIA SMA N 1 PRAMBANAN SLEMAN
Nama
:
No Absen
:
Kelas
:
Nilai
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang menurut anda benar! 1. Suatu cermin menghasilkan bayangan yang memiliki sifat maya, tegak, dan sama besar. Jenis cermin tersebut adalah...... a. cermin positif b. cermin negatif c. cermin datar d. cermin cekung e. cermin cembung 2. Berikut ini yang termasuk salah satu sinar istimewa pada cermin cembung adalah..... a. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalui titik pusat kelengkungan R b. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus F c. Sinar datang melalui titik fokus F akan dipantulkan sejajar dengan sumbu utama d. Sinar datang menuju titik fokus F akan dipantulkan sejajar dengan sumbu utama e. Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan seolah olah berasal dari titik fokus 3. Sebuah benda diletakkan di depan cermin cekung yang mempunyai jarak fokus 15 cm. Agar bayangan yang terbentuk 3 kali lebih besar, maka jarak benda yang harus diletakkan di depan cermin adalah.... a. 10 cm d. 25 cm b. 15 cm e. 30 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
c. 20 cm 4. Jarak fokus sebuah cermin cekung yaitu 15 cm, jika benda berada pada jarak 20 cm di depan cermin, maka gambar dibawah ini yang merupakan uraian pembentukan bayangan dari benda tersebut adalah ..... a.
b.
c.
d.
e.
5. Jika jarak fokus suatu cermin cembung adalah 10 cm, letak bayangan yang terbentuk jika jarak benda 15 cm di depan cermin adalah.... a. 30 cm di depan cermin b. 30 cm di belakang cermin c. 6 cm di depan cermin d. 6 cm dibelakang cermin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
e. 15 cm di depan cermin 6. Seberkas sinar cahaya melalui sejenis larutan menuju ke udara ( =1) dengan sudut sinar datang adalah 45˚dan sudut bias dalam udara adalah 60˚. Indeks bias larutan ( ) adalah ....... 1
a. 2
d.
b. √
e.
c.
√ 3 √2 √3
√ 2
7. Cepat rambat cahaya di dalam air 2,25 x 1 m/s dan mempunyai indeks bias 1,33 mengalami pembiasan pada kaca yang memiliki cepat rambat 2,00 x 1 m/s, Maka indeks bias pada kaca adalah ..... a. 0,84 d. 2,66 b. 1,18 e. 2,99 c. 1,49 8. Berkas sinar merambat di udara ( n= 1) dengan panjang gelombang cahaya di udara yaitu 62 x 1 − m menuju permukaan air dengan indeks bias 1,33. Panjang gelombang cahaya saat di air adalah ....... a. 46,6 x 1 − m d. 72 x 1 − m b. 58,9 1 − m e. 82,4 x 1 − m c. 62 x 1 − m 9. Pernyataan di bawah ini yang termasuk sinar istimewa lensa cembung adalah..... a. Sinar datang melalui titik pusat optik O dibiaskan sejajar dengan sumbu utama. b. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui fokus aktif ( 1) c. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui fokus pasif ( 2) d. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari fokus aktif ( 1 ) e. Sinar datang seakan-akan menuju ke titik fokus pasif( 2 ) dibiaskan sejajar sumbu utama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
10. Sebuah lensa cembung memiliki jarak fokus 60 cm. Jika bayangan nyata yang dihasilkan 3 kali besar benda, maka posisi benda terhadap lensa adalah ...... a. 20 cm d. 60 cm b. 30 cm e. 80 cm c. 40 cm 11. Sebuah benda dengan tinggi 0,15 m berada pada jarak 60 cm dari lensa cekung dengan jarak fokus 40 cm. Tinggi bayangan benda adalah .......... a. 6 cm d. 20 cm b. 7,5 cm e. 30 cm c. 15 cm 12. Cacat mata yang disebabkan oleh bayangan benda yang jatuh di depan retina adalah ..... a. Astigmatisme b. Presbiopi c. Rabun dekat d. Rabun jauh e. Emetropi 13. Bayangan benda yang dibentuk oleh lensa okuler pada teropong bias adalah ...... a. Nyata, terbalik, diperbesar b. Nyata, terbalik, diperkecil c. Nyata, tegak, diperbesar d. Maya, terbalik, diperkecil e. Maya, terbalik, diperbesar 14. Seorang penderita rabun dekat (hipermetropi) dengan titik dekat 80 cm, ingin membaca pada jarak baca normal (25 cm). Kekuatan kacamata yang dapat digunakan agar dapat melihat pada jarak normal adalah ...... a. + 1,25 dioptri d. – 2,75 dioptri b. -1,25 dioptri e. +3,5 dioptri c. +2,75 dioptri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
15. Daya akomodasi mata adalah ...... a. Kemampuan mata untuk mengubah kecembungan lensa mata b. Kemampuan mata untuk membentuk bayangan c. Kemampuan mata untuk menangkap bayangan yang dibentuk oleh lensa d. Kemampuan mata untuk dapat bergeser ke depan dan ke belakang e. Kemampuan manusia untuk melihat 16. Perbesaran bayangan yang dibentuk oleh lup pada mata tak berakomodasi yaitu 4 kali, dan memiliki kekuatan 10 dioptri. Titik dekat yang digunakan pengamat adalah ..... a. 36 cm d. 39 cm b. 37 cm e. 40 cm c. 38 cm 17. Teropong bintang pada mata tak berakomodasi memiliki perbesaran 10 kali. Jika jarak fokus objektifnya 50 cm, maka panjang teropong bintang tersebut adalah .......... a. 55 cm d. 550 cm b. 50 cm e. 500 cm c. 5,5 cm 18. Jarak objektif dan okuler pada mikroskop untuk mata tak berakomodasi seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini. Objektif
Okuler
10 cm
5 cm Fob
Fok
d = 35 cm Besar perbesaran total yang dihasilkan adalah ....... a. b. c.
12 kali 10 kali 8 kali
d. 6 kali e. 4 kali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
19. Astigmatisme merupakan kondisi mata karena tidak ratanya kornea mata, sehingga cahaya sejajar yang datang tidak dapat difokuskan ke satu titik. Dibawah ini yang merupakan kacamata yang dapat digunakan untuk menolong cacat mata ini adalah ....... a. Kacamata berlensa cekung b. Kacamata berlensa cembung c. Kacamata berlensa rangkap d. Kacamata berlensa silindris e. Kacamata berlensa positif 20. Jarak bayangan benda dari permukaan air adalah 33,75 cm. Jika indeks bias air
4 3
dan indeks bias udara 1, maka jarak benda pada dasar bejana
yang berisi air adalah ..... a. 50,5 cm b. 45 cm c. 42, 8 cm d. 25,31 cm e. 22,5 cm
SELAMAT MENGERJAKAN „‟GOOD LUCK‟‟
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN C DATA PENELITIAN Lampiran C.1 Data Hasil Angket Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 1 Lampiran C.2 Data Hasil Angket Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 2 Lampiran C.3 Data Hasil Angket Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 3 Lampiran C.4 Data Hasil Angket Kecerdasan Emosional Kelas X MIA 4 Lampiran C.5 Data Hasil Angket Kesiapan Belajar Kelas X MIA 1 Lampiran C.6 Data Hasil Angket Kesiapan Belajar Kelas X MIA 2 Lampiran C.7 Data Hasil Angket Kesiapan Belajar Kelas X MIA 3 Lampiran C.8 Data Hasil Angket Kesiapan Belajar Kelas X MIA 4 Lampiran C.9 Data Hasil Belajar Fisika Siswa Materi Optika Geometri Kelas X MIA 1 Lampiran C.10 Data Hasil Belajar Fisika Siswa Materi Optika Geometri Kelas X MIA 2 Lampiran C.11 Data Hasil Belajar Fisika Siswa Materi Optika Geometri Kelas X MIA 3 Lampiran C.12 Data Hasil Belajar Fisika Siswa Materi Optika Geometri Kelas X MIA 4 Lampiran C.13 Deskripsi Hasil Wawancara Lampiran C.14 Daftar Hadir Tes Hasil Belajar Kelas X MIA 1 Lampiran C.15 Daftar Hadir Tes Hasil Belajar Kelas X MIA 2 Lampiran C.16 Daftar Hadir Tes Hasil Belajar Kelas X MIA 3 Lampiran C.17 Daftar Hadir Tes Hasil Belajar Kelas X MIA 4 Lampiran C.18 Daftar Hadir Tes Wawancara
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
Lampiran C.1 DAFTAR SKOR ANGKET KECERDASAN EMOSIONAL KELAS X MIA 1 SMA N 1 Prambanan Sleman No Subjek Skor item nomer
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21
1 2 3 3 3 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3
2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 2 2 2 3 2 2 2 4
3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 4 2 2 3 3 3
4 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3
5 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3
Jumlah 6 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3
7 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3
8 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3 4 0 3 3 3 4 3 3 3 4 3
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 1 4 4 3 4 4 4 2 4 3 2 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 1 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 2 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 2 4 3 4 4 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 1 2 2 2 2 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 2 2 4 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 3 2 2 3 3 3 1 2 3 1 4 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 2 4 2 2 4 4 3 3 2 3 4 4 2 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 2 1 2 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3
84 100 98 102 98 98 72 94 90 90 94 84 97 81 79 107 87 93 89 101 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
No Subjek Skor item nomer
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32
1 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 2
2 3 2 3 1 4 2 2 3 1 3 2
3 1 1 3 2 3 3 3 2 3 2 2
4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3
5 4 4 4 2 1 3 4 4 2 3 4
Jumlah 6 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4
7 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4
8 2 4 3 2 4 3 3 3 2 3 3
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 4 4 2 4 2 2 4 3 3 1 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 1 4 4 4 4 4 2 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 1 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 2 2 2 2 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 1 3 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 2 4 3 1 3 4 3 2 2 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 4 4 4 2 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 4 3 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 2 2 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 2 4 4 2 3 2 2 4 4 3 2 2 2 3 4 2 3 3 4 3
90 104 87 82 101 93 89 99 89 95 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
Lampiran C.2 DAFTAR SKOR KECERDASAN EMOSIONAL KELAS X MIA 2 SMA N 1 Prambanan Sleman No Subjek Skor item nomer
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20
1 2 4 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2
2 2 3 3 2 2 4 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2
3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 2 2 2 4 3
4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
Jumlah 5 3 3 2 3 2 4 4 3 4 4 3 3 2 2 3 2 4 3 4 3
6 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3
7 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 3 2 2 4 3 3 4 3 3
8 3 3 2 3 3 4 3 1 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 2 2 2 3 3 2 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 2 2 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 2 3 3 2 4 2 4 4 2 3 3 1 4 3 2 4 3 2 4 4 1 3 3 3 3 2 3 2 4 4 3 2 2 2 4 4 4 2 3 2 4 3 3 2 3 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 2 4 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 1 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 4 4 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 1 2 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 2 4 3 1 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 1 2 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 4 3 2 3 3 3 2
79 82 83 90 85 106 97 85 94 99 80 79 86 86 101 80 96 87 103 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
No Subjek Skor item nomer
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32
1 4 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1
2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2
3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3
4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 2
Jumlah 5 4 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4
6 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4
7 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4
8 4 3 3 3 2 4 3 4 3 4 2 3
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 0 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 4 4 2 2 3 3 4 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 1 3 4 4 3 3 3 4 1 3 3 4 2 4 2 4 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 1 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 4 3 3 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 0 3 3 4 2 3 4 4 3 4 2 1 3 3 3 4 2 2 4 3 1 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 4 4 4 3 2 2 3 4 4 3 3 3 4 4
100 84 90 85 93 97 87 98 93 101 89 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
Lampiran C.3 DAFTAR SKOR KECERDASAN EMOSIONAL KELAS X MIA 3 SMA N 1 Prambanan Sleman No Subjek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20
Skor Item nomer 1 2 4 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3
2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3
3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2
4 2 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 4 2 2 2 2 2 4
5 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 4 3
Jumlah 6 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 4
7 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4
8 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 4 4 3 4 4 2 4 3 1 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 2 2 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 1 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 2 4 3 4 2 3 2 3 3 3 2 2 4 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 4 3 2 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 2 3 3 3 1 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2 4 4 4 3 4 2 4 4 2 3 4 4 4 1 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 2 2 4 4 4 2 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 2 2 3 4 1 3 3 4 4 3 4 3 3 2 4 3 3 2 2 4 3 4 2 2 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 4 3 2 2 2 4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 1 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 4 2 2 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3
96 98 97 82 97 87 92 96 98 98 103 102 98 98 94 92 84 88 84 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
No Subjek
21 22 23 24
S21 S22 S23 S24
Skor Item nomer 1 2 3 2 2
2 2 2 3 3
3 3 3 3 3
4 3 2 3 3
5 3 2 4 4
Jumlah 6 3 3 3 3
7 3 3 3 4
8 3 3 2 3
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 3 1 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 4 2 3 3 2 1 4 4 3 3 2 2 4 2 3 2 3 2
87 94 85 85
Lampiran C.4 DAFTAR SKOR KECERDASAN EMOSIONAL KELAS X MIA 4 SMA N 1 Prambanan Sleman No Subjek Skor 1 1 S1 2 2 S2 2 3 S3 4 4 S4 2 5 S5 2 6 S6 3 7 S7 3 8 S8 3 9 S9 3 10 S10 3 11 S11 2 12 S12 4
Item nomer 2 3 4 5 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 4 3 1 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3
Jumlah 6 3 4 2 4 4 3 3 2 4 3 4 3
7 3 4 2 3 4 4 3 2 4 3 4 2
8 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 3 3 3 4 2 3 4 3 2 4 3 3 2 3 2 3 4 3 3 4 3 3 1 3 4 4 2 2 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 1 2 3 3 2 2 1 3 3 4 3 3 4 3 3 1 3 3 4 4 3 3 3 2 4 2 3 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 1 3 2 2 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 2 4 3 2 3 2 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 0 3 4 3 4 3 2 4 3 2 4 2 1 3 4 3 3 3 3 4 1 3 3 2 3 2 1 3 3 3 3 2 1 2 3 4 3 4 1 2 2 3 2 4 4 4 3 2 3 2 4 4 3 3 2 2 4 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 2 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 0 4 4 4 2 1 2 2 4 4 2 3 3 2 4 4 2 3 3 3 2
88 92 82 94 91 101 89 73 93 92 104 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
No Subjek Skor 1 13 S13 3 14 S14 2 15 S15 2 16 S16 2 17 S17 3 18 S18 3 19 S19 3 20 S20 3 21 S21 2 22 S22 2 23 S23 3 24 S24 3
Item nomer 2 3 4 5 2 2 2 4 3 1 3 4 2 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 2 3 4 2 2 3 2 4 4 4 2 1 2 4 3 3 2 4 4 2 2 3 4 2 3 3 3
Jumlah 6 4 4 4 2 4 3 2 3 3 3 4 2
7 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3
8 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 4 4 3 3 3 2 4 2 2 4 4 3 3 2 2 3 4 2 3 4 4 1 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 0 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 1 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 4 4 3 2 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 1 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 2 2 4 3 2 4 3 1 2 3 3 3 4 2 4 0 2 3 3 3 2 2 4 4 4 3 3 4 4 1 2 2 2 1 4 1 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 2 4 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 4 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4
91 93 101 84 100 101 79 92 77 89 96 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
Lampiran C.5 DAFTAR SKOR ANGKET KESIAPAN BELAJAR KELAS X MIA 1 SMA N 1 Prambanan Sleman No Subjek Skor item nomer
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21
1 3 3 2 4 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3
2 3 2 3 3 1 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3
3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3
4 3 4 3 3 1 3 2 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 4 2 3 3
Jumlah 5 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3
6 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4
7 3 4 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 4 2 3 3 3
8 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 2 4 2 3 3 4 3 2 4 4 3 2 2 4 3 3 4 4 4 2 4 4 2 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 1 2 4 4 2 4 3 4 4 1 3 2 4 3 4 3 2 4 4 2 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 2 2 2 3 3 1 3 1 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 3 4 3 2 3 3 1 2 2 3 2 3 2 4 4 2 4 4 2 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 4 3 2 4 3 2 2 1 1 3 3 4 3 4 3 3 4 2 2 4 1 3 3 3 2 3 4 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 2 2 3 4 4 3 3 2 4 4 2 3 3 2 4 4 3 2 4 3 4 3 2 2 2 3 3 4 3 2 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 3 2 2 2 3 1 4 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 4 2 2 2 2 3 4 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 0 3 2 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 2 3 3 3 2 4 2 2 2 4 2 3 2 2 3 4 3 2 4 3 2 1 2 2 2 3 3 2 3 2 4 3 2 3 3 2 4 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 2 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 4
89 92 95 95 76 90 73 90 88 79 89 84 91 71 76 95 91 79 86 94 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
No Subjek Skor item nomer
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32
1 3 4 3 2 4 2 3 3 2 3 4
2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2
3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2
4 4 4 3 2 4 3 3 3 4 4 2
Jumlah 5 2 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2
6 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3
7 3 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2
8 4 4 3 2 4 4 4 3 4 3 3
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 4 3 4 2 2 4 4 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 2 2 4 4 4 2 1 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 2 4 3 3 1 3 2 3 4 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 2 3 2 2 4 4 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 4 4 4 3 2 4 4 2 3 4 2 3 4 4 2 4 3 4 4 3 2 3 3 3 1 3 2 4 1 2 3 2 2 3 4 2 2 4 3 3 3 2 2 2 4 3 3 2 2 4 4 1 3 3 2 3 4 3 2 4 3 2 4 2 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 2 4 2 2 2 4 2 2 1 2 3 3 3 3 4 3 2 1 1 2 2
96 100 85 67 105 85 97 80 85 90 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
Lampiran C.6 DAFTAR SKOR KESIAPAN BELAJAR KELAS X MIA 2 SMA N 1 Prambanan Sleman No Subjek Skor Item nomer
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20
1 3 4 3 4 2 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 4 4 2 4
2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
3 3 2 2 3 2 4 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2
4 2 2 2 4 2 4 3 3 2 4 2 2 2 2 3 4 2 3 2 3
Jumlah 5 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2
6 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3
7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3
8 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 3 3 1 2 2 4 3 2 3 3 2 3 2 2 2 4 3 3 2 3 2 2 4 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 4 3 3 2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 1 2 3 4 2 3 3 3 3 2 2 2 4 3 4 3 2 4 4 2 2 3 2 3 2 3 3 4 2 4 4 2 2 2 3 2 3 2 2 4 3 2 2 3 2 2 3 2 2 4 2 3 3 2 2 2 3 2 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 4 4 3 4 4 4 1 3 2 4 2 2 2 3 2 4 4 3 3 2 2 3 3 4 3 4 3 3 4 2 2 4 1 2 2 2 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 2 4 3 3 2 1 3 3 2 2 4 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 4 3 2 4 2 2 4 3 2 4 3 2 4 4 3 2 2 2 3 4 4 3 4 2 3 4 2 3 4 4 2 3 2 2 4 4 3 2 2 1 3 3 3 3 4 3 3 4 2 2 2 3 3 1 2 2 4 3 2 3 3 2 3 3 2 2 4 2 3 2 3 2 2 3 2 4 3 2 3 4 2 3 3 1 1 4 2 2 4 2 3 4 2 2 3 3 2 4 3 2 3 4 2 3 3 1 1 4 2 2 4 2 3 4 2 2 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 2 2 2 3 2 1 2 3 3 3 4 3 2 2 2 3 2 2 2 3 4 1 3 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 2 2 2 3 4 4 3 4 3 2 3 1 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 4 3 2 3 2 2 3
78 76 73 89 73 98 86 76 78 92 82 78 79 79 89 81 86 81 95 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
No Subjek Skor Item nomer
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32
1 2 4 4 4 4 4 3 2 3 3 2 2
2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 1 2
3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2
4 3 3 4 3 4 4 2 2 3 2 2 3
Jumlah 5 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3
6 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4
7 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2
8 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 4 2 4 2 2 4 2 3 4 2 2 4 4 2 3 4 4 1 2 3 3 3 2 2 2 2 4 3 2 3 2 1 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 4 3 4 3 2 4 4 2 2 3 2 3 2 3 3 4 2 4 4 2 2 2 3 2 3 3 2 4 4 3 3 2 1 3 3 2 2 4 3 3 3 2 2 2 3 2 1 2 3 4 4 4 4 1 3 2 4 4 2 4 3 3 1 2 4 4 4 2 3 4 2 3 4 4 3 3 1 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 1 4 2 4 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 2 4 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 3 4 3 4 3 2 4 4 2 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 4 2 2 2
84 75 89 81 91 92 67 83 96 99 82 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
Lampiran C.7 DAFTAR SKOR KESIAPAN BELAJAR KELAS X MIA 3 SMA N 1 Prambanan Sleman No Subjek Skor Item nomer
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20
1 2 3 3 4 2 1 3 2 4 3 4 4 3 2 3 3 2 3 3 4
2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 3
3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2
4 1 2 3 3 2 3 4 3 3 4 2 4 3 4 4 1 3 1 2 4
Jumlah 5 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
6 4 2 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3
7 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3
8 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 4 2 3 4 2 4 4 2 2 1 1 3 3 4 2 4 4 4 3 2 1 2 3 3 4 2 2 4 4 2 4 3 1 3 4 3 2 4 3 2 4 2 2 2 4 3 4 3 2 4 4 2 3 3 1 3 3 4 2 3 3 4 3 2 2 1 4 3 4 3 2 4 4 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 4 2 2 3 1 3 2 3 2 2 1 3 3 2 1 2 3 4 2 3 3 3 1 2 2 3 2 3 2 2 1 4 3 2 3 2 1 3 2 2 2 4 3 2 2 2 2 1 3 3 1 3 2 3 3 2 3 3 1 3 4 4 3 4 4 3 1 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 1 4 3 3 4 3 3 2 2 2 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 1 4 4 3 4 4 2 3 4 4 2 3 3 2 4 4 3 3 1 4 4 4 2 2 4 4 2 3 2 3 4 4 2 3 3 1 4 2 4 2 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 1 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 2 4 3 1 4 2 3 2 4 4 4 3 2 2 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 1 3 4 3 2 4 2 3 4 2 2 3 3 3 1 3 2 4 3 2 3 3 1 3 3 4 3 4 4 3 1 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 4 2 1 3 3 2 2 4 4 2 2 2 1 2 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 4 3 2 1 3 3 2 3 2 4 4 2 4 3 1 3 3 2 2 4 3 2 2 2 2 4 4 3 3 3 2 4 4 2 3 3 1 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 2 1 3 3
81 83 86 95 70 70 86 102 97 93 90 98 90 81 87 84 79 82 89 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
No Subjek Skor Item nomer
21 22 23 24
S21 S22 S23 S24
1 2 3 2 3
2 2 2 2 2
3 3 3 3 3
4 3 2 2 2
Jumlah 5 3 3 3 3
6 3 3 3 3
7 2 2 3 2
8 4 4 3 4
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 4 3 3 2 2 4 4 2 3 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 4 4 2 3 2 1 3 3 4 3 4 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 2 2 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 4 3 4 3 4 2 1 2 2
84 80 81 79
Lampiran C.8 DAFTAR SKOR KESIAPAN BELAJAR KELAS X MIA 4 SMA N 1 Prambanan Sleman No Subjek Skor Item nomer 1 2 3 4 1 S1 3 3 3 3 2 S2 4 2 2 2 3 S3 3 2 3 4 4 S4 4 2 3 3 5 S5 2 2 3 3 6 S6 3 3 2 3 7 S7 4 2 2 3 8 S8 4 2 2 2 9 S9 3 2 3 2 10 S10 3 3 2 3 11 S11 4 3 3 3
Jumlah 5 3 2 3 3 3 4 3 2 2 2 4
6 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 4
7 2 2 3 2 1 3 3 1 3 3 3
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 1 4 2 2 3 4 4 4 4 2 2 3 3 2 4 3 2 4 4 2 2 2 1 3 3 3 2 4 2 4 1 2 2 1 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 2 4 4 2 3 2 2 3 2 4 2 3 3 3 1 2 2 2 3 3 4 3 2 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 2 4 3 2 4 4 2 3 2 1 3 2 2 3 3 3 4 4 2 2 3 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 1 1 4 3 2 3 2 1 3 4 2 1 3 2 4 3 2 4 4 2 3 3 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 2 2 4 2 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 3 2 4
92 78 94 83 93 102 86 70 91 84 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
No Subjek Skor Item nomer 1 2 3 4 12 S12 2 3 3 3 13 S13 3 2 2 3 14 S14 2 3 3 2 15 S15 4 4 3 3 16 S16 3 3 3 3 17 S17 4 2 3 3 18 S18 4 3 3 4 19 S19 2 2 2 3 20 S20 3 2 2 4 21 S21 2 2 3 2 22 S22 3 3 3 3 23 S23 4 2 2 2 24 S24 3 2 2 3
Jumlah 5 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2
6 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3
7 2 2 2 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2
8 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 2 4 3 3 4 1 2 4 2 2 4 3 2 4 4 3 3 2 2 2 2 3 3 4 3 2 3 1 2 2 3 2 4 3 2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 2 2 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 1 2 2 2 2 2 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 2 2 4 3 4 4 4 3 4 2 3 1 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 4 2 3 4 4 2 4 2 2 3 4 4 3 4 3 4 3 1 2 2 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 2
85 80 84 103 91 98 105 82 97 76 89 90 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
Lampiran C.9 DATA HASIL BELAJAR KELAS X MIA 1 SMA N 1 Prambanan Sleman No
Subjek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21
Skor item nomer 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 0 5 5 5 0 5 5 0 5 5
3 5 0 0 5 0 5 0 0 5 5 5 5 5 5 5 0 0 5 5 5 5
Jumlah 4 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 0 5 5 5 5
5 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5
7 0 5 5 5 0 5 5 5 0 5 5 5 0 5 0 0 5 5 5 5 5
8 0 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5
9 10 0 5 5 0 0 0 0 0 5 0 5 5 5 0 5 0 0 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 0 5 5 5 5 5 0 5 0 5 5 5 0 5 5
11 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0
12 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
13 0 5 5 5 5 5 0 5 0 5 0 5 5 5 0 5 5 5 0 0 0
14 0 0 0 0 5 5 5 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5
17 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 0 0 0 5 5 5 5 0 5
18 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5
20 0 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 0
55 65 75 70 75 85 55 70 55 80 75 70 70 70 45 75 65 70 75 65 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
No
Subjek
22 S22 23 S23 24 S24 25 S25 26 S26 27 S27 28 S28 29 S29 30 S30 31 S31 32 S32 Rata-rata
Skor item nomer 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 5 0 5 5 5 5 5 0 5 0 5
3 0 5 5 0 5 0 0 5 0 5 5
Jumlah 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
9 10 5 0 5 0 0 0 5 0 5 5 0 0 5 0 5 5 5 0 5 5 5 0
11 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
13 5 5 5 5 0 0 5 5 5 5 5
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0
20 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5
80 70 70 70 75 60 70 75 70 75 70 69,53125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
Lampiran C.10 DATA HASIL BELAJAR KELAS X MIA 2 SMA N 1 Prambanan Sleman Materi Optika Geometri No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Subjek
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21
Skor Item nomer 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5
2 0 5 0 0 5 0 5 5 0 0 5 0 5 5 0 5 0 0 0 0 0
3 5 5 5 5 5 0 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5
Jumlah 4 5 0 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 0 0 5 5 5 5 5 5 5
5 0 0 0 0 0 5 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 5 0 0 5 0
6 5 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5 0 0 5 5
7 5 5 5 0 0 0 0 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
9 5 0 5 0 0 5 0 0 0 5 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 5
10 5 0 5 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 0 5 0 5 5 0 5 5
11 0 0 0 0 0 5 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 5 0 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 0 5 5 5 5 0 5 0
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
14 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5
15 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
17 5 0 5 5 5 5 5 5 0 5 0 5 0 0 5 0 5 5 0 5 5
18 5 0 5 5 5 5 5 0 0 5 0 5 0 0 0 0 5 0 0 5 5
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
20 0 0 0 0 0 0 0 5 5 0 5 0 0 0 5 5 0 0 0 0 0
75 45 65 60 60 70 60 65 50 70 60 75 45 45 65 60 75 55 35 75 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
No
Subjek
22 S22 23 S23 24 S24 25 S25 26 S26 27 S27 28 S28 29 S29 30 S30 31 S31 32 S32 Rata-rata
Skor Item nomer 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 5 0 0 0 0 0 5 0 5 0 0
3 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Jumlah 4 0 5 5 0 5 5 0 5 0 5 5
5 0 0 5 0 5 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0
7 5 0 0 0 0 0 5 0 5 0 0
8 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 0
9 0 0 5 0 5 0 0 5 0 0 0
10 0 5 5 0 5 5 0 5 0 5 0
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 0
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
17 0 5 5 0 5 5 0 0 0 5 0
18 0 0 5 0 5 0 0 5 0 0 5
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
20 0 0 0 5 0 0 0 5 0 0 5
45 55 70 40 70 55 45 70 45 55 45 58,75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
Lampiran C.11 DATA HASIL BELAJAR KELAS X MIA 3 SMA N 1 Prambanan Sleman Materi Optika Geometri No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Subjek
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21
Skor Item nomer 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0
3 0 5 0 0 0 0 0 5 5 0 0 5 0 0 0 5 0 5 5 5 5
Jumlah 4 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 5 0 0 0 5 0 0 0 5 0 0 5 5 0 0 5 0 5 5 0 0
9 0 5 5 0 0 5 5 0 5 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5 0
10 0 5 5 5 0 5 5 0 5 0 0 0 0 0 5 5 5 5 0 5 0
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 5 5 5 0 5 5 0 5 5 0 5 5 5 0 5 5 0 5 5 5 5
13 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 5 0
14 5 5 0 0 5 0 0 5 0 5 0 0 0 5 5 0 0 0 5 5 0
15 0 5 0 5 5 0 0 5 5 5 5 5 0 5 0 5 5 5 5 5 5
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 0 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5
17 0 5 5 5 5 5 5 0 0 0 0 5 0 0 5 5 5 5 5 5 5
18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0
19 5 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 0 0 0 0 5 5
20 5 0 5 5 5 5 5 0 5 0 5 5 5 0 5 5 5 5 5 0 5
45 60 45 35 45 45 40 45 60 30 35 50 40 35 50 50 35 50 50 60 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
No
Subjek
22 S22 23 S23 24 S24 Rata-rata
Skor Item nomer 1 5 5 0
2 0 0 5
3 5 0 0
Jumlah 4 5 5 5
5 0 0 0
6 0 0 0
7 0 0 5
8 0 0 5
9 5 0 5
10 5 0 0
11 0 0 5
12 0 5 0
13 0 0 0
14 0 0 0
15 0 5 0
16 5 0 5
17 0 0 0
18 5 5 5
19 5 5 5
20 5 5 0
45 35 45 44,79167
Lampiran C.12 DATA HASIL BELAJAR KELAS X MIA 4 SMA N 1 Prambanan Sleman Materi Optika Geometri No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Subjek
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11
Skor item nomer 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 5 0 5 5 5 0 0 0 0 0 5
3 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 0
Jumlah 4 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5
5 5 0 0 0 0 0 0 5 0 5 0
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 0
8 5 5 0 0 5 5 5 0 5 5 5
9 5 5 5 5 0 0 0 0 5 5 0
10 5 5 5 5 0 0 0 0 5 5 0
11 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5
13 5 0 5 5 5 5 0 0 5 0 5
14 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5 5
15 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5
16 5 5 5 5 5 0 5 0 5 0 5
17 0 5 0 5 0 5 0 5 5 0 0
18 0 0 0 0 5 5 5 5 0 0 5
19 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 5
20 5 5 5 0 0 0 0 0 5 5 5
85 70 70 70 65 60 45 30 75 65 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
No
Subjek
12 S12 13 S13 14 S14 15 S15 16 S16 17 S17 18 S18 19 S19 20 S20 21 S21 22 S22 23 S23 24 S24 Rata-rata
Skor item nomer 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 5 0 5 5 0 0 0 0 0 0 5 0 5
3 5 5 5 5 0 5 0 5 5 0 5 0 5
Jumlah 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 0 5
5 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 5 0 5 5 0 5 0 5 0 5 5 5 5
8 5 5 0 5 5 5 0 0 5 0 0 5 5
9 5 0 0 5 0 5 0 0 0 5 5 0 5
10 5 5 5 5 0 5 0 5 5 5 5 0 5
11 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0
12 0 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
13 0 0 5 5 5 0 0 5 0 0 5 0 5
14 5 5 5 5 0 5 0 5 0 5 5 0 5
15 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5
16 0 5 5 0 0 5 5 0 5 5 5 5 0
17 0 5 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 0
18 0 0 0 0 5 0 0 0 5 5 0 0 0
19 0 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5
20 5 5 0 0 0 0 0 0 0 5 5 0 5
55 60 60 65 35 60 40 55 50 60 65 35 70 58,54167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
Lampiran C.13 DESKRIPSI HASIL WAWANCARA SISWA KELAS X SMA N 1 Prambanan Sleman No Katergori 1. Kecerdasan Emosional Tinggi
Subjek Amalia
Deskripsi Hasil Wawancara Amalia termasuk Tipe orang yang tidak gampang emosian ketika menghadapi masalah, kemudian dicari penyebab permasalahannya dan curhat sama teman. Pendapat dari teman yang sekiranya sesuai bisa membantu untuk menyelesaikan masalahnya. Kemudian ketika mendapatkan nilai ulangan yang jelak perasaannya sedih. Kalau mendapat nilai jelek yang dilakukan yaitu review kesalahan yang terjadi misalnya masih salah pada soal mengenai materi tertentu, maka yang dilakukan yaitu lebih memahami materi dan membuat ringkasan pada materi yang sekiranya kurang bisa dipahami. Ketika ingin mengetahui sesuatau berdampak buruk atau tidak baginya yang dilakukan yaitu dipikir terlebih dahulu apakah itu berdampak baik atau tidak sebelum melakukan sesuatu. Kemudian cara amalia belajar Malam minggu meringkas materi, untuk hari lainnya belajar materi dan mengerjakan soal dan mempunyai jadwal belajar, ketika guru sedang menjelaskan mencatat dan mendengarkan. Amalia ketika ada teman yang mengejek dan memfitnahnya yang dilakukan yaitu diam saja, ketika ada fitnah
Kesimpulan Siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi, ketika menghadapi masalah maka banyak yang menceritakan dan meminta pendapat/ solusi atas masalahnya kepada teman atau orang tua. Ketika mendapatkan nilai yang jelek mereka kebanyakan sedih dan kecewa, dan yang dilakukannya yaitu membuat komiten untuk meningkatkan belajarnya, review kesalahan, bertanya kepada teman maupun guru. Ketika ingin mengetahui sesuatu berdampak buruk atau tidak baginya yang dilakukan yaitu dipikir terlebih dahulu dan dilihat dari segi kegunaan apakah itu berdampak baik atau tidak sebelum melakukan sesuatu. Cara mereka belajar yaitu meringkas materi, untuk hari lainnya belajar materi dan mengerjakan soal dan mempunyai jadwal belajar. Kemudian ada yang lebih banyak nulis dan belajar sendiri dirumah, namun beberapa masih dengan suasana hati dalam belajar dan tidak punya jadwal belajar. Ketika guru sedang menjelaskan yang dilakukannya yaitu mencatat, mendengarkan, memperhatikan dan jika belum bertanya baik sama teman maupun guru. Ketika ada teman yang tidak suka dan mengejek maka yang dilakukan mereka kebanyakan diam saja dan kalau memang sudah keterlaluan maka adanya klarifikasi kebenaran dan minta bimbingan BK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
menghampiri yang dia lakukan yaitu pasrah karena suatu saat Alloh pasti akan memberikan kebenaran itu. Pada keadaan yang sulit yang lakukannya nangis, kemudian memikirkan apa yang akan dilakukan dan cerita sama sahabat dan kedua orang tua. Amalian tipe orang yang gampang pasrah ketika dia tidak mendapatkan juara kelas karena menurutnya sudah memang jalannya kemampuannya sampai segitu dan punya tekad untuk lebih baik lagi. Cita- citanya yaitu ingin menjadi guru biologi, belajar biologi dan nengumpulkan materi dari SMP dijadikan satu dengan ringkasan SMA. Yang dilakukannya ketika ada teman yang memita bantuan dan saat itu lagi kerja tugas yaitu mengerjakan tugas terlebih dahulu baru membantu teman. Kemudian yang dilakukannya ketika da teman curhat yaitu menanyakan masalahnya, dan memberikan solusi, dan selalu mendengarkan meskipun tidak paham dan menghargai, tidak pernah maen HP atau sibuk sendiri ketika ada teman mengajak ngobrol. Organisasi yang diikuti yaitu rohis dan Irmas. Menurutnya organisasi penting karena buat berinteraksi dengan orang lain sehingga bisa toleransi dan tidak egois dengan orang lain. Dan untuk menjaga komunikasinya dengan oranglain yaitu kalau mau ngomong dipikir dulu takutnya menyakiti dan menanggapi pembicaraan sesuai dengan kondisi supaya tidak ada salah paham. Yang dilakukannya ketika forum diskusi, ketika ada
Kemudian ketika pada situasi yang sulit maka yang dilakukannya yaitu ada yang nangis kemudian cerita sama teman atau orang tua, selalu berusaha dan berdoa. Ketika ada teman yang mendapat juara kelas maka yang dilakukan yaitu memberikan selamat, mensyukuri segala kemampuannya dan tetap berusaha menjadi lebih baik. Mereka memiliki citacita masing-masing dan mereka sudah mulai mempersiapkan semuanya sejak sekarang salah satunya yaitu belajar dan berdoa. Yang dilakukannya ketika ada teman yang memita bantuan dan saat itu lagi kerja tugas kebanyakan mengerjakan tugas terlebih dahulu kemudian jika sudah selesai maka baru membantu temannya. Kemudian yang dilakukannya ketika da teman curhat yaitu menanyakan masalahnya, dan memberikan solusi selagi mampu. Ketika orang lain sedang mengajak berbicara yang dilakukan yaitu mendengarkan, menanggapi apa yang sedang dibicarakan, dan tidak main sendiri. Kebanyakan dari mereka mengikuti organisasi karena menurut mereka organisasi itu penting untuk bisa bersosialisasi dengan orang lain, menambah sikap toleransi, bertanggung jawab, dan menyalurkan bakat maupun prestasi. Untuk menjalin komunikasi dengan baik antar sesama teman maka ngomong dipikir dulu takutnya menyakiti, sopan santun menanggapi pembicaraan sesuai dengan kondisi supaya tidak ada salah paham, menghargai apa yang dibicarakan. Ketika dalam forum diskusi yang dilakukan yaitu memberikan pendapatnya dan menghargai keputusan bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
2.
Dita
permasalahan menanyakan pendapat kepada temanteman dan memberikan usul dan menentukan kirakira yang baik yang mana, dan menghargai apa yang sudah menjadi kesepakatan bersama. Dita termasuk orang yang memikirkan segala masalahnya dengan kepala dingin, dan ketika masalah itu tidak bisa dihadapi maka yang dilakukan yaitu sharing dan meminta pendapat dari teman, namun tetap menghadapi sendiri. Ketika mendapatkan ulangan yang jelak Dita merasa kecewa dan sedih, karena sudah belajar maksimal namun hasilnya tetap jelek, kemudian yang dilakukan belajarnya ditingkatkan, ngak mikirin masalah apapun, dan jauh-jauh hari sebelum ulangan bikin catatan. Untuk mengetahui yang dilakukannya bisa berdampak baik/buruk yaitu dipikir terlebih dahulu apakah itu berdampak baik atau tidak. Dita selalu belajar sendiri dan sudah punya jadwal. Kalau ada PR hari ini maka sorenya dikerjakan, dan malamnya digunakan untuk mempelajari materi yang akan diajarkan esoknya. Ketika guru sedang menjelaskan yang dilakukannya mendengarkan dan jika belum paham tanya teman maupun bapak/ibu guru. Kemudian yang Dita lakukan ketika ada teman yang meminta bantuan dan dia lagi ada tugas yaitu mengerjakan tugas dulu, dan untuk masalah bantuan itu tergantung jika memang masalahnya serius maka dibantu dulu masalah pelajaran bisa dilanjutin nanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
3.
Galang
dan memberikan penjelasan kepada bapak/ibu gurunya. Ketika ada teman yang mendapatkan juara, Dita memberikan selamat, dan menyadari diri bahwa mungkin belajarnya masih kurang. Cita- citanya yaitu ingin menjadi dokter tetapi orang tua menyuruh dipertambangan dan disitu masih ada kebingungan mengenai cita-citanya. Kemudian kalau ada teman mengejek/ memfitnahnya yang dilakukan yaitu diam saja, tapi kalau memang keterlaluan maka ya ngak terima dan berusaha mengklarifikasi yang sebenarnya. Dita selalu mendengarkan dan membantu memberikan solusi dan dinasehati ketika dan teman yang curhat. Dan menanggapi obrolan, namun pernah main HP ketika ada obrolan, karena ngak mau bikin teman kesel karena takut juga berdampak buruk bagi diri sendiri. Dita Pernah ikut OSIS,PMR, tari, pramuka. Menurutnya organisasi itu penting, karena untuk menyalurkan bakat dan mencari prestasi. Dan untuk menjaga komunikasi yang dilakukannya berusaha mendengarkan, kalau mereka tanya dijawab. Ketika ada forum diskusi, Dita ikut ngasih ide dan juga memberikan pendapatnya ketika jika suatu ketika hasilnya tidak sesuai dengan tujuan dalam diskusi. Ketika ada masalah yang dilakukan Galang yaitu menghadapi dengan santai dan masalah itu harus diselesaikan dengan bimbingan orang tua. Ketika ada nilai ulangannya yang jelek perasaanya susah atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
sedih dan akan selalu berdoa, belajar denga rajin, dan belajar kelompok jika ada yang belom paham ditanyakan kepada guru. Yang dilakukannya untuk mengetahui yang dilakukannya berdampak baik/tidak yaitu menurutnya sulit sebenarnya membedakan antara yang berguna atau tidak,namun Galang selalu memikirkan dengan matang-matang dulu, karena kalau langsung melakukan malah takut salah. Cara Galang belajar yaitu masih mut-mutan, belajar yang sering dilakukan yaitu yang sains. Ketika guru sedang menjelaskan, Galang masih sering bercanda, ketika materinya sudah paham dan terkadang main HP atau bercanda dengan teman, namun ketika materinya belum paham maka tetap memperhatikan. Galang tipe orang yang santai ketika ada teman mengejeknya, dia biasa-biasa saja menghadapi, kalau pakai kekerasan maka berusaha ngalah, dan kalau difitnah maka dikonsultasikan sama BK. Pada situasi yang sulit contohnya sebagai seorang pelajar ketika sudah tidak bisa menjawab suatu persoalan dalam tugas maka yang dilakukan yaitu meminta bantuan teman maupun menanyakan kepada guru yang bersangkutan. Kemudian ketika ada teman yang mendapat juara kelas, Galang merasa biasa-biasa saja, karena menurutnya sudah keputusan guru jadi intinya pasrah. Setiap orang pasti menginginkan mendapatkan juara, namun menurutnya mendapatka juara atau tidak bukan masalah. Cita- citanya yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
4.
Intan
ingin menjadi guru atau dosen. Yang dipersiapkan yaitu belajar, berdoa, meminta bimbingan dai kedua orang tua dan memita bimbingan dari bapak ibu guru. Kalau ada teman yang meminta bantuan dan saat itu dia lagi kerja tugas yaitu membantunya sesuai kemampuan terlebih dahulu. Galang menanggapi dengan serius dan mengasih saran/komentar jika ada teman curhat. Yang dilakukannya ketika diajak berbicara orang yaitu mengajaknya bicara dan jika bertanya dijawab sebisanya, dan jarang ketika sedang ngobrol sama orang lain kemudian main HP sendiri. Organisasi yang diikuti yaitu organisasi yaitu wakil kesenian, osis, perpustakaan masjid. Organisasi itu penting karena supaya lebih bertanggung jawab. Cara dia berkomunikasi baik dengan oranglain yaitu ketika mau berbicara dipikir dulu, kemudian dalam berbicara menggunakan bahasa yang sopan santun, dan menjaga perasaan orang lain. Dalam sebuah forum diskusi Galang aering memberikan pendapat, dan didiskusikan bersama dengan teman, tidak memaksakan kehendak dijelaskan yang benar gimana, kalau sudah jelas maka teman itu akan bisa menerima. Ketika ada masalah yang dilakukan Intan yaitu cerita sama orang tua, dan kalau sudah diberi saran dilakukan namun jika saran itu dirasa kurang sesuai dengan kondisinya saat itu, maka menceritakannya kepada teman dekat. Ketika mendapatkan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
ulangan yang jelek, Intan merasa sedih, dan untuk memperbaikinya mencari dulu mana yang sekiranya susah kemudian tanya kakak tingkat dan jika tidak bisa maka tanya kepada guru. Untuk mengetahui sesuatu berdampak baik/ buruk yang dilakukannya melihat dari kegunaannya. Contohnya saja bermain dan belajar, maka yang dipikirkan adalah kegunaannya yang bermakna untuk besok/ masa depan. Cara belajarnya lebih banyak nulis dan belajar sendiri dirumah, namun bila habis sekolah belajar dengan teman dan memiliki jadwal belajar. Ketika guru menjelaskan yang dilakukannya menulis apa yang dijelaskan oleh guru, dan jika ada penekananpenekanan mengenai materi, maka yang dilakukan menuliskannya dalam sebuah memo dan jarang bermain hp (hp dimatiin) dan didukung oleh teman sebangku yang juga fokus dalam belajar. Yang dilakukan Intan ketika ada teman mengejeknya terserah yang mengejek, karena menurutnya jika teman yang mendengarkan itu percaya, maka suatu saat akan tau mengenai kebenarannya bila Intan bukan seperti itu. Kemudian jika timbul fitnah maka yang dilakukan dibilangin teman-temannya bahwa itu tidak benar, jika temnan lain tidak percaya maka ya sudah dibiarkan saja. Kemudian ketika pada situasi sulit Intan selalu berdoa dan berusaha. Apabila ada teman yang mendapat juara, Intan tetap belajar terus, dan menyadari kemampuannya memang sampai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
5.
Monica
segitu, jika masih bisa ditingkatkan maka akan berusaha meningkatkan. Cita-citanya yaitu menjadi seorang akuntan. Yang dilakukan yaitu belajar di bidang akuntansi lebih dalam. Mengerjakan tugas dulu, jika sudah selesai baru membantu teman. Ketika ada teman yang curhat ditanggapi dan jika tidak bisa memberi saran maka yang dilakukannya yaitu memberi nasehat supaya menceritakannya juga kepada orangtua maupun saudara dan selalu mendengarkan dan menghargai orang yang sedang berbicara sama Intan, dan tidak pernah main HP sendiri ketika ada orang lain sedang berbicara. Organisasi yang diikuti rohis dan kumpulan pemudapemudi. Organisasi ini penting menurut Intan karena untuk meningkatkan jiwa sosial kepada sesama. Cara menjaga komunikasi dengan orang lain yaitu dikondisikan dengan suasana. Contohnya Kalau bercanda juga diajak bercanda, dan jika suasana hatinya tidak memungkinkan untuk diajak bercanda ya jangan diajak bercanda. Dalam forum diskusi Intan, sering memberikan pendapat, untuk mengetahui apakah pendapatnya itu sesuai atau tidak. Jika suatu ketika pendapatnya ini sudah sesuai dengan tujuan, namun teman2 kurang setuju maka yang dilakukan yaitu memberitahu dampaknya apa yang terjadi jika menngunakan pendapat teman2 dan apa yang terjadi jika menggunakan pendapatnya. Ketika dan masalah yang dilakukan Monica yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
menanyakan sama orang tua atau orang terdekat. Apabila ulangannya jelek perasaannya sedih apalagi nilai teman-temannya bagus kemudian yang dilakukan yaitu membuat komitmen untuk tiap hari belajar. Dipikir-pikir maka dia mengetahui mana yang berdampak baik/buruk buat dirinya. Cara Monica Belajar yaitu belajar sendiri dan tidak punya jadwal, dan belajarnya mut-mutan. Ketika guru sedang menjelaskan Monica selalu mendengarkan, dan jika belom paham malah tanya ke teman bukan guru. Monica selalu diam aja dan membiarkan apabila ada teman yang mengejeknya. Namun jika timbul fitnah maka yang dilakukannya marah, tapi kalau teman yang mengejek ngotot maka dibiarin aja. Pada situasi sulit yang dilakukan Monica, contohnya sebagai seorang pelajar ketika sudah tidak bisa menjawab suatu persoalan dalam tugas maka dia akan putus asa, dan tidak berusaha untuk bertanya. Dan ketika ada teman yang mendapat juara kelas menurut monica tidak apa-apa kan suatu saat mungkin bisa dan ada usaha untuk menjadi lebih baik lagi. Cita- citanya yaitu ingin menjadi ahli gizi. Yang dilakukan untuk dapat meraihnya yaitu belajar. Apabila ada teman yang meminta bantuan dan saat itu dia lagi ada tugas yaitu didiamin aja, dan menyuruh untuk meminta bantuan kepada orang lain, dan jika nantinya tugas sudah selesai maka mau membantu selagi bisa. Memberikan solusi selagi bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
6.
Kecerdasan Emosional Rendah
Dinda
yang dilakukan Monica ketika ada teman curhat dan mendengarkan ketika diajak ngomong sama siapapun, dan sering main HP jika dirasa yang diomongin temannya tidak penting. Organisasi yang diikuti kalau di sekolah belom ada, namun kalau diluar rumah yaitu di gereja dan karang taruna. Organisasi itu penting karena teman-teman juga ikut dan sesuai dengan keinginan sendiri. Cara menjaga komunikasi dengan orang lain menghargai apa yang dibicarakan. Dan jika pada saat forum diskusi kadang-kadang Monica memberikan pendapat, namun ada saatnya tidak memberikan pendapat karena teman sekelompoknya debat sendir-sendiri, dan nanti masalah keputusan ya mengikuti aja apa yang telah menjadi keputusan. Dinda ketika ada masalah selalu menceritakan segala masalahnya kepada kedua orang tua dan teman. Ketika mendapatkan nilai ulangan yang jelek, tergantung sama materinya, kalau materinya sulit tidak masalah mendapatkan nilai jelek, namun bila materinya mudah dan nilainya jelek perasaannya menjadi sedih. Dan setelah mengetahui itu, Dinda akan tetap belajar dari teman maupun guru les. Untuk mengetahui apakah sesuatu itu berdampak baik/buruk yang dilakukan Dinda yaitu dipikir terlebih dahulu apakah itu berdampak baik atau tidak dan kemudian juga meminta pendapat sama orang lain. Cara belajar Dinda tidak memiliki jadwal untuk belajar rutin,
Mereka ketika ada masalah maka yang biasa lakukan yaitu menceritakannya kepada kedua orang tua atau teman namun ada juga yang menanggapi masalah dengan santai dan juga ada yang tergantung sama masalah yang dihadapi, jika masalah memakai kekerasan fisik yang dilakukan juga membalas dengan fisik. Ketika mendapat nilai yang jelek yang dilakukan yaitu tergantung sama materinya juga jika materinya gampang dan dapat nilai jelek ya pasti sedih, ada juga yang menanggapinya dengan biasa dan yang akan dilakukan yaitu meningkatkan belajarnya, mengikuti les dan ada yang menyerah dan akan mengikuti remedi. Yang dilakukan untuk mengetahui sesuatu bisa berdampak baik atau tidak yaitu dipikir terlebih dahulu dan meminta pendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
Belajar kalau tidak malas, dan jam belajar sekitar 1-2 jam saja. Ketika guru sedang menjelaskan materi yang dilakukannya tetap memperhatikan meskipun tidak paham, namun ada saatnya tidak memperhatikan yaitu ngobrol sama temen atau main HP. Dinda, apabila ada teman yang mengejeknya akan menerima selagi apa yang dikatakan temannya memang benar, namun jika itu merupakan fitnah, maka yang bersangkutan disuruh untuk membenarkannya. Mengatasi ketika berada pada situasi yang sulit. contohnya sebagai seorang pelajar ketika sudah tidak bisa menjawab suatu persoalan dalam ulangan, maka yang dilakukannya yaitu tidak menjawab pertanyaan itu. Tetap memberikan selamat kepada teman yang mendapatkan juara kelas dan mempunyai tekad supaya bisa menjadi juara kelas. Cita- citanya yaitu ingin mejadi apoteker, dan saat ini yang dilakukannya yaitu belajar terutama berhubungan dengan sains/ipa. Ketika ada teman yang meminta bantuan dan saat itu Dinda masih kerja tugas maka yang dilakukannya akan membantu teman selagi waktunya tidak terlalu lama, jika lama maka memutuskan untuk membantunya nanti setelah mengerjakan tugas. Memberikan solusi selagi mampu ketika ada teman yang curhat dan selalu mendengarkan orang yang sedang diajak berbicara. Organisasi yang diikuti yaitu organisasi di desa, untuk organisasi disekolah tidak ada yang diikuti.
sama orang lain ,namun ada yang melakukan sesuatu tanpa dipikir terlebih dahulu. Cara mereka belajar yaitu mut mutan, tidak memiliki jadwal belajar , dan belajar kalau hanya ada ulangan saja. Yang dilakukan ketika guru sedang menjelaskan kebanyakan tetap memperhatikan namun masih banyak yang sering ngobrol atau main HP dan juga tergantung penyampaian gurunya dan ketika belum paham jarang bertanya. Ketika ada teman yang mengejeknya yang dilakukan yaitu akan menerima selagi apa yang dikatakan temannya memang benar, membiarkan temannya mengejek dan tidak ada teguran dan dibicarakan baik-baik. Ketika sudah berada pada situasi sulit yang dilakukan contohnya sebagai seorang pelajar ketika mengerjakan ulangan yang dilakukannya tidak menjawabnya, ada uang tanya sama teman, dan dibuat santai. Ketika da teman yang mendapat juara kelas Tetap memberikan selamat, dan mempunyai tekad supaya bisa menjadi juara kelas, namun ada yang tetap mensyukuri kemampuannya dan tidak ada tekad untuk memperbaiki. Mereka memiliki cita-cita masing-masing dan yang sudah dipersiapkan yaitu belajar, mempersiapkan mental, namun ada beberapa yang belum memikirkan apa yang menjadi cita-citanya. Ketika ada teman yang meminta bantuan dan saat itu masih kerja tugas maka yang dilakukannya akan membantu teman selagi waktunya tidak terlalu lama, namun ada beberapa yang memilih untuk membantu teman dulu, masalah tugas belakangan. Ketika ada teman yang curhat maka yang biasa dilakukan yaitu memberikan solusi selagi mampu namun ada juga yang diam saja. Yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
Organisasi menurutnya penting karena untuk melatih diri untuk pandai berbicara di depan orang banyak dan melatih kepercayaan diri. Dalam komunikasi supaya tetap berjalan lancar dan tiada salah paham maka dalam komunikasi itu harus disertai candaan supaya tidak terlalu serius. Ketika ada forum diskusi Dinda mengerjakan dengan kelompokknya, jika tidak tau maka yang dilakukan yaitu bertanya kepada teman. Namun ketika diskusi, jarang memberikan pendapatnya. Dan jika suatu ketika jika dalam diskusi itu dirasa pendapatnya tidak sesuai dengan tujuan, maka dijelaskan supaya mendapatkan titik temu.
7.
Arif
Arif tipe orang yang pendiam, namun ada saatnya ketika ada masalah bertanya sama teman. Perasaannya sedih dan akan berusaha untuk lebih giat belajar lagi ketika mendapatkan ulangan yang jelek. Dipikir terlebih dahulu mana yang sekiranya baik maupun buruk kemudian baru melakukan merupakan cara Arif untuk menentukan sesuatu berdampak baik/buruk. Cara belajarnya selalu belajar sendiri. Ketika guru sedang menjelaskan materi, Arif selalu
dilakukan ketika sedang diajak berbicara dengan orang yaitu selalu mendengarkan orang yang sedang diajak berbicara, tergantung sama yang diajak berbicara. Kebanyakan dari mereka mengikuti organisasi namun ada juga yang tidak mengikuti organisasi sama sekali, menurut mereka organisasi itu penting Karena untuk melatih diri untuk pandai berbicara di depan orang banyak dan melatih kepercayaan diri, dan bersosialisasi dengan orang banyak, namun ada juga yang karena paksaan orang tua. Dalam komunikasi supaya tetap berjalan lancar dan tiada salah paham maka dalam komunikasi itu harus disertai candaan supaya tidak terlalu serius, membicarakan apa yang menjadi pusat perhatian, mengetahui karakteristiknya dan hati-hati kalau berbicara. Ketika ada di forum diskusi yang dilakukannya yaitu jarang bahkan tidak pernah memberikan pendapat namun masih dering main HP sendiri, dan juga tergantung sama kelompokknya jika perempuan biasanya yang lebih aktif perempuan, tapi jika kelompokknya cowok semua yang dilakukannya yaitu berusaha untuk aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
8.
Fajar
melihat penjelasan di papan tulis, dan ketika belom paham jarang bertanya. Arif membiarkan temannya mengejek dan tidak ada teguran. Contohnya sebagai seorang pelajar ketika sudah tidak bisa menjawab suatu persoalan kalau dirumah dikerjakan jika di sekolah tanya teman. Apabila ada teman yang mendapat juara Arif tetap diam saja, namun masih punya keinginan untuk menjadi lebih baik. Belom berpikiran untuk mempunyai cita-cita. Apabila ada teman yang meminta bantuan dan saat itu Arif sedang mengerjakan tugas yang dilakukannya yaitu akan tetap mengerjakan tugasnya dan tidak menghiraukan teman yang meminta bantuan. Dan jika nanti tugasnya sudah selesai baru bisa membantu teman. Arif akan diam tidak memberikan solusi maupun pendapatnya ketika ada teman yang curhat namun selalu mendengarkan orang yang sedang diajak berbicara. Tidak ada organisasi yang diikuti baik diluar sekolah maupun di dalam sekolah. Dalam komunikasi supaya tetap berjalan lancar dan tiada salah paham maka yang dilakukannya yaitu selalu menjalin membicarakan apa yang sedang menjadi fokus pusat perhatian, dan jarang ngobrol sama teman lain. Tidak pernah memberikan pendapatnya ketika ada forum diskusi, dan selalu menuruti apapun yang sudah menjadi keputusan kelompok. Dalam menghadapi permasalahan yang dilakukan Fajar yaitu santai tidak serius banget karena kalau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
serius masalah itu menjadi susah, dan terkadang menyelesaikan sendiri jika ada teman yang bisa membantu maka juga pernah untuk menceritakannya kepada orang lain. Ketika mendapat nilai ulangan yang jelek Fajar menanggapinya dengan biasa saja, yang dilakukan yaitu mengikuti remedi. Dan menurutnya kalau belajar trus membuat bosan sehingga kalau nilainya jelek lebih baik mengikuti remedi. Yang dilakukan Fajar untuk menilai sesuatu itu berdampak baik/buruk yaitu dipikir terlebih dahulu apakah itu berdampak baik atau tidak dan selalu melihat situasi dan kondisi. Kemudian cara belajarnya tergantung sama kondisi tubuh, jika kondisi tubuh tidak memungkinkan belajar ya tidak belajar. Namun meskipun sehatpun belajarnya masih malas-malasan, belajar sesuai dengan suasana hati. Ketika guru sedang menjelaskan materi yang menurut Fajar tergantung situasi, jikalau sedang sakit maka yang dilakukan yaitu tidak mendengarkan malah asyik maen hp sendiri. Namun jika kondisi badan sehat tetap memperhatikan meskipun ngantuk, dan lebih sering ngobrol sama teman. Apablia ada teman mengejek maka dibiarkan saja, karena itu merupakan hal yang biasa menurutnya. Selalu dibuat santai dan tenang tidak serius,, karena kalau serius situasinya akan semakin sulit merupakan cara fajar ketika sudah berada pada situasi yang sulit. Ketika ada teman yang mendapat juara kelas maka fajar tetap memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
selamat, dan tidak ada tekad untuk menjadi lebih baik karena harus mensyukuri atas kemampuan yang dimiliknya, jika dapat nilai baik disyukuri enggak juga disyukuri. Cita- citanya yaitu ingin menjadi seorang bos, dan memiliki pegawai yang baik. Dan yang dilakukannya saat ini dalam menyelesaikannya apapun masalah itu dengan santai. Apabila ada teman yang meminta bantuan dan saat itu sedang mengerjakan tugas, maka Fajar akan membantu teman terlebih dahulu, masalah tugas belakangan. Seolah-olah pasrah kalau nanti mendapatkan nilai yang jelek ngak apa-apa kan masih ada remedi dan selalu mendengarkan dan Memberikan solusi selagi mampu. Bisa membagi, jadi ketika ada orang yang sedang ngobrol biasanya yang dilakukan yaitu main hp ataupun yang lainnya namun tetap mendengarkan apa yang sedang dibicarakan. Organisasi yang diikuti yaitu saka bayangkara dan rohis. Menurutnya penting karena untuk bersosialisasi dengan orang lain. Dalam komunikasi supaya tetap berjalan lancar dan tiada salah paham maka dalam komunikasi itu harus disertai candaan dan tidak terlalu serius. Kemudian ketika dalam sebuah forum diskusi yang dilakukan fajar yaitu menurutnya tergantung kelompokknya jika perempuan biasanya yang lebih aktif perempuan, tapi jika kelompokknya cowok semua yang dilakukannya yaitu berusaha untuk aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
9.
Salsabila Diam saja, dan sering curhat sama orang tua dan teman merupakan tipe dari Salsabila. Ketika mendapatkan nilai ulangan yang jelek Salsabila akan menceritakan kepada kedua orang tua supaya diikutkan bimbel supaya mendapatkan nilai yang lebih bagus lagi. Untuk mengetahui bahwa sesuatu itu bisa berdampak baik/buruk yang dilakukanya yaitu menceritakannya kepada kedua orang tua untuk mencari solusi yang terbaik, namun jika sarannya tidak sesuai dengan yang diinginkan terkadang masih ngeyel. Salsabila jadwal belajarnya tidak teratur, kadang-kadang belajarnya, karena banyak kegiatan diluar. Ketika guru sedang menjelaskan tetap mendengarkan dan memperhatikan namun kadangkadang main hp sendiri. Kemudian apabila ada teman yang mengejek Salsabila membalasnya dan jika tetap saja mengejek maka yang dilakukan yaitu minta pendapat kepada kedua orang tua untuk mencari solusi. Selalu bertanya kepada guru. Ketika ada teman yang mendapat juara kelas dia akan membiarkannya dan tetap belajar untuk mendapatkan yang terbaik. Cita- citanya yaitu masuk fakultas kehutanan karena suka dengan alam, yang sudah dipersiapkan yaitu mental. Apabila ada teman yang meminta bantuan dan saat itu salsabila sedang mengerjakan tugas maka yan dilakukannya mengerjakan tugas terlebih dahulu kemudian membantu teman yang meminta bantuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
10.
Tama
Teman curhat yan dilakukan slasabila yaitu selagi bisa membantu ya dibantu kalau tidak ya tidak dibantu. Mendengarkan dan jika meminta komentar maka ya diberi komentar, namun terkadang sering main HP. Organisasi yang diikuti yaitu dirumah yaitu karang taruna. Mengikuti organisasi karena disuruh oleh orang tua bukan kemauan sendiri. Supaya komunikasi dengan teman dapat berjalan lancar yaitu berhati-hati dalam ngobrol, berbicaranya ngak terlalu serius dan tidak terlalu bercanda. Ketika dalam forum diskusi, salsabila memberikan usul, jika teman tidak menyetujui maka yang dilakukannya hanya diam. Namun jika suatu ketika menurutnya pendapatnya dieyel oleh teman maka juga ngeyel. Tama ketika menghadapi masalah menurutnya tergantung sama masalah yang dihadapi, jika masalah memakai kekerasan fisik yang dilakukan juga membalas dengan fisik, jika halus maka dengan cara yang halus pula. Namun juga sering menceritakan masalahnya kepada orang lain untuk membantu menyelesaikan masalah. Ketika mendapat nilai yang jelek menurut Tama tergantung, jika pelajaran yang diketahui trus nilainya jelek maka sedih, namun jika pelajarannya dirasa sulit dan mendapatkan nilai jelek biasa aja, dan akan berusaha untuk meningkatkannya. Untuk menentukan sesuatu bisa berdampak baik/buruk Tama melakukannya dengan dipikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
terlebih dahulu apakah itu berdampak baik atau tidak dan selalu melihat situasi dan kondisi. Namun pernah melakukan sesuai tanpa memikirkan akibatnya. Belajar ketika ada ulangan aja. Ketika guru menjelaskan menurut Tama tergantung penyampaian gurunya. Dan sering main hp dan ngobrol sama teman lain. Apabila ada teman yang mengejek, yang dilakukan Tama yaitu dibicarakan berdua, diomongin masalahnya dan itu juga tergantung sama mood jika moodnya lagi jelek maka biasanya memakai kekerasan. Contohnya sebagai pelajar yaitu ketika dalam mengerjakan tugas dan sudah tidak bisa menjawab lagi yaitu tanya temen yang bisa kalau ngak bisa maka yang dilakukan tidak meneruskan mengerjakan. Apabila ada teman yang mendapat juara kelas, Tama tetap memberikan selamat, dan menurutnya tetap disyukuri aza karena percuma kalau mendapatkan nilai bagus namun sikapnya tidak bagus. Cita- citanya masih dipikirkan karena masih bingung. Ketika teman meminta bantuan dan saat itu dia sedang mengerjakan tugas maka yang dilakukannya yaitu akan membantu teman terlebih dahulu, masalah tugas belakangan. Selalu mendengarkan dan Memberikan solusi selagi mampu ketika teman curhat. Yang dilakukan Tama ketika berbicara dengan orang, tergantung sama orang yang ngajak ngobrol, jika asyik orangnya maka tetap memperhatikan jika tidak maka yang dilakukannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
sering main HP. Organisasi yang diikuti yaitu karang taruna. Menurutnya tergantung sama organisasinya jika jelek ya buat apa diikuti kalau baik ya harus diikuti karena itu akan memberikan dampak baik untuk diri. Supaya komunikasi tetap terjaga yang dilakukan yaitu mengetahui karakteristik temennya, contohnya kalau karakternya tidak bisa dikerasin maka yang dilakukan yo hati-hati dalam berbicara. Dalam forum diskusi, Tama memberikan pendapat kepada teman lain, dan teman itu yang menyampaikan kepada teman kelompoknya, namun biasanya juga masih sering main HP sendiri.
No Katergori 1. Kesiapan Belajar Tinggi
Subjek Berlin
Deskripsi Hasil Wawancara Berlin merupakan tipe orang yang jarang sakit. Untuk menjaga kesehatannya Berlin tidur teratur, olahraganya cukup, dan makannya teratur. Jika sedang sakit dan besok akan ada ulangan maka yang dilakukannya yaitu kalau masih kuat sekolah ya sekolah dan tergantung sakitnya, kalau misalnya sudah lemes banget ngak belajar namun buat istirahat. Ketika ada materi fisika yang belom paham maka biasanya berlin mencari referensi buku, tanya kepada teman serta latihan soal. Berlin juga Tipe orang pendiam namun ketika pengen mengetahui yang pastinya, maka baru memberikan pendapat. Namun Percaya akan kemampuannya bahwa akan
Kesimpulan Untuk kondisi fisik mereka, Mereka termasuk orang yang jarang sakit. Kemudian yang anda lakukan untuk menjaga kesehatan mereka yang biasa lakukan yaitu Tidur teratur, olahraganya cukup, makannya teratur, namun masih ada yang jarang olahraga. Jika sedang sakit , dan besok akan ada ulangan, maka yang akan dilakukan yaitu tergantung sama sakitnya kalau sakitnya berat maka tidak belajar, dan jika masih bisa belajar ya tetap belajar. Kemudian yang akan lakukan bila ada materi fisika yang belum paham yaitu Cari referensi buku atau internet , tanya kepada teman dan guru. Ketika guru memberikan kesempatan untuk berpendapat, yang dilakukan dari sebagian mereka yaitu jarang memberikan pendapatnya karena da perasaan takut dan malu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212
berhasil dalam belajar karena harus percaya pada kemampuan diri. Yang dilakukan sebelum mengikuti pelajaran fisika yaitu Mengulang pelajaran yang lalu, dan menyiapkan materi yang akan dipelajari selanjutnya. Ketika ulangan, dan pada saat itu anda sudah tidak dapat menjawab lagi, yang Berlin lakukan main logika aza. Jadi kalau tau rumusnya tinggal memasukkan. Ketika guru menjelaskan materi yaitu memperhatikan tapi pas lagi mutnya jelek ya diam, mencoret-coret buku, maupun ngobrol sama teman. Fisika menurutnya kurang penting Pentingan matematika. Usaha yang dilakukan berlin supaya dapat nilai baik yaitu belajar yang maksimal, latihan soal, hafalin rumus. Referensi yang biasa di cari yaitu perputakaan, internet jarang , punya kenalan KKN jurusan fisika. Untuk mendapatkan nilai fisika yang memuaskan belajarnya ditambah lagi dan sering latihan soal. Lebih sering tanya teman ketika belom paham. Berlin belom paham pelajaran fisika. Yang akan dilakukan yaitu belajar dan mengganggap fisika itu pelajaran yang enak. Dan setelah pembelajaran fisika telah selesai maka berlin membacanya lagi karena menurutnya fisika seperti matematika jadi perlu latihan soal yang banyak. Contohnya Berlin juga dapat menyebutkan contoh penerapan fisika dalam kehidupan sehari-hari yaitu spion yang menggunakan cermin cembung.
namun ada juga yang memberikan pendapat jika belum jelas materinya. Sebagian dari mereka percaya pada kemampuan karena untuk menggapai cita-cita harus percaya pada kemampuannya. Yang mereka lakukan sebelum mengikuti pelajaran fisika yaitu belajar Mengulangi pelajaran yang lalu, dan menyiapkan materi yang akan dipelajari selanjutnya. Ketika ulangan, dan pada saat itu sudah tidak dapat menjawab lagi, maka yang dilakukan yaitu Main Logika aza, mencoba mengerjakan sendiri, tanya teman namun ada yang jarang nyontek. Yang dilakukan ketika guru sedang menjelaskan materi yaitu selalu mendengarkan, memperhatikan, dan mencatat. Menurut mereka seberapa penting fisika menurunya yaitu ada beberapa yang menjawab penting kerena berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Yang sudah mereka lakukan untuk mendapatkan nilai fisika yang baik yaitu Belajar yang maksimal , latihan soal, hafalin rumus, selalu berusaha dan berdoa. Referensi yang biasa digunakan untuk lebih memahami fisika yaitu internet ,LKS , buku paket namun fasilitas di perpustakaan jarang digunakan. Yang dilakukan untuk mendapatkan nilai fisika yang memuaskan? belajarnya ditambah lagi dan sering latihan soal, dan lebih memahami materi. Menurut sebagian dari mereka ternyata belum dapat memahami materi fisika, karena ada beberapa yang masih malas untuk belajar. Yang akan dilakukan yaitu belajar dan mengganggap fisika itu pelajaran yang enak dan terus berusaha. Setelah pembelajaran fisika selesai, apa yang biasa dilakukan mereka yaitu? meringkas, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213
mengerjakan PR, dan diulangi lagi materi yang dibahas sebelumya. Mereka juga dapat memberikan contoh penerapan fisika dalam kehidupan sehari-hari Bisakah anda memberikan contoh penerapan fisika dalam kehidupan sehari-hari? Spion yang menggunakan cermin cembung, penerapan dalam mengukur panjang dan massa, gaya gesek antara roda dengan aspal, Jembatan ponton di laut, dan solusi supaya kapal selam tidak tenggelam di air. 2.
Beta
Beta tipe orang yang jarang sakit. Yang dilakukan untuk menjaga kesehatan yaitu ngak terlalu kecapekan, ngak telat makan, dan olahraga lari setiap minggu. Jika sakit dan besok ada ulangan maka yang dilakukan Beta yaitu kalau sakitnya berat ngak berangkat dan sebaliknya. Ketika sakit ngak belajar (tergantung sakitnya). Ketika belom memahami pelajaran fisika maka Beta akan membaca buku dan minta diajarin bapak ( guru SMP). Beta selalu diam karena takut salah, ketika guru memberikan kesempatan untuk memberikan pendapat. Beta yakin akan kemampuannya. Yang dilakukannya sebelum mengikuti pelajaran fisika yaitu membuka LKS dan belajar materi sebelumnya. Ketika ulangan dan posisi sudah tidak bisa menjawab lagi maka yang dilakukan Beta yaitu tanya teman contohnya tanya rumus tapi menghitung sendiri. Ketika guru menjelaskan materi Beta selalu mendengarkan, dan sering ngobrol sama teman dan main HP, karena bosan sehingga ngak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214
3.
memerhatikan. Menurutnya fisika penting. Tapi dilihat dari segi keadaannya apakah mampu atau tidak, kalau mampu berarti menurutnya penting. Supaya nilai yang baik mencari soal-soal yang lain dan mengerjakan. Referensi yang biasa dicari untuk lebih memahami fisika yaitu soal-soal dan mencari di internet dan fasilitas Perpus jarang digunakannya. Namun Beta untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, dia selalu belajar mengerjakan soal-soal. Menurutnya dia belum semua memahami fisika yaitu sekitar setengah dan tergantung sama materinya. Setelah pembelajaran fisika selesai, yang dilakukan Beta yaitu malam dibuka lagi meskipun ngak lamalama. Beta juga dapat memberikan penerapan fisika dalam kehidupan sehari-hari yaitu pada Hukum Newton yang menerapkan prinsip pada catut dan grobak. Norvianti Norvianti merupakan tipe orang yang tidak gampang sakit. Dan untuk menjaga kesehatanya Norvianti selalu tidur yang cukup, namun jarang olahraga. Jika suatu ketika sakit dan besok ada ulangan yang dilakukannya yaitu dilihat sakitnya , jika ngak bisa berangkat ya izin dan juga ketika sakit ngak belajar karena ngak bisa konsentrasi. Ketika belum paham materi fisika Norvianti lebih sering tanya sama teman dan tanya ke guru. Namun ketika diberi kesempatan untuk berpendapat Dia belom pernah, dan mau mencoba. Norvianti tetap percaya pada kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215
4.
Nur Azizah
yang dimilikinya karena menurutnya setiap orang punya kelebihan masing-masing. Sebelum mengikuti pelajaran fisika yang dilakukan yaitu berdoa, dan sebelumnya juga mempelajari materi-materi yang diberikan. Ketika ulangan dan sudah tidak bisa menjawab lagi yang biasa dilakukan yaitu kalau tidak bisa mencari cara sendiri dan jarang nyontek. Norvianti selalu memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan dan jarang ngobrol dan main HP Menurutnya fisika itu penting karena orang IPA jadi harus paham fisika. Kemudian yang dilakukan untuk mendapat nilai yang baik yaitu mempelajari terus mateti sampai paham, dan lumayan mengerjakan latihan dan referensi yang biasa digunakan yaitu LKS, internet dan Buku paket namun ke perpus masih jarang. Dan untuk mendapatkan nilai fisika yang lebih memuaskan yang dilakukan yaitu mencoba soal-soal baru dan trus belajar. Norvianti juga belom berhasil memahami materi fisika, karena sering males belajar sehingga ngak maksimal belajarnya. Dan biasanya setelah pembelajaran fisika selesai yang dilakukan Norvianti yaitu kalau ada waktu dipelajari lagi, tapi hanya mengerjakan PR. Contoh penerapan fisika yang dijelaskan Norvianti yaitu penerapan dalam mengukur panjang dan massa. Nur Azizah merupakan tipe orang yang jarang sakit kalau ngak capek. Untuk menjaga kesehatannya yan dilakukan yaitu makan teratur, olahraga teratur, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 216
ngak capek2, istirahat cukup. Ketika besok ulangan namun saa ini sakit yang dilakukan Nur yaitu minum obat dan istirahat. Kalau ngak sakit banget tetap belajar. Kalau belum bisa memahami fisika dia lebih sering cari- cari di internet dan dicoba lagi, tanya teman dan guru. Ketika guru memberikan kesempaatn pendapat Nur memberikan pendapatnya apabila materinya belum jelas. Dia juga percaya pada kemampuannya karena kalau ngak percaya belajarnya malah jadi kendor. Sebelum mengikuti pelajarn fisika malamnya kalau lagi longgar bukabuka dulu untuk dipelajari. Tergantung materinya kalau gampang ya dipelajari, kalau sulit males untuk membuka. Ketika ulangan dan sudah tidak bisa menjawab Nur selalu berdoa supaya bisa jawab dan tanya teman. Nur juga selalu mendengarkan, memperhatikan dan mencatat, jarang main HP ketika guru memberikan penjelasan. Baginya fisika itu penting karena sebagai penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Dan yang dilakukannya untuk mendapat nilai fisika yang baik yaitu belajar sungguh –sungguh dan mengerjakan banyak soal dan tanya teman. Referensi yang biasa dicari internet dan buku – buku yang dipunyai namun fasilitas perpustakaan masih jarang digunakan. Dan untuk mendapatkan nilai fisika yang selalu memuaskan yang dilakukannya latihan soal. Menurutnya pemahaman tentang fisika untuk semua materi belum memahami, masih banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 217
5.
Rizky
yang belum paham. Ketika pembelajaran fisika sudah selesai biasa yang dilakukan yaitu materi yang belum jelas dirumah dipelajari lagi, dan kalau udah jelas ditinggalin, kadang baca soal dan dikerjakan. Contoh penerapan fisika yang Nur berikan yaitu gaya gesek antara roda motor dan jalan, pengereman sepeda. Rizky tipe orang yang jarang sakit. Untuk menjaga kesehatannya yang dilakukan yaitu makan teratur dan istirahat cukup. Ketika sakit dan besoknya akan ada ulangan maka yang dilakuakn Risky minum obat trus isirahat kemudian belajar. Jika ada materi fisika yang belum dipahami tanya sama teman dan kadang tanya pak guru. Namun Rizky juga jarang memberikan pendapatnya jika guru memberikan kesempatan untuk berpendapat. Rizky juga sangat percaya akan kemampuan yang dimilikinya karena kan cita-citanya pengen sukses ya berarti ya harus percaya pada kemampuannya. Sebelum mengikuti pelajaran fisika dia selalu belajar materinya. Jika ada ulangan dan sudah tidak bisa menjawab maka pasrah dan tidak menyontek. Kemudian tetap memperhatikan penjelasannya ketika guru sedang mejelaskan materi. Menurutnya fisika sangat penting, karena berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari. Yang dilakukannya untuk mendapatkan nilai fisika yang baik belajar trus, berusaha dan berdoa. Referensi yang biasa digunakan yaitu internet, LKS, buku paket, PPT, namun failitas di perpustakaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 218
6.
Kesiapan Belajar Rendah
Alya
jarang digunakan. Supaya nilai fisikanya memuaskan maka Rizky mencari materi sebanyak-banyaknya, berlatih dan mencoba trus. Menurutnya dia belom bisa sepenuhnya memahami fisika namun berusaha memahami. Yang dilakukan ketika pembelajaran fisika selesai yaitu meringkas, dan mengerjakan PR, dan diulangi lagi materi yang dibahas sebelumya. Contoh penerapan fisika sehari-hari yang diberikan Rizky yaitu Jembatan ponton di laut, dan solusi supaya kapal selam tidak tenggelam di air. Alya termasuk orang yang gampang sakit Iya ,karena memang ada penyakit ( maag kronis dan anemia). Untuk menjaga kesehatannya Alya selalu mengatur pola makan, dan istirahat yang cukup. Ketika sakit dan besok ada ulangan yang dilakukannya yaitu tidak memaksakan belajar, karena lebih penting kesehatannya dulu yaitu dengan istirahat. Apabila belum memahami materi fisika Alya mengikuti les. Karena masalah kesehatan, maka berbicara dan beraktifitasnya dibatasi, sehingga daripada kesehatannya memburuk lebih baik diam dulu ketika guru memberikan kesempatan untuk berpendapat. Alya agak ragu-ragu akan kemampuan dirinya bahwa dia akan berhasil dalam belajar. Hal ini dikarenakan masalah kesehatan, jadi kemampuan untuk belajarnya menurun dan hasilnyapun juga menurun. Sebelum mengikuti pelajaran fisika biasanya yang dilakukan kalau malam mengikuti les untuk mempelajari fisika buat besok. Jika pada situasi ulangan dan suda tidak mampu menjawab maka Alya akan berdoa dan ngawur, karena daripada menyontek lebih baik
Untuk kondisi fisik mereka, Mereka termasuk orang yang gampang sakit( sebagian mempunyai penyakit) namuan ada beberapa yang jarang sakit. Kemudian yang anda lakukan untuk menjaga kesehatan mereka yang biasa lakukan yaitu istirahat yang cukup, makannya teratur, namun olahraga jarang. Jika sedang sakit , dan besok akan ada ulangan, maka yang akan dilakukan yaitu tergantung sama sakitnya kalau sakitnya berat maka tidak belajar, dan jika masih bisa belajar ya tetap belajar, kemudian ada yang tidak belajar, namun ada yang tetap belajar semampunya. Kemudian yang akan lakukan bila ada materi fisika yang belum paham yaitu mengikuti les, membaca materi terus-menerus dan tanya teman. Ketika guru memberikan kesempatan untuk berpendapat, yang dilakukan dari sebagian mereka yaitu jarang memberikan pendapatnya karena ada perasaan takut dan malu. Sebagian dari mereka kurang percaya pada kemampuan karena masih mutmutan belajarnya dan masih belum memahami materi sepenuhnya, namun ada yang masih tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 219
dijawab ngawur. Alya juga selalu memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan materi, pernah maen HP karena ngantuk pengaruh faktor jam terakhir. Menurutnya fisika itu penting karena sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, dan juga pengaruh kelas yang dipilih yaitu IPA maka harus memahami fisika juga, maka dari itu untuk mendapatkan nilai fisika yang baik yang Alya lakukan yaitu les, belajar sendiri, lebih memperhatikan, dan searching tutorial cara mengerjakan soal fisika. Referensi lain yang biasa digunakan yaitu internet (google, youtube), dan buku paket yang beli sendiri. Hal yang dilakukan untuk mendapatkan nilai fisika yang memuaskan yaitu koreksi diri ketika mendapatkan nilai yang kurang memuaskan, dan sering menanyakan kepada teman. Menurutnya dia juga belum berhasil dalam memahami fisika karena masih banyak materi fisika yang belom bisa dipahami. Setelah pembelajaran fisika selesai yang Alya lakukan yaitu jika mau belajar fisika ya belajar jika tidak ya tidak belajar, tergantung mut. Contoh penerapan fisika dalam kehidupan sehari-hari yang diberikan yaitu penggunaan lensa cekung atau cembung dalam kacamata dapat membantu orang yang menderita penyakit mata.
optimis. Yang mereka lakukan sebelum mengikuti pelajaran fisika yaitu belajar malam mengikuti les untuk mempelajari fisika buat besok dan belajar jika ada PR saja. Ketika ulangan, dan pada saat itu sudah tidak dapat menjawab lagi, maka yang dilakukan yaitu menyontek atau tanya sama teman namun ada sebagian kecil yang pasrah. Yang dilakukan ketika guru sedang menjelaskan materi yaitu selalu mendengarkan, namun masih sering main HP atau ngobrol sama teman. Menurut mereka seberapa penting fisika menurutnya yaitu ada beberapa yang menjawab penting kerena berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan juga yang menganggap fisika itu tidak penting karena memang tidak suka fisika. Yang sudah mereka lakukan untuk mendapatkan nilai fisika yang baik yaitu mengikuti les, belajar sendiri, dan belajarnya ditngkatkan. Referensi yang biasa digunakan untuk lebih memahami fisika yaitu internet , buku paket, namun fasilitas di perpustakaan jarang digunakan. Yang dilakukan untuk mendapatkan nilai fisika yang memuaskan? Koreksi diri dan tetap belajar trus. Menurut sebagian dari mereka ternyata belum dapat memahami materi fisika, karena belum paham materi fisika dan juga pengaruh guru, suasana kelas juga berpengaruh. Ketika pembelajaran fisika selesai Putri kadang membuka dan akan dibuka setiap ganti jadwal baru. Setelah pembelajaran fisika selesai, apa yang biasa dilakukan mereka yaitu ? tergantung sama mutnya jika mau belajar akan belajar, jika tidak maka tidak akan belajar dan juga masih banyak yang dibiarkan saja, dan akan dibuka ketika akan ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 220
pelajara fisika. Bisakah anda memberikan contoh penerapan fisika dalam kehidupan sehari-hari? penggunaan lensa cekung atau cembung dalam kacamata dapat membantu orang yang menderita penyakit mata, pengereman, dan katrol. 7.
Aprilia
Aprilia juga termasuk orang yang gampang sakit, hal ini karena memang ada penyakit tulang belakang dan pusing. Cara untuk menjaga kesehatannya berusaha makan meskipun perutnya menolak, dan ngak boleh olahraga karena pengaruh penyakit yang diderita. Ketika sakit dan kondisi besok ada ulangan maka tidak belajar dan cuma mainin HP. Yang dilakukan Aprilia ketika belum memahami materi fisika yaitu kadang-kadang tanya sama guru dan tidak bertanya kepada teman, karena ada perasaan takut diejek ketika mau bertanya. Dan kadang-kadang berpendapat kepada guru, jika pas suka sama materinya. Aprilia memiliki keraguan akan kemampuannya, karena kadang percaya kadang enggak, tergantung sama pelajaran juga apabila pelajarannya disukai maka kepercayaan itu ada namun jika pelajaran itu tidak disukai maka timbul ketidakpercayaan diri. Yang dilakukan sebelum mengikuti pelajaran fisika berdoa, dan kadangkadang mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Ketika ulangan dan posisi udah ngak bisa mengerjakan maka yang dilakukan mengawutnya / dikerjain apa adanya dan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 221
8.
Deva
bertanya kepada teman. Aprilia kadang main HP, tiduran dan main sama teman ketika guru sedang menjelaskan. Menurutnya fisika itu nggak penting. Namun untuk mendapatkan nilai fisika yang memuaskan belajar dari catatan yang ditulisya dengan menggunakan bolpoin warna sehingga membantu untuk belajar. Tidak ada referensi lain untuk belajar namun terkadang menggunakan internet jika ada tugas aja.yang dilakukan untuk mendapatkan nilai fisika yang memuaskan yaitu tetap belajar. Dan setelah pembelajaran selesai Aprilia membiarkan bukunya karena menurutnya pengaruh kesehatan juga, kesehatannya tidak memungkinkan untuk belajar. Contoh penerapan fisika dalam kehidupan sehari-hari yang diberikan Aprilia yaitu katrol yang digunakan di sumur dan pengereman motor. Deva merupakan tipe orang yang ngak sering sakit. Untuk menjaga kesehatannya Deva selalu makan teratur, tidurnya cukup namun olahraganya jarang. Ketika sakit dan besoknya ada ulangan yang dilakukannya yaitu tergantung sakitnya, jika berat maka tidak ikut ulangan, namun jika sakitnya ringan tetap belajar. Jika belum memahami materi fisika Deva bertanya teman karena daripada guru. Deva jarang memberikan pendapat, karena malu dan takut salah ketika guru memberikan kesempatan untuk berpendapat. Namun Deva kadang percaya pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 222
9.
Narendra
kemampuannya karena masih susah memahami perlu penjelasan terlebih dahulu. Yang dilakukannya sebelum mengikuti pelajaran fisika yaitu jarang belajar kecuali kalau ada PR. Ketika ada ulangan dan posisi sudah tidak dapat menjawab lagi maka Deva kadang tanya sama teman-temannya. Mendengarkan ketika guru sedang menjelaskan namun masih sering ngobrol sama teman dan main HP karena menurutnya gurunya kurang bisa mengelola kelas dengan baik. Menurutnya fisika penting, karena fisika itu bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian yang sudah Deva lakukan untuk mendapatkan nilai fisika yang baik belajar. Referensi yang biasa digunakan yaitu nyari di internet dan jarang ke perpustakaan. Untuk lebih bisa mendapatkan nilai ulangan fisika yang memuaskan lagi Deva selalu belajar, berdoa. Namun Deva belum memahami materi fisika sepenuhnya, jika dipresentasenya sekitar 50-60%. Ketika pembelajaran fisika udah selesai yang dilakukan Deva yaitu membiarkannya dan akan belajar ketika besoknya ada pelajaran fisika. contoh penerapan fisika sehari-hari yang dijelaskan Deva yaitu pengguanna termometer dan gaya gesek yang terjadi ketika pengereman. Narendra termasuk orang yang jarang sakit untuk menjaga kesehatnnya biasa yang dilakukan adalah istirahat cukup, makan teratur, olahraga seminggu sekali. Ketika sakit dan besok ada ulangan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 223
dilakukan Narendra yaitu istirahat, namun tetap belajar tapi semampunya. Jika ada materi fisika yang belum paham, dia akan bertanya kepada teman, namun kalau guru jarang. Narendra masih sering diam ketika guru memberikan kesempatan untuk berpendapat, karena sering gugup ,ada perasaan malu dan takut salah. Namun disisi lain Narendra tetap optimis akan kemampuannya, meskipun terkadang masih tidak percaya pada kemampuannya. Yang dilakukannya sebelum mengikuti pelajaran fisika yaitu menyiapkan buku dan mengecek ada PR atau tidak, dan belajar jika ada PR. Ketika ulangan dan sudah tidak dapat menjawab lagi Narendra masih sering tanya sama teman. Kemudian dia masih sering mendengarkan, namun masih sering ngobrol sama teman dan jarang main HP ketika guru sedang menjelaskan materi. Menurutnya fisika ngak penting, karena tidak terlalu minat sama fisika. Yang sudah dilakukan untuk mendapatkan nilai fisika yang baik yaitu belajar kelompok sama teman, namun kalau ada teman dia belajar. Referensi yang biasa digunakan nyari di internet dan tidak pernah menggunakan fasilitas perpustakaan. Usahanya untuk mendapatkan nilai fisika yang memuaskan yaitu tetap belajar, dan mengerjakan latihan soal. Menurutnya dia belum sepenuhnya dapat memahami materi fisika, dan jika dipresentasekan sekitar 35% karena Narendra paling lemah di fisika. Ketika pembelajaran fisika sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 224
10.
Putri
selesai maka bukunya hanya dibiarkan saja dan belajar ketika ada ulangan aza. Contoh penerapan fisika dalam kehidupan sehari-hari yang dijelaskan Narendra yaitu lensa yang digunakan untuk kacamata. Putri termasuk orang yang jarang banget sakit. Untuk menjaga kesehatannya Putri selalu makan teratur, Istirahat cukup, minum 8 gelas sehari namun olahraganya jarang. Ketika sakit ngak belajar, dan ketika besoknya dan ulangan jika sakit maka ikut ulangan susulan. Ketika belum memahami materi fisika Putri akan membaca terus materi dan tanya sama teman, hanya sekali bertanya ke pak guru. Putri juga jarang memberikan pendapat, karena malu dan takut salah menjawab. Dia juga ragu-ragu akan kemampuan pada dirinya karena orangnya pemales dan mut-mutan. Yang dilakukannya sebelum mengikuti pelajaran fisika yaitu menyiapkan buku dan melihat ada PR atau ngak dan jarang belajar materi selanjutnya. Putri akan nyontek dan kadang pasrah tidak mengerjakan ketika ulangan dan sudah tidak bisa mengerjakan. Namun dia akan berusaha mendengarkan ketika guru menjelaskan, meskipun masih sering ngobrol sama teman dan sering main HP. Menurutnya fisika itu penting, karena buat UN. Usaha yang dilakukan untuk mendapat nilai yang baik Putri akan belajar dan kalau ada ulangan belajar ditingkatkan. Referensi yang biasa digunakan yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 225
soal latihan dan catatan dari sekolah lain dan tidak pernah ke perpus atau searching di internet. Dan yang dilakukan untuk mendapatkan nilai yang memuaskan yaitu tetap belajar trus. Menurutnya dia belum sepenuhnya paham akan materi fisika. Karena guru, suasana kelas juga berpengaruh. Ketika pembelajaran fisika selesai Putri kadang membuka dan akan dibuka setiap ganti jadwal baru. Setelah pembelajaran fisika selesai, apa yang anda lakukan yaitu Kadang setiap ganti jadwal baru dibuka lagi. Contoh penerapan fisika dalam kehidupan sehari-hari yang dijelaskannya yaitu mengenai prinsip kerja katrol yang biasanya digunakan di sumur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 226
Lampiran C.14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 228
Lampiran C.15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 230
Lampiran C.16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 232
Lampiran C.17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 234
Lampiran C.18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN D DOKUMENTASI PENELITIAN
Lampiran D.1 Contoh Angket Pekerjaan Siswa Kecerdasan Emosional Lampiran D.2 Contoh Angket Pekerjaan Siswa Kesiapan Belajar Lampiran D.3 Contoh Tes Hasil Belajar Siswa Lampiran D.4 Dokumentasi Pengambilan Data
235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 236
Lampiran D.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 240
Lampiran D.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 244
Lampiran D.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 255
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 256
Lampiran D.4 DOKUMENTASI PENGAMBILAN DATA
Gambar 1. Observasi Awal Kelas
Gambar 3. Pengisian Angket oleh Siswa
Gambar 2. Pengisian Angket oleh Siswa
Gambar 4. Wawancara Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 257
Gambar 5.
Gambar 6.
Wawancara Siswa
Pengisian Tes
Gambar 7. Pengisian Tes