PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA PADA BAHASAN SISTEM IMUNITAS MANUSIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh : MARIA CHRISNA SETYA SEFIASANTI NIM : 081434008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan anugerah Yang telah diberikan kepada penyusun
Bapak dan Ibu Terimakasih atas cinta dan kasih sayang selama ini Kupersembahkan baktiku untuk membalas semua pengorbanan kalian yang tak ternilai harganya
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Tan Ono Kang Luwih Éndah
Rinonce Sulur Niat Suci Ametha Kembang Kang Asri Rinengga Arum-arum Janji Sumerbak Ngebaki Ati
Tan Ana Kang Luwih Mranani Tan Ana Kang Luwih Éndah Mung Tulus Ikhlas Kang Gumelar Jroning Atur Sembah Bekti
Kidung Adi
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka ,sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 29 Agustus 2012 Penulis
Maria Chrisna Setya Sefiasanti
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama
: Maria Chrisna Setya Sefiasanti
Nomor Mahasiswa
: 081434008
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Unversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA PADA BAHASAN SISTEM IMUNITAS MANUSIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINKPAIR-SHARE”. Dengan demikian saya memberikan kepada Perustakaan Univeristas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 29 Agustus 2012
Yang menyatakan
Maria Chrisna Setya Sefiasanti
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA PADA BAHASAN SISTEM IMUNITAS MANUSIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE
Maria Chrisna S. S Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2012 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar biologi siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada bahasan sistem imunitas manusia. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPA 3, SMA NEGERI 6 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Komponen-komponen utama dalam pembelajaran kooperatif tipe TPS adalah lembar kerja siswa, pembagian kelompok, presentasi materi, dan penghargaan kepada kelompok. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan siswa, hasil tes awal dan tes akhir siswa di setiap siklus, dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan pengujian komparasi dan didukung dengan uji t. Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : Nilai rata-rata untuk aspek kognitif dilihat dari tes awal adalah 29,67; tes akhir siklus I adalah 85,83; dan tes akhir siklus II adalah 91,83. Prestasi siswa pada siklus I dan II untuk aspek kognitif telah mencapai indikator keberhasilan yaitu 100% siswa telah tuntas dengan rata-rata kelas 85,83 dan pada siklus II rata-rata kelas meningkat menjadi 91,83. Interpretasi prestasi belajar siswa aspek afektif dan psikomotorik mengalami peningkatan dari siklus I yaitu 86,67 % siswa masuk dalam kategori tinggi dan 13,33 % siswa masih masuk dalam kategori sedang menjadi 100% siswa masuk dalam kategori tinggi pada siklus II. Berdasarkan hasil tersebut maka ada peningkatan prestasi belajar siswa sesudah diberi pengajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT IMPROVING STUDENT’S ACHIEVEMENT OF LEARNING ON THE SECOND GRADE OF STATE HIGH SCHOOL OF 6 YOGYAKARTA IN THE HUMAN IMMUNITY SYSTEM SUBJECT TROUGH COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE THINK-PAIR-SHARE
Maria Chrisna S. S Sanata Dharma University Yogyakarta 2012 This research aims to know how the achiement of the students on learning biology with main topic of disscussion and investment through cooperative learning model Think Pair Share (TPS) in the human immunity subject. This research was done at the students of XI Science 3, State High School of 6, Yogyakarta, academic year 2011/2012. The main components of the cooperative learning type TPS werestudent worksheets, group sharing, material presentation, and the appreciation to the group. The implementation of this classroom action research was done in two cycles which consist of four stages, namely planning, action, observation, and reflection. The data collection were done by using observation sheets of student’s activities, mark of pre-test and posttest of student, and interview. The data which obtained were analyzed by using descriptive and statistic analysis with t-test. Based on the analysis, the result of the research can be concluded as follows : The mean of the pre-test was 29,67; the mean of the post-test first cycle was 85,83; and the mean of the post-test second cycle 91,83. Achievement learning of student in first and second cycle from cognitive aspect had achieved success indicator that is 100% of student had succeed and the mean of class is 85,83 in first cycle. In the second cycle, the mean becomes 91,83. Interpretation of achievement learning of student from affection and psychomotor aspects get off the ground from first cycle is 86,67% of student categorize in high category and 13,13% of student categorize in middle category become 100% student categorize in high category in second cycle. There can be concluded that implementation cooperative learning type Think-Pair-Share has been able to improve the achievement in the human immunity subject of the students of XI Science 3, State High School of 6, Yogyakarta, academic year 2011/2012.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan atas kasih-Nya yang besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA PADA BAHASAN SISTEM IMUNITAS MANUSIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE”. Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Biologi. Penulis menyadari bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada : 1. Ibu Dra. Maslichah Asy’ari, M. Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi dan dosen pembimbing skripsi yang telah berkenan meluangkan waktu memberikan pengarahan dan dengan penuh sabar membimbing penulis menyusun skripsi. 2. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak Drs. Rubiyatno, M. M, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di SMA Negeri 6 Yogyakarta. 4. Bapak Harsono, S. Pd, selaku guru biologi yang telah membantu dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian di SMA Negeri 6 Yogyakarta. x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Siswa-Siswi kelas XI IPA3 SMA Negeri 6 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian. 6. Seluruh keluargaku, kedua orangtuaku Bapak Felik Iswadi dan Ibu FO. Sularsih, serta adikku Nico demus Chrisna Astya Sakti, terima kasih atas doa, semangat, dukungan materiil dan dukungan moral yang telah diberikan selama ini. 7. Sahabat kecilku Brigitta Rival Alpinda terima kasih untuk segala bantuan, semangat, motivasi, dukungan, doa, fasilitas dan akomodasi yang telah diberikan selama ini. 8. Teman-teman yang telah membantu Atik, Martha, Lusi, Luluk, dan seluruh teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2008 yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Terima kasih atas kebersamaan yang telah kita lewati selama empat tahun serta kenangan indah yang telah kita ukir bersama-sama di Universitas Sanata Dharma tercinta ini. 9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.
Penulis
Maria Chrisna S. S
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv HALAMAN MOTTO ................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................... vii ABSTRAK ................................................................................................... viii ABSTRACT ................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .................................................................................. x DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4 C. Batasan Masalah ............................................................................. 4 D. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5 E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5 F. Hipotesis ......................................................................................... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 7 A. Belajar ............................................................................................ 7 B. Prestasi Belajar................................................................................ 8 C. Model Pembelajaran Kooperatif ...................................................... 14 D. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS)................... 17 E. Sistem Imunitas Manusia ................................................................ 19 xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................... 22 A. Jenis Penelitian................................................................................ 22 B. Setting Penelitian ............................................................................ 22 C. Rancangan Penelitian ...................................................................... 23 D. Instrumen Penelitian........................................................................ 29 E. Analisis Data ................................................................................... 31 F. Indikator Ketercapaian .................................................................... 35
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 36 A. Deskripsi Hasil Penelitian .............................................................. 36 1. Siklus Pertama ............................................................................ 38 a.
Perencanaan......................................................................... 38
b.
Tindakan ............................................................................ 39
c.
Observasi dan Tes................................................................ 44
d.
Refleksi ............................................................................... 46
2. Siklus Kedua .............................................................................. 46 a.
Perencanaan......................................................................... 47
b.
Tindakan ............................................................................. 47
c.
Observasi dan Tes................................................................ 49
d.
Refleksi ............................................................................... 52
B. Analisis Hasil Prestasi Belajar Siswa ............................................... 52 C. Pembahasan .................................................................................... 58
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 62 A. Kesimpulan ..................................................................................... 62 B. Saran ............................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 64 LAMPIRAN
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Aspek Psikomotorik Siswa Terhadap Pembelajaran ....................................................... 33 Tabel 3.2 Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Aspek Afektif Siswa Terhadap Pembelajaran ....................................................... 34 Tabel 3.3 Indikator Keberhasilan, Metode Pengukuran dan Evaluasi ............. 35 Tabel 4.1 Daftar Nilai Tes Awal Siswa ......................................................... 36 Tabel 4.2 Tabel Data Hasil Observasi Siswa Siklus I .................................... 44 Tabel 4.3 Data Hasil Tes Akhir Siswa Siklus I .............................................. 45 Tabel 4.4 Tabel Data Hasil Observasi Siswa Siklus II ................................... 50 Tabel 4.5 Data Hasil Tes Akhir Siswa Siklus II ............................................. 51 Tabel 4.6. Tabel Perbandingan Rata-Rata Nilai Tes Siswa ............................. 53 Tabel 4.7 Hasil Analisis Aspek Afektif Setiap Siklus .................................... 58 Tabel 4.8 Hasil Analisis Aspek Psikomotor Setiap Siklus ............................. 59
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Rancangan PTK Model Kemmis dan Mc Taggart ...................... 24 Gambar 4.1 Siswa Mengerjakan Soal LKS 1 Secara Mandiri ........................ 40 Gambar 4.2 Siswa Berdiskusi Dalam Kelompok ........................................... 41 Gambar 4.3 Siswa Mengoreksi Jawaban Temannya ...................................... 42 Gambar 4.4 Presentasi Kelompok 7 .............................................................. 43 Gambar 4.5 Siswa Mengerjakan LKS 2 Secara Mandiri ................................ 48 Gambar 4.6 Guru Membantu Kesulitan Kelompok........................................ 48 Gambar 4.7 Presentasi Kelompok 2 .............................................................. 49 Gambar 4.8 Diagram Afektif Siswa .............................................................. 59 Gambar 4.9 Diagram Psikomotor Siswa ........................................................ 59
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Silabus ..................................................................................... 66 Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................... 68 Lampiran 3 : Lembar Kerja Siswa 1dan Kunci Jawaban ................................ 82 Lampiran 4 : Lembar Kerja Siswa 2 dan Kunci Jawaban ............................... 87 Lampiran 5 : Kisi-kisi penyusunan soal awal dan akhir ................................. 94 Lampiran 6 : Soal tes awal serta tes akhir ...................................................... 96 Lampiran 7 : Lembar observasi siswa ........................................................... 102 Lampiran 8 : Pedoman penyusunan dan lembar wawancara siswa ................. 106 Lampiran 9 : Panduang skoring ..................................................................... 108 Lampiran 10 : Hasil Observasi ...................................................................... 114 Lampiran 11 : Hasil Tes awal, tes akhir siklus I, dan siklus II siswa .............. 120 Lampiran 12 : Hasil Wawancara ................................................................... 126 Lampiran 13 : Surat Ijin Penelitian Sekolah .................................................. 133
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah SMA Negeri 6 Yogyakarta tahun pelajaran 2011/2012 merupakan salah satu institusi sekolah yang merupakan target lokasi PPL. Selama melakukan kegiatan PPL, peneliti telah melaksanakan beberapa observasi dan wawancara dengan guru pembimbing. Dari hasil observasi dan wawancara ditemukan bahwa salah satu materi yang komplek adalah materi sistem imunitas. Materi ini merupakan materi penggabungan antara materi sistem peredaran darah dan virus. Isi materi sistem imunitas yang komplek tersebut mengakibatkan hasil ulangan harian siswa materi sistem imunitas banyak yang tidak tuntas. Kriteria nilai penguasaan ranah kognitif dari siswa Kelas XI IPA SMA NEGERI 6 Yogyakarta yaitu 75. Masalah yang terjadi pada siswa kelas XI SMA NEGERI 6 Yogyakarta pada materi sistem imunitas masih banyak yang memperoleh nilai ≤ 75, yaitu berkisar 63%. Rendahnya pencapaian ketuntasan siswa kelas XI SMA NEGERI 6 Yogyakarta diduga disebabkan oleh : 1) Penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat oleh guru. Berhasilnya suatu tujuan pendidikan tergantung pada bagaimana proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa. Seorang guru dituntut untuk teliti dalam memilih dan menerapkan metode mengajar yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Menciptakan kegiatan belajar mengajar yang mampu
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
menciptakan hasil belajar yang efektif merupakan tugas dan kewajiban guru. Menurut Slameto (2003) selama ini metode yang digunakan dalam pembelajaran biologi adalah ceramah. Metode ceramah masih menjadi pilihan dalam penyampaian materi, sehingga siswa cenderung bosan, dan kurang bersemangat untuk belajar. Hal ini akan membuat hasil belajar siswa akan menurun. 2) Siswa mengalami kesulitan dalam menerima masukan materi pokok mata pelajaran biologi yang menurut siswa merupakan mata pelajaran hafalan. Salah satu langkah dalam mengatasi permasalahan tersebut di atas adalah dengan mengubah model pembelajaran dengan metode yang dipandang lebih efektif dalam penyampaian materi pokok bahasan sistem imunitas manusia. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif menekankan perilaku bersama di antara siswa dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok yang angota-anggotanya bersifat heterogen. Kerjasama dalam kelompok sangat penting
dalam
mengatasi
permasalahan
bersama.
Beberapa
unsur
pembelajaran kooperatif adalah : (1) adanya saling ketergantungan secara positif, (2) adanya tanggungjawab perseorangan, (3) adanya tatap muka diantara anggota, (4) adanya komunikasi anatara anggota, dan (5) adanya saling evaluasi dalam proses kelompok ( Lie, 2005 :31). Salah satu tipe model pembelajaran kooperatif adalah tipe Think-PairShare. Tipe pembelajaran ini jarang sekali dipakai oleh guru pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Biologi di SMA NEGERI 6 Yogyakarta. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share ini memiliki tujuan untuk meningkatan partisipasi siswa dalam kelas melalui diskusi, baik dengan pasangan diskusinya maupun dengan seluruh kelas. Siswa akan terbiasa berkomunikasi dengan siswa lain serta mampu menemukan jawaban dari pertanyaan yang diajukan, memahami konsep, dan bekerjasama dengan baik dengan teman diskusinya. Pembelajaran kooperatif dengan tipe Think-Pair-Share terdiri dari tiga tahap kegiatan siswa yang menekankan pada apa yang dikerjakan siswa pada setiap tahapannya. Tahap yang pertama adalah berpikir (Think). Pada tahap ini guru mengajukan pertanyaan yang terkait dengan pelajaran dan siswa berpikir sendiri mengenai jawaban tersebut. Waktu berpikir ditentukan oleh guru. Pada tahap
selanjutnya
siswa
berpasangan (pair)
dengan
temannya
dan
mendiskusikan mengenai jawaban masing-masing. Sedangkan pada tahap terakhir, siswa berbagi (share) yaitu guru meminta pasangan-pasangan tersebut untuk berbagi atau bekerja sama dengan kelas secara keseluruhan untuk mengungkapkan mengenai apa yang telah mereka diskusikan. Dengan berdiskusi dan berpikir sendiri dengan teman, diharapkan siswa lebih bisa memahami konsep, menambah pengetahuan, menemukan kemungkinan solusi dari permasalahan serta semakin percaya diri dalam mengemukakan pengetahuan kepada teman lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan : Apakah Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think-Pair-Share dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Sistem Imunitas Manusia Kelas XI IPA 3 SMA NEGERI 6 Yogyakarta ? C. Batasan Masalah Agar penelitian ini tidak terlalu luas ruang lingkupnya, maka dibatasi pada permasalahan sebagai berikut : 1. Subjek Penelian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 3 SMA NEGERI 6 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. 2. Objek Penelitian Obyek penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share menurut Trianto. 3. Parameter Parameter yang digunakan adalah hasil belajar Biologi siswa kelas XI IPA 3 SMA NEGERI 6 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2011/2012 yang
ditunjukkan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor. 4. Materi Pokok Sistem imunitas manusia kompetensi dasar 3.8 yaitu menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit penyakit. Sub bab antigen dan antibodi, mekanisme sistem kekebalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
tubuh, macam-macam sistem kekebalan tubuh, penyakit akibat kegagalan sistem kekebalan tubuh D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut, “Untuk Mengetahui Peningkatan
Prestasi
Belajar
Biologi
dengan
Menggunakan
Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share pada Siswa Kelas XI IPA 3 SMA NEGERI 6 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012 Pada Bahasan Sistem Imunitas Manusia”. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat bermanfaat langsung bagi sekolah yaitu meningkatkan kualitas pembelajaran biologi. 2. Bagi Siswa Siswa dapat memperoleh pembelajaran biologi yang lebih menarik dan menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar biologi 3. Bagi Guru Guru dapat memperoleh suatu variasi strategi pembelajaran yang menyenangkan dalam pembelajaran. 4. Bagi Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
Peneliti memperoleh jawaban dari permasalahan yang ada dan pengalaman langsung
menerapkan
pembelajaran
kooperatif
tipe
TPS
pada
Think-Pair-Share
dapat
pembelajaran biologi.
F. Hipotesis Model
Pembelajaran
Kooperatif
Tipe
meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Sistem Imunitas Manusia Kelas XI IPA SMA NEGERI 6 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Untuk memenuhi kebutuhan dan sekaligus mengembangkan dirinya, manusia telah melakukan kegiatan belajar sejak dilahirkan. Belajar pada dasarnya merupakan peristiwa yang bersifat individual, yakni peristiwa terjadinya perubahan tingkah laku sebagai dampak dari pengalaman individu. Definisi belajar menurut John B. Watson (dalam Djiwandono 2006 : 129) adalah suatu proses dari conditioning reflect (respon) melalui pergantian dari suatu stimulus kepada yang lain. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang yang ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahanan, sikap dan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kemampuan dan aspek lain yang ada pada diri individu (Sudjana , 1987 : 28). Menurut Witherington (dalam Sukmadinata 2009 : 155) “belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai polapola respons yang baru yang berbentuk ketrampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan” Belajar juga didefinisikan oleh Cronbach (dalam Suprijono 2009 : 2) sebagai perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
Winkel (1987 : 36) mengatakan bahwa,” Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan, dan nilai-sikap”. Dari pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa seseorang dikatakan telah belajar apabila telah terjadi suatu perubahan pada dirinya. Menurut Darsono (2001 : 10) Perubahan tersebut terjadi berkat adanya interaksi dengan orang lain atau lingkungannya sehingga untuk dapat belajar seorang pelajar tidak dapat terlepas dari orang lain, dalam hal ini guru dan teman belajar. Dengan demikian dapat dikatakan seorang pelajar tidak dapat belajar dengan baik bila hanya sendirian saja, dia juga perlu guru untuk membimbing dan teman untuk berdiskusi. Bertolak dari berbagai definisi yang telah diuraikan tadi, secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif, afektif, dan psikomotorik. B. Prestasi Belajar Menurut Erman S. (dalam Taniredja, 2010 : 106) hasil belajar mencakup aspek yang berkenaan dengan perubahan kemampuan yang telah dimiliki siswa pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perubahan kemampuan yang telah dimiliki tersebut dapat berupa komunikasi, interaksi, kreativitas, dan sebagainya. Prestasi belajar merupakan sebagian dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
perubahan kemampuan, yaitu berkenaan dengan hasil tes yang mencerminkan kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran. Prestasi Belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002 : 895) adalah penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran. Lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan guru. Kegiatan pengukuran prestasi belajar siswa dilakukan antara lain melalui ulangan, ujian, tugas, dan sebagainya (Masidjo, 1995 : 13) kemampuan-kemampuan siswa digolongkan dalam hal informasi verbal, kemahiran intelektual, pengaturan kegiatan kognitif, kemampuan psikomotorik, dan sikap. Kemampuan tersebut merupakan kemampuan internal yang perlu dinyatakan dalam suatu prestasi (Gagne dalam Winkel, 1987 : 71). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan kemampuan dalam hal informasi verbal, kemahiran intelektual, pengaturan kegiatan kognitif, kemampuan psikomotorik, dan sikap yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai/angka hasil tes yang diberikan guru. Keberhasilan dalam kegiatan yang disebut belajar akan tampak dalam prestasi belajar yang diraihnya. Prestasi belajar dapat diketahui hasilnya dari evaluasi hasil belajar salah satunya dengan tes. Hasil tes ini merupakan data yang diwujudkan dalam bentuk angka-angka yang disebut prestasi belajar. Prestasi belajar siswa di sekolahnya sifatnya relatif, artinya dapat berubah setiap saat karena berbagai kemampuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
dimiliki siswa berbeda-beda. Hal ini terjadi karena hasil tes belajar siswa mencerminkan kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran. Menurut Slameto (2003) dan Dimyati dan Mujiono (1999 : 236-254) secara garis besarnya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Faktor Internal Faktor yang menyangkut seluruh pribadi termasuk kondisi fisik maupun mental atau psikis. Faktor internal ini sering disebut faktor instrinsik yang meliputi kondisi fisiologi dan kondisi psikologis yang mencakup minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan lain-lain. 1. Kondisi Fisiologis Secara Umum Kondisi
fisiologis
pada
umumnya
sangat
berpengaruh
terhadap
keberhasilan belajar seseorang. Orang yang ada dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang yang ada dalam keadaan lelah. Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata kemampuannya berada dibawah anak-anak yang tidak kekurangan gizi. Anakanak yang kurang gizi mudah lelah, mudah mengantuk, dan tidak mudah menerima pelajaran. 2. Kondisi Psikologis Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologi. Oleh karena itu semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang. Itu berarti belajar bukanlah berdiri sendiri, terlepas dari faktor lain seperti faktor dari luar dan faktor dari dalam. Faktor psikologis sebagai faktor dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
dalam tentu saja merupakan hal yang utama dalam menentukan intensitas belajar seorang anak. Meski faktor luar mendukung, tetapi faktor psikologis tidak mendukung maka faktor luar itu akan kurang signifikan. Oleh karena itu minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampukankemampuan kognitif adalah faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses dan hasil belajar mahasiswa. 3. Kondisi Panca Indera Disamping kondisi fisiologis umum, hal yang tak kalah pentingnya adalah kondisi panca indera terutama penglihatan dan pendengaran. Sebagian besar yang dipelajari manusia dipelari menggunakan penglihatan dan pendengaran. Orang belajar dengan membaca, melihat contoh atau model, melakukan observasi, mengamati hasil eksperimen, mendengarkan keterangan guru dan orang lain, mendengarkan ceramah, dan lain sebagainya. 4. Intelegensi/Kecerdasan Intelegensi adalah suatu kemampuan umum dari seseorang untuk belajar dan memecahkan suatu permasalahan. Jika intelegensi seseorang rendah bagaimanapun usaha yang dilakukan dalam kegiatan belajar, jika tidak ada bantuan orang tua atau pendidik niscaya usaha belajar tidak akan berhasil. 5. Bakat Bakat merupakan kemampuan yang menonjol disuatu bidang tertentu misalnya bidang studi matematika atau bahasa asing. Bakat adalah suatu yang dibentuk dalam kurun waktu, sejumlah lahan dan merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
perpaduan taraf intelegensi. Pada umumnya komponen intelegensi tertentu dipengaruhi oleh pendidikan dalam kelas, sekolah, dan minat subyek itu sendiri. Bakat yang dimiliki seseorang akan tetap tersembunyi bahkan lama-kelamaan akan menghilang apabila tidak mendapat kesempatan untuk berkembang. 6. Motivasi Motivasi memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat, dan rasa senang dalam belajar sehingga yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energy yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar. Mahasiswa yang mempunyai motivasi tinggi sangat sedikit yang tertinggal dalam belajarnya. Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilan belajar. Karena itu motivasi belajar perlu diusahakan terutama yang berasal dari dalam diri (motivasi intrinsik) dengan cara senantiasa memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan harus untuk mencapai cita-cita. Senantiasa memasang tekat bulat dan selalu optimis bahwa cita-cita dapat dicapai dengan belajar. Bila ada mahasiswa yang kurang memiliki motivasi instrinsik diperlukan dorongan dari luar yaitu motivasi ekstrinsik agar mahasiswa termotivasi untuk belajar. b. Faktor Eksternal Faktor yang bersumber dari luar diri individu yang bersangkutan. Faktor ini sering disebut dengan faktor ekstrinsik yang meliputi segala sesuatu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
berasal dari luar diri individu yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya baik itu di lingkungan sosial maupun lingkungan lain. 1. Faktor Lingkungan Faktor lingkungan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu: 1) Lingkungan Alami Lingkungan
alami
seperti
keadaan
suhu,
kelembaban
udara
berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Belajar pada keadaan udara yang segar akan lebih baik hasilnya daripada belajar pada suhu udara yang lebih panas dan pengap. 2) Lingkungan Sosial Lingkungan sosial, baik yang berwujud manusia dan representasinya (wakilnya), walaupun yang berwujud hal yang lain langsung berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Seseorang yang sedang belajar memecahkan soal akan terganggu bila ada orang lain yang mondar-mandir di dekatnya atau keluar masuk kamar. Representasi manusia misalnya memotret, tulisan, dan rekaman suara juga berpengaruh terhadap hasil belajar. 2. Faktor Instrumental Faktor-faktor instrumental adalah yang penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan yang telah dirancang. Faktor-faktor ini dapat berupa :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
1) perangkat keras /hard ware misalnya gedung, perlengkapan belajar, alat-alat praktikum, dan sebagainya. Perangkat lunak/soft ware seperti kurikulum, program, dan pedoman belajar lainnya. C. Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran
kooperatif
bernaung
dalam
teori
kontruktivis.
Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompokkelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling membantu (Trianto, 2009 : 56). Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. Menurut Eggen dan Kauchak (dalam Trianto 2009 : 58 ) Pembelajaran kooperatif merupakan
sebuah kelompok strategi pembelajaran
yang
melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya. Agar siswa dapat bekerjasama dengan baik didalam kelompoknya perlu diajarkan ketrampilan-ketrampilan kooperatif pada peserta didik. Ketrampilan-ketrampilan tersebut adalah: (1) berada dalam tugas, yaitu siswa tetap berada dalam kerja kelompok, merumuskan tugas yang menjadi tanggung jawabnya dengan melatih ketrampilan ini siswa akan menyelesaikan tugas dalam waktu yang tepat dengan karakteristik yang lebih baik, (2) mengambil giliran dan berbagi tugas, yaitu siswa bersedia menerima tugas dan membantu menyelesaikan tugas sehingga kegiatan akan terselesaikan pada waktunya, (3) mendorong partisipasi, yaitu memotivasi teman sekelompok untuk memberikan kontribusi tugas kelompok, (4) mendengarkan dengan aktif, yaitu memperhatikan informasi yang disampaikan teman sehingga anggota kelompok yang menjadi pembicara akan merasa senang karena apa yang mereka sumbangkan itu berharga, (5) bertanya, yaitu siswa menanyakan informasi atau penjelasan lebih lanjut dari teman sekelompok apabila teman sekelompok tidak tahu jawabannya, baru menanyakan pada guru, hal ini penting karena siswa yang pasif dapat didorong untuk ikut aktif. Model pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar kelompok (Joyce, 2009 : 28-29). Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan pembelajaran biasa. Roger dan David Johnson dalam Lie (2010 : 31) mengatakan bahwa untuk mencapai hasil yang maksimal, terdapat lima unsur model pembelajaran yang harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
diterapkan yaitu: (1) Saling ketergantungan positif, yakni untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri dan saling bekerjasama dalam kelompok, siswa dalam kelompok saling bekerjasama dan mereka menyadari bahwa diantara mereka saling membutuhkan satu sama lain dalam bekerja untuk mencapai kesuksesan bersama. (2) Tanggung jawab perseorangan, yakni seorang guru dalam pembelajaran kooperatif perlu membuat tugas sedemikian rupa agar setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk belajar dan mengembangkan kemampuan mereka masing-masing sebagai sumbang saran dalam kelompok untuk mencapai kesuksesan bersama. (3) Tatap muka, yakni setiap kelompok harus diberi kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi, saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam kegiatan tatap muka dan interaksi antar pribadi. (4) Komunikasi antar anggota, yakni menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan ketrampilan berkomunikasi, karena tidak setiap siswa mempunyai keahlian mendengarkan dan berbicara. (5) Evaluasi proses kelompok, yakni pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok agar selanjutnya bisa bekerjasama secara efektif. Setiap siswa dalam pembelajaran kooperatif akan mempunyai tanggung jawab untuk tugasnya apabila dilakukan dengan menganut unsurunsur tersebut secara sempurna serta berpeluang mempunyai pengetahuan yang lain melelui kelompok yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
Guru memainkan peran yang menentukan dalam menerapkan pembelajaran kooperatif yang efektif. Materi harus disusun agar setiap siswa dapat
bekerja
untuk
memberikan
sumbangan
pemikirannya
kepada
kelompoknya. Guru harus mengatur ruang kelas agar setiap anggota kelompok duduk berdekatan sehingga dapat bekerja dengan nyaman. Jarak antara kelompok yang satu dengan yang lain jangan terlalu berdekatan agar tidak saling mengganggu. D. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Tipe pembelajaran Think Pair Share (TPS) atau Berpikir-Berpasangan Berbagi, merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. (Direktorat PLP modul SN-38 dalam Trianto, 2009 : 81). Model pembelajaran Think-Pair-Share merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif sederhana. Teknik ini memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan teknik ini adalah optimalisasi partisipasi siswa (Lie, 2010:57). Tahap utama dalam pembelajaran Think-Pair-Share adalah sebagai berikut: 1. Thingking (berpikir) Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran. Kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri untuk beberapa saat. 2. Pairing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama. Dalam tahap ini, setiap anggota pada kelompok membandingkan jawaban atau hasil pemikiran mereka dengan mendefinisikan jawaban yang dianggap paling benar, paling meyakinkan, atau paling unik. Biasanya guru memberi waktu 4-5 menit untuk berpasangan. 3. Sharing (berbagi) Pada tahap akhir, guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan. Keterampilan berbagi dalam seluruh kelas dapat dilakukan dengan menunjuk pasangan yang secara sukarela bersedia melaporkan hasil kerja kelompoknya atau bergiliran pasangan demi pasangan hingga sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan. Menurut Suryosubroto (dalam Trianto, 2009 : 133) manfaat ThinkPair-Share adalah: 1. Para siswa menggunakan waktu yang lebih banyak untuk mengerjakan tugasnya dan untuk mendengarkan satu sama lain ketika mereka terlibat dalam kegiatan Think-Pair-Share lebih banyak siswa yang mengangkat tangan mereka untuk menjawab setelah berlatih dalam pasangannya. Para siswa mungkin mengingat secara lebih seiring penambahan waktu tunggu dan kualitas jawaban mungkin menjadi lebih baik 2. Para guru juga mungkin mempunyai waktu yang lebih banyak untuk berpikir
ketika
menggunakan
Think-Pair-Share.
Mereka
dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
berkonsentrasi mendengarkan jawaban siswa, mengamati reaksi siswa, dan mengajukan pertanyaaan tingkat tinggi.
E. Sistem Imunitas Manusia Materi pembelajaran dalam penelitian ini adalah Kompetensi Dasar: Mengkaitkan struktur fungsi, proses dan kelainan / penyakit yang dapat terjadi pada sistem imunitas manusia manusia. Dengan Materi pokok pembelajaran Sistem imunitas manusia, berdasarkan Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) untuk kelas XI IPA semester 2. Sistem Imunitas (Priadi dan Silawati 2007 : 295) Salah satu sistem terpenting yang terus menerus melakukan tugas dan kegiatan dan tidak pernah melalaikan tugas-nya adalah sistem kekebalan tubuh atau biasa kita sebut dengan sistem imun. Sistem ini melindungi tubuh sepanjang waktu dari semua jenis penyerang yang berpotensi menimbulkan penyakit pada tubuh kita. Ia bekerja bagi tubuh bagaikan pasukan tempur yang mempunyai persenjataan lengkap. Sistem imun sangat diperlukan bagi tubuh kita. Sistem imun adalah sekumpulan sel, jaringan, dan organ yang terdiri atas : 1. Pertahanan lini pertama tubuh 2. Pertahanan lini kedua tubuh Secara umum, sistem imun manusia dibagi menjadi 2, yaitu sistem imun alamiah (innate/natural immunity) dan sistem imun adaptif (spesific immunity).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Sistem imun adalah serangkaian molekul, sel dan organ yang bekerja sama dalam mempertahankan tubuh dari serangan luar yang dapat mengakibatkan penyakit, seperti bakteri, jamur dan virus. Kesehatan tubuh bergantung
pada
kemampuan
sistem
imun
untuk
mengenali
dan
menghancurkankan serangan ini. Sistem imun memiliki beberapa fungsi bagi tubuh, yaitu sebagai: 1. Penangkal “benda” asing yang masuk ke dalam tubuh 2. Untuk keseimbangan fungsi tubuh terutama menjaga keseimbangan komponen tubuh yang telah tua 3. Sebagai pendeteksi adanya sel-sel abnormal, termutasi atau ganas, serta menghancurkannya. Sistem imun menyediakan kekebalan terhadap suatu penyakit yang disebut imunitas. Respon imun adalah suatu cara yang dilakukan tubuh untuk memberi respon terhadap masuknya patogen atau antigen tertentu ke dalam tubuh. Sistem pertahanan tubuh terbagi atas 2 bagian yaitu: a. Pertahanan non spesifik b. Pertahanan spesifik Komponen Dalam Sistem Imun Komponen utama dalam sistem imun selain yang telah disebutkan diatas, adalah sel darah putih. Sistem kekebalan tubuh berkaitan dengan sel darah putih atau leukosit. Berdasarkan adanya bintik-bintik atau granular,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Leukosit terbagi atas: Granular, Agranular, Macrophage(makrofag), Sel Pemuncul Antigen (Antigen Presenting Cells), Antibodi. Mekanisme Pertahanan Tubuh Sistem imun menyediakan kekebalan terhadap suatu penyakit yang disebut imunitas. Respon imun adalah suatu cara yang dilakukan tubuh untuk memberi respon terhadap masuknya patogen atau antigen tertentu ke dalam tubuh. Sistem pertahanan tubuh terbagi atas 2 bagian yaitu: a. Pertahanan non spesifik b. Pertahanan spesifik Kelainan Sistem Imun 1. Alergi Alergi, kadang disebut hipersensitivitas, disebabkan respon imun terhadap antigen. Antigen yang memicu alergi disebut allergen. Reaksi alregi terbagi atas 2 jenus yaitu: a. Reaksi alergi langsung b. Reaksi alergi tertunda 2. Penolakan organ transplantasi 3. Defisiensi Imun 4. Penyakit Autoimun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Istilah penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Ciri-ciri penelitian tindakan kelas (PTK) adalah adanya tindakan yang nyata, tindakan dilakukan pada situasi yang alami yang ditujukan untuk memecahkan masalah praktis. Tindakan tersebut merupakan suatu kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dan dilaksanakan dalam rangkaian siklus kegiatan (Hopkins, 2008 : 44). B. Seting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SMA NEGERI 6 Yogyakarta. Penulis mengambil sekolah di SMA NEGERI 6 Yogyakarta dengan pertimbangan sekolah tersebut merupakan tempat penulis melakukan PPL. Hal tersebut dapat memudahkan dalam pencarian data, peluang waktu yang luas dan subyek penelitian yang sesuai dengan profesi penulis kelak. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2012. 3. Subyek Penelitian
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 3 SMA NEGERI 6 Yogyakarta tahun ajaran 2011-2012 dengan jumlah 30 siswa. Pertimbangan mengambil subyek penelitian tersebut adalah siswa XI telah mengalami program penjurusan. Siswa XI IPA akan mempelajari materi tentang Sains sehingga materi pelajaran biologi yang merupakan salah satu materi pelajaran sains juga akan diberikan secara intensif. Selain itu kelas tersebut merupakan kelas yang dulu pernah menjadi kelas bagi penulis untuk melakukan praktek mengajar sehingga penulis telah mengetahui kondisi kelas tersebut dengan baik. 4. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah tentang peningkatan prestasi siswa khususnya pada pokok bahasan sistem imunitas manusia. C. Rancangan Penelitian Rancangan Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robbin McTaggart. Model Kemmis dan Mc Taggart merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin (Hopkins, 2008). Namun komponen acting (tindakan) dengan observing merupakan dua bagian kegiatan yang tidak terpisahkan sehingga dijadikan sebagai satu kesatuan. Maksudnya, kedua kegiatan
haruslah
dilakukan
dalam
satu
kesatuan
waktu,
begitu
berlangsungnya suatu tindakan begitu pula observasi juga harus dilaksanakan. Untuk lebih tepatnya, berikut ini dikemukakan bentuk modelnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Gambar 3.1. Rancangan PTK Model Kemmis dan Mc Taggart Tindakan penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Hal tersebut dilakukan karena materi sistem imunitas merupakan materi akhir untuk kelas XI IPA sehingga waktu yang disediakan untuk dilakukannya penelitian terbatas. Siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan/tindakan, observasi/pengamatan dan refleksi. 1. Siklus I a. Perencanaan 1) Menyusun rencana pembelajaran 2) Merancang pembelajaran dengan membentuk kelompok belajar siswa, tiap kelompok beranggotakan 4-5 siswa. Pembagian kelompok dilakukan dengan tingkat kecerdasan menyebar, yaitu siswa-siswa yang unggul dalam hal prestasi disebar dalam tiap-tiap kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
3) Menentukan
kolaborasi
dengan
teman
sejawat
sebagai
observer/pengamat. 4) Menyusun lembar observasi 5) Menyusun lembar kerja siswa 6) Merancang soal-soal latihan 7) Merancang soal pre-test dan post-test b. Pelaksanaan/Tindakan 1) Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa dan pretest 2) Guru memberikan apersepsi 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4) Guru meminta siswa mengerjakan soal LKS 1 secara mandiri 5) Guru meminta mendiskusikan hasil pemikirannya sendiri dengan pasangannya 6) Setelah berdiskusi dengan teman sebangkunya, guru meminta siswa mendiskusikan hasil pemikirannya dalam kelompok 7) Guru meminta masing-masing wakil dari kelompok secara bergiliran mempresentasikan hasil diskusi kelompok 8) Kelompok lain secara aktif mengikuti presentasi dan menanggapi hasil presentasi 9) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif dalam forum presentasi 10) Guru membimbing siswa merangkum butir-butir pembelajaran dan merefleksikannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
11) Guru memberikan post-test kepada siswa 12) Guru memberikan pekerjaan rumah c. Pengamatan Pengamatan dilakukan terhadap siswa. Pengamatan terhadap siswa dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Aspek-aspek yang diamati meliputi : a) Perhatian terhadap penjelasan guru b) Antusiasme dalam mengerjakan tugas c) Kerjasama terhadap siswa lain d) Keberanian untuk mempresentasikan di depan kelas e) Keberanian untuk menanggapi saat
kegiatan presentasi
berlangsung d. Refleksi Refleksi adalah pemaknaan analisis hasil tindakan yang telah dilakukan. Analisis tersebut dilakukan untuk mengukur kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada siklus I, kemudian hasil analisis tersebut
digunakan
sebagai
pedoman
untuk
perbaikan
pada
pelaksanaan siklus II. 2. Siklus II a. Perencanaan 1) Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan refleksi pada siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
2) Merancang kembali pembelajaran dengan membentuk kelompok belajar siswa, tiap kelompok 4-5 siswa dengan kecerdasan menyebar. 3) Merancang lembar kerja siswa (LKS) 2 4) Merancang soal-soal latihan 5) Merancang soal post-test b. Pelaksanaan 1) Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa 2) Guru dan siswa membahas pekerjaan rumah yang sulit 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4) Guru menjelaskan secara singkat materi tentang sistem imunitas subbab macam-macam kekebalan tubuh 5) Guru meminta siswa mengerjakan soal LKS 2 secara mandiri 6) Guru meminta mendiskusikan hasil pemikirannya sendiri dengan pasangannya 7) Setelah berdiskusi dengan teman sebangkunya, guru meminta siswa mendiskusikan hasil pemikirannya dalam kelompok 8) Guru meminta masing-masing wakil dari kelompok secara bergiliran mempresentasikan hasil diskusi kelompok 9) Kelompok lain secara aktif mengikuti presentasi dan menanggapi hasil presentasi 10) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif dalam forum presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
11) Guru membimbing siswa merangkum butir-butir pembelajaran dan merefleksikannya 12) Guru memberikan post-test kepada siswa 13) Guru memberikan pekerjaan rumah c. Pengamatan Pengamatan dilakukan terhadap siswa. Pengamatan terhadap siswa dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Aspek-aspek yang diamati meliputi : a) Perhatian terhadap penjelasan guru b) Antusiasme dalam mengerjakan tugas c) Kerjasama terhadap siswa lain d) Keberanian untuk mempresentasikan di depan kelas e) Keberanian
untuk
menangapi
saat
kegiatan
presentasi
berlangsung d. Refleksi Refleksi merupakan pemaknaan analisis hasil tindakan yang telah dilakukan. Analisis tersebut dilakukan untuk mengukur kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada siklus II, kemudian hasil analisis tersebut
digunakan
sebagai
pedoman
untuk
perbaikan
pada
pelaksanaan siklus selanjutnya sampai indikator keberhasilan tercapai. Diharapkan pada akhir siklus ini prestasi belajar siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 6 Yogyakarta meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
D. Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. 1. Instrumen Pembelajaran Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini berupa silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (lampiran 1 dan 2) yang disusun oleh peneliti dengan mengacu pada pembelajaran yang menggunakan metode kooperatif tipe TPS yang dilengkapi dengan lembar kerja siswa (LKS) yang dapat dilihat pada lampiran 3. 2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen
pengumpulan
data
penelitian
tindakan
kelas
menggunakan 2 teknik yaitu tes dan non-tes. a. Tes Tes digunakan sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Tes tersebut berhubungan dengan fungsinya mengukur tingkat kemajuan atau perkembangan yang dicapai oleh peserta didik setelah menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Pada setiap siklus guru memberikan tes untuk mengukur kemampuan siswa dalam penguasaan materi sistem imunitas. Tes yang digunakan untuk penelitian ini adalah tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test). Tes awal dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa tentang materi yang akan diajarkan. Tes awal dilaksanakan sebelum bahan pembelajaran diajarkan kepada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa setelah diajarkan materi pelajaran. Tes awal yaitu 9 soal uraian singkat dan 1 soal menjodohkan. Soal tes akhir siklus I terdiri dari 7 soal uraian singkat dan 1 soal menjodohkan dan soal tes akhir siklus II terdiri dari 8 soal uraian singkat dan 1 soal menjodohkan. Jumlah bobot soal tes masing-masing adalah 20. Kisikisi penyusunan soal awal dan lembar soal awal dapat dilihat pada lampiran 4 dan soal tes awal serta tes akhir dapat dilihat pada lampiran 5. Dengan cara demikian maka akan diketahui perkembangan hasil belajar siswa. Jika hasil tes akhir lebih baik dibandingkan dengan tes awal, maka dapat diartikan tingkat kemajuan yang dicapai siswa meningkat dan program pengajaran telah berhasil. b. Non-Tes Teknik non-tes yang dipilih pada penelitian ini ada 2 cara yaitu dengan
pengamatan
langsung
(observation),
dan
wawancara
(interview). 1) Lembar observasi Lembar observasi digunakan untuk menilai aktivitas dan respon siswa terhadap pemahaman materi sistem inmunitas dan model pembelajaran guru dengan menggunakan model pembelajaran tipe Think-Pair-Share. Pedoman penyusunan dan lembar observasi siswa dapat dilihat pada lampiran 6. 2) Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
Jenis wawancara yang digunakan sebagai alat evaluasi adalah wawancara terstruktur. Dalam wawancara ini, evaluator yaitu peneliti melakukan tanya jawab lisan dengan siswa dalam rangka menghimpun bahan-bahan keterangan untuk mendukung penilaian terhadap siswa. Pedoman penyusunan dan lembar wawancara siswa dapat dilihat pada lampiran 7. E. Analisis Data Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif sehingga analisis data yang digunakan adalah analisis untuk menguji hipotesis deskriptif. Data dari siklus I dan siklus II dibandingkan. Analisis data tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat dilakukan dengan membandingkan skor ketercapaian siklus I dan siklus II. Data hasil belajar dalam penelitian ini mencakup 3 ranah, yaitu ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Setiap ranah mempunyai pedoman penilaian berbeda. Untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa pada ranah kognitif berpedoman pada hasil tes tulis dalam bentuk uraian, untuk mengetahui tingkat hasil belajar ranah psikomotorik dan afektif berpedoman pada lembar observasi dan wawancara. Penghitungan hasil belajar pada setiap ranah adalah sebagai berikut. 1. Ranah Kognitif Pengukuran hasil belajar siswa pada ranah kognitif menggunakan tes tulis. Panduang skoring dapat dilihat pada lampiran 8. Adapun teknik penskoran adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Skor =
100
Keterangan : B : Banyaknya jumlah nilai butir soal yang dijawab benar N : Jumlah total nilai soal (Sudjana , 1987) Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa, digunakan uji komparasi. Dalam prosesnya, uji ini membandingkan nilai rata kelas dari nilai pre-test, nilai post-test siklus I dan post-test siklus II. Untuk mendukung uji komparasi digunakan pula uji t menggunakan spss yang bertujuan melihat perbedaan hasil belajar biologi siswa setiap siklus. 2. Ranah Psikomotorik Data penguasaan ranah psikomotorik diambil dari data hasil observasi yang dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan pemaparan (deskripsi) data/informasi tentang suatu gejala yang diamati dalam proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan tingkat keberhasilan metode kooperatif TPS sebagaimana adanya bentuk paparan naratif maupun tabel. Penilaian dapat dilihat dari skor pada lembar observasi aspek psikomotorik yang digunakan. Persentase perolehan skor pada lembar observasi aspek psikomotorik dikualifikasi untuk menentukan seberapa besar
partisipasi dan tanggapan
siswa
dalam mengikuti proses
pembelajaran. Untuk setiap siklus persentase diperoleh dari rata-rata persentase partisipasi siswa pada tiap pertemuan pembelajaran. Hasil data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
observasi aspek psikomotorik ini dianalisis dengan pedoman kriteria sebagai berikut. Berdasarkan pedoman penskoran yang telah dibuat, maka dalam menghitung persentase skor hasil observasi aspek psikomotorik digunakan cara sebagai berikut : = 100 q = persentase skor hasil observasi partisipasi kelompok siswa r = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh kelompok T = skor maksimal (skor total)
Tabel 3.1. Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Aspek Psikomotorik Siswa Terhadap Pembelajaran Presentase Yang Diperoleh
Keterangan
66,68 ≤ q ≤ 100
Tinggi
33,34 ≤ q ≤ 66,67
Sedang
0 ≤ q ≤ 33,33
Rendah
(Suharsimi, 2007) 3. Ranah Afektif Data penguasaan ranah afektif diambil dari 2 data yaitu data hasil observasi aspek afektif dan wawancara. Data penguasaan ranah afektif yang diambil dari data hasil observasi yang dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan pemaparan (deskripsi) data/informasi tentang suatu gejala
yang
diamati dalam proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan tingkat keberhasilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
metode kooperatif TPS sebagaimana adanya bentuk paparan naratif maupun tabel. Penilaian dapat dilihat dari skor pada lembar observasi aspek afektif yang digunakan. Persentase perolehan skor pada lembar observasi aspek afektif dikualifikasi untuk menentukan seberapa besar aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Untuk setiap siklus persentase diperoleh dari rata-rata persentase aktivitas siswa pada tiap pertemuan pembelajaran. Hasil data observasi aspek afektif ini dianalisis dengan pedoman kriteria sebagai berikut. Berdasarkan pedoman penskoran yang telah dibuat, maka dalam menghitung persentase skor hasil observasi aspek afektif digunakan cara sebagai berikut : = 100 q = persentase skor hasil observasi aktivitas kelompok siswa r = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh kelompok T = skor maksimal (skor total)
Tabel 3.2. Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Aspek Afektif Siswa Terhadap Pembelajaran Presentase Yang Diperoleh
Keterangan
66,68 ≤ q ≤ 100
Tinggi
33,34 ≤ q ≤ 66,67
Sedang
0 ≤ q ≤ 33,33
Rendah
(Suharsimi, 2007)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mendukung aspek afektif siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model kooperatif tipe Think-Pair-Share. Wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur. Hasil wawancara akan dituangkan dalam bentuk transkrip kemudian diolah dan dianalisis untuk dibuat kesimpulan.
F. Indikator Ketercapaian Tabel 3.3. Indikator Keberhasilan Penelitian Variabel Prestasi
belajar
Data siswa
aspek kognitif
Indikator Ketercapaian
Pre test dan post test siklus I Siswa dan II
mencapai
ketuntasan
nilai
minimal
75
dan 75% jumlah siswa mencapai
ketuntasan
minimal Prestasi
belajar
siswa
Lembar observasi
aspek psikomotorik
Partisipasi siswa selama mengikuti
proses
pembelajaran
masuk
dalam kategori tinggi di akhir siklus Prestasi
belajar
aspek afektif
siswa
Lembar observasi
Sikap
siswa
selama
mengikuti
proses
pembelajaran
masuk
dalam kategori tinggi di akhir siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dimulai pada tanggal 23 Mei 2012 dan dilaksanakan dalam dua siklus. Sebelum penelitian dimulai, guru memberikan tes awal dengan materi sistem imunitas. Semua siswa mengikuti tes awal tersebut. Tes akhir diberikan setiap akhir siklus. Dari hasil tes awal yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil bahwa persentase rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 29,67 % dan termasuk dalam kualifikasi rendah sehingga perlu ditingkatkan. Guru dan peneliti menentukan pembagian kelomok berdasarkan hasil nilai tes awal siswa kelas XI IPA3. Siswa dibagi menjadi tujuh kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari empat sampai lima siswa. Kelompok dibuat heterogen berdasarkan kemampuan awal siswa dari hasil tes awal. Sedangkan aspek lain seperti jenis kelamin, ras atau budaya tidak diperhatikan. Nilai tes awal siswa dapat disajikan sebagai berikut : Tabel 4.1. Daftar Nilai Tes Awal Siswa Siswa ke 1
Nilai Tes Awal 30
2
30
3
35
4
30
5
20
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
6
25
7
20
8
30
9
40
10
45
11
10
12
20
13
25
14
30
15
50
16
40
17
35
18
30
19
25
20
20
21
20
22
25
23
25
24
20
25
40
26
50
27
30
28
25
29
35
30
30
Rata-rata
29,67
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I dan siklus II terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Deskripsi penelitian tindakan kelas tentang pembelajaran biologi materi sistem imunitas dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share adalah sebagai berikut : 1. Siklus I a. Perencanaan Sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu peneliti melakukan perencanaan. Berikut kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan : 1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan guru sebagai acuan dalam pelaksanaan pembeljaran. RPP tersebut memuat model pembelajaran kooperatif tipe ThinkPair-Share dalam kegiatan pembelajarannya. 2) Penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan digunakan sebagai bahan diskusi kelompok. LKS ini dikonsultasikan dengan guru dan dosen pembimbing. 3) Menyusun instrumen penelitian yang terdiri atas lembar observasi siswa dan tes a. Lembar Observasi Siswa Lembar observasi siswa ini terdiri dari lembar observasi untuk penilaian aspek afektif dan psikomotorik. Lembar observasi ini digunakan observer dalam melaksanakan observasi serta untuk mencatat hasil observasi siswa saat pembelajaran biologi materi sistem imunitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
b. Tes Soal tes disusun oleh peneliti dengan bimbingan dari dosen dan guru pelajaran biologi kelas XI IPA3. Soal tes terdiri dari 10 soal tes awal dan 8 soal tes akhir siklus I. 4) Melakukan koordinasi dengan guru mata pelajaran biologi yang akan bertindak sebagai guru dan peneliti sebagai observer selama proses pembelajaran tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. 5) Menyiapkan alat dokumentasi yang diperlukan c. Pelaksanaan Setelah perencanaan selesai, dilanjutkan dengan pelaksaan tindakan. Pelakasanaan tindakan merupakan penerapan rancangan tindakan yang akan dilakasanakan oleh guru pelajaran biologi. Selama tindakan berlangsung peneliti bertindak sebagai observer yang akan mengamati selamat proses tindakan berlangsung. Berikut kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan : Pra Pembelajaran Guru menyapa siswa dan mengajak siswa mempersiapkan buku dan alat tulis masing-masing. Untuk mengecek pemahaman siswa sebelum masuk ke inti pembelajaran, guru memberikan apersepsi sesuai dengan RPP yang telah ada. Setelah itu guru menjelaskan bahwa dalam kegiatan inti pembelajaran siswa tidak hanya belajar sendiri tetapi juga belajar dengan teman lain dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
kelompok kemudian mempresentasikan hasil kelompok dalam diskusi kelas. Tahap Berpikir (Think) Guru membagikan LKS 1 kepada setiap siswa. Setelah setiap siswa menerima LKS, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa dapat menjelaskan fungsi sistem imun tubuh, mengidentifikasi
komponen
sistem
pertahanan
tubuh,
dan
menjelaskan mekanisme kekebalan non spesifik dan spesifik pada sistem imun.Siswa mengerjakan LKS 1 secara mandiri terlihat pada gambar.
Gambar 4.1. Siswa mengerjakan Soal LKS Secara Mandiri Tahap Berpasangan (Pair) Setelah mencoba mengerjakan secara mandiri, kemudian siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya. Pembentukan kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
dilakukan oleh guru. 1 kelompok terdiri dari 4 siswa. Karena jumlah siswa ada 30 orang maka jumlah kelompok ada 7 kelompok. 2 kelompok terdiri dari 5 siswa. Siswa berdiskusi dalam kelompok masing-masing seperti terlihat pada gambar.
Gambar 4.2. Siswa berdiskusi dalam kelompok Dalam kelompok, siswa mengungkapkan pendapatnya dan ada teman lain yang menjelaskan atau mengoreksi jawaban temannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Gambar 4.3. Siswa Mengoreksi Jawaban Temannya Guru berkeliling mengamati siswa dalam kelompok. Tahap Berbagi (Share) Siswa mempresentasikan hasil diskusinya. Guru menunjuk kelompok 7 untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Kelompok 7 mempresentasikan hasil diskusi soal LKS nomor 1. Kelompok 7 mempresentasikan hasil diskusinya dalam bentuk gambar sehingga dapat menarik perhatian teman-teman kelompok lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Gambar 4.4. Presentasi Kelompok 7 Pada saat presentasi sesi tanya-jawab kelompok lain juga terlibat aktif baik dalam hal bertanya ketika ada beberapa hal yang belum dimengerti atau menyanggah suatu argumen dari presentator. Kelompok lain juga aktif dalam memberikan informasi-informasi yang berguna pada materi pembelajaran sistem imunitas. Penutup Guru memberikan soal akhir di akhir siklus I. soal tersebut digunakan untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan prestasi belajar siswa seteah diberikan materi pembelajaran sistem imunitas dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share. Setelah selesai diberikan mengerjakan soal, guru mengajak siswa merangkum apa saja yang dipelajari pada pertemuan tersebut. Mengakhiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
pertemuan guru memberika tugas rumah untuk merangkum materi sistem imunitas dari berbagai sumber. d. Observasi dan Tes a) Data Hasil Observasi Peneliti bertindak sebagai observer melakukan observasi terhadap kegiatan siswa yaitu aspek afektif dan psikomotorik selama berlangsungnya proses pembelajaran di kelas. Berikut hasil observasi yang telah dilakukan peneliti selama pembelajaran pada siklus I : Tabel 4.2. Tabel Data Hasil Observasi Siswa Siklus I Siswa ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Siklus I Skor 35 32 39 36 39 40 42 35 40 40 39 40 32 40 45 42 32 45 40 40 45 42 42 32
Afektif % 73 66,67 81,3 75 81,3 83,3 87,5 73 83,3 83,3 81,3 83,3 66,67 83,3 93,7 87,5 66,67 93,7 83,3 83,3 93,7 87,5 87,5 66,67
Ket T S T T T T T T T T T T S T T T S T T T T T T S
Skor 14 14 13 14 13 14 12 14 10 14 13 14 14 14 15 12 14 15 10 10 15 12 12 14
Psikomotor % Ket 87,5 T 87,5 T 81,3 T 87,5 T 81,3 T 87,5 T 75 T 87,5 T 62,5 S 87,5 T 81,3 T 87,5 T 87,5 T 87,5 T 93,7 T 75 T 87,5 T 93,7 T 62,5 S 62,5 S 93,7 T 75 T 75 T 87,5 T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
25 26 27 28 29 30 Ratarata
35 39 35 40 45 39
73 81,3 73 83,3 93,7 81,3
T T T T T T
14 13 14 10 15 13
87,5 81,3 87,5 62,5 93,7 81,3
T T T S T T
38,9
81,05
-
13,17
82,3
-
Pada aspek afektif dan psikomotorik terdapat 4 siswa yang termasuk dalam kategori sedang dan 26 siswa masuk dalam kategori tinggi. Persentase rata-rata aspek afektif dan psikomotorik adalah 81,05% dan 82,3%. b) Data Hasil Tes Siklus I Hasil tes siswa untuk siklus I mencapai kategori tinggi dengan rata-rata pencapaian kompetensi sebesar 85,83 %. Tabel 4.3. Data Hasil Tes Akhir Siswa Siklus I Siswa ke 1
Nilai Tes Akhir Siklu I 95
2
75
3
80
4
90
5
85
6
85
7
90
8
95
9
95
10
75
11
80
12
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
13
90
14
85
15
85
16
75
17
90
18
85
19
90
20
85
21
85
22
75
23
95
24
90
25
95
26
80
27
95
28
75
29
85
30
85
Rata-rata
85,83
e. Refleksi Berdasarkan analisis ketuntasan minimal siswa dari hasil tes siklus I diketahui persentase ketuntasan klasikal siswa yaitu 100%. Meskipun presentase tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan, masih ada 4 siswa yang memperoleh nilai sedang pada penilaian aspek afektif dan psikomotorik. Oleh karena itu diadakan siklus II. 2. Siklus II a. Perencanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Pada tahap perencanaan siklus II, secara umum kegiatan yang dilakukan peneliti sama dengan kegiatan perencanaan pada siklus I. sedangkan soal tes akhir siklus II berupa 9 jawaban singkat. b. Pelaksanaan Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 30 Mei 2012. Pada pertemuan ini guru biologi sebagai pengajar dan peneliti sebagai observer. Berikut deskripsi pembelajaran biologi yang telah dilakukan berdasarkan RPP yang telah disusun : Pra Pembelajaran Guru menyapa siswa dan mengajak siswa mempersiapkan buku dan alat tulis masing-masing. Untuk mengecek kembali pemahaman siswa sebelum masuk ke inti pembelajaran, guru memberikan apersepsi sesuai dengan RPP yang telah ada. Tahap Berpikir (Think) Pada tahap ini guru membagikan LKS 2 kepada setiap siswa. Setelah setiap siswa menerima LKS, peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa menyebutkan macammacam kekebalan tubuh menyebutkan gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem kekekebalan tubuh manusia, dan menyebutkan berbagai upaya untuk pencegahan penyakit. Siswa mengerjakan LKS 2 secara mandiri terlihat pada gambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Gambar 4.5. Siswa mengerjakan LKS 2 Secara Mandiri Tahap Berpasangan (Pair) Lima belas menit kemudian siswa bergabung dengan kelompok yang ditentukan secara bebas oleh siswa sendiri untuk berdiskusi dengan jumlah siswa tiap kelompok sama seperti pertemuan sebelumnya. Guru berkeliling mengamati dan membantu jika ada kelompok yang mengalami kesulitan.
Gambar 4.6. Guru Membantu Kesulitan Kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Tahap Berbagi (Share) Siswa mempresentaikan hasil diskusi kelompoknya. Kelompok 2 mempresentasikan soal diskusi dengan gambar dan keterangan sehingga dapat menarik perhatian kelompok lain.
Gambar 4.7. Presentasi Kelompok 2 Penutup Guru memberikan soal akhir di akhir siklus II. Setelah siswa selesai mengerjakan soal, guru mengajak siswa merangkum apa saja yang dipelajari pada pertemuan tersebut. c. Observasi dan Tes a) Data Hasil Observasi Secara umum berikut adalah hasil observasi yang telah dilakukan peneliti sebagai observer selama proses pembelajaran pada siklus II setelah diadakannya perbaikan berdasarkan refleksi pada siklus I :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Tabel 4.4. Tabel Data Hasil Observasi Siswa Siklus II Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Rata-rata
Siswa ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Afektif Skor 39 39 44 41 41 44 41 42 44 41 39 42 39 42 44 39 39 41 42 39 42 42 41 41 41 39 42 42 39 41 41,07
% 81,3 81,3 91,7 85,4 85,4 91,7 85,4 87,5 91,7 85,4 81,3 87,5 81,3 87,5 91,7 81,3 81,3 85,4 87,5 81,3 87,5 87,5 85,4 85,4 85,4 81,3 87,5 87,5 81,3 85,4 85,6
Psikomotor Ke t T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T -
Skor 14 14 16 14 14 16 14 13 16 14 14 13 14 13 16 14 14 14 13 14 13 13 14 14 14 14 13 13 14 14 14
%
Ket
87,5 87,5 100 87,5 87,5 100 87,5 81,3 100 87,5 87,5 81,3 87,5 81,3 100 87,5 87,5 87,5 81,3 87,5 81,3 81,3 87,5 87,5 87,5 87,5 81,3 81,3 87,5 87,5 87,5
T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T -
Pada aspek afektif dan psikomotorik, semua siswa masuk dalam kategori tinggi. Persentase rata-rata afektif naik dari 81,05% menjadi 85,6% dan persentase rata-rata psikomotor naik dari 82,3% menjadi 87,5%.
b) Data Hasil Tes Akhir Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Hasil tes akhir siswa untuk siklus ini mencapai kategori tinggi dengan persentase rata-rata sebesar 91,83%. Tidak terdapat siswa yang termasuk dalam kategori rendah dan sedang. Tabel 4.5. Data Hasil Tes Akhir Siswa Siklus II Siswa ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Rata-rata
Nilai Tes Akhir Siklus II 90 90 85 100 100 95 95 90 95 100 90 90 90 95 95 85 85 100 90 90 90 90 90 95 95 95 90 90 80 90 91,83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
d. Refleksi Refleksi pada siklus II ini dilakukan oleh observer dan guru mata pelajaran. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti sendiri, proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share pada siklus II berjalan optimal. Setiap langkah dari pembelajaran dengan tipe pembelajaran ini berjalan baik sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Berdasarkan refleksi pada siklus I, pelaksanaan tindakan pada siklus II telah mengalami perbaikan, baik dalam proses pembelajaran maupun hasil tes siswa. Dengan perbaikan tersebut terlihat terjadi peningkatan prestasi belajar siswa ditinjau dari aspek kognitif pada siklus I sebesar 85,83 % meningkat pada siklus II menjadi 91,83%. Ditinjau dari aspek afektif peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus I sebesar 81,05% meningkat pada siklus II menjadi 85,6% dan peningkatan prestasi belajar siswa ditinjau dari aspek psikomotor naik dari 82,3% meningkat pada siklus II menjadi 87,5%.
B. Analisis Hasil Prestasi Belajar Siswa Setelah penelitian selesai, peneliti memeriksa hasil tes awal dan akhir kemudian melakukan uji komparasi. Analisis komparasi dilakukan untuk melihat perkembangan peningkatan prestasi belajar siswa dari siklus I dan siklus II dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think-PairShare. Dari tahapan siklus tersebut kemudian dibandingkan bagaimana perubahan tingkat hasil belajar siswa. Untuk mengukur tingkat perkembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
prestasi belajar siswa dalam penelitian tindakan ini menggunakan soal awal dan soal akhir. Berikut tabel analisis perbandingan rata-rata nilai tes siswa : Tabel 4.6. Tabel Perbandingan Rata-Rata Nilai Tes Siswa Siswa ke -
Nilai Tes Awal
Nilai Tes Akhir
Nilai Tes Akhir
Siklu I
Siklus II
1
30
95
90
2
30
75
90
3
35
80
85
4
30
90
100
5
20
85
100
6
25
85
95
7
20
90
95
8
30
95
90
9
40
95
95
10
45
75
100
11
10
80
90
12
20
85
90
13
25
90
90
14
30
85
95
15
50
85
95
16
40
75
85
17
35
90
85
18
30
85
100
19
25
90
90
20
20
85
90
21
20
85
90
22
25
75
90
23
25
95
90
24
20
90
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
25
40
95
95
26
50
80
95
27
30
95
90
28
25
75
90
29
35
85
80
30
30
85
90
29,67
85,83
91,83
Ratarata
Nilai rata-rata tes awal adalah 29,67; tes akhir siklus I adalah 85,83; dan tes akhir siklus II adalah 91,83. Nilai rata-rata tes akhir siklus II lebih besar dari pada tes akhir siklus I dan nilai tes akhir siklus I lebih besar dari pada nilai tes awal maka ada peningkatan prestasi belajar siswa sesudah diberi pengajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-PairShare. Untuk mendukung data uji komparasi maka dilakukan uji t menggunakan program spss. Menurut Suharsimi (dalam Desi Kisworo, 2010 : 30-31)Jika thit < - ttabel atau thit > ttabel maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara tes awal dan tes akhir setelah siswa mempelajari materi sistem imunitas manusia menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share. Jika thit < ttabel maka dapat disimpulkan bahwa sebelum maupun sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share hasil prestasi belajar siswa sama saja atau tidak ada perbedaan. Analisis data hasil prestasi belajar siswa dilihat dari pre-test dan posttest. Dari pre-test dan post-test akan diperoleh skor prestasi siswa. Dari skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
tersebut dapat diketahui skor total yang diperoleh masing-masing siswa dari pre-test dan post-test. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa, digunakan uji t dengan taraf nyata 0,05. Uji t-Test H0 : µ1 = µ2 atau µα = µ1 - µ2 = 0 H1 : µ1 ≠ µ2 atau µα = µ1 - µ2 ≠ 0 α = 0,05
x1 x2
Mencari thit = ∑
∑
(
)
Wilayah Kritik : dengan Df = 29 maka thit < - ttabel atau thit > ttabel thit < - t
atau thit > t thit < -2,04 atau thit > 2,04
1. Perhitungan t Perhitungan t hitung dengan program computer SPSS (Statistical Package for Social Science).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
T-TEST PAIRS=TesAwal WITH TesAkhir (PAIRED)
/CRITERIA=CI(.9500)
/MISSING=ANALYSIS.
T-Test [DataSet0] Paired Samples Statistics Mean Pair 1
Hasil Tes Awal Siswa Hasil Tes Siklus I
Akhir
Siswa
N
Std. Error Mean
Std. Deviation
29.67
30
9.371
1.711
85.83
30
6.706
1.224
Paired Samples Test Paired Differences
Mean Pair 1
Hasil Tes Awal Siswa Hasil Tes Akhir Siswa Siklus I
-56.167
Std. Deviation 11.940
Std. Error Mean 2.180
NEW FILE. T-TEST PAIRS=TesAkhir1 WITH TesAkhir2 (PAIRED)
95% Confidence Interval of the Difference Lower -60.625
Upper
t
-51.708
/CRITERIA=CI(.9500)
-25.766
df
Sig. (2-tailed) 29
/MISSING=ANALYSIS.
.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
T-Test Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Error Mean
Std. Deviation
Hasil Tes Siklus I
Akhir
Siswa
85.83
30
6.706
1.224
Hasil Tes Siklus II
Akhir
Siswa
91.83
30
4.822
.880
Paired Samples Correlations N Pair 1
Hasil Tes Akhir Siswa Siklus I & Hasil Tes Akhir Siswa Siklus II
Correlation 30
.084
Sig. .657
Paired Samples Test Paired Differences
Mean Pair 1
Hasil Tes Akhir Siswa Siklus I - Hasil Tes Akhir Siswa Siklus II
-6.000
Std. Deviation 7.922
Std. Error Mean 1.446
95% Confidence Interval of the Difference Lower -8.958
Upper -3.042
t -4.148
df
Sig. (2-tailed) 29
.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
2. Pengambilan keputusan Dari perhitungan SPSS diperoleh thit (tes awal – tes akhir) = 25,766 dan ttabel = 2,04 dan thit (tes akhir siklus I-tes akhir siklus II) = 4,148 dan ttabel = 2,04. Karena thit < - ttabel maka ada perbedaan skor antara tes awal dan tes akhir serta ada perbedaan skor antara tes akhir siklus I dan tes akhir siklus II. Karena rata-rata tes akhir lebih besar dari pada tes awal dan tes akhir siklus II lebih besar dari pada tes akhir siklus I maka dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan prestasi belajar siswa sesudah diberi pengajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share. C. Pembahasan 1. Aspek Afektif dan Psikomotorik Dari hasil observasi penelitian aspek afektif dan pskomotorik siswa selama proses pembelajaran siklus I dan siklus II diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4.7. Hasil Analisis Aspek Afektif Setiap Siklus Kriteria
Rata-rata Afektif Siswa Setiap Siklus (%) Siklus I
Siklus II
Tinggi (T)
86,67
100
Sedang (S)
13,33
0
Rendah (R)
0
0
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dibuat diagram psikomotor siswa setiap siklus sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Gambar 4.8. Diagram Afektif Siswa 120 100 80 60
Rata-rata Afektif Siswa (%) Siklus I
40
Rata-rata Afektif Siswa (%) Siklus II
20 0 Tinggi (T)
Sedang (S)
Rendah (R)
Tabel 4.8. Hasil Analisis Aspek Psikomotor Setiap Siklus Kriteria
Rata-rata Psikomotor Siswa Setiap Siklus (%) Siklus I
Siklus II
Tinggi (T)
86,67
100
Sedang (S)
13,33
0
Rendah (R)
0
0
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dibuat diagram psikomotor siswa setiap siklus sebagai berikut. Gambar 4.9. Diagram Psikomotor Siswa 120 100 80
Rata-rata Psikomotor Siswa (%) Siklus I
60
Rata-rata Psikomotor Siswa (%) Siklus II
40 20 0 Tinggi (T)
Sedang (S)
Rendah (R)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Dari tabel dan grafik di atas diperoleh hasil bahwa afektif dan psikomotor siswa secara kelompok mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I aspek afektif dan psikomotor siswa ada yang masuk ke dalam kriteria sedang namun pada siklus II semua siswa masuk dalam kriteria tinggi untuk aspek afektif dan psikomotor. Dari kedua aspek tersebut tidak ada siswa yang masuk dalam kriteria rendah. Dari hal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Think-Pair-Share dapat meningkatkan prestasi siswa aspek afektif dan psikomotor siswa. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya kriteria aspek afektif dan psikomotor siswa dari siklus I ke siklus II yaitu pada siklus I terdapat 13,33% jumlah siswa yang masih masuk dalam kriteria sedang dan 86,67% masuk dalam kriteria tinggi. Pada siklus II 100% siswa masuk dalam kriteria tinggi. 2. Aspek Kognitif Peningkatan prestasi belajar aspek kognitif pada pokok bahasan sistem imunitas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share diukur melalui peningkatan skor tes awal, tes akhir I, dan tes akhir II yang dilaksanakan di awal dan di akhir setiap siklus. Dari data skor tes awal, tes akhir I, dan tes akhir II siswa diperoleh hasil analisis skor tersebut seperti berikut. a. Nilai rata-rata tes awal adalah 29,67; tes akhir siklus I adalah 85,83; dan tes akhir siklus II adalah 91,83. Nilai rata-rata tes akhir siklus II lebih besar dari pada tes akhir siklus I dan nilai tes akhir siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
lebih besar dari pada nilai tes awal maka ada peningkatan prestasi belajar siswa sesudah diberi pengajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share. b. Data perhitungan dengan SPSS diperoleh thit (tes awal – tes akhir) = -25,766 dan ttabel = 2,04 dan thit (tes akhir siklus I-tes akhir siklus II) = -4,148 dan ttabel = 2,04. Karena thit < - ttabel maka ada perbedaan skor tes awal dengan tes akhir dan ada perbedaan antara tes akhir siklus I dengan tes akhir siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 6 Yogyakarta
dapat
diperoleh
kesimpulan
bahwa
penggunaan
model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share mampu meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI IPA3. Peningkatan prestasi belajar siswa tersebut tampak dari nilai yang dicapai oleh siswa baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotor. Keberhasilan dalam peningkatan prestasi belajar siswa untuk aspek kognitif tampak dari hasil tes belajar siswa. 100% jumlah siswa telah tuntas yaitu dapat mencapai nilai lebih dari kriteria ketuntasan minimal. Keberhasilan dalam peningkatan prestasi belajar siswa pada aspek afektif dan psikomotorik tampak dari hasil observasi yang menyatakan 100% jumlah siswa telah masuk dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan sistem imunitas manusia kelas XI IPA SMA Negeri 6 Yogyakarta. B. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang ditunjukkan pada pihak yang terkait dalam penelitian ini : 1. Pentingnya perencanaan dan penyusunan alokasi waktu secara efektif dan efisien dalam pembelajaran untuk menghindari penggunaan waktu yang
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
berlebihan dan menggunakan waktu sesuai dengan kebutuhan sehingga bukan hanya sebagai rencana tetapi dalam implementasinya kegiatan pembelajaran yang diterapkan dengan model pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share dalam pembelajaran biologi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa juga dapat berjalan dengan tertib dan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 2. Guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-PairShare sebagai variasi dari model pembelajaran lain. 3. Hasil penelitian pembelajaran biologi dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share menunjukkan hasil positif sehingga hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai referensi bagi mahasiswa calon guru biologi untuk dapat digunakan dalam pratik mengajar maupun saat sudah menjadi guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Darsono, M. dkk. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Semarang Press. Semarang Djiwandono, S. E. W.. 2008. Psikologi Pendidikan. Grasindo. Jakarta Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rajawali Pers. Jakarta Hopkins, D. 2008. A Teacher’s Guide to Classroom Research 4rth ed. Open University Press. London
Joyce, B. et. all. 2009. Models of Teaching 8th ed. Pearson. Boston Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1991. Jakarta: Balai Pustaka Kisworo, D.. 2010. Pengaruh Metode Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Di SMA Pangudi Luhur Sedayu Kelas X. Skripsi. Yogyakarta:Universitas Sanata Dharma
Lie, A.. 2010. Co-Operative Learning. Grasindo. Jakarta Masidjo, Ign. 1995. Pengukuran dan Penilaian Prestasi Belajar di Sekolah. Yogyakarta: IKIP Universitas Sanata Dharma
Mudjiono, Dimyati, M. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
Priad, A., Silawati, T. 2007. Sains Biologi SMA Kelas XI. Yudhistira : Jakarta Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Sudijono, A. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Rajawali Pers. Jakarta Sudjana. 1992. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya. Bandung
Sugiyanto. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yuma Pustaka. Surakarta Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung Suharsimi, A. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta Sukmadinata, N. S. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Remaja Rosdakarya. Bandung. 155-156
Suprijono, A. 2009. Kooperatif. Pustaka Pelajar. Yogyakarta Taniredja, T., dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Alfabeta. Bandung Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana. Jakarta
Winkel. W. S. 1987. Psikologi Pengajaran. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tingkat Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA Mata Pelajaran : Biologi Kelas / Semester : XI (Sebelas) / II Standar Kompetensi
: 3. Menjelaskan Struktur Dan Fungsi Organ Manusia Dan Hewan Tertentu , Kelainan/Penyakit Yang Mungkin Terjadi Serta Implikasinya Pada Salingtemas
Kompetensi Dasar
: 3.8 Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit penyakit
Alokasi waktu
Kompetensi Sebagai Hasil Belajar
Mengidentifikasi komponen yang terlibat dalam sistem kekebalan tubuh manusia Menjelaskan mekanisme kekebalan non spesifik dan spesifik pada sistem imun
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa - Semangat Kerja sama - Saling menghargai - Lapang dada
: 4 x 45 menit
Kewirausahaa n/ Ekonomi Kreatif - Percaya diri
Materi Pembelajaran
Komponen Sistem kekebalan tubuh meliputi: 1.Granular dan agranular 2. Makrofag 3.Antigen dan Antibodi Mekanisme sistem kekeblan tubuh : 1.Sistem kekebalan
Indikator Pencapaian Kompetensi
Kegiatan Pembelajaran
Diskusi dan presentasi untuk mendeskripsikan sistem kekebalan tubuh manusia
1.
2.
3.
66
Menyebutkan fungsi sistem imun tubuh Mengidentifika si komponen sistem pertahanan tubuh Menyebutkan beda limfosit B dan T
Penilaian
Jenis : 1. Uji kompetensi tertulis 2. Pengamatan sikap 3. Tugas individu Instrumen penilaian: 1. Soal uji
Alokasi Waktu
4 x 45 menit
Sumber Belajar
Buku kerja XI, Dyah Aryulina dkk, Esis, Bab XI Sumber informasi tentang gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem kekekebalan tubuh manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
non spesifik 2. Sistem kekebalan spesifik
Menjelaskan macammacam kekebalan tubuh Mengidentifikasi gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem kekekebalan tubuh manusia da upaya untuk pencegahan seperti imunisasi
Macam-macam kekebalan tubuh : 1. Kekebalan alami 2. Kekebalan buatan Gangguan kekebalan tubuh
4.
Diskusi tentang kekebalan alami dan kekebalan buatan Diskusi tentang gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem kekekebalan tubuh manusia
1.
2.
3.
Menjelaskan mekanisme kekebalan non spesifik dan spesifik pada sistem imun Menyebutkan macam-macam kekebalan tubuh Menyebutkan gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem kekekebalan tubuh manusia Menyebutkan berbagai upaya untuk pencegahan penyakit
2.
kompetensi tertulis Lembar pengamatan sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Satuan Pendidikan
: SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA
Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester
: XI IPA/ 2
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 45 menit) A. STANDAR KOMPETENSI 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit
yang
mungkin
terjadi
serta
implikasinya
pada
salingtemas. C. KOMPETENSI DASAR 3.8 Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit penyakit. D. INDIKATOR Kognitif Produk 5. Menyebutkan fungsi sistem imun tubuh 6. Mengidentifikasi komponen sistem pertahanan tubuh 7. Menyebutkan beda limfosit B dan T 8. Menjelaskan mekanisme kekebalan non spesifik dan spesifik pada sistem imun Kognitif Proses 1. Mengamati gambar komponen sistem pertahanan tubuh Psikomotorik 1. Membuat tabel perbedaan limfosit B dan T. Afektif 1. Melakukan kegiatan diskusi dengan semangat kerja sama dan saling menghargai. 2. Mempresentasikan hasil diskusi dengan percaya diri. 3. Menerima saran dan kritik hasil diskusi dari teman dengan lapang dada. 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
D. Tujuan Pembelajaran Kognitif Produk 1. Dengan
melakukan
diskusi
kelompok
(pair),
siswa
dapat
mennyebutkan fungsi sistem imun tubuh. 2. Melalui kegiatan diskusi kelompok (pair dan share), siswa dapat mengidentifikasi komponen sistem pertahanan tubuh. 3. Melalui kegiatan diskusi kelompok (share), siswa dapat menjelaskan beda limfosit B dan T. 4. Melalui kegiatan diskusi kelompok (share), menjelaskan mekanisme kekebalan non spesifik dan spesifik pada sistem imun Kognitif Proses 1. Dengan diberi LKS, siswa dapat mengamati gambar komponen sistem pertahanan tubuh. Psikomotorik 1. Setelah membaca buku, siswa dapat membuat tabel perbedaan limfosit B dan T. Afektif 1. Setelah selesai pembelajaran, rasa saling menghargai dan semangat kerja sama siswa akan meningkat. 2. Rasa percaya diri siswa meningkat dengan terbiasa berbicara di depan kelas dalam bentuk presentasi hasil diskusi. 3. Setelah selesai pembelajaran, rasa lapang dada pada diri siswa akan meningkat.
E. MATERI PEMBELAJARAN Fungsi Sistem Pertahanan Tubuh 1) Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit, menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh 2) Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
3) Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal Komponen Sistem Kekebalan Tubuh 1. Granular, memiliki bintik-bintik. Leukosit granular yaitu Basofil, Acidofil/Eosinofil dan Neutrofil. 2. Agranular, tidak memiliki bintik-bintik . Leukosit Agranular yaitu Monosit dan Limfosit. Limfosit berperan utama dalam respon imun diperantarai sel. Limfosit terbagi atas 2 jenis yaitu Limfosit B dan Limfosit T. a. Limfosit B Dibuat
di
sumsum
tulang
yaitu
sel
batang
yang
sifatnya
pluripotensi(pluripotent stem cells) dan dimatangkan di sumsum tulang(Bone Marrow). Berperan dalam imunitas humoral. Menyerang antigen yang ada di cairan antar sel. Terdapat 3 jenis sel Limfosit B yaitu : -
Limfosit B plasma, memproduksi antibodi.
-
Limfosit B pembelah, menghasilkan Limfosit B dalam jumlah banyak dan cepat.
-
Limfosit B memori, menyimpan mengingat antigen yang pernah masuk ke dalam tubuh.
b. Limfosit T Dibuat di sumsum tulang dari sel batang yang pluripotensi(pluripotent stem cells) dan dimatangkan di Timus. Berperan dalam imunitas selular. Menyerang antigen yang berada di dalam sel. Terdapat 3 jenis Limfosit T yaitu: -
Limfosit T pempantu (Helper T cells), berfungsi mengantur sistem imun dan mengontrol kualitas sistem imun.
-
Limfosit T pembunuh(Killer T cells) atau Limfosit T Sitotoksik, menyerang sel tubuh yang terinfeksi oleh pathogen.
-
Limfosit T surpressor (Surpressor T cells), berfungsi menurunkan dan menghentikan respon imun jika infeksi berhasil diatasi.
3. Macrophage(makrofag), yang biasanya berasal dari monosit. Makrofag bersifat fagositosis, menghancurkan sel lain dengan cara memakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Kemudian, pada semua limfosit dewasa, permukaannya tertempel reseptor antigen yang hanya dapat mengenali satu antigen. 4. Antigen adalah berbagai organisme dan substansi asing yang masuk ke dalam
tubuh
dan
mampu
merangsang
sistem kekebalan
untuk
menimbulkan respons kebal terhadapnya. Antigen juga disebut imunogen. Cirri penting antigen :
Imunogenisitas, yaitu kemampuan untuk memicu perbanyakan antibodi dan limfosit spesifik
Reaktivitas, yaitu kemampuan untuk bereaksi dengan limfosit yang teraktivasi dan antibodi yang dilepaskan oleh reaksi kekebalan
5. Antibodi adalah protein yang dibentuk tubuh sebagai respons terhadap suatu antigen dan secara spesifik mengadakan reaksi dengan antigen tersebut. Antibodi juga disebut Imunoglobulin. Imunoglobulin (Ig) ada beberapa macam sebagai berikut :
IgA mampu menetralisasi virus dan menghalangi penempelan bakteri pada epithelium
IgG merupakan pertahanan utama terhadap infeksi untuk bayi pada minggu-minggu pertama kehidupannya yang berasal dari kolostrum
IgD berfungsi sebagai reseptor antigen sel limfosit B dan penting bagi aktivasi sel B tersebut
IgE merupakan antibodi yang menyebabkan reaksi alergi
IgM merupakan antibodi pertama yang dihasilkan tubuh untuk melawan musuh
a. Mekanisme Sistem Kekebalan Tubuh (Imunitas) Tubuh memiliki dua macam sistem kekebalan sebagai berikut :
Sistem kekebalan bawaan (Nonspesifik) Kekebalan bawaan merupakan potensi yang terdapat dari dalam tubuh sendiri. Kekebalan ini ada sejak manusia dilahirkan. Kekebalan bawaan bersifat nonspesifik karena sistem kekebalan ini selalu siap menghadapi infeksi apapun yang masuk ke dalam tubuh. Kekebalan nonspesifik terdiri dari perlindungan permukaan dan kekebalan tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Sistem kekebalan adaptif (Spesifik) Sistem kekebalan adaptif adalah kekebalan yang diaktifkan oleh sistem kekebalan buatan bawaan. Kekebalan adaptif bersifat spesifik karena mampu mengenali dan menginat pathogen spesifik sehingga dapat bersiap apabila terjadi infeksi oleh pathogen yang sama untuk kemudian hari.
F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN Model Pembelajaran
: Pembelajaran Kooperatif
Metode Pembelajaran
: Diskusi (Think-Pair-Share), dan Ceramah
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(waktu) Pendahuluan (20 menit)
Terlaksana/ Tidak
Menyampaikan tujuan memotivasi siswa
1. Guru dan
memberikan
apersepsi
berupa
menunjukkan gejala flu 2. Guru tujuan
menyampaikan pembelajaran
yang akan dicapai 3. Siswa
diminta
mengerjakan soal pretest sistem imunitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Inti (60 menit)
Mengorganisasikan
4. Fase Think :
siswa duduk dalam
Guru memberikan soal
kelompok belajar
(LKS 1) dan meminta
dan
siswa
membimbing
kelompok
menjawab
pertanyaan
tersebut
pada lembar kertas 5. Fase Pair : Mengorganisasi
siswa
duduk dalam pasangan dan tiap-tiap kelompok mendiskusikan pekerjaannya
hasil masing-
masing. 1 kelompok terdiri dari 4 orang yang ditentukan oleh guru. 6. Fase Share: 1 wakil dari anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi untuk soal LKS1 dan kelompok lain menanggapinya.
Evaluasi
7. Guru
memberikan
post-test kepada siswa Penutup (10 menit)
Penghargaan
8. Memberikan penghargaan
bagi
kelompok yang bagus 9. Membimbing
siswa
merangkum butir-butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
pembelajaran
dan
merefleksikannya 10. Memberi
tugas
membaca materi yang akan
dibahas
pada
pertemuan berikutnya
Pengamatan dilakukan saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
H. SUMBER BELAJAR 1. Buku siswa Biologi SMA, kelas XI 2. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1 dilengkapi dengan kunci LKS 1
I. PENILAIAN 1. Ranah Kognitif
: Soal pre-test dan post-test (bentuk soal uraian
singkat) dan lembar kerja siswa (bentuk soal uraian obyektif), hasil diskusi siswa. 2. Ranah Afektif
: Lembar observasi kegiatan siswa selama proses
pembelajaran dan wawancara. 3. Ranah Psikomotorik : Lembar observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Satuan Pendidikan
: SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA
Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester
: XI IPA/ 2
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 45 menit) A. STANDAR KOMPETENSI 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit
yang
mungkin terjadi serta implikasinya pada
salingtemas. B. KOMPETENSI DASAR 3.8 Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit penyakit. C. INDIKATOR Kognitif Produk 2. Menyebutkan macam-macam kekebalan tubuh 3. Menyebutkan gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem kekekebalan tubuh manusia 4. Menyebutkan berbagai upaya untuk pencegahan penyakit Kognitif Proses 1. Mengidentifikasi gambar berbagai jenis penyakit akibat kegagalan sistem imunitas tubuh. Psikomotorik 1. Mencocokkan gambar dengan nama berbagai jenis penyakit akibat kegagalan sistem imunitas tubuh Afektif 1. Melakukan kegiatan diskusi dengan semangat kerja sama dan saling menghargai. 2. Mempresentasikan hasil diskusi dengan percaya diri. 3. Menerima saran dan kritik hasil diskusi dari teman dengan lapang dada. D. Tujuan Pembelajaran 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Kognitif Produk 1. Setelah membaca buku, siswa dapat menyebutkan macam-macam kekebalan tubuh 2. Dengan melakukan diskusi kelompok (pair), siswa dapat menyebutkan gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem kekekebalan tubuh manusia. 3. Melalui kegiatan diskusi kelompok (share), siswa dapat menyebutkan berbagai upaya untuk pencegahan penyakit Kognitif Proses 1. Dengan diberi LKS, siswa dapat mengidentifikasi gambar berbagai jenis penyakit akibat kegagalan sistem imunitas tubuh. Psikomotorik 1. Setelah membaca buku, siswa dapat mencocokkan gambar dengan nama berbagai jenis penyakit akibat kegagalan sistem imunitas tubuh Afektif 1. Setelah selesai pembelajaran, rasa saling menghargai dan semangat kerja sama pada siswa akan meningkat. 2. Rasa percaya diri siswa meningkat dengan terbiasa berbicara di depan kelas dalam bentuk presentasi hasil diskusi. 3. Setelah selesai pembelajaran, rasa lapang dada pada diri siswa akan meningkat. E. MATERI PEMBELAJARAN b. Macam-macam kekebalan tubuh.
Kekebalan aktif adalah kekebalan yang diperoleh karena tubuh membuat antibodi sendiri. Kekebalan aktif dibedakan menjadi 2 macam : 1) Kekebalan aktif alami, diperoleh setelah seseorang sembuh dari serangan suatu penyakit. 2) Kekebalan aktif buatan, diperoleh dengan vaksinasi, yaitu memasukkan
vaksin
yang
dapat
berisi
racun
bakteri,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
mikrorganisme yang dilemahkan, atau mikroorganisme mati sehingga kemudian tubuh aktif menghasilkan antibodi sendiri.
Kekebalan pasif adalah kekebalan yang diperoleh melalui transfer atau pemberian antibodi dari individu lain. Kekebalan pasif dapat terjadi secara alami dan buatan 1) Kekebalan pasif alami, kekebalan yang diperoleh bukan dari tubuhnya sendiri, melainkan dari tubuh orang lain. Misalnya kekebalan timbul ketika antibodi diberikan oleh ibu kepada bayinya melalui plasenta pada waktu dalam kandungan dan ASI setelah melahirkan. 2) Kandungan pasif buatan, dapat diperoleh dari imunisasi pasif.
c. Penyebab terjadinya penyakit akibat kegagalan sistem imunitas. 5. Alergi Alergi, kadang disebut hipersensitivitas, disebabkan respon imun terhadap antigen. Antigen yang memicu alergi disebut allergen. Reaksi alregi terbagi atas 2 jenus yaitu: a. Reaksi alergi langsung. Reaksi alergi langsung disebabkan mekanisme imunitas humoral. Reaksi ini disebabkan oleh prosuksi antibodi IgE berlebihan saat seseorang terkena antigen. Antibodi IgE tertempel pada sel Mast,leukosit yang memiliki senyawa histamin. Sel mAst banyak terdapat pada paru-paru sehingga saat antibodi IgE menempel pada sel Mast, Histamin dikeluarkan dan menyebabkan bersin-bersin dan mata berair. b. Reaksi alergi tertunda.
Reaksi alergi tertunda disebabkan oleh
perantara sel. Contoh yang ekstrim adalah saat makrofag tidak dapat menelan antigen atau menghancurkannya. Akhirnya Limfosit T segera memicu pembengkakan pada jaringan. 6. Penolakan organ transplantasi Sistem imun menyerang sesuatu yang dianggap asing di dalam tubuh individu normal, yang diserang adalah organ transplantasi. Saat organ ditransplantasikan, MHC organ donor dikenali sebagai senyawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
sing dan kemudian diserang. Untuk mengatasi hal ini, ilmuwan mencari donor transplantasi yang MHC punya banyak kesamaan dengan milik si resipien. Resipien organ tranplantasi juga diberi obat untuk menekan sistem imun mereka dan menghindarkan penolakan dari organ transplantasi. Jika organ tranplantasi mengandung Limfosit T yang berbeda jenisnya dengan Limfosit T milik donor seperti pada cangkok sumsum tulang, Limfosit T dari organ tranplantasi ini bisa saja menyerang organ dan jaringan donor. Unutk mengatasi hal ini, ilmuwan meminimalisir reaksi graft versus host (GVH) dengan cara menghilangkan semua Limfosit T dewasa sebelum dilakukan tranplantasi. Penolakan tranplantasi dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu penolakan hiper-akut yang terjadi sebagai respon antibodi resipien terhadap donor terkait golongan darah, penolakan akut yang terjadi sebagai respon sel T terhadap perbedaan protein organ donor dengan resipien, dan penolakan kronis yang terjadi karena organ yang ditransplantasikan kehilangan fungsi yang disebabkan oleh darah membeku pada pembuluh darah organ. 7. Defisiensi Imun Salah
satu
penyakit
defisiensi
sistem
imun
yaitu
AIDS(Acquired Immune deficiency Syndrome) yang disebabkan oleh HIV(Human Immunodeficiency Virus). HIV menyerang Limfosit T pembantu karena Limfosit T pembantu mengatur jalannya kontrol sistem imun. Dengan diserangkan Limfosit T pembantu, maka pertahanan tubuh akan menjadi lemah. Defisiensi sistem imun dapata terjadi karena radiasi yang menyebabkan turunnya produksi limfosit. Sindrom DiGeorge adalah kelainan sistem imun yang disebabkan karena penderita tidak punya timus dan tidak dapat memproduksi Limfosit T dewasa. Orang dengan kelainan ini hanya bisa mengandalkan imunitas humoralnya secara terbatas dan imunitas diperantarai selnya sangat terbatas. Contoh ekstrim penyakit defisiensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
sistem imun yang diturunkan secara genetika adalah Severe Combined Immuno Deficiency (SCIED). Penderita SCID tidak punya Limfosit B dan T maka ia harus diisolasi dari lingkungan luar dan hidup dengan betul-betul steril karena mereka bisa saja mati disebabkan oleh infeksi. 8. Penyakit autoimun Autoimunitas adalah respon imun tubuh yang berbalik menyerang organ dan jaringan sendiri. Autoimunitas bisa terjadi pada respon imun humoral atau imunitas diperantarai sel. Sebagai contoh, penyakit diabetes tipe 1 terjadi karena tubuh membuat antibodi yang menghancurkan insulin sehingga tubuh penderita tidak bisa membuat gula. Pada myasthenia gravis, sistem imun membuat antibodi yang menyerang jaringan normal seperti neuromuscular dan menyebabkan paralisis dan lemah. Pada demam rheumatik, antibodi menyerang jantung dan bisa menyebabkan kerusakan jantung permanen. Pada Lupus Erythematosus sistemik,
biasa disebut
lupus, antibodi
menyerang bebeagai jaringan yang berbeda, menyebabkan gejalan yang menyebar. Imunodefisiensi : keadaan di mana sistem kekebalan seseorang sangat lemah atau tidak mampu melakukan tugasnya melawan infeksi berbahaya. F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN Model Pembelajaran
: Pembelajaran Kooperatif
Metode Pembelajaran
: Diskusi (Think-Pair-Share), dan Ceramah
I. KEGIATAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(waktu) Pendahuluan (20 menit)
Terlaksana/ Tidak
Menyampaikan tujuan dan siswa
memotivasi
1. Guru
memberikan
aperepsi
berupa
pertanyaan
tentang
pertemuan sebelumnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
2. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
yang akan dicapai 3. Siswa
diminta
mengerjakan soal pretest
sistem
imunitas
tentang macam-macam kekebalan dan penyakit akibat kegagalan sistem imunitas Inti (60 menit)
Mengorganisasikan
4. Fase Think :
siswa duduk dalam
Guru memberikan soal
kelompok belajar
(LKS 2) dan meminta
dan
siswa
membimbing
kelompok
menjawab
pertanyaan
tersebut
pada lembar kertas 5. Fase Pair : Mengorganisasi
siswa
duduk dalam kelompok dan tiap-tiap kelompok mendiskusikan
hasil
pekerjaannya
masing-
masing. 1 kelompok 4 orang
dipilih
secara
bebas oleh siswa. 6. Fase Share: Mempresentasikan hasil diskusi untuk soal LKS 2
untuk
tiap-tiap
kelompok
dan
kelompok
lain
menanggapinya. Evaluasi
7. Guru memberikan post-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
test
tertulis
kepada
siswa Penutup
Penghargaan
8. Memberikan
(10 menit)
penghargaan
bagi
kelompok yang bagus 9. Membimbing
siswa
merangkum butir-butir pembelajaran
dan
merefleksikannya 10. Memberi
tugas
membaca materi yang akan
dibahas
pada
pertemuan berikutnya
J. SUMBER BELAJAR
Buku siswa Biologi SMA, kelas XI
Lembar Kerja Siswa (LKS) 2 dilengkapi dengan kunci LKS 2
I. PENILAIAN 1. Ranah Kognitif
: Soal pre-test dan post-test (bentuk soal uraian
singkat) dan lembar kerja siswa (bentuk soal uraian obyektif), hasil diskusi siswa. 2. Ranah Afektif
: Lembar observasi kegiatan siswa selama proses
pembelajaran dan wawancara. 3. Ranah Psikomotorik : Lembar observasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LEMBAR KERJA SISWA 1 “Komponen dan Mekanisme Sistem Kekebalan Tubuh” Nama No. Absen
: :
CARA KERJA 1. Bacalah buku sumber (Buku siswa Biologi SMA, kelas XI) tentang Sistem Imunitas. 2. Setelah membaca buku sumber, kerjakan soal-soal yang ada dalam LKS! 3. Kemudian diskusikan hasil jawabanmu bersama kelompokmu! 4. Presentasikan hasil diskusi tersebut! SOAL PANDUAN DISKUSI
:
1. Sebutkan 3 fungsi sistem imun! Jawab : a. ………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………….. b. ………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………….. c. ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………. 2. Sebutkan 5 komponen sistem kekebalan tubuh! Jawab : a. ………………………………………… b. ………………………………………… c. ………………………………………… d. ………………………………………… e. ………………………………………… 3. Amatilah gambar komponen sistem kekebalan tubuh di bawah ini! a.
b.
c.
e.
82
d.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 Berilah nama pada gambar tersebut! a) ……………………………………
d) ……………………………………
b) ……………………………………
e) ……………………………………
c) …………………………………… 4.
Buatlah tabel perbandingan antara sel limfosit B dan T berdasarkan : a. Tempat pematangan b. Peranan c. Tempat menyerang antigen
5.
Jelaskanlah 2 mekanisme sistem pertahanan tubuh! a.
………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………….
b.
………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA 1 “Komponen dan Mekanisme Sistem Kekebalan Tubuh”
CARA KERJA : 1. Bacalah buku sumber (Buku siswa Biologi SMA, kelas XI) tentang Sistem Imunitas. 2. Setelah membaca buku sumber, kerjakan soal-soal yang ada dalam LKS! 3. Kemudian diskusikan hasil jawabanmu bersama kelompokmu! 4. Presentasikan hasil diskusi tersebut! SOAL PANDUAN DISKUSI
:
1. Sebutkan 3 fungsi sistem imun! Jawab : Sistem Pertahanan Tubuh mempunyai beberapa fungsi, yaitu : 1) Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit, menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh 2) Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan. 3) Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal 2. Sebutkan 5 komponen sistem kekebalan tubuh! Jawab : a. Granular, memiliki bintik-bintik. Leukosit granular yaitu Basofil, Acidofil/Eosinofil dan Neutrofil. b. Agranular, tidak memiliki bintik-bintik . Leukosit Agranular yaitu Monosit dan Limfosit. Limfosit berperan utama dalam respon imun diperantarai sel. c. Macrophage(makrofag), yang biasanya berasal dari monosit. Makrofag bersifat fagositosis, menghancurkan sel lain dengan cara memakannya. Kemudian, pada semua limfosit d. dewasa, e.
permukaannya
tertempel
reseptor
antigen
yang
hanya
dapat mengenali satu antigen.
f. Antigen adalah berbagai organisme dan substansi asing yang masuk ke dalam tubuh dan mampu merangsang sistem kekebalan untuk menimbulkan respons kebal terhadapnya. Antigen juga disebut imunogen g. Antibodi adalah protein yang dibentuk tubuh sebagai respons terhadap suatu antigen dan secara spesifik mengadakan reaksi dengan antigen tersebut. Antibodi juga disebut Imunoglobulin.
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 3. Amatilah
gambar
komponen
sistem
kekebalan
tubuh di bawah ini! a.
b.
c.
d.
e.
Berilah nama pada gambar tersebut! a) Basofil b) Monosit c) Neutrofil d) Eosinofil e) Makrofag 4.
Buatlah tabel perbandingan antara sel limfosit B dan T berdasarkan : a. Tempat pematangan b. Peranan c. Tempat menyerang antigen
No 1 2
3
5.
Pembeda Tempat pematangan
Limfosit B Sumsum tulang
Limfosit T Timus
Peranan
Imunitas humoral Menyerang antigen yang berada di luar sel
Imunitas selular
Tempat menyerang antigen
Menyerang antigen yang berada di dalam sel
Jelaskanlah 2 mekanisme sistem pertahanan tubuh!
Sistem kekebalan bawaan (Nonspesifik) Kekebalan bawaan merupakan potensi yang terdapat dari dalam tubuh sendiri. Kekebalan ini ada sejak manusia dilahirkan. Kekebalan bawaan bersifat nonspesifik karena sistem kekebalan ini selalu siap menghadapi infeksi apapun yang masuk ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 dalam tubuh. Kekebalan nonspesifik terdiri dari perlindungan permukaan dan kekebalan tubuh
Sistem kekebalan adaptif (Spesifik) Sistem kekebalan adaptif adalah kekebalan yang diaktifkan oleh sistem kekebalan buatan bawaan. Kekebalan adaptif bersifat spesifik karena mampu mengenali dan mengingat pathogen spesifik sehingga dapat bersiap apabila terjadi infeksi oleh pathogen yang sama untuk kemudian hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LEMBAR KERJA SISWA 2 “Macam Sistem Kekebalan, Penyakit Pada Sistem Kekebalan Tubuh dan Upaya Penanggulangan Penyakit ”
CARA KERJA : 1. Bacalah buku sumber (Buku siswa Biologi SMA, kelas XI) tentang Sistem Imunitas. 2. Setelah membaca buku sumber, kerjakan soal-soal yang ada dalam LKS! 3. Kemudian diskusikan hasil jawabanmu bersama kelompokmu! 4. Presentasikan hasil diskusi tersebut!
SOAL PANDUAN DISKUSI
:
1. Jelaskan 2 macam kekebalan tubuh! a. ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… b. ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… 2. Sebutkan 5 macam antigen! a. …………………………………………….. b. …………………………………………….. c. …………………………………………….. d. …………………………………………….. e. …………………………………………….. 3. Jelaskan 3 penyakit akibat kegagalan sistem kekebalan tubuh! Jawab : a. ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 b. ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… c. ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… 4. Jelaskan upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi penyakit akibat kegagalan! Jawab : ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………… 5. Amatilah gambar macam-macam penyakit akibat kegagalan sistem kekebalan tubuh di bawah ini! a.
b.
c.
d.
Berilah nama pada gambar tersebut! a) …………………………………… b) …………………………………… c) ……………………………………
d) ……………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA 2 “Macam Sistem Kekebalan, Penyakit Pada Sistem Kekebalan Tubuh dan Upaya Penanggulangan Penyakit ”
CARA KERJA : 1. Bacalah buku sumber (Buku siswa Biologi SMA, kelas XI) tentang Sistem Imunitas. 2. Setelah membaca buku sumber, kerjakan soal-soal yang ada dalam LKS! 3. Kemudian diskusikan hasil jawabanmu bersama kelompokmu! 4. Presentasikan hasil diskusi tersebut!
SOAL PANDUAN DISKUSI
:
1. Jelaskan 2 macam kekebalan tubuh!
Kekebalan aktif adalah kekebalan yang diperoleh karena tubuh membuat antibodi sendiri. Kekebalan aktif dibedakan menjadi 2 macam : 1) Kekebalan aktif alami, diperoleh setelah seseorang sembuh dari serangan suatu penyakit. 2) Kekebalan aktif buatan, diperoleh dengan vaksinasi, yaitu memasukkan vaksin yang dapat berisi racun bakteri, mikrorganisme yang dilemahkan, atau mikroorganisme mati sehingga kemudian tubuh aktif menghasilkan antibodi sendiri.
Kekebalan pasif adalah kekebalan yang diperoleh melalui transfer atau pemberian antibodi dari individu lain. Kekebalan pasif dapat terjadi secara alami dan buatan 1) Kekebalan pasif alami, kekebalan yang diperoleh bukan dari tubuhnya sendiri, melainkan dari tubuh orang lain. Misalnya kekebalan timbul ketika antibodi diberikan oleh ibu kepada bayinya melalui plasenta pada waktu dalam kandungan dan ASI setelah melahirkan. 2) Kekebalan pasif buatan, dapat diperoleh dari imunisasi pasif seperti suntik serum tetanus.
2. Sebutkan 5 macam antigen! a. Virus
d. Jamur
b. Protozoa
e. cacing pita
c. Bakteri
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90 3. Jelaskan 3 penyakit akibat kegagalan sistem kekebalan tubuh! Jawab : 1. Alergi Alergi, kadang disebut hipersensitivitas, disebabkan respon imun terhadap antigen. Antigen yang memicu alergi disebut allergen. Reaksi alregi terbagi atas 2 jenus yaitu: a. Reaksi alergi cepat. Reaksi alergi cepat disebabkan mekanisme imunitas humoral. Reaksi ini disebabkan oleh prosuksi antibodi IgE berlebihan saat seseorang terkena antigen. Antibodi IgE tertempel pada sel Mast,leukosit yang memiliki senyawa histamin. Sel mAst banyak terdapat pada paru-paru sehingga saat antibodi IgE menempel pada sel Mast, Histamin dikeluarkan dan menyebabkan bersin-bersin dan mata berair.
Gbr. Seorang anak alergi terhadap tepung sari
b. Reaksi alergi tertunda.
Reaksi alergi tertunda disebabkan oleh perantara sel.
Contoh yang ekstrim adalah saat makrofag tidak dapat menelan antigen atau menghancurkannya. Akhirnya Limfosit T segera memicu pembengkakan pada jaringan. 2. Penolakan organ transplantasi Sistem imun menyerang sesuatu yang dianggap asing di dalam tubuh individu normal, yang diserang adalah organ transplantasi. Saat organ ditransplantasikan, MHC organ donor dikenali sebagai senyawa sing dan kemudian diserang. Untuk mengatasi hal ini, ilmuwan mencari donor transplantasi yang MHC punya banyak kesamaan dengan milik si resipien. Resipien organ tranplantasi juga diberi obat untuk menekan sistem imun mereka dan menghindarkan penolakan dari organ transplantasi. Jika organ tranplantasi mengandung Limfosit T yang berbeda jenisnya dengan Limfosit T milik donor seperti pada cangkok sumsum tulang, Limfosit T dari organ tranplantasi ini bisa saja menyerang organ dan jaringan donor. Unutk mengatasi hal ini, ilmuwan meminimalisir reaksi graft versus host (GVH) dengan cara menghilangkan semua Limfosit T dewasa sebelum dilakukan tranplantasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91 Penolakan tranplantasi dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu penolakan hiper-akut yang terjadi sebagai respon antibodi resipien terhadap donor terkait golongan darah, penolakan akut yang terjadi sebagai respon sel T terhadap perbedaan protein organ donor dengan resipien, dan penolakan kronis yang terjadi karena organ yang ditransplantasikan kehilangan fungsi yang disebabkan oleh darah membeku pada pembuluh darah organ. 3. Defisiensi Imun Salah satu penyakit defisiensi sistem imun yaitu AIDS(Acquired Immune deficiency Syndrome) yang disebabkan oleh HIV(Human Immunodeficiency Virus). HIV menyerang Limfosit T pembantu karena Limfosit T pembantu mengatur jalannya kontrol sistem imun. Dengan diserangkan Limfosit T pembantu, maka pertahanan tubuh akan menjadi lemah. Defisiensi sistem imun dapata terjadi karena radiasi yang menyebabkan turunnya produksi limfosit. Sindrom DiGeorge adalah kelainan sistem imun yang disebabkan karena penderita tidak punya timus dan tidak dapat memproduksi Limfosit T dewasa. Orang dengan kelainan ini hanya bisa mengandalkan imunitas humoralnya secara terbatas dan imunitas diperantarai selnya sangat terbatas. Contoh ekstrim penyakit defisiensi sistem imun yang diturunkan secara genetika adalah Severe Combined Immuno Deficiency (SCIED). Penderita SCID tidak punya Limfosit B dan T maka ia harus diisolasi dari lingkungan luar dan hidup dengan betul-betul steril karena mereka bisa saja mati disebabkan oleh infeksi.
Gbr. Seorang pria yang
Gbr. Seorang anak yang
mengidap AIDS
mengidap SCID
4. Penyakit autoimun Autoimunitas adalah respon imun tubuh yang berbalik menyerang organ dan jaringan sendiri. Autoimunitas bisa terjadi pada respon imun humoral atau imunitas diperantarai sel. Sebagai contoh, penyakit diabetes tipe 1 terjadi karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92 tubuh membuat antibodi yang menghancurkan insulin sehingga tubuh penderita tidak bisa membuat gula. Pada myasthenia gravis, sistem imun membuat antibodi yang menyerang jaringan normal seperti neuromuscular dan menyebabkan paralisis dan lemah. Pada demam rheumatik, antibodi menyerang jantung dan bisa menyebabkan kerusakan jantung permanen. Pada Lupus Erythematosus sistemik, biasa disebut lupus, antibodi menyerang bebeagai jaringan yang berbeda, menyebabkan gejalan yang menyebar. Imunodefisiensi : keadaan di mana sistem kekebalan seseorang sangat lemah atau tidak mampu melakukan tugasnya melawan infeksi berbahaya.
Gbr. Seorang pria yang
Gbr. Seorang pria yang
mengidap myasthenia gravis
mengidap rheumatik
4. Jelaskan upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi penyakit akibat kegagalan! Jawab : Imunisasi Merupakan salah satu usaha manusia untuk menjadikan individu kebal terhadap suatu penyakit. Imunisasi ini merupakan salah satu program upaya pemerintah untuk mengurangi angka kematian akibat kegagalan sistem kekebalan tubuh. Imunisasi terbagi 2,yaitu : a. Imunisasi aktif : Diperoleh karena tubuh secara aktif membuat antibodi sendiri.
Imunisasi aktif Alami : Kekebalan yang Diperoleh seseorang setelah sembuh dari sakit tertentu.
Imunisasi Aktif Buatan : Imunisasi merupakan pemberian mikroorganisme yang telah mati atau dilemahkan ke dalam tubuh manusia supaya tubuh membentuk antibody. -
Melibatkan pembentukan antibodi di dalam tubuh sebagai respon terhadap masuknya antigen tertentu ke dalam tubuh .
-
Bertujuan untuk merangsang tubuh agar membentuk antibodi yang dapat mengaktifkan sistem kekebalan tubuh.
-
Dilakukan dengan pemberian vaksin ke dalam tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 b. Imunisasi Pasif : kekebalan yang didapat dari pemindahan antibody dari suatu individu ke individu lainnya.
Imunisasi Pasif Alami : Terjadi pada bayi dalam kandungan, dimana antibodi sang ibu akan masuk ke dalam tubuh bayi melalui plasenta,dan ASI pertama. Imunisasi Pasif Buatan : Kekebalan yang diperoleh dengan memasukkan antibodi / serum yang telah kebal penyakit yang dilakukan melalui suntikan.Tujuanya adalah untuk memberikan kekebalan tubuh secepatnya karena tubuh penerima tidak memiliki banyak waktu untuk membentuk antibodi.
5. Amatilah gambar macam-macam penyakit akibat kegagalan sistem kekebalan tubuh di bawah ini! b.
b.
d.
Berilah nama pada gambar tersebut! a) Myasthenia gravis b) AIDS c) Alergi d) SCID
c.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KISI-KISI SOAL Nama Sekolah : SMA Negeri 6 Yogyakarta
Kurikulum
:KTSP
Kelas/Semester : XI IPA3/II
Bentuk Soal
:Uraian
Mata Pelajaran : Biologi
Penyusun
:Peneliti
No
Indikator
Ingatan
Pemahaman
Penerapan
Nomor Soal
Pre-Test 1.
Menyebutkan fungsi sistem imun tubuh
2.
Mengidentifikasi komponen sistem pertahanan tubuh
3.
Menyebutkan beda limfosit B dan T
4.
Mengamati komponen sistem pertahanan tubuh
1
4
5.
Membuat tabel perbedaan limfosit B dan T
1
5
1
6
6. 7. 8. 9.
1
1 1
2
1
Membedakan respon imun non spesifik dan spesifik pada sistem imun Menyebutkan macam-macam kekebalan tubuh
3
1
Mennyebutkan gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem kekekebalan tubuh manusia Menyebutkan berbagai upaya untuk pencegahan penyakit
94
7 1
8
1
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
10.
Mengidentifikasi gambar berbagai jenis penyakit akibat
1
kegagalan sistem imunitas tubuh
10
Post-Tes Siklus I 1.
Menyebutkan fungsi sistem imun tubuh
2.
Mengidentifikasi komponen sistem pertahanan tubuh
3.
Menyebutkan beda limfosit B dan T
4.
Mengamati komponen sistem pertahanan tubuh
2
5,6
5.
Membuat tabel perbedaan limfosit B dan T
1
7
1
8
2
1,2,3
6.
1
1 2
2,3
1
Membedakan respon imun non spesifik dan spesifik pada sistem imun
4
Post-Tes Siklus II 1. 2. 3. 4.
Menyebutkan macam-macam kekebalan tubuh Menyebutkan gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem kekekebalan tubuh manusia
1
3
Mendeskripsikan berbagai upaya untuk pencegahan penyakit Mengidentifikasi gambar berbagai jenis penyakit akibat kegagalan sistem imunitas tubuh
1
1
4,5,6,7
1
8 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NAMA
:
KELAS/NO. : LEMBARAN SOAL PRETES Mata Pelajaran
: Biologi
Materi
: Sistem Imunitas
Kelas / Program
: XI IPA ( SEBELAS IPA )
Waku
: 15 menit
PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja 3. Kerjakanlah soal anda pada lembar soal 4. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru 1. Salah satu fungsi sistem imun bagi tubuh adalah .............................................................. 2. Perhatikan beberapa ciri komponen sistem pertahanan tubuh di bawah ini : a. Protein yang dibentuk tubuh yang berfungsi untuk melawan antigen (zat asing/protein asing) yang masuk ke dalam tubuh b. Komponen ini memiliki banyak macam Komponen yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah ……………………………………... 3. Beda limfosit B dan T adalah ......................................... dan ........................................ 4. Berilah nama pada gambar macam-macam leukosit granular berikut! a. b.
…………… ……………. 5. Buatlah tabel perbandingan 2 aspek tentang tempat pematangan dan tempat menyerang antigen sel limfosit B dan T!
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
6. Perhatikan beberapa mekanisme pertahanan tubuh : 1) potensi yang terdapat dari dalam tubuh sendiri 2) kekebalan yang diaktifkan oleh sistem kekebalan buatan bawaan 3) mampu mengenali dan menginat pathogen tertentu dari beberapa mekanisem pertahanan tersebut, nomor berapakah yang menunjukkan mekanisme pertahanan non-spesifik …………………………………………………… 7. Salah satu macam kekebalan tubuh adalah ……………………………………………... 8. Alergi terhadap tepung sari atau binatang seperti kucing yang disebabkan oleh reaksi humoral disebut reaksi alergi ... 9. Salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi timbulnya sejumlah penyakit mematikan adalah adanya program ... 10. Pasangkan antara gambar dengan nama penyakit akibat kelainan system pertahanan tubuh dengan menghubungkan garis! 1. a. AIDS
b. Alergi
2. c. Myasthenia gravis
d. SCID 3. e. Multiple sklerosis
f. Rheumatik 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NAMA
:
KELAS/NO. : LEMBARAN SOAL POST-TES SIKLUS I Mata Pelajaran
: Biologi
Materi
: Sistem Imunitas
Kelas / Program
: XI IPA ( SEBELAS IPA )
Waku
: 15 menit
PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja 3. Kerjakanlah soal anda pada lembar soal
1. 2 fungsi sistem imun bagi tubuh adalah ............................................................................ dan ………………………………………………………. 2. Perhatikan beberapa ciri komponen sistem pertahanan tubuh di bawah ini : c. Protein yang dibentuk tubuh yang berfungsi untuk melawan antigen (zat asing/protein asing) yang masuk ke dalam tubuh d. Komponen ini memiliki banyak macam Komponen yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah ……………………………………... 3. Perhatikan beberapa pernyataan di bawah ini : 1) menghancurkan sel lain dengan cara memakannya 2) berbagai organisme dan substansi asing yang masuk ke dalam tubuh 3) memiliki cirri penting yaitu imunogenisitas dan reaktivitas 4) memproduksi antibodi dari pernyataan di atas yang merupakan ciri-ciri antigen adalah nomor ………………... 4. Beda limfosit B dan T adalah ......................................... dan ........................................ 5. Berilah nama pada gambar macam-macam leukosit granular berikut! a. b. c.
……………
…………….
98
………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
6. Pasangkan antara gambar menghubungkan garis! 1)
dengan nama
leukosit
agranular
dengan
a. Monosit b. Makrofage c. Limfosit 2)
7. Buatlah tabel perbandingan 2 aspek tentang tempat pematangan dan tempat menyerang antigen sel limfosit B dan T!
8. Perhatikan beberapa mekanisme pertahanan tubuh : 4) Mampu mengenali dan mengingat pathogen tertentu 5) Potensi yang terdapat dari dalam tubuh sendiri 6) Kekebalan yang diaktifkan oleh sistem kekebalan buatan bawaan dari beberapa mekanisme pertahanan tersebut, nomor berapakah yang menunjukkan mekanisme pertahanan spesifik adalah …………………………………………….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NAMA
:
KELAS/NO. : LEMBARAN SOAL SIKLUS II Mata Pelajaran
: Biologi
Materi
: Sistem Imunitas
Kelas / Program
: XI IPA ( SEBELAS IPA )
Waku
: 15 menit
PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum Anda bekerja 3. Kerjakanlah soal anda pada lembar soal
1. Kekebalan tubuh ada 2 macam yaitu …………………. dan ……………………. 2. Perhatikan pernyataan berikut : 1) kekebalan yang diperoleh bukan dari tubuhnya sendiri, melainkan dari tubuh orang lain 2) diperoleh dari imunisasi pasif 3) timbul ketika antibodi diberikan oleh ibu kepada bayinya melalui plasenta pada waktu dalam kandungan dan ASI setelah melahirkan dari beberapa pernyataan tersebut yang merupakan kekebalan pasif alami adalah ………… 3. Suntik serum tetanus mengakibatkan tubuh memperoleh ………………………………. 4. Alergi terhadap tepung sari atau binatang seperti kucing yang disebabkan oleh reaksi humoral disebut reaksi alergi .................................... 5. 5 contoh antigen yang dapat menyebabkan penyakit adalah ………………………., ………………………, …………………………., ……………………….., dan ………………………. 6. Kelainan yang disebabkan kesalahan mekanisme sistem kekebalan tubuh sehingga menyerang jaringan sendiri disebut …………………………. 7. Penyakit ADIS dapat mengakibatkan kematian karena ………………………………………………………………………………… ……. 8. Salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi timbulnya sejumlah penyakit mematikan adalah adanya program ..................................................
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
9. Pasangkan antara gambar dengan nama penyakit akibat kelainan system pertahanan tubuh dengan menghubungkan garis! 1.
2.
a.
AIDS
b.
Alergi
c.
Rheumatik
d.
Myasthenia gravis
e.
SCID
f.
Multiple sklerosis
3.
4.
5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR OBSERVASI SISWA SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA SIKLUS I
Hari, tanggal
:
Observer
:
Kelompok
:
PETUNJUK: 1. Amati kegiatan kelompok siswa di
kelas dalam melaksanakan
pembelajaran! 2. Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai dengan keadaan yang Anda amati! NO
ASPEK YANG DIAMATI
SKOR
A.
Aspek Afektif
A1
Fase Think
1.
Siswa antusias menerima Lembar Kerja Siswa (LKS)
1 2 3 4
2.
Siswa memperhatikan penjelasan guru
1 2 3 4
A2
Fase Pair
1.
Siswa antusias ketika bergabung dalam kelompok
1 2 3 4
masing-masing 4 orang 2.
Siswa percaya diri mengungkapkan pendapatnya dalam
1 2 3 4
kelompok 3.
Siswa menghargai masukan dari teman sekelompoknya
1 2 3 4
4.
Siswa
1 2 3 4
menerima
saran
dan
kritik
dari
teman
kelompoknya dengan lapang dada 5.
Dalam diskusi kelompok tercipta suasana kerjasama
A3
Fase Share
1.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok dalam diskusi kelas dengan percaya diri
102
1 2 3 4
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
2.
Kelompok menghargai masukan dari teman lain
1 2 3 4
3.
Kelompok siswa menerima saran dan kritik dari teman
1 2 3 4
kelompok lain dengan lapang dada 4.
Kelompok memberi masukan kepada kelompok lain
5.
Kelompok
menanggapi
pembahasan
soal
1 2 3 4 yang
1 2 3 4
dipresentasikan kelompok lain Skor Total B.
Aspek Psikomotorik
B1
Fase Think
1.
Siswa membuat tabel perbedaan limfosit B dan T
B2
Fase Pair
1.
Siswa membuat ringkasan hasil mengerjakan LKS
1 2 3 4
1 2 3 4
dengan teman kelompoknya B3
Fase Share
1.
Siswa membuat skema saat mempresentasikan hasil diskusi
2.
Siswa menggunakan bahasa yang komunikatif saat mempresentasikan hasil diskusi Skor Total
1 2 3 4
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR OBSERVASI SISWA SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA SIKLUS II
Hari, tanggal
:
Observer
:
Kelompok
:
PETUNJUK: 1. Amati kegiatan kelompok siswa di
kelas dalam melaksanakan
pembelajaran! 2. Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai dengan keadaan yang Anda amati! NO
ASPEK YANG DIAMATI
SKOR
A.
Aspek Afektif
A1
Fase Think
1.
Siswa antusias menerima Lembar Kerja Siswa (LKS)
1 2 3 4
2.
Siswa memperhatikan penjelasan guru
1 2 3 4
A2
Fase Pair
1.
Siswa antusias ketika bergabung dalam kelompok
1 2 3 4
masing-masing 4 orang 2.
Siswa percaya diri mengungkapkan pendapatnya dalam
1 2 3 4
kelompok 3.
Siswa menghargai masukan dari teman sekelompoknya
1 2 3 4
4.
Siswa menerima saran dan kritikdari teman kelompoknya
1 2 3 4
dengan lapang dada 5.
Dalam diskusi kelompok tercipta suasana kerjasama
A3
Fase Share
1.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok dalam diskusi kelas dengan percaya diri
104
1 2 3 4
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
2.
Kelompok menghargai masukan dari teman lain
1 2 3 4
3.
Kelompok siswa menerima saran dan kritik dari teman
1 2 3 4
kelompok lain dengan lapang dada 4.
Kelompok memberi masukan kepada kelompok lain
5.
Kelompok
menanggapi
pembahasan
soal
1 2 3 4 yang
1 2 3 4
dipresentasikan kelompok lain Skor Total B.
Aspek Psikomotorik
B1
Fase Think
1.
Siswa mencocokkan gambar dengan nama berbagai jenis penyakit akibat kegagalan sistem imunitas tubuh
B2
Fase Pair
1.
Siswa membuat ringkasan hasil mengerjakan LKS
1 2 3 4
1 2 3 4
dengan teman kelompoknya B3
Fase Share
1.
Siswa membuat skema saat mempresentasikan hasil
1 2 3 4
diskusi 2.
Siswa menggunakan bahasa yang komunikatif saat mempresentasikan hasil diskusi Skor Total
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KISI –KISI PEDOMAN WAWANCARA No Kisi-kisi
Indikator
Soa l
Kegiatan
siswa
5. Mengamati gambar komponen sistem pertahanan tubuh
dengan
6. Membuat tabel perbedaan limfosit B dan T,
pembelajaran
7. Mengidentifikasi gambar berbagai jenis penyakit akibat
kooperatif
tipe
Think-Pair-
1
kegagalan sistem imunitas tubuh 8. Mencocokkan gambar dengan nama berbagai jenis
Share
penyakit akibat kegagalan sistem imunitas tubuh 1. Menjelaskan
apakah
ketika
siswa
2
berpasangan/berkelompok dan berbagi siswa ikut bekerja sama berdiskusi secara aktif dengan kelompok dengan semangat kerja sama, saling menghargai 1. Memberikan pendapat tentang soal dalam LKS saat
3
diskusi kelompok 2. Mempresentasikan hasil diskusi dengan percaya diri.
4
3. Menerima saran dan kritik hasil diskusi dari teman dengan lapang dada Sikap
dan
1. Memberikan pendapat mengenai proses pembelajaran
tanggapan siswa
yang menggunakan tahapan-tahapan Think-Pair-Share
terhadap model
(Berpikir-Berpasangan/Berkelompok-Berbagi)
pembelajaran kooperatif Think-PairShare
tipe
2. Menjelaskan
apa
pembelajaran
yang
menarik
dari
5
kegiatan
berpikir-berpasangan/berkelompok-
berbagi ini 1. Menjelaskan letak kelebihan pembelajaran dalam tahap
6
yaitu berpikir, tahap berpasangan/berkelompok dan tahap berbagi 1. Menjelaskan letak kesukaran pembelajaran dalam setiap
tahap
yaitu
berpikir,
berpasangan/berkelompok dan tahap berbagi
106
tahap
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA
Data Responden (R) Nama Siswa No. absen
: :
1. Apa saja yang anda lakukan saat mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru? 2. Apa saja yang terjadi saat anda berdiskusi dengan teman kelompokmu? 3. Apakah anda memberikan pendapat saat berdiskusi dengan teman kelompok? Apa pendapat yang kamu berikan? 4. Apa saja yang anda lakukan saat presentasi hasil diskusi berlangsung? 5. Menurutmu, bagaimana proses pembelajaran yang menggunakan tahapantahapan Think-Pair-Share (Berpikir-Berpasangan/Berkelompok-Berbagi)? 6. Menurutmu, apa letak kelebihan proses pembelajaran dalam setiap tahap yaitu Berpikir-Berpasangan/berkelompok-Berbagi? 7. Menurutmu, apa letak kesukaran proses pembelajaran dalam setiap tahap yaitu Berpikir-Berpasangan/berkelompok-Berbagi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PANDUAN SKORING No Soal dan Jawaban Pre-Tes 1 Salah satu fungsi sistem imun bagi tubuh adalah ... 1) Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit, menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh 2) Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan. 3) Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal 2 1. Perhatikan beberapa ciri komponen sistem pertahanan tubuh di bawah ini : a. Protein yang dibentuk tubuh yang berfungsi untuk melawan antigen (zat asing/protein asing) yang masuk ke dalam tubuh b. Komponen ini memiliki banyak macam Komponen yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah Antibodi 3 Peranan limfosit B dan T adalah imunitas humoral dan imunitas selular 4 Berilah nama pada gambar macam-macam leukosit granular berikut! a. b.
Skor Menyebutkan satu dari 3 fungsi yang ada bernilai 1
1
2
2
Basofil 5
Neutrofil
Buatlah tabel perbandingan antara sel limfosit B dan T berdasarkan : a. Tempat pematangan b. Tempat menyerang antigen
No
Limfosit B
Limfosit T
1 2
No 1
Limfosit B Sumsum tulang
Limfosit T Timus
2
108
Siswa dapat membuat tabel dan memberi nama Limfosit B san T bernilai 2. Siswa dapat mengisi tabel dengan jawaban yang benar pada soal a bernilai 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
No
Limfosit B Limfosit T Sumsum Timus 1 tulang Menyerang Menyerang antigen antigen yang 2 yang berada di berada di dalam sel luar sel 6 Perhatikan beberapa mekanisme pertahanan tubuh : 1) potensi yang terdapat dari dalam tubuh sendiri 2) kekebalan yang diaktifkan oleh sistem kekebalan buatan bawaan 3) mampu mengenali dan menginat pathogen tertentu dari beberapa mekanisem pertahanan tersebut, nomor berapakah yang menunjukkan mekanisme pertahanan non-spesifik adalah nomor 1 7 Salah satu macam kekebalan tubuh adalah aktif atau pasif 8 Alergi terhadap tepung sari atau binatang seperti kucing yang disebabkan oleh reaksi humoral disebut reaksi alergi cepat 9 Salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi timbulnya sejumlah penyakit mematikan adalah adanya program imunisasi 10 Pasangkan antara gambar dengan nama penyakit akibat kelainan system pertahanan tubuh dengan menghubungkan garis!
Siswa dapat mengisi tabel dengan jawaban yang benar pada soal a dan b bernilai 6
1
1 1 1
= Alergi
= SCID 4
= AIDS
= Myasthenia gravis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
TOTAL SKOR Post-Tes Siklus I 1 2 fungsi sistem imun bagi tubuh adalah ............................................................................ dan ………………………………………………………. 1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit, menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh 2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan. 3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal 2 Perhatikan beberapa ciri komponen sistem pertahanan tubuh di bawah ini : a. Protein yang dibentuk tubuh yang berfungsi untuk melawan antigen (zat asing/protein asing) yang masuk ke dalam tubuh b. Komponen ini memiliki banyak macam Komponen yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah antibodi 3 1. Perhatikan beberapa pernyataan di bawah ini : 1) menghancurkan sel lain dengan cara memakannya 2) berbagai organisme dan substansi asing yang masuk ke dalam tubuh 3) memiliki cirri penting yaitu imunogenisitas dan reaktivitas 4) memproduksi antibodi dari pernyataan di atas yang merupakan ciri-ciri antigen adalah nomor 2 dan 3 4 Peranan limfosit B dan T adalah imunitas humoral dan imunitas selular
20 Menyebutkan dua dari 3 fungsi yang ada bernilai 2
1
2
2
5
Berilah nama pada gambar macam-macam leukosit granular berikut! a. b. c.
3
Basofil
Neutrofil
Eosinofil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
6
Pasangkan antara gambar dengan nama leukosit agranular dengan menghubungkan garis! 1) = Limfosit
2)
7
2
= Monosit
Buatlah tabel perbandingan antara sel limfosit B dan T berdasarkan : a. Tempat pematangan b. Tempat menyerang antigen
No
Limfosit B
Limfosit T
1 2
No 1
Limfosit B Sumsum tulang
Limfosit T Timus
2
No 1
2
Limfosit B
Limfosit T
Menyerang antigen yang berada di luar sel
Menyerang antigen yang berada di dalam sel
Siswa dapat membuat tabel dan memberi nama Limfosit B san T bernilai 2. Siswa dapat mengisi tabel dengan jawaban yang benar pada soal a bernilai 2. Siswa dapat mengisi tabel dengan jawaban yang benar pada soal b bernilai 2. Total nilai yaitu 6
8
Perhatikan beberapa mekanisme pertahanan tubuh : 1) Mampu mengenali dan mengingat pathogen tertentu 2) Potensi yang terdapat dari dalam tubuh sendiri 3) Kekebalan yang diaktifkan oleh sistem kekebalan buatan bawaan dari beberapa mekanisme pertahanan tersebut, nomor berapakah yang menunjukkan mekanisme pertahanan spesifik adalah 1 dan 3
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
TOTAL SKOR Post-Tes Siklus II 1 Kekebalan tubuh ada 2 macam yaitu aktif dan pasif 2 1. Perhatikan pernyataan berikut : 1) kekebalan yang diperoleh bukan dari tubuhnya sendiri, melainkan dari tubuh orang lain 2) diperoleh dari imunisasi pasif 3) timbul ketika antibodi diberikan oleh ibu kepada bayinya melalui plasenta pada waktu dalam kandungan dan ASI setelah melahirkan dari beberapa pernyataan tersebut yang merupakan kekebalan alami adalah 1 dan 3 3 Suntik serum tetanus mengakibatkan tubuh memperoleh kekebalan pasif buatan 4 Alergi terhadap tepung sari atau binatang seperti kucing yang disebabkan oleh reaksi humoral disebut reaksi alergi cepat 5 5 contoh antigen yang dapat menyebabkan penyakit adalah virus, protozoa, bakteri, jamur, cacing pita 6 Kelainan yang disebabkan kesalahan mekanisme sistem kekebalan tubuh sehingga menyerang jaringan sendiri disebut autoimunitas 7 Penyakit ADIS dapat mengakibatkan kematian karena sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi/bekerja atau sistem pertahanan tubuh lemah 8 Salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi timbulnya sejumlah penyakit mematikan adalah adanya program imunisasi 9 Pasangkan antara gambar dengan nama penyakit akibat kelainan system pertahanan tubuh dengan menghubungkan garis!
20 2
2
1 1 5 1 2 1
= Alergi
= SCID
5 = AIDS
= Myasthenia gravis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
= Rheumatik
TOTAL SKOR Nilai =
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR OBSERVASI SISWA SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA SIKLUS I
Hari, tanggal
: Rabu, 23 Mei 2012
Observer
: Maria Chrisna Setya S.
Kelompok
: I (3, 5, 11, 26, 30)
PETUNJUK: 1. Amati kegiatan kelompok siswa di
kelas dalam melaksanakan
pembelajaran! 2. Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai dengan keadaan yang Anda amati! NO
ASPEK YANG DIAMATI
SKOR
A.
Aspek Afektif
A1
Fase Think
1.
Siswa antusias menerima Lembar Kerja Siswa (LKS)
1 2 3 4
2.
Siswa memperhatikan penjelasan guru
1 2 3 4
A2
Fase Pair
1.
Siswa antusias ketika bergabung dalam kelompok
1 2 3 4
masing-masing 4 orang 2.
Siswa percaya diri mengungkapkan pendapatnya dalam
1 2 3 4
kelompok 3.
Siswa menghargai masukan dari teman sekelompoknya
1 2 3 4
4.
Siswa
1 2 3 4
menerima
saran
dan
114
kritik
dari
teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
kelompoknya dengan lapang dada 5.
Dalam diskusi kelompok tercipta suasana kerjasama
1 2 3 4
A3
Fase Share
1.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok dalam 1 2 3 4 diskusi kelas dengan percaya diri
2.
Kelompok menghargai masukan dari teman lain
3.
Kelompok siswa menerima saran dan kritik dari teman
1 2 3 4 1 2 3 4 kelompok lain dengan lapang dada 4.
Kelompok memberi masukan kepada kelompok lain
5.
Kelompok
1 2 3 4 menanggapi
pembahasan
soal
yang 1 2 3 4
dipresentasikan kelompok lain Skor Total B.
Aspek Psikomotorik
B1
Fase Think
1.
Siswa membuat tabel perbedaan limfosit B dan T
B2
Fase Pair
1.
Siswa membuat ringkasan hasil mengerjakan LKS
39
1 2 3 4
1 2 3 4
dengan teman kelompoknya B3
Fase Share
1.
Siswa membuat skema saat mempresentasikan hasil 1 2 3 4 diskusi
2.
Siswa menggunakan bahasa yang komunikatif saat 1 2 3 4 mempresentasikan hasil diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Skor Total
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR OBSERVASI SISWA SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA SIKLUS II
Hari, tanggal
: Rabu, 30 Mei 2012
Observer
: Maria Chrisna Setya S.
Kelompok
: I (18, 5, 10, 4, 7)
PETUNJUK: 3. Amati kegiatan kelompok siswa di
kelas dalam melaksanakan
pembelajaran! 4. Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai dengan keadaan yang Anda amati! NO
ASPEK YANG DIAMATI
SKOR
A.
Aspek Afektif
A1
Fase Think
1.
Siswa antusias menerima Lembar Kerja Siswa (LKS)
1 2 3 4
2.
Siswa memperhatikan penjelasan guru
1 2 3 4
A2
Fase Pair
1.
Siswa antusias ketika bergabung dalam kelompok
1 2 3 4
masing-masing 4 orang 2.
Siswa percaya diri mengungkapkan pendapatnya dalam
1 2 3 4
kelompok 3.
Siswa menghargai masukan dari teman sekelompoknya
1 2 3 4
4.
Siswa menerima saran dan kritikdari teman kelompoknya
1 2 3 4
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
dengan lapang dada 5.
Dalam diskusi kelompok tercipta suasana kerjasama
1 2 3 4
A3
Fase Share
1.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok dalam 1 2 3 4 diskusi kelas dengan percaya diri
2.
Kelompok menghargai masukan dari teman lain
3.
Kelompok siswa menerima saran dan kritik dari teman
1 2 3 4 1 2 3 4 kelompok lain dengan lapang dada 4.
Kelompok memberi masukan kepada kelompok lain
5.
Kelompok
1 2 3 4 menanggapi
pembahasan
soal
yang 1 2 3 4
dipresentasikan kelompok lain Skor Total B.
Aspek Psikomotorik
B1
Fase Think
1.
Siswa mencocokkan gambar dengan nama berbagai jenis
41
1 2 3 4 penyakit akibat kegagalan sistem imunitas tubuh B2
Fase Pair
1.
Siswa membuat ringkasan hasil mengerjakan LKS
1 2 3 4
dengan teman kelompoknya B3
Fase Share
1.
Siswa membuat skema saat mempresentasikan hasil
1 2 3 4
diskusi 2.
Siswa menggunakan bahasa yang komunikatif saat
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
mempresentasikan hasil diskusi
Skor Total
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HASIL WAWANCARA Keterangan : P
: Peneliti
S4
: Siswa ke-4
S1
: Siswa ke-1
S5
: Siswa ke-5
S2
: Siswa ke-2
S6 : Siswake-6
S3
: Siswa ke-3
Wawancara dengan siswa 1, siswa 2, dan siswa 3 : P
: Selamat Pagi
S1, 2,3 : Pagi P
: Apa saja yang kamu lakukan ketika guru memberikan
LKS kepada
kamu? S1
: Dibaca, lalu ditandai yang penting-penting kemudian dihafalkan.
P
: Didalam LKS terdapat beberapa soal, soal itu memberikan perintah apa saja?
S1
: Menyebutkan, menjelaskan, saya juga disuruh buat tabel
P
: Bagaimana dengan kamu, apa Apa saja yang kamu lakukan ketika guru memberikan
S2
LKS kepada kamu
: saat guru memberikan LKS kepada saya saat itu saya mencoba membaca berulang-ulang dan memahami. Di dalam soal terdapat banyak variasi. Ada tulisan dan ada gambar-gambar juga ada tabel. Kalau tulisan ya saya hafalkan, kalau tabel saya beri point.
P
: Bagaimana denganmu?
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
S3
: Saya perhatikan yang penting saat soal diberikan. Saya tandai yang penting yang sekiranya akan keluar di ujian.
P
: Setelah melakukan kegiatan tersebut, apa yang kalian lakukan selanjutnya?
S1,2,3: kami diskusi kelompok P
: Apa yang terjadi saat diskusi kelompok
S1
: Kita ada sedikit perdebatan ketika menentukan gambar ini apa. Apakah limfosit atau bukan? Lalu akhirnya ada yang menyampaikan sesuatu, menjelaskan sesuatu maka permasalahan selesai
P
: apakah didalam kelompok ada teman yang belum mengerti lalu kamu mengajari?
S1
: tidak ada, karena kelompok kami cukup bisa mengerjakan dan LKSnya cukup gampang
P S2
: Bagaimana denganmu? : Kita berdiskusi kebetulan LKS yang diberikan lumayan gampang, kami lancar mengerjakan. Kata-kata dalam LKS juga gampang dipahami.
P
: Apakah ada yang membuat rangkuman dalam kelompok?
S2
: Semua membuat rangkuman
P
: Bagaimana denganmu?
S3
: Kami mudah mengerjakan, soal menggunakan bahasa yang dipahami
P
: Apakah saat berdiskusi ada yang menyampaikan pendapat?
S1
: Ya, saya menyampaikan pendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
S2
: Ya, saya menyampaikan pendapat tentang soal bergambar sesuai yang ada di LKS
S3
: Ya
P
: Apa saja yang anda lakukan saat presentasi hasil diskusi berlangsung?
S1
: Saya sebagai presentator untuk kelompok saya. Saat saya presentasi saya memberikan gambar-gambar dan bagan. Tujuannya agar teman-teman yang lain tertarik dengan presentasi kelompok kami.
S2
: Saya juga sebagai presentator dalam kelompok. Saya menyampaikan apa yang telah kami rangkum sebelumnya. Saya tidak membuat bagan saat presentasi jadi saya menjelaskan saja dan teman-teman yang lain juga sudah mengerti.
S3
: Saat presentasi saya bertugas untuk menampung pertanyaan teman-teman sekaligus menjawab pertanyaan. Kadang saya kesulitan menjawab sehingga dibantu teman dari kelompok lain.
P
: Menurutmu, bagaimana proses pembelajaran yang menggunakan tahapan-tahapan Think-Pair-Share (Berpikir-Berpasangan/BerkelompokBerbagi)?
S1
: Sangat efektif karena kita tidak hanya diajak untuk berpikir sendiri tetapi juga berkelompok.
S2
: Sangat baik, karena kita dapat menjadi aktif tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga dengan orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
S3
: Baik, karena metode ini dapat membuat saya lebih mudah memahami materi yang diajarkan sehingga jika ada suatu permasalahan tidak hanya diselesaikan sendiri tapi juga diselesaikan dalam kelompok.
P
: Baik, sudah selesai. Terima kasih ya.
Wawancara dengan siswa 4, siswa 5, dan siswa 6 : P
: Apa saja yang kamu lakukan ketika guru memberikan LKS kepada kamu?
S4
: Saya melihat LKS kemudian meringkas jawaban soal-soal dalam LKS
S5
: Saya membaca terlebih dahulu, kemudian mengerjakan soal tersebut. Dalam mengerjakan soal saya ambil dari beberapa sumber buku kemudian saya rangkum jadi LKS tersebut sekaligus menjadi catatan rangkuman saya.
S6
: Saya membaca kemudian mengerjakannya.
P
: Setelah mengerjakan LKS kalian kemudian masuk ke fase diskusi. Apa yang terjadi saat diskusi?
S5
: Saat diskusi inginnya cepat-cepat selesai. Saat diskusi saya juga memberikan pendapat tentang imunisasi.
S6
: Mencocokkan masing-masing jawaban kemudian jika ada yang belum dijawab maka dikerjakan bersama.
P
: Apakah ada temanmu yang kesulitan?
S3
: Ada, tentang mekanisme sistem imun. Teman saya yang menjelaskan.
S4
: Saat diskusi kita saling mengeluarkan jawaban masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
P
: Apakah kamu mengeluarkan pendapat saat diskusi?
S4
: Ya, saya menjelaskan tentang perbedaan antigen dan antibodi
P
: Saat presentasi apa yang kalian lakukan?
S4
: Kelompok saya mendapat tugas menyanggah dan memberikan pertanyaan pada kelompok presentator. Sebelumnya saya dengan kelompok mendiskusikan sebuah pertanyaan waktu itu berkaitan dengan alergi.
S5
: Saat presentasi saya mendapat tugas sebagai penanggap pertanyaan dari kelompok lain.
S6
: Saya mendapat kelompok yang bertugas sebagai penyanggah dan memberikan
pertanyaan.
Sebelumnya
saya
dengan
kelompok
mendiskusikan sebuah pertanyaan kemudian menyampaikan kepada kelompok presentator. P S6
: Apa kelebihan dan kekurangan metode TPS? : Kita dapat berdiskusi, dalam diskusi bisa saling tanya. Saat presentasi juga dapat saling bertanya. Kekurangannya adalah tidak semua siswa aktif. Kalau seperti saya saya cenderung mendengarkan. Biasanya kalau saya tanya tidak pada teman kelompok yang presentator tetapi bertanya pada kelompok sendiri.
S5
: Kalau saya, dari metode itu kita tidak ada rasa jaim. Kita sama-sama enak. Dapat pendapat dari berbagai sumber. Cuma kadang karena kita seumuran terjadi perdebadatan oleh karena itu sumber lain penting seperti google.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
S4
: Metode ini mengasah kemampuan kita terutama di bidang talking (berbicara), kemampuan berinteraksi dengan orang lain merupakan hal baru dalam biologi. Biologi hanya di kelas dan menghafalkan. Metode tersebut jarang digunakan. Jadi kreatif gitu. Kalau kekurangannya hanya sedikit dan tidak berlaku bagi semua orang. Hanya untuk orang-orang yang jaim.
Kesimpulan : Setelah peneliti melakukan wawancara kepada enam orang siswa maka hasil wawancara yang diperoleh sebagai berikut : 1. Saat fase mandiri, siswa melakukan kegiatan seperti membaca berulang-ulang, memberi poin penting pada soal dan jawaban, meringkas jawaban LKS, mengerjakan LKS. 2. Saat berdiskusi, kelompok siswa terjadi kegiatan diskusi. Siswa menemukan permasalahan dan mengungkapakannya dalam kelompok. Kelompok siswa juga mengalami perdebatan saat kelompok namun terselesaikan dengan mencari sumber dari buku atau internet. Saat diskusi siswa juga merangkum hasil diskusi. 3. Saat presentasi, kelompok siswa sangat aktif dan percaya diri. Terbukti dari kelompok yang menyediakan pertanyaan bagi kelompok presentator, presentator yang kreatif dengan menunjukkan berbagai gambar untuk menarik perhatian siswa kelompok lain, mencari sumber di internet secara langsung ketika sumber di buku tidak memuat jawaban pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
4. Siswa mengungkapkan kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share adalah sangat efektif karena siswa tidak hanya diajak untuk berpikir sendiri tetapi juga berkelompok, selain itu siswa dapat menjadi aktif tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga dengan orang lain dan metode ini dapat membuat siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan sehingga jika ada suatu permasalahan tidak hanya diselesaikan sendiri tapi juga diselesaikan dalam kelompok. Metode ini juga mengasah kemampuan siswa terutama di bidang talking (berbicara), kemampuan berinteraksi dengan orang lain merupakan hal baru dalam biologi. Biologi hanya di kelas dan menghafalkan. Metode tersebut jarang digunakan. 5. Siswa mengungkapkan beberapa kelemahan dari model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share diantaranya bagi siswa yang pasif (mendenngarkan), siswa tidak mengungkapkan dalam forum presentasi tetapi mengungkapkan dalam kelompoknya sendiri. Selain itu kekurangan dari tipe pembelajaran ini adalah bagi beberapa siswa yang jaim (menjaga image).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133