PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN KELAS VIIB SMP KANISIUS KALASAN YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh : Alfonsa Diana Seran 121434031
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya kecil ini kepersembahan untuk : Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Robertus Seran Bria dan Ibu Vionelda Alan Kiik, kakak dan adik-adikku tersayang. Pemberi beasiswa PPKA dan YUPP. Program Studi Pendidikan Biologi dan Almamaterku Universitas Sanata Dharma.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO Ketika kita tidak pernah melakukan kesalahan, itu artinya kita tidak pernah berani mencoba. Do the best and pray. God will take care of the rest.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN KELAS VIIB SMP KANISIUS KALASAN YOGYAKARTA Alfonsa Diana Seran Universitas Sanata Dharma ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada materi pencemaran dan kerusakan lingkungan. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus dan masing-masing siklus terdiri atas 2 kali pertemuan. Data yang diperoleh yaitu berupa data hasil tes akhir (post test) dari setiap siklus, data hasil observasi aspek afektif dan hasil pengisian kuisioner motivasi. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. Untuk motivasi awal, terdapat 60% siswa berada pada kategori sangat tinggi dan 40% siswa berada pada kategori tinggi. Sedangkan pada siklus II terdapat 88% siswa pada kategori sangat tinggi dan 12% siswa pada kategori tinggi. Untuk hasil belajar pada siklus I aspek kognitif diperoleh rata-rata yang diperoleh 67,16 dengan ketuntasan kelas sebesar 40%, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata 84,76 dengan ketuntasan kelas yaitu 80%. Untuk hasil belajar aspek afektif, pada siklus I sebesar 84% siswa pada kategori tinggi dan 16% siswa pada kategori sedang, pada siklus II persentasenya kategori tinggi sebesar 100%. Kesimpulan yang diperoleh adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada materi pencemaran dan kerusakan lingkungan meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VII SMP Kanisius kalasan Yogyakarta. Kata Kunci : Kooperatif tipe jigsaw, pencemaran dan kerusakan lingkungan, motivasi dan hasil belajar
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
THE APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL OF JIGSAW TYPE TO INCREASE THE MOTIVATION AND THE LEARNING RESULTS ON ENVIRONMENTAL POLLUTION AND DAMAGE MATERIAL AT VIIB GRADE IN SMP KANISIUS KALASAN YOGYAKARTA Alfonsa Diana Seran Sanata Dharma University ABSTRACT This research is conducted because of the lack of motivation and performance in learning biology on VIIB SMP Kanisius Kalasan. The research aimed at increasing the motivation and the learning result of VIIB grade students in SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta by using the application of cooperative learning model of jigsaw type on environmental pollution and damage material. The research was conducted in 2 cycles in which cycle had 2 meetings. Data obtained were posttest result of each cycle, the result of observation in affective aspect, and the result of motivation questionnaire filling. The data was analyzed by qualitatively and quantitatively. The result of the research showed that there was an increase in the motivation and the learning results of the students. In the initial motivation, 60% students were in very high category and 40% students were in high category. Meanwhile, in cycle II, 88% students were in very high category and 12% students were in high category. In the learning result in cycle I, the average of the cognitive aspect was 67.16 with 40% of class completeness. Meanwhile, in cycle II, the average of the cognitive aspect was 84.76 with 80% of class completeness. The result of the affective aspect in cycle I, 84% students were in high category and 16% students were in medium category. In cycle II, there was 100% of high category of the affective aspect. It could be concluded that the application of cooperative learning model of jigsaw type on environmental pollution and damage material could increase the motivation and the learning result of VIIB grade students in SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta. Keywords : Cooperative of jigsaw type, environmental pollution and damage, motivation and learning result.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar pada Materi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta”. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak menerima bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih kepada : 1. Drs. A. Tri Priantoro, M.For.Sc., selaku Kepala Program Studi Pendidikan Biologi sekaligus dosen pembimbing skripsi yang telah berkenan meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan masukan, mengarahkan dan motivasi penulis selama menyusun skripsi. 2. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Biologi yang telah mengajar dan membimbing peneliti selama berada dibangku kuliah. 3. Bapak Yusup Indrianto P., S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian skripsi di sekolah tersebut. 4. Ibu Heffi Widyaningrum S.Pd.Si. selaku guru mata pelajaran biologi SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta yang telah memberi pengarahan kepada peneliti selama melakukan penelitian. 5. Siswa-siswi kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 atas kerjasama, dan kebersamaan selama proses penelitian. 6. Mgr. Aloysius Murwito. OFM selaku Bapak Uskup Keuskupan Agats-Asmat yang telah memberi kesempatan kepada peneliti untuk melanjutkan studi S1 melalui beasiswa. 7. Pemberi beasiswa dari Yayasan Umat Peduli Pendidikan (YUPP) dan Panitian Peduli Keuskupan Asmat (PPKA) yang telah membiayai peneliti selama manjalankan pendidikan di Universitas Sanata Dharma. 8. Mama Shanti dan Mama Nik sebagai perwakilan YUPP dan PPKA yang selalu mendoakan, mendukung, mengunjungi peneliti selama kuliah. 9. Kedua orangtua tercinta Bapak Robertus Seran Bria dan Ibu Vionelda Alan Kiik dan keluarga besarku atas doa, dukungan, semangat, motivasi dan material yang telah diberikan selama ini. 10. Sahabat-sahabat terbaikku Rini, Anna, Suster Ledi, Irene dan Arli yang selalu mendukung peneliti dalam menyusun skripsi. 11. Teman-teman Program Studi Pendidikan Biologi angkatan 2012 Universitas Sanata Dharma atas kebersamaannya selama ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, dan masih banyak kekurangan yang dilakukan oleh peneliti. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang dapat membangun peneliti untuk menjadi lebih baik dan guna menyempurnakan skripsi ini sehingga berguna bagi peneliti untuk mencapai hasil yang lebih baik. Akhir kata praktikan
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan juga semua pihak yang membutuhkan. Sekian dan terima kasih. Tuhan Memberkati kita semua.
Yogyakarta, 18 Agustus 2016
Penulis
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................
iv
MOTTO .....................................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................
vi
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ..................
vii
ABSTRAK .................................................................................................
viii
ABSTRACT ...............................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ...............................................................................
x
DAFTAR ISI ..............................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................
xvii
BAB I PENDAHULUAN A. B. C. D. E.
Latar Belakang ............................................................................... Rumusan Masalah .......................................................................... Batasan Masalah............................................................................. Tujuan Penelitian ........................................................................... Manfaat Penelitian ......................................................................... 1. Bagi Peneliti ............................................................................. 2. Bagi Guru ................................................................................. 3. Bagi Sekolah ............................................................................ 4. Bagi Siswa ................................................................................
1 4 5 6 6 6 7 7 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran ............................................................... B. Hasil Belajar ................................................................................... 1. Pengertian Hasil belajar ........................................................... 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .................... C. Motivasi Belajar ............................................................................. 1. Pengertian Motivasi Belajar ..................................................... 2. Fungsi Motivasi........................................................................ 3. Macam-macam Motivasi .......................................................... 4. Cara Meningkatkan Motivasi .................................................. D. Pembelajaran Kooperatif ................................................................ xii
8 9 9 14 15 15 16 16 17 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. F. G. H. I.
1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ............................ 2. Prinsip Dasar dan Karakteristik Pembelajaran Kooperatif ...... 3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif ............. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ........................................... Materi Pembelajaran ...................................................................... Hasil Penelitian yang relevan ......................................................... Kerangka Berfikir........................................................................... Hipotesa..........................................................................................
21 22 23 24 28 28 29 33
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ............................................................................... B. Variabel Penelitian ......................................................................... C. Setting Penelitian ........................................................................... 1. Subyek Penelitian ..................................................................... 2. Obyek Penelitian ...................................................................... 3. Tempat Penelitian..................................................................... 4. Waktu Penelitian ...................................................................... D. Rancangan Penelitian ..................................................................... 1. Pra Tindakan ............................................................................ 2. Siklus I ..................................................................................... 3. Siklus II .................................................................................... E. Instrument Penelitian ..................................................................... 1. Instrument Pembelajaran .......................................................... a. Silabus ................................................................................ b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........................ c. Kartu Soal .......................................................................... 2. Instrument Pengumpulan Data Penelitian ................................ a. Test ..................................................................................... b. Non-test .............................................................................. F. Analisis Data .................................................................................. a. Analisis Kuantitatif ................................................................. 1. Hasil Belajar (Aspek Kognitif) .......................................... 2. Hasil Belajar (Aspek Afektif) ............................................ 3. Data Motivasi Belajar ........................................................ b. Analisis Kualitatif ................................................................... G. Indikator Keberhasilan ..................................................................
34 34 35 35 35 35 35 35 36 37 39 41 41 41 41 42 42 42 42 45 45 45 46 47 48 48
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Penelitian Tiap Siklus .................................................... 1. Siklus I ..................................................................................... 1) Pelaksanaan Pertemuan I.................................................... 2) Pelaksanaan Pertemuan II .................................................. 3) Observasi ............................................................................ 4) Refleksi .............................................................................. 2. Siklus II .................................................................................... 1) Pelaksanaan Pertemuan I.................................................... xiii
50 50 51 55 57 58 58 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Pelaksanaan Pertemuan II .................................................. 3) Refleksi .............................................................................. B. Analisis Hasil Penelitian ............................................................... 1. Motivasi Belajar ....................................................................... 2. Hasil Belajar Ranah Kognitif ................................................... 3. Hasil Belajar Ranah Afektif ..................................................... C. Pembahasan .................................................................................... 1. Motivasi Belajar Siswa ............................................................ 2. Hasil Belajar Ranah Kognitif ................................................... 3. Hasil Belajar Ranah Afektif ..................................................... D. Keterbatasan Penelitian ..................................................................
62 63 64 64 65 67 69 69 70 75 78
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................... B. Saran ..............................................................................................
79 80
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
81
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Penetapan Skor Kuisioner Motivasi Belajar ..............................
43
Tabel 3.2 Penggolongan Kelas Interval Motivasi Belajar Siswa ...............
44
Tabel 3.3 Skor Motivasi Belajar Awal/Skor Motivasi Akhir ....................
44
Tabel 3.4 Kriteria Skor Ketuntasan Individu .............................................
46
Tabel 3.5 Kriteria Persentase Observasi Aspek Afektif Siswa ..................
47
Tabel 3.6 Kategori Motivasi Siswa ............................................................
48
Tabel 3.7 Indikator Keberhasilan Penelitian ..............................................
49
Tabel 4.1 Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa Kelas VIIB ...................
65
Tabel 4.2 Hasil Analisis Tes Akhir Siklus I (Ranah Kognitif) ..................
66
Tabel 4.3 Hasil Analisis Tes Akhir Siklus II (Ranah Kognitif) .................
67
Tabel 4.4 Hasil Analisis Ranah Afektif Siklus I dan Siklus II ..................
68
Tabel 4.5 Kriteria Persentase Observasi Aspek Afektif Siswa ..................
77
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ..................................................................
32
Gambar 4.1 Kegiatan Awal Pertemuan Pertama........................................
52
Gambar 4.2 Kegiatan Diskusi Kelompok ..................................................
54
Gambar 4.3 Kegiatan Presentasi ................................................................
56
Gambar 4.4 Kegiatan Post Test Ranah Kognitif Siklus I ..........................
57
Gambar 4.5 Kegiatan Diskusi ....................................................................
61
Gambar 4.6 Diagram Motivasi Siswa Siklus I dan Siklus II .....................
70
Gambar 4.7 Diagram Peningkatan Ranah Kognitif Siklus I dan Siklus II
72
Gambar 4.8 Diagram Ranah Afektif Siklus I dan Siklus II .......................
76
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Silabus Kegiatan Pembelajaran ..............................................
83
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ...............
85
Lampiran 3 Kisi-Kisi Kartu Soal Siklus I ..................................................
90
Lampiran 4 Kartu Soal Siklus I..................................................................
91
Lampiran 5 Kisi- Kisi Post test Siklus I .....................................................
92
Lampiran 6 Soal Post Test Siklus I ............................................................
94
Lampiran 7 Kunci Jawaban dan Pedoman Skor Siklus I ...........................
96
Lampiran 8 Hasil Post test Siswa Kelas I ..................................................
98
Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II .............
102
Lampiran 10 Kisi-Kisi Kartu Soal Siklus II...............................................
108
Lampiran 11 Kartu Soal Siklus II ..............................................................
109
Lampiran 12 Kisi-Kisi Soal Tes Akhir (Post test) Siklus II ......................
110
Lampiran 13 Soal Post Test Siklus II.........................................................
111
Lampiran 14 Kunci Jawaban dan Panduan Skor Siklus II .........................
113
Lampiran 15 Hasil post test Siswa Siklus II ..............................................
115
Lampiran 16 Kisi-Kisi Motivasi Awal .......................................................
119
Lampiran 17 Lembar Kuisioner Motivasi awal .........................................
120
Lampiran 18 Lembar Jawaban Kuisioner Motivasi awal ..........................
122
Lampiran 19 Kisi-Kisi Motivasi Akhir ......................................................
124
Lampiran 20 Kuisioner Motivasi Akhir .....................................................
125
Lampiran 21 Lembar Jawaban Kuisioner Motivasi Akhir .........................
127
Lampiran 22 Lembar Observasi Ranah Afektif Siklus I dan II .................
129
Lampiran 23 Hasil Observasi Ranah Afektif Siklus I................................
133
Lampiran 24 Hasil Observasi Ranah Afektif Siklus II ..............................
137
Lampiran 25 Hasil Analisis Post Test Siklus I ..........................................
141
Lampiran 26 Hasil Analisis Post Test Siklus II .........................................
143
Lampiran 27 Hasil Analisis Ranah Afektif Siklus I dan Siklus II .............
145
Lampiran 28 Hasil Analisis Motivasi Awal ...............................................
146
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 29 Hasil Analisis Motivasi Akhir ..............................................
148
Lampiran 30 Surat Keterangan dari Sekolah .............................................
150
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Proses pembelajaran di dalam kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri di mana terjadi pertukaran pikiran antara guru dan siswa untuk mengembangkan suatu ide. Pembelajaran juga merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran secara sempit
dapat
diartikan
sebagai
produk
interaksi
berkelanjutan
antara
pengembangan dan pengalaman hidup. “Pembelajaran dalam makna kompleks adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan” (Trianto, 2009). Salah satu cara pendidik untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu dengan menggunakan metode atau model pembelajaran sesuai dengan materi yang disampaikan. Berdasarkan hasil observasi penulis di SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta, terlihat bahwa proses pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah dan tanya jawab sehingga siswa terlihat kurang aktif. Secara umum, ketika proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas, siswa hanya menjawab pertanyaan jika diajukan oleh guru. Selain itu, siswa terlihat kurang termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya inisiatif dari para siswa untuk bertanya kepada guru ketika guru memberikan waktu untuk bertanya.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Selain itu, guru hanya menggunakan media power point tanpa media lain yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Dalam pembelajaran biologi biasanya guru hanya memberi materi melalui slide atau melalui buku pegangan dengan metode ceramah yang diselingi tanya jawab. Guru belum bisa menerapkan metode dan media yang bervariasi sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran dikarenakan guru tidak mempunyai waktu untuk menyiapkan media disebabkan oleh jadwal mengajar yang sangat padat. Dampak dari metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar ini, membuat siswa menjadi jenuh dan pasif serta membuat siswa tidak termotivasi untuk mempelajari pencemaran dan kerusakan lingkungan. Akibat dari motivasi yang rendah, ini mempengaruhi hasil belajar siswa. Motivasi siswa yang rendah tersebut dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa yang tidak ada hubungannya dengan proses pembelajaran seperti melamun, mengantuk, mengobrol dan lain sebagainya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa permasalahan pokoknya adalah bagaimana guru memilih metode dan tipe media pembelajaran yang tepat untuk melibatkan siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Materi pencemaran dan kerusakan lingkungan merupakan salah satu materi dalam pelajaran biologi dianggap mudah karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Namun berdasarkan rata -rata nilai hasil belajar siswa kelas VII SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun sebelumnya pada materi pencemaran dan kerusakan lingkungan hanya 61,21 dengan ketuntasan KKM sebesar 57% siswa. Sementara 43% siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM yang ditentukan. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa secara nasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
pembelajaran dianggap tuntas/berhasil apabila ketercapaian KKM minimal 75% dari jumlah siswa. Dari data tersebut jelas bahwa hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran pencemaran dan kerusakan lingkungan masih perlu ditingkatkan. Salah satu cara untuk mengukur keberhasilan suatu pembelajaran yaitu dengan tercapainya indikator dan tujuan pembelajaran yang telah disusun. Indikator keberhasilan belajar adalah tercapainya tujuan pembelajaran oleh siswa, sedangkan tujuan pembelajaran akan tercapai apabila kegiatan belajar siswa dapat dioptimalkan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh masing–masing siswa. Ini berarti jika motivasi belajar siswa dapat ditingkatkan, maka hasil belajar sebagai tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik, sesuai dengan apa yang diharapkan. Atas dasar situasi tersebut, maka perlu dilakukan perbaikan pada proses pembelajaran Biologi untuk kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta, agar motivasi dan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Salah satu metode yang dapat diterapkan untuk mengembangkan hasil dan motivasi belajar adalah dengan pembelajaran koopertif tipe Jigsaw. Pemilihan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dikarenakan model ini dapat membuat siswa lebih aktif sehingga pelajaran yang telah dipelajari menjadi lebih mudah dipahami. Selain itu, Jigsaw lebih difokuskan pada pembelajaran teman dalam kelompok atau teman sebaya, sehingga dapat meminimalisir kesenjangan tingkat kemampuan akademik tinggi untuk dapat membantu temannya yang memiliki kemampuan kurang, dan sebaliknya siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
yang memiliki kemampuan akademik rendah dapat belajar dari teman yang memiliki kemampuan akademik tinggi. Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti akan melakukan penelitian mengenai penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Penelitian ini diberi judul : “ PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN KELAS VII SMP KANISIUS KALASAN YOGYAKARTA”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, masalahmasalah yang akan di teliti dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar pada materi pencemaran dan kerusakan lingkungan siswa kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta ? 2. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar pada materi pencemaran dan kerusakan lingkungan siswa kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
C. Batasan Masalah Agar penelitian ini dapat dipahami dengan baik sesuai dengan tujuan, maka diperlukan suatu batasan masalah yang akan dikaji secara mendalam. Fokus pembahasan skripsi ini yaitu tentang: 1. Subjek penelitian Subjek penelitian adalah 25 siswa kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. 2. Objek penelitian Objek penelitian adalah motivasi dan hasil belajar. Dalam hal ini, fokus peneliti lebih kepada aspek kognitif dan aspek afektif siswa kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta dengan Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. 3. Materi pokok a. Standar Kompetensi Standar Kompetensi yang digunakan yaitu : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem. b. Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar yang digunakan yaitu : 7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan. Materi yang dibahas adalah Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
4. Parameter Parameter keberhasilan yang akan diukur dalam penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa. Motivasi belajar siswa diukur dengan menggunakan kuisioner sedangkan hasil belajar untuk aspek kognitif diukur dengan melihat nilai post test pada setiap akhir siklus sedangkan untuk aspek afektif diukur dengan menggunakan lembar observasi.
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Peningkatan motivasi belajar Biologi setelah diterapkannya metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada materi pencemaran dan kerusakan lingkungan siswa kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta. 2. Peningkatan
hasil
belajar
Biologi
setelah
diterapkannya
metode
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada materi pencemaran dan kerusakan lingkungan siswa kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta.
E. Manfaat Penelitian Melalui
penelitian
tindakan
kelas
dengan
menggunakan
metode
pembelajaran tipe Jigsaw diharapkan dapat memberikan manfaat seperti : 1. Bagi peneliti Hasil penelitiannya dapat dimanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai metode pembelajaran yang tepat dalam proses belajar dengan tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
meningkatkan motivasi dan hasil belajar agar pembelajaran lebih berkualitas serta dapat menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw secara langsung dalam proses pembelajaran dikelas. 2. Bagi guru Dapat dijadikan alternatif metode pembelajaran Biologi yang akan dilaksanakan di kelas, selain itu dapat juga dijadikan sumber referensi penggunaan
media
dan
metode
pembelajaran
yang
sesuai
dengan
pembelajaran Biologi. 3. Bagi sekolah Memberi sumbangan bagi peningkatan kualitas sekolah dalam perbaikan pembelajaran Biologi. 4. Bagi siswa Dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam pembelajaran Biologi diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga pada akhirnya hasil belajar siswa pun meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungan” (Slameto, 2010). “Belajar merupakan kegiatan yang membawa manusia pada perkembangan pribadi
yang
seutuhnya,
meliputi
perkembangan
kognitif,
afektif
dan
psikomotorik” (Yamin, 2012). Menurut Robbins dalam Trianto (2009), “belajar merupakan sebuah proses menciptakan hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang sudah dipahami dan sesuatu pengetahuan baru”. “Belajar merupakan suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuanpemahaman, keterampilan dan nilai sikap” (Winkel, 2009). Dari definisi tersebut dimensi belajar memuat beberapa unsur, yaitu : penciptaan hubungan, sesuatu hal (pengetahuan) yang sudah di pahami, dan sesuatu (pengetahuan) yang baru. Jadi, dapat dikatakan bahwa makna/arti dari belajar itu sendiri tidak berangkat dari sesuatu yang benar-benar tidak diketahui (nol), tetapi merupakan keterkaitan dari dua pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan baru. Menurut Sudjana dalam Sugiharto dkk., (2007) “pembelajaran merupakan setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
menyebabkan peserta
didik melakukan kegiatan belajar”. Pembelajaran
merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. “Dalam arti yang lebih kompleks, pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan” (Trianto, 2009). Dari uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa belajar dan pembelajaran merupakan dua hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan serta melibatkan peran penting pendidik maupun peserta didik, karena belajar merupakan segala upaya yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan perubahan tingkah laku. Sedangkan pembelajaran adalah upaya yang dilakukan oleh pendidik untuk mengoptimalkan pengetahuan peserta didik.
B. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya” (Sudjana, 2009). “Menurut Suprijono (2009) hasil belajar adalah adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan”. Sementara itu, Lindgren
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
dalam Suprijono (2009) mengatakan bahwa “hasil belajar meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap”. Berdasarkan beberapa pengertian yang ada, maka hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah melakukan pembelajaran berupa perubahan yang mencakup tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek psikomotorik, dan aspek afektif. Masing-masing dari aspek tersebut memiliki kategori-kategori yang disusun secara hirarkis, sehingga menjadi taraf-taraf yang semakin bersifat kompleks. a. Aspek kognitif Aspek kognitif adalah aspek yang mencakup kegiatan yang dilakukan oleh otak. “Hal ini berarti segala upaya yang mencakup aktivitas otak termasuk dalam aspek kognitif” (Sudaryono, 2012). “Tujuan kognitif berorientasi kepada kemampuan “berfikir”, mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntutkan siswa untuk menghubungkan dan menggabungkan gagasan,
metode
atau
prosedur
yang
sebelumnya
dipelajari
untuk
memecahkan masalah tersebut (Yamin, 2012 Menurut Bloom, dkk., dalam Winkel (2015) aspek kognitif mencakup : 1. Pengetahuan C1 : mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan. Hal-hal itu dapat meliputi fakta, kaidah, dan prinsip, serta metode yang diketahui; 2. Pemahaman C2 : mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
3. Penerapan C3 : mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus/masalah yang konkret dan baru; 4. Analisis C4 : mencakup kemampuan untuk merinci satu kesatuan ke dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik, kemampuan ini dinyatakan dengan menganalisis bagian-bagian dasar, bersama dengan hubungan/relasi antar semua bagian; 5. Evaluasi C5 : mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan pertanggung jawaban pendapat tersebut. 6. Berkreasi C6 : mencakup kemampuan dalam merancang, membangun, merencanakan, memperkuat, memperindah dan mengubahnya. b. Aspek psikomotorik Aspek ini meliputi keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh, atau tindakan (action) yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot. Menurut Yamin (2012) terdapat 4 kategori aspek psikomotorik yaitu : 1) Gerakan seluruh badan (gross body movement) Gerakan seluruh badan adalah perilaku seseorang dalam suatu kegiatan yang memerlukan gerakan fisik secara menyeluruh. 2) Gerakan yang terkoordinasi (coordination movements) Gerakan yang terkoordinasi dalah gerakan yang dihasilkan dari perpaduan antara fungsi salah satu atau lebih indera manusia dengan salah satu anggota badan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
3) Komunikasi nonverbal (nonverbal communication) Komunikasi nonverbal adalah hal-hal yang berkenaan dengan komunikasi yang menggunakan simbol-simbol atau isyarat, misalnya isyarat dengan tangan, anggukan kepala, ekspresi wajah, dan lain-lain. 4) Kebolehan dalam berbicara (speech behaviour) Kebolehan dalam berbicara dalam hal-hal yang berhubungan dengan koordinasi gerakan tangan atau anggota badan lainnya dengan ekspresi muka dan kemampuan berbicara. c. Aspek afekif Aspek ini berhubungan dengan perasaan, emosi sistem nilai dan sikap hati (attitude) yang menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu (Yamin, 2012). Aspek afektif meliputi lima aspek kemampuan yaitu : 1. Stimulasi Stimulasi yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsang dari luar yang datang dalam bentuk masalah, situasi dan gejala, dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulasi kontrol dan seleksi gejala rangsangan dari luar. 2. Jawaban Jawaban yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab rangsang dari luar kepada dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
3. Penilaian Penilaian ini terdiri atas kesediaan menerima nilai, latar belakang atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut. 4. Organisasi Organisasi yaitu pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan dan prioritas nilai. 5. Karakteristik Karakteristik yakni keterpaduan semua sistem nilai yang dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Secara umum aspek yang biasa dinilai dalam suatu proses pembelajaran yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Namun fokus utama yang akan peneliti teliti hanya dua aspek yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Aspek kognitif berkaitan dengan kemampuan berfikir siswa yang akan digunakan oleh peneliti untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi sedangkan aspek afektif berkaitan dengan sikap siswa yang akan ditunjukkan oleh siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Hal ini di ka renakan kedua aspek tersebut memiliki kaitan erat dengan judul penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada siswa kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta. Dalam penelitian ini, level kognitif yang akan diukur oleh peneliti adalah level pengetahuan C1-C3. Hal ini dikarenakan pengetahuan C1-C3 cocok atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
sesuai dengan kompetensi dasar dan materi yang akan peneliti berikan kepada siswa-siswi kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Menurut Slameto (2010) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan sebagai berikut. a. Faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri yang disebut faktor individu (internal), meliputi: (1) Faktor biologis, yang meliputi: kesehatan, gizi, pendengaran dan penglihatan. Jika salah satu dari faktor biologis terganggu maka akan mempengaruhi hasil prestasi belajar. (2) Faktor Psikologis, meliputi: intelegensi, minat dan motivasi serta perhatian ingatan berpikir. (3) Faktor kelelahan, yang meliputi: kelelahan jasmani dan rohani. Kelelahan jasmani nampak dengan adanya lemah tubuh, lapar dan haus serta mengantuk. Sementara itu, kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu akan hilang. “Faktor dari siswa sendiri juga berupa kemampuankemampuan pemahaman siswa” (Suprijono, 2009). b. Faktor yang ada pada luar individu yang disebut dengan faktor eksternal, yang meliputi: (1) Faktor keluarga. Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan terutama serta merupakan lembaga pendidikan dalam ukuran kecil tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar. (2) Faktor sekolah, meliputi: metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan berdisiplin sekolah. (3) Faktor masyarakat. Bentuk kehidupan masyarakat sekitar dapat mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
prestasi belajar siswa. Jika lingkungan siswa adalah lingkungan terpelajar maka siswa akan terpengaruh dan terdorong untuk lebih giat belajar. Faktor yang akan menjadi fokus utama dalam penelitian ini yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau yang biasa di sebut dengan faktor eksternal. Faktor eksternal yang terkait dalam penelitian ini yaitu faktor sekolah yang meliputi metode mengajar yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar sesuai dengan materi yang di pelajari.
C. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar “Motivasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam belajar, motivasi berhubungan dengan (1) arah perilaku; (2) kekuatan respon (yakni usaha) setelah belajar siswa memilih mengikuti tindakan tertentu; dan (3) ketahanan perilaku, atau beberapa lama seseorang itu terus menerus berperilaku menurut cara tertentu” (Yamin, 2012 : 80). Menurut Sardiman (2005 : 75) motivasi belajar diartikan sebagai “serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila ia tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu”. Menurut Sumarmi (2005 : 23), “motivasi adalah suatu energi penggerak dan pengarah yang dapat memperkuat dan mendorong seseorang untuk bertingkah laku”. Ini berarti perbuatan seseorang tergantung motivasi yang mendasarinya. Menurut Frederick (2007 : 35), “motivasi adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”. Dari beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa motivasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam belajar sehingga mendorong terjadinya perubahan dalam diri siswa atas dasar keinginan sendiri dan rasa suka untuk mencapai tujuan. 2. Fungsi Motivasi Menurut (Anggowo dan Kosasih, 2007), “motivasi akan menentukan intensitas usaha siswa untuk melakukan sesuatu termasuk melakukan belajar”. Dalam kehidupan ini motivasi yang ada pada manusia mempunyai tiga fungsi dasar yaitu : a. Mendorong manusia untuk berbuat sehingga motivasi berfungsi sebagai penggerak atau motivasi sebagai pendorong dari setiap kegiatan belajar. b. Menentukan arah perbuatan, kegiatan pembelajaran yakni kearah tujuan belajar yang hendak dicapai. c. Menyeleksi kegiatan pembelajaran, yakni menentukan kegiatan-kegiatan apa yang harus dikerjakan yang sesai guna mencapai tujuan pembelajaran dengan menyeleksi kegiatan-kegiatan yang tidak berujung bagi pencapaian tujuan tersebut. 3. Macam-Macam Motivasi Menurut Yamin (2012 : 85) motivasi dalam belajar dibedakan dalam dua jenis, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
a. Motivasi ekstrinsik “Motivasi ekstrinsik merupakan kegiatan belajar yang tumbuh dari dorongan dan kebutuhan seseorang tidak secara mutlak berhubungan dengan kegiatan belajarnya sendiri”. Beberapa bentuk motivasi belajar ekstrinsik menurut Winkel dalam Yamin (2012) diantaranya adalah ; (1) Belajar demi memenuhi kewajiban; (2) Belajar demi menghindari hukuman; (3) Belajar demi memperoleh hadiah; (4) Belajar demi meningkatkan gengsi; (5) Belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting seperti orang tua dan guru; (6) Belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau demi memenuhi persyaratan kenaikan pangkat/golongan administratif. b. Motivasi instrinsik “Motivasi instrinsik merupakan kegiatan belajar yang dimulai dan diteruskan, berdasarkan penghayatan sesuai kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar”. Misalnya belajar karena ingin memecahkan suatu permasalahan, ingin mengetahui mekanisme berdasarkan hukum dan rumusrumus, ingin menjadi seorang profesor, atau ingin menjadi seseorang yang ahli dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu. Pada intinya motivasi instrinsik adalah dorongan untuk mencapai suatu tujuan yang dapat dilalui dengan belajar, dan dorongan belajar itu tumbuh dari dalam diri subyek belajar. 4. Cara Meningkatkan Motivasi Beberapa cara meningkatkan motivasi belajar menurut Fathurrohman dan Sutikno (2007) adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
1. Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi belajar yang sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum merupakan hasil yang sejati dan bermakna. Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja. 2. Menjelaskan tujuan kepada peserta didik Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siswa. Semakin jelas tujuan maka semakin besar pula motivasi dalam belajar. 3. Hadiah Hadiah akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi. 4. Saingan/kompetisi Guru
berusaha
mengadakan
persaingan
di
antara
siswanya
untuk
meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
5. Pujian Siswa yang berprestasi sudah sewajarnya untuk diberikan penghargaan atau pujian. Pujian yang diberikan bersifat membangun. Dengan pujian siswa akan lebih termotivasi untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi. 6. Hukuman Cara meningkatkan motivasi belajar dengan memberikan hukuman. Hukuman akan diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. Bentuk hukuman yang diberikan kepada siswa adalah hukuman yang bersifat mendidik seperti mencari artikel, mengarang dan lain sebagainya. 7. Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar. Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik. Selain itu, guru juga dapat mmebuat siswa tertarik dengan materi yang disampaikan dengan cara menggunakan metode yang menarik dan mudah dimengerti oleh siswa. 8. Membuat kebiasaan belajar yang baik Kebiasaan belajar yang baik dapat dibentuk dengan cara adanya jadwal belajar. 9. Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual maupun kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Membantu kesulitan pesera didik dengan cara memperhatikan proses dan hasil belajarnya. Dalam proses belajar terdapat beberapa unsur antara lain yaitu penggunaan metode untuk menyampaikan materi kepada para siswa. Metode yang menarik yaitu dengan gambar dan tulisan warna-warni akan menarik siswa untuk mencatat dan mempelajari materi yang telah disampaikan. 10. Menggunakan metode yang bervariasi Meningkatkan motivasi belajar dengan menggunakan metode pembelajaran yang variasi. Metode yang bervariasi akan sangat membantu dalam proses belajar dan mengajar. Dengan adanya metode yang baru akan mempermudah guru untuk menyampaikan materi pada siswa. 11. Menggunakan media pembelajaran yang baik, serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Motivasi belajar bisa tumbuh dari dalam diri seseorang tetapi juga dapat dibantu oleh guru. Dalam hal ini motivasi belajar dilakukan untuk meningkatkan semangat belajar siswa agar mendapat nilai yang lebih baik. Banyak cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi sesuai dengan Sutikno (2007). Cara yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian untuk meningkatkan motivasi siswa dalam penelitian ini yaitu melalui pemberian hadiah dan pujian, penggunakan metode yang bervariasi dan penggunakan media pembelajaran yang baik dan sesuai dengan materi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Pemberian hadiah dan pujian dilakukan agar siswa semakin termotivasi untuk mempelajari materi yang ada kaitannya dengan Biologi khususnya materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
pencemaran dan kerusakan lingkungan, sedangkan penggunaan metode/model pembelajaran yang bervariasi dan media yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan akan membantu siswa agar lebih mudah memahami materi tersebut sehingga akhirnya siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai yang di harapkan oleh peneliti. Melalui ketiga cara ini, peneliti berharap agar motivasi siswa dapat meningkat sehingga hasil belajarnya pun dapat menjadi meningkat.
D. Pembelajaran Kooperatif 1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Kooperatif berasal dari bahasa inggris yaitu cooperate yang berarti bekerja bersama-sama. Menurut Slavin (2008), “pembelajaran kooperatif adalah suatu pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar”. “Pembelajaran kooperatif (kerja sama) merupakan model pembelajaran yang bertolak dari sifat dasar manusia tersebut, dan diarahkan pada pengembangan kemampuan siswa dalam realisasi sifat dasar tersebut” (Nana dan Erliana, 2012). Menurut Lie dalam Wena (2009), mengatakan bahwa “pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dalam tugas-tugas yang terstruktur dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator”. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem pembelajaran yang berusaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
memanfaatkan teman sebaya sebagai sumber belajar, disamping guru dan sumber belajar lainnya. 2. Prinsip Dasar dan Karakteristik Pembelajaran Kooperatif Menurut Johnson dalam Wena (2009), prinsip dasar pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut : a. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompok. b. Setiap anggota kelompok harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama. c. Semua anggota kelompok harus membagi tugas dan bertanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya. d. Setiap anggota kelompok akan dikenai evaluasi. e. Setiap anggota kelompok berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya. f. Setiap anggota kelompok akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Adapun karakteristik pembelajaran kooperatif adalah : a. Siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai. b. Kelompok dibentuk dari beberapa siswa yang memiliki kemampuan berbedabeda baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
c. Penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada masing-masing individual. Dalam pembelajaran kooperatif dikembangkan diskusi dan komunikasi dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu mengajar, saling menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman lain.
3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Adapun kelebihan dari pembelajaran kooperatif adalah : a. Membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir. b. Membantu siswa mengevaluasi logika dan bukti-bukti bagi posisi dirinya atau posisi yang lain. c. Membantu
siswa
mengenali
adanya
suatu
masalah
dan
memformulasikannya dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari ceramah. d. Menggunakan bahan-bahan dari anggota lain dalam kelompoknya e. Mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih baik. Kekurangan dari pembelajaran kooperatif adalah : a. Diperlukan koordinasi dan persiapan yang matang oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
b. Perlu kesabaran dan ketelatenan dari guru dalam membimbing kelas dengan beragam karakter dari anak didik. c. Memerlukan komunikasi yang efektif antar guru dan anak didik dalam membina kelas, sehingga pengelolaan kelas dapat berlangsung optimal. E. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pembelajaran kooperatif model Jigsaw dikembangkan oleh Elliot Aronson dari Universitas Texas USA yang kemudian diadaptasi oleh Slavin di Universitas John Hopkins. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok dan bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas keberhasilan bagian materi yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, terdapat dua kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok utama siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa anggota kelompok ahli. Sedangkan kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya yang untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Menurut Wena (2009) secara umum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di kelas adalah sebagai berikut: Kelas dibagi dalam beberapa kelompok. Tiap kelompok siswa terdiri dari 4-6 orang yang bersifat heterogen, baik dari segi kemampuan, jenis kelamin, budaya dan sebagainya. 1. Tiap kelompok diberi bahan ajar dan tugas-tugas pembelajaran yang harus dikerjakan. 2. Dari masing-masing kelompok diambil seorang untuk membentuk kelompok baru (kelompok pakar) dengan membahas tugas yang sama. Dalam kelompok ini diadakan diskusi antara anggota kelompok pakar. 3. Anggota kelompok pakar kemudian kembali ke kelompok semula, untuk mengajari anggota kelompoknya. Dalam kelompok ini diadakan diskusi antara anggota kelompok. 4. Selama proses pembelajaran secara kelompok guru berperan sebagai fasilitator dan motivator. 5. Tiap minggu atau dua minggu guru melaksanakan evaluasi baik secara individual maupun kelompok untuk mengetahui kemajuan belajar siswa. 6. Bagi siswa dan kelompok siswa yang memperoleh nilai hasil belajar yang sempurna diberi penghargaan. Demikian pula jika semua kelompok memperoleh nilai hasil belajar yang sempurna maka wajib diberi penghargaan. Menurut Johson dalam Lie (2002) bahwa “suasana belajar kooperatif tipe Jigsaw menghasilkan prestasi belajar yang lebih tinggi, hubungan yang lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
positif dan penyesuaian psikologi yang lebih baik daripada suasana belajar yang penuh persaingan”. Selain itu, pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memiliki beberapa keunggulan antara lain : 1. Mengembangkan hubungan yang positif diantara siswa yang memiliki kemampuan berbeda ; 2. Menerapkan bimbingan sesama teman ; 3. Rasa saling menghargai meningkat ; 4. Memperbaiki kehadiran ; 5. Lebih bisa menerima perbedaan ; 6. Pemahaman materi lebih mendalam ; 7. Meningkatan motivasi belajar. Sedangkan beberapa kelebihan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menurut Fathurrohman (2015) adalah sebagai berikut : 1. Siswa dapat bekerjasama dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong 2. Siswa mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi. 3. Bertanggung jawab atas penguasaan materi dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. 4. Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Menurut Ardiyanto (2013) “pemberian pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw akan mendorong siswa aktif dalam proses pembelajaran sehingga menghilangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
kejenuhan atau kebosanan seperti ketika pengajaran pada pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru”. Strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini juga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan nilai prestasi belajar. Sementara itu, model pembelajaraan kooperatif tipe Jigsaw juga memiliki kelemahan yaitu : 1. Siswa yang aktif akan lebih mendominasi diskusi dan cenderung mengontrol jalannya diskusi. 2. Siswa yang memiliki kemampuan membaca dan berpikir rendah akan mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi apabila ditunjuk sebagai tenaga ahli. 3. Siswa yang cerdas cenderung merasa bosan. 4. Siswa yang tidal terbiasa berkompetisi akan kesulitan untuk mengikuti proses pembelajaran. Usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengatasi kelemahankelemahan tersebut diantaranya : 1. Guru harus menekankan agar anggota kelompok menyimak terlebih dahulu penjelasan dari anggota kelompok ahli. Kemudian baru mengajukan pertanyaan. 2. Guru harus memilih anggota kelompok ahli secara tepat, kemudian memonitor kinerja mereka dalam menjelaskan materi, agar materi dapat tersampaikan secara akurat apabila tidak mengerti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
3. Guru harus menciptakan suasana kelas yang menyenangkan agar siswa yang cerdas tertantang untuk mengikuti jalannya diskusi.
F. Materi Pembelajaran Pencemaran dan kerusakan lingkungan merupakan salah satu materi pembelajaran pada kelas VIIB SMP yang terdapat di dalam Kompetensi Dasar 7.4 mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan. Pembelajaran Biologi pencemaran dan kerusakan lingkungan menekankan pada siswa untuk mengetahui dan mengerti dampak dari penebangan hutan, pencemaran air, udara, tanah dan suara serta memberikan contoh konkrit cara penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Secara garis besar materi yang dipelajari adalah menjelaskan tentang pencemaran lingkungan (air, udara, tanah dan suara) serta cara mengatasinya.
G. Hasil Penelitian yang Relevan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fransiska Siska (2013) dengan judul penelitian “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw sebagai Upaya Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Biologi Materi Sistem Peredaran Darah Manusia pada Siswa Kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta”. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan, membuktikan bahwa: 1) terjadi peningkatan minat dan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II. 2) terjadi peningkatan pada nilai rata-rata kelas pada siklus I dan siklus II. Untuk rata-rata kelas sebelum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
tindakan sebesar 52,75 kemudian meningkat pada siklus I menjadi 77,15 kemudian meningkat lagi pada siklus II menjadi 87,63. Penelitian lain yang dilakukan oleh Alexander Tetuko (2014) dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Materi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kelas VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta”. Hasil penelitian membuktikan bahwa 1) terjadi peningkatan motivasi belajar yang terlihat dari presentase sebesar ≥81%. 2) terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari rata-rata 73,68 dan ketuntasan klasikal sebanyak 74% pada siklus I meningkat menjadi 83,15 untuk rata-rata kelas dengan ketuntasan klasikal sebesar 89% pada siklus II. H. Kerangka Berpikir Indikator dan tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai tanpa bantuan guru ketika proses belajar mengajar berlangsung. Seperti yang telah diketahui bersama bahwa guru mempunyai peran yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Seorang guru tidak hanya berperan sebagai pemberi informasi, melainkan sebagai pengarah dan pemberi motivasi belajar kepada peserta didik serta sebagai fasilitator. Berdasarkan observasi di sekolah, dapat dikatakan bahwa kenyataan di sekolah memperlihatkan bahwa proses belajar mengajar yang terjadi didominasi oleh guru dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Ketika proses pembelajaran berlangsung, siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Peneliti melihat bahwa motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran sangat kurang. Hal ini terlihat saat proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) berlangsung, pada umumnya siswa sibuk sendiri dan asyik mengobrol dengan teman sebangkunya. Selain itu, hasil belajar siswa di kelas VII SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta masih rendah. Hal inilah yang menjadi dasar peneliti memilih kelas VII SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Alasan peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Alexander, diketahui bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar Biologi. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama dan saling membantu antar siswa. Model ini sangat menguntungkan karena mampu membantu siswa maupun guru dalam proses belajar dan mampu mendorong motivasi belajar siswa serta meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan penelitian yang relevan, maka peneliti ingin melakukan penelitian mengenai apakah penerapan metode Jigsaw dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi pencemaran dan kerusakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
lingkungan kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta. Berikut adalah kerangka berpikir penelitian yang disajikan dalam bentuk diagram alir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
KONDISI AWAL
Siswa
Siswa kurang aktif, kurang termotivasi, dan hasil belajar rendah
PENELITIAN RELEVAN
Guru
Penelitian yang dilakukan oleh Fransiska tahun 2013 bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi
Model pembelajaran kurang bervariasi, model pembelajaran yang digunakan adalah ceramah dan disertai tanya jawab
Penelitian yang dilakukan oleh Alexander tahun 2014 bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi.
TINDAKAN
Penelitian menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada siklus I dan siklus II
HASIL Motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan meningkat. Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
I. Hipotesa Berdasarkan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta” yang dilakukan oleh peneliti, dapat dirumuskan hipotesis tindakan yaitu 1. Penerapan Metode Jigsaw dapat Meningkatkan Motivasi belajar biologi siswa pada materi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta. 2. Penerapan Metode Jigsaw dapat Meningkatkan hasil belajar biologi siswa pada materi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III Metode Penelitian
A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). PTK merupakan suatu kegiatan penelitian yang dilakukan oleh pendidik/guru untuk memecahkan suatu masalah yang ada di dalam lingkungan sekolah baik yang menyangkut proses pembelajaran di dalam kelas maupun yang ada diluar kelas.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif kuantitatifkualitatif. “Penelitian tipe ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau segala sesuatu yang bisa dijelaskan baik dengan angka maupun dengan kata-kata” (Setyosari, 2010 : 33). Jenis penelitian ini memiliki tahapan, yaitu : (1) perencanaan tindakan (Planning), (2) pelaksanaan tindakan (Acting), (3) mengobservasi dan mengevaluasi proses hasil tindakan (Observation and evaluation), dan (4) Refleksi (Reflektion). B. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas
: metode pembelajaran Jigsaw
Variabel terikat
: hasil belajar kognitif, afektif dan motivasi belajar siswa
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
C. Seting Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta yang terdiri dari 25 siswa. 2. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa pada pencemaran dan kerusakan lingkungan kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta. 3. Tempat Penelitian Tempat penelitian di SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta yang beralamat di Jl. Yogya-Solo Km. 13, Krajan, Desa/Kelurahan Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 4. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2016. D. Rancangan Penelitian Rancangan tindakan direncanakan dengan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tiap-tiap siklus terdiri dari beberapa tahap, yaitu : tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan evaluasi, serta tahap refleksi. Di dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pemberi materi (guru). Berikut akan dijelaskan tahapan dalam penelitian ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
1. Pra Tindakan a. Identifikasi masalah, langkah ini diawali dengan pendekatan kepada pihak sekolah melalui guru mata pelajaran dan meminta beberapa informasi serta menganalisis hasil belajar siswa berdasarkan hasil ulangan harian pada materi pencemaran dan kerusakan lingkungan. b. Observasi, kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal tentang kegiatan belajar-mengajar Biologi dikelas VII SMP Kanisius Kalasan. c. Analisis studi pustaka sesuai dengan permasalahan dan judul penelitian d. Menyelesaikan rancangan penelitian dengan bimbingan dosen, hingga memperoleh persetujuan untuk melakukan penelitian dari dosen pembimbing e. Permintaan pembuatan surat kepada sekretariat jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, guna melakukan penelitian. f. Menghubungi pihak SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta dengan cara menemui kepala sekolah, bagian kurikulum dan guru mata pelajaran Biologi dengan menyerahkan surat izin penelitian dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta beserta proposal penelitian yang telah disetujui dosen pembimbing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
2. Siklus I a. Tahap Perencanaan (Planning) Pada tahap ini, peneliti terlebih dahulu merencanakan pelaksanaan penelitian. Dibawah ini akan dijelaskan secara rinci mengenai tahap perencanaan. 1. Menganalisis materi pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk menyusun perangkat pembelajaran yang dibutuhkan. 2. Membuat Silabus dan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dipakai pada saat melakukan penelitian. 3. Mempersiapkan materi pembelajaran 4. Membuat instrument pengumpulan data yaitu : a) Membuat soal evaluasi (tes akhir/ post test) untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. b) Membuat lembar observasi untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa ranah efektif dalam kelompok dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe Jigsaw. c) Membuat kuisioner untuk mengukur motivasi belajar siswa 5. Membuat alat bantu mengajar berupa kartu soal yang berisi soal/pertanyaan terkait dengan materi. b. Tahap Pelaksanaan (Acting) dan Pengamatan (Observasi) Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran
yanag
telah
direncanakan
pada
Rancangan
Pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Pembelajaran (RPP) dan pengamatan yang dilaksanakan oleh para observer. Adapun kegiatan ini dilaksanakan pada proses pembelajaran adalah : 1) Mengkondisikan kelas ke dalam suasana belajar. 2) Memotivasi siswa dengan memberikan apersepsi menggunakan gambar dan beberapa pertanyaan. 3) Menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 4) Menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari. 5) Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus I dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I, anggota kelompok dipilih sendiri oleh siswa dengan membentuk 5 kelompok asal, masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa. Setiap anggota kelompok asal bertanggung jawab atas soal yang diberikan kepadanya. Pengamatan
dilakukan
ketika
kegiatan
pembelajaran
dilaksanakan,
menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Hal yang diobservasi adalah 1. Aktivitas siswa dalam kegiatan diskusi kelompok. 2. Aktivitas guru dalam pembelajaran sebagai bahan refleksi untuk siklus berikutnya. c. Tahap Refleksi (Reflecting) Pada tahap ini, refleksi dilakukan secara kolaborasi antara peneliti, guru kelas, siswa dan observer. Hasil refleksi digunakan sebagai bahan pertimbangan perencaan pembelajaran pada siklus berikutnya. Apabila hasil yang di harapkan belum dapat di capai maka dilakukan perbaikan pada siklus kedua dan seterusnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
3. Siklus II a. Tahap Perencanaan (Planing) Sebelum penelitian tindakan kelas di siklus 2 dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu merencanakan pelaksanaan berdasarkan refleksi siklus I. Perencanaan pelaksanaan sebagai berikut : 1. Menganalisis materi pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk menyusun perangkat pembelajaran yang dibutuhkan. 2. Membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dipakai pada saat melakukan penelitian. 3. Mempersiapkan materi pembelajaran 4. Membuat instrument pengumpulan data yaitu : a) Membuat soal tes awal (pre test) dan tes akhir (post test) untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. b) Membuat lembar observasi untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa ranah afektif dalam kelompok dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe Jigsaw. c) Membuat kuisioner untuk mengukur motivasi belajar siswa 5. Membuat alat bantu mengajar berupa kartu soal terkait pokok bahasan pencemaran dan kerusakan lingkungan. b. Tahap Pelaksanaan (Acting) dan Pengamatan (Observasi) Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran
yanag
telah
direncanakan
pada
Rancangan
Pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Pembelajaran (RPP) dan pengamatan yang dilaksanakan oleh para observer. Adapun kegiatan ini dilaksanakan pada proses pembelajaran adalah : 1. Mengkondisikan kelas ke dalam suasana belajar 2. Memotivasi siswa dengan memberikan apersepsi menggunakan gambar dan beberapa pertanyaan. 3. Menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 4. Menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari. 5. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajaran Jigsaw sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus II, kelompok yang dibentuk berbeda dari segi kemampuan, dan jenis kelamin kelompok pada siklus I namun kelompok dan anggota kelompok sama yaitu 5 kelompok dengan masing-masing 5 anggota. Kelompok pada siklus II dibentuk oleh guru, dimana setiap anggota kelompok memiliki kemampuan heterogen. Pengamatan
dilakukan
ketika
kegiatan
pembelajaran
dilaksanakan,
menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Hal yang diobservasi adalah 1. Aktivitas siswa dalam kegiatan diskusi kelompok 2. Aktivitas guru dalam pembelajaran sebagai bahan refleksi untuk siklus berikutnya. c. Tahap Refleksi (Reflecting) Pada siklus 2 ini merupakan siklus terakhir peneliti melakukan penelitian dan tindakan. Pada akhir tindakan siklus 2 ini adalah peneliti memberikan kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
terhadap hasil penelitian. Kesimpulan yang dilakukan merupakan kesimpulan keseluruhan dari siklus tentang meningkatnya atau tidaknya motivasi dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam pembelajaran Biologi. E. Instrument Penelitian “Instrument adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian” (Suparno, 2010). Dalam penelitian ini, ada dua macam instrument yang digunakan yaitu instrument pembelajaran dan instrument pengumpulan data. 1. Instrument Pembelajaran Instrument pembelajaran terdiri dari silabus, rencana pelaksaan pembelajaran (RPP) dan kartu soal. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dibagi menjadi dua siklus yaitu siklus I dan siklus II, dimana masing-masing siklus terbagi menjadi 2 kali pertemuan. Media yang digunakan dalam proses belajar mengajar pada penelitian ini yaitu media kartu soal. a. Silabus Instrument pembelajaran memuat satuan pendidikan, kelas/semester, program layanan, mata pelajaran, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator, penilaian, alokasi waktu, materi dan kegiatan pembelajaran serta sumber pembelajaran. Silabus berfungsi sebagai acuan dalam pembuatan Rencana Pembelajaran Pelaksanaan (RPP). Silabus terlampir pada lampiran 1. b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran memuat satuan pendidikan, kelas/semester, program layanan, mata pelajaran, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
(KD), indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, penilaian, sumber belajar, model dan metode pembelajaran serta langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dalam menyampaikan materi. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berfungsi sebagai acuan penelitian selama proses pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terlampir pada lampiran 2 dan 9. c. Kartu Soal Kartu soal dibuat oleh peneliti yang akan diberikan kepada siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan didiskusikan didalam kelompok baik kelompok ahli maupun kelompok asal. 2. Instrument Pengumpulan Data Penelitian Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa test dan non-test. a. Test Instrument test yang digunakan berupa test akhir (post test). Instrument ini merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur ranah kognitif siswa. Post test merupakan salah satu cara untuk mengukur pengetahuan atau pemahaman siswa mengenai materi yang telah di pelajari. Pada penelitian tindakan kelas ini terdapat 2 siklus sehingga peneliti menggunakan 2 kali post test yang di berikan pada akhir siklus atau pada pertemuan kedua. Masing-masing Post test baik post test I maupun post test II berisi soal uraian.(terlampir pada lampiran 6 dan 13) b. Non-test Instrument pengumpulan data non-test meliputi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
1) Kuisioner Motivasi Kuisioner motivasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan motivasi belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan. Pada rancangan ini digunakan dua jenis kuisioner yaitu kuisioner untuk mengukur motivasi belajar awal siswa sebelum diberi tindakan dan kuisioner motivasi belajar siswa setelah diberi tindakan. Kuisioner tersebut digunakan untuk mengetahui apakah motivasi siswa untuk belajar meningkat atau tidak. a. Pada penelitian ini menggunakan 20 butir pernyataan tentang motivasi terhadap pembelajaran Biologi yang diperoleh melalui kuisioner. Data yang diperoleh dari kuisioner dianalisis dengan tahap – tahap sebagai berikut : Kuisioner yang telah diisi oleh siswa dikategorikan dalam pernyataan positif dan pernyataan negative Masing-masing kategori jawaban tersebut diberi skor Penetapan skor untuk pernyataan positif dan pernyataan negatif seperti pada tabel berikut : Tabel 3.1. Penetapan skor kuisioner motivasi belajar Pilihan Jawaban
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Skor Pernyataan Positif 4 3 2 1
Pernyataan Negatif 1 2 3 4
b. Skor yang diperoleh siswa, jumlah item 20 dengan demikian skor tertinggi yang dicapai siswa adalah 20 x 4 = 80 dalam kuisioner dijumlahkan dan skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
ini digunakan sebagai skor motivasi belajar siswa. Adapun untuk mengetahui skor motivasi belajar siswa terhadap pelajaran Biologi materi pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
Kemudian skor masing-masing siswa dikategorikan menggunakan tabel interval berikut : Tabel 3.2 Penggolongan kelas interval motivasi belajar siswa Skor (%) 76 – 100 51 – 75 26 – 50 < 25
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah
Seluruh skor untuk masing-masing siswa dicatat dalam tabel seperti di bawah ini : Tabel 3.3 Skor motivasi belajar awal/skor motivasi belajar akhir Kode Siswa 01 02
Skor
Nilai Skor
% Individu
2) Lembar Observasi Observasi/pengamatan merupakan salah satu instrument pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui kemampuan ranah afektif siswa. Menurut Suparno (2010), “observasi/pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera (penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, pengecap, rekaman gambar, rekaman suara dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
lain-lain)”. Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan yang terjadi selama proses belajar mengajar baik antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa selama proses belajar dengan menggunakan model/metode jigsaw. Dalam penelitian ini, paktikan tidak secara langsung melakukan kegiatan observasi, namun praktikan di bantu oleh beberapa orang yang bertindak sebagai observer. Tugas observer yaitu melakukan pengamatan selama proses belajar mengajar berlangsung dan memberi skor sesuai dengan skala yang telah ditentukan pada lembar observasi yang disediakan. Observasi dilakukan pada setiap kegiatan pembelajaran dan difokuskan pada saat kegiatan diskusi. Data yang diperoleh akan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Lembar observasi siswa terlampir pada lampiran 23. F. Analisis Data Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. a. Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data atau informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan, lalu dianalisis secara kuantitatif. Analisis kuantitatif menggunakan rumus. 1.
Hasil Belajar (Aspek kognitif) Dalam penelitian ini data peningkatan hasil belajar siswa digunakan untuk
mengukur kemampuan kognitif siswa. Hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil tes uraian. Untuk mengetahui kemampuan awal siswa dapat dilihat dari post test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
di akhir siklus I dan untuk melihat peningkaannya dari post test di akhir siklus II. Cara menghitung nilai post test siswa adalah :
Hasil post test setiap siswa dihitung untuk mengetahui ketercapaian KKM siswa. KKM siswa SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta adalah 74. Tabel 3.4 Kriteria skor ketuntasan individu Nilai Post test <74 ≥74
Keterangan Tidak tuntas Tuntas
Untuk menentukan ketuntasan kelas digunakan skor individu yang telah diketahui. Rumus yang digunakan adalah :
Untuk mengetahui skor rata-rata kelas setiap siklus mengguakan rumus sebagai berikut :
2.
Hasil Belajar (Aspek Afektif) Observasi dilakukan untuk melihat bagaimana sikap siswa di kelas ketika
metode Jigsaw sedang di aplikasikan di kelas. Skor yang didapat dari lembar observasi dianalisis, sehingga didapatkan presentase skor hasil observasi dengan rumus :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Keterangan: q = presentasi skor hasil observasi aktivitas siswa r = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh siswa t = skor maksimal Tabel 3.5 Kriteria Hasil Presentase Observasi Aspek Afektif Siswa Terhadap Pembelajaran Presentase yang diperoleh Keterangan 77,79 < q < 100 Tinggi 55,56< q < 77,78 Sedang 33,33< q ≤ 55,55 Rendah ( )
3.
Data Motivasi Belajar Data motivasi siswa dapat dilihat dari hasil kuisioner. Data yang diperoleh
dari kuisioner dianalisis dengan tahap-tahap sebagai berikut : 1) Kuisioner yang telah diisi oleh siswa dikategorikan dalam pernyataan positif dan pernyataan negatif, 2) Kemudian masing-masing kategori jawaban tersebut diberi skor. Untuk mengetahui persentase motivasi belajar siswa secara individu, dianalisis menggunakan perhitungan sebagai berikut :
Kategori nilai atau skor yang diperoleh siswa adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Tabel 3.6 Kategori Motivasi Siswa Skor (%) 76 – 100 51 – 75 26 – 50 < 25
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah
Untuk mengetahui presentasi motivasi siswa digunakan persamaan: (
)
Setelah data motivasi siswa diperoleh, peneliti dapat menyimpulkan berdasarkan target yang diinginkan. Dalam penelitian ini, peningkatan motivasi belajar siswa pada materi kerusakan dan pencemaran lingkungan dengan metode Jigsaw dikatakan berhasil apabila siswa dengan kategori skor tinggi 75%. b. Analisis Kualitatif Data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan juga dianalisis secara kualitatif dilakukan dengan deskripsi kata-kata dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode Jigsaw. G. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini meliputi peningkatan motivasi belajar siswa dan hasil belajar aspek kognitif dan afektif. Indikator keberhasilan di dalam penelitian ini disajikan pada tabel berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Tabel 3.7 Indikator Keberhasilan Penelitian Indikator Instrumen Target capaian Siklus II Keberhasilan Hasil Belajar Tes pada akhir siklus ≥75% siswa dapat mencapai Biologi Siswa (post test I dan II) KKM 74. (Kognitif) Aspek afektif Lembar observasi Adanya peningkatan hasil belajar ranah afektif akhir siswa pada kategori tinggi yaitu 75% Motivasi Kuisioner 75% siswa mengalami peningkatan motivasi belajar pada kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI PENELITIAN TIAP SIKLUS Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan model Jigsaw sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar ranah kognitif serta afektif siswa kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan dalam pelajaran biologi. Penelitian tindakan kelas dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan dalam setiap siklus. Adapun deskripsi kegiatan penelitian dari setiap siklus adalah sebagai berikut : 1. Siklus I Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pemberi materi (guru). Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I, adalah sebagai berikut. a. Perencanaan Sebelum
melakukan
tindakan/penelitian,
terlebih
dahulu
peneliti
mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan selama penelitian berlangsung. Persiapan yang di lakukan antara lain : mempersiapkan silabus pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kartu soal sebagai bahan diskusi dalam proses pembelajaran, lembar observasi (hasil belajar ranah afektif), kuisioner motivasi awal untuk mendapatkan data dari siswa dan soal tes akhir (post test) untuk mengukur pengetahuan siswa setelah diterapkan model Jigsaw.
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
b. Pelaksanaan Pembelajaran Setelah semua perencanaan selesai dipersiapkan, dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi rancangan yang dilaksanakan oleh guru. Selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung, peneliti bertindak sebagai guru yang akan memberikan materi sekaligus menjadi fasilitator selama proses tindakan berlangsung dan peneliti dibantu oleh dua orang rekan mahasiswa yang bertindak sebagai observer. 1) Pelaksanaan Pertemuan I Penelitian tindakan kelas (PTK) siklus I dilaksanakan dalam dua pertemuan (3 jam pelajaran) di kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta. Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada tanggal 28 April 2016. Pada pertemuan pertama ini, siswa yang mengikuti proses pembelajaran berjumlah 25 siswa. Uraian kegiatan pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas pertemuan pertama adalah sebagai berikut : a) Kegiatan awal Sebelum proses pembelajaran dimulai peneliti yang bertindak sebagai guru masuk ke dalam kelas bersama guru mata pelajaran biologi dan 2 orang rekan mahasiswa yang berperan sebagai observer, lalu guru mata pelajaran biologi memperkenalkan peneliti sekaligus memberi penjelasan kepada para siswa bahwa pada bab pencemaran dan kerusakan lingkungan tersebut materi akan di berikan oleh peneliti. Dalam kegiatan observasi pada siklus I peneliti dibantu oleh dua rekan mahasiswa. Agar mempermudah kegiatan observasi ranah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
afektif, peneliti membagikan call card kepada setiap siswa yang berisi nama dan nomor presensi. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Setelah perkenalan singkat tersebut dilakukan, peneliti membagikan kuisioner motivasi awal kepada para siswa untuk di isi. Kuisioner tersebut digunakan untuk mengukur motivasi siswa dalam mempelajari mata pelajaran biologi. Waktu yang diberikan untuk mengisi kuisioner motivasi awal adalah 5 menit. Kegiatan selanjutnya yaitu guru menyampaikan apresepsi untuk menggali atau mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari serta menyampaikan tujuan pembelajaran.
Gambar 4.1 Kegiatan awal pertemuan pertama b) Kegiatan inti Untuk mengawali kegiatan pada tahap ini terlebih dahulu peneliti memberi penjelasan mengenai langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model Jigsaw. Pemberian penjelasan kepada para siswa menjadi sangat penting karena model pembelajaran tipe Jigsaw baru pertama kali digunakan dalam proses pembelajaran di kelas VIIB, sehingga para siswa yang awalnya tidak mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
gambaran mengenai metode tersebut menjadi mengetahui langkah-langkahnya. Setelah guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran tipe Jigsaw, guru meminta siswa untuk membentuk lima kelompok berdasarkan pilihan siswa sendiri. Setiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Pada saat pembentukan kelompok, suasana kelas ramai. Peneliti yang bertidak sebagai guru mencoba untuk menenangkan kelas, tetapi beberapa siswa tetap ramai dan tidak mendengarkan sehingga guru harus memberi instruksi berulangulang kali. Setelah kelompok terbentuk, guru membagikan kartu soal kepada masing-masing kelompok, setiap kelompok mendapatkan lima kartu soal dengan warna yang berbeda di mana setiap anak bertanggung jawab atas satu warna kartu soal. Kegiatan selanjutnya yaitu membentuk kelompok ahli, kelompok ahli merupakan kelompok yang terbentuk dari setiap anggota kelompok asal yang mendapat kartu soal dengan warna yang sama. Ketika siswa berpindah dari kelompok asal ke kelompok ahli, suasana kelas kembali ramai sehingga guru menjadi agak kewalahan dalam menangani situasi kelas tersebut. Namun setelah beberapa menit, akhirnya keadaan kelas menjadi tenang kembali dan kegiatan diskusipun dapat berjalan. Di dalam kelompok ahli, siswa melaksanakan diskusi untuk menjawab kartu soal yang mereka miliki. Selama proses diskusi berlangsung, sebagian siswa tampak antusias dan bersemangat dalam melaksanakan diskusi dengan temanteman sekelompok. Saat diskusi berlangsung, siswa-siswi yang kesulitan atau menemukan masalah dalam diskusi langsung bertanya kepada guru. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
menyebabkan interaksi antar siswa dan guru menjadi lebih baik sehingga proses diskusipun berjalan lancar sesuai harapan.
Gambar 4.2 Kegiatan Diskusi Kelompok Setelah diskusi dalam kelompok ahli selesai, para siswa kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan hasil diskusi yang telah dilakukan dalam kelompok ahli. Pada saat pelaksanaan diskusi kelompok asal berlangsung tampak beberapa kelompok tidak memulai diskusi, untuk mengatasi hal tersebut guru mendatangi kelompok tersebut dan bertanya kepada mereka alasan mengapa tidak berdiskusi serta meminta mereka secara bergantian menjelaskan jawaban dari kartu soal yang di miliki. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama siklus I difokuskan pada diskusi kelompok ahli dan kelompok asal sedangkan untuk kegiatan presentasi kelas dan evaluasi akan dilaksanakan pada pertemuan kedua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
c) Kegiatan penutup Kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama berakhir setelah
diskusi
dalam kelompok asal selesai, guru membuat kesimpulan bersama siswa-siswi tentang materi yang telah dipelajari. Selain itu, guru juga memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari materi yang telah dibahas sebagai persiapan presentasi kelas pada pertemuan berikutnya. 2) Pelaksanaan Pertemuan II Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada hari jumat 29 april 2016 jam pelajaran ke-1 dan ke-2 pukul 07.00-08.20 WIB. Siswa yang mengikuti proses pembelajaran berjumlah 25 orang. a) Kegiatan awal Untuk mengawali kegiatan pembelajaran guru menyapa, meminta salah satu siswa memimpin doa, mengecek kesiapan siswa, serta menyampaikan apersepsi untuk mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. b) Kegiatan inti Pada tahap ini, guru meminta siswa membentuk kembali kelompok asal sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan kedua, siswa melakukan presentasi untuk menyampaikan hasil diskusi kartu soal yang telah di diskusikan pada pertemuan pertama. Mekanisme yang digunakan oleh guru pada saat kegiatan presentasi yaitu dengan pemberian hadiah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
kepada siswa yang berani maju ke depan untuk mempresentasikan satu warna kartu soal dengan syarat kartu soal yang di presentasikan adalah bukan kartu soal miliknya. Hal ini bertujuan untuk memastikan apakah siswa tersebut sungguh memahami apa yang dijelaskan oleh temannya atau tidak selama kegiatan diskusi dalam kelompok. Presentasi dilakukan di depan kelas baik secara lisan maupun dengan membawa catatan yang berisi jawaban dari kartu soal yang akan dipresentasikan. Ketika perwakilan dari satu kelompok telah mempresentasikan jawaban dari satu kartu soal yang dipresentasikan, guru meminta kelompok lain untuk menanggapi, mengajukan pertanyaan atau mengulang kembali jawaban yang telah disampaikan oleh temannya.
Gambar 4.3 Kegiatan Presentasi Selama kegiatan presentasi berlangsung terdapat beberapa aktivitas yang dilakukan oleh para siswa seperti memperhatikan temannya yang sedang presentasi, mencatat, diskusi, dan sibuk mengobrol dengan teman sekelompoknya serta melamun. Setelah kegiatan presentasi selesai, guru memberikan klarifikasi dan memberikan penguatan atas jawaban siswa dengan cara memberikan penjelasan melalui slide power point.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
c) Kegiatan penutup Pada tahap ini, guru bersama siswa-siswi membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari saat itu. Setelah selesai membuat kesimpulan, guru memberikan tes akhir (post test) kepada para siswa dengan waktu 20 menit.
Gambar 4.4 Kegiatan Post test Ranah Kognitif Siklus I 3) Observasi Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati aspek afektif meliputi perhatian siswa dalam memperhatikan penjelasan guru, antusias siswa bergabung dalam kelompok asal, mendapat kartu soal, berkumpul dengan kelompok ahli, keseriusan siswa berdiskusi baik dalam kelompok ahli maupun kelompok asal, kerjasama siswa dalam menjawab kartu soal, percaya diri mengungkapkan pendapat, bertanya kepada guru dan mempresentasikan hasil diskusi. Pada tahap ini, guru di bantu oleh dua orang rekan mahasiswa yang berperan sebagai observer yang bertugas untuk mengamati proses belajar mengajar yang berlangsung di dalam kelas sesuai point-point yang terdapat dalam lembar observasi ranah afektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
4) Refleksi Berdasarkan hasil observasi siklus I dalam pertemuan pertama dan kedua dengan menggunakan metode Jigsaw diperoleh hasil yang belum maksimal. Hal ini terbukti dari masih adanya sebagian siswa yang bingung dan terus bertanya tentang langkah-langkah pembelajaran menggunakan tipe Jigsaw. Sehingga guru harus mengulang kembali untuk menjelaskan langkah-langkahnya. Namun, secara umum dapat dikatakan bahwa siswa terlihat antusias ketika berdiskusi dalam kelompok ahli dan ketika mempresentasikan hasil diskusinya serta menjawab pertanyaan dari teman-temannya. Dari analisis hasil observasi yang telah dilakukan, rata-rata persentase kelas untuk hasil belajar aspek afektif siswa kategori tinggi adalah 84% hal tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 75%. Sedangkan untuk aspek kognitif siswa melalui tes akhir (post test) ketuntasan kelas yang dicapai sebesar 67,16 hasil tersebut belum mencapai target yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu ≥75%, sehingga dari hasil refleksi siklus I ini, diadakan siklus II. 2. Siklus II Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II merupakan hasil refleksi dari siklus I, sehingga pada siklus II ini diharapkan apa yang belum tercapai di siklus I dapat dicapai pada siklus II. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II, adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
a. Perencanaan Pada tahap ini guru mempersiapkan instrument pembelajaran, dan kartu soal yang akan digunakan untuk mendukung proses pembelajaran. Instrument pembelajaran yang telah disusun adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), serta dalam instrument terdapat soal tes akhir siklus II (post test), kartu soal, lembar observasi (hasil belajar ranah afektif) dan lembar kuisioner (mengukur motivasi akhir siswa) yang digunakan untuk mendapatkan data dari siswa. Hal yang ditekankan pada siklus II ini yaitu penerapan metode Jigsaw dalam pembelajaran sehingga siswa dapat mengikuti langkah-langkah dari metode Jigsaw dengan tepat. Harapannya setelah siswa mengerti langkah-langkah tersebut maka kegiatan diskusi akan berjalan dengan baik dan siswa akan lebih mudah memahami materi yang dipelajari sehingga dapat
berdampak pada
meningkatnya hasil belajar siswa melalui post test. b. Pelaksanaan Pembelajaran Penelitian tindakan kelas (PTK) siklus II dilaksanakan dalam dua pertemuan (4 jam pelajaran) di kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta, pada hari Jumat 13 Mei 2016 dan Sabtu 14 Mei 2016. Pada pertemuan siklus II, siswa yang mengikuti proses pembelajaran berjumlah 25 siswa. Uraian kegiatan pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas pertemuan pertama adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
1) Pelaksanaan Pertemuan I a) Kegiatan Awal Proses belajar mengajar diawali dengan menyapa siswa-siswi, mengecek kesiapan siswa, meminta tolong salah satu siswa untuk memimpin doa sebelum memulai pembelajaran sekaligus novena, menyampaikan materi yang akan dipelajari, melakukan apersepsi dengan memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi kerusakan dan pencemaran lingkungan yang ditampilkan melalui slide serta menyampaikan tujuan pembelajaran. b)
Kegiatan Inti Pada tahap ini, guru tetap membentuk lima kelompok seperti halnya pada
siklus I. Namun, pada siklus II ini anggota kelompok untuk kelompok asal ditentukan oleh guru secara heterogen, yang mana setiap kelompok memiliki anggota kelompok dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah). Tingkat kemampuan siswa ditentukan berdasarkan hasil post test dalam siklus I. Pada saat guru memperlihatkan dan membacakan pembagian kelompok melalui slide power point, para siswa langsung membentuk kelompok asal pada tempat yang telah ditentukan. Setelah kelompok asal terbentuk, guru membagikan kartu soal kepada masing-masing kelompok, setiap siswa bertanggung jawab atas satu warna kartu soal. Setelah mendapatkan kartu soal, guru meminta siswa untuk berkumpul membentuk kelompok ahli yang terdiri dari siswa-siswi yang memiliki kartu soal dengan warna yang sama. Pada saat siswa berpindah dari kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
asal ke kelompok ahli, suasana kelas agak ramai namun segera dapat dikendalikan oleh guru. Pada saat proses diskusi dalam kelompok ahli berlangsung, siswa-siswi terlihat antusias untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat kartu soal yang mereka miliki. Untuk mengawasi kegiatan diskusi, guru berjalan mengelilingi kelas untuk melihat lebih dekat proses diskusi yang sedang berlangsung dan juga guru memeriksa apakah ada kesulitan siswa-siswi dalam memahami pertanyaan yang terdapat dalam kartu soal. Setelah kegiatan diskusi dalam kelompok ahli selesai, para siswa kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan hasil diskusi yang telah dilakukan dalam kelompok ahli. Pada saat diskusi dalam kelompok asal, siswa-siswi tampak antusias melaksanakan diskusi dengan baik.
Gambar 4.5 Kegiatan diskusi Pertemuan pertama siklus II difokuskan pada diskusi kelompok ahli dan asal, untuk kegiatan presentasi kelas dan evaluasi akan dilaksanakan pada pertemuan kedua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
c) Kegiatan Penutup Setelah diskusi kelompok asal dilaksanakan, guru mengajak siswa-siswi mengakhiri pembelajaran dengan membuat kesimpulan bersama-sama tentang materi yang telah dipelajari. Selain itu, guru memberikan tugas kepada para siswa untuk mempersiapkan presentasi kelas pada pertemuan berikutnya. 2) Pelaksanaan Pertemuan II Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 14 Mei 2016 jam ke-6 dan ke-7. Siswa yang mengikuti proses pembelajaran menggunakan model Jigsaw berjumlah 25 orang. a) Kegiatan Awal Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru untuk mengawali kegiatan pembelajaran yaitu menyapa, mengecek kesiapan siswa, menyampaikan apersepsi untuk mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. b) Kegiatan Inti Pada tahap ini, guru meminta siswa kembali membentuk kelompok asal sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan kedua siklus II yaitu siswa melakukan presentasi untuk menjelaskan hasil diskusi kelompok yang telah dilaksanakan pada pertemuan pertama. Pada pertemuan kedua ini, siswa lebih aktif untuk mempresentasikan hasil diskusinya tanpa ditunjuk oleh guru. Mekanisme yang digunakan oleh guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
memberikan bintang kepada siswa yang aktif, berani maju ke depan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, maupun kepada siswa yang bertanya ataupun memberikan tanggapan selama proses belajar-mengajar berlangsung. Bintang tersebut kemudian akan di tukar dengan hadiah yang telah dipersiapkan oleh guru. Kegiatan presentasi kelas berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan oleh guru. Setelah itu, guru mengklarifikasi halhal yang dirasa belum dijelaskan saat presentasi melalui penjelasan materi yang ada di slide power point. c) Kegiatan Penutup Untuk menutup pembelajaran pada pertemuan kedua siklus II, guru memberikan post test II kepada siswa dengan waktu pengerjaannya adalah 20 menit. Setelah itu guru meminta siswa untuk mengisi kuisioner motivasi akhir kepada siswa kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta. 3) Refleksi Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran siklus II baik pertemuan pertama maupun kedua dengan menggunakan metode Jigsaw jauh lebih baik bila dibandingkan dengan siklus I. Dari hasil analisis motivasi awal pada siklus I diperoleh sebanyak 60% siswa berada pada kategori sangat tinggi dan 40% siswa berada pada kategori tinggi. Sedangkan hasil analisis motivasi akhir pada siklus II mengalami peningkatan yaitu sebesar 88% siswa pada kategori sangat tinggi dan 12% siswa pada kategori tinggi. Untuk hasil analisis aspek kognitif siswa melalui tes akhir (post test)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
ketuntasan kelas yang dicapai sebesar 80%. Hasil tersebut telah mencapai indikator keberhasilan siklus II yang telah ditetapkan oleh yaitu 75% siswa mencapai KKM. Hasil belajar aspek afektif siklus II rata-rata presentasi untuk kategori tinggi adalah 100%. Hal tersebut telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan oleh yaitu 75% siswa mencapai kategori tinggi. Keberhasilan pembelajaran pada siklus II ini, dapat dilihat dari analisis hasil belajar dan didukung dengan situasi kelas yang lebih kondusif serta proses belajar-mengajar yang lebih baik dari pembelajaran siklus I. Hal ini membuktikan bahwa tercapainya indikator keberhasilan sehingga siklus dapat dihentikan. B. Analisis Hasil Penelitian 1. Motivasi Belajar Motivasi siswa diperoleh melalui lembar kuisioner yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Untuk pengambilan data motivasi belajar siswa, peneliti membuat dua kuisioner yaitu kuisioner motivasi awal dan kuisioner motivasi akhir. Kuisioner motivasi awal diberikan kepada siswa pada pertemuan pertama siklus I sedangkan motivasi akhir pada pertemuan kedua siklus II. Kuisioner berisikan 20 soal campuran antara pernyataan positif dan pernyataan negatif dengan pilihan jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Berdasarkan hasil analisa data pada siklus I untuk motivasi awal terdapat 15 siswa atau sebesar 60% yang berada pada kategori sangat tinggi sedangkan untuk kategori tinggi terdapat 10 siswa atau jika di presentasekan sebesar 40% . Sedangkan pada siklus II untuk motivasi akhir didapatkan hasil untuk kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
sangat tinggi sebesar 88% dan untuk kategori tinggi terdapat 12%. Hasil ini, menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa kelas VIIB sudah baik dan mengalami peningkatan setelah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Hal tersebut didukung oleh persentase 0% dari kategori rendah dan sangat rendah. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada ( Lampiran 20 dan 21). Tabel 4.1 Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa Kelas VIIB Interval
Kategori
Jumlah Siswa Siklus I
76-100 51-75 26-50 <25
Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah
15 10 0 0
Siklus II 22 3 0 0
Skor Motivasi (%) Siklus I Siklus II 60 % 88 % 40 % 12 % 0% 0% 0% 0%
2. Hasil Belajar Ranah Kognitif Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II, yang mana di setiap akhir siklus selalu dilakukan tes akhir (post test) untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif. Dalam pengambilan data ranah kognitif, hanya terdapat dua kali pengambilan yaitu pada akhir pertemuan siklus I dan akhir pertemuan siklus II yang dilakukan pada setiap akhir proses belajar mengajar di kelas. a) Siklus I Pada tahap ini siswa diberikan lembar tes akhir (post test) yang berisi 6 soal uraian dengan waktu pengerjaan 20 menit. Tes akhir (post test) digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi yang dipelajari menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang telah dilaksanakan. Berikut akan disajikan data hasil analisis tes akhir siklus I pada tabel di bawah :
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Tabel 4.2 Hasil Analisis Tes Akhir Siklus I (Ranah Kognitif) Kriteria Skor Nilai terendah 31 Nilai tertinggi 88 Rata-rata 66,12 Jumlah siswa yang hadir 25 Jumlah siswa yang belum mencapai nilai KKM 15 (60 %) Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM 10 (40 %) Target pencapaian 75 % Kualifikasi Belum tercapai
Berdasarkan analisis data hasil belajar siklus I kelas VIIB, terlihat skor ratarata siklus I adalah 66,12. Dengan nilai tertinggi adalah 88 dan nilai terendah adalah 31. Pada siklus ini terdapat 15 atau sebesar 60% siswa yang tidak tuntas KKM sedangkan jumlah siswa yang tuntas atau memenuhi KKM sebanyak 10 siswa atau jika dipersentasekan yaitu sebesar 40%. Dengan demikian, nilai hasil belajar siswa siklus I masih belum mencapai target pencapaian awal yang telah ditentukan oleh peneliti. Hasil analisis nilai tes akhir siklus I selengkapnya dapat dilihat pada (Lampiran 26). b) Siklus II Pada akhir siklus II siswa diberikan lembar soal tes akhir yang berisi lima soal uraian dengan waktu pengerjaan yaitu 20 menit. Tes akhir ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa mengenai materi pencemaran dan kerusakan lingkungan yang telah diberikan oleh guru selama tindakan berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Tabel 4.3 Hasil Analisis Tes Akhir Belajar Siklus II (Ranah Kognitif) No 1 2 3 4 5 6 7 8
Kriteria Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata Jumlah siswa yang hadir Jumlah siswa yang belum mencapai nilai KKM Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM Target pencapaian Kualifikasi
Skor 35 100 83,88 25 5 (20%) 20 (80%) 75 % Tercapai
Berdasarkan hasil analisis data siklus II ranah kognitif dari kelas VIIB, diketahui sebanyak 5 siswa belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan persentasi 20% sedangkan siswa yang mencapai KKM sebanyak 20 siswa dengan persentase 80%. Dimana nilai tertinggi dalam siklus II yaitu 100 sedangkan nilai terendah adalah 35. Untuk rata-rata nilai kelas VIIB yaitu 83,88 hasil ini termasuk sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aspek kognitif I (siklus I), pada aspek kognitif II (siklus II). Peningkatan ini menunjukkan tercapainya target yang diharapkan oleh peneliti. 3. Hasil Belajar Ranah Afektif Hasil belajar ranah afektif diperoleh menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Hal-hal yang diamati meliputi perhatian siswa terhadap penjelasan guru, antusias siswa ketika bergabung dalam kelompok asal dan ahli serta ketika menerima kartu soal, keseriusan siswa melaksanakan diskusi kelompok, keaktifan siswa mencari jawaban, mempresentasikan hasil diskusi dan menanggapi hasil presentasi kelompok lain serta menghargai pendapat teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Data hasil belajar ranah afektif diperoleh melalui hasil observasi yang dilakukan oleh dua orang rekan mahasiswa selama tindakan berlangsung. Lembar observasi terlampir pada lampiran 23. Berikut adalah tabel hasil observasi yang diperoleh selama penelitian siklus I dan siklus II. Tabel 4.4 Hasil Analisis Ranah Afektif Siklus I dan Siklus II Jenis Data yang Diamati Jumlah siswa kategori tinggi Jumlah siswa kategori sedang Jumlah siswa kategori rendah Indikator ketercapaian Kualifikasi
Hasil yang diperoleh Siklus I Siklus II 84% 100% 16% 0 0 0 75 % 75 % Sudah tercapai Sudah tercapai
Berdasarkan analisa data diperoleh hasil belajar untuk ranah afektif mengalami peningkatan. Pada siklus I, terdapar 84% siswa berada pada kategori sangat tinggi dan 16% siswa berada pada kategori sedang. Sedangkan untuk kategori rendah tidak terdapat satupun siswa. Hal ini membuktikan bahwa hasil belajar ranah afektif sudah sangat baik. Pada siklus II dapat dikatakan bahwa hasil belajar ranah afektif siswa kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan mengalami peningkatan yang sangat besar antara siklus I dan siklus II. Untuk siklus II, siswa yang tergolong kategori tinggi sebanyak 100%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terdapat satupun siswa yang berada pada kategori sedang dan rendah. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar ranah afektif siswa kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta sudah sangat baik. Hasil belajar aspek afektif siklus I dan siklus II selengkapnya dapat dilihat pada (Lampiran 28 ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
C. Pembahasan 1. Motivasi Belajar Siswa Menurut Frederick (2007), “motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”. Dalam penelitian ini motivasi siswa dibagi menjadi dua yaitu motivasi awal pada saat siswa belum menerima pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan motivasi akhir siswa setelah menerima pelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Berdasarkan hasil analisis data motivasi awal, diperoleh 60% siswa berada pada kategori sangat tinggi dan 40% siswa berada pada kategori tinggi. Sedangkan pada siklus II kategori sangat tinggi mencapai 88% dan untuk kategori tinggi yaitu sebesar 12%. Hasil tersebut sesuai dengan target pencapaian yang diharapkan oleh peneliti yaitu adanya peningkatan pada kategori tinggi dan sangat tinggi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa penelitian ini berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
100% 90% 80% 70% 60% 50%
Sangat Tinggi
40%
Tinggi
30% 20% 10% 0% Awal
Akhir
Gambar 4.6 Diagram Motivasi Siswa Siklus I dan Siklus II Berdasarkan diagram diatas dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar siswa pada materi biologi pencemaran dan kerusakan lingkungan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Hal ini membuktikan bahwa motivasi siswa meningkat setelah menggunakan metode Jigsaw. 2. Hasil Belajar Ranah Kognitif Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah melakukan pembelajaran. Aspek kognitif adalah aspek yang mencakup kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh otak. Hasil belajar ranah kognitif mencakup 6 aspek yaitu aspek pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Namun aspek yang ditekankan dalam penelitian ini yaitu aspek penerapan (C3). Hal ini sesuai dengan kompetensi dasar (KD) pada materi pencemaran dan kerusakan lingkungan. Dalam penelitian ini hasil belajar ranah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
kognitif diperoleh melalui tes akhir (post test) yang dilakukan pada akhir proses belajar siklus I dan siklus II. Berdasarkan hasil analisa data yang telah diperoleh, dapat dikatakan bahwa hasil belajar ranah kognitif mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada tes akhir siklus I nilai tertinggi yaitu sebesar 88 sedangkan nilai terendah adalah 31. Selain itu diperoleh skor nilai tertinggi hasil rata-rata kelas siklus I sebesar 66,12 dengan jumlah siswa yang tuntas atau memenuhi KKM sebanyak 10 atau 40% dan siswa yang belum tuntas sebanyak 60% atau sejumlah 15 siswa. Pada siklus II, skor terendah hasil tes akhir (post test II) adalah 35 sedangkan skor tertinggi mengalami peningkatan hingga 100. Jumlah siswa yang belum mencapai nilai KKM sebanyak 5 siswa atau jika dipersentasekan yaitu sebesar 20% dan jumlah siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 20 siswa atau sebesar 80%. Berdasarkan perhitungan skor rata-rata kelas terjadi peningkatan dari siklus I yaitu 66,12 menjadi 83,88 pada siklus II. Pada siklus I siswa yang mencapai KKM sebanyak 40% sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 60%. Hal ini terjadi karena siswa-siswi kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan baru pertama kali belajar menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Sehingga proses diskusi masih mengalami hambatan-hambatan seperti banyaknya pertanyaan dari siswa mengenai langkah pembelajaran, suasana kelas yang ramai dan kebingungan siswa ketika berpindah dari kelompok asal ke kelompok ahli begitupun sebaliknya. Hambatan-hambatan tersebut yang menjadi penyebab mengapa pada siklus I siswa yang mencapai KKM presentasenya lebih kecil dibandingkan siswa yang tidak mencapai KKM. Sedangkan pada siklus II, siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
dari 40% pada siklus I menjadi 80% karena siswa sudah mengerti langkahlangkah pembelajaran sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan siswa dapat memahami materi yang diajarkan sehingga pada akhirnya siswa mampu menjawab soal post test siklus II dengan baik. Hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada materi pencemaran dan kerusakan lingkungan terhadap pencapaian hasil belajar kognitif ditunjukkan pada diagram batang seperti pada gambar yang mana pada diagram tersebut menunjukkan peningkatan hasil belajar pada siklus I dan siklus II. Hasil belajar siklus I menunjukkan 40% siswa telah mencapai KKM. Sedangkan jumlah siswa yang mencapai KKM pada hasil belajar siklus II adalah 80%.
% KKM Siswa 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Siklus I
Siklus II
Gambar 4.7 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siklus I dan Siklus II Diagram batang di atas menunjukkan bahwa persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II lebih tinggi dibandingkan pada siklus I. Hasil tersebut memperlihatkan peningkatan persentase jumlah siswa yang mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
KKM sebesar 40%. Pada siklus II menjadi 80% siswa tuntas KKM. Hasil analisis siklus I belum mencapai target pencapaian yang ditetapkan oleh peneliti yaitu ≥75%
karena
siswa
belum
menggunakan model Jigsaw.
memahami
langkah-langkah
pembelajaran
Namun pada siklus II mengalami peningkatan
menjadi 80% sehingga memenuhi target pencapaian yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu 75% siswa mencapai KKM. Selain peningkatan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM, nilai rata-rata kelas VIIB juga mengalami peningkatan pada siklus I dan siklus II. Berdasarkan hal tersebut, nilai rata-rata kelas VIIB meningkat dari 66,12 pada siklus I menjadi 83,88 pada siklus II. Peningkatan hasil belajar aspek kognitif menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan selama proses belajar-mengajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw telah membantu siswa kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta untuk memahami materi tentang pencemaran dan kerusakan lingkungan. Terjadi peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa sesuai strategi pembelajaran tipe Jigsaw yang diungkapkan oleh Ardiyanto (2013) yaitu “untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan nilai prestasi belajar”. Hasil belajar dalam aspek kognitif yang meningkat juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama adalah penggunaan metode dan media pembelajaran yang baik dalam hal ini dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan karena melibatkan seluruh siswa dalam berdiskusi. Hal tersebut berdampak pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
meningkatnya hasil belajar aspek kognitif yang terjadi selama tindakan berlangsung. Faktor kedua adalah pemberian penghargaan berupa pujian dan hadiah. Menurut Fahturrohman dan Sutikno (2007) yang mengatakan bahwa “pemberian pujian dan hadiah kepada siswa yang berprestasi akan memacu siswa yang tidak berprestasi untuk mengejar atau bahkan mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi dari pada anak yang berprestasi”. Pujian dan hadiah diberikan kepada siswa yang aktif bertanya, menanggapi hasil presentasi temannya, berani maju ke depan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan kepada siswa yang memperoleh nilai tertinggi di kelas. Hal tersebut membawa dampak positif bagi siswa lainnya sehingga siswa saling berlomba-lomba mendapatkan nilai terbaik dengan meningkatkan kemampuan belajarnya. Faktor ketiga adalah kerjasama. Hal ini terlihat melalui relasi yang terjadi antar siswa selama berdiskusi. Pada saat melaksanakan kegiatan diskusi komunikasi antar siswa terjalin dengan baik sehingga siswa saling membantu dalam menjawab soal-soal yang terdapat pada kartu soal. Faktor keempat yaitu faktor yang berasal dari dalam diri (faktor intrinsik). Motivasi intrinsik tidak memerlukan rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, atau sejalan dengan kebutuhannya. Tinggi rendahnya kemampuan siswa dalam memahami materi yang dipelajari akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa terutama hasil belajar ranah kognitif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Hubungan yang baik antara guru dan siswa juga menjadi pendukung meningkatnya hasil belajar aspek kognitif. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Slameto (2010) bahwa “hubungan guru dengan siswa merupakan faktor lain yang mendukung meningkatkan hasil belajar aspek kognitif”. Dalam penelitian ini hubungan guru dan siswa terlihat akrab sehingga siswa tidak sungkan ataupun malu ketika ingin bertanya atau meminta penjelasan dari guru untuk mengatasi kebingungan memahami pertanyaan yang terdapat pada kartu soal selama proses pembelajaran berlangsung. Secara umum, dapat dikatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di kelas VIIB SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada materi pencemaran dan kerusakan lingkungan berhasil meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa. Hal ini terbukti dari hasil tes akhir siklus I (post test I) yang mengalami peningkatan pada siklus II. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari rata-rata kelas dan dari persentase siswa yang mencapai KKM. 3. Hasil Belajar Ranah Afektif Hasil belajar ranah afektif dalam penelitian ini diperoleh melalui lembar observasi yang telah di persiapkan oleh peneliti. Pengambilan data hasil belajar ranah afektif dilakukan oleh dua rekan mahasiswa yang bertindak sebagai observer sesuai dengan skor yang telah ditentukan. Observasi dilaksanakan untuk melihat dan mengamati sikap, aktivitas, antusias siswa dalam belajar, sikap ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
tahu, sikap percaya diri, serius, saling menghargai pendapat, semangat kerja sama dan sikap tanggung jawab siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disajikan dalam bentuk diagram batang berikut. 120% 100% 80% Siklus I
60%
Silus II 40% 20% 0% Kategori Tinggi
Sedang
Gambar 4.8 Diagram Ranah Afektif Siklus I dan Siklus II Berdasarkan gambar di atas, terlihat adanya peningkatan hasil belajar ranah afektif siswa kelas VIIB. Pada siklus I maupun siklus II, kategori tinggi lebih menonjol dibandingkan dengan kategori sedang maupun rendah. Persentase kategori tinggi pada siklus I adalah 84% dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 100%. Sedangkan untuk kategori sedang pada siklus I adalah 16% mengalami penurunan pada siklus II menjadi 0%. Kriteria peningkatan ranah afektif dapat dilakukan berdasarkan tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Tabel 4.5 Kriteria Hasil Persentase Observasi Aspek Afektif Siswa Terhadap Pembelajaran Presentase yang diperoleh 77,79 < q < 100 55,56< q < 77,78 33,33< q ≤ 55,55
Keterangan Tinggi Sedang Rendah
Peningkatan hasil belajar ranah afektif kategori tinggi antar siklus I dan siklus II sangat menonjol. Rendahnya kategori tinggi pada siklus I dikarenakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran baru yang diterapkan oleh peneliti pada proses pembelajaran di kelas VIIB. Penerapan pembelajaran baru menyebabkan siswa terkejut dan belum terbiasa dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Sesuai dengan target yang diharapkan data awal belum dapat terukur tetapi hasil yang diharapkan adanya peningkatan pada kategori tinggi mengalami peningkatan. D. KETERBATASAN PENELITIAN Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini peneliti yang bertindak sebagai guru mengalami beberapa kesulitan dengan metode yang digunakan. Pada siklus I, siswa kurang mengerti dengan instruksi yang diberikan oleh guru mengenai langkah-langah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Siswa mengalami kebingungan ketika harus berpindah-pindah kelompok dan juga siswa terlihat bingung menjawab kartu soal yang diberikan. Sehingga pada saat pembelajaran berlangsung, banyak waktu yang terbuang karena guru harus beberapa kali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
mengulang penjelasan menganai pembelajaran tipe Jigsaw dan juga untuk menenangkan suasana kelas yang ramai. Pada siklus II siswa sudah mulai mengerti langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sehingga siswa tidak mengalami kebingungan lagi dan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahw a penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siswa kelas VII B SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada materi biologi pencemaran dan kerusakan lingkungan. Berdasarkan analisis data hasil penelitian, perolehan skor dari kuisioner motivasi belajar siswa sangat tinggi yaitu dari 60% menjadi 88% dengan kategori sangat tinggi. Sementara itu untuk hasil belajar aspek kognitif, skor rata-rata yang diperoleh pada siklus I adalah 66,12 dengan persentase ketuntasan KKM sebesar 40% meningkat menjadi 83,88 dengan persentase ketuntasan KKM sebesar 80% pada siklus II. Sedangkan untuk hasil belajar ranah afektif juga sesuai dengan target pencapaian yang diharapkan yaitu adanya peningkatan pada kategori tinggi. Dimana pada siklus I, 84% siswa berada pada kategori tinggi dan 16% dalam kategori sedang, sedangkan pada siklus II, 100% siswa dalam kategori tinggi.
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
B. SARAN Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut : 1. Penerapan metode Jigsaw membantu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa sehingga dapat menjadi salah satu metode dalam proses pembelajaran di dalam kelas. 2. Penerapan metode Jigsaw membutuhkan instruksi yang jelas kepada siswa. Oleh karena itu, instruksi harus dipersiapkan sebaik dan sejelas mungkin sehingga peserta didik tidak mengalami kebingungan. 3. Media kartu soal yang digunakan dapat bervariatif sehingga siswa tidak bosan. 4. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat diterapkan pada pembelajaran biologi karena dari hasil penelitian menunjukkan hasil yang positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
DAFTAR PUSTAKA Anggowo, R., dan A. Kokasih., 2007, Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta : Grasindo. Ardiyanto, A., 2013, Efektifitas Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Di SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan, UNS, Diakses dari http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/ekonomi/article/view/2181/1582 pada tanggal 26 Februari 2016. Fathurrohman dan Sutikno., 2007, Strategi Belajar Mengajar. Bandung : PT. Refika Aditama Fathurrohman, M., 2015, Model-model Pembelajaran Inovatif, Yogyakarta, ARRUZZ Media Frederick, 2007, Motivasi Belajar. Yogyakarta : Andi Offset. Instarini, 2011, Model Pembelajaran Inovatif, Referensi Guru dalam Menentukan Model Pembelajaran, Media persada, Medan. Lie, Anita., 2002. Cooperative Learning. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia Nana, S., dan Erliana, S., 2012, Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi, Bandung : PT. Refika Aditama. Novelia, 2011, Hakikat IPA, http://id.scribd.com/doc/63288472/Hakikat-IPA, diakses 21 Februari 2015. Sardiman,A.M., 2005, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Siska, F., 2013, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Sebagai Upaya Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Biologi Materi Sistem Peredaran Darah Manusia pada Siswa Kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Sumarmi, Siti., 2005, Psikologi Belajar, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Setyosari, Punaji., 2010, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangannya, Jakarta : Kencana. Slameto, 2010, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta Slavin, R.,E., 2008, Cooperatif Learning: Theory, reaserch, and practice (penerjemah Nurulita), Nusa Media, Bandung. Sudaryono, 2012, Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran, Graha Ilmu, Tangerang Sudjana, N., 2009, Penelitian hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung. Sugiharto., Fathiyah, N.K., Setiawati., A.F., Harahap, F., Nurhayati, R.S., 2007, Psikologi Pendidikan, UNY Press, Yogyakarta Suparno, P., 2010, Metode Penelitian Pendidikan Fisika, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta Suprijono, Agus, 2009, Cooperative Learning, Teori dan PAIKEM., Pustaka Belajar, Yogyakarta. Tetuko, A., 2014, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Materi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kelas VIIB SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta Trianto, 2009, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Konsep, Landasan dan Imlementasinya Pada KTSP. Kencana Prenada Media, Jakarta. Uno, B.H., 2007, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis Bidang Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta Wena, M., 2009, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Suatu Tinjauan Konseptual Operasional), Bumi Aksara, Jakarta Widyantun, D., 2012, Model Pembelajaran Jigsaw. Diakses dari http://jurnalbidandiah.blogspot.in/2012/04/model-pembelajaranjigsaw.html?m=1 pada tanggal 26 Februari 2016 Winkel, W.S., 2009, Psikologi Pengajaran, Media Abadi, Yogyakarta Yamin, M., 2012, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta : Gaung Persada Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Lampiran 1 SILABUS Nama Sekolah
: SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta
Mata Pelajaran
: IPA Biologi
Kelas
: VII B
Semester
: II
Standar Kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Jenis
7.4Mengaplikasi- 1.Pengertian 1.Melakukan 1.Meramalkan Tes kan peran pencemaran kegiatan dampak dari tertulis manusia dalam dan kerusakan pengamatan penebangan pengelolaan lingkungan. dengan hutan lingkungan untuk 2.Pencemaran menggunakan terhadap mengatasi lingkungan media gambar kerusakan pencemaran dan berdasarkan yang berkaitan lingkungan kerusakan sifat zat dan dengan dan upaya lingkungan. lingkungannya. pencemaran untuk 3.Cara mengatasi lingkungan mengatasinya pencemaran 2.Melakukan 2.Mengklasifik dan kerusakan kegiatan asikan lingkungan. diskusi tentang pencemaran pencemaran berdasarkan
Penilaian Tek- Bentuk nik Instrument Tes Soal tes
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
6 x 40 Sumber : menit IPA BIOLOGI SMP dan MTs untuk kelas VII, pengarang Saktiyono, Penerbit : PT. Gelora Aksara Pratama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
lingkungan macam dan cara pencemara penanggulanga 3.Mengaitkan nnya aktivitas 3.Menyimpulka manusia n dampak dari dengan pencemaran pencemaran lingkungan lingkungan dan upaya 4.Mengusulkan untuk cara mengatasinya. mencegah dan mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Alat : Kartu soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I Nama Sekolah
: SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta
Mata Pelajaran
: IPA Biologi
Kelas
: VII
Semester/Tahun Ajaran
: II (genap)/2015-2016
Alokasi Waktu
: 3 x 40 menit (2 pertemuan)
A. Standar Kompetensi 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem B. Kompetensi Dasar 7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan C. Indikator 1. Kognitif a. Menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan b. Menyebutkan ciri-ciri lingkungan alami dan lingkungan tercemar c. Menentukan lingkungan alami dan lingkungan tercemar d. Meramalkan dampak penebangan hutan e. Mengusulkan upaya mencegah dan mengatasi kerusakan lingkungan akibat penebangan hutan 2. Afektif a. Aktif berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar b. Antusias dalam mengikuti pembelajaran c. Serius melakukan kegiatan diskusi d. Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan e. Kerjasama dan saling menghargai pendapat teman selama melaksanakan diskusi D. Tujuan Pembelajaran Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, siswa dapat : 1. Kognitif a. Menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan b. Menyebutkan ciri-ciri lingkungan alami dan lingkungan tercemar c. Menentukan lingkungan alami dan lingkungan tercemar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
d. Meramalkan dampak penebangan hutan e. Mengusulkan upaya mencegah dan mengatasi kerusakan lingkungan akibat penebangan hutan 2. Afektif a. Melalui kegiatan yang dirancang oleh guru, siswa mampu aktif berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar b. Siswa mampu bersikap antusias dalam mengikuti pembelajaran c. Siswa dapat melakukan kegiatan diskusi dengan serius d. Siswa memiliki rasa tanggung jawab atas tugas yang diberikan e. Siswa mampu melaksanakan diskusi dengan semangat kerjasama dan saling menghargai pendapat teman E. Materi Pembelajaran A. Pengertian Pencemaran Lingkungan B. Ciri-ciri Lingkungan Alami dan Tercemar C. Kerugian Akibat Penebangan Hutan F. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif 2. Metode pembelajaran : diskusi, tanya-jawab, jigsaw, dan ceramah G. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan Siswa (waktu) Pendahuluan Melakukan apersepsi, 1. Menanyakan kabar dan (10 menit) dan memotivasi siswa mengecek kehadiran siswa serta menyampaikan 2. Memulai pelajaran dengan doa tujuan pembelajaran 3. Diajukan pertanyaan : pernahkah kalian melihat penebangan hutan liar ? 4. Menampilkan gambar penebangan hutan liar. 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Inti (60 menit) Eksplorasi 6. Menceritakan fenomena yang berkaitan dengan pencemaran dan kerusakan lingkungan misalnya bercerita tentang penebangan hutan yang sering terjadi di Indonesia. Kemudia diajukan pertanyaan : Apakah kalian tahu akibat dari penebangan hutan bagi makhluk hidup ? Kira-kira bagaimana cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
mengatasinya ? 7. Siswa memberikan tanggapan atas fenomena yang diajukan oleh guru. Mengorganisasi siswa 8. Mengorganisasi siswa duduk dalam kelompok dalam kelompok dan membagi belajar kartu soal yang berisi pertanyaan yang berkaitan dengan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Kelompok yang terbentuk ini di sebut kelompok asal. 9. Siswa yang mendapat kartu soal yang sama berkumpul membentuk kelompok baru yang disebut kelompok ahli. 10. Siswa melaksanakan kegiatan diskusi untuk menjawab pertanyaan yang ada di kartu soal dengan bantuan buku biologi. Elaborasi 11. Masing-masing siswa kembali ke kelompok asal dan menyampaikan hasil diskusi yang telah dikerjakan dari kelompok ahli ke kelompok asal. 12. Presentasi kelas
Penutup menit)
Klarifikasi/Konfirmasi 13. Guru mengklarifikasi hasil jawaban yang belum tepat dan memberi penguatan pada jawaban yang sudah benar. 14. Guru menanyakan pada siswa apakah semua sudah memahami tentang materi yang dibahas/ adakah hal yang belum dimengerti ? (10 15. Membimbing siswa membuat rangkuman tentang materi yang telah di bahas. 16. Mengajak siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
melakukan refleksi dengan mengajukan pertanyaan tentang perasaan dan manfaat apa yang didapat dari pembelajaran hari ini. 17. Mengingatkan siswa mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Pertemuan kedua (1 x 40 menit) Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan Siswa (waktu) Pendahuluan Melakukan apersepsi, 1. Guru mengucapkan salam (5 menit) dan memotivasi siswa pembuka dan memeriksa serta menyampaikan kesiapan siswa untuk mengikuti tujuan pembelajaran. kegiatan pembelajaran. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Inti (15 menit) Eksplorasi 3. Guru mengajak siswa untuk mengingatkan kembali materi yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya. Mengorganisasikan 4. Guru meminta siswa untuk siswa dalam berkumpul pada kelompok asal kelompok belajar. yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. Elaborasi 5. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Pada bagian ini yang presentasi adalah anggota kelompok yang bukan merupakan ahli pada materi yang dipresentasikan. Klarifikasi/Konfirmasi 6. Guru mengklarifikasi hasil jawaban yang belum tepat dan memberi penguatan pada jawaban yang sudah benar. 7. Guru menanyakan pada siswa apakah semua sudah memahami tentang materi yang dibahas/ adakah hal yang belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
dimengerti ? 8. Guru memberikan pujian dan hadiah kepada siswa atau kelompok yang menjawab dengan benar. 9. Guru bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa 10. Guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Post test
Penghargaan
Penutup menit)
(20
H. Sumber Belajar 1. IPA BIOLOGI SMP dan MTs untuk kelas VII, pengarang Saktiyono, Penerbit : PT. Gelora Aksara Pratama I. Alat dan Bahan 1. Buku tulis atau alat tulis 2. Kartu soal J. Penilaian 1. Jenis penilaian a. Tes (post test) b. Non tes (observasi dan kuisioner) 2. Bentuk instrument a. Uraian b. Lembar observasi c. Lembar kuisioner
Yogyakarta, Maret 2016 Mengetahui Dosen Pembimbing
Drs. Antonius Tri Priantoro M.For.Sc
Praktikan
Alfonsa Diana Seran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
Lampian 3 Kisi-kisi Kartu Soal Siklus I
Aspek Kognitif
Indikator Menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan Menyebutkan ciri-ciri lingkungan alami dan lingkungan tercemar Membedakan pencemaran berdasarkan sumbernya Meramalkan dampak penebangan hutan Mengusulkan upaya mengatasi kerusakan lingkungan Menjelaskan manfaat hutan
Nomor Kartu Soal I I II III IV V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Lampiran 4 Kartu Soal Siklus I Pencemaran Lingkungan Kartu Soal I 1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan ? 2. Sebutkan perbedaan lingkungan alami dan lingkungan tercemar !
Kartu Soal II 1. Jelaskan 3 pencemaran lingkungan berdasarkan sumber atau sifat zat pencemar ! 2. Sebutkan contoh bahan-bahan pencemar lingkungan berdasarkan sumbernya.
Kartu Soal III
Jika Anda menemukan hutan yang telah gundul, menurut kalian apa saja dampak dari penebangan hutan tersebut bagi makhluk hidup !
Kartu Soal IV Berilah usulan upaya untuk mencegah dan mengatasi kerusakan lingkungan akibat penebangan hutan!
Kartu Soal V Jelaskan manfaat hutan tropis indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Lampiran 5 Kisi-Kisi Soal Tes Akhir (Post test) Siklus I Nama Sekolah
: SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta
Kelas/semester
: VII/II
Mata Pelajaran
: IPA Biologi
Jenis Soal
: Uraian
Penyusun
: Alfonsa Diana Seran
Indikator
Aspek Nomor Soal Pengetahuan Pemahaman Penerapan (C1) (C2) (C3) Tes Akhir (Postest) Siklus I a. Menjelaskan 1 1 pengertian pencemaran lingkungan b. Menyebutkan ciri-ciri lingkungan alami dan tercemar c. Membedakan pencemaran berdasarkan sifat sat d. Menjelaskan kegunaan hutan hujan tropis
1
2
1
3
1
6
e. Menjelaskan dampak penebangan hutan
1
4
f. Menjelaskan usaha-usaha mencegah dan
1
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
mengatasi kerusakan lingkungan akibat penebangan hutan Jumlah Soal
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Lampiran 6 Nama Lengkap
:
No Absen
: POST TEST (TES AKHIR) SIKLUS I Mata Pelajaran
: IPA Biologi
Kelas/Semester
: VII/II
Materi
: Pencemaran Lingkungan
Waktu
: 20 menit
Petunjuk : 1. 2. 3. 4. 5.
Tuliskan nama dan nomor presensi Anda pada tempat yang telah disediakan Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawabnya Kerjakan soal pada lembar soal Periksalah pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada guru Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas
1. Apakah yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan ? (5) Jawaban : …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………….. 2. Sebutkan 3 ciri-ciri lingkungan alami dan lingkugan tercemar ! (12) Jawaban : …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
3. Sebutkan 3 pencemaran lingkungan berdasarkan sifat zat! (6) Jawaban : …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………….. 4. Menurut Anda, bagaimana dampak perusakan hutan terhadap lingkungan ? (10) Jawaban : …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… 5. Jelaskan upaya apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi terjadinya kerusakan lingkungan akibat penebangan hutan. (10) Jawaban : …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… 6. Sebutkan manfaat hutan bagi makhluk hidup ! (8) Jawaban : …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ………………………………………………………….……………………….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Lampiran 7 Kunci Jawaban dan Pedoman Skor Tes Akhir (Post test) Siklus I No Jawaban 1 Pengertian pencemaran lingkungan : Peristiwa masuknya zat-zat atau komponen lain yang merugikan ke dalam lingkungan 2
Ciri-ciri lingkungan alami : Masih ditemukan serangga Tumbuhan menghijau Udara yang segar Ciri-ciri lingkungan tercemar : Tidak ditemukan serangga Udara tidak segar Jarang ditemui tumbuhan hijau
3
Pencemaran berdasarkan sifat : Pencemaran kimiawi Pencemaran fisik Pencemaran biologis
4
5
Dampak kerusakan hutan : Terjadinya erosi Hilangnya kesuburan tanah Berkurang dan bahkan hilangnya persediaan air tanah Banjir Berkurang dan bahkan punahnya keanekaragaman hayati Upaya mengatasi kerusakan hutan : Peremajaan Hutan Reboisasi
Skor Jika menjawab benar skor 5 Jika menjawab kurang lengkap skor 2 Jika menjawab salah skor 1 Jika tidak menjawab skor 0 Jika menjawab benar 6 poin tersebut skor 12 Jika menjawab benar 1 pada masingmasing-masing pertanyaan mendapat skor 4. Jika menjawab salah skor 1 Jika tidak menjawab skor 0 Jika menjawab benar skor 6 (1 poin skornya 2) Jika menjawab salah skor 1 Jika tidak menjawab skor 0 Jika menjawab benar skor 10 (masingmasing poin skornya 2) Jika menjawab salah skor 1 Jika tidak menjawab skor 0 Jika menjawab benar skor 10 (masingmasing poin skornya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
6
Memberikan sanksi terhadap yang merusak hutan Tebang pilih Membuat huan lindung
Manfaat hutan : Penyedia Oksigen dan penyerap karbon dioksida Tempat tinggal makhluk hidup Sumber pangan Mencegah erosi dan menahan aliran air
Total Skor Maksimal
2) Jika menjawab salah skor 1 Jika tidak menjawab skor 0 Jika menjawab benar skor 8 (masingmasing poin skornya 2) Jika menjawab salah skor 1 Jika tidak menjawab skor 0 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Lampiran 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Lampiran 9 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus II Nama Sekolah
: SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta
Mata Pelajaran
: IPA Biologi
Kelas
: VII
Semester/Tahun Ajaran
: II (genap)/2015-2016
Alokasi Waktu
: 3 x 40 menit (2 pertemuan)
A. Standar Kompetensi 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem B. Kompetensi Dasar 7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan C. Indikator 1. Kognitif a. Menjelaskan pengertian macam-macam pencemaran lingkungan b. Membedakan macam-macam pencemaran lingkungan c. Mengaitkan pencemaran suara dengan kesehatan manusia d. Meramalkan dampak pencemaran lingkungan berdasarkan macammacam pencemarannya e. Mengusulkan upaya mencegah dan mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan 2. Afektif a. Aktif berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar b. Antusias dalam mengikuti pembelajaran c. Melakukan kegiatan diskusi dengan serius d. Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan e. Melaksanakan diskusi dengan semangat kerjasama dan saling menghargai pendapat teman D. Tujuan Pembelajaran Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, siswa dapat : 1. Kognitif a. Menjelaskan pengertian macam-macam pencemaran lingkunga b. Membedakan macam-macam pencemaran lingkungan c. Mengaitkan pencemaran suara dengan kesehatan manusia d. Meramalkan dampak pencemaran lingkungan berdasarkan macammacam pencemarannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
e. Mengusulkan upaya mencegah dan mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan 2. Afektif a. Melalui kegiatan yang dirancang oleh guru, siswa mampu aktif berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar b. Siswa mampu bersikap antusias dalam mengikuti pembelajaran c. Siswa dapat melakukan kegiatan diskusi dengan serius d. Siswa memiliki rasa tanggung jawab atas tugas yang diberikan e. Siswa mampu melaksanakan diskusi dengan semangat kerjasama dan saling menghargai pendapat teman D. Materi Pembelajaran A. Macam-macam Pencemaran Lingkungan B. Usaha-usaha Mencegah dan Mengatasi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan E. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif 2. Metode pembelajaran : diskusi, tanya-jawab, jigsaw, dan ceramah F. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan Siswa (waktu) Pendahuluan Melakukan apersepsi, 1. Menanyakan kabar dan (10 menit) dan memotivasi siswa mengecek kehadiran siswa serta menyampaikan 2. Memulai pelajaran dengan doa tujuan pembelajaran 3. Menampilkan gambar produkproduk kosmetik. 4. Diajukan pertanyaan : apakah kalian sering melihat dan menggunakan produk-produk berikut (parfum, shampo, dan detergen) ? Apa yang kalian rasakan saat menggunakan produk-produk tersebut ? 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Inti (60 menit) Eksplorasi 6. Menceritakan fenomena yang berkaitan dengan pencemaran dan kerusakan lingkungan misalnya bercerita tentang seorang anak yang biasa mencuci pakaiannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
7.
Mengorganisasi siswa 8. dalam kelompok belajar
9.
10.
Elaborasi
menggunakan detergen. Kemudian diajukan pertanyaan : Apakah kalian pernah menelusuri sisa air detergen ? Kira-kira kemana perginya air itu ? Adakah dampak yang ditimbulkan dari air detergen bagi makhluk hidup ? Siswa memberikan tanggapan atas fenomena yang diajukan oleh guru. Mengorganisasi siswa duduk dalam kelompok dan membagi kartu soal yang berisi soal/pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Kelompok yang terbentuk ini di sebut kelompok asal. Siswa yang mendapat kartu soal yang sama berkumpul membentuk kelompok baru yang disebut kelompok ahli Siswa melaksanakan diskusi untuk menjawab soal yang ada di kartu soal.
11. Masing-masing siswa kembali ke kelompok asal dan menyampaikan hasil diskusi yang telah dikerjakan dari kelompok ahli ke kelompok asal. 12. Presentasi kelas
Klarifikasi/Konfirmasi 13. Guru mengklarifikasi hasil jawaban yang belum tepat dan memberi penguatan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Penutup menit)
(10
jawaban yang sudah benar. 14. Guru menanyakan pada siswa apakah semua sudah memahami tentang materi yang dibahas/ adakah hal yang belum dimengerti ? 15. Membimbing siswa membuat rangkuman tentang materi yang telah di bahas. 16. Mengajak siswa untuk melakukan refleksi dengan mengajukan pertanyaan tentang perasaan dan manfaat apa yang didapat dari pembelajaran hari ini. 17. Mengingatkan siswa mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan kedua (1 x 40 menit) Kegiatan Fase Kegiatan Guru dan Siswa (waktu) Pendahuluan Melakukan apersepsi, 1. Guru mengucapkan salam (5 menit) dan memotivasi siswa pembuka dan memeriksa serta menyampaikan kesiapan siswa untuk mengikuti tujuan pembelajaran. kegiatan pembelajaran. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Inti (15 menit) Eksplorasi 3. Guru mengajak siswa untuk mempelajari yang akan dibahas dengan mengingatkan kembali materi yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya. Mengorganisasikan 4. Guru meminta siswa untuk siswa dalam berkumpul pada kelompok asal kelompok belajar. yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. Elaborasi 5. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Pada bagian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Penutup menit)
yang presentasi adalah anggota kelompok yang bukan merupakan ahli pada materi yang dipresentasikan. Klarifikasi/Konfirmasi 6. Guru mengklarifikasi hasil jawaban yang belum tepat dan memberi penguatan pada jawaban yang sudah benar. 7. Guru menanyakan pada siswa apakah semua sudah memahami tentang materi yang dibahas/ adakah hal yang belum dimengerti ? Penghargaan 8. Guru memberikan pujian dan hadiah kepada siswa atau kelompok yang menjawab dengan benar. (20 9. Guru bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa 10. Guru dan siswa merangkum materi yang telah dipelajari. Post test
G. Sumber Belajar 1. IPA BIOLOGI SMP dan MTs untuk kelas VII, pengarang Saktiyono, Penerbit : PT. Gelora Aksara Pratama H. Alat dan Bahan 1. Buku tulis atau alat tulis 2. Kartu soal I. Penilaian 1. Jenis penilaian a. Tes (pretest dan post test) b. Non tes (observasi dan kuisioner) 2. Bentuk instrument a. Uraian b. Lembar observasi c. Lembar kuisioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Yogyakarta, Maret 2016 Mengetahui Dosen Pembimbing
Drs. Antonius Tri Priantoro M.For.Sc NPP : P.2098
Praktikan
Alfonsa Diana Seran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Lampiran 10 Kisi-kisi Kartu Soal Siklus II Aspek
Indikator
Kognitif
Menjelaskan pengertian pencemaran air Menjelaskan pengertian pencemaran udara Menjelaskan pengertian pencemaran tanah Menjelaskan pengertian pencemaran suara Meramalkan dampak pencemaran lingkungan Mengusulkan upaya mencegah dan mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan
Nomor Kartu Soal I II III IV I-V I-V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
Lampiran 11 Kartu Soal Siklus II Kartu Soal I 1. Jelaskan pengertian pencemaran air 2. Jelaskan 3 sumber pencemaran air dan dampaknya bagi lingkungan 3. Jelaskan cara mengatasi kerusakan lingkungan akibat pencemaran air Kartu Soal II 1. Jelaskan pengertian pencemaran udara 2. Sebutkan bahan-bahan pencemar udara yang ada di lingkungan sekitarmu ! 3. Bagaimana cara mengatasi pencemaran lingkungan yang terjadi di sekitarmu akibat pencemaran udara. Kartu Soal III 1. Jelaskan pengertian pencemaran tanah 2. Sebutkan bahan pencemar tanah dan dampaknya bagi makhluk hidup 3. Sebutkan cara mengatasi kerusakan lingkungan akibat pencemaran tanah Kartu Soal IV 1. Jelaskan pengertian pencemaran suara 2. Jelaskan sumber-sumber pencemaran suara yang terdapat disekitar tempat tinggal Anda 3. Jelaskan dampak pencemaran udara bagi kesehatan manusia 4. Sebutkan cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi pencemaran suara yang terjadi disekitar tempat tinggal Anda Kartu Soal V 1. Limbah rumah tangga, CFC, limbah industri, karbon dioksida, panambangan, nitrogen monoksida, suara mesin, karbon monoksida, limbah minyak, pestisida, hujan asam, asap, linkungan social dan suara kendaraan . Kelompokkanlah berdasarkan macam-macam pencemaran lingkungan. 2. Apa yang dimaksud dengan efek rumah kaca ? 3. Apa saja dampak efek rumah kaca bagi lingkungan dan makhluk hidup 4. Bagaimana cara mengatasi masalah efek rumah kaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Lampiran 12 Kisi-Kisi Soal Tes Akhir (Postest) Siklus II Nama Sekolah
: SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta
Penyusun
: Alfonsa Diana Seran
Kelas/semester
: VII/II
Mata Pelajaran
: IPA Biologi
Jenis Soal
: Uraian
Indikator
Aspek Nomor Soal Pengetahuan Pemahaman Penerapan (C1) (C2) (C3) Test Akhir (Postest) Siklus II 1. Pencemaran air 1 1 2. Mengelompokkan macam-macam pencemaran
1
2
3. Pencemaran Udara
1
3
4. Menjelaskan dampak pencemaran air,tanah,udara dan suara 5. Menjelaskan usahausaha mencegah dan mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan
1
4
Jumlah Soal
1
5
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
Lampiran 13 Nama Lengkap
:
No Absen
:
POST TEST (TES AKHIR) SIKLUS II Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: VII/II
Materi
: Pengelolahan Lingkungan
Waktu
: 20 menit
Petunjuk : 1. 2. 3. 4. 5.
Tuliskan nama dan nomor presensi Anda pada tempat yang telah disediakan Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawabnya Kerjakan soal pada lembar soal Periksalah pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada guru Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas
1. Sebuah sungai mengalir di pinggir suatu pemukiman padat penduduk. Penduduk di sekitar sungai melakukan aktivitas mencuci baju, mandi dan membuang kotoran di sungai tersebut. Pencemaran apa yang terjadi pada sungai tersebut ? (5) Jawaban : …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ……………………………… 2. Limbah rumah tangga, CFC, limbah industri, karbon dioksida, penambangan, nitrogen monoksida, suara mesin, karbon monoksida, limbah minyak, pestisida, hujan asam, asap, linkungan sosial dan suara kendaraan . Kelompokkanlah berdasarkan macam-macam pencemaran lingkungan.(14) Jawaban : …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
…………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………
3. Sebutkan di daerah mana pencemaran udara biasanya terjadi dan mengapa demikian.(10) Jawaban : …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………… 4. Berilah masing-masing 3 dampak pencemaran air, udara, tanah dan suara bagi makhluk hidup. (24) Jawaban : …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………… 5. Berilah masing-masing 3 usulan untuk mengatasi kerusakan lingkungan akibat pencemaran tanah, udara, air dan suara. (24) Jawaban : ………………………………………....................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ...................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Lampiran 14 Kunci Jawaban dan Pedoman Skor Tes Akhir (Post test) Siklus II No 1 Pencemaran air
Jawaban
2
3
Pencemaran air : limbah rumah tangga, limbah industri, limbah minyak. Pencemaran udara : CFC, Karbon dioksida, Nitrogen monoksida, Asap. Pencemaran suara : suara mesin, lingkungan social dan suara kendaraan Pencemaran tanah : penambangan, pestisida dan hujan asam Pencemaran udara biasanya terjadi di kota-kota besar dan daerah industry (pabrik). Karena di daerah-daerah tersebut biasanya padat dengan pembakaran bahan bakar dari kendaraan dan gas buangan pabrik.
4
Pencemaran air : banjir, kekurangan air bersih, penyakit kulit Pencemaran udara :gangguan saluran pernafasan, tercemarnya udara, berdampak buruk pada kulit. Pencemaran Tanah : membunuh mikroorganisme, tanah tidak subur, tanaman sulit tumbuh Pencemaran suara : Pendengaran berkurang, pusing dan mudah marah
5
Upaya mengatasi pencemaran lingkungan: Pencemaran air : Harus ada penampungan limbah, Limbah didaur ulang/diolah kembali, Tidak membuang limbah di sembarang tempat, Tidak membuang sampah di selokan/sungai
Skor Jika menjawab benar skor 5 Jika menjawab kurang lengkap skor 3 Jika menjawab salah skor 1 Jika tidak menjawab skor 0 Jika menjawab benar semua skor 14 Jika menjawab salah skor 1 Jika tidak menjawab skor 0 Jika menjawab benar skor 10 Jika menjawab salah skor 1 Jika tidak menjawab skor 0 Jika menjawab benar skor 24 (masingmasing poin skornya 2) Jika menjawab salah skor 1 Jika tidak menjawab skor 0
Jika menjawab benar skor 24 (masingmasing poin skornya 2) Jika menjawab salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
Pencemaran udara : Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil, Tidak membakar sampah di pekarangan, Reboisasi
skor 1 Jika tidak menjawab skor 0
Pencemaran tanah : Daur ulang sampah organik, Membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan lingkungan. Pencemaran suara : Membuat dinding kedap suara, Menanam tanaman di sekitar rumah yang dapat meredam suara, Tidak rebut, Tidak membangun pabrik di dekat tempat tinggal warga,pekerja menggunakan peredam suara di telingan. Total Skor Maksimal
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Lampiran 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
Lampiran 16 KISI-KISI MOTIVASI AWAL Aspek Motivasi
Indikator
Persiapan siswa Perasaan siswa terhadap pelajaran Biologi Perhatian siswa kepada guru dan teman Siswa sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas individu maupun kelompok Keterlibatan Menanggapi penjelasan atau pembahasan yang siswa diberikan oleh guru Mencari jawaban pertanyaan dari buku atau sumber lain Mengikuti jalannya diskusi dengan sepenuh hati Mencatat hal-hal yang penting Memiliki rasa tanggung jawab terhadap kegiatan pembelajaran Hasil belajar yang dicapai
Pernyataan Positif 7 2 12 5
Pernyataan Negatif 16 9 19 18
8
17
6
11
10 4 14
1 13 20
3
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
Lampiran 17 Kuisioner Motivasi Awal Nama
:……………………………
No. Absen
:……………………………
Petunjuk : 1. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama sebelum Anda memberikan jawaban. 2. Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui seberapa motivasi Anda untuk mempelajari materi Biologi. 3. Kuisioner ini tidak berpengaruh terhadap nilai Anda. Oleh karena itu, jawablah sesuai keadaan yang sebenarnya. 4. Beri tanda centang (√) pada jawaban yang sesuai dengan keadaan Anda pada kolom yang disediakan dengan ketentuan sebagai berikut : STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju No Pernyataan 1 Saya malas untuk berdiskusi dalam kelompok 2 Saya senang belajar Biologi karena keinginan saya sendiri, bukan karena disuruh orang tua 3 Saya merasa puas dengan hasil belajar yang sudah saya capai 4 Saya selalu mencatat hal-hal yang penting ketika belajar Biologi 5 Saya selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru 6 Saya berusaha mencari informasi dari sumber lain selain LKS ketika belajar Biologi 7 Saya sudah mempelajari materi dari LKS sebelum diajarkan disekolah 8 Saya menanggapi materi yang disampaikan oleh guru selama proses belajar mengajar 9 Saya bosan belajar biologi karena itu bukan keinginan saya melainkan orang tua saya 10 Saya berperan aktif dalam diskusi kelompok 11 Saya tidak mencari informasi dari sumber lain selain LKS ketika belajar Biologi 12 Saya selalu mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru atau teman 13 Saya tidak pernah mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru. 14 Saya dapat dengan mudah memahami materi
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
15 16 17 18 19 20
Biologi Saya tidak puas dengan hasil belajar yang saya capai Saya tidak pernah mempelajari LKS Biologi ketika berada di rumah Saya tidak pernah memperhatikan penjelasan guru mengenai materi yang disampaikan Saya malas mengerjakan tugas Biologi Saya tidak mendengarkan penjelasan dari guru atau teman saya tidak berperan aktif dalam kelompok ketika menjawab pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Lampiran 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
Lampiran 19 KISI-KISI MOTIVASI AKHIR No Motivasi
Metode jigsaw
Indikator Persiapan siswa untuk belajar Biologi Memperhatikan penjelasan dari guru dan teman Mengerjakan tugas yang diberikan secara sungguh-sungguh baik individu maupun kelompok Kartu soal yang diberikan menarik perhatian
Meningkatkan semangat belajar siswa Meningkatkan pemahaman siswa Perasaan senang terhadap metode dan materi Keterlibatan Mengikuti jalannya diskusi dengan sepenuh hati siswa Mencatat hal-hal penting yang telah disampaikan baik guru maupun teman Hasil belajar yang dicapai
Pernyataan Positif 9 1 6
Pernyataan Negatif 16 15 10
2
8
4 3 5 12
11 18 20 17
14
7
19
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
Lampiran 20 Kuisioner Motivasi Akhir Nama
:………………………
No Absen
:………………………
Petunjuk : 1. Bacalah setiap pernyataan baik-baik sebelum Anda memberikan jawaban. 2. Kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajar Anda dalam mata pelajaran Biologi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 3. Kuisioner ini tidak berpengaruh terhadap nilai Anda. Oleh karena itu, jawablah sesuai keadaan yang sebenarnya. 4. Beri tanda silang (x) pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang telah disediakan dengan ketentuan sebagai berikut : STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju No Pernyataan SS S TS STS 1 Saya memperhatikan penjelasan guru dan teman selama proses pembelajaran Biologi dengan metode jigsaw 2 Dalam belajar Biologi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw saya selalu berusaha menguasai materinya secara mendalam melalui kartu soal. 3 Melalui metode jigsaw saya lebih mudah memahami materi pencemaran dan kerusakan lingkungan 4 Dengan metode jigsaw semangat belajar saya semakin meningkat 5 Saya senang saat guru menjelaskan materi dengan metode jigsaw 6 Saya sungguh-sungguh mengerjakan tugas selama proses pembelajaran biologi dengan metode jigsaw 7 Saya tidak pernah mencatat penjelasan dari guru dan diskusi kelompok 8 Dalam belajar Biologi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw saya malas menjawab pertanyaan yang ada di kartu soal 9 Saya tertarik membaca materi pencemaran dan kerusakan lingkungan untuk mempersiapkan diri dalam pembelajaran dengan metode jigsaw 10 Saya malas-malasan ketika mengerjakan tugas selama proses pembelajaran biologi dengan metode jigsaw 11 Saya merasa belajar dengan metode jigsaw terlalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
12 13 14 15
16
17 18 19 20
susah sehingga saya kurang bersemangat Saya aktif dalam diskusi kelompok baik dalam kelompok ahli maupun kelompok asal Saya tidak puas dengan hasil belajar yang saya capai Saya mencatat hal-hal penting Saya tidak memperhatikan penjelasan guru dan teman selama proses pembelajaran Biologi dengan metode jigsaw Saya tidak tertarik membaca materi pencemaran dan kerusakan lingkungan dalam pembelajaran dengan metode jigsaw Saya tidak membantu saat kelompok mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru melalui kartu soal Materi pencemaran dan kerusakan lingkungan menjadi susah dipahami dengan metode jigsaw Saya merasa puas dengan hasil belajar yang sudah dicapai Pembelajaran dengan metode jigsaw membuat saya bosan karena terlalu banyak diskusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
Lampiran 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
Lampiran 22 LEMBAR OBSERVASI RANAH AFEKTIF SISWA SIKLUS I DAN SIKLUS II
Kelompok
:
Petunjuk
:
Hari/Tanggal :
1. Tuliskan nama/nomor absen siswa dari kelompok yang Anda amati pada kolom yang tersedia di tabel! 2. Amatilah kegiatan siswa selama proses pembelajaran! 3. Berilah lingkaran pada skor yang sesuai dengan pengamatan Anda! No Aspek yang Nama/Nomor Absen diamati 1 Siswa 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 memperhatikan penjelasan guru 2 Siswa antusias 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 ketika bergabung dalam kelompok asalnya. 3 Siswa antusias 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 ketika mendapatkan kartu soal 4 Siswa antusias 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 ketika berkumpul dengan kelompok ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
5
6
7
8
9
Siswa serius saat berdiskusi dalam kelompok ahli Siswa bekerja sama dengan teman saat mengerjakan kartu soal Siswa mencari tahu jawaban dari pertanyaan diskusi melalui hand uot atau buku Biologi yang ada Siswa percaya diri ketika menyampaikan pendapatnya dalam kelompok ahli Siswa bertanggung jawab atas tugasnya yaitu menyampaikan hasil diskusi yang di peroleh dari kelompok ahli
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
10
11
12
13
14
kepada teman kelompok asalnya Siswa 1 2 3 4 menyampaikan hasil diskusi dari kelompok asal dengan percaya diri
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
Siswa mengikuti 1 2 3 4 diskusi dalam kelompok asal dengan serius Siswa menghargai 1 2 3 4 pendapat teman yang disampaikan saat diskusi Siswa bertanya 1 2 3 4 kepada guru atau teman ketika merasa kurang jelas
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
Siswa 1 2 3 4 mempresentasikan hasil diskusi kelompok dalam diskusi kelas
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
dengan percaya diri Total Skor Petunjuk Skoring Skor 1 2 3 4
Penjelasan Sangat kurang Kurang Baik Baik sekali Yogyakarta, …………………………..2016 Observasi ……………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
Lampiran 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
Lampiran 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
Lampiran 25 Hasil Analisis Post test Siklus I No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kode siswa
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Skor Setiap Nomor Soal Soal Soal Soal Soal Soal 1 2 3 4 5 Skor Skor Skor Skor Skor 5 12 6 10 10 2 12 1 10 10 2 12 6 6 10 4 12 6 8 6 5 12 6 6 10 5 12 1 6 10 4 10 1 2 5 3 12 6 6 10 1 12 1 4 10 1 12 1 4 5 3 12 1 4 5 1 12 6 2 5 3 12 1 4 10 3 12 1 4 10 2 6 6 2 5 5 12 1 6 10 1 8 1 2 10 2 12 1 2 5 0 2 6 4 2 2 8 6 1 4 1 12 6 10 10
Soal 6 Skor 8 4 6 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 4 4 2 4 6
Skor Total
Skor Individu
Keterangan Ketuntasan ≥74
Kategori
39 42 40 43 37 26 41 32 27 29 30 34 34 25 40 26 26 16 25 45
76 82 78 84 72 50 80 62 52 56 58 66 66 49 78 50 50 31 49 88
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Cukup Kurang Sangat Baik Cukup Kurang Kurang Kurang Cukup Cukup Kurang Baik Kurang Kurang Kurang Kurang Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 Jumlah Skor ratarata kelas Persentase KKM
3 1 5 5 2
10 12 12 12 12
2 6 6 6 6
6 6 6 6 4
10 10 5 10 10
4 4 4 6 2
35 39 38 45 36 863 34,52
68 76 74 88 70 1.653 66,12
40%
84%
Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
Cukup Baik Baik Sangat Baik Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
Lampiran 26 Hasil Analisis Post test Siklus II No
Kode siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Skor Setiap Nomor Soal Soal Soal Soal Soal Soal 1 2 3 4 5 Skor Skor Skor Skor Skor 5 14 10 24 24 5 13 5 23 18 5 10 10 10 18 5 13 5 23 18 5 14 2 24 1 5 14 10 24 24 5 14 10 24 24 5 14 10 24 24 5 14 5 23 16 5 13 10 24 24 5 6 8 2 6 5 14 10 24 24 5 14 10 24 24 5 12 10 18 24 5 12 10 23 23 5 11 10 24 24 5 12 10 24 22 5 14 10 6 24 5 14 10 16 0 5 12 10 24 6 5 13 10 20 14
Skor Total
Skor Individu
Keterangan Ketuntasan ≥ 74
Kategori
64 53 64 46 77 77 77 63 76 27 77 77 69 73 74 73 59 45 57 62
83 68 83 59 100 100 100 81 98 35 100 100 89 94 96 94 76 58 74 80
Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas
Sangat Baik Cukup Sangat Baik Cukup Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Kurang Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Kurang Baik Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 Jumlah Skor ratarata kelas Persentase KKM
5 5 5 1 5
14 10 7 14 13
10 10 10 10 10
20 17 24 20 24
24 8 23 20 24
73 50 69 65 76 1.640 65,6
94 64 89 84 98 2.097 83,88
20%
80%
Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Sangat Baik Cukup Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
Lampiran 27 Hasil Analisis Aspek Afektif Siklus I dan Siklus II No
Kode Siswa
1 Siswa 1 2 Siswa 2 3 Siswa 3 4 Siswa 4 5 Siswa 5 6 Siswa 6 7 Siswa 7 8 Siswa 8 9 Siswa 9 10 Siswa 10 11 Siswa 11 12 Siswa 12 13 Siswa 13 14 Siswa 14 15 Siswa 15 16 Siswa 16 17 Siswa 17 18 Siswa 18 19 Siswa 19 20 Siswa 20 21 Siswa 21 22 Siswa 22 23 Siswa 23 24 Siswa 24 25 Siswa 25 % Tinggi (T) % Sedang (S) % Rendah (R)
Total Skor 44 44 47 50 40 44 45 47 48 46 44 48 47 50 49 43 43 46 43 46 47 47 46 48 50 21 4 0
Siklus I % Kategori 78,57 78,57 83,92 92,87 71,42 78,57 80,35 83,92 85,71 82,14 78,57 85,71 83,92 92,87 87,5 76,78 76,78 82,14 76,78 82,14 83,92 83,92 82,14 85,71 92,87
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi 84 % 16 % 0%
Total Skor 45 46 45 44 47 50 48 47 44 46 48 50 50 47 44 52 50 44 44 50 46 44 50 50 46 25 0 0
Siklus II % Kategori 80,35 82,14 80,35 78,57 83,92 92,87 85,71 83,92 78,57 82,14 85,71 92,87 92,87 83,92 78,57 92,85 92,87 78,87 78,57 92,87 82,14 78,57 92,87 92,87 82,14
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi 100 % 0% 0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
Lampiran 28 Analisis Motivasi Awal No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Kode Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
Skor Tiap Nomor Soal 9 10 11 12 13
14
15
16
17
18
19
20
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
3 2 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 2 2 4 3
3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 2 2 3 2
3 3 4 2 3 2 3 4 3 4 3 4 2 2 2 3 4 4 4 4 3
3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 2 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3
3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 3 4 4 3
3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 2
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3
4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3
3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 1 3
3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3
3 3 4 2 2 3 2 1 3 2 3 3 1 2 1 2 3 3 2 3 1
3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 1 2 3 2 3 4 3
3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3
3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3
4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 1 3 4 2 3 3 3 3 3
3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3
3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3
4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3
Skor Skor Total individu (%) 63 78,75 60 75 67 83,75 70 87,5 65 81,25 62 77,5 61 76,25 66 82,5 61 76,25 67 83,75 56 70 67 83,75 62 77,5 57 71,25 64 80 51 63,75 66 82,5 55 68,75 58 72,5 65 81,25 56 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
22 22 2 23 23 4 24 24 4 25 25 3 Skor rata-rata
2 4 3 3
2 4 2 3
2 3 4 3
2 4 3 3
4 1 3 3
2 4 2 3
3 4 3 3
3 4 3 3
2 3 3 3
3 3 3 3
2 1 3 3
3 1 3 3
2 4 2 3
2 4 2 3
3 3 3 3
2 3 3 3
3 4 3 3
3 3 3 3
3 3 3 3
50 61 58 60 61,12
62,5 76,25 72,5 75 76,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
Lampiran 29 Analisis Motivasi Akhir No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Kode Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
Skor Tiap Nomor Soal 9 10 11 12 13
14
15
16
17
18
19
20
Skor total
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3
3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3
4 3 4 4 4 2 3 2 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3
3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3
3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3
4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3
4 2 4 3 4 3 3 4 4 3 4 1 3 3 4 1 4 1 3 4 3
4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 2 4 4 3 2 3 1 4 4 3
3 2 3 4 4 1 2 3 1 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2
4 1 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 2 4 2 3 2 3
4 4 4 3 4 3 4 4 1 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3
4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3
4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 1
3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 1 3 2 3 4 3 4 3
3 3 4 4 4 1 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4
72 64 79 70 72 52 66 69 69 72 67 72 72 63 62 61 67 62 67 72 58
4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 1 1 3 3 3 3
3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3
3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3
4 3 4 2 4 2 3 4 4 3 2 3 4 2 3 2 2 2 2 2 2
Skor Individu (%) 90 80 98,75 87,5 90 65 82.5 86,25 86,25 90 83,75 90 90 78,75 77.5 76,25 83,75 77,5 83,75 90 72,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
22 22 3 23 23 4 24 24 4 25 25 3 Skor rata-rata
4 4 4 3
3 4 4 4
3 4 3 2
4 3 3 3
4 4 3 3
4 4 3 3
4 4 4 3
3 3 3 2
3 4 4 3
2 3 3 3
3 3 3 4
4 3 4 3
3 3 2 2
4 4 4 2
3 4 3 3
4 4 4 4
3 3 3 3
3 1 4 3
4 3 4 3
68 69 69 59 66,92
85 86,25 86,25 73,75 83,65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
Lampiran 30