PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA KELAS XI-IPA SEMESTER 2 SMA PIUS BAKTI UTAMA PURWOREJO TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
OLEH :
FIDELIA DESTYARI DYAN IRIANTI NIM : 121424039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA KELAS XI-IPA SEMESTER 2 SMA PIUS BAKTI UTAMA PURWOREJO TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
OLEH :
FIDELIA DESTYARI DYAN IRIANTI NIM : 121424039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2016 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN Ku persembahkan karya tulis ini teruntuk :
1. RC. Irlan Iriantoro dan Y. Tri Wahyuni tercinta sebagai kedua orang tua saya yang senantiasa memberikan doa, dukungan dan motivasi terbaiknya untuk penulis. 2. Adikku Ernesta Novasty Yulan Irianti dan Yulitta Irvine Tryhastya Irianti yang selalu memberikan semangatnya. 3. Fransiskus Xaverius Andy Prasetya teman dan sahabat yang senantiasa sabar dan setia memotivasi penulis. 4. Regina Risa, Peni, Theresia, dan Hermana yang selalu memberikan dukungan untuk penulis. 5. Lusiana Ade Saputri, Desi Fridayanti, Enjang Oktaviani, Tante Iin. 6. Teman – teman seperjuangan Pendidikan Fisika 2012.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO “ Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu” (Lukas 6: 30) “Sebelum menolong orang lain, saya harus dapat menolong diri sendiri. Sebelum menguatkan orang lain saya harus menguatkan diri sendiri dahulu” (Petrus Claver) “Kebahagiaan hidup yang sebenarnya adalah hidup dengan rendah hati” (W. M. Thancheray) “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik” (Ibrani 10:24) “Pendidikan mempunyai akar yang pahit, tapi buahnya manis” (Aristoteles)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Fidelia Destyari Dyan Irianti. 2016. Hubungan Kemandirian Belajar dan Fasilitas Belajar Dengan Hasil Belajar Fisika Kelas XI-IPA Semester 2 SMA Pius Bakti Utama Purworejo Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan kemandirian belajar dan fasilitas belajar dengan hasil belajar fisika kelas XI-IPA semester 2 di SMA Pius Bakti Utama Purworejo tahun ajaran 2015/2016. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan analisa korelasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) hubungan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar fisika, (2) hubungan antara fasilitas belajar dengan hasil belajar fisika, dan (3) hubungan kemandirian belajar dan fasilitas belajar. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pius Bakti Utama Purworejo pada bulan Juni 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas XI-IPA SMA Pius Bakti Utama Purworejo dengan jumlah sampel 21 siswa. Data dikumpulkan dengan kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis korelasi Pearson dengan taraf signifikansi 0,05 dan dengan teknik pengkodingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar fisika, (2) terdapat hubungan yang positif dan tidak signifikan antara fasilitas belajar dengan hasil belajar fisika, dan (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemandirian belajar dan fasilitas belajar.
Kata kunci: kemandirian belajar, fasilitas belajar, hasil belajar
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Fidelia Destyari Dyan Irianti. 2016. The Relation Between Learning Independence, Learning Facility and Learning Result In Physics Subject In Pius Bakti Utama Purworejo Senior High School In Grade XI Physical Science In The Second Semester Of The Academic Year 2015/2016. An Undergraduate Thesis. Physics Education Study Program. Faculty of Teacher Training and Education. Sanata Dharma University. Yogyakarta. A research has been conducted to find out the relation between learning independence, learning facility, and learning result ini Physics subject in Pius Bakti Utama Purworejo Senior High School in grade XI physical science of the academic year 2015/2016. The design of this research is descriptive quantiative with correlation analysis. The aim of this research is to find out 1) the relation between learning independence and the learning result in Physics subject, 2) the relation between learning facility and the learning result in Physics subject and 3) the relation between learning independence and learning facility in Physics subject. The research was conducted in Pius Bakti Utama Purworejo Senior High School in June 2016. The population in this research covers all of the students in grade XI physical science in Pius Bakti Utama Purworejo Senior High School which amounts to 21 students as the samples. The data is gathered from the questionnare, interview, and documentation. The data of this research then being analiyzed using Pearson correlation analysis technique with the significance level 0.05 and coding technique. The result shows that 1) there is no positive and significant relation between the learning independence and the learning result in Physics subject, 2) there is positive and no significant relation between learning facility and learning result in Physics subject, and 3) there is a positive and significant relation between learning independence and learning facility.
Keywords: learning independence, learning facility, learning result
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Kemandirian Belajar dan Fasilitas Belajar Dengan Hasil Belajar Fisika Kelas XI-IPA SMA Pius Bakti Utama Purworejo Tahun Ajaran 2015/2016”. Skripsi ini adalah syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada program studi Pendidikan Fisika di Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari jika skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan dan dan dukungan dari beberapa pihak yang berperan penting dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. 3. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika. 4. Ibu Ir. Sri Agustini Sulandari,M.Si, sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang sabar, penuh pengertian, dan memotivasi pada penulis untuk menyelsaikan skripsi ini. 5. Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang memberikan semangat pada penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Segenap dosen program studi Pendidikan Fisika dan karyawan JPMIPA yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini. 7. Bapak R.C. Irlan selaku guru mata pelajaran Fisika di SMA Pius Bakti Utama Purworejo yang telah membimbing penulis dengan memberikan kritik dan saran dalam upaya pelaksanaan penelitian dan penyelesaian penulisan skripsi. 8. Siswa kelas XI-IPA SMA Pius Bakti Utama Purworejo atas partisipasi dan kerjasama dalam pelaksanaan peneltian. 9. Keluarga tercinta bapak, ibu, dan adikku Ernesta Novasty Yulan Irianti dan Yulitta Irvine Tryhastya Irianti yang selalu memberikan semangat, motivasi, dukungan dan doa dalam penyelesaian penelitian dan skripsi. 10. Kakakku Fransiskus Xaverius Andy Prasetya yang tak pernah lelah menanyakan perkembangan skripsi, memberikan semangat, dukungan, dan pengertian kepada penulis. 11. Sahabat – sahabat terbaikku Regina Risa Dewi, Natalia Peni Suharyanti, Theresia Emilia Woghe, Lusi Indriyani, Fransiska Ernawati, Hermana Cardayo, Edward Arung, Lusiana Ade, Desi Fridayanti, Enjang Oktaviani yang membantu, memberikan dukungan pada penulis. 12. Serta semua pihak yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan penelitian dan skripsi ini. Penulis menyadari jika dalam penulisan skripsi ini masih ada beberapa kesalahan ataupun kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
saran dari pembaca yang membangun terhadap skripsi ini. Semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………….
i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING………………………….
ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………............
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………........
iv
HALAMAN MOTTO………………………………………………………………
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………………....
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS…………………………………………..
vii
ABSTRAK……………………………………………………………………….....
viii
ABSTRACT………………………………………………………………………....
ix
KATA PENGANTAR……………………………………………………………...
x
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..
xiii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………..
xvi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….........
xvii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………..
xviii
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………………………………………………………...
1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………......
4
C. Tujuan Penelitian …………………………………………………………...
5
D. Pembatasan Masalah ……………………………………………………......
6
E. Hipotesa Penelitian ……………………………………………………….....
6
F. Manfaat Penelitian ………………………………………………………......
7
BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar …………...……………………………………………………….....
8
B. Kemandirian Belajar …………………………………………………….......
9
C. Fasilitas Belajar ……………………………………………………………..
13
D. Hasil Belajar ………………………………………………………………...
15
E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar ………………………………...
17
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ………………………………………………………….......
25
B. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………………....
25
C. Sampel Penelitian……………………..…………………………………......
26
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Variabel Penelitian ……………………………………………………….....
26
E. Instrumen Penelitian ………………………………………………………...
27
F. Validitas Instrumen ...…………………………………………………….....
30
G. Metode Analisis Data ...…………………………………………………......
31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ……………………………………………………..............
36
B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis………………………………...........
41
C. Pembahasan Hasil Penelitian………………………………….………….....
49
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………………………......
55
B. Keterbatasan Penelitian.........................…………………………...……........
55
C. Saran.............................………………………………………………........... DAFTAR PUSTAKA …..………………………………………………………......
LAMPIRAN
xv
56 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Kisi – kisi Kuisioner Kemandirian Belajar .........……………….....
28
Tabel 3.2. Kisi – kisi Kuisioner Fasilitas Belajar …………....……………….
28
Tabel 3.3. Kisi – kisi Pertanyaan Wawancara ……………………….……....
30
Tabel 3.4. Klasifikasi Kemandirian Belajar …………………….………….....
32
Tabel 3.5. Klasifikasi Fasilitas Belajar ……………………………………….
33
Tabel 4.1. Skor Kemandirian Belajar......................................…………….....
36
Tabel 4.2. Sebaran Frekuensi Skor Kemandirian Belajar…………………….
37
Tabel 4.3. Skor Fasilitas Belajar…....………………………………………....
38
Tabel 4.4. Sebaran Frekuensi Skor Fasilitas Belajar.....……………………....
39
Tabel 4.5. Nilai Ulangan Akhir Semester Fisika ………...…………………...
39
Tabel 4.6. Sebaran Frekuensi Skor Hasil Belajar Fisika ..…………………....
40
Tabel 4.7. Korelasi Kemandirian Belajar Dengan Hasil Belajar Fisika……...
41
Tabel 4.8. Korelasi Fasilitas Belajar Dengan Hasil Belajar Fisika ..………....
42
Tabel 4.9. Korelasi Kemandirian Belajar Dengan Fasilitas Belajar …………
43
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Histogram Sebaran Skor Kemandirian Belajar …………………...
37
Gambar 2. Histogram Sebaran Skor Fasilitas Belajar ………………………...
39
Gambar 3. Histogram Sebaran Skor Hasil Belajar Fisika dalam Interval ........
41
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian .................……………………………….....
60
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Meneliti ……………………………….
61
Lampiran 3. Kuisioner Kemandirian Belajar ………………………………...
62
Lampiran 4. Kuisioner Fasilitas Belajar ……………………………………...
65
Lampiran 5. Daftar Pertanyaan Wawancara …………………………....….....
69
Lampiran 6. Validasi Instrumen…………………………………........………. 70 Lampiran 7. Data Hasil Penelitian …………………………………....………
80
Lampiran 8. Nilai UAS ……………………………………………….............
94
Lampiran 9. Hasil Wawancara ………………………………………......…… 96 Lampiran 10. Koding Hasil Wawancara ………………………………...…… 106 Lampiran 11. Soal UAS ..……………………………………….........……….
122
Lampiran 12. Skor Kuisioner Kemandirian Belajar ………………………….
135
Lampiran 13. Skor Kuisioner Fasilitas Belajar ………………………….........
136
Lampiran 14. Hasil Perhitungan Statistik (SPSS 20) ……………………….... 137
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha mendewasakan dan memandirikan manusia melalui kegiatan yang terencana dan disadari melalui kegiatan belajar dan pembelajaran yang melibatkan siswa dan guru (Muhamad Irham dan Novan Ardy Wiyan, 2013: 19). Sekolah adalah salah satu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab melaksanakan fungsi pendidikan.
Dalam
pelaksanaan
fungsi
pendidikan
ini
sekolah
mengadakan kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa. Kemampuan belajar siswa dapat meningkat apabila dalam kegiatan belajar yang dilakukan di kelas, siswa lebih aktif dan tekun mempelajari materi – materi yang di ajarkan oleh guru. Bagi siswa yang memiliki kemandirian belajar, guru merupakan sumber belajar namun bukan satu-satunya sumber belajar. Kemandirian belajar oleh siswa berarti siswa belajar dengan cara berinisiatif dengan ataupun tanpa guru. Tugas guru dalam proses kemandirian belajar siswa adalah menjadi fasilitator, yaitu menjadi orang yang siap memberikan bantuan kepada peserta didik bila diperlukan. Guru tidak mendominasi dalam kegiatan proses belajar tetapi siswa yang berperan aktif dalam proses pembelajaran. Siswa belajar secara bebas, siswa berpikir sendiri.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Disini siswa lebih bertanggung jawab, lebih mandiri dan guru tidak banyak mengambil tindakan. Siswa memiliki kebebasan atau keleluasaan melakukan kegiatan belajar di sekolah tanpa tekanan guru/pihak lainnya (Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, 1991: 196-197). Kegiatan belajar yang mandiri lebih menitikberatkan pada kesadaran belajar siswa atau lebih banyak menyerahkan kendali pembelajaran kepada diri siswa sendiri (Rusman, 2014: 357). Kemandirian dalam belajar ini didukung dengan kegiatan membentuk kelompok belajar ataupun berdiskusi saling bertukar informasi
dengan teman. Melalui
proses belajar ini siswa akan mendapatkan pengetahuan. Pengetahuan yang telah diperoleh tersebut dapat dilihat melalui hasil belajarnya. Keberhasilan belajar siswa dalam proses belajarnya dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri dan dari luar diri. Faktor dari dalam diri misalnya minat, kecerdasan, kemandirian, bakat, dan motivasi. Sedangkan faktor dari luar diri misalnya kurikulum, program, sarana dan fasilitas. Kemandirian belajar pada siswa sekolah dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah terbilang masih rendah. Banyaknya kasus mencontek yang terjadi ketika ujian merupakan salah satu faktornya. Terdapat salah satu kasus di televisi seorang siswa tingkat sekolah dasar terluka hingga hampir buta karena disakiti oleh temannya yang ingin mencontek pekerjaannya ketika ulangan. Selain itu pengalaman peneliti sewaktu melaksanakan program pelaksanaan lapangan atau PPL di salah satu sekolah di Sleman juga menjumpai kasus siswa yang mencontek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Ketika peneliti menjaga Uji Coba UN di sekolah tersebut, para siswa saling bertanya satu sama lain. Sepertinya memang budaya ini sudah dilakukan sejak para siswa masih duduk di tingkat sekolah dasar sehingga sudah mengakar kuat dalam diri para siswa. Oleh karena itu kemandirian harus ditanamkan pada siswa agar mampu mengemban tanggung jawabnya sebagai seorang pelajar yaitu belajar. Siswa yang dapat belajar dengan mandiri
memiliki kesiapan belajar. Kesiapan belajar siswa
merupakan bagian dari kepribadian dari diri siswa yang berkembang dari waktu ke waktu melalui interaksi sosialnya. Kemandirian belajar siswa merupakan kemampuan siswa untuk melakukan kegiatan belajar yang bertumpu pada aktivitas, tanggung jawab, dan motivasi yang ada dalam diri siswa sendiri (Rusman, 2014: 359). Kemandirian belajar siswa sendiri sangat penting dalam belajar, khususnya dalam belajar fisika. Dalam belajar fisika tidak hanya sekedar menghafalkan teori saja, namun siswa diajak untuk berpikir bagaimana menyelesaikan persoalan yang dikaitkan dengan teori. Berpikir kreatif dan mandiri dalam belajar akan membuat siswa lebih paham pada materi fisika dan juga akan mendapatkan hasil yang baik. Usaha untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa telah dilakukan dengan berbagai cara. Cara itu antara lain: memberi motivasi pada siswa, memberi pekerjaan rumah, memberikan bimbingan belajar di luar jam sekolah, menggunakan metode belajar yang sesuai, menggunakan alat peraga, menyediakan fasilitas belajar yang memadai, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Fasilitas belajar merupakan salah satu contoh faktor eksternal siswa yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang memudahkan orang dalam proses belajar. Jika siswa kekurangan fasilitas belajar dalam belajarnya, siswa akan memiliki dampak yang kurang baik bagi hasil belajarnya. Sebaliknya apabila siswa memiliki fasilitas belajar yang cukup memadai dalam belajarnya, diharapkan siswa memiliki proses belajar yang baik sehingga berdampak baik pula dengan hasil belajarnya. Penggunaan fasilitas belajar yang memadai diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa. Sehubungan dengan hal ini maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian di SMA Pius Bakti Utama Purworejo, karena sekolah tersebut merupakan sekolah peneliti. Peneliti ingin melihat bagaimana hubungan kemandirian belajar dan fasilitas belajar siswa yang dikaitkan dengan hasil belajar siswa. Oleh karena itu penelitian ini berjudul “ Hubungan Kemandirian Belajar dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas XI IPA Semester 2 SMA Pius Bakti Utama Purworejo Tahun Ajaran 2015/2016”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, masalah pokok yang akan diteliti sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
1. Apakah ada hubungan yang positif antara kemandirian belajar terhadap hasil belajar fisika siswa di SMA Pius Bakti Utama Purworejo tahun ajaran 2015/2016? 2. Apakah ada hubungan yang positif antara fasilitas belajar terhadap hasil belajar fisika siswa di SMA Pius Bakti Utama Purworejo tahun ajaran 2015/2016? 3. Apakah ada hubungan yang positif antara kemandirian belajar dengan fasilitas belajar siswa di SMA Pius Bakti Utama Purworejo tahun ajaran 2015/2016?
C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah di atas, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui hubungan antara kemandirian belajar terhadap hasil belajar fisika siswa di SMA Pius Bakti Utama Purworejo tahun ajaran 2015/2016. 2. Untuk mengetahui hubungan antara fasilitas belajar terhadap hasil belajar fisika siswa di SMA Pius Bakti Utama Purworejo tahun ajaran 2015/2016. 3. Untuk mengetahui hubungan antara kemandirian belajar dengan fasilitas belajar siswa di SMA Pius Bakti Utama Purworejo tahun ajaran 2015/2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
D. Pembatasan Masalah Agar pengkajian masalah dalam penelitian tidak terlalu luas, maka diperlukan batasan masalah. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA di SMA Pius Bakti Utama Purworejo pada semester 2, tahun ajaran 2015/2016. 2. Objek penelitian adalah pengaruh kemandirian belajar, fasilitas belajar dan hasil belajar siswa di kelas XI IPA SMA Pius Bakti Utama Purworejo. 3. Hasil belajar siswa di kelas XI IPA pada semester 2 SMA Pius Bakti Utama Purworejo dengan menggunakan nilai UAS.
E. Hipotesa Penelitian Berdasarkan permasalahan peneliti yaitu tentang ada tidaknya hubungan kemandirian belajar, fasilitas belajar terhadap hasil belajar fisika siswa di SMA Pius Bakti Utama Purworejo yang diukur melalui nilai hasil belajar siswa. 1. H0: tidak ada hubungan antara kemandirian belajar terhadap hasil belajar H1: ada hubungan antara kemandirian belajar terhadap hasil belajar 2. H0: tidak ada hubungan antara fasilitas belajar terhadap hasil belajar H1: ada hubungan antara fasilitas belajar terhadap hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
3. H0: tidak ada hubungan antara kemandirian belajar dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar. H1: ada hubungan antara kemandirian belajar dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar.
F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini, diharapkan ada manfaat, antara lain: 1. Bagi sekolah Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi dan bahan pertimbangan dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. 2. Bagi guru Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai pedoman untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 3. Bagi orang tua Sebagai informasi dan pedoman orang tua siswi dalam mengambil kebijakan yang yang baik bagi anak-anaknya yang sedang belajar 4. Bagi penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang positif terhadap pengembangan ilmu pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Belajar Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hayat. Hampir
semua
kecakapan,
keterampilan,
pengetahuan,
kebiasaan,
kegemaran, dan sikap manusia terbentuk, dimodifikasi, dan berkembang karena belajar (Suryabrata, 2002, dalam Nyayu Khodijah, 2014: 47). Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor (Syaiful Bahri Djamarah, 2011: 13). Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Muhibbin Syah, 1999: 68). Menurut Chaplin (1972) dalam Dictionary of Psychology membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi: “. . . acquisition of any relatively permanent change in behavior as a result of practice and experience” yang berarti belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan keduanya adalah process of acquiring responses as a result of special practice yang berarti belajar adalah proses
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus. (Muhibbin Syah, 2008: 65) Menurut W. S. Winkel dalam Susanto (2015) belajar adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap-sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu pengetahuan atau pemahaman baru yang membuat seseorang itu terjadi perubahan perilaku dalam berpikir maupun bertindak.
B. Kemandirian Belajar Kata mandiri mengandung arti tidak tergantung kepada orang lain, bebas, dan dapat melakukan sendiri (Rusman, 2014: 353). Kemandirian belajar siswa disini berarti kemandirian siswa dalam belajar. Kemandirian siswa dalam belajar ini maksudnya siswa mampu belajar secara mandiri, dengan inisiatif sendiri. Belajar secara mandiri tidak berarti belajar sendiri (Panen, 1997). Hal yang terpenting dalam belajar mandiri ialah peningkatan kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam proses belajar tanpa bantuan orang lain, sehingga pada akhirnya peserta didik tidak tergantung pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
guru/pendidik, pembimbing, teman atau orang lain dalam belajar (Rusman, 2014: 355). Menurut Moore (dalam Keegan, 1991) kemandirian belajar peserta didik adalah sejauh mana dalam proses pembelajaran itu siswa dapat ikut menentukan tujuan, bahan dan pengalaman belajar, serta evaluasi pembelajarannya (Rusman, 2014: 365). Dikatakan bahwa kemandirian belajar sebagai kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh motif untuk menguasai suatu kompetensi, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki (Haris Mudjiman, 2011: 1). Kemandirian belajar yang dimaksudkan disini adalah kegiatan belajar yang memiliki ciri keaktifan pembelajar, kegigihan, keterarahan, dan kreativitas untuk mencapai tujuannya. Pengetahuan yang dimiliki tersebut diperoleh dari sumber belajar yang digunakan untuk memecahkan masalah. Dalam hal ini pembelajar sepenuhnya menjadi pengendali kegiatan belajarnya. Herman
(1994)
menjelaskan
bahwa
kemandirian
belajar
merupakan keharusan dalam belajar dewasa ini sejauh pelajaran itu diarahkan kepada hari depan pelajar, yang dengan nyata dapat dilihat dalam keluarga dan masyarakat. Haris Mudjiman (2011: 9-10) mengemukakan ciri-ciri seseorang yang belajar mandiri yaitu: 1. Kegiatan belajarnya bersifat self-directing – mengarahkan diri sendiri, tidak tergantung orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
2. Pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam proses pembelajaran dijawab sendiri atas dasar pengalaman, bukan mengharapkan jawaban dari guru atau orang luar. 3. Tidak mau didikte guru, karena mereka tidak mengharapkan secara terus-menerus diberitahu apa yang harus dilakukan. 4. Orang dewasa mengharapkan penerapan dengan segera dari apa yang dipelajari; mereka tidak dapat menerima penerapan yang tertunda. 5. Lebih senang dengan problem-centered learning daripada contentcentered learning. 6. Lebih senang dengan partisipasi aktif daripada mendengarkan ceramah guru. 7. Selalu
memanfaatkan
pengalaman
yang
telah
dimiliki
(konstruktivistik), karena mereka tidak datang belajar „dengan tangan kosong‟. 8. Lebih menyukai collaborative learning, karena belajar dan tukarpengalaman sangat menyenangkan, dan bisa berbagi. 9. Merencanakan dan mengevaluasi belajar dalam batas tertentu bersamasama dengan guru. 10. Belajar dengan berbuat, tidak cukup hanya dengan mendengarkan dan menyerap. Dalam proses belajar mandiri, peran teman sangatlah penting. Teman dapat menjadi mitra dalam belajar bersama dan berdiskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
(Rusman, 2014: 355). Selain itu teman juga dapat dijadikan alat untuk mengukur kemampuannya. Kemandirian belajar diberikan kepada peserta didik dengan maksud supaya peserta didik mempunyai tanggung jawab untuk mengatur dan mendisiplinkan dirinya dan mengembangkan kemampuan belajar atas kemauan sendiri. Sikap-sikap tersebut perlu dimiliki peserta didik karena hal tersebut merupakan ciri kedewasaan orang yang terpelajar (Rusman, 2014: 359). Konsep kemandirian belajar
menggambarkan adanya kendali
belajar serta penentuan waktu dan tempat belajar yang berada pada diri siswa yang belajar (Tonny Dodds, 1983, dalam Bambang Warsita, 2011: 147). Berdasarkan
pengertian
dari
kemandirian
belajar,
maka
kemandirian belajar merupakan kegiatan belajar mandiri. Kedewasaan merupakan ciri dari siswa yang memiliki kemandirian belajar. Siswa yang mandiri akan berusaha mencari sumber belajar yang diperlukannya dalam belajar. Dalam belajar mandiri ini siswa akan berusaha terlebih dahulu untuk memahami isi pelajaran yang dibaca atau didengarnya sehingga siswa tidak akan bergantung pada bantuan orang lain. Dengan mengerjakan tugas atau menjawab soal latihan, siswa mencoba menafsirkan isi pelajaran yang diajarkan. Dengan mencocokkan jawaban yang disediakan, siswa mengetahui tafsirannya benar atau salah. Ketika siswa mengalami kesulitan dalam belajar, maka siswa akan bertanya atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
mendiskusikan dengan teman, guru/instruktur, atau orang lain yang lebih mengerti tentang materi tersebut.
C. Fasilitas Belajar Menurut Gie (2002) dalam bukunya yang berjudul Cara Belajar Yang Efisien, “untuk belajar yang baik hendaknya tersedia fasilitas belajar yang memadai, antara lain ruang belajar yang baik, perabotan belajar yang tepat, perlengkapan belajar yang efisien”. Menurut Djamarah (2010: 47) “fasilitas adalah segala sesuatu yang memudahkan seseorang untuk mencapai tujuan belajar”. Fasilitas yang mendukung seseorang dalam kegiatan belajar akan membuat proses belajar yang menyenangkan. Fasilitas belajar yang memadai sangat penting dalam pencapaian hasil belajar yang memuaskan. Menurut Slameto (2010) dalam bukunya yang berjudul Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, “Anak yang sedang belajar juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis-menulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya akan terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.” . Fasilitas belajar yang memadai sangat mendukung kegiatan belajar siswa sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang baik pula. Pola asuh orang tua, fasilitas belajar yang disediakan, perhatian, dan motivasi merupakan dukungan belajar yang harus diberikan orang tua untuk kesuksesan belajar anak (Nyayu Khodijah, 2014: 60).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
Dari uraian di atas dapat disimpulkan: 1. Fasilitas belajar adalah sesuatu yang memudahkan seseorang dalam belajar. 2. Fasilitas belajar berperan dalam kesuksesan belajar seseorang yang sedang belajar. 3. Fasilitas yang dimaksud berupa alat-alat kelengkapan belajar seperti buku-buku pelajaran, alat tulis, ruang/tempat belajar, meja, kursi, dan peralatan lain yang menunjang kegiatan belajar. 4. Semakin lengkap fasilitas yang dimiliki seseorang maka semakin baik hasil belajarnya. Macam-macam fasilitas belajar menurut Gie (2002: 33-54) adalah sebagai berikut: 1. Ruang atau Tempat Belajar Yang Baik Agar dapat melakukan belajar dengan sebaik-baiknya adalah dengan memiliki suatu ruang atau tempat belajar. dengan adalanya ruang atau tempat belajar yang baik, maka siswa akan memiliki kesiapan belajar sehingga siswa akan memperoleh hasil belajar yang baik. Tempat belajar yang baik harus mempertimbangkan hal-hal berikut: a. Penerangan Cahaya Tempat belajar yang baik hendaknya memiliki penerangan cahaya yang cukup. Penerangan cahaya yang cukup yaitu penerangan itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
tidak berlebihan dan tidak kurang, melainkan memadai untuk belajar yang sebaik-baiknya. b. Peredaran Udara Tempat belajar yang baik hendaknya memiliki peredaran udara yang lancar, yaitu yaitu bisa keluar masuk dari dua arah. Kamar yang pengab tanpa peredaran udara atau peredaran udaranya kecil akan membuat mengantuk dengan akibat tidak dapat melakukan belajar dengan baik. 2. Perabotan Belajar Yang Lengkap Perabotan belajar yang perlu diperhatikan untuk kegiatan belajar yang baik yaitu meja belajar, kursi belajar, dan lemari buku serta kemungkinan perabotan lain yang digunakan untuk menunjang kegiatan belajar. 3. Perlengkapan Belajar Yang Efisien Perlengkapan yang digunakan dalam belajar haruslah efisien artinya adalah
perlengkapan
belajar
dapat
membantu
tercapainya
perbandingan antara usaha belajar dengan hasil belajar. perlengkapan belajar yang dimaksudkan disini seperti bolpen, buku acuan (bukubuku pelajaran), karet penghapus, penajam pensil, penggaris, pensil, dan lain-lain.
D. Hasil Belajar Fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
Menurut Nawawi dalam K. Brahim (2007: 39) menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Secara sederhana hasil belajar siswa adalah kemampuan yanng diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. (Ahmad Susanto, 2015: 5) Hasil belajar adalah suatu hasil yang diharapkan dari pembelajaran yang telah ditetapkan dalam rumusan perilaku tertentu (Gronlund, 1976 dalam Nyayu Khodijah, 2014: 189). Menurut Sudijarto (1993), hasil belajar adalah tingkat pernyataan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. Karenanya, hasil belajar siswa mencakup tiga aspek, yaitu: aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik (dalam Nyayu Khodijah, 2014: 189). Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan-perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris (Nana Sudjana 1989: 3). Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Menurut Woordworth (dalam Ismihyani, 2000), hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses belajar dan hasil belajar adalah kemampuan aktual yang diukur secara langsung. Hasil pengukuran belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
inilah akhirnya akan mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah dicapai. (Abdul Majid, 2014: 28) Klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membagi menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris. Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku dari suatu proses pembelajaran yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. “Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksi gejala-gejala alam itu” (Marthen Kanginan, 1997: 1). “Ilmu fisika diyakini bahwa alam terdiri atas materi dan energi” (T. Sarkim, 2013: 129). Berdasarkan pengertian di atas berarti fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksinya yang terdiri dari materi dan energi. Dari pengertian di atas disimpulkan bahwa hasil belajar fisika adalah hasil dari perubahan dalam rangkaian proses belajar fisika yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Menurut Sudjana (1989: 39) bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni faktor dalam diri siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan (Susanto, 2015: 15). Menurut Suryabrata, 2014 dalam Nyayu Khodijah (2014: 58) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: 1. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pembelajar, yang meliputi: a. Faktor-faktor Fisiologis 1) Keadaan tonus jasmaniah pada umumnya. Keadaan tonus jasmani berpengaruh pada kesiapan dan aktivitas belajar. Agar sesorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi, dan ibadah (Slameto, 2010: 55). 2) Keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu. Keadaan fungsifungsi fisiologis tertentu terutama kesehatan pancaindra akan memepengaruhi belajar. Pancaindra merupakan alat untuk belajar oleh karena itu pancaindra yang berfungsi dengan baik merupakan syarat untuk belajar tersebut berlangsung dengan baik. b. Faktor-faktor Psikologis 1) Minat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Minat
adalah
kecenderungan
yang
tetap
untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan (Slameto, 2010: 57). Adanya minta terhadap objek yang dipelajari akan mendorong orang untuk mempelajari sesuatu dan mencapai hasil belajar yang maksimal. Menurut
Dalyono
(2010)
timbulnya
minat
belajar
disebabkan berbagai hal, antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikkan martabat atau memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang dan bahagia. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah. 2) Motivasi Motivasi belajar seseorang akan menentukan hasil belajar yang dicapainya. Motivasi berbeda dengan minat. Motivasi adalah daya penggerak/pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan (Dalyono, 2010: 57) Seseorang yang belajar dengan motivasi kuat, akan melaksanakan semua kegiatan belajarnya dengan sungguhsungguh, penuh gairah atau semangat. Sebaliknya, belajar dengan motivasi yang lemah, akan malas bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pelajaran. 3) Inteligensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Inteligensi merupakan modal utama dalam melakukan aktivitas belajar dan mencapai hasil belajar yang maksimal. Menurut Chaplin dalam Slameto (2010) inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam sitiasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan konsepkonsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. 4) Memori Memori
merupakan
kemampuan
untuk
merekam,
menyimpan, dan mengungkapkan kembali apa yang telah dipelajari dalam proses belajar dan mencapai hasil belajar yang baik. 5) Emosi Penelitian tentang otak menunjukkan bahwa emosi yang positif akan sangat membantu kerja saraf otak untuk “merekatkan” apa yang dipelajari ke dalam memori (Goleman, 1995; LeDoux, 1993, MacLean, 1990). Karena informasi pelajaran yang dikirim ke pusat memori melalui amygdala sebagai pusat emosi berjalan tanpa halangan. 2. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pembelajar, yang meliputi: a. Faktor-faktor Sosial 1) Orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Orang tua sangat berperan penting dalam belajar anak. Pola asuh orang tua, fasilitas belajar yang disediakan, perhatian, dan motivasi merupakan dukungan belajar yang harus diberikan orang tua untuk kesuksesan belajar anak. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurang perhatian dan bimbingan orang tua, rukun atau tidaknya kedua orang tua, akrab atau tidaknya hubungan orang tua dengan anak-anak, tenang atau tidaknya situasi dalam rumah, semuanya itu turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak. Besar kecilnya rumah tempat tinggal, ada atau tidaknya peralatan/media belajar seperti papan tulis, gambar, peta, ada atau tidak kamar atau meja belajar, dan sebagainya. Dalyono (2010: 59) Menurut Slameto (2010) orang tua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak memperhatikan sama sekali akan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak mengatur waktu belajarnya, tidak memperhatikan apakah anak belajar atau tidak, tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan belajar anaknya, kesulitan-kesulitan yang dialami dalam belajar, dan lain-lain dapat menyebabkan anak kurang berhasil dalam belajarnya. Hasil yang didapatkan, nilai/hasil belajarnya tidak memuaskan bahkan mungkin gagal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
dalam studinya. Namun adapula orang tua yang menginginkan anaknya mencapai prestasi yang sangat baik sehingga ketika orang tua mengetahui bahwa anaknya bodoh tetapi tidak tahu apa yang menyebabkan, sehingga anak dikejar-kejar untuk mengatasi/mengejar kekurangannya. 2) Guru Kompetensi
pribadi
dan
profesionalis
guru
sangat
berpengaruh pada proses dan hasil belajar yang dicapai anak didik. Metode
mengajar
guru
yang
kurang
baik
akan
mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa dan atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya. (Dalyono, 2010: 65) Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab, menyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang lancar. Juga siswa merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar (Dalyono, 2010: 66) 3) Teman-teman atau orang-orang di sekitar lingkungan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Kehadiran orang lain secara langsung maupun tidak langsung dapat berpengaruh buruk atau baik pada belajar seseorang. Relasi siswa dengan siswa yang tidak baik akan menyebabkan adanya grup di dalam kelas yang saling bersaing secara tidak sehat. Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku
yang kurang menyenangkan teman lain,
mempunyai rasa rendah diri atau sedang mengalami tekanantekanan batin, akan diasingkan dari kelompok (Slameto, 2010: 66).
Akibatnya
semakin
parah
masalahnya
dan
akan
menggangu belajarnya. Perlunya menciptakan relasi yang baik antarsiswa dapat memberikan pengaruh positif terhadap belajar siswa. Selain itu teman bergaul siswa juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang bersifat buruk juga. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlu diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik-baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana. (Slameto, 2010: 71) b. Faktor-faktor Non Sosial 1) Keadaan udara, suhu, dan cuaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Keadaan udara dan suhu yang terlalu panas dapat membuat seseorang tidak nyaman belajar sehingga juga tidak dapat mencapai hasil belajar yang optimal. 2) Waktu (pagi, siang, atau malam). Sebagian besar orang lebih mudah memahami pelajaran di waktu pagi hari dibandingkan pada waktu siang atau sore hari. 3) Tempat (letak dan pergedungannya). Seseorang biasanya sulit belajar di tempat yang ramai dan bising. 4) Alat-alat atau perlengkapan belajar. Dalam pelajaran tertentu yang memerlukan alat, belajar tidak akan mencapai hasil yang maksimal jika tanpa alat tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mendeskripsikan data untuk mengetahui hubungan antara variabel kemandirian belajar dan fasilitas belajar dengan hasil belajar fisika. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi. Dalam penelitian ini terdiri dari 21 siswa. Untuk melihat adanya hubungan antara kemandirian belajar dan fasilitas belajar dengan hasil belajar fisika. untuk melihat adanya hubungan antara kemandirian belajar dan fasilitas belajar dengan hasil belajar fisika dilakukan dengan menggunakan angket dan tes yang dijadikan parameter penilaian yang dikerjakan siswa. Sedangkan untuk memperkuat data kuantitatif yang diperoleh maka dilakukan wawancara. Penelitian ini termasuk dalam penelitian eks post fakto. Penelitian eks post fakto adalah peneliti tidak memanipulasi keadaan variabel yang ada dan langsung mencari keberadaan hubungan dan tingkat hubungan variabel yang direfleksikan dalam koefisien korelasi (Sukardi, 2008: 166). B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat melaksanakan penelitian ini adalah SMA Pius Bakti Utama Purworejo.
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
2. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini adalah akhir bulan Mei sampai dengan awal bulan Juni 2016. C. Sampel Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian yang dilakukan adalah siswa kelas XI SMA Pius Bakti Utama Purworejo 2. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang dilakukan adalah kemandirian belajar, fasilitas belajar, dan hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA SMA Pius Bakti Utama Purworejo. D. Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat (Sugiyono, 2010: 60). a. Variabel bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2010: 61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kemandirian belajar dan fasilitas belajar siswa. b. Variabel terikat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010: 61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah nilai hasil belajar siswa yang didapatkan dari nilai Ulangan Akhir Semester Genap. E. Instrumen Penelitian 1. Survei/Angket/Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010: 199) . Menurut Suparno (2008: 54) survei dibedakan dalam dua bentuk berdasarkan pertanyaannya: a. Pertanyaan pilihan ganda atau tertutup. Siswa hanya harus memilih jawaban yang sudah disediakan. Model ini akan memudahkan dalam menganalisis. b. Pertanyaan terbuka. Siswa dapat leluasa menjelaskan jawabannya. Model pertanyaan ini
lebih
sulit menganalisisnya karena
jawabannya dapat bermacam-macam dan alasannya juga sangat terbuka. Dalam penelitian ini kuesioner digunakan sebagai alat untuk mencari data mengenai kemandirian belajar dann fasilitas belajar pada siswa. Kuesioner ini dibuat dengan model tertutup, dimana siswa memilih sendiri jawaban yang telah disediakan. Kisi-kisi mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
kemandirian belajar dapat dilihat pada tabel 3.1 dan fasilitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel 3.2. Tabel 3.1. Kisi-kisi Kuesioner Kemandirian Belajar No. Indikator
No. Angket
Jumlah
1
Siswa memiliki kesiapan dalam belajar
1, 2, 3, 4
4
2
Siswa memiliki minat belajar fisika
5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12
8
3
Siswa memiliki keinginan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran
13, 14, 15, 16 , 17, 18
6
4
Kebebasan siswa dalam mengupayakan dirinya menjadi lebih mandiri
19, 20, 21, 22, 23, 24, 25
7
5
Siswa memiliki kepercayaan diri terhadap hasil belajarnya
26, 27, 28
3
Jumlah
28
Tabel 3.2. Kisi-kisi Kuesioner Fasilitas Belajar No. Indikator
No. Angket
Jumlah
1
Sumber belajar yang digunakan siswa untuk memperoleh informasi yang menunjang kegiatan belajar
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
8
2
Alat tulis yang digunakan siswa untuk menunjang proses belajar
9, 10, 11, 12
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
No. Indikator
No. Angket
Jumlah
3
Keberadaan pembimbing
13, 14
2
4
Kondisi tempat belajar di rumah
15, 16, 17, 18,19, 20
6
5
Kondisi fasilitas belajar di rumah
21, 22, 23, 24
4
6
Sarana penunjang berupa transportasi yang digunakan untuk ke sekolah
25
1
7
Keberadaan alat hitung yang digunakan untuk menunjang belajar fisika
26
1
Jumlah
26
2. Dokumentasi Dokumen artinya barang-barang tertulis. Dokumentasi adalah pengumpulan data-data lewat pengumpuulan benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, notulen catatan harian, daftar nilai, foto-foto, dan lain-lain (Suparno, 2014: 62). Data yang dikumpulkan dengan metode dokumentasi adalah data berupa daftar nilai hasil ulangan akhir semester 2 fisika siswa kelas XI-IPA SMA Pius Bakti Utama Purworejo. 3. Wawancara Wawancara adalah semacam kuesioner lisan, suatu dialog yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi yang diperlukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
(Suparno, 2014: 61). Wawancara ini bertujuan untuk menguatkan hasil kuesioner mengenai kemandirian belajar dan fasilitas belajar siswa pada mata pelajaran fisika. Tabel 3.3. Kisi-kisi Pertanyaan Wawancara Jenis
Indikator
Nomor item
Kemandirian Belajar
Persiapan alat untuk belajar
1
Minat dalam belajar fisika
2, 3, 4, 5
Percaya diri pada kemampuan yang dimiliki saat ulangan
6
Cita-cita yang dimiliki
7, 8
Perasaan dan usaha ketika mengalami remedi
9
Sumber belajar
1
Alat tulis
2
Bimbingan dari guru les dalam belajar fisika
3
Fasilitas Belajar
4
Fasilitas Belajar
F. Validitas Instrumen Validitas dalam bahasa Indonesia sering disebut valid atau sah, cocok, sesuai. Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur (Gay, 1983, dalam Sukardi, 2008: 121). Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi jika alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Sitiatava Rizema Putra, 2013: 166). Validitas tidak berlaku universal sebab bergantung pada situasi dan tujuan penilaian (Nana Sudjana, 2010: 12). Pada penelitian ini validitas yang digunakan adalah content validity atau validitas isi. Yang dimaksud validitas isi adalah derajat di mana sebuah tes mengukur cakupan substansi yang ingin diukur (Sukardi, 2008: 123). Sebelum melakukan penelitian, pada penelitian ini peneliti melakukan uji validitas dengan cara memberikan lembar uji validasi kuesioner kepada dua pakar ahli, disini peneliti meminta bantuan dari dua dosen, dimana salah satunya adalah dosen pembimbing. G. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini ada dua macam, yaitu dengan menggunakan korelasi Pearson untuk data kuantitatif dan koding untuk data kualitatif. Peneliti ini menggunakan angket atau kuesioner. Angket yang sudah diisi oleh siswa kemudian dianalisis menggunakan skor-skor yang telah ditetapkan dan dengan metode kuantitatif dihubungkan dengan hasil belajar fisika siswa yaitu nilai Ulangan Akhir Semester. Analisis data kuantitatif untuk angket/kuesioner, yaitu: 1. Angket/Kuesioner Untuk melihat tingkat kemandirian belajar, fasilitas belajar, dan hasil belajar fisika yang dimiliki siswa, maka dilakukan dengan menganalisa hasil yang diperoleh sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
a. Kemandirian Belajar Teknik pemberian skor kuesioner kemandirian belajar adalah sebagai berikut: 1) Siswa menjawab SS mendapat skor 4 2) Siswa menjawab S mendapat skor 3 3) Siswa menjawab TS mendapat skor 2 4) Siswa menjawab STS mendapat skor 1 Kuesioner kemandirian belajar terdiri dari 28 pertanyaan dan memiliki skor maksimal yaitu 4, sehingga perhitungan untuk menentukan batas kelas masing-masing kuesioner adalah sebagai berikut: Skor maksimal
: 4 x 28 = 112
Skor minimal
: 1 x 28 = 28
Lebar kelas
: 112 – 28 = 84
Panjang kelas interval adalah
Panjang interval kelas adalah 16,8 dan jika dibulatkan menjadi 17. Tabel 3.4 Klasifikasi Kemandirian Belajar Interval Belajar 95-112 78-94 62-77 45-61 28-44
Skor
Kemandirian Klasifikasi Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
b. Fasilitas belajar Teknik pemberian skor kuesioner kemandirian belajar adalah sebagai berikut: 1) Siswa menjawab a mendapat skor 4 2) Siswa menjawab b mendapat skor 3 3) Siswa menjawab c mendapat skor 2 4) Siswa menjawab d mendapat skor 1 Kuesioner fasilitas belajar terdiri dari 26 pertanyaan dan memiliki skor maksimal yaitu 4, sehingga perhitungan untuk menentukan batas kelas masing-masing kuesioner adalah sebagai berikut: Skor maksimal
: 4 x 26 = 104
Skor minimal
: 1 x 26 = 26
Lebar kelas
: 104 – 26 = 78
Panjang kelas interval adalah
Panjang interval kelas adalah 15,6 dan jika dibulatkan menjadi 16. Tabel 3.5 Klasifikasi Fasilitas Belajar Interval Skor Fasilitas Belajar 90-114 74-89 58-73 42-57 26-41
Klasifikasi Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
2. Menghitung Koefisien Korelasi Untuk menganalisis data adanya korelasi antara kemandirian belajar, fasilitas belajar, dan hasil belajar dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20 atau menghitung secara manual korelasi Pearson. Apabila hasil rcrit < rxy
perhitungan
maka ada korelasi
antara kemandirian belajar dan fasilitas belajar dengan hasil belajar fisika. Korelasi Product Moment Pearson adalah sebagai berikut (Suparno, 2014: 80-81): ∑ ̅
√∑ ̅
̅ ∑
̅
Keterangan: rxy = koefisien korelasi antara Variabel X dan Variabel Y, dua Variabel yang dikorelasikan xi = kemandirian belajar atau fasilitas belajar ̅
= rata-rata kemandirian belajar atau fasilitas belajar
yi = hasil belajar ̅ = rata-rata hasil belajar Bila
koefisien
korelasi
sampel
sudah
diketahui,
untuk
membuktikan apakah korelasi sungguh signifikan adalah sebagai berikut: 1) Ho:Pxy=0 (hipotesis nol) 2)
Hi:Pxy≠0 (hipotesis alternatif)
3)
Signifikan level α=0,05
4)
Df = derajat kebebasan = N-2 (N= jumlah pasangan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
5)
rcrit (koefisien critical) dicari dari table korelasi. Dan dari daerah rejeksi.
6)
Menghitung koefisien korelasi (robs) dengan perhitungan di atas.
7)
Kesimpulan : jika robs (koefisien korelasi perhitungan) jatuh dalam daerah rejeksi, maka hipotesa nol ditolak. Bila tidak maka diterima.
Bila /robs/>/rcrit/ maka signifikan. Dokumentasi hasil belajar fisika siswa diperoleh dari nilai Ulangan Akhir Semester (UAS) 2 dikorelasikan dengan kemandirian belajar dan fasilitas belajar. Hubungan antara kemandirian belajar dan fasilitas belajar terhadap hasil belajar fisika dianalisis dengan Koefisien Korelasi Pearson. 3. Koding Kemandirian Belajar dan Fasilitas Belajar Pada analisis data pengkodingan ini, data yang digunakan adalah data dari instrumen wawancara. Dari data hasil wawancara yang telah didapat lalu diolah dengan mengkode pernyataan/jawaban responden yang mengarahkan pada jawaban yang diinginkan peneliti. Isi koding dari responden lalu dirangkum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kemandirian Belajar Hasil penskoran kuesioner kemandirian belajar siswa adalah tampak pada Tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1 Skor Kemandirian Belajar No. Sampel
Skor
1
82
2
61
3
71
4
82
5
87
6
74
7
72
8
65
9
73
10
95
11
79
12
86
13
86
14
75
15
106
16
75
17
80
18
100
19
64
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
No. Sampel
Skor
20
81
21
83
Berdasarkan tabel 4.1, diperoleh skor minimum 61, skor maksimum 106, mean 79,85
dan standar deviasi 11,319 Hasil
perhitungan dapat dilihat pada lampiran 14. Tabel 4.2 adalah sebaran frekuensi skor kemandirian belajar. Tabel 4.2 Sebaran Frekuensi Skor Kemandirian Belajar No Interval Frekuensi 1 28-44 0 2 45-61 1 3 62-77 8 4 78-94 9 5 95-112 3 Jumlah 21
Kemandirian Belajar 10 8 Jumlah
6 4 2 0 28-44
45-61
62-77
78-94
95-112
Interval
Gambar 1. Histogram Sebaran Skor Kemandirian Belajar 2. Fasilitas Belajar Hasil penskoran kuesioner kemandirian belajar siswa adalah tampak pada Tabel 4.3 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Tabel 4.3 Skor Fasilitas Belajar No. Sampel
Skor
1
72
2
68
3
69
4
72
5
81
6
79
7
70
8
67
9
67
10
82
11
70
12
77
13
86
14
72
15
79
16
70
17
70
18
75
19
55
20
76
21
71
Dari tabel 4.3, diperoleh skor minimum 55, skor maksimum 86, mean 72,76 dan standar deviasi 6,685 . Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 14. Tabel 4.4 adalah sebaran frekuensi skor fasilitas belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Tabel 4.4 Sebaran Frekuensi Skor Fasilitas Belajar No Interval 1 26-41 2 42-57 3 58-73 4 74-89 5 90-104 Jumlah
Jumlah 0 1 12 8 0 21
Fasilitas Belajar 14 12 10 8 Jumlah 6 4 2 0 26-41
42-57
58-73
74-89
90-104
Interval
Gambar 2. Histogram Sebaran Skor Fasilitas Belajar 3. Hasil Belajar Fisika Siswa Nilai dari hasil Ulangan Akhir Semester siswa terdapat pada Tabel 4.5 berikut. Tabel 4.5 Nilai Ulangan Akhir Semester Fisika No. Sampel
Skor
1
81
2
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
No. Sampel
Skor
3
77
4
66
5
81
6
74
7
81
8
66
9
78
10
74
11
60
12
85
13
64
14
85
15
64
16
81
17
67
18
70
19
69
20
65
21
81
Dari tabel 4.5, diperoleh nilai minimun 60, maksimum 85, mean 73,095 dan standar deviasi 7,917 Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 14. Tabel 4.6 adalah sebaran frekuensi skor hasil belajar fisika. Tabel 4.6 Sebaran Frekuensi Skor Hasil Belajar Fisika No 1 2 3
Interval 80-85 75-79 70-74
Frekuensi 7 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
No 4 5
Interval 65-69 60-64
Frekuensi 6 3 21
Jumlah
Hasil Belajar Fisika 8 7 6 5 Frekuensi 4 3 2 1 0 60-64
65-69
70-74
75-79
80-85
Interval
Gambar 3. Histogram Sebaran Skor Hasil Belajar Fisika dalam Interval B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1. Hubungan antara kemandirian belajar dan hasil belajar fisika Untuk mengetahui hubungan antara kemandirian belajar (x1) dan hasil belajar fisika siswa (y) dianalisis dengan menggunakan SPSS 20. Tabel 4.7 Korelasi Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar Fisika Correlations Kemandirian
Hasil Belajar
Belajar Pearson Correlation Kemandirian Belajar
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
Hasil Belajar
1
Sig. (2-tailed) N
-.063 .787
21
21
-.063
1
.787 21
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Dari tabel 4.7 diperoleh koefisien korelasi robs = - 0,063. Untuk sampel sebanyak 21 siswa dan taraf signifikansi α=0,05 harga kritisnya rcrit = 0,433. Koefisien korelasi lebih kecil dari harga kritisnya. Maka hipotesis nol diterima dan hipotesis penelitian ditolak. Kesimpulannya tidak terdapat hubungan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar fisika. 2. Hubungan antara fasilitas belajar dan hasil belajar fisika Untuk mengetahui hubungan antara fasilitas belajar(x2) dan hasil (y) dianalisis dengan menggunakan SPSS 20. Tabel 4.8 Korelasi Fasilitas Belajar dengan Hasil Belajar Fisika Correlations Fasilitas Belajar Pearson Correlation Fasilitas Belajar
1
Sig. (2-tailed) N
Hasil Belajar
Hasil Belajar .009 .969
21
21
Pearson Correlation
.009
1
Sig. (2-tailed)
.969
N
21
21
Dari tabel 4.8 diperoleh koefisien korelasi robs = 0,009. Untuk sampel sebanyak 21 siswa dan taraf signifikansi α=0,05 harga kritisnya rcrit = 0,433. Koefisien korelasi lebih kecil dari harga kritisnya, maka hipotesis nol diterima dan hipotesis penelitian ditolak. Kesimpulannya tidak terdapat hubungan antara fasilitas belajar dengan hasil belajar fisika. 3. Hubungan antara kemandirian belajar dan fasilitas belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Untuk mengetahui hubungan antara kemandirian belajar (x1) dan fasilitas belajar (x2) dianalisis dengan menggunakan SPSS 20. Tabel 4.9 Korelasi Kemandirian Belajar dengan Fasilitas Belajar Correlations Kemandirian
Fasilitas Belajar
Belajar Pearson Correlation Kemandirian Belajar
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
Fasilitas Belajar
1
Sig. (2-tailed) N
.689
**
.001 21
21
**
1
.689
.001 21
21
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tabel 4.9 diperoleh koefisien korelasi robs = 0,689. Untuk sampel sebanyak 21 siswa dan taraf signifikansi α=0,01 harga kritisnya rcrit = 0,549. Koefisien korelasi lebih besar dari harga kritisnya. Maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis penelitian diterima. Kesimpulannya terdapat hubungan antara kemandirian belajar dengan fasilitas belajar. 4. Wawancara Data hasil wawancara yang telah dilakukan lalu diolah setiap responden dengan meng-kode pertanyaan/jawaban responden yang mengarahkan pada tujuan penelitian. Hasil pengkodingan dapat dilihat pada lampiran 9 Berdasarkan hasil coding dan perhitungan frekuensi kode di atas, maka diperoleh:
Menjadwal sehari sebelum pelajaran (malam hari)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
R1 : Biasanya nyiapin buat pelajaran besok itu sore hari setelah makan malam. R3 : Biasanya buku disiapkan malam atau pagi hari. Kalau malam biasanya ada tugas ada laporan aku biasanya nyiapinnya pagi. R4 : Kalau lagi males ya paginya, biasanya kalau pagi itu kalau lagi capek banget. Tapi biasanya sih malam. R5 : Aku nyiapin buat sekolah itu biasanya malam sekalian jadwal, selama ini belum pernah nyiapin peralatan sekolah kalau pagi itu terlalu mepet, aku biasanya nyiapin sore habis belajar.
Kegiatan aktif dalam pembelajaran di kelas R1 :
Selama
proses
pembelajaran
fisika
di
sekolah
berlangsung ya aku nyatet apa yang dicatatkan sama guru, kalau dikasih soal suruh ngerjakan ya dikerjakan, nanti kalau misalnya suruh maju buat jelasin ke teman-teman atau ngerjakan di papan tulis ya udah maju aja. R3 : Dengerin, nggak tau nanya, minta soal, soalnya kalau dijelasin berbelit-belit nggak jelas bikin bingung mending latihan soal aja. R5 : Kalau misalnya guru jelasin, ya aku dengan kesadaran sendiri nyatet yang penting-penting kaya gitu, kalau guru jelasin aku dengerin, yang dicatat itu kalau misalnya yang di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
papan tulis belum ada aku juga nyatet dari penyelesaian menggunakan rumus yang dituliskan.
Memiliki ciri-ciri kemandirian belajar R1 : Biasanya saya nyari-nyari dibuku dulu. R3 : Kadang kalau udah frustasi banget ya buka internet, kalau internet nggak ada yaudah nanya sama guru. R4 : Kalau nggak ada di catatan nyari di buku paket, biasanya soalnya buat tugas jadi kayak nyalin caranya terus dihitung ulang. Kalau di buku paket nggak ada jawabannya biasanya nanya temen. R5 : Pertama nyari di internet kalau PR, terus yang kedua tanya teman, terus yang ketiga tanya guru.
Belum percaya pada diri sendiri R1 : Terkadang aku yakin, tapi juga kadang nggak yakin. R2 : Enggak. Ya karena belum pernah baik. R5 : Nggak terlalu sih.
Penting belajar fisika R1 : Menurutku penting buat belajar fisika. R2 : Penting, karena penerapan kehidupan sehari-hari. R3 : Menurut saya karena itu mata pelajaran IPA jadi penting supaya naik kelas. Selain itu kita buta mesin-mesin kaya gitu juga pakai fisika. R4 : Ya penting sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
R5 : Menurutku penting.
Sudah memiliki cita-cita R1 : Pengin jadi guru matematika. R2 : Cita-cita saya jadi menteri kehutanan. R4 : Psikolog, tapi pengin juga ambil jurusan di Poltekes. R5 : Sebenernya pengin jadi dokter, tapi orang tua kan nyaranin sekolah di sini, sekolah di sana. Kalau semua itu masih mencakup sama apa yang aku bisa ya aku mau-mau aja.
Pernah remidi R1 : Pernah waktu itu remidi. R2 : Nggak pernah lulus. R3 : Pernah sekali doang, materi torsi. R4 : Pernah remidi 2-3 kali.
Sumber belajar yang memadai R1 : Buku cetak, tanya sama guru, internet. R2 : Buku BSE sama Yudhistira. R3 : Guru, buku, internet kadang-kadang. R4 : Kalau dari sekolah dikasih 2 buku, BSE sama Yudhistira, kalau nggak nemu jawabannya biasanya nanya temen. R5 : Buku tulis, internet, tanya teman, baru guru fisika.
Alat belajar yang lengkap R1 : Bolpoin, pensil, penghapus, label, penggaris, jangka, buku tulis, pensil warna-warni.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
R3 : Pulpen, pensil, penghapus, penggaris. R4 : Pulpen, pensil, penghapus, penggaris. R5 : Pensil, bolpoin, penggaris, stip pensil, stipo.
Tempat belajar yang nyaman dan suasana sepi R1 : Rapi, nyaman digunakan buat belajar. suasanya sepi. R2 : Kalau belajar sukanya yang sepi, kalau misalnya ada gangguan biasa aja sih, tapi lebih suka sama yang sepi. R4 : Suka belajar di tempat yang sepi, nggak suka sambil dengerin musik. R5 : Aku suka tempat yang sepi, yang tenang biar bisa konsentrasi.
Tidak memiliki minat belajar fisika R2 : Nggak terlalu minat belajar fisika. punya catatan fisika aja tapi bolong-bolong. R4 : Sebenernya motivasi aku masuk jurusan IPA juga bukan karena fisikanya, jadi nilai fisika itu pas-pas. R5 : Ya kalau minat sih ya maaf ya tergantung sama pelajarannya sih. Kalau gampang sih minatnya besar, tapi kalau susah tuh agak males.
Berpartisipasi pasif dalam pembelajaran fisika R2 : Nggak aktif, tapi kalau guru tanya pasti jawab. R4 : Iya guru yang nyuruh ngerjakan di papan tulis baru aku maju. Kalau nggak disuruh kayak malu, takut salah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
R5 : Biasanya guru yang nyuruh ngerjakan di papan tulis. Ya kalau disuruh maju buat ngerjakan ya maju aja, kalau nggak tau ya nggakpapa jan yang penting udah ngerjakan.
Belum pernah dibimbing oleh guru les dalam belajar fisika R2 : Kalau les selama SMA belum pernah, kalau SMP pernah les 4 mapel UN. R4 : Kalau SMA sih belum pernah. R5 : Belum pernah, dari kelas X juga belum pernah. Aku kurang membutuhkan karena aku merasa masih bisa belajar sendiri. Konsep utama yang dapat ditarik dari kategori di atas adalah bahwa responden/siswa sudah memiliki ciri kemandirian belajar dan fasilitas belajar yang digunakan sudah menunjang kegiatan belajarnya. Kemandirian dalam belajar siswa terlihat dalam kegiatannya menjadwal sehari sebelum pelajaran (malam hari), peranan aktif siswa dalam pembelajaran, dan sudah memiliki citacita. Sedangkan fasilitas yang digunakan dalam belajar terlihat pada sumber belajar yang memadai seperti alat belajar yang lengkap, tempat belajar yang nyaman dan suasana yang sepi. Namun terdapat pula faktor yang mempengaruhi hasil belajar fisika siswa yaitu terdapat siswa yang tidak memiliki minat belajar fisika. Hal
ini
menyebabkan
siswa
kurang
berpartisipasi
dalam
pembelajaran fisika, sehingga ketika ulangan siswa kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
memiliki rasa percaya pada diri. Karena kurangnya rasa percaya diri yang dimiliki oleh siswa maka hasil ulangan yang diperoleh oleh siswa menjadi kurang baik dan siswa sering mengikuti remidial. Adanya guru les atau instruktur berperan penting membantu belajar siswa, misalnya siswa yang tinggal di asrama mendapatkan fasilitas guru les sehingga hal ini membantu dalam belajarnya karena mereka bisa mencari terlebih dahulu masalah yang ada baru menyelesaikan dengan bantuan guru/instruktur. Sementara ada salah satu siswa yang tidak dibimbing dengan guru les namun tetap bisa belajar dan hasil yang diperoleh baik pula. Ada pula siswa yang tidak didukung dengan guru les dan hasil belajarnya tidak baik. C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Hubungan antara kemandirian belajar terhadap hasil belajar fisika Penelitian dengan pengajuan hipotesis terdapat hubungan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar fisika, memperoleh koefisien korelasi (robs) sebesar -0,063. Nilai ini lebih rendah dari koefisien kritis (rcrit) sebesar 0,433. Koefisien kritis (rcrit) yang bernilai negatif ini berarti memiliki hubungan tidak searah (keterbalikan) yang mana besarnya nilai kemandirian berbanding terbalik dengan hasil belajar fisika. Untuk nilai signifikansi penelitian ini sebesar 0,787 dimana nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
ini lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak signifikan. Jadi tidak ada hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar fisika dan hubungan yang dihasilkan tidak searah. Pada hasil yang didapat dengan menggunakan kuesioner ini tidak ada hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar dengan hasil belajar fisika. Siswa memang sudah dapat dikatakan mandiri, apabila mereka berusaha mencari sendiri
terlebih
dahulu
saat
guru
memberikan soal-soal untuk latihan. Namun siswa tidak memiliki minat untuk belajar fisika sehingga dalam pembelajaran fisika di kelas (saat bukan pembelajaran dengan metode praktikum) siswa cenderung berpartisipasi pasif dalam pembelajaran fisika. Siswa sendiri sudah memiliki cita-cita ingin menjadi apa besok, namun kebanyakan siswa tidak ingin memilih jurusan yang menyangkut tentang fisika, hal itu sangat berpengaruh terhadap minat siswa belajar fisika. Siswa yang tidak berminat belajar fisika tampak pada pengakuan siswa yang catatannya tidak lengkap. Catatan yang tidak lengkap merupakan salah satu faktor siswa mendapatkan nilai yang tidak baik sehingga siswa pernah remidi. Siswa yang berpartisipasi pasif hanya mengerjakan di papan tulis ketika guru menyuruh siswa untuk mengerjakan atau menjelaskan kepada teman-temannya. Guru mendorong siswa untuk mengerjakan di papan tulis. Guru disini terlihat tidak memilih siswa yang pintar saja melainkan semua siswa diajak untuk berani mengerjakan di papan tulis. Siswa hanya aktif mencatat ataupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
mengerjakan soal latihan di buku tulis saja. Kebiasaan belajar kelompok mempunyai pengaruh siswa menjadi lebih mandiri dan berdampak positif bagi siswa. Terdapatnya indikasi hubungan yang tidak searah bisa disebabkan ketika siswa mengerjakan soal ulangan akhir semester fisika, ada yang mencontek satu sama lainnya dan tidak diketahui oleh pengawas yang menjaga saat itu. Dalam penelitian ini yakni pada statistik hubungan kemandirian belajar dengan hasil belajar fisika, peneliti meneliti hubungan secara keseluruhan, jadi kemandirian belajar siswa yang mempengaruhi hasil belajarnya tertutup oleh kemandirian belajar yang tidak mempengaruhi sehingga kemandirian belajar siswa terlihat tidak mempengaruhi hasil belajar fisika siswa. 2. Hubungan antara fasilitas belajar terhadap hasil belajar fisika Penelitan dengan pengajuan hipotesis terdapat hubungan antara fasilitas belajar dengan hasil belajar fisika, memperoleh koefisien korelasi (robs) sebesar 0,009. Nilai ini lebih rendah dari koefisien kritis (rcrit) sebesar 0,433. Untuk nilai signifikansi penelitian ini sebesar 0,969 dimana nilai ini lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak signifikan. Jadi tidak ada hubungan yang signifikan antara fasilitas belajar dengan hasil belajar fisika. Pada hasil yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner ini tidak ada hubungan yang signifikan antara fasilitas belajar dengan hasil belajar fisika. Siswa memiliki alat belajar yang lengkap dan sumber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
belajar yang memadai. Kebanyakan siswa memilih untuk belajar di tempat yang nyaman dan suasana belajar sepi karena mereka akan lebih mudah untuk berkonsentrasi. Sebagian siswa terutama yang tinggal di asrama mendapatkan fasilitas guru les. Adanya guru les sangat membantu siswa dalam belajar fisika. Dengan adanya guru les/instruktur
belajar,
siswa
akan
berusaha
terlebih
dahulu
mengerjakan soal-soal latihan. Apabila siswa tidak paham dengan materi yang ada di buku acuan yang digunakan siswa dapat bertanya kepada guru/instruktur. Siswa memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi ketika belajar privat dibandingkan di sekolah dimana fokus guru yang terpecah karena jumlah siswa. Adanya guru les sebagai fasilitas sangat membantu siswa. Namun demikian ada siswa memilih untuk tidak didampingi oleh guru les. Siswa ini mengatakan bahwa saat ini guru les belum terlalu diperlukan karena masih merasa bisa belajar tanpa bantuan guru les, misalnya dengan mencari sumber belajar lain. Siswa tersebut juga mendapatkan nilai yang baik, dia mengatakan kalau belum pernah remidi. Namun ada siswa juga yang tidak menggunakan guru les sebagai fasilitas, akan tetapi siswa tersebut pernah remidi dan hasil belajar fisikanya juga kurang baik. Dari pembahasan tersebut dapat terlihat ada faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa walaupun terdapat fasilitas belajar yang lengkap dan memadai. Faktor lain yang membuat hasil belajar fisika siswa yang rendah walaupun fasilitas belajarnya lengkap seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
siswa tidak berminat belajar fisika sehingga siswa malas untuk belajar (berdasarkan pernyataan siswa yang memiliki catatan tidak lengkap) ataupun faktor lain yang tidak terlihat. 3. Hubungan antara kemandirian belajar dengan fasilitas belajar Penelitan dengan pengajuan hipotesis terdapat hubungan antara kemandirian belajar, fasilitas belajar dengan hasil belajar fisika, memperoleh koefisien korelasi (robs) sebesar 0,689. Nilai ini lebih besar dari koefisien kritis (rcrit) sebesar 0,549. Untuk nilai signifikansi penelitian ini sebesar 0,001 dimana nilai ini lebih kecil dari 0,01 yang berarti signifikan.
Jadi ada hubungan yang signifikan antara
kemandirian belajar dengan fasilitas belajar. Pada hasil yang didapat dengan menggunakan kuesioner ini ada hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar dengan fasilitas belajar. Siswa yang memiliki fasilitas belajar lengkap akan mempengaruhi kemandirian belajarnya. Siswa yang dibimbing oleh guru les/instruktur, yang memiliki buku lebih banyak akan lebih mandiri karena lebih banyak latihan soal sehingga hasil belajar fisika juga baik. Sementara ada siswa yang tidak dibimbing dengan guru les namun tetap bisa belajar dan hasil yang diperoleh baik pula karena siswa tersebut mencari sumber belajar sendiri di internet. Ada pula siswa yang tidak didukung dengan guru les dan hasil belajarnya tidak baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar dan fasilitas belajar tidak memiliki hubungan dengan hasil belajar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
namun adanya fasilitas belajar akan mempengaruhi kemandirian belajar responden/siswa, begitu pula sebaliknya, apabila siswa mempunyai kemandirian belajar yang baik, dia pasti akan mencari fasilitas belajar yang mendukung belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil analisis dan pembahasan pada BAB IV dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemandirian belajar dan hasil belajar fisika di kelas XI-IPA SMA Pius Bakti Utama Purworejo tahun ajaran 2015/2016. 2. Terdapat hubungan yang positif dan tidak signifikan antara fasilitas belajar dan hasil belajar fisika di kelas XI-IPA SMA Pius Bakti Utama Purworejo tahun ajaran 2015/2016. 3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemandirian belajar dengan fasilitas belajar di kelas XI-IPA SMA Pius Bakti Utama Purworejo tahun ajaran 2015/2016. B. Keterbatasan Penelitian Penulis menyadari ada beberapa keterbatasan dalam menyusun karya ilmiah antara lain: 1. Keterbatasan subjek dalam penelitian ini yang hanya menggunakan responden dengan jumlah yang sedikit. 2. Pengukuran hasil belajar fisika tidak menggunakan semua materi karena kurang mencerminkan hasil belajar fisika yang sesungguhnya. 3. Peneliti tidak membuat instrumen wawancara dari pihak lain, seperti guru atau orang tua yang mengetahui kondisi siswa.
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
4. Peneliti tidak mengawas sewaktu siswa melaksanakan UAS fisika, sehingga tidak mengetahui kondisi di kelas. C. Saran 1. Bagi
penelitian
selanjutnya
agar
pada
penelitian
selanjutnya
menggunakan responden dengan jumlah yang lebih banyak. 2. Pengukuran hasil belajar hanya menyangkut tentang materi saat penelitian berlangsung tidak untuk semua materi yang diujikan. 3. Membuat instrumen wawancara teruntuk guru maupun orang tua siswa agar informasi yang diberikan mengenai siswa tersebut lebih detail. 4. Lebih baik untuk mengawas sewaktu UAS berlangsung agar peneliti mengetahui kondisi suasana di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. 2014. Metodologi & Aplikasi Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Dalyono. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Giantera, Dwi Raflian. 2013. Pengaruh Fasilitas Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Peralatan Kantor Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Cokroaminoto 1 Banjarnegara. Semarang: FE Universitas Negeri Semarang Gie, The Liang. 2002. Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta: Pusat Belajar Ilmu Berguna (PUBIB) Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara Kanginan, Marthen. 1997. Fisika SMU Kelas I CAWU 1. Jakarta: Erlangga Khodijah, Nyayu. 2014.
Psikologi
Pendidikan. Jakarta:
57
Rajawali
Pers
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Maemun, Muhammad. 2008. Hubungan Kemandirian belajar dengan fasilitas belajar di Rumah Dengan Prestasi Belajar Biologi Siswa Kelas X MAN Wonokromo. Yogyakarta: FST UIN Sunan Kalijaga Majid, Abdul. 2014. Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Putra, Sitiatava Rizema. 2013. Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja. Yogyakarta: Diva Press Riduwan, dan Sunarto. 2014. Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta Rohmah, Noer. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Teras Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sudjana, Djudju. 2008. Evaluasi Program Pendidika Luar Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara Suparno, Paul. 2014. Metode Penelitian Pendidikan IPA. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Susanto, Ahmad. 2015. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Warsita, Bambang. 2011. Pendidikan Jarak Jauh Perancangan, Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi Diklat. Bandung: Remaja Rosdakarya Yosinta, Florensia. 2010. Korelasi Antara Lingkungan Tempat Tinggal Siswa dan Sekolah Dengan Prestasi Belajar Fisika Pada Siswa Kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Yogyakarta: JPMIPA USD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Meneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Lampiran 3. Kuesioner Kemandirian Belajar Nama
:
Kelas/ no. absen
:
KUESIONER KEMANDIRIAN BELAJAR No
Pernyataan
1
Saya menyiapkan peralatan belajar seperti bukubuku, alat tulis, dan peralatan belajar lain yang saya butuhkan.
2
Saya memiliki jadwal belajar sendiri.
3
Saya belajar sesuai dengan jadwal belajar yang saya buat.
4
Saya menyiapkan buku pelajaran sehari sebelum mau berangkat ke sekolah.
5
Saya membuat catatan belajar fisika agar memudahkan dalam belajar.
6
Saya mengikuti bimbingan belajar fisika di luar sekolah dengan kemauan saya sendiri.
7
Saya mengikuti bimbingan belajar fisika di sekolah dengan kemauan saya sendiri.
8
Saya belajar dengan kemauan saya sendiri.
9
Saya mengerjakan latihan soal fisika dari buku paket, LKS, dan buku ajar lainnya.
10
Saya berani maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal fisika.
11
Saya tetap belajar fisika meskipun guru fisika tidak bisa datang ke sekolah.
12
Saya membentuk kelompok belajar bersama
SS
S
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
teman-teman sebagai usaha mengatasi kesulitan belajar fisika. 13
Saya memperhatikan penjelasan guru fisika dengan cermat.
14
Saya bertanya kepada guru ketika ada materi fisika yang belum saya pahami.
15
Saya mengumpulkan tugas fisika tepat waktut.
16
Saya mengumpulkan tugas fisika tanpa disuruh oleh orang lain.
17
Saya berani menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru fisika.
18
Saya terlibat aktif dalam pembelajaran fisika di kelas (tanya jawab)
19
Saya berusaha menyelesaikan tugas membuat alat peraga fisika sendiri, tanpa bantuan orang lain.
20
Saya tetap belajar fisika walaupun tidak ada ulangan.
21
Saat di rumah, saya mengulangi materi pelajaran fisika yang telah diajarkan di sekolah.
22
Saya belajar fisika dengan sungguh-sungguh.
23
Saya tidak mencontek PR fisika dari teman yang sudah mengerjakan.
24
Saya berusaha mengejar ketinggalan apabila saya merasa tertinggal dalam belajar fisika.
25
Saya mencari sumber belajar lain yang relevan untuk memahami materi fisika yang saya pelajari.
26
Saya yakin bahwa nilai ulangan fisika saya baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
27
Saya tidak mencontek ketika ulangan fisika.
28
Saya tidak mengeluh ketika mendapatkan hasil ulangan fisika saya jelek, melainkan saya gunakan sebagai evaluasi bahwa saya harus lebih tekun lagi dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Lampiran 4. Kuesioner Fasilitas Belajar Nama
:
Kelas/ no. absen
:
KUESIONER FASILITAS BELAJAR PETUNJUK: 1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jujur sesuai dengan keadaan yang sebenarnya! 2. Anda menjawab dengan cara memberi tanda silang pada pilihan a, b, c atau d di setiap nomor. 3. Semua pertanyaan harap dijawab. 4. Jawaban Anda tidak berpengaruh apa-apa terhadap Anda.
PERTANYAAN: 1. Buku cetak fisika yang Anda gunakan adalah: a. Paket, LKS, dan 1 pelengkap
c. Paket/LKS
b. Paket dan LKS
d. Tidak ada
2. Bacaan selain buku pelajaran: a. Majalah ilmiah
c. Novel
b. Surat kabar
d. Tidak punya
3. Komputer yang Anda gunakan untuk mengerjakan tugas sekolah adalah: a. Komputer milik sendiri
c. Komputer milik teman
b. Komputer milik orang tua
d. Komputer milik sekolah
4. Apakah Anda menggunakan televisi sebagai media informasi dalam belajar? a. Sering sekali
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
5. Sumber informasi belajar yang Anda gunakan bila Anda tidak mengerti materi pelajaran adalah: a. Buku
c.
Guru
b. Internet
d.
Teman
6. Apakah Anda menggunakan internet dalam belajar: a. Sering sekali
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
7. Apakah di sekolah Anda menggunakan alat peraga dalam pembelajaran: a. Sering
c. Jarang sekali
b. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
8. Apakah dalam pembelajaran di sekolah Anda menggunakan VCD atau simulasi komputer? a. Sering
c. Jarang sekali
b. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
9. Anda mencatat materi pelajaran dalam buku: a. Tiap mata pelajaran dalam buku tersendiri b. Dicampur dalam satu buku tulis untuk dua mata pelajaran c. Mencatat dengan kertas buram d. Satu buku untuk mencatat semua mata pelajaran 10. Alat untuk menulis yang Anda punyai adalah: a. Bolpoint, pensil
c. Pensil
b. Bolpoint
d. Tidak punya
11. Penggaris yang Anda miliki: a. Mistar, penggaris, busur derajad
c. Mistar
b. Mistar, busur derajad
d. Tidak punya
12. Alat penghapus yang anda pakai adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
a. Tipe-ex, stip tinta, stip pensil
c. Stip pensil/tipe-ex
b. Tipe-ex, stip pensil
d. Tidak punya
13. Apakah orang tua membimbing Anda belajar? a. Selalu
c. Jarang sekali
b. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
14. Apakah dalam belajar fisika, Anda dibimbing oleh guru les? a. Sering
c. Jarang sekali
b. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
15. Tempat Anda belajar di ruang: a. Kamar khusus belajar
c. Ruang keluarga
b. Kamar tidur
d. Ruang tamu
16. Penerangan yang Anda gunakan saat belajar: a. Lampu belajar b. Lampu neon c. Bohlam (daya ≥ 25 watt) d.
Lampu petromaks, sentir, lilin, bohlam (daya < 25 watt)
17. Meja belajar yang dipakai dalam belajar adalah: a. Meja khusus belajar
c. Meja kecil tanpa laci
b. Meja kecil dengan laci
d. Tidak pakai meja
18. Meja belajar yang dipakai dalam belajar terbuat dari: a. Kayu jati
c. Meja plastik
b. Kayu lokal/kalimantan
d. Tidak pakai meja
19. Tempat duduk yang digunakan dalam belajar adalah: a. Kursi berbusa
c. Kursi kecil
b. Kursi kayu
d. Tidak pakai kursi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
20. Tempat untuk meletakkan/menyimpan buku adalah: a. Rak kayu pada meja belajar b. Rak kayu yang terpisah dari meja belajar c. Di atas meja d. Acak-acak/sembarang 21. Bagaimanakah keadaan alat tulis yang Anda pakai? a. Sangat baik
c. Cukup baik
b. Baik
d. Agak rusak
22. Bagaimanakah keadaan buku-buku yang Anda pakai? a. Sangat baik
c. Cukup baik
b. Baik
d. Agak rusak
23. Bagaimanakah keadaan meja belajar yang Anda pakai? a. Sangat baik
c. Cukup baik
b. Baik
d. Agak rusak
24. Bagaimanakah keadaan kursi belajar yang Anda pakai? c. Sangat baik
c. Cukup baik
d. Baik
d. Agak rusak
25. Kendaraan yang Anda gunakan untuk ke sekolah: a. Motor
c. Kendaraan umum
b. Sepeda
d. Jalan kaki
26. Alat hitung yang Anda gunakan adalah: a. Kalkulator scientific
c. Pinjam teman
b. Kalkulator biasa
d. Kalkulator handphone
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Lampiran 5. Daftar Pertanyaan Wawancara Pertanyaan Wawancara A. Kemandirian Belajar 1. Bagaimana anda mempersiapkan peralatan belajar yang anda butuhkan dalam belajar? 2. Bagaimana minat anda dalam belajar fisika di sekolah maupun di rumah ketika anda belajar sendiri? 3. Bagaimana keinginan anda berpartisipasi dalam belajar fisika di sekolah? Apakah guru fisika membuat anda aktif untuk berpartisipasi dalam pembelajaran di kelas atau anda berpartisipasi karena keinginan anda sendiri? 4. Apa kegiatan yang anda lakukan selama pembelajaran fisika berlangsung? 5. Bagaimana anda mendapatkan jawaban fisika yang anda tidak ketahui? 6. Apakah anda selalu memiliki keyakinan yang baik terhadap nilai ulangan fisika? 7. Seberapa pentingkah anda belajar fisika? Mengapa? 8. Apa cita-cita yang ingin anda capai di kemudian hari? 9. Apakah anda pernah remidi? Kalau pernah bagaimana perasaanmu? Bagaimana usaha untuk mengatasi agar tidak remidi lagi?
B. Fasilitas Belajar 10. Sumber belajar apa saja yang anda gunakan dalam belajar fisika? 11. Sebutkan alat tulis yang anda gunakan untuk menunjang proses belajar fisika! 12. Apakah anda pernah dibimbing oleh guru les dalam belajar fisika? 13. Bagaimana kondisi tempat yang anda gunakan untuk belajar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Lampiran 6. Validasi Instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Lampiran 7. Data Hasil Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Lampiran 8. Nilai UAS
DAFTAR NILAI ULANGAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS
XI-IPA
MAPEL
Fisika
No.induk
Nama
TAS
1
Agnes Shita Pratiwi
81
2
Agung Frans Patar Siagian
66
3
Antonius Erga Aprilian
77
4
Aurelia Rahma Setyanti
66
5
Elisa Fitriyani
81
6
Francisca Noventa S.R
74
7
Fransisca Hellen
81
8
Fransiskus Dharmawan
66
9
Gisella Wulandari Dewi H
78
10
Klementin Venta Larasati
74
11
Krisdayanti Yamlaay
60
12
Kristiani Hutauruk
85
13
Maria Imaculata Octaviana P. M
64
14
Maria Regina Irinda Yesela
85
15
Maria Yosefa Sandriani Wuwur
64
16
Mega Oktaviyanti Wiedodo
81
17
Oktavia Kusumaningrum
67
18
Rosa Virginia Irianti Lerelaka
70
19
Sri Martini
69
20
Yohanes Benny Satria
65
21
Yonathan Tsuyoshi
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Guru : KKM KS
Purworejo, 8 Juni 2016 RC. Irlan I, S.Pd. KKM : 71 HY. Arif Dharmawan, S.Pd.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Lampiran 9. Hasil Wawancara JAWABAN PERTANYAAN WAWANCARA
Responden I 1. “Aku biasanya nyiapin buat pelajaran besok itu sore hari setelah makan malam. Kan biasanya makan malam itu selesai jam setengah 7 malam, setelah itu baru menjadwal buat pelajaran besoknya.” 2. “Kalo minat belajar fisika, saya berminat buat belajar fisika.” 3. “Aku memiliki minat buat belajar fisika. Selain itu guru juga mengajak kita buat mengerjakan soal di papan tulis. Jadi ya sama-sama membuat aktif.” 4. “Selama proses pembelajaran fisika di sekolah berlangsung ya aku nyatet apa yang dicatatkan sama guru, kalau dikasih soal suruh ngerjakan ya dikerjakan, nanti kalau misalnya suruh maju buat jelasin ke teman-teman atau ngerjakan di papan tulis ya udah maju aja.” 5. “Biasanya saya nyari-nyari di buku dulu, kan kita dipinjemin 2 buku dari sekolah.” “Bukunya itu penerbit dari Yudhistira sama BSE. Tapi selain itu juga ada buku-buku pinjem dari kakak kelas jadi cukup membantu buat menyelesaikan soal-soal yang dikerjakan.” “Setelah nyari dari buku kalau misalnya nggak ada di buku ya tanya sama guru. Kan biasanya nanti guru bakal ngasih tau rumus yang dipakai nanti ya saya mikir sendiri gimana penyelesaian soalnya.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
“Kalau internet biasanya aku jarang pakai. Palingan kalau pakai internet buat nyari-nyari bahan buat praktikum. Karena kan kalau praktikum biasanya kita suruh cari sendiri dasar teori, rumus yang dipakai, sama langkah kerjanya.” 6. “Terkadang aku yakin, tapi juga kadang nggak yakin.” “Kayaknya udah yakin bener jawabannya tapi ternyata salah.” 7. “Menurutku penting kita buat belajar fisika, apalagi fisika bisa membantu kita untuk belajar menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Jadi kita belajar fisika itu kita belajar menyelsaikan masalah.” 8. “Aku pengin jadi guru matematika.” 9. “Pernah waktu itu remidi, satu kali dari total ulangan yang di ujikan sebanyak 3 kali sama UTS jadi 4 kali.” 10. “Biasanya aku belajar dari buku-buku cetak, tanya sama guru, lalu internet.” 11. “Bolpoin, pensil, penghapus, label, penggaris, jangka, buku tulis, pensil warna-warni.” 12. “Kalau dibimbing sama guru les belum pernah. Tapi biasanya kalau di asrama itu ada guru yang datang buat membimbing belajar. Kalau fisika biasanya seminggu sekali. Nah pada kesempatan itu digunakan buat nyocokin jawaban yang udah saya kerjakan, nanti kalau misalnya ada yang salah gurunya memberikan jawaban yang benar.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
13. “Rapi, nyaman digunakan buat belajar. Kalau jam belajar biasanya suasananya sepi karena kan semuanya pada belajar.”
Responden II 1. “Menyiapkan sendiri setiap pagi kalau sebelum berangkat ke sekolah.” 2. “Nggak terlalu minat belajar fisika. Punya catatan fisika aja tapi bolong-bolong.” 3. “Nggak aktif, tapi kalau guru tanya pasti jawab.” 4. “Nyatet sama dengerin guru, praktek. Kalau praktek ya ngikutin prosedur, ambil alat, ngukur, tapi kalau ngitung bagian orang lain.” 5. “Biasanya nanya teman, browsing di internet.” 6. “Enggak. Ya karena belum pernah baik.” 7. “Cita-cita saya jadi menteri kehutanan. Jadi observasi disitu.” 8. “Penting, karena penerapan kehidupan sehari-hari. Misalnya daun yang jatuh dihitung kecepatannya. Ya walaupun aku nggak pernah ngitung. Banyak di teknik misalnya membuat jembatan, membuat lantai.” “Ada juga perasaan buat masuk teknik, penginnya teknik mesin.” 9. “Nggak pernah lulus mbak. Karena sebelum ulangan biasanya blank .” “Perasaanku sedih, soalnya kalau sama guru yang ini nggak pernah lulus-lulus.” “Usahaku ya belajar biar nggak remidi, tapi mungkin belajarku kurang serius.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
10. “Buku BSE sama Yudhistira. Aku ngerjain soal disitu kalau disurung doang, kalau enggak ya diluar kemungkinan. Tanya ke guru kalau dideketin sama guru.” “Aku suka kalau guru ngajarnya praktikum, karena kalau praktikum aku kerja jadinya aku nggak tidur di kelas.” 11. “Bolpoin dan penggaris. Aku punyanya itu soalnya yang lain jarang dipake.” 12. “Kalau les selama SMA belum pernah, kalau SMP pernah les 4 mapel UN. Kalau SM belum pernah karena banyak kegiatan di sekolah kaya kumpul sama teman-teman. Intinya masih pengin kumpul sama temanteman.” 13. “Kalau belajar sukanya yang sepi, kalau misalnya ada gangguan biasa aja sih, tapi lebih suka sama yang sepi.”
Responden III 1. “Kalau bolpennya habis ya beli, kalau di sekolah kalau udah terlanjur nggak bawa ya pinjem. Biasanya buku disiapkan malam atau pagi hari. Kalau malam biasanya ada tugas ada laporan aku biasanya nyiapinnya pagi.” 2. “Nggak belajar banget cuma dengerin yaudah buat ilmu tambahan aja. Biasanya cuma dengerin guru kalau belajar. Kalau latihan soal ya dari latihan soal punya guru. Kalau di rumah ngulang pelajarannya kalau ulangan, kalau nggak ada ulangan ya biasanya enggak. Cuma baca sama dengerin.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
3. “Saya sih udah pilih IPA ya harus berpartisipasi mau nggak mau. Kalau ditanya ya jawab, kalau disuruh ngerjain ya ngerjain.” 4. “Dengerin, nggak tau nanya, minta soal, soalnya kalau dijelasin berbelit-belit nggak jelas bikin bingung mending latihan soal aja.” “Kalau latihan soal kan lebih kaya praktekknya daripada diem dengerin nggak mudeng mending nerapin aja.” 5. “Kalau bukan ulangan nanya guru, kadang-kadang ya nanya sama Kristi tapi biasanya sama-sama nggak mudeng kalau aku nggak mudeng. Kadang kalau udah frustasi banget ya buka internet, kalau internet nggak ada yaudah nanya sama guru. Kalau nanya buku jarang soalnya buku cuman ngasih kaya bahan baku rumusnya doang. Buku dari sekolah dipinjami tapi kurang lengkap isinya jadi saya ada buku sendiri kaya Seribu Pena sama buku rumus aja udah.” 6. “Ya kalau nggak susah banget ya wah ini tuntas nih kalau nggak 70 ya 80 kalau lagi ada keajaiban ya 90.” 7. “Menurut saya karena itu mata pelajaran IPA jadi penting supaya saya naik kelas. Selain itu kita buat mesin-mesin kaya gitu kan juga pakai fisika.” 8. “Saya belum punya cita-cita kedepannya belum tahu. Tapi mentokmentok kalau udah nggak tahu mau apa paling ke teknik sipil paling arsitek kalau mesin nggak terlalu bisa soalnya sih.” 9. “Pernah sekali doang, materi torsi. Bisa remidi karena 3 nomor terakhir itu yang luas-luas itu belum mudeng sama sekali, terus yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
nomor 4 sama 5 susah. Yang nggak bisa cuman dijawab diketahui doang. Kalau ulangan yang lainnya tuntas.” 10. “Guru, buku, internet kadang-kadang. Soalnya paling gampang aku mudeng itu dengerin guru, kalau gurunya nggak jelas aku juga nggak bisa ngikutin.” 11. “Pulpen, pensil, penghapus, penggaris.” 12. “Lesnya kadang-kadang. Kalau lagi pengin saya manggil guru Neutron nanti ngelesin di kos. Biasanya nanya materi ini susahnya dimana nanti dijelasin biar “nggarapnya” gampang gitu.” 13. “Kadang-kadang gaduh sih, kadang-kadang ya enggak, tergantung jam belajarnya jam berapa. Kalau belajarnya ya sore ya gaduh. Kalau belajar jam 10 apa jam 12 malem apa pagi-pagi kan sepi. Kalau gaduh belajar bareng sama teman-teman ya nggak papa toh aku juga cuman dengerin. Kadang-kadang belajar juga sambil dengerin musik soalnya dengerin musik enak nggak bikin ngantuk. Malah lebih bisa masuk kalau dengerin musik.”
Responden IV 1. “Kalau lagi males ya paginya, biasanya kalau pagi itu kalau lagi capek banget. Tapi biasanya sih malem.” 2. “Fisika menurut aku pelajaran yang paling susah. Sebenernya motivasi aku masuk jurusan IPA juga bukan karena fisikanya jadi nilai fisika itu pas-pas.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
3. “Iya guru yang nyuruh ngerjakan di papan tulis baru aku maju. Kalau nggak disuruh kayak malu, takut salah.” 4. “Kalau guru nerangin dicatat.” 5. “Kalau nggak ada di catatan nyari di buku paket, biasanya soalnya buat tugas jadi kayak nyalin caranya terus diitung ulang. Kalau di buku paket nggak ada jawabannya biasanya nanya temen.” “Aku jarang tanya guru, soalnya kayak malu gitu.” 6. “Tergantung sama babnya. Kalau misalkan ini bab saya bisa ya pede, tapi kalau misalkan susah aduh ini mah remidi.” 7. “Ya penting sekali, karena tahu kalau pelajaran fisika nggak cukup terlalu bisa jadi sebisa mungkin kalau di kelas perhatiin bener-bener soalnya kan fisika masuk mapel UN juga.” 8. “Psikolog, tapi pengin juga ambil jurusan di Poltekes. Kalau jurusannya belum tahu mau ambil jurusan apa di Poltekes.” 9. “Pernah remidi 2-3 kali.” “Kalo pertama-tama perasaan udah usaha tapi yaudahlah, terus yang kedua karena malamnya nggak belajar jadi udah tau kalau bakalan remidi.” “Iya harus dong. Usahanya dengan nanya temen, kalau misal temen nggak bisa nanya kakak kelas minta ajarin.” 10. “Kalau dari sekolah dikasih 2 buku, BSE sama Yudhistira, kalau nggak nemu jawabannya biasanya nanya teman. 11. “Pulpen, pensil, penghapus, penggaris.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
12. “Kalau SMA sih belum pernah. Tapi rencana besok kelas XII pengin ikut bimbingan belajar kaya di GO, tapi tergantung teman, ada teman apa enggak. Kalau misalnya nggak ada teman masih malu.” 13. “Suka belajar di tempat yang sepi, nggak suka sambil dengerin musik.”
Responden V 1. “Aku nyiapin buat sekolah itu biasanya malam sekalian jadwal, selama ini belum pernah nyiapin peralatan sekolah kalo pagi hari soalnya kalo pagi itu terlalu mepet, aku biasanya nyiapin sore habis belajar.” 2. “Ya kalo minat sih ya maaf ya tergantung sama pelajarannya sih. Kalo gampang sih minatnya besar, tapi kalo susah tuh agak males.” 3. “Biasanya guru yang nyuruh ngerjakan di papan tulis. Ya kalo disuruh maju buat ngerjakan ya maju aja, kalo ngga tau ya nggakpapa kan yang penting udah ngerjain.” “Lagian gurunya juga nggak menghukum kita. Kalau misalnya ada yang salah biasanya dijelasin kalau enggak ada temen yang maju bantu kita.” 4. “Kalau misalnya guru jelasin, ya aku dengan kesadaran sendiri nyatet yang penting-penting kaya gitu, kalau guru jelasin aku dengerin, yang dicatat itu kalau misalnya yang di papan tulis belum ada aku juga nyatet dari penyelesaian menggunakan rumus yang dituliskan.” “Aku lebih aktif nyatat, misalnya kan di buku cetak ada, tapi guru nggak jelasin jadi aku nyatet sendiri di buku tulis soalnya lebih enak kalo belajar di buku tulis daripada di buku cetak.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
5. “Pertama nyari di internet kalau PR, terus yang kedua tanya temen, terus yang ketiga tanya guru.” 6. “Nggak terlalu sih.” “Karena aku kaya ragu ya walaupun feelingku kadang juga nggak bener, tapi kadang-kadang aku ragu kira-kira bisa nggak ya fisika dapet bagus nggak atau pas KKM nggak gitu.” “Aku ragu karena waktu ulangan itu aku ngerjainnya tuh kayak aku salah, padahal ya bisa aja bener.” 7. “Menurutku penting sih. Karena di fisika ada ilmu-ilmu yang kita terapin di kehidupan sehari-hari, ketelitian juga bisa dipakai, mempermudah kita buat kedepannya juga, misalnya kita mau masuk jurusan apa, fisika ya masih tetep bisa dipakai.” 8. “Aku penginnya apa ya?” “Kalo mata pelajaran yang aku suka yang bisa nunjang cita-citaku ya matematika, kimia, ya karena mau jadi apoteker gitu.” “Ya sebenernya pengin jadi dokter, tapi orang tua kan nyaranin sekolah di sini, sekolah di sana. Kalau semua itu masih mencakup sama apa yang aku bisa ya aku mau-mau aja.” 9. “Selama ini belum pernah remidi fisika, ya walaupun nilainya agak mepet-mepet tapi ya belum pernah remidi.” 10. “Buku tulis, internet, tanya teman, baru guru fisika.” “Aku lebih suka kerja sendiri dulu nanti kalau misal aku nggak bisa baru aku tanya sama guru, makanya guru menjadi prioritas terakhir.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
11. “Pensil, bolpoin, penggaris, stip pensil, stipo.” 12. “Belum pernah, dari kelas X juga belum pernah.” “Aku kurang membutuhkan karena aku merasa masih bisa belajar sendiri.” 13. “Aku suka tempat yang sepi, yang tenang biar bisa konsentrasi.” “Karena udah terlalu lama tinggal disini jadi udah terbiasa. Palingan kereta kalau lewat ya 2-3 menit aja.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Lampiran 10. Koding Hasil Wawancara Responden I Jawaban Pertanyaan
Kode
1. “Aku biasanya nyiapin buat pelajaran besok itu sore hari Menjadwal setelah makan malam. Kan biasanya makan malam itu sehari sebelum selesai jam setengah 7 malam, setelah itu baru pelajaran menjadwal buat pelajaran besoknya.” 2. “Kalo minat belajar fisika, saya berminat buat belajar Memiliki minat fisika.”
belajar fisika
3. “Aku memiliki minat buat belajar fisika. Selain itu guru Berpartisipasi juga mengajak kita buat mengerjakan soal di papan tulis. aktif dalam Jadi ya sama-sama membuat aktif.”
pembelajaran fisika
4. “Selama
proses
pembelajaran
fisika
di
sekolah Kegiatan aktif
berlangsung ya aku nyatet apa yang dicatatkan sama dalam guru, kalau dikasih soal suruh ngerjakan ya dikerjakan, pembelajaran di nanti kalau misalnya suruh maju buat jelasin ke teman- kelas teman atau ngerjakan di papan tulis ya udah maju aja.” 5. “Biasanya saya nyari-nyari di buku dulu, kan kita Memiliki ciri dipinjemin 2 buku dari sekolah.”
kemandirian
“Bukunya itu penerbit dari Yudhistira sama BSE. Tapi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
selain itu juga ada buku-buku pinjem dari kakak kelas jadi cukup membantu buat menyelesaikan soal-soal yang dikerjakan.” “Setelah nyari dari buku kalau misalnya nggak ada di Guru juga buku ya tanya sama guru. Kan biasanya nanti guru bakal mendukung ngasih tau rumus yang dipakai nanti ya saya mikir siswa untuk sendiri gimana penyelesaian soalnya.”
belajar secara
“Kalau internet biasanya aku jarang pakai. Palingan mandiri kalau pakai internet buat nyari-nyari bahan buat praktikum. Karena kan kalau praktikum biasanya kita suruh cari sendiri dasar teori, rumus yang dipakai, sama langkah kerjanya.” 6. “Terkadang aku yakin, tapi juga kadang nggak yakin.”
Belum percaya
“Kayaknya udah yakin bener jawabannya tapi ternyata pada diri sendiri salah.” 7. “Menurutku penting kita buat belajar fisika, apalagi Penting belajar fisika bisa membantu kita untuk belajar menyelesaikan fisika masalah dalam kehidupan sehari-hari. Jadi kita belajar fisika itu kita belajar menyelsaikan masalah.” 8. “Aku pengin jadi guru matematika.”
Sudah memiliki cita-cita
9. “Pernah waktu itu remidi, satu kali dari total ulangan Pernah remidi yang di ujikan sebanyak 3 kali sama UTS jadi 4 kali.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
10. “Biasanya aku belajar dari buku-buku cetak, tanya sama Sumber belajar guru, lalu internet.”
yang memadai
11. “Bolpoin, pensil, penghapus, label, penggaris, jangka, Alat belajar buku tulis, pensil warna-warni.”
yang lengkap
12. “Kalau dibimbing sama guru les belum pernah. Tapi Pernah biasanya kalau di asrama itu ada guru yang datang buat dibimbing oleh membimbing belajar. Kalau fisika biasanya seminggu guru les dalam sekali. Nah pada kesempatan itu digunakan buat belajar fisika nyocokin jawaban yang udah saya kerjakan, nanti kalau misalnya ada yang salah gurunya memberikan jawaban yang benar.” 13. “Rapi, nyaman digunakan buat belajar. Kalau jam belajar Tempat belajar biasanya suasananya sepi karena kan semuanya pada yang nyaman belajar.”
dan suasana sepi
Responden II
Jawaban Pertanyaan
Kode
1. “Menyiapkan sendiri setiap pagi kalau Menjadwal pagi hari sebelum berangkat ke sekolah.”
sebelum pelajaran
2. “Nggak terlalu minat belajar fisika. Punya Tidak memiliki minat catatan fisika aja tapi bolong-bolong.”
belajar fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
3. “Nggak aktif, tapi kalau guru tanya pasti Berpartisipasi pasif dalam jawab.”
pembelajaran fisika
4. “Nyatet sama dengerin guru, praktek. Kalau Kegiatan pasif dalam praktek ya ngikutin prosedur, ambil alat, pembelajaran di kelas ngukur, tapi kalau ngitung bagian orang lain.” 5. “Biasanya
nanya
teman,
browsing
di Tidak memiliki ciri
internet.”
kemandirian belajar karena masih bergantung dengan teman
6. “Enggak. Ya karena belum pernah baik.”
Belum percaya pada diri sendiri
7. Penting, karena penerapan kehidupan sehari- Penting belajar fisika hari. Misalnya daun yang jatuh dihitung kecepatannya. Ya walaupun aku nggak pernah ngitung. Banyak di teknik misalnya membuat jembatan, membuat lantai.” “Ada juga perasaan buat masuk teknik, penginnya teknik mesin.” 8. “Cita-cita saya jadi menteri kehutanan. Jadi observasi disitu.”
Sudah memiliki cita-cita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
9.
“Nggak pernah lulus mbak. Karena sebelum Pernah remidi ulangan biasanya blank .” “Perasaanku sedih, soalnya kalau sama guru yang ini nggak pernah lulus-lulus.” “Usahaku ya belajar biar nggak remidi, tapi mungkin belajarku kurang serius.”
10. “Buku BSE sama Yudhistira. Aku ngerjain Sumber belajar yang soal disitu kalau disurung doang, kalau memadai enggak ya diluar kemungkinan. Tanya ke guru kalau dideketin sama guru.” “Aku suka kalau guru ngajarnya praktikum, karena kalau praktikum aku kerja jadinya aku nggak tidur di kelas.” 11. “Bolpoin dan penggaris. Aku punyanya itu Alat belajar tidak lengkap soalnya yang lain jarang dipake.” 12. “Kalau les selama SMA belum pernah, kalau Belum pernah dibimbing SMP pernah les 4 mapel UN. Kalau SMA oleh guru les dalam belajar belum pernah karena banyak kegiatan di fisika sekolah kaya kumpul sama teman-teman. Intinya masih pengin kumpul sama temanteman.” 13. “Kalau belajar sukanya yang sepi, kalau Tempat belajar yang misalnya ada gangguan biasa aja sih, tapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
lebih suka sama yang sepi.”
suasananya sepi
Responden III Jawaban Pertanyaan
Kode
1. “Kalau bolpennya habis ya beli, kalau di sekolah kalau Menjadwal sehari udah terlanjur nggak bawa ya pinjem. Biasanya buku sebelum pelajaran, disiapkan malam atau pagi hari. Kalau malam biasanya pagi hari kalau ada tugas ada laporan aku biasanya nyiapinnya pagi.”
ada tugas saja.
2. “Nggak belajar banget cuma dengerin yaudah buat Minat belajar ilmu tambahan aja. Biasanya cuma dengerin guru kalau fisika yang cukup belajar. Kalau latihan soal ya dari latihan soal punya guru. Kalau di rumah ngulang pelajarannya kalau ulangan, kalau nggak ada ulangan ya biasanya enggak. Cuma baca sama dengerin.” 3. “Saya sih udah pilih IPA ya harus berpartisipasi mau Berpartisipasi nggak mau. Kalau ditanya ya jawab, kalau disuruh dalam ngerjain ya ngerjain.”
pembelajaran fisika
4. “Dengerin, nggak tau nanya, minta soal, soalnya kalau Kegiatan aktif dijelasin berbelit-belit nggak jelas bikin bingung dalam mending latihan soal aja.”
pembelajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
“Kalau latihan soal kan lebih kaya praktekknya memiliki ciri daripada diem dengerin nggak mudeng mending kemandirian nerapin aja.”
belajar
5. “Kalau bukan ulangan nanya guru, kadang-kadang ya Memiliki ciri nanya sama Kristi tapi biasanya sama-sama nggak kemandirian mudeng kalau aku nggak mudeng. Kadang kalau udah belajar frustasi banget ya buka internet, kalau internet nggak ada yaudah nanya sama guru. Kalau nanya buku jarang soalnya buku cuman ngasih kaya bahan baku rumusnya doang. Buku dari sekolah dipinjami tapi kurang lengkap isinya jadi saya ada buku sendiri kaya Seribu Pena sama buku rumus aja udah.” 6. “Ya kalau nggak susah banget ya wah ini tuntas nih Memiliki kalau nggak 70 ya 80 kalau lagi ada keajaiban ya 90.”
kepercayaan pada diri sendiri dan tahu kemampuan diri
7. “Menurut saya karena itu mata pelajaran IPA jadi Penting belajar penting supaya saya naik kelas. Selain itu kita buat fisika mesin-mesin kaya gitu kan juga pakai fisika.” 8. “Saya belum punya cita-cita kedepannya belum tahu. Belum memiliki Tapi mentok-mentok kalau udah nggak tahu mau apa cita-cita namun paling ke teknik sipil paling arsitek kalau mesin nggak sudah punya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
terlalu bisa soalnya sih.”
angan-angan
9. “Pernah sekali doang, materi torsi. Bisa remidi karena Pernah remidi 3 nomor terakhir itu yang luas-luas itu belum mudeng sama sekali, terus yang nomor 4 sama 5 susah. Yang nggak bisa cuman dijawab diketahui doang. Kalau ulangan yang lainnya tuntas.” 10. “Guru, buku, internet kadang-kadang. Soalnya paling Sumber belajar gampang aku mudeng itu dengerin guru, kalau gurunya yang memadai nggak jelas aku juga nggak bisa ngikutin.” 11. “Pulpen, pensil, penghapus, penggaris.”
Alat belajar yang lengkap
12. “Lesnya kadang-kadang. Kalau lagi pengin saya Pernah dibimbing manggil guru Neutron nanti ngelesin di kos. Biasanya oleh guru les nanya materi ini susahnya dimana nanti dijelasin biar dalam belajar “nggarapnya” gampang gitu.”
fisika
13. “Kadang-kadang gaduh sih, kadang-kadang ya enggak, Dapat belajar tergantung
jam
belajarnya
jam
berapa.
Kalau dengan
belajarnya ya sore ya gaduh. Kalau belajar jam 10 apa mendengarkan jam 12 malem apa pagi-pagi kan sepi. Kalau gaduh musik belajar bareng sama teman-teman ya nggak papa toh aku juga cuman dengerin. Kadang-kadang belajar juga sambil dengerin musik soalnya dengerin musik enak nggak bikin ngantuk. Malah lebih bisa masuk kalau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
dengerin musik.”
Responden IV Jawaban Pertanyaan
Kode
1. “Kalau lagi males ya paginya, biasanya kalau pagi itu Menjadwal sehari kalau lagi capek banget. Tapi biasanya sih malem.”
sebelum pelajaran
2. “Fisika menurutku pelajaran yang paling susah. Tidak memiliki Sebenernya motivasi aku masuk jurusan IPA juga minat belajar bukan karena fisikanya jadi nilai fisika itu pas-pas.”
fisika
3. “Iya guru yang nyuruh ngerjakan di papan tulis baru Berpartisipasi aku maju. Kalau nggak disuruh kayak malu, takut pasif dalam salah.”
pembelajaran fisika
4. “Kalau guru nerangin dicatat.”
Kegiatan pasif dalam pembelajaran
5. “Kalau nggak ada di catatan nyari di buku paket, Memiliki ciri biasanya soalnya buat tugas jadi kayak nyalin caranya kemandirian terus diitung ulang. Kalau di buku paket nggak ada belajar jawabannya biasanya nanya temen.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
“Aku jarang tanya guru, soalnya kayak malu gitu.” 6. “Tergantung sama babnya. Kalau misalkan ini bab saya Percaya pada diri bisa ya pede, tapi kalau misalkan susah aduh ini mah sendiri, dan tahu remidi.”
kemampuannya
7. “Ya penting sekali, karena tahu kalau pelajaran fisika Penting belajar nggak cukup terlalu bisa jadi sebisa mungkin kalau di fisika kelas perhatiin bener-bener soalnya kan fisika masuk mapel UN juga.” 8. “Psikolog, tapi pengin juga ambil jurusan di Poltekes. Sudah memiliki Kalau jurusannya belum tahu mau ambil jurusan apa di cita-cita Poltekes.” 9. “Pernah remidi 2-3 kali.” “Kalo
pertama-tama
perasaan
Pernah remidi udah
usaha
tapi
yaudahlah, terus yang kedua karena malamnya nggak belajar jadi udah tau kalau bakalan remidi.” “Iya harus dong. Usahanya dengan nanya temen, kalau misal temen nggak bisa nanya kakak kelas minta ajarin.” 10. “Kalau dari sekolah dikasih 2 buku, BSE sama Sumber belajar Yudhistira, kalau nggak nemu jawabannya biasanya yang memadai nanya teman. 11. “Pulpen, pensil, penghapus, penggaris.”
Alat belajar yang lengkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
12. “Kalau SMA sih belum pernah. Tapi rencana besok Belum pernah kelas XII pengin ikut bimbingan belajar kaya di GO, dibimbing oleh tapi tergantung teman, ada teman apa enggak. Kalau guru dalam misalnya nggak ada teman masih malu.”
belajar fisika
13. “Suka belajar di tempat yang sepi, nggak suka sambil Tempat belajar dengerin musik.”
yang suasananya sepi
Responden V Jawaban Pertanyaan
Kode
1. “Aku nyiapin buat sekolah itu biasanya malam Menjadwal sehari sekalian jadwal, selama ini belum pernah nyiapin sebelum pelajaran peralatan sekolah kalo pagi hari soalnya kalo pagi itu terlalu mepet, aku biasanya nyiapin sore habis belajar.” 2. “Ya kalo minat sih ya maaf ya tergantung sama Tidak memiliki pelajarannya sih. Kalo gampang sih minatnya besar, minat belajar fisika tapi kalo susah tuh agak males.” 3. “Biasanya guru yang nyuruh ngerjakan di papan tulis. Berpartisipasi pasif Ya kalo disuruh maju buat ngerjakan ya maju aja, kalo dalam ngga tau ya nggakpapa kan yang penting udah pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
ngerjain.”
fisika
“Lagian gurunya juga nggak menghukum kita. Kalau misalnya ada yang salah biasanya dijelasin kalau enggak ada temen yang maju bantu kita.” 4. “Kalau misalnya guru jelasin, ya aku dengan Kegiatan aktif kesadaran sendiri nyatet yang penting-penting kaya dalam gitu, kalau guru jelasin aku dengerin, yang dicatat itu pembelajaran kalau misalnya yang di papan tulis belum ada aku juga nyatet dari penyelesaian menggunakan rumus yang dituliskan.” “Aku lebih aktif nyatat, misalnya kan di buku cetak ada, tapi guru nggak jelasin jadi aku nyatet sendiri di buku tulis soalnya lebih enak kalo belajar di buku tulis daripada di buku cetak.” 5. “Pertama nyari di internet kalau PR, terus yang kedua Memiliki ciri tanya temen, terus yang ketiga tanya guru.”
kemandirian belajar
6. “Nggak terlalu sih.”
Belum percaya
“Karena aku kaya ragu ya walaupun feelingku kadang pada diri sendiri juga nggak bener, tapi kadang-kadang aku ragu kirakira bisa nggak ya fisika dapet bagus nggak atau pas KKM nggak gitu.” “Aku ragu karena waktu ulangan itu aku ngerjainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
tuh kayak aku salah, padahal ya bisa aja bener.” 7. “Menurutku penting sih. Karena di fisika ada ilmu- Penting belajar ilmu yang kita terapin di kehidupan sehari-hari, fisika ketelitian juga bisa dipakai, mempermudah kita buat kedepannya juga, misalnya kita mau masuk jurusan apa, fisika ya masih tetep bisa dipakai.” 8. “Aku penginnya apa ya?”
Sudah memiliki
“Kalo mata pelajaran yang aku suka yang bisa cita-cita, namun nunjang cita-citaku ya matematika, kimia, ya karena masih mau jadi apoteker gitu.”
membutuhkan
“Ya sebenernya pengin jadi dokter, tapi orang tua kan masukan dari nyaranin sekolah di sini, sekolah di sana. Kalau semua orang tua itu masih mencakup sama apa yang aku bisa ya aku mau-mau aja.” 9. “Selama ini belum pernah remidi fisika, ya walaupun Belum pernah nilainya agak mepet-mepet tapi ya belum pernah remidi remidi.” 10. “Buku tulis, internet, tanya teman, baru guru fisika.”
Sumber belajar
“Aku lebih suka kerja sendiri dulu nanti kalau misal yang memadai aku nggak bisa baru aku tanya sama guru, makanya guru menjadi prioritas terakhir.” 11. “Pensil, bolpoin, penggaris, stip pensil, stipo.”
Alat belajar yang lengkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
12. “Belum pernah, dari kelas X juga belum pernah.”
Belum pernah
“Aku kurang membutuhkan karena aku merasa masih dibimbing oleh bisa belajar sendiri.”
guru les dalam belajar fisika
13. “Aku suka tempat yang sepi, yang tenang biar bisa Tempat belajar konsentrasi.”
yang nyaman dan
“Karena udah terlalu lama tinggal disini jadi udah suasana sepi terbiasa. Palingan kereta kalau lewat ya 2-3 menit aja.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
No.
Kode
Perta-
Rsp
Rsp
Rsp
Rsp
Rsp
Total
1
2
3
4
5
1x
-
1x
1x
1x
4x
nyaan Rsp.I
Menjadwal
sehari
sebelum
pelajaran
(1)
(malam hari)
Rsp.I
Memiliki minat belajar fisika
1x
-
-
-
-
1x
Rsp.I
Berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
1x
-
-
-
-
1x
(3)
fisika
Rsp.I
Kegiatan aktif dalam pembelajaran di
1x
-
1x
-
1x
3x
(4)
kelas
Rsp.I
Memiliki ciri kemandirian belajar
1x
-
1x
1x
1x
4x
Belum percaya pada diri sendiri
1x
1x
-
-
1x
3x
Penting belajar fisika
1x
1x
1x
1x
1x
5x
Sudah memiliki cita-cita
1x
1x
-
1x
1x
4x
Pernah remidi
1x
1x
1x
1x
-
4x
Sumber belajar yang memadai
1x
1x
1x
1x
1x
5x
Alat belajar yang lengkap
1x
-
1x
1x
1x
4x
Rsp.I
Pernah dibimbing oleh guru les dalam
1x
-
1x
-
-
2x
(12)
belajar fisika
Rsp.I
Tempat belajar yang nyaman dan suasana
1x
1x
-
1x
1x
4x
(2)
(5) Rsp.I (6) Rsp.I (7) Rsp.I (8) Rsp.I (9) Rsp.I (10) Rsp.I (11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
(13)
sepi
Rsp.II
Menjadwal pagi hari sebelum pelajaran
-
1x
-
-
-
1x
Tidak memiliki minat belajar fisika
-
1x
-
1x
1x
3x
Rsp.II
Berpartisipasi pasif dalam pembelajaran
-
1x
-
1x
1x
3x
(3)
fisika
Rsp.II
Kegiatan pasif dalam pembelajaran di
-
1x
-
1x
-
2x
(4)
kelas
Rsp.II
Tidak memiliki ciri kemandirian belajar
-
1x
-
-
-
1x
(5)
karena masih bergantung dengan teman
Rsp.II
Alat belajar tidak lengkap
-
1x
-
-
-
1x
Rsp.II
Belum pernah dibimbing oleh guru les
-
1x
-
1x
1x
3x
(12)
dalam belajar fisika
Rsp.III
Minat belajar yang cukup
-
-
1x
-
-
1x
Berpartisipasi dalam pembelajaran fisika
-
-
1x
-
-
1x
Rsp.III
Memiliki kepercayaan pada diri sendiri
-
-
1x
1x
-
2x
(6)
dan tahu kemampuannya
Rsp.III
Belum memiliki cita-cita namun sudah
-
-
1x
-
-
1x
(8)
punya angan-angan
Rsp.III
Dapat
-
-
1x
-
-
1x
(13)
musik
Rsp.V
Belum pernah remidi
-
-
-
-
1x
1x
(1) Rsp.II (2)
(11)
(2) Rsp.III (3)
(9)
belajar
dengan
mendengarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Lampiran 11. Soal UAS
YAYASAN SERAPHINE BAKTI UTAMA
SMA PIUS BAKTI UTAMA TERAKREDITASI A Jalan Gajah Mada, Bayan, Kabupaten Purworejo, Telp. (0275)641215
ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP Tahun Pelajaran 2015/2016
LEMBAR SOAL Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Program
: XI / IPA
Hari/tanggal
: Kamis/ 26 Mei 2016
Waktu
: 07.30 – 09.30 (120 menit)
PETUNJUK UMUM: 1. Tulislah terlebih dahulu nama, kelas dan nomor peserta Anda pada tempat yang disediakan! 2. Periksa kelengkapan jumlah halaman dan butir soal dan bacalah soal-soal sebelum Anda menjawabnya! 3. Soal dikerjakan pada lembar jawaban yang telah disediakan. 4. Bacalah soal-soal dengan seksama sebelum anda menjawabnya! 5. Kerjakan dahulu soal-soal yang anda anggap mudah! 6. Bertanyalah pada pengawas ulangan jika ada sesuatu yang kurang jelas! 7. Tidak boleh menggunakan kalkulator 8. Jumlah soal Pilihan Ganda sebanyak 35 soal dan Uraian sebanyak 5 soal. 9. Periksalah pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada pengawas.
PETUNJUK KHUSUS: I.
PILIHAN GANDA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Soal nomor 1 sampai dengan nomor 35 adalah soal bentuk Pilihan Ganda. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang pada lembar jawaban
1.
Sebuah gaya F = 30 N bekerja pada benda seperti tampak pada gambar di bawah. Besar momen gaya yang bekerja pada benda terhadap titik putar A adalah … F
a. 1,3 Nm b. 12 Nm * c. 75 Nm d. 600 Nm e. 1200 Nm
40 cm
A
2.
Gaya F1 , F2, dan F3 bekerja pada sebuah batang ABCD yang massanya diabaikan seperti gambar. Jarak AB = BC = CD = 1 m Momen gaya sistem dengan poros titik D adalah … a. b. c. d. e.
7 7 2 2 1
Nm Nm Nm Nm Nm
searah jarum jam berlawanan arah jarum jam * searah jarum jam berlawanan arah jarum jam berlawanan arah jarum jam
F3 = 4 N F1 = 6 N
30o A
B
C
F2 = 10 N
3.
Besar momen inersia silinder pejal yang berjari-jari R dan massa m yang diputar pada porosnya adalah …
1 mR 2 * 2 1 b. I mR 2 3 1 c. I mR 2 12 3 d. I mR 2 4 a.
I
R
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
e.
4.
I mR 2
5 buah partikel dengan massa m, 2m, 2m 4m, dan 4m diletakkan pada sumbu koordinat X, Y dan Z seperti tampak pada gambar di samping Apabila sistem diputar Z dengan sumbu X sebagai
m
sebagai sumbu putar
Y
maka momen inersia total
2a
adalah …
3a
a. 18 ma2 b. 22 ma2 c. 38 ma2 d. 60 ma2 * e. 124 ma2
5.
4m
4a 3a
4m
2m X
a 2m
Sebuah benda dengan momen inersia I diberi momen gaya sebesar τ akan mengalami percepatan sudut α. Hubungan antara I , τ dan α yanga benar adalah … a. I b. I * c.
12 I 2
d. e.
I I
6.
Momen gaya 25 N bekerja pada sebuah benda yang memiliki momen inersia 10 Nm maka percepatan sudut benda tersebut adalah … a. 250 rad/s2 b. 35 rad/s2 c. 25 rad/s2 d. 15 rad/s2 e. 2,5 rad/s2 *
7.
Sebuah benda berotasi dengan kecepatan sudut 8 rad/s. Jika momen inersia benda 4 kg m2 maka energi kinetik rotasi benda tersebut adalah … a. 256 J
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
b. c. d. e.
128 J * 24 J 16 J 2J
8.
Sebuah selinder pejal massanya 20 kg dan jari-jarinya 25 cm mengelinding pada bidang datar dengan kecepatan 10 m/s. Energi kinetik selinder saat itu adalah … a. 500 J b. 750 J c. 1000 J d. 1250 J e. 1500 J *
9.
Seorang penari balet saat tangan terentang memiliki momen inersia 6,4 kg m2 dan berputar dengan kecepatan sudut 10 rad/s. Ketika tangan penari merapat, momen inersianya menjadi 4 kg m2, maka kecepatan sudut penari balet ketika tangan merapat adalah … a. 16,0 rad/s * b. 25,6 rad/s c. 32,0 rad/s d. 64,0 rad/s e. 640,0 rad/s
10.
Sebuah benda 30 kg tergantung seperti tampak pada gambar.di samping . Jika g = 10 m/s2 maka tegangan tali T1 adalah … a. b. c. d. e.
100 N 150 N 210 N 300 N * 400 N
45o T1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
11.
Dua buah benda B dan benda C disusun seperti gambar disamping.Jika berat benda C adalah 80 N dan sistem berada dalam keadaan seimbang , maka berat benda B adalah … a. 60 N b. 80 N c. 100 N d. 120 N * e. 140 N
B
C
4m
6m
WB =80 N
12.
Sebuah batang bersandar pada tembok yang licin dan bertumpu pada lantai yang kasar seperti gambar di bawah.Bila jarak AC = 5 m, CB = 4 m dan w = 200 N, maka koefisien gesekan di titik A pada saat batang tepat akan bergerak adalah …
1 8 2 b. 8 3 c. * 8 4 d. 8 5 e. 8 a.
13.
C 4m w B
A
Seorang anak 50 kg duduk di atas kursi yang memiliki 4 kaki. Jika setiap kaki kursi memiliki luas 5 cm2 dan percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 maka tekanan yang diterima lantai adalah … a. 25 Pa b. 100 Pa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
c. 104 Pa d. 2,5 x 104 Pa e. 25 x 104 Pa * 14.
Sebuah titik B berada di air pada kedalaman 5 m. Jika massa jenis air 1 kg/liter dan percepatan gravitasi 10 m/s2 maka tekanan hidrostatis di titik B adalah … a. 50 Pa b. 2 kPa c. 15 kPa d. 50 kPa * e. 150 kPa
15.
Pompa hidrolik dengan luas pengisap kecil 5 cm2 dan luas pengisap besar 125 cm2 . Untuk mengangkat beban yang beratnya 50.000 N pada pengisap besar, maka gaya minimal yang harus dikerjakan pada pengisap kecil adalah … F
50.000 N
a. 25.000 N b. 20.000 N c. 10.000 N d. 5.000 N e. 2.000 N *
16.
Perhatikan pernyataan berikut ! 1. Benda di air lebih ringan dari pada di udara 2. Besar Gaya Archimedes sebanding dengan massa jenis zat cair yang terdesak. 3. Benda yang massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis air akan terapung di air 4. Gaya Archimedes terjadi karena adanya tegangan permukaan zat cair Pernyataan di atas yang benar adalah … a. b. c. d. e.
17.
1, 2 dan 3 * 1 dan 3 2 dan 4 4 1, 2, 3, dan 4
Sebuah benda 100 cm3 dicelupkan seluruhnya ke dalam zat cair yang memiliki massa jenis 1,2 g/cc. Gaya Archimedes yang dialami benda tersebut adalah … a. 1,2 N * b. 12 N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
c. 120 N d. 1200 N e. 12000 N
18.
Sebuah benda terapung di air, seperti gambar di samping. Jika 3/5 bagian dari benda tercelup di air, massa jenis air 1 kg/liter , maka massa jenis benda tersebut adalah … a. 0,2 kg/liter b. 0,4 kg/liter c. 0,6 kg/liter * d. 0,67 kg/liter e. 0,8 kg/liter
2/5
3/5
19.
Contoh penerapan hukum Archimedes adalah … a. balon udara, rem hidrolik, kapal selam b. kapal tenggelam, venturimeter, balon udara c. galangan kapal, balon udara, jembatan ponton * d. balon udara, kapal, pesawat terbang e. galangan kapal, alat penyemprot, balon udara
20.
Sebuah pipa kapiler yang jari-jarinya 1 mm berisi raksa yang massa jenisnya 13,6 g/cm3. Jika sudut kontak 120 o, tegangan permukaan 1,36 N/m dan percepatan gravitasi 10 m/s2 maka penuruna permukaan raksa di dalam pipa adalah … a. 1,36 cm b. 1,00 cm * c. 0,68 cm d. 0,50 cm e. 0,136 cm
21.
Kriteria fluida ideal adalah fluida yang … a. kompresibel, tanpa gesekan, dan alirannya turbulen b. kompresibel, mengalami gesekan, dan alirannya tetap c. tidak kompresibel, tanpa gesekan dan alirannya stasioner *
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
d. tidak kompresibel, tanpa gesekan, dan alirannya turbolen e. tidak kompresibel, mudah mengalir, dan tidak mengalami gesekan.
22.
Seorang anak mengalirkan air ke dalam bak yang volumenya 1500 liter dengan pipa. Setelah 5 menit bak terisi penuh air. Maka debit alirannya adalah … a. 0,75 x 104 m3/s b. 0,3 x 103 m3/s c. 0,5 x 102 m3/s d. 0,5 x 10-1 m3/s e. 0,5 x 10-2 m3/s *
23.
Zat cair mengalir dalam pipa yang memiliki luas penampang 4 cm2. Jika debit aliran zat cair adalah 16 x 10-3 m3/s maka kecepatan aliran zat cair adalah … a. 64 m/s b. 40 m/s * c. 25 m/s d. 0,025 m/s e. 0,004 m/s
24.
Air mengalir melalui sebuah pipa yang memiliki dua luas penampang yang berbeda.seperti tampak pada gambar di bawah ini
A2 A1
v1
v2
Jika A1 = 3 A2 dan kecepatan air di A1 sama dengan 10 m/s , maka kecepatan air pada penampang kecil (A2) adalah … a. b. c. d. e.
0,11 m/s 0,33 m/s 10 m/s 30 m/s * 90 m/s.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
25.
Pada sebuah tangki berisi air setinggi 2 m terdapat lubang kecildari dasar. Jika g = 10 m/s2, maka kecepatan keluarnya air dari lubang adalah … a. 6 m/s * b. 8 m/s c. 10 m/s d. 12 m/s e. 14 m/s
2m
26.
Sayappesawat terbang dirancangagar memiliki gaya angkat ke atas maksimum, seperti gambar. Jika v adalah kecepatan aliran udara dan P adalah tekanan udara, maka sesuai dengan azas Bernoulli rancangan tersebut dirancang agar … a. vA > vB sehingga PA > PB b. vA > vB sehingga PA < PB * c. vA < vB sehingga PA < PB d. vA < vB sehingga PA > PB e. vA > vB sehingga PA = PB
20 cm
vA, PA
vB, PB
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
27.
Air mengalir melalui pipa venturimeter seperti pada gambar di bawah ini.Jika luas penampang A1 dan A2 masing-masing 5 cm2 dan 4 cm2 dan g = 10 m s-2, maka kecepatan air yang memasuki pipa venturimeter adalah … a. 3 m s-1 b. 4 m s-1 * c. 5 m s-1 d. 9 m s-1 e. 25 m s-1 45 cm
v1 A1
v2 A2
28.
Gas dalam ruang tertutup memiliki volume 2,5 liter, tekanan 3 atm dan suhu 27 o C. Jika suhu gas dinaikkan menjadi 127 oC pada volume tetap , maka tekanan gas menjadi … a. 1 atm b. 2 atm c. 3 atm d. 4 atm * e. 5 atm
29.
Sebuah bejana 100 liter berisi 1 mol gas yang bersuhu 127 oC. Jika R = 8,31 J/mol K, maka tekanan gas dalam bejana tersebut adalah …. a. 3,32 x 104 Pa * b. 3,82 x 104 Pa c. 6,02 x 104 Pa d. 8,31 x 104 Pa e. 24,02 x 104 Pa
30.
Tangki bervolume V diisi n mol suatu gas dan tekanan gas dalam tabung adalah P, maka energi kinetik rata-rata yang dimiliki gas adalah Ek. Jika tekanan gas diubah menjadi 2 P dan volume gas diubah menjadi 2V, maka energi kinetik gas sekarang menjadi … a. ¼ Ek b. ½ Ek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
c. Ek d. 2 Ek e. 4 Ek *
31.
Suhu gas ideal dalam tabung dirumuskan sebagai Ek = 3/2 kT, T menyatakan suhu mutlak dan E = energi kinetik rata-rata molekul gas. Berdasarkan persamaan diatas.... a. semakin tinggi suhu gas, energi kinetiknya semakin kecil b. semakin tinggi suhu gas, gerak partikel gas semakin lambat c. semakin tinggi suhu gas, gerak partikel gas semakin cepat * d. suhu gas berbanding terbalik dengan energi kinetik gas e. suhu gas tidak mempengaruhi gerak partikel gas
32.
Proses pemanasan suatu gas ideal digambarkan seperti grafik P−V berikut ini! Besar usaha yang dilakukan gas pada siklus ABC adalah.... a. 4,5 joule b. 6,0 joule * c. 9,0 joule d. 12,0 joule e. 24,0 joule
33.
Suatu sistem menyerap kalor 1000 joule. Oleh sistem digunakan untuk melakukan usaha sebesar 600 joule. Perubahan energi dalam sistem tersebut adalah … a. 0,6 joule b. 1,67 joule c. 400 joule * d. 600 joule e. 1600 joule
34.
Sebuah mesin Carnot bekerja di antara dua reservoir panas 487 °C dan reservoit dingin 107 °C. Jika mesin tersebut menyerap kalor 800 J dari reservoir panas, maka jumlah kalor yang dibuang dari mesin … a. 200 J b. 400 J * c. 600 J d. 800 J e. 1200 J
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
35.
Sebuah mesin pendingin mengambil kalor dari reservoir suhu rendah 27 oC dan melepaskan kalor ke reservoir suhu tingi 127 oC. Koefisiensi mesin pendingin tersebut adalah … a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 * e. 5
SOAL ESSAY Selesaikan dan Jawablah pertanyaan sesuai dengan pertanyaan dengan benar !
36.
Sebuah selinder pejal homogen berjari-jari 20 cm seperti tampak pada gambar di samping. Berapakah besar momen gaya yang bekerja pada benda tersebut !
F = 150 N 120° P
37.
Sebuah benda homogen seperti tampak pada gambar di samping. Tentukan koordinat titik berat benda tersebut !
38.
Sebuah balok kayu 200 kg memiliki massa jenis air 0,4 g/cc berada di permukaan air. Jika massa jenis air 1 g/cc, hitunglah massa beban maksimum yang boleh ditaruh di atas balok tersebut tetapi balok tidak tenggelam!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
39.
Gambar di bawah ini menunjukkan peristiwa kebocoran pada tangki air. Berapakah kecepatan air keluar lubang
40.
Sebuah mesin Carnot yang menggunakan reservoir suhu tinggi 600 K mempunyai efisiensi 20%. Agar efisiensinya maksimum naik menjadi 60%, suhu reservoir rendah tetap, maka seharusnya suhu reservoir suhu tinggi adalah....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 12. Skor Kuisioner Kemandirian Belajar No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nomor Item 1 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
2 4 3 3 3 4 3 2 3 3 2 4 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3
Mean 3,7 3 Rerata
3 4 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 4 2 4 3
4 4 2 2 2 3 4 2 2 3 4 3 4 3 2 4 2 4 2 2 4 3
5 3 2 3 4 4 1 2 1 2 4 2 3 3 3 4 2 3 4 2 3 3
6 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 4 2 3 3
7 3 3 2 4 4 2 2 2 3 4 3 4 2 2 4 3 4 4 2 3 3
2,7 2,9 2,7 2,5 3 3,1
8 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3
9 3 2 2 2 2 3 2 3 2 4 3 3 3 3 4 2 2 2 2 3 3
Skor
10 2 2 2 2 2 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 4 2 2 3
11 2 2 2 2 3 1 3 2 1 2 3 2 3 3 3 1 2 3 2 2 2
12 3 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3 2 2 3 4 2 2 3 2 3 3
13 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3
14 3 2 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4
15 3 2 2 2 4 1 2 1 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3
16 3 1 2 3 4 1 3 1 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3
17 3 2 2 2 3 4 3 4 3 4 3 2 4 2 3 2 2 4 2 2 3
18 3 2 3 3 2 1 2 4 3 4 2 3 3 3 4 2 2 4 2 2 3
2,4 2,6 2,4
2,2
2,8
2,9
3,2
2,8
2,7
2,6
2,0
2,7
2,9
19 2 2 2 3 2 4 2 3 2 2 2 2 3 2 4 3 2 4 2 3 3 2,3
20 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 3 3 2 2 4 1 2 3 2 2 2 3
21 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 2 3 3 2 4 2 3 3 2 3 2 2,8
22 3 2 3 3 4 2 3 2 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3,3 2,7
23 2 1 2 3 2 4 2 1 3 4 2 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3,0
24 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3,3
25 3 2 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 4 4 3 4 2 2 3 3,1
26 3 2 3 3 3 1 2 1 3 2 4 2 4 3 4 3 3 4 2 2 3 2,7
27 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3,5
28 2 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 2 3,3
82 61 71 82 87 74 72 65 73 95 79 86 86 75 106 75 80 100 64 81 83 79,9
3,2
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 13. Skor Kuisioner Fasilitas Belajar Nomor Item
No.
Skor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
1
2
2
2
2
1
2
3
3
4
4
2
3
1
3
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
1
2
72
2
2
1
4
2
1
2
3
4
4
4
1
2
3
3
4
3
4
3
3
3
2
2
2
2
1
3
68
3
4
3
4
4
2
4
3
3
4
4
2
1
3
3
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
3
4
69
4
2
1
4
2
1
2
4
3
4
3
2
1
4
1
4
3
3
3
4
2
2
3
3
3
4
4
72
5
2
2
4
2
4
3
4
3
4
4
4
2
3
1
3
4
4
4
3
3
3
3
4
4
3
1
81
6
4
2
2
2
1
2
2
4
4
4
4
2
1
4
4
3
4
4
4
4
4
2
4
4
1
3
79
7
2
1
4
2
3
4
2
3
4
4
2
3
1
1
1
3
2
3
4
3
3
3
3
3
2
4
70
8
2
3
3
1
1
4
2
4
4
4
3
2
1
1
3
4
4
3
3
2
2
1
3
4
2
1
67
9
4
2
1
2
3
3
4
4
4
4
4
2
1
1
3
3
1
1
1
2
3
3
3
3
1
4
67
10
3
2
4
2
1
3
3
4
4
4
4
2
1
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
1
2
82
11
2
2
2
2
3
2
2
3
4
4
2
3
1
2
4
3
4
4
3
3
2
3
3
3
1
3
70
12
2
2
2
2
4
2
3
3
4
4
4
2
1
4
4
3
4
4
3
4
3
3
4
3
1
2
77
13
2
2
4
2
3
3
3
3
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
3
3
4
4
3
3
3
4
86
14
2
2
4
4
3
3
3
4
4
4
2
3
1
1
3
4
3
3
3
3
2
3
2
2
3
1
72
15
3
3
4
3
2
2
3
4
4
4
4
4
3
1
4
3
4
4
3
3
3
1
3
3
1
3
79
16
2
2
2
2
1
3
2
3
4
4
2
3
3
4
4
3
4
4
3
4
3
2
2
1
1
2
70
17
2
2
1
2
1
3
3
1
4
4
4
2
3
1
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
1
4
70
18
2
2
0
1
4
2
4
4
4
4
4
4
1
4
4
1
4
4
3
4
4
2
2
2
1
4
75
19
2
2
1
2
1
2
3
3
4
3
2
1
1
1
3
3
3
3
3
2
2
1
2
2
2
1
55
20
2
1
4
3
1
3
3
3
4
4
3
2
4
2
3
4
2
3
3
4
2
2
4
4
4
2
76
21
2
1
4
1
2
3
3
2
4
4
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
4
71
Mean
2,4
1,9
2,9
2,1 2,0 2,5
2,7
2,9
3,2
4
3,9
2,9 3,3
2,3
2,1 2,3 2,2
3,3
3,1
3,3
3,3 3,2
3,05
3,1
2,7
2,5 2,9 2,8
2,9
1,9 1,9
2,7 2,7
72,8
Rerata
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
Lampiran 14. Hasil Perhitungan Statistik (SPSS 20) Statistics Kemandirian
Fasilitas Belajar
Hasil Belajar
Belajar Valid
21
21
21
0
0
0
79.8571
72.7619
73.0952
11.31939
6.68509
7.91773
Minimum
61.00
55.00
60.00
Maximum
106.00
86.00
85.00
N Missing Mean Std. Deviation