PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA POKOK BAHASAN GERAK JATUH BEBAS DI SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh :
EFRAIM DECOBERTEN PETERS NIM : 081424030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Peters, E.D. 2013. Penggunaan Metode Pembelajaran Problem Solving Dalam Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Pada Pokok Bahasan Gerak Jatuh Bebas Di SMA Bopkri 2 Yogyakarta. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) pemahaman konsep awal siswa tentang gerak jatuh bebas; (2) pemahaman konsep akhir siswa tentang gerak jatuh bebas setelah belajar dengan menggunakan metode problem solving; dan (3) Apakah penggunakan metode problem solving dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa tentang gerak jatuh bebas di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17-25 oktober 2013 di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta berjumlah 47 siswa. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa peneliti menggunakan soal pretest dan posttest, hasil wawancara, foto, serta video. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa metode problem solving dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan gerak jatuh bebas.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Peters, E.D. 2013. Learning Problem Solving Method Using Improved Understanding the Concept of Students In Free Fall Motion Highlights In Bopkri high school 2 Yogyakarta. Physical Education Studies Program, Department of Mathematics and Natural Sciences, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University in Yogyakarta. The purpose of this study was to determine: (1) students 'understanding of the initial concept of free fall motion, (2) the final students' understanding of the concept of motion in free fall after studying using problem solving methods, and (3) whether the use of problem solving methods can increase students' understanding of the concept of free fall motion at SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.. The research was conducted on 17-25 October 2013 in SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. The subjects of this study were 47 senior high school students of class X BOPKRI 2 Yogyakarta. To find the increased understanding about the concept of students researchers used pretest and posttest, the results of interviews, photos and video. The result of the study that the method of problem solving could improve students' understanding of concepts on the subject of free fall motion.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi yang berjudul Penggunaan Metode Pembelajaran Problem Solving Dalam Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Pada Pokok Bahasan Gerak Jatuh Bebas Di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Ini merupakan salah satu syarat kelulusan yang harus dipenuhi dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Ilmu Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Studi pendidikan Fisika, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Proses penyusunan, pelaksanaan, serta penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dorongan serta semangat dari berbagai pihak. Maka dari itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T. selaku dosen pembimbing yang selalu setia dan sabar mendampingi penulis dalam penyusunan, pelaksanaan serta penyelesaian skripsi ini. 2. Seluruh dosen JPMIPA yang sudah memberikan ilmu-ilmu pengetahuan dan juga pengalaman-pengalaman hidup.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Petugas sekretariat yang sudah dengan sabar melayani kebutuhan persuratan peneliti. 4. Dinas Perizinan Kota Yogyakarta yang telah mengijinkan peneliti untuk melakukan penelitian. 5.
Kepala sekolah
BOPKRI 2 yang telah mengijinkan peneliti untuk
melakukan penelitian. 6. Bapak Wahyu Santoso, S.Pd selaku guru pendamping yang bersedia meluangkan waktu dan mendampingi penelitian. 7. Mas Kuncoro selaku kepala laboratorium sekolah yang sudah membantu menyiapkan tempat selama pelaksanaan penelitian. 8. Para siswa kelas XB, XC, yang telah menjadi subyek dalam penelitian ini. 9. Papa dan Mama yang sudah memberikan kasih sayang, semangat dorongan motivasi juga materil yang sangat membantu dalam pelaksanaan penelitian ini. 10. Seluruh keluarga besar di Manggarai yang selalu memberi semangat kepada peneliti. 11. Enu Lina beserta keluarga yang sudah memberikan cinta, waktu serta semangat kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian ini. 12. Kakak Jack yang selalu menyayangi dan memberi semangat kepada peneliti untuk menyelesaikan penelitian ini.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. Fr. Radja, Enu Paulina Endang dan Kak Jackrois yang sudah membantu penelitian dalam pengambilan data. 14. Eko, Atma Suganda, suster Renata, Fr Raja, Fr Silva, Dimas, Michael, Enggar, Salib, Robi Subin, Ibe, Gusti Chandra, Kak Agus, Kak Rian yang sudah memberikan semangat kepada peneliti. 15. Seluruh teman angkatan 2008 yang selalu memberi semangat dalam persahabatan selama ini. 16. Serta seluruh pihak yang telah membantu peneliti, yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih sangat jauh dari sempurna, maka dari itu penulis sangat mengharapkan dan menerima kritik serta saran
yang
membangun guna penulisan yang lebih baik. Penulis berharap semoga skrripsi ini berguna bagi pembaca.
Yogyakarta, 2 Maret 2013 Penulis
Efraim Decoberten Peters
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL……………………………………………… ...........
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………..............
ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………….. ...........
iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………... ...........
iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA…………… ...........
v
ABSTRAK…………………………………………………………...........
vi
ABSTRACT………………………………………………………. ...........
vii
KATA PENGANTAR…………………………………………….. ...........
viii
DAFTAR ISI……………………………………………………… ...........
xi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………… ............
xiv
DAFTAR TABEL………………………………………………… .............
xv
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………............
1
1. Latar Belakang…………………………………………. ........... .
1
2. Rumusan Masalah…………………………………….. ...........
5
3. Tujuan penelitian……………………………………… ...........
6
4. Manfaat Penelitian……………………………………. ...........
6
BAB II. DASAR TEORI…………………………………………........
7
A. Konsep, Konsepsi dan Pemahaman Konsep………...............
7
1. Konsep…………………………………………...........
7
2. Konsepsi………………………………………............
8
3. Pemahaman konsep…………………………...................
10
B. Metode Problem Solving……………………………..................
12
1. Definisi………………………………………….. .......... xi
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Tahap-Tahap Pemecahan Masalah ………………...........
13
3. Strategi Pemecahan Masalah…………………….............
14
4. Contoh Problem Solving…………………………...........
16
C. Gerak Jatuh Bebas………………………………………............
17
D. Kaitan Teori dengan Penelitian…………………………............
22
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN…………………………............
23
A. Jenis Penelitian………………………………………….............
23
B. Desain Penelitian……………………………………….............
23
C. Populasi dan Sampel……………………………………............
25
D. Waktu dan Tempat Penelitian……………………………..........
25
E. Treatment……………………………………………….............
25
F. Instrumen Penelitian……………………………………............
29
1. Instrumen Pengumpulan Data……………………...........
29
a. Pretest-posttest………………………………...........
29
b. Wawancara………………………………….............
32
2. Instrumen Pembelajaran…………………………............
33
G. Analisis Data……………………………………………............
34
1. Pretest-posttest…………………………. ………...........
34
2. Wawancara………………………………………............
36
BAB IV. DATA DAN ANALISIS DATA…………………………...........
37
A. Deskripsi Penelitian…………………………………….............
37
1. Jadwal Waktu Pelaksanaan Penelitian………….. ............
37
2. Kejadian Saat Penelitian………………………... ............
38
3. Kegiatan Diskusi Pada Kelas Eksperimen………..........
40
B. Data Penelitian…………………………………………………...
43
1. Hasil Pretest Dan Posttest Siswa Kelas treatment………..
43
2. Hasil Pretest Dan Posttest Siswa Kelas control................
44
3. Data Pemahaman Konsep Dari Kelas Eksperimen………..
45
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Data Wawancara Dari Kelas Eksperimen……………… .... C. Analisis Data……………………………………………………… 1. Analisis Hasil Pretest Dan Posttest…………………………….
47 49 50
1) Analisis pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol…
50
2) Analisis Pretest Dan Posttest Pada Kelas Eksperimen..
51
3) Analisis Pretest Dan Posttest Pada Kelas Kontrol……
52
4) Analisis Posttest Pada Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol………………………………… .....
53
2. Grafik Perbandingan Antara Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontol................................................................ .....
54
3. Analisis Hasil Diskusi Kelompok…………………………..
57
4. Analisis Hasil Wawancara………………………………….
59
5. Analisi Keseluruhan………………………………………..
63
D. Keterbatasan Dalam Penelitian………………………………….. ….
67
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………..
68
A. Kesimpulan……………………………………………………… ....
68
B. Saran……………………………………………………………... ....
68
DAFTAR PUSTAKA………………………………………...……………....
70
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1.
Surat Permohonan Ijin Penelitian ke sekolah.………………
73
Lampiran 2.
Surat Permohonan Ijin Penelitian ke Walikota Yogyakarta....
74
Lampiran 3.
Surat izin dari dinas perizinan kota Yogyakarta........ ……….
75
Lampiran 4.
Surat Keterangan Sudah Meneliti…………………………..
76
Lampiran 5.
Pembagian Diskusi Kelompok XB ………………………...
77
Lampiran 6.
Soal diskusi kelompok……………………………………...
78
Lampiran 7.
Soal Pretest Soal Posttest………………..……………….....
81
Lampiran 8.
Soal Wawancara………………………………………….....
82
Lampiran 9.
Kunci jawaban pretest dan posttest………………………....
83
Lampiran 10. Kunci jawaban diskusi kelompok…………………………..
86
Lampiran 11. Hasil diskusi kelompok 1…………………………………..
88
Lampiran 12. Hasil diskusi kelompok 2…………………………………..
89
Lampiran 13. Hasil diskusi kelompok 4…………………………………..
90
Lampiran 14. Hasil diskusi kelompok 5…………………………………..
91
Lampiran 15. Hasil diskusi kelompok 6…………………………………..
92
Lampiran 16. Jawaban Pretest siswa………………………………………
93
Lampiran 17. Jawaban Posttest siswa……………………………………...
94
Lampiran 18. Hasil Diskusi Kelompok…………………………………....
95
Lampiran 19. Hasil Wawancara…………………………………………......
99
Lampiran 19. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)……………………
102
Lampiran 20. Foto-Foto Proses Belajar Mengajar …………………………..
105
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.
Persamaan Gerak....................................................................
19
Tabel 2.
Desain Penelitian....................................................................
24
Tabel 3.
Kisi-Kisi Soal......................................................................... .
30
Tabel 4.
Soal Wawancara Konsep................…………………………
33
Tabel 5.
Waktu Pelaksanaan Penelitian ............………………………
37
Tabel 6.
Jawaban Diskusi Soal A ...............…………………………..
40
Tabel 7.
Jawaban Diskusi Soal B ...............…………………………..
41
Tabel 8.
Jawaban Diskusi Soal C ................………………………….
42
Tabel 9.
Hasil Pretest Dan Posttest Kelas Treatment............………….
43
Tabel 10.
Hasil Pretest Dan Posttest Kelas Kontrol…………................
44
Tabel 11.
Data Pemahaman Konsep Dari Kelas Eksperimen No 1.........
45
Tabel 12.
Data Pemahaman Konsep Dari Kelas Eksperimen No 2……
45
Tabel 13.
Data Pemahaman Konsep Dari Kelas Eksperimen No 3……
46
Tabel 14.
Data Pemahaman Konsep Dari Kelas Eksperimen No 4……
46
Tabel 15.
Data Pemahaman Konsep Dari Kelas Eksperimen No 5……
47
Tabel 16.
Data wawancara Dari Kelas Eksperimen…………………..
48
Tabel 17.
Analisis SPSS Pretest Kelas Eksperimen Dan Kontrol …….
50
Tabel 18.
Analisis SPSS Pretest Dan Posttest Kelas Eksperimen …….
51
Tabel 19.
Analisis SPSS Pretest Dan Posttest Kelas Kontrol.….. …….
52
Tabel 20.
Analisis SPSS Posttest Pada Kelas Eksperimen Dan Kontrol.............................................................................. xv
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 21. Hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontol...........................
54
Tabel 22. Hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontol..........................
55
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Fisika merupakan dasar dari perkembangan ilmu pengetahuan lain dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang teramat pesat saat ini, telah mempermudah kehidupan manusia. Mengingat begitu pentingnya peranan ilmu fisika, sudah semestinya ilmu ini dipahami dengan baik oleh siswa. Upaya siswa dalam mempelajari fisika sering menemui hambatanhambatan. Fisika biasanya dianggap sebagai pelajaran yang sulit dipahami. Hal itu mungkin menyebabkan hasil belajar fisika siswa menjadi kurang baik. Apabila kita perhatikan pada ajang kompetisi fisika tingkat dunia, misalnya olimpiade fisika, siswa Indonesia memang sering memperoleh medali, baik medali perunggu, medali perak, maupun medali emas. Akan tetapi prestasi yang diperoleh oleh beberapa siswa tersebut belum menunjukkan kondisi ratarata dari seluruh siswa di Indonesia. Kebanyakan orang di Indonesia menyebutkan beragam alasan mengenai pemahaman fisika siswa. Banyak pihak mengatakan bahwa pemahaman fisika siswa berasal dari guru yang banyak memberi pengetahuan, maka apabila pemahaman fisika siswa kurang, itu disebabkan oleh guru yang tidak berkualitas. Secara
praktis
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kurangnya
pemahaman siswa yaitu dari diri siswa sendiri, di mana siswa kurang perhatian terhadap materi pembelajaran yang diberikan. Sebagian besar siswa malas 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
diajak berpikir analisis pada materi pembelajaran fisika. Hal ini ditunjukkan dengan munculnya sikap kurang peduli, masa bodoh, dari peserta didik. Namun demikian sumber kesalahannya tidak hanya terletak pada diri siswa. Perlu disadari bahwa keberhasilan dan kegagalan suatu pendidikan atau pembelajaran sangat dipengaruhi oleh beberapa komponen yang ada, baik itu pendidik, siswa, bahan ajar, proses belajar, waktu belajar, dan kelengkapan sarana dan prasarana (Suryosubroto, 2009: 189). Menurut Piaget, seorang anak mempunyai cara berpikir dan pendekatan yang berbeda secara kualitatif dengan orang dewasa dalam melihat dan mempelajari realitas. Anak dalam perkembangannya mempunyai struktur pemikiran yang berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu, dalam proses belajar mengajar, tekanan harus diletakkan pada pemikiran murid dan bukan pada pemikiran guru. Dalam kaitan ini, menjadi penting bagi seorang guru untuk mengerti cara berpikir murid, pengalaman murid, dan bagaimana murid mendekati suatu persoalan (Ginsburg dan Opper, 1988 dalam Suparno, 2001: 142-143). Dalam Depdiknas (2007) dijelaskan bahwa untuk siswa SMA, kerja ilmiah, pemecahan masalah dan cara menganalisis banyak digunakan dalam pembelajaran fisika. Akan tetapi kecenderungan di lapangan yang sering dijumpai adalah seringkali
siswa dihadapkan pada kesulitan dalam
memecahkan masalah yang berkaitan dengan konsep-konsep fisika, baik masalah yang diberikan oleh guru maupun masalah-masalah dalam buku teks,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
apalagi untuk masalah-masalah yang cukup kompleks yang mencakupi hubungan antar konsep (Agus dan Andi, 2010: 13-14). Salah satu penyebab yang teridentifikasi adalah kurangnya bahkan tidak adanya pengajaran penyelesaian masalah secara sistematis oleh guru terhadap siswanya dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan, yang sering adalah memberi contoh penyelesaian masalah (soal). Sudharta (2007 dalam Agus dan Andi, 2010: 13-14) menyatakan bahwa cukup banyak guru yang tidak memahami
strategi
penyelesaian
soal-soal
secara
sistematis.
Ketika
mengajarkan pemecahan soal, guru tidak mulai dengan menganalisis masalah pada soal, tidak mendeskripsikannya dalam deskripsi fisika, tidak berusaha untuk menggambarkannya dalam diagram-diagram, namun lebih menekankan pada pencocokan soal-soal dengan rumus yang dihafalkan. Guru lebih tertarik pada jawaban siswa yang benar tanpa menganalisis kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dan prosedur penyelesaiannya (Agus dan Andi, 2010: 13-14). Di SMA BOPKRI 2, kebanyakan siswanya kurang berminat dalam pelajaran fisika dan siswanya kurang aktif dalam pembelajaran fisika, kadang malas dalam mengikuti pelajaran fisika. Ada yang menganggap bahwa pelajaran fisika itu sangat sulit dipelajari dan dipahami. Siswanya mempelajari materi fisika dengan cara menghafal rumus yang diberikan oleh guru sehingga dalam mengerjakan soal yang diberikan guru, terkadang mereka bingung dalam mengerjakannya dan sering salah. Sebagian besar siswa malas diajak berpikir analisis pada materi pembelajaran fisika. Dengan tidak bersemangatnya siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
terhadap pelajaran fisika terkadang siswa menunjukkan kurang peduli dan masa bodoh. Namun sumber kesalahan bukan hanya pada diri siswa itu sendiri. Kita juga harus melihat apakah metode yang diberikan guru saat menyampaikan materi bisa membuat siswa semangat dalam mempelajari fisika. Berdasarkan penelitian saya pada saat PPL, saya menemukan bahwa guru di SMA di BOPKRI 2 menggunakan
metode ceramah dan simulasi dalam mengajar
fisika. Guru menggunakan metode ini agar siswa menjadi tertarik dan juga senang belajar, tetapi siswa kadang tidak tertarik sehingga semangat belajar mereka berkurang. Guru fisika di SMA BOPKRI 2, tidak menggunakan metode problem solving dalam mengajar. Berdasarkan persoalan di atas maka peneliti menggunakan metode pembelajaran problem solving dalam peningkatan pemahaman konsep siswa, di mana di dalam metode problem solving dijelaskan bahwa pembelajaran problem solving menitik beratkan pada partisipasi siswa, siswa harus terlibat dalam proses belajar, mereka dilatih untuk memecahkan persoalan yang diberikan. Di sini guru meminta siswa agar siswa mengungkapkan bagaimana cara mereka memecahkan persoalan yang diberikan dan bukan hanya melihat hasil akhirnya (Suparno, 2007: 98). Disisi lain pendidik berperan sebagai fasilitator, bertugas membantu memudahkan siswa belajar sebagai narasumber yang harus mampu mengundang pemikiran dan daya kreasi siswa (Suryosubroto, 2009:197).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti berminat untuk mengadakan penelitian yang berjudul "PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM
SOLVING
DALAM
PENINGKATAN
PEMAHAMAN
KONSEP SISWA PADA POKOK BAHASAN GERAK JATUH BEBAS DI SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA”. 2. Rumusan Masalah a. Bagaimanakah pemahaman konsep awal siswa tentang gerak jatuh bebas? b. Bagaimanakah pemahaman konsep akhir siswa tentang gerak jatuh bebas setelah belajar dengan menggunakan metode problem solving? c. Apakah penggunakan metode problem solving dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa tentang gerak jatuh bebas di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta? 3. Tujuan penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui pemahaman konsep awal siswa tentang gerak jatuh bebas; b. Untuk mengetahui pemahaman konsep akhir siswa tentang gerak jatuh bebas setelah belajar dengan menggunakan metode problem solving; c. Untuk mengetahui apakah metode problem solving dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa tentang gerak jatuh bebas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
4. Manfaat Penelitian a. Bagi para siswa : Dapat membantu para siswa untuk lebih memahami lagi konsep tentang fisika dengan metode problem solving b. Bagi Pendidik : menjadi referensi tentang model pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
BAB II DASAR TEORI A. Konsep, Konsepsi dan Pemahaman Konsep 1. Konsep Menurut Breg (1991, dalam Santyasa, 2006: 9), konsep merupakan abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi antar manusia dan memungkinkan manusia untuk berpikir. Menurut Rosser Dahar (1989, dalam Santyasa, 2006: 9), konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili satu kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatankegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut-atribut yang sama. Menurut Dahar (1989, dalam Santyasa, 2006: 10), konsep-konsep merupakan batu-batu pembebas (building bloks) berpikir. Artinya suatu konsep tidak akan memiliki arti apabila konsep tersebut
tidak
dihubungkan dengan konsep yang lain (Breg, 1991: 9 dalam Santyasa, 2006:10). Arti suatu konsep kemudian disepakati oleh para ahli dan akan tampak pada cabang ilmu pengetahuan yang bersangkutan (Santyasa, 2006:9). Kemampuan membentuk konsep
terjadi
apabila seseorang
mempunyai kemampuan memberikan respon terhadap stimulus yang berbeda
dalam satu atau lebih dimensi fisik. Berikut adalah ciri-ciri
konsep yang dikemukakan oleh Dahar (1989, dalam (Santyasa, 2006: 1011), antara lain:
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
a. Konsep timbul dari hasil pengalaman manusia dengan lebih dari satu benda, peristiwa atau fakta, konsep merupakan suatu generalisasi dari fakta-fakta tersebut. b. Hasil berpikir abstrak manusia dari fakta-fakta tersebut; c. Suatu konsep dapat dianggap kurang tepat disebabkan timbulnya fakta-fakta baru, sehingga konsep dapat mengalami suatu perubahan (bersifat tentatif). Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep adalah abstraksi dari ciri-ciri sesuatu untuk mempermudah komunikasi antara manusia serta mampu mendorong manusia untuk berpikir. Sebagai contoh “kursi”. Ada beberapa bentuk kursi (angka tiga terbalik, bundar, persegi, persegi panjang, dll), beraneka warna, bahan, serta ukuran. Tetapi, semuanya disebut kursi. 2. Konsepsi Menurut Breg (1991, dalam Santyasa, 2006: 14-15), tafsiran seseorang atau siswa terhadap suatu
konsep ilmu tertentu sebagai
konsepsi. Tafsiran perorangan terhadap suatu konsep sangat mungkin berbeda-beda. Misalnya penafsiran tentang konsep gerak jatuh bebas atau konsep gesekan dapat berbeda-beda untuk setiap orang. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: a. Pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya; b. Struktur pengetahuan yang telah terbentuk pada pikirannya;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
c. Perbedaan kemampuan dalam menginterprestasi pada saat belajar, hal ini akan menentukan apa yang masuk ke otak dan menafsirkan apa yang masuk ke otak. Dengan demikian apabila seseorang bersifat pasif, maka konsepsi yang dimilikinya akan sedikit, sedangkan apabila seseorang bersifat aktif, maka konsepsi yang dimilikinya akan semakin banyak. Walaupun dalam fisika kebanyakan konsep telah mempunyai arti yang jelas dan telah disepakati oleh tokoh fisika, akan tetapi konsepsi para siswa berbeda-beda sesuai dengan pengalaman dan cara pandangnya masing-masing. Pada umumnya konsepsi siswa selalu berbeda dengan konsepsi fisikawan. Konsepsi fisikawan akan lebih canggih, lebih kompleks, dan melibatkan banyak hubungan antara konsep daripada konsepsi siswa. Belajar konsep sains melibatkan akomodasi kognitif
terhadap
konsepsi awal (alternative framework) siswa. Tugas guru dalam pembelajaran adalah mengetahui dengan pasti konsep awal siswa secara individu tentang topik yang dipelajari. Apabila ada konsepsi awal siswa yang belum sesuai dengan konsepsi ilmiah maka gurulah yang harus memfasilitasi siswa agar konsepsi mereka kembali menuju konsepsi ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
Untuk mengungkap konsepsi awal siswa mengenai pokok bahasaan yang sedang dipelajari, ada beberapa cara yang dilakukan oleh para guru antara lain: 1) Menghadirkan suatu fenomena Menyajikan suatu fenomena untuk menimbulkan konsepsi para siswa, kemudian mengistruksikan kepada siswa untuk menelaah fenomena tersebut. Menelaah fenomena bertujuan agar konsepsi awal siswa yang berkaitan dengan fenomena itu muncul. 2) Meminta
siswa
untuk
mendeskripsikan
atau
menampilkan
konsepsinya. Ada beberapa cara yang dilakukan untuk menghadirkan gagasan siswa, di antaranya dengan cara menuliskannya dalam bentuk uraian, menggambarkan ilustrasi, menciptakan model, menggambarkan peta konsep, atau menciptakan banyak kombinasi dari cara tersebut sebagai bukti pemahaman mereka terhadap konsep tertentu. Tujuan langkah ini adalah untuk membantu para siswa mengenali dan memperjelas pemahaman dan gagasan mereka sendiri (Santyasa, 2006: 20-22). 3. Pemahaman konsep Karena salah satu tujuan belajar mengajar adalah usaha agar siswa memahami konsep dan tingkat keberhasilan harus diukur maka pertanyaan “kapan seseorang boleh disebut memahami suatu konsep yang dipelajari” adalah pertanyaan yang sangat relevan. Untuk dapat memutuskan apakah seseorang (siswa) memahami konsep atau tidak, diperlukan kriteria atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
indikator-indikator yang dapat menunjukan pemahaman tersebut (Budi, 1992: 114). Beberapa indikator yang menunjukan pemahaman seseorang akan suatu konsep antara lain: a. Dapat menyatakan pengertian konsep dalam bentuk definisi menggunakan kalimat sendiri; b. Dapat menjelaskan makna dari konsep bersangkutan kepada orang lain; c. Dapat menganalisis hubungan antar konsep dalam suatu hukum; d. Dapat menerapkan suatu konsep untuk: 1) Menganalisis dan menjelaskan gejala-gejala alam khusus; 2) Untuk memecahkan masalah fisika baik secara teoritis maupun secara praktis; 3) Memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi pada suatu sistem bila kondisi tertentu dipenuhi. e. Dapat mempelajari konsep lain yang berkaitan dengan lebih cepat; f. Dapat membedakan konsep yang satu dengan konsep lain yang saling berkaitan; g. Dapat membedakan konsepsi yang benar dengan konsepsi yang salah, dan dapat membuat peta konsep dari konsep-konsep yang ada dalam suatu pokok bahasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
B. Metode Problem Solving 1. Definisi Problem solving adalah model pembelajaran dengan pemecahan persoalan. Biasanya guru memberikan persoalan yang sesuai dengan topik yang mau diajarkan dan siswa diminta untuk memecahkan persoalan itu. Ini dapat dilakukan baik dalam kelompok ataupun pribadi. Guru sebaiknya minta agar siswa mengungkapkan bagaimana cara mereka memecahkan persoalan tersebut dan bukan hanya melihat hasil akhirnya. Problem solving dapat membantu mengatasi salah pengertian. Siswa dilatih untuk mengerjakan soal yang diberikan guru, dari situ dapat dilihat apakah gagasan siswa benar atau tidak. Dengan memecahkan persoalan, siswa dilatih untuk mengorganisasikan pengertian
dan
kemampuan mereka. Di sini siswa diberi kesempatan untuk menjelaskan pemecahan persoalan mereka di depan kelas dan teman-teman lain menanyainya. Dengan melihat bagaimana cara siswa memecahkan persoalan, dapat dengan mudah dilihat siswa mempunyai salah pengertian dalam langkah yang mana. Apabila siswa salah pengertian, guru dapat menanyakan kepada siswa mengapa mereka mempunyai pengertian atau langkah seperti itu. Sekaligus dalam wawancara itu, guru dapat melihat salah pengertian yang dibuat. Langkah selanjutnya adalah menentukan bantuan yang sesuai baik dengan mengajukan pertanyaan baru yang terkait atau pendalaman (Suparno, 2010: 98-99).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Kemampuan pemecahan masalah sangat penting artinya bagi siswa dan masa depannya. Para ahli pembelajaran sependapat bahwa kemampuan pemecahan masalah dalam batas-batas tertentu, dapat dibentuk melalui bidang studi dan disiplin ilmu yang diajarkan (Suharsono, 1991, dalam Wena, 2011 : 53). Chi dan Glaser (1985 dalam Schunk, 2012 : 416) mengatakan bahwa sebuah masalah timbul ketika “ situasi di mana seseorang mencoba mencapai beberapa tujuan, dan harus menemukan cara untuk sampai disana. Pemecahan masalah mengacu pada usaha orang-orang untuk mencapai tujuan karena mereka tidak memiliki solusi yang terbaik. 2. Tahap-Tahap Problem Solving Pemecahan masalah sering diperkirakan melibatkan pemahaman. Walas (1921, dalam Schunk, 2012 : 418) meneliti orang yang memecahkan masalah dalam memformulasikan model yang memiliki tiga tahap sebagai berikut: a. Persiapan : waktu untuk mempelajari masalah dan mengumpulkan informasi, yang mungkin sesuai dengan solusi. b. Inkubasi : periode memikirkan masalah, yang juga bisa berupa pengabaian masalah untuk sejenak. c. Iluminasi: periode perenungan ketika solusi yang mungkin bisa digunakan muncul tiba-tiba dalam kesadaran. d. Verifikasi : waktu untuk menguji solusi yang ada untuk memastikan kebenaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
3. Strategi Problem Solving a. Solo (Wanket dan Oreovocz, 1995, dalam Wena, 2011: 56) mengemukakan enam tahap dalam pemecahan masalah: 1) Identifikasi permasalahan 2) Representasi permasalahan 3) Perencanaan pemecahan 4) Menerapkan/ mengimplementasikan perencanaan 5) Menilai perencanaan 6) Menilai hasil pemecahan b. Wanket dan Oreovocz (1995, dalam Wena, 2011: 57) mengemukakan tujuh tahap dalam pemecahan masalah: 1) Saya mampu/biasa: tahap membangkitkan motivasi dalam menumbuhkan keyakinan siswa. 2) Mendefinisikan: membuat daftar hal yang diketahui dan tidak diketahui, menggunakan gambar grafis untuk memperjelas permasalahan. 3) Mengeksplorasi:
merangsang
siswa
untuk
mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan membimbing untuk menganalisis dimensi-dimensi permasalahan yang dihadapi. 4) Merencanakan: mengembangkan cara berpikir logis siswa untuk menganalisis masalah dengan menggunakan flowchart untuk menggambarkan permasalahan yang dihadapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
5) Mengerjakan : membimbing siswa secara sistematis untuk memperkirakan jawaban yang mungkin untuk memecahkan masalah yang dihadapi. 6) Mengoreksi kembali : membimbing siswa untuk mengecek kembali jawaban yang dibuat, mungkin ada beberapa kesalahan yang dilakukan. 7) Generalisasi
:
membimbing
siswa
untuk
mengajukan
pertanyaan : a) Apa yang telah saya pelajari dalam pokok bahasan ini? b) Bagaimanakah pemecahan masalah yang dilakukan bisa lebih efisien? c) Jika pemecahan masalah yang dilakukan masih kurang benar, apa yang harus saya lakukan? Dalam hal ini ada dorongan siswa untuk melakukan umpan balik/refleksi dan mengoreksi kembali kesalahan yang mungkin ada. c. Parmes
(Mulyoto,
2005,
dalam
Suryosubroto,
2009:
200).
mengemukakan adanya lima langkah dalam pemcahan suatu masalah: 1) Penemuan fakta. 2) Penemuan masalah, berdasarkan fakta-fakta yang telah dihimpun, ditentukan masalah/ pertanyaan yang kreatif untuk dipecahkan. 3) Penemuan gagasan, menjaring sebanyak mungkin alternatif jawaban untuk memecahkan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
4) Penemuan jawaban, penentuaan tolak ukur atas kriteria pengujian jawaban, sehingga ditemukan jawaban yang diharapkan. 5) Penentuan penerimaan, dikemukakan kebaikan dan kelemahan gagasan,
kemudian
menyimpulkan
dari
masing-masing
masalah yang dibahas. 4. Contoh Problem Solving a. Guru memberikan persoalan yang harus dipecahkan siswa, misalnya: Apakah massa benda tidak berpengaruh dalam kecepatan suatu benda yang bergerak jatuh bebas? Mengapa terjadi perbedaan waktu antara kelereng dan selembar kertas bila dijatuhkan secara bersamaan? b. Setiap siswa mencoba untuk mengerjakan persoalaan itu sendiri c. Setiap siswa diminta maju untuk menuliskan pengerjaannya di depan kelas. d. Siswa lain dipersilakan untuk bertanya atau menanggapi hasil pekerjaan teman. e. Secara bersama-sama, siswa dan guru menyimpulkan konsep fisika yang terkandung dari persoalan di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
C. Gerak Jatuh Bebas Materi ini dirangkum dari (Douglas C. Giancoli, Fisika Edisi Kelima Jilid I: 2001: 30-44, Marthen Kanginan, Fisika Untuk SMA Kelas X Jilid 1: 2006: 75-77). Pada masa lampau, hakekat gerak benda jatuh merupakan bahan pembahasan yang sangat menarik dalam ilmu filsafat alam. Aristoteles, pernah mengatakan bahwa benda yang beratnya lebih besar jatuh lebih cepat dibandingkan
benda
yang
lebih
ringan.
Pendapat
Aristoteles
ini
mempengaruhi pandangan orang-orang yang hidup sebelum masa Galileo, yang menganggap bahwa benda yang lebih berat jatuh lebih cepat dari benda yang lebih ringan dan bahwa laju jatuhnya benda tersebut sebanding dengan berat benda tersebut. Misalnya kita menjatuhkan selembar kertas dan sebuah batu dari ketinggian yang sama. Hasil yang kita amati menunjukkan bahwa batu lebih dahulu menyentuh permukaan tanah/lantai dibandingkan kertas. Sekarang, coba kita jatuhkan dua buah batu dari ketinggian yang sama, di mana batu yang satu lebih besar dari yang lain. ternyata kedua batu tersebut menyentuh permukaan tanah hampir pada saat yang bersamaan, jika dibandingkan dengan batu dan kertas yang kita jatuhkan tadi. Kita juga dapat melakukan percobaan dengan menjatuhkan batu dan kertas yang berbentuk gumpalan. Apa yang berpengaruh terhadap gerak jatuh bebas pada batu atau kertas? Gaya gesekan udara? Hambatan atau gesekan udara sangat mempengaruhi gerak jatuh bebas. Galileo mendalilkan bahwa semua benda akan jatuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
dengan percepatan yang sama apabila tidak ada udara atau hambatan lainnya. Galileo menegaskan bahwa semua benda, berat atau ringan, jatuh dengan percepatan yang sama, paling tidak jika tidak ada udara. Galileo yakin bahwa udara berperan sebagai hambatan untuk benda-benda yang sangat ringan yang memiliki permukaan yang luas. Tetapi pada banyak keadaan biasa, hambatan udara ini bisa diabaikan. Pada suatu ruang di mana udara telah diisap, benda ringan seperti selembar kertas yang dipegang horisontal pun akan jatuh dengan percepatan yang sama seperti benda yang lain. Ia menunjukkan bahwa untuk sebuah benda yang jatuh dari keadaan diam, jarak yang ditempuh akan sebanding dengan kuadrat waktu. Kita dapat melihat hal ini dari salah satu persamaan GLBB di bawah. Galileo adalah orang pertama yang menurunkan hubungan matematis. Sumbangan Galileo yang khusus terhadap pemahaman kita mengenai gerak benda jatuh, dapat dirangkum sebagai berikut: Pada suatu lokasi tertentu di Bumi dan dengan tidak adanya hambatan udara, semua benda jatuh dengan percepatan konstan yang sama. Kita menyebut percepatan ini sebagai percepatan yang disebabkan oleh gravitasi pada bumi dan memberinya simbol g. Besarnya kira-kira 9,8 m/s2. Dalam satuan Inggris alias British, besar g kira-kira 32 ft/s2. Percepatan yang disebabkan oleh gravitasi adalah percepatan sebuah vektor dan arahnya menuju pusat bumi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Persamaan Gerak Jatuh Bebas Selama membahas Gerak Jatuh Bebas, kita menggunakan rumus atau persamaan GLBB. Kita pilih kerangka acuan yang diam terhadap bumi. Kita menggantikan x atau s (pada persamaan GLBB) dengan y, karena benda bergerak vertikal. Kita juga bisa menggunakan h, menggantikan x atau s. Kedudukan awal benda kita tetapkan y0 = 0 untuk t = 0. Percepatan yang dialami benda ketika jatuh bebas adalah percepatan gravitasi, sehingga kita menggantikan a dengan g. Dengan demikian, persamaan Gerak Jatuh Bebas tampak seperti pada kolom kanan tabel berikut: Tabel 1. Persamaan Gerak GLBB
Jatuh Bebas vy = Vyo + gt y = Vyot + ½ gt2 Vy2 = Vyo2 + 2gh
Penggunaan y positif atau y negatif pada arah ke atas atau ke bawah tidak menjadi masalah asal kita konsisten selama menyelesaikan soal. Pembuktian Matematis Untuk membuktikan secara matematis konsep Gerak Jatuh Bebas, bahwa massa benda tidak mempengaruhi laju jatuh benda. Di samping itu, setiap benda yang jatuh bebas mengalami percepatan tetap, semakin tinggi kedudukan benda dari permukaan tanah, semakin cepat gerak benda ketika hendak mencium tanah. Demikian pula, semakin lama waktu yang dibutuhkan benda untuk jatuh, semakin cepat gerak benda ketika hendak mencium batu dan debu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Sekarang, rumus-rumus Gerak Jatuh Bebas yang telah diturunkan di atas, kita tulis kembali untuk pembuktian matematis. vy = vyo + gt —— Persamaan 1 y = vyot + ½ gt2 —— Persamaan 2 vy2 = vyo2 + 2gh —— Persamaan 3 y di belakang v hanya ingin menunjukan bahwa benda bergerak vertikal atau benda bergerak pada sumbu y, bila kita membayangkan terdapat sumbu koordinat sepanjang lintasan benda. a. Pembuktian Pertama Setelah mengamati rumus di atas, dapat dilihat lambang massa atau m. Karena tidak ada, maka kita dapat menyimpulkan bahwa massa tidak ikut bertanggung jawab dalam Gerak Jatuh Bebas. Jadi masa tidak berpengaruh dalam GJB. Pembuktian Pertama vy = vyo + gt —— Persamaan 1 Misalnya kita meninjau gerak buah kelapa tua jatuh sendiri dari tangkainya. Kecepatan awal Gerak Jatuh Bebas buah kelapa (vy0) = 0 karena kelapa lepas dari tangkainya dari keadaan diam dan ditarik ke bawah oleh gaya gravitasi bumi yang bekerja pada kelapa. Jika hambatan udara diabaikan, maka selama jatuhnya dari keadaan diam, kelapa mengalami percepatan tetap. Dengan demikian, persamaan 1 berubah menjadi : vy = gt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Melalui persamaan ini, dapat diketahui bahwa kecepatan jatuh buah kelapa sangat dipengaruhi oleh percepatan gravitasi (g) dan waktu (t). Karena g bernilai tetap (9,8 m/s2), maka pada persamaan di atas tampak bahwa nilai kecepatan jatuh benda ditentukan oleh waktu (t). Semakin besar t atau semakin lamanya buah kelapa berada di udara maka nilai vy juga semakin besar. Kecepatan buah kelapa tersebut selalu berubah terhadap waktu atau dengan kata lain setiap satuan waktu kecepatan gerak buah kelapa bertambah. Percepatan gravitasi yang bekerja pada buah kelapa bernilai tetap (9,8 m/s2), tetapi setiap satuan waktu terjadi pertambahan kecepatan, di mana pertambahan kecepatan atau percepatan bernilai tetap. Alasan ini yang menyebabkan Gerak Jatuh Bebas termasuk GLBB. b. Pembuktian Kedua Sekarang kita tinjau hubungan antara jarak atau ketinggian dengan kecepatan jatuh benda vy2 = vyo2 + 2gh —— Persamaan 3 Misalnya kita meninjau batu yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu, di mana batu tersebut dilepaskan (bukan dilempar ke bawah). Jika dilepaskan maka kecepatan awal alias v0 = 0, seperti buah kelapa yang jatuh dengan sendirinya tanpa diberi kecepatan awal. Jika batu tersebut dilempar, maka terdapat kecepatan awal. Karena vy0 = 0, maka persamaan 3 berubah menjadi : vy2 = 2gh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
vy2 = Dari
persamaan
ini
tampak
bahwa
besar/nilai
kecepatan
dipengaruhi oleh jarak atau ketinggian (h) dan percepatan gravitasi (g). Sekali lagi, perlu diingat bahwa percepatan gravitasi bernilai sama (9,8 m/s2). Karena gravitasi bernilai tetap, maka nilai kecepatan sangat ditentukan oleh ketinggian (h). Semakin tinggi kedudukan benda ketika jatuh, semakin besar kecepatan benda ketika hendak menyentuh tanah. Setiap satuan jarak/tinggi terjadi pertambahan kecepatan saat benda mendekati tanah, di mana nilai pertambahan kecepatan atau percepatannya tetap. D. Kaitan Teori dengan Penelitian Teori-teori yang telah dijelaskan di atas sangat berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan, diantaranya adalah: 1. Teori tentang konsep, konsepsi dan pemahaman konsep yang menjadi dasar dari instrumen wawancara yang akan dibuat dalam pengambilan data. 2. Pembahasan-pembahasan
materi
yang
akan
diajarkan
sangat
berpengaruh besar pada instrumen pretest dan postest. 3. Metode pembelajaran Problem solving sangat berpengaruh pada proses belajar mengajar sebagai treatmen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dan kualitatif. Sacara umum riset kuantitatif adalah riset yang menggunakan data berupa skor atau angka, lalu menggunakan analisis dengan statistik. Untuk riset model ini ada beberapa design yang dapat digunakan. Salah satunya adalah penelitian eksperimental. Dikatakan penelitian eksperimental karena penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh suatu treatment. Eksperimental pada penelitian ini dimaksudkan untuk menilai ada tidaknya pengaruh pembelajaran dengan metode problem solving dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa (Suparno, 2007: 135-136). Sebagian riset kualitatif, bebarapa data dianalisis secara kualitatif. B. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan Design Randomized Pretest-Posstest Control Group. Design penelitian ini digunakan untuk
mengetahui
pemahaman konsep awal siswa tentang gerak jatuh bebas, mengetahui pemahaman konsep akhir siswa tentang gerak jatuh bebas setelah belajar dengan menggunakan metode problem solving dan mengetahui apakah metode problem solving dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa tentang gerak jatuh bebas, atau dengan model pembelajaran ceramah.
Diukur dengan
penelitian ini menggunakan instrument berupa pretest yang dilakukan sebelum
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
diberi perlakuan dan posttest yang dilakukan setelah diberi perlakuan. Pretest digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa sebelum diberi treatment sedangkan posttest digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa setelah diberi treatment sehingga peneliti dapat mengetahui apakah siswa mengalami peningkatan pemahaman dengan membandingkan pemahaman awal dan pemahaman siswa setelah diberi treatment (Suparno, 2007: 142-143). Rancangan
Design
Randomized
Pretest-Posstest
Control
Group
eksperimen yang digunakan seperti pada table 2 berikut. Tabel 2. Desain Penelitian Treatment group
P1
X1
P2
Control group
P1
X2
P2
Keterangan : P1 = Tes awal (pretest) dilakukan sebelum diberi treatment X1 = Treatment diberikan kepada siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem solving. X2 = Treatment diberikan kepada siswa dengan menggunakan model pembelajaran ceramah. P2 = Test akhir (posttest) dilakukan setelah diberikan perlakuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
C. Populasi dan Sampel Populasinya adalah seluruh siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Sampelnya adalah siswa kelas XB dan XC SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. jumlah seluruh sampel yang diteliti adalah 47 orang. D. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013 yaitu bulan Juli–Oktober. Tempat penelitian dilaksanakan di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. E. Treatment Treatment adalah perlakuan peneliti kepada subyek yang akan diteliti agar nantinya didapatkan data yang diinginkan (Suparno, 2010: 51). Treatment yang diberikan kepada siswa berupa pembelajaran menggunakan metode problem solving. Metode problem solving yang diterapkan adalah sebagai berikut: 1. Siswa dibagi dalam 3 kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa; 2. Setiap kelompok menerima 2 permasalahan untuk didiskusikan. Setiap kelompok, permasalahannya saling berkaitan, dengan kelompok lain. Permasalahanya : a.
Kelompok 1 1) Dua buah paku ditancapkan di tanah, di mana ketinggian kedua paku tersebut sama terhadap permukaan tanah. Selanjutnya, jatuhkan sebuah batu A pada paku A, kemudian jatuhkan batu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
yang sama ke paku B ( lihat gambar di bawah). Pertanyaanya: paku mana yang tancapannya lebih dalam. Mengapa demikian? Batu A Batu A
Paku A
Paku B
Tanah
2) Suatu hari Andi memanjat pohon mangga yang tingginya kurang lebih 10 meter. Saat memetik mangga tiba-tiba 2 buah mangga yang dipetik Andi terlepas dari tangan Andi dan mangga tersebut jatuh secara bersamaan. Jika massa mangga sama, pertanyaannya adalah apakah kecepatan ke dua mangga tersebut sebelum jatuh bebas sama dengan kecepatannya sesaat mangga tersebut hendak menyentuh tanah? Berikan alasan anda. b. Kelompok 2 1) Suatu hari Andi memanjat pohon mangga yang tingginya kurang lebih 10 meter. Saat memetik mangga tiba-tiba 2 buah mangga yang dipetik Andi terlepas dari tangan Andi dan mangga tersebut jatuh secara bersamaan. Jika massa mangga sama, pertanyaannya adalah apakah kecepatan ke dua mangga tersebut sebelum jatuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
bebas sama dengan kecepatannya sesaat mangga tersebut hendak menyentuh tanah? Berikan alasan anda. 2) Jika anda memegang selembar kertas secara horizontal pada satu tangan dan sebuah benda lain yang lebih berat. Misalnya sebuah kelereng ditangan yang lainnya. Seperti pada gambar (a). Jelaskan tanggapan anda mengenai gambar (a) dibawah ini.
Gambar (a)
Gambar (b)
c. Kelompok 3 1) Jika anda memegang selembar kertas secara horizontal pada satu tangan dan sebuah benda lain yang lebih berat. Misalnya sebuah kelereng ditangan yang lainnya. Seperti pada gambar (a). Jelaskan tanggapan anda mengenai gambar (a) dibawah ini.
Gambar (a)
Gambar (b)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
2) Dua buah paku ditancapkan di tanah, di mana ketinggian kedua paku tersebut sama terhadap permukaan tanah. Selanjutnya, jatuhkan sebuah batu A pada paku A, kemudian jatuhkan batu yang sama ke paku B ( lihat gambar di bawah). Pertanyaanya: paku mana yang tancapannya lebih dalam. Mengapa demikian?
Batu A Batu A
Paku A
Paku B
Tanah 3. Semua kelompok memahami permasalahan yang diberikan; 4. Siswa mengerjakan soal yang diberikan; 5. Setiap kelompok menjelaskan hasil pemecahan masalah di depan kelas; 6. Kelompok presentasi mempersilahkan kepada kelompok penanya untuk bertanya atau menanggapi hasil pemecahan masalah yang sedang dipresentasikan; 7. Kelompok presentasi mendiskusikan permasalahan yang ditanya oleh kelompok penanya;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
8. Secara bersama-sama, siswa dan guru menyimpulkan konsep fisika yang terkandung dari pemecahan masalah. Kesimpulannya sebagai berikut: gerak jatuh bebas adalah gerak vertikal suatu benda yang dijatuhkan dari sebuah ketinggian tanpa kecepatan awal. Dan yang berpengaruh dalam gerak jatuh bebas adalah gaya gravitasi, jarak atau ketinggian, waktu tempuh benda, gaya gesek udara, luas permukaan benda dan kecepatan akhir. F. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Bentuknya dapat berupa: tes tertulis, angket, wawancara, dokumentasi, dan observasi (Suparno, 2010: 56). Penelitian ini menggunakan tiga instrumen, yaitu tes tertulis berupa pretest-posttest, dan yang kedua adalah wawancara. Instrument yang digunakan adalah: 1. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data terdiri dari Pretest-posttest dan wawancara. a. Pretest-posttest Pretest-posttest yang digunakan berupa tes esai tertulis sebayak 5 soal. Soal dibuat oleh peneliti sendiri dengan mempertimbangkan dari sumber-sumber lain. Tes tertulis digunakan peneliti sebagai alat untuk mengukur seberapa jauhkah keberhasilan media pembelajaran problem solving dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa. Tes ini termasuk tes uraian bebas. Dikatakan tes uraian bebas karena ketika dilaksanakan
siswa
diberi
kebebasan
penuh
mengungkapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
jawabannya, baik dari segi cara menjawabnya, langkah-langkahnya, konsep-konsep yang digunakan, dan banyaknya jawaban (Budi, 2010: 32). Bentuk uraian bebas cocok untuk jawaban yang berupa pemberian penjelasan, pendapat, dan pemecahan soal yang dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dalam tes uraian lembar jawab berupa kertas kosong yang banyaknya tidak dibatasi. Mereka boleh menggunakan sebanyak yang mereka perlukan (Budi, 2010: 32). Tes awal (pretest) digunakan untuk mengetahui pemahaman awal siswa dan tes akhir (posttest) untuk mengetahui pemahaman konsep siswa setelah dilakukan treatment. Melalui alat ini diharapkan dapat diungkap pemahaman siswa pada konsep gerak jatuh bebas. Tabel 3. Kisi-Kisi Soal Standar Kompetensi
Indikator
Menganalisis 1. Menganalis gerak 1 Gerak Jatuh jatuh bebas dalam Bebas kehidupan sehari-
hari, jarak, dan gaya gravitasi
2 2. Menganalisis kecepatan benda terhadap gerak jatuh bebas.
Soal
Jawablah pertanyaan dibawah ini dan berikan alasannya a. Sebutkan 3 contoh benda jatuh bebas. Dari contoh tersebut, bagaimanakah anda memahami benda jatuh bebas. b. Mengapa suatu benda dapat jatuh? c. Seandainya tidak ada gaya gravitasi, apakah benda akan mengalami gerak jatuh bebas? Apakah kecepatan benda saat benda tersebut jatuh bebas sama dengan kecepatan benda saat ketika hendak menyentuh tanah? Berikan alasan anda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
3. Menganalisis hubungan 3 antara massa, kecepatan dengan waktu dalam GJB
Apakah massa benda tidak berpengaruh dalam kecepatan suatu benda yang bergerak jatuh bebas? Mengapa terjadi perbedaan waktu antara kelereng dan selembar kertas bila dijatuhkan secara bersamaan? Perhatikan gambar berikut!
4. Menganalisis hubugan 4 antara jarak dan waktu dalam GJB
Seorang anak sedang memetik buah mangga. tibatiba buah mangga yang dipetiknya jatuh dari tangan anak tersebut tanpa kecepatan awal. Posisi anak tersebut 5 meter dari tanah. Berapakah waktu yang dibutuhkan mangga tersebut jatuh ketanah? Percepatan gravitasinya adalah 9,8 m/s2.
5 5. Menganalisis hubungan antara waktu, kelajuan dan jarak.
Sebuah bola anda lepaskan dari atap sebuah gedung. Saat bola anda lepas, teman anda di tanah menjalankan stopwatchnya dan memberhentikannya saat bola menyentuh tanah. Hasil bacaan stopwatchnya adalah 3 sekon. a. Berapakah kelajuan bola saat menyentuh tanah? b. Berapakah ketinggian gedung itu?
Skoring Cara pemberian skor terhadap jawaban siswa yaitu: a) Soal no 1 (skornya 30), soal no 2 (skornya 10) dan soal no 3 (skornya 20). 1) Apabila sama sekali tidak mengerjakan soal, maka skornya 0. 2) Jika menjawab dengan salah, maka skornya 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
3) Untuk soal konsep (a, b, c). Jika hanya menjawab salah satu, maka skornya 10, jika menjawab 2, maka skornya 20 dan jika menjawab semuanya dengan benar, maka skornya 30. b) Soal no 4 (skornya 10) dan soal no 5 (skornya 30). 1) Apabila sama sekali tidak mengerjakan soal, maka skornya 0. 2) Apabila yang ditulis
diketahui, ditanya dan jawab, maka
skornya 1. 3) Apabila hanya menulis rumus maka skornya 2 dan salah konsep maka skonya 2. 4) Untuk soal no 4. Apabila menjawab dengan benar, maka skornya 10. 5) Untuk soal no 5. Apabila hanya menjawab pertanyaan a dengan benar, maka skornya 15 dan menjawab a dan b dengan benar, maka skornya 30. Cara penilaian hasil pretest dan posttest adalah dengan membagi skor yang diperoleh siswa dengan skor maksimal kemudian dikalikan dengan 100.
b. Wawancara Wawancara adalah semacam kuesioner lisan, suatu dialog yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi yang diperlukan (Suparno, 2010: 62).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Peneliti melakukan wawancara untuk menambah informasi dalam pemahaman konsep fisika siswa. Wawancara akan dilaporkan dengan cara peneliti mendeskripsikan hasil jawaban wawancara dengan siswa. Wawancara dilakukan pada beberapa siswa, berdasarkan pada hasil posttest siswa yang mendapat nilai tertinggi dan terendah. Tabel 4. Soal Wawancara Pemahaman Konsep No
Soal Wawancara
1
Jika anda mendengar kata “benda jatuh bebas” apa yang terlintas dalam pikiran anda?
2
Mengapa suatu benda dapat jatuh?
3
Seandainya tidak ada gaya gravitasi, apakah benda akan mengalami gerak jatuh bebas?
4
Apakah kecepatan benda ketika benda tersebut hendak jatuh bebas sama dengan kecepatannya sesaat benda tersebut hendak menyentuh tanah?
5 1) Jika anda mendengar kata “benda jatuh bebas” apa yang terlintas dalam pikiran anda?
2. Instrumen Pembelajaran Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian adalah RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran). RPP dibuat supaya langkahlangkah dalam pembelajaran tersistematis dengan harapan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pembelajaran awal dimulai dengan memberikan pretest. Tes ini diberikan dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai konsep gerak jatuh bebas sebelum dilakukan treatment.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Pembelajaran inti dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 x 45 menit untuk pertemuan pertama. Langkah-langkah pembelajaran dimulai dengan membagi siswa dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-6 siswa. Setiap kelompok diberi tiga permasalah untuk didiskusikan kemudian setiap kelompok mempresentasikan satu pemecahan masalah dan dibahas secara bersamaan. Setelah dilakukan pembelajaran, pada pertemuan berikutnya peneliti memberikan posttest. Tes ini diberikan dengan tujuan untuk mengetahui perubahan pemahaman siswa antara sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran, Secara lebih rinci RPP dilampir pada halaman 102-104. G. Analisis Data 1. Pretest-posttest Analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan statistik Test– T untuk kelompok dependen. T-test ini digunakan untuk membandingkan dua kelompok yang dependen, atau satu kelompok yang di test dua kali, yaitu pada pretest dan posttest (Suparno, 2010: 97) Statistiknya:
Di mana: D = perbedaan antara skor tiap subyek Xi1 – Xi2 N = jumlah pasang skor (jumlah pasangan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Tcrit = diperoleh dari tabel dengan level significan α = 0,05. Jika trel > tcrit maka signifikan berarti metode problem solving dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Untuk membandingkan apakah metode pembelajaran problem solving lebih baik daripada metode pembelajaran ceramah, digunakan analisis uji Test-T untuk 2 grup yang idependen. Statistik yang digunakan (Suparno, 2007: 94).
Untuk n1 = n2 Bila n1 ≠ n2, maka rumus t menjadi:
Keterangan :
= nilai rata-rata pretest = nilai rata-rata posttest
n1 = jumlah siswa kelas treatment (dengan model pembelajaran problem solving) n2 = jumlah siswa pada kelas kontrol (dengan ceramah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Jika tobser > tcrit maka signifikan berarti terjadi peningkatan pemahaman konsep siswa dengan menggunakan metode pembelajaran problem solving lebih baik daripada metode pembelajaran ceramah. 2. Wawancara a. Wawancara dianalisis dengan cara melaporkan kesimpulan dari hasil wawancara. b. Dari langkah a, kemudian dianalisis pemahaman anak tentang konsep gerak jatuh bebas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, pada tanggal 18 Oktober 2012 hingga tanggal 1 November 2012. 1. Jadwal Waktu Pelaksanaan Penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5. Waktu Pelaksanaan Penelitian No.
Hari/Tanggal
Pukul
Kelas
1
Rabu, 17-10-2012
9.45-11.15
XB
Pretest, pembagian kelompok, diskusi kelompok dan presentasi (soal a)
2
Rabu, 17-10-2012
11.15-12.30
XB
Pretest, menjelaskan menjelaskan GJB.
3
Kamis, 18-10-2012
12.00-12.45
XC
Melanjutkan penjelasan materi GJB dan mengerjakan soal no 1.
4
Kamis, 18-10-2012
12.45-13.30
XB
Melanjutkan presentasi untuk soal no b.
5
Rabu, 24-10-2012
9.45-11.15
XB
Melanjutkan presentasi soal c serta menyimpulkan seluruh hasil diskusi kelompok.
6
Rabu, 24-10-2012
11.15-12.30
XC
Melanjutkan kerja contoh soal dan membahas kembali materi. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar 10 menit dan Posttest.
8
Kamis, 25-10-2012
12.45-13.30
XB
Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar 10 menit dan Posttest.
9
Kamis, 1-11-2012
12.45-13.30
XB
Wawancara pemahaman laboratorium fisika
37
Kegiatan
GLBB
konsep
dan
di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
2. Kejadian Saat Penelitian Ada
beberapa
kejadian
yang
menarik
dalam
proses
pengambilan data. Walaupun tidak berjalan 100 persen sesuai dengan perencanaan pembelajaran, peneliti mendapat beberapa pengalaman yang berharga, diantaranya adalah : a. Saat
pertama
kali
melakukan
penelitian
di
kelas
X B,
guru
memperkenalkan kepada siswa bahwa akan ada mahasiswa yang ingin melakukan penelitian. Penulis melihat ada sebagian siswa yang sama sekali tidak mau mendengar guru yang sedang berbicara di depan kelas, bahkan mereka terus ribut. Pada saat peneliti memperkenalkan diri di depan kelaspun masih ada siswa yang tidak peduli dan terus ribut. b. Ketidakhadiran siswa pada uji pretest dan posttest menyebabkan pengurangan jumlah siswa yang menjadi sampel. Sehingga yang seharusnya terdapat 23 siswa menjadi 19 siswa pada kelas X B dan pada kelas X C yang seharusnya 24 siswa menjadi 22 siswa. c. Terlalu banyak waktu yang dibuang saat pembelajaran, dimana siswa terlalu banyak ribut di dalam kelas, sehingga menyita waktu yang banyak untuk membuat siswa diam dan mengikuti pelajaran dengan baik. d. Minat siswa terhadap mata pelajaran fisika yang kurang, membuat peneliti harus bekerja keras dalam mengelola kelas. e. Ada beberapa perubahan pada metode pembelajaran problem solving. Sebelum penelitian, peneliti sudah membagi siswa dalam 3 kelompok. Karena terlalu banyak siswa di dalam kelompok, maka ada siswa yang tidak mau ikut dalam berdiskusi, maka peneliti membagi mereka dalam 6 kelompok, agar semua siswa terlibat dalam diskusi kelompok. Meskipun sebagian siswa ada yang senang dengan pembagian kelompok ini, akan tetapi peneliti merasa hal ini kurang efektif, karena siswa yang sudah terbiasa dengan kebiasaan yang diberikan oleh guru di sekolah, yaitu mereka boleh ribut, asal mencatat apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
yang diminta oleh guru. Hal ini diketahui setelah peneliti bertanya pada siswa. Meskipun tidak semua guru bertindak demikian, namun kebiasaan ini terlihat seperti sudah biasa dilakukan oleh siswa. Untuk lebih mengkondusifkan siswa, peneliti selalu melihat dan membantu mereka dalam berdiskusi kelompok. Hal ini sangat membantu mereka, sehingga mereka terlibat dalam berdiskusi kelompok. f. Saat mempresentasikan hasil diskusi kelompok, kebanyakan siswa ribut dan malu untuk bertanya kepada teman yang sedang persentasi. mereka tidak mau bertanya, karena takut ditertawakan teman apabila mereka salah bertanya. g. Yang benar-benar mau bertanya kepada kelompok yang presentasi adalah siswi yang duduk di deretan paling depan dan hanya 1-3 orang cowok yang mau terlibat dalam berdiskusi. Sedangkan yang lain hanya mengobrol dan ribut-ribut, walaupun peneliti sering menegur, mereka pun tidak peduli. Bahkan ada siswa yang mengatakan bahwa mereka benar-benar tidak menyukai pelajaran fisika. Saat siswa rebut-ribut, peneliti menghentikan kegiatan diskusi, agar siswa yang ribut tidak ribut lagi dan ikut dalam berdiskusi. Walaupun cara ini cukup baik, tetapi mereka diam hanya sementara waktu. waktu untuk berdiskusi pun banyak yang terbuang. h. Data wawancara diambil dari kelas eksperimen. Sedangkan untuk kelas control tidak melakukan wawancara, karena saat akan melakukan wawancara, siswa sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian. Saat diskusi kelompok ada berbagai model pertanyaan yang diberikan siswa kepada temannya yang sedang mempresentasikan di depan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
3. Kegiatan Diskusi Pada Kelas Eksperimen Ada beberapa pertanyaan yang ditanyakan oleh siswa kepada temannya saat diskusi kelompok, dan beberapa persoalan yang muncul saat berdiskusi kelompok. Diskusi diakhiri dengan kesimpulan yang diberikan siswa dan kesimpulan secara menyeluruh oleh peneliti. a. Untuk Soal a (yang presentasi kelompok 1,2,5 dan 6) dapat dilihat pada tabel 6 di bawah ini Tabel 6. Jawaban Diskusi Soal a No
Pertanyaan dan jawaban
a
Penanya dari kelompok 4 bertanya: Saya bertanya untuk kelompok 1 dan 6, karena jawaban kalian mirip, yaitu kalian berkata bahwa semakin tinggi kedudukan batu dari perumukaan tanah, semakin besar laju batu tersebut ketanah. Yang menjadi pertanyaan saya apabila massanya berbeda. Misalnya batu yang kedudukannya lebih tinggi memiliki masa 2 kg dan batu yang kedudukannya dekat dengan paku masanya 5 kg. menurut kalian paku manakah yang tancapannya paling dalam? Jawaban dari kelompok 1 dan 6: Menurut kami, tancapan yang paling dalam tetap batu yang memiliki masa 2 kg. karena batu tersebut kedudukannya lebih tinggi. Siswa menyimpulkan bahwa: Bahwa paku yang tancapannya paling dalam adalah paku A, karena semakin tingginya kedudukan batu terhadap permukaan tanah, maka semakin besar laju batu tersebut saat hendak menyentuh permukaan tanah. Dan juga dipengaruhi oleh massa benda. Peneliti menyimpulkan: Jawabaan kalian benar, selain massa benda yang berpengaruh, yang menyebabkan paku A tancapannya paling dalam adalah: Semakin tinggi kedudukan batu terhadap permukaan tanah, semakin besar laju batu tersebut saat hendak menyentuh permukaan tanah. Dengan demikian, kecepatan benda jatuh bebas bergantung pada ketinggian/kedudukan benda terhadap permukaan tanah. Di samping itu, kecepatan benda saat jatuh bebas bergantung juga pada lamanya waktu. Berarti yang mempengaruhi gerak jatuh bebas pada soal a itu apa? Siswa menjawab: Ketinggian, kelajuan, kecepatan, dan waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
b. Untuk soal b (yang dipresentasikan oleh kelompok 1,2,3 dan 4) dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini Tabel 7. Jawaban Diskusi Soal b No
Pertanyaan dan jawaban
b
Penanya dari kelompok 1: Saya mau tanya ke kelompok 4 Pak…..mereka bilang bahwa karena massa mangga = 0, makanya kecepatan sebelum mangga jatuh bebas berbeda dengan kecepatan mangga hendak menyentuh tanah. Coba kalian jelaskan. Jawaban kelompok 4, 5: Massa kedua mangga ditangan sama. Sebelum dilepas mangga di tangan diam. setelah terlepas semakin cepat mangga jatuhnya. Penanya dari kelompok 5: Pak, saya mau tanya kekelompok 6. Bagaimana kalau saya melempar mangga kebawah. Apakah itu termasuk gerak jatuh bebas? Jawaban kelompok 6: Pak kalau menurut saya. Itu bukan gerak jatuh bebas. Menurut saya itu termasuk gerak vertikal kebawah. Karena mangganya dilempar. Berarti ada kecepatan awalnya. Sedangkan jatuh bebas, kecepatan awalnya= 0. Siswa menyimpulkan: Kecepatannya berbeda Pak. Kecepatan sebelum jatuh bebas = 0. Sedangkan sebelum menyentuh tanah bertambah Pak. Peneliti menyimpulkan: jawaban kalian betul. Bahwa kecepatan mangga sebelum jatuh bebas dan saat menyentuh tanah berbeda. Apabila suatu benda kita lepaskan dari ketinggian tertentu (dilepaskan). Makna kata “dijatuhkan” dan “dilepaskan” itu artinya kecepatan awal benda tersebut = 0. Dan kecepatannya akan bertambah sebelum menyentuh tanah. Berbeda kalau sebuah benda dilemparkan ke bawah atau ditembakkan ke bawah. Kalau dilemparkan atau ditembakan, maka benda tersebut mempunyai kecepatan awal. Anda harus pahami konsep ini dengan baik supaya tidak bingung. Jadi Gerak Jatuh Bebas adalah benda bergerak dari ketinggian tertentu menuju permukaan tanah, di mana kecepatan awal benda tersebut = 0. Dan gaya gravitasi yang mempengaruhi benda jatuh ke tanah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
c. Untuk soal c (yang presentasi kelompok 3,4,5, dan 6) dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini Tabel 8. Jawaban Diskusi Soal c No
Pertanyaan dan jawaban
c
Penanya dari kelompok 2: Pak. Mau tanya sama kelompok 6. Coba jelaskan jawaban kalian. Jawaban kelompok 6: massa kelereng kan lebih besar daripada massa kertas. Sehingga kelereng jatuh duluan ketanah daripada kertas. Penanya dari Kelompok 1: kalau saya meremas kertas menjadi bulat dan dijatuhkan secara bersamaan dengan kelereng, siapa yang sampai duluan ke lantai?. Kelereng atau kertas. Jawaban kelompok 6: kertas sama kelereng sampai dilantai secara bersamaaan. Jawaban kelompok 4: Yang menyebabkan kelereng jatuh duluan daripada kertas adalah luas dari kertas lebih besar daripada kelereng. Sehingga ada udara yang menghalangi agar kertas jatuh bersamaan dengan kelereng. Siswa menyimpulkan: berarti yang menyebabkan kelereng jatuh duluan daripada kertas adalah luasan kertas lebih besar daripada kelerang, sehingga gaya gesek udara pada kertas lebih besar, maka kertas saat jatuh ke tanah lebih lambat dari kelereng. Peneliti menyimpulkan: Jawaban kalian betul. Yang menyebabkan kelereng jatuh duluan daripada kertas adalah gaya gesekan udara. Hambatan atau gesekan udara sangat mempengaruhi gerak jatuh bebas. Semakin besar luas permukan kertas, maka gaya gesek udaranya semakin besar. Galileo mendalilkan bahwa semua benda akan jatuh dengan percepatan yang sama apabila tidak ada udara atau hambatan lainnya. Galileo menegaskan bahwa semua benda, berat atau ringan, jatuh dengan percepatan yang sama, paling tidak jika tidak ada udara. Galileo yakin bahwa udara berperan sebagai hambatan untuk benda-benda yang sangat ringan yang memiliki permukaan yang luas. Tetapi pada banyak keadaan biasa, hambatan udara ini bisa diabaikan. Pada suatu ruang di mana udara telah dihisap, benda ringan seperti selembar kertas yang dipegang horizontal pun akan jatuh dengan percepatan yang sama seperti benda yang lain. Dan yang mempengaruh dalam gerak jatuh bebas adalah kecepatan, gaya gravitasi, waktu, ketinggian atau jarak, gaya gesek udara dan luas permukaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
B. Data Penelitian Peneliti mendapatkan data berupa hasil pretest dan posttest kelas XB dan XC, dan hasil wawancara yang dilakukan pada empat siswa kelas XB. 1. Hasil pretest dan posttest siswa kelas treatment dapat dilihat pada tabel 9 di bawah ini: Tabel 9: Hasil Pretest Dan Posttest Kelas treatment No
Siswa 1
Siswa 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Siswa 2 Siswa 3 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 6 Siswa 7 Siswa 8 Siswa 9 Siswa 10 Siswa 11 Siswa 12 Siswa 13 Siswa 14 Siswa 15 Siswa 16 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 19 Xrata-rata pretest : 26.42 Xrata-rata posttest: 67.26 Standar deviasi: Pretest: 6.987 Posttest: 18.037
Nilai Pretest Posttest 36 69 42 26 25 19 21 22 15 18 32 24 22 32 31 23 33 27 21 33
89 79 56 95 73 50 34 41 70 73 85 89 58 61 74 86 56 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
2. Hasil pretest dan posttest siswa kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 10 di bawah ini: Tabel 10: Hasil Pretest Dan Posttest Kelas kontrol No
siswa
1 Siswa 1 2 Siswa 2 3 Siswa 3 4 Siswa 4 5 Siswa 5 6 Siswa 6 7 Siswa 7 8 Siswa 8 9 Siswa 9 10 Siswa 10 11 Siswa 11 12 Siswa 12 13 Siswa 13 14 Siswa 14 15 Siswa 15 16 Siswa 16 17 Siswa 17 18 Siswa 18 19 Siswa 19 20 Siswa 20 21 Siswa 21 22 Siswa 22 Xrata-rata pretest: 26.91 Xrata-rata posttest: 45.82 Standar deviasi: Pretest: 6.031 Posttest: 20.186
Nilai Pretest Posttest 22 33 14 36 28 44 20 50 23 67 32 29 21 33 34 80 37 66 29 28 22 26 32 37 26 33 28 31 37 75 26 35 29 33 25 36 30 74 31 94 29 32 17 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
3. Data Pemahaman Konsep Dari Kelas Eksperimen pada tabel di bawah ini: Tabel 11. Data pemahaman konsep dari kelas eksperimen no 1 Pertanyaan Pretest 1. Jawablah pertanyaan Buah apel yang dilempar ke sungai. dibawah ini dan berikan Kebanyakan siswa menjawab, kalau alasannya benda yang memiliki kecepatan awal itu a. Sebutkan 3 contoh disebut dengan gerak jatuh bebas benda jatuh bebas. Dari contoh tersebut, bagaimanakah anda memahami benda jatuh bebas. b. Mengapa suatu benda Sebelum diberi treatment, Siswa sudah dapat jatuh? memahami bahwa benda jatuh disebabkan oleh gaya dorong, karena gravitasi, dll. c. Seandainya tidak ada Ya, karena benda di jatuhkan dari atas gaya gravitasi, apakah pasti menyentuh tanah. Sebelum diberi benda akan mengalami treatment, kebanyakan siswa belum gerak jatuh bebas? mehami gaya gravitasi itu apa.
Posttest Buah mangga jatuh dari pohonnya. Setelah diberi treatmen, siswa sudah memahami bahwa gerak jatuh bebas adalah gerak vertical suatu benda yang di8jatuhkan dari sutu ketinggian tanpa kecepatan awal. Setelah diberi treatmen, siswa sudah memahami bahwa benda jatuh disebabkan oleh gaya dorong, karena gravitasi, dll. Tidak akan ada gerak jatuh bebas dan benda akan melayang-layang. Siswa sudah memahmi maksud dari gaya gravitasi.
Tabel 12. Data pemahaman konsep dari kelas eksperimen no 2 Pertanyaan 2. Apakah kecepatan benda saat benda tersebut hendak jatuh bebas sama dengan kecepatan benda saat ketika hendak menyentuh tanah? Berikan alasan anda.
Pretest Posttest Tidak, karena pada saat sebelum Tidak, karena kecepatannya dijatuhkan kecepatannya 0 lalu berbeda, pada saat mau jatuh pada saat hampir menyentuh bebas kecepatannya V 0 = 0 tanah kecepatannya meningkat > dan saat mau menyentuh 0. tanah kecepatannya tambah/ Sama, karena benda mengalami berubah lagi. GLB. Iya, karena semakin berat Salah satu siswa yang menjawab dengan semakin keras benturan benar, sedangkan siswa yang lain tidak ketanah memahami maksud dari kecepatan benda Sebagian besar siswa sudah saat benda tersebut hendak jatuh bebas memahami. Dan satu siswa yang dan kecepatan benda saat ketika hendak benar-benar belum memahami. menyentuh tanah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Tabel 13. Data pemahaman konsep dari kelas eksperimen no 3 Pertanyaan 3. Apakah massa benda tidak berpengaruh dalam kecepatan suatu benda yang bergerak jatuh bebas? Mengapa terjadi perbedaan waktu antara kelereng dan selembar kertas bila dijatuhkan secara bersamaan? Perhatikan gambar berikut!
Pretest Posttest Massa benda sangat berpenggaruh Tidak, karena kecepatannya pada percepatan suatu benda saat berbeda, pada saat mau jatuh bebas bergerak dan saat mendapat gaya kecepatannya V0 = 0 dan saat mau gravitasi menyentuh tanah kecepatannya Seluruh siswa tidak memahami konsep dari tambah/ berubah lagi. soal no 3. Terlihat dari jawaban siswa yang Iya, karena semakin berat semakin belum memahami konsep dari gerak jatuh keras benturan ketanah bebas Ada salah satu siswa yang sama sekali belum memahami konsep dari soal no 3. Sedangkan yang lain sudah memahami konsep dari soal no 3.
Tabel 14. Data pemahaman konsep dari kelas eksperimen no 4 Pertanyaan
Pretest
4. Seorang anak sedang Diket= g= 9,8 m/s 2 memetik buah mangga. s= 5m tiba-tiba buah mangga yang dipetiknya jatuh dari V 0= 0 tangan anak tersebut tanpa kecepatan awal. Posisi Ditanya= t ? anak tersebut 5 meter dari tanah. Berapakah waktu Jawab: yang dibutuhkan mangga tersebut jatuh ketanah? =a×s Percepatan gravitasinya adalah 9,8 m/s2. = 9,8 m/s2 × 5 m
= 49 s2
Posttest Diket: g = 10 m/s2, h = 5 m Ditanya: t….? Jawab: h = V0t + 1/2gt2 5= 0 + 1/2 ( 10) t2 5 = 5t2 t2 = 5/5 t2 = 1 t=
Seluruh siswa belum mehami konsep dari soal no 4. ini disebabkan karena siswa suka menghafal, tetapi tidak memahami konsep terlebih dahulu.
, t = 1s
Setelah diberi treatment, semua siswa sudah memahami konsep dari soal no 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Tabel 15. Data pemahaman konsep dari kelas eksperimen no 5 Pertanyaan 5. Sebuah bola anda lepaskan dari atap sebuah gedung. Saat bola anda lepas, teman anda ditanah menjalankan stopwatchnya dan memberhentikannya saat bola menyentuh tanah. Hasil bacaan stopwatchnya adalah 3 sekon. a. Berapakah kelajuan bola saat menyentuh tanah? b. Berapakah ketinggian gedung itu?
Pretest Posttest Diket: g = 10 m/s 2 a. 3 sekon t = 3 sekon b. 3 meter Sebelum diberi treatment, siswa sama Ditanya: a. vt….? sekali belum memahami konsep dari soal no 5. Dalam menjawab soal siswa b. h…..? hanya asal-asalan dan tidak mengerti a. Vt = V0 + gt maksud pertanyaan dari soal no 5.
= 0 + 10m/s2(3 sekon) = 10 m/s2. 3s = 30 m/s
b.
h = V0 + ½gt2 = 0 +½(10 m/s 2)(3 s) 2 = ½ (10 m/s 2)(9s2) = 45m
Setelah diberi treatment, siswa sudah bisa mengerjakan soal no 5. Dan siswa sudah memahami konsep yang telah diberikan oleh peneliti.
4. Data wawancara Dari Kelas Eksperimen Peneliti
mewawancarai
siswa
dengan
tujuan
untuk
mengetahui, sejauh mana pemahaman konsep mereka, setelah diberi treatment. Bagaimana jawaban siswa dari pertanyaan peneliti? Peneliti melakukan wawancara pada 4 siswa kelas XB (kelas eksperimen). Hasil wawancara yang dilakukan pada beberapa siswa yang mewakili dari kelas eksperimen. Berikut ini adalah hasil menggunakan wawancara yang dilakukan pada beberapa siswa-siswi kelas XB (kelas eksperimen). Hasil lengkap dapat dilihat di lamp iran (hal. 87-88)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Tabel 16. Hasil wawancara No 1
Pertanyaan dan jawaban Sebutkan contoh-contoh benda jatuh bebas. Dari contoh–contoh, menurut anda “gerak jatuh bebas” itu apa? Jawaban: a. Siswa 1,2,3,4 Buah jatuh dari pohon. Saat kita memetik buah papaya dari pohonnya. Kipas angin dinding yang jatuh. Bola yang dilepaskan dari tangan. Pena yang jatuh dari atas meja. Kesimpulan gerak jatuh bebas: gerak suatu benda yang jatuh tanpa kecepatan awal. Kesimpulan gerak jatuh bebas gerak yang mendapatkan gaya gravitasi
2
Mengapa suatu benda dapat jatuh? Jawaban: a. Siswa 1,2,3,4: Karena ada gaya gravitasi. Kalau ngga ada gaya gravitasi, benda akan melayang-layang. Dipengaruhi oleh gaya Karena ada gaya dorong.
3
Seandainya tidak ada gaya gravitasi, apakah benda akan mengalami gerak jatuh bebas? Jawaban: a. Siswa 1,2,3,4: Tidak, karena benda akan melayang-layang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
4
Apakah kecepatan benda ketika benda tersebut hendak jatuh bebas sama dengan kecepatannya sesaat benda tersebut hendak menyentuh tanah? Jawaban: a. Siswa 1,2,3,4 : Tidak sama, karena ketika benda hendak jatuh bebas, tidak memiliki kecepatan. Benda yang mau menyentuh tanah punya kecepatan. Kecepatan hendak jatuh bebas v0 = 0 sedangkan hendak menyentuh tanah, tambah kecepatan.
5
Apakah massa benda tidak berpengaruh dalam kecepatan suatu benda yang bergerak jatuh bebas? Jawaban: a. Siswa 1,2,3,4: Tergantung sih. Tergantung dengan bentuk bendanya, kalau benda semakin lebar semakin lambat, karena angin itu menahan benda itu jatuh, karena semakin melebar, semakin lambat. Walaupun massanya sama. Berpengaruh, karena makin berat massanya, makin cepat benda jatuh ke bawah.
C. Analisis Data Ada beberapa tahapan yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data hasil penelitian yang berupa pretest dan posttest masing-masing dilakukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dan wawancara yang dilakukan pada kelas eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
1. Analisis Hasil Pretest Dan Posttest a. Apakah konsep awal pada kelas kontrol dan eksperimen sama? Ini dapat dilihat dengan menggunakan uji T-test untuk 2 kelompok independen. Keterangan : Kode 1 = kelas X B Kode 2 = kelas X C Tabel 17. Analisis pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Group Statistics
Kode1 Pretest
N
Std. Deviation
Mean
Std. Error Mean
1
19
26.42
6.987
1.603
2
22
26.91
6.031
1.286
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F Pretest
Equal variances assumed Equal variances not assumed
Sig.
t-test for Equality of Means
t
.677 .416 -.240
95% Confidence Interval of the Difference Sig. (2- Mean Std. Error tailed) Difference Difference Lower Upper
df 39
.811
-.488
2.032 -4.599
3.623
-.238 35.884
.814
-.488
2.055 -4.656
3.680
Dari hasil perhitungan statistik berupa garafik di atas, dapat disimpulkan bahwa: Analisis statistik menunjukkan t = -238, p = 0.814 > α= 0.050 maka tidak signifikan. Artinya adalah bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
kedua kelas, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen memiliki pemahaman konsep awal yangtidak berbeda. b. Apakah setelah diberi treatment metode pembelajaran problem solving, siswa mengalami peningkatan pemahaman konsep? Ini dapat dilihat dengan menggunakan uji T-test untuk kelompok dependen Tabel 18. Analisis Pretest Dan Posttest Pada Kelas Eksperimen Paired Samples Statistics
Mean Pair 1
N
Std. Error Mean
Std. Deviation
PretestEksperimen
26.42
19
6.987
1.603
PosttestEksperimen
67.26
19
18.037
4.138
Paired Samples Correlations N Pair 1
PretestEksperimen & PosttestEksperimen
Correlation 19
Sig.
.338
.157
Paired Samples Test Paired Differences
Mean Pair 1
PretestE & Posttest E
-40.842
95% Confidence Interval of the Difference Std. Std. Error Deviation Mean Lower Upper 16.998
t
3.900 -49.035 -32.650 -10.474
df 18
Sig. (2tailed) .000
Dari hasil perhitungan statistik berupa grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa: Analisis statistik menunjukkan t = 10.474,
p= 0.000 < α = 0.05 maka signifikan. Artinya
adalah bahwa terjadi peningkatan pemahaman konsep siswa pada kelas eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
c. Apakah setelah diberi treatment metode pembelajaran ceramah
siswa
mengalami
peningkatan
pemahaman
konsep? Ini dapat dilihat dengan mengunakan uji T-test untuk kelompok dependen. Tabel 19. Analisis Pretest Dan Posttest Pada Kelas Kontrol. Paired Samples Statistics
Mean Pair 1
N
Std. Error Mean
Std. Deviation
PretestKontrol
26.91
22
6.031
1.286
PosttestKontrol
45.82
22
20.186
4.304
Paired Samples Correlations N Pair 1
PretestKontrol & PosttestKontrol
Correlation 22
Sig.
.458
.032
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Mean Pair 1
PretestKontrol PosttestKontrol
-18.909
Std. Std. Error Lowe Deviation Mean r 18.228
3.886 26.99 1
Upper
-10.827 -4.866
Dari hasil perhitungan statistik berupa grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa, Analisis statistik menunjukkan t = -4.866, p = 0.000 < α = 0.05 maka signifikan. Artinya adalah bahwa terjadi peningkatan pemahaman konsep siswa pada kelas kontrol.
t
df 21
Sig. (2tailed) .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
d.
Apakah setelah diberi treatment metode problem solving dapat meningkatakan pemahaman konsep siswa daripada menggunakan metode ceramah? Ini dapat dilihat dengan mengggunakan uji T-test untuk kelompok independent. Keterangan : 1 = kelas XB (eksperimen) 2 = kelas XC (Kontrol)
Tabel 20. Analisis Posttest Pada Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol Group Statistics Kode2 Postest
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1
19
67.26
18.037
4.138
2
22
45.82
20.186
4.304
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F Postest
Equal variances assumed
.360
Equal variances not assumed
Dari
hasil
Sig.
t-test for Equality of Means
t
95% Confidence Interval of the Difference Sig. (2- Mean Std. Error tailed) Difference Difference Lower Upper
df
.552 3.562
39
.001
21.445
6.021
9.267 33.623
3.592 38.945
.001
21.445
5.970
9.368 33.522
perhitungan
statistik
berupa
grafik
dapat
disimpulkan yaitu: Analisis statistik menunjukkan t = 3.592, p = 0.001 < α = 0.05 maka signifikan. Artinya adalah bahwa metode pembelajaran problem solving lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa dibandingkan dengan metode ceramah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
2. Grafik Perbandingan Antara Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontol a. Dilihat dari hasil pretest Tabel 21. Data pretest kelas eksperimen dan kelas kontol
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Nilai Pretest Eksperimen 36 42 26 25 19 21 22 15 18 32 24 22 32 31 23 33 27 21 33
Posttest Kontrol 22 14 28 20 23 32 21 34 37 29 22 32 26 28 37 26 29 25 30 31 29 17
Dari hasil pretest berdasarkan tabel di atas, maka didapatkan grafiknya sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Grafik Pretest Kelas Eksperimen vs Kontrol Pretest eksperimen
Pretest kontrol
42 37 37 33 33 31 32 3232 31 30 29 29 29 28 28 26 25 26 2627 25 24 2321 22 23 22 22 22 21 21 2019 18 17 15 14
36
32
34
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
b. Dilihat dari hasil posttest Tabel 22. Data posttest kelas eksperimen dan kelas kontol No
Nilai Posttest Eksperimen Posttest kontrol 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
69 89 79 56 95 73 50 34 41 70 73 85 89 58 61 74 86 56 40
33 36 44 50 67 29 33 80 66 28 26 37 33 31 75 35 33 36 74 94 32 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Dari hasil posttest berdasarkan tabel di atas, maka didapatkan grafiknya sebagai berikut:
Dari hasil statistik dan grafik di atas diperoleh: Kondisi awal siswa dari kelas eksperiment dan kelas kontrol sama. dimana kedua kelas, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen memiliki pemahaman konsep awal yang sama. Metode problem solving dan metode ceramah sama-sama meningkatkan pemahaman konsep siswa. Pretest kelas eksperimen dengan kelas kontrol tidak jauh berbeda. Karena pemahaman konsep kelas kontrol dan kelas eksperimen sama, dan hasil akhirnya berbeda, dimana hasil posttest kelas eksperimen lebih tinggi, maka pemahaman konsep kelas eksperimen lebih meningkat dibandingkan kelas kontrol. Jadi metode problem solving lebih dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dibandingkan dengan metode ceramah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
3. Analisis Hasil Diskusi Kelompok a.
Pada soal diskusi no 1, pemahaman konsep awal siswa tentang pengaruh massa dan pengaruh jarak benda saat dijatuhkan yaitu: siswa memahami bahwa massa benda yang yang berpengaruh pada permasalahan di soal no 1, dan dipengaruhi kedudukan dari benda tersebut. Setelah melakukan diskusi kelompok, peneliti akhirnya menemukan pemahaman konsep akhir dari siswa, di mana siswa mengatakan bahwa paku yang tancapan paling dalam adalah paku A, dan massa benda tidak berpengaruh, karena semakin tinggi kedudukan batu terhadap permukaan tanah, maka semakin besar laju batu tersebut hendak menyentuh permukaan tanah. Dari jawaban siswa, peneliti menganalisi bahwa siswa mengalami peningkatan pemahaman konsep tentang gerak jatuh bebas.
b. Jika dilihat pada permasalahan soal no 2, pemahman konsep awal siswa tentang kecepatan sebuah mangga sebelum jatuh bebas dan kecepatan mangga sebelum menyentuh permukaan tanah. Siswa memahami bahwa karena massanya = 0, maka kecepatan sebelum jatuh bebas dan kecepatan mangga sebelum menyentuh tanah berbeda. Dari jawaban siswa ini, peneliti menganalisis bahwa, siswa belum memahami maksud dari persoalan yang diberikan peneliti. Setelah melakukan diskusi kelompok, siswa dapat memecahkan permasalah yang diberikan penliti, dimana siswa menyimpulkan permasalahan no 2 yaitu: kecepatan mangga sebelum jatuh bebas sama denagn nol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Sedangkan sebelum menyentuh tanah kecepatannya bertambah. Dari jawaban siswa ini, peneliti menganalisis bahwa siswa mengalami peningkatan pemahaman konsep tentang gerak jatuh bebas. c.
Untuk permasalahan no 3, peneliti menemukan konsep awal siswa tentang selembar kertas dan sebuah kelereng bila dijatuhkan. Siswa memahami bahwa yang jatuh duluan ketanah adalah kelereng, karena kelereng memiliki massa yang lebih besar daripada massa kertas. Di sini siswa masih memahami bahwa massa yang berpengaruh dalam gerak jatuh bebas. Siswa tidak memahami apabila kertas tersebut diremas jadi kertas yang bulat, apakah massa masih berpengaruh? Setelah melaukan diskusi kelompok, siswa dapat memecahkan permasalah pada soal no 3 ini, diman siswa menyimpulkan bahwa massa tidak berpengaruh pada permasalahan antara kelereng dan kertas saat dijatuhkan. Yang berpengaruh adalah luas permukaan kertas yang lebih besar daripada kelereng, sehingga gaya gesek udara pada kertas lebih besar, maka kertas saat jatuh ke tanah lebih lambat dari kelereng. Dari jawaban siswa ini peneliti menganalisis bahwa siswa mengalami peningkatan pemahaman konsep tentang gerak jatuh bebas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
4. Analisis Hasil Wawancara Setelah proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran problem solving, peneliti ingin mengetahui apakah siswa benar-benar mengalami peningkatan pemahaman konsep. Setelah dilakukan wawancara kepada siswa dapat ditunjukan bahwa: a.
Pada soal wawancara no 1 semua siswa menyimpulkan bahwa gerak jatuh bebas adalah gerak suatu benda yang jatuh tanpa kecepatan awal. Siswa dapat menjawab dengan benar soal wawancara yang diberikan oleh peneliti. Siswa sudah memahami konsep dari gerak jatuh bebas. Jika dilihat dari jawaban posstest siswa yang salah, maka
dapat disimpulkan bahwa, siswa mengalami peningkatan
pemahaman konsep saat peneliti melakukan wawancara. b. Untuk soal wawancara no 2, siswa menyimpulkan bahwa benda dapat jatuh karena ada gaya gravitasi dan adanya gaya dorong. Dari jawaban siswa ini disimpulkan bahwa siswa sudah memahami konsep. Jika dilihat dari jawaban siswa yang masih salah saat posstest tentang benda jatuh , maka dapat
disimpulkan bahwa saat
wawancara siswa mengalami peningkatan pemahaman konsep. c. Untuk soal wawancara no 3, siswa dapat menyimpulkan bahwa apabila tidak ada gaya gravitasi, maka benda tidak akan mengalami gerak jatuh bebas, dan benda tersebut akan melayang-layang. Dari jawaban siswa dapat disimpulkan bahwa siswa memahami konsep dari benda yang jatuh bebas dan siswa tersebut mengalami peningkatan pemahan konsep.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
d. Untuk soal wawancara no 4, siswa menyimpulkan bahwa bahwa kecepatan benda sebelum jatuh bebas dan kecepatan benda sesaaat sebelum menyentuh tanah tidak sama, karena benda yang hendak jatuh bebas kecepatannya nol (v0 = 0) sedangkan benda yang hendak menyentuh tanah kecepatannya bertambah. Dari jawaban ini dapat disimpulkan bahwa siswa sudah memahami konsep dari soal wawancara soal no 4. Jika dilihat dari hasil posttest siswa yang masih keliru tentang kecepatan benda sebelum jatuh bebas dan kecepatan benda hendak menyentuh tanah. Dimana siswa menjawab, bahwa kecepatan sebelum benda jatuh bebas dan kecepatan benda yang hendak menyentuh tanah sama. Karena saat wawancara siswa dapat menjawab
pertanyaan dari peneliti dengan
benar, maka dapat
disimpulkan bahwa siswa mengalami peningkatan pemahaman konsep. e. Pada soal wawancara no 5, siswa menyimpulkan bahwa masa benda tidak berpengaruh dalam kecepatan sutu benda yang bergerak jatuh bebas. Karena semakin besar luas permukan suatu benda, maka gaya gesek udaranya semakin besar. Tetapi masih ada satu siswa yang masih keliru dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peniliti. Ini terlihat dari jawaban siswa berikut ini: Peneliti: Apakah massa benda tidak berpengaruh dalam kecepatan suatu benda yang bergerak jatuh bebas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Siswa:
Berpengaruh, karena makin berat massanya, makin cepat benda jatuh ke bawah
Peneliti: Kalau saya menjatuhkan selembar kertas dan sebuah batu yang jatuh duluan sampai ketanah batu atau kelereng. Siswa : Melakukan percobaan dengan mengambil kapur tulis dan menjatuhkan sebuah kapur tulis yang kira-kira massanya sama dengan massa selembar kertas. Siswa : Pak.. yang jatuh duluan ketanah adalah kapur tulis Penliti: Coba kamu meremas kertas tersebut menjadi bulat. Setelah menjadi bulat kamu jatuhkan kapur tulis dan kertas tersebut, apa yang terjadi? Siswa : Melakukan percobaan denagn menjatuhkan kertas dan sebuah kapur. Peneliti: Setelah kamu melakukan percobaan tadi, apakah massa mempengaruhi? Siswa 4: Tidak pak… Peneliti: Terus yang berpengaruh apa? Siswa: Terdiam sambil menunduk. Say bingung pak…hehehe Siswa: Apa karena kertas lebar ya pak….tapi saya masih bingung pak….menurut bapak apa? Peneliti: Menyuruh salah satu siswa untuk menjelaskan kepada siswa yang masih bingung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Siswa 1: Yang berpengaruh adalah lauas permukaan benda tersebut. Apabila luas permukaannya besar, maka gaya gesek udaranya lebih besar, yang menghambat kertas jatuh, sehingga kertas jatuh lebih lambat. Seperti yang terjadi pada kertas tadi. Benar ngga Pak…. Heheh… Peneliti: Benar…….. apa yang dikatakan teman kalian tadi. Sudah paham? Siswa 4: Paham Pak…. Peneliti: Coba kamu jelaskan lagi Siswa 4: Yang berpengaruh adalah luas permukaan kertas, karena udara menghambat kertas tersebut jatuh, sehingga kertas saat jatuh lebih lambat dari kapaur tadi pak… hehehe.. Dari jawaban siswa, dapat disimpulkan bahwa masih ada siswa yang belum memahami konsep dari benda jatuh bebas, maka siswa tersebut belum mengalami peningkatan pemahaman konsep, sedangkan siswa yang menjawab dengan benar mengalami peningkatan pemahaman konsep. Masih adanya siswa yang masih keliru dalam memahami soal no 5 ini, siswa tersebut mengatakan bahwa gerak jatuh bebas itu dipengaruhi oleh massa, padahal saat diskusi kelompok sudah dibahas bersama-sama bahwa massa tidak berpengaruh dalam gerak jatuh bebas. Kesalahan ini disebabkan karena siswa pada dasarnya suka mengahafal rumus-rumus daripada memahami konsepnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
terdahulu. Dalam metode pembelajaran problem solving ini, dapat dilihat juga saat wawancara, ada peningkatan pemahaman konsep dari siswa itu sendiri. Ini dapat dilihat dari jawaban siswa saat peneliti mengajukan pertanyaan. 5. Analisis Keseluruhan a. Dilihat dari hasil diskusi kelompok Sebelum melakukan
diskusi kelompok, ditemukan pemahaman
konsep awal siswa tentang gerak jatuh bebas yaitu: siswa memahami bahwa gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh benda dengan memiliki kecepatan awal dan kecepatan jatuh benda berbeda karena dipengaruhi oleh massa benda itu sendiri. Serta siswa memahami bahwa kecepatan benda sebelum jatuh bebas sama dengan kecepatan benda sebelum menyentuh tanah. Setelah dilakukannya diskusi kelompok, maka siswa menemukan pemahaman konsep yang lain tentang gerak jatuh bebas, dimana siswa memahami bahwa gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh benda dari ketinggian tanpa kecepatan awal (v0 = 0) dan masa tidak berpengaruh dalam kecepatan benda saat jatuh bebas, karena yang berpengaruh adalah luas permukaan benda itu sindiri. Semakin besar luas permukaan maka gaya gesek udaranya semakin besar. Serta kecepatan benda sebelum jatuh bebas berbeda dengan dengan kecepatan benda sebelum menyentuh tanah, dimana sebelum jatuh bebas kecepatan benda itu = 0 sedangkan sebelum menyentuh tanah kecepatannya bertambah. Jadi yang mempengaruhi gerak jatuh bebas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
adalah kecepatan benda, ketinggian atau jarak, luas permukaan benda dan gaya gravitasi. Jika dilihat dari hasil diskusi kelompok, dimana siswa sebelumnya belum memahami konsep dari gerak jatuh bebas menjadi
lebih
memahami
gerak
jatuh
bebas.
maka
peneliti
menyimpulkan bahwa siswa mengalami peningkatan pemahman konsep tentang gerak jatuh bebas. b. Dilihat dari hasil pretest dan posttest Berdasarkan hasil pretest dari kelas eksperimen, dapat dilihat bahwa pemahaman konsep awal siswa tentang gerak jatuh bebas yaitu: gerak jatuh benda dari sebuah ketinggian yang memiliki kecepatan awal. Dan siswa memahami bahwa massa yang mempengaruhi kecepatan suatu benda yang jatuh bebas bila benda tersebut dijatuhkan secara bersamaan (contohnya jika kelereng dan selembar kertas jika dijatuhkan secara bersamaan, maka yang jatuh duluan ketanah adalah kelereng, karena massa kelereng lebih besar). Serta banyak siswa belum memahami bahwa kecepatan benda sebelum jatuh bebas dan sebelum menyentuh tanah yaitu sama. Berdasarkan
hasil posttest siswa, dapat dilihat
pemahaman konsep akhir dari siswa tentang gerak jatuh bebas yaitu: siswa memahami bahwa gerak jatuh bebas adalah gerak vertikal suatu benda yang dijatuhkan dari suatu ketinggian tanpa kecepatan awal, serta massa tidak berpengaruh kecepatan dari suatu benda yang jatuh bebas, bila dijatuhkan secara bersamaan. Yang berpengaruh adalah luas permukaan dari benda tersebut. Apabila luas permukaannya besar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
maka gaya gesek udaranya akan lebih besar dari pada benda yang luas permukaanya kecil (contoh yang menyebabkan perbedaan waktu antara kelereng dengan kertas adalah percepatan gravitasi bumi (g). Selain gaya gravitasi yang bekerja pada kelereng dan kertas adalah gaya gesek udara dengan arah keatas yang berusaha menghambat gerak benda yang jatuh. Kertas yang dibentangkan secara horizontal memiliki luas permukaan horizontal yang lebih besar dari kelereng, akan mengalami gaya hambatan udara yang lebih besar. Oleh karena itu kertas yang dijatuhkan bersamaan dengan kelereng lebih lama sampai ketanah daripada kelereng yang memiliki luas penampang yang kecil. Jika dilihat dari hasil posttest ini, siswa dikelas eksperimen mengalami peningkatan pemahaman konsep tentang gerak jatuh bebas dengan menggunakan metode pembelajaran
problem solving. Jika
dilihat dari analisis statistik menunjukan p = 0.000 < α = 0.05 maka signifikan. Artinya bahwa terjadi peningkatan pemahaman konsep siswa pada kelas eksperimen. Dan jika dibandingkan dengan kelas control berdasarkan hasil analisis statistic menunjukan p = 0.001 < α = 0.05 maka signifikan. Artinya adalah metode pembelajaran problem solving lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa dibandingkan dengan metode ceramah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
c.
Dilihat dari hasil wawancara Berdasarkan hasil wawancara dengan 4 siswa pada kelas eksperimen, peneliti memilih 3 siswa yang nilai postestnya terendah dan 1 siswa yang nilai
posttestnya terbaik. Keempat siswa ini
menyimpulkan bahwa gerak jatuh bebas adalah gerak suatu benda yang jatuh tanpa kecepatan awal. Dan gerak jatuh bebas dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Massa benda tidak berpengaruh dalam kecepetan suatu benda yang bergerak jatuh bebas. Yang berpengaruh adalah luas permukan benda. Dari jawaban keempat siswa ini, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa
bahwa
siswa
mengalami
peningkatan
pemahaman konsep, ini dilihat dari jawaban siswa yang benar saat peneliti mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan gerak jatuh bebas. Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa: sebelum diberi treatment, pemahman konsep awal siswa tentang gerak jatuh bebas yaitu gerak jatuh benda yang jatuh dari ketinggian dengan memiliki kecepatan awal serta massa benda berpengaruh dalam gerak jatuh bebas. Setelah diberi treatment, pemahaman siswa tentang gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh benda yang dijatuhkan dari ketinggian tanpa kecepatan awal, serta yang berpengaruh dalam gerak jatuh bebas adalah gaya gravitasi, jarak atau ketinggian, waktu tempuh benda, gaya gesek udara, luas permukaan benda dan kecepatan akhir. Dari jawaban ini maka siswa di kelas eksperimen mengalami peningkatan pemahaman konsep tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
gerak jatuh bebas dengan menggunakan metode pembelajaran problem solving. D. Keterbatasan Dalam Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Penyusunan instrumen kurang teliti dan kurang lengkap, seperti: a. Soal pretest-posttest ada yang kurang lengkap, karena pada soal nomor 2 ada kata-kata yang kurang jelas sehingga ada siswa yang kurang memahami. b. Indikator dalam pembuatan diskusi kelompok kurang lengkap, karena ada sebagian indikator yang tidak dimasukan dalam soal diskusi kelompok. 2) Pelaksanaan treatment kurang teliti, seperti: a. Waktu pelaksanaan penelitian kurang, sehingga soal diskusi kelompok pada soal no c dikerjakan tidak maksimal. b. Pada saat melaksanakaan treatment, peneliti kurang tegas sehingga masih ada siswa yang tidak mengikuti diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa: Sebelum diberi treatment, pemahaman konsep awal siswa tentang gerak jatuh bebas yaitu gerak jatuh benda yang jatuh dari ketinggian dengan memiliki kecepatan awal serta massa benda berpengaruh dalam gerak jatuh bebas. Setelah diberi treatment, pemahaman siswa tentang gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh benda yang dijatuhkan dari ketinggian tanpa kecepatan awal, serta yang berpengaruh dalam gerak jatuh bebas adalah gaya gravitasi, jarak atau ketinggian, waktu tempuh benda, gaya gesek udara, luas permukaan benda dan kecepatan akhir. Maka
dapat
disimpulkan
bahwa
siswa
mengalami
peningkatan
pemahaman konsep tentang gerak jatuh bebas dengan menggunakan metode pembelajaran problem solving. B. Saran 1.
Disarankan untuk guru fisika agar menggunakan metode pembelajaran problem solving dalam menyampaikan materi pembelajaran fisika kepada siswa
2.
Bagi peneliti selanjutnya yang menggunakan model pembelajaran problem solving, diusahakan dalam melakukan diskusi kelompok, siswa harus terlibat seluruhnya, agar materi pembelajaran yang disampaikan melalui diskusi kelompok dapat dipahami seluruhnya oleh siswa. Dan dalam melakukan diskusi, peneliti diusahakan agara siswa tertarik dalam
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
mempelajari materi yang akan diajarkan. Sehingga siswa dapat mengerti dengan baik konsep fisika yang disampaikan. 3.
Wawancara pada penelitian ini hanya mengambil 4 siswa. dari kelas eksperimen. Diharapkan pada penelitian selanjutnya agar mengambil lebih banyak lagi siswa sebagai sumber, agar lebih mengetahui pemahaman konsep siswa secara keseluruhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
DAFTAR PUSTAKA Budi, Kartika. 1992. Pemahaman Konsep Gaya dan Beberapa Salah Konsepsi Yang Terjadi. Widya Dharma. Yogyakarta: Pendidikan IKIP Sanata Dharma Yogyakarta (Th. III. No 1. Oktober 1992) Budi, Kartika. 2007. Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran Fisika di Sekolah. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Giancoli, D.C. 2001: Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga Indriana, Dina. 2011. Mengenal Ragam Gaya Pembelajaran Efektif. Yogyakarta: Diva Press. Jauhari, Agus, dkk. 2010. Pengaruh Pembelajaran Pemecahan Masalah Secara Kelompok Kooperatif Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Edisi 1 Tahun XV 2010. Bandung: FPMIPA UPI. Kanginan, Marthen. 2006. Fisika Untuk SMA Kelas X Jilid 1. Jakarta: Erlangga Nasutio, S. 2011. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Belajar dan Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara Santyasa, I W. 2006. Konsepsi, Miskonsepsi, dan Model Pembelajaran Konstruktivisme Tipe Novick. http://repository.upi.edu/operator/upload/s _fis _ 054039_chapter2.pdf. (diakses 5 mei 2012) Schunk, Daleh. 2012. Learning Theories An education Prespective. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Suparno, Paul. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius. Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul. 2010. Metode penelitian pendidikan fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul. 2010. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik dan Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontenporer. Jakarta: Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
Lampiran 5.
Pembagian Diskusi Kelompok X B
Kelompok 1: 1. Apriani Dwi Lestari 2. Daniel Sebastian 3. Riski Ivan Santoso 4. Tri Laksono Kelompok 2: 1. Cherotich Fitri Ulda 2. Christa Saputra Yuwono 3. Tulus Adit Gallan Perkasa Afaar 4. Pero Satya Tama Kelompok 3: 1. Kiki Santika 2. Ernaldi Anidreyan 3. Yongki William Papalapu 4. Valentino Bagus Panuntun Kelompok 4: 1. Natasha Bunga Arinda Putri 2. Ferdinand Angky Dwi Chayo 3. Yulia Orista Kasantaro Kelompok 5: 1. Rara Rinukrisma 2. Leonardo Banyu Aji 3. Krisnagaga Pandaisa 4. Verena Diniarti Kusmaanggraheni Kelompok 6: 1. Sita Verdina Sulistyorini 2. Robertus ardian Wijaya 3. Laurentius Brahma Carya Nugraha Swarnam 4. Bintang Ramadhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Lampiran 6.
Soal diskusi kelompok SOAL-SOAL DISKUSI KELOMPOK
Kelompok 1 1. Dua buah paku ditancapkan di tanah, di mana ketinggian kedua paku tersebut sama terhadap permukaan tanah. Selanjutnya, jatuhkan sebuah batu A pada paku A, kemudian jatuhkan batu yang sama ke paku B ( lihat gambar di bawah). Pertanyaanya: paku mana yang tancapannya lebih dalam. Mengapa demikian? Batu A Batu A
Paku A
Paku B
Tanah 2. Suatu hari Andi memanjat pohon mangga yang tingginya kurang lebih 10 m. Saat memetik mangga tiba-tiba 2 buah mangga yang dipetik Andi terlepas dari tangan Andi dan mangga tersebut jatuh secara bersamaan. Jika massa mangga sama, pertanyaannya adalah apakah kecepatan ke dua mangga tersebut sebelum jatuh bebas sama dengan kecepatannya sesaat mangga tersebut hendak menyentuh tanah? Berikan alasan anda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Kelompok 2 3) Suatu hari Andi memanjat pohon mangga yang tingginya kurang lebih 10 m. Saat memetik mangga tiba-tiba 2 buah mangga yang dipetik Andi terlepas dari tangan Andi dan mangga tersebut jatuh secara bersamaan. Jika massa mangga sama, pertanyaannya adalah apakah kecepatan ke dua mangga tersebut sebelum jatuh bebas sama dengan kecepatannya sesaat mangga tersebut hendak menyentuh tanah? Berikan alasan anda. 4) Jika anda memegang selembar kertas secara horizontal pada satu tangan dan sebuah benda lain yang lebih berat. Misalnya sebuah kelereng ditangan yang lainnya. Seperti pada gambar (a). Jelaskan tanggapan anda mengenai gambar (a) dibawah ini.
Gambar (a)
Gambar (b)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Kelompok 3 1) Jika anda memegang selembar kertas secara horizontal pada satu tangan dan sebuah benda lain yang lebih berat. Misalnya sebuah kelereng ditangan yang lainnya. Seperti pada gambar (a). Jelaskan tanggapan anda mengenai gambar (a) dibawah ini.
Gambar (a)
Gambar (b)
2) Dua buah paku ditancapkan di tanah, di mana ketinggian kedua paku tersebut sama terhadap permukaan tanah. Selanjutnya, jatuhkan sebuah batu A pada paku A, kemudian jatuhkan batu yang sama ke paku B ( lihat gambar di bawah). Pertanyaanya: paku mana yang tancapannya lebih dalam. Mengapa demikian? Batu A Batu A
Paku A
Lampiran 7.
Paku B
Tanah Soal Pretest dan Posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
Lampiran 7.
Soal Pretest Soal Posttest Soal Pretest dan Posttest
1 Jawablah pertanyaan dibawah ini dan berikan alasannya d. Sebutkan 3 contoh benda jatuh bebas. Dari contoh tersebut, bagaimanakah anda memahami benda jatuh bebas. e. Mengapa suatu benda dapat jatuh? f. Seandainya tidak ada gaya gravitasi, apakah benda akan mengalami gerak jatuh bebas? 2
Apakah kecepatan benda saat benda tersebut jatuh bebas sama dengan kecepatan benda saat ketika hendak menyentuh tanah? Berikan alasan anda.
3
Apakah massa benda tidak berpengaruh dalam kecepatan suatu benda yang bergerak jatuh bebas? Mengapa terjadi perbedaan waktu antara kelereng dan selembar kertas bila dijatuhkan secara bersamaan? Perhatikan gambar berikut!
4
Seorang anak sedang memetik buah mangga. tiba-tiba buah mangga yang dipetiknya jatuh dari tangan anak tersebut tanpa kecepatan awal. Posisi anak tersebut 5 meter dari tanah. Berapakah waktu yang dibutuhkan mangga tersebut jatuh ketanah? Percepatan gravitasinya adalah 9,8 m/s2.
5
Sebuah bola anda lepaskan dari atap sebuah gedung. Saat bola anda lepas, teman anda ditanah menjalankan stopwatchnya dan memberhentikannya saat bola menyentuh tanah. Hasil bacaan stopwatchnya adalah 3 sekon. c. Berapakah kelajuan bola saat menyentuh tanah? d. Berapakah ketinggian gedung itu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Lampiran 8.
Soal Wawancara Pertanyaan Wawancara
1) Sebutkan contoh-contoh benda jatuh bebas. Dari contoh–contoh, menurut anda “gerak jatuh bebas” itu apa. 2) Mengapa suatu benda dapat jatuh? 3) Seandainya tidak ada gaya gravitasi, apakah benda akan mengalami gerak jatuh bebas? 4) Apakah kecepatan benda ketika benda tersebut hendak jatuh bebas sama dengan kecepatannya sesaat benda tersebut hendak menyentuh tanah? 5) Apakah massa benda tidak berpengaruh dalam kecepatan suatu benda yang bergerak jatuh bebas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Lampiran 9.
Kunci Jawaban Pretest Dan Posttest KUNCI JAWABAN
1. Ditanya: a. 3 contoh benda jatuh bebas 1) Kelapa yang terlepas dari tangkainya dan jatuh ke tanah 2) Bola jatuh dari atas gedung 3) Mangga yang terlepas dari tangkainya dan jatuh k etanah Kesimpulan benda jatuh bebas adalah gerak vertical suatu benda yang dijatuhkan dari dari suatu ketinggian tanpa kecepatan awal (v0= 0) b. Suatu benda dapat jatuh karena adanya gaya gravitasi bumi. c. Tidak. Kalau tidak ada gaya gravitasi, maka semua mahkluk hidup maupun mahkluk mati akan melayang- laying. 2. Kecepatan benda saat benda tersebut hendak jatuh bebas dan kecepatan benda saat kettika hendak menyentuh tanah berbeda. Karena sesaat sebelum jatuh bebas, benda itu diam atau kecepatan awal benda itu 0 (V0= 0). Sedangkan sesaat sebelum menyentuh tanah kecepatan benda itu bertambah. Dimana Semakin tinggi kedudukan benda terhadap permukaan tanah, semakin besar laju benda tersebut saat hendak menyentuh permukaan tanah. 3. Menurut Galileo bahwa massa tidak berpenggaruh dalam Gerak Jatuh Bebas. Yang menyebabkan perbedaan waktu antara kelereng dengan kertas adalah percepatan gravitasi bumi (g). selain gaya gravitasi yang bekerja pada kelereng dan kertas adalah gaya gesek udara dengan arah keatas yang berusaha menghambat gerak benda yang jatuh. Kertas yang dibentangkan secar horizontal memiliki luas penampang horizontal yang lebih besar dari kelereng, akan mengalami gaya hambatan udara yang lebih besar. Oleh karena itu kertas yang dijatuhkan bersamaan dengan kelereng lebih lama sampai ketanah daripada kelereng yang memili luas penampang yang kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
4. Diketahui: h = 5 meter g = 10 m/s2 Ditanya : t = ………? Jawab : Dari persoalan diatas, maka persamaan yang digunakan adalah Vt2 = V0 + 2gh Karena mangga terlepas dari tangan, maka V0= 0 Jadi: Vt2 = 0 + 2gh Vt2 = 2gh = 2 (10m/s2)(5m) Vt2 = 100 m2/s2 Vt =
Vt = 10m/s Maka untuk mencari t menggunakkan persamaan:
Jadi waktu yang dibutuhkan mangga tersebut jatuh ketanah adalah 1s dengan kecepatan 10 m/s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
5. Diketahui: t = 3 sekon g = 10 m/s2 Ditanya : a. Vt= ………? b. h= ……….? Jawab : a. Dari persoalan diatas persamaan yang digunakan untuk menjawab pertanyaan ini adalah: Vt = V0 + gt Karena bola dilepaskan dari atas gedung, maka V0= 0 Jadi
Maka kecepatan bola yang dilepaskan dari atap gedung sampai ketanah adalah 30m/s b. Karena kecepatan bola sudah diketahui, maka untuk mencari berapa tinggi gedung tersebut,
persamaan yang digunakan
adalah: Jadi
maka tinggi gedung tersebut adalah 45 meter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Lampiran 10. Kunci jawaban diskusi kelompok a. Massa benda tidak berpengaruh dalam gerak jatuh bebas. Yang menyebabkan paku a tancapannya paling dalam adalah: semakin tinggi kedudukan batu terhadap permukaan tanah, semakin besar laju batu tersebut saat hendak menyentuh permukaan tanah. Dengan demikian, percepatan benda jatuh bebas bergantung pada ketinggian/kedudukan benda terhadap permukaan tanah. Di samping itu, percepatan/pertambahan kecepatan benda saat jatuh bebas bergantung juga pada lamanya waktu. b. Kecepatan mangga sebelum jatuh bebas dan saat menyentuh tanah berbeda. Apabila suatu benda kita lepaskan dari ketinggian tertentu (dilepaskan). Makna kata “dijatuhkan” dan “dilepaskan” itu artinya kecepatan awal benda tersebut = 0. Dan kecepatannya akan bertambah sebelum menyentuh tanah. Berbeda kalau sebuah benda dilemparkan ke bawah atau ditembakkan ke bawah. Kalau dilemparkan atau ditembakan, maka benda tersebut mempunyai kecepatan awal. Anda harus pahami konsep ini dengan baik supaya tidak bingung. Jadi gerak jatuh bebas adalah benda bergerak dari ketinggian tertentu menuju permukaan tanah, di mana kecepatan awal benda tersebut = 0. Dan perlu diingat lagi bahwa gerakan benda hanya dipengaruhi oleh percepatan gravitasi. c. Yang menyebabkan kelereng jatuh duluan daripada kertas adalah gaya gesekan udara. Hambatan atau gesekan udara sangat mempengaruhi gerak jatuh bebas. Semakin besar luas permukan kertas, maka gaya gesek udaranya semakin besar. Galileo mendalilkan bahwa semua benda akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
jatuh dengan percepatan yang sama apabila tidak ada udara atau hambatan lainnya. Galileo menegaskan bahwa semua benda, berat atau ringan, jatuh dengan percepatan yang sama, paling tidak jika tidak ada udara. Galileo yakin bahwa udara berperan sebagai hambatan untuk benda-benda yang sangat ringan yang memiliki permukaan yang luas. Tetapi pada banyak keadaan biasa, hambatan udara ini bisa diabaikan. Pada suatu ruang di mana udara telah dihisap, benda ringan seperti selembar kertas yang dipegang horizontal pun akan jatuh dengan percepatan yang sama seperti benda yang lain. Ia menunjukkan bahwa untuk sebuah benda yang jatuh dari keadaan diam, jarak yang ditempuh akan sebanding dengan kuadrat waktu. Kita dapat melihat hal ini dari salah satu persamaan GLBB di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Lampiran 18. Hasil Diskusi Kelompok No a
a. Untuk Soal a (yang presentasi kelompok 1,2,5 dan 6) Pertanyaan dan jawaban Penanya dari kelompok 4 bertanya: Saya bertanya untuk kelompok 1 dan 6, karena jawaban kalian mirip, yaitu kalian berkata bahwa semakin tinggi kedudukan batu dari perumukaan tanah, semakin besar laju batu tersebut ketanah. Yang menjadi pertanyaan saya apabila massanya berbeda. Misalnya batu yang kedudukannya lebih tinggi memiliki masa 2 kg dan batu yang kedudukannya dekat dengan paku masanya 5 kg. menurut kalian paku manakah yang tancapannya paling dalam? Jawaban dari kelompok 1: Menurut kami paku B. karena batu memiliki memiliki massa yang lebih besar. Jawaban dari kelompok 6: Menurut kami, tancapan yang paling dalam tetap batu yang memiliki masa 2 kg. karena batu tersebut kedudukannya lebih tinggi. Penanya kelompok 4: Tapi jawaban kalian hanya dipengaruhi oleh kedudukan dari batu tersebut, maka tancapan batu A lebih besar, kalian tidak menjawab karena dipengaruhi oleh massa juga. Jawaban kelompok 6: Kan disoalnya massa batunya sama, makanya kami jawabnya itu. Kelompok 4: Kami mengerti pak…… Peneliti bertanya kepada siswa: Ada pertanyaan lain? Siswa: Tidak ada Pak…. Peneliti bertanya kepada siswa: Apa yang anda simpulkan dari soal no a. Siswa menyimpulkan bahwa: Bahwa paku yang tancapannya paling dalam adalah paku A, karena semakin tingginya kedudukan batu terhadap permukaan tanah, maka semakin besar laju batu tersebut saat hendak menyentuh permukaan tanah. Dan juga dipengaruhi oleh massa benda. Peneliti menyimpulkan: Jawabaan kalian benar, dan massa menyebabkan paku A tancapannya paling dalam. Selain massa yang menyebabkan paku tancapannya yang paling dalam adalah: Semakin tinggi kedudukan batu terhadap permukaan tanah, semakin besar laju batu tersebut saat hendak menyentuh permukaan tanah. Dengan demikian, percepatan benda jatuh bebas bergantung pada ketinggian/kedudukan benda terhadap permukaan tanah. Di samping itu, kecepatan benda saat jatuh bebas bergantung juga pada lamanya waktu. Berarti yang mempengaruhi gerak jatuh bebas pada soal a itu apa? Siwa menjawab: ketinggian, kelajuan, kecepatan dan waktu pak… Peneliti: Untuk pertanyaan dari kelompok 4: kita akan bahas pada pada persoalan pada soal c.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
b. Untuk soal b (yang dipresentasikan oleh kelompok 1,2,3 dan 4) No Pertanyaan dan jawaban b Penanya dari kelompok 1: Saya mau tanya ke kelompok 4 Pak…..mereka bilang bahwa karena massa mangga = 0, makanya kecepatan sebelum mangga jatuh bebas berbeda dengan kecepatan mangga hendak menyentuh tanah. Coba kalian jelaskan. Jawaban kelompok 4: massa kedua mangga kan pas ditangan sama. Sebelum dilepas mangga ditangan diam. Setelah terlepas semakin cepat mangga jatuhnya. Penanya dari kelompok 1: tetapi, saya belum mengerti maksud dari jawaban kalian. karena massa mangga = 0. Jawaban kelompok 4: maksudnya saat masih ditangan kecepatan mangga = 0. Bukan massanya yang 0. Penanya dari kelompok 1: mengerti Pak… Peneliti bertanya kepada siswa: ada pertanyaan lain? Penanya dari kelompok 5: Pak, saya mau tanya kekelompok 1. Bagaimana kalau saya melempar mangga kebawah. Apakah itu termasuk gerak jatuh bebas? Jawaban kelompok 1: kalau dilempar kebawah berarti termasuk gerak jatuh bebas..karena jatuh kebawah Jawaban kelompok 6: Kan disoalnya massa batunya sama, makanya kami jawabnya itu. Peneliti bertanya kepada siswa: ada jawaban lain? Jawaban kelompok 6: Pak kalau menurut saya. Itu bukan gerak jatuh bebas. Menurut saya itu termasuk gerak vertikal kebawah. Karena mangganya dilempar. Berarti ada kecepatan awalnya. Sedangkan jatuh bebas, kecepatan awalnya= 0. Peneliti bertanya kepada siswa: ada jawaban lain? Siswa menjawab: tidak ada Pak. Peneliti bertanya kepada siswa: Bagaimana kelompok 1. Sudah mengerti? Kelompok 1: mengerti Pak. Peneliti bertanya kepada siswa: ada pertanyaan lain? Siswa: tidak ada pak. Peneliti bertanya kepada siswa: dari jawaban teman-teman kalian tadi. Apa yang anda simpulkan dari soal no b. Siswa: kecepatannya berbeda Pak. Kecepatan sebelum jatuh bebas = 0. Sedangkan sebelum menyentuh tanah bertambah Pak. Peneliti menyimpulkan: jawaban kalian betul. Bahwa kecepatan mangga sebelum jatuh bebas dan saat menyentuh tanah berbeda. Apabila suatu benda kita lepaskan dari ketinggian tertentu (dilepaskan). Makna kata “dijatuhkan” dan “dilepaskan” itu artinya kecepatan awal benda tersebut = 0. Dan kecepatannya akan bertambah sebelum menyentuh tanah. Berbeda kalau sebuah benda dilemparkan ke bawah atau ditembakkan ke bawah. Kalau dilemparkan atau ditembakan, maka benda tersebut mempunyai kecepatan awal. Anda harus pahami konsep ini dengan baik supaya tidak bingung. Jadi Gerak Jatuh Bebas adalah benda bergerak dari ketinggian tertentu menuju permukaan tanah, di mana kecepatan awal benda tersebut = 0. Dan gaya gravitasi yang mempengaruhi benda jatuh ke tanah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
No c
c. Untuk soal c (yang presentasi kelompok 3,4,5, dan 6) Pertanyaan dan jawaban Penanya dari kelompok 2: Pak. Mau tanya sama kelompok 6. Coba jelaskan jawaban kalian. Jawaban kelompok 6: massa kelereng kan lebih besar daripada massa kertas. Sehingga kelereng jatuh duluan ketanah daripada kertas. Penanya dari Kelompok 6: kalau saya meremas kertas menjadi bulat dan dijatuhkan secara bersamaan dengan kelereng, siapa yang sampai duluan ke lantai?. Kelereng atau kertas. Jawaban kelompok 6: kertas sama kelereng sampai dilantai secara bersamaaan. Jawaban kelompok 4: pak saya mau menjawab. Yang menyebabkan kelereng jatuh duluan daripada kertas adalah luas dari kertas lebih besar daripada kelereng. Sehingga ada udara yang menghalangi agar kertas jatuh bersamaan dengan kelereng. Peneliti bertanya kepada siswa: ada jawaban lain? Siswa menjawab: tidak ada Pak. Peneliti bertanya kepada siswa: Bagaimana kelompok 2. Sudah mengerti? Kelompok 1: mengerti Pak. Peneliti bertanya kepada siswa: ada pertanyaan lain? Siswa: tidak ada pak. Peneliti bertanya kepada siswa: dari jawaban teman-teman kalian tadi. Apa yang kalian simpulkan dari soal no c. Siswa: berarti yang menyebabkan kelereng jatuh duluan daripada kertas adalah luasan kertas lebih besar daripada kelerang, sehingga gaya gesek udara pada kertas lebih besar, maka kertas saat jatuh ke tanah lebih lambat dari kelereng. Peneliti bertanya kepada siswa: Jadi yang berpengaruh dalam gerak jatuh bebas itu apa saja. Siswa: apa ya pak….. bingung. Hehehe Peneliti: dari semua jawaban diskusi kelompok kita. Apa saja yang berpengaruh dalam gerak jatuh bebas. Siswa: terdiam sejenak.. Siswa: kecepatan awal dan akhir benda pak, Peneliti: terus yang lain apa? Siswa: gaya gravitasi, waktu., ketinggian dan luas permukaan pak…. Itu saja yang kami tahu pak…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Peneliti menyimpulkan: Jawaban kalian betul. Yang menyebabkan kelereng jatuh duluan daripada kertas adalah gaya gesekan udara. Hambatan atau gesekan udara sangat mempengaruhi gerak jatuh bebas. Semakin besar luas permukan kertas, maka gaya gesek udaranya semakin besar. Galileo mendalilkan bahwa semua benda akan jatuh dengan percepatan yang sama apabila tidak ada udara atau hambatan lainnya. Galileo menegaskan bahwa semua benda, berat atau ringan, jatuh dengan percepatan yang sama, paling tidak jika tidak ada udara. Galileo yakin bahwa udara berperan sebagai hambatan untuk benda-benda yang sangat ringan yang memiliki permukaan yang luas. Tetapi pada banyak keadaan biasa, hambatan udara ini bisa diabaikan. Pada suatu ruang di mana udara telah dihisap, benda ringan seperti selembar kertas yang dipegang horizontal pun akan jatuh dengan percepatan yang sama seperti benda yang lain. Dan yang mempengaruh dalam gerak jatuh bebas adalah kecepatan, gaya gravitasi, waktu, ketinggian atau jarak, gaya gesek udara dan luas permukaan benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Lampiran 19. Hasil wawancara No Pertanyaan dan jawaban 1 Sebutkan contoh-contoh benda jatuh bebas. Dari contoh–contoh, menurut anda “gerak jatuh bebas” itu apa ? Jawaban: a. Siswa 1: Buah mangga jatuh dari pohon Kalau saya memanjat pohon manjat terjatuh Buah kelapa jatuh dari pohon Kesimpulan gerak jatuh bebas: gerak suatu benda jatuh tanpa kecepatan awal. b. Siswa 2: Kipas angin dinding yang jatuh Jambu jatuh dari pohonnya Saat kita memetik buah papaya dari pohonnya. Kesimpulan gerak jatuh bebas: gerak jatuh yang tanpa kecepatan awal dan jatuhnya bebas tidak kena hambatan c. Siswa 3: Bola yang dilepaskan dari tangan Kelapa jatuh dari pohonnya Pena yang jatuh dari atas meja. Kesimpulan gerak jatuh bebas: gerak benda jatuh tanpa kecepatan awal d. Siswa 4: Buah jatuh dari pohonnya Durian yang jatuh dari pohonnya Kue jatuh dari tangan Kesimpulan gerak jatuh bebas gerak yang mendapatkan gaya gravitasi. 2 Mengapa suatu benda dapat jatuh? Jawaban: a. Siswa 2: Karena ada gaya gravitasi. b. Siswa 1: Karena ada gaya gravitasi, kalau ngga ada gaya gravitasi, benda akan melayang-layang. c. Siswa 3: dipengaruhi oleh gaya 3
d. Siswa 4: karena ada gaya dorong. Seandainya tidak ada gaya gravitasi, apakah benda akan mengalami gerak jatuh bebas? Jawaban:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
4
5
a. Siswa 3: tidak, karena benda akan melayang-layang pak... b. Siswa 4: tidak, karena benda akan melayang-layang c. Siswa 1: tidak, benda akan melayang. karena Gaya gravitasi kan, gaya tarik bumi pak... d. Siswa 2: tidak, soalnya kalau tidak ada gravitasi benda akan melayang. Misalnya kita melayang. Benda yang jatuhkan harus ada kecepatan awal. Seperti di ruang angkasa kan ngga ada gaya gravitasi, jadi untuk menjatuhkan benda itu harus ada gaya gravitasi. Apakah kecepatan benda ketika benda tersebut hendak jatuh bebas sama dengan kecepatannya sesaat benda tersebut hendak menyentuh tanah? Jawaban: a. Siswa 4: Ngga Sama, karena ketika benda hendak jatuh bebas, ngga punya kecepatan. Benda yang mau menyentuh tanah punya kecepatan. Kecepatan hendak jatuh bebas V0 = 0 sedangkan hendak menyentuh tanah, tambah kecepatan. b. Siswa 3: tidak sama. Kecepatan sebelum jatuh bebas = 0, saat mau menyentuh tanah kecepatannya bertambah. c. Siswa 1: ngga sama. Karena kan pada saat mau jatuh belum ada kecepatan dan mau menyentuh tanah itu tambah kecepatannya. d. Siswa 4: ngga sama pak… sebelum hendak mau jatuh bebas, kecepatannya 0. lalu sesaat hendak menyentuh tanah kecepatannya sudah berubah. Apakah massa benda tidak berpengaruh dalam kecepatan suatu benda yang bergerak jatuh bebas? Jawaban: a. Siswa 1: Tidak berpengaruh, kalau benda semakin lebar semakin lambat, karena angin itu menahan benda itu jatuh, karena semakin melebar, semakin lambat. Walaupun massanya sama. b. Siswa 4: Berpengaruh, karena makin berat massanya, makin cepat benda jatuh ke bawah. Peneliti: Kalau saya menjatuhkan selembar kertas dan sebuah batu yang jatuh duluan sampai ketanah batu atau kelereng. Siswa 4: Melakukan percobaan dengan mengambil kapur tulis dan menjatuhkan sebuah kapur tulis yang kira-kira massanya sama dengan massa selembar kertas. Siswa 4: Pak.. yang jatuh duluan ketanah adalah kapur tulis Penliti: Coba kamu meremas kertas tersebut menjadi bulat. Setelah menjadi bulat kamu jatuhkan kapur tulis dan kertas tersebut, apa yang terjadi? Siswa 4: Melakukan percobaan denagn menjatuhkan kertas dan sebuah kapur. Peneliti: Setelah kamu melakukan percobaan tadi, apakah massa mempengaruhi? Siswa 4: Tidak pak…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
Peneliti: Terus yang berpengaruh apa? Siswa: Terdiam sambil menunduk. Say bingung pak…hehehe Siswa: apa karena kertas lebar ya pak….tapi saya masih bingung pak….menurut bapak apa? Peneliti: Menyuruh salah satu siswa untuk menjelaskan kepada siswa yang masih bingung. Siswa 1: Yang berpengaruh adalah lauas permukaan benda tersebut. Apabila luas permukaannya besar, maka gaya gesek udarnya lebih besat, yang menghambat kertas jatuh, sehingga kertas jatuh lebih lambat. Seperti yang terjadi pada kertas tadi. Benar ngga Pak…. Heheh… Peneliti: Benar…….. apa yang dikatakan teman kalian tadi. Siswa 4 kamu uda paham? Siswa 4: Paham Pak…. Peneliti: Coba kamu jelaskan lagi Siswa 4: yang berpengaruh adalah luas permukaan kertas, karena udara menghambat kertas tersebut jatuh, sehingga kertas saat jatuh lebih lambat dari kapaur tadi pak… hehehe..
c. Siswa 2: tidak, karena misalnya sebuah kertas dibentangkan ke arah horizontal, dan akan melawan sebuah kelereng, yang jatuh duluan adalah kelereng. Dan jika kertas berbentuk bulatan seperti kelereng, maka jatuhnya akan sama. Karena permukaan dari kertas tersebut tidak banyak angin yang menahan kertas tersebut yang gumpalan tadi seperti kelereng. Kalu bentuk horizontal banyak angin yang menghalangi dia supaya cepat jatuh ketanah. d. Siswa 3: Tidak berpengaruhi, karena benda itu bergantung pada lebarnya benda. Kalau lebar itu kan gesekan udaranya besar pak…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Lampiran 20. RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Problem Solving) Sekolah
: SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/ Semeter
: X/I
Waktu
: 4 x 45 menit
Standar Kompetensi
: Menganalisis Gerak Jatuh Bebas
Kompetensi Dasar
: Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip
dasar menggunakan model pembelajaran problem solving Tujuan Pembelajaran : Indikator
: Agar siswa dapat : 1. Menganalisis hubungan antara massa, kecepatan dengan waktu dalam GJB 2. Menganalisis hubugan antara kecepatan dan waktu dalam GJB 3. Menganalisis hubungan antara jarak, massa dan kecepatan 4. Menganalisis hubungan antara jarak, kelajuan dan waktu. 5. Menganalisis kecepatan benda terhadap gerak jatuh bebas. 6. Memahami peristiwa jatuh bebas.
Metode Pembelajaran : Problem solving
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
A. Kegiatan Pembelajaran : No
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
I
Membuka Pelajaran: 1. Mengucapkan salam, 2. Berdoa 3. Berkenalan dengan siswa 4. Mengecek kehadiran siswa 5. Peneliti menyampaikan topik yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
7 menit
II
Kegiatan Inti 1. Siswa mengerjakan pretest.
30 menit
2. Siswa dibagi dalam 6 kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa.
3 menit
3. Setiap kelompok menerima 2 permasalahan untuk didiskusikan. Setiap kelompok, permasalahannya saling berkaitan, dengan kelompok lain. Permasalahanya (terlampir pada lampiran 1)
2 menit
4. Semua kelompok memahami permasalahan yang diberikan.
3 menit
5. Siswa mengerjakan soal yang diberikan.
15 menit
6. kelompok pertama menjelaskan hasil pemecahan masalah didepan kelas dan kelompok pertama mempersilahkan kepada kelompok penannya untuk bertanya atau menanggapi hasil pemecahan masalah yang sedang dipersentasikan.
20 menit
7. Secara bersama-sama, siswa dan peneliti menyimpulkan konsep fisika yang terkandung dari pemecahan masalah.
5 menit
Pertemuan I : 2 × 45 menit
III
Menutup pelajaran Peneliti menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan mempersiapkan diri untuk posttest
5 menit (90 menit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
No
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
Pertemuan 2: 2 × 45 I Membuka Pelajaran: 1. Mengucapkan salam, 2. Berdoa 3. Mengecek kehadiran siswa 4. Menjelaskan tujuan dan indikator kegiatan yang akan dipelajari. II Kegiatan Inti 1. Kelompok kedua dan ketiga menjelaskan hasil pemecahan masalah didepan kelas dan kelompok pertama mempersilahkan kepada kelompok penannya untuk bertanya atau menanggapi hasil pemecahan masalah yang sedang dipersentasikan. 2. Peneliti membuat rangkuman bersama siswa. 3. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum mereka pahami. 4. Mengerjakan posstest III Menutup pelajaran 1) Doa 2) Mengucapakan terimakasih dan pamitan kepada siswa dan guru B. Materi Pembelajaran
: Gerak Jatuh Bebas
C. Sumber/Alat
:
1.
5 menit
40 menit
5 menit 5 menit 30 menit 5 menit (90 menit)
Kanginan, Marthen. 2006. Fisika Untuk SMA Kelas X Jilid 1. Jakarta:
Erlangga 2.
Kanginan, Marthen. 1994. Seribu Pena Fisika SMU Kelas 1. Cimahi: Glora Aksara Pratama Yogyakarta, 17 Oktober 2012 Mengetahui Guru Mapel
Wahyu Santoso
Peneliti
Efraim Decoberten Peters
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
Lampiran 21. Foto-Foto Proses Belajar Mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107