PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR, NILAI KARAKTER, DAN PENGETAHUAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 WONOGIRI PADA MATERI GAYA GESEK SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
Helena Christi Widiasrumana NIM: 121424062
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR, NILAI KARAKTER, DAN PENGETAHUAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 WONOGIRI PADA MATERI GAYA GESEK SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
Helena Christi Widiasrumana NIM: 121424062
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Saat kamu terjatuh, tersenyumlah. Karena orang yang pernah jatuh adalah orang yang sedang berjalan menuju keberhasilan.” Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua, keluarga, kekasih tercinta, teman-teman kost Gratia, dan teman-teman pendidikan fisika 2012, yang telah senantiasa memberikan dorongan, semangat dalam bentuk materi maupun doa hingga skripsi ini berjalan lancar dan selesai dengan baik.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Helena Christi Widiasrumana. 2017. Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar, Nilai Karakter, dan Pengetahuan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Wonogiri Pada Materi Gaya Gesek. Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pembimbing: Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peningkatan motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Wonogiri dengan penerapan metode eksperimen pada materi gaya gesekan, (2) peningkatan nilai karakter siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Wonogiri dengan penerapan metode eksperimen pada materi gaya gesekan, (3) peningkatan pengetahuan siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Wonogiri dengan penerapan metode eksperimen pada materi gaya gesekan. Penelitian ini dilaksanakan pada 21 September 2016 sampai dengan 26 Oktober 2016. Penelitian ini dilakukan pada dua kelas yaitu kelas eksperimen dengan jumlah sampel 30 siswa dan kelas kontrol dengan jumlah sampel 29 siswa. Instrumen yang digunakan yaitu pretest, post-test, dan kuisioner. Kuisioner digunakan untuk melihat motivasi belajar dan nilai karakter siswa, sedangkan tes tertulis untuk mengetahui pengetahuan siswa. Data dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan uji-T melalui SPSS. Hasil dari penelitian ini adalah pembelajaran fisika pada pokok bahasan gaya gesek kelas VIII di SMP Negeri 6 Wonogiri dengan menggunakan metode eksperimen: (1) Penerapan metode eksperimen tidak dapat meningkatkan motivasi belajar, (2) Penerapan metode eksperimen tidak dapat meningkatkan nilai karakter, (3) Penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan pengetahuan pada materi gaya gesek, tetapi jika dibandingkan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, metode ceramah lebih baik dibandingkan metode eksperimen. Kata Kunci: Motivasi Belajar, Nilai Karakter, Metode Eksperimen.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Helena Christi Widiasrumana. 2017. Application of Experimental Methods To Increase Motivation, Values Character, and Knowledge of Student Class VIII SMP Negeri 6 Wonogiri In Style Swipe Material. Thesis, Department of Physics Education, Department of Mathematics and Natural Sciences, the Faculty of Education, Sanata Dharma University in Yogyakarta, Promotor Advisor: Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T. This study aims to determine: (1) the increase of students' motivation in class VIII SMP Negeri 6 Wonogiri with the application of the experimental method of friction material, (2) the increase of the value of the character class VIII SMPN 6 Wonogiri with the application of the experimental method of friction material, (3) the improvement of knowledge class VIII SMP Negeri 6 Wonogiri with the adoption of experiments on friction material. The research was conducted on 21 September 2016 until October 26, 2016. This research was conducted in two classes, namely class experiment with a sample of 30 students and class control with a sample size of 29 students. The instruments used were pretest, post-test, and questionnaire. Questionnaire used to see the motivation and student's character, while the written test to determine students' knowledge. Data were analyzed quantitatively using T-test through SPSS. The results of this research is the study of physics on the subject of the frictional forces in class VIII SMP Negeri 6 Wonogiri using experimental methods: (1) Not increase motivation to learn, (2) Not increase the value of character, and (3) Enhance the knowledge on the material friction force, but when compare with the control class, the lecture method is better than a experimental method.
Keywords: Motivation, Values Character, Experimental Methods.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia, rahmat dan bimbingan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar, Nilai Karakter, dan Pengetahuan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Wonogiri Pada Materi Gaya Gesekan” Dalam menyelesaikan skripsi ini, bantuan banyak diberikan dari sejumlah pihak, oleh sebab itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Allah Bapa yang Maha Kuasa, yang telah menjawab doa, memberi bimbingan dan mencurahkan rahmat dengan perantaraan Yesus Kristus dan Bunda Maria sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T, selaku dosen pembimbing yang telah membantu dalam proses pengerjaan skripsi ini. 3. Kepala Sekolah bapak Drs. Triyono dan bapak Tukimo, S.Pd, selaku Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Wonogiri yang telah memberikan izin dan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan penelitian skripsi 4. Ibu Suryani, S.Pd, M.Pd, selaku guru mata pelajaran fisika SMP Negeri 6 Wonogiri yang telah memberikan waktu dan tempat sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian skripsi di kelas VIII A dan VIII B. 5. Kedua orang tua Bambang Tryanto dan Umi Widiyastuti, kakak Agustinus Bambang Widias Tomo dan adikku Gregorios Widias Rei yang telah
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
banyak memberikan bantuan baik dalam bentuk materi maupun dukungan dan doa. 6. Kekasih tercinta RB. Ign. Satryo Husodo Fahik M. H., S.Kom, yang telah menemani, membantu, dan menyemangati penulis ketika rasa malas dan jenuh datang dalam proses pengerjaan skripsi ini. 7. Rekan satu tim skripsi: Delvie Naberia dan Fransiska Ernawati yang telah membantu dari pembuatan proposal, pengambilan dan pengolahan data hingga skripsi selesai dengan baik. 8. Sahabat-sahabatku (Peni, Anyes, Lisa, Loren, Weni, Elsa, Anita, Ria, Iput, Apri, Reni, Roswita, Roy, Frans, Paskal, Edo) dan teman–teman seperjuangan pendidikan fisika angkatan 2012 yang telah memberikan bantuan, semangat, dukungan baik secara materi ataupun doa selama menjalani perkuliahan sampai dengan mengerjakan skripsi hingga selesai dengan baik. 9. Untuk pihak–pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Penulis mengucapkan terima kasih atas bantuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. ..iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... ..v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............. ......vi ABSTRAK ............................................................................................................ vii ABSTRACT ......................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A.
LATAR BELAKANG MASALAH .................................................................. 1
B.
RUMUSAN MASALAH ............................................................................... 4
C.
TUJUAN PENELITIAN ................................................................................ 5
D.
MANFAAT PENELITIAN ............................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 7 A.
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME ................................. 7
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B.
METODE EKSPERIMEN ............................................................................ 10
C.
MOTIVASI BELAJAR ............................................................................... 13
D.
NILAI KARAKTER ................................................................................... 18
E.
PENGETAHUAN DAN HASIL BELAJAR ..................................................... 20
F.
MATERI GAYA GESEK ............................................................................ 22
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 27 A.
DESAIN PENELITIAN ............................................................................... 27
B.
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN .......................................................... 29
C.
POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN ....................................................... 29
D.
TREATMEN ............................................................................................. 30
E.
INSTRUMEN PENELITIAN ........................................................................ 31
F.
METODE ANALISA DATA ....................................................................... 43
BAB IV DATA DAN ANALISA DATA ............................................................. 50 A.
DESKRIPSI PENELITIAN .......................................................................... 50
B.
DATA DAN ANALISIS .............................................................................. 57
C.
PEMBAHASAN ........................................................................................ 84
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 89 A.
KESIMPULAN .......................................................................................... 89
B.
SARAN.................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 91
LAMPIRAN .......................................................................................................... 95
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Pembuatan Instrumen Pretest dan Post-test Pengetahuan ... 35 Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Jawaban Pretest dan Post-test Pengetahuan ......................... 35 Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Pembuatan Angket Untuk Nilai Karakter Kelas Eksperimen ............................................................................................................ 37 Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Pembuatan Angket Untuk Nilai Karakter Kelas Kontrol ..... 39 Tabel 3. 5 Kisi-Kisi Angket Instrumen Untuk Motivasi Belajar Kelas Kontrol.. 40 Tabel 3. 6 Kisi-Kisi Pembuatan Angket Untuk
Motivasi Belajar Kelas
Eksperimen ......................................................................................... 42 Tabel 3. 7 Penskoran Kuisioner ............................................................................ 44 Tabel 3. 8 Klasifikasi Motivasi Belajar Siswa ...................................................... 44 Tabel 3. 9 Klasifikasi Nilai Karakter Siswa .......................................................... 45 Tabel 3. 10 Klasifikasi Tingkat Pengetahuan Hasil Belajar Siswa ....................... 46
Tabel 4. 1 Perincian Kegiatan Yang Dilakukan Selama Penelitian ...................... 50 Tabel 4. 2 Data Pretest dan Post-test Motivasi Belajar Siswa .............................. 57 Tabel 4. 3 Hasil Statistik Nilai Motivasi Belajar Siswa Pada Kemampuan Awal Kelas Eksperimen (VIIIA) dan Kelas Kontrol (VIIIB) ...................... 59 Tabel 4. 4 Hasil Statistik Nilai Motivasi Siswa Pada Kemampuan Akhir Kelas Eksperimen (VIIIA) dan Kelas Kontrol (VIIIB) ................................ 60
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4. 5 Hasil Statistik Nilai Motivasi Siswa Pada Perbandingan Kemampuan Awal dan Kemampuan Akhir Kelas Eksperimen (VIIIA) ................. 62 Tabel 4. 6 Klasifikasi Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen (VIIIA) .......... 63 Tabel 4. 7 Hasil Statistik Nilai Motivasi Siswa Pada Perbandingan Kemampuan Awal dan Kemampuan Akhir Kelas Kontrol (VIIIB) ........................ 64 Tabel 4. 8 Klasifikasi Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol (VIIIB) ................. 65 Tabel 4. 9 Data Pretest dan Post-test Motivasi Belajar Siswa .............................. 66 Tabel 4. 10 Hasil Statistik Nilai Karakter Siswa Pada Kemampuan Awal Kelas Eksperimen (VIIIA) dan Kelas Kontrol (VIIIB) ................................ 68 Tabel 4. 11 Hasil Statistik Nilai Karakter Siswa Pada Kemampuan Akhir Kelas Eksperimen (VIIIA) dan Kelas Kontrol (VIIIB) ................................ 69 Tabel 4. 12 Hasil Statistik Nilai Karakter Siswa Pada Perbandingan Kemampuan Awal dan Kemampuan Akhir Kelas Eksperimen (VIIIA) ................. 71 Tabel 4. 13 Klasifikasi Nilai Karakter Siswa Kelas Eksperimen (VIIIA) ............ 72 Tabel 4. 14 Hasil Statistik Nilai Karakter Siswa Pada Perbandingan Kemampuan Awal dan Kemampuan Akhir Kelas Kontrol (VIIIB) ........................ 73 Tabel 4. 15 Klasifikasi Nilai Karakter Siswa Kelas Kontrol (VIIIB) ................... 74 Tabel 4. 16 Data Pretest dan Post-test Motivasi Belajar Siswa............................ 75 Tabel 4. 17 Hasil Statistik Pengetahuan Siswa Pada Kemampuan Awal Kelas Eksperimen (VIIIA) dan Kelas Kontrol (VIIIB) ................................ 77 Tabel 4. 18 Hasil Statistik Pengetahuan Siswa Pada Kemampuan Akhir Kelas Eksperimen (VIIIA) dan Kelas Kontrol (VIIIB) ................................ 78
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4. 19 Hasil Statistik Pengetahuan Siswa Pada Perbandingan Kemampuan Awal dan Kemampuan Akhir Kelas Eksperimen (VIIIA) ................. 80 Tabel 4. 20 Klasifikasi Pengetahuan Siswa Kelas Eksperimen (VIIIA) ............... 81 Tabel 4. 21 Hasil Statistik Pengetahuan Siswa Pada Perbandingan Kemampuan Awal dan Kemampuan Akhir Kelas Kontrol (VIIIB) ........................ 82 Tabel 4. 22 Klasifikasi Pengetahuan Siswa Kontrol (VIIIB) ................................ 83 Tabel 4. 23 Nilai Latihan Soal Pengetahuan Siswa Kontrol (VIIIB) .................... 84
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Penelitian .................................................... 96 Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ................................ 97 Lampiran 3. Daftar Hadir Siswa Kelas VIIIA ...................................................... 98 Lampiran 4. Daftar Hadir Siswa Kelas VIIIB ....................................................... 98 Lampiran 5. RPP Kelas Eksperimen ................................................................... 101 Lampiran 6. RPP Kelas Kontrol.......................................................................... 118 Lampiran 7. LKS Gaya Gesek ............................................................................ 127 Lampiran 8. Koesioner Pengetahuan Kelas Kontrol ........................................... 134 Lampiran 9. Koesioner Pengetahuan Kelas Eksperimen .................................... 136 Lampiran 10. Koesioner Motivasi dan Nilai Karakter Kelas Kontrol ................ 140 Lampiran 11. Koesioner Motivasi dan Nilai Karakter Kelas Eksperimen.......... 143 Lampiran 12. Contoh Pretest Motivasi Belajar dan Nilai Karakter Siswa Kelas Eksperimen (VIIIA).................................................................... 146 Lampiran 13. Contoh Pretest Pengetahuan Siswa Kelas Eksperimen (VIIIA) . 147 Lampiran 14. Contoh Post-test Motivasi Belajar dan Nilai Karakter Siswa Kelas Eksperimen (VIIIA).................................................................... 149 Lampiran 15. Contoh Post-test Pengetahuan Siswa Kelas Eksperimen (VIIIA) ..................................................................................................... 151 Lampiran 16. Contoh Hasil Pengamatan Praktikum Siswa Kelas Eksperimen (VIIIA) ......................................................................................... 153 Lampiran 17. Contoh Pretest Motivasi Belajar dan Nilai Karakter Siswa Kelas Kontrol (VIIIB) .......................................................................... 157 Lampiran 18. Contoh Pretest Pengetahuan Siswa Kelas Kontrol (VIIIB) ........ 159 Lampiran 19. Contoh Post-test Motivasi Belajar dan Nilai Karakter Siswa Kelas Kontrol (VIIIB) .......................................................................... 160 Lampiran 20. Contoh Post-test Pengetahuan Siswa Kelas Kontrol (VIIIB) ...... 162 Lampiran 21. Contoh Hasil Latihan Soal Kelompok Semeja Siswa Kelas Kontrol (VIIIB) ......................................................................................... 165
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pretest kelas eksperimen (VIIIA) ..................................................... 170 Gambar 2. Post-test kelas eksperimen (VIIIA) ................................................... 170 Gambar 3. Pretest kelas kontrol (VIIIB)............................................................. 171 Gambar 4. Post-test kelas kontrol (VIIIB) .......................................................... 171 Gambar 5. Penerapan metode eksperimen pada kelas VIIIA ............................. 172 Gambar 6. Penerapan metode ceramah pada kelas VIIIB................................... 173 Gambar 7. Siswa kelas eksperimen (VIIIA) ....................................................... 173 Gambar 8. Siswa kelas kontrol (VIIIB) .............................................................. 174 Gambar 9. Kondisi laboratorium IPA ................................................................. 175 Gambar 10. Kit mekanika dan alat-alat yang dipakai untuk praktikum ............. 176
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains, yaitu ilmu yang mempelajari gejala-gejala alami atau fenomena alam untuk memahami serta mengungkap berbagai rahasia alam semesta untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Menjadi tantangan bagi semua guru fisika untuk menyajikan pelajaran fisika sebagai pelajaran yang menarik dan menantang minat siswa. Pada kalangan siswa SMP dan SMA/SMK telah berkembang kesan bahwa pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit untuk dipahami dan kurang menarik bahkan menjadi “momok” untuk siswa yang akan menghadapi ujian terutama Ujian Nasional (UN). Salah satu penyebabnya adalah banyaknya rumus dalam fisika, kurangnya penerapan konsep fisika dari guru, kurangnya minat dan motivasi siswa untuk mempelajari fisika dengan senang hati. Belajar fisika akan menjadi menyenangkan jika memahami keindahannya, mengetahui manfaatnya, atau merasa tertantang oleh fenomena alam yang belum dipahami. Jika siswa sudah mulai tertarik baik oleh keindahannya, manfaatnya atau merasa tertantang untuk memahami fenomena alam yang mereka hadapi maka mereka akan bisa lebih mudah menguasai pelajaran fisika. Oleh karena itu, motivasi belajar merupakan modal pertama untuk menghadapi kesulitan-kesulitan ketika sedang belajar fisika. Tidak sedikit siswa yang merasa “stress” ketika
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
akan mengikuti pelajaran fisika. Tanpa disadari, sebenarnya guru juga menjadi faktor penyebab siswa memiliki kesan-kesan yang tidak menyenangkan. Disamping itu pelajaran fisika yang diajarkan oleh guru kurang menarik minat dan motivasi siswa terhadap pelajaran fisika. Berbagai model pembelajaran kini telah dilakukan para guru untuk menghilangkan kesan-kesan yang tidak menyenangkan tersebut, dan salah satunya dengan menggunakan metode eksperimen untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar fisika, selain itu metode tersebut dapat membentuk nilai karakter yang baik bagi siswa. Setiap siswa pasti mempunyai motivasi belajar dan karakter yang berbeda-beda terhadap suatu pelajaran khususnya fisika. Dengan penerapan metode ekperimen ini siswa diharapkan dapat semakin termotivasi untuk belajar fisika dan menerapkan sikap tanggung jawab, disiplin, memiliki rasa keingintahuan, mampu bekerjasama dengan teman satu kelompok, menghargai pendapat teman, dan bersikap jujur. Metode pembelajaran eksperimen merupakan salah satu pendekatan pembelajaran kontruktivisme. Menurut filsafat kontruktivisme, pengetahuan itu adalah bentukan (kontruksi) kita sendiri yang sedang menekuninya (Suparno, 2007). Menurut Suparno, lewat pengetahuan fisika, proses pembelajaran, atau sikap belajarnya anak didik akan dibantu berpikir nalar, mengerti dasar-dasar teknologi dengan baik dan dapat mengembangkan sikap komunikasi, kerja disiplin, tanggung jawab, kreatif, dll (Suparno, 2012: 19).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Secara umum, terdapat dua peranan penting motivasi dalam belajar. Pertama, motivasi merupakan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar demi mencapai satu tujuan. Kedua, motivasi memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar, sehingga siswa yang mempunyai motivasi tinggi, mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar (Siregar, 2011:51) Karena kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, maka segala sesuatu memerlukan eksperimen. Begitu juga dalam cara mengajar guru di kelas digunakan teknik eksperimen. Yang dimaksud adalah salah satu cara mengajar, di mahasiswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siwa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalanpersoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berpikir yang ilmiah (scientific). Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya (Roestiyah, 2001: 80). Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 6 Wonogiri yang merupakan salah satu sekolah menengah pertama yang bertempat di Jl. Kedung Ringin II/16 Wonogiri, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri dan menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sekolah ini memiliki 27 kelas atau 9 kelas untuk setiap angkatan dengan jumlah siswa sekitar 30 sampai 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
setiap kelasnya. Selain itu sekolah ini mempunyai fasilitas, sarana dan prasarana yang memadai sebagai penunjang dalam kegiatan proses belajar mengajar. Untuk penerapan metode eksperimen pada pelajaran fisika, guru IPA kelas VIII mengatakan “hanya sesekali menerapkan metode eksperimen dan itu pada materi biologi, untuk materi fisika belum pernah”. Alat-alat pada laboratorium IPA tersedia, masih baru dan belum pernah digunakan, terdapat beberapa kit diantaranya mekanika, listrik magnet, dan optika. Masing-masing kit tersebut dilengkapi dengan buku panduan dan penggunaan alat.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Wonogiri pada materi gaya gesek ? 2. Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan nilai karakter siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Wonogiri pada materi gaya gesek ? 3. Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan pengetahuan siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Wonogiri pada materi gaya gesek ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Peningkatan motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Wonogiri dengan penerapan metode eksperimen pada materi gaya gesek. 2. Peningkatan nilai karakter siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Wonogiri dengan penerapan metode eksperimen pada materi gaya gesek. 3. Peningkatan pengetahuan siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Wonogiri dengan penerapan metode eksperimen pada materi gaya gesek.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat di antaranya sebagai berikut: 1. Bagi siswa: Model pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen diharapkan dapat membantu siwa mempermudah memahami materi pelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan nilai karakter siswa terhadap pelajaran fisika di SMP. 2. Bagi guru: Pengguaan metode eksperimen dapat menjadi salah satu pilihan guru dalam proses belajar mengajar untuk menambah wawasan dalam usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
peningkatan motivasi belajar siswa dan nilai karakter siswa terhadap pelajaran fisika di SMP. 3. Bagi sekolah: Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan masukkan dalam mengevaluasi proses pembelajaran di kelas khususnya pada pelajaran fisika di SMP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Belajar dan Pembelajaran Konstruktivisme 1.
Belajar Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya
perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai sikap (afektif) (Siregar, 2011: 3). Belajar
adalah
modifikasi
atau
memperteguh
kelakuan
melalui
pengalaman (learning is defined as the modification or stenghening of behavior through experiencing). Menurut pengertian ini, belajar merupakan uatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Tafsiran lain tentang belajar menyatakan, bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan (Hamalik, 2001: 27-29).
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
2.
Pembelajaran Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk
mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung
dialami
siswa
(Winkel,
1991).
Sementara
Gagne
(1985),
mendefinisikan pembelajaran sebagai pengaturan peristiwa secara seksama dengan maksud agar terjadi belajar dan membuatnya berhasil guna. Dalam pengertian lainnya, Winkel (1991) mendefinisikan pembelajaran sebagai pengaturan dan penciptaan kondisi-kondisi ekstern sedemikian rupa, sehingga menunjang proses belajar siswa dan tidak menghambatnya. Pembelajaran dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar. Pembelajaran merupakan usaha yang dilaksanakan secara sengaja, terarah dan terencana, dengan tujuan yang telah diterapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali, dengan maksud agar terjadi belajar pada diri seseorang. Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa istilah “pembelajaran” (intruction) lebih luas daripada “pengajaran” (teaching). Pembelajaran harus menghasilkan belajar pada peserta didik dan harus dilakukan suatu perencanaan yang sistematis (Siregar, 2011:12). Pembelajaran bukanlah proses memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa tetapi merupakan kegiatan yang meningkatkan siswa membangun sendiri pengetahuannya. Pembelajaran berarti partisipasi pelajar dalam membentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
pengetahuan, membuat makna, mempertanyakan kejelasan, dan bersikap kritis. Peranan guru adalah mediator dan fasilitator yang membantu agar proses belajar murid berjalan dengan baik (Suparno, 1997: 14). Pembelajaran merupakan usaha yang dilaksanakan secara sengaja, terarah dan terencana, dengan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkendali, dengan maksud agar terjadi belajar pada diri seseorang (Siregar, 2011: 13). 3.
Konstruktivisme Konstruktivisme adalah aliran filsafat pengetahuan yang berpendapat
bahwa pengetahuan merupakan bentukan (kontruksi) dari orang yang sedang menekuninya (Suparno, 2007: 8). Menurut Suparno, filsafat kontruktivisme telah banyak
mempengaruhi
pembelajaran
fisika
khususnya
atau
umumnya
pembelajaran sains. Secara garis besar, prinsip-prinsip yang diambil adalah (1) pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri, baik secara personal maupun secara sosial; (2) pengetahuan tidak dipindahkan dari guru ke siswa, kecuali dengan keaktifan siswa sendiri untuk bernalar; (3) siswa aktif mengkontruksi terus menerus, sehingga terjadi perubahan konsep menuju konsep yang lebih rinci, lengkap dan sesuai dengan konsep ilmiah; (4) guru berperan membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses kontruksi siswa berjalan mulus (Suparno, 1997: 49). Teori pembelajaran konstruktivis menyatakan bahwa masing-masing pembelajar harus menemukan dan mengubah informasi yang rumit, dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
memeriksa informasi baru terhadap aturan lama dan merevisi aturan apabila hal itu tidak lagi berguna (Slavin, 2009: 4). Konstruktivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi premis
bahwa
dengan
merefleksikan
pengalaman,
kita
membangun,
mengkonstruksikan pengetahuan pemahaman kita tentang dunia tempat kita hidup. Konstruktivisme melandasi pemikirannya bahwa pengetahuan bukanlah sesuatu yang didapat dari alam karena hasil kontak manusia dengan alam, tetapi pengetahuan merupakan hasil konstruksi (bentukan) aktif manusia itu sendiri (Suryono, 2011: 105).
B. Metode Eksperimen 1.
Pengertian Metode Eksperimen Secara umum metode eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak
siswa untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa teori yang sudah dibicarakan itu memang benar. Jadi metode ini lebih untuk mengecek supaya siswa makin yakin dan jelas akan teorinya. Sering disebut metode laboratorium karena percobaan biasanya dilakukan di laboratorium. Biasanya metode eksperimen bukan untuk menemukan teori, tetapi lebih untuk menguji teori atau hukum yang sudah ditemukan para ahli (Suparno, 2013: 83).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
2.
Macam-Macam Metode Eksperimen Metode eksperimen dibedakan menjadi dua yaitu eksperimen yang
terencana atau terbimbing dan eksperimen bebas. Dalam banyak pembelajaran SMA dan SMP, kebanyakan eksperimen dipilih yang terbimbing atau terencana. Alasan utama adalah dengan model ekperimen terbimbing, hasilnya akan lebih cepat selesai dan lebih teratur dan terarah, sehingga siswa tidak mudah bingung. Eksperimen terbimbing adalah eksperimen yang seluruh jalannya percobaan sudah dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan oleh siswa. Eksperimen bebas adalah eksperimen dimana guru tidak memberikan petunjuk pelaksanaan percobaan secara rinci. Dengan kata lain, siswa harus lebih banyak berpikir sendiri, bagaimana akan merangkai rangkaian, apa yang harus diamati, diukur, dan dianalisis serta disimpulkan (Suparno, 2013: 84,87). 3.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Eksperimen Menurut Djajadikastra (1981), ada beberapa keunggulan pembelajaran
dengan metode eksperimen antara lain: a. Siswa mengalami atau mengamati sendiri suatu proses atau kejadian. b. Karena mengalami sendiri suatu proses atau kejadian, maka siswa menjadi benar-benar yakin akan hasil atau akibat suatu proses. c. Siswa menjadi bersikap hati-hati, teliti, dan mampu berfikir analitis. d. Siswa memupuk dan mengembangkan sikap berpikir ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Metode eksperimen juga memiliki kelemahan. Menurut Djajadikastra, beberapa kelemahan pembelajaran dengan metode ekperimen adalah: a. Tidak semua mata pelajaran dapat diajarkan dengan metode eksperimen. b. Suatu eksperimen dapat tidak berhasil seperti yang diharapkan. Lebihlebih jika kita bekerja dengan zat-zat kimia dan baru pertama kali melakukan eksperimen. c. Mahalnya alat-alat praktikum merupakan hambatan untuk melakukan eksperimen-eksperimen di laboratorium sekolah. Eksperimen terpaksa dikerjakan berkelompok yang berarti tidak semua murid dapat mengalami sendiri suatu eksperimen. 4.
Penggunaan Teknik Eksperimen Menurut Roestiyah (2001), agar penggunaan teknik eksperimen itu efisien
dan efektif, perlu pelaksana memperhatikan hal-hal berikut: a. Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa b. Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik dan bersih. c. Kemudian dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses percobaan, maka perlu adanya waktu yang cukup lama; sehingga mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
d. Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih; maka perlu diberi petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan, pengalaman serta ketrampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek eksperimen itu. e. Perlu dimengerti juga bahwa tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah yang mengenai kejiwaan, beberapa segi kehidupan sosial dan keyakinan manusia. Kemungkinan lain karena terbatasnya suatu alat, sehingga masalah itu tidak bisa diadakan percobaan karena alatnya belum ada.
C. Motivasi Belajar 1.
Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata bahasa latin “movere” yang berarti
menggerakkan. Berdasarkan pengertian ini, makna motivasi menjadi berkembang. Wlodkowski (1985) menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, serta memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut. Pengertian ini bernafaskan behaviorisme (Siregar, 2011: 49). Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan, terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
tiga unsur yang berkaitan dengan motivasi, yaitu: motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi, motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan affective arousal, dan motivasi ditandai dengan reaksi–reaksi untuk mencapai tujuan (Hamalik, 2001: 158). Dari berbagai teori motivasi yang berkembang, Keller (1983) telah menyusun seperangkat prinsip-prinsip motivasi yang diterapkan dalam proses pembelajaran, yang disebut ARCS model yaitu Attention (perhatian), Relevance (relevansi), Confidence
(kepercayaan diri) dan Satisfaction (kepuasan) dalam
proses belajar dan pembelajaran keempat kondisi motivasional tersebut sangat penting dipraktikan untuk terus dijaga sehingga motivasi siswa terpelihara selama proses belajar dan pembelajaran. Attention (perhatian) yaitu dorongan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu seseorang ini muncul karena dirangsang melalui elemenelemen baru, aneh, lain dengan yang sudah ada, dan kontradiktif/ kompleks. Relevance (relevansi) yaitu adanya hubungan yang ditunjukkan antara materi pembelajaran, kebutuhan dan kondisi awal siswa. Confidence (kepercayaan diri) yaitu merasa diri kompeten atau mampu merupakan potensi untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan. Motivasi akan meningkatsejalan dengan meningkatnya harapan untuk berhasil. Satisfaction (kepuasan) merupakan keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan kepuasan, siswa akan termotivasi untuk terus berusaha mencapai tujuan yang serupa (Siregar, 2011: 52).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
2.
Jenis-Jenis Motivasi Motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam individu tanpa adanya rangsangan dari luar, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar, misalnya pemberian pujian, pemberian nilai sampai pada pemberian hadiah dan faktor-faktor eksternal lainnya yang memiliki daya dorong motivasional (Siregar, 2011: 50). Menurut Oemar Hamalik dalam bukunya yang berjudul Proses Belajar Mengajar, motivasi intrinsik adalah motivasi yang tercangkup di dalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan–tujuan. Motivasi ini juga disebut motivasi murni karena timbul dalam diri sendiri, motivasi intrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri dan berguna dalam situai belajar yang fungsional. Dalam hal ini pujian atau hadiah atau sejenisnya tidak diperlukan oleh karena tidak akan menyebabkan siswa bekerja atau belajar untuk mendapatkan pujian atau hadiah itu. Motivasi intrinsik adalah bersifat riil dan motivasi sesungguhnya atau disebut istilah sound motivation. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor–faktor dari luar situasi belajar, seperti angka kredit, ijazah, tingkatan hadiah, medali pertentangan, persaingan yang bersifat negatif ialah sarcasm, ridicule, dan hukuman (Hamalik, 2001: 162).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
3.
Fungsi Motivasi Menurut Oemar Hamalik dalam bukunya yang berjudul Proses Belajar
Mengajar, fungsi motivasi adalah sebagai berikut : a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar. b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan. c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan. 4.
Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Dalam buku Belajar dan Pembelajaran, Ali Imron (1996) mengemukakan
enam unsur atau faktor yang mempengaruhi motivasi dalam proses pembelajaran. Keenam faktor terebut adalah sebagai berikut: a. Cita-cita/ aspirasi pembelajar; b. Kemampuan pembelajar; c. Kondisi pembelajar; d. Kondisi lingkungan pembelajar; e. Unsur-unsur dinamis belajar/pembelajaran; f. Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar (Siregar, 2011:53).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
5.
Upaya-Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Pembelajaran Dalam kenyataannya, motivasi dalam belajar kadangkala naik begitu
pesat, tetapi juga kadang turun drastis. Karena itu, perlu ada semacam upaya untuk memotivasi pembelajar. Ali Imron (1996) mengemukakan empat upaya yang dilakukan oleh guru guna meningkatkan motivasi belajar pembelajar. Empat cara terebut adalah sebagai berikut: a. Mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip belajar; b. Mengoptimalkan unsur-unsur dinamis pembelajaran; c. Mengoptimalkan
pemanfaatan
upaya
guru
dalam
membelajarkan
pembelajar; d. Mengembangkan aspirasi dalam belajar (Siregar, 2011:55). Guru dapat menggunakan berbagai cara untuk menggerakkan atau membangkitkan motivasi belajar siswanya. Misalnya dengan memberi angka atau skor yang tinggi jika benar dan memotivasi siswa yang nilainya kurang, memberikan pujian, memberikan hadiah, memberikan tugas kerja kelompok, dan lain sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
D. Nilai Karakter 1.
Pengertian Nilai Karakter Menurut pendapat pencetus pendidikan karakter pertama Jerman yaitu
F.W. Foerster, karakter adalah sesuatu yang mengualifikasi seorang pribadi. Karakter menjadi identitas, menjadi ciri, menjadi sifat yang tetap, sehingga menjadi sifat tetap dalam diri seseorang (Adisusilo, 2012:77). Karakter adalah sifat pribadi yang relatif stabil pada diri individu yang menjadi landasan bagi penampilan perilaku dalam standar nilai dan norma yang tinggi (Siregar, 2011:47). Para aktivis pendidikan karakter mencoba melukiskan pilar-pilar penting dalam pendidikan karakter meliputi 9 (sembilan) pilar yang kait-mengait, yaitu: (1) responsibility (tanggung jawab), (2) respect (rasa hormat), (3) fairness (keadilan), (4) courage (keberanian), (5) honesty (kejujuran), (6) citizenship (kewarganegaraan), (7) self-discipline (disiplin diri), (8) caring (peduli), (9) perseverance (ketekunan) (Maksudin, 2013: 51). Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan merumuskan 18 nilai karakter yang dianggap karakter bangsa yang perlu ditanamkan pada anak didik di sekolah. Nilai-nilai tersebut adalah: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, madiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial, peduli lingkungan dan tanggung jawab (Suparno, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
2.
Sumbangan Nilai Karakter dari Metode Eksperimen Menurut Suparno, dalam beberapa topik, hukum dan teori fisika ada
banyak yang dapat digunakan guru untuk menanamkan nilai karakter bangsa anak didik. Suparno menekankan nilai karakter fisika dari tiga aspek, yaitu pengetahuan fisika, proses fisika dan sikap belajar fisika. Beberapa nilai karaker yang disumbangkan saat praktikum dan proyek antara lain semangat multikultural, penghargaan pada diri, keadilan, kejujuran, daya tahan dan ketaatan pada hukum. Nilai-nilai interpersonal dan intrapersonal dapat difasilitasi melalui pembelajaran atau eksperimen di laboratorium, siswa berlatih kerja secara cermat, teliti, bekerjasama, siswa belajar mendengar dan menghargai pandangan orang lain, dan belajar berkomunikasi secara efektif (Suparno, 2012; Sutopo, 2011). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Miftakhul, Sugianto dan Sarwi, nilai karakter yang dapat diamati pada saat eksperimen adalah kerjasama, disiplin, mandiri, ingin tahu, kerja keras, jujur dan santun (Miftakhul, 2012). Dari pendapat beberapa peneliti dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan metode eksperimen siswa dapat meningkatkan nilai karakter yang baik seperti disiplin, mandiri, rasa ingin tahu yang tinggi, bertanggung jawab, jujur, dapat menghargai pendapat teman, teliti dan cermat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
E. Pengetahuan dan Hasil Belajar 1.
Pengetahuan Banyak hal yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari berbagai
pengetahuan atau informasi yang kita peroleh akan menambah wawasan. Memiliki wawasan luas tentang berbagai hal kehidupan yang terkait dengan pengetahuan manuasia dipandang sangat penting. Wawasan berkenaan dengan perihal kehidupan keseharian manusia, terutama berkaitan dengan masalahmasalah nyata (the real problems). Persoalan nyata ini memiliki berbagai tipe dan berasal dari sumber yang berbeda. Untuk memahami masalah-masalah nyata yang terdapat di lingkungan sekitar, kita memerlukan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan pemecahan masalah. Dan untuk memecahkan masalah atau persoalan tersebut diperlukan sumber-sumber pengetahuan yang berbeda-beda pula (Setyosari, 2010: 5). Pengetahuan dalam bahasa inggris disebut “knowledge” yang secara umum dapat diartikan sebagai suatu pemahaman (understanding) atau sesuatu hal yang diketahui atau dipahami oleh seseorang (Setyosari, 2010: 3). Metode pengetahuan ilmiah adalah salah satu cara yang sangat populer dan komprehensif bagaimana para ilmuwan memperoleh dan menguji prinsip-prinsip, hukumhukum, atau generalisasi. Salah seorang tokoh yang sangat terkenal adalah John Dewey (Vockell & Asher, 1995 dalam Setyosari, 2010:5)
berhasil
mengidentifikasi langkah-langkah proses ilmiah. Menurut Dewey, ada empat langkah pokok dalam proses ilmiah, yang meliputi: 1) identifikasi masalah; 2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
perumusan hipotesis; 3) penalaran dan deduksi; dan 4) verifikasi, modifikasi atau penolakan hipotesis (Setyosari, 2010: 5). 2.
Hasil Belajar Proses belajar di sekolah menghendaki adanya suatu hasil belajar. Hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 1989: 22). Hasil belajar sebagai objek penilaian dibagi menjadi menjadi beberapa kategori. Kategori yang paling banyak digunakan dibagi menjadi dalam tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik (Sudjana, 1989:34). Secara umum, ketiga aspek tersebut tidak dipisahkan satu sama lain. Hasil belajar disini menekankan pada aspek kognitif. Aspek kognitif berhubungan erat dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis dan kemampuan mengevaluasi. Aspek kognitif terdiri atas enam tingkatan aspek belajar yang berbeda-beda. Enam tingkat tersebut yaitu: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi (Bloom dkk dalam Winkel, 1987: 274-276, dalam Mahardika, 2013: 9-11).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Benyamin
S.
Bloom
berpendapat
bahwa
hasil
belajar
dapat
dikelompokkan ke dalam dua macam yaitu pengetahuan dan keterampilan (dalam Jihad dan Haris, 2013:14). a. Pengetahuan terdiri dari empat kategori, yaitu: Pengetahuan tentang fakta; Pengetahuan tentang prosedural; Pengetahuan tentang konsep; Pengetahuan tentang prinsip. b. Keterampilan juga terdiri dari empat prinsip, yaitu: Keterampilan untuk berfikir atau keterampilan kognitif; Keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik; Keterampilan bereaksi atau bersikap; Keterampilan berinteraksi.
F. Materi Gaya Gesek 1.
Pengertian Gaya gesekan Gaya gesekan adalah gaya yang timbul akibat persentuhan langsung antara
dua permukaan benda dengan arah berlawanan terhadap kecenderungan arah gerak benda. Gaya gesekan memiliki sifat yang khas. Gaya gesekan tidak menyebabkan benda bergerak. Gaya gesekan hanya muncul jika pada benda diberikan gaya luar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
untuk menggerakkan benda. Arah gaya gesekan selalu menentang arah kecenderungan gerak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa besar gaya gesekan bergantung pada kekasaran dan kehalusan permukaan. Makin kasar permukaan, makin besar gaya suatu gesekan. Sebaliknya makin halus permukaan, makin kecil gaya gesekan (LKS CAKRA, hal. 13). 2.
Sifat Gaya Gesek Berikut 4 contoh kemungkinan yang terjadi pada benda yang bergerak di
atas permukaan bidang tertentu. a. Benda yang memiliki permukaan kasar bergerak pada permukaan yang kasar, contohnya mendorong balok di atas karpet. b. Benda yang memiliki permukaan kasar bergerak pada permukaan yang halus, contohnya ban sepeda yang bergerak di atas lantai keramik. c. Benda yang memiliki permukaan halus bergerak pada permukaan yang kasar, contohnya es balok yang bergerak sesaat setelah didorong di atas jalan yang berkerikil. d. Benda yang memiliki permukaan halus bergerak pada permukaan yang halus, contohnya gelas yang menggelinding di atas kaca (Ilmusiana, 2015). Gaya gesek memiliki sifat-sifat sebagai berikut: a. Arah gaya gesek selalu berlawanan arah dengan gaya luar yang menggerakkan benda sehingga gaya gesek bersifat menghambat gerak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
benda. Jadi, jika arah gaya luar ke kiri, arah gaya gesek ke kanan. Sebaliknya. jika gaya luar ke kanan, arah gaya gesek ke kiri. b. Gaya gesek tidak mampu menggerakkan benda. c. Besar gaya gesek bergantung pada kekasaran permukaan dua benda yang bergesekan (Ilmusiana, 2015). Contoh gaya gesek dapat ditemukan pada benda yang bergerak, tidak hanya benda yang bergerak di darat, tetapi juga di udara dan air. Gesekan di permukaan air terjadi pada burung yang mendarat di permukaan air. Burung yang mendarat akan mengembangkan kakinya sehingga menghasilkan gesekan dengan air dan menyebabkan burung itu berhenti. Gesekan di udara terjadi pada olahraga terjun payung. Ketika parasut membuka, parasut akan mengembang membentuk payung. Parasut yang berbentuk payung menghasilkan gaya gesek yang besar terhadap udara. Gaya gesek yang terjadi berlawanan dengan gaya gravitasi yang menarik parasut ke bawah (Ilmusiana, 2015). 3.
Gaya Gesek Merugikan, Menguntungkan, dan Cara Mengurangi Gaya Gesekan
a. Gaya Gesekan yang Menguntungkan Gesekan dapat menyebabkan berjalan di atas tanah. Ketika telapak kaki mendorong tanah ke belakang, gesekan yang dikerjakan tanah pada telapak kaki mendorong ke depan. Jika tanahnya licin, gaya gesekan tanah pada telapak kaki sangat kecil sehingga membuat sukar berjalan hingga dapat menyebabkan terjatuh saat berjalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Ban mobil dibuat bergerigi agar gaya gesekan antara ban dan permukaan jalan cukup besar, sehingga mobil tidak selip tergelincir ketika melalui jalan yang licin. Hal ini juga dimaksudkan agar mobil tidak selip ketika direm, Dengan prinsip gaya gesekan, piringan rem digunakan untuk memperlambat kecepatan sepeda motor, Dengan
prinsip
gaya
gesekan,
rem
karet
digunakan
untuk
memperlambat kecepatan sepeda (LKS CAKRA, hal. 13). b.
Gaya Gesekan yang Merugikan Gaya gesekan pada mesin mobil dan kopling menyebabkan panas yang berlebihan sehingga mesin mobil cepat rusak karena aus. Untuk mengatasi hal ini, kita memberi oli pada mesin mobil agar permukaanpermukaannya terpisah oleh oli, Gaya gesekan antara ban mobil dengan jalan menyebabkan ban mobil aus/tipis. Di samping itu, gaya gesekan ini juga menghambat gerak mobil. Untuk mengatasi hal ini, jalan raya dilapisi dengan aspal, Gaya gesekan udara dengan mobil meyebabkan mobil tidak dapat melaju dengan kecepatan penuh. Untuk mengurangi gaya gesekan udara ini, mobil didesain sedemikian rupa disebut desain aerodinamis atau disebut juga desain streamline (LKS CAKRA, hal. 13).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
c. Cara Mengurangi Gaya Gesekan Memperlicin permukaan, misalnya dengan memberi oli pada permukaan Memisahkan kedua permukaan yang bersentuhan dengan udara Mendukung benda di atas roda, memberikan roda-roda pada benda sama artinya dengan memperkecil luas bidang sentuh (LKS CAKRA, hal. 13). 4.
Gaya Gesek Statis dan Gaya Gesek Kinetis Gaya gesek yang terjadi pada saat benda masih diam disebut gaya gesek
statis.
Gaya gesek yang terjadi pada saat benda bergerak disebut gaya gesek kinetis. Besar gaya gesek kinetis lebih kecil daripada gaya gesek statis maksimum (Buku Paket IPA SMP kelas VIII Edisi 4, hal. 225).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif secara umum mengunakan data-data yang nantinya akan diskor dengan angka. Lalu model analisisnya menggunakan statistik, entah yang sederhana atau kompleks. Jenis penelitian yang masuk dalam kelompok kuantitatif yaitu penelitian eksperimental, penelitian korelasi, penelitian komparatif kasual, dan penelitian eksperimental, penelitian korelasi, penelitian komparatif kasual, dan penelitian survey (Suparno, 2014: 7). Desain
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
penelitian
eksperimental dengan Design Pretest-Posttest Control Group dengan skema sebagai berikut: Treatment group
O1a
X1
O1b
Control group
O2a
X2
O2b
Keterangan: O1a
: Pretest kelas treatmen (Kelas VIIIA)
X1
: Pembelajaran dengan metode eksperimen (Kelas VIIIA) 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
O1b
: Post-test kelas treatmen (Kelas VIIIA)
O2a
:Pretest kelas treatmen (Kelas VIIIB)
X2
:Pembelajaran dengan metode ceramah (Kelas VIIIB)
O2b
:Post-test kelas treatmen (Kelas VIIIB)
Desain ini terdiri dari dua grup,satu kelompok diberi treatment dan yang lain tidak, lalu keduanya diukur (Suparno: 2014: 124). Kelompok yang pertama adalah kelompok treatmen yaitu kelompok yang menerima treatmen dengan metode eksperimen, sedangkan kelompok kedua adalah kelompok kontrol yaitu kelompok yang dibantu belajar lewat metode ceramah. Kelompok kontrol ini sangat penting untuk melihat apakah treatmen yang dilakukan berhasil lebih baik atau tidak. Kedua kelompok tersebut akan diberi pretest dan post-test. Pretest digunakan untuk mengukur motivasi belajar, nilai karakter dan pengetahuan siswa sebelum diberikan treatmen, sedangkan post-test digunakan untuk mengukur motivasi belajar, nilai karakter dan pengetahuan siswa setelah diberikan treatmen. Selanjutnya akan dibandingkan antara kelompok treatmen dengan kelompok kontrol untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar, nilai karakter dan pengetahuan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
B. Tempat dan waktu penelitian 1.
Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2016.
2.
Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIIIA dan VIIIB semester 1 tahun ajaran 2016/2017. Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini adalah SMP Negeri 6 Wonogiri yang bertempat di Jl. Kedung Ringin II/16 Wonogiri, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri.
C. Populasi dan sampel penelitian 1.
Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini meliputi siswa kelas VIII SMP Negeri 6
Wonogiri. 2.
Sampel Penelitian Sampel dari penelitian ini siswa-siswi SMP Negeri 6 Wonogiri kelas
VIIIA dan VIIIB semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 32 untuk VIIIA dan 30 untuk kelas VIIIB, jumlah keseluruhan untuk kelas VIIIA dan VIIIB adalah 62 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
D. Treatmen Treatmen adalah perlakuan khusus peneliti kepada subyek atau sampel yang mau diteliti agar nantinya mendapatkan data yang diinginkan. (Suparno, 2014: 49). Treatmen yang digunakan dalam penelitian adalah penerapan metode eksperimen pada materi gaya gesek. Pengajaran dengan metode eksperimen ini dapat terlihat di RPP dan LKS. 1.
Kelas Eksperimen Pengajaran dengan metode eksperimen diterapkan pada kelas VIIIA selama satu kali pertemuan. Proses pembelajaran akan dijabarkan sebagai berikut: a. Guru membantu siswa membentuk kelompok. b. Siswa dipandu dengan LKS dan hand out materi gaya gesek. c. Guru menjelaskan sedikit materi pada hand out materi gaya gesek. d. Guru memperkenalkan alat, dan menjelaskan langkah-langkah percobaan, serta cara memakai alat dengan baik dan benar. e. Siswa mengambil alat masing-masing yang sudah dipersiapkan oleh guru untuk setiap kelompok. f. Siswa melakukan percobaan gaya gesek sesuai dengan petunjuk pada LKS dengan didampingi oleh guru. g. Setelah selesai melakukan percobaan, siswa diminta mengembalikan alat seperti semula dan mengumpulkan LKS yang sudah dikerjakan setiap kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
2.
Kelas Kontrol Pengajaran dengan metode ceramah diterapkan pada kelas VIIIB selama satu kali pertemuan. Proses pembelajaran akan dijabarkan sebagai berikut: a. Guru membuka pelajaran dengan menyangkutkan materi gaya gesek dengan materi sebelumnya sebelumnya yaitu gaya. b. Guru meminta menyangkutkan materi gaya gesek dengan kehidupan sehari-hari. c. Siswa mendefinisikan pengertian gaya gesek dan menyebutkan contoh-contoh gaya gesek yang menguntungkan dan merugikan. d. Guru menjelaskan tentang pengertian gaya gesek, faktor yang mempengaruhi gaya gesek, sifat-sifat gaya gesek, cara mengatasi gaya gesek, dan macam-macam gaya gesek. e. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru tentang materi gaya gesek yang sudah dijelaskan. f. Guru membagi hand out materi gaya gesek pada masing-masing siswa untuk dipelajari dan sebagai referensi agar dapat mengerjakan pretest dengan baik.
E. Instrumen Penelitian Instrumentasi adalah seluruh proses untuk mengumpulan data. Termasuk di dalamnya bagaimana memilih atau mendesain instrument dan menentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
keadaan agar instrumen titu dapat digunakan. Maka termasuk di dalamnya: dimana data akan dikumpulkan; kapan data akan dikumpulkan; berapa kali data akan dikumpulkan; instrumen yang mau digunakan, dan siapa yang akan mengumpulkan data. Instrumen ialah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Bentuknya dapat berupa: tes tertulis, angket, wawancara, dokumentasi, observasi (Suparno, 2014: 53). 1.
Instrumen Pembelajaran Instrumen pembelajaran ini terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) dan lembar kerja siswa (LKS) a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat untuk menentukan garis besar kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan selama pengambilan data. Rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut disusun sesuai dengan ketentuan KTSP dan berdasarkan materi gaya. Bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran adalah: 1) identitas meliputi: mata pelajaran, kelas/semester, dan alokasi waktu, 2) standar kompetensi, 3) kompetensi dasar, 4) indikator, 5) tujuan pembelajaran, 6) metode pembelajaran, 7) kegiatan pembelajaran, 8) materi pembelajaran, 9) sumber pembelajaran (RPP terlampir pada lampiran 5).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
b. Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar kegiatan digunakan agar kegiatan belajar dapat berjalan lancar dan terarah, sehingga siswa dengan mudah terlibat aktif selama proses pembelajaran. Lembar kegiatan ini disusun berdasarkan kompenen-komponen penting yang terdapat dalam lembar kerja siswa yaitu: 1) tujuan, 2) alat dan bahan, 3) langkah kerja percobaan, 4) hasil pengamatan, dan 5) kesimpulan (LKS terlampir pada lampiran 7). 2.
Instrumen Pengambilan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan meliputi: Tes tertulis yang
terdiri dari pretest dan post-test, dan kuesioner untuk mengetahui motivasi belajar, nilai karakter dan pengetahuan siswa pada pelajaran fisika dengan menggunakan metode eksperimen. a. Pretest Pretest merupakan suatu bentuk pertanyaan yang diberikan peneliti kepada siswa sebelum memulai suatu pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah kemampuan awal siswa mengenai materi yang akan disampaikan sebelum proses pembelajaran. Pembuatan pretest pengetahuan terdapat pada tabel 3.1 Kisi-Kisi Pembuatan Instrumen pretest dan Post-test Pengetahuan dan tabel 3.2 kisi-kisi jawaban pretest dan post-test Pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
b. Post-test Post-test merupakan bentuk pertanyaan yang diberikan setelah materi disampaikan. Pemberian post-test dimaksudkan untuk mengetahui apakah siswa sudah mengerti dan memahami materi yang disampaikan. Manfaat dari post-test adalah untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan yang dicapai setelah selesai proses pembelajaran. Pembuatan post-test pengetahuan terdapat pada tabel 3.1 kisi-kisi pembuatan instrumen pretest dan post-test Pengetahuan dan tabel 3.2 Tabel 3.2 kisi-kisi jawaban pretest dan post-test Pengetahuan. c. Kuesioner (Angket) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada koresponden untuk dijawabnya. Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar siswa dan nilai karakter siswa sebelum dan sesudah proses pembelajaran. Pembuatan kuisioner kelas eksperimen terdapat pada tabel 3.3 kisi-kisi pembuatan angket untuk nilai karakter kelas eksperimen, sedangkan pembuatan kuisioner kelas kontrol terdapat pada tabel 3.5 kisi-kisi angket instrumen untuk motivasi belajar kelas kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Pembuatan Instrumen Pretest dan Post-test Pengetahuan Indikator
Mendefinisikan pengertian, sifat-sifat, dan faktor yang mempengaruhi gaya gesekan
Menunjukkan beberapa contoh adanya gaya gesekan yang menguntungkan dan gaya gesekan yang merugikan.
Membedakan antara gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis
Aspek Kognitif
Pertanyaan
Pengetahuan dan Pemahaman
1. Jelaskan pengertian gaya gesek dan Sebutkan sifat-sifat gaya gesekan !
Pengetahuan
2. Sebutkan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi gaya gesekan ! 3. Sebutkan 3 contoh dan jelaskan gaya gesekan yang mengutungkan dan merugikan pada kehidupan sehari-hari !
Pengetahuan dan Penerapan
Pengetahuan
4. Sebutkan 3 contoh dan jelaskan gaya gesekan yang merugikan pada kehidupan sehari-hari !, serta bagaimana cara mengatasinya ? 5. Apa perbedaan antara gaya gesekan statis dengan gaya gesekan kinetis ?, Jelaskan !
Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Jawaban Pretest dan Post-test Pengetahuan No. 1.
Jawaban
Skor
Gaya gesekan adalah gaya yang timbul akibat persentuhan langsung antara dua permukaan benda dengan arah berlawanan terhadap kecenderungan arah gerak benda. Gaya gesek memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
Arah gaya gesek selalu berlawanan arah dengan gaya luar yang menggerakkan benda sehingga gaya gesek bersifat menghambat gerak benda. Jadi, jika arah gaya luar ke kiri, arah gaya gesek ke kanan. Sebaliknya. jika gaya luar ke kanan, arah gaya gesek ke kiri. Gaya gesek tidak mampu menggerakkan benda. Besar gaya gesek bergantung pada kekasaran permukaan dua
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
benda yang bergesekan 2.
3.
Besar gaya gesekan bergantung pada kekasaran dan kehalusan permukaan. Makin kasar permukaan, makin besar gaya suatu gesekan. Sebaliknya makin halus permukaan, makin kecil gaya gesekan. Contoh dan penjelasan gaya gesek yang menguntungkan sebagai berikut:
4.
10
Gesekan dapat menyebabkan berjalan di atas tanah. Ketika telapak kaki mendorong tanah kebelakang, gesekan yang dikerjakan tanah pada telapak kaki mendorong kedepan. Jika tanahnya licin, gaya gesekan tanah pada telapak kaki sangat kecil sehingga membuat sukar berjalan hingga dapat menyebabkan terjatuh saat berjalan. Ban mobil dibuat bergerigi agar gaya gesekan antara ban dan permukaan jalan cukup besar, sehingga mobil tidak selip tergelincir ketika melalui jalan yang licin. Hal ini juga dimaksudkan agar mobil tidak selip ketika direm, Dengan prinsip gaya gesekan, piringan rem digunakan untuk memperlambat kecepatan sepeda motor, Dengan prinsip gaya gesekan, rem karet digunakan untuk memperlambat kecepatan sepeda
30
Contoh gaya gesekan yang merugikan :
Gaya gesekan pada mesin mobil dan kopling menyebabkan panas yang berlebihan sehingga mesin mobil cepat rusak karena aus. Untuk mengatasi hal ini, kita memberi oli pada mesin mobil agar permukaan-permukaannya terpisah oleh oli, Gaya gesekan antara ban mobil dengan jalan menyebabkan ban mobil aus/tipis. Di samping itu, gaya gesekan ini juga menghambat gerak mobil. Untuk mengatasi hal ini, jalan raya dilapisi dengan aspal, Gaya gesekan udara dengan mobil meyebabkan mobil tidak dapat melaju dengan kecepatan penuh. Untuk mengurangi gaya gesekan udara ini, mobil didesain sedemikian rupa disebut desain aerodinamis atau disebut juga desain streamline
Gaya gesekan dapat dikurangi atau diperkecil dengan tiga cara sebagai berikut:
Memperlicin permukaan, misalnya dengan memberi oli pada permukaan Memisahkan kedua permukaan yang bersentuhan dengan
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
5.
udara Mendukung benda di atas roda, memberikan roda-roda pada benda sama artinya dengan memperkecil luas bidang sentuh
Gaya gesekan yang bekerja pada benda saat benda belum bergerak disebut gaya gesek statis, sedangkan gaya gesek yang bekerja saat benda bergerak disebut gaya gesek kinetis. Besar gaya gesek kinetis lebih kecil daripada gaya gesek statis maksimum.
10
Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Pembuatan Angket Untuk Nilai Karakter Kelas Eksperimen No
Nilai Karakter
Indikator
Pernyataan
No. Soal
1
Kerjasama a. Siswa saling berdiskusi atau 1. Saya senang berkomunikasi dengan berdiskusi bersama teman satu kelompok saat teman saat melakukan eksperimen melakukan b. Siswa turut serta dalam eksperimen penyimpulan hasil 2. Saya ikut ambil eksperimen bagian dalam c. Setiap siswa dalam menyimpulkan kelompok memegang hasil eksperimen peran/tugas khusus selama 3. Saya turut serta eksperimen dalam pelaksanaan eksperimen
1, 2, 3
2
Tanggung jawab
4, 5, 6
a. Siswa melaksanakan dan 4. Saya menyelesaikan eksperimen melaksanakan, hingga tuntas menjaga kerapian, b. Siswa menyumbang kebersihan dan gagasan saat melakukan dapat eksperimen menyelesaikan c. Semua siswa dalam eksperimen dengan kelompok baik. menggunakan/mencoba alat 5. Saya ikut eksperimen menyumbang gagasan pada saat melakukan eksperimen 6. Saya turut menggunakan/ mencoba alat secara tepat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
baik dalam eksperimen
3
Disiplin
a. Siswa masuk kelas tepat waktu b. Siswa memulai eksperimen tepat waktu c. Siswa dapat menyelesaikan eksperimen sesuai waktu yang diberikan guru
7. Saya datang ke kelas tepat waktu 8. Saya memulai eksperimen tepat waktu 9. Saya menyelesaikan eksperimen tepat waktu
7, 8, 9
4
Kejujuran
a. Siswa mencatat data sesuai yang dilihat b. Siswa menyimpulkan hasil eksperimen berdasarkan data c. Siswa sungguh terlibat mengerjakan eksperimen dalam kelompok
10. Saya mencatat data sesuai yang saya lihat 11. Saya menyimpulkan hasil eksperimen berdasarkan hasil pengamatan 12. Saya sungguh terlibat mengerjakan eksperimen dalam kelompok
10, 11, 12
5
Rasa ingin a. Siswa bertanya pada teman atau guru tahu b. Siswa mencari sumber lain selain apa yang dipelajari c. Siswa mencoba lebih dari yang diharuskan atau berkali-kali melakukan percobaan
13. Saya bertanya 13, kepada guru atau 14, 15 teman 14. Saya mencari sumber lain selain apa yang saya pelajari 15. Saya mencoba-coba atau berkali-kali melakukan pengukuran dalam eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Pembuatan Angket Untuk Nilai Karakter Kelas Kontrol No
Nilai Karakter
Indikator
Pernyataan
No. Soal
1
Kerjasama
a. Siswa saling berdiskusi atau berkomunikasi dengan teman satu kelompok saat melakukan eksperimen b. Siswa turut serta dalam penyimpulan materi yang disampaikan oleh guru c. Setiap siswa dalam kelompok turut serta dalam mengerjakan tugas yang diberikan
1. Saya senang 1, 2, berdiskusi bersama 3 teman selama pembelajaran berlangsung 2. Saya ikut ambil bagian dalam menyimpulkan materi yang disampaikan oleh guru 3. Saya turut serta dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru
2
Tanggung jawab
a. Siswa melaksanakan dan menyelesaikan tugas dari guru hingga tuntas b. Siswa menyumbang gagasan saat pembelajaran dalam kelas c. Semua siswa mendengarkan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh
4. Saya melaksanakan 4, 5, dan dapat 6 menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru 5. Saya ikut menyumbang gagasan pada saat pembelajaran 6. Saya mendengarkan penjelasan guru dengan sungguhsungguh
3
Disiplin
7. Saya datang ke kelas tepat waktu 8. Saya mengerjakan tugas dari guru tepat waktu 9. Saya menyelesaikan tugas tepat waktu
7, 8, 9
4
Kejujuran
a. Siswa masuk kelas tepat waktu b. Siswa mengerjakan tugas dari guru tepat waktu c. Siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu a. Siswa mencatat sesuai dengan penjelasan guru b. Siswa menyimpulkan materi berdasarkan
10. Saya mencatat sesuai yang disampaikan oleh guru 11. Saya menyimpulkan
10, 11, 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
penjelasan guru c. Siswa sungguh terlibat mengerjakan tugas yang diberikan guru
5
Rasa ingin a. Siswa bertanya pada teman atau guru tahu b. Siswa mencari sumber lain selain apa yang dipelajari c. Siswa ering berlatih soal selain soal yang diberikan
materi yang sudah saya pelajari berdasarkan penjelasan dari guru 12. Saya sungguh terlibat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan tidak mencotek. 13. Saya bertanya kepada guru atau teman 14. Saya mencari sumber lain selain apa yang saya pelajari 15. Saya mencoba-coba atau berkali-kali mengerjakan soal latihan
13, 14, 15
Tabel 3. 5 Kisi-Kisi Angket Instrumen Untuk Motivasi Belajar Kelas Kontrol
No
Nilai Motivasi Belajar
1
Perhatian
2
Relevansi
Indikator a. Siswa tertarik terhadap pembelajaran sehingga siswa mau memperhatikan b. Siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru. c. Siswa mengajukan pertanyaan jika tidak mengerti a. Siswa tahu tujuan dan manfaat pembelajaran atau materi yang dipelajari. b. Siswa dapat mengaitkan isi
Pernyataan
No. Soal
1. Saya senang belajar 1, 2, 3 fisika 2. Saya memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru saat KBM berlangsung 3. Saya bertanya kepada guru atau teman apabila saya tidak mengerti
4. Saya tahu tujuan dan manfaat dari materi yang saya pelajari 5. Saya dapat menghubungan materi yang saya pelajari dengan kehidupan
4, 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
pembelajaran dengan apa yang dia temukan di dalam kehidupan sehari-hari
sehari-hari
3
Kepercayaan diri
a. Siswa yakin dengan 6. Saya yakin dengan kemampuan yang kemampuan yang saya dimiliki miliki untuk b. Siswa dapat menyelesaikan tugas menjawab atau yang diberikan oleh mengerjakan tugas guru dari guru tanpa 7. Saya yakin berhasil ragu-ragu dengan apa yang sudah saya kerjakan dan tidak ragu-ragu untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
4
Kepuasan
a. Siswa merasa puas karena mampu menerapkan keterampilan baru yang telah dipelajari b. Siswa merasa puas jika siswa dapat menyelesaikan latihan soal. c. Siswa merasa puas jika siswa dapat memahami pembelajaran dengan baik.
6, 7
8. Saya memperoleh 8,9,10 pengetahuan baru yang bermanfaat bagi saya 9. Saya merasa puas karena dapat menyelesaikan latihan soal secara mandiri 10. Saya merasa puas dapat mengerti dan memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Tabel 3. 6 Kisi-Kisi Pembuatan Angket Untuk
Motivasi Belajar Kelas
Eksperimen
No
Nilai Motivasi Belajar
1
Perhatian
2
Relevansi
3
Kepercyaan diri
Indikator
Pernyataan
No. Soal
a. Siswa tertarik terhadap pembelajaran sehingga siswa mau memperhatikan b. Siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru. c. Siswa mengajukan pertanyaan jika tidak mengerti a. Siswa tahu tujuan dan manfaat pembelajaran atau materi yang dipelajari. b. Siswa dapat mengaitkan isi pembelajaran dengan apa yang dia temukan di dalam kehidupan seharihari
1. Saya senang belajar fisika 2. Saya memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru saat eksperimen berlangsung 3. Saya bertanya kepada guru atau teman apabila saya tidak mengerti
1, 2, 3
4. Saya tahu tujuan dan manfaat dari materi yang saya pelajari selama eksperimen 5. Saya dapat menghubungan materi yang saya pelajari dengan kehidupan sehari-hari
4, 5
a. Siswa yakin dengan kemampuan yang dimiliki b. Siswa dapat menjawab atau mengerjakan tugas dari guru tanpa ragu-ragu
1. Saya yakin dengan 6, 7 kemampuan yang saya miliki untuk menyelesaikan eksperimen yang saya lakukan bersama dengan kelompok. 2. Saya yakin berhasil dengan apa yang sudah saya kerjakan dan tidak ragu-ragu untuk menjawab pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
yang diberikan oleh guru 4
Kepuasan
a. Siswa merasa puas 3. Saya memperoleh karena mampu pengetahuan baru yang menerapkan bermanfaat bagi saya keterampilan baru melalui eksperimen yang telah dipelajari 4. Saya merasa puas b. Siswa merasa puas karena dapat jika siswa dapat menyelesaikan menyelesaikan eksperimen dengan latihan soal. baik. c. Siswa merasa puas 5. Saya merasa puas jika siswa dapat dapat mengerti dan memahami memahami pelajaran pembelajaran melalui eksperimen dengan baik. yang telah dilakukan.
8,9,10
F. Metode Analisa Data Data yang diperoleh pada penelitian ini akan dianalisis secara kuantitatif. Teknik analisa data menggunakan SPSS 17.00 1.
Analisa Data Motivasi Belajar dan Nilai Karakter Siswa Metode yang digunakan untuk menganalisis data pretest dan post-test
motivasi belajar adalah statistik deskriptif atau menggunakan statistik sederhana, berikut penjabarannya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
a. Pengukuran kuisioner motivasi belajar dan nilai karakter siswa : Tabel 3. 7 Penskoran Kuisioner Skala Pengukuran
Skor
Sangat Setuju
4
Setuju
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
Dalam kuisioner motivasi belajar siswa terdapat 10 pernyataan, sedangkan untuk nilai karakter siswa terdapat 15 pernyataan, kedua kuisioner tersebut akan dianalisis secara kuantitatif. b. Menentukan klasifikasi untuk setiap siswa Tabel 3. 8 Klasifikasi Motivasi Belajar Siswa Motivasi Belajar Siswa No.
Interval
f (x)
Persentase (%)
Keterangan
1
35 - 40
Sangat Termotivasi
2
29 – 34
Termotivasi
3
23 – 28
Cukup Termotivasi
4
17 – 22
Kurang Termotivasi
5
10 – 16
Sangat Tidak Termotivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Tabel 3. 9 Klasifikasi Nilai Karakter Siswa Nilai Karakter Siswa NO Interval f (x) Persentase (%)
Keterangan
1
52 – 60
Sangat Berkarakter Baik
2
43 – 51
Berkarater Baik
3
34 – 42
Cukup Berkarakter Baik
4
25 – 33
Kurang Berkarakter Baik
5
15 – 24
Sangat Tidak Berkarakter Baik
Keterangan : f (x) : jumlah siswa c. Menghitung Persentase (%) Perhitungan persentase untuk setiap motivasi belajar dan nilai karakter siswa dengan menggunakan persamaan berikut :
2.
Analisa Data Pengetahuan Hasil Belajar Siswa Data yang telah diperoleh melalui tes tertulis (pretest dan post-test) akan
dianalisis secara kuantitatif, berikut klasifikasi tingkat pengetahuan hasil belajar siswa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Tabel 3. 10 Klasifikasi Tingkat Pengetahuan Hasil Belajar Siswa Rata-Rata Nilai Benar
Klasifikasi
81-100
Sangat Baik
61-80
Baik
41-60
Cukup
21-40
Kurang
0–20
Sangat Kurang
Penskoran terhadap hasil belajar dalam mengerjakan soal pretest dan posttest dilakukan dengan membuat skala skor. Skor hasil belajar siswa yaitu skor setiap siswa dibagi dengan jumlah skor maksimal dikali seratus
Skor hasil belajar siswa =
x 100%
Soal pre-test dan post-test akan diberikan skor untuk jawaban siswa atas pertanyaan yang diajukan. Penskoran pretest dan post-test didasarkan pada panduan penskoran. Untuk melihat apakah hasil pretest dan post-test anatara kelas kontrol dan kelas eksperimen benar memiliki perbedaan diuji dengan uji-T independent. Untuk mengukur apakah ada peningkatan motivasi belajar, nilai karakter, dan pengetahuan siswa dilihat dari hasil pretest dibandingkan dengan post-test diuji dengan uji-T dependent. Perhitungan uji-T menggunakan bantuan SPSS dengan tingkat signifikan 0,05. Data akan dianalisa melalui beberapa tahap berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
a. Uji-T independent untuk pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol (kelas VIIIA dan VIIIB). Analisa ini untuk melihat pemahaman awal kedua kelas tersebut sama atau berbeda. b. Uji-T dependent untuk membandingkan pretest dan post-test untuk kelas eksperimen (VIIIA), apakah ada peningkatan. c. Uji-T dependent untuk membandingkan pretest dan post-test untuk kelas kontrol (VIIIB), apakah ada peningkatan. d. Uji-T independent untuk post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol (kelas VIIIA dan VIIIB). Analisa ini untuk melihat pemahaman akhir kedua kelas tersebut sesudah penerapan metode, apakah sama atau berbeda. 3.
Uji-T Independent dan Dependent
a. Pretest dan post-test Untuk mengetahui pengetahuan awal dari kedua kelas, maka pretest kedua kelas dibandingkan menggunakan uji-T independent. Persamaan umum uji-T kelompok independent adalah sebagai berikut: ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
tobs = √[
][
]
Keterangan: n1 = jumlah anggota kelompok 1 n2 =jumlah anggota kelompok 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
̅̅̅ = nilai rata-rata kelompok 1 ̅̅̅ = nilai rata-rata kelompok 2 s1 = standar devisi kelompok 1 s2 = standar devisi kelompok 2 Bila p < α maka signifikan, dengan α = 0,05. P merupakan nilai probilitas yang dilihat dari SPSS b. Pretest dan Post-test Untuk melihat peningkatan pengetahuan hasil belajar, motivasi belajar dan nilai karakter siswa pada kelas kontrol dan kelas ekperimen maka hasil pretest dan post-test dari masing-masing kelas dibandingkan dengan menggunakan uji-T dependent. Persamaan umum uji-T kelompok dependen adalah sebagai berikut: |
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
|= √∑
Dimana :
∑
X1 = nilai pretest X2 = nilai post-test D = perbedaan nilai (X1 - X2 ) N = jumlah pasangan
Bila p < α maka signifikan, dengan α = 0,05. P merupakan nilai probilitas yang dilihat dari SPSS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV DATA DAN ANALISA DATA
A.
Deskripsi Penelitian Penelitian dilakukan pada siswa SMP Negeri 6 Wonogiri. Subyek
penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 32 orang dan siswa kelas VIIIB sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 30 orang. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Oktober 2016. Kegiatan yang dilakukan selama penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 4. 1 Perincian Kegiatan Yang Dilakukan Selama Penelitian No.
Hari/Tanggal
Kegiatan
1.
Senin, 25 Juli 2016
Peneliti dengan rekan skripsi meminta ijin ke sekolah untuk melakukan penelitian skripsi yang diterima oleh wakil kepala sekolah Pak Tukimo dan staf kesiswaan Pak Ari.
2.
Senin, 1 Agustus 2016
Sekolah menyetujui peneliti dan rekan skripsi untuk melakukan penelitian skripsi di SMP Negeri 6 Wonogiri dengan ijin kepala sekolah bapak Tarmo.
3.
Senin, 8 Agustus 2016
Peneliti dan rekan skripsi bertemu dengan guru IPA kelas VIII SMP Negeri 6 Wonogiri, peneliti melakukan observasi laboratorium untuk mengecek alat dan wawancara guru tentang yang akan dilakukan peneliti selama melakukan penelitian di sekolah, metode yang akan digunakan, dan referensi buku yang digunakan di sekolah tersebut.
4.
Rabu, 21 September 2016
Peneliti melakukan perkenalan dan pengambilan data pretest pada kelas VIIIA dan VIIIB bersama dengan rekan skripsi yang 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
perkenalan dan mengambil data pretest di kelas VIIID dan VIIIE. 5.
Selasa, 25 Oktober 2016
Peneliti melakukan pengambilan data kelas kontrol dengan metode ceramah pada kelas VIIIB dan kelas eksperimen dengan metode eksperimen pada kelas VIIIA.
6.
Rabu, 26 Oktober 2016
Peneliti melakukan pengambilan data post-test dan berpamitan kepada kelas VIIIA dan VIIIB sekaligus memberikan bolpoin pada masingmasing siswa sebagai ucapan terimakasih.
7.
Kamis, 27 Oktober 2016
Peneliti bersama dengan rekan skripsi berpamitan dan penyerahan kenang-kenangan untuk sekolah dan guru IPA kelas VIII
1.
Pelaksanaan Penelitian pada hari Rabu, 21 September 2016 (Pertemuan I kelas VIIIA dan VIIIB) Pelajaran IPA kelas VIIIA dan VIIIB hari Rabu hanya satu jam pertemuan
untuk setiap kelasnya. Pada jam pertama peneliti ditemani dengan rekan satu tim skripsi yang melakukan penelitian di sekolah yang sama memasuki kelas VIIIB. Sebelum memberikan angket pretest terlebih dahulu peneliti berkenalan dan mengabsen siswa kelas VIIIB kemudian menjelaskan apa yang akan dilakukan peneliti selama beberapa pertemuan berikutnya. Sembari membagikan pretest peneliti memberi pengantar dengan menyangkutkan materi sebelumnya yaitu gaya dengan gaya gesek yang nantinya akan dipelajari di pertemuan berikutnya dengan metode ceramah aktif, setelah itu peneliti menjelaskan petunjuk yang terdapat pada angket pretest yang dibagikan. Siswa mengerjakan pretest tersebut dengan tertutup tanpa membuka buku, tetapi ada beberapa yang ketahuan sembunyi-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
sembunyi membuka buku atau pun mencontek saat mengerjakan pretest. Peneliti mengatasi masalah tersebut dengan berkeliling di kelas dan mengecek setiap siswa yang membuka buku sampai siswa selesai mengerjakan angket pretest tersebut. Selama proses siswa mengerjakan pretest rekan satu tim skripsi mengambil foto untuk di dokumentasikan yang nantinya akan dilampirkan pada skripsi. Setelah siswa kelas VIIIB selesai mengerjakan pretest peneliti memberitahukan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya. Pada jam kedua peneliti keluar dari kelas VIIIB lalu memasuki kelas VIIIA, sama seperti pada kelas VIIIB peneliti berkenalan dan mengabsen terlebih dahulu sebelum membagikan angket pretest pada siswa kelas VIIIA. Peneliti juga memberikan pengantar dengan menyangkutkan materi sebelumnya yaitu gaya dengan gaya gesek yang nantinya akan dipelajari di pertemuan berikutnya dengan metode eksperimen dan dilaksanakan di laboratoium IPA dan menjelaskan petunjuk pada angket yang dibagikan untuk setiap siswa. Terdapat masalah yang sama di kelas VIIIA yaitu terdapat beberapa siswa yang mencotek atau sembunyisembunyi membuka buku untuk menjawab soal pretest yang dibagikan, untuk mengatasi hal tersebut peneliti melakukan hal yang sama pula yaitu berkeliling di kelas dan mengawasi setiap siswa yang ketahuan mencotek atau membuka buku. 2.
Pelaksanaan
Penelitian
pada hari
Selasa, 25 Oktober 2016
(Pertemuan II kelas VIIIA dan VIIIB) Pertemuan kedua sebenarnya dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Oktober 2016. Dikarenakan peneliti berhalangan karena sakit dan ketika sudah sembuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
siswa SMP Negeri 6 Wonogiri sedang ujian tengah semester maka penelitian diundur dan dilaksanakan pada hari Selasa, 25 Oktober 2016 di kelas VIIIA dan VIIIB yang masing-masing kelas terdapat dua jam pertemuan untuk mata pelajaran IPA, kelas VIIIB jam pertama dan kedua, sedangkan kelas VIIIA jam ketujuh dan delapan. Pada jam pertama dan kedua peneliti menerapkan metode ceramah aktif di kelas VIIIB, sebelumnya peneliti mengabsen siswa kelas VIIIB dan memberikan pengantar materi dengan menyangkutkan materi seblumnya yaitu gaya, lalu masuk ke pokok materi tentang gaya gesek. Peneliti mengajak siswa untuk menyebutkan contoh-contoh gaya gesek pada kehidupan sehari-hari, kemudian siswa diminta mengartikan pengertian gaya gesek dan menyimpulkan pengertian gaya gesek bersama-sama. Setelah itu peneliti membagikan hand out materi tentang gaya gesek dan menjelaskan tentang materi gaya gesek, karena waktu mengajar masih tersisa banyak setelah selesai menjelaskan, untuk memperdalam materi peneliti memberikan soal yang terdapat pada angket pre-test dan post-test yang nantinya akan dikerjakan oleh siswa kembali pada pertemuan berikutnya. Soal dikerjakan kelompok semeja (masing-masing kelompok 2 siswa) dengan tertutup tetapi boleh berdiskusi dengan kelompoknya tentang apa yang telah dipelajari tentang gaya gesek lalu menjawab soal bersama-sama dengan kelompoknya. Hal ini juga membantu siswa untuk semakin berkarakter baik dalam bekerjasama dan bersikap jujur, setelah selesai pembelajaran peneliti memberitahukan kepada siswa kelas VIIIB untuk mempelajari lagi materi gaya gesek agar pada pertemuan berikutnya dapat mengerjakan soal pretest dengan baik dan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
Pada jam ke-5 dan ke-6 peneliti menyiapkan alat-alat praktikum yang akan digunakan untuk praktikum gaya gesek dengan metode eksperimen yang akan diterapkan pada kelas VIIIA, sebelum digunakan terlebih dahulu peneliti mengecek dan mencoba alat yang akan digunakan apakah sudah lengkap dan bisa dipakai dengan baik. Pada jam ke-7 dan ke-8 siswa VIIIA memasuki ruang laboratorium dan mengatur posisi duduk, peneliti mengabsen siswa kelas VIIIA yang ternyata ada 2 siswa yang tidak masuk karena sakit. Peneliti membantu siswa untuk membentuk kelompok kemudian peneliti membagikan hand out materi gaya gesek dan menjelaskan tentang materi gaya gesek, siswa diminta untuk menyebutkan contoh-contoh gaya gesek pada kehidupan sehari-hari. Setelah siswa paham tentang materi gaya gesek peneliti membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) pada setiap kelompok dan menjelaskan petunjuk praktikum, siswa mengambil alat-alat yang sudah disiapkan di meja paling depan untuk masing-masing kelompok kemudian siswa melakukan praktikum sesuai dengan petunjuk pada LKS. Peneliti sedikit kesulitan dalam mendampingi siswa praktikum karena ada beberapa siswa yang banyak tanya saat melaksanakan praktikum, untuk mengatasi hal tersebut peneliti menjelaskan ulang langkah kerja praktikum. Siswa sangat antusias dalam mencoba alat terbukti dalam setiap kelompok semua siswa ikut mencoba alat dan penasaran dengan alat-alat apa saja yang terdapat dalam kit mekanika dan fungsinya untuk, dari praktikum terlihat beberapa karakter siswa yang kurang mampu beradaptasi dengan kelompoknya karena dipilih secara acak dan tidak sesuai dengan teman yang disenanginya. Dari 5 kelompok hanya 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
kelompok yang selesai dan mengerjakan dengan baik, sedangkan 4 kelompok lainnya hanya mengisi data praktikum dan tidak sempat untuk mengerjakan soal atau pertanyaan dan kesimpulan pada LKS. Hal tersebut dikarenakan waktu kurang dan sudah bel pulang, sebelum pulang masing-masing kelompok mengembalikan alat yang digunakan seperti semula, kemudian peneliti memberitahukan kepada siswa kelas VIIIA untuk mempelajari lagi materi gaya gesek agar pada pertemuan berikutnya dapat mengerjakan soal pretest dengan baik dan benar. Secara keseluruhan pengajaran dengan menerapkan metode ceramah dan metode eksperimen semua berjalan dengan lancar. 3.
Pelaksanaan Penelitian pada hari Rabu, 26 Oktober 2016 (Pertemuan II kelas VIIIA dan VIIIB) Seperti pada pertemuan pertama hari Rabu pelajaran IPA kelas VIIIA dan
VIIIB hanya satu jam pelajaran pada masing-masing kelas. Jam pertama peneliti masuk ke kelas VIIIB untuk memberikan soal dan angket pretest, sebelumnya peneliti mengabsen dan terdapat satu siswa kelas VIIIB yang tidak masuk dikarenakan sakit. Peneliti sudah berjanji kepada siswa kelas VIIIB untuk mengajak ke laboratorium maka pretest dikerjakan di ruang laboratorium, sebelumnya peneliti ragu untuk ke laboratorium atau tidak karena waktunya hanya satu jam pelajaran dan belum meminta ijin kepada guru IPA kelas VIII untuk mengajak siswa kelas VIIIB ke laboratorium IPA, setelah meminta ijin guru IPA kelas VIII mengijinkan untuk membawa siswa kelas VIIIB ke laboratorium sekaligus pengenalan alat-alat yang berada di laboratorium IPA. Para siswa sangat antusias dengan keingintahuan yang tinggi beberapa siswa bertanya tentang alat-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
alat yang berada di dalam kit mekanika yang saat itu peneliti tunjukan kepada para siswa. Peneliti juga membagikan bolpoin pada setiap siswa sebagai ucapan terimakasih karena telah mengikuti proses pengambilan data skripsi dengan baik sampai berjalan dengan lancar. Setelah selesai mengerjakan pretest peneliti foto bersama siswa kelas VIIIB untuk dokumentasi dan kenang-kenangan. Pada jam kedua peneliti berpindah tempat ke kelas VIIIA. Peneliti mengabsen siswa kelas VIIIA kemudian membagikan angket pretest, sama seperti kelas VIIIB peneliti juga membagikan bolpoin kepada siswa kelas VIIIA sebagai ucapan terimakasih karena telah mengikuti proses pengambilan data skripsi dengan baik dari awal sampai akhir sampai berjalan dengan lancar. Peneliti memberikan hadiah kecil berupa permen satu bungkus kepada satu kelompok yang menyelesaikan eksperimen dengan baik pada pertemuan sebelumnya, karena beberapa siswa yang bukan kelompoknya berebut, membuat gaduh dan meminta permen tersebut akhirnya peneliti membagikan satu permen kepada masingmasing siswa di kelas VIIIA dan sisanya yang masih banyak dikembalikan pada satu kelompok yang menyelesaikan eksperimen dengan baik. Setelah selesai mengerjakan pretest peneliti mengajak siswa kelas VIIIA untuk foto bersama sebagai dokumentasi dan kenang-kenangan. Siswa kelas VIIIA terlihat senang dengan adanya penerapan metode eksperimen sampai meminta untuk melakukan praktikum lagi, tetapi karena penelitian sudah selesai untuk pertemuan selanjutnya akan dilanjutkan oleh guru IPA kelas VIII seperti biasanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
B. Data dan Analisis 1.
Peningkatan Motivasi Belajar a. Data Pretest dan Post-test Motivasi Belajar Siswa Data pretest dan post-test motivasi belajar siswa kelas eksperimen (VIIIA) dan kelas kontrol (VIIIB) dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini:
Tabel 4. 2 Data Pretest dan Post-test Motivasi Belajar Siswa Kode
Eksperimen (VIIIA)
Kontrol (VIIIB)
Siswa
Pretest
Post-test
1
30
30
36
35
2
35
32
34
35
3
30
35
32
30
4
35
27
35
32
5
35
32
36
35
6
33
35
34
34
7
30
31
32
31
8
32
30
32
33
9
30
35
35
26
10
35
32
38
37
11
35
35
33
36
12
31
38
30
31
13
32
31
28
32
14
32
32
32
25
15
28
30
28
26
Pretest Post-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
Kode
Eksperimen (VIIIA)
Kontrol (VIIIB)
Siswa
Pretest
Post-test
16
30
35
33
33
17
34
34
32
32
18
34
36
38
30
19
33
35
29
35
20
32
34
34
32
21
34
35
38
38
22
32
35
36
34
23
30
35
32
33
24
30
32
32
31
25
32
31
31
30
26
33
34
32
32
27
31
29
29
29
28
31
30
38
36
29
36
33
38
36
30
32
36
-
-
Jumlah
967
989
967
939
Rata-rata
32,23
32,97
33,34
32,38
Pretest Post-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
b. Kemampuan Awal Motivasi Belajar Siswa Untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada kemampuan awal siswa kelas VIIIA dan VIIIB, maka skor pretest kelas VIIIA dibandingkan dengan skor pretest kelas VIIIB kemudian di analisis dengan menggunakan uji-T independent melalui SPSS. Hasil analisa SPSS dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini: Tabel 4. 3 Hasil Statistik Nilai Motivasi Belajar Siswa Pada Kemampuan Awal Kelas Eksperimen (VIIIA) dan Kelas Kontrol (VIIIB) Group Statistics Kode Pretest
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Eksperimen
30
32.23
2.05
0.37
Kontrol
29
33.35
3.07
0.57
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference
F Pre- Equal test variances assumed Equal variances not assumed
5.124
Sig. .027
t
Sig. (2tailed)
df
Mean Difference
Std. Error Difference
Lower
Upper
-1.645
57
.106
-1.11149
.67585
-2.46485
.24187
-1.634
48.632
.109
-1.11149
.68032
-2.47892
.25593
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Dari tabel diatas dapat diketahui kelas eksperimen memiliki skor rata-rata 32,23 dengan standar deviasi 2,05 dan kelas kontrol memiliki skor rata-rata 33,35 dengan standar deviasi 3,06. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh |tobs| = |1,634| sedangkan nilai p sebesar 0,109. Dengan menggunakan level signifikan α = 0,05 maka nilai p > α. Ini berarti tidak signifikan secara statistik, artinya tidak ada perbedaan pemahaman awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. c. Kemampuan Akhir Motivasi Belajar Siswa Untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada kemampuan akhir siswa kelas VIIIA dan VIIIB, maka skor post-test kelas VIIIA dibandingkan dengan skor post-test kelas VIIIB, di analisis dengan menggunakan uji-T independent melalui SPSS. Hasil analisa SPSS dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini: Tabel 4. 4 Hasil Statistik Nilai Motivasi Siswa Pada Kemampuan Akhir Kelas Eksperimen (VIIIA) dan Kelas Kontrol (VIIIB) Group Statistics Kode Post-test
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
eksperimen
30
32.97
2.54
0.46
kontrol
29
32.38
3.26
0.61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95%
Confidence Interval of the Difference
F Post-test
Equal variances assumed Equal variances not assumed
.699
Sig. .406
t .774
Sig. (2Mean Std. Error tailed) Difference Difference Lower
Df
Upper
57
.442
.58736
.75868 -.93188 2.10659
.771 52.935
.444
.58736
.76188 -.94082 2.11553
Dari tabel diatas dapat diketahui kelas eksperimen memiliki skor rata-rata 32,97 dengan standar deviasi 2,54 dan kelas kontrol memiliki skor rata-rata 32,38 dengan standar deviasi 3,26. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh |tobs| = |0,771| sedangkan nilai p sebesar 0,444. Dengan menggunakan level signifikan α = 0,05 maka nilai p > α. Ini berarti tidak signifikan secara statistik, artinya tidak ada perbedaan pemahaman awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. d. Pretest dan Post-test Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen (VIIIA) Untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada kemampuan awal dan kemampuan akhir siswa kelas VIIIA, maka skor pretest dibandingkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
skor post-test kemudian di analisis dengan menggunakan uji-T dependent melalui SPSS. Hasil analisa SPSS dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini: Tabel 4. 5 Hasil Statistik Nilai Motivasi Siswa Pada Perbandingan Kemampuan Awal dan Kemampuan Akhir Kelas Eksperimen (VIIIA) Paired Samples Statistics Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pretest
32.23
30
2.05
0.37
Post-test
32.97
30
2.54
0.46
Pair 1
Paired Samples Test Paired Differences Mean
Std. Std. Error Deviation Mean
t
Df
Sig. (2tailed)
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
Pretest Pair 1
-.73333
3.19410
.58316
-1.92603
.45936 -1.258
29
.219
Post-test
Dari tabel diatas dapat diketahui pretest memiliki skor rata-rata 32,23 dengan standar deviasi 2,05 dan post-test memiliki skor rata-rata 32,97 dengan standar deviasi 2,54. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh |tobs| = |1,258| sedangkan nilai p sebesar 0,219. Dengan menggunakan level signifikan α = 0,05 maka nilai p > α. Ini berarti tidak signifikan secara statistik, artinya tidak ada perbedaan motivasi belajar antara pretest dan post-test, namun jika dilihat dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
rata-rata terdapat sedikit peningkatan dengan selisih rata-rata 0,735. Peningkatan motivasi belajar dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4. 6 Klasifikasi Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen (VIIIA) Motivasi Belajar Siswa No.
Interval
Pretest
Persentase (%)
Post-test
Persentase (%)
Keterangan
1
35 - 40
6
20 %
12
40 %
Sangat Termotivasi
2
29 – 34
23
77 %
17
57 %
Termotivasi
3
23 – 28
1
3%
1
3%
Cukup Termotivasi
4
17 – 22
-
-
-
Kurang Termotivasi
5
10 – 16
-
-
-
Sangat Tidak Termotivasi
Dari tabel 4.6 terdapat peningkatan motivasi belajar pada siswa kelas eksperimen (VIIIA) dengan melihat persentase pretest dan post-test, siswa yang cukup termotivasi pada pretest dan post-test sama yaitu berjumlah 1 orang dengan persentase 3%. Untuk siswa yang termotivasi pada pretest berjumlah 23 orang dengan persentase 77% dan pada post-test menurun menjadi 17 orang dengan persentase 57%, sedangkan untuk siswa yang sangat termotivasi pada pretest berjumlah 6 orang dengan persentase 20% dan meningkat pada post-test menjadi 12 orang dengan persentase 40%. e. Pretest dan Post-test Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol (VIIIB)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Untuk mengetahui kemampuan awal dan kemampuan akhir siswa kelas VIIIB, maka skor pretest dibandingkan dengan skor post-test kemudian di analisis dengan menggunakan uji-T dependent melalui SPSS. Hasil analisa SPSS dapat dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini: Tabel 4. 7 Hasil Statistik Nilai Motivasi Siswa Pada Perbandingan Kemampuan Awal dan Kemampuan Akhir Kelas Kontrol (VIIIB) Paired Samples Statistics Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pretest
33.35
29
3.06
0.57
Post-test
32.38
29
3.26
0.61
Pair 1
Paired Samples Test Paired Differences Mean
Std. Std. Error Deviation Mean
t
Sig. (2tailed)
df
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
Pretest Pair 1
.96552 3.11084
.57767
-.21778
2.14882
1.671
28
.106
Post-test
Dari tabel diatas dapat diketahui pretest memiliki skor rata-rata 33,35 dengan standar deviasi 3,06 dan post-test memiliki skor rata-rata 32,38 dengan standar deviasi 3,26. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh |tobs| = |1,671| sedangkan nilai p sebesar 0,106. Dengan menggunakan level signifikan α = 0,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
maka nilai p > α. Ini berarti tidak signifikan secara statistik, artinya tidak ada perbedaan motivasi belajar antara pretest dan post-test, namun jika dilihat dari rata-rata terdapat sedikit penurunan dengan selisih rata-rata 0,965. Peningkatan motivasi belajar dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini: Tabel 4. 8 Klasifikasi Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol (VIIIB) Motivasi Belajar Siswa No.
Interval
Pretest
Persentase (%)
Post-test
Persentase (%)
Keterangan
1
35 - 40
10
34 %
17
59 %
Sangat Termotivasi
2
29 – 34
17
59 %
9
31 %
Termotivasi
3
23 – 28
2
7%
3
10 %
Cukup Termotivasi
4
17 – 22
-
-
-
-
Kurang Termotivasi
5
10 – 16
-
-
-
-
Sangat Tidak Termotivasi
Dari tabel 4.8 terdapat peningkatan motivasi belajar pada siswa kelas kontrol (VIIIB) dengan melihat persentase
pretest dan post-test, siswa yang
cukup termotivasi pada pretest 2 orang dengan persentase 7% dan post-test meningkat menjadi 3 orang dengan persentase
10%. Untuk siswa yang
termotivasi pada pretest berjumlah 17 orang dengan persentase 59% dan pada post-test menurun menjadi 9 orang dengan persentase 31%, sedangkan untuk siswa yang sangat termotivasi pada pretest berjumlah 10 orang dengan persentase 34% dan meningkat pada post-test menjadi 17 orang dengan persentase 59%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
2.
Peningkatan Nilai Karakter a. Data Pretest dan Post-test Nilai Karakter Siswa Data pretest dan post-test nilai karakter siswa kelas eksperimen (VIIIA) dan kelas kontrol (VIIIB) dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini:
Tabel 4. 9 Data Pretest dan Post-test Motivasi Belajar Siswa VIIIA
Kode
VIIIB
Siswa
Pretest
Post-test
Pretest
Post-test
1
52
46
48
46
2
54
52
43
46
3
56
50
49
53
4
45
40
50
35
5
51
49
50
49
6
55
53
55
53
7
48
52
45
45
8
45
49
44
50
9
46
52
38
44
10
54
52
52
48
11
45
52
49
52
12
47
51
45
50
13
46
47
37
42
14
43
47
44
25
15
45
51
37
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
16
53
50
41
46
17
47
51
45
42
18
56
54
50
53
19
53
51
45
47
20
43
56
49
47
21
54
54
54
54
22
49
50
50
51
23
43
51
49
46
24
45
55
46
50
25
51
51
45
45
26
48
51
36
48
27
52
50
38
41
28
45
48
54
58
29
50
50
54
58
30
50
51
-
-
Jumlah
1471
1516
1342
1372
Rata-rata
49,03
50,53
46,28
47,31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
b. Kemampuan Awal Nilai Karakter Siswa Untuk mengetahui nilai karakter siswa pada kemampuan awal siswa kelas VIIIA dan VIIIB, maka skor pretest kelas VIIIA dibandingkan dengan skor pretest kelas VIIIB kemudian di analisis dengan menggunakan uji-T independent melalui SPSS. Hasil analisa SPSS dapat dilihat pada tabel 4.10 dibawah ini: Tabel 4. 10 Hasil Statistik Nilai Karakter Siswa Pada Kemampuan Awal Kelas Eksperimen (VIIIA) dan Kelas Kontrol (VIIIB) Group Statistics
Pretest
Kode
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Eksperimen
30
49.03
4.16
0.76
Kontrol
29
46.28
5.50
1.02
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95%
Confidence Interval of the Difference
F Pre- Equal variances test assumed Equal variances not assumed
1.681
Sig.
t
.200 2.177
Std. Sig. Mean Error (2- Differen Differen tailed) ce ce
df
Lower
Upper
57
.034 2.75747 1.26677
.22082 5.29413
2.167 52.101
.035 2.75747 1.27275
.20362 5.31132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Dari tabel diatas dapat diketahui kelas eksperimen memiliki skor rata-rata 49,03 dengan standar deviasi 4,16 dan kelas kontrol memiliki skor rata-rata 46,28 dengan standar deviasi 5,51. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh |tobs| = |2,167| sedangkan nilai p sebesar 0,035. Dengan menggunakan level signifikan α = 0,05 maka nilai p < α. Ini berarti signifikan secara statistik, artinya ada perbedaan pemahaman awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. c. Kemampuan Akhir Nilai Karakter Siswa Untuk mengetahui nilai karakter siswa pada kemampuan akhir siswa kelas VIIIA dan VIIIB, maka skor post-test kelas VIIIA dibandingkan dengan skor post-test kelas VIIIB kemudian di analisis dengan menggunakan uji-T independent melalui SPSS. Hasil analisa SPSS dapat dilihat pada tabel 4.11 dibawah ini: Tabel 4. 11 Hasil Statistik Nilai Karakter Siswa Pada Kemampuan Akhir Kelas Eksperimen (VIIIA) dan Kelas Kontrol (VIIIB) Group Statistics Kode Post-test
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Eksperimen
30
50.53
3.01
0.55
Kontrol
29
47.31
6.56
1.22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95%
Confidence Interval of the Difference
F Post- Equal variances test assumed Equal variances not assumed
6.842
Sig.
t
.011 2.439
Sig. (2- Mean Std. Error tailed) Difference Difference Lower
df
Upper
57
.018
3.22299
1.32143
.57687 5.86910
2.412 38.937
.021
3.22299
1.33642
.51969 5.92629
Dari tabel diatas dapat diketahui kelas eksperimen memiliki skor rata-rata 50,53 dengan standar deviasi 3,01 dan kelas kontrol memiliki skor rata-rata 47,31 dengan standar deviasi 6,56. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh |tobs| = |2,412| sedangkan nilai p sebesar 0,021. Dengan menggunakan level signifikan α = 0,05 maka nilai p < α. Ini berarti signifikan secara statistik, artinya terdapat perbedaan pemahaman awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. d. Pretest dan Post-test Nilai Karakter Siswa Kelas Eksperimen (VIIIA) Untuk mengetahui nilai karakter siswa pada kemampuan awal dan kemampuan akhir siswa kelas VIIIA, maka skor pre-test dibandingkan dengan skor post-test kemudian di analisis dengan menggunakan uji-T dependent melalui SPSS. Hasil analisa SPSS dapat dilihat pada tabel 4.12 dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Tabel 4. 12 Hasil Statistik Nilai Karakter Siswa Pada Perbandingan Kemampuan Awal dan Kemampuan Akhir Kelas Eksperimen (VIIIA) Paired Samples Statistics Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pretest
49.03
30
4.16
0.76
Post-test
50.53
30
3.01
0.55
Pair 1
Paired Samples Test Paired Differences Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
t
df
Sig. (2tailed)
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
Pretest Pair 1 –
-1.50000
4.62937
.84520
-3.22863
.22863 -1.775
29
.086
Post-test
Dari tabel diatas dapat diketahui pretest memiliki skor rata-rata 49,03 dengan standar deviasi 4,16 dan post-test memiliki skor rata-rata 50,53 dengan standar deviasi 3,01. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh |tobs| = |1,775| sedangkan nilai p sebesar 0,086. Dengan menggunakan level signifikan α = 0,05 maka nilai p > α. Ini berarti tidak signifikan secara statistik, artinya tidak ada perbedaan nilai karakter siswa antara pretest dan post-test, namun jika dilihat dari rata-rata terdapat sedikit peningkatan dengan selisih rata-rata 1,5. Peningkatan nilai karakter siswa dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Tabel 4. 13 Klasifikasi Nilai Karakter Siswa Kelas Eksperimen (VIIIA) Nilai Karakter Siswa Persentase Post-test (%)
Persentase (%)
Keterangan
10
33 %
Sangat Berkarakter Baik
67 %
19
64 %
Berkarater Baik
-
-
1
3%
Cukup Berkarakter Baik
25 – 33
-
-
-
-
Kurang Berkarakter Baik
15 – 24
-
-
-
-
Sangat Tidak Berkarakter Baik
NO
Interval
Pretest
1
52 – 60
10
33 %
2
43 – 51
20
3
34 – 42
4 5
Dari tabel 4.13 terdapat sedikit penurunan pada nilai karakter siswa kelas eksperimen (VIIIA) dengan melihat persentase pretest dan post-test. Pada pretest 20 orang dengan persentase 67% berkarakter baik dan 10 orang dengan persentase 33% berkarakter sangat baik, sedangkan pada post-test 1 orang berkarakter cukup baik dengan persentase 3%, 19 orang berkarakter baik dengan persentase 64%, dan untuk siswa berkarakter sangat baik sama dengan pretest yaitu 10 orang dengan persentase 33%. e. Pretest dan Post-test Nilai Karakter Siswa Kelas Kontrol (VIIIB) Untuk mengetahui nilai karakter siswa pada kemampuan awal dan kemampuan akhir siswa kelas VIIIB, maka skor pretest dibandingkan dengan skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
post-test kemudian di analisis dengan menggunakan uji-T dependent melalui SPSS. Hasil analisa SPSS dapat dilihat pada tabel 4.14 dibawah ini: Tabel 4. 14 Hasil Statistik Nilai Karakter Siswa Pada Perbandingan Kemampuan Awal dan Kemampuan Akhir Kelas Kontrol (VIIIB) Paired Samples Statistics Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pretest
46.28
29
5.51
1.02
Posttest
47.31
29
6.56
1.21
Pair 1
Paired Samples Test Paired Differences Mean
t
df
Sig. (2tailed)
Std. Std. Error 95% Confidence Deviation Mean Interval of the Difference Lower
Upper
Pretest Pair 1
–
-1.03448
6.32163
1.17390 -3.43910
1.37014 -.881
28
.386
Post-test
Dari tabel diatas dapat diketahui pretest memiliki skor rata-rata 46,28 dengan standar deviasi 5,51 dan post-test memiliki skor rata-rata 47,31 dengan standar deviasi 6,56. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh |tobs| = |0,881| sedangkan nilai p sebesar 0,386. Dengan menggunakan level signifikan α = 0,05 maka nilai p > α. Ini berarti tidak signifikan secara statistik, artinya tidak ada perbedaan nilai karakter siswa antara pretest dan post-test, namun jika dilihat dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
rata-rata terdapat sedikit peningkatan dengan selisih rata-rata 1,034. Peningkatan nilai karakter siswa dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut ini: Tabel 4. 15 Klasifikasi Nilai Karakter Siswa Kelas Kontrol (VIIIB) Nilai Karakter Siswa NO
Interval
Pretest
Persentase (%)
Post-test
Persentase (%)
Keterangan
1
52 – 60
5
17 %
7
24 %
Sangat Berkarakter Baik
2
43 – 51
18
62 %
17
59 %
Berkarater Baik
17 %
Cukup Berkarakter Baik
-
Kurang Berkarakter Baik
-
Sangat Tidak Berkarakter Baik
3
4
5
34 – 42
25 – 33
15 – 24
6
-
-
21 %
-
-
5
-
-
Dari tabel 4.15 terdapat peningkatan pada nilai karakter siswa kelas kontrol (VIIIB) dengan melihat persentase pretest dan post-test. Pada pre-test 6 orang berkarakter cukup baik dengan persentase 21%, 18 orang berkarakter baik dengan persaentase 62%, dan 5 orang berkarakter sangat baik dengan persentase 17%, sedangkan pada post-test untuk siswa berkarakter cukup baik dan berkarakter baik menurun menjadi 5 orang dengan persentase 17% dan 17 orang dengan persentase 59%, tetapi ada peningkatan pada siswa berkarakter sangat baik yang berjumlah 7 orang dengan persentase 24%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
3.
Peningkatan Pengetahuan a. Data Pretest dan Post-test Pengetahuan Siswa Data pretest dan post-test pengetahuan siswa kelas eksperimen (VIIIA)
dan kelas kontrol (VIIIB) dapat dilihat pada tabel 4.16 dibawah ini: Tabel 4. 16 Data Pretest dan Post-test Motivasi Belajar Siswa VIIIA
Kode
VIIIB
Siswa
Pretest
Post-test
Pretest
Post-test
1
36
54
30
68
2
36
80
17
60
3
13
32
36
90
4
26
70
20
40
5
32
36
30
98
6
15
65
27
55
7
22
36
21
12
8
21
36
21
78
9
13
38
15
88
10
27
75
16
88
11
13
65
26
88
12
13
58
11
30
13
17
55
36
61
14
41
50
10
10
15
18
68
5
75
16
13
58
16
85
17
40
53
22
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
18
12
25
51
60
19
20
63
25
53
20
46
43
20
53
21
27
36
22
58
22
36
36
16
78
23
27
44
12
65
24
41
66
13
83
25
36
53
11
90
26
37
79
9
60
27
50
63
20
61
28
36
46
21
66
29
27
45
21
66
30
20
31
-
-
Jumlah
766
1559
600
1836
Rata-rata
25,53
51,97
20,69
63,31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
b. Kemampuan Awal Pengetahuan Siswa Untuk mengetahui pengetahuan siswa pada kemampuan awal siswa kelas VIIIA dan VIIIB, maka skor pretest kelas VIIIA dibandingkan dengan skor pretest kelas VIIIB kemudian di analisis dengan menggunakan uji-T independent melalui SPSS. Hasil analisa SPSS dapat dilihat pada tabel 4.17 dibawah ini: Tabel 4. 17 Hasil Statistik Pengetahuan Siswa Pada Kemampuan Awal Kelas Eksperimen (VIIIA) dan Kelas Kontrol (VIIIB) Group Statistics Kode Pretest
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Eksperimen
30
27.03
11.25
2.05
Kontrol
29
20.69
9.61
1.78
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95%
Confidence Interval of the Difference
F Pre- Equal test variances assumed Equal variances not assumed
2.715
Sig.
t
.105 2.325
df
Sig. (2Mean Std. Error tailed) Difference Difference Lower
Upper
57
.024
6.34368
2.72803 .88090 11.80646
2.332 56.156
.023
6.34368
2.72067 .89386 11.79349
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
Dari tabel diatas dapat diketahui kelas eksperimen memiliki skor rata-rata 27,03 dengan standar deviasi 11,25 dan kelas kontrol memiliki skor rata-rata 20,69 dengan standar deviasi 9,61. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh |tobs| = |2,332| sedangkan nilai p sebesar 0,023. Dengan menggunakan level signifikan α = 0,05 maka nilai p < α. Ini berarti signifikan secara statistik, artinya ada perbedaan pemahaman awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. c. Kemampuan Akhir Pengetahuan Siswa Untuk mengetahui pengetahuan siswa pada kemampuan akhir siswa kelas VIIIA dan VIIIB, maka skor pretest kelas VIIIA dibandingkan dengan skor pretest kelas VIIIB kemudian di analisis dengan menggunakan uji-T independent melalui SPSS. Hasil analisa SPSS dapat dilihat pada tabel 4.18 dibawah ini: Tabel 4. 18 Hasil Statistik Pengetahuan Siswa Pada Kemampuan Akhir Kelas Eksperimen (VIIIA) dan Kelas Kontrol (VIIIB) Group Statistics Kode Post-test
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Eksperimen
30
51.97
15.27
2.79
Kontrol
29
63.31
23.56
4.38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference
F Post- Equal test variances assumed Equal variances not assumed
Sig.
2.323 .133
t 2.202
df
Sig. (2Mean Std. Error tailed Differenc Differenc ) e e
57 .032
11.34368
- 47.755 .034 2.186 11.34368
Lower
5.15240 -21.66118
Upper 1.02617
5.18882 -21.77789 -.90947
Dari tabel diatas dapat diketahui kelas eksperimen memiliki skor rata-rata 51,97 dengan standar deviasi 15,27 dan kelas kontrol memiliki skor rata-rata 63,31 dengan standar deviasi 23,56. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh |tobs| = |2,186| sedangkan nilai p sebesar 0,034. Dengan menggunakan level signifikan α = 0,05 maka nilai p < α. Ini berarti signifikan secara statistik, artinya terdapat perbedaan pemahaman awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. d. Pretest dan Post-test Pengetahuan Siswa Kelas Eksperimen (VIIIA) Untuk mengetahui pengetahuan siswa pada kemampuan awal dan kemampuan akhir siswa kelas VIIIA, maka skor pre-test dibandingkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
skor post-test kemudian di analisis dengan menggunakan uji-T dependent melalui SPSS. Hasil analisa SPSS dapat dilihat pada tabel 4.19 dibawah ini: Tabel 4. 19 Hasil Statistik Pengetahuan Siswa Pada Perbandingan Kemampuan Awal dan Kemampuan Akhir Kelas Eksperimen (VIIIA) Paired Samples Statistics Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pretest
27.03
30
11.25
2.05
Posttest
51.97
30
15.27
2.79
Pair 1
Paired Samples Test Paired Differences Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
t
df Sig. (2tailed)
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
Pre-test Pair 1 –
-24.93333 17.13020 3.12753 -31.32985 -18.53681
-7.972 29
.000
Post-test
Dari tabel diatas dapat diketahui pretest memiliki skor rata-rata 27,03 dengan standar deviasi 11,25 dan post-test memiliki skor rata-rata 51,97 dengan standar deviasi 15,27. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh |tobs| = |7,972| sedangkan nilai p sebesar 0,000. Dengan menggunakan level signifikan α = 0,05 maka nilai p < α. Ini berarti signifikan secara statistik, artinya ada perbedaan pengetahuan siswa antara pretest dan post-test, jika dilihat dari rata-rata terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
peningkatan pengetahuan siswa dengan selisih rata-rata 26,434. Peningkatan nilai karakter siswa dapat dilihat pada tabel 4.20 berikut ini: Tabel 4. 20 Klasifikasi Pengetahuan Siswa Kelas Eksperimen (VIIIA) Rata-Rata Nilai Benar
Pre-test
Persentase (%)
Post-test
Persentase (%)
Klasifikasi
81-100
-
-
-
-
Sangat Baik
61-80
-
-
10
33 %
Baik
41-60
4
13 %
11
37 %
Cukup
21-40
15
50 %
9
30 %
Kurang
0–20
11
37 %
-
-
Sangat Kurang
Dari tabel 4.20 terdapat peningkatan pada pengetahuan siswa kelas eksperimen (VIIIA) dengan melihat persentase pretest dan post-test. Pada pretest terdapat 11 orang memiliki pengetahuan sangat kurang dengan persentasse 37%, 15 orang dengan persentase 50% memiliki pengetahuan kurang, dan 4 orang dengan persentase 13% memiliki pengetahuan yang cukup, sedangkan pada posttest tidak ada siswa yang memiliki pengetahuan yang sangat kurang, sedangkan untuk siswa yang memiliki pengetahuan kurang menurun menjadi 9 orang dengan persentase 30%, dan ada peningkatan pada siswa yang memiliki pengetahuan cukup menjadi 11 orang dengan persentase 37% dan 10 orang dengan persentase 33% memiliki pengetahuan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
e. Pretest dan Post-test Pengetahuan Siswa Kelas Kontrol (VIIIB) Untuk mengetahui pengetahuan siswa pada kemampuan awal dan kemampuan akhir siswa kelas VIIIB, maka skor pretest dibandingkan dengan skor post-test kemudian di analisis dengan menggunakan uji-T Dependent melalui SPSS. Hasil analisa SPSS dapat dilihat pada tabel 4.21 dibawah ini: Tabel 4. 21 Hasil Statistik Pengetahuan Siswa Pada Perbandingan Kemampuan Awal dan Kemampuan Akhir Kelas Kontrol (VIIIB)
Paired Samples Statistics Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pre-test
20.69 29
9.61
1.78
Post-test
63.31 29
23.56
4.37
Pair 1
Paired Samples Test Paired Differences Mean
df
Sig. (2tailed)
28
.000
Std. Std. Error 95% Confidence Deviation Mean Interval of the Difference Lower
Pair 1
t
Pre-test -42.62069 24.69299 4.58537 Post-test
Upper
-52.01340 -33.22798 -9.295
Dari tabel diatas dapat diketahui pretest memiliki skor rata-rata 20,69 dengan standar deviasi 9,61 dan post-test memiliki skor rata-rata 63,31 dengan standar deviasi 23,56. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh |tobs| = |9,295|
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
sedangkan nilai p sebesar 0,000. Dengan menggunakan level signifikan α = 0,05 maka nilai p < α. Ini berarti signifikan secara statistik, artinya ada perbedaan pengetahuan siswa antara pretest dan post-test, jika dilihat dari rata-rata terdapat peningkatan pengetahuan siswa dengan selisih rata-rata 42,621. Peningkatan nilai karakter siswa dapat dilihat pada tabel 4.22 berikut ini: Tabel 4. 22 Klasifikasi Pengetahuan Siswa Kontrol (VIIIB) Rata-Rata Nilai Benar
Pre-test
Persentase (%)
Post-test
Persentase (%)
Klasifikasi
81-100
-
-
8
28 %
Sangat Baik
61-80
-
-
9
31 %
Baik
41-60
1
3%
7
24 %
Cukup
21-40
13
45 %
2
7%
Kurang
0–20
15
52 %
3
10 %
Sangat Kurang
f. Nilai Latihan Soal Pengetahuan Siswa Kelas VIIIB Pada saat penerapan metode ceramah, peneliti juga memberikan soal latihan kepada siswa untuk memperdalam materi. Siswa dibagi kelompok semeja untuk mengerjakan soal latihan tersebut dengan berdiskusi dan menjawab soal latihan pada selembar kertas tanpa membuka buku atau handout materi yang sudah diberikan kepada siswa. Terdapat 14 kelompok dalam satu kelas yang berjumlah 30 siswa, 1 kelompok tidak mengumpulkan tugas soal latihan dikarenakan hanya menulis soal dan tidak mengerjakannya dengan alasan waktu habis. Hasil pekerjaan siswa dapat dilihat pada tabel 4.21 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Tabel 4. 23 Nilai Latihan Soal Pengetahuan Siswa Kontrol (VIIIB) Kelompok
Nilai
1
74
2
98
3
88
4
80
5
73
6
98
7
25
8
83
9
80
10
93
11
78
12
98
13
48
14
54
C. Pembahasan 1.
Motivasi Belajar Siswa Dari data dan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen
tidak dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Dibuktikan dari analisis statistik secara keseluruhan tidak signifikan, tetapi jika dibandingkan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol penerapan metode eksperimen lebih meingkatkan motivasi belajar siswa dibandingkan dengan metode ceramah. Motivasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
mencakup beberapa aspek diantara yaitu perhatian, relevansi, kepercayaan diri, dan kepuasan. Secara keseluruhan baik kelas eksperimen dan kelas kontrol sudah mencakup beberapa aspek tersebut untuk perhatian terlihat siswa dapat memperhatikan pelajaran dan mengikutinya dengan baik, untuk relevasi terlihat siswa dapat mengaitkan pelajaran yang dipelajari dengan pelajaran sebelumnya dan pada kehidupan sehari-hari, untuk kepercayaan diri terlihat siswa merasa mampu untuk melakukan praktikum pada kelas eksperimen dan siswa merasa mampu mengerjakan soal latihan pada kelas kontrol, dan untuk kepuasan siswa dapat memahami pembelajaran dengan baik pada kelas kontrol, sedangkan pada kelas eksperimen kurang dapat memahami pembelajaran karena beberapa siswa terlalu fokus pada alat yang akan dicoba tetapi tidak mengerti pelajaran yang sedang dipelajari.
2.
Nilai Karakter Siswa Dari analisa statistik untuk perbandingan kedua kelas antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol, nilai karakter awal siswa dan nilai karakter akhir siswa hasilnya signifikan yang berarti ada perbedaan antara kedua kelas. Secara keseluruhan penerapan metode eksperimen lebih meningkatkan nilai karakter siswa dibandingkan dengan metode ceramah. Sedangkan untuk nilai karakter awal dan nilai karakter akhir masing-masing kelas hasilnya tidak signifikan yang berarti sama atau tidak ada perbedaan antara kemampuan awal dan kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
akhir siswa. Nilai karakter siswa dibentuk berdasarkan kerjasama, tanggungjawab, disiplin, kejujuran, dan rasa ingin tahu. Pada saat peneliti menerapkan metode eksperimen pada siswa kelas VIIIA nilai karakter yang paling tinggi adalah rasa ingin tahu dan kerjasama. Terlihat ketika sedang melakukan praktikum atau sebelum melakukan praktikum beberapa siswa aktif bertanya tentang alat-alat praktikum, cara memakai alat dan kegunaan alat yang ada dalam kit mekanika. Nilai karakter disiplin dan kejujuran kurang, karena pada saat memasuki kelas terdapat beberapa anak yang terlambat, dan saat pengambilan data ada beberapa siswa yang mencontek data dari kelompok lain, serta pada saat mengisi data hanya asal mengisi karena waktu sudah habis. Sedangkan untuk nilai karakter tanggungjawab juga kurang, karena saat setelah selesai praktikum hanya sebagian kecil siswa yang mengembalikan alat seperti semula, kursi dan meja juga tidak dirapikan seperti semula karena terburu-buru pulang. Pada kelas kontrol (VIIIB) nilai karakter yang paling menonjol adalah disiplin dan kerjasama. Terlihat siswa memasuki kelas tepat waktu dan saat peneliti menjelaskan siswa memperhatikan dengan baik, sedangkan untuk kerjasama terlihat saat mengerjakan soal latihan dalam kelompok semeja siswa saling bekerja sama untuk mengerjakan soal latihan yang telah diberikan. Nilai karakter tanggungjawab, kejujuran, dan rasa ingin tahu kurang terdapat satu kelompok yang tidak mengumpulkan tugas soal latihan. Pada saat peneliti menjelaskan
kurangnya
keingintahuan
siswa
dengan
hanya
diam
dan
mendengarkan tanpa ada yang bertanya, dan saat mengerjakan soal latihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
beberapa siswa ketahuan membuka buku, serta ada beberapa yang mencontek jawaban kelompok lainnya.
3.
Pengetahuan Siswa Dari hasil analisa statistik dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen
dapat meningkatkan pengetahuan siswa. Peningkatan pengetahuan siswa dibuktikan dengan hasil yang signifikan pada kemampuan awal dan kemampuan akhir kedua kelas, tetapi jika dibandingkan antara kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol metode eksperimen tidak lebih baik dari metode ceramah. Penerapan metode baru dalam proses pembelajaran membutuhkan waktu yang lebih dan semua perlu proses penerapan pembelajaran secara rutin misalkan diadakan praktikum sekali dalam seminggu agar siswa terbiasa dengan adanya praktikum dan menyesuaikan dengan kondisi alat yang ada di dalam laboratorium karena tidak semua materi bisa diterapkan dalam praktikum, selain itu materi fisika SMP lebih teoritis dibandingkan dengan materi fisika SMA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
4.
Keterbatasan Penelitian Selama melakukan penelitian terdapat beberapa keterbatan yang dialami
oleh peneliti, antara lain adalah sebagai berikut: 1. Metode eksperimen adalah metode yang baru diterapkan untuk siswa dan peneliti di kelas VIII SMP negeri 6 Wonogiri, sehingga membutuhkan penyesuaian dan waktu yang lebih lama. 2. Tidak ada instrumen pengamatan atau observasi dan wawancara secara langsung di dalam kelas sebelum atau setelah melakukan penelitian. 3. Kurangnya persiapan penelitian yang mengakibatkan ada beberapa kesalahan dalam pengetikan angket pengetahuan dan judul angket yang kurang diberi tanda pretest dan post-test. 4. Sebelum melakukan praktikum seharusnya menjelaskan materi terlebih dahulu pada pertemuan sebelumnya, agar siswa lebih memahami praktikum yang dilakukannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VIII di SMP
Negeri 6 Wonogiri, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Penerapan metode eksperimen tidak dapat meningkatkan motivasi belajar 2. Penerapan metode eksperimen tidak dapat meningkatkan nilai karakter 3. Penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan pengetahuan pada materi gaya gesek, tetapi jika dibandingkan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, metode ceramah lebih baik dari pada metode eksperimen.
B. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran diantaranya yaitu: 1. Bagi guru fisika, sesekali dapat menerapkan metode eksperimen agar pembelajaran tidak membosankan karena sering menggunakan metode ceramah, selain itu jika metode eksperimen diterapkan secara rutin maka tidak hanya pengetahuan saja yang meingkat tetapi kemungkinan dapat meningkatkan pula motivasi belajar dan nilai karakter siswa. 2. Untuk penelitian berikutnya, jika ingin menerapkan metode eksperimen harus mempersiapkan segalanya dengan teliti dan sebelum melakukan
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
praktikum baiknya terlebih dahulu menjelaskan materi agar siswa lebih memahami, dan untuk kelas kontrol baiknya diselingi dengan candaan atau sedikit permainan ilmiah agar siswa tidak bosan dan menjadi tertarik semangat untuk belajar. 3. Baiknya sekolah memanfaatkan fasilitas sekolah dengan baik, seperti alatalat di laboratorium yang lengkap tetapi jarang dipakai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Adisusilo, Sutarjo.2012. Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Andini, Friska (skripsi). 2015. Peneraparan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar, dan Nilai Karakter Siswa Pada Materi Gelombang Berdasarkan Arah Perambatannya Pada Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri 1 Linggang Bigung Kutai Barat. Djajadikarsa, J. 1981. Metode-Metode Mengajar 2. Bandung: Angkasa. Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara. Ilmusiana.
2015.
Gaya
Gesek:
Pengertian
dan
Contoh.
http://www.ilmusiana.com/2015/08/gaya-gesek-pengertian-dancontoh.html. Jihad, Asep & Haris, Abdul. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kuswanti, Nur, dkk. 2008. Contextual teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII Edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Mahardika, Maria Agustin (skripsi). 2013. Peningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Psikomotorik Menggunakan Model Quantum Teaching And
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Learning Pada Materi Ekosistem Untuk Siswa Kelas X-E SMA Bopkri 2 Tahun Ajaran 2011/2012. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Maksudin, H. 2013. Pendidikan Karakter Non-Dikotomik. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga bekerja sama dengan Pustaka Belajar. Miftakhul Jannah, Sugianto, S. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Nilai Karakter Melalui Inkuiri Terbimbing Materi Cahaya Pada iwa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama. Journal of Innovattive Science Education. 54-60. Musiyam, Qoriatul (skripsi). 2015. Peneraparan Metode Eksperimen Dengan Metode Ceramah Dalam Pembelajaran Tentang Bunyi Terhadap Prestasi Belajar dan Sikap Ilmiah Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Yogyakarta. Nara, Hartini dan Siregar, Eveline. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia. Pinilih, Margareta S (skripsi). 2013. Pengaruh Peneraparan Metode Eksperimen Terhadap Pemahaman Konep, Minat Belajar, dan Nilai Karakter Siswa SMA Negeri Jumapolo Kelas X.1 Pada Materi Pokok Alat Ukur Listrik. Roestiyah, N. K. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Predana Media Group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
Slavin, Robert E. 2009. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Indeks. Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyana, Yeni N. (skripsi). 2015. Pengaruh Peneraparan Metode Eksperimen Terhadap Pemahaman, Minat Belajar, dan Nilai Karakter Siswa Pada Materi Rangkaian Seri dan Paralel Siswa Kelas IX SMP Negeri 32 Sendawar, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Suparno, Paul. 1997. Filsafat Kontruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik dan Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul. 2011. Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul. 2012. Sumbangan pendidikan Fisika Terhadap Pembangunan Karakter Bangsa. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul. 2013. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik dan Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul. 2014. Metode Penelitian Pendidikan IPA. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Suryono. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Susanti, Ita (skripsi). 2016. Pengaruh Metode Eksperimen Terbimbing Terhadap Peningkatan Hasil Belajar dan Keterampilan Proses Sains Pada Pokok Bahasan Perubahan Wujud Kelas X SMA Stella Duce Bantul. Sutopo. 2011. Kontribusi Mata Pelajaran Fisika Pada Pendidikan Karakter. Fisika FMIPA UM. 10-11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Lampiran 3. Daftar Hadir Siswa Kelas VIIIA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Lampiran 4. Daftar Hadir Siswa Kelas VIIIB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
Lampiran 5. RPP Kelas Eksperimen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen
Sekolah
: SMPN 6 Wonogiri
Kelas / Semester
: VIII ( Delapan ) / I
Mata Pelajaran
: IPA(FISIKA)
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi : 5. Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar : 5.1. Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan pengaruhnya pada suatu benda yang dikenai gaya.
C. Indikator : 1. Mendefinisikan pengertian gaya gesekan. 2. Menganalisis besar gaya gesekan pada berbagai permukaan, massa dan kemiringan yang berbeda kekasarannya, yaitu permukaan yang licin, agak kasar dan kasar. 3. Menunjukkan beberapa contoh adanya gaya gesekan yang menguntungkan dan gaya gesekan yang merugikan.
D. Tujuan Pembelajaran: Peserta didik dapat : 1. Menjelaskan pengertian gaya gesekan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
2. Memberikan contoh penerapan gaya yang bekerja pada sebuah benda dengan benar. 3. Melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki besarnya gaya gesek pada berbagai permukaan benda yang berbeda kekasarannya, benda yang berbeda massanya, dan kemiringan permukaan yang berbeda-beda. 4. Memberikan contoh adanya gaya gesek yang menguntungkan dan merugikan dengan benar. 5. Menjelaskan cara mengatasi gaya gesek yang merugikan.
E. Metode Pembelajaran : 1. Eksperimen 2. Diskusi 3. Tanya Jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
F. Kegiatan Pembelajaran
No. 1.
Pertemuan I
Alokasi Waktu
Membuka Pelajaran: 1. Membuka pelajaran dengan salam 2. Mengabsen kehadiran siswa/siswi (perkenalan) 3. Menyampaikan topik yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai
2.
Kegiatan Inti: Memberi penjelasan dan pengantar : 1. Menjelaskan pentingnya belajar fisika 2. Memberi motivasi dan mengkaitkan pembelajran fisika dalam kehidupan sehari-hari Mengerjakan soal pre-test dan kuesioner 1. Membagikan soal pre-test kepada siswa 2. Membagikan kuesioner kepada siswa
3.
Menutup Pelajaran : 1. Memberitahhukan kegiatan untuk pertemuan berikutnya 2. Menutup pelajaran dengan salam 40 menit
Total
No. 1.
Pertemuan II Membuka Pelajaran: 1. Membuka pelajaran dengan salam 2. Mengabsen kehadiran siswa/siswi 3. Menyampaikan topik yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai
2.
Kegiatan Inti: Melakukan metode eksperimen: 1. Membantu siswa membentuk kelompok 2. Memberikan LKS gaya gesekan pada masing-masing
Alokasi Waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
kelompok 3. Menjelaskan langkah kerja eksperimen pada materi gaya gesekan Melakukan eksperimen terbimbing: 1. Membimbing siswa/siswi untuk melakukan eksperimen gaya gesekan 2. Siswa menyerahkan laporan gaya gesekan 3. Membahas dan menyimpulkan bersama-sama tentang eksperimen gaya gesekan yang sudah dilakukan 3.
Menutup Pelajaran : 1. Memberitahhukan kegiatan untuk pertemuan berikutnya 2. Menutup pelajaran dengan salam 80 menit
Total
No. 1.
Pertemuan III
Alokasi Waktu
Membuka Pelajaran: 1. Membuka pelajaran dengan salam 2. Mengabsen kehadiran siswa/siswi
2.
Kegiatan Inti: 1. Mengerjakan soal post-test dan kuesioner 2. Membagikan soal post-test kepada siswa 3. Membagikan kuesioner kepada siswa
3.
Menutup Pelajaran : 1. Menutup pelajaran dengan salam 2. Mengucapkan terimakasih dan memberikan sedikit kenangkenangan.
Total
40 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
G. Materi Pembelajaran 1.
Pengertian Gaya gesekan Coba perhatikan gerak benda-benda disekitarmu! Mengapa mendorong
benda di atas lantai licin lebih mudah daripada di atas lantai kasar?. Mengapa menarik benda di atas roda lebih mudah?. Ketika kamu menarik balok pada permukaan kasar, balok tidak segera bergerak tetapi seakan-akan ada yang menahan. Ketika kamu menariknya kuatkuat, maka balok akan bergerak. Gaya yang seakan-akan menahan itu berlawanan arah dengan gaya tarik yang kamu berikan. Gaya tersebut dinamakan gaya gesekan. Jadi, gaya gesekan adalah gaya yang timbul akibat persentuhan langsung antara dua permukaan benda dengan arah berlawanan terhadap kecenderungan arah gerak benda. Gaya gesekan memiliki sifat yang khas. Gaya gesekan tidak menyebabkan benda bergerak. Gaya gesekan hanya muncul jika pada benda diberikan gaya luar untuk menggerakkan benda. Arah gaya gesekan selalu menentang arah kecenderungan gerak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa besar gaya gesekan bergantung pada kekasaran dan kehalusan permukaan. Makin kasar permukaan, makin besar gaya suatu gesekan. Sebaliknya makin halus permukaan, makin kecil gaya gesekan (LKS CAKRA, hal. 13).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
2.
Sifat Gaya Gesek Berikut 4 contoh kemungkinan yang terjadi pada benda yang bergerak di
atas permukaan bidang tertentu. Benda yang memiliki permukaan kasar bergerak pada permukaan yang kasar, contohnya mendorong balok di atas karpet. Benda yang memiliki permukaan kasar bergerak pada permukaan yang halus, contohnya ban sepeda yang bergerak di atas lantai keramik. Benda yang memiliki permukaan halus bergerak pada permukaan yang kasar, contohnya es balok yang bergerak sesaat setelah didorong di atas jalan yang berkerikil. Benda yang memiliki permukaan halus bergerak pada permukaan yang halus, contohnya gelas yang menggelinding di atas kaca (Ilmusiana, 2015). Gaya gesek memiliki sifat-sifat sebagai berikut: Arah gaya gesek selalu berlawanan arah dengan gaya luar yang menggerakkan benda sehingga gaya gesek bersifat menghambat gerak benda. Jadi, jika arah gaya luar ke kiri, arah gaya gesek ke kanan. Sebaliknya. jika gaya luar ke kanan, arah gaya gesek ke kiri. Gaya gesek tidak mampu menggerakkan benda. Besar gaya gesek bergantung pada kekasaran permukaan dua benda yang bergesekan (Ilmusiana, 2015). Contoh gaya gesek dapat ditemukan pada benda yang bergerak, tidak hanya benda yang bergerak di darat, tetapi juga di udara dan air. Gesekan di permukaan air terjadi pada burung yang mendarat di permukaan air. Burung yang mendarat akan mengembangkan kakinya sehingga menghasilkan gesekan dengan air dan menyebabkan burung itu berhenti. Gesekan di udara terjadi pada olahraga terjun payung. Ketika parasut membuka, parasut akan mengembang membentuk payung. Parasut yang berbentuk payung menghasilkan gaya gesek yang besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
terhadap udara. Gaya gesek yang terjadi berlawanan dengan gaya gravitasi yang menarik parasut ke bawah (Ilmusiana, 2015).
3.
Gaya Gesek Merugikan, Menguntungkan, dan Cara Mengurangi Gaya Gesekan a. Gaya Gesekan yang Menguntungkan Gesekan menyebabkan kamu dapat berjalan di atas tanah. Ketika telapak kakimu mendorong tanah kebelakang, gesekan yang dikerjakan tanah pada telapak kakimu mendorong kamu kedepan. Jika tanahnya licin, gaya gesekan tanah pada telapak kakimu sangat kecil. Ini membuat kamu sukar berjalan. Dapat dikatakan bahwa mustahil kamu berjalan jika tidak ada gaya gesekan, Ban mobil dibuat bergerigi agar gaya gesekan antara ban dan permukaan jalan cukup besar, sehingga mobil tidak selip tergelincir ketika melalui jalan yang licin. Hal ini juga dimaksudkan agar mobil tidak selip ketika direm, Dengan prinsip gaya gesekan, piringan rem digunakan untuk memperlambat kecepatan sepeda motor, Dengan prinsip gaya gesekan, rem karet digunakan untuk memperlambat kecepatan sepeda (LKS CAKRA, hal. 13). b. Gaya Gesekan yang Merugikan Gaya gesekan pada mesin mobil dan kopling menyebabkan panas yang berlebihan sehingga mesin mobil cepat rusak karena aus. Untuk mengatasi hal ini, kita memberi oli pada mesin mobil agar permukaan-permukaannya terpisah oleh oli, Gaya gesekan antara ban mobil dengan jalan menyebabkan ban mobil aus/tipis. Di samping itu, gaya gesekan ini juga menghambat gerak mobil. Untuk mengatasi hal ini, jalan raya dilapisi dengan aspal,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
Gaya gesekan udara dengan mobil meyebabkan mobil tidak dapat melaju dengan kecepatan penuh. Untuk mengurangi gaya gesekan udara ini, mobil didesain sedemikian rupa disebut desain aerodinamis atau disebut juga desain streamline (LKS CAKRA, hal. 13). c. Cara Mengurangi Gaya Gesekan Memperlicin permukaan, misalnya dengan memberi oli pada permukaan Memisahkan kedua permukaan yang bersentuhan dengan udara Mendukung benda di atas roda, memberikan roda-roda pada benda sama artinya dengan memperkecil luas bidang sentuh (LKS CAKRA, hal. 13).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
4.
Gaya Gesekan Statis dan Gaya Gesekan Kinetis Tentunya kamu pernah melihat orang yang sedang mendorong atau
menarik sesuatu benda yang berat di atas lantai kasar. Untuk membuat benda itu mulai bergerak, orang itu mengerahkan gaya yang besar. Namun ketika benda sudah bergerak, orang itu lebih santai dan hanya mengerahkan gaya yang tidak sebesar gaya sebelumnya untuk membuat benda tetap bergerak.. Ketika kamu mengerahkan gaya yang relatif kecil pada balok, balok itu belum bergerak. Hal ini karena terdapat gaya gesekan antara permukaan balok dengan meja. Gaya gesekan ini besarnya sama dengan gaya yang kamu kerahkan, sehingga membentuk gayagaya setimbang dan benda diam. Gaya gesek yang terjadi pada saat benda masih diam disebut gaya gesek statis.
Bila gaya yang kamu kerahkan pada balok semakin besar, maka gaya gesek statisnya juga semakin besar, sampai dengan benda tepat akan bergerak. Pada saat ini gaya geseknya terbesar, disebut gaya gesek statis maksimum. Bila kamu memperbesar gaya tarikmu pada balok, maka gaya yang kamu kerahkan melebihi gaya gesek statis maksimum dan benda menjadi bergerak. Pada saat kamu menarik balok dengan kecepatan tetap, sesuai hukum pertama Newton resultan gaya yang bekerja pada balok sama dengan nol. Hal ini berarti gaya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
kamu kerahkan tersebut disetimbangkan oleh gaya gesek antara permukaan balok dengan meja. Gaya gesek yang terjadi pada saat benda bergerak disebut gaya gesek kinetis. Besar gaya gesek kinetis lebih kecil daripada gaya gesek statis maksimum. (Buku Paket IPA SMP kelas VIII Edisi 4, hal. 225). H. Lembar Kerja Siswa (LKS) GAYA GESEKAN I.
Kompetensi Inti 4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
II.
Kompetensi Dasar 4.1 melakukan penyelidikan tentang gerak, gerak pada makhluk hidup dan percobaan tentang pengaruh gaya terhadap gerak.
III.
Tujuan Percobaan Menyelidiki besarnya gaya gesek pada setiap jenis permukaan benda
IV.
Alat/Bahan Yang Digunakan No. Kat
Nama Alat/Bahan
Jumlah
FME 51.09/10
Beban 50 gram
1
PMK 325.03
Balok
1
FME 51.07/07
Neraca Pegas 3.0 N
1
KNE 23
Neraca 311 gram
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
V.
Persiapan Percobaan Letakkan balok di atas meja dan kaitkan neraca pegas pada balok gesekan
VI.
Langkah-Langkah Percobaan
1. Koefisien gaya gesek dengan massa yang berbeda a. Tentukan permukaan yang akan digunakan. b. Timbang balok pada neraca 311. Kemudian, hitung berat balok menggunakan persamaan w = m x g. gunakan besar nilai g = 10 m/s2 (g adalah percepatan gravitasi dan m adalah massa balok gesekan). Berat balok gesekan dapat juga diverifikasi dengan menggunakan neraca pegas. c. Tarik neraca pegas secara perlahan sampai balok tepat akan bergerak dan catat gaya maksimum yang terbaca pada neraca pegas. Catat hasilnya pada tabel 1. d. Ulangi langkah 2 untuk massa balok yang lainnya dan tuliskan hasil percobaan pada tabel yang telah disediakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
2. Koefisien gaya gesek dengan permukaan yang berbeda a. Tentukan massa balok yang akan digunakan b. Timbang balok pada neraca 311. Kemudian, hitung berat balok menggunakan persamaan w = m x g. gunakan besar nilai g = 10 m/s2 (g adalah percepatan gravitasi dan m adalah massa balok gesekan). Berat balok gesekan dapat juga diverifikasi dengan menggunakan neraca pegas c. Letakkan balok pada suatu permukaan d. Tarik neraca pegas secara perlahan sampai balok tepat akan bergerak dan catat gaya maksimum yang terbaca pada neraca pegas. Catat hasilnya pada tabel 2. e. Ulangi langkah 2 pada permukaan yang lainnya balok yang lainnya dan tuliskan hasil percobaan pada tabel yang telah disediakan. 3. Koefisien gaya gesek dengan kemiringan yang berbeda a. Tentukan massa balok yang akan digunakan. b. Timbang balok pada neraca 311. Kemudian, hitung berat balok menggunakan persamaan w = m x g. gunakan besar nilai g = 10 m/s2 (g adalah percepatan gravitasi dan m adalah massa balok gesekan). Berat balok gesekan dapat juga diverifikasi dengan menggunakan neraca pegas. c. Tentukan permukaan yang akan digunakan. d. Letakkan balok pada permukaan tersebut. e. Tentukan kemiringan permukaan tersebut. f. Tarik neraca pegas secara perlahan sampai balok tepat akan bergerak dan catat gaya maksimum yang terbaca pada neraca pegas. Catat hasilnya pada tabel 3. g. Ulangi langkah 2 pada permukaan yang lainnya balok yang lainnya dan tuliskan hasil percobaan pada tabel yang telah disediakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
VII.
Hasil Pengamatan Tabel 1. Koefisien gesek dengan massa yang berbeda Permukaan : ……………………… No. m (kg)
W (N)
Gaya F (N)
Koefisien
gesek
(F/w) 1. 2. 3. 4. 5.
Tabel 2. Koefisien gesek pada permukaan yang berbeda Massa balok (m)
: ……..…..kg
Berat (w)
:……..……N
No. Permukaan 1. 2. 3. 4. 5.
Gaya F (N)
Koefisien gesek (F/w)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Tabel 3. Koefisien gesek dengan kemiringan yang berbeda Massa balok (m)
:…………kg
Berat (w)
: …………N
Permukaan No.
: ……………………………….
Kemiringan (0)
Gaya F (N)
Koefisien gesek (F/w)
1. 2. 3. 4. 5.
VIII.
Pertanyaan 1. Dari Tabel 1. Untuk setiap permukaan yang sama, samakah besar koefisien gesekan pada saat balok tersebut ditarik dengan massa yang lebih kecil dan massa yang lebih besar? Jelaskan! Jawaban: …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………..........
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
2. Apakah gaya pada saat balok kayu teapt akan bergerak lebih besar daripada sebelum dan sesudah bergerak? Jawaban:………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… ………………………………………......................................................... 3. Dari Tabel 2. Untuk setiap massa balok yang sama, samakah besar koefisien gesekan pada saat balok tersebut ditarik di atas permukaan meja dan permukaan lantai? Jelaskan! Jawaban: …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………..… …………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………..… …………………………………………………………………………..… …………………………………………………………………………..… …………………………………………….................................................. 4. Dari Tabel 3. Untuk setiap permukaan dan massa balok yang sama, samakah besar koefisien gesekan pada saat balok tersebut ditarik di atas kemiringan yang berbeda? Jelaskan! Jawaban: …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………….........
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
IX.
Kesimpulan Gaya Gesekan dipengaruhi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .................................................... ........ ............................................................ .............................. ..... ........................ ............................................................
I.
Sumber Belajar: 1. Panduan
Contoh-Contoh
Percobaan
Mekanika
(Penerbit:
Pudak
Scientific, 2014) 2. Buku Paket IPA SMP Kelas VIII Edisi 4 (Penerbit: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008) 3. LKS CAKRA (Penerbit: Sinar Mandiri, 2015)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Lampiran 6. RPP Kelas Kontrol Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol
Sekolah
: SMPN 6 Wonogiri
Kelas / Semester
: VIII ( Delapan ) / I
Mata Pelajaran
: IPA(FISIKA)
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi : 5. Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari.
B. Kompetensi Dasar : 5.1. Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan pengaruhnya pada suatu benda yang dikenai gaya.
C. Indikator : 1. Mendifinisikan pengertian gaya gesekan. 2. Menganalisis besar gaya gesekan pada berbagai permukaan, massa dan kemiringan yang berbeda kekasarannya, yaitu permukaan yang licin, agak kasar dan kasar. 3. Menunjukkan beberapa contoh adanya gaya gesekan yang menguntungkan dan gaya gesekan yang merugikan.
D. Tujuan Pembelajaran: Peserta didik dapat : 1. Menjelaskan pengertian gaya gesekan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
2. Memberikan contoh penerapan gaya yang bekerja pada sebuah benda dengan benar. 3. Menganalisa besarnya gaya gesek pada berbagai permukaan benda yang berbeda kekasarannya, benda yang berbeda massanya, dan kemiringan permukaan yang berbeda-beda. 4. Memberikan contoh adanya gaya gesek yang menguntungkan dan merugikan dengan benar. 5. Menjelaskan cara mengatasi gaya gesek yang merugikan.
E. Metode Pembelajaran : 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Tanya Jawab
F. Kegiatan Pembelajaran No. 1.
Pertemuan I Membuka Pelajaran: 1. Membuka pelajaran dengan salam 2. Mengabsen kehadiran siswa/siswi (perkenalan) 3. Menyampaikan topik yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai
2.
Kegiatan Inti: Memberi penjelasan dan pengantar : 1. Menjelaskan pentingnya belajar fisika 2. Memberi motivasi dan mengaitkan pembelajran fisika dalam kehidupan sehari-hari Mengerjakan soal pretest dan kuesioner 1. Membagikan soal pretest kepada siswa
Alokasi Waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
2. Membagikan kuesioner kepada siswa 3.
Menutup Pelajaran : 1. Memberitahhukan kegiatan untuk berikutnya 2. Menutup pelajaran dengan salam
pertemuan
Total
No. 1.
40 menit
Alokasi Waktu
Pertemuan II Membuka Pelajaran: 1. Membuka pelajaran dengan salam 2. Mengabsen kehadiran siswa/siswi
2.
Kegiatan Inti: Melakukan metode ceramah : 1. Menjelaskan tentang gaya gesek 2. Menghubungkan materi gaya gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari 3. Memberi contoh soal tentang gaya gesek Melakukan diskusi dan tanya jawab 1. Memberikan tugas atau latihan soal tentang gaya gesek 2. Membahas latihan soal yang sudah dikerjakan oleh siswa/siswi
3.
Menutup Pelajaran : 1. Memberitahhukan kegiatan untuk berikutnya 2. Menutup pelajaran dengan salam Total
pertemuan
80 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
No. 1.
Alokasi Waktu
Pertemuan III Membuka Pelajaran: 1. Membuka pelajaran dengan salam 2. Mengabsen kehadiran siswa/siswi
2.
Kegiatan Inti: Mengerjakan soal post-test dan kuesioner 1. Membagikan soal post-test kepada siswa 2. Membagikan kuesioner kepada siswa
3.
Menutup Pelajaran : 1. Menutup pelajaran dengan salam 2. Mengucapkan terimakasih dan sedikit kenang-kenangan.
memberikan
Total
40 menit
G. Materi Pembelajaran 1. Pengertian Gaya gesekan Coba perhatikan gerak benda-benda disekitarmu! Mengapa mendorong benda di atas lantai licin lebih mudah daripada di atas lantai kasar? Mengapa menarik benda di atas roda lebih mudah? Ketika kamu menarik balok pada permukaan kasar, balok tidak segera bergerak tetapi seakan-akan ada yang menahan. Ketika kamu menariknya kuat-kuat, maka balok akan bergerak. Gaya yang seakan-akan menahan itu berlawanan arah dengan gaya tarik yang kamu berikan. Gaya tersebut dinamakan gaya gesekan. Jadi, gaya gesekan adalah gaya yang timbul akibat persentuhan langsung antara dua permukaan benda dengan arah berlawanan terhadap kecenderungan arah gerak benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Gaya gesekan memiliki sifat yang khas. Gaya gesekan tidak menyebabkan benda bergerak. Gaya gesekan hanya muncul jika pada benda diberikan gaya luar untuk menggerakkan benda. Arah gaya gesekan selalu menentang arah kecenderungan gerak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa besar gaya gesekan bergantung pada kekasaran dan kehalusan permukaan. Makin kasar permukaan, makin besar gaya suatu gesekan. Sebaliknya makin halus permukaan, makin kecil gaya gesekan. (LKS CAKRA, hal. 13). 2. Sifat Gaya Gesek Berikut 4 contoh kemungkinan yang terjadi pada benda yang bergerak di atas permukaan bidang tertentu. Benda yang memiliki permukaan kasar bergerak pada permukaan yang kasar, contohnya mendorong balok di atas karpet. Benda yang memiliki permukaan kasar bergerak pada permukaan yang halus, contohnya ban sepeda yang bergerak di atas lantai keramik. Benda yang memiliki permukaan halus bergerak pada permukaan yang kasar, contohnya es balok yang bergerak sesaat setelah didorong di atas jalan yang berkerikil. Benda yang memiliki permukaan halus bergerak pada permukaan yang halus, contohnya gelas yang menggelinding di atas kaca. (Ilmusiana, 2015) Gaya gesek memiliki sifat-sifat sebagai berikut: Arah gaya gesek selalu berlawanan arah dengan gaya luar yang menggerakkan benda sehingga gaya gesek bersifat menghambat gerak benda. Jadi, jika arah gaya luar ke kiri, arah gaya gesek ke kanan. Sebaliknya. jika gaya luar ke kanan, arah gaya gesek ke kiri. Gaya gesek tidak mampu menggerakkan benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Besar gaya gesek bergantung pada kekasaran permukaan dua benda yang bergesekan.(Ilmusiana, 2015). Contoh gaya gesek dapat ditemukan pada benda yang bergerak, tidak hanya benda yang bergerak di darat, tetapi juga di udara dan air. Gesekan di permukaan air terjadi pada burung yang mendarat di permukaan air. Burung yang mendarat akan mengembangkan kakinya sehingga menghasilkan gesekan dengan air dan menyebabkan burung itu berhenti. Gesekan di udara terjadi pada olahraga terjun payung. Ketika parasut membuka, parasut akan mengembang membentuk payung. Parasut yang berbentuk payung menghasilkan gaya gesek yang besar terhadap udara. Gaya gesek yang terjadi berlawanan dengan gaya gravitasi yang menarik parasut ke bawah (Ilmusiana, 2015).
3. Gaya Gesek Merugikan, Menguntungkan, dan Cara Mengurangi Gaya Gesekan a. Gaya Gesekan yang Merugikan Gesekan menyebabkan kamu dapat berjalan di atas tanah. Ketika telapak kakimu mendorong tanah kebelakang, gesekan yang dikerjakan tanah pada telapak kakimu mendorong kamu kedepan. Jika tanahnya licin, gaya gesekan tanah pada telapak kakimu sangat kecil. Ini membuat kamu sukar berjalan. Dapat dikatakan bahwa mustahil kamu berjalan jika tidak ada gaya gesekan, Ban mobil dibuat bergerigi agar gaya gesekan antara ban dan permukaan jalan cukup besar, sehingga mobil tidak selip tergelincir ketika melalui jalan yang licin. Hal ini juga dimaksudkan agar mobil tidak selip ketika direm, Dengan prinsip gaya gesekan, piringan rem digunakan untuk memperlambat kecepatan sepeda motor,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
Dengan
prinsip
gaya
gesekan,
rem
karet
digunakan
untuk
memperlambat kecepatan sepeda (LKS CAKRA, hal. 13) b. Gaya Gesekan yang Menguntungkan Gaya gesekan pada mesin mobil dan kopling menyebabkan panas yang berlebihan sehingga mesin mobil cepat rusak karena aus. Untuk mengatasi hal ini, kita memberi oli pada mesin mobil agar permukaanpermukaannya terpisah oleh oli, Gaya gesekan antara ban mobil dengan jalan menyebabkan ban mobil aus/tipis. Di samping itu, gaya gesekan ini juga menghambat gerak mobil. Untuk mengatasi hal ini, jalan raya dilapisi dengan aspal, Gaya gesekan udara dengan mobil meyebabkan mobil tidak dapat melaju dengan kecepatan penuh. Untuk mengurangi gaya gesekan udara ini, mobil didesain sedemikian rupa disebut desain aerodinamis atau disebut juga desain streamline, (LKS CAKRA, hal. 13) c. Cara Mengurangi Gaya Gesekan Memperlicin permukaan, misalnya dengan memberi oli pada permukaan Memisahkan kedua permukaan yang bersentuhan dengan udara Mendukung benda di atas roda, memberikan roda-roda pada benda sama artinya dengan memperkecil luas bidang sentuh (LKS CAKRA, hal. 13) 4. Gaya Gesekan Statis dan Gaya Gesekan Kinetis Tentunya kamu pernah melihat orang yang sedang mendorong atau menarik sesuatu benda yang berat di atas lantai kasar. Untuk membuat benda itu mulai bergerak, orang itu mengerahkan gaya yang besar. Namun ketika benda sudah bergerak, orang itu lebih santai dan hanya mengerahkan gaya yang tidak sebesar gaya sebelumnya untuk membuat benda tetap bergerak.. Ketika kamu mengerahkan gaya yang relatif kecil pada balok, balok itu belum bergerak. Hal ini karena terdapat gaya gesekan antara permukaan balok dengan meja. Gaya gesekan ini besarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
sama dengan gaya yang kamu kerahkan, sehingga membentuk gaya-gaya setimbang dan benda diam. Gaya gesek yang terjadi pada saat benda masih diam disebut gaya gesek statis.
Bila gaya yang kamu kerahkan pada balok semakin besar, maka gaya gesek statisnya juga semakin besar, sampai dengan benda tepat akan bergerak. Pada saat ini gaya geseknya terbesar, disebut gaya gesek statis maksimum. Bila kamu memperbesar gaya tarikmu pada balok, maka gaya yang kamu kerahkan melebihi gaya gesek statis maksimum dan benda menjadi bergerak. Pada saat kamu menarik balok dengan kecepatan tetap, sesuai hukum pertama Newton resultan gaya yang bekerja pada balok sama dengan nol. Hal ini berarti gaya yang kamu kerahkan tersebut disetimbangkan oleh gaya gesek antara permukaan balok dengan meja. Gaya gesek yang terjadi pada saat benda bergerak disebut gaya gesek kinetis. Besar gaya gesek kinetis lebih kecil daripada gaya gesek statis maksimum. (Buku Paket IPA SMP kelas VIII Edisi 4, hal. 225)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
H. Sumber Belajar 1. Buku Paket IPA SMP Kelas VIII Edisi 4 (Penerbit: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008) 2. LKS CAKRA (Penerbit: Sinar Mandiri, 2015)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
Lampiran 7. LKS Gaya Gesek Lembar Kerja Siswa GAYA GESEKAN I.
Kompetensi Inti 4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
II.
Kompetensi Dasar 4.1 melakukan penyelidikan tentang gerak, gerak pada makhluk hidup dan percobaan tentang pengaruh gaya terhadap gerak.
III.
Tujuan Percobaan Menyelidiki besarnya gaya gesek pada setiap jenis permukaan benda
IV.
Alat/Bahan Yang Digunakan No. Kat
Nama Alat/Bahan
Jumlah
FME 51.09/10
Beban 50 gram
1
PMK 325.03
Balok
1
FME 51.07/07
Neraca Pegas 3.0 N
1
KNE 23
Neraca 311 gram
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
V.
Persiapan Percobaan Letakkan balok di atas meja dan kaitkan neraca pegas pada balok gesekan
VI.
Langkah-Langkah Percobaan 1. Koefisien gaya gesek dengan massa yang berbeda a. Tentukan permukaan yang akan digunakan. b. Timbang balok pada neraca 311. Kemudian, hitung berat balok menggunakan persamaan w = m x g. gunakan besar nilai g = 10 m/s2 (g adalah percepatan gravitasi dan m adalah massa balok gesekan). Berat balok gesekan dapat juga diverifikasi dengan menggunakan neraca pegas. c. Tarik neraca pegas secara perlahan sampai balok tepat akan bergerak dan catat gaya maksimum yang terbaca pada neraca pegas. Catat hasilnya pada tabel 1. d. Ulangi langkah 2 untuk massa balok yang lainnya dan tuliskan hasil percobaan pada tabel yang telah disediakan. 2. Koefisien gaya gesek dengan permukaan yang berbeda a. Tentukan massa balok yang akan digunakan b. Timbang balok pada neraca 311. Kemudian, hitung berat balok menggunakan persamaan w = m x g. gunakan besar nilai g = 10 m/s2 (g
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
adalah percepatan gravitasi dan m adalah massa balok gesekan). Berat balok gesekan dapat juga diverifikasi dengan menggunakan neraca pegas c. Letakkan balok pada suatu permukaan d. Tarik neraca pegas secara perlahan sampai balok tepat akan bergerak dan catat gaya maksimum yang terbaca pada neraca pegas. Catat hasilnya pada tabel 2. e. Ulangi langkah 2 pada permukaan yang lainnya balok yang lainnya dan tuliskan hasil percobaan pada tabel yang telah disediakan. 3. Koefisien gaya gesek dengan kemiringan yang berbeda a. Tentukan massa balok yang akan digunakan. b. Timbang balok pada neraca 311. Kemudian, hitung berat balok menggunakan persamaan w = m x g. gunakan besar nilai g = 10 m/s2 (g adalah percepatan gravitasi dan m adalah massa balok gesekan). Berat balok gesekan dapat juga diverifikasi dengan menggunakan neraca pegas. c. Tentukan permukaan yang akan digunakan. d. Letakkan balok pada permukaan tersebut. e. Tentukan kemiringan permukaan tersebut. f. Tarik neraca pegas secara perlahan sampai balok tepat akan bergerak dan catat gaya maksimum yang terbaca pada neraca pegas. Catat hasilnya pada tabel 3. g. Ulangi langkah 2 pada permukaan yang lainnya balok yang lainnya dan tuliskan hasil percobaan pada tabel yang telah disediakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
VII.
Hasil Pengamatan Tabel 1. Koefisien gesek dengan massa yang berbeda Permukaan : ……………………… No.
m (kg)
W (N)
Gaya F (N)
Koefisien gesek (F/w)
1. 2. 3. 4. 5.
Tabel 2. Koefisien gesek pada permukaan yang berbeda Massa balok (m)
: ……..…..kg
Berat (w)
:……..……N
No. Permukaan 1. 2. 3. 4. 5.
Gaya F (N)
Koefisien gesek (F/w)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
Tabel 3. Koefisien gesek dengan kemiringan yang berbeda Massa balok (m)
:…………kg
Berat (w)
: …………N
Permukaan : ………………………………. No.
Kemiringan (0)
Gaya F (N)
Koefisien gesek (F/w)
1. 2. 3. 4. 5.
VIII.
Pertanyaan 1. Dari Tabel 1. Untuk setiap permukaan yang sama, samakah besar koefisien gesekan pada saat balok tersebut ditarik dengan massa yang lebih kecil dan massa yang lebih besar? Jelaskan! Jawaban: ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………......................................................................... 2. Apakah gaya pada saat balok kayu teapt akan bergerak lebih besar daripada sebelum dan sesudah bergerak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
Jawaban: ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………................................................................................................................. 3. Dari Tabel 2. Untuk setiap massa balok yang sama, samakah besar koefisien gesekan pada saat balok tersebut ditarik di atas permukaan meja dan permukaan lantai? Jelaskan! Jawaban: ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… …………………………………......................................................................... 4. Dari Tabel 3. Untuk setiap permukaan dan massa balok yang sama, samakah besar koefisien gesekan pada saat balok tersebut ditarik di atas kemiringan yang berbeda? Jelaskan! Jawaban: ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………… ………………………………………………….................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
IX.
Kesimpulan Gaya Gesekan dipengaruhi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ................................................................ ................................................................ .................. ..... ........................................ ................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
Lampiran 8. Koesioner Pengetahuan Kelas Kontrol KOESIONER PENGETAHUAN KELAS KONTROL
Nama
:
Kelas
:
Keterangan: Hasil koesioner ini tidak untuk mencari kesalahan seseorang. Koesioner ini semata-mata untuk mendukung penelitian pada tugas akhir atau skripsi. Data identitas diri tidak mempengaruhi nilai Anda. Jawablah pertanyaan sesuai yang Anda ketahui !
1.
Jelaskan pengertian gaya gesek dan Sebutkan sifat-sifat gaya gesek ! Jawaban: ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
2. Sebutkan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi gaya gesek ! Jawaban: ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .............................................................................................................................
3. Sebutkan 3 contoh dan jelaskan gaya gesekan yang mengutungkan pada kehidupan sehari-hari ! Jawaban: ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
4. Sebutkan 3 contoh dan jelaskan gaya gesek yang merugikan pada kehidupan sehari-hari !, serta bagaimana cara mengatasinya ? Jawaban: ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .............................................................................................................................
5. Apa perbedaan antara gaya gesek statis dengan gaya gesek kinetis ?. Jelaskan ! Jawaban: .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
Lampiran 9. Koesioner Pengetahuan Kelas Eksperimen KOESIONER PENGETAHUAN KELAS EKSPERIMEN
Nama
:
Kelas
:
Keterangan: Hasil koesioner ini tidak untuk mencari kesalahan seseorang. Koesioner ini semata-mata untuk mendukung penelitian pada tugas akhir atau skripsi. Data identitas diri tidak mempengaruhi nilai Anda. Jawablah pertanyaan sesuai yang Anda ketahui !
1.
Jelaskan pengertian gaya gesek dan Sebutkan sifat-sifat gaya gesek ! Jawaban: ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
2. Sebutkan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi gaya gesek ! Jawaban: ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .............................................................................................................................
3. Sebutkan 3 contoh dan jelaskan gaya gesek yang mengutungkan pada kehidupan sehari-hari ! Jawaban: ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
4. Sebutkan 3 contoh dan jelaskan gaya gesek yang merugikan pada kehidupan sehari-hari !, serta bagaimana cara mengatasinya ? Jawaban: ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .............................................................................................................................
5. Apa perbedaan antara gaya gesek statis dengan gaya gesek kinetis ?. Jelaskan ! Jawaban: ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
Lampiran 10. Koesioner Motivasi dan Nilai Karakter Kelas Kontrol KOESIONER KELAS KONTROL Nama
:
Kelas
:
Keterangan: Hasil koesioner ini tidak untuk mencari kesalahan seseorang. Koesioner ini semata-mata untuk mendukung penelitian pada tugas akhir atau skripsi. Data identitas diri tidak mempengaruhi nilai Anda. Jawablah pernyataan dengan memberi tanda cek ( ) pada salah satu pilihan yang sesuai dengan keadaan Anda sebenarnya. Keterangan Jawaban: SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
A. Motivasi Belajar No
Pernyataan
1
Saya senang belajar fisika
2
Saya memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru saat KBM berlangsung
3
Saya bertanya kepada guru atau teman apabila saya tidak mengerti
4
Saya tahu tujuan dan manfaat dari materi yang saya pelajari
5
Saya dapat menghubungan materi yang saya
S
SS
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
pelajari dengan kehidupan sehari-hari 6
Saya yakin dengan kemampuan yang saya miliki untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru
7
Saya yakin berhasil dengan apa yang sudah saya kerjakan dan tidak ragu-ragu untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
8
Saya memperoleh pengetahuan baru yang bermanfaat bagi saya
9
Saya merasa puas karena dapat menyelesaikan latihan soal secara mandiri
10
Saya merasa puas dapat mengerti dan memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan baik
B. Nilai Karakter No
Pernyataan
1
Saya senang berdiskusi bersama teman selama pembelajaran berlangsung
2
Saya ikut ambil bagian dalam menyimpulkan materi yang disampaikan oleh guru
3
Saya turut serta dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru
4
Saya melaksanakan dan dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru
5
Saya ikut menyumbang gagasan pada saat pembelajaran
6
Saya mendengarkan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh
7
Saya datang ke kelas tepat waktu
S
SS
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
8
Saya mengerjakan tugas dari guru tepat waktu
9
Saya menyelesaikan tugas tepat waktu
10
Saya mencatat sesuai yang disampaikan oleh guru
11
Saya menyimpulkan materi yang sudah saya pelajari berdasarkan penjelasan dari guru
12
Saya sungguh terlibat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan tidak mencotek.
13
Saya bertanya kepada guru atau teman
14
Saya mencari sumber lain selain apa yang saya pelajari
15
Saya mencoba-coba atau mengerjakan soal latihan
berkali-kali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
Lampiran 11. Koesioner Motivasi dan Nilai Karakter Kelas Eksperimen KOESIONER KELAS EKSPERIMEN Nama
:
Kelas
:
Keterangan: Hasil koesioner ini tidak untuk mencari kesalahan seseorang. Koesioner ini semata-mata untuk mendukung penelitian pada tugas akhir atau skripsi. Data identitas diri tidak mempengaruhi nilai Anda. Jawablah pernyataan dengan memberi tanda cek ( ) pada salah satu pilihan yang sesuai dengan keadaan Anda sebenarnya. Keterangan Jawaban: SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
A. Motivasi Belajar No
Pernyataan
1
Saya senang belajar fisika
2
Saya memperhatikan diberikan oleh guru berlangsung
3
Saya bertanya kepada guru atau teman apabila saya tidak mengerti
4
Saya tahu tujuan dan manfaat dari materi yang saya pelajari selama eksperimen
penjelasan yang saat eksperimen
S
SS
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
5
Saya dapat menghubungan materi yang saya pelajari dengan kehidupan sehari-hari
6
Saya yakin dengan kemampuan yang saya miliki untuk menyelesaikan eksperimen yang saya lakukan bersama dengan kelompok
7
Saya yakin berhasil dengan apa yang sudah saya kerjakan dan tidak ragu-ragu untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
8
Saya memperoleh pengetahuan baru yang bermanfaat bagi saya melalui eksperimen
9
Saya merasa puas karena dapat menyelesaikan eksperimen dengan baik.
10
Saya merasa puas dapat mengerti dan memahami pelajaran melalui eksperimen yang telah dilakukan.
B. Nilai Karakter No
Pernyataan
S
1
Saya senang berdiskusi bersama teman saat melakukan eksperimen
2
Saya ikut ambil bagian dalam menyimpulkan hasil eksperimen
3
Saya turut eksperimen
4
Saya melaksanakan, menjaga kerapian, kebersihan dan dapat menyelesaikan eksperimen dengan baik
5
Saya ikut menyumbang gagasan pada saat melakukan eksperimen
6
Saya turut menggunakan/ mencoba alat secara tepat dan baik dalam eksperimen
serta
dalam
pelaksanaan
SS
TS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
7
Saya datang ke kelas tepat waktu
8
Saya memulai eksperimen tepat waktu
9
Saya menyelesaikan eksperimen tepat waktu
10
Saya mencatat data sesuai yang saya lihat
11
Saya menyimpulkan hasil berdasarkan hasil pengamatan
12
Saya sungguh terlibat eksperimen dalam kelompok
13
Saya bertanya kepada guru atau teman
14
Saya mencari sumber lain selain apa yang saya pelajari
15
Saya mencoba-coba atau berkali-kali melakukan pengukuran dalam eksperimen
eksperimen mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
Lampiran 12. Contoh pretest motivasi belajar dan nilai karakter siswa kelas eksperimen (VIIIA)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
Lampiran 13. Contoh pretest pengetahuan siswa kelas eksperimen (VIIIA)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
Lampiran 14. Contoh post-test motivasi belajar dan nilai karakter siswa kelas eksperimen (VIIIA)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
Lampiran 15. Contoh post-test pengetahuan siswa kelas eksperimen (VIIIA)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
Lampiran 16. Contoh hasil pengamatan praktikum siswa (VIIIA)
kelas eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
Lampiran 17. Contoh pretest motivasi belajar dan nilai karakter siswa kelas kontrol (VIIIB)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
Lampiran 18. Contoh pretest pengetahuan siswa kelas kontrol (VIIIB)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
Lampiran 19. Contoh post-test motivasi belajar dan nilai karakter siswa kelas kontrol (VIIIB)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
Lampiran 20. Contoh post-test pengetahuan siswa kelas kontrol (VIIIB)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
Lampiran 21. Contoh hasil latihan soal kelompok semeja siswa kelas kontrol (VIIIB)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
Lampiran gambar 1
Gambar 1 Pretest kelas eksperimen (VIIIA)
Lampiran gambar 2
Gambar 2 Post-test kelas eksperimen (VIIIA)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
Lampiran gambar 3
Gambar 3 Pretest kelas kontrol (VIIIB)
Lampiran gambar 4
Gambar 4 Post-test kelas kontrol (VIIIB)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
Lampiran gambar 5
Gambar 5 Penerapan metode eksperimen pada kelas VIIIA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
Lampiran gambar 6
Gambar 6 Penerapan metode ceramah pada kelas VIIIB
Lampiran gambar 7
Gambar 7 Siswa kelas eksperimen (VIIIA)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
Lampiran gambar 8
Gambar 8 Siswa kelas kontrol (VIIIB)
Lampiran gambar 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
Gambar 9 Kondisi laboratorium IPA
Lampiran gambar 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
Gambar 10 Kit mekanika dan alat-alat yang dipakai untuk praktikum